Volume ll Nomor 7, Mei2015
ISSN:2355-5947
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU BALITA TENTANG KELUARGA SADAR GIZI MTh. Sri Suwarti,Imaniah Sri Utarni, Umniati Hadi Akademi Kebidanan Wiyata Mitra Husada Nganjuk lppmwimi sada@ gmail. c om ABSTRACT Nutritional problems in Indonesis include Protein Energt Deficiency (KEP), Nutritionsl Anemia lron, Iodine deficiency disorders (IDD), deficiency of Vitamin A. These problems usually occur in the first 1,000 days of life. The nutritional status of children under five can simply be determined by comparing the weight for age. In May 2015 the scope of application of nutrition conscious families around 49.20% in IHC Talang. Is influenced by the implementation of education, lmowledge and skills. To prove that the scope of application of high nutrition conscious families in every member of the family, it is to be observed relation between btowledge with attitude mothers obout nutrition conscious families. This research is an onalytical study with cross sectional study design- furyIes we tfur by simple random sampling of a number of 36 respondents. Collecting data usittg qrrlrianrmilr instrument. To analyze the association used the Chi square test with significoree IqcI :0-05The results showed that mothers who are knowledgeable good twnber of 25 rryreils and quite a number of II respondents. For mothers who me positive rnnnber of 24 respondents and be negatife total of I2 respondents. From the analysis using chi squue test results obtained p value : 0.001 so that there is a relationship concluded with the attitude of the mother Toddler lcnowledge about nutrition conscious families in IHC Talang District of Rejoso Nganjuk 2015. Based on the above it can be concluded that the lcnowledge related to determining a person's attitude. So it is advisable for the mother Toddlers to increase lmowledge so as to be positive about the nutritional status offamily members, especially toddlers. Keywords: Knowledge, attitudes, Mother Toddler, Family Literacy Nutrition
PENDAHULUAI{ Latar Belakang
Gizi merupakan hal yang harus dipenuhi oleh semua makhluk hidup, khususnya
manusia untuk menjaga kesehatan tubuh dan kelangsungan hidupnya. Mengingat pentingnya gizi untuk tubuh, maka terlebih
dahulu kita mengetahui apa itu gizi. Gizi adalah zatyang dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan, perkembangan, pemeliharaan, dan memperbaiki jaringan tubuh. Masalah gizi tersebut meliputi Kekurangan Energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAK!, kekurangan Vitamin A (Anonim, 2011 : 11). Masalah gi adalah masalah Yang utamanya disebabkan kekurangan atau ketidak seimbangan asupan energi dan protein. Keadaan gizi yatg baik merupakan prasyarat utama dalam mewujudkan sumber daya
JurnalWimisada
manusia yang berkualitas. Masalah gizi terjadi disetiap siklus kehidupan, dimulai sejak dalam kandungan yang masih berupa janin, bayi, anak, dewasa dan usia lanjut. Seribu hari pertama kehidupan, yalf'r 270 selama masa didalam kandungan dan 730 hari selama masa penting 2 tahun pertama pasca lahir. karena pada saat itu masa pertumbuhan dan perkembangan seluruh organ dan sistem tubuh pada janin sangat cepat. Pertumbuhan dan perkembangan ini memerlukan asupan gizi dari ibu, baik yang dikonsumsi ibu maupun yang berasal dari mobilisasi simpanan ibu. Bila pasokan gizi dari ibu ke janin kurang, mak6 janin akan melalarkan penyesuaian, bersifat plastis (mudah karena menyesuaikan diri). Penyesuaian tersebut bisa dan melalui pengurangan j"mlah pengecilan ukuran organ dan tubuh yang lebih
Ini
janitt
sel
78
Volume ll Namor 1, Mei2A15
ISSN:2355-5947
kecil, agar sesuai dengan terbatasnya asupan
berat dan besar otak tidak bertambah serta
grzi.
tingkah laku anak tidak normal. Sedangkan beberapa penyakit tersebut misalnya mengalami marasmus, kwashiorkor atau marasmic-kwashiorkor. Marasmus disebabkan karena kurang kalori yang
Dalam rangka menuju MDG's 2015, upaya peningkatan status gizi masyarakat sebagai bagian integral dari pembangunan nasional semakin mendapat prioritas, karena faktor gizi turut menentukan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Kualitas Sumber Daya
Manusia ditentukan sejak bayr yaitu memberikan gizi yang baik sehingga bayi mempunyai status gizi yangbaik pula. Pembangunan suatu bangsa Indonesia berlujuan untuk meningkatkan kesejahteraan setiap warga Negara. Peningkatan kemajuan dan kesejahteraan bangsa sangat tergantung pada kemampuan dan kualitas sumber daya manusianya. Sedangkan ukuran kualitas sumber daya manusia itu dapat dilihat pada Indeks Pembangunan Manusia QPM). Dan ukuran kesejahteraan masyarakat antara lain dapat dilihat pada tingkat kemiskinan dan status gizi masyarakat. Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) saat ini masih tertinggal dibandingkan negara lain. Hal ini ditunjukkan oleh posisi IPM Indonesia saat ini menduduki peringkat ke 103 dari 187 negara dalam Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index) dengan tolak ukur tiga faktor yaitu kesehatan, pendidikan dan kemiskinan. Apabila kualitas SDM masih tertinggal jauh, kemungkinan tujuan pembangunan suatu bangsa untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa tersebut tidak akan tercapai. Untuk mewujudkan perilaku Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi), ada sejumlah aspek yang perlu diperhatikan. Aspek ini berada di semua tingkatan yaog mencakup: tingkat pemerintah, tingkat pelayanan kesehatan, tingkat pelayanan masyarakat, tingkat masyarakat, dan tingkat keluarga. Dampak dari masalah gizi bila terjadi pada anak balita akan terjadi gangguan
perfumbuhan dan perkembangan dan juga beberapa penyakit. Gangguan pertumbuhan misalnya berat badan tidak sesuai dengan umur, tingg badan tidak sesuai dengan umur, berat badan tidak sesuai dengan tinggi badan, lingkar kepala lebih besar dan lingkar lengan
kecil. Gangguan
perkembangan bisa mengakibatkan tingkat kecerdasan menurun
JurnalWimisada
berlebihan, sehingga membuat
cadangan makanan yang tersimpan dalam tubuh terpaksa dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan yang sangat diperlukan untuk kelangsungan hidup. Penderita marasmus yaitu penderita kwashiorkor yang mengalami kekurangan protein. Kwashiorkor adalah salah satu bentuk malnutrisi protein berat yang disebabkan oleh intake protein yang inadekuat dengan intake karbohidrat yang normal atau tinggi. Secara nasional, status gizi balita diukur berdasarkan berat badan dengan umur. Dari hasil fuskesdas tahun 2013 didapatkan prevalensi berat badan kurang adalah 19,6 yo yaitu terdiri dari 5,7 o/o gizi buruk dan 13,9 o/o gizi kurang (Riskesdas,2013 : 2ll - 213). Masalah gizi di Jawa Timur rentan dengan kemiskinan dan pola pengasuhan anak oleh keluarga termasuk asuh makan,
kesehatan, kebersihan dan bermain. Pada tahun 2014 estimasi jumlah balita 3.045.458 dengan kriteria balita yang ditimbang 2.446.207, Balita gizi buruk 6.772. Sehingga tingkat partisipasi masyarakat sebesar 80,3 o/o. Sedangkan prosentase balita yang mengalami gizi buruk sebesar 0,23 oA (Primadi, 2015 :94
-
es).
Di Kabupaten Nganjuk pada tahun 2014 jumlah balita yang ditimbang 62.610, yang mengalami gizi baik 90,22 % sebanyak 56.490, gizi kurang 7,66 oZ sebanyak 4797, sedangkan gizi buruk l,32yo sebanyak 828 (Anonim,2015 : 143). Berdasarkan data yang diperoleh dari Bidan Desa di Poyandu Desa Talang, pada bulan Mei 2015 jumlah balita sekitar 95 balita. Dan cakupan penerapan Kadarzi di Posyandu Desa Talang sekitar 49,20 Yo. masyarakat Upaya perbaikan
gizi
bertujuan untuk meningkatkan
mutu gizi
perorangan dan masyarakat, antara lain yaitu melalui perbaikan pola konsumsi makanan, perbaikan perilaku sadar gizi, dan peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi dan kesehatan
79
Volume llNomor 7, Mei 2075
sesuai dengan kemajuan
Upaya perbaikan
gizi
ISSN:2355-5947
ilmu dan teknologi. dilaksanakan secara
bertahap dan berkesinambungan sesuai dengan
pentahapan
dan prioritas
responden (30,56yo), dan yang memiliki ketrampilan kurang sebanyak 0 responden (0%).
pembangunan
nasional-
Tujuan Penelitian Mengetahui Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Balita Tentang Keluarga Sadar Gizi di Posyandu Desa Talang, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk
Tabel 2 : Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sikap Ibu Balita tentang Keluarga Sadar Gizi di Posyandu Desa Talang Kecamatan Rejoso Kabupaten Nganjuk Tahun
20ls No I
Tahun 2015.
2
METODE PENELITIAN Penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian survey analitik yang bertujuan untuk menganalisa hubungan pengetahuan dengan sikap ibu balita tentang keluarga sadar gizi di Posyandu Desa Talang Kecamatan Rejoso Kabupaten Nganjuk Tahun 2015, dengan desain penelitian rarrcangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu balita di Posyandu Desa Talang, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk sebanyak 55 ibu balita, dengan sampel sejumlah 36 ibu balita dengan menggunakan metode simple random sampling. Setelah data terkumpul melalui kuesioner, dan analisis statistik dengan menggunakan uji Chi Square.
HASIL PENELITIAN PEMBAIIASAN
DAN
Hasil Penelitan Tabel I : Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Ibu Balita tentang Keluarga
di
Sadar Gizi Posyandu Desa Talang Kecamatan Rejoso Kabupaten Nganjuk Tahun 2015 No Pensetahuan Jumlah Persentase Baik 25 I 69.44% 2 Cukup l1 30.s6% ) Kurang 0 0% Total 36 t00% Sumber :Data Primer, Agustus 2015 Berdasarkan
tabel I diketatrui
bahwa
responden yang memiliki pengetahuan tentang keluarga sadar gizi dengan kategori baik, yaitu sebanyak 25 responden (69,440/o), sedangkan
yang memiliki ketrampilan cukup sebanyak l1
JurnalWimisada
Sikap
Positif Neeatif
Jumlah 24
Persentase
t2
33.33%
Total 34 Sumber : Data Primer, Agustus 2015
Berdasarkan
66.67%
t00%
tabel 2 diketahui
bahwa responden yang memiliki sikap positif tentang keluarga sadar gizi sebanyak 24 responden (66,67yo), sedangkan sikap negatif sebanyak I 2 respond en (33,33Yo). Tabel3 : Uii ChiI souare Value Pearson ChiSquare
Continuity
df
Asymp. Sig. (2-sided)
16,364u
I
,001
12,672
I
,001
17,282
I
,001
Correctionb
Likelihood Ratio Fisher's Exact Test
Linear-by-Linear 15,909" I ,001 Association N of Valid Cases 36 a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,83. b. Computed only for a2y2table c. The standardized statistic is 3,989-
uji
korelasi Chi Square dengan menggunakan Program SPSS didapatkan rnlai p-value : 0,001. Dengan demikian rulai p-value I a 0,05, sehingga Ho
Berdasarkan hasil
ditolak dan Ha diterima. Artinya ada hubungan pengetatruan dengan sikap ibu Balita tentang keluarga sadar gtzi di Posyandu Desa Talang Kecamatan Rejoso Kabupaten Nganjuk. Arah hubungan antara pengetahuan ibu Balita dengan sikap ibu Balita di Posyandu Desa Talang Kecamatan Rejoso Kabupaten Nganjuk bersifat searah. Hal ini telah dijelaskan oleh pola sebaran data pada Tabel J.
80
ISSN:2355-5947
Volume ll Nomor 7, Mei2A75
menangkap informasi yang menyebabkan
Pembahasan
Hasil penelitian
ini telah menemukan
fakta bahwa responden memiliki dengan kategori baik, yaitu sebanyak 25 responden (69,44yo), sedangkan yang pengetahuan
memiliki ketrampilan cukup sebanyak 11 responden (30,560/0), dan yang memiliki ketrampilan kurang sebanyak
0
responden
(0%).
Menurut (Wawan, 20ll
:
l1), Pengetahuan adalah merupakan hasil "tahu" dan ini terjadi setelah orang mengadakan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terhadap objek terjadi melalui panca indera manusia yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba dengan sendiri. Pada waktu penginderaan sampai hasil pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian persepsi terhadap obyek.
Sebagian besar pengetahuan manusia
diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan itu sendiri dipengaruhi oleh
faktor intemal dan eksternal. Faktor intemal tersebut misalnya pendidikan, pekerjaan dan umur. Sedangkan faktor eksternal sendiri bisa
berupa lingkungan, sosial budaya
dan
informasi yang didapat. Pengetahuan sangat erat hubungannya dengan pendidikan, dimana diharapkan bahwa dengan pendidikan yang tinggi maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Akan tetapi perlu ditekankan, bukan berarti seseorang yang berpendidikan rendah mutlak berpengetahuan rendah pula.
Dari hasil penelitian di atas, dapat diketahui pengetahuan ibu balita yang baik tentang keluarga sadar gizi karena sudah memiliki pengalaman tentang gizi untuk setiap anggota keluarganya. Untuk ibu Balita yang berpengetahuan cukup tentang keluarga sadar
gizi kmena sedikit memiliki pengalaman tentang keluarga sadar Stzi. Selain itu perbedaan dalam perolehan informasi, jika tidak pemah dipahami dan diterapkan akan menyebabkan pengetahuan ibu Balita tentang keluarga sadar gizi tidak dapat diperoleh dan hanya sebatas cukup. Ini dikarenakan ibu Balita yang berpendidikan rendah, sulit
JurnalWimisada
informasi mudah hilang dan lenyap. Hasil penelitian ini telah menemukan fakta bahwa responden yang memiliki sikap positif tentang keluarga sadar gizi sebanyak24 responden (66,67%) dan yang memiliki sikap negatif tentang keluarga sadar gizi sebanyak I 2 responden (33,33%o). Menurut (Azwar,2013 :5), Sikap adalah suatu benfuk evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasium mendukung atau memihak (favorable) maupun perasiuur tidak mendukung atau tidak memlhak (unfavorable) pada objek tersebut. Faktor-fa}Ior yang mempengaruhi sikap antara lain yaitu pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang
dianggap penting, pengaruh kebudayaan, media massa, lembaga pendidikan dan lembaga agarna, faktor emosional. Dilihat dari sifatnya sikap mempunya 2 sifat yaitu sikap positif yang cenderung tindakan adalah mendekati, menyenangi, mengharapkan objek
tertentu, sedangkan sikap negatif terdapat kecenderungan untuk menjauhi, menghindari, membenci, tidak menyukai objek tertentu. Pemahaman ibu Balita yang tepat tentang keluarga sadar gizi akan megarahkan ibu Balita memiliki sebuah motivasi untuk melakukan perubahan sikap yang memberikan tujuan kearah perilaku keluarga sadar gizi. Suatu perilaku membutuhkan adanya motivasi yang cukup pada seseorang untuk melaksanakan suatu tindakan dengan berhasil, tanpa motivasi orang tidak akan dapat berbuat apa-apa karena motivasi menyebabkan seseorang bersungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan. Pengetahuan tentang keluarga sadar gizi yang cukup tetapi tidak menerapkannya ini menjadi penyebab terbentuknya sikap negatife. Karena tidak memPunYai pengalaman pribadi tentang keluarga sadar gizi sehingga banyak responden tidak memahami akibat jika keluarga tidak menerapkan keluarga sadar gizi. Dan bisa juga dikarenakan budaya di lingkungan keluarga. Misalnya sebelum umur 6 bulan Bayi sudah diberi MP-ASI atau pisang yang dilumatkan, padahal bayi usia 0 - 6 bulan harus diberi ASI
81
Volume ttNomor 1,
Meil0l|
ISSN:2355-5947
Eksklusif. Sebelum usia 6 bulan pencernaan bayi belum bisa menerima makanan seperti orang dewasa
Sudah banyaknya informasi yang didapat melalui berbagai macam cara misalnyi penyuluhan dari tenaga kesehatan, media massa, teman, dan yang lebih penting yaitu tingkat pendidikan dari responden. Sehingga responden bisa memilih mana yang positif dan negatif unhrk menerapkan gizi seimbang bagi setiap anggota keluarganya.
Dari hasil uji korelasi Chi Square didapatkan hasil o : 0,001 sehingga 0
0,005, sehingga Ho yang berbunyi tidak ada hubungan pengetahuan dengan sikap ibu Balita tentang keluarga sadar gizi di posyandu Desa Talang Kecamatan Rejoso Kabupaten Nganjuk Tahun 2015 di tolak dan Ha yang berbunyi ada hubungan pengetahuan dengan sikap ibu Balita tentang keluarga sadar gizi di Posyandu Desa Talang Kecamatan Rejoso Kabupaten Nganjuk Tahun 2015 di terima. Pengetahuan memegang peranan penting dalam penentuan sikap yang uhrh karena pengetahuan akan membentuk kepercayaan selanjutnya dalam mempesepsikan Iang kenyataan, mernberikan bagi pengambilan keputusan dan menentukan sikap terhadap objek tertentu (Notoatmodjo, 2010 : 98). Menurut Maulana (dalam Feprilia, 2014 : 71) ada 3 macam domain yaitu domain pengetahuan, sikap dan tindakan. Secara teori 3 domain tersebut terjadi secara beurutan artinya pengetahuan akan berubah menjadi sikap dan sikap akan berubah jadi tindakan.
dasa
Memahami diartikan sebagai
suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui, dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap obyek yang dipelajari.
contoh,
Sudah banyaknya sikap positif dalam penelitian ini dikarenakan tingkat pengetahuan ibu Balita sudah baik. Pengetahuan tersebut dipengaruhi dari tingkat pendidikan yang
pding banyak ibu Balita
berpendidikan terakhir SMA sederajat, Umur ibu Balita yang
JurnalWimisada
sudah dewasa, pekerjaan ibu Balita yang sebagian besar ibu rumah tangga sehinggi lebih banyak wakhr untuk *"n-ruput* gii seimbang bagi anggota keluarganya, aan sebagian besar pernah mendapai informasi meskipun itu dari tenaga kesehatan, media massa ataupun teman- Berbagai alasan tersebut
responden mengetahui
pentingnya
menerapkan keluarga sadar gizi sehingga responden mau menerapkan keluarga ,ud* gizi bagi setiap anggota keluarganya.
Selain hal tersebut responden yang
berpengetahuan cukup tetapi masih aaa yan! bersikap negatif. Hal tersebut dikarenakan responden hanya sekedar mengetahui, tetapi pada tahap aplikasinya responden tidak menerapkan dikarenakan tidak ada dorongan, semangat dan masukan bagi mereka yang tidak menerapkan keluarga sadar gizi k.p"d" setiap anggotanya. Mereka menganggap setiap anggota keluarga sudah sehat.
Untuk meningkatkan sikap
positif
tgrhadap penerapan keluarga sadar giziperlu ditingkatkan lagi pengetahuan tentang keluarga sadar gizi dalam bentuk penyuluhan intensif oleh tenaga kesehatan.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa : pengetahuan ibu Balita tentang keluarga sadar gizi di posyandu Desa Talang Kecamatan Rejoso Kabupaten Nganjuk Tahun 2015 secara dominan berada pada kategori baik, yaitu sebanyak 25 responden {69,44%). Sikap ibu Balita tentang keluarga sadar gizi di Posyandu Desa Talang Kecamatan Rejoso Kabupaten Nganjuk Tahun 2015 secara dominan berada pada kategori yang positif, yaitu sebanyak 24 responden (66,67ya). Dari hasil uji korelasi Chi Square menghasilkan nrlai p-value '-o. , sehingga Ho
ditola! dan Ha diterima. ada hubungan p.ngdt^hu* dengan sikap ibu Balita tentang keluarga sadar gizi di Posyandu Desa Talang Kecamatan Rejoso Kabupaten Nganjuk. Saran bagi penelitian selanjutnya diharapkan
dapat mengembangkan variable penelitian
82
Volume ll Nomor 7, Mei2a75
dan menambah jumlah sampel sehingga penelitian yang lebih baik.
tSSN:2355-5947
hasil Notoatmodjo, Sukidjo. 2010.
Metode Penelitian Kesehatan Jakarta : Rineka Cipta. Nurfarida. 20 I 0. M e di c al P r ofe s s i o n al . J akarta DAFTAR PUSTAKA : Gramedia. Anonim, 20lla. Kinerja Dua Nursalam dan Efendi, F. 2011. Pendidiknn "Tahun Kementrian Kesehatan Republik Keperawatan. Jakarta: Salemba Indonesia Tahun 2009-201L Jakarta : Medika. Visi Inti Prima. Palupi, Laksmi. 2010. Garam Beryodium. 201lb. Kinerja Pembinaan Yogyakarta : Gema Insani Press
Gizi
Tahun 2011. Jakarta: Direktorat Bina Pandi, Emma. 2010. Sehat Cara Al-qur'on dan hadist. Jakarta : Hikmah Gizi Masyarakat Depkes R[. 2413. Profil Kesehatan Provinsi Primadi Osca. 2015. Dats dan Informasi Jawa Timur Tahun 2012. Surabaya : Tahun 2014. KepmenkesRl Dinkes Provinsi Jatim. Riskesdas. 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013.
2014a. Keluarga Sadar Gizi Jakarta (KADARZI). Lamongan : Dinkes Ruly. 2015 . Hubungan Tingknt
Lamongan. 2014b. Pengertian Keluarga
Pengetahuan Dan Sikap Ibu Balita Tentang Keluarga Sadar Glzr. Volume VII, Nomor 1, : 51 Sandjaja. 2010. Kamus Gizi Pelengknp Kesehatan Keluarga. Jakarta : Kompas MediaNusantara. Sari, Reni Wulan. 2012. Bahaya Maknnan
Sadar Gizi (KADARZD dan Tata Cara Pelaksanaan. Yogyakarta: idtesis Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekntan Prahik. Jakarta : funeka Cepat Saji dan Gaya Hidup Sehat. Cipta. A;nilar, Saifiddin. 2013. Sikap Manusia Teori Yogyakarta: 02 don Pengukuronnya. Yogyakarta : Sari, Dewi Lukito. 2012. Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi). Lampung : walcoo. Pusraka Pelajar. Cosman. 2014. Osteoporosis:Panduan Shafiyyah. 2011. Seorang Ibu Sebuah Dunia Berjuta Cinta. Jakarta : Gema Insani Lengknp Agar Tulang Anda tetap Sehat. Press. Yogyakarta: Bfirst
Hidayat. 2010. Metode Penelitian Kebidanan Sugiyono. 2010. Metode penelitian Kuantitatif KualitatifdanR&D. Bandung:Alfabeta. dan Teknik Analisa Data. Jakarta : Sutedjo .2011. LangknhJangkah Salemba Medika. Pemberdayaan dan Kesejahteraan Ismanto Zainul 2AA. Definisi peran dan Keluarga. Ganeca Exact. fungsi ibu. Yogyakara : Nuha Medika Wawan. 2011. Teori dan Pengukuran Mubarok. Wahit Iqbal. 2011. Promosi : Pengetahuan, Siknp dan Perilaku Manusia. Jakarta Kebidanan Kesehatan Untuk Yogyakarta : Nuha Medika. Salemba Medika. Nasional Pangan Nina. 2011. Rencana Aksi dan Gizi. Jakarta
JurnalWimisada
83