KE DAFTAR ISI Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2005
ISSN 0854 - 5561
PENCARUH ARUS PENCELASAN TERHADAP SIFAT MEKANIK HASIL LAS ZIRKALOI-2 DENCAN MFW (MACNETIC FORCE WELDINC) Ir. Maradu Sibarani, M.Si ABSTRAK PENGARUH
ARUS
ZIRKALOI-2
DENGAN
PENGELASAN
TERHADAP
MFW (MAGNETIC
SIFAT MEKANIK
FORCE WELDING).
HASIL
LAS
Telah dilakukan
perbaikan pada alat Magnetic Force Welding (MFW), kemudian dilakukan pengujian alat untuk mengelas kelongsong dan tutup zirkaloi-2 untuk elemen bakar tipe Cirene-HWR dengan parameter las seperti diatas maka dengan pengujian secara visual terlihat bahwa hasil las telah dapat beroperasi dengan baik. Untuk memeriksa hasil las lebih mendeteil maka akan dilakukan uji metalografi terhadap hasil las untuk melihat hubungan penelitian
ini telah dilakukan
parameter las dengan kualitas hasil las. Pada
pengelasan pada kelongsong dan tutup pin elemen
bakar tipe Cirene-HWR dengan memberi variasi arus las dan waktu pengelasan, sementara parameter yang lain dibuat konstan. Telah diperoleh bahwa dengan naiknya arus dan waktu pengelasan akan memperbesar HAZ hasil las, memperbesar ukuran butir daerah las dan sekaligus akan mengurangi kekuatan mekanis dari hasil las. Dari hubungan arus las dan waktu las terhadap sifat mikrostruktur telah didapat parameter arus yang terbaik adalah sebesar 60 % dengan waktu pengelasan 15 detik.
PENDAHULUAN
pengelasan terjadi perubahan
pada mikro
strukturnya sekaligus akan merubah sifatsifat mekanik dan sifat tahan korosi dari
Perakitan pin elemen bakar nuklir dilakukan dengan mengisi pellet bahan bakar ke dalam kelongsong yang salah
logam tersebut. Dari fungsi kelongsong juga harus
satu ujungnya telah dilas dengan tutup pertama dan dilanjutkan dengan pengelasan kedua ujung kelongsong dengan tutup. Hasil las ini harus benar-
mampu mengungkung radiasi dalam bahan bakar maka pengelasan tutup dan kelongsong harus mempunyai· kualitas
benar baik untuk menjaga kebocoran produksi fisi dan mampu menahan gaya-
yang baik terhadap tekanan temperatur dan tidak bocor.
gaya mekanik
Sesuai dengan dimensi dan sifat mekanik dari zirkaloi-2 diatas maka dalam
yang terjadi terhadap
pin
saat digunakan di teras reaktor dan dapat memprediksi laju korosi yang terjadi pada hasillas. Proses kelongsong
pengelasan akan
tutup
proses sambungan pengelasan digunakan pengelasan dengan Magnetic Force
dan
Welding (MFW) yang dilas pad a ruang las dan dikondisikan dalam ruang vakum
mengakibatkan
serta dengan gas pelindung helium. Untuk
perubahan struktur mikro pada daerah las, yang terdiri dari daerah plastis (plastics zone),
daerah
terpengaruh
panas
mendapatkan hasil pengelasan yang baik maka dilakukan penelitian "Pengaruh arus
(heat
affected zone = HAZ), dan daerah yang tidak terpengaruh panas (based metal). Pada daerah yang
terpengaruh
pengelasan
dalam
terhadap
sifat mekanik
dari
hasil las zirkaloi-2 dengari MFW (Magnetic Force Welding)", sehingga dari
plastis dan daerah
panas,
dan
proses
hasil 126
penelitian
ini
dapat
ISSN 0854 - 5561
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2005
merekomendasikan
bentuk
dan
ukuran
bagian yang dilas serta parameter yang terbaik yang proses pengelasan.
digunakan
terjadinya
arus dalam
Zirkaloi-2 yang dilas adalah dalam disambung MFW.
proses
Pekerjaan lain: .:.
hasillas
pengelasan
mengalami
Adanya sesuai bentuk
struktur
Penyiapan
.:.
ukurannya Melakukan pengecekan kerataan permukaan
tutup
sesuai
fasa
cair,
pengaruh
menyebabkan
dan ukurannya .:.
dilas
karena
panas (HAZ) yang tidak
tetapi
temperatur
tinggi yang dialami menyebabkan proses perlakuan panas yang dapat merubah strukturnya dari struktur logam induk.
ini mencakup antara
Penyiapan kelongsong
ketika
Oaerah terpengaruh merupakan daerah las
terhadap tekanan.
penelitian
berdeformasi
tinggi.
Sifat mekanik yang diuji adalah kekerasan, bentuk/sifat mikrostruktur, dan kemampuan
mikro
mengalami pemanasan dan tekanan yang
dan tutup pejal yang
dengan
struktur
Oaerah platis juga disebut dengan logam las (weld metal), merupakan daerah yang
bentuk kelongsong
perubahan
disekitar daerah plastis tersebut.
mikro,
panas dari logam
terjadi
proses
sehingga
las
perubahan
sifat-sifat
yang
bentuk dan
dimiliki pad a daerah ini tidak sama dengan
bentuk
logam panas
dan
induk. Oaerah tidak terpengaruh merupakan daerah logam induk
yang tidak mengalami perubahan struktur meskipun mengalami perubahan
.:.
Melakukan pengelasan variasi arus las
•:.
Melakukan uji NOT dan uji OT dengan
Pad a
uji metalografi optik.
mengalami perubahan fasa, sifatnya adalah sama dengan logam induk.
Penelitian
MFW dengan
temperatur pada sa at proses pengelasan .
dengan ini
mikroskop
bertujuan
ini
logam
induk
tidak
untuk
menguji operasi mesin las MFW setelah melakukan perbaikan serta untuk mengetahui
daerah
Sifat Mampu Las (Weldability) Zirkonium kemampuan las
pengaruh parameter arus dan
yang
baik
mempunyai dibanding
waktu pengelasan
terhadap sifat mekanik
material konstruksi yang lain, seperti baja
hasil pengelasan zirkaloi-2.
tutup
paduan dan beberapa paduan aluminium.
dan kelongsong
Pengelasan zirconium mempunyai penampilan yang baik dan mudah dilas[21.
Hal tersebut dapat dicapai dengan: .:. menguji operasi peralatan yang baru diperbaiki .:.
mempelajari
.:.
pada saat proses pengelasan mengetahui Heat Affected Zone (HAZ)
.:.
yang terjadi menganalisis
TINJAUAN
mekanisme
Metal termal
yang terjadi
menghasilkan distorsi yang rendah selama pengelasan. Sebab modulus elastisitas zirkonium rendah maka akan menyebabkan tegangan sisa yang rendah pad a hasil las. Beberapa porositas mung kin dijumpai dalam las zirkonium
hasil pengelasan
PUSTAKA
tetapi bila porositas terjadi, dapat dihindari dengan penaikan arus las, penurunan kecepatan las atau melakukan pemanasan awal.
Perubahan Struktur-mikro pada
Proses daerah
perubahan plastis
mempunyai koefisien ekspansi yang rendah dan konstribusi ini
struktur mikro serta sistem
Masalah utama yang timbul saat pengelasan zirkonium adalah kontaminasi
pendinginannya, menciptakan proses perlakuaan panas yang menyebabkan
oksigen dan nitrogen dengan
udara dan
selalu naik selama pengelasan terjadi. 127
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2005
ISSN 0854 - 5561
Sifat mampu las sering dikaitkan dengan dicapai.
mutu Mutu
sambungan sambungan
panas (HAl) atau pada logam dasar
las yang las sangat
berupa retak panas (hot crack) dan retak ding in (cold crack), lihat gambar
1.
tergantung pada sifat-sifat mekanis yang dihasilkan yang dapat dipengaruhi oleh struktur mikro dan cacat atau retak yang mung kin terjadi.
b.
berbentuk
logam
adalah
kemampuan
terperangkapnya gas yang ketika proses pengelasan.
dari
logam untuk dilas tanpa terjadi penggetasan atau retak. Karena itu pembahasan
berikut
c.
ini akan diarahkan
ditinjau
d.
zone),
daerah
terjadi
Inclusions, disebabkan pengotor baik berupa produk karena reaksi gas atau logam tungsten, terak, dan lain-lain. Lack of fussion or Penetration, cacat yang terjadi akibat menembus/mencapai sambungan
dari
pengaturan parameter pengelasan yang tidak tepat[1], : a. Retak (Cracks), terjadi pada logam las (fussion
halus
berupa unsure-unsur dari luar, seperti
kepada masalah penggetasan dan terjadinya retak pad a sambungan las. Cacat Hasil Pengelasan Jenis-jenis cacat las
lubang-Iub~mg
(cavities) atau pori-pori yang biasanya terbentuk didalam logam las akibat
Dengan demikian secara umum dapat dikatakan bahwa sifat mampu las dari suatu
Porosity (Voids), merupakan cacat las
e.
Imperfect shape, cacat yang memberikan geometri sambungan las yang
pengaruh
logam las tidak sampai ke dasar
tidak
baik
(tidak
sempurna)
seperti, undercut, underfill, overlap, dll.
Gambar 1. Bentuk hasillas yang mengalami crack pada sambungan metal dan grain boundary
128
ISSN 0854 - 5561
PELAKSANAAN
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2005
PENELITIAN
Bahan Utama
(sheath) dan
Ujung kelongsong yang akan dilas harus baik yaitu rata/halus dan tegak lurus. Pekerjaan dilakukan dengan mesin
batangan (bar) zirkaloi-2
bubut dengan alat bantu ampelas halus. Bentuk
: Kelongsong
Bahan Pendukung
lemak-Iemak yang timbul sa at pengerjaan
pikling, rinsing serta ultrasonik Bahan untuk percobaan metalografi
dan tutup
pikling,
maka
rinsing
dan
H20, Demineral water = 57,0 %;
HN03, 65 % = %.
ultrasonik; Mesin potong; Mesin Poles; Mikroskop Optik.
kelongsong,
kelongsong proses
Larutan pickling yang digunakan adalah:
Mesin Pikling, Rinsing;
tutup dengan
penyiapan dilakukan drying.
: Mesin bubut (Precision Lathe); Mesin las MFW ;
Persiapan Eksperimen Untuk melaksanakan
dan di ukuran
kelongsong seperti Gambar 3. c. Pikling, Rinsing dan Drying Untuk menghilangkan kotoran dan
: Gas Helium
sebagai gas pengisi Bahan kimia untuk proses
Alat yang Digunakan
kikir dan
39,0 %;
HF; 40 % =3,5
Tutup dan kelongsong dimasukkan
keda-
lam wadah yang berisi larutan kemu-dian digetarkan dengan ultrasonik.
diatas mesin
pengelasan Rinsing
ada beberapa
dilakukan
UltrasonicMachine
yang
dengan diisi
alat
dengan
hal yang harus dipersiapkan, yaitu: a. Pembuatan tutup Tutup dibuat dari batang zirkaloi-2 dengan
cairan 25 % alkohol dicampur dengan 75 % air demineral kemudian digetarkan
menggunakan
dengan jutaan Hertz sampai mega hertz.
mesin Precision Lathe,
Drying dilakukan pad a drying fan,
seperti bentuk dan ukuran pada Gambar 2. Permukaan kontak harus dibuat betul-
kelongsong dan tutup dimasukkan ke wadah pengering kemudian dihembuskan
betul tegak lurus (rata), dan dihaluskan dengan bantuan kertas pasir. Ukuran-
dengan menit.
ukuran tutup kemudian diperiksa dengan
udara
panas
800C selama
Kemudian sampel disimpan
alat ukur Dimension Check Equipment. b. Pembuatan/Pembentukan Kelongsong
pada wadah
yang be bas kotoran dan bebas lembab.
Gambar 2: Dimensi Tutup (satuan dalam mm)
129
30
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2005
ISSN 0854 - 5561
"...,
.c:> ......•
=
L&..J ......•
v:>
.-
....
co>
co -IS~ I C7"o
cO •
_ Lr'I
;oJ' .~
Gambar 3:
Deteil Kelongsong
Proses Pengelasan dengan MFW Pada mesin ini, arus las dapat diatur besar dan
bentuknya
dengan
sesuai
mengeset
.:.
besarnya arus listrik dan arus magnet pad a panel pengontrol, sesuai parameter yang dikehendaki. Alat ini menggunakan
.:.
sistim silinder udara untuk menggerakkan langkah elektroda. Kombinasi gaya listrik dan
dan
gaya
direkomendasikan
magnet
Dari
yang
adalah 1/3 gaya tekan
•:.
mengakibatkan
(defect) seperti cacat dan daerah pengaruh
pengelasan
gunakan
mata
akan
dapat
las-an
yang
penetration,
incomplete
underfill,
excessive
undercut,
reinforcement,
excessive root concavity, & incomplete .:.
dilakukan
atau
ini
Ketidakseragaman (discontinuity) groove weld dimensional, dapat mendeteksi cacat las antara lain: overlap,
penetration. Ketidakseragaman
(discontinuity)
weld
dimensional, dapat mendeteksi cacat las antara lain: insufficient, undercut, overlap, excessive convexity, excessive concavity, insufficient leg, & bridging. Perlakuan pemeriksaan visual dapat digo-
dengan meng-
telanjang
visual
misaligment,
dengan variasi arus 50 sampai 70 %, dan variasi waktu pengelasan 10 sampai 25 detik. Pemeriksaan Visual Yaitu pemeriksaan
hasH uji
fusion, tungsten inclusions, whiskers, crater porosity & cracks, arc strikes, oxidation, excessive weld spatter, weld cracks and base metal cracks.
panas yang luas sehingga menimbulkan tegangan sisa thermal. Cacat tersebut akan mengurangi ketahanan/kekuatan Proses
ketidaksempurnaan
(cacat) yang terdapat pada produk Menganalisa penyebab kegagalan suatu produk dan struktur
excessive
saat terjadi penekanan juga parameter yang menentukan terhadap hasil las . Pemberian panas yang berlebih sewaktu
hasH las.
rancang
mengakibatkan turunnya sifat mekanis antara lain: porosity, slag inclusions,
pad a gambar 4. Gaya tahan clamp yaitu gaya pemegang kelongsong dan tutup
akan
bangun Memeriksa
kom-posisi
yang timbul secara koaksial. Sistem kerja elektromagnet dan gaya listrik dapat dilihat
pengelasan
spesifikasi
dideteksi cacat sebagai berikut[2]: .:. Ketidakseragaman (discontinuity)
udara sHinder dan 2/3 gaya elektromagnet
terjadinya cacat kawah (creater)
dengan
dengan
menggunakan alat bantu (pembesar), tanpa merubah ataupun merusak material
longkan menurut step/urutan pekerjaan: .:. Pemeriksaaan sebelum pengelasan
yang akan diperiksa , bertujuan : .:. Memeriksa bahan baku, produk dan
.:.
Pemeriksaan
.:.
sebelum pengelasan Pemeriksaan selama pengelasan
.:.
Pemeriksaan setelah pengelasan
struktur
yang difabrikasi
atau dibuat
130
setelah
fit-up
dan
ISSN 0854 - 5561
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2005
Air
Weldingmachine
:\ir Cylint!t:r appht' initial force to hring contact to nib
controls
Electromagnetic Force applied dul"in Welding
Fixture
Gambar 4. Skematik sistim suplai arus dan magnetic pad a mesin las MFW
DAERAH PEMOTRET AN
KELONGSONG
, ,,
,,
----_._.~---_._._._--.-._._._._.-._._._._-_.
Gambar 5:
Lokasi pemotongan dan pemotretan mikro struktur metalografi
131
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2005
Pemeriksaan
dengan
Destructive
ISSN 0854 - 5561
Test
alat kontrol otomatis. dilakukan dengan 200
(DT) Uji Metalografi Pengujian
metalografi
pemotretan pad a beberapa titik uji seperti Gambar 5.
untuk
mengetahui keadaan struktur mikro logam, hubungan antara struktur mikro dan sifatsifat
logam
serta
paduannya
Pengamatan kali. Proses
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
dengan
menggunakan peralatan mikroskop optiC(4). Penyusunan struktur mikro suatu
Hasil Uji Visual Proses
pengelasan
pada
logam atau paduan terbentuk selama proses solidifikasi dari keadaan cair.
kelongsong dan tutup zirkaloi-2
ini belum
ada parameter yang pasti, maka penelitian ini sekaligus untuk mencari parameter
Keadaan struktur mikro maupun adanya cacat atau penyimpangan pada struktur
proses las yang tepat untuk bahan dan dimensi pad a penelitian ini, untuk itu
mikro maupun adanya cacat atau penyimpangan pada struktur mempunyai pengaruh terhadap sifat mekanis logam. Prosedur pengujian metallografi
dilakukan proses pengelasan dengan mencoba-coba untuk mendapatkan
dari
parameter las yang tepat, besar arus yang digunakan
termasuk besar arus pada masing-masing
Pemotongan sampel • Hasil pengelasan dibelah menjadi dua bag ian, dengan alat Pemotongan dilakukan kecepatan dengan
•
•
rendah pendinginan
tahapan proses pengelasan Oari hasil kegiatan proses
potong dengan
sambil
diikuti
yang
cukup,
antara lain dan waktu
pengelasan
kelongsong dan tutup zirkaloi-2 dengan menggunakan mesin Magnetic Force Welding (MFW) telah didapat: A. Setelah beberapa tahun peralatan MFW dalam keadaan rusak dan telah
untuk menghindari perubahan Struktur mikro pad a daerah pemotongan. Bagian pemotongan dirapikan dengan melakukan pengamplasan pad a
selesai diperbaiki, adalah termasuk
maka kegiatan
ini
uji fungsi alat. Oari
permukaan Penyiapan sampel metalografi dengan
hasil uji fungsi telah diperoleh bahwa: Alat MFW telah dicoba untuk
urutan pelaksanaan mounting; penggerindaan; pemolesan; dan
mengelas zirkaloi-2
kelongsong untuk bahan
dan tutup bakar tipe
Cirene = HWR (sesuai spsifikasi alat)
pengetsaan. Pengamatan dengan mikroskop optik dilakukan
dengan posisi saklar pad a panel seperti pada tabel 1. Oari hasil proses
menggunakan mikroskop optik. Tampilan struktur mikro selanjutnya difoto dengan
pengelasan telah didapat hasil yang baik, dengan pengujian secara visual,
film negatif BIW. Bukaan lensa dan waktu ekspose yang tepat diatur menggunakan
dengan hasillas seperti gambar 6.
Pengamatan
struktur
mikro
132
ISSN 0854 - 5561
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2005
Gambar 6: Gambar pisik hasil pengelasan dengan MFW Tabel 1; Parameter proses pengelasan dengan pengelasan MFW ,
Posisi Posisi Saklar Percent Current Saklar Posisi Flux Reset 1 I20 OFF Force Delav 45 Saklar Percent Current 60 20 60 1 35 960 Percent Current Mag. Force 10 45 Weld time (second) Neg. Percent
Flux Reset Mag. Force
Current Cycle Squeeze Magnetic
Current
B.
Kemudian
dilakukan
penelitian
terhadap hasil pengelasan dengan variasi Arus Las dan Waktu Las, sementara
parameter yang lain dibuat
konstan, dari disimpulkan; -
besar arus yang terbaik adalah sebesar
60%
hasil
penelitian
- Waktu
dapat
las
juga
adalah
parameter
penting dalam proses las, sehingga dapat disimpulkan, Waktu las yang semakin besar akan membuat hasil las tidak baik dan
Arus las salah satu parameter penting dalam proses pengelasan, sehingga dapat dipei~leh: Semakin oesar arus las maka daerah
bahkan
dapat
menimbulkan
cacat
pada bagian las (terlihat warna hitam
pengaruh panas las (heat effected zone= HAZ) akan semakin besar, hal ini yang
pada bagian las) dan dengan waktu las yang semakin besar maka ukuran mikrostruktur hasil las akan semakin
semakin besar sekaligus akan memperbesar ukuran butir hasil las
besar dan sekaligus akan mengurangi sifat mekanis dari hasil las. Oari hasil
sekaligus akan mengurangi sifat mekanik hasil las, sebaliknya semakin
penelitian didapat, waktu terbaik adalah 15 detik.
tidak
kecil
dikehendaki
arus
karena
las yang
HAZ
digunakan
Pemeriksaan
akan
menghasilkan sambunganl las yang tidak baik = terlihat adanya rongga pada hasil las. Oari hasil penelitian didapat
pada
semua
las
yang
visual
dilakukan
sampel
dengan
mempergunakan mata telanjang (visual check) atau dengan mempergunakan kaca
133
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2005
pembesar
atau
mikroskop-streo.
ISSN 0854 - 5561
Pada
alur las akibat panas yang berlebih. Untuk
pemeriksaan visual ini dapat segera diketahui beberapa cacat yang terjadi, misalnya cacat kawah, ketidak
waktu pengelasan diatas 15 detik terlihat cacat hasil pengelasan seperti gambar 7, dan untuk waktu lebih kecil dari 15 detik
sempurnaan
penyambungan
sempurnaan
alur las serta pencekungan
tidak tejadi penyambungan hasillas dinyatakan cacat.
dan ketidak
sempurna dan
Gambar 7: Sam pel hasil pengelasan yang gagal setelah pemeriksaan visual. Uji Metalografi Gambar diperoleh
dari
mikrostruktur pengamatan
melalui batas butir, dari butir besar menuju butir kecil dan lama kelamaan butir kecil
yang
akan termakan oleh butir besar.
mikroskop
optik merupakan hasil refleksi cahaya dari
Pada daerah
permukaan
butir lebih besar, sedangkan
yang
cuplikan. Permukaan cuplikan
halus
akan
memberikan
terjadi
warna
gambar
mikrostruktur
lebih halus
pertumbuhan daerah HAZ
dan lebih
homogen,
berarti pada daerah las kekerasannya akan lebih rendah dibandingkan dengan
terang sedang permukaan sesuai dengan tingkat kekasarannya. Dari hasil pengamatan terhadap metal dasar, diperoleh
lasan terjadi
logam dasar. Dari hasil mikrostruktur
dengan
diatas (gambar 8;
pola dua dimensi, yang memperlihatkan ukuran butir yang relatif kecil dan
9 dan 10), dapat dianalisa bahwa semakin
berbentuk
butir pada daerah las akan semakin besar dan daerah yang mengalami perubahan
equiaxia/.
Pengamatan
daerah Weld Metal (fusion zone). Mikrostruktur tersebut dikenal nama
widmanstatten.
besar arus las pengelasan
pad a
karena
bekerja pada benda kerja akan semakin besar yang mengakibatkan pertambahan daerah pengaruh panas bertambah besar dan waktu untuk pertumbuhan butir juga semakin besar. Proses ini akan
pad a proses pemanasan sampai 1.000oC terbentuk larutan padat ~ yang homogen dan pad a fase ~ bentuk (struktur) kristal berubah dari bentuk heksagonal menjadi bentuk kubus. Proses pendinginan cepat akan mengakibatkan transformasi fase ~ ke fase a. Pada kecepatan
mengurangi kekuatan mekanik pad a daerah las. Dan dari hasil tersebut tidak
pendinginan
terlihat adanya cacat pada bagian las.
(dalam hal ini dilakukan dengan aliran gas helium), atom-atom tidak sempat untuk menyusun
atom
dengan
struktur
besar
mikrostruktur juga akan semakin besar. Hal ini disebabkan oleh energi yang
dengan
Ini terjadi
maka
Untuk arus yang kecil (55 %), secara visual terlihat baik kemudian dilakukan uji
a
sehingga masih ada kemungkinan ada kristal ~ yang terjebak(3) Kenaikan suhu mengakibatkan naiknya
metalografi (gambar 11.), terlihat adanya crack/retak pada sambungan antara tutup
energi
batas (gambar 12)
yang
mempercepat
difusi
dan kelongsong
atom
134
dan crack pada
lapisan
ISSN 0854 - 5561
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2005
Gambar 8: Mikrostruktur daerah base metal, Haz kelongsong,
sampell
(arus 55 %), waktu
las 15 detik, perbesaran 200 X
Gambar 9: Mikrostruktur daerah base metal, Haz kelongsong sampelll las 15 detik~perbesaran
(arus 60 %) waktu
200 X
Gambar 10: Mikrostruktur daerah base metal, Haz kelongsong, sampelill las 15 detik, perbesaran 200 X
135
(arus 65 %) waktu
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2005
ISSN 0854 - 5561
Gambar 11: Mikrostruktur daerah base metal, Haz kelongsong sampellV
(arus 55 %) waktu
las 15 detik , perbesaran 200 X
Gambar 12. Mikrostruktur daerah base metal, Haz kelongsong, sampel V (arus 55 %) waktu las 15 detik, perbesaran 200 X
136
ISSN 0854 - 5561
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2005
KESIMPULAN
•
Dari hasil kelongsong
k~giatan proses pengelasan dan tutup zirkaloi-2 dengan
menggunakan mesin Magnetic Welding (MFW) telah didapat: A.
dan bahkan dapat menimbulkan cacat pada bagian las (terlihat
Force
warna hitam pada bagian las) dan
Setelah beberapa tahun peralatan MFW dalam keadaan rusak dan telah
dengan waktu las yang semakin besar maka hasil las terlihat cacat
selesai diperbaiki,
yang
telah dilakukan
fungsi, diperoleh: • alat MFW telah
uji
•
significant,
untuk
yang terbaik adalah 15 detik. DAFTAR ACUAN
alat) Dari hasil proses pengelasan telah
1.
dengan uji metalografi Kemudian dilakukan
penelitian
2.
terhadap hasil pengelasan dengan variasi Arus Las dan Waktu Las,
maka
memperbesar las sekaligus
4.
yang akan
semakin
Steel Products", 1990
las
Studi MIPA FRANK
AND MATERIALS (ASTM). "Annual Book of ASTM Standards, A 370 90a, Standard Test Methods and
ukuran butir hasil akan mengurangi arus
Coarse,
London, Mc Graw-Hill Book Company, Inc, 1955. AMERICAN SOCIETY FOR TESTING
Defenitions
kecil
Inspector
Universitas Indonesia, 2001. BENJAMIN LUSTMAN &
sifat mekanik hasil las, sebaliknya digunakan sambunganl
Las",
KERZE, JR. "The Metallurgy of Zirconium", New York - Toronto -
daerah pengaruh panas las (heat effected zone = HAZ) akan semakin besar, hal ini tidak dikehendaki karena HAZ semakin besar sekaligus
Welding
Program Pascasarjana-Program IImu Material, Fakultas 3.
las
ANIS, "Teknologi
ADNYANA DN, "Metalurgi Las", Diktat pada
sementara parameter yang lain dibuat konstan, dari hasil penelitian dapat arus
MUHAMMAD
Diktat pad a Welding Inspector Coarse, Program Pascasarjana-Program Studi IImu Material, Fakultas MIPA Universitas Indonesia, 2001.
didapat hasil yang baik, dengan pengujian secara visual, maupun
besar
tidak
hasil penelitian didapat, waktu las
Cirene = HWR (sesuai spsifikasi
disimpulkan; • Semakin
sehingga
dilakukan pengujian lanjutan. Dari dicoba
mengelas kelongsong dan tutup zirkaloi-2 untuk bahan bakar tipe
B.
Waktu las yang semakin besar akan membuat hasil las tidak baik
yang
akan menghasilkan las yang tidak baik =
5.
terlihat adanya rongga pad a hasil las. Dari hasil penelitian didapat besar arus yang terbaik adalah sebesar 60%
WILIAM
for Mechanical
D.
testing of
Philadelphia: CALLISTER,
ASTM, JR,
Materials Science and Engineering an Introduction", 2nd edition, New York Chichester Brisbane Toronto Singapure,1991
KE DAFTAR ISI 137