LAMPIRAN 1
HASIL PERHITUNGAN PENGUJIAN SIFAT FISIS DAN SIFAT MEKANIK
a. Pengujian densitas Hasil Pengujian densitas dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan (2.1) Densitas ( ρ ) =
m V
Dimana : m = massa benda uji (gram) V = volume benda uji (cm3)
Perhitungan untuk menentukan densitas pada sampel dengan komposisi 1 adalah sebagai berikut : massa benda uji (m) = 138,2 gr volume benda uji (v) = 70,65 cm3 Densitas ( ρ ) = =
m V
138,2 gr 70,65 cm3
= 1,95 gr/cm3 untuk perhitungan densitas rata-rata: Densitas rata-rata = =
1,95 + 1,90 + 1,93 gr/cm3 3 5,78 gr/cm3 3
= 1,92 gr/cm3 Hal yang sama dilakukan untuk komposisi 2 sampai komposisi 6, sehingga diperoleh table 4.1.
Universitas Sumatera Utara
b. Pengujian Daya Serap Air Perhitungan untuk menentukan daya serap air pada tabel dengan komposisi 1 adalah sebagai berikut: Massa basah (mb)
= 151,4 gr
Massa kering (mk)
= 138,2 gr
Maka : Penyerapan air (%) =
mb − mk x 100 % mk = 151 , 4 − 138 , 2 x 100 % 138 , 2
= 9,55 % Untuk perhitungan penyerapan air rata-rata : Penyerapan air rata-rata (%)
=
9,55% + 9,42 % + 9,61 % 3
= 9,52 % Hal yang sama dilakukan untuk komposisi 2 sampai komposisi 6, sehingga diperoleh tabel 4.2.
c. Pengujian Kuat Tekan Perhitungan untuk menentukan kuat tekan pada sampel pada komposisi 1 dengan menggunakan persamaan 2.3 adalah sebagai berikut: Beban maksimum (P)
= 1600 kgf = 1600 x g
, dimana g = percepatan gravitasi (9,8
m/s2) = 1600 x 9,8 = 15680 N
Luas permukaan (A)
= ¼ π d2 = ¼ (3,14)(5 cm)2 = 19,625 cm2
Universitas Sumatera Utara
Maka : F= =
P A 15680 19 ,625 x10 − 4
N/m2 = 7,98 MPa
Untuk perhitungan kuat tekan rata-rata : Kuat tekan rata-rata ( F)
=
7,98 + 8,03 + 7,98 3
=
7,99 Mpa
Hal yang sama dilakukan untuk komposisi 2 sampai komposisi 6, sehingga diperoleh tabel 4.3.
d. Pengujian Kuat Patah Hasil pengujian kuat patah yang diperoleh menggunakan sampel berbentuk balok. Nilai kuat patah dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 2.4. Contoh perhitungan untuk menentukan nilai impak sampel untuk komposisi 1 sebagai berikut: Beban maksimum (P)
= 17 kgf
Jarak kedua titik timpu (L)
= 8 cm
Lebar (b)
= 2,35 cm
Tinggi (h)
= 2,30 cm
Maka :
σ σ
f
f
=
3PL 2bh 2
3(17)(8 x10 −2 ) = 2(2,35 x10 − 2 )(2,30 x10 − 2 ) 2
=
408 x10 −2 2,48 x10 −5
= 16,45 x10 4 kgf/m2 = 16,45x104 (9,8) N/m2 = 16,12 x 105 N/m2
Universitas Sumatera Utara
Untuk perhitungan kuat patah rata-rata :
σ
f
=
(16,12 + 17,61 + 15,43) x10 5 N/m2 3
= 16,38 x 104 N/m2 Hal yang sama dilakukan untuk menentukan nilai kuat patah pada komposisi 1 sampai komposisi 6 sehingga diperoleh table 4.4.
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 2 VARIASI CAMPURAN BAHAN
No.
Semen (%)
Pasir (%)
1
20
80
Biosludge (%) 0
2
20
77,5
2,5
3
20
75
5
4
20
72,5
7,5
5
20
70
10
6
20
67,5
12,5
No.
Semen (gram)
Pasir (gram)
Biosludge (gram)
Air (gram)
1
450
1800
0
281,25
2
450
1743,75
56,25
285
3
450
1687,5
112,5
288,75
4
450
1631,25
168,75
300
5
450
1575
225
311,25
6
450
1518,75
281,25
318,75
Pembahasan massa sampel
1 sampel = 150 gram Dalam setiap variasi campuran terdapat 5 pengujian yaitu: sifat fisis (densitas, daya serap air) dan sifat mekanik (kuat tekan, kuat patah, kekerasan). Setiap pengujian terdapat 3 sampel, sehingga setiap variasi campuran terdapat 15 sampel.
Jadi massa setiap variasi campuran adalah 150 gram x 15 sampel = 2250 gram.
Universitas Sumatera Utara
Contoh untuk menghitung perbandingan massa semen, pasir, dan biosludge pada variasi campuran pertama adalah: a. Semen Persentase tetap semen adalah 20 %. Sehingga: 2250 gram x
20 = 450 gram 100
b. Pasir Persentase pasir adalah 80 %. Sehingga: 2250 gram x
80 = 1800 gram 100
c. Biosludge Persentase biosludge adalah 0 %. Sehingga: 2250 gram x
0 = 0 gram 100
Untuk menghitung massa variasi campuran ke dua sampai ke enam dapat digunakan dengan cara menghitung variasi campuran pertama.
Universitas Sumatera Utara
Tabel. Perbandingan massa semen, pasir dan biosludge dalam 1 sampel No.
Semen (gram)
Pasir (gram)
Biosludge (gram)
1
30
120
0
2
30
116,25
3,75
3
30
112,5
7,5
4
30
108,75
11,25
5
30
105
15
6
30
101,25
18,75
Untuk menghitung perbandingan massa semen, pasir dan biosudge pada variasi campuran pertama dalam 1 sampel adalah sebagai berikut: a. Semen Persentase tetap semen adalah 20 %. Sehingga: 150 gram x
20 = 30 gram 100
b. Pasir Persentase pasir adalah 80 %. Sehingga: 150 gram x
80 = 120 gram 100
c. Biosludge Persentase biosludge adalah 0 % Sehingga: 150 gram x
0 = 0 gram 100
Untuk menghitung massa campuran ke dua sampai ke enam dalam 1 sampel dapat digunakan dengan cara menghitung variasi campuran pertama.
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 3 GAMBAR ALAT-ALAT PERCOBAAN
1. Ayakan 100 Mesh
2. Neraca Analitik
3. Jangka Sorong
Universitas Sumatera Utara
4. Mixer
5. Cetakan a. Silinder
b. Balok
Universitas Sumatera Utara
6. Pengepresan
7. Equotip hardness tester Zurich Switzerland SN 716-0915
8. Universal Testing Machine (UTM)
Universitas Sumatera Utara
9. Penggiling bahan
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 4 GAMBAR BAHAN – BAHAN PERCOBAAN
1. Biosludge
Sebelum diayak
Sesudah diayak
2. Sampel berbentuk Silinder
3. Sampel berbentuk Balok
Universitas Sumatera Utara
4.Sampel setelah pengujian kuat patah
Universitas Sumatera Utara