I
UD2A06: Edni Kh$as KPPIKG XlIl
PENATALAKSANAAN INFEKSI ORO MAKSILO FASIAL YANG DAPAT DILAKIJKAN OLEHDOKTER GIGI UMUM Anna Pasaribu*, Vera Julia** *Departemen Indonesia Gigi Universitas BedahMulut FakultasKedokteran **Peserta Indonesia Universitas Kedokteran Gigi PDGSBedahMulut Fakultas
Abstract: Infeclionby GeneralDenlisl of Oro-\4a{illo-Facral Managemenl infectionis still a €ommoncasein dailydentalpracticeUsually.teetharethesources Oromaxillofacial infection is usually mild, easily treated,and may only require the Oromaxillofacial of infection. it will becomesevere'or be morecomplexthat appropriately, of antibiotics.Ifit is not ar€ated administration ofthis infection the management denthtmustunderstand A generalpracririoner requiresthe hospiralizarion. discussing rn ;arl\ sraeeto preventthe infectionjiom becomingsevereThis articlewill be comprehensively ttre managementof oromaxillofacialinfectionby g€neralpractition€rdentist./, donesianJournal of Dentistry KPPIKCXIv:1-J I-o 2000,Ldisi Khusus inlection odonlogen;c dbscess. infecLion. Kel $ords:oromaxillolacial
maksilofasialyang berat, apalagidisertaidengan adanya faktor-faktor penyulit seperti adanya kelainansistemik,harusditanganisecaracepatdan yang bidang kompleks di masalah Salahsatu tepat agartidak terjadi komplikasiyang berakrbat penatalaksanaan infeksi gigi ialah kedokteran Inf€ksi ini b€rkisardari derajat fata1. oromaksilofasial. T€rapi infeksi oromaksilofasialsangat dr' rendal sampaiderajartinggi, dan dapatmengancam yangjelasteniangbaktefi nyawa.Walaupunumumnyainfeksiripe ini dapat tentukanolehpemahaman patogenesis infeksi,dan penyebab riwayal iofeksi, aetapidokter gigi harus ditahlaksanadenganrJ1udah, yang cepai penatalaksanaan prinsip-prinsip inf€ksi tetap waspadakarenainfeksi oromaksilofasialdapat gig; umum harus Seorang doker dan tepat. menjadifatal dalamwaknrsingkatdanridak terduga. penatalaksanaan oro maksilo infeksi m€mahami Infeksj odontogenikpada regio maksilofasial infeksiyang fasialpadatahapdini untukmencegah sampaisaatini nasih mendudukiperingkatatasdi dibahas secara makalah ini akan l€bih lanjut. Dalam pada tersebut regio antara kelainan-kelainan penaralaksanaan infelsi o-o mengenai komprehensif gigi, infeksi kasus-kasus dokier Sebagais€orang merupakankasus sehari-hariyang ditemui, baik maksilofasialyangdapatdilakukanolehdoktergigi infeksi ringan sampai infeksi seriusyang dapat berakibatfatal.'r. Infeksi pada regio maksilofasial InfeksiOromaksilofasial mempunyaibeberapakarakteristiktenentukarena Patogenesis yang terseringdijumpaipada Mikoorganisme adanyagigi geligi sebagaisumberinfeksi,siruktur ialab bakterigam positif infeksi oromaksilofasial yang anatomis r€gio tersebut, dan lokasinya positif (cocci), gram anaerob (coccr, seta aerob atas. oleh berdekatandengansalurannapasbagian (,'odr). Infeksi oromaksilfasial gram anaerob negatif regio pada kaiu\-kasus infeksi karena iLu Pendahuluan
-
umunnya bemsal dari infeksi odontogenik.yang befasatdari daemhperiapek danperiodonriun. Dari ledua peryebab ini, yang berasal dari periapeks adalatryang palr'ngsedng.Pulpa gigi yang nekrosis ?kibal karies protunda memberi jalan bagi bakren ,mtuk masut ke dalam jaringan periapeks. Bita jaringan periapeks telah mengalallri imkulasi denganbaLleri, te{adiiah suatu infeksi yang aktif -vangakan menyebarke berbagaiarah rerulamake daerdhyang mempunyairesistensiminimal. lnfeki i3kn menyebarke filang canceUousmeruju. plat tortikal. Bila plat kortikal ini tipis, infeksi akan nengerosi tulang dan masuk ke dalam jaringan lunak, selanjuhya padajaringan lunak penyebaran lergantung pada Zotensial space datr otigo sefta insersio otoGotot pada daerah maksila dan
Lokasi infeki pada gigi tertentu dir€ntuka_n oleh dua faktor utama,yaitu ketebalantulang ydrg menutupi apeks gigi (Cambar I dan 2j dan hubmgan dari rempat tulang yang mengalami perfomsi d€nganperlekatanotot pada maksila dan ma ib la.'
Skema
- J
Ciei karies
PerToronitis
cangrenpulpa margjDaiis
Periodontitis
i
Periodntitis apikalis
I
L Lokasi a.atomis yang: mernungkintranterja, dinya abses: L Abses vestibule, 2. Rudg bukal.3. Absespalaral,4. Rrmg sublineuat. 5. Rueg submddibula6_Sinusmaksitaris
I
I
i
i
Absesperiap€ks /Absesdenro-al!eolar
Osteomiletis
P€try€baranitrf€ksio.omaksilofasial
Garnbar 2. Infaksimencmbus tulmg yanglating tipk dao mssukkejaringan lunal
Infeksi oromaksilofasialmenyebarmetalui bebcrapa Telah dijelaskan di aras, bahwa bila infeksi carayaitu: telah menembustulaEg,lokasi infeksi padajanngar 1. Perkontinuitatum, yaitu penyebaran infeksi lunak ditentukanoleh posisi dari sisi yang perforasi langsu!8 dari ja.iryan menjalar ke jarjngan di terhadapp€rlekatanotot. Fada gambar 3A, infeksi sekitamya menembu. melaluiaspeklabiatgigirahang aiasdan 2. Limfbgen, yaitu melalui p€tnbulult limf€ ke di ba\ aI perlekaranotot buccinator *h tstsa keienjar limfe r€gional.Bita infeki rerjadi pada mengla5illanabsesvesribular.pada garnbar JB, k€lenjar limfe, maka akanmenyebabkanirfeksi infeksi menembus tulang melalui bagiafl aras sekuDderdi situ datr meryebarpula ke jaringan p€rlekatanotot buccinatordan rnenghasitkan hfeksi dr sekfamya. padaruangbukal.l 3. ilematogen, yairu melalui pembuluh darah. Penyebaranmelalui caraini rclatifjarang
darah dan saraf d^A otbita. Cawrnors sinus thtumbosis dapat le{adi sebagai basil dari penyebaran infeksi odontogenik melalui jalur hematogen(Gambar 6). Pembuluh-pembuluhdafah lera padadd
Crmbar5 Rudc inftatemfoidl
ruingbukal canlbar4. hleksiPada lnfeksiyang berasaldari gigi-gigiialrangatas 'neaembl.' pldr )ahiobt,r,afl" ri ddn i,'ga menembustulang di bawah perlekatanotot-otot yang melekat pada naksila. sehinggagigr-gigi rahang atas biasanya muncll sebagai abses vestibuiar. Kadang-kadan8,infeksi pada gigi dkanmengcro'i kaninrsraha,'ga.ar)ang panjang fulang di atas ins€tsi otot Itvator dnguli oris dar akan nenleb,rbkarinfek'i paoa rJdrg cininur' Unurnnya, gigi-gigi molar rahang atas yary mengalami infeksi akan nrenembustdlang di alas lnsersi otot buccinator dan rnenghasilkaninfeksi ' spasialbukal (Ganlbaf4/ Ruans infra remporal (Gambar 5) jarans terinfeksi. biasanya infeksi pada ruang ini berasal dari gigi nolar letiga rahang atas lnfeksi odontogenikrahangalas dapa!juga menyebarke bagian alas dan menyebabkansehrlitis orbiial atau periorbital sekrurder,hal ini jarang teiadi, namun bila terjadi gejala klinisnya sangattipikal, yaitu kernerahandan pembetgkakanpada kelopak nata disefai adanya keterlibalan konponen pembuluh
Ganbd! 6. C&'..frors sdus
. Pada nlung bawah, infeksi yang be.asal dari gigi insisivus, calinus dar Femolar biasanya merembusplat /ariobrccoconical dan di ^tas ototabses\esribular'namunjuga otot menghdsil[an dapat menyebarke ruang fascial Ruangsubmental terinfeksisecaraprimer oleh gigi insisivusmhang bawah. Infeksi gigigigi molar rahang bawah lebii seFnts rulangirdgro.o].I,(d/ nenembu'meldlui
116
grgr-gigianrerior.Inteksi pada srtsl dr'bandinekatr moiar pertamaakan didraimse ke arah bukal atau lingual. Infeksi pada gigi molar kedua akan dilokalisi. ke arah bxl€l dan lingual, retapi biasanya ke lingual da.ninfeksi gigi rnolar ke riga hampir s€lalu mengerosi plat kortikal lingual. Otot-otot nylohyoid akan menentutan apakah infeksi akan dilokalisir ke lingual atau ditenrskan ke rrug sublingual (gambar 7) atau submandibula(cambar 8). '
Ganbd 9. Batas-batasruangfasciatsekunder
Gan,har7. rnlcksjnadarudre$rhlinguol
Gmbd I 0. Penyebtuanintblsj ke ruangmediasrinm
Ganbar8. Inieksipadarudg submedibuta Bila penyebam.ninfeksi melibatkan ruang submandibula, sublinguai dan submentai maka infeksi demikian dikenal sebagaiAngina Ludvig. Infeksi id se€aracepatmenyebar ke posteior dan ruang sekundermandibulamenyebabkanre{adinya selulitis (calnbar 9). Terdapatpembengkakatr parai yang menyebabkanlidah temngkat dan adanya indurasikerasdalrpadatpadaregio submandibuladi atastulang hyoid.
Pasien umunnya mengalami trismus, sulit menelan dan sulit bemapas. Infeksi ini dapat menjaiar dengan sangat c€pat di antara rudg subnandibular denganruarg paraphary-geat pada suafi buccopharyngealgap yang nerupakan jalan utama penyebaraninfeksi, sehinggainfeksi dapat denganmudah menyeberangdan meluas ke ruang retropharyngeal hingga akhimya m€nuju ke m€diastinum (cambar10).Penyebaran infeksidapat meluaske ruang leher bagian dalam(deep ceuicat spaces) yang metiputi beberapa rorgga dengan anatomiyang kompleks, lokasitryadalarn,aksesnya sulit dicapai s€rta berhubungar satu sama laiturya. Mediastinitis merupakan suatu kornplikasi dari penjalaraninfeksi leher bagian dalam, Komplikasi Ianjut dari mediastinitisialah sepsissistemik.Infeksi seoeniinidapalmetrghdrn baljd lannapasbagianaras j iwa pasier.' a dandaparm€rnbahayakan
t71
adekuat untuk meredakaninfeksinya.Anti. bioLil )dng efetrif unrul inlek,i oromakpenatalaksapenisilin. silofarial ialahgolongdn erirromirrn perlu ditegakkan agar Diagnosis \4eroniddrore secara klindarnisin, Cefddroxil, dar. dapat dilakukan i.feksi oromaksilofasial naan yang terasiklin." BiladicurigriLemungki|lan adan)r diagnosis cepatdaniepat. Unluk mendapatkan kuman pen)ebab yang resisrenterhadap tepatmakaperludilakukanl penisilin,atauadanyakumanopporlunistik atau mengenaimulaiterjadinyapenyakit, L Anamnesa penganaerob,maka perlu dipedimbangkan lolasi infek\i primer. lamanla.kemungkinan gunaanantibiotik bukan golonganpenisilin. int€nsitaspenyakit,adanyakambuhulangdad yangberat,disarankan Padainfeksiodontogenik penyakitserupa,s€l1aperawatanyang telah untuk pemberianantibiotik bakterisiddosis didapat.Perlu juga ditanyakankemungkinan tinggi secaraparenleralbila perlu dilakukan adanya gejala sistemik, p)Texia, malais€. kultur bakteri dan tes resistensi.Analgetikb€mafas. Kemungkesulitan kesulitanmenelan, yang penyakit dapt antipiretikuntuk mengurangirasa sakit dan sistemik kinan adanya Perlujugad'berikan rerapisuponil demamn)a. memperberat infeksi dan yang dapat memyang sepertipenberianroborantia danmakanan pengarunperawamnnya. tinggi kalod dan tinggi protein untuk 2. Pemeriksaanklinis meliput; pemeriksaan meningkatkan daya tahantubuh. Hosp"alisasi ekstraoral, dan intraofal. umum.pemeriksaan dan konsultasimedik perlu dilakukansesuai keadaanumum pasien meliputi Pemeriksaan indikasi.Perbaikanjalan napasdan dehidrasi pemeriksaan t€nsi, suhu, nad' dan p€mafasan atau bilaada. apakahada penyebaran unluk mengetahui le bagian 2. Perawatan pembedahan.Pengeluaranpus infeLi oromaksilofasial I'omplikasi dengancara insisi dan drainase,merupakan tubuh lajn. Dalam pemeriksaanekstra oral yang sangatpentingdalamperawatan pembengkakan, luas tindakan lokasi, diperhatikan adanya abses oromaksilofasial. hal ini dapat m€nguslgns, fluktruasi cardinal dan besarnya, rangi rasa sakit dan mempercepatpros€s limfadenopatipada kelenjff limf€ regional. penyembulan.Insisi dapatdilakukanbila pus adanya trismus, sinus tract ata:ufistuia. Pada telah terlokalisirdi daerahpermukaan,sudah pemeriksaanintra oral perlu diperhatikan ada fluktuasi.Misalnyapadadaerahinaa oral keadaangigi geligi, adanyakari€s,gigi non telah mencapai permukaan gingiva dan vital. "eruptio difficilis", ny€ri tekan dan mukobukalfold sudabt€rangkatdan telah ada mobilitasgigi. K€mudiandiUhatpula apakah padajaringanperiodontium, fluktuasi,sedangkanpada daerahekslra oral adaprosessupurasi jaringan telah mencapai daerah subkutan dan ada lunak di dasar adanyapembengkakan fluktuasi. Fluktuasi dilakukan dengan cara mulut, vestibulum,pipi, palatumdan daerah palpasibimanual.Dalammelakukaninsisidan orofaring. lvaktu besar drainas€ abses,perlumempenimbangkan radiografik.Padas€bagian 3. Pemeriksaan yang jenis pemeriksaan peflu rcpar. ini dilakukan infeksi gigi penyebab. perlu Cigi penyebab radiogafik, dalamhal ini folo panoramik,untuk L Perawatan dilakukanekstraksibila tidak munekin lagi mengetahuigigi penyebabdan mengevaluasi dirawat secara endodonsia.Ekstraksi gigi perluasandan intensitaskerusakantulang. dilakukan s€t€lah tanda{anda infeksi reda, Apabila infeksi sudahleb;h lanjut perlu pula kar€nabila dilakukanpadasaatfaseakut,maka dilakukanfototoraks. ' dikhawatirkan akanterjadipenyebaran infeksi, Pemeriksaanlaboratorik.Pada kasus infeksi selainitu anestesi lokal menjadikuransefektil yang berat atau yang berpot€nsibemt, perlu laboratorik(darahdan sehinggam€nimbulkanrasa sakit yang akan dilakukanpemeriksaan penderitaan pasien. penyebab dan menambah urin), s€rta identifikasikuman Bila kasusinfeksi lerus b€rlanjuts€caracepat testresistensi kuman,r45 danprogresif,penjalaran infeksitelahmencapai ruangfascia,pasiensulitbemafasdanmenelan, PenataiaksanaanInfeksi Oronaksilofasial bagi suhu m€ningkatdan &rdapat trismus kurang Dokter Gigi Umum dari I cm, makadoidergigi umumharussegera merujukk€doker gigi spesialis bedahmulut.a meliput': Penatalaksanaan infeksioromaksilofasial Padaperawatan ini 1. Perawatan medikamentosa. perlu diberikal] antibiotik yang tepat dan DiagnosistnfeksiOromaksilofasial
178
--
dalamjaringan ikatjarang, sehingga akanmembaniu diagno
RingkasaD Infeksi oromaksilofasialmeiupakankasusyang sering dijumpai sohad-hari,baik di rumah sakit maupun di l€mpat p|alftk doker gigi. Sumber infeksiregio ini adalahgigi geligi,yang umumnya merupakan infeksi dngan dan mudah diterapi denganantibiotik. Namun, apabila penanganannya kurang t€pat dan cepat, misalnya: pemilihan dan p€nggunaanaltibotik tidak adekuat, naka akan meny€babkankasusinfeksi menjadi lebih b€ratdan komplekssehinggamembutuhkan perawatanleb;h lanjut dan tidak jarang akhimya memburuhkan hospitalisasi. Sebagaiseorangdokter gigi unum harusmempunyaipengetahuan anaromimengenai lokasi sumber infeki primer, dan penyebannnya
119
DaftarAcuan f.
Archer W H. Otdl aad MbiLlafdciat Stsery. Philadelphia: WB Saunders Compary,t975. 2. Coldberg, Topuin. Oral and t't6i olacial Ihf.ction. 4" ed. Philadelpia: WB SaundcB Conpdy, 2002. 3. Pere6onIL. Ellis E, Hupp iR. ContenpararyArcl ahd Mui ofdcialSuryerr.3'hed. St Louis: Mosby YearBookInc, 1998. 4. Pete$onJL. Ellis E, Hupp JR. Contempora.y Oral and MaxillofacialSurgery.4'" ed. St Louisr Mosoy Ye&BookInc.2003 5. Topuid RG et al. Manaeemen! oftnfeclionsof$e Oral and MaxillofacialRegions.Philadelphia: WB SaundersCompany,I 98L