PENATALAKSAN KSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS FROZEN F SHOULDER RD DEXTRA AKIBAT CAPSULITIS ADHES ESIVE DI RSUD KARANGANYAR
Naskah Publikasi Ilmiah Un Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Menyelesaik lesaikan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi terapi
Disusun Oleh : Andika Yulian Marros J100 090 007
PROGR OGRAM STUDI DIPLOMA III FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERS IVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
ii
Sabtu 21 Juli 2012
ii
iii
PENATALAKSANA FISIOTERAPI PADA KASUS FROZEN SHOULDER DEXTRA AKIBAT CAPSULITIS ADHESIVE DI RSUD KARANGANYAR ( Andika Yulian Marros, 2012, 61 halaman ) Abstrak Latar Belakang : Frozen Shoulder merupakan suatu gejala yang menimbulkan gangguan pada daerah bahu yang bisa menimbulkan nyeri dan keterbatasan lingkup gerak sendi. Bahu beku adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan gejala pada sendi bahu yang kaku bersifat sementara serta mengalami kehilangan kemampuan untuk bergerak bebas kebanyakan orang dengan bahu beku mengalami kesulitan pada gerakan overhead dan posisi belakang. Tujuan : Untuk mengetahui pelaksanaan Fisioterapi dalam mengurangi nyeri, meningkatkan lingkup gerak sendi dan meningkatkan kekuatan otot pada kasus Frozen Shoulder akibat capsulitis adhiseva dengan menggunakan modalitas Micro Wave Diathermy (MWD), Ultra Sound (US) dan Terapi Latihan (TL). Hasil : Setelah dilakukan terapi selama 6 kali didapat hasil penilaian nyeri pada nyeri T1 : 8 menjadi T6 : 3, nyeri gerak T1 : 8, menjadi T6 : 3, nyeri tekan T1 : 5, menjadi T6 : 2, nyeri diam T1 : 3, menjadi T6 : 2, peningkatan lingkup gerak sendi S : T1 : 45-0-100, menjadi T6 : 45-0-160, F : T1 : 80-0-30, menjadi T6 : 120-0-45, R (F=90) : T1 : 80-0-40, menjadi T6 : 50-0-90, peningkatan kekuatan otot flexor shoulder T1 : 4, menjadi T6 : 5, ekstensor shoulder T1 : 4, menjadi T6 : 5, abduktor shoulder T1 : 4-, menjadi T6 : 4+, adduktor shoulder T1 : 4, menjadi T6 : 4, exorotator shoulder T1 : 4, menjadi T6 : 4, endorotator shoulder T1 : 4, menjadi : 4. Kesimpulan : Micro Wave Diathermy (MWD) dapat mengurangi nyeri pada bahu kanan dalam kondisi Frozen Shoulder akibat capsulitis adhiseva, Ultra Sound (US) dapat meningkatkan lingkup gerak sendi pada bahu kanan dalam kondisi Frozen Shoulder akibat capsulitis adhiseva dan Terapi Latihan (TL) dapat meningkatkan kekuatan otot pada kasus Frozen Shoulder akibat capsulitis adhiseva. Kata kunci : Frozen Shoulder, Micro Wave Diathermy (MWD), Ultra Sound (US) dan Terapi Latihan (TL).
iii
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Tujuan
reformasi
pembangunan
kesehatan
masyarakat
adalah
meningkatkan tingkat derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dengan menghilangkan kesenjangan terhadap pembangunan kesehatan antar daerah, antar sosial ekonomi, serta meningkatkan akses masyarakat pada pelayanan kesehatan yang bermutu. Reformasi Pembangunan Kesehatan dilakukan melalui tujuh upaya, yaitu revitalisasi Primary Health Care (PHC) dan sistem rujukannya, serta pemenuhan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK), ketersediaan, keterjangkauan obat di seluruh fasilitas kesehatan, termasuk saintifikasi jamu, ketersediaan distribusi sumber daya manusia kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, pengembangan jaminan kesehatan, Penanganan Daerah Bermasalah Kesehatan (PDBK) dan peningkatan pelayanan kesehatan di Daerah Tertinggal Perbatasan dan Kepulauan (DTPK), pelaksanaan reformasi birokrasi serta world class health care (Sedyaningsih, 2011). Frozen Shoulder adalah suatu gejala yang menimbulkan gangguan pada daerah bahu yang bisa menimbulkan nyeri dan keterbatasan lingkup gerak 1
2
sendi. Bahu beku adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan gejala pada sendi bahu yang kaku bersifat sementara serta mengalami kehilangan kemampuan untuk bergerak bebas kebanyakan orang dengan bahu beku mengalami kesulitan pada gerakan overhead dan posisi belakang. Keadaan kaku adalah suatu kondisi tubuh terhadap gejala peradangan yang berada di sekitar dekat bahu. Pada kondisi frozen shoulder akibat capsulitis adhesiva ini fisioterapis berperan dalam mengurangi nyeri, meningkatkan lingkup gerak sendi, mencegah kekakuan lebih lanjut, meningkatkan kekuatan otot untuk mengembalikan aktifitas fungsional pasien. Untuk mengatasi masalah tersebut banyak modalitas fisioterapi yang dapat digunakan, disini penulis mengambil modalitas fisioterapi dengan penggunaan Micro Wave Diathermy (MWD), Ultra Sound (US) dan Terapi Latihan (TL). B. Tujuan Laporan Kasus Tujun laporan kasus ini adalah : Untuk mengetahui pengaruh Micro Wave Diathermy (MWD), Ultra Sound (US) dan Terapi Latihan (TL) terhadap kasus frozen shoulder akibat capsulitis adhesive.
3
BAB II DESKRIPSI KASUS Frozen shoulder merupakan suatu istilah yang menjelaskan bagaimana keadaan dari sendi bahu yang sangat rentan terhadap cidera selama penggunaan karena menggunakan kestabilan sendi yang memungkinkan untuk gerakan bebas dari lengan kita. (Bruce, C dan Rosemary, 2003). Frozen shoulder adalah penyakit kronis dengan gejala khas berupa nyeri bahu dan pembatasan lingkup gerak sendi bahu yang dapat mengakibatkan gangguan aktivitas kerja sehari-hari (AAOS, 2000). Adapun beberapa teori yang dikemukakan American Academy of Orthopedic Surgeon tahun 2000 mengenai frozen shoulder, teori tersebut adalah : a. Teori hormonal. Pada umumnya frozen shoulder terjadi 60% pada wanita bersamaan dengan datangnya menopause. b. Teori genetik. Beberapa studi mempunyai komponen genetik dari frozen shoulder, contohnya ada beberapa kasus dimana kembar identik pasti menderita pada saat yang sama.
3
4
c. Teori auto immuno. Diduga penyakit ini merupakan respon auto immuno terhadap hasil-hasil rusaknya jaringan lokal. d. Teori postur. Banyak studi yang belum diyakini bahwa berdiri lama dan berpostur tegap menyebabkan pemendekan pada salah satu ligamen bahu. Menurut Kisner (1996) frozen shoulder dibagi dalam 3 tahapan, yaitu a) Pain (Freezing) Ditandai dengan adanya nyeri hebat bahkan saat istirahat, gerak sendi bahu menjadi terbatas selama 2-3 minggu dan masa akut ini berakhir ampai 10- 36 minggu. b) Stiffness (Frozen) Ditandai dengan rasa nyeri saat bergerak, kekakuan atau perlengketan yang nyata dan keterbatasan gerak dari glenohumeral yang di ikuti oleh keterbatasan gerak scapula. Fase ini berakhir 4-12 bulan. c) Recovery (Thawing) Pada fase ini tidak ditemukan adanya rasa nyeri dan tidak ada synovitis tetapi terdapat keterbatasan gerak karena perlengketan yang nyata. Fase ini berakhir 624 bulan atau lebih.
5
BAB III PROSES FISIOTERAPI Data yang dapat diperoleh dari anamnesis umum berupa keterangan tentang (1) nama Tn. Sardi, (2) umur 70 tahun, (3) jenis kelamin laki-laki, (4) agama Islam, (5) pekerjaan
Pensiunan Kepala Sekolah dan (7) alamat pasien Tegal Asri 2/8
Karanganyar. Permasalahan yang diakibatkan dari frozen shoulder (capsulitis adhesive) yaitu : a. Impairment (1) Nyeri pada sekitar pergelangan bahu kanan, (2) Keterbatasan lingkup gerak sendi bahu kanan, (3) Penurunan kekuatan otot penggerak bahu kanan. b. Functional limitation Pada kasus ini pasien belum mampu mengangkat benda yang berat secara langsung menggunakan lengan kanannya. c. Dissability Pada umumnya frozen shoulder jarang menimbulkan disability atau kecacatan. Disini Pasien mampu untuk mengikuti aktifitas kegiatan bermasyarakat dan juga bahkan sekarang masih aktif di organisasi lansia De Sotto.
5
6
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil 1. Pengurangan Nyeri Dapat dilihat hasil dari pemeriksaan menggunakan skala VAS. Pada
Nilai VAS
pemeriksaan nyeri dari (T1) sampai (T6) dapat dilihat dari grafik 4.1:
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 T1 Nyeri gerak
T2
T3 T4 Waktu Terapi Nyeri tekan
T5 Nyeri diam
Gambar 4.1 Grafik Derajat Nyeri Dalam Skala VAS
6
T6
7
2. Peningkatan Lingkup Gerak Sendi Dari pemeriksaan awal (T1) sampai terapi akhir (T6) diperoleh adanya peningkatan lingkup gerak sendi bahu kanan yang hasilnya dapat dilihat
LGS
pada grafik 4.2 :
150 140 130 120 110 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 T1 Flexi Adduksi
T2
T3 T4 Waktu Terapi Extensi Eksorotasi (90)
T5
T6
Abduksi Endorotasi (90)
Gambar 4.2 Grafik Lingkup Gerak Sendi Bahu kanan. 3. Peningkatan Kemampuan Kekuatan Otot Dari pemeriksaan awal (T1) sampai terapi akhir (T6) diperoleh adanya kenaikan kemampuan kekuatan otot bahu kanan yang hasilnya dapat dilihat pada grafik 4.3 :
8
5 4.5 4 3.5
Flexor xor Extens tensor Abduc ductor Adduc ductor Exorot orotator Endoro dorotator
3
nilai
2.5 2 1.5 1 0.5 0 T1
T2
T3
T4
T5
T6
Gambar 4.3 Grafik Kekuatan Otot B. Pembahasan 1. Nyeri
Pemberia mberian MWD disini adalah yaitu dengan mengg enggunakan efek panas dari M MWD diharapkan panas yang diberikan akan memberikan efek sedatif datif ssehingga menurunkan nilai ambang rangsang. gsang. Efek panas akan membua embuat vasodilatasi pembuluh darah. Hal ini akan kan memperlancar m pembuangan ngan zat “pain producing substance”. Dengan n pengaruh pen panas yang dihasilk ihasilkan pada pemberian MWD yang diterima ma jaringan, ja akan menormalisas alisasikan sel- sel yang abnormal. Hal ini akan an merileksasikan m otot sekitar itar bbahu yang spasme sehingga nyeri akan berkuran rkurang. Ini berarti panas yang diberikan dapat menaikan ambang nyeri, yeri, menurunkan
9
sensibilitas muscle spindle sehingga menurunkan tingkat spasme otot sehingga nyeri yang dirasakan akan berkurang (Mardiman, 1989). Dengan menggunakan efek panas terjadi perubahan temperatur dalam tubuh sehingga dapat meningkatkan metabolisme sel-sel lokal ±13% tiap kenaikan temperatur 1ºC, sehingga dapat meningkatkan vasomotion sphincter dan timbul homeostatik lokal selanjutnya akan terjadi vasodilatasi lokal. Terjadi kenaikan temperature dengan aplikasi local sehingga terjadi peningkatan sirkulasi, normalisasi jaringan otot dan tendon, serta pebaikan metabolisme sehingga persepsi nyeri pada jaringan ikat akan menurun (Arul, 2010). C. Lingkup Gerak Sendi Efek yang dihasilkan ultra sonic salah satunya yaitu efek thermal yang akan mengakibatkan dilatasi pembuluh darah sehingga terjadi peningkatan aliran darah yang membawa oksigen dan nutrisi yang diperlukan untuk perbaikan jaringan. Selain itu proses pengangkutan zat pengiritasi menjadi lebih lancar sehingga diperoleh efek rileksasi. (Sujatno dkk, 2002). Sehingga efek yang dihasilkan US bisa menimbulkan kenyamanan untuk menggerakkan bahu dalam beraktifitas. Efek Micromassage akan menimbulkan efek friction yang hangat. Panas yang ditimbulkan oleh jaringan tidak sama tergantung dari nilai acustic
10
independance. Area yang paling banyak mendapatkan panas adalah jaringan interface yaitu antara kulit dan otot serta periosteum karena adanya gelombang yang diserap dan dipantulkan. Pada tendon dan otot akan meningkatkan temperatur sebesar 0,07 derajat Celcius perdetik. Sehingga akan timbul rasa nyaman yang akan membantu menghambat rasa nyeri saat digerakkan (Arul, 2010). D. Kekuatan otot active resisted movement dapat meningkatkan kekuatan otot karena tahanan yang diberikan pada otot yang berkontraksi, otot akan beradaptasi dan memaksa otot bekerja sehingga bergerak untuk melawan gerakan tersebut dan secara tidak langsung kekuatan otot akan meningkat (Kisner, 2007). Manfaat dari terapi latihan adalah untuk meningkatkan kekuatan otot, meningkatkan kemampuan fungsional, meningkatkan peredaran darah pada persendian dan nutrisi tulang rawan sendi dan memperbaiki fungsi jaringan sekitar persendian akibat peradangan atau perlengketan. Suatu percobaan membuktikan bahwa dengan active resisted movement dengan pengulangan 18 kali dapat meningkatkan kekuatan otot hingga 60% dan tidak terjadi hambatan dalam kontraksi otot (Miclhovitz,1990).
11
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Dengan pemberian Micro Wave Diathermy (MWD) diketahui dapat mengurangi nyeri pada kasus frozen shoulder akibat capsulitis adhesiva terlihat dari hasil evaluasi VAS. Dengan pemberian Ultra Sound (US) diketahui dapat memperluas Lingkup Gerak Sendi bahu pada kasus frozen shoulder akibat capsulitis adhesiva. Dengan pemberian Terapi Latihan (free active movement, dan active resisted movement) diketahui dapat menjaga dan meningkatkan kekuatan otot pada kasus Frozen Shoulder akibat Capsulitis Adhesiva. B. Saran Saran untuk pasien yaitu disarankan untuk melakukan terapi secara rutin, serta melakukan latihan-latihan yang telah diajarkan fisioterapis secara rutin di rumah.
11
12
DAFTAR PUSTAKA
AAOS, 2000 ; Frozen Shoulder, Diakses http://orthoinfo.aaos.org/topic.cfm?topic=a00071 Arul, 2010 ; Ultra Sound, Diakses http://arul20.blogspot.com/2010/05/ultrasound.html
tanggal
tanggal
07/05/07,
13/05/10,
Arul, 2010 ; Micro Wave Diathermy, Diakses tanggal 16/05/10, http://arul20.blogspot.com/2010/05/microwave-diathermy-mwd-1.html
dari
dari
dari
Bruce, C and Rosemary (ed) ; 2003. Rehabilitation Of The Hand and Upper Limb. Butterworth Heinemann. Philadelphia. Kisner, C and Lynn Allen Colby, 1996 ; Therapeutic Exercise Foundation and Technique, Third Edition, F. A. Davis Company, Philadelphia. Kisner, C. 2007 ; Therapeutic Exercise Foundation and Techniques ; Edisi 5, F.A. Davis Company, Philadelpia. Michlovitz L. Susan, M. S. PT, 1990 ; Thermal Agent in Rehabilitation, seconds Edition, F. A. Davis Company, Philadelphia. Mardiman, S, 1989 ; Nyeri Bahu, disampaikan pada TITAFI VII, Surabaya. Sujatno, dkk , 1993 ; Sumber Fisis, Akademi Fisioterapi Surakarta. Sedyaninsih, E.SR, S, 2011 ; Reformasi Pembangunan Kesehatan Masyarakat, disampaikan pada Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas), Jakarta.