Panduan Tutor Blok 2.2
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Penanggung Jawab
Pembantu Dekan I,
Koordinator Blok 2.2
Prof. Dr. dr. Hj.Eryati Darwin, PA(K) NIP. 195311091982112001
dr. Netti Suharti, M. Kes NIP. 196601081995032001
Infeksi, edisi ke-2, Tahun 2011
1
Panduan Tutor Blok 2.2
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas DAFTAR ISI
Halaman Penanggung jawab Daftar isi Pendahuluan Karakteristik mahasiswa Metode pembelajaran Daftar kuliah pengantar Daftar topik praktikum Sumber daya Evaluasi Pohon Topik Modul 1. Modul 2. Modul 3. Modul 4. Modul 5. Modul 6. Lampiran
Infeksi, edisi ke-2, Tahun 2011
1 2 3 5 9 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
2
Panduan Tutor Blok 2.2
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas PENDAHULUAN
1. Latar belakang dan Kepentingan Blok Penyakit infeksi yang disebabkan oleh berbagai mikroba; bakteri, virus, jamur dan parasit masih menjadi masalah kesehatan, baik ditinjau dari kesehatan orang perorang, apalagi masyarakat secara keseluruhan. Infeksi mikroba apapun jenisnya tetap berhubungan dengan faktor inang (host), agent infeksi tentu seyogyanya didahului oleh kajian pada inang (host). Diharapkan sekali mahasiswa sekuat tenaga berupaya untuk mendapatkan pemahaman yang baik mengenai aspek mikrobiologis dan parasitologis semua “agent” penyebab infeksi, munculan klinis serta penanganannya perlu dipelajari secara seksama. Bakteri, Virus, Jamur serta Parasit adalah organisme yang hidup bersama manusia, sebagian besar hidup berdampingan dengan manusia bahkan memberi manfaat kepada kehidupan manusia. Tapi sebagian diantaranya menjadikan manusia sebagai sasaran untuk mendapatkan nutrient dan lain-lain untuk kelanjutan kehidupannya dan itu secara langsung dan tidak langsung menimbulkan gangguan, kerusakan yang bermanifestasi sebagai penyakit pada manusia. Berbagai cara organisme hidup ini menimbulkan gangguan, kelainan pada tubuh kita dan semua itu akan bermanifestasi dalam bentuk bermacam-macam kelainan patologis dan kejala klinis. Oleh sebab itu sangat penting sekali mahasiswa memahami berbagai jenis organisme patogen tersebut dan bagaimana masing-masingnya menimbulkan kelainan pada tubuh manusia. Ini penting sekali dalam upaya menegakkan diagnosa baik klinis maupun laboratoris. 2. Urutan blok dan keterkaitan dengan blok sebelum dan sesudahnya Blok 2.2 ( Infeksi ) ini terkait dengan blok sebelumnya yaitu : - Blok 1.4 tentang Pencernaan dan Metabolisme - Blok 1.5 tentang Urogenital - Blok 1.6 tentang Siklus Kehidupan - Blok 2.1 tentang Pertumbuhan Sel dan Kanker Dan blok sesudahnya yaitu : - Blok 2.4 tentang………….. - Blok 2.6 tentang…………. - Blok 3.2 tentang…………. - Blok 3.3 tentang ………… - Blok 3.4 tentang ……….. - Blok 3.5 tentang…………
Infeksi, edisi ke-2, Tahun 2011
3
Panduan Tutor Blok 2.2
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
- Blok 3.6 tentang ………. - Blok 4.1 tentnag………. - Blok 4.3 tentang……………
3. Area kompetensi yang diacu 1, 2,3,4,5,6 dan 7 4. Bidang ilmu yang terintegrasi dalam blok ini (utama dan tambahan) Mikrobiologi, Parasitologi, Patologi Klinik, Patologi Anatomi, Ilmu Penyakit Dalam, Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Ilmu kesehatan Anak, Farmakologi, Ilmu Bedah, Obgyn, THT, Paru, dan Ilmu Kesehatan Mata. 5. Tujuan Blok dan topik skills lab yang dilatihkan Setelah menyelesaikan Blok 2.2 mahasiswa mampu menjelaskan konsep dan aplikasi bidang ilmu infeksi (epidemiologi, etiologi,imunologi, patogenesis dan diagnosis, serta pencegahannya) berorientasi dokter keluarga. 6. Strategi pembelajaran secara umum (SPICES)
Infeksi, edisi ke-2, Tahun 2011
4
Panduan Tutor Blok 2.2
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas KARAKTERISTIK MAHASISWA
Mahasiswa yang dapat mengikuti blok Penyakit Infeksi ini adalah mahasiswa FKUNAND angkatan 2010 yang telah mengikuti blok 1.1 sampai blok 2.1 : - Blok 1.1 tentang Pengantar Pendidikan Kedokteran - Blok 1.2 tentang Kardiorespirasi - Blok 1.3 tentang Neuromuskuloskeletal - Blok 1.4 tentang Pencernaan dan Metabolisme - Blok 1.5 tentang Urogenital - Blok 1.6 tentang Siklus Kehidupan - Blok 2.1 tentang Pertumbuhan Sel dan Kanker
Infeksi, edisi ke-2, Tahun 2011
5
Panduan Tutor Blok 2.2
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas METODE PEMBELAJARAN
A. Aktivitas Pembelajaran. Tutorial Diskusi kelompok dengan tutor dijadwalkan dua kali seminggu. Jika kelompok tidak bisa bertemu tutor karena sesuatu hal, mereka bertanggung jawab untuk menginformasikan segera kepada sekretariat melalui (0751) 7810992. Selama diskusi, kelompok perlu meyakinkan bahwa mereka telah membawa sumber pembelajaran yang relevan, yang akan dirujuk dalam tutorial. Untuk mencapai tujuan pembelajaran, metoda tujuh langkah akan digunakan dalam diskusi kelompok. Biasanya, diskusi kelompok yang pertama mencakup langkah 1-5, dan langkah berikutnya dilakukan dalam diskusi kelompok kedua tentang skenario yang sama. Pertanyaan yang digarisbawahi adalah : Apa yang perlu kita ketahui? Apa yang telah kita ketahui? Apa yang ingin lebih kita ketahui? Tujuh langkah terdiri dari : Langkah 1. Klarifikasi terminologi dan konsep Langkah 2. Tentukan masalah Langkah 3. Analisa masalah Langkah 4. Buatlah
suatu
pengkajian
yang
sistematik
dari
berbagai
penjelasan yang didapatkan pada langkah 3 Langkah 5. Formulasikan tujuan pembelajaran Langkah 6. Kumpulkan informasi tambahan diluar diskusi kelompok Langkah 7. Sintesa dan uji informasi yang diperoleh Tergantung pada kebutuhan belajar anda, anda juga dapat merancang pertemuan kelompok tanpa kehadiran tutor. Tujuan dari diskusi tanpa tutor bisa bervariasi, seperti mengidentifikasi pertanyaan secara teoritis, mengidentifikasi tujuan pembelajaran kelompok, untuk memastikan bahwa kelompok tersebut telah mengumpulkan cukup informasi, atau untuk mengidentifikasi pertanyaan praktis.
Infeksi, edisi ke-2, Tahun 2011
6
Panduan Tutor Blok 2.2
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Selain tutorial, berbagai aktivitas pembelajaran yang relevan dengan blok ini telah dirancang untuk menambah pengertian mahasiswa terhadap konsep yang didiskusikan dalam kelompok, yaitu :
Konsultasi Pakar Aktivitas ini adalah kebutuhan yang mendasar. Kelompok bertanggung jawab untuk mengatur dan merancang konsultasi pakar dengan menghubungi pakarnya secara langsung. Sangat dianjurkan agar anda menjadwalkan perjanjian dengan pakar. Daftar kontributor blok dan sumber yang dapat dihubungi tercantum pada buku ini.
Aktivitas di Laboratorium Keterampilan (skills lab) Keterampilan klinik berupa pemeriksaan fisik abdomen akan didapatkan di laboratorium keterampilan, yang terbagi atas pemeriksaan fisik general, pemeriksaan fisik neoplasma, resusitasi cairan dan surver lapangan (epidemiologi) , yang berlangsung dari 1-3 minggu. Anda akan mendapatkan kesempatan untuk mempraktekkan keterampilan ini. Silahkan periksa jadwal anda untuk mengatur waktu.
Kuliah pengantar Dibandingkan dengan kurikulum kedokteran konvensional, jumlah kuliah dalam kurikulum PBL berkurang agar terdapat waktu ekstra untuk belajar mandiri. Kuliah diatur menurut topik blok. Agar penggunaan kuliah efektif, dianjurkan agar anda mempersiapkan daftar pertanyaan yang tidak bisa dijawab dalam diskusi kelompok. Kuliah dalam kurikulum PBL semestinya digunakan untuk mengklarifikasi dan mengkonfirmasi masalah pembelajaran yang telah ditentukan dan dengan demikian terjadi secara interaktif. Praktikum Praktikum merupakan salah satu jalan agar mahasiswa lebih memahami maksud dari perkuliahan. Praktikum pada blok ini berupa praktikum patologi anatomi umum dan khusus/neoplasma. Sebelum praktikum mahasiswa akan diberikan asistensi, dan saat praktikum mahasiswa akan menggambar gambaran mikroskopik yang dilihat, untuk
Infeksi, edisi ke-2, Tahun 2011
7
Panduan Tutor Blok 2.2
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
kemudian didiskusikan dan dikoreksi oleh pembimbing praktikum. Silahkan periksa jadwal anda untuk mengatur waktu. Sebelum memulai suatu praktikum, jangan lupa menghubungi bagian terkait untuk informasi lebih lanjut.
Belajar Mandiri Sebagai seorang pelajar dewasa, anda diharapkan untuk melakukan belajar mandiri, suatu keterampilan yang penting untuk karir anda ke depan dan perkembangannya. Keterampilan ini meliputi mengetahui minat anda sendiri, mencari informasi yang lebih banyak dari sumber pembelajaran yang tersedia, mengerti informasi dengan menggunakan strategi pembelajaran yang berbeda dan berbagai aktivitas, menilai pembelajaran anda sendiri dan mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran selanjutnya. Tidaklah cukup belajar hanya dari catatan kuliah atau buku teks. Belajar mandiri adalah ciri yang penting pada pendekatan PBL dan belajar harus dianggap sebagai perjalanan yang tiada akhir tanpa batas untuk memperoleh informasi.
Diskusi Pleno Tujuan dari diskusi ini untuk menyamakan dan membandingkan proses pembelajaran kelompok untuk mencegah adanya kelompok yang mengambil jalur yang salah. Tidak akan ada struktur yang kaku untuk diskusi kelas dan tidak dimaksudkan sebagai kuliah. Kelompok mengemukakan persoalan, dan fasilitator atau panel akan mengarahkan diskusi dan menjawab pertanyaan anda. Kegiatan ini diadakan satu kali seminggu. Untuk memulai diskusi, kelompok akan ditanya untuk melihat adanya kemajuan pembelajaran. Jadi bersiaplah dan ambillah keuntungan dari kesempatan ini.
B. Sumber Pembelajaran Sumber pembelajaran berupa : a.
Buku teks. : 1. Jawetz Melnick, JL. Adelberg, ed 25. 2010. Mcgraw Hill Companies 2. Medical Parasitology, Human Essential Parasitology 3. Farmakologi : Goodman & Gillman, Katzung, The Pharmacological basic of therapeutic Eleven edition 2006
b.
Majalah dan Jurnal.
Infeksi, edisi ke-2, Tahun 2011
8
Panduan Tutor Blok 2.2
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
1. Journal of Infectious Deseases 2. Infection and Immunity c. Internet (e-library): Pro quest, intranet FK-UNAND d. Nara sumber kuliah pakar dan boleh konsultasi dengan dosen diluar jam kuliah e. Laboratorium
C. Media Instruksional Media instruksional yang digunakan a. Panduan mahasiswa b. Penuntun Praktikum. c. Preparat dan peraga praktikum. d. Panduan Skills Lab.
Infeksi, edisi ke-2, Tahun 2011
9
Panduan Tutor Blok 2.2
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
DAFTAR KULIAH PENGANTAR
1
KODE KULIAH PENGANTAR KP 2.2.1
2
KP 2.2.2
3
KP 2.2.3
Aspek imunologis infeksi bakteri
4
KP 2.2.4
5
KP 2.2.5
Bakteri gram positif I Bakteri gram positif II
6
KP 2.2.6
7
KP 2.2.7
8 9
KP 2.2.8 KP 2.2.9
Diagnosis mikrobiologi dan uji resistensi bakteri Farmakologi antibiotic I Farmakologi antibiotic II
10
KP 2.2.10
Bakteri enterik patogen 1
11
KP 2.2.11
Bakteri enterik patogen 2
12
KP 2.2.12
Bakteri coccus gram negatif
13
KP 2.2.13
Bakteri spiral patogen
14
KP 2.2.14
Bakteri flora normal
15
KP 2.2.15
16 17
KP 2.2.16 KP 2.2.17
18
KP 2.2.18
19
KP 2.2.19
Hematoserologis infeksi virus
20
KP 2.2.20
Farmakologi obat antivirus
21
KP 2.2.21
22
KP 2.2.22
23
KP 2.2.23
24
KP 2.2.24
NO
Infeksi, edisi ke-2, Tahun 2011
TOPIK Pengantar blok 2.2 Morfologi,struktur dan fisiologi pertumbuhan bakteri
Diagnosis hematoserologis infeksi
Fisiologi dan
pertumbuhan virus
Aspek imunologis infeksi virus Virus DNA Virus RNA
Protozoa intestinal (E. histolitika, B. coli, G. lamblia, B. Hominis) Protozoa darah (Parasit malaria) Protozoa jaringan dan urogenital (Toxoplasma dan T. vaginalis) Siklus parasit pada Vektor
DOSEN Koordinator Blok 2.2 dr. Roslaili Rasyid, M. Biomed dr. A. Aziz Djamal, DTM&H, M.Sc, SpMK dr. Erly, SpMK Dra. Elizabeth Bahar, M. Kes dr. Zelly Dia Rofinda, SpPK dr. Roslaili Rasyid, M. Biomed Dr. Yusticia Katar, Apt Dr. Yusticia Katar, Apt dr. A. Aziz Djamal, DTM&H, M.Sc, SpMK dr. Erly, SpMK Dra. Elizabeth Bahar, M. Kes dr. Netty Suharti, M. Kes dr. Roslaili Rasyid, M. Biomed dr. A. Aziz Djamal, DTM&H, M.Sc, SpMK dr. Erly, SpMK dr. Yulistini, M. Med. Ed Dra. Elizabeth Bahar, M. Kes Prof. dr. Rismawati Yaswir, SpPK(K) Dra. Erlina Rustam, MS, Apt dr. Nurhayati, M. Biomed dr. Nurhayati, M. Biomed Dr. Nuzulia Irawati, MS Drs. Adrial, M. Kes 10
Panduan Tutor Blok 2.2
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
25
KP 2.2.25
26
KP 2.2.26
Farmakologi obat anti protozoa (anti amuba, anti malaria dll) Diagnostik protozoa
27
KP 2.2.27
Nematoda yang hidup pada usus
28
KP 2.2.28
29 30
KP 2.2.29 KP 2.2.30
Nematoda yang hidup pada jaringan limfatik dan non limfatik Trematoda Cestoda
31
KP 2.2.31
Imunoparasitologi
32
KP 2.2.32
Farmakologi antelmentik dan obat anti jamur
dr. Rahmatini, M. Kes
33
KP 2.2.33
Diagnostik helmintologi
dr. Nora Harminarti, M. Biomed
34
KP 2.2.34
35
KP 2.2.35
36
KP 2.2.36
37
KP 2.2.37
38
KP 2.2.38
Morfologi,struktur,sifat dan pertumbuhan jamur Patogenesis infeksi superfisialis
fisiologi jamur
dr. Rahmatini, M. Kes Dr. Nuzulia Irawati, MS dr. Nora Harminarti, M. Biomed Dr. Nuzulia Irawati, MS Drs. Adrial, M. Kes Drs. Adrial, M. Kes dr. Selfi Renita Rusjdi, M. Biomed
dr. Netty Suharti, M. Kes dr. Erly, SpMK
dr. A. Aziz Djamal, DTM&H, M.Sc, SpMK dr. Selfi Renita Rusjdi, Parasit pada immunocompromised M. Biomed Aspek mikrobiologi tindakan dr. Roslaili Rasyid, M. pencegahan infeksi nosokomial Biomed Mycosis profunda dan oportunistik
DAFTAR TOPIK PRAKTIKUM NO
KODE PRAKTIKUM
1
P.MK 2.2.1
2
P.MK 2.2.2
3
P.PK 2.2.3
4 5
P.P 2.2.4 P.P 2.2.5
6
P.MK 2.2.6
Infeksi, edisi ke-2, Tahun 2011
TOPIK Melihat sediaan Pewarnaan sederhana,spora,dan kapsul Hitung jumlah Leukosit dan hitung jenis leukosit Pemeriksaan hematologi untuk infeksi virus dengue (HB, Ht dan trombosit) serta interpretasinya Preparat protozoa usus dan jaringan Preparat cacing Isolasi bakteri dan Uji resistensi bakteri terhadap antimikroba dan diagnosis infeksi jamur secara mikroskopis
11
Panduan Tutor Blok 2.2
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
SUMBER DAYA
a. Sumber daya manusia 1. Penyusun Blok : a. Komisi pengembangan kurikulum MEU b. Tim penulis skenario c. Bagian yang terkait ( ) d. Pengelola blok 2. Pengelola blok Koordinator Sekretaris Anggota
3. Tutor
: dr. Netti Suharti, M Kes : dr. Raveinal, SpPD : 1. dr. A. Aziz Djamal, M.Sc, DTM&H, SpMK 2. Dra. Dian Pertiwi, MS 3. dr. Taufik Hidayat : 28 orang
4. Instruktur skills lab
: 28 orang
b. Sarana 1. Ruang tutorial 2. Ruang kuliah 3. Laboratorium
Infeksi, edisi ke-2, Tahun 2011
: 28 ruangan : 1 ruangan : Laboratorium sentral
12
Panduan Tutor Blok 2.2
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
EVALUASI
NO
KOMPONEN
BOBOT
1
Penilaian Tutorial
20%
2
Ujian Skills Lab
20%
3
Ujian Tulis (MCQ, PAQ)
60%
Ketentuan : 1. Mahasiswa yang akan mengikuti ujian tulis/skills lab/praktikum harus mengikuti persyaratan berikut : a. Minimal kehadiran dalam kegiatan diskusi tutorial 90% b. Minimal kehadiran dalam kegiatan skills lab 100% c. Minimal kehadiran dalam kegiatan praktikum 100% 2. Ketentuan penilaian berdasarkan peraturan akademik program sarjana Universitas Andalas tahun 2006. Nilai Angka 90-100 85-89 80-84 75-79 70-74 65-69 60-64 55-59 50-54 40-49 <40
Nilai Mutu A+ A AB+ B BC+ C CD E
Angka Mutu 4.00 3.75 3.50 3.25 3.00 2.75 2.25 2.00 1.75 1.00 0.00
Sebutan Mutu Sangat cemerlang Cemerlang Hampir cemerlang Sangat baik Baik Hampir baik Lebih dari cukup Cukup Hampir cukup Kurang Gagal
Blue print ujian tulis NO 1 2 3 4 5 6
KOMPONEN Modul 1 Modul 2 Modul 3 Modul 4 Modul 5 Modul 6
Infeksi, edisi ke-2, Tahun 2011
PERSENTASE (%) 16.7 16.7 16.7 16.7 16.7 16.7 13
Panduan Tutor Blok 2.2
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
POHON TOPIK
LINGKUNGAN Bakteri
Virus
Protozoa
Jamur
Helminth
Dosis
Virulensi HOST
KU
IMUNITAS
Pathogenesis / Patofisiologi INFEKSI
In – apparent Infection
Abortune Infection
Kolonisasi
Infeksi, edisi ke-2, Tahun 2011
Diseased
Sembuh
Defek
Death
14
Panduan Tutor Blok 2.2
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
SKENARIO 1 : NYERI MENELAN Doni berumur 7 tahun, dibawa orang tuanya ke puskesmas Alai dengan keluhan panas dan nyeri saat menelan sejak 5 hari yang lalu. Dari anamnesis diketahui bahwa keluhan tersebut sudah sering dialami sejak Doni berumur 4 tahun. Doni sering dibawa berobat ke puskesmas dengan keluhan yang sama, dan sembuh setelah mendapatkan obat antibiotik. Sudah berbagai jenis antibiotik yang diberikan dokter kepada Doni. Pada pemeriksaan fisik didapatkan adanya tanda radang dan pembesaran pada tonsil. Pada palpasi leher, ditemukan pembesaran kelenjar getah bening. Dokter menduga bahwa Doni saat ini terinfeksi bakteri Streptococcus beta haemolyticus Group A walaupun bisa juga disebabkan oleh patogen lain. Oleh karena itu Dokter merujuk Doni ke laboratorium untuk pemeriksaan kultur dan uji sensitivitas. Hal ini dilakukan untuk memastikan bakteri penyebab infeksi dan pemilihan antibiotika yang tepat. Hasil kultur didapatkan bentuk coccus berantai, Gram positif dan hasil uji sensitivitas menunjukkan bahwa bakteri ini resisten terhadap ampisilin. Bagaimana anda menjelaskan tentang proses infeksi oleh bakteri Gram positif ?
Infeksi, edisi ke-2, Tahun 2011
15
Panduan Tutor Blok 2.2
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
SKENARIO 2 : AIR SEBAGAI SUMBER INFEKSI Amat, seorang petani datang berobat ke Puskesmas dengan keluhan demam,myalgia disertai sakit kepala yg hebat,sejak tiga hari yang lalu. Amat sehari-hari bekerja disawah dimana sering mengalami luka lecet di kaki. Pada pemeriksaan laboratorium : leukosit 8000/uL dan hematokrit 46 %.Pemeriksaan urine lapangan gelap ditemukan kuman berbentuk spiral halus dengan “hook” di bagian ujung. Pada saat yang bersamaan ,di desa tersebut sedang berjangkit wabah diare. Laporan dari Puskesmas menyatakan penyakit “dysenteriae” sedang mewabah yang ditandai dengan gejala “bloody & mucopurulent diarrhea”,yang disebabkan bakteri invasif yg menginfeksi kolon dan menghasilkan enterotoksin. Dari hasil pemeriksaan feses penderita ditemukan bakteri berbentuk batang Gram negatif. Warga desa pak Amat menggunakan sungai sebagai tempat MCK. Sebagai mahasiswa kedokteran, bagaimana anda menjelaskan proses terjadinya infeksi diatas, pencegahannya serta perbedaan antara bakteri patogen dengan bakteri penghuni normal usus kita ?
Infeksi, edisi ke-2, Tahun 2011
16
Panduan Tutor Blok 2.2
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
SKENARIO 3 : NASIB ODHA Odha seorang pemuda 20 tahun seorang mahasiswa hendak menyumbangkan darahnya membantu teman yang membutuhkan darah setelah mengalami kecelakaan. Oleh karena memiliki tatoo, maka Odha dikirim ke tim konseling untuk anjuran pemeriksaan lebih lanjut. Karena Odha sangat ingin membantu temannya , dia bersedia untuk menjalani pemeriksaan HIV. Dari hasil screening test didapatkan hasil antibodi HIV positif, HbsAg positif. Odha dinyatakan untuk sementara belum bisa menjadi donor darah dan untuk memastikan telah terinfeksi HIV, dilakukan tes konfirmasi dengan Wesrwen blot test. Odha sangat kecewa dan merasa khawatir tentang pernyataan tersebut. Dari anamnesis diketahui bahwa Odha mempunyai riwayat seorang “IDUS” (Penasun) sewaktu SMP dulu. Setelah dinyatakan positif pengidap HIV,maka Odha disarankan untuk kontrol teratur guna memantau limfosit TCD4, karena virus ini menyerang imunitas seluler tubuh sel TCD4. Apabila jumlah sel TCD4 menurun , maka Odha akan mendapat terapi antiretrovirus. Dokter mengatakan infeksi HIV termasuk Blood borne disease. Odha bertanya apakah bisa ditularkan melalui gigitan nyamuk seperti DBD? Bagaimana anda menjelaskan proses terjadinya infeksi oleh HIV serta pencegahannya ?
Infeksi, edisi ke-2, Tahun 2011
17
Panduan Tutor Blok 2.2
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
SKENARIO 4 : “NASIB TINGGAL DI BARAK” Gatot, 35 tahun, buruh proyek PLTU Teluk Sirih Bungus Padang, yang tinggal di barak PLTU, sudah satu minggu tidak masuk kerja karena demam dan menggigil. Hari ini ia dikunjungi oleh tim dari Puskesmas yang kebetulan sedang survei jentik pada genangan air sekitar barak, sehubungan dengan Kejadian luar biasa (KLB) malaria di kawasan proyek tersebut. Untuk memastikan apakah Gatot terkena malaria, maka tim Puskesmas melakukan pemeriksaan rapid test dan slide darah tepi. Menurut dokter, Gatot menderita malaria vivax dan harus makan obat untuk membunuh parasit yang ada di darah dan di hati. Dokter menyarankan kepada Gatot agar memakai kelambu bila tidur malam untuk menghindari gigitan nyamuk vektor penular. Gatot cemas mendengar penyakit tersebut, karena ia pernah menyaksikan temannya mengalami koma karena malaria. “Kasihan Gatot, baru 2 bulan kerja sudah dua kali ia sakit, beginilah nasib buruh tinggal di barak,” ujar temannya. Ternyata Gatot baru sembuh dari disentri amuba, yang ia alami kurang lebih dua minggu. Setelah pemeriksaan tinja dan mendapat pengobatan dari Puskesmas, barulah ia sembuh. Menurut Dokter Puskesmas yang mengobatinya waktu itu, Gatot terinfeksi oleh protozoa, dan penyakit tersebut berhubungan dengan higiene dan sanitasi yang jelek. Bagaimanakah anda menjelaskan penyakit yang dialami oleh Gatot ?
Infeksi, edisi ke-2, Tahun 2011
18
Panduan Tutor Blok 2.2
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
SKENARIO 5 : CACING YANG MENIMBULKAN MASALAH Tanti mahasiswi Kedokteran, sedang melakukan penelitian “Pengaruh kecacingan terhadap status gizi”. Hari ini Tanti wawancara dengan beberapa orang ibu sehubungan dengan hasil pemeriksaan tinja terhadap anaknya. Helmina, 5 tahun, merupakan salah seorang anak yang merupakan subjek dalam penelitian tersebut. Ia terinfeksi oleh 3 jenis cacing sekaligus, yaitu Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura dan sejenis cacing tambang dengan intensitas berturut-turut, berat, sedang dan ringan. Kenapa sekarang Helmina masih cacingan juga? Padahal enam bulan yang lalu ia sudah pernah mendapat obat cacing dari Puskesmas, karena menurut dokter, ia terkena cacing kremi. Apakah obatnya tidak mempan ataukah karena daya tahan tubuhnya menurun? tanya ibu Helmina kepada Tanti. Untung saja Tanti sudah paham betul dengan daur hidup cacing dan kerja obat antelmintik, sehingga ia dapat menjelaskannya kepada Ibu Helmina. Keluarga ini tinggal dilingkungan perkebunan tempat bermain Helmina dan anak sebayanya. Saat ini ibu Helmina adalah pencari nafkah utama sebagai petani, karena ayah Helmina dinyatakan dokter menderita filariasis dimana kakinya mengalami pembesaran dan menjadi beban keluarga. Bagaimana anda menjelaskan apa yang dialami Helmina dan keluarganya, serta faktor yang mempengaruhinya?
Infeksi, edisi ke-2, Tahun 2011
19
Panduan Tutor Blok 2.2
SKENARIO 6 :
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
“IMMUNOCOMPROMISED HOST “
Seorang pasien AIDS dirawat di Rumah Sakit dengan keadaan mengalami “ mixed infection” Pasien tersebut tampak kurus karena berat badan yang turun disertai diare yang berkepanjangan. Iinfeksi ini terjadi karena pasien dalam kondisi immunocompromised. Pasien mengalami oral trush dan gatal diseluruh tubuh dengan lesi yang khas. Pasien menggunakan obat salep untuk gatal tersebut. Kemudian pasien dirujuk ke laboratorium mikrobiologi untuk pemeriksaan mikroskopis kerokan lidah dan kerokan kulit dengan hasil : pewarnaan Gram kerokan lidah tampak sel ragi dengan pseudohypha, dari kerokan kulit tampak hypha berseptum dan bercabang. Dari hasil pemeriksaan parasit feses ditemukan bentuk Cryptosporidium sp. Pada hari keempat dirawat di RS, pasien mendapat Infeksi saluran kemih dimana dari hasil pemeriksaan disebabkan bakteri berasal dari saluran cerna yang resisten dengan banyak antibiotika. Bagaimana anda menjelaskan proses terjadinya mixed infection yang terjadi pada pasien tersebut serta pencegahannya?
Infeksi, edisi ke-2, Tahun 2011
20
Panduan Tutor Blok 2.2
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Lampiran 1 : Metode Seven Jump (Tujuh langkah) STEP 1. Clarify Unfamiliar Terms Process Students identify any words whose meaning is unclear-other group members may be able to provide definitions. Students should be made to feel safe, enabling them to be honest about anything they do not understand. Reason Unfamiliar terms act as an obstacle to understanding. Clarification of even half-stood terms may start the process of learning. Written output Words or names on which the group cannot agree a meaning should be listed as learning objectives. STEP 2. Define the PROBLEM (s) Process This is an open session when students are encouraged to contribute their view of the problem under discussion. The tutor may need to encourage them all to contribute to a fast-moving and wide ranging analysis. Reason It is quite possible for every member of tutorial group to have a different perspective on a problem. Comparing and pooling these views broadens the intellectual horizons of those involved and defines the task ahead. Written output List of issues to be explained STEP 3. Brainstorm Possible Hypothesis or Explanation Process A continuation of the open session but students now try to formulate, test and compare the relative merits of their hypothesis as explanations of the problem or case. The tutor may need to keep the discussion at a hypothetical level and discourage going into too much detail too quickly. In this context : A hypothesis means a supposition made either as a basic for reasoning without assumption of its truth, or as a starting point for investigation. Explanation means make known in detail and make intelligible, with a view to mutual understanding Reason This is a crucial step, that prompts the use of previous learning and memory and allows students to test or draw on another’s understanding ; links can be formed between the items if incomplete knowledge that exist within the group. If well handled by the tutor and group, it pitches learning at the deeper level of understanding rather than the superficial level of “facts”.
Infeksi, edisi ke-2, Tahun 2011
21
Panduan Tutor Blok 2.2
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Written output List of hypothesis or explanation
STEP 4. Arrange Explanation into a Tentative Solution Process Students will have thought of as many different explanations as possible of what is occurring. The problem is scrutinized in fine detail and compared against the proposed hypotheses or explanations, to see how the will match and if further exploration is needed. This starts the process of defining learning objectives, although it is inadvisable for them to be recorded in writing too soon. Reason This stage actively processes and restructures existing knowledge and identifies gaps in understanding. Making written records of learning objectives too soon hinders thinking and short-circuits the intellectual process, resulting in objectives that are too broad and superficial. Written output This involves organizing explanation for problems, representing them schematically, trying to link new ideas with each other, with existing knowledge and with different contexts. This process provides a visual output of the relationship between different pieces of information and facilities storage of information in long term memory. (Note that in memory, some elements of knowledge are organized schematically in frameworks or networks than semantically like a dictionary). STEP 5. Define Learning Objective Process The group agrees a core set of learning objectives that all students will study. The tutor encourages them to be focused, not too broad or superficial and achievable within the time available. Some students may have objectives that are not shared by the whole group because of their own personal learning needs or interests. Reason The process of consensus uses the expertise of the entire tutorial group (and tutor) to synthesize the foregoing discussion into appropriate and attainable learning objectives. This not only defines the learning objectives but also pulls the group together and concludes the discussion. Written output Learning objectives – these are the main output of the initial group work in PBL. The learning objectives should be preferably be in the form of issues that address specific questions or hypotheses. For example, “the use of cantle charts to asses the growth of the children” is better and more precise that the global topic of growth. STEP 6. Information Gathering and Private Study
Infeksi, edisi ke-2, Tahun 2011
22
Panduan Tutor Blok 2.2
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Process This could include finding materials in textbook, carrying out a computerized literature search, using the internet, looking at pathological specimens, talking to an expert, or anything else that will help provide the information the student is seeking. A well-organized PBL course will include a course or block book providing advice on how to obtain or contact specific learning resources that might be otherwise be difficult to find or access. Reason Clearly an essential part of the learning process is gathering and acquisition of new information, which students do on their own. Written output Students individual notes.
STEP 7. Share the Results of Information Gathering and Private Study Process This take place a few days after the first session (steps 1-5). Students begin by returning to their list of learning objectives. They first identify their individual sources of information, pool their information from private study and help each other understand and identify areas of continuing difficulty for further study (or expert help). After this, they attempt to undertake and produce a complete analysis of the problem. Reason This synthesizes the work of the group, consolidates learning and identifies areas of uncertainty, possibly for further study. Learning is inevitably incomplete and open-ended, but this is quite deliberate because students should return to the topics when appropriate “triggers” occur in the future. Written output Students individual notes.
Infeksi, edisi ke-2, Tahun 2011
23
Panduan Tutor Blok 2.2
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Lampiran 2 : Daftar Nama Moderator dan Narasumber Diskusi Pleno Blok 2.2 ( Penyakit Infeksi ) Tahun Akademik 2011/2012 Mg Hari/tanggal Senin / 171 10-2011
Ruangan Aula FK.Unand
2
Senin / 2410-2011
Aula FK.Unand
3
Senin / 3110-2011
Aula FK.Unand
4
Senin / 7-112011
Aula FK.Unand
5
Senin / 1411-2011
Aula FK.Unand
Infeksi, edisi ke-2, Tahun 2011
Moderator Narasumber dr Netti Suharti 1. dr. Netty Suharti, M. Kes M.Kes 2. dr. Roslaili Rasyid, M. Biomed 3. dr. A. Aziz Djamal, M. Sc, DTM&H, SpMK 4. dr. Erly, SpMK 5. Dra. Elizabeth Bahar, M. Kes 6. dr. Zelly Dia Rofinda, SpPK 7. Dr. Yusticia Katar, Apt dr. A. Azis Djamal 1. dr. A. Aziz Djamal, M. Sc, MSc, DTM&H, DTM&H, SpMK SpMK 2. dr. Erly, SpMK 3. Dra. Elizabeth Bahar, M. Kes 4. dr. Netty Suharti, M. Kes 5. dr. Roslaili Rasyid, M. Biomed dr. Erly SpMK 1. dr. A. Aziz Djamal, M. Sc, DTM&H, SpMK 2. dr. Erly, SpMK 3. dr. Yulistini, M. Med. Ed 4. Dra. Elizabeth Bahar, M. Kes 5. Prof. dr. Rismawati Yaswir, SpPK(K) 6. Dra. Erlina Rustam, MS dr. Nurhayati, M. 1. Dr. Nurhayati, M. Biomed Biomed 2. Dr. Nuzulia Irawati, MS 3. Drs. Adrial, M. Kes 4. dr. Rahmatini, M. Kes Dr. Dra. Nuzulia 1. dr. Nora Harminarti, M. Irawati, MS Biomed 2. Dr. Nuzulia Irawati, MS 3. Drs. Adrial, M. Kes 4. dr. Selfi Renita Rusjdi, M. Biomed
24
Panduan Tutor Blok 2.2
6
Senin / 2111-2011
Aula FK.Unand
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
dr. Roslaili M.Biomed
Rasyid
5. 1. 2. 3. 4. 5.
Infeksi, edisi ke-2, Tahun 2011
dr. Rahmatini, M. Kes dr. Netty Suharti, M. Kes dr. Erly, SpMK dr. A. Aziz Djamal, DTM&H, MSc, SpMK dr. Rahmatini, M. Kes dr. Selfi Renita Rusjdi, M. Biomed
25
Panduan Tutor Blok 2.2
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
LAMPIRAN 3 : TUGAS STAF PENGAJAR DALAM PROSES BELAJAR – MENGAJAR Tugas dan Kewajiban Tutor. 1. Memahami tentang tujuan dan konsep dasar PBL 2. Menerima dan menguasai konsep PBL 3. Cakap dalam dinamika kelompok dan pemberian umpan balik 4. Mengembangkan pembelajaran yang terintegrasi 5. Menyediakan diri untuk menjadi tutor, menyenangi tugasnya, memiliki motivasi, dan diterima oleh mahasiswa 6. Berpartisipasi penuh selama tutorial berlangsung 7. Menghargai perbedaan pendapat maupun cara belajar mahasiswa 8. Sensitif terhadap faktor yang menimbulkan stres terhadap mahasiswa dan hal-hal yang diperlukan mahasiswa, serta memiliki sifat senang membantu mahasiswa agar kelak menjadi dokter yang baik 9. Dikenal dan dipercaya oleh mahasiswa dan mampu menjaga rahasia 10. Menyadari bahwa mahasiswa memandangnya sebagai panutan, orang kepercayaan, sahabat dan penasehat 11. Memandu dan memotivasi mahasiswa untuk mengidentifikasi pokok bahasan 12. Mengingatkan mahasiswa untuk selalu mengintegrasikan pengetahuan 13. Tutor harus mampu menjadi pendengar yang efektif sebagaimana diharapkan oleh mahasiswa seperti hangat, memiliki empati dan spontan, 14. Berfikir konstruktif, memiliki kemampuan untuk memfasilitasi diskusi secara bijaksana Tutor Harus Memiliki: 1. Tutor harus mengetahui struktur dan latar belakang blok 2. Tutor harus paham tentang referensi yang telah disiapkan oleh fakultas 3. Mengetahui proses kognitif mahasiswa: konsep yang berkembang di anggota kelompok termasuk kemungkinan konflik di dalamnya 4. Mengamati alasan-alasan yang diajukan para mahasiswa dan kemungkinan munculnya problem solving 5. Menyadari diri sendiri: apakah tutor menghambat atau mendorong proses kognitif mahasiswa? 6. Mengevaluasi secara teratur: apakah para mahasiswa puas dengan proses yang sedang berlangsung, kemudian memberi saran untuk perbaikan 7. Mendorong mahasiswa untuk membuat persetujuan di antara mereka dalam hal prosedur kerja, partisipasi, dan peran anggota kelompok 8. Mendorong anggota kelompok untuk menjadi anggota yang aktif 9. Membina kepemimpinan kelompok 10. Mengamati adanya masalah perilaku (mahasiswa dominan, diam, dsb) dan memecahkannya 11. Evaluasi proses diskusi, apakah mahasiswa puas dengan proses kerjasama yang sedang berjalan 12. Memperhatikan efisiensi waktu
Infeksi, edisi ke-2, Tahun 2011
26
Panduan Tutor Blok 2.2
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Tutor Tidak Boleh: 1. Memberikan, meminjamkan atau membocorkan materi Tutor’s Guide kepada mahasiswa, karena perlakuan demikian akan membahayakan proses belajar mengajar dalam Metode PBL. 2. Membantu mahasiswa dalam artian memberi kunci kunci dalam tutorial agar proses tutorial dapat selesai dengan cepat.
Infeksi, edisi ke-2, Tahun 2011
27