PENANGANAN REFRIGERAN, SERVICE, DAN TROUBLESHOOTING SISTEM AC KENDARAAN
DISUSUN OLEH KELOMPOK : 5 FAHREZA MASYUDI SURAHMAN SOUBUR ROHMANI
(5133122010) (5131122007) (5132122012)
PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2015 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum.wr.wb Dengan kerendahan hati kami ucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah yang berjudul Penanganan refrigeran, Service, dan Troubleshooting Sistem AC Kendaraan ini ditujukan untuk memenuhi tugas kelompok mata
kuliah Sistem AC. Dalam penyusunan makalah ini, banyak kendala dan hambatan yang kami hadapi, namun berkat dukungan moril dan materil dari berbagai pihak, akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Dengan hormat kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Suherman, M.Pd selaku dosen mata kuliah Sistem AC yang telah banyak memberikan masukan dan bimbingan kepada kami dalam menyelesaikan makalah ini. Seiring dengan itu, kami juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada para orang tua kami yang telah memberikan bantuan moril dan materil. Kami menyadari bahwa makalah ini belum sempurna dan masih banyak kekurangannya, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk melengkapi makalah ini. Akhir kata kami mengucapkan terima kasih atas perhatiannya, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.
Medan, 29 April 2015
Kelompok : 5
2
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.............................................................................................................i DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................iii Latar Belakang.......................................................................................... iii Rumusan Masalah...................................................................................... iii BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................1 A.
Penanganan Refrigeran.........................................................................1
B.
Servis/ Repair AC Mobil........................................................................6
C.
Tabel Troubleshooting..........................................................................10
D. Membongkar, Memperbaiki/Mengganti Kerusakan dan Memasang Kembali Komponen............................................................................................... 16 BAB III PENUTUP.............................................................................................................24 DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................25
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan teknologi senantiasa selalu mengalami peningkatan seiring dengan ditemukan berbagai ilmu-ilmu baru pada dunia pendidikan. Teknologi yang telah ada mengalami perubahan atau tahap modifikasi sesuai dengan kebutuhan manusia. Berbagai inovasi selalu terjadi dan berkembang sesuai dengan tuntutan untuk mencapai berbagai kemudahan dalam kehidupan manusia. Teknologi salah satunya adalah memberikan kemanfaatan berupa kenyamanan, salah satu contohnya adalah teknologi Air Conditioner (AC) merupakan teknologi yang memberikan kenyamanan dalam
mengkondisikan suhu suatu ruangan. Air Conditioner (AC)
memiliki berbagai macam jenis seperti AC Ruang, AC Split, dan AC mobil. Berbagai macam jenis AC tersebut sebenarnya memiliki fungsi sama sebagai pengatur suhu pada suatu lingkungan sehingga diperoleh suhu sesuai kondisi yang diharapkan. Pada saat ini pemanfaatan Air Conditioner (AC) pada kendaraan seperti mobil dan bus menjadi hal yang umum. Hampir pada setiap kendaran roda empat dapat dijumpai penggunaan AC sebagai salah satu komponen penunjang kenyamanan penggendara. Fungsi AC mobil sama dengan fungsi Air Conditioner pada umumnya,yaitu sebagai pengatur suhu, kelemba ban udara, dan kebersihan kabin mobil.Pengguna teknologi AC mobil sering tidak mengetahui berbagai hal yang berkaitan dengan proses dan komponen pendukungnya. Pada hal- hal tersebut menjadi sesuatu yang penting agar pihak pengguna dapat mengetahui cara meminimalisasi kerusakan dan cara perawatannya. Oleh karena itu penulis tertarik membahas tentang penangan refrigerant beserta service/ repair dari sistem AC pada mobil. Rumusan Masalah Berdasarkan pemilihan judul di atas permasalahan yang diangkat dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Penanganan refrigerant ac mobil dan Serrvice/ repair ac mobil?
BAB II PEMBAHASAN A. Penanganan Refrigeran 1. Mengenal Refrigerant ( Zat pendingin ) Refrigerant atau zat pendingin mempunyai kemampuan menyerap panas dalam jumlah yang besar dan pada proses itu disertai dengan perubahan wujud yaitu dari cair menjadi gas. Zat pendingin yang sering digunakan pada sistem AC mobil adalah R 12 atau juga dikenal dengan CFC 12 (fluorinated hydrocarbon). Kelebihan zat pendingin ini antara lain :
Mendidih pada -29,8oC dalam tekanan atmosfir. Stabil pada temperatur baik tinggi maupun rendah. Tidak menimbulkan reaksi terhadap logam. Dapat larut bila dicampur dengan minyak. Kurang bereaksi terhadap karet. Tidak berwarna dan tidak berbau.
Gambar 1. Contoh Refrigeran Kekurangannya adalah dapat mempengaruhi penipisan lapisan ozon pada atmosfir bumi yang menjaga terjadinya radiasi sinar ultra Violet dari matahari dan menimbulkan efek rumah kaca. Refrigerant (Zat Pendingin) lain yang sekarang banyak dijumpai dan lebih ramah terhadap ozon serta memiliki efektifitas pendinginan lebih baik adalah HFC 134a. Refrigerant yang dipakai sebagai alternatif pengganti lainnya adalah: ternary blend yang merupakan campuran dari zat pendingin yang berbeda seperti : HCF22,HFC152a dan HCFC124 dan yang sudah sangat kita kenal yaitu gas alam cair ( LPG ) meskipun zat ini sangat mudah terbakar, sehingga pada beberapa
negara tertentu penggunaan LPG ini tidak diijinkan lagi. A. Cara Mengisi Refrigeran Sebelum mengisi refrigerant sistem rangkaian harus dalam keadaan kosong, tidak ada udara ataupun uap air yang tersisa didalamnya. Untuk mengosongkan sistem rangkaian ini lakukanlah langkah pengosongan dengan menggunakan alat Vacum pump. Prosedur Pengosongan 1. Tutup kedua katup manifold gauge. 2. Pasang manifold gauge ke kompresor dengan selang merah ke nipel tekanan tinggi dan selang biru ke nipel tekanan rendah serta selang hijau ke pompa vakum. 3. Bukalah salah satu katup manifold dan hidupkan pompa vakum. 4. Bacalah ukuran pada vakum gauge, hingga menunjukkan angka +/ -600 mmHg 5. ( 23,62 inHg; 80 kPa ) 6. Bukalah sisi katup manifold yang lain agar vakum bekerja dari dua sisi untuk lebih mengefisienkan kerja pompa vakum. 7. Baca kembali ukuran pada vakum gauge dan pastikan sistem telah bersih dari udara maupun uap air dengan angka penunjuk berada pada angka 750 mmHg ( 29,53 in Hg; 99,98 kPa ). 8. Biarkan pompa vakum tetap hidup kurang lebih selama 30 menit. 9. Tutup kedua katup manifold sebelum mematikan pompa vakum. 10. Tunggu kurang lebih 15 menit dan amati angka penunjuk meteran. Bila terjadi penurunan maka berarti dalam sistem rangkaian masih terjadi kebocoran. 11. Cari kebocoran dengan alat deteksi kebocoran sampai ditemukan dan perbaiki.
Gambar 2. Pengosongan Refrigerant Pengisian Refrigerant Sebelum memulai pengisian refrigerant pastikan langkah-langkah berikut sudah dilakukan : 1. Rangkaian sistem masih terpasang dengan benar. 2. Selang masih terpasang dengan manifold gauge warna merah ke nipel tekanan tinggi, warna biru ke nipel tekanan rendah dan warna biru ke tangki refrigerant ata alat pengisi. 3. Refrigerant yang akan digunakan tersedia dengan cukup. 4. Singkirkan ala-alat yang masih ada di sekitar mesin untuk menghindari terjadinya kecelakaan. Langkah Pengisian 1. Pemasangan selang pada tabung refrigerant. Sebelum memasang selang, putarlah handle berlawanan arah jarum jam sampai jarum katupnya tertarik penuh. Putarlah disc berlawanan arah jarum jam, sampai posisi habis. Hubungan selang warna hijau ke tabung refrigerant. Putarlah disch searah jarum jam dengan tangan.
Putarlah handle searah jarum jam untuk membuat lubang, dan putarlah kembali berlawanan arah jarum jam agar gas dapat mengalir ke selang. Tekanlah niple no 4 pada manifold gauge dengan jari tangan sampai udara keluar dari selang tengah. Bila udara sudah keluar ( ditandai dengan keluarnya refrigerant ) tutuplah niple no 4 dengan tutup niple.
Gambar 3. Pemasangan selang pada tabung refrigerant 2. Pemeriksaan kebocoran awal. Bukalah keran katup tekanan tinggi pada manifold gauge agar gas masuk kedalam sistem. ( tabung menghadap keatas ). Bila pengukur tekanan rendah sudah menunjukkan 1 kg/cm2 ( 14 psi; 98 kPa) tutup keran manifold tekanan tinggi. Periksalah kebocoran pada sistem dengan menggunakan detektor.
Gambar 4. Pemeriksaan kebocoran awal. 3. Pengisian Refrigerant dalam bentuk cair. Balikkanlah tabung refrigerant menghadap kebawah agar isi refrigerant yang keluar dalam bentuk cair. Buka katup tekanan tinggi. Periksalah kaca pengintai sampai aliran refrigerant berhenti mengalir dan tutuplah keran. Amati kedua pengukur, tekanan tinggi maupun tekanan rendah. Keduanya harus menunjukkan tekanan yang sama. 4. Pengisian Lanjutan Baliklah tabung refrigerant menghadap keatas agar isi refrigerant keluar dalam bentuk gas. Hidupkan mesin dan biarkan beberapa menit untuk pemanasan. Hidupkan switch AC, dan amati pengukur tekanan manifold gauge tanda merah harus terlihat pada tekanan tinggi dan tanda biru pada tekanan rendah tetapi tidak vakum. Buka sedikit demi sedikit katup manifold gauge warna biru. (besar kecilnya pembukaan akan mempengaruhi jumlah refrigerant yang mengalir dalam sistem. Amati gelas pantau dan bila jumlah gelembung menjadi semakin sedikit dan lembut menunjukkan bahwa pengisian sudah cukup. Tutup katup manifold gauge, dan baca pengukur tekanan rendah 1,5 – 2,0 kg/cm2 dan tekanan tinggi 14,5 – 15 kg/cm2
Gambar 5. Pengisian lanjutan 5. Test kebocoran pada sistem AC mobil. Siklus pendingin AC merupakan suatu rangkaian tertutup, oleh sebab itu kebocoran sekecil apapun akan dapat mengurangi kinerja dari sistem tersebut. Pengetesan kebocoran paska pengisian merupakan prosedur yang sangat lazim dilakukan untuk memberikan pelayanan yang optimal bagi pelanggan. Ada beberapa prosedur pemeriksaan kebocoran yaitu: untuk kebocoran yang baru dirasakan kurang dingin dapat menggunakan alat deteksi kebocoran Halide torch. untuk tingkat kebocoran yang lebih kecil lagi dapat menggunakan detektor listrik. B. Servis/ Repair AC Mobil Di dalam sistem ac mobil merupakan gabungan beberapa parts, peralatan atau komponen yang bekerja sehingga kita bisa mengatur suhu kabin dan menghasilkan udara dingin pada kabin mobil. Penggunaan ac mobil dalam jangka waktu tertentu mengakibatkan parts, peralatan atau komponen tersebut dapat mengalami penurunan efektivitas fungsi, kerusakan dan bahkan pengurangan jumlah volume dari standard yang sudah ditentukan.
Berikut adalah beberapa ciri-ciri siklus pendingin tidak normal, penyebab dan pemecahannya: 1. Refrigerant Kurang Pada kondisi ini, terlihat gejala sebagai berikut : a. udara yang keluar dari sistem pendingin tidak terlalu dingin. b. pada kaca pengintai terlihat banyak gelembung. c. pemeriksaan pada manifold gauge : pengukur tekanan rendah : 0,8 kg/cm2 ( 11 psi, 78 kpa ) pengukur tekanan tinggi : 8-0 kg/cm2 ( 114 psi, 882 kpa ) Kemungkinan penyebabnya : Terdapat kebocoran pada siklus pendingin. Pemecahannya : Periksa kebocoran dengan menggunakan detektor kebocoran dan perbaiki. 2. Pengisian refrigerant berlebihan. Pada kondisi ini, terlihat gejala sebagai berikut : a. pendinginan tidak maksimum. b. Pemeriksaan pada manifold gauge : Pengukur tekanan rendah : 2.5 kg/cm2 ( 36 psi, 245 kPa ) Pengukur tekanan tinggi : 20 kg/cm2 ( 248 psi, 1.961 kPa ) Kemungkinan penyebabnya : Dalam pengisian refrigerant terlalu berlebihan. kondenser tidak bekerja dengan baik. kopling fluida kipas radiator slip. tali kipas kompresor kendor. Pemecahannya :
Kurangi jumlah refrigerant. Bersihkan kondenser. Periksa kopling fluida kipas radiator, bila rusak ganti. Stel tali kipas.
3. Terdapat udara didalam siklus. Pada kondisi ini terlihat gejala sebagai berikut :
a. AC tidak terlalu dingin. b. Pemeriksaan pada manifold gauge : Pengukur tekanan rendah : 2.5 kg/cm2 ( 36 psi, 245 kPa ) Pengukur tekanan tinggi : 23 kg/cm2 ( 327 psi, 2.256 kPa ) Kemungkinan penyebabnya : Ada udara didalam siklus pendingin. Pemecahannya : Periksa kotoran oli dan jumlahnya. Bila oli berwarna hitam (kotor), bersihkan dengan minyak tanah dan semprot dengan kompresor angin. lakukan penyedotan kevakuman kembali. Ganti receifer. 4. Terdapat uap air didalam siklus. Pada kondisi ini terlihat gejala sebagai berikut : a. Kadang dingin kadang tidak b. Pemeriksaan pada manifold gauge : Pengukur tekanan rendah : 50 cmHg (1,5 kg/cm2) Pengukur tekanan tinggi : 7 = 15 kg/cm2 Kemungkinan penyebabnya : Pada expansion valve terjadi penyumbatan oleh gumpalan es. Pemecahannya : Ganti Receifer/Dryer lakukan pemompaan kevakuman, untuk membuang uap air. perhatikan jumlah refrigerant yang sesuai dalam pengisian. 5. Refrigerant tidak bersirkulasi. Pada kondisi ini terlihat gejala sebagai berikut : a. AC tidak dingin b. Pemeriksaan pada manifold gauge : Pengukur tekanan rendah : 76 cmHg ( sangat rendah ) Pengukur tekanan tinggi : 6 kg/cm2 ( 85 psi / 588 kPa ) Kemungkinan penyebabnya : Pada expansion valve terjadi penyumbatan. Pemecahannya : Lepas expansion valve, bersihkan dan tes. Bila sudah rusak ganti.
Ganti Receifer/Dryer. perhatikan jumlah refrigerant yang sesuai dalam pengisian. 6. Ekspansion valve tidak bekerja dengan baik. Pada kondisi ini terlihat gejala sebagai berikut : a. AC kurang dingin b. Pemeriksaan pada manifold gauge : Pengukur tekanan rendah : 2,5 kg/cm2 ( 36 psi / 245 kPa ) Pengukur tekanan tinggi : 19 - 20 kg/cm2 ( 270 - 264 psi / 1.863 -1.961 kPa ) Kemungkinan penyebabnya : Expansion valve rusak atau pemasangan Heat sensitizing salah. Penyetelan aliran tidak baik pada evaporator terlalu banyak refrigerant dalam bentuk cair. Pemecahannya : Periksa pemasangan heat sensitizing. Periksa expansion valve, bila rusak ganti. 7. Tidak ada kompresi pada kompresor. Pada kondisi ini terlihat gejala sebagai berikut: a. AC tidak dingin b. Pemeriksaan pada manifold gauge : Pengukur tekanan rendah : terlalu tinggi Pengukur tekanan tinggi : terlalu rendah Kemungkinan penyebabnya : Kompresor rusak. katup kompresor rusak. Pemecahannya : Bongkar dan perbaiki kompresor Ganti kompresor dengan type dan kapasitas yang sama. C. Tabel Troubleshooting A. Suara Normal Kompressor
Tanda-tanda Tekanan pada
Keadaan Aliran udara oleh
penyalur
kipas radiator
terlalu tinggi
kurang
Penyebab Tali kipas
Perbaikan Ganti
kendor atau
atau
putus Sirip kondenser
keraskan Bersihka
dan radiator
n
Tidak ada
kotor Refrigerant terlalu
Keluarkan
gelembung
banyak
refrigerant
terlihat di kaca
sampai
pengintai saat
jumlahnya
kondenser
tepat
disiram air Tekanan di dalam
Udara masuk ke
pipa tekanan
dalam siklus
refrigera
tinggi terlalu
pendinginan.
nt. Lakukan
besar. Dan saat
Buang
kompresor
pemomp
berhenti 2kg/cm2
aan
(28 psi, 190 kPa)
vakum dan isi kembali refrigera
Beban panas
Temperatur udara
nt Mendinginka
Tekanan pada
terlalu besar Disekitar selang
luar terlalu tinggi Expansion valve
n konensor Periksa dan
katup isap
tekanan rendah
membuka terlalu
betulkan.
terlalu tinggi
dan service valve
lebar, Heat sensitizing
tekanan rendah terlalu dingin
tube tidak terpasang dengan baik atau terjadi
Ketika condenser
kebocoran gas Refrigerant terlalu
Kurangi
didinginkan
banyak.
refrigerant.
tekanan di pipa tekanan tinggi terlalu besar tetapi tekanan disaluran hisap kecil. Begitu kompresor Gasket rusak, katup
Ganti gasket,
dihentikan
tekanan tinggi
katup yang
tekanan pada
pecah atau ada
kedua sisi tinggi
kotoran pada katup.
pecah. Bersihkan kotoran.
Tekanan paa
dan rendah sama Outlet expansion
Gas heat sensitizing Perbaiki /
katup penyalur
valve tidak
tube bocor.
terlalu rendah
membeku,
Expansion valve
tekanan
membeku atau
disalurkaan
rusak.
ganti.
tekanan rendah menunjukkan vakum. Aliran
Refrigerant kurang
gelembung pada
Tambahkan refrigerant
kaca pengintai deras, condenser tidak panas Bila condenser
Valve pada
Bersihkan /
berhenti tekanan
kompresor rusak
ganti.
pada kedua sisi
atau ada kotoran.
Tekanan pada
tekanan sama Terlihat banyak
Refrigerant kurang
katu isap
gelembung pada
terlalu rendah
kaca pengintai dan condenser tidak panas.
Tambahkan refrigerant
Expansion valve
Gas heat sensitizing Perbaiki
tidak membeku,
tube bocor. Expansion valve
pipa tekanan rendah tidak
/ganti
rusak
dingin Temperatur pada
Evavorator
Setel relay
katup penyalur
membeku
stabilizer. Operasikan
rendah, udara
dengan benar
tidak keluar
(kecepatan blower & temperatur Expansion valve
Expansion valve
control) Bersihkan /
membeku
tersumbat, pengikat
ganti.
heat sensitizing Perbedaan
tube kendor / rusak. Receifer / dryer
temperatur pada
tersumbat
Ganti
receifer/ dryer depan dan belakang. (bila berlebihan saringan receifer pipa belakang Tekanan pada
membeku). Pendinginan
Sirip kondenser
Lakukan
katup penyalur
condenser kurang
kotor
pembersihan
Ketika condenser
Refrigerant terlalu
Kurangi
disiram air,
banyak
refrigerant
Saluran tekanan
Lakukan
dan isap tinggi
gelembung tidak terlihat pada kaca Tekanan pada
penginntai Disekitar servis
katup penyalur
valve dingin bila
tinggi tersumbat
servis atau
dan isap
dibandingkan
ganti bila
rendah
dengan
perlu.
evaporator Temperatur inlet
Saluran tekanan
Bersihkan
expansion valve
rendah tersumbat
atau ganti
Refrigerant kurang
Tambahkan
terlalu dingin bila dibandingkan dengan tempat sekitar receifer/dryer Banyak gelembung pada Kebocoran gas
refrigerant
kaca pengintai Gas berkurang Baut basah kena
Shaft seal bocor Terjadi kebocoran
Ganti Perbaiki /
oli
pada komponen
keraskan baut
yang terikat dengan
Tidak lengket
Terlihat ada
baut tersebut Terjadi kebocoran
Ganti
keretakan dan
pada komponen
komponen
basah gas
yang retak
yang retak
berkurang Wiring normal Tidak tertarik
Kumparan terbuka Ganti Wiring putus / tidak Cari dengan
meskipun switch
menyambung
posisi on
ohm meter dan sambungkan
Posisi switch on
Celah rotor dan
rotor bergerak
stator terlalu besar
dan menarik bila didorong Expansion Valve
kembali Perbaiki
Tanda-tanda Outlet valve
Keadaan Perbedaan
tidak dingin
temperatur pada sisi tekanan tinggi dan randah tidaj terasa
Penyebab Gas heat sensitizing tube bocor. Refrigerant kurang Exp. Valve
Perbaikan Perbaiki kebocoran. Tambahkan efrigerant Ganti expansion
membuka terlalu lebar. Terjadi
Inlet valve
Pipa tekanan tinggi
dingin atau
pada recifier/dryer
penyumbatan
membeku
dingin atau
pada recifier/
membeku
dryer. Expansion valve
valve Ganti recifier/dryr Ganti expansion valve.
tersumbat es
B. Suara Abnormal Tanda –tanda Kompresor
Keadaan Suara knocking
Penyebab Bearing aus atau
Perbaikan Bongkar, ganti
berisik
dari compresor
rusak Silinder atau shaft
komponen yang
Magnetich clutch
Suara berderit
rusak Bearing aus atau
berisik
ketika magnetic
rusak
rusak Ganti bearing
clutch tidak berkaitan Pipa bergetar
Baut pengikat
Suara dari
Kondensor
kendor Tidak diberi karet Mounting kendor
kondensor Suara berisik
bergetar Bracket bergetar
Bracket kendor atau
keraskan Kencangkan/las/
dari bracket Idler pulley
Suara gemeretak
patah Bearing rusak baut
ganti Ganti bearing
mounting kendor
keraskan
Suara berisik dari pipa
berisik
Kencangkan baut Beri karet dan keraskan Beri karet dan
Crank pulley
Suara bergetar
berisik Drive belt berisik Defleksi pada belt Sobek pada belt
Pemasangan tidak benar / miring Bearing rusak Belt kendor Belt rusak
Perbaiki Ganti bearing Stel belt Ganti belt
D. Membongkar, Memperbaiki/Mengganti Kerusakan dan Memasang Kembali Komponen A. Magnetic Clutch (Swash Plate & Through Vane) Membongkar: 1. Melepas Pressure Plate Lepas baut poros (gunakan spesial servis tool dan kunci sock) 1) Pasang SST (lihat gambar) ke pressure plate 2) Lepaskan pressure plate:
3) Melepas pressure plate untuk tipe through 4) Lepaskan shim
2. Melepas Rotor 1) Lepaskan snap ring (menggunakan tan tutup) 2) Keluarkan rotor (gunakan palu plastik)
3. Melepas Stator: 1) Lepas kabel stator dari rumah compressor (tipe swash plate)
2) Lepas kabel stator dari rumah compressor (tipe through vane) 3) Lepaskan snap ring 4) Lepaskan stator
Memasang: 1. Pasang Stator 1) Pasang stator 2) Pasang snap ring
3) sambungkan kabel stator (tipe swash plate) 4) sambungkan kabel stator (tipe through vane)
2. Pasang Rotor 1) Pasang rotor pada poros compressor 2) Gunakan snap ring baru
3. Pasang Pressure plate 1) Pasang shim 2) Pasang baut poros (tipe swash plate) 3) Pasang baut poros (tipe through vane)
4. Ukur celah magnetic clutch Tipe swash plate gunakan feeler gauge Tipe through vane 1) Pasang dial gauge pada pressure plate 2) Hubungkan kabel magnetic clutch ke batery (+) 3) Periksa antara pressure plate dan rotor kemudian hubungkan terminal negatif batery Sebelum membongkar compressor, lakukan dahulu : Langkah melepas compressor dari engine. a) Hidupkan mesin +/- 10 menit dalam keadaan idle dan AC “ON” b) Matikan AC, matikan mesin. c) Lepaskan kabel negatif batery. d) Lepaskan conektor untuk magnetic clutch dan temperatur switch. e) Keluarkan refrigrant. (hati-hati terhadap cairan / gas refrigerant, sebaiknya pakai alat-alat keselamatan kerja) f) Lepas selang yang menghubungkan comprssor. g) Lepas compressor. B. Compressor Membongkar
1. Melepas Servis valve: 1) Lepas baut servis plate 2) Lepas seal ring (ganti) 2. Mengukur Oli: Ukur oli yang ada di dalam kompressor sebagai patokan pengisian oli baru.
3. Melepas tutup depan 1) Lepas baut pengunci tutup depan dengan menggunakan obeng ketok + 2) Lepas tutup rumahnya gunakan obeng (-) hati-hati jangan sampai melukai seal maupun compressor
4. Melepas plat katup depan 1) Lepaskan pin dari tutup depan 2) Lepas pelat katup
5. Melepas gasket 6. Melepas seal poros 1) Lepas snap ring 2) Dengan menggunakan busing (SST) dorong seal poros keluar.
Memasang. 1. Pemasangan seal 1) Atur seal poros tepat ditengah. 2) Dorong seal dengan busing. 3) Pasang snap ring.
2. Pemasangan pelat rumah depan 1) Pasang pin (2 buah) 2) Lumasi O ring dengan oli. 3) Pasang katup isap depan melalui pin pada bagian depan silinder. 4) Pasang pelat depan bersama sama dengan katup penyalur melalui pin pada silinder depan. 5) Lumasi gasket dengan oli, dan pasang pada silinder depan.
3. Pemasangan dudukan center. Pasangan dudukan center pada poros (SST). 4. Pemasangan tutup depan.
5. (jumlah oli harus sama dengan oli yang terbuang saat pembongkaran) Gunakan oli standard. 6. Pemasangan katup services a) Lumasi dulu dengan oli. b) Pasang katup servis pada compressor dan keraskan bautnya. Momen kekencangan : 250 kg-cm. 7. Pengukuran Momen Putar Poros Momen : 50 kg-cm
BAB III PENUTUP Kesimpulan Sehubungan dengan penulisan makalah ini, kami dapat menyimpulkan bahwa penanganan refrigerant adalah sesuatu yang harus patut diperhatikan dalam sistem ac mobil. Penggunaan jenis refrigerant dan pengisian yang tepat sesuai standard adalah merupakan langkah untuk menjaga ac kendaraan kita tetap bekerja dengan normal sekaligus meminimalisasi kerusakan pada komponen-komponen ac kendaraan. Penggunaan ac mobil dalam jangka waktu tertentu mengakibatkan peralatan atau komponen di dalam ac tersebut mengalami penurunan efektivitas fungsi, kerusakan dan bahkan pengurangan jumlah volume dari standard yang sudah ditentukan. Melakukan service/ repair secara berkala akan memberikan kenyaman kita di dalam berkendara. Sistem ac yang mengkondisikan suhu di dalam kabin akan bekerja normal dan sesuai dengan apa yang kita harapkan apabila kita tetap merawat dan melakukan perbaikan-perbaikan (service).
Saran Penulis sadar pada makalah ini masih banyak kekurangan dan penulis memohon kepada pembaca agar memaafkan segala kekurangan yang ada pada makalah ini. Penulis berharap kepada pembaca agar memberikan saran atau kritik kelengkapan makalah ini selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA https://novrizalbinmuslim.files.wordpress.com/2012/09/modul-ac-20121.pdf https://www.scribd.com/doc/250353157/chrismanto-20121 http://otomotrip.com/tips-pengecekan-atau-cara-services-acmobil.htmlhttps://www.academia.edu/5293623/perawatan_ac_mobil