PEMODELAN ARSITEKTUR ENTERPRISE MENGGUNAKAN TOGAF ADM UNTUK MENDUKUNG SISTEM INFORMASI PROSES AKADEMIK PADA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO HENDRIK KUSBANDONO E-mail:
[email protected]
Fakultas Teknik Industri Universitas Islam Indonesia ABSTRAK Pengembangan EA di perguruan tinggi merupakan pekerjaan yang besar dan penuh dengan tantangan, salah satu tantangan tersebut adalah tuntutan manajemen dan stakeholder. Solusi dari masalah tersebut adalah pemodelan EA yang memandang elemen-elemen yang berbeda dalam suatu perguruan tinggi secara keseluruhan sebagai satu kesatuan. Penerapan EA bertujuan untuk menciptakan keselarasan antara bisnis dan TI bagi kebutuhan organisasi dan tidak bisa dilepaskan bagaimana organisasi tersebut membuat dan merencanakan enterprise. Penggunaan dan pemilihan framework EA yang tepat akan mempercepat dan menyederhanakan pengembangan arsitektur dalam pengembangan di masa depan sebagai respon terhadap kebutuhan bisnis. TOGAF ADM merupakan sebuah framework yang kompleks yang mampu memenuhi seluruh kebutuhan pengembangan EA, juga memiliki metode yang umum, menerima penggabungan dengan framework lain, sehingga dapat menghasilkan arsitektur yang spesifik terhadap kebutuhan organisasi. Pemodelan EA pada proses akademik di UMP menghasilkan blueprint arsitektur bisnis, data, aplikasi, dan teknologi. Dengan proses tahapan TOGAF ADM pada Fase Persiapan menghasilkan prinsip (bisnis, data, aplikasi, dan teknologi), pada Fase Visi Arsitektur menghasilkan visi arsitektur (bisnis, data, aplikasi, dan teknologi), pada Fase Arsitektur Bisnis menghasilkan blueprint arsitektur bisnis, pada Fase Arsitektur Sistem Informasi menghasilkan blueprint arsitektur sistem informasi berupa data dan aplikasi, sedangkan Fase Arsitektur Teknologi menghasilkan blueprint arsitektur teknologi. Kata kunci : TI, EA, framework, TOGAF ADM PENDAHULUAN
maupun
Teknologi informasi (TI) saat ini sudah
semua
organisasi,
karena
(Yunis
dan
Surendro,
2010).
menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi hampir
swasta
Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMP)
merupakan
lembaga
pendidikan
dipercaya dapat membantu meningkatkan
tinggi swasta di kabupaten Ponorogo Jawa
efektifitas
bisnis
Timur, dengan jumlah mahasiswa lebih dari
organisasi, tak terkecuali perguruan tinggi.
4.500 Mahasiswa. UMP merupakan salah
Untuk mencapai hal tersebut diperlukan
satu
suatu pengelolaan TI yang baik dan benar
yang sedang berkembang, selalau ingin
agar
untuk
berbenah diri dalam segala hal dengan
menunjang kesuksesan organisasi dalam
tujuan memberikan pelayanan yang prima
pencapaian tujuannya. Tantangan terbesar
terhadap
yang dihadapi perguruan tinggi di Indonesia
stakeholder yang ada.
dan
efisiensi
keberadaan
TI
proses
mampu
adalah bagaimana menentukan arah dan
penyelenggaraan
mahasiswa
pendidikan
maupun
tinggi
seluruh
Sesuai dengan fungsi dan aktifitas
sasaran pengembangan sesuai dengan visi
utamanya
dan misi, baik perguruan tinggi negeri
pendidikan,
UMP
sebagai
sehingga
penyelenggara dalam
Multitek Indonesia Vol. 8, No 1 Juni 2014
hal
16
pelaksanaan
akademik
adanya
yang kompleks. Terdapat berbagai macam
penggunaan TI yang dapat mendukung
framework yang dapat dimanfaatkan untuk
proses
dalam
pengembangan EA, di antaranya adalah
akademik,
Zachman Framework, Federal Enterprise
bisnisnya.
mendukung
Peranan
TI
kegiatan
operasional, perguruan
perlu
keuangan tinggi,
tercapainya
dan
manajemen
Architecture
sehingga
diharapkan
Architecture Framework (DoDAF), Treasury
keselarasan
(FEAF),
DoD
bisnis
Enterprise Architecture Framework (TEAF),
dengan TI. Kenyataanya kondisi tersebut
The Open Group Architectural Framework
tidak dapat dimanfaatkan sesuai dengan
(TOGAF), dan lain-lain (Yunis & Surendro
harapan
2009).
berdasarkan
proses
Framework
misi
dan
tujuan
Penggunaan
penerapan sistem informasi di perguruan
framework
tinggi (Yunis dan Surendro, 2009).
mempercepat
Enterprise
architecture
(EA)
EA
dan
yang dan
pengembangan
pemilihan
tepat
akan
menyederhanakan arsitektur
dalam
merupakan salah satu cara mewujudkan
pengembangan di masa depan sebagai
gambaran tentang enterprise secara utuh,
respon
logis, dan lengkap yang hasilnya meliputi
Perbandingan yang dilakukan oleh Yunis
arsitektur bisnis dari organisasi, arsitektur
dan Surendro (2009) didapatkan bahwa
data
arsitektur
TOGAF ADM merupakan sebuah metode
aplikasi yang akan dibangun, dan arsitektur
yang kompleks yang mampu memenuhi
teknologi
seluruh kebutuhan pengembangan EA yaitu
yang
akan
yang
digunakan,
nantinya
mendukung
jalannya aplikasi (Surendro, 2009).
terhadap
kebutuhan
bisnis.
sebesar 92%. Menurut Setiawan (2009) dari
UMP saat ini belum menggunakan EA
beberapa framework EA yang ada, TOGAF
yang dapat menghasilkan blueprint untuk
ADM adalah yang paling cocok, mudah dan
pengembangan
jelas untuk pengembangan EA.
perencanaan
teknologi informasi sistem
(TI), serta
Rumusan masalah dalam penelitian
dengan
ini adalah bagaimanakah pemodelan EA
kebutuhan bisnis. Kebutuhan setiap unit/
menggunakan tahapan TOGAF ADM untuk
bagian
kepada
mendukung sistem informasi pada proses
kebutuhan secara menyeluruh dan belum
akademik di UMP yang meliputi arsitektur
terintegrasi,
bisnis, arsitektur data, arsitektur aplikasi,
implementasi
TI
belum
yang
informasi, sejalan
berdasarkan
sehingga
penggunaan
dan
tujuan TI belum dapat dicapai secara
dan arsitektur teknologi ?
optimal. Dengan implementasi EA, suatu
Tujuan penelitian ini adalah membuat
cara yang diyakini dapat menyelaraskan
model
strategi
menggunakan
bisnis
dengan
TI
(Yunis
dan
Surendro, 2009). Menurut
EA
sistem
informasi
(SI)
metodologi TOGAF ADM
yang dapat digunakan sebagai pedoman Setiawan
(2009)
dalam pengembangan teknologi informasi
EA di
(TI), mendukung layanan proses bisnis
perguruan tinggi, sebaiknya mengadopsi
akademik yang efektif dan efisien, serta
suatu framework yang dapat digunakan
dapat digunakan sebagai pengambil sebuah
sebagai acuan dalam pengelolaan sistem
keputusan di UMP.
implementasi dan pengembangan
17
Pemodelan Arsitektur Enterprise…….(Hendrik Kusbandono)
LANDASAN TEORI
dataware,
Sistem Informasi dan Teknologi
melakukan tranformasi data menjadi
Informasi
informasi.
Menurut
(O’Brien,
2005)
sistem
hardware,
software,
jaringan
brainware
untuk
Enterprise Architecture (EA)
informasi (SI) merupakan kombinasi dari user,
dan
Arsitektur, sebuah
dapat
blueprint
dilihat
(cetak
biru)
untuk
daya
pada
komunikasi dan sumber daya data yang
mengoptimalkan
mengumpulkan,
dan
lingkungan TI, sehingga mendukung fungsi
sebuah
bisnis yang ada (Minoli, 2008). Sedangkan,
menyebarkan
mengubah informasi
dalam
sumber
sebagai
organisasi. Dalam suatu organisasi sistem
beberapa
informasi digunakan untuk berkomunikasi
Architecture (EA), adalah :
dengan sesama menggunakan perangkat
1. Merupakan sebuah dasar aset informasi
(hardware),
tahapan
dan
intruksi
definisi
strategis,
yang
dari
Enterprise
mendefinisikan
misi,
pemrosesan informasi (software), jaringan
informasi dan teknologi yang diperlukan
komunikasi
untuk mencapai misi organisasi, dan
(network),
dan
data
yang
disimpan (stored data). Kadir
dan
memperkenalkan
proses-proses transisi untuk menerapkan Triwahyuni
beberapa
(2003)
teknologi-teknologi baru dalam merespon
pengertian
misi perubahan yang diperlukan (CIO
teknologi informasi, dari beberapa ahli sebagai berikut :
2. Menurut Ross et al EA merupakan suatu
1. Seperangkat alat yang membantu anda bekerja
dengan
infromasi
melakukan
tugas-tugas
berhubungan
dengan
bagaimana
sebuah
organisasi memulai dan menghasilkan
yang
tatanan yang baik tentang implementasi
pemrosesan
TI
dan
proses
bisnis
untuk
memenangkan persaingan (dalam Yunis
2. Teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat dan
pernyataan
dan
informasi.
keras
Council, 2001).
3. Kumpulan prinsip, motode, dan model
lunak)
yang
yang bersifat masuk akal yang digunakan
memproses
dan
untuk mendesain dan merealisasikan
menyimpan informasi, melainkan juga
sebuah struktur organisasi enterprise,
mencakup teknologi informasi untuk
proses bisnis, sistem informasi dan
mengirimkan informasi.
infrastrukturnya (Surendro, 2009).
digunakan
perangkat
dan Surendro, 2010).
untuk
3. Teknologi
yang
komputer
dengan
menggabungkan komunikasi
TOGAF ADM
berkecepatan tinggi yang membawa
TOGAF
jalur
data, suara dan video. 4. Teknologi
pendukung
(The
Open
Group
Architecture Framework) adalah kerangka dasi
sistem
kerja untuk mengembangkan suatu EA.
informasi, yaitu sistem berbasis TI yang
Berawal dari Technical Architecture for
mengelola
Information
komponen-komponennya
berupa hardware, software, netware,
Management
(TAFIM)
di
Departemen Pertahanan Amerika Serikat,
Multitek Indonesia Vol. 8, No 1 Juni 2014
18
kerangka kerja itu diadopsi oleh Open
perangkat
Group
1990-an.
mendukung aplikasi beserta interaksinya.
Spesifikasi pertama TOGAF diperkenalkan
Sedangkan tahapan dalam TOGAF
pada tahun 1995. TOGAF merupakan hasil
terdiri dari sembilan langkah yang terbentuk
pengembangan forum Open Group yang
siklus yang terdapat pada Gambar 1.
pada
pertengahan
keras
dan
lunak
yang
merupakan forum kerja sama antara vendor dan pengguna (Surendro, 2009). Dokumen TOGAF yang terakhir diluncurkan adalah TOGAF versi 9.1 (TOGAF 9.1). TOGAF memberikan metode yang detail mengenai bagaimana membangun, mengelola, dan mengimplementasikan EA dan sistem informasi yang disebut dengan Architecture Development Method
(ADM),
dimana ADM merupakan hasil dari kerja sama praktisi arsitektur dalam Open Group Architecture
Forum.
ADM
merupakan
metode generic yang berisikan sekumpulan aktifitas yang mempresentasikan progresi dari setiap fase ADM dan model arsitektur yang digunakan dan dibuat selama tahap
Gambar 1. Architecture Development
pengembangan EA (Surendro, 2009).
Method (ADM)
Ada empat domain arsitektur yang
Berdasarkan
umum diterima TOGAF sebagai himpunan
pemodelan
bagian
TOGAF, sembilan
dari
EA
secara
keseluruhan,
diantaranya : •
Arsitektur
Bisnis.
Arsitektur
bagaimana
ini
proses
• Preliminary Pada
tahapan
ini
mendefinisikan
Arsitektur Data. Arsitektur ini adalah
memenuhi kerangka arsitektur organisasi,
gambaran
spesifikasi dan prinsip-prinsip organisasi.
bagaimana dan
penyimpanan,
pengaksesan
data
Arsitektur
dirancang
Aplikasi.
Arsitektur
ini
dan
berinteraksi
lingkup,
indentifikasi
stakeholder, dan
menciptakan visi arsitektur.
dengan • Phase B: Business Architecture
aplikasi lain. Arsitektur
• Phase A : Architecture Vision Pada tahapan ini mendefinisikan ruang
merupakan deskripsi bagaimana aplikasi
Teknologi.
Arsitektur
ini
adalah gambaran mengenai infastruktur
Pada
tahapan
ini
mengembangkan
arsitektur bisnis untuk mendukung visi arsitektur.
19
tahapan yang harus
persiapan kegiatan yang dibutuhkan untuk
enterprise.
•
menggunakan
bisnis untuk mencapai tujuan organisasi.
pengelolaan •
arsitektur
dalam
ditempuh adalah :
mendeskripsikan •
langkah
Pemodelan Arsitektur Enterprise…….(Hendrik Kusbandono)
Melakukan
indentifikasi
baseline, desain target, dan analisis gap pada arsitektur bisnis. • Phase C:
Architecture
Change
Management
Information
Systems
Architectures Pada
• Phase H:
Pada tahapan ini menetapkan proses arsitektur manajemen perubahan untuk
tahapan
ini
mengembangkan
EA
baru
yang
telah
selesai
arsitektur sistem informasi (data dan
diimplementasikan, secara berkelanjutan
aplikasi)
arsitektur
memonitor perkembangan teknologi dan
bisnis. Melakukan indentifikasi baseline,
perubahan organisasi dan menentukan
desain target, dan analisis gap pada
apakah
arsitektur sistem informasi.
pengembangan EA berikutnya.
untuk
mendukung
• Phase D: Technology Architecture Pada
tahapan
arsitektur
ini
untuk
dilakukan
siklus
• Requirements Management
mengembangkan
teknologi
akan
mendukung
Mengevaluasi proses dari manajemen arsitektur yang diinginkan melalui ADM.
arsitektur sistem informasi. Melakukan indentifikasi baseline, desain target, dan METODE PENELITIAN
analisis gap pada arsitektur teknologi. • Phase E: Opportunities & Solutions Pada
tahapan
dan
sudut pandang layanan dan proses bisnis
implementasi,
proses akademik di UMP guna mendukung
indentifikasi parameter strategis penilaian
implementasi TI. Tahapan dalam penelitian
berkaitan dengan biaya, dan manfaat
ini dimulai dari penggalian latar belakang
mendefinisikan strategi implementasi dan
permasalahan, kemudian pencarian dan
rencana implementasi.
pengambilan data (studi pustaka, observasi,
memilih
ini
mengevaluasi
Penelitian ini melihat blueprint EA dari
alternatif
• Phase F: Migration Planning Pada
tahapan
ini
proyek-proyek termasuk
dan
menyusun
berdasarkan
penilaian
wawancara)
di
UMP.
Setelah
urutan
melakukan pencarian data yang dibutuhkan,
prioritas
proses berikutnya melakukan pemodelan EA
kebergantungan,
menggunakan
framework
TOGAF
ADM
biaya, dan manfaat dari proyek migrasi.
untuk menghasilkan blueprint EA (arsitektur
Urutan
bisnis, data, aplikasi, dan teknologi).
prioritas
akan
menjadi
dasar
implementasi proyek. • Phase G: Implementation Governance
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada tahapan ini menyusun rekomendasi untuk
setiap
menyusun
implementasi
kontrak
melaksanakan implementasi,
arsitektur
keseluruhan menetapkan
Dalam pemodelan EA menggunakan
proyek,
framework TOGAF ADM untuk mendukung
dan
sistem informasi pada proses akademik di
proses organisasi
UMP
yang
arsitektur
meliputi
data,
arsitektur
arsitektur
bisnis,
aplikasi,
dan
pelaksana
untuk proses implementasi
arsitektur teknologi. Proses yang dilakukan
sistem,
memastikan
dalam
kesesuaian
pemodelan
pelaksanaan proyek dengan arsitektur
tahapan
yang dikehendaki.
Persiapan
TOGAF
EA
menggunakan
ADM
meliputi
Fase
(Preliminary
Phase),
Visi
Multitek Indonesia Vol. 8, No 1 Juni 2014
20
Arsitektur (Architecture Vision), Arsitektur
sistem informasi yang ada saat ini, antara
Bisnis (Businness Architecture), Arsitektur
lain :
Sistem
Informasi
Architecture),
(Information
dan
Arsitektur
System Teknologi
Sistem Aplikasi •
(Technology Architecture).
Masih banyak beberapa bagian/unit yang masih
A. Fase Persiapan
menggunakan
(Microsoft
Pada tahapan ini, penulis melakukan review awal membuat suatu scope dan juga
Office)
sistem dalam
manual kegiatan
pengelolaan operasional di UMP. •
Belum adanya platform sistem aplikasi
menjabarkan prinsip-prinsip arsitektur yang
yang bersifat membantu proses secara
diinginkan
Penulis
keseluruhan yang ada pada masing-
cara
masing bagian/unit, sehingga proses
oleh
mengumpulkan
UMP.
data
dengan
melakukan wawancara sebagai dasar scope
operasional yang ada belum optimal. •
dalam pengerjaan arsitektur. Adapun Visi dari UMP adalah “Menjadi
Tidak adanya licensed dari software aplikasi
(contoh akan
:
aplikasi
Office),
berdampak
kepada
Universitas yang unggul dalam penguasaan
sehingga
ilmu pengetahuan, teknologi, dan/ atau seni,
pengelolaan
dan olahraga (iptekso) berdasarkan nilai-
mengikuti aturan hukum yang ada.
perguruan
yang
tidak
nilai Islami”. Integrasi antar Aplikasi
Misi UMP adalah : 1. Menyelenggarakan pembelajaran,
pendidikan
penelitian,
dan
•
Secara umum sistem informasi UMP
pengabdian
belum tersusun dalam suatu framework
kepada masyarakat, serta Al-Islam dan
arsitektur integrasi yang sistematis dan
Kemuhammadiyahan yang berkualitas.
terpadu
2. Menyelenggarakan pengelolaan institusi yang
amanah
dan
bertumpu
pada
pembinaan
•
dengan
Belum adanya integrasi otentifikasi dan otoritasi user yang mengakses sistem
dan
informasi, sehingga sistem keamanan
pengembangan civitas akademika dalam kehidupan yang islami.
aplikasi masih dalam bentuk silo. •
4. Menyelenggarakan kerjasama dengan
Belum
adanya
komunikasi
dan
kolaborasi antar aplikasi dalam bentuk
pihak lain yang saling menguntungkan
pertukaran
dan dapat dipertanggungjawabkan.
bersama web service milik suatu aplikasi
Berdasarkan wawancara, diskusi, dan
orang yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan Teknologi Informasi (TI), serta
data
serta
pemanfaatan
untuk menjalankan fungsional aplikasi
peninjauan langsung terhadap lokasi, dan
lain. •
Tidak adanya platform integrasi di dalam arsitektur TI eksisting.
perwakilan manajemen dari UMP, maka dapat identifikasi beberapa permasalahan
21
juga
keamanannya.
penjaminan mutu institusi. 3. Menyelenggarakan
begitu
Pemodelan Arsitektur Enterprise…….(Hendrik Kusbandono)
Infrastruktur Jaringan Komputer
UMP terinspirasi untuk mengadopsi prinsip
•
arsitektur dari framework TOGAF ADM.
Belum adanya pengelolaan bandwidth yang optimal, dan belum ada pula
•
•
•
melakukan
konfirmasi
dan
pelaksanaan web content filter untuk
mendiskusikan terkait dengan prinsip yang
mendukung perilaku internet sehat.
direkomendasikan framework TOGAF ADM,
Keamanan jaringan komputer khususnya
dengan pihak Manajemen UMP dan LPIK,
dari serangan luar seperti virus, trojan,
maka didapatkan enam kesepakatan prinsip
dan sebagainya karena masih belum
bisnis yaitu (1) kedudukan prinsip, (2)
menggunakan
Memaksimalkan manfaat/ pelayanan untuk
perangkat
keamanan
jaringan yang terletak di gateway yang
stakeholder,
mampu menangkal virus, trojan dan
adalah
sejenisnya.
Terjaminnya keberlangsungan bisnis, (5)
Kapasitas RAM server eksisting masih
Sesuai dengan kebijakan peraturan/ hukum
belum dimanfaatkan secara maksimal,
yang berlaku, dan (6) Tanggung jawab
sehingga
pelaksanaan TI. Prinsip data yaitu (1) Data
menghambat
proses
(3)
urusan
Manajemen semua
informasi
stakeholder,
(4)
pengolahan data yang menyita memori.
adalah aset,
Tidak
network
bersama-sama (di-share), (3) Data dapat
monitoring yang memudahkan proses
diakses, dan (4) Terjaminnya keamanan
pengelolaan
data. Prinsip aplikasi adalah (1) Technology
adanya
perangkat
jaringan
troubleshooting, •
Setelah
dan
komputer, maintenance
(2) Data dapat diakses
independence,
(2)
Kemudahan
jaringan komputer.
penggunaan, (3) Berorientasi layanan, dan
Access Point (AP) yang digunakan untuk
(4) Sistem aplikasi menggunakan konsep
mendukung kinerja akses data nirkabel
ERP (Enterprise Resources Planning). Dan
ada yang belum menggunakan wireless
prinsip teknologi adalah (1) Rancangan
tipe 802.11n yang mendukung bandwidth
teknologi
transfer hingga 300 Mbps, serta belum
Infrastruktur
ada implementasi wireless controlling
standard (interoperabilitas), (3) Skalabilitas,
untuk pengelolaan AP.
Availability, Backup, dan Archival, serta (4)
yang
bersifat
yang
ada
adaptif, harus
(2)
bersifat
Tingkat keamanan. Indentifikasi Prinsip Arsitektur Prinsip
arsitektur
merupakan
B. Fase A : Visi Arsitektur
seperangkat pernyataan prinsip-prinsip yang
Visi Arsitektur menjelaskan bagaimana
berhubungan dengan pekerjaan arsitektur.
kapabilitas yang baru dapat memenuhi
UMP selama ini belum mempunyai dokumen
tujuan bisnis dan tujuan strategis, sehingga
prinsip arsitektur, seperti prinsip arsitektur
stakeholder memiliki perhatian yang cukup
bisnis, data, aplikasi, dan teknologi yang
saat proses implementasi. Visi Arsitektur
dapat digunakan untuk pengembangan EA.
merupakan
suatu
Pentingnya sebuah prinsip arsitektur yang
dibutuhkan
untuk
menjadi pedoman pengembangan EA, maka
arsitektur TI kepada stakeholder, dan para
perangkat
yang
menginformasikan
pengambil keputusan. Secara keseluruhan
Multitek Indonesia Vol. 8, No 1 Juni 2014
22
strategis bisnis, perencanaan strategis UMP
Secara umum pengelolaan akademik di
sebagaimana telah terdokumentasi pada
UMP dikelompokkan menjadi tiga proses
Fase Persiapan memberikan arahan bagi
utama yaitu penerimaan mahasiswa baru,
pengembangan Visi Arsitektur.
operasional
a). Rantai Nilai Proses Akademik
akademik, seperti pada Gambar 2.
akademik,
dan
pelepasan
Gambar 2. Rantai nilai proses akademik UMP Sedangkan Unit/bagian pada UMP dapat dikelompokan menjadi organisasi utama (primary unit) dan organisasi pendukung (supporting unit) seperti pada Gambar 3.
Gambar 3. Diagram Value Chain UMP b). Identifikasi Key Stakeholders Secara
umum
stakeholder
keuntungannya. Oleh karenanya, diperlukan tidak
suatu arsitektur yang dapat menjelaskan
memiliki latar belakang TI dan belum begitu
dan dipahami oleh
mengetahui secara dalam mengenai konsep
secara high-level.
dan
23
produk
layanan
TI
serta
Pemodelan Arsitektur Enterprise…….(Hendrik Kusbandono)
seluruh stakeholder
c). Kriteria Visi Arsitektur
manajemen informasi, pengembangan
Berdasarkan dari wawancara dengan
aplikasi, dan manajemen proses bisnis,
manajemen UMP, dan LPIK, maka dapat
serta infrastruktur TI yang disediakan
disimpulkan visi arsitektur sebagai berikut :
menggunakan pendekatan hemat biaya.
Visi Arsitektur “Menyediakan suatu EA yang aman, mudah digunakan,
bersifat
adaptif
C. Fase B : Arsitektur Bisnis
dengan
Pada
tahapan
ini
melakukan
berorientasi pada layanan kepada para
identifikasi terhadap semua fungsi bisnis
stakeholder, serta menggunakan sistem
(layanan dan proses bisnis) organisasi, dan
aplikasi
Resources
informasi. Setiap unit organisasi memiliki
kepada
model layanan bisnis yang berbeda-beda
ERP
Planning)
(Enterprise
dengan
berfokus
penghematan biaya”.
dan seringkali merupakan pencampuran
•
antara layanan yang sifatnya manual dan
Visi Arsitektur Bisnis Menyediakan stakeholder informasi
layanan
bagi
semua
elektronik. Untuk mendapatkan informasi
teknologi
arsitektur bisnis di UMP, hal yang dilakukan
menjembatani
adalah indentifikasi kondisi baseline dan
menggunakan yang
dapat
seluruh proses bisnis yang ada, sehingga
target
dapat
kemudian melakukan analisis gap.
berinteraksi
secara
terpadu,
dari
layanan
bisnis
yang
ada,
kolaboratif, efektif, dan efisien. •
a). Indentifikasi
Visi Arsitektur Data Menggunakan praktik manajemen data dan
informasi
yang
terbaik
serta
menghargai data dan informasi sebagai •
•
Layanan
dan
Proses
Bisnis Bagian/Unit-unit Organisasi Unit
organisasi
pada
UMP
dapat
asset yang strategis.
dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu:
Visi Arsitektur Aplikasi
eksekutif (Rektor, Wakil Rektor I, Wakil
Mengembangkan dan mengintegrasikan
Rektor II, dan Wakil Rektor III), primary unit
sistem perangkat lunak menggunakan
(UPT PMB, BAEA, BAPK, BPP, UPT B,
konsep
ERP (Enterprise Resources
BAK, BPKK, dan LPPM) dan supporting unit
Planning) dengan penggunaan mudah,
(UPT P, UPT PPB, BSDM, LPIK dan BSP).
dan berorintasi atas layanan kebutuhan
Primary unit dan supporting unit di bawah
pengguna.
koordinasi
Visi Arsitektur Teknologi
Rektor II, serta Wakil Rektor III.
Rektor, Wakil Rektor I, Wakil
Mendistributsikan infrastruktur TI yang mendukung
visi
organanisasi
untuk
Multitek Indonesia Vol. 8, No 1 Juni 2014
24
Layanan dan Proses Bisnis Adapun layanan-layanan bisnis pada proses utama (primary unit) di UMP pada Tabel 1. Tabel 1. Tabel Layanan Bisnis di UMP Layanan Bisnis Penerimaan mahasiswa baru Administrasi akademik
Pengembangan Akademik
Administrasi dan pengelolaan Keuangan
Proses Bisnis Administrasi PMB Testing Administrasi akademik Penerbitan transkrip nilai & ijasah Cuti mahasiswa Program yudisium akhir Pelaksanaan PDPT Administrasi akademik
Bidang/ Unit UPT PMB BAEA
Pengoranisasi Renstra, Renop Pemrograman matakuliah Modifikasi matakuliah Peninjauan kurikulum Pengoranisasi Renstra, Renop
BAPK
Penyusunan Rencana anggaran kegiatan belanja (RAKB) Pembayaran Lembur karyawan Penggajian Pembayaran Kuliah
Pengembangan pembelajaran
Pengoranisasi Renstra, Renop Perwalian Perkuliahan Penyelenggaran ujian & ujian perbaikan
BPP
Beasiswa Internal studi lanjut Pengajuan jabatan akademik Peningkatan bahasa Inggris
Pengoranisasi Renstra, Renop UPT B Administrasi bahasa inggris Administrasi Kemahasiswaan Pengoranisasi Renstra, Renop BAK Administrasi kegiatan kemahasiswaan Pengelolaan sarana & prasarana mahasiswa Layanan dan pengembangan Layanan dan pengembangan karier BPKK karier kemahasiswaan Kemahasiswaan Penelitian dan Pengkajian Pengoranisasi Renstra, Renop LPPM Pengelolaan Penelitian dan Pengkajian Penerbitan dan pengabdian Publikasi Buku masyarakat Pengelolaan Seminar Prodi Pengelolaan Penelitian dan Pengabdian masyarakat (internal & eksternal) Sedangkan layanan-layanan pendukung (supporting unit) yang ada pada Tabel 2. Tabel 2. Layanan Bisnis (Supporting unit) Layanan Bisnis Pengelolaan perpustakaan
25
Proses Bisnis Pengadaan Koleksi pustaka
Pemodelan Arsitektur Enterprise…….(Hendrik Kusbandono)
Bidang/ Unit UPTP
Layanan Bisnis
Pengembangan bisnis
Pengelolaan tambahan Pengembangan SDM
Administrasi kepegawaian Pengembangan jaringan dan perawatan
Pelatihan Sarana dan Prasarana
Proses Bisnis Layanan sirkulasi Unggah/ Unduh karya ilmiah Pengoranisasi Renstra, Renop Administrasi dan anggaran PPB Pengadaan barang/ jasa internal Pengelolaan kantin, cleaning service, keamanan dan kendaraan Pengoranisasi Renstra, Renop Rekruitmen Seleksi Pendidikan dan pelatihan Penempatan & mutasi Promosi Pemberhentian Pensiun pegawai Penilaian kinerja Cuti Absensi Pengoranisasi Renstra, Renop Pembuatan Progam aplikasi berbasis IT Preventive maintenance Pelatihan berbasis IT Penggunaan sarana gedung Peminjaman gedung Penghapusan aset/ barang
b). Kondisi Baseline Arsitektur Bisnis Kondisi saat ini layanan proses bisnis lingkup proses akademik di UMP
pada
Gambar 4.
Gambar 4. Baseline Arsitektur Bisnis
Bidang/ Unit
UPT PPB
BSDM
LPIK
BSP
c). Desain Target Arsitektur Bisnis Desain target layanan proses bisnis lingkup proses akademik di UMP
pada
Gambar 5.
Gambar 5. Target Arsitektur Bisnis
Multitek Indonesia Vol. 8, No 1 Juni 2014
26
d). Analisis Gap Arsitektur Bisnis Tabel 3. Analisis gap arsitektur bisnis Target Baseline 100% layanan dan proses bisnisnya 9. dari 38 (23,6%) proses bisnis telah terkomputerisasi. terkomputerisasi. Rekomendasi : - Implementasi sistem ERP baru yang memiliki kemampuan lebih luas dan lebih baik.Menambah jumlah inhouse programmer untuk mendukung proses customization ERP. - Mengembang aplikasi penunjang bisnis untuk proses bisnis yang tidak bisa didukung oleh ERP. Implementasi framework Belum ada penerapan framework interoperabilitas interoperabilitas Rekomendasi : - Menentukan middleware yang cocok untuk mendukung framework integrasi. - Melaksanakan implementasi middleware, maupun training bagi staff LPIK. - Melaksanakan proses integrasi antar aplikasi. Implementasi framework keamanan Belum ada penerapan framework keamanan Rekomendasi : - Menentukan middleware yang cocok untuk mendukung framework keamanan. - Melaksanakan implementasi middleware, maupun training bagi staff LPIK. - Melaksanakan proses integrasi keamanan. Pemetaan yang jelas terhadap peran Belum ada pemetaan yang jelas terhadap peran Actor dalam pengembangan master para Actor dalam pengembangan master plan TI. plan TI. Rekomendasi : - Penyusunan tabel matrik Actor / Role Map berikut dengan matrik RACI. D. Fase C: Arsitektur Sistem Informasi Arsitektur Data Pada tahapan ini akan melakukan mengembangkan arsitektur sistem informasi yang meliputi domain data dan aplikasi untuk
mendukung
visi
arsitektur
a). Kondisi Baseline Arsitektur Data Kondisi saat ini arsitektur data di UMP (high level class diagram) pada Gambar 6.
dan
arsitektur bisnis.
Gambar 6. Kondisi Baseline arsitektur data UMP (high level class diagram)
27
Pemodelan Arsitektur Enterprise…….(Hendrik Kusbandono)
b). Desain Target Arsitektur Data Kondisi target arsitektur data di UMP (high level class diagram) pada Gambar 7.
Gambar 7. Kondisi Target arsitektur data UMP (high level class diagram)
c). Analisis Gap Arsitektur Data Tabel 4. Analisis gap arsitektur data Target Pembuatan dokumentasi class diagram data yang selalu diperbaharui.
Baseline Belum adanya dokumentasi class diagram maupun dokumentasi diagram lainnya dalam penggunaan relasi data yang ada.
Rekomendasi : - Pembuatan dokumentasi class diagram data yang selalu diperbaharui. (Prinsip : (1) data adalah aset) Penambahan database baru : Layanan Sudah ada database yang mencakup database Perpustakaan, Layananan Pengabdian Layanan Keuangan, Database Layanan Akademis Masyarakat, Layanan Alumni dan Karir, Mahasiswa, Database PMB, Database Layanan Layanan Pendaftaran Ujian masuk, EFakultas Learning, HRIS Rekomendasi : - Penyelesaian dan implementasi aplikasi tersebut secepatnya. (Prinsip : (1) data adalah aset, (2) data dapat diakses bersama-sama)
Multitek Indonesia Vol. 8, No 1 Juni 2014
28
Arsitektur Aplikasi a). Kondisi Baseline Arsitektur Aplikasi Kondisi saat ini arsitektur aplikasi di UMP pada Gambar 8.
Gambar 8. Kondisi Baseline Arsitektur Aplikasi UMP b). Desain Target Arsitektur Aplikasi Kondisi target arsitektur aplikasi di UMP pada Gambar 9.
Gambar 9. Kondisi Target Arsitektur Aplikasi UMP
29
Pemodelan Arsitektur Enterprise…….(Hendrik Kusbandono)
Gambar 10. Kondisi Target Arsitektur Aplikasi (Komponen Aplikasi Bisnis) UMP
c). Analisis Gap Arsitektur Aplikasi Tabel 5. Analisis gap arsitektur aplikasi Target Baseline Komponen Aplikasi Bisnis : Komponen Aplikasi Bisnis : a. SIMTIK Pendaftaran Ujian Masuk i. SIMTIK PMB b. SIMTIK Layanan Perpustakaan ii. SIMTIK Layanan Fakultas c. SIMTIK Pengabdian Masyarakat iii. SIMTIK Layanan Akademis Mahasiswa d. SIMTIK Alumni & Karir iv. SIMTIK Layanan Keuangan e. SIMTIK e-learning f. Aplikasi Document Repository (Alfresco) g. Aplikasi Payroll h. Aplikasi Dashboard i. Aplikasi Website Universtas j. Aplikasi SMS Gateway Rekomendasi : - Penambahan 6 modul lainnya yang terintegrasi atau penggantian dengan sistem aplikasi terintegrasi ERP seperti SAP (komersial) atau dengan Open Bravo atau Adempiere (opensource) (Prinsip aplikasi : (4) Sistem aplikasi menggunakan konsep ERP). - Penambahan aplikasi document repository sebagai media penyimpanan dokumen bersama dengan menggunakan Alfresco (Prinsip aplikasi : (3) Berorientasi layanan). - Penambahan aplikasi payroll untuk pembayaran honorarium/gaji (Prinsip aplikasi : (3) Berorientasi layanan) - Penambahan aplikasi dashboard untuk monitoring kegiatan operasional (Prinsip aplikasi : (2) Kemudahan penggunaan) - Pengembangan aplikasi website Universtias yang bersifat informatif kepada masyarakat (Prinsip aplikasi : (3) Berorientasi layanan, (1) Technology independence) - Penambahan aplikasi SMS Gateway untuk kegiatan penerimaan mahasiswa baru maupun kegiatan akademik mahasiswa (Prinsip aplikasi : (3) Berorientasi layanan) Komponen Interaksi dan Kolaborasi : Komponen Interaksi dan Kolaborasi : Aplikasi Video Conference/ e-learning - Email Zimbra
Multitek Indonesia Vol. 8, No 1 Juni 2014
30
- Website Portal Rekomendasi : - Penambahan aplikasi video conference untuk melakukan diskusi/pertemuan secara jarak jauh (Prinsip aplikasi : (2) Kemudahan penggunaan, (3) Berorientasi layanan) Komponen Service Bus : Aplikasi MuleESB Komponen Service Bus : Tidak ada Rekomendasi : - Penambahan aplikasi yang mendukung integrasi proses komunikasi dan kolaborasi antar aplikasi yang digunakan oleh pihak Universitas, sehingga memudahkan komunikasi antar database. (Prinsip aplikasi : (1) Technology independence, (3) Berorientasi layanan ) Komponen Layanan TI : Aplikasi Helpdesk Komponen Layanan TI : Tidak ada Rekomendasi : - Penggunaan aplikasi helpdesk untuk mendukung layanan helpdesk membuat layanan TI menjadi lebih tersentralisasi dan terdokumentasi dengan baik (Prinsip aplikasi : (3) Berorientasi layanan) Komponen Keamanan TI : Komponen Keamanan TI : Aplikasi Anti Virus, Firewal, IPS & IDS (UTM) Aplikasi Anti Virus, Firewal, IPS & IDS (tidak terkelola) Rekomendasi : - Pemasangan perangkat UTM (unified threat managemen) yang terpasang pada gateway jaringan dan selalu dilakukan monitoring berkala. (Prinsip aplikasi : (3) Berorientasi layanan, (1) Technology independence) Komponen Infrastruktur : Komponen Infrastruktur : Aplikasi Network Monitoring Tidak ada Rekomendasi : Pemasangan Perangkat yang berfungsi untuk memonitoring jaringan (Prinsip aplikasi : (2) Kemudahan penggunaan, (3) Berorientasi layanan, Komponen Akses Data dan Informasi : Komponen Akses Data dan Informasi : Oracle, Ms SQL, MySql, dll Database Transaksional : Mysql Rekomendasi : Penggunaan database lainnya sesuai dengan perkembangan aplikasi dan kebutuhan bisnis Universitas (Prinsip aplikasi : (1) Technology independence, (3) Berorientasi layanan) Komponen Aplikasi Kerja : Microsoft office, Komponen Aplikasi Kerja : Microsoft adobe reader, desktop publishing, dll office, adobe reader, desktop publishing, dll Rekomendasi : Tetap mempertahankan aplikasi kerja yang ada. (Prinsip aplikasi : (2) Kemudahan penggunaan) Komponen Aplikasi Pengembangan : Komponen Aplikasi Pengembangan : Software dev. Tools & UAT Software dev. Tools & UAT Rekomendasi : Tetap mempertahankan tools yang ada, hanya saja diperlukan konsistensi dan dokumentasi dari setiap proses yang dilakukan. (Prinsip aplikasi : (2) Kemudahan penggunaan)
31
Pemodelan Arsitektur Enterprise…….(Hendrik Kusbandono)
E. Fase D: Arsitektur Teknologi a). Kondisi Baseline Arsitektur Teknologi Kondisi saat ini arsitektur teknologi di UMP pada Gambar 10.
Gambar 11. Kondisi Baseline Topologi Jaringan UMP b). Desain Target Arsitektur Teknologi Kondisi target arsitektur teknologi di UMP pada Gambar 11.
Gambar 12. Kondisi Target Topologi Jaringan UMP
Multitek Indonesia Vol. 8, No 1 Juni 2014
32
c). Analisis Gap Arsitektur Teknologi Tabel 6. Analisis gap arsitektur teknologi Target
Baseline Ruang server belum menggunakan metode hot aisle/cold aisle, alat pemadaman konvensional, belum ada monitoring CCTV, rack tidak perforasi, sudah ada akses kontrol, sudah ada pemanfaatan UPS dan stabilizer.
Ruang server dengan metode hot aisle/cold aisle, alat pemadam kebakaran khusus, monitoring CCTV, keamanan yang lebih baik, penggunaanperforated rack, insulator panas, penggunaan UPS dan Stabilizer, dan grounding terpisah. Rekomendasi : - Implementasi hot aisle/cold aisle dengan rak server berperforasi, serta instalasi EMS (Environment Monitoring System). (Prinsip arsitektur teknologi : (4) Tingkat Keamanan) - Pemasangan alat pemadaman khusus portable. (Prinsip arsitektur teknologi : (4) Tingkat Keamanan) - Monitoring dengan CCTV. (Prinsip arsitektur teknologi : (4) Tingkat Keamanan) Penggunaan perforated closed rack untuk - Masih ada penggunaan open rack di seluruh rack server. ruang server Universitas Muhammadiyah Ponorogo - Rekomendasi : - Mengganti semua open rack dengan perforated closed rack. (Prinsip arsitektur teknologi : (4) Tingkat Keamanan) Seluruh switch layer distribution menggunakan Switch layer distribution yang ada terdiri Cisco 2960. dari beragam switch dari bermacammacam brand dan berbeda seri, baik yang managed atau unmanaged. Rekomendasi : Menghentikan penggunaan switch layer distribution yang bukan Cisco 2960. ((Prinsip arsitektur teknologi : (1) Rancangan teknologi yang bersifat adaptif, (2) Infrastruktur yang ada harus bersifat standard (interoperabilitas)) Implementasi access point dengan perangkat Access point yang saat ini digunakan wireless controller dengan kemampuan adalah akses point yang tidak memiliki concurent connection yang besar. wireless controller. Rekomendasi : - Menghentikan penggunaan access point yang bersifat stand alone. (1) Rancangan teknologi yang bersifat adaptif, (2) Infrastruktur yang ada harus bersifat standard (interoperabilitas). - Menerapkan access point yang memiliki kemampuan controler dan concurent connection yang besar dan tipe 802.11n. (1) Rancangan teknologi yang bersifat adaptif, (2) Infrastruktur yang ada harus bersifat standard (interoperabilitas). Seluruh cable UTP yang digunakan adalah Saat ini cable UTP yang digunakan sudah cable UTP Cat 6. ada yang menggunakan Cat 6 tapi juga masih ada yang menggunakan Cat 5. Rekomendasi : Penghentian penggunaan kabel UTP Cat 5 dan menggantinya dengan Cat 6. (1) Rancangan teknologi yang bersifat adaptif, (2) Infrastruktur yang ada harus bersifat standard (interoperabilitas) Seluruh kabel yang dikategorikan sebagai Saat ini hampir semua kabel dengan backbone diganti dengan FO. kategori bacbone sudah menggunakan FO. Rekomendasi : - Inventaris kabel dengan kategori backbone. (1) Rancangan teknologi yang bersifat adaptif, (2) Infrastruktur yang ada harus bersifat standard (interoperabilitas) - Gunakan kabel FO untuk semua kabel berkategori backbone. (1) Rancangan teknologi yang bersifat adaptif, (2) Infrastruktur yang ada harus bersifat standard (interoperabilitas) Impelementasi UTM (Unified Threat Saat ini keamanan jaringan komputer Management), perangkat keras untuk memanfaatkan firewall dari router keamanan jaringan komputer khususnya pada mikrotik dan antivirus di masing-masing
33
Pemodelan Arsitektur Enterprise…….(Hendrik Kusbandono)
-
-
-
Target Baseline gateway jaringan dengan pengamanan PC. antivirus, IPS, IDS, dan web content filter. Rekomendasi : Penambahan perangkat UTM Cyber roam 200i Koneksi internet ditingkatkan menjadi 10 Mbps,- Koneksi internet saat ini 6 MBps Rekomendasi : Penambahan bandwidth (Prinsip arsitektur teknologi : (3) Skalabilitas, Availability, Backup, dan Archival) VLAN berdasarkan pemisahan unit organisasi Sudah ada VLAN berdasarkan lokasi atau atau fungsional. area. Rekomendasi : Membuat VLAN berdasarkan pemisahan fungsional. (Prinsip arsitektur teknologi : (4) tingkat keamanan. Seluruh server beroperasi kapasitas RAM yang - Server yang ada saat ini memiliki RAM maksimal . standar ada yang 4 atau 8 GB. Rekomendasi : Menambahan kapasitas RAM server hingga maksimal. (Prinsip arsitektur teknologi : (3) Skalabilitas, Availability, Backup, dan Archival) Penambahan server backup - Belum ada server backup Rekomendasi : Penambahan server backup (Prinsip arsitektur teknologi : (3) Skalabilitas, Availability, Backup, dan Archival) Implementasi Perangkat monitoring jaringan Belum ada network monitoring tools. Rekomendasi : Implementasi network monitoring manage engine (Prinsip arsitektur teknologi : (3) Skalabilitas, Availability, Backup, dan Archival, (4) Tingkat keamanan) architecuter change management. Dan KESIMPULAN DAN SARAN
diharapkan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah perguruan
tinggi
pada
khususnya
UMP
keselarasan
antara
umumnya,
untuk bisnis
dan
dapat
menggunakan
pendekatan diagram-diagram lainnya yang ada pada TOGAF ADM, sehingga akan
menciptakan
menambah
dengan
khusunya dalam hal penggunaan diagram
TI,
implementasi EA merupakan sebuah solusi
referensi
bagi
pembaca
yang ada.
diera teknologi infomasi (TI) berkembang dengan
mengedepankan
DAFTAR PUSTAKA
affectivities,
efficiency, accountable, use friendly, familiar, dan real time.
Yunis,
R.,
Surendro,
K.
(2010).
Implementasi Enterprise Architecture
Metode framework TOGAF ADM dapat
Perguruan Tinggi. Didalam: Seminar
di terapkan di UMP khususnya, untuk
Nasional Aplikasi Teknologi Informasi;
mendukung implementasi TI yang sejalan
Yogyakarta, 19 Juni 2010. Hlm A-51 -
dengan proses bisnis, dan menghasilkan
A-56.
blueprint arsitektur bisnis, data, aplikasi dan teknologi. Saran pada penelitian ini adalah dapat melanjutkan
fase-fase
yang
ada
pada
TOGAF ADM, seperti migration planning, implementation
governance,
Yunis,
R.,
Surendro,
K.
(2009).
Perancangan
Model
Enterprise
Architecture
dengan
TOGAF
Architecture
Development
Method.
Didalam: Seminar Nasional Aplikasi
dan
Multitek Indonesia Vol. 8, No 1 Juni 2014
34
Teknologi Informasi; Yogyakarta, 20
in Organization, California, Vol. 19.
Juni 2009. Hlm E-25 - E-31.
ISSN: 1543-5962.
Surendro,
K.
Rencana
(2009). Induk
Pengembangan
Sistem
Rumapea, Surendro. 2007. Perencanaan
Informasi.
Arsitektur Enterprise Penyelengaraan
Bandung : Informatika.
Pelayanan
Terpadu
Satu
Pintu
Setiawan (2009). Pemilihan EA Framework.
(Usulan: Dinas Perijinan). Didalam:
Didalam: Seminar Nasional Aplikasi
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi
Teknologi Informasi; Yogyakarta, 20
Informasi; Yogyakarta, 16 Juni 2007.
Juni 2009. Hlm B-114 - B-114.
Hlm K-29 - K-34.
Aziz, A. 2011. Rancang
Bangun
Sistem
_____(2011),
Version
9.1:
Informasi Manajemen Kepegawaian
Evaluation Copy, The Open Group,
dengan
ISBN: 978-90-8753-679-4.
Metode The Open Group
Architecture [Tesis].
Framework
Bogor:
Institut
(TOGAF)
_____(2001), A Practical Guide to Federal
Pertanian
Enterprise Architecture versi 1.0. Federal
Bogor.
Chief Information Officer Council (CIO).
Cakrayana, I. 2011. Perancangan Enterprise Architecture ADM
menggunakan
untuk
Nasional
TOGAF
Penerapan
Pendidikan
2001.
Standar
Di
Sekolah
Menengah Atas (Studi Kasus: Sma Plus Pgri Cibinong) [Tesis]. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Supriyana
(2010).
Perencanaan
Model
Arsitektur Bisnis, Arsitektur Sistem Informasi dan Arsitektur Teknologi dengan Menggunakan TOGAF: Studi Kasus Bakosurtanal. Didalam: Jurnal Generic. O’Brien.
J.
2005.
Informasi
Pengantar
Perspektif
Sistem
Bisnis
dan
Manajerial. Edisi 12. Salemba Empat. Jakarta. Kadir, A. Dan Triwahyuni, T. Ch. 2003. Pengenalan
Teknologi
Informasi.
Yogyakarta: Andi Offset. Minoli,
Daniel
(2008),
Enterprise
Architecture A to Z, CRC Press, New York. Harold Dyck, F. (2010), The Value of Implementing Enterprise Architecture
35
TOGAF
Pemodelan Arsitektur Enterprise…….(Hendrik Kusbandono)