PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI 2017 PROGRAM DIPLOMA
KAMPANYE DAN PROMOSI KOMODITAS UNGGULAN DAERAH MELALUI COMPETITIVE COMMODITIES ENHANCER SMART WRISTBAND
M WILDAN FAUZAN SUPRIANA J3J214171
INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2017
LEMBAR PENGESAHAN ii
SURAT PERNYATAAN iii
KATA PENGANTAR Penulis memanjatkan puji serta syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya dalam memberikan kemudahan dan kelancaran dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. Karya tulis ilmiah ini berisi telaah masalah serta gagasan kreatif berupa solusi konkret yang ditawarkan penulis untuk menyelesaikan masalah penurunan ketertarikan masyarakat Indonesia terhadap komoditas lokal. Penulis berharap tulisan ini dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi kemajuan Indonesia. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu penyelesaian makalah ini, meliputi: 1. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi sebagai penyelenggara kompetisi Mahasiswa Berprestasi Nasional; 2. Prof. Dr. Ir. Herry Suhardiyanto, M.Sc. selaku Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB); 3. Dr. Ir. Irmansyah, M.Si. selaku Wakil Direktur III Program Diploma IPB, Dr.drh. Aryani Sismin Satyaningtijas MSc. selaku Kepala Komisi Disiplin Mahasiswa IPB Program Diploma, Khoirul Aziz H., S.E., M.Si., serta semua pihak yang telah membimbing, memotivasi, dan mendukung sehingga karya tulis ilmiah ini dapat diselesaikan dengan baik; 4. Burhanuddin, M.M. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan banyak ilmu dan masukan kepada penulis; 5. Kedua orang tua dan adik penulis yang selalu memberi doa dan dukungan terbaik; serta 6. Dennis Ardiansya yang selalu memberi doa, dukungan, serta masukan terhadap pencarian ide dalam pemilihan mahasiswa berprestasi. Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih memiliki banyak kekurangan sehingga saran dan kritik yang konstruktif sangat diharapkan. Akhir kata, penulis berharap karya ilmiah dapat menjadi sumbangan pemikiran dan inspirasi dalam upaya mendukung kemandirian bangsa Indonesia di bidang
iv
pertanian khususnya dalam pengembangan komoditas keunggulan daerah serta dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii SURAT PERNYATAAN ...................................................................................... iii KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv DAFTAR ISI .......................................................................................................... vi DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... viii DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... ix BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1 1.1
Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3
Tujuan ....................................................................................................... 3
1.4
Manfaat ..................................................................................................... 3
1.5
Metode Penulisan ..................................................................................... 3
BAB II TELAAH PUSTAKA ................................................................................ 4 2.1
Pembangunan Nasional Melalui Komoditas Unggulan Daerah ............... 4
2.2 Peran Rubber Silicone Bracelet dalam Mendukung Kampanye dan Sarana Promosi ................................................................................................... 5 2.3
Peran Promosi Pemotongan Harga dalam Perkembangan Suatu Produk . 6
BAB III DESKRIPSI PRODUK ............................................................................. 7 3.1
Penjelasan Produk .................................................................................... 7
3.2
Material Pembuatan Produk ..................................................................... 8
3.3
Teknologi RFID ....................................................................................... 9
3.4
Desain Produk ........................................................................................ 10
3.5
Dimensi Kualitas Produk........................................................................ 11
3.6
STP (Segmentation, Targetting, Positioning) ........................................ 13
3.7
Konsep 4P (Product, Place, Price, Promotion) ..................................... 14
BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN .................................................... 15 4.1
Hasil Penjualan ....................................................................................... 15
4.2
Respons Pihak yang Terlibat .................................................................. 16
4.3
Program “Visi 2020” .............................................................................. 18
BAB V PENUTUP................................................................................................ 20 5.1
Kesimpulan ............................................................................................. 20
vi
5.2
Rekomendasi .......................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 21 LAMPIRAN .......................................................................................................... 23
vii
DAFTAR GAMBAR Gambar 1 CCE Smart Wristband ............................................................................ 7 Gambar 2 Ukuran gelang ........................................................................................ 8 Gambar 3 Desain CCE Smart Wristband .............................................................. 10 Gambar 4 Data penjualan gelang bulan Juni 2016–Maret 2017 ........................... 15 Gambar 5 Pertemuan dengan 19 pedagang produk berbahan dasar komoditas .... 17
viii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Sertifikat Kualitas Material Rubber Silicone yang Digunakan ......... 23 Lampiran 2 Metode Penjualan CCE Wristband melalui Bazzar, COD, dan Reseller .................................................................................................................. 24 Lampiran 3 Memorandum of Understanding ........................................................ 25 Lampiran 4 Testimoni Pengguna Produk CCE Smart Wristband ......................... 27 Lampiran 5 Formulir Pendaftaran Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Nasional Program Diploma .................................................................................................. 28
ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian yang memiliki
peranan sangat penting dalam pembangunan negara. Peran strategis sektor pertanian digambarkan melalui kontribusi dalam hal penyedia bahan pangan, bahan baku industri, dan sumber utama pendapatan rumah tangga pedesaan. Pada tahun 2014, kontribusi sektor pertanian terhadap PDB mencapai 13,38% atau 1.410,6 triliun dari total PDB nasional yang besarnya 10.542,7 triliun rupiah (BPS, 2015). Indonesia memiliki potensi pertanian yang sangat besar, tetapi bangsa ini seperti kehilangan identitasnya sebagai negara agraris. Sektor pertanian dianggap sebagai sektor yang kurang menjanjikan sehingga banyak orang yang meninggalkan pertanian. Pada tahun 2007, sektor pertanian menyumbang sebesar 41,23% dari total penyerapan tenaga kerja total di Indonesia. Persentase tersebut menurun dalam kurun waktu 10 tahun pada tahun 2016 menjadi 31,90% dengan mayoritas tenaga kerja didominasi oleh pekerja usia lanjut (BPS, 2017). Kondisi tersebut menggambarkan bahwa ketertarikan bangsa Indonesia terhadap sektor pertanian menurun. Fenomena lain terjadi ketika produk pertanian yang berasal dari negara asing lebih diminati dibanding produk pertanian lokal. Salah satu contoh digambarkan dari perubahan nama Pepaya Kalina yang tidak laku di pasaran menjadi Pepaya California. Menanggapi permasalahan ini, Rektor Institut Pertanian Bogor menuturkan bahwa persepsi masyarakat terhadap produk buah lokal harus berubah agar ada pengembangan buah lokal. Krisis identitas pertanian rakyat Indonesia disebabkan oleh kurangnya kegiatan promosi terhadap keunggulan-keunggulan komoditas lokal. Kecenderungan masyarakat Indonesia yang kurang mencintai produk lokal menjadi penghambat terbentuknya karakter sumber daya manusia unggul. Pengembangan komoditas unggulan daerah disertai dengan promosi dapat dilakukan untuk meningkatkan kesadaran serta daya beli masyarakat terhadap produk tersebut. Pemerintah telah mengatur penetapan komoditas keunggulan
2
daerah melalui Surat Edaran Nomor 050.05/2910/III/BANDA tanggal 7 Desember 1999. Pemerintah telah mengatur kebijakan terkait dengan pengembangan produk unggulan melalui Permendagri No. 9 Tahun 2014. Kebijakan tersebut meliputi perencanaan pengembangan produk unggulan yang dilakukan dengan model inkubator, klaster, one village one product, dan kompetensi inti. Porsi kegiatan promosi dalam kebijakan ini dinilai kurang mencolok sehingga penulisan makalah ini dapat menjadi gagasan strategi yang digunakan untuk mempromosikan produk unggulan daerah. Pada tahun 2004, di Amerika Serikat dilakukan kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kanker menggunakan gelang karet bertuliskan Livestrong. Lance Armstrong Foundation mampu mengumpulkan dana sebesar 16 juta dolar melalui penjualan gelang tersebut. Dana yang terkumpul digunakan untuk mendanai lembaga riset kanker. Hal serupa diadopsi dengan membuat gelang bertuliskan
Bogoh Ka Bogor
yang bertujuan untuk
mempromosikan produk unggulan Kota Bogor. Selain itu, para pengguna gelang tersebut memperoleh nilai tambah berupa potongan harga untuk pembelian produkproduk unggulan Kota Bogor melalui beberapa merchant yang telah menjalin kerja sama. Evaluasi dan program pembinaan akan dilakukan terhadap pemilik produk olahan, berdasarkan data transaksi yang dikumpulkan melalui teknologi Radio Frequency Identification (RFID) dan aplikasi online.
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, dirumuskan
pertanyaan penelitian sebagai berikut. 1.
Apa produk yang dapat digunakan sebagai media kampanye komoditas keunggulan daerah sehingga persepsi masyarakat terhadap komoditas lokal dapat berubah?
2.
Apa produk yang dapat digunakan sebagai media promosi komoditas keunggulan daerah sehingga daya beli masyarakat terhadap komoditas keunggulan daerah meningkat?
3
1.3
Tujuan Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk menyampaikan gagasan
kampanye dan promosi komoditas unggulan daerah menggunakan Competitive Commodities Enhancer Smart Wristband.
1.4
Manfaat Gagasan yang dikemukakan dalam tulisan ini memiliki manfaat untuk
pemerintah, wiraswasta dan petani. Berikut adalah uraian manfaat CCE Smart Wristband bagi masing-masing pihak. 1. Bagi pemerintah, produk ini dapat digunakan untuk mendukung program kampanye dan promosi komoditas unggulan daerah. 2. Bagi wiraswasta yang memiliki produk berbahan dasar utama komoditas unggulan daerah, produk ini dapat meningkatkan permintaan masyarakat terhadap produk yang dijual melalui kampanye dan promosi yang dilakukan. 3. Bagi petani budidaya komoditas unggulan daerah, produk ini dapat meningkatkan permintaan komoditas yang dibudidayakan karena terjadi peningkatan permintaan terhadap produk olahan dari komoditas tersebut.
1.5
Metode Penulisan Karya tulis ini dibuat berdasarkan studi pustaka melalui data sekunder yang
bersumber dari jurnal ilmiah, buku, laporan, sumber resmi badan/instansi terkait, dan internet. Selain itu, terdapat pula penggunaan data primer yang berasal dari hasil praktik langsung terhadap proses pembuatan, pemasaran, dan pengumpulan testimoni dari produk. Praktik dilakukan di daerah Bogor.
BAB II TELAAH PUSTAKA
2.1
Pembangunan Nasional Melalui Komoditas Unggulan Daerah Pengembangan
sektor
unggulan
maupun
produk
unggulan
dalam
pembangunan industri daerah cukup relevan untuk tujuan peningkatan daya saing daerah dan akhirnya juga peningkatan daya saing nasional (Mangifera, 2016). Produk unggulan daerah menggambarkan kemampuan daerah menghasilkan produk, menciptakan nilai, memanfaatkan sumber daya secara nyata, memberi kesempatan kerja, mendatangkan pendapatan bagi masyarakat maupun pemerintah, memiliki prospek untuk meningkatkan produktivitas, dan investasinya. Sebuah produk dikatakan unggul jika memiliki daya saing sehingga mampu untuk menangkal produk pesaing di pasar domestik dan menembus pasar ekspor (Sudarsono, 2016). Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Depdagri memaparkan bahwa berdasarkan Surat Edaran Nomor 050.05/2910/III/BANDA tanggal 7 Desember 1999, ditentukan kriteria komoditas unggulan sebagai berikut: a.
mempunyai kandungan lokal yang menonjol dan inovatif di sektor pertanian, industri, dan jasa;
b.
mempunyai daya saing tinggi di pasaran, baik ciri, kualitas, maupun harga yang kompetitif serta jangkauan pemasaran yang luas baik di dalam negeri maupun global;
c.
mempunyai ciri khas daerah karena melibatkan masyarakat banyak;
d.
mempunyai jaminan dan kandungan bahan baku yang cukup banyak, stabil, dan berkelanjutan;
e.
difokuskan pada produk yang mempunyai nilai tambah yang tinggi, baik dalam kemasan maupun pengolahannya;
f.
secara ekonomi menguntungkan dan bermanfaat untuk meningkatkan pendapatan dan kemampuan SDM masyarakat; serta
g.
ramah lingkungan, tidak merusak lingkungan, berkelanjutan, tidak merusak budaya setempat.
5
Pengembangan komoditas unggulan agribisnis sangat penting mengingat perannya dalam pembangunan ekonomi secara nasional yaitu a) sebagai penyedia pangan untuk memantapkan ketahanan pangan nasional dan mengurangi ketergantungan pada impor, b) peran sebagai pemasok devisa negara atau daerah, serta c) peran sebagai pemasok tenaga kerja (Gumbira-Sa’id, 2002).
2.2
Peran Rubber Silicone Bracelet dalam Mendukung Kampanye dan Sarana Promosi Pada tahun 2004, sebuah yayasan nirlaba bernama Lance Armstrong
Foundation mengadakan sebuah kampanye sosial mengenai kesadaran masyarakat mengenai penyakit kanker serta pemberdayaan orang yang mengidap penyakit kanker. Sebagai upaya penggalangan dana, Lance Armstrong Foundation membuat sebuah gelang berbahan dasar rubber silicone yang bertuliskan Livestrong sebagai simbol perjuangan pengidap penyakit kanker. Hingga saat ini, sebanyak 80 juta gelang Livestrong telah terjual dan gerakan tersebut menjadi inisiator bagi gerakan nirlaba lainnya dalam penggalangan dana sekaligus menjadi instrumen kampanye sosial. Pada tahun 2004, sebanyak 16 juta dolar atau 216.880.000 rupiah uang hasil penjualan gelang tersebut diberikan kepada komunitas, lembaga pendidikan, dan penelitian kanker. Program ini telah melayani sebanyak 3.890 survivor kanker pada tahun 2004 (LAF, 2004). Gelang rubber silicone pada studi kasus di atas dapat digunakan sebagai instrumen pendukung keberhasilan pada media promosi atau kampanye yang berbeda. Hingga saat ini, gelang rubber silicone tetap menjadi simbol dukungan atas sebuah gerakan sosial paling umum dengan pencapaian-pencapaian yang signifikan dari segi dana yang berhasil dikumpulkan, meningkatkan kesadaran masyarakat atas suatu isu, maupun perekrutan aktivis (Darricades, 2006).
6
2.3
Peran Promosi Pemotongan Harga dalam Perkembangan Suatu Produk Diskon adalah penyesuaian harga dasar untuk memberikan penghargaan pada
pelanggan atas reaksi-reaksi tertentu (Kotler, 2007). Menurut Sutisna (2001), tujuan pemberian potongan harga yaitu a.
mendorong pembelian dalam jumlah besar;
b.
mendorong agar pembelian dapat dilakukan dengan kontak atau waktu yang lebih pendek; dan
c.
mengikat pelanggan agar tidak berpindah ke perusahaan lain.
Program pemotongan harga jika dilaksanakan dengan baik dapat memengaruhi
konsumen
mengenai
dimana
dan
bagaimana
konsumen
membelanjakan pendapatannya. Keuntungan bagi produsen adalah promosi pemotongan harga dapat mempengaruhi pola pembelian konsumen yang akhirnya berdampak terhadap volume penjualan yang diperoleh perusahaan
BAB III DESKRIPSI PRODUK
3.1 Penjelasan Produk 3.1.1 Bentuk dan Model Competitive Comodities Enhancer Smart Wristband atau CCE Smart Wristband (Gambar 1) adalah sebuah gelang yang diproduksi sebagai bentuk kampanye untuk mempromosikan komoditas keunggulan suatu daerah, salah satunya Kota Bogor.
Gambar 1 CCE Smart Wristband
Gelang memiliki diameter 58 milimeter untuk ukuran sedang dan 52 milimeter untuk ukuran kecil (Gambar 2). Penerapan 2 jenis ukuran ditujukan agar CCE Smart Wristband dapat digunakan pada berbagai jenis ukuran pergelangan tangan.
8
Gambar 2 Ukuran gelang
3.1.2 Keunggulan Produk Produk gelang tersebut memiliki fungsi sebagai media pendukung promosi komoditas unggulan daerah, salah satunya Kota Bogor. Hal tersebut dilakukan dengan cara berafiliasi dengan beragam pedagang produk komoditas unggulan untuk memberikan diskon bagi pengguna yang menggunakan gelang ini. Diskon bervariasi mulai dari 5 hingga 10% sesuai dengan ketentuan kerja sama. Desain produk disesuaikan dengan ikon dan simbol khas daerah yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran serta kecintaan masyarakat terhadap daerah tersebut.
3.1.3 Teknologi yang Digunakan Produk ini dilengkapi dengan teknologi RFID yang terletak pada bagian dalam gelang. Chip RFID digunakan untuk mentransfer data transaksi ketika pengguna produk hendak menggunakan fitur kerjasama produk.Selain RFID, terdapat teknologi lain berupa sebuah aplikasi online yang mampu membaca RFID untuk menguji keautentikan produk serta sebagai sarana pemasukan data transaksi promosi.
3.2 Material Pembuatan Produk 3.2.1 Eco-Friendly Silicone CCE Smart Wristband dibuat menggunakan bahan dasar eco-friendly silicone yang telah lulus uji coba laboratorium terkait dengan kandungan yang terdapat pada material. Elemen yang diujikan seperti reaksi material terhadap
9
kulit, tingkat penyebaban alergi, kestabilan material terhadap kondisi biologis, dan deteksi kandungan toksin yang ada pada material. Material eco-friendly silicone yang digunakan untuk pembuatan CCE Smart Wristband tidak menyebabkan iritasi terhadap kulit, tidak menyebabkan alergi, bersifat non-reaktif terhadap organisme tanah, dan akuatik sehingga tidak menyebabkan tanah atau air tercemar. Selain itu, material ini tidak memiliki kandungan toksin sehingga tidak membahayakan makhluk hidup dan dapat didaur ulang. Material telah melewati beberapa regulasi dan sertifikasi produk sebagai bukti pendukung kualitas material (Lampiran 1).
3.2.2 Art Carton Art carton digunakan sebagai material pembentuk kemasan produk utama yaitu gelang karet serta RFID. Art carton memiliki permukaan halus dan licin serta memiliki kemampuan yang baik untuk dicetak. Jenis art carton yang digunakan dalam pengemasan produk CCE Smart Wristband ini ialah art carton dengan tingkat gramasi sebesar 260 gsm (gram per square meter) yang berarti bahan cukup tebal dan kuat dalam menahan produk yang ada di dalamnya.
3.3
Teknologi RFID RFID (Radio Frequency Identification) merupakan metode identifikasi
menggunakan label RFID atau transponder untuk keperluan pertukaran data. CCE Smart Wristband menggunakan RFID sebagai sarana untuk mengidentifikasi keotentikan gelang. Teknologi RFID dipilih berdasarkan kepraktisan produk untuk mentransfer informasi yang diinginkan menuju pusat penyimpanan data. Chip RFID berukuran kecil sehingga chip dapat mudah dimasukkan ke dalam gelang. Sifat silicone yang kedap air membuat kinerja serta kualitas RFID terjaga. Ketika RFID terbaca oleh aplikasi smartphone yang dimiliki oleh pedagang, aplikasi akan secara otomatis membawa halaman smartphone kepada sebuah aplikasi pencatatan transaksi yang berbasis cloud. Data transaksi dapat diakses secara online dan realtime.
10
3.4
Desain Produk Desain produk merupakan komponen yang penting dalam produk. Nilai
keindahan (aesthetic) dan makna (value) merupakan aspek yang paling penting dalam penentuan desain produk. Desain visual dari CCE Smart Wristband (Gambar 3) memasukkan ciri khas serta ikon dari suatu daerah.
Gambar 3 Desain CCE Smart Wristband Berikut ini adalah penjelasan mengenai makna desain produk. 1. Simbol Kujang Kujang merupakan senjata tradisional etnis Sunda yang digunakan sebagai senjata melawan penjajah. Kota Bogor yang penduduknya secara mayoritas terdiri atas etnis Sunda menjadikan kujang sebagai simbol Kota Bogor, ditandai dengan dibangunnya Tugu Kujang pada tahun 1982. Selain itu, simbol kujang merupakan 1 dari 4 lambang yang digunakan sebagai logo pemerintahan Kota Bogor. 2. Simbol Kijang Kijang merupakan salah satu ikon Kota Bogor. Hal itu karena hewan tersebut dijadikan hewan peliharaan di halaman Istana Bogor sejak tahun
11
1808. Kijang sebagai simbol Kota Bogor sering kali dijadikan trademark dalam pembuatan produk dengan nuansa Kota Bogor seperti batik khas Bogor. 3. Tulisan Buitenzorg Buitenzorg merupakan asal nama Kota Bogor pada zaman penjajahan Belanda. Seiring berjalannya waktu, terjadi perubahan yang disebabkan oleh pelafalan orang pribumi yang lebih mudah mengucapkan “Bogor” ketimbang “Buitenzorg”. Unsur ini dimasukkan ke dalam desain sebagai representasi unsur sejarah Kota Bogor dengan harapan pengguna gelang dapat memiliki ketertarikan terhadap sejarah Kota Bogor. 4. Bogor dalam Aksara Sunda Aksara Sunda merupakan huruf yang pada zaman dahulu digunakan sebagai media komunikasi tertulis di tanah Sunda. Pemilihan aksara Sunda dalam desain gelang ini ditujukan agar pengguna tidak melupakan bahasa yang merupakan warisan daerah.
3.5
Dimensi Kualitas Produk Enam dimensi kualitas merupakan faktor-faktor yang digunakan untuk
mengindentifikasian aspek kualitas dari sebuah produk. Berikut adalah spesifikasi dari enam dimensi kualitas produk pada produk CCE Smart Wristband. 1. Performance Performance atau kinerja merupakan dimensi kualitas yang berkaitan dengan karakteristik utama suatu produk. CCE Smart Wristtband memiliki kinerja utama sebagai media promosi komoditas unggulan daerah. 2. Reliability Reliability atau keandalan adalah dimensi kualitas yang berhubungan dengan kemungkinan sebuah produk dapat bekerja secara memuaskan pada waktu dan kondisi tertentu. Penggunaan CCE Smart Wristband sebagai media kampanye dan promosi komoditas unggulan mengacu pada sistem kerja sama yang dijalin dengan produsen produk berbahan dasar komoditas unggulan daerah. Untuk menjamin keberlangsungan, akan
12
dijalin sistem perjanjian yang menguntungkan kedua belah pihak serta menjaga relasi yang baik terhadap mitra. 3. Features Features atau fitur merupakan karakteristik pendukung atau pelengkap dari karakteristik utama suatu produk. Pada produk CCE Smart Wristband, fitur pendukung kampanye dan promosi komoditas unggulan daerah adalah penggunaan teknologi RFID kepada gelang. RFID dapat membantu proses pengujian keotentikan produk serta mempermudah pemasukan data menuju aplikasi mobile phone. 4. Durability Durability berkaitan dengan ketahan suatu produk hingga produk harus diganti. Produk CCE Smart Wristband terbuat dari bahan utama yang elastis dan tahan air sehingga produk dapat bertahan selama dua hingga tiga tahun dengan pemakaian yang terjaga. RFID yang berada di dalam gelang terhindar dari air maupun debu. Dengan penggunaan yang baik, RFID bisa berfungsi hingga tiga tahun. 5. Conformance Conformance adalah kesesuaian kinerja dan kualitas produk dengan standar yang diinginkan. Gelang berbahan silicone rubber diharapkan bersifat elastis, tahan air dan tidak mudah rusak. CCE Smart Wristband memiliki tingkat kelenturan bahan yang tinggi, diindikasikan dari sedikitnya kasus produk yang rusak akibat putus. Produk tidak mudah rusak dan tahan air, berdasarkan perbandingan produk selama 1 tahun pemakaian. 6. Design Design merupakan dimensi kualitas yang berkaitan dengan tampilan produk sehingga memengaruhi faktor emosional konsumen. CCE Smart Wristband dibuat dengan menampilkan keunggulan dan ciri khas daerah melalui desain gelang. Pemilihan jenis desain tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pengguna mengenai keunggulan-keunggulan suatu daerah.
13
3.6
STP (Segmentation, Targetting, Positioning) Segmentation Segmentation adalah suatu proses membagi pasar ke dalam segmensegmen
pelanggan
potensial
dengan
kesamaan
karakteristik
yang
menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli (Pride & Ferrel, 1995). Segmentasi pasar CCE Smart Wristband dibagi menjadi 3 segmen berikut: a.
Mahasiswa
b.
Ibu rumah tangga
c.
Pelancong atau wisatawan
Targetting Targetting adalah membidik target market yang telah dipilih dalam analisis segmentasi pasar. Dalam analisis segmentasi di atas, dapat diketahui bahwa segmentasi pasar produk CCE Smart Wristband adalah mahasiswa, ibu rumah tangga, dan pelancong. Namun tidak semua bagian mahasiswa, ibu rumah tangga, dan pelancong dijadikan target bagi pemasaran produk ini. Berikut ini adalah spesifikasi detail mengenai target pemasaran produk: a.
Mahasiswa yang berdomisili di Kota Bogor dengan kepribadian yang nasionalis dan peduli terhadap isu-isu masyarakat.
b.
Ibu rumah tangga dengan rentang umur 25-35 tahun yang memerlukan komoditas unggulan tersebut untuk keperluan sehari hari.
c.
Pelancong atau wisatawan dari luar kota yang mencari oleh-oleh khas dari daerah yang dikunjungi.
Positioning Kotler (1997) mendefinisikan positioning sebagai tindakan merancang tawaran perusahaan sehingga menempati nilai yang berbeda pada benak target pelanggan. CCE Smart Wristband diposisikan sebagai sebuah produk identitas khas suatu daerah yang selain memiliki desain yang menarik dan edukatif, juga dapat memberikan informasi mengenai produk khas dari suatu daerah dengan fitur potongan harga sehingga pembelian dapat lebih ekonomis.
14
3.7
Konsep 4P (Product, Place, Price, Promotion) Product CCE Smart Wristband merupakan sebuah produk berupa gelang berbahan dasar eco-friendly silicone yang berfungsi sebagai media kampanye dan promosi komoditas keunggulan daerah. Desain produk memasukkan elemen ciri khas serta ikon dari suatu daerah sehingga berfungsi sebagai sarana untuk meningkatkan kesadaran serta kecintaan pengguna terhadap keunggulan daerah. Price Harga yang ditetapkan untuk produk ini yaitu Rp25.000,- untuk setiap gelang. Harga yang diberikan kepada reseller maupun toko oleh-oleh di mana produk dititipkan yaitu Rp20.000,- sehingga pihak reseller maupun toko oleh-oleh mendapatkan keuntungan sebesar Rp5.000,- untuk setiap unit yang terjual. Place Penjualan CCE Smart Wristband dilakukan secara online dan offline. Pemasaran secara online dilakukan melalui media periklanan seperti Facebook Ads, Google Ads maupun melalui social influencer endorsement pada berbagai media sosial. Pemasaran secara offline dilakukan dengan menjalin kerja sama dengan toko oleh-oleh dengan sistem konsinyasi. Selain itu, terdapat sistem reseller bagi individu yang ingin ikut serta menjual produk ini. Promotion Promosi dilakukan setiap terdapat produk dengan desain maupun warna terbaru. Selain itu, promosi juga dilakukan pada hari-hari peringatan tertentu seperti hari jadi suatu kota, hari belanja online nasional, atau pada akhir tahun. Bentuk promosi dapat berupa potongan harga bagi pembelian dalam kuantitas yang banyak atau pemberian produk secara gratis dengan menggunakan sistem lomba. Media yang digunakan untuk mendukung kegiatan promosi berupa spanduk, brosur, poster cetak, dan poster digital.
BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian produk dilakukan pada daerah Bogor dengan target kampanye dan promosi produk komoditas unggulan daerah Bogor yaitu talas. Pengujian produk ini dilakukan berdasarkan data permintaan konsumen terhadap produk dan respon pihak yang terlibat.
4.1
Hasil Penjualan CCE Smart Wristband memiliki potensi permintaan yang tinggi. Sejak bulan
Juni 2016, produk dengan desain yang sama memiliki respons pasar yang cukup positif (Gambar 4). 600 500 400 300 200 100 0
Gambar 4 Data penjualan gelang bulan Juni 2016–Maret 2017
Gelang dijual sejak bulan Juni 2016 bertepatan dengan hari jadi Kota Bogor. Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa penjualan menurun hingga bulan Januari. Pada bulan Februari, diperkenalkan produk dengan variasi warna yang baru sehingga pada bulan tersebut tingkat penjualan meningkat. Total keseluruhan gelang yang telah dijual sebanyak 3.770 unit. Metode penjualan yang dilakukan yaitu melalui bazzar, cash on delivery (COD), dan reseller (Lampiran 2).
16
4.2
Respons Pihak yang Terlibat 4.2.1 Produsen Gelang CCE Smart Wristband diproduksi melalui produsen olahan karet yang berada di Jakarta Utara. Sistem pembuatan gelang yaitu dengan penentuan desain gelang lalu pembayaran down payment atau uang muka sebesar 50% dari total harga. Waktu yang dibutuhkan untuk membuat 1.000 unit gelang yaitu 10 hingga 15 hari. Terdapat kesepakatan antara perusahaan dan produsen gelang mengenai kualitas gelang yang diproduksi. Jika hasil akhir gelang tidak sesuai dengan desain yang telah disetujui oleh perusahaan, produsen gelang akan membuat ulang seluruh produk. Untuk mencegah hal tersebut, produsen membuat sample produk sebelum produksi secara massal.
4.2.2 Pedagang Afiliasi Pedagang afiliasi merupakan pedagang yang berpartisipasi dalam kampanye ini dalam hal pemberian potongan harga sebesar 5 hingga 10% untuk pembeli yang menggunakan CCE Smart Wristband. Penentuan jenis pedagang yaitu berdasarkan produk yang dijual. Produk yang dijual oleh pedagang harus merupakan komoditas unggulan dari suatu daerah maupun produk olahan dari komoditas tersebut. Sebanyak 19 pedagang produk berbahan dasar utama komoditas keunggulan daerah di Bogor yaitu talas menyatakan keikutsertaan mereka dalam program ini (Gambar 5). Secara umum, gagasan yang diajukan pada program direspons dengan baik. Pedagang sepakat untuk memberikan diskon sebesar 10% bagi konsumen yang menggunakan CCE Smart Wristband untuk pembelian di lokasi penjualan yang telah ditentukan. Bukti legal dari kerja sama ini adalah memorandum of understanding (Lampiran 3). Pada tanggal 7 Mei, akan diadakan grand launching yang melibatkan Dinas UMKM, Dinas Budapar, Dinas Perindag, dan pedagang yang terafiliasi.
17
Gambar 5 Pertemuan dengan 19 pedagang produk berbahan dasar komoditas unggulan daerah 4.2.3 Pemerintah Daerah Pemerintah daerah berfungsi untuk mempromosikan dan memberikan akses kepada CCE Smart Wristband untuk berkembang sehingga dapat meningkatkan penjualan dan penggunaan produk. Pemerintah daerah melalui Dinas UMKM berfungsi sebagai pihak yang menyediakan akses kepada pusat data usaha lokal yang memiliki produk berbahan dasar komoditas unggulan daerah. Dinas UMKM memberikan rekomendasi kepada usaha lokal yang menjadi target dari gagasan ini agar bersedia menyertakan produknya dalam kampanye ini. Dinas Pariwisata berperan sebagai pihak yang membantu dalam sosialisasi kampanye ini melalui pameran serta akses yang dimiliki pada tempat-tempat wisata daerah. Tanggapan pemerintah daerah melalui Dinas UMKM dan Dinas Pariwisata terhadap kampanye dan promosi melalui CCE Smart Wristband disambut secara positif. Pada tanggal 19 April 2017, dilakukan pertemuan perdana yang difasilitasi oleh Dinas UMKM Kota Bogor dan dihadiri oleh 19 pedagang produk berbahan dasar komoditas talas. Diadakan pertemuan lanjutan pada tanggal 26 April dengan hasil penandatanganan MoU kerja sama
18
serta kesepakatan launching program pada tanggal 7 Mei 2017 di Saung Kiray, Jalan Bina Marga, Kota Bogor. 4.2.4 Pengguna Produk Pengguna gelang merupakan pihak yang membeli CCE Smart Wristband. Respons yang didapatkan dari pengguna produk dinilai positif berdasarkan testimoni dan tanggapan mengenai produk melalui media sosial (Lampiran 4).
4.3
Program “Visi 2020” Perkembangan bisnis dari produk CCE Smart Wristband dilakukan dengan
menetapkan pencapaian-pencapaian yang ingin diraih pada target waktu yang jelas. Program “Visi 2020” merupakan program pengembangan bisnis CCE Smart Wristband dari sisi skala, integrasi horizontal dan vertical, serta inovasi produk. 2017 Hingga akhir tahun 2017, penjualan ditargetkan mengalami kenaikan secara dinamis pada produk CCE Smart Wristband pada suatu daerah percontohan. Pada tahun ini, diidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan keberhasilan dan faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan sehingga dapat dijadikan standar operasi bagi pengembangan bisnis pada tahun berikutnya. 2018 Pada tahun ini, produk CCE Smart Wristband ditargetkan dapat mencakup 30% dari lokasi wisata yang ada di Indonesia seperti Yogyakarta, Bali, dan Lombok. Standar operasi yang telah dipelajari dari keberhasilan perkembangan bisnis pada daerah percontohan diterapkan daerah baru. Selain komoditas unggulan, pihak perusahaan akan menjalin kerja sama dengan lokasi wisata dan rekreasi sehingga tingkat penggunaan produk untuk mendukung ekonomi lokal dapat bertambah. Pada akhir tahun, dimulai studi kelayakan mengenai potensi untuk membangun unit produksi sendiri sehingga dapat mengurangi biaya pembuatan produk.
19
2019 Dengan perkembangan produk yang telah mencapai 30% dari lokasi wisata yang ada di Indonesia pada tahun sebelumnya, pada tahun ini ditargetkan persentase tersebut bertambah menjadi 50%. Pada tahun ini, akan dilakukan pendirian unit bisnis baru yaitu unit bisnis produksi gelang. 2020 Pada tahun ini, produk ditargetkan mencakup 65% dari daerah wisata yang ada di Indonesia. Fitur aplikasi online dikembangkan sehingga aplikasi dapat menjadi pusat informasi produk keunggulan lokal serta lokasi wisata pada daerah di mana CCE Smart Wristband berada.
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan Bangsa Indonesia kehilangan identitas sebagai negara agraris, ditandai oleh penurunan minat masyarakat terhadap komoditas pertanian lokal. Competitive Commodities Enhancer Smart Wristband (CCE Smart Wristband) merupakan sebuah media pendukung kampanye dan promosi komoditas unggulan daerah dalam bentuk gelang berbahan dasar eco friendly silicone. Berdasarkan pengujian dan pembahasan yang telah dilakukan, CCE Smart Wristband memiliki tingkat penerimaan masyarakat yang cukup tinggi. Melalui 3 saluran penjualan yaitu bazzar, cash on delivery, dan reseller, sebanyak 3.770 CCE Smart Wristband telah terjual. Respon positif diperlihatkan oleh pihak yang terlibat. Sebanyak 19 pedagang produk berbahan dasar utama komoditas talas menyatakan keikutsertaan mereka dalam program ini. Pemerintah daerah melalui Dinas UMKM dan Dinas Pariwisata memberikan rekomendasi kepada pelaku UMKM dengan produk berbahan dasar talas untuk menghadiri pertemuan terkait dengan program ini. Hasil dari pengujian dan pembahasan terhadap gagasan ini ialah terbentuknya kerjasama dengan pihak UMKM melalui penandatanganan MoU serta launching program pada tanggal 7 Mei 2017 di Saung Kiray, Jalan Bina Marga, Kota Bogor.
5.2
Rekomendasi Agar CCE Smart Wristband dapat digunakan secara maksimal untuk
meningkatkan kampanye dan promosi untuk mengubah persepsi masyarakat terhadap komoditas lokal, penulis merekomendasikan agar produk ini dikembangkan sesuai dengan rencana pengembangan yang telah dibuat. Dalam jangka pendek, CCE Smart Wristband dapat diterapkan di wilayah percontohan yang merupakan wilayah pusat wisata di Indonesia. Pada implementasi jangka panjang dilakukan pengembangan dari sisi wilayah, jenis produk yang dipromosikan dan teknologi yang digunakan.
DAFTAR PUSTAKA BPS. 2015. Produk domestik bruto [Internet]. [Diakses 2017 Apr 5]. Tersedia pada: https://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1204 BPS. 2017. Statistik dasar tenaga kerja tahun 1986–2016. [Internet]. [Diakses 2017 Apr 5]. Tersedia pada: https://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/971 Darricades, Karen. 2006. Spendstrong: Why charity bracelets confuse the issues. This & That. Vol. 39 (4). Hlm. 7. Garvin, David. A. 1988. Managing Quality: The Strategic and Competitive Edge. New York (US): The Free Press. Gumbira-Sa’id, E. 2002. Mengembangkan pelaku dan manajemen agribisnis atau agroindustri nasional. Dalam Gumbira-Sa’id,E. Agribisnis dan Ekonomi Pangan. Kalimantan Timur (ID): Bapeda Kabupaten Pasir. Kotler, P. 1997. Dasar-dasar Pemasaran. Jakarta (ID): Prenhalindo. Kotler, P. 2007. Manajemen Pemasaran. Jakarta (ID): Indeks. [LAF] Lance Armstrong Foundation. 2004. Lance Armstrong Foundation Annual Report. Liputan 6. 2016. Masyarakat RI lebih suka konsumsi buah impor [Internet]. [Diakses 2017 April 6]. Tersedia pada: http://bisnis.liputan6.com/read/2502329/masyarakat-ri-masih-lebih-sukakonsumsi -buah-impor. Muhlis, Ade. 2013. Mengenal aksara Sunda [Internet]. [Diakses 2017 April 6]. Tersedia pada: http://www.budayaindonesia.net/2013/08/mengenal-aksarasunda.html Mangifera, L. 2016. Strategi pengembangan industri meubel sebagai produk unggulan daerah. The 4th University Research Coloquium 2016. Surakarta (ID): FEB UMS. [Pemkab Bogor] Pemerintah Kabupaten Bogor. 2014. Komoditi unggulan utama sektor pertanian [Internet]. [Diakses 2017 April 6]. Tersedia pada: http://bogorkab.go.id/index.php/post/detail/141/komoditi-unggulan-utamasektor-pertanian. Pride, William M. dan Ferrel, O.C. Ferrel, 1995. Pemasaran Teori dan Praktek Sehari-hari. Jakarta (ID): Bina Rupa Aksara.
22
Republika. 2016. Minat generasi muda pada pertanian menurun [Internet]. [Diakses 2017 April 7]. Tersedia pada: http://www.republika.co.id/berita /pendidikan/duniakampus/16/11/05/og612a284-minat-generasi-muda-padapertanian-menurun. Sindonews. 2015. Sejarawan: nama Bogor terkait dengan Buitenzorg [Internet]. [Diakses 2017 April 7]. Tersedia pada: https://metro.sindonews.com/read/951676/31/sejarawan-nama-bogor-terkaitdengan-buitenzorg-1421403803. Sudarsono. 2016. Upah minimum, upah sektoral, dan produktivitas sektor industri di Indonesia. Dalam Mangifera, L. Strategi pengembangan industri meubel sebagai produk unggulan daerah. The 4th University Research Coloquium 2016. Surakarta (ID): FEB UMS. Sutisna. 2001. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung (ID): Remaja Rosdakarya. Warino, J. 2012. Sejarah dibangunnya Tugu Kujang Kota Bogor [Internet]. [Diakses 2017 April 7]. Tersedia pada: http://jokowarino.id/sejarahdibangunnya-tugu-kujang-bogor/.
LAMPIRAN Lampiran 1 Sertifikat Kualitas Material Rubber Silicone yang Digunakan
24
Lampiran 2 Metode Penjualan CCE Wristband melalui Bazzar, COD, dan Reseller
25
Lampiran 3 Memorandum of Understanding
26
27
Lampiran 4 Testimoni Pengguna Produk CCE Smart Wristband
28
Lampiran 5 Formulir Pendaftaran Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Nasional Program Diploma