1 Pemetaan Pusat Kebugaran di Salatiga Menggunakan Canvas pada HTML5 dan Shapefile Artikel Ilmiah Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi untuk m...
Pemetaan Pusat Kebugaran di Salatiga Menggunakan Canvas pada HTML5 dan Shapefile
Artikel Ilmiah Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Oleh : Marciovaldi Maspaitella NIM : 672006180
Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 2013
Pemetaan Pusat Kebugaran di Salatiga Menggunakan Canvas pada HTML5 dan Shapefile Marciovaldi Maspaitella1, Frederik Samuel Papilaya2, Sri Winarso M. E3 Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia Email: [email protected], [email protected], [email protected] Abstract The existence of fitness center or gym in Salatiga shows people are highly interested to live healthy and have an ideal body. But the lack of information about fitness center in Salatiga becoming a problem for people to get which one is right to them. Gym mapping system build using HTML5 canvas dan shapefile as the map format. Mapping comes with complete information on each gym in Salatiga. With this system, people can easily choose the best gym for them. Keywords: Fitness center, Gym Mapping, HTML5 canvas, shapefile Abstrak Keberadaan pusat kebugaran atau gym di Salatiga menunjukkan minat masyarakat untuk hidup sehat dan memiliki bentuk badan yang ideal semakin tinggi. Namun kurangnya informasi mengenai pusat-pusat kebugaran di Salatiga menjadi masalah bagi masyarakat untuk memilih mana yang cocok. Sistem pemetaan pusat kebugaran dibangun menggunakan canvas pada HTML5 dan shapefile sebagai format peta. Pemetaan dilengkapi dengan informasi lengkap mengenai masingmasing pusat kebugaran di Salatiga. Dengan sistem ini, masyarakat dapat lebih mudah memilih pusat kebugaran yang terbaik bagi mereka. Kata kunci: Pusat kebugaran, pemetaan pusat kebugaran, HTML5 canvas, shapefile
1
Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana 3 Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana 2
1. Pendahuluan HTML5 sudah menjadi standar pembangunan website di masa kini dan masa depan karena kemudahan akses, penyimpanan data, interaksi dan penanganan error yang lebih baik [1]. HTML5 menghadirkan fitur-fitur baru antara lain canvas, geolocation dan elemen yang mendukung penggunaan audio dan video. Canvas dimanfaatkan untuk menggambar grafik, tentunya dengan bantuan javascript. Kesehatan merupakan hal yang penting bagi kehidupan manusia. Menjaga kesehatan dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya adalah mengatur pola makan, istirahat yang cukup dan tentu saja berolahraga dengan teratur. Olahraga dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. Karena dengan berolahraga, selain menjadi sehat juga dapat meningkatkan stamina, mengurangi stres, berat badan terjaga dan tubuh menjadi lebih ideal [2]. Menjaga berat badan dan membentuk tubuh, dapat dilakukan dengan latihan beban dan kardio. Latihan beban yang baik memerlukan banyak alat dan tidak semua orang yang ingin latihan beban, mau atau mampu membeli alat-alat tersebut. Pusat kebugaran banyak dibangun di berbagai tempat, termasuk di Salatiga untuk mengatasi hal tersebut. Selain tersedia alat-alat untuk latihan beban, juga terdapat alat-alat untuk latihan kardio. Keinginan untuk membentuk tubuh menjadi lebih mudah dengan adanya pusat kebugaran. Namun lokasi keberadaan pusat kebugaran dengan standar yang baik, menjadi masalah. Hal ini menjadi alasan diperlukannya suatu sistem pemetaan untuk mencari tahu lokasi pusat-pusat kebugaran tersebut dengan lebih mudah. Berdasarkan survei (kuisioner) yang telah dilakukan di pusat-pusat kebugaran , maka terdapat beberapa pusat kebugaran di Salatiga yang akan dipetakan. Sistem ini akan berisi informasi mengenai masing-masing pusat kebugaran dan informasi tambahan jika diperlukan. Informasi tersebut dapat berupa tulisan maupun gambar. Sistem pemetaan akan dibangun berbasis web sehingga bisa diakses dari mana saja dan kapan saja asal terhubung dengan internet. Canvas pada HTML5 telah banyak digunakan untuk membangun sistem pemetaan berbasis web atau lebih dikenal dengan web GIS (Geographic Information System). Pemetaan dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya adalah menggunakan shapefile. Shapefile merupakan format penyimpanan vektor digital untuk menyimpan lokasi dan informasi geometris sebuah data [3]. Pemetaan menggunakan format vektor memberikan keuntungan yaitu kapasitas penyimpanan yang kecil, ketelitian resolusi, transformasi koordinat dan proyeksi yang mudah dilakukan [4]. Canvas HTML5 dimanfaatkan untuk pemetaan karena kecepatan proses render dan dapat menghasilkan pemetaan yang lebih interaktif [5]. Terdapat dua permasalahan dalam pembangunan sistem, yaitu bagaimana merancang sistem pemetaan berbasis web menggunakan HTML5 dan bagaimana memetakan pusat-pusat kebugaran yang ada di Salatiga ke dalam sistem berbasis web. Jurnal ini disusun dengan tujuan untuk
membangun suatu sistem pemetaan lokasi pusat kebugaran di daerah Salatiga menggunakan teknologi HTML5. Diharapkan sistem ini dapat bermanfaat dalam membantu pencarian lokasi pusat kebugaran dengan lebih mudah dan sesuai dengan keinginan pengguna. Selain itu juga membantu pembelajaran tentang pemetaan, pemanfaatan canvas dan shapefile pada HTML5. 2. Kajian Pustaka Penelitian Terdahulu Sistem pemetaan dapat dimanfaatkan untuk mecari tahu rute terpendek dari suatu lokasi ke lokasi yang lain, seperti yang dilakukan Putu Wira Buana [6]. Penelitian tersebut menggunakan model algoritma tracing, yaitu penelusuran dengan menggunakan syarat tertentu. Rute terpendek didapat dari hasil analisa perbandingan dengan menggunakan Network Analyst pada ArcGIS. Penentuan rute optimal tersebut didasarkan pada waktu dan jarak. ArcGIS digunakan sebagi tool untuk pemodelan peta dan tentu saja shapefile digunakan sebagai format peta. Namun karena yang diteliti adalah algoritma dan perhitungan rute terpendek, maka berdasarkan penelitian tersebut yang dimanfaatkan demi penelitian ini adalah penggunaan shapefile. Penelitian selanjutnya yaitu mengenai pemanfaatan shapefile untuk melakukan pemetaan sarana-sarana umum di kota Surabaya oleh Hurama Arifin [7]. Penelitian tersebut mengembangkan dua aplikasi yaitu map online dan map editor. Map online ditujukan kepada user sedangkan map editor untuk administrator. User dapat melakukan pencarian berdasarkan keyword yang dimasukkan dan input tersebut diolah menjadi informasi dalam bentuk peta yang di-zoom sesuai hasil pencarian. Sistem yang dibuat menggunakan PHP dan MapScript sedangkan format peta yang digunakan adalah shapefile. Sama halnya dengan penelitian ini, format petanya juga shapefile, namun sistemnya menggunakan HTML5 dengan memanfaatkan canvas sebagai media pemetaan. Diharapkan sistem yang akan dibangun juga mempunyai fitur untuk melakukan pencarian berdasarkan keyword. Karena dengan hal ini, maka pencarian pusat kebugaran dapat dengan lebih mudah ditemukan. Sistem Informasi Geografis dan Shapefile Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah suatu sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi geografis. SIG dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis obyek–obyek dan fenomena-fenomena dimana lokasi geografis merupakan karakteristik yang penting atau kritis untuk dianalisis. Dengan demikian SIG merupakan sistem komputer yang memiliki empat kemampuan dalam menangani data yang bereferensi geografis: masukan, keluaran, manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan data), analisis dan manipulasi data. Suatu sistem pemetaan berbasis web pada umumnya memiliki fungsi minimal yaitu sistem dapat menampilkan peta suatu wilayah
dengan posisi geografi yang sesuai dengan keadaan sebenarnya, sistem dapat menampilkan peta dengan beberapa skala tertentu dan sistem dapat memberikan informasi dari setiap lokasi yang dipilih oleh pengguna [6]. Terdapat dua bentuk penyajian data peta dalam SIG yaitu format vektor dan format raster. Format vektor bisa berupa shapefile, PostGIS, ESRI SDE dan oracleSpatial, sedangkan data dalam raster bisa berupa file berekstensi TIFF, PNG, JPEG, dan GIF. ESRI shapefile atau yang biasa disebut shapefile adalah format penyimpanan vektor digital untuk menyimpan geometris lokasi dan informasi yang terkait dengan sebuah atribut. Penelitian ini menggunakan data dengan format shapefile karena shapefile hanya menyimpan data primitif geomeris jenis poin, garis dan poligon sehingga lebih mudah disimpan. Shapefile didefinisikan melalui tiga buah file yaitu .shp (file utama yang menyimpan bentuk geometri), .shx (menyimpan index dari fiturfitur geometri) dan .dbf (file yang menyimpan atribut-atribut dari fitur-fitur geometri) [8]. HTML5 HTML5 merupakan standar berikutnya dari revisi HTML versi sebelumnya. HTML5 menyempurnakan elemen-elemen lama yang terdapat pada standar sebelumnya, menambahkan elemen-elemen yang lebih semantik dan menambahkan fitur-fitur baru untuk mendukung pembuatan aplikasi web yang lebih kompleks. Fitur-fitur baru dalam HTML5 antara lain canvas untuk menggambar, pemutaran video dan audio secara langsung, penyimpanan secara offline, elemen konten yang lebih spesifik seperti <article>,