PEMETAAN DAN KAJIAN AKUIFER DENGAN METODE GEOLISTRIK SERTA APLIKASINYA PADA PETERNAKAN AYAM PETELUR
I NENGAH SIMPEN NIM 1290571006
PROGRAM DOKTOR PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016 i
PEMETAAN DAN KAJIAN AKUIFER DENGAN METODE GEOLISTRIK SERTA APLIKASINYA PADA PETERNAKAN AYAM PETELUR
Disertasi untuk Memperoleh Gelar Doktor pada Program Doktor, Program Studi Ilmu Peternakan Program Pascasarjana Universitas Udayana
I NENGAH SIMPEN NIM 1290571006
PROGRAM DOKTOR PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016 ii
DISERTASI INI TELAH DISETUJUI TANGGAL: 14 Juli 2016
Promotor,
Prof. Dr. Ir. I Nyoman Sutarpa Sutama, MS NIP. 195601011986011001
Kopromotor I,
Kopromotor II
(Prof. Ir. I Wayan Redana, MA.Sc. Ph.D) NIP. 195910251986031003
(Dr. Siti Zulaikah, M.Si) NIP. 19710811200032001
Mengetahui Ketua Program Studi Ilmu Peternakan Program Pascasarjana Universitas Udayana,
Prof. Dr. Ir. I Gede Mahardika, MS. NIP. 196003181985031001
Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana,
Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S (K) NIP. 195902151985102001
iii
Disertasi Ini Telah Diuji pada Ujian Tertutup Tanggal 14 Juli 2016 Panitia Penguji Disertasi Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana No.: 3135/UN14.4/HK/2016 Tanggal 11 Juli 2016
Ketua : Prof. Dr. I Gede Mahardika, MS Anggota : 1. Prof. Dr. Ir. I Nyoman Sutarpa Sutama, MS 2. Prof. Ir. I Wayan Redana, MA.Sc. Ph.D 3. Dr. Siti Zulaikah, M.Si 4. Prof. Dr. Ir. I Wayan Suarna, MS 5. Prof. Dr. Ir. G. A. Mayani Kristina Dewi, MS 6. Dr. Ir. Yenni Ciawi 7. Dr. Eng. Ni Nyoman Pujianiki, ST, MT, MEng
iv
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Yang bertanda tangan di bawah ini saya: Nama
: Drs. I Nengah Simpen, M.Si
NIP
: 1290571006
Program Studi : S3 Ilmu Peternakan Program Pascasarjana Universitas Udayana Judul Disertasi : PEMETAAN DAN KAJIAN AKUIFER DENGAN METODE GEOLISTRIK SERTA APLIKASINYA PADA PETERNAKAN AYAM PETELUR Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah Disertasi yang saya buat dalam rangka pendidikan Program Doktor bukan merupakan jiplakan atau bebas plagiat. Apabila dikemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan Mendiknas RI No. 17 Tahun 2010 dan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.
Denpasar, 19 Oktober 2016 Yang membuat pernyataan,
Drs. I Nengah Simpen,M.Si
v
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur dipanjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, atas asung wara nugraha-Nya disertasi ini dapat diselesaikan. Terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya disampaikan kepada Prof. Dr. Ir. I Nyoman Sutarpa Sutama, MS selaku promotor yang dengan penuh perhatian telah memberikan dorongan, semangat,
bimbingan, dan saran selama
mengkuti program doktor khususnya dalam penyelesaian disertasi ini. Terima kasih yang sebesar-besarnya juga disampaikan kepada Prof. Ir. I Wayan Redana, MA.Sc. Ph.D dan Dr. Siti Zulaikah, M.Si selaku kopromotor I dan kopromotor II yang dengan penuh kesabaran, semangat, dan ketelitiannya telah memberikan dorongan, saran serta bimbingan. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Rektor Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD, Direktur Program Pascasarjana, Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S (K), serta Ketua dan Sekretaris Program Studi Doktor Ilmu Peternakan, Program Pascasarjana, Universitas Udayana, atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan selama mengikuti pendidikan Program Doktor di Universitas Udayana. Terima kasih juga diucapkan kepada Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana atas ijin yang diberikan untuk mengikuti pendidikan Program Doktor. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Kepala Laboratorium Mekanika Tanah Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Udayana atas ijin pemakaian peralatan Geolistrik, kepada Perbekel dan Kelihan Desa Adat Bugbug atas pemberian ijin di wilayahnya untuk vi
melakukan penelitian. Rasa terima kasih juga disampaikan kepada para penguji disertasi yaitu: Prof. Dr. Ir. I Nyoman Sutarpa Sutama, MS, Prof. Ir. I Wayan Redana, MA.Sc. Ph.D, Dr. Siti Zulaikah, M.Si, Prof. Dr. Ir. I Wayan Suarna, MS, Prof. Dr. Ir. I Gede Mahardika, MS, Prof. Dr. Ir. G. A. Mayani Kristina Dewi, MS dan Dr. Ir. Yenni Ciawi, yang telah memberikan masukan, saran, sanggahan, dan koreksi sehingga disertasi ini dapat terwujud. Tidak lupa juga terima kasih diucapkan kepada seluruh mahasiswa Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Udayana, mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Udayana, serta rekan-rekan sejawat yang telah membantu dalam pengambilan data. Ucapan terima kasih yang tulus disertai penghargaan disampaikan kepada Ayah (Almarhum) dan Ibu, yang dengan penuh pengorbanan membesarkan, mengasuh, dan mendidik. Akhirnya, terima kasih juga disampaikan kepada istri tercinta Ni Nengah Asih, serta anak-anak tersayang Ni Wayan Sri Udiyani (Almarhum), Ni Made Widya Pratiwi, dan I Nyoman Padma Widyantara, yang dengan penuh pengorbanan telah menjadi penyemangat dan memberikan kesempatan untuk lebih berkonsentrasi menyelesaikan disertasi ini. Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan penyelesaian disertasi ini. Disertasi ini
diharapkan dapat memberikan sumbangan
kepada para pemangku kebijakan, peternak serta kemajuan ilmu dan teknologi. Denpasar, 20 September 2016 Penulis
vii
ABSTRAK
PEMETAAN DAN KAJIAN AKUIFER DENGAN METODE GEOLISTRIK SERTA APLIKASINYA PADA PETERNAKAN AYAM PETELUR Air merupakan salah satu komponen penting untuk tumbuh, berkembang, dan berproduksi dalam suatu peternakan. Selain air, pakan dan oksigen juga diperlukan oleh ternak. Ketidaktersediaan salah satu komponen tersebut menyebabkan produktivitas terganggu. Tiap 1000 ekor ayam membutuhkan air minum sebanyak 224 l/hari. Selain kuantitas, kualitas air juga harus diperhatikan. Kualitas air sangat tergantung pada sumbernya. Air berdasarkan sumbernya dapat berupa air Perusahaan Air Minum (air PAM), air sumur dan air permukaan. Ketiga sumber air tersebut memiliki kekurangan baik dari kualitas maupun kuantitas. Adanya kendala pada berbagai sumber air bagi peternakan, maka solusi yang diambil adalah membuat sumur bor. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan hasil pendugaan metode geolistrik terhadap bentuk, alur dan karakteristik akuifer, untuk mendapatkan kuantitas dan kualitas, dan untuk mendapatkan perbedaan hasil parameter makro dan parameter mikro hasil aplikasi air sumur bor, air PAM, air PAM ditambah desinfektan, air sumur gali, dan air sumur gali ditambah desinfektan.
Penelitian dilakukan memakai metode geolistrik. Akuifer yang didapat kemudian diverifikasi, dipetakan, dan dianalisis parameter-parameter hidrolikanya. Sumur bor dianalisis dengan metode step drawdown test. Air sumur bor dilakukan uji banding dengan air PAM, air PAM ditambah desinfektan, air sumur gali, dan air sumur gali ditambah desinfektan dengan cara mengaplikasikan pada peternakan ayam petelur. Hasil penelitian didapatkan bahwa akuifer memiliki alur-alur, bukan dalam bentuk flat. Pengeboran pada lintasan 7 di titik 24 ditemukan adanya akuifer di kedalaman 18,5 m. Demikian juga pada lintasan 4 di titik 14, dilakukan penggalian, ditemukan akuifer pada kedalaman 17 m. Kedua hasil pembuktian ini sesuai dengan hasil penafsiran metode geolistrik. Hasil kajian parameter hidrolika akuifer didapatkan bahwa akuifer sumur bor memiliki porositas (Φ) 36,90 %, kunduktivitas hidrolik (K) 0,00368 m/s, transmisivitas (T) 0,05792 m2/s, spesifik storativitas (Ss) 9,7358 10-4 /m, dan storativitas (S) 0,0055883. Hasil pengukuran geolistrik terlihat di sekitar akuifer ada perlapisan dengan resistivitas lebih tinggi. Berdasarkan nilai parameter dan hasil pengukuran metode geolistrik, diduga akuifer sumur bor merupakan akuifer tertekan berupa pasir. Dugaan ini sesuai dengan hasil pengeboran yang menunjukkan bahwa akuifer sumur bor memang betul berupa pasir. Data pemompaan terhadap sumur, didapatkan faktor pengembang (Fd) 0,46 hari/m3, perbaikan sumur (C) 10,5147 menit2/m5, kapasita jenis (Sc) 0,0063728 m2/s , debit optimum (Qopt) 65 m3/jam dengan efisiensi sumur (Ew) 44,4%, indeks kualitas air 89 (baik), dan kandungan mikrobiologi nol, yang berarti produktivitas sumurnya sangat baik untuk keperluan domestik maupun kperluan irigasi, cocok dikembangkan. Apabila pada sumur bor dipasang pompa dengan kekuatan pompa 65 m3/jam, dihidupkan selama 8 jam per hari secara terus menerus, maka dari sumur bor tersebut mampu menyediakan air untuk 867000 ekor ayam. viii
Setelah dilakukan uji banding pada ayam petelur Isa Brown antara air sumur bor, air PAM, air PAM ditambah desinfektan, air sumur gali, dan air sumur gali ditambah desinfektan, ternyata parameter makro secara statistik tidak terdapat perbedaan yang signifikan (P>0,05). Parameter mikro yang terukur dalam telur, tidak ditemukan indikasi telur tercemar. berarti kualitas air semua baik. Secara kuantitas, air sumur bor lebih baik dari pada air yang lain, sehingga dapat menjaga sustanibilitas peternakan. Kata Kunci: metode geolistrik, akuifer, produktivitas ayam petelur
ix
ABSTRACT
MAPPING AND ASSESSMENT OF AQUIFER BY GEOELECTRIC METHOD AND ITS APPLICATION IN POULTRY FARM Water is one of the important components to growth, development, and production in breeding. In addition food and oxygen are needed very much by cattle. The unavailability of one of the such components causes disturbance in production. Every 1000 chickens need 224 l of water to drink in each day. Bisides of quantity, quality of water must be conserned. The quality of water will depend on the source. Water based on the source can be Perusahaan Air Mminum (PAM) water, well water and surface water. The three of those water source have disavantage either quality and quantity. Because there are problem of those water sources for breeding, therefore the best taken solution is to make drill well. The purpose of this research was to get the results of geoelectric method fathoming regarding the form, canel, and aquifer characteristics to get either quantity or quality and to get difference of macro and micro parameters results.The result of drill well water, PAM water, PAM water was added with disinfectant, digg well water, and digg well water was added with disinfectant. The research was done by using geoelectric method. Then the obtained aquifer was verified, mapped and the hydraulic parameters were analyzed. Drill well was analyzed by the step drawdown test method. Drill well water was done comparison examination with PAM water, PAM water was added disinfectant, digg well water, and digg well water was added disinfectant by applying in briding. The result of this resrearch were that akuifer had canel, not in the flat form. Drilling in line 7 at poin 24 was found that there was aquifer in 18.5 m deep. It was also found that in line 4 at point 14 digging was done and akuifer was found in 17 m deep. The two of this verification were accordance with the results of geoelectric method fathoming.The resrearch results showed that the aquifer hydraulic parameters of the aquifer drilled well has a porosity (Φ) 36.90%, hydraulic conductivity (K) 0.00368 m / s, transmisivity (T) 0.05792 m2/ s, specific storativity (Ss) 9.7358 10-4 / m, and storativity (S) 0.0055883. The result of geoelectric measurement was obtain around aquifer there was layer with higer resistivity. Based on the parameters value and the result of geoelectric method measurement, drill well aquifer was confine aquifer passed by sand. This asumtion with drilling result sugested that the aquifer of drill well aquifer was true that it was sand. The pumping data regarding to well was obtained that there was development faktor (Fd) 0.46 days/m3, well repairmen (C) 10.5147 menit2 /m5, specific capacity (Sc) 0.0063728 m2 / s, optimum debit (Qopt) 65 m3/hour with well efficiency (Ew) 44.4%, water quality index is 89 (good), and microbiology was zero, it meant that the well productivity was very good either for domestic or irrigation. It was good be developed. When drill well was installed with pump with 65 m3/hour power, and it was operated for 8 hours in each day continously, the well will peovide water for 867000 chickens. x
After comparative examinination was done in Isa Brown laying hens between drill well water, PAM water, PAM water was added desinfectant, digg well water was added desinfectant, and digg well water, it was found that statistically there was no significant different in macro parameter (p>0,05), micro parameter measured in egg could not be found that there was no infected egg indication. It suggested that the water quality be good. The quantity of drill well water was better than other water, therefore if could keep breeding sustainability. Keywords: geoelectric method, aquifer, the productivity of laying hens
xi
RINGKASAN
PEMETAAN DAN KAJIAN AKUIFER DENGAN METODE GEOLISTRIK SERTA APLIKASINYA PADA PETERNAKAN AYAM PETELUR
Air merupakan salah satu komponen penting, baik kuantitas maupun kualitas, untuk tumbuh, berkembang, dan berproduksi dalam suatu peternakan. Selain air, pakan dan oksigen juga diperlukan oleh ternak. Ketidaktersediaan salah satu komponen tersebut, menyebabkan produktivitas terganggu. Selain itu, proses pembuangan zat makanan sisa metabolisme juga terhambat, akibatnya bisa meracuni tubuh ayam. Air diperlukan untuk membersihkan kandang, menyiram tanam-tanaman, untuk air minum karyawan dan untuk air minum ternak. Secara umum, ayam membutuhkan air dua kali dari jumlah pakan yang dikonsumsinya.
Ayam Isa Brown umur 23-60 minggu
mengkonsumsi pakan 112 g/ekor/hari, sedangkan umur 61-90 minggu 113 g/ekor/hari. Ini berarti bahwa volume air yang dikonsumsi ayam umur 23-60 minggu 224 ml/ekor/hari, sedangkan umur 61-90 minggu 226 ml/ekor/hari. Menurut Badan Standarisasi Nasional (2002), setiap 1000 ekor ayam memerlukan air 600 l, termasuk keperluan membersihkan peralatan kandang, menyiram tanam-tanaman, air minum karyawan, dan air minum ayam. Ini berarti, dalam suatu peternakan ayam dengan populasi 1000 ekor, tiap hari minimal harus ada 224 l air. Secara kualitas, kriteria air minum baik adalah bersih, jernih, segar, tidak ada rasa, dan bebas dari pencemaran. Kualitas air tergantung sumbernya. Air berdasarkan sumbernya dapat berupa air dari Perusahaan Air Minum (air PAM), air sumur dan air permukaan. Pengamatan di lapangan (2007-2012) mendapatkan bahwa, sebanyak 80% xii
sampel air dari peternakan yang diperiksa bermasalah. Permasalahan diduga berasal dari sumber air. Karena adanya kendala pada berbagai sumber air untuk peternakan, maka solusi yang diambil adalah dengan membuat sumur bor untuk mendapatkan air bawah tanah. Air bawah tanah berada diantara lapisan kedap air, sehingga cemaran airnya bisa sangat minimal. Banyak lapisan antara akuifer dan akuiklud. Apabila dilakukan pengeboran akan didapatkan air bawah tanah dimanapun dilakukan pengeboran. Kenyataan di lapangan memperlihatkan bahwa, air bawah tanah dari suatu titik ke titik pengeboran lain dalam jarak yang relatif dekat (12,2 m) kedalaman, kuantitas dan kualitasnya
berbeda. Pembuatan sumur bor masih menghadapi
permasalahan, yaitu bagaimana menduga akuifer yang berada di bawah permukaan tanah betul-betul merupakan lokasi paling dangkal, dengan debit akuifer yang besar, sehingga keperluan air di peternakan bisa terpenuhi. Secara fisika, akuifer memiliki sifat kontras resistivitas terhadap lingkungannya. Berdasarkan sifat ini, akuifer dapat dicari dengan metode geolistrik. Metode geolistrik merupakan salah satu metode geofisika untuk menduga keberadaan perlapisan di bawah permukaan tanah berdasarkan beda resistivitasnya. Banyak penelitian telah dilakukan dalam rangka menduga akuifer dengan metode geolistrik, ada yang hasilnya hanya sampai interpretasi penyebaran akuifer dalam skala luas, tetapi ada juga yang sudah sampai verifikasi dan hasilnya sangat cocok.
Hasil penelitian tersebut belum
mengungkap bagaimana bentuk, alur, dan karakteristik akuifernya, serta kuantitas dan kualitas air yang diproduksi. Belum pernah air yang diujicobakan pada ayam petelur untuk melihat produktivitasnya. Hasil penelitian terdahulu belum dapat menjelaskan mengapa pada suatu tempat dilakukan pengeboran didapatkan air, sedangkan pada xiii
tempat yang lain dengan jarak yang relatif dekat (5–10 m) tidak didapatkan air. Adanya permasalahan-permasalahan di atas, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut, sehingga dapat diajukan permasalahan yaitu: Bagaimanakah hasil pendugaan metode geolistrik terhadap bentuk, alur, dan karakteristik akuifer pada daerah penelitian? Bagaimanakah kuantitas dan kualitas air sumur bor yang akuifernya didapatkan dengan cara mengaplikasikan metode geolistrik? Bagaimanakah perbedaan hasil parameter makro dan parameter mikrobiologi telur hasil aplikasi air sumur bor, air sumur gali, dan air PAM pada ayam petelur? Untuk menjawab permasalahan tersebut, dilakukan penelitian di Bugbug Karangasem guna mendapatkan akuifer dengan metode geolistrik dan mengaplikasikan berbagai jenis air pada ayam petelur Isa Brown, kemudian dilakukan analisis data. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, hasil analisis menunjukkan bahwa adanya alur-alur akuifer di daerah penelitian. Akuifer bentuknya seperti pembuluh darah pada tubuh manusia bukan dalam bentuk flat. Akuifer di daerah penelitian diduga berasal dari parit yang tertimbun oleh material letusan Gunung Agung tahun 1963 dan sebelumnya. Hasil kajian akuifer mendapatkan bahwa, akuifer sumur bor memiliki porositas akuifer (Φ) 36,90 %, kunduktivitas hidrolik (K) 0,0368 m/s, transivitivitas (T) 0,5792 m2/s, spesifik storativitas (Ss)
9,7358 10-4 /m, dan storativitas
(S) 0,0055883. Berdasarkan data pemompaan terhadap sumur, didapatkan factor pengembang (Fd) 0,46 hari/m3, perbaikan sumur (C) 10,5147 menit2/m5, kapasita jenis (Sc) 0,0063728 m2/s , debit optimum (Qopt) 65 m3/jam dengan efesiensi sumur (Ew) 44,4%, dan kandungan mikrobiologi nol, yang berarti sumur mempunyai produktivitas tinggi, baik untuk dikembangkan. Namun saat ini sumur mempunyai kendala kurang xiv
lancarnya air dari akuifer masuk ke sumur karena jarak screen terlalu jarang yaitu 15 cm dan lebar 1 cm. Apabila pada sumur bor dipasang pompa dengan kekuatan pompa 65 m3/jam, dihidupkan selama 8 jam per hari secara terus menerus, sedangkan kebutuhan air untuk 1000 ekor ayam adalah 600 l, maka dari sumur bor tersebut mampu menyediakan air untuk 867000 ekor ayam. Penelitian uji banding banding pada ayam petelur Isa Brown dengan memberi perlakuan berbagai jenis air, yaitu antara air sumur bor, air PAM, air PAM ditambah desinfektan, air sumur gali dan air sumur gali ditambah desinfektan. Parameter-parameter makro yang didapat mempunyai rentangan sebagai berikut: konsumsi pakan 222,45-232,25 ml/ekor/hari;
114,74-117,29 g/ekor/hari; konsumsi air
FCR 2,22-2,33; produksi telur selama penelitian
49,89-52,39 g/ekor/hari; persentase produksi rata-rata (HD%) 84,87-89,73%; berat telur rata-rata 58,36-59,95 g; berat kulit telur rata-rata 7,33-7,95 g; tebal kulit telur rata-rata 0,44-0,49 mm; kenaikan berat badan rata-rata -20-120 g; dan liveabilitas 95,31-100%; secara statistik tidak terdapat perbedaan yang signifikan (P>0,05). Parameter mikro telur meliputi total plate count (TPC), coliform, E.coli,
S. aereus
dan salmonella sp., tidak ditemukan indikasi telur tercemar. Ini berarti pemberian berbagai jenis air dalam penelitian, tidak menyebabkan telur tercemar secara mikrobiologi karena air yang dipakai dalam penelitian, dari segi kualitas semuanya masih dalam katagori air layak untuk peternakan
xv
DAFTAR ISI Halaman PRASYARAT GELAR…………………………………………………………. LEMBAR PERSETUJUAN ……………………………………………………. PENETAPAN PANITIA PENGUJI……………………………………………. UCAPAN TERIMA KASIH………………………………………………….... ABSTRAK ……………………………………………………………………... ABSTRACT…………………………………………………………………….. RINGKASAN…………………………………………………………………… DAFTAR ISI……………………………………………………………………. DAFTAR TABEL………………………………………………………………. DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………… DAFTAR ARTI LAMBANG…………………………………………………… DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………. BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………… 1.1 Latar Belakang Masalah…………………………………………. 1.2 Rumusan Maalah………………………………………………… 1.3 Tujuan Penelitian………………………………………………… 1.4 Manfaat Penelitian……………………………………………….
ii iii Iv vi viii x xii xvi xviii xix xx xxi 1 1 5 6 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA…………………………………………………… 2.1 Air………………………………………………………………… 2.1.1 Pengertian air………………………………………………. 2.1.2 Siklus hidrologi……………………………………………… 2.1.3 Air untuk peternakan ayam petelur………………………… 2.1.4 Akuifer ………………………………………………………. 2.1.5 Proses terbentuknya akuifer ……………………………….. 2.1.6 Hidrolika sumur……………………………………………… 2.2 Metode Geolistrik…………………………………………………… 2.2.1 Teori metode geolistrik……………………………………. 2.2.2 Pendugaan akuifer dengan metode geolistrik………………
8 8 8 8 10 25 27 30 39 39 44
BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS…………….. 3.1 Kerangka Berpikir……………………………………………......... 3.2 Konsep……………………………………………………………. 3.3 Hipotesis…………………….…………………………………….
47 47 48 50
BAB IV METODE PENELITIAN……….……………………………………. 4.1 Rancangan Penelitian…….….…………………………………….
53 53
xvi
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian………………………………….. 4.3 Instrumen Penelitian…………………………………………… 4.4 Penelitian dengan Metode Geolistrik………………………….. 4.4.1 Prosedur pengambilan data geolistrik ………………….. 4.4.2 Prosedur pengambilan data sumur bor…………………. 4.4.3 Prosedur pengambilan data air sumur bor………………. 4.4.4 Metode analisis data geolistrik…………………………. 4.4.5 Metode analisis karakteristik akuifer……………………. 4.4.6 Metode analisis karakteristik sumur…………………….. 4.4.7 Metode analisis kualitatif air sumur bor………………… 4.5 Penelitian Uji Coba Air pada ayam Isa Brown……………... 4.5.1 Prosedur pengambilan data pada ayam………………… 4.5.2 Metode analisis data ayam ................……………….. BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ……………………………………
53 53 54 55 55 55 55 56 58 61 61 61 63 64
5.1 Keadaan Geografis di Daerah Penelitian……………………. . 5.2 Pemetaan Akuifer dengan Metode Geolistrik………………… 5.3 Kajian Akuifer dengan Metode Geolistrik…………………… 5.3.1 Karakteristik akuifer……………………………………. 5.3.2 Karakteristik sumur…………………………………….. 5.4 Analisis Kualitatif Air Sumur Bor……………………………. 5.5 Aplikasi Air Sumur Bor pada Peternakan Ayam Petelur…….. 5.5.1 Analisis parameter makro……………………………… 5.5.2 Analisis parameter mikro………………………………. 5.6 Kebaruan Penelitian (Novelty )..……………………………..
64 64 69 72 74 78 79 80 82 82
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN……………………………………. . 6.1 Simpulan………………………………………………………. 6.2 Saran…………………………………………………………..
84 84 85
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… LAMPIRAN…………………………………………………………………
86 92
xvii
DAFTAR TABEL
Halaman 2.1 Unit Kebutuhan Air Untuk Peternakan …………………………………… 2.2 Parameter Kualitas Air Minum …………………………………………… 2.3 Nilai Rentang Porositas Beberapa Jenis Batuan………………………..…. 2.4 Nilai Konduktivitas Hidrolik (K) Beberapa Batuan………………………. 2.5 Potensi Air Tanah Berdasarkan Transmisivitas dan Penggunaannya…….. 2.6 Kriteria Nilai Fd…………………………………………………………… 2.7 Kriteria nilai Sc……………………………………………………………. 2.8 Kriteria Nilai C……………………………………………………………. 2.9 Variasi Nilai Resistivitas Berbagai Batuan.................................................. 4.1 Kriteria Nilai Fd ………………………………………………………….. 4.2 Kriteria Nilai C ……………………..……………………………………. 4.3 Kriteria nilai Sc …………………………………………………………… 5.1 Kedalaman dan Jarak Sumur Gali terhadap Sumur Bor ………………….. 5.2 Parameter Sumur Bor ……………………………………………………. 5.3 Hasil Pengujian Sumur Bor ………………………………………………. 5.4 Data Penurunan Permukaan Air Sumur …………………………………. 5.5 Hasil Pendugaan Akuifer Tertekan di Bawah Sumur Gali………………. 5.6 Karakteristik Akuifer…………………………………………………….. 5.7 Perhitungan Susutan Sumur dan Susutan Akuifer……………………….. 5.8 Perhitungan Efesiensi Sumur…………………………………………….. 5.9 Karakteristik Sumur………………………………………………………. 5.10 Hasil Pengujian Kualitas Air Sumur Bor………………………………… 5.11 Analisis Parameter Makro………………………………………………. 5.12 Analisis Mikrobiologi Telur……………….……………..………………
xviii
12 13 31 32 33 37 38 39 45 59 60 60 69 70 70 71 72 74 75 76 77 79 80 83
DAFTAR GAMBAR
Halaman 2.1 Siklus Hidrologi …………………………………………………………… 9 2.2 Hasil Uji Kualitas Air……………………………………………………… 15 2.3 Pencemaran Bakteri E.Coli di Peternakan Sepanjang 2011-Semester I/2012 17 2.4 Mikroflora Saluran Pencernaan Ayam …………………………………….. 21 2.5 Skema Akuifer ……………………………………………………………. 26 2.6 Penurunan Permukaan Air Tanah Akibat Pemompaan …………………… 30 2.7 Uji Pemompaan……………………………………………………………. 34 2.8 Total Loss …………………………………………………………………. 36 2.9 Aliran Arus Listrik dan Bidang Ekuipotensial …………………………... 40 2.10 Elektroda Arus dan Elektroda Potensial ................................................... 41 2.11 Elektroda Arus dan Elektroda Potensial pada Konfigurasi Schlumberger.. 42 2.12 Elektroda Arus dan Elektroda Potensial pada Konfigurasi Wenner .......... 44 2.13 Hasil Pengukuran Geolistrik ……………………………………………. 46 3.1 Skema Kerangka Berpikir Penelitian …………………………………….. 52 4.1 Lokasi Daerah Penelitian………………………………………………….. 54 4.2 Simulasi Penampang Resistivitas Suatu Lintasan ..................................... 56 4.3 Grafik Penentuan Debit Optimum (Qopt)…………………………………. 61 5.1 Lintasan Pengukuran.……………………………………………………... 65 5.2 Kontur Penampang Resistivitas Lintasan 8………………………………. 65 5.3 Kontur Penampang Resistivitas Lintasan 7………………………………. 65 5.4 Kontur Penampang Resistivitas Lintasan 6………………………………. 66 5.5 Kontur Penampang Resistivitas Lintasan 5………………………………. 66 5.6 Kontur Penampang Resistivitas Lintasan 4………………………………. 66 5.7 Kontur Penampang Resistivitas Lintasan 3………………………………. 66 5.8 Kontur Penampang Resistivitas Lintasan 2………………………………. 67 5.9 Kontur Penampang Resistivitas Lintasan 1………………………………. 67 5.10 Alur-alur Akuifer Hasil Pendugaan Berdasarkan Data Geolistrik………. 68 5.11 Sketsa Penampang Akuifer A’- B’………………………………………. 68
xix
DAFTAR ARTI LAMBANG
I K Q S T b g k Cp Fd ME Sc Ss Sw FCR Qopt KS KW ∆V ρ ρ Ф µ β α σ
: kuat arus listrik : konduktivitas hidrolik : debit pemompaan : storatifitas : transimitivitas : ketebalan akuifer : percepatan gravitasi bumi : permeabelitas intrinsik : protein kasar : faktor pengembang : energi metabolisme : specific capacity : spesifik storativitas : penurunan muka air tanah : feed convertion ratio : debit optimum : faktor geometri Sclumberger : faktor geometri Wenner : beda potensial listrik : kerapatan fluida (akuifer) : resistivitas (geolistrik) : porositas : viskositas fluida : kompresibilitas air : kompresibilitas batuan : konduktivitas
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman 1 Data Resistivitas Riil Lintasan 7…………………………………………… 2 Hasil Analisis Air………………………………………………………….. 3 Analisis Statistik Konsumsi Pakan……………………………………….. 4 Analisis Statistik Konsumsi Air…………………………………………... 5 Analisis Statistik FCR……………………………………………………… 6 Analisis Statistik Produksi Telur…………………………………………… 7. Analisis Statistik Persentase Produksi (HD%)……………………………. 8 Analisis Statistik Berat Telur……………………………………………….. 9 Analisis Statistik Berat Kulit Telur…………………………………………. 10 Analisis Statistik Tebal Kulit Telur…………………………………………. 11 Analisis Statistik Kenaikan Berat Badan Ayam……………………………. 12 Analisis Statistik Liveabilitas Ayam……………………………………….. 13 Indeks Kualitas Air……………………………………………………….. 14 Analisis Mikrobiologi Telur………………………………………………
xxi
92 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113