PEMETAAN DAERAH RAWAN LONGSOR KABUPATEN KARO PROVINSI SUMATERA UTARA
HASIL PENELITIAN
OLEH: ANITA NAOMI LUMBAN GAOL 061201012/ MANAJEMEN HUTAN
DEPARTEMEN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2010
Universitas Sumatera Utara
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Skripsi Nama Nim Program Studi Departemen
: Pemetaan Daerah Rawan Longsor Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara : Anita Naomi Lumban Gaol : 061201012 : Manajemen Hutan : Kehutanan
Disetujui Oleh: Komisi Pembimbing
Ketua
Anggota
(Rahmawaty, S. Hut, M. Si, Ph. D) P) NIP. 19740721 2001 12 2 001 197507092000031002
(Bejo Slamet, S. Hut, M. NIP.
Diketahui Oleh: Ketua Departemen Kehutanan
Dr. Ir. Edy Batara Mulya Siregar, MS NIP. 19641228 200012 1 001
Universitas Sumatera Utara
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Anita Naomi Lumban Gaol, dilahirkan di Medan pada tanggal 25 Maret 1988 dari orang tua Bapak J. Lumban Gaol dan Ibu E. br. Pangaribuan. Penulis adalah anak kedua dari empat bersaudara. Tahun 2000 penulis lulus dari Sekolah Dasar ST. Petrus Medan dan pada tahun 2003 lulus Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 10 Medan. Tahun 2006 penulis lulus Sekolah Menengah Umum Negeri 17 Medan. Tahun 2006 penulis melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi Universitas Sumatera Utara (USU) melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) dan diterima di Program Studi Manajemen Hutan, Departemen Kehutanan, Fakultas Pertanian. Selama mengikuti perkuliahan, penulis juga aktif dalam berbagai organisasi di kampus seperti Himpunan Mahasiswa Silva (HIMAS), UKM KMK dan Paduan Suara Transeamus. Penulis juga telah melaksanakan Praktik Kerja Lapang (PKL) di Perum Perhutani Banyuwangi Selatan Surabaya Unit II Jawa Timur.
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pemetaan Daerah Rawan Longsor Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara” ini tepat pada waktunya dan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Sarjana Kehutanan bagi setiap mahasiswa Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1.
Orangtua tercinta Ayahanda J. Lumban Gaol dan Ibunda E. br. Pangaribuan serta keluarga dan teman-teman atas semua doa dan motivasinya
2.
Rahmawaty, S.Hut, M.Si, Ph.D dan Bejo Slamet, S. Hut, M. P, yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan serta saran dan kritik kepada penulis selama penelitian dan penyusunan skripsi ini
3.
Kantor BKPH Wilayah I Medan yang turut membantu dalam memberikan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini
4.
Kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini yang namanya tidak dapat disebutkan satu persatu Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan skripsi ini dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi seluruh pihak.
Medan, September 2010 Penulis
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Bencana alam tanah longsor sebagai salah satu fenomena alam dapat terjadi setiap saat dan menimbulkan kerugian bagi kehidupan masyarakat. Kabupaten Karo merupakan wilayah yang memiliki potensi bencana tanah longsor karena wilayah ini pada umumnya berada pada dataran tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memetakan daerah rawan bahaya longsor di Kabupaten Karo. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah peta dasar Rupa Bumi Indonesia skala 1:50.000 tahun 1992, peta digital kelerengan skala 1:250.000 tahun 2007, peta digital geologi skala 1:250.000 tahun 2000, peta digital tanah skala 1:250.000 tahun 2000, dan peta digital penutupan lahan skala 1:250.000 tahun 2009. Pengolahan dilakukan dengan menumpangsusunkan setiap parameter penentu bahaya longsor. Hasil yang diperoleh adalah sebaran bahaya longsor yang terdiri dari lima kelas yaitu kelas sangat rendah (1.252,01 ha), rendah (349,49), sedang (1.818,91), tinggi (14.895,43), dan sangat tinggi (1.844,10). Identifikasi daerah rawan bahaya longsor di Kabupaten Karo berdasarkan kecamatan adalah Kecamatan Tiga Binanga dengan kelas bahaya sangat tinggi (477,27 ha) dan Kecamatan Mardingding dengan kelas tinggi (2.476,73 ha). Penyebab tanah longsor terutama disebabkan oleh persen kelerengan suatu wilayah yang tinggi dan didukung oleh jenis batuan, tanah, dan penggunaan lahannya yang dipicu oleh curah hujan yang tinggi. Identifikasi lahan berpotensi longsor sangat diperlukan untuk mengetahui sebaran daerah yang rawan longsor dengan menggunakan teknologi Sistem Informasi Geografis. Kata Kunci : Pemetaan, Longsor, SIG
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT
Natural disasters landslide as one natural phenomenon can occur at any time and cause damage to human life. Karo Regency is an area that has potential for landslides as the region in general plateau. This study aims to identify and map areas vulnerable to landslides in karo regency. Data used in this study is to map the basic way as the earth Indonesia 1:50.000 scale in 1992, digital maps of slope scale 1:250.000 in 2007, digital geological map in scale map scale 1:250.000 in 2000, and digital map of land scale 1:250.000 in 2009. Processing is done by riding each parameter determining landslide hazard. The result is a dange landslides distribution consisting of five classes is very low (1.252,01) ha, low (349,49), medium (1.818,91), high (14.895,43), and very high (1.844,10). Identification of areas prone to landslide hazards in Karo district Binanga based on three subdistricts with a very high danger class(477,27 ha) and Mardingding with a high danger class (2.476,73 ha). Causes of landslides mainly caused by the slope of a high percent of the region and supported by the type of sock, soil and land use that is triggered by high rainfall. The identification of landslide prone land is needed to determine the distribution of slide prone areas using Geographic Information System technology. Keywords: Mapping, Landslide, SIG
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN ............................................................... RIWAYAT HIDUP............................................................................ KATA PENGANTAR........................................................................ ............................................................................................................ ABSTRAK ......................................................................................... DAFTAR ISI ...................................................................................... DAFTAR TABEL .............................................................................. DAFTAR GAMBAR ......................................................................... DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................... PENDAHULUAN .............................................................................. Latar Belakang ...................................................................... Tujuan Penelitian .................................................................. Manfaat Penelitian ................................................................ TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... Pengenalan Gerakan Tanah ................................................... Pengertian Tanah Longsor ..................................................... Penyebab Longsoran ............................................................. Aplikasi SIG untuk Pemetaan Daerah Rawan Longsor .......... METODOLOGI PENELITIAN........................................................ Waktu dan Lokasi Penelitian ................................................. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...................................... Bahan dan Alat ...................................................................... Metode Penelitian ................................................................. 1. Pengumpulan data primer ............................................ 2. Pengumpulan data sekunder......................................... 3. Analisis Bahaya Longsor ............................................. HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... Sebaran Titik Sampel Bahaya Longsor Berdasarkan Kecamatan ............................................................................ Sebaran Bahaya Longsor Berdasarkan Kecamatan ................ Kelas bahaya longsor sangat tinggi .................................. Kelas bahaya longsor tinggi ............................................. Faktor-faktor Penyebab Bahaya Longsor di Kabupaten Karo . Bahaya longsor berdasarkan kelas kelerengan.................. Bahaya longsor berdasarkan jenis batuan ......................... Bahaya longsor berdasarkan jenis tanah ........................... Berdasarkan jenis tutupan lahan....................................... KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... Kesimpulan .......................................................................... Saran .................................................................................... DAFTAR PUSTAKA......................................................................... LAMPIRAN .......................................................................................
ii iii iv vi vii viii ix x 1 1 3 3 4 4 5 8 13 19 19 20 21 22 22 23 23 30 30 31 34 35 35 35 37 40 44 47 47 47 48 50
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
No.
Teks
Halaman
1. Parameter pemetaan rawan longsor ................................................
24
2. Skor Interval Kelas Lereng ............................................................
25
3. Skor Interval Jenis Geologi ............................................................
25
4. Skoring jenis batuan di lokasi penelitian ........................................
26
5. Skor Interval Jenis Tanah ...............................................................
26
6. Skoring jenis tanah untuk pendugaan bahaya longsor .....................
27
7. Skor interval jenis penutupan lahan ................................................
27
8. Padanan jenis penutupan lahan pada data sekunder peta digital penutupan lahan dengan jenis penutupan lahan yang memiliki skor .................................................................................
28
9. Faktor pembobotan yang digunakan untuk penetapan bahaya longsor.. .........................................................................................
28
10. Skor interval dan tingkat bahaya longsor ........................................
29
11. Jumlah titik sampel berdasarkan kecamatan ..................................
31
12. Kelas bahaya longsor berdasarkan kecamatan ................................
34
13. Kelas bahaya longsor berdasarkan kelerengan ................................
36
14. Tingkat bahaya longsor menurut jenis batuan .................................
38
15. Tingkat bahaya longsor menurut jenis tanah...................................
41
16. Kelas bahaya longsor berdasarkan tutupan lahan ............................
44
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR No.
Teks
Halaman
1. Longsoran translasi (a), longsoran rotasi (b), pergerakan blok (c), dan runtuhan batu (d) …………………………………………… ....
7
2. Jenis tanah longsor rayapan tanah (a) dan aliran bahan rombakan (b)…………………………………………………………………...
8
3. Lereng terjal (a), tanah yang kurang padat dan tebal (b), batuan yang kurang kuat (c), jenis tata lahan (d)……………………………………………………………….......
11
4. Getaran yang biasanya diakibatkan oleh gempa bumi (a) dan adanya material timbunan pada tebing (b)................................ ........
12
5. Peta wilayah administrasi kecamatan di Kabupaten Karo.............. ...
19
6. Skema Analisis Pemetaan Bahaya Longsor................................ .....
29
7. Peta sebaran bahaya longsor di Kabupaten Karo………………….....................................................................
32
8. Karakteristik longsoran translasi pada Kecamatan Kuta Buluh(a), rotasi pada Kecamatan Laubaleng (b), dan pergerakan blok pada Kecamatan Kuta Buluh (c) ……………………….. ........
33
9. Kelas bahaya longsor sangat tinggi di Kecamatan Tiga Binanga (a) dan tinggi di Kecamatan Mardingding (b)……………………….. ..............................................................
35
10. Pertanian lahan kering pada Kecamatan Mardingding (a) dan Kecamatan Munthe (b)……………………………………………. .
45
11. Jenis penggunaan lahan berupa pemukiman di Kecamatan Berastagi ……………………………………………. .....................
46
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR LAMPIRAN
No.
Teks
Halaman
1. Titik Sampel Bahaya Longsor Kabupaten Karo .............................. ...
50
2. Peta Kelas Kelerengan Kabupaten Karo……………………………..
53
3. Peta Jenis Batuan Kabupaten Karo..................................................... .
54
4. Peta Jenis Tanah Kabupaten Karo………………………………….. .
55
5. Peta Jenis Tutupan Lahan Kabupaten Karo…………………… ........
56
Universitas Sumatera Utara