MAKROEKONOMI
2 DINAMIKA JBIC tertarik infrastruktur JAKARTA: Japan Bank for International Cooperation (JBIC) mengungkapkan ketertarikannya untuk mendanai pembangunan proyek-proyek infrastruktur di Indonesia. President Executive Officer for Asia and Oceania of JBIC Ryuichi Kaga menyampaikan hal itu saat bertemu dengan Menteri PPN/ Kepala Bappenas Armida Salsiah Alisjahbana di kantor Bappenas pada Rabu. Kaga menanyakan perihal kebijakan pemerintah di bidang pembangunan infrastruktur khususnya yang berhubungan dengan kebijakan kemitraan dengan swasta (public private partnership/PPP). Menurut dia, informasi tersebut penting karena terkait dengan perhitungan besaran alokasi bantuan yang akan diambil dari anggaran pemerintah Jepang. Menanggapi hal itu, Armida mengatakan Indonesia saat ini sedang mengembangkan upaya pembangunan infrastruktur, yang menyangkut pembangunan pembangkit tenaga listrik yang terkait dengan upaya pencapaian bauran energi yang tepat. (BISNIS/ACA)
Kucuran dana sosial dipercepat JAKARTA: Pemerintah siap menyalurkan dana sekitar Rp2,8 triliun dari total anggaran program penanggulangan kemiskinan dan perlindungan sosial tahun ini sebesar Rp58,6 triliun. Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida S Alisjahbana mengatakan anggaran tersebut akan disalurkan untuk kebutuhan 3 bulan pertama hingga Maret 2011 guna mempercepat penyaluran program bantuan sosial yang sudah ada. “Kami ingin Januari sampai dengan Maret bisa langsung digelontorkan minimal sekitar Rp2,8 triliun dari total rencana realisasi,” kata Armida di Jakarta, Rabu. Armida mengatakan dana tersebut akan disalurkan dalam bentuk progam yang sudah ada seperti Program Keluarga Harapan, beasiswa untuk anak dari keluarga miskin, santunan orang cacat, PNPM, raskin, program padat karya, dan jamkesmas. (BISNIS/14)
RI tak minati utang IMF JAKARTA: Pemerintah menegaskan tidak berminat mengajukan utang kembali kepada Dana Moneter Internasional (IMF), meski krisis pangan dan energi yang mengerek harga komoditas tersebut tengah membayangi dunia saat ini. Pernyataan itu ditegaskan oleh Menko Perekonomian Hatta Rajasa dan Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution, setelah sejumlah jajaran atas IMF bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. “Indonesia masih anggota IMF, tetapi Indonesia tidak berencana berutang [pada IMF],” kata Hatta di Jakarta, Rabu. Pada kesempatan sama Gubernur BI Darmin Nasution mengatakan pemerintah tidak memerlukan pinjaman dari IMF, meski kondisi harga pangan dan energi pada saat ini tidak bersahabat. (BISNIS/LTC)
BI diminta turun tangan atasi inflasi OLEH ACHMAD ARIS Bisnis Indonesia
JAKARTA: Bank Indonesia disarankan turut menggunakan kebijakan moneternya dalam menjaga laju inflasi pada tahun ini yang diperkirakan melewati patokan pemerintah dalam APBN 2011. Direktur Perencanaan Makro Kementerian PPN/ Bappenas Bambang Prijambodo menuturkan relatif tingginya angka inflasi pada tahun lalu dan awal tahun ini lebih didominasi sumbangan volatile food dan bukan dari inflasi inti. “[Penyumbang inflasi] ini bukan dari inflasi inti, tetapi sebagai kebijakan penting dalam pengendalian harga. Kebijakan moneter sebaiknya ikut mengendalikan dari sisi ekspektasi inflasi,” katanya di Jakarta Rabu. Dia menjelaskan apabila BI hanya berdiam diri melihat situasi tingginya harga yang terjadi saat ini, kondisi itu akan memengaruhi pembentukan ekpektasi harga di masyarakat. Padahal, gejolak harga komoditas di pasar global berpotensi menaikkan laju inflasi pada tahun ini. Bambang menuturkan pengendalian inflasi bisa dilakukan bank sentral di antaranya dengan pengendalian giro wajib minimum dan peningkatan suku bunga acuan BI. Namun, menurutnya, peningkatan BI Rate lebih
efektif dalam menjinakkan tekanan indeks harga konsumen tersebut. Dia melanjutkan tren inflasi pada bulan ini diperkirakan lebih rendah dibandingkan dengan realisasi perkembangan harga pada Januari yang mencapai 0,89%. “Biasanya siklus [inflasi pada] Februari itu kecil, bahkan terkadang deflasi. Jadi kalau inflasi akan kecil dan bila deflasi pun juga kecil karena musim panen sudah mulai,” tambahnya. Direktur Jasa Keuangan dan Analisis Moneter Bappenas Sidqy Lego Pangesthi Suyitno menambahkan pemerintah tidak tinggal diam dalam menghadapi masalah inflasi. Kementerian/lembaga (K/L) terkait dan Bank Indonesia, sambungnya, telah membentuk tim pengendalian inflasi yang disebar di 40 daerah di seluruh Indonesia. “Tim melakukan pertemuan tiap bulan untuk membahas situasi harga terkini dan bagaimana mengendalikannya, kemudian respons apa kebijakan dari masing-masing K/L terkait,” katanya. Pekan ini, BPS melaporkan laju inflasi bulanan pada Januari 2011 sebesar 0,89% atau lebih tinggi dari realisasi pada bulan yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 0,82%. Produksi pangan yang rendah terutama beras menjadi kontributor utama laju inflasi pada bulan lalu.
Bisnis Indonesia, Jumat, 4 Februari 2011
Pemerintah kejar pencairan piutang pajak Penagihan belum dukung penerimaan OLEH ACHMAD ARIS Bisnis Indonesia
KPP tersebut senilai Rp2,41 triliun, sehingga penagihan piutang pajak tidak berjalan efektif.
JAKARTA: Direktorat Jenderal Pajak menggencarkan pemblokiran rekening wajib pajak atau penanggung pajak sebagai salah satu strategi untuk mencairkan piutang dari sumber utama penerimaan negara tersebut.
Penyempurnaan target
Atas permasalahan tersebut, BPK merekomendasikan beberapa hal yang harus dilakukan Ditjen Pajak a.l. agar Ditjen Pajak menyempurnakan mekanisme penetapan target pencairan piutang pajak dengan mempertimbangkan prognosis yang diajukan KPP dalam perencanaan kegiatan penagihan pajak. BPK juga menyarankan agar otoritas pajak mempertimbangkan tahapan atau Direktur Pemeriksaan dan Penagihan proses penagihan dalam menyusun stanOtto Endy Panjaitan mengatakan strategi dar prestasi penagihan, melakukan koorlain yang akan ditempuh adalah dengan dinasi dengan pihak terkait a.l. kepolimelaksanakan penyanderaan dengan kri- sian dan pemda terutama dalam proses teria selektif dan melakukan pelelangan pencairan piutang di KPP BUMN dan menyempurnakan mekanisme pengabarang sitaan. “Strategi itu sebenarnya merupakan wasan pencairan piutang pajak oleh kelanjutan dari upaya yang sudah Direktorat Pemeriksaan dan Penagihan dicanangkan pada 2010,” katanya kepada Ditjen Pajak. Selain mengejar piutang pajak, peBisnis di Jakarta, kemarin. Dia menuturkan saldo outstanding piu- merintah juga melancarkan sejumlah tang pajak per 31 Desember 2010 sebesar gebrakan di bidang fiskal untuk menguRp47 triliun atau lebih rendah dibanding- rangi risiko kenaikan harga bahan pangan kan dengan saldo awal tahun lalu yang dan membantu peningkatan daya tarik investasi. mencapai sektiar Rp50 triliun. Beberapa waktu lalu, Kementerian Pencairan piutang pajak merupakan Keuangan salah satu bagian mem perkedari upaya Ditjen nalkan delaPajak dalam men- Realisasi dan target penerimaan perpajakan (Rp triliun) pan paket kegumpulkan penerimaan pajak yang APBN P 2010 APBN 2011 bijakan perpajakan yang pada tahun ini 743,32 850,26 diharapkan ditargetkan sebe- Penerimaan perpajakan 720,76 827,25 dapat memsar Rp708 triliun. Pajak dalam negeri perbaiki sisKinerja pencairan Pajak perdagangan 22,56 23,01 tem dan tata piutang pajak ini Internasional kelola instansempat mendapat Sumber: Kementerian Keuangan si pajak dan perhatian serius pemberian dari Badan insentif fiskal bagi wajib pajak badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Dalam laporan audit atas Laporan berupa tax holiday di antaranya pemisahKeuangan Pemerintah Pusat (LKPP) 2009, an fungsi pembuat kebijakan perpajakan BPK sebagai auditor eksternal pemerintah dengan fungsi implementasinya. Pemerintah pada akhir tahun lalu juga menyatakan pengelolaan kegiatan penagihan piutang pajak oleh Ditjen Pajak secara menerbitkan PP No. 94/2010 yang salah umum kurang efektif untuk mendukung satunya mengatur perihal fasilitas pembebasan selama masa 1 tahun pajak untuk optimalisasi pencairan piutang pajak. Ketua BPK Hadi Poernomo mengatakan pemotongan/pemungutan pajak penghasil audit kinerja BPK terhadap proses hasilan (PPh) oleh pihak lain. Fasilitas ini diperuntukkan bagi wajib penagihan piutang pajak oleh Ditjen Pajak masih menemukan sejumlah pajak yang bisa membuktikan bahwa kelemahan mulai dari aspek strategi, dalam tahun pajak berjalan tidak akan sistem administrasi, sumber daya, hingga ada terutang PPh karena tiga hal yakni aspek pengawasan dalam penagihan piu- pertama, mengalami kerugian fiskal. Kerugian fiskal dimaksud bisa dalam tang pajak. Kondisi itu, menurut BPK, ditunjukkan beberapa hal yaitu baru berdiri dan masih dengan penetapan target pencairan piu- dalam tahap investasi, belum sampai tang pajak 2009 untuk Kantor Pelayanan pada tahap produksi komersial, atau Pajak (KPP) BUMN senilai Rp3,84 triliun mengalami suatu peristiwa yang tak atau melebihi prognosa yang diajukan direncanakan. (
[email protected])
BISNIS/KELIK TARYONO
PIUTANG PAJAK: Dua karyawati melayani wajib pajak di salah satu kantor pajak di
Jakarta, belum lama ini. Direktorat Jenderal Pajak akan menggencarkan pemblokiran rekening wajib pajak atau penanggung pajak sebagai salah satu strategi untuk mencairkan piutang pajak pada tahun ini.
Krisis harga komoditas diprediksi tak ganggu PDB OLEH ACHMAD ARIS Bisnis Indonesia
JAKARTA: Kementerian PPN/Bappenas optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini tetap sejalur dengan target dalam APBN 2011 yang ditetapkan sebesar 6,4%, meski lonjakan harga pangan dan energi mengancam perekonomian global. Direktur Bidang Makro Kementerian PPN/Bappenas Bambang Prijambodo menuturkan tekanan harga komoditas global yang cenderung tinggi pada tahun ini diperkirakan tidak terlalu mengganggu prospek perekonomian nasional. “Meski ada tekanan harga global, tetapi kami tetap bisa menjaga momentum pertumbuhan,” katanya di Jakarta, Rabu. Dia melanjutkan perekonomian Indonesia terus berkembang menjadi bagian dari dinamika pertumbuhan ekonomi Asia. Jika perekonomian di kawasan Asia meningkat, ujar Bambang, produk domestik bruto Tanah Air juga menggeliat. Menurut dia, pemerintah juga terus memperkuat perekonomian dalam negeri dengan berbagai macam kebijakan seperti peningkatan alokasi belanja modal dan peran swasta dalam pembangunan. Pada saat bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Rabu, Managing Director IMF Dominique StraussKahn memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini akan tetap tinggi dan bertengger di level 6%, meski terjadi pergerakan harga pangan dan energi di tingkat dunia saat ini. Managing Director IMF itu melanjutkan gejolak yang terjadi di Mesir yang memengaruhi perekonomian dunia diprediksi hanya bersifat sementara dan tidak akan menimbulkan konsekuensi yang berkepanjangan. “Pertumbuhan ekonomi di Indonesia
tetap tinggi [tahun ini akan berada di angka 6%],” kata Staruss-Kahn kepada pers seusai bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden. Dalam pertemuan tersebut Presiden didampingi oleh Menko Perekonomian Hatta Rajasa dan Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution.
Pengaruh Mesir IMF juga meyakini krisis pangan dan energi yang disertai dengan melambungnya harga komoditas tersebut tidak terkait dengan memanasnya situasi politik di Mesir. Hatta Rajasa, Menteri Koordinator bidang Perekonomian, beberapa waktu lalu menuturkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini dapat melampaui target pemerintah 6,4% selama empat komponen pembentuknya yaitu ekspor, investasi, belanja pemerintah, dan konsumsi swasta bekerja maksimal. Menurut dia, pertumbuhan PDB Tanah Air semestinya menembus 7% jika melihat kisaran atas asumsi inflasi yang sebesar 5% plus/minus 1%. Dia melanjutkan tren kinerja ekspor Indonesia masih positif dengan estimasi nilai pengiriman barang ke luar negeri US$170 miliar. “Untuk investasi yang diukur dari PMTB [pembentukan modal tetap bruto]. Kalau kemarin [pada 2010] yang diukur dari BKPM saja sudah Rp208 triliun atau 54% naiknya.Kalau kami ukur dari PMTB to GDP itu sudah 32%, di atas Rp2000 triliun. Nah itu harus terus kami dorong,” tuturnya. Keyakinan tersebut, lanjut Hatta, juga akan didorong oleh belanja pemerintah yang tercermin dari serapan anggaran yang meningkat serta distribusi yang tepat sasaran. Terakhir, belanja masyarakat diyakini masih akan terjaga dengan baik sejalan dengan tingkat inflasi yang coba diredam oleh pemerintah.
EKSPOR MENINGKAT: Dua
petugas Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai berjaga dengan latar belakang aktivitas bongkar muat petikemas di Pelabuhan Makassar, belum lama ini. Data Badan Pusat Statistik menyebut nilai ekspor pada Desember 2010 mencapai US$16,78 miliar atau meningkat 7,36% dibandingkan dengan ekspor bulan sebelumnya. BISNIS/PAULUS TANDI BONE
KPP klaim tak intervensi Ditjen Bea dan Cukai BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Kepala Komite Pengawas Perpajakan (KPP) Anwar Suprijadi menuturkan pihaknya hanya melaksanakan fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan tugas instansi perpajakan termasuk Ditjen Bea dan Cukai. Dia menegaskan KPP tidak bermaksud mencampuri wewenang Ditjen Bea dan Cukai dengan penugasan pengawasan yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 133/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat KPP. ”Kami melaksanakan perintah menteri keuangan saja. Saya tidak pernah melamar di KPP. Kalau disuruh milih, milih pensiun saya
lebih suka,” ujarnya ketika ditemui seusai rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Jakarta, Rabu. Pernyataan Kepala KPP itu didasari kekhawatiran beberapa anggota DPR tentang tugas pengawasanan komite itu terhadap Ditjen Bea Cukai. DPR menilai KPP telah melampaui amanat UU No. 6/1983 yang diubah melalui UU No. 16/2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP). Beberapa anggota Komisi XI DPR bahkan sempat mengusulkan agar KPP dibubarkan. Menanggapi hal itu, Anwar menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah terutama menteri keuangan. Usulan DPR itu berkaitan
dengan informasi yang diajukan KPP terhadap kepada Ditjen Bea dan Cukai pada 11 Januari tentang penyelundupan dua kontainer berisi salah satu tipe ponsel di Tanjung Priok. Atas usul DPR tersebut Menteri Keuangan Agus Martowardojo berkukuh tidak serta-merta mencabut PMK No. 133/2010 meski terus-menerus didesak oleh anggota Komisi XI DPR untuk mencabut PMK tersebut. Agus berpendapat semangat PMK tersebut di antaranya memberantas korupsi, memberantas mafia pajak, dan penyelundupan. “Saya justru ingin mengatakan tidak usah dipaksa PMK 133 dicabut. Yang dilakukan itu adalah sesuatu yang memberi
masukan, sehingga kita bisa mencegah penyelundup. Jadi info dari siapapun kan pasti kami akan follow up. Kalau ini dihentikan, saya bisa katakan tidak setuju,” katanya di sela-sela rapat kerja bersama Komisi XI DPR pada Rabu. Ketika ditanya terkait siapa informan yang menginformasikan hal itu kepada KPP, dengan tegas Anwar menolak memberitahu demi kerahasiaan si informan. ”Kami ada aturan PMK tentang informasi, ada kerahasiaan. Tidak semuanya terus diungkap, nanti orang tidak berani, tidak transparan memberikan informasi yang objektif. Lagipula nanti siapa yang melindungi informasi?,” ujarnya. Selama ini, KPP selalu melaku-
kan monitoring dengan terjun langsung melakukan pengamatan di Tanjung Priok. Anwar mengatakan hal itu wajar dilakukan dan bukan berarti KPP mencampuri kewenangan Ditjen Bea dan Cukai. Pada kesempatan yang sama, Dirjen Bea dan Cukai Thomas Sugijata menolak berbicara mengenai penyelundupan itu serta terkait kerja samanya selama ini dengan KPP. Anwar menyayangkan sikap Dirjen Bea dan Cukai tersebut. ”Nah itu masalahnya, dia (Dirjen Bea Cukai) yang bertanggung jawab tapi dia tidak mau ngomong. KPP hanya memberikan informasi, yang menindaklanjuti itu Ditjen Bea Cukai,” ujarnya. (14)
Bisnis Indonesia, Jumat, 4 Februari 2011
ASURANSI & PEMBIAYAAN
Saham perbankan jadi incaran dapen
PROTEKSI Jasaraharja buka unit syariah JAKARTA: PT Asuransi Jasaraharja Putera segera membuka unit syariah sebagai langkah ekspansi bisnis guna mendorong kinerja perseroan pada tahun ini. Direktur Utama Jasaraharja Putera Zayad Ghani kemarin mengatakan pembukaan unit syariah itu masuk pada tahap menunggu izin dari Kementerian Keuangan. Menurut dia, ekspansi anak perusahaan PT Jasa Raharja (Persero) pada bisnis syariah tersebut terkait dengan pertumbuhan yang cukup signifikan pada sektor itu dalam beberapa tahun terakhir. (BISNIS/04)
Pembayaran klaim Askes naik JAKARTA: PT Asuransi Kesehatan Indonesia (Askes) berencana meningkatkan pembayaran klaim kepada rumah sakit sebesar 12,5% menjadi Rp450 miliar per bulan dari sebelumnya Rp400 miliar per bulan. Direktur Utama Askes I Gede Subawa mengatakan peningkatan pembayaran pada tahun ini ditujukan untuk memperbaiki kualitas pelayanan kesehatan bagi seluruh peserta yang menjalani perawatan. Menurut dia, selama ini Askes berupaya meningkatkan pelayanan kesehatan sebagai bagian dari komitmen untuk mengembalikan manfaat kepada peserta. (BISNIS/04)
Pertumbuhan pasar modal dukung peningkatan aset OLEH M. TAHIR SALEH Bisnis Indonesia
JAKARTA: Saham emiten perbankan, infrastruktur, dan komoditas menjadi pilihan utama investasi bagi dana pensiun yang mengincar peningkatan aset kelolaan dan hasil investasi pada tahun ini. Ketua Asosiasi Dana Pensiun Indonesia Djoni Rolindrawan mengatakan saham perbankan masih menjadi pilihan utama dana pensiun mengingat sektor keuangan masih menjanjikan memberikan keuntungan yang cukup bagi investasi jangka panjang. “Sektor keuangan masih prospektif meraih gain bagi dana pensiun,” katanya kepada Bisnis kemarin.
AXA Mandiri minati reksa dana saham BISNIS INDONESIA
JAKARTA: PT AXA Mandiri Financial Services menempatkan mayoritas investasi produk asuransi berbasis investasi (unit linked) pada reksa dana saham. Direktur AXA Mandiri Iwan Pasila mengatakan investasi unit linked AXA Mandiri mencapai 80% di reksa dana saham dan obligasi pemerintah sebesar 55% untuk produk selain unit linked. Dia menuturkan penempatan investasi tersebut sesuai dengan karakteristik setiap lini bisnis, yaitu unit linked bersifat investasi, sedangkan produk non-unit linked merupakan produk proteksi. Menurut dia, penempatan investasi sebesar 80% pada reksa dana saham dinilai sangat sesuai, sedangkan sisanya pada instrumen pendapatan tetap dan pasar uang. Adapun, produk selain unit linked berfokus pada jenis investasi yang likuid sebesar55% dari total investasi. Hal itu terkait dengan upaya untuk menjaga kondisi likuiditas dalam mengantisipasi pembayaran klaim bagi nasabah. Dia menambahkan upaya menjaga likuiditas itu juga ditunjukkan melalui penempatan investasi sebesar 40% pada deposito berjangka, sedangkan sisanya pada reksa dana saham. “Meski banyak yang mulai bergeser pada instrumen saham, kami masih mengutamakan investasi pada reksa dana saham untuk unit linked dan obligasi pemerintah untuk non-unit linked. Kami akan mengkaji untuk memperoleh hasil yang lebih tinggi,” ujarnya, seusai Peluncuran AXA Mandiri Express Claim, Rabu. Presiden Direktur AXA Mandiri Albertus Wiroyo sempat menuturkan perseroan membidik pertumbuhan pendapatan
premi baru bisnis asuransi jiwa sebesar 30% menjadi Rp2,86 triliun pada tahun ini dibandingkan dengan proyeksi perolehan pada 2010, yaitu Rp2,2 triliun. Dia mengatakan target pertumbuhan pendapatan premi baru tersebut terkait dengan rencana peluncuran sekitar lima produk pada tahun ini. “Produk baru yang akan diluncurkan pada kuartal I/2011, yaitu produk bagi segmen individu asuransi syariah. Selain itu, kami juga akan meluncurkan produk untuk nasabah prioritas pada kuartal II/2011 dan kuartal III/2011 untuk nasabah korporat. Peluncuran produk lain masih dalam pembahasan,” katanya. Albertus menuturkan pihaknya berencana mengoptimalkan tenaga pemasaran financial advisor (FA) dan telemarketing guna mencapai target pertumbuhan premi baru tersebut. Hingga kini, pihaknya tercatat sudah memiliki sebanyak 1.700 FA bersertifikat dengan rata-rata penjualan sebesar Rp112 juta per orang per bulan, atau sebanyak tujuh polis per orang per bulan. Dia menambahkan penjualan setiap FA ke depan ditargetkan dapat ditingkatkan menjadi Rp160 juta per orang per bulan, atau sebanyak 10 polis per orang per bulan. “Kami belum berencana untuk menambah tenaga pemasaran, tetapi lebih mengupayakan peningkatan produktivitas, mengingat kontribusi FA terhadap perolehan premi sebesar 75% dan 25% dari telemarketing,” tuturnya. Direktur AXA Mandiri K. Kadarisman menyatakan sebanyak 1.700 FA ini ditempatkan di berbagai kantor pelayanan Bank Mandiri dan Grup Mandiri, yaitu Bank Syariah Mandiri dan Mandiri Tunas Finance. (04)
Pembiayaan naik, laba Verena melonjak OLEH M. TAHIR SALEH Bisnis Indonesia
JAKARTA: Manajemen PT Verena Multifinance Tbk memperkirakan laba bersih perseroan tumbuh sekitar 48%-54% menjadi Rp24 miliar hingga Rp25 miliar pada tahun lalu dibandingkan dengan pencapaian laba pada 2009, yaitu Rp16,22 miliar. Direktur Verena Multifinance Andi Harjono mengatakan pencapaian laba itu seiring dengan peningkatan penyaluran pembiayaan perseroan pada tahun lalu. Adapun, laporan keuangan perseroan per 31 Desember 2010 sedang diaudit oleh lembaga akuntan. Pihaknya hanya bisa memperkirakan pencapaian keuntungan yang dicapai pada tahun lalu. “Kami memperkirakan laba pada tahun lalu tumbuh cukup baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu sekitar Rp24 miliar sampai Rp25 miliar. Laporan keuangan kami masih diaudit,” katanya kepada Bisnis, pekan ini. Penyaluran pembiayaan baru (booking) emiten berkode VRNA ini mencapai Rp1,3 triliun pada tahun lalu, atau sesuai dengan target booking yang pada pertengahan tahun direvisi dari Rp1 triliun menjadi sebesar Rp1,3 triliun. Pada 2009, anak usaha PT Bank Panin Tbk ini membukukan booking bagi hampir 10.000 unit kendaraan roda empat bekas yang menjadi fokus utama perseroan. Nilai pembiayaan itu setara dengan Rp740 miliar, padahal target yang dipatok pada saat itu mencapai 13.000 unit kendaraan bekas atau setara dengan hampir Rp1 triliun. “Pembiayaan tumbuh dengan baik pada tahun lalu, terkait dengan permintaan kendaraan yang cukup tinggi. Pasar pembiayaan, khususnya roda empat bekas, yang menjadi segmen utama kami juga sangat besar,” katanya. Berdasarkan laporan keuangan yang
5
telah diaudit, laba bersih pada 2009 naik 36% menjadi Rp16,22 miliar dibandingkan dengan pencapaian laba pada 2008 sebesar Rp11,92 miliar. Andi belum mengungkapkan rencana pembagian dividen mengingat laporan keuangan perseroan belum selesai diaudit. Verena Multifinance memutuskan laba bersih 2008 dan 2009 menjadi laba ditahan, sehingga tidak dibagikan sebagai dividen. Andi mengatakan perseroan yang sudah mengantongi pengesahan nama baru dari sebelumnya PT Verena Oto Finance Tbk itu membukukan pencapaian kinerja yang cukup baik sepanjang tahun lalu.
Target naik Andi mengatakan perseroan menargetkan pembiayaan baru meningkat menjadi Rp2 triliun atau naik 53,84% dibandingkan dengan Rp1,3 triliun pada tahun lalu. Pendanaan perseroan disokong oleh sejumlah bank, terutama induk usaha, yaitu Bank Panin. Verena merupakan perusahaan pembiayaan dengan fokus pada kendaraan mobil bekas dengan porsi hingga hampir 98%, sedangkan sisanya mengakomodasi permintaan dari konsumen lama atas kredit mobil baru. Adapun, perseroan juga mematok laba bersih menjadi sekitar Rp30 miliar pada tahun ini seiring dengan pertumbuhan industri pembiayaan meski dipengaruhi oleh sejumlah kebijakan pemerintah. Per kuartal III/2010, aset perseroan meningkat menjadi Rp912,12 miliar atau naik dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp606,46 miliar. Laba bersih pada kuartal III/2010 itu naik 72,3% menjadi Rp19,31 miliar dari kuartal III/2009 sebesar Rp11,27 miliar, sedangkan ekuitas perseroan pada triwulan III/2010 naik menjadi Rp154,21 miliar dari sebelumnya Rp129,95 miliar.
Djoni mengatakan dapen memilih saham perbankan, karena pertumbuhan laba tahun lalu positif. “Meski saat ini beberapa saham bank agak terkoreksi, tetapi minat masih ada bagi saham-saham bank yang bluechip atau unggulan,” katanya. Dia memaparkan pilihan investasi dapen pada saham emiten perbankan juga terlihat ketika PT Bank Mandiri Tbk menerbitkan saham baru atau rights issue pada awal tahun ini. Sejumlah dana pensiun yang didirikan oleh BUMN juga menyiapkan dana pembelian saham baru dari bank pelat merah itu. Dapen tersebut a.l. Dana Pensiun Garuda Indonesia, Dana Pensiun Perkebunan, dan Dana Pensiun Mandiri Dua. Berdasarkan PMK No.199/2008 tentang Investasi Dana Pensiun, dana pensiun bisa menempatkan instrumen investasi, termasuk pada saham. Jumlah seluruh investasi pada satu pihak dilarang melebihi 20% dari
ruda pada 2010 mencapai Rp76,5 miliar dengan ROI 33,83%. “Kami belum bisa berkomentar gain bagi industri, tetapi ROI Dapen Garuda dari data yang belum diaudit mencapai 33,83%, sedangkan gain dari saham mencapai Rp76,5 miliar. Saham merupakan instrumen investasi yang prospektif pada tahun ini.”
Aset dan investasi dana pensiun per 30 Juni 2010 (Rp triliun)
Pertumbuhan (%)
Jumlah aset
120,15
6,79
Jumlah Investasi
115,56
6,94
Surat utang negara
29,50 Sektor keuangan
Obligasi
26,51
Deposito
24,92
Sumber: Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
total investasi dapen. Djoni memaparkan keuntungan yang diperoleh industri dana pensiun dari investasi saham cukup besar, meski demikian pihaknya belum bisa menyampaikan keuntungan sepanjang tahun lalu. “Laba dan ROI [imbal hasil investasi] cukup besar. Kami
BISNIS/ILHAM NESABANA
masih menghimpun data dari seluruh dapen,” kata Djoni. Direktur Utama Dana Pensiun Garuda Indonesia Muchit Sudirman mengungkapkan keuntungan dari saham cukup besar pada tahun lalu. Rata-rata hasil investasi saham sepanjang tahun lalu mencapai Rp219 miliar dan keuntungan yang diperoleh Dapen Ga-
Muchit menambahkan saham perbankan atau sektor keuangan masih menjadi pilihan utama bagi dana pensiun. Berdasarkan data Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan per 30 Juni 2010, investasi dana pensiun pada surat berharga negara menempati urutan teratas dengan nilai Rp29,50 triliun atu 25,52% dari total investasi dana pensiun. Obligasi korporasi sebesar Rp26,51 triliun (22,94%), deposito berjangka Rp24,92 triliun (21,57%), sisanya saham dan lainnya. (
[email protected])
REDAKSI (021) 57901023 (021) 70642362
MARKETING Iklan: (021) 70643688 Sirkulasi: 0811887123
JUMAT, 4 FEBRUARI 2011
R E F E R E N S I B I S N I S T E R P E R C AYA
TAHUN XXVI No. 8629 TERBIT 28 Halaman
www.bisnis.com
INDEKS SAHAM
JBA-25
IHSG3,480.83 ▲ 38.33 (1.11%) BISNIS-27 299.24 ▲ 3.88 (1.31%) Hang Seng 23,908.96 ▲ 426.01 (1.81%) KLSE 1,531.82 ▲ 11.88 (0.78%)
IHSG
29.814,07
2 Februari 2011
Nikkei *) 10,431.36 ▼ 26.00 (0.25%) STI 3,211.12 ▲ 26.38 (0.83%) DJIA12,041.97 ▲ 1.81 (0.02%) FTSE 6,000.07 ▲ 42.25(0.71%)
3.480,83
3.514,62 LQ45
BISNIS-27 612,56
620,22
299,24
302,92 27/1
*) Posisi tanggal 3 Februari 2011
29.370,16
281
31/1
1/2
2/2
KURS TENGAH VALAS
Euro/Rp US$/Rp
2 Februari 2011
EUR 12,481.38 ▲ 77.52(0.63%) GBP 14,553.54 ▲ 25.70(0.18%) HKD 1,157.87 ▼1.92 (0.17%) JPY (100) 11,063.24 ▲ 50.33(0.46%)
SGD 7,078.42 ▲11.74 (0.17%) USD 9,017.00 ▼25.00 (0.28%) AUD 9,123.98 ▲99.49 (1.10%) THB 292.92 ▲ 0.24 (0.08%)
12.481,38
12.376,70
9.032,00 27/1
28/1 31/1
9.017,00 1/2
2/2
Kurs Bea Masuk 31 Jan. – 06 Feb. Rp9.041,00/US$
Daging ilegal akan dilegalkan 44 Kontainer daging impor tanpa surat izin menuju Indonesia OLEH DIENA LESTARI & MARTIN SIHOMBING Bisnis Indonesia
BISNIS/DEDI GUNAWAN
EKSPANSI TERHAMBAT: Presiden Direktur Lion Air Rusdi Kirana menghadiri penandatanganan perjanjian kerja sama penyediaan layanan host to host top up agent melalui e-channel Bank Mandiri di Jakarta, Rabu. Rusdi mengatakan ekspansi Lion Air ke Malaysia terhambat dan sulit direalisasikan jika tidak ada kesepakatan bilateral antara Indonesia dan negeri jiran itu. • Terkendala izin Hal. i4
NAVIGASI Piutang pajak: Ditjen Pajak menggencarkan pemblokiran rekening wajib pajak atau penanggung pajak. (Hal. 2) AS-Brasil bersatu: Presiden Brasil menggalang kekuatan dengan Presiden AS melawan produk impor murah dari China. (Hal. 3)
TAJUK
S
emakin dapat diterimanya suku Tionghoa sebagai bagian dari bangsa ini seyogianya dapat ditindaklanjuti dengan proses akulturasi di semua bidang termasuk percepatan ‘penularan’ kemampuan wirausaha ke sukusuku lain. (Hal. 11)
Dividen Mandiri: Bank Mandiri berharap pembagian dividen tahun ini bisa ditetapkan di bawah 30% dari laba bersih. (Hal. 4)
Harga urea: Kenaikan harga minyak mentah dunia berpotensi mengerek harga urea. (Hal. 8)
Izin spin off: Bapepam-LK memberi kelonggaran kepada perusahaan sekuritas untuk melakukan spin off manajer investasi. (Hal. f1)
Saham goyang: Saat harga saham masih tertekan dan nilai tukar dolar AS cenderung melemah pada awal tahun ini, mengoleksi emas bisa menjadi alternatif. (Hal. f8) Penjualan software: Penjualan software asli meningkat seiring dengan naiknya kesadaran konsumen membeli produk resmi. (Hal. i3) Operator khawatir: Operator kapal mewaspadai lonjakan harga minyak mentah dunia. (Hal. i5)
Swasembada daging: Pe-
Edisi Minggu beredar hari ini
Eceran:
merintah memerlukan Rp4,9 triliun untuk mencapai target swasembada daging pada 2011. (Hal. i6)
Rp5.900 E-MAIL:
[email protected] [email protected] [email protected]
“Saya tidak tahu kenapa data kontainer yang masuk juga berubahPemerintah menetapkan 2014, bangsa Indonesia sudah ubah seperti ini,” swasembada daging. Untuk itu, selain menetapkan katanya. target yang harus digapai setiap tahun hingga tercapai Sementara itu, Dirjen JAKARTA: Bebeswasembada, pemerintah menetapkan jumlah impor Peternakan dan Keserapa importir daging sapi bakalan dan daging sapi setiap tahun. Di Indonesia hatan Hewan Kemenada 16 importir daging. diduga melanggar terian Pertanian Pra73,7 bowo Respatiyo Caturaturan izin pemasuk67,2 57,9 roso telah mengeluaran daging setelah dikan Surat Edaran No. temukan 62 kontainer 46,3 45,9 30018/ SE/HK.340/ F/ daging tidak disertai 12/2010 tentang Pema35,2 sukan Sapi Impor 2011. 31,2 SPP. Namun, Badan 26,7 Pada surat edaran Karantina akan mem20,3 yang diterima Bisnis ter15,4 buatkan surat itu. sebut diketahui Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan telah meTidak hanya itu, 44 kon1.297 2010 2011 2012 2013 2014 netapkan rencana alotainer berisi daging impor kasi ternak sapi yang tanpa surat pemberitahuan Impor sapi Impor sapi bakalan 1.125 diimpor pada 2011 pemasukan (SPP) dikabarkan dan daging Impor daging yang diperbolehkan sebanyak 500.000 ekor sedang menuju Indonesia 986 dalam program swasembada daging sapi 2010-2014 (ribu ton) pertahun. menggunakan kapal laut. 854 Untuk alokasi daging Dari hasil pantauan Bisnis be ku yang diperbolehdi lapangan kemarin, semua 728 Sasaran produksi peternakan (ribu ton) kan diimpor 50.000 ton kontainer tersebut ditaruh di 2010 2011 2012 2013 2014 per tahun. Pada surat kawasan terminal atau pe546 506 edaran itu disebutkan ngendapan peti kemas Tan471 surat persetujuan pejung Priok. Puluhan kontainer 412 439 401 378 324 342 364 masukan akan diterbitdaging tanpa SPP itu sudah kan setiap 3 bulan, dan ditahan sejak Jumat pekan 232 235 239 243 247 161 153 terus dievaluasi dalam lalu dan menurut data Karan145 138 133 jangka waktu tersebut. tina Tanjung Priok 62 kon42 31 33 29 29 30 Tujuan evaluasi ini tainer belum diproses pemauntuk melihat fluktuasi sukannya karena melebihi Daging sapi Daging kerbau Daging kambing/ Daging babi Ayam buras Itik Sapi perah kuota SPP daging ke Indopermintaan ternak sapi domba (susu segar) dan daging, serta melanesia. Daging tersebut berasal kukan pemeriksaan sedari Australia, Amerika Seri15,56 7,30 0,32 4,95 1,66 5,47 3,71 waktu-waktu di kankat, dan Selandia Baru. dang. Dalam surat itu Kontainer itu rata-rata berdicantumkan alokasi imukuran 40 kaki jenis hi-cube Pertumbuhan (% per tahun) BISNIS/MSB/ADI PURDIYANTO por Januari-Maret 2011, steel dry cargo dengan ekste- Sumber: Kementerian Pertanian, Cetak biru Program Swasembada Daging Sapi 2014 maka SPP diterbitkan rior 12,19 meter dan interior 12,03 meter dengan berat isi dalam waktu paling lama 3 hari hewan dan penyakit hewan ka- kasus tertangkapnya sejumlah pada Desember 2010. Himpunan Kerukunan Tani 8.820 pound (lbs) atau setara kerja. rantina atau semua hama, hama kontainer berisi daging impor Sementara itu, menurut Per- penyakit dan penyakit hewan yang tidak dilengkapi dengan Indonesia (HKTI) menilai pemedengan 3.969 kg, sehingga diperkirakan total daging di seluruh mentan No. 20/Permentan/OT. yang berdampak sosio-ekonomi surat persetujuan pemasukan rintah belum serius melakukan kontainer 246.078 kg atau 246,07 140/4/2009 tentang Pemasukan nasional dan perdagangan inter- yang benar. “Sampai saat ini berbagai upaya untuk mencapai dan Pengawasan Peredaran nasional serta menyebabkan saya belum mendapatkan lapor- swasembada daging 2014. ton. Ketua Bidang Peternakan Hingga kemarin, belum diketa- Karkas, Daging, dan/atau Jeroan gangguan kesehatan masyarakat. an mengenai kasus penahanan kontainer berisi daging impor itu. HKTI, Nyoman Suparta mengahui pasti pemilik kontainer terse- dari Luar Negeri juga diatur hal takan hal itu terlihat dari kebijakNanti saja [penjelasannya] ya.” but, termasuk jumlah isi pasti yang sama. Keluarkan surat Wakil Ketua Komisi IV DPR an pemerintah yang lebih suka dari daging di kontainer yang Menurut bagian pertama tenNamun, barang yang sudah melebihi kuota tersebut. Ka- tang persyaratan pelaku pema- masuk dan tidak memiliki SPP Firman Subagyo mengakui keja- mengambil jalan pintas melalui barnya, menunggu hasil valuasi sukan (Pasal 7) perorangan atau itu, oleh Badan Karantina justru dian itu, termasuk info 44 kon- impor ketimbang meningkatkan tim dari Badan Karantina Ke- badan hukum untuk dapat me- akan dibuatkan atau dikeluarkan tainer lagi dalam perjalanan ke produksi dalam negeri termasuk menterian Pertanian. lakukan pemasukan karkas, suratnya setelah tiba di Jakarta Indonesia. “Bahkan, angka ini untuk komoditas daging sapi. “Sepertinya pemerintah belum Impor daging itu diduga daging, dan/atau jeroan dari luar sehingga sesuai dengan Permen- [jumlah kontainer] bisa berubah melanggar Permentan Nomor 07/ negeri wajib memenuhi persya- tan tersebut. lagi sesuai dengan informasi ter- serius untuk melangkah menuPermentan/OT.140/2008 tentang ratan a.l. rekomendasi dinas proju swasembada daging pada Kepala Badan Karantina Ke- baru dari Badan Karantina.” Syarat dan Tata Cara Pemasukan vinsi yang membidangi fungsi menterian Pertanian Banun HarSubagyo meminta pemerintah 2014,” kata salah satu pengurus dan Pengeluaran Benih, Bibit peternakan, kesehatan hewan, pini mengakui hal itu. “Status memberikan penjelasan. “Men- HKTI pimpinan Prabowo SuTernak dan Ternak Potong. dan/atau kesehatan masyarakat kontainer di Tanjung Priok itu teri dan jajarannya harus mem- bianto itu. Pasalnya, daging itu diimpor veteriner. Berdasarkan evaluasi kinerja dalam posisi penimbunan peti berikan penjelasan. Jika tidak, dulu baru SPP diurus setiba di Bahkan harus ada persetujuan kemas. Jumlah isi kontainer itu masalah seperti ini akan terus Kementan pada 2010, produksi Jakarta. Padahal, merujuk atur- pemasukan atau keterangan ter- tidak seperti yang tertera dalam terjadi dan akhirnya mengham- daging sapi dan kerbau mencapai an itu, Pasal 12 tentang tata cara tulis yang diberikan oleh menteri SPP, realisasinya berbeda. Para bat program swasembada daging 0,45 juta ton atau naik 13,3% dibandingkan 2009, sedangkan pemasukan, importir harus atau pejabat yang ditunjuk kepa- importir pemilik kontainer terse- sapi 2014,” tegasnya. Ketua Umum Perhimpunan pada 2011 ditargetkan 0,439 juta mengajukan permohonan secara da perorangan atau badan hukum but diberikan kesempatan untuk tertulis kepada Menteri Pertanian untuk dapat melakukan pema- mengurus administrasi yang Peternak Sapi dan Kerbau In- ton. (BAMBANG SUPRIYANTO)(diena. donesia (PPSKI) Teguh Boediyana
[email protected]/martin.sihombsebelum mengimpor dan surat sukan karkas, daging, dan atau belum lengkap.” harus diolah Kepala Pusat Per- jeroan dari luar negeri. Saat dikonfirmasi, Menteri Per- sepakat Menteri Pertanian dan
[email protected]) izinan dan Investasi setelah Sesuai permentan itu, tujuan- tanian Suswono justu belum jajarannya perlu memberikan • Swasembada daging Hal. i6 menerima permohonan (Ayat 1) nya untuk mencegah masuknya mendapat laporan terkait dengan penjelasan mengenai kasus ini.
Target swasembada daging sapi
Kadin desak penerbitan IUP khusus batu bara OLEH NURBAITI & NENENG HERBAWATI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Lambatnya kinerja Kementerian ESDM dalam mengeluarkan izin usaha pertambangan (IUP) operasi produksi khusus pengangkutan dan penjualan batu bara, mengakibatkan besarnya potensi kerugian bagi usaha batu bara nasional. Reza Ihsan Rajasa, Ketua Komite Tetap Pertambangan Kadin, mengatakan akibat penundaan penandatanganan IUP itu, kapalkapal pengangkut batu bara terhambat sejak 5 Januari 2010. K ì ami memin ta agar cepat diselesaikan. Bila kondisi ini dibiarkan berlarut-larut tanpa penyelesaian, akan menimbulkan efek domino yang panjang,” katanya pekan ini. Berdasarkan laporan, setidaknya ada 10 unit mother vessel yang mengangkut 500.000600.000 ton batu bara harus
menanggung biaya kelebihan waktu berlabuh (demurrage). “Kapal-kapal lain yang akan mengangkut tidak bisa berlabuh sehingga menimbulkan penumpukan batu bara di stockpile. Jika ini terus terjadi, akan mengakibatkan berkurangnya pasokan batu bara di pasar yang dapat mempengarui harga batu bara,” tegas Reza. Sementara itu, menurut Ketua Umum Asosiasi Pertambangan Batu bara Indonesia Bob Kamandanu setidaknya hampir 70 kapal angkutan batu bara dengan rata-rata kapasitas angkut 45.000 ton-60.000 ton mengalami demurrage. Akibatnya, mereka harus membayar US$20.000US$30.000 untuk biaya sandar per hari. “Kalau dirata-ratakan, ada sekitar 3,5 juta ton batu bara dengan harga US$65 per tonUS$70 per ton, yang tidak bisa diekspor.” Kondisi ini, kata Reza, dikha-
watirkan menurunkan kepercayaan investor terhadap pengusaha dan pada ujungnya mempengaruhi penerimaan negara dari pajak maupun royalti. Dia menilai, persoalan ini terutama terkait dengan UU No.4/2009 dan PP 23/2010 tertanggal 1 Februari 2010. Dalam aturan tersebut, setiap perusahaan atau perorangan yang akan membeli harus mempunyai IUP khusus angkutan dan penjualan batu bara. Izin dikeluarkan Menteri ESDM untuk angkutan antar provinsi, sementara angkutan antara kabupaten/kota dikeluarkan oleh gubernur dan kalau dalam kabupaten oleh bupati setempat. Penerapan peraturan itu dimaksudkan untuk mengawasi penjualan batu bara serta mencegah terjadinya kelangkaan pasokan batu bara domestik. Oleh karena itu, Kadin mendesak dilakukannya mediasi secepatnya antara semua pemangku
kepentingan yaitu pemerintah, dalam hal ini Kementerian ESDM dan pengusaha yang tergabung dalam Kadin dan Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia.
Kalori rendah Pada bagian lain, Bob mengkhawatirkan rencana larangan ekspor batu bara berkalori rendah mulai 2014 akan menghambat kegiatan eksplorasi dan pengembangan komoditas tambang tersebut. Dia mengungkapkan saat ini ada sekitar delapan perusahaan tambang batu bara berkalori 3.000-3.600 kkal/kg dengan potensi cadangan tertambang lebih dari 10 miliar ton yang siap beroperasi. Hanya saja, kata dia, penambangan proyek batu bara berkalori rendah itu terancam tidak dapat dilanjutkan karena sulitnya mendapatkan pendanaan akibat kebijakan larangan ekspor tersebut.
“Larangan ekspor itu memang baru akan diberlakukan pada 2014. Tetapi, diumumkan bulan ini saja, sudah menutup pintu financing [pembiayaan] ke seluruh Indonesia. Langsung berhenti proyek ini,” ujarnya. Dia mempertanyakan keinginan pemerintah soal rencana larangan ekspor batu bara kalori rendah itu. Semula, jelasnya, pelaku tambang diberikan insentif berupa potongan royalti supaya mau mengembangkan low rank coal, mengingat harga jualnya yang memang terbilang rendah. “Setelah setahun berjalan dan investasi sudah keluar banyak, sekarang malah mau dilarang ekspor kalau tidak di up-grade dulu. Saya bilang, mengekspor batu bara kalori tinggi adalah impian semua orang, tetapi kan tidak ada batu baranya di sini,” ungkap Bob. (
[email protected]/neneng.herbawati@bisnis. co.id)
EKONOMI GLOBAL
Bisnis Indonesia, Jumat, 4 Februari 2011
3
KANAL Rating utang Irlandia turun LONDON: Standard & Poor’s (S&P) memangkas peringkat surat utang Pemerintah Irlandia sebanyak satu level akibat besarnya biaya yang harus ditanggung pemerintah untuk menyelamatkan perbankan di negara itu. Peringkat surat utang diturunkan dari A menjadi A-, atau empat level di atas peringkat noninvestasi, dan setara dengan rating sejumlah negara, seperti Portugal dan Botswana. “Irlandia masih berstatus creditwatch dengan implikasi negatif,” tulis keterangan S&P, kemarin. Pekan ini, Perdana Menteri Irlandia Brian Cowen menyatakan pemilu digelar pada 25 Februari, setelah partai koalisi keluar dari kabinet. Popularitas pemerintah anjlok setelah defisit anggaran dan ongkos penyelamatan bank membengkak. (BLOOMBERG/DEA)
BAHAS PRODUK CHINA: Sejumlah karyawan melintas di depan bendera Brasil, di salah satu perusahaan, Sao Paulo, Brasil, belum lama ini. Presiden Brasil Dilma Rousseff akan bekerja sama dengan Presiden AS Barack Obama menghadapi ancaman membanjirnya impor produk murah dari China. BLOOMBERG /PAULO FRIDMAN
AS-Brasil bersatu atasi impor China
AS terbitkan surat utang WASHINGTON: Departemen Keuangan AS akan menerbitkan surat utang senilai US$72 miliar pada pekan depan, sehingga batas maksimal penerbitan utang pemerintah US$14,29 triliun diperkirakan tercapai setidaknya pada 5 April 2011. Lelang surat utang itu meliputi US$32 miliar bertenor 3 tahun, US$24 miliar (10 tahun), dan US$16 miliar (30 tahun). Mary Miller, Asisten Menkeu AS bidang Pasar Keuangan, mengungkapkan Kongres AS memperdebatkan waktu dan cara memenuhi target penerbitan surat utang dengan total nilai US$14,29 triliun. Depkeu mengestimasi utang bersih pada kuartal I/2011 bernilai US$237 miliar dan pada kuartal selanjutnya yang berakhir 30 Juni akan berjumlah US$299 miliar.
Membanjirnya barang murah dari Negeri Panda gerus daya saing produk lokal BLOOMBERG
BRASILIA: Presiden Brasil Dilma Rousseff akan menggalang kekuatan dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama melawan ancaman membanjirnya produk impor murah dari China.
(BLOOMBERG/DEA)
Surplus dagang Australia naik
Seorang pejabat di Pemerintah Brasil, yang tidak bersedia disebutkan namanya, mengungkapkan salah satu bentuk kerja sama untuk melawan produk impor murah dari Negeri Panda adalah dengan mengantisipasi kebijakan Pemerintah China yang mematok rendah nilai yuan. Dia mengatakan rencana ini akan dibahas dalam pertemuan kedua kepala negara dalam lawatan kenegaraan Obama ke Brasil pada bulan depan. Pertemuan dengan Rousseff akan menjadi yang pertama bagi
SYDNEY: Surplus perdagangang Australia selama Desember 2010 lebih besar dari proyeksi kalangan ekonom, meskipun negara itu dilanda bencana banjir terparah dalam hampir 50 tahun terakhir. Biro Statistik Australia, kemarin, melaporkan surplus dalam neraca perdagangan mencapai US$2 miliar (A$1,98 miliar), lebih tinggi US$381 juta dari estimasi ekonom. Total ekspor bernilai A$24,6 miliar, dan impor A$22,6 miliar. Penjualan bijih besi menyentuh A$4,97 miliar atau meningkat 14% dari bulan sebelumnya. (BLOOMBERG/DEA)
Presiden AS, sejak Rousseff resmi menjadi Presiden Brasil pada 1 Januari 2011. Sementara itu, jelasnya, Rousseff telah membentuk satuan tugas yang terdiri dari pejabat perdagangan, diplomat, pengusaha, dan sejumlah ahli untuk merekomendasikan kebijakan mengatasi lonjakan impor China. Di tingkat teknis, Menteri Keuangan AS Timothy F. Geithner dijadwalkan membahas isu-isu bilateral dan hasil pertemuan G-20 dengan para pejabat senior Brasil pada 7 Februari 2011. Sejumlah opsi kebijakan yang menjadi rekomendasi Pemerintah Brasil antara lain kerja sama multilateral antara China dan negaranegara Amerika Latin, sehingga China juga dapat mengimpor produk manufaktur dari negaranegara lain. Pejabat tadi menambahkan opsi kerja sama dengan AS dilatarbelakangi aturan dagang global di bawah kerangka Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) kurang memiliki kekuatan mengatasi
Krisis Mesir tidak tekan nilai kapitalisasi pasar global BLOOMBERG
LONDON: Dampak gejolak politik di Mesir diperkirakan tidak begitu besar terhadap pasar keuangan global, meskipun sejumlah investor menyamakannya dengan revolusi Iran 1979 atau krisis Thailand yang menyebar ke Asia pada 1997. Kapitalisasi pasar ekuitas dunia meningkat hingga US$53,61 triliun pada pekan ini, terbanyak sejak Juni 2008, padahal saat itu aksi protes anti-pemerintah Mesir semakin memanas dan memaksa bursa serta bank-bank di negara itu tutup selama 4 hari. Revolusi Iran pada 3 dekade lalu pernah memicu lonjakan harga minyak 140%. Pelemahan baht, mata uang Thailand, pada 1997 juga memicu penjualan saham global. Namun, Barton Biggs, pemilik perusahaan lindung nilai (hedge-fund) Traxis Partners LP, menilai aksi jual saham akibat krisis Mesir adalah tindakan yang salah. “Saya tidak melakukan aksi jual. Saya juga tidak panik akibat kejadian di Mesir dan Timur Tengah. Data ekonomi masih sangat bagus,” jelas Biggs seperti dikutip Bloomberg, kemarin. Bursa Mesir telah ditutup sejak
Nilai kapitalisasi pasar iinternasional ntternasiionall
menguat 2,6% pada pekan ini.
(US$ (U S$ ttri triliun) rili liun un))
52 52 50 0
53,61 53,6 1 Feb 11
48 46 44
42,94 25 Ags 10
Ags Sep Okt Sumber: Bloomberg
Nov Des Jan 11 BISNIS/ILHAM NESABANA
indeks acuan EGX 30 tumbang 16% pada pekan lalu, tetapi, investor asing justru berspekulasi aset-aset Mesir mengalami peningkatan nilai. Nilai saham-saham negara Teluk terus meningkat dan mendorong indeks bursa Dubai mencapai rekor tertinggi dalam hampir 10 bulan terakhir. Bloomberg GCC 200 Index of Gulf meningkat 1,8% pada pekan ini (Rabu, 2 Februari), tertinggi sejak Mei 2010. Market Vectors Egypt Index ETF yang berisi saham perusahaan-perusahaan Mesir, telah melonjak 10% sejak 28 Januari. Surat utang pemerintah negara itu dengan denominasi dolar AS bertenor 10 tahun
Buka kembali Bank-bank akan kembali membuka operasionalnya pada 6 Februari, begitu juga dengan bursa saham setempat akan beroperasi lagi pada 7 Februari. “Kami berencana membuka kembali bursa pada 7 Februari asalkan kegiatan perbankan dapat berfungsi kembali secara normal,” jelas Khaled Seyam, kepala Bursa Efek Mesir. Optimisme juga datang dari Chief Eecutive Officer Pacific Investment Management Co (Pimco) Mohamed El-Erian, dia bahkan melihat ada tanda rekonsiliasi di negara Arab yang paling padat penduduknya itu. “Yang harus dihindari adalah melebih-lebihkan kemungkinan terjadinya chaos,” tutur El-Erian yang keturunan Mesir. Presiden Hosni Mubarak, pekan ini (Selasa, 1 Februari) menyatakan bersedia mengundurkan diri, tetapi menunggu masa akhir jabatannya pada tahun ini. Akibatnya, aksi protes semakin liar. Berdasarkan data PBB, jumlah orang yang tewas sejak protes yang mulai terjadi pada 25 Januari mencapai 300 jiwa. (DEA)
Pemerintah & perbankan Inggris rujuk BLOOMBERG
LONDON: Barclays Plc, Standard Chartered Plc, dan HSBC Holdings Plc, tiga bank terbesar di Inggris, mulai meredakan ancamannya untuk hengkang dari London, Inggris, setelah rekonsiliasi dengan pemerintah membuahkan hasil. Padahal, sekitar 5 bulan lalu, tiga bank itu memperingatkan bahwa segala upaya Pemerintah Inggris untuk memisahkan unit perbankan komersial dan perbankan investasi bisa memicu eksodus perusahaan dari negara itu. Komisi Independen Perbankan, yang diperintah otoritas Inggris untuk mempertimbangkan pemecahan unit investasi dan komersial bank, mengindikasikan penolakan terhadap usulan pemerintah itu. Dalam pidatonya pada 22 Januari, John Vickers, Chairperson Komisi Independen Perbankan, mengatakan tidak akan merekomendasikan pemisahan kedua unit bank.
Pada 6 hari berikutnya, Perdana Menteri Inggris David Cameron melunak dengan mengatakan pemerintah semestinya tidak ‘balas dendam’ kepada bank. Pendekatan yang lebih seimbang mengenai bonus juga dijanjikan. Merespons kebijakan ini, pada bulan lalu, Chief Executive Officer Barclays Robert Diamond mengatakan kepada Parlemen Inggris bahwa London masih menjadi pusat keuangan utama di dunia. Chairperson HSBC Douglas Flint menyebut London memiliki keunggulan dari sejumlah pusat keuangan lain di dunia. Mike Rees, Kepala Perbankan Korporat Standard Chartered, bahkan memuji netralitas London. “Mood telah berubah dan menjadi lebih damai dalam beberapa pekan terakhir. Perubahan dalam nada ancaman menandakan kami melewati bahaya yang berlebih dan menuju akhir dari sebuah permainan,” tutur Ian Gordon, analis perbankan dari Exane BNP Paribas di
London, kemarin. Mayoritas laba HSBC, bank terbesar di Eropa, dan Standard Chartered sebelum pajak diperoleh dari luar Inggris. Duapertiga laba Barclays selama semester I/2010 berasal dari unit usaha bank investasi, termasuk bekas unit usaha Lehman Brothers Holdings Inc di Amerika Utara. Dalam World Economic Forum di Davos, Swiss, beberapa waktu lalu, Mike Rees menjelaskan kebijakan pajak dan kompleksitas regulasi untuk pindah, ditambah dengan tantangan untuk memilih basis kantor baru tanpa menyinggung kota dan pemerintah negara lain, membuat sulit memindahkan kantor pusat Standard Chartered dari London. “Kalau pindah ke Hong Kong, bagaimana perasaan otoritas India dan Singapura? Jika ke China, India akan membenci kami. Jadi ada semacam permusuhan jika itu dilakukan, dan di sisi lain, London punya netralitas besar,” tegas Rees. (DEA)
US$252 miliar pada 2010. “Komplain dari para pejabat pemerintah di dunia mengenai kebijakan yuan mempertegas 140 1 kekhawatiran AS bahwa nilai yuan yang tidak fleksibel dapat 154,15 1 120 mengganggu pola perdagangan dunia,” tutur Alan Ruskin, Head of G-10 Foreign-exchange Strategy 100 Deutsche Bank AG. Rousseff telah memberikan sinyal bekerja sama lebih erat 80 dengan AS. Pada 2 Desember 64,89 2010, presiden wanita pertama di 60 Brasil ini mengutarakan kekagumannya terhadap Obama kepada Mar 08 Jun Sep Des Mar 09 Jun Sep Des Mar 10 Jun Sep Des kolumnis Washington Post, Lally Sumber: Bloomberg BISNIS/ILHAM NESABANA Weymouth. penurunan daya saing akibat nilai US$25,6 miliar akibat peSewaktu berpidato di acara nguatan real, mata uang Brasil, pelantikannya sebagai presiden, kebijakan mata uang China. “Keputusan Brasil pada 2010 sebesar 34% terhadap yuan sejak Rousseff menyebutkan akan memuntuk menaikkan bea masuk awal 2009. China menggeser posisi perkuat hubungan dengan AS. untuk barang-barang mainan AS sebagai mitra dagang terbesar China tercatat sebagai mitra anak-anak buatan China menjadi Brasil pada 2009 dari permintaan dagang terbesar kedua AS dengan 35% [batas maksimal tarif impor bijih besi dan kedelai. nilai neraca perdagangan keduamenurut aturan WTO] dari sebelnya mencapai US$416 miliar umnya 20%, belum membantu Defisit melonjak pada 11 bulan pertama 2010. produk manufaktur lokal,” jelas Tidak jauh berbeda dengan Brasil berada di urutan terbesar pejabat tersebut, kemarin. Brasil, akibat nilai yuan yang ke-10 dengan total perdagangan Ekspor Negeri Panda ke Brasil lemah, defisit dagang AS dengan US$54 miliar pada periode yang meningkat 61% pada 2010 dengan China melonjak 21% menjadi sama. (DEA) (redaksi.bisnis.co.id)
Nilai ekspor p China dalam 3 tahun terakhir (US$ miliar)
160
PERBANKAN
4 BJBR
BBRI
1.150
BMRI 4.925
10 1.180 27/ 1
28/ 1
25 5.250
31/ 1
1/ 2
2/ 2
BBNI 6.100
27/ 1
28/ 1
31/ 1
1/ 2
2/ 2
PNIN
0
27/ 1
28/ 1
500 75
1/ 2
500
24/ 27/121 26/ 28/121 30/ 31/121
2/ 2
5/ 1/ 21
6/ 2/ 12
CFIN 830
27/ 1
270 880
28/ 1
31/ 1
1/ 2
2/ 2
PNLF 620
15
3.425 31/ 1
MREI
3.300
6.000
Bisnis Indonesia, Jumat, 4 Februari 2011
27/ 1
187 60
580 28/ 1
31/ 1
1/ 2
2/ 2
27/ 1
1 188
28/ 1
31/ 1
1/ 2
2/ 2
27/ 1
28/ 1
31/ 1
1/ 2
2/ 2
MEDIASI Bank masih pertahankan bunga JAKARTA: Opsi Bank Indonesia untuk menaikan suku bunga acuan (BI Rate) sebagai respons atas tingginya laju inflasi dinilai tidak akan mendorong industri perbankan untuk menaikan tingkat suku bunga kredit. Ketua Umum Perhimpunan Bank-Bank Umum Nasional (Perbanas) Sigit Pramono mengungkapkan apabila BI memutuskan untuk menaikan BI Rate, perbankan tidak akan serta-merta meningkatkan suku bunganya. Sigit menuturkan kenaikan BI Rate merupakan salah satu faktor yang bisa memicu meningkatnya suku bunga kredit. Namun, dia menilai industri perbankan tetap akan memperhatikan faktor lainnya, misalnya terkait dengan persaingan. “Kenaikan suku bunga kredit oleh perbankan itu membutuhkan waktu yang cukup lama. Mengingat tingkat persaingan saat ini tentunya bank akan berpikir ulang,” katanya pekan ini Saat ini, BI masih mempertahankan tingkat suku bunga acuan pada posisi 6,5%. (BISNIS/07)
Gaji pegawai BI naik JAKARTA: Panitia Kerja Komisi XI DPR menyepakati kenaikan gaji pegawai bank sentral pada level dasar. Namun, pada saat yang sama Panja menolak usulan kenaikan gaji gubernur bank sentral sebesar 3% yang dianggarkan dalam Anggaran Tahunan Bank Indonesia (ATBI). Anggota Panja ATBI Arif Budimanta mengatakan kenaikan gaji Dewan Gubernur akan diputuskan dalam rapat kerja bersama pimpinan bank sentral. “Kami telah menyepakati kenaikan gaji pegawai BI untuk mengurangi ketimpangan gaji yang sangat tinggi antara pimpinan dengan pegawai tingkat bawah,” ujarnya, pekan ini. Pegawai tata usaha dan staf BI memiliki gaji pokok sebesar Rp800.000 hingga Rp2,l juta dan Rpl,7 juta sampai Rp4,6 juta naik 10% hingga 15%. Selain itu, gaji pokok kepala seksi, deputi kepala bagian dan kepala bagian naik antara 7% dan 10%. (BISNIS/07)
ICBC Indonesia incar aset Rp15 triliun OLEH M. MUNIR HAIKAL Bisnis Indonesia
JAKARTA: PT Bank ICBC Indonesia mengincar aset senilai Rp15 triliun pada tahun ini dibandingkan dengan pencapaian aset pada tahun lalu senilai Rp10,1 triliun. Direktur ICBC Indonesia Sandy Tjipta Muliana mengungkapkan pada tahun lalu perseroan meraih laba sebesar Rp50 miliar dengan perolehan aset senilai Rp10,1 triliun. “Pada tahun ini kami targetkan kredit bisa tumbuh sebesar 25% dibandingkan dengan tahun lalu yang naik sebesar 20%. Saat ini, outstanding kredit perseroan ada di level Rp8 triliun,” ujarnya kepada Bisnis belum lama ini. Dia menuturkan pada tahun ini, ekspansi kredit baru perseroan diprediksi mencapai level sekitar Rp5 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya di level Rp3,9 triliun. “Kami sudah masuk ke segmen kartu kredit dan berencana menggarap kredit perumahan. Selain
itu, jaringan bank akan dimanfaatkan untuk membantu penjualan reksa dana.” Sandy juga mengungkapkan pada akhir tahun ini, pemegang saham ICBC Indonesia berencana menyuntikkan modal. Rencana tersebut, lanjut dia, sudah dimasukkan dalam rencana bisnis bank. Industrial and Commercial Bank of China Limited (ICBC Limited) dan PT Inti dana Wijaya. Pada Agustus tahun lalu, ICBC Indonesia meraih tambahan modal senilai Rp1 triliun dan telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia pada 24 September 2010. Melalui tambahan dana tersebut, modal ICBC Indonesia menjadi Rpl,8 triliun dengan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) mencapai 56 %, jauh di atas ketentuan BI sebesar 8 %. Sandy mengungkapkan seiring dengan ekspansi kredit perseroan, rasio kecukupan modal ICBC bakal menurun. “Kami akan menjaga CAR berada di level sekitar 30%.”
KEWIRAUSAHAAN NASIONAL: Presiden
bersama Ibu Ani Susilo Bambang Yudhoyono (kedua kanan) dan Dirut PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Gatot Mudiantoro Suwondo (kanan) memperlihatkan batik tenun karya perajin di sela-sela acara pencanangan Gerakan Kewirausahaan Nasional di Gedung Smesco Jakarta, Rabu. BNI telah menyalurkan fasilitas pembiayaan wirausaha sebesar Rp7,16 triliun (per Desember 2010).
BISNIS/KELIK TARYONO
Mandiri ingin dividen kurang dari 30% Pelindo I raih kredit US$39 juta BISNIS INDONESIA
Pergerakan harga saham PT Bank Mandiri Tbk
JAKARTA: PT Bank Mandiri Tbk berharap pembagian dividen tahun ini bisa ditetapkan di bawah 30% dari total laba bersih perseroan. Dengan berkurangnya porsi pembagian dividen dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, laba ditahan bank itu diharapkan bisa terdongkrak dan dapat digunakan untuk ekspansi kredit tahun ini yang ditargetkan tumbuh 22%. Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini menyatakan rencana pengurangan dividen akan berdampak positif terhadap ekspansi bisnis tahun ini. “Kalau dividen payout-nya [pembayaran dividen] turun, maka laba ditahan kami naik yang berdampak modal kami naik. Modal ini dibutuhkan untuk ekspansi kredit,” ujarnya Rabu pekan ini. Bank Mandiri menargetkan ekspansi pembiayaan pada tahun ini bisa mencapai 20% hingga 22% dengan fokus ke sektor korporasi, retail, komersial, dan mikro. Dia mengatakan perseroan akan mengusulkan jumlah pembayaran dividen kepada pemerintah apabila memungkinkan. “Kalau bisa [dividen] di bawah 30%, kami [akan] senang. Dividen 30% juga oke,” katanya. Pada tahun lalu, Bank Mandiri membagikan dividen sebesar 35% dari perolehan laba bersih sepajang 2009 kepada para pemegang sahamnya, termasuk pemerintah. Hingga saat ini, besaran dividen Bank Mandiri untuk tahun buku 2010 belum ditentukan. Sebelumnya, Menteri BUMN Mustafa Abubakar menyebutkan laba bersih Bank Mandiri pada tahun lalu diperkirakan menembus Rp8,5 triliun. Terkait dengan rencana Kementerian BUMN yang akan menghapus pemberian dividen interim, Zulkifli menyatakan belum mendapatkan informasi resmi. “Belum dapat informasi. Namun, kalau itu terjadi, kami sambut baik,” ujarnya. Besaran dividen interim, menurut
Rp6.100 77.000 66.500 6.000 5.500 13 31 16 30 Ags Ags Sep Sep
JAKARTA: PT Bank Negara Indonesia Tbk telah menyalurkan fasilitas pembiayaan bagi wirausahawan baru sampai dengan Desember 2010 sebesar Rp7,16 triliun. Direktur Utama Bank BNI Gatot Mudiantoro Suwondo mengatakan pembiayaan tersebut disalurkan melalui tiga skema yaitu kredit BNI Wirausaha sebesar Rp3,82 triliun, kredit usaha rakyat (KUR) Rp3,24 triliun, dan kredit kemitraan sebesar Rp108 miliar. “Ke depan perseroan akan terus
meningkatkan pembiayaan untuk wirausahawan baru. Hal ini sejalan dengan program gerakan kewirausahaan nasional yang dicanangkan Presiden,” katanya, pekan ini. Dia menjelaskan BNI KUR merupakan produk kredit dengan plafon mencapai Rp500 juta dan diperuntukkan bagi usaha kecil. Pembiayaan tersebut telah mendapat fasilitas penjaminan dari perusahaan penjamin yang ditunjuk pemerintah, yaitu PT Asuransi Kredit Indonesia (PT Askrindo) dan Perum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo).
29 Okt
15 30 15 30 14 Nov Nov Des Des Jan
Sumber: Bloomberg
Batasi kredit valas Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri Sentot A. Sentausa mengungkapkan perseroan menerapkan perlindungan alami (natural hedge) dalam menekan tingkat risiko pembiayaan valuta asing, dengan memberikan kredit hanya kepada perusahaan yang memiliki pendapatan dalam mata uang asing. Dia menilai risiko pembiayaan dalam valuta asing (valas) lebih besar dibandingkan dengan pembiayaan dalam rupiah. Selain memiliki risiko kredit bermasalah, pembiayaan valas juga memiliki risiko sumber likuiditas yang terbatas. “Kalau [pada pembiayaan] rupiah hanya risiko kredit. Kalau pinjaman dolar ada risiko kredit dan risiko mata uang.” Untuk menekan tingkat risiko kredit valas, Sentot mengatakan pembiayaan hanya diberikan kepada perusahaan yang memiliki penghasilan dalam valas seperti dolar AS. “Jadi ini natural hedge. Kalau kredit dalam dolar AS pendapatannya juga harus dolar AS,” katanya. Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Fransisca Nelwan Mok mengatakan perseroan juga telah menyepakati perjanjian kredit inves-
Hingga Desember 2010, penyaluran kredit Bank BNI pada sektor usaha kecil mencapai Rp29,32 triliun dengan jumlah debitur mencapai 54.015. Sektor penyaluran kredit ini tersebar pada sektor perdagangan sebesar 53,06%, jasa dunia usaha 19,06%, sektor industri pengolahan 9,55%, sektor konstruksi 6,99%, dan sektor pertanian 5,53%. Harga saham BNI pada Rabu pekan ini ditutup menguat 2,33% menjadi Rp3.300 dibandingkan dengan hari sebelumnya senilai Rp3.225 yang menjadikan berkapitalisasi pasar 184,62 triliun. (07)
31 Jan
BISNIS/ILHAM NESABANA
dia, ditentukan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) tahunan. “Sebelum RUPS kami mengusulkan jumlahnya, tetapi nanti putusannya di Kementerian BUMN,” katanya. Pada 2010, pemerintah meminta beberapa BUMN besar membagikan dividen interim untuk menutup kekurangan setoran dividen perusahaan milik negara. Bank Mandiri kebagian menyetor dividen interim sebesar Rp412,4 miliar.
BNI salurkan kredit wirausaha Rp7,16 triliun BISNIS INDONESIA
15 Okt
tasi dengan PT Pelabuhan Indonesia I sebesar US$39 juta untuk membiayai peremajaan dan pergantian peralatan di Belawan International Container Center (BICT). Dia menyatakan kredit investasi kepada PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I ini memiliki tenor 7 tahun dengan jaminan aset barang dan peralatan milik Pelindo I di BICT. Fransisca mengatakan kredit dalam bentuk valuta asing (valas) diberikan sesuai dengan kebutuhan dari Pelindo yang akan membeli sejumlah peralatan dari luar negeri dalam peremajaan dan pergantian fasilitas perubahan terutama di BICT. “Selain itu kredit valas juga diberikan karena penghasilan Pelindo juga dalam bentuk valas sehingga meminimalisasi risiko currency mismatch,” jelas dia. Pada saat yang sama Executive Vice President Mandiri Rafjon Yahya mengatakan tingkat bunga yang diberikan dalam pinjaman ini sekitar 5% dengan bunga mengambang. Fransisca menambahkan pengucuran kredit ini merupakan tahap pertama dari komitmen rencana pembiayaan Mandiri kepada PT Pelindo I sebesar Rp1,2 triliun pada tahun ini. “Pengucuran sisanya bergantung rencana bisnisnya pada tahun ini. Apakah dalam bentuk rupiah atau dolar itu juga bergantung pada kebutuhan mereka,” ujarnya. Sementara itu Direktur Utama Pelindo I Harry Sutanto menambahkan, fasilitas kredit ini diharapkan dapat memacu kinerja Pelindo I dari aspek operasional dan aspek keuangan. (20/18) (
[email protected]) Pelindo I fokus Hal. i5
Kredit BTN tumbuh 30% BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Kredit PT Bank Tabungan Negara Tbk tumbuh 30% sepanjang tahun lalu menjadi Rp53 triliun dibandingkan dengan Rp40,7 triliun pada 2009. Direktur Keuangan BTN Saut Pardede mengatakan angka pertumbuhan itu merupakan perkiraan sementara, karena masih menunggu hasil audit laporan keuangan untuk tahun buku 2010. Dampaknya, Saut belum dapat memberikan rincian kinerja perseroan sepanjang tahun lalu. “Kredit kami tumbuh 29%-30% hingga Desember tahun lalu. Pencapaian tersebut telah sesuai dengan target yang kami buat,” katanya Rabu, pekan ini. Pada tahun ini, perseroan menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 27%-30%. Dalam kesempatan yang sama, Wakil Direktur Utama BTN Evi Firmansyah menyebutkan pertumbuhan kredit perseroan tersebut dibarengi perolehan laba bersih yang diperkirakan tumbuh 60% hingga 70% dibandingkan dengan pencapaian 2009. Adapun, hingga Desember 2009, perseroan membukukan perolehan laba bersih Rp490 miliar. Mengacu prediksi pertumbuhan 60% hingga 70% sepanjang tahun lalu, laba bersih yang akan dikantongi BTN diperkirakan mencapai Rp784 miliar hingga Rp833 miliar. “Perolehan laba sepanjang 2010, diperkirakan tumbuh 60%70%,” kata Evi. Kenaikan laba bersih pada 2010 ditunjang pembalikan dana pencadangan dari penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) 55. Penerapan PSAK tersebut memungkinkan pengalihan dana pencadangan
yang berlebih ke pos pendapatan. Adanya pengembalian pencadangan yang berlebih tersebut mendongkrak perolehan laba bersih perseroan. Dalam PSAK 55 disebutkan bahwa bank harus memberikan pencadangan sesuai dengan kondisi portofolio kredit yang ada saat itu. Besar pencadangan yang diberikan setara dengan jumlah nilai kredit bermasalah yang ada pada bank tersebut.
Emisi obligasi Saut mengatakan untuk mendukung ekspansi kredit sepanjang tahun ini, perseroan akan menerbitkan obligasi senilai Rp2 triliun yang akan dilakukan pada paruh pertama tahun ini. Perseroan optimistis dapat memperoleh dana yang maksimal melalui penerbitan obligasi tersebut, mengingat kondisi pasar yang saat ini cukup baik. “Kami mengharapkan obligasi nanti dapat terserap maksimal mencapai Rp2 triliun. Namun, untuk merealisasikan hal tersebut, sejauh ini kami masih dalam tahap persiapan,” katanya. Mengacu data di Bloomberg, outstanding surat utang yang ada di BTN mencapai Rp4,15 triliun. Dari sisi pendanaan, tahun ini BTN akan meningkatkan komposisi dana murah sebesar 45% dibandingkan dengan tahun lalu sebesar 40% dari total dana. Untuk mendukung pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK), perseroan akan menambah 208 kantor cabang pada tahun ini. Harga saham BTN pada Rabu pekan ini ditutup menguat 0,72% menjadi Rp1.390 dibandingkan dengan hari sebelumnya senilai Rp1.380 yang menjadikan berkapitalisasi pasar Rp12,1 triliun. (07)
BJB tunggu Kemenpera soal FLPP BISNIS INDONESIA
JAKARTA: PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk menunggu respons dari Kementerian Perumahan Rakyat untuk menandatangani perjanjian penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Sekretaris Perusahaan BJB Toto Susanto menyatakan perseroan secara resmi telah mengajukan pernyataan minat untuk menyalurkan FLPP kepada Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) pada 21 Januari. “Kami menunggu persetujuan dari Kemenpera untuk segera menandatangani perjanjian,” ujarnya kepada Bisnis kemarin.
Toto menjelaskan dalam pernyataan minat tersebut, BJB juga melampirkan target pengucuran kredit pemilikan rumah (KPR) dengan skema FLPP pada tahun ini, yakni 1.393 unit rumah sejahtera tapak dengan plafon Rp94,34 miliar atau rata-rata Rp67,72 juta per rumah. Selain itu, sambung dia, BJB juga menargetkan pengucuran KPR FLPP untuk rumah sejahtera susun sebanyak 194 unit dengan nilai Rp21,76 miliar atau sekitar Rp112,16 juta per unit rumah susun. “Totalnya kami akan membiayai KPR FLPP senilai Rp116,1 miliar,” jelas dia. Dalam skema FLPP, 60% dari nilai plafon kredit akan ditanggung oleh pemerintah sedangkan sisanya
ditanggung oleh perbankan. Pemerintah juga mematok tingkat bunga FLPP maksimal 8,5% untuk rumah sejahtera tapak dengan tenor maksimal 15 tahun. Adapun untuk sejahtera susun bunga di bawah 10% dengan tenor 15 tahun. Toto mengatakan target yang dibuat oleh BJB akan mudah tercapai karena tingkat plafon dan bunga FLPP terjangkau bagi masyarakat. “Melihat besaran plafon ini akan mudah terserap,” kata dia. Toto berharap Kemenpera segera merespons pernyataan minat menyalurkan FLPP agar pembiayaan itu dapat segera terlaksana. “Tentunya kita berharap semakin cepat semakin baik apalagi kalau Februari ini bisa terlaksana,” kata dia. (20)
NIAGA & JASA
6
Bisnis Indonesia, Jumat, 4 Februari 2011
JAKARTA: Tingkat penghunian kamar hotel di 17 provinsi pada Desember 2010 mencapai Hunian 53,84%, meningkat 1,31 poin persen dari capaian pada kamar bulan yang sama tahun lalu hotel capai 52,53%.
53,84%
Yogyakarta tercatat sebagai provinsi paling ottel padat tingkat penghunian kamar h hotel pada Desember 2010 yakni mencapai 60,59%, mengungguli Bali dan DKI Jakarta yang pada bulan yang sama masing – masing 59,66% dan 55,28%. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat okupansi kamar hotel di daerah istimewa tersebut mengalami lonjakan signifikan dari bulan sebelumnya yang hanya 24,59%. Yogyakarta
60,59%
Bali
59,66% Jakarta
55,28% Jawa Barat Sumatra Barat Jambi Jawa Timur
54,02% 52,56% 10 Provinsi 52,05% 51,32%
Sulteng
51,32%
paling padat tingkat penghunian kamar hotel
Kepri
48,53%
Riau
48,16% Sumber: BPS, 2010
FASILITASI LAYANAN BANK: Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Himpi) Jaya Andika Anindyaguna (kiri) mendengarkan pembicaraan Direktur Bank ICB Bumiputera Hartono Jap , sebelum penandatanganan kerja sama di Jakarta, Rabu. Hipmi Jaya menggandeng Bank ICB Bumiputera untuk memberikan referensi kepada seluruh anggotanya mengenai jasa dan fasilitas layanan perbankan yang dibutuhkan para pengusaha muda tersebut. BISNIS/ENDANG MUCHTAR
Payless masuki pasar ritel RI
BISNIS/MFM/ILHAM NESABANA
Mitra Adiperkasa kantongi lisensi tiga merek specialty store lainnya
KUOTA
BISNIS INDONESIA
Harga beras OP diturunkan JAKARTA: Pemerintah akan menurunkan harga jual beras operasi pasar (OP) agar dapat menarik turun harga beras di pasaran. Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan hal itu telah disepakati dalam rapat koordinasi Kementerian Koordinator Perekonomian Rabu kemarin. “Sekarang kenaikannya sudah tinggi. Selama ini kami hanya menginginkan harganya bisa turun, tetapi tentunya kami juga akan menjaga agar turun tidak terlalu cepat,” ujar Mari seusai rapat kerja resi gudang di Komisi VI DPR, Rabu. Namun, Gunaryo, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, mengatakan hal itu baru usulan, belum ada pembicaraan lebih lanjut. Harga yang digunakan di lapangan saat ini pun belum berubah. “Nanti kami evaluasi, harus duduk bersama untuk membicarakan besaran harga dan teknisnya.” Menurut Gunaryo, operasi pasar yang dilaksanakan sejak akhir tahun lalu berhasil menahan kenaikan harga beras, meski belum menurunkan harga. (BISNIS/13)
100 Kampus ikuti ETE 2011 JAKARTA: Lebih dari 100 perguruan tinggi mengikuti pameran The 20th Education & Training Expo (ETE 2011) di Assembly Hall JCC, 3–6 Februari 2011. Mereka menawarkan beragam program pendidikan, beasiswa dan membuka pendaftaran langsung bagi calon mahasiswa. Pameran yang dibuka oleh Sekertaris Ditjen Dikti Kementerian Pendidikan Nasional ini diikuti oleh 130 peserta yang terdiri dari PTN, PTS, perguruan tinggi kedinasan, kemiliteran dan kepolisian, lembaga pelatihan, konsultan pendidikan luar negeri. “ETE 2011 untuk memudahkan pelajar SLTA dan calon mahasiswa mendapatkan informasi pendidikan tinggi, program training dan kursus sekaligus institusi pendidikan yang diminati,” kata Moh. Sukur Sakka, Ketua Penyelenggara ETE 2011, kemarin. ETE 2011 ditargetkan dikunjungi 20.000 orang. Untuk itu, panitia memberi fasiltas jemputan bus bagi lebih dari 200 SMA dan SMK di Jabodetabek. (BISNIS/MFM)
Alleira buka butik di luar negeri JAKARTA: PT Alleira Batik terus meningkatkan pemasaran batik kontemporer ke mancanegara dengan membuka butik di Marina Bay Singapura dan Malaysia, setelah penjajakan dilakukan sejak 2 tahun lalu. Pemilik dan CEO PT Alleira Butik Suherman Mihardja mengatakan perusahaan pada tahun ini berkonsentrasi untuk memperluas pemasaran ke mancanegara, setelah sertifikat ISO 9001 dikantongi. “Ini tanda bukti keseriusan kami untuk mengembangkan manajemen dan kualitas. Butik di Marina diperkirakan beroperasi Agustus,” katanya baru – baru ini. Saat ini, penjualan Alleira Batik masih didominasi oleh pasar domestik sekitar 80%. Alleira Batik, yang merupakan nama baru dari Allure Batik, dipasarkan sejak 2005 dengan mengusung batik warna terang untuk membidik konsumen kelas menengah atas. (BISNIS/REH)
JAKARTA: Riteler alas kaki asal Kansas, Amerika Serikat, Payless ShoesSource akan membuka gerai pertamanya di Indonesia pada April 2011 di bawah bendera PT Mitra Adiperkasa Tbk. PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAP) akan membuka 15 gerai Payless ShoeSource di Jakarta, Bali, Medan, Surabaya, Makassar dan Yogyakarta sepanjang 2011. “Rencananya akan buka dua gerai di Bali, lalu masing-masing satu gerai untuk Medan, Surabaya, Makassar dan Yogyakarta. Sisanya akan dibuka di Jakarta,” ungkap Fetty Kwartati, Corporate Secretary, MAP saat ditemui Bisnis di Jakarta, kemarin. Payless didirikan pada 1956 di Topeka, Kansas, dan telah memiliki sekitar 4.500 toko di Amerika Serikat. Payless mulai merambah Timur Tengah pada 2009 melalui sistem waralaba. Saat ini gerai mereka telah mencapai Russia,
Filipina, Israel, Malaysia, Singapura, Meksiko dan Indonesia. Selain membawa Payless ShoesSource, tahun ini MAP telah memiliki lisensi untuk 3-4 merek lainnya. Akan tetapi, Fetty enggan menjelaskan mengenai merek tersebut. “Ada tiga atau empat merek baru untuk specialty store, tetapi itu hanya brand kecil. Merek baru yang agak besar pada 2011, ya sejauh ini baru Payless,” ujarnya. Dia mengatakan merek baru yang akan masuk ke Indonesia dipilih mengikuti bisnis inti MAP selama ini. Oleh karena itu, merek yang akan masuk masih menyasar konsumen menengah dan atas, serta berasal dari jenis produk sport dan fashion dengan target konsumen menengah ke atas. Menurut Fetty, MAP saat ini tidak akan terlalu agresif dalam penetrasi brand baru. Fokusnya adalah memaksimalkan potensi brand yang sudah ada melalui pembukaan gerai, sementara untuk brand baru akan dipilih dengan sangat selektif. MAP telah merencanakan pembukaan lebih dari 100 gerai baru dengan luasan 40.000 meter
1956: Pay-Less National didirikan di Topeka, Kansas
1967: Berganti nama menjadi Volume Shoe Corporation. 1978: Nama The Payless ShoeSource mulai digunakan untuk gerai ritel.
1979: Volume Shoe diakuisisi oleh May
JAKARTA: Meski Taman Nasional Komodo terancam dihapus dari daftar nominasi 7 Keajaiban Dunia, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik bersikap tidak ambil pusing karena hal itu dinilai bukan masalah. “Di-delete saja, kita akan tetap berpromosi,” kata Jero di Istana Presiden, baru–baru ini. Menteri Jero juga mengatakan pemerintah tetap dengan sikap
mengembangkan pasar di wilayah Amerika Tengah.
Sejarah Payless
Department Stores Company.
1991: Nama perusahaan berubah menjadi Payless ShoeSource, Inc.
2004: Mengumumkan restrukturisasi dan menutup ratusan gerai.
2007: Bergabung dengan the Collective Brands Performance + Lifestyle Group (dahulu the Stride Rite Corporation) dan Collective Licensing International, membentuk Collective Brands.
2009: Membuka gerai pertama di Timur Tengah melalui sistem franchise, berlanjut dengan penetrasi ke Rusia, Filipina, Israel, Malaysia, Singapura, Meksiko dan Indonesia.
1996: May melepas Payless ke shareholders, yang membuat Payless kembali menjadi perusahaan terbuka.
BISNIS/ILHAM NESABAN
Sumber: Dari berbagai sumber.
persegi selama 2011. Jumlah itu telah mencakup pembukaan gerai untuk brand baru. Dana yang dipersiapkan untuk rencana itu diperkirakan Rp350 miliar. Payless memiliki 4.500 gerai di seluruh negara bagian Amerika Serikat, serta di berbagai negara di Benua Amerika lainnya seperti Puerto Rico, Guam, Saipan, Virgin Islands Amerika Serikat, Kanada termasuk di Amerika Tengah, Karibia dan Amerika Sela-
tan.
Pasar Indonesia Indonesia, yang berpenduduk tidak kurang dari 234,2 juta jiwa, memang menjadi pasar sepatu yang menarik, termasuk bagi produk impor. Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) memproyeksikan pasar produk alas kaki di Indonesia pada tahun lalu bertumbuh 30% menjadi Rp35,1 triliun, setelah
OLEH LINDA T. SILITONGA Bisnis Indonesia
tidak bersedia menjadi tuan rumah malam penganugerahan New 7 Wonders pada 11 November 2011, karena mempertimbangkan biaya yang terlalu besar mencapai Rp450 miliar. Taman Nasional Komodo setelah diembuskan sebagai nominasi yang kuat untuk meraih sebutan tujuh keajaiban alam yang baru di dunia, telah mengalami kenaikan jumlah pengunjung hingga 400%. Dia menceritakan kepersertaan Indonesia dalam pemilihan New 7 Wonders yang dilakukan satu
1999: Meluncurkan penjualan melalui payless.com 2000: Mulai melakukan kerja sama untuk
Volume Distributor
pada tahun sebelumnya melesu akibat krisis global. “Produk impor sesuai catatan kami melonjak 70%,” kata Ketua Umum Aprisindo Eddy Widjanarko. Berdasarkan data Kemendag, impor alas kaki pada 2009 mencapai US$63,558 juta. Pada Januari 2010 sebesar US$7,034 juta, Februari US$6,800 juta, Maret US$6,701 juta, April US$8,775 juta, dan Mei US$13,226 juta. (13) (
[email protected])
RI ratifikasi konvensi hak buruh tahun ini OLEH R. FITRIANA Bisnis Indonesia
BLOOMBERG/DANIEL ACKER
Boneka Mickey dan Mini Mouse dipajang di toko World of Disney, di New York, AS.
perusahaan di Indonesia pada 1992, setelah itu perusahaan AS tersebut membuka kantor perwakilannya di Indonesia dan menunjuk PT Fun Character International sebagai agen pemasaran Walt Disney Company ada sejak 2004. “[Pemegang lisesi diwajibkan memberikan] royalti 15% dari total penjualan [produk dengan karakter Disney]. Kami mencari partner yang bisa jualan dan memiliki distribusi yang kuat,” kata Mochtar. Karakter yang dimiliki Walt Disney Company makin bertambah setelah resmi mengakuisisi Marvel Company pada 2009. Marvel memiliki karakter seperti Spiderman, Incredible Hulk, Iron Man, dan X-Men. Seperti diketahui The Walt Disney Company adalah hiburan keluarga internasional dan perusahaan media dengan empat segmen usaha yaitu media network, resort & park, studio
entertaiment dan cosumer product. Perusahaan didirikan pada 1923. Di dalam segmen bisnis, The Walt Disney Company memiliki Disney consumer product, yaitu divisi yang bertugas untuk memperluas merek Disney dalam berbagai macam produk seperti pakaian, mainan, dekorasi rumah, buku, majalah, makanan dan minuman, alat tulis serta elektronik atau disebut dalam kategori Disney toys, Disney fashion & home, Disney food, health & beauty dan Disney stationery. Adapun Marvel Entertainment adalah perusahaan di dunia hiburan keluarga, dengan berbasis pada lebih dari 8.000 karakter yang ditampilkan dalam berbagai media dan produk. Marvel telah eksis di dalam dunia karakter kartun selama 70 tahun. Pada 2009, The Walt Disney mengakuisisi Marvel Company menjadi anak perusahaannya secara penuh.
Menbudpar tak masalah komodo dihapus dari New 7 Wonders OLEH LINDA T. SILITONGA Bisnis Indonesia
Membuka gerai Payless pertama di Kanada.
1962: Menjadi perusahaan terbuka bernama
Disney bidik peningkatan 20% pemegang lisensi di Indonesia JAKARTA: PT Fun Character International menargetkan penambahan pemegang lisensi pengguna karakter beragam produk Walt Disney sedikitnya 20% pada tahun ini, menyusul semakin banyaknya karakter kartun yang dimiliki perusahaan asal AS tersebut. General Manager PT Fun Character International Mochtar Sarman mengatakan pemegang lisensi karakter Disney di Indonesia terus bertambah, saat ini jumlahnya 80 perusahaan yang menghasilkan ragam produk, seperti pakaian, aksesori, mainan, dan alat tulis-menulis. “Saat ini kami memiliki 80 pemegang lisensi Disney, [dan diharapkan jumlahnya bisa meningkat] 20% [pada tahun ini],” kata Mochtar saat dihubungi melalui telepon, belum lama ini. Menurut dia, krisis yang melanda dunia pada 2008-2009 tidak memengaruhi minat orang untuk mengoleksi produk yang bergambar karakter Disney, seperti Mickey, Minnie Mouse, Donald & Daisy Duck, Winnie the Pooh. Apalagi penggemarnya dari semua kalangan dan usia mulai dari bayi hingga orangtua. Walt Disney Company pertama kali memberikan lisensinya kepada
1997: Mengakuisisi Parade of Shoes dari J. Baker, Inc.
oleh dua orang saudara sepupu, Louis dan Shaol Pozez, dengan konsep self-service stores yang menjual produk alas kaki dengan harga terjangkau.
yayasan. Setiap negara diminta mengajukan tiga objek yang unik dan menarik untuk dijadikan New 7 Wonders. “Indonesia mengajukan Taman Nasional Komodo, Anak Krakatau, serta Danau Toba,” ujar Menteri. Untuk mendaftarkan tiga tempat tersebut, pemerintah membayar biaya pendaftaran US$600, untuk selanjutnya disurvei. Setelah disurvei Taman Nasional Komodo yang dianggap unik sehingga dipilih untuk diajukan sebagai nominasi untuk dipilih,
kemudian dibuat situs web pemungutan suara untuk komodo. Dalam perkembangannya, yayasan penyelenggara mengumumkan bahwa komodo masuk final di antara 28 nominasi dari 200 calon yang diseleksi. Setelah itu, pada Desember 2010, Indonesia diminta menjadi tuan rumah deklarasi New 7 Wonders yang akan diselenggarakan pada 11 November 2011. Namun, persyaratan untuk menjadi tuan rumah dinilai pemerintah terlalu berat, karena Indonesia harus membayar komit-
men fee, dan setelah ditotal pengeluaran yang harus dikeluarkan sekitar Rp450 miliar. Disayangkan saat keberatan tersebut disampaikan ada ancaman bisa dihapuskan dari 28 nominasi yang tersisa. “Saya berpikir kalau Indonesia tidak mau kan, seharusnya [ada] negara lain,” kata Menteri. Sebelumnya, Yayasan New7Wonders dikabarkan akan mencopot Taman Nasional Komodo sebagai nominasi, karena yayasan kecewa dengan Pemerintah Indonesia.
JAKARTA: Indonesia akan meratifikasi Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa 1990 tentang Perlindungan Hak-Hak Buruh Migran dan Keluarga pada tahun ini, menyusul pembahasan lintas kementerian, serta mempersiapkan instrumen pelaksananya. “Pemerintah akan berusaha maksimal meratifikasi konvensi Buruh Migran 1990 secepatnya dalam tahun ini, jadi bukan karena enggan, melainkan masih mempersiapkan perangkat pendukungnya,” ujar Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, Rabu. Di menjelaskan salah satu penyebab belum diratifikasinya konvensi tersebut karena belum tercapainya kata sepakat di tingkat kementerian, termasuk peraturan perundangan yang mendukung konvensi itu. Menurut Muhaimin, pembahasan di lintas kementerian itu mengenai tanggung jawab di setiap direktorat yang lengkap dengan tugas yang diwajibkan pada instansi pemerintah yang ada. Indonesia berencana meratifikasi Konvensi Migran 1990 untuk melindungi buruh migran dalam rencana aksi nasional (RAN) HAM periode 1998-2003 dan berlanjut dalam RAN HAM II periode 2004-2009. “Nantinya, setelah ada kesepakatan lintas kementerian, maka langkah selanjutnya adalah pengajuan persetujuan yang melibatkan pembahasan lanjut
di DPR,” jelasnya. Sebelumnya, kalangan lembaga swadaya masyarakat dan pemerhati tenaga kerja mendesak pemerintah segera meratifikasi konvensi internasional 1990 tentang Perlindungan Hak Semua Pekerja Migran dan Anggota Keluarganya. Menurut Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah, desakan untuk meratifikasi akan terus dilakukan, apalagi ada beberapa kajian lainnya seperti dari Kementerian Luar Negeri yang sejak 2003 menyatakan keharusan Indonesia meratifikasi Konvensi 1990. “Jika pemeritah tidak meratifikasi, itu adalah kemunduran dan kontraproduktif dengan keinginan negara untuk memberikan perlindungan bagi buruh migran,” ujarnya. Anis menilai tidak benar sepenuhnya bahwa meratifikasi Konvensi 1990 hanya akan memberi kebebasan dan perlindungan bagi tenaga kerja asing di Tanah Air. Hingga akhir November 2009, jumlah tenaga kerja asing di Indonesia tercatat 50.179 orang. Resta Hutabarat, pengacara publik Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, menambahkan ratifikasi dapat menjadi satu cara melakukan tindakan konkret dalam perlindungan TKI di luar negeri. Menurut dia, jika pemerintah meratifikasi konvensi itu, Indonesia mempunyai kredit poin untuk memapankan kepemimpinannya dalam hal penegakan standar hak asasi manusia.
PROPERTI
Bisnis Indonesia, Jumat, 4 Februari 2011
Aktivitas bisnis membaik, pasar perkantoran pulih JAKARTA: Pasar perkantoran dunia pada 2010 pulih dari kecenderungan menurun pada 2009, di mana permintaan menguat seiring meningkatnya aktivitas bisnis. Pemulihan terbaik, menurut hasil riset Cushman & Wakefield, terjadi di Asia Pasifik, di mana harga sewa meningkat sebesar 8% dalam setahun. Hongkong, yang merupakan pasar termahal di dunia, dan Beijing mengalami pertumbuhan sewa yang melonjak sebesar 51% dan 48% secara berurutan. Adapun pertumbuhan perkantoran sewa di Eropa maupun Amerika juga positif. Bahkan daerah central business district (CBD) di Moskow menempati peringkat kedua di Eropa dan ketujuh di tingkat global. “Trend yang serupa juga terjadi di pasar perkantoran CBD Jakarta yang pada tahun 2010 kemarin telah menunjukkan pemulihan, baik dari segi permintaan ruang maupun dari segi harga sewa,” ujar Arief Rahardjo, Associate Director Research & Advisory Cushman & Wakefield Indonesia, dalam siaran persnya, awal pekan ini.
Pertumbuhan sewa dunia sepanjang 5 tahun terakhir 30% 25%
Asia Pasifik Amerika
20% 15% 10% 5% 0% -5% -10%
Global
Stimulus dinilai sulit reduksi harga rumah Pemerintah godok 6 aturan perumahan OLEH YUSUF WALUYO JATI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Kalangan pengembang pesimistis intervensi pemerintah melalui dana infrastruktur serta dana khusus (DAK) perumahan pada tahun ini bisa mereduksi harga rumah sejahtera secara signifikan.
Eropa
006 2006
2007
2008
2009
20 2010
-15% -20% Sumber: CWBI 2011, diolah
BISNIS/GAK/ADI PURDIYANTO
PILAR Gapuraprima garap 2 proyek JAKARTA: PT Perdana Gapuraprima Tbk berencana membangun dua proyek multi fungsi (mix use) di wilayah DKI Jakarta dengan dengan perkiraan dana melebihi Rp1 triliun. Rosihan Saad, Corporate Secretary PT Perdana Gapuraprima Tbk, menyatakan proyek ini akan dikembangkan pada lahan seluas 20 hektare di wilayah Jakarta Timur dan 3 hektare di wilayah perbatasan antara Jakarta Timur dan Selatan. “Saat ini izinnya masih dalam proses karena untuk proyek mixuse proses izinnya butuh waktu lebih lama sehingga pembangunan secara fisik baru akan dimulai pada tahun depan,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, kemarin. (BISNIS/17)
Perumnas genjot RSh JAKARTA: Kementerian Perumahan Rakyat bekerja sama dengan Perum Perumnas tahun ini akan menggenjot pasokan rumah sejahtera (RSh) untuk menyeimbangkan antara permintaan dan realisasi produksi sebanyak 210.000 unit. Menpera Suharso Monoarfa menyatakan tahun ini merupakan tahun untuk meningkatkan supply side dengan berbagai cara, a.l. penyaluran kredit konstruksi, penyaluran dana Prasarana, sarana, dan utilitas (PSU), dan menjamin ketersediaan bank tanah. “Perjanjian dengan Perumnas akan segera dilakukan untuk meningkatkan kapasitas produksi Perumnas, ini untuk memastikan angka 210.000 itu tidak main-main,” ujarnya beberapa waktu lalu. (BISNIS/17)
“Kalau toh ada pengurangan harga, maksimal hanya sekitar Rp3 juta per unit. Itu pun perlu dikalkulasi ulang. Terlebih, saya mendengar pemberian dana PSU dan DAK berpotensi terkendala persyaratan dari Kementerian Keuangan soal indeks fiskal nasional,” ujarnya. Deputi Bidang Perumahan Formal Kemenpera Sri Hartoyo mengatakan saat ini masih terdapat beberapa tantangan masalah perumahan seperti masih terdapatnya hambatan di sektor pengadaan tanah, tata ruang, serta tingginya harga bahan bangunan.
Ketua Dewan Pertimbangan Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permu- Batas maksimum kiman Seluruh Indonesia (Apersi) Fuad Selain itu, sektor perumahan rakyat Zakaria berpendapat dana perumahan berpotensi diusik oleh batas maksimum yang akan dicairkan berpotensi tak bisa harga yang melampaui ketentuan pemesepenuhnya dimanfaatkan pengembang rintah akibat adanya perubahan pola guna mereduksi harga rumah sejahtera pembiayaan. “Karena itu, pemerintah seperti yang diinginkan pemerintah. akan menyiapkan sejumlah kebijakan “Kalau setiap rumah sejahtera menda- pelindung baik dari sisi fiskal dan nonfispat stimulus Rp6,6 kal agar pasokan juta, tidak otomatis rumah sejahtera "... pemberian dana PSU harga rumah bisa tetap terjaga.” turun sebesar itu. dan DAK berpotensi terkenDari sisi harga, Apakah pemerintah lan jutnya, Kemendala persyaratan dari tak memikirkan pera telah menyiapmasalah kami de- Kementerian Keuangan soal kan konsep penengan para kontraktapan harga secara indeks fiskal nasional.” tor seperti beban geografis berdasarpajak mereka dan kan indeks kemabiaya siluman agar bisa mengamankan halan konstruksi (IKK). Konsep tersebut setiap tender perumahan? Inilah faktan- memungkinkan harga rumah sejahtera ya,” katanya kepada Bisnis, kemarin. di setiap daerah berbeda-beda. Pada tahun lalu, Kemenpera berambisi Dirut Perum Perumnas Himawan Arief mengucurkan dana infrastruktur prasa- mengatakan produksi rumah untuk rana, sarana dan utilitas (PSU) untuk masyarakat berpenghasilan rendah ma117.000 unit rumah senilai Rp731,25 sih menghadapi kendala terutama mimiliar – Rp772,2 miliar dan dana khusus nimnya ketersediaan lahan di daerah. perumahan untuk 68 kabupaten/kota Sementara itu, sekitar enam peraturan sekitar Rp150 miliar. baru terkait dengan perumahan dan Adapun, PSU yang akan dilakukan kawasan permukiman (PKP) segera improvisasi meliputi jaringan air minum, disiapkan agar secepatnya ditetapkan air limbah, jaringan listrik, serta pene- menjadi PP sebagai tindak lanjut dikelurangan jalan umum. arkannya UU No. 1/2011 tentang PKP. Pada saat bersamaan, Kemenpera meSalah satu penggagas The Housing and nargetkan dana khusus perumahan bisa Urban Development (HUD) Institute menstimulasi sekitar 24.000 unit rumah Zulfi Syarif Koto mengatakan keenam sejahtera. rancangan peraturan pemerintah (RPP) Menteri Perumahan Rakyat Suharso tersebut terdiri dari RPP tentang lembaga Monoarfa memastikan stimulus tersebut pembina PKP, penyelenggaraan, penyebisa dicairkan mulai tahun ini. Dengan diaan tanah, kawasan dan permukiman kebijakan itu, harga rumah sejahtera ta- kumuh, keswadayaan masyarakat, serta pak yang berkisar antara Rp55 juta per sistem pembiayaan perumahan. unit dan Rp144 juta per unit untuk “Keenam RPP tersebut diharap bisa terumah sejahtera susun diharapkan bisa realisasi menjadi PP pada tahun ini sesusut Rp6,25 juta – Rp6,6 juta per unit. cara simultan. Pembahasannya sudah Pemerintah berkomitmen dana tersebut dimulai agar naskah akademis bisa sebisa secepatnya dicairkan kepada kabu- gera dihasilkan. Naskah akademis tersepaten/kota yang dianggap telah meme- but diharapkan bisa sampai ke tangan nuhi sejumlah syarat sehingga peningkat- pemerintah dalam sebulan ini,” katanya an infrastruktur dasar bagi sejumlah pro- kepada Bisnis. yek rumah sejahtera bisa dipacu. Saat ini, lanjutnya, kelompok kerja Namun, Fuad pesimistis program dana enam RPP sudah dibentuk oleh sejumkhusus perumahan bisa berjalan mulus lah elemen masyarakat. (yusuf.waluyo@ menekan harga rumah. bisnis.co.id)
REI: Inflasi tak berdampak signifikan OLEH YUSUF WALUYO JATI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Kalangan pengembang menilai daya tahan industri properti sepanjang kuartal I/2011 diyakini masih kuat kendati mulai dihantam sejumlah masalah seperti kisruh perpajakan dan ancaman kenaikan inflasi. Ketua Dewan Pertimbangan Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Teguh Satria menerangkan laju inflasi pada Januari seperti yang dilaporkan Badan Pusat Statistik (BPS) sebesar 0,89% relatif tak berdampak signifikan terhadap kinerja sektor properti. Laju inflasi yang telah dimulai pada awal tahun diperkirakan mendorong kenaikan harga properti di seluruh subsektor baik
7
dari sisi sewa maupun hak milik (strata title) secara lebih cepat. “Meski demikian, seberapa besar kenaikan harga sektor properti juga masih diperhitungkan. Pengembang mesti berhati-hati menaikkan harga karena bisa berdampak pada penurunan daya beli konsumen,” katanya, awal pekan ini. Seperti yang dilaporkan Badan Pusat Statistik (BPS) kemarin, laju inflasi pada Januari mencapai 0,89% dan laju inflasi pada Januari 2011 terhadap Januari 2010 (year-on-year) mencapai 7,02%. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada kelompok makanan, tembakau, listrik, bahan bakar gas dan minyak, sandang dan papan, hingga komunikasi dan jasa keuangan.
Laju inflasi yang cukup besar pada awal 2011, lanjutnya, belum bisa dijadikan tolok ukur melemahnya kinerja sektor properti karena kondisi makroekonomi dinilai masih stabil. “Meski begitu, kalau inflasi tak bisa dikendalikan pada bulanbulan berikutnya, ini akan menjadi ancaman serius tak hanya bagi sektor properti tapi juga di sektor-sektor usaha yang lain. Kami harap pemerintah tetap bisa menjaga faktor fundamental yang lain seperti BI Rate [suku bunga acuan] dan nilai mata uang agar terus stabil supaya tak terjadi gejolak,” katanya.
Suku bunga Dia mengkhawatirkan apabila suku bunga acuan bank sentral dikoreksi naik, sejumlah perbank-
an akan langsung meresponsnya dengan meningkatkan suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) properti. Keadaan itu bisa memukul penyerapan produk properti. Selain itu, kisruh bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) diharapkan bisa segera dituntaskan pemerintah daerah dengan menerbitkan perda untuk menjamin kepastian di setiap transaksi properti. “Masalah BPHTB menjadi kekhawatiran kami jika tak segera diselesaikan karena bisa menghambat transaksi. Namun, sejauh ini masalah BPHTB masih bisa diatasi tapi sifatnya sangat temporer. Ini butuh ketegasan pemerintah supaya masalahnya tidak berlarut-larut,” jelas Teguh.
BISNIS/RAHMATULLAH
SEDIAKAN FASILITAS UMUM: Suasana pembangunan proyek apartemen terlihat di salah satu sudut Kota Jakarta, belum lama ini. Pemprov DKI Jakarta meminta pengusaha properti memperhatikan kewajiban membangun fasilitas sosial dan umum di tengah apartemen atau bangunan komersial.
DKI siap atur tata ruang bawah tanah BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Pengaturan mengenai tata ruang bawah tanah di wilayah DKI Jakarta yang selama ini dikeluhkan pengembang akan segera dikeluarkan paling lambat akhir tahun ini. Wiriyatmoko, Kepala Dinas Tata Ruang Pemerintah Kota DKI Jakarta, menyatakan aturan mengenai tata ruang bawah tanah akan diselesaikan, segera setelah Peraturan Daerah mengenai Rencana Tata Ruang dan Wilayah (Perda RTRW) disahkan oleh DPRD. Detailnya akan dibuat setelah perdanya disahkan dan rencananya diterbitkan dalam bentuk SK gubernur. “Aturan mengenai tata ruang bawah tanah memang harus segera rampung, mengingat proyek MRT akan segera berjalan, proyek MRT akan sangat membutuhkan aturan mengenai tata ruang bawah tanah,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, kemarin. Mengenai isinya sendiri dia menambahkan apabila tanah tersebut milik pemerintah daerah ataupun milik publik maka ruang yang ada di bawahnya hanya boleh dibangun untuk kepentingan publik saja. Misalnya untuk pembangunan perpustakaan, sekolah, ataupun gedung milik pub-
lik lainnya. Pengembang yang ingin membangun, sambungnya, dapat melakukan pembangunan pada tanah yang memang dimiliki sendiri oleh pengembang tersebut, tetapi tentu saja harus sesuai dengan peraturan peruntukan tanah di atasnya. Kalaupun pengembang misalnya ingin menghubungkan stasiun-stasiun MRT dengan gedung-gedung miliknya, maka pengembang dapat mengajukan kepada pemda untuk pengaturan lebih lanjut dengan sistem tender terbuka. Wiriyatmoko mengungkapkan pada 2012 nanti diharapkan aturan telah benarbenar siap sehingga pembangunan di ruang bawah tanah segera dapat dilakukan mengiringi proyek MRT yang akan terus berjalan. Ketua Dewan Kehormatan Real Estat Indonesia Teguh Satria menyatakan pengaturan tata ruang bawah tanah sangat penting untuk memiliki landasan hukum yang jelas karena menyangkut masalah nilai investasi yang besar. Menanam investasi untuk pembangunan di bawah tanah, lanjutnya, nilainya sangat tinggi dan jauh lebih besar dibandingkan dengan investasi yang biasa dilakukan. (17)
MANUFAKTUR
8
Bisnis Indonesia, Jumat, 4 Februari 2011
Produksi industri Jepang naik 3,1% TOKYO: Produksi industri Jepang meningkat tertinggi dalam 11 bulan pada Desember, didorong oleh permintaan luar negeri yang mendorong pemulihan negara itu. Produksi pabrik naik 3,1% dari November, saat tumbuh 1%, ungkap Kementerian Perdagangan di Tokyo, Senin. Berdasarkan estimasi median 29 ekonom yang disurvei Bloomberg News, produksi industri tumbuh 2,8%. Pertumbuhan di Jepang didukung oleh permintaan dari Amerika Serikat dan China, negara tujuan yang mencakup seperlima pengiriman Jepang. Impor China melonjak 39% tahun lalu, dengan rekor nilai bulanan US$141 miliar pada Desember. Penjualan ritel negara itu juga naik 18% pada 2010.
Pertumbuhan produksi industri Jepang November-Desember 2010 (%) 3,1 Sumber: Kementerian Perdagangan Jepang
1,0 -1,8
Oktober
MANUFAKTUR INDIA TUMBUH: Beberapa pengemudi ikut di atas sebuah traktor yang akan parkir di halaman pabrik perakitan Sonalika Group’s International Tractors Ltd di Hoshiarpur, Punjab, India, kemarin. Industri manufaktur India tumbuh pesat dan ekspor melonjak dalam 6 bulan terakhir. Kondisi tersebut menambah keyakinan perbankan dalam menaikkan suku bunga pada tahun lalu untuk menekan laju inflasi. BLOOMBERG/PRASHANTH VISHWANATHAN
Harga urea bisa capai US$500/ton
November Desember BLOOMBERG/HL/ADI PURDIYANTO
Sektor perkebunan hadapi risiko penaikan harga pupuk
AKSELERASI Nippon Steel & Sumitomo merger OSAKA: Nippon Steel Corp dan Sumitomo Metal Industries Ltd, produsen baja terbesar dan terbesar ketiga di Jepang, berencana menyatu untuk memangkas biaya dalam rencana pengambilalihan nonbank terbesar Jepang. Merger, yang akan rampung Oktober 2012, akan menciptakan perusahaan dengan produksi baja kasar 47,8 juta ton per tahun, menjadikannya produsen terbesar kedua dunia setelah ArcelorMittal, ungkap Sumitomo Metal dalam pernyataan kemarin. Berdasarkan nilai pasar dan utang bersih Sumitomo, kesepakatan itu diperkirakan senilai 2 triliun yen (US$24,5 miliar), menurut data yang dihimpun Bloomberg. Jepang, produsen baja terbesar kedua dunia, kehilangan posisinya setelah pemimpin pasar China mendorong untuk meningkatkan skala ekonomi. Lonjakan biaya bijih besi dan batu bara mendesak Nippon Steel untuk menurunkan proyeksi laba tahunannya pekan lalu. (BLOOMBERG/HL)
Menperin tunggu soal capping JAKARTA: Menteri Perindustrian M.S. Hidayat menunggu keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral terkait dengan keputusan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) yang tetap memberlakukan tagihan listrik tanpa pembatasan (capping). “Saya menunggu keputusan Menteri ESDM, [selanjutnya] Kemenperin akan mengikuti,” katanya di Istana Presiden Rabu malam. Sebelumnya, Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengharapkan kalangan pengusaha mengerti kondisi PLN. Menurut dia, pemberlakuan tagihan listrik itu harus diselesaikan antara pengusaha dan PLN. “Kalau capping dicabut, itu asas keadilan. Memang agak berat sedikit bagi sebagian pengusaha. Tapi saya kira, ya, mohon dimengertilah,” ujarnya. PLN telah menetapkan tarif penuh untuk pemakaian listrik selama Januari 2011. Tagihan pelanggan harus dibayarkan paling lambat 20 Februari dan akan kena sanksi jika terlambat melunasinya. (BISNIS/LTC)
OLEH RUDI ARIFFIANTO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Kenaikan harga minyak mentah dunia yang kini banyak dipengaruhi oleh krisis politik di Mesir berpotensi mengerek harga pupuk urea hingga menyentuh US$500 per ton. Direktur Utama PT Pupuk Iskandar Muda Mashudianto mengatakan apabila harga minyak mentah naik, dipastikan harga gas bumi yang menjadi bahan baku utama produksi pupuk urea turut naik. “Untuk granular, sekarang harganya sudah mencapai US$400— US$405 per ton dari sebelumnya US$395 per ton. Adapun prilled juga sudah berada di kisaran US$405 per ton,” urainya kepada Bisnis, Rabu. Kendati tidak yakin harga urea akan mencapai level seperti pada 2008 yang sempat menyentuh
US$800 per ton, Mashudianto mengatakan kenaikan harga tetap akan terjadi pada kisaran US$450—US$500 per ton. Saat ini, ungkapnya, harga urea telah mencapai US$385—US$400 per ton. “Apabila tren harga minyak terus naik, kami perkirakan harga urea juga akan terus meningkat. Mungkin kenaikannya menjadi US$450—US$500 per ton, tetapi untuk bisa mengulangi rekor harga seperti pada 2008 yakni US$800 per ton, perlu peristiwa khusus, misalnya kekurangan pasok di China,” katanya. Akibat kenaikan harga urea tersebut, tutur Mshudianto, beberapa industri perkebunan akan terkena dampak langsung karena harus membeli urea tanpa subsidi. “Seluruh sektor perkebunan akan mengalami risiko penaikan harga pupuk karena mereka membeli dengan harga nonsubsidi,” katanya. Ketua Umum Asosiasi Niaga Pupuk Indonesia (ANPI) Johan Unggul memprediksikan kenaikan harga pupuk tidak akan me-
Target produksi pupuk 2011 Jenis pupuk Urea NPK SP 36 ZA
Produksi (juta ton) 7,13 2,80 0,58 0,75
Berpotensi turun
Sumber: Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia (APPI)
Realisasi penyerapan pupuk* Sektor
Penyerapan (juta ton)
Pertanian Perkebunan Industri
Karena cuaca sekarang cukup parah menjadikan harga komoditas melonjak sehingga pemakaian pupuk pun ikut meningkat dan terjadi shortage. Apalagi perhatian berbagai negara sekarang adalah krisis pangan,” ujarnya.
4,50 0,75 0,61
Sumber: Kementerian Perindustrian *) Per November 2010
lampaui US$450 per ton. Menurut dia, kenaikan harga urea dari US$270 per ton tahun lalu menjadi sekitar US$400 per ton pada awal tahun ini tidak banyak terkait dengan lonjakan harga gas bumi. “Itu sepertinya murni lebih disebabkan oleh faktor fundamental pasok dan permintaan.
Menurut Johan, puncak kenaikan harga urea sebenarnya sudah terjadi pada Januari—Februari dan berpotensi turun. “Kalaupun akan terjadi kenaikan harga, sepertinya sulit melewati US$450 per ton, walaupun kemungkinan itu masih ada.” Namun, dia mengaku sulit untuk melihat dampak kenaikan harga urea itu terhadap konsumen di dalam negeri, terutama kalangan industri yang sebenarnya diharuskan membeli dengan harga pasar. “Seperti industri minyak sawit, harus membeli dari pasar, tetapi di pasar banyak urea bersubsidi sehingga sulit dihitung bagaimana dampaknya.” Pada 2011, PT Pusri (Persero) yang merupakan perusahaan induk dari lima BUMN pupuk,
ABB optimistis prospek bisnis kelistrikan di RI OLEH RUDI ARIFFIANTO Bisnis Indonesia
Morinaga tutup pabrik Fukuoka TOKYO: Morinaga Milk Industry Co, produsen produk susu Jepang, akan menghentikan sementara produksi di pabrik Fukuoka, selatan Jepang, sebagai bagian dari program reorganisasi perusahaan. Produksi akan disetop pada Oktober, ungkap perusahaan itu dalam pernyataan di webnya kemarin. Morinaga Milk pekan lalu mengumumkan rencana penghentian produksi di dua pabrik lain di dalam negeri. (BLOOMBERG/HL)
BISNIS/ARMIN ABDUL JABBAR
MESIN TEKSTIL CHINA:
Seorang pekerja menyelesaikan pembuatan kain sarung dengan menggunakan mesin tenun tahun pembuatan 1956 di pabrik tekstil Yasuntex di Kec. Majalaya, Kab. Bandung, Jawa Barat, Selasa. Sejumlah perusa-
haan China siap berinvestasi di industri mesin tekstil di Indonesia. Sekitar 25% dari 8 juta mesin tekstil di dalam negeri diimpor dari China, yang 6 juta di antaranya telah berusia di atas 20 tahun.
Cheetam Salt segera bangun pabrik garam di NTT OLEH LINDA T. SILITONGA Bisnis Indonesia
JAKARTA: Cheetam Salt Ltd, perusahaan garam asal Australia, segera merealisasikan pembangunan pabrik pengolahan garam di Nusa Tenggara Timur, menyusul diselesaikannya masalah lahan seluas 2.000 ha dengan Kementerian Pekerjaan Umum. Menteri Perindustrian M.S. Hidayat mengatakan kerja sama investasi antara Cheetam dan pemerintah daerah di NTT diharapkan menghasilkan tambahan produksi garam di dalam negeri sebanyak 250.000 ton. “Lahan 2.000 ha baru di-clearkan. Tadinya, lahan itu akan dipakai juga oleh Kementerian PU untuk irigasi. Lahan untuk irigasi kemudian digeser, karena ideal untuk produksi garam,” katanya kepada wartawan di Istana
yaitu PT Pusri Palembang, PT Petrokimia Gresik (Petrogres), PT Pupuk Kujang, PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT), dan PT Pupuk Iskandar Muda (PIM), menargetkan produksi urea naik 6% menjadi 7,14 juta ton dari realisasi 2010 sebesar 6,6 juta ton. Kementerian Perindustrian mencatat realisasi penyerapan pupuk hingga November 2010 mencapai 5,9 juta ton dan diproyeksikan turun pada tahun ini menjadi 5,1 juta ton. Penyerapan pupuk di sektor pertanian sebesar 4,5 juta ton, industri 614.650 ton, dan perkebunan 750.700 ton. Melalui Kemenperin, industri pupuk telah mengajukan alokasi gas bumi hingga 5 tahun ke depan dengan volume sekitar 1.000 MMscfd kepada Ditjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Kebutuhan pasokan gas bumi untuk sektor pupuk di dalam negeri saat ini berkisar 800–850 MMscfd dan diproyeksikan terus meningkat. (
[email protected])
Presiden, Rabu malam. Menurut Menperin, setelah masalah lahan selesai, investasi Cheetam di Kabupaten Nagakeo, NTT, senilai US$15 juta—US$20 juta itu diharapkan dapat direalisasikan dalam 6 bulan ke depan. Dia mengatakan NTT merupakan salah satu daerah penghasil garam yang potensial di dalam negeri, sehingga pemerintah bertekad meningkatkan sumbangannya bagi produksi garam nasional. “Kebutuhan garam nasional saat ini mencapai 2,9 juta ton, termasuk 1,6 juta ton garam industri yang diimpor dari Australia,” katanya. Selain Cheetam, ungkap Hidayat, Asahimas Chemicals juga berminat membangun pabrik garam di NTT, mengingat potensi di provinsi tersebut masih besar, di mana terdapat ribuan hektare
lahan yang belum digarap. “Dengan makin banyaknya investasi tersebut, pada 2014 Indonesia diharapkan sudah bisa swasembada garam,” ujarnya. Rencana investasi Cheetam tersebut telah dituangkan dalam nota kesepahaman (MoU) tentang Pengembangan Lahan Pegaraman di NTT yang ditandatangani oleh wakil dari Cheetham Salt Andre Speed dan Bupati Nagekeo Johanes Samping Aoh. Penandatanganan MoU pada Juni 2010 itu disaksikan oleh Menperin dan Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad.
Revitalisasi Saat itu, Hidayat mengatakan kerja sama investasi tersebut merupakan bagian dari revitalisasi industri garam nasional, yang dilakukan melalui peningkatan investasi, perbaikan aplikasi tekno-
logi proses, peningkatan produktivitas lahan produktif dan nonproduktif, serta peningkatan kualitas produksi. “Kerja sama yang telah dirintis pada 2008 akhirnya terealisasi dengan pembukaan lahan sekitar 2.100 ha. Produktivitas garam di daerah ini diperkirakan mencapai 100 ton per ha per musim. Jika terdapat investasi baru, otomatis produksi meningkat sehingga impor menurun,” katanya. Direktur Industri Kimia Hilir Ditjen Industri Agro dan Kimia Kemenperin F. Toni Tanduk mengatakan realisasi investasi Cheetham akan meningkatkan produksi garam nasional hingga 200.000 ton. Pada tahap awal, Cheetham dan Pemkab Nagekeo akan membebaskan lahan seluas 2.100 ha. “Jika telah selesai, pembangunan fasilitas produksi garam
akan dilakukan mulai 2011. Pabrik pengolahan yang diperkirakan menelan investasi US$15 juta—US$20 juta ini akan beroperasi komersial pada 2012,” ujarnya. Garam merupakan bahan baku yang digunakan di industri makanan, minuman, kosmetik, dan farmasi dengan standar mutu tingkat tinggi. Selama ini, impor garam bagi industri pengguna terus meningkat karena terbatasnya pasokan garam berkualitas dari industri pengolahan garam lokal. Pada 2009, total produksi garam nasional mencapai 1,37 juta ton, sementara kebutuhan dalam negeri mencapai 2,88 juta ton sehingga Indonesia mengimpor sekitar 1,51 juta ton. Pada 2010, produksi garam diperkirakan naik 2,2% menjadi 1,4 juta ton sedangkan kebutuhan mencapai 2,99 juta ton.
JAKARTA: ABB Ltd optimistis kinerja usaha dan manufakturnya di Indonesia akan terus meningkat karena potensi bisnis ketenagalistrikan masih besar dan adanya kesenjangan penyediaan tenaga listrik antara kawasan barat dan timur Indonesia. Head of Human Resources, Member of the Group Executive Committee of ABB Gary Steel mengatakan Indonesia merupakan negara besar dengan jumlah penduduk yang besar dan menjanjikan pertumbuhan yang tinggi di sektor ketenagalistrikan. ABB, yang telah beroperasi selama 25 tahun di Indonesia, kata Steel, telah merasakan hasil positif pada 2010 dan berharap bisa menikmati pertumbuhan bisnis dalam jangka panjang. “Kebijakan pemerintah untuk membuka sektor ketenagalistrikan sangat positif bagi Indonesia dan pelaku bisnis di sektor ini,” katanya kepada Bisnis pekan ini. Menurut Steel, kebutuhan infrastruktur di Indonesia masih sangat tinggi dan masih terjadi kesenjangan yang luar biasa antara kawasan barat dan timur. “Di kawasan barat terlihat begitu terang, sedangkan di timur masih gelap. Ini mungkin tidak terlepas dari masalah ketimpangan polulasi sehingga kawasan barat lebih diminati. Namun, adanya rencana pembangunan kawasan timur menjadi peluang besar.” ABB, katanya, akan
melihat lebih lanjut perkembangan pasar nasional sebelum memutuskan investasi baru di Indonesia. Perusahaan sebenarnya telah membuat perencanaan investasi jangka panjang yakni 5 tahun ke depan secara global, termasuk di Indonesia. “Untuk membawa dan menginvestasikan dana bagi kegiatan manufaktur di Indonesia, kami harus melihat dulu pasarnya. Kalau pasar mendukung, kenapa tidak. Indonesia adalah pasar yang sangat kuat sehingga kami terus berinvestasi,” katanya. Di Indonesia, ABB menyediakan berbagai produk ketenagalistrikan, sistem pembangkit, produk arus rendah, otomasi proses, serta discrete automation and motion.
Produksi sendiri Country Manager ABB Indonesia Hendrik Weiler mengatakan sejauh ini perusahaan telah memproduksi sendiri produk voltase rendah dan medium. “Untuk produk-produk itu, kami ambil dari lini produksi kami yang lain, seperti transformer dari Thailand, Malaysia, atau Vietnam. Kami sangat mendukung program pemerintah untuk meningkatkan konten lokal. Saat ini kandungan lokal kami sudah 25%—30%,” ungkapnya. Weiler mengatakan ABB juga telah bermitra dengan berbagai perusahaan di Indonesia, seperti PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) di sektor ketenagalistrikan, perusahaan migas, pertambangan, perkebunan, dan manufaktur.
OTOMOTIF
Bisnis Indonesia, Jumat, 4 Februari 2011
9
Persaingan segmen niaga kian ramai
SOSOK
Bagi angpao pada Hari Imlek
M
anaging Director PT GM AutoWorld Indonesia Mukiat Sutikno tidak mempunyai agenda khusus pada hari Tahun Baru Imlek. “Cuma berkumpul di rumah keluarga saja,” ujarnya. Meski tidak menyiapkan acara khusus, pria kelahiran 13 November 1973 itu kemarin juga ikut membagi-bagikan angpao. Tentu saja, dia berharap tahun kelinci akan membawa keberuntungan bagi dirinya dan General Motors di Indonesia. ATPM yang berkantor pusat di Detroit, Amerika Serikat itu tahun ini mengagendakan banyak pekerjaan. Tahun ini agen tunggal pemegang merek Chevrolet di Indonesia itu mematok target penjualan sebanyak 6.000 unit, tumbuh dari pencapaian tahun lalu yang mencapai 4.509 unit. GMAI tahun ini juga mengagendakan penambahan jaringan dari 40 outlet menjadi 50 outlet. Ekspansi jaringan outlet ini merupakan bagian dari rencana penambahan diler hingga 85 unit sampai 2013, guna menyelaraskan penjualan dan populasi produk Chevrolet di Tanah Air. Tentu saja, tahun ini Mukiat juga masih disibukkan dengan rencana pengoperasian pabrik GM di Indonesia. Karena itu, koordinasi dengan manajemen GM baik di tingkat regional maupun global juga semakin intens. “Kita belakangan memang semakin sering melakukan conference call dengan kantor pusat,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Suzuki gandakan kapasitas pabrik di Indonesia BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Persaingan antarpabrikan otomotif untuk memperebutkan pasar kendaraan bermotor di segmen niaga semakin ramai setelah pada pekan ini Suzuki melepas Mega Carry ke Indonesia. Hingga tahun lalu segmen pikap low diperebutkan oleh tiga pemain utama, yaitu Suzuki Carry pikap, Daihatsu Gran Max pikap, dan Mitsubishi Colt T 120 pikap. Mega Carry merupakan varian pikap yang dibangun berdasarkan rancangan APV, mobil MPV andalan Suzuki yang terjual 18.024 unit sepanjang tahun lalu. Direktur Pemasaran PT Suzuki Indomobil Sales Endro Nugroho mengatakan peluncuran Mega Carry di Indonesia dilakukan untuk memperkuat penjualan Suzuki di segmen kendaraan komersial, khususnya kendaraan niaga ringan (LCV). “Mega Carry sebetulnya
Indomobil Sales sudah diproduksi di Davy Tuilan mengpabrik Suzuki Tamungkapkan salah bun sejak 2005. TePenjualan pikap sepanjang 2010 satu strategi dari tapi selama ini proModel Penjualan (unit) kelompok usaha Induknya difokuskan domobil tersebut ununtuk ekspor. Untuk Daihatsu Gran Max 1.3 MT PU 11.839 tuk menggenjot penpasar In do ne sia, Daihatsu Gran Max 1.5 MT PU 7.562 jualan adalah dengan pikap ini memang Nissan Frontier Navara 2.5 Dsl PU 921 meningkatkan jabaru diperkenalkan Mitsubishi T-120 SS mini PU 16.907 ringan penjualan. awal tahun ini,” Mitsubishi L-200 PU Dsl 6.169 “Kami akan meujarnya di sela-sela Mitsubishi L-300 PU Dsl 19.527 nambah 25-35 gerai peluncuran varian Suzuki Carry MT PU 31.336 baru di seluruh Intersebut, Rabu. Isuzu Panther PU Dsl 4.917 donesia, setiap lokasi Suzuki Indomobil Isuzu Panther Bison Flat Deck PU 2.5 MT Dsl 475 Isuzu D-MAX PU Dsl 1.070 biasanya menghabisSales mengklaim seMazda BT-50 2.5 MT PU Dsl 1,509 kan investasi Rp15 jauh ini telah memaKia K700 BIG-UP 2.6 MT Dsl PU 788 miliar” papar Davy. sarkan 33.219 unit Ford Ranger PU Dsl 5.651 Model dengan Mega Carry ke 107 Toyota Hilux PU 7.687 kontribusi penjualan negara sepanjang Total penjualan pick-up 116.358 terbesar terhadap 2005-2010, termasuk penjualan Suzuki di negara-negara Af- Sumber: Gaikindo sepanjang 2010 adarika, Amerika Latin, BBN, pajak progresif dan minyak lah Suzuki Carry Pick Up yang dan Asia Tenggara. tahun lalu laris 31.336 unit. Terkait dengan target penjual- mentah. Carry memimpin penjualan Untuk tahun ini Suzuki beraman, ATPM Suzuki di Indonesia itu optimistis akan dapat meningkat- bisi menguasai 10% pasar mobil pada segmen pikap. Menurut kan penguasaan pasar, meski nasional yang angkanya diperki- data Gaikindo, penjualan varian pikap model tersebut adalah 27% tahun ini penjualan mobil dira- rakan mencapai 840.000 unit. Sepanjang 2010, volume pen- dari total penjualan seluruh malkan akan tertekan oleh berbagai kenaikan biaya yang berkait- jualan Suzuki di Indonesia men- model yang mencapai 116.358 an dengan pembelian kendaraan capai 71.210 unit atau 9,3% dari unit. total penjualan mobil seluruh bermotor. Endro Nugroho mengatakan merek yang berdasarkan data SIS Potensi besar pada tahun ini industri otomotif berjumlah 764.769 unit. Pada tahun ini, menurut Endro, Direktur Penjualan PT Suzuki potensi pertumbuhan penjualan harus mewaspadai kenaikan
mobil niaga masih sangat besar karena kebutuhan yang didorong oleh meningkatnya aktivitas ekonomi di Indonesia. “Pertumbuhan ekonomi meningkatkan permintaan atas pikap, kami menawarkan varian baru untuk memenuhi kebutuhan mobil yang memiliki ruang angkut lebih besar,” jelas Endro. Mega Carry menggunakan mesin 1.493cc bertorsi maksimal 3.000 rpm dengan jarak tempuh 12,6 km setiap liter bahan bakar. Harga perdana pikap ini untuk pembelian di Jabodetabek adalah Rp84 juta. Endro menargetkan penjualan 6.000 Mega Carry sepanjang tahun ini, masih jauh di bawah target penjualan bulanan Carry pikap yang sebanyak 3.000 unit. “Carry masih menjadi andalan kami, produk baru ini baru dalam tahap uji pasar. Mungkin bisa lebih banyak setelah ada peningkatan kapasitas pabrik,” kata Endro. Menurut Endro, kapasitas produksi SIM di Tambun akan ditingkatkan dua kali lipat menggunakan investasi senilai Rp5-6 triliun yang dijanjikan oleh Suzuki Jepang. (11/TRI D. PAMENAN) (
[email protected])
‘Penjualan awal tahun cukup menjanjikan’
(BISNIS/TRD)
OLEH TRI D. PAMENAN Bisnis Indonesia
SOSOK Impor mobil Turki naik 50% ANKARA: Impor mobil Turki sepanjang 2010 dilaporkan melonjak 50% dibandingkan dengan realisasi impor pada tahun sebelumnya. Selama tahun lalu, impor kendaraan bermotor dari negara anggota Uni Eropa itu mencapai US$13,4 miliar. Menurut surat kabar lokal Sabah pada tahun lalu dari 10 mobil yang terjual, 7 di antaranya merupakan mobil impor. (BLOOMBERG/11)
BISNIS/KELIK TARYONO
MEGA CARRY: Direktur Pemasaran PT Suzuki Indomobil Sales Endro Nugroho (kiri) bersama Direktur Penjualan Davy Tuilan berfoto di depan mobil Suzuki Mega Carry pada acara peluncurannya di Jakarta, kemarin. Mobil Carry Pick Up
sebagai kendaraan niaga ini dipasarkan Rp84 juta on the road untuk wilayah Jabodetabek. Hingga Desember 2010 total penjualan nasional merek Suzuki mencapai 71.210 unit atau pangsa pasar sebesar 9,3%.
Honda siapkan versi terbaru Jazz OLEH TRI D. PAMENAN Bisnis Indonesia
JAKARTA: PT Honda Prospect Motor–agen tunggal pemegang merek mobil Honda di Indonesia –siap merilis versi terbaru dari hatchback Jazz ke pasar Indonesia. Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual PT Honda Prospect Motor Jonfis Fandy mengakui varian New Jazz akan diluncurkan ke pasar dalam beberapa bulan ke depan. Dia belum bersedia menjelaskan secara terperinci mengenai perubahan apa saja yang akan dilakukan pada varian New Jazz kali ini. Namun, menurut dia
Jazz versi terbaru akan tampil dengan banyak peremajaan. “Jazz yang sekarang ini diluncurkan pada Juni 2008. Jadi bukan saatnya lagi minor change,” ujarnya kemarin. Sampai akhir tahun lalu All New Honda Jazz masih memimpin pasar Indonesia di segmen hatchback. Di antara 14 merek yang bermain di segmen itu, Jazz menguasai 42% market share. Penjualan Jazz hingga akhir tahun lalu mencapai 22.758 unit. Jumlah tersebut meningkat 45% dibandingkan dengan tahun lalu yang terjual 15.713 unit. Pada Desember sendiri Honda Jazz terjual 2.177 unit
Jonfis memperkirakan pasar hatchback (sedan dengan ruang bagasi terpadu) di Indonesia pada tahun ini bakal tumbuh sekitar 10%-15% seiring dengan meningkatnya minat konsumen terhadap mobil kompak. “Kami harap penjualan Honda Jazz juga akan tumbuh mengikuti,” ujarnya. Menurut dia, bagi Honda Prospect Motor, Jazz memang menjadi salah satu tulang punggung penjualan Honda. Jazz sendiri merupakan hatchback dgn penjualan terbanyak diseluruh dunia dan mendapatkan penghargaan yang banyak dan beragam, mulai dari mobil terbaik, tercepat sampai teririt.
“Kami melengkapi Jazz dengan berbagai fitur kelas atas, seperti mesin irit yang menghasilkan tenaga terbesar di kelasnya, standar Euro 4 compliance dan juga fitur keamanan yang andal, termasuk harga jual yang tinggi,” ujarnya. Jonfis meyakini berbagai faktor itu yang membuat Jazz tetap dapat mempertahankan posisinya sebagai market leader. Sementara itu, di Jepang, Honda Jazz yang tampil dengan nama Honda Fit pada periode Januari 2011 berhasil menjadi model terlaris di negara tersebut. Pada Januari 2011, Honda Fit terjual sebanyak 15.000 unit di
Jepang. Sepanjang 2010 penjualan Honda Fit mencapai 185.439 unit. Jumlah tersebut meningkat 17,7% dibandingkan dengan tahun 2009. Peluncuran model terbaru dari Honda Fit pada Oktober 2010 turut berkontribusi terhadap prestasi penjualan model ini, hingga akhirnya menjadi model terlaris di Jepang. Honda Fit telah dipasarkan di lebih dari 115 Negara di dunia dengan angka penjualan kumulatif mendekati 4 juta unit pada akhir bulan Januari 2011. Honda Fit versi Jepang telah mengalami perubahan model (MMC) pada tanggal 8 Oktober 2010.
Bisnis/Rahmatullah
Bisnis/Wahyu Darmawan
ino Indonesia berpartisipasi sebagai sponsor Hino Team Sugawara untuk mengikuti reli Dakar 2011 di Argentina dan Chile. Setelah ke 20 kalinya mengikuti reli, yang terkenal ganas dengan jarak tempuh 10.000 KM melalui berbagai medan offroad dan Hino berhasil menduduki peringkat pertama untuk kategori series production truck dan under 10-litre yang
H
telah diumumkan 17 Januari 2011. Sebelumnya Hino juga memiliki beberapa prestasi diantara kategori Truk Juara (1997), Posisi ke-2 (1994, 1995, 1998, 2001, 2005) dan kategori truk dibawah 10.000 cc : Juara (10 kali). Sejak pertama kali mengikuti ajang Reli Dakar (1991), Hino terus menggunakan produk HINO 500 Series, yaitu truk dengan spesifikasi 4-wheel drive. (*)
PEMBIAYAAN PERUMAHAN
KANTOR BARU
HINO MENJUARAI RELI DAKAR 2011
JAKARTA: Sebagian pelaku industri otomotif optimistis pasar kendaraan bermotor di Indonesia pada Januari 2011 berada pada posisi yang cukup aman. Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia Jongkie D. Sugiarto mengatakan sejauh ini Gaikindo tidak menerima laporan gangguan signifikan terhadap penjualan kendaraan bermotor dari ATPM. “Seharusnya penjualan tidak jelek. Memang Januari biasanya tren penjualan memang sedikit melambat,” ujarnya pekan ini. Meski demikian, dia mengatakan dampak berbagai hal yang dikhawatirkan pelaku industri otomotif sepertio kenaikan bea balik nama dan pemberlakuan pajak kendaran bermotor secara progresif belum bisa dianalisis dampaknya. “Saya belum menerima data penjualan riil. Tetapi sejauh ini tidak ada ATPM yang mengeluh,” ujarnya. Secara terpisah, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor Joko Trisanyoto juga optimistis penjualan pada awal tahun ini cukup menjanjikan. “Kemarin yang agak dikhawatirkan kan soal pemberlakuan pajak. Ternyata sampai saat ini baru lima provinsi yang memberlaku-
kan,” ujarnya kemarin. Dari lima provinsi yang menaikkan pajak, dampak ke penjualan yang lebih terlihat adalah di Provinsi Jawa Timur karena kenaikannya paling signifikan, yaitu menjadi 15%. Namun, menurut Joko hal itu pun belum dapat dijadikan patokan terhadap terganggunya pasar otomotif akibat kenaikan tarif pajak. Secara umum, dia mengatakan penjualan mobil pada Januari 2011 justru lebih tinggi daripada realisasi penjualan pada Desember 2010. Apalagi jika dibandingkan dengan penjualan pada Januari 2010. Meski begitu, dia juga belum berani menjamin situasi yang cukup kondusif pada awal 2011 menandakan pasar otomotif tahun ini akan menjanjikan. Sebab, berbagai faktor negatif seperti kenaikan harga bensin, pembatasan distribusi BBM bersubsidi, hingga kenaikan tarif pajak belum benar-benar diberlakukan. Yang penting, lanjutnya, sepanjang stabilitas ekonomi dan politik di dalam negeri dapat terjaga dan pemerintah dapat mengendalikan faktor inflasi dan suku bunga, seharusnya daya beli masyarakat akan dapat terus meningkat. “Kalau daya beli dapat dijaga, seharusnya pasar otomotif juga tidak terganggu,” ujarnya.
re s i d e n D i re ktu r P T B a n k Nusantara Parahyangan Tbk (BNP) Ritsuo Ando (kiri) dan Direktur Budi Tjahja Halim (tengah) mendengarkan penjelasan Pengawas Bank Madya Senior Bank Indonesia Bambang W Budiman, seusai peresmian pembukaan cabang Darmo, di Surabaya, Kamis
P
(27/01). Jumlah jaringan layanan Bank BNP hingga saat ini mencapai 51 kantor yang tersebar di Pulau Jawa dan Bali, dengan target hingga akhir 2011 menjadi 70 kantor. Bank umum nasional yang 76% sahamnya dimiliki Acom Co. Ltd dan The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ Ltd itu memiliki aset lebih Rp5 triliun. (*)
irektur Utama Bank Bukopin Glen Glenardi (tengah) bersalaman dengan Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Perumahan Rakyat Sri Hartoyo (kanan) disaksikan Menteri Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa seusai menandatangani nota kerja samadi Jakarta,
D
Ruang ini terbit setiap Selasa dan Jumat, disediakan untuk informasi kegiatan perusahaan Anda. Bagi yang berminat dapat menghubungi : Telp. (021) 5790 1023 ext. 523, 525 dengan Sdr. Hafiz, Faks. (021) 5790 1024 - 21 atau e-mail :
[email protected]
Senin (31/1). Kemenpera meng gandeng Bank Bukopin dalam penyaluran dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan. Kerja sama tersebut diharapkan pengadaan perumahan melalui kredit pembiayaan kepimilikan rumah sejahtera semakin meningkat. (*)
HUKUM BISNIS
10
Bisnis Indonesia, Jumat, 4 Februari 2011
Kasus kebangkrutan di Hawaii meningkat 27,5% JAKARTA: Jumlah permohonan kasus kebangkrutan (pailit) selama tahun 2010 di negara bagian Hawaii, Amerika Serikat meningkat sekitar 27,5% bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya (2009). Menurut data United States Bankruptcy (USB) Hawaii, selama tahun lalu tercatat sebanyak 3.954 perkara yang masuk ke pengadilan setempat, sedangkan tahun sebelumnya hanya 3.101. Jumlah tersebut merupakan tertinggi kedua selama enam tahun terakhir. Jumlah perkara pailit terbanyak masuk ke pengadilan setempat terjadi pada tahun 2004 dengan jumlah mencapai 4.481. (lihat grafis) Meningkatnya kasus tersebut tidak terlepas dari masih banyak perusahaan maupun pribadi di negara bagian Hawaii tidak mampu memenuhi kewajibannya kepada kreditur.
4.481 Perbandingan kasus pailit di pengadilan distrik Hawaii periode 2005-2010 3.101
3.954
MENDESAK HAKIM: Seorang pria berdiri di luar kantor pusat Morgan Stanley di New York, AS, belum lama ini. Morgan Stanley, perusahaan yang dituduh oleh sekelompok investor Singapura berbuat curang sehingga merugikan investasi mereka sebesar US$154,7 juta, mendesak hakim pengadilan Manhattan, New York, AS untuk mengabaikan gugatan tersebut, dengan alasan New York bukan merupakan tempat yang tepat untuk mengadili perkara tersebut. BLOOMBERG/DANIEL ACKER
2.077 955
2005
2006
1.381
2007
2008
Sumber: USB Hawaii
2009
2010
BISNIS/SU/ADI PURDIYANTO
Sengketa Jakpro & Harvestindo ke MA Penetapan majelis hakim sifatnya sudah final
KLAUSUL
BISNIS INDONESIA
KPPU: Perbaiki aturan gula JAKARTA: Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menyarankan kepada pemerintah supaya menyempurnakan kebijakan tata niaga gula dengan menetapkan harga di setiap level distribusi, termasuk penetapan harga eceran tertinggi. Menurut Plh Kepala Biro Humas dan Hukum KPPU Zaki Zein dalam siaran persnya pada Rabu, penyempurnaan tata niaga tersebut untuk mengeliminasi sistem tata niaga oleh struktur industri yang oligopoli. Melalui kebijakan seperti itu, menurut KPPU, petani tetap terlindungi dengan konsep harga dasar gula dan konsumen pun terlindungi dengan adanya harga eceran tertinggi gula. (BISNIS/SU)
Pengedar uang palsu ditahan KOLAKA, Sultra: Satuan Polisi Sektor KPPP Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengamankan seorang pelaku pengedar uang palsu yang hendak melakukan perjalanan ke Kabupaten Siwa, Sulawesi Selatan (Sulsel) dengan menggunakan transportasi kapal cepat. Tersangka HT diketahui membawa uang palsu pecahan Rp100.000 saat membeli tiket di loket kapal cepat tujuan Siwa tersebut. Hasan Muhammad, Kepala perwakilan kapal cepat Marina Ekspres melaporkan kepada polisi, kemudian langsung diamankan. (ANTARA)
JAKARTA: Perseteruan antara PT Harvestindo Asset Management dan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) belum kunjung usai, meskipun sudah ada penetapan dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan belum lama ini. Sengketa antara kedua belah pihak kini berlanjut ke tingkat Mahkamah Agung (MA) karena pihak PT Harvestindo Asset Management menyatakan keberatan atas penetapan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang mengabulkan permohonan Jakpro. Kuasa hukum PT Harvestindo, Errick S. Paat, mengungkapkan bahwa kliennya mengajukan upaya hukum kasasi ke Mahkamah Agung. “Minggu lalu kami sudah memasukkan pernyataan kasasi ke pengadilan atas keberatan kami terhadap putusan majelis hakim,” tutur Errick S. Paat, kemarin. Meskipun sudah menyatakan kasasi, Errick mengatakan pihaknya belum membuat memori kasasi karena baru mendapatkan salinan penetapan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada pekan lalu. Sebagai informasi, karena putusan majelis hakim terkait permohonan pemeriksaan keuangan sehingga
keberatan dengan putusan tersebut langsung mengajukan upaya hukum kasasi, bukan banding ke pengadilan tinggi. Menurut Errick, dalam putusan, majelis hakim tidak mempertimbangkan bahwa pihaknya telah membukukan laporan keuangan PT Harvestindo hingga 2009 dan sudah diserahkan kepada majelis hakim dalam pembuktian. “Pada pembukuan laporan keuangan sudah jelas, tetapi karena dana investasi PT Jakpro dalam bentuk reksa dana kolektif sehingga tidak dapat disebutkan satu per satu ke mana dana investasi itu,” tambahnya. Dia bersikukuh bahwa pembukuan laporan keuangan PT Harvestindo sudah di audit oleh auditor dan diserahkan ke Bapepam-LK.
Bapepam-LK Jika ada indikasi tindakan melawan hukum, menurut dia, seharusnya kewenangan Bapepam-LK untuk melakukan penyidikan. Sementara itu, kuasa hukum PT Jakpro, Umar Husein mengatakan pihaknya belum menerima pemberitahuan atas upaya hukum kasasi yang diajukan oleh PT Harvestindo. “Terserah mereka mengajukan kasasi. Seharusnya sih gak perlu mengajukan karena sebenarnya itu adalah penetapan majelis hakim sehingga sifatnya sudah final. Kalau mereka keberatan, ya mengajukan gugatan awal atas penetapan itu,” kata Umar, kemarin.
Umar menambahkan bahwa auditor laporan keuangan PT Harvestindo menyatakan tidak memberikan pendapat terhadap laporan keuangan atau disclaimer. Namun, menurut Umar, tim ahli Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) belum melakukan pemeriksaan laporan keuangan karena putusan majelis hakim belum berkekuatan hukum tetap (incracht). Sebelumnya, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan mengabulkan permohonan pemeriksaan keuangan yang diajukan oleh PT Jakpro terhadap PT Harvestindo. Majelis hakim yang diketuai oleh Ida Bagus Dwiyantara meminta pihak yang melakukan pemeriksaan laporan keuangan PT Harvestindo yaitu audit oleh tim ahli BPKP mengingat PT Jakpro sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah provinsi DKI Jakarta. Ida Bagus menjelaskan hasil pemeriksaan laporan keuangan oleh tim ahli BPKP kemudian dikembalikan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan paling lambat 90 hari sejak laporan keuangan tersebut diaudit. Dalam pertimbangannya, Ida Bagus mengatakan dengan adanya prospektus yang merupakan perjanjian hukum, maka pemohon dapat dikatakan sebagai pemegang saham sehingga pemohon memiliki kewenangan mengajukan permohonan pemeriksaan keuangan terhadap PT Harvestindo. (08) (
[email protected])
‘Bukti tidak langsung dapat diterapkan ‘
UNILEVER MENGESAHKAN PKB
T Unilever Indonesia Tbk. melaksanakan penandatanganan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) ke-19, di Hotel Mulia, Jakarta pada hari Senin 31 Januari 2011. PKB ini menjadi salah satu sarana komunikasi antara manajemen dan karya wan. Penandatanganan PKB tersebut disaksikan oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia, Drs. H.A. Muhaimin Iskandar, M.Si; Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Tenaga Kerja Jakarta dan Dewan Pimpinan
P
bahwa putusan KPPU dalam perkara ini sudah sesuai dengan prinsip hukum, statistik, dan ekonometrika. Di lain pihak, Imron Halimy, kuasa hukum dari PT Bina Karya Prima dan PT Berlian Eka Sakti Tangguh, berpendapat sebaliknya. Dia berpendapat indirect evidence tidak dapat dijadikan dasar untuk memutus perkara ini. “Tidak ada alasan bagi pengadilan untuk mempertahankan putusan KPPU ini,” ucapnya. Di bagian lain, dia menyebutkan bahwa ada beberapa poin
KE-19
Pusat Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (DPP SPSI). Menakertrans RI, Drs. H.A. Muhamin Iskandar, M.Si menyatakan “Saya berbahagia karena kondisi hubungan industrial di Unilever Indonesia cukup kondusif. Kemitraan antara pengusaha dan karyawan berkembang harmonis. Harapan saya Unilever dapat menjadi contoh bagi perusahaan-perusahaan lain di Indonesia sehingga masalah-masalah di bidang ketenagakerjaan dapat diminimalisir.” Joseph Bataona, Direktur PT Unilever Indonesia Tbk. menyampaikan bahwa Unilever mendukung Gerakan Efektif Masyarakat Membudayakan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) sejak beberapa tahun lalu. PKB ini merupakan salah satu bukti bahwa perilaku bisnis Unilever Indonesia dilakukan dengan cara bertanggung jawab dari hulu hingga ke hilir. Dengan ditandatanganinya PKB ke 19 ini, Unilever merupakan salah satu perusahaan dengan sejarah PKB paling panjang di Indonesia. (*)
kesimpulan lainnya disampaikan pihaknya kepada hakim di pengadilan. Poin penting dalam kesimpulan itu adalah terkait dengan price parallelism yang dinilai tidak serta-merta membuktikan adanya kartel. Kasus kartel baja dan Sao Paolo Airlines di Brasil yang dijadikan KPPU sebagai salah satu acuan dalam perkara ini, menurut dia, tidak dapat dijadikan dasar karena bukan merupakan sumber hukum Indonesia. Sementara itu, H. Refman Basri
yang merupakan kuasa hukum dari Musim Mas Group, juga menyampaikan kesimpulan kepada majelis hakim, yang pada intinya juga menyoroti hal yang hampir sama, seperti tidak dapat diterapkannya indirect evidence. Majelis hakim yang dipimpin Pramodhana Kumara Kusumah Atmadja, pada Rabu, menggelar sidang lanjutan perkara No.01/ KPPU/2010/PN.JKT.PST dengan agenda kesimpulan. Sidang ditunda hingga 23 Februari 2011 dengan agenda pembacaan putusan.
BANK ISLAM TERBAIK
OLEH ELVANI HARIFANINGSIH Bisnis Indonesia
JAKARTA: Sejumlah maskapai penerbangan tetap berkukuh tidak melakukan kesepakatan atau perjanjian dalam menetapkan harga fuel surcharge dalam industri tersebut sebagaimana yang dinyatakan dalam putusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Kuasa hukum PT Lion Mentari Airlines dan PT Wings Abadi Airlines, Harris Arthur Hedar, menyebutkan bahwa pihaknya telah menyampaikan materi kesimpulan keberatan atas putusan KPPU kepada majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, pada Rabu. “Dalam kesimpulan, intinya kami menilai putusan KPPU ini tidak berdasarkan fakta, hanya berdasarkan analisa sepihak. Sehingga, kami berharap agar pengadilan dapat membatalkan putusan itu,” ujar Harris. Senada dengan Harris, kuasa hukum PT Sriwijaya Air, Darpan Panjaitan dalam salah satu poin kesimpulan yang dibacakannya di hadapan majelis hakim Yulman, menegaskan bahwa adanya persamaan harga fuel surcharge bukan berarti adanya kesepakatan antara maskapai-maskapai itu. Fuel surcharge, kata Darpan, bukanlah sebagai sumber pendapatan bagi pihaknya, melainkan merupakan komponen biaya guna menopang kenaikan harga avtur. “Tidak ada pemasukan/keuntungan yang diambil dari fuel surcharge,” ucapnya. Di lain pihak, Berla Wahyu Pratama dari Divisi Litigasi KPPU, menyebutkan bahwa dalam kesimpulan yang diserahkan kepada majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, pihaknya lebih memfokuskan pada
pemeriksaan tambahan yang dilakukan lembaga tersebut terhadap tiga orang ahli. Berdasarkan keterangan ahli, kata Berla, KPPU berpendapat bahwa penggunaan bukti petunjuk diperbolehkan dalam hukum persaingan usaha, asalkan diperkuat dengan adanya bukti-bukti pendukung lainnya. Selama ini, sejumlah maskapai memang berkukuh bahwa indirect evidence tidak diterapkan dalam hukum persaingan Indonesia.
Keterangan ahli Akan tetapi, dengan adanya keterangan ahli pada pemeriksaan tambahan beberapa waktu lalu, KPPU justru berpendapat sebaliknya, di mana penggunaan bukti petunjuk dimungkinkan sepanjang sudah terpenuhinya bukti pendukung lain. Rabu lalu, majelis hakim yang dipimpin Yulman memang kembali menggelar jalannya sidang keberatan yang diajukan sembilan maskapai atas putusan lembaga itu, dengan agenda penyampaian kesimpulan. Sidang akhirnya ditunda hingga 28 Februari mendatang dengan agenda pembacaan putusan. Sebelumnya, lembaga itu memutuskan sembilan maskapai itu dihukum membayar denda dengan total Rp80 miliar, serta ganti rugi yang jumlahnya mencapai Rp505 miliar karena dinilai melanggar Pasal 5 UU No.5/1999. KPPU memaparkan den da yang harus dibayar oleh maskapai, antara lain yakni PT Garuda Indonesia Rp25 miliar, PT Sriwijaya Air Rp9 miliar, PT Merpati Nusantara Airlines Rp8 miliar, PT Mandala Airlines Rp5 miliar, PT Travel Express Aviation Service Rp1 miliar, dan PT Lion Mentari Airlines sebesar Rp17 miliar.
BAKTI SOSIAL ASCO Bisnis/Yayus Yuswoprihanto
JAKARTA: Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) berkukuh bahwa bukti tidak langsung atau indirect evidence dapat diterapkan dalam hukum persaingan usaha Indonesia. “Indirect evidence dapat diterapkan dalam hukum persaingan. Beberapa putusan KPPU yang menggunakan indirect evidence ini ada yang sudah dikuatkan oleh Mahkamah Agung,” ujar Lantiko Hikma Suryatama, Divisi
Monitoring Putusan dan Litigasi KPPU dalam sidang kasus minyak goreng, di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu. Putusan KPPU yang menggunakan metode indirect evidence yang telah dikuatkan MA, katanya, a.l. adalah perkara kepemilikan silang oleh Temasek cs di Indosat dan Telkomsel, dan putusan tender give-away haji. Lebih lanjut, Lantiko menyebutkan bahwa dalam sidang penyerahan kesimpulan Rabu lalu kepada majelis hakim, lembaga itu kembali menegaskan
Bisnis/Endang Muchtar
OLEH ELVANI HARIFANINGSIH Bisnis Indonesia
Airlines tolak tuduhan KPPU
irektur Syariah CIMB Niaga Ferdy Sutrisno (kiri) bersama Editor majalah Asiamoney Andrew, dan Syariah Banking Head CIMB Niaga U. Saefuddin Noer, mene rima penghargaan dari Editor
D
majalah Asiamoney Richard Morrow, di Jakarta, Rabu malam (26/01). Unit usaha PT Bank CIMB Niaga Tbk meraih penghargaan sebagai the Best Islamic in Indonesia 2010 dari Media regional Asiamoney. (*)
an a g i ng D i re c tor As c o Automotive Audy The Khe Po (kiri) bersama Presiden Direktur Asco Automotive Stanley Admadja (kedua kiri) menyaksikan pengobatan gratis bagi masyarakat tidak mampu di Jakarta, pekan lalu. Bersamaan dengan pelaksanaan bakti
M
Ruang ini disediakan untuk informasi kegiatan perusahaan Anda. Bagi yang berminat dapat menghubungi : Telp. (021) 5790 1023 ext. 532 dengan Sdr. Hafiz, Faks. (021) 5790 1024 - 21 atau e-mail :
[email protected]
sosial tersebut, Asco bekerjasama dengan Perkumpulan Increso, meluncurkan program Asco Increso sebagai program Cor porate Social Responsibilities Asco Automotive. Saat ini jaringan penjualan Asco Automotive telah tersebar di Jakarta, Bandung, Surabaya dan Jember. (*)
OPINI
Jumat, 4 Februari 2011
Menanti sukuk ritel yang produktif
Imlek dan kewirausahaan
P
erayaan Imlek kemarin memperlihatkan bahwa saudara-saudara kita yang keturunan Tionghoa semakin menjadi bagian yang padu dengan berbagai suku lain di Indonesia. Sebut saja sebagai contoh, aksi barongsai yang disajikan di berbagai lokasi telah menarik minat berbagai suku lain. Kesatuan semacam itulah yang membuat bangsa ini semakin kaya dari berbagai sudut pandang. Hal ini sepantasnya juga kian mengingatkan kita bahwa selama ini pun sesungguhnya berbagai aspek kehidupan bangsa ini dalam jangka panjang telah menjadi kaya dengan menerima begitu banyak hal yang dibawa oleh warga keturunan Tionghoa. Bukan hanya sebatas kebudayaan, bahkan mungkin tanpa disadari oleh banyak orang, sejumlah suku di Tanah Air telah mengalami proses akulturasi yang begitu dalam sehingga tidak terasa lagi asal-usul ke-Tionghoa-annya. Dengan fakta seperti itu, seharusnya memang sudah sejak lama bangsa Indonesia menerima kehadiran Tionghoa sebagai salah satu suku bangsa besar ini. Ironisnya, baru selama 1 dekade terakhir ini saudara-saudara kita yang keturunan Tionghoa dapat diterima secara lebih terbuka. Sebaliknya, warga suku Tionghoa pun sudah saatnya tidak memasang batas dengan suku-suku lain yang kerap kali disebut pribumi. Padahal penyebutan pribumi pun sangat bisa diperdebatkan, mengingat tidak dapat dipastikan suku apa yang benar-benar pertama kali menghuni bumi Nusantara ini. Apakah warga Indonesia bagian timur, misalnya, bisa layak disebut ‘lebih pribumi’ dibandingkan dengan warga yang berdiam di Indonesia bagian barat, atau sebaliknya? Pertanyaan yang untuk menjawabnya sungguh tidak mudah, sehingga tidak tepat pula untuk menekankan makna pribumi untuk suku-suku selain Tionghoa. Semakin meleburnya warga keturunan Tionghoa dengan suku-suku lain hendaknya semakin dapat direalisasikan dengan kondisi mereka yang semakin bisa diterima dan memiliki akses ke berbagai bidang, tidak lagi terpusat ke perdagangan. Kian menyatunya suku Tionghoa dengan etnis lain di negeri ini juga hendaknya membawa makna positif di berbagai aspek kehidupan. Salah satu nilai lebih yang telah teruji dimiliki oleh suku Tionghoa ialah kemampuan berniaga. Kewirausahaan atau yang lebih dikenal sebagai entrepreneurship merupakan salah satu yang bisa ditularkan oleh suku Tionghoa kepada suku-suku lain di Indonesia. Kewirausahaan ini dapat menjadi tonggak kokoh bagi tegak berdirinya ekonomi kerakyatan. Setiap anak bangsa ini sepantasnya terdorong untuk membuka usaha sendiri, sehingga dia menjadi penyedia lapangan kerja bagi orang lain, bukan terus mencari pekerjaan kepada pihak lain. Alangkah luar biasanya bangsa ini apabila setiap putra-putrinya menjadi sekrup penting penggerak roda bisnis pemacu pertumbuhan ekonomi. Selamat tahun baru Imlek 2562!
TAJUK UTAMA
OLEH KHAIRUNNISA MUSARI Peneliti Tamkin Institute, kandidat doktor ilmu ekonomi Islam, Universitas Airlangga, Surabaya
Pemerintah berencana menerbitkan Sukuk Ritel (SR) 003 pada Februari ini. Penawaran akan berlangsung mulai tanggal 7 hingga 18. Selanjutnya akan dilakukan penjatahan pada tanggal 21 dan kemudian dilakukan settlement pada saat penerbitan tanggal 23 Februari.
T
ak banyak yang berbeda antara SR 003 dengan SR 002 dan SR 001. Ketiganya diterbitkan secara berturut-turut pada Februari. Akad yang digunakan ijarah sale and lease back. Dijual dengan harga nominal per unit Rp1 juta dengan minimum pembelian Rp5 juta dan kelipatannya. Target investor yang dibidik adalah individu warga negara Indonesia. Agen penjualnya kebanyakan terdiri dari bank konvensional, perusahaan sekuritas, dan sedikit bank syariah. Meski Indonesia termasuk salah satu negara di kawasan Asia yang menjadi motor penerbitan sukuk negara, tak banyak inovasi yang mampu diciptakan Pemerintah Indonesia. Hal ini setidaknya tercermin dari produk SR 003 yang mengimitasi SR sebelumnya. Hampir semua jenis sukuk negara yang diterbitkan juga menggunakan struktur ber-
“
VERBATIM
”
“Ini peluang menggenjot ekspor.” Kepala BPS Rusman Heriawan soal ekonomi dunia yang mulai membaik.
• International Herald Tribune, 31 Januari
Krisis Mesir
T
erdapat kekhawatiran seiring krisis di Kairo yang telah memasuki minggu kedua mengenai berapa banyak lagi nyawa yang akan melayang sebelum akhirnya situasi tenang kembali. Puluhan ribu demonstran antipemerintah tetap berkumpul di jalan-jalan ibu kota Mesir dan menegaskan tuntutan mereka terhadap Presiden Hosni Mubarak yang saat ini berusia 82 tahun untuk mundur setelah menjalani pemerintahan panjang selama tiga dekade. Facebook dan Twitter memainkan peran penting selama pemberontakan sipil di Tunisia bulan lalu dan sekarang giliran Mesir yang merasakan kekuatan teknologi sebagai alat pengerah massa. Mesir dengan cepat membungkam saluran berita Arab Al-Jazeera serta menutup komunikasi Internet dan ponsel. Peristiwa yang terjadi di Tunisia dan Mesir memberikan sebuah pelajaran yang penting bagaimana Internet dapat bertindak sebagai kekuatan pengganda bagi gerakan protes. • The Business Times, 31 Januari
basis utang (debt-based). Agar sukuk negara dapat dioptimalkan kemanfaatannya, maka struktur penerbitan sukuk harus diarahkan pada yang berbasis ekuitas (equity-based). Pemerintah setidaknya dapat menciptakan underlying asset dan proyek berbasis sektor produktif sebagai sebuah inovasi untuk optimalisasi manfaat sukuk negara.
jaran bahwa penerbitan sukuk tetap memiliki risiko, termasuk risiko likuiditas, risiko pasar, risiko operasional, dan risiko kepercayaan. Jika sukuk negara Indonesia mengalami default, maka hal ini berpotensi memicu bleeding bagi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Pasalnya, pemerintah otomatis akan
“Kita bisa melihat akuntabilitas yang tinggi.” Menko Perekonomian Hatta Rajasa soal penerapan e-audit BPK.
Proyek pembangunan
Underlying asset Pemerintah memang telah menyatakan asset yang dijadikan underlying harus memiliki nilai ekonomis atau memiliki aliran penerimaan kas. Sesuai dengan Undang-Undang (UU) Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), objek pembiayaan sukuk negara dan/atau barang milik negara (BMN) adalah yang bernilai ekonomis, baik berupa tanah atau bangunan atau selain keduanya. Namun demikian, selama ini yang dijadikan underlying cenderung hanya berupa aset bernilai ekonomis yang tak memiliki aliran penerimaan kas. Dalam perkembangan terkini, investor menginginkan penerbit sukuk memenuhi kewajiban dari pendapatan yang dihasilkan dari sektor produktif dibanding dari penjualan aset. Pascarestrukturisasi utang di kawasan Teluk, underlying yang menghasilkan aliran penerimaan kas cenderung menjadi pilihan. Jaminan berdasar properti atau sebidang tanah memang populer, tapi aset demikian dinilai bukan solusi jangka panjang. Sejauh ini, pemerintah selalu menjamin sukuk negara bebas risiko gagal bayar. Namun demikian, sejatinya investor sukuk memiliki hak atas underlying asset apabila terjadi default. Kasus Dubai World memberi pela-
menggunakan dana APBN untuk membayar investor atau menerbitkan surat berharga baru untuk refinancing. Dengan demikian, patut dipikirkan agar underlying asset yang digunakan sukuk negara Indonesia berbasis sektor produktif. Selain dapat menghasilkan bagi hasil rutin dari kegiatan produksi, juga ketika terjadi default tidak akan banyak mengganggu APBN. Yang lebih penting lagi, sukuk bukan menjadi instrumen gali-tutup utang pemerintah. Jika harus terjadi pengalihan aset kepemilikan kepada investor, maka bukan sesuatu yang
Surat-surat harus dilengkapi dengan identitas pribadi
ICW laporkan Sekjen DPR Berkaitan dengan tidak diresponsnya permintaan informasi Indonesia Corruption Watch (ICW) kepada DPR/Sekjen DPR, maka ICW pada Senin, 31 Januari 2011, melaporkan hal ini ke Komisi Informasi Pusat. Pihak Komisi Informasi yang menerima laporan ICW adalah Ramly Amin, (anggota Komisioner Komisi Informasi). Pihak KI akan menindaklanjuti pelaporan yang ICW sampaikan. ICW telah menyampaikan surat permintaan informasi sesuai prosedur kepada DPR, namun tidak kunjung direspons. Ketertutupan ini berarti sama dengan penolakan. Permintaan ini sesuai dengan Pasal 4 Ayat (1), (2) dan (3) UU No. 14 tahun 2008 tentang KIP (Keterbukaan Informasi Publik) di mana informasi dan laporan hasil pelaksanaan studi banding tersebut merupakan informasi publik. Sebelumnya kami telah melakukan permintaan kepada DPR sesuai dengan prosedur sebagai berikut. Kami telah mengajukan permintaan informasi laporan hasil studi banding alat kelengkapan DPR dengan surat tertanggal 23 November 2010. Diterima oleh pihak Humas DPR dengan nama penerima Indah Kurniasari, staf Bagian Humas DPR, pada 25 November 2010. Kami kemudian mengajukan surat keberatan internal kepada Sekjen DPR dengan surat tertanggal 29 Desember 2010. Diterima oleh pihak Sekjen DPR dengan nama penerima Supendi (Subag TU Setjen DPR) pada 30 Desember 2010. Kami telah menerima surat balasan dari Sekjen DPR terkait surat keberatan atas informasi pada tanggal 25 Januari 2010. Namun dalam penjelasannya tidak disertai sama sekali dengan data yang kami minta. Atas dasar lambatnya prosedur dan ke-
ANA AN INDRAY BISNIS/YAY
buruk jika warga negara Indonesia dapat memiliki aset publik produktif tersebut. Setidaknya pemerintah akan lebih berhati-hati dalam mengelola aset publik yang kepemilikannya juga dimiliki publik. Yang kini marak dilakukan banyak negara adalah penggunaan
UU SBSN menyatakan bahwa tujuan penerbitan sukuk negara selain untuk membiayai APBN, juga untuk membiayai pembangunan proyek. Dalam upaya merintis sukuk sebagai instrumen pembiayaan dalam kebijakan fiskal, tujuan ini dapat dipahami sebagai sebuah proses awal membumikan sukuk. Namun kenyataannya, penerbitan sukuk negara di Indonesia dalam perkembangannya cenderung untuk terus membiayai defisit anggaran atau refinancing utang jatuh tempo. Hingga saat ini pemerintah belum menerbitkan sukuk berbasis proyek. Ke depan, tujuan penerbitan sukuk negara seyogianya dimaksudkan untuk merestrukturisasi utang berbunga. Pada gilirannya, instrumen ini diharapkan dapat melepaskan APBN dari beban utang. Untuk itu, penerbitan SR di waktu mendatang hendaknya dialokasikan untuk membiayai proyek yang bersifat produktif. Dengan sumber dana yang berasal dari investor bermodal Rp5 juta, maka pemerintah seharusnya dapat memanfaatkan SR untuk mendanai proyek yang dapat memberi return lebih besar bagi investor atau memberi nilai manfaat lebih besar bagi masyarakat dan wilayah yang membutuhkan pembangunan. Dengan demikian, pembiayaan pembangunan tidak bergantung pada APBN atau utang luar negeri. Yang terpenting lagi, pembangunan Indonesia nyatanya mampu bersumber dari swadaya bangsa sendiri.
Bisnis Indonesia (JIBI). Apabila lebih dari 1 minggu artikel yang diterima belum diterbitkan tanpa pemberitahuan lain dari redaksi, penulis berhak mengirimkannya ke media lain. Setiap tulisan yang dimuat merupakan pendapat pribadi penulis.
Setiap artikel yang dikirim ke redaksi hendaknya diketik dengan spasi ganda maksimal 5.000 karakter, disertai riwayat hidup (curriculum vitae) singkat tentang diri penulis. Artikel yang masuk merupakan hak redaksi Bisnis Indonesia dan dapat diterbitkan di media lain yang tergabung dalam Jaringan Informasi
D
TAJUK TAMU
bandara dan pesawat sebagai underlying asset. Salah satunya adalah perusahaan Jepang, Nomura Holdings, yang menjual sukuk di Malaysia dengan menggunakan pesawat, dan Pakistan yang menjual sukuk negara senilai US$605 juta dengan menggunakan Bandara Internasional Jinnah. Pascajatuhnya harga real estate di kawasan Teluk, underlying asset berupa bandara dan pesawat memang dinilai lebih menjanjikan dalam memberikan return daripada sukuk yang memiliki underlying asset berbasis tanah atau properti.
Penerbitan sukuk seyogianya untuk restrukturisasi utang
Batas utang alam sebuah pertemuan anggota DPR dari Partai Republik, mereka dengan jelas bermaksud menaikkan jaminan batas utang negara untuk pemotongan pengeluaran pokok. Jelas sekali, kaum Republik ingin menunjukkan kebijaksanaan fiskal mereka serta kekuatan politik baru mereka di DPR yang dikuasai Republik. Janganlah tertipu, ketika memperdebatkan batas utang maka fakta-fakta menjadi perkara kecil. Ini semua tentang bagaimana menyikapinya. Batas utang adalah batas yang ditetapkan oleh Kongres mengenai jumlah dana yang secara legal dapat dipinjam oleh negara. Batas saat ini yang ditetapkan sebesar US$14,3 triliun akan terbentur kapan pun di musim semi ini kecuali Kongres menaikkan batas tersebut sebelum hal itu terjadi. Pemerintah harus berupaya menggunakan taktik yang sifatnya sementara seperti menggelontorkan uang guna membayar tagihan yang ada saat ini dengan menunda pembayaran dana pensiun federal. Semakin lama kebuntuan bertahan maka semakin buruk pilihan yang ada.
11
PEMBACA MENULIS
tertutupan di atas maka kami menilai bahwa DPR/Sekjen selaku lembaga tinggi negara yang seharusnya terbuka kepada publik nyatanya tidak mendukung upaya keterbukaan informasi publik. Bahwa DPR selaku lembaga publik telah mengesampingkan prinsip akuntabilitas dalam penggunaan uang negara dan hasil kinerja dalam kunjungan kerja ke luar negeri. Tampak dalam surat Sekjen bahwa Alat Kelengkapan Dewan (AKD) belum menyerahkan pertanggungjawaban dan hasil kunjungan kerja ke Sekjen DPR. Berdasarkan pertimbangan tersebut kami menuntut agar Komisi Informasi segera menyikapi permohonan keberatan dari kami demi membuka ketertutupan informasi DPR. Abdullah Dahlan & Apung Widadi Anggota Badan Pekerja ICW
Siapa yang alihkan isu? Pemberantasan korupsi ternyata hanya slogan kosong bagi sebagian anggota dewan. Ketika Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menahan 19 mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 19992004 yang disangkakan terlibat kasus penerimaan suap cek pelawat dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, mereka tiba-tiba bersuara lantang bahwa KPK tidak independen dan dinilai tebang pilih dalam penegakan hukum. Protes para anggota dewan ini patut dipertanyakan, apakah mereka mendukung pemberantasan korupsi atau tidak. Apakah mereka bagian dari pelaku korupsi yang belum terungkap dan takut diungkap oleh rekan mereka sendiri sehingga mati-matian
membela 19 orang yang ditahan KPK tersebut. Ingat terbongkarnya kasus ini berawal dari nyanyian salah seorang mantan anggota dewan dalam kasus serupa yaitu Agus Condro Prayitno yang menyebut beberapa koleganya menerima uang. Empat orang sudah menjadi terpidana dalam kasus ini yakni Hamka Yandhu, Endin Soefihara, Udju Djuhaeri dan Dudhi Makmun Murod. Sehingga tidak aneh bila para anggota dewan ini akan berupaya membangun citra buruk KPK di mata masyarakat dengan opini-opininya yang menyesatkan. Tindakan mereka menolak kehadiran dua pimpinan KPK Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah dalam rapat kerja Komisi III DPR terkait dengan status deponering yang mereka anggap belum jelas, hanyalah alasan yang dibuat-buat. Tujuannya untuk melakukan tekanan kepada KPK sehingga kasus tersebut dapat diintervensi. DPR bukanlah lembaga yang suci sehingga para anggotanya pasti bersih dari tindakan melanggar hukum. Kenyataan banyak kasus pelanggaran hukum yang melibatkan para anggota dewan, bukan hanya dalam kasus suap ini saja. Oleh karena itu tindakan KPK menangkap anggota dewan yang terlibat menerima suap dalam kasus suap cek pelawat adalah langkah yang tepat. KPK telah melakukan penegakan hukum yang tidak pandang bulu. Bila ada sebagian pihak menengarai hal itu bentuk pengalihan isu Gayus Tambunan dan Bank Century, sebenarnya merekalah yang sedang mengalihkan isu kasus suap tersebut. Yudi Prasetyo Margonda, Depok, Jawa Barat
Kritik, saran, dan komentar bisa disampaikan melalui surat ke redaksi Bisnis Indonesia atau e-mail:
[email protected]
Pemimpin Umum: Dr. H. Sukamdani S. Gitosardjono. Wakil Pemimpin Umum: Ahmad Djauhar. Pemimpin Perusahaan: Soebronto Laras. Wakil Pemimpin Perusahaan: Haryadi B. Sukamdani. Pemimpin Redaksi: Arief Budisusilo. Wakil Pemimpin Redaksi: Linda Tangdialla. Sekretaris Redaksi: M. Syahran W. Lubis. Redaktur Pelaksana: Abraham Runga Mali, Chamdan Purwoko, Gung Panggodo Supryanto, Inria Zulfikar, Neneng Herbawati. Redaktur: Aprilian Hermawan, Budi Prakarsa, Djony Edward, Eries Adlin, Firman Hidranto, Firman Wibowo, Hery Lazuardi, Hery Trianto, Ismail Fahmi, Lahyanto Nadie, Martin Sihombing, M. Rochmad Purboyo, M. Sarwani, M. Yunan Hilmi, Nono Budiono, Rustam Agus, Setyardi Widodo, Sutarno, Suwantin Oemar, Wisnu Wijaya, Zufrizal. Tim Pengembangan Redaksi: Adhitya Noviardi, Y. Bayu Widagdo. Manajer Sekretariat Redaksi: Indyah Sutriningrum. Asisten Redaktur: Algooth Putranto, Andry T. Kurniady, Aprika Rani Hernanda, Arif Pitoyo, Bambang Supriyanto, Bastanul Siregar, Elsya Refianti, Erna Sari Ulina Girsang, Fahmi Achmad, Gajah Kusumo, Hendra Wibawa, Junaidi Halik, Lutfi Zaenudin, Moh. Fatkhul Maskur, Muhammad Munir Haikal, Nana Oktavia Musliana, Rahayuningsih, Sylviana Pravita R.K.N., Taufik Wisastra, Tomy Sasangka, Tri Dirgantara Pamenan, Yayan Indrayana, Yeni H. Simanjuntak, Yusran Yunus. Staf Redaksi: Achmad Aris, Afriyanto, Agust Supriadi, Anugerah Perkasa, Arif Gunawan Sulistiyono, Asep Dadan Muhanda, Bambang P. Jatmiko, Berliana Elisabeth, Dewi Astuti, Diena Lestari, Elvani Harifaningsih, Erwin Tambunan, Fajar Sidik, Fita Indah Maulani, Hendri T. Asworo, Herry Suhendra, Hilda Sabri Sulistyo, Irsad, Irvin Avriano, John A. Oktaveri, Linda Teti Silitonga, Maria Yuliana B., Mia Chitra Dinisari, M. Tahir Saleh, Mulia Ginting Munthe, Nurbaiti, Nurudin Abdullah, Rahmayulis Saleh, Ratna Ariyanti, Raydion, Reni Efita Hendry, R. Fitriana, Roni Yunianto, Rudi Ariffianto, Sepudin, Theresia Diyah Wulandari, Tularji, Yusuf Waluyo Jati. Perwakilan: Bandung: Asep Mh. Mulyana (Manajer), Hilman Hidayat (Asisten Redaktur), Muhammad Sufyan. Makassar: M. Noor Korompot (Manajer), Kwan Men Yon (Asisten Redaktur), Siti Munawaroh (Koordinator Balikpapan). Medan: Melvin A. Sebayang (Manajer), Master Sihotang. Semarang: Edy Barlianto (Manajer), Endot Brilliantono, Rahmat Sujianto. Surabaya: Galih Prakoso (Manajer), Samantha Ardiansyah (Asisten Manajer Pemasaran), Marlina A. Jobs (Asisten Redaktur), Bambang Sutedjo (Koordinator Malang), Dwi Wahyuni, Wahyu Darmawan. Batam & Pekanbaru: Suyono Saputra (Manajer). Foto: Dedi Gunawan, Endang Muchtar, Kelik Taryono, Yayus Yuswoprihanto. Artistik: Adi Purdiyanto, Tutun Purnama. Ekonom/ Kepala Bisnis Indonesia Intelligence Unit: Rofikoh Rokhim. Manajer Produksi: Andri Trisuda. Manajer Media Digital: Deriz Syahpatria Syarief. Penerbit: PT Jurnalindo Aksara Grafika, Direksi: Lulu Terianto (Direktur Utama), Ahmad Djauhar, Endy Subiantoro, Alamat Kantor: Wisma Bisnis Indonesia, Lt. 5-8, Jl. KH Mas Mansyur No. 12A, Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat 10220. Telepon: (021) 57901023 (hunting). Faks. redaksi: (021) 57901025, Pemasaran: (021) 57901024. Perusahaan: (021) 57901028. Rekening bank: PT Jurnalindo Aksara Grafika, BCA cab. Wisma Asia 084-303.757-4; PT Jurnalindo Aksara Grafika, Bank Mandiri cab. Wisma Bisnis Indonesia 121-009.009999-9; PT Jurnalindo Aksara Grafika, Bank BNI ($) cab. Kramat 10528868. Kantor Perwakilan: Jawa Timur, Jl. Opak No. 01 Surabaya, Tel. (031) 5670748, Fax. (031) 5675853. Malang, Pertokoan Sarangan Jl. Sarangan No. 1 a Malang, Telp. (0341) 402727, (0341) 480630, Fax (0341) 402728. Denpasar Jl. Suli No. 119 Blok B-3 Denpasar 80233 Telp. 0361-7446604, Fax. (0361) 261067. Jawa Tengah, Jl. Sompok Baru No. 79 Semarang, Telp. (024) 8442852, Fax. (024) 8454527. Jawa Barat, Jl. Buah Batu No. 46B, Bandung 40261 Telp. (022) 7321627, 7321637, 7321698, Fax (022) 7321680. Sumatra Utara, Kompleks Istana Bisnis Center, Medan Maimun Jl. Brigjend. Katamso No. 6, Medan, Telp. (061) 4554121/4553035 Fax: (061) 4553042. Riau, Jl. Pepaya No. 42, P. Karam Sukajadi, Pekanbaru 28127. Telp. (0761) 7048307, Fax (0761) 40335. Batam, Kompleks Ruko Mahkota Raya Blok C No.8 Batam Centre - Batam Telp: (0778) 748 3156 / Fax (0778) 748 3154, Indonesia Timur, Jl. Metro Tanjung Bunga Mall GTC Makassar GA-9 No. 16, Telp: (0411) 8114203 Fax: (0411) 8114253. Balikpapan, Balikpapan Superblock, Jl. Jend. Sudirman Stal Kuda Blok A/18, Balikpapan Telp. (0542) 7213507, Fax. (0542) 7213508. Harga langganan: P. Jawa Rp117.000/bulan, luar Jawa Rp117.000/bulan. Tarif iklan: Display Rp35.000/mm kolom, berwarna Rp52.000/mm kolom, iklan laporan keuangan Rp21.000/mm kolom, berwarna Rp34.000/mm kolom, baris Rp19.000/minimum 3 baris. ISSN 0215-2045. Surat izin: SK Menpen No; 017/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985, 4 Desember 1985, Anggota SPS No. 116/1985/11/A/2002, terbit 7 kali seminggu. Wartawan Bisnis Indonesia selalu dibekali tanda pengenal dan tidak diperkenankan menerima atau meminta imbalan apa pun dari nara sumber berkaitan dengan pemberitaan.
FINANSIAL Bisnis Indonesia, Jumat, 4 Februari 2011
Pertanian
3.199,36
31,86 2.084,62 27/1 28/1
Industri dasar
Pertambangan
2.102,88
31/1
1/2
2/2
865,16
44,47
4,09
3.202,68 27/1 28/1
1/2
2/2
27/1 28/1
911,31 31/1
1/2
2/2
27/1 28/1
1/2
2/2
180,73
9,28 1.024,92
31/1
Infrastruktur
Properti
1.018,87
3,54
352,52 31/1
Industri konsumsi
Aneka industri
353,47
27/1 28/1
31/1
1/2
2/2
27/1 28/1
31/1
8,15 783,09
1/2
2/2
27/1 28/1
Perdagangan
431,25
0,58 185,35
Keuangan
778,09
5,96 436,25
31/1
1/2
2/2
27/1 28/1
1/2
2/2
752,84
7,81 485,19
31/1
Manufaktur
483,66
27/1 28/1
31/1
4,45 765,99
1/2
2/2
27/1 28/1
31/1
1/2
2/2
Izin spin off MI dilonggarkan Bapepam-LK cabut izin enam perusahaan pialang BISNIS INDONESIA
REKOMENDASI eTrading Securities
P
ada perdagangan hari ini, IHSG akan bergerak di kisaran 3.425-3.546 dengan saham - saham yang dapat diperhatikan a.l. PTBA, ADRO, dan UNTR.
DISCLAIMER Keputusan untuk melakukan transaksi jual, beli atau investasi saham lainnya sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Perusahaan pialang yang membuat rekomendasi saham dan harian Bisnis Indonesia tidak bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambil, dengan mengacu pada rekomendasi saham di kolom ini. Dalam melakukan investasi, pembaca membuat penilaian independen.
PORTOFOLIO Capex Voksel US$1,5 juta JAKARTA: Produsen kabel PT Voksel Electric Tbk menganggarkan belanja modal 2011 sebesar US$ 1,5 juta yang dananya akan diambil dari dana internal perusahaan. Sekretaris perusahaan Voksel Lianawati W menyatakan pada tahun ini perseroan menargetkan total produksi sebanyak 44,98 juta ton dengan kapasitas 57% untuk lokal dan 43% ekspor. (BISNIS/16)
JAKARTA: BapepamLK masih memberi kelonggaran kepada perusahaan sekuritas yang mengantongi izin usaha untuk melakukan pemisahan usaha (spin off) manager investasi. Kepala Biro Pengelolaan Investasi Bapepam-LK Djoko Hendratto mengatakan sebanyak tiga perusahaan sekuritas saat ini telah memisahkan bisnis sekuritas dengan manajemen aset, sesuai aturan perundangan yang berlaku. “Sudah ada tiga yang spin off, di antaranya PT Indopremier Securities dan PT Trimegah Securities. Peraturan kita tidak mengatakan perusahaan sekuritas ini harus melakukan spin off, tetapi aturan kita meminta harus ada independensi,” ujarnya Rabu. Mengacu pada aturan Bapepam-LK, perusahaan sekuritas yang masih mengantongi tiga izin tersebut diminta untuk menjalankan bisnis MI secara independen paling lambat akhir tahun lalu. Menurut dia dari 82 perusahaan sekuritas yang memiliki izin MI, sekitar 30 di antaranya me-
ngantongi tiga izin sebapengumuman tersebut, otoDat a re ksa dan gai MI, penjamin emisi ritas pasar modal menulisa (underwriter), dan broker. kan pencabutan izin usaha, Nama sekuritas & tahun Dari 30 pemegang iin padahal seharusnya pembeizin manajer investasi tersebut, beberapa di antarian izin usaha. ranya mengaku belum “Terkait dengan hal ini, sanggup melakukan pekami telah melakukan reviAsjaya Indosurya Securities (1991) Dinamika Usahajaya (2001) misahan divisi usahanya. si kalimat pengantar inforDanatama Makmur Securities (1992) Kresna Graha Sekurindo (2001) “Ada sekitar tujuh permasi tersebut pada pukul usahaan sekuritas yang 13.30 WIB hari yang sama Eficorp Sekuritas (1992) Paramitra Alfa Sekuritas (2001) sempat memproses spin yaitu Selasa, 1 Februari Mega Capital Indonesia (1992) Sarijaya Permana Sekuritas* (2001) off-nya, tiga sudah se2011,” ujarnya. Optima Kharya Capital Securities (1992) Evergreen Capital (2002) lesai. Selain ada yang suSelaku otoritas pasar moNikko Securities Indonesia (1993) Indo Premier Securities (2002) dah proses, ada juga yang dal, Bapepam-LK saat masih menyampaikan belum diketuai Ahmad Fuad RahEquity Securities Indonesia (1994) NISP Sekuritas (2002) siap. Intinya semua sumany, juga bersikap tegas Trimegah Securities (1994) Panca Global Securities (2002) dah mengarah ke sana,” dengan mencabut enam Transpacific Securindo (1994) Tiga Pilar Sekuritas (2002) tuturnya. izin perantara pedagang BNI Securities (1995) Valbury Asia Securities (2002) Disinggung mengenai efek (PPE/broker/pialang). alasan ketidaksiapan terDalam enam surat kepuPanin Sekuritas (1997) Semesta Indovest (2003) sebut, Djoko mengaku tusan yang terpisah pada 20 Phillip Securities Indonesia (19980 Signature Capital Indonesia* (2003) rata-rata perusahaan seJanuari dan baru dipublikaAndalan Artha Advisindo Sekuritas (1999) Ekokapital Sekuritas (2003) kuritas masih kesulitan sikan kemarin, izin pialang Makinta Securities (2000) Bumiputera Capital Indonesia (2005) memenuhi ketentuan itu dicabut milik PT Makeyang telah ditetapkan, Sinarmas Sekuritas (2000) Investindo Nusantara Sekuritas (2005) fin, PT Pandurama Sekuriterutama dalam menata tas, PT United Asia SecuriDhanawibawa Arthacemerlang (2001) Indo Premier IM (2011) manajemen maupun meties, PT Unisecurindo Abadi, BISNIST. PURNAMA *)Masih terkena kasus hukum Sumber: Diolah dari berbagai sumber nyusun jajaran direksi. PT Summit Nusantara CaDalam kesempatan itu, pital, dan PT Jasabanda nya yang baru dibentuk dan investasi atas nama PT Indo Djoko juga menyatakan telah me- berdiri terpisah, yakni PT Indo Premier Investment Management Garta. nerima sejumlah dokumen peng- Premier Investment Management. melalui Surat keputusan Ketua Selain keenam izin broker itu, ajuan izin baru perusahaan sekuSekretaris Bapepam-LK Ngalim Bapepam-LK nomor Kep01/BL/ Bapepam-LK juga mencabut satu ritas, meski belum bersedia men- Sawega mengatakan divisi usaha 2011,” tuturnya dalam keterang- izin penjamin emisi efek dari PT jelaskan jumlah perusahaannya. Patalian Water Securindo. PeruMI yang semula bernama Indo an resmi, kemarin. Pada kesempatan yang sama, sahaan dinilai tidak menjalankan Premier Inti tersebut kini mendapatkan izin usaha sebagai per- Ngalim mengoreksi pengumum- usaha underwriting, kantornya Izin Indo Premier an sebelumnya menyusul kesa- tak dapat ditemukan, serta tidak PT Indo Premier Securites seca- usahaan MI yang baru. “Pada 18 Januari 2011, Bape- lahan teknis penulisan kalimat memiliki karyawan sejak 2008. ra resmi mengantongizi izin baru untuk menjalankan usaha mana- pam-LK menerbitkan izin usaha pengantar terkait dengan izin PT (09/IRVIN AVRIANO A/ARIF GUNAWAN jer investasi melalui anak usaha- Perusahaan Efek sebagai manajer Indo Premier Investment. Dalam S.) (
[email protected]) 4 46 6543 5 4 465 435 57 4 654 435 7 4 654 357 7 46 6543 357 54 57 3 4 46 6543 57 54 57 3 5 46 7 46 5435 46 54 7 54 357 46 54 46 357 357 46 54 46 54 357 357 46 5435 46 5 7 54 46 4357 357 54 357
BISNIS/YAYUS YUSWOPRIHANTO
KLAIM ASURANSI 30 MENIT: Presiden Direktur
PT AXA Mandiri Albertus Wiroyo (tengah) berbincang dengan Direktur K. Kadarisman (kanan) dan Direktur Iwan Pasila di sela-sela peluncuran secara resmi program Express Klaim
di Jakarta, kemarin. Hingga saat ini program Express Klaim selama 30 menit tersebut telah melayani 109 nasabah dengan total nilai klaim sebesar Rp285,4 juta sejak diperkenalkan pada awal Desember tahun lalu.
Nusantara Infrastructure gali dana Rp5 triliun OLEH ARIF GUNAWAN S. Bisnis Indonesia
JAKARTA: Grup Rajawali memberi kesempatan PT Nusantara Infrastructure Tbk mencari pendanaan melalui utang dan ekuitas, guna mengakuisisi maupun mengembangkan proyek awal (green field) infrastruktur. Perseroan membutuhkan dana Rp4 triliun-Rp5 triliun tahun ini, untuk mengakuisisi proyek-proyek yang telah menghasilkan keuntungan, maupun menggandeng mitra strategis untuk mengembangkan proyek green field. Direktur Utama Nusantara Infrastructure M. Ramdani Basri mengatakan pihaknya telah meminta grup Rajawali mendukung penggalian dana perseroan melalui utang dari bank, kreditur, dan menggunakan ekuitas. “Kami meminta pemegang saham berkomitmen membiayai perseroan, jika membutuhkan pengembangan lebih besar dan pemegang saham tidak bisa menyediakan itu, mereka bersedia terdilusi,” tuturnya sesuai paparan publik Rabu. Untuk tahun ini, lanjutnya, Nusantara Infrastructure membutuh-
Aset PT Nusantara Infrastructure Ruas tol
Panjang (kilometer)
Bintaro-Serpong Pelabuhan Makassar Makassar Kebon Jeruk-Penjaringan
7,25 5,95 11,57 9,7
Sumber: Nusantara Infrastructure
kan dana antara Rp4 triliun-Rp5 triliun untuk kebutuhan akuisisi. Belasan proyek tengah dipelajari, lima di antaranya adalah proyek jalan tol dan sisanya proyek insfrastruktur lain seperti pelabuhan, pembangkit listrik, bandara, dll. Ramdani tidak bersedia menyebutkan detail proyek yang tengah dibidik, tetapi dia memastikan jenisnya adalah proyek berskala besar. “Pelabuhan, misalnya membutuhkan dana US$2 miliar-US$3 miliar.” Dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) Rabu, investor publik memberi wewenang kepada direksi untuk mengajukan kredit kepada bank. Setelah rights issue dan waran senilai total Rp900 miliar, rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio) melonggar dari 2,69 kali menjadi 0,87 kali. “Nilai kredit yang akan kami aju-
kan belum kami tetapkan. Namun dengan izin ini, kami bisa menarik pendanaan eksternal sewaktu-waktu. Pendanaan akan dikombinasikan dengan kas internal, kami tidak bisa meninggalkan bank,” ujarnya. Direktur Keuangan Nusantara Infrastructure Omar Dani Hasan menambahkan posisi kas internal perseroan per 2010 mencapai Rp700 miliar. Dia belum bersedia menyebutkan perkiraan pendapatan dan laba bersih pada tahun lalu. Di pasar, saham perseroan berkode META tersebut terakhir ditutup pada level Rp295 per saham, naik 1,72% dibandingkan dengan posisi penutupan sehari sebelumnya Rp290 per unit. Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp3,99 triliun. Pada kesempatan yang sama, Ramdani mengatakan pemegang saham sepakat mengangkat Managing Director Grup Rajawali Darjoto Setiawan sebagai Komisaris, sedangkan Bernardus Djonoputro dipercaya sebagai Direktur Korporasi. Pengangkatan tersebut telah disepakati pemegang saham publik dalam RUPSLB, bersamaan dengan agenda persetujuan pemberian wewenang untuk menarik pendanaan eksternal berupa kredit.
12
Varia
Jumat, 4 Februari 2011
KRONIKA Lily: PKB transaksi politik JAKARTA: Anggota Komisi III DPR Lily Wahid menuding PKB pimpinan Muhaimin Iskandar terlibat politik transaksional karena mundur dari keikutsertaannya mendukung usulan Hak Angket Pansus Perpajakan. “Itu fakta PKB berpolitik transaksional. Lily Wahid PKB itu mundur dari dukungannya terhadap Hak Angket (Pansus Perpajakan) setelah Partai Demokrat mundur. Ini bagi saya lucu,” ujar Lily di Gedung DPR kemarin. (BISNIS/JAO)
PKS dukung penetapan Sultan YOGYAKARTA: Partai Keadilan Sejahtera kembali menegaskan dukungannya terhadap mekanisme penetapan Sri Sultan dan Paku Alam dalam pengisian jabatan gubernur dan wakil gubernur dalam Rancangan UndangUndang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta. "Kami tetap pada komitmen awal untuk mendukung mekanisme penetapan Sultan dan Paku Alam sebagai Gubernur dan Wagub, karena ini sesuai dengan sejarah bergabungnya Keraton Yogyakarta dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta seusai bertemu Sri Sultan Hamengku Buwono X di Yogyakarta, kemarin. (ANTARA)
16 Anggota FPD diperiksa SURABAYA: Sebanyak 16 anggota Fraksi Partai Demokrat (PD) DPRD Kota Surabaya diperiksa oleh Tim Verifikasi DPD PD Jawa Timur terkait dengan dukungan penonaktifan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dalam rapat paripurna DPRD setempat beberapa hari lalu. Pemeriksaan tersebut dilakukan oleh Tim Verifikasi DPD PD Jatim yang berjumlah lima orang di Kantor DPD PD Jatim, kemarin. "Kami meminta penjelasan terkait penonaktifan Wali Kota Surabaya yang dilakukan DPRD Surabaya berdasarkan rekomendasi Pansus Hak Angket Perwali 56 dan 57 Tahun 2010 tentang kenaikan pajak reklame," kata Ketua Tim Verifikasi DPD PD Jatim Hartoyo. (ANTARA)
Hakim agung bisa ketuai sidang JAKARTA: Kewenangan penunjukan hakim agung sebagai ketua majelis hakim yang menangani perkara ada di tangan ketua tim. "Ini bukan kewenangan Ketua MA. Jadi, tidak ada yang mesti dipersoalkan," ujar Ketua MA Harifin Tumpa, Rabu lalu. Dia menegaskan hal itu terkait dengan penunjukan hakim agung Muhamad Saleh sebagai ketua majelis hakim peninjauan kembali (PK) kasus sengketa kepemilikan saham PT Karabha Digdaya, menggantikan Abdul Kadir Mappong yang dianggap ganjil. Penunjukan itu sendiri merupakan keinginan Abdul Kadir Mappong yang berencana mengundurkan diri sebagai ketua majelis hakim PK tersebut. (BISNIS/BAS)
PRO DAN KONTRA MUBARAK: Demonstran propemerintah (bawah) terlibat bentrokan dengan demonstran antipemerintah, (kanan atas) di Tahrir Square, pusat demonstrasi antipemerintah di Kairo, Mesir, kemarin. Ribuan pendukung dan penentang Presiden Mesir Hosni Mubarak bentrok di lapangan utama Kairo sepanjang Rabu. Hujan batu, botol, dan bom molotov terjadi di sejumlah titik tanpa ada sedikit pun intervensi dari pihak keamanan maupun militer setempat untuk melerai kedua kubu yang bertikai tersebut. AP/LEFTERIS PITARAKIS
KPK korek Gayus soal petinggi pajak Tim Adnan Buyung tolak dampingi pemeriksaan OLEH ANUGERAH PERKASA Bisnis Indonesia
JAKARTA: Komisi Pemberantasan Korupsi mengorek keterlibatan petinggi Ditjen Pajak dari keterangan Gayus Tambunan dalam pemeriksaan perdananya. Setelah menjalani pemeriksaan sekitar 6 jam di kantor KPK, Gayus mengungkapkan pertanyaan yang diajukan penyidik terkait dengan keterlibatan pejabat di lingkungan Ditjen Pajak. “Ini menyangkut pejabat pajak. Yang lainnya tanya pengacara saya,” ujarnya ketika hendak memasuki mobil tahanan, Rabu lalu. Penasihat hukum baru Gayus, Hotma Sitompoel, membenarkan pemeriksaan perdana kliennya berkisar tentang sistem pajak dan siapa saja yang menjadi pimpinannya saat itu. Ketika ditanya pimpinan mana yang dimaksud, Hotma mengatakan dia tidak akan menyebutkan nama karena hal itu diklasifikasikan sebagai rahasia. Demikian juga ketika dikonfirmasi tentang dalam masa kepempinan
siapa Gayus melakukan perbuatannya, dia juga menolak membeberkan keterangan. “Saya tidak akan menyebutkan nama, karena itu diklasifikasikan sebagai rahasia. Saya tidak akan menyebutkan, jadi jangan ditanyakan lagi,” ujarnya. Sejauh ini, petinggi pajak yang diduga telibat dalam kasus mafia pajak bersama Gayus baru sampai pada tingkat direktur. Hal itu terungkap dari pemanggilan aparat hukum, Mabes Polri belum lama ini memanggil mantan Direktur Keberatan dan Banding Ditjen Pajak Bambang Heru Ismiarso sebagai tersangka. Bareskrim Polri bahkan telah melakukan penahanan terhadap mantan petinggi pajak tersebut, namun belum diketahui keterkaitannya dengan Gayus dalam kasus yang mana. Menyinggung hubungan Gayus dengan 151 wajib pajak yang dilaporkan Menteri Keuangan, Hotma menuturkan kliennya belum diperiksa mengenai hal itu. Malah dia menyebut bahwa Gayus tidak ada urusan dengan perusahaan-perusahan tersebut. "Faktanya itu yang disampaikan Gayus". Hotma tidak mau menjelaskan lebih lanjut soal keterkaitan 151 wajib pajak yang disebutkan Gayus dalam persidangan. Menurut dia, semua
akan diketahui kebenarannya apakah ada keterkaitan dengan kliennya atau tidak karena itu perlu dilakukan pemeriksaan. Saat ditanya apakah hal itu juga disampaikan Gayus kepada KPK, Hotma mengatakan hal tersebut termasuk yang diceritakan kliennya saat menjalani pemeriksaan di lembaga pemeriksa korupsi tersebut.
Buyung menolak Penunjukan Hotma sebagai pengacara baru Gayus ternyata menimbulkan masalah. Tim pengacara Gayus sebelumnya Adnan Buyung Nasution & Partners Law Firm menyatakan tidak bersedia mendampingi Gayus dalam pemeriksaan di KPK. Siaran pers Adnan Buyung Nasution & Partners Law Firm menyebutkan ketidaksediaan tim penasihat hukum yang dipimpin pengacara senior Adnan Buyung Nasution itu diputuskan Selasa 1 Februari. “[Oleh] Karena Gayus memutuskan untuk tetap juga menggunakan jasa kantor hukum lain, maka kami telah memutuskan untuk tidak mendampinginya dalam pemeriksaan di KPK,” tulis siaran pers yang ditandatangani oleh Adnan Buyung Nasution, Pia Akbar Nasution, Nugrahaningrum Nasution dan Sadly Hasibuan. (
[email protected])
ICW persoalkan hasil studi DPR OLEH ANUGERAH PERKASA Bisnis Indonesia
JAKARTA: Ketertutupan informasi DPR mengenai hasil studi banding dilaporkan Indonesia Corruption Watch (ICW) ke Komisi Informasi Pusat (KIP). setelah tidak adanya respons mengenai permintaan informasi terkait dengan hasil plesiran ke luar negeri tersebut. Peneliti Divisi Korupsi Politik ICW Abdullah Dahlan mengatakan pihaknya sudah mengirimkan surat secara resmi untuk meminta informasi tentang hasil studi banding kelengkapan DPR tersebut pada 23 Desember 2010. Namun, menurut dia, Sekretariat Jenderal DPR justru tak memberikan data yang diminta walaupun telah membalas surat ICW. “Kami telah menerima surat balasan dari Sekjen DPR terkait surat keberatan atas informasi pada tanggal 25 januari 2011. Namun, dalam penjelasanya tidak disertai sama sekali dengan data yang kami minta,” ujar Abdullah kepada pers di Jakarta, kemarin. Terkait dengan hal tersebut, Abdullah memaparkan bahwa DPR selaku lembaga tinggi negara yang seharusnya terbuka kepada publik, nyatanya tidak mendukung upaya keterbukaan informasi publik. ICW juga menilai instansi tersebut telah mengesampingkan prinsip akuntabilitas dalam penggunaan uang negara dan hasil kinerja dalam kunjungan kerja ke luar negeri. Hal itu, lanjutnya, tampak dalam surat Sekjen bahwa Alat Kelengkapan Dewan (AKD) belum menyerahkan pertanggungjawaban dan hasil kujungan kerja ke Sekjen DPR. Permintaan keterbukaan informasi itu, sambung Abduullah, sesuai dengan Pasal 4 ayat (1), (2) dan (3) UU No. 14/2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, di mana informasi dan laporan hasil pelaksanaan studi banding tersebut merupakan informasi publik.
Koalisi Masyarakat Sipil sebelumnya memproyeksikan dana studi banding DPR yang mencapai Rp162,94 miliar pada 2010 berpotensi menimbulkan tindak pidana korupsi karena minimnya pertanggungjawaban dan akuntabilitas penggunaan uang tersebut. Peneliti Economic Governance Transparency International Indonesia (TII) Kumba Digdowiseiso mengatakan jumlah Rp162,94 miliar itu adalah alokasi anggaran tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) DPR dari Daftar Isian Perencanaan Anggaran (DIPA) pada 2010. Tupoksi itu terdiri dari legislasi, pengawasan, anggaran dan membangun kerja sama internasional. "Jumlah Rp162,94 miliar pada 2010 adalah kenaikan yang drastis dari periode 2005 yakni hanya Rp23,55 miliar. Ini dana yang digunakan hanya untuk plesiran dan studi banding ke luar negeri," ujar Kumba. Koalisi tersebut mencatat terjadi kenaikan fantastis pada anggaran studi banding untuk masing-masing tupoksi pada 2005 dibandingkan dengan 2010. Masing-masing adalah legislasi (Rp968,45 juta menjadi Rp73,47 miliar), pengawasan (Rp7,23 miliar menjadi Rp45,96 miliar), anggaran (Rp1,09 miliar menjadi Rp2,02 miliar) dan kerja sama internasional (Rp14,24 miliar menjadi Rp41,47 miliar). Menurut Kumba, tingginya alokasi tersebut merupakan eksploitasi uang publik dan berpotensi korupsi karena minim pertanggungjawaban. Studi banding yang dimaksud adalah BURT untuk melihat kerja parlemen di Perancis, Maroko, Jerman; Komisi V DPR ke Wina, Austria terkait RUU Perumahan; Komisi X DPR ke Jepang, Korea Selatan dan Afrika Selatan terkait dengan RUU Kepramukaan, Komisi IV DPR ke Belanda dan Norwegia terkait dengan RUU Hortikultura serta Komisi XI DPR ke Jepang, terkait dengan RUU OJK.
Militer berbalik dukung Mubarak AP
KAIRO: Kelompok militer Mesir berbalik arah mendukung Presiden Hosni Mubarak, sementara Menlu Marty Natalegawa membantah adanya warga negara Indonesia yang meninggal dunia terkena bentrokan di negara yang sedang berkecamuk itu. Banting setir yang dilakukan militer dari sebelumnya mendukung gerakan antipemerintah, membuat Mubarak mendapat ‘angin segar’ setelah mendapat tekanan dari massa untuk secepatnya lengser. Perubahan sikap militer tersebut ditunjukkan dengan munculnya gerakan propemerintah yang menghalau aksi massa dengan menggunakan kuda dan onta pada Rabu. Para analis memperkirakan perubahan sikap militer tadi muncul, setelah Mubarak berjanji akan menyerahkan kekuasaannya pada September mendatang. Presiden yang telah berkuasa selama 30 tahun itu, memang telah mengumumkan keputusan penting yakni tidak akan mencalonkan diri lagi pada pemilu September mendatang. Sebaliknya, pengumuman tersebut membuat para
pengunjuk rasa marah karena mereka menginginkan Mubarak mundur dari kursi kepresidenan secepatnya dan Amerika Serikat juga menyatakan perubahan "harus mulai sekarang".
Bukan WNI Sementara itu, Marty menegaskan tidak ada WNI yang bekerja di Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang mengurusi pengungsi Palestina (UNRWA) di Kairo. "Kemlu sudah melakukan upaya verifikasi informasi ke kantor UNRWA Kairo, UNRWA Amman di Yordania, kantor pusatnya di New York dan juga kantor perwakilan PBB di Jakarta dan hasilnya tidak ada WNI yang bekerja di UNRWA Kairo," katanya dalam pernyataan pers kemarin. Hal tersebut diungkapkan Marty untuk menjelaskan beredarnya berita mengenai tewasnya seorang WNI bernama Imanda Amalia, seorang staf UNRWA yang dikabarkan meninggal dunia karena bentrokan antardemonstran di Kairo.
‘Akhiri polemik buku SBY’ OLEH ISMAIL FAHMI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Kalangan anggota Komisi X DPR mengharapkan kontroversi soal peredaran buku SBY segera diakhiri, sementara pakar psikologi menilai buku tersebut ada manfaatnya untuk perkembangan jiwa pelajar. "Makanya, [peredaran] buku harus diatur mulai dari hulu ke hilir, supaya tidak ada kasus buku seperti [soal SBY] itu," kata anggota Komisi X Angelina sebagaimana dikutip Antara, kemarin. Mantan Putri Indonesia ini mengingatkan sudah saatnya seluruh penerbitan dan peredaran buku pendidikan diatur mulai dari hulu hingga ke hilir, sehingga tidak ada yang merasa dirugikan.
Kejiwaan Guru Besar sekaligus Psikolog Universitas Indonesia Prof Enoch Markum menilai buku tentang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang beredar di sejumlah SMP di Kab. Tegal, Jateng, bermanfaat bagi perkembangan kejiwaan siswa. "Menurut saya manfaatnya banyak, bahkan perlu diperbanyak dan dijadikan koleksi di perpustakaan. Anak-anak di usia itu membutuhkan seorang figur panutan karena akan melekat di benak mereka sosok tokoh yang akan
menjadi teladan yang harus ditiru," tegasnya. Dari tinjauan psikologi, menurut dia, dengan adanya buku ‘SBY’ yang menjadi bacaan, siswa sekolah akan melakukan proses identifikasi yang akan direkamnya di alam bawah sadar dan akan muncul kembali saat siswa sudah mulai menginjak pada proses pencarian jatidiri. "Bisa jadi identifikasi itu muncul dan menuntut mereka sehingga menjadi orang yang diidentifikasinya," paparnya. Jika buku itu menuai kontroversi, menurut Enoch, tidak lain karena ada lawan politik SBY yang menggunakan buku itu sebagai "peluru" untuk menyerangnya. "Bagi lawan politiknya ini jelas amunisi, sedangkan bagi anak-anak dia bisa jadi seorang teladan yang harus ditiru," kata profesor berusia 69 tahun itu. Meski demikian, dia meminta sebaiknya jangan hanya profil tentang SBY yang dijadikan bahan bacaan di sekolah, namun juga semua tokoh Indonesia dari semua lapisan dan disiplin ilmu, termasuk seniman dan tokoh agama. ”Hal itu penting karena anak-anak nanti akan mengagumi tokoh sesuai naluri mereka. Misalnya, kalau ada yang ingin jadi tentara, anak-anak akan suka membaca biografi tentang Jenderal Besar Sudirman," paparya.
Isi di luar tanggung jawab percetakan PT Aksara Grafika Pratama
BURSA
f2
Bisnis Indonesia, Jumat, 4 Februari 2011
PREDIKSI
Indeks menanti BI Rate OLEH INDRA Analis Bisnis Indonesia Intelligence Unit
JAKARTA: Meski berpeluang diwarnai aksi profit taking seusai libur tengah pekan ini, indeks harga saham gabungan (IHSG) masih berpeluang menguat jika pengumuman tingkat suku bungan acuan Bank Indonesia (BI Rate) hari ini sejalan dengan harapan pelaku pasar. Analis PT HD Capital Tbk Yuganur Wijanarko mengungkapkan indeks berhasil di tutup di atas ambang batas garis penurunan yakni di level 3.475. “Bila terjadi koreksi, kondisi itu lebih disebabkan oleh profit taking pascalibur kemarin. Akan tetapi pengumuman BI Rate oleh Bank Indonesia tetap menjamin likuiditas akan terpompa ke market dalam negeri,” ujarnya, kemarin. Pada perdagangan hari ini, lanjutnya indeks diprediksi bergerak di kisaran 3.390-3.530. Mengacu pada harga minyak dunia yang masih di atas US$90 per barrel, dia mempertimbangkan agar investor mencermati pergerakan saham-saham sektor batu bara. Pada penutupan perdagangan Rabu pekan ini, indeks kembali menguat 1,11% ke level 3.480,83 dibandingkan sehari sebelumnya.
Emiten properti
Pada perdagangan hari ini, sejumlah saham yang patut dicermati pergerakannya antara lain saham semiten properti, seperti PT Alam Sutera Tbk. Rencana kenaikan harga semen diperkirakan menjadi pertimbangan para pengembang perumahan menaikkan harga rumahnya. Selain properti, saham sektor tambang seperti PT Indo Tambangraya Megah Tbk dan PT Borneo Lumbung Energy Tbk boleh menjadi pilihan, serta saham raksasa otomotif PT Astra International Tbk. Pada Rabu, indeks melaju melanjutkan penguatan sehari sebelumnya. Data rilis inflasi yang dikeluarkan BPS yang tidak jauh berbeda dengan inflasi Januari tahun lalu memberikan tambahan tenaga bagi indeks untuk menguat. Indeks tercatat menguat 1,11% ke level 3.480,83, sementara indeks BISNIS-27 terangkat 1,31% ke level 299,24. Bank Indonesia diyakini tidak akan menaikkan BI Rate. Hal ini praktis memberikan angin segar bagi industri dalam negeri. Inflasi Januari 0,98% masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan rata-rata inflasi dalam 5 tahun terakhir yang berada pada kisaran 1,1%. (09)
PENAWARAN SAHAM:
Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk Emirsyah Satar, mengamati calon investor membeli saham perseroan di Jakarta, Rabu. Maskapai penerbangan pelat merah itu melepas sebanyak 6,3 miliar lembar saham atau setara dengan 27,98%. Dana hasil penawaran saham tersebut akan digunakan untuk pengembangan armada baru perseroan. BISNIS/ENDANG MUCHTAR
Imbal hasil reksa dana menurun APRDI minta pajak reksa dana tak naik OLEH IRVIN AVRIANO A. Bisnis Indonesia
JAKARTA: Tiga jenis reksa dana terbuka masih memberikan imbal hasil (return) negatif yang tidak terealisasi sepanjang Januari karena terseret penurunan indeks saham gabungan sebanyak 7,95% dan penurunan harga surat utang negara (SUN). Berdasarkan data PT Infovesta Utama yang diolah dari BapepamLK, rerata imbal kerugian reksa dana saham sebanyak 9,38%, reksa dana campuran sebesar 5,81%, dan reksa dana pendapatan tetap sebanyak 1,71% sepanjang Januari. Imbal rugi reksa dana saham dibukukan dari sebanyak 69 reksa dana yang ada, sedangkan imbal kerugian reksa dana campuran sebanyak 99 produk, dan reksa dana pendapatan tetap dihasilkan dari rerata imbal rugi
90 produk. Ketua Umum Asosiasi PeDana kelolaan reksa dana ngelola Reksa Dana Indonesia (APRDI) Abiprayadi Riyanto (Rp triliun) mengatakan penurunan imbal Manajer investasi 2010 Target 2011 hasil reksa dana yang terjadi pada bulan lalu sangatlah Schroder 53,52 58,87 wajar di tengah kondisi penuBNP Paribas 25 31,5 runan harga saham dan SUN. Mandiri 19,47 23,36 Namun, tuturnya, saat penuBahana 18,1 21,72—22,62 runan itu akan lebih baik DIM 10,6 12,19 dimanfaatkan investor untuk Batavia 9 12,2 Panin 4,8 8 membeli lebih banyak unit reksa dana. Sumber: Diolah dari berbagai data “Kalau tunggu lebih rendah menginvestasikan dana segar lagi, maka tidak akan membeli karena nanti kalau pasar yang belum diparkirkan di reksa modalnya sudah naik akan ke- dana pada jenis reksa dana pasar uang. tinggalan,” ujarnya Rabu. Menurut dia, produk tersebut Dia juga mengingatkan reksa dana merupakan produk investa- masih lebih memberikan imbal si jangka panjang yang sebaik- hasil dibandingkan dengan deponya dilihat dari horizon beberapa sito dan lebih tahan dibandingtahun ke depan, sehingga inves- kan dengan reksa dana pendapattor sebaiknya tidak menarik unit- an tetap. “Reksa dana itu lebih likuid, 2—3 hari sudah bisa cair, nya pada kesempatan ini. Selain itu, tuturnya, investor dan lebih tinggi dibandingkan juga sebaiknya menyesuaikan je- dengan tabungan.” Dia mengatakan penurunan nis investasi yang cocok sesuai bursa saham itu disebabkan oleh dengan profil investasinya. Analis Riset Infovesta Edbert sudah mahalnya saham dan obliSuryajaya menilai sekarang me- gasi. Untuk saham, dia menilai rupakan saat yang tepat untuk harganya sudah dinilai mahal
sehingga investor reksa dana disarankan untuk menunggu penurunan pasar modal hingga pada level murah. Di sisi lain, efek pasar modal syariah dan reksa dana syariah diprediksi masih lebih menjanjikan pada tahun ini dibandingkan dengan efek pasar modal konvensional, khususya saham pada emiten sektor perkebunan dan komoditas yang menjadi pilihan utama efek syariah.
Portofolio syariah Abiprayadi menilai aset dasar saham bagi efek syariah sudah cukup banyak dibandingkan dengan saham konvensional. Sebelumnya, Direktur PT Mandiri Manajemen Investasi Andreas Muljadi Gunawidjaja mengatakan aset dasar reksa dana syariah berupa obligasi syariah, yang biasa disebut sukuk, masih lebih terbatas dibandingkan obligasi konvensional ataupun saham syariah. Akibat keterbatasan itu, tuturnya, reksa dana syariah yang berbentuk terproteksi tetapi berbentuk syariah atau berbentuk reksa
dana pendapatan tetap yang syariah sulit dibentuk meskipun dia meyakini ada investor yang berminat pada jenis investasi itu. Sementara itu, APRDI berencana meminta Ditjen Pajak Kemenkeu untuk menetapkan pajak obligasi dalam reksa dana sebesar 5% sehingga tidak meningkat menjadi 15% pada 2014. Abiprayadi Riyanto mengatakan regulasi penerapan pajak yang diterapkan pemerintah diharap dapat memberikan iklim kondusif reksa dana. “Yang ideal adalah pajak untuk reksa dana sebaiknya lebih rendah dibandingkan dengan investasi jangka pendek seperti deposito.” Dia juga mengatakan pajak itu secara tidak langsung akan berimplikasi pada kupon surat utang negara (SUN) yang menjadi basis reksa dana obligasi. Jika tetap naik, lanjutnya, imbal hasil reksa dana yang berbasis obligasi akan tergerus layaknya deposito. Namun, dia menilai imbas dari pajak yang sudah dikenakan sebesar 5% hingga 2013 belum berimplikasi besar. (21/FAHMI ACHMAD) (irvin.avriano@
bisnis.co.id)
Garuda Indonesia targetkan pendapatan Rp27,5 triliun BISNIS INDONESIA
BISNIS/DEDI GUNAWAN
LEBIH TINGGI: Seorang karyawan PT Bank Jabar Banten Tbk melayani nasabah di Jakarta,
belum lama ini. Kupon obligasi VII/2011 PT Bank Jabar Banten Tbk yang bertenor 3 tahun ditetapkan pada level 9,2%, lebih tinggi dibandingkan dengan kisaran yang ditawarkan emiten kepada investor pada awal masa penawaran 7,44%—8,44%. Jumlah total penerbitan obligasi itu masih pada kisaran awal, sebesar Rp2 triliun.
PGN siapkan belanja modal US$500 juta OLEH NURBAITI & BAMBANG P. JATMIKO Bisnis Indonesia
JAKARTA: PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) hingga saat ini memiliki kas hingga US$1 miliar untuk membiayai belanja modal perseroan yang tahun ini dipatok sebesar US$500 juta. Direktur Utama PGN Hendi P. Santoso mengatakan dana tersebut sebenarnya cukup untuk membiayai belanja modal perseroan tahun ini. Namun, pihaknya tetap mencari sumber eksternal untuk menutup sebagian kebutuhan dana tersebut. “Opsinya bisa menerbitkan obligasi maupun mengajukan pinjaman ke bank. Bagaimanapun, sumber dana eksternal tetap dibutuhkan untuk membiayai belanja modal,” ujarnya pekan ini. Dari belanja modal US$500 juta itu, sebesar US$250 juta untuk membiayai blok gas dan sisanya untuk membiayai pengembangan jaringan. Namun, belanja untuk pengembangan jaringan masih terbuka untuk dikurangi apabila pasokan gas belum tersedia. Beberapa proyek yang dijalankan PGN pada tahun ini adalah meneruskan pembangunan LNG receiving terminal di Jawa Barat, yang merupakan patungan dengan PT Pertamina (Persero). Proyek ini diperkirakan membutuhkan dana hingga US$150 juta, dan gas yang ditampung di fasilitas ini akan dipakai
untuk menyuplai kebutuhan industry di wilayah Jawa Barat. Sekretaris Perusahaan PGN Wahid Sutopo menyatakan PGN akan mengembangkan proyek LNG receiving terminal lainnya di wilayah Sumatra Utara. Kebutuhan dana diperkirakan di kisaran US$150 juta. “Kami masih melakukan finalisasi penghitungan untuk proyek ini. yang jelas angkanya tidak jauh berbeda dengan proyek yang dibangun di Jawa Barat,” kata Wahid. Hingga akhir kuartal III/ 2010, pendapatan PGN sebesar Rp14,58 triliun, sedangkan laba bersih mencapai Rp4,69 triliun. Di sisi volume transmisi gas, BUMN ini mencatat sebesar 853 MMscfd, dan volume distribusi mencapai 821 MMscfd. Dalam kesempatan itu Hendi mengungkapkan bahwa perseroan berpotensi mendapatkan tambahan laba sebesar Rp2 triliun jika pasokan gas dari Conoco Philip yang dipasok ke Chevron, dikembalikan lagi kepada perseroan. “Pasokan gas yang dipindahkan itu sebelumnya dialokasikan kepada kami di PGN. Namun, pemerintah pasokan minta gas itu dipindahkan ke Chevron untuk mencapai target lifting. Akibatnya, pasokan gas kepada PGN menjadi turun sebesar 100 MMscfd,” tutur Hendi. Selain itu, jika pasokan gas dikembalikan, potensi lainnya adalah bisa mengurangi subsidi listrik sebesar Rp6,5 triliun.
JAKARTA: PT Garuda Indonesia, maskapai penerbangan BUMN yang segera go public, memproyeksikan pertumbuhan pendapatan pada 2011 pada 5%-10%, atau sekitar Rp22 triliun-Rp27,5 triliun mengacu naiknya keterisian penumpang dan frekuensi penerbangan. Bila asumsi pendapatan Garuda pada 2010 Rp20 triliun-Rp25 triliun, proyeksi pendapatan maskapai tersebut pada 2011 dengan pertumbuhan 5%-10% menjadi sekitar Rp22 triliun-Rp27,5 triliun. Direktur Keuangan Garuda Indonesia Elisa Lumbantoruan mengatakan meningkatnya load factor ini terjadi ketika perseroan berhasil mendatangkan 24 armada baru pada awal Januari 2011. “Kalau kita bandingkan load factor pada Januari 2010 sebesar 71%, sementara pada 2011 menjadi 75%. Kondisi ini terjadi ketika kita sudah mendatangkan pesawat baru,” ujarnya Rabu pekan ini. Menurut dia, hadirnya 24 pe-
sawat baru tersebut diharapkan jumlah kursi penumpang pada setiap pesawat yang dioperasikan Garuda Indonesia rata-rata bertambah sekitar 10%-15%. Begitu juga frekuensi penerbangan. telah mencapai 311 penerbangan per hari pada Januari 2011 dibandingkan dengan Januari 2010 sebanyak 247 penerbangan per hari. “Saya tidak akan berikan angka-angka pastinya. Namun saya beri clue. Silakan mengambil kesimpulan sendiri, apakah kinerja Garuda ke depan menjanjikan atau tidak,” katanya. Sepanjang 9 bulan pertama 2010, maskapai penerbangan yang lahir pada 1949 ini membukukan pendapatan senilai Rp12,68 triliun dengan total aset mencapai Rp14,22 triliun. Adapun laba bersih perseroan pada periode tersebut sebesar Rp194,87 miliar, sedangkan proyeksi laba bersih hingga akhir 2010 diperkirakan sekitar Rp450 miliar. Dalam perkembangan lain, pemesanan saham kepada investor ritel selama 3 hari yang berlang-
sung mulai 2-4-7 Februari 2011 dan dilakukan serentak di beberapa kota di Indonesia, yakni Banda Aceh, Medan, Palembang, Padang, Jakarta, Semarang, Surabaya, Denpasar, Balikpapan, dan Ujung Pandang telah dimulai. Dari pantauan Bisnis di Plaza Bapindo, Jakarta, Selasa, minat investor terlihat sepi. Kondisi itu diakui oleh Elisa. Dia sangat menyesalkan kurangnya sosialisasi masa penawaran, baik di media cetak maupun elektronik.
Alokasi Jamsostek Di sisi lain, PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) akhirnya memutuskan hanya membeli saham Garuda sebanyak 5% dari saham yang beredar (free float) akibat adanya ketentuan perusahaan itu yang membatasinya. “Saham Garuda punya prospek bagus. Sayangnya aturan kami melarang untuk membeli terlalu banyak saham. Kami hanya mengalokasikan 5% dari free float,” tutur Dirut Jamsostek Hotbonar Sinaga. Penjelasan itu sejalan dengan
yang pernah dikemukakan Direktur Investasi Jamsostek, Elvyn G Massasya, pada 31 Januari 2011. Menurut dia, porsi 5% tersebut merupakan batasan ketentuan yang diperbolehkan secara persentase. Ketika itu, Elvyn menegaskan perseroan siap menyerap sebesar Rp235 miliar saham perdana Garuda Indonesia. Meskipun pasar terlihat ‘adem ayem’, Managing Director Citibank Indonesia Tigor Siahaan tetap yakin saham Garuda lebih diminati investor asing, terutama dari kawasan Asia. Analis PT Valbury Asia Securities Michael Handisurya menyebutkan rencana ekspansi Garuda Indonesia ke depan cukup memungkinkan menopang kinerja keuangan perseroan yang sempat terseok pada kuartal III/2010. “Rencana membuka rute penerbangan baru untuk domestik dan internasional akan mendongkrak kinerja BUMN itu, apalagi mereka kini telah bergabung dengan Sky Team Alliance.” (05/09/M. TAHER SALEH/RAYDION SUBIANTORO)
Sierad siapkan agenda reverse stock OLEH IRVIN AVRIANO A. Bisnis Indonesia
JAKARTA: Emiten pakan ternak dan produsen ayam potong PT Sierad Produce Tbk, berencana melakukan penggabungan nilai saham (reverse stock) dengan rasio sebanyak 10 kali dalam waktu dekat. Hal itu terungkap di dalam agenda rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) perseroan yang akan digelar pada 11 Maret. Dalam keterangan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) itu pekan ini ini, Sekretaris Perusahaan Sierad Elies Lestari mengatakan reverse stock itu akan mengubah nominal saham seri A yang bernominal Rp395 menjadi Rp3.950, seri B dari Rp395 menjadi Rp3.950, dan seri C dari Rp100 menjadi Rp1.000. Harga nominal saham persero-
an pernah di-reverse pada 2004 dengan rasio yang sama. Perseroan juga pernah mengonversi obligasi konversi dan utang jangka panjang dengan menerbitkan saham seri C pada 2005. Pada akhir 2009, perseroan melakukan kuasi reorganisasi dan penurunan nilai saham untuk seri A dan B, dari sebelumnya Rp5.000 dan Rp3.000 menjadi Rp395 per lembar. Elies juga mengatakan pemegang saham perseroan yang berhak hadir dalam RUPSLB itu adalah yang memiliki saham perseroan pada 23 Februari. Ketika dikonfirmasi, Elies belum dapat memberikan keterangan resmi karena harus menunggu keterbukaan informasi pekan depan. Dia mengatakan perseroan juga belum menentukan untuk mengadakan penawaran umum terbatas (PUT/rights issue) setelah reverse
stock tersebut. “Saat ini [rencana] rights issue belum diputuskan,” ujarnya melalui layanan pesan singkat kemarin. Sering kali, emiten yang harga sahamnya rendah itu melakukan reverse stock sebelum akhirnya melakukan rights issue untuk meningkatkan harga sahamnya di pasar ke level yang umum dilakukan pada level Rp100. Saat ini, harga saham perseroan yang berkode SIPD berada pada level Rp62 dan tercatat stagnan serta membentuk kapitalisasi pasarnya sebesar Rp582,25 miliar. Dalam agenda RUPS Maret, juga ditunjukkan rencana perseroan untuk mengganti jajaran direksinya. Elies baru-baru ini mengungkapkan kinerja perseroan selama Januari sampai September 2010 sangat positif dengan penjualan Rp2,7 triliun atau naik 12,5% dari
pencapaian periode sama tahun sebelumnya Rp2,4 triliun. Sebesar 55% kontribusi penjualan berasal dari pakan ternak yang diikuti dengan kontribusi dari penjualan bibit unggas, jagung dan lainnya. Meski pencapaian akhir tahun lalu belum diungkapkan, manajemen optimistis penjualan bisa tembus Rp3,8 triliun dan laba bersih Rp50 miliar. Elies menyebutkan perseroan akan terus menambah jumlah kandang, dan pada tahun ini akan dibangun sekitar 39-40 kandang. Dengan demikian kapasitas produksi akan meningkat dari 2,0 juta ayam pedaging dan petelur per minggu menjadi menjadi 2,5 juta ekor. Selain menambah kandang, perseroan akan memperbesar volume produksi pakan ternak. (FAHMI ACHMAD)
DATA EMITEN
f4
Bisnis Indonesia, Jumat, 4 Februari 2011
BURSA EFEK INDONESIA, 2 FEBRUARI 2011 Nama saham Sbl.
Kurs Ttg. Trd.
Ptp.
▲/ ▼ (poin)
Transaksi Volume Nilai
PER
Jual
Minat Volume Beli
Nama saham Sbl.
Volume
PERTANIAN 1.Palawija/Tanaman Pangan BISI BISI International Tbk .....................................................................1.380 ...............1.410 .......... 1.390...........1.400 ..............20 ...............617.500 ..................863.750.000 ...........26,49 .............1.400 ................67.000 ..........1.390.............64.500 2.Perkebunan AALI ............Astra Agro Lestari Tbk ......................................... 22.450 .......... 23.000 .......22.700.......22.850 ...........400 ...........1.569.000 ........... 35.806.700.000 ............ 21,97 ......... 22.900 ..............180.500 ......22.850................2.500 BWPT...........BW Plantation Tbk ......................................................1.210 ..............1.280 ............1.210...........1.250 ..............40 .........26.317.500 ............32.999.275.000 ............ 26,61 .............1.260 .......... 1.502.500 ..........1.250.........1.325.000 GZCO ...........Gozco Plantations Tbk ................................................. 410 .................435 ..............410.............430 ..............20 ........22.728.500 ................9.701.397.500 ............16,04 ............... 430 ............1.103.500 ............425.......4.364.000 LSIP .............PP London Sumatra Indonesia Tbk. ......................11.700 ........... 12.000 ..........11.750.........11.800 ............ 100 .............990.500 ...............11.757.200.000 ............18,82 ............11.850 .................16.000 ........11.800..............93.000 SGRO ...........Sampoerna Agro Tbk ............................................... 2.925 ............. 3.025 ......... 2.950..........3.025 ............ 100 .......... 2.327.000 ..............6.946.362.500 .............17,23 ............3.025 .............. 172.000 ........ 3.000..............53.000 SMAR ..........SMART Tbk ................................................................5.050 ..............5.100 .........5.050...........5.100 ..............50 ..................9.000 ....................45.550.000 ............14,54 .............5.150 ..................2.000 ........ 5.050.............. 18.000 TBLA ...........Tunas Baru Lampung Tbk........................................... 420 .................435 .............425.............430 ...............10 ...........1.555.000 ................. 669.852.500 ............. 12,31 ............... 430 ............... 38.500 ............425............316.000 UNSP ...........Bakrie Sumatra Plantations Tbk............................... 350 ................ 360 .............350............. 350 ..................- ........ 52.071.500 ............ 18.463.942.500 ...............14,5 ................355 .............784.000 ............350........ 7.575.000 3.Peternakan CPDW ..........Cipendawa Tbk...............................................................229 .......................- ...................-............. 229 ..................- ............................- .........................................- ...............-1,14 ......................- ............................- ..................-..........................MBAI............Multibreeder Adirama Ind. Tbk ........................... 12.600 ........... 12.600 ........12.600........12.600 ..................- ...................1.500 .....................18.900.000 ................ 4,7 .......... 12.600 ..................3.000 ........11.600.................1.000 4.Perikanan CPRO ...........Central Proteinaprima Tbk............................................53 .......................- ...................-................53 ..................- ............................- .........................................- ............. -5,19 ......................- ............................- ..................-..........................DSFI .............Dharma Samudera Fishing In Tbk ...............................50 ...................50 ...............50................50 ..................- ...................7.500 .......................... 375.000 ............. 12,61 ..................50 ........... 1.527.500 ..................-..........................IIKP ..............Inti Agri Resources Tbk ..............................................680 .......................- ...................-.............680 ..................- ............................- .........................................- .......-906,42 ...............680 ................79.000 ............520..............75.000 5.Lainnya BTEK ...........Bumi Teknokultura Unggul Tbk ..................................700 .......................- ...................-............. 700 ..................- ............................- .........................................- .........-169,73 ......................- ............................- ..................-..........................-
PERTAMBANGAN 1.Pertambangan Batu Bara ADRO ..........Adaro Energy Tbk .....................................................2.400 .............2.500 .........2.450......... 2.500 ............ 100 .......73.500.000 ........... 181.535.325.000 ........... 35,36 ............2.500 .........15.527.000 .........2.475........6.472.500 ATPK ...........ATPK Resources Tbk ................................................... 200 ..................215 .............200.............205 .................5 .............654.500 ...................138.597.500 .........-160,78 ............... 205 .............208.000 .............198................5.000 BORN ..........Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk ....................1.600 ..............1.650 ............1.610...........1.640 ..............40 .........47.951.500 .............. 78.189.155.000 .....................- .............1.640 ..........3.709.500 ..........1.630.......... 806.500 *BRAU.........Berau Coal Energy Tbk ................................................530 ................540 .............520............. 530 ..................- ........10.966.000 ................5.816.010.000 ...........35,05 ...............540 .......52.594.000 ............530.......4.598.000 BUMI............Bumi Resources Tbk .................................................2.875 .............2.900 ......... 2.825..........2.875 ..................- .......161.940.000 ..........464.127.800.000 ...........25,66 ............2.875 .......20.088.000 ........ 2.850........5.053.500 BYAN ...........Bayan Resources Tbk ............................................ 18.550 ...........18.600 ........18.500........18.600 ..............50 ..............102.000 ................ 1.891.675.000 ............ 95,16 ..........18.600 ............... 94.000 .......18.550..............47.000 DEWA ..........Darma Henwa Tbk ............................................................61 ...................62 ...............60.................61 ..................- ..........14.147.000 ..................859.269.500 ............-8,35 ...................61 .......... 4.616.000 .............. 60........7.096.000 DOID ............Delta Dunia Makmur Tbk ..........................................1.320 ..............1.340 ............1.310...........1.330 ...............10 .......26.485.000 .............35.201.250.000 ............ 19,25 .............1.330 ............1.109.000 ..........1.320.........2.817.000 GTBO ...........Garda Tujuh Buana Tbk ..................................................59 ....................61 ............... 58.................61 .................2 ................63.500 .......................3.753.500 ............. -5,21 ..................66 ............... 50.000 .............. 58................11.500 HRUM ..........Harum Energy Tbk ....................................................8.200 .............8.600 .........8.250......... 8.600 ...........400 ......... 6.603.500 ...........55.602.825.000 .....................- ............8.600 ..............413.000 ........ 8.550............194.000 ITMG ............Indo Tambangraya Megah Tbk..............................47.200 ..........48.350 .......46.550....... 47.400 ........... 200 ..............769.000 ............ 36.533.775.000 ...........24,22 ..........47.400 ...................7.000 .......47.350.................1.000 KKGI ............Resource Alam Indonesia Tbk ................................3.500 .............3.600 ..........3.425..........3.500 ..................- .............403.500 ................1.416.300.000 ...........22,53 ............3.525 ..............106.500 ........ 3.500..............27.500 PKPK ...........Perdana Karya Perkasa Tbk ....................................... 154 ................. 154 ..............150..............154 ..................- .............626.000 ....................94.923.500 ............. 11,32 ................ 154 ..............414.000 .............. 151..............57.500 PTBA ...........Tambang Batubara Bukit Asam Tbk................... 20.300 ...........20.700 .......20.200.......20.300 ..................- ..........3.020.500 .............61.523.050.000 ............25,75 ......... 20.300 ..............109.000 ......20.200............. 90.500 PTRO ...........Petrosea Tbk ........................................................... 26.000 .......................- ...................-.......26.000 ..................- ............................- .........................................- ..............7,59 ......................- ............................- ..................-..........................2.Pertambangan Minyak & Gas Bumi ARTI ............Ratu Prabu Energi Tbk ................................................ 280 ................ 280 ............. 275.............280 ..................- ................25.000 ...................... 6.950.000 ............ 19,47 ............... 285 ............... 50.000 ............ 275..............70.000 *BIPI ............Benakat Petroleum Energy Tbk ...................................98 ...................99 ............... 95................96 ............... -2 .......... 4.501.000 .................432.856.000 ..........-22,48 ..................96 ...........1.225.500 ...............95...........922.500 ELSA............Elnusa Tbk ..................................................................... 305 ................ 305 .............300.............305 ..................- ..........2.279.000 ..................685.597.500 ......... 144,43 ............... 305 ..........3.476.000 ............300........ 1.582.500 ENRG ...........Energi Mega Persada Tbk............................................ 109 ...................110 ..............107..............108 ................ -1 ........ 31.696.500 ..............3.448.999.000 ...........-21,85 ................ 108 .............666.500 ............. 107.........9.651.000 MEDC...........Medco Energi International Tbk.............................3.250 .............3.300 ..........3.225.......... 3.275 ..............25 ........ 13.983.000 ............45.693.287.500 ...........50,99 .............3.275 .............292.500 .........3.250...........433.000 RUIS ............Radiant Utama Interinsco Tbk ....................................199 .......................- ...................-.............. 199 ..................- ............................- .........................................- ............ 13,49 ............... 200 .............500.000 .............195............. 50.000 3.Pertambangan Logam & Mineral lainnya ANTM ..........Aneka Tambang (Persero) Tbk ............................... 2.275 .............2.325 ..........2.275..........2.300 ..............25 ........12.203.000 ..............27.912.987.500 ..............17,31 ............2.300 ......... 2.960.000 .........2.275...........959.000 CITA .............Cita Mineral Investindo Tbk .........................................317 .......................- ...................-...............317 ..................- ............................- .........................................- ............. 8,49 ......................- ............................- ............300.............. 10.000 DKFT ...........Central Omega Resources Tbk .................................. 550 .......................- ...................-.............550 ..................- ............................- .........................................- ...........-14,58 ......................- ............................- ..................-..........................INCO ............International Nickel Indonesia Tbk........................4.825 ............. 4.925 ..........4.875..........4.925 ............ 100 ........... 9.170.500 ............44.820.912.500 ............12,52 ............4.925 ............1.618.000 ........ 4.900............615.500 TINS.............Timah (Persero) Tbk. ................................................2.825 .............2.900 ......... 2.825..........2.875 ..............50 .........23.178.000 ..............66.341.162.500 ...........22,83 ............2.875 ...........2.221.500 ........ 2.850...........989.500 4.Pertambangan Batu-batuan CNKO...........Exploitasi Energi Indonesia Tbk...................................151 ..................153 ..............150................151 ..................- .......... 3.497.000 ...................525.310.500 ............. 11,33 ..................151 ..............148.000 .............150.........1.335.500 CTTH ...........Citatah Tbk. ......................................................................69 ...................68 ...............68................68 ................ -1 ................ 18.000 ........................1.224.000 ............12,36 .................. 72 ..............100.000 .............. 68...........232.000 MITI..............Mitra Investindo Tbk.......................................................50 ....................51 ...............50................50 ..................- ............ 888.500 ....................44.437.500 ..............36,11 ...................51 ............. 760.500 .............. 50...............71.500
INDUSTRI DASAR DAN KIMIA 1.Semen INTP.............Indocement Tunggal Prakasa Tbk ....................... 14.200 ............14.750 ........14.250........14.650 ........... 450 ..........3.248.000 ............47.492.325.000 ............16,98 .......... 14.650 ...............127.500 .......14.600.............114.000 SMCB...........Holcim Indonesia Tbk ................................................1.980 .............2.025 ...........1.960........... 1.970 ..............-10 ...........5.681.000 ..............11.303.887.500 ............18,28 .............1.980 ..............321.000 ..........1.970...........222.500 SMGR ..........Semen Gresik (Persero) Tbk ...................................8.000 .............8.250 .......... 8.100......... 8.200 ........... 200 ..........6.536.500 ........... 53.663.500.000 ............14,26 ............8.250 .............425.000 ........8.200..............39.000 2.Keramik, Perselen & Kaca AMFG...........Asahimas Flat Glass Tbk .........................................4.550 .............5.550 .........4.550..........5.250 ............700 ..........6.946.500 .............36.195.975.000 .............. 7,57 ............5.250 ............... 28.500 ........ 5.200.............. 21.000 ARNA ..........Arwana Citramulia Tbk ............................................... 250 .................270 .............255..............270 ..............20 ..............192.500 .....................50.192.500 ..............5,27 ................270 ................59.500 ............255............. 20.000 IKAI..............Intikeramik Alamasri Inds. Tbk....................................158 ................. 160 ..............156.............. 160 .................2 ............... 311.500 ....................48.796.000 ..............-1,93 .................159 ...............84.000 .............156..............74.000 KIAS ............Keramika Indonesia Assosiasi Tbk ..............................80 ...................88 ...............80............... 84 ................ 4 ...........1.676.500 .................. 142.532.000 ........... 114,75 ..................84 ................35.500 .............. 83................9.500 MLIA ............Mulia Industrindo Tbk ................................................. 420 ................ 420 .............420.............420 ..................- ............... 211.500 ................... 88.830.000 ..............0,78 ............... 420 ...............86.000 ............340.............. 12.500 TOTO ...........Surya Toto Indonesia Tbk .................................... 35.000 .......................- ...................-.......35.000 ..................- ............................- .........................................- ............10,86 ......... 38.900 ...................1.000 ......33.000................... 500 3.Logam & Sejenisnya ALKA...........Alakasa Industrindo Tbk..............................................700 .......................- ...................-............. 700 ..................- ............................- .........................................- ....... -333,64 ...............800 ..................2.000 ..................-..........................ALMI ............Alumindo Light Metal Inds. Tbk ................................760 .......................- ...................-..............760 ..................- ............................- .........................................- ................4,2 ............... 820 ..................... 500 ............ 730................... 500 BTON ...........Betonjaya Manunggal Tbk .......................................... 300 .......................- ...................-.............300 ..................- ............................- .........................................- ............... 7,51 ............... 305 ..................... 500 ............290................5.000 CTBN ...........Citra Tubindo Tbk ......................................................2.500 .......................- ...................-......... 2.500 ..................- ............................- .........................................- ............12,89 ......................- ............................- ..................-..........................GDST ...........Gunawan Dianjaya Steel Tbk .......................................139 ..................139 ..............135...............139 ..................- ..........6.467.500 ..................874.256.000 ..............5,62 .................139 ................79.500 .............134............287.500 INAI..............Indal Aluminium Industry Tbk ................................... 300 ................ 305 .............295.............305 .................5 .................10.500 ........................3.102.500 ..............3,87 ............... 305 ................25.000 ............290............. 32.000 ITMA ............Itamaraya Tbk. ............................................................. 385 .......................- ...................-............. 385 ..................- ............................- .........................................- ............ -3,65 ......................- ............................- ............290................2.500 JKSW...........Jakarta Kyoei Steel Works Tbk. ................................ 200 .......................- ...................-.............200 ..................- ............................- .........................................- ............. 4,46 ................ 190 ..............120.000 ..................-..........................JPRS ...........Jaya Pari Steel Tbk ......................................................530 ................540 .............530.............540 ...............10 .............. 231.000 ...................122.950.000 ..............5,25 ...............540 ..............214.000 ............530..............23.000 KRAS ...........Krakatau Steel (Persero) Tbk ..................................1.060 ..............1.080 .......... 1.050...........1.060 ..................- .......25.328.000 .............26.818.675.000 ..............33,8 .............1.060 .........2.408.500 ..........1.050............613.500 LION ............Lion Metal Works Tbk ...............................................3.800 .......................- ...................-......... 3.800 ..................- ............................- .........................................- ..............5,37 ......................- ............................- ........ 3.200.................1.000 LMSH...........Lionmesh Prima Tbk. ............................................. 4.800 .......................- ...................-.........4.800 ..................- ............................- .........................................- ..............6,39 ............5.000 ..................... 500 ........ 3.600................... 500 NIKL ............Pelat Timah Nusantara Tbk ....................................... 385 .................390 .............385............. 385 ..................- ......... 2.205.500 ..................857.860.000 ..............8,79 ............... 390 ............1.214.000 ............385.........1.287.000 PICO ............Pelangi Indah Canindo Tbk......................................... 200 .......................- ...................-.............200 ..................- ............................- .........................................- ..............9,47 ............... 205 ................24.500 ..................-..........................TBMS...........Tembaga Mulia Semanan Tbk .................................9.000 .......................- ...................-..........9.000 ..................- ............................- .........................................- ...........29,28 ............9.500 ..................3.000 ..................-..........................4.Kimia BRPT ...........Barito Pacific Tbk........................................................1.010 ..............1.030 ..........1.000...........1.020 ...............10 ...........1.700.000 ................. 1.729.715.000 ........ -196,07 .............1.030 ..............189.500 ..........1.020............. 26.000 BUDI ............Budi Acid Jaya Tbk ...................................................... 220 ..................215 ..............215.............. 215 ...............-5 ................87.500 ......................18.812.500 ........... 24,47 ............... 220 .............235.000 .............215............125.000 DPNS ...........Duta Pertiwi Nusantara Tbk ...................................... 380 ................ 430 .............385.............430 ..............50 .................10.500 ......................4.065.000 .....................- ............... 430 .................13.000 ............380............150.000 EKAD ...........Ekadharma International Tbk .................................... 250 ................ 250 .............235.............250 ..................- ............... 34.500 ......................8.230.000 ................5,4 ............... 250 ...............112.500 ............240................ 7.500 ETWA...........Eterindo Wahanatama Tbk .......................................... 210 ..................215 ..............210.............. 215 .................5 ..................5.500 ......................... 1.157.500 ............12,68 .................215 ................97.500 .............210............. 95.000 INCI..............Intanwijaya Internasional Tbk ....................................415 ................440 .............325............. 330 .............-85 .......227.331.500 .............87.477.562.500 ............-2,56 ................330 ............. 765.500 ............ 325.....29.940.000 SOBI ............Sorini Agro Asia Corporindo Tbk ...........................3.400 .............3.425 ..........3.375.......... 3.375 .............-25 ...........1.273.500 ...............4.326.150.000 ............34,21 ............3.400 ............1.212.000 .........3.375....... 3.043.000 SRSN ...........Indo Acidatama Tbk........................................................56 ...................57 ...............54................57 ..................1 ..............301.500 .....................16.289.000 ...........70,44 ..................57 ............... 82.500 .............. 54...........243.500 TPIA.............Chandra Asri Petrochemical Tbk. ..........................3.800 .............3.825 .......... 3.775......... 3.800 ..................- ................63.000 ................. 239.850.000 .............11,08 ............3.800 ............... 22.000 ......... 3.775................3.500 UNIC ............Unggul Indah Cahaya Tbk..........................................1.760 .......................- ...................-........... 1.760 ..................- ............................- .........................................- ............12,34 .............2.150 ..................2.000 ..........1.620.................1.000 5.Plastik & Kemasan AKKU...........Aneka Kemasindo Utama Tbk ................................... 240 .......................- ...................-.............240 ..................- ............................- .........................................- ...........-22,18 .................215 ..................... 500 ..................-..........................AKPI ............Argha Karya Prima Inds. Tbk......................................930 .......................- ...................-............. 930 ..................- ............................- .........................................- .............11,82 ................970 ............... 66.500 ............930...............13.500 APLI.............Asiaplast Industries Tbk ...............................................92 ...................94 ................ 91................94 .................2 ..............515.500 ....................48.069.500 ..............5,33 ..................94 .............250.000 ...............92.................1.000 BRNA ..........Berlina Tbk ..................................................................1.390 ..............1.390 ...........1.370...........1.390 ..................- ................ 18.500 ....................25.635.000 ..............5,72 .............1.390 ..................6.500 ..........1.370................3.500 DYNA...........Dynaplast Tbk ............................................................3.500 .......................- ...................-..........3.500 ..................- ............................- .........................................- .............13,67 ......................- ............................- ..................-..........................FPNI.............Titan Kimia Nusantara Tbk ......................................... 140 ..................143 .............. 137...............137 ............... -3 ..................2.500 ..........................352.500 ..............-3,15 .................142 ..................... 500 ..............137................... 500 IGAR ............Champion Pacific Indonesia Tbk ................................225 ................ 240 ..............215............. 225 ..................- ...........1.450.000 ..................329.962.500 .............. 7,93 ................230 ..............108.500 ............225...........445.000 *IPOL...........Indopoly Swakarsa Industry Tbk............................... 240 ................ 240 .............230............. 235 ...............-5 ..........11.959.000 ..............2.844.357.500 .....................- ................235 ...........1.926.500 ............230.........1.970.000 SIAP ............Sekawan Intipratama Tbk...............................................74 ...................83 ............... 83................83 .................9 ......................500 ............................. 41.500 .................7,9 .................. 73 ..................2.000 .............. 50............. 25.000 SIMA ............Siwani Makmur Tbk........................................................128 .......................- ...................-.............. 128 ..................- ............................- .........................................- ...............-1,18 ......................- ............................- ..................-..........................TRST............Trias Sentosa Tbk..........................................................245 .................245 .............245............. 245 ..................- ................ 18.500 ...................... 4.532.500 ..............9,97 ............... 250 ................25.000 ............240............. 25.000 YPAS ...........Yanaprima Hastapersada Tbk ................................... 660 .................670 .............650..............670 ...............10 ..............180.500 ....................119.595.000 ............ 19,65 ................670 ................53.000 ............660............. 34.500 6.Pakan Ternak CPIN ............Charoen Pokphand Indonesia Tbk ..........................1.650 ...............1.720 ..........1.600...........1.630 .............-20 .......26.238.000 ...........43.803.845.000 ............. 2,45 .............1.630 ..............541.000 ..........1.620....... 2.096.000 JPFA ............Japfa Comfeed Indonesia Tbk ..................................3.125 .............. 3.150 ......... 3.050...........3.100 .............-25 ..............510.500 .................1.580.187.500 .............. 7,99 .............3.100 ...............46.000 .........3.075............287.500 MAIN ...........Malindo Feedmill Tbk................................................3.400 .............3.450 ..........3.425..........3.425 ..............25 ............. 639.000 ................2.197.975.000 ...............7,77 ............3.450 ............... 65.000 ........ 3.400............106.000 SIPD.............Sierad Produce Tbk ........................................................62 ...................62 ...............60................62 ..................- .........10.970.500 ..................665.759.000 ...............8,91 ..................62 .......... 3.397.000 ................61...........229.500 7.Kayu & Pengolahannya SULI.............Sumalindo Lestari Jaya Tbk .........................................116 ...................117 ...............114................116 ..................- .............228.000 ....................26.043.000 ............. 13,51 ..................116 ..............401.000 ..............114............567.500 TIRT .............Tirta Mahakam Resources Tbk.....................................68 ...................69 ................67................68 ..................- ............. 253.000 .......................17.188.000 ............. -2,61 ..................68 .................10.000 ...............67.............. 10.000 8.Pulp & Kertas FASW ...........Fajar Surya Wisesa Tbk ............................................ 2.675 ............. 2.700 .........2.650..........2.675 ..................- .............420.000 ................ 1.124.425.000 ............19,38 ............ 2.675 .............. 170.500 ........ 2.650.............. 91.000 INKP ............Indah Kiat Pulp and Paper Tbk................................1.600 ..............1.620 .......... 1.590...........1.590 ..............-10 .............663.500 ...............1.062.460.000 ............14,66 .............1.600 ................99.500 ..........1.590............. 30.000 INRU ............Toba Pulp Lestari Tbk...................................................720 .......................- ...................-............. 720 ..................- ............................- .........................................- ..........173,66 ................760 .................15.000 ..................-..........................KBRI ............Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk....................... 79 ...................80 ................79................79 ..................- .............. 319.000 .....................25.401.500 ...............6,31 ..................80 ...............217.500 ...............79............416.500 SAIP.............Surabaya Agung Industry P. Tbk.................................130 .......................- ...................-.............. 130 ..................- ............................- .........................................- ...............4,15 ......................- ............................- .............130............. 25.000 SPMA ..........Suparma Tbk ..................................................................225 .................235 .............220............. 220 ...............-5 ............... 34.000 ........................7.577.500 ..............9,67 ................230 ..............126.000 ............220........ 1.054.000 TKIM ............Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk ...............................2.900 .............2.900 ..........2.775..........2.875 .............-25 ..............128.500 ................. 362.562.500 ............. 4,38 ............2.875 .................15.500 ........ 2.850................3.000
ANEKA INDUSTRI 1.Otomotif dan Komponennya ASII ..............Astra International Tbk ........................................48.600 ...........49.900 ........47.750.......48.350 .......... -250 .........8.698.000 ...........421.142.400.000 ..............14,17 .........48.350 ................ 18.000 ......48.300............. 20.000 AUTO ...........Astra Otoparts Tbk ................................................. 12.650 ........... 12.850 ........12.650.........12.750 ............ 100 ................22.000 .................280.450.000 .............8,86 ...........12.750 ...................1.500 ....... 12.700.................1.500 BRAM ..........Indo Kordsa Tbk ........................................................2.200 .......................- ...................-..........2.200 ..................- ............................- .........................................- .................8,1 ......................- ............................- ..................-..........................GDYR ...........Goodyear Indonesia Tbk ...........................................9.750 .......................- ...................-.......... 9.750 ..................- ............................- .........................................- .............. 7,57 ..........10.400 ..................5.000 ........ 9.000................... 500 GJTL............Gajah Tunggal Tbk.....................................................2.200 ............. 2.275 ...........2.175..........2.200 ..................- .........12.926.500 ...........28.536.862.500 ............. 8,66 ............2.225 .......... 1.300.500 ........ 2.200..............59.500 IMAS ............Indomobil Sukses Int’l. Tbk .....................................6.650 .............6.900 ..........6.700..........6.700 ..............50 ................53.000 ..................359.325.000 ............13,84 ............ 6.700 ...................1.500 ........6.600................2.500 INDS ............Indospring Tbk ........................................................ 10.200 .......................- ...................-........10.200 ..................- ............................- .........................................- ............. 4,22 .......... 10.300 ...................1.000 ........8.300................... 500 LPIN.............Multi Prima Sejahtera Tbk ...................................... 2.700 .............2.800 ..........2.700.......... 2.775 .............. 75 ............... 64.000 ....................175.737.500 ............. 4,55 .............2.775 ...................1.000 .........2.700..............27.000 MASA ..........Multistrada Arah Sarana Tbk......................................275 .................285 .............270.............280 .................5 ......... 4.294.500 ................. 1.192.012.500 .............. 11,18 ............... 280 .............796.500 ............ 275...........533.500 NIPS ............Nipress Tbk................................................................. 3.700 .......................- ...................-..........3.700 ..................- ............................- .........................................- ..............5,33 ............ 3.700 ...................1.000 ......... 2.775................... 500 PRAS ...........Prima Alloy Steel Tbk.....................................................87 .......................- ...................-................87 ..................- ............................- .........................................- ..............-1,72 ..................87 ..................2.500 .............. 83................2.500 SMSM ..........Selamat Sempurna Tbk ............................................1.060 ..............1.050 ..........1.040...........1.040 .............-20 ..............196.500 ..................205.730.000 ............ 10,96 .............1.050 ..................2.500 ......... 1.040...............51.000 SUGI ............Sugih Energy Tbk. ..........................................................157 .......................- ...................-...............157 ..................- ............................- .........................................- ............. -12,6 ......................- ............................- ..................-..........................2.Tekstil & Garmen ADMG ..........Polychem Indonesia Tbk............................................. 200 ................ 205 .............200.............200 ..................- .............. 124.500 ....................24.902.500 ............14,54 ............... 205 .......... 2.010.000 ............200......10.236.000 ARGO ..........Argo Pantes Tbk.........................................................1.300 ..............1.020 ..........1.000...........1.000 ..........-300 ............... 44.000 .....................44.100.000 ............ -2,26 .............1.250 ..................6.000 ..........1.020................2.500 CNTB ...........Saham Seri B (Centex) Tbk .....................................5.000 .......................- ...................-......... 5.000 ..................- ............................- .........................................- ............14,54 ......................- ............................- ..................-..........................CNTX ...........Centex (Preferen) Tbk ..............................................2.650 .......................- ...................-..........2.650 ..................- ............................- .........................................- ............-5,22 ......................- ............................- ..................-..........................ERTX ...........Eratex Djaja Tbk .............................................................125 .......................- ...................-.............. 125 ..................- ............................- .........................................- ............-0,43 ......................- ............................- ..................-..........................ESTI .............Ever Shine Tex Tbk. ..................................................... 100 .......................- ...................-..............100 ..................- ............................- .........................................- ............51,38 ......................- ............................- .............. 90..............35.000 HDTX ...........PanasiaIndosyntec Tbk ............................................... 250 .......................- ...................-.............250 ..................- ............................- .........................................- ............-6,66 ......................- ............................- ..................-..........................INDR ............Indo-Rama Synthetics Tbk........................................1.750 .......................- ...................-........... 1.750 ..................- ............................- .........................................- .............8,58 ..............1.750 ..................4.500 ......... 1.600.............. 10.000 KARW ..........Karwell Indonesia Tbk ...................................................145 .......................- ...................-.............. 145 ..................- ............................- .........................................- ...........-19,24 ......................- ............................- ..................-..........................MYRX ..........Hanson International Tbk ............................................175 ...................181 .............. 175...............179 ................ 4 .........14.861.500 ..............2.639.698.000 .......... 189,76 ................ 180 ..............373.000 ............. 179........ 1.656.500 MYRXP........Saham Seri B Hanson International Tbk ....................55 ...................59 ...............54................58 .................3 ...........1.788.000 .................. 103.605.000 ...........-16,45 ..................58 ................25.000 ...............57.............116.000 MYTX...........Apac Citra Centertex Tbk .............................................70 ...................68 ................67................67 ............... -3 ...............101.000 .......................6.773.000 ............-0,63 ..................70 ...................1.000 ...............67............. 55.000 PAFI .............Panasia Filament Inti Tbk........................................... 250 .......................- ...................-.............250 ..................- ............................- .........................................- ............ -4,97 ......................- ............................- ..................-..........................PBRX ...........Pan Brothers Tbk. ...................................................... 1.700 ...............1.720 .......... 1.690...........1.700 ..................- ........... 2.157.000 ...............3.681.025.000 ............ 18,92 ............. 1.700 ............... 58.000 ..........1.690............. 65.000 POLY............Asia Pacific Fibers Tbk ............................................... 205 ................ 205 ..............199.............. 199 ...............-6 .............482.000 .....................96.515.500 ...............0,91 ............... 200 ...................1.000 .............199...........205.500 RICY ............Ricky Putra Globalindo Tbk..........................................178 ..................182 .............. 175...............177 ................ -1 ............... 40.000 .......................7.028.500 ..............9,32 ................ 180 ..................... 500 ..............177............. 45.000 SSTM ...........Sunson Textile Manufacture Tbk................................230 .................230 .............230............. 230 ..................- ..................6.500 ....................... 1.495.000 .............19,96 ............... 240 ................25.000 ............230............. 25.500 TFCO............Tifico Fiber Indonesia Tbk ..........................................500 .......................- ...................-.............500 ..................- ............................- .........................................- ..........-100,13 ...............540 .................10.000 ............420...............15.000 UNIT ............Nusantara Inti Corpora Tbk .........................................135 .......................- ...................-...............135 ..................- ............................- .........................................- ............16,34 .................155 ..................... 500 ............. 135........ 1.000.000 UNTX ...........Unitex Tbk. ................................................................. 3.700 .......................- ...................-..........3.700 ..................- ............................- .........................................- .....................- ............4.500 ..................... 500 ..................-..........................3.Alas Kaki BATA............Sepatu Bata Tbk......................................................67.500 .......................- ...................-........67.500 ..................- ............................- .........................................- ............ 13,29 ..........67.500 ...................7.500 ......65.000............. 50.000 BIMA............Primarindo Asia Infrastr. Tbk ...................................900 .......................- ...................-.............900 ..................- ............................- .........................................- ............. 5,09 ......................- ............................- ..................-..........................SIMM ...........Surya Intrindo Makmur Tbk ........................................ 148 .......................- ...................-..............148 ..................- ............................- .........................................- ............-17,93 ......................- ............................- ..................-..........................4.Kabel IKBI ..............Sumi Indo Kabel Tbk .................................................1.500 .......................- ...................-...........1.500 ..................- ............................- .........................................- ............411,15 .............1.490 ..................3.500 ..................-..........................JECC............Jembo Cable Company Tbk ....................................... 590 ................ 550 .............550.............550 ............ -40 ...................1.000 ..........................550.000 ............ 15,35 ................570 ..................... 500 ............540.............. 10.500 KBLI.............KMI Wire & Cable Tbk.....................................................80 ....................81 ...............80............... 80 ..................- ............... 86.000 ...................... 6.965.000 ..............5,93 ...................81 ................69.500 .............. 80.........1.363.000 KBLM...........Kabelindo Murni Tbk ......................................................110 .......................- ...................-............... 110 ..................- ............................- .........................................- ............ 29,61 ......................- ............................- ..............110............. 50.000 SCCO............ Supreme Cable Manufacturing Corporation Tbk ....1.950 ........................- ....................-............1.950 ...................-..............................-........................................... - .............. 6,25 .......................-..............................- ..........1.600 ..............25.000 VOKS ...........Voksel Electric Tbk .....................................................450 .......................- ...................-.............450 ..................- ............................- .........................................- ...........-43,01 ...............450 ................75.000 ............340............. 25.000 5.Elektronika PTSN ...........Sat Nusapersada Tbk .................................................... 76 ...................82 ................79................82 .................6 ............... 34.000 .......................2.728.000 ...........-16,38 ..................82 ...............40.000 ...............78................... 500 6.Lainnya ASIA ............Asia Natural Resources Tbk .........................................63 ...................68 ............... 63................66 .................3 ...........1.453.000 ....................95.470.000 ...........38,88 ..................66 ............... 45.500 ...............65............120.500 KBLV............First Media Tbk. .............................................................920 ................ 960 .............920............. 930 ...............10 ...............48.000 ..................... 45.135.000 ...........44,97 ............... 960 ..................2.500 ............930............. 36.500 MYOH ..........Myoh Technology Tbk.....................................................50 .......................- ...................-................50 ..................- ............................- .........................................- .....................- ..................50 ...........1.222.500 ..................-..........................-
INDUSTRI BARANG KONSUMSI 1.Makanan & Minuman ADES ...........Akasha Wira International Tbk ................................ 1.160 ............... 1.160 ............1.140............1.150 ..............-10 ............... 28.000 .....................32.160.000 .............53,13 .............. 1.150 .................10.000 ...........1.140.................1.500 AISA ............Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk ...................................750 .................770 .............750..............770 ..............20 ..........3.365.000 ..............2.562.945.000 ...............41,5 ................770 ...........1.339.500 ............ 760........ 1.458.000 AQUA ..........Aqua Golden Mississippi Tbk. ............................244.800 .......................- ...................-.... 244.800 ..................- ............................- .........................................- ...........25,04 ......................- ............................- ..................-..........................CEKA ...........Cahaya Kalbar Tbk .....................................................1.000 ..............1.000 ..........1.000...........1.000 ..................- ..................5.000 ......................5.000.000 ...............6,01 .............1.080 ..................2.500 ............950.................1.500 DAVO ...........Davomas Abadi Tbk ........................................................65 ...................66 ............... 65................66 ..................1 ........... 1.733.500 ....................113.364.500 ............. 5,66 ..................66 .............704.500 ...............65............ 159.000 DLTA ............Delta Djakarta Tbk ................................................120.000 .......................- ...................-......120.000 M m ND M m M M MYOR M DN A N RO N K O U U M 2R RM m HM HM m RM A m DV A D V NA m KA Km m K K m M RK M YA m m
Q Q
Kurs Trd. Ttg.
Ptp.
▲/ ▼ (poin)
Transaksi Volume Nilai
PER
Jual
Minat Volume Beli
Volume
m m m &B K M M R M m U Rm K w K M m
4K m M O MRA D UNVR P KD K M
Rm
PROPERTI DAN REAL ESTAT P A N AR AA
&R A A m
m R m m
A m w
KD K D KRA OW RA R R DAR D D DU Y MD M MD RA HD R K A K AM
m D m
m Dm K R A w D m D m D
A
R m
D D
w D
M
D
m m
H
mD m &D
M w M R Kw D m
m
N
K KR MD N MK OMR RA UD WON W R M RD
R R
MDM MRA 2K ADH D K KON
m m D m m mm A B A K D K M
K w R K m Nw D M M
m m
w W
D A O W KA
m M
V
D
A m
W
m
K
INFRASTRUKTUR, UTILITAS, DAN TRANSPORTASI A D A 2 MN MR M A
N P
B N
M M
&
N m m A
RN NV A KM 4 A O A M H AA ND M RA RA A R A MDR MA RAM W HA WN RA K NDY R NA
M
m m m
A
m O M
Hm
m A
M R R
R R m m M m m m O N
W
K w
OWR RU
m M
U m m M N A mM
KEUANGAN B A RO A AA AK A K N N R N DMN K R KW MR N A N A N N M WD N V N MAYA M OR M A N N N DRA 2 m ADM D N N D N M N RU VRNA WOM P AK HAD KR N O A AN R RM YU 4A A DA AHA AMA A A DM A A RM MR NN N A AR A A M
A m mR A N N R N M D m m K w M mA M N
w
m m w N V A M W M O
K N
Hm Pm A D m
M
D M
M
V W
M O m
M
M HD K NA R m Y A A A A A A A
D A Am A
Rm
M
R
H M D
M
A D M
M N RODA MMA
D
m m
D
m
m R
O D M M
m
A
PERDAGANGAN JASA DAN NVESTAS P AM AKRA MR
B
B
A AKR
P M m
M
D A M H MA RN H A NA ND KARK KON
D
MDRN M OKA D QM KA
M M A M A
m
m
w M
K M m H
A A
D D
R
R m m M m U • Bersambung ke Hal. f5
DATA EMITEN & FINANSIAL
Bisnis Indonesia, Jumat, 4 Februari 2011
f5
BURSA EFEK INDONESIA, 2 FEBRUARI 2011 (SAMBUNGAN DARI HAL. F4) Ku s Tg Td
Nama saham Sb
Pp
▲ ▼ po n
T ansaks Vo ume N a
PER
M na Vo ume Be
Jua
Sb
TIRA ............Tira Austenite Tbk ......................................................1.740 .......................- ...................-............1.740 ............. - ................................- .........................................- .............17,54 ......................- ............................- ..................-..........................TMPI ............AGIS Tbk ...........................................................................131 ..................134 ..............129.............. 130 ............-1 ..............6.705.500 ..................884.515.000 .........-194,93 .................130 ..............379.000 ............. 129...........502.000 TRIL .............Triwira Insanlestari Tbk. ................................................57 ...................56 ............... 55................56 ............-1 .................650.000 .....................36.367.500 .............29,15 ..................56 ................75.000 ...............55...........200.000 TURI ............Tunas Ridean Tbk ...........................................................610 ................ 630 .............620.............630 ..........20 ..............6.069.500 ...............3.769.820.000 ............ 13,06 ............... 630 ..............919.000 ............620...........650.000 UNTR...........United Tractors Tbk ............................................... 21.550 ..........22.500 ........21.450.......22.500 .......950 ..............6.962.000 ............153.154.375.000 ............ 18,97 .........22.500 ..............185.500 ......22.400..............29.000 WAPO ..........Wahana Phonix Mandiri Tbk........................................ 100 .......................- ...................-..............100 ............. - ................................- .........................................- ..........-25,02 ......................- ............................- ..................-..........................WICO............Wicaksana Overseas Int’l Tbk.......................................65 ................... 72 ............... 56................69 ............4 .............17.662.500 .................1.170.853.000 ............-10,19 ..................70 ..............102.000 ...............69............108.000 2.Perdagangan Eceran ACES ...........Ace Hardware Indonesia Tbk ..................................2.550 .............2.550 .........2.450..........2.550 ............. - ................. 539.000 ................ 1.369.150.000 ............27,04 ............ 2.575 ............... 50.000 ........ 2.550............150.000 ALFA............Alfa Retailindo Tbk ..................................................2.400 .......................- ...................-......... 2.400 ............. - ................................- .........................................- ..........-34,95 ......................- ............................- ........ 3.000.................1.000 AMRT ..........Sumber Alfaria Trijaya Tbk .....................................2.650 ............. 2.750 ..........2.675..........2.750 ........ 100 ................... 28.000 .....................75.837.500 ...........46,46 ............2.900 ..............100.000 .........2.700................2.000 CSAP ...........Catur Sentosa Adiprana Tbk.........................................90 ....................91 ...............88................90 ............. - ................... 119.500 .....................10.669.000 ............. 8,26 ...................91 ............... 95.000 .............. 90............. 95.000 GOLD ...........Golden Retailindo Tbk ................................................. 390 ................. 410 .............380..............410 ..........20 ........ H RO H m KO N K A m MA M A MD M U m M A M m M M M R RA Rm R MO Rm KY ONA m KA A RO m O R H &P w AN A A & AYU UVA U w V A M W m w HOM H M R ON N MAM MAM ANR D
H
MN N MA M O
M
PER
M na Vo ume Be
Jua
Vo ume
&M M M K
M
N M M
m
Km A R A N DN D
&P O m
m m
MA MD P H MR N R RM M A OO MM
m M m m
M & mR
M
M m A M
M
Jenis transaksi
Volume
Jumlah
Frekuensi
Sumber: Data dari PT BEI diolah kembali oleh Stock Watch * Saham yang IPO
m 24
22
4
4 2 4 0
04
w w
N A R
w
&
42
8 2
8 2 02 000
04
A 2
m
INDEKS BISNIS-27 Kode
Nama
Sebelum
Penutupan
Stock Prev Close
Perubahan
%
Frekuensi
Volume
Nilai (Rp)
1 .........AALI .............Astra Agro Lestari Tbk ............................................ 22,450 .................22,850 ......................400......................1.78 ..................794 .........................1,569,000 ...............35,806,700,000 2 ........ADRO............Adaro Energy Tbk. ...................................................... 2,400 ...................2,500 .......................100......................4.17 ...............2,769 ..................... 73,500,000 ...............181,535,325,000 3 ........ANTM ...........Aneka Tambang (Persero) Tbk .................................. 2,275 ...................2,300 .........................25......................... 1.1 .................840 ...................... 12,203,000 .................27,912,987,500 4 ........ASII ...............Astra International Tbk ...........................................48,600 ................ 48,350 .....................-250....................-0.51 ...............2,518 ....................... 8,698,000 ..............421,142,400,000 5 ........BBCA ............Bank Central Asia Tbk ................................................5,650 ...................5,850 ......................200.................... 3.54 .................. 910 ....................... 11,542,500 ................67,047,700,000 6 ........BBNI .............Bank Negara Indonesia Tbk .......................................3,225 ................... 3,300 .........................75.....................2.33 ..................936 ........................29,151,500 ................ 96,010,237,500 7 ........BBRI .............Bank Rakyat Indonesia Tbk .......................................4,900 ....................4,925 .........................25......................0.51 ...............1,858 ......................39,365,000 ............... 194,701,725,000 8 ........BDMN ...........Bank Danamon Tbk .....................................................5,900 ...................6,000 .......................100......................1.69 ................. 425 .........................12,211,500 .................73,195,975,000 9 ........BMRI.............Bank Mandiri (Persero) Tbk ........................................6,100 .................... 6,100 ...........................0.......................... 0 ...............1,469 ...................... 34,515,500 ..............212,437,475,000 10.......BNGA............Bank CIMB Niaga Tbk ..................................................1,860 ....................1,850 ........................ -10...................-0.54 .................. 441 .........................6,577,500 ..................12,142,010,000 11 ........BNII...............Bank International Ind. Tbk ...........................................720 .......................730 ..........................10......................1.39 ..................239 ........................2,879,000 .................2,098,245,000 12 .......EXCL.............XL Axiata Tbk. ..............................................................5,000 ...................5,050 ........................ 50........................... 1 .................. 414 ........................6,672,000 ................ 33,839,125,000 13 .......GGRM ...........Gudang Garam Tbk ...................................................36,800 .................36,900 .......................100.....................0.27 ...................351 ............................407,500 .................15,160,450,000 14.......INCO .............International Nickel Indonesia Tbk ..........................4,825 ....................4,925 .......................100.....................2.07 ................. 803 ..........................9,170,500 ............... 44,820,912,500 15 .......INDY .............Indika Energy Tbk ........................................................4,275 ...................4,200 ........................-75.....................-1.75 ................ 1,128 .......................18,507,500 ................78,035,237,500 16 .......INTP..............Indocement Tunggal Prakasa Tbk .......................... 14,200 ..................14,650 ......................450......................3.17 .................. 914 ........................3,248,000 ............... 47,492,325,000 17 .......ITMG .............Indo Tambangraya Megah Tbk ................................47,200 .................47,400 ......................200.................... 0.42 ................. 690 ............................769,000 ................36,533,775,000 18.......JSMR............Jasa Marga (Persero) Tbk ..........................................3,050 ....................3,075 .........................25.................... 0.82 ................. 260 ........................5,343,500 .................16,473,725,000 19 .......KLBF.............Kalbe Farma Tbk ..........................................................2,875 ...................2,900 .........................25.................... 0.87 ................. 454 ........................5,086,000 ................14,695,250,000 20......LSIP ..............PP London Sumatra Indonesia Tbk ..........................11,700 ...................11,800 .......................100.................... 0.85 ..................326 ...........................990,500 ..................11,757,200,000 21 .......PNBN............Bank Pan Indonesia Tbk ...............................................1,100 .......................1,110 ..........................10......................0.91 ....................42 ........................2,998,000 ..................3,303,375,000 22......PTBA ............Tambang Batubara Bukit AsamTbk....................... 20,300 .................20,300 ...........................0.......................... 0 ..................936 ........................3,020,500 ................61,523,050,000 23 ......SMCB............Holcim Indonesia Tbk ..................................................1,980 .....................1,970 ........................ -10....................-0.51 ...................513 .........................5,681,000 .................11,303,887,500 24 ......SMGR ...........Semen Gresik (Persero) Tbk ..................................... 8,000 ...................8,200 ......................200.......................2.5 ...............1,065 ........................6,536,500 .............. 53,663,500,000 25......TINS..............Timah (Persero) Tbk....................................................2,825 ....................2,875 ........................ 50......................1.77 ................. 940 .......................23,178,000 .................66,341,162,500 26 ......TLKM ............Telekomunikasi Indonesia Tbk .................................. 7,550 ....................7,650 .......................100......................1.32 ...............1,098 .........................12,171,500 ............... 93,307,025,000 27 ......UNTR ............United Tractors Tbk................................................... 21,550 .................22,500 ......................950..................... 4.41 ...............1,638 ........................6,962,000 ...............153,154,375,000
Sumber: BEI
Indeks penutupan saham per sektor di BEI 2 Februari 2011.
Perkembangan indeks bursa global hingga 3 Februari 2011 1-02-11
2-02-11
3-02-11
Asia Tenggara Jakarta Composite Index (IHSG) ..............3,442.50 ......3,480.83 ............Libur Kuala Lumpur Composite Index ........................Libur ..........1,531.82 ............Libur Strait Times Index (Singapura) ................... 3,184.74 ..........3,211.12 ............Libur SET (Bangkok) ..................................................959.69 .......... 977.84 ........980.60 PSEi (Manila) ................................................ 3,830.49 ........3,891.07 ....3,888.55
Asia & Pasifik Nikkei-225 (Tokyo).......................................10,274.50 ......10,457.36 ....10,431.36 Hang Seng (Hong Kong) ...........................23,482.95 ....23,908.96 ............Libur Kospi (Seoul)..................................................2,072.03 ..............Libur .............Libur Shanghai.........................................................2,798.96 ..............Libur .............Libur Taipei ......................................................................Libur ...............Libur .............Libur BSE Sensex-30 (Mumbay) .........................18,022.22 .....18,090.62 ....18,449.31 All Ordinary...................................................4,852.00 .......4,897.90 ......4,919.30 NZX 50 (Wellington)....................................3,348.46 .......3,352.30 .....3,349.89
Amerika DJIA................................................................12,040.16 ...... 12,041.97 .....................-
Indeks
1-02-11
2-02-11
3-02-11
S&P 500 Index ...............................................1,307.59 ....... 1,304.03 .....................Nasdaq Composite Index............................... 2,751.19 ....... 2,749.56 .....................S&P/TSX Comp (Toronto) ............................13,712.62 .....13,680.29 ...................... Meksiko Bolsa Index .....................................37,618.10 .....37,948.75 .....................Brazil Bovespa Index..................................67,847.34 ...66,688.48 .....................-
Eropa
Sektor
31/01
01/02
02/02
FTSE-100 (London) .......................................5,957.82 ......6,000.07 .....................CAC-40 (Paris) ..............................................4,072.62 ......4,066.53 .....................DAX Index (Frankfurt) ...................................7,184.27 ........7,183.62 .....................IBEX-35 (Spanyol) ........................................10,967.90 .......11,010,20 .....................FTSE MIB Index (Milan).............................22,525.59 ....22,653.59 .....................AEX-Index (Amsterdam) ....................................367.11 ...........367.39 .....................OMX-30 (Stockholm) ......................................1,146.79 ..........1,130.31 .....................Micex Index (Moskow) ................................... 1,755.95 ........1,765.42 .....................-
Pertanian................2.040,515 ......2.071,017..... 2.102,879 Pertambangan.....3.043,509 .....3.154,885......3.199,356 Industri Dasar .........338,484 ........349,387........353,473 Aneka Industri ..........873,515 .........868,701.........865,164 Properti.......................179,288 ..........180,153.........180,734 Infrastruktur.............776,288 ........769,938........778,088 Keuangan .................422,034 .......425,299.........431,254 Perdagangan.............473,601 .......475,850.......483,660 Manufaktur ...............743,063 .......748,388.........752,841 LQ 45..........................597,854 ..........605,131.........612,564 JII...................................477,514 .......484,295.......489,440 MBX.............................969,904 .......978,468........990,322 DBX ................................517,913 .......526,343....... 528,683
Timur Tengah & Afrika
Kompas 100..............782,229 .......790,628........799,565
DFM General Index (Dubai) ..........................1,543.76 ........1,594.87 .....................FTSE/JSE Top-40 (Johannesburg).........28,625.33 .....29,274.22 .....................-
Stock
Bisnis-27....................292,052 ........295,367........299,244 Pefindo25 Index......353,260 .......349,540.........349,916
2 4
08
4
Prev Close
Volume
10 SAHAM PENCETAK GAIN
10 PIALANG TERAKTIF
Volume
4 0
Value
Code Freq
CENT ...............115..........145 ...................1,000 ......................145,000 PUDP............345........ 420 ............ 936,000 .............365,767,500 ASBI...............255.........305 ............500,000 ......................152,500 INDX.................112..........130 ............846,500 .............104,994,500 AMFG........4,550.....5,250 .........6,946,500 .......36,195,975,000 EPMT..........1,000........1,150 ..................6,000 ..................6,150,000 DPNS............380........ 430 ................10,500 .................4,065,000 SIAP..................74...........83 ............500,000 ........................41,500 CFIN..............560.........620 ........16,705,000 ......10,295,445,000 FISH .............1,100......1,200 ...........1,067,500 .........1,278,825,000
Volume
Close ▲/ ▼
Date
Kurs Transaksi Beli Rp
Jual Rp
Close ▲/ ▼
Date
Value
KARK-W ...............13/04/2011 ...........40 ..........0.................................. 0 KBLV-W2 ...........03/05/2013 ........900 ..........0.................................. 0 KBRI-W ............... 02/07/2011 .............4 ..........0..................11,871,000 KBRI-W2............ 05/12/2013 ...........55 ..........0.................................. 0 KOIN-W ..............08/04/2011 ............. 9 ..........-1..................2,907,500 LAPD-W .............08/04/2011 ............51 ..........0.................................. 0 META-W ............. 26/07/2013 ......... 215 .........18............. 122,965,000 MIRA-W2 ..............25/11/2011 ...............1 ..........0.................................. 0 MLPL-W.............. 12/04/2013 ..........127 .........-2...........1,020,108,500 PBRX-W ............. 02/01/2013 ........420 ..........5............... 49,762,500 POOL-W................ 11/07/2014 ...............1 ..........0.................................. 0 RODA-W ..............26/01/2013 ...........85 ..........0.................................. 0 SMMA-W4 ......... 09/07/2013 ...........1,5 ..........0.................................. 0 TBLA-W.................13/07/2011 ........ 330 ..........0.................................. 0 TMPI-W .................17/03/2011 ...........20 .........-7...............57,802,500 TRAM-W .............09/09/2011 ........460 ..........0.................................. 0 UNSP-W2 ...........12/02/2013 .........104 ..........6..............60,544,000 WEHA-W ........... 28/05/2012 ...........40 ..........0.......................40,000 WINS-W................30/11/2012 ...........56 ..........0................63,281,500 Jumlah .......................................................................1,877,964,500
KURS BANK DEVISA
Kurs transaksi dan kurs uang kertas asing Bank Indonesia pada 2 Februari 2011.
Nilai
Code
Sumber: BEI
KURS VALUTA
Mata uang
Value
AGRO-W..............25/05/2011 ...........26 ..........-1................21,076,500 BACA-W ................11/07/2012 ...........30 ..........0.................................. 0 BAPA-W ................11/01/2013 ...........79 ..........0.................................. 0 BCIP-W.................10/12/2012 ..........129 ..........0.................................. 0 BIPI-W ..................11/02/2013 ...........25 ..........-1..................11,156,000 BMSR-W ...............15/11/2013 ...............1 ..........0.................................. 0 BNBR-W.............. 01/04/2011 ............. 2 ..........0................10,946,000 BRMS-W..............07/12/2012 .........108 ........ -4.............. 45,682,500 BSIM-W ............... 14/12/2015 .........160 ..........3................30,316,500 BUDI-W ............... 10/07/2012 ...........80 ..........0.................................. 0 BVIC-W.................21/06/2011 ...........69 ..........0.................................. 0 BVIC-W2 ..............10/07/2013 .........100 ..........0.................................. 0 CKRA-W ..............26/01/2013 ............31 ..........2....................1,571,000 DILD-W............... 12/04/2012 ...........67 .........-3............... 54,891,500 ELTY-W................25/01/2012 ...........28 ...........1............. 228,136,500 ENRG-W ...............14/01/2013 ...........25 ..........0.................38,141,000 FREN-W ............. 05/01/2016 ...........26 ..........0.................4,866,000 GREN-W ...............15/07/2013 ............14 ..........0...............33,055,500 INDX-W ................15/06/2012 ...............1 ..........0.................................. 0 INVS-W..............08/05/2015 ....... 5,35 ..........0.................................. 0 IPOL-W .................10/07/2013 ...........76 ..........3.................8,843,000
Value
BK ..........3,285 ............109,870,500 .......... 966,219,381,500 CS ..........8,963 ...........296,070,500 ........886,243,507,000 RX ..........3,204 ..............110,470,260 .........739,654,376,500 ZP ...........7,940 ........... 348,914,000 .........365,535,857,000 AK...........2,773 ...............97,774,402 .........354,333,459,450 YP ..........21,198 ............287,553,500 ............314,618,313,500 KZ ............2,751 ..............123,671,000 ...............313,111,377,500 DB ...........3,373 ................101,116,500 .........302,627,097,500 YU..........5,007 .............150,667,000 .........290,067,462,500 DX ........... 3,189 ..............100,375,916 ..........266,610,547,500
0
TRANSAKSI WARAN 2 FEBRUARI 2011 Code
MREI ............1,100........ 830 .............100,000 ..............83,000,000 ARGO .........1,300......1,000 ...............44,000 ...............44,100,000 INCI .................415.........330 ......227,331,500 .......87,477,562,500 PTSP.............450.........375 ..................4,500 ..................1,842,500 JSPT.............700.........650 ................15,000 ..................9,750,000 JECC.............590.........550 ...................1,000 .....................550,000 BUVA............360........340 ...........4,161,500 .........1,478,632,500 BVIC...............144..........137 .............816,500 ...............110,929,500 MYTX...............70............67 ...............101,000 ..................6,773,000 BEKS ..............158..........152 .............335,500 ................51,475,500
Stock Prev Close
0
Value
INCI .................415.........330 ......227,331,500 .......87,477,562,500 EMDE..............155..........168 .....149,475,000 ......25,249,592,500 ADRO .......2,400.....2,500 ......73,500,000 .....181,535,325,000 ASII ........48,600..48,350 ........8,698,000 .....421,142,400,000 BUMI..........2,875.....2,875 ......161,940,000 ....464,127,800,000 CPIN............1,650......1,630 ......26,238,000 .....43,803,845,000 ELTY ...............126..........127 ......195,471,000 .....24,689,522,000 BBRI .........4,900.....4,925 ......39,365,000 ......194,701,725,000 AMFG........4,550.....5,250 .........6,946,500 .......36,195,975,000 IDKM.............900........940 .......14,352,500 ......13,083,550,000
Gabungan ................3.409,167 .... 3.442,501....3.480,826
Ind Konsumsi............1.010,139 ....1.009,584......1.018,868
Kurs uang kertas asing Beli Rp
Jual Rp
Dolar Australia................................. 1 .......... 9,076.08 ......... 9,171.65 ........... 8,615.80 .........9,632.16 Dolar Brunei ..................................... 1 ........... 7,040.18 ......... 7,116.38 ............6,683.15 ........ 7,473.69 Dolar Kanada ................................... 1 ...........9,050.74 .........9,147.99 ............8,591.75 ......... 9,607.31 Franc Swiss....................................... 1 .......... 9,583.42 ....... 9,685.76 ........... 9,097.42 ....... 10,172.08 Yuan Cina .......................................... 1 ........... 1,362.28 ........ 1,375.95 ..........................- .......................Kronor Denmark .............................. 1 ........... 1,665.52 .........1,683.14 ............ 1,581.06 ..........1,767.64 Euro ................................................... 1 ...........12,418.15 .....12,544.53 .......... 11,788.38 ........13,174.38 Pound Inggris ................................... 1 .......... 14,479.01 ..... 14,627.88 .......... 13,744.73 ......15,362.34 Dolar Hongkong ............................... 1 ............. 1,152.01 ......... 1,163.72 ............1,093.59 ..........1,222.15 Yen Jepang ..................................100 ..........11,005.89 ....... 11,120.38 .......... 10,447.74 ........11,678.73 Won Korea ........................................ 1 .................. 8.05 ................8.14 ..........................- .......................Ringgit Malaysia .............................. 1 .......... 2,945.50 ....... 2,977.98 ..........................- .......................Kronor Norwegia ............................. 1 ............ 1,574.70 .........1,591.33 ........... 1,494.84 ..........1,671.23 Dolar Selandia Baru ........................ 1 .......... 7,003.54 .......7,082.86 .......... 6,648.37 ........7,438.49 Kina Papua Nugini ........................... 1 .......... 3,339.38 ........3,650.17 ............ 3,170.03 ....... 3,833.45 Peso Philipina .................................. 1 ............. 203.40 ........... 205.91 ..........................- .......................Kronor Swedia ................................. 1 ........... 1,408.70 ........1,425.87 ............ 1,337.26 ......... 1,497.47 Dolar Singapura ............................... 1 ........... 7,040.18 ......... 7,116.38 ............6,683.15 ........ 7,473.69 Baht Thailand ................................... 1 .............. 291.20 ..........294.60 .............. 276.44 ...........309.40 Dolar AS ............................................ 1 .......... 8,972.00 ...... 9,062.00 ............8,517.00 .........9,517.00
Transaksi TOD/TOM/SPOT pada 2 Februari 2011 (US$.000). Jangka waktu
Tertinggi
Terendah
Rata-rata tertimbang
Volume
Bank dalam negeri: TOD.............................................9.015,00................9.004,00 .................... 9.011,07 .................116.297,00 TOM ............................................9.016,00................9.005,00 ................... 9.015,27 ................ 22.000,00 SPOT .........................................9.020,00................. 9.010,00 ................... 9.016,72 ..............264.400,00
Bank luar negeri : TOD.............................................9.012,50.................8.997,50 ..................... 9.011,16 ................... 6.900,87 TOM ............................................9.010,00................8.995,00 ..................9.003,92 ...................... 1.167,37 SPOT .........................................9.020,00................ 9.009,50 ....................9.016,10 ................ 94.266,80
Nasabah dalam negeri asing: TOD.............................................. 9.110,00................8.680,00 ....................8.962,11 ......................1.196,23 TOM .......................................... 0.000,00................0.000,00 ................. 0.000,00 ........................... 0,00 SPOT .........................................8.935,00................ 8.935,00 ..................8.935,00 .......................750,00
Nasabah dalam negeri lainnya: TOD............................................9.280,00................. 8.710,00 ................... 9.007,19 .................107.737,06 TOM ............................................9.018,00................8.889,00 ................. 9.008,38 ....................3.273,02 SPOT .........................................9.052,00................9.005,00 ..................9.024,54 .................49.056,39
Nasabah luar negeri: TOD.............................................9.010,00................ 8.920,00 ..................9.008,23 ....................17.791,86 TOM ............................................9.018,90.................9.007,00 .................... 9.017,81 ...................23.301,41 SPOT .........................................9.035,00................8.995,00 ...................9.021,68 ................... 28.184,71
Sri-Kehati Index..........174,415 ...........175,172..........177,493
Sumber: Bloomberg
Sumber: PIPU BI
Sumber: Bank Indonesia
Nama bank Base rate terendah
Base rate rata-rata tertimbang
Sukubunga antarbank di Jakarta (Jakarta Interbank Offered Rate) pada 2 Februari 2011
Tingkat suku bunga deposito berjangka Rp/US$ pada 2 Februari 2011 (% per tahun).
Kurs US$/Rp transaksi SWAP pada 2 Februari 2011 (US$.000). Base rate tertinggi
SUKU BUNGA ANTARBANK
SUKU BUNGA DEPOSITO
KURS SWAP
Jangka waktu
Value
INDEKS SAHAM
INDEKS BURSA GLOBAL
Indeks
Volume
20
10 SAHAM PENCETAK LOSS
10 SAHAM TERAKTIF
Perdagangan saham anggota Indeks BISNIS-27, pada 2 Februari 2011 No.
T ansaks Vo ume N a
m P M
m
D
▲ ▼ po n
Pp
w
m m
AA N N A K
HD MM 4A A A MK ORU DKM
M M M M m
Ku s Td Tg
Nama saham Vo ume
Premi Swap tertinggi
Premi Swap terendah
Volume
Bank dalam negeri: Swap O/N ..................................................0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Tom/Next ................................................... 9.015,00 .........9.015,00...........9.015,00............. 2,85 ................ 2,85 ......10.000,00 Spot/Next ................................................. 9.020,00 ........9.020,00..........9.020,00............. 4,20 ................ 4,20 ........7.000,00 Lebih dr Spot/Next s.d 1 Minggu........... 9.020,00 .........9.015,00........... 9.017,66............10,00 ................ 6,90 .....60.000,00 Lebih dr 1 Minggu s.d 2 Minggu.............0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Lebih dr 2 Minggu s.d 1 Bulan ............... 9.020,00 .........9.018,00...........9.019,00...........40,00 ..............39,50 .....20.000,00 Lebih dr 1 Bulan s.d 3 Bulan .................. 9.020,00 ........9.020,00..........9.020,00...........84,00 ............. 84,00 .....30.000,00 Lebih dr 3 Bulan s.d 6 Bulan .................0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Diatas 6 Bulan.......................................... 9.020,00 ........9.020,00..........9.020,00.........270,00 ............270,00 ....... 3.000,00
Bank luar negeri: Swap O/N ..................................................0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Tom/Next ..................................................0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Spot/Next .................................................0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Lebih dr Spot/Next s.d 1 Minggu...........0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Lebih dr 1 Minggu s.d 2 Minggu.............0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Lebih dr 2 Minggu s.d 1 Bulan ...............0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Lebih dr 1 Bulan s.d 3 Bulan ..................0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Lebih dr 3 Bulan s.d 6 Bulan .................0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Diatas 6 Bulan..........................................0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00
Nasabah dalam negeri asing: Swap O/N ..................................................0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Tom/Next ..................................................0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Spot/Next .................................................0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Lebih dr Spot/Next s.d 1 Minggu...........0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Lebih dr 1 Minggu s.d 2 Minggu.............0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Lebih dr 2 Minggu s.d 1 Bulan ...............0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Lebih dr 1 Bulan s.d 3 Bulan ..................0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Lebih dr 3 Bulan s.d 6 Bulan .................0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Diatas 6 Bulan..........................................0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00
Nasabah dalam negeri lainnya: Swap O/N ..................................................0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Tom/Next ..................................................0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Spot/Next .................................................0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Lebih dr Spot/Next s.d 1 Minggu.............9.017,00 ......... 9.017,00........... 9.017,00..............9,85 ................ 9,85 ......10.000,00 Lebih dr 1 Minggu s.d 2 Minggu.............0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Lebih dr 2 Minggu s.d 1 Bulan ...............0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Lebih dr 1 Bulan s.d 3 Bulan ..................0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Lebih dr 3 Bulan s.d 6 Bulan .................0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Diatas 6 Bulan..........................................0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00
Nasabah luar negeri: Swap O/N ..................................................0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Tom/Next ..................................................0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Spot/Next .................................................0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Lebih dr Spot/Next s.d 1 Minggu...........0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Lebih dr 1 Minggu s.d 2 Minggu.............0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Lebih dr 2 Minggu s.d 1 Bulan ...............0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Lebih dr 1 Bulan s.d 3 Bulan ..................0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00 Lebih dr 3 Bulan s.d 6 Bulan .................0.000,00 ....... 0.000,00......... 0.000,00............. 0,00 ................ 0,00 ................0,00
1 Bulan
3 Bulan
6 Bulan
12 Bulan
Berlaku
Bank BNI Tbk ..........................................................................5,50/1,25 ...................5,50/1,25 ................6,00/1,25 ..................6,25/1,25 ................ 27/01/10 Bank BTPN ....................................................................................... 7,00 ............................ 7,00 ......................... 7,00 ........................... 7,00 ................ 01/11/09 Bank Bukopin..........................................................................6,00/1,50 ...................6,25/1,50 ................6,50/1,50 .................. 6,75/1,50 ............... 21/05/10 Bank Bumi Arta ...................................................................... 7,00/1,00 ................... 7,00/1,00 ................ 7,00/1,00 .................. 7,00/1,00 ................ 14/07/10 Bank Central Asia Tbk .........................................................5,00/0,20 ..................5,25/0,20 ...............5,50/0,20 ..................5,75/0,35 ............... 01/09/10 Bank Century ......................................................................... 7,00/2,00 .................. 7,00/2,00 ............... 7,00/2,00 ................. 7,00/2,00 ............... 13/07/09 Bank Chinatrust Indonesia...................................................5,00/1,00 ...................5,00/1,00 ................5,00/1,00 ..................5,00/1,00 ............... 14/04/10 Bank CIMB Niaga Tbk............................................................. 5,75/1,75 ................... 6,00/1,75 ...............6,25/2,00 .................6,50/2,00 ................20/11/09 Bank Danamon Tbk .............................................................. 5,25/0,25 ..................5,50/0,25 ...............6,00/0,25 .................6,00/0,25 ............... 01/03/10 Bank DKI ..................................................................................6,50/1,50 ...................6,50/1,50 ................ 6,75/1,50 .................. 6,75/1,50 ............... 28/01/10 Bank ICB Bumiputera............................................................ 7,00/1,00 ................... 7,00/1,25 ................ 7,00/1,50 ................. 7,00/2,00 .................03/01/11 Bank Int'l Indonesia Tbk ....................................................... 5,75/0,75 ...................5,75/0,75 ................ 5,75/0,75 ..................5,75/0,75 .............. 22/02/10 Bank Jabar Banten ................................................................6,50/1,50 ...................6,50/1,50 ................6,50/1,50 .................. 6,75/1,50 ............... 01/09/10 Bank Jasa Jakarta.......................................................................... 7,00 ............................ 7,00 ......................... 7,00 ........................... 7,00 .............. 07/09/09 Bank Jateng..................................................................................... 7,00 ............................ 7,00 ......................... 7,00 ........................... 7,00 ................ 09/11/10 Bank Kesawan ........................................................................ 5,75/0,75 ...................5,75/0,75 ................ 5,75/0,75 ..................5,75/0,75 ................ 17/06/10 Bank Mandiri .......................................................................... 5,25/0,25 ..................5,25/0,25 ................5,75/0,25 .................6,00/0,50 ................ 01/10/10 Bank Maspion .........................................................................7,00/6,00 .................. 7,00/6,00 ................7,00/6,00 ................. 7,00/6,00 ..................11/01/10 Bank Mayapada Tbk ..............................................................6,50/1,50 ...................6,50/1,50 ................ 6,75/1,50 .................. 6,75/1,50 ............... 25/01/10 Bank Mayora ....................................................................................6,00 ........................... 6,00 .........................6,00 ...........................6,00 ............. 04/09/09 Bank Multiarta Sentosa .................................................................6,00 ........................... 6,00 .........................6,00 ........................... 5,75 .............. 21/06/09 Bank Mutiara ..........................................................................6,50/0,75 .................. 6,50/0,75 ................6,50/0,75 ................. 6,50/0,75 ...............29/09/10 Bank OCBC NISP...................................................................5,50/0,60 ..................5,50/0,40 ...............5,50/0,40 .................5,50/0,20 ............... 28/10/10 Bank Panin Tbk .....................................................................6,00/0,25 ..................6,00/0,50 ................6,00/0,75 ..................6,00/1,00 .............. 26/08/10 Bank Permata ..........................................................................5,75/1,25 ................... 5,75/1,25 .................5,75/1,25 .................. 5,75/1,25 .............. 22/04/10 Bank Rakyat Indonesia ........................................................5,50/0,50 ..................5,50/0,50 ...............6,00/0,50 .................6,00/0,50 ............... 01/08/10 Bank Saudara .........................................................................7,00/0,25 .................. 7,00/0,25 ................7,00/0,25 ..................7,00/0,25 ................. 14/11/10 Bank Sinarmas ...................................................................... 7,00/2,50 .................. 7,00/2,50 ............... 7,00/2,50 ................. 7,00/2,50 ............... 01/03/10 Bank Swadesi Tbk ................................................................. 6,75/2,50 .................. 7,00/2,50 ................7,25/2,50 ................. 7,25/2,50 .................19/01/10 Bank Tabungan Negara ..................................................................6,25 ............................6,25 .........................6,25 ...........................6,25 .............. 29/07/09 Bank Yudha Bhakti ......................................................................... 7,00 ............................ 7,00 ......................... 7,00 ........................... 7,00 .............. 15/08/09
Nama bank
Valas
1 Bulan
3 Bulan
6 Bulan
12 Bulan
Bank Int’l Indonesia ......................................................................Yen .............................. 0,10........................... 0,10.........................0,10 .............................0,10 Pound ......................... 1,00...........................1,00........................ 1,00 .............................1,00 Aus$ ..........................2,50...........................2,75....................... 2,50 ........................... 2,50 Sin$ ........................... 0,25.......................... 0,25....................... 0,25 ............................0,25 EUR............................ 0,25..........................0,50....................... 0,50 ........................... 0,50 Bank Mutiara .................................................................................Sin$ ........................... 0,25.......................... 0,25....................... 0,25 ............................0,25 EUR............................ 0,25..........................0,50....................... 0,50 ........................... 0,50 Yen .............................. 0,10........................... 0,10.........................0,10 .............................0,10 Aus$ .......................... 2,25.......................... 2,25....................... 2,25 ............................2,25 Pound ......................... 1,00...........................1,00........................ 1,00 .............................1,00 Amro Bank .....................................................................................Yen .............................. 0,01..........................0,02....................... 0,05 ............................0,05 Pound ..........................3,12.......................... 3,37....................... 3,50 ............................3,50 Aus$ ..........................2,50...........................2,75....................... 2,87 ............................3,00 Sin$ ...........................0,50...........................0,75....................... 0,87 ............................0,87 EUR..............................1,75............................1,75.........................1,75 ............................. 1,75 EUR............................4,00..........................4,00....................... 4,00 ........................... 4,00 Bank Chinatrust ............................................................................EUR............................2,00..........................2,00.........................1,75 ............................. 1,75 Bank BRI .........................................................................................EUR.............................0,75...........................1,00........................ 1,00 .............................1,00 Bank Kesawan ...............................................................................Sin$ ...........................0,50..........................0,50....................... 0,50 ........................... 0,50 Bank Mestika .................................................................................Sin$ ............................0,75...........................0,75........................0,75 ............................ 0,75 Bank CIMB Niaga ..........................................................................Sin$ ...........................0,05........................... 0,10....................... 0,25 ............................0,25 EUR............................ 0,25.......................... 0,25....................... 0,35 ............................0,45 Aus$ .......................... 3,00..........................3,00....................... 3,00 ............................3,00 Bank Central Asia .........................................................................SGD ............................. 1,25........................... 1,25.........................1,25 .............................1,25 EUR............................. 1,00...........................1,00........................ 1,00 .............................1,00 JPY ............................0,00..........................0,00....................... 0,00 ........................... 0,00 AUD ...........................2,50..........................2,50....................... 2,50 ........................... 2,50 GBP ............................. 1,50...........................1,50........................ 1,50 .............................1,50
Bank
O/N
7 Hari
1 Bln
3 Bln
6 Bln
12 Bln
Bank ABN AMRO Bank NV ......................................6,00000 ........ 6,25000....... 6,40000 ........6,75000 ......... 7,25000 ...... 7,50000 The Bank of America NT & SA................................6,05000 ........ 6,20000........6,50000 ....... 6,70000 ........ 6,80000 ...... 7,00000 Citibank NA ................................................................5,90000 .........5,95000........6,00000 .......6,50000 ......... 6,75000 ...... 7,00000 JP Morgan Chase Bank ............................................6,00000 ........ 6,26000........6,38000 .......6,50000 ..........6,91000 .......7,25000 PT.Bank CIMB Niaga Tbk ......................................... 5,95000 ..........6,10000........6,28000 .......6,40000 ........ 6,60000 ......6,90000 PT.Bank Central Asia Tbk ........................................6,00000 ........ 6,30000....... 6,40000 .......6,60000 ......... 6,75000 ...... 7,00000 PT.Bank Danamon Indonesia Tbk ...........................6,00000 ..........6,15000........6,30000 .......6,50000 ......... 6,75000 ...... 7,00000 PT.Bank Int'l Indonesia Tbk .....................................6,00000 ........ 6,25000........6,30000 ....... 6,70000 ........ 6,80000 ...... 7,00000 PT.Bank Mandiri (Persero) Tbk ...............................6,00000 ..........6,15000........6,30000 .......6,45000 ......... 6,75000 ...... 7,00000 PT.Bank Negara Indonesia 1946.............................5,80000 ........ 6,00000........6,25000 .......6,50000 .........6,70000 ......6,90000 PT.Bank Permata Tbk ...............................................6,00000 ..........6,15000........6,30000 .......6,50000 .........6,70000 ...... 7,00000 PT.Bank Rakyat Indonesia .......................................6,00000 ..........6,10000........6,30000 .......6,50000 .........6,70000 ...... 7,00000 PT.Bank Tabungan Negara....................................... 5,95000 ........ 6,50000........ 6,32500 .......6,60000 ........ 6,85000 ...... 6,95000 PT.Pan Indonesia Bank Ltd Tbk ..............................6,00000 ..........6,15000........6,30000 ........6,75000 ........ 6,80000 ......6,90000 Standard Chartered Bank ......................................... 6,15000 ........ 6,25000........6,50000 .......6,80000 ......... 7,00000 .......7,35000 The Bank Of Tokyo-Mitsubishi ................................. 6,10000 ........ 6,35000........6,50000 .......6,85000 ......... 7,25000 ...... 7,50000 The Hongkong & Shanghai BC ................................6,05000 ........ 6,25000........6,50000 ........6,75000 ......... 7,00000 .......7,25000
JIBOR Tertinggi....................................................................... 6,15000 ........ 6,50000........6,50000 .......6,85000 ......... 7,25000 ...... 7,50000 Terandah .....................................................................5,80000 .........5,95000........6,00000 .......6,40000 ........ 6,60000 ......6,90000 Rata-rata......................................................................5,99706 .......... 6,19765........ 6,34324 ....... 6,60882 ..........6,84471 .......7,08824
Bank Asing
Suku Bunga
Tabungan
Bank Bank Campuran Pemerintah Daerah
Bank Pemerintah
Bank Swasta Nasional
Tertinggi ..............................................................8,0000 ........ 5,0000 .....................8,0000........................ 5,0000 ....................10,0000 Terendah ............................................................... 0,1000 ......... 1,0000 .....................0,2500......................... 0,0100 ..................... 0,0500 Rata-rata ..............................................................3,5637 ........ 2,6000 ..................... 3,3958.........................2,7200 ......................3,5666
PENJAMINAN LPS 15 Januari 2011-14 Mei 2011 (dalam %) Rupiah ............................................................................................................................................................................................................ 7,00 Dolar AS ......................................................................................................................................................................................................... 2,75 BPR (Rp) ...................................................................................................................................................................................................... 10,25
SIBOR US$ (01 Feb'11) ........................................................... 0,26389 .......... 0,28712..........0,30717 ........0,45870 ...........0,61673 ....... 0,78273 SIN$ (01 Feb'11) ............................................................0,31307 ......... 0,37562.........0,43779 ....... 0,56250 .........0,68250 ....... 0,77322 SWAP (Sin$, 01 Feb'11) .................................................0,19613 .........0,22330......... 0,24201 ....... 0,39585 ..........0,57533 .......0,74406 Libor ($ 01 Feb'11) ...................................................... 0,26300 .........0,28750......... 0,31050 ........0,46075 .........0,62050 .......0,78550
EURO
3 MG 1 Bln
2 Bln
3 Bln
5 Bln
6 Bln 8 Bln
9 Bln
10 Bln
12 Bln
Euribor (07 Jan'11) .............. 0,552 .......0,759 ...... 0,864 .........0,997 ...........1,134 ..........1,223 ...... 1,322 ......... 1,370........... 1,414 ...........1,505 Euribor (10 Jan'11) ................0,678 ...... 0,754 ...... 0,860 .........0,995 ...........1,132 ..........1,222 ....... 1,321 ......... 1,370........... 1,413 ...........1,506 Euribor (11 Jan'11) .................0,678 ...... 0,752 ...... 0,857 .........0,995 ........... 1,133 ..........1,222 ....... 1,321 ......... 1,370............ 1,411 ...........1,505 Euribor (12 Jan'11) ............... 0,682 ...... 0,754 ...... 0,858 .........0,995 ...........1,135 ..........1,225 ...... 1,324 ......... 1,373........... 1,415 ...........1,508 Euribor (13 Jan'11) ...............0,688 ...... 0,758 ...... 0,863 .........0,998 ...........1,140 ..........1,229 .......1,327 ......... 1,377........... 1,419 ............ 1,513 Euribor (14 Jan'11)................0,707 ...... 0,768 .......0,872 ......... 1,006 ...........1,154 ......... 1,244 ......1,344 .........1,395.......... 1,439 ........... 1,536 Euribor (17 Jan'11) .................0,712 ........0,771 .......0,874 ......... 1,009 ........... 1,157 ..........1,249 ...... 1,349 ..........1,401..........1,445 ...........1,544 Euribor (18 Jan'11)................0,725 .......0,776 .......0,879 ...........1,012 ............1,161 ......... 1,254 ...... 1,355 ........ 1,408.......... 1,452 ........... 1,552 Euribor (19 Jan'11) ................0,734 ...... 0,780 ....... 0,881 ...........1,014 ............1,161 ......... 1,256 ...... 1,357 ...........1,411.......... 1,455 ........... 1,556 Euribor (20 Jan'11)...............0,738 ...... 0,784 ......0,884 ...........1,016 ...........1,163 ......... 1,260 ....... 1,361 ..........1,414.......... 1,459 ........... 1,562 Euribor (21 Jan'11) ................0,764 ...... 0,799 ...... 0,895 ..........1,025 ........... 1,174 ..........1,270 .......1,374 .........1,427.......... 1,473 ........... 1,578 Euribor (24 Jan'11) ...............0,786 ........0,811 .......0,903 ..........1,029 ...........1,180 ..........1,277 ......1,380 .........1,436..........1,484 ........... 1,586 Euribor (25 Jan'11) .............. 0,802 .......0,819 .......0,907 ...........1,031 ...........1,183 ..........1,279 ...... 1,385 .........1,439..........1,488 ............ 1,591 Euribor (26 Jan'11) ..............0,868 ......0,858 .......0,930 ...........1,051 ...........1,197 ......... 1,294 ...... 1,398 ..........1,451.......... 1,503 ...........1,605 Euribor (27 Jan'11) .............. 0,883 ...... 0,872 .......0,937 ..........1,057 ..........1,202 .......... 1,301 ......1,406 .........1,459........... 1,512 ............ 1,615 Euribor (28 Jan'11).............. 0,882 ...... 0,877 ...... 0,944 ..........1,063 ......... 1,208 ..........1,307 ....... 1,416 .........1,469.......... 1,523 ........... 1,625 Euribor (31 Jan'11) ............... 0,896 ......0,895 .......0,956 .......... 1,074 .......... 1,218 ...........1,319 ...... 1,430 .........1,483...........1,537 ...........1,644 Euribor (01 Feb'11) .................0,917 ....... 0,915 .......0,972 ..........1,082 ..........1,229 ...........1,331 ......1,444 .........1,496........... 1,551 ...........1,660
AGREGAT DEPOSITO
1 Bln
3 Bln
6 Bln
12 Bln
24 Bln
RUPIAH: Tertinggi ....................................................................................14,5000 ............14,5000 ............14,5000 ............. 14,5000 ................. 13,2500 Terendah ...................................................................................... 0,0001 ...............0,0001 .............. 0,0001 ................0,0001 ................... 0,0001 Rata-rata ..................................................................................... 6,4612 .............. 6,5703 ............. 6,6300 ................6,6787 .....................6,4711 DOLAR AS: Tertinggi ..................................................................................... 4,2500 ............. 3,0000 ............. 4,2500 ...............5,0000 ...................3,7500 Terendah ...................................................................................... 0,1000 ...............0,0100 .............. 0,1000 ................0,0100 ................... 0,1000 Rata-rata ................................................................................................ - ............... 1,0726 ..........................- ............... 0,8576 ...................0,8576
JENIS KREDIT
Dasar kredit
KMK Flat
KI Flat
KK Flat
Rata-rata seluruh bank (Rp) ....................................................11,7820 ....................... 9,6665 ...........................9,6191 .........................10,4999 Rata-rata seluruh bank (US$) ..................................................4,9291 ........................ 4,3512 ..........................5,2301 ........................... 7,0775
KORPORASI
Bisnis Indonesia, Jumat, 4 Februari 2011
EKSPOSE
Mengukur berkah rekor harga CPO
Astra diduga caplok Asahimas JAKARTA: Harga saham produsen kaca pipih, termasuk kaca mobil, PT Asahimas Flat Glass Tbk kemarin membubung 15,38% ke Rp5.250 per unit setelah bertiup rumor raksasa otomotif PT Astra International Tbk berencana mengakuisisinya. Dengan harga penutupan itu, kapitalisasi pasar Asahimas mencapai Rp2,28 triliun. “Saya dengar rumor Astra sedang menimbang untuk mengakuisisi Asahimas,” kata seorang pengelola dana investasi, kemarin. Chief Corporate Communication Astra Arief Isnanto mengatakan tak ada pembicaraan tentang akuisisi Asahimas di jajaran direksi Astra. Namun, dia mengakui Asahimas adalah salah satu pemasok kaca mobil untuk Grup Astra. (BISNIS/WIW)
Lautan Luas tambah saham JAKARTA: Produsen dan distributor bahan kimia PT Lautan Luas Tbk menambah sahamnya di dua anak perusahaannya, PT Findeco Jaya dan PT Lautan Natural Krimerindo masing-masing dari 36,43% dan 99,89% menjadi 37,87% dan 99,93%. Direktur Lautan Luas Herman Santoso dalam keterbukaannya kemarin menyatakan saham di Findeco bertambah setelah perseroan mengakuisisi 1,44% saham Winarto Adrianto. Di Lautan Krimerindo, perseroan membeli 0,04% saham Presdir Lautan Luas Indrawan Masrin. Findeco memproduksi branched alkylbenzene sulphonic acid and linear alkylbenzene sulphonic acid dengak kapasitas produksi 30.000 ton per tahun. Lautan Krimerindo yang berlokasi di Mojokerto, Jawa Timur, menghasilkan krim nabati. (BISNIS/BSI)
BEI buka 2 pusat informasi JAKARTA: PT Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana menambah dua unit Pusat Informasi Pasar Modal di Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam dan Medan, Sumatra Utara pada tahun ini untuk menjembatani kebutuhan informasi pasar modal. “Pembukaan pusat informasi pasar itu untuk meningkatkan pemahaman warga mengenai pasar modal, seiring dengan pertumbuhan serta peluangnya sebagai alternatif berinvestasi,” kata Direktur Utama BEI Ito Warsito di Jakarta, kemarin. Sejauh ini, BEI telah memiliki sedikitnya 14 unit Pusat Informasi Pasar Modal yang tersebar sebanyak 4 unit di Jawa dan 10 unit luar Jawa serta 60 unit Pojok Bursa di sejumlah perguruan tinggi. (BISNIS/09)
Kinerja Telkom masih diaudit JAKARTA: BUMN telekomunikasi terbesar PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menyatakan laporan keuangan perseroan akan segera diterbitkan, dan saat ini masih dalam proses audit. Kepala Humas Telkom Eddy Kurnia menyatakan perseroan belum mengetahui tentang kinerja perseroan, termasuk anak usahanya, PT Telkomsel. “Kami akan sampaikan secara terbuka bila segala sesuatunya sudah final,” ujarnya di Jakarta, kemarin. Eddy menyatakan hal tersebut menanggapi berita kinerja Telkomsel yang turun, serta rencana pergantian direksinya. Terkait dengan rencana perombakan direksi itu, Eddy menyatakan langkah tersebut merupakan sesuatu yang biasa. (BISNIS/BPJ)
f3
Pajak ekspor berpotensi gerus margin tambahan emiten sawit OLEH IRVIN AVRIANO A. Wartawan Bisnis Indonesia
Tembusnya harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) ke rekor tertinggi dalam 2 tahun terakhir RM3.895 per ton atau senilai US$1.283 per ton membuat bulu kuduk sebagian orang merinding.
P
eningkatan harga di pasaran dunia itu bahkan telah terefleksikan di pasar lokal karena harga minyak goreng mulai merangkak naik dan mengerek harga makanan jadi. Situasi ini juga diperparah oleh berkurangnya pasokan. Peningkatan harga CPO itu bahkan telah mendongkrak harga saham emiten CPO di bursa pada awal pekan ini. Pada perdagangan awal pekan ini, dari delapan emiten perkebunan yang tercatat di papan bursa, hanya dua perusahaan yang membukukan penurunan harga saham. Keduanya yaitu PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Plantations Tbk (Lonsum) dan PT Sinar Mas Agro Resources & Technology Tbk (Smart). Adapun, satu emiten lain yaitu PT Tunas Baru Lampung Tbk stagnan di level Rp420. Analis JPMorgan Securities Sdn Bhd Simone Yeoh dalam risetnya yang terbit 12 Januari menilai tren peningkatan harga CPO di pasar global masih berpotensi meningkat lagi dan masih bertengger di posisi puncaknya pada kuartal I/2011. Hal itu, tuturnya, terlihat dari lebih cepatnya peningkatan harga CPO dibandingkan dengan harga minyak komoditas lain se-
Rekomendasi & target harga emiten sawit di Asean Emiten Astra Agro (Ind) London Sumatra (Ind) Kepong (May) IOI Corporation (May) Sime Darby (May) Genting (May) Golden Agri (Sin) Indofood Agri (Sin) Wilmar (Sin) First Resources (Sin)
Kapitalisasi 4.315 1.806 7.751 13.081 18.266 2.188 7.366 3.167 28.137 1.748
Harga 23.850 11.550 22,36 5,99 9,29 8,80 0,79 2,81 5,67 1,53
Rekomendasi Target harga Overwight 27.600 Overwight 14.600 Neutral 24,60 Neutral 6,60 Overwight 11,00 Underwight 8,60 Underwight 0,58 Neutral 3,00 Underwight 4,60 Overwight 1,90
EPS 2011 1.759 1.097 1,29 0,36 0,59 0,61 0,04 1.207 0,26 0,1
Sumber: JPMorgan Securities, 12 Januari 2010
Rp3.895
Rekomendasi & prediksi rasio keuangan 2011 emiten sawit di Indonesia
3800
Emiten Kapitalisasi Harga PER P/BV ROE Astra Agro 4.315 23.850 13,6 4,7 37,2 London Sumatra 1.806 11.550 10,5 3,0 30,8 Bakrie Plantation 568 370 10,8 0,6 5,6 BW Plantation 548 1.200 16,8 3,5 22,9 Sampoerna Agro 646 3.025 13,0 2,4 20,0
3400
Pergerakan harga sawit RM/ton)
Sumber: JPMorgan Securities, 12 Januari 2010
Keterangan: EPS (laba per saham); ROE (pengembalian ekuitas); PER (rasio harga saham terhadap laba; P/BV (rasio harga saham terhadap nilai buku). Kapitalisasi pasar menggunakan satuan US$ juta. Harga & target harga memakai satuan sesuai dengan mata uang masingmasing, Rupiah untuk Indonesia (Ind); ringgit untuk Malaysia (May); dan dolar Singapura untuk Singapura (Sin).
3000
Rp3.893
Sumber: Bloomberg
18/10/10
29 Okt
15 Nov
15 Des
14 Jan
31 Jan
BISNIS/T. PURNAMA
perti kedelai (soybean-oil) dan minyak lobak, serta harga minyak mentah dunia. Menurut dia, peningkatan harga minyak goreng dan CPO terutama disebabkan adanya pasokan yang menipis untuk minyak goreng, yang juga dipicu adanya peningkatan pada permintaan biodiesel akibat adanya mandat dari pemerintah untuk mencampur BBM.
Tiga faktor Seperti halnya yang dia perkirakan pada Agustus tahun lalu, Yeoh menilai ada tiga faktor yang akan memengaruhi harga CPO, yaitu permintaan minyak kedelai dari perusahaan yang memproduksi biodiesel, risiko cuaca, dan keseimbangan pasok-
an dan permintaan. Khusus untuk cuaca, dia menilai minimnya musim panen yang akan terjadi dan risiko fenomena angin La Nina juga akan membuat produksi CPO akan mengetat sepanjang kuartal I/2011, yang bahkan menurutnya dapat melebar hingga semester I. Faktor kunci cuaca itu didapatkan dari prediksi Badan Meteorologi Australia yang mengecap kondisi angin dingin La Nina kini merupakan yang tertinggi sejak 1973, hingga menurunkan produksi CPO di seluruh Asia pada kuartal I/2011, yang juga berpengaruh ke Amerika Latin. “Kami menduga dorongan peningkatan harga CPO akan melemah khususnya pada se-
mester II, ketika kami perkirakan produksi akan meningkat dan akan meningkatkan pada siklus produksi yang akan membuat harga CPO terdiskon atau menurun,” ujarnya. Untuk prediksi harga CPO sendiri, dia menilai reratanya akan mencapai RM3.400 per ton pada tahun ini, tetapi dapat menurun hingga RM3.200 pada tahun depan. Angka itu masih lebih tinggi dibandingkan dengan posisi RM2.750 pada setahun lalu. Namun, Yeoh menilai emiten CPO di Indonesia juga masih akan memiliki tekanan ekstra pada keuntungan tambahan laba bersihnya karena pajak ekspor yang meningkat, seiring dengan harga minyak sawit global. Menurut dia, pajak ekspor
tersebut yang menggerus margin kas tambahan yang akan diterima perusahaan perkebunan Indonesia akan lebih rendah dibandingkan dengan kas tambahan yang diterima perkebunan Malaysia, terutama di Malaysia Timur. Dalam simulasi itu, dia memperkirakan kas tambahan yang dapat diterima emiten dapat menurun menjadi US$39 per ton ketika harga CPO berada di atas US$901, sedangkan kas tambahan perkebunan Malaysia Timur stabil di US$50 hingga harga CPO US$1.051. Kas perkebunan Malaysia Timur itu bahkan hanya turun menjadi sekitar US$45 ketika harga CPO bergerak di atas US$1.051, sedangkan kas tambahan yang masuk untuk perusahaan Indonesia hanya diterima sebesar US$30 ketika harga CPO mencapai US$950 per ton. Senada dengan Yeoh, VP Research & Analysis PT Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckhere menilai peningkatan harga CPO memang menjadi penyebab kenaikan harga saham pada awal pekan ini. Untuk Lonsum, dia justru menganggap pergerakan saham perusahaan agak aneh karena rencana pemecahan nilai saham perseroan (stock split) 1:5 seharusnya menjadi katalis pembelian oleh investor. "Untuk saham Tunas Baru Lampung, sahamnya belum cukup likuid di pasar karena margin laba kotor dan laba bersih perseroan masih sangat kecil, di bawah 10%," katanya. Dia juga memprediksi harga CPO masih dapat menguat terus sehingga dapat mendongkrak harga emiten sawit. Namun, tuturnya, harga saham emiten secara umum masih berpotensi terkena imbas negatif akibat tekanan investor pada bursa pasar saham. (
[email protected])
Sarinah kaji emisi obligasi sebelum IPO BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Peritel & importir minuman keras PT Sarinah (Persero) mengkaji penerbitan obligasi untuk tambahan dana pengerjaan satu proyek besar pada 2012, sebelum menggelar penawaran saham perdana (initial public offering/ IPO) pada 2013. Direktur Utama Sarinah Jimmy M. Rifai Gani mengatakan perseroan tengah menghitung berapa jumlah dana yang dibutuhkan untuk proyek besar itu dan komposisi pembiayaan dari pinjaman perbankan dan dari obligasi. “Tahun depan kami ada proyek
besar dan butuh dana besar. Mungkin kami akan pakai pinjaman perbankan, bersinergi dengan penerbitan obligasi. Tapi, proyeknya apa dan seberapa besarnya tunggu saja,” ujarnya di Jakarta, kemarin. Jimmy memastikan proyek besar itu tidak akan selesai dalam 1 tahun, sehingga untuk kelanjutan pembangunannya dibutuhkan tambahan dana lagi. Alternatif yang disiapkan untuk tambahan pembiayaan itu adalah pelepasan 20%-30% saham IPO senilai Rp300 miliar-Rp500 miliar. Terkait dengan rencana IPO, dia mengatakan perseroan tidak
ingin gegabah dalam menggelar aksi korporasi tersebut. Yang pasti, selain untuk membantu pendanaan proyek besar itu, dana dari hasil IPO juga akan dipakai untuk mengembangkan bisnis perseroan. “Kami tidak ingin aksi korporasi yang prematur. Jadi, kajian IPO harus matang dulu, juga perhitungan kebutuhan dana dan realisasi penggunaannya. Sekarang kami masih mengkaji kebutuhan investasi jangka panjang untuk menentukan kisaran target dana IPO,” katanya. Tahun ini, lanjutnya, kebutuhan investasi perseroan Rp80 mi-
liar. Dana tersebut sepenuhnya berasal dari kas internal dan akan dipakai a.l. untuk pengembangan rutin. Proyek lainnya adalah pembangunan show room di Belanda yang ditargetkan terlaksana paruh tahun ini. Di luar itu, Jimmy menambahkan, perseroan masih memiliki fasilitas pinjaman modal kerja dari PT Bank Mandiri Tbk sebesar Rp20 miliar dan sebesar Rp13 miliar dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Impor Indonesia. Dalam catatan Bisnis, sejak mengumumkan rencana IPO 2013 pertengahan tahun lalu— mundur dari rencana semula
2012—Sarinah terus melakukan perbaikan pada tiga pilar bisnisnya. Ketiga pilar bisnis itu adalah ritel, perdagangan, dan manajemen properti. Sejumlah proyek yang disiapkan a.l. perbaikan layanan dan gerai di Gedung Sarinah Thamrin Jakarta Pusat dengan mengalokasikan tiga lantai khusus produkproduk khas nusantara yang dipasok 600 usaha kecil dan menengah dari berbagai daerah. Perseroan berencana menambah gerai a.l. di Yogyakarta, Semarang, Makassar, Denpasar, Balikpapan, London dan Amsterdam. (05/BASTANUL SIREGAR)
DATA REKSA DANA
f6 Nama /jenis Reksadana
Nilai aktiva Hasil investasi dalam bersih per unit 30 hari 1 tahun Riil 1 th terakhir terakhir terakhir
(Rp)
(%)
(%)
Reksadana
m m
Nama /jenis Reksadana
• KUSTODIAN BANK CIMB NIAGA Pendapatan Tetap
(Rp)
(%)
(%)
(%)
AAA Bond Fund 2.....................................................................................................................1.260,45 .....................0,82................10,56 ..................7,28 Bahana Dana Arjuna ..................................................................................................................1.769,16 ....................-2,82..................9,89 ...................7,72 BNI Dana Syariah .......................................................................................................................1.895,31 .....................0,50..................9,34 .................8,25 Brent Dana Tetap......................................................................................................................1.632,03 ......................0,74..................5,43 .................4,39 Danamas Pasti .........................................................................................................................2.285,83 .....................0,56..................8,93 ..................6,77 Danamas Stabil ............................................................................................................................1.886,11 ......................0,74................10,09 ..................7,36 Danareksa Pendapatan Prima Plus....................................................................................1.045,42 ....................-2,48........................-- ........................-I - Hajj Syariah Fund..................................................................................................................1.959,35 .....................0,56..................10,51 .................8,87 Jisawi Pendapatan Tetap.........................................................................................................1.251,36 ......................0,97...................11,10 ................10,00 Lautandhana Fixed Income....................................................................................................1.667,37 .....................-7,79................10,20 .................8,57 Mega Dana Ori Dua...................................................................................................................1.356,78 .....................-1,28..................8,34 ...................6,19 Pacific Fixed Fund ....................................................................................................................1.090,56 ....................-0,05..................7,88 ..................4,70 Paramitra Platinum B.................................................................................................................991,80 ....................-2,03..................-1,05 .................-1,05 Prospera Obligasi .....................................................................................................................1.984,30 ....................-2,45..................8,00 .................5,86 Prospera Obligasi Plus............................................................................................................2.477,97 .....................-1,66................14,46 ..................9,97 Reksa Dana Mega Dana Pendapatan Tetap .....................................................................1.205,85 ....................-2,52.................10,90 ..................7,64 Reksa Pg Sejahtera..................................................................................................................1.885,35 ....................-0,70...................9,70 ..................7,52 Reksadana Dana Berbunga Tiga ..........................................................................................1.323,62 .....................-1,89...................9,21 ...................8,12 Reksadana Ori ............................................................................................................................1.426,93 .......................1,73..................10,16 ..................7,98 Reksadana Rido Dua ...............................................................................................................1.825,36 ....................-4,73.................12,52 ................10,29 Reksadana Syariah Batasa Sukuk..........................................................................................1.150,21 .....................0,68..................5,65 .................4,08 Riau Income Fund.....................................................................................................................1.528,59 .....................0,46..................6,22 ....................4,11 Sam Sukuk Syariah Sejahtera ................................................................................................1.079,14 ........................-1,11........................-- ........................-Simas Danamas Instrumen Negara.....................................................................................1.291,43 .....................0,58....................7,71 ....................7,71 Simas Danamas Mantap Plus................................................................................................1.431,58 .....................0,80.................10,79 .................8,60 Tiga Pilar Dana Tetap .............................................................................................................2.009,04 .....................-5,19.................12,74 .................11,06 Trim Dana Tetap 2 ....................................................................................................................1.354,42 ......................0,72..................9,63 .................8,54
Bahana Dana Infrastruktur.................................................................................6.149,09 ..................-9,17..............18,31 ..............14,81 Bahana Dana Selaras .........................................................................................5.206,38 ................-6,20..............17,56 ............14,08 BNP Paribas Dana Investa (D/H Fortis Dana Investa)...............................2.287,00 .................-7,45............23,08 ............20,07 BNP Paribas Equitra ( D/H Fortis Equitra )...................................................2.895,97 .................-1,92...............7,38 ..............4,22 BNP Paribas Pesona (D/H Fortis Pesona) ...................................................17.363,63 ...............-8,44.............25,77 ............22,97 Batavia Dana Dinamis.........................................................................................4.516,00 ................ -7,54..............17,90 ...............17,31 Cipta Balance.........................................................................................................1.208,05 ................-6,06............20,94 .............16,24 Cipta Syariah Balance...........................................................................................1.265,72 ................-8,07..............18,18 ..............18,18 Citragold.....................................................................................................................1.811,09 .................-7,42..............14,74 ..............11,37 Dana Selaras Dinamis .........................................................................................2.535,34 ................-5,62..............15,79 .............12,93 First State Ind. Balanced Fund ..........................................................................1.946,95 ..................-3,17...............7,49 ..............3,27 Garuda Satu ...........................................................................................................4.764,03 .................-1,49................6,12 ..............2,47 Mandiri Investa Aktif ..........................................................................................2.622,68 .................-7,67...............16,10 ..............13,81 Mandiri Investa Syariah Berimbang ...............................................................2.305,97 ..................-7,13...............11,23 ..............9,03 Manulife Dana Campuran II ...............................................................................1.840,50 .................-7,35...............15,13 .............13,69 Pratama Berimbang ( D/H Platinum Berimbang ) ......................................2.627,81 ................-6,07.............25,51 ...........23,64 Premier Citra Optima...........................................................................................2.103,42 .................-5,31................6,14 ...............1,98 Rd BNP Paribas Pro Balance................................................................................967,33 ................-6,99.....................-- ....................-Rd BNP Paribas Spektra (D/H Fortis Spektra) .............................................1.099,88 ................-8,78............20,96 .............17,40 Reksa Dana Batavia Prima Ekspektasi.............................................................2.471,17 ..................-7,51.............24,21 .............24,21 Reksa Dana CIMB-Principal Balanced Growth............................................2.357,43 ................-6,87.............15,08 .............12,52 Reksa Dana CIMB-Principal Islamic Balanced Growth ..............................1.302,98 .................-7,34............20,07 ............20,07 Reksa Dana CIMB-Principal UGM Balanced..................................................1.505,90 ................-5,96.............10,25 ..............7,80 Reksa Dana GMT Dana Fleksi............................................................................1.836,73 ................-3,64.............22,77 ...........20,34 Reksa Dana Guru.....................................................................................................1.270,18 ...............-4,44...............2,77 ...............1,24 Reksa Dana Maestroberimbang .......................................................................3.386,14 ...............-6,86.............15,89 ............14,45 Reksa Dana OSK Nusadana Kombinasi Maxima .........................................1.495,86 .................-7,66.............21,05 .............19,26 Reksa Dana Panin Dana Bersama....................................................................3.819,60 .................-5,61............59,35 ............55,47 Reksa Dana PNM Syariah .................................................................................3.042,04 ................-5,30..............8,86 ..............5,69 Reksa Dana Prima...................................................................................................952,68 ................-2,88..............8,20 ................7,12 Reksa Dana Si Dana Batavia CPI......................................................................1.250,35 .................-7,49.....................-- ....................-Reksa Dana Syariah Batasa Kombinasi............................................................708,59 ................-4,90...............-4,91 ..............-4,91 Schroder Dana Terpadu II ..................................................................................2.287,94 ................-6,49.............13,80 ...............11,01 Schroder Providence Fund .................................................................................2.354,91 ................-6,93..............19,92 .............19,92 Schroder Syariah Balanced Fund .....................................................................1.444,70 .................-6,15...............13,12 .............10,90 Semesta Dana Maxima......................................................................................4.650,04 .................-4,61..............39,61 ...........36,85 Syailendra Balance Opportunity Fund ..............................................................1.517,58 ................-5,53............24,83 ...........24,83 Trim Kombinasi 2....................................................................................................1.301,86 ................-7,40.............12,95 .............12,95 Trim Syariah Berimbang......................................................................................1.495,26 ............... -8,49............... 17,15 ...............17,15
Saham
Campuran AAA Amanah Syariah Fund ..................................................................................................1.880,32 ....................-5,09.................15,76 ................14,05 AAA Balanced Fund................................................................................................................3.059,02 ...................-4,86.................20,17 ................17,80 Bahana Kombinasi Arjuna .....................................................................................................2.501,84 ....................-6,03................18,33 ................15,42 BNI Dana Plus Syariah............................................................................................................1.280,55 ....................-2,07................13,50 ................12,38 Brent Dana Fleksi .....................................................................................................................2.261,04 ...................-5,88.................60,12 ...............56,98 Capital Syariah Fleksi..............................................................................................................1.254,89 ....................-4,43.................12,24 ...................11,13 Cipta Dinamika ..........................................................................................................................1.068,39 ....................-2,46........................-- ........................-Danamas Fleksi..........................................................................................................................2.129,70 .....................0,96.................12,70 ...................9,91 Jisawi Flexi .................................................................................................................................2.003,79 ....................-5,53................23,78 ................18,92 Lautandhana Balanced Fund ................................................................................................1.646,68 ....................-9,85...................1,23 .................-0,77 Mega Dana Kombinasi ..............................................................................................................988,30 ....................-4,02..............-40,22 ...............-41,97 Phillip Rupiah Balanced Fund .................................................................................................1.507,12 ....................-5,36..................15,13 ................10,60 Prospera Balance .....................................................................................................................4.015,40 ....................-6,20...............34,62 ...............29,34 Reksa Dana Bahana Balance Smart...................................................................................1.478,40 ....................-8,76................14,88 ..................13,17 Reksa Dana Falcon Asia Optima Plus ................................................................................1.303,24 ....................-2,64................-4,09 .................-7,85 Reksa Dana Harvestindo Maxima ...........................................................................................970,15 ......................-3,10........................-- ........................-Reksa Dana Mega Dana Kombinasi Dua ...............................................................................921,53 .....................-8,19................33,98 ...............30,04 Reksa Dana Tfi [X]-Tra Dinamis...........................................................................................2.465,39 ....................-2,66...... M M
m m m
Bahana Dana Likuid.............................................................................................1.000,00 .................0,34...............4,92 ..............4,92 Mandiri Investa Pasar Uang ..............................................................................1.000,00 .................0,47...............6,09 ..............6,09 Manulife Dana Kas II............................................................................................1.000,00 .................0,26...............3,79 ...............3,79 Mrs Cash Kresna...................................................................................................1.000,00 .................0,35................5,01 ...............5,01 Nisp Dana Siaga....................................................................................................1.000,00 .................0,38...............5,53 ..............5,53 Reksa Dana PNM Puas .......................................................................................1.000,00 ..................0,41...............4,94 ..............4,94 Schroder Dana Likuid..........................................................................................1.000,00 .................0,38...............4,99 ..............4,99
m m M m
Saham
m
• KUSTODIAN BNI
Campu an
Pendapatan Tetap
Pasa Uang Terproteksi Te p o eks
Penyertaan Terbatas
• KUSTODIAN BRI
Pendapatan Tetap
Saham
M m
Terproteksi
Campuran
BNP Paribas Kapital II (D/H Fortis Kapital II) (31/01/11) .............................1.063,95 ..................-1,73................7,53 ..............5,42 BNP Paribas Kapital V (D/H Fortis Kapital V) (31/01/11).............................1.120,50 ...............-6,48.............13,65 ..............12,81 BNP Paribas Kapital VI (D/H Fortis Kapital VI) (31/01/11) ..........................1.105,52 ................-5,70..............12,70 ............10,46 BNP Paribas Kapital VIII (D/H Fortis Kapital VIII) (31/01/11)......................1.031,26 ..................1,34.....................-- ....................-CIMB Islamic Sukuk I Syariah (25/01/11) .........................................................1.043,13 ................-2,06...............7,82 ..............6,22 CIMB Islamic Sukuk II Syariah (10/01/11) ........................................................1.032,67 ..................0,72.....................-- ....................-CIMB- Principal CPF CB I (18/01/11) .................................................................1.024,93 ..................2,81.....................-- ....................-CIMB-Principal CPF IX (12/01/11)........................................................................1.033,61 .................-0,21..............8,34 ...............7,27 CIMB-Principal CPF VI (12/01/11) ......................................................................1.032,09 .................-0,15...............8,53 ..............7,44 CIMB-Principal CPF VIII (17/01/11).....................................................................1.036,46 ................-0,28..............8,58 ..............6,43 CIMB-Principal CPF X (10/01/11).........................................................................1.014,24 .................0,62.....................-- ....................-CIMB-Principal CPF XI (28/01/11) .........................................................................993,31 ..................0,41.....................-- ....................-Danareksa Proteksi Melati Optima XIII (24/01/11)......................................1.008,06 ..................0,78...............9,23 ...............7,04 Danareksa Proteksi Melati Optima XV (10/01/11)..........................................1.015,93 ..................0,77.....................-- ....................-Mandiri Capital Protected Income Fund 6 (31/01/11) ..................................1.043,82 .................0,08..............6,86 ..............6,33 Mandiri Capital Protected Income Fund 7 (31/01/11)...................................1.030,56 ...................0,19................8,19 ...............7,65 Mandiri Investa Terproteksi Pendapatan Berkala 3 (31/01/11)..................1.018,45 ...................1,22.....................-- ....................-Mandiri Investasi Terproteksi Seri 2 (31/01/11) ................................................991,25 ...................1,22.....................-- ....................-Mandiri Protected Income Fund Dollar (USD) (31/01/11).................................1,1327 ................-0,30................8,21 ...............8,21 Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 16 (31/01/11) ...................1.020,50 .................0,33.....................-- ....................-Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 19 (31/01/11) ....................1.014,80 ................-0,83.....................-- ....................-Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 2 (31/01/11)......................1.014,42 .................0,88...............11,25 .............10,69 Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 4 (31/01/11)........................1.019,51 .................0,28................9,76 ...............9,76 Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 8 (31/01/11).......................998,59 .................0,80.............10,32 .............10,32 RDT Mandiri Terpro Dana Pdpt Bk Seri 18 (31/01/11) ....................................1.021,61 ..................0,70.....................-- ....................-RDT OSK Nusadana Capital Protected Fund (02/02/11)............................1.015,93 .................0,68...............9,04 ..............9,04 RDT OSK Nusadana Capital Protected Fund II (10/01/11)............................1.016,14 ..................0,79.....................-- ....................-Syailendra Capital Protected Fund 1 (31/01/11) .............................................1.269,59 .................0,89...............11,79 .............. 11,79 Syailendra Capital Protected Fund 2 (31/01/11) ............................................1.038,03 ..................2,01...............15,15 ..............15,15 Trim Terproteksi Lestari 3 (31/01/11).................................................................1.199,60 ....................1,91...............14,14 ..............14,14
•
KUSTODIAN CITIBANK
m m M m m Pasar Uang
• KUSTODIAN HSBC Pendapatan Tetap M
M M
m
Terproteksi
m m
M M M M
N
Saham
M m M m M m M m
Campuran
Bahana Quant Strategy..........................................................................................................1.020,86 ....................-5,93........................-- ........................-Danareksa Anggrek ................................................................................................................4.346,79 ....................-6,27................12,86 ...................11,18 Danareksa Anggrek Fleksibel...............................................................................................2.857,05 ....................-5,46................18,30 ................15,97 Danareksa Syariah Berimbang.............................................................................................4.455,72 ....................-6,32.................19,77 .................17,99 MRS FLEX KRESNA ....................................................................................................................1.517,13 ....................-5,29.................16,69 ..................12,12 NISP Dana Handal......................................................................................................................1.879,18 ...................-0,44.................13,67 ................12,82 Schroder Dana Prestasi ........................................................................................................19.726,67 ....................-8,98...............25,09 ...............22,32
M M M
M
Pasar Uang
m M M
Danareksa Seruni Pasar Uang II ..........................................................................................1.000,00 .....................0,42..................6,02 .................6,02 Danareksa Seruni Pasar Uang III.........................................................................................1.000,00 ......................0,41........................-- ........................-Terproteksi
m m m
Penyertaan Terbatas
• KUSTODIAN DEUTSCHE BANK Pendapatan Tetap Bahana Investasi Abadi .......................................................................................1.328,09 .................-3,76..............6,80 ..............3,66 BNP Paribas Rupiah Plus ( D/H Fortis Rupiah Plus)..................................1.495,82 .................. 0,14...............5,75 ...............5,75 First State Ind. Bond Fund ..................................................................................1.953,24 ................-5,07...............8,27 ..............4,02 GMT Dana Obligasi Plus ........................................................................................1.929,18 ..................1,58.............21,80 ............21,80 GMT Dana Pasti 2..................................................................................................1.358,33 .................. 0,61.............12,02 .............12,02 Maestrodollar .............................................................................................................1,3358 .................-1,02...............5,38 ..............2,28 Mandiri Investa Dana Obligasi Seri II...................................................................920,91 ...............-4,38................7,77 ...............7,77 Mandiri Investa Dana Syariah...............................................................................1.561,16 .................0,20.............10,43 ...............7,98 Mandiri Investa Dana Utama ...............................................................................1.132,67 .................-1,82...............9,08 ..............6,92 Mandiri Investa Keluarga ....................................................................................1.096,36 ..................-1,01...............6,56 ..............4,45 Manulife Obligasi Negara Indonesia II.............................................................1.267,84 ................-6,05................5,15 ..............3,84 Manulife Obligasi Unggulan.................................................................................1.481,55 .................-6,01.................1,76 ..............0,49 Manulife Pendapatan Bulanan II.....................................................................1.065,84 ................-2,27...............5,73 ...............4,41 Mr Dollar (USD) ..........................................................................................................1,9574 ................-0,30.............. 4,83 ...............2,75 Panin Dana Utama Plus 2....................................................................................1.446,71 .................-2,73...............9,80 ..............9,80 PNM Dana Sejahtera II..........................................................................................1.194,56 ..................-1,51................5,18 ...............5,18 Reksa Dana PNM Amanah Syariah...................................................................1.524,31 .................0,47...............8,72 ..............6,57 Schroder Dana Andalan II(*)..............................................................................1.030,06 ................-0,90...............3,56 ..............3,05 Schroder Dana Mantap Plus .............................................................................2.397,44 ................-6,62...............9,79 ...............7,62 Schroder Dana Mantap Plus II...........................................................................1.479,22 .................. -6,11...............9,34 ................7,18 Schroder Dana Obligasi Ekstra ..........................................................................1.257,70 .................0,44.................7,81 ..............5,67 Schroder USD Bond Fund (USD)...........................................................................1,2365 .................-1,87.................7,01 ................7,01 Saham Bahana Dana Prima............................................................................................10.882,10 ................-9,39.............19,60 .............16,07 BNP Paribas Ekuitas (D/H Fortis Ekuitas ) .................................................12.784,88 ................-8,72............26,94 .............22,01 BNP Paribas Maxi Saham ( D/H Fortis Maxi Saham ) ................................1.255,46 ...............-8,48............26,45 .............22,71 Batavia Dana Saham........................................................................................35.682,45 ................-9,33............20,87 ............18,49 Batavia Dana Saham Agro ......................................................................................1.117,14 ................-8,76............23,35 ............. 17,94 Batavia Dana Saham Optimal ............................................................................1.630,10 ................-9,54............24,38 .............19,48 Batavia Dana Saham Syariah ...........................................................................1.408,28 ...............-8,48.............14,69 .............12,42 Cipta Syariah Equity .............................................................................................1.276,88 ..............-10,38.............21,89 ............ 21,89 Dana Pratama Ekuitas ( D/H Platinum Saham ) .........................................5.738,45 ................-6,72..............26,17 ............24,29 First State Indoequity Sectoral Fund ............................................................3.838,50 ...............-8,40.............21,64 .............16,87 First State Indoequity Value Select Fund .........................................................1.139,15 ................-8,92.............15,82 ..............11,27 GMT Dana Ekuitas...............................................................................................2.350,84 ................-8,39.............23,92 ............23,92 Mandiri Investa Atraktif Syariah..........................................................................1.141,67 ................-8,95.............15,42 ............12,86 Mandiri Investa UGM ..........................................................................................2.084,22 ...............-8,20..............27,10 ............24,27 Manulife Dana Saham ........................................................................................8.624,58 .................-8,14............23,80 ...........22,25 Panin Dana Maksima ........................................................................................46.758,67 ................-4,98.............79,77 .............76,21 Phinisi Dana Saham...........................................................................................15.224,60 ................-8,75.............21,85 ............20,33 Pratama Saham .....................................................................................................3.742,75 ..................-7,15............ 29,57 ............27,00 Reksa Dana Axa Citradinamis .........................................................................3.303,45 ............... -8,65................16,11 ............14,68 Reksa Dana CIMB-Principal Equity Aggressive ..........................................2.636,53 .................-7,33..............17,86 .............15,24 Reksa Dana CIMB-Principal Islamic Equity Growth Syariah....................1.307,49 .................-9,01...............15,18 ..............15,18 Reksa Dana Grow-2-Prosper .............................................................................1.982,67 ...............-8,04.............31,65 ...........26,46 Reksa Dana OSK Nusadana Alpha Sector Rotation.....................................983,47 ..............-10,38.....................-- ....................--
Am
M M M NM
Am
A mA Am mw
Campuran
ndeks
A Am
N N
Am
m
m
Penye aan Te ba as
M M M N
m m
m
w
• KUSTOD AN BANK DANAMON
m
BNP Paribas Infrastruktur Plus (d/h Fortis Infrastruktur Plus) ..................................2.137,59 .....................-8,14...............26,03 ................22,01 BNP Paribas Solaris (d/h Fortis Solaris) ..............................................................................1.591,81....................-8,92................30,81 ...............25,68 Dana Ekuitas Prima ....................................................................................................................3.117,59 ....................-9,60...............22,04 ................14,23 Danareksa Mawar......................................................................................................................6.176,57 ....................-8,23................26,78 ...............24,89 Danareksa Mawar Agresif........................................................................................................995,00 ...................-6,64................18,06 ................14,05 Danareksa Mawar Fokus 10 ...................................................................................................1.344,44 ....................-9,04........................-- ........................-First State IndoEquity Peka Fund..........................................................................................1.153,80 ......................-9,13..................19,10 ................14,43 NISP Indeks Saham Progresif ..............................................................................................1.492,03 ....................-8,36...............22,39 ................19,96 Schroder 90 Plus Equity Fund ..............................................................................................1.227,68 ....................-8,76........................-- ........................--
m
m
Saham
Pasar Uang
BNP Paribas Obligasi Plus (d/h Fortis Obligasi Plus) .......................................................1.171,36 ...................-8,80...................11,31 ...................0,71 BNP Paribas Prima Asia USD...................................................................................................0,9818 ......................-1,79........................-- ........................-BNP Paribas Prima II (d/h Fortis Prima II).........................................................................1.370,42 ....................-6,78................10,06 ..................7,90 BNP Paribas Prima USD ...........................................................................................................0,9663 .....................-1,84........................-- ........................-BNP Paribas Rupiah Plus II (d/h Fortis Rupiah Plus II).....................................................1.179,21 ...................-4,40..................5,35 ...................4,31 CIMB-Principal Income Fund A ............................................................................................1.659,40 ....................-5,27..................7,00 ..................5,93 Danareksa JS Optima ...............................................................................................................1.231,42 ....................-2,99................10,00 ..................7,83 Danareksa Melati Dollar (US$)....................................................................................0,1538274113.....................-1,90..................3,92 .................2,38 Danareksa Melati Dollar (Rp).................................................................................................1.387,06 ...........................--........................-- ........................-Danareksa Melati Pendapatan Tetap ...................................................................................1.020,17 ....................-3,27........................-- ........................-Danareksa Melati Platinum Dollar AS (US$) .......................................................0,9762925769 ......................-1,70........................-- ........................-Danareksa Melati Platinum Dollar AS (Rp) .....................................................................8.803,23 ...........................--........................-- ........................-Danareksa Melati Premium Dollar (US$)...................................................................1,1175164376 .....................-1,84..................5,45 ..................2,35 Danareksa Melati Premium Dollar (Rp)...........................................................................10.076,64 ...........................--........................-- ........................-MRS BOND KRESNA................................................................................................................1.289,02 .....................-1,20.................14,26 ..................9,78 Mandiri Investa Dana Pendapatan Optimal 2......................................................................996,16 ....................-0,68........................-- ........................--
Pasar Uang M M m m
m m m
m
Terproteksi
Pendapatan Tetap
M
n
Pasar Uang
AAA Blue Chip Value Fund ....................................................................................................1.439,44 .....................-7,53.................19,62 .................17,85 AAA Equity Fund ...........................................................................................................................721,81 ....................-5,62........................-- ........................-BNI Dana Berkembang .........................................................................................................2.005,39 ...................-8,66...............20,39 ..................19,19 Dana Ekuitas Andalan..............................................................................................................3.196,76 ....................-9,68...............20,40 ..................6,23 Jisawi Saham................................................................................................................................1.661,18 ....................-6,94................27,88 ...............22,87 Lautandhana Equity .................................................................................................................1.373,58 ...................-10,27................10,43 ..................8,79 Lautandhana Equity Progresif ................................................................................................586,22 .....................-8,18..............-39,90 ..............-40,79 Makinta Growth Fund .................................................................................................................959,36 ....................-9,37................16,00 ................16,00 Makinta Mantap .........................................................................................................................3.946,12 ...................-8,86..................11,68 .................8,94 Mega Dana Saham Syariah ....................................................................................................1.975,69 ...................-8,64................16,55 ................10,89 Reksa Dana Bahana Equity Smart.......................................................................................1.206,21 ....................-9,92.................19,36 .................17,59 Reksa Dana Mega Dana Ekuitas .............................................................................................837,55 .....................-7,94..................2,52 ................-0,50 Reksa Dana Millenium Equity ...............................................................................................1.466,98 ....................-4,28..................3,93 ..................3,93 Reksa Dana Pratama Equity .................................................................................................1.242,88 ....................-6,50........................-- ........................-Simas Danamas Saham..........................................................................................................1.572,46 ....................-6,82.................15,78 .................15,78 Trim Kapital ................................................................................................................................5.816,35 ....................-9,62.................25,51 .................21,18 Trim Kapital Plus......................................................................................................................2.206,34 ....................-9,79................23,78 ................19,52
m m m
R
n
Pasar Uang
Campuran
Nilai aktiva Hasil investasi dalam bersih per unit 30 hari 1 tahun Riil 1 th terakhir terakhir terakhir
N Nm
Campu an
Rencana Cerdas......................................................................................................9.459,71 ................-9,65.............28,41 ............23,43 Schroder Dana Prestasi Plus..........................................................................19.349,09 ...............-8,28............22,84 .............19,83 Syailendra Equity Opportunity Fund ..............................................................2.362,29 ................-9,35..............37,15 ............33,07 Trim Syariah Saham ..............................................................................................1.024,51 ..............-10,38.............16,55 .............16,55
Nilai aktiva bersih dan hasil investasi berbagai reksa dana hingga 2 Februari 2011
Nilai aktiva Hasil investasi dalam bersih per unit 30 hari 1 tahun Riil 1 th terakhir terakhir terakhir
Nama /jenis
(%)
Bisnis Indonesia, Jumat, 4 Februari 2011
Bahana B Optima Protected Fund 28 (31/01/11) ................................................................996,99 .....................0,62........................-- ........................-Bahana B Optima Protected Fund 29 (31/01/11) ..............................................................1.000,31 ....................-0,36........................-- ........................-Bahana B Optima Protected Fund 31 (31/01/11).................................................................988,30 ......................0,74........................-- ........................-Bahana B Optima Protected Fund 33 (31/01/11) ...............................................................1.003,14 .......................-1,15........................-- ........................-Bahana B Optima Protected Fund 34 (31/01/11) .................................................................991,78 .....................-1,27........................-- ........................-Bahana B Optima Protected Fund 36 (31/01/11) ...............................................................988,03 .....................0,34........................-- ........................-Bahana B Optima Protected Fund USD 1 (31/01/11)..................................................1,00394412 .....................0,52........................-- ........................-Bahana Optima Protected Fund 8 (02/02/11) ...................................................................1.095,12 ....................-3,26..................7,88 ................-0,34 Bahana Reksa Panin Terproteksi IX (31/01/11) .................................................................1.096,34 .......................1,98...............20,60 .................11,42 Bahana Reksa Panin Terproteksi VI (31/01/11)...................................................................1.147,90 ......................0,41...................11,76 ..................3,25 Bahana Reksa Panin Terproteksi VII (31/01/11).....................................................................1.151,13 .....................2,04...............20,56 .................11,38 Bahana Reksa Panin Terproteksi VIII (31/01/11)...................................................................1.111,06 .....................0,90..................9,29 ..................0,96 Bahana Reksa Panin Terproteksi XI (31/01/11) ..................................................................1.073,72 .....................0,44........................-- ........................-Bahana Reksa Panin Terproteksi XII (31/01/11)................................................................1.044,99 ......................0,81........................-- ........................-Bahana Reksa Panin Terproteksi XIII (31/01/11)...............................................................1.032,00 .......................1,74........................-- ........................-Bahana Reksa Panin Terproteksi XV (31/01/11) ...............................................................1.005,26 .....................0,89........................-- ........................-Brent Dana Terproteksi I (02/02/11)....................................................................................1.207,37 ......................0,78................10,66 ................10,66 Danareka Proteksi Melati III (05/01/11)..............................................................................1.072,85 .....................-0,16..................9,33 ..................9,33 Danareksa Proteksi Melati Optima (28/01/11) .................................................................1.062,25 .....................0,57..................8,25 .................8,25 Danareksa Proteksi Melati Optima Dollar Amerika Serikat (21/01/11) ..................................1,1020409364..........................0,02 .......................7,47.......................7,47
Danareksa Proteksi Melati Optima Dollar Amerika Serikat (Rp) (21/01/11) ............10.001,02 ............................-- ........................--.........................-Danareksa Proteksi Melati Optima IV (11/01/11) ..............................................................1.042,83 .....................-0,14..................8,29 .................8,29 Danareksa Proteksi Melati Optima Syariah (11/01/11)....................................................1.036,06 .......................1,62........................-- ........................-Danareksa Proteksi Melati Optima V (24/01/11) ...............................................................1.107,63 .....................-1,22..................9,68 .................9,68 Danareksa Proteksi Melati Optima VIII (27/01/11)..............................................................1.001,19 .....................0,85..................9,33 ..................9,33 Danareksa Proteksi Melati Optima X (13/01/11)...............................................................1.053,52 ....................-0,22..................9,36 ..................9,36 Danareksa Proteksi Melati Optima XI (03/01/11) ..............................................................1.012,74 .....................0,47..................5,88 .................5,88 Mandiri Dana Protected Berkala (02/02/11) ....................................................................1.075,04 .....................-0,18..................17,75 ..................17,16 Mandiri Investa Terproteksi 2010 Seri I (31/01/11) ...........................................................1.051,84 .......................1,57........................-- ........................-Schroder Regular Income Plan IV (12/01/11) ....................................................................1.048,42 ...................-0,40...................7,36 .................6,82 Schroder Regular Income Plan IX (17/01/11) .....................................................................1.036,25 ....................-0,04........................-- ........................-Schroder Regular Income Plan VII (17/01/11)....................................................................1.086,50 ....................-3,88................14,64 ................14,07 Schroder Regular Income Plan VIII (17/01/11)...................................................................1.083,09 ....................-5,03.................13,59 ................13,59 Trim Terproteksi Lestari 4 (31/01/11).....................................................................................1.014,26 ...........................--........................-- ........................--
Saham M
M N
M
M Campu an
m
Exchange Traded Fund (ETF) Te p o eks
A Terproteksi M m M m M m M M M M M M M O M O N m M M M Am M Am M H
• KUSTOD AN DBS NDONES A
m m
Campu an
Pasa Uang m m
Te p o eks H
m m
N m
• KUSTODIAN BII •Pendapatan Tetap Danamas Dollar (Rp) ..................................................................................................12.098,32.................0,23 .................3,71..................3,71 Danamas Dollar (USD) .................................................................................................1,341723.................0,23 .................3,71..................3,71 Investasi Reksa Premium ..............................................................................................1.604,13...............-5,50 .................6,31.................6,31 Trim Dana Stabil...............................................................................................................1.690,69..................0,76 ................9,93.................9,93
Campuran Harvestindo Istimewa ....................................................................................................1.059,92.................-0,16 ...............0,38................0,38 Makara Prima ...................................................................................................................1.458,92.................-1,66 ...............8,89................8,89 Reksadana Keraton ........................................................................................................1.925,54................-2,93 .............38,98.............38,98
• KUSTOD AN BANK MEGA Saham
Terproteksi Mandiri Capital Protected Income Fund 1 (31/01/11)................................................1.031,74................-0,78 ..............-0,07...............-0,07
• KUSTODIAN BANK PERMATA
Campu an Te p o eks
Pendapatan Tetap Saham M
m
Campuran m m
Terproteksi M m m M
m
Penye aan Te ba as
m m
• KUSTODIAN BANK MANDIRI Pendapatan Tetap
M Campuran
M
m m m Terproteksi
M m m m
Exchange Traded Fund (ETF)
m
Premier ETF LQ-45 ........................................................................................................612,5865675 ....................-8,39................22,81 ................22,81 M
Indeks
Danareksa Indeks Syariah .....................................................................................................2.027,64 .....................-9,16.................13,67 ................10,36
• KUSTODIAN BCA Pendapatan Tetap
(Rp)
(%)
(%)
m m m
(%)
• KUSTOD AN STANDARD CHARTERED BANK
m
Pendapatan Tetap
Rp
%
%
%
Saham
m
Data dapat dikirim ke
[email protected],
[email protected] dan fax No. 021-57901025. Bisnis Indonesia tidak memungut biaya apa pun untuk publikasi data Insurance dan Reksa Dana. .
H h un
30 h h
n
m hun R h
h h
DATA OBLIGASI & UNITLINKED
Bisnis Indonesia, Jumat, 4 Februari 2011
f7
PERHIMPUNAN PEDAGANG SURAT UTANG NEGARA (HIMDASUN)
INDONESIA BOND PRICING AGENCY (IBPA) - IGSYC
Informasi perdagangan Surat Utang Negara (SUN) oleh anggota Himdasun pada 2 Februari 2011
INDONESIA GOVERNMENT SECURITIES YIELD CURVE
Pre Trade
Post Trade
Kuotasi %
11
%
Seri
10 5
%
95
Y ELD
9 85 8 75 7
B n hm
un %
M %
%
6
b
b
Ob g %
N g
R
H
M
W
& uu N g
R
%
M %
m
% p
O O O O O
M p Ag Ag b b
Sumber: www.ibpa.co.id
TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI KORPORASI Daftar seluruh transaksi Obligasi Korporasi yang dilaporkan melalui BEI pada 2 Februari 2011 Bond Name
O O O
Trade Date
Price Vol. (Bio) Value *) IDR
Yield
Coupon Rating
(Bio) IDR
O M A
AA AA N
O
A
AA AA AA AA AA A AA AA AA AAA A AA AAA A AA AA AA AA
M
O O
N AN
A A
mm O A
m
M
A
N O O O O O A A A A
m
A
m A m m m m
A
M M M M
TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI PEMERINTAH
O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O
N N N N
Trade Date
Value *)
Yield
Coupon
R R R R
N N N N N N N N N N N N N N N
R R R R R R R R R R R R R R R
N N
R R
Nm
P D
O O O O O O O O
N N R N R O M N m A
O O O O O O O O O O O O O O O O O O O
N N N N N N N N N N N N N N N
V
B
V
DR
B
Y
PT Prudential Life Assurance
02/02/11
01/02/11
m m M
Harga per unit 01/02/11 31/01/11
Commonwealth Life
R R R R R R
AA
R R R R R AA R R R R R
OR OR OR OR OR AA AA A AA
A A N N R R A m
AA AA AAA A
A
N N N N N
m
m
AA AAA A AA AA AA AA AA AA AA
A
M M M M M M M
A A
A A
01/02/11
31/01/11
02/02/11
01/02/11
Beli
Jual
31/01/11
Beli
PT Asuransi Jiwa Sinarmas
02/02/11
01/02/11
m
Sun Life Financial Indonesia
01/02/11
31/01/11
M
Jual
Beli
Jual
Beli m m
M m m
PT Avrist Assurance
01/02/11
31/01/11
M
K
m
PT AJ Sequis Life
01/02/11
31/01/11
M
m
31/01/11
28/01/11
m
m m
31/01/11
31/01/11
28/01/11
19/01/11
01/02/11
Jual
Beli
31/01/11
Jual
Beli
31/01/11
SmartWealth Money Market Fund .............................................................................................1.159,80..............................................................1.159,67 SmartWealth Fixed Income Fund .............................................................................................1.204,84............................................................1.204,24 SmartWealth Balanced Fund .....................................................................................................1.298,50............................................................1.283,88 SmartWealth Equity Fund..............................................................................................................1.612,79...............................................................1.591,51 SmartWealth Sectoral Equity Fund............................................................................................1.134,35...............................................................1.119,03 GroupLink Corporate Fund A .......................................................................................................1.175,04..............................................................1.174,84 GroupLink Money Market Fund ..................................................................................................1.029,26..............................................................1.029,13 GroupLink Fixed Income Fund...................................................................................................... 999,37............................................................1.000,34 GroupLink Equity Fund .................................................................................................................. 1.072,12............................................................1.063,50 Allianz Protected Fund A ..............................................................................................................1.476,61.............................................................1.476,48 Allianz Protected Fund B .............................................................................................................1.333,08............................................................1.332,68 Allianz Protected Fund C ................................................................................................................994,31...............................................................996,25 Global Investa Protected Fund A ..............................................................................................1.308,66.............................................................1.307,33 Global Investa Protected Fund B ................................................................................................1.018,49............................................................1.020,66 Global Investa Protected Fund C Rupiah.................................................................................1.000,72............................................................1.000,22 Primavest Protected Fund A........................................................................................................1.061,25..............................................................1.061,28
Jual
Beli
Hasil investasi (%) 30 Hari terakhir
1 Tahun terakhir
Equity Life Indonesia Equity Stable Link(Rp) .....................................................................................3.282,024 .............3.249,204...................... -1,729....................8,229 Equity Safe Link Plus(Rp)..................................................................................1.327,433 ...............1.327,433....................-0,630....................9,444 Flexi Safe Steady(Rp)........................................................................................2.313,676 ...............2.313,676....................-2,208......................7,576 Flexi Safe Steady(US$)........................................................................................0,15544 ..................0,15544.....................-0,557....................4,999 Flexi Managed Fund(Rp) .....................................................................................1.731,628 ................1.731,628....................-6,250.......................11,171 Flexi Safe Equity Fund(US$)...........................................................................1.060,838 ..............1.060,838.....................-7,823...................12,868
PT AXA Financial Indonesia
M
02/02/11
Jual
Beli
01/02/11
Jual
Beli
01/02/11
31/01/11
MaestroLink/MaestroLink Plus: m
JS LINK JIWASRAYA
01/02/11
A A
Signature Link Adventurous ............................................................................9.563,68 ...............9.085,50................9.499,23...............9.024,27 Signature Link Balanced ....................................................................................5.421,08 .................5.150,03................5.407,45................5.137,08 Signature Link Cautious ......................................................................................1.739,02 .................1.652,07..................1.743,62...............1.656,44
m m
Harga per unit 02/02/11 01/02/11
A M M
Smartlink Rupiah Money Market Fund .........................................................2.038,02 ...................1.936,12.................2.037,75................1.935,86 Smartlink Rupiah Fixed Income Fund ............................................................2.377,56 ...............2.258,68................2.378,23..............2.259,32 Smartlink Rupiah Balanced Fund ......................................................................2.391,71 .................2.272,12...............2.384,99...............2.265,74 Smartlink Rupiah Equity Fund...........................................................................1.729,66 ..................1.643,18..................1.714,28............... 1.628,57 Smartlink Dollar Managed Fund...........................................................................1,6447 .....................1,5625....................1,6430...................1,5609 Smartlink Rupiah Balanced Plus Fund..............................................................1.331,16 .................1.264,60.................1.322,26.................1.256,15 Smartlink Rupiah Deposit Fund ..........................................................................1.011,79 ....................961,20....................1.011,73.....................961,15 Allisya Money Market Fund................................................................................1.252,44 ..................1.189,82.................1.252,22..................1.189,61 Allisya Rupiah Fixed Income Fund...................................................................1.434,00 .................1.362,30..................1.445,71................1.373,42 Allisya Rupiah Balance Fund .............................................................................1.598,68 ...................1.518,75.................1.592,42................1.512,80 Allisya Rupiah Equity Fund .................................................................................1.235,65 ...................1.173,87..................1.219,22.................1.158,26 SmartWealth Equity Performa Fund ................................................................1.198,72 ...................1.138,79...................1.187,39.................1.128,02
PT Asuransi Jiwa John Hancock
M m
(d /h
A
M
20/01/11
Equity Life Indonesia
M m m m
AIA FINANCIAL AIG LIFE)
N N N M N
31/01/11
01/02/11
M
PT BNI Life Insurance
01/02/11
01/02/11
31/01/11
Jual m
(Bio) IDR
M
BPPI Plus Fund-1 ..........................................................................................................................907,3585..........................................................907,3585 BPPI Plus Fund-2.........................................................................................................................770,0000.........................................................770,0000
01/02/11
m
m
Tot. Val.*)
A
01/02/11
M
m
Tot. Vol. (Bio) IDR
M N M
01/02/11
Allianz Life Indonesia
Keterangan: Untuk Harga Unit Produk Premi Tunggal menggunakan Harga Beli
AJ Manulife Indonesia
Freq.
O
Ekalink Aggressive ...........................................................................................................................1.621,72.............................................................1.605,81 Ekalink Dynamic...............................................................................................................................1.381,69.............................................................1.376,99 Ekalink Fixed Income.......................................................................................................................1.118,36..............................................................1.132,42
M m M M M
M
Last
M A
Stable Fund Rupiah ....................................................................................................................1.483,7691........................................................1.483,3481 Stable Fund Dollar .............................................................................................................................1,3036................................................................1,3032
31/01/11
Low
A
Arthalink-Aggressive..................................................................................................................1.053,8811.......................................................1.043,5653 Arthalink-Dynamic ....................................................................................................................1.533,3769.........................................................1.527,9372 Arthalink-Fixed Income .............................................................................................................972,2908..........................................................974,2990 EKALINK SUPER AGGRESSIVE ..........................................................................................1.292,2260.......................................................1.276,2380 EKALINK SUPER DYNAMIC ....................................................................................................1.198,8120.........................................................1.194,5750 Excellink-Aggressive Fund .....................................................................................................2.755,2670.......................................................2.726,0410 Excellink-Dynamic ...................................................................................................................2.808,7570.......................................................2.796,5770 Excellink-Dynamic Dollar Fund.........................................................................................................1,1513...................................................................1,1513 Excellink-Fixed Income Fund..................................................................................................2.104,9320......................................................2.104,4840 Excellink-Secure Dollar Income Fund ..........................................................................................1,0453................................................................1,0452 Excellink-Aggressive Syariah .................................................................................................1.260,7745........................................................1.241,0805 Excellink-Dynamic Syariah ......................................................................................................1.331,5254.........................................................1.322,7189 Excellink-Fixed Income Syariah .............................................................................................1.020,1926.......................................................1.022,5493
Jual
M M
01/02/11
Terendah
W
R R R R R R M OR OR OR OR OR OR OR OR
R R R R R A m m m m m m m
High
A
R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R
R R R R R R
R R m M
Maturity
A N A A
AA A
01/02/11 PT AXA Life-Indonesia
M
Tertinggi
A
MAA Equity Fund............................................................................................................................2.602,19...........................................................2.583,85 MAA Cash Fund...............................................................................................................................1.996,78.............................................................1.996,53 MAA Managed Fund.................................................................................................................. M m M M
m
A M A N
AA
Panin Rp Cash Fund .......................................................................................................................1.742,86..............................................................1.742,72 Panin USD Cash Fund.....................................................................................................................0,13436..............................................................0,13436 Panin Rp Managed Fund..............................................................................................................4.356,72............................................................4.341,07 Panin USD Managed Fund ............................................................................................................0,18236.............................................................0,18240 Panin Rp Equity Fund ...................................................................................................................11.384,75...........................................................11.272,64 Panin Rp Fixed Income Fund.......................................................................................................1.302,32............................................................1.305,02 Panin Syariah Rp Cash Fund ........................................................................................................1.381,65...............................................................1.381,16 Panin Syariah Rp Managed Fund...............................................................................................1.564,75............................................................1.554,09 Panin Syariah USD Manage Fund ..............................................................................................0,01068.............................................................0,01068 Panin Syariah Rp Equity Fund ....................................................................................................1.903,22..............................................................1.875,15 Panin MUL Rp Conservative Fund............................................................................................1.634,64............................................................1.634,65 Panin MUL Rp Moderate Fund.....................................................................................................2.084,11...........................................................2.064,75 Panin MUL Rp Aggressive Fund...............................................................................................2.496,35.............................................................2.467,18 Panin MUL USD Aggressive Fund.............................................................................................11,59860...........................................................11,58540
PT MAA Life Assurance
M M M M M M M M M M M
Bond ID
R
N AN
PT Panin Life
M M
mm mm mm
R
N
Harga per unit
M
C
R R R R R R R R R
M N N N N N
O O O O O O O O O O A A A A A A A O O O
INSURANCE LINKED
Harga
Total volume terakhir
DR
R
m m m m
A
R R R R R R R R R R R R
Volume transaksi terakhir
Daftar ringkasan transaksi obligasi yang dilaporkan melalui BEI pada 2 Februari 2011
R R
N N
R R
Transaksi terakhir
RINGKASAN TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI
R
N
N N
N N
N N N N N N N N N N N N
Harga transaksi terakhir
ansaks ob gas yang d apo kan me a u BE pada 2 Feb ua 20
mm O
OR OR OR OR OR N N
B
O O
R R R R R R
N N N N N
Yield penutupan
TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI Da a se u uh
NR
R R R R
NR
Harga penutupan
Jual
Sumber: HIMDASUN
O O O O O O
R R R R R R
m m m m
O O O O O O O O O O O O
Volume
(Bio) IDR (Bio) IDR
R R R m
O O O O O
Price
Beli
AA
Daftar seluruh transaksi Obligasi Pemerintah yang dilaporkan melalui BEI pada 2 Februari 2011 Bond Name
Jatuh Tempo
ZC3........................................ 0 ..................... 20/11/2012 ................87,621.............87,766 ............. 87,694 ............................ 7,592 .................................64,50 .............................29-Feb-08 ............................ 105....................................140 ............................ 64,50 ............... 64,50 ZC5........................................ 0 ................... 20/02/2013 .............. 85,596............ 85,754 ............. 85,675 ............................7,847 ....................................0,00 ................................#VALUE! ................................. -.........................................- ............................... 0,00 ..................0,00 FR15 ..................................13,4 ..................... 15/02/2011 ..............100,218.......... 100,223 .............100,221 ........................... 5,650 ................................104,30 ...............................2-Sep-08 ...............................10...................................... 10 ........................... 104,30 .............. 104,30 FR16 ............................... 13,45 ..................... 15/08/2011 .............103,605.......... 103,658 ............103,632 ........................... 6,360 ..................................93,94 ..............................31-Okt-08 ................................ 5...................................... 10 ............................. 93,94 ................ 93,75 FR17 .................................13,15 ..................... 15/01/2012 ............. 105,953..........106,048 ............ 106,001 ........................... 6,490 ..................................94,97 ............................26-Nop-08 ................................8........................................8 ............................. 94,97 ............... 94,00 FR18 .............................. 13,175 .....................15/07/2012 ............. 107,604............107,746 .............107,675 ............................7,460 ................................104,90 ...............................2-Sep-08 ................................ 9........................................9 ........................... 104,90 .............. 104,90 FR19 ................................141/4 .................... 15/06/2013 ...............113,702............ 113,933 ..............113,818 ............................ 7,720 .................................115,05 ................................1-Sep-09 ...............................10..................................... 20 .............................115,05 ............... 115,00 FR20 ............................14,275 ..................... 15/12/2013 ..............116,487............ 116,763 .............116,625 ............................7,680 .................................119,80 .................................7-Apr-10 ...............................10..................................... 20 ............................ 119,80 ................ 119,75 FR22 .................................... 12 ..................... 15/09/2011 .............103,202...........103,263 ............103,233 ........................... 6,463 ................................106,35 ............................... 19-Apr-10 ................................ 3........................................6 ........................... 106,35 .............. 106,00 FR23 ..................................... 11 ..................... 15/12/2012 .............105,636........... 105,814 ............ 105,725 ............................7,628 ............................... 108,50 ............................... 19-Apr-10 ................................ 7...................................... 14 ...........................108,50 ..............108,45 FR25 ....................................10 ...................... 15/10/2011 ............. 102,375.......... 102,443 ........... 102,409 ........................... 6,360 .................................104,10 ...............................21-Jun-10 ................................ 2........................................4 ............................ 104,10 ..............104,00 FR26 ..................................... 11 ..................... 15/10/2014 .............. 109,178........... 109,510 ........... 109,344 ............................8,018 ................................. 93,60 .............................. 11-Mar-09 ................................ 3........................................6 .............................93,60 ................ 93,57 FR27 ................................91/2 .................... 15/06/2015 .............104,240........... 104,610 ........... 104,425 ........................... 8,265 ................................104,45 ................................3-Mar-10 ................................4........................................9 ........................... 104,45 ..............104,40 FR28 ....................................10 ..................... 15/07/2017 ............. 107,433........... 107,933 ............ 107,683 ...........................8,428 ................................106,25 ................................5-Mar-10 ...............................10..................................... 20 ........................... 106,25 .............. 106,20 FR30 ..............................103/4 .................... 15/05/2016 ...............110,415............ 110,815 ..............110,615 ........................... 8,223 .................................110,28 .................................7-Jan-10 ...............................10..................................... 20 .............................110,28 ............... 110,20 FR31 ...................................... 11 ..................... 15/11/2020 ...............113,742............114,242 ............. 113,992 ........................... 8,829 .................................112,85 ................................ 6-Apr-10 ...............................10..................................... 20 ............................ 112,85 ............... 112,80 FR32 .................................... 15 .....................15/07/2018 .............133,865.......... 134,365 ..............134,115 ...........................8,680 ................................ 135,25 ............................. 25-Mar-10 ................................ 5...................................... 10 ............................135,25 .............. 135,20 FR33 ...............................121/2 .................... 15/03/2013 ..............109,109.............109,311 .............109,210 ............................ 7,674 ...................................111,78 ................................ 9-Jun-10 ................................ 9..................................... 20 .............................. 111,78 ................. 111,75 FR34 ................................ 12,8 .................... 15/06/2021 ..............125,812............126,312 ............126,062 ...........................8,894 ................................ 126,25 ................................ 8-Apr-10 ............................. 50....................................100 ............................126,25 .............. 126,00 FR35 .................................12,9 ................... 15/06/2022 .............125,388.......... 125,888 ............125,638 ........................... 9,209 ................................. 90,50 ...............................3-Mar-09 ..............................20..................................... 80 .............................90,50 ............... 90,40 FR36 ................................111/2 .................... 15/09/2019 ..............116,304........... 116,804 .............116,554 ............................8,722 ................................103,80 ............................. 27-Mei-09 ...............................10..................................... 20 ........................... 103,80 ...............103,75 FR37..................................... 12 ................... 15/09/2026 ...............117,334............117,834 ............. 117,584 ............................ 9,777 ................................. 114,70 ..............................14-Sep-07 ...............................10...................................... 10 .............................114,70 ................114,70 FR38 ............................... 11,60 ....................15/08/2018 ..............115,998........... 116,498 .............116,248 ............................ 8,621 .................................115,00 ............................... 12-Jan-10 ..............................20..................................... 20 ............................ 115,00 ............... 115,00 FR39 ............................... 113/4 ................... 15/08/2023 ..............116,268............116,768 ..............116,518 ............................9,470 ................................. 95,00 ...............................4-Sep-08 ................................ 2........................................4 .............................95,00 ................94,90 FR40 ..................................... 11 ................... 15/09/2025 ..............109,180.......... 109,680 ............109,430 ............................ 9,772 ................................103,45 .............................23-Okt-09 ..............................20..................................... 40 ........................... 103,45 .............. 103,40 FR42 ...............................101/4 .................... 15/07/2027 .............. 101,637............102,137 .............101,887 ...........................10,012 ................................103,65 ............................... 12-Apr-10 ...............................10...................................... 10 ........................... 103,65 .............. 103,65 FR43 ...............................101/4 ....................15/07/2022 ............. 106,759........... 107,259 ............107,009 ............................9,243 ................................ 107,05 .................................7-Apr-10 ...............................15..................................... 30 ............................107,05 ...............107,00 FR44 ....................................10 ................... 15/09/2024 ............. 102,537...........103,037 ............ 102,787 ............................9,626 ................................100,05 ................................9-Mar-10 ...............................15..................................... 50 ........................... 100,05 ................ 99,75 FR45 ............................... 93/4 ................... 15/05/2037 ............... 93,612.............. 94,112 .............93,862 ..........................10,435 ..................................97,50 ............................... 13-Apr-10 ...............................10......................................35 ............................107,50 ................ 97,50 FR46 ................................91/2 .................... 15/07/2023 .............. 100,129.......... 100,629 ............100,379 ........................... 9,446 .................................82,00 ..............................24-Jul-08 ...............................10..................................... 20 ............................ 82,00 .................81,50 FR47 ....................................10 ................... 15/02/2028 ..............99,408............99,658 ............. 99,533 ..........................10,057 ................................ 103,95 ...............................21-Jun-10 ................................4........................................8 ............................103,95 ...............103,92 FR48 ..................................... 9 .................... 15/09/2018 ...............101,881........... 102,381 .............. 102,131 ............................ 8,610 .................................101,00 .................................7-Apr-10 ................................. 1........................................3 ............................ 101,00 .............. 100,90 FR49 ..................................... 9 .................... 15/09/2013 ............. 102,957............103,193 ............103,075 ............................ 7,670 .................................95,80 ..............................18-Jun-09 ...............................10..................................... 20 .............................95,80 ................ 95,75 FR50 ...............................101/2 ....................15/07/2038 ............. 100,770.......... 100,870 ........... 100,820 ......................... 10,408 ..................................97,05 .............................. 22-Feb-10 ............................. 50....................................100 ............................. 97,05 ................ 97,00 FR51 .................................111/4 .................... 15/05/2014 ............. 109,357.......... 109,656 ........... 109,506 .............................7,891 ................................. 94,50 .............................26-Feb-09 ................................8.......................................12 .............................94,50 ................ 93,70 FR52 ...............................101/2 ...................15/08/2030 .............102,948.......... 103,448 .............103,198 ............................ 10,121 ................................102,50 ................................ 5-Mei-10 ...............................10..................................... 40 ...........................104,80 .............. 102,45 FR53 ................................ 81/4 ..................... 15/07/2021 ..............95,548........... 95,648 .............95,598 ........................... 8,905 ................................................................................................................................................................................................................................................ FR54 ................................91/2 ..................... 15/07/2031 .............. 94,472............ 94,572 .............94,522 ........................... 10,139 ................................................................................................................................................................................................................................................ FR55 ............................... 73/8 .................... 15/09/2016 ............... 96,143............96,543 .............96,343 ............................ 8,199 ................................................................................................................................................................................................................................................ FR56 ...............................83/8 ................... 15/09/2026 ..............89,484............89,584 .............89,534 ........................... 9,687 ................................106,85 ................................ 11-Okt-10 ................................ 5...................................... 10 ........................... 106,85 ...............106,75 VR17 ........................................- .................... 25/06/2011 ..............100,186.......... 100,964 ............100,575 ........................... 6,333 ................................. 99,87 ..............................17-Mar-08 ..............................39......................................39 .............................99,87 ................99,87 VR18 ........................................- .................... 25/10/2012 .............100,095.......... 100,920 ........... 100,507 ........................... 6,338 ................................. 99,00 ......................... 22-Agust-07 ..............................30..................................... 30 .............................99,00 ................99,00 VR19 ........................................- ....................25/12/2014 .............100,096............100,971 ........... 100,534 ........................... 6,336 ................................. 99,80 ............................. 14-Mar-08 ...............................91...................................... 91 .............................99,80 ................99,80 VR20.......................................- ...................25/04/2015 ...............101,314........... 101,430 ............. 101,372 ...........................6,284 ..................................99,33 ..............................18-Feb-08 ............................ 198................................... 396 ............................. 99,33 ................ 99,27 VR21 ........................................- ..................... 25/11/2015 ..............101,250........... 101,250 .............101,250 ............................ 6,291 ...........................................- ...............................................- ................................. -.........................................- ...................................... - ......................... VR22 .......................................- ................... 25/03/2016 ............ 100,460.............101,165 .............100,813 ............................ 6,318 ...........................................- ...............................................- ................................. -.........................................- ...................................... - ......................... VR23 .......................................- .................... 25/10/2016 .............100,294........... 101,097 ............100,696 ........................... 6,326 ...........................................- ...............................................- ................................. -.........................................- ...................................... - ......................... VR24 .......................................- ................... 25/02/2017 ..............100,071.......... 100,529 ........... 100,300 ............................ 6,351 ...........................................- ...............................................- ................................. -.........................................- ...................................... - ......................... VR25 .......................................- ................... 25/09/2017 ..............100,213.......... 100,887 ........... 100,550 ........................... 6,335 ...........................................- ...............................................- ................................. -.........................................- ...................................... - ......................... VR26 .......................................- ....................25/01/2018 ............ 100,008..........100,384 .............100,196 ........................... 6,357 ...........................................- ...............................................- ................................. -.........................................- ...................................... - ......................... VR27 .......................................- ....................25/07/2018 ...............99,574............ 99,793 .............99,684 ........................... 6,390 ...........................................- ...............................................- ................................. -.........................................- ...................................... - ......................... VR28 .......................................- ...................25/08/2018 ...............99,573.............99,777 ..............99,675 ........................... 6,390 ...........................................- ...............................................- ................................. -.........................................- ...................................... - ......................... VR29 .......................................- ...................25/08/2019 .............. 99,487............ 99,738 .............. 99,613 ........................... 6,394 ...........................................- ...............................................- ................................. -.........................................- ...................................... - ......................... VR30 .......................................- .................... 25/12/2019 ..............99,480............99,645 ............. 99,563 ........................... 6,398 ...........................................- ...............................................- ................................. -.........................................- ...................................... - ......................... VR31 ........................................- ...................25/07/2020 .............. 99,950..........100,000 ..............99,975 .............................6,371 ...........................................- ...............................................- ................................. -.........................................- ...................................... - ......................... -
10
65
Kupon
Beli
31/01/11
31/01/11
Jual
Beli
Fixed Income Plus(USD)....................................................................................................................1,2717................................................................1,2708 Fixed Income Plus(IDR) ..........................................................................................................1.658,2685........................................................1.661,0659 Cash Plus(IDR)..............................................................................................................................1.531,8791..........................................................1.531,5127 Equity Plus(IDR)........................................................................................................................3.963,6977.......................................................3.914,4033 Balanced (IDR).............................................................................................................................2.021,5716.......................................................2.006,0102 Dynamic (IDR)..............................................................................................................................1.047,2153.......................................................1.036,3584 Maestropiece Platinum(USD) ..........................................................................................................1,1795..................................................................1,1758 Maestropiece Platinum 02(USD).....................................................................................................1,1710..................................................................1,1673 Maestro Equity Syariah Rupiah............................................................................................1.448,4677.......................................................1.430,4645 Maestro Balanced Syariah Rupiah ......................................................................................1.209,5885........................................................1.196,0588
AXA Mandiri Financial Services
01/02/11
Beli
Jual
31/01/11
Beli
Jual
Mandiri Secure Money US$..................................................................................11,6279 ..................12,2093...................11,6476................12,2300 Mandiri Fixed Money..........................................................................................149,0099 ...............156,4604................149,3736.............156,8423 Mandiri Secure Money .........................................................................................185,1274 ...............194,3838...............185,4677.................194,7411 Mandiri Progressive Money.............................................................................414,2683 ...............434,9817...............412,7908............433,4303 Mandiri Dynamic Money...................................................................................657,2627 ...............690,1258...............650,9221............683,4682 Mandiri Attractive Money ..................................................................................130,5194 ................137,0454................129,0168..............135,4676 Mandiri Active Money .........................................................................................123,1058 ..................129,2611................122,1580..............128,2659 Mandiri Money Market ........................................................................................116,5566 ...............122,3844..................116,5102..............122,3357 Mandiri Attractive Money Syariah..................................................................145,3832 ...............152,6524...............143,5836..............150,7628 Mandiri Active Money Syariah.........................................................................126,6224 ................132,9535.................125,1870.............. 131,4464
PT A.J. Central Asia Raya
01/02/11
31/01/11
CARLink Pro-Fixed....................................................................................................................1.896,7970.......................................................1.896,3320 CARLink Pro-Mixed...................................................................................................................1.995,7490.......................................................1.990,9680 CARLink Pro-Safe ....................................................................................................................1.553,0490........................................................1.552,7670 Century Pro-Fixed .....................................................................................................................1.324,7040.......................................................1.324,3870 Century Pro-Mixed...................................................................................................................1.428,8030...........................................................1.417,7010
01/02/11
31/01/11
Carlisya Pro Safe .......................................................................................................................1.026,0756.......................................................1.025,9559 Carlisya Pro Mixed.....................................................................................................................1.046,6792........................................................1.045,7922 Carlisya Pro Fixed.........................................................................................................................1.036,3111.........................................................1.036,1593
PT Asuransi Takaful Keluarga
01/02/11
31/01/11
Takafulink Ahsan........................................................................................................................1.038,8120.......................................................1.032,3086 Takafulink Alia...............................................................................................................................1.329,1367..........................................................1.315,7941 Takafulink Istiqomah.................................................................................................................1.489,7525........................................................1.490,7033 Takafulink Mizan - Syariah Investa Link..............................................................................1.755,8558.........................................................1.750,3981
PT Great Eastern Life Indonesia
01/02/11
31/01/11
GreatLink Bond Fund (IDR)......................................................................................................1.439,1872......................................................1.442,0848 GreatLink Equity Fund (IDR) ................................................................................................2.249,6596.......................................................2.227,4814 GreatLink Optimum Fund (IDR).............................................................................................1.861,0682.........................................................1.854,2611 GreatLink Cash Fund (IDR) .....................................................................................................1.258,7236........................................................1.258,7266 GreatLink Fixed Income Fund (IDR).......................................................................................1.416,6167...........................................................1.419,4711 GreatLink Dynamic Fund (IDR)...............................................................................................2.125,2817.......................................................2.104,3420 GreatLink Balance Fund (IDR) ................................................................................................1.807,2816........................................................1.800,6817 Great Link USD Fixed Income Fund(USD).................................................................................0,9803................................................................0,9812
PT Asuransi Mega Life
02/02/11
01/02/11
Wealth Maxima Fixed ..............................................................................................................1.225,8806.........................................................1.225,7941 Wealth Maxima Mixed .............................................................................................................1.323,2408.......................................................1.322,4093
01/02/11
31/01/11
Mega Link Agressive Fund........................................................................................................1.194,5691...........................................................1.187,5781 Mega Link Balance Fund ..........................................................................................................1.386,1637........................................................1.377,6028 Mega Link Protected Fund.........................................................................................................1.375,7171.......................................................1.374,9808
PT Asuransi Jiwa Recapital
01/02/11
Jual
Beli
31/01/11
Jual
Beli
Relife Investlink Fixed Fund...........................................................................1.424,9851 ............1.353,7358..............1.425,1010..........1.353,8460 Relife Primelink Balanced Fund ..................................................................1.423,5539 ............1.352,3762.............1.415,7808...........1.344,9918 Relife Primelink Equity Fund ........................................................................1.626,4322 ..............1.545,1106.............1.614,3785..........1.533,6596 Relife Primelink Fixed Fund.............................................................................1.184,7218 .............1.125,4857.............1.184,5390.............1.124,3621
PT AJ Bumi Asih Jaya
01/02/11
31/01/11
Asih Fixed Income .........................................................................................................................2.926,38...........................................................2.925,80 Asih Mixed Fund..............................................................................................................................3.089,10...........................................................3.068,99 Asih Equity Fund............................................................................................................................2.740,43............................................................2.724,67 Asih Student Fund........................................................................................................................2.880,79...........................................................2.860,68
PT Asuransi CIGNA
01/02/11
31/01/11
CIGNA Money Market.....................................................................................................................1.291,22.............................................................1.293,42 CIGNA Fixed Income.......................................................................................................................1.381,00..............................................................1.385,10 CIGNA Equity ...................................................................................................................................1.920,68............................................................1.896,42 CIGNA Structure Fund ..................................................................................................................1.223,00.............................................................1.222,77
PT ACE Life Assurance
01/02/11
31/01/11
ACE Rupiah Equity Fund ........................................................................................................ 2.014,3795.......................................................1.994,5293 ACE Rupiah Managed Fund.....................................................................................................1.624,0412.........................................................1.618,1066 ACE Rupiah Stable Fund ...........................................................................................................1.165,5120.........................................................1.167,8638
Generali Indonesia
01/02/11
31/01/11
Generali Equity .................................................................................................................................1.198,82..............................................................1.183,86 Generali Fixed Income...................................................................................................................1.003,66.............................................................1.006,51 Generali Money Market.................................................................................................................1.030,33..............................................................1.030,13 Generali Equity I..............................................................................................................................1.043,23..............................................................1.031,32 Generali Fixed Income I ..................................................................................................................960,50................................................................962,76 Generali Money Market I ...............................................................................................................1.019,30..............................................................1.019,22 Generali Equity II...............................................................................................................................935,06...............................................................923,88 Generali Fixed Income II .................................................................................................................929,56................................................................931,06 Generali Money Market II ............................................................................................................1.002,44............................................................1.002,29
CIMB Sun Life
01/02/11
31/01/11
CSL Link Ekuitas...............................................................................................................................1.100,81.............................................................1.089,97 CSL Link Berimbang......................................................................................................................1.055,62...............................................................1.051,91 CSL Link Pasar Uang......................................................................................................................1.031,65..............................................................1.031,54 CSL Link Ekuitas Syariah ...............................................................................................................1.114,54..............................................................1.096,10
f8 Yen(100)/Rp
14.553,54
12.481,38
50,33
25,70
10.990,66 28/ 1
14.372,25 1/ 2
31/ 1
2/ 2
27/ 1
28/ 1
31/ 1
2/ 2
Tembaga cetak rekor baru JAKARTA: Harga kontrak tembaga mencapai rekor baru pada bursa London dan New York. Pemulihan industri dari China ke US telah mendorong proyeksi permintaan logam untuk aplikasi listrik dan konstruksi tersebut. Kontrak tembaga untuk jangka waktu pengiriman 3 bulan bertambah sebesar 0,5% menjadi US$9.993 per metrik ton pada London Metal Exchange dan diperdagangkan pada US$9.964,75 pada pukul 12:28 waktu Tokyo, Rabu. Harga kontrak tembaga untuk pengiriman Maret naik sebesar 0,8% menjadi US$4,58 per pon pada Comex di New York sebelum diperdagangkan di level US$4,5505 per pon. Kazuhiko Saito, analis Fujitomi Co. yang berbasis di Tokyo, memperkirakan tembaga akan segera menguji level batas US$10.000 untuk
kemudian bergerak lebih tinggi lagi. “Mengingat pemulihan ekonomi yang terjadi, faktor fundamental yang mendorong kenaikan harga,” ujarnya seperti dikutip Bloomberg kemarin. Barclays Capital menuturkan dunia mungkin mengalami keterbatasan pasokan sebanyak 822.000 ton tembaga pada tahun ini. Angka tersebut lebih dari dua kali lipat jumlah defisit pada 2010. Perusahaan tersebut memperkirakan harga tembaga setelah melalui level US$10.000 dapat mencapai US$10.467 per metrik ton.
Perkembangan harga tembaga
9000
8000 Sumber: Sumb er: Bloomberg
7000
15 Sep
15 Okt
14 31 15 Des Jan’11 Jan
15 Nov
1,92
28/ 1
1/ 2
31/ 1
2/ 2
27/ 1
28/ 1
BISNIS /HTR/T. PURNAMA
FLUKTUASI Bursa berjangka tumbuh 31% JAKARTA: Volume transaksi perdagangan berjangka komoditas pada tahun lalu meningkat didorong oleh pengalihan (sifting) portofolio investasi dari saham ke komoditas. Megain Wijaya, Direktur Utama PT Bursa Komoditas dan Derivatif Indonesia (BKDI), mengatakan sentimen negatif investor terhadap aset saham telah menyebabkan pengalihan portofolio dari saham ke komoditas sehingga mendorong kenaikan harga dan volume transaksi perdagangan berjangka komoditas. “Kita lihat pada tahun lalu investor kurang percaya terhadap saham dan memilih menginvestasikan dana di komoditas. Ini yang membuat volume transaksi berjangka komoditas melonjak tajam dibandingkan pada tahun sebelumnya,” katanya pekan ini. Berdasarkan data Asosiasi Industri Berjangka, volume perdagangan berjangka pada paruh pertama 2010 mengalami pertumbuhan 31,7% menjadi 11,22 miliar kontrak dari 8,51 miliar kontrak pada periode yang sama tahun sebelumnya. Nilai tersebut mencakup jumlah kontrak berjangka (futures) dan kontrak opsi (options) yang diperdagangkan dan atau dijaminkan pada 76 bursa berjangka di seluruh dunia dengan pertumbuhan tertinggi terjadi pada volume perdagangan kontrak berjangka. (BISNIS/02)
3.923,00
1/ 2
2/ 2
27/ 1
28/ 1
1/ 2
2/ 2
27/ 1
28/ 1
10.165,00 0,09
3.748,00 31/ 1
Olein BBJ (Rp/kg)
90,86 83,00
1.318,40 31/ 1
WTI NYMEX (US$ per bl)
KLCE (RM per ton)
8,10
1.160,32
85,64
31/ 1
1/ 2
2/ 2
27/ 1
28/ 1
10.050,00 1/ 2
31/ 1
2/ 2
27/ 1
28/ 1
1/ 2
31/ 1
2/ 2
Saham goyang, emas jadi pilihan Kenaikan komoditas dunia dorong inflasi BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Saat harga saham masih tertekan dan nilai tukar dolar AS cenderung melemah pada awal tahun ini, mengoleksi emas dan perak bisa menjadi alternatif. Analis memprediksi, logam mulia bisa menembus US$1.600 per ounce tahun ini.
9.964
(US$/metrik ton )
13 Ags
77,52
27/ 1
CPO
CBT Gold (US$/troy ounce) 1.331,50
1.157,87
12.376,70 1/ 2
Emas
HK$/Rp
Euro/Rp
Pound/Rp
11.063,24
27/ 1
Komoditas
Jumat, 4 Februari 2011
Valbury Asia, misalnya, menyarankan investor memiliki emas dan perak setidaknya 10% dari total portofolio investasi di tengah potensi pelemahan dolar AS, kenaikan harga komoditas, dan potensi kenaikan inflasi global. Wakil Direktur Riset PT Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere mengatakan ada peluang pelemahan dolar AS terhadap enam mata uang utama pada 2011. Dia menuturkan pelemahan dolar dapat mendorong kenaikan harga komoditas yang beberapa waktu ini memang cenderung berada di posisi reli. Kenaikan harga komoditas akan mendorong inflasi global sehingga investor sebaiknya membeli aset yang terlindung dari inflasi. “Kalau suatu mata uang terdefaluasi, harga komoditas naik karena orang akan berpindah ke komoditas. Saya sarankan investor membeli emas dan perak karena itu adalah uang yang paling aman dari inflasi,” ujarnya di Jakarta Rabu. Selain itu, tambahnya, emas adalah satu-satunya aset yang menunjukkan profit dalam 10 tahun berturut-turut. Nico mengatakan dalam jangka pendek ada ruang pelemahan emas lebih lanjut dan kemungkinan koreksi sampai dengan level US$1.261 per ounce. Dia menuturkan sejak Agustus 2010 emas naik tanpa interupsi besar sehingga sudah waktunya koreksi. Namun begitu, dia melanjutkan prospek emas dalam jangka menengah dan panjang masih
menunjukkan tren kenaikan. “Harga emas bisa naik sampai dengan US$1.600 per ounce tahun ini. Tapi sebelumnya akan koreksi dulu dengan kemungkinan koreksi sampai US$1.261 per ounce. Ini adalah peluang bagi investor untuk masuk ke pasar [emas],” katanya.
Saham tertekan Nico memperkirakan kondisi pasar saham global cenderung tertekan. Menurut dia, indeks harga saham gabungan (IHSG) tertahan di level 3.280-3.530. Namun, lanjutnya, jika IHSG dapat menembus level 3.530 maka ada peluang untuk naik ke posisi rekor 3.590. “Terutama perlu hati-hati pada kuartal IV. Ada potensi inflasi karena lonjakan harga komoditas yang dibarengi penurunan dolar,” ujarnya. Kepala Riset PT Mandiri Sekuritas Destry Damayanti mengatakan saat ini investor sedang melihat beberapa risiko di pasar yang tengah berkembang (emerging market), terutama inflasi. Jika inflasi naik, katanya, pemerintah dan bank sentral akan mengetatkan kebijakan. Beberapa opsi yang mungkin dilakukan antara lain menaikkan suku bunga, menaikkan giro wajib minimum [GWM] untuk menyerap likuiditas, dan mengurangi anggaran. “Saat ini hampir semua negara berkembang masih mengambil tindakan berupa menaikkan GWM. China, India, Malaysia, Thailand, juga Indonesia. Kita lihat anggaran belum diutak-atik yang artinya kondisi fiskal masih terkendali,” katanya. Namun, lanjutnya, investor masih melihat langkah yang akan diambil Bank Indonesia pada rapat dewan gubernur tanggal 4 Februari 2011. Investor, lanjutnya, akan melihat sektor lain yang lebih menarik. “Yaitu sektor komoditas,” ujarnya. Harga emas di pasar spot kemarin berada dilevel US$1.329,63 per ounce, terkoreksi US$10 dari perdagangan dua hari sebelumnya. Komoditas ini sempat rebound 0,5% pada selasa. (
[email protected])
Pergerakan harga emas (US$/ounce) (US$ (U S$//ou ounc nce e)
1.425 3/1/11
1.329
1.188 .188 .1 88 2/8/19 / /
1.253
1.014 25/8/10
Pergerakan harga perak (US$/ounce) 13 Ags
15 Sep
15 Okt
15 Nov
15 Des
14 Jan
31 Jan BISNIS/T. PURNAMA
Sumber: Bloomberg
BLOOMBERG/SUSANA GONZALEZ
PERMINTAAN TINGGI: Kepulan asap cerobong terlihat kilang minyak lepas pantai milik Petroleos Mexicanos yang berada di Ciudad del Carmen sekitar 65 mil laut Meksiko , belum lama ini. Harga kontrak minyak untuk pengiriman Maret 2011 di New York Mercantile Exchange naik 55 sen (0,6%) menjadi US$91,32 per barel. Sebelumnya kontrak tersebut diperdagangkan di level US$91,27 per barel pada 8:54 waktu London. Harga minyak mentah di Timur Tengah naik karena permintaan dari penyuling tetap tinggi.
DIM amendemen UU Resi Gudang diserahkan OLEH BERLIANA ELISABETH S. Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pemerintah menyerahkan daftar inventarisasi masalah (DIM) amendemen Undang-undang No.32/1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi dan No.9/2006 tentang Sistem Resi Gudang kepada DPR, lebih awal 2 pekan dari jadwal 14 Februari. Pemerintah diwakili oleh Menteri Perdagangan (Mendag) Mari Elka Pangestu dan Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar beserta jajarannya termasuk Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Syahrul R. Sempurnajaya serta tim amendemen kedua UU yang juga mantan Kepala Bappebti Deddy Saleh. DIM diterima oleh Ketua Komisi VI Airlangga Hartarto, Wakil Ketua Aryo Bimo dan Nurdin Tampubolon. “Sebenarnya memang sudah selesai kami bahas sehingga ketika diminta untuk langsung menyampaikan pada pembacaan pandangan presiden, kami nyatakan siap,” kata Alfons kepada Bisnis sesuai dengan rapat kerja antara Mendag, Menkum HAM, dan Komisi VI DPR di Jakarta, Rabu. Alfons menambahkan dengan diserahkannya DIM lebih awal dari jadwal semula, jadwal lainnya turut maju. Saat ini tinggal menanti kelanjutan dari DPR untuk pembahasan kedua RUU tersebut. Berdasarkan jadwal, rapat paripurna untuk pengambilan keputusan atas RUU tentang perubahan UU No.32/1997 dan UU No.9/2006 dilangsungkan pada 5
April 2011. “Dengan majunya penyerahan DIM, kemungkinan semua jadwal maju juga,” kata Alfons. Terdapat 19 pasal berubah dan 3 pasal baru yang disisipkan dalam rancangan undang-undang (RUU) atas perubahan UU No.32/1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi. Wakil Ketua Komisi VI DPR Aryo Bimo saat penyampaian pemaparan usulan DPR untuk RUU atas perubahan UU Perdagangan Berjangka menyatakan ada 19 pasal yang berubah. Pertama, perluasan pengertian komoditas, perdagangan berjangka komoditas dan kontrak berjangka, yakni dengan memasukkan komoditas keuangan. Kedua, perubahan kewenangan memberikan penetapan atas komoditas yang dapat menjadi subjek kontrak berjangka. Penetapan komoditas tidak perlu dilakukan presiden, cukup ditandatangani Bappebti (pasal 3). Ketiga, perluasan tugas Bappebti (pasal 4 dan 5). Keempat, praktek perdagangan berjangka di luar bursa diatur dalam undang-undang agar memiliki dasar hukum yang kuat. Kelima, sanksi pidana terhadap praktek kegiatan promosi, rekrutmen, pelatihan, seminar oleh pihak-pihak yang tidak memiliki izin dari Bappebti. Keenam, demutualisasi bursa berjangka, sehingga memungkinkan pihak-pihak lain, selain anggota bursa, untuk menjadi pemegang saham. Ketujuh, asosiasi industri perdagangan berjangka. Kedelapan, transaksi perdagangan berjangka melalui elektronik.
BFDF;@K8J BL8C8CLDGLI
E
?8I>8
CFE;FE
?Xi^XZil[\gXcdf`c:GF [`BlXcXCldgli:fddf[`kp
?Xi^XY\iYX^X`bfdf[`kXj\e\i^`gX[Xg\elklgXe)=\YilXi`)'(([`E\nPfib D\iZXek`c\
?Xi^XalXccf^Xddlc`X[`AXbXikX#Y\cldk\idXjlbGGE(' [Xefe^bfjg\dYlXkXe1
?Xi^XY\iYX^X`bfdf[`kXjcf^XdgX[X g\elklgXe) =\YilXi` )'(([`Cfe[fe D\kXc
9ce
Kkg
GiY
Kk^
Ki[
Mfc%
GekgJYc
:GFID&kfe 1
:il[\F`cLJ&YXi\c 1
=\Y((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%*%0)*#''%%%%%%%%%%"/*#''%%%%%%%%%%%%*%0++#''%%%%%%%%%%*%0)+#''%%%%%%%%%%%%%%% (/(%%%%%%*%/+'#'' DXi((%%%%%%%%%%%%%%%%%%% *%0(,#''%%%%%%%%%%"/*#''%%%%%%%%%%%%*%0*+#''%%%%%%%%%%%*%/.(#''%%%%%%%%%%(%+-+%%%%%%*%/*)#'' 8gi((%%%%%%%%%%%%%%%%%%*%/0,#''%%%%%%%%%%"/-#''%%%%%%%%%%%%%*%0('#''%%%%%%%%%*%/+,#''%%%%%%%%%% -%0(/%%%%%%*%/'0#'' D\`((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%*%/+,#''%%%%%%%%%%"/,#''%%%%%%%%%%%%*%/,0#''%%%%%%%%%*%/',#''%%%%%%%%%% (%)'-%%%%%%%*%.-'#'' Ale((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%*%/'(#''%%%%%%%%%%"/-#''%%%%%%%%%%%%%*%/('#''%%%%%%%%%%*%.-/#''%%%%%%%%%%%%%.0'%%%%%%%%*%.(,#''
JldY\i19cffdY\i^
J@E>8GLI8
9ce
Kkg
GiY
Kk^
JldY\i18ekXd
DXi((%%%%%%%%%%%%%%%)./#'.%%%%%%%%%%%%")#*.%%%%%%%%% )./#-(%%%%%%%%% ).+#/,%%%%%%%%% ,.%*+.%%%%%%%%%%% ).,#.' 8gi((%%%%%%%%%%%%%% )..#/+%%%%%%%%%%% ")#-)%%%%%%%% )./#).%%%%%%%%%% ).+#-(%%%%%%%%%%).%+0.%%%%%%%%%%%).,#)) D\`((%%%%%%%%%%%%%%%)..#.*%%%%%%%%%%%%")#.'%%%%%%%% )./#))%%%%%%%%% ).+#-'%%%%%%%%%%% (/%(*0%%%%%%%%%%%).,#'* Ale((%%%%%%%%%%%%%%)./#).%%%%%%%%%%% ")#/)%%%%%%%%%)./#.+%%%%%%%%%% ).,#('%%%%%%%%%))%/0-%%%%%%%%%%%).,#+,
@e]fidXj`G\i[X^Xe^Xe9lijX9\iaXe^$ bXAXbXikX#gX[X)=\YilXi`)'((
?\Xk`e^F`c=lkiLJ&^Xcfe 1
Ki[
Mfc% GekgJYc
DXi((%%%%%%%%%%%%%%%%%+%+)0%%%%%%%%%%"'#'/)%%%%%%%%%% +%++,%%%%%%%%%%% +%**0%%%%%%%%%%()(%/.(%%%%%%%%%%%%%+%*+. 8gi((%%%%%%%%%%%%%%%%+%++,%%%%%%%%%%"'#'.0%%%%%%%%%% +%+,/%%%%%%%%%%%+%*-+%%%%%%%%%+-%'.)%%%%%%%%%%%%%+%*-D\`((%%%%%%%%%%%%%%%%+%+/,%%%%%%%%%% "'#'.-%%%%%%%%%% +%+0/%%%%%%%%%%%+%+'/%%%%%%%%%%*,%..*%%%%%%%%%%%% +%+'0 Ale((%%%%%%%%%%%%%%%%+%,*0%%%%%%%%%%"'#'/)%%%%%%%%%% +%,,'%%%%%%%%%%%+%+-'%%%%%%%%%%)(%*+,%%%%%%%%%%%%%+%+,.
>fc[(''fq=lkiLJ&Kifpfq 1
IJJ*LJZ\ek&b^ 1 DXi((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%,/'#''%%%%%%%%%%%%%%%%%% leZ_%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%$%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%$%%%%%%%%%%%%%%%('%%%%%%%%% ,/'#'' 8gi((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%,..#''%%%%%%%%%%%%%%%%%% leZ_%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%$%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%$%%%%%%%%%%%%%%%%)%%%%%%%%%% ,..#'' D\`((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%,..#''%%%%%%%%%%%%%%%%%% leZ_%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%$%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%$%%%%%%%%%%%%%%%%)%%%%%%%%%% ,..#'' Ale((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%,..#''%%%%%%%%%%%%%%%%%% leZ_%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%$%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%$%%%%%%%%%%%%%%%%)%%%%%%%%%% ,..#'' KJI)'LJZ\ek&b^ 1 DXi((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%,+*#''%%%%%%%%%%%%%%%%%% leZ_%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%$%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%$%%%%%%%%%%%%%%*'%%%%%%%%% ,+*#'' 8gi((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%,+*#''%%%%%%%%%%%%%%%%%% leZ_%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%$%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%$%%%%%%%%%%%%%%.'%%%%%%%%% ,+*#'' D\`((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%,+)#''%%%%%%%%%%%%%%%%%% leZ_%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%$%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%$%%%%%%%%%%%%%//%%%%%%%%% ,+)#'' Ale((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%,+(#''%%%%%%%%%%%%%%%%%% leZ_%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%$%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%$%%%%%%%%%%%%%%%%% $%%%%%%%%%%,+(#''
JldY\i19cffdY\i^
=\Y((%%%%%%%%%%%%%% (%**(#,'%%%%%%%%%%%%% $/#('%%%%% (%*++#''%%%%%%%(%*).#''%%%%%%%%%%%% (%*-*%%%%%%%% (%**0#-' DXi((%%%%%%%%%%%% (%**(#/'%%%%%%%%%%%%% $/#('%%%%% (%*++#''%%%%%%%(%*)-#0'%%%%%%%%%%%% (%)+'%%%%%%%% (%**0#0' 8gi((%%%%%%%%%%%% (%**)#('%%%%%%%%%%%%$/#)'%%%%% (%*+,#-'%%%%%%% (%*).#*'%%%%%%%%('0%.+'%%%%%%%%(%*+'#*' Ale((%%%%%%%%%%% (%***#,'%%%%%%%%%%%%$/#*'%%%%% (%*+-#)'%%%%%% (%*)/#/'%%%%%%%%%%%%%% .%-((%%%%%%%%%(%*+(#/'
?Xi^XcX[X[`gXjXi8j`XgX[X)=\YilXi`)'((j\YX^X`Y\i`blk1
GiY
Kk^
Ki[
Mfc%
GekgJYc
9ce
Kkg
GiY
Kk^
Ki[
Mfc%
GekgJYc
Jgfk%%%%%%%%%%%%))%)-)#,'%%%%%%%%%%%"((,#+,%%%% ))%)-)#,'%%%%%%%%%%%%))%)((#.,%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%$%%%%%%%%% ))%(+.#', =\Y((%%%%%%%%%%%%))%,+,#''%%%%%%%%%%% "((.#''%%%%))%---#''%%%%%%%% ))%+,+#''%%%%%%%%%%% +%,'0%%%%%%%))%+)/#'' DXi((%%%%%%%%%%% ))%0))#''%%%%%%%%% "(*)#''%%%% )*%','#''%%%%%%%%%%))%/,(#''%%%%%%%%%%%%%%(%.++%%%%%%%%))%.0'#'' 8gi((%%%%%%%%%%%%%)*%).(#''%%%%%%%%%%%%"(((#''%%%%%)*%*0'#''%%%%%%%%%)*%)''#''%%%%%%%%%%%%%%%%%%-)%%%%%%%%%)*%(-'#''
JldY\i19cffdY\i^ DXi((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%/-*#''%%%%%%%%%% ").#),%%%%%%%%%%%/-+#,'%%%%%%%%%%%%% /*,#,'%%%%%%%%%%%%%% ,0%**'%%%%%%%% /*,#., D\`((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%/0+#''%%%%%%%%%%%").#.,%%%%%%%%%%%%/0,#),%%%%%%%%%%%%%/-,#''%%%%%%%%%%%%%%)*%)/'%%%%%%% /--#), Alc((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%0(+#.,%%%%%%%%%")/#.,%%%%%%%%%%%%%%0(,#.,%%%%%%%%%%%%%//,#,'%%%%%%%%%%%%%%%(,%)'/%%%%%%%//-#'' J\g((%%%%%%%%%%%%%%%%%%% 0*-#),%%%%%%%%%")0#,'%%%%%%%%%%%%%0*.#''%%%%%%%%%%%%%0'/#''%%%%%%%%%%%%%%%%% )%0*.%%%%%%%%0'-#.,
AX^le^LJZ&Ylj_\c 1 DXi((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%--0#),%%%%%%%%%% "*#),%%%%%%%%%%%% -.+#,'%%%%%%%%%%%%%%--*#),%%%%%%%%%%%%%%%(*,%.(,%%%%%%% ---#'' D\`((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%-.0#.,%%%%%%%%%%% "*#),%%%%%%%%%%% -/,#''%%%%%%%%%%%%%%-.*#,'%%%%%%%%%%%%%%*0%+-'%%%%%%%%-.-#,' Alc((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%-/+#,'%%%%%%%%%%"*#,'%%%%%%%%%%%%-/0#),%%%%%%%%%%%%%%-./#''%%%%%%%%%%%%%%)0%+/-%%%%%%%%%-/(#'' J\g((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%-*,#.,%%%%%%%%%%%%")#.,%%%%%%%%%%%%-*0#''%%%%%%%%%%%%%%-)0#),%%%%%%%%%%%%%%%%%%)%.+.%%%%%%%%-**#''
B\[\cX`LJZ&Ylj_\c 1 DXi((%%%%%%%%%%%%%%%% (%+++#''%%%%%%%%%%%%"-#''%%%%%%%%%(%+,)#''%%%%%%%%%%%(%+**#,'%%%%%%%%%%%%%% /)%),.%%%%%(%+*/#'' D\`((%%%%%%%%%%%%%%%%% (%+,+#''%%%%%%%%%%%%"-#''%%%%%%%%%%%(%+-(#.,%%%%%%%%%%%%(%++*#.,%%%%%%%%%%%%%%% )/%(+'%%%%%(%++/#'' Alc((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%(%+,0#),%%%%%%%%%%%"-#),%%%%%%%%%(%+-,#''%%%%%%%%%%%(%++0#''%%%%%%%%%%%%%%%%%)(%(,+%%%%%(%+,*#'' 8^j((%%%%%%%%%%%%%%%%%(%+*)#''%%%%%%%%%%%%"-#''%%%%%%%%%(%+*+#,'%%%%%%%%%%%(%+)*#''%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%+++%%%%%(%+)-#''
9le^b`cB\[\cX`LJ&kfe 1 DXi((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%*/-#0'%%%%%%%%%%%%%%$*#('%%%%%%%%%%%% *0'#.'%%%%%%%%%%%%%%%*/+#('%%%%%%%%%%%%%%%).%)0'%%%%%%%%*0'#'' D\`((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%% */0#,'%%%%%%%%%%%% $)#0'%%%%%%%%%%%% *0)#.'%%%%%%%%%%%%% */-#0'%%%%%%%%%%%%%%%%%%%-%./(%%%%%%%%*0)#+' Alc((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%*/0#0'%%%%%%%%%%%%%$)#.'%%%%%%%%%%%%*0*#*'%%%%%%%%%%%%%%*/.#*'%%%%%%%%%%%%%%%%%%+%+-(%%%%%%%%*0)#-' 8^j((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%*/'#,'%%%%%%%%%%%%$)#/'%%%%%%%%%%%%*/*#''%%%%%%%%%%%%%%*.0#''%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%.(/%%%%%%%%*/*#*'
JldY\i19cffdY\i^
Kkg
GiY
Kk^
Kkg
GiY
Kk^
Ki[
Mfc
GekgJYc
BXi\kp\e&b^ 1 =\Y((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%+0,#''%%%%%%%%%%%%%"(+#,'%%%%%%%%%%%%%%%%%+0,#''%%%%%%%%%%%%%%%%%+/(#)'%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%+(%%%%%%%%%%%%%%%%%%%+/'#,' DXi((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%+0-#)'%%%%%%%%%%%%%"(+#.'%%%%%%%%%%%%%%%%%+0/#''%%%%%%%%%%%%%%%%+/*#-'%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%.*%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%+/(#,' 8gi((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%+0.#/'%%%%%%%%%%%% "(-#/'%%%%%%%%%%%%%%%%%+00#''%%%%%%%%%%%%%%%%+/*#''%%%%%%%%%%%%%%%%%%%**+%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%+/(#''
=\Y((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%0%0--#,'%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%% $-#,' DXi((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%0%0,,#''%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%$,#'' 8gi((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%0%0,'#''%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%$(#,' D\`((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%0%0++#''%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%% "#), Ale((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%0%0*.#''%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%% "#), Alc((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%0%0*'#''%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%% "#),
8cldle`ldLJ&d\ki`Zkfe 1 =\Y((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%)%,()#,'%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%$)0#,' DXi((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%)%,(,#''%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%$).#'' 8gi((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%% )%,))#.,%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%% $)-#), D\`((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%)%,)0#,'%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%% $),#), Ale((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%)%,*,#,'%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%% $),#), Alc((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%)%,+(#.,%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%$)+#.,
8cldle`ld8ccfpLJ&d\ki`Zkfe 1
G\iXbp\e&b^ 1 =\Y((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%.+#,'%%%%%%%%%%%%%%%%%%"(#('%%%%%%%%%%%%%%%%%%%% .+#,'%%%%%%%%%%%%%%%%%%%.+#,'%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%(%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%.*#+' Ale((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%.*#-'%%%%%%%%%%%%%%%%%%%$(#('%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%.*#-'%%%%%%%%%%%%%%%%%%%.*#-'%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%*%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%.+#.' 8^j((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%.+#.'%%%%%%%%%%%%%%%%$'#-'%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%.+#0'%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%.+#.'%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%('%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%.,#*' JldY\i19cffdY\i^
=\Y((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%)%*))#),%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%$*'#'' DXi((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%% )%*'.#),%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%$*'#'' 8gi((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%)%)0)#),%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%$*'#'' D\`((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%% )%)/'#''%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%$)/#'' Ale((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%)%)-0#''%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%$)-#''
9ce
Kkg
GiY
E`b\cLJ&d\ki`Zkfe 1 =\Y((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%).%0/-#''%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%"0#'' DXi((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%).%00-#''%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%"0#'' 8gi((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%)/%''*#''%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%"0#'' D\`((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%)/%''+#''%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%% ",#'' Ale((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%).%0/+#''%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%leZ_ K`dX_?`kXdLJ&d\ki`Zkfe 1
=\Y((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%)%+,/#''%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%")#'' DXi((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%)%+-+#.,%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%")#,' 8gi((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%)%+.(#),%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%% ")#., D\`((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%)%+..#),%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%"*#), Ale((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%)%+/)#.,%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%"*#., Alc((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%)%+/.#.,%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%"+#.,
=\Y((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%)%,.*#''%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%")*#,' DXi((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%)%,.*#''%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%")-#''
9ce
Kkg
GiY
8gi((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%% )%,--#,'%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%")-#,' D\`((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%)%,-*#''%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%").#'' Ale((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%)%,,0#''%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%").#''
K`dX_LJ&d\ki`Zkfe 1
=\Y((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%% *'%.''#''%%%%%%%%%%%%%%%%%%%"+/,#'' DXi((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%*'%-0'#''%%%%%%%%%%%%%%%%%%%"+0'#'' 8gi((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%*'%--,#''%%%%%%%%%%%%%%%%%%%"+0'#'' D\`((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%*'%-+'#''%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%",('#'' JldY\i19cffdY\i^
9lcXe
K<E;
Mfcld\
8jkiX8^ifC\jkXi`(=\YilXi`)'(( G\ealXc
G8CE4G\epXcliXe8dXeXkClXiE\^\i` JG84J`jk\dG\i[X^Xe^Xe8ck\ieXk`]
CfbXj`gXYi`b
BlXc`kXj YXiXe^
Mfcld\ kfe
EXdX YXiXe^
G\dY\c`
?Xi^X
CfbXj` g\ep\iX_Xe
KXe^^Xc g\ep\iX_Xe
GXb\kI`Xl ;ldX`%%%%%%%%%%%%%%%%%%% ;ldX`%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%==8DXo,%%%%%%%%)%'''%%%%%%%%%%%%%%:GF%%%%%%%%%%%%%%%%% N`k_[iXne%%%0%,('#''%%%%%%%%%%%%%%%%%=F9;ldX`%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%(-=\Y%)'(( KfkXcGXb\kI`Xl%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%)%'''
@:;O
Ki[
Mfc
GekgJYc
BXbXfGfle[&kfe 1 DXi((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%)%(/.%%%%%%%%%%%%%%%%%%%").%%%%%%%%%%%%%%)%(/0%%%%%%%%%%%%%%% )%(-0%%%%%%%%%%%%%%+%)0-%%%%%%%%%%%%%%%%%)%(-' D\`((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%)%(.*%%%%%%%%%%%%%%%%%%%")-%%%%%%%%%%%%%%)%(./%%%%%%%%%%%%%%%)%(,+%%%%%%%%%%%%%%*%)+.%%%%%%%%%%%%%%%%%)%(+. Alc((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%)%(,0%%%%%%%%%%%%%%%%%%%"),%%%%%%%%%%%%%%)%(-*%%%%%%%%%%%%%%% )%(+)%%%%%%%%%%%%%%%%% /*)%%%%%%%%%%%%%%%%%)%(*+ J\g((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%)%(+(%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%"(0%%%%%%%%%%%%%%)%(,'%%%%%%%%%%%%%%%%%)%(*(%%%%%%%%%%%%%%%(%''-%%%%%%%%%%%%%%%%%)%())
>lcXGlk`_LJ&kfe 1 DXi((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%/++#,'%%%%%%%%%%% "),#*'%%%%%%%%%%/,.#''%%%%%%%%%%%/)-#*'%%%%%%%%%%%%%%*%0//%%%%%%%%%%%%%%/(0#)' D\`((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%% /)'#*'%%%%%%%%%%%%")+#0'%%%%%%%%% /*)#''%%%%%%%%%%%/'*#-'%%%%%%%%%%%%% )%*+*%%%%%%%%%%%%%.0,#+' 8^j((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%% .-0#*'%%%%%%%%%%% ")'#,'%%%%%%%%%%./)#''%%%%%%%%%%%%.,,#0'%%%%%%%%%%%%%%%(%*'.%%%%%%%%%%%%%.+/#/' Fbk((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%-00#0'%%%%%%%%%%%%%%%"((#('%%%%%%%%%%%.()#''%%%%%%%%%%%-0+#''%%%%%%%%%%%%%%%%%%%,0(%%%%%%%%%%%%-//#/'
JldY\i19cffdY\i^
9ce
GiY
J\e^LJ&d\ki`Zkfe 1 Mfcld\
K8:A=O%%%%%%%%%%%%%%%%J
CFE;FE ?Xi^XY\iYX^X`bfdf[`kXjb\cfdgfbjf]kZfddf[`kp[Xe\e\i^`g\ikXdYXe^Xe gX[X g\elklgXe ) =\YilXi` )'(( [` Cfe[fe @ek\ieXk`feXc =`eXeZ`Xc =lkli\j
9lcXe
JldY\i199A
>Xe[ldLJZ&Ylj_\c 1
Kkg
KiXejXbj`G8CE Gif[lb
KiXejXbj`]lkli\jY\iYX^X`bfdf[`kXjb\cfdgfbjf]kZfddf[`kpgX[Xg\elkl$ gXe)=\YilXi`)'(([`:_`ZX^f9fXi[f]KiX[\:9fK j\YX^X`Y\i`blk1
?Xi^X G\ep\c\jX`Xe
?BA,'%%%%%%%%%%%%%%%%%%=<9((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%,.+ ?BA,L%%%%%%%%%%%%%%%%%%=<9((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%((* ?BB,'%%%%%%%%%%%%%%%%%%$%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%% )/+( ?BB,L%%%%%%%%%%%%%%%%%%$%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%,/-
CX[XIlg\\@e[`X&Bl`ekXc 1
:?@:8>F
9lcXe
FC<%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%=<9((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%('(-, FC<%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%D8I((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%('('' FC<%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%8GI((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%(''', FC<('%%%%%%%%%%%%%%%%%%%=<9((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%('(-, FC<('%%%%%%%%%%%%%%%%%%%D8I((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%('('' FC<('%%%%%%%%%%%%%%%%%%%8GI((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%(''', B@<%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%$%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%0'(0 >FC%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%=<9((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%% */00''
Gif[lb
8J@8 Kkg
BfekiXb9\iaXe^bX?Xi`Xe[`99A
KiXejXbj`FK:D\cXcl`JG8
JldY\i19cffdY\i^
9ce
99A
Bfdf[`kXj
9ce
?Xi^X Y\Y\iXgX bfdf[`kXj [` YlijX Y\iaXe^bX Kfbpf gX[X g\elklgXe * =\YilXi`)'((j\YX^X`Y\i`blk1
K\dYX^XLJ&d\ki`Zkfe 1
DXi((%%%%%%%%%%%%%%%%%0'#/-%%%%%%%%%%%% "'#'0%%%%%%%%%%%%0(#./%%%%%%%%%%%% 0'#('%%%%%%%%%*()%('.%%%%%%%%%%%%% 0'#.. 8gi((%%%%%%%%%%%%%%%%0*#-/%%%%%%%%%%%%% "'#(/%%%%%%%%%% 0+#)/%%%%%%%%%%%0)#//%%%%%%% (+-%*-/%%%%%%%%%%%%%0*#,' D\`((%%%%%%%%%%%%%%%% 0,#./%%%%%%%%%%%% "'#*-%%%%%%%%%% 0-#'0%%%%%%%%%%% 0+#0/%%%%%%%%%%/,%,(/%%%%%%%%%%%%%0,#+) Ale((%%%%%%%%%%%%%%%%%%0.#'(%%%%%%%%%%%% "'#+0%%%%%%%%%%%% 0.#(,%%%%%%%%%%%% 0-#)(%%%%%%%%%%%.-%./(%%%%%%%%%%%%%0-#,)
EXkliXc>Xj=lkiLJ&DD9kl 1
?Xi^XbXi\k[`J`e^Xgfi\:fddf[`kp
GK8e\bXKXdYXe^
KFBPF
?Xi^XY\Y\iXgXbfdf[`kXj[`@:;OgX[Xg\elklgXe )=\YilXi`)'((
9lcXe
Gekg
Mfc%
:GF$:GFKIIg&B^ 1 =\YlXip#)'((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%((#+)'%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%' DXi\k#)'((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%((#+''%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%(' 8gi`c#)'((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%((#*0,%%%%%%%%%%%%%%%%(#-+D\`#)'((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%((#*-,%%%%%%%%%%%%%%%%%%%,), Ale`#)'((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%((#*-,%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%'
FC;>IIg&^i 1 =\YlXip#)'((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%*0-#+''%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%) DXi\k#)'((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%*0*#*''%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%) 8gi`c#)'((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%*0*#+''%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%' D\`#)'((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%% *0*#-''%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%' Ale`#)'((%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%*0*#0''%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%(
JldY\i1@:;O B\k\iXe^Xe1!?Xi^Xk`[Xbk\idXjlbGGe('
GXb\kAXdY` J8C$GXb\k$(%%%%%%%% 9le^fK\Yf&9Xe^bf%%%%%==8DXo,%%%%%%%%(%'''%%%%%%%%%%%%%%%%:GF%%%%%%%%%%%%%%%%% N@D%%%%%%%%%%%%%%0%*,'#''%%%%%%%%%%%%%%%%%=iXeZfKXe^b`K`dYle%%%%%%%%%%%%%%%(.=\Y)'(( %%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%% G\dY\c`K\clb9Xpli J8C$GXb\k$)%%%%%%% 9le^fK\Yf&9Xe^bf%%%%%==8DXo,%%%%%%%%(%'''%%%%%%%%%%%%%%%%:GF%%%%%%%%%%%%%%%%% N@D%%%%%%%%%%%%%%0%*,'#''%%%%%%%%%%%%%%%%%=iXeZfKXe^b`K`dYle%%%%%%%%%%%%%%%(0=\Y)'(( %%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%% G\dY\c`K\clb9Xpli KfkXcGXb\kAXdY`%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%)%''' >iXe[KfkXc:GF%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%+%'''
BG9EljXekXiX(=\YilXi`)'(( Gif[lj\e
Mfcld\kfe
Dlkl
G\ep\iX_Xe
G\dY\c`
?Xi^XIg&b^
GKGEM@%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%,''%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%DXo,%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%CfZfGBJK%C\YXi%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%N@E8%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%% 0%)'+#'' GKGE@@@%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%(%'''%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%DXo,%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%=iXeZfGKJ8E9cne%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%DD%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%% 0%+*/#'' GKGE@M%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%,''%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%DXo,%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%=iXeZfGKJ8E9cne%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%DD%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%% 0%+*/#'' GKGE@M%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%(%'''%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%DXo,%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%=iGGJbkiD[e&9cne&BK%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%DD%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%% 0%+*/#'' GKGEM%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%+%'''%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%DXo,%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%=iXeZfGKJ8E;ldX`%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%J;J%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%% 0%+*/#''
INFRASTRUKTUR Bisnis Indonesia, Jumat, 4 Februari 2011
TLKM
EXCL
7.650
BTEL 5.050
100 7.650 27/1
28/1
50 5.300
31/1
1/2
2/2
ISAT 215
27/1
28/1
5 225
31/1
1/2
2/2
INDX
27/1
130
31/1
1/2
2/2
5/1/21
6/ 1 2/2
27/1
31/1
1/2
2/2
170
1 121
28/1
BHIT 66
18 112
24/ 27/112 26/ 28/112 30/ 31/112
BNBR 121
75 5.000
28/1
MTDL
5.000
27/1
68 28/1
31/1
1/2
2/2
27/1
179 28/1
31/1
1/2
2/2
27/1
28/1
31/1
1/2
2/2
Proyek jalan tol dalam kota Bandung (Bandung Intra Urban Toll Road/BIUTR)
Ruas Soekarno HattaGede Bage Pasteur-Gasibu Pasteur-Cibiru** Soroja
Lahan yang Anggaran dibebaskan (ha) (Rp miliar) 25 270 4,4 95
5,37* 199***
Ket: *) Anggaran pembebasan lahan pada 2012 Rp263,2 miliar, **) Belum ditentukan, ***) Anggaran pembebasan lahan pada 2012 Rp247 miliar
Proyek jalan tol Bandung segera direalisasikan BANDUNG: BUMD Jawa Barat PT Jasa Sarana berencana membebaskan lahan jalan tol dalam kota (Bandung Intra Urban Toll Road/BIUTR) pada tahun ini. Lahan yang akan dibebaskan perusahaan meliputi seksi Soekarno Hatta-Gede Bage seluas 25 hektare dengan dana Rp270 miliar. Adapun, pembebasan lahan seksi Pasteur-Gasibu (4,4 hektare) dilakukan secara bertahap Rp5,37 miliar pada 2011 dan Rp263,2 miliar pada 2012. Dirut Jasa Sarana Soko Sandi Buwono mengatakan proyek jalan tol dalam kota untuk dua seksi ini didanai pinjaman Japan International Cooperation Agency (JICA) senilai US$150 juta. Menurut dia, pembangunan konstruksi jalan tol tersebut bisa berjalan pada 2012. “Untuk ruas lainnya pada BIUTR ini yaitu PasteurCibiru belum ditentukan pembebasan lahan dan pembangunannya,” katanya Selasa pekan ini. Sumber: PT Jasa Sarana
BISNIS/K45/HUSIN PARAPAT
PONDASI
JAMINAN PROYEK JALAN TOL: Pekerja menyelesaikan pembangunan pintu tol Waru di Surabaya, baru-baru ini. Pembangunan pintu tol baru tersebut terkait dengan proyek pembangunan jalan tol Surabaya-Mojokerto yang tengah dikerjakan. Asosiasi Tol Indonesia (ATI) berharap kejelasan regulasi dan pemberian jaminan terkait dengan pembebasan lahan untuk sejumlah proyek jalan tol. BISNIS/WAHYU DARMAWAN
'Antisipasi kenaikan harga bahan konstruksi' Pemerintah pastikan kelancaran jalur distribusi barang
Usulan restrukturisasi ditolak JAKARTA: Sebanyak tujuh usulan restrukturisasi utang perusahaan daerah air minum (PDAM) ditolak, sedangkan 68 lainnya disetujui oleh pemerintah pusat. Kepala Badan Pendukung Pengembangan Sistem Air Minum (BPPSPAM) Rachmat Karnadi menyatakan hal itu terkait dengan restrukturisasi utang 109 PDAM yang menyampaikan proposal kepada Kementerian Keuangan untuk mengikuti restrukturisasi utang sesuai dengan PMK No.120/PMK.05/2008 tentang restrukturisasi utang PDAM. Adapun 29 PDAM lainnya, menurut Rachmat, masih dalam proses evaluasi hingga saat ini. “Yang ditolak atau dikembalikan proposalnya hanya tujuh PDAM karena business plan-nya tidak memenuhi syarat a.l karena tarifnya di bawah harga pokok penjualan (HPP),” ujar Rachmat kepada Bisnis, awal pekan ini. (BISNIS/MCD)
Sanitasi daerah minim JAKARTA: Pemerintah pusat menilai terhambatnya program percepatan pembangunan sanitasi permukiman di Indonesia terkendala minimnya komitmen pemerintah daerah dalam mendukung program tersebut. Direktur Pemukiman dan Perumahan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Nugroho Tri Utomo mengatakan pada tahun lalu hanya 41 kabupaten/kota yang menjadi anggota program percepatan pembangunan sanitasi permukiman (PPSP). Sementara itu, 63 kabupaten/kota dari 22 provinsi menyatakan keinginan untuk ikut serta dalam program tersebut. “Sebagian besar daerah tidak paham masalah pembangunan fasilitas sanitasi untuk permukiman,” katanya dalam Lokakarya Peluang dan Peran Konsultasi dalam Peningkatan Kapasitas Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP), Selasa. (BISNIS/06)
Jasa Marga siap operasikan tol akses Priok BISNIS INDONESIA
OLEH MIA CHITRA DINISARI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Kalangan kontraktor mendesak pemerintah segera mengantisipasi pergerakan harga bahan konstruksi yang mengalami kenaikan selama Januari 2011, untuk menghindari terjadinya kenaikan secara terus-menerus yang bisa merugikan para kontraktor. Ketua Asosiasi Konstruksi Indonesia (AKI) Sudarto mengatakan saat ini kenaikan harga bahan bangunan dan konstruksi, terutama terjadi pada besi beton yang mengalami kenaikan signifikan hingga 20% saat ini, padahal bahan tersebut sangat penting untuk kegiatan konstruksi. Dia juga mengatakan kenaikan bahan konstruksi juga terjadi pada beberapa jenis lainnya seperti semen dan bahan bangunan lainnya. Kenaikan tersebut dikhawatirkan akan terus terjadi terutama ada banyak faktor yang dapat memicunya seperti kenaikan bahan bakar minyak dan kenaikan tarif daftar listrik. Kondisi ini, katanya, tentu saja merugikan kontraktor yang telah meneken kontrak untuk proyek single years atau tahun berjalan, karena nilai kontrak disesuaikan dengan harga yang berlaku per Desember 2010. “Pemerintah perlu segera bertindak, karena jika tidak diantisipasi kenaikan harga bisa tidak terkendali, dan itu merugikan kami. Saat ini saja keuntungan kontraktor hanya sebesar 2-3% saja, jika kenaikan
Indeks harga perdagangan besar (IHPB) bahan bangunan/konstruksi Indonesia periode Januari 2011 (menurut kelompok jenis bangunan, 2005=100) Kelompok /jenis bangunan • Bangunan tempat tinggal dan bukan tempat tinggal • Bangunan pekerjaan umum untuk pertanian • Pekerjaan umum untuk jalan, jembatan dan pelabuhan • Bangunan & instalasi listrik, gas, air minum & komunikasi • Bangunan lainnya • Konstruksi Indonesia
Des 2010
Jan 2011
Jan 2011 thd Des 2010 (%)
Andil Januari 2011
186,85
187,89
0,56
0,29
202,97
203,97
0,49
0,05
200,57
201,51
0,46
0,13
183,04 193,37 192,47
184,08 194,47 193,48
0,57 0,57 0,53
0,03 0,03 0,53
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2011
bisa terjadi kami bisa merugi dan bahkan bisa bangkrut,” ujar Sudarto kepada Bisnis kemarin. Menurut Sudarto, antisipasi yang bisa dilakukan pemerintah yakni mengawasi dan menekan potensi kenaikan harga di lapangan secepatnya. Selain itu, pemerintah juga diminta untuk menurunkan pajak penghasilan (PPh) final dari yang berlaku saat ini sebesar 3% menjadi hanya 2% saja, atau menginstruksikan perbankan menurunkan suku bunga kredit yang nilainya dianggap sangat tinggi itu. Hal tersebut, lanjutnya, untuk mengurangi beban biaya operasional yang harus ditanggung kontraktor, sehingga kegiatan konstruksi juga bisa berjalan sesuai target dan tepat sasaran ke depannya.
Jalur distribusi Menanggapi hal tersebut, Kepala Badan Pembina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum Bambang Guritno mengatakan untuk mengantisipasi kenaikan bahan konstruksi yang signifikan, pemerintah akan
memastikan kelancaran jalur distribusi barang sehingga tidak terganggu yang dapat memicu kenaikan harga. Langkah ini, terutama harus dilakukan di jalur distribusi daerah yang umumnya banyak terjadi kendala dalam distribusi barang. Hal lainnya, katanya, yakni melakukan perbaikan sisi suplai dan logistik yang tersedia sehingga bisa memenuhi kebutuhan bahan konstruksi di seluruh Tanah Air, dan tidak menimbulkan kenaikan harga akibat tidak tersedianya barang. Meski demikian, dia menilai kenaikan harga bahan konstruksi yang terjadi pada awal tahun ini merupakan hal yang wajar dan sering terjadi setiap tahunnya. Apalagi, menurutnya kenaikan saat ini tidak terlalu signifikan jadi masih bisa diawasi pergerakannya. “Saya rasa kenaikannya masih wajar saja, dan kontraktor pun pastinya sudah memperkirakan kenaikan ini pada saat mengajukan nilai kontrak proyek mereka sebelumnya,” ujar Bambang kepada Bisnis. ([email protected])
JAKARTA: PT Jasa Marga (Persero) Tbk berharap bisa memenangi tender pengoperasian jalan tol akses Tanjung Priok seksi I guna mendukung koneksitas jalan bebas hambatan Jakarta Outer Ring Road (JORR) yang telah terlebih dulu dioperasikan. Direktur Utama PT Jasa Marga Tbk Frans S. Sunito mengatakan pihaknya sudah memasukkan proposal kepada Badan Pengatur Jalan tol (BPJT) terkait dengan keikutsertaan tender pengusaha jalan tol pelat merah itu dalam pengoperasian tol sepanjang 3,4 kilometer tersebut. Dia berharap dapat memenangi tender tersebut karena tol akses Tanjung Priok ini nantinya langsung terkoneksi dengan tol JORR W I yang saat ini sudah beroperasi, selain itu pihaknya juga telah siap dalam hal peralatan di lapangan. “Kami sudah memasukkan proposal terkait keikutsertaan tender, kami berharap dapat memenangkan tender tersebut untuk mendukung koneksitas JORR WI yang saat ini sudah beroperasi,” katanya, kamarin. Frans menambahkan pihaknya siap bersaing dengan operator lainnya mengingat Jasa Marga telah berpengalaman dalam pengoperasian jalan tol, selain itu jalan tol yang sudah beroperasi dan akan terkoneksi dengan tol Priok
ini milik PT Jalantol Lingkarluar (JLJ) yang merupakan anak perusahaan dari PT Jasa Marga.
5 Investor Seperti diketahui, BPJT telah mengundang lima investor jalan tol untuk mengoperasikan sementara tol akses Tanjung Priok seksi E1 sepanjang 3,4 kilometer yang saat ini pengerjaan fisiknya sudah selesai. Kepala BPJT Ahmad Ghani Gazali mengatakan kelima investor yang diundang tersebut adalah PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Citra Marga Nushapala Persada(CMNP) Tbk, PT Bumi Serpong Damai (BSD), PT Marga Mandala Sakti (MMS), dan PT Jalan tol Lingkar Barat (JLJB). Dia menambahkan pihaknya tengah menyiapkan proses lelang untuk mengoperasikan jalan tol akses Tanjung Priok tersebut. “Untuk masa transisi ini kami hanya mengundang operator di Jabodetabek saja untuk mengoperasikannya, diharapkan para investor atau operator untuk segera memasukkan proposalnya,” ujarnya. Dalam kesempatan terpisah, Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Djoko Murjanto mengatakan jalan tol akses Priok yang mempunyai panjang total 12 kilometer ini merupakan proyek pertama yang dibangun oleh pemerintah. (06)
ENERGI
i2
Bisnis Indonesia, Jumat, 4 Februari 2011
Ekspansi Vi-Gas perlu didukung infrastruktur JAKARTA: Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) mendorong penggunaan alternatif bahan bakar seperti Vi-Gas dan compressed natural gas (CNG) yang membutuhkan infrastruktur pendukung. Guna meningkatkan penggunaan Vi-Gas dan CNG, pemerintah diharapkan dapat memberikan bantuan kemudahan skema kredit untuk penyediaan conventer kit yang harganya sekitar Rp10 juta. “Pembuangan emisi Vi-gas dan CNG jauh lebih ramah lingkungan ketimbang yang lain. Jadi keuntungan yang didapat berlipat. Tapi pemerintah perlu menyediakan semua infrastruktur pendukung,” ujar Koordinator KPBB Ahmad Safrudin kepada Bisnis kemarin. Di sisi lain, dia justru menyarankan pemerintah menghapuskan premium daripada berkeras menerapkan rencana pengaturan BBM karena hal ini dianggap bijaksana. Dia menilai konsep pemerintah terhadap rencana pembatasan BBM tidak jelas dan meragukan keinginan untuk mengurangi beban subsidi. “Karena jika dilihat dari rencana yang diungkapkan pemerintah, ini sama saja dengan pemerintah melakukan pembohongan publik. Ini sama saja dengan kenaikan BBM subsidi dan penghapusan premium. Lebih baik hapus premium daripada dibatasi.”
Data seputar Vi-gas Harga Vi-gas Kebutuhan converter kit SPBU penyedia Vi-gas Cocok untuk kendaraan Tingkat oktan Sumber: Kementerian ESDM
Rp3.600 per liter setara premium Rp10 juta/unit 19 unit (Jabodetabek) spark ignition engine C3 & C4 setara 98
PENCABUTAN CAPPING: Ratusan
buruh yang tergabung dalam Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Cimahi berunjuk rasa di halaman kantor PLN Cimahi, Jawa Barat, Rabu. Mereka menolak pencabutan capping TDL industri sebesar 18% karena beban perusahaan untuk membayar listrik akan naik. Buruh mengkhawatirkan naiknya biaya operasional perusahaan akan berimbas pada pemutusan hubungan kerja secara besar-besaran. BISNIS/ARMIN ABDUL JABBAR
Intervensi komisaris picu inefisiensi Biaya produksi elpiji Pertamina berpotensi naik OLEH NURBAITI & APRILIAN HERMAWAN Bisnis Indonesia
BISNIS/10/HUSIN PARAPAT
EKSPLORASI ‘Pemprov tak hambat Wayang BANDUNG: Pemerintah Provinsi Jawa Barat membantah menghambat izin rekomendasi yang dimohonkan PT Star Energy yang berniat mengembangkan pembangkit pada unit III dan IV di pembangkit listrik tenaga panas bumi Wayang Windu Jabar. Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengemukakan pihaknya hanya ingin mendapatkan komitmen dari perusahaan tersebut yang bersedia memberikan saham maksimal 20% kepada BUMD Jabar, dari pengelolaan panas bumi. “Hal itu sesuai dengan nota kesepahaman [MoU] yang ditandatangani Star Energy dengan PT Jasa Sarana pada Agustus 2010,” katanya kepada Bisnis kemarin. Dia mengatakan pada awalnya Star tidak keberatan dengan MoU tersebut. Akan tetapi, belakangan sikap perusahaan tambang tersebut berubah karena belum bersedia memenuhi komitmen. (BISNIS/K45)
JAKARTA: Komisaris PT Pertamina (Persero) dinilai terlalu jauh melakukan intervensi kebijakan teknis manajemen perusahaan dalam hal pengelolaan komposisi elpiji sehingga justru berdampak kepada inefisiensi biaya. Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Pri Agung Rakhmanto berpendapat porsi komisaris seharusnya mengurusi segala hal yang bersifat makro dan strategis bagi Pertamina. Komisarislah yang semestinya melakukan pengawasan terhadap implementasi bisnis dari manajemen. “Kalau memang itu betul terjadi, menurut saya itu terlalu mencampuri urusan teknis yang mungkin sebenarnya bukan porsi dari komisaris,” katanya kepada Bisnis kemarin.
Pernyataan Pri Agung ini juga harga juga di pasaran, 24,4 menanggapi perintah kobaik untuk elpiji 3 Kg ataumisaris Pertamina yang pun 12 Kg. Dia menyayangPaket diketahui telah meminta kan tindakan komisaris perdana manajemen BUMN migas yang menurunkan porsi 15,1 tersebut untuk mengubah elpiji 3 Kg propana yang dapat memenkomposisi campuran progaruhi kualitas elpiji, di juta paket pana dan butana untuk tengah tengah meredanya elpiji. Permintaan tersebut ledakan. 3,9 tertuang dalam MemoKetua Umum Federasi 4,4 3,82 randum No. 588/F10000/ Serikat Pekerja Pertamina 2010-S3 dari Deputi DiBersatu Ugan Gandar me2008 2009 2010 2011 2007 rektur Pemasaran kepada ngatakan tugas komisaris *) rencana Direktur Pemasaran dan Keterangan: semestinya hanya mengaBISNIS/HUSIN PARAPAT Sumber: Kementerian ESDM Niaga tertanggal 30 Juni wasi manajemen dalam 2010. (Bisnis, 3 Februari) menjalankan perusahaan “Perubahan komposisi cam- porsi butana menyebabkan biaya sesuai dengan rencana kerja dan puran elpiji merupakan tindak produksi menjadi naik. Kenaikan anggaran. “Tidak perlulah menglanjut perintah Direktur Pema- biaya tersebut terkait erat dengan urus hal seperti itu,” katanya saran dan Niaga atas permintaan biaya penyimpanan yang mem- seperti dikutip Antara. atau perintah Komisaris Komi- bengkak untuk menampung ekSumber Bisnis sebelumnya saris Pertamina Triharyo Indria- ses propana. menduga perubahan komposisi Untuk itu, dia meminta mana- elpiji ini terkait erat dengan kewan Soesilo.” Saat Bisnis meminta penjelas- jemen tidak terpengaruh dengan terlibatan komisaris di Pertamina an, Triharyo menolak menerang- campur tangan komisaris dalam dengan importir tertentu. Butana kan seputar perubahan komposi- hal pengelolaan perusahaan se- ini dapat diperoleh dari para tradsi elpiji tersebut. “Sorry ya, saya hingga berpotensi menimbulkan er di pasar Singapura. nggak comment, sorry,” ujarnya tambahan biaya. Seperti diketahui, elpiji Pertasingkat. mina mengandung 97% camAnggota Komisi VII DPR Dito Pengaruhi kualitas puran antara propana dan butaGaninduto mengkhawatirkan Anggota Komisi VII DPR Satya na. Dari campuran itu, Pertamina perubahan komposisi elpiji yang W. Yudha meminta Pertamina menjaga komposisi propana dan lebih banyak mengalokasikan tetap menjaga kualitas elpiji dan butana 60:40 sesuai dengan surat
Default jadi solusi utang TPPI BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Langkah memailitkan PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) dianggap sebagai satu-satunya jalan dalam penyelesaian perkara utang antara perusahaan dan PT Pertamina (Persero) dan BP Migas. Anggota Komisi VII DPR Dito Ganinduto meminta pemerintah bersikap tegas untuk mengambil keputusan default kepada TPPI. Secara teknis, kebijakan ini bisa ditempuh karena perusahaan tersebut sebetulnya sudah dimiliki oleh pemerintah melalui PT Perusahaan Pengelola Aset. “Satu-satunya jalan dalam penyelesaian utang TPPI adalah default sebelum kerugian terus bertambah. Setelah default, pemerintah lalu menyerahkan sahamnya kepada Pertamina untuk dibeli,” jelasnya kepada Bisnis kemarin Menurut Dito, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono semestinya juga harus turun tangan atas penyelesaian utang ini karena besarnya kerugian. Utang TPPI kepada Pertamina saat ini hampir US$600 juta dan kepada BP Migas US$200 juta. Utang ini di luar kewajiban perusahaan atas obligasi (multiyear bond) senilai Rp3,2 triliun. Selain itu, pasokan kondensat jatah pemerintah dari Senipah ke TPPI juga harus dihentikan. Kebijakan masa lalu pemerintah untuk tetap memasok TPPI telah menyalahi ketentuan untuk public service obligation. “Pa-
sokan ini harus disetop karena TPPI malah mengekspor kondensat yang seharusnya menjadi jatah Pertamina.” Saat ini, kepemilikan saham TPPI adalah Tuban Petro 59,5%, Pertamina 15%, dan sisanya 25,5% dimiliki Mitsui, Sojits, dan Siam Cement. Adapun saham Tuban Petro dimiliki oleh PPA senilai Rp3,2 triliun. Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi kepada Komisi VII pekan lalu melaporkan TPPI yang masih memiliki utang sebesar US$200 juta untuk periode Mei 2009-21 Januari 2011.
Utang kondensat Kepala BP Migas R. Priyono mengungkapkan utang TPPI senilai US$200 juta berasal dari saldo piutang dan pinalti yang harus dibayar perusahaan tersebut atas pengiriman kondensat ke TPPI untuk periode Mei 2009—21 Januari 2011. Dia memerinci total pengiriman kondensat ke TPPI untuk periode tersebut sebesar US$1,9 miliar. Adapun total pembayarannya oleh TPPI hanya US$1,7 miliar atau setara 88,9% dari total pengiriman kondensat. Alhasil, piutang dan penalti yang harus dibayar TPPI ke BP Migas sebesar US$200 juta. “Jumlah volume kondensat yang telah disalurkan sejak Mei 2009 sampai dengan 21 Januari 2011 adalah sebesar 26,13 juta barel dengan perkiraan nilai US$ 1,9 miliar,” ujar Priyono. (10/APRILIAN HERMAWAN)
keputusan Dirjen Migas. Akan tetapi, berdasarkan simulasi pasok Memorandum No.588, kebutuhan, dan stok Oktober 2010, akan timbul kelebihan atau ekses propona 61.136 metrik ton. Dengan komposisi elpiji baru, yakni propana 45% dan butana 55%, ekses propona tersebut akan terus terjadi pada bulan-bulan berikutnya. Anggota Komisi VII DPR M. Romahurmuizy meminta Pertamina menjelaskan motif perubahan komposisi elpiji tersebut. Hal ini harus dijelaskan apakah karena alasan peningkatan safety atau malah ada pihak yang mencari keuntungan lebih besar. “Harus dipahami oleh manajemen Pertamina bahwa pengadaan elpiji mengandung komponen PSO karena masih ada subsidi negara terhadap elpiji 3 kg.” Karena itu, Pertamina harus mampu menjaga kualitas dan bukan berorientasi pada mengejar keuntungan. “Bentuk intervensi komisaris seperti itu melanggar GCG dan harus diselidiki motifnya,” tegasnya. ([email protected]/ [email protected])
Kontrak EPC Blok Cepu terancam molor OLEH NURBAITI Bisnis Indonesia
BISNIS/RAHMATULLAH
PERTAMBANGAN TERPADU: Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam (kiri) didampingi Kepala Pusat Kajian dan Strategis Kementerian Pekerjaan Umum Hediyanto, memaparkan rencana pemerintah provinsi itu dalam pengembangan
koridor ekonomi khusus Sulawesi dan Maluku Utara di Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, Rabu. Dalam kawasan itu, Sultra akan mengembangkan kawasan industri pertambangan terpadu.
'Mengubah budaya tidaklah mudah’ BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Program konversi minyak tanah ke liquefied petroleum gas (LPG) pada awalnya belum berjalan sesuai harapan hingga pada akhirnya dapat diterima secara luas oleh masyarakat. Untuk mengetahui manfaat dan hambatan pelaksanaan program tersebut, Bisnis mewawancarai Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita Legowo. Berikut petikannya: Apakah program konversi minyak tanah ke LPG sejauh ini diterima masyarakat? Program konversi sudah dijalankan sejak 2007. Saat ini sebenarnya sudah bisa diterima masyarakat, meski Kementerian ESDM masih harus mengubah budaya masyarakat dari kebiasaan mengandalkan konsumsi minyak tanah. Apa alasannya LPG bisa dibilang lebih murah? Berdasarkan data dari WHO, setiap 20 menit di dunia ini terjadi 1 orang meninggal akibat keracunan asap di dapur. Keracunan di dapur itu adalah akibat menggunakan kayu bakar, menggunakan arang, menggunakan minyak tanah. Dengan sudah digunakannya elpiji ini, mungkin dapat berkurang orang yang mening-
hanya Rp4.000, jadi gal karena gas elpiji relatif hanya separuh dan jauh bersih. Itu menurut WHO. lebih hemat. Dari sisi Terus terang, saya dapat masyarakat penggunaan ilmu yang diperoleh dari LPG bisa menghemat tukang bakso ketika kami Rp25.000 per bulannya. berbincang di lapangan. Oleh karena itu, pemerinDia bilang terima kasih tah menilai LPG menjadi karena LPG bisa menghetepat sebagai pengganti mat, baik dari sisi pengeminyak tanah. luaran dan penghematan sabun. Sebab panci yang Adakah pertimbangdigunakan memasak an lainnya? Evita Legowo dengan LPG tidak kotor Saat itu Indonesia seperti ketika memakai minyak mengekspor 1 juta ton LPG ke Jetanah. pang. Tapi di sisi lain kita mengimpor 2,2 juta kg minyak tanah. Ini Bagaimana hitungan pengheironis. Mengapa 1 juta ton ini harus matan? kita ekspor? Mengapa tidak kita Pada waktu harga minyak tanah Rp6.000 per liter, harus dijual kepa- gunakan di dalam negeri? Jadi jika kita setop impor minyak tanah, da masyarakat Rp 2.500 per liter. semaka kita bisa menghemat banyak. hingga pemerintah harus memberikan subsidi Rp3.500 per liter. Waktu Seberapa besar subsidi APBN itu volume minyak tanah sangat yang sudah dihemat? besar. Banyak sekali. Pada 2008 sudah Hitung-hitungan saat itu, 1 liter mencapai Rp 5,53 triliun, meski minyak tanah setara dengan 0,4 kg pada 2007 belum bisa menghemat LPG. Itu berarti 2,5 liter minyak karena baru dijalankan. Pada 2009 tanah setara dengan 1 kg LPG. Harga penghematan meningkat menjadi 1 liter minyak tanah Rp6.000, jadi Rp6,92 triliun dan tahun lalu mekalau 2,5 liter adalah Rp 15.000. lonjak lagi menjadi Rp14,38 triliun. Harga 1 kg LPG di pasar hanya Target tahun ini kita targetkan bisa Rp7.000. Jadi, hanya separuh harga menghemat Rp8,71 triliun sehingga minyak tanah. total penghematan subsidi sejak Dari 2,5 liter minyak tanah itu 2007 sampai 2010 bisa mencapai pemerintah menyubsidi Rp8.000, Rp26,63 triliun. tapi dari 1 kg LPG yang setara Pewawancara: ISMAIL FAHMI dengan 1 liter minyak tanah, subsidi
JAKARTA: Target pemerintah menetapkan penandatanganan kontrak rekayasa, pengadaan, dan konstruksi (engineering, procurement, and construction/EPC) fasilitas produksi Blok Cepu yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur paling lambat pada kuartal I/2011, terancam molor. Proses pengadaan tender pekerjaan EPC-1 yang sudah dilaksanakan oleh Mobil Cepu Ltd (MCL) sejak 17 April 2008, senilai US$1,2 miliar itu ditengarai sarat dengan kecurangan. Hal ini akibat adanya rekayasa tertentu sehingga menimbulkan persaingan tak sehat. Sumber Bisnis yang mengetahui dan mengikuti kronologis tender EPC-1 yang akan digunakan untuk mengelola produksi minyak dari lapangan Blok Cepu saat produksi puncak itu mengungkapkan adanya sejumlah kejanggalan dalam pelaksanaan tender tersebut. Dia menjelaskan dari 21 peserta yang mengikuti pra kualifikasi pada 25-28 April 2008, telah menyisakan enam peserta. Mereka yakni konsorsium PT Rekayasa Industri-JGC Indonesia-JGC Corporation, konsorsium Punj Lloyd Ltd-Hyundai Engineering, konsorsium Daewoo-Wijaya Karya Insan Pertiwi, konsorsium PT Tripatra-Samsung Engineering, konsorsium Inti Karya Persada TehnikChiyoda Corp-Chiyoda Int Indonesia, dan konsorsium Hyundai Heavy Industries-PT Dara Trans-
indo Eltra. Namun, lanjut dia, Gabungan Perusahaan Nasional Rancang Bangun Indonesia (Gapenri) melalui surat bernomor 109/ GAP/XI/2010 yang dikirimkan kepada MCL pada 4 November 2010, telah berupaya mengganggu keabsahan proses tender yang masih berlangsung. “Padahal, sesuai dengan Pedoman Tata Kerja BP Migas 007/PTK/VI/ 2004, keberatan ataupun sanggahan hanya boleh dilakukan oleh peserta lelang. Tidak boleh di luar bidder [peserta lelang],” tutur dia, kemarin. Menurut dia, surat Gapenri tersebut menginformasikan kepada MCL bahwa konsorsium Daewoo-Wijaya Karya Insan Pertiwi (WKIP) tidak memiliki Sertifikasi Gapenri dan Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK). Selanjutnya, pada 17 Januari 2011, Gapenri kembali mengirimkan surat bernomor 009/ GAP/I/2011 kepada MCL memberitahukan bahwa tiga peserta, yakni konsorsium Punj Lloyd LtdHyundai Engineering, konsorsium Hyundai Heavy Industries-PT Dara Transindo Eltra, dan konsorsium Daewoo-Wijaya Karya Insan Pertiwi, tidak sesuai dengan dan tak memenuhi ketentuan UU. Ketika dikonfirmasi, Direktur Eksekutif Gapenri Istanto Oerip hingga berita ini diturunkan belum memberikan tanggapan. Begitu juga dengan juru bicara Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Gde Pradnyana belum menanggapi pesan singkat yang dikirimkan Bisnis.
TEKNOLOGI INFORMASI
Bisnis Indonesia, Jumat, 4 Februari 2011
Potensi pengguna VoIP bergerak 139 juta JAKARTA: Jumlah pengguna layanan telekomunikasi berbasis protokol Internet (VoIP) mobile secara global diperkirakan mencapai 139 juta pengguna pada 2014. Lembaga survei In-stat mengungkapkan setelah hampir 5 tahun layanan VoIP diperkenalkan, saat ini merupakan titik puncak layanan mobile (bergerak) yang lebih dari sekadar sebuah alternatif murah panggilan internasional. "VoIP mobile telah mendapatkan pasar dengan tingkat penggunaan tumbuh sangat cepat. Ke depan, layanan ini diharapkan semakin meluas seiring dengan dimasukkannya ke dalam aplikasi mobile yang lain, khususnya jejaring sosial,” kata analis pasar Amy Cravens.
39 32
Proyeksi omzet VoIP mobile 2014
21
Eropa, Timur Tengah, Afrika
Asia Pasifik
Penetrasi software asli meningkat Peran konsumen sangat menentukan OLEH RONI YUNIANTO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Penjualan software asli meningkat seiring dengan mulai tingginya kesadaran konsumen untuk membeli produk resmi, sebagai dampak dari edukasi yang digelar oleh mitra perusahaan peranti lunak.
Amerika Utara
Lainnya
BISNIS/JHA/HUSIN PARAPAT
Sumber: In-stat
KLIK Pendapatan ZTE naik 16,69% JAKARTA: ZTE Corporation, produsen perangkat telekomunikasi dan solusi jaringan, meraih pendapatan US$10,6 miliar pada 2010 atau naik 16,69% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Fan Xiaoyong, Managing Director ZTE Indonesia, mengatakan ke depan pihaknya akan berusaha lebih baik dalam menyediakan produk dan jasa berkualitas untuk industri telekomunikasi dan pasar Indonesia. “Kami berharap, bersama dengan industri, ZTE Indonesia dapat mendukung industri telekomunikasi Indonesia untuk berkembang lebih baik dan semakin banyak masyarakat Indonesia yang dapat menikmati layanan komunikasi berkualitas dan terjangkau,” ujarnya dalam siaran pers pekan ini. Dia memaparkan ZTE Indonesia juga mencatat kinerja positif pada 2010 untuk teknologi dan produk telekomunikasi. Menurut dia, beberapa hal yang dilakukan ZTE pada tahun lalu di antaranya peluncuran jaringan EVDO Rev B pertama di dunia di Bali bersama dengan PT Smart Telecom. ZTE juga melakukan uji coba layanan berbasis teknologi long term evolution (LTE) bekerja sama dengan Telkomsel pada Juni 2010 yang diharapkan segera ditingkatkan menjadi kerja sama pengembangan teknologi generasi keempat (4G) di Indonesia. (BISNIS/SEP)
Potensi pengembang aplikasi software Indonesia Indikator
Jumlah
Pengembang* Mitra Microsoft** Anggota Aspiluki
500.000 orang 350 usaha pemula 250 perusahaan
Sumber: Microsoft dan Asosiasi Peranti Lunak Indonesia Ket: *) pengembang aplikasi pada platform Microsoft **) program Microsoft BizSpark
instalasi software [bajakan] pada unit hardware yang dijual,” tegasnya.
8
(%)
Elizabeth Wirapranata, Genuine Software Initiative Lead PT Microsoft Indonesia, mengatakan untuk menekan peredaran software bajakan, perusahaannya terus mendukung diler mitranya untuk melakukan edukasi. Menurut dia, ekosistem mitra Microsoft di Indonesia mencakup lebih dari 3.500 perusahaan yang terdiri dari distributor, reseller besar, integrator sistem, system builder channel, dan pengembang software independen. Di sisi lain, paparnya, jumlah pelanggan yang mencari diler-diler yang dapat dipercaya dan mampu memenuhi kebutuhan mereka terus meningkat. “Konsumen tidak lagi memiliki kekhawatiran meskipun mereka memiliki keterbatasan pengetahuan terhadap software asli,” ujarnya pekan ini. Menurut Elizabeth, konsumen membutuhkan mitra yang dapat memberikan masukan terhadap rencana strategis jangka panjang untuk teknologi. Sementara itu, jumlah Star Shop, yaitu toko yang konsisten menjual personal computer (PC) baru dengan hanya menggunakan software asli terus bertambah. “Kami memberikan penghargaan kepada semua diler komputer. Star Shop terdaftar dalam program Microsoft Partner Network dan kemampuan untuk membangun pengalaman positif pelanggan dengan teknologi yang telah disertifikasi,” ujarnya. Ketua Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo) Suhanda Wijaya berharap pendekatan Microsoft terhadap para pengusaha komputer terkait dengan tingkat pembajakan software di Indonesia dapat menjadi pemicu bagi pengusaha lainnya untuk dapat mulai berbisnis dengan benar. “Sebenarnya tidaklah sebanding bagi para pengusaha komputer antara risiko dan keuntungan jika mereka melakukan
Peran konsumen Menurut Suhanda, peran konsumen juga sangat menentukan dalam menekan tingkat pembajakan software dengan menolak menggunakan software bajakan sehingga diharapkan dapat tercipta iklim usaha yang kondusif. Sutanto Hartono, Presiden Direktur Microsoft Indonesia, mengatakan Microsoft mengambil peran sebagai pendukung kemampuan bagi industri software lokal yang mencakup integrator sistem dan vendor software independen. Sementara itu, Managing Director SAP Indonesia Hugh Sutherland menjelaskan tren saat ini banyak pelanggan korporasi mencari solusi untuk tujuan meraih pertumbuhan dalam bisnisnya. “Mereka ingin membuat keputusan yang lebih baik dan beroperasi secara lebih efisien,” ujarnya. Dalam paparannya, SAP optimistis pada tahun ini bisnis software dapat meningkat 10%—14% di tingkat global seiring dengan harapan bahwa pelanggan mulai berinvestasi teknologi informasi secara strategis lagi. Pada akhir 2010, kinerja SAP di Asia Pasifik tumbuh 21% dari layanan dan tumbuh 16% untuk pendapatan total. Menurut Sutherland, SAP memilih strategi inovasi di antaranya dengan platform mobilitas dan pilihan peranti lunak on demand dengan menciptakan keyakinan bahwa aplikasi SAP merupakan pilihan terbaik untuk membantu mereka menjalankan bisnis secara lebih baik. Pada saat yang sama, paparnya, SAP juga akan terus meningkatkan penguasaan pasarnya dalam bidang peranti lunak on premise serta membantu pelanggan korporasi memperkuat bisnis inti mereka dengan menggunakan berbagai inovasi, seperti teknologi in memory serta solusi mobile dan bisnis yang mutakhir. (roni. [email protected])
SMS DONASI: Direktur Komersial PT XL Axiata Joy Wahjudi (kiri) berbincang dengan Sekjen Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) Iskandar Irwan Hukom (kedua kiri), CEO World Wildlife Fund (WWF)-Indonesia Efransjah (kedua kanan), dan Representative Unicef Indonesia Angela Kearney seusai penandatanganan kerja sama SMS donasi di Jakarta, Rabu. Dengan jumlah pelanggan XL sebanyak 40,4 juta orang diharapkan dana yang dihimpun melalui SMS donasi dapat membantu kesehatan, pendidikan, dan lingkungan hidup. BISNIS/YAYUS YUSWOPRIHANTO
Target BHP frekuensi terus dinaikkan OLEH SEPUDIN ZUHRI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Perolehan biaya hak penggunaan (BHP) frekuensi yang mencapai Rp12,1 triliun atau melampaui target tahun lalu sebesar Rp10,27 triliun ditargetkan terus meningkat meski formulasi pemungutannya diubah. Kementerian Komunikasi dan Informatika memastikan perolehan pendapatan negara bukan pajak (PNBP) dari BHP frekuensi tidak akan turun, kendati formulasi pemungutan diubah menjadi berbasis lebar pita. Plt. Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kemenkominfo M. Budi Setiawan menjelaskan BHP untuk penggunaan yang bersifat penguasaan frekuensi secara eksklusif dan untuk tujuan komersial akan dikenakan aturan berbasis pita, sedangkan yang lainnya masih berbasis ISR.
i3
“Operator 3G dan BWA [broandband wireless access] 2,3 Ghz dikenakan BHP frekuensi berdasarkan lebar pita dengan penetapan melalui mekanisme lelang. Adapun, operator seluler dan FWA mulai Desember 2010 dikenakan BHP pita dengan masa transisi sampai 2014,” ujarnya kepada Bisnis kemarin. Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenkominfo Gatot S. Dewa Brata mengatakan ada beberapa operator telekomunikasi yang belum mengetahui soal perubahan sistem penghitungan BHP frekuensi tersebut. “Namun, jangan dijadikan alasan operator belum tahu perubahan mekanisme pemungutan BHP tersebut, karena kami telah melakukan sosialisasi ke mereka,” ujarnya kepada Bisnis. Mulai akhir tahun lalu, pola pemungutan BHP frekuensi menggunakan sistem berbasis lebar pita menggantikan sistem sebe-
lumnya yang berdasarkan izin station radio (ISR). Dengan model BHP frekuensi berdasarkan ISR tersebut, beban BHP bertambah jika operator mengembangkan jaringan seperti menambah base transceiver station (BTS) karena beban BHP yang harus dibayar dihitung berdasarkan utilisasi kanal di setiap BTS. BHP pita yang menggantikan sistem perhitungan lama BHP frekuensi yang menggunakan formulasi ISR akan diprioritaskan untuk seluler dan fixed wireless access (FWA). Selanjutnya, untuk layanan broadcasting (penyiaran), digital broadcasting, dan layanan lainnya yang bersifat eksklusif.
Belum diketahui Gatot memaparkan beberapa operator telah menerapkan pembayaran BHP berbasis lebar pita. Namun, hingga saat ini belum diketahui jumlah dana BHP pita lebar tersebut yang telah disetor-
kan operator. “Biasanya bayar bulanan dan kalau terlambat akan dikenakan denda. Jadi, sampai sekarang belum diketahui berapa yang telah masuk,” ujarnya. Dia menambahkan pembahasan pola berbasis lebar pita tersebut telah berjalan sejak lama, sehingga tidak ada alasan bagi penyelenggara telekomunikasi tidak mengetahui perubahan mekanisme pemungutan tersebut. Menurut Gatot, tujuan dari pemungutan BHP frekuensi berbasis lebar pita untuk kebaikan seluruh operator, karena jauh lebih komprehensif dan memudahkan dalam proses penghitungan di lapangan. Berdasakan data Kemenkominfo, PNBP dari sektor telekomunikasi berupa BHP frekuensi terus meningkat, yakni sebesar Rp7,71 triliun pada 2008 menjadi Rp9,92 triliun pada 2009 dan Rp12,1 triliun pada 2010.
BISNIS/DEDI GUNAWAN
PERUSAHAAN IDAMAN: Director & Chief Wholesale and Infrastructure Officer PT Indosat Tbk Fadzri Sentosa (kanan) menerima penghargaan Perusahaan Idaman 2010 yang diserahkan oleh CEO Warta Ekonomi Mario Alisjahbana di Jakarta, Rabu. Penghargaan ini merupakan sebuah pengakuan bagi perusahaan-perusahaan bertaraf internasional terbaik yang sukses dalam mengelola sumber daya manusia, dikenal masyarakat luas, terbaik di bidangnya, dan memiliki manajemen yang bagus.
Samsung patok penjualan 60 juta smartphone OLEH SEPUDIN ZUHRI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pabrikan produk elektronik Korea Selatan Samsung Electronics, menargetkan dapat menjual 60 juta unit ponsel pintar (smartphone) pada tahun ini atau meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan penjualan selama 2010. Dalam keterangan resminya, Samsung menyatakan permintaan smartphone pada akhir tahun lalu sangat tinggi sehingga produk tersebut menjadi andalan pemasukan bagi perusahaan. Salah satu smartphone andalan pabrikan asal Korsel itu adalah Samsung Galaxy S yang penjualannya telah mencapai 10 juta unit di seluruh dunia. Adapun, total penjualan seluruh jenis ponsel Samsung pada tahun lalu sebanyak 280 juta unit atau meningkat 23% dibandingkan dengan realisasi penjualan tahun sebelumnya. Pasar produk personal computer (PC) tablet besutan perusahaan itu yakni Galaxy Tab yang menggunakan sistem operasi Android juga yang sangat kuat pada akhir tahun lalu. “Di pasar negara berkembang, beragam produk Samsung yang merupakan gabungan antara smartphone dan ponsel dengan fitur touch screen [layar sentuh] juga mencatat pertumbuhan penjualan yang kuat,” bunyi keterangan resmi Samsung yang diterima Bisnis Rabu. Dalam laporan keuangannya, divisi bisnis telekomunikasi Samsung, yaitu Sistem Komunikasi dan Telekomunikasi Mobile, mencatat laba operasional sebesar US$3,9 miliar dari total penjualan smartphone besutan Samsung sebesar
US$37,3 miliar pada 2010. Pabrikan asal Korsel itu mengharapkan penjualan perangkat mobile meningkat tipis pada kuartal pertama tahun ini meski tren permintaan selama periode tersebut sedikit melemah.
Tumbuh satu digit Samsung memperkirakan secara keseluruhan pertumbuhan penjualan ponsel pada tahun ini hanya satu digit yang lebih didorong oleh smartphone dan PC tablet yang berkembang cepat. Vendor itu mengumumkan akan memperkenalkan pengganti smartphone Galaxy S pada paruh pertama 2011, yang mengandalkan prosesor dual core dan layar amoled super plus untuk lebih memperkaya pengalaman pengguna. Dengan pertumbuhan pada rangkaian produknya, Samsung optimistis dapat mencapai target penjualan 60 juta unit smartphone pada tahun ini. Adapun, untuk pasar PC tablet, pabrikan itu akan melengkapi Galaxy Tab dengan berbagai perangkat untuk memenuhi berbagai kebutuhan pengguna secara optimal. Vendor asal Korea Selatan itu menyatakan akan terus memperkuat layanan WiMAX bergerak dan mengeksplorasi peluang bisnis baru dalam jaringan long term evolution (LTE), guna memperkuat posisinya sebagai penyedia solusi yang menawarkan infrastruktur dan perangkat. Sementara itu, Samsung memperkirakan permintaan televisi layar datar pada tahun ini naik sebesar 11% dibandingkan dengan realisasi pada tahun lalu, didorong oleh permintaan di negara berkembang.
TRANSPORTASI & LOGISTIK
i4
Bisnis Indonesia, Jumat, 4 Februari 2011
2 Maskapai pakai agen inspeksi
MULTIMODA Kapal perintis terganjal tender SUMENEP: Satu dari dua kapal perintis di jalur penyeberangan Kabupaten Sumenep (Pulau Madura), Jawa Timur belum bisa dioperasikan, R. Achmad Aminullah, Kepala Dinas Perhubungan Sumenep, mengatakan kapal itu belum dapat beroperasi melayani penumpang, karena proses tender jalur perintisnya belum tuntas. “Pengoperasian kapal perintis disubsidi oleh pemerintah pusat. Oleh karena itu, setiap awal tahun dilakukan pembaruan kontrak kerja yang sebelumnya didahului dengan proses tender,” ujarnya kemarin. Dia mengingatkan keberadaan kapal perintis itu sangat urgen karena merupakan satusatunya armada yang cakupannya pelayanannya hingga kepulauan terjauh di Sumenep.
Biaya pemeriksaan agen dinilai mahal BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Dua maskapai kargo asing , Etihad Crystal Cargo dan Qantas Freighter, mulai menggunakan jasa regulated agent (RA) atau agen inspeksi untuk memeriksa kargo dan pos di Bandara Soekarno—Hatta, Jakarta.
(ANTARA)
Arman Yahya, Ketua Gabungan Forwarder dan Ekspedisi Indonesia (Gafeksi) Bandara Soekarno—Hatta, menyambut positif hal itu, karena proses pemeriksaan barang melalui RA atau agen inspeksi swasta tersebut masih dalam tahap uji coba. “Mereka [kedua maskapai] sudah memberitahukan melalui surat kepada perusahaan forwarding dan operator pergudangan masing-masing terkait keputusan tersebut,” ujarnya kepada Bisnis baru-baru ini. Berdasarkan surat pemberitahuan dari Etihad dan Qantas kepada Gafeksi, kedua maskapai menghimbau kepada operator forwarding dan jasa ekspres untuk mulai memeriksakan kargonya di agen inspeksi per 24 Januari 2011. “Mereka mengimbau agar kita memeriksakan kargo lewat RA, tapi itu masih pilihan dan kita masih diperbolehkan cek kargo di operator pergudangan kita sendiri,” tutur Arman. Saat ini jumlah agen RA yang telah diberi izin oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan sebanyak tiga perusahaan, yaitu PT Duta Angkasa Prima Kargo, PT Ghita Avia Trans, dan PT Fajar Anugerah Semesta. Etihad telah menunjuk secara spesifik PT Duta Angkasa Prima Kargo. Menurut Arman, saat ini kebijakan RA belum berjalan efektif, karena rata-rata operator jasa ekspres dan forwarding masih melakukan pemeriksaan kargo di gudang yang disediakan bandara. Salah satu alasan jasa ekspres dan forwarding enggan meilirik RA karena biaya yang dipatok untuk pemeriksaan kargo relatif lebih mahal. “PT Duta Angkasa Prima Kargo mema-
Proyek bandara kurang dana SEMARANG: Proyek pengembangan tahap awal Bandara Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah masih mengalami masalah pendanaan karena kucuran APBN baru Rp10 miliar dari kebutuhan sebesar Rp44 miliar. Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo mengatakan Pemprov Jateng siap berbagi dana untuk mengatasi kekurangan itu. “Tahap awal pengembangan bandara adalah untuk pengurukan lahan yang akan digunakan untuk appron, taxiway, dan terminal penumpang baru,” katanya kemarin. (ANTARA)
Tiket Imlek terpesan 95% JAKARTA: Pemesanan tiket pesawat sejumlah maskapai selama liburan Imlek 2011 sudah mencapai 95%. Juru bicara Sriwijaya Air Agus Soedjono mengatakan sejumlah rute yang tiketnya hampir habis adalah Jakarta—Medan pergi pulang (pp), Jakarta—Batam pp, Jakarta— Tanjungpandan pp, Jakarta—Pangkalpinang pp, Jakarta—Surabaya pp, Jakarta—Pontianak pp, dan Jakarta—Singapura pp. “Meskipun kursi hampir penuh di rute-rute, kami belum berencana mengajukan izin penerbangan tambahan. Selain itu, frekuensi penerbangan juga sudah bisa memenuhi permintaan yang ada, seperti rute JakartaPangkalpinang dilayani enam kali penerbangan sehari,” paparnya Selasa 1 Februari lalu. (BISNIS/RAY)
Ketentuan regulated agent menurut Peraturan Dirjen Perhubungan Udara No. SKEP/47/IV/2010 • Regulated Agent adalah badan hukum Indonesia yang melaksanakan transaksi dengan operator pesawat udara dan telah memperoleh persetujuan dari Direktur Jenderal Perhubungan Udara Untuk melaksanakan pemeriksaan keamanan terhadap barang kago dan pos • Kargo adalah barang yang diangkut pesawat udara selain kiriman pos, stores dan bagasi penumpang atau bagasi yang salah tujuan (mishandle) • Barang pos adalah kantung atau wadah lain yang berisi himpunan surat pos dan atau paket pos untuk dipertukarkan Sumber: Diolah dari Peraturan Dirjen Perhubungan Udara No.SKEP/47/IV/2010 yang diterbitkan 19 April 2010
tok biaya Rp750/ kg untuk pemeriksaan kargo, ini lebih mahal dari tarif yang biasa kita bayar ke operator gudang,” paparnya.
Inspeksi ulang Arman menambahkan karena masih uji coba kedua maskapai masih akan memeriksa kargo di bandara walaupun sudah melalui RA yang ditunjuk. Akibatnya, kata dia kargo dan pos dibongkar sampai dua kali dan dapat merusak barang. Padahal, dalam surat Peraturan Dirjen Perhubungan Udara Nomor SKEP/47/IV/2010 mengenai petunjuk teknis dan tata cara pemberian sertifikat sebagai RA sudah disebutkan bahwa kargo dan pos yang sudah diperiksa oleh RA tidak perlu diperiksa kembali oleh pihak bandara. Saat ini ketentuan RA masih belum berjalan sepenuhnya dan sifatnya masih uji coba. Dirjen Perhubungan Udara Herry Bakti Singayuda Gumay mengatakan implementasi RA secara penuh akan dilakukan mulai 1 April 2011. “Saat ini masih uji coba, kemungkinan efektifnya pada 1 April. RA ini merupakan pilihan, bukan keharusan,” ujarnya. (18) ([email protected])
ANTARA/JESSICA WUYSANG
PERLUASAN BANDARA : Sejumlah staf layanan kebandaraan melintas di depan pesawat Deraya Air di landasan parkir Bandara Supadio, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Rabu. PT Angkasa Pura II menargetkan dapat melayani sekitar 3 juta penumpang per tahun, apabila dalam tahun ini dapat direalisasikan perluasan bandara itu.
Ekspansi Lion ke Malaysia terkendala izin OLEH RAYDION SUBIANTORO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Lion Air meminta pemerintah untuk melakukan perundingan dengan pihak Malaysia untuk memperlancar rencana maskapai berlogo kepala singa itu untuk mendirikan perusahaan penerbangan di negeri jiran. Presiden Direktur Lion Air Rusdi Kirana mengatakan rencana mendirikan maskapai di Malaysia akan cukup sulit terealisasi jika tidak ada kesepakatan bilateral antarkedua negara. Dia menuturkan pihaknya membutuhkan kepastian ketentuan sehingga tidak ragu untuk berinvestasi. “Kami berharap agar pemerintah mau melakukan pembicaraan bilateral dengan Malaysia, karena sangat sulit untuk mendirikan perusahaan penerbangan di sana. Lion memang belum pernah meminta secara resmi, tetapi sepertinya sangat sulit,” jelasnya Rabu. Dia menuturkan seharusnya ada asas resiprokal atau timbal balik yang dianut kedua negara, namun saat ini yang diuntungkan hanya perusahaan asal Malaysia.
“Ya, kan sudah ada maskapai Malaysia yang mendirikan perusahaan di sini [Indonesia]. Mungkin mereka [Malaysia] tidak ingin pasarnya direbut oleh Lion. Harusnya memang ada resiprokal,” kata Rusdi. Dia mengatakan pihaknya sudah sejak lama mempunyai rencana mendirikan perusahaan di Malaysia, namun belum ada perkembangan sampai sekarang. “Keputusan itu [mengenai Lion masuk ke Malaysia] ada di dalam kabinet. Saya juga tidak tahu kenapa kami belum bisa ke sana [Malaysia],” jelasnya. Direktur Umum Lion Air Edward Sirait mengatakan kondisi geografis Malaysia cukup strategis, sehingga rute penerbangan bisa dikembangkan ke negara lain, seperti misalnya ke India. “Kalau kami punya perusahaan di sana, tidak sebatas penerbangan domestik di Malaysia saja, tapi juga negara lain,” paparnya. Edward menuturkan pihaknya juga terus melakukan kajian berdasarkan perkembangan terakhir, terkait jenis pesawat apa yang akan dioperasikan di Malaysia jika mendapat izin mendirikan perusahaan.
DATA KAPAL PENETAPAN RENCANA ALOKASI TAMBAT KAPAL DAN KEGIATAN BONGKAR MUAT PELABUHAN TANJUNG PRIOK PERIODE 3–4 FEBRUARI 2011
RENCANA SANDAR KAPAL Vessel
Pelayaran/Agen
ETA
ETD
Jakarta International Container Terminal (JICT) LINTAS MAHAKAM ....................WSP........................................1-Feb ................2-Feb LINTAS NUSANTARA ................IFL...........................................1-Feb ................2-Feb MASOVIA .....................................STX PAN OCEAN .................1-Feb ................2-Feb WANA BHUM...............................RCL.........................................1-Feb ................2-Feb TMS JADE....................................TMS ........................................1-Feb ................2-Feb FOREVER PROSPERITY............SDL.........................................1-Feb ................2-Feb CAPE FRANKLIN........................CMA........................................2-Feb ...............3-Feb TS SINGAPORE...........................TS LINE..................................2-Feb ...............3-Feb CAPE NORMAN ..........................CSCL ......................................2-Feb ...............3-Feb CARAKA JNIII-25.......................CTP.........................................2-Feb ...............3-Feb MEAD PEARL..............................MSL ........................................2-Feb ...............3-Feb CAPE FERROL ............................MSL ........................................2-Feb ...............3-Feb ACX PEARL .................................NYK ........................................2-Feb ...............3-Feb KOTA RANCAK............................PIL ..........................................2-Feb ...............3-Feb KOTA HARTA...............................PIL ..........................................2-Feb ...............3-Feb KMTC QINGDAO..........................KMTC......................................2-Feb ...............3-Feb AMAZON RIVER .........................RCL.........................................2-Feb ...............3-Feb SINAR SABANG..........................SI.............................................2-Feb ...............3-Feb SINAR SUMBA ............................SI.............................................2-Feb ...............3-Feb APL MINNEAPOLIS....................APL.........................................3-Feb ...............4-Feb COSCO DAMMAM .......................COSCO ...................................3-Feb ...............4-Feb FE YUN HE ..................................COSCO ...................................4-Feb...............5-Feb CONTI BRISBANE.......................EVER ......................................4-Feb...............5-Feb CAPE FRIO...................................IAL ..........................................4-Feb...............5-Feb SANTA FELICITA ........................K'LINE ....................................4-Feb...............5-Feb TMS JADE....................................TMS ........................................4-Feb...............5-Feb HENRY SCHULTE .......................WHL........................................4-Feb...............5-Feb NOTHERN VICTORY...................WHL........................................4-Feb...............5-Feb APL DALLAS...............................APL.........................................5-Feb...............6-Feb NAJADE .......................................MSL ........................................5-Feb...............6-Feb
Terminal Petikemas Koja MSC BASEL .................................MSC ........................................1-Feb ................2-Feb KMTC INCHEON..........................KMTC......................................1-Feb ................2-Feb MSC RUGBY ................................MSC ........................................2-Feb ...............3-Feb ACX LILY ......................................NYK LINE ..............................2-Feb ...............3-Feb SETTSU ........................................NYK LINE ..............................5-Feb...............6-Feb HANJIN NHAVA SHEVA ............HANJIN/HEUNG-A ..............5-Feb...............6-Feb
Nama kapal bendera
Pelayaran agen
PBM
Rencana
No
Sandar Tgl/Jam-Mnt
KADE
Pelabuhan Asal
Rencana Tujuan
keluar Tgl/Jam-Mnt
Luar Negeri XIU HE. MV...............................................................OCEAN GLOBAL SHIPPING PT. .......................................... - ...................................04/02/11-10:00...............................UTPK I BARAT ....................................SINGAPORE...........................................................HONGKONG.........................................................05/02/11 04:00 HANSA TRONDHEIM .MV.................................CONTAINER MARITIM ACT.PT............................................. - ...................................03/02/11-11:00.................................UTPK I BARAT ....................................SURABAYA ............................................................PORT KELANG/MALAYSIA..........................04/02/11 02:00 SILVER BAY. MV.....................................................TRESNAMUDA SEJATI, PT................................................... - ...................................04/02/11-10:00...............................UTPK.I.UTARA.....................................KEELUNG/TAIWAN ............................................KAOSHIUNG/TAIWAN.....................................05/02/11 13:00 SUZURAN. MV.......................................................NYK LINE INDONESIA .PT..................................................... - ...................................03/02/11-20:30 ..............................KADE UTPK III.....................................SINGAPORE...........................................................HO CHI MINH CITY/VTN.................................04/02/11 23:00
Dalam Negeri: NEW GLORY.KM.....................................................VINICI INTI LINE PT................................................................... TO01 ..........................03/02/11-09:00..............................KADE 003L..........................................SURABAYA ............................................................SURABAYA...........................................................04/02/11 16:00 MERCURY JADE. KM..........................................WAHANA BARUNA KHATULISTIWA................................ MKS ..........................03/02/11-17:00................................KADE 004U.........................................PONTIANAK..........................................................PONTIANAK........................................................05/02/11 08:00 BAHAR XXVIII. BG*..............................................NAGASAKTI TRANS SEGARA PT....................................... MKS ..........................03/02/11-02:00..............................KADE 004U.........................................MARUNDA/JKT....................................................MARUNDA/JKT..................................................04/02/11 06:00 CAHAYA ABADI 202. KM*................................ANUGERAH CAHAYAMAS ABADI. PT............................. MKS ..........................03/02/11-19:00................................KADE 005.............................................PAKAN BARU.......................................................PAKAN BARU.....................................................04/02/11 08:00 BAHARI 278. TK....................................................ARMADA SAMUDRA PERSADA. PT................................. WCS ..........................03/02/11-12:00................................KADE WALIJAYA...............................TANJUNG PANDAN...........................................TANJUNG PANDAN.........................................04/02/11 08:00 PERSADA 2788. BG............................................ARMADA SAMUDRA PERSADA. PT................................. WCS ..........................03/02/11-18:00 ...............................KADE WALIJAYA...............................PANJANG...............................................................PANJANG.............................................................04/02/11 16:00 DINDA.KM.................................................................MITRA ANUGRAH SAMUDRA. PT..................................... TO02 ........................03/02/11-14:00................................KADE 101 UTARA...............................MAKASSAR/U.PANDANG...............................BALIKPAPAN......................................................04/02/11 12:00 MAGELLAN. KM*..................................................SALAM PACIFIC INDONESIA LINES................................. DIP .............................03/02/11-14:00................................KADE 104..............................................BANJARMASIN/KALSEL................................BANJARMASIN/KALSEL..............................05/02/11 16:00 PRATIWI SATU. KM ..............................................SALAM PACIFIC INDONESIA LINES................................. DIP .............................03/02/11-02:00..............................KADE 105 ..............................................BALIKPAPAN........................................................SAMARINDA........................................................05/02/11 08:00 ARMADA MOBIL PLAZA. KM.........................BAYUMAS JAYA MANDIRI LINES.PT............................... TO02 ........................03/02/11-16:00................................KADE 108..............................................BANJARMASIN/KALSEL................................BANJARMASIN/KALSEL..............................04/02/11 08:00 LINTAS MAHAKAM. KM (LIY1) .......................WASAKA SUDARMA PUTERA.PT..................................... - ...................................03/02/11-18:30................................KADE 110................................................PALEMBANG.........................................................PALEMBANG.......................................................04/02/11 08:00 HEBAT. KM ...............................................................INDOBARUNA BULK TRANSPORT. PT........................... TO02 ........................03/02/11-04:00..............................KADE 115 (DSB)...................................PADANG..................................................................PADANG................................................................04/02/11 12:00 AMANAH.MT*.........................................................SAMUDERA SHIPPING SEVICES PT................................. - ...................................04/02/11-08:00.............................KADE DKP.............................................MERAK.....................................................................MERAK...................................................................04/02/11 19:00 AME IV. TK................................................................TRANSPALM NUSANTARA PT............................................ EN ..............................03/02/11-09:00..............................EKA NURI..............................................DUMAI......................................................................DUMAI ....................................................................05/02/11 08:00 BERLIAN LESTARI 178. TK...............................LAJU LINTAS BAHARI.PT..................................................... MPM ..........................03/02/11-10:00................................CURAH KERING KALI JAPAT........PONTIANAK..........................................................PONTIANAK........................................................04/02/11 12:00 LAYAR EMAS-2518.TK/Ex.MP08...................BANGUN PUTRA REMAJA PT............................................ SIHO .........................03/02/11-07:00 ..............................SINDULANG HONDOT P.................PANJANG...............................................................PANJANG.............................................................04/02/11 08:00
Pindah Sandar: AYU 128. LCT...........................................................A Y U. PELAYARAN.PT*......................................................... TO01 ..........................03/02/11-17:00................................B P............................................................BAU BAU.................................................................SAMARINDA........................................................04/02/11 01:00 SANTOSO 6. TK.....................................................WASAKA SUDARMA PUTERA.PT..................................... ESS ............................02/02/11-22:00..............................KADE 001/002....................................BANJARMASIN/KALSEL................................BANJARMASIN/KALSEL..............................04/02/11 16:00 CTP DELTA. KM EX. SIAU..................................CARAKA TIRTA PERKASA.PT............................................. - ...................................04/02/11-03:00..............................UTPK I BARAT ....................................MAKASSAR/U.PANDANG...............................MAKASSAR/U.PANDANG.............................04/02/11 11:00 RICKMERS HAMBURG. MV*...........................SAMUDERA INDONESIA PT................................................. TSJ ............................03/02/11-10:30................................KADE 304/305 ..................................GENOA/ITALY.......................................................SINGAPORE.........................................................04/02/11 17:00
(K1)
AGRIBISNIS & WIRAUSAHA
i6
Swasembada daging butuh Rp4,9 triliun
BUMN garam butuh suntikan modal Rp400 miliar JAKARTA: PT Garam (persero) berharap mendapat penyertaan modal dari pemerintah Rp400 miliar agar bisa lebih banyak membeli garam curah petani dan menjalankan fungsi sebagai penyedia stok dan stabilisator harga garam nasional. Selama ini PT Garam hanya bisa membeli 60% garam petani di Madura karena keterbatasan modal,” ujarnya.
OLEH ERWIN TAMBUNAN Bisnis Indonesia
Produksi PT Garam (persero) 2009 320.000 ton*
2010 365.000 ton
Kebutuhan & produksi garam nasional (juta ton) Rata-rata produksi per tahun
1,2
Kebutuhan konsumsi rumah tangga & industri
2,8
Ket: *) gagal terpenuhi Sumber: PT Garam (persero)
BUDI DAYA Petani tak nikmati NTP JAKARTA: Kenaikan nilai tukar petani (NTP) sebesar 103,01 atau naik 0,25% dibandingkan dengan bulan sebelumnya dinilai tidak terlalu berarti, karena pada saat sama terjadi inflasi di perdesaan sebesar 0,98%. “Dari data BPS juga terlihat ada kenaikan upah nominal harian buruh tani nasional sebesar 0, 18% dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu dari Rp 38.577 menjadi Rp 38.648. Namun bila melihat upah riil dimana upah nominal tersebut dibagi terlebih dahulu dengan indeks konsumsi rumah tangga pedesaan maka upah riil buruh tani masih di angka Rp 28.565 per hari,” ujar anggota Komisi IV DPR Rofi’ Munawar dalam siaran pers, pekan ini Oleh karena itu, pemerintah diminta tidak perlu berdebat lagi terkait kenaikan gaji pejabat, melainkan fokus terhadap stabilisasi harga pangan dan menciptakan iklim yang kondusif pada sektor pertanian. (BISNIS/BAS)
Potensi gambut tak tergarap JAKARTA: Perlakuan terhadap kawasan gambut dinilai kehutanan cenderung tak adil, meski kawasan ini memiliki potensi besar untuk kegiatan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Menurut Programme Director Tropenbos International Indonesia Petrus Gunarso, gambut di Indonesia seluas 22,2 juta hektare belum jelas pemanfaatannya dengan 7,21 juta ha di antaranya berada di Sumatra. Hanya 2,4 juta ha yang dikelola untuk berbagai kegiatan ekonomi. Per 2009 lahan gambut yang dijadikan kebun sawit baru 1,39 juta ha. (ANTARA)
JAKARTA
AHLINYA UNT: Sedot WC,Air kotor,Limbah Cair,Pelancaran saluran air / Wastafel s/d Lantai atas,dll.Proses cpt.Hub: 021 92628844 93665266 - 0813 10949979 / JABODETABEK. (OI/973/01/2011)
ALAT VENTILATOR
LAMPUNG SELATAN: Pemerintah membutuhkan dana sebesar Rp4,9 triliun untuk mencapai target swasembada daging pada 2014.
Tahun
Volume (ton)
2010 2011 2012 2013 2014
410.000 440.000 470.000 500.000 550.000
Sumber: Kementerian Pertanian, Nov. 2010
Anggaran itu, menurut Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi, digunakan untuk pengadaan sebanyak 750.000 ekor sapi. “Dalam perhitungan, untuk mencapai berat 330 kilogram saja membutuhkan dana tambahan Rp6,5 juta per ekor. Jadi, dikalikan saja dengan 750.000 ekor,” katanya saat berkunjung ke peternakan sapi yang dikelola masyarakat binaan PT Agro Giri Perkasa di Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan, pekan ini. Pemerintah merencanakan mendatangkan 500.000 ekor sapi dan mengimpor 50.000 ton daging sapi yang setara dengan 250.000 ekor sapi. Dengan demikian, total target swasembada sapi pemerintah pada 2014 adalah 750.000 ekor sapi. Populasi ternak sapi sekarang tercatat 12,7 juta ekor per tahun, sedangkan kebutuhan nasional sekitar 13,2 juta ekor. Untuk menutupi kekurangan itu pemerintah harus impor. Bayu menjelaskan dana tambahan Rp6,5 juta per ekor itu berasal dari biaya pakannya saja sejak lahir. Itu hanya biaya pakan, belum termasuk biaya kesehatan dan membangun infrastruktur. “Butuh 28 bulan agar sapi mencapai berat 330 kg. Biaya pakannya saja per hari sekitar Rp20.000, sehingga ketemu biaya tambahan pemeliharaan sapi Rp6,5 juta per ekor.” Biaya tambahan itu belum termasuk ongkos petugas yang menjaga ternak selama 28 bulan. Menurut Bayu, ongkos swasembada sapi yang begitu besar jika pemerintah ingin mencapai target swasembada daging yang disesuaikan dengan harga sapi impor dari Australia. "Ongkos yang begitu besar memang perlu diperhitungkan kembali." Presdir PT Agro Giri Perkasa Adikelana Adiwoso menjelaskan pembelian harga satu ekor sapi berkisar Rp8,4 juta hingga Rp9 juta. Perusahaan ini membeli baka-
lan sapi di Australia yang masing-masing beratnya mencapai 550 kg. “Rata-rata berat sapi yang dijual di sana memang 350 kg. Di sini digemukkan hingga mencapai 450 kg hingga 500 kg.” Dia menyarankan pemerintah membeli sapi induk seharga Rp8,4 juta hingga Rp9 juta per ekor dari Australia yang beratnya diperkirakan mencapai 350 kg. Setelah digemukkan berat sapi mencapai 500 kg. Adikelana menyarankan agar pemerintah membimbing peternak sapi memanfaatkan area perkebunan kelapa sawit di Indonesia yang mencapai luas 7 juta ha. “Potensi tingkat penyebaran adalah 2 ekor per hektare,” ungkapnya. Program swasembada daging merupakan program nasional yang perlu memperoleh dukungan semua pihak. Namun, kata Bayu, pemerintah tetap perlu mengarahkan para peternak skala kecil agar memiliki kemampuan yang profesional memelihara sapi peliharaannya. Bantuan teknis untuk meningkatkan kemampuan memelihara ternak kepada para pelaku usaha skala kecil merupakan hal yang penting dalam menunjang swasembada daging. “Peran aktif Dinas Peternakan setempat sebagai pendamping untuk memberikan penyuluhan sangat dibutuhkan para peternak. Pemerintah menghargai apabila ada pihak swasta yang bersedia membeli sapi dari petani dengan harga yang layak untuk digemukkan di peternakannya.” Bayu menyarankan kepada para pelaku usaha peternakan skala kecil untuk meningkatkan koordinasinya dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan di setiap provinsi. Para pengusaha ternak perlu bekerja sama dengan Dinas Peternakan untuk memantau perkembangan peternakannya. “Para penyuluh harus memberi pelatihan yang aktif agar peternak dapat lebih dini mengetahui perkembangan ternaknya.” ([email protected])
KULIT
HANDPHONE
Terima Pemasangan IKLAN KOLOM Prospektus /RUPS/LaporanKeuangan/IPO/Dukacita/Lowongan di koran Kompas, Bisnis Indonesia,Dll. Hub: (021) 68000.565 / w w w . b i r o - i k l a n . c o m (OI/086/01/2011)
BIRO JASA PT.METROPOLITAN 6348072-6348859Pendirian PerusahaanPT/CV/PD/UD/Toko-DomisiliPerusahaan, SIUP-TDP-NPWP-PKP-UUG-IzinIndustri/Pariwisata, Sertifikat-API-SIUJPT, Komplek Duta MerlinB/32 (OI/343/04/2009)
IPAD Wifi 16 g b, Iphone 4G, Vertu Ferrari Replica 5,5Jt, Tag Heur Meridish, Goldvish 7jt, stok terbatas. Info klik : www.yahuu.us Cp: 0857. 1000.5356 / 993.999.88 / 0818.0880.9288 (OI/507/09/2010)
Pengap, Panas, Debu & Activity Menurun? CV. BALLWINDO Spesial Ventilator Tnp Listrik Utk Pbrk+Gudang+ Bhn Stainless Steel + Alumunium Trm Setting Cerobong + Dakting Uap, Kualitas 100% Grnsi 10Th Tlp: 021 - 5404056 / 081387052323 / 021 - 93253077
Prs Cpt A.Not+Sk Depkeh 2.6Jt Paten/merek/ Cipta/DesainIndustri,Bpkm/Pma/pmdn/Kwsa n Berika/Kite/Srp Pabean/Apit,Npwp/Siup/Tdp Uug/Izin Rest,Ukl/Upl/Amdal,Ijin Tambang/ Sertif Tnh dll.Hub.885916565,85916060,0811 158309. email: [email protected]
CANOPY
"KULIT ASLI" Furniture, Car, Fashion, Promotion, Walet, Bag, Shoes, etc Harco Elektronik Mangga Dua, Ruko Blok B No. 2 Jakarta Tlp: 612 8888 / www.dhenigleather.com
AL-AMIEN AQIQAH Sedia kambing mulai 600rb masak aneka menu, gratis kirim potong & 50 buku Risalah Aqiqah. 021 7509991 68434577 - 97734850. (OI/504/11/2010)
(OI/277/03/2010)
KUNCI OTOMATIS
AR-RAHMAN AQIQAH 021 - 32049426 / 89589393 / 7535062 Sedia kambing - sapi mulai 600rb - 6jt Masak aneka menu, Gratis kirim potong, 50 buku aqiqah & souvenir.
ANTENA KAMERA INTERNET
BENGKEL Bila Mobil Anda Boros, Kurang Tenaga, Carbon Clean & Tune di NAWILIS Jl. Radio Dalam Raya No. 3A; Jl. Tanah Abang I/17 Hub : 0217227330 / 31, 3518627, 3850025 / 26 (OI/252/01/2011) Bila Setir Mobil Anda GETAR Saat di REM. Segera BUBUT DISC BRAKE Anda di NAWILIS Jl.Radio Dlm Ry No.3A, Jl.Tanah Abang I/17 Hub: 7227330 / 31, 3518627, 3850025 / 26 (OI/253/01/2011)
BIRO BANGUNAN MURAH, AMAN, Berkualitas Arsitek, Renc Desain, Renov, Bgn Baru, Interior, Eksterior, RAB, Prbaikn Bocor, Partisi, Baja Ringan, Konstr. Baja Hub: 87740824, 0812 88185229, 0817 6050771. (OI/454/04/2010)
MAJU JAYA Special Pintu Folding Gate, Rolling Door, One sheet+Canopy Poly Carbonate, Pintu Lipat/Dorong, Pagar Tralis Besi, Kusen Aluminium, Pintu Kasa Nyamuk, Krey Aluminium, Vertical Blind, Folding Door penyekat ruang. Terima Service Hub: 5415131, 98712238, 33074692. Fax: 5415131 (OI/303/06/2009)
CARGO CHINA - JKT DIRECT, Udara & Laut, FCL/LCL Tekstil, Pakaian Jadi, Mainan, Tas, Musik, Alat Olahraga, Sajadah, Pasmina. (OI/067/01/2011) Hubungi: 021 - 33678735.
Netview NV88-PanTilt H-264IP Camera Dengan SD Card Utk Local Recording, Hny Rp.2.250.000,Mendapatkan Software 32 Channel, &Tersedia Juga PanTiltMPEG4IPCameraHanyaRp.1.750.000,Hub:021-68575763/97713093/087876100953 [email protected] (OI/476/07/2010)
H.Normal 2.425.000,H.Disc.1.750.000 Sdh Trmsk Electromagnetic Lock 600 lbs Lkp Dgn Bracket Utk Kuncinya: 0 2 1 - 6 8 5 7 5 7 6 3 / 9 7 7 1 3 0 9 3 / 087876100953/[email protected] Sedia: Fingerprint Absence & Accs Cntrl Solution, CCTV, IP Cam & Wireless Alarm Sys (OI/475/07/2010)
MESIN-MESIN
(OI/278/03/2010)
OTOMOTIF
KEMENANGAN MOTOR Berani Beli Mobil Secondhand Anda Dengan Harga Pantas SEJABODETABEK (Mobil Jepang) Hub: 021- 6833 6 8 0 6 / 0 8 1 6 9 3 2 2 4 7 Karawaci.TGR (OI/164/12/2010)
(OI/896/01/2011)
KERJASAMA
AQUAFILT: jual mcm2 filter u/RT, RS, pabrik, isi ulang, kolam ikan&renang, carbon aktif kualitas prima & trm servis pipa mampet tnp rsk lt.Hub: 5850911 - 70756166 - 0812 80288179 - 41257559
Garansi Plng Bw Uang,Tkr BPKB,Lgsg Cair Sd 100M,Bng 0,5%/Bln,Cashback Tunai 5Jt,Ang Undur 45Hr, Lunas Awl Bng Hilang, Blvd Brt Ry Blk G.65. PLATINUM. 45851381 / 82 / 83
CHANGLIN WHEEL LOADER 100% Baru Kapasitas 1,7M3 PT. SUMBER MESIN RAYA JL. Gajah Mada No.176-177 Jakarta 11130 Tlp. 6291408 Fax. 6291962 E-mail: [email protected] (OI/580/04/2010)
Rembesan gula rafinasi ancam swasembada OLEH BAMBANG SUPRIYANTO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Rembesan gula rafinasi di pasar dikhawatirkan menghancurkan produksi gula lokal dan mengancam target swasembada gula pada 2014. “Jatuhnya harga gula akan merusak kesejahteraan petani, sekaligus merusak semangat bertani tebu. Ini akan menghancurkan produksi gula domestik dan menjauhkan target swasembada 2014,” tegas Mohammd Maksum, Guru Besar Sosial Ekonomi Industri Pertanian Universitas Gadjah Mada, belum lama ini. Sebelumnya, Rofi’i Munawar, anggota Komisi IV DPR, meminta pemerintah melindungi kepentingan petani gula dan cepat mengambil tindakan terhadap dugaan terjadinya rembesan gula rafinasi, terutama di luar Pulau Jawa. “Praktiknya, saat ini gula rafinasi beredar dan membanjiri pasar gula konsumsi. Hal ini sebenarnya sudah dapat diprediksi. Sebab kondisi neraca gula nasional defisit 700.000 ton pada akhir 2010,” ungkapnya. Menurut Maksum, masuknya gula rafinasi berarti merampas hak ekonomi rakyat petani miskin, karena harga gulanya merosot. Dia mengharapkan pemerintah secepatnya memperbaiki tata niaga gula kristal putih. Salah satu cara, imbuhnya, dengan menyinergikan kinerja BUMN perkebunan
dan lembaga terkait. Dalam hal ini dilakukan kerja sama antara PT Perkebunan Nusantara (PTPN) dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (PT RNI) sebagai produsen gula kristal putih dengan Perum Bulog sebagai agen pemasaran GKP milik PTPN dan PT RNI. Menurut dia, keagenan pemasaran gula melalui Bulog bermanfaat bagi PTPN dan RNI, yaitu meningkatkan harga jual gula tanpa meningkatkan harga eceran. Selain itu, sangat berguna memperpendek rantai pemasaran dengan dapat mendistribusikan ke pedagang besar (D-2) dan D-3. Maksum menilai keagenan Bulog belum dapat berjalan secara optimal karena kendala di lapangan. Pelaku bisnis gula Yayat Priyatna mengungkapkan jika pemerintah ingin melaksanakan rekomendasi hasil kerja Panja Swasembada Gula DPR, perlu dilakukan kajian lebih mendalam menyangkut masalah-masalah teknis dan nonteknis. Ketentuan IT Gula itu tercantum pada SK Menperindag No. 527/2004. Jika DPR merekomendasi seluruh impor gula ke Bulog, harus dilakukan penyesuaian SK itu. "Dengan demikian, ketika Bulog mendapat tugas sebagai satu-satunya lembaga importir gula dan memiliki buffer stock untuk melakukan stabilisasi harga gula, lembaga itu sudah memiliki dasar hukum dalam melaksanakan tugasnya."
MOBIL DISEWAKAN
PELATIHAN
Abadikan perjalanan Anda VMM RENT CAR, Innova ’08, Avanza, Kj Kapsul, Panther, Pick Up, Hrg ekonomis Hub: 70111137, 5383191, 0812 10111137 (OI/022/02/2011)
PELATIHAN (kursus) privat forex trading,index, dan commodity. info lengkap: (022) 93026566 / 0813 94084234
AUTO 69 Menywkn Avnz, Apv, Xnia, Terios,Inova, Luxio, G.Livina, Jazz, Dlm kota 250rb/10jam, L.kota 350rb/hr, Pkt 6jam Dlm kota BBM+ Driver 300rb: 0818 07976969 / 021-70365359 (OI/966/01/2011)
INDEKOS DIJUAL
(OI/067/02/2011)
PELUANG BISNIS WWW.DIETPRAKTIS.COM Persh Healthy Food sejak 1980 di 75 negara. Profit 25-50%. Disediakan Pelatihan Info Produk SMS Biz-Namausia-domisili ke 0818 0320 6668. (OI/069/02/2011)
PAKAIAN Branded Sale : 80%Off! Kemeja Mewah/ T-Shirt Golf Rp89,900, Jeans Italy Rp299,900,Belts/Dompet Kulit Rp69,900, Sepatu Italy Rp499,900, Handbags Rp99,900, Parfum CK/Zegna Rp89,900, D l l ! M a d e I n I t a l y/A s l i ! D i : H o t e l Kartika Chandra, Shopping Arcade 14 (StockJunction), Jak Sel.Buka 10-20 WIB (OI/814/01/2011)
Pameran Jas Italy: Rp299,900-Rp999,900 (Biasa Rp.3Jt-Rp.12Jt)! Koleksi Super Mewah/100% Branded/Made In Italy/ Promosi Agen Resmi! Di: H o t e l K a r t i k a Chandra, Shopping Arcade 14 (StockJunction),Jak Sel.Buka 10-20WIB (OI/815/01/2011)
(OI/029/10/2010)
B A N T U T U T U P K.Kredit/KTA. hanya b a ya r 1 0 % d r t o t a l t a g i h a n . k r n ka m i a h l i n ya . L EG A L . M O N A 0 8 1 3 32001389 - 96627986 - 0878 82467986
FILTER AIR
(OI/676/12/2010)
CUMMINS STAMFORD DIESEL GENERATING SET 25-2000 KVA Harga Sangat Murah PT. SUMBER MESIN RAYA JL. Gajah Mada No.176-177 Jakarta 11130 Tlp. 6291408 Fax. 6291962 E-mail: [email protected]
Khusus menyewakan / Beli/ Jual murah DieselGenset, 50 - 2000 Kva, Hub. 5551292, 55961607, 0813 1134 3338
KARTU KREDIT
JAKARTA: Kadin Indonesia akan menginventarisasi seluruh potensi bisnis usaha kecil menengah melalui seluruh perwakilandi daerah guna mencetak pertumbuhan wirausaha baru yang memiliki daya saing global. Ketua Umum Kadin Suryo B. Sulisto mengatakan kalangan pengusaha memiliki komitmen kuat untuk menumbuhkan entrepreneurship dengan mengadakan pemberdayaan dan pelatihan usaha kecil menengah di daerah yang banyak sekali memiliki potensi bisnis untuk dikembangkan. “Untuk itu, Kadin akan mengoptimalkan perwakilan di setiap provinsi untuk bisa meningkatkan pembinaan dan pelatihan kewirausahaan, terutama di kalangan generasi muda dan UKM potensial agar bisa mengembangkan bisnisnya dengan lebih baik,” ungkapnya pekan ini. Kadin akan mengoptimalkan seluruh kekuatan mulai dari perwakilan di daerah sampai akses kerja sama dan bantuan internasional guna meningkatkan kapasitas pelaku usaha kecil di daerah sehingga populasi wirausaha di Indonesia semakin besar. Suryo memaparkan inventarisasi potensi bisnis di daerah selama ini terus berjalan agar pertumbuhan usaha kelas menengah bisa meningkat semakin besar dan dapat mengembangkan bisnis yang tumbuh berkelanjutan. Menurut dia, pengembangan potensi
bisnis di kalangan UKM itu harus ditingkatkan di daerah agar pelaku usahanya bisa lebih aktif berpartisipasi dalam penumbuhan ekonomi dalam negeri dan turut menikmati berbagai peluang usaha. Dia menjelaskan pengembangan UKM itu harus dilakukan menyeluruh, mulai dari pelatihan dan pendampingan usaha sampai dengan penciptaan peluang bisnis. Salah satunya memfasilitasi pemasaran dengan mengoptimalkan jaringan bisnis di dalam negeri dan di luar negeri agar pelaku usaha bisa semakin cepat menangkap peluang bisnis. Anggota Komite Ekonomi Nasional Sandiaga S. Uno mengatakan persoalan utama yang dihadapi usaha kecil menengah dan pengusaha pemula berkaitan dengan birokrasi perizinan yang masih berbelitbelit dan lama yang prosesnya bisa mencapai 3-5 bulan yang membuat mayoritas usaha kecil memilih bergerak di sektor informal. “Birokrasi yang berbelit dan lama masih menjadi persoalan utama yang dihadapi usaha kecil sehingga banyak memilih bergerak di sektor informal, dan bagi pengusaha pemula justru bisa menimbulkan demotivasi karena optimisme berwirausaha bisa luntur akibat perizinan yang rumit itu,” ujarnya . Sandiaga menyatakan untuk pengembangan UKM dan kewirausahaannya harus dimotori oleh pemerintah dengan mempermudah perizinan usaha di seluruh daerah agar seluruh usaha kecil menengah itu bisa dirangkul di sektor formal.
PENERJEMAH
MOBIL DICARI
CATERING CheRi’s Catering, melayani: Wedding, Seminar, Perkantoran, Workshop, Gathering, Arisan, Pabrik & Rumah Produksi Hubungi: 021 - 27 298 298 / 0813 8893 8839 (OI/222/01/2011)
CUMMINS STAMFORD DIESEL GENERATING SET 25-2000 KVA Harga Sangat Murah PT. SUMBER MESIN RAYA JL. Gajah Mada No.176-177 Jakarta 11130 Tlp. 6291408 Fax. 6291962 E-mail: [email protected]
HEWAN QURBAN
(OI/505/11/2010)
"AANTENA SOLUTION" 4675 3000 - 8601188 5618 1977 Antena 100rb, Parabola+-300ch 1.5jt oke/ Telkom/ Indovision, Yes/Top TV Bs prll 210 TV Lbr Bk Se Jabodetabek (OI/065/01/2011)
OLEH FAJAR SIDIK Bisnis Indonesia
Target swasembada daging sapi 2010-2014
Sapi Australia
BIRO IKLAN
AHLI WC
Kadin inventarisasi potensi usaha kecil menengah
Pemerintah diminta gunakan kebun sawit
BISNIS/BAS/HUSIN PARAPAT
Slamet Untung Irredenta, Presdir PT Garam (persero), seperti dikutip Antara, mengungkapkan penyertaan modal pemerintah memungkinkan perusahaan melakukan pembelian 40% garam petani di sentra produksi garam yang ada di Madura, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Nusa Tenggara Barat. “Dengan demikian, kami bisa meningkatkan produksi garam serta membantu petani mengatasi masalah pemasaran dan distribusi garam.
Bisnis Indonesia, Jumat, 4 Februari 2011
MOBIL DIJUAL Dapatkan HARGA SPECIAL awal tahun, Ready Stock!! Mazda2 HB, SDN, Mazda6, CX7, CX9 & Mazda8 Info Hub: 085715390772
T-SHIRT Rp.12.500/POLO SHIRT Rp.16.500. Terima Pesanan Dg Bordir/Sablon Kemeja, Jaket,Topi,Celana,Dll.Telp/Fax: 6 0 1 7 3 8 1 96244441. Mangga Dua Gdg ITC Lt.2 Blok A 12
Dijual Segera KOS2AN, Strategis blkg BRI II jln kaki 5 mnt, LT.400 LB.1000, 3 tkt, 26 km + 2 VIP, Fasilitas Lengkap, Jl. Bendungan Jatiluhur 43, Hub Sonny 0811109777 (OI/227/01/2011)
K a r s a : Pnrjmh Tersumpah 7 Bhs. Leg: Dep.Keh/Lu, Not, Kdtaan. Jl.Petojo Binatu Ry 29A (Jl.Kaji) Jakpus (dkt Harmoni) Ph. 6322273 / 6320826 / 63869501 (Atr-Jpt Free)
RUANG USAHA
PENGEMUDI Menyediakan Driver, Handal & Loyal, dr Jawa, Data&Dom Jls , Phm Jln DKI, Siap Lmbr, hr/bl PersonlG. Terjamin & Trprcy Sjk 97. 021- 53653841 / 32037623 - 0812 10907510 (OI/992/01/2011)
PERHIASAN L e l a n g A r l o j i M e w a h : Rp.299,900Rp.2,999,900 (Biasa Rp.3,5Jt-Rp.32Jt) Beli 3, Grts 1!Patek.P-Wohler-VacheronGoer-M.Blanc-L.Paciotti-Dll! Ex Lelang Swiss/Asli/+Ser tifikat! Di: Italia Auctions, H o t e l S a h i d J a y a - J a k a r t a , L o b b y L e v e l . Buka 10-20WIB.
Disewakan Ruang Kantor bebas 3 in 1di Kuningan. Luas 40, 45, 140, 145, 325m2, free parking, strategis, Jl.HR.Rasuna Said kav.B7 (OI/916/01/2011) Kuningan Call: 522 4888
TOUR TRAVEL
(OI/813/01/2011)
PAMERAN
PROPERTI
Parfum Paris: Rp.89,900 (Biasa Rp400RbRp700Rb)! CK, Zegna, Dll! Btl Besar 100ml/120ml! Di: H o t e l K a r t i k a Chandra, Shopping Arcade 14 (StockJunction),Jak Sel.Buka 10-20WIB (OI/816/01/2011)
INDEKOS Kost LAGUNA RESIDENCE, Pria/Wanita Daan Mogot Km.1 Rp.1.650Rb - 2.150Rb/bln, Cuci, Indvsn, Internt, Shower panas & dingin, Fitness, Parkir & Taman luas. Ph. 5672265 (OI/972/01/2011)
Dimanapun Anda Berada G O H O L I D A Y TOUR & TRAVEL”. Menyediakan: E-TIKET PSWT Murah, HOTEL Jkt-Bdg-Srby-Bali (Disc s/d 20%), TOUR Insentive&Indv. ASIAHKG-China-Eropa. Info&Brsr Hub: ( 0 2 1 ) 23870 202/303, 288850 01 - 02. (OI/193/01/2011)
Bisnis Indonesia, Jumat, 4 Februari 2011
Pasar kargo udara global naik JAKARTA: The International Air Transport Association (IATA) melaporkan pertumbuhan pasar kargo udara di pasar internasional sepanjang 2010 meningkat dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya. Dalam keterangan pers yang diterima Bisnis kemarin, IATA mencatat berdasarkan kawasan, pertumbuhan pasar kargo udara teragresif di Amerika Latin sebesar 29,1%. Sedangkan Asia Pasifik yang menguasai 45% pasar kargo udara secara global bertumbuh 24%. Kawasan yang juga mengalami peningkatan pasar cukup tinggi adalah Timur Tengah yakni 28,7% dan Afrika sebesar 23,8%. Amerika Latin
29,1
Pertumbuhan kargo udara
24
(%) Afrika
23,8
Amerika Utara Eropa Sumber: IATA
21,8 10,8 BISNIS/ARH/HUSIN PARAPAT
TRANSIT Biaya distribusi diturunkan MAKASSAR: Pengusaha di Sulawesi Selatan membutuhkan angkutan barang yang dapat mendistribusikan produk dengan harga yang relatif lebih murah. ”Untuk mendistribusikan produk ke berbagai daerah, baik dalam wilayah Sulsel maupun di luar Sulsel, pengusaha masih harus mengeluarkan biaya yang sangat tinggi,” ungkap Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sulsel Zulkarnaen Arif kemarin. Dia mengatakan proses pendistribusian produk ke berbagai wilayah di Sulawesi, pengusaha masih harus menggunakan angkutan berupa truk yang membutuhkan biaya tinggi. Hal yang sama, kata dia, juga terjadi untuk mendistribusikan produk hingga ke luar Pulau Sulawesi. ”Agar dapat memudahkan pengusaha dalam proses distribusi, seharusnya terdapat angkutan yang bisa mendistribusikan barang dengan harga yang relatif lebih murah.” Salah satu angkutan yang relatif lebih murah adalah kereta api meskipun masih dalam jarak yang relatif lebih dekat, yaitu dari Makassar hingga Pare-Pare. (ANTARA)
i5
Operator khawatirkan lonjakan harga minyak Harga tongkang cenderung stagnan OLEH TULARJI Bisnis Indonesia
Rata-rata harga kapal tongkang 8.000 DWT (US$ juta/set)
JAKARTA: Operator kapal mewaspadai lonjakan harga minyak mentah dunia yang kini terus mendaki menuju angka US$100 per barel menyusul panasnya konstalasi politik di Mesir.
26,7
Timur Tengah Asia Pasifik
TRANSPORTASI & LOGISTIK
Lonjakan harga minyak mentah dunia yang kini sudah berada di level US$89 per barel akan berpengaruh terhadap biaya operasional dan harga kapal baru karena bahan bakar merupakan komponen biaya terbesar kapal. Presiden Direktur PT Trans Power Marine Teddy Yusaldi mengatakan sejak awal Januari 2011, operator kapal sudah mulai merasakan harga pelat kapal naik seiring dengan lonjakan harga minyak mentah dunia dalam beberapa pekan terakhir. Pihaknya belum mau berspekulasi keterkaitan kenaikan harga minyak mentah dunia dengan harga plat. “Saya belum tau persis apakah kenaikan pelat itu karena harga minyak mentah atau tidak,” katanya kepada Bisnis kemarin. Namun, katanya, kenaikan harga plat kapal waktunya bersamaan dengan lonjakan harga minyak mentah dunia. “Pelat kan salah satu komponen besar kapal. Kalau harga plat naik, biaya perawatan dan harga kapal akan melonjak,” ujarnya.
Periode Semester I/2008 Semester I/2009 Semester I/2010 Semester II/2010 Semester I/2011
Harga 4,2 3,0 3,5 3,5 3,5*
Sumber: DPP INSA Keterangan: * Sampai posisi Januari
Dia menjelaskan hingga akhir Januari ini, lonjakan harga pelat kapal belum berpengaruh langsung ke harga armada laut, khususnya tongkang. Saat ini, harga tongkang masih di level US$3,5 juta per set. Harga tersebut sudah bertahan sejak semester I/2010 setelah sempat turun di level US$3,0 juta per set pada semester I 2009, atau terendah sejak menembus level tertinggi yakni sebesar US$4 juta pada semester I/2008. Aksi unjuk rasa yang kian panas di kawasan Timur Tengah, khususnya Mesir, telah mendongkrak harga minyak dunia karena adanya kekhawatiran kerusuhan di Mesir akan menyebar ke produsen minyak utama di Timur Tengah. Berdasarkan catatan Bloomberg, harga kontrak minyak untuk pengiriman Maret 2011 naik US$3,7 atau sebesar 4,3% menjadi US$89,34 per barel pada New York Mercantile Exchange. Posisi itu merupakan lonjakan kenaikan terbesar sejak 30 September 2009 sehingga sepanjang pekan lalu, harga kontrak pengiriman minyak
naik sebesar 0,3%, dan 29% sepanjang tahun ini. Teddy menambahkan lonjakan harga minyak mentah akan berpengaruh ke tarif sewa kapal tongkang, terutama yang mengisi angkutan batu bara spot market. Saat ini, kenaikan tarif di pasar spot itu mencapai Rp5.000 per tahun. Sementara itu, untuk tarif sewa kapal dengan kontrak tetap, tidak mengalami perubahan bahkan posisinya masih di bawah tarif spot market. “Lonjakan harga minyak biasanya akan memicu lonjakan tarif.”
Lepas pantai Sementara itu, Presiden Direktur PT Era Indoasia Fortune Paulis A. Djohan mengatakan di sektor lepas pantai (offshore), kenaikan harga minyak mentah dunia belum begitu berdampak meskipun operator kini mewasdapainya. Dia menjelaskan kenaikan harga minyak akan berpengaruh terhadap harga kapal, termasuk pembiayaan karena biasanya lonjakan harga minyak berdampak terhadap industri komponen seperti baja atau pelat. Menurut dia, kapal-kapal offshore seperti Anchor Handling Tug and Supply (AHTS) banyak menggunakan bahan baku baja. “Saat ini belum berpengaruh, tetapi kami tetap waspada,” katanya. Dia menjelaskan, mengatakan biasanya harga batu bara dan tarif sewa kapal lepas pantai meningkat ketika harga minyak mentah membumbung tingg seperti yang pernah terjadi pada periode 2007 hingga pertengahan 2008. ([email protected])
Pelindo I fokus garap peti kemas BISNIS INDONESIA
JAKARTA: PT Pelabuhan Indonesia I (Pelindo I) serius menggarap sektor bisnis bongkar muat peti kemas pada 2011 menyusul tren pengiriman barang dengan moda tersebut terus tumbuh. Direktur Utama Pelindo I Harry Sutanto mengungkapkan sektor peti kemas menyumbang omzet terbesar dari total pendapatan Pelindo I. Kontribusi bongkar muat peti kemas mencapai 60% dari total omzet 2010. “Pada 2010, laba yang diraih dari sektor peti kemas mencapai Rp225 miliar, naik sekitar 10% dari 2009,” ujarnya usai penandatanganan nota kesepahaman dengan PT Bank Mandiri Tbk Selasa. Harry mengatakan tahun ini pihaknya mematok target kenaikan laba peti kemas sebesar 8%. Menurutnya, sektor bisnis peti kemas cenderung naik tahun ini khususnya untuk komoditas kelapa sawit (crude palm oil/CPO). “Ada perubahan perilaku pengemasan untuk pengiriman CPO, dari yang biasanya dengan general cargo atau curah kini dikonversi menjadi dengan peti kemas,” paparnya. Menurut Harry, sektor bisnis peti kemas belum tergali secara optimal karena minimnya infrastruktur dan peralatan.
Peralatan yang ada saat ini tidak memadai karena sudah terlalu tua. “Kami mengantisipasi hambatan itu dengan investasi secara agresif melalui penambahan alat-alat bongkar muat,” tuturnya. Harry menjelaskan dana investasi Pelindo I untuk tahun ini yang berjumlah Rp1,9 miliar, akan dialokasikan untuk pengembangan bisnis peti kemas sekitar Rp1,2 triliun. Ia menambahkan, dana tersebut diperoleh dari pinjaman bank sebesar 80% dan sisanya dari kas internal. Dana sebesar Rp1,2 triliun tersebut diperoleh Pelindo I dari Mandiri dalam bentuk kredit investasi. Untuk tahap pertama, Mandiri akan mengucurkan dana sebesar US$39 juta atau sekitar Rp352 miliar. Berdasarkan perjanjian kerja sama antara Pelindo I dan Mandiri, Pelindo I akan menggunakan fasilitas kredit berjangka waktu hingga 2017 untuk pembiayaan kegiatan peremajaan peralatan dan fasilitas pelabuhan, khususnya sektor peti kemas. Adapun, peralatan bongkar muat yang akan dibeli oleh Pelindo I, antara lain dua unit container crane, empat unit harbour mobile crane, dan lima unit rubber tired gantry crane. Untuk container crane, ditargetkan tiba pada kuartal III/2011. (18)
Evaluasi tarif overbrengen tak libatkan asosiasi BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Evaluasi mekanisme dan tarif paket kegiatan pindah lokasi penumpukan peti kemas impor atau overbrengen di Pelabuhan Tanjung Priok hingga kini tidak dilakukan melibatkan asosiasi terkait. Hal itu disesalkan Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) DKI JAKARTA Sofyan Pane. Selama ini, kata dia, kegiatan overbrengen di Pelabuhan Tanjung
Priok menjadi persoalan serius karena memicu mahalnya ongkos logistik melalui pelabuhan. Pane mengakui sudah ada kesepakatan sejumlah pihak yang mengevaluasi bahkan menurunkan biaya paket overbrengen sebesar 21,7%. “Kami bukan tidak setuju dengan penurunan tersebut, tetapi mekanisme pencapaian kesepakatan itu kami pertanyakan. Lagi pula siapa yang mewakili pengguna jasa pelabuhan atau pemilik barang?,” tegasnya kepada
Bisnis baru-baru ini. Dia menegaskan penetapan hal itu seharusnya melibatkan komunitas pengguna jasa pelabuhan sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan No.4/1989 tentang Asosiasi di Pelabuhan yang Diakui Pemerintah. Dalam keputusan menteri itu disebukan a.l. Gabungan Perusahaan Forwarder, Logistik dan Ekspedisi Indonesia (Gafeksi) yang saat ini menjadi Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), Gabungan Importir Na-
sional Indonesia (Ginsi), Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI), Indonesian National Shipowners Association (INSA) dan Organda Angkutan Khusus Pelabuhan (Angsuspel). “Harus mengakomodasi asosiasi sehingga pengguna jasa sebagai pemilik barang memahami ketentuan ketentuan tersebut dan asosiasi terkait bisa menyosialisasikannya kepada anggotanya masing-masing,” ujarnya didampingi Sekretaris ALFI DKI Nur Said.
Dia mengatakan perusahaan forwarder maupun logistik merupakan perwakilan dan kepanjangan tangan pemilik barang di pelabuhan, baik itu importir umum maupun impotir produsen. Pada pekan lalu, telah dihasilkan kesepakatan dalam rapat koordinasi terkait overbrengen yang diikuti direksi Pelindo II, Dewan Pemakai Jasa Angkutan Indonesia (Depalindo), pengelola terminal peti kemas serta seluruh operator tempat penimbunan sementara (TPS) mitra JICT dan KOJA. (K1)
i7
Bisnis Indonesia, Jumat, 4 Februari 2011
BAHAN BANGUNAN
PERANTI KERJA
TEKNIK
PROPERTI
OTOMOTIF
RUPA-RUPA
HOTEL
SEMINAR & WORKSHOP
PERJALANAN
REGIONAL Bisnis Indonesia, Jumat, 4 Februari 2011
ELTY
EMDE 127
LPKR
1 137 27/ 1
560
31/ 1
1/ 2
2/ 2
TRAM 245
13 172
28/ 1
ASRI
168
27/ 1
5 590
28/ 1
31/ 1
1/ 2
2/ 2
INDY 620
27/ 1
260 28/ 1
31/ 1
1/ 2
2/ 2
10 620
24/ 27/121 26/ 28/121 30/ 31/121 1/5/21
2/6/2 1
BLTA
27/ 1
28/ 1
365
75
1/ 2
2/ 2
27/ 1
28/ 1
295
10
4.350 31/ 1
META
4.200
370 31/ 1
1/ 2
2/ 2
27/ 1
28/ 1
5 290
31/ 1
1/ 2
2/ 2
27/ 1
28/ 1
31/ 1
1/ 2
2/ 2
Ekspor dari Riau melonjak PEKANBARU: Nilai ekspor Provinsi Riau pada Oktober 2010 mencapai US$1.650,27 juta atau mengalami kenaikan sebesar 25,64% dibandingkan dengan kinerja September 2010 yang mencapai US$1.313,51 juta. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau Abdul Manaf mengatakan kontribusi nilai ekspor Riau terhadap nasional pada Oktober 2010 sebesar 11,61% dan pada Januari-Oktober 2010 sebesar 9,21%. Ekspor migas Oktober 2010 mencapai US$544,00 juta atau naik 40,44%
dibandingkan dengan kinerja September 2010, sedangkan selama Januari-Oktober 2010 ekspor migas mencapai US$3.785,36 juta atau naik 29,80% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
SAMBUT IMLEK: Sejumlah anggota masyarakat keturunan Tionghoa berdoa di Kelenteng Dharma Bhakti menyambut datangnya Tahun Kelinci di Petak Sembilan, Jakarta, kemarin. Perayaan Tahun Baru Imlek 2562 di seluruh Indonesia berlangsung dengan khidmat dan damai. BISNIS/RAHMATULLAH
IN US 2/H /K1 S I N BIS
T PA RA PA
NUSANTARA Harga kaus di Suci melonjak BANDUNG: Harga kaus di sentra perajin kaus di Suci, Kota Bandung naik antara 20%–42% selama sebulan terakhir dipicu oleh kelangkaan bahan baku. Asep Hamim Azhari, Ketua Asosiasi Perajin Kaus Suci, mengatakan saat ini harga kaus termurah saja, naik dari biasanya Rp10.000 menjadi Rp12.000 per potong, sedangkan kaus termahal, naik lebih dari 42% dari Rp35.000 menjadi Rp50.000 per potong. “Semua kenaikan harga ini bermula dari berkurangnya pasokan kapas dunia termasuk ke Indonesia. Akibatnya, harga kain-kain di Tanah Air pun melonjak,” jelasnya belum lama ini. (BISNIS/K38/K35)
Pajak kendaraan Sumbar naik PADANG : Pemprov Sumatra Barat menargetkan pendapatan dari kendaraan bermotor tahun ini Rp503,78 miliar atau setara dengan Rp1,7 miliar per hari. Angka tersebut naik 20 % dari target 2010 yang sebesar Rp326,30 miliar. Jaya Isman Arifin, Kepala UPTD Pelayanan Pendapatan (Samsat) Sumbar mengatakan kenaikan target tersebut mengingat pada tahun lalu, realisasi pendapatan pajak kendaraan bermotor di Sumbar menembus Rp458,13 miliar, atau terealisasi 140,40 %. (BISNIS/K41)
Manufaktur DKI tumbuh 4,2% JAKARTA: Produksi industri manufaktur skala besar dan kecil di Jakarta mengalami kenaikan sebesar 4,22% pada Januari 2011 dan lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan produksi nasional mencapai 2,65%. Kepala Badan Pusat Statistik DKI Jakarta Agus Suherman mengatakan sektor tersebut pada bulan sebelumnya mengalami deflasi hingga -1,64% dan rata -rata pertumbuhan produksinya juga berada di bawah pertumbuhan produksi secara nasional 2,13%. (BISNIS/NA)
Kebun sawit agar masuk DNI
Hipmi Jaya desak perbaikan iklim investasi
Kebutuhan kecambah sawit diprediksi turun OLEH MASTER SIHOTANG Bisnis Indonesia
MEDAN: Sejumlah kalangan mendesak pemerintah agar memasukkan pembukaan perkebunan kelapa sawit dalam daftar negatif investasi (DNI) agar lahan-lahan strategis dapat dialokasikan untuk mengentaskan kemiskinan. Wakil Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Timbas Prasad Ginting meminta pemerintah agar modal asing tidak lagi diperbolehkan di perkebunan kelapa sawit, karena luas lahan yang bisa dikonversi menjadi area perkebunan kelapa sawit sudah semakin sedikit. “Selain karena lahan terbatas juga agar lahan yang ada dialokasikan untuk mengentaskan kemiskinan,” ujarnya menjawab Bisnis di Medan kemarin. Setelah 100 tahun perkembangan komersialisasi kelapa sawit di Indonesia, lanjutnya, area yang ada saat ini mencapai 7 juta hektare yang dialokasikan untuk penanaman modal asing (PMA), penanaman modal dalam negeri (PMDN), BUMN, dan perkebunan rakyat dalam bentuk perkebunan inti rakyat (PIR) dan non-PIR. Melihat perkembangan yang terjadi akhir-akhir ini, lanjutnya, negara maju mendesak pemerintah menghentikan konversi hutan menjadi lahan perkebunan sawit. Dengan demikian, sudah semestinya perkebunan sawit masuk dalam DNI. Dengan masuk DNI, lanjutnya, petani yang umumnya masyarakat golongan lemah mendapat kesempatan menjadi peserta perkebunan sawit, sehingga bisa mengentaskan kemis-
kinan di negari ini. taan negara maju seperti Uni Eropa. “Biarkanlah PMA masuk ke hilir, “Kebutuhan kecambah paling utasedangkan hulu (pemuliaan tananam ma tahun ini karena ada replanting dan pengembangan perkebunan) [penanaman kembali],” ujarnya. ditangani investor lokal dan maMenurut dia, PPKS tahun ini hanya syarakat miskin,” tuturnya. menargetkan produksi kecambah sePengawas PT Perkebunan Sumut banyak 30 juta butir untuk meme(BUMD Pemprov Sumut) Jhon Tafbu nuhi permintaan penananam kembaRitonga sependapat dengan Gapki li terutama yang dilakukan BUMN agar pemerintah memasukkan perke- perkebunan dan perusahaan swasta bunan sawit dalam DNI. “Masa de- nasional. pan Indonesia bergantung kepada taDia mengakui PPKS tahun lalu hanaman sawit. Kalau pemuliaan ta- nya memproduksi kecambah 30 juta naman dan perkebunan sawit masih butir dan tahun ini pun ditargetkan diberikan kepada PMA, bisa saja per- hanya 30 juta butir. “Kami sulit kebunan sawit dikuasai investor meningkatkan produksi karena kebutuhan secara nasional diduga tidak asing,” tuturnya. meningkat,” tuturMenurut dia, saSaat ini hampir nya. at ini hampir 25%Sebelumnya, PT 35% perkebunan 25%-35% perkebunan Socfin mengusulkelapa sawit dikuasai pemodal asing kelapa sawit dikuasai kan kepada pemeterutama investor pemodal asing terutama rintah agar menghentikan impor keMalaysia. Padahal, investor Malaysia. cambah kelapa satuturnya, ekonomi wit karena pasok di Indonesia pada masa mendatang bergantung kepada dalam negeri sudah cukup atau bertanaman kelapa sawit dan produk tu- lebih mencapai 200 juta kecambah per tahun. runannya. Kabag Pemasaran PT Socfindo Eko Selain bisa memacu tumbuhnya industri hilir sawit, kata dia, memasuk- Darmawan mengakui perusahaan kan perkebunan sawit dalam DNI PMA itu saja tahun ini menargetkan akan membatasi penguasaan asing produksi kecambah sebanyak 30 juta butir. pada komoditas stategis ini. Demikian juga produksi perusaJhon yang juga Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara haan lain seperti Pusat Penelitian Ke(USU) ini, mencontohkan pertam- lapa Sawit (PPKS) Medan, PT Lonbangan minyak bumi, emas, timah, sum, PT Asian Agri, PT Mekar Sari, dan batu bara, bakal habis dan tidak PT Tania Selatan, PT Bakti Tani Nubisa dibaharui sudah dikuasai asing, santara, dan Bakrie Sumatera Plantasedangkan tanaman kelapa sawit bisa tion diperkirakan mampu menghasilkan kecambah sebanyak 200 juta buditanam secara berkesinambungan. tir per tahun. Adapun, kebutuhan kecambah seKebutuhan kecambah Sementara itu, Pusat Penelitian tiap tahun dengan membuka area Kelapa Sawit (PPKS) Medan memper- baru dan tanam ulang sekitar kirakan kebutuhan kecambah kelapa 500.000 ha sampai 600.000 ha, hanya sawit tahun ini menurun seiring de- membutuhkan kecambah antara 100 ngan moratorium pembukaan lahan juta dan 120 juta per tahun. (master.siperkebunan seiring dengan permin- [email protected])
OLEH NURUDIN ABDULLAH Bisnis Indonesia
JAKARTA: Himpunan Pengusaha Muda Indonesia DKI Jakarta (Hipmi Jaya) meminta Pemprov Jakarta terus menciptakan iklim berinvestasi yang kondusif sehingga dapat menggairahkan swasta untuk menanamkan modal. “Kami berharap pemprov benar-benar dapat menciptakan iklim investasi yang kondusif dan membicarakan dengan kalangan pengusaha mengenai arah pembangunan yang bisa disinergikan dan diakses oleh pengusaha sebagai mitra,” kata Ketua Umum Himpi Jaya Andhika Anindyaguna kemarin. Menurut dia, permintaan tersebut bukan dimaksudkan untuk mendapat proyek yang didanai anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). Sebab, lanjutnya, pengusaha sangat faham bahwa nilai APBD DKI Jakarta periode 2011 yang mencapai sekitar Rp28,5 triliun itu lebih dari 50% di antaranya dialokasikan untuk pos anggaran rutin, termasuk gaji pegawai. “Artinya, investasi yang akan dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta dengan APBD tersebut kurang dari separuhnya. Maka partisipasi swasta sangat dibutuhkan dalam pembangunan Kota Jakarta,” ujarnya. Menurut Andhika, pem-
bangunan Kota Jakarta yang meliputi antara lain sektor properti, perumahan, mal, pusan bisnis, serta infrastruktur jalan dan alat transportasi merupakan peluang investasi yang dapat digarap oleh swasata dengan anggaran yang diusahakannya sendiri.
Beri insentif Untuk itu, lanjutnya, kalangan swasta mendesak agar Pemprov DKI Jakarta dapat memberikan berbagai insentif berupa kemudahan proses perizinan dengan biaya yang wajar serta adanya jaminan kepastian hukum berbisnis di Ibu Kota. Andhika yang juga Dirut PT Petross Energi mengatakan dalam menggalang sumber pendanaan tersebut Hipmi Jaya bekerja sama dengan sejumlah lembaga keuangan, termasuk Bank ICB Bumiputra. “Kerja sama itu diharapkan dapat menjadi salah satu solusi atas permasalahan yang selama ini dihadapi anggota Hipmi Jaya, yaitu kelemahan dalam pendanaan dan akses pada sumber pembiayaan,” ujarnya. Dia mengatakan permasalahan usaha kecil menengah di Indonesia, termasuk anggota Hipmi Jaya, mencakup akses pasar, kelemahan dalam pendanaan dan akses sumber pembiyaan, serta kelemahan dalam organisasi dan manajemen.
APBD Kepulauan Meranti melonjak 247% BISNIS INDONESIA
PEKANBARU: Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau pada 2011 sebesar Rp912 miliar, meningkat 247,15% dibandingkan dengan APBD tahun sebelumnya yang hanya Rp369 miliar. Hal tersebut terungkap saat pengesahan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) 2011 menjadi APBD, pada siding paripurna DPRD Kabupaten Kepulauan Meranti, awal pekan ini. Bupati Kepulauan Meranti Irwan Nasir mengatakan besarnya angka APBD Kepulauan Meranti yang mencapai Rp912 miliar merupakan bukti komitmen jajaran Pemkab yang sudah bekerja keras untuk wilayah itu yang lebih baik pada masa yang akan datang.
Irwan mengatakan APBD 2011 ini sudah diupayakan untuk menampung semua aspirasi dari masyarakat. Dia mengakui masih terdapat sejumlah aspirasi yang tidak bisa ditampung untuk tahun ini, karena ada skala prioritas pembangunan yang harus didahulukan. Dengan APBD yang besar tersebut, dia berharap jajaran satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dapat menunjukkan kinerja yang sungguh-sungguh, agar target kerja tercapai dalam tahun ini. “Segera evaluasi kinerja yang selama ini kurang baik dan lengkapi semua administrasi yang dibutuhkan, sehingga semua proses tersebut sudah siap ketika anggaran tersebut dipergunakan,” kata Irwan dalam rilisnya kemarin. Bupati menambahkan jadwal pengesahan RAPBD Kepulauan Meranti 2011 terhitung cukup ce-
pat, dibandingkan dengan daerah lainnya di Riau. Namun, kerja yang menguras tenaga cukup melelahkan tersebut, hendaknya dibarengi dengan komitmen aparatur untuk menjalankannya dengan transparan dan akuntabel. “Kami yakin, pada pengesahan APBD mendatang, kami akan menembus pada angka Rp1.2 triliun lebih. InsyaAllah, APBD Perubahan yang akan disahkan pada April atau Mei mendatang sudah menembus angka Rp1 triliun,” ujar Irwan.
Inflasi 2,01% Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat inflasi di Kota Pekanbaru pada Januari 2011 sebesar 2,01%, hal yang sama dialami Kota Dumai. Inflasi Kota Pekanbaru dan Dumai masing-masing menduduki
peringkat keenam dan tujuh seSumatra dari 16 kota yang menghitung indeks harga konsumen (IHK), serta pada peringkat ketujuh dan delapan dari 66 kota di Indonesia. “Semua kota di Sumatra mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Padang sebesar 3,70%, dan terendah di Kota Batam sebesar 0,82%,” kata Kepala BPS Provinsi Riau, Abdul Manaf, Selasa. Menurut dia, inflasi Kota Pekanbaru disebabkan oleh peningkatan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 6,67% kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,80%, dan kelompok pendidikan, rekreasi serta olahraga sebesar 0,42%. Adapun kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,23%. (K12)