Bahan Ajar
Oleh Drs. Yoko Rimy, M.Si
Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah Angkatan I 25 April – 16 Mei 2006
PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL
KANTOR
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Jln Veteran No 32 Kepek Wonosari Gunungkidul (0274) 394434 Kode Pos 55813
Angka kredit jabatan fungsional guru, 26
2006 Pada Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1980 , pasal 12 ditetapkan
bahwa
Pegawai
Negeri
Sipil
yang
memangku
jabatan
fungsional, untuk kenaikan pangkatnya, disamping harus memenuhi syarat – syarat yang ditentukan, diharuskan pula memenuhi angka kredit. Ketentuan jabatan fungsional guru selanjutnya diatur dalam Keputusan MENPAN Nomor 84 Tahun 1993, dan Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan Kepala badan Administrasi Kepegawaian Negara Nomor 0433/P/1993, Nomor 25 Tahun 1993. Tindak lanjut SK bersama diatas, ditetapkannya Petunjuk Teknis Ketentuan Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 025/O/1995. Disamping itu juga disusun pedoman penyusunan Karya Tulis Ilmiah di Bidang Pendidikan dan angka kredit pengembangan profesi. Petunjuk teknis di atas dimaksudkan untuk menjadi pedoman yang lebih rinci bagi pejabat yang berkepentingan agar ada kesamaan dan kesatuan visi dan pengertian dalam melaksanaan jabatan fungsional guru yang meliputi tugas pokok dan pembagian tugas guru, pengangkatan, penilaian dan penetapan angka kredit, kenaikan pengkat, pembebasan sementara, pengangkatan kembali, dan pemberhentian dari jabatan guru. Petunjuk teknis jabatan fungsional guru meskipun sudah berumur cukup, namun disinyalir masih memerlukan sosialisasi bagi guru dan pejabat yang terkait dengan jabatan ini. TATA CARA PENILAIAN Beberapa hal umum yang perlu diketahui sebelum membahas tata cara penilaian adalah jabatan, pangkat, golongan dan angka kredit guru.
Angka kredit jabatan fungsional guru, 26
Dari hal ini akan dapat diketahui berapa besar angka kredit yang harus diperoleh oleh seorang pejabat guru untuk kenaikan pangkat dan jabatannya. Jabatan, pangkat, golongan dan angka kredit bagi guru adalah : Tabel 1. Jabatan, pangkat, golongan dan angka kredit guru No
Jabatan
Pangkat, Golongan
25
25
Guru pratama Pengatur muda tk I, II b tk I
40
15
3.
Guru muda
60
20
4.
Guru muda tk Pengatur tk I, II d I Guru madya Penata muda, III a
80
20
100
20
150
50
200
50
300
100
400
100
Pembina tk I, IV b
550
150
Pembina utama muda, IV c Pembina utama madya, IV c Pembina utama, IV e
700
150
850
150
1.000
150
1.
Guru pratama
2.
5. 6. 7. 8. 9.
Pengatur muda, II a
Angka kredit Kumulatif Per jenjang minimal
Pengatur, II c
Guru madya Penata muda tk I. III b tk I Guru dewasa Penata, III c Guru dewasa Penata tk I, III d tk I Guru pembina Pembina, IV a
10. Guru pembina tk I 11. Guru utama muda 12. Guru utama madya 13. Guru utama
Dari table di atas dapat kita ambil contoh Drs. Suharto , guru Dewasa Penata III c, maka untuk naik pangkat dan jabatan ke guru dewasa Tk I, Penata Tk I III d, harus mempunyai angka kredit kumulatif sebesar 300 yang terdiri dari min 80 % pokok dan maks 20 % penunjang. Angka kredit jabatan fungsional guru, 26
Angka kredit dalam bentuk PAK yang dikeluarkan oleh Instansi terkait, didapatkan dari pengusulan guru tersebut melalui kepala sekolah yang bersangkutan. Berkas DUPAK yang diusulkan oleh Drs. Suharto harus dapat memenuhi angka kredit kumulatif diatas. Lain bila halnya dengan guru pembina sampai guru utama harus memperoleh 12 angka kredit dari pengembangan profesi. Siapakah penilai DUPAK itu ? Tim penilai ada dua macam yaitu tim penilai tingkat pusat, dan tim penilai tingkat kabupaten/kotamadya. Tim penilai pusat menilai prestasi kerja untuk a) pengangkatan pertama kali guru pembina tk I s.d guru utama, b) kenaikan jabatan guru pembina ke guru pembina tk Kabupaten/
I ,
Kotamadya
dst hingga guru utama. menilai
prestasi
Tim
penilai
kerja
untuk
a) pengangkatan pertama kali guru pratama sampai dengan guru pembina dan kenaikan jabatan guru pratama ke guru pratama tk I dst hingga guru pembina, b) pada PNS diperbantukan di pemda untuk pengangkatan pertama kali guru pratama s.d guru pembina dan kenaikan jabatan guru pratama ke guru pratama tk I dst hingga guru pembina. Bila
dalam
penilaian
ditemukan
adanya
bukti
fisik
yang
legitimasinya memerlukan tenaga ahli maka diangkat tim teknis. Hal ini seperti pengembangan profesi karya tulis ilmiah hasil penelitian, buku dsb. Bagaimanakah
cara
menilai
DUPAK
?
Pada
lampiran
VIII
Kepututasn Menteri Pendidikan dan Kebudayaa No 025/O/1995 tanggal 8 Maret 1995, menunjukkan adanya beberapa hal penting yang harus diperhatikan pada DUPAK, selain kelangkapan admistrasi. Hal tersebut adalah : 1.
Masuk kemanakah butir yang diajukan, masuk unsur utama atau penunjang ?
Angka kredit jabatan fungsional guru, 26
2.
Apakah sub unsurnya jelas ? Bila kurang jelas dan kurang ada kaitannya dengan profesi guru maka tidak dinilai.
3.
Adakah kelengkapan butir fisik ? Kelengkapan butir fisik menjadi syarat utama, kurang salah satu bukti fisik, maka butir itu tidak dapat diberi nilai.
4.
Kedaluwarsakah butki fisik yang ada ? Batas waktu kegiatan pada unsur yang diajukan adalah PAK akhir atau hanya untuk kegiatan yang belum pernah diajukan.
5.
Syahkah butki fisik yang ada ? Banyak ditemukan bukti sub unsur yang diajukan tidak memenuhi persyaratan. Misal Ijazah dari perguruan tinggi yang tidak terakreditasi tidak dapat dinilai, seminar tidak terkait dengan profesi tidak dapat dinilai dsb. Setiap pengusul DUPAK tentunya akan menggunakan contoh format
yang disediakan. Dalam format tersebut disamping identitas pengusul juga ada kolom yang berisi angka kredit yang diusulkan menurut pengusul. Tugas penilai harus memberikan nilai pada usulan tersebut . Tentunya tidak begitu saja penilai percaya dengan pengusul ataupun apriori pada usulannya. Penilai harus mempunyai kredibilitas yaitu cermat, teliti , objektif, orientasi kebenaran, jujur dan adil. Didalam penilaian biasanya dilakukan dengan tatacara sbb: 1.
Persidangan tim penilai dilakukan dua kali setahun yaitu periode januari- juni, dan periode juli-desember, dilakukan pada waktu libur.
2.
Pengambilan keputusan dalam pemberian angka kredit dilakukan dengan prosedur sbb: a.
Ketua Tim membagi tugas kepada anggota Tim.
b.
Setiap DUPAK dinilai oleh 2 orang secara terpisah dengan menggunakan formulir contoh lampiran II.
Angka kredit jabatan fungsional guru, 26
c.
Setelah masing-masing anggota melakukan penilaian, hasil disampaikan kepada ketua tim melalui sekretariat tim penilai untuk disyahkan.
d.
Jika angka kredit yang diberikan kedua penilai berbeda , maka pemberian nilai dengan pleno melalui pengkajian ulang bukti yang dinilai.
e.
Pengambilan
keputusan
pleno
dengan
aklamasi
suara
terbanyak. f.
Selanjutnya Sekretariat tim penilai menuangkan angka kredit hasil keputusan sidang pleno dalam formulir PAK seperti contoh lampiran III.
3.
Keputusan pemberian angka kredit oleh tim penilai atas dasar kesepakatan persidangkan Tim penilai.
PRESTASI KERJA YANG DINILAI Keputusan MENPAN Nomor 84 Tahun 1993, dan Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan Kepala badan Administrasi Kepegawaian Negara Nomor 0433/P/1993, Nomor 25 Tahun 1993, prestasi kerja yang dinilai adalah : 1.
2.
Unsur utama a.
Pendidikan
b.
Proses belajar mengajar atau bimbingan
c.
Pengembangan profesi
Unsur pennujang. Unsur utama Pendidikan, setiap guru mempunyai hak dan
wewenang yang sama. Besarnya angka kredit dari kegiatan ini dengan mendapatkan nilai yang sama. Unsur utama Proses belajar mengajar atau bimbingan setiap jenjang jabatan guru mempunyai tugas, tanggung jawab, dan wewenang Angka kredit jabatan fungsional guru, 26
yang berbeda. Standar prestasi kerja guru adalah kegiatan minimal yang wajib dilakukan guru dalam KBM atau bimbingan agar dapat mencapai kenaikan pangkat dan jabatan. Tabel 2. Tugas Pokok Guru Dalam Proses Mengajar dan Bimbingan
No
Tugas Pokok
(1)
(2)
A. 1.
2.
3. 4.
5.
(1)
GURU KELAS/ MAPEL/ PRAKTIK Menyusun program pengajaran atau praktik Menyajikan program pengajaran dan praktik Mengevaluasi belajar atau praktik Menganalisis hasil evaluasi belajar atau praktik Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan
Guru Pratama s.d Guru Muda tk I (3)
Jabatan Guru Guru Guru madya dewasa s.d s.d Guru Guru madya tk dewasa tk I I (4) (5)
Melaksan Melaksan Melaksan akan deng akan akan an bim bingan sda sda sda
(2)
Angka kredit jabatan fungsional guru, 26
Guru pembina s.d Guru utama (6)
Melaksana kan sda
sda
sda
sda
sda
sda
sda
sda
sda
sda
sda
sda
sda
(3)
(4)
(5)
(6)
6.
7.
8.
9. 10. 11. 12.
13.
14. 15. 16.
(1)
B.
Menyusun dan melaksnakan program BK di kelas Membimbing siswa dalam kegiatan ekstra kurikuler Membimbing guru dalam PBM atau praktik
Melaksan Melaksan Melaksan akan deng a kan akan an bim bingan sda sda sda
-
-
Kegiatan EBTA atau EBTANAS Melaksanakan tugas tertentu di sekolah Melaksanakan tugas di wilayah terpencil Membuat karya tulis ilmiah di bidang pendidikan Menemukan tehnologi tepat guna di bidang pendidikan Membuat alat pelajaran/ alat peraga Menciptakan karya seni Ikutserta dalam pengembangan kurikulum
-
-
-
Melaksan Melaksan akan akan
Sda
Melaksan a kan
sda
Sda
Sda
-
-
-
Sda
-
-
-
Sda
(2)
GURU PEMBIMBING
Angka kredit jabatan fungsional guru, 26
Melaksana kan sda
Melaksan Sda akan deng an bim bingan Sda
-
-
-
Sda
-
-
-
Sda
-
-
-
Sda
(3)
(4)
(5)
(6)
1.
Menyusun program BK
2. 3.
Melaksnakan BK Mengevaluasi pelaksanaan BK Menganalisis hasil evaluasi pelaksanaan BK Tindak lanjut pelaksanaan BK Membimbing siswa dalam kegiatan ekstra kurikuler Membimbing siswa dalam PBM atau praktik Melaksanakan tugas tertentu di sekolah Melaksanakan tugas di wilayah terpencil Membuat karya tulis ilmiah di bidang pendidikan Menemukan tehnologi tepat guna di bidang pendidikan Membuat alat bimbingan
4. 5. 6.
7.
8. 9. 10.
11.
12.
(1)
13.
Melaksan akan deng an bim bingan sda Melaksan a kan sda
Melaksan Melaksan akan akan
Melaksana kan
sda sda
sda sda
sda sda
sda
sda
sda
sda
sda
sda
sda
Melaksan akan
Melaksan Melaksan akan akan
Melaksana kan
-
-
Melaksna kan deng an bim bingan melaksan melaksan akan akan
Sda
Melaksan akan
sda
sda
Sda
-
-
-
Sda
-
-
-
Sda
-
-
-
Sda
-
(2)
Menciptakan karya seni
(3)
-
Angka kredit jabatan fungsional guru, 26
(4)
-
Sda
(5)
-
(6)
sda
14.
Ikutserta dalam pengembangan kurikulum
-
-
-
sda
Salah satu tugas guru yang merupakan kegiatan dalam rangka pengamalan
ilmu
pengetahuan,
tehnologi,
dan
ketrampilan
dalam
peningkatan mutu PBM dan proifesionalisme guru, dan juga dunia pendidikan
adalah
kegiatan
pengembangan
profesi.
Kegiatan
ini
diwajibkan bagi guru pembina (IV a) keatas, dengan minimal angka kredit 12 untuk setiap kenaikkan pangkat. Bagi guru dewasa (III d) dianjurkan untuk
memperoleh
angka
kredit
dari
kelompok
ini.
Kegiatan
pengembangan profesi ini adalah : 1.
Karya tulis ilmiah di bidang pendidikan.
2.
Menemukan tehnologi tepat guna di bidang pendidikan.
3.
Membuat alat pelajaran/peraga atau bimbingan.
4.
Menciptakan karya seni.
5.
Mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum.
Perolehan angka kredit dari pengembangan profesi ini dapat dilakukan oleh
semua
guru,
meskipun
banyak
guru
yang
merasa
sulit
mengumpulkannya. Penilaian terhadap pengembangan profesi dilakukan oleh tim penilai dengan bantuan Tim teknis. Disamping unsur utama juga ada kegiatan lain yang nantinya termasuk unsur penunjang. Kegiatan tersebut antara lain : 1.
Pengabdian masyarakat
2.
Kegiatan pendukung pendidikan
CARA PENETAPAN ANGKA KREDIT Pengusulan DUPAK diawali dengan pengisian format DUPAK (lampiran 1 SK SKB Mendikbud dan Ka BAKN). Pengisian Dupak dilakukan oleh Kepala sekolah dengan guru ybs dengan menuangkan Angka kredit jabatan fungsional guru, 26
kinerja yang telah dilakukan dalam unsur, sub unsur, butir dan kolom yang tersedia. Isian yang telah ditandatangai kepala sekolah dilengkapi dengan bukti fisik yang syah. Jalur pengiriman DUPAK, dan PAK sbb: Guru peng usul
Kepa la se kolah
Gol II a s.d III d
Gol IVa sd.d IV e
Dinas Kab/ Kota
Tim Penilai Biro Kepeg Depdikbud Tim penilai
Dupak PAK Gb1. Diagram alur perjalan Dupak dan PAK
DUPAK untuk golongan II a hingga III d yang telah diperiksa dan syahkan oleh tim penilai kabupaten /kota selanjutnya ditetapkan oleh pejabat yang berwenang di tingkat kabupaten atau kota. Sedangkan DUPAK untuk golongan IV a hingga IV e yang telah diperiksa dan disyahkan oleh tim penilai pusat kemudian ditetapkan oleh Direktorat jenderal. (Catatan : mulai tahun 2006 untuk golongan IV a ke atas tim penilai Pusat ada di LPMP).
Sumber : Mendikbud. 1995. Pedoman penyusunan : Karya Tulis Ilmiah di Bidang Pendidikan dan Angka Kredit Pengembangan Profesi Guru. Jakarta : Direkktorat Pendidikan Guru dan Tenaga Teknis.
Angka kredit jabatan fungsional guru, 26
Mendikbud. 1996. Keputusan Mendikbud RI Nomor 025/O/1995 Tentang Petunjuk Teknis Ketentuan Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Jakarta : Dirjen Dikdasmen.. -
. 1996. Pedoman Penyusunan Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit Bagi jabatan Fungsional Guru di Propinsi DIY. Yogyakarta : Bidang Pendidikan Guru.
1. LAMPIRAN FORMAT Lampiran II
DAFTAR USULAN DAN PENILAIAN Nama : NIP/ No seeri karpeg : Tempat dan tanggal lahir : Jenis kelamin : Pendidikan yang telah diperhitungkan angka kreditnya : 6. Pangkat golongan ruang (TMT) : 1. 2. 3. 4. 5.
Angka kredit jabatan fungsional guru, 26
7. Jabatan guru (TMT) 8. Masa kerja golongan Lama Baru 9. Jenis guru 10. Tugas 11. Alamat sekolah rumah No Unsur, subunsur, butir yang Urut dinilai (1)
(2)
: : : : : : : Angka kredit menurut penilaian Usulan P-1 P2 (3) (4) (5)
Keterangan (5)
. . . . . . . . ., . . . . . . . . . . . . . . . Penilai 1
..................... .........
Angka kredit jabatan fungsional guru, 26
Penilai 2
..................
Lampiran II 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
DAFTAR USULAN DAN PENILAIAN Nama : NIP/ No seri karpeg : Tempat dan tanggal lahir : Pangkat golongan ruang (TMT) : Jabatan guru (TMT) : Masa kerja golongan : Alamat sekolah : Angka kredit akhir : a. Unsur utama I : b. Unsur utama II : c. Unsur utama III : c. Unsur Penunjang :
No Urut (1) I
II
Unsur, subunsur, butir yang dinilai (2) PENDIDIKAN 1. Pend. formal 2. Diklat Jumlah unsur I PROSES BELAJAR MENGAJAR/ BIMBINGAN 1. Proses belajar mengajar a. Penyusunan program b. Penyajian progr. dan bonus c. Evaluasi PBM d. Analisis Evaluasi e. Program remedi/ pengayaan f. Bimbingan konseling g. Membimb. ekstrakurikuler i. Membimbing guru j. Ebta/ Ebtanas Menyusun kisi-kisi Menyusun soal Mengawasi Memeriksa Jumlah 2. Proses bimbingan a.Penyusunan program b. Penyajian c. Evaluasi PBM d. Analisis Evaluasi e. Program tindak lanjut f. Bimbingan konseling
Angka kredit jabatan fungsional guru, 26
Angka kredit menurut penilaian Usulan P- 2 (3) (4)
Keterangan / Temuan (5)
(1)
III
(2) g. Membimb. ekstrakurikuler i. Membimbing guru Jumlah 3. Melaksanaan tugas ttt 4. Tugas di wilayah terpencil Jumlah unsure II PENGEMBANGAN PROFESI 1. Karya tulis ilmiah a. Penel/Kajian/survey dipublikasikan b. Penel/Kajian/survey tidak dipublikasikan c. Tinjauan /ulasan ilmiah d. Makalah e. Ilmiah populer f. Prasaran g. Buku/ modul h. Diktat i. Terjemahan 2. Tehnologi tepat guna 3. Alat pelajaran 4. Karya seni 5. Mengembangkan kurikulum Jumlah unsur III JUMLAH UNSUR UTAMA
(3)
(4)
IV
PENUNJANG 1. Pengabdian masyarakat 2. Pendukung pendidikan a. Kegiatan ilmiah b. Anggota org. profesi c. Delegasi temu ilmiah d. Tim penilai AK e. Panitia sekolah f. Tugas ttt g. Membimbing PKL h. Tanda jasa i. Gelar kehormatan j. Gelar kesarjanaan lain JUMLAH UNSUR PENUNJANG JUMLAH UNSUR UTAMA DAN PENUNJANG Yogyakarta, Penilai
Angka kredit jabatan fungsional guru, 26
(5)
Lampiran III PENETAPAN ANGKA KREDIT ............................ Nomor : . . . . . . . . . . . . . . . Masa Penilaian : Tgl . . . . . . . . . . . . s.d . . . . . . . . . . . . . . I.
KETERANGAN PERORANGAN 1. 2. 3. 4. 5.
II.
Nama NIP/ Nomor seri karpeg Tempat dan tanggal lahir Jenis kelamin Pendidikan yang telah diperhitungkan angka kreditnya 6. Pangkat/ Gol ruang/ TMT 7. Jabatan guru . TMT 8. Masa kerja golongan Lama Baru 9. Jenis guru 10. Tugas 11. Nama adan alamat Sekolah Rumah PENETAPAN ANGKA KREDIT
: : : : : : : : : : : : : : LAMA
BARU
JUMLAH
1.
Unsur Utama a. Pendidikan 1) Pendidikan formal memperoleh ijazah 2) Diklat memperoleh STPPL b. Proses belajar mengajar/ konseling c. Pengembangan profesi Jumlah unsur utama 2. Unsur penunjang proses belajar mengajar/ bimbingan Jumlah unsur penunjang Jumlah unsur utama dan penunjang + = III. Dapat dipertimbangkan untuk kenaikan jabatan . . . . … . . . . . . TMT . . . . . . ........... Ditetapkan di . . . . . . . . . . . . . . Pada tanggal . . . . . . . . . . . . . . .
Angka kredit jabatan fungsional guru, 26
.......................... ...........................
Lampiran I
DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT JABATAN GURU MASA PENILAIAN : TGL . . . . . . sd . . . . . . . .
KETERANGAN PERORANGAN : Nama : NIP/ No seeri karpeg : Tempat dan tanggal lahir : Jenis kelamin : Pendidikan yang telah diperhitungkan angka kreditnya : 6. Pangkat golongan ruang (TMT) : 7. Jabatan guru (TMT) : 8. Masa kerja golongan Lama : Baru : 9. Jenis guru : 10. Tugas : 11. Alamat sekolah : Alamat rumah 1. 2. 3. 4. 5.
UNSUR YANG DINILAI ANGKA KREDIT NO 1 I
UNSUR UNSUR
UTAMA
DAN
SUB
2 3 PENDIDIKAN 1. Pendidikan sekolah memperoleh ijazah S3 S2 Sarjana/ Diploma IV Diloma III/ Diploma II / SGPLB PGSLTP/ Diploma I/ SLTA Akta kependidikan
Angka kredit jabatan fungsional guru, 26
SEKOLAH PENGUSUL LAMA BARU JML 4 5 6
TIM PENILAI LAMA 7
BARU 8
JML 9
2.
Pendidikan dan pelatihan Lamanya lebih 960 jam Lamanya 641-960 jam Lamanya 481-640 jam Lamanya 161-480 jam Lamanya 81-160 jam Lamanya 30-80 jam Jumlah unsur I
1 II
2
3
4
PBM/BIMBINGAN 1.
2.
3.
Proses Belajar Mengajar a. Penyusunan program b. Penyajian program c. Evaluasi PBM d. Analisis hasil evaluasi e. Pengayaan / tindak lanjut f. BK g. Ekstra kurikuler h. Ebta/Ebtanas - Menyusun kisi-kisi - Menyusun soal - Mengawasi Ebta/Ebtanas - Memeriksa hasil Bimbingan a. Penyusunan program b. Penyajian program c. Evaluasi PBM d. Analisis hasil evaluasi e. Tindak lanjut f. Ekstra kurikuler g. Membimbing guru h. Melaksanakan EBTA Menjabat kepala sekolah/ wakil Jumlah unsur II
III.
PENGEMBANGAN PROFESI 1.
Karya Tulis Pendidikan
ilmiah
Angka kredit jabatan fungsional guru, 26
bid.
5
6
7
8
9
a. Hasil penelitian, kajian, survei atau evaluasi dipublikasikan - Buku nasional - Dalam majalah ilmiah b. Hasil penelitian, kajian, survei atau evaluasi tidak dipublikasikan - Buku nasional - Makalah c. Tinjauan/ ulasan ilmiah dipublikasikan - Buku nasional - Dalam majalah ilmiah 1
2
2. 3. 4. 5.
3 d. Makalah tinjauan atau ulasan sendiri tidak dipublikasikan - Buku - Makalah e. Tulisan ilmiah popular prndidikan dalam media mas f. Menyampaikan Prasaran dalam pertemuan ilmiah g. Buku pelajaran atau modul - Nasional - Provisi h. Diktat i. Terjemahan Menemukan tehnologi tepat guna Membuat alat pelajaran/peraga a. Perorangan b. Tim Menciptakan karya seni a. Perorangan b. Tim Mengembangkan kurikulum a. Pembaharuan b. Penyempurnaan Jumlah unsur III
Jumlah Unsur Utama
Angka kredit jabatan fungsional guru, 26
4
5
6
7
8
9
IV.
PENUNJANG PBM/BIMBINGAN 1.
1
Pengabdian Masyarakat a. Mengajar/ diklat b. Kemasyarakatan c. Pengurus RW d. Kegiatan agama
2
3
2.
Pendukung pendidikan a. Kegiatan ilmiah - pemrasaran - pembahas/moderator/ narasumber b. Keanggotaan organisasi profesi - Pengurus - Anggota c. Delegasi pertemuan iolmiah d. Tim penilai angka kredit e. Panitia sekolah - Pengurus - Angota f. Tugas tertentu - Wali kelas - Pembina Osis - dll f. Membimbing PPL g. Mendapatkan tanda jasa h. Mendapat gelar kehormatan j. Mendapat gelar kesarjanaan lain Jumlah Unsur IV
Jumlah Unsur Penunjang
Angka kredit jabatan fungsional guru, 26
4
5
6
7
8
9
Jumlah Unsur Utama dan Penunjang BAHAN YANG DINILAI
........,......... Kepala Sekolah
PENDAPAT TIM PENILAI
..........,......... Ketua Tim penilai
2. LAMPIRAN PENGEMBANGAN PROFESI KARYA TULIS ILMIAH Beberapa informasi di lapangan menunjukkan bahwa kemungkinnan pangkat jabatan guru akan tertunda setelah mencapai pangkat pembina golongan IV a. Hal ini disebabkan karena ada kewajiban pada pangkat golongan ini untuk mengumpulkan angka kredit yang diperoleh dari kegiatan Pengembangan Profesi. Dimana salah satunya adalah kegiatan dalam menyusun karya tulis ilmiah. Disisi lain kemungkinan untuk dilaksanakan kegiatan penyusunan karya tulis ilmiah ini sangat terbatas. Ditinjau dari segi sarana prasarana sangatlah kurang mendukung bagi guru. Sekolah belum memungkinkan mengalokasikan anggaran untuk mengembangkan kemampuan penulisan karya ilmiah bagi guru. Lebih-lebih karya tulis ilmiah yang berupa hasil penelitian. Disamping itu hal dominan yang menjadi kendala besar adalah terbatasnya kemampuan guru dalam memahami karya tulis ilmiah dan kemampuan menyusun karya tulis ilmiah itu. Dari informasi diatas perlu adanya sosialisasi kembali, dan pemberdayaan guru untuk melakukan penyusunan karya tulis ilmiah. Dengan munculnya pemahaman akan pengertian karya tulis ilmiah dan cara penyusunannya diharapkan akan dapat mereduksi hambatan sarana prasarana yang dianggap sangat vital.
Angka kredit jabatan fungsional guru, 26
KARYA TULIS ILMIAH BAGI GURU Telah disebutkan di atas bahwa guru mulai pangkat pembina IV a untuk kenaikan pangkatnya diharuskan dapat mengumpulkan angka kredit sebanyak 12 point dari kegiatan pengembangan profesi. Yang dimaksud dengan pengembangan profesi disini adalah kegiatan guru dalam pengamalan ilmu dan pengetahuan , teknologi dan ketrampilan untuk peningakatan mutu baik bagi proses belajar mengajar dan profesionalisme tenaga kependidikan maupun dalam rangka menghasilkan sesuatu karya yang bermanfaat bagi pendidikan dan kebudayaan. Kegiatan pengembangan profesi bagi guru ini meliputi: 1. Melaksanakan kegiatan penulisan karya tulis / karya ilmiah di bidang pendidikan. 2. Menemukan teknologi tepat guna di bidang pendidikan. 3. Membuat alat pelajaran/ peraga atau alat bimbingan. 4. Menciptakan karya seni. 5. Mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum. Karya tulis ilmiah dapat berupa laporan, makalah, buku, ataupun terjemahan. Suatu karya dapat disebut ilmiah jika mengandung tiga unsur pokok yaitu : 1. Isi kajian berada pada lingkup pengetahuan ilmiah. 2. Langkah pengerjaannya menggunakan metoda ilmiah. 3. Performancenya sesuai dan memenuhi persyaratan sosok tulisan keilmuan. Pengetahuan ilmiah adalah merupakan ilmu yang tersusun secara sistematis dari gejala alam yang diperoleh melalui metode berfikir keilmuan yang disebut metoda ilmiah. Kegiatan ilmiah meliputi kegiatan penelitian (research), pengembangan (development), dan evaluasi (evaluation). Ilmu pengetahuan ilmiah adalah hasil ilmu yang diperoleh melalui kegiatan- kegiatan tersebut. Cara memperoleh ilmu ini dapat berjalan secara dekduktif maupun secara induktif. Bentuk tulisan dari hasil kegiatan ilmiah hendaknya disusun sedemikian rupa seshingga menggambarkan sosok tulisan ilmiah. Untuk kegiatan penyusunan karya tulis /karya ilmiah ini dapat berupa berbagai bentuk tulisan, yang masing-masing jenisnya mendapatkan angka kredit yang berbeda. Jenis karya tulis ilmiah dan angka kreditnya sbb. Table 1. Jenis Karya Tulis Ilmiah dan Angka Kreditnya JENIS KARYA TULIS (1) 1. Karya tulis hasil penelitian, pengkajian, survey,
Angka kredit jabatan fungsional guru, 26
ANGKA KREDIT (2) 12,5*
dan atau evaluasi di bidang pendidikan 2. Karya tulis atau makalah yang berisi tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri dalam bidang pendidikan 3. Tulisan ilmiah popular di bidang pendidikan dan kebudayaan disebarluaskan melalui media massa. 4. Prasaran yang berupa tinjauan, gagasan atau ulasan ilmiah dalam pertemuan ilmiah. 5. Buku pelajaran atau modul 6. Diktat pelajaran 7. Karya penterjemahan buku pelajaran/ karya ilmiah yang bermanfaat bagi pendidikan.
8** 6*** 4**** 8* 7** 4*** 3,5**** 2 2,5 5 ***** 3****** 1 2,5
Keterangan : * : bentuk buku yang dipublikasikan ** : bentuk buku, tidak dipublikasiakan, hanya Didokumen tasikan *** : dipublikasikan dalam majalah ilmiah **** : dalam bentuk makalah ***** : bertaraf nasional ****** : bertaraf provinsi Besarnya angka kredit pada table diatas hanya berlaku bagi karya ilmiah yang dilakukan secara perorangan. Sedangkan untuk karya tulis ilmiah yang dibuat oleh kelompok, perolehan angka kredit untuk semua penulis dengan perincian penulis utama mendapatkan 60 % nya, dan 40 % nya dibagikan merata kepada penulis pembantunya. KARYA TULIS HASIL PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN EVALUASI Penelitian merupakan suatu kegiatan pengkajian terhadap suatu permasalahan yang dilakukan berdasar metoda ilmiah yang bertujuan untuk memperoleh pengetahuan ilmiah. Pada kegiatan penelitian biasanya menggunakan langkah-langkah sbb: 1. Perumusan masalah. 2. Pengajuan hipotesis. 3. Pembuktian hipotesis dengan pengumpulan data empirik. 4. Analisis hasil.
Angka kredit jabatan fungsional guru, 26
5. Penarikan kesimpulan. 6. Penulisan laporan. Dalam penelitian harus diawali dengan penyusunan proposal penelitian. Proposal ini yang memberikan arah penelitian . Garis besar isi proposal penelitian ini adalah : 1. Pendahuluan, berisi latar belakang masalah, masalah, tujuan, ruang lingkup penelitian, manfaat penelitian. Latar belakang menggambarkan terjadinya kesenjangan antara yang terjadi dengan yang semestinya, sehingga menunujukkan perlunya dicari pemecahan untuk menghilangkan kesenjangan tersebut. Masalah adalah merupakan rumusan yang diformulasikan dari kesenjangan , dan yang perlu mendapatkan pemecahan melalui kegiatan pebuktian atau penyelidikan. Tujuan menggambarkan apa maksud dilakukan suatu penelitian. Tujuan penelitian adalah untuk memecahkan permasalahan yang muncul akibat kesenjangan diatas. Ruang lingkup penelitian merupakan pemetaan dari area penelitian yang diformulasikan dalam batas unit dasar penelitian. Manfaat penelitian berisi kemungkinan yang dapat diberikan sebagai sumbangan hasil penelitian bagi pengguna . 2. Kajian pustaka, yang berisi tinjauan kepustakaan dari teori yang telah ada, kerangka teoritik, dan hipotesis. Kajian pustaka berisi konsep=konsep atau prinsip-prinsip yang berada pada koridor paradigma penelitian. Teori-teori terdahulu dengan sintesis menjadi dasar kuat yang memberikan dukungan pada penelitian. Berbagai pustaka yang relevan dapat digunakan dalam kajian pustaka ini. Kerangka teoritik adalah berupa hasil sintesa dari paradigma penelitian yang dipaparkan dengan urut sehingga bermuara pada penemuan hipotesis. Hipotesis adalah merupakan dugaan sementara dari penelitian yang perlu mendapatkan pembuktian. 3. Metoda penelitian, meliputi populasi dan sample penelitian, teknik pengumpulan data (instrumentasi), analisis data, dan penyimpulan. Populasi dalam penelitian adalah objek penelitian yang dipergunakan untuk mendapatkan data. Sedangkan besarnya sample sangat relatif, suatu penelitian dengan populasi yang homogin hanya memerlukan sedikit sample, berbeda halnya dengan populasi yang beterogen akan memerlukan sample yang relatif banyak. Teknik sampling ada berbagai macam cara seperti proposif, random , dll. Pada jenis penelitian kualitatif kebutuhan sample tidak ditekankan karena subjek penelitian adalah hanya terdiri dari beberapa individu bahkan ada yang hanya satu individu. Angka kredit jabatan fungsional guru, 26
Data yang dikumpulkan dari sample penelitian dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti kuesioner, daftar isian, wawancara dll. Penelitian yang memerlukan data kinerja seyogyanya juga mengumpulkan data secara wawancara atau observasi. Perlu juga ditegaskan bentuk data yang diperlukan dalam penelitian. Analisis data merupakan langkah mengkalkulasi data untuk mendapatkan inferensi. Berbagai staistik dapat membantu dalam analisis data. Penelitian kualitatif kadang-kadang tidak memerlukan bantuan statistik. Penggunaan statistik ini juga memeberikan kemudahan dalam penarikan kesimpulan suatu data. 4. Daftar pustaka. Daftar pustaka yang dicantumkan adalah yang digunakan dalam penelitian. Pustaka dapat berupa buku teks, majalah, makalah, dll yang diyakini merupakan sumber yang ditemukan secara ilmiah. Penulisan pustaka ini dapat berbagai macam bentuk cara. Penulisan diawali dengfan penulis, tahun, nama buku, kota penerbit. Pada nama dengan nama pertama dan kedua penulisan harus dibalik, Nama buku biasanya dibedakan penulisannya dengan bagian lain dengan cetak miring atau tebal. Contoh Goodman. Harvey D, et al., 1986. Biology. Orlando : Harcourt Brace Jovanovich, Publisher. Seputra , D Dwidjo. 1983. Pengantar Fisiologi Tumbuhan . Jakarta ; PT Gramedia Garis besar isi proposal tidak hanya dalam satu bentuk, dapat bervariasi tergantung dari jenis, dan versi penelitian. Hasil penelitian dapat dituliskan dalam bentuk laporan penelitian dengan format lengkap maupun juga dapat dalam bentuk jurnal. Laporan dalam format lengkappun sangat bervarisasi versinya. Salah satu model format laporan penelitian adalah sbb: 1. Intisari, disebut juga abstrak . Yaitu berisi ringkasan dari penelitian yang meliputi judul, tujuan dan hasil. Hasil penelitian berbahasa Indonesia perlu diberikan abstrak dengan bahasa internasional, dan sebaliknya . Biasanya penulisan intisari ini dibedakan dengan bagian lainnya. Perbedaan dapat dilakukan dengan memberikan spasi lebih rapat, ataupun pembedaan lainnya. 2. Pengantar. Adalah ungkapan rasa syukur penulis, bingkisan dan harapan dari pemanfaatan karya tulis ilmiah ini. 3. Daftar isi.
Angka kredit jabatan fungsional guru, 26
4. Pendahuluan, berisi latar belakang, masalah, keaslian penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan-batasan (lihat penjelasan proposal penelitian). 5. Kajian pustaka, berisi tinjauan pustaka, kerangka teoritik dan hipotesis (lihat penjelasan proposal penelitian). 6. Metoda, berisi populasi dan sample penelitian, teknik pengumpulan data (instrumentasi), analisis data, dan penyimpulan (lihat penjelasan proposal penelitian). 7. Hasil penelitian dan pembahasan, berisi hasil penelitian dan pembahasan hasil. Hasil penelitian dapat disajikan dalam bentuk table, grafik, dll. Penelitian kualitiatif dalam berbentuk diskrpsi. Data yang disajikan adalah data matang yang sudah dapat terlihat dan dapat dibaca untuk mendapatkan inferensi. Data penelitian bukan sebagai data mentah sebelum di olah. Data yang diasjikan selanjutnya perlu dibahas dengan mengunakan sumber-sumber atau logika yang dapat untuk menarik disisi dari penelitian. Berbagai sumber pustaka dapat mewarnai dalam pembahsan hasil penelitian. 8. Kesimpulan dan saran. Kesimpulan menggambarkan materimateri yang diperoleh dari penelitian. Kesimpulan bukan sebagai desisi tercapainya tujuan, tetapi cenderung menggabarkan hasil penelitian yang dapat dimaknakan dalam tujuan. Saran adalah merupakan himbauan dari penulis yang biasanya ditujukan pada peneliti atas hasil p;enelitian tersebut. Dengan demikian dapat digunakan untuk perbaikan atau untuk mengeliminasi kekurangan- kekurangan dalam penelitian. 9. Daftar pustaka (lihat penjelasan proposal penelitian) 10. Lampiran. Lampiran dapat berupa data-data hasil penelitian, komputasi statistik ataupun pelengkap lainnya seperti waktu penelitian, dana dll. Laporan dalam bentuk jurnal biasanya tidak menggunakan format baku yang tegas, tetapi lebih lugas dan fleksibel. Biasanya isi dari laporan bentuk jurnal adalah : 1. Intisari (sama dengan laporan penelitian). 2. Pendahuluan yang bertisi latar belakang, masalah, tujuan penelitian dan hipitesis. 3. Tinjauan pusataka 4. Hasil penelitian. 5. Kesimpulan. 6. Daftar pustaka. Berbeda dengan laporan formal, misal untuk pendahuluan ditulis dengan BAB I PENDAHULUAN, tetapi pada jurnal tanpa menyebut bab, langsung Pendahuluan. Laporan dalam bentuk jurnal ini dapat digunakan untuk Angka kredit jabatan fungsional guru, 26
publikasi melalui mass media ataupun sebagai makalah dalam pertemuan ilmiah. Karya tulis hasil pengembangan pada dasarnya sama dengan karya tulis hasil penelitian. Seperti halnya karya tulis hasil evaluasi tentunya harus ada criteria yang digunakan sebagai tolok ukur hasil yang diharapkan. Dengan demikian maka karya tulis hasil pengembangan dan evaluasi harus menyertakan criteria yang dianggap baku. Langkah kerja dalam kegiatan pengembangan meliputi : 1. Perumusan masalah yang akan dikembangkan 2. Perumusan criteria rancangan pengembangan yang diajukan. 3. Pengumpulan data empirik . 4. Kajian kesesuaian hasil terhadap criteria . 5. Analisis dan penyimpulan. Begitu juga pada kegiatan evaluasi mempunyai langkah yang sama seperti diatas. baku. Sedangkan laporan dari hasil kegiatan dan evaluasi dapat menggunakan format sama dengan penelitian. Dapat juga dibentuk jurnal sebagai tulisan ilmiah. Contoh judul : 1. Pengembangan Dinamika Kelompok Belajar dalam Peningaktan Prestasi Belajar melalui Aplikasi Cooperative Learning (action research) 2. Persepsi Siswa Terhadap Tes Bentuk Objektif Pada Siswa Kelas III SMU X Yogyakarta Tahun 2002 (Suryey research). 3. Perbedaan Hasil belajar IPA melalui Styrategi Pembelajaran Diskusi Informasi dan Ceramah pada Siswa SD Z kelas VI di SD N X Yogyakarta Tahun 2002 (Experiment research). KARYA TULIS ATAU MAKALAH TINJAUAN ATAU ULASAN ILMIAH HASIL GAGASAN SENDIRI Berbeda dengan karya tulis hasil penelitian, karya tulis tinjauan atau ulasan ilmiah gagasan sendiri tidak harus didasari oleh penelitian. Tinjauan atau ulasan ilmiah gagasan sendiri cenderung mengemukakan idea-idea dengan dibantu hasil kompilasi dari beberapa gagasan yang telah ada. Berbagai komparasi dapat mewarnai karya tulis ilmiah ini. Bentuk karya tulis ini seperti halnya tulisan ilmiah lain, juga harus didasari dengan landasan berfikir ilmiah. Garis besar karya tulis ini meliputi : 1. Pendahuluan, yang berisi latar belakang permasalahan, tujuan. 2. Tinjauan pustaka. 3. Hasil tinjauan atau ulasan 4. Kesimpulan 5. Daftar pustaka. Angka kredit jabatan fungsional guru, 26
Contoh judul : 1. Pengunaan KIT IPA pada Guru SD di Kalasan. 2. Dampak tes objektif terhadap pengembangan minat belajar siswa. TULISAN ILMIAH POPULAR Tulisan yang sering juga disebut dengan makalah, dapat berupa hasil penelitian yang disajikan dalam bentuk jurnal. Dalam tulisan ilmiah ini disajikan dalam bentuk ringkasan atau hal-hal yang penting dari hasil kegiatan ilmiah. Tulisan ilmiah berisi pengetahuan keilmuan yang ditulis dengan cermat, tepat dengan sistematika umum, dan bersifat objektif. Tulisan ilmiah dalam jurnal formal sering menggunakan format tertentu, sering menurut aturan yang dianutnya. Sedangkan dalam media yang kuang resmi biasanya menggunakan gaya bahasa popular, artinya mudah dipahami oleh masyarakat. Tulisan ini yang disebut tulisan ilmiah popular. Dalam bentuk resmi format tulisan seperti yang disebut pada laporan jurnal. Sajian dalam majalah seperti Koran meskipun disajikan dengan popular namun harus tetap menyajikan objektivitas dengan kebenaran yang dilandasi dengan metode berfikir keilmuan. Ada kecenderungan tulisan ilmiah popular lebih menyajikan opini, komentar atau ulasan terhadap permasalahan tertentu. Aturan penulisan dalam tulisan ilmiah popular tidak terlalu mengikat, akan tetapi teap mengacu adanya pendahuluan, isi dan penutup. Contoh judul : 1. Karya tulis ilmiah yang mendorong guru berkreasi dan dinamis. 2. Kebobrokan pendidikan , salah siapa ? PRASARAN PERTEMUAN ILMIAH. Prasaran dalam pertemuan ilmiah, bersifat lebih lugas lagi. Permasalahan yang dibahas adalah yang berkairtan dengan tema yang sedang menjadi trend atau yang perlu mendapatkan tanggapan yang dapat membantu penyelesaian permasalahan. Prasaran merupakan karya tulis ilmiah atau makalah yang disajikan dalam forum ilmiah seperti seminar, symposium dll. Bentuk dan sistematika penulisan dapat bervariasi (lihat jurnal, tulisan ilmiah). Tidak jarang prasaran hanya berupa pointer dari serangkaian opini yang menbahas suatu permasalahan tertentu. Contoh judul : 1. Cara pengembangan lembar kegiatan siswa dalam rangka optimalisasi pengunaan KIT IPA.
Angka kredit jabatan fungsional guru, 26
2. Bagaimanakah menyusun alat evaluasi yang dapat mengukur keberhasilan anak didik ? 3. Bagaimanakah pembelajaran IPA yang berorientasi pada pengembangan keterampilan proses itu ? BUKU PELAJARAN, MODUL , DAN DIKTAT Dalam pembelajaran tentunya diperlukan sarana dalam bentuk bacaan yang dapat digunakan oleh siswa. Bahan pelajaran yang dituangkan dalam tulisan yang digunakan sebagai bahan pegangan belajar ataupun pelengkap dan sering diproduksi masal disebut dengan buku. Pada buku biasanya berisi : 1. Uraian materi. 2. Soal latihan. Berbeda halnya dengan modul, bahan pelajaran ini disusun agar dapat dipahami oleh siswa secara mandiri. Pada modul disamping berbentuk buku juga disajikan hal sebagai berikut : 1. Materi pembelajaran. 2. Tujuan belajar modul. 3. Langkah mempelajari. 4. Pertanyaan/ soal. 5. Kunci jawaban. Dalam penulisan modul biasanya dipisahkan antara wacana dengan soal dan kunci jawaban. Kelengkaspan dari isi modul ini dengan demikian siswa dalam belajar secara langsung dan dapat mengukur sendiri prestasi atau materi yang telah dikuasai. Bahan pelajaran yang disebut dengan diktat adalah dengan kriteria: 1. Ditulis ringkas. 2. Digunakan dikalangan sendiri. 3. Lay out sederhana. 4. Ekonomis. Biasanya diktat ini ditulis dengan berorientasi untuk pemahaman isinya saja. Gambar , lay out kurang diperhatikan dalam penulisan diktat. Ketiga bentuk tulisan ini merupakan hasil produk guru, yang memuat pesan untuk pembelajaran. Hanya saja secara finasial mempunyai nilai ekonomis yang berbeda. KARYA PENTERJEMAHAN Banyak sumber atau referensi yang mendukung proses belajar mengajar tetapi masih menggunakan bahasa asing atau sebaliknya yang perlu ditranslit kebahasa yang diharapkan. Buku dari bahasa Inggris, Jepang, Arab dll perlu dialih bahasakan kedalam bahasa Indonesia agar dapat dipahami oleh siswa. Angka kredit jabatan fungsional guru, 26
Terjemahan dapat berupa terjemahan bebas artinya dengan meninggalkan arti kata satu persatu. Isi secara keseluruhan yang digunakan untuk tulisan karya hasil terjemahan ini. Berbeda halnya dengan terjemahan terikat dimana harus mengalih bahasa dengan tidak mengurangi bahasa ataupun gaya bahasa yang ada. Terjemahan ini yang sering menuntut penterjemah harus memahami gaya bahasa yang digunakan pada sumber yang akan diterjemahkan. Satu persoalan yang penting dari terjemahan adalah adanya legalitas dari pengarang atau penerbit untuk dialih bahasakan.
Angka kredit jabatan fungsional guru, 26