Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PEMECAHAN MASALAH BERDASARKAN PROSES BERFIKIR VAN HIELE
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Matematika FKIP UNP Kediri
OLEH: AHMAT FATONI AZIS NPM: 11.1.01.05.0008
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNP KEDIRI 2015
AHMAT FATONI AZIS | 11.1.01.05.0008 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
AHMAT FATONI AZIS | 11.1.01.05.0008 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
AHMAT FATONI AZIS | 11.1.01.05.0008 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PEMECAHAN MASALAH BERDASARKAN PROSES BERFIKIR VAN HIELE Ahmat Fatoni Azis 11.1.01.05.0008 FKIP – Pendidikan Matematika
[email protected] Feny Rita Fiantika, M.Pd dan Khomsatun Ni’mah, M.Pd UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah masih rendahnya kemampuan pemecahan masalah geometri pada siswa kelas VIII SMP N 1 Prambon. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan capaian level perkembangan berfikir geometris Van Hiele siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Prambon dalam memecahkan masalah dan mengetahui persentase capaian pada setiap level yang diperoleh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Prambon berdasarkan level perkembangan berfikir geometris van Hiele. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah 24 siswa kelas VIII SMP N 1 Prambon. Objek penelitian ini adalah tingkat kemampuan siswa dalam memecahkan masalah geometri berdasarkan tingkat pemikiran Van Hiele pada siswa kelas VIII SMP N 1 Prambon. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes tulis dan wawancara. Analisis deskriptif kualitatif merupakan analisis data dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan tiga tahapan yaitu: penelitian pendahuluan, pengembangan desain dan pelaksanaan penelitian. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah bahwa siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Prambon memiliki rentang capaian presentase nilai pemecahan masalah antara 78,75% sampai dengan 89,25%, pada tahap visualisasi (Level 0) memiliki rentang capaian presentase nilai 80% sampai dengan 100%, pada tahap analisis (Level 1) memiliki rentang capaian presentase nilai 80% sampai dengan 89% serta pada tahap deduksi informal (Level 2) memiliki rentang capaian presentase nilai antara 55% sampai dengan 64%.
Kata Kunci: Pemecahan Masalah Geometri, Tingkat Pemikiran Geometri Van Hiele
AHMAT FATONI AZIS | 11.1.01.05.0008 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
keliling persegi, persegi panjang dan
I. LATAR BELAKANG Pada
dasarnya
geometri
jajargenjang.
mempunyai peluang yang sangat besar untuk
dipahami
dikarenakan
oleh siswa,
ide-ide
hal
geometri
Dari uraian di atas menunjukkan
ini
bahwa
paling
konsep
hasil
belajar
geometri
pada
geometri datar masih sangat
banyak terlibat dalam aspek kehidupan
rendah. Sedangkan konsep geometri datar
siswa misalnya pengenalan garis, bidang
nantinya
dan ruang. Meskipun demikian, hasil studi
memecahkan masalah
PISA
yang
yang
pemecahan
menilai
masalah,
komunikasi
kemampuan
penalaran,
matematis
dan
akan
mau
digunakan
tidak
untuk
geometri
mau
ruang
siswa
harus
berfikir tentang pemahaman ruang.
menunjukkan
Untuk mengetahui proses berfikir
bahwa siswa tingkat SMP di Indonesia
siswa
masih
kemampuan
menurut
ini
sejalan
tingkatan yaitu Level 0 (Visualization),
dengan pengamatan di lapangan saat
Level 1 (Analysis), Level 2 (Informal
penulis melaksanakan PPL II (Program
Deduction), Level 3 (Deduction), Level 4
Pengalaman Lapangan II) di SMP Negeri
(Rigor).
1 Prambon yang dilaksanakan pada 25
tersebut
Agustus
sehingga menyebabkan siswa berbeda
kurang
pemecahan
terhadap
masalah.
2014
November
Hal
sampai
Van Hiele
masalah
terdapat
lima
Masing-masing tingkat berpikir memiliki
permasalahan geometri. Oleh karena itu
melakukan aktivitas untuk menyelesaikan
penulis ingin mengetahui level pemikiran
masalah dari soal latihan yang diberikan
geometris pada siswa SMP Negeri 1
oleh guru. Mereka hanya membaca soal
Prambon Kelas VIII di dalam memecahkan
tersebut
untuk
permasalahan matematika yang terkait
beraktifitas mencari penyelesaian. Mereka
materi geometri dengan harapan penulis
hanya mengandalkan jawaban dari guru
dapat
atau teman
yang dianggap
perkembangan berfikir Van Hiele pada
Wardhani & Rumiati (2011)
siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Prambon
kemudian
pandai.
Indonesia benar masalah
enggan
sebayanya
menjelaskan
yang
bahwa 20% dapat
salah
satu
geometri
siswa
menjawab soal
menyelesaikan
mendeskripsikan
capaian
level
dalam memecahkan masalah.
dengan
pemecahan
mengenai
dan
tertentu,
belum
siswa
memahami
kriteria
dalam
banyak
ditemukan
22
memecahkan
bahwa
masih
2014,
dengan
dalam
konsep
II. METODE PENELITIAN Dalam menggunakan
AHMAT FATONI AZIS | 11.1.01.05.0008 FKIP – Pendidikan Matematika
penelitian pendekatan
ini,
peneliti kualitatif,
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Menurut
Sugiono
(2010:
14)
a. Memilih masalah
mengartikan metode penelitian kualitatif adalah
metode
penelitian
berlandaskan
pada
postpositivisme,
digunakan
meneliti
pada
alamiah,
(sebagai
eksperimen)
filsafat
kondisi
untuk
adalah
peneliti
adalah
kunci,
pengambilan
yang
mendasari
penelitian ini yaitu pemecahan masalah geometri
siswa dalam pembelajaran
matematika
obyek yang
lawannya
dimana
sebagai instrumen
yang
Masalah
b. Studi pendahuluan Berdasarkan peneliti
studi
mengetahui
tentang pemecahan
pendahuluan,
bahwa
masalah
masalah
geometri
sampel sumber data dilakukan secara
siswa disebabkan guru belum memahami
snowbaal,
tentang bagaimana tingkat berfikir siswa
teknik pengumpulan
triangulasi bersifat
dengan
(gabungan), analisis induktif/kualitatif,
data
dan hasil
terhadap masalah geometris 2. Pengembangan Desain
penelitian kualitatif lebih menekankan
a. Memilih sampel penelitian
makna dari pada generalisasi.
Penarikan sampel dilakukan secara
Jenis penelitian yang digunakan
acak sebanyak 24 siswa yang heterogen.
adalah kualitatif deskriptif, yaitu suatu
Hal ini dimaksudkan agar mewakili setiap
penelitian
level.
yang
berusaha
mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa,
b. Menentukan metode penelitian
kejadian yang terjadi saat sekarang.
Pengumpulan data dalam penelitian
Peneliti
sebagai
ini menggunakan metode berikut: 1) Tes
pengumpul data dan sebagai instrumen
tulis (essay), 2) Wawancara, dan 3)
aktif dalam upaya pengumpulan data-data
Triangulasi
dilapangan. Sedangkan alat-alat bantu
3. Pelaksanaan Penelitian
dan
bertindak
dokumen-dokumen
pendukung
sebagai instrumen penunjang lain yang dapat
digunakan
untuk
Berikut
yang
ditempuh untuk menguji instrumen:
mendukung
a. Validasi Ahli
keabsahan hasil penelitian. Secara
langkah-langkah
Instrumen sebelum diuji cobakan
keseluruhan
kegiatan
maka
divalidasi terlebih dahulu dengan
penelitian ini akan dilaksanakan dalam tiga
mengisi
tahap, yaitu: penelitian
validator
pendahuluan,
lembar validasi yaitu
dosen.
ahli
kepada
Karena
dosen
pengembangan desain, dan pelaksanaan
memiliki tingkat wawasan yang luas baik
penelitian yang diuraikan sebagai berikut.
dari
segi
pengetahuan
maupun
1. Penelitian Pendahuluan AHMAT FATONI AZIS | 11.1.01.05.0008 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
pengalaman
sehingga
diharapkan
mendapat instrumen yang valid.
yaitu:
1)
Tahapan
analisis
sebelum
dilapangan, 2) Tahapan analisis ketika
b. Uji Coba Keterbacaan
dilapangan dan 3)
Uji coba keterbacaan dilakukan
setelah
untuk menguji instrumen soal apakah
Tahapan
dilapangan
yang
analisis meliputi:
Reduksi, Penyajian, dan Verifikasi data.
bahasa yang digunakan penulis dapat dimengerti dan dipahami maksudnya oleh
III. HASIL DAN KESIMPULAN
siswa. Uji ini ditujukan kepada siswa yang memiliki kesetaraan dengan siswa sampel. c. Uji Coba Terbatas Instrumen-instrumen
yang
telah
dinyatakan valid secara validasi ahli dan uji coba keterbacaan,
selanjutnya
akan
diuji cobakan secara terbatas kepada siswa yang bukan sampel dalam penelitian tetapi
siswa
lain
yang
memiliki
kemampuan sama. Dalam pelaksanaannya sejumlah
siswa
diminta
mengerjakan
soal tes kemudian dari hasil mengerjakan soal tes akan dihitung validitas per butir item (soal) dengan menggunakan rumus korelasi
product
moment
dan
reliabilitasnya.
Pada tahap ini penulis terjun ke lapangan untuk melakukan penelitian, guna pengumpulan data
coba keterbacaan dan uji coba terbatas yang
kemudian
dicari
validitasnya
menggunakan rumus korelasi
product
moment
dengan kriteria
kevalidan
minimal
cukup (0,400 < r ≤ 0,600)
terhadap instrumen tes tulis dan tes wawancara, dimana secara garis besar instrumen tes pada aspek pemecahan masalah geometri sebanyak 10 instrumen diperoleh rentang validitas 0,400 – 1,000 serta instrumen tes pada aspek tingkat pemikiran geometri Van Hiele sebanyak 17 instrumen yang dibagi menjadi lima bagian meliputi: 4 instrumen pertama
level
0
(tahap
visualiisasi)
dengan
perolehan rentang validitas 0,800 – 1,000, 4
instrumen
kedua
bertujuan
untuk
mengukur sampel pada level 1 (tahap
e. Pengumpulan data data
hasil validasi internal, uji
bertujuan untuk mengukur sampel pada
d. Penelitian Sebenarnya
Pengumpulan
Dari
dilakukan
melalui tes tulis dan wawancara kepada siswa sampel. f. Analisis data Analisis data berlangsung ketika proses pengumpulan data, dengan tahapan, AHMAT FATONI AZIS | 11.1.01.05.0008 FKIP – Pendidikan Matematika
analisis)
dengan
perolehan
rentang
validitas 0,600 – 1,000, 4 instrumen ketiga bertujuan untuk mengukur sampel pada level 2 (tahap deduksi informal) dengan perolehan rentang validitas 0,800 – 1,000, 3 instrumen keempat bertujuan untuk
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
mengukur sampel pada level 3 (tahap
Negeri 1 Prambon. Sebelum penelitian
deduksi)
dilaksanakan,
dengan
perolehan
rentang
terlebih
dahulu
validitas 0,000 – 0,400 dan 2 instrumen
mengurus
surat
kelima bertujuan untuk mengukur sampel
melakukan
penelitian
di
pada
penelitian
(lemlit)
UNP
level
4
(tahap
rigor/ketepatan)
peneliti
permohonan
izin
lembaga Kediri.
dengan 0,000 – 0,400. Dari pemaparan
Selanjutnya surat tersebut peneliti tujukan
uraian di atas bahwa dari hasil tes uji coba
kepada pihak
tebatas
pemecahan
Negeri 1 Prambon. Setelah mendapat izin
masalah geometri, diperoleh hasil validitas
dari pihak sekolah, peneliti berkoordinasi
yang lebih dari 0,400, sehingga sepuluh
dengan guru matematika terkait tanggal
instrumen layak untuk digunakan atau
pelaksanaan penelitian dan siswa-siswa
diujikan. Sedangkan dari hasil tes uji coba
yang
terbatas pada instrumen tingkat pemikiran
Akhirnya peneliti dan guru matematika
geometri
Van
Hiele,
menetapkan
validitas
lebih
dari
pada
instrumen
diperoleh
dijadikan
untuk
siswa
menguji
sampel.
instrumen
kepada 24 siswa yang berasal dari kelas
instrumen yaitu instrumen yang digunakan
VIII-1 sampai kelas VIII-6 yang dipilih
untuk mengukur sampel pada level 0,
secara
level 1 dan level 2 serta hasil validitas
dilaksanakan pada tanggal 18 sampai 23
dibawah 0,400 pada 5 instrumen yaitu
Mei 2015.
yang
pada
akan
12
instrumen
0,400
hasil
tata usaha (TU) SMP
digunakan
untuk
acak.
Tahap
Sedangkan
penelitian
pengumpulan
data
mengukur sampel pada level 3 dan level 4.
merupakan langkah yang paling utama
Sehingga 12 instrumen tersebut layak
dalam
digunakan atau diujikan sedangkan 5
dari penelitian adalah mendapatkan data.
instrumen tidak layak digunakan dengan
Pengumpulan data pada penelitian ini
alasan tidak valid. Pada tes wawancara
dilakukan dengan memberikan tes tertulis
dinyatakan valid dengan alasan memenuhi
kepada siswa sampel yang dibagi menjadi
kriteria minimal cukup dan siap digunakan
dua macam yaitu tes 1 berkaitan dengan
untuk
siswa
pemecahan masalah geometri yang terdiri
sampel terhadap pemecahan masalah dan
dari 10 instrumen dan tes 2 berkaitan
tingkat pemikiran geometri Van Hiele.
dengan tingkat pemikiran Van Hiele yang
mengukur
kemampuan
Setelah diperoleh instrumen yang valid,
langkah
selanjutnya
peneliti
melakukan penelitian sebenarnya di SMP
penelitian, karena
tujuan utama
terdiri dari 17 instrumen dengan alokasi waktu
masing-masing
60
menit
dan
wawancara.
Berikut ini adalah hasil validitas data dari penelitian sebenarnya: AHMAT FATONI AZIS | 11.1.01.05.0008 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Variabel
No. Soal
Validitas
Pemecahan Masalah
1
0,600
Cukup
Valid
Geometri
2
0,539
Cukup
Valid
3
0,534
Cukup
Valid
4
0,682
Tinggi
Valid
5
0,583
Cukup
Valid
6
0,550
Cukup
Valid
7
0,669
Tinggi
Valid
8
0,634
Tinggi
Valid
9
0,915
Sangat Tinggi
Valid
10
0,764
Tinggi
Valid
1
0,529
Cukup
Valid
pemikiran
2
0,578
Cukup
Valid
geometri
3
0,950
Tinggi
Valid
Van Hiele
4
0,956
Tinggi
Valid
5
0,549
Cukup
Valid
6
0,788
Tinggi
Valid
7
0,582
Cukup
Valid
8
0,825
Sangat Tinggi
Valid
9
0,845
Sangat Tinggi
Valid
10
0,809
Sangat Tinggi
Valid
11
0,701
Tinggi
Valid
12
0,316
Rendah
Tidak Valid
Tingkat
Level 0
Level 1
Level 2
Dari validitas
pemaparan
penelitian
Interpretasi
Kriteria
tabel
hasil
merupakan
sebenarnya
yang
diperoleh hasil validitas yang lebih dari
AHMAT FATONI AZIS | 11.1.01.05.0008 FKIP – Pendidikan Matematika
hasil penelitian
dilapangan
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
0,400. Sehingga soal – soal tersebut layak
instrumen dikatakan reliabel apabila r
untuk digunakan atau diujikan. Dan soal –
(reliabilitas)
soal yang memenuhi kriteria valid akan
intrumen dapat diujikan.
diuji reliabilitasnya dengan menggunakan
sebagai berikut:
rumus
alpha.
Dari reliabilitas
Dalam
hasil didapat
penelitian
perhitungan r11=
1,029
≥
0,70
dan
selanjutnya
Uji reliabilitas
ini
uji jika
dibulatkan menjadi 1,03. Karena r11 ≥ 0,70
dikatakan reliabel dan selanjutnya soal pemecahan
masalah
geometri
dapat
diujikan dalam penelitian.
maka soal pemecahan masalah geometri
Dari
hasil
perhitungan
uji
Hiele level 0 dikatakan reliabel dan
reliabilitas didapat r11 = 1,039 jika
selanjutnya soal tingkat pemikiran Van
r11 ≥
Hiele level 0 dapat diujikan dalam
dibulatkan menjadi 1,04. Karena
0,70 maka soal tingkat pemikiran Van
AHMAT FATONI AZIS | 11.1.01.05.0008 FKIP – Pendidikan Matematika
penelitian.
simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Dari
hasil
perhitungan
uji
Hiele level 1 dikatakan reliabel dan
reliabilitas didapat r11 = 1,038 jika
selanjutnya soal tingkat pemikiran Van
r11 ≥
Hiele level 1 dapat diujikan dalam
dibulatkan menjadi 1,04. Karena
0,70 maka soal tingkat pemikiran Van
Dari
hasil
perhitungan
penelitian.
uji
Hiele level 2 dikatakan reliabel dan
reliabilitas didapat r11 = 1,038 jika
selanjutnya soal tingkat pemikiran Van
r11 ≥
Hiele level 2 dapat diujikan dalam
dibulatkan menjadi 1,04. Karena
0,70 maka soal tingkat pemikiran Van
penelitian.
Dari hasil reduksi data peneliti akan menyajikan data sebagai berikut: Predikat Pemecahan Masalah dari 24 siswa SMP Negeri 1 Prambon Berdasarkan Tingkat Pemikiran Van Hiele
AHMAT FATONI AZIS | 11.1.01.05.0008 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 11||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Berdasarkan analisis data hasil penelitian,
peneliti
menginterpretasikan
rentang capaian presentase nilai antara 80% sampai dengan 100%.
bahwa siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Prambon
mampu
memahami
suatu
Tahap analisis (Level 1) siswa mampu
menggolongkan
bentuk-bentuk
permasalahan dengan sangat baik dengan
geometri kedalam bentuk-bentuk yang
rentang nilai antara 90 sampai dengan 100,
mirip dan memahami
mampu
rencana
bangun-bangun geometri. Artinya, pada
penyelesaian dengan baik dengan rentang
tahap analisis ini siswa dapat menentukan
nilai antara 80 sampai dengan 89, mampu
sifat-sifat suatu bangun dengan melakukan
melaksanakan suatu rencana penyelesaian
pengamatan,
dengan baik dengan rentang nilai 80
menggambar dan membuat model. Dalam
sampai dengan 89, dan dalam memeriksa
hal ini menurut analisis data
kembali solusi tergolong cukup baik
penelitian siswa kelas VIII SMP Negeri 1
dengan rentang nilai 65 sampai dengan 79.
Prambon pada tahap analisis tergolong
Sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa
baik dengan rentang capaian presentase
kelas VIII SMP Negeri 1 Prambon dalam
nilai antara 80% sampai dengan 89%.
merumuskan
suatu
pemecahan masalah geometri tergolong
sifat-sifat
pengukuran,
dari
eksperimen,
hasil
Tahap Deduksi Informal (Level 2)
baik dengan rentang capaian presentase
siswa
nilai antara 78,75% sampai dengan 89,25
memahami sifatsifat dari bangun-bangun
%.
geometri dan memahami hubungan antar Tahap visualisasi (Level 0) siswa
mampu
mengenali
melalui
penampilan
menggolongkannya bentuk
bentuk
geometri
dan
sepenuhnya
mampu
ciri yang satu dengan ciri yang lain pada suatu
bangun.
deduksi
Artinya,
informal
ini
pada siswa
tahap belum
bentuk-
sepenuhnya mampu melihat hubungan
yang mirip. Artinya, pada tahap
sifat-sifat pada suatu bangun geometri dan
visualisasi
ini
mengelompokkan
kedalam
bisa
belum
siswa
mampu
bangun-bangun
geometri dan memberi nama masing-masing
kelompok
pada bangun
sifat-sifat
antara
beberapa
bangun
geometri. Dalam hal ini menurut analisis data hasil penelitian siswa kelas
VIII
SMP Negeri 1 Prambon pada tahap
geometri berdasarkan penampilan bangun
deduksi
geometri. Dalam hal ini menurut analisis
dengan rentang capaian presentase nilai
data hasil penelitian siswa kelas VIII SMP
antara 55% sampai dengan 64%. Sehingga
Negeri 1 Prambon pada tahap visualisasi
dapat disimpulkan bahwa siswa kelas VIII
tergolong baik hingga baik sekali dengan
SMP Negeri 1 Prambon mayoritas berada
AHMAT FATONI AZIS | 11.1.01.05.0008 FKIP – Pendidikan Matematika
informal
tergolong
kurang
simki.unpkediri.ac.id || 12||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
pada level 1 meskipun ada beberapa siswa
IV. DAFTAR PUSTAKA
yang berada pada level 2.
Ahmadi, Iif Khoiru. 2011. Paikem
Berdasarkan uraian di atas maka
Gembrot, Jakarta: PT. Prestasi Putrakarya.
hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut.
Ali, Mohammad, 2007. Ilmu & Aplikasi
1. Bahwa geometri merupakan dasar
PT.
Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-
2. Pemecahan masalah geometri siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Prambon hal
Bandung:
Imperial Bhakti Utama.
nalar dari semua bidang keilmuan
tergolong baik dalam
Pendidikan.
Dasar Evaluasi Pendidikan, Ed. 2 (1). Jakarta: Bumi Aksara.
ini
Basrowi
&
Suwandi.
2008.
siswa sudah mampu memahami
Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta:
suatu
PT Rineka Cipta.
permasalahan,
merumuskan
mampu
suatu
rencana
Copley, Juanita A. 2000. Geometri
mampu
and spatial sense in the early childhood curriculum. 3th ed.
penyelesaian, melaksanakan
suatu
rencana
penyelesaian
dan
mampu
memeriksa kembali solusi. Dengan
Drost. 1998. Sekolah: Mengajar atau Mendidik?. Yogyakarta: Kanisius
capaian presentase nilai 78,75% sampai dengan 89,25 %
Ismail, dkk. 2004. Kapita Selekta Pembelajaran Matematika, Ed. 1 (4).
3. Tahap visualisasi (level 0) siswa
Jakarta: Universitas Terbuka.
kelas VIII SMP Negeri 1 Prambon
Kirkley, Jamie. (2003). Principles
tergolong baik hingga baik sekali
for Teaching Problem Solving. Plato
dengan capaian presentase nilai
Learning, Inc.
80% sampai dengan 100%
Maslukha. 2011. Pengembangan
4. Tahap analisis (level 1) siswa kelas
VIII
SMP
Negeri
1
Perangkat
Evaluasi
Pembelajaran
Matematika
Dengan
Memperhatikan
Prambon tergolong baik dengan
Aspek Kognitif, Afektif, dan Psikomotor
capaian
Siswa di MTs Tribakti Kunjang Kediri: 47-
presentase
nilai
80%
sampai dengan 89%
67.
5. Tahap deduksi informal (level 2)
Mochsen Sir, Mohammad. 2005.
siswa kelas VIII SMP Negeri 1
Tipologi Geometri: Telaah beberapa Karya
Prambon tergolong kurang dengan
Frank L. Wright dan Frank O. Gehry
capaian
(Bangunan Rumah Tinggal sebagai Obyek
presentase
nilai
sampai dengan 64%. AHMAT FATONI AZIS | 11.1.01.05.0008 FKIP – Pendidikan Matematika
55%
Telaah). Jurnal Arsitektur, 2 (1): 69-83. simki.unpkediri.ac.id || 13||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
National Council of Teachers of Mathematics.
(2000). Prinsiples
Standards
for
School
Van De Walle, John A. Tanpa
and
Tahun. Matematika Sokolah Dasar dan
Mathematics.
Menengah Ed. 6 (1). Terjemahan Suyono.
Reston: NCTM.
2006. Jakarta: Erlangga.
Noto, Muchamad Subali. 2014.
Van De Walle, John A. Tanpa
Tingkat Berpikir Geometri Van Hiele.
Tahun. Matematika Sokolah Dasar dan
Jurnal Logika, XI (2): 56-67.
Menengah, Ed. 6 (2). Terjemahan Suyono.
Safrina, Peningkatan
Khusnul,
dkk.
Kemampuan
2014.
Pemecahan
2006. Jakarta: Erlangga. Wardhani, Sri. 2010. Pembelajaran
Masalah Geometri melalui Pembelajaran
Kemampuan
Kooperatif Berbasis Teori Van Hiele.
Matematika
Jurnal Didaktik Matematika, 1 (1): 9-20.
PPPPTK Matematika.
Silberman, Melvin L. 1996. Active
Pemecahan Di
Widjayanti,
SMP.
Masalah Yogyakarta:
Djamilah
Bondan.
Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif.
2009. Kemampuan Pemecahan Masalah
Terjemahan
matematis
Raisul
Mutttaqien.
2012.
Bandung: Nuansa.
matematika:
Sofyana, Aisia U., dkk. Tanpa tahun.
Profil
Keterampilan
Mahasiswa Apa
Calon
dan
Guru
bagaimana
Mengembangkannya. Makalah disajikan
Geometri
dalam Seminar Nasional FMIPA UNY,
Siswa SMP Dalam Memecahkan Masalah
Jurusan Pendidikan Matematika UNY,
Geometri
Yogyakarta, 5 Desember.
Berdasarkan
Level
Perkembangan Berfikir Van Hiele. Sugiono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Winkel, W. S.,1989. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT. Gramedia. Yulaelawati, Ella, 2004. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung:Pakar Raya.
AHMAT FATONI AZIS | 11.1.01.05.0008 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 14||