PEMBUATAN KARTU HASIL STUDI (KHS) BERBASIS WEB PADA SMK TELEKOMUNIKASI TUNAS HARAPAN SEMARANG
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh Sinta Nur Asih 09.12.4275
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2013
MAKING STUDYING RESULT CARD WEB BASED ON TELECOMMUNICATION VOCATIONAL HIGH SCHOOL TUNAS HARAPAN SEMARANG PEMBUATAN KARTU HASIL STUDI (KHS) BERBASIS WEB PADA SMK TELEKOMUNIKASI TUNAS HARAPAN SEMARANG Sinta Nur Asih Krisnawati Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRACT Lifestyle changes resulted in the indictment of the presentation of information quickly. Information is the result of data processing for the benefit of the beneficiaries. At school, the information required to be accessible anytime is the study of information. Information studies for secondary schools both public schools and private schools the majority is still using the conventional way in which the results of the study were distributed to students each end of the semester. In this study, researchers tried to analyze how the process of presenting the results of a study card (KHS) for one of the private schools in Semarang district, namely SMK Telekomunikasi Tunas Harapan. Web-based KHS will serve as a medium of information for students that study information can be accessed quickly. Keywords: Information, Study ResultCard, KHS.
1.
Pendahuluan Akreditasi lembaga pendidikan kini mulai melirik kemajuan teknologi IT yang
ada.Sebuah lembaga pendidikan dapat dinilai kualitasnya dari teknologi yang digunakan.Namun belum semua lembaga pendidikan memanfaatkan teknologi IT dalam kegiatannya. Teknologi IT sudah semakin maju, gaya hidup masyarakat pun berubah, segalanya dituntut serba cepat, namun hal tersebut tidak didukung dengan sistem yang dapat mendukung kegiatan mereka agar pekerjaan dapat diselesaikan secara efektif dan efisien. Banyak pekerjaan skala besar yang masih diselesaikan dengan cara manual, hal tersebut tentu saja tidak efektif. Selain memakan banyak waktu, penyelesaian pekerjaan secara manual memiliki tingkat prosentase ketelitian yang kecil, kesulitan dalam pencarian data dan besarnya kemungkinan redundasi data. 2.
Landasan Teori
2.1
Definisi Sistem Informasi Sistem Informasi adalah suatu system di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan – laporan yang diperlukan. 2.2.1
1
Pengembangan Sistem Informasi Pengembangan system informasi diperlukan untuk memperbaiki system yang
sudah ada atau bahkan disusun untuk menggantikan system lama.Sistem perlu diperbaiki jika system tersebut memiliki masalah seperti ketidakberesan pada system yang dapat berupa kecurangan dan operasi yang tidak efisien, pertumbuhan organisasi, digunakan untuk meraih kesempatan dan adanya instruksi. 2.2.2
Metodologi Pengembangan Sistem Metodologi merupakan suatu prosedur, metode dan konsep pekerjaan.
Metodologi pengembangan system dibagi menjadi tiga kelompok yaitu: 1.
Functional Decomposition Methodologies. Merupakan metodologi yang membagi system ke dalam sub system yang lebih sederhana sehingga mudah dipahami, dirancang dan diterapkan.
1
. Robert A. Leitch/K. Roscoe Davis, Accounting Information Systems, (New Jersey:Prentice-Hall,1983), hal.6
2.
Data – Oriented Methodologies. Metodologi ini menekankan pada karakteristik data yang akan diproses. Metodologi ini memiliki 2 jenis, yaitu: a.
Data – flow Oriented Methodologies. Merupakan metodologi yang didasarkan pada pemecahan system ke dalam modul berdasarkan tipe elemen data dan tingkah laku modul tersebut di dalam system.
b.
Data Structure Oriented Methodologies. Metodologi ini menekankan pada struktur operasi input dan output system. Struktur tersebut dijadikan sebagai dasar struktur dari system informasi yang akan dibuat.
3.
Prescriptive Methodologies. Merupakan perangkat lunak yang berisi kumpulan metode, estimasi, dokumentasi dan petunjuk administrasi yang digunakan untuk membantu pengembangan system.
2.2
Definisi Sistem Informasi Manajemen George M. Scott mendefinisikan Sistem Informasi Manajemen sebagai kumpulan
dari interaksi – interaksi system – system informasi yang menyediakan informasi baik untuk kebutuhan manajerial maupun kebutuhan operasi. 2.3
2
Hyper Text Markup Language (HTML) HTML adalah sebuah bahasa yang digunakan untuk membuat sebuah halaman
web yang ditampilkan pada browser. HTML tidak mengenal istilah Case Sensitive seperti pada bahasa pemrograman Java atau seperti system operasi Linux maupun Unix. 2.4
PHP (Hypertext Preprocessor) PHP adalah sebuah bahasa pemrograman berbentuk script yang memiliki system
kerja sebagai interpreter, bukan sebagai Compiler karena script PHP akan langsung dijalankan tanpa harus melalui proses pengubahan ke dalam bentuk source code. 2.5
Code Igniter CodeIgniter merupakan framework yang digunakan untuk membangun website
dinamis dengan menggunakan PHP.CodeIgniter memudahkan developer untuk membuat aplikasi web dengan cepat dan mudah dibandingkan dengan membuatnya dari awal.
2
. George M. Scott, Principles of Management Information Systems, (New York:McGraw-Hill, 1986), hal.66.
3.
Analisis (Proses Penelitian)
3.1
Identifikasi Masalah
3.2.1
Definisi Masalah Permasalahan yang ada pada SMK Telekomunikasi Tunas Harapan adalah
pengolahan data yang masih manual sehingga membutuhkan waktu pemrosesan yang lama. Selain itu, kemungkinan keahlian dokumen akan sangat mungkin terjadi dikarenakan pengamanan penyimpanan data yang sangat minim. Dari permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan adanya perbaikan dan pengembangan sistem agar dihasilkan sistem yang efektif dan efisien. 3.2.2
Sistem yang Sedang Berjalan
Sistem pengolahan nilai yang saat ini sedang berjalan yaitu: 1.
Siswa mengumpulkan tugas untuk mendapatkan nilai tugas.
2.
Siswa melaksanakan ulangan harian dua kali dalam satu semester untuk masing – masing mata pelajaran.
3.
Siswa mengikuti dua ujian dalam satu semester yaitu Ujian Tengah Semester (MID) dan Ujian Akhir Semester (UAS).
4.
Nilai ulangan harian dan ujian semester diolah oleh guru pengampu mata pelajaran yang kemudian datanya diserahkan ke wali kelas untuk diolah kembali sesuai dengan format kartu hasil studi.
5.
Formula penghitungan nilai rapor yang digunakan adalah Nilai Rata-Rata Ulangan harian + Nilai Rata-Rata Tugas + Nilai Ujian Tengah Semester + Nilai UAS, kemudian hasilnya dibagi 4.
6.
Penghitungan
ranking
masih
dilakukan
di
excel
dengan
=RANK(cell_nilai_yang_dicek,range_nilai_absolut,urut_atas/bawah).
formula Jika
urut atas/bawah diisi 0 maka nilai tertinggi akan mendapatkan ranking 1. Range nilai menggunakan fungsi absolut agar cell tidak bergeser pada saat formula ditarik ke cell di bawahnya. 7.
Wali Kelas memasukan nilai siswa ke dalam form kartu hasil studi siswa yang data siswanya didapat dari Bagian Tata Usaha.
8.
Kartu hasil studi yang sudah tercetak kemudian disahkan oleh kepada sekolah.
9.
Kartu hasil studi didistribusikan ke siswa setelah ujian semester.
3.2.3
Analisis Kelemahan Sistem Lama Dalam menganalisis kelemahan sistem, diperlukan adanya analisis PIECES yang
terdiri dari Performances, Information, Economic, Control, Eficiency dan Services. Berikut merupakan kelemahan yang terdapat pada sistem pengolahan kartu hasil studi SMK Telekomunikasi Tunas Harapan: 1.
Analisis Kinerja (Performance) Berdasarkan data hasil observasi di lapangan, kinerja dari sistem lama dalam pengolahan kartu hasil studi selama ini masih kurang efektif dilihat dari segi jumlah produksi dan waktu tanggap yang dijabarkan sebagai berikut: Waktu kerja dalam satu hari
=6.5 jam
Jumlah siswa per kelas
=40 siswa (x)
Pengolahan nilai untuk satu siswa: Waktu yang dibutuhkan
= 7 menit (y)
Jumlah produksi
=x*y = 40 *7 = 280 menit (Dimisalkan z) = 6.5 jam – z
Sisa waktu
= 390 – 280 = 110 menit Waktu tanggap
= sisa waktu / jumlah siswa = 110 / 35 = 3.143 menit.
Dari penghitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pengolahan kartu hasil studi membutuhkan waktu yang lama sehingga kurang efektif. 2.
Analisis Informasi (information) Informasi dari kartu hasil studi yang dihasilkan kurang berkualitas, karena lamanya waktu pengolahan yang menyebabkan data kurang akurat.
3.
Analisis Ekonomi (Economy) Pengolahan kartu hasil studi dengan menggunakan sistem lama memiliki segi ekonomis yang kurang karena masih membutuhkan kertas dan berbagai macam alat tulis.
4.
Analisis Kontrol (Control) Berikut merupakan analisis control dari sistem lama: a.
Tingkat ketelitian untuk pengecekan kesalahan masih rendah sehingga sering terjadi kesalahan pada dokumen yang dihasilkan.
b.
Data tidak disimpan dalam media penyimpanan data yang baik sehingga memungkinkan terjadi kerusakan pada dokumen serta adanya kemungkinan data tersebut diakses oleh pihak yang tidak berhak untuk mengaksesnya.
5.
Analisis Efisiensi (Effciency) Diperlukan banyak waktu dalam melakukan pengolahan kartu hasil studi sehingga banyak waktu terbuang untuk melakukan pencatatan, pengolahan serta penyajian informasi.
6.
Analisis Pelayanan (Services) Pelayanan untuk mendapatkan informasi dengan sistem lama belum optimal karena setiap dokumen yang diminta harus dicari terlebih dahulu secara manual.
3.2
Identifikasi Titik Keputusan Berdasarkan identifikasi permasalahan yang telah dijelaskan sebelumnya, maka
dapat ditentukan titik keputusan yang diambil yaitu: 1.
Diperlukan adanya pengembangan teknologi informasi.
2.
Diperlukan adanya sistem informasi yang mudah digunakan untuk mengolah kartu hasil studi.
3.
Perlu adanya sistem yang memproses pengolahan kartu hasil studi yang dilakukan secara terkomputerisasi dan tersimpan di dalam database.
3.3
Analisis Kebutuhan Sistem Analisis kebutuhan sistem bertujuan untuk memahami kebutuhan dari sistem
baru dan mengembangkan sistem lama untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dalam analisis kebutuhan sistem terdapat dua tipe kebutuhan, yaitu kebutuhan fungsional (Functional Requirement) dan kebutuhan non fungsional (Non Functional Requirement). Berikut merupakan analisis kebutuhan sistem yang perlu dalam pembuatan kartu hasil studi: 1.
Kebutuhan fungsional Kebutuhan fungsional merupakan jenis kebutuhan yang berisi proses yang harus dilakukan oleh sistem dari informasi apa saja yang harus ada di dalam sistem tersebut. Berikut merupakan kebutuhan fungsional sistem yang akan dibangun: a.
Sistem dapat digunakan untuk melakukan pengolahan data guru yang berhubungan dengan pendataan guru.
-
Data yang diolah meliputi NIP, Nama Guru, JK, Alamat, Tempat Lahir, Tanggal Lahir, Agama, Jabatan, dan Pendidikan Terakhir.
-
Dapat digunakan untuk melakukan penambahan data guru
-
Dapat digunakan untuk menampilkan data guru.
-
Dapat digunakan untuk melakukan pencarian data guru.
-
Dapat digunakan untuk melakukan perubahan data guru dari data yang telah diinputkan sebelumnya.
b.
Dapat digunakan untuk menghapus data guru.
Sistem dapat digunakan untuk melakukan pengolahan data staf. -
Data yang diolah meliputi NIK, Nama Staf, JK, Alamat, Tempat Lahir, Tanggal Lahir, Agama, Jabatan, dan Pendidikan Terakhir.
-
Dapat digunakan untuk melakukan penambahan data staf.
-
Dapat digunakan untuk menampilkan data staf.
-
Dapat digunakan untuk melakukan pencarian data staf.
-
Dapat digunakan untuk melakukan perubahan data staf dari data yang telah diinputkan sebelumnya.
c.
Dapat digunakan untuk menghapus data staf.
Sistem dapat digunakan untuk melakukan pengolahan data siswa yang berhubungan dengan pendataan siswa sebagai kebutuhan dalam pengolahan kartu hasil studi. -
Data yang diolah meliputi NIS, Nama Siswa, JK, Alamat, Tempat Lahir, Tanggal Lahir, Agama, Anak Ke, Status, Telepon, Masuk Kelas, Tanggal Masuk, Semester, Asal Sekolah, Alamat Sekolah, Nomor Ijazah, Tahun Ijazah, Nama Ortu, Pekerjaan Ortu, Alamat Ortu, dan Telepon Ortu.
-
Dapat menampilkan data siswa.
-
Dapat digunakan untuk mengubah data siswa yang telah diinputkan sebelumnya.
-
Dapat
digunakan
untuk
melakukan
pencarian
data
siswa
berdasarkan nama atau NIS. d.
Dapat digunakan untuk menghapus data siswa.
Sistem dapat digunakan untuk melakukan pengolahan data kelas. -
Data yang diolah meliputi kode kelas, nama kelas, dan kapasitas.
-
Dapat digunakan untuk menambah, mengubah, menghapus dan menampilkan data kelas.
e.
Sistem dapat digunakan untuk melakukan pengolahan data pembagian kelas.
-
Data yang diolah meliputi kode kelas, nama kelas, tahun ajaran, dan wali kelas.
-
Dapat digunakan untuk menambah, mengubah. Menghapus dan menampilkan data pembagian kelas.
f.
Sistem dapat digunakan untuk melakukan pengelolaan data referensi kelas, mata pelajaran, agama, jabatan dan pendidikan terakhir.
g.
Sistem dapat digunakan untuk mengolah kartu hasil studi. -
Data yang diolah meliputi siswa, mata pelajaran dan semester.
-
Dapat digunakan untuk menambah, mengubah dan menghapus data pada kartu hasil studi.
h.
Sistem dapat digunakan untuk menampilkan laporan yang terkait dengan pembuatan kartu hasil studi. -
Dapat digunakan untuk menampilkan laporan data guru, laporan data siswa, dan laporan data staf.
-
Dapat menampilkan laporan - laporan yang terkait dengan pengolahan kartu hasil studi seperti laporan KHS, laporan mata pelajaran per jurusan dan data siswa per kelas.
2.
Kebutuhan Non Fungsional Kebutuhan non fungsional meliputi Operasional, Security, Informasi dan performance.
Berikut
merupakan
kebutuhan
non
fungsional
dalam
pembuatan kartu hasil studi berbasis website: a.
Operasional -
Dapat digunakan dalam semua sistem operasi karena berbasis website yang cukup mengandalkan browser
b.
Security -
Sistem dilengkapi username dan password sehingga hanya bisa digunakan oleh pengguna yang memiliki hak akses terhadap sistem.
c.
Informasi -
Digunakan untuk menginformasikan jika username dan password yang dimasukkan salah.
d.
Performance -
Sistem mampu mengolah kartu hasil studi baik dari pengolahan nilai sampai pembuatan laporan.
4.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
4.1
Hasil Penelitian Setelah melakukan berbagai analisa, maka sistem informasi siap diproduksi
sehingga mampu mempermudah user dalam mengolah nilai dan mengakses hasil studi.
4.2
Pengujian Sistem Pengujian sistem yang ada pada tahap implementasi adalah menguji sistem
dihadapan user sehingga user yakin bahwa aplikasi tersebut siap digunakan. Sebelum melakukan pengujian sistem, beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain: 1.
Aplikasi sudah harus terpasang di server.
2.
Pastikan komputer sudah terhubung dengan jaringan internet.
3.
Lakukan pengecekan browser dan versi browser.
Beberapa contoh error program yang terjadi antara lain: 1. Syntax Error Syntax error terjadi pada saat terdapat kesalahan dalam penulisan kode program. Kesalahan penulisan kode program yang paling sering terjadi antara lain kurang titik koma pada akhir syntax, kekurangan atau kelebihan tanda kutip, kurang operator penggabungan string, kurang atau kelebihan kurung kurawal, dan kesalahan penulisan nama variabel. Contoh dari syntax error yaitu: 1. Saat syntax diatas dijalankan maka akan muncul pesan error seperti di bawah ini. Parse
error:
syntax
error,
unexpected
T_ECHO
in
/skripsi/aplikasi/test/contoh_syntax_error.php on line 4 2. Logical Error Logical error terjadi pada saat adanya kesalahan logika pembuat program.Logical error yang sering terjadi antara lain pemanggilan variabel yang belum didefinisikan, mengakses index array yang tidak ada, pemanggilan fungsi yang belum didefinisikan, pembagian dengan nol dan memanggil file yang tidak ada. Berikut contoh pembuatan program:
logical error yang sering terjadi pada saat
1. Pada saat syntax diatas dijalankan tidak muncul pesan error namun hasil yang ditampilkan tidak sesuai, seharusnya penghitungan luas lingkaran dengan jari-jari 7 menghasilkan luas 153.86 namun karena rumus yang diisikan salah, yaitu nilai phi yang seharusnya 3.14 tertulis 3.5, maka hasil penghitungan luas lingkaran menjadi 171.5.
3. Runtime Error Runtime error merupakan kesalahan yang ditemukan pada saat program sedang berjalan. Berikut contoh
runtime error yang sering terjadi pada saat
pembuatan program: 1. Pada saat syntax diatas dijalankan maka akan muncul pesan error seperti di bawah ini: Warning: Division by zero in /skripsi/aplikasi/test/contoh_runtime_error.php on line 5
Beberapa metode pengujian yang dilakukan yaitu: 1.
Whitebox Testing Pengujian dengan metode Whitebox testing dilakukan dengan meneliti kode program di dalam suatu modul.Kesalahan yang paling sering ditemukan
saat
melakukan
pengujian
dengan
metode
ini
adalah
ditemukannya syntax erroryang berasal dari kesalahan penulisan program dan kesalahan logika.
Contoh whitebox testing yang ditemukan yaitu:
Gambar 4.1 Hasil Whitebox Testing Hal tersebut terjadi dikarenakan pada baris ke 28, deskripsi error tidak dilengkapi dengan tanda semicolon “;”.
2.
Blackbox Testing Menurut IEEE (1990), Blackbox testing merupakan Pengujian yang mengabaikan mekanisme internal sistem atau komponen dan fokus sematamata pada output yang dihasilkan yang merespon input yang dipilih dan kondisi eksekusi. Atau dengan kata lain, pengujian dengan metode blackbox ini dilakukan dengan menjalankan program dari User Interfacenya. Kesalahan yang paling ditemukan dalam pengujian dengan metode ini adalah ditemukannya
logical
error
pada
program
atau
ditemukannya
ketidaksesuaian antara output yang diharapkan dengan output program yang dihasilkan. Contoh hasil blackbox testing yang ditemukan yaitu:
Gambar 4.2 Hasil Blackbox Testing Kesalahan tersebut terjadi karena fungsi rewrite_module pada apache belum diaktifkan. 4.3
Pembahasan Sistem informasi dibuat dengan 4 user didalamnya, yaitu guru sebagai pengelola
nilai, staf TU sebagai pengelola data master siswa, guru, dan staff, staf kurikulum
sebagai pengelola data master mata pelajaran, kelas, pembagian kelas dan pembagian mata pelajaran yang diampu oleh guru, serta siswa sebagai pengakses hasil studi. Berikut beberapa tampilan dari sistem yang dibuat: 1. Halaman Login
2. Halaman Utama
3. Halaman Tambah Data Guru
4. Halaman Daftar Data Siswa
5. Halaman Pengelolaan Nilai
6. Halaman Preview KHS
4.4
Pemeliharaan Sistem Pemeliharaan sistem perlu dilakukan agar system dapat digunakan terus
menerus tanpa mengalami gangguan. Beberapa tahapan yang dapat dilakukan antara lain: 1. Menggunakan browser Mozilla Firefox versi 12 keatas. Alasan pemilihan browser tersebut adalah karena Mozilla Firefox memiliki engine yang lebih bagus dalam menerjemahkan halaman website dibandingkan dengan browser lain. 2. Spesifikasi komputer yang digunakan lebih baik jika menggunakan komputer berspesifikasi menengah ke atas. Meskipun sistem tidak membebani komputer, namun jika user mengaktifkan banyak aplikasi, akan memungkinkan terjadi hang pada komputer user sehingga menghambat pekerjaan. 3. Memberikan hak akses sistem kepada user yang tepat. Akan sangat dimungkinkan bahwa hak akses yang jatuh kepada tangan yang salah dapat digunakan untuk memanipulasi data yang sifatnya merugikan orang lain. 5.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Kartu hasil studi dibuat berbasis web sehingga dapat diakses dari manapun. 2. Penggunaan framework Code Igniter dimaksudkan agar halaman kartu hasil studi dapat diakses lebih cepat dibandingkan dengan pemrograman PHP murni. 3. Sistem dibuat dengan template Bootstrap yang bersifat fluid sehingga dapat diakses menggunakan mobile web. 4. Sistem informasi dibuat untuk mempermudah tim pengolah kartu hasil studi serta pengakses kartu hasil studi tersebut. 5. Pembuatan sistem informasi dapat memberi kemudahan user dalam mengakses laporan.
6. Dengan adanya sistem pengolahan kartu hasil studi ini maka diharapkan mampu mengurangi adanya kesalahan – kesalahan data serta informasi yang disajikan.
DAFTAR PUSTAKA
Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perencanaan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta:Penerbit Andi. Amborowati, Armadyah. 2007. Pengantar Pemograman Terstruktur. Yogyakarta : Penerbit Andi. Arief, M.rudyanto. 2006. Pemrograman Basis Data Menggunakan Transact –SQL dengan Microsoft SQL Server 2000. Yogyakarta : Penerbit Andi. Barry E. Cushing. 1974. Accounting Information Systems and Business Organizations. Phillippines : Addison Wesley Publishing Company. Frederick H. Wu. 1984. Accounting Information Systems, Theory and Practice.Tokyo : McGraw-Hill Japan. George M. Scott. 1986. Principles of Management Information Systems. New York : McGraw-Hill. Jerry FitzGerald, Ardra F. FitzGerald, Warren D. Stallings, Jr.. 1981. Fundamentals of System Analysis. New York : John Willey & Sons. Jogiyanto.1990. Analisis&Desain Sistem Informasi:Pendekatan Terstruktur, Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis.Yogyakarta:Penerbit Andi. Nugroho, Adi. 2004. Konsep Pengembangan Basis Data.Bandung : Informatika. Nugroho, Bunafit. 2004. Aplikasi Pemrograman Web Dinamis dengan PHP dan MySQL. Yogyakarta : Gava Media. Riyanto. 2011. Membuat Sendiri Aplikasi E-Commerce dengan PHP dan MySQL Menggunakan Code Igniter dan JQuery. Yogyakarta : Penerbit Andi. Robert A. Leitch/K. Roscoe Davis. 1983. Accounting Information Systems. New Jersey : Prentice-Hall. Situmorang,
Amrong.
2010.
Proses
Instalasi
Wamp
Server.
http://stefanustmcf.wordpress.com/2010/03/06/proses-instalasi-wamppserver/. Diakses tanggal 7 November 2012. Sudarmawan dan Ariyus, Dony.2007. Interaksi Manusia dan Komputer.Yogyakarta : Penerbit Andi.
Suyanto,
M.
2003.
Strategi
Periklanan
pada
E-Commerce
Perusahaan
Top
Dunia.Yogyakarta : Penerbit Andi. Wikipedia. 2013. Windows 8. http://id.wikipedia.org/wiki/Windows_8. Diakses tanggal 15 Januari 2013.