PEMBUATAN CRANE PEMINDAH BENDA BERDASARKAN BERAT BERBASIS PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER) Penulis skripsi : Abdurrahman Alumni Angkatan 096 Mahasiswa S1 Teknik Elektronika tahun 2009 Email :
[email protected] Dosen Pembimbing 1 : Drs. Jusuf Bintoro, M.T Email :
[email protected] Dosen Pembimbing 2 : Syufrijal, M.T Email : Penulis Jurnal : Zidnie Haniefa Mahasiswi S1 Pendidikan Teknik Elektronika tahun 2010 Email :
[email protected] ABSTRACT The research aims to transform and transfer cranes merancangan by heavy objects such as crane arm that can move objects by weight into 3 different places, namely: Weight 100 grams into a goal box, weighing 200 grams to box B destination and weight of 300 grams to a goal box C. The experiment was conducted at the Laboratory of PLC and Mechanics Laboratory Department of Electrical Engineering Faculty of Engineering, State University of Jakarta. Control of plant uses OMRON CJ1M PLC ladder diagram programming language. Signal used as an insert to the PLC digital input module are as many as 15 pieces 3 pieces switches, limit switches 11 pieces, 1 piece body height sensor. While the inputs used as an analog input module put the PLC in the form of 1 piece weighing sensor (Scales). The output is controlled by a PLC via digital output module with output of: 4 pieces of a DC motor and 7 pieces LED indicator. PLC is used to control the crane arm to move forward / backward, up / down, clamping / releasing objects, so the objects move from the weight of 100 grams to a goal box, weighing 200 grams to box B destination and weight of 300 grams to a goal box C. If the weight of the object (100 grams, 200 grams, 300 grams and 400 grams), the object will be pushed out of the surface of the scales. Meanwhile, if the weight of 400 gram object or object height exceeds 6 cm, then the system will stop.
1.
Pembuatan Crane Pemindah Benda Berdasarkan Berat Berbasis PLC (Abdurrahman, Jusuf Bintoro)
acuan agar setiap langkah dalam
Latar Belakang Masyarakat pengguna perangkat
penggunaan
dan
pemanfaatan
elektronika di Indonesia khususnya
teknologi diharapkan dapat mencapai
kalangan akademisi yang bergerak
hasil
dalam bidang teknologi elektronika
maupun
sudah mengenal piranti mikro (Micro
berkembangnya sebuah sistem kendali,
devices) yang akhirnya dimanfaatkan
menyebabkan semakin meningkatnya
sebagai
kegunaan sebuah sistem kendali yang
inti
dari
pengembangan
yang
optimal
baik
kuantitas.
kualitas Semakin
peralatan elektronika modern. dengan
kemampuannya
terus
ditingkatkan,
kemudahan memperoleh komponen
baik
keras
(Hardware),
mikroprosessor, membuat sebuah alat
maupun perangkat lunak (Software).
pembuatan crane pemindah benda berdasarkan
berat
(Programmable
berbasis
PLC
perangkat
Penggunaan
teknologi
PLC
merupakan elemen unit kendali yang
Logic
Controller)
mudah
diwujudkan.
diprogram sesuai dengan keperluan.
Ketergantungan pada teknologi dari
PLC mempunyai jenis masukan atau
negara
keluaran (I/O) berupa sinyal-sinyal
dapat
dengan
(Jepang),
maju
dengan
membuat
teknologi
IPTEK
fungsi
pengendaliannya
dapat
(Ilmu
digital (1 dan 0) dan berupa sinyal-
Pengetahuan dan Teknologi) bangsa
sinyal analog (0 volt -10 volt). Sebelum
Indonesia
Dengan
digunakan PLC harus terlebih dahulu
didukungnya disiplin ilmu elekrtonika,
diprogram agar proses pengendalian
menghasilkan
yang terjadi sesuai yang diinginkan.
tertinggal.
suatu
ide
kreasi
meningkatkan kemajuan IPTEK. Dalam
teknologi
elektronika,
efektifitas dan efisien selalu menjadi
2.
Pada pengontrol
teknologi logika
otomatisasi, yang
dapat
diprogram telah menjadi standar untuk
HAELKO, Vol . 7 No : 13, April 2012 : 1-15
pengendali,
PLC
menggantikan
tidak
fungsi
sebelumnya
relai
konvensional,
hanya
300 gram, benda dipindahkan menuju
yang
kotak tujuan C. Kegiatan pemindahan
tetapi
benda
menggunakan
crane
secara
mengambil alih banyak fungsi kontrol.
manual oleh seorang operator sudah
Di dalam teknologi otomasi yang telah
sering dilakukan, maka diperlukan
meluas ke seluruh bidang yang telah
perancangan sistem pemindahan benda
dikombinasikan
kontrol
menggunakan
monitor
dikendalikan secara otomatis. Dengan
terdistribusi. Prinsip kerja dari PLC
dasar itu, ide perancangan pembuatan
sama dengan prinsip dari relai yaitu
crane pemindah benda berdasarkan
berupa saklar on-off, tetapi
PLC
berat berbasis PLC dibuat dengan
menguntungkan
menggunakan PLC OMRON CJ1M
pemroses
dipandang
dengan
data
lebih
dan
daripada relai yang umum.
crane pemindah benda berdasarkan
dikendalikan
dapat
kendali. Identifikasi Masalah
berat berbasis PLC berfungsi sebagai benda
agar
CPU 11 sebagai pusat pemroses
Penggunaan crane pada pembuatan
pemindah
crane
yang
dapat
secara manual oleh
seorang operator. Ketika berat benda
Dari latar belakang yang telah diuraikan,maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut: 1.
Bagaimanakah
merancang dan
100 gram, benda dipindahkan menuju
membuat crane pemindah benda
kotak tujuan A, ketika berat benda 200
berdasarkan berat menggunakan
gram,
PLC ?
benda
dipindahkan
menuju
kotak tujuan B dan ketika berat benda 3.
Pembuatan Crane Pemindah Benda Berdasarkan Berat Berbasis PLC (Abdurrahman, Jusuf Bintoro)
2.
Bagaimanakah membuat
merancang dan sensor
(Timbangan)
3.
5.
melakukan
berat
pengendalian gerakan motor DC, input
menggunakan
analog, input digital disertai output digital.
Bagaimanakah
Perumusan Masalah
mengendalikan
pemindah
benda
Berdasarkan
latar
belakang,
berdasarkan berat menggunakan
identifikasi masalah dan pembatasan
PLC secara manual dan secara
masalah,
otomatis ?
masalah peneliti merumuskan sebagai
Dapatkah
pembuatan
pemindah
benda
crane
berdasarkan
berikut:
maka
dalam
Bagaimana
perumusan
mengendalikan
crane pemindah benda berdasarkan
berat berbasis PLC bekerja?
berat berbasis PLC sebagai sistem
Bagaimanakah membuat ladder
pengendali ?
diagram
Tujuan
(Software)
untuk
mengendalikan crane pemindah
Tujuan dari pembuatan crane
benda berdasarkan berat berbasis
pemindah benda berdasarkan berat
PLC ?
berbasis PLC antara lain: 1.
Pembatasan Masalah Berdasarkan permasalahan yang telah
untuk
modul input analog PLC ?
crane
4.
diprogram
teridentifikasi,
dibatasi
pada
pengendalian
maka
skripsi
pembuatan
sistem
perangkat
Mengendalikan crane pemindah benda
berdasarkan
berat
menggunakan PLC. 2.
Memenuhi sebagian persyaratan dalam
mendapatkan
gelar
elektromekanik dalam crane pemindah
Sarjana Pendidikan di Program
benda berdasarkan berat menggunakan
Studi
PLC OMRON CJ1M CPU11 yang
Elektronika
4.
Pendidikan
HAELKO, Vol . 7 No : 13, April 2012 : 1-15
Jurusan
Teknik Teknik
Elektro
Fakultas
Teknik
Universitas Negeri Jakarta.
Metode Penelitian Metode penelitian
digunakan
menggunakan
pada
teori-teori
dari tabel kebenaran dan lembar data
Manfaat Plant Dari
yang
dan
dari komponen atau IC yang dirancang
pembuatan plant dengan menggunakan
untuk membangun crane pemindah
PLC diharapkan dapat berguna antara
benda berdasarkan berat. Selanjutnya
lain :
setelah crane dibangun lalu dilakukan
1.
2.
3.
hasil
Sebagai
penelitian
usaha
untuk
memaksimalkan kemampuan dan
sistem kendali PLC.
kegunaan PLC sebagai kendali
HASIL PENELITIAN
peralatan output.
4.1 Hasil Pengujian
Sebagai media alat bantu dalam
4.1.1
Data
Hasil
Pengujian
memahami proses input dan
Peralatan
output data pada PLC.
Peralatan Output
Pembuatan skripsi merupakan salah
satu
bentuk
mengembangkan
dalam dan
merealisasikan pengetahuan yang diterima
selama
menempuh
pendidikan dan pembelajaran di Universitas Negeri Jakarta.
5.
uji program untuk diterapkan pada
Input
Dan
4.1.1.1 Data Hasil Pengujian Sensor Berat (Timbangan) Pengujian
sensor
berat
dilakukan dengan cara mengukur nilai resistansi pada masing-masing berat benda dari 0 gram, 100 gram, 200 gram, 300 gram dan 400 gram. Dari
Pembuatan Crane Pemindah Benda Berdasarkan Berat Berbasis PLC (Abdurrahman, Jusuf Bintoro)
data hasil pengujian sensor berat
ketika sensor LDR tidak terhalang
(Timbangan) dapat dilihat pada tabel
benda maka akan memberi masukkan
4.1, bahwa semakin berat benda yang
(Vin-
di tempatkan pada sensor berat maka,
(Mendekati tegangan sumber) dari
resistansi (Dalam KΩ) akan semakin
tegangan referensi sehingga output
kecil.
pada IC LM 358 menjadi rendah
4.1.1.2 Data Hasil Pengujian
(Tegangan mendekati 0 volt), sinyal
IC
LM
358)
Rangkaian Sensor Ketinggian
dilanjutkan
Benda
transistor BD 139,
Data hasil pengujian rangkaian
basis emitor (VBE) belum melebihi
sensor ketinggian benda
menuju
lebih tinggi
masukkan
karena tegangan
dilakukan
tegangan sebesar 0,7 volt maka arus
besarnya
dari kolektor tidak akan mengalir
tegangan output sensor LDR ketika
menuju emitor sehingga tegangan pada
terhalang benda dan ketika tidak
kolektor akan mendekati sumber dari
terhalang benda, mengukur tegangan
modul input PLC sebesar 23,5 volt.
dengan
referensi
cara
mengukur
Ketika sensor LDR terhalang
besarnya tegangan output IC LM358,
benda maka akan memberi masukkan
mengukur tegangan kolektor-emitor
(Vin- IC LM 358) lebih rendah dari
(VCE) pada transistor BD 139 dan
tegangan referensi sehingga output
mengukur tegangan sumber IC LM
pada IC LM 358 menjadi tinggi, sinyal
358. Kaki kolektor transistor BD 139
dilanjutkan
digunakan sebagai masukan ke modul
transistor BD 139,
input PLC. Dari data hasil pengujian
basis emitor (VBE) telah melebihi
rangkaian sensor ketinggian benda
tegangan sebesar 0,7 volt maka arus
dapat dilihat pada tabel 4.2, bahwa
dari kolektor akan mengalir menuju
6.
IC
mengukur
LM358,
menuju
HAELKO, Vol . 7 No : 13, April 2012 : 1-15
masukkan
karena tegangan
emitor, kaki emitor terhubung dengan
sumber tegangan motor DC (23,5 volt)
ground
pada
sehingga motor DC akan bergerak
kolektor mendekati 0 volt sekaligus
sesuai dengan daftar keterangan (Lihat
memberi masukkan (Logika rendah =
tabel 4.3). Sebaliknya, jika input
input PLC ON) pada modul input PLC.
rangkaian
4.1.1.3 Data
diberikan masukkan tinggi (Kondisi
sehingga
tegangan
Hasil
Pengujian
penggerak
motor
Rangkaian Penggerak Motor
OFF =
11,5 volt) maka keluaran
DC
tegangan pada kontak NO mendekati
Pengujian rangkaian penggerak
ground. (0 volt) sehingga motor tidak
motor DC dilakukan dengan cara
akan bergerak (Motor DC OFF).
mengukur sumber tegangan kumparan
4.1.1.4 Data
relai, mengukur tegangan keluaran dari alamat output PLC ketika kondisi ON dan kondisi OFF dan mengukur tegangan output relai (Kontak relai NO)
yang
digunakan
untuk
menghidupkan dan mematikan motor DC.
Dari
data
hasil
pengujian
rangkaian penggerak motor DC (Tabel 4.3), jika input rangkaian penggerak motor dc diberi masukkan rendah (Kondisi ON = 0 volt) maka keluaran
Hasil
Pengujian
Rangkaian Pengkondisi Sinyal Data hasil pengujian rangkaian pengkondisi sinyal dilakukan dengan cara menetapkan berat benda dari 0 gram, 100 gram, 200 gram, 300 gram dan 400 gram, mengukur sumber tegangan IC1 dan IC2 (IC LM358), mengukur tegangan input penguat tak membalik
IC1A
(Vin+)
sebagai
tegangan input referensi, mengukur tegangan input IC2A (Vin+) sebagai
tegangan pada kontak NO mendekati 7.
dc
Pembuatan Crane Pemindah Benda Berdasarkan Berat Berbasis PLC (Abdurrahman, Jusuf Bintoro)
tegangan input referensi pengurang
Nilai R3 dapat diatur agar output
tegangan, mengukur tegangan output
IC1A bernilai tepat 10 volt saat
penguat tak membalik IC1A (Vout)
tranduser flexiforce menerima beban
sebagai tegangan input ke pengurang
maksimum (400 gram). Tegangan
tegangan
tegangan
sumber IC1 LM358 dan IC2 LM358
output IC2B (Vout) sebagai tegangan
yang terukur sebesar 11,8 volt. Output
output pengurang tegangan (Masukkan
dari IC1A akan digunakan untuk
tegangan ke modul input analog PLC).
mengeliminasi nilai offset (5 volt) yang
dan
mengukur
Dari data hasil pengujian rangkaian
muncul pada output IC1A, R2 diatur
pengkondisi sinyal (Tabel 4.4) maka
sedemikian agar output dari buffer
nilai tahanan R2 dan R3 disesuaikan
IC2A
dengan nilai tahanan ketika sensor
dikonfigurasi
berat diberi beban sebesar 400 gram
tegangan
(Lihat Tabel 4.1) sebesar 500 K . Nilai
(Gain) 2, nilai output IC2B dapat
tahanan
ditentukan dengan rumus:
R
flexiforce
disesuaikan
adalah
5
volt.
sebagai
dengan
nilai
IC2B
pengurang penguatan
dengan nilai tahanan ketika sensor berat diberi beban 0 gram, 100 gram, Nilai output IC2B akan berkisar 200 gram, 300 gram dan 400 gram antara 0,07 volt hingga 10,6 volt yang (Lihat Tabel 4.1). Input positif (Vin +) sesuai dengan input range dari modul IC1A bernilai 5 volt sehingga output input analog PLC sebesar 0 volt hingga IC1A akan berkisar antara 5 volt 10 volt. hingga 10 volt sesuai dengan rumus 4.1.1.5 Data
Hasil
Pengujian
berikut : Rangkaian Manual
8.
HAELKO, Vol . 7 No : 13, April 2012 : 1-15
Tombol
Kendali
Pengujian
rangkaian
tombol
11,5 volt, mengukur tegangan keluaran
kendali manual dilakukan dengan cara
dari alamat-alamat output PLC ketika
menekan tombol-tombol manual (Lihat
kondisi ON (Indikator hidup = output
gambar
PLC
3.20).
Dari
data
hasil
0
volt)
dan
kondisi
OFF
pengujian rangkaian tombol kendali
(Indikator mati = output PLC 10 volt).
manual (Tabel 4.5), ketika saklar
Rangkaian indikator digunakan sebagai
manual
akan
tanda : Indikator start (Alamat 0.00 =
memberikan output logika rendah (0
ON) berfungsi sebagai tanda bahwa
volt) sekaligus memberi masukkan
sistem dapat bekerja secara otomatis,
menuju tombol-tombol manual agar
indikator 100 gram (Alamat 0.09 =
dapat dikendalikan, pada saat tombol-
ON) berfungsi sebagai tanda bahwa
tombol manual tidak ditekan maka
sistem sedang memindahkan benda
output akan berlogika tinggi (24 volt),
dengan berat 100 gram, indikator 200
tetapi pada saat tombol-tombol manual
gram (Alamat 0.10 = ON) berfungsi
ditekan maka output akan berlogika
sebagai tanda bahwa sistem sedang
rendah (0 volt).
memindahkan benda dengan berat 200
dihidupkan
4.1.1.6 Data
maka
Hasil
Pengujian
gram , indikator 300 gram (Alamat 0.11 = ON) berfungsi sebagai tanda
Rangkaian Indikator
bahwa sistem sedang memindahkan Dari
data
hasil
pengujian benda
rangkaian
indikator
dilakukan
dengan
(Tabel
dengan
indikator cara
berat
300
gram,
4.6) 400 gram (Alamat 0.12 =
mengukur ON) berfungsi sebagai tanda bahwa
sumber tegangan indikator sebesar terdapat benda di atas permukaan 9.
Pembuatan Crane Pemindah Benda Berdasarkan Berat Berbasis PLC (Abdurrahman, Jusuf Bintoro)
timbangan dengan berat dan
indikator
400 gram
ketinggian
benda
untuk menghidupkan dan mematikan sistem pada saat kondisi otomatis.
(Alamat 0.13 = ON) berfungsi sebagai
4.1.2 Data Hasil Pengujian Program
tanda bahwa terdapat benda di atas
Input Dan Output PLC
permukaan timbangan dengan tinggi
4.1.2.1 Data Hasil Pengujian Program
benda melebihi 6 cm. 4.1.1.7 Data
Otomatis Berat Benda 100
Hasil
Pengujian
Rangkaian Start Dan Stop
gram Data
hasil
pengujian
program
Data hasil pengujian rangkaian
otomatis berat benda 100 gram (Tabel
start dan stop (Tabel 4.7) dilakukan
4.8) berfungsi untuk melihat apakah
dengan
sumber
sistem dapat bekerja secara otomatis
tegangan keluaran dari output tombol
dengan melihat alamat-alamat input
start dan tombol stop, ketika kondisi
PLC dan alamat-alamat output PLC,
ditekan (0 volt) dan kondisi tidak
pada saat program dalam kondisi work
ditekan (23,5 volt). Pada saat output
online. Ketika saklar otomatis (Alamat
rangkaian start dan stop menghasilkan
1.12) dihidupkan maka sistem dapat
logika rendah (0 volt) maka akan
berjalan secara otomatis. Sebaliknya
memberi masukkan ke modul input
ketika saklar otomatis dimatikan maka
PLC (Input PLC = ON). Tetapi ketika
sistem
output
stop
manual. Selanjutnya tekan tombol start
menghasilkan logika tinggi (23,5 volt)
(Alamat 1.00 = ON) peralatan input
maka akan memberi masukkan ke
dan peralatan output dalam posisi awal
modul input PLC (Input PLC = OFF).
(Alamat 1.02, Alamat 1.05, Alamat
Rangkaian start dan stop berfungsi
1.08 = ON).
10.
cara
mengukur
rangkaian
start
dan
dapat
HAELKO, Vol . 7 No : 13, April 2012 : 1-15
dikendalikan
secara
Jika berat benda sama dengan 100
ON) bergerak sampai menyentuh limit
gram (Alamat D60 = nilai BCD 100)
switch M3 buka (Alamat 1.05 = ON),
di atas permukaan timbangan selama 5
selanjutnya lengan crane bergerak ke
detik (Tim 0005) dan limit switch
atas (Alamat 0.03 = ON) sampai
benda tersentuh (Alamat 1.13 = ON) ,
menyentuh
lengan crane bergerak turun (Alamat
(Alamat 1.02 = ON), lalu lengan crane
0.04 = ON) sampai menyentuh limit
mundur (Alamat 0.01 = ON) bergerak
switch M2 turun (Alamat 1.03 = ON),
mundur sampai menyentuh limit switch
lalu tangan menjepit
posisi 1 (Alamat 1.02, Alamat 1.05,
benda (Alamat
limit
switch
M2
atas
0.05 = ON) selama 5 detik (Tim 0000)
Alamat 1.08 = ON).
atau bergerak sampai menyentuh limit
4.1.2.2 Data Hasil Pengujian Program
switch M3 jepit (Alamat 1.04 = ON) ,
Otomatis Berat Benda 200
selanjutnya lengan crane bergerak ke
gram
(Alamat
0.03
menyentuh
limit
=
ON) switch
sampai M2
atas
(Alamat 1.02 = ON), lalu lengan crane (Alamat 0.02 = ON) bergerak maju sampai menyentuh limit switch posisi 2 (Alamat 1.09 = ON),
lengan crane
bergerak turun (Alamat 0.04 = ON) sampai menyentuh limit switch M2 turun (Alamat 1.03 = ON), lalu tangan
Data hasil pengujian program otomatis berat benda 200 gram (Tabel 4.9) berfungsi untuk melihat apakah sistem dapat bekerja secara otomatis dengan melihat alamat-alamat input PLC dan alamat-alamat output PLC, pada saat program dalam kondisi work online. Ketika saklar otomatis (Alamat 1.12) dihidupkan maka sistem dapat
melepaskan
benda (Alamat 0.06 =
11.
Pembuatan Crane Pemindah Benda Berdasarkan Berat Berbasis PLC (Abdurrahman, Jusuf Bintoro)
berjalan secara otomatis. Sebaliknya
(Alamat 0.02 = ON) bergerak maju
ketika saklar otomatis dimatikan maka
sampai menyentuh limit switch posisi 3
sistem
(Alamat 1.10 = ON),
dapat
dikendalikan
secara
lengan crane
manual. Selanjutnya tekan tombol start
bergerak turun (Alamat 0.04 = ON)
(Alamat 1.00 = ON) peralatan input
sampai menyentuh limit switch M2
dan peralatan output dalam posisi awal
turun (Alamat 1.03 = ON), lalu tangan
(Alamat 1.02, Alamat 1.05, Alamat
melepaskan
1.08 = ON).
ON) bergerak sampai menyentuh limit
benda (Alamat 0.06 =
Jika berat benda sama dengan
switch M3 buka (Alamat 1.05 = ON),
200 gram (Alamat D60 = nilai BCD
selanjutnya lengan crane bergerak ke
200) di atas permukaan timbangan
atas (Alamat 0.03 = ON) sampai
selama 5 detik (Tim 0005) dan limit
menyentuh
switch benda tersentuh (Alamat 1.13 =
(Alamat 1.02 = ON), lalu lengan crane
ON)
mundur (Alamat 0.01 = ON) bergerak
, lengan crane bergerak turun
(Alamat
0.04
=
switch
M2
atas
sampai
mundur sampai menyentuh limit switch
menyentuh limit switch M2 turun
posisi 1 (Alamat 1.02, Alamat 1.05,
(Alamat 1.03 = ON), lalu tangan
Alamat 1.08 = ON).
menjepit benda (Alamat 0.05 = ON)
4.1.2.3 Data Hasil Pengujian Program
selama 5 detik (Tim 0000) atau
Otomatis Berat Benda 300
bergerak
gram
sampai
ON)
limit
menyentuh
limit
switch M3 jepit (Alamat 1.04 = ON), selanjutnya lengan crane bergerak ke (Alamat
0.03
menyentuh
limit
=
ON) switch
sampai M2
atas
(Alamat 1.02 = ON), lalu lengan crane
12.
Data hasil pengujian program otomatis berat benda 300 gram (Tabel 4.10) berfungsi untuk melihat apakah sistem dapat bekerja secara otomatis dengan melihat alamat-alamat input
HAELKO, Vol . 7 No : 13, April 2012 : 1-15
PLC dan alamat-alamat output PLC,
bergerak
pada saat program dalam kondisi work
switch M3 jepit (Alamat 1.04 = ON),
online. Ketika saklar otomatis (Alamat
selanjutnya lengan crane bergerak ke
1.12) dihidupkan maka sistem dapat
(Alamat
berjalan secara otomatis. Sebaliknya
menyentuh
ketika saklar otomatis dimatikan maka
(Alamat 1.02 = ON), lalu lengan crane
sistem
secara
(Alamat 0.02 = ON) bergerak maju
manual. Selanjutnya tekan tombol start
sampai menyentuh limit switch posisi 4
(Alamat 1.00 = ON) peralatan input
(Alamat 1.11 = ON),
dan peralatan output dalam posisi awal
bergerak turun (Alamat 0.04 = ON)
(Alamat 1.02, Alamat 1.05, Alamat
sampai menyentuh limit switch M2
1.08 = ON).
turun (Alamat 1.03 = ON), lalu tangan
dapat
dikendalikan
Jika berat benda sama dengan
sampai
0.03
melepaskan
=
limit
menyentuh
ON) switch
limit
sampai M2
atas
lengan crane
benda (Alamat 0.06 =
300 gram (Alamat D60 = nilai BCD
ON) bergerak sampai menyentuh limit
300) di atas permukaan timbangan
switch M3 buka (Alamat 1.05 = ON),
selama 5 detik (Tim 0005) dan limit
selanjutnya lengan crane bergerak ke
switch benda tersentuh (Alamat 1.13 =
atas (Alamat 0.03 = ON) sampai
ON)
menyentuh
, lengan crane bergerak turun
(Alamat
=
ON)
switch
M2
atas
sampai
(Alamat 1.02 = ON), lalu lengan crane
menyentuh limit switch M2 turun
mundur (Alamat 0.01 = ON) bergerak
(Alamat 1.03 = ON), lalu tangan
mundur sampai menyentuh limit switch
menjepit benda (Alamat 0.05 = ON)
posisi 1 (Alamat 1.02, Alamat 1.05,
selama 5 detik (Tim 0000) atau
Alamat 1.08 = ON).
13.
0.04
limit
Pembuatan Crane Pemindah Benda Berdasarkan Berat Berbasis PLC (Abdurrahman, Jusuf Bintoro)
detik (Tim 0005) dan limit switch 4.1.2.4 Data Hasil Pengujian Program benda tersentuh (Alamat 1.13 = ON) , Otomatis Berat Benda
400 maka indikator berat benda
400
gram (Alamat 0.12 = ON) hidup selama limit Data hasil pengujian program otomatis berat benda
400
switch benda tersentuh (Alamat 1.13 =
gram
ON), tetapi ketika limit switch benda
(Tabel 4.11) berfungsi untuk melihat
tidak tersentuh (Alamat 1.13 = OFF)
apakah sistem dapat bekerja secara
maka indikator berat benda
otomatis dengan melihat alamat-alamat
(Alamat 0.12 = OFF).
input PLC dan alamat-alamat output
4.1.2.5 Data Hasil Pengujian Program
400
PLC, pada saat program dalam kondisi
Sensor
work online. Ketika saklar otomatis
Melalui Sinyal Input Analog
(Alamat 1.12) dihidupkan maka sistem
PLC.
dapat
berjalan
secara
Berat
(Timbangan)
otomatis. Data hasil pengujian program
Sebaliknya
ketika
saklar
otomatis sensor
dimatikan
maka
sistem
berat
(Timbangan)
melalui
dapat sinyal input analog PLC (Tabel 4.12 )
dikendalikan
secara
manual. dilakukan untuk melihat apakah sensor
Selanjutnya
tekan
tombol
start berat dapat bekerja secara otomatis
(Alamat 1.00 = ON) peralatan input dengan melihat hasil dari scaling dan peralatan output dalam posisi awal hexadesimal ke BCD. Ketika program (Alamat 1.02, Alamat 1.05, Alamat dalam kondisi work online. 1.08 = ON). Ketika berat benda 0 gram Jika berat benda
400
gram maka data hasil scaling hexadesimal ke
(Alamat D60 = nilai BCD
400) di BCD sebesar 0 dengan tegangan 0,07
atas permukaan timbangan selama 5 volt. Berat benda 100 gram maka data
14.
HAELKO, Vol . 7 No : 13, April 2012 : 1-15
hasil scaling hexadesimal ke BCD sebesar 56dengan tegangan 0,98 volt. Berat benda 200 gram maka data hasil scaling hexadesimal ke BCD sebesar 87 dengan tegangan 1,42 volt. Berat benda 300 gram maka data hasil scaling hexadesimal ke BCD sebesar 202 dengan tegangan 5,5 volt. Berat benda 400 gram maka data hasil scaling hexadesimal ke BCD sebesar 403 dengan tegangan 10,6 volt dan nilai set point sebesar 400 berfungsi sebagai pembatas nilai maksimum BCD (Menyesuaikan dengan berat maksimum benda sebesar 400 gram). Dari data hasil pengujian program sensor
berat
(Timbangan)
sinyal
input
analog
PLC
melalui dapat
disimpulkan bahwa nilai hasil scaling hexadesimal ke BCD hampir sesuai dengan nilai berat benda.
Kesimpulan Plant dapat dikendalikan secara manual oleh tombol-tombol kendali manual
dan
dikendalikan
secara
otomatis
PLC
OMRON
oleh
CJ1M CPU 11 yang telah diprogram sesuai dengan deskripsi kerja sistem. Bahasa
pemrograman
PLC
yang
digunakan adalah ladder diagram dan kode
mnemonic.
digunakan
sebagai
Sinyal
yang
masukan
PLC
OMRON CJ1M CPU 11 sebanyak 15 buah input digital, 1 buah sinyal input analog dan 14 sinyal keluaran PLC yang digunakan sebagai pengendali peralatan output (4 buah motor DC dan 7 buah led indikator). Output sensor berat sebagai masukkan menuju input analog
PLC
digunakan
untuk
menimbang benda dari berat 0 gram sampai
berat
400
gram
dengan
mengeluarkan tegangan sebesar 0,07
15.
Pembuatan Crane Pemindah Benda Berdasarkan Berat Berbasis PLC (Abdurrahman, Jusuf Bintoro)
volt sampai dengan tegangan 10,6 volt.
menggunakan tranduser yang lebih
Sinyal tegangan keluaran sensor berat
akurat
terbaca oleh modul input analog PLC
memiliki linier error mencapai
dengan konversi data 0 hexadesimal
dan
sampai dengan 1770 hexadesimal.
mekanik sensor berat (Timbangan)
Plant dapat memindahkan benda dari
linier error menjadi lebih besar dari
berat 100 gram ke kotak tujuan A, 200
5%.
karena
ketika
tranduser
diaplikasikan
flexiforce 5%
dengan
gram ke kotak tujuan B dan 300 gram ke kotak tujuan C.
DAFTAR PUSTAKA
Pembuatan crane pemindah benda berdasarkan
berat
berbasis
PLC
Frank D Petruzella. Elektronika Industri. Penerbit ANDI, Yogyakarta, 2001.
bertujuan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mendapatkan gelar
Mike Tooley. Rangkaian Eletronika Prinsip dan Aplikasi. Penerbit ERLANGGA, Jakarta, 2003.
Sarjana Pendidikan di Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika Jurusan Teknik
Elektro
Fakultas
Teknik
Universitas Negeri Jakarta. Saran Untuk pengembangan plant lebih lanjut, peneliti menyarankan untuk
16.
Ricky Suprayudi dan Tim IE. Application Note AN119 Timbangan Digital Berbasis Sensor Flexiforce. Universitas Kristen Petra, Jakarta. Syufrijal, S.T, M.T. PLC (Konsep, aplikasi dan komunikasi jaringan PLC). Jakarta, 2008. William Bolton. Programmable Logic Controller. Penerbit ERLANGGA, Jakarta, 2004.
HAELKO, Vol . 7 No : 13, April 2012 : 1-15