Lembaran Da’wah Nurul Hidayah ISSN: 2086-0706 Vol.1 No.48 – Muharram 1432H/Desember 2010M Jum’at - II
PEMBINAAN DAN PENDIDIKAN MENURUT KONSEP AL-QURAN DALAM MEWUJUDKAN KESEIMBANGAN HIDUP Ust. Mumad, S.Ag
ABSTRAK
Subhanallah maha suci engkau ya Allah yang telah memisahkan kami dari alhaq dengan yang bathil. Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah memelihara, mendidik dan mengarahkan kami dari kesesatan menuju hidayahMu ya Allah. Allahu Akbar laa khaula wala quwwata illa billah, engkaulah ya Allah dzat yang maha besar selain dari padaMu kecil, kerdil, tidak ada daya dan kekeuatan kecuali hanya kepunyaanMu ya Allah. Dalam ceramah, kultum, khutbah, taushiah dan kajian-kajian lainya selalu diawali dengan kata Alhamdulillahirobbil'alamiin, bahkan dalam sehari semalam minimal kita membaca kalimat tersebut 17 kali, yaitu ketika kita melaksanakan sholat wajib apalagi kalau di tambah sholat tarawih minimal sebelas rakaat berari dua puluh delapan kali. Artinya dalam keadaan suka, duka, mendapat mushibah, mendapat kebahagiaan tetap kalimat tersebut dibaca diulang-ulang karena memang segala puji hanya milik Allah SWT yang merupakan pengurus pengatur seluruh jagat alam raya yang kita cintai ini.
Pembinaan dan Pendidikan ...... 1 Ust. Mumad, S.Ag, SMP Islam Terpadu Darussalam, Bekasi
332
Lembaran Da’wah Nurul Hidayah ISSN: 2086-0706 Vol.1 No.48 – Muharram 1432H/Desember 2010M Jum’at - II
Dari kalimat Alhamdulillahirobbil'alamiin, saya menggaris bawahi kata “Robb”. Robba-yarubbu-robban artinya mengasuh/memimpin. Bentuk isim masdarnya “Tarbiyah” artinya pendidikan (kamus, Mahmud Yunus). Dalam ilmu kalam kita mengenal Salah satu tauhid yang harus di yakini yaitu tauhid “Rububiyah” yaitu mengesakan Allah SWT, melalui keyakinan bahwa hanya Allah SWT yang mengurus, mendidik, mengarahkan, mengasuh, memelihara seluruh mahluk yang ada di muka bumi ini tanpa kecuali. Bahkan daun yang jatuh dari pohon sekalipun semuanya ada dalam pengawasan Allah SWT, sedalam apapun kita menyimpan keburukan dalam hati, dan sekecil apapun kebaikan yang kita perbuat, semuanya ada dalam pengawasan-Nya. Allah SWT merupakan sebaik-baiknya pendidik dan sebaik-baiknya yang memberikan pendidikan, oleh karena itu untuk menyelaraskan kehidupan kita sekarang ini menuju kehidupan yang kekal abadi, maka harus mengambil pendidikan yang telah Allah SWT gariskan kepada kita, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quranul kariim dan telah teruji dengan utusanya yaitu Nabi Muhammad SAW. Islam mengajarkan bahwa pendidikan harus paripurna tidak parsial mulai dari buaian sampai masuk liang lahat, sebagaimana Rosulalloh SAW bersabda : “Tholabul Ilmi Minal Mahdi ilal-lahdi”. Adapun pendidikan yang pertama kali harus tertanam dalam jiwa kita adalah tauhid “laa ilaha illallah (tiada tuhan selain Allah). Alhakim meriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a Rosulalloh SAW bersabda : yang artinya : “bacakanlah kepada anak-anak kamu kalimat pertama dengan Laa ilaha illalloh (tiada tuhan selain Allah)” dengan kata lain jauhi bentuk-bentuk kemusyrikan (perbuatan yang menyekutukan Allah SWT). Kalimat inilah yang menghasilkan generasi yang tangguh dari masa ke masa, misalnya ketika nabi ya'kub bertanya kepada anak-anaknya “apakah yang akan kamu sembah Pembinaan dan Pendidikan ...... 1 Ust. Mumad, S.Ag, SMP Islam Terpadu Darussalam, Bekasi
333
Lembaran Da’wah Nurul Hidayah ISSN: 2086-0706 Vol.1 No.48 – Muharram 1432H/Desember 2010M Jum’at - II
sepeninggalanku? mereka menjawab kami akan menyembah tuhanmu dan tuhan nenek moyangmu yaitu Ibrohim, Ismail dan Ishak (yaitu) tuhan yang maha esa dan kami (hanya) berserah diri kepadaNya” (QS:Al-Baqarah[2] : 133). Lain halnya dengan zaman sekarang mungkin termasuk kita, bukan pertanyaan “Maa ta'buduna min Ba'di (apakah yang akan kamu sembah sepeninggalanku)? Tapi pertanyaan yang sering muncul adalah “Maa ta kuluna min ba'di (apakah yang kamu makan sepeninggalanku) ? DR Abdullah Nasih Ulwan dalam Kitabnya “Tarbiatul aulad fil Islam” menguraikan bahwa pembinaan dan pendidikan dalam Islam di meliputi : 1. Awali kehidupan ini dengan kalimat Laa ilaha illallah. Sebagaimana Rosululloh SAW bersabda yang artinya : Artinya : “bacakanlah kepada anak-anak kamu kalimat pertama dengan Laa ilaha illalloh (tiada tuhan selain Allah)” Kalimat yang terkandung dalam dua kalimat syahadat ini merupakan kalimat kunci dalam Islam, karena dengan kalimat ini diharapkan kita mampu menjauhkan diri dari seluruh bentuk-bentuk kemusyikan dan persekutuan kepada Allah SWT. Kita sangat menyadari betul banyak sekali langkah-angkah syetan yang berusaha menjerumuskan kita kepada kemusyrikan. Contohnya betapa kelimpunganya anak kita ketika dia tidak memegang HP, seolah-olah putus seluruh harapan hidupnya tanpa memegang HP, suatu saat anak didik saya kena razia HP di sekolahan, dia sangat ngotot meminta HP tersebut, ketika saya bilang HP kamu saya tahan sampai selesai semesteran dan menghasilkan nilai yang bagus. Kemudian dia bilang waduh pak saya tidak bisa hidup tanpa HP itu. Artinya betapa sangat tingginya ketergantunganya anak itu terhadap HP tersebut, padahal hidup ini seluruhnya tergantung hanya kepada Allah SWT,hal seperti ini Pembinaan dan Pendidikan ...... 1 Ust. Mumad, S.Ag, SMP Islam Terpadu Darussalam, Bekasi
334
Lembaran Da’wah Nurul Hidayah ISSN: 2086-0706 Vol.1 No.48 – Muharram 1432H/Desember 2010M Jum’at - II
pelan-pelan akan menggugurkan tauhid laa ilaaha illalloh. 2. Kenalkan pada anak-anak kita, diri kita, keluarga kita hukum-hukum halal dan haram. Sebagaimana Rosulalloh SAW bersabda “Ajarkanlah mereka untuk taat kepada Aah SWT dan takut berbuat maksiat kepada Allah serta suruhlah anakanak kamu untuk mentaati perintah-perintah dan menjauhi larangan-laranganya, karena itu akan memeliraha mereka dan kamu dari api neraka” 3. Ajarkanlah anak untuk beribadah pada usia tujuh tahun. Al-Hakim dan Abu Daud Meriwayatkan yang artinya : “Perintahkan anak-anakmu mennjalankan ibadah sholat jika mereka sudah berusia tujuh tahun. Dan jika mereka sudah berusia sepuluh tahun maka pukullah mereka jika tidak mau melaksanakanya dan pisahkanlah tempat tidur mereka” 4. Tanamkan untuk mencintai Rasulalloh dan keluarganya serta membaca Al-Quran. Athabrani Meriwayatkan : bahwa Rasulalloh SAW bersabda : “Didiklah anak-anakmu dalam tiga hal : Mencintai nabi Kamu, mencintai keluarganya, dan membaca Al-Quran. Sebab orang-orang yang ahli AlQuran itu berada dalam lindungan singgasana Allah SWT, pada hari dimana tidak ada lagi perlindungan selain dari perlindungan Allah SWT beserta para nabiNya dan orang-orang yang suci” Banyak cara yang dilakukan oleh umat Islam sekarang ini untuk membina dan mendidik anak dan keluarganya supaya terjaga keimanan dan ketaqwaannya, namun dari sekian banyak metode tersebut yang baik dan benar hanyalah metode yang di gunakan/di contohkan oleh Rasulalloh SAW dalam membina dan mendidik diri, keluarga dan lingkunganya, sehingga Islam exis dan sampai kepada kita sekarang. Dalam kesempatan singkat Pembinaan dan Pendidikan ...... 1 Ust. Mumad, S.Ag, SMP Islam Terpadu Darussalam, Bekasi
335
Lembaran Da’wah Nurul Hidayah ISSN: 2086-0706 Vol.1 No.48 – Muharram 1432H/Desember 2010M Jum’at - II
ini marilah kita mengingat kembali, bagaimana pembinaan yang semestinya supaya terjadi keseimbangan hidup. Ada beberapa tahapan yang harus kita jalankan yaitu : 1. Takwinul Fardi. Yang dimaksud dengan takwinul fardi adalah pembentukan pribadi muslim. Sebelum mengajak orang lain, terlebih dahulu diri kita sendiri. Allah SWT berfirman dalam A-Quran Surat At-Tahrim (66) ayat 6 : yang artinya : “Wahai orang-orang yang beriman Peliharalah dirimu …” Pembinaan tersebut bisa berupa pengajian mingguan (rutinan) secara kontinu (terus menerus dan dijadikan sebagai sebuah kebutuhan, bukan sekedar menggugurkan kewajiban saja, tapi sampai kepada pengharapan rahmat Allah SWT. Kita melihat bagaimana Rasulalloh SAW dan para shahabatnya selalu mengadakan pembinaan secara rutin dari rumah ke rumah, secara terus menerus tanpa kenal lelah, walaupun musuh selalu mengintainya. 2. Takwinul Usrah. Yang dimaksud dengan takwinul Usrah adalah pembentukan keluarga muslim yang kaffah. Dalam surat yang sama (Surat At-Tahrim (66) ayat 6) : disamping diri sendiri juga peliharalah keluarga kita dari api neraka. Setelah diri sendiri terbentuk dan tertanam keyakinan Islam secara kaffah, maka berikutnya adalah keluarga kita, anak, istri kita ajarkan Islam secara menyeluruh. Rumah mewah kita bukan hanya diisi dengan keindahan duniawi saja, tapi isilah dengan pembinaan dan pendidikan yang didalamnya mengajarkan Islam. 3. Takwinul Qoryah. Yang dimaksud dengan Takwinul Qoryah adalah pembentukan lingkungan, tetangga, RT, RW dan lain-lain. Secara Islami. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran Surat Al-Araf Ayat 96 yang artinya : “Sekiranya penduduk negeri ini beriman dan bertaqwa, pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka keberkahan dari langit dan bumi”. Pembinaan dan Pendidikan ...... 1 Ust. Mumad, S.Ag, SMP Islam Terpadu Darussalam, Bekasi
336
Lembaran Da’wah Nurul Hidayah ISSN: 2086-0706 Vol.1 No.48 – Muharram 1432H/Desember 2010M Jum’at - II
Sebuah negeri bukan hanya mengurusi soal perut saja (ekonomi), tapi bagaimana penduduk negeri ini menyadari akan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Alangkah murkanya Allah SWT seandainya penduduk negeri ini hanya mengurus kesenangan sesaat, dan melupakan akhirat yang kekal abadi, sehingga mereka menjadi sesat dan kufur kepada Allah SWT. Seandainya hal itu terjadi, maka tidaklah heran adzab Allah berupa bencana seperti semburan pasir di Al-Hasa Arab Saudi 9 Meter tingginya, Gunung Sinabung Meletus, Tanah Longsor di Jawa, gempa bumi di mana-mana, ini semua ada sesuatu yang salah yang harus diperbaiki oleh penduduk bumi ini. Allahu 'alam.
Pembinaan dan Pendidikan ...... 1 Ust. Mumad, S.Ag, SMP Islam Terpadu Darussalam, Bekasi
337