Diklus, Edisi XVII, Nomor 01, September 2013 253
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGELOLAAN PROGRAM DESA WISATA Rosita Desiati
[email protected] FIP Universitas Negeri Yogyakarta ABSTRAK, penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendiskripsikan pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan program Desa Wisata oleh Pokdarwis Krebet Binangun. (2) mendiskripsikan faktor pendukung dalam pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan program Desa Wisata oleh Pokdarwis Krebet Binangun. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pemberdayaan masyarakat oleh Pokdarwis Krebet Binangun diterapkan dengan menyelenggarakan kegiatan sosialisasi atau penyuluhan, diskusi, kompetisi, percontohan dan perintisan. Pengelolaan yang dilakukan yaitu meliputi: (a) Perencanaan, (b) Pengorganisasian, (c) Penggerakan, (d) Evaluasi. (2) Permasalahan yang dihadapi oleh Pokdarwis Krebet Binangun adalah kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang desa pariwisata, belum optimalnya kerja masing-masing bidang khususnya bidang pariwisata, kurangnya perhatian pemerintah, sarana dan prasarana pendukung pariwisata yang belum memadai, serta destinasi obyek wisata yang belum tertata dengan baik. Faktor pendukung yang ada meliputi beragamnya potensi wisata yang tersedia, adanya dukungan dari pengurus dan tokoh masyarakat setempat, kerjasama antar warga masyarakat serta sikap kekeluargaan dan gotong royong yang masih sangat kental. \ Kata Kunci : Pemberdayaan Masyarakat, Pengelolaan Program, Kelompok Sadar Wisata ABSTRACT. this study aims to: (1) To describe the management of community
empowerment through the Tourism Village program by Pokdarwis Krebet Binangun. (2) To describe the enabling and inhibiting factors in the empowerment of the community through the management. The study was conducted with a qualitative approach. The results showed that: (1) Empowering communities by Pokdarwis Krebet Binangun applied to conduct socialization activities or lectures, discussions, competitions, pilot and pioneering. Management is performed which includes: (a) planning, (b) Organizing, (c) mobilization, (d) evaluation. (2) The problems faced by Pokdarwis Krebet Binangun is lack of awareness and knowledge about rural tourism, not optimal work each particular field of tourism, the lack of government attention, supporting tourism infrastructure is not adequate, as well as tourism destinations that have not well ordered. While there are contributing factors that include the diversity of the tourism potential available, the support of local officials and community leaders, cooperation between citizens and managers Pokdarwis open, and familial attitudes and mutual cooperation is still very strong. Keywords: Community Development, Program Management, Tourism Awareness Group.
254 Pemberdayaan Masyarakat melalui Pengelolaan Program Desa Wisata. ………..Rosita
didukung kualitas yang baik akan menjadi PENDAHULUAN Pembangunan
beban pembangunan suatu bangsa.
nasional
merupakan
cerminan kehendak untuk terus menerus meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia secara adil dan merata, serta mengembangkan kehidupan masyarakat dan penyelenggaraan negara yang maju dan demokratis berdasar Pancasila. Implementasi pembangunan nasional adalah dilaksanakan bersama oleh masyarakat dan pemerintah. Masyarakat adalah pelaku utama pembangunan dan
pemerintah
berkewajiban
untuk
mengarahkan, membimbing, serta menciptakan suasana yang menunjang. Sehingga tercipta kerjasama antar masyarakat dan pemerintah untuk mencapai tujuan pembangunan nasional. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan modal dasar pembangunan nasional, oleh karena itu kualitas SDM harus senantiasa dikembangkan dan diarahkan agar bisa mencapai tujuan yang diharapkan. SDM dapat dilihat dari 2 aspek yaitu aspek kualitas dan aspek kuantitas. Aspek kuantitas mencakup jumlah SDM yang tersedia/ penduduk,
sedangkan
aspek
kualitas
mencakup kemampuan SDM baik fisik maupun non fisik/kecerdasan dan mental dalam melaksanakan pembangunan. Sehingga dalam proses pembangunan, pengembangan SDM sangat diperlukan sebab kuantitas Sumber Daya Manusia yang besar tanpa
Dilihat dari letak geografisnya, Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan
sumber
daya
alam.
Hal
ini
merupakan modal untuk mengembangkan industri pariwisata dengan memanfaatkan potensi alam dan budaya yang besar. Pemandangan alam gunung, lembah, air terjun, hutan, sungai, danau, goa, dan pantai merupakan sumber daya alam yang memiliki potensi besar untuk area wisata alam. Pariwisata merupakan salah satu prioritas Pembangunan Nasional di Indonesia dalam bidang ekonomi yang tercantum dalam Rencana
Pembangunan
Nasional
Jangka
Menengah Tahun 2010 – 2014. Pariwisata merupakan sektor yang dapat memberikan peranan besar bagi pembangunan suatu daerah sekaligus memberikan kontribusi bagi perolehan devisa, mendorong kegiatan ekonomi,
meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat maupun penciptaan kesempatan kerja. Melihat peranan dan kontribusi yang begitu besar terhadap pembangunan di Indonesia maka kekayaan pariwisata perlu dikembangkan secara berkelanjutan. Pariwisata berbasis masyarakat sebagai sebuah pendekatan pemberdayaan yang melibatkan dan meletakkan masyarakat sebagai pelaku penting dalam konteks paradigma
baru
pembangunan
yakni
Diklus, Edisi XVII, Nomor 01, September 2013 255
pembangunan yang berkelanjutan (sustainable
Desa wisata Krebet sebagai desa wisata
development paradigma). Pariwisata berbasis
yang dikenal karena potensi kerajinannya
masyarakat merupakan peluang untuk
terutama batik kayu. Namun tidak hanya
menggerakkan segenap potensi dan dinamika
batik kayu, tapi ada tatah sungging kayu,
masyarakat, guna mengimbangi peran pelaku
genteng kayu dan beberapa kerajinan dalam
usaha pariwisata skala besar. Dari beberapa
skala kecil seperti pisau dapur, irus dan
ulasan tersebut di atas dapat disimpulkan
anyaman mendong. Selain kerajinan, desa
bahwa pariwisata berbasis masyarakat
Wisata
adalah pariwisata dimana masyarakat atau
mengembangkan berbagai kesenian yang
warga setempat memainkan peranan penting
dijualnya dalam paket wisata seni dan
dan utama dalam pengambilan keputusan
budaya seperti: ketoprak, jatilan versi modern
mempengaruhi dan memberi manfaat
dan klasik, kerawitan dan mocopat.
terhadap kehidupan dan lingkungan mereka
Saat ini di Dusun Krebet telah terbentuk
(Gumelar, 2010:1).
Pokdarwis yaitu Kelompok Sadar Wisata
Pendidikan
Luar
Sekolah
(PLS)
Krebet
Krebet
juga
Binangun
yang
mulai
menghimpun
merupakan pendidikan di jalur non formal,
masyarakat yang memiliki kesadaran dan
Adapun salah satu bidang garapan PLS
kemauan untuk mengelola dan mengembangkan
yaitu pemberdayaan masyarakat. Dalam
Dusun Krebet menjadi dusun tujuan wisata.
mencapai tujuan pemberdayaan, berbagai
Pokdarwis tersebut merupakan kelompok
upaya dapat dilakukan melalui berbagai
masyarakat yang peduli terhadap kemajuan
macam pendekatan. Salah satu pendekatan
daerah melalui pariwisata.
pengembangan pariwisata berbasis masyarakat
Salah satu tujuan dari Pokdarwis yaitu
adalah desa wisata.
memberdayakan
Membangun dan mengembangkan desa
program – program yang diselenggarakan
wisata bukan hal sulit, tetapi melakukan
oleh kelompok tersebut. Pemberdayaan
pengelolaan itu lebih rumit bila dibandingkan
masyarakat sendiri bertujuan agar seluruh
dengan membangun dan mengembangkan.
potensi yang ada di desa wisata Krebet
Pengelolaan itu merupakan pekerjaan yang
bisa
rutin harus dilaksanakan secara terencana
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
dan berkesinambungan, sehingga pada
Pengelolaan program desa wisata oleh
pengelolaan ini membutuhkan biaya yang
Kelompok Sadar Wisata Krebet Binangun
tidak sedikit untuk menghasilkan produk
belumlah sesuai harapan. Hal itu terlihat
desa wisata sesuai harapan.
dari sisi sumber daya manusia yang tersedia
masyarakat
dikembangkan
sehingga
melalui
dapat
disana yang khusus mengurusi pengelolaan
256 Pemberdayaan Masyarakat melalui Pengelolaan Program Desa Wisata. ………..Rosita masih terbatas, sumber daya alam sekitar
pertimbangan tertentu. Subyek penelitian
juga belum begitu maksimal dikelola.
dalam penelitian ini antara lain pengurus Pokdarwis Krebet Binangun, anggota
METODE PENELITIAN
Pokdarwis Krebet Binangun, masyarakat
Jenis Penelitian
Dusun Krebet dan pengunjung Desa Wisata
Penelitian
ini
menggunakan
pendekatan
Krebet.
kualitatif. Penelitian kualitatif adalah
Prosedur Penelitian
penelitian yang diarahkan untuk memberikan
Prosedur penelitiannya dilakukan melalui
gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-
observasi,
kejadian secara sistematis dan akurat,
dengan sumber data pengurus Pokdarwis
mengenai sifat-sifat populasi atau daerah
Krebet Binangun, anggota Pokdarwis
tertentu (Nurul Zuriah, 2007:47). Dalam
Krebet Binangun, masyarakat Dusun Krebet
penelitian ini metode yang digunakan
dan pengunjung Desa Wisata Krebet.
adalah berupa deskriptif yang bertujuan
Data,
untuk
Pengumpulan Data
membuat
deskripsi
secara
wawancara,
dan
Instrumen,
dokumentasi,
dan
Teknik
sistematis, faktual, dan akurat mengenai
Data yang dikumpulkan dalam penelitian
fakta dan sifat populasi atau daerah
ini dikelompokkan menjadi dua, yaitu data
tertentu.
utama dan data pendukung. Data utama
Waktu dan Tempat Penelitian
diperoleh dati informan yang terlibat
Waktu penelitian untuk mengumpulkan data
langsung
dalam
dilaksanakan pada bulan Juni sampai
pengurus
Pokdarwis
dengan Juli 2013. Tempat penelitian ini di
anggota
Pkdarwis
Desa Wisata Krebet, Sendangsari, Pajangan,
masyarakat Dusun Krebet dan pengunjung
Bantul, Yogyakarta.
Desa Wisata Krebet. Data pendukung
Target atau Subjek Penelitian
bersumber dari dokumen-dokumen berupa
Subyek penelitian yang ditunjuk sebagai
catatan, gambar atau foto-foto, dan bahan-
sumber data adalah orang-orang yang dapat
bahan lain yang dapat mendukung penelitian.
memberikan informasi selengkapnya kepada
Alat
peneliti sesuai dengan tujuan penelitian.
penelitian ini adalah peneliti itu sendiri
Dalam menentukan subyek penelitian,
(instrumen kunci), sehingga peneliti perlu
peneliti menggunakan teknik purposive
melakukan wawancara dan pengamatan
sampling. Menurut Sugiyono (2011:85),
mendalam. Kondisi ini menuntut peneliti
teknik purposive sampling merupakan
untuk lebih intensif mengadakan kontak
teknik
langsung dengan key informan. Disamping
penentuan
sampel
dengan
pengumpul
penelitian Krebet Krebet
data
ini
yaitu
Binangun, Binangun,
utama
dalam
Diklus, Edisi XVII, Nomor 01, September 2013 257
itu, peneliti harus mampu menyesuaikan
dilakukan oleh Pokdarwis dilaksanakan
diri dengan lingkungan tempat key informan.
dengan melihat banyaknya potensi yang
Untuk jenis data yang dibutuhkan oleh
ada di desa wisata Krebet khususnya
peneliti,
potensi
maka
memerlukan
metode
wisata
alam
yang
belum
pengumpulan data antara lain pengamatan
dimanfaatkan secara maksimal, selain itu
atau observasi, wawancara, dan dokumentasi.
potensi kerajinan, kesenian, serta kuliner
Teknik Analisis Data
yang belum dikelola dengan baik. Melihat
Teknik analisis data yang digunakan dalam
peluang tersebut pengurus Pokdarwis
penelitian ini adalah analisis deskriptif
menjadikan
kualitatif, artinya data yang diperoleh
mengadakan
dalam penelitian dilaporkan apa adanya
masyarakat untuk masyarakat
kemudian
secara
dengan mengadakan berbagai macam
kualitatif untuk mengambil kesimpulan
kegiatan yang memberikan pengetahuan
(Moleong, 2012:248). Dalam hal ini kegiatan
tentang pengembangan dan pengelolaan
analisis dilakukan dengan cara mengelompokkan
desa wisata dengan memanfaatkan potensi
data yang diperoleh dari informan terkait
yang ada. Adapun bentuk pemberdayaan
dengan pengelolaan program Desa Wisata
masyarakat
serta
Pokdarwis
di
faktor
interprestasikan
pendukung
dan
faktor
identifikasi program
yang Krebet
untuk
pemberdayaan Krebet
dilakukan Binangun
oleh adalah
penghambat. Aktivitas dalam analisis data,
sosialisasi/penyuluhan, diskusi, kompetisi,
yaitu: reduksi data, penyajian data, menarik
percontohan dengan berbagai pelatihan
kesimpulan/verifikasi Miles dan Huberman
dan
(dalam Andi Prastowo, 2012: 16-21).
pementasan seni dan budaya tradisional. Sasaran
HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN Pemberdayaan
perintisan
akhir
dengan
bentuk
berbagai
pemberdayaan
tersebut dilakukan dan diterapkan untuk menunjang dan mempercepat akselerasi
haruslah
kualitas hidup masyarakat yang pada
dilakukan secara terus menerus, komprehensif
awalnya belum berdaya menjadi berdaya
dan
dan
simultan
masyarakat
sampai
ambang
batas
mandiri
sehingga
tercipta
tercapainya keseimbangan yang dinamis
kesejahteraan masyarakat.
antara pemerintah dan semua segmen
Pengelolaan Program Desa Wisata Krebet
yang diperintah. Oleh karenanya diperlukan
oleh
bentuk-bentuk pemberdayaan yang nyata
pemberdayaan
bagi keberlangsungan kehidupan masyarakatnya.
aktivitas Kelompok Sadar Wisata Krebet
Program pemberdayaan masyarakat yang
Binangun dalam mengarahkan masyarakat
Pokdarwis
sebagai
upaya
masyarakat
adalah
258 Pemberdayaan Masyarakat melalui Pengelolaan Program Desa Wisata. ………..Rosita setempat demi tercapainya tujuan yang
Pengorganisasian program desa wisata oleh
hendak dicapai secara efektif dan efisien.
Pokdarwis meliputi kegiatan menetapkan
Aktifitas
dengan
sumber daya manusia yang dilakukan
mengintegrasikan semua sumber yang ada
berdasarkan tugas dan wewenang yang
melalui
dimiliki masing- masing seksi. Pembagian
tersebut
adalah
fungsi-fungsi
pengorganisasian,
perencanaan,
penggerakan
dan
dan pengelompokkan program desa wisata
evaluasi.
pada masing-masing seksi memungkinkan
Perencanaan adalah penentuan secara
semua bagian dapat bekerja sesuai porsi
matang dan cerdas tentang apa yang akan
yang sudah ditetapkan, sehingga setiap
dikerjakan dimasa yang akan datang
bagian dapat bekerja dengan fokus terhadap
dalam
tujuan.
program yang harus dilakukan. Kegiatan
Perencanaan yang dilakukan oleh Pokdawis
yang dilakukan selain pembagian seksi
Krebet
dengan
kegiatan yaitu menentukan ketua, wakil,
melibatkan anggota, tokoh masyarakat
sekretaris dan bendahara. Pengorganisasian
dan
program desa wisata oleh Pokdarwis juga
rangka
mencapai
Binangun
masyarakat
dilakukan
dilakukan
sekitar.
untuk
Perencanaan mempermudah
melibatkan
unsur
masyarakat
sekitar
pelaksanaan program desa wisata yang
dengan harapan masyarakat akan ikut
dicanangkan
Perencanaan
andil dalam pembangunan desa wisata
dimulai dengan mengadakan rapat/rembug
melalui program-program desa wisata yang
warga. Kegiatan selanjutnya menentukan
disusun oleh Pokdarwis. Keikutsertaan
tahapan
–
Pokdarwis.
tahapan
yang
akan
masyarakat ini ditentukan berdasarkan
program
yang
kemampuan dan kompetensi yang dimiliki
Pokdarwis
yaitu
masyarakat sehingga keterlibatan masyarakat
kebutuhan,
tersebut dapat meningkatkan hasil pencapaian
direncanakan
dalam
dilaksanakan
oleh
melakukan
identifikasi
menentukan tujuan, menentukan jadwal
program.
kegiatan,
Penggerakan atau yang sering disebut
menentukan
pengurus,
merancang pendanaan.
pelaksanaan/implementasi pada dasarnya
Perencanaan program ditentukan berdasarkan
merupakan
sasaran dan tujuan destinasi wisata yang
kompleks dan ruang lingkupnya cukup
dimiliki oleh Desa Sendangsari Pajangan
luas serta berhubungan erat
Bantul dengan harapan semua potensi
sumber daya manusia. Penggerakan program
wisata yang ada dapat diketahui masyarakat
desa oleh Pokdarwis Krebet Binangun
luas demi meningkatkan kesejahteraan
dilandasi oleh nilai-nilai Sapta Pesona”
masyarakat Desa Wisata.
yakni aman, tertib, bersih, sejuk, indah
fungsi
manajemen
yang
dengan
Diklus, Edisi XVII, Nomor 01, September 2013 259
dan ramah. Pokdarwis Krebet Binangun
program. Jika ditemukan ada kesalahan-
telah mampu melaksanakan fungsi-fungsi
kesalahan
penggerakan
memberdayakan
pelaksanaan kegiatan maka akan dilakukan
masyarakat. Hal ini tampak pada hasil
koreksi atau perbaikan untuk program-
yang dicapai Pokdarwis Krebet Binangun
program selanjutnya. Sehingga penyimpangan
dengan meningkatnya kunjungan wisatawan
dan kesalahan dimaksud tidak terjadi lagi
ke Desa Sendangsari Pajangan Bantul.
di masa yang akan datang.
Fungsi-fungsi penggerakan yang peneliti
Faktor-faktor
maksud adalah bahwa secara implisit
pengelolaan
Pokdarwis Krebet Binangun telah bekerja
masyarakat
memberikan bimbingan, motivasi, instruksi,
Binangun diantaranya adalah beragamnya
nasihat dan koreksi jika diperlukan bagi
potensi wisata yang ada di Desa Wisata
berlangsungnya semua program yang
Krebet, adanya dukungan dari pengurus
direncanakan sehingga setiap tindakan
dan tokoh masyarakat setempat, kerjasama
tidak melenceng dari arah dan tujuan yang
antar warga masyarakat dan pengelola
ditetapkan.
pokdarwis yang terbuka membuat program
Evaluasi merupakan unsur manajemen untuk
yang akan dilaksanakan menjadi transparan,
melihat apakah segala kegiatan yang
sikap kekeluargaan dan gotong royong
dilaksanakan telah sesuai dengan rencana
yang masih sangat kental. Selain faktor
yang digariskan. Disamping itu, evaluasi
ketersediaan destinasi wisata yang beragam,
juga merupakan hal yang penting pula
dukungan dan peran serta masyarakat
untuk menentukan rencana kerja yang
untuk ikut memajukan Desa Wisata
akan datang. Evaluasi program yang
Krebet merupakan faktor dominan bagi
dilaksanakan Pokdarwis Krebet Binangun
tercapainya tujuan organisasi.
dilaksanakan
Faktor-faktor
dalam
pada
akhir
kegiatan.
Evaluasi dilakukan melalui rapat pengurus
pengelolaan
Pokdarwis
masyarakat
Krebet
Binangun
dan
atau
penyimpangan
dalam
yang
mendukung
program
pemberdayaan
oleh
Pokdarwis
Krebet
yang
menghambat
program
pemberdayaan
oleh
Pokdarwis
Krebet
pelaksana program. Evaluasi dimulai dari
Binangun diantaranya adalah kesadaran
pandangan setiap seksi kegiatan terkait
masyarakat masih sangat kurang, masyarakat
hambatan dan kekurangan yang dihadapi.
secara umum belum mengetahui atau
Kemudian masing-masing seksi mengemukakan
paham tentang pariwisata, masing-masing
pencapaian yang telah diperoleh dengan
bidang belum bekerja secara optimal
perencanaan dan tujuan organisasi yang
khususnya bidang Pariwisata, sarana dan
ditetapkan sebagai tolok ukur keberhasilan
prasarana pendukung pariwisata yang
260 Pemberdayaan Masyarakat melalui Pengelolaan Program Desa Wisata. ………..Rosita belum memadai, Obyek daya tarik wisata
pelatihan dan perintisan dengan berbagai
belum tertata dengan baik. Hal ini
pementasan
dikarenakan kurangnya tingkat pendidikan
tradisional. Bentuk-bentuk pemberdayaan
mayoritas masyarakatnya sehingga berakibat
tersebut
pada kurangnya kesadaran, pemahaman
komprehensif
dan pengetahuan masyarakat tentang Desa
berdirinya Pokdarwis Krebet Binangun.
Wisata. Hal ini juga berdampak pada
Pemberdayaan
kepengurusan Pokdarwis Krebet Binangun
Pokdarwis Krebet Binangun diterapkan
yang secara internal sulit mencari anggota
melalui pengelolaan program Desa Wisata
yang memiliki
karena
Krebet. Pemberdayaan masyarakat dalam
mayoritas anggotanya merupakan masyarakat
bidang tersebut adalah dengan menyelenggarakan
sekitar Desa Wisata. Tentu hal ini berakibat
kegiatan sosialisasi atau penyuluhan, diskusi,
pada kurang optimalnya kerja setiap bidang.
kompetisi, percontohan dan perintisan.
Kurang optimalnya kerja setiap bidang
Adapun pengelolaan atau aktifitas yang
juga dipengaruhi oleh tidak diperolehnya
dilakukan untuk mengintegrasikan semua
hanor/insentif bagi anggotanya, sehingga
sumber daya yang ada di Dusun Krebet
anggota Pokdarwis Krebet Binangun yang
meliputi:
notabene masyarakat sekitar tidak dapat
1. Perencanaan pengelolaan program desa
mencukupi kebutuhannya dengan bergantung
wisata oleh Pokdarwis dilakukan dengan
pada kegiatan-kegiatan yang diprogramkan
melibatkan anggotanya, tokoh masyarakat
Pokdarwis
Faktor
dan masyarakat setempat. Kegiatan
penghambat lain yang tidak kalah sulit
perencanaan dimulai dengan mengadakan
adalah kurangnya perhatian pemerintah
rapat/rembug warga. Perencanaan program
melalui dinas terkait. Hal ini tampak dari
desa wisata yang dilakukan oleh Pokdarwis
minimnya dana bantuan dan kurangnya
didasarkan pada nilai ekonomis dengan
infrastruktur di wilayah Desa Wisata.
tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
kualitas
Krebet
baik
Binangun.
seni
secara
dan
terus
sudah
budaya
menerus dilakukan
masyarakat
dan sejak
oleh
masyarakat. 2. Pengorganisasian program desa wisata
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan
yang dilakukan oleh Pokdarwis yaitu
Bentuk pemberdayaan masyarakat yang
dengan memetakkan dan mengelompokkan
dilakukan Pokdarwis
tiap-tiap program desa wisata ke setiap
adalah
dengan
Krebet
berbagai
Binangun sosialisasi/
seksi/departemen
yang
ada
di
penyuluhan, berbagai diskusi, penyelenggaraan
Pokdarwis. Pemberian tugas
kompetisi, percontohan dengan berbagai
wewenang pada setiap departemen/kelo
/
Diklus, Edisi XVII, Nomor 01, September 2013 261
mpok didasarkan pada kemampuan
secara umum belum mengetahui atau
yang dimiliki pada masing- masing
paham tentang pariwisata, masing- masing
bidang/seksi.
bidang belum bekerja secara optimal
3. Penggerakkan yang dilakukan oleh
khususnya bidang pariwisata, kurangnya
Pokdarwis dimulai dari bagaimana
perhatian pemerintah melalui dinas terkait,
pelaksanaan program dilakukan, kesesuaian
sarana dan prasarana pendukung pariwisata
waktu pelaksanaan, kesesuaian sasaran
yang belum memadai, serta obyek daya
kegiatan dan kesiapan serta kekompakan
tarik wisata belum tertata dengan baik.
pengurus dalam pelaksanaan program
Adapun faktor pendukung yang ada
tersebut.
meliputi banyaknya potensi yang ada di
4. Evaluasi program yang dilaksanakan oleh
Pokdarwis
Krebet
Binangun
Desa Wisata Krebet, adanya dukungan dari
pengurus dan tokoh masyarakat
dilaksanakan sebelum sampai setiap
setempat, kerjasama antar warga masyarakat
akhir program. Setiap seksi kegiatan
dan pengelola Pokdarwis yang terbuka
mengemukakan kekurangan maupun
membuat program yang akan dilaksanakan
kelebihan
sudah
menjadi transparan, serta sikap kekeluargaan
berlangsung. Evaluasi program ini
dan gotong royong yang masih sangat
bertujuan untuk memberikan masukan
kental.
program
yang
untuk perencanaan kegiatan yang akan datang. Sedangkan hasil atau evaluasi program dalam upaya pemberdayaan
Saran Dalam
upaya
pemberdayaan
masyarakat yang dilaksanakan oleh
masyarakat sebaiknya pengurus Pokdarwis
Pokdarwis
telah
lebih berkoordinasi dengan masyarakat
mampu dilaksanakan. Hal tersebut dapat
agar kegiatan yang dilakukan dapat efisien
dilihat dari hasil pencapaian yang
dan tepat sasaran. Sehingga tujuan yang
dirasakan langsung oleh masyarakat
diinginkan dapat tercapai. Permasalahan
sekitar dengan semakin majunya Desa
yang dihadapi oleh Kelompok Sadar Wisata
Wisata
meningkatnya
Krebet Binangun dalam hal meningkatkan
kunjungan wisatawan yang berdampak
kesadaran masyarakat dapat dilakukan
pada meningkatnya pendapatan masyarakat.
dengan pendekatan oleh pengurus dan
Faktor penghambat program Desa Wisata
anggota masyarakat dengan cara berdiskusi.
Krebet
pemberdayaan
Diharapkan adanya pelatihan pemandu
masyarakat yaitu kesadaran masyarakat
wisata dan pendampingan yang berkelanjutan
yang masih sangat kurang, masyarakat
oleh
Krebet
Krebet
dalam
Binangun
dan
upaya
dinas
terkait
untuk
senantiasa
262 Pemberdayaan Masyarakat melalui Pengelolaan Program Desa Wisata. ………..Rosita meningkatkan kualitas pengelola desa wisata dan masyarakat. DAFTAR PUSTAKA A. Prastowo. (2012). Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Gumelar, S. (2010). Konsep pengembangan kawasan desa wisata Hand out mata kuliah concept resort and leisure, Strategi pengembangan dan pengelolaan resort and Leisure. Online. Tersedia: http://ebookbrow se.com/pengembangan-kawasandesa-wisata-pdf-d125182483 . Diakses: tanggal 31 Maret 2013, pukul 08.00 WIB.
Lexy J. Moleong. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset. Nurul Zuriah. (2009). Metodologi Penelitian Sosial Dan Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Sugiyono. (2011). Metode penelitian kuatitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta