Prosiding Seminar Nasional Hasil - Hasil Penelitian dan Pengabdian LPPM UMP 2014 ISBN 978-602-14930-3-8 Purwokerto, 20 Desember2014
Pemberdayaan Kelompok Karang Taruna Kelurahan Jebres Surakarta Dengan Pelatihan Servis Sepeda Motor 1
Ngatou Rohman1, Suryoto2 Prodi Pendidikan Teknik Mesin FKIP Universitas Sebelas Maret 2 Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret 1 Email:
[email protected] ABSTRAK
Pemberdayaan kelompok karang taruna Kelurahan Jebres Surakarta dengan pelatihan servis sepeda motor merupakan salah satu bentuk up dating ipteks (teknologi bidang otomotif khususnya mengenai servis ringan sepeda motor). Tujuan dari pelatihan ini adalah 1) terwujudnya kelompok karang taruna yang memiliki keterampilan atau skill melaksanakan servis ringan sepeda motor, 2) adanya bekal pengetahuan tentang kewirausahaan sebagai kemampuan penunjang agar dapat menjadi pemuda yang produktif. Sasaran utama kegiatan pelatihan ini adalah anggota karang taruna yang ada di lingkungan RW 20 Kaplingan Jebres Surakarta. Pelatihan ini dilaksanakan dengan metode ceramah, diskusi dan praktik langsung yang meliputi 4 tahap kegiatan yaitu persiapan, Forum Group Discussion (FGD) tim dengan praktisi, pembelajaran teori, pembelajaran praktik, unjuk kerja dalam bentuk servis ringan sepeda motor bagi warga sekitar dan empowering dalam bentuk pembekalan kewirausahaan. Hasil dari pelaksanaan kegiatan pelatihan pemberdayaan kelompok karang taruna di Kelurahan Jebres Surakarta antara lain: 1) Adanya modul atau buku saku tentang cara dan pedoman dalam melakukan servis ringan sepeda motor bagi pemula. Modul atau buku saku ini merupakan hasil dari FGD tim pelaksana dan praktisi bidang otomotif, 2) Kelompok karang taruna memiliki kemampuan dalam melakukan servis ringan sepeda motor yang dapat dijadikan bekal awal apabila akan berwirausaha dalam bidang otomotif, 3) Kelompok karang taruna memiliki motivasi dan pengetahuan tentang kewirausahaan setelah mengikuti empowering sehingga dapat dijadikan bekal untuk dapat menjadi pemuda yang produktif dan kreatif. Kata kunci: servis sepeda motor, pelatihan, kreatif
PENDAHULUAN Program pengabdian masyarakat dalam bentuk pelatihan servis ringan sepeda motor untuk pemuda berkarya ini akan dilaksanakanan di Kelompok Karang Taruna di Kelurahan Jebres, Surakarta. Secara umum kelurahan Jebres memiliki wilayah yang cukup luas. Kelurahan Jebres dibagi kedalam 36 RW. Masing – masing biasanya memiliki organisasi kepemudaan. Selain itu, lokasi kelurahan sangat strategis, maksudnya bahwa kelurahan Jebres terletak berdampingan dengan pusat kota Surakarta (Solo) sehingga termasuk daerah yang sudah cukup maju dan tatanan masyarakat sudah teratur. Kelurahan Jebres, khususnya RW 20 memiliki organisasi Karang Taruna yang cukup aktif dan berkembang. Jumlah pemuda yang aktif diorganisasi ini ada banyak. Dari sekitar 10.000 jiwa penduduk Kelurahan Jebres, hampir 50% adalah usia produktif baik laki-laki maupun perempuan. Tidak sedikit dari mereka yang aktif di Karang Taruna. Dari banyak usia produktif yang aktif di Karang Taruna RW 20, sebanyak 70% pemudanya adalah warga RT 02 dan RT 03. Pemuda-pemudi yang merupakan anggota Karang Taruna memiliki karakteristik (1) Rataan Usia 14 - 22 tahun; (2) Pendidikan SMP-SMA; (3) Pekerjaan buruh/serabutan. Karakter warga muda anggota karang taruna adalah cenderung acuh dan ingin diperhatikan. Sedangkan untuk karakter warga masyarakat di kelurahan Jebres adalah berlatar belakang pendidikan yang beragam mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi. Jenis pekerjaan warga juga beragam mulai dari buruh, petani, tukang kayu, guru, pegawai swasta, hingga wirausaha. Berkaitan dengan usaha untuk menunjang kelancaran bekerja maka sepeda motor merupakan sahabat dekat warga. Data dari kegiatan observasi dan interview dengan ketua RW 20 dan warga juga menunjukkan bahwa sebagian besar warga memiliki sepeda motor untuk menunjang mobilitas mereka. Bahkan dalam satu keluarga hampir dipastikan memiliki 2-3 sepeda motor. Terkhusus untuk jumlah pemuda yang aktif di karang taruna tersebut, rata – rata mereka juga sudah memiliki sepeda motor. Sepeda motor yang mereka miliki umumnya sudah 4 tak, dan sedikit yang masih menggunakan 2 tak. Mungkin karena boros bahan bakar dan menggunakan oli samping sehingga terkesan ribet. Lebih lanjut dari hasil interview, diketahui bahwa sedikit sekali dari warga dan pemuda pengguna sepeda motor yang memahami pentingnya perawatan dan servis sepeda motor secara teratur serta bagaimana melakukan servis sederhana yang bisa mereka lakukan di rumah bagi sepeda motor mereka sendiri. Selama ini mereka sering meminta bengkel 91
Prosiding Seminar Nasional Hasil - Hasil Penelitian dan Pengabdian LPPM UMP 2014 ISBN 978-602-14930-3-8 Purwokerto, 20 Desember2014 untuk memperbaiki, padahal perawatan dan servis motor ringan bisa dilakukan sendiri. Kegiatan ini mempunyai hubungan dengan manajemen sumberdaya manusia (Nawawi, 1997 dan Sumantri, 2000). Untuk kegiatan sosial kemasyarakatan, warga di Karang Taruna RW 20 maupun warga RW 20 sering mengadakan kegiatan sosial seperti gotong royong, kerja bakti, donor darah dan lain sebagainya. Selain kegiatan kemasyarakatan yang diadakan oleh warga lokal, warga RW 20 juga sering mendapatkan pelatihan dari pihak luar. Banyak kegiatan pelatihan yang sudah diikuti warga RW 20, namun untuk pelatihan dalam bentuk mahir servis ringan sepeda motor ini belum pernah dilakukan dari pihak manapun karena biasanya kegiatan-kegiatan cenderung berupa masak-memasak ataupun penyuluhan yang berhubungan dengan masalah remaja.
TUJUAN Dengan adanya kegiatan pelatihan ini maka akan diperoleh target dan luaran sebagai berikut: (1) warga masyarakat Jebres RW 20 pada umumya, serta anggota Karang Taruna yang utamanya dari RT 02 dan RT 03 akan mendapatkan pengetahuan tentang pentingnya perawatan serta servis berkala yang tidak hanya menjaga kinerja dan usia sepeda motor tetapi juga bermanfaat pada sisi ekonomi sepeda motor dan penggunanya; (2) pelatihan ini akan memberikan manfaat berupa keterampilan (life skill) servis ringan sepeda motor kepada 15 warga anggota karang taruna RW 20 yang berasal dari RT 02 dan RT 03; (3) dengan dicetuskanya pula ide magang para peserta pelatihan dalam bentuk program “SERBU” (“Servis Ringan Sepuluh Ribu Di Hari Minggu/ SERBU”) maka anggota pelatihan akan mendapatkan praktek pengalaman yang utuh tentang servis ringan sepeda motor dan pengalaman plus yaitu bekal dan inspirasi untuk menjadi wirausahawan.
METODE PELAKSANAAN 1. Tahap Persiapan Pada tahap persiapan ini beberapa hal yang terkait dengan pelaksanaan pelatihan dikoordinasikan oleh tim. Tim pelaksana pelatihan ini terdiri dari 2 orang dosen dan melibatkan 3 mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik Mesin JPTK FKIP UNS. Hal tersebut berdasarkan pertimbangan bahwa materi pelatihan yang akan dilaksanakan sangat terkait dengan bidang ilmu mahasiswa yang dilibatkan. Persiapan yang dilakukan antara lain: a) survey lokasi pelatihan, 2) koordinasi dengan pengurus karang taruna, 3) mengadakan Forum Group Discussion (FGD) dengan praktisi otomotif untuk menyusun modul pelatihan servis ringan sepeda motor. 2. Tahap Presentasi Materi Servis Ringan Sepeda Motor a. Fokus: Pembelajaran teori tentang servis ringan Sepeda Motor b. Pemateri: Tim Instruktur. Pada tahap ini tim instruktur menyampaikan materi teori servis ringan sepeda motor seperti yang telah direncanakan oleh tim. Untuk mendukung pembelajaran teori ini peserta pelatihan dibekali dengan modul atau buku saku servis sepeda motor. Dalam pelatihan ini dilaksanakan dalam suasana rileks dan dengan metode yang mudah diterima, hal ini mengingat bahwa jenjang pendidikan peserta yang beragam. 3. Tahap Praktek a. Fokus: Praktek Langsung b. Pemateri: Tim Instruktur Pelatihan praktik ini dilaksanakan untuk mengaplikasikan teori singkat yang telah diterima oleh peserta. Pelatihan ini dibagi menjadi menjadi 3 kelompok kecil, setiap kelompok menggunakan 1 unit sepeda motor dan didampingi oleh seorang instruktur. Pembelajaran praktik ini dilaksanakan di workshop sepeda motor Prodi PTM FKIP UNS dengan mempertimbangkan tersedianya sarana dan prasarana praktik servis ringan sepeda motor dan sebagai upaya lebih mensosialisasikan kampus UNS khususnya Prodi Pendidikan Teknik Mesin FKIP UNS pada masyarakat. 4. Tahap Magang melalui program “SERBU” (Program “Servis Ringan Sepuluh Ribu Di Hari Minggu/ SERBU”) Kegiatan ini dilaksanakan setelah berakhirnya pembelajaran praktik servis ringan sepeda motor. Tujuan dari kegiatan magang ini untuk mengaplikasikan pengetahuan yang telah diperoleh oleh ditujukan untuk warga sekitar. Pelaksanaan servis ringan ini terbatas hanya pada servis, ganti oli dan pekerjaan ringan yang ada pada sepeda motor. Setiap konsumen dalam menserviskan kendaraannya hanya dipungut Rp 10.000 yang akan dimasukkan ke dalam kas karang taruna.
92
Prosiding Seminar Nasional Hasil - Hasil Penelitian dan Pengabdian LPPM UMP 2014 ISBN 978-602-14930-3-8 Purwokerto, 20 Desember2014 5. Tahap Empowering a. Fokus: Evalusi kegiatan, pemberian motivasi berwirausaha b. Pemateri: Tim Instruktur dan Tim Pengabdian. Evaluasi dimaksudkan untuk mengevaluasi kegiatan pelatihan dari awal sampai dengan selesai yang kemudian dilanjutkan dengan ceramah motivasi untuk berwirausaha. Hal ini bertujuan agar para peserta memiliki semangat untuk produktif dan tidak tergantung pada pihak lain.
Observasi Lapangan
C O O P E R A TI V E
Teori Praktek
Service magang
Pelaksanaan
L E A R N I N G
Empowering
Gambar 1. Flow Chart Pelaksanaan Kegiatan
HASIL DAN PEMBAHASAN Secara umum kegiatan pengabdian pada masyarakat dalam bentuk Iptek bagi Masyarakat (IbM) Kelompok Karang Taruna di Kelurahan Jebres – Surakarta dengan tema Pelatihan Program Mahir Servis Ringan Sepeda Motor Untuk Pemuda Berkarya di Karang Taruna Kelurahan Jebres, Surakarta berjalan dengan baik. Kegiatan ini dibagi menjadi 5 tahap kegiatan yaitu persiapan, teori, praktik, servis ringan dan refleksi kegiatan pelatihan servis ringan sepeda motor. Program Pelatihan Servis Ringan Sepeda Motor
Teori (Aspek Kognitif)
Praktik di workshop (Aspek Psikomotor
Layanan servis untuk masyarakat (Aspek psikomotor)
Refleksi dan motivasi (Aspek Attitude)
Gambar 2. Skema Pelaksanaan Pelatihan
Secara keseluruhan 5 tahapan di atas di awali dengan persiapan meliputi dua hal yaitu persiapan internal tim pengabdian seperti rapat koordinasi tim, koordinasi tim dengan praktisi dalam bidang sepeda motor, membuat modul pelatihan dan rencana pelaksanaan pelatihan, mempersiapan kelengkapan pelatihan (alat praktik, pakaian kerja/wearpack bagi peserta). 93
Prosiding Seminar Nasional Hasil - Hasil Penelitian dan Pengabdian LPPM UMP 2014 ISBN 978-602-14930-3-8 Purwokerto, 20 Desember2014 Persiapan dengan eksternal dalam kegiatan ini meliputi koordinasi tim pengabdi dengan instansi mitra dalam hal ini dengan Ketua RW 20 dan anggota karang taruna Kaplingan Jebres Surakarta terkait dengan nama dan jumlah peserta, koordinasi awal dengan calon peserta pelatihan servis ringan sepeda motor. Kegiatan yang telah dilaksanakan yaitu: 1. Koordinasi internal tim pelaksana maupun dengan mitra Koordinasi internal tim pengabdi yang terdiri dari 2 orang dosen dan melibatkan 3 mahasiswa selalu dilakukan baik mulai tahap persiapan, pelaksanaan maupun sampai dengan proses kegiatan pelatihan selesai. Selain itu komunikasi antara tim pengabdi dengan mitra juga selalu terjalin baik dengan ketua karang taruna maupun dengan Bapak Karjono Ketua RW 20 Kaplingan Jebres Surakarta selaku Pembina karang taruna. 2. Pelaksanaan pelatihan (teori) servis ringan sepeda motor: Sebagai bekal dasar untuk mempelajari servis sepeda motor adalah adanya penguasaan teori tentang servis sepeda motor. Untuk menunjang kegiatan prkatik servis ringan sepeda motor maka perlu adanya penyampaian materi yang bersifat teoritis tentang servis sepeda motor. Karena kondisi latar belakang pendidikan peserta yang beragam maka cakupan materi dan metode pembelajarannya disusun secara sederhana dan ringkas agar mudah diterima peserta. Untuk mendukung pembelajaran teori ini maka tim pengabdi menyusun modul pelatihan yang dapat digunakan acuan dasar dalam mempelajari servis ringan sepeda motor. Modul ini memuat pokok-pokok servis sepeda motor dan prosedur pelaksanaannya. Penyampaian materi ini dilaksanakan dibalai warga RW 20 Jebres Surakarta pada malam hari mulai pukul 19.30-20.00 WIB atau selama 60 menit. Alokasi waktu 60 menit dipandang cukup efektif karena penyampaian materi bersifat praktis dan memungkinkan terjadinya proses diskusi. 3. Pelaksanaan pelatihan (praktik) servis ringan sepeda motor Setelah selesai pembelajaran teori, peserta diarahkan untuk mengikuti pembelajaran praktik. Hal ini dimaksudkan untuk memperkuat pemahaman peserta tentang servis ringan sepeda motor. Pelaksanaan praktik servis sepeda motor ini dilaksanakan di workshop/bengkel teknik sepeda motor Program Studi Pendidikan Teknik Mesin JPTK FKIP UNS Surakarta. Hal tersebut dilaksanakan dengan mempertimbangkan ketersediaan sarana pendukung seperti alat bantu servis dan media praktik berupa sepeda motor. Sehingga diharapkan hasil yang akan dicapai dari pelaksanaan pelatihan akan lebih maksimal karena tersedianya sarana penunjang. Disamping itu juga kegiatan di workshop kampus diharapkan dapat digunakan sebagai media mengenalkan kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) kepada masyarakat. Kegiatan pembelajaran praktik servis ringan sepeda motor ini dilaksanakan setiap hari Sabtu pukul 15.0016.30 WIB dan setiap hari Minggu pukul 09.00-15.00 WIB. Hal ini dimaksudkan agar tidak mengganggu kegiatan rutin harian anggota karang taruna yang mengikuti pelatihan dan aktifitas pembelajaran di kampus. Pada pelaksaan pembelajaran, peserta yang berjumlah 15 orang dibagi menjadi 3 kelompok kecil, masingmasing kelompok tersebut didampingi oleh 1 pendamping yaitu mahasiswa yang terlibat dalam tim pengabdi ini. Secara keseluruhan pembelajaran praktik ini dipandu oleh 1 orang instruktur yaitu 2 dosen tim pengabdian secara bergantian. Dalam pelaksanaannya masing-masing kelompok menggunakan 1 unit sepeda motor untuk praktik sehingga pemahaman tentang servis ringan sepeda motor akan lebih cepat. Kegiatan layanan servis terbatas Sebagai bentuk implementasi dari pelatihan yang bersifat teoritis dan praktis di workshop adalah dengan magang kerja. Namun mengingat alokasi waktu yang tersedia tidak memungkinkan, maka kegiatan magang tersebut diganti dengan kegiatan servis ringan terbatas. Servis ringan gratis terbatas disini maksudnya terbatas hanya pada pelayanan servis ringan sepeda motor bukan penggantian spare part atau oli mesin dan terbatas hanya untuk warga RW 20 Kaplingan Jebres Surakarta saja. Kegiatan ini dinamakan SERBU (Servis Ringan Sepuluh Ribi di Hari Minggu) yang dilaksanakan pada hari Minggu, 17 Nopember 2013 di halaman Balai Warga RW 20 kaplingan Jebres Surakarta. Kontribusi dari servis tersebut sepenuhnya dikelola oleh karang taruna sebagai uang kas. Sebagai pelaksana utama dari kegiatan ini adalah 15 anggota karang taruna yang mengikuti program pelatihan dan didampingi oleh tim pengabdi. Kegiatan layanan servis ini memiliki manfaat yang besar karena selain sebagai media untuk mempraktikan langsung materi yang diperoleh dari kegiatan pelatihan juga sebagai sarana untuk menumbuhkan rasa percaya diri dari peserta pelatihan. 4. Refleksi kegiatan pelatihan 94
Prosiding Seminar Nasional Hasil - Hasil Penelitian dan Pengabdian LPPM UMP 2014 ISBN 978-602-14930-3-8 Purwokerto, 20 Desember2014 Rangkaian akhir dari kegiatan pelatihan ini adalah refleksi, evaluasi dan motivasi. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 30 Nopember 2013 pukul 19.30 WIB bertempat di Balai Warga RW 20 Kaplingan Jebres Surakarta. Kegiatan ini dihadiri oleh tim pengabdi, Pembina dan anggota karang taruna. Refleksi dan evaluasi dimaksudkan untuk melihat sejauhmana kegiatan pelatihan servis ringan sepeda motor ini dapat dilaksanakan. Masukan dari mitra tentu akan banyak membawa manfaat terhadap perbaikan kegiatan ini. Sedangkan kegiatan motivasi disini berupa penyampaian materi tentang motivasi untuk mandiri dan dorongan untuk berwiraswasta bagi anggota karang taruna yang disampaikan oleh tim pengabdi. Sebagai implementasi dari kegiatan ini, tim pelaksana pengabdian memberikan stimulant berupa bantuan peralatan untuk mendukung servis ringan sepeda motor yang diterima oleh Bapak Karjono selaku Ketua RW 20 sekaligus Pembina karang taruna. Stimulan tersebut dimaksudkan untuk dijadikan sarana mengimplementasikan ilmu yang telah diperoleh dan sebagai bekal awal untuk realisasi bengkel karang taruna.
KESIMPULAN Hasil dari pelaksanaan kegiatan pelatihan pemberdayaan kelompok karang taruna di Kelurahan Jebres Surakarta antara lain: 1) Adanya modul atau buku saku tentang cara dan pedoman dalam melakukan servis ringan sepeda motor bagi pemula. Modul atau buku saku ini merupakan hasil dari FGD tim pelaksana dan praktisi bidang otomotif, 2) Kelompok karang taruna memiliki kemampuan dalam melakukan servis ringan sepeda motor yang dapat dijadikan bekal awal apabila akan berwirausaha dalam bidang otomotif, 3) Kelompok karang taruna memiliki motivasi dan pengetahuan tentang kewirausahaan setelah mengikuti empowering sehingga dapat dijadikan bekal untuk dapat menjadi pemuda yang produktif dan kreatif.
UCAPAN TERIMA KASIH Kegiatan pelatihan ini tentu tidak dapat berhasil tanpa adanya bantuan dari pihak terkait. Pada kesempatan ini kami sebagai tim pelaksana menyampaiakn ucapan terima kasih dan penghargaan kepada: 1.
Direktorat Pengabdian Kepada Masyarakat Dirjen Dikti Kemendikbud
2.
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Sebelas Maret Surakarta
3.
Bapak Karjono selaku Ketua RW 20 Kelurahan Jebres Surakarta dan sekaligus sebagai pembina karang taruna
4.
Segenap pengurus dan anggota Karang taruna RW 20 Kelurahan Jebres Surakarta
5.
Semua pihak yang telah membantu kegiatan pelatihan ini sehingga dapat berjalan dengan lancar.
DAFTAR PUSTAKA Astra Motor Training Center. 2008. Pedoman Umum Servis Sepeda Motor. PT. Astra Honda Motor. Jakarta Nawawi, H., 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta. Gajah Mada Universitas Press. Sumantri, S., 2000. Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung. Fakultas Psikologi Unpad. Suzuki Training Center. 2005. Pedoman Pelatihan Teknis Sepeda Motor Tingkat Dasar. PT. Indomobil Suzuki International: Jakarta Suzuki Training Center. 2005. Pedoman Pelatihan Teknis Sepeda Motor Tingkat Lanjut. PT. Indomobil Suzuki International: Jakarta.
95