PEMBELAJARAN DENGAN METODE GUIDED INQUIRY UNTUK MENGEMBANGKAN RASA INGIN TAHU DAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI SISWA
skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika
oleh Lilanamami Arya Yuritantri 4201409111
JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi dengan judul “PEMBELAJARAN DENGAN METODE GUIDED INQUIRY UNTUK MENGEMBANGKAN RASA INGIN TAHU DAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI SISWA” telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi pada: Hari: Selasa Tanggal: 27 Agustus 2013
Semarang, 15 Agustus 2013 Pembimbing Utama
Pembimbing Pendamping
Prof. Drs.Nathan Hindarto, Ph.D NIP. 195206131976121002
Dr. Achmad Sopyan, M.Pd NIP. 196006111984031001
ii
PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul Pembelajaran dengan Metode Guided Inquiry untuk Mengembangkan Rasa Ingin Tahu dan Keterampilan Komunikasi Siswa disusun oleh Lilanamami Arya Yuritantri 4201409111 telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FMIPA UNNES pada tanggal 27 Agustus 2013
Panitia Ketua
Sekretaris
Prof. Dr. Wiyanto, M.Si. NIP. 196310121988031001
Dr. Khumaedi, M.Si. NIP. 196306101989011002
Ketua Penguji
Prof. Dr. Wiyanto, M.Si. NIP. 196310121988031001 Anggota Penguji/
Anggota Penguji/
Pembimbing Utama
Pembimbing Pendamping
Prof. Drs.Nathan Hindarto, Ph.D NIP. 195206131976121002
Dr. Achmad Sopyan, M.Pd. NIP. 196006111984031001
iii
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa skripsi ni bebas plagiat, dan apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam skripsi ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Semarang, 15 Agustus 2013
Lilanamami Arya Y. 4201409111
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto: Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. (Al-Insyirah: 5) Jangan memaksakan hasil tapi maksimalkanlah usaha karena usaha di tangan kita dan hasil di tangan Allah. Jadikan kesalahan itu pelajaran bukan penyesalan. Semangat!
Karya ini ku persembahkan untuk: Bapak Rusman, Ibuk Sulasmi, Adek Balistha tersayang yang selalu memberikan dukungan serta mencurahkan kasih sayang dan doa
v
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan nikmat-Nya yang senantiasa tercurah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang Pembelajaran dengan Metode Guided Inquiry untuk Mengembangkan Rasa Ingin Tahu dan Keterampilan Komunikasi Siswa. Penyusunan skripsi bertujuan untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana pendidikan pada program studi Pendidikan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Penyelesaian skripsi tidak lepas dari bantuan berbagai pihak berupa saran, bimbingan, petunjuk dan bantuan dalam bentuk lain, maka penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang. 2. Prof. Dr. Wiyanto, M. Si., Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. 3. Dr. Khumaedi, M.Si., Ketua Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. 4. Isa Akhlis, S.Si. M.Si., selaku Dosen Wali. 5. Prof. Drs. Nathan Hindarto, Ph.D., Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan saran dalam penyusunan skripsi ini. 6. Dr. Achmad Sopyan, M.Pd., Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan dan saran dalam penyusunan skripsi ini. 7. Prof. Dr. Wiyanto, M. Si., Dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran kepada penulis untuk perbaikan skripsi ini.
vi
8. Srianto, S.Pd., Kepala MTs Negeri Sulang, Rembang yang telah memberikan izin penelitian. 9. Siti Anisah, S.Pd., guru IPA MTs Negeri Sulang, Rembang yang telah bersedia membimbing dan memberikan arahan serta menyediakan waktu dalam pelaksanaan penelitian. 10. Siswa kelas VIII 2 MTs Negeri Sulang Tahun Ajaran 2012/2013, yang telah bersedia menjadi subjek penelitian. 11. Seorang pria yang menyayangiku, Bagus Setyo Kurniawan. Terimakasih untuk semua semangat dan motivasi yang diberikan. 12. Dian, Ninis, Ikok, Irma, Mey, dan teman-teman Rinata Guest House. Terimakasih atas semuanya. Kalian keluargaku disini. 13. Evin, Ayu, Eva, Rulin, Luthfia, Diflaa, Rina, Mbak Wati, Wiwit dan temanteman seperjuangan pendidikan fisika angkatan 2009. Terimakasih atas persahabatan, dan bantuan yang diberikan. 14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan semangat dan doa dari awal sampai akhir penulisan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis pada khususnya, lembaga, masyarakat, dan pembaca pada umumnya.
Semarang,27 Agustus 2013
Penulis
vii
ABSTRAK
Yuritantri, Lilanamami Arya. 2013. Pembelajaran dengan Metode Guided Inquiry untuk Mengembangkan Rasa Ingin Tahu dan Keterampilan Komunikasi Siswa. Skripsi, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Prof. Drs. Nathan Hindarto, Ph.D. dan Pembimbing II: Dr. Achmad Sopyan, M.Pd. Kata Kunci: Pembelajaran, Guided Inquiry, Rasa Ingin Tahu, Keterampilan Komunikasi. Guided inquiry adalah metode pembelajaran dimana siswa diberi permasalahan kemudian siswa menemukan jawaban dari permasalahan itu dengan petunjuk yang diberikan oleh guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa pembelajaran dengan metode guided inquiry dapat mengembangkan rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi siswa. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experimental design dengan one group pretest-posttest design. Perkembangan rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi diukur dengan menggunakan skala sikap yang setiap item mengandung indikator yang dapat mengukur rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi siswa. Skala sikap ini diberikan kepada siswa sebagai pretest untuk mengetahui sikap awal siswa sebelum diberikan pembelajaran dengan metode guided inquiry dan posttest diberikan kepada siswa untuk mengetahui sikap siswa setelah mendapatkan pembelajaran dengan metode guided inquiry. Selain digunakan skala sikap, juga digunakan lembar observasi untuk mengukur keterampilan komunikasi siswa. Hasil penelitian yang telah dilaksanakan menunjukkan bahwa pembelajaran dengan metode guided inquiry dapat mengembangkan rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi siswa. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai rata-rata skala sikap siswa sebelum dilaksanakannya pembelajaran dengan metode guided inquiry sebesar 68,43, sedangkan nilai rata-rata setelah dilaksanakannya pembelajaran dengan metode guided inquiry sebesar 78,39. Berdasarkan uji gain diperoleh perkembangan sebesar 0,32 yang termasuk dalam kategori sedang, sehingga penelitian pembelajaran dengan metode guided inquiry ini dikatakan berhasil dapat mengembangkan rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi siswa. .
viii
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ................................................................................... i PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................. ii PENGESAHAN........................................................................................... iii PERNYATAAN .......................................................................................... iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................. v PRAKATA .................................................................................................. vi ABSTRAK................................................................................................... viii DAFTAR ISI .............................................................................................. ix DAFTAR TABEL ...................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xv BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................. 1 1.1. Latar Belakang ................................................................................ 1 1.2. Rumusan Masalah ........................................................................... 3 1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................ 3 1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................... 3 1.5 Pembatasan Masalah ........................................................................ 4 1.6 Penegasan Istilah ............................................................................. 5 1.7 Sistematika Penulisan Skripsi .......................................................... 6 2. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 8 2.1 Metode Guided Inquiry .................................................................... 8 2.2 Rasa Ingin Tahu ............................................................................... 10 2.3 Keterampilan Komunikasi................................................................ 13 2.3.1 Keterampilan Komunikasi secara Lisan ................................... 14 2.3.2 Keterampilan Komunikasi secara Tulisan ................................ 16
ix
2.4 Belajar ............................................................................................. 17 2.5 Hasil Belajar .................................................................................... 18 2.6 Pembelajaran ................................................................................... 18 2.7 Kajian Materi Getaran dan Gelombang ............................................ 19 2.7.1 Getaran ................................................................................... 19 2.7.2 Gelombang .............................................................................. 21 2.8 Kerangka Berpikir............................................................................ 24 2.9 Hipotesis .......................................................................................... 26 3. METODE PENELITIAN ..................................................................... 27 3.1 Lokasi dan Subyek Penelitian ......................................................... 27 3.2 Faktor yang Diteliti ......................................................................... 27 3.3 Desain Penelitian ............................................................................ 27 3.4 Metode Pengumpulan Data ............................................................. 29 3.4.1 Metode Dokumentasi .............................................................. 30 3.4.2 Metode Observasi ................................................................... 30 3.4.3 Metode Skala Sikap ................................................................. 30 3.5 Instrumen Penelitian ....................................................................... 31 3.6 Analisis Uji Coba Instrumen ........................................................... 31 3.6.1 Perangkat Pembelajaran .......................................................... 31 3.6.2 Lembar Observasi .................................................................. 31 3.6.3 Skala Sikap ............................................................................ 32 3.7 Metode Analisis Data ...................................................................... 34 3.7.1 Analisis Hasil Observasi......................................................... 34 3.7.2 Analisis Skala Sikap ............................................................... 35 3.7.3 Uji Gain ................................................................................. 35 4.
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 37 4.1 Hasil Penelitian ............................................................................... 37 4.1.1 Pelaksanaan Penelitian ........................................................... 37 4.1.2 Hasil Analisis Skala Sikap ...................................................... 39 4.1.3 Hasil Analisis Soal Pilihan Ganda .......................................... 40 4.1.4 Hasil Analisis Observasi Komunikasi Lisan ........................... 42
x
4.2 Pembahasan .................................................................................... 44 4.2.1 Perkembangan Rasa Ingin Tahu dan Keterampilan Komunikasi (Skala Sikap) .......................................................................... 44 4.2.2 Peningkatan Hasil Soal Pilihan Ganda (Nilai Kognitif) Siswa 46 4.2.3 Peningkatan Komunikasi Lisan .............................................. 47 4.2.4 Kendala-Kendala dalam Penelitian ......................................... 48 5.
SIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 50 5.1 Simpulan ......................................................................................... 50 5.2 Saran ............................................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 52 LAMPIRAN ................................................................................................ 54
xi
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
Tabel 2.1 Tahap Pembelajaran Guided Inquiry .............................................. 9 Tabel 3.1 Rekapitulasi Hasil Analisis Validitas Soal ..................................... 33 Tabel 4.1 Hasil Uji Gain Skala Sikap ............................................................ 40 Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Uji Normalitas .................................................. 41 Tabel 4.3 Hasil Uji Gain Soal Pilihan Ganda ................................................ 42 Tabel 4.4 Hasil Uji Gain Nilai Rata-Rata Observasi Komunikasi Lisan......... 44
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
Gambar 2.1 Getaran pada Ayunan Sederhana ................................................ 20 Gambar 2.2 Gelombang Transversal ............................................................. 22 Gambar 2.3 Gelombang Longitudinal ........................................................... 23 Gambar 4.1 Perbandingan Hasil Pretest dan Posttest Skala Sikap ................. 40 Gambar 4.2 Perbandingan Pretest dan Posttest Soal Pilihan Ganda ............... 41 Gambar 4.3 Hasil Observasi Keterampilan Komunikasi Lisan....................... 43
xiii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran
Halaman
1.
Silabus ................................................................................................... 54
2.
Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) Getaran ................................ 56
3.
Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) Gelombang .......................... 59
4.
Lembar kerja Siswa (LKS) Getaran ........................................................ 62
5.
Lembar kerja Siswa (LKS) Gelombang .................................................. 66
6.
Indikator Rasa Ingin Tahu dan Keterampilan Komunikasi ...................... 73
7.
Kisi-Kisi Angket Rasa Ingin Tahu dan Keterampilan Komunikasi ......... 74
8.
Item Rasa Ingin Tahu ............................................................................. 75
9.
Item Keterampilan Komunikasi .............................................................. 76
10. Lembar Skala Sikap ............................................................................... 78 11. Kisi-Kisi Soal Uji Coba.......................................................................... 81 12. Soal Uji Coba ......................................................................................... 82 13. Kunci Jawaban Soal Uji Coba ................................................................ 88 14. Tabel Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Item Skala Sikap ............... 89 15. Perhitungan Validitas Item ..................................................................... 90 16. Perhitungan Reliabilitas Item ................................................................. 91 17. Tabel Perhitungan Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran, dan Daya Beda Soal Pilihan Ganda ........................................................................ 92 18. Daftar Nama Siswa ................................................................................ 93 19. Lembar Skala Sikap ............................................................................... 94 20. Soal Pilihan Ganda ................................................................................. 96 21. Kunci Jawaban Soal Pilihan Ganda ........................................................ 100 22. Analisis Skala Sikap (Pretest) ................................................................ 101 23. Analisis Skala Sikap (Posttest) ............................................................... 102 24. Uji Gain Skala Sikap .............................................................................. 103 25. Analisis Soal Pilihan Ganda (Pretest) ..................................................... 104
xiv
26. Analisis Soal Pilihan Ganda (Posttest) ................................................... 105 27. Uji Normalitas Nilai Soal Pilihan Ganda (Pretest) .................................. 106 28. Uji Normalitas Nilai Soal Pilihan Ganda (Postest) ................................. 107 29. Uji Gain Soal Pilihan Ganda .................................................................. 108 30. Pedoman Penilaian Observasi Keterampilan Komunikasi Lisan ............. 109 31. Analisis Lembar Observasi Pertemuan I ................................................. 110 32. Analisis Lembar Observasi Pertemuan II................................................ 111 33. Uji Gain Keterampilan Mengajukan Pertanyaan ..................................... 112 34. Uji Gain Keterampilan Menjawab Pertanyaan ........................................ 113 35. Uji Gain Keterampilan Mengajukan Pendapat ........................................ 114 36. Uji Gain Keterampilan Menanggapi Pendapat ........................................ 115 37. Uji Gain Lembar Observasi.................................................................... 116 38. Foto ....................................................................................................... 117 39. Surat Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing ..................................... 118 40. Surat Ijin Penelitian ................................................................................ 119 41. Surat Keterangan telah Melaksanakan Penelitian .................................... 120
xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Metode pembelajaran menurut Amien (1987: 98) adalah cara yang
digunakan guru untuk mengajarkan satuan atau unit materi pelajaran dengan memusatkan pada keseluruhan proses atau situasi belajar untuk mencapai tujuan. Oleh sebab itu, hendaknya dipilih suatu metode yang paling tepat supaya tujuan pembelajaran dapat tercapai. Dewasa ini, proses pembelajaran fisika yang ada di sekolah-sekolah cenderung menggunakan metode mengajar secara informatif. Secara tradisional, dimana guru mengajarkan fakta-fakta, rumus-rumus, hukum-hukum atau problem-problem tertentu dan siswa hanya menghafalkan saja. Guru hanya tertuju pada hasil belajar siswa dan kurang memperhatikan proses untuk mencapai hasil tersebut. Siswa kurang terlibat aktif dalam pembelajaran karena siswa hanya diberi pengetahuan secara tradisional (metode ceramah) sehingga siswa menerima pengetahuan secara abstrak dengan lebih banyak mendengar dan mencatat tanpa mengalami atau melihat sendiri. Padahal menurut Koes (Yulianti dan Wiyanto 2009: 2) salah satu kunci untuk belajar fisika adalah pembelajaran harus melibatkan siswa secara aktif untuk berinteraksi dengan objek konkret. Metode
pembelajaran
inquiry
dalam
fisika
merupakan
metode
pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif, karena menurut Amin (1987:
1
2
126) inquiry mengandung proses-proses mental yang lebih tinggi tingkatannya, misalnya merumuskan problem, merancang eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data, menarik kesimpulan, mempunyai sikapsikap obyektif, jujur, hasrat ingin tahu, terbuka dan sebagainya. Disamping itu, inquiry juga cara yang sangat tepat untuk mengembangkan kebiasaan berpikir siswa. Dalam hal ini menurut Llewellyn (2005: 2) kebiasan berpikir dalam sains meliputi komitmen, kreativitas, rasa ingin tahu, kerajinan, kejujuran, fleksibilitas, inovasi, daya imajinasi, integritas, keterbukaan, ketekunan, refleksi, sinsitifitas, skeptik, keprihatinan. David L. Haury (1993) dalam artikelnya, Teaching Science Through Inquiry mengutip definisi yang diberikan oleh Alfred Novak yaitu inquiry merupakan tingkah laku yang terlibat dalam usaha manusia untuk menjelaskan secara rasional fenomena-fenomena yang memancing rasa ingin tahu. Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat dilihat bahwa inquiry itu dapat mengembangkan rasa ingin tahu siswa. Menurut National Research Council (NRC), inquiry meliputi berbagai aktifitas, diantaranya melakukan pengamatan, menjawab pertanyaan, mengkaji buku dan sumber informasi yang lain untuk melihat apa yang telah diketahui dari penemuan-penemuan
yang
sudah terbukti dengan cara
mengumpulkan,
menganilisis, menginterpretasikan data, menyusun jawaban, penjelasan dan memprediksi dan mengkomunikasikan hasil penemuan (Llewllyn, 2005: 4). Ketika siswa mengkomunikasikan hasil penemuannya berarti dalam hal ini siswa mengembangkan keterampilan komunikasinya.
3
Metode guided inquiry merupakan salah satu bagian dari metode inquiry. Dalam hal ini siswa juga melakukan segala sesuatu yang dilakukan dalam metode inquiry, hanya saja guru menyediakan bimbingan atau petunjuk yang cukup luas kepada siswa, misalnya perencanaan serta bagaimana menyusun dan mencatat (Amien 1987: 126-127). Dari uraian tersebut, maka penulis terdorong untuk melakukan penelitian mengenai
“Pembelajaran
dengan
Metode
Guided
Inquiry
untuk
Mengembangkan Rasa Ingin Tahu dan Keterampilan Komunikasi Siswa”.
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka
penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut: Apakah pembelajaran dengan metode guided inquiry dapat mengembangkan rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi siswa?
1.3
Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penilitian ini adalah untuk mengetahui
bahwa pembelajaran dengan metode guided inquiry dapat mengembangkan rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi siswa.
1.4
Manfaat Penelitian Penelitian ini mempunyai beberapa manfaat. Adapun manfaat dari
penelitian ini antara lain.
4
1.4.1
Manfaat Teoritis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan
tentang metode pengembangan rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi siswa melalui menerapkan metode guided inquiry pada pembelajaran Fisika pada khususnya dan dunia pendidikan pada umumnya, serta dapat digunakan sebagai bahan kajian untuk mengembangkan penelitian pendidikan selanjutnya. 1.4.2
Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis bagi guru,
peneliti, dan sekolah penelitian. Bagi Peneliti, yaitu memberikan gambaran nyata tentang permasalahan pembelajaran di sekolah dan usaha untuk mengatasinya serta memberikan pengalaman menyusun karya ilmiah berdasarkan penelitian di bidang pendidikan. Bagi guru, yaitu memberikan gambaran tentang proses pembelajaran Fisika dengan model pembelajaran guided inquiry, sehingga dapat digunakan sebagai alternatif pembelajaran di kelas. Bagi Sekolah, yaitu memberikan metode pembelajaran yang inovatif untuk mengembangkan pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah tersebut.
1.5
Pembatasan Masalah Penelitian ini menitikberatkan pada pengembangan rasa ingin tahu dan
keterampilan komunikasi siswa melalui penerapan metode pembelajaran guided inquiry pada pembelajaran fisika di kelas VIII 2 MTs N Sulang.
5
1.6
Penegasan Istilah Penegesan isitilah diperlukan untuk menghindari salah penafsiran
terhadap istilah yang digunakan dalam penelitian ini. Adapun istilah-istilah yang digunakan antara lain. 1.6.1
Metode Guided Inquiry Menurut Amin (1987: 137) guided inquiry atau inkuiri terbimbing yaitu
pembelajaran yang perencanaannya dibuat oleh guru, siswa tidak merumuskan problem/masalah. Pada penelitian ini, siswa diajak untuk melakukan percobaan dengan dipandu LKS (lembar kerja siswa). Guru dalam hal ini peneliti menyediakan bimbingan atau petunjuk yang cukup luas kepada siswa. 1.6.2
Mengembangkan Menurut kamus besar bahasa Indonesia, mengembangkan memiliki arti
menjadi maju (baik, sempurna, dsb). Pada penelitian ini yang dimaksud mengembangkan rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi siswa adalah membuat rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi siswa menjadi lebih baik. 1.6.3
Rasa Ingin tahu Rasa ingin tahu adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar (Kemendiknas, 2010: 10). Pada penelitian ini ketika melakukan percobaan yang dipandu dengan LKS (lembar kerja siswa). LKS ini berisi pertanyaan-pertanyaan yang memancing
6
rasa ingin tahu siswa sehingga siswa berupaya mengetahui lebih mendalam dan meluas dari materi yang mereka percobakan. 1.6.4
Komunikasi Komunikasi adalah tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara,
bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain (Kemendiknas, 2010: 10). Komunikasi juga mengandung pengertian memberitahukan dan menyebarkan informasi, berita, pesan, pengetahuan, nilai, dan pikiran dengan maksud agar menggugah partisipasi dan selanjutnya orang yang diberitahukan tersebut menjadi milik bersama antara orang yang memberi atau menyampaikan informasi (komunikator) dan orang yang menerima informasi (komunikan) (Sugiyo 2005:1). Pada penelitian ini, keterampilan komunikasi yang dikembangkan adalah keterampilan komunikasi lisan antar siswa dengan siswa dan antar guru dengan siswa serta komunikasi tulisan.
1.7
Sistematika Penulisan Penulisan skripsi ini secara garis besar dibagi menjadi tiga bagian yaitu
(1) Bagian Awal Bagian awal terdiri atas judul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan, motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, dan daftar lampiran. (2) Bagian Isi Bagian isi terbagi menjadi lima bab yaitu:
7
a. BAB I Pendahuluan Pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, dan sistematika penulisan. b. BAB II Kajian Pustaka dan Landasan Teori Kajian pustaka berisi tentang hasil-hasil penelitian terdahulu dan teoriteori yang digunakan sebagai dasar penelitian. c.
BAB III Metode Penelitian Metode penelitian berisi tentang desain penelitian, lokasi dan subyek penelitian, prosedur penelitian, metode pengumpulan data, dan metode analisis data.
d.
BAB IV Hasil dan Pembahasan Hasil dan pembahasan berisi hasil penelitian yang telah diperoleh dan pembahasan dari hasil penelitian tersebut.
e.
BAB V Penutup Penutup berisi tentang simpulan dari pembahasan yang telah dipaparkan dan saran kepada pembaca untuk memperbaiki kekurangan hasil penelitian yang telah dilakukan.
(3) Bagian Akhir Bagian akhir terdiri atas daftar pustaka dan lampiran.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Metode Guided Inquiry Metode guided inquiry merupakan salah satu bagian dari metode inquiry.
Inquiry berasal dari Bahasa Inggris yang artinya menyelidiki. Sedangkan arti dari metode inquiry adalah suatu teknik intruksional dalam proses pembelajaran dengan cara siswa diberikan suatu permasalahan (Yulianti dan Wiyanto 2009: 19). Dalam hal ini siswa mencari sendiri penyelesaian permasalahan tersebut dengan cara merumuskan masalah, merancang eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data, menarik kesimpulan dan sebagainya. Pembelajaran menggunakan metode guided inquiry, guru menyediakan bimbingan atau petunjuk yang cukup luas kepada siswa (Amien 1987: 126-127). Guided inquiry ini dicirikan dengan permasalahan yang telah diidentifikasikan oleh guru dan berbagai pertanyaan-pertanyaan arahan yang menunjukkan langkah-langkah kegiatan pembelajaran (Wenning 2005: 7). Seperti halnya Martin dalam Ozdilek dan Bulunuz (2009) yang menyatakan bahwa: “dalam guided inquiry, guru menetapkan petunjuk dan menyarankan aktifitas yang bersifat openended, yang mengajarkan siswa untuk mencari apa yang dapat mereka selidiki dan temukan terhadap sesuatu yang mereka tidak mengerti.” Selama proses pembelajaran, guru mengarahkan dan memberi petunjuk kepada siswa melalui pertanyaan arahan yang dapat memancing rasa ingin tahu
8
9
siswa. Siswa belajar dari pengalaman nyata yang dipandu dengan petunjuk di LKS (lembar kerja siswa). Adapun langkah-langkah dalam pembelajaran ini mengadaptasi dari tahpan pembelajaran inkuiri yang dikemukakan oleh Eggen & Kauchak (Trianto, 2007: 141) sebagai berikut: Tabel 2.1 Tahap Pembelajaran Guided Inquiry Fase 1. Menyajikan permasalahan atau pertanyaan 2. Membuat hipotesis
Perilaku Guru Guru memberikan permasalahan atau pertanyaan yang berhubungan dengan materi percobaan kepada siswa. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan pendapat dalam membentuk hipotesis dari masalah yang akan dilakukan percobaan. Guru memberikan lembar kerja siswa (LKS) kepada siswa. Guru membimbing siswa mendapatkan informasi melalui percobaan.
3. Merancang percobaan 4. Melakukan percobaan untuk memperoleh informasi 5. Mengumpulkan dan Guru memberi kesempatan pada tiap kelompok untuk menganalisis data menyampaikan hasil data yang terkumpul. Kemudian guru membimbing siswa menganalisis/ mengolah data tersebut (terjadi diskusi kelompok). 6. Membuat Siswa membandingkan hasil akhir yang didapat kesimpulan dengan hipotesis awal. Guru membimbing siswa untuk melaksanakan diskusi kelas dalam membuat kesimpulan
Enam langkah pada guided inquiry ini mempunyai peranan yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran. Siswa akan berperan aktif melatih keberanian, berkomunikasi, dan berusaha mendapatkan pengetahuannya sendiri untuk memecahkan masalah yang dihadapinya serta dapat memancing rasa ingin
10
tahu siswa. Tugas guru hanya mempersiapkan skenario pembelajaran sehingga pembelajarannya dapat berjalan dengan lancar.
2.2
Rasa Ingin Tahu Rasa ingin tahu merupakan kodrat yang membuat manusia selalu
bertanya-tanya “itu apa?”, “mengapa begitu?” Kemudian pertanyaan-pertanyaan tersebut berkembang menjadi pertanyaan-peertanyaan seperti “bagaimana itu bisa terjadi?”, “bagaimana menemukannya?”, dan seterusnya. Pertanyaan tersebut muncul sejak manusia mulai bisa berbicara dan dapat mengungkapkan isi hatinya. Makin jauh jalan pikiran manusia, makin banyak pertanyaan yang muncul, makin banyak
usaha
manusia
untuk
menemukan
jawaban
dari
pertanyaan-
pertanyaannya. Manusia akan merasa puas ketika sudah menemukan jawaban dari semua pertanyaan-pertanyaan tersebut, namun jika belum terjawab maka mereka akan mencari cara untuk menemukan jawaban yang mereka inginkan. Rasa ingin tahu pada diri siswa perlu dikembangkan tidak hanya pada hal-hal positif tetapi juga pada informasi mengenai hal-hal negatif dengan tujuan agar mereka tidak terjerumus pada hal-hal yang negatif setelah mereka mengetahui sebab dan akibatnya. Menurut Kemendiknas (2010: 10) rasa ingin tahu adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar. Totalitas psikologis dan sosiologis kultural mengelompokkan rasa ingin tahu dalam olah pikir. Rasa ingin tahu yang kuat merupakan motivasi kaum ilmuwan.
11
Samani dan Harianto (2011: 119) menyatakan bahwa rasa ingin tahu merupakan keinginan untuk menyelidiki dan mencari pemahan terhadap rahasia alam atau peristiwa sosial yang sedang terjadi. Sedangkan Raka, dkk (2011: 38) menyatakan bahwa rasa ingin tahu adalah minat mencari kebaruan, keterbukaan, terhadap pengalaman baru, menaruh perhatian pada hal-hal atau pengalaman baru, melihat berbagai hal atau topik sebagai hal-hal menarik, menjelajah dan berusaha menemukan sesuatu. Berdasarkan penyataan-pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa rasa ingin tahu tidak hanya muncul untuk membuktikan sesuatu yang sudah ada tetapi juga untuk menemukan hal-hal yang baru. Mustari (2013) dalam bukunya Nilai Karakter: Refleksi untuk Pendidikan Karakter, menyatakan bahwa untuk mengembangkan rasa ingin tahu pada siswa, hendaknya siswa tersebut diberi kebebasan untuk melakukan dan melayani rasa ingin tahu mereka sendiri. Siswa hanya diberikan cara-cara untuk mencari jawaban dari pertanyaan yang mereka dapatkan. Apabila pertanyaannya tentang Bahasa Inggris, maka siswa tersebut diberi kamus, apabila pertanyaannya tentang pengetahuan, maka siswa tersebut diberi Ensiklopedia, sedangkan dalam hal ini siswa diberi pembelajaran dengan metode guided inquiry supaya siswa dapat menemukan pertanyaan serta menemukan jawaban dari pertanyaan itu sendiri melalui kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Adapun indikator rasa ingin tahu untuk SMP menurut Kemendiknas (2010: 42) adalah sebagai berikut: (1) Bertanya kepada guru dan teman tentang materi pelajaran,
12
(2) Menunjukkan sikap tertarik dan tidak tertarik terhadap pembahasan suatu materi, (3) Mencari informasi dari berbagai sumber tentang materi pelajaran, (4) Mencari informasi dari berbagai sumber tentang pengetahuan umum yang berkaitan dengan materi pelajaran. Berdasarkan indikator tersebut disusun item-item pernyataan untuk mengukur rasa ingin tahu. Pada item-item tersebut mengandung komponenkomponen sikap yaitu komponen kognitif (cognitive), komponen afektif (affective), dan komponen konatif (conative) (Azwar, 2003: 24). Komponen kognitif (cognitive) merupakan representasi apa yang dipercayai oleh individu pemilik sikap, dengan kata lain komponen kognitif berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar dari objek sikap. Mengapa orang percaya atau mempunyai kepercayaan? Menurut Azwar (2003: 25) kepercayaan datang dari apa yang kita lihat atau apa yang telah kita ketahui. Berdasarkan apa yang kita lihat itu kemudian terbentuk suatu ide atau gagasan mengenai sifat atau karakteristik umum suatu objek. Komponen afektif (affective) merupakan perasaan yang menyangkut aspek emosional subjektif seseorang terhadap suatu objek sikap. Secara umum, komponen ini disamakan dengan perasaan yang dimiliki terhadap sesuatu. Aspek emosional atau reaksi emosional yang ini banyak dipengaruhi oleh apa yang kita percayai sebagai benar dan berlaku bagi objek termaksud. Komponen
konatif
(conative)
merupakan
aspek
kecenderungan
berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh seseorang berkaitan
13
dengan objek sikap yang dihadapi. Kaitan ini diidasari oleh asumsi bahwa kepercayaan dan perasaan banyak mempengaruhi perilaku. Maksudnya, bagaimana orang berperilaku dalam situasi tertentu dan terhadap stimulus tertentu akan banyak ditentukan oleh bagaimana kepercayaan dan perasaannya terhadap stimulus tertentu.
2.3
Keterampilan Komunikasi Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005) mendefinisikan komunikasi
sebagai pengiriman atau penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih dengan cara yang tepat sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Sedangkan menurut Kemendiknas (2010: 10) komunikasi adalah tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain. Komunikasi juga mengandung pengertian memberitahukan dan menyebarkan informasi, berita, pesan, pengetahuan, nilai, dan pikiran dengan maksud agar menggugah partisipasi dan selanjutnya orang yang diberitahukan tersebut menjadi milik bersama antara orang yang memberi atau menyampaikan informasi (komunikator) dan orang yang menerima informasi (komunikan) (Sugiyo 2005:1). Menurut Widjaja dalam skripsi Fahriani (2012: 10) fungsi komunikasi dalam pendidikan yaitu sebagai pengalihan ilmu pengetahuan sehingga mendorong perkembangan intelektual, pembentukan watak dan pendidikan keterampilan dan kemahiran yang diperlukan pada semua bidang kehidupan. Kemampuan komunikasi dapat dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu kemampuan komunikasi secara lisan dan kemampuan komunikasi melalui tulisan.
14
2.3.1
Keterampilan Komunikasi secara Lisan Komunikasi secara lisan adalah penyampaian informasi yang dilakukan
melalui ucapan kata-kata atau kalimat. Menurut Liaw (Fahriani 2012: 11) ada dua tipe komunikasi seseorang yaitu extravert (terbuka) dan introvert (tertutup). Seseorang yang memiliki tipe extravert akan lebih terbuka dalam berkomunikasi sedangkan seseorang yang bersifat introvert akan lebih diam dan menutup diri. Adapun indikator kemampuan komunikasi secara lisan yang akan diuraikan disini adalah kemampuan berdiskusikan hasil percobaan yang sudah dilaksanakan, yaitu (1) kemampuan mengajukan pertanyaan, (2) menjawab pertanyaan, (3) mengajukan pendapat, dan (4) menanggapi pendapat saat diskusi. (1) Kemampuan mengajukan pertanyaan Hal yang paling penting dan perlu dikembangkan dalam proses belajar mengajar, adalah kemampuan mengajukan pertanyaan. Terlebih lagi pada saat kegiatan diskusi. Arifin (Fahriani 2012: 12) mengatakan bahwa bertanya merupakan indikator berpikir seseorang. Siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi cenderung lebih sering bertanya dibandingkan dengan siswa-siswa yang memiliki motivasi rendah. Dengan demikian, supaya siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran, maka guru hendaknya memberikan kesempatan untuk bertanya. (2) Kemampuan menjawab pertanyaan Kemampuan menjawab pertanyaan merupakan respon siswa dalam kegiatan pembelajran. Pertanyaan yang dijawab oleh siswa dapat berasal dari guru atau temannya. Ketika siswa menjawab pertanyaaan, berarti siswa berlatih untuk berani mengemukakan jawaban, berlatih menyusun kata-kata, berlatih
15
demokrasi di kelas dan memacu siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran. Keadaan ini dapat menjadikan suasana kelas menjadi lebih hidup, dinamis, dan komunikatif. (3) Kemampuan mengajukan pendapat Ketika siswa mengajukan pendapat, dalam hal ini berarti siswa menyampaikan informasi, gagasan, dan fakta yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran ataupun pengetahuan yang siswa dapatkan dari luar pembelajaran, misalnya dari televisi, radio, majalah, surat kabar, dan lain-lain. Kemampuan mengajukan pendapat ini dapat dilihat ketika siswa melakukan diskusi. Diskusi merupakan suatu proses yang teratur dan melibatkan banyak orang yang bertujuan untuk memecahkan masalah atau mengambil kesimpulan. Oleh sebab itu pada saat diskusi inilah saat yang tepat bagi siswa untuk berlatih mengajukan pendapat. (4) Kemampuan menanggapi pendapat Kemampuan menanggapi pendapat dapat diartikan juga sebagai kemampuan untuk mendukung atau menyanggah suatu pendapat
yang
dikemukakan oleh orang lain ketika melakukan diskusi. Pada saat diskusi akan terjadi proses tukar pendapat antara kelompok. Untuk menjaga diskusi tetap berjalan teratur dan tujuan diskusi tercapai maka hendaknya pendapat yang disampaikan menarik untuk dibahas kembali. Disamping itu cara penyampaiannya harus komunikatif, sehingga mudah dipahami orang lain. Jika hendak menolak, mengomentari atau mengoreksi kata yang digunakan hendaknya yang sopan dan tidak menyakiti perasaan orang lain.
16
2.3.2
Kemampuan Komunikasi Melalui Tulisan Komunikasi melalui tulisan adalah penyampaian informasi melalui
grafik, bagan, peta, diagram, atau persaman. Pada suatu penyelidikan/percobaan tidak semua indikator tersebut dilakukan. Guru dapat memilih sesuai dengan kebutuhan, ketersediaan alat dan bahan, kemampuan siswa dan alokasi waktu. Pada penelitian ini yang diteliti adalah kemampuan menyusun laporan. Kemampuan menyusun laporan merupakan kemampuan yang sangat penting yang perlu dikembangkan dalam kegiatan laboratorium. Terdapat beberapa aspek penting yang harus diperhatikan dalam penyusunan laporan. Aspekaspek ini yang dikemudian akan dinilai dari suatu
laporan. Di sekolah pada
umumnya laporan dinilai dari isi, susunan dan penguasaan bahasa. Aspek isi mencangkup kesesuaian teori dengan masalah yang diselidiki, kebenaran teori yang disajikan, kelengkapan data observasi, kebenaran cara melakukan perhitungan, dan ketepatan merumuskan kesimpulan. Aspek susunan materi laporan meliputi kerapihan tulisan, kelogisan sistematika laporan, kejelasan penyajian data melalui tabel dan grafik, kesesuaian tata cara penulisan daftar pustaka dengan aturan, dan sebagainya. Aspek penggunaan bahasa, mencangkup pemakaian ejaan, kelugasan gaya bahasa, kejelasan bahasa. Seperti halnya indikator rasa ingin tahu, pada indikator keterampilan komunikasi juga digunakan untuk menyusun item-item pernyataan untuk mengukur keterampilan komunikasi baik lisan maupun tulisan. Pada item-item tersebut juga mengandung komponen-komponen sikap yaitu komponen kognitif (cognitive), komponen afektif (affective), dan komponen konatif (conative).
17
2.4
Belajar Belajar menurut Rifa’i dan Anni (2009: 82), merupakan proses terpenting
bagi perubahan perilaku manusia tentang yang dipikirkan dan dikerjakannya serta memegang peranan penting di dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian dan tentang presepsi. Belajar memiliki arti yang cukup luas sehingga banyak pendapat mengenai definisi dari kata belajar. Sebagaimana pernyataan para ahli yang dikutip dari Rifa’i dan Anni (2009: 82): (1) Gage dan Berliner menyatakan bahwa belajar merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya karena hasil dari pengalaman. (2) Morgan et.al. menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan relatif permanen yang terjadi kerena hasil dari praktik atau pengalaman. (3) Salvin menyatakan belajar merupakan perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman. (4) Gagne menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan disposisi atau kecakapan manusia yang berlangsung selama periode waktu tertentu, dan perubahan perilaku itu tidak berasal dari proses pertumbuhan. Dari pengertian-pengertian di atas tampak bahwa konsep tentang belajar mengandung tiga unsur utama yaitu belajar berkaitan dengan perubahan perilaku, perubahan perilaku itu terjadi karena didahului oleh proses pengalaman, dan perubahan perilaku karena belajar bersifat permanen.
18
2.5
Hasil Belajar Menurut Rifa’i dan Anni (2009: 85), hasil belajar merupakan perubahan
perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh peserta didik. Oleh karena itu apabila peserta didik mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah berupa penguasaan konsep. Benyamin S. Bloom (Rifa’i dan Anni 2009: 86) menjelaskan terdapat tiga ranah belajar, yaitu ranah kognitif (cognitive domain), ranah afektif (affective domain), dan ranah psikomotorik (psychomotoric domain). Ranah kognitif (cognitive domain) berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan, dan kemahiran intelektual. Ranah afektif (affective domain) berkaitan dengan perasaan, sikap, minat, dan nilai. Sedangkan ranah psikomotorik (psychomotoric domain) berkaitan dengan kemampuan fisik seperti ketrampilan motorik dan syaraf, manipulasi obyek, dan koordinasi syaraf. Hasil belajar yang diukur dalam penelitian ini adalah hasil belajar afektif, yaitu hasil pengamatan pada aspek rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi siswa.
2.6
Pembelajaran Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan guru dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran juga dapat diartikan sebagai usaha sengaja, terarah dan bertujuan oleh seseorang atau sekelompok orang (termasuk guru dan penulis buku pelajaran) agar orang lain (termasuk
19
peserta didik) dapat memperoleh pengalaman yang bermakna. Usaha ini merupakan kegiatan yang berpusat pada kepentingan peserta didik (Permendiknas 2007: 10). Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya pendidik untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar (Isjoni, 2011: 14). Pembelajaran diupayakan untuk mencapai hasil yang diinginkan serta membentuk atau mengubah karakter siswa melalui prosedur-prosedur tertentu.
2.7
Kajian Materi Getaran dan Gelombang Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah materi tentang getaran dan
gelombang. Berikut adalah kajian materi getaran gelombang. 2.7.2
Getaran
2.7.2.1 Pengertian Getaran Setiap gerak yang berulang merupakan gerak periodik. Jika suatu partikel dalam gerak periodik bergerak bolak-balik melalui lintasan yang sama, maka gerakannya disebut gerak osilasi atau getaran (Halliday & Resnick, 1999:442). Getaran selaras atau getaran harmonik adalah gerak bolak-balik suatu benda yang selalu bergetar melalui titik setimbangnya dengan simpangan yang hampir sama. Satu getaran sempurna adalah gerak bolak-balik yang terjadi dari posisi samapi kembali lagi ke posisi semula.
20
A
C B
Gambar 2.1 getaran pada ayunan sederhana Pada ayunan sederhana (Gambar 2.1), bandul dikatakan melakukan satu getaran jika beban bergerak dari A-B-C-B-A. Titik B adalah titik kesetimbangan. 2.7.2.2 Simpangan dan Amplitudo Simpangan getaran adalah posisi partikel yang disimpangkan terhadap titik setimbangnya. Sedangkan amplitudo adalah simpangan terbesar yang dilakukan oleh suatu getaran. 2.7.2.3 Periode dan Frekuensi Periode getaran adalah waktu yang dibutuhkan untuk menempuh satu lintasan lengkap dari geraknya, yaitu satu getaran penuh atau satu putaran (cycle). Frekuensi getaran adalah banyaknya getaran (putaran) tiap satuan waktu. Jadi frekuensi adalah kebalikan dari periode (Halliday & Resnick, 1999:443). Rumusan matematis dari periode dan frekuensi serta hubungan antara periode dan frekuensi yaitu: 𝑡
𝑇=𝑛 𝑓=
𝑛 𝑡 1
𝑇=𝑓
(2.1) (2.2) (2.3)
21
Keterangan: T
= periode getaran (s)
f
= frekuensi getaran (Hz)
n
= banyaknya getaran
2.7.3
Gelombang
2.7.3.1 Pengertian Gelombang Gelombang adalah getaran yang merambat. Gerak gelombang dapat dipandang sebagai perpindahan energi dan momentum dari suatu titik di dalam ruang ke titik lain tanpa perpindahan materi (Tipler, 1998: 471). 2.7.3.2 Jenis-jenis Gelombang Berdasarkan medium perambatannya, gelombang dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu gelombang mekanik dan gelombang elektromegnetik. 1) Gelombang Mekanik Gelombang air, gelombang bunyi, gelombang tali, dan gelombang pada slinki merupakan contoh gelombang mekanik. Gelombang-gelombang ini memerlukan medium untuk dapat merambatkan gelombang. Air, udara, tali, slinki adalah medium yang digunakan untuk merambatkan gelombang air, gelombnag bunyi, gelombang tali, dan gelombang slinki. Gelombang-gelombang ini ditimbulkan oleh adanya getaran mekanik. Oleh karena itu, gelombanggelombang tersebut dikelompokkan ke dalam gelombang mekanik. 2) Gelombang Elektromagnetik Gelombang elektromagnetik dapat merambat meskkipun tidak ada medium untuk menjalarkan gelombangnya. Contohnya gelombang sinar matahari
22
dapat sampai ke bumi meskipun antara matahari dan bumi tidak terdapat medium untuk menjalarkan gelombang. Gelombang yang dapat merambat tanpa membutuhkan medium disebut gelombang elektromagnetik. Berdasarkan arah rambatnya dan arah getarannya, gelombang dibedakan menjadi dua yaitu: 1) Gelombang Transversal Gelombang transversal adalah gelombang yang arah rambatnya tegak lurus dengan arah getarannya. Gelombang transversal terdiri dari bukit dan lembah. Contoh: gelombang pada tali, gelombang pada permukaan air, gelombang cahaya. Adapun bentuk gelombang transversal adalah sebagai berikut: B
F
C
E
A
I
G F’
D
H
Gambar 2.2 Gelombang transversal Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui bagian-bagian gelombang transversal adalah: A-B-C disebut bukit gelombang C-D-E disebut lembah gelombang F-F’ disebut amplitudo gelombang A-B-C-D-E disebut satu panjang gelombang
23
2) Gelombang Longitudinal Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah rambatnya sejajar dengan arah getarannya. Gelombang longitudinal terdiri dari rapatan dan regangan. Rapatan adalah daerah dimana bagian-bagian gelombang mendekat selama sesaat. Renggangan adalah daerah dimana bagian-bagian gelombang menjauh selama sesaat. Contoh: gelombang pada pegas dan gelombang pada bunyi (Giancoli 2001: 384). Adapun bentuk gelombang longitudinal adalah sebagai berikut: rapatan
regangan Gambar 2.3 Gelombang Longitudinal Panjang gelombang pada gelombang longitudinal adalah jarak antara rapatan yang berurutan atau jarak antara renggangan yang berurutan (Giancoli 2001: 384). Satuan untuk panjang gelombang adalah meter (m). 2.7.3.3 Periode dan Frekuensi Gelombang Periode gelombang adalah selang waktu yang dibutuhkan untuk menempuh satu gelombang, sedangkan frekuensi gelombang adalah banyaknya gelombang yang terjadi tiap sekon. Hubungan periode dan frekuensi gelombang dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut:
24
1
𝑇=𝑓 1
𝑓=𝑇
(2.4) (2.5)
Dengan, T
= periode (s)
f
= frekuensi (Hz)
2.7.3.4 Cepat Rambat Gelombang Cepat rambat gelombang adalah jarak yang ditempuh gelombang setiap satuan waktu. Hubungan antara cepat rambat gelombang, frekuensi, dan panjang gelombang dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut: 𝑣 = 𝜆 .𝑓
(2.6)
Dengan, 𝑣
= cepat rambat gelombang (m/s)
𝜆
= panjang gelombang (m)
𝑓
= frekuensi (Hz)
2.8
Kerangka Berpikir Proses pembelajaran fisika yang ada di sekolah-sekolah cenderung
menggunakan metode mengajar secara informatif dan tradisional, dimana guru mengajarkan fakta-fakta, rumus-rumus, hukum-hukum atau problem-problem tertentu dan siswa hanya menghafalkan saja. Siswa kurang terlibat aktif dalam pembelajaran karena siswa hanya diberi pengetahuan secara tradisional (metode ceramah) sehingga siswa menerima pengetahuan secara abstrak dengan lebih banyak mendengar dan mencatat tanpa mengalami atau melihat sendiri.
25
Hal ini menyebabkan rasa ingin tahu dan keterampilan siswa tidak berkembang. Oleh karena itu diperlukan suatu metode pembelajaran yang tepat untuk dapat mengembangkan rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi siswa, yaitu pembelajaran dengan metode guided inquiry. Rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi dianggap penting untuk dikembangkan pada siswa, karena untuk dapat mempelajari Fisika dengan baik siswa harus mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi dan keterampilan komunikasi yang baik. Rasa ingin tahu merupakan kodrat manusia yang membuat manusia selalu bertanya-tanya. Manusia akan mencari jawaban dari pertanyaan tersebut untuk mengobati rasa ingin tahunya. Jawaban tersebut dapat diperoleh dengan cara apapun, misalnya dengan cara bertanya kepada orang lain, berdiskusi, ataupun melakukan suatu percobaan. Ketika manusia berdiskusi, maka akan terjadi saling komunikasi. Apabila manusia sering melakukan komunikasi maka manusia akan semakin terampil dalam berkomunikasi. Rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi dapat dikembangkan dengan metode pembelajaran guided inquiry. Hal ini dikarenakan, pada awal pembelajaran siswa sudah diberikan suatu permasalahan yang memancing rasa ingin tahunya. Kemudian siswa dibagi dalam beberapa kelompok untuk menemukan jawaban dari pertanyaan yang memancing rasa ingin tahunya tersebut dengan melakukan kegiatan laboraturium (percobaan) dipandu Lembar Kerja Siswa (LKS). LKS yang digunakan siswa tersebut berisi pertanyaan yang menuntun siswa untuk menemukan jawaban dari permasalahan dan juga
26
pertanyaan yang membuat siswa menggali lebih dalam lagi rasa ingin tahunya. Ketika kegiatan percobaan berlangsung, siswa melakukan diskusi untuk menjawab pertanyaan di LKS. Siswa saling mengungkapkan semua yang ada dipikirannya sampai ditemukan jawaban yang dianggap paling benar. Pada tahap inilah siswa mulai melatih keterampilan komunikasinya. Berdasarkan uraian tersebut, dapat terlihat seberapa pentingnya rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi dikembangkan pada diri siswa, dan pembelajaran dengan metode guided inquiry dianggap dapat mengembangkan rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi siswa.
2.9
Hipotesis Berdasarkan kerangka berpikir yang telah diuraikan di atas, maka
hipotesis dari penelitian ini adalah: Pembelajaran dengan metode guided inquiry dapat mengembangkan rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi siswa.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di MTs N Sulang Kabupaten Rembang. Subjek
penelitian ini adalah siswa kelas VIII 2 yang berjumlah 28 orang.
3.2
Faktor yang Diteliti Faktor yang diteliti pada penelitian ini adalah proses pembelajaran Fisika
dengan metode guided inquiry yang dapat mengembangkan rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi siswa.
3.3
Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen yaitu
metode penelitian yang digunakan untuk mencari perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono, 2010: 107). Bentuk desain eksperimen yang digunakan adalah quasi experimental design yaitu one group pretest-posttest design. Pada desain ini sebelumnya siswa diberi pre-test kemudian diberi perlakuan yaitu metode pembelajaran guided inquiry selanjutnya siswa diberikan post-test. Adapun desain penelitian one group pretest-posttest design yaitu sebagai berikut:
27
28
O1
X
O2
Keterangan: O1 = nilai pretest X = pembelajaran dengan metode guided inquiry O2 = nilai posttest (Sugiyono, 2010: 112) Adapun langkah-langkah pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut: b.
Tahap Persiapan Penelitian 1) Melakukan studi pustaka mengenai metode pembelajaran guided inquiry. 2) Melakukan studi kurikulum mengenai materi yang akan digunakan dalam penelitian. 3) Melakukan observasi awal ke sekolah yang akan digunakan untuk penelitian. 4) Merancang perangkat pembelajaran dan instrumen yang digunakan dalam penelitian. 5) Mengkonsultasikan perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian kepada dosen pembimbing. 6) Melakukan uji coba instrumen. 7) Melakukan analisis terhadap hasil uji coba instrumen.
29
c.
Tahap Pelaksanaan Penelitian 1) Memberikan pretest di kelas penelitian sebelum diterapkan metode pembelajaran guided inquiry untuk mengetahui rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi awal siswa. 2) Melakukan treatment yaitu melakukan pembelajaran dengan metode guided inquiry. 3) Memberikan posttest di kelas penelitian setelah diterapkan metode pembelajaran guided inquiry untuk mengetahui rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi akhir siswa.
d.
Analisis Data 1) Melakukan analisis data hasil pretest dan posttest yang berupa skala sikap. 2) Melakukan analisis hasil observasi siswa. 3) Melakukan analisis dan pembahasan terhadap hasil pengolahan data penelitian. 4) Menarik kesimpulan berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh untuk menjawab rumusan masalah penelitian.
3.4
Metode Pengumpulan Data Pada suatu penelitian diperlukan metode pengumpulan data berkualitas.
Kualitas ini berkaitan dengan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah:
30
3.4.1
Metode Dokumentasi Metode ini dilakukan dengan mengambil dokumen atau data-data yang
mendukung penelitian yaitu daftar nama siswa yang menjadi sampel penelitian dan dokumentasi ketika penelitian berlangsung. 3.4.2
Metode Observasi Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2010: 203) observasi merupakan suatu
proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Sedangkan Marshall (Sugiyono 2010: 310) menyatakan bahwa “through observation, the reseacher learn about behavior and the meaning attached to those behavior”. Melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku dan makna dari perilaku tersebut. Metode observasi ini dilakukan untuk memperoleh data keterampilan komunikasi siswa secara lisan ketika melakukan presentasi saat diskusi. 3.4.3
Metode Skala Sikap Menurut Suharsimi (2002: 21) sikap merupakan bagian dari tingkah laku
manusia sebagai gejala atau gambaran kepribadian yang memancar keluar. Alat untuk mengetahui keadaan sikap seseorang dinamakan tes sikap atau attitude test. Tes ini berupa skala yang disebut skala sikap atau attitude scale. Dalam penelitian ini skala yang digunakan untuk mengukur sikap rasa ingin tahu siswa dan keterampilan komunikasi siswa adalah skala Likert. Pada skala Likert ini, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Indikator variabel tersebut dijadikan pedoman untuk menyusun item-item
31
instrumen berupa pernyataan. Jawaban setiap item instrumen mempunyai gradiasi sangat positif sampai sangat negatif. Dalam penelitian ini menggunakan kata-kata, sangat setuju, setuju, tidak berpendapat, tidak setuju, sangat tidak setuju.
3.5
Instrumen Penelelitian Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur
fenomena alam atau fenomena sosial yang diamati (Sugiyono, 2010: 148). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran yang dibutuhkan meliputi silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa (LKS), lembar observasi, lembar skala sikap.
3.6
Analisis Uji Coba Instrumen Analisis uji coba instrumen dilakukan untuk menganalisis instrumen
yang sudah diujicobakan kepada siswa. Hal ini berkenaan dengan validitas dan reabilitas dari sebuah instrumen. 3.6.1
Perangkat Pembelajaran Perangkat
pembelajaran
seperti
silabus,
rencana
pelaksanaan
pembelajaran (RPP), materi, dan lembar kerja siswa (LKS) dikonsultasikan kepada dosen pembimbing 1 dan dosen pembimbing 2. 3.6.2
Lembar Observasi Lembar observasi yang digunakan untuk memperoleh data keterampilan
komunikasi siswa secara lisan ketika melakukan eksperimen dan diskusi dikonsultasikan kepada dosen pembimbing 1.
32
3.6.3
Skala Sikap Skala sikap yang digunakan untuk mengukur rasa ingin tahu siswa dan
keterampilan komunikasi siswa dilakukan uji tes untuk mengetahui validitas dan realibilitas instrumen. a.
Validitas Analisis validitas tes dilakukan untuk mengetahui ketepatan tiap butir
soal pada pengukuran hasil tes siswa. Menurut Suharsimi (2002: 213), validitas butir soal tes uraian dapat dihitung dengan menggunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut: N
rxy = N
XY − ( X) ( Y)
X 2 − ( X)2 N
Y 2 − ( Y)
2
Keterangan: rxy
= koefisien korelasi
X
= skor tiap item
Y
= skor total yang benar dari tiap subyek
N
= jumlah responden Harga r yang diperoleh dibandingkan dengan harga r tabel product
moment dengan taraf signifikan 5%. Jika harga rhitung > rtabel product moment maka item yang diuji bersifat valid. Hasil analisis dari 30 item yang diujicobakan didapatkan 22 item valid dan 8 item tidak valid. Perhitungan selengkapnya disajikan pada Lampiran 14.
33
Tabel 3.1 Rekapitulasi Hasil Analisis Validitas Soal Kriteria Valid
Nomor Soal
Jumlah
Keterangan
2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 15,
20
Dipakai
1, 29
2
Tidak dipakai
10, 13, 14, 17, 18, 23, 26, 28
8
Tidak dipakai
16, 19, 20, 21, 22, 24, 25, 27, 30
Tidak valid
b.
Realibilitas Reabilitas berhubungan dengan kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan
mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Analisis reliabilitas dilakukan untuk mengetahui kestabilan hasil tes apabila soal tersebut diberikan kepada siswa berulang kali. Menurut Suharsimi (2002: 109), reliabilitas soal tes dapat diketahui dengan menggunakan rumus alpha seperti berikut ini: 𝑟11
𝑛 𝜎𝑖2 = 1− 2 𝑛−1 𝜎𝑡
Keterangan: r11
= reliabilitas instrumen
n
= banyaknya item
𝜎𝑖2
= jumlah varians butir
𝜎𝑡2
= varians total. Skala sikap dikatakan reliable jika r11 > rtabel dengan taraf signifikansi
5% (Suharsimi 2002: 103). Hasil analisis uji coba (Lampiran 16) didapatkan harga
34
realibilitas sebesar 0,402. Jika diambil tingkat kesalahan (α) 5% dengan banyaknya item adalah 30 item maka diperoleh r tabel = 0,361. Karena r11 > rtabel maka dapat disimpulkan bahwa skala sikap yang diujikan reliable.
3.7
Metode Analisis Data Metode analisis data dilakukan untuk menganalisis data yang diperoleh
ketika penelitian. Berdasarkan analisis data ini dapat diketahui skor siswa, hasil penelitian, dan perkembangan rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi siswa. 3.7.1
Analisis Hasil Observasi Hasil observasi dianalisis dengan menghitung presentase skornya. %=
𝑛 × 100% 𝑁 (Suharsimi, 2002: 245)
Keterangan: %
= presentase skor yang diharapkan
𝑛
= jumlah skor yang diperoleh
𝑁
= jumlah skor maksimum
Adapun kriteria penskoran adalah sebagai berikut: 91,66% - 100%
= sangat baik
75% - 85,33%
= baik
58,33% - 66,66%
= cukup
33,33% - 50,00%
= kurang
35
3.7.2
Analisis Skala Sikap Skala sikap dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut:
(1) Menjumlahkan skor jawaban setiap aitem. Item yang favorable skor 1 untuk jawaban sangat tidak sesuai, skor 2 untuk jawaban tidak sesuai, skor 3 untuk jawaban netral, skor 4 untuk jawaban sesuai, skor 5 untuk jawaban sangat sesuai, dan sebaliknya untuk item yang nonfavorable. (2) Menentukan kriteria-kriteria penskoran siswa. Adapun kriteria penskoran siswa adalah: 𝑋 < 47
= rendah
47 ≤ 𝑋 < 73
= sedang
73 ≤ 𝑋
= tinggi (Azwar, 2012: 149)
3.7.3
Uji Gain Perkembangan rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi dapat
diketahui dengan menggunakan uji gain. Adapun persamaannya adalah:
=
<𝑆𝑝𝑜𝑠𝑡 >−<𝑆𝑝𝑟𝑒 > 100%−<𝑆𝑝 𝑟𝑒 >
(Hake, 1998: 66) Keterangan:
= faktor gain
<Spre>
= skor rata-rata awal (%)
<Spost> = skor rata-rata akhir (%)
36
Kriteria faktor gain : g > 0,7
= tinggi
0,3 < g ≤ 0,7
= sedang
g ≤ 0,3
= rendah
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Penelitian Hasil penelitian ini berisi uraian pelaksanaan penelitian dan hasil analisis
data yang telah diperoleh ketika penelitian. 4.1.1
Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 9 sampai dengan
tanggal 17 Mei 2013 di MTs Negeri Sulang Kabupaten Rembang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTs Negeri Sulang, sedangkan pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling. Dalam hal ini sampel yang terpilih adalah kelas VIII 2 dengan jumlah siswa 28 siswa. Desain penelitian yang digunakan adalah one group pretest-posttest design sehingga hanya diperlukan satu kelas saja untuk penelitian. Pembelajaran yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pembelajaran dengan metode guided inqury. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan lembar kerja siswa (LKS) yang sudah disesuaikan dengan materi pembelajaran disusun sebagai penunjang pelasanaan pembelajaran. Untuk mengetahui perkembangan rasa ingin tahu dan keterampilan siswa digunakan skala sikap (Lampiran 19) yang berjumlah 20 item dengan 10 item bersifat positif dan 10 item yang bersifat negatif.
37
38
Pelaksanaan penelitian dilakukan sebanyak empat kali pertemuan. Diawali dengan memberikan pretest untuk mengukur kemampuan awal siswa berupa skala sikap untuk mengukur rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi awal siswa dan tes soal pilihan ganda tentang materi getaran dan gelombang. Langkah berikutnya yaitu, siswa diberikan pembelajaran dengan metode guided inqury pada materi getaran dan gelombang. Pembelajaran ini dilakukan sebanyak dua kali pertemuan. Pertemuan pertama pembelajaran tentang materi getaran dan pertemuan kedua pembelajaran tentang materi gelombang. Pada pertemuan pertama siswa belajar tentang materi getaran. Siswa melakukan percobaan di laboraturium untuk melakukan inquiry antara lain mengidentifikasi getaran pada kehidupan sehari-hari dan mengukur periode serta frekuensi suatu getaran dengan dibantu lembar kerja siswa (LKS). LKS yang digunakan oleh siswa adalah LKS yang isinya pertanyaan-pertanyaan yang memunculkan rasa ingin tahu siswa. Siswa harus mencari jawaban pertanyaanpertanyaan itu terlebih dulu untuk dapat melaksanakan percobaan. Setelah melakukan percobaan, siswa memaparkan hasil pekerjaan. Pada tahap inilah terjadi diskusi kelas. Pada diskusi kelas ini dilakukan observasi untuk mengetahui keterampilan komunikasi lisan siswa. Pertemuan kedua, sama halnya pertemuan pertama yaitu siswa melakukan pembelajaran dengan melakukan percobaan di laboraturium untuk melakukan kegiatan inquiry. Namun, pada pertemuan ini materi yang dibahas adalah materi tentang gelombang antara lain menyelidiki karakteristik gelombang transversal dan longitudinal, menemukan hubungan antara v, λ, T, dan f, serta
39
menghubungkan konsep gelombang dalam kehidupan sehari-hari. Seperti halnya pada pertemuan pertama, pada pertemuan kedua ini juga dilakukan diskusi kelas. Keterampilan komunikasi lisan juga diobservasi dalam pertemuan ini. Pada pertemuan terakhir diberikan posttest untuk mengukur kemampuan akhir siswa setelah diberikan pembelajaran dengan metode guided inquiry. Posttest ini berupa skala sikap dan soal pilihan ganda seperti halnya dengan pretest. Berdasarkan hasil pretest dan posttest ini dapat diketahui perkembangan rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi siswa serta peningkatan kemampuan siswa dalam menjawab soal pilihan ganda tentang materi getaran dan gelombang. 4.1.2
Hasil Analisis Skala Sikap
4.1.2.1 Hasil Skala Sikap Rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi siswa diukur dengan menggunakan skala sikap. Seperti yang telah diuraikan di atas, skala sikap ini diberikan pada siswa untuk pretest dan posttest. Dilakukannya pretest dan posttest ini supaya dapat diketahui perkembangan rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi siswa setelah diterapkannya metode pembelajaran guided inquiry. Dari analisis yang telah dilakukan terlihat bahwa rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi siswa sebelum dan sesudah dilakukan pembelajaran dengan metode guided inquiry mengalami perbedaan. Hal tersebut dapat terlihat pada Gambar 4.1 dan perhitungan analisis selengkapnya disajikan di Lampiran 22 dan Lampiran 23.
Nilai
40
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
89 80 63
78,39 68,43 pretest
44
posttest
Nilai Terendah Nilai Tertinggi Nilai Rata-rata
Gambar 4.1 Perbandingan Hasil Pretest dan Posttest Skala Sikap 4.1.2.2 Uji Gain Skala Sikap Uji gain skala sikap dilakukan untuk mengetahui perkembangan rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi lisan siswa. Perkembangan ini berdasarkan nilai rata-rata sebelum dilakukan pembelajaran dengan metode guided inquiry dan sesudah dilakukan pembelajaran dengan metode guided inquiry. Hasil uji gain skala sikap ini disajikan pada Tabel 4.1, sedangkan hasil perhitungan selengkapnya disajikan pada Lampiran 24. Tabel 4.1 Hasil Uji Gain Skala Sikap Nilai Rata-rata Pretest 68,43
4.1.3
Nilai Rata-rata Posttest 78,39
Gain 𝑔
Keterangan
0,32
Sedang
Hasil Analisis Soal Pilihan Ganda
4.1.3.1 Hasil Soal Pilihan Ganda Soal pilihan ganda digunakan untuk mengukur nilai kognitif siswa atau dengan kata lain adalah pemahaman siswa terhadap materi getaran dan gelombang. Data ini digunakan sebagai data pendukung dalam mengukur rasa
41
ingin tahu dan keterampilan komunikasi siswa. Soal pilihan ganda ini juga diberikan sebagai pretest dan postest. Dari analisis yang telah dilakukan (Lampiran 25 dan Lampiran 26), dapat terlihat terjadi perbedaan pencapaian nilai siswa sebelum dan sesudah diberikan pembelajaran dengan metode guided inquiry. Hal tersebut dapat terlihat pada gambar 4.2. 95
100 90
74,46
80
65
70
55
Nilai
60
45,89
50
pretest
40 30
posttest
25
20 10 0 Nilai Terendah
Nilai Tertinggi
Nilai Rata-rata
Gambar 4.2 Perbandingan Pretest dan Posttest Soal Pilihan Ganda 4.1.3.2 Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui distribusi kenormalan data. Uji normalitas juga digunakan untuk menentukan statistik yang digunakan, menggunakan statistik parametris atau non parametris (Sugiono, 2007: 75). Hasil perhitungan uji normalitas disajikan pada Tabel 4.2 dan perhitungan selengkapnya disajikan pada Lampiran 27 dan Lampiran 28. Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Keterangan 𝒙𝟐𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈
Pretest 3,41
Posttest 3,39
𝒙𝟐𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 Hasil Keterangan
7,81 𝑥2𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑥2𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 terdistribusi normal
7,81 𝑥2𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑥2𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 terdistribusi normal
42
Berdasarkan perhitungan uji normalitas, dapat disimpulkan bahwa data tersebut terdistribusi normal sehingga statistik parametris dapat digunakan. 4.1.3.3 Uji Gain Soal Pilihan Ganda Uji gain soal pilihan ganda dilakukan untuk mengetahui peningkatan nilai kognitif siswa atau dengan kata lain adalah pemahan siswa terhadap materi getaran dan gelombang. Peningkatan ini berdasarkan nilai rata-rata sebelum dilakukan pembelajaran dengan metode guided inquiry dan sesudah dilakukan pembelajaran dengan metode guided inquiry. Hasil uji gain soal pilihan ganda ini disajikan pada Tabel 4.3, sedangkan hasil perhitungan selengkapnya disajikan pada Lampiran 29. Tabel 4.3 Hasil Uji Gain Soal Pilihan Ganda Nilai Rata-rata Pretest 45,89
4.1.4
Nilai Rata-rata Posttest 74,46
Gain 𝑔
Keterangan
0,53
Sedang
Hasil Analisis Observasi Komunikasi Lisan
4.1.4.1 Hasil Observasi Komunikasi Lisan Observasi ini digunakan untuk mengukur keterampilan komunikasi lisan siswa. Dalam hal ini, observasi digunakan sebagai data pendukung dalam mengukur keterampilan komunikasi siswa. Digunakan sebagai data pendukung karena keterampilan komunikasi juga diukur dengan skala sikap. Observasi dilakukan ketika siswa memaparkan hasil percobaan mereka. Dari analisis yang telah dilakukan dapat terlihat perbedaan pencapaian siswa. Masing-masing indikator terdapat perbedaan pencapaian. Hal tersebut dapat terlihat pada Gambar 4.3 dan perhitungan selengkapnya disajikan pada Lampiran 31 dan Lampiran 32.
43
70
64
60
50
50 40
59,82
31
45 31
30
42 35,12
28
28
20 10
Pertemuan I
0
Pertemuan II 1
2
3
4
Nilai Ratarata
Keterangan: 1. Kemampuan mengajukan pertanyaan 2. Kemampuan menjawab pertanyaan 3. Kempampuan mengajukan pertanyaan 4. Kemampuan menanggapi pendapat
Gambar 4.3 Hasil Observasi Keterampilan Komunikasi Lisan 4.1.4.2 Uji Gain Observasi Komunikasi Lisan Uji gain hasil obserrvasi komunikasi lisan dilakukan untuk mengetahui perkembangan keterampilan komunikasi lisan siswa. Perkembangan ini berdasarkan nilai yang didapatkan siswa pada setiap indikator. Hasil uji gain observasi komunikasi lisan tiap indikator disajikan pada Tabel 4.3, hasil uji gain nilai rata-rata observasi komunikasi lisan disajikan pada tabel 4.4, sedangkan hasil perhitungan selengkapnya disajikan pada Lampiran 33 sampai dengan Lampiran 37.
44
Tabel 4.3 Hasil uji gain observasi komunikasi lisan tiap indikator Keterampilan Komunikasi Lisan
Pertemuan I
Pertemuan II
Keterangan
59,52
0,36
sedang
76,19 53,57 50,00
0,62 0,30 0,25
sedang sedang rendah
Total Skor
%
Total Skor
%
Mengajukan Pertanyaan
31
36,90
50
Menjawab Pertanyaan Mengajukan Pendapat Menanggapi Pendapat
31 28 28
36,90 33,33 33,33
64 45 42
Tabel 4.4 Hasil uji gain nilai rata-rata observasi komunikasi lisan Nilai Rata-rata Pertemuan I 35,12
4.2
Nilai Rata-rata Pertemuan II 59,82
Gain 𝑔
Keterangan
0,32
Sedang
Pembahasan Pembahasan ini membahas hasil analisis penelitian yang telah dipaparkan
pada hasil penelitian. Jawaban dari permasalahan penelitian disajikan pada pembahasan penelitian ini. 4.2.1
Perkembangan Rasa Ingin Tahu dan Keterampilan Komunikasi (Skala Sikap) Rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi ini diukur dengan skala
sikap yang diberikan sebelum siswa diberi pembelajaran dengan metode guided inquiry (pretest) dan setelah siswa diberi pembelajaran dengan metode guided inquiry (posttest). Skala sikap ini mengandung komponen kognitif, afektif dan konatif seperti yang telah dijelaskan pada Bab II. Hasil rata-rata nilai pretest pada penelitian ini (Gambar 4.1) berada pada kategori sedang dengan nilai rata-rata sebesar 68,43, dengan nilai terendah 44 dan nilai tertinggi 80. Pretest ini
45
bertujuan untuk mengetahui pencapain sikap siswa sebelum siswa diberi pembelajaran dengan metode guided inquiry. Selanjutnya siswa diberi pembelajaran dengan metode guided inquiry. Pembelajaran dengan metode guided inqury memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi siswa. Hal ini sejalan dengan definisi dari Alfred Novak dalam artikel David L. Haury (1993), Teaching Science Through Inquiry yang mengatakan bahwa inquiry merupakan tingkah laku yang terlibat dalam usaha manusia untuk menjelaskan secara rasional fenomena-fenomena yang memancing rasa ingin tahu. Ketika rasa ingin tahu siswa terpancing, maka rasa ingin tahu siswa akan lebih besar daripada sebelumnya. Selanjutnya, Llewllyn (2005:4) menurut National Research Council (NRC), menyatakan inquiry meliputi berbagai aktifitas, diantaranya melakukan pengamatan, menjawab pertanyaan, mengkaji buku dan sumber informasi yang lain untuk melihat apa yang telah diketahui dari penemuan-penemuan
yang
sudah terbukti dengan cara
mengumpulkan,
menganilisis, menginterpretasikan data, menyusun jawaban, penjelasan dan memprediksi
dan
mengkomunikasikan
hasil
penemuan.
Ketika
mengkomunikasikan hasil penemuan, siswa melatih keterampilan komunikasinya. Pembelajaran dengan metode guided inqury ini dilakukan selama empat kali pertemuan. Adapun materinya adalah getaran dan gelombang. Pertemuan pertama diadakan pretest, pertemuan kedua dan ketiga pembelajaran dengan metode guided inquiry, dan pertemuan yang terakhir diberikan posttest untuk mengetahui pencapaian sikap siswa setelah diberikan pembelajaran dengan
46
metode guided inquiry. Berdasarkan hasil posttest nilai rata-rata hasil posttest (Gambar 4.1) siswa berada pada kategori tinggi dengan rata-rata 78,39 dengan nilai terendah 63 dan nilai tertinggi 89. Nilai rata-rata pretest dan posttest dari skala sikap tersebut kemudian dihitung besar perkembangannya dengan uji gain. Berdasarkan uji gain pretest dan posttest pada Tabel 4.1 diperoleh bahwa perkembangan rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi siswa sebesar 0,32 dengan kategori sedang. Berdasarkan uraian di atas menunjukkan bahwa pembelajaran dengan metode guided inquiry dapat mengembangkan rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi siswa. 4.2.2
Peningkatan Hasil Soal Pilihan Ganda (Nilai Kognitif) Siswa Soal pilihan ganda digunakan untuk mengukur nilai kognitif siswa atau
dengan kata lain adalah pemahan siswa terhadap materi getaran dan gelombang. Data ini digunakan sebagai data pendukung dalam mengukur rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi siswa, karena tidak termasuk dalam rumusan masalah. Seperti halnya pada skala sikap, soal pilihan ganda ini juga diberikan sebagai pretest dan postest. Berdasarkan hasil analisis pada Gambar 4.2, dapat terlihat nila rata-rata pretest adalah sebesar 45,89 dengan nilai terendah 25 dan nilai tertinggi 65, sedangkan nilai rata-rata posttest adalah sebesar 74,46 dengan nilai terendah 55 dan nilai tertinggi 95. Data nilai pretest dan postest tersebut kemudian di uji normalitas untuk mengetahui data tersebut terdistribusi normal atau tidak. Berdasarkan hasil uji
47
normalitas pada Tabel 4.2 terlihat bahwa data pretest dan posttest yang didapatkan terdistribusi normal, sehingga dapat menggunakan statistik parametris. Nilai rata-rata pretest dan posttest dari skala sikap tersebut kemudian dihitung besar perkembangannya dengan uji gain. Berdasarkan uji gain nilai pretest dan posttest pada Tabel 4.3 diperoleh peningkatan sebesar 0,53 dengan kategori sedang. Berdasarkan uraian di atas menunjukkan bahwa pembelajaran dengan metode guided inquiry tidak hanya mengembangkan rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi siswa saja, tetapi juga dapat meningkatkan nilai kognitif siswa. 4.2.3
Peningkatan Komunikasi Lisan Komunikasi lisan siswa diukur dengan observasi. Dalam hal ini,
observasi digunakan sebagai data pendukung dalam mengukur keterampilan komunikasi siswa. Digunakan sebagai data pendukung karena keterampilan komunikasi juga diukur dengan skala sikap. Observasi dilakukan ketika siswa memaparkan hasil percobaan mereka. Berdasarkan Gambar 4.3 terlihat pencapaian siswa pada pertemuan I dan pertemuan II pada setiap indikator mengalami perkembangan. Nilai rata-rata dari skor total semua indikator juga mengalami perkembangan. Pada pertemuan I, siswa rata-rata masih malu untuk mengajukan dan menjawab pertanyaan, beberapa yang bertanya dan menjawab itu karena dorongan dari peneliti. Pada pertemuan I ini siswa juga masih ragu-ragu untuk mengajukan pendapat dan menanggapi pendapat. Akan tetapi, pada pertemuan II siswa mulai berani
48
bertanya, menjawab pertanyaan, mengajukan pendapat dan menanggapi pendapat. Siswa mulai menjawab pertanyaan dengan bahasa mereka sendiri. Besar perkembangan keterampilan komunikasi lisan siswa pada setiap indikator terlihat pada Tabel 4.3 dan besar perkembangan keterampilan komunikasi lisan rata-rata terlihat pada Tabel 4.4. Pada indikator pertama, yaitu kemampuan mengajukan pertanyaan mengalami perkembangan sebesar 0,36 pada kategori sedang. Pada indikator kedua, yaitu kemampuan menjawab pertanyaan mengalami perkembangan sebesar 0,62 pada kategori sedang. Pada indikator ketiga, yaitu kemampuan mengajukan pendapat mengalami perkembangan sebesar 0,30 pada kategori sedang. Pada indikator keempat, yaitu kemampuan menanggapi pendapat mengalami perkembangan sebesar 0,25 pada kategori rendah. Meskipun perkembangan pada setiap indikator ada yang berada pada kategori rendah, namun perkembangan nilai rata-rata yang didapat termasuk dalam kategori sedang yaitu sebesar 0,32. Rendahnya perkembangan pada indikator keempat disebabkan karena sebagian siswa kurang percaya diri untuk menanggapi pendapat yang telah diajukan temannya. 4.2.4
Kendala-kendala dalam Penelitian Kendala-kendala dalam pelaksanaan penelitian ini yaitu terbatasnya
waktu sehingga mengakibatkan pelaksanaan pembelajaran kurang maksimal. Kuranglengkapnya alat untuk mendukung pembelajaran juga mempengaruhi, karena mengakibatkan tiap kelompok harus bergiliran ketika melakukan
49
eksperimen. Hal ini juga menyebabkan perkembangan rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi siswa kurang maksimal. Kendala yang lain yaitu siswa yang masih malu dan kurang percaya diri, serta masih ada beberapa siswa yang kurang aktif dan hanya menggantungkan kepada teman sekelompoknya. Hal inilah yang menyebabkan perkembangan keterampilan komunikasi lisan kurang tinggi. Di samping itu, siswa tidak antusias dalam membuat laporan yang mengakibatkan perkembangan komunikasi tulisan siswa kurang maksimal.
BAB V PENUTUP
5.1
Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perkembangan rasa
ingin tahu dan keterampilan komunikasi siswa setelah dilaksanakan pembelajaran dengan metode guided inquiry dan dari penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa pembelajaran dengan metode guided inquiry dapat mengembangkan rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi siswa dengan bukti nilai rata-rata skala sikap siswa sebelum dilaksanakannya pembelajaran dengan metode guided inquiry sebesar 68,43, sedangkan nilai rata-rata setelah dilaksanakannya pembelajaran dengan metode guided inquiry sebesar 78,39. Berdasarkan uji gain diperoleh perkembangan sebesar 0,32 yang termasuk dalam kategori sedang. Hal ini juga diperkuat dengan hasil observasi keterampilan komunikasi yang nilai ratarata seluruh indikator mengalami perkembangan sebesar 0,32 dan dalam kategori sedang, sehingga penelitian ini dikatakan berhasil.
52
51
5.2
Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan maka beberapa saran
yang telah diajukan antara lain: 1) Diharapkan peneliti dan penelitian selanjutnya, mencari waktu yang cukup dan mengatur waktu dengan baik untuk melaksanakan penelitian supaya rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi dapat berkembang dengan maksimal. 2) Peneliti diharapkan menyiapkan alat yang lengkap untuk mendukung pembelajaran, supaya hasil yang didapatkan maksimal. 3) Peneliti diharapkan bisa dan mahir mengarahkan siswa untuk berperan aktif, tidak hanya menggantungkan pada temannya. 4) Peneliti hendaknya bisa dan mahir menumbuhkan rasa percaya diri siswa. 5) Peneliti diharapkkan mampu membuat siswa antusias dalam membuat laporan.
52
DAFTAR PUSTAKA
Amien, M. 1978. Mengajarkan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan Menggunakan Metode “Discovery” dan “Inquiry”. Jakarta: Dikti. Azwar, S. 2003. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Fahriani, V.P. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (MPKTGI) Terhadap Kemampuan Berkomunikasi Siswa Kelas XI pada Topik Titrasi Asam-Basa. Skripsi, Jurusan Kimia, FPMIPA. UPI: tidak diterbitkan. Giancoli, D. C. 2001. Physics Fifth Edition. Jakarta: Erlangga. Hake, R.R. 1998. Interactive-engagement vs traditional methods : A six-thousandstudent survey of mechanics test data for introductory physics courses. American Journal of Physics. 66, p : 64-74. Halliday & Resnick. 1999. Fisika jilid 1. Jakarta: Erlangga. Haury, David L. 1993. Teaching Science through Inquiry. ERIC Clearinghouse for Science Mathematics and Environmental Education Columbus OH. Tersediadi http://www.uhu.es [diakses 30-04-2013]. Isjoni. 2011. Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi antar Peserta Didik. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Kementerian Pendidikan Nasional. 2010. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Pedoman Sekolah. Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum. Llewllyn, D. 2005. Teaching High School Science Through Inquiry. California: Corwin Press. Mustari, M. 2011. Nilai Karakter: Refleksi untuk Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Laksbang Pressindo. Ozdilek, Z. & N. Bulunuz. 2001. The Effect of a Guided Method on Pre-service Teachers’ Science Teaching Self-Efficacy Beliefs. Journal of Turkish Science Education, 6(2): 26. Tersedia di http://www.pegem.net [diakses 26-12-2012]. Paul, T. A. 1998. Fisika untuk sains dan teknik jilid 1. Jakarta: Erlangga.
53
Permendiknas. 2007. Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan. Raka, G. 2011. Pendidikan Karakter di Sekolah. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Rifa’i, A.RC. dan Anni, C.T. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang: UNNES Press. Samani, M. dan Hariyanto. 2011. Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: PT. Rosdakarya. Sugiyo. 2005. Komunikasi antar Pribadi. Semarang: UNNES Press. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Suharsimi . 2002. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Surabaya: Prestasi Pustaka Publiser. Wenning, C.J. 2005. Levels of inquiry: Hierarcies of pedagogical practies and inquiry processes. Journal Physics Teacher Education Online, 2(3), 3-11. Tersedia di http://phy.Ilstu.edu/jpteo/ [diakses 26-12-2012]. Yulianti, D. & Wiyanto. 2009. Rancangan Pembelajaran Inovatif Prodi Pendidikan Fisika. Semarang: LP3 UNNES.
Nama Sekolah Mata pelajaran Kelas/Semester Materi Alokasi Waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Mendeskripsikan konsep getaran dan gelombang serta parameterparameternya
: : : : :
Lampiran 1
SILABUS MTs N Sulang IPA (Fisika) VIII / 2 Getaran dan Gelombang 2 x 40 menit
: Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang dan optika dalam produk teknologi sehari-hari Kegiatan Pembelajaran
Penilaian
Sumber
Kognitif, afektif Buku IPA dan konatif Kelas VII (psikomotorik) yang dengan skala relevan sikap LKS Laporan hasil percobaan
Alokasi Waktu 80 menit
54
Karakter yang Media Diteliti 1. Mengidentifikasi 1. Mengidentifikasi getaran Rasa ingin Alat-alat getaran pada pada kehidupan seharitahu praktikum kehidupan seharihari Keterampilan hari 2. Melakukan percobaan komunikasi 2. Mengukur untuk mengukur periode periode dan dan frekuensi suatu frekuensi suatu getaran getaran 3. Menentukan hubungan 3. Membedakan antara frekuensi dengan karakteristik periode getaran gelombang 4. Melakukan diskusi kelas longitudinal dan tentang percobaan yang gelombang telah dilaksanakan transversal 5. Mengidentifikasi 4. Mendeskripsikan gelombang pada hubungan antara kehidupan sehari-hari kecepatan rambat 6. Melakukan percobaan gelombang, untuk mencari frekuensi dan perbedaan karakteristik Indikator
Kompetensi Dasar
Indikator panjang gelombang
Kegiatan Pembelajaran
Karakter yang Diteliti
Media
Penilaian
Sumber
Alokasi Waktu
gelombang longitudinal dan gelombang transversal 7. Melakukan percobaan untuk menemukan hubungan antara kecepatan gelombang (v), panjang gelombang (λ), periode (T) dan frekuensi (f)
55
Lampiran 2
56
RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan pendidikan : MTs N Sulang Mata Pelajaran : IPA (Fisika) Kelas/Semester : VIII/2 Materi : Getaran Alokasi Waktu : 2x40 menit
A. Standar Kompetensi Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang dan optika dalam produk teknologi sehari-hari. B. Kompetensi Dasar Mendeskripsikan konsep getaran dan gelombang serta parameterparameternya. C. Indikator 1. Mengidentifikasi getaran pada kehidupan sehari-hari. 2. Mengukur periode dan frekuensi suatu getaran. D. Tujuan Pembelajaran 1. Setelah melakukan percobaan, siswa dapat mengidentifikasi getaran pada kehidupan sehari-hari benar. 2. Setelah melakukan percobaan, siswa dapat mengukur periode dan frekuensi dengan benar. E. Materi Pembelajaran Getaran F. Metode Pembelajaran Guided Inquiry G. Media Pembelajaran Alat-alat praktikum
57
H. Strategi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran I. Kegiatan Awal 1. Salam pembuka. 2. Guru menyampaikan judul materi yang akan dipelajari serta tujuan pembelajaran kepada siswa. II. Kegiatan Inti Eksplorasi 1. Guru memberikan pertanyaan yang berhubungan dengan getaran. (rasa ingin tahu) 2. Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru (mengungkapkan hipotesis dari percobaan yang akan dilakukan). (rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi) 3. Guru membangi siswa dalam beberapa kelompok. 4. Guru membagi LKS kepada siswa. 5. Siswa melakukan percobaan dipandu dengan LKS: mengidentifikasi getaran pada kehidupan seharihari serta mengukur periode dan frekuensi suatu getaran. (rasa ingin tahu) Elaborasi 1. Siswa melakukan diskusi kelompok untuk menjawab pertanyaan yang ada di LKS. (rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi) 2. Siswa melakukan diskusi kelompok untuk mengolah data hasil percobaan. (rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi) 3. Wakil dari masing-masing kelompok mempresentasikan hasil percobaan di depan kelas untuk menemukan kesimpulan dari percobaan. (rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi) Konfirmasi 1. Guru memberi umpan balik dan mengevaluasi hasil dari percobaan yang telah dilakukan. III. Penutup 1. Guru memberi ulasan singkat tentang materi getaran. 2. Guru memberikan tugas untuk membuat laporan hasil percobaan. (rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi) 3. Salam Penutup.
Alokasi Waktu 5 menit
35 menit
30 menit
10 menit
58
I.
Sumber Belajar 1. Buku IPA Kelas VIII dan Lembar Kerja Siswa (LKS) 2. Media : Alat-alat Praktikum
J.
Penilaian Aspek yang dinilai a. Kognitif : terlampir b. Afektif : terlampir c. Psikomotorik : terlampir Bentuk instrumen a. Lembar observasi b. Skala sikap Jenis tagihan a. Jawaban skala sikap
Semarang, 10 April 2013 Peneliti
Lilanamami Arya Y. NIM. 4201409111
Lampiran 3
59
RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan pendidikan : MTs N Sulang Mata Pelajaran : IPA (Fisika) Kelas/Semester : VIII/2 Materi : Gelombang Alokasi Waktu : 2x40 menit A. Standar Kompetensi Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang dan optika dalam produk teknologi sehari-hari. B. Kompetensi Dasar Mendeskripsikan konsep getaran dan gelombang serta parameterparameternya. C. Indikator 3. Membedakan karakteristik gelombang longitudinal dan gelombang transversal. 4. Mendeskripsikan hubungan antara kecepatan rambat gelombang, frekuensi dan panjang gelombang. D. Tujuan Pembelajaran 3. Setelah melakukan percobaan, siswa dapat membedakan karakteristik gelombang longitudinal dan gelombang trannsversal dengan benar. 4. Setelah melakukan percobaan, siswa dapat mendeskripsikan hubungan antara kecepatan rambat gelombang, frekuensi dan panjang gelombang dengan benar. E. Materi Pembelajaran Gelombang F. Metode Pembelajaran Guided Inquiry G. Media Pembelajaran Alat-alat praktikum
60
H. Strategi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran IV. Kegiatan Awal 3. Salam pembuka. 4. Guru menyampaikan judul materi yang akan dipelajari serta tujuan pembelajaran kepada siswa. 5. Guru mengaitkan dengan materi sebelumnya. V. Kegiatan Inti Eksplorasi 6. Guru memberikan pertanyaan yang berhubungan dengan gelombang. (rasa ingin tahu) 7. Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru (mengungkapkan hipotesis dari percobaan yang akan dilakukan). (rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi) 8. Guru membangi siswa dalam beberapa kelompok. 9. Guru membagi LKS kepada siswa. 10. Siswa melakukan percobaan dipandu dengan LKS: membedakan karakteristik gelombang transversal dan gelombang longitudinal serta mendeskripsikan hubungan cepat rambat gelombang, frekuensi dan panjang gelombang. (rasa ingin tahu) Elaborasi 4. Siswa melakukan diskusi kelompok untuk menjawab pertanyaan yang ada di LKS. (rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi) 5. Siswa melakukan diskusi kelompok untuk mengolah data hasil percobaan. (rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi) 6. Wakil dari masing-masing kelompok mempresentasikan hasil percobaan di depan kelas untuk menemukan kesimpulan dari percobaan. (rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi) Konfirmasi 2. Guru memberi umpan balik dan mengevaluasi hasil dari percobaan yang telah dilakukan. VI. Penutup 4. Guru memberi ulasan singkat tentang materi gelombang. 5. Guru memberikan tugas untuk membuat laporan hasil
Alokasi Waktu
5 menit
35 menit
30 menit
10 menit
61
I.
J.
Kegiatan Pembelajaran percobaan. (rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi) 6. Salam Penutup. Sumber Belajar 3. Buku IPA Kelas VIII dan Lembar Kerja Siswa (LKS) 4. Media : Alat-alat Praktikum
Alokasi Waktu
Penilaian Aspek yang dinilai d. Kognitif : terlampir e. Afektif : terlampir f. Psikomotorik : terlampir K. Bentuk instrumen c. Lembar observasi d. Skala sikap L. Jenis tagihan b. Jawaban skala sikap
Semarang, 10 April 2013 Peneliti
Lilanamami Arya Y. NIM. 4201409111
62
Lampiran 4
Kelompok
: ..................................
Nama/No.Absen
:
1. ...................................................................... 2. ...................................................................... 3. ...................................................................... 4. ...................................................................... 5. ...................................................................... 6. ......................................................................
LEMBAR KERJA SISWA Mata Pelajaran
: Fisika
Pokok bahasan
: Getaran dan Gelombang
Sub pokok bahasan
: Getaran
Kelas/semester
: VIII/2
Waktu
: 2 x 40 menit
A. Standar kompetensi Mendeskripsikan dasar-dasar getaran gelombang penerapannya dalam produk teknologi sehari-hari. B. Kompetensi dasar Mendeskripsikan parameternya.
konsep
getaran
dan
gelombang
C. Indikator 1. Mengidentifikasi getaran pada kehidupan sehari-hari 2. Mengukur periode dan frekuensi suatu getaran D. Alat dan bahan 1. Statif lengkap 2. Tali penggantung (20 cm, 30 cm, 40 cm) 3. Bandul 4. Mistar 5. Stopwatch 6. Busur derajat
dan
optika
serta
serta
parameter-
63
PERMASALAHAN
KEGIATAN 1 Lakukan kegiatan dan jawablah semua pertanyaan di bawah ini!
64
65
KESIMPULAN
TUGAS 1. Carilah sebanyak mungkin contoh getaran melalui buku dan
internet! 2. Buatlah laporan tentang kegiatan yang sudah kalian
laksanakan!
66
Lampiran 5
Kelompok
: ..................................
Nama/No.Absen : 7. ...................................................................... 8. ...................................................................... 9. ...................................................................... 10....................................................................... 11. ...................................................................... 12.......................................................................
LEMBAR KERJA SISWA Mata Pelajaran
: Fisika
Pokok bahasan
: Getaran dan Gelombang
Sub pokok bahasan
: Gelombang
Kelas/semester
: VIII/2
Waktu
: 2 x 40 menit
E. Standar kompetensi Mendeskripsikan dasar-dasar getaran gelombang penerapannya dalam produk teknologi sehari-hari. F. Kompetensi dasar Mendeskripsikan parameternya.
konsep
getaran
dan
gelombang
dan
serta
G. Indikator 1. Menyelidiki karakteristik gelombang tranversal dan longitudinal 2. Menemukan hubungan antara v, λ, T dan f. 3. Menghubungkan konsep gelombang dalam kehidupan sehari-hari H. Alat dan bahan 7. Slinki 8. Tali 9. Karet gelang 10. Tiang 11. Stopwatch
optika
serta
parameter-
67
PERMASALAHAN
KEGIATAN 1
68
a
b
10.
69
KEGIATAN 2
a
b
7.
70
KEGIATAN 3
71
KEGIATAN 4
72
KESIMPULAN
TUGAS 1. Carilah sebanyak mungkin contoh gelombang transversal dan
longitudinal melalui buku dan internet! 2. Buatlah laporan tentang kegiatan yang sudah kalian
laksanakan!
Lampiran 6
73
Indikator Rasa Ingin Tahu dan Keterampilan Komunikasi
Indikator Rasa Ingin Tahu 1. Bertanya kepada guru dan teman tentang materi pelajaran. 2. Menunjukkan sikap tertarik atau tidak tertarik terhadap pembahasan materi. 3. Mencari informasi dari berbagai sumber tentang materi pelajaran. 4. Mencari informasi dari berbagai sumber tentang pengetahuan umum yang berkaitan dengan materi pelajaran. Indikator Keterampilan Komunikasi 1. Keterampilan komunikasi lisan a. Kemampuan mengajukan pertanyaan. b. Kemampuan menjawab pertanyaan. c. Kemampuan mengajukan pendapat. d. Kemampuan menanggapi pendapat. 2. Keterampilan komunikasi tulisan a. Aspek isi:
Kesesuaian teori dengan masalah yang diselidiki
Kebenaran teori yang disajikan
Kelengkapan data observasi
Kebenaran cara menganalisis data
Ketepatan merumuskan kesimpulan.
b. Aspek susunan laporan:
Kerapihan tulisan
Kelogisan sistematika laporan
Kejelasan penyajian data melalui tabel dan grafik
Kesesuaian tata cara penulisan daftar pustaka dengan aturan
c. Aspek penggunaan bahasa
Pemakaian ejaan
Kelugasan gaya bahasa
Kejelasan bahasa
74
Lampiran 7
Kisi – Kisi Angket Rasa Ingin Tahu dan Keterampilan Komunikasi No.
INDIKATOR
KOGNITIF AFEKTIF KONATIF
TOTAL ITEM
Bertanya kepada guru dan 1.
teman tentang materi
1
2
2
3
4
5
3
6
7
8
3
9
10
11
3
12
13
14
3
15
16
17
18
19
3
20
21
22
3
pelajaran Menunjukkan sikap 2.
tertarik atau tidak tertarik terhadap pembahasan materi Mencari informasi dari
3.
berbagai sumber tentang materi pelajaran Mencari informasi dari
4.
berbagai sumber tentang pengetahuan umum
5.
6.
7.
8.
Kemampuan mengajukan pertanyaan Kemampuan menjawab pertanyaan Kemampuan mengajukan pendapat Kemampuan menanggapi pendapat
2
9.
Isi laporan
23
24
25
3
10.
Susunan laporan
26
27
28
3
11.
Penggunaan bahasa
29
30
TOTAL ITEM
10
11
2 9
30
No.
INDIKATOR
1.
Bertanya kepada guru dan teman tentang materi pelajaran
2.
Menunjukkan sikap tertarik atau tidak tertarik terhadap pembahasan materi
3.
Mencari informasi dari berbagai sumber tentang materi pelajaran
4.
Mencari informasi dari berbagai sumber tentang pengetahuan umum
KOGNITIF
3. Materi fisika sangat menarik perhatian dan rasa ingin tahu karena banyak berkaitan dengan alam. (POSITIF) 6. Mencari artikel di internet dapat menambah informasi mengenai materi pelajaran di sekolah. (POSITIF)
PERNYATAAN ITEM AFEKTIF 1. Saya lebih memilih diam ketika saya tidak tahu, karena saya malu jika bertanya. (NEGATIF) 4. Materi fisika membosankan dan tidak banyak memberi manfaat untuk saya. (NEGATIF) 7. Saya selalu ingin mencari informasi bagaimana konsep fisika diterapkan pada kehidupan nyata. (POSITIF)
9. Membaca informasi pada 10. Saya lebih suka untuk surat kabar atau majalah dapat bermain daripada membaca menambah pengetahuan kita. koran atau majalah. (FAVORABLE) (NEGATIF)
KONATIF 2. Saya selalu menanyakan contoh penerapan materi dalam kehidupan seharihari. (POSITIF) 5. Saya mencatat semua konsep materi fisika yang dijelaskan oleh guru. (POSITIF)
Lampiran 8
ITEM RASA INGIN TAHU
8. Saya lebih senang membuka “facebook” daripada mencari informasi tentang materi pelajaran di internet. (NEGATIF) 11. Saya lebih suka melihat acara musik daripada “rangking satu” . (NEGATIF) 75
PERNYATAAN ITEM No. 1.
2.
3.
4.
INDIKATOR Kemampuan mengajukan pertanyaan
KOGNITIF
12. Mengajukan pertanyaan ketika diskusi membuat diskusi semakin membosankan. (POSITIF) Kemampuan 15. Jika tidak ditunjuk oleh guru, menjawab pertanyaan saya tidak perlu menjawab pertanyaan. (NEGATIF)
AFEKTIF 13. Saya lebih senang diam saja ketika diskusi daripada bertanya. (NEGATIF) 16. Saya lebih senang diam saja ketika ada pertanyaan dari guru yang saya tahu jawabannya. (NEGATIF) 18. Saya lebih senang diam ketika diskusi kelompok. (NEGATIF)
Kemampuan 17. Konsep tentang getaran dan mengajukan pendapat gelombang banyak kita temui dalam kehidupan sehari-hari. (POSITIF) Kemampuan 20. Diam saja ketika tidak 21. Saya tersinggung ketika menanggapi pendapat menyukai sesuatu hal pendapat saya ditolak dalam merupakan pilihan yang tepat. diskusi.
KONATIF
Lampiran 9
ITEM KETERAMPILAN KOMUNIKASI
14. Pada saat diskusi saya langsung mengajukan pertanyaan ketika ada kesempatan bertanya. (POSITIF)
19. Saya ikut berpendapat ketika diskusi. (POSITIF) 22. Saya selalu menanggapi pendapat teman yang saya rasa kurang tepat.
76
5.
Isi laporan
6.
Susunan materi
7.
Penggunaan bahasa
(POSITIF) (NEGATIF) 23. Mencari teori yang sesuai 24. Saya merasa isi laporan lebih dengan materi percobaan akan penting daripada bagian membuat isi laporan semakin laporan yang lain. sempurna. (NEGATIF) (POSITIF) 26. Susunan laporan tidak perlu 27. Saya lebih fokus pada isi saja diperhatikan yang terpenting daripada karapihan tulisan adalah isi laporan tersebut. pada laporan saya. (NEGATIF) (NEGATIF) 29. Penggunaan bahasa dan ejaan yang baik dan benar akan membuat laporan mudah dipahami. (POSITIF)
(POSITIF) 25. Saya selalu menggunakan banyak referensi untuk menyempurnakan laporan saya. (POSITIF) 28. Saya selalu melengkapi laporan saya dengan tabel dan grafik supaya lebih mudah dimengerti. (POSITIF)
30. Saya lebih senang menggunakan bahasa yang lugas dan sesuai dengan ejaan untuk menyusun laporan saya. (POSITIF)
77
Lampiran 10
78
Nama
:
No. Absen
:
Kelompok
:
Kelas
:
LEMBAR SKALA SIKAP Tuliskan pendapat Anda terhadap setiap pernyataan dengan cara memberikan tanda centang/check ( √ ) pada kolom yang sesuai! Keterangan :
SS
= SANGAT SETUJU
S
= SETUJU
TB
= TIDAK BERPENDAPAT
TS
= TIDAK SETUJU
STS
= SANGAT TIDAK SETUJU
No.
PERNYATAAN SIKAP
1.
Saya lebih memilih diam ketika saya tidak tahu, karena saya malu jika bertanya. Saya selalu menanyakan contoh penerapan materi dalam kehidupan sehari-hari. Materi fisika sangat menarik perhatian dan rasa ingin tahu karena banyak berkaitan dengan alam. Materi fisika membosankan dan tidak banyak memberi manfaat untuk saya. Saya mencatat semua konsep materi fisika yang dijelaskan oleh guru. Mencari artikel di internet dapat menambah informasi mengenai materi pelajaran di sekolah. Saya selalu ingin mencari informasi bagaimana konsep fisika diterapkan pada kehidupan nyata. Saya lebih senang membuka “facebook” daripada mencari
2.
3.
4. 5. 6.
7.
8.
SS
S
TB TS STS
79
No.
9.
10.
11. 12.
PERNYATAAN SIKAP informasi tentang materi pelajaran di internet. Membaca informasi pada surat kabar atau majalah dapat menambah pengetahuan kita. Saya lebih suka untuk bermain daripada membaca koran atau majalah. Saya lebih suka melihat acara musik daripada “rangking satu” . Mengajukan pertanyaan ketika diskusi membuat diskusi semakin membosankan.
13. 14.
15. 16.
17.
18. 19. 20.
21. 22. 23.
Saya lebih senang diam saja ketika diskusi daripada bertanya. Pada saat diskusi saya langsung mengajukan pertanyaan ketika ada kesempatan bertanya. Jika tidak ditunjuk oleh guru, saya tidak perlu menjawab pertanyaan. Saya lebih senang diam saja ketika ada pertanyaan dari guru yang saya tahu jawabannya. Konsep tentang getaran dan gelombang banyak kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Saya lebih senang diam ketika diskusi kelompok. Saya ikut berpendapat ketika diskusi. Diam saja ketika tidak menyukai sesuatu hal merupakan pilihan yang tepat. Saya tersinggung ketika pendapat saya ditolak dalam diskusi. Saya selalu menanggapi pendapat teman yang saya rasa kurang tepat. Mencari teori yang sesuai dengan materi percobaan akan membuat isi
SS
S
TB TS STS
80
No. 24. 25.
26.
27.
28.
PERNYATAAN SIKAP laporan semakin sempurna. Saya merasa isi laporan lebih penting daripada bagian laporan yang lain. Saya selalu menggunakan banyak referensi untuk menyempurnakan laporan saya. Susunan laporan tidak perlu diperhatikan yang terpenting adalah isi laporan tersebut. Saya lebih fokus pada isi saja daripada karapihan tulisan pada laporan saya. Saya selalu melengkapi laporan saya dengan tabel dan grafik supaya lebih mudah dimengerti.
29.
Penggunaan bahasa dan ejaan yang baik dan benar akan membuat laporan mudah dipahami.
30.
Saya lebih senang menggunakan bahasa yang lugas dan sesuai dengan ejaan untuk menyusun laporan saya.
SS
S
TB TS STS
Lampiran 11
81
KISI-KISI SOAL UJI COBA
Jenjang Pendidikan Mata Pelajaran Materi Kelas/Semester Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
No. 1.
2. 3.
4.
: SMP : IPA Fisika : Getaran dan Gelombang : VIII/2 : Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang dan optika dalam produk teknologi sehari-hari. : Mendeskripsikan konsep getaran dan gelombang serta parameter-parameternya.
Indikator Soal Mengidentifikasi getaran pada kehidupan sehari-hari. Mengukur periode dan frekuensi suatu getaran. Membedakan karakteristik gelombang longitudinal dan gelombang transversal. Mendeskripsikan hubungan antara kecepatan rambat gelombang, frekuensi dan panjang gelombang. Jumlah
C1 1, 2
4, 7
Aspek Kognitif C2 3, 11
5, 6, 12
C3
8, 9, 11, 13, 14
15, 16, 17, 22, 24, 27, 18, 19, 20, 28 21, 25 29, 30, 33
15
39
10
Jumlah Soal 4
10 12
24, 30, 32, 33, 34
9
10
35
82
Lampiran 12
SOAL UJI COBA Waktu : 60 menit Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang ( X ) pada huruf a, b, c, atau d! 1. Gerak bolak-balik secara teratur melalui titik kesetimbangan disebut.... a. getaran b. simpangan c. amplitudo d. periode 2. Amplitudo suatu gerakan adalah.... a. posisi partikel terhadap titik seimbangnya b. posisi terjauh titik seimbangnya c. simpangan partikel dalam getaran d. waktu untuk satu getaran 3.
A
C B
Gambar di atas adalah gambar ayunan bandul. Satu getaran adalah gerak bandul dari.... a. A-B-C b. A-B-A c. B-A-C-A d. A-B-C-B-A 4. Waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran disebut.... a. frekuensi b. periode c. amplitudo d. simpangan 5. Periode suatu getaran semakin besar apabila.... a. frekuensi getaran semakin besar b. frekuensi getaran semakin kecil
83
c. amplitudo getaran semakin besar d. amplitudo getaran semakin kecil 6. Jika suatu frekuensi getaran 125 Hz, artinya.... a. Waktu 125 detik terdapat 1 getaran b. Waktu 1 detik terdapat 125 getaran c. Waktu 1 menit terdapat 125 getaran d. Waktu 1 menit terdapat 125 getaran 7. Hubungan frekuensi dan periode dinyatakan dengan persamaan... 1
a. 𝑇 = 𝑓 2 1
b. 𝑇 = 𝑓
c. 𝑇 = 1. 𝑓 1
d. 𝑇 2 = 𝑓
8. Dalam 1 detik terdapat 20 getaran, maka periodenya adalah.... a. 0,05 sekon b. 0,5 sekon c. 1 sekon d. 20 sekon 9. Periode suatu getaran 0,5 sekon, maka frekuensinya adalah.... a. 0,5 Hz b. 1 Hz c. 1,5 Hz d. 2 Hz 10.
C
A
B Berdasarkan gambar di atas, jika AB = 5 cm, AC = 5 cm, amplitudo getaran dari bandul tersebut adalah.... a. 2,5 cm b. 5 cm c. 10 cm d. 20 cm
84
11. Dalam 5 detik bandul ayunan menghasilkan 100 getaran, maka frekuensi dan periode getaran itu adalah.... a. 0,05 Hz dan 20 sekon b. 0,05 Hz dan 500 sekon c. 20 Hz dan 0,05 sekon d. 500 Hz dan 0,05 sekon 12. Periode getaran suatu benda 30 sekon artinya.... a. benda bergetar selama 30 sekon b. benda bergetar memerlukan waktu 30 sekon c. benda melakukan getaran sebanyak 30 kali d. benda bergetar 1 kali dalam waktu 30 sekon 13. Sebuah ayunan bergerak bolak-balik melalui titik keseimbangan sebanyak 240 kali dalam waktu 0,5 menit. Maka frekuensi ayunan tersebut adalah.... a. 0,002 Hz b. 0,125 Hz c. 8 Hz d. 120 Hz 14. Perhatikan gambar di bawah ini! Sebuah bandul bergerak dari P ke Q 1
dalam waktu 20 sekon. Periode bandul adalah.... a. b. c. d.
P
0,1 sekon 0,2 sekon 0,5 sekon 0,025 sekon
R
Q 15. Getaran yang merambat disebut.... a. gelombang b. periode c. amplitudo d. frekuensi 16. Contoh dari gelombang mekanik adalah.... a. gelombang radio dan gelombang TV b. gelombang radio dan gelombang tali c. gelombang TV dan gelombang bunyi d. gelombang tali dan gelombang bunyi
85
17. Contoh dari gelombang elektromagnetik adalah.... a. gelombang radio b. gelombang air c. gelombang tali d. gelombang bunyi 18. Menurut arah getar dan arah rambatnya, gelombang dibedakan menjadi dua, antara lain.... a. gelombang mekanik dan gelombang longtudinal b. gelombang transversal dan gelombang elektromagnetik c. gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik d. gelombang transversal dan gelombang longitudinal 19. Gelombang yang arah rambatnya tegak lurus dengan arah getarnya adalah gelombang.... a. bunyi b. longitudinal c. transveral d. mekanik 20. Gelombang yang arah getarnya sejajar dengan arah getarnya adalah gelombang.... a. tali b. longitudinal c. transversal d. frekuensi 21. Contoh dari gelombang transversal adalah.... a. gelombang cahaya dan gelombang slinkiyang disentakkan horisontal b. gelombang bunyi dan gelombang cahaya c. gelombang bunyi dan gelombang tali d. gelombang pada tali dan gelombang cahaya 22. Pada saat merambat, gelombang memindahkan.... a. medium b. energi c. amplitudo d. frekuensi 23. Gelombang merambat dengan frekuensi 100 Hz dan panjang gelombangnya 4 meter, maka cepat rambat gelombang adalah.... a. 0,01 m/s b. 0,04 m/s c. 25 m/s d. 400 m/s
86
24. Pernyataan yang benar tentang hubungan antara getaran dengan gelombang.... a. gelombang bukan getaran yang merambat b. gelombang merupakan getaran yang merambat c. getaran merupakan gelombang yang merambat d. gelombang tidak akan menimbulkan getaran 25. Yang disebut satu panjang gelombang pada gelombang longitudinal terdiri dari.... a. 1 rapatan dan 1 regangan b. 1 rapatan dan 2 regangan c. 1 bukit dan 1 lembah d. 1 lembah dan 2 bukit 26. B F
C
E
A
D
I
G
H
Berdasarkan gambar di atas, jumlah gelombang dari A sampai I adalah.... a. 2 b. 4 c. 5 d. 9 27. Satu lembah gelombang sama dengan.... a. 0,5 λ b. 0,75 λ c. 1,5 λ d. 2 λ 28. Waktu yang dipergunakan untuk merambat sejauh satu panjang gelombang disebut.... a. amplitudo gelombang b. periode gelombang c. frekuensi gelombang d. cepat rambat gelombang 29. Jarak yang ditempuh gelombang setiap satuan waktu disebut.... a. frekuensi gelombang
87
b. amplitudo gelombang c. panjang gelombang d. cepat rambat gelombang 30. Hubungan cepat rambat bunyi ( ν ), frekuensi ( f ), dan panjang gelombang (λ) dinyatakan dengan persamaan.... 𝜆
𝜆
a. 𝑣 = 𝑓
c. 𝑓 = 𝑣
b. 𝑣 = 𝜆. 𝑓
d. 𝑓 = 𝑣. 𝜆
31. Cepat rambat suatu gelombang 10 m/s dan panjangnya 30 m. Maka periode gelombang tersebut adalah.... a. 0,33 detik b. 3 detik c. 40 detik d. 300 detik 32. Frekuensi suatu gelombang 20 Hz, maka banyaknya gelombang selama 4 sekon adalah.... a. 0,2 b. 5 c. 24 d. 80 33. Gelombang radio merambat dengan kecepatan 340 m/detik. Jika frekuensinya 340 Hz. Panjang gelombang radio tersebut adalah.... a. meter b. 340 meter c. 680 meter d. 115600 meter 34. Sebuah gelombang merambat dengan kecepatan 300 m/s, panjang gelombangnya 75 m. Frekuensi gelombang tersebut adalah.... a. 0,25 Hz b. 4 Hz c. 375 Hz d. 22500 Hz 35. Perhatikan gambar di bawah ini! Jika AB = 12 cm, maka panjang gelombangnya adalah.... a. 4 cm b. 8 cm c. 12 cm d. 16 cm
A
B
88
Lampiran 13
KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
A B D B B B B A B
10. B 11. C 12. D 13. C 14. B 15. A 16. D 17. A 18. D
19. C 20. B 21. D 22. B 23. D 24. B 25. A 26. A 27. A
28. B 29. D 30. B 31. B 32. B 33. A 34. B 35. B
Lampiran 14
TABEL PERHITUNGAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS SKALA SIKAP No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Kode Resp UC 1 UC 2 UC 3 UC 4 UC 5 UC 6 UC 7 UC 8 UC 9 UC 10 UC 11 UC 12 UC 13 UC 14 UC 15 UC 16 UC 17 UC 18 UC 19 UC 20 UC 21 UC 22 UC 23 UC 24 UC 25 UC 26 UC 27 UC 28 UC 29 UC 30
1 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5
2 5 3 5 5 5 4 4 4 4 4 3 3 4 3 5 4 4 4 5 3 4 3 4 4 5 2 2 4 4 4
3 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 3 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4
4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 3 3 5 4 3 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 2 2 2 3
5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 3 4 4 5 4 3 5 4 4 4 4 4 4 5 5 2 4 5 5 3 4
6 5 3 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 3 4 3 1 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5
7 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 3 2 5 4 5 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 5
8 2 4 4 5 5 5 3 5 5 5 5 4 5 4 5 5 3 4 5 3 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5
9 5 5 3 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 2 4 4 5 4 4 4 4 5
10 4 3 5 3 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 3 2 5 3 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4
11 1 4 5 3 4 4 2 5 5 5 5 5 5 4 4 5 3 4 5 5 2 4 5 4 4 5 2 4 4 5
12 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 3 3 5 4 3 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5
13 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 5 4 4 5 2 4 1 3 2 5 4 4 4 4 4 3 5 3
14 4 2 4 5 4 4 4 4 4 2 5 2 1 4 2 1 1 3 1 5 4 5 2 4 4 5 4 4 4 5
Nomor Item 15 16 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 2 5 5 4 4 1 4 5 3 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 1 1 4 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5
17 3 3 2 4 4 4 3 4 2 4 2 2 2 3 4 4 3 4 5 4 3 3 4 2 4 2 2 2 4 2
18 2 4 2 3 2 1 4 1 2 2 3 3 1 3 2 1 4 4 1 3 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4
19 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 2 3 4 5 4 4 5 4 4
20 3 3 4 4 4 4 4 5 4 4 3 5 5 3 4 5 2 4 5 5 4 3 4 4 4 4 4 5 5 5
21 4 4 5 2 4 5 3 5 4 5 1 4 2 4 4 2 3 4 5 4 4 2 4 4 4 1 2 4 5 4
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 2 4 2 5 5 2 5 4 4 4 4 4 4 2 2
23 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 2 5 4 4 3 4 4 4 5 5 4 5
24 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
25 4 5 3 5 5 4 4 4 4 1 5 5 4 3 3 4 3 3 5 5 4 3 3 3 5 4 4 2 4 4
26 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 2 5 3 4 5 2 3 5 5 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4
27 5 3 4 4 5 4 4 5 4 4 3 5 4 3 3 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4
28 4 4 5 3 4 3 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 3 5 5 3 4 4 4 4 4 4 5
29 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 3 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5
30 4 5 4 4 4 4 4 3 4 5 5 5 3 3 5 4 4 4 1 4 2 2 4 4 4 4 5 5 4 4
ƩX
135
117
133
126
125
122
126
130
124
122
122
129
109
103
127
130
94
84
126
122
108
107
131
126
115
112
126
128
132
117
ƩX2 ƩXY rx y rtabel KRITERIA
617 16274 0,373 0,361
477 14147 0,543 0,361
608 16087 0,698 0,361
569 15303 0,790 0,361
551 15147 0,685 0,361
516 14768 0,704 0,361
544 15214 0,502 0,361
591 15722 0,542 0,361
526 14975 0,541 0,361
512 14709 0,279 0,361
532 14759 0,472 0,361
567 15581 0,610 0,361
425 13107 -0,036 0,361
407 12466 0,353 0,361
567 15366 0,557 0,361
590 15741 0,678 0,361
320 11355 0,318 0,361
272 10084 -0,120 0,361
542 15242 0,808 0,361
514 14759 0,669 0,361
430 13075 0,442 0,361
407 12941 0,470 0,361
587 15793 0,299 0,361
534 15193 0,552 0,361
469 13917 0,534 0,361
440 13515 0,304 0,361
542 15217 0,568 0,361
560 15389 -0,087 0,361
590 15913 0,378 0,361
499 14227 0,798 0,361
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID TIDAK VALID
VALID TIDAK TIDAK VALID
VALID TIDAK TIDAK VALID
VALID
VALID
VALID TIDAK VALID
VALID TIDAK VALID TIDAK VALID
VALID
σ2b
0,328
0,714
0,323
0,760
0,557
0,685
0,510
0,654
0,464
0,424
0,860
0,616
0,660
0,875
0,531
0,524
0,547
0,820
0,930
0,750
0,720
0,878
0,640
0,441
0,516
0,166
0,754
0,441
0,478
0,317
Y
Y2
119 119 125 128 129 122 118 129 122 120 119 118 118 114 117 116 114 112 128 129 113 110 117 123 125 121 115 122 120 127 3609
14161 14161 15625 16384 16641 14884 13924 16641 14884 14400 14161 13924 13924 12996 13689 13456 12996 12544 16384 16641 12769 12100 13689 15129 15625 14641 13225 14884 14400 16129 435011
Ʃσ2b
17,885
σ2t
29,252
89
Lampiran 15
90
PERHITUNGAN VALIDITAS ITEM
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
X 5 3 5 5 5 4 4 4 4 4 3 3 4 3 5 4 4 4 5 3 4 3 4 4 5 2 2 4 4 4
Y 119 120 125 128 129 122 118 129 122 121 119 118 119 114 117 116 114 112 128 129 114 110 117 123 125 122 115 122 121 127
X2 25 9 25 25 25 16 16 16 16 16 9 9 16 9 25 16 16 16 25 9 16 9 16 16 25 4 4 16 16 16
Y2 14161 14400 15625 16384 16641 14884 13924 16641 14884 14641 14161 13924 14161 12996 13689 13456 12996 12544 16384 16641 12996 12100 13689 15129 15625 14884 13225 14884 14641 16129
XY 595 360 625 640 645 488 472 516 488 484 357 354 476 342 585 464 456 448 640 387 456 330 468 492 625 244 230 488 484 508
Ʃ
117
3615
477
436439
14147
𝑟𝑥𝑦 = 𝑟𝑥𝑦 =
𝑁 𝑋𝑌− 𝑁
𝑋2−
𝑋
𝑋 2
𝑌
{𝑁 𝑌 2 −
𝑌
2
30×14147 − 117 3615 30×477− 477
2
{30×436439 −3615 2
𝑟𝑥𝑦 = 0,542 Pada α = 5% dengan N = 30 diperoleh rtabel = 0,361. Karena rxy > rtabel maka dapat disimpulkan bahwa item No. 1 adalah valid.
91
Lampiran 16
PERHITUNGAN RELIABILITAS ITEM
𝑟11 = 𝑟11 =
𝑛 𝑛−1 30 30−1
1− 1−
𝜎2𝑏 𝜎2𝑡 17,885 29,252
𝑟11 = 0,402
Pada α = 5% dengan n = 30 item diperoleh r tabel = 0,361. Karena r11 > rtabel maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel.
92
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1
5 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0
9 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
10 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0
12 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1
14 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0
16 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0
17 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0
Nomor Soal 18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1
20 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0
21 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0
23 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
24 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1
25 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0
26 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0
27 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1
28 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
29 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0
31 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0
32 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0
33 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1
34 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0
35 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 0,11 0,361 tidak 0,33 0,67 0,22
26 0,46 0,361 Valid 0,87 0,13 0,12
26 0,44 0,361 Valid 0,87 0,13 0,12
24 0,55 0,361 Valid 0,80 0,20 0,16
23 0,47 0,361 Valid 0,77 0,23 0,18
23 0,49 0,361 Valid 0,77 0,23 0,18
22 0,49 0,361 Valid 0,73 0,27 0,20
6 0,37 0,361 Valid 0,20 0,80 0,16
4 0,18 0,361 tidak 0,13 0,87 0,12
23 0,16 0,361 tidak 0,77 0,23 0,18
21 0,38 0,361 Valid 0,70 0,30 0,21
22 0,54 0,361 Valid 0,73 0,27 0,20
9 -0,23 0,361 tidak 0,30 0,70 0,21
26 0,42 0,361 Valid 0,87 0,13 0,12
21 0,41 0,361 Valid 0,70 0,30 0,21
24 0,43 0,361 Valid 0,80 0,20 0,16
27 0,47 0,361 Valid 0,90 0,10 0,09
27 0,44 0,361 Valid 0,90 0,10 0,09
19 0,44 0,361 Valid 0,63 0,37 0,23
20 0,46 0,361 Valid 0,67 0,33 0,22
18 0,66 0,361 Valid 0,60 0,40 0,24
9 0,40 0,361 Valid 0,30 0,70 0,21
22 0,46 0,361 Valid 0,73 0,27 0,20
18 0,39 0,361 Valid 0,60 0,40 0,24
11 0,27 0,361 tidak 0,37 0,63 0,23
10 -0,25 0,361 tidak 0,33 0,67 0,22
14 0,61 0,361 Valid 0,47 0,53 0,25
5 -0,01 0,361 tidak 0,17 0,83 0,14
22 0,07 0,361 tidak 0,73 0,27 0,20
6 -0,07 0,361 tidak 0,20 0,80 0,16
20 0,37 0,361 Valid 0,67 0,33 0,22
23 0,57 0,361 Valid 0,77 0,23 0,18
11 -0,38 0,361 tidak 0,37 0,63 0,23
2 0,37 0,361 Valid 0,07 0,93 0,06
754,9667 1,021 0,334 karena r11>rtabel maka instrumen reliabel 0,833 0,333 0,867 0,867 0,800 mudah sedang mudah mudah mudah 1,00 0,40 1,00 1,00 0,93 0,67 0,27 0,73 0,73 0,67 0,33 0,13 0,27 0,27 0,27 cukup jelek cukup cukup cukup pakai buang pakai pakai pakai
0,767 mudah 0,93 0,60 0,33 cukup pakai
0,767 mudah 0,73 0,40 0,33 cukup pakai
0,733 mudah 0,87 0,60 0,27 cukup pakai
0,200 sukar 0,33 0,21 0,12 jelek buang
0,133 sukar 0,20 0,07 0,13 jelek buang
0,767 mudah 0,80 0,73 0,07 jelek buang
0,700 mudah 0,93 0,47 0,47 baik pakai
0,733 mudah 0,87 0,60 0,27 cukup pakai
0,300 sukar 0,27 0,33 -0,07 jelek buang
0,867 mudah 0,87 0,20 0,67 baik pakai
0,700 mudah 0,93 0,47 0,47 baik pakai
0,800 mudah 0,93 0,60 0,33 cukup pakai
0,900 mudah 1,00 0,60 0,40 cukup pakai
0,900 mudah 1,00 0,40 0,60 baik pakai
0,633 sedang 0,87 0,40 0,47 baik pakai
0,667 sedang 0,93 0,40 0,53 baik pakai
0,600 sedang 0,93 0,27 0,67 baik pakai
0,300 sukar 0,53 0,07 0,47 baik pakai
0,733 mudah 0,87 0,60 0,27 cukup pakai
0,600 sedang 0,87 0,33 0,53 baik pakai
0,367 sedang 0,53 0,42 0,11 jelek buang
0,333 sedang 0,20 0,47 -0,27 jelek buang
0,467 sedang 0,73 0,56 0,17 jelek buang
0,167 sukar 0,13 0,20 -0,07 jelek buang
0,733 mudah 0,73 0,73 0,00 jelek buang
0,200 sukar 0,13 0,27 -0,13 jelek buang
0,667 sedang 0,80 0,53 0,27 cukup pakai
0,767 mudah 0,93 0,76 0,17 jelek buang
0,367 sedang 0,27 0,47 -0,20 jelek buang
0,067 sukar 0,13 0,00 0,13 jelek buang
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
UC-21 UC-11 UC-7 UC-28 UC-23 UC-30 UC-2 UC-32 UC-29 UC-27 UC-24 UC-10 UC-12 UC-26 UC-22 UC-9 UC-3 UC-17 UC-19 UC-4 UC-13 UC-1 UC-8 UC-19 UC-15 UC-31 UC-6 UC-16 UC-14 UC-25
Ʃ
N benar r xy r tabel Kriteria p q pq
25 0,44 0,361 Valid 0,83 0,17 0,14
Reliabilitas
ƩS2 r11 rtabel kriteria Tingkat TK Kesukaran kriteria Daya Beda MA MB DP kriteria Keterangan
Y
Y2
29 28 27 26 26 25 25 24 24 24 24 24 23 22 22 21 21 21 19 18 18 18 16 16 14 14 14 13 13 10
841 784 729 676 676 625 625 576 576 576 576 576 529 484 484 441 441 441 361 324 324 324 256 256 196 196 196 169 169 100
619
13527
Kelompok Atas
2 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0
Kelompok Bawah
Kode
Lampiran 17
Uji Validitas, Realibilitas, Tingkat Kesukaran, Daya Beda No
Ʃpq 6,27
92
Lampiran 18
93
DAFTAR NAMA SISWA No.
Nama Siswa
Kode Siswa
1.
A. Adhik Sulwanto
S-1
2.
Ahmad Khabib Alwi
S-2
3.
Ahmad Sofia Eko Wardana
S-3
4.
Ahmad Sukrul Mustaqim
S-4
5.
Aimatul Muniroh
S-5
6.
Alfia Dwi Nastiti
S-6
7.
Doni Susilo
S-7
8.
Elmiati
S-8
9.
Eva Nur Vitasari
S-9
10.
Istiqomah
S-10
11.
Istiqoroh
S-11
12.
Langgeng Dimas Setyawan
S-12
13.
M. Ali Miftah
S-13
14.
M. Andri Sholakudin
S-14
15.
M. Nur Mulyaka
S-15
16.
Muh. Riyan Duta
S-16
17.
Nanda Iren Pratiwi
S-17
18.
Novita
S-18
19.
Novita Sari
S-19
20.
Nur Hidayatun ni’matul L.
S-20
21.
Rasit Riyanto
S-21
22.
Siti A’isyah
S-22
23.
Siti Anisah
S-23
24.
Siti Maunah
S-24
25.
Siti Nur Efa Fitriani
S-25
26.
Srikustini
S-26
27.
Suwono Deni Setiawan
S-27
28.
Waridah
S-28
94
Lampiran 19
Nama
:
No. Absen
:
Kelompok
:
Kelas
:
LEMBAR SKALA SIKAP
95
96
Lampiran 20
SOAL Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang ( X ) pada huruf a, b, c, atau d! 1. Gerak bolak-balik secara teratur melalui titik kesetimbangan disebut.... a. Getaran b. Simpangan c. Amplitudo d. periode 2.
A
C B
Gambar di atas adalah gambar ayunan bandul. Satu getaran adalah gerak bandul dari.... a. A-B-C b. A-B-A c. B-A-C-A d. A-B-C-B-A 3. Waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran disebut.... a. frekuensi b. periode c. amplitudo d. simpangan 4. Periode suatu getaran semakin besar apabila.... a. frekuensi getaran semakin besar b. frekuensi getaran semakin kecil c. amplitudo getaran semakin besar d. amplitudo getaran semakin kecil 5. Jika suatu frekuensi getaran 125 Hz, artinya.... a. Waktu 125 detik terdapat 1 getaran b. Waktu 1 detik terdapat 125 getaran c. Waktu 1 menit terdapat 125 getaran d. Waktu 1 menit terdapat 125 getaran
97
6. Hubungan frekuensi dan periode dinyatakan dengan persamaan... 1
a. 𝑇 = 𝑓 2 1
b. 𝑇 = 𝑓
c. 𝑇 = 1. 𝑓 1
d. 𝑇 2 = 𝑓
7. Dalam 1 detik terdapat 20 getaran, maka periodenya adalah.... a. 0,05 sekon b. 0,5 sekon c. 1 sekon d. 20 sekon 8. Periode getaran suatu benda 30 sekon artinya.... a. benda bergetar selama 30 sekon b. benda bergetar memerlukan waktu 30 sekon c. benda melakukan getaran sebanyak 30 kali d. benda bergetar 1 kali dalam waktu 30 sekon 9. Sebuah ayunan bergerak bolak-balik melalui titik keseimbangan sebanyak 240 kali dalam waktu 0,5 menit. Maka frekuensi ayunan tersebut adalah.... a. 0,002 Hz b. 0,125 Hz c. 8 Hz d. 120 Hz 10. Getaran yang merambat disebut.... a. gelombang b. periode c. amplitudo d. frekuensi 11. Contoh dari gelombang mekanik adalah.... a. gelombang radio dan gelombang TV b. gelombang radio dan gelombang tali c. gelombang TV dan gelombang bunyi d. gelombang tali dan gelombang bunyi 12. Contoh dari gelombang elektromagnetik adalah.... a. gelombang radio b. gelombang air c. gelombang tali d. gelombang bunyi
98
13. Menurut arah getar dan arah rambatnya, gelombang dibedakan menjadi dua, antara lain.... a. gelombang mekanik dan gelombang longtudinal b. gelombang transversal dan gelombang elektromagnetik c. gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik d. gelombang transversal dan gelombang longitudinal 14. Gelombang yang arah rambatnya tegak lurus dengan arah getarnya adalah gelombang.... a. bunyi b. longitudinal c. transveral d. mekanik 15. Gelombang yang arah getarnya sejajar dengan arah getarnya adalah gelombang.... a. tali b. longitudinal c. transversal d. frekuensi 16. Contoh dari gelombang transversal adalah.... a. gelombang cahaya dan gelombang slinkiyang disentakkan horisontal b. gelombang bunyi dan gelombang cahaya c. gelombang bunyi dan gelombang tali d. gelombang pada tali dan gelombang cahaya 17. Pada saat merambat, gelombang memindahkan.... a. medium b. energi c. amplitudo d. frekuensi 18. Gelombang merambat dengan frekuensi 100 Hz dan panjang gelombangnya 4 meter, maka cepat rambat gelombang adalah.... a. 0,01 m/s b. 0,04 m/s c. 25 m/s d. 400 m/s 19. Yang disebut satu panjang gelombang pada gelombang longitudinal terdiri dari.... a. 1 rapatan dan 1 regangan b. 1 rapatan dan 2 regangan c. 1 bukit dan 1 lembah d. 1 lembah dan 2 bukit
99
20. Frekuensi suatu gelombang 20 Hz, maka banyaknya gelombang selama 4 sekon adalah.... a. 0,2 b. 5 c. 24 d. 80
Lampiran 21
100
KUNCI JAWABAN SOAL PILIHAN GANDAA 1. A 2. D 3. B 4. B 5. B 6. B 7. A 8. D 9. C 10. A 11. D 12. A 13. D 14. C 15. B 16. D 17. B 18. D 19. A 20. D
Lampiran 22 101
PERHITUNGAN NILAI SKALA SIKAP (PRETEST )
Nama Siswa 1 S-1 2 S-2 3 S-3 4 S-4 5 S-5 6 S-6 7 S-7 8 S-8 9 S-9 10 S-10 11 S-11 12 S-12 13 S-13 14 S-14 15 S-15 16 S-16 17 S-17 18 S-18 19 S-19 20 S-20 21 S-21 22 S-22 23 S-23 24 S-24 25 S-25 26 S-26 27 S-27 28 S-28 Rata-rata
No
Skor Total 46 75 60 74 70 71 69 72 72 71 60 71 73 72 75 76 74 73 65 46 80 70 44 75 73 69 70 70 68,43
%
Keterangan
46% 75% 60% 74% 70% 71% 69% 72% 72% 71% 60% 71% 73% 72% 75% 76% 74% 73% 65% 46% 80% 70% 44% 75% 73% 69% 70% 70% 68%
RENDAH TINGGI SEDANG TINGGI SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG TINGGI SEDANG TINGGI TINGGI TINGGI TINGGI SEDANG RENDAH TINGGI SEDANG RENDAH TINGGI TINGGI SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG
Lampiran 23
102
PERHITUNGAN NILAI SKALA SIKAP (POSTTEST )
Nama Siswa 1 S-1 2 S-2 3 S-3 4 S-4 5 S-5 6 S-6 7 S-7 8 S-8 9 S-9 10 S-10 11 S-11 12 S-12 13 S-13 14 S-14 15 S-15 16 S-16 17 S-17 18 S-18 19 S-19 20 S-20 21 S-21 22 S-22 23 S-23 24 S-24 25 S-25 26 S-26 27 S-27 28 S-28 Rata-rata
No
Skor Total 69 83 74 80 78 80 78 77 84 78 67 81 76 88 82 85 82 82 75 63 89 77 73 81 80 76 80 77 78,39
%
Keterangan
69% 83% 74% 80% 78% 80% 78% 77% 84% 78% 67% 81% 76% 88% 82% 85% 82% 82% 75% 63% 89% 77% 73% 81% 80% 76% 80% 77% 78%
SEDANG TINGGI TINGGI TINGGI TINGGI TINGGI TINGGI TINGGI TINGGI TINGGI SEDANG TINGGI TINGGI TINGGI TINGGI TINGGI TINGGI TINGGI TINGGI SEDANG TINGGI TINGGI TINGGI TINGGI TINGGI TINGGI TINGGI TINGGI TINGGI
Lampiran 24
103
UJI GAIN SKALA SIKAP SIKAP SISWA
Uji Gain digunakan untuk mengetahui perkembangan rata-rata rasa ingin tahu dan keterampilan komunikasi siswa.
g
S
post
100
0
S pre
S
post
0
S
S
pre pre
=
skor rata-rata tes awal (%)
=
skor rata-rata tes akhir (%)
kriteria nilai g g > 0,7 tinggi 0,3 ≤ g ≤ 0,7 sedang g < 0,3 rendah Skor rata-rata(% ) awal
akhir
68,43%
78,39%
UJI GAIN 78,39% g
-
68,43%
=
= 100%
-
68,43%
0,32
SEDANG
Lampiran 25
104
PERHITUNGAN NILAI SOAL PILIHAN GANDA (PRETEST )
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Nama Skor Siswa Total S-1 6 S-2 9 S-3 9 S-4 10 S-5 8 S-6 13 S-7 8 S-8 10 S-9 10 S-10 9 S-11 12 S-12 7 S-13 5 S-14 11 S-15 7 S-16 8 S-17 9 S-18 7 S-19 10 S-20 10 S-21 9 S-22 13 S-23 9 S-24 9 S-25 8 S-26 12 S-27 9 S-28 10 Rata-rata
Nilai
%
Keterangan
30 45 45 50 40 65 40 50 50 45 60 35 25 55 35 40 45 35 50 50 45 65 45 45 40 60 45 50 45,89
30% 45% 45% 50% 40% 65% 40% 50% 50% 45% 60% 35% 25% 55% 35% 40% 45% 35% 50% 50% 45% 65% 45% 45% 40% 60% 45% 50% 46%
SANGAT RENDAH RENDAH RENDAH RENDAH SANGAT RENDAH TINGGI SANGAT RENDAH RENDAH RENDAH RENDAH RENDAH SANGAT RENDAH SANGAT RENDAH RENDAH SANGAT RENDAH SANGAT RENDAH RENDAH SANGAT RENDAH RENDAH RENDAH RENDAH TINGGI RENDAH RENDAH SANGAT RENDAH RENDAH RENDAH RENDAH RENDAH
Lampiran 26
105
PERHITUNGAN NILAI SOAL PILIHAN GANDA (POSTTEST )
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Nama Siswa S-1 S-2 S-3 S-4 S-5 S-6 S-7 S-8 S-9 S-10 S-11 S-12 S-13 S-14 S-15 S-16 S-17 S-18 S-19 S-20 S-21 S-22 S-23 S-24 S-25 S-26 S-27 S-28 Rata-rata
Skor Total 11 13 15 17 11 14 15 16 14 16 17 13 13 17 14 15 13 14 16 15 16 19 15 15 14 18 16 15
Nilai
%
Keterangan
55 65 75 85 55 70 75 80 70 80 85 65 65 85 70 75 65 70 80 75 80 95 75 75 70 90 80 75 74,46
55% 65% 75% 85% 55% 70% 75% 80% 70% 80% 85% 65% 65% 85% 70% 75% 65% 70% 80% 75% 80% 95% 75% 75% 70% 90% 80% 75% 74%
RENDAH TINGGI TINGGI SANGAT TINGGI RENDAH TINGGI TINGGI TINGGI TINGGI TINGGI SANGAT TINGGI TINGGI TINGGI SANGAT TINGGI TINGGI TINGGI TINGGI TINGGI TINGGI TINGGI TINGGI SANGAT TINGGI TINGGI TINGGI TINGGI SANGAT TINGGI TINGGI TINGGI TINGGI
Lampiran 27
UJI NORMALITAS DATA PRETEST SOAL PILIHAN GANDA
Hipotesis Ho : Ha :
Data berdistribusi normal Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis: Rumus yang digunakan: k
c2
å
(O i
i 1
Ei Ei
)2
Kriteria yang digunakan 2
2
Ho diterima jika χ < χ
tabel
Pengujian Hipotesis Nilai maksimal Nilai minimal Rentang Banyak kelas
= = = =
Kelas Interval 25 33 41 49 57 65
-
65 25 40 6
Panjang Kelas Rata-rata ( x ) s n
= = = =
6,93 45,89 9,63 28
Batas Kelas
Z untuk batas kls.
Peluang untuk Z
Luas Kls. Untuk Z
Ei
Oi
24,5 32,5 40,5 48,5 56,5 64,5 72,5
-2,22 -1,39 -0,56 0,27 1,10 1,93 2,76
0,4869 0,4179 0,2123 0,1067 0,3647 0,4734 0,4971
0,0690 0,2056 0,3190 0,2580 0,1087 0,0238
1,9309 5,7565 8,9330 7,2236 3,0422 0,6658
2 7 8 7 2 2
(Oi-Ei)² Ei 0,002 0,269 0,097 0,007 0,357 2,673
=
3,41
32 40 48 56 64 72
χ² Untuk α = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh χ² tabel = Daerah penerimaan Ho
7,81 Daerah penolakan Ho
106
3,41
Karena χ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
7,81
Hipotesis Ho : Ha :
Lampiran 28
UJI NORMALITAS DATA POSTTEST SOAL PILIHAN GANDA
Data berdistribusi normal Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis: Rumus yang digunakan: k
c2
å
(O i
i 1
Ei Ei
)2
Kriteria yang digunakan 2
2
Ho diterima jika χ < χ
tabel
Pengujian Hipotesis Nilai maksimal Nilai minimal Rentang Banyak kelas
= = = =
Kelas Interval 55 63 71 79 87 95
-
95 55 40 6
Panjang Kelas Rata-rata ( x ) s n
= = = =
6,93 74,46 9,36 28
Batas Kelas
Z untuk batas kls.
Peluang untuk Z
Luas Kls. Untuk Z
Ei
Oi
54,5 62,5 70,5 78,5 86,5 94,5 102,5
-2,13 -1,28 -0,42 0,43 1,29 2,14 2,99
0,4835 0,3993 0,1640 0,1668 0,4007 0,4838 0,4986
0,0842 0,2353 0,3308 0,2339 0,0831 0,0148
2,3565 6,5897 9,2617 6,5494 2,3278 0,4146
2 9 7 8 1 1
(Oi-Ei)² Ei 0,054 0,882 0,552 0,321 0,757 0,827
=
3,39
62 70 78 86 94 102
χ² Untuk α = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh χ² tabel = Daerah penerimaan Ho
7,81 Daerah penolakan Ho
7,81
107
3,39
Karena χ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
108
Lampiran 29
UJI GAIN NILAI SOAL PILIHAN GANDA SISWA
Uji Gain digunakan untuk mengetahui peningkatan rata-rata kemampuan menjawab soal pilihan ganda.
g
S post
100
0
S pre
S post
0
S pre
S pre
=
skor rata-rata tes awal (%)
=
skor rata-rata tes akhir (%)
kriteria nilai g g > 0,7 tinggi 0,3 ≤ g ≤ 0,7 sedang g < 0,3 rendah Skor rata-rata(% ) awal
akhir
45,89%
74,46%
UJI GAIN 74,46% g
-
45,89%
=
= 100%
-
45,89%
0,53 SEDANG
Lampiran 30
109
PEDOMAN PENILAIAN OBSERVASI KETERAMPILAN KOMUNIKASI LISAN
1. Kemampuan mengajukan pertanyaan Skor 3
: siswa bertanya lebih dari 1 kali.
Skor 2
: siswa hanya bertanya 1 kali.
Skor 1
: siswa tidak aktif bertanya.
2. Kemampuan menjawab pertanyaan Skor 3
: siswa dapat menjawab pertanyaan dengan menggunakan bahasanya sendiri dengan benar.
Skor 2
: siswa dapat menjawab pertanyaan dengan menggunakan bahasanya sendiri, namun masih terdapat kesalahan.
Skor 1
: siswa tidak dapat menjawab pertanyaan.
3. Kemampuan mengajukan pendapat Skor3
:siswa mengajukan pendapat lebih dari 1 kali.
Skor2
: siswa mengajukan pendapat hanya 1 kali.
Skor1
: siswa tidak mengajukan pendapat
4. Kemampuan menanggapi pendapat Skor3
:siswa mampu menanggapi pendapat dengan sopan
Skor2
:siswa mampu menanggapi pendapat namun kurang sopan
Skor1
:siswa tidak dapat menanggapi pendapat
Lampiran 31
110
HASIL OBSERVASI KOMUNIKASI LISAN PERTEMUAN I
Nama Siswa 1 S-1 2 S-2 3 S-3 4 S-4 5 S-5 6 S-6 7 S-7 8 S-8 9 S-9 10 S-10 11 S-11 12 S-12 13 S-13 14 S-14 15 S-15 16 S-16 17 S-17 18 S-18 19 S-19 20 S-20 21 S-21 22 S-22 23 S-23 24 S-24 25 S-25 26 S-26 27 S-27 28 S-28 Jumlah % Rata-rata
No
Indikator 1 2 3 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31 31 28 28 36,90% 36,90% 33,33% 33,33%
Skor Total 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 6 4 4 4 6 4 4 4 5 4 4 4 118
Nilai
%
Keterangan
33,33 33,33 33,33 33,33 33,33 33,33 33,33 33,33 33,33 33,33 33,33 33,33 41,67 33,33 33,33 33,33 50,00 33,33 33,33 33,33 50,00 33,33 33,33 33,33 41,67 33,33 33,33 33,33 983,33
33% 33% 33% 33% 33% 33% 33% 33% 33% 33% 33% 33% 42% 33% 33% 33% 50% 33% 33% 33% 50% 33% 33% 33% 42% 33% 33% 33% 983%
KURANG KURANG KURANG KURANG KURANG KURANG KURANG KURANG KURANG KURANG KURANG KURANG KURANG KURANG KURANG KURANG KURANG KURANG KURANG KURANG KURANG KURANG KURANG KURANG KURANG KURANG KURANG KURANG
35,12
35,12%
KURANG
Lampiran 32
111
HASIL OBSERVASI KOMUNIKASI LISAN PERTEMUAN II
Nama Siswa 1 S-1 2 S-2 3 S-3 4 S-4 5 S-5 6 S-6 7 S-7 8 S-8 9 S-9 10 S-10 11 S-11 12 S-12 13 S-13 14 S-14 15 S-15 16 S-16 17 S-17 18 S-18 19 S-19 20 S-20 21 S-21 22 S-22 23 S-23 24 S-24 25 S-25 26 S-26 27 S-27 28 S-28 Jumlah % Rata-rata
No
Indikator 1 2 3 4 1 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 3 2 2 2 3 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 3 2 1 1 2 2 3 1 2 2 1 3 2 2 2 2 2 1 1 2 3 1 1 1 2 2 1 3 2 3 3 2 2 1 2 2 3 1 1 2 2 2 1 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 1 1 2 2 1 1 2 3 1 1 1 2 2 1 2 2 1 1 1 3 1 2 50 64 45 42 59,52% 76,19% 53,57% 50,00%
Skor Total 5 6 7 6 8 8 8 7 7 7 8 6 9 6 7 6 11 7 7 7 11 9 6 6 7 6 6 7 201
Nilai 41,67 50,00 58,33 50,00 66,67 66,67 66,67 58,33 58,33 58,33 66,67 50,00 75,00 50,00 58,33 50,00 91,67 58,33 58,33 58,33 91,67 75,00 50,00 50,00 58,33 50,00 50,00 58,33 1675,00 59,82
%
Keterangan
42% KURANG 50% KURANG 58% CUKUP 50% KURANG 67% CUKUP 67% CUKUP 67% CUKUP 58% CUKUP 58% CUKUP 58% CUKUP 67% CUKUP 50% KURANG 75% BAIK 50% KURANG 58% CUKUP 50% KURANG 92% SANGAT BAIK 58% CUKUP 58% CUKUP 58% CUKUP 92% SANGAT BAIK 75% BAIK 50% KURANG 50% KURANG 58% CUKUP 50% KURANG 50% KURANG 58% CUKUP 1675% 59,82%
CUKUP
Lampiran 33
112
UJI GAIN KETERAMPILAN MENGAJUKAN PERTANYAAN
Uji Gain digunakan untuk mengetahui perkembangan keterampilan mengajukan pertanyaan
g
S
post
100
0
S pre
S
post
0
S
S
pre pre
=
skor rata-rata tes awal (%)
=
skor rata-rata tes akhir (%)
kriteria nilai g g > 0,7 tinggi 0,3 ≤ g ≤ 0,7 sedang g < 0,3 rendah Skor rata-rata(% ) awal
akhir
36,90%
59,52%
UJI GAIN 59,52% g
-
36,90%
=
= 100%
-
36,90%
0,36
SEDANG
Lampiran 34
113
UJI GAIN KETERAMPILAN MENJAWAB PERTANYAAN
Uji Gain digunakan untuk mengetahui perkembangan keterampilan menjawab pertanyaan
g
S
post
100
0
S pre
S
post
0
S
S
pre pre
=
skor rata-rata tes awal (%)
=
skor rata-rata tes akhir (%)
kriteria nilai g g > 0,7 tinggi 0,3 ≤ g ≤ 0,7 sedang g < 0,3 rendah Skor rata-rata(% ) awal
akhir
36,90%
76,19%
UJI GAIN 76,19% g
-
36,90%
=
= 100%
-
36,90%
0,62
SEDANG
Lampiran 35
114
UJI GAIN KETERAMPILAN MENGAJUKAN PENDAPAT
Uji Gain digunakan untuk mengetahui perkembangan keterampilan mengajukan pendapat
g
S
post
100
0
S pre
S
post
0
S
S
pre pre
=
skor rata-rata tes awal (%)
=
skor rata-rata tes akhir (%)
kriteria nilai g g > 0,7 tinggi 0,3 ≤ g ≤ 0,7 sedang g < 0,3 rendah Skor rata-rata(% ) awal
akhir
33,33%
53,57%
UJI GAIN 53,57% g
-
33,33%
=
= 100%
-
33,33%
0,30
SEDANG
Lampiran 36
115
UJI GAIN KETERAMPILAN MENANGGAPI PENDAPAT
Uji Gain digunakan untuk mengetahui perkembangan keterampilan menanggapi pendapat
g
S
post
100
0
S pre
S
post
0
S
S
pre pre
=
skor rata-rata tes awal (%)
=
skor rata-rata tes akhir (%)
kriteria nilai g g > 0,7 tinggi 0,3 ≤ g ≤ 0,7 sedang g < 0,3 rendah Skor rata-rata(% ) awal
akhir
33,33%
50,00%
UJI GAIN 50,00% g
-
33,33%
=
= 100%
-
33,33%
0,25
RENDAH
Lampiran 37
116
UJI GAIN HASIL OBSERVASI KOMUNIKASI LISAN
Uji Gain digunakan untuk mengetahui perkembangan hasil observasi komunikasi lisan
g
S post
100
0
S pre
S post
0
S pre
S pre
=
skor rata-rata tes awal (%)
=
skor rata-rata tes akhir (%)
kriteria nilai g g > 0,7 tinggi 0,3 ≤ g ≤ 0,7 sedang g < 0,3 rendah Skor rata-rata(% ) awal
akhir
35,12%
59,82%
UJI GAIN 59,82% g
-
35,12%
=
= 100%
-
35,12%
0,38
SEDANG