1
Gambaran Tentang Penerapan Metode Demonstrasi Pada pembelajaran IPA di SDN 04 Wonosari Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo
Oleh : Asna Rivai Pembimbing I : Dr. Hj. Asni Ilham, S.Pd, M.Pd Pembimbing II : Irvin Novita Arifin, S.Pd, M.Pd (Mahasiswa Program Studi S1 – PGSD) UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
ABSTRAK
Permasalah dalam penelitian ini yaitu Bagaiman penerapan metode demonstrasi pada pembelajran IPA di SDN 04 Wonosari Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo. Adapun tujuan di adakan penelitian ini adalah Untuk mendeskripsikan penerapan metode demonstrasi pada pembelajaran IPA di SDN 04 Wonosari Kecamatan Wonosari Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini termasuk penelitian Deskriptif Kualitatif yang mementingkan proses dari pada hasil sehingga yang menjadi latar dalam penelitian ini adalah SDN 04 Wonosari Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa tidak semua materi pelajaran IPA menggunakan metode demonstrasi sebab penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan.
Kata Kunci : Metode Demonstrasi.
PENDAHULUAN Dalam
mengoptimalkan
mutu proses dan hasil pembelajaran di sekolah
Dasar yang relevan dengan kebutuhan belajar siswa di sekolah dasar, akan menuntut
guru hendaknya lebih kreatif dan inovatif sehingga proses
pembelajaran berkembang, agar pembelajaran dapat berkembang kegiatan
2
pembelajaran hendaknya dirancang sedemikian rupa agar siswa dapat terlibat secara mental dan fisik pada interaksi yang terjadi dalam pembelajaran baik antara siswa dengan siswa, maupun guru dengan siswa dalam memperoleh pengalaman belajarnya. Sebagai seorang guru di sekolah dasar yang mengajar seluruh mata pelajaran dalam waktu dan kelas yang sama, guru harus pandai – pandai mensiasati siswa, karena dengan cara ini guru dapat mengoptimalkan usahanya untuk
membuat siswa
diperoleh dalam
memahami
dan menerapkan pengetahuan yang
kehidupan sehari – hari, akan tetapi dalam upaya guru
mensiasati siswa belajar di sekolah dasar , guru akan dihadapkan pada suatu kondisi yang menjadi tantangan berat bagi guru, pembelajaran IPA di pandang sebagai mata pelajaran yang sulit dan kurang diminati oleh anak maka tidak mengherankan banyak siswa yang tidak tertarik untuk belajar IPA. Metode pembelajaran demonstrasi yang berpusat pada siswa mempunyai proses sangat penting dalam proses pembelajaran. Jadi proses pembelajaran akan menyenangkan,
kreatif
dan
tidak
membosankan.
Penggunaan
metode
demonstrasi dalam pembalajaran dapat membantu siswa dalam mempelajari, memahami dan menemukan informasi yang dapat diajarkan selangkah demi selangkah sehingga dengan pengelolaan yang memadai akan mendorong siswa untuk melakukan aktivitas belajar lebih giat guna meningkatkan hasil belajar. Penelitian metode pembelajaran demonstrasi pada materi pelajaran IPA di atas cukup beralasan untuk diteliti, karena selama ini pada proses pembelajaran di SDN 04 Wonosari Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo.
3
Guru kurang menggunakan metode demostrasi pada pembelajaran, selain itu guru kurang terlatih dengan langkah-langkah atau prosedur yang tepat, akibatnya siswa kurang terlatih bagaimana cara belajar yang tepat dan guru kurang mengetahui bagaimana mengajar yang benar. Apabila kegitan proses pembelajaran seperti ini di biarkan terus, dimana peserta didik dan guru kurang terbiasa menggunakan metode belajar yang tepat dan bervariasi, hal ini merupakan titik awal bagi siswa untuk kurang bersemangat mengikuti kegiatan proses pembelajaran pada materi pelajran IPA. Bahkan siswa sering tidak mengerti dengan yang disajikan selama proses pembelajaran berlangsung Akibat selanjutnya dari kondisi seperti ini, siswa enggan belajar dan hasil belajarnya menurun, siswa belajar materi pelajaran IPA bukan karena suatu kebutuhan untuk memperoleh penegtahuan atau sebagai suatu materi pelajaran yang menarik, menyenangkan, tetapi hanya ingin terhindar dari hukuman guru jika siswa tidak belajar IPA. Kondisi seperti ini justru semakin sulit untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan uraian di atas, penulis merasa terpanggil untuk memecahkan masalah ini melalui tindakan riil dalam pembelajaran yaitu berupa penelitian denagn judul “Gambaran Penerapan Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA di SDN 04 Wonosari Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo.” PEMBAHASAN 1. Pengertian metode demontrasi. Sanjaya dkk (dalam Abimayun 2010:) mengemukakan bahwa demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukan
4
pada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan yang di pertunjukan oleh guru atau sumber belajar yang ahli dalam topik bahasan yang harus di demonstrasikan. Menurut Ruhil Fida bahwa metode demonstrasi adalah salah satu metode mengajar dengan menggunakan peragaan untuk untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu dengan jalan mendemonstrasikan terlebih dalu pada siswa. Metode ini dapat menghilangkan verbalisme sehingga siswa akan semakin memahami materi pelajaran. Akan tetapi
ada beberapa hal yang perlu di perhatikan seperti
ketersediaan alat peraga agar metode ini berjalan dengan efektif dan efisien. 2. Tujuan dan Alasan Penggunaan Metode Demonstrasi a. Tujuan 1. Mengajarkan suatu proses atau prosedur yang harus yang dikuasai oleh siswa. 2. Mengkongkritkan informasi atau penjelasan kepada siswa. 3. Mengembangkan kemampuan pengamatan kepada para siswa secara bersama-sama. b. Alasan Penggunaan Metode Demonstrasi 1. Tidak semua topik dapat dijelaskan secara gamblang dan konkrit melalui penjelasan atau diskusi. 2. Karena tujuan dan sifat materi pelajaran yang menuntut dilakukan peragaan berupa demonstrasi. 3. Tipe belajar siswa yang berbeda – beda, ada yang kuat visual, tetapi lemah dalam auditif dan motorik, ataupun sebaliknya. Memudahkan mengajarkan suatu proses atau cara kerja. 4. Sesuai dengan langkah perkembangan kognitif siswa yang masih dalam fase operasional konkrit. 3. langkah-langkah kegiatan demonstrasi 1. Mulailah melakukan demonstrasi sesuai yang telah direncanakan dan dipersiapkan oleh guru.
5
2. Pusatkan perhatian siswa kepada hal – hal penting yang harus dikuasai dari demonstrasi yang dilakukan oleh guru sehingga semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan sebaik - baiknya. 3. Ciptakan suasana kondusif dan hindari suasana yang menegangkan. 4. Berikan kesempatan kepada siswa untuk dan kritis mengikuti 5. Proses demonstrasi
termasuk memberi kesempatan bertanya dan
memberi komentar – komentar. 6. Meminta siswa merangkum atau menyimpulkan pokok – pokok atau langkah – langkah kegiatan demonstrasi. 7. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai hal – hal yang belum dipahami. 8. Melakukan evaluasi, baik evaluasi hasil belajar maupun evaluasi bersama tentang jalannya proses demonstrasi. 4. Kekuatan dan Kelemahan Metode Demonstrasi a. Kekuatan Metode Demonstrasi 1. Pelajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkrit sehingga tidak terjadi verbalisme. 2. Siswa akan lebih mudah memahami materi pelajaran yang didemonstrasikan itu. 3. Proses pembelajaran akan sangat menarik, sebab siswa tak hanya mendengar tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi. 4. Siswa akan lebih aktif mengamati dan tertarik untuk mencobanya sendiri. 5. Menyajikan materi yang tidak bisa disajikan oleh metode lain. 6. Perhatian siswa lebih mudah dipusatkan pada proses belajar dan tidak tertuju pada hal-hal lain. 7. Dapat mengurangi kesalahan dalam mengambil kesimpulan, jika dibandingkan dengan hanya membaca buku karena siswa mengamati langsung terhadap suatu proses yang jelas b. Kelemahan Metode Demonstrasi 1. Tidak semua guru dapat melakukan demonstrasi dengan baik.
6
2. Terbatasnya sumber belajar, alat pelajaran, media pembelajaran, situasi yang sering tidak mudah diatur dan terbatasnya waktu. 3. Demonstrasi memerlukan waktu yang lebih banayak dibanding dengan metode ceramah dan Tanya jawab. 4. Metode demonstrasi memerlukan persiapan dan perancangan yang matang. 5. Hakekat Pembelajaran IPA di SD
Yang dimaksud dengan hakekat IPA adalah suatu jawaban dari sebuah pertanyaan : apakah sebenarnya IPA itu ? IPA adalah pengetahuan yang telah diuji kebenarnya melalui metode ilmiah. Atau dengan kata lain bahwa metode ilmiah merupakan ciri khusus yang dapat dijadikan identitas IPA. IPA sebagai konten dan produk mengandung arti bahwa didalam IPA terdapat fakta-fakta, hukum-hukum,
prinsip-prinsip
dan
teori-teori
yang
sudah
diterima
kebenarannya.IPA sebagai proses atau metode berarti bahwa IPA merupakan suatu proses atau metode untuk mendapatkan pengetahuan. IPA sebagai sikap berarti bahwa IPA dapat berkembang karena adanya sikap tekun, teliti, terbuka, dan jujur. IPA sebagai teknologi mengandung pengertian bahwa IPA terkait dengan peningkatan kualitas kehidupan. 5. Penerapan Metode Demonstrasi pada Pembelajaran IPA Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi ada tiga tahap yaitu pembukaan, inti dan penutup. Pembukaan kegiatan pembelajaran dengan metode demonstrasi melalui tahaptahap berikut: a. Guru mengkondisikan siswa untuk belajar b. Guru mengabsen siswa, berdoa dan memotivasi siswa untuk belajar. c. Guru menyampaikan apersepsi untuk merangsang pengetahuan siswa sebagai pengantar sebelum masuk ke materi inti.
7
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan menuiskan materi. Inti a. Mulai melakukan demonstrasi sesuai yang telah direncanakan guru. b. Memusatkan perhatian siswa pada hal-hal penting dari pelaksanaan demonstrasi. c. Berikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir kritis, bertanya dan menyampaikan pendapatnya berdasarkan hasil pengamatan selama demonstrasi berlangsung. Penutup a. Guru bersama siswa merangkum materi yang telah selesai di pelajari. b. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai hal-hal yang belum dipahami. c. Melakukan evaluasi hasil belajar dan proses demonstrasi. d. Tindak lanjut berupa tugas-tugas sebagai pendalaman materi. SDN 04 Wonosari terletak di desa sukamaju kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo sekolah ini memiliki 6 ruang kelas,1 ruang guru, 1 ruang perpustakaan, dan sebagainya. Di setiap ruang kelas terdapat fasilitas penunjang berupa meja dan kursi guru, juga meja dan kursi untuk siswa. Semua fasilitas dalam kelas tersebut masih dalam keadaan baik dan layak untuk digunaka. Meja dan kursi siswa diatur sedemikian rupa sehingga memudahkan siswa untuk saling berkomunikasi terutama dalam pembelajaran dalam kelompok. Deskripsi Hasil Penelitian a. Hasil
Observasi
Kegiatan
Pembelajaran Hasil Observasi Kegiatan Guru
Guru
dan
Siswa
Dalam
Proses
8
Untuk mendeskripsikan gambaran tentang penerapan metode demonstrasi pada pembelajaran maka peneliti melakukan observasi terhadap kegiatan guru khususnya dalam pembelajaran IPA, terkait metode pembelajaran demonstrasi pada siswa kelas IV SDN 04
Wonosari Kecamatan Wonosari Kabupaten
Boalemo, yang dilaksanakan pada tanggal 22 april 2013. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti bahwa gurusudah cukup baik dalam menerapkan metode demonstrasi dalam pembelajaran. Mulai dari mempersiapkan dan mengkondisikan siswa auntuk belajar, mengabsen, berdoa dan memotivasi siswa, menyampaikan tujuan dan materi pembelajaran, smapai pada kegiatan evaluasi dan pemberian penghargaan terhadap siswa yang aktif. Meskipun dalam kegiatan lain seperti mendemostrasikan dan membimbing siswa dalam kelompok masih terlihat cukup. Namun metode demonstrasi ini dapat dilaksanakan dengan baik oleh guru terbukti dengan adanya sebagian llangkah-langkah kegiatan demonstrasi sudah dilaksnakan dengan baik oleh guru. Hasil Observasi Kegiatan Siswa Berdasakan hasil observasi terhadap kegiatan sisiwa tentang penerapan metode demonstrasi khususnya pada pembelajaran IPA, peneliti mengamati bahawa metode demonstrasi membawa dampak positif terhadap aktivitas siswa. Berdasarkan hasil pengamatan, ssiswa lebih fokus dalam memperhatikan materi yang diajarkan.
Berdasarkan hasil analisis RPP/Silabus dan observasi terhadap gambaran penerapan metode demonstrasi bahwa tidak semua materi atau RPP menggunakan metode demonstrasi karena menurut penyampaian dari salah satu guru yaitu ibu Robia Bilondatu bahwa penggunaan setiap metode dalam pembelajaran harus disesuaikan dengan karakteristik materi yang akan diajarkan.
9
Berdasarkan hasil wawancara bahwa ada beberapa tahap dalam pelaksanaan
pembelajaran
dengan
menggunakan
metode
demonstrasi,
diantaranya persiapan, inti dan penutup. Dalam kegiatan persiapan adalah, merumuskan tujuan pembelajaran, menyiapkan materi ajar, mempelajari langkah-langkah kegiatan demonstrasi, menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk kegiatan demonstrasi. Sedangkan untuk pelaksanaan dan penutup yang perlu dilakukan yaitu seteletah melakukan apersepsi guru mulai mendemonstrasikan sesuai yang telah direncanakan, kemudian memusatkan perhatian siswa kepada hal-hal penting yang harus dikuasai selama demonstrasi berlangsung, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berfikir kritis dan mengajukan pertanyaan berdasarkan demonstrasi yang dilakukan guru, menyimpulkan hasil pembelajaran. Berdasarkan hail wawancara kepada siswa tentang kegiatan demonstrasi yang dilakukan guru akan mengarahkan siswa untuk melakukan kegiatan dalam kelompok secara bersama. Setelah melakukan kerja sama dalam kelompok siswa mengadakan diskusi dan mempresentasikan hasil diskusinya. Sehingga pembelajran dalam kelas berjalan dengan lancar. Dari hasil wawancara guru
dan siswa mengenai pembelajaran dengan menggunakan metode
demonstrasi dijelaskan bahwa Guru dan siswa sudah mampu melakukan tahaptahap pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi, sehingga proses pembelajaran berjalan dengan baik. Interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa terlihat baik. Selain itu siswa dapat berinteraksi dan benar-benar memahami materi.
10
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di kelas IV SDN 04 Wonosari, metode demonstrasi sangat tepat digunakan untuk pembelajaran IPA. Guru
dan
siswa
sudah
mampu
melakukan
Tahap-tahap
pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi, sehingga proses pembelajaran berjalan dengan baik. Interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa terlihat baik. Selain itu siswa dapat berinteraksi dan benar-benar memahami materi. Namun dalam proses pembelajaran terdapat beberapa kendala yang dialami oleh guru dan siswa. diantaranya yaitu terbatasnya sumber belajar, alat pelajaran, media pembelajaran, situasi yang sering tidak mudah diatur dan terbatasnya waktu. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka disimpulkan bahwa tidak semua materi pelajaran IPA menggunakan metode demonstrasi sebab penggunaan metode demonstrasi
dalam pembelajaran disesuaikan dengan
materi yang akan diajarkan. Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan di atas, maka peneliti memberikan saran sebaiknya dalam melaksanakan proses pembelajaran sebaiknya menyesuaikan antara materi yang diajar dengan metode pembelajaran. Salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan yaitu metode demonstrasi. 5.2.1. Siswa
11
Dengan adanya penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran diharapkan siswa lebih termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran, terutama dalam memahami konsep IPA. 5.2.2. Guru Dengan penelitian ini
disarankan untuk mengembangkan kemampuan
guru dalam menanamkan dan menggunakan metode demonstrasi dalam pembelajaran IPA agar pemahaman siswa lebih meningkat. 5.2.3. Sekolah Sebagai bahan masukan untuk menentukan kebijakan dalam meningkatkan kualitas proses belajar mengajar di SDN 04 Wonosari Kecamatan Wonosari
Kabupaten
Boalemo
agar
bisa
menggunakan
metode
demonstrasi pada pembelajaran IPA khususnya, sehingga pemahaman siswa meningkat. 5.2.4. Peneliti Menambah wawasan dalam hal peningkatan profesionalisme guru dan bekal dalam proses pembelajaran IPA khususnya dengan menggunakan metode demonstrasi pemahaman siswa meningkat. DAFTAR PUSTAKA
Abimayun, soli. (2006). Metode Demonstrasi. Jakarta : Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.
12
Anne,
ahira.
2013.
Pengertian
Penelitian
Kualitaif.
http://www.google.com/gwt/x?hl=en&u=http://www.anneahira.com/pengertianpenelitian-kualitatif.sabtu,6-april-2013.pkl.05.23 Anonim.
2013.
Pengertian
Penelitian
Kualitaif.
http://www.google.com/htm&q=pengertian+penelitian+kualitatif&sa=X&el=PG 9hUfvNjcnYrQenIF4&ved=0CCcQFjAD.sabtu,6-april-2013.pkl.05.23
Bungin, Burhan. 2003. Analisis Data Penelitian kualitaif. Jakarta : PT Rajagrafindo, Persada... Hamim, Yusuf. 2011. Skripsi. Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Pada Pembelajaran IPA di SDN Tolotio Kecamatan Tibawa. Gorontalo. Universitas Negeri Gorontalo. Sanjaya, eko. 2010. Metode Penelitian Triangulasi.http://ekosanjayatamba.wordpress.com/2010/03/08/metodepenelitian-triangulasi.sabtu,6-april-2013.pkl.05.23 Samatowa, Usman. 2006. Bagaimana Pembelajaran IPA di SD. Jakarta :Pustaka Indonesia Perss. Slamet, Andeng.2010. Praktikum IPA Jakarta : Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Stikowati,elfitria. 2012. Pengertian Metode Demonstrasi.http://elfitriastikowati.blogspot.com.2012/09/pengertian-metodedemonstrasi.html&q=pengertian+metode+demonstrasi&sa=Xei=bzJtUYqDHcy krQfikICwCQ&ved=0CCYQFjAE Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT. Remaja ROSDAKARYA. Sugiono, 2007. Tahap Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja ROSDAKARYA. Hamim, Yusuf. 2011. Skripsi. Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Pada Pembelajaran IPA di SDN Tolotio Kecamatan Tibawa. Gorontalo. Universitas Negeri Gorontalo.