Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2012 (SENTIKA 2012) Yogyakarta, 10 Maret 2012
ISSN: 2089-9815
PEMBANGUNAN SISTEM PENDUKUNG CERDAS UNTUK PERENCANAAN WISATA BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI WEB SERVICE Wella Caterinna Charisma1, Flourensia Sapty Rahayu2, Irya Wisnubhadra3 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri,Universitas Atma Jaya Yogyakarta Jl. Babarsari 43 Yogyakarta 55281 E-mail:
[email protected],
[email protected], 3irya@
[email protected]
1,2,3
ABSTRAKS Saat turis hendak berekreasi dan mendatangi suatu tempat wisata tertentu, mereka tidak dapat mengunjungi setiap tempat yang ada dikarenakan keterbatasan waktu atau uang. Oleh karena itu perencanaan yang matang sangatlah diperlukan sehingga mereka mencari informasi melalui aplikasi web, contohnya E-Travel. Tetapi, ETravel tidaklah bisa membantu user dalam melakukan perencaanaan yang matang. Oleh karena itu dikembangkanlah suatu aplikasi web yang dapat mengatasi berbagai masalah dalam perencanaan. Aplikasi tersebut bernama Arc’s Recreation Planning Expert System (ARPES). ARPES dikembangkan dengan bahasa C# dalam lingkungan pemograman Microsoft Visual Studio 2005. Aplikasi ini memanfaatkan teknologi pintar Expert System (ES) untuk proses Sistem Pendukung Cerdas (SPC) dalam mengambil keputusan dan memanfaatkan teknologi web service untuk databasenya. ARPES dikembangkan untuk membantu turis dalam perencanaan wisata dengan mudah dan dalam waktu yang singkat dengan menghasilkan beberapa rekomendasi dan alternatif beserta detailnya, seperti tempat yang harus didatangi, hotel, dan lain-lain melalui suatu algoritma pencarian tertentu sesuai dengan input yang telah dimasukkan oleh user. Kata Kunci: Sistem Pendukung Cerdas, Expert System, Recreation Planning, E-Travel, web service 1.
PENDAHULUAN Perkembangan teknologi informasi saat ini sudah tidak dapat lagi terlepas dari teknologi Internet di mana Internet telah menjadi suatu teknologi yang tidak dapat lepas dari kehidupan manusia modern sekarang ini (Pandey et al., 2011). Setiap detik, informasi baru bermunculan di Internet sehingga setiap orang dapat mengetahui berita yang up-todate (Hangjung et al., 2007). Perkembangan Internet yang begitu pesat juga diikuti dengan munculnya berbagai macam aplikasi web, seperti layanan web service dan E-Travel. Web service sendiri merupakan sebuah sistem perangkat lunak yang dirancang untuk mendukung inter-operasi dalam interaksi mesin ke mesin melalui sebuah jaringan. Interaksi dilakukan melalui sebuah mekanisme atau protokol tertentu. Web service juga memiliki sebuah antarmuka yang mendeskripsikan seluruh layanan yang tersedia dalam format yang dapat diproses oleh mesin, yaitu Web service Description Language (WSDL). Sistem-sistem lain yang nantinya akan berinteraksi dengan web service dengan mengacu pada antarmuka tersebut akan melalui suatu protokol, yaitu Simple Object Access Protocol (SOAP). Sedangkan, E-Travel merupakan suatu aplikasi yang berpusat pada agen travel. Di mana, mereka menyediakan informasi mengenai paket wisata, reservasi hotel, dan lain-lain. Bagi travel agent, keberadaan E-Travel ini sangatlah membantu karena data yang diberikan akurat dan dapat dijadikan pedoman untuk menawarkan fasilitas pada wisatawan (Wisanggeni, 2011).
Akan tetapi, itu saja belum cukup untuk dapat membantu wisatawan merencanakan rencana rekreasi mereka. Kemampuan E-Travel hanya terbatas pada pemberian informasi dan reservasi (Wisanggeni, 2011). Mereka tidak memikirkan apa yang sebenarnya diinginkan user atau berapa biaya yang dimiliki user sehingga user harus mencari sendiri informasi yang mereka inginkan dari berbagai macam fasilitas E-Travel untuk mendapatkan informasi yang benar-benar sesuai dengan keinginan mereka (Dwijayanti, 2009). Selain itu, tidak semua wisatawan memiliki banyak waktu untuk mencari satu per satu di setiap situs travel yang ada untuk mendapatkan informasi yang mereka inginkan dan menggabungkan informasi yang mereka peroleh tersebut (Zaki et al., 2010). Terlepas dari itu semua, setelah mengetahui informasi mengenai paket wisata atau lainnya, para wisatawan juga harus mencari tempat-tempat yang hendak mereka kunjungi di wilayah tersebut (Elena et al., 2010). Banyak dari mereka yang lebih memilih untuk membuka-buka buku wisata untuk menemukan tempat yang akan mereka datangi (Elena et al., 2010). Tapi, kemudian muncul lagi masalah, seperti alat transportasi apa yang dapat mereka pakai, di mana mereka harus tinggal, berapa uang yang harus disediakan, dan masalah-masalah perencanaan lainnya (Yohei, 2010). Berdasarkan permasalahan telah disebutkan sebelumnya, dibuat sebuah sistem yang dapat menangani semua masalah yang muncul tersebut. Sistem tersebut berbentuk aplikasi web bernama ARPES (Arc’s Recreation Planning Expert System). 119
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2012 (SENTIKA 2012) Yogyakarta, 10 Maret 2012
ARPES ini tidak hanya membantu para wisatawan untuk menentukan alat transportasi dan hotel yang bisa direservasi, tetapi juga membantu untuk menentukan estimasi biaya yang harus dikeluarkan dan tempat-tempat wisata mana yang harus didatangi, sehingga dengan ini diharapkan dapat membantu wisatawan merencanakan rencana wisata mereka dengan matang. Dengan menggunakan aplikasi ARPES yang didukung oleh sistem ‘cerdas’, Expert System (ES) dan terintegrasi dengan web service maka semua masalah mengenai perencanaan yang telah disebutkan di atas dapat diatasi dan dapat membantu mempermudah wisatawan merencanakan rekreasi mereka. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Deskripsi mengenai teknologi ‘pintar’ yang akan dipakai hanya mengenai Rule-based Expert System. b. Deskripsi layanan web service yang tersedia disesuaikan dengan standarisasi yang telah ditentukan c. Aplikasi ini membutuhkan koneksi Internet. d. Aplikasi ini tidak menangani pengelolaan web service maupun pengelolaan database oleh Administrator. e. Aplikasi ini hanya akan membantu orang Indonesia untuk merencanakan rekreasi mereka ke tiga negara pilihan, yaitu Jepang, China, dan Prancis. f. Detail informasi yang akan diberikan meliputi estimasi biaya, informasi tempat wisata, hotel, dan flight yang berada dalam range budget user. 2. LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Cerdas Panjang Konsep Sistem Pendukung Cerdas (SPC)/Sistem Pengambil Keputusan (SPK)/ Decision Support System (DSS) pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott Morton dengan istilah Management Decision System. Definisi awal dari SPC adalah sebuah sistem yang dimaksudkan untuk mendukung pengambilan keputusan manajerial dalam masalah yang tidak terstruktur. SPC dimaksudkan untuk memberikan alternatif bagi pengambil keputusan untuk membantu pengambilan keputusan namun tidak untuk menggantikan penilaian pengambil keputusan (Turban, 2005). Karakteristik dan kemampuan dari SPC antara lain (Turban, 2005): a. Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah semiterstruktur. b. Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dalam level yang berbeda-beda. c. Meningkatkan efektivitas keputusan yang diambil manajer lebih daripada perbaikan efisiensinya. d. SPK mudah digunakan karena mempunyai leksibilitas dan tampilan grafik yang bagus serta
ISSN: 2089-9815
bersifat interaktif. e. Dukungan kualitas. Komputer bisa meningkatkan kualitas keputusan yang dibuat. f. SPC adaptif sepanjang waktu karena fleksibel sehingga dapat ditambah, diubah, dikombinasikan, dan dapat diatur kembali elemen dasarnya. SPC tidak hanya ditekankan untuk membuat keputusan. Dengan sekumpulan kemampuan untuk mengolah informasi/data yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan, sistem hanya berfungsi sebagai alat bantu manajemen. Jadi sistem ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan fungsi pengambilan keputusan dalam membuat keputusan. Sistem ini dirancang hanyalah untuk membantu pengambilan keputusan dalam melaksanakan tugasnya. Secara luas, dapat dikatakan bahwa SPC dirancang untuk membantu manusia dalam mengambil suatu keputusan yang tergolong tidak mudah dan jarang terjadi (Paul et al., 2010). Hal ini dapat dilakukan karena SPC dapat menghasilkan berbagai alternatif yang ditawarkan kepada para pengambil keputusan dalam melaksanakan tugasnya. Oleh karena sebagian besar proses pengambilan keputusan yaitu perumusan masalah, pencarian alternatif telah dikerjakan oleh sistem, maka diharapkan pengambil keputusan akan lebih cepat dan akurat dalam menangani masalah yang dihadapinya (Carlos et al., 2008). Melihat banyaknya kelebihan dari SPC di atas, tidaklah mengejutkan jika SPC menjadi aspek penting yang harus ada dalam berbagai macam bidang dan industri, seperti pada perusahaan-perusahaan besar ataupun usaha lainnya (David, 2010). 2.2
E-Travel Perkembangan teknologi informasi terutama Internet, merupakan faktor pendorong perkembangan e-commerce. Internet merupakan jaringan global yang menyatukan jaringan komputer di seluruh dunia, sehingga memungkinkan terjalinnya komunikasi dan interaksi antara satu dengan yang lain diseluruh dunia. Dengan menghubungkan jaringan komputer perusahaan dengan Internet, perusahaan dapat menjalin hubungan bisnis dengan rekan bisnis atau konsumen secara lebih efisien. Sampai saat ini Internet merupakan infrastruktur yang ideal untuk menjalankan ecommerce, sehingga istilah ECommerce pun menjadi identik dengan menjalankan bisnis di Internet. E-travel, secara definisi adalah semua kegiatan industri travel yang dikaitkan pada e-commerce, atau dengan kata lain travel yang di-online-kan. Dengan tujuan memudahkan pelanggan dalam melakukan segala hal yang berhubungan dengan kegiatan travel. Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa ETravel sebagai salah satu layanan yang terpusat dan terlengkap yang mendukung pelaku dan pemakai 120
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2012 (SENTIKA 2012) Yogyakarta, 10 Maret 2012
bisnis dalam industri travel, dimana perusahaan penyedia jasa dapat melakukan bisnisnya secara online, dan pemakai dapat memperoleh layanan yang cepat dan tepat serta efisien. E-Travel juga sering kali bekerja sama dengan perusaha yang bekerja di bidang travel dengan memanfaatkan service yang diberikan . 2.3 Web Service Web service adalah suatu sistem perangkat lunak yang didesain untuk mendukung interaksi mesin ke mesin pada suatu jaringan. Ia mempunyai suatu interface yang diuraikan dalam suatu format machine processible seperti WSDL. Sistem lain yang berinteraksi dengan Web service dilakukan melalui interface/antar muka menggunakan pesan seperti pada SOAP. Pada umumnya pesan ini melalui HTTP dan XML yang merupakan salah satu standard web. Berikut adalah beberapa definisi lain tentang web service: a. Web service adalah sebuah antarmuka yang mendeskripsikan sekumpulan operasi yang dapat diakses dalam sebuah jaringan melalui pesan XML yang telah distandarkan. b. Web service adalah sebuah sistem perangkat lunak yang dirancang untuk mendukung inter operasi mesin ke mesin di sebuah jaringan. c. Web service merupakan komponen perangkat lunak yang loosely coupled, dapat diguna ulang, membungkus fungsionalitas diskret, didistribusikan, dan dapat diakses secara programatik melalui protokol Internet standar. Dari beberapa definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya web service adalah perangkat lunak yang tersedia pada web yang melaksanakan fungsi yang spesifik di mana dia merupakan middleware Internet yang memungkinkan berbagai sistem untuk saling berkomunikasi tanpa terpengaruh pada perbedaan platform. Aplikasi yang mengimplementasikan web service bersifat loosely coupled dan componentoriented. Loosely coupled memiliki arti bahwa perubahan desain dan implementasi yang terjadi pada sebuah sistem tidak akan mempengaruhi sistem lain yang terhubung dengannya. Sementara itu, component-oriented menawarkan konsep guna ulang, sehingga memungkinkan pengembang untuk membangun sebuah aplikasi tanpa harus menuliskan program dari awal. 3.
METODOLOGI PENELITIAN Beberapa metode yang digunakan untuk pembanguan sistem ini adalah sebaga berikut: a. Metode Penelitian Kepustakaan Metode ini digunakan untuk mencari literatur, buku atau brosur yang ada kaitannya dengan objek yang diteliti, khususnya yang berhubungan dengan teknologi web service. Kegunaan metode ini diharapkan dapat mempertegas teori serta keperluan analisis dan mendapatkan data yang
ISSN: 2089-9815
sesungguhnya. b. Observasi Mengamati dan mempelajari aplikasi sejenis yang ada pada Internet. c. Metodologi pengembangan perangkat lunak dengan langkah-langkah sebagai berikut : (1) Analisis Menganalisis permasalahan yang muncul dan menentukan spesifikasi kebutuhan atas sistem yang dibuat. Hasil analisis adalah berupa model perangkat lunak yang dituliskan dalam dokumen teknis Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak (SKPL). (2) Perancangan Merancang sistem berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan. Perancangan dilakukan untuk mendapatkan deskripsi arsitektural perangkat lunak, deskripsi data dan deskripsi prosedural. Hasil perancangan berupa dokumen Deskripsi Perancangan Perangkat Lunak (DPPL). (3) Pengkodean Mengimplementasikan hasil rancangan ke dalam program. Hasil tahap ini adalah kode sumber yang siap dieksekusi. (4) Pengujian Menguji sistem yang telah dibuat pada langkah pengkodean. Pengujian dilakukan untuk menguji fungsional perangkat lunak apakah sudah sesuai dengan yang dibutuhkan dalam dokumen. 4.
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perspektif Produk ARPES merupakan perangkat lunak berbasis web yang dikembangkan untuk membantu user merencanakan kegiatan rekreasi mereka yang secara garis besar akan membantu mereka dalam menentukan tempat tujuan, point of interest (PoI), dan akomodasi yang tersedia berdasarkan budget yang dimiliki user. Nantinya, dengan sistem ini, diharapkan dapat mempermudah user dalam menentukan perencanaan dan reservasi akomodasi. Pada sistem ini, user tidak perlu login atau memasukkan informasi pribadi untuk menggunakan sistem. Mereka akan dihadapkan pada antarmuka yang menarik dan mudah digunakan dan dihadapkan dengan serangkaian pertanyaan yang berhubungan dengan tujuan wisata mereka dan budget yang direncakan untuk dikeluarkan. Setelah memasukkan informasi tersebut maka sistem akan memulai proses kalkulasi dan akan menghasilkan rekomendasi akomodasi yang paling sesuai dengan input user disertai dengan beberapa alternatif pilihan yang bisa dijadikan bahan pertimbangan oleh user. Hal tersebut dapat dilakukan dengan membandingkan input user dengan data yang tersedia di dalam basis data yang memanfaatkan web service untuk pencarian data dalam basis data dan 121
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2012 (SENTIKA 2012) Yogyakarta, 10 Maret 2012
expert system dan sistem pendukung cerdas dalam kalkulasi penentuan rekomendasi. Output yang akan dihasilkan detail tempat rekreasi, hotel dan flight yang dapat direservasi. Untuk lebih lanjutnya, kembali dengan memanfaatkan web service, user dapat melakukan reservasi akomodasi. Dalam kasus ini akomadasi yang bisa direservasi adalah reservasi transportasi (flight / penerbangan) dan reservasi hotel. Untuk itu, maka user akan diminta memasukkan beberapa data yang cukup pribadi untuk kebutuhan reservasi, seperti nama, alamat, dan nomor credit card, visa, ataupun master card. Nantinya, data ini akan disimpan langsung ke tempat mereka melakukan reservasi. Perangkat lunak ARPES ini berbasis web dan dalam pengembangannya menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual C#. Sedangkan, untuk linkungan pemogramannya menggunakan Microsoft Visual Studio 2005. Pengguna akan berinteraksi dengan sistem melalui antarmuka GUI (Graphical User Interface). Pada sistem ini, seperti terlihat pada gambar, arsitektur perangkat lunak yang digunakan adalah client-server di mana perangkat lunak akan ditanam pada komputer yang berperan sebagai server dan client dapat mengakses data yang ada pada web server tersebut secara online. Untuk seluruh data yang akan diolah disimpan di dalam database server. Sehingga jika ada pencarian data, maka data yang diinginkan akan dicari ke database server yang selanjutnya dikirimkan ke client yang merequest melalui web server. Sedangkan untuk web service yang telah disediakan oleh aplikasi dapat diakses oleh user melalui jaringan secara on-line. Permintaan yang datang dari user akan dieksekusi di web server untuk kemudian dihasilkan response.
ISSN: 2089-9815
Dari use case tersebut dapat dilihat bahwa aplikasi ini hanya akan melayani proses pencarian tempat rekreasi sesuai input user dan reservasi akomodasi yang terdiri dari reservasi flight dan reservasi hotel. Di mana, pada kasus ini, aplikasi ini belum melayani proses pengelolaan data maupun web service oleh administrator ataupun operator. 4.3
Kebutuhan Data Kebutuhan data untuk sistem yang dibangun digambarkan dalam bentuk Entity Relationship Diagram (ERD) pada gambar 3. Spec al_Places Id_Sp Nama_Sp Keterangan_Sp Img_Sp
Ws dl_Hotel Id_Htl Link_Wsdl_Htl Nama_Htl Add_Htl No_Telp Gmbr_Htl
Mastermind Arpes Id_Neg Nama_Neg
Username Pass word Role
Ws dl_Flight Id_Fl Link_Wsdl Nama_Fl Loc_Fl
Gambar 3. ERD ARPES
4.4
Perancangan Class Diagram Karena pembangunan sistem ARPES ini menggunakan pendekatan berorientasi objek, maka sebelum fase pengkodean harus dirancang dahulu kelas-kelas yang dibutuhkan oleh sistem. Adapun hasil perancangan kelas dapat dilihat pada gambar 4.
Gambar 1. Arsitektur ARPES 4.2
Kebutuhan Fungsional Kebutuhan fungsional sistem digambarkan dalam diagram Use case pada gambar 2. Gambar 4. Class Diagram ARPES
4.5
Gambar 2. Use case ARPES
Perancangan Antarmuka Beberapa antarmuka yang dibuat untuk sistem ini meliputi antarmuka Home Page, antarmuka Search Page, antarmuka Result Page, dan antarmuka Reservation Page.
122
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2012 (SENTIKA 2012) Yogyakarta, 10 Maret 2012
Gambar 5. Antarmuka Home Page Antarmuka Home Page (gambar 5) merupakan halaman awal dari aplikasi web ARPES. Di sini hanya terdapat penjelasan singkat mengenai aplikasi ini, seperti maksud dan tujuan dari aplikasi ini dan kelebihan yang dimiliki aplikasi ini agar dapat menarik perhatian user.
Gambar 6. Antarmuka Search Page Antarmuka Search Page (gambar 6) merupakan tampilan utama dari aplikasi ini yang berguna agar user dapat melakukan proses pencarian yang nantinya akan sampai ke proses reservasi. Di sini terdapat 5 buah field, yaitu field Negara asal, Negara yang dituju, periode di tempat rekreasi, jumlah kamar hotel, dan perkiraan budget yang hendak mereka keluarkan. Dari input itulah proses pencarian hingga reservasi akan dimulai. Ketika tombol Search ditekan, maka akan dibuat sebuah session yang akan menyimpan data-data dari inputan yang telah dimasukkan oleh user kemudian tampilan akan diredirect menuju page Result untuk menampilkan hasil pencarian.
Gambar 7. Antarmuka Result Page Antarmuka Result Page (gambar 7) ini merupakan antarmuka yang menampilkan hasil
ISSN: 2089-9815
pencarian dari input yang telah dimasukkan user pada page Search. Dari sini nantinya akan dilinkkan menuju page Reservation. Di sini session yang dibuat pada page Search ditangkap dan akan digunakan variabelnya. Di sini dibuat instance dari setiap web services yang ada. Data dari tiap web service diambil dan dimasukkan dalam suatu datatable baru sesuai dengan rule yang telah ditentukan, yaitu di bawah budget. Untuk datatable flight, data yang diambil adalah data price dari web service yang harganya di bawah budget sesuai dengan rule yang telah ditentukan. Selanjutnya data yang telah terseleksi disort ascending. Untuk datatable hotel, datanya akan diisi oleh data hotel yang harganya berasal dari kombinasai data flight row pertama (yang paling murah) dijumlahkan dengan hasil price hotel dikali periode dikali jumlah kamar. Data akan tampil jika total harga tadi berada di bawah budget. Selanjutnya data ini juga akan disort secara ascending. Jika checkbox yang ada pad antarmuka ini diklik maka akan dilakukan penjumlahan harga untuk setiap field yang dicheck oleh user. Hasil penjumlahan ini akan ditampilkan di bagian paling bawah datagrid view sehingga user dapat mengetahui dan memperkirakan total harga yang dari data flight dan hotel yang mereka pilih. Pada datagrid, jika data pada kolom pertama diklik, maka akan dibuat tambahan data yang disimpan pada session untuk menangkap data yang diklik oleh user. Kemudian, user akan diredirect menuju page Hotel Reservation atau Flight Reservation tergantung field yang diklik oleh user adalah datagrid view Hotel atau flight.
Gambar 8. Antarmuka Reservation Page Antarmuka Reservasi ini (gambar 8) sama, baik pada reservasi hotel maupun flight. Hanya saja, data yang diambil berbeda tergantung data yang diklik oleh user pada page Result. Di sini akan ditampilkan data schedule pada page flight dan kategori kamar pada page hotel. Dari sini, selanjutnya akan diteruskan dengan proses reservasi hotel / flight. Jika data pada datagrid kolom pertama diklik, maka akan menampilkan field isian untuk melakukan reservasi. Field tersebut berupa field nama, alamat, negara asal, nomor telepon, dan nomor credit card. Di sini jika button Reserve ditekan, maka data yang telah diinputkan oleh user
123
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2012 (SENTIKA 2012) Yogyakarta, 10 Maret 2012
akan disimpan oleh sistem ke dalam web services masing-masing sesuai dengan akomodasi yang dipilih oleh user. Data ini disimpan langsung pada database web service menggunakan fungsi yang telah disediakan oleh web service. 5.
PEMBAHASAN SISTEM Pada bagian ini akan dibahas bagaimana jalannya program dari awal hingga akhir, seperti yang dapat dilihat pada gambar 4. Secara garis besar, alur yang terjadi adalah: proses dimulai ketika user masuk ke halaman Search kemudian memasukkan beberapa data yang diperlukan oleh sistem untuk melakukan pencarian atau proses berikutnya. Selanjutnya data tersebut akan diperiksa kevalidannya oleh sistem. Jika sistem mendapati data tersebut tidak valid, maka user akan diminta memasukkan inputan lagi, namun jika valid user akan dibawa ke halaman selanjutnya. Di halaman ini, user akan ditampilkan hasil dari pencarian berupa tempat khas negara tujuan, flight dan hotel yang dapat direservasi. Selanjutnya jika user memutuskan untuk melakukan reservasi, maka user akan diminta untuk mengisi beberapa inputan yang diperlukan untuk reservasi. Jika gagal, user akan diminta mengulang. Jika data valid, maka user akan diberi bukti reservasi dan proses pun selesai.
Gambar 9. Flowchart ARPES Jalannya program telah dijelaskan dengan singkat di atas. Berikut ini, akan masuk ke dalam penjelasan yang lebih mendetil. Pertama, proses akan dimulai ketika user membuka halaman Search. Di sini, user akan diminta untuk memasukkan beberapa inputan data, yang kemudian jika telah diverifikasi sebagai data yang valid oleh sistem, maka data tersebut akan disimpan di dalam session untuk dibawa ke halaman berikutnya. Jika, data yang dimasukkan tidak valid, maka user akan diminta untuk memasukkan isian lagi, tetapi jika data tersebut valid, user akan dibawa masuk ke halaman berikutnya, yaitu halaman Result. Pada halaman Result ini, user akan dipertmukan dengan hasil pencarian yang berupa data tempat yang bisa dikunjungi di negara asal (yang diperoleh dengan memanggil metode getAllSP dari controller
ISSN: 2089-9815
SearchManager), data flight yang terbang dari negara asal ke negara tujuan yang berada di bawah budget yang telah dimasukkan user (yang diperoleh dari data web service flight dengan memanggil fungsi yang sesuai. Di mana algoritma pencariannya adalah dengan membandingkan harga flight dikali jumlah orang dengan budget yang dimasukkan user. Jika budget ternyata lebih banyak, maka data dari flight tersebut akan ditampilkan ke user dan kemudian disort dari yang paling murah REKOMENDASI sistem, ke yang paling mahal namun masih di bawah budget ALTERNATIF), dan data hotel yang bisa dibooking di negara tujuan (harga diperoleh dengan memanggil fungsi yang sesuai dari web service hotel yang ada di negara tujuan wisata. Untuk data hotel yang akan ditampilkan berasal dari algoritma pencarian jika harga pesawat termurah (rekomendasi) dijumlahkan dengan harga hotel dikali jumlah kamar dikali lama inap lebih murah dari budget yang dimasukkan oleh user, maka data tersebut akan ditampilkan kepada user untuk dapat dipilih). Dari sini dapat, disimpulkan bahwa hasil rekomendasi dari sistem adalah kombinasi harga flight termurah dengan semua hotel yang ditampilkan. Dari sini, dapat dipastikan bahwa kombinasi tersebut semuanya pasti berada di bawah budget user. Namun, untuk menjamin kebebasan user, maka sistem pun menyediakan alternatif yang dapat dipilih user, yaitu semua kombinasi flight selain flight rekomedasi (termurah) dengan semua hotel. Pada hasil alternatif ini tidak menjamin total harga kombinasi di bawah budget. Jadi, pada hasil alternatif ada kemungkinan harga melebihi budget. Sistem akan member peringatan tapi keputusan user tetap menjadi nomor 1. Mereka tetap dapat mereservasi flight ataupun hotel sesuai kehendak mereka meskipun berada di atas budget. Hal ini dikarenakan, sistem tidak hanya memberi rekomendasi melainkan juga member kebebasan pada user untuk memilih dengan memberikan alternatif. Proses selanjutnya, adalah reservasi. Jika user memutuskan untuk memilih suatu flight atau hotel dari list yang disediakan maka user akan dibawa masuk ke halaman reservasi flight atau hotel yang bersangkutan. Di sini mereka dapat memilih jadwal atau kamar yang mereka kehendaki dan dapat melakukan reservasi dengan memasukkan beberapa inputan. Sistem akan memeriksa input yang dimasukkan user. Jika, input tidak valid maka sistem akan memberi peringatan dan meminta user untuk memasukkan kembali data hingga input dinyatakan valid. Jika, input yang dimasukkan telah valid, maka user akan dibawa masuk ke halaman Notification. Di mana di sini akan ditampilkan bukti bahwa user yang bersangkutan telah mereservasi hotel/flight yang dikehendaki dan bisa melanjutkan reservasi dengan membawa hasil cetak bukti ke hotel/flight yang bersangkutan saat mereka berpergian. 124
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2012 (SENTIKA 2012) Yogyakarta, 10 Maret 2012
Selanjutnya, proses pencarian hingga reservasi dapat dinyatakan selesai. Dari sini, kembali user diberi kebebasan untuk melakukan pencarian lagi dari awal, melakukan reservasi lain, atau keluar dari aplikasi ini dan memulai menyiapakan segala sesuatunya untuk berekreasi. 6.
PENUTUP Setelah aplikasi ARPES ini selesai diimplementasikan maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu: a. Perangkat Lunak ARPES telah berhasil dikembangkan dengan mengimplementasikan teknologi web service dalam pencarian dan reservasi akomodasi user. b. Rule-based Expert System telah berhasil dikembangkan dalam membantu user mendapatkan biaya akomodasi yang sesuai dengan budget. c. Sistem Pendukung Cerdas telah berhasil dikembangkan untuk membatu user menampilkan rekomendasi sesuai input user dan alternatif yang dapat dipilih user sebagai bahan pertimbangan. d. Dari hasil pengujian dapat diketahui bahwa fungsi-fungsi yang disediakan oleh perangkat lunak ARPES berjalan dengan benar dan sesuai dengan yang diharapkan.
ISSN: 2089-9815
Upper Saddle River, New Jersey. Wisanggeni Adhi Wibowo. 2011. Pembangunan Sistem Informasi E-Travel dengan Integrasi Web Service. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Yohei Kurata.2010. CT-Planner2 : More Flexible And Interactive Assistance For Day Tour Planning. Japan: Tokyo Metropolitan University. Zaki Demir, Haldun Muderrisoglu, Huseyin Samet Asikkutlu, et al. 2010. Determinatin Of User Satisfication For Management Practises On Recreational Areas. African Journal Of Agricultural Research Vol 5(8):692-699.
PUSTAKA Carlos Ramos, Juan Carlos Augusto, Daniel Shapiro. 2008. Ambient Intelligence—The Next Step For Artificial Intelligence. IEEE Computer Society. David Arnott. 2010. Senior Executive Informations Behaviors And Decision Support. JDS(19):465480. Dwijayanti, Ni Made. 2009. Sistem Informasi Travelling berbasis Internet dengan Teknologi XML (Integrasi Travel, Hotel, dan Perusahaan Penerbangan). Surabaya: Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer. Elena Nota, Adriano Venturinia. 2010. The Unexploited Benefits Of Travel Planning Functionalities: A Case Study Of Automatic Qualitative Market Analysis. Italy. Hangjung Z., Nazareth D.L, Jain H.K. 2007. Measuring Reliability Of Applications Composed Of Web Services. Proceedings Of The 40th Hawaii International Conference On System Sciences. Pandey R., Dwivedi S. 2011. Ontology Description Using Owl To Support Semantic Web Application..International Journal Of Computer Applications 4(14):30-33. Paul Gray, Omar A. El Sawy. 2010. Implications For Decision Support System. JDS(19):377-387. Turban, Efraim. 2005. Decision Support System and Intelligent System 7th ed. Pearson Education inc.,
125