Pembangkit Listrik Tenaga Bayu(PLTB) Project Profile dan Financing Scenario
Kawasan Puspiptek Ged. 620 B2TE-BPPT, Setu – Tangerang Selatan 15314, Banten, Indonesia Phone: +62- 21-7560940, Fax: +62-21-7565670 www.whypgen-bppt.com
GHG emission reduced in power sector
Goal
Objective
1
Facilitation of commercial ongrid WHyPGen systems for environmentally sustainable electricity supply
Activities Comp. #1 Technology Application & Assessment
Comp. #2 Technology Demonstration
Comp. #3 Financing Initiatives
Comp. #4 Policy & Institutional Support
Comp. #5 WHyPGen Promotion
Comp. #6 Market Development & Industrial Support
2
1
Project Management Structure Project Board Executive:
Senior Beneficiaries:
Supplier:
National Project Director Agency for the Assessment and Application of Technology (BPPT)
BAPPENAS, MEMR, PLN, MoI, MoF, Min of Disadvantage Region, METI
UNDP
Project Assurance UNDP Project Management Unit (PMU) led by National Project Manager Consultants (Experts) Admin and Finance Associate
4
3
T HE PT PLN E LE CTR IC P OW E R G E NE R ATION S TUR UCTUR E
Tahun
PLTA
PLTP
PLTU Batubara
PLTU Minyak
PLTU Gas
PLTU Biomas
PLTG
PLTGU
PLTD
PLTS
PLT Angin
Total
2005 2006 2007 2008 2009 2010 Rata-rata
10.724,71 9.622,66 11.286,60 11.528,25 11.383,85 17.676,69 12.037,13 8%
6.603,67 6.658,35 7.021,41 8.309,03 9.295,25 9.356,93 7.874,11 5%
51.792,66 58.630,25 63.817,01 61.392,05 65.753,56 68.114,69 61.583,37 42%
8.180,13 8.574,75 9.178,68 10.185,78 9.030,99 6.712,32 8.643,78 6%
838 830 1.152 946 832 1.223 970,06 1%
22 32 36 47 63 95 48,99 0%
6.039,08 5.031,17 5.148,30 5.620,93 8.674,48 9.266,08 6.630,01 5%
34.210,53 34.520,43 35.634,37 40.662,46 40.770,05 44.831,89 38.438,29 26%
8.959,18 9.209,22 9.166,31 10.745,49 10.994,45 12.435,62 10.251,71 7%
0,37 0,10 0,50 0,16 0%
0,02 0,03 0,01 0%
127.371 133.109 142.440 149.438 155.333 165.548 146.478 100%
Persentase
Rp. 38,5 triliun/Yearly
2
System Configuration
Wind Diesel
Solar
Power Plant
Power WH Y PG E N
LV / MV Grid
Public Facilities Residential load
T E C HNOLOGY
Hydro
Wind Farm
Coal Gas / Diesel Geothermal
MV / HV Grid
Cost Reduction Industrial load
Commercial Residential load
5
Why we want to build and commercializes WhypGen
6
Recources Technology
Indonesia memiliki potensi energy angin yang cukup besar , berdasarkan data ESDM mencapai 9,25 GW.
Teknologi energy angin telah mapan dan banyak tersedia
Secara umum harga energy dari turbin angin relative murah, tergantung lokasi potensi angin
Indonesia merupakan Negara kepulauan, banyak wilayah terpencil tidak terjangkau PLN, teknologi energy angin dapat menjangkau dan diaplikasikan di area tersebut.
Cost Market
3
M ANFAAT PLTB
7
Pemerintah
8
• Pengurangan Subsidi • Ketahanan energi Nasional
PT PLN
• Biaya produksi listrik yang ekonomis
Masyarakat
• Harga listrik yang ekonomis terjangkau • Lingkungan yang bersih • Ketersediaan listrik
G LOBAL W IND C APACITY & T REND
Sumber : UNEP and Bloomberg New energy Finance, 2011
4
INDONESIA W IND S OURCES
9
10
Potensi angin di Indonesia yang dapat dikembangkan sebagai pembangkit listrik sebesar 9.290 MW (sumber ESDM)
Berbagai pihak baik lokal ( Kementrian ESDM dan Lembaga Penerbangan Nasional) maupun asing telah melakukan survey potensi dibeberapa lokasi.
BPPT melalui proyek WhyPgen sejak tahun 2012 juga telah melakukan validasi atas potensi angin tersebut.
I N DON ESIA P OTEN TIAL W IN D S OURCES BY WHYPGEN
Banten Potential Wind : 9.290 MW
Jabar Jateng Sulawesi
Project offers
NTT
• Lebak Area
: 100 MW
• Garut Selatan
: 150. MW
• Sukabumi selatan : 100 MW • Purworejo
: 50 MW
• Bantul
: 50 MW
• Gunung kidul
: 15 MW
• Sidrap
: 100 MW
• Jeneponto
: 80 MW
• Oelbubuk
: 10 MW
5
11
12
A RAH K EBIJAKAN E NERGI
P OLICY
Existing Policies Quota Obligation UU No 30 Th 2007 tentang Energi
ROAD MAP
I NDONESIA Future Policies
Feed in Tariff other
Tax Exemption
6
13
K EBIJAKAN P EMERINTAH E NERGI T ERBARUKAN
DIBIDANG
• Kebijakan Umum Tentang Energi Terbarukan Dalam rangka memperkuat ketahanan energi nasional, maka pemerintah melakukan berbagai upaya melalui berbagai kebijakan sbb: a.Kepmen ESDM No. 2 Tahun 2004 Tentang Energi Bersih b.UU No 30 Tahun 2007 Tentang Energi Sesuai dengan undang-undang tersebut, antara lain dinyatakan tentang pentingnya pemanfaatan sumber energi terbarukan melalui berbagai upaya. c. Peraturan Pemerintah No 70 Tahun 2009 Tentang Konservasi Energi • Kebijakan Tentang Kelistrikan a. Kepmen ESDM No 1122/K/30/MEM/2002 Tentang Pembangkit Listrik Skala Kecil Tersebar dari Energi Terbarukan. b. Peraturan Pemerintah No.3/2005 Tentang Penyediaan Listrik c. Peraturan Pemerintah No.26/2006 Perubahan PP no 10/1989Tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Listrik d. Kepmen ESDM No.31/2009 Tentang Pembangkit Listrik Skala Kecil dan Menengah dari Energi Terbarukan.
14
K EBIJAKAN P EMERINTAH DIBIDANG E NERGI T ERBARUKAN
•Kebijakan Pembelian Listrik Oleh PT PLN a.Kepmen No 2/2006 Tentang Harga Pembelian Listrik dari Energi Terbarukan Skala Menengah b.Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 001 Tahun 2006, Tentang prosedur pembelian tenaga listrik dan atau sewa menyewa jaringan dalam usaha penyediaan tenaga listrik untuk kepentingan umum. Pada peraturan menteri tersebut juga menetapkan bahwa pembelian dari sumber energi terbarukan dapat dilakukan melalui penunjukan langsung dengan ijin menteri. c.Peraturan Menteri Energi dan SDM No.4 Tahun 2012 Tentang Harga Pembelian Tenaga Listrik yang menggunakan Energi Terbarukan Skala Kecil dan Menengah atau Kelebihan Tenaga Listrik d.Peraturan Menteri ESDM No 31 Tahun 2009 Tentang Harga Pembelian Listrik dari Energi Terbarukan skala Kecil Menengah atau Kelebihan Daya. •Kebijakan di bidang Pendanaan Dalam rangka mendorong investasi di sektor energi terbarukan, maka pemerintah telah menyediakan skema pendanaan melalui berbagai kebijakan sebagai berikut: a.Peraturan Pemerintah No 66 Tahun 2007 Tetang Penyertaan Modal Negara untuk Pendirian Perusahaan Perseroan dibidang Pembiayaan Infrastruktur. b.Peraturan Pemerintah No.8 Tahun 2007 Tentang Investasi Pemerintah. c.Peraturan Menteri Keuangan No 100/PMK.010/2009 Tentang Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur. d.Peraturan Pemerintah No.35/2009 Tantang Penyertaan Modal Negara untuk pendirian BUMN bidang penjamin Infrastruktur.
7
15
W IND T URBINE I NSTALED I NDONESIA
WES MK1-18
ALTO 17
SUT FD-19
16
8
C ONTOH P ROJECT P ROFILE
17
W IND S OURCES O ELBUBUK ,TTS,N USA T ENGGARA T IMUR
18
9
19
Oelbubuk, TTS-NTT
20
P ROFILE
K ABUPATEN T IMOR T ENGAH S ELATAN
Kelurahan Oelbubuk, Kecamatan Molo tengah, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur
Timor Tengah Selatan terletak pada 9°26I – 10°10I Lintang Selatan dan 124°49I01II – 124°04I00II Bujur Timur. Wilayah Administrasi Kabupaten Timor Tengah Selatan terdiri atas 32 kecamatan yang terdiri dari 228 desa dan 12 kelurahan, dengan jumlah penduduk pada tahun 2010 sebesar 440 470 jiwa.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Timor Tengah Selatan terus meningkat dari 1,767,320,72 juta rupiah pada tahun 2008 menjadi 1,989,209,26 juta rupiah pada tahun 2009. Sumbangan terbesar masih tetap didominasi oleh sektor pertanian sebesar 54,82 persen. Laju pertumbuhan ekonomi Timor Tengah Selatan sebesar 4,06 persen. Pada tahun 2009 rata-rata pendapatan perkapita penduduk Kabupaten Timor Tengah Selatan mencapai 4,43 juta rupiah, meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar 3,96 juta rupiah.
T HE E LECTRICITY OF NUSA TENGGARA TIMUR
Population : 440 470
Electrification : 34,52%
Installed Capacity PLTD (2011) 452 MW, Electric Ouput : 531.330.000 Kwh
10
OELBUBUK,
21
TTS
W IND S OURCES
Lokasi Pengukuran Iklim Angin di Oelbubuk
Data Angin Oelbubuk TTS Perioda Januari-Desember 1998
Data Aktual Ketinggian (m)
Kecepatan Angin
Parameter Weibull
Rapat Daya
c (m/s)
k
W/m2
7,8
2,33
334
Rata- rata (m/s) 30
22
Wind Distribution
6,7
W IND S PEED
AND
D ISTRIBUTION
Wind Speed Distribution
11
Wind speed Monthly Oelbubuk TTS
23
Wind Profile
Ketinggian 30m (m/s) Bulan 1998 Rata-rata Rata-rata Bulanan Jan 5,4 5,4 5,4 Feb 2,6 2,6 2,6 Mar 4,3 4,3 4,3 Apr 7,1 7,1 7,1 May 8,9 8,9 8,9 Jun 8,7 8,7 8,7 Jul 9,2 9,2 9,2 Aug 9,2 9,2 9,2 Sep 9,2 9,2 9,2 Oct 5,7 5,7 5,7 Nov 3,9 3,9 3,9 Dec 4,9 4,9 4,9 mean, all data 6,6 6,6 mean of months 6,6 6,6
0
30
60
90
120
150
180
210
240
270
300
330
c (m/s)
2,5
3 ,1
4 ,3
8,3
9,8
4,9
4,6
2,8
2,5
4,2
5,5
3,1
k
1,1 2
1 ,50
1 ,59
3,40
3,72
1,36
1,56
1,59
1,11
1,49
1,93
1,60
U (m /s)
2,4 1
2 ,81
3 ,87
7,48
8,83
4,49
4,15
2,48
2,41
3,77
4,85
2,81
P (W /m 2 )
40
37
89
338
534
177
113
23
40
90
138
34
f (% )
0,7
0 ,5
0 ,4
10,9
46,7
2,5
24,3
1,1
0,6
2,0
9,0
1,3
W IND R ESOURCES C ALCULATION
24
Parameter
Nilai Rata-rata
Luas Area Analisis
2268,1 km2
Ketinggian Perhitungan
50 m
Resolusi Perhitungan
160 m
Model Turbin Angin
Unison 750 kW
Kecepatan Angin
6,74 (m/s)
Wind Power Density
372 (W/m2)
Produksi Energi -AEP
1,930 (GWh)
Capacity Factor
29%
12
25
Wind Farm Site Condition
No
Jenis Tutupan Lahan
Roughness Length (m)
1
Hutan Primer
0.250
2
Semak Belukar dan Lahan Terbuka
0.020
3
Semak Belukar dan Lahan Terbuka
0.025
4
Semak Belukar
0.040
Kondisi Roughness Hasil Survey
26
Oelbubuk, Total Wind Sources Jika luas area analisis tersebut seluruhnya diimplemantasikan wind farm menggunakan turbin angin Unison U50 kapasitas 750 kW dengan asumsi jarak antar turbin angin 9D×9D maka energi bruto yang dapat dibangkitkan pertahun adalah sebesar 21.616,6 GWh, dari kapasitas terpasang total sebesar 8.4 GW
13
27
O ELBUBUK –TTS-NTT S OURCES AND D EVELOPMENT P LAN
8.400 MW
10 MW
28
M AXIMUM C APACITY PLTB O ELBUBUK TTS, NTT
Sesuai dengan kapasitas grid (PT PLN) dan berdasarkan kemampuan jaringan existing PLN di Kupang - Atambua, maka saat ini dapat dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Bayu maksimum sebesar 10 MW.
14
M ARKETING A SPECT
29
Produksi listrik tersebut untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat di Propinsi NTT.
Hasil Produksi Listrik seluruhnya di Jual ke PT PLN melalui kontrak penjualan jangka panjang ( 20 Th), dengan harga Rp 1.741/kWh (negotiable)
Bagi PT PLN, dengan masuknya sumber energi angin dengan harga dibawah harga BPP pembangkit diesel, maka akan mengurangi biaya pokok produksi.
Pengurusan PPA, akan disupport oleh proyek whyPgen. Perusahaan IPP
PT PLN
Masyarakat
Total Investment Oelbubuk windfarm
30
Oelbubuk Windfarm a b c d
FS Land a , Civil works & Other Engineering Power System 1 Wind Turbine 2 Road Construction 3 Transmission 4 Substation 5 EE Measurer 6 Erection and Instalation e Miscellaneous 1 Spareparts 2 Transportation 3 Training and Commissioning 4 Contigencies
Quantity 1 2 1
Unit cost 150,000.00 125,000.00 150,000.00
Amount 150,000.00 250,000.00 150,000.00
10,000.00 2 2 1 1 1
1,350.00 30,000.00 25,000.00 50,000.00 50,000.00 675,000.00
2% 1 1 1%
13,500,000.00 50,000.00 50,000.00 14,385,000.00
13,500,000.00 60,000.00 50,000.00 50,000.00 50,000.00 675,000.00 270,000.00 50,000.00 50,000.00 143,850.00
f IDC 1,664.89
Amount 150,000.00 250,000.00 150,000.00 14,385,000.00
% 0.9% 1.5% 0.9% 86.4%
513,850.00
3.1%
15,448,850.00 1,200,051.21 16,648,901.21
7.2% 100.0%
15
BPP (biaya pokok produksi listrik) 31 Production Cost 1 Production a Gross Capacity b Capacity Factor c Net Capacity c Electric output 2 Kenaikan Biaya overhead
10,000.00 kW 29.00% 2,900.00 kW 25,056,000.00 kWh/yearly 2% 29.00% unit cost per kWh usd Unit rp Unit Cost Cost 0.057 631.53 0.011 120.27 0.068 751.80
Cap Factor
3 Production Cost a Depreciation b Parts and Labor
4 Cost Of Money 5 Overhead Cost a Amortization b Overhead cost 6 Total Cost
32
Total Cost Yearly 1,438,500.00 273,957.70 1,712,457.70 146,760.64
0.006
99,695.06 60,743.42 160,438.48 2,019,656.83
0.004 0.002 0.006 0.081
64.43
71.5% 13.6% 85.1% 7.3%
43.77 23.03 66.80 7.6% 883.03 100.0%
Financial analyses Assumptions and parameters 1 Interest 2 Depreciation 3 Salvage Value, year 20 4 Construction period 5 Feed in tariff 6 Capacity 7 Capacity Factor 8 Electric export 9 Rp/Usd 10 Grace Period 11 Project life 12 Debt to Equity Ratio 13 Inflation 14 Initial Cost per kwh
10% 10% 0% 18 month 1,741.00 10,000.00 29.00% 25,056,000.00 11,000.00 18.00 10.00 70% 2% 1,350.00
Rp/kWh kW kWh/year month year
usd/kw
16
33
Financial High Light 1 NPV 2 IRR 3 Payback Period 4 BC Ratio 5 Debt Sevice Coverage 6 Unit Total Cost
34
10.00%
16,409,606.10 usd 16.52% % 4.51 year 1.99 5.40 883.03 usd/kwh
Investor
PLTB Project
Potential Wind : 9.290 MW
Banten
• Lebak Area : 100 MW
Jabar
• Garut Selatan : 150. MW
Jateng
• Sukabumi selatan: 100 MW
• Purworejo : 50 MW • Bantul
: 50 MW
• Gunung kidul : 15 MW
Sulawesi NTT
• Sidrap
: 100 MW
• Jeneponto
: 80 MW
• Oelbubuk
: 10 MW
PT Viron Energi PT Viron Energy/PT Pertamina PT BinatekUPC Renewable PT Energi Angin Indonesia PT Medco PE
17
35
36
A RAH K EBIJAKAN E NERGI
S YARAT B ERKEMBANG B ERKELANJUTAN
Komersial secara ekonomis
• FIT • Pembebasan bea masuk,PPN dll
Tersedia • Perbankan Nasional Pendanaan
18
Financing Scenario
37
Swasta (Market Base)
Pemerintah (Pendorong)
Proyek PLTB
38
•PT SMI •PIP(Kemenkeu)
W HYP G EN
Bank Nasional (swasta & pemerintah)
BUSINESS MODEL
WhyPgen
19
39
Terima Kasih www.whypgen-bppt.com
40
20