PEMBAHARUAN PROSPEKTUS REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN Tanggal Efektif :31 Maret 2011
Tanggal Mulai Penawaran: 06 April 2011
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA (OJK) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM. Reksa Dana BATAVIA PRIMA CAMPURAN adalah Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif berdasarkan Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal beserta peraturan pelaksanaannya. Reksa Dana BATAVIA PRIMA CAMPURAN (selanjutnya disebut “BATAVIA PRIMA CAMPURAN“) bertujuan untuk mendapatkan tingkat pertumbuhan yang optimal dalam jangka menengah dan panjang melalui penempatan dana pada Efek ekuitas, Efek bersifat utang, instrumen pasar uang dan setara kas sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. BATAVIA PRIMA CAMPURAN akan menginvestasikan dananya dengan komposisi investasi sebagai berikut : minimum 5% (lima persen) dan maksimum 79% (tujuh puluh sembilan persen) pada Efek ekuitas dan minimum 5% (lima persen) serta maksimum 79% (tujuh puluh sembilan persen) pada Efek Bersifat Utang dan minimum 5% (lima persen) serta maksimum 79% (tujuh puluh sembilan persen) pada instrumen pasar uang dan/atau setara kas, yang sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
PENAWARAN UMUM PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen sebagai Manajer Investasi melakukan Penawaran Umum atas Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN secara terus menerus dengan rincian sebagai berikut: BATAVIA PRIMA CAMPURAN sampai dengan: 2.000.000.000 (dua miliar) Unit Penyertaan. Adapun batas minimum pembelian awal dan minimum pembelian selanjutnya adalah sebagaimana diuraikan dalam BAB XIII butir 13.2 dari Prospektus ini. Setiap Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN ditawarkan dengan harga sama dengan Nilai Aktiva Bersih awal per Unit Penyertaan sebesar Rp1.000,- (seribu Rupiah) pada hari pertama penawaran. Selanjutnya harga pembelian Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN ditetapkan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan pada akhir Hari Bursa yang bersangkutan. Pemegang Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN dikenakan biaya pembelian Unit Penyertaan (subscription fee) maksimum sebesar 2% (dua persen) dari jumlah nilai pembelian yang dilakukan, biaya penjualan kembali Unit Penyertaan (redemption fee) maksimum sebesar 2% (dua persen) dari jumlah nilai penjualan kembali yang dilakukan dan biaya pengalihan Unit Penyertaan (switching fee) maksimum sebesar 0,5% (nol koma lima persen) dari jumlah nilai pengalihan yang dilakukan. Uraian lengkap mengenai biaya-biaya dapat dilihat pada Bab IX tentang Imbalan Jasa dan Alokasi Biaya.
MANAJER INVESTASI
BANK KUSTODIAN
PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen Chase Plaza, Lantai 12 Jl. Jend. Sudirman Kav. 21, Jakarta 12920 Telepon : (62-21) 520-8390 Faksimili: (62-21) 520-6899 Email :
[email protected] www.bpam.co.id
PT Bank Mandiri (PERSERO) Tbk Plaza Mandiri Lantai 22 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 – 38 Jakarta 12190 Telepon : (62 - 21) 5245170, 52913135, 52913567 Facsimile : (62 - 21) 5275858, 5263602
PENTING : SEBELUM ANDA MEMUTUSKAN UNTUK MEMBELI UNIT PENYERTAAN REKSA DANA INI ANDA HARUS TERLEBIH DAHULU MEMPELAJARI ISI PROSPEKTUS INI KHUSUSNYA BAB III MENGENAI MANAJER INVESTASI, BAB V MENGENAI TUJUAN DAN KEBIJAKAN INVESTASI DAN BAB VIII MENGENAI RISIKO INVESTASI.
Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 31 Maret 2013
UNTUK DIPERHATIKAN BATAVIA PRIMA CAMPURAN tidak termasuk instrumen investasi yang dijamin oleh Pemerintah ataupun Bank Indonesia. Sebelum membeli Unit Penyertaan, calon investor harus terlebih dahulu mempelajari dan memahami Prospektus dan dokumen penawaran lainnya. Isi dari Prospektus dan dokumen penawaran lainnya bukanlah suatu saran baik dari sisi bisnis, hukum, maupun pajak. Oleh karena itu, calon Pemegang Unit Penyertaan disarankan untuk meminta pertimbangan atau nasehat dari pihak-pihak yang berkompeten sehubungan dengan investasi dalam BATAVIA PRIMA CAMPURAN. Calon Pemegang Unit Penyertaan harus menyadari bahwa terdapat kemungkinan Pemegang Unit Penyertaan akan menanggung risiko sehubungan dengan Unit Penyertaan yang dipegangnya. Sehubungan dengan kemungkinan adanya risiko tersebut, apabila dianggap perlu calon Pemegang Unit Penyertaan dapat meminta pendapat dari pihak-pihak yang berkompeten atas aspek bisnis, hukum, keuangan, pajak, maupun aspek lain yang relevan. Perkiraan yang terdapat dalam prospektus yang menunjukan indikasi hasil investasi dari BATAVIA PRIMA CAMPURAN hanyalah perkiraan dan tidak ada kepastian atau jaminan bahwa Pemegang Unit Penyertaan akan memperoleh hasil investasi yang sama dimasa yang akan datang, dan indikasi ini bukan merupakan janji atau jaminan dari Manajer Investasi atas Target Hasil Investasi maupun potensi hasil investasi yang akan diperoleh oleh calon Pemegang Unit Penyertaan. Perkiraan tersebut akan dapat berubah sebagai akibat dari berbagai faktor, termasuk antara lain faktor-faktor yang telah diungkapkan dalam Bab VIII mengenai Risiko Investasi.
2
DAFTAR ISI
Halaman 1
BAB I.
ISTILAH DAN DEFINISI
BAB II.
KETERANGAN MENGENAI BATAVIA PRIMA CAMPURAN
5
BAB III.
MANAJER INVESTASI
8
BAB IV.
BANK KUSTODIAN
11
BAB V.
TUJUAN DAN KEBIJAKAN INVESTASI
12
BAB VI.
METODE PERHITUNGAN NILAI PASAR WAJAR DARI EFEK DALAM
15
PORTOFOLIO BATAVIA PRIMA CAMPURAN BAB VII.
PERPAJAKAN
17
BAB VIII.
RISIKO INVESTASI
18
BAB IX.
IMBALAN JASA DAN ALOKASI BIAYA
20
BAB X.
HAK-HAK PEMEGANG UNIT PENYERTAAN
23
BAB XI.
PENDAPAT DARI SEGI HUKUM
25
BAB XII.
PENDAPAT AKUNTAN TENTANG LAPORAN KEUANGAN
26
BAB XIII.
PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMBELIAN UNIT PENYERTAAN
27
BAB XIV.
PERSYARATAN DAN TATA CARA PENJUALAN KEMBALI UNIT PENYERTAAN
30
BAB XV.
PENGALIHAN UNIT PENYERTAAN
33
BAB XVI.
PEMBUBARAN DAN HASIL LIKUIDASI
35
BAB XVII. SKEMA PEMBELIAN, PENJUALAN KEMBALI DAN PENGALIHAN UNIT PENYERTAAN BATAVIA PRIMA CAMPURAN
BAB XVIII. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN UNIT PENYERTAAN
3
38
41
BAB I ISTILAH DAN DEFINISI 1.1.
AFILIASI Afiliasi adalah: a. b. c. d. e. f.
hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horisontal maupun vertikal; hubungan antara satu pihak dengan pegawai, Direktur, atau Komisaris dari pihak tersebut; hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat satu atau lebih anggota Direksi atau Komisaris yang sama; hubungan antara perusahaan dengan suatu pihak, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut; hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung oleh pihak yang sama; atau hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama.
1.2.
AGEN PENJUAL Agen Penjual adalah Agen Penjual Efek Reksa Dana yang terdaftar di OJK (selanjutnya disebut “Agen Penjual”) sebagaimana dimaksud dalam Peraturan BAPEPAM dan LK nomor V.B.3, yang merupakan Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM dan LK nomor Kep10/BL/2006 tanggal 30 Agustus 2006 perihal Pendaftaran Agen Penjual Reksa Dana beserta seluruh perubahannya.
1.3.
BANK KUSTODIAN Bank Kustodian adalah Bank Umum yang telah mendapat persetujuan OJK untuk menyelenggarakan kegiatan usaha sebagai Kustodian, yaitu memberikan jasa penitipan Efek (termasuk penitipan kolektif atas Efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari satu pihak yang kepentingannya diwakili oleh Kustodian) dan harta lain yang berkaitan dengan Efek serta jasa lain, termasuk menerima dividen, bunga, dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi Efek, dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.
1.4.
BAPEPAM dan LK BAPEPAM dan LK adalah Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (dahulu bernama Badan Pengawas Pasar Modal atau disingkat “BAPEPAM”) sebagaimana diatur dalam Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya juncto Keputusan Menteri Keuangan No. 606/KMK.01/2005 tanggal 30 Desember 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.
1.5.
DOKUMEN KETERBUKAAN PRODUK Dokumen Keterbukaan Produk adalah dokumen yang memuat keterangan mengenai Efek dan informasi material yang akan ada di dalam portofolio Reksa Dana BATAVIA PRIMA CAMPURAN. Dokumen Keterbukaan Produk ini akan disediakan oleh Manajer Investasi.
1.6.
EFEK Efek adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, Unit Penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas Efek, dan setiap derivatif dari Efek sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal beserta peraturan pelaksanaannya yang dapat dibeli oleh BATAVIA PRIMA CAMPURAN.
1.7.
EFEKTIF Efektif adalah terpenuhinya seluruh tata cara dan persyaratan Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yang ditetapkan dalam Undang-Undang Pasar Modal dan Peraturan BAPEPAM dan LK Nomor IX.C.5., 1
Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM dan LK Nomor: Kep-430/BL/2007 tanggal 19 Desember 2007. Surat pernyataan Efektif Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif akan dikeluarkan oleh OJK. 1.8.
FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN UNIT PENYERTAAN Formulir Pemesanan Pembelian Unit Penyertaan adalah formulir asli yang dipakai oleh calon pembeli untuk membeli Unit Penyertaan yang diisi, ditandatangani dan diajukan oleh calon pembeli kepada Manajer Investasi atau Agen Penjual yang ditunjuk oleh Manajer Investasi.
1.9.
FORMULIR PENGALIHAN UNIT PENYERTAAN Formulir Pengalihan Unit Penyertaan adalah formulir asli yang dipakai oleh Pemegang Unit Penyertaan untuk mengalihkan Unit Penyertaan yang dimilikinya yang diisi, ditandatangani dan diajukan oleh Pemegang Unit Penyertaan kepada Manajer Investasi atau Agen Penjual yang ditunjuk oleh Manajer Investasi.
1.10.
FORMULIR PENJUALAN KEMBALI UNIT PENYERTAAN Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan adalah formulir asli yang dipakai oleh Pemegang Unit Penyertaan untuk menjual kembali Unit Penyertaan yang dimilikinya yang diisi, ditandatangani dan diajukan oleh Pemegang Unit Penyertaan kepada Manajer Investasi atau Agen Penjual yang ditunjuk oleh Manajer Investasi.
1.11.
FORMULIR PROFIL PEMODAL Formulir Profil Pemodal adalah formulir yang disyaratkan untuk diisi oleh pemodal sebagaimana diharuskan oleh Peraturan BAPEPAM Nomor IV.D.2, yang merupakan Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-20/PM/2004 tanggal 29 April 2004 tentang Profil Pemodal Reksa Dana, yang berisikan data dan informasi mengenai profil risiko pemodal BATAVIA PRIMA CAMPURAN sebelum melakukan pembelian Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN yang pertama kali di Manajer Investasi atau Agen Penjual yang ditunjuk oleh Manajer Investasi.
1.12.
HARI BURSA Hari Bursa adalah hari diselenggarakannya perdagangan Efek di Bursa Efek, yaitu Senin sampai dengan Jumat, kecuali hari tersebut merupakan hari libur nasional atau dinyatakan sebagai hari libur oleh Bursa Efek.
1.13.
HARI KERJA Hari Kerja adalah hari Senin sampai dengan hari Jumat dimana Bank Indonesia buka dan melakukan kliring, kecuali hari libur nasional yang ditetapkan oleh pemerintah Republik Indonesia dan/atau Hari Kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh pemerintah Republik Indonesia dan/atau Bank Indonesia sebagai hari libur.
1.14.
HARI KALENDER Hari Kalender adalah setiap hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan kalendar Gregorius tanpa kecuali.
1.15.
KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF Kontrak Investasi Kolektif adalah kontrak antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian yang mengikat Pemegang Unit Penyertaan, dimana Manajer Investasi diberi wewenang untuk mengelola portofolio investasi kolektif dan Bank Kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan kolektif.
1.16.
MANAJER INVESTASI Manajer Investasi adalah pihak yang kegiatan usahanya mengelola Portofolio Efek untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah kecuali perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank yang melakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
1.17.
METODE PERHITUNGAN NAB Metode Penghitungan NAB adalah metode untuk menghitung NAB sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK nomor IV.C.2. Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK nomor Kep2
367/BL/2012 tanggal 9 Juli 2012 tentang Nilai Pasar Wajar Dari Efek Dalam Portofolio Reksa Dana.
1.18.
NILAI AKTIVA BERSIH (NAB) NAB adalah nilai pasar yang wajar dari suatu Efek dan kekayaan lain dari Reksa Dana dikurangi seluruh kewajibannya.
1.19.
NILAI PASAR WAJAR Nilai Pasar Wajar adalah nilai yang dapat diperoleh dari transaksi Efek yang dilakukan antar para pihak yang bebas bukan karena paksaan atau likuidasi
1.20.
OJK OJK adalah Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia (dahulu bernama Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau disingkat “Bapepam dan LK” dan sebelumnya bernama Badan Pengawas Pasar Modal atau disingkat “Bapepam”) sebagaimana diatur dalam Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya juncto Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan.
1.21.
PERNYATAAN PENDAFTARAN Pernyataan Pendaftaran adalah dokumen yang wajib disampaikan oleh Manajer Investasi kepada OJK dalam rangka Penawaran Umum Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yang ditetapkan dalam Undang-Undang Pasar Modal dan Peraturan BAPEPAM dan LK Nomor IX.C.5, yang merupakan Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM dan LK No. Kep430/BL/2007 tanggal 19 Desember 2007 tentang Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif.
1.22.
PENAWARAN UMUM Penawaran Umum adalah kegiatan penawaran Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN yang dilakukan oleh Manajer Investasi untuk menjual Unit Penyertaan kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam Undang-Undang Pasar Modal beserta peraturan pelaksanaannya dan Kontrak Investasi Kolektif.
1.23.
PEMEGANG UNIT PENYERTAAN Pemegang Unit Penyertaan adalah pihak–pihak yang memiliki Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN.
1.24.
PORTOFOLIO EFEK Portofolio Efek adalah kumpulan Efek yang dimiliki oleh orang perseorangan, perusahaan, usaha bersama, asosiasi, atau kelompok yang terorganisasi. Definisi Portofolio Efek berkaitan dengan BATAVIA PRIMA CAMPURAN adalah kumpulan Efek yang merupakan kekayaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN.
1.25.
PROSPEKTUS Prospektus adalah setiap pernyataan yang dicetak atau informasi tertulis yang digunakan untuk Penawaran Umum Reksa Dana dengan tujuan pemodal membeli Unit Penyertaan Reksa Dana, kecuali pernyataan atau informasi yang berdasarkan peraturan BAPEPAM dan LK yang dinyatakan bukan sebagai Prospektus.
1.26.
REKSA DANA Reksa Dana adalah sesuai dengan apa yang tercantum di dalam Prospektus ini yaitu BATAVIA PRIMA CAMPURAN.
1.27.
SURAT KONFIRMASI TRANSAKSI UNIT PENYERTAAN Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan adalah surat yang mengkonfirmasikan mengenai pelaksanaan perintah pembelian dan/atau penjualan kembali dan/atau pengalihan Unit Penyertaan oleh Pemegang Unit Penyertaan dan/atau menunjukan jumlah Unit Penyertaan yang dimiliki oleh Pemegang Unit Penyertaan dan berlaku sebagai bukti kepemilikan Unit 3
Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN. Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan akan dikirimkan paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa setelah: (i)
(ii)
(iii)
Formulir Pemesanan Pembelian Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN dari Pemegang Unit Penyertaan telah lengkap dan diterima dengan baik oleh Manajer Investasi atau Agen Penjual yang ditunjuk oleh Manajer Investasi dan pembayaran diterima oleh Bank Kustodian (in good fund and in complete application); Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN dari Pemegang Unit Penyertaan telah lengkap dan diterima dengan baik (in complete application) oleh Manajer Investasi atau Agen Penjual yang ditunjuk oleh Manajer Investasi; Formulir Pengalihan Unit Penyertaan oleh Pemegang Unit Penyertaan lengkap dan diterima baik (in complete application) oleh Manajer Investasi atau Agen Penjual yang ditunjuk oleh Manajer Investasi;.
1.28.
TANGGAL PEMBAYARAN Tanggal Pembayaran adalah suatu tanggal dimana Manajer Investasi untuk kepentingan Pemegang Unit Penyertaan wajib melaksanakan pembayaran atas pelunasan sesegera mungkin paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa setelah tanggal dilakukannya penjualan kembali Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN.
1.29.
UNIT PENYERTAAN Unit Penyertaan adalah satuan ukuran yang menunjukkan bagian kepentingan setiap pihak dalam portofolio investasi kolektif.
1.30.
UNDANG-UNDANG PASAR MODAL Undang-Undang Pasar Modal adalah Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal.
4
BAB II KETERANGAN MENGENAI BATAVIA PRIMA CAMPURAN 2.1.
PEMBENTUKAN Reksa Dana BATAVIA PRIMA CAMPURAN (selanjutnya disebut “BATAVIA PRIMA CAMPURAN”) adalah Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif berdasarkan UndangUndang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal beserta peraturan pelaksanaannya di bidang Reksa Dana sebagaimana termaktub dalam Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana BATAVIA PRIMA CAMPURAN No. 26 tanggal 8 Maret 2011, yang dibuat di hadapan Sugito Tedjamulja, S.H., Notaris di Jakarta antara PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen sebagai Manajer Investasi dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, sebagai Bank Kustodian. BATAVIA PRIMA CAMPURAN memperoleh pernyataan Efektif dari BAPEPAM dan LK sesuai dengan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. S-3389/BL/2011
2.2.
PENAWARAN UMUM PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen sebagai Manajer Investasi melakukan Penawaran Umum atas Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN secara terus menerus dengan rincian sebagai berikut: BATAVIA PRIMA CAMPURAN sampai dengan: 2.000.000.000 (dua miliar) Unit Penyertaan. Adapun batas minimum pembelian awal Unit Penyertaan dan minimum pembelian selanjutnya adalah sebagaimana diuraikan dalam BAB XIII butir 13.2 dalam Prospektus ini. Setiap Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN ditawarkan dengan harga sama dengan Nilai Aktiva Bersih awal per Unit Penyertaan sebesar Rp1.000,- (seribu Rupiah) pada hari pertama penawaran. Selanjutnya harga masing-masing Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN ditetapkan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan pada akhir Hari Bursa yang bersangkutan.
2.3.
MANFAAT INVESTASI PADA BATAVIA PRIMA CAMPURAN BATAVIA PRIMA CAMPURAN memberikan manfaat dan kemudahan bagi pemodal antara lain: a.
Diversifikasi investasi dengan dukungan dana yang cukup besar, BATAVIA PRIMA CAMPURAN menjanjikan diversifikasi portofolio investasi yang akan memperkecil risiko yang timbul.
b.
Pengelolaan yang profesional BATAVIA PRIMA CAMPURAN dikelola dan dimonitor setiap hari oleh para manajer profesional yang berpengalaman di bidang manajemen investasi di Indonesia, sehingga pemodal tidak lagi perlu melakukan riset, analisa pasar dan berbagai pekerjaan administrasi yang berhubungan dengan pengambilan keputusan investasi.
c.
Unit Penyertaan mudah dijual kembali, setiap penjualan oleh Pemegang Unit Penyertaan wajib dibeli kembali oleh Manajer Investasi.
d.
Pembayaran uang tunai kepada pemodal tidak dikenakan pajak setiap pembagian uang tunai, termasuk pembayaran atas penjualan kembali Unit Penyertaan tidak dikenakan pajak.
e.
Pembebasan pekerjaan analisa investasi dan administrasi investasi dalam bidang pasar modal membutuhkan tenaga, pengetahuan investasi dan waktu yang cukup banyak serta berbagai pekerjaan administrasi, dengan membeli Unit Penyertaan 5
BATAVIA PRIMA CAMPURAN, maka Pemegang Unit Penyertaan tersebut bebas dari pekerjaan tersebut. 2.4.
PENGELOLA BATAVIA PRIMA CAMPURAN a.
Komite Investasi Komite Investasi BATAVIA PRIMA CAMPURAN bertanggung jawab untuk memberikan pengarahan dan strategi manajemen aset secara umum. Komite Investasi BATAVIA PRIMA CAMPURAN saat ini terdiri dari: Lilis Setiadi, memiliki pengalaman dalam industri pengelolaan dana dan perbankan sejak tahun 1995. Dua posisi profesional Lilis yang terakhir sebelum bergabung dengan PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen di Juli 2009 adalah Kepala Penjualan Reksa Dana di Schroders Investment Management Indonesia, dan Kepala Global Securities Services Deutsche Bank AG Jakarta Lilis menyelesaikan pendidikannya di Oklahoma State University dengan gelar Bachelor of Science degree di bidang Marketing dan International Business. Beliau memiliki Izin Wakil Manajer Investasi No: KEP-99/BL/WMI/2007 dari BAPEPAM dan LK. Yulius Manto, memiliki pengalaman dalam industri pengelolaan dana dan perbankan sejak tahun 1997. Dua posisi profesional Yulius yang terakhir sebelum bergabung dengan PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen di April 2010 adalah Fund Administration Services di Deutsche Bank AG dan Manager of Mutual Funds Sales at Schroder Investment Management Indonesia.Yulius menyelesaikan pendidikan sarjana ekonomi akuntansi di Universitas Tarumanagara. Beliau memiliki Izin Wakil Manajer Investasi No: KEP-58/PM/WMI/2006 dari BAPEPAM dan LK.
b. Tim Pengelola Investasi Tim pengelola investasi BATAVIA PRIMA CAMPURAN terdiri dari: Suryanto Bergabung dengan PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen pada tahun 2010 sebagai Head of Investment, dan memiliki pengalaman kerja di Pasar Modal sejak tahun 1998. Sebelumnya bekerja di PT First State Investments Indonesia sebagai Manajer Investasi Senior selama enam tahun dan PT Bahana TCW Investment Management sebagai Riset Analis selama dua tahun. Beliau memulai karirnya di Sanwa Bank New York pada tahun 1996. Meraih gelar MBA di bidang Keuangan dari Northeastern University pada tahun 2003 dan BSc dalam Manufacturing Engineering dari Boston University pada tahun 1996. Memiliki Izin Wakil Manajer Investasi No: KEP-60/PM/IP/WMI/1999. Angky Hendra Mendapatkan gelar sarjana ekonomi dari Universitas Tarumanagara. Dan telah bekerja di bidang keuangan dan pasar modal sejak tahun 1998 serta telah menduduki beberapa posisi antara lain Customer Relations dan Research Analyst di PT Ramayana Artha Perkasa. Angky juga telah memiliki izin Wakil Manajer Investasi No. KEP-125/PM/WMI/2005. Rinaldi Lukita Handaya Mendapatkan gelar Bachelor of Business with Distinction dari University of Technology Sydney. Memiliki pengalaman di bidang keuangan dan pasar modal sejak tahun 2006. Dan telah memiliki izin Wakil Manajer Investasi dari BAPEPAM dan LK Nomor: KEP- 45/BL/WMI/2008 dan memperoleh gelar FRM dan CFA pada tahun 2011. 6
Indra Suruadji Indra Suruadji Mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Atmajaya jurusan Akuntansi dan gelar Magister Manajemen bidang keuangan dari Prasetya Mulya Business School. Memiliki pengalaman kerja sejak tahun 2006 di bidang pasar modal. Dan telah memiliki izin Wakil Manajer Investasi dari Bapepam No. KEP42/BL/WMI/2008 dan memperoleh gelar CFA sejak 2011. Yosa Gumelar Yosa mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Universitas Persada Indonesia YAI, Jakarta dan memiliki pengalaman kerja sejak tahun 2004 di bidang pasar modal. Yosa memiliki izin WMI dari Bapepam – LK dengan nomor : Kep25/BL/WMI/2011 tanggal 14 Maret 2011 Thomas Christianto Kaloko Thomas bergabung di BATAVIA pada tahun 2012. Sebelum bergabung dengan BATAVIA, Thomas bekerja pada Deutsche Bank AG Jakarta sebagai Fund Accounting Supervisor. Thomas mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Universitas Indonesia, Depok dan memiliki izin WMI dari Bapepam – LK dengan nomor : Kep-65/BL/WMI/2012 tanggal 27 Maret 2012 Erisa Habsjah Erisa telah berpengalaman dalam bidang riset dan pengelolaan portofolio sejak tahun 2006. Sebelum bergabung dengan BATAVIA pada bulan Januari 2013, Erisa adalah Equity Research Analyst/Fund Manager pada PT BNP PARIBAS INVESTMENT PARTNERS, Jakarta. Erisa lulus dari The Claremont Graduate University, Claremont, CA, dalam bidang Finance dan mendapatkan gelar Masters of Business Administration. Erisa memiliki izin WMI dari Bapepam – LK dengan nomor : Kep58/BL/WMI/2010 tanggal 27 Desember 2010.
7
BAB III MANAJER INVESTASI 3.1.
KETERANGAN SINGKAT MENGENAI MANAJER INVESTASI PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen berkedudukan di Jakarta, pada awalnya didirikan dengan nama PT Bira Aset Manajemen pada tahun 1996 berdasarkan Akta No. 133 tanggal 23 Januari 1996 yang dibuat di hadapan Djedjem Widjaja, S.H., Notaris di Jakarta yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai dengan keputusannya No. C2-1942.HT.01.01.TH1996 tanggal 12 Pebruari 1996, serta setelah mengalami beberapa perubahan, diantaranya perubahan seluruh ketentuan anggaran dasar untuk disesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang dituangkan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen No. 37 tanggal 12 Maret 2008, dibuat di hadapan Sugito Tedjamulja, S.H., Notaris di Jakarta, perubahan mana telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah No. AHU-39971.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 10 Juli 2008, dan perubahan terakhir sebagaimana dituangkan dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen No. 45 tanggal 28 Desember 2012, dibuat di hadapan Lady Ita Larosa Boru Simanihuruk, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Tangerang, perubahan mana telah diterima dan dicatat dalam Database Sisminbakum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada No. AHU-AH.01.1003421 tanggal 06 Februari 2013. Manajer Investasi telah diambil alih oleh PT Batavia Prosperindo Internasional sesuai dengan Akta No. 141 tanggal 20 Desember 2000 yang dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta. Sesuai Akta No. 51 tanggal 26 Januari 2001 yang dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si, Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. C-1329 HT.01.04-TH 2001 tanggal 21 Pebruari 2001 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan di bawah No. 676/RUB.09.03/VIII/2001 tanggal 20 Agustus 2001 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 76, tanggal 21 September 2004, Tambahan No. 9350, nama Manajer Investasi berubah menjadi PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen. PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen memperoleh izin usaha dari BAPEPAM dan LK sebagai Manajer Investasi berdasarkan Surat Keputusan Ketua BAPEPAM nomor KEP03/PM/MI/1996 tanggal 14 Juni 1996. Direksi dan Dewan Komisaris Susunan Direksi dan Dewan Komisaris PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen yang bertindak sebagai Manajer Investasi BATAVIA PRIMA CAMPURAN ini tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen nomor 45 tanggal 28 Desember 2012, yang dibuat di hadapan Lady Ita Larosa Boru Simanihuruk, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Tangerang, perubahan mana telah diterima dan dicatat dalam Database Sisminbakum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada No. AHU-AH.01.10-03422 tanggal 06 Februari 2013, yaitu sebagai berikut: Dewan Komisaris Irena Istary Iskandar Rudy Johansen
Jabatan Komisaris Komisaris
Direksi Lilis Setiadi Yulius Manto Suryanto
Jabatan Direktur Utama Direktur Direktur
8
3.2.
PENGALAMAN MANAJER INVESTASI PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen memiliki dana kelolaan seluruh Reksa Dana per posisi tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp13,19 Triliun dan mengelola 61 Reksa Dana lainnya yaitu: 1
Batavia Dana Dinamis
2
Batavia Prima Ekspektasi
3
Batavia USD Balanced Asia
4
Batavia Prima Campuran
5
Si Dana Obligasi Maxima
6
Batavia Dana Obligasi Ultima
7
Batavia Prima Obligasi
8
Batavia Dana Kas Maxima
9
Batavia Dana Obligasi Plus
10
Batavia Proteksi Sriwijaya
11
Batavia Proteksi Pajajaran
12
Si Dana Proteksi Batavia Div. IX
13
Si Dana Batavia Proteksi Parahyangan
14
Batavia Proteksi Utama 2
15
Batavia Proteksi Utama 3
16
Batavia Proteksi Prima 2
17
Batavia Proteksi Prima 3
18
Batavia Proteksi Utama 8
19
Batavia Proteksi Utama 9
20
Batavia Proteksi Prima 5
21
Batavia Proteksi Prima 6
22
Batavia Proteksi Prima 7
23
Batavia Proteksi Prima 8
24
Batavia Proteksi Prima 9
25
Batavia Proteksi Prima 10
26
Batavia Proteksi Prima 11
27
Batavia Proteksi Prima 12
28
Batavia Proteksi Prima 15
29
Batavia Proteksi Prima 16
30
Batavia Proteksi Prima 17
31
Batavia Proteksi Prima 18
32
Batavia Proteksi Prima 19
33
Batavia Proteksi Prima 20
34
Batavia Proteksi Optimal 2
35
Batavia Proteksi Optimal 3
36
Batavia Proteksi Optimal 5
37
Batavia Proteksi Optimal 6
38
Batavia Proteksi Optimal 7
39
Batavia Proteksi Optimal 8
40
Batavia Proteksi Optimal 9
41
Batavia Proteksi Optimal 10 9
42
Batavia Proteksi Optimal 11
43
Batavia Proteksi Optimal 12
44
Batavia Proteksi Optimal 15
45
Batavia Proteksi Optimal 16
46
Batavia Proteksi Optimal 17
47
Batavia Proteksi Optimal 18
48
Batavia Proteksi Maxima
49
Batavia Dana Saham
50
Batavia Dana Saham Optimal
51
Batavia Dana Saham Syariah
52
Batavia Dana Saham Agro
53
Si Dana Batavia Terbatas I
54
Si Dana Batavia Terbatas II
55
Si Dana Batavia Terbatas IV
56
Si Dana Batavia Terbatas V
57
Si Dana Batavia Terbatas VI
58
Si Dana Batavia Terbatas VII
59
Si Dana Batavia Terbatas Optimal
60
Si Dana Batavia Terbatas Maxima
61
Batavia Terbatas Ultima
Batavia Prosperindo Aset Manajemen adalah perusahaan Manajer Investasi yang hanya semata-mata mengelola dana nasabah, sehingga semua keahlian dan kemampuan pengelolaan investasi diarahkan untuk kepentingan nasabah. Dengan didukung oleh para staf yang berpengalaman dan ahli dibidangnya, serta didukung oleh jaringan sumber daya Group Batavia, PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen akan memberikan pelayanan yang berkualitas kepada para nasabahnya. 3.3.
PIHAK YANG TERAFILIASI DENGAN MANAJER INVESTASI Pihak/perusahaan yang terafiliasi dengan Manajer Investasi di pasar modal di Indonesia adalah PT Batavia Prosperindo Sekuritas (BPS).
10
BAB IV BANK KUSTODIAN
4.1
Riwayat Singkat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. selanjutnya disebut sebagai “Bank Mandiri” telah memberikan jasa kustodian sejak tahun 1995 dengan surat izin operasi yang telah diperbaharui oleh Bapepam berdasarkan Surat Keputusan nomor KEP.01/PM/Kstd/1999 tertanggal 4 Oktober 1999. Bank Mandiri memiliki jaringan kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia dan luar negeri. Sejak bulan Desember 2001 Bank Mandiri memperoleh sertifikat ISO 9001:2000 dari SGS International Certification Services untuk layanan Kustodian, Wali Amanat dan Depository Bank, sehingga Bank Mandiri memiliki komitmen untuk selalu memberikan kualitas dan mutu layanan yang baik kepada nasabah. Sertifikat telah di-upgrade ke versi ISO 9001:2008 pada bulan Oktober 2010.
4.2.
Pengalaman Bank Kustodian Dengan diperolehnya ijin operasional sebagai Bank Kustodian, Bank Mandiri berperan aktif Dengan diperolehnya izin operasional sebagai Bank Kustodian, Bank Mandiri berperan aktif dalam memberikan jasa layanan di bidang kustodian dengan melayani nasabah yang terdiri dari Dana Pensiun, Asuransi, Bank, Perusahaan Sekuritas, Manajer Investasi, Yayasan, individu, dan Perseroan Terbatas lainnya, baik internasional maupun domestik, dengan total asset under custody sebesar Rp. 182.3 trilliun (per tanggal 31 Oktober 2012) yang terdiri dari equity, fixed income, discounted securities (scrip maupun scripless) dan Reksa Dana. Untuk memenuhi kebutuhan investor dalam melakukan transaksi dan investasi dalam berbagai instrumen surat berharga, Kustodian Bank Mandiri memfasilitasinya dengan bertindak sebagai: a. Kustodian umum untuk melayani investor yang melakukan investasi pada pasar modal di Indonesia, b. Kustodian lokal untuk American Depositary Receipts (ADRs) dan Global Depositary Receipts (GDR) yang dibutuhkan oleh investor yang akan melakukan konversi saham perusahaan yang terdaftar di bursa Efek lokal dan luar negeri (dual listing), c. Sub Registry untuk penyelesaian transaksi obligasi negara (SUN) dan SBI, d. Sebagai direct participant dari Euroclear, e. Kustodian untuk administrasi Reksa Dana (mutual fund) dan discretionary fund yang diterbitkan dan dikelola oleh manajer investasi, f. Layanan Jasa Pinjam Meminjam Efek (Securities Lending & Borrowing) untuk memfasilitasi nasabah yang ingin meminjamkan Efek-nya kepada perusahaan sekuritas yang membutuhkan, melalui intermediasi PT KPEI. g. Jasa Kustodian untuk Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA). Dengan dukungan sumber daya manusia yang professional dan berpengalaman, pengembangan core system custodian, dukungan unit kerja lainnya maupun jaringan cabang yang tersebar di seluruh Indonesia, maka Bank Mandiri berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik sesuai standar yang ditetapkan dalam ISO 9001:2008.
4.3.
Pihak Yang Terafiliasi Dengan Bank Kustodian Pihak atau perusahaan yang terafiliasi dengan Bank Mandiri di bidang pasar modal atau jasa keuangan di Indonesia adalah PT Bank Syariah Mandiri, PT Mandiri Sekuritas, PT AXA Mandiri Financial Services, PT Sarana Bersama Pembiayaan Indonesia, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, PT Mandiri Management Investasi, PT Koexim Mandiri Finance, Mandiri Axa General Insurance, PT Gelora Karya Jasatama Putera, PT Staco Jasapratama, PT Stacomitra Graha, PT Staco Estika Sedaya Finance, PT Caraka Mulia, PT Krida Upaya Tunggal. 11
BAB V TUJUAN DAN KEBIJAKAN INVESTASI 5.1.
TUJUAN INVESTASI BATAVIA PRIMA CAMPURAN mempunyai tujuan untuk mendapatkan tingkat pertumbuhan yang optimal dalam jangka menengah dan panjang melalui penempatan dana pada Efek ekuitas, Efek bersifat utang, instrumen pasar uang dan setara kas sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia
5.2.
KEBIJAKAN INVESTASI BATAVIA PRIMA CAMPURAN akan menginvestasikan dananya dengan komposisi investasi sebagai berikut: minimum 5% (lima persen) dan maksimum 79% (tujuh puluh sembilan persen) pada Efek ekuitas dan minimum 5% (lima persen) serta maksimum 79% (tujuh puluh sembilan persen) pada Efek bersifat utang dan minimum 5% (lima persen) serta maksimum 79% (tujuh puluh sembilan persen) pada instrumen pasar uang dan/atau setara kas, yang sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Kebijakan investasi sebagaimana disebutkan di atas wajib telah dipenuhi oleh Manajer Investasi selambat-lambatnya 120 (seratus dua puluh) Hari Bursa sejak tanggal diperolehnya pernyataan Efektif atas BATAVIA PRIMA CAMPURAN dari OJK.
5.3.
PEMBATASAN INVESTASI a.
Batasan Investasi Sesuai dengan Peraturan BAPEPAM dan LK nomor IV.B.1, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM dan LK nomor KEP-552/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, BATAVIA PRIMA CAMPURAN hanya dapat melakukan penjualan dan pembelian atas: (a) (b)
(c) (d)
(e)
b.
Efek yang telah dijual dalam Penawaran Umum dan/atau diperdagangkan di Bursa Efek baik di dalam maupun di luar negeri; Efek bersifat utang seperti surat berharga komersial (commercial paper) yang sudah mendapat peringkat dari perusahaan pemeringkat Efek, Surat Utang Negara, dan/atau Efek bersifat utang yang diterbitkan oleh lembaga internasional dimana Pemerintah Indonesia menjadi salah satu anggotanya; Efek Beragun Aset yang ditawarkan melalui Penawaran Umum dan sudah mendapat peringkat dari perusahaan pemeringkat Efek; instrumen pasar uang dalam negeri yang mempunyai jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun, meliputi Sertifikat Bank Indonesia, Surat Berharga Pasar Uang, Surat Pengakuan Hutang, dan Sertifikat Deposito, baik dalam rupiah maupun dalam mata uang asing; dan/atau Surat berharga komersial dalam negeri yang jatuh temponya di bawah 3 (tiga) tahun dan telah diperingkat oleh perusahaan pemeringkat Efek.
Tindakan yang dilarang Manajer Investasi dilarang melakukan tindakan yang dapat menyebabkan Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif: (a)
memiliki Efek yang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri yang informasinya dapat diakses dari Indonesia melalui media massa atau fasilitas internet;
12
(b)
(c)
(d)
membeli Efek yang diterbitkan oleh satu perusahaan berbadan hukum Indonesia atau berbadan hukum asing yang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri lebih dari 5% (lima per seratus) dari modal disetor perusahaan dimaksud atau lebih dari 10% (sepuluh per seratus) dari Nilai Aktiva Bersih BATAVIA PRIMA CAMPURAN pada setiap saat; memiliki Efek Bersifat Ekuitas yang diterbitkan oleh perusahaan yang telah mencatatkan Efeknya pada Bursa Efek di Indonesia lebih dari 5% (lima per seratus) dari modal disetor perusahaan dimaksud; memiliki Efek yang diterbitkan oleh satu Pihak lebih dari 10% (sepuluh perseratus) dari Nilai Aktiva Bersih BATAVIA PRIMA CAMPURAN pada setiap saat. Efek dimaksud termasuk surat berharga yang diterbitkan oleh bank. Larangan dimaksud tidak berlaku bagi: (i) (ii) (iii)
Sertifikat Bank Indonesia; Efek yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia; dan/atau Efek yang diterbitkan oleh lembaga keuangan internasional dimana Pemerintah Republik Indonesia menjadi salah satu anggotanya;
(e)
melakukan transaksi lindung nilai atas pembelian Efek yang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri lebih besar dari nilai Efek yang dibeli;
(f)
memiliki Efek Beragun Aset lebih dari 10% (sepuluh per seratus) dari Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana, dengan ketentuan bahwa masing-masing Efek Beragun Aset tidak lebih dari 5% (lima per seratus) dari Nilai Aktiva Bersih BATAVIA PRIMA CAMPURAN;
(g)
memiliki Efek yang tidak ditawarkan melalui Penawaran Umum dan/atau tidak dicatatkan pada Bursa Efek di Indonesia, kecuali: (i) (ii) (iii)
Efek yang sudah mendapat peringkat dari Perusahaan Pemeringkat Efek; Efek pasar uang, yaitu Efek bersifat utang dengan jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun; dan Efek yang diterbitkan oleh Pemerintah Indonesia dan/atau lembaga keuangan internasional dimana Pemerintah Republik Indonesia menjadi salah satu anggotanya;
(h)
memiliki Portofolio Efek berupa Efek yang diterbitkan oleh pihak yang terafiliasi dengan Manajer Investasi lebih dari 20% (dua puluh per seratus) dari Nilai Aktiva Bersih BATAVIA PRIMA CAMPURAN, kecuali hubungan Afiliasi yang terjadi karena kepemilikan atau penyertaan modal pemerintah;
(i)
memiliki Efek yang diterbitkan oleh Pemegang Unit Penyertaan dan/atau pihak terafiliasi dari Pemegang Unit Penyertaan berdasarkan komitmen yang telah disepakati oleh Manajer Investasi dengan Pemegang Unit Penyertaan dan/atau pihak terafiliasi dari Pemegang Unit Penyertaan;
(j)
terlibat dalam kegiatan selain dari investasi, investasi kembali, atau perdagangan Efek;
(k)
terlibat dalam penjualan Efek yang belum dimiliki (short sale);
(l)
terlibat dalam Transaksi Marjin;
(m) melakukan penerbitan obligasi atau sekuritas kredit; (n)
terlibat dalam berbagai bentuk pinjaman, kecuali pinjaman jangka pendek yang berkaitan dengan penyelesaian transaksi dan pinjaman tersebut tidak lebih dari 10% (sepuluh per seratus) dari nilai portofolio BATAVIA PRIMA CAMPURAN pada saat pembelian; 13
(o)
membeli Efek yang sedang ditawarkan dalam Penawaran Umum, jika: (i) (ii)
Penjamin Emisi Efek dari Penawaran Umum tersebut merupakan satu kesatuan badan hukum dengan Manajer Investasi; atau Penjamin Emisi Efek dari Penawaran Umum dimaksud merupakan Pihak terafiliasi dari Manajer Investasi, kecuali hubungan Afiliasi tersebut terjadi karena kepemilikan atau penyertaan modal Pemerintah;
(p)
terlibat dalam transaksi bersama atau kontrak bagi hasil dengan Manajer Investasi atau Afiliasinya; dan
(q)
membeli Efek Beragun Aset yang sedang ditawarkan dalam Penawaran Umum, jika: (i) Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset tersebut dan Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana dikelola oleh Manajer Investasi yang sama; (ii) Penawaran Umum tersebut dilakukan oleh Pihak terafiliasi dari Manajer Investasi, kecuali hubungan Afiliasi tersebut terjadi karena kepemilikan atau penyertaan modal Pemerintah; dan/atau (iii) Manajer Investasi BATAVIA PRIMA CAMPURAN terafiliasi dengan Kreditur Awal Efek Beragun Aset, kecuali hubungan Afiliasi tersebut terjadi karena kepemilikan atau penyertaan modal Pemerintah.
Pembatasan investasi tersebut di atas didasarkan pada peraturan yang berlaku saat prospektus ini diterbitkan, yang mana dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah di bidang Pasar Modal termasuk Surat Persetujuan dan kebijakan yang akan dikeluarkan oleh OJK berkaitan dengan pengelolaan Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif. Dalam hal Manajer Investasi bermaksud membeli Efek yang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri, pelaksanaan Pembelian Efek tersebut baru dapat dilaksanakan setelah tercapainya kesepakatan antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian mengenai tata cara Pembelian, penjualan, penyimpanan, pencatatan dan hal-hal lain sehubungan dengan Pembelian Efek tersebut.
5.4.
KEBIJAKAN PEMBAGIAN HASIL INVESTASI Hasil Investasi yang diperoleh oleh BATAVIA PRIMA CAMPURAN akan diinvestasikan kembali dalam BATAVIA PRIMA CAMPURAN sehingga selanjutnya akan meningkatkan Nilai Aktiva Bersihnya, atau Manajer Investasi dapat membagikan sebagian atau seluruhnya secara pro-rata kepada Pemegang Unit Penyertaan dan sisanya dibukukan ke dalam BATAVIA PRIMA CAMPURAN sehingga selanjutnya akan meningkatkan Nilai Aktiva Bersihnya. Manajer Investasi dapat membagikan hasil investasi secara tunai dengan cara pemindahbukuan/ transfer dana dalam mata uang rupiah ke rekening atas nama Pemegang Unit Penyertaan atau dalam bentuk Unit Penyertaan sehingga mengurangi Nilai Aktiva Bersih BATAVIA PRIMA CAMPURAN. Dalam hal Manajer Investasi membagi hasil investasi maka Pemegang Unit Penyertaan tidak dikenakan biaya. Manajer Investasi berwenang menentukan cara pembagian hasil investasi dan besarnya jumlah hasil investasi yang akan dibagikan maupun waktu pembagian hasil investasi tersebut. Cara pembagian hasil investasi akan diterapkan secara konsisten.
14
BAB VI METODE PENGHITUNGAN NILAI PASAR WAJAR DARI EFEK DALAM PORTOFOLIO BATAVIA PRIMA CAMPURAN Metode penghitungan Nilai Pasar Wajar Efek dalam portofolio BATAVIA PRIMA CAMPURAN yang digunakan oleh Manajer Investasi adalah sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK nomor IV.C.2 tentang Nilai Pasar Wajar Dari Efek Dalam Portofolio Reksa Dana, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK nomor Kep-367/BL/2012 tanggal 9 Juli 2012, yang memuat antara lain ketentuan sebagai berikut: 1. Nilai Pasar Wajar dari Efek dalam portofolio Reksa Dana wajib dihitung dan disampaikan oleh Manajer Investasi kepada Bank Kustodian paling lambat pukul 17.00 WIB setiap hari bursa, dengan ketentuan sebagai berikut: a. Penghitungan Nilai Pasar Wajar dari Efek yang aktif diperdagangkan di Bursa Efek menggunakan informasi harga perdagangan terakhir atas Efek tersebut di Bursa Efek ; b.
Penghitungan Nilai Pasar Wajar dari: 1) Efek yang diperdagangkan di luar Bursa Efek (over the counter); 2) Efek yang tidak aktif diperdagangkan di Bursa Efek; 3) Efek yang diperdagangkan dalam denominasi mata uang asing; 4) Instrumen pasar uang dalam negeri, sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Nomor IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif; 5) Efek lain yang transaksinya wajib dilaporkan kepada Penerima Laporan Transaksi Efek sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Nomor X.M.3 tentang Penerima Laporan Transaksi Efek; 6) Efek lain yang berdasarkan Keputusan Bapepam dan LK dapat menjadi Portofolio Efek Reksa Dana; dan/atau 7) Efek dari perusahaan yang dinyatakan pailit atau kemungkinan besar akan pailit, atau gagal membayar pokok utang atau bunga dari Efek tersebut, Menggunakan harga pasar wajar yang ditetapkan oleh Lembaga Penilaian Harga Efek (“LPHE”) sebagai harga acuan bagi Manajer Investasi.
c.
Dalam hal harga perdagangan terakhir Efek di Bursa Efek tidak mencerminkan Nilai Pasar Wajar pada saat itu, penghitungan Nilai Pasar Wajar dari Efek tersebut menggunakan harga pasar wajar yang ditetapkan oleh LPHE sebagai harga acuan bagi Manajer Investasi.
d.
Dalam hal LPHE tidak mengeluarkan harga pasar wajar terhadap Efek sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf b butir 1) sampai dengan butir 6), dan angka 1 huruf c Peraturan ini, Manajer Investasi wajib menentukan Nilai Pasar Wajar dari Efek dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab berdasarkan metode yang menggunakan asas konservatif dan diterapkan secara konsisten, dengan mempertimbangkan antara lain: 1) 2) 3)
e.
Harga perdagangan sebelumnya; Harga perbandingan Efek sejenis;dan/atau Kondisi fundamental dari penerbit Efek.
Dalam hal LPHE tidak mengeluarkan harga pasar wajar terhadap Efek dari perusahaan yang dinyatakan pailit atau kemungkinan besar akan pailit, atau gagal membayar pokok utang atau bunga dari Efek tersebut, sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf b butir 7), Manajer Investasi wajib menghitung Nilai Pasar Wajar dari Efek dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab berdasarkan metode yang menggunakan asas konservatif dan diterapkan secara konsisten dengan mempertimbangkan: 1) 2) 3) 4)
Harga perdagangan terakhir Efek tersebut; Kecenderungan harga efek tersebut; Tingkat bunga umum sejak perdagangan terakhir (jika berupa Efek Bersifat Utang); Informasi material yang diumumkan mengenai Efek tersebut sejak perdagangan terakhir; 15
5) 6) 7) f.
Perkiraan rasio pendapatan harga (price earning ratio), dibandingkan dengan rasio pendapatan harga untuk Efek sejenis (jika berupa saham); Tingkat bunga pasar dari Efek sejenis pada saat tahun berjalan dengan peringkat kredit sejenis (jika berupa Efek Bersifat Utang);dan Harga pasar terakhir dari Efek yang mendasari (jika berupa derivatif atas Efek).
Dalam hal Manajer Investasi menganggap bahwa harga pasar wajar yang ditetapkan LPHE tidak mencerminkan Nilai Pasar Wajar dari Efek dalam portofolio Reksa Dana yang wajib dibubarkan karena: 1) 2)
diperintahkan oleh OJK sesuai peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal;dan/atau total Nilai Aktiva Bersih kurang dari Rp25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar rupiah) selama 90 (sembilan puluh ) hari bursa secara berturut-turut,
Manajer Investasi dapat menghitung sendiri Nilai Pasar Wajar dari Efek tersebut dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab berdasarkan metode yang menggunakan asas konservatif dan diterapkan secara konsisten. g.
Nilai Pasar Wajar dari Efek dalam portofolio Reksa Dana yang diperdagangkan dalam denominasi mata uang yang berbeda dengan denominasi mata uang Reksa Dana tersebut, wajib dihitung dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia.
2.
Penghitungan Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana, wajib menggunakan Nilai Pasar Wajar dari Efek yang ditentukan oleh Manajer Investasi.
3.
Dalam penghitungan Nilai Pasar Wajar Surat Berharga Negara yang menjadi Portofolio Efek Reksa Dana Terproteksi, Manajer Investasi dapat menggunakan metode harga perolehan yang diamortisasi, sepanjang Surat Berharga Negara dimaksud untuk dimiliki dan tidak akan dialihkan sampai dengan tanggal jatuh tempo (hold to maturity).
4.
Bagi Reksa Dana Terproteksi yang portofolionya terdiri dari Surat Berharga Negara yang dimiliki dan tidak akan dialihkan sampai dengan tanggal jatuh tempo, dan penghitungan Nilai Pasar Wajar-nya menggunakan metode harga perolehan yang diamortisasi, maka pembelian kembali atas Unit Penyertaan hanya dapat dilakukan pada tanggal pelunasan sesuai dengan Kontrak Investasi Kolektif dan Prospektus.
5.
Nilai aktiva bersih per saham atau Unit Penyertaan dihitung berdasarkan Nilai Aktiva Bersih pada akhir hari bursa yang bersangkutan, setelah penyelesaian pembukuan Reksa Dana dilaksanakan, tetapi tanpa memperhitungkan peningkatan atau penurunan kekayaan Reksa Dana karena permohonan pembelian dan/atau pelunasan yang diterima oleh Bank Kustodian pada hari yang sama.
16
BAB VII PERPAJAKAN Berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku, penerapan Pajak Penghasilan (PPh) atas pendapatan Reksa Dana yang berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, adalah sebagai berikut: No. Uraian Penghasilan Reksa Dana yang berasal dari: a. Pembagian uang tunai (dividen)
Perlakuan PPh
Dasar Hukum
PPh tarif umum
Pasal 4 (1) UU PPh
b. Bunga Obligasi
PPh Final*
Pasal 4 (2) dan 4 (3) huruf i UU PPh jo. Pasal 2(1) dan Pasal 3 huruf d PP No.16 th 2009
c. Capital gain/diskonto obligasi
PPh Final*
Pasal 4 (2) dan 4 (3) huruf j UU PPh jo. Pasal 2(1) dan Pasal 3 huruf d PP No.16 th 2009
d. Bunga Deposito dan diskonto Sertifikat Bank Indonesia
PPh Final 20%
Pasal 4 (2) UU PPh jo. Pasal 2 PP 131 th 2000 jo. Pasal 3 Keputusan Menteri Keuangan R.I No. 51/KMK.04/2001
e. Capital Gain Saham di Bursa
PPh Final 0,1%
Pasal 4 (2) UU PPh jo. PP 41 th 1994 jo. Pasal 1 PP 14 tahun 1997
f. Commercial Paper dan surat utang lainnya
PPh tarif umum
Pasal 4 (1) UU PPh
B.
Bagian Laba yang diterima oleh Pemegang Unit Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif
Bukan Objek PPh
Pasal 4 (3) huruf i UU PPh
*)
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2009 dan peraturan pelaksananya, bunga dan/atau diskonto dari obligasi yang diterima dan/atau diperoleh Wajib Pajak reksadana yang terdaftar pada OJK dikenakan pemotongan pajak sebesar 0% (nol persen) untuk tahun 2009 sampai dengan tahun 2010, 5% (lima persen) untuk tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dan 15% (lima belas persen) untuk tahun 2014 dan seterusnya.
A.
Adalah penting bagi Pemodal dan Institusi/Perusahaan Asing untuk meyakinkan kondisi perpajakan yang dihadapinya dengan berkonsultasi pada Penasehat Pajak sebelum melakukan investasi pada BATAVIA PRIMA CAMPURAN. Informasi perpajakan tersebut di atas dibuat oleh Manajer Investasi berdasarkan pengetahuan dan pengertian dari Manajer Investasi atas peraturan perpajakan yang ada sampai dengan Prospektus ini dibuat. Apabila di kemudian hari terdapat perbedaan interpretasi atas Peraturan Perpajakan yang berlaku maka Manajer Investasi akan menyesuaikan informasi perpajakan di atas. Dalam hal terdapat pajak yang harus dibayar oleh pemodal sesuai dengan peraturan perundangundangan di bidang perpajakan yang berlaku, pemberitahuan kepada pemodal tentang pajak yang harus dibayar tersebut akan dilakukan dengan mengirimkan surat tercatat kepada pemodal segera setelah Manajer Investasi mengetahui adanya pajak yang harus dibayar oleh pemodal.
17
BAB VIII RISIKO INVESTASI Semua investasi, termasuk investasi dalam Reksa Dana, memiliki risiko. Risiko yang melekat pada BATAVIA PRIMA CAMPURAN meliputi: (1) Risiko Perubahan Kondisi Ekonomi dan Politik
Perubahan kondisi ekonomi di luar negeri sangat mempengaruhi kondisi ekonomi di Indonesia karena Indonesia menganut sistem perekonomian terbuka. Demikian pula perubahan kondisi ekonomi dan politik di Indonesia sangat mempengaruhi kinerja perusahaan-perusahaan baik yang tercatat pada bursa Efek maupun perusahaan yang menerbitkan instrumen pasar uang atau Efek bersifat utang, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi nilai saham, instrumen pasar uang maupun Efek bersifat utang yang diterbitkan perusahaan-perusahaan tersebut. (2) Risiko Berkurangnya Nilai Unit Penyertaan
Nilai Aktiva Bersih BATAVIA PRIMA CAMPURAN dapat menurun disebabkan oleh perubahan harga dari Efek dalam portofolio BATAVIA PRIMA CAMPURAN (3) Risiko Likuiditas
Penjualan kembali (pelunasan) tergantung kepada likuiditas dari portofolio atau kemampuan dari Manajer Investasi untuk membeli kembali (melunasi) dengan menyediakan uang tunai. Apabila seluruh atau sebagian besar Pemegang Unit Penyertaan secara serentak melakukan Penjualan Kembali kepada Manajer Investasi, maka hal ini dapat menyebabkan Manajer Investasi tidak mampu menyediakan uang tunai seketika untuk melunasi penjualan kembali Unit Penyertaan tersebut. Dalam hal terjadi keadaan force majeure, yang berada di luar kontrol Manajer Investasi, yang menyebabkan sebagian besar atau seluruh harga Efek yang tercatat di Bursa Efek turun secara drastis dan mendadak (crash) atau terjadinya kegagalan pada sistem perdagangan dan penyelesaian transaksi, atau ditutupnya Bursa Efek maka keadaan tersebut akan mengakibatkan portofolio investasi dari BATAVIA PRIMA CAMPURAN terkoreksi secara material dan Penjualan Kembali dapat dihentikan untuk sementara sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak Investasi Kolektif BATAVIA PRIMA CAMPURAN dan Peraturan Bapepam dan LK. (4) Risiko Wanprestasi
Risiko yang terjadi bila pihak-pihak yang terkait dengan BATAVIA PRIMA CAMPURAN, seperti penerbit obligasi, pialang, bank kustodian, PT KPEI, bank tempat BATAVIA PRIMA CAMPURAN melakukan penempatan dana atau pihak-pihak terkait lainnya yang berhubungan dengan BATAVIA PRIMA CAMPURAN mengalami wanprestasi sehingga dapat mempengaruhi Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana BATAVIA PRIMA CAMPURAN. (5) Risiko Pasar
Nilai Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN dapat berfluktuasi sejalan dengan berubahnya kondisi pasar pada tingkat bunga, ekuitas dan kredit. Penurunan Nilai Aktiva Bersih dari BATAVIA PRIMA CAMPURAN dapat disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut: -
Perubahan tingkat suku bunga pasar yang dapat mengakibatkan fluktuasi tingkat pengembalian pada Efek utang; Perubahan harga dari Efek bersifat ekuitas dan Efek lainnya yang dapat mengakibatkan fluktuasi tingkat pengembalian pada Efek tersebut; Setiap penurunan peringkat dari penerbit obligasi; Force Majeure yaitu suatu kondisi diluar kekuasaan manajer investasi, seperti perang dan bencana alam.
(6) Risiko Perubahan Hukum dan Peraturan Perundang-Undangan
Perubahan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau perubahan atau perbedaan interpretasi peraturan perundang-undangan yang material terutama di bidang perpajakan atau peraturan khususnya di bidang pasar uang dan pasar modal dapat mempengaruhi tingkat pengembalian dan hasil investasi yang akan diterima oleh 18
BATAVIA PRIMA CAMPURAN dan penghasilan yang mungkin diperoleh Pemegang Unit Penyertaan. (7) Risiko Pembubaran dan Likuidasi Reksa Dana Pemegang Unit Penyertaan menghadapi risiko pembubaran dan likuidasi BATAVIA PRIMA CAMPURAN apabila BATAVIA PRIMA CAMPURAN memenuhi salah satu kondisi yang tercantum dalam Peraturan Bapepam dan LK No. IV.B.1 angka 37 serta Kontrak Investasi Kolektif BATAVIA PRIMA CAMPURAN dimana Manajer Investasi wajib membubarkan dan melikuidasi BATAVIA PRIMA CAMPURAN apabila salah satu kondisi dalam peraturan dan Kontrak Investasi Kolektif BATAVIA PRIMA CAMPURAN tersebut terpenuhi.
19
BAB IX IMBALAN JASA DAN ALOKASI BIAYA Dalam pengelolaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN terdapat biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh BATAVIA PRIMA CAMPURAN, Manajer Investasi maupun Pemegang Unit Penyertaan. Perincian biaya-biaya dan alokasinya adalah sebagai berikut: 9.1.
BIAYA YANG MENJADI BEBAN BATAVIA PRIMA CAMPURAN a. Imbalan jasa Manajer Investasi. b. Imbalan jasa Bank Kustodian. c.
Biaya transaksi Efek dan registrasi Efek.
d. Biaya pencetakan dan distribusi pembaharuan Prospektus termasuk laporan keuangan setelah BATAVIA PRIMA CAMPURAN dinyatakan Efektif oleh OJK. e. Biaya pencetakan dan distribusi Formulir Profil Pemodal, Formulir Pemesanan Pembelian Unit Penyertaan, Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan dan Formulir Pengalihan Unit Penyertaan setelah BATAVIA PRIMA CAMPURAN dinyatakan Efektif oleh OJK. f.
Biaya pencetakan dan pengiriman Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan setelah BATAVIA PRIMA CAMPURAN dinyatakan Efektif oleh OJK.
g. Biaya pencetakan dan pengiriman laporan-laporan kepada Pemegang Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN sebagaimana dimaksud dalam Peraturan BAPEPAM Nomor X.D.1. setelah BATAVIA PRIMA CAMPURAN dinyatakan Efektif oleh OJK. h. Biaya pemasangan berita/pemberitahuan di surat kabar mengenai rencana perubahan Kontrak Investasi Kolektif dan Prospektus BATAVIA PRIMA CAMPURAN (jika ada) dan perubahan Kontrak Investasi Kolektif setelah BATAVIA PRIMA CAMPURAN dinyatakan Efektif oleh OJK. i.
Pembayaran pajak yang berkenaan dengan biaya-biaya tersebut diatas.
j.
Biaya-biaya atas jasa auditor yang memeriksa laporan keuangan tahunan setelah Pernyataan Pendaftaran Reksa Dana menjadi Efektif .
k.
Biaya-biaya lainnya yang berdasarkan pertimbangan Manajer Investasi digunakan untuk kepentingan BATAVIA PRIMA CAMPURAN.
Untuk keterangan lebih lanjut, lihat butir 9.5 tentang Alokasi Biaya. 9.2.
BIAYA YANG MENJADI BEBAN MANAJER INVESTASI a. Biaya persiapan pembentukan BATAVIA PRIMA CAMPURAN termasuk biaya pembuatan Kontrak Investasi Kolektif dan Prospektus awal serta penerbitan dokumendokumen yang dibutuhkan, termasuk imbalan jasa Akuntan, Konsultan Hukum dan Notaris yang diperlukan sampai mendapat pernyataan Efektif dari OJK. b. Biaya administrasi BATAVIA PRIMA CAMPURAN yaitu biaya telepon, faksimili, fotocopy dan transportasi. c.
Biaya pemasaran termasuk biaya pencetakan brosur dan iklan, biaya pemasaran Unit Penyertaan, serta biaya percetakan dan distribusi prospektus yang pertama kali.
d. Imbalan jasa Konsultan Hukum, Akuntan, Notaris dan beban lain kepada pihak ketiga yang berkenaan dengan pembubaran dan likuidasi BATAVIA PRIMA CAMPURAN. 20
e. Biaya pengumuman di surat kabar mengenai penghimpunan dana kelolaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN telah mencapai nilai yang setara dengan Rp25.000.000.000,- (dua puluh lima miliar Rupiah) paling lambat 60 (enam puluh) Hari Bursa setelah Pernyataan Pendaftarannya telah menjadi Efektif. 9.3.
BIAYA YANG MENJADI BEBAN PEMEGANG UNIT PENYERTAAN a. Semua biaya bank termasuk biaya pemindahbukuan/transfer sehubungan dengan pembayaran pembelian Unit Penyertaan, hasil penjualan kembali Unit Penyertaan, pengalihan Unit Penyertaan, pembelian Unit Penyertaan yang ditolak seluruhnya atau sebagian dan pengembalian kepemilikan Unit Penyertaan yang kurang dari minimum kepemilikan Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN (jika ada). b. Biaya pembelian dari jumlah pembelian yang dilakukan dan dibukukan sebagai pendapatan BATAVIA PRIMA CAMPURAN dan/atau Agen Penjual dan/atau Manajer Investasi yang diatur dalam perjanjian tersendiri. c.
Biaya penjualan kembali dari jumlah penjualan kembali yang dilakukan, dan dibukukan sebagai pendapatan BATAVIA PRIMA CAMPURAN dan/atau Agen Penjual dan/atau Manajer Investasi yang diatur dalam perjanjian tersendiri.
d. Biaya pengalihan yang dikenakan pada saat Pemegang Unit Penyertaan mengalihkan investasinya antara Reksa Dana yang dikelola oleh Manajer Investasi dan dibukukan sebagai pendapatan BATAVIA PRIMA CAMPURAN dan/atau Agen Penjual dan/atau Manajer Investasi yang diatur dalam perjanjian tersendiri. e. Pajak yang berkenaan dengan Pemegang Unit Penyertaan (jika ada). 9.4.
Biaya Konsultan Hukum, biaya Notaris dan atau biaya Akuntan setelah BATAVIA PRIMA CAMPURAN menjadi Efektif menjadi beban Manajer Investasi, Bank Kustodian dan atau BATAVIA PRIMA CAMPURAN sesuai dengan pihak yang memperoleh manfaat atau yang melakukan kesalahan sehingga diperlukan jasa profesi tersebut.
21
9.5.
ALOKASI BIAYA
JENIS
BATAVIA PRIMA CAMPURAN
KETERANGAN
Dibebankan kepada Reksa Dana: a.
Imbalan Jasa Manajer Investasi;
maks. 2% p.a
Per tahun, dihitung secara harian dari Nilai Aktiva Bersih berdasarkan 365 (tiga ratus enam puluh lima) Hari Kalender per tahun dan dibayarkan setiap bulan.
b.
Imbalan jasa Bank Kustodian;
maks. 0,2% p.a
Per tahun, dihitung secara harian dari Nilai Aktiva Bersih berdasarkan 365 (tiga ratus enam puluh lima) Hari Kalender per tahun dan dibayarkan setiap bulan.
Dibebankan kepada Unit Penyertaan:
Pemegang
a.
Biaya pembelian (subscription fee)
Maks. 2%
Dari jumlah pembelian yang dilakukan dan dibukukan sebagai pendapatan BATAVIA PRIMA CAMPURAN dan/atau Agen Penjual dan/atau Manajer Investasi yang diatur dalam perjanjian tersendiri.
b.
Biaya penjualan kembali (redemption fee)
Maks. 2%
Dari jumlah penjualan kembali yang dilakukan dan dibukukan sebagai pendapatan BATAVIA PRIMA CAMPURAN dan/atau Agen Penjual dan/atau Manajer Investasi yang diatur dalam perjanjian tersendiri.
c.
Biaya pengalihan Unit Penyertaan (switching fee)
Maks. 0.5%
Dari jumlah pengalihan yang dilakukan dan dibukukan sebagai pendapatan BATAVIA PRIMA CAMPURAN dan/atau Agen Penjual dan/atau Manajer Investasi yang diatur dalam perjanjian tersendiri.
d.
Semua biaya Bank
Jika ada
e.
Pajak-pajak yang berkenaan Jika ada dengan biaya Pemegang Unit Penyertaan Imbalan jasa Manajer Investasi dan Bank Kustodian tersebut di atas belum termasuk PPN, yang merupakan biaya tambahan yang wajib dibayar oleh BATAVIA PRIMA CAMPURAN.
22
BAB X HAK-HAK PEMEGANG UNIT PENYERTAAN Dengan tunduk pada syarat-syarat sesuai tertulis dalam Kontrak Investasi Kolektif, setiap Pemegang Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN mempunyai hak-hak sebagai berikut : a.
Hak Untuk Memperoleh Pembagian Hasil Investasi Pemegang Unit Penyertaan mempunyai hak untuk memperoleh pembagian hasil investasi sesuai dengan Kebijakan Pembagian Hasil Investasi.
b.
Hak Untuk Menjual Kembali Sebagian Atau Seluruh Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN Pemegang Unit Penyertaan mempunyai hak untuk menjual kembali sebagian atau seluruh Unit Penyertaan kepada Manajer Investasi.
c.
Hak Mengalihkan Investasinya Antara Reksa Dana Yang Dikelola Oleh Manajer Investasi Pemegang Unit Penyertaan mempunyai hak untuk mengalihkan investasinya antara Reksa Dana yang dikelola oleh Manajer Investasi, kecuali untuk Reksa Dana pasar uang dan Reksa Dana Terproteksi.
d.
Hak Untuk Mendapat Bukti Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN yaitu Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan Setiap Pemegang Unit Penyertaan akan mendapatkan bukti penyertaan dalam BATAVIA PRIMA CAMPURAN berupa Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan yang akan dikirimkan paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa setelah : (i)
(ii)
(iii)
e.
Formulir Pemesanan Pembelian Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN dari Pemegang Unit Penyertaan telah lengkap dan diterima dengan baik oleh Manajer Investasi atau Agen Penjual yang ditunjuk oleh Manajer Investasi dan pembayaran diterima dengan baik oleh Bank Kustodian (in good fund and in complete application); Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN dari Pemegang Unit Penyertaan telah lengkap dan diterima dengan baik (in complete application) oleh Manajer Investasi atau Agen Penjual yang ditunjuk oleh Manajer Investasi; Formulir Pengalihan Unit Penyertaan oleh Pemegang Unit Penyertaan lengkap dan diterima baik (in complete application) oleh Manajer Investasi atau Agen Penjual yang ditunjuk oleh Manajer Investasi.
Hak Untuk Memperoleh Informasi Mengenai Nilai Aktiva Bersih Harian per Unit Penyertaan dan Kinerja BATAVIA PRIMA CAMPURAN Setiap Pemegang Unit Penyertaan mempunyai hak untuk mendapatkan informasi mengenai Nilai Aktiva Bersih harian per Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN yang dipublikasikan di harian tertentu.
f.
Hak Untuk Memperoleh Laporan-Laporan Sebagaimana Dimaksud Dalam Peraturan BAPEPAM Nomor X.D.1. Pemegang Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN berhak memperoleh laporanlaporan sebagaimana diatur dalam peraturan BAPEPAM nomor X.D.1. antara lain: (a)
laporan bulanan selambat-lambatnya pada hari ke-12 (kedua belas) bulan berikutnya yang memuat sekurang-kurangnya informasi sebagai berikut: -
apabila pada bulan sebelumnya terdapat mutasi (pembelian dan/atau penjualan kembali dan/atau Pengalihan) atas jumlah Unit Penyertaan yang 23
dimiliki oleh Pemegang Unit Penyertaan, memuat sekurang-kurangnya informasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan BAPEPAM Nomor X.D.1; atau -
(b)
g.
apabila pada bulan sebelumnya tidak terdapat mutasi (pembelian dan/atau penjualan kembali dan/atau Pengalihan) atas jumlah Unit Penyertaan yang dimiliki oleh Pemegang Unit Penyertaan, memuat sekurang-kurangnya: (a) Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan pada akhir bulan, (b) jumlah Unit Penyertaan yang dimiliki oleh Pemegang Unit Penyertaan, (c) total nilai Unit Penyertaan yang dimiliki oleh Pemegang Unit Penyertaan, dan (d) informasi bahwa tidak terdapat mutasi (pembelian dan/atau penjualan kembali dan/atau Pengalihan) atas Unit Penyertaan yang dimiliki oleh Pemegang Unit Penyertaan pada bulan sebelumnya;
laporan tahunan selambat-lambatnya hari ke-12 (kedua belas) bulan Januari yang menggambarkan posisi rekening Pemegang Unit Penyertaan pada tanggal 31 Desember yang memuat sekurang-kurangnya informasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan BAPEPAM Nomor X.D.1. Mekanisme pengiriman laporan-laporan tersebut diatas akan disepakati lebih lanjut oleh Manajer Investasi dan Bank Kustodian BATAVIA PRIMA CAMPURAN.
Hak Atas Hasil Likuidasi Secara Proporsional Sesuai Dengan Kepemilikan Unit Penyertaan dalam hal BATAVIA PRIMA CAMPURAN Dibubarkan dan Dilikuidasi Dalam hal BATAVIA PRIMA CAMPURAN dibubarkan dan dilikuidasi maka hasil likuidasi harus dibagi secara proporsional menurut komposisi jumlah Unit Penyertaan yang dimiliki.
h.
Hak Memperoleh Laporan Keuangan Secara Periodik Pemegang Unit Penyertaan berhak mendapatkan laporan keuangan BATAVIA PRIMA CAMPURAN secara periodik yang telah diaudit oleh Akuntan yang terdaftar di OJK yang termuat dalam Prospektus.
i.
Hak Memperoleh Hasil Pencairan Unit Penyertaan Apabila Nilai Unit Penyertaan Kurang Dari Saldo Minimum Kepemilikan Unit Penyertaan Apabila penjualan kembali menyebabkan nilai Unit Penyertaan yang dimiliki Pemegang Unit Penyertaan yang bersangkutan menjadi kurang dari Rp1.000.000 (satu juta Rupiah) maka Manajer Investasi berhak menutup rekening yang dimiliki Pemegang Unit Penyertaan tersebut dan mencairkan Unit Penyertaannya serta mentransfer hasil pencairan Unit Penyertaan tersebut dalam mata uang rupiah ke rekening atas nama Pemegang Unit Penyertaan yang tercantum pada formulir pembukaan rekening BATAVIA PRIMA CAMPURAN atau rekening atas nama Pemegang Unit Penyertaan yang ditunjuk kemudian oleh Pemegang Unit Penyertaan.
24
BAB XI PENDAPAT DARI SEGI HUKUM
25
BAB XII PENDAPAT AKUNTAN TENTANG LAPORAN KEUANGAN
26
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN Laporan Keuangan Beserta Laporan Auditor Independen Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan Untuk Periode Sejak Tanggal 31 Maret 2011 (Tanggal Efektif) Sampai Dengan Tanggal 31 Desember 2011
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN LAPORAN KEUANGAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN UNTUK PERIODE SEJAK TANGGAL 31 MARET 2011 (TANGGAL EFEKTIF) SAMPAI DENGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011
DAFTAR ISI
Halaman
Laporan Auditor Independen Laporan Posisi Keuangan.……..……………………………………………………………………….….
1
Laporan Laba Rugi Komprehensif ………………………………………………………………………..
2
Laporan Perubahan Aset Bersih Yang Dapat Diatribusi Kepada Pemegang Unit Penyertaan ……......……….……………………………..………………..
3
Laporan Arus Kas …………………….....………………………………………………..…...................
4
Catatan atas Laporan Keuangan ………………………..…………………….…………………………
5-33
***************************
Laporan Auditor Independen
Laporan No. 0041/T&T-GA/RT/2013
Pemegang Unit Penyertaan dan Manajer Investasi Reksa Dana Batavia Prima Campuran Kami telah mengaudit laporan posisi keuangan Reksa Dana Batavia Prima Campuran (“Reksa Dana”) tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, serta laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan aset bersih yang dapat diatribusi kepada pemegang unit penyertaan dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan untuk periode sejak tanggal 31 Maret 2011 (tanggal efektif) sampai dengan tanggal 31 Desember 2011. Laporan keuangan adalah tanggung jawab Manajer Investasi dan Bank Kustodian Reksa Dana. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh Manajer Investasi, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Menurut pendapat kami, laporan keuangan tersebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan Reksa Dana Batavia Prima Campuran tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, hasil usaha, serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan untuk periode sejak tanggal 31 Maret 2011 (tanggal efektif) sampai dengan tanggal 31 Desember 2011 sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
TJAHJADI & TAMARA
Roy Tamara, SE, Ak, CPA Izin Akuntan Publik No. AP.0169 27 Pebruari 2013
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
Catatan ASET Portofolio efek 2,4,16,19 Instrumen pasar uang Efek utang (biaya perolehan Rp55.888.595.840 pada tahun 2012 Rp26.041.225.000 pada tahun 2011) Efek ekuitas (biaya perolehan Rp157.058.186.580 pada tahun 2012 Rp161.364.785.818 pada tahun 2011) Bank 2,5,16,19 Piutang bunga 2,6,19 Piutang dividen Piutang penjualan portofolio efek 7,19 JUMLAH ASET
LIABILITAS Utang pajak Utang pembelian portofolio efek Utang lain-lain
2,8a 10,19 2,9,16,19
JUMLAH LIABILITAS ASET BERSIH YANG DAPAT DIATRIBUSI KEPADA PEMEGANG UNIT PENYERTAAN JUMLAH UNIT PENYERTAAN YANG BEREDAR
11
NILAI ASET BERSIH PER UNIT PENYERTAAN
2012
36.000.000.000
38.500.000.000
56.997.264.500
26.061.643.000
169.746.504.300 491.447.175 506.790.051 13.171.188 2.114.829.034
169.792.428.050 352.629.580 301.877.319 -
265.870.006.248
235.008.577.949
261.060.387 10.121.600.000 329.466.906
219.011.747 187.417.783
10.712.127.293
406.429.530
255.157.878.955
234.602.148.419
225.846.936,9209
225.846.936,9209
1.129,7823
1.038,7661
* Reksa Dana efektif sejak tanggal 31 Maret 2011.
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
1
2011*
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN UNTUK PERIODE SEJAK TANGGAL 31 MARET 2011 (TANGGAL EFEKTIF) SAMPAI DENGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
Catatan
2012
2011*
PENDAPATAN INVESTASI
2,12
8.409.533.137
6.013.412.455
BEBAN INVESTASI Pengelolaan investasi Kustodian Lain-lain
2,16 13 14 15
1.232.410.780 123.241.078 3.791.339.638
791.812.310 79.181.231 1.783.192.486
Jumlah beban investasi
5.146.991.496
2.654.186.027
PENDAPATAN INVESTASI BERSIH
3.262.541.641
3.359.226.428
13.450.215.472 5.348.926.347
(1.399.504.297 ) 8.448.060.232
Jumlah Keuntungan Investasi Yang Telah Dan Belum Direalisasi - Bersih
18.799.141.819
7.048.555.935
KENAIKAN ASET BERSIH YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMEGANG UNIT PENYERTAAN SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN
22.061.683.460
10.407.782.363
KEUNTUNGAN (KERUGIAN) INVESTASI YANG TELAH DAN BELUM DIREALISASI Keuntungan (kerugian) investasi yang telah direalisasi Keuntungan investasi yang belum direalisasi
BEBAN PAJAK PENGHASILAN Pajak kini Pajak final
2
2,8b 8b
Jumlah Beban Pajak Penghasilan
(1.009.579.250) (496.373.674) (1.505.952.924)
KENAIKAN ASET BERSIH YANG DAPAT DIATRIBUSI KEPADA PEMEGANG UNIT PENYERTAAN
20.555.730.536
* Reksa Dana efektif sejak tanggal 31 Maret 2011.
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
2
(759.027.000) (46.606.944 ) (805.633.944)
9.602.148.419
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN LAPORAN PERUBAHAN ASET BERSIH YANG DAPAT DIATRIBUSI KEPADA PEMEGANG UNIT PENYERTAAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN UNTUK PERIODE SEJAK TANGGAL 31 MARET 2011 (TANGGAL EFEKTIF) SAMPAI DENGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
2012 ASET BERSIH YANG DAPAT DIATRIBUSI KEPADA PEMEGANG UNIT PENYERTAAN AWAL PERIODE/TAHUN KENAIKAN ASET BERSIH YANG DAPAT DIATRIBUSI KEPADA PEMEGANG UNIT PENYERTAAN TRANSAKSI DENGAN PEMEGANG UNIT PENYERTAAN Penjualan unit penyertaan ASET BERSIH YANG DAPAT DIATRIBUSI KEPADA PEMEGANG UNIT PENYERTAAN - AKHIR PERIODE/TAHUN
2011*
234.602.148.419
-
20.555.730.536
9.602.148.419
-
225.000.000.000
255.157.878.955
234.602.148.419
* Reksa Dana efektif sejak tanggal 31 Maret 2011.
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
3
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN LAPORAN ARUS KAS TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN UNTUK PERIODE SEJAK TANGGAL 31 MARET 2011 (TANGGAL EFEKTIF) SAMPAI DENGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pendapatan investasi Bunga obligasi Bunga deposito Bunga jasa giro Dividen Penerimaan penjualan portofolio efek Pembayaran pembelian portofolio efek Pembayaran beban investasi Pembayaran pajak penghasilan
2012
2011*
2.472.212.229 1.648.409.070 33.458.706 1.922.540.178 12.621.600.000 (12.090.555.931) (5.006.690.664) (1.462.155.993)
Jumlah Arus Kas Yang Diperoleh Dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Operasi
138.817.595
692.364.584 1.381.147.518 12.161.838 3.625.861.196 (227.305.515.115) (2.465.019.953) (588.370.488)
(224.647.370.420)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penjualan unit penyertaan
-
225.000.000.000
Jumlah Arus Kas Yang Diperoleh Dari Aktivitas Pendanaan
-
225.000.000.000
JUMLAH KENAIKAN BANK
138.817.595
352.629.580
BANK PADA AWAL PERIODE/TAHUN
352.629.580
-
491.447.175
352.629.580
BANK PADA AKHIR PERIODE/TAHUN
5
* Reksa Dana efektif sejak tanggal 31 Maret 2011.
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
4
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN UNTUK PERIODE SEJAK TANGGAL 31 MARET 2011 (TANGGAL EFEKTIF) SAMPAI DENGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
1. UMUM Pendirian Reksa Dana Batavia Prima Campuran (“Reksa Dana”) adalah reksa dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif bersifat terbuka berdasarkan Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan Ketentuan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam - LK) No. Kep-22/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 yang telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Surat Keputusan No. Kep-552/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif. Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana antara PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen sebagai Manajer Investasi dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., Jakarta sebagai Bank Kustodian dituangkan dalam Akta No. 26 tanggal 8 Maret 2011 dihadapan Notaris Sugito Tedjamulja, S.H., di Jakarta. Jumlah unit penyertaan yang ditawarkan selama masa penawaran umum sesuai dengan Kontrak Investasi Kolektif adalah secara terus menerus sampai dengan jumlah 2.000.000.000 unit penyertaan dengan nilai aset bersih awal sebesar Rp1.000 per unit penyertaan. Reksa Dana telah memperoleh pernyataan efektif berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. S-3389/BL/2011 tanggal 31 Maret 2011. Tanggal dimulainya peluncuran adalah tanggal 7 April 2011. Tujuan dan Kebijakan Investasi Sesuai dengan Kontrak Investasi Kolektif, tujuan investasi Reksa Dana adalah untuk mendapatkan tingkat pertumbuhan yang optimal dalam jangka menengah dan panjang melalui penempatan dana pada efek ekuitas, efek bersifat utang, instrumen pasar uang dan/atau setara kas sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Sesuai dengan kebijakan investasi, Reksa Dana melakukan investasi pada: a. Minimum 5% (lima persen) dan maksimum 79% (tujuh puluh sembilan persen) pada efek ekuitas dan efek bersifat utang, yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia; b. Minimum 5% (lima persen) dan maksimum 79% (tujuh puluh sembilan persen) pada instrumen pasar uang dan/atau setara kas sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Hasil investasi yang diperoleh oleh Reksa Dana akan diinvestasikan kembali dalam Reksa Dana atau Manajer Investasi dapat membagikan sebagian atau seluruhnya secara pro-rata kepada pemegang unit penyertaan dan sisanya dibukukan ke dalam Reksa Dana sehingga selanjutnya akan meningkatkan nilai aset bersih Reksa Dana.
5
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN UNTUK PERIODE SEJAK TANGGAL 31 MARET 2011 (TANGGAL EFEKTIF) SAMPAI DENGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
1. UMUM (lanjutan) Laporan keuangan Transaksi unit penyertaan dan nilai aset bersih per unit dipublikasikan hanya pada hari-hari bursa, dimana hari terakhir bursa di bulan Desember 2012 dan Desember 2011 masing-masing adalah tanggal 28 Desember 2012 dan 30 Desember 2011. Laporan keuangan Reksa Dana untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 ini disajikan berdasarkan posisi aset bersih Reksa Dana masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011. Manajer Investasi dan Bank Kustodian bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan Reksa Dana yang telah diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan pada tanggal 27 Pebruari 2013. Manajer Investasi dan Bank Kustodian bertanggung jawab atas laporan keuangan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab sebagai Manajer Investasi dan Bank Kustodian sebagaimana tercantum di dalam Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PENTING Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan Laporan keuangan, disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”) yaitu Pernyataan Standar Akuntansi (“PSAK”), Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) dan peraturan Bapepam dan LK. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan dasar akrual berdasarkan biaya perolehan historis, kecuali beberapa akun tertentu yang dicatat berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dari pengeluaran bank yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan Reksa Dana adalah mata uang Rupiah (Rp). Angka-angka di laporan keuangan adalah dalam Rupiah, kecuali jumlah unit penyertaan beredar atau jumlah lain yang dinyatakan secara khusus. Portofolio Efek Transaksi portofolio efek diakui dalam laporan keuangan Reksa Dana pada saat timbulnya perikatan atas transaksi efek, yakni pada tanggal terjadinya transaksi. Portofolio efek terdiri dari instrumen pasar uang, efek ekuitas dan efek utang. Portofolio instrumen pasar uang merupakan deposito berjangka yang dinyatakan berdasarkan nilai nominal. Efek utang dan efek ekuitas dinilai berdasarkan harga pasar. Efek yang perdagangannya tidak likuid atau harga pasar yang tersedia tidak dapat diandalkan dinilai berdasarkan nilai wajar. Penentuan harga pasar dan nilai wajar dilakukan berdasarkan Lampiran Surat Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-402/BL/2008 tanggal 9 Oktober 2008 mengenai Peraturan Nomor IV.C.2 “Nilai Pasar Wajar dari Efek dalam Portofolio Reksa Dana” yang telah diubah berdasarkan Lampiran Surat Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-367/BL/2012 tanggal 9 Juli 2012 mengenai Peraturan Nomor IV.C.2 tentang “Nilai Pasar Wajar dari Efek dalam Portofolio Reksa Dana” yang akan berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2013.
6
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN UNTUK PERIODE SEJAK TANGGAL 31 MARET 2011 (TANGGAL EFEKTIF) SAMPAI DENGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PENTING (lanjutan) Portofolio Efek (lanjutan) Dalam hal obligasi dibeli dengan harga terpisah dari bunga berjalan, maka bunga berjalan tersebut diakui sebagai piutang bunga. Transaksi Dengan Pihak-pihak Yang Berelasi Reksa Dana melakukan transaksi dengan pihak yang berelasi. Dalam laporan keuangan ini, istilah pihak yang berelasi sesuai dengan ketentuan PSAK No. 7, (Revisi 2010) “Pengungkapan pihak-pihak berelasi”. Suatu pihak dianggap berelasi dengan Reksa Dana jika pihak tersebut: a.
b. c. d. e. f.
g.
Langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Reksa Dana; (ii) memiliki kepentingan dalam Reksa Dana yang memberikan pengaruh signifikan atas Reksa Dana; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Reksa Dana. Suatu pihak yang berelasi dengan Reksa Dana; Suatu pihak adalah ventura bersama di mana Reksa Dana sebagai venturer; Suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Reksa Dana; Suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d); Suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk dimana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau Suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Reksa Dana atau entitas yang terkait dengan Reksa Dana.
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan atas laporan keuangan baik yang dilaksanakan dengan ataupun tidak dilaksanakan dengan syarat dan kondisi normal yang sama untuk pihak yang bukan pihak berelasi. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan bunga dari efek utang diakui secara akrual berdasarkan proporsi waktu, nilai nominal, dan tingkat bunga yang berlaku. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan harga pasar (nilai wajar) serta keuntungan atau kerugian investasi yang telah direalisasi disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif. Keuntungan dan kerugian yang telah direalisasi atas penjualan portofolio efek dihitung berdasarkan harga pokok dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang. Beban investasi diakui secara akrual dan harian.
7
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN UNTUK PERIODE SEJAK TANGGAL 31 MARET 2011 (TANGGAL EFEKTIF) SAMPAI DENGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PENTING (lanjutan) Pajak Penghasilan Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif adalah subjek pajak yang diperlakukan sebagai persekutuan, kongsi, atau firma. Objek pajak penghasilan Reksa Dana diatur dalam Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak No. SE-18/PJ.42/1996 tanggal 30 April 1996 tentang Pajak Penghasilan atas Usaha Reksa Dana, serta ketentuan pajak yang berlaku. Objek pajak penghasilan terbatas hanya pada penghasilan yang diterima oleh Reksa Dana, sedangkan pembelian kembali (pelunasan) unit penyertaan dan pembagian laba (pembagian uang tunai) yang dibayarkan Reksa Dana kepada pemegang unit penyertaan bukan merupakan objek pajak penghasilan. Pajak Penghasilan Final Sesuai dengan peraturan perundangan perpajakan, pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak lagi dilaporkan sebagai pendapatan kena pajak, dan semua beban sehubungan dengan pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak boleh dikurangkan. Di lain pihak, baik pendapatan maupun beban tersebut dipakai dalam penghitungan laba rugi komprehensif menurut akuntansi. Oleh karena itu, tidak terdapat perbedaan temporer sehingga tidak diakui adanya aset atau liabillitas pajak tangguhan. Apabila nilai tercatat aset atau liabillitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final berbeda dari dasar pengenaan pajaknya, maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aset atau liabillitas pajak tangguhan. Pajak Penghasilan Tidak Final Beban pajak kini ditentukan berdasarkan kenaikan aset bersih dari aktivitas operasi kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan liabillitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabillitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabillitas. Liabillitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan aset dan liabillitas. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif. Aset dan liabillitas pajak tangguhan (apabila ada) disajikan di dalam laporan aset dan liabillitas atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabillitas pajak kini.
8
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN UNTUK PERIODE SEJAK TANGGAL 31 MARET 2011 (TANGGAL EFEKTIF) SAMPAI DENGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PENTING (lanjutan) Instrumen Keuangan Reksa Dana menerapkan PSAK No. 50, “Instrumen Keuangan: Penyajian”, dan PSAK No. 55, “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: “Pengungkapan”. Reksa Dana mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika, Reksa Dana menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. 1.
Aset Keuangan Pengakuan awal Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual. Manajer Investasi menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan diperlukan, mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir periode laporan posisi keuangan. Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah, dalam hal investasi yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (“regular way trade”) diakui pada tanggal transaksi, yaitu tanggal Manajer Investasi berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut. Aset Keuangan Reksa Dana terdiri dari portofolio efek yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif dan; bank dan piutang bunga yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Pengukuran setelah pengakuan awal Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut: •
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset keuangan ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif pada saat pengakuan awal jika memenuhi kriteria sebagai berikut:
9
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN UNTUK PERIODE SEJAK TANGGAL 31 MARET 2011 (TANGGAL EFEKTIF) SAMPAI DENGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PENTING (lanjutan) Instrumen Keuangan (lanjutan) 1.
Aset Keuangan (lanjutan) Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan) •
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif (lanjutan) a. Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul dari pengukuran aset dan pengakuan keuntungan dan kerugian karena penggunaan dasar-dasar yang berbeda; atau b. Aset tersebut merupakan bagian dari kelompok aset keuangan, liabillitas keuangan, atau keduanya yang dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan; atau c. Instrumen keuangan tersebut memiliki derivatif melekat, kecuali jika derivatif melekat tersebut tidak memodifikasi secara signifikan arus kas, atau terlihat jelas dengan sedikit atau tanpa analisis, bahwa pemisahan derivatif melekat tidak dapat dilakukan. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif disajikan dalam laporan posisi keuangan pada nilai wajar pada saat pengakuan awal dan setelah pengakuan awal, dengan biaya transaksi yang terjadi diakui langsung di dalam laporan laba rugi komprehensif periode berjalan, keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui sebagai keuntungan atau kerugian investasi yang belum direalisasi dalam laporan laba rugi komprehensif periode berjalan. Portofolio efek termasuk dalam kategori ini.
•
Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, maupun pada saat proses amortisasi. Bank dan piutang bunga termasuk dalam kategori ini.
2.
Liabilitas Keuangan Pengakuan awal Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 dapat dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif, dan liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Manajer Investasi menentukan klasifikasi liabilitas keuangan mereka pada saat pengakuan awal. Liabilitas keuangan Reksa Dana meliputi utang lain-lain. Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi pada awalnya sebesar nilai wajar dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
10
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN UNTUK PERIODE SEJAK TANGGAL 31 MARET 2011 (TANGGAL EFEKTIF) SAMPAI DENGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PENTING (lanjutan) Instrumen Keuangan (lanjutan) 2.
Liabilitas Keuangan (lanjutan) Pengukuran setelah pengakuan awal Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi.
3.
Saling hapus dari instrumen keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat maksud untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan. Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi.
4.
Nilai wajar instrumen keuangan Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga di pasar aktif pada penutupan bisnis pada akhir periode pelaporan. Apabila kuotasi harga yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan transaksitransaksi pasar yang wajar antara pihak-pihak yang mengerti dan berkeinginan; referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama; analisa arus kas yang didiskonto; atau model penilaian lain. Manajer investasi menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit counterparty antara instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam menentukan nilai wajar posisi liabilitas keuangan, risiko kredit Reksa Dana terkait dengan instrumen ikut diperhitungkan.
5.
Biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan tersebut memperhitungkan premium atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
11
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN UNTUK PERIODE SEJAK TANGGAL 31 MARET 2011 (TANGGAL EFEKTIF) SAMPAI DENGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PENTING (lanjutan) Instrumen Keuangan (lanjutan) 6.
Penurunan nilai dari aset keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan, Manajer Investasi mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. •
Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Manajer Investasi menentukan terlebih dahulu apakah terdapat bukti obyektif bahwa terjadi penurunan nilai secara individual aset keuangan yang signifikan secara individu. Penurunan nilai ditentukan berdasarkan bukti obyektif adanya penurunan nilai secara individual. Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan dan piutang yang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini. Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Penghasilan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya, berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang, beserta dengan penyisihan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan pemulihan di masa depan yang realistik dan semua jaminan telah terealisasi atau telah dialihkan kepada Reksa Dana. Jika, pada periode berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, maka jumlah pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
7.
Penghentian pengakuan aset dan liabilitas keuangan Aset keuangan Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut telah berakhir; atau (2) Reksa Dana telah mentransfer hak kontraktual mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau berliabilitas untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga dalam perjanjian pass-through; dan baik (a) Reksa Dana telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Reksa Dana secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut. Ketika Reksa Dana telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari suatu aset keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka aset keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima, yang mungkin harus dibayar kembali oleh Reksa Dana.
12
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN UNTUK PERIODE SEJAK TANGGAL 31 MARET 2011 (TANGGAL EFEKTIF) SAMPAI DENGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PENTING (lanjutan) Instrumen Keuangan (lanjutan) 7.
Penghentian pengakuan aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau telah kadaluwarsa. Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau ketika telah dilakukannya modifikasi secara substansial atas persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini ada, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
Informasi Segmen Bentuk pelaporan segmen adalah segmen berdasarkan investasi Reksa Dana. Segmen investasi adalah komponen investasi Reksa Dana yang dapat dibedakan berdasarkan jenis portofolio efek dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Perubahan Kebijakan Akuntansi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (”DSAK”) dan efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012 dan bersifat relevan terhadap Reksa Dana adalah sebagai berikut:
PSAK No. 10 (Revisi 2010) “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing” PSAK No. 46 (Revisi 2010) “Pajak Penghasilan” PSAK No. 50 (Revisi 2010) “Instrumen Keuangan: Penyajian” PSAK No. 55 (Revisi 2011) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” PSAK No. 60 “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”
Penerapan standar dan interpretasi yang baru dan direvisi diatas tersebut, tidak menyebabkan perubahan signifikan terhadap kebijakan akuntansi Reksa Dana dan tidak berdampak material terhadap jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan periode/tahun berjalan atau periode/tahun sebelumnya. 3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJER INVESTASI Pertimbangan Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mewajibkan Manajer Investasi untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlahjumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Sehubungan dengan adanya ketidakpastian yang melekat dalam membuat estimasi, hasil sebenarnya yang dilaporkan di masa mendatang dapat berbeda dengan jumlah estimasi yang dibuat. Pertimbangan berikut ini dibuat oleh Manajer Investasi dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Reksa Dana yang memiliki pengaruh saling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan;
13
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN UNTUK PERIODE SEJAK TANGGAL 31 MARET 2011 (TANGGAL EFEKTIF) SAMPAI DENGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJER INVESTASI (lanjutan) Pertimbangan (lanjutan) Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Manajer Investasi menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Reksa Dana juga mempertimbangkan, antara lain, apakah aset tersebut memiliki atau tidak memiliki kuotasi harga di pasar yang aktif. Pertimbangan tersebut juga mencakup apakah kuotasi harga suatu aset keuangan di pasar yang aktif, merupakan kuotasi harga yang tersedia secara regular, dan mencerminkan transaksi di pasar yang aktual dan terjadi secara regular dalam suatu transaksi wajar. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Reksa Dana seperti yang diungkapkan pada Catatan 2 mengenai instrumen keuangan. Estimasi dan Asumsi Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya, diungkapkan di bawah ini. Reksa Dana mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan Reksa Dana disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Reksa dana. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. Instrumen Keuangan Reksa Dana mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Reksa Dana menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Reksa Dana. Reksa Dana memiliki instrumen keuangan disajikan sebesar jumlah tercatat baik karena jumlah tersebut adalah kurang lebih sebesar nilai wajarnya atau karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Pajak Penghasilan Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Reksa Dana mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Cadangan Penurunan Nilai Piutang Reksa Dana mengevaluasi piutang bunga yang diketahui bahwa para pelanggannya tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya, dan mencatat provisi atas jumlah piutang tersebut guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Reksa Dana.
14
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN UNTUK PERIODE SEJAK TANGGAL 31 MARET 2011 (TANGGAL EFEKTIF) SAMPAI DENGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
4. PORTOFOLIO EFEK Rincian portofolio efek pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah: Instrumen Pasar Uang 2012 Tingkat bunga Nama bank
Nilai nominal
Deposito berjangka PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank UOB Buana Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional PT Bank Jabar Banten Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk *
5.000.000.000 5.000.000.000 5.000.000.000 5.000.000.000 10.000.000.000 6.000.000.000
Jumlah
36.000.000.000
per tahun (%)
Tanggal jatuh tempo
6,25 6,25 7,25 5,50 8,00 3,00
10-Jan-13 14-Jan-13 11-Jan-13 02-Jan-13 29-Jan-13 02-Jan-13
Persentase terhadap jumlah portofolio efek (%)
1,90 1,90 1,90 1,90 3,81 2,29 13,70
* Bank Kustodian (Catatan 16) 2011 Tingkat bunga Nama bank
Nilai nominal
Deposito berjangka PT Bank Mandiri (Persero) Tbk * PT Bank Jabar Banten Tbk PT Bank UOB Buana Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank UOB Buana Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Permata Tbk
8.500.000.000 5.000.000.000 5.000.000.000 5.000.000.000 5.000.000.000 5.000.000.000 5.000.000.000
Jumlah
per tahun (%)
Tanggal jatuh tempo
3,20 8,50 7,00 6,50 7,00 6,75 6,75
02-Jan-12 19-Jan-12 19-Jan-12 24-Jan-12 30-Des-12 09-Jan-12 12-Jan-12
Persentase terhadap jumlah portofolio efek (%)
38.500.000.000
3,65 2,13 2,13 2,13 2,13 2,13 2,13 16,43
* Bank Kustodian (Catatan 16)
Efek Utang 2012
Jenis efek
Peringkat
Nilai nominal
Nilai wajar
Tingkat bunga per tahun
Tanggal jatuh tempo
%
Persentase terhadap jumlah portofolio efek %
Efek Utang Obligasi Jasa Marga I Seri JM-10 Tahun 2010 Obligasi Berkelanjutan I Adira Dinamika Multi Finance Thp I Th 2011 Seri B Obligasi San Finance II Tahun 2012 Seri C Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0063 Obligasi Berkelanjutan Astra Sedaya Finance Tahap II Tahun 2012 Seri A
idAA
3.000.000.000
2.809.422.000
10,00
12-Okt-13
1,07
idAA+
3.500.000.000
3.569.842.500
8,00
16-Des-14
1,36
idAA-
10.000.000.000
10.187.050.000
8,40
20-Jan-15
3,88
-
10.000.000.000
10.401.800.000
5,63
15-Mei-23
3,96
idAA+
5.000.000.000
5.002.965.000
6,65
22-Okt-13
1,90
15
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN UNTUK PERIODE SEJAK TANGGAL 31 MARET 2011 (TANGGAL EFEKTIF) SAMPAI DENGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
4. PORTOFOLIO EFEK (lanjutan) Efek Utang (lanjutan) 2012
Jenis efek
Peringkat
Nilai nominal
Nilai wajar
Tingkat bunga per tahun
Tanggal jatuh tempo
% Obl Berkelanjutan I Adira Dinamika Multi Finance Thp III Tahun 2012 Seri B Obl Berkelanjutan I FIF Thp I Tahun 2012 Seri A Jumlah efek utang
Persentase terhadap jumlah portofolio efek %
idAA+
15.000.000.000
15.018.945.000
7,75
27-Sep-15
5,72
idAA+
10.000.000.000 56.500.000.000
10.007.240.000 56.997.264.500
6,40
25-Apr-13
3,81 21,70
Tingkat bunga per tahun
Tanggal jatuh tempo
2011
Jenis efek
Peringkat
Nilai nominal
Nilai wajar
%
Persentase terhadap jumlah portofolio efek %
Efek Utang
Obligasi Adira Dinamika Multi Finance IV Tahun 2010 Seri C Obligasi Jasa Marga I Seri JM-10 Tahun 2010 Obligasi Berkelanjutan I ANTM Tahap I Th 2011 Seri B Obligasi I Berkelanjutan I Adira Dinamika Multi Finance Tahap I Tahun 2011 Seri B Jumlah efek utang
idAA+
15.000.000.000
15.070.785.000
8,70
29-Apr-13
6,43
idAA
3.000.000.000
2.490.858.000
10,00
12-Okt-13
1,06
idAA+
5.000.000.000
5.000.000.000
9,05
14-Des-21
2,14
idAA+
3.500.000.000 26.500.000.000
3.500.000.000 26.061.643.000
8,00
16-Des-14
1,49 11,12
Sehubungan dengan aktivitas perdagangan obligasi di bursa tidak likuid dan dianggap tidak mencerminkan harga pasar wajar pada saat itu, maka nilai wajar obligasi ditentukan berdasarkan pertimbangan terbaik Manajer Investasi dengan mengacu pada Surat Keputusan Ketua Bapepam dan LK mengenai “Nilai Pasar Wajar dari Efek dalam Portofolio Reksa Dana”. Nilai realisasi dari obligasi tersebut dapat berbeda secara signifikan dengan nilai wajar obligasi pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, keuntungan investasi yang belum direalisasi akibat dari perubahan nilai wajar investasi masing-masing sebesar Rp5.348.926.347 dan Rp8.448.060.232 dicatat pada laporan laba rugi komprehensif. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, keuntungan dan kerugian investasi yang telah direalisasi akibat dari perubahan nilai wajar investasi masing-masing sebesar Rp13.450.215.472 dan Rp1.399.504.297 dicatat pada laporan laba rugi komprehensif.
16
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN UNTUK PERIODE SEJAK TANGGAL 31 MARET 2011 (TANGGAL EFEKTIF) SAMPAI DENGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar) 4. PORTOFOLIO EFEK (lanjutan) Efek Ekuitas 2012
Nama efek
Lembar saham
Infrastruktur, Utilitas & Transportasi PT Jasa Marga Tbk PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk PT Indosat Tbk PT Tower Bersama Infrastructure Tbk Pertambangan PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk PT Harum Energy Tbk PT Perusahaan Gas Negara Tbk Lembaga Keuangan PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk * Industri Dasar dan Kimia PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk PT Semen Gresik (Persero) Tbk
Nilai wajar
Persentase terhadap jumlah portofolio efek (%)
522.000 1.712.500 526.500 428.500
2.844.900.000 15.498.125.000 3.395.925.000 2.442.450.000
1,08 5,90 1,29 0,93
145.500 384.000 858.000
2.197.050.000 2.304.000.000 3.946.800.000
0,84 0,88 1,50
1.190.000 1.311.000 1.943.250
10.829.000.000 9.111.450.000 15.740.325.000
4,12 3,47 5,99
480.500 525.000
10.787.225.000 8.321.250.000
4,11 3,17
1.272.500 264.500 201.000 4.304.000 149.000
7.444.125.000 2.063.100.000 11.316.300.000 4.562.240.000 3.106.650.000
2,83 0,79 4,31 1,74 1,18
2.436.000 608.500 2.610.500 669.500
1.948.800.000 365.100.000 2.897.655.000 1.506.375.000
0,74 0,14 1,10 0,58
183.969 2.810.000 1.338.000
3.624.189.300 2.304.200.000 3.947.100.000
1,38 0,88 1,50
2.276.000 391.500 2.220.000
17.297.600.000 2.074.950.000 2.997.000.000
6,58 0,79 1,14
1.454.500 1.051.500 634.000 1.479.000 1.000.000 1.370.000
2.312.655.000 1.850.640.000 3.899.100.000 3.512.625.000 1.270.000.000 2.027.600.000
0,88 0,70 1,48 1,34 0,48 0,77
38.750.719
169.746.504.300
64,60
Industri Barang Konsumsi PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk PT Gudang Garam Tbk PT Kalbe Farma Tbk PT Unilever Indonesia Tbk Properti dan Real Estat PT Ciputra Development Tbk PT Alam Sutra Reality Tbk PT Bumi serpong Damai Tbk PT Ciputra Surya Tbk Perdagangan, Jasa dan Investasi PT United Tractors Tbk PT Ace Hardware Indonesia Tbk PT Erajaya Swasembada Tbk Aneka Industri PT Astra International Tbk PT Indomobil Sukses Internasional Tbk PT Astra Graphia Tbk Others PT Adaro Energy Tbk PT Adhi Karya (Persero) Tbk PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk PT Malindo Feedmill Tbk PT Toba Bara Sejahtera Tbk PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Total * Bank Kustodian (Catatan 16)
17
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN UNTUK PERIODE SEJAK TANGGAL 31 MARET 2011 (TANGGAL EFEKTIF) SAMPAI DENGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar) 4. PORTOFOLIO EFEK (lanjutan) Efek Ekuitas (lanjutan) 2011
Nama efek
Lembar saham
Nilai wajar
Persentase terhadap jumlah portofolio efek (%)
Infrastruktur, Utilitas & Transportasi PT Jasa Marga Tbk PT Telkom Tbk
1.591.000 775.000
6.682.200.000 5.463.750.000
2,85 2,33
78.000 1.085.500
1.692.600.000 2.442.375.000
0,72 1,04
PT Internasional Nickel Indonesia Tbk PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk PT Harum Energy Tbk
895.500
2.865.600.000
1,22
70.500 318.500
1.223.175.000 2.181.725.000
0,52 0,93
PT Indo Tambangraya Megah Tbk
116.000
4.483.400.000
1,91
54.000
171.450.000
0,07
2.018.500 1.090.973 2.170.500
16.148.000.000 4.145.697.400 14.650.875.000
6,89 1,77 6,25
Pertanian PT Astra Agro Lestari Tbk PT PP London Sumatra Indonesia Tbk Pertambangan
PT Perusahaan Gas Negara Tbk Lembaga Keuangan PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk *
284.500
1.166.450.000
0,50
2.492.250
16.822.687.500
7,18
348.500 445.000
5.941.925.000 5.095.250.000
2,54 2,17
730.000 350.000 193.500 604.500 306.000
3.358.000.000 1.820.000.000 12.006.675.000 2.055.300.000 5.752.800.000
1,43 0,78 5,12 0,88 2,45
3.250.000 1.000.000 1.500.000 4.860.000
1.755.000.000 1.240.000.000 690.000.000 4.762.800.000
0,75 0,53 0,30 2,03
650.469
17.139.858.150
7,31
243.000
17.982.000.000
7,67
Industri Dasar dan Kimia PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk PT Semen Gresik (Persero) Tbk Industri Barang Konsumsi PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk PT Gudang Garam Tbk PT Kalbe Farma Tbk PT Unilever Indonesia Tbk Properti dan Real Estat PT Ciputra Development Tbk PT Summarecon Agung Tbk PT Alam Sutra Reality Tbk PT Bumi serpong Damai Tbk Perdagangan, Jasa dan Investasi PT United Tractors Tbk Aneka Industri PT Astra International Tbk
18
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN UNTUK PERIODE SEJAK TANGGAL 31 MARET 2011 (TANGGAL EFEKTIF) SAMPAI DENGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
4. PORTOFOLIO EFEK (lanjutan) Efek Ekuitas (lanjutan) 2011
Nama efek
Lembar saham
Persentase terhadap jumlah portofolio efek (%)
Nilai wajar
Others PT Adaro Energy Tbk PT Bunas Finance Indonesia Tbk PT BW Plantation Tbk PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk PT Gajah Tunggal Tbk PT Media Nusantara Citra Tbk PT Wintermar Offshore Marine Tbk Total
1.600.000 100.000 1.804.000 750.000 250.000 1.750.000 993.500
2.832.000.000 570.000.000 2.020.480.000 1.260.000.000 750.000.000 2.292.500.000 327.855.000
1,21 0,25 0,86 0,54 0,33 0,98 0,14
34.769.192
169.792.428.050
72,45
* Bank Kustodian (Catatan 16)
Aktivitas perdagangan dan harga pasar efek ekuitas sangat fluktuatif dan tergantung kepada kondisi pasar modal. Nilai realisasi dari efek ekuitas tersebut dapat berbeda secara signifikan dengan harga pasar masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Ikhtisar pembelian dan penjualan portofolio efek untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan periode sejak tanggal 31 Maret 2011 (tanggal efektif) sampai dengan tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: a.
Efek Utang 2012 Pembelian
Jenis efek Obligasi Adira Dinamika Multi Finance IV Th.2010 Seri C Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0063 Obligasi Berkelanjutan I ANTM Tahap I Th.2011 Seri B Obligasi San Finance II Tahun 2012 Seri C Obligasi Berkelanjutan Astra Sedaya Finance Tahap II Tahun 2012 Seri A OBL Berkelanjutan I FIF Thp I Tahun 2012 Seri A Obligasi Adira Dinamika Multi Finance Thp III Tahun 2012 Seri B Jumlah
Penjualan
Jumlah pembelian
Nilai nominal
Jumlah Nilai nominal
penjualan
-
-
15.000.000.000
15.151.845.000
10.000.000.000
9.850.600.000
-
-
-
-
5.000.000.000
5.360.000.000
10.000.000.000
10.000.000.000
-
-
5.000.000.000
5.000.000.000
-
-
10.000.000.000
10.000.000.000
-
-
15.000.000.000
15.000.000.000
-
-
50.000.000.000
49.850.600.000
20.000.000.000
20.511.845.000
19
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN UNTUK PERIODE SEJAK TANGGAL 31 MARET 2011 (TANGGAL EFEKTIF) SAMPAI DENGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
4. PORTOFOLIO EFEK (lanjutan) a. Efek Utang (lanjutan) 2011 Pembelian
Jenis efek Obligasi Adira Dinamika Multi Finance IV Th.2010 Seri C Obligasi Jasa Marga I Seri JM Tahun 2010 Obligasi Berkelanjutan I ANTM Tahap I Th.2011 Seri B Obligasi Adira Dinamika Multi Finance IV Th.2010 Seri B Jumlah
b.
Nilai nominal
Penjualan
Jumlah pembelian
Jumlah Nilai nominal
penjualan
15.000.000.000
15.003.225.000
-
-
3.000.000.000
2.538.000.000
-
-
5.000.000.000
5.000.000.000
-
-
3.500.000.000
3.500.000.000
-
-
26.500.000.000
26.041.225.000
-
-
Efek Ekuitas 2012 Pembelian
Jenis efek PT Adhi Karya (Persero) Tbk PT Ace Hardware Indonesia Tbk PT BW Plantation Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT BFI Finance Indonesia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bumi Resources Tbk PT Agung Podomoro Land Tbk PT Astra Graphia Tbk PT Adaro Energy Tbk PT Astra Agro Lestari Tbk PT Astra International Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk PT Erajaya Swasembada Tbk PT Gudang Garam Tbk PT Global Mediacom Tbk PT Harum Energy Tbk PT Hero Supermarket Tbk PT Hexindo Adiperkasa Tbk PT Holcim Indonesia Tbk PT Indofood CBP S Tbk PT International Nickel Tbk PT Indofood S.M Tbk PT Indika Energy Tbk PT Intiland Development Tbk PT Indocement T.P Tbk
Penjualan
Jumlah pembelian
Nilai nominal
Jumlah Nilai nominal
penjualan
1.051.500 4.250.000 6.818.000 1.400.000 1.000.000 4.100.000 2.404.500 252.500 3.601.000 2.403.000
2.029.395.000 2.436.825.000 50.506.001.980 3.068.681.250 360.000.000 5.775.927.500 3.943.434.250 5.560.934.100 33.316.910.255 18.942.862.395
1.440.000 1.804.000 284.500 100.000 7.367.000 1.400.000 1.000.000 1.880.000 2.550.000 330.500 1.568.000 3.231.500
1.044.720.000 2.958.560.000 1.288.900.000 520.000.000 52.473.901.250 2.450.000.000 370.000.000 2.568.408.935 4.730.062.500 7.406.020.900 34.662.295.500 25.764.720.255
1.125.000
4.312.500.000
2.215.973
8.458.442.875
6.375.000 -
40.939.816.000
7.234.500
46.358.870.060
3.005.069.195 20.803.801.125 6.784.770.000 12.268.681.200 438.650.000 520.209.000 1.142.500.000 2.777.500.000 372.500.000 5.910.000.000 810.000.000 190.000.000 11.036.166.255
750.000 382.000 4.000.000 1.793.500 141.500 50.000 500.000 585.500 995.500 632.500 300.000 500.000 428.500
1.274.250.000 21.649.888.810 6.044.817.500 12.079.946.910 581.144.745 475.000.000 1.322.630.000 4.168.469.960 3.185.399.020 3.374.375.000 683.844.000 202.500.000 8.114.220.020
1.338.000 389.500 4.000.000 1.859.000 141.500 50.000 500.000 500.000 100.000 1.175.000 300.000 500.000 560.500
20
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN UNTUK PERIODE SEJAK TANGGAL 31 MARET 2011 (TANGGAL EFEKTIF) SAMPAI DENGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
4. PORTOFOLIO EFEK (lanjutan) b. Efek Ekuitas (lanjutan) 2012 Pembelian
Jenis efek PT Indo Tambangraya Tbk PT Indosiar Karya Media Tbk PT Indosat Tbk PT Jasa Marga Tbk PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk PT Lippo Cikarang Tbk PT Lippo Karawaci Tbk PT Kalbe Farma Tbk PT Media Nusantara Citra Tbk PT Metropolitan Land Tbk PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk PT Petrosea Tbk PT PP Persero Tbk PT PP London Sumatra Indonesia Tbk PT Perusahaan Gas Negara Tbk PT T.B Bukit Asam Tbk PT Toba Bara Sejahtera Tbk PT Resource Alam Indonesia Tbk PT Supra Boga Lestari Tbk PT Semen Gresik Tbk PT Surya Citra Media Tbk PT Sentul City Tbk PT Summarecon Agung Tbk PT Selamat Sempurna Tbk PT Surya Semesta Internusa Tbk PT Telekomunikasi Indonesia Tbk PT XL Axiata Tbk PT Tower Bersama Infrastructure Tbk PT United Tractors Tbk PT Unilever Tbk PT Bumi Serpong Damai Tbk PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk PT Ciputra SuryaTbk PT Gajah Tunggal Tbk PT Wintermar Off. Marine Tbk PT Mitra Adiperkasa Tbk PT Indomobil Sukses Intl Tbk PT Alam Sutera Reality Tbk PT Ciputra Development Tbk PT Ciputra Property Tbk PT Wijaya Karya Tbk PT Malindo Feedmill Tbk Jumlah
Penjualan
Jumlah pembelian
Nilai nominal
Jumlah Nilai nominal
Penjualan
117.500 8.645.000 526.500 1.397.000 634.000 600.000 2.500.000 4.804.000 2.650.000 15.078.000 4.625.000 1.305.500 5.266.500
4.740.436.000 8.074.526.205 3.300.001.080 7.287.553.750 3.755.905.015 1.748.662.500 2.436.640.000 5.995.122.640 5.167.500.000 6.828.130.760 7.052.095.000 5.908.522.500 3.791.530.550
233.500 8.645.000 2.466.000 600.000 2.500.000 1.104.500 4.400.000 15.078.000 4.625.000 1.305.500 5.266.500
9.066.350.530 8.869.812.000 12.938.375.000 1.866.728.000 2.375.000.000 4.439.683.800 8.305.306.000 7.198.980.000 4.313.238.185 1.922.890.300 3.876.377.680
1.135.500 1.257.000 460.500 1.000.000 100.000 1.250.000 968.500 4.500.000 39.000.000 3.000.000 250.000 13.878.000 3.637.500 523.000
2.926.629.505 5.309.243.035 8.652.228.770 1.900.000.000 690.000.000 996.437.500 12.026.690.195 7.846.132.000 10.764.975.000 4.724.537.500 475.000.000 13.544.483.500 30.487.511.755 3.114.365.630
2.221.000 453.000 385.500 100.000 1.250.000 888.500 4.500.000 39.000.000 4.000.000 250.000 13.878.000 2.700.000 523.000
5.941.206.695 2.037.634.770 6.331.023.950 299.300.000 1.118.125.000 11.157.730.130 9.644.580.000 9.492.500.000 6.164.325.960 620.944.860 14.589.663.560 22.098.716.000 2.934.814.500
2.350.000 656.000 353.000 5.300.000
6.833.580.000 16.528.989.990 8.921.468.145 6.787.129.000
1.921.500 1.122.500 510.000 7.549.500
7.278.906.720 28.986.211.500 11.307.982.155 8.647.005.000
4.251.500 3.476.500 1.500.000 200.000 736.500 19.343.000 4.557.500 2.321.000 8.495.000 1.479.000
2.414.586.700 5.877.392.650 633.795.000 1.379.700.000 7.577.738.705 10.504.070.750 3.072.234.000 1.447.230.000 9.315.790.870 3.578.466.890
4.251.500 2.807.000 250.000 2.493.500 200.000 345.000 20.234.500 5.371.500 2.321.000 7.125.000 -
2.916.492.960 4.994.109.855 546.250.000 1.079.640.850 1.287.000.000 5.849.289.000 11.084.125.000 3.697.610.000 1.713.199.730 7.715.844.375 -
220.322.000
491.670.167.595
216.340.473
508.918.362.305
21
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN UNTUK PERIODE SEJAK TANGGAL 31 MARET 2011 (TANGGAL EFEKTIF) SAMPAI DENGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
4. PORTOFOLIO EFEK (lanjutan) b. Efek Ekuitas (lanjutan) 2011 Pembelian
Penjualan Jumlah
Jenis efek PT BW Plantation Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Jabar Banten Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bumi Resources Tbk PT Astra Agro Lestaro Tbk PT Adaro Energy Tbk PT Aneka Tambang Tbk PT Astra International Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Gudang Garam Tbk PT Harum Energy Tbk PT Indofood CBP S Tbk PT International Nickel Tbk PT Indofood S.M Tbk PT Indika Energy Tbk PT Indocement T.P Tbk PT Indo Tambangraya Tbk PT Jasa Marga Tbk PT Kalbe Farma Tbk PT PP London Sumatra PT Perusahaan Gas Negara Tbk PT T.B Bukit Asam Tbk PT Semen Gresik Tbk PT Summarecon Agung Tbk PT Telkom Tbk PT United Tractors Tbk PT Unilever Tbk PT Bumi Serpong Damai Tbk PT Borneo Lumbung Tbk PT Bunas Finance Tbk PT Gajah Tunggal Finance Tbk PT Wintermar Off. Mar PT Mitra Adiperkasa Tbk PT Indomobil Sukses Tbk PT Alam Sutera Reality Tbk PT Ciputra Development Tbk PT Citra Marga N.P Tbk PT Wijaya Karya Tbk PT Media Nusantara Citra Tbk Jumlah
Nilai nominal
pembelian
Jumlah Nilai nominal
penjualan
2.070.000 284.500 625.000 4.870.750 3.315.500 103.000 7.450.000 1.537.500 693.500 3.405.000
2.497.000.100 1.578.250.000 1.019.375.000 32.369.230.750 10.856.474.190 2.407.213.000 15.806.440.000 4.108.200.000 42.537.182.345 24.635.675.000
266.000 625.000 2.378.500 3.315.500 25.000 5.850.000 1.537.500 450.500 1.386.500
324.520.000 773.443.750 15.455.927.665 8.882.866.740 420.668.750 11.617.479.500 3.473.287.500 29.232.418.440 10.751.142.140
2.697.473
8.788.200.421
1.606.500
6.002.490.015
4.602.500 398.500 1.688.500 650.000 1.555.000 2.373.000 3.291.500 612.500 332.500 2.366.000 604.500 2.703.500 475.000 307.500 525.000 1.000.000 1.294.500 924.970 306.000 4.860.000 3.520.000 100.000 250.000 993.500 375.000 80.000 1.500.000 3.250.000 750.000 750.000 1.750.000
27.417.543.750 17.919.970.520 15.074.625.455 3.385.275.000 9.289.570.000 12.267.892.975 13.560.859.705 9.953.256.500 15.327.721.505 5.926.676.290 2.199.437.500 6.474.882.350 2.076.700.000 6.645.075.000 5.269.025.000 1.194.000.000 10.596.448.750 20.024.826.510 5.192.009.675 4.593.951.330 4.195.304.000 694.892.500 756.250.000 434.755.000 1.638.140.750 797.926.400 677.820.000 1.794.162.500 1.179.000.000 419.910.000 2.222.500.000
2.432.000 205.000 1.370.000 300.000 659.500 1.643.000 3.291.500 264.000 216.500 775.000 1.618.000 421.000 237.000 80.000 519.500 274.500 3.520.000 375.000 80.000 750.000 -
15.929.154.080 11.709.943.895 10.922.309.500 1.710.000.000 3.117.930.345 9.187.375.775 10.119.185.750 4.075.499.000 8.840.340.295 3.161.050.000 3.583.605.800 1.680.848.640 4.868.313.720 740.000.000 3.923.674.915 6.619.939.390 3.669.055.600 1.855.430.000 982.196.900 445.095.000 -
71.241.693
355.803.696.771
36.472.500
194.493.861.845
22
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN UNTUK PERIODE SEJAK TANGGAL 31 MARET 2011 (TANGGAL EFEKTIF) SAMPAI DENGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
5. BANK Akun ini merupakan rekening giro yang ditempatkan pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Kantor Cabang Jakarta Plaza Mandiri (Bank Kustodian) sebesar Rp491.447.175 dan Rp352.629.580 pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Catatan 16).
6. PIUTANG BUNGA Akun ini merupakan pendapatan bunga obligasi dan bunga deposito yang belum diterima sampai dengan tanggal laporan posisi sebesar Rp506.790.051 dan Rp301.877.319 pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan masing-masing akun piutang bunga pada akhir periode, Manajer Investasi berkeyakinan bahwa seluruh piutang tersebut dapat tertagih, sehingga tidak diperlukan penyisihan piutang kerugian penurunan nilai atas piutang bunga.
7. PIUTANG PENJUALAN PORTOFOLIO EFEK Akun ini merupakan tagihan atas transaksi penjualan saham yang belum terselesaikan pada tanggal laporan posisi keuangan sebesar Rp2.114.829.034 pada tanggal 31 Desember 2012.
8. PERPAJAKAN a. Utang Pajak Akun ini terdiri dari: 2012
2011
Pajak Penghasilan Pasal 23 Pasal 25 Pasal 29
2.494.077 17.928.985 240.637.325
3.863.926 215.147.821
Jumlah
261.060.387
219.011.747
b. Pajak Kini Rekonsiliasi antara kenaikan aset bersih yang dapat diatribusikan kepada pemegang unit penyertaan dari aktivitas operasi sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif dengan kenaikan aset bersih dari aktivitas operasi kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan periode sejak tanggal 31 Maret 2011 (tanggal efektif) sampai dengan tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: 2012 Kenaikan aset bersih yang dapat diatribusikan kepada pemegang unit penyertaan dari aktivitas operasi sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif
23
22.061.683.460
2011
10.407.782.363
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN UNTUK PERIODE SEJAK TANGGAL 31 MARET 2011 (TANGGAL EFEKTIF) SAMPAI DENGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
8. PERPAJAKAN (lanjutan) b. Pajak Kini (lanjutan) 2012 Perbedaan tetap: Keuntungan investasi yg belum direalisasi Kerugian (keuntungan) investasi yang telah direalisasi Penghasilan/transaksi yang tidak termasuk Objek pajak dan/atau yang telah dikenakan Pajak bersifat final: Bunga obligasi Bunga deposito berjangka Bunga jasa giro Beban untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan/transaksi yang tidak termasuk objek pajak dan/atau yang telah dikenakan pajak bersifat final Beban Transaksi Kenaikan Aset Bersih yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemegang Unit Penyertaan Dari Aktivitas Operasi Kena Pajak
2011
(5.348.926.347 )
(8.448.060.232)
(13.450.215.472 )
1.399.504.297
(2.672.373.180 ) (1.653.160.851 ) (33.458.706 )
(932.138.889) (1.443.250.532) (12.161.838)
1.610.781.073 3.523.987.370
447.521.045 1.616.911.901
4.038.317.347
3.036.108.115
Perhitungan beban pajak kini dan utang (taksiran) pajak penghasilan pasal 29 adalah sebagai berikut: 2012
2011
Taksiran penghasilan kena pajak (dibulatkan)
4.038.317.000
3.036.108.000
Beban pajak penghasilan - tahun berjalan Dikurangi pajak dibayar di muka - pasal 23 Dikurangi pajak dibayar di muka - pasal 25
1.009.579.250 607.581.060 161.360.865
759.027.000 543.879.179 -
240.637.325
215.147.821
Taksiran Kurang Bayar Pajak Penghasilan
Kenaikan aset bersih dari aktivitas operasi kena pajak dan beban pajak Reksa Dana tahun 2011 telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2009 dan peraturan pelaksanaannya, bunga dan/atau diskonto dari obligasi yang diterima dan/atau diperoleh wajib pajak Reksa Dana yang terdaftar pada Bapepam dan LK dikenakan dengan tarif sebagai berikut: 1. 0% untuk tahun 2009 sampai dengan tahun 2010 2. 5% untuk tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 3. 15% untuk tahun 2014 dan seterusnya.
24
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN UNTUK PERIODE SEJAK TANGGAL 31 MARET 2011 (TANGGAL EFEKTIF) SAMPAI DENGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
8. PERPAJAKAN (lanjutan) b. Pajak Kini (lanjutan) Pada tanggal 23 September 2008, melalui Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 tahun 2008, Pemerintah Indonesia menerbitkan peraturan pajak penghasilan yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2009. Dengan berlakunya peraturan ini, tarif pajak penghasilan badan menjadi tarif tetap sebesar 25% (dua puluh lima persen) berlaku sejak tahun pajak 2010. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, beban pajak atas bunga dan/atau diskonto dari obligasi, deposito dan jasa giro tersebut sebesar Rp496.373.674 dan Rp46.606.944 disajikan sebagai bagian dari beban pajak penghasilan-final pada laporan laba rugi komprehensif. c. Pajak Tangguhan Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Reksa Dana tidak mempunyai perbedaan temporer yang berdampak terhadap pengakuan aset dan liabilitas pajak tangguhan karena penghasilan dari portofolio efek Reksa Dana telah dikenakan pajak penghasilan final atau bukan merupakan objek pajak. d. Administrasi Berdasarkan peraturan perpajakan di Indonesia, Reksa Dana menghitung, melaporkan dan menyetor pajak terutang berdasarkan perhitungan sendiri (self-assessment). Direktorat Jenderal Pajak dapat menghitung dan mengubah liabilitas pajak tersebut dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan peraturan yang berlaku.
9. UTANG LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari:
2012
2011
Jasa pengelolaan investasi (Catatan 13 dan 16) Jasa audit Jasa kustodian (Catatan 14 dan 16) Lain-lain
116.860.173 17.820.000 11.902.424 182.884.309
106.549.308 7.695.000 10.852.244 64.069.522
Jumlah
329.466.906
189.166.074
10. UTANG PEMBELIAN PORTOFOLIO EFEK Akun ini merupakan tagihan atas transaksi pembelian portofolio efek yang belum terselesaikan pada tanggal laporan posisi keuangan sebesar Rp10.121.600.000 pada tanggal 31 Desember 2012.
11. UNIT PENYERTAAN YANG BEREDAR Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, seluruh unit penyertaan yang beredar yaitu sebanyak 225.846.936,9209 unit penyertaan dimiliki oleh pemodal.
25
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN UNTUK PERIODE SEJAK TANGGAL 31 MARET 2011 (TANGGAL EFEKTIF) SAMPAI DENGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
12. PENDAPATAN INVESTASI Akun ini terdiri dari:
2012
2011
Dividen Bunga obligasi Bunga deposito Bunga jasa giro
4.050.540.400 2.672.373.180 1.653.160.851 33.458.706
3.625.861.196 932.138.889 1.443.250.532 12.161.838
Jumlah
8.409.533.137
6.013.412.455
13. BEBAN PENGELOLAAN INVESTASI Merupakan imbalan kepada PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen sebagai Manajer Investasi sebesar maksimum 2% per tahun dari nilai aset bersih yang dihitung secara harian berdasarkan 365 hari dalam setahunnya dan dibayarkan setiap bulan dan atas beban tersebut dikenakan pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 10%. Pemberian imbalan tersebut diatur berdasarkan Kontrak Investasi Kolektif antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian. Beban pengelolaan investasi yang belum dibayar dibukukan pada akun “Utang Lain-lain” (Catatan 9). Beban pengelolaan investasi yang telah dibebankan dalam tahun berjalan adalah sebesar Rp1.232.410.780 dan Rp791.812.310 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan untuk periode sejak tanggal 31 Maret 2011 (tanggal efektif) sampai dengan tanggal 31 Desember 2011.
14. BEBAN KUSTODIAN Merupakan imbalan atas jasa penanganan transaksi investasi, penitipan kekayaan dan administrasi yang berkaitan dengan kekayaan Reksa Dana, pencatatan transaksi penjualan dan pembelian kembali unit penyertaan serta biaya yang berkaitan dengan akun pemegang unit penyertaan kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, sebagai Bank Kustodian sebesar maksimum 0,20% per tahun selama periode investasi dari nilai aset bersih yang dihitung secara harian berdasarkan 365 hari dalam setahunnya dan dibayarkan setiap bulan dan atas beban tersebut dikenakan pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 10%. Pemberian imbalan tersebut diatur berdasarkan Kontrak Investasi Kolektif antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian. Beban kustodian yang belum dibayar dibukukan pada akun “Utang Lain-lain” (Catatan 9). Beban kustodian yang telah dibebankan dalam tahun berjalan adalah sebesar Rp123.241.078 dan Rp79.181.231 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan untuk periode sejak tanggal 31 Maret 2011 (tanggal efektif) sampai dengan tanggal 31 Desember 2011. 15. BEBAN LAIN-LAIN Beban ini merupakan biaya atas imbalan jasa audit, biaya pajak dan biaya operasional lainnya. Beban lain-lain yang telah dibebankan dalam tahun berjalan adalah sebesar Rp3.791.339.638 dan Rp1.783.192.486 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan untuk periode sejak tanggal 31 Maret 2011 (tanggal efektif) sampai dengan tanggal 31 Desember 2011. 16. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK-PIHAK YANG BERELASI Sifat dengan Pihak yang Berelasi PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen adalah Manajer Investasi Reksa Dana. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Jakarta adalah Bank Kustodian Reksa Dana. 26
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN UNTUK PERIODE SEJAK TANGGAL 31 MARET 2011 (TANGGAL EFEKTIF) SAMPAI DENGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
16. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK-PIHAK YANG BERELASI (Lanjutan) Transaksi dengan Pihak yang Berelasi Dalam kegiatan usahanya, Reksa Dana melakukan transaksi tertentu dengan pihak yang berelasi. Transaksi-transaksi dengan pihak yang berelasi dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga. Saldo dalam laporan posisi keuangan yang timbul dari transaksi dengan pihak yang berelasi tersebut dijelaskan pada akun “Portofolio Efek” (Catatan 4), “Bank” (Catatan 5), dan “Utang Lain-lain” (Catatan 9). Transaksi Reksa Dana yang signifikan dengan pihak yang berelasi adalah sebagai berikut: 2012 Manajer Investasi
2011 Bank Kustodian
Manajer Investasi
Bank Kustodian
Laporan Posisi Keuangan Portofolio Efek
-
21.740.325.000
-
25.322.687.500
Bank
-
491.447.175
-
352.629.580
116.860.173
11.902.424
106.549.308
10.852.244
1.232.410.780
123.241.078
791.812.310
79.181.231
Utang Lain-lain Laporan Laba Rugi Komprehensif Beban Investasi
17. INFORMASI SEGMEN USAHA Segmen usaha Reksa Dana dibagi berdasarkan jenis portofolio efek yakni instrumen pasar uang, efek utang dan efek ekuitas. Klasifikasi tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen Reksa Dana. Laporan laba rugi komprehensif 2012 Instrumen pasar Uang
Efek utang
Efek ekuitas
Lain-lain
Jumlah
Pendapatan Investasi Bunga obligasi Bunga deposito Bunga jasa Giro Dividen
1.653.160.851 -
2.672.373.180 -
-
33.458.706
2.672.373.180 1.653.160.851 33.458.706 4.050.540.400
-
-
4.050.540.400
-
Jumlah Pendapatan investasi
1.653.160.851
2.672.373.180
4.050.540.400
33.458.706
8.409.533.137
Beban investasi
(319.053.013)
(515.756.657)
(4.305.724.438)
(6.457.388)
(5.146.991.496)
-
508.620.000
12.941.595.472
-
13.450.215.472
-
1.088.250.860
4.260.675.487
-
5.348.926.347
-
1.596.870.860
17.202.270.959
-
18.799.141.819
1.334.107.838
3.753.487.383
16.947.086.921
27.001.318
22.061.683.460
Keuntungan investasi yang telah dan belum direalisasi Keuntungan investasi yang telah direalisasi Keuntungan investasi yang belum direalisasi Jumlah keuntungan investasi yang telah dan belum direalisasi Kenaikan aset bersih dari kegiatan operasi sebelum pajak penghasilan - bersih Pajak penghasilan Kenaikan aset bersih yang dapat diatribusi kepada pemegang unit penyertaan dari kegiatan operasi
(1.505.952.924)
20.555.730.536
27
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN UNTUK PERIODE SEJAK TANGGAL 31 MARET 2011 (TANGGAL EFEKTIF) SAMPAI DENGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
17. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan) Laporan laba rugi komprehensif (Lanjutan) 2011 Instrumen pasar Uang Pendapatan Investasi Bunga obligasi Bunga deposito Bunga jasa giro
Efek utang
1.443.250.532 -
Dividen
Efek ekuitas
Lain-lain
932.138.889 -
-
Jumlah
12.161.838
932.138.889 1.443.250.532 12.161.838
-
-
3.625.861.196
-
3.625.861.196
Jumlah Pendapatan investasi
1.443.250.532
932.138.889
3.625.861.196
12.161.838
6.013.412.455
Beban investasi Keuntungan (kerugian) investasi yang telah dan belum direalisasi kerugian investasi yang telah direalisasi Keuntungan investasi yang belum direalisasi Jumlah keuntungan (kerugian) investasi yang telah dan belum direalisasi
(248.951.231)
(160.787.832)
(2.242.349.127)
(2.097.837)
(2.654.186.027)
-
-
(1.399.504.297)
-
(1.399.504.297)
-
20.418.000
8.427.642.232
-
8.448.060.232
-
20.418.000
7.028.137.935
-
7.048.555.935
1.194.299.301
791.769.057
8.411.650.004
10.064.001
10.407.782.363
Kenaikan aset bersih dari kegiatan operasi sebelum pajak penghasilan - bersih Pajak penghasilan Kenaikan aset bersih yang dapat diatribusi kepada pemegang unit penyertaan dari kegiatan operasi
(805.633.944)
9.602.148.419
Laporan posisi keuangan 2012 Instrumen pasar Uang
Efek utang
Efek ekuitas
36.066.854.795
57.437.199.756
171.874.504.522
-
265.378.559.073
-
-
-
491.447.175
491.447.175
36.066.854.795
57.437.199.756
171.874.504.522
491.447.175
265.870.006.248
Liabilitas segmen
-
10.121.600.000
-
-
10.121.600.000
Liabilitas yang tidak dialokasikan
-
-
-
590.527.293
590.527.293
Jumlah Liabilitas
-
10.121.600.000
-
590.527.293
10.712.127.293
Lain-lain
Jumlah
Aset Aset segmen Aset yang tidak dialokasikan Jumlah Aset Liabilitas
28
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN UNTUK PERIODE SEJAK TANGGAL 31 MARET 2011 (TANGGAL EFEKTIF) SAMPAI DENGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
17. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan) Laporan posisi keuangan (lanjutan) 2011 Instrumen pasar Uang
Efek utang
Efek ekuitas
38.562.103.014
26.301.417.305
169.792.428.050
-
234.655.948.369
-
-
-
352.629.580
352.629.580
38.562.103.014
26.301.417.305
169.792.428.050
352.629.580
235.008.577.949
Liabilitas segmen
-
-
-
-
-
Liabilitas yang tidak dialokasikan
-
-
-
406.429.530
406.429.530
Jumlah Liabilitas
-
-
-
406.429.530
406.429.530
Lain-lain
Jumlah
Aset Aset segmen Aset yang tidak dialokasikan Jumlah Aset Liabilitas
18. IKHTISAR RASIO KEUANGAN Berikut ini adalah tabel ikhtisar rasio keuangan Reksa Dana untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 dan periode sejak tanggal 31 Maret 2011 (tanggal efektif) sampai dengan tanggal 31 Desember 2011: 2012 2011 Hasil investasi Hasil investasi setelah memperhitungkan beban pemasaran Beban operasi Perputaran portofolio Persentase penghasilan kena pajak
8,76%
12,92%
8,76% 2,10% 1:2,16 4,576%
12,92% 2,26% 1:1,66 7,293%
“Hasil Investasi Setelah Memperhitungkan Beban Pemasaran“ di atas dihitung berdasarkan Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-08/PM/1997 tanggal 30 April 1997, Peraturan No.IV.C.3 tentang “Pedoman Pengumuman Harian Nilai Aset Bersih Reksa Dana Terbuka”, dan telah diubah berdasarkan Surat Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-516/BL/2012 tanggal 21 September 2012, yang akan berlaku efektif setelah tanggal 1 Januari 2013. Tujuan informasi ini adalah semata-mata untuk membantu memahami kinerja masa lalu dari Reksa Dana. Informasi ini seharusnya tidak dipertimbangkan sebagai indikasi bahwa kinerja masa depan akan sama dengan kinerja masa lalu.
29
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN UNTUK PERIODE SEJAK TANGGAL 31 MARET 2011 (TANGGAL EFEKTIF) SAMPAI DENGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
19. INSTRUMEN KEUANGAN Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Reksa Dana yang tercatat dalam laporan keuangan. 2012 Nilai tercatat
2011 Nilai wajar
Nilai tercatat
Nilai wajar
ASET KEUANGAN Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Portofolio efek
262.743.768.800
262.743.768.800
234.354.071.050
234.354.071.050
Bank
491.447.175
491.447.175
352.629.580
352.629.580
Piutang bunga
506.790.051
506.790.051
301.877.319
301.877.319
13.171.188
13.171.188
-
-
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Piutang dividen Piutang penjualan portofolio efek Jumlah aset keuangan
LIABILITAS KEUANGAN Liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi Utang pembelian portofolio efek Utang lain-lain Jumlah liabilitas keuangan
2.114.829.034
2.114.829.034
-
-
265.870.006.248
265.870.006.248
235.008.577.949
235.008.577.949
10.121.600.000
10.121.600.000
-
-
329.466.906
329.466.906
187.417.783
187.417.783
10.451.066.906
10.451.066.906
187.417.783
187.417.783
Nilai wajar bank dan piutang bunga serta utang lain-lain mendekati nilai tercatat karena jatuh tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut. Nilai wajar portofolio efek ditentukan berdasarkan harga pasar. Estimasi Nilai Wajar Nilai wajar adalah nilai dimana suatu instrumen keuangan dapat dipertukarkan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar, dan bukan merupakan nilai penjualan akibat kesulitan keuangan atau likuidasi yang dipaksakan. Nilai wajar diperoleh dari kuotasi harga atau model arus kas diskonto. Berdasarkan PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan : Pengungkapan” mensyaratkan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar berdasarkan tingkatan hirarki nilai wajar sebagai berikut: a. Tingkat 1, yaitu nilai wajar berdasarkan harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik, b. Tingkat 2, yaitu nilai wajar berdasarkan input selain harga kuotasian yang termasuk dalam tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung atau secara tidak langsung,
30
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN UNTUK PERIODE SEJAK TANGGAL 31 MARET 2011 (TANGGAL EFEKTIF) SAMPAI DENGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
19. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) Estimasi Nilai Wajar (lanjutan) c.
Tingkat 3, yaitu nilai wajar berdasarkan input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi.
Berikut adalah nilai tercatat dan estimasi nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan Reksa Dana pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011: 2012 Estimasi nilai wajar Nilai tercatat Aset keuangan Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Portofolio efek
Tingkat 1
262.743.768.800
169.746.504.300
Tingkat 2
Tingkat 3
92.997.264.500
-
2011 Estimasi nilai wajar Nilai tercatat Aset keuangan Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Portofolio efek
Tingkat 1
234.354.071.050
169.792.428.050
Tingkat 2
Tingkat 3
64.561.643.000
Aset Reksa dana yang diukur dan diakui pada nilai wajar (tingkat 2) adalah portofolio efek utang dan instrumen pasar uang (catatan 4). Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi nilai pasar pada tanggal pelaporan. Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif (over the counter) ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Teknik tersebut menggunakan data pasar yang dapat diobservasi sepanjang tersedia dan seminimal mungkin mengacu pada estimasi. Apabila seluruh input signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi, instrumen keuangan ini termasuk dalam tingkat 2. Jika satu atau lebih input yang signifikan tidak berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi, maka instrumen tersebut masuk ke dalam tingkat 3. Ini berlaku untuk surat-surat berharga ekuitas yang tidak diperdagangkan di bursa. Teknik penilaian tertentu digunakan untuk menentukan nilai instrumen keuangan mencakup: - penggunaan harga yang diperoleh dari bursa atau pedagang efek untuk instrumen sejenis dan; - teknik lain seperti analisis arus kas yang didiskonto digunakan untuk menentukan nilai instrumen keuangan lainnya.
31
-
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN UNTUK PERIODE SEJAK TANGGAL 31 MARET 2011 (TANGGAL EFEKTIF) SAMPAI DENGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
20. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Instrumen keuangan pokok Reksa Dana terdiri dari portofolio efek, bank, piutang bunga, piutang dividen, piutang penjualan portofolio efek, utang pembelian portofolio efek, dan utang lain-lain. Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Reksa Dana adalah risiko perubahan kondisi ekonomi dan politik, risiko pasar, risiko suku bunga, risiko likuiditas, risiko wanprestasi, risiko perubahan peraturan perundang-undangan dan perubahan hukum, risiko pembubaran dan likuidasi Reksa Dana. Tujuan manajemen risiko Reksa Dana secara keseluruhan adalah untuk secara efektif mengelola risiko-risiko tersebut dan meminimalkan dampak yang tidak diharapkan pada kinerja keuangan Reksa Dana. Manajer Investasi menelaah semua kebijakan untuk mengelola setiap risiko, termasuk juga risiko ekonomi dan risiko usaha Reksa Dana, yang dirangkum di bawah ini, dan juga memantau risiko harga pasar yang timbul dari semua instrumen keuangan. Risiko perubahan kondisi ekonomi dan politik Sistem ekonomi terbuka yang dianut oleh Indonesia sangat rentan terhadap perubahan ekonomi internasional. Perubahan kondisi perekonomian dan politik di dalam maupun di luar negeri atau peraturan khususnya di bidang pasar uang, pasar modal, dan pajak merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan-perusahaan baik yang tercatat dalam bursa efek maupun perusahaan yang menerbitkan pasar uang, yang pada akhirnya mempengaruhi nilai saham maupun efek pendapatan tetap yang diterbitkan perusahaan-perusahaan tersebut. Risiko pasar Risiko pasar merupakan risiko yang mana nilai wajar atau arus kas kontraktual di masa datang dari suatu instrumen keuangan atau efek akan terpengaruh akibat perubahan harga efek dan/atau suku dan pemilihan efek yang layak investasi atau efek yang termasuk kategori investment grade, efek yang likuid dan memiliki fundamental yang baik. Perubahan atau memburuknya kondisi perekonomian dan politik di dalam maupun di luar negeri atau perubahan peraturan dapat mempengaruhi perspektif pendapatan yang dapat pula berdampak pada kinerja emiten. Hal ini akan mempengaruhi juga kinerja Reksa Dana. Risiko ini diminimalisasi dengan cara selalu memutakhirkan informasi tentang perkembangan kondisi sosial, ekonomi dan politik baik dalam ataupun luar negeri, untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengelolaan investasi. Risiko suku bunga Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Reksa Dana yang terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan portofolio efek. Untuk meminimalkan risiko suku bunga, Manajer Investasi menerapkan pembatasan terhadap aset alokasi sesuai dengan parameter investasi dan pandangan suku bunga ke depan. Evaluasi terhadap keputusan aset alokasi akan dilakukan secara berkala. Tabel berikut adalah nilai tercatat, berdasarkan jatuh temponya, atas aset dan liabilitas keuangan Reksa Dana yang terkait risiko suku bunga adalah sebagai berikut: 2012 ¶
Aset Portofolio efek Bank Piutang bunga
Tingkat suku bunga
Jatuh tempo dalam satu (1) tahun
Jatuh tempo pada tahun ke2
Jatuh tempo pada tahun ke3
Jatuh tempo pada tahun ke-4
3,00% - 8,40% 3,00% - 8,40%
53.819.627.000 491.447.175 506.790.051
3.569.842.500 -
25.205.995.000 -
-
32
Jatuh tempo lebih dari 4 tahun 10.401.800.000 -
Jumlah 92.997.264.500 491.447.175 506.790.051
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN UNTUK PERIODE SEJAK TANGGAL 31 MARET 2011 (TANGGAL EFEKTIF) SAMPAI DENGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
20. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) Risiko suku bunga (lanjutan) 2011
Tingkat suku bunga Aset Portofolio efek 3,20% - 10,00% Bank Piutang bunga 3,20% - 10,00%
Jatuh tempo dalam satu (1) tahun
Jatuh tempo pada tahun ke2
Jatuh tempo pada tahun ke3
Jatuh tempo pada tahun ke-4
38.500.000.000 352.629.580 301.877.319
17.561.643.000 -
3.500.000.000 -
-
Jatuh tempo lebih dari 4 tahun 5.000.000.000 -
Jumlah 64.561.643.000 352.629.580 301.877.319
Risiko likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko dimana Reksa Dana akan mengalami kesulitan dalam memperoleh dana untuk memenuhi komitmennya terkait dengan instrumen keuangan. Risiko likuiditas mungkin timbul akibat ketidakmampuan Reksa Dana untuk menjual aset keuangan secara cepat dengan harga yang mendekati nilai wajarnya. Kebutuhan likuiditas Reksa Dana secara khusus timbul dari kebutuhan untuk menyediakan kas yang cukup untuk membiayai penjualan kembali unit penyertaan dan membayar pembagian keuntungan kepada pemegang unit penyertaan. Dalam mengelola risiko likuiditas, Manajer Investasi memantau dan menjaga tingkat likuiditas yang memadai untuk membiayai operasionalnya dan menginvestasikan dari sebagian besar asetnya dalam pasar aktif dan dapat dicairkan setiap saat. Efek yang dimiliki Reksa Dana dapat dicairkan setiap saat dan sebagian besar terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Selain itu Manajer Investasi secara rutin mengevaluasi koreksi arus kas dan arus kas aktual serta mencocokkan profil jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan. Risiko wanprestasi Risiko yang terjadi bila pihak-pihak yang terkait dengan reksa dana seperti penerbit obligasi, pialang, bank kustodian, agen pembayaran, dan bank tempat Reksa Dana melakukan penempatan dana atau pihak-pihak yang terkait lainnya yang berhubungan dengan Reksa Dana mengalami wanprestasi yang dapat menyebabkan penurunan NAB (Nilai Aset Bersih) Reksa Dana. Risiko perubahan peraturan perundang-undangan dan perubahan hukum Adanya perubahan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau adanya kebijakan-kebijakan Pemerintah, terutama dalam bidang ekonomi makro yang berkaitan dengan efek bersifat utang dapat mempengaruhi tingkat pengembalian dan hasil investasi yang akan diterima oleh Reksa Dana. Perubahan peraturan perundang-undangan dan kebijakan di bidang perpajakan dapat pula mengurangi penghasilan yang mungkin diperoleh pemegang unit penyertaan. Risiko pembubaran dan likuidasi Reksa Dana Pemegang unit penyertaan menghadapi risiko pembubaran dan likuidasi apabila Reksa Dana memenuhi salah satu kondisi yang tercantum dalam Peraturan Bapepam & LK No. IV.B.1 serta Kontrak Investasi Kolektif dimana Manajer Investasi wajib membubarkan dan melikuidasi apabila salah satu kondisi dalam Peraturan dan Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana tersebut terpenuhi.
s 33
BAB XIII PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMBELIAN UNIT PENYERTAAN 13.1.
TATA CARA PEMBELIAN UNIT PENYERTAAN Sebelum melakukan pembelian, calon Pemegang Unit Penyertaan harus sudah membaca dan mengerti isi Prospektus BATAVIA PRIMA CAMPURAN ini beserta ketentuan-ketentuan yang ada dalam Formulir Pemesanan Pembelian Unit Penyertaan. Para calon Pemegang Unit Penyertaan yang membeli Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN melalui Manajer Investasi harus terlebih dahulu membuka rekening yang ditunjuk oleh Manajer Investasi. Apabila pembelian Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN dilakukan melalui Agen Penjual yang ditunjuk oleh Manajer Investasi maka para calon Pemegang Unit Penyertaan harus terlebih dahulu membuka rekening yang ditunjuk oleh Agen Penjual. Pembukaan rekening tersebut mewajibkan para calon Pemegang Unit Penyertaan mengisi dan menandatangani formulir pembukaan rekening BATAVIA PRIMA CAMPURAN dan Formulir Pemesanan Pembelian Unit Penyertaan, melengkapinya dengan bukti pembayaran dan fotokopi jati diri (KTP/SIM bagi perorangan lokal, Paspor bagi Warga Negara Asing dan fotokopi anggaran dasar, NPWP/Nomor Pokok Wajib Pajak, serta bukti jati diri dari pejabat yang berwenang untuk badan hukum) serta dokumen pendukung lainnya sesuai dengan Prinsip Mengenal Nasabah oleh Penyedia Jasa Keuangan di Bidang Pasar Modal sebagaimana diatur dalam Peraturan BAPEPAM dan LK Nomor V.D.10 yang disampaikan kepada Manajer Investasi secara langsung atau Agen Penjual yang ditunjuk oleh Manajer Investasi. Para calon Pemegang Unit Penyertaan yang melakukan pembelian Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN yang pertama kali (pembelian awal) disyaratkan untuk mengisi dan menandatangani Formulir Profil Pemodal BATAVIA PRIMA CAMPURAN sebelum melakukan pembelian. Formulir pembukaan rekening BATAVIA PRIMA CAMPURAN, Formulir Profil Pemodal dan Formulir Pemesanan Pembelian Unit Penyertaan dapat diperoleh dari Manajer Investasi atau dari Agen Penjual yang ditunjuk oleh Manajer Investasi. Pembelian Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN oleh calon Pemegang Unit Penyertaan tersebut harus dilakukan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang tercantum dalam Prospektus dan dalam Formulir Pemesanan Pembelian Unit Penyertaan. Pembelian Unit Penyertaan oleh calon Pemegang Unit Penyertaan yang dilakukan menyimpang dari syarat dan ketentuan tersebut di atas tidak akan dilayani. Dalam hal terdapat keyakinan adanya pelanggaran ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan BAPEPAM dan LK Nomor V.D.10 tentang Prinsip Mengenal Nasabah Oleh Penyedia Jasa Keuangan di Bidang Pasar Modal, Manajer Investasi atau Agen Penjual Efek Reksa Dana yang ditunjuk Manajer Investasi wajib menolak pesanan pembelian Unit Penyertaan dari calon Pemegang Unit Penyertaan.
13.2.
BATAS MINIMUM PEMBELIAN Minimum pembelian awal Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN dan minimum pembelian selanjutnya Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN adalah sebagai berikut:
27
Reksa Dana Pembelian
Minimum Pembelian Awal
Minimum Selanjutnya
BATAVIA PRIMA CAMPURAN Rp1.000.000,-
Rp1.000.000,-
Apabila pembelian awal dan pembelian selanjutnya dilakukan melalui Agen Penjual yang ditunjuk oleh Manajer Investasi, dimana Agen Penjual tersebut menetapkan minimum pembelian awal dan pembelian selanjutnya Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN yang lebih besar dari yang tercantum dalam Prospektus ini maka batas minimum pembelian awal dan pembelian selanjutnya Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN akan diatur dan dicantumkan dalam Dokumen Keterbukaan Produk.
13.3.
HARGA PEMBELIAN UNIT PENYERTAAN Setiap Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN ditawarkan dengan harga sama dengan Nilai Aktiva Bersih awal per Unit Penyertaan sebesar Rp1.000,- (seribu Rupiah) pada hari pertama penawaran. Selanjutnya harga penjualan Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN ditetapkan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih BATAVIA PRIMA CAMPURAN yang ditetapkan pada akhir Hari Bursa yang bersangkutan.
13.4.
PEMROSESAN PEMBELIAN UNIT PENYERTAAN Formulir Pemesanan Pembelian Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN beserta bukti pembayaran dan fotokopi bukti jati diri yang telah lengkap dan diterima secara baik (in complete application) oleh Manajer Investasi atau Agen Penjual yang ditunjuk oleh Manajer Investasi serta disetujui oleh Manajer Investasi sampai dengan pukul 13.00 WIB (tiga belas waktu Indonesia Barat) dan pembayaran untuk pembelian tersebut diterima dengan baik (in good fund) oleh Bank Kustodian pada Hari Bursa yang sama, akan diproses oleh Bank Kustodian berdasarkan Nilai Aktiva Bersih BATAVIA PRIMA CAMPURAN pada akhir Hari Bursa yang bersangkutan. Berkaitan dengan hal tersebut, Manajer Investasi wajib menyampaikan Formulir Pemesanan Pembelian Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN yang telah disetujui tersebut kepada Bank Kustodian selambat-lambatnya pukul 17.00 WIB (tujuh belas Waktu Indonesia Barat) pada Hari Bursa yang bersangkutan. Formulir Pemesanan Pembelian Unit Penyertaan beserta bukti pembayaran dan fotokopi bukti jati diri yang telah lengkap dan diterima secara baik (in complete application) oleh Manajer Investasi dan Agen Penjual serta disetujui oleh Manajer Investasi setelah pukul 13.00 WIB (tiga belas Waktu Indonesia Barat) dan pembayaran untuk pembelian tersebut diterima dengan baik (in good fund) oleh Bank Kustodian pada Hari Bursa berikutnya akan diproses oleh Bank Kustodian Berdasarkan Nilai Aktiva Bersih BATAVIA PRIMA CAMPURAN pada akhir Hari Bursa berikutnya. Berkaitan dengan hal tersebut, Manajer Investasi wajib menyampaikan Formulir Pemesanan Pembelian Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN yang telah disetujui tersebut kepada Bank Kustodian selambat-lambatnya pukul 17.00 WIB (tujuh belas Waktu Indonesia Barat) pada Hari Bursa berikutnya tersebut.
13.5.
SYARAT PEMBAYARAN Pembayaran pembelian Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN dilakukan dengan pemindahbukuan/transfer dalam mata uang rupiah dan pembayaran tersebut dilakukan kepada rekening BATAVIA PRIMA CAMPURAN sebagai berikut: 28
Rekening Bank Nomor
: BATAVIA PRIMA CAMPURAN - SUBSCRIPTION : PT Bank Mandiri (Persero) Tbk : 070-000-6266-733
Apabila diperlukan, untuk mempermudah proses pembelian Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN, maka atas permintaan Manajer Investasi, Bank Kustodian dapat membuka rekening atas nama BATAVIA PRIMA CAMPURAN pada bank lain. Rekening tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab dari dan dikendalikan oleh Bank Kustodian. Rekening tersebut hanya dipergunakan untuk penerimaan dana dari pembelian dan pembayaran penjualan kembali Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN termasuk dana yang diperlukan untuk transaksi Efek dari BATAVIA PRIMA CAMPURAN. Bagi pembelian Unit Penyertaan yang ditolak seluruhnya atau sebagian, sisa dananya akan dikembalikan oleh Manajer Investasi tanpa bunga dengan pemindahbukuan/transfer dalam mata uang rupiah ke rekening atas nama Pemegang Unit Penyertaan. Semua biaya bank, biaya pemindahbukuan/transfer, biaya pembelian, dan biaya lain (sebagaimana dimaksud dalam butir 9.3) sehubungan dengan pembayaran pembelian Unit Penyertaan, menjadi beban Pemegang Unit Penyertaan. 13.6.
PERSETUJUAN PEMBELIAN UNIT PENYERTAAN Manajer Investasi dan Bank Kustodian berhak menerima atau menolak pemesanan pembelian Unit Penyertaan secara keseluruhan atau sebagian. Bagi pemesanan pembelian Unit Penyertaan yang ditolak seluruhnya atau sebagian, sisanya akan dikembalikan oleh Manajer Investasi tanpa bunga dengan pemindahbukuan/transfer dalam mata uang rupiah ke rekening atas nama Pemegang Unit Penyertaan.
13.7.
SURAT KONFIRMASI TRANSAKSI UNIT PENYERTAAN Surat atau bukti konfirmasi atas pelaksanaan perintah Pembelian Unit Penyertaan oleh Pemegang Unit Penyertaan wajib dikirimkan kepada Pemegang Unit Penyertaan dalam waktu paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa setelah diterimanya perintah dimaksud dengan ketentuan, seluruh pembayaran telah diterima dan Formulir Pemesanan Pembelian Unit Penyertaan oleh Pemegang Unit Penyertaan telah lengkap dan diterima dengan baik (in good fund and in complete application).
29
BAB XIV PERSYARATAN DAN TATA CARA PENJUALAN KEMBALI UNIT PENYERTAAN
14.1.
PENJUALAN KEMBALI UNIT PENYERTAAN Pemegang Unit Penyertaan dapat menjual kembali sebagian atau seluruh Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN yang dimilikinya pada setiap Hari Bursa. Penjualan kembali oleh Pemegang Unit Penyertaan dilakukan dengan mengisi dan menyampaikan Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan yang ditujukan kepada Manajer Investasi secara langsung atau melalui Agen Penjual yang ditunjuk oleh Manajer Investasi dan dapat dikirimkan melalui pos tercatat. Penjualan kembali oleh Pemegang Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN harus dilakukan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang tercantum dalam Prospektus dan dalam Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan. Penjualan kembali oleh Pemegang Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN yang dilakukan menyimpang dari syarat dan ketentuan tersebut di atas tidak akan dilayani.
14.2.
BATAS MINIMUM PENJUALAN KEMBALI DAN SALDO MINIMUM KEPEMILIKAN Batas minimum Penjualan Kembali Unit Penyertaan dan minimum kepemilikan Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN adalah sebagai berikut: Reksa Dana
Minimum Penjualan Kembali
BATAVIA PRIMA CAMPURAN Rp 1.000.000,-
Minimum Saldo Kepemilikan
Rp1.000.000
Apabila penjualan kembali dilakukan melalui Agen Penjual yang ditunjuk oleh Manajer Investasi, dimana Agen Penjual tersebut menetapkan minimum penjualan kembali Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN yang lebih besar dari yang tercantum dalam Prospektus ini maka batas minimum penjualan kembali Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN akan diatur dan dicantumkan dalam Dokumen Keterbukaan Produk. Apabila jumlah kepemilikan saldo kepemilikan kurang dari Rp1.000.000 (satu juta Rupiah), maka Manajer Investasi berhak untuk menutup rekening Pemegang Unit Penyertaan tersebut, mencairkan seluruh Unit Penyertaan yang tersisa milik Pemegang Unit Penyertaan tersebut berdasarkan Nilai Aktiva Bersih pada Hari Bursa ditutupnya rekening tersebut dan mengembalikan sisa investasinya dengan cara pemindahbukuan/transfer dalam mata uang rupiah ke rekening atas nama Pemegang Unit Penyertaan. 14.3.
PEMBAYARAN PENJUALAN KEMBALI Sesuai ketentuan BAPEPAM dan LK, pembayaran atas penjualan kembali Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN dilaksanakan oleh Manajer Investasi sesegera mungkin, paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa sejak Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan yang telah dipenuhi sesuai dengan syarat dan ketentuan yang tercantum dalam Prospektus dan Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN, diterima secara lengkap oleh Manajer Investasi. Pembayaran dana hasil penjualan kembali Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN akan dilakukan dengan pemindahbukuan/transfer dalam mata uang rupiah ke rekening atas nama Pemegang Unit Penyertaan.
30
Semua biaya bank, biaya pemindahbukuan/transfer, biaya penjualan kembali dan biaya lain (sebagaimana dimaksud dalam butir 9.3) sehubungan dengan pembayaran penjualan kembali Unit Penyertaan merupakan beban dari Pemegang Unit Penyertaan. 14.4.
HARGA PENJUALAN KEMBALI UNIT PENYERTAAN Harga penjualan kembali setiap Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN adalah harga setiap Unit Penyertaan pada Hari Bursa yang ditentukan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih BATAVIA PRIMA CAMPURAN pada akhir Hari Bursa bersangkutan.
14.5.
PEMPROSESAN PENJUALAN KEMBALI UNIT PENYERTAAN Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan yang telah lengkap dan diterima secara baik (in complete application) sesuai dengan syarat dan ketentuan yang tercantum dalam Prospektus oleh Manajer Investasi atau Agen Penjual yang ditunjuk oleh Manajer Investasi dan telah disetujui oleh Manajer Investasi sampai dengan pukul 13.00 WIB (tiga belas Waktu Indonesia Barat), akan diproses oleh Bank Kustodian berdasarkan Nilai Aktiva Bersih BATAVIA PRIMA CAMPURAN pada akhir Hari Bursa yang bersangkutan. Berkaitan dengan hal tersebut, Manajer Investasi wajib menyampaikan permohonan penjualan kembali Unit Penyertaan tersebut kepada Bank Kustodian selambatlambatnya pukul 17.00 WIB (tujuh belas Waktu Indonesia Barat) pada Hari Bursa tersebut. Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan yang telah lengkap dan diterima secara baik (in complete application) sesuai dengan syarat dan ketentuan yang tercantum dalam Prospektus oleh Manajer Investasi atau Agen Penjual yang ditunjuk oleh Manajer Investasi dan telah disetujui oleh Manajer Investasi setelah pukul 13.00 WIB (tiga belas Waktu Indonesia Barat) maka akan diproses oleh Bank Kustodian berdasarkan Nilai Aktiva Bersih BATAVIA PRIMA CAMPURAN pada akhir Hari Bursa berikutnya. Berkaitan dengan hal tersebut, Manajer Investasi wajib menyampaikan permohonan penjualan kembali Unit Penyertaan tersebut kepada Bank Kustodian selambatlambatnya pukul 17.00 WIB (tujuh belas Waktu Indonesia Barat) pada Hari Bursa berikutnya. Manajer Investasi berhak untuk membatasi jumlah penjualan kembali Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN jika jumlah permohonan penjualan kembali dalam 1 (satu) hari telah mencapai 20% (dua puluh persen) dari Nilai Aktiva Bersih BATAVIA PRIMA CAMPURAN pada Hari Bursa yang bersangkutan. Dalam hal Manajer Investasi menerima atau menyimpan permohonan penjualan kembali lebih dari 20% (dua puluh persen) dari Nilai Aktiva Bersih pada Hari Bursa yang bersangkutan, maka kelebihan permohonan penjualan kembali tersebut oleh Bank Kustodian atas instruksi Manajer Investasi akan ditolak dan tidak akan diproses.
14.6.
PENOLAKAN PERMOHONAN PENJUALAN KEMBALI UNIT PENYERTAAN Sesuai Peraturan BAPEPAM dan LK Nomor IV.B.1. tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-552/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010, setelah memberitahukan secara tertulis kepada OJK dengan tembusan kepada Bank Kustodian, Manajer Investasi dapat menolak pembelian kembali (pelunasan) atau menginstruksikan Agen Penjual Efek BATAVIA PRIMA CAMPURAN untuk melakukan penolakan pembelian kembali (pelunasan) apabila terjadi hal-hal sebagai berikut:
31
a. Bursa Efek dimana sebagian besar Portofolio Efek BATAVIA PRIMA CAMPURAN diperdagangkan ditutup; dan /atau b. Perdagangan Efek atas sebagian besar Portofolio Efek BATAVIA PRIMA CAMPURAN di Bursa Efek dihentikan; dan /atau c. Keadaan kahar sesuai dengan ketentuan Kontrak Investasi Kolektif. Manajer Investasi wajib memberitahukan secara tertulis kepada Pemegang Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN apabila melakukan penolakan pembelian kembali (pelunasan) tersebut di atas paling lambat 1 (satu) Hari Bursa setelah tanggal instruksi penjualan kembali diterima oleh Manajer Investasi. 14.7.
SURAT KONFIRMASI TRANSAKSI UNIT PENYERTAAN Surat atau bukti konfirmasi atas pelaksanaan perintah penjualan kembali Unit Penyertaan oleh Pemegang Unit Penyertaan wajib dikirimkan kepada Pemegang Unit Penyertaan dalam waktu paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa setelah diterimanya perintah dimaksud dengan ketentuan, Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan oleh Pemegang Unit Penyertaan lengkap dan diterima dengan baik (in complete application).
32
BAB XV PENGALIHAN UNIT PENYERTAAN 15.1.
Pengalihan Unit Penyertaan Pemegang Unit Penyertaan dapat mengalihkan investasinya antara Reksa Dana yang dikelola oleh Manajer Investasi, kecuali untuk Reksa Dana Pasar Uang dan Reksa Dana Terproteksi.
15.2.
Prosedur Pengalihan Unit Penyertaan Pengalihan investasi dilakukan dengan menyampaikan Formulir Pengalihan Unit Penyertaan kepada Manajer Investasi atau Agen Penjual yang ditunjuk oleh Manajer Investasi dengan menyebutkan nama Pemegang Unit Penyertaan, nama Reksa Dana, nomor rekening Pemegang Unit Penyertaan dan nilai investasi yang akan dialihkan. Pengalihan investasi tersebut harus dilakukan sesuai dengan ketentuanketentuan serta persyaratan–persyaratan yang tercantum dalam Prospektus dan Formulir Pengalihan Unit Penyertaan.
15.3.
Pemrosesan Pengalihan Unit Penyertaan Pengalihan investasi dari BATAVIA PRIMA CAMPURAN ke Reksa Dana lainnya diproses oleh Manajer Investasi dengan melakukan pembelian kembali Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN yang dimiliki oleh Pemegang Unit Penyertaan dan melakukan penjualan Unit Penyertaan Reksa Dana lainnya tersebut yang diinginkan oleh Pemegang Unit Penyertaan. Pengalihan investasi dari Reksa Dana lainnya ke BATAVIA PRIMA CAMPURAN diproses oleh Manajer Investasi dengan melakukan pembelian kembali Unit Penyertaan Reksa Dana lainnya tersebut yang dimiliki oleh Pemegang Unit Penyertaan dan melakukan penjualan Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN yang diinginkan oleh Pemegang Unit Penyertaan. Formulir Pengalihan Unit Penyertaan yang telah lengkap dan diterima secara baik (in complete application) sesuai dengan syarat dan ketentuan yang tercantum dalam Prospektus oleh Manajer Investasi atau Agen Penjual yang ditunjuk oleh Manajer Investasi dan telah disetujui oleh Manajer Investasi sampai dengan pukul 13.00 WIB(tiga belas Waktu Indonesia Barat), akan diproses oleh Bank Kustodian berdasarkan Nilai Aktiva Bersih BATAVIA PRIMA CAMPURAN pada akhir Hari Bursa yang bersangkutan. Formulir Pengalihan Unit Penyertaan yang diterima oleh Manajer Investasi atau Agen Penjual dan telah disetujui oleh Manajer Investasi setelah pukul 13.00 WIB (tiga belas Waktu Indonesia Barat), akan diproses oleh Bank Kustodian berdasarkan Nilai Aktiva Bersih BATAVIA PRIMA CAMPURAN pada akhir Hari Bursa berikutnya.
15.4.
Batas Minimum Pengalihan Unit Penyertaan. Batas Minimum Pengalihan investasi dari BATAVIA PRIMA CAMPURAN ke reksa dana lainnya adalah sejumlah Rp1.000.000 (satu juta Rupiah) atau 10 (sepuluh) Unit Penyertaan. Batas minimum Pengalihan investasi dari reksa dana lainnya ke BATAVIA PRIMA CAMPURAN adalah sejumlah Rp1.000.000 (satu juta Rupiah) atau 10 (sepuluh) Unit Penyertaan. Apabila jumlah kepemilikan Unit Penyertaan kurang dari Saldo Minimum Kepemilikan Unit Penyertaan yang dipersyaratkan pada hari pengalihan maka Manajer Investasi berhak untuk menutup rekening tersebut dan mengembalikan sisa investasinya dalam bentuk pemindahbukuan/transfer ke rekening atas nama Pemegang Unit Penyertaan.
33
15.5.
SURAT KONFIRMASI TRANSAKSI UNIT PENYERTAAN Surat atau bukti konfirmasi atas pelaksanaan perintah Pengalihan Unit Penyertaan oleh Pemegang Unit Penyertaan wajib dikirimkan kepada Pemegang Unit Penyertaan dalam waktu paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa setelah diterimanya perintah dimaksud dengan ketentuan, Formulir Pengalihan Unit Penyertaan oleh Pemegang Unit Penyertaan lengkap dan diterima dengan baik (in complete application).
34
BAB XVI PEMBUBARAN DAN LIKUIDASI 16.1.
16.2.
16.3.
BATAVIA PRIMA CAMPURAN berlaku sejak ditetapkan pernyataan Efektif oleh OJK dan wajib dibubarkan, apabila terjadi salah satu dari hal-hal sebagai berikut : a.
dalam jangka waktu 60 (enam puluh) Hari Bursa, BATAVIA PRIMA CAMPURAN yang pernyataan pendaftarannya telah menjadi Efektif memiliki dana kelolaan kurang dari Rp25.000.000.000,- (dua puluh lima miliar Rupiah); dan atau
a.
diperintahkan oleh OJK untuk membubarkan BATAVIA PRIMA CAMPURAN sesuai dengan Peraturan Perundang–undangan di bidang Pasar Modal; dan atau
c.
total Nilai Aktiva Bersih BATAVIA PRIMA CAMPURAN kurang dari Rp25.000.000.000,- (dua puluh lima miliar Rupiah) selama 90 (sembilan puluh) Hari Bursa berturut-turut; dan atau
d.
Manajer Investasi dan Bank Kustodian sepakat membubarkan Reksa Dana BATAVIA PRIMA CAMPURAN.
Dalam hal Reksa Dana wajib dibubarkan karena kondisi sebagaimana dimaksud dalam butir 16.1 huruf a, maka Manajer Investasi wajib : a.
menyampaikan laporan kondisi tersebut kepada OJK dan mengumumkan rencana pembubaran, likuidasi, dan pembagian hasil likuidasi BATAVIA PRIMA CAMPURAN kepada para Pemegang Unit Penyertaan paling kurang dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional, paling lambat 2 (dua) Hari Bursa sejak berakhirnya jangka waktu sebagaimana dimaksud pada butir 16.1 huruf a Prospektus ini.
b.
menginstruksikan kepada Bank Kustodian untuk membayarkan dana hasil likuidasi yang menjadi hak Pemegang Unit Penyertaaan dengan ketentuan bahwa perhitungannya dilakukan secara proporsional dari Nilai Aktiva Bersih pada saat pembubaran namun tidak boleh lebih kecil dari dari Nilai Aktiva Bersih Awal (harga par) dan dana tersebut diterima Pemegang Unit Penyertaan paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa sejak berakhirnya jangka waktu sebagaimana dimaksud pada butir 16.1 huruf a Prospektus ini.
c.
membubarkan BATAVIA PRIMA CAMPURAN dalam jangka waktu paling lambat 10 (sepuluh) Hari Bursa sejak berakhirnya jangka waktu sebagaimana dimaksud pada butir 16.1 huruf a Prospektus ini, dan menyampaikan laporan hasil pembubaran BATAVIA PRIMA CAMPURAN kepada OJK dalam paling lambat 10 (sepuluh) Hari Bursa sejak Reksa Dana BATAVIA PRIMA CAMPURAN dibubarkan.
Dalam hal Reksa Dana BATAVIA PRIMA CAMPURAN wajib dibubarkan karena kondisi sebagaimana dimaksud dalam butir 16.1 huruf b, maka Manajer Investasi wajib : a.
mengumumkan pembubaran, likuidasi dan rencana pembagian hasil likuidasi Reksa Dana BATAVIA PRIMA CAMPURAN paling kurang dalam satu surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional paling lambat 2 (dua) Hari Bursa sejak diperintahkan BAPEPAM dan LK, dan pada hari yang sama memberitahukan secara tertulis kepada Bank Kustodian untuk menghentikan perhitungan Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana BATAVIA PRIMA CAMPURAN;
b.
menginstruksikan kepada Bank Kustodian untuk membayarkan dana hasil likuidasi yang menjadi hak Pemegang Unit Penyertaan dengan ketentuan 35
bahwa perhitungannya dilakukan secara proporsional dari Nilai Aktiva Bersih pada saat pembubaran dan dana tersebut diterima Pemegang Unit Penyertaan paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa sejak diperintahkan pembubaran Reksa Dana BATAVIA PRIMA CAMPURAN oleh OJK; dan c.
16.4.
menyampaikan laporan hasil pembubaran, likuidasi dan pembagian hasil likuidasi Reksa Dana BATAVIA PRIMA CAMPURAN kepada OJK paling lambat 2 (dua) bulan sejak diperintahkan pembubaran Reksa Dana BATAVIA PRIMA CAMPURAN oleh OJK dengan dilengkapi pendapat dari Konsultan Hukum dan Akuntan, serta Akta Pembubaran dan Likuidasi Reksa Dana BATAVIA PRIMA CAMPURAN dari Notaris;
Dalam hal Reksa Dana wajib dibubarkan karena kondisi sebagaimana dimaksud dalam butir 16.1 huruf c, maka Manajer Investasi wajib: a. menyampaikan laporan kondisi tersebut kepada OJK dengan dilengkapi kondisi keuangan terakhir Reksa Dana BATAVIA PRIMA CAMPURAN dan mengumumkan kepada para Pemegang Unit Penyertaan rencana pembubaran, likuidasi, dan pembagian hasil likuidasi Reksa Dana BATAVIA PRIMA CAMPURAN paling kurang dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional , dalam jangka waku paling lambat 2 (dua) Hari Bursa sejak berakhirnya jangka waktu sebagaimana dimaksud pada butir 16.1 huruf c Prospektus ini serta pada hari yang sama memberitahukan secara tertulis kepada Bank Kustodian untuk menghentikan perhitungan Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana BATAVIA PRIMA CAMPURAN;
16.5.
b.
Menginstruksikan kepada Bank Kustodian untuk membayarkan dana hasil likuidasi yang menjadi hak Pemegang Unit Penyertaaan dengan ketentuan bahwa perhitungannya dilakukan secara proporsional dari Nilai Aktiva Bersih pada saat likuidasi selesai dilakukan dan dana tersebut diterima Pemegang Unit Penyertaan paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa sejak likuidasi selesai dilakukan; dan
c.
Menyampaikan laporan hasil pembubaran, likuidasi dan pembagian hasil likuidasi Reksa Dana BATAVIA PRIMA CAMPURAN kepada OJK paling lambat 2 (dua) bulan sejak dibubarkan dengan dilengkapi pendapat dari konsultan Hukum dan Akuntan, serta Akta Pembubaran dan Likuidasi Reksa Dana BATAVIA PRIMA CAMPURAN dari Notaris.
Dalam hal Reksa Dana wajib dibubarkan karena kondisi sebagaimana dimaksud dalam butir 16.1 huruf d, maka Manajer Investasi wajib : a. menyampaikan kepada OJK dalam jangka waktu paling lambat (dua) Hari Bursa sejak terjadinya kesepakatan pembubaran Reksa Dana oleh Manajer Investasi dan Bank Kustodian dengan melampirkan : 1) 2) 3)
kesepakatan pembubaran dan likuidasi Reksa Dana BATAVIA PRIMA CAMPURAN antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian; alasan pembubaran; dan kondisi keuangan terakhir;
dan pada hari yang sama mengumumkan rencana pembubaran, likuidasi, dan pembagian hasil likuidasi Reksa Dana BATAVIA PRIMA CAMPURAN kepada para Pemegang Unit Penyertaan paling kurang dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional serta memberitahukan secara tertulis kepada Bank Kustodian untuk menghentikan perhitungan Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana BATAVIA PRIMA CAMPURAN; b. menginstruksikan kepada Bank Kustodian untuk membayarkan dana hasil likuidasi yang menjadi hak Pemegang Unit Penyertaaan dengan ketentuan bahwa perhitungannya dilakukan secara proporsional dari Nilai Aktiva Bersih pada saat likuidasi selesai dilakukan dan dana tersebut diterima Pemegang Unit Penyertaan paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa sejak likuidasi selesai dilakukan; dan 36
c. Menyampaikan laporan hasil pembubaran, likuidasi dan pembagian hasil likuidasi Reksa Dana BATAVIA PRIMA CAMPURAN kepada OJK paling lambat 2 (dua) bulan sejak dibubarkan dengan dilengkapi pendapat dari konsultan Hukum dan Akuntan, serta Akta Pembubaran dan Likuidasi Reksa Dana BATAVIA PRIMA CAMPURAN dari Notaris. 16.6.
Dalam hal masih terdapat uang hasil likuidasi yang belum diambil oleh Pemegang Unit penyertaan setelah tanggal pembagian hasil likuidasi kepada Pemegang Unit Penyertaan yang ditetapkan oleh Manajer Investasi, maka : a. jika Bank Kustodian telah memberitahukan dana tersebut Pemegang Unit Penyertaan sebanyak 3 (tiga) kali dalam tenggang waktu masing–masing 2 (dua) minggu serta telah mengumumkannya dalam surat kabar harian yang berperedaran nasional, maka dana tersebut wajib disimpan dalam rekening giro di Bank Kustodian untuk kepentingan Pemegang Unit Penyertaan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) tahun; b. setiap biaya yang timbul atas penyimpanan dana tersebut akan dibebankan kepada rekening giro tersebut; c. Apabila dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) tahun tidak diambil oleh Pemegang Unit Penyertaan, maka dana tersebut wajib diserahkan oleh Bank Kustodian kepada Pemerintah Indonesia untuk keperluan pengembangan industri Pasar Modal;
16.7.
Manajer Investasi wajib memastikan bahwa hasil dari likuidasi Reksa Dana BATAVIA PRIMA CAMPURAN harus dibagi secara proposional menurut komposisi jumlah Unit Penyertaan yang dimiliki oleh masing–masing Pemegang Unit Penyertaan.
16.8.
Setelah dilakukannya pengumuman rencana pembubaran, likuidasi, dan pembagian hasil likuidasi Reksa Dana BATAVIA PRIMA CAMPURAN, maka Pemegang Unit penyertaan tidak dapat melakukan penjualan kembali (pelunasan).
16.9.
Dalam hal Reksa Dana dibubarkan dan dilikuidasi, maka beban biaya pembubaran dan likuidasi Reksa Dana BATAVIA PRIMA CAMPURAN termasuk biaya Konsultan Hukum, Akuntan dan beban lain kepada pihak ketiga menjadi tanggung jawab dan wajib dibayar Manajer Investasi kepada pihak–pihak yang bersangkutan.
37
BAB XVII SKEMA PEMBELIAN, PENJUALAN KEMBALI dan PENGALIHAN UNIT PENYERTAAN BATAVIA PRIMA CAMPURAN
PEMESANAN PEMBELIAN UNIT PENYERTAAN
38
PEMESANAN PENJUALAN KEMBALI UNIT PENYERTAAN
39
PEMESANAN PENGALIHAN UNIT PENYERTAAN
40
BAB XVIII PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN UNIT PENYERTAAN 18.1
Informasi, Prospektus dan Formulir Pemesanan Pembelian Unit Penyertaan dapat diperoleh di kantor Manajer Investasi atau Agen Penjual yang ditunjuk oleh Manajer Investasi. Hubungi Manajer Investasi atau Agen Penjual yang ditunjuk oleh Manajer Investasi untuk informasi lebih lanjut.
18.2.
Untuk menghindari keterlambatan dalam pengiriman laporan tahunan BATAVIA PRIMA CAMPURAN serta informasi lainnya mengenai investasi, Pemegang Unit Penyertaan diharapkan untuk memberitahu secepatnya mengenai perubahan alamat kepada Manajer Investasi atau Agen Penjual dimana Pemegang Unit Penyertaan melakukan pembelian Unit Penyertaan.
Manajer Investasi PT BATAVIA PROSPERINDO ASET MANAJEMEN Chase Plaza, Lantai 12 Jl. Jend. Sudirman Kav.21 Jakarta 12920 Telepon (62-21) 520-8390 Faksimili (62-21) 520-6899 Email :
[email protected] www.bpam.co.id
Bank Kustodian PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK Plaza Mandiri, Lantai 1 Sayap Barat Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 - 38 Jakarta 12190 Telepon (62-21) 52913135 / 5245170 / 52913057 Faksimili (62-21) 5268201 / 5275858
41