74
pemasok disinilah yang membutuhkan waktu yang tidak sedikit sehingga berakibat penundaan pada pencatatan baik difungsi akuntansi, keuangan, dan fungsi terkait. Maka dari penjelasan mulai dari prosedur,fungsi terkait hingga dokumen yang terlibat dapat diketahui bahwa sistem informasi akuntansi pembelian di PT.Bukit Jaya Abadi belum dapat berjalan dengan baik sesuai dengan standar operasional perusahaan yang telah ditetapkan melalui pokok prosedur siklus pembelian.
BAB 5 PENUTUP
5.1
Simpulan Berdasarkan dari keseluruhan laporan penelitian ini, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut : 1. Jaringan prosedur yang membentuk sistem informasi akuntansi pembelian bahan baku di PT. Bukit Jaya Abadi sudah efisien dan cukup baik karena melibatkan berbagai fungsi yang terdiri dari prosedur permintaan pembelian, prosedur permintaan dan penawaran harga dan pemilihan supplier pemasok ,prosedur order pembelian ,prosedur penerimaan barang, dan prosedur pencatatan pembelian.
75
2. Bagian –bagian yang terkait dalam sistem informasi akuntansi pembelian bahan baku pada PT.Bukit Jaya Abadi yaitu bagian procurement,bagian keuangan, bagian produksi,bagian gudang yang memiliki tugas dan tanggung jawab masing –masing sehingga berpengaruh terhadap pengendalian interen perusahaan terutama di dalam penginputan data pembelian bahan baku dan dilengkapi dengan dokumen lengkap serta fungsi-fungsi yang mendukung oleh pihak yang menerbitkan dokumen tersebut. 3. Dokumen yang digunakan dalam sistem informasi akuntansi pembelian bahan baku pada PT.Bukit Jaya Abadi adalah surat permintaan pembelian,surat order pembelian(purchase
order),bukti
kas
keluar
,laporan
penerimaan
barang(Receiving),faktur invoice. Dan membentuk jaringan prosedur dokumen yang dikeluarkan oleh suatu fungsi yang terkait diberi nomor urut tercetak dan 73 merupakan acuan untuk penerbitan dokumen lainnya sehingga tercipta pengecekan interen antara fungsi satu dengan fungsi lainnya sehingga jaringan prosedur sistem informasi data yang dihasilkan valid. 4. Bagan alir dokumen dalam sistem informasi akuntansi pembelian bahan baku pada PT.Bukit Jaya Abadi terdiri dari bagan alir dokumen pada saat proses terjadinya permintaan pembelian ,pemesanan bahan baku sampai barang diterima di gudang. 5. Kendala – kendala yang timbul dalam prosedur pembelian bahan baku pada PT.Bukit Jaya Abadi antara lain mengenai kurang kontrol manajemen yaitu keterlambatan pembuatan laporan penerimaan barang atas pembelian barang
76
yang terjadi sehingga pihak fungsi yang terkait terlambat dalam penginputan data sistem informasi pembeliannya sehingga menjadi kurang baik sistem pengendaliannya yaitu pengakuan data outstanding antara persediaan di gudang dengan data inputan program ORACLE yang tidak sama sehingga perlu adanya perbaikan dalam penerapan pengendalian interennya sehingga tidak terjadi kecurangan dan manipulasi data yang akan merugikan perusahaan yang akan berpengaruh pada bagian produksinya.
5.2 Saran Berdasarkan dari penelitian ini, maka penulis mengajukan saran sebagai berikut : 1. Sistem pengendalian intern yang dibentuk jaringan prosedur pembelian harus dilaksanakan oleh semua
fungsi yang terlibat sehingga pengendalian intern
dalam perusahaan dapat berjalan dengan efektif dan efisien. 2. Perlu adanya sosialisasi dan training karyawan yang terlibat sehingga mempunyai kemampuan atau keahlian dalam penguasaan program ORACLE. 3. Struktur pengedalian intern dalam sisitem informasi akuntansi merupakan suatu faktor penting yang perlu diterapkan untuk memaksimumkan laba perusahaan.
77
4. Untuk kendala yang dihadapi perusahaan terutama untuk keterlambatan penginputan
data
penerimaan
barang
yang
terjadi,
perusahaan
harus
mengeluarkan aturan perusahaan yang bersifat mengikat demi kelancaran prosedur operasional perusahaan terutama pada bagian penerimaan barang sehingga tidak terjadi keterlambatan pembuatan laporan penerimaan barang sehingga fungsi-fungsi yang terkait menjalin hubungan kerja yang baik agar kegiatan operasional perusahaan bisa mencapai efektivitas dan efisiensi kerja yang optimal. 5. Untuk upaya yang dilakukan perusahaan selama itu semua demi kemajuan perusahaan dan tidak mengubah aturan yang ada dan tidak mempengaruhi kegiatan didalam aktivitasnya upaya tersebut harus terus dilakukan dengan cara jadikan upaya tersebut sebagai suatu aturan yang harus dijalankan. 6. Perlunya dilakukan pengecekan ulang atas bahan baku oleh fungsi gudang sebeluam dilakukan proses produksi oleh fungsi produksi,sehingga jumlah persediaan bahan baku yang tersedia bersifat valid sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan dengan adanya pengecekan tersebut bagian gudang tidak akan mengalami kekurangan dan kelebihan bahan baku. 7. Untuk bagian gudang dengan fungsi pencatatan laporan penerimaan barang perlu adanya tambahan karyawan yang kompetitif agar laporan penerimaan barang dapat terselesaikan lebih cepat sehingga dokumen pembelian segera bisa dibayarkan sehingga tidak ada hutang yang outstanding.
78
8. Perlu adanya klarifikasi yang baik atas pemberian informasi dari pihak gudang dengan pihak produksi sehingga tidak ada kesalahpahaman terhadap stok persediaan bahan baku yang ada di gudang dengan data yang ada di program ORACLE.