1
PEMANFAATAN TEKNOLOGI NIRKABEL DALAM LINGKUNGAN MEDIS
Penulis : Dinny Mutia Sari Pembimbing : Irwansyah Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia
Pemanfaatan teknologi ..., Dinny Mutia Sari, FISIP UI, 2014
2
HALAMAN PENGESAHAN Karya ilmiah ini diajukan oleh: Nama NPM Program Studi Fakultas Jenis Karya Nama Mata Kuliah Judul Karya Ilmiah
: Dinny Mutia Sari : 1006664880 : Komunikasi Media : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik : Makalah Non-Seminar : Perkembangan Teknologi Komunikasi : Pemanfaatan Teknologi Nirkabel dalam Lingkungan Medis
Telah disetujui oleh dosen pengajar mata kuliah untuk diunggah lib.ui.ac.id/unggah dan dipublikasikan sebagai karya ilmiah sivitas akademika Universitas Indonesia
Pemanfaatan teknologi ..., Dinny Mutia Sari, FISIP UI, 2014
di
3
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
: Dinny Mutia Sari
NPM
: 1006664880
Program Studi
: Komunikasi Media
Departemen
: Ilmu Komunikasi
Fakultas
: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jenis Karya
: Makalah Non-Seminar
demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Nonekslusif (Non-exclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Pemanfaatan Teknologi Nirkabel dalam Lingkungan Medis Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Nonekslusif ini Universitas Indonesia berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Depok, 3 Desember 2013
Dinny Mutia Sari
Pemanfaatan teknologi ..., Dinny Mutia Sari, FISIP UI, 2014
4
FORMULIR PERSETUJUAN PUBLIKASI NASKAH RINGKAS Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Dr. Irwansyah, M.A NIP/NUP : 0908050337 Pembimbing dari mahasiswa S1: Nama : Dinny Mutia Sari NPM : 1006664880 Fakultas : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi : Komunikasi Media Judul Naskah Ringkas : Pemanfaatan Teknologi Nirkabel dalam Lingkungan Medis Menyatakan bahwa naskah ringkas ini telah diperiksa, diperbaiki, dipertimbangkan dan dinyatakan dapat diunggah di UI-ana (lib.ui.ac.id/unggah) dan (pilih salah satu dengan memberi) tanda silang :
☑Dapat diakses dan dipublikasikan di UI-ana (lib.ui.ac.id). ☐ Akan diproses diterbitkan pada Jurnal Prodi/Jurusan/Fakultas di UI. ☐ Akan diterbitkan pada prosiding seminar nasional pada Seminar ……………………………………………………………………………… yang diprediksi akan dipublikasikan pada …………
☐
Akan diterbitkan pada Jurnal Nasional yaitu
……………………………………………………………… , yang diprediksi akan dipublikasikan pada …………
☐
Akan ditulis dalam bahasa Inggris dan diterbitkan pada prosiding Konferensi
Internasional pada …………………………………………………………………………………………………… yang diprediksi akan dipublikasikan pada …………
☐
Naskah ringkas ini baik, dan akan diubah/digabung dengan hasil penelitian lain dan
ditulis dalam bahasa Inggris untuk dipersiapkan ke jurnal internasional, yaitu: ………………………………………….. dan akan akan dipublikasikan pada …………………
☐
Ditunda publikasi onlinenya karena akan/sedang dalam proses paten/HKI
Pemanfaatan teknologi ..., Dinny Mutia Sari, FISIP UI, 2014
5
Latar Belakang Masalah Seiring dengan berjalannya waktu, teknologi komunikasi secara terus-menerus mengalami perkembangan. Masih tertanam kuat di ingatan masyarakat pada tahun 1990an, mereka berkomunikasi dengan bertatap muka. Kemudian lahir teknologi pos yang mampu membantu orang berkomunikasi dengan orang lainnya yang tinggal di suatu tempat yang jauh yang mana komunikasi secara langsung tidak dapat terjadi melalui selembar surat. Pos pada masanya merupakan media yang terbilang sukses, banyak masyarakat dunia termasuk Indonesia yang memanfaatkan teknologi ini untuk mengembangkan komunikasi mereka. Seiring berjalannya waktu, muncul media baru yaitu internet yang membuat komunikasi semakin mudah diterapkan. Dengan adanya internet, banyak teknologi-teknologi baru muncul yang mampu menggantikan posisi media lama seperti halnya pos yang mulai ditinggalkan masyarakat seiring dengan lahirnya teknologi electronic mail ( e-mail ) atau surat elektronik. Dengan adanya teknologi e-mail tersebut, masyarakat tidak perlu lagi untuk pergi ke kantor pos untuk mengirimkan surat. Masyarakat hanya perlu gadget-gadget canggih yang memungkinkan untuk terakses atau tersambung ke internet untuk menjalankan teknologi e-mail tersebut seperti telepon seluler, komputer, komputer portabel atau laptop, dan lain-lain. Begitu pun halnya dengan telepon, masyarakat Indonesia dulunya hanya mengenal telepon rumah yang memakai kabel untuk berkomunikasi dengan orang lain, telepon rumah tersebut berukuran cukup besar, hanya mampu diletakkan di rumah, tidak dapat dibawa kemana pun karena terhubung dengan kabel. Telepon rumah yang dikategorikan sebagai first generation ( 1G ) dalam teknologi seluler ini hanya bisa digunakan untuk berbicara, teknologi ini belum dilengkapi dengan fasilitas lain seperti SMS ( Short Message Service ) apalagi kemampuan untuk terkoneksi ke internet. Kemudian lahirlah teknologi Second Generation ( 2G ) yang merupakan perkembangan dari teknologi sebelumnya yaitu 1G. Telepon seluler 2G ini memiliki fasilitas yang tidak dimiliki oleh teknologi 1G sebelumnya, yakni SMS dan MMS ( Multimedia Messaging Service ) yang memungkinkan pengguna untuk mengirimkan pesan berisikan kontenkonten seperti gambar, video dan audio ke pengguna lainnya, dan dalam teknologi ini pula pengguna mampu melakukan browsing internet meskipun masih terbatas. Bermula dari teknologi ini lah yang mampu mengubah gaya hidup orang banyak. Contohnya, ketika lebaran, orang Indonesia yang dulunya berkirim-kiriman ucapan melalui pos, sekarang banyak meninggalkan
Pemanfaatan teknologi ..., Dinny Mutia Sari, FISIP UI, 2014
6
kebiasaan tersebut dan beralih ke fasilitas SMS dan internet melalui jejaring-jejaring sosial. Teknologi tersebut pun kembali dikembangkan menjadi Third Generation ( 3G ) dan seterusnya, terhitung sampai sekarang teknologi tersebut telah dikembangkan sampai ke Fourth Generation ( 4G ), bahkan di luar sana ada yang telah meramalkan konsep dari perkembangan teknologi ini sampai ke tingkat Seventh Generation ( 7G ) dengan klasifikasi teknologi dan aplikasi yang berbeda setiap generasinya. Mereka adalah Xichun Li, Abudulla Gani, Rosli Salleh, dan Omar Zakaria yang semuanya berasal dari Department of Computer System and Technology Faculty of Computer Science and Information Technology, University of Malaya yang telah meramalkan teknologi seluler masa depan. Dalam jurnal yang mereka buat dalam International Conference on Communication Software and Networks pada tahun 2009 yang lalu, mereka meramalkan teknologi seluler akan terus dikembangkan dan pada tahun 2040, masyarakat di dunia akan dikenalkan dengan teknologi 7G yang tentunya akan semakin canggih bila dibandingkan dengan teknologi-teknologi sebelumnya (Li, Gani, Salleh, & Zakaria, 2009). Teknologi lainnya yang dikategorikan sebagai halfway technology atau teknologi yang secara terus-menerus dikembangkan adalah Bluetooth. Sebelum mengenal teknologi ini, pengguna menggunakan kabel untuk bertukar file-file dari gadget satu ke gadget lainnya. Contohnya seperti apabila ingin memindahkan file seperti gambar, video, dan lagu dari komputer ke telepon seluler, maka pengguna menggunakan kabel USB ( Universal Serial Bus ) untuk memindahkan file tersebut. Kabel tersebut satu sisi dicolokkan ke komputer dan satu sisinya lagi ditempatkan ke telepon seluler. Dengan adanya Bluetooth, pengguna tidak perlu menggunakan kabel lagi untuk memindahkan data ke perangkat-perangkat lainnya. Bluetooth dapat diterapakan apabila perangkat satu untuk memindahkan dan perangkat lainnya dimana data akan dipindahkan keduanya harus dilengkapi dengan aplikasi Bluetooth. Sekarang, teknologi Bluetooth sangat mudah ditemui, umumnya semua laptop yang dijual di pasaran dilengkapi aplikasi Bluetooth begitu pula dengan telepon seluler. Perangkat berteknologi 3G umumnya dilengkapi dengan teknologi Bluetooth. Teknologi ini tentunya semakin memudahkan manusia yang semakin hari memiliki kebutuhan yang semakin banyak. Pada masa sekarang, manusia semakin dimudahkan hidupnya dengan adanya teknologi yang terus dikembangkan. Selain Bluetooth, manusia mampu untuk saling bertukar data kepada
Pemanfaatan teknologi ..., Dinny Mutia Sari, FISIP UI, 2014
7
orang lain dari satu perangkat ke perangkat lain dengan menggunakan internet. Data dapat ditransfer melalui e-mail, dan media sosial seperti facebook dan twitter yang memang lagi trend dikalangan pengguna perangkat canggih. Untuk melakukan kegiatan tersebut tentu memerlukan koneksi yang akan menghubungkan pengguna ke internet. Semakin meningkatnya kebutuhan manusia akan internet, maka sering kali ditemukan tempat-tempat yang dilengkapi dengan jaringan wifi atau biasa disebut dengan hotspot seperti di restoran, mall, kampus, sekolah dll. Wifi adalah sesuatu yang memungkinkan pengguna untuk mengakses internet dimanapun ia berada asalkan tempat tersebut dilengkapi dengan hotspot tadi. Apa yang telah dijabarkan di atas merupakan sedikit gambaran mengenai teknologi wireless atau nirkabel, dimana suatu perangkat tidak lagi memerlukan kabel dalam penerapannya. Teknologi ini telah banyak digunakan oleh hampir seluruh negara di dunia karena memudahkan proses komunikasi, termasuk proses pengiriman dan penerimaan data dan teknologi ini telah banyak mengalami perkembangan. Makalah ini mencoba untuk menjelaskan dan memaparkan pemanfaatan teknologi wireless atau nirkabel ini di dalam dunia kedokteran. Tema ini menarik mengingat pemanfaatan teknologi nirkabel dalam dunia kedokteran jarang didengar terutama di Indonesia.
Pemanfaatan teknologi ..., Dinny Mutia Sari, FISIP UI, 2014
8
Permasalahan Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dirumuskan beberapa permasalahan makalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh teknologi wireless di dalam lingkungan medis 2. Mengapa teknologi wireless perlu diterapkan dalam lingkungan medis
Tujuan Penulisan Merujuk pada permasalahan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dari penulisan makalah ini adalah: 1. Mengetahui pengaruh teknologi wireless di dalam lingkungan medis 2. Mengetahui alasan teknologi wireless perlu diterapkan dalam lingkungan medis
Manfaat Penulisan Makalah ini diharapkan dapat memperkaya wawasan dan mampu membuka mata pembaca terhadap perkembangan teknologi komunikasi. Makalah ini juga diharapkan dapat memberikan masukan kepada lembaga-lembaga yang bergerak di bidang kedokteran mengenai keunggulan-keunggulan dari pemanfaatan teknologi wireless dalam menangani pasien.
Pemanfaatan teknologi ..., Dinny Mutia Sari, FISIP UI, 2014
9
Konsep Teoritis Penulisan makalah ini berawal dari keingintahuan penulis akan perkembangan salah satu teknologi komunikasi yaitu teknologi wireless yang semakin hari semakin mudah ditemui. Teknologi ini sering ditemui di hampir seluruh tempat seperti kampus, sekolah, restoran, mall, dan lain-lain, namun pemanfaatan teknologi ini dalam dunia kedokteran masih jarang terdengar khususnya di negara Indonesia sendiri. Berdasarkan penjabaran di atas, maka dalam penulisannya akan menggunakan teori sebagai acuan berpikir bagi penulis. 1. Teori Ekologi Media Teori ekologi media merupakan teori hasil pemikiran dari Marshall McLuhan. Teori ini banyak membahas tentang perkembangan teknologi komunikasi khususnya pada dampak sosial yang ditimbulkan oleh teknologi tersebut. McLuhan menyatakan bahwa teknologi memengaruhi kehidupan manusia sehari-hari. Manusia tidak akan bisa hidup tanpa teknologi. Manusia dan teknologi itu sendiri memiliki hubungan yang bersifat simbiosis, artinya teknologi merupakan sesuatu yang diciptakan oleh manusia itu sendiri, dan sebagai akibatnya, teknologi yang telah diciptakan manusia tersebut menciptakan kembali diri manusia yang menggunakan teknologi tersebut. Teknologi sebagai media dinilai mampu memengaruhi persepsi dan pemikiran manusia. McLuhan juga mengatakan dalam teorinya bahwa masyarakat dunia tidak mampu menjauhkan dirinya dari pengaruh teknologi, ia juga menyatakan bahwa teknologi tetap akan menjadi pusat bagi semua bidang profesi dan kehidupan. Adapun tiga asumsi dari teori ekologi media ini, sebagai berikut:
Media melingkupi setiap tindakan di dalam masyarakat.
Media memperbaiki persepsi dan mengorganisasikan pengalaman masyarakat.
Media menyatukan seluruh dunia. Asumsi pertama telah dijelaskan sedikit pada penjabaran di atas bahwa teknologi sebagai
media dalam komunikasi tidak dapat dipungkiri dalam kehidupan manusia. Artinya, manusia tidak dapat melarikan dirinya dari teknologi. Begitu pula dengan asumsi kedua, penjabaran di
Pemanfaatan teknologi ..., Dinny Mutia Sari, FISIP UI, 2014
10
atas telah menyinggung sedikit. Oleh karena manusia tidak dapat menjauhkan dirinya pada teknologi, maka semakin mudah media tersebut memengaruhi manusia itu sendiri dalam kehidupannya sehari-hari. Semakin mudah manusia tersebut terpengaruh media, maka semakin kuat kemungkinan persepsi yang dianut manusia akan berubah seiring dengan seringnya ia mengonsumsi media. Penjelasan dari asumsi kedua ini dinilai memiliki kemiripan dengan teori kultivasi dan terkait dengan isi konten media tersebut dalam hal ini televisi dijadikan sebagai contoh. McLuhan menyebutkan bahwa televisi telah memanipulasi masyarakat yang mengonsumsinya. Sikap dan pengalaman manusia dipengaruhi oleh konten-konten pada televisi secara langsung dan sistem kepercayaan masyarakat mampu dipengaruhi secara negatif oleh televisi. Banyak hal bisa dijadikan contoh, salah satunya adalah ketika pemberitaan mengenai kekerasan seksual yang terjadi di angkot marak diberitakan di media manapun termasuk televisi di Indonesia, hal tersebut mampu memengaruhi persepsi masyarakat, kemungkinan mereka akan berpikir bahwa semua angkot di Indonesia khususnya di Jakarta tidak aman. Pemberitaan tersebut juga menjadi topik pembicaraan utama di masyarakat. Hal tersebut membuktikan bahwa televisi memberikan dampak pada masyarakat, konten yang disajikan pun mampu mengubah persepsi masyarakat mengenai angkot di Indonesia. Asumsi ketiga terkait dengan istilah Global Village yang diciptakan oleh McLuhan sendiri, bahwa media menghubungkan dunia. Teknologi sebagai media dalam komunikasi mampu untuk menjembatani budaya-budaya yang dulunya tidak pernah dikomunikasikan ke masyarakat. Global Village itu sendiri adalah sebuah istilah dari pemikiran McLuhan dimana manusia tidak lagi hidup dalam keadaan terisolasi, namun ia akan selalu terakses oleh teknologi yang bersifat instan dan berkesinambungan. Dampak dari Global Village ini sendiri adalah masyarakat mampu memperoleh informasi secara langsung, dan McLuhan menyebutkan masyarakat akan lebih tertarik dengan masalah-masalah yang terjadi di luar dan tidak lagi fokus pada isu-isu yang terjadi di komunitasnya sendiri. Kemunculan internet misalnya, teknologi tersebut memberikan dampak yang besar bagi kehidupan masyarakat. Banyak informasi yang diperoleh berasal dari internet, hanya dengan mengunjungi situs-situs yang ada pada internet.
Pemanfaatan teknologi ..., Dinny Mutia Sari, FISIP UI, 2014
11
Budaya-budaya pun kini dapat dipelajari hanya dengan mengunjungi internet, tanpa harus mengunjungi daerah tempat budaya tersebut berasal. Medium Adalah Pesan ( Medium is The Message ) Istilah medium is the message merupakan istilah yang dikatakan turut mempopulerkan teori ekologi media ini. Menurut McLuhan, istilah ini menyatakan bahwa media sebenarnya lebih kuat dalam mempengaruhi masyarakat daripada isi dari media tersebut. Hal ini bukan berarti bahwa konten tidak berpengaruh sama sekali, namun menurut McLuhan, masyarakat menomorduakan isi dan mengutamakan media yang dikonsumsi. McLuhan berpendapat bahwa pesan yang disampaikan media memiliki pengaruh terhadap alam sadar manusia, akan tetapi pengaruh dari media itu sendiri dinilai lebih besar. Manusia akan berpikiran bahwa sebenarnya isi medialah yang memengaruhi persepsi mereka, akan tetapi McLuhan menyatakan bahwa manusia tersebut sering tidak sadar bahwa medialah yang sebenarnya membentuk pesan dan medialah yang membuat suatu pesan menjadi penting. Metodologi Penulisan makalah ini menggunakan metode deskriptif dan studi kepustakaan. Makalah ini dalam penulisannya mengandalkan data sekunder yang diperoleh dari berbagai macam sumber seperti buku, e-book, jurnal, dan sebagainya sebagai referensi penulisan.
Pemanfaatan teknologi ..., Dinny Mutia Sari, FISIP UI, 2014
12
Pembahasan Teknologi wireless akhir-akhir ini memang dinilai sebagai perangkat penyampai informasi utama di seluruh dunia. Teknologi ini mampu memengaruhi persepsi masyarakat, sebanyak layanan seluler Eropa mencatat bahwa sebanyak 75% dari populasi menggunakan teknologi wireless ini terutama pada telepon seluler. Anak yang tidak membawa telepon seluler dan tidak mengirimkan pesan sms ke teman satu kelas di sekolah, maka anak tersebut dianggap aneh. ( Jones, S., Kovac, R., & Groom F. M. (2009). Introduction to Communication Technologies: A Guide for Non-Engineers. Boca Raton, FL: CRC Press ). Hal tersebut membuktikan bahwa teknologi wireless ini begitu berpengaruh dalam masyarakat, pengguna tidak hanya berasal dari orang dewasa melainkan melanda juga anak-anak. Teknologi wireless merupakan teknologi yang tidak menggunakan kabel yang mampu menghubungkan satu perangkat ke perangkat lainnya untuk melakukan transfer data. Seperti contohnya, Bluetooth, teknologi ini merupakan salah satu teknologi nirkabel yang mampu mengirimkan data dari satu perangkat ke perangkat lainnya dalam jarak yang pendek. Sekarang banyak perangkat dilengkapi dengan teknologi Bluetooth, seperti telepon seluler, laptop dan sebagainya karena dinilai memudahkan pengguna untuk bertukar informasi. Dengan adanya Bluetooth, pengguna tidak perlu lagi memindahkan satu file dari komputer ke telepon seluler dengan menggunakan kabel penghubung. Terkait dengan pemikiran Marshall McLuhan yang telah dijabarkan sebelumnya, teknologi memudahkan kehidupan manusia, oleh sebab itu lah teknologi akan menguasai seluruh bidang profesi, tidak terkecuali pada bidang kedokteran. Melihat semakin maraknya penggunaan teknologi nirkabel di masyarakat, ada kemungkinan teknologi tersebut juga memasuki dunia medis. Beberapa artikel dalam jurnal telah membahas mengenai pemanfaatan teknologi nirkabel ini dalam dunia kedokteran. Zhi Zhang dan Ping Liu ( 2004 ) merupakan salah satu dari banyak peneliti yang telah membahas mengenai teknologi nirkabel dalam dunia medis. Dalam artikel mereka yang berjudul Application of Bluetooth Technology in Ambulatory Wireless Medical Monitoring, mereka mengaitkan teknologi Bluetooth dengan alat-alat pemantau medis seperti holter, yaitu alat
Pemanfaatan teknologi ..., Dinny Mutia Sari, FISIP UI, 2014
13
pemantau kerja jantung pasien. Perangkat pemantau medis tradisional yang masih menggunakan kabel dinilai memiliki banyak kekurangan, seperti membuat pasien merasa tidak nyaman dan sulit mendapatkan data yang alami dan dapat dipercaya, hal tersebut sangat membatasi kebebasan pasien, sedangkan kegiatan pemantauan untuk pasien rawat jalan banyak dan memerlukan waktu 24 jam atau pengujian secara terus-menerus. Hal ini sangat merepotkan atau menyusahkan dokter dan perawatnya. Selain itu, sambungan kabel dapat meningkatkan infeksi berbahaya apabila sebelumnya telah terkena penyakit menular seperti SARS. Zhi Zhang dan Ping Liu berpendapat bahwa teknologi bluetooth merupakan jawaban dari permasalahan tersebut. Sensor bluetooth mampu memberikan data dan mengirimkannya ke monitor pada saat itu juga. Walaupun standar jarak pengiriman hanya sekitar 10 meter, namun dapat diperluas hingga lebih dari 100 meter apabila pengguna meningkatkan tenaganya. Masih terkait dengan penelitian di atas, Shun-Chuan Chen, Hsuan-Wei Chen, Ang Lee, Kuo-Hao Chao, Yu-Cheng Huang dan Feipei Lai menulis artikel mengenai EVE ( E-Vanguard for Emergency ), sebuah sistem nirkabel untuk penyelamatan dan layanan kesehatan. EVE terdiri dari regu penyelamat yang dilengkapi dengan PDA ( Personal Digital Assistant ) yang selalu digunakan setiap saat, petugas medis dengan laptop dan GPS, pusat komando penyelamatan dikontrol oleh pemimpin dari tim penyelamatan tersebut dan tim medis, dan monitor subsistem termasuk sensor fisik
seperti oximeter dan electro-cardiograph, yang dilengkapi dengan
transmisi nirkabel untuk para korban. EVE dirancang karena semakin banyaknya bencana melanda beberapa negara yang menimbulkan penduduk setempat terluka bahkan meninggal. Berdasarkan data dari Taiwan Fire Administration and The emergency Center of The National Taiwan University Hospital, banyak korban yang meninggal dalam bencana tersebut dikarenakan rumah sakit tidak memiliki informasi yang cukup dari sumber langsung, dan tidak memliki sistem penyelamatan mendalam. Tidak jarang juga banyak penyelamat yang tewas selama beroperasi. Cara kerja EVE adalah sistem yang ada pada EVE akan mengumpulkan informasi medis secara instan dari para korban melalui sensor dan mengirimkan data ke para medis dan tim penyelamat terdekat. EVE ini sangat cocok diimplementasikan di Indonesia yang rawan akan bencana alam seperti tanah longsor, gempa bumi, banjir, dan sebagainya, mengingat bencana tersebut sangat rentan memakan korban jiwa. Hal yang diperlukan untuk melaksanakan program EVE ini adalah integrasi dari berbagai macam teknologi, seperti proses sinyal digital untuk
Pemanfaatan teknologi ..., Dinny Mutia Sari, FISIP UI, 2014
14
sensor medis, teknologi jaringan seperti GPS dan bluetooth, dan PDA untuk membangun jaringan penyelamatan nirkabel. Teknologi jaringan nirkabel membuat sistem lebih mudah dikembangkan dalam lingkungan medis. Teknologi nirkabel yang dilekatkan membuat perangkat medis lebih kecil, murah dan lebih hemat dalam penggunaan listrik. Sensor medis mampu memonitori kondisi tubuh seperti tekanan darah, denyut jantung dan sebagainya secara berkelanjutan, karena kondisi tubuh yang selalu berubah dan tidak dapat diprediksi. Teknologi nirkabel dalam lingkungan medis ini memang menarik perhatian para peneliti, dan pihak-pihak tertentu seperti perusahaan yang memproduksi bluetooth, yaitu Bluetooth Special Interest Group ( BTSIG ). Satu hal utama yang ditawarkan dari teknologi ini adalah kemudahan dalam koneksi. Dalam artikel berjudul An Optimized Communication for Emergency health Situations bahkan menyebutkan teknologi bluetooth telah dipasang di mesin penyimpan obat, hal ini membantu dokter tetap berkomunikasi dengan pasiennya. Apabila pasien tidak mengambil obat dalam mesin tersebut, maka akan ada alarm pengingat berupa SMS yang akan dikirimkan ke pelayan kesehatan, keluarga pasien, atau pasien itu sendiri. Teknologi ini sangat berguna apabila digunakan pada pasien yang rawat jalan, yang mana dokter tidak mengawasi pasien tersebut secara langsung, namun dengan teknologi ini, komunikasi antara mereka tetap terjaga. Beberapa
penjabaran
di
atas
menyatakan
bahwa
dunia
kedokteran
mampu
mengintegrasikan teknologi nirkabel yang beragam, seperti bluetooth, seluler dan perangkat komunikasi lainnya seperti laptop, komputer, dan sebagainya. Namun dalam hal ini memang bluetooth lebih diutamakan, karena teknologi bluetooth dikembangkan terus-menerus, dan hampir semua perangkat telah dilengkapi dengan bluetooth. Pasien yang melakukan pemeriksaan dengan alat-alat medis yang dilengkapi bluetooth, hasil pemeriksaan dapat ditransmisikan ke perangkat lainnya seperti laptop dan telepon seluler melalui bluetooth, atau bisa juga dengan memanfaatkan jaringan wifi untuk transfer data melalui internet atau streaming dari satu perangkat ke perangkat lainnya. Dengan adanya teknologi ini, dokter tidak perlu menuliskan hasil pemeriksaan lagi ke dalam secarik kertas dan hal ini mampu bukan tidak mungkin mendorong terciptanya lingkungan yang Go Green dalam lingkungan medis.
Pemanfaatan teknologi ..., Dinny Mutia Sari, FISIP UI, 2014
15
Indonesia memang bukan negara pembuat teknologi, namun negara ini termasuk negara pengguna teknologi yang besar, sangat mudah bagi masyarakat Indonesia beradaptasi dengan teknologi-teknologi canggih. Tidak heran Indonesia sering dijadikan tujuan pasar yang menjanjikan bagi perusahaan-perusahaan pembuat teknologi. Begitu pula dengan teknologi nirkabel ini, kini begitu mudah untuk ditemukan. Memang alat-alat medis yang dilengkapi dengan teknologi nirkabel bluetooth masih belum diimplementasikan di Indonesia, akan tetapi ada beberapa rumah sakit yang telah menggunakan jaringan wifi, namun teknologi tersebut belum digunakan sebagai media bagi dokter untuk membantu menangani pasien, hanya sebagai media bagi pasien atau pengunjung untuk terkoneksi ke internet. Namun tidak semua rumah sakit atau pelayanan kesehatan lain yang memanfaatkan teknologi ini, hanya rumah sakit besar yang menggunakannya. dr. I Made Cock Wirawan, S.Ked, seorang dokter yang bekerja di rumah sakit Tentara Atambua di daerah pedalaman Atambua, Nusa Tenggara Timur ini mengatakan bahwa rumah sakit tempatnya bekerja belum tersentuh teknologi nirkabel, bahkan jaringan wifi sekali pun. Kesimpulan Penulisan mini riset ini berawal dari pemikiran Marshall McLuhan yang menyatakan bahwa teknologi mampu memengaruhi persepsi seseorang dan manusia tidak akan bisa melarikan dirinya dari teknologi. Ia juga mengatakan bahwa teknologi akan memudahkan kehidupan manusia dan akan menguasai seluruh bidang profesi. Akhir-akhir ini teknologi nirkabel memang lebih banyak digunakan dan dikembangkan bila dibandingkan dengan teknologi kabel. Teknologi ini memang memberikan banyak keuntungan, salah satunya kemudahan dalam berkomunikasi. Banyak pihak telah memanfaatkan teknologi ini, tidak terkecuali lingkungan medis seperti rumah sakit dan pelayanan kesehatan lainnya. Banyak alat medis yang telah dilengkapi dengan bluetooth, begitu pula dengan sistem pengobatan dan sistem informasi yang sangat berguna baik untuk dokter dan juga pasiennya. Sistem informasi pada tim penyelamat yang memanfaatkan teknologi nirkabel seperti GPS dan jaringan wifi juga mampu mentransmisikan informasi dengan cepat mengenai bencana alam yang terjadi, sehingga mampu memberikan pertolongan dengan cepat kepada para korban. Namun sayangnya, keuntungan-
Pemanfaatan teknologi ..., Dinny Mutia Sari, FISIP UI, 2014
16
keuntungan dari teknologi nirkabel ini belum dimanfaatkan di sebagian besar rumah sakit dan pelayanan kesehatan di Indonesia. Rekomendasi Melihat berbagai keunggulan-keunggulan yang djabarkan oleh teknologi nirkabel dalam lingkungan medis, maka ada beberapa rekomendasi yang diajukan oleh penulis, sebagai berikut: 1. Setiap rumah sakit di Indonesia seharusnya mengikuti sistem rumah sakit di negara lain khususnya di negara maju dengan memanfaatkan teknologi nirkabel yang mampu mentransmisikan data pasien secara cepat dan lebih akurat. 2. Tim penyelamat Indonesia seperti SAR ( Search and Rescue ) perlu mendapatkan informasi mendalam mengenai EVE yang telah diterapkan di Taiwan, serta mengimplementasikannya dalam menangani bencana alam yang terjadi di Indonesia. 3. Rumah sakit yang telah menggunakan jaringan wifi seharusnya teknologi tersebut tidak digunakan sekadar untuk browsing internet, melainkan juga dikembangkan untuk kepentingan transfer data pasien.
Pemanfaatan teknologi ..., Dinny Mutia Sari, FISIP UI, 2014