21
Teknologi Elektro, Vol.15, No.1, Januari - Juni 2016
Pemanfaatan SMS untuk Mencegah Hilangnya Benda-Benda Suci Pura Berbasis Mikrokontroler I Gusti Agung Putu Raka Agung1, Gede Sukadarmika2, I Nyoman Setiawan3 Abstract— In this study, a tool to prevent the loss of sacred objects makes use of SMS microcontroller AT89S52 based is implemented. Microcontroller is interfaced with GSM phone (HP static), PIR sensor, PING sensor, led and dip switch. PIR sensor will detect the movement of people / humans and PING sensor will detect the storage building door openings. Under the conditions of the two sensors is sent an SMS to the prajuru (board) temple are PURA SIAGA and PURA DARURAT!!! . Conditions temple can also be checked by sending an SMS CEKINGPURA (checking temple) to GSM phone numbers are placed in the temple. SMS replies received by the sender HP in accordance with the conditions PIR sensor and PING sensor. SMS reply received is PURA AMAN (safe temple), PURA SIAGA (alert temple) and PURA DARURAT!!! (emergency temple). SMS PURA DARURAT delivered during storage building doors open and tool is active. This equipment is equipped with two leds that can be turned on off and checked the on off condition via SMS. Intisari— Dalam penelitian ini, alat untuk mencegah hilangnya benda-benda suci menggunakan SMS berbasis mikrokontroler AT89S52 diimplementasikan. Mikrokontroler dihubungkan dengan HP GSM (HP statis), sensor PIR, sensor PING, led dan saklar geser. Sensor PIR akan mendeteksi pergerakan orang / manusia dan sensor PING akan mendeteksi bukaan pintu bangunan penyimpanan. Di bawah kondisi kedua sensor ini dikirim SMS ke prajuru (pengurus) pura yaitu PURA SIAGA dan PURA DARURAT!!!. Kondisi pura juga dapat diperiksa dengan mengirimkan SMS CEKINGPURA ke nomor HP GSM YANG ditempatkan di pura. Balasan SMS yang diterima oleh HP pengirim sesuai dengan kondisi sensor PIR dan sensor PING. Balasan SMS yang diterima adalah PURA AMAN, PURA SIAGA dan PURA DARURAT!!!. SMS PURA DARURAT disampaikan selama pintu bangunan penyimpanan terbuka dan alat aktif. Peralatan ini dilengkapi dengan dua led yang dapat dihidupkan dan dimatikan dan mencek kondisinya melalui SMS. Kata Kunci— SMS, GSM, Mikrokontroler, PIR dan PING.
I. PENDAHULUAN Kehilangan benda-benda suci milik pura sering terjadi di Bali. Tahun 2012 ada 27 laporan kehilangan benda-benda ini[1]. 1
Dosen, Jurusan Teknik Elektro dan Komputer Fakultas Teknik Universitas Udayana, Br. Anggarkasih, Medahan, Blahbatuh, Gianyar 80581 INDONESIA (telp: 081999898301; e-mail:
[email protected]) 2 Dosen, Jurusan Teknik Elektro dan Komputer Fakultas Teknik Universitas Udayana, Perum Graha Permai III/39, DenpasarINDONESIA (telp: 087862417929; e-mail:
[email protected]) 3 Dosen, Jurusan Teknik Elektro dan Komputer Fakultas Teknik Universitas Udayana, Br. Jasri Belega, Blahbatuh, Gianyar 80581 INDONESIA (telp: 081338721408; e-mail:
[email protected])
Selama ini untuk mencegah kehilangan benda-benda suci ini dilakukan secara tradisional yaitu dengan berjaga bersamasama di pura (mekemit/megebagan). Short Message Sevice (SMS) adalah salah satu fasilitas dari teknologi GSM yang memungkinkan mengirim dan menerima pesan – pesan singkat berupa text dengan kapasitas maksimal 160 karakter dari Mobile Station (MS)[2]. SMS sudah sangat biasa dipakai oleh masyarakat kita karena kemudahan operasinya, biayanya yang sangat murah dan portabel. Tujuan dari penelitian ini adalah merealisasikan peralatan yang bisa memberitahukan para prajuru pura melalui SMS jika gedung penyimpanan pura ada yang mendekati dan atau jika pintu gedung penyimpanan ini ada yang membuka. Peralatan ini juga dilengkapi dengan dua buah lampu yang bisa dihidupmatikan dan diketahui kondisi hidup matinya melalui SMS. Pada penelitian ini lampu disimulasikan dengan dua buah led dengan saklar geser untuk memberikan kondisi/statusnya. Keberhasilan peralatan ini dalam mencegah kehilangan benda-benda suci milik pura akan sangat bergantung dengan kerjasama dan peran serta prajuru dan masyarakat sekitar pura (pengemong). Jika prajuru mendapat SMS “PURA DARURAT!!!” dari nomor HP yang berlokasi di pura diperlukan tindakan yang cepat dan terencana. Tindakan yang terencana dan cepat seharusnya melibatkan masyarakat sekitar pura. II. FORMAT HALAMAN Istiyanto dan Effendi (2004) sudah berhasil mengendalikan hidup mati (on off) 8 buah lampu dan membaca status/kondisi 6 buah saklar (DIP switch) melalui SMS HP GSM. Beban dalam penelitian ini masih dalam bentuk digital (hanya On / Off)[3]. Hal yang sama juga sudah dilakukan oleh Solikin dkk (2004) dimana pengendalinya memakai mikrokontroler AT89S51[4]. Gifson dan Slamet (2009) sudah berhasil mengirim SMS ke telepon seluler pemilik ketika sensor PIR mendeteksi adanya manusia pada jarak maksimal 5 meter. Rata-rata waktu pengiriman pesan adalah 8,8 detik[5]. Waktu ini dianggap sangat memadai untuk aplikasi pada penelitian ini. Putra dan Agung (2012) berhasil menghidupkan dan mematikan delapan lampu rumah melalui sms serta mendapat sms balasan sesuai dengan kondisi hidup matinya lampu rumah tersebut. Sensor yang dipakai untuk mendeteksi hidup matinya lampu penerangan adalah fotodiode[6]. Pada penelitian ini dipakainya dua jenis sensor yaitu PIR (infrared) dan PING (ultrasonik) untuk mendeteksi kehadiran manusia dan untuk deteksi terbukanya pintu gedung penyimpanan. SMS dikirim kepada para prajuru pura jadi pengiriman sms ke banyak HP mobil. Sedangkan untuk
I Gusti Agung Putu Raka Agung: Pemanfaatan SMS untuk Mencegah…
p-ISSN:1693 – 2951; e-ISSN: 2503-2372
22
Teknologi Elektro, Vol.15, No.1, Januari - Juni 2016
pengecekan kondisi di pura bisa dilakukan oleh orang-orang tertentu yang sudah diberitahu nomor HP di pura dan kode SMS yang dikirim. Untuk keamanan dan efesiensi operasional, SMS masuk dengan kode yang salah tidak akan dibalas. AT Command berperan dibalik tampilan menu messages sebuah ponsel (HP) yang bertugas mengirim/menerima data ke atau dari SMS-Centre. Salah satu paket perangkat lunak yang dapat dimanfaatkan untuk menguji AT Command ini adalah Windows HyperTerminal. Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam pengujian ini adalah nilai properti yang harus diisi yang bergantung pada jenis / alat komunikasi yang kita gunakan[7]. Data yang yang memasuk dan keluar dari SMS-Center harus berbentuk PDU (Protocol Data Unit). PDU mengandung nilai heksadecimal yang merupakan bahasa Input/Output. PDU tersusun dari header –header. Perangkat lunak PDUSpy bisa dipakai untuk mengenkodekan dan mendekodekan PDU dari dan menjadi format teks[7]. AT89S52 adalah mikrokontroler yang dikembangkan dari mikrokontroler 8051 standar (semua pin dan intruksi asembler kompatibel/sesuai dengan standar 8051). Mikrokontroler ini tahan 1000 kali pengulangan penulisan dan penghapusan, memiliki 256 x 8 Bit memori internal (RAM), memiliki 32 jalur Input/Output (I/O) yang bisa diprogram, memiliki 3 buah 16 bit Timer/Counter dan mempunyai 8 sumber interupsi. Mikrokontroler ini diproduksi dan dikembangkan oleh Atmel Corporation. Mikrokontroler ini dirancang dengan teknologi CMOS dan memori nonvolatile dari Atmel dengan memori program internal (memori flash) sebesar delapan KB. Memori flash ini bisa diprogram dalam sistem ( in-system programmable flash memory – ISP)[8],[9]. Bahasa assembly (assembler) adalah program yang terdiri dari label-label, mnemonik dan komentar (comment). Komentar hanya memberikan informasi kepada programmer sehingga lebih mudah dipahami. Bahasa assembly atau assembler disebut juga dengan kode sumber (Source Code) atau kode simbolik (Symbolic Code) yang belum bisa dieksekusi (running) oleh prosessor. Untuk dapat dieksekusi/dijalankan oleh prosesor asembler harus dikompail (compile) sehingga berubah menjadi bahasa mesin. Bahasa mesin ini dimasukkan ke flash memori dari mikrokontroler[9], [10]. Keunggulan bahasa assembly adalah bisa dipakai secara bebas/gratis atau free sehingga bisa dimanfaat secara maksimal. Disamping itu bahasa assembly menghemat ruang memori dan program bisa dibuat sesuai kebutuhan sehingga eksekusinya lebih cepat. Prajuru pura adalah pengurus atau petugas pura yang bertugas mengendalikan semua kegiatan yang terkait dengan keberadaan sebuah pura. Prajuru pura umumnya terdiri dari kelian/bendesa (ketua), penyarikan (sekretaris/jurutulis), juru raksa (bendahara) dan sinoman (juru arah/pemberitahuan). Disamping pengurus pura sebuah pura akan mempunyai pemangku pura (pinandita/pendeta) yang bertugas menyelesaikan pelaksanaan setiap upacara di pura, tukang banten (pembuat sesaji/sarana upacara) dan juru sapuh (tukang sapu/bersih-bersih). Pengemong adalah masyarakat
ISSN 1693 – 2951
sekitar pura yang bertanggung jawab pada keberadaan pura seperti pembangunan dan meliharaan pura, melaksanakan upacara piodalan dan memelihara serta menjaga benda-benda milik pura[11]. III. METODE PENELITIAN Metode penelitian meliputi perancangan perangkat keras dan perangkat lunak dari peralatan yang akan direalisasikan serta prosedur pengujiannya. Gambar 1: menunjukkan diagram blok perangkat keras yang akan diimpelementasikan.
Gambar 1: Diagram blok peralatan pemanfaatan SMS untuk mencegah hilangnya benda-benda suci milik pura berbasis mikrokontroler
Mikrokontroler AT89S52 adalah pengendali semua komponen yang diantarmukakan ke port I/O mikrokontroler tersebut. Adapun distribusi pemakaian port I/O mikrokontroler dapat dilihat pada TABEL I. TABEL I DISTRIBUSI PORT I/O MIKROKONTROLER
No
Port I/O
1
P3.0, P3.1 P2.0, P2.1 P1.0P1.7 P3.3, P3.4 P3.5P3.6
2 3 4 5
Komponen I/O Rx, Tx HP GSM Led1, led2 Led Sensor PIR, sensor PING Saklar DIP
Keterangan Com serial Simulator lampu penerangan Simulator output digital Sensor infrared dan ultrasonik Umpan balik kondisi lampu
Komunikasi antara port serial mikrokontroler dengan HP GSM dilakukan pada frekwensi 19,200 MHz. Ini dilakukan dengan seting komunikasi serial dengan rutin berikut. MOV MOV MOV MOV SETB
SCON,#50H TMOD,#20H 87h,#80h TH1,#0FDH TR1
Gambar 2: menunjukkan rangkaian komunikasi antara HP GSM dengan port serial mikrokontroler. Keluaran sensor PIR
I Gusti Agung Putu Raka Agung: Pemanfaatan SMS untuk Mencegah…
23
Teknologi Elektro, Vol.15, No.1, Januari - Juni 2016 sudah berbentuk digital TTL sehingga bisa langsung dihubungkan dengan port mikrokontroler. Sedangkan untuk sensor PING memakai komponen timer dari mikrokontroler untuk mendapatkan jarak. Jarak pantul sensor PING didapat dengan perhitungan berikut.
MOV S_1,TH0 ; pindahkan isi timer high MOV S_2,TL0 ; pindahkan isi timer low S_1 dan S_2 adalah lokasi RAM sehingga isinya berubah sesuai dengan nilai TH0 dan TL0. Besaran ini selanjutnya disatukan dan nilainya dibandingkan dengan nilai-nilai pada tabel 2 sesuai dengan jarak daun pintu dan sensor PING di lapangan. Agar SMS bisa dibaca oleh mikrokontroler maka teks SMS harus diubah ke kode PDU. Perubahan ini bisa memakai program bantu PDUSpy. Kode PDU diletakkan pada akhir program sehingga tidak menggangu eksekusi program. Kode PDU dari SMS yang dikirim dan diterima adalah sebagai berikut.
0001000C8180919998381000000AD0AA34089A2683C720 >>> PURA SIAGA. 0001000C8180919998381000000FD0AA34082206A5556990 1A0A8500>>>PURA DARURAT!!! 0001000C81809199983810000009D0AA34080A36834E Gambar 2: Rangkaian komunikasi antara HP GSM dengan port serial >>PURA AMAN mikrokontroler [12] ;0001000C8180919998381000000AC3E232E93C42ABD220 Satu detik timer akan mencounter sebanyak 921600. >>>>CEKINGPURA Jarak maksimal sensor PING bolak balik adalah 6 meter dan 0001000C81809199983810000008C2A230E88C3D9D ditempuh dalam 18,18 mdt. (kecepatan suara adalah 330 m/dt). >>>BEBAN1ON Maka isi counter untuk jarak 6 meter adalah 16755. Untuk 0001000C81809199983810000008C2A230E88C3D8D jarak dan isi pasangan counter yang lainnya bisa dilihat pada >>>BEBAN1OF TABEL II. Nomor HP GSM yang dituju adalah 081999898301 yaitu TABEL II dengan kode PDU 0C8180919998381 DATA JARAK DAN ISI COUNTER UNTUK SENSOR PING Program dibuat dengan bahasa assembly M-IDE Studio N Jarak Isi No Jarak Isi for MCS-51. Program ini sudah dilengapi dengan editor dan O (cm) counter (cm) counter compiler teritegrasi. Gambar 3: menunjukkan diagram alir 1 600 16755 6 100 2793 (flow chart) dari perangkat lunak sistem secara keseluruahan. 2 3 4 5
550 500 450 400
15359 13963 12566 11170
7 8 9 10
80 60 40 30
2234 1676 1396 838
Karena isi counter lebih dari 255 maka dipakai counter 16 bit dengan kapasitas maksimal 65536. Nilai jarak yang lain kalau diperlukan bisa dicari dengan cara yang sama seperti pada TABEL II. Bagian program untuk mengukur jarak dengan sensor PING adalah sebagai berikut. ;>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>> PING EQU P3.4 ; port untuk I/O PING SETB PING ; aktifkan SIG MOV R6,#4 ; delay 6 us DJNZ R6,$ CLR PING ; matikan signal SETB PING ; set P3.4, high untuk input MOV R6,#0FFh ; delay brust 512 us DJNZ R6,$ ; 1 djnz = 2 cycle = 2us JNB Ping,$ ; selama belum high repeat SETB TR0 ; SIGNAL high timer start JB PING,$ ; belum ada pantulan CLR TR0 ; pantulan diterima. matikan timer CLR PING ; stop counter
MULAI
INISILISASI PORT, COM SERIAL MODE STANDBY HAPUS INBOX
ADA SMS INBOX
T
BACA SMS
Y
SMS CEKS PURA
SMS CEK LAMPU1ON
T
SMS CEK LAMPU1 OFF
T
Y
SMS CEK LAMPU2 ON T
Y
T SENPIR =1 T
Y SENPIR =1 SEND PURA SIAGA
T SENPING < D0 Y
T SENPING < D0
T
SEN T LAMPU1 ON =1
SEN LAMPU1 OFF=1
Y Y Y SEND PURA SIAGA
SEND PURA SEND AMAN PURA DARURAT!
T Y
Y
Y T
SMS CEK LAMPU2 OFF
SEN T LAMPU2 ON =1 Y
SEN T LAMPU2 OFF=1 Y
Y SEND LAMPU1ON
SEND LAMPU1OFF
SEND LAMPU2ON
SEND LAMPU2OFF
Gambar 3. Diagram alir pemanfaatan SMS sebagai pengaman pura
Bagian program untuk mendeteksi kondisi (flag) sensor PIR dan PING adalah sebagai berikut. I Gusti Agung Putu Raka Agung: Pemanfaatan SMS untuk Mencegah… p-ISSN:1693 – 2951; e-ISSN: 2503-2372
24
Teknologi Elektro, Vol.15, No.1, Januari - Juni 2016 CJNE A,#04,CEK_FLG62 ACALL PURA_AMAN JMP DONE CEK_FLG6: MOV A,22H CJNE A,#13,CEK_FLG7 CEK_FLG62: MOV A,23H CJNE A,#04,CEK_FLG72 ACALL PURA_SIAGA JMP DONE CEK_FLG7: MOV A,22H CJNE A,#13,SMS_BEDA CEK_FLG72: MOV A,23H CJNE A,#14,SMS_BEDA ACALL PURA_DARURAT JMP DONE SMS_BEDA: JMP SMS_SALAH DONE: MOV A,#1AH ACALL KIRIM_SERIAL TUNGGU12: ACALL TERIMA_DATA_2 CJNE A,#'K',TUNGGU12 ;>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
;>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>> DATA_BEDA5: MOV DPTR,#CEKP MOV R0,#20 ACALL BANDING_KATA JB 20H,DATA_BEDA23 MOV 22H,#00H CALL TUNDA_L JB SENPIR,ADAGERAKAN ACALL TUNDA_LONG MOV 22H,#03 JB SENPING,PINTUDIBUKA ACALL TUNDA_LONG MOV 23H,#04 JMP SSS ADAGERAKAN: MOV 22H,#13 ; JB SENPING,PINTUDIBUKA ACALL TUNDA_LONG MOV 23H,#04 ; JMP SSS PINTUDIBUKA: MOV 23H,#14 ; JMP SSS DATA_BEDA23: ACALL HAPUS_INBOX JMP ADA_SMS ;>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>> Sedangkan bagian program untuk mengirim SMS mengecek kondisi sensor PIR dan PING adalah sebagi berikut. ;>>>>>ceking flag u send sms yang sesuai MOV A,21H CJNE A,#01,CEK_FLG2 ACALL ISI_L1ON JMP DONE CEK_FLG2: MOV A,21H CJNE A,#11,CEK_FLG3 ACALL ISI_L1OFF JMP DONE CEK_FLG3: MOV A,21H CJNE A,#02,CEK_FLG4 ACALL ISI_L2ON JMP DONE CEK_FLG4: MOV A,21H CJNE A,#12,CEK_FLG5 ACALL ISI_L2OFF JMP DONE CEK_FLG5: MOV A,22H CJNE A,#03,CEK_FLG6 MOV A,23H
ISSN 1693 – 2951
;
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Tampilan dari alat yang direalisasikan bisa dilihat pada Gambar 4: sedangkan tampilan dua gedung penyimpanan pura bisa dilihat pada gambar 5.Keberhasilan tujuan peralatan ini untuk mencegah kehilangan benda-benda suci pura sangat tergantung pada peran serta prajuru dan masyarakat pengemong/penyungsung. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam operasional peralatan ini harus disosialisikan kepada seluruh prajuru dan pengemong. Nomor HP statis dan kode SMS untuk pengecekan kondisi pura, menghidupmatikan lampu ini harus diketahui oleh seluruh prajuru dan pengemong pura. Diharapkan informasi ini tidak disebarluaskan ke orang lain yang bukan prajuru dan pengemong pura. Gambar 5: menunjukkan dua tampilan gedung penyimpanan pura. Kedua jenis gedung penyimpanan ini dilengkapi dengan pintu yang sudah ada kuncinya. Sensor PING bisa diletakkan di bagian dalam gedung penyimpanan. Sensor PING bisa diletakkan di belakang pintu yang jarakknya bisa diatur sesuai dengan kondisi di lapangan. Sensor PIR diletakkan di luar gedung yaitu di bagian langitlangit atau plafon. Jika ada orang mendekati bangunan gedung penyimpanan sensor PIR akan mendeteksi dan jika sampai orang tersebut membuka pintu maka sensor PING akan mendeteksi. Mikrokontroler dan komponen lainnya diletakkan di atas langit-langit/plafon atau di dalam gedung penyimpanan sehingga secara umum tidak kelihatan .
I Gusti Agung Putu Raka Agung: Pemanfaatan SMS untuk Mencegah…
25
Teknologi Elektro, Vol.15, No.1, Januari - Juni 2016
Pengujian sensor PING bertujuan untuk mendapatkan jarak pantul sensor PING dan lebar obyek yang bisa memantulkan sinyal PING dengan baik dan stabil. Pada penelitian ini dipakai batang kayu (jenis reng) selebar 3 cm tebal 5 cm panjang 120 cm sebagai pemantul tetap dengan ketinggian sensor 90 cm dan 30 cm dari lantai. Jarak di lapangan diukur secara manual menggunakan meteran dan pengukuran dengan program PING dibaca pada tampilan LCD (Liquid Crystal Display). Jika lintasan sensor PING dipotong baik oleh manusia atau benda-benda seperti buku atau kayu akan terjadi perubahan tampilan pada LCD. Hasil pengujian sensor PING bisa dilihat pada TABEL IV dan TABEL V. TABEL IV HASIL PENGUJIAN SENSOR PING (90 CM)[13]
No
Gambar 4: Tampilan sebagian besar peralatan yang telah direalisaikan
1 2 3 4 5 6 7
Jarak (di lapangan) (cm) 40 80 120 160 200 240 280
Jarak (tampilan LCD) (cm) 39 78 116 155 192 230 262
Dengan prosedur yang sama tapi dengan ketinggian sensor 30 cm dari lantai didapatkan hasil pengujian seperti TABEL V. Pengujian ini dipakai untuk terapan pada bangunan pura atau gedung penyimpan yang lebih kecil. TABEL V HASIL PENGUJIAN SENSOR PING (30 CM)[13] Gambar 5: Dua bentuk gedung penyimpanan pura
Pada pengujian sensor PIR jika objek atau manusia bergerak, maka LED akan menyala/ON tapi jika objek atau manusia diam maka LED akan padam/OFF. Jika objek/manusia bergerak maka akan dipancarkan gelombang infrared sehingga keluaran sensor PIR akan berlogika tinggi/ biner 1. Hal ini membuat mikrokontroler menyalakan led (led ON). Pada pengujian ini objek yang dideteksi adalah seorang anak dengan berat badan 20 kg dengan jarak lurus di depan sensor PIR. Jarak jangkau bisa diatur di lapangan karena modul sensor PIR dilengkapi dengan potensiometer pengatur jarak ini. Hasil pengujian sensor PIR bisa dilihat pada TABEL III. TABEL III HASIL PENGUJIAN SENSOR PIR[13]
N 0 1
Jarak obyek (meter) 1
2
3
3
5
4
6
Kondisi LED ON (menyala) ON (menyala) ON (menyala) ON (menyala)
Keterangan Objek bergerak Objek bergerak Objek bergerak Objek bergerak
No 1 2 3 4 5
Jarak (di lapangan) (cm) 20 30 40 60 100
Jarak (tampilan LCD) (cm) 20 30 39 59 96
Dengan lebar obyek pemantul 3 cm berupa kayu jenis reng didapatkan hasil yang baik dan stabil. Umumnya lebar saka (tiang bangunan/gedung penyimpanan) adalah lebih besar dari 5 cm sehingga sensor PING bisa diterapkan dengan baik untuk keadaaan ini. Untuk bangunan gedung penyimpanan yang lebih kecil jarak antar saka juga umumnya lebih pendek dari 80 cm dan sakanya lebih kecil. Pada bangunan yang lebih besar lebar saka dan jarak antar saka juga lebih besar. Disamping saka, tembok, daun pintu/jendela, dinding dan lantai bisa dipakai sebagai obyek pemantul tetap untuk sensor PING. Pengujian perangkat untuk pengiriman dan penerimaan SMS dilakukan dengan bantuan LED, saklar DIP dan saklar tekan. Setelah menerima SMS “CEKINGPURA” dari HP mobil akan dibalas dengan SMS “PURA AMAN”, PURA SIAGA” dan “PURA DARURAT!!!”. SMS terkirim ini tergantung dari kondisi sensor PIR dan PING. Sedangkan jika keluaran sensor PIR dalam kondisi logika tinggi maka akan
I Gusti Agung Putu Raka Agung: Pemanfaatan SMS untuk Mencegah…
p-ISSN:1693 – 2951; e-ISSN: 2503-2372
26
Teknologi Elektro, Vol.15, No.1, Januari - Juni 2016
dikirim SMS “PURA SIAGA”. Jika keluaran sensor PIR tinggi dan keluaran sensor PING terjadi penurunan nilai counter maka SMS yang dikirim adalah ‘PURA DARURAT!!!”.
[2]
V. KESIMPULAN 1. Peralatan sudah mampu mengirim SMS ke dua nomor HP mobil jika sensor PIR dan PING mengalami perubahan, .SMS yang dikirim adalah PURA SIAGA dan PURA DARURAT!!! 2. Peralatan sudah mampu membaca SMS CEKINGPURA, BEBAN1ON, BEBAN2ON, BEBAN1OF dan BEBAN2OF dan mengirimkan SMS balasan PURA AMAN, PURA SIAGA, PURA DARURAT!!!, BEBAN1ON, BEBAN2ON, BEBAN1OF dan BEBAN2OF sesuai dengan kondisi sensor ke nomor HP pengirimnya.
[4]
UCAPAN TERIMAKASIH 1. Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Udayana 3. Jurusan Teknik Elektro dan Komputer, Fakultas Teknik Universitas Udayana
[9]
REFERENSI [1]
[3]
[5] [6]
[7] [8]
[10] [11] [12] [13]
Wibisono Gunawan, Kurniawan Uke dan Hantoro Gunadi Dwi. Konsep Teknologi Seluler. Bandung: Informatika. 2008. Istiyanto Jazi Eko dan Effendi Yeyen, “Rancangan dan Implementasi Prototipe Sistem Kendali Jarak Jauh Berbasis AT89C52 dan Layanan SMS GSM,” Jurnal Ilmu Dasar Vol. 5 No. 2, 2004. [Online]. Tersedia: http://jazi.staff. ugm.ac.id /jazi.pdf Sholikin Ahmad., Handaga Bana, dan Nurgiyatna, “Perancangan dan Pembuatan Komunikasi Serial antara Handphone dengan Mikrokontroler sebagai Komunikasi Jarak Jauh” Jurnal Teknik Elektro dan Komputer Emitor Vol. 4 No. 1 Maret 2004.[Online] Tersedia: http://www.scribd. com/doc/ 44635516 Gifson Albert dan Slamet, “Sistem Pemantau Ruang Jarak Jauh dengan Sensor PIR Berbasis Mikrokontroler AT89S52”. Telkomnika Vol. 7 No. 3 hal 201-206. Putra I Made Agus Tiana dan Agung IGAP Raka, “Realisasi Perangkat Pengendali on-off Lampu Penerangan melalui SMS (short message service) dengan Umpan Balik Berbasis Mikrokontroler AT89S52”, Teknologi Elektro Vol. 11 No. 2 Juli - Desember 2012 hal 10-16. Khang Bustam, Trik Pemrograman Aplikasi Berbasis SMS, Jakarta:PT Elex Media Komputido. 2002 Usman,.Teknik Antarmuka + Pemrograman Mikrokontroler AT89 S52, Yogyakarta: Andi. 208 “AT89S52 data sheet,” [Online] Tersedia: http:// www.atmel.com/dyn/resources/ prod_ documents/ doc1919.pdf. Putra Eko Agfianto, Belajar Mikro kontroler AT89C51/52/55 Teori dan Aplikasi, Yogyakarta: Gava Media, 2002. Raka AA. Gde, Kahyangan Jagat Pura Masceti, Desa Medahan Blahbatuh Gianyar, Gianyar: Dinas Kebudayaan Kab Gianyar,2012 Dhuzell Dhanny. Komunikasi dengan modem ponsel Siemens C55. Tersedia di http://duniabiner.web.id /index. php?topic=16.0. Agung IGAP Raka, Sukadarmika Gede dan Setiawan I Nyoman, “Pengujian Pemakaian Sensor PIR dan Sensor PING untuk Pengaman Pura Memanfaatkan SMS Berbasis Mikrokontroler,” dalam Prosiding Conference on Smart-Green Technology in Electrical and Information Systems, 2013, Hal 185-189.
____ KEAMANAN PURA: Polda Bali Imbau Masyarakat Tingkatkan Penjagaan. 2013. Tersedia di http://www.bali-bisnis. com/index.php/ keamanan-pura-polda-bali-imbau-masyarakat-tingkatkan-penjagaan
ISSN 1693 – 2951
I Gusti Agung Putu Raka Agung: Pemanfaatan SMS untuk Mencegah…