PEMANFAATAN POTENSI WILAYAH PESISIR SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIA SMPN 4 NGULING PASURUAN
Anisa Rizki Amalia, Siti Zubaidah, Susilowati Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang E-mail:
[email protected] ABSTRACT: Based on observation in VIIA class SMP Negeri 4 Nguling Pasuruan, known that learning used still dominant using of talks or teacher centered. Based on the results of observations was known that a student was bored, less pleased, and less motivated by a method of to lecture learning methods. From the students' lack of motivation low impact on student learning outcomes. The purpose of this research is to increase motivation and learning outcomes the application of the potential coastel areas as media learning student’s class VIIA in SMP Negeri 4 Nguling Pasuruan. This research uses classroom action research design for two cycles of classroom action research. Classroom action research stages are planning, implementation, observation, and reflection. Data collection techniques that used are observation, questionnaire, and test. Student’s motivation is measured using a student’s motivation questionnaire and student’s motivation observation sheet. Whereas student’s learning outcome like a cognitive learning outcomes of students were measured using a test which sealed the end of each cycle and calculated the average. Affective and psychomotor learning outcome were measured using observation during learning activities take place. Research results show that the student's motivation and learning outcome improved. Based on the questionnaire, student’s motivation increased from 63% before the action to 80% after the action. Whereas based on the observation, student's motivation increased from 75% in the first cycle to 85% in the second cycle. Cognitive learning outcome of students has increased for classical completeness from 61% in the first cycle to 86% in the second cycle, affective learning outcome of students has increased for classical completeness from 46% in the first cycle to 89% in the second cycle, and psychomotor learning outcome of students has increased for classical completeness by 57 % in the first cycle to 85% in the second cycle. Keywords: The Coastel Region, Media of Learning, Motivation, Learning Outcome
Selama ini kebanyakan pendidik masih kurang tepat dalam menggunakan strategi belajar untuk mengajar IPA. Berceramah masih menjadi pilihan utama dalam strategi belajar yang digunakan, padahal objek yang dipelajari dalam IPA umumnya bersifat realistis (nyata). Seharusnya dalam mengajar IPA bisa menggunakan strategi belajar yang menuntut siswa dapat menyelesaikan suatu masalah secara ilmiah. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada kelas VIIA di SMPN 4 Nguling, pembelajaran yang digunakan masih dominan menggunakan metode ceramah. kurangnya motivasi siswa dapat dilihat saat pembelajaran. Masih banyak siswa yang mengobrol sendiri, tidak memperhatikan guru, dan tidak fokus terhadap pelajaran. Ada beberapa siswa saja yang membawa buku paket IPA. Hal ini disebabkan kurangnya kesadaran dari siswa sendiri, dan tidak ada buku penunjang lain selain buku paket dari perpustakaan. Siswa juga tidak bisa mendapatkan informasi tambahan lain misalnya dari internet, karena lokasi sekolah yang jauh dari akses kota. Dampak yang diakibatkan dari kurangnya motivasi belajar dari siswa mempengaruhi hasil belajarnya. Dari 28 1
2 siswa, masih ada 10 siswa yang belum mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 70. Ada satu hal yang menarik dari lingkungan sekolah SMPN 4 Nguling yaitu letak sekolah yang hanya berjarak 200 meter dari pantai. Media alam wilayah pesisir diharapkan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa karena kegiatan belajar lebih menarik dan tidak membosankan siswa duduk di kelas berjam-jam. Siswa dihadapkan pada objek nyata di sekitar tempat tinggalnya wilayah pesisir, sehingga siswa lebih aktif sebab dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti mengamati, bertanya atau wawancara, membuktikan atau mendemonstrasikan, menguji fakta, dan lain-lain. Siswa bisa mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari, sehingga pembelajaran lebih bermakana dan siswa bisa mengembangkan pengetahuannya. Sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya Rusydiana (2006), pemanfaatan potensi wilayah sebagai media alam dalam praktikum mampu meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas II SMAN 2 Batu. Potensi wilayah yang digunakan oleh peneliti sebelumnya yaitu berupa potensi alam dalam bidang tumbuhan materi Plantae. Fakta ini didukung oleh Warne (1967) yang menyebutkan bahwa pembelajaran alam salah satu pembelajaran yang menarik dan menghidupkan antara subjek pebelajar (siswa) dengan guru, untuk saling berkontribusi. METODE Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian reflektif yang dilaksanakan secara siklis (berdaur) oleh guru/calon guru di dalam kelas. Dikatakan demikian karena proses PTK dimulai dari tahapan perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi untuk memecahkan masalah dan mencobakan hal-hal baru demi peningkatan kualitas pembelajaran . Model pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini yaitu model pembelajaran inkuiri terstruktur.
Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIIA SMPN 4 Nguling Kabupaten Pasuruan dengan jumlah siswa 28 orang, terdiri 18 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 4 Nguling yang terletak di Desa Kapasan Kecamatan Nguling-Pasuruan. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014. Prosedur Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menerapkan kegiatan pembelajaran IPA Biologi melalui pemanfaatan potensi wilayah pesisir. PTK ini dilakukan dalam dua siklus. Pada setiap siklus terdiri dari tahapan sebagai berikut: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi.
3 Data dan Sumber Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini disajikan dalam Tabel 1. Tabel 1. Data, Sumber Data, dan Instrumen Penelitian Data Sumber Data Aspek Siswa Perhatian Motivasi Belajar Keterkaitan Percaya diri Kepuasan Hasil Belajar
Siswa
Kognitif Afektif Psikomotor
Instrumen Angket siswa dan lembar observasi
Tes hasil belajar kognitif Lembar observasi afektif Lembar observasi psikomotor
Berdasarkan Tabel 1 sumber data dalam penelitian ini yaitu siswa. Data yang diamati meliputi motivasi dan hasil belajar siswa. Aspek motivasi yang diamati meliputi attention (perhatian), relevance (keterkaitan), confidence (percaya diri), dan satisfaction (kepuasan). Hasil belajar yang diamati meliputi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Analisis Data, Evaluasi, dan Refleksi Data dalam penelitian ini digunakan teknik analisa data kualitatif yang berupa informasi berbentuk kalimat dan data analisa kuantitatif yakni data yang berkenaan dengan motivasi dan hasil belajar siswa. HASIL PENELITIAN Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa Skor dan kriteria dari hasil observasi motivasi belajar siswa selama kegiatan penelitian dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Skor dan Kriteria Hasil Observasi Motivasi Siswa Siklus I dan Siklus II SIKLUS I SIKLUS II ASPEK Persentase (%) Kriteria Persentase (%) Kriteria Attention 76 Baik 91 sangat baik Relevance 65 Cukup 85 sangat baik Confidence 55 Kurang 71 Baik Satisfaction 75 Baik 85 sangat baik Motivasi Klasikal 75 Baik 85 sangat baik
Berdasarkan Tabel 2 peningkatan motivasi belajar dari hasil observasi, terjadi peningkatan motivasi siswa tiap siklusnya dan peningkatan secara klasikal sebesar 10%. Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Tabel 3. Skor dan Kriteria Angket Motivasi Siswa Sebelum dan Setelah Pelaksanaan Penelitian SEBELUM PENELITIAN SETELAH PENELITIAN ASPEK Persentase (%) Kriteria Persentase (%) Kriteria Attention 59 Cukup 77 Baik Relevance 64 Cukup 81 Sangat baik Confidence 59 Cukup 76 Baik Satisfaction 63 Cukup 86 Sangat baik Motivasi Klasikal 63 Cukup 80 Sangat baik
4 Berdasarkan Tabel 3 hasil untuk motivasi belajar siswa kelas VIIA SMP Negeri 4 Nguling setelah pelaksanaan penelitian mengalami peningkatan sebesar 17%. Hasil Belajar Siswa Hasil Belajar Kognitif Perbandingan nilai hasil belajar kognitif siklus I dan siklus II dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Perbandingan Nilai Hasil Belajar Ketuntasan Klasikal Kognitif Siklus I Dan Siklus II
Nilai rata-rata Siklus I Siklus II
69 79
Jumlah Siswa yang Tidak Tuntas 11 4
Jumlah Siswa yang Tuntas 17 24
Ketuntasan 61% 86%
Berdasarkan Tabel 4 hasil belajar kognitif siswa mengalami peningkatan sebesar 25%. Nilai ketuntasan klasikal siklus I sebesar 61 %, sedangkan nilai ketuntasan klasikal siklus II sebesar 86%. Peningkatan nilai kognitif didapat dari nilai rerata tes ujian tiap akhir siklus dan nilai LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) setiap pertemuan. Hasil Belajar Afektif Perbandingan nilai hasil observasi belajar afektif siklus I dan siklus II dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Perbandingan Nilai Hasil Belajar Ketuntasan Klasikal Afektif Siklus I dan Siklus II Siklus I Siklus II ASPEK Persentase Persentase Kriteria Kriteria (%) (%) Aktif 55 Kurang 79 Baik Sikap peserta didik terhadap proses Disiplin 59 Cukup 71 Baik pembelajaran Menghargai 77 Baik 78 Baik Sikap peserta didik Rasa ingin tahu 62 Cukup 68 Baik terhadap materi Kreativitas 59 Cukup 77 Baik pembelajaran Antusias 64 Cukup 66 Baik Menghormati 78 Baik 79 Baik Sikap peserta didik Sopan santun 78 Baik 79 Baik terhadap pendidik Tanggung jawab 65 Cukup 76 Baik Sangat Skor klasikal (persentase) 46 Kurang 96 Baik
Hasil belajar afektif siswa mengalami peningkatan sebesar 50%. Nilai ketuntasan klasikal siklus I sebesar 46%, sedangkan nilai ketuntasan klasikal siklus II sebesar 96%. Hasil Belajar Psikomotor Siswa Perbandingan nilai hasil observasi belajar psikomotor siklus I dan siklus II dapat dilihat pada Tabel 6.
5 Tabel 6. Perbandingan Nilai Hasil Belajar Ketuntasan Klasikal Psikomotor Siklus I dan Siklus II Siklus I Siklus II ASPEK Persentase Persentase Kriteria Kriteria (%) (%) Keterampilan siswa merancang Sangat 65 Baik 98 peralatan pengamatan dengan benar Baik Menggunakan peralatan dengan Sangat 63 Cukup 98 benar Baik Melaksanakan prosedur Sangat 65 Baik 93 pengamatan dengan benar dan urut Baik Sangat Kerja sama dengan kelompok 53 Kurang 87 Baik Menjaga kebersihan dan kerapian Sangat selama kegiatan dan setelah 65 Baik 80 Baik kegiatan selesai Skor klasikal Sangat 57 Kurang 85 Baik
Berdasarkan Tabel 6 hasil belajar psikomotor siswa mengalami peningkatan sebesar 29%. Nilai ketuntasan klasikal siklus I sebesar 57%, sedangkan nilai ketuntasan klasikal siklus II sebesar 86%. PEMBAHASAN Motivasi Belajar Peningkatan hasil motivasi belajar siswa melalui hasil angket sebesar 17%, sedangkan motivasi belajar siswa melalui hasil observasi menunjukkan adanya peningkatan sebesar 10% setelah melakasanakan pembelajaran IPA Biologi menggunakan media alam pesisir pantai kelas VIIA SMPN 4 Nguling Pasuruan. Pemaparan data yang telah diuraikan, menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan media alam pesisir pantai dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VIIA SMPN 4 Nguling. Penelitian ini didukung oleh Rusydiana (2006) dan Ferdianto (2013) menyimpulkan bahwa pembelajaran memanfaatkan lingkungan sekolah dapat meningkatkan minat belajar siswa. Aspek motivasi yang diamati dalam penelitian ini meliputi empat aspek yaitu attention. relevance, confidence, dan satisfaction. Adanya peningkatan pada aspek perhatian (attention) diketahui pada saat pembelajaran berlangsung yaitu semakin meningkatnya jumlah siswa yang mengikuti petunjuk guru, siswa sudah mulai tertib untuk mengikuti pembelajaran. Siswa sudah mengikuti intruksi guru dengan baik, tidak ada siswa yang berbicara di luar materi dan antusias dalam mengikuti pelajaran. Adanya peningkatan siklus II pada aspek attention ini, juga terlihat pada perubahan sikap siswa untuk disiplin dalam menyelesaikan tugas. Karena setiap siswa sudah mempunyai rasa bertanggung jawab atas kelompoknya. Menurut Keller (2010) perhatian siswa muncul didorong rasa ingin tahu. Adanya peningkatan motivasi pada aspek keterkaitan (relevance) sesuai dengan pendapat Sudjana (2010), salah satu keuntungan dari kegiatan mempelajari lingkungan dalam proses pembelajaran yaitu kegiatan belajar lebih menarik dan tidak membosankan siswa duduk di kelas berjam-jam, sehingga motivasi belajar siswa akan lebih tinggi. Meningkatnya percaya diri (confidence) dapat dilihat dari semakin banyak siswa yang berani menyampaikan pendapat saat diskusi dan berani bertanya
6 ketika diskusi Percaya diri merupakan perilaku yang menunjukkan kepada dunia luar bahwa kita yakin akan diri kita (Lindenfield, 1997). Peningkatan rasa percaya diri siswa merupakan salah satu dampak positif dari pemanfaatan media alam pesisir dalam pembelajaran. Menurut Wibowo (2012) pembelajaran jelajah lingkungan/alam sekitar mendukung untuk kesehatan dan pertumbuhan siswa karena fisik siswa terlibat aktif dan bebas bergerak, meningkatkan kepercayaan diri siswa, memberi kesempatan lebih luas bagi anak untuk berkomunikasi dengan orang lain, dan meningkatkan keaktifan anak di dalam belajar. Adanya peningkatan pada aspek kepuasan (satisfaction) terlihat dari semakin meningkatnya jumlah siswa yang nampak gembira dan semangat dalam pembelajaran. Siswa akan nampak lebih gembira dan semangat ketika pembelajaran dilakukan di luar kelas yaitu pengamatan di pesisir pantai dan saat pembelajaran di dalam kelas mereka nampak puas ketika jawabannya mendapat penghargaan kartu poin. Menurut Hamalik (2007) salah satu cara yang bisa dilakukan oleh guru untuk membangkitkan motivasi belajar siswa yaitu dengan memberi angka. Siswa yang mendapat angkanya baik, akan mendorong motivasi belajarnya menjadi lebih baik Hasil Belajar Menurut Bloom dalam Anderson dan Krathwohl (2010) hasil belajar meliputi tiga ranah yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Hasil belajar kognitif mengalami peningkatan dari jumlah yang siswa yang tuntas nilai KKM lebih banyak pada siklus II. Peningkatan pada tiap siklusnya dikarenakan adanya perbedaan tingkat kesulitan materi. Pada penelitian ini, peneliti tidak melakukan analisis tingkat kesulitan materi. Seharusnya peneliti melakukan analisis terhadap tingkat kesulitan materi terlebih dahulu sebelum penelitian dilaksanakan, sehingga kevalidan data yang didapat lebih akurat karena data yang dibandingkan mempunyai tingkat kesetaraan yang sama. Jika tingkat kesulitan materi pada siklus I dan siklus II setara, maka dapat dimungkinkan siswa mengalami peningkatan hasil belajar kognitif pada siklus II lebih banyak atau lebih sedikit dibandingkan dengan siklus sebelumnya. Penerapan pembelajaran menggunakan media alam pesisir sebagai salah satu alat bantu pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa kelas VIIA SMP Negeri 4 Nguling Pasuruan. Hal ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Rusydiana (2006), Santosa (2010), Kurniadi (2010), Sugianto (2012), Yuniastuti (2013), dan Ferdianto (2013) menyimpulkan bahwa pembelajaran memanfaatkan lingkungan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pengukuran hasil belajar afektif secara klasikal terjadi peningkatan sebesar 50%. Yuliarto (2012) pendidikan luar kelas selain sebagai pengembang potensi diri dapat juga sebagai pembentuk karakter siswa yang baik. Pengukuran hasil belajar psikomotor secara klasikal terjadi peningkatan sebesar 28%. Penelitian oleh Team of Natural Learning Initiative North Carolina University (2012) yang menyebutkan bahwa dampak positif dari pembelajaran lingkungan di luar kelas yaitu dapat meningkatkan kecerdasan ganda, meningkatkan kreativitas dan pemecahan masalah, meningkatkan pengetahuan kognitif, mengembangkan bakat untuk berkomunikasi di depan publik, meningkatkan kebutuhan nutrisi, meningkatkan relasi sosial, meningkatkan aktivitas fisik, meningkatkan kedisiplinan diri, dan mengurangi stress
7 PENUTUP Kesimpulan Penerapan pembelajaran menggunakan media alam pesisir pantai dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VIIA SMP Negeri 4 NgulingPasuruan. Motivasi siswa berdasarkan angket meningkat dari 63% sebelum dilakukan tindakan menjadi 80% setelah dilakukan tindakan. Berdasarkan hasil observasi, motivasi belajar siswa meningkat dari 75% pada siklus I menjadi 85% pada siklus II. Penerapan pembelajaran menggunakan media alam pesisir pantai dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIIA SMP Negeri 4 NgulingPasuruan. Hasil belajar meliputi hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotor. Hasil belajar kognitif siswa mengalami peningkatan ketuntasan klasikal dari 61% pada siklus I menjadi 86% pada siklus II. Peningkatan yang terjadi karena tingkat kesulitan materi siklus I berbeda dengan tingkat kesulitan materi pada siklus II. Jika tingkat kesulitan materi pada siklus I dan siklus II setara, maka dapat dimungkinkan siswa mengalami peningkatan hasil belajar kognitif pada siklus II lebih banyak atau lebih sedikit dibandingkan dengan siklus sebelumnya. Hasil belajar afektif siswa mengalami peningkatan ketuntasan klasikal dari 46% pada siklus I menjadi 89% pada siklus II, dan hasil belajar psikomotor siswa mengalami peningkatan ketuntasan klasikal dari 57% pada siklus I menjadi 85% pada siklus II. Saran Saran yang dapat diberikan kepada guru diharapkan dapat menerapkan pembelajaran yang memanfaatkan media pembelajaran berupa media alam pesisir pantai pada materi yang lainnya dan memberikan perhatian dan pengawasan menyeluruh kepada siswa saat pembelajaran di luar kelas agar siswa lebih tertib. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan adanya penelitian berkelanjutan terkait pemanfaatan media alam lainnya yang lebih inovatif dan kreatif. Agar siswa mendapatkan pembelajaran langsung mengenai lingkungan tempat tinggalnya dan pemanfaatan potensi lokal. Peneliti selanjutnya diharapkan lebih berhati-hati saat melakukan analisis data hasil belajar kognitif yang seharusnya diuji tingkat kesulitan materi sebelum tindakan.
DAFTAR RUJUKAN Anderson, Lorin W dan Karthwohl, David R. 2010. Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom. Yogyakarta: Pustaka Belajar Ferdianto, Ari. 2013. Penerapan Metode Outdoor Study dengan Memanfaatkan Lingkungan Sekolah sebagai Sumber Belajar untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar IPA Biologi Siswa Kelas VIIB SMP Negeri 3 Tempel Yogyakarta. Skripsi diterbitkan. Yogyakarta: Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga,(Online), (http://digilib.uinsuka.ac.id/12100/2/BAB%20I,%20V,%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf), diakses 16 Juni 2014 Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
8 Keller, John M. 2010. Motivational Design for Learning and Performance. New York: Springer. Kurniadi, Erwan. 2009. Penggunaan Lingkungan Sekitar sebagai Media Pembelajaran Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN Rejosari 1 Kecamatan Bantur Kabupaten Malang. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Jurusan PGSD FIP Universitas Negeri Malang Lindenfield, Gael. 1997. Mendidik Anak Agar Percaya Diri. Jakarta: Arcan. Rusydiana, Uzlifatul. 2006. Penerapan Kegiatan Praktikum pada Pembelajaran Biologi melalui Pemanfaatan Potensi Wilayah dalam Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Kelas II SMU Negeri 2 Batu. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang Santosa, Toni. 2010. Pemanfaatan Media Alam Sekitar Meningkatkan Hasil Belajar dalam Pembelajaran Tematik Tema Lingkungan di Kelas IIC SDN Percobaan Malang. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Jurusan PGSD FIP Universitas Negeri Malang Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. 2010. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo Sugianto. 2012. Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Ekosistem dengan Lingkungan sebagai Sumber Belajar melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) di SMP Negeri 7 Tanjung Selor Kab.Bulungan Kalimantan Timur. e-Jurnal Pendidikan Universitas Negeri Surabaya. (Online), 1 (01): 101-114, (http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/pensa/article/view/230/bacaartikel), diakses 17 Juni 2014 Team of Natural Learning Initiative North Carolina University. 2012. Benefits of Connecting Children with Nature. (Online) (http//www.naturalearning.org.pdf) diakses tanggal 5 Mei 2014 Warne, Frederick. 1968. Teaching Science Out of Doors. London: Great Britanian Wibowo, Yuni. 2010. Bentuk-bentuk Pembelajaran Outdoor. Makalah. (Online) (http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/Bentukbentuk%20pembelajaran%20outdoor.pdf) diakses 16 Juni 2014 Yuniastuti, Euis. 2013. Upaya Meningkatkan Keterampilan Proses dan Hasil Belajar Biologi dengan Pendekatan Pembelajaran Jelajah Alam Sekitar Pada Siswa Kelas VII SMP Kartika V-1 Balikpapan. Socioscientia Jurnal Ilmu Sosial. (Online), 5 (1): 31-38, (http://kopertis11.net/jurnal/sosial/vol.5%20No.1,%20Februari%202013/Eui s%20Yuniastuti%20Editan.pdf) diakses 16 Juni 2014