PEMANFAATAN PASAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMPN 66 JAKARTA Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan IPS ( S.Pd )
Oleh : ALVIN HIDAYAT NIM. 109015000119
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014
ABSTRACT The market as a Learning Resource Utilization IPS Student Class VIII SMPN 66 Jakarta Keywords: Market, Learning Resources, IPS
This study aims to determine how the market can be used as a source of social studies, this study deals with materials related to the markets in class VIII. This research was conducted in October 2013 in SMPN 66 Jakarta. The method used is descriptive qualitative method is to describe the use of the market as a source of social studies course with hopes of using the market as a source of social studies can assist learners in understanding the broader subject matter IPS in particular with regard to the market so that the learning process will run better. the sampling technique used was purposive sampling that data sampling technique with a certain considerations, in this case used as the data source is a Class VIII student. 2 by the number of students 5 people. The data collection techniques with direct observation and interviews with two market sources IPS teachers and traders, as well as documentation of every learning activity in the market. The research instrument is the researchers themselves, by making the grating instruments to make research focused on the existing problems in social situations. Data analysis techniques used by using the model proposed by Miles and Huberman (1984) with step-step data reduction, data presentation, verification conclusion. The results showed the favorable development in the mastery and understanding of the students in learning when learning materials market by directly studying in the market as seen when 5 students studying in the market by simply could understand more about the activities in the market by interacting directly with sellers and buyers and economic players in the market such as producers, consumers and distributors, thus exploiting market as a source of learning is very good for the progress of the learning process for social studies, in particular for the material market.
ABSTRAK Pemanfaatan Pasar Sebagai Sumber Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMPN 66 Jakarta
Kata Kunci : Pasar, Sumber Belajar, IPS Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pasar dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar IPS, penelitian ini berkaitan dengan materi yang berkaitan dengan pasar di kelas VIII. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 di SMPN 66 Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif yaitu untuk mendeskripsikan tentang pemanfaatan pasar sebagai sumber belajar IPS yang tentunya dengan harapan penggunaan pasar sebagai sumber belajar IPS dapat membantu peserta didik dalam memahami secara lebih luas materi pelajaran IPS khususnya yang berkaitan dengan pasar sehingga proses belajar mengajar akan berjalan lebih baik. teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling yaitu teknik pengambilan sampel data dengan pertimbangan tertentu, dalam hal ini yang dijadikan sumber data adalah siswa Kelas VIII. 2 dengan jumlah siswa 5 orang Teknik Pengumpulan data dengan observasi langsung ke pasar dan wawancara dengan dua narasumber guru IPS dan pedagang pasar, dan juga dokumentasi disetiap kegiatan belajar di pasar. Instrumen penelitiannya adalah peneliti itu sendiri, dengan membuat kisi kisi instrumen agar penelitian terfokus kepada permasalahan yang ada dalam situasi sosial. Teknik Analisis Data yang digunakan dengan menggunakan model yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman (1984) dengan langkah langkahnya reduksi data, penyajian data, conclusion verification. Hasil penelitian menunjukkan adanya perkembangan yang baik dalam penguasaan dan pemahaman siswa dalam belajar ketika belajar materi pasar dengan langsung belajar di pasar hal ini terlihat ketika 5 orang siswa belajar di pasar dengan secara sederhana bisa mengerti tentang kegiatan di pasar dengan cara berinteraksi langsung dengan penjual dan pembeli dan pelaku ekonomi yang ada di pasar seperti produsen, konsumen dan distributor, dengan demikian pemanfaatan Pasar sebagai Sumber belajar sangat baik untuk kemajuan proses belajar mengajar untuk pelajaran IPS khususnya untuk materi pasar.
KATA PENGANTAR ALHAMDULILLAHI RABBIL‘AALAMIIN, Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan yang seluruh makhluk bergantung kepadaNya, tiada Tuhan selain Dia, pencipta alam semesta beserta isinya. Dengan kasih sayang serta ridhaNya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Pemanfaatan Pasar Sebagai Sumber Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMPN 66 Jakarta”. Shalawat dan sallam kepada Rasullah SAW, Rasul mulia dan penutup para Nabi. Beliau adalah rasul yang membawa cahaya bagi alam semesta melalui wahyu yang mulia yakni Al-Qur’an. Mudah-mudahan kita termasuk orang yang konsisten berpegang teguh pada ajaran Rasulullah SAW. Amin. Dalam penyusunan skripsi ini, banyak hambatan dan tantangan yang penulis hadapi, namun atas bantuan dan dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak Alhamdulillah penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan. Namun demikian penulis menyadari bahwa dalam penyusunan ini masih banyak kekurangan. Atas bantuan dan dorongan kepada penulis, baik berupa moril maupun materil, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Ibu Nurlena Rifa’I MA, Ph.D Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. 2. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd, Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) yang telah memberikan kritik dan saran serta semangat yang berguna bagi penulis. 3. Bapak Drs. H. Nurochim, MM, Dosen Pembimbing Skripsi yang telah berkenan untuk membimbing dan memberi masukan masukan yang bermanfaat bagi penulis.
i
4. Bapak Broto Yudho S.Pd, Kepala Sekolah SMPN 66 Jakarta yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian. 5. Ibu Trie Ariani S.Pd, Wakil Kepala Sekolah SMPN 66 Jakarta yang telah memberikan informasi yang berguna bagi berlangsungnya penelitian. 6. Ibu Hj. Edah Hanidah SE, Kepala Tata Usaha beserta staf SMPN 66 Jakarta yang telah berkenan memberikan informasi dan saran yang berguna bagi penulis. 7. Ibu Farianis, S.Pd, Guru IPS SMPN 66 Jakarta yang telah berkenan memberikan informasi dan masukan masukan yang bermanfaat bagi penulis untuk melakukan penelitian. 8. Dewan Guru SMPN 66 Jakarta yang telah memberikan saran dan kritik yang berguna bagi penulis. 9. Kedua orang tua tercinta “ Bapak Agus Khusni dan Ibu Yukhanidah “ yang telah memberikan kasih sayang, do’a yang tiada henti hentinya bagi penulis, juga yang telah mendidik penulis dengan disiplin, menjunjung nilai nilai keagamaan di setiap kehidupan dan tak lupa pula adik tercinta Umiyatul Fatika yang selalu memberikan Semangat dalam mengerjakan Skripsi, semoga Allah SWT memuliakan beliau dan mengangkat derajatnya, karena tanpa beliau penulis tidaklah memiliki arti apa apa. 10. Teman temanku tercinta Seperjuangan angkatan 2009 Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial khususnya yang biasa di kenal dengan sebutan “ Galonk “( Angga Mahardika, Ricky Pratama Putra, Ibel Munajat, Asep Erista, Anggi Sanjaya, Muhammad Mahbub Jaelani, Kharis Agustiar ) serta teman teman konsentrasi geografi secara umumnya. Karena kalianlah adalah bagian dari kehidupan yang tak terpisahkan dari penulis dan akan selalu menjadi kisah klasik untuk masa depan yang akan selalu ada dalam hati penulis.
ii
11. Kepala Perpustakaan Ilmu Tarbiyah dan Keguruan beserta staf yang telah memberikan informasi dan bersedia meminjamkan buku buku yang bermanfaat bagi penulis. 12. Kepala Perpustakaan Umum Universitas Islam Negeri ( UIN ) Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah berkenan meminjamkan buku buku yang berguna bagi penulis. 13. Dosen dosen di jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat bagi penulis. 14. Semua pihak yang telah membantu yang tidak bisa disebutkan satu persatu, penulis mengucapkan terima kasih atas segala bantuannya. Semoga amal baik dari semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Studi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini di balas oleh Allah SWT. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan memberikan kontribusi bagi perkembangan keilmuan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 25 Juli 2014
Alvin Hidayat
iii
DAFTAR ISI
Halaman LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI ABSTRAK KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iv DAFTAR TABEL .............................................................................................................. vii DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1 B. Identifkasi Masalah ......................................................................................... 6 C. Pembatasan Masalah ....................................................................................... 6 D. Rumusan Masalah ........................................................................................... 6 E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................................ 7
BAB II KAJIAN TEORI
A. Pasar .......................................................................................................8 1. Pengertian Pasar ......................................................................................... 8 2. Struktur Pasar ............................................................................................. 9 3. Kegagalan Pasar .................................................................................11 4. Peranan Pasar ......................................................................................12
iv
B. Sumber Belajar ................................................................................................. 13 1. Pengertian Sumber Belajar .......................................................................... 13
2. Manfaat Sumber Belajar .....................................................................15 3. Jenis Sumber Belajar ..........................................................................16 4. Hakikat Sumber Belajar .....................................................................18 5. Tipe Sumber Belajar .................................................................................... 19
6. Ciri Ciri Sumber Belajar ....................................................................21 C. Hakikat Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial(IPS) ........................................ 24 1. Pengertian Pendidikan IPS ..............................................................24 2. Karakteristik Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial .......................... 27 3. Tujuan Pelajaran dan Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial .................... 28 D. Hasil Penelitian Yang Relevan ........................................................................ 31 E. Kerangka Berfikir ............................................................................................ 32 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian ..................................................................................35 B. Tempat dan Waktu Penelitian ...............................................................35 C. Situasi Sosial dan Teknik Pengambilan Sampel ....................................36 D. Teknik Pengumpulan Data .....................................................................37 E. Instrumen Penelitian ...............................................................................39 F. Pengolahan Data dan Analisis Data ......................................................45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Profil Sekolah ........................................................................................58 B. Deskripsi Data .......................................................................................65 C. Analisis Data .........................................................................................65
v
BAB V
PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................................71 B. Saran ......................................................................................................71
DAFTAR PUSTAKA LEMBAR UJI REFERENSI LAMPIRAN-LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1
Kisi Kisi Instrumen Wawancara .....................................................
41
Tabel 3.2
Kisi Kisi Instrumen Wawancara ............................................
42
Tabel 3.3
Kisi Kisi Instrumen Wawancara ............................................
42
Tabel 3.4
Kisi Kisi Instrumen Observasi ...............................................
43
Tabel 3.5
Kisi Kisi Instrumen Studi Dokumentasi ................................
44
Tabel 4.1
Guru dan Tenaga Kependidikan .............................................
49
Tabel 4.2
Siswa ......................................................................................
53
Tabel 4.3
Sarana dan Prasarana ..............................................................
54
Tabel 4.4
Lainnya Yang Relevan ...........................................................
57
vii
DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1
Lembar Pedoman Wawancara Dengan Guru IPS Kelas VIII
LAMPIRAN 2
Lembar Pedoman Wawancara Dengan Siswa
LAMPIRAN 3
Lembar Wawancara Dengan Pedagang Pasar
LAMPIRAN 4
Hasil Wawancara Dengan Pedagang Bernama Baharudin
LAMPIRAN 5
Hasil Wawancara Dengan Pedagang Bernama Warsidi
LAMPIRAN 6
Hasil Wawancara Dengan Pedagang Bernama warsidi
LAMPIRAN 7
Hasil Wawancara Dengan Pedagang Bernama Sumiati
LAMPIRAN 8
Hasil Wawancara Dengan Pedagang Bernama Suryani
LAMPIRAN 9
Hasil Wawancara Dengan Pedagang Bernama Sunaryo
LAMPIRAN 10 Hasil Wawancara Dengan Guru IPS Kelas VIII LAMPIRAN 11 Hasil Wawancara Dengan Siswa LAMPIRAN 12 Hasil Observasi Dengan Muhammad Anugrah LAMPIRAN 13 Hasil Observasi Dengan Noviana Ariska LAMPIRAN 14 Hasil Observasi Dengan Muhammad Rafi husein LAMPIRAN 15 Hasil Observasi Dengan Vickry Firmansyah LAMPIRAN 16 Dokumentasi Kegiatan Observasi dan Wawancara di Pasar LAMPIRAN 17 Dokumentasi Kegiatan Wawancara dengan Guru dan Siswa LAMPIRAN 18 Rencana Pelaksanaan Pembelajaraan (RPP) Materi Pasar LAMPIRAN 19 Lembar Penyerahan Uji Referensi LAMPIRAN 20 Lembar Uji Referensi LAMPIRAN 21 Lembar Uji Referensi Revisi LAMPIRAN 22 Surat Keterangan Penelitian SMPN 66 Jakarta LAMPIRAN 23 Riwayat Hidup Penulis
viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah hal yang terpenting dalam pembentukan kepribadian berfikir melalui pendidikanlah pengetahuan, keterampilan, pengalaman, dan wawasan diperoleh dan berkembang guna memperoleh ilmu pengetahuan untuk kebutuhan hidupnya dengan tujuan menjadikan insan manusia yang berkualitas. Pendidikan akan terus dibutuhkan sejalan dengan kebutuhan manusia dalam menjalankan aktivitas dalam segala kehidupan, dari pendidikanlah ilmu akan diperoleh, dengan pendidikan juga derajat manusia akan berkembang kearah yang lebih baik. Menurut Oemar Hamalik dalam bukunya yang berjudul Kurikulum dan Pembelajaran mengungkapkan “pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkan untuk berfungsi secara adekwat dalam kehidupan masyarakat.”1 Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan adalah bentuk dari pengembangan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah yang berlangsung seiring dengan perwujudan perubahan manusia yang berlangsung seumur hidup yang mengarah kepada tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian pendidikan menjadi tanggung jawab semua yang meliputi orang tua, masyarakat dan pemerintah, terkait dengan tanggung jawab pemerintah di dalam pendidikan seharusnya pemerintah memberikan perhatian yang sangat besar terhadap penyelenggaraan pendidikan, karena dengan pendidikanlah akan terbentuk pengetahuan seseorang yang dapat membantu perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang berguna untuk merubah keadaan suatu
1
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, ( Jakarta ; Bumi Aksara, 2009 ) Cet 9,
h. 3
1
2
bangsa menjadi lebih baik dan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Menurut Ahmad Tafsir dalam bukunya yang berjudul filsafat Pendidikan Islami mengungkapkan ”pendidikan ialah usaha membantu manusia menjadi manusia, ada dua kata yang penting dalam kalimat itu, pertama “membantu“ dan kedua “manusia“2. Dari penjelasan Ahmad Tafsir dapat disimpulkan bahwa pendidikan membantu manusia menjadi manusia dalam arti menjadi manusia atau memanusiakan manusia yaitu agar memiliki tujuan hidup yang jelas dalam hidupnya dan juga masa depannya. Selanjutnya menurut Muhibbin Syah dalam bukunya Psikologi Pendidikan mengungkapkan “dalam pengertian yang agak luas pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metode metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan.”3 Dari penjelasan yang diutarakan oleh Muhibbin Syah dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah upaya manusia untuk berkembang kearah yang lebih baik melalui mekanisme proses dengan disertai cara cara tertentu sehingga timbulah sebuah pengetahuan, pemahaman, nilai sikap dan tingkah laku manusia dalam kehidupan. Pendidikan tak hentinya menjadikan sebuah inti persoalan hidup manusia banyak yang mendasari orang mengenyam pendidikan salah satunya untuk memperoleh ilmu pengetahuan yang berguna bagi masa depannya terlebih dimasa Era globalisasi saat ini pendidikan sudah menjadi hal yang yang tidak asing lagi semua orang berlomba lomba untuk mengenyam pendidikan setinggi tingginya sampai dengan tingkat perguruan tinggi dengan tujuan untuk mendapatkan karier yang lebih baik yang lebih cemerlang karena mengingat persaingan dalam dunia kerja, namun hal ini mungkin hanya berpengaruh kepada orang kaya karena ada sugesti yang mengatakan bahwa pendidikan itu mahal hanya bisa disanggupi oleh orang kaya, bagaimana tidak sebuah realita di dalam kehidupan masyarakat 2
Ahmad Tafsir, Filsafat Pendidikan Islami, Integrasi Jasmani, Rohani Dan Kalbu Memanusiakan Manusia, ( Bandung ; Remaja Rosdakarya, 2010), Cet. 4, h. 33 3 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, ( Bandung : Remaja Rosdakarya, 2010 ), Cet. 16, h. 10
3
banyak anak anak putus sekolah karena kesulitan ekonomi yang orang tuanya berpenghasilan rendah yang hanya bisa mencukupi buat makan saja maka timbullah hal hal kejahatan seperti bentuk premanisme yang sudah merajalela di Negara Indonesia ini. Untuk mengatasi hal itu harusnya pemerintah lebih menerapkan pendidikan gratis kepada semua daerah di Indonesia sampai pelosok negeri tidak hanya untuk kota kota besar saja dengan cara ini dimaksudkan untuk mengembangkan sumber daya manusia berkualitas yang mampu berfikir aktif, kreatif dan inovatif dengan ini diharapkan bisa membangun daerahnya masing masing dan juga negara indonesia jadi tidak perlu berpangku tangan hanya kepada negara asing yang hanya menjadi sebuah kemelaratan bagi rakyat indonesia, perlu diketahui bahwa negara tidak akan maju selama masih berpangku tangan kepada negara lain, jadi seharusnya pendidikan harus sesuai dengan tujuan pendidikan yang semestinya. Seperti halnya dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 3 tujuan pendidikan dinyatakan sebagai berikut. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.4 Kesimpulan dari paparan tujuan pendidikan yang ada di dalam UndangUndang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 3 dijelaskan bahwa tujuan pendidikan adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bagaimana pendidikan menjadikan arah untuk pengembangan potensi peserta didik yang pada dasarnya manusia memiliki sifat kreatif dan mandiri yang kadang tidak dikembangkan atau tidak mengetahui bahwa pada dirinya memiliki potensi yang baik untuk dikembangkan karena pada dasarnya setiap manusia memiliki kemampuan atau potensi yang berbeda satu sama lain dan dalam hal ini
4
Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, (Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, 2003 ). Cet 1, h. 8.
4
pendidikan sangat berpengaruh terhadap potensi peserta didik. Seperti halnya yang telah dilakukan oleh pemikir pertama pendidikan indonesia Ki Hajar Dewantara. Salah satu tonggak pemikiran pendidikan yang cukup monumental sama dengan konsepsi founding fathers adalah pemikiran Ki Hajar Dewantara yang kemudian diimplementasikan pada ajaran Taman Siswa yaitu penekanan pada asas budaya, kebangsaan, asas kekeluargaan, dan asas tricon ( yaitu pengakuan bahwa diantara orang di dunia dan dunia sekitarnya selalu ada pertimbangan persatuan dan persambungan.5 Artinya Ki Hajar Dewantara adalah seorang pemikir pertama pendidikan di Indonesia yang dalam pemikirannya ia mendirikan Taman Siswa yang pada awalnya digunakan sebagai tempat untuk menimba ilmu pada masa penjajahan yang saat ini dikenal dengan sebutan sekolah. Pada dasarnya pendidikan sangatlah berguna dengan pendidikan manusia belajar untuk meraih ilmu sebanyak mungkin, manusia membutuhkan belajar dengan lingkungannya tempat bagaimana seseorang itu bertindak untuk mempertahankan kehidupannya, belajar tidak semestinya hanya di sekolah dimanapun bisa dijadikan sebagai sumber belajar. Termasuk juga pasar bisa dijadikan sebagai sumber belajar bagi sebuah pembelajaran yang berkaitan dengan IPS, seperti diketahui “Pasar adalah pertemuan antara pembeli-pembeli dan penjual (konsumen dan produsen) untuk suatu keinginan menentukan kondisi bagi pertukaran sumber daya (barang dan jasa) atau dengan kata lain merupakan pertemuan transaksi antara permintaan dan penawaran yang tidak dibatasi oleh ruang, waktu dan tempat”.6 Di pasar banyak pembelajaran yang dapat kita serap bisa melihat secara langsung berbagai kegiatan ekonomi mulai dari bentuk jual beli, seperti tukar menukar barang dengan uang, aktivitas kegiatan masyarakat di pasar, barang barang apa yang diperjualbelikan, keadaan pasar setiap harinya, keamanan dan ketertiban pasar dll.
5
Darmaningtias, Pendidikan Rusak Rusakan, (Yogyakarta : LKIS, 2005), Cet Ke 1, h.
289 6
Lukman, Pengantar Mikro Ekonomi, (Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Jakarta Dan UIN Press, 2007), Cet Ke 1, h. 13
5
Pasar dapat dijadikan sumber belajar pengganti setelah selama ini sumber belajar hanya bersumber pada buku saja contoh halnya materi pasar bisa diterapkan dengan cara siswa diajak langsung untuk melihat pasar, dengan ini siswa akan melihat secara langsung kegiatan ekonomi yang ada di pasar dan aktifitas kegiatan manusia di pasar. Sumber belajar adalah segala sesuatu yang ada di sekitar lingkungan kegiatan belajar yang secara fungsional dapat digunakan untuk membantu optimalisasi hasil belajar (output), namun juga dilihat dari proses berupa interaksi siswa dengan berbagai macam sumber belajar dan mempercepat pemahaman dan penguasaan bidang ilmu yang dipelajari. Implementasi pemanfaatan sumber belajar di dalam proses pembelajaran proses pembelajaran yang efektif adalah proses pembelajaran yang menggunakan berbagai sumber belajar. Sumber belajar dapat berupa teks, media cetak, media elektronik, narasumber, lingkungan alam sekitar dan sebagainya, yang dipilih berdasarkan kompetensi, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi dasar. Sumber belajar hendaknya bervariasi agar memberikan pengalaman yang luas kepada peserta didik. Menanggapi tentang sumber belajar dirasa perlu karena menyangkut aspek kognitif, afektif, psikomotorik siswa dalam belajar, mencari sumber belajar yang baru yang dapat menarik kepekaan siswa dalam menerima materi pembelajaran secara langsung tetapi pada kenyataannya sekolah masih menggunakan sumber belajar yang hanya berpatokan pada buku, dan juga masih menjadikan kelas sebagai sumber belajar padahal ada sumber belajar lain selain buku yaitu pasar hal ini terlihat saat peneliti mengobservasi awal di SMPN 66 Jakarta pada tanggal 13 – 15 Juni 2013, menunjukkan banyak masalah guru tidak menggunakan pasar sebagai sumber belajar, guru hanya menggunakan buku sebagai sumber belajar, setiap 2 x jam pelajaran atau 1 x pertemuan guru hanya belajar di dalam kelas dan guru hanya menggunakan metode ceramah. Atas dasar fenomena di atas penulis tertarik untuk meneliti hal ini yang di tuangkan dalam bentuk skripsi dengan judul “Pemanfaatan Pasar Sebagai Sumber belajar IPS siswa kelas VIII SMPN 66 Jakarta.”
6
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan di atas maka peneliti berusaha mengidentifikasi beberapa masalah yang terkait di antaranya : 1. Manfaat pasar sebagai sumber belajar 2. Guru hanya memakai buku sebagai sumber belajar 3. Guru selalu belajar di dalam kelas 4. Guru hanya menggunakan metode ceramah
C. Pembatasan Masalah Karena keterbatasan peneliti dalam waktu, tenaga dan biaya. Serta untuk memudahkan pembahasan dalam bimbingan skripsi dan juga untuk menjaga agar penelitian lebih fokus dan terarah, dan tidak menimbulkan keraguan dan salah penafsiran, maka diperlukan adanya pembatasan masalah. Oleh karena itu penelitian yang dilakukan dibatasi pada: Manfaat pasar sebagai sumber belajar
D. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah sebagai mana yang telah dijelaskan, maka masalah yang diangkat dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: ”Bagaimanakah Pemanfaatan Pasar Sebagai Sumber Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMPN 66 Jakarta ?”
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas maka peneliti menyimpulkan tujuan dari penelitianya sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui bagaimana pasar dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar IPS.
7
2. Untuk mengetahui hal positif ketika pasar dimanfaatkan sebagai sumber belajar bagi pembelajaran IPS. 3. Untuk mengetahui seberapa besar pemanfaatan pasar sebagai sumber belajar. Sedangkan manfaat dari penelitian ini ditunjukkan kepada pihak pihak sebagai berikut : a. Bagi Peneliti Sebagai implementasi dari proses perkuliahan dan untuk mengetahui adanya sumber belajar lain. b. Bagi Guru Memberikan informasi tentang pasar sebagai sumber belajar c. Bagi Siswa Meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS d. Bagi Sekolah Memberikan masukan bagi sekolah bahwa pasar dapat dijadikan sumber belajar IPS.
BAB II KAJIAN TEORI
A. Pasar 1. Pengertian Pasar Dalam memenuhi kelangsungan hidup manusia selalu didasarkan pada kebutuhan hidup dimana setiap hari manusia berusaha keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, karena setiap manusia memerlukan kebutuhan hidup yang berbeda, ketika seseorang itu dikatakan kaya pasti kebutuhan hidupnya akan semakin besar dibandingkan dengan orang miskin, ini karena dalam memenuhi kebutuhan hidup sangat berpengaruh sekali terhadap pendapatan, hal ini yang bisa membedakan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Ketika seseorang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya tidak terlepas dari apa yang akan dicarinya, barang yang akan dibeli sebagai pemuas kebutuhan ataupun sebagai barang yang hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup semata, pada dasarnya kebutuhan hidup manusia dibagi menjadi : kebutuhan primer, sekunder, tersier untuk memenuhi itu maka perlu adanya sistem yang bisa mendekatkan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) dan juga barang yang diperjualbelikan sebagai proses dari penyalur barang (distributor) maka dari itu terbentuklah pasar sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk mengadakan sebuah transaksi baik barang dan jasa. Dominick Salvatore mengatakan ”pasar adalah tempat atau keadaan dimana para pembeli dan penjual membeli serta menjual barang, jasa atau sumber daya.”1 Lain halnya dengan Marsudi Djojodipuro memberikan pengertian “pasar adalah pertemuan antara permintaan dan penawaran akan sesuatu barang”.2
1
Dominick Salvatore, Mikro Ekonomi, ( Jakarta : Erlangga, 2006), h. 2 Marsudi Djojodipuro, Pengantar Ekonomi Untuk Perencanaan, ( Jakarta : UI Press, 2001), h. 19 2
8
9
Kesimpulan dari penjabaran di atas bahwa pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli dimana kedua belah pihak mengadakan sebuah komunikasi berupa transaksi yaitu jual beli mengenai suatu barang, di pasar terdapat berbagai macam barang hasil produksi contoh alat alat rumah tangga, barang barang kebutuhan pokok, furniture, dan juga barang barang dari hasil distribusi, karena di dalam pasar pada dasarnya ada tiga kegiatan yaitu konsumsi, produksi, distribusi atau pelakunya disebut dengan sebutan konsumen, produsen dan distributor dalam pasar permintaan dan penawaran barang sangat berpengaruh terhadap harga barang tersebut, ketika harga naik maka permintaan akan barang tersebut turun dan sebaliknya ketika harga turun maka permintaan akan barang menjadi naik. Hal ini tidak terlepas dari hukum permintaan dan penawaran, di dalam kaitannya dengan kegiatan pasar permintaan dan penawaran barang juga berpengaruh pembentukan harga ketika barang yang akan diperjualbelikan di pasar sulit didapatkan, misalnya barang yang dipasok dari desa untuk dijual di kota terkendala dari transportasi yang sulit akses jalan dan juga karena masalah cuaca yang tidak menentu maka akan berdampak kepada penyesuaian harga yang cenderung akan naik, dari masalah demikian maka akan berdampak tehadap permintaan dan penawaran barang yang ada di pasar.
2. Struktur Pasar Di pasar dalam kegiatannya tidaklah hanya meliputi kegiatan tukar menukar yang terorganisir dalam satu lokasi tertentu, tetapi secara umum (dan kadangkala abstrak) pasar menunjukkan sekelompok penjual dan pembeli yang kegiatannya dapat mempengaruhi harga satu produk yang dipertukarkan dari situlah sturktur pasar terbentuk, menurut Suwarno dalam bukunya yang ditulis Yogi membagi stuktur pasar menjadi 4 terdiri atas : a. Pasar monopoli Suatu keadaan dimana dalam pasar atau industri tersebut hanya terdapat satu perusahaan, dalam pasar monopoli terdapat hambatan pasar yang sangat tinggi, sehingga hanya satu perusahaan yang dapat berdiri dalam pasar tersebut, hambatan tersebut umumnya adalah undang undang atau satu perusahaan yang boleh berdiri dalam pasar tersebut, sebagai contoh di Indonesia adalah PLN, Pertamina dan Telkom.
10
b. Pasar oligopoli dominan Dalam pasar oligopoli dominan sebuah perusahaan menguasai pangsa pasar yang besar yaitu sekitar 50 % sampai dengan 100 %, perusahaan lain mempunyai pangsa pasar yang besar yang kecil, perusahaan oligpoli dominan adalah pemimpin pasar ia dapat menentukan harga sesuai dengan kehendaknya, perusahaan lain sebagai pengikut pasar umumnya tunduk terhadap kemauan pemimpin pasar, jika pengikut pasar tidak tunduk pada kehendak pemimpin pasar, maka akan terjadi perang harga yang umumnya berakhir dengan kekalahan pengikut kasar, akibat hal tersebut pengikut pasar akan mendapat kerugian. c. Pasar persaingan monopolistik Dalam pasar persaingan monopolistik perusahaan perusahaan yang ada dalam pasar tersebut umumnya memiliki pangsa pasar di bawah 20%, dalam pasar tersebut tidak ada perusahaan yang dapat menentukan harga, hal ini disebabkan karena tidak ada perusahaan yang secara signifikan dapat mempengaruhi pasar, sehingga harga dalam industri tersebut tergantung pada harga pasar secara agregat. d. Pasar persaingan sempurna Dalam pasar persaingan sempurna semua perusahaan yang ada dalam pasar tersebut adalah penerima harga, dalam hal ini harga ditentukan oleh pasar. Jika perusahaan menjual produk di atas harga pasar maka produk tersebut tak akan dibeli oleh konsumen, diferensiasi yang dapat mempengaruhi perbedaan harga sukar dilaksanakan, dalam pasar ini semua perusahaan mendapat laba normal (normal profit).3 Kesimpulan dari penjabaran di atas adalah bahwa struktur pasar dibedakan menjadi 4 yaitu pasar monopoli, pasar oligopoli dominan, pasar persaingan monopolistik dan pasar persaingan sempurna dengan ini maka dapat ditemukan perbedaanya satu sama lain, perbedaanya terlihat dari jumlah produsen, bentuk produk yang dihasilkan dan juga hambatan untuk masuk dalam industri. Dalam pasar persaingan sempurna jumlah produsennya tidak dapat mempengaruhi pasar dan semua produsen menghasilkan produk yang identik sedangkan pasar persaingan monopolistik jumlah produsennya ditentukan dalam batas tertentu dapat mempengaruhi pasar, setiap produsen menghasilkan produk yang dapat dibedakan, dan pasar monopoli jumlah produsennya satu
dapat
mempengaruhi pasar dan produknya unik, misalnya barang pelayanan umum/public utilities, seperti telepon, sedangkan pasar oligopoli dominan jumlah 3
Yogi, Ekonomi Manajerial, (Jakarta : Kencana, 2004), h. 164 - 167
11
produsennya sedikit kegiatannya saling mempengaruhi dan setiap produsen menghasilkan produk yang dapat dibedakan.
3. Kegagalan Pasar Dalam hal tertentu ternyata mekanisme pasar/harga tidak dapat/gagal mencapai alokasi yang efisien. Ada beberapa kelemahan yang melekat pada sistem pasar/harga sehingga efisiensi yang digambarkan oleh Adam Smith tidak tercapai. Kelemahan atau kegagalan pasar ini antara lain ; a. Sistem pasar/harga biasanya dibarengi dengan fluktuasi perekonomian yang hebat. b. Distribusi pendapatan yang tidak/kurang merata. c. Apabila ada monopoli alokasi sumberdaya menjadi kurang efisien. d. Adanya eksternalitas e. Sistem pasar tidak dapat menjamin pengadaan/produksi barang publik (public goods). f. Pelaku pasar (konsumen dan produsen) tidak memiliki informasi yang sempurna.4 Kesimpulan dari penjabaran diatas adalah bahwa dalam sistem pasar tidak selamanya berjalan sesuai dengan baik, karena dalam sistem pasar sering terjadi adanya permasalahan yang menjadi penyebab timbulnya kegagalan pasar, berbagai masalah timbul seperti tingkat kestabilan harga yang berpengaruh terhadap harga produktivitas barang produk tertentu, pengaruh distribusi barang yang tidak stabil yang berimbas kenaikan harga barang di pasar, dan juga pengaruh fluktuasi rupiah yang berhimpas kepada harga komoditi barang sehingga timbul pada keadaan (Defisit) dimana pendapatan rendah kerugian lebih besar, bukan keadaan yang diharapkan yaitu keadaan (Surplus) yaitu pendapatan lebih besar dari pada pengeluaran. Kemampuan sistem pasar dalam upaya perwujudan mekanisme pasar selalu jadi hal yang selalu jadi masalah dalam sistem pasar pengaruh yang muncul menjadi peluang untuk terjadinya kegagalan pasar bentuk dari ketidak adanya upaya pemerataan yaitu mengurangi kesenjangan antara yang kaya dengan yang
4
h. 278
Nopirin, Pengantar Ilmu Ekonomi Makro dan Mikro, (Yogyakarta : BPFE, 1994), Cet. 1
12
miskin, sistem pasar selalu memberi intensif bagi yang berhasil dan tidak bagi yang tidak berhasil justru akan memperlebar jurang antara yang kaya dengan yang miskin, maka dari itu dalam sistem pasar selalu terjadi adanya kegagalan pasar.
4. Peranan Pasar Dalam pasar terdapat aliran barang dan uang dimana hal ini membentuk terjadinya pasar, baik pasar barang konsumsi maupun pasar barang produksi, kaitannya dengan ini timbulah adanya peranan pasar yaitu : a. Pasar berfungsi menentukan nilai atau harga barang dengan adanya pasar maka harga barang dapat ditentukan melalui kekuatan pemintaaan dan penawaran. b. Pasar berfungsi mengorganisasikan produksi, dengan adanya pasar harga faktor produksi akan dapat ditentukan, demikian pula harga barang yang dihasilkan, oleh karenanya organisasi produksi harus diatur sedemikian rupa untuk mencapai keuntungan yang maksimal dengan menggunakan faktor produksi dengan kombinasi yang semurah mungkin. c. Pasar berfungsi mendistribusikan produk. dengan adanya balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada para pemilik faktor produksi, maka barang barang yang dihasilkan akan dapat didistribusikan diantara para pembeli, biasanya orang yang menghasilkan banyak akan memperoleh bagian yang banyak pula, oleh karena orang yang paling produktif atau orang yang paling banyak memiliki faktor produksi akan mampu menguasai lebih banyak memiliki faktor produksi akan mampu menguasai lebih banyak alat alat pemuas kebutuhan. d. Pasar berfungsi melakukan penjatahan, dengan adanya pasar dan harga maka tidak semua permintaan selalu dipenuhi dengan produksi yang ada konsumsi akan dibatasi pada jumlah produksi yang ada pada tingkat harga tertentu. e. Pasar menyediakan barang dan jasa untuk masa yang akan datang tabungan dan investasi terjadi di pasar sebagai usaha untuk mempertahankan perkembangan ekonomi di masa yang akan datang.5 Kesimpulan dari penjabaran diatas bahwa peranan pasar sangat berpengaruh besar terhadap perekonomian dalam kemajuan sebuah negara mendapatkan pendapatan yang besar bermula dari adanya pasar, baik dari pasar abstrak maupun konkrit, baik dari pasar yang tergolong kecil maupun besar, semuanya menjadi pendapatan yang akan masuk dalam kas negara, pasar juga berfungsi sebagai pembentuk harga dimana kekuatan permintaan dan penawaran sangat dipengaruhi 5
Suparmoko, Pengantar Ekonomika Mikro, ( Yogyakarta : BPFE, 1993), h. 12 - 13
13
oleh pasar, selain itu peranan pasar membantu dalam produksi investasi jangka panjang yang berdampak pada kemajuan masa yang akan datang, dalam pasar kegiatan investasi tidak asing dimana proses tersebut menjadi bentuk dalam kemajuan sebuah negara, sebagai contoh ketika ada sebuah negara dengan SDA yang melimpah banyak minat dari pihak asing untuk berinvestasi kenegara yang bersangkutan dengan harapan mendapatkan keuntungan yang besar hal ini juga berdampak kepada negara yang menjadi sasaran investasi, sehingga timbulah keuntungan bagi kedua duanya, selain itu dalam pasar mempunyai peran yang bisa juga dinikmati bagi produsen yaitu sebagai tempat untuk mempromosikan barang, tempat untuk menjual hasil produksi dan juga sebagai tempat untuk memperoleh bahan produksi, selain bagi produsen pada konsumen juga terdapat peranannya memudahkan konsumen untuk mendapatkan barang kebutuhan dan sebagai tempat bagi konsumen untuk menawarkan sumber daya yang dimiliki, peranan pasar juga terdapat bagi pemerintah yaitu sebagai penunjang kelancaran pembangunan, maka dari itu pasar mempunyai peranan yang bukan hanya sedikit melainkan banyak yang kesemuanya itu mempunyai pengaruh masing masing.
B. Sumber Belajar 1. Pengertian Sumber Belajar Dalam mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan, siswa tidak hanya sebatas mencermati dan juga mendengarkan apa yang diterangkan oleh guru siswa membutuhkan sumber belajar lain untuk menggali ilmu agar pemahamannya lebih luas sehingga kemampuanya dapat lebih dioptimalkan. Abdul Madjid mengatakan “sumber belajar adalah informasi yang disajikan dan disimpan dalam berbagai bentuk media (cetakan, video, perangkat lunak atau kombinasi dari berbagai format) yang dapat membantu siswa dalam belajar sebagai perwujudan kurikulum.”6 Kesimpulannya sumber belajar yang dimaksud adalah sumber belajar yang berupa media, media bisa berbentuk cetakan, video, perangkat lunak yang pada dasarnya sumber belajar seperti ini untuk pengembangan proses belajar mengajar 6
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, ( Bandung : Rosda Karya, 2007 ), h. 170
14
supanya lebih efektif sehingga pengetahuan akan sebuah ilmu akan mudah dipahami dan dapat diserap yang nantinya menjadi hal yang baik untuk pembelajaran kedepannya, oleh sebab itu sumber belajar berupa media akan secara tidak langsung mempengaruhi prestasi belajar seseorang yang tentunya akan berbeda ketika menggunakan sumber belajar berupa media. Lain halnya dengan Abdul Majid, Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain lebih menekankan arti ”sumber belajar sebagai sesuatu yang berfungsi sebagai tempat di mana bahan pengajaran terdapat atau asal untuk belajar seseorang.”7 Pada dasarnya sumber dari pengajaran memerlukan bahan ajar, bahan ajar secara langsung berjalan untuk keberlangsungan proses pembelajaran yang mana dalam kaitannya dengan sumber belajar dan juga media pembelajaran yang keduanya sangat penting untuk menunjang kegiatan belajar, efektifitas dalam mekanisme belajar sangat ditentukan dari kesiapan dalam proses belajar mengajar, maka dari itu bahan ajar mempunyai pengaruh yang sangat penting bagi kegiatan pengajaran. Sementara itu, Mudhofir dan Edgar dalam bukunya yang ditulis Yudi Munadi menyebutkan “sumber belajar pada hakikatnya merupakan komponen sistem instruksional dan pengalaman yang menimbulkan peristiwa belajar serta mempengaruhi hasil belajar siswa.”8 Dari penjelasan yang diutarakan dapat disimpulkan bahwa sumber belajar merupakan sistem instruksional yang berarti bahwa sumber belajar dapat berupa pengalaman, karena pada dasarnya belajar tidak hanya berupa dengan buku, melainkan juga pengalaman yang ditemukan bisa juga dikatakan sebagai belajar. Sumber belajar menjadi kunci dalam proses belajar mengajar, dalam kegiatan proses belajar sudah tentu menggunakan sumber belajar tetapi akan berbeda ketika menggunakan sumber belajar yang berbeda akan berpengaruh besar terhadap hasil belajar yang dicapai siswa, sumber belajar memungkinkan seseorang untuk belajar lebih giat dalam hal wawasan terhadap ilmu pengetahuan dari sumber belajar ilmu akan lebih mudah diserap oleh karena keterlibatan 7
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, ( Jakarta : Rieneka Cipta, 2006 ), h.123 8 Yudi Munadi, Media Pembelajaran, ( Jakarta : Gaung Persada Press, 2008 ), h. 37
15
sumber belajar sangat berdampak terhadap hasil belajar siswa dan juga dapat juga pada prestasi belajar siswa.
2. Manfaat Sumber Belajar Suatu kegiatan belajar mengajar akan lebih efektif dan efisien dalam usaha pencapaian tujuan instruksional, jika melibatkan komponen sumber belajar secara terencana. Sebab, sumber belajar sebagai komponen penting dan sangat besar manfaatnya. Manfaat sumber belajar antara lain meliputi : a. Memberi pengalaman belajar secara langsung dan konkret kepada peserta didik. b. Dapat menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan, dikunjungi, atau dilihat secara langsung dan konkret. c. Dapat menambah dan memperluas cakrawala sajian yang ada di dalam kelas. d. Dapat memberi informasi yang akurat dan terbaru. e. Dapat membantu memecahkan masalah pendidikan (instruksional) baik dalam lingkup mikro maupun makro. f. Dapat memberi motivasi yang positif, apabila diatur dan direncanakan pemanfaatanya secara tepat. g. Dapat merangsang untuk berfikir, bersikap dan berkembang lebih lanjut.9 Kesimpulannya pemanfaaatan sumber belajar dalam proses pembelajaran mempunyai pengaruh besar terhadap motivasi belajar siswa dan juga berpengaruh juga terhadap prestasi peserta didik dimana penggunaan sumber belajar sebagai bahan dalam belajar, sumber belajar bisa berupa buku, narasumber, ataupun juga pengalaman langsung, contoh dalam pembelajaran sejarah terkait dengan materi Sejarah Kemerdekaan Indonesia alangkah baiknya bila belajar langsung ke museum jadi peserta didik bisa melihat foto ataupun dokumen dan juga referensi terkait dengan Sejarah Kemerdekaan Indonesia jadi peserta didik mendapat pengetahuan yang luas tentang pelajaran tersebut, sehingga peserta didik akan lebih termotivasi untuk belajar dibandingkan dengan menggunakan sumber belajar yang hanya satu macam. Pada dasarnya banyak sumber belajar yang kurang dimanfaatkan padahal banyak segi positifnya bila dipergunakan dengan sebaik mungkin, karena sumber 9
Ahmad Rohani, Media Instruksional Edukatif, ( Jakarta : Rieneka Cipta, 1997 ). h. 103
16
belajar mempunyai pengaruh yang besar terhadap penguasaan terhadap sebuah ilmu pengetahuan yang mana sumber belajar mengasah pola pikir seseorang memahami akan sebuah ilmu yang sedang dipelajarinya akan tetapi akan berdampak negatif pula bila kurang dalam menggunakan sumber belajar untuk itu penggunaan sumber belajar harus lebih maksimal untuk dipergunakan dan juga dalam penggunaannya sumber belajar harus lebih optimal dan efisien untuk digunakan dengan tidak menggunakan hanya terpaku pada satu sumber belajar.
3 . Jenis Sumber Belajar Sumber sumber belajar yang dapat digunakan untuk mendapatkan bahan belajar antara lain : 1. Sumber bahan belajar yang tercetak, seperti : a) Buku Teks Buku teks sebagai sumber bahan belajar utama dalam penyusunan silabus, sebaiknya tidak satu jenis atau dari satu orang pengarang. b) Buku Kurikulum Buku kurikulum bagi pendidik merupakan sumber bahan belajar utama dalam penyusunan silabus, selain itu buku teks buku kurikulum sangat penting sebagai pedoman untuk menentukan standar kompetensi, kompetensi dasar, dam materi pembelajaran, materi pembelajaran pada buku kurikulum hanya pokok pokok materi pembelajaran, sehingga tugas pendidiklah untuk aktif dan kreatif mengembangkan materi pembelajaran tersebut. c) Penerbitan Berkala Penerbitan berkala seperti koran yang terbit harian atau majalah yang terbit mingguan atau bulanan, namun tidak semua penerbitan dijadikan materi pembelajaran, karena yang dipilih adalah yang berkaitan dengan bahan belajar suatu mata pelajaran. d) Laporan Hasil Penelitian Laporan hasil penelitian biasanya diterbitkan oleh pendidikan tinggi lembaga penelitian. Manfaatnya adalah mendapatkan bahan belajar yang aktual dan mutakhir. e) Jurnal Jurnal merupakan penerbitan hasil penelitian atau pemikiran ilmiah, manfaatnya adalah mendapatkan bahan belajar yang kebenarannya telah dikaji dan diuji. 2) Sumber bahan belajar berupa media elektronik hasil rekayasa teknologi media elekronik adalah komputer (seperti internet), televisi, VCD/DVD, radio, kaset, dan sebagainya.Media elekronik ini yang di manfaatkan adalah program programnya yang berkaitan dengan bahan belajar suatu mata pelajaran.
17
3) Narasumber Narasumber, yaitu orang-orang yang mempunyai keahlian (pakar) pada suatu bidang pemanfaatan narasumber ini bisa dihadirkan di kelas untuk menyampaikan keahliannya sesuai dengan materi pembelajaran yang sedang dipelajari. Bisa pula dengan cara peserta didik dibawa ke tempat narasumber tersebut, narasumber itu antara lain : a) Pakar mata pelajaran yang diminta untuk memberikan pendapat atau nasihatnya tentang kebenaran materi pembelajaran dari segi ruang lingkup, urutan atau kedalamannya. b) Narasumber profesional, yaitu orang orang yang bekerja pada suatu bidang pekerjaan. Misalnya materi pembelajaran tentang disiplin bisa diajarkan dengan memanfaatkan jasa polisi untuk menjelaskannya, terutama tentang disiplin berlalu lintas. Jika materi pembelajaran tentang menabung maka dapat memanfaatkan jasa pegawai perbankan. 4). Lingkungan Lingkungan ini seperti lingkungan alam, ekonomi, sosial, seni, budaya, teknologi atau industri. Misalnya, mempelajari materi pembelajaran ekosistem air, maka peserta didik dibawa ke lingkungan sekitar sungai, kolam, danau atau laut. Peserta didik dibawa ke lingkungan perekonomian seperti pasar untuk mempelajari materi pembelajaran tentang pasar.10 Kesimpulan dari penjabaran di atas adalah jenis dari sumber belajar ada berbagai macam jenisnya yang kadang dalam realita yang terjadi kurang dipergunakan contohnya adalah banyak guru yang hanya menggunakan buku sebagai sumber belajar padahal banyak sumber belajar yang bisa digunakan contohnya lingkungan, dokumen, pengalaman langsung melihat objek tentang sesuatu permasalahan dll, sehingga pembelajaran menjadi kurang efektif karena peserta didik hanya bertumpu kepada satu pengetahuan, bukan dari memandang suatu pengetahuan itu secara luas, karena dengan hanya menggunakan buku peserta didik hanya akan mendapat teori yang menjadikan pengetahuan peserta didik dalam menyerap suatu pengetahuan sempit, jadi intinya penggunaan dari sumber belajar harusnya serta merta digunakan semuanya dengan tidak hanya fokus kepada salah satu dari sumber belajar. Sumber belajar menjadi fungsi yang yang sangat penting bagi proses pembelajaran karena sumber belajar merupakan bagian dari bahan ajar yang 10
Munir, Multimedia Konsep dan Aplikasi Dalam Pendidikan, ( Bandung : Alfabeta, 2012 ).h. 71-72
18
dibutuhkan dalam kegiatan belajar mengajar, dengan banyaknya jenis sumber belajar sangat membantu untuk penguasaan terhadap bidang keilmuan yang sedang dipelajari namun pada kenyataan penggunaan sumber belajar yang jenisnya banyak ini kurang dimanfaatkan, untuk itu dalam hal ini sumber belajar tentunya harus digunakan sebagaimana mestinya untuk belajar kearah yang lebih baik agar kegiatan belajar mengajar menjadi baik. Tentunya dalam hal ini peran yang sangat dibutuhkan adalah seorang pendidik yang menjadi penanggungjawabnya karena pendidik dalam hal ini perannya sebagai mentor dalam setiap kegiatan belajar, kebehasilan pembelajaran dapat ditentukan dari seorang pendidiknya dalam hal ini jika seorang pendidik kurang dalam penggunaan sumber belajar atau hanya terpaku pada sumber belajar tertentu saja maka dalam aplikasinya kegiatan pembelajaran akan terasa membosankan dan daya tangkap atau pola pikir siswa akan terasa sempit sebaliknya bila dalam penggunaan sumber belajar seorang pendidik menggunakan sumber belajar yang lain maka penegetahuan siswa akan penguasaan konsep ilmu dan pengetahuan akan menjadi lebih luas dan menjadi efektif.
4. Hakikat Sumber Belajar Berikut ini teori yang mengungkapkan sumber belajar dari ahli pendidikan, Mulyasa berpendapat dalam bukunya bahwa : Secara sederhana sumber belajar dapat dirumuskan sebagai segala sesuatu yang dapat memberikan kemudahan kepada peserta didik dalam memperoleh sejumlah informasi, pengetahuan, pengalaman, dan ketrampilan, dalam proses belajar mengajar, dalam hal ini nampak adanya beranekaragam sumber belajar yang masing masing memiliki kegunaan tertentu yang mungkin sama atau bahkan berbeda dengan sumber lainnya.11 Kesimpulannnya dari teori yang dikemukakan di atas adalah berbagai sumber belajar yang siswa miliki tentu saja mempengaruhi kekayaan informasi, pengetahuan ataupun keterampilan yang mereka dapatkan. Pendayagunaan sumber belajar memiliki arti yang sangat penting, selain melengkapi, memelihara
11
E.Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep Karakteristik dan Implementasi, ( Bandung : PT.Remaja Rosdakarya, 2006 ) Cet. 9 h. 48
19
dan memperkaya khazanah belajar, sumber belajar juga dapat meningkatkan aktivitas dan kreativitas belajar yang sangat menguntungkan baik bagi guru maupun bagi peserta didik. Dengan didayagunakan sumber belajar secara maksimal, dimungkinkan setiap siswa yang belajar menggali berbagai jenis ilmu pengetahuan yang sesuai dengan bidangnya, sehingga pengetahuannya senantiasa aktual, serta mampu mengikuti akselerasi teknologi dan seni yang senantiasa berubah dan juga dapat disimpulkan lagi sumber belajar merupakan unsur dari proses pembelajaran dimana sumber belajar memiliki peran sebagai penyedia informasi dan data yang akan di proses dalam kegiatan belajar agar dapatkan hasil dari proses pembelajaran yang dapat di pertanggung jawabkan dengan baik oleh peserta didik.
5. Tipe Sumber Belajar Sumber belajar dapat dibedakan dalam dua tipe, masing masing : a. Sumber belajar yang dirancang (learning resources by desing) yaitu sumber belajar yang memang sengaja dirancang untuk tercapainya tujuan pembelajaran. Dasar rancangannya adalah isi, tujuan kurikulum dan perilaku awal siswa atau kompetensi dasar. Sumber belajar jenis ini sering juga disebut sebagai bahan pembelajaran (Instruksional materials) Contohnya adalah bahan pembelajaran terprogram, modul, transparansi untuk sajian tertentu, slide untuk sajian, guru bidang studi, film topik ajaran tertentu,video topik khusus, komputer pembelajaran, dan lain sebagainya. b. Sumber belajar yang mudah tersedia, sehingga tinggal memanfaatkan (learning recurces by ultilization). Merupakan sumber belajar yang telah ada untuk maksud non pembelajaran, tetapi dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar yang kualitasnya sama dengan sumber belajar yang dirancang. contohnya ; musium perjuangan, hutan lindung, kebun raya, kebun binatang, film tentang binatang buas, film kehidupan flora dan fauna, biografi para tokoh perjuangan bangsa, dan lain sebagainya.12 Berdasarkan macam macam tipe sumber belajar maka dapat disimpulkan bahwa sumber belajar terbagi atas sumber belajar yang dirancang dan sumber belajar yang mudah tersedia, sumber belajar yang dirancang dimaksudkan untuk 12
Martinis Yamin, Kiat Membelajarkan Siswa, ( Jakarta : Gaung Persada Press, 2007 ), Cet. 1.h. 128 – 129.
20
mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan dengan mempersiapkan bahan ajar yang sesuai dan terprogram sehingga memudahkan peserta didik dalam menguasai pelajaran. Sedangkan sumber belajar yang mudah tersedia yaitu sumber belajar yang telah ada sehingga tinggal memanfaatkan contohnya musium perjuangan, dimana dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar IPS terutama untuk mata pelajaran sejarah sehingga peserta didik lebih luas dalam pemahamannya mengenai materi sejarah. Pada dasarnya sumber belajar tidaklah hanya berupa yang dirancang seperti bentuk video dan modul, pada intinya sumber belajar ada yang tidak dirancang contohnya kebun, hutan, sawah dan sungai, pasar dan lainnya sumber belajar merupakan bagian dari bahan ajar yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran, pembelajaran akan lebih efektif
bila dalam penggunaannya sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya dalam hal ini sumber belajar mempunyai peran yang paling penting, penggunaan sumber belajar seperti halnya hutan, sawah dan lingkungan akan terasa berguna bila dalam penggunaannya sesuai dengan keadaan yang ada, penggunaan sumber belajar pada intinya digunakan sesuai dengan bagaimana letak sumber belajarnya, bila letak dari sumber belajarnya tidak memungkinkan maka penggunaan sumber belajarnya akan lebih memungkinkan menggunakan sumber belajar yang ada seperti buku, sebagai contoh ketika siswa dalam hal ini mempelajari materi hutan maka akan lebih baik ketika belajar langsung di hutan karena bisa melihat langsung bentuk riil hutan dan apa saja ekosistem yang ada di hutan dan macam macam jenis hutan dan masih banyak hal positif ketika belajar langsung tentang materi tertentu langsung ke keadaan yang sesuai dengan materi tersebut sebagai contoh hutan, tapi mengingat sumber belajar tidak selamanya harus sesuai dengan yang ada, namun yang menjadi manfaat penting adalah pengetahuan siswa akan materi tertentu menjadi lebih memahami dan mampu menyerap materi tersebut dengan baik dan mempunyai wawasan yang luas terkait materi yang diajarkan, untuk itu sumber belajar tidaklah hanya bertumpu pada kesesuaian materi yang diajarkan memang faktanya penggunaan sumber belajar langsung ke keadaannya, memang akan jauh lebih baik tapi balik lagi kepada efektif tidaklah penggunaan sumber belajar tersebut
21
setiap seseorang memiliki pola pikir yang berbeda ada yang cepat dalam menangkap sebuah ilmu dan juga ada yang lambat tergantung pola pikir seseorang karena pada dasarnya setiap individu memiliki kemampuan yang berbeda beda, maka dari itu dalam kegiatan pembelajaran sumber belajar yang digunakan tidaklah ke hal hal yang rumit yang sesuai dengan pokok materi dibahas langsung ke materi tersebut, untuk itu dalam tipe sumber belajar ada dirancang dan ada yang mudah tersedia semua itu hanya untuk membantu dalam kegiatan belajar mengajar mengenai hasilnya apakah lebih baik dalam menggunakan sumber belajar yang dirancang atau yang tersedia semuanya itu tergantung bagaimana seseorang penggunaannya dan sesuaikan dengan keadaan yang ada.
6. Ciri Ciri Sumber Belajar Untuk mengetahui lebih jauh tentang sumber belajar, maka kita harus mengetahui ciri ciri sumber belajar tersebut. Adapun ciri ciri dari sumber belajar adalah sebagai berikut. a. Mempunyai daya atau kekuatan yang dapat memberikan sesuatu yang kita perlukan dalam proses pengajaran. Jadi, walaupun ada sesuatu daya, tetapi tidak memberikan sesuatu yang kita inginkan, sesuai dengan tujuan pengajaran, maka sesuatu daya tersebut tidak dapat disebut sumber belajar. Misalnya, ada seorang ahli dalam bidang kesehatan, tetapi saat itu kita membutuhkan seorang ahli dalam bidang elektronika, maka ahli dalam bidang kesehatan tersebut bukan sumber belajar, karena dia tidak dapat memberi daya yang kita perlukan. b. Sumber belajar dapat merubah tingkah laku yang lebih sempurna sesuai dengan tujuan, apabila dengan sumber belajar membuat seseorang berbuat dan bersikap negatif, maka sumber belajar tersebut tidak dapat disebut sebagai sumber belajar. c. Sumber belajar dapat dipergunakan secara sendiri sendiri (terpisah), tetapi juga dapat dipergunakan secara kombinasi (gabungan).13 Kesimpulannnya pada dasarnya sumber belajar mempunyai peran yang sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar dimana menjadi poros penunjang dalam keberhasilan mengenai sebuah ilmu pengetahuan, segala sesuatu tidak semuanya dapat dijadikan sebagai sumber belajar karena dapat dikatakan sebagai 13
Eveline Siregar dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, ( Bogor : Ghalia Indonesia, 2010 ). Cet ke- 1, h. 129
22
sumber belajar apabila dapat memberikan sesuatu yang berguna bagi proses pembelajaran dan juga proses pembelajaran, karena sumber belajar sebagai penunjang dalam kegiatan belajar mengajar, selain itu dapat dikatakan sumber belajar apabila dapat merubah tingkah laku seseorang menjadi lebih baik bukan menjadikan negatif, sebagai contoh guru menggunakan sumber belajar berupa media seperti film dokumenter, rekaman dan jurnal pada dasarnya itu akan memberikan hal positif terutama bagi pemahaman siswa terkait dengan sebuah materi tertentu sumber belajar banyak tergantung seberapa bijak dalam menggunakannya dan dikatakan sebagai sumber belajar selanjutnya jika dapat dipergunakan sendiri sendiri dan juga gabungan sebagai contoh menggunakan sumber belajar berupa pasar, dalam pemanfaatannya di pasar terdapat banyak yang dapat digunakan dalam kaitanya sebagai sumber belajar, di dalam pasar terdapat penjual dan juga ada barang yang diperjual belikan dan ada tempat yang dipergunakan sebagai jualannya ini, pasar dapat digunakan sebagai sumber belajar untuk materi yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi yang semuanya dapat digunakan sebagai sumber belajar, dalam menentukan sumber belajar tidak semuanya dapat dikatan sebagai sumber belajar seperti penjelasan diatas ada ciri ciri ketika dikatan sebagai sumber belajar. Selain memiliki ciri ciri seperti di atas, terdapat empat faktor yang berpengaruh terhadap sumber belajar: faktor perkembangan teknologi, faktor nilai budaya setempat, faktor ekonomi dan faktor pemakai. Dengan demikian, hal hal yang perlu di perhatikan pada saat memilih sumber belajar adalah sebagai berikut. 1. Tujuan yang ingin dicapai Masing masing sumber belajar memiliki kelebihan dan kekurangan. Karenanya terdapat sejumlah tujuan yang ingin dicapai, dengan menggunakan sumber belajar. Apakah sumber belajar dipergunakan untuk menimbulkan motivasi, untuk keperluan pengajaran, untuk keperluan penelitian, atau untuk memecahkan masalah ? 2. Ekonomis Ekonomis apabila dapat digunakan oleh banyak orang, dalam kurun waktu yang lama, serta pesan yang terkandung lebih dapat dipertanggungjawabkan kadar ilmiahnya, seperti penanyangan program kuliah jarak jauh melalui sumber belajar TV, dengan menampilkan seorang pakar yang representatif.
23
3. Praktis dan sederhana Sumber belajar yang praktis dan sederhana, yang tidak memerlukan peralatan dan perawatan khusus tidak sulit dicari, tidak mahal harganya, dan tidak memerlukan tenaga terampil yang khusus, adalah sumber belajar yang harus mendapatkan prioritas utama dan pertama. 4. Mudah didapat Sumber belajar yang baik adalah yang ada di sekitar kita dan mudah didapat, kita tidak perlu membeli produk dari luar negeri atau memproduksi sendiri, bila di sekitar kita telah tersedia dan tinggal menggunakan, maka hal yang penting adalah sesuaikan sumber belajar tersebut dengan tujuan yang ingin dicapai. 5. Fleksibel atau luwes Sumber belajar yang baik harus dapat dimanfaatkan dalam berbagai kondisi dan situasi. Semakin fleksibel, maka akan semakin mendapat prioritas untuk di pilih.14 Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam memilih sumber belajar mempunyai banyak hal yang perlu diperhatikan pada saat memilih sumber belajar adalah sumber belajar harus sesuai dengan tujuan yang dicapai karena pada intinya dalam menggunakan sumber belajar memerlukan hal apa yang akan didapat nantinya yang pastinya adalah hal positif apa yang akan didapat, apakah itu sebagai bentuk motivasi belajar, untuk keperluan pengajaran ataupun juga untuk keperluan penelitian, sumber belajar dalam hal ini berposisinya sebagai poros dalam penunjang keilmuan maka dari itu sumber belajar merupakan bagian dari bahan ajar yang di gunakan untuk kegiatan proses belajar mengajar, selanjutnya adalah sumber belajar harus ekonomis dalam hal ini sumber belajar bisa digunakan untuk waktu yang relatif lama sebagai contoh adalah sumber belajar televisi yang sekarang sedang berkembang adalah pendidikan jarak jauh dengan belajar melalui media televisi, dan juga dengan internet ataupun buku elektronik, jurnal ilmiah yang berbentuk file elektronik, selanjutnya sumber belajar harus praktis dan sederhana, pada dasarnya sumber belajar tidaklah harus yang rumit, berupa film,CD, komputer pembelajaran dan lainnya, sumber belajar dapat berupa hal hal hal yang yang ada di sekitar kehidupan sebagai contoh sungai, lapangan, taman, hutan, kebun, sawah, yang kesumuanya tidaklah harus mengeluarkan biaya, hanya dalam aplikasinya pemanfaatannya harus disesuaikan 14
Ibid., h. 130.
24
dengan pembelajaran yang ada, dan yang terakhir adalah sumber belajar adalah harus fleksibel atau luwes dalam kaitan ini sumber belajar dapat dimanfaatkan dalam kondisi dan situasi pada waktu apapun, misalkan ketika menggunakan sumber belajar berupa pasar dapat digunakan untuk semua mata pelajaran yang berkaitan dengan ilmu ekonomi yang dalam lingkupnya banyak bagian materi yang berkaitan dengan ilmu ekonomi, dari berbagai hal yang harus diperhatikan dalam memilih sumber belajar menjadi perlu karena tidak semua dapat dijadikan semua hal dapat dijadikan sebagai sumber belajar, karena dalam proses belajar membutuhkan sumber belajar yang tentunya dapat bermanfaat bagi penunjang kegiatan belajar, maka dari itu memperhatikan pada saat memilih sumber belajar dirasa sangat penting untuk proses belajar belajar yang lebih baik.
B. Hakikat Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 1. Pengertian Pendidikan IPS Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial dalam sistem pendidikan di indonesia baru di kenal sejak lahirnya kurikulum tahun 1975 sebelumnya pembelajaran ilmu ilmu sosial untuk tingkat persekolahan menggunakan istilah yang berubah ubah sesuai dengan situasi politik pada masa itu. Misalnya kurikulum 1964 mengunakan istilah pendidikan kemasyarakatan. Ada dua kelompok mata pelajaran ialah kelompok dasar yan terdiri atas sejarah indonesia dan geografi indonesia, bahasa indonesia dan civics dan kelompok cipta yan terdiri atas Sejarah Dunia dan Geografi Dunia.15 Kesimpulannya pada dasarnya Ilmu Pengetahuan Sosial mempunyai banyak pembaharuan yang tentunya dari waktu ke waktu berbeda dari tahun 1975 dalam penyebutannya berbeda mengenai Ilmu Pengetahuan Sosial yang dipengaruhi oleh situasi politik pada masa itu dan pada tahun 1994 istilah Ilmu Pengetahuan Sosial disebutnya dengan pendidikan kemasyarakatan, dimana kaitannya terdiri dari sejarah indonesia, bahasa indonesia dan civics sejarah dunia dan geografi dunia, pada dasarnya semua perkembangan ilmu pengetahuan tidak terlepas dari sejarah masa lalunya yang dimulai dari awal terbentuknya sampai dengan awal
15
Sapriya, Pendidikan IPS “Konsep dan Pembelajaran“, ( Bandung : PT. Remaja Rosdakarya 2009 ), cet, Ke -1 h.77
25
perkembangannya hal ini dipengaruhi oleh zaman, dimana ilmu pengetahuan akan selalu berubah sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini dianalogikan seperti tangga yang susunannya berurutan mulai dari titik yang paling bawah sampai ke titik yang paling atas, hal inilah yang terjadi pada Ilmu Pengetahuan Sosial dimana dari masa ke masa Ilmu Pengetahuan Sosial semakin berkembang, seperti yang terjadi sekarang Ilmu Pengetahun Sosial memiliki Cabang Ilmu yang beragam antara lain bagian dari Ilmu Pengetahuan Sosial antara lain : (Sosiologi, Ekonomi, Geografi, Antropologi), hal inilah yang menjadi bukti bahwa sebuah ilmu pengetahuan tidak terlepas dari sejarahnya dan ilmu pengetahuan bersifat statis sesuai dengan perkembangan zaman hal ini yang terjadi pada Ilmu Pengetahuan Sosial. Menurut Syafruddin Nurdin dalam bukunya model pembelajaran yang memperhatikan keragaman individu siswa dalam kurikulum berbasis kompetensi mengungkapkan ilmu pengetahuan sosial adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah, mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai kependidikan menengah atas, pada jenjang pendidikan ini pemberian mata pelajaran IPS di maksudkan untuk membekali siswa dengan pengetahuan dan kemampuan praktis, agar mereka dapat menelaah, mempelajari dan mengkaji fenomena-fenomena serta masalah sosial yang ada di sekitar mereka.16 Kesimpulan dari penjabaran di atas adalah bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial adalah sebuah mata pelajaran yang diajarkan di sekolah mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai dengan menengah atas. Ilmu Pengetahuan Sosial mempelajari kejadian sosial, masalah sosial dan juga tindakan sosial, Ilmu pengetahuan sosial juga bisa berarti ilmu tentang kemasyarakatan, karena ilmu pengetahuan sosial mempelajari segala sesuatu lingkup tentang manusia di kehidupan yang nyata, Dalam ilmu pengetahuan sosial aspek tentang sosial sangat berperan dimana kedudukan dari manusia sendiri sebagai makhluk sosial untuk itu mempelajari Ilmu pengetahuan Sosial sangat diperlukan untuk segala jenjang pendidikan.
16
Syafrudin Nurdin, Model Pembelajaran Yang Memperhatikan Individu Siswa Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi, ( Ciputat : Quantum Teaching, 2005 ), Cet 1, h.22
26
Sementara itu Isriani Hardini dan Dewi Puspitasari mengungkapkan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan salah satu mata pelajaran yang di berikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB, Ilmu Pengetahuan Sosial mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial, Pada jenjang SMP/MTs mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi, melalui mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab serta warga dunia yang cinta damai.17 Kesimpulannya Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran yang diberikan mulai dari jenjang yang paling bawah sampai dengan atas, Ilmu Pengetahuan Sosial mengkaji tentang peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang kaitannya dengan isu sosial, pada tingkat pelajaran IPS disatukan
Sekolah Dasar (SD) mata
menjadi Ilmu Pengetahuan Sosial
Terpadu dimana
terdapat bagian dari ilmu pengetahuan sosial yaitu geografi, sosiologi, ekonomi dan sejarah, hal ini juga terdapat pada jenjang tingkat menengah SMP, sedangkan pada jenjang tingkat menengah atas mata pelajaran IPS di rinci menjadi sendiri diri, dengan pengajaran yang masing masing, dalam mata pelajaran IPS peserta didik di arahkan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab serta dunia cinta damai, karena pada masing masing bagian ilmu dari mata pelajaran IPS semua punya fungsi masing masing yang kajiannya tidak lepas dengan sosial. Pada tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama), meliputi bahan kajian sosiologi, sejarah, geografi ekonomi, bahan kajian itu menjadi mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial. mata pelajaran IPS bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang menjadi dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa kehidupan masyarakat.18 Kesimpulannya pada tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) bahan kajian sosiologi, sejarah, geografi dan ekonomi menjadi bagian dari mata pelajaran ilmu
17
Isriani Hardini, Strategi Pembelajaran Terpadu, Teori Konsep dan Implementasi, ( Yogyakarta : Familia, 2012) Cet 1, h. 172 – 173 18 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek, ( jakarta : Prestasi Pustaka, 2007), Cet. 1, h. 121
27
pengetahuan sosial, dimana tujuan dari mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial mengembangkan potensi peserta didik dalam kaitannya kepekaan terhadap masalah sosial, dari mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial dipelajari berbagai cara bagaimana hidup bermasyarakat, interaksi sosial yang kaitannya dengan bahasan dari sosiologi dan tentang cara untuk menjauhkan segala bentuk ketimpangan ketimpangan yang ada di masyarakat untuk menjadi pribadi yang memiliki sikap aktif dan dapat menyelesaikan masalah yang menimpa dirinya tanpa bantuan orang lain. Menurut Suwarna bahwa “pendidikan IPS adalah program pendidikan yang memilih bahan pendidikan dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniti yang diorganisir dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan.”19 Kesimpulannya adalah bahwa pada dasarnya pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan implementasi dari berbagai ilmu sosial geografi, sosiologi, ekonomi, sejarah dimana diorganisir dan dikembangkan menjadi wujud dari ilmu sosial yang bersumber dari kehidupan sosial, yang berprinsip pada tujuan pendidikan sebagai landasan dalam proses belajar dan pembelajaran.
2. Karakteristik Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Mata pelajaran IPS di SMP/MTs memiliki beberapa karakteristik antara lain sebagai berikut : a.
Ilmu pengetahuan sosial merupakan gabungan dari unsur-unsur Geografi, Sejarah, Ekonomi, Hukum, Politik, Kewarganegaraan, Sosiologi, bahkan juga bidang humaniora, pendidikan dan agama. b. Standar kompetensi dan kompetensi dasar IPS berasal dari struktur keilmuan Geografi, Sejarah, Ekonomi dan Sosiologi yang dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi pokok bahasan atau topik tertentu. c. Standar kompetensi dan kompetensi dasar IPS juga menyangkut berbagai masalah sosial yang dirumuskan dengan pendekatan interdisipliner dan multidisipliner. d. Standar kompetensi dan kompetensi dasar dapat menyangkut peristiwa dan perubahan kehidupan masyarakat dengan prinsip sebab akibat, kewilayahan, adaptasi dan pengelolaan lingkungan, struktur, proses dan
19
Tanto Sukardi, Menggagas Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Konstruksivis, dalam Kajian Ilmu Sosial. ( Jakarta : Oktober 2007, Vol. 1, No. 02, h. 35
Yang
28
e.
masalah sosial serta upaya upaya perjuangan hidup agar survive. seperti Pemenuhan kebutuhan, kekuasaan, keadilan dan jaminan keamanan. Standar kompentensi dan kompetensi dasar IPS mengunakan tiga dimensi dalam mengkaji dan memahami fenomena sosial serta kehidupan manusia secara keseluruhan.20
Kesimpulan dari penjabaran di atas adalah bahwa mata pelajaran IPS mempunyai berbagai karakteristik karena mata pelajaran IPS merupakan gabungan dari unsur geografi, sosiologi, ekonomi, hukum, humaniora dan juga kewarganegaraan yang semuanya berpadu dalam pelajaran IPS, mata pelajaran IPS juga mempunyai karakteristik bahwa mata pelajaran IPS berhubungan dengan sosial seperti halnya menyangkut dengan fenomena, kejadian, gejala yang ada di masyarakat yang pada dasarnya menjadi sebuah standar kompetensi dan juga kompetensi dasar dari mata pelajaran IPS, karakteristik diperlukan untuk mencerminkan sesuatu itu layak di sebut sesuatu seperti halnya karakteristik yang dimiliki oleh mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
3.Tujuan Pelajaran dan Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Mata pelajaran IPS bertujuan agar anak didik memiliki kemampuan sebagai berikut : a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya. b. Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial. c. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan. d. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetensi Dalam masyarakat yang majemuk, ditingkat lokal, nasional, dan global, Sebagai bidang ilmu pengetahuan, ruang lingkup IPS dapat terlihat nyata dari tujuannya. Sampai saat ini IPS memiliki lima tujuan yaitu : a. IPS mempersiapkan siswa untuk studi lanjut di bidang ilmu-ilmu sosial jika nantinya masuk ke perguruan tinggi. b. IPS yang tujuannya mendidik kewarganegaraan yang baik. c. IPS yang hakikatnya merupakan suatu kompromi antara 1 dan 2 tersebut di atas. 20
Trianto, op. cit., h. 126.
29
d. IPS mempelajari masalah-masalah sosial yang pantang untuk di bicarakan di muka umum. e. Menurut pedoman khusus bidang studi IPS, tujuan bidang studi tersebut, yaitu dengan materi yang di pilih, di saring dan di singkronkan kembali maka sasaran seluruh kegiatan belajar dan pembelajaran IPS mengarahkan kepada dua hal, yaitu : 1. Pembinaan warga negara indonesia atas dasar moral pancasila/UUD 1945. 2. Sikap sosial yang rasional dalam kehidupan.21 Kesimpulan dari tujuan pelajaran dan pengajaran diatas adalah pada dasarnya memahami arti dari pelajaran dan pengajaran memiliki perbedaan satu sama lain pelajaran dimisalkan sebagai objeknya sedangkan pengajaran sebagai subjeknya, pada ilmu pengetahuan sosial pelajaran dan juga pengajaran IPS sangat diperlukan sau sama lain karena dengan mengetahui pelajaran IPS maka akan tahu bagaimana mengenal konsep konsep tentang materi pelajaran IPS, dan mampu berpikir logis dan kritis terhadap dinamika masalah sosial, dan bagaimana cara berinteraksi dengan lingkungan masyarakat dengan baik. Tujuan mata pelajaran IPS tidak terlepas dari tujuan umum dari IPS salah satunya IPS mempersiapkan siswa untuk studi lanjut di bidang ilmu ilmu sosial dan juga mendidik kewarganegaraan dan juga masalah sosial yang intinya tujuan pelajaran dan pengajaran IPS sanagat erat kaitannya untuk menjadikan warga negara yang demokratis dan peka terhadap segala masalah masalah sosial yang ada di kehidupan sosial. Pada dasarnya tujuan pendidikan IPS adalah “untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat minat, kemampuan dan lingkungannya, serta berbagai bekal bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.”22 Pada dasarnya pendidikan IPS bertujuan untuk mengembangkan diri sesuai dengan minat, kemampuan dan lingkungannya karena ilmu pengetahuan sosial mengkaji ilmu ilmu sosial yang secara langsung dalam penjabarannnya mempelajari tentang
21
agar
mempunyai minat, bakat, kemampuan yang baik
Lif Khoiru Ahmadi dan Sofan Amri, Metode Pembelajaran IPS Terpadu, ( Jakarta : Prestasi Pustakaraya 2011), Cet. 1, h. 10 22 Etin Solihati dan Raharjo,” Cooperative Learning ; analisis model pembelajaran IPS ; “,( Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2008 ), Cet. 2, h. 15
30
dalam menghadapi segala masalah sosial yang ada, agar secara langsung peka terhadap masalah yang ada, dan dapat menghadapi segala sesuatunya dengan sendiri, ilmu pengetahuan sosial pada dasarnya dimulai dari jenjang yang paling dasar sampai dengan menengah atas sehingga dengan pembelajaran ilmu pengetahuan sosial maka dengan ini akan membantu sebagai bekal untuk melanjutkan pada jenjang pendidikan yang tinggi karena pendidikan ilmu pengetahuan sosial akan selalu dipelajari sampai pada tingkat yang lebih tinggi. Selain beberapa tujuan yang telah dijelaskan di atas, ada empat pendapat yang berbeda mengenai tujuan pengajaran IPS, di antaranya ialah : Pertama, ada yang berpendapat bahwa tujuan pengajaran IPS di sekolah ialah untuk mendidik para siswa menjadi ahli ekonomi, politik, hukum, Sosiologi dan pengetahuan sosial lainnya. Menurut faham ini, kurikulum pengajaran IPS harus diorganisasikan secara terpisah pisah sesuai dengan body of the knowledge masing masing disiplin ilmu sosial tersebut. Kedua, pendapat ini sangat berbeda dengan pendapat yang pertama. Golongan ini berpendapat bahwa tujuan pengajaran IPS di sekolah ialah untuk menumbuhkan warga negara yang baik. Pengajaran di sekolah harus merupakan “ a unified coordinated holistic study of men living in societies “. Menurut faham ini sifat warga negara yang baik akan lebih mudah di tumbuhkan pada siswa apabila guru mendidik mereka dengan jalan menempatkannya dalam konteks kebudayaannya dari pada memusatkan perhatian pada disiplin ilmu sosial yang terpisah pisah seperti dilakukan di universitas. Ketiga, pendapat yang ini merupakan kompromi dari pendapat pertama dan kedua. Golongan ini mengakui kebenaran masing masing golongan tersebut. Karena itu, organisasi bahan pelajaran harus dapat menampung tujuan para siswa yang akan meneruskan pendidikannya ke universitas maupun yang akan terjun langsung ke masyarakat. Tujuan program pengajaran IPS dengan demikian akan merupakan “ simplifikasi dan distilasi dari berbagai ilmu-ilmu sosial untuk kepentingan pendidikan”. Keempat, golongan ini berpendapat bahwa pengajaran IPS di sekolah di maksudkan untuk mempelajari bahan pelajaran yang sifatnya “tertutup” (closed areas). Maksudnya ialah bahwa dengan mempelajari bahan pelajaran bahan pelajaran yang pantang (tabu) dibicarakan, para siswa akan memperoleh kesempatan untuk memecahkan konflik intrapersonal maupun antarpersonal.23 Kesimpulannya dari tujuan pengajaran ilmu pengetahuan sosial dapat disimpulkan bahwa tujuan pengajaran ilmu pengetahuan sosial pada dasarnya 23
Muhammad Numan Somantri, Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS, ( PT. Remaja Rosdakarya 2001), Cet, ke-1, h. 260 - 261
31
mempunyai tujuan bahwa dengan mengajarkan ilmu pengetahuan sosial membantu siswa untuk menyikapi fenomena, gejala dan masalah sosial yang ada kehidupan masyarakat sehingga siswa akan lebih kritis terhadap segala permasalahan yang ada, pembelajaran ilmu pengetahuan sosial akan lebih dimaksudkan agar siswa menjadi warga negara yang baik yang taat pada aturan hukum yang ada dan mempunyai sifat yang demokratis, ilmu pengetahuan sosial secara langsung melatih perkembangan kognitif, afektif dan psikomotorik siswa akan sebuah ilmu yang dipelajari hal ini terutama pada ilmu pengetahuan sosial. Pengajaran ilmu pengetahuan sosial dipelajari dari tingkat sekolah sampai juga di perguruan tinggi dimana semuanya di khususkan untuk mewujudkan keinginan yang nantinya tercipta menjadi seseorang ahli ekonomi, geografi, sosiologi dan antropologi yang akan berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan sesuai dengan tujuan pendidikan.
C. Hasil Penelitian Yang Relevan 1. Pemanfaatan Laboratorium Komputer Sebagai Sumber Belajar Pada Pembelajaran Komputer Kelas 1 Di SMK Negeri 45 Jakarta Barat. Skripsi dari Siti Maemunah, Tahun 2006. Universitas Negeri Jakarta. Dengan Kesimpulan Penelitian: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan laboratorium komputer sebagai sumber belajar dalam pembelajaran komputer telah melalui tahapan tahapan seperti persiapan, pelaksanaan dan tindak lanjut. Dan laboratorium komputer selalu digunakan
untuk
menunjang
pembelajaran
komputer
dalam
mempraktekkan materi yang di dapatkan.24 2. Pemanfaatan Museum Sebagai Sumber Belajar Sejarah (Survai pendapat pada mahasiswa jurusan pendidikan sejarah, FPIPS IKIP Jakarta). Skripsi dari Epan Supandi, Tahun 1994. Universitas Negeri Jakarta. Dengan Kesimpulan Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa jurusan pendidikan sejarah telah memahami definisi museum (41,4 24
Siti Maemunah, Pemanfaatan laboratorium komputer sebagai sumber belajar pada pembelajaran komputer kelas 1 di SMK Negeri 45 jakarta barat, Skripsi jurusan teknologi pendidikan Universitas Negeri Jakarta 2006.
32
persen), manfaat museum (60,4 persen) dan tujuan museum (62,1 persen). Semua mahasiswa pernah mengunjungi museum dan yang memulai kunjungan sejak semester pertama 81 persen. Rata rata kunjungan antara 3 sampai 10 kali, dengan waktu antara 1 sampai 3 jam. Tujuan utama ke museum lebih banyak untuk melaksanakan tugas terstruktur dari dosen (51,7 persen). Namun demikian mahasiswa yang bertujuan untuk menambah wawasan secara umum dan tidak ditugaskan dosen mencapai 22, 4 persen. Hal ini menunjukkan masih lebih kecil persentase mahasiswa untuk mengunjungi museum atas inisiatif sendiri. Kegiatan yang dilakukan dalam setiap kunjungan di museum adalah studi wisata yang berhubungan dengan perkuliahan. Manfaat yang didapat dari kunjungan ke museum relatif cukup berarti terutama untuk menambah wawasan yang berhubungan dengan materi kuliah.25 3. Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Sains Di Sekolah Dasar (SD) Negeri Kenari 7 – 12 Pagi Jakarta Pusat. Skripsi dari Hartiningsih, Tahun 2006. Universitas Negeri Jakarta. Dengan Kesimpulan : Hasil penelitian menyebutkan bahwa pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar sains oleh siswa di Sekolah Dasar (SD) Negeri Kenari 7 – 12 Pagi Jakarta Pusat termasuk dalan kategori sering, yaitu sebesar 75%. Hal ini berarti siswa siswi SD Negeri Kenari 7 – 12 Pagi Jakarta Pusat termasuk dalam kategori 12 Pagi Jakarta Pusat telah memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar sains.26 D. Kerangka Berpikir Pendidikan pada dasarnya adalah upaya untuk mengembangkan kepribadian manusia dan kedewasaan. Dengan pendidikan maka akan muncul ilmu pengetahuan karena dengan pendidikan seseorang dilatih untuk belajar memahami sesuatu yang tadinya tidak ia tahu menjadi tahu akan sebuah ilmu pengetahuan
25
Epan Supandi, Pemanfaatan museum sebagai sumber belajar sejarah (survai pendapat pada mahasiswa jurusan pendidikan sejarah FPIPS-IKIP jakarta), Skripsi jurusan pendidikan sejarah Universitas Negeri Jakarta 1994. 26 Hartiningsih, Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar sains di SDN kenari 7 – 12 pagi jakarta pusat, Skripsi jurusan teknologi pendidikan, Universitas Negeri Jakarta 2006.
33
hal inilah yang mendasari pendidikan sangat diperlukan, pendidikan menjadikan manusia menajdi insan berkualitas yang bisa menjawab tantangan gobal dimana IPTEK semakin tumbuh berkembang sejalan dengan perkembangan zaman, pendidikan sudah menjadi kewajiban yang harus dilakukan manusia, dimana sekolah menjadi wadah untuk menimba ilmu pengetahuan, di sekolah di ajarkan berbagai macam mata pelajaran khususnya mata pelajaran IPS yang berkaitan erat dengan sosial kemasyarakatan dan gejala sosial, mata pelajaran IPS selalu menjadi pelajaran yang terkadang peserta didik menganggap pelajaran IPS membosankan karena mata pelajaran IPS dituntut
agar peserta didik untuk
memperbanyak membaca bisa dari buku atau sumber yang lainnya seperti media elektronik berupa VCD pembelajaran dan juga media internet, kemampuan peserta didik dalam menguasai mata pelajaran IPS tidak terlepas dari kemampuan guru dalam mengajarkan mata pelajaran IPS dan juga dalam hal penggunaan sumber belajarnya yang berbeda, kebanyakan guru hanya menggunakan sumber belajar mengandalkan sumber belajar buku, padahal banyak sumber belajar yang pada dasarnya dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar bukan hanya mengandalkan sebuah buku sebagai sumber belajar, pada dasarnya sumber belajar merupakan bagian dari bahan ajar yang dipersiapkan untuk proses belajar mengajar untuk itu perlu menggunakan sumber belajar yang sesuai dengan materi yang diajarkan, dalam menggunakan sumber belajar tidaklah susah banyak sumber belajar yang bisa langsung dimanfaatan seperti, pasar, hutan, sungai dan danau tetapi faktanya banyak guru yang hanya menggunakan sumber belajar mengandalkan buku hal inilah yang menyebabkan penguasaan siswa terhadap sebuah materi pembelajaran wawasannya dirasa kurang tidak secara luas memahami konsep dari materi yang diajarkan tersebut, padahal dengan memanfaatkan sumber belajar yang lain akan berpengaruh terhadapat motivasi belajar dan juga akan dapat meningkat prestasi belajar, atas fenomena yang ada maka peneliti memanfaatkan pasar sebagai sumber belajar IPS siswa kelas VIII di SMPN 66 Jakarta dengan harapan dengan penelitian ini materi pasar akan jadi lebih menarik dan juga mudah di pahami bagi peserta didik yang nantinya akan berpengaruh terhadap hasil belajar dan juga prestasi belajar, dengan menggunakan
34
sumber belajar pasar wawasan terkait dengan segala hal mengenai pasar akan secara lebih mendalam dikupas karena belajar langsung riil dengan yang sesungguhnya adalah akan menjadikan suasana belajar dan mengajarpun akan jadi lebih baik dan juga menarik.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah kualitatif. “Menurut Bogdan dan Taylor oleh Lexy J.Moleong dalam bukunya Metodologi Penelitian Kualitatif bahwa penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata kata tertulis atau lisan dari orang orang dan perilaku yang diamati.”1 Jenis penelitian ini digunakan untuk mendeskripsikan tentang Pemanfaatan Pasar sebagai sumber belajar IPS, bagaimana pasar dijadikan sebagai sumber belajar IPS yang tentunya dengan harapan pemanfaatan pasar sebagai sumber belajar IPS dapat membantu peserta didik dalam memahami secara lebih luas materi pelajaran IPS khususnya yang berkaitan dengan pasar sehingga proses belajar mengajar akan berjalan lebih baik.
B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat dalam penelitian ini adalah SMPN 66 Jakarta. Bertempat di Jl. Masjid An-Nur Grogol Selatan Kebayoran
Lama
Jakarta Selatan. Ada
beberapa hal yang menjadi alasan peneliti melakukan penelitian di tempat tersebut yaitu diantaranya adalah : a. Alasan yang paling mendasar adalah bahwa tempat tersebut cukup dekat dari tempat tinggal peneliti, sehingga akan memudahkan dalam melakukan proses penelitiannya. b. Alasan yang kedua adalah wilayah SMPN 66 Jakarta cukup dekat dengan pasar, sehingga peneliti mengambil inisiatif agar memanfaatkan pasar sebagai sumber belajar IPS, peneliti yakin akan ada hal positif setelah memanfaatkan pasar sebagai sumber belajar IPS.
1
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, ( Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 1988) hal. 3.
31
32
c. Alasan yang terakhir adalah ingin mengetahui bagaimana pasar dijadikan sebagai sumber belajar IPS. 2. Waktu Penelitian Kegiatan ini direncanakan berlangsung selama tiga bulan terhitung dari bulan februari sampai dengan bulan desember. No 1.
2.
Jenis Kegiatan Penyusunan 1 proposal penelitian
Tanggal 1 – 20 februari
Pengumpulan data Penelitian Pengolahan dan analisis data
1 – 14 Oktober 2013
Penyusunan 3 laporan penelitian 13 - 30 Desember 2013
3.
Uraian Kegiatan Bab 1 Pendahuluan II III Daftar pustaka Melakukan kegiatan penelitian berupa ; observasi, wawancara langsung kepada narasumber yang terkait.
Melengkapi data hasil penelitian
C. Situasi Sosial dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Situasi Sosial Menurut Spradley yang dikutip dari bukunya Sugiono”dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi melainkan (social situation) atau situasi sosial yang terdiri atas tiga elemen yaitu tempat (place), pelaku (actors) dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis”. 2 Jadi dalam penelitian ini tidak menggunakan populasi melainkan situasi sosial, dan situasi sosial tersebut dapat dinyatakan sebagai objek penelitian yang ingin dipahami secara lebih mendalam, karena penelitian ini berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi sosial tertentu yang hasil kajiannya
2
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, ( Bandung : Alfabeta, 2010), Cet. 16, hal. 215- 216
33
tidak akan diberlakukan ke populasi, tetapi ditransferkan ke tempat lain yang memiliki situasi sosial yang sama. 2. Teknik Pengambilan Sampel Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling yaitu “teknik pengambilan sampel data dengan pertimbangan tertentu”. 3 Yang dimaksud dengan pertimbangan tertentu disini yaitu mempertimbangkan siapa yang akan dijadikan sumber data atau informan yang benar
bisa memberikan data dengan baik, sehingga akan
memudahkan peneliti menjelajahi objek atau situasi sosial yang diteliti. Dalam hal ini yang akan dijadikan sumber data atau informan adalah Siswa Kelas VIII. 2 dengan jumlah 5 Orang.
D. Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Observasi “observasi merupakan teknik pengamatan dan pencatatan sistematis dari fenomena fenomena yang diselidiki.”4 Jadi dalam penelitian ini peneliti terjun langsung kelapangan untuk mengadakan pengamatan dan pencatatan secara langsung apa yang didengar dan apa yang dilihat oleh peneliti itu terhadap objek atau situasi sosial yang di teliti. Dengan datang langsung kelapangan peneliti akan lebih mampu memahami situasi objek dalam penelitian tersebut, sehingga memudahkan peneliti memperoleh data secara menyeluruh.
2. Wawancara Menurut Hasan dikutip oleh Emzir dalam bukunya Metodologi Penelitian Kualitatif : Analisis Data bahwa wawancara dapat didefinisikan sebagai interaksi bahasa yang berlangsung antara dua orang dalam situasi saling berhadapan salah seorang, yaitu yang melakukan wawancara meminta 3 4
168
Ibid., hal. 218. Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, ( Bandung : Pustaka Setia, 2011 ), Cet 10, hal.
34
informasi atau ungkapan kepada orang yang diteliti yang berputar di sekitar pendapat dan keyakinannya5 Demi terwujudnya proses wawancara dengan baik tentunya peneliti atau pewancara harus memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik, kata kata yang sopan yang tidak menyinggung salah satu pihak serta harus mampu mengajukan pertanyaan yang baik pula, agar memudahkan narasumber dalam menjawab pertanyaan yang peneliti ajukan, serta mampu memberikan data data dan informasi dengan baik pula, sesuai apa yang peneliti butuhkan dalam penelitian tersebut. Jadi wawancara merupakan proses interaksi antara si pencari informasi dalam hal ini adalah peneliti dengan pemberi informasi atau narasumber, dalam penelitian ini yang menjadi narasumber untuk diwawancara adalah Guru IPS kelas VIII.2 dan pedagang di pasar dan untuk memperkuat data peneliti juga mewancarai siswa setelah kegiatan belajar di pasar. 3. Dokumentasi “dokumentasi ialah pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen dokumen.”6 Dalam hal ini yang akan penulis dokumentasikan adalah terkait pembelajaran langsung di pasar dan juga terkait langkah langkah dalam pembelajaran di pasar.
5
Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif : Analisis Data, ( Jakarta : PT Raja Grafindo, 2010 ), Cet. 1, hal. 50 6 Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, ( Jakarta : PT Bumi Aksara, 2008), Cet. 1, hal. 69
35
E. Instrumen Penelitian 1. Definisi Konseptual “Pasar adalah sebagai sesuatu lingkungan atau ruang tempat kekuatan permintaan dan penawaran bekerja untuk menentukan atau memodifikasi harga sehingga terjadi pertukaran kepemilikan barang dan jasa serta adanya fakta kegiatan fisik dan institusional”. 7 Kesimpulannya pada dasarnya pasar di ibaratkan sebuah ruang harga dimana di dalamnya terdapat adanya permintaan dan penawaran yang berpengaruh terhadap kekuatan harga bisa naik maupun juga turun, di dalam pasar pembentukan harga terbentuk hal ini tidak terlepas dari keberadaan barang yang ada di pasar, ketika sebuah barang diperoleh susah maka akan berdampak pula terhadap harga jual barang tersebut, berbagai faktor yang mempengaruhi harga beli barang naik ketika dijual di pasar antara lain barang susah diperoleh, transportasi distribusi barang yang sulit dijangkau antara tempat bahan baku dengan keberadaan pasar menjadi penyebab timbulnya kenaikan harga barang di pasar, di dalam pasar terdapat berbagai kegiatan ekonomi yang meliputi produksi, konsumsi dan distribusi barang dimana hal ini yang mengakibatkan adanya permintaan dan penawaran terhadap harga barang pasar disamping sebagai pembentuk harga, pasar juga dikatakan sebagai roda pendapatan negara karena dari pasar sektor pendapatan didapat, dari mulai sektor pertanian, perikanan dan juga perkebunan, pasar juga sebagai pengontrol adanya mekanisme ekonomi baik sektor mikro maupun makro, pasar memiliki pengaruh yang banyak saat dihadapkan kedalam dua segmen kemajuan dan kemunduran, pada segmen kemajuan dikatakan berhasil ketika pendapatan yang didapat besar hal ini yang nantinya berpengaruh terhadap pendapatan nasional sebaliknya ketika mengalami kemunduran karena adanya pendapatan yang rendah sulit dalam menompang pendapatan nasional, sebagai contoh negara indonesia yang di seluruh wilayah mempunyai pasar yang tersebar disemua kawasan kabubaten dan kota di seluruh indonesia yang pada segi pengelolaan pasar di bantu oleh pemerintah daerah yang telah disusun dalam APBD dalam upaya untuk penunjang kegiatan ekonomi 7
Muhammad Yusuf, Mikro Ekonomi, ( Yogyakarta : Alfabeta, 2002), hal. 24
36
masyarakat daerah yang sejahtera dan bersahaja, karena di pasar berbagai macam bahan kebutuhan pokok, sandang dan pangan diperjualbelikan, dari mulai barang barang hasil dari industri kecil, rumah tangga dan juga industri besar yang bisa dilihat dari berbagai hal yang terikat, ketika dalam bentuk pasar tradisional barang yang diperjualbelikan berupa hasil industri kecil dan juga industri rumah tangga yang pekerjanya hanya dari kalangan sanak keluarga sendiri selain itu di jualbelikan pula berupa industri kreatif seperti bentuk bentuk kerajinan dimana yang dalam segi pemasarannya kurang, lain halnya dengan bentuk pasar modern berupa supermarket, mall yang dalam segi pendapatan yang didapat juga besar karena banyak barang barang yang merupakan barang impor yang diperjualbelikan dalam suatu negara, dalam pemasarannya pun tergolong lebih besar dan menyangkut berbagai barang yang diperjualbelikan tidak hanya sebatas kepada barang barang tertentu saja, melihat dari berbagai hal pasar menjadi roda dalam mengontrol perekonomian sebuah negara yang nantinya dapat diketahui kemajuannya dan juga kemundurannya ekonomi pada suatu negara.
2. Definisi Operasional Pasar adalah tempat bertemunya antara penjual dan pembeli dimana ada barang yang diperjualbelikan di pasar ada banyak hal yang bisa dipelajari antara lain mengenai kegiatan ekonomi, transaksi jual beli, kegiatan produksi, konsumsi dan distribusi barang serta juga banyak hal bisa dijadikan sebagai bentuk pembelajaran, pada dasarnya pasar merupakan lingkup materi pelajaran yang ada di bidang ilmu pengetahuan sosial kelas VIII jenjang SMP, yang meliputi berbagai macam bentuk unsur pasar meliputi klasifikasi pasar, ciri ciri pasar, manfaat pasar dll. Pembelajaran tentang materi pasar identik dengan hanya melalui penagajaran di dalam kelas yang hanya berpatokan kepada buku sebagai sumber belajar yang terkait, padahal banyak sumber belajar yang kurang dimanfaatkan dalam segi belajar dan mengajar, penggunaan pasar sebagai sumber belajar sangat berkesinambungan dengan materi pasar yang nantinya akan banyak membantu peserta didik dalam memahami materi pasar
37
secara lebih luas dan mendalam, karena peserta didik dihadapkan kepada sesuatu keadaan yang sebenarnya yang ada di pasar, dengan belajar di pasar peserta didik akan lebih mengetahui materi pasar secara mendalam dengan penguasaan pengetahuan peserta didik yang berbeda ketika belajar hanya di kelas, pembelajaran menggunakan sumber belajar pasar selain hanya pengaruh positif bagi materi yang berkaitan dengan pasar, juga materi lain seperti kegiatan ekonomi, pemanfaatan pasar sebagai sumber belajar akan lebih efektif diterapkan ketika letak keberadaan sekolah dekat dengan sumber belajar yang akan dimanfaatkan dalam hal ini adalah pasar, hal inilah yang menjadikan peneliti tertarik untuk memanfaatkan pasar sebagai sumber belajar IPS khususnya untuk siswa kelas VIII karena materi tentang pasar terdapat di kelas VIII mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial dengan harapan akan ada perubahan pemahaman siswa terkait dalam belajar mengenai materi pasar menjadi lebih baik. Maka dari itu peneliti membuat kisi kisi instrumen agar penelitian dapat terfokus kepada permasalahan yang ada. Adapun kisi kisi instrument tersebut adalah sebagai berikut.
Tabel 3.1 Kisi Kisi Instrumen Wawancara No
Aspek
Indikator
Sasaran/Na ra sumber
Jumlah Soal
1. 1.
Materi pasar 2. a. Pengertian pasar b. Struktur pasar c. Kegagalan pasar d. Peranan pasar
1.Menjelaskan konsep materi
Guru IPS
pasar
Siswa Kelas VIII. 2
20
38
2.
Pasar sebagai sumber belajar
3.
Pasar sebagai materi pembelajaran IPS
2.Mendeskripsi kan pasar sebagai sumber belajar
3.Mengidentifik ikasi pasar sebagai materi pembelajaran IPS
Tabel 3.2 Kisi Kisi Instrumen Wawancara No 1.
Aspek Keadaan pasar secara langsung.
Indikator
Sasaran/ Narasumber
Jumlah Soal
1.Menemukan informasi yang ada di pasar.
Pedagang Pasar
10
Tabel 3.3 Kisi Kisi Instrumen Wawancara No
Aspek
Indikator
Sasaran/
Jumlah Soal
Nara sumber 1
Pemahaman belajar siswa setelah belajar
1.Menjelaskan konsep materi pasar dengan
Siswa Kelas VIII. 2
10
39
materi pasar dipasar.
pengetahuan luas.
Tabel 3.4 Kisi Kisi Instrumen Observasi Observasi dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang proses pembelajaran yang dilakukan siswa pada saat pelajaran berlangsung. Observasi diperlukan untuk merekam peristiwa peristiwa selama proses pembelajaran berlangsung. Kegiatan
Indikator
1.langkah langkah 1.Kegiatan Pembukaan pembelajaran a. Apersepsi b.
Bersama sama memberikan ucapan salam kepada eberapa penjual di pasar 2.Kegiatan Inti Bertanya kepada beberapa penjual terkait hal hal yang berkaitan dengan pasar. 3.Kegiatan Penutup Membuat catatan lapangan terkait materi pasar dan lainnya.
Sumber Siswa Kelas VIII.2 SMPN 66 Jakarta berjumlah 5 siswa
40
Tabel 3.5 Kisi Kisi Instrumen Studi Dokumentasi Studi dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data informasi tentang proses pembelajaran yang dilakukan siswa pada saat pelajaran berlangsung. Studi dokumentasi diperlukan untuk merekam peristiwa peristiwa selama proses pembelajaran berlangsung berupa gambar, dokumen dokumen penting dan lain sebagainya. Kegiatan 1.
Indikator
1.Langkah langkah1. 1.Kegiatan Pembukaan Pembelajaran a. a. Siswa mengucapkan salam dan menyampaikan tujuannya. (Gambar 1) b.
b. Siswa berinteraksi dengan pedagang menyangkut materi pasar jual beli dan sebagainya.(Gambar2)
c. 2. Kegiatan Inti d.
a. Siswa bertanya kepada beberapa pedagang terkait dengan materi pasar dan sebagainya. (Gambar 3)
e. 3. Penutup f. a Siswa membuat catatan lapangan terkait materi tentang pasar dan membuat ringkasan materi. g.
( Gambar 4 )
Sumber Foto Siswa Kelas VIII.2 SMPN 66 Jakarta.
41
F. Pengolahan Data dan Analisis Data Pengolahan data dan analisa data dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut : 1. Editing “Editing adalah memeriksa daftar pertanyaan yang telah diserahkan oleh para pengumpul data, tujuan editing adalah untuk mengurangi kesalahan atau keurangan yang ada didalam daftar pertanyaan yang sudah diselesaikan sampai sejauh mungkin”8 2. Coding “Coding adalah memberikan kode kode tertentu kepada masing masing kategori atau nilai dari setiap variabel yang dikumpulkan datanya”9 3. Reduksi data Reduksi data dalah kegiatan memilih, menyeleksi, menentukan fokus, menyederhanakan dan mentransformasikan data yang muncul dari catatan tertulis di lapangan, reduksi data bukanlah suatu hal yang terpisah dari analisis . reduksi data merupakan bagian dari analisis, sebab pilihan pilihan peneliti tentang bagian data mana yang akan dilakukan pengkodean, penulisan ringkasan, penajaman, pembuangan dan penyusunan data, semuanya merupakan pilihan dan langkah langkah analilis sehingga dari reduksi data ini kesimpulan dapat di tarik dan di buktikan. 4. Display data Display data adalah kategorisasi dengan menyusun sekumpulan data berdsarkan pola pikir ppendapat dan kriteria tertentu untuk menarik kesimpulan, penyajian data membantu untuk memahami peristiwa dan apa yang harus dilakukan untuk analisa data lebih jauh dalam berdasarkan peristiwa tersebut.
8
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, ( Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2006), Cet ke 6. Hal 153. 9
Syamsir Salam dan Jaenal Aripin , Metodologi Penelitian Sosial, ( Jakarta : UIN Jakarta Press, 2006 ) hal. 135.
42
5. Penyimpulan atau pembuktian Penyimpulan atau pembuktian adalah penarikan kesimpulan berdsarkan data data yang telah disajikan. Kesimpulan ini dibuktikan dengan cara menafsikan berdasarkan kategori yang ada sehingga dapat diketahui tentang pemanfaatan pasar sebagai sumber belajar IPS Siswa Kelas VIII SMPN 66 Jakarta.
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Profil Sekolah 1. Sejarah Singkat Sekolah Berdiri pada tanggal 30 Mei 1965, berlokasi (saat berdiri) di Rawa Kemiri (sekarang SD dekat pom bensin), Jalan Raya Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, dengan Kepala Sekolah Bapak S. Soemarsono. SMP Negeri 66 merupakan kepindahan status dari swasta (BAPERKI) yang saat itu sangat dominan siswa/siswinya bermata sipit, WNI keturunan sampai kurun waktu yang cukup panjang. Bahkan pada tahun 1979, keadaan kelas masih didominasi mereka, seolah-olah seperti mengajar ditepi sungai Hoang Ho, karena kalau mengabsen siswa-siswi masih dengan panggilan The Tjui Lie, Tjong Tjing Tju, Ng Gwee Yu, Tek Po dan sebagainya. Setelah system rayon diberlakukan sedikit demi sedikit hilang himpunan nama-nama tersebut diatas dan muncullah himpunan nama-nama yang baru seperti Maimunah, Maisaroh, Muaz, Abdilah, Joko, dan sebagainya. Profil Sekolah
1. Nama Sekolah
: SMP Negeri 66 Jakarta
2. No. Statistik Sekolah
: 201.016.305.086
3. Tipe Sekolah
: C
4. Alamat Sekolah
: Jl.Masjid An’Nur
Kelurahan
: Grogol Selatan
Kecamatan
: Kebayoran Lama
Kota Administrasi
: Jakarta Selatan
Provinsi
: DKI Jakarta
Telepon / Faximile
: 021-7262921 / 021-7262921
5. Status Sekolah
: Negeri
6. Nilai Akreditasi Sekolah
: A1
1
Dokumen, SMPN 66 Jakarta, 28 Oktober 2013
47
48
2. Visi, Misi, Dan Tujuan a. Visi Menciptakan sumber daya manusia yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi berdasarkan iman dan taqwa. b. Misi 1. Mewujudkan kualitas lulusan yang kompetitif dan handal 2. Mewujudkan nilai-nilai agama untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan 3. Mewujudkan silabus semua mata pelajaran dan untuk semua jenjang/kelas/tingkatan 4. Mewujudkan RPP semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan 5. Mewujudkan perangkat kurikulum lengkap 6. Mewujudkan prinsip pembelajaran yang eksploratif, elaboratif, dan konfirmatif 7. Mewujudkan pembelajaran CTL 8. Mewujudkan fasilitas sekolah yang berbasis ICT 9. Mewujudkan tim supervise, monitoring, evaluasi dan akreditasi sekolah yang mampu dan tangguh 10. Mewujudkan pelaporan supervise, monitoring, evaluasi dan akreditasi sekolah yang lengkap 11. Mewujudkan kemampuan penilaian pendidikan bagi pendidik yang kompetitif 12. Mewujudkan prestasi akademik dan non akademik dalam tingkat kotamadya, provinsi dan nasional 13. Meningkatkan dedikasi dan kompetensi guru/karyawan 14. Mengoptimalkan sarana dan prasarana pembelajaran 15. Mewujudkan suasana kekeluargaan antar sesame komunitas sekolah 16. Menciptakan suasana belajar yang kondusif
49
17. Mengupayakan pemanfaatan waktu belajar, sumber daya fisik, dan manusia agar memberikan hasil yang terbaik bagi perkembangan peserta didik. 18. Mengembangkan
budaya
gemar
membaca,
rasa
ingin
tahu,
bertoleransi, bekerjasama, saling menghargai, disiplin, jujur, kerja keras, kreatif dan mandiri 19. Menciptakan lingkungan sekolah yang aman, rapi, bersih dan nyaman
c. Motto Tiada hari tanpa prestasi, tiada hari tanpa kerja keras dan ceria (cerdas, enerjik, responsif, inovatif dan agamis.2
Tabel 4.1
3. Guru Dan Tenaga Kependidikan
NO
NAMA
1
Drs. Moh. Khotim, M.Pd
2
JABATAN
SK JK TERAKHIR GOL
Kepala Sekolah
L
IV/A
Trie Ariani, S.Pd
Guru
P
IV/A
3
Agus Subali, S.Pd
Guru
L
IV/A
4
Hj. Sri Harpini
Guru
P
IV/A
5
Zulyetni Syawir, A.Md.Pd
Guru
P
IV/A
6
Drs. Zaenal Abidin
Guru
L
IV/A
7
Arman Achmad, S.Pd
Guru
L
IV/A
8
Suparno, S.Pd
Guru
L
IV/A
9
Drs. H. Nahrowi Abadi
Guru
L
IV/A
10
Erny Suryanti, S.Pd
Guru
P
IV/A
2
Dokumen, SMPN 66 Jakarta, 28 Oktober 2013
50
11
Diah Nur Pancawati, S.Pd
Guru
P
IV/A
12
Drs. Iman Firmansyah
Guru
L
III/D
13
Asep Saripudin, S.Pd
Guru
L
III/C
14
Drs. Jati Kusworo
Guru
L
III/D
15
Siti Rohmah, S.Ag
Guru
P
III/C
16
Dra. Farianis
Guru
P
17
Suwarti, S.Pd
Guru
P
18
Yulia, S.Pd
Guru
P
19
Kumodjoyo, S.Pd
Guru
L
20
Lestari Kurniawati, M.Pd
Guru
P
21
Lukluk Hasanah, S.Pd
Guru
P
22
Slamet Riyadi
Guru
L
23
Nina Sukesti, S.Pd
Guru
P
24
Fathurrahmah, S.Pd
Guru
P
25
Dra. Junimar
Guru
P
26
Haryati, S.Pd
Guru
P
27
Hj. Edah Hanidah, SE
KA. Tata Usaha
P
III/B
28
Supriyati
Staf Tata Usaha
P
III/B
29
Suwarni
Bendahara Pkc
P
III/B
30
Nur Azizah
Staf Tata Usaha
P
31
Moch. Ilham SR, A.Md
Staf Tata Usaha
L
32
Margo Budi Santoso
Staf Tata Usaha
L
33
Mugiyono
Staf Pustakaan
L
34
Effendi
Satpam
L
35
Udin Wahyudin
Caraka
L
36
Wiyono
Caraka
L
37
Efriyandi
Caraka
L
38
Lukman Hakim
Caraka
L
51
a) Kualifikasi Pendidikan, Status, Jenis Kelamin, dan Jumlah. GTT / Guru Bantu
GT / PNS No
Tingkat Pendidikan L
P
L
P
Ju ml ah
1
3
1
S3 / S2
2
2
S1
10
3
1
7
21
3
D-4
4
D3 / Sarmud
1
2
1
-
4
5
D2
6
D1
7
≤ SMA / sederajat
2
7
30
2
Jumlah
b)
13
7
Jumlah guru dengan tugas mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikan (keahlian).
No
Guru
Jumlah Guru Dengan Latar Belakang Jumlah Guru Dengan Latar Pendidikan Belakang Pendidikan Yang Tidak Sesuai Dengan Tugas Sesuai Mengajar Dengan Tugas Mengajar D3 D1 D2
Sarmu d
Jumlah
D3 S1 D4
S2 S3
D1 D2
Sarmu d
S1 D4
S 2 S 3
52
1
IPA
3
1
2
Matematika
3
1
3
Bahasa Indonesia
3
3
4
Bahasa Inggris
3
3
5
Pendidikan Agama
2
2
6
IPS
3
3
7
Penjasorkes
1
8
Seni Budaya
9
PKn
10
TIK/Keteramp ilan
11
BK
1
1
1
5 4
1
3
1
2
1
1
1
1
2 1
Jumlah
2
19
1
5
1 2
29
c) Pengembangan kompetensi/profesionalisme guru.3 Jumlah Guru Yang Telah Mengikuti Kegiatan Pengembangan Kompetensi / Profesionalisme No
Jenis Pengembangan Kompetensi Laki-laki
Perem puan
Jumlah
1
Penataran KBK/KTSP
13
13
26
2
Penataran Metode Pembelajaran (termasuk CTL)
13
13
26
3
Penataran PTK
3
4
7
3
Dokumen, SMPN 66 Jakarta, 28 Oktober 2013
53
4
Penataran Karya Tulis Ilmiah
10
5
15
5
Sertifikasi Profesi/Kompetensi
8
1
9
6
Penataran PTBK
1
7
Penataran lainnya: ..............
15
1 14
29
Tabel 4.2 4. Siswa a) Data Siswa 3 tahun terakhir : Kelas VII
b)
Kelas VIII
Tahun Pelajaran
Siswa
Rombel
2010/2011
192
5
160
2011/2012
200
5
2012/2013
177
5
Kelas IX
Jumlah
Siswa
Romb el
Sis wa
Rom bel
4
195
5
54 7
14
200
5
148
5
54 8
15
178
5
182
5
53 7
15
Siswa Rombel
Pekerjaan Orangtua/Wali Siswa No
Pekerjaan
Prosentase
1
PNS
9%
2
TNI/POLRI
1%
3
Petani
0%
4
Swasta
24%
5
Nelayan
0%
6
Politisi (misalnya anggota DPR)
0%
7
Perangkat Desa
0%
54
8
Pedagang
41%
9
Lain-Lain
25%
c) Penghasilan Orangtua/Wali (Gabungan Kedua Orangtua) Siswa4 No
Penghasilan
Prosentase
1
Kurang dari Rp.500.000,-
27%
2
Antara Rp.500.000,- s.d. Rp.1.000.000,-
41%
3
Antara Rp.1.000.000,- s.d. Rp.1.500.000,-
24%
4
Antara Rp.1.500.000,- s.d. Rp.2.000.000,-
6%
5
Lebih dari Rp.2.000.000,-
3%
Tabel 4.3 5. Sarana dan Prasarana a) Ruang Kelas dan Ruang Belajar lainnya: No.
Jenis Ruangan
Jumla h
Ukuran
Kondi si
Keterangan 3 Ruangan lain digunakan sebagai R. Kelas, Sehingga Jumlah Kelas menjadi 15 ruangan.
1
Kelas
12
7 x 9 m²
Baik
2 3 4
Perpustakaan Laboratorium IPA Multimedia
1 1 1
12 x 7.2 m² 15 x 7.5 m² 15 x 7.5 m²
Baik Baik Baik
4
Dokumen, SMPN 66 Jakarta, 28 Oktober 2013
55
5 6
Laboratorium Komputer Laboratorium Bahasa
1
12 x 7.5 m²
Baik
1
12 x 7.5 m²
Baik
b) Ruang Kantor No.
Jenis Ruangan
Jumla h 1
Ukuran
Kondisi
6 x 7.5
Baik
1
Kepala Sekolah
2
Wakil Kepala Sekolah
1
6 x 7.5
Baik
3
Guru
1
12 X 7.2
Baik
4
Tata Usaha
1
6 x 7.5
Baik
Keteranga n
c) Ruang Penunjang
4x3
Kondi si Baik
1
7.5 x 3
Baik
Pramuka
1
7.5 x 3
Baik
4
OSIS
1
7.5 x 3
Baik
5
Ibadah/Musholla
1
7.5 x 6
Baik
6
Koperasi
1
4x3
Baik
7
Kantin
5
2X3
Baik
8
Rumah Pompa / Menara Air
1
1x2
Baik
Rumah Penjaga
1
7.2 X 4.2
Baik
No.
Jenis Ruangan
1
BK
2
UKS/PMR
3
9
Jumla h 1
Ukuran
Keterangan
56
No
Jenis Ruangan
Kondi si
Jumlah
Ukuran
1
15 X 7.5 m2
Baik
1
15 X 7.5 m2
Baik
1
12 X 7.5 m2
Baik
1
12 x 7.5 m2
Baik
1
12 x 7.5 m2
Baik
1
18 X 7.2 m2
Baik
1
Perpustakaan
2
Laboratorium IPA
3
Multimedia
4
Laboratorium Bahasa
5
Laboratorium Komputer
6
Serbaguna / aula
7
Kepala Sekolah
1
6 x 7.5
Baik
8
Wakil Kepala Sekolah
1
6 x 7.5
Baik
9
Guru
1
12 X 7.2
Baik
10
Tata Usaha
1
6 x 7.5
Baik
11
Gudang
1
4.5 x 7.2
Baik
12
KM/WC Guru
8
1.5 x.1
Baik
13
KM/WC Siswa
16
1.5 x 1
Baik
14
BK
1
4x3
Baik
15
UKS
1
7.5 x 3
Baik
16
Pramuka
1
7.5 x 3
Baik
17
OSIS
1
7.5 x 3
Baik
18
Musholla
1
7.5 x 6
Baik
19
Koperasi
1
4x3
Baik
20
Kantin
5
2X3
Baik
21
Rumah Pompa / Menara Air
1
1x2
Baik
57
22
Rumah Penjaga
1
7.2 X 4.2
Baik
d). Lapangan Upacara/Olahraga dan Parkir5 No
Lapangan
Jumlah (buah)
Ukuran (pxl)
Kondi si
1
Lapangan Upacara/Olahraga
1
12 X 24
Baik
2
Tempat Parkir Motor
1
10 X 10
Baik
Tabel 4.4 6. Lainnya yang relevan Perabot (furniture) utama : a) Perabot Ruang Kelas
5
Dokumen, SMPN 66 Jakarta, 28 Oktober 2013
1 4
Baik Rsk. Ringan Rsk. Berat
14
Papan Tulis
Jumlah
14
Rsk. Ringan Rsk. Berat
Baik
11 0
Rsk. Berat
43 6
Rsk. Ringan
54 6
Almari + Rak Buku/Alat
Jumlah
13 3
Baik
39 7
Jumlah Dan Kondisi Kursi Siswa Jumlah
53 0
Rsk. Berat
Baik
14
Jumlah
Ruang Kelas
Rsk. Ringan
Jumlah Dan Kondisi Meja Siswa
1 4
58
b) Perabot Ruang Penunjang
7
7
2
Lab. IPA
8
8
4 0
4 0
3
3
3
Ketra mpila n
4
Multi media
1
1
4 3
4 3
1
1
5
Lab. bahas a
6
Lab. komp uter
2 0
2 0
2 0
2 0
1
1
7
Serba guna
4 0
4 0
4 0
4 0
2
2
8
Kesen ian
9
Kep sek
1
1
3
3
1
1
10
Wk Kasek
1
1
1
1
1
1
Rsk. Berat
4 0
Rsk. Ringan
Baik
4 0
Lainnya
Jumlah Baik
Jumlah
4 0
Rsk. Berat
Baik
4 0
Rsk. Berat
Jumlah
Perpu stakaa n
Rsk. Ringan
Baik
1
Rsk. Berat
Ruang
Rsk. Ringan
No.
Rsk. Ringan
Almari + rak buku/alat
Kursi
Jumlah
Meja
59
11
Guru
2 4
2 4
2 4
2 4
1
1
12
Tata Usaha
1 0
1 0
1 0
1 0
6
6
13
BK
1
1
2
2
1
1
14
UKS
1
1
1
1
2
2
15
Pramu 2 ka
2
1
1
2
2
16
OSIS
2
2
2
1
1
17
Guda ng
7
7
18
Ibada h
19
Koper asi
20
Kanti n
4
21
Pos jaga
1
2
1 1
4 1
2
2
Perpustakaan a). Koleksi Buku Kondisi No
Jenis
Jumlah Rusak
Baik
1
Buku siswa/pelajaran (semua mata pelajaran)
2
Buku bacaan (misalnya novel, buku ilmu pengetahuan dan teknologi, dsb.)
350
350
3
Buku referensi (misalnya kamus, ensiklopedia, dsb.)
50
50
4
Majalah
107
107
1.750
250
1.50 0
60
5
Surat kabar Total
2.257
2.00 7
250
b) Fasilitas Penunjang Perpustakaan No
Jenis
Jumlah / Ukuran/ Spesifikasi
1
Komputer
1 Buah Pentium 3
2
Ruang baca
1
3
TV
1 Buah 21 Inchi
4
LCD
5
VCD/DVD player
Alat/Bahan di Laboratorium/Ruang Keterampilan/Ruang Multimedia
5
Kesenian
6
Multimedia
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Baik
Ketrampilan
Rusak berat
4
√
Rusak ringan
Lab. komputer
Sangat baik
3
Kondisi
Baik
Lab. bahasa
Cukup
2
√
Kurang
Lab. IPA
Kualitas 75%-100% dr keb.
1
50%-75% dr keb.
Alat/bahan
25%-50% dr keb.
No
Kurang dari 25% dr keb.
Jumlah
61
Prestasi sekolah 2 tahun terakhir a) Prestasi Akademik: Peringkat Rerata NUAN Peringkat
Sek. Swasta Sek. Negeri dan Swasta
Tingkat Propinsi Sek. Negeri
Sek. Negeri dan Swasta
Sek. Swasta
Tingkat Kab/Kota Sek. Negeri
Sek. Negeri dan Swasta
Tahun Pelajaran
Sek. Swasta
No
Sek. Negeri
Tingkat Kecamatan (Rayon)
1
2010/2011
4
33
22
65
68
2 6 5
2
2011/2012
2
33
12
65
37
2 6 5
b) Prestasi Akademik: Nilai Ujian Sekolah (US)
No
Mata Pelajaran
Tahun 2010/2011
Tahun 2011/20 12
1
Pendidikan Agama
7.13
7.24
2
Pendidikan Kewarganegaraan
7.50
7.12
3
Ilmu Pengetahuan Alam
6.88
-
4
Ilmu Pengetahuan Sosial
7.45
6.72
5
Penjaskes
7.18
7.60
6
Keterampilan dan Seni
7.63
6.89
7
Teknologi Informasi dan Komunikasi
7.88
7.39
8
PLKJ
7.88
7.19
9
Tata Busana
7.47
7.20
62
c) Angka Kelulusan dan Melanjutkan
Jumlah Lulus
% Kelulusan
% Lulusan Yang Melanjutkan Pendidikan
% Lulusan Yang Tidak Melanjut kan Pendidik an
No
Tahun Ajaran
Jumlah Peserta Ujian
1
2010/2011
181
181
100%
100%
-
2
2011/2012
176
176
100%
100%
-
d) Perolehan Kejuaraan/Prestasi Akademik: Lomba-lomba Tahun 2006/2007
Tahun 2007/2008
Tingkat Kab/ No
1
Nama Lomba
Lomba Karya Ilmiah
Kota Juar a ke:
1
Propinsi
Tingkat Nasio nal Juar a ke:
√
Kab/ P Na r sio Kota o nal p i n s i
63
2
Lomba Komputer
√
3
e) Perolehan Kejuaraan/Prestasi Non Akademik
No
Nama Lomba
Juara ke:
Tahun 2006/2007
Tahun 2007/2008
Tingkat
Tingkat
Kab/ Kota
Propinsi
Nasio nal
Juara ke:
Kab/ Kota
Propinsi
N a s i o n a l
1
Lomba Tingkat III (Pramuka) Lomba Tingkat IV
2 (Pramuka)
1 1& 3
√ √
Lomba Tingkat V 3
√
3 (Pramuka)
4
Lomba Pramuka ASVIE (Pramuka)
1& 3
√
Aksi Wapram 2008 5
1
√
1
√
(Pramuka) Lomba Tandu Cepat 6 (PMR)
64
Lomba Tandu Cepat 7
2
√ √
(PMR) 8
Lomba P3K (PMR)
1
9
Lomba P3K (PMR)
2
Lomba Lari 400 M 10
√
√
1 ( Olahraga)
Sumber Dana 2 (Dua) Tahun Terakhir6 No
Sumber Dana
1
Rutin
2
APBD Kab/Kota
3
Tahun 2010/2011
Tahun 2011/2012
Rp. 1.145.866.400
Rp. 1.301.439.000
APBD Propinsi
Rp.
638.400.000
Rp.
723.360.000
4
BOS
Rp.
188.328.000
Rp.
193.992.000
5
Komite Sekolah
6
School Grant
7
Grant Pendidikan Kecakapan Hidup
8
Subsidi Imbal Swadaya
9
Lain-lain: .......................... Jumlah
6
Rp. 1.972.594.400
Dokumen, SMPN 66 Jakarta, 28 Oktober 2013
Rp. 2.218.791.000
65
B. Deskripsi Data Pemanfaatan pasar sebagai sumber belajar IPS siswa kelas VIII SMPN 66 Jakarta. Penelitian ini dilakukan secara langsung di Pasar terkait Pemanfaatan Pasar sebagai Sumber Belajar IPS dimana hal ini disesuaikan dengan materi kelas VIII mengenai Pasar. Data data tentang Pemanfaatan Pasar Sebagai Sumber Belajar IPS Kelas VIII diperoleh data data melalui hasil observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Berikut data data yang di dapat setelah peneliti a. Barang barang yang diperjual belikan di pasar b. Keadaan pedagang dikala mengalami keuntungan dan kerugian c. Definisi pasar setelah peneliti meneliti di pasar d. Pandangan peneliti tentang pembelajaran di kelas dengan pembelajaran di pasar. e. Tanggapan siswa setelah belajar terkait materi pasar di pasar.
C.
Analisis Data Adapun analisis dari hasil penelitian tentang Pemanfaatan Pasar Sebagai
Sumber Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMPN 66 Jakarta adalah sebagai berikut : a.Barang barang yang diperjualbelikan di pasar Di dalam pasar terdapat berbagai barang yang diperjualbelikan mulai dari kebutuhan pokok, sandang , pangan dan papan yang semuanya itu merupakan barang barang yang dikonsumsi manusia pada umumnya terutama bahan pokok
yang
setiap hari dinikmati, di dalam pasar banyak hal
yang
bisa
diketahui mulai dari kegiatan ekonomi, pelaku pasar, transaksi jual beli dan juga aneka barang barang yang diperjualbelikan di pasar, kaitannya dengan barang barang yang diperjualbelikan di pasar hasil dari wawancara dengan beberapa pedagang
pasar
salah satunya adalah dengan bapak warsidi ketika ditanya
tentang barang apa yang diperjualbelikan dan juga tentang cara meyakinkan konsumen agar membeli barang dagangan anda beliau menjawab
66
Saya menjual barang berupa barang barang sembako berupa beras, gula, minyak goreng, dan berbagai macam kebutuhan pokok lainnya, mengenai cara menyakinkan konsumen agar membeli barang dagangan dengan menanamkan kejujuran menjual barang yang apa adanya dengan menjaga kualitas barang kalau ada yang terlihat rusak atau cacat saya tidak menjualnya karena dengan menjual barang yang kualitasnya baik konsumen akan percaya dan tidak gampang berpindah ke penjual yang lain.7 Kesimpulannya penjual
selain menjual barang dagangannya di
pasar,
penjual juga sangat memperhatikan kualitas barang dagangannya dengan dasar agar pembeli merasa puas dan tidak akan beralih ke penjual yang lain, di pasar penjual saling bersaing agar barang dagangannya habis terjual sehingga mendapatkan
penghasilan
yang
tinggi, untuk
itu penjual mengibaratkan
seorang pembeli sebagai seorang raja sehingga harus dilayani dengan sebaik baiknya, tentu saja penjual juga memiliki kiat kiat tersendiri untuk menarik hati konsumen untuk membeli barang dagangannya sehingga dalam
meraih
keuntungan berbeda satu sama tapi hal ini menjadi lumrah saja selama dalam persaingannya sehat. b. Keadaan pedagang dikala mengalami keuntungan dan kerugian Berkaitan dalam berwirausaha atau berdagang tidak akan bisa luput dari yang namanya keuntungan dan
kerugian, pasti akan mengalaminya, keadaan
perekonomian negara yang tidak stabil juga menjadi berpengaruh terhadap harga barang, selain itu juga faktor alam seperti cuaca sangat berpengaruh kaitannya dengan perolehan bahan baku yang digunakan sehingga harga barang akan murah bila bahan bakunya mudah didapat sebaliknya demikian apabila bahan baku susah didapat harga barang akan mahal, keadaan inilah yang dikeluhkan oleh para pedagang, makanya diperlukan cara cara tersendiri untuk bisa mensiasati hal yang demikian berdasarkan hasil wawancara dengan salah
satu
pedagang
pasar
sumiati beliau mengutarakan bahwa dalam
menyikapi keadaan dikala mengalami keuntungan dan kerugian beliau mengutarakan: 7
Hasil Wawancara kepada pedagang pasar bernama bapak warsidi , pasar kebayoran, 10 oktober 2013
67
Saya dalam menyikapi keadaan demikian baik itu keuntungan dan kerugian semuanya adalah hal yang biasa saja, biasanya kalau dagang lagi sepi saya mengambil dagangannya dari bakul hanya sedikit, kalau lagi rame saya ngambil barang dagangannya dari bakul banyak, harus pintar pintar lihat situasi dan kondisi pastinya kalau tidak seperti itu bakal merugikan sendiri.8 Kesimpulannya pedagang memiliki cara tersendiri untuk menghadapi keadaan demikian mulai dari mengurangi barang dagangannya ketika berdagang dalam keadaan sepi
ataupun juga menambah barang dagangannya ketika
berdagang dalam keadaan ramai, tentunya dengan banyak cara setiap pedagang punya cara tersendiri, yang pastinya setiap pedagang menginginkan keuntungan dari pada kerugian. c. Definisi pasar setelah peneliti meneliti di pasar Setelah peneliti meleliti di pasar
tentang
pemanfaatan
pasar
sebagai
sumber belajar IPS siswa kelas VIII, peneliti memperoleh gambaran tentang pengertian pasar, pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli dengan diiringi proses jual beli, ada barang yang diperjualbelikan yang memungkinkan keduanya untuk berinteraksi satu sama lain dengan mendapatkan keputusan bersama. d. Pandangan peneliti tentang pembelajaran di kelas dengan pembelajaran di pasar Setelah peneliti mengadakan penelitian di pasar dengan mengajak beberapa siswa ke pasar siswa merasa sangat antusias dan memberikan dampak positif, siswa tidak merasa bête ataupun bosan, siswa lebih semangat dalam belajar dan dalam pemahamannya mengenai setiap materi yang diajarkan siswa
mudah
menyerap apa yang diajarkan, tentunya belajar di pasar harus sesuai dengan materi pasar atau kegiatan ekonomi, karena dengan begitu pembelajaran akan
8
Hasil wawancara kepada pedagang pasar bernama Ibu suryani , pasar kebayoran 11 oktober 2013
68
lebih menyenangkan pastinya hasilnya jauh lebih baik dari pada belajar hanya di kelas saja terkait dengan materi pasar. Di pasar
siswa dapat
secara langsung
berinteraksi dengan
pedagang dan
penjual, mengetahui barang barang yang diperjualbelikan di pasar, alat tukar yang digunakan untuk membeli barang, cara yang digunakan penjual untuk menarik hati konsumen untuk membeli barang dagangannya, dan dapat mengetahui keadaan pasar baik
lingkungannya, mengetahui karakter setiap
pedagang, dan aktivitas dan gejala yang ada di pasar, pembelajaran di pasar lebih kepada pembelajaran riil (Nyata) langsung dilapangan, bentuk pembelajaran di pasar memungkinkan siswa untuk mendapatkan pembelajaran baru selain hanya untuk materi pasar, banyak keterkaitannya terutama untuk bagian dari ilmu pengetahuan sosial yaitu mata pelajaran ekonomi, sangat tepat apabila menggunakan pasar sebagai sumber belajar karena akan ada banyak hal yang dapat digunakan sebagai daya dukung untuk pemahaman ilmu terkait materi yang diajarkan. e. Tanggapan siswa setelah belajar materi pasar di pasar Setelah membawa siswa untuk belajar di pasar peneliti mendapatkan banyak hal terkait tanggapan dari siswa seperti yang diutarakan oleh nizla khairani Setelah saya belajar langsung materi pasar di pasar saya jadi semangat dalam belajar karena yang selama ini saya dapatkan belajar hanya monoton di kelas membuat saya bosan, ngantuk, terlebih kalau pelajaran IPS yang banyak teori penginnya tidur aja, tetapi setelah belajar materi pasar di pasar saya jadi semangat dalam belajar karena saya menemukan banyak hal terkait materi pasar, hal hal yang selama ini saya dapatkan hanya di buku, antara lain saya bisa dengan mudah berinteraksi dengan pedagang dan penjual, mengetahui macam macam barang yang diperjualbelikan di pasar secara langsung, keadaan pasar dan aktivitas yang ada di pasar, karena itu saya lebih dengan mudah faham mengenai materi pasar secara keseluruhan.9
9
Hasil Wawancara kepada siswa bernama nizla khairani kelas VIII, SMPN 66 Jakarta, 11 oktober 2013
69
Kesimpulan dari penjelasan diatas pada dasarnya banyak hal yang dapat diambil dari memanfaatkan pasar sebagai sumber belajar, belajar menjadi lebih menyenangkan karena banyak hal yang akan kita dapatkan terkait ilmu yang akan kita dapatkan, pembelajaran jauh lebih kearah yang lebih luas karena pengetahuan yang di dapatkan semakin banyak, terbukti respon siswa ketika belajar
materi
pasar
sangat senang, dan sangat membantu dalam
memahami materi terkait pasar dampaknya proses belajar mengajar berjalan optimal.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai pemanfatan pasar sebagai sumber belajar IPS siswa kelas VIII dapat disimpulkan bahwa :
Pemanfaatan pasar sebagai sumber belajar memiliki banyak manfaat, ketika siswa belajar di pasar, siswa sangat antusias belajar, karena mereka dapat berinteraksi langsung dengan penjual dan pembeli serta dapat mengetahui kegiatan ekonomi apa saja yang ada di pasar, selain itu juga siswa dapat melihat barang barang yang diperjualbelikan, bagaimana penjual meyakinkan calon pembeli untuk membeli barang dagangannya, serta siswa
juga mengerti keadaan dan lingkungan yang
terdapat di pasar, cara pembeli dikala menghadapi keadaan untung dan rugi, mengetahui berasal dari mana bahan baku yang diperjualbelikan, berapa keuntungan yang di dapat setiap harinya untuk itu pemanfaatan pasar sebagai sumber belajar dirasa perlu untuk proses pembelajaran yang lebih baik.
B. Saran Berdasarkan kesimpulan yang dibuat peneliti dari hasil penelitian maka peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut : 1. Sebagai Guru IPS Sebagai seorang pendidik guru IPS diharapkan untuk menggunakan sumber belajar lain selain dengan menggunakan buku untuk proses pembelajaran yang efektif dengan memanfaatkan sumber belajar yang ada di lingkungannya. 2. Bagi pihak Sekolah Pihak sekolah merupakan pihak yang bertanggung jawab penuh terhadap keberhasilan belajar siswa diharapkan mendukung untuk menerapkan sumber belajar lain secara optimal.
70
71
3. Bagi peneliti Untuk peneliti lain disarankan dapat menindak lanjuti penelitian ini dalam hal memanfaatkan sumber belajar pasar yang bertujuan untuk daya dukungnya terhadap pembelajaran IPS.
DAFTAR PUSTAKA Amri, Sofan
dan Ahmadi Khoiru Lif. Metode Pembelajaran IPS Terpadu,
Jakarta: Prestasi Pustakarya, 2011. Akbar, Setiady, Purnomo & Usman, Husaini. Metodologi Penelitian Sosial Jakarta:PT Bumi Aksara, 2008. Aripin, Jaenal., dan Salam, Syamsir. Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta:UIN Jakarta Press, 2006. Achmadi, Abu.,dan Narbuko Cholid. Metodologi Penelitian, Jakarta:PT Bumi Aksara, 2006. Darmaningtias, Pendidikan Rusak Rusakan, Yogyakarta:LKIS, 2005. Djojodipuro Marsudi, Pengantar Ekonomi Untuk Perencanaan, Jakarta:UI Press, 2001. Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif:Analisis Data, Jakarta:PT Raja Grafindo, 2010. Hardini, Isriani, Strategi Pembelajaran Terpadu, Teori Konsep & Implementasi, Yogyakarta:Familia, 2012. Hamalik, Oemar. Kurikulum & Pembelajaran, Jakarta:Bumi Aksara, 2009. Hartiningsih, “Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Sains di SDN Kenari 7 – 12 pagi jakpus”Skripsi Teknologi Pendidikan,UNJ:2006. tidak dipublikasikan. Lukman, Pengantar Mikro Ekonomi, Jakarta:Lembaga Penelitian UIN Jakarta & UIN Press, 2007. Masjid, Abdul. Perencanaan Pembelajaran, Bandung:Rosdakarya, 2007. Maemunah, Siti “Pemanfaatan Laboratorium Komputer Sebagai Sumber Belajar Pada Pembelajaran Komputer Kelas 1 SMK Negeri 45 Jakarta Barat”, Skripsi Pada Jurusan Teknologi Pendidikan UNJ: 2006. tidak dipublikasikan. Munadi, Yudi, Media Pembelajaran, Jakarta:Gaung Persada Press, 2008. Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung:Pustaka Setia, 2011. Mulyasa, E.
Kurikulum Berbasis
Kompetensi
Implementasi, Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2006.
Konsep Karakteristik
&
Munir, Multimedia Konsep & Aplikasi Dalam Pendidikan, Bandung:Alfabeta, 2012. Nurdin Syafrudin, Model Pembelajaran Yang Memperhatikan Individu Siswa Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi, Ciputat:Quantum Teaching, 2005. Nopirin, Pengantar Ilmu Ekonomi Makro & Mikro, Yogyakarta:BPFE, 1993. Nara ,Hartini dan Siregar, Eveline, Teori Belajar & Pembelajaran, Bogor:Ghalia Indonesia, 2010. Rohani,Ahmad. Media Instruksional Edukatif, Jakarta:Rieneka Cipta, 1997. Raharjo,
dan
Solihati,
Etin.
“Cooperative
Learning”:Analisis
Modal
Pembelajaran IPS, Jakarta:PT Bumi Aksara, 2008. Salvatore ,Dominic, Mikro Ekonomi, Jakarta:Erlangga, 2006. Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif R & D, Bandung:Alfabeta, 2010. Sapriya, Pendidikan IPS”Konsep & Pembelajaran”, Bandung:PT Remaja Rosdakarya. 2009. Suparmoko, Pengantar Ekonomi Mikro, Yogyakarta:BPFE, 1993. Syah,Muhibbin,
Psikologi
Pendidikan
Dengan
Pendekatan
Baru,
Bandung:Remaja Rosdakarya, 2010. Somantri, Numan, Muhammad. Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010. Supandi ,Epan. “Pemanfaatan Museum Sebagai Sumber Belajar Sejarah” (Suvei Pendapat Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS – IKIP Jakarta) Skripsi pada Jurusan Pendidikan Sejarah, UNJ:1994. tidak dipublikasikan. Sukardi, Tanto, Menggagas Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Yang Konstruksivis Dalam Kajian Ilmu Sosial, Jakarta:Oktober, 2007. Tafsir, Ahmad. Filsafat. Pendidikan Islami, Integrasi Jasmani,Rohani dan Kalbu Memanusiakan Manusia, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010. Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori & Praktek, Jakarta:Prestasi Pustaka, 2007.
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
PEDOMAN WAWANCARA Dengan Guru IPS
Hari, Tanggal : Rabu, 9 Oktober 2013 Nama Guru
:
Dra. Farianis
Jabatan
:
Guru IPS Kelas VIII
Waktu
: 13 : 00 – 13: 45 WIB
Lokasi
: Ruang Kelas VIII. 2
Sekolah
: SMPN 66 Jakarta
Pertanyaan 1 Apakah yang Bapak/Ibu ketahui tentang Sumber Belajar ? 2.Apakah Ibu menggunakan Sumber Belajar dalam Pembelajaran IPS ? 3. Mengapa Ibu menggunakan Sumber belajar tersebut dalam pembelajaran IPS ? 4. Apakah dengan menggunakan Sumber Belajar tersebut siswa menjadi giat dalam belajar ? 5. Apakah yang Bapak/Ibu ketahui tentang Pasar ? 6. Apakah ada materi yang berkaitan dengan pasar di kelas VIII ? 7. Apakah menurut Bapak/Ibu ada keterkaitan tidak pasar dengan Sumber Belajar ? 8. Bagaimana menurut Bapak/Ibu apabila pasar dimanfaatkan sebagai sumber belajar IPS khususnya untuk materi yang berkaitan dengan pasar ? 9.Bagaimana pendapat Bapak/ Ibu ada tidak perbedaan ketika pasar dimanfaatkan sebagai Sumber belajar IPS berkaitan dengan penguasaan pengetahuan siswa tentang pasar ? 10. Apakah menurut Bapak/ Ibu pembelajaran apa saja yang bisa didapat di pasar khususnya berkaitan dengan pasar ?
11. Bagaimana menurut pendapat Bapak/ Ibu lebih baik pembelajaran IPS dilakukan di dalam kelas atau langsung kelapangan melihat langsung pasar ? 12. Apakah menurut Bapak/ Ibu ada hal yang kurang baik ketika belajar di pasar ? 13 Apakah menurut Bapak/Ibu respon siswa bersungguh sungguh dalam belajar IPS di pasar ? 14. Apakah menurut Bapak/Ibu yakin ada banyak hal yang bisa diketahui siswa ketika belajar di pasar terkait dengan belajar materi pasar ? 15. Bagaimana menurut Bapak/Ibu segi positif dan negatifnya belajar di pasar ? 16. Apakah menurut Bapak/Ibu hal yang teramat penting ketika belajar materi pasar ? 17. Apakah menurut Bapak? Ibu pembelajaran di pasar hanya untuk memahami secara lebih mendalam terkait pengetahuan tentang materi yang berkaitan dengan pasar ? 18. Apakah ada pengetahuan lain yang didapat di pasar terkait untuk sumbangsihnya dalam pembelajaran IPS selain untuk materi pasar ? 19. Apakah yang Bapak/Ibu harapkan ketika belajar materi pasar ? 20. Bagaimana menurut Bapak/Ibu materi pasar sudah memberikan urgensinya secara penuh untuk pemahaman tentang pasar di dalam pembelajaran IPS ?
LAMPIRAN 2
PEDOMAN WAWANCARA Dengan Siswa/i Kelas VIII
Hari, Tanggal : Kamis, 10 Oktober 2013 Nama Guru
:
Nizla khaerani
Kelas
:
Guru IPS Kelas VIII
Waktu
: 10 : 00 – 10: 30 WIB
Lokasi
: Ruang Kelas VIII. 2
Sekolah
: SMPN 66 Jakarta
Pertanyaan 1. Apakah yang anda ketahui tentang Sumber Belajar ? 2. Apakah guru IPS selama ini dalam kegiatan belajar mengajar menggunakan Sumber Belajar ? 3. Apakah menurut anda pembelajaran IPS harus menggunakan Sumber Belajar ? 4. Apa segi positif dan negatif menggunakan sumber belajar dalam pembelajaran IPS ? 5. Apa pendapat anda tentang pelajaran IPS ? 6. Apa yang kamu ketahui tentang pasar ? 7. Apakah menurut anda jika pasar itu bisa dijadikan sebagai Sumber belajar IPS ? 8. Bagaimana menurut anda sebaiknya pembelajaran IPS khususnya untuk materi pasar sebaiknya belajar di pasar atau di kelas ? 9. Bagaimana menurut anda pembelajaran apa yang bisa didapat ketika belajar di pasar ? 10. Apakah hal pertama yang anda lakukan ketika belajar di pasar ?
LAMPIRAN 3
PEDOMAN WAWANCARA Dengan Pedagang Pasar
Hari, tanggal
:
Nama Pedagang : Waktu
:
Lokasi
:
Pertanyaan
1.
Apakah jenis barang yang anda diperjualbelikan di pasar ?
2.
Apakah anda merupakan pedagang asli di pasar ini ?
3.
Apakah masalah yang sering anda keluhkan pada saat bertransaksi jual beli ?
4.
Apakah anda dalam menjual barang secara grosir atau eceran ?
5.
Apakah motif konsumen membeli barang dagangan anda ?
6.
Bagaimana anda menyikapi ketika anda mengalami kerugian ?
7.
Bagaiamana cara memperoleh barang yang akan anda perjualbelikan ?
8.
Bagaimana rata rata pendapatan anda perhari pada saat jual beli ?
9.
Bagaimana cara anda meyakinkan konsumen agar membeli barang dagangan anda ?
10. Bagaimana anda menjaga dagangan anda agar selalu di minati konsumen ?
LAMPIRAN 4
LAMPIRAN 6 PEDOMAN WAWANCARA Dengan Pedagang Pasar
Hari, Tanggal
: Kamis, 10 Oktober 2013
Nama Pedagang : baharudin Waktu
: 15 : 00 – 15: 30 WIB
Lokasi
: Pasar Kebayoran Lama
Jawaban 1. Saya menjual barang berupa tas tas sekolah tas kamping dan tas buat jalan jalan. 2. Saya merupakan pedagang asli yang sudah lama berjaualan di pasar ini 3. Masalah yang sering saya keluhkan adalah ketika mendapatkan pembeli yang tidak mau membeli hanya melihat lihat saja dan mencoba untuk menawrkan harga dengan cara memaksa. 4. Saya menjual barang secara eceran 5. Motif konsumen membeli barang dagangan biasanya karena kebutuhan jadi yang namanya tas kan di pakai semua orang jadi semuanya merasa perlu 6. Menyikapi ketika mengalami kerugian ya dengan cara yang biasa aja karena orang berdagang pasti mengalami untung dan juga rugi. 7. Saya memperoleh barang dagangan dari distributor tas atau juga membeli di agen agen. 8. Rata rata pendapatan perhari tidak bisa di pastikan seberapanya karena masing di bagi dengan modal nantinya 9. Cara meyakinkan konsumen agar membeli barang dagangan anda dengan bersifat jujur kepada barang yang di jual
10. Mencaga barang dagangan agar dimanti konsumen dengan cara merawatnya dengan keadaan yang sebaik baiknya.
LAMPIRAN 6
PEDOMAN WAWANCARA Dengan Pedagang Pasar
Hari, Tanggal
: Kamis, 10 Oktober 2013
Nama Pedagang : Warsidi Waktu
: 13 : 00 – 14 : 00 WIB
Lokasi
: Pasar kebayoran lama
Jawaban 1. 2. 3
Saya menjual barang dagangan berupa sembako seperti beras, gula, dan minyak goreng. Iya saya merupakan pedagang asli di pasar ini, sudah lama saya jualan dipasar ini. masalah yang saya keluhkan ktika bertransaksi jual beli ya sering ya menhadapi calon pembeli yang seenaknya sendiri kalau membeli minta dilebihin. 4. kalau saya menjual barang secara grosir juga iya, eceran juga iya karena saya agen. 5. iya mungkin karena saya kan disini agen toko sembaku tyang nantinya orang akan di jula jadi jadi yan mungkin lebih lengkap aja. 6. kalau mengalami kerugian ya saya akan menutupnya dengan menurunkan barang yang akan di jual yang tadinya banyak ke keadaan yang sedikit. 7. saya memperoleh barang biasa dari dostributir produk barang tertentu yang menitipkan barangnya untuk di jual. 8. kalau pendapatan perhari saya gak bisa mastiin karena saya langsung buat modala kembali. 9. dengan menjual barang yang apa adanya dan kalau ada yang cacat barang tidak untuik dijual. 10. dengan menjaga barang dengan ke keadaan yang baik.
LAMPIRAN 7
PEDOMAN WAWANCARA Dengan Pedagang di pasar
Hari, Tanggal
: Rabu, 9 Oktober 2013
Nama Pedagang :
Sumiati
Waktu
:
12 : 00 – 13 : 00 WIB
Lokasi
:
Pasar kebayoran lama
Jawaban 1. Saya menjaul barang berupa kebutuhan pokok berupa sayur mayur, 2. Saya pedagang asli di pasar ini saya sudah berjualan kurang lebih 30 tahunan. 3. Masalah yang saya keluhkan ketika bertransaksi adalah kalau ada pembeli yang rewel yang menawr harga dengan harga yang terlalu murah. 4. Saya menjual barang dagangan dengan eceran. 5. Motif konsumen mebeli barang dagangan saya, ya mungkin karena sudah langganan jadi sudah biasa jadi harga sering saya turunin untuk menarik pelanggan biar pada etah membeli barang dagangan saya. 6. Kalau saya kan orang berjualm kalau orang jualan pastikan mengalami untung dan rugi jadi kalau rugi ya syukuri aja mungkin belum rezekinya. 7. Kalau saya memperoleh barabng dagangan ya saya beli di pengepul yang biasanya pakai truk mengangkut sayur saya beli dari situ. 8. Pendapatan perhari tidak menentu ya kadang nyampe 500000 kalau lagi rame di hari tertentu itu juga belum termasuk ongkos buat modalnya nanti. 9. Kalau saya menjual barang cara meyakinkanya dengan pembawaaanya yang baik santun kepada pembeli jadi akan terkesan jadinya.
10. Kalaua menjaganya yang penting kita jualan jujur tidak menipu kalau ada yang salah pada dagangan ya saya tidak mau saya jual.
LAMPIRAN 8
PEDOMAN WAWANCARA Dengan Pedagang Pasar
Hari, Tanggal
: Kamis, 10 Oktober 2013
Nama Pedagang : suryani Waktu
: 14 : 30 – 15 : 00 WIB
Lokasi
: Pasar Kebayoran Lama
Jawaban 1. Saya menjual barang berupa pakaian sekolah, baju dan celana. 2. Saya merupakan pedagang asli disini yang sudah menempati toko sendiri. 3. Masalah yang sering keluhkan adalah ketika calon pembeli mau membeli barang dan pada saat mebeli baju tersebut mencoba pakaian dulu dan pada akhirnya gak jadi beli itu yang bikin kurang enak kalau caranya seperti itu. 4. Saya menjual barang secara eceran. 5. Cara menyikapinya dengan menurunkan barang yang dititipkan dari tangan distributor dengan memesan sedikit saja. 6. Motif konsumen membeli barang dagangan biasanya lebih kepada kebutuhannya karenapada dasarnya kebutuhan konsumen akan barang kebutuhan sandang sangat tinggi. 7. Saya mendapatkan barang dari tangan agen yang biaasanya datang ketika brang itu sudah hampir habis. 8. Rata rata pendapatan perhari biasanya 200000 tidak mnentu tergantung pada saat musimnya kalau pada waktu tertentu cendeung banyak yang membeli barang dagangan. 9. Meyakinkan konsumen dengan cara melihat konsumen apa yang dia mau dan ia inginkan dengan juga pembawaan yang baik baik ucapan dan tingkahlaku yang baik kepada calon pembeli.
10. Pastinya dengan cara perawatan yang baik dan benar pada saat perawatannya pstinya dengan tidak menjual barang yang sudah tidak layak untuk di jual.
LAMPIRAN 9
PEDOMAN WAWANCARA Dengan Pedagang Pasar
Hari/ tanggal
: Kamis, 10 Oktober 2013
Nama pedagang : Sunaryo Waktu
: 14 : 00 – 14 : 30 WIB
Lokasi
: Pasar Kebayoran Lama
Jawaban 1. Saya menjual barang beruapa gerabah: piring, sendok, garpu dll. 2. Saya merupakan pedagang asli disini sudah jualan hampir 20 tahun 3. Masalah yang sering saya keluhkan pada saat bertransaksi biasanya adalah mengenai seorang calon yang tadinya mau beli tidak jadi untuk membeli barang dagangan kita. 4. Saya menjual barang dengan cara eceran. 5. Motif konsumen membeli barang dagangan saya adalah karena mungkin semua orang butuh barang barang untuk keperluan memasak yang memadai dari pada penjual yang lain. 6. Menyiapi kerugian dengan suasana yang biasa aja tidak menjadi beban. 7. Saya mendapatkan barang dari pengkulak dan dari agen 8. Rata rata pendapatan perhari sepertinya tidak bisa di pastikan karena kadang rame kadang sepi tergantung keadaan 9. Cara meyakinkan konsumen
agar membeli barang dagangan ialah dengan cara
dengan pembawaan yang baik baik dalam menawarkan barang dengan senyuman 10. Menjaga barang dagangan agar mau membeli barang dagangan kita yaitu dengan cara merawatnya dengan sebaik baiknya.
LAMPIRAN 10
PEDOMAN WAWANCARA Dengan Guru IPS
Hari, Tanggal : Rabu, 9 Oktober 2013 Nama Guru
:
Dra. Farianis
Jabatan
:
Guru IPS Kelas VIII
Waktu
: 13 : 00 – 13: 45 WIB
Lokasi
: Ruang Kelas VIII. 2
Sekolah
: SMPN 66 Jakarta
Jawaban 1. Sumber belajar adalah bahan bahan yang kita persiapkan di dalam persiapan kita mengajar kepada anak baik mungkin berupa, buku, narasumber bisa juga dengan media. 2. Terkadang saya menggunakan, terkadang juga tidak, tergantung dari pokok bahasan 3. Karena kalau yang sudah sanya praktekkan dengan menggunakan sumber belajar itu anak anak lebih tertarik menarik perhatian fokusnya lebih tertuju kepada apa yang sedang kita ajarkan jadi sangat membantu menuirut saya sumber belajar itu 4. Seperti begitu anak anak jadi termotivasi. 5. Tempat bertemunya penjual dan pembeli terjadi transaksi di situ tawar menawar. 6. Ada, benar benar ada pokok bahasan pasar bab 9 ttg pasar 7. Sangat tertarik Sumber belajar yang tadi saya katakan bisa lewat buku, lewat media bisa juga kita lihat pengalaman langsung, jadi mungkin anak bisa kita ajak langsung ke pasar langsung melihat bagaimana situasi pasar itu, transaksi apa yang bisa mereka lihat itu termasukkan sumber belajar. 8. Saya rasa bagus sekali ya klu pasar itu di jadikan sebagai sumber belajar pasar jadikan anak bisa tahu apa saja sih kegiatan yang ada di pasar, bukan hanya penjual dan pembeli dan mungkin mereka langsung melihat langsung barang barang yang di ekspor atau lokal mereka bisa melihat langsung, anak2 hanya tahu teori bagaimana langsung anak anak itu melihat langsung.
9. Klu melihat pasti ada perbedaan, mungkin kalaudi kelas anak hanya ngebayangin hanya ini, mereka bsa langsung melihat langsung kejaduian. Bahwa terjai anak anak terjadi tawar menawar. 10. Mungkin kita bisa lihat produsen dan konsumen saling membutuhkan,
bagaimana
interaksi antara penjuala dan pembeli kadang kita lihat penjual dan pembeli saling ngotot ngototan n bagaimana menjadi penjual yang baik dan pembeli yang baik. 11. Upanya sekolah kita dekat dengan pasar Alngkah baiknya anak anak kita ajak langsung kep asar, kalau jauh mungkin lebih efektif di kelas, dr pada menugkin nanti anak anak akan saya ajak langsung anak anak ke pasar melihat kejadian apasih kejadian langsung di pasar tersebut. 12. Kalau ngontrol nya gak baik, pengawasan harus lebih di kontrol. 13. Kyaknya anak anak menarikasti mereka bisa lihat langsung, tertarik mereka yang lihat ini pasti tertarik kalau di kelas anak anak hanya bisa ngebanyangin. 14. Saya yakin mereka bisa lebih banyak belajar dari pasar di bandingkan selain tahu pasar tradisional, ataupun yang lainnya di bandingkan hanya teori. 15. Kalau segi positif anak anak mendapat pengalaman langsung, sebanyak merekyang lihat sebanyak mereka yang tahu. Pengontrolan. 16. Bahwa anak harus tahu pasar kan tempat bertemunya penjual dan konsumen, sangat terbantu senak bisakali dengan adanya pasar. 17. Kegiatan ekonomi, pelaku pelaku ekonomi, perusahaan, erat kaitannya dengan pokok bahsan yang lain, ada juga pokok materi lain yang ada hubungannya dengan pasar. 18. Anak bisa tahu apa secara umum pengertian pasar, jenis jenis pasar yang mereka tahu apa saja sih, pasar abstrak, dan juga pasar konkrit. Bahkan ada pasar yang tadinya anak tidak tahu sebenernya ada. 19. Banyak pembelajaran khususnya tentang kegiatan ekonomi dan lainnya 20. Kalau yang selengkap lengkapnya belum masih banyak yang harus di tambahin dari sumber sumber yang lainnya 80 persen bisa mewakilin pembelajaran yang ada di pasar.
LAMPIRAN 11
PEDOMAN WAWANCARA Dengan Siswa Hari, Tanggal : Kamis, 10 Oktober 2013 Nama Siswa : Nizla Khaerani Kelas
: VII. 2
Waktu
:
10.00 – 10. 30 WIB
Lokasi
:
Ruang Kelas VII. 2
Sekolah
:
SMPN 66 Jakarta
Jawaban 1. Banyak pembelajaran yang dapat di ketahui terutama tentang kegiatan di pasar ada penjual, pembeli dan juga bisa tahu barang barang yang di perjualbelikan. 2. Merasa senang karena belajar di luar sekolah lebih menyenangkan apalagi bisa lihat langsung keadaan yang sebenarnya kalau di kelas suasana terasa begitu begitu aja, 3. Kalau di keluhkan Cuma suasana nya aja yang rame dan kebersihanpun keadaannya kotor. 4. Bertambah banyak ketika belajar di pasar apalagi bisa lihat langsung keadaan sebenarnya itu membuat lebih banyak penguasaan dalam pengetahuan. 5. Bisa kan ada materi pasar dan ini pas sekali di jadikan sumber belajar bisa tahu tentang hal hal yang kadang hanya di sebuah buku,hanya bisa ngebayangin, kalau ini lebih terlihat nyata. 6. Kalau keadaan pasar sekarang ini lebih baik, lebih banyak juga barang barang yang diperjualbelikan jadi terlihat menjadi lengkap. 7. Yang pertama ketika melihat pasar keadaannya lebih tertata karena ada pembeda satu sama lain. 8. Perbedaannya banyak kalau belajar di pasar kegiatan belajar lebih baik karena saya sendiri bisa berbicara langsung dengan penjualnya dan yang tadinya saya hanya tahu di buku sekarang saya bisa melihatnya secara langsung, sedangkan kalau belajar di pasar saya hanya berkutik dengan buku dan gak tahu secara langsung keadaanya, jadi akan jadi membosankan.
9. Kalau menurut saya pembelajaran dapat efektif di pasar apabila letak sekolahan dekat, jadi tidak buang buang waktu, kalau misalkan letaknya jauh mending di kelas saja, kalau letak sekolah saya kan denket dengan pasar jadi sebaiknya ya belajar di pasar. 10. Sesuai dengan pembelajaran IPS di pasar kan disitu ada pembelajaran mengenai kegiatan ekonomi yang ada jadi sesuai dengan pembelajaran IPS.
LAMPIRAN 12 PEDOMAN OBSERVASI Pemanfaatan Pasar Sebagai Sumber Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMPN 66 Jakarta
Hari, Tanggal
: Jumat, 11 Oktober 2013
Nama Siswa
: Muhammad Anugrah
Kelas
: VIII.2
Lokasi
: Pasar kebayoran lama
Sekolah
: SMPN 66 Jakarta
Kriteria penilaian 5 = Sangat baik, 4 = Baik, 3 = Sedang/cukup, 2 = Kurang, 1 = Sangat/kurang Dari hasil penilaian ini akan ditarik kesimpulan terkait dengan Pemanfaatan Pasar Sebagai Sumber Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMPN 66 Jakarta. No Objek Pengamatan
Nilai 5
4
1. Penguasaan Konsep Materi Pasar a.
Menjelaskan Pengertian Pasar
b.
Menguraikan Fungsi Pasar
c.
Mengidentifikasikan Klasifikasi
Pasar d.
Mendeskripsikan Peranan Pasar
3
2
1
LAMPIRAN 13 PEDOMAN OBSERVASI Pemanfaatan Pasar Sebagai Sumber Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMPN 66 Jakarta
Hari, Tanggal
: Jumat, 11 Oktober 2013
Nama Siswa
: Noviana Ariska
Kelas
: VIII.2
Lokasi
: Pasar kebayoran lama
Sekolah
: SMPN 66 Jakarta
Kriteria penilaian 5 = Sangat baik, 4 = Baik, 3 = Sedang/cukup, 2 = Kurang, 1 = Sangat/kurang Dari hasil penilaian ini akan ditarik kesimpulan terkait dengan Pemanfaatan Pasar Sebagai Sumber Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMPN 66 Jakarta. No Objek Pengamatan
Nilai 5
4
1. Penguasaan Konsep Materi Pasar a.
Menjelaskan Pengertian Pasar
b.
Menguraikan Fungsi Pasar
c.
Mengidentifikasikan Klasifikasi
Pasar d.
Mendeskripsikan Peranan Pasar
3
2
1
LAMPIRAN 14 PEDOMAN OBSERVASI Pemanfaatan Pasar Sebagai Sumber Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMPN 66 Jakarta
Hari, Tanggal
: Jumat, 11 Oktober 2013
Nama Siswa
: Ahmad rafi husein
Kelas
: VIII.2
Lokasi
: Pasar kebayoran lama
Sekolah
: SMPN 66 Jakarta
Kriteria penilaian 5 = Sangat baik, 4 = Baik, 3 = Sedang/cukup, 2 = Kurang, 1 = Sangat/kurang Dari hasil penilaian ini akan ditarik kesimpulan terkait dengan Pemanfaatan Pasar Sebagai Sumber Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMPN 66 Jakarta. No Objek Pengamatan
Nilai 5
4
1. Penguasaan Konsep Materi Pasar a. Siswa dapat menjelaskan
barang barang yang ada di pasar
b. Siswa dapat menguraikan struktut pasar tersebut. c. Siswa dapat mendeskripsikan dari peranan pasar secara langsung.
3
2
1
d. Siswa dapat menggambarkan kegagalan pasar
LAMPIRAN 15 PEDOMAN OBSERVASI Pemanfaatan Pasar Sebagai Sumber Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMPN 66 Jakarta
Hari, Tanggal
: Jumat, 11 Oktober 2013
Nama Siswa
: Vickry Firmansyah
Kelas
: VIII.2
Lokasi
: Pasar kebayoran lama
Sekolah
: SMPN 66 Jakarta
Kriteria penilaian 5 = Sangat baik, 4 = Baik, 3 = Sedang/cukup, 2 = Kurang, 1 = Sangat/kurang Dari hasil penilaian ini akan ditarik kesimpulan terkait dengan Pemanfaatan Pasar Sebagai Sumber Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMPN 66 Jakarta. No Objek Pengamatan
Nilai 5
4
1. Penguasaan Konsep Materi Pasar
a.
Menjelaskan Pengertian Pasar
b.
Menguraikan Fungsi Pasar
c.
Mengidentifikasikan Klasifikasi
Pasar d.
Mendeskripsikan Peranan Pasar
3
2
1
LAMPIRAN 16 KEGIATAN OBSERVASI DI PASAR DENGAN PEDAGANG
LAMPIRAN 16 KEGIATAN OBSERVASI DI PASAR DENGAN PEDAGANG
LAMPIRAN 17 DOKUMENTASI Wawancara dengan Ibu Dra. Farianis guru IPS Kelas VIII SMPN 66 Jakarta
Wawancara dengan Siswa/i Nizla Khaerani Kelas VIII. 2 SMPN 66 Jakarta
LAMPIRAN 18 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah
: SMPN 66 Jakarta
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu
Kelas/Semester
: VII/2
Alokasi Waktu
: 2 x 40 Menit
Standar Kompetensi
: 4.1 Memahami kegiatam ekonomi di masyarakat
I.Kompetensi dasar
: Mengidentifikasi bentuk pasar dalam ekonomi masyarakat
II. Indikator
:
1. 2. 3. 4.
Menjelaskan pengertian pasar Menyebutkan struktur pasar Mengidentifikasi kegagalan pasar Menguraikan peranan pasar
III. Tujuan Pembelajaran 1. 2. 3. 4.
Siswa dapat menjelaskan pengertian pasar Siswa dapat menyebutkan struktur pasar Siswa dapat mengidentifikasi kegagalan pasar Siswa dapat menguraikan peranan pasar
IV. Materi Pembelajaran A. Materi Pokok : pasar B. Sub Materi : pengertian pasar, struktur pasar, kegagalan pasar, dan peranan pasar. C. Deskripsi Materi Pokok : Pasar adalah tempat pertemuan antara penjual dan pembeli untuk memperjualbelikan barang dan jasa. D. Uraian Materi : Terlampir
V. Metode Pembelajaran Ceramah Interaktif, Tanya jawab, Out dor Study Pasar
VI. Langkah Langkah Pembelajaran Pertemuan 1 A.Pendahuluan (Waktu 5 Menit) Kegiatan guru 1. Apersepsi: Guru mengucapkan sallam, guru menanyakan kabar kepada lima siswa dan menyebutkan namanya satu persatu. 2. Guru mengajak murid untuk bersama sama membaca basmallah sebagai awal dimulainya pelajaran, dan memotivasi siswa untuk dapat menyerap pengetahuan sebanyak banyaknya terkait kegiatan belajar materi pasar di pasar.
Kegiatan siswa 1. Siswa menjawab sallam dan mendengarkannya
2. Siswa mengikuti membaca basmallah dan menyimak
Nilai karakter Aktif, religius
Disiplin, peduli dan teliti
B. Kegiatan Inti (70 menit) 1. Eksplorasi (Waktu 30 menit) Kegiatan guru 1. Guru bertanya mengenai apa pengertian pasar
2. Guru menjelaskan materi pasar: pengertian pasar,
Kegiatan siswa 1. Siswa menjawab pengertian pasar secara langsung dengan baik dengan bahasa yang mudah dimengerti (bukan bahasa buku) 2. Siswa menyimak dan memperhatikan penjelasan yang
Nilai karakter Aktif, percaya diri dan tanggung jawab
Aktif, teliti dan rasa ingin tahu.
struktur pasar, kegagalan pasar, peranan pasar. 3.Guru memberikan arahan kepada siswa bagaimana nantinya menjawab soal pertanyaan dengan diperbolehkan melibatkan pedagang pasar sebagai referensi dalam menjawab soal pertanyaan.
disampaikan oleh guru
3.Siswa bertanya mengenai materi pasar : pengertian pasar, struktur pasar, kegagalan pasar.
3. Elaborasi (Waktu 30 menit) Kegiatan guru Kegiatan siswa 1. Guru membagikan soal terkait dengan materi yang berkaitan dengan pengertian pasar, struktur pasar, kegagalan pasar dan peranan pasar kepada salah satu dari kelima siswa untuk dijawab bersama sama dan mendapatkan kesimpulan yang sama. 2. Guru memberikan arahan kepada siswa bagaimana nantinya menjawab soal pertanyaan dengan diperbolehkan melibatkan pedagang pasar sebagai referensi dalam menjawan soal
Komunikatif, disiplin dan peduli
Nilai karakter
1. Siswa Aktif, teliti dan pervaya memperhatikan dan diri. bersiap untuk menjawab soal yang telah diberikan oleh guru.
3. Siswa tetap bersiap siap untuk menganalisa gambar
Aktif, peduli dan tanggung jawab
4. Konfirmasi (Waktu 10 menit) Kegiatan guru Kegiatan siswa 1. Guru menjawab hal hal 1. Menjawab yang belum diketahui pertanyaan dan menanyakan hal hal yang belum di pahami 2. Guru memberikan tugas 2. Menerima penguatan yaitu memberikan catatan yang diberikan oleh lapangan terkait materi guru dan mencatat pasar hal apa saja yang materi yang sudah di terkait di pasar pelajari
C. Penutup (Waktu 5 menit) Kegiatan guru 1.Guru memberikan tugas yaitu membuat catatan lapangan terkait materi pasarhal apa saja yang terkait di pasar 2. Guru menutup pertemuan dengan membaca hamdallah
Kegiatan siswa 1. Siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
Nilai karakter Peduli dan tanggung jawab
Tanggung jawab
Nilai karakter Peduli dan tanggung jawab
2.Siswa mengikuti Religius, jujur dan disiplin membaca hamdallah dan menjawab sallam.
RIWAYAT HIDUP PENULIS
ALVIN HIDAYAT, anak dari pasangan (Agus Khusni - Yukhanidah) Lahir di Tegal, 27 Agustus 1991 anak pertama dari dua bersaudara, Alamat : Desa Bumijawa, RT04/RW03 No. 203 Kec. Bumijawa Kab. Tegal Prov. Jawa Tengah.
Riwayat Pendidikan : Pendidikan penulis dimulai dari SDN
Bumijawa 01, lulus tahun 2002, lalu
melanjutkan di MTs Aswaja Bumijawa lulus tahun 2005, kemudian penulis melanjutkan di MAN Babakan Tegal lulus tahun 2008, karena dengan dorongan dari dalam diri penulis dan didukung oleh keluarga maka penulis melanjutkan Studi di Perguruan Tinggi Negeri di Jakarta yaitu : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan IPS, Program Studi : Geografi dengan jalur SNMPTN. Penulis menyelesaikan Studi dengan perjuangan yang keras, suka duka dijalani dengan kuliah sambil bekerja Alhamdulillah semua berjalan lancar.