Pedagogik Jurnal Pendidikan, Maret 2014, Volume 9 Nomor 1, ( 92 – 102 )
PEMANFAATAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LUAS DAN KELILING JAJAR GENJANG DI KELAS V SDN-9 LANGKAI Oleh : Yunsie * Abstract: The components of learning are 1) the purpose of education and learning; 2) learners or students; 3) educators (teacher); 4) learning plan (curriculum); 5) learning strategies; 6) learning media; and 7) the evaluation of learning. The learning process starts with the interaction among these components. Components students interact with teachers, methods / media, the classroom environment. Teachers interact with students/learners; methods, media / equipment, and other education personnel are focused and seek to achieve educational goals together. All components in the learning systems are interconnected and influence each other to achieve the learning objectives. To create innovative learning, interesting and fun then a teacher should make preparations in better learning. Before providing learning materials to students / learners, a teacher must make Lesson Plan (RPP). In the Lesson Plan (RPP)there is also learning media, therefore, teachers must design a lesson plan that contains media that makes the students more active, critical thinking, attracting students / learners to learn and fun for the learners/students. The positive impact for students is easy to understand learning materials given. One of alternatives is the teacher can use the media to use power point presentation. The objectives of this study are as follows: 1)To elaborate techniques or how to make a power point media In Size And Roving Parallelogram Material for the fifth Grade of SDN-9 Langkai; 2)To prove Can Media Power In Size And Roving Parallelogram Material Improve Results of The fifth grade Students of SDN-9 Langkai. Based on the results of the research had proven that the Power Point Media In Size And Roving Parallelogram Material could Improve Student Results of the fifth Grade of SDN-9 Langkai. In the result of the study, there was improvement of learning outcome of the fifth grade students of SDN-9 Langkai for Mathematics Subject especially in size and Roving parallelogram material. It can be seen from the average value in Mathematics in Cycle 1 compared with the average value of Mathematics in cycle 2 which was an increase of 22.72 points.
PENDAHULUAN Mata pelajaran Matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang dipelajari di setiap jenjang sekolah mulai dari Sekolah Dasar, Sekolah Menengah, sampai Perguruan Tinggi.Salah satu ciri khas dari matematika adalah berpola pikir deduktif, konsisten, dan memiliki materi yang bersifat spiral hirarkhis. Oleh karena itu siswa harus mengikuti dan belajar matematika secara bertahap, karena materinya saling terkait dan bertingkat.
Dengan kemajuan teknologi sekarang maka guru harus memiliki kemampuan, kemauan keras, inovasi, kreativitas yang tinggi untuk mengelola proses pembelajarannya di kelas. Dengan proses pembelajaran yang disajikan kepada peserta didik selalu bervariasi, menyenangkan dan menarik akan menghasilkan kualitas pembelajaran yang baik bagi peserta didik. Kualitas pembelajaran yang baik di setiap proses pembelajaran yaitu terjadi interaksi dua arah bahkan sampai tiga arah yakni
* Yunsie, S.Pd., M.M Guru SDN-9 Langkai Palangka Raya
92
Pedagogik Jurnal Pendidikan, Maret 2014, Volume 9 Nomor 1, ( 92 – 102 )
siswa dengan guru, siswa dengan siswa yang saling berinteraksi aktif. Pembelajaran yang dituntut saat ini adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa atau peserta didik (Student Centered). Untuk menciptakan pembelajaran yang inovatif, menarik dan menyenangkan maka seorang guru harus membuat persiapan pembelajaran yang lebih baik pula.Seorang guru sebelum memberikan materi pelajaran kepada siswa/peserta didiknya harus membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tersebut salah satunya adalah memuat media pembelajaran, oleh karena itu guru harus merancang RPP yang memuat media pembelajaran yang menjadikan siswa lebih aktif, berpikir kritis, menarik minatsiswa/peserta didik untuk belajar dan menyenangkan bagi peserta didik/siswa. Dampak positif bagi siswa adalah siswa mudah mengerti materi pembelajaran yang diberikan. Salah satu alternatifnya adalah guru dapat memanfaatkan media presentasi menggunakan power point.
Materi Luas dan Keliling Jajar Genjang di Kelas V SDN-9 Langkai. 2. Membuktikan Apakah Media Power Point Pada Materi Luas dan Keliling Jajar Genjang Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN-9 Langkai. A. Pengertian Power Point Microsof Power Point adalah suatu software yang akan membantu dalam menyusun sebuah presentasi yang efektif, profesional, dan mudah. Microsof Power Point akan membantu sebuah gagasan menjadi lebih menarik dan jelas tujuannya jika dipresentasikan. Microsof Power Point akan membantu dalam pembuatan slide. Outline presentasi, presentasi elektronika, menampilkan slide yang dinamis, termasuk clip art yang menarik, yang semuanya mudah dan dapat ditampilkan di layar monitor komputer.
RUMUSAN MASALAH Peneliti mengajukan rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah Teknik Membuat Media Power Point Pada Materi Luas dan Keliling Jajar Genjang di Kelas V SDN9 Langkai? 2. Apakah Media Power Point Pada Materi Luas dan Keliling Jajar Genjang Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN-9 Langkai?
B. Kelebihan Media Presentasi Power Point Kelebihan Media Presentasi dalam kegiatan pembelajaran adalah: 1. Dapat menyajikan teks, gambar, foto, animasi, audio dan video sehingga lebih menarik. 2. Dapat menjangkau kelompok banyak. 3. Tempo dan cara penyajian bisa disesuaikan. 4. Penyajiannya masih bisa dilakukan dengan tatap muka. 5. Dapat digunakan secara berulangulang.
TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menguraikan teknik atau cara membuat power point Media Power Point Pada
C. Kelemahan Media Presentasi Power Point Kelemahan Media Presentasi Power Point dalam kegitan Pembelajaran adalah:
* Yunsie, S.Pd., M.M Guru SDN-9 Langkai Palangka Raya
93
Pedagogik Jurnal Pendidikan, Maret 2014, Volume 9 Nomor 1, ( 92 – 102 )
1. Ketergantungan arus listrik sangat tinggi 2. Media pendukungnya harganya relatif mahal karena harus ada komputer dan LCD. 3. Penggunaan media ini sangat tergantung pada penyaji materi. 4. Masih terbatas jumlah guru yang mampu membuat media presentasi power point.
F. Ciri-Ciri Jajar genjang
Diagonal
1. Memiliki dua pasang sisi yang sama panjang. Pertama adalah sisi AB = CD dan sisi AD = BC. 2. Memiliki dua pasang sisi yang sejajar. AB sejajar CD dan AD sejajar BC. 3. Jumlah ke empat sudutnya adalah 360 derajat.
D. Teknik Penulisan Naskah Media Presentasi Power Point 1. Tentukan Topik sesuai dengan materi yang akan disampaikan. 2. Kumpulkan materi, identifikasi dan seleksi yang sesuai dengan karakteristik dan tujuan pembelajaran. 3. Tulislah materi dalam kalimat yang singkat, jelas dan mudah dipahami. 4. Tuangkan pesan yang disajikan dalam bentuk format sajian teks, gambar, animasi, atau audio-visual. 5. Pastikan bahwa materi telah lengkap sesuai cakupan maupun kecukupan isi materinya. 6. Susun materi secara runtut dan sistematik. E. Bangun Datar Jajargenjang Jajar Genjang atau Jajaran Genjang (inggris parallelogram) adalah bangun datar dua dimensi yang dibentuk oleh dua pasang rusuk yang masing-masing sama panjang dan sejajar dengan pasangannya, dan memiliki dua pasang sudut bukan sikusiku yang masing-masing sama besar dengan sudut di hadapannya.Jajargenjang dengan empat rusuk yang sama panjang disebut belah ketupat.
4. Memiliki dua pasang sudut sama besar, sudut A = sudut C dan sudut B = sudut D.
5. Mempunyai dua diagonal yang sama panjang, yaitu diagonal AC = BD. 6. Mempunyai dua simetri putar. G. Pengertian Jajargenjang Jajargenjang adalah segi empat yang sisi-sisi berhadapannya sejajar dan sama panjang serta sudut-sudut yang berhadapan sama besar, atau suatu bangun datar yang terbentuk oleh segitiga dengan bayangannya jika diputar setengah putaran pada salah satu sisi yang dimilikinya, atau jajargenjang adalah bangun segi empat yang dibentuk dari sebuah segitiga dan bayangannya yang diputar setengah putaran (1800) pada titik tengah salah satu sisinya.
* Yunsie, S.Pd., M.M Guru SDN-9 Langkai Palangka Raya
94
Pedagogik Jurnal Pendidikan, Maret 2014, Volume 9 Nomor 1, ( 92 – 102 )
H. Keliling Jajargenjang Keliling Jajargenjang adalah jumlah dari seluruh rusuknya. Karena rusuk atas sama panjang dengan rusuk alas dan kedua rusuk miringnya sama panjang. Maka keliling dapat disimpulkan sebagai berikut:
Keliling Jajargenjang= rusuk atas + rusuk bawah + rusuk miring1 + rusuk miring2. Di mana rusuk atas = rusuk bawah (alas) Rusuk miring1 = rusuk miring 2. Maka dapat diasumsikan menjadi: Keliling Jajargenjang = 2(alas) + 2(rusuk miring)
Keliling Jajargenjang = 2 (alas) + 2 (rusuk miring) Rumus Luas Jajargenjang, yaitu:
L = 2 x ½ (a x t) L=axt A = alas ; t = tinggi Luas Jajargenjang adalah alas dikali tinggi jajar genjang. Karena apabila kita tarik garis tinggi dari sudut kiri atas jajar genjang turun ke bawah, maka akan menjadi sebuah segitiga. Apabila segitiga itu kita pindahkan ke bagian yang kosong di sebelah kanan bawah, maka akan menjadi sebuah persegi panjang. Oleh karena itu Luas Jajargenjang = alas x tinggi ( a x t ). Metode Penelitian Rancangan penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model Kemmis Mc.Taggart (dalam Pancarita, 2005). Berdasarkan model PTK yang dikemukakan tersebut, maka pelaksanaanya membentuk suatu siklus atau kegiatan berulang. Pada penelitian ini peneliti hanya menggunakan 2 (dua) siklus.Tahap-tahap
L Persegi Panjang = p x l Sehingga : L Jajar Genjang = a x t dari siklus diuraikan sebagai berikut: 1)Perencanaan Tindakan: Pada tahap ini peneliti menyusun Rencana Pelaksannan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk Siklus 1 dan Siklus 2; membuat lembar pengamatan untuk pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Menugaskan satu orang guru sebagai observer.2)Pelaksanaan: dalam melaksanakan tindakan untuk memperoleh data yaitu nilai Matematika di Kelas V SDN-9 Langkai dilakukan dengan langkahlangkah sebagai berikut: a)Melaksanakan kegiatan pembelajaran pada silkus 1 dengan Metode Ceramah, Diskusi Kelompok, Pemberian Tugas, Demontrasi, Tanya Jawab, b)Memberikan soal pada LKS siklus 1, dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus 2 dengan menggunakan metode Ceramah; Diskusi Kelompok Pemberian Tugas; Demontrasi; Tanya Jawab dan
* Yunsie, S.Pd., M.M Guru SDN-9 Langkai Palangka Raya
95
Pedagogik Jurnal Pendidikan, Maret 2014, Volume 9 Nomor 1, ( 92 – 102 )
menggunakan media power point.3)Pengamatan: kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru observer dengan menggunakan lembar pengamatan yang sudah disusun peneliti. 4)Refleksi: adalah kegiatan menganalisis, memahami, dan membuat kesimpulan berdasarkan pengamatan refleksi dilakukan setiap akhir tindakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan yang telah dicapai.tindakan dapat dikatakan berhasil jika proses pembelajaran sudah sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sudah disusun. Data dari hasil LKS pada siklus 1 dan siklus 2 disajikan dan dianalisis dengan menggunakan rumus Subjek penelitian ini adalah Siswa Kelas V di SDN-9 Langkai; dengan jumlah sunjek penelitian adalah sebanyak 22 orang (dua puluh dua) orang; terdiri dari 11 orang siswa laki-laki dan 11 orang siswa perempuan. Jadi jumlah subjek penelitian sebanyak 22 Orang. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrumen atau pengumpulan data adalah sebagai berikut: 1. Lembar Pengamatan (Observasi) Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran di Kelas V SDN-9 Langkai Penilaian pengamatan terhadap aktivitas siswa yang terdiri dari 9 (Sembilan) indikator . 2. Dan Lembar Kerja Siswa (LKS)
* Yunsie, S.Pd., M.M Guru SDN-9 Langkai Palangka Raya
Lembar Kerja Siswa (LKS) disusun oleh guru untuk Matematika di kelas V SDN-9 Langkai.Lembar Kerja Siswa (LKS) terdiri dari 2 (dua) yaitu:1)Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk kelompok yang disebut Lembar Kerja Kelompok (LKK); 2) Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk perorangan atau individu.Data yang sudah diperoleh dari hasil yang didapat dari 3 macam instrumen disusun secara sistematis, kemudian disajikan atau dipaparkan dalam bentuk tabel yang disusun dan disesuaikan dengan sifat data dari instrumen. Data yang disajikan di dalam tabel kemudian dianalisis menurut metode dan teknik analisis data dengan menggunakan Rumus Persentase (%) menurut (Anas Sudjono, 1987: 40-41) sebagai berikut: F x 100% P= N Keterangan: P : Persentase F : Frekuensi N : Jumlah responden (sampel) 100% : Adalah pengali tetap 1. Lembar Pengamatan (Observasi) Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran di Kelas V SDN-9 Langkai Hasil penilaian pengamatan terhadap siswa yang terdiri dari 9 indikator yang harus diamati oleh guru pengamat (Observer) seperti diuraikan serta disajikan pada tabel análisis data di bawah ini:
96
Pedagogik Jurnal Pendidikan, Maret 2014, Volume 9 Nomor 1, ( 92 – 102 )
Tabel 1 Siswa Memperhatikan Penjelasan Guru
No
Kriteria Penilaian
Siklus 1 Frekuensi Persen (%) A Selalu 4 18,18 B Sering 18 81,82 C Jarang Sekali 0 0 D Tidak Pernah 0 0 22 100 JUMLAH Sumber Data : Hasil Pengamatan Nomor 1 Berdasarkan hasil data pada tabel 1 tersebut diatas pada siklus 1 diperoleh data untuk jawaban Selalu sebanyak 4 atau 18,18%; jawaban Seringsebanyak 18 atau 81,82%; jawaban Jarang Sekali sebanyak 0 atau 0%; dan jawaban Tidak pernah sebanyak 0 atau 0%.
Siklus 2 Frekuensi Persen (%) 20 90,91 2 9,09 0 0 0 0 22 100
Sedangkan pada siklus 2 diperoleh data untuk jawaban Selalu sebanyak 20 atau 90,91%; jawaban Sering sebanyak 2 atau 9,09%; jawaban Jarang Sekali sebanyak 0 atau 0%; dan jawaban Tidak Pernah sebanyak 0 atau 0%.
Tabel 2 Siswa Cepat Menyesuaikan Diri Dalam Kelompok
No
Kriteria Penilaian
Siklus 1 Frekuensi Persen (%) A Selalu 2 9,09 B Sering 15 68,18 C Jarang Sekali 5 22,73 D Tidak Pernah 0 0 22 100 JUMLAH Sumber Data : Hasil Pengamatan Nomor 2 Berdasarkan hasil data pada tabel 2 tersebut diatas pada siklus 1 diperoleh data untuk jawaban Selalu sebanyak 2 atau 9,09%; jawaban Sering sebanyak 15 atau 68,18%; jawaban Jarang Sekali sebanyak 5 atau 22,73%; dan jawaban Tidak Pernah sebanyak 0 atau 0%.
* Yunsie, S.Pd., M.M Guru SDN-9 Langkai Palangka Raya
Siklus 2 Frekuensi Persen (%) 22 100 0 0 0 0 0 0 22 100
Sedangkan pada siklus 2 diperoleh data untuk jawaban Selalu sebanyak 22 atau 100%; jawaban Sering sebanyak 0 atau 0%; jawaban Jarang Sekali sebanyak 0 atau 0%; dan jawaban Tidak Pernah sebanyak 0 atau 0%.
97
Pedagogik Jurnal Pendidikan, Maret 2014, Volume 9 Nomor 1, ( 92 – 102 )
Tabel 3 Keterlibatan Siswa Dalam Kelompok
No
Kriteria Penilaian
Siklus 1 Frekuensi Persen (%) A Selalu 8 36,36 B Sering 14 63,64 C Jarang Sekali 0 0 D Tidak Pernah 0 0 22 100 JUMLAH Sumber Data : Hasil Pengamatan Nomor 3 Berdasarkan hasil data pada tabel 3 tersebut diatas pada siklus 1 diperoleh data untuk jawaban Selalu sebanyak 8 atau 90,91%; jawaban Sering sebanyak 2 atau 9,09%; jawaban Jarang Sekali sebanyak 0 atau 0%; dan jawaban Tidak Pernah sebanyak 0 atau 0%.
Siklus 2 Frekuensi Persen (%) 20 90,91 2 9,09 0 0 0 0 22 100
Sedangkan pada siklus 2 diperoleh data untuk jawaban Selalu sebanyak 20 atau 90,91%; jawaban Sering sebanyak 2 atau 9,09%; jawaban Jarang Sekali sebanyak 0 atau 0%; dan jawaban Tidak Pernah sebanyak 0 atau 0%.
Tabel 4 Siswa Bertanya Hal atau Materi yang Belum Dimengerti Kelompoknya Kepada Guru
No
Kriteria Penilaian
Siklus 1 Frekuensi Persen (%) A Selalu 0 0 B Sering 0 0 C Jarang Sekali 20 90.91 D Tidak Pernah 2 9,09 22 100 JUMLAH Sumber Data : Hasil Pengamatan Nomor 4 Berdasarkan hasil data pada tabel 4 tersebut diatas pada siklus 1 diperoleh data untuk jawaban Selalu sebanyak 0 atau 0%; jawaban Sering sebanyak 0 atau 0%; jawaban Jarang Sekali sebanyak 20 atau 90,91%; dan jawaban Tidak Pernah sebanyak 2 atau 9,09%. * Yunsie, S.Pd., M.M Guru SDN-9 Langkai Palangka Raya
Siklus 2 Frekuensi Persen (%) 0 0 0 0 2 9,09 20 90,91 22 100
Sedangkan pada siklus 2 diperoleh data untuk jawaban Selalu sebanyak 0 atau 0%; jawaban Sering sebanyak 0 atau 0%; jawaban Jarang Sekali sebanyak 2 atau 9,09%; dan jawaban Tidak Pernah sebanyak 20 atau 90,91%.
98
Pedagogik Jurnal Pendidikan, Maret 2014, Volume 9 Nomor 1, ( 92 – 102 )
Tabel 5 Siswa Aktif Berdiskusi Dengan Teman Dalam Kelompoknya
No
Kriteria Penilaian
Siklus 1 Frekuensi Persen (%) A Selalu 9 40,91 B Sering 13 59,09 C Jarang Sekali 0 0 D Tidak Pernah 0 0 22 100 JUMLAH Sumber Data : Hasil Pengamatan Nomor 5 Berdasarkan hasil data pada tabel 5 tersebut diatas pada siklus 1 diperoleh data untuk jawaban Selalu sebanyak 9 atau 40,91%; jawaban Sering sebanyak 13 atau 59,09%; jawaban Jarang Sekali sebanyak 0 atau 0%; dan jawaban Tidak Pernah sebanyak 0 atau 0%.
Siklus 2 Frekuensi Persen (%) 21 95,45 1 4,55 0 0 0 0 22 100
Sedangkan pada siklus 2 diperoleh data untuk jawaban Selalu sebanyak 21 atau 95,45%; jawaban Sering sebanyak 1 atau 4,55%; jawaban Jarang Sekali sebanyak 0 atau 0%; dan jawaban Tidak Pernah sebanyak 0 atau 0%.
Tabel 6 Siswa Bekerja Sama Dengan Kelompoknya Untuk Menjawab LKS Yang Akan Dipresentasikan
No
Kriteria Penilaian
Siklus 1 Frekuensi Persen (%) A Selalu 18 81,82 B Sering 4 18,18 C Jarang Sekali 0 0 D Tidak Pernah 0 0 22 100 JUMLAH Sumber Data : Hasil Pengamatan Nomor 6 Berdasarkan hasil data pada tabel 6 tersebut diatas pada siklus 1 diperoleh data untuk jawaban Selalu sebanyak 18 atau 81,82%; jawaban Sering sebanyak 4 atau 18,18%; jawaban Jarang Sekali sebanyak 0 atau 0%; dan jawaban Tidak Pernah sebanyak 0 atau 0%. * Yunsie, S.Pd., M.M Guru SDN-9 Langkai Palangka Raya
Siklus 2 Frekuensi Persen (%) 22 100 0 0 0 0 0 0 22 100
Sedangkan pada siklus 2 diperoleh data untuk jawaban Selalu sebanyak 22 atau 100%; jawaban Sering sebanyak 0 atau 0%; jawaban Jarang Sekali sebanyak 0 atau 0%; dan jawaban Tidak Pernah sebanyak 0 atau 0%.
99
Pedagogik Jurnal Pendidikan, Maret 2014, Volume 9 Nomor 1, ( 92 – 102 )
Tabel 7 Siswa Mencatat Materi Yang Penting Atau Essensial
No
Kriteria Penilaian
Siklus 1 Frekuensi Persen (%) A Selalu 18 81,82 B Sering 4 18,18 C Jarang Sekali 0 0 D Tidak Pernah 0 0 22 100 JUMLAH Sumber Data : Hasil Pengamatan Nomor 7 Berdasarkan hasil data pada tabel 7 tersebut diatas pada siklus 1 diperoleh data untuk jawaban Selalu sebanyak 18 atau 81,82%; jawaban Sering sebanyak 4 atau 18,18%; jawaban Jarang Sekali sebanyak 0 atau 0%; dan jawaban Tidak Pernah sebanyak 0 atau 0%.
Siklus 2 Frekuensi Persen (%) 22 100 0 0 0 0 0 0 22 100
Sedangkan pada siklus 2 diperoleh data untuk jawaban Selalu sebanyak 22 atau 100%; jawaban Sering sebanyak 0 atau 0%; jawaban Jarang Sekali sebanyak 0 atau 0%; dan jawaban Tidak Pernah sebanyak 0 atau 0%.
Tabel 8 Siswa Mengerjakan Soal-Soal Pada LKS
No
Kriteria Penilaian
Siklus 1 Frekuensi Persen (%) A Selalu 16 72,73 B Sering 6 27,27 C Jarang Sekali 0 0 D Tidak Pernah 0 0 22 100 JUMLAH Sumber Data : Hasil Pengamatan Nomor 8 Berdasarkan hasil data pada tabel 8 tersebut diatas pada siklus 1 diperoleh data untuk jawaban Selalu sebanyak 16 atau 72,73%; jawaban Sering sebanyak 6 atau 27,27%; jawaban Jarang Sekali sebanyak 0 atau 0%; dan jawaban Tidak Pernah sebanyak 0 atau 0%.
* Yunsie, S.Pd., M.M Guru SDN-9 Langkai Palangka Raya
Siklus 2 Frekuensi Persen (%) 22 100 0 0 0 0 0 0 22 100
Sedangkan pada siklus 2 diperoleh data untuk jawaban Selalu sebanyak 22 atau 100%; jawaban Sering sebanyak 0 atau 0%; jawaban Jarang Sekali sebanyak 0 atau 0%; dan jawaban Tidak Pernah sebanyak 0 atau 0%.
100
Pedagogik Jurnal Pendidikan, Maret 2014, Volume 9 Nomor 1, ( 92 – 102 )
Tabel 9 Siswa Berbuat Yang Tidak Sopan Pada Saat Kegiatan Pembelajaran
No
Kriteria Penilaian
Siklus 1 Frekuensi Persen (%) A Selalu 0 0 B Sering 0 0 C Jarang Sekali 6 27,27 D Tidak Pernah 16 72,73 22 100 JUMLAH Sumber Data : Hasil Pengamatan Nomor 9 Dari analisis data pada tabel 9 tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa pada pelaksanaan Pembelajaran siklus 2 dengan memanfaatkan media Power Point pada mata pelajaran Matematika untuk materi luas dan keliling Jajargenjang di kelas V SDN-9 Langkai Siswa Jarang Sekali dan Tidak Pernah Berbuat Yang Tidak Sopan Pada Saat Kegiatan Pembelajaran. Hal ini terbukti untuk kriteria jawaban Jarang Sekali sebanyak 2 atau 9,09%; dan Tidak Pernah sebanyak 20 atau 90,91%. 2. Dan Lembar Kerja Siswa (LKS) Nilai yang diambil adalah dari jawaban Lembar Kerja Siswa yang dijawab secara individual atau perorangan.Dari data nilai pada tabel 4.12 tersebut di atas adalah Hasil Lembar Kerja Siswa (LKS) pada siklus 1 untuk mata Pelajaran Matematika nilai rata-rata pada siklus 1 adalah 63,64 dan siklus 2 nilai rata-rata Matematika adalah 86,36 berarti terdapat peningkatan nilai rata-rata kelas sebesar 22, 72.
Siklus 2 Frekuensi Persen (%) 0 0 0 0 2 9,09 20 90,91 22 100
SIMPULAN Sebagaimana biasanya yang dilakukan oleh peneliti pada akhir penelitian adalah membuat kesimpulan dan saran-saran. Dari hasil penelitian yang dilakukan dalam 2 siklus yaitu siklus 1 dan siklus 2 maka peneliti akan membuat kesimpulan sebagai berikut : 1. Teknik Membuat Media Power Point Pada Materi Luas dan Keliling Jajar Genjang di Kelas V SDN-9 Langkai adalah dengan langkah-langkah sebagai berikut: a)menyiapkan alat untuk membuat media Power Point yaitu Laptop atau Komputer, b)menyiapkan materi luas dan keliling Jajargenjang untuk dibuatkan Power Point, c)mencarikan materi yang relevan dari internet, d)membuat Power Point e)setelah Power Point selesai dibuat maka guru mencoba mempraktekkan sebelum digunakan di kegiatan pembelajaran yang sesungguhnya di kelas, f)melaksanakan kegiatan pembelajaran Matematika di Kelas V SDN-9 Langkai dalam 2 kali pertemuan tatap muka, g)melaksanakan kegiatan pembelajaran tatap muka kesatu adalah siklus 1, h)melaksanakan kegiatan
* Yunsie, S.Pd., M.M Guru SDN-9 Langkai Palangka Raya
101
Pedagogik Jurnal Pendidikan, Maret 2014, Volume 9 Nomor 1, ( 92 – 102 )
pembelajaran tatap muka kedua atau siklus 2 dengan memanfaatkan Media Power Point yang sudah dibuat guru. 2. Berdasarkan hasil penelitian telah terbukti bahwa Media Power Point Pada Materi Luas dan Keliling Jajar Genjang Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN-9 Langkai. Hasil penelitian adalah terdapat peningkatan
hasil belajar siswa Kelas V SDN-9 Langkai untuk Mata Pelajaran Matematika khusus materi Luas dan Keliling Jajargenjang, dilihat dari hasil nilai rata-rata kelas mata pelajaran Matematika pada siklus 1 dibandingkan dengan nilai rata-rata mata pelajaran Matematika pada siklus 2 yaitu meningkat sebesar 22,72.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto Suharsimi, Suhardjono, Supardi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Penerbit Bumi Aksara. Arikunto Suharsimi.1989. Manajemen Penelitian. Dirjen DIKTI P2LPTK, Jakarta Ali, Mohammad. 1997. Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Bandung Angkasa Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Burhan Mustaqim dan Ary Astuty, 2008.Depdiknas Dirjen Dikdasmen dan Dirjen Pembinaan Tk dan SD, 2009.Model Bahan Ajar Matematika Untuk Sekolah Dasar.Jakarta Oemar Hamalik.(2006). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara. Pustekkom,2009. Pemanfaatan Internet Dalam Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas. Suhardjono. 2009.Pertanyaan Dan Jawaban di Sekitar Penelitian Tindakan Kelas Dan Sekolah. Universitas Negeri Malang : Penerbit Cakrawala Indonesia LP3. Depdiknas Dirjen Dikdasmen Direktorat Tenaga Kependidikan. 2004. DasarDasar Pembelajaran, Jakarta. Depdiknas Dirjen Dikdasmen Direktorat Tenaga Kependidikan, 2004. Interaksi Belajar Mengajar, Jakarta. http://chochoirunnisa.wordpress.com/2012/12/14/bangun-datar-jajar-genjang/ http://yos3prens.wordpress.com/2013/02/25/sifat-sifat-jajar-genjang/ http://puteka85.blogspot.com/2013/05/sifat-sifat-sudut-dalam-jajar-genjang.html http://puteka85.blogspot.com/2012/08/ciri-ciri-bangun-datar-jajar genjang.html http://mafia.mafiaol.com/2013/01/pengertian-dan-sifat-sifat-jajargenjang.html
* Yunsie, S.Pd., M.M Guru SDN-9 Langkai Palangka Raya
102