geonusantara.or.id Instagram : @geonusantara Facebook : facebook.com/geonusantara
Twitter : @geonusantaraid LINE ID geonusantara
© Program Belajar Bersama Keluarga Geonusantara
Pemanfaatan Laporan Prakiraan Cuaca dan Data Geodetik untuk Perencanaan Memotret Foto Landscape Wili Santoso – GeoJatim (GEO011600749) eather forecast adalah salah satu
Jaman sekarang prakiraan cuaca dan data
penerapan ilmu dan teknologi
geodetik dapat diakses di mana-mana, termasuk
untuk memprediksi keadaan cuaca di suatu
di tangan kita. Aplikasi weather forecast yang
tempat yang spesifik. Sedangkan geodetik adalah
dpaat digunakan sudah banyak terdapat di Google
aplikasi matematika terapan dan ilmu yang
Play Store dan Apple Store, salah satunya adalah
mengukur fenomena-fenomena yang terjadi di
Accuweather
Bumi.
aplikasi untuk pembacaan geodetik dapat diakses
Pembacaan
forecast
dari aplikasi The Photographer’s Ephemeris
geodetik sangat dirasakan manfaatnya bagi
(TPE) atau Photophills untuk iPhone, di mana
penulis
kedua aplikasi ini berbayar. Untuk versi gratisnya
perencanaan
dan
Sedangkan
data
untuk
weather
(accuweather.com).
memotret
foto
landscape, karena beberapa hal berikut :
adalah
1.
Weather forecast dan data geodetik dapat
app.photoephemeris.com. Untuk penulis pribadi
membantu penulis untuk menentukan kapan
lebih nyaman menggunakan versi PC karena
waktu yang untuk berangkat ke lokasi foto.
tampilannya lebih lebar dan navigasinya lebih
Ini artinya penghematan tenaga dan biaya,
mudah.
terutama transportasi. 2.
3.
yang
TPE
versi
PC
(komputer)
di
Pada materi ini, pembacaan data-data yang
Proses pencarian lokasi foto baru terbantu
dibutuhkan akan merujuk pada 2 aplikasi ini.
sekali dengan data-data geodetik, apalagi
Aplikasi lain dapat digunakan yang mungkin
jika tidak ada referensi narasumber di tempat
berbeda
yang dituju.
pembacaannya sama.
Pembacaan
weather
forecast
dan
navigasinya,
tetapi
konsep
data
Untuk mendapatkan hasil yang akurat dan
geodetik juga dapat membantu menyusun
bisa dihandalkan dari prakiraan cuaca dan
konsep apa yang mau difoto saat sampai di
pembacaan geodetik, maka cara membacanya
lokasi nanti.
© Hak Cipta GEONUSANTARA
juga harus tepat. Berikut langkah-langkah yang
oleh Badan Meteorologi dan diinputkan ke
dilakukan untuk perencanaan sebelum memotret :
suatu program yang sudah disusun dengan
1.
bahasa pengkondisian umum (seperti Anda
Tentukan spot yang akan dituju.
2. 3.
memakai rumus IF di
Microsoft Excel),
Masuk ke dalam aplikasi prakiraan cuaca dan
sehingga terkadang pembacaan ini bisa
cari nama kecamatan tempat spot itu berada
keliru. Dengan Anda menganalisa sendiri
pada kotak search aplikasi weather forecast.
data-data meteorologi yang diberikan, Anda
Misalnya, Anda akan memotret di Pantai
akan mendapatkan laporan yang lebih akurat.
Kenjeran
Surabaya,
maka
ketik
nama
4.
Dari tampilan ini, segeralah pilih kotak hourly
Kenjeran di kotak search-nya. Nanti akan
dan mulailah men-scroll layar hingga jam
keluar tampilan seperti di bawah ini :
rencana memotret Anda, lalu klik pada kolom jam rencana memotret Anda, akan terdapat tampilan seperti ini :
(Gambar : Hasil Pencarian Lokasi Spot)
Yang perlu Anda perhatikan adalah jangan pernah langsung percaya pada lambang cuaca
yang
ditunjukkan
oleh
laporan
(Gambar : Tampilan Hourly)
prakiraan cuaca (yang ada gambar awan dan mostly cloudy-nya). Karena jika Anda menelan mentah-mentah, maka Anda akan sering kecewa. Aplikasi prakiraan cuaca seringkali menyimpulkan kondisi cuaca berdasarkan pembulatan-pembulatan data yang diambil
© Hak Cipta GEONUSANTARA
jam 5 pagi akan lebih akurat dibandingkan dengan prakiraan cuaca untuk siang hari saja. Oleh karena itu, carilah laporan prakiraan cuaca yang dapat menampilkan laporan hingga tingkat area prakiraannya paling sempit/ spesifik (di Indonesia berarti wilayah kecamatan) dan laporannya per-jam, seperti pada aplikasi accuweather yang digunakan oleh
penulis.
Perhatikan
juga
berapa
milimeter hujan yang akan turun di jam yang bersangkutan (yang tulisannya Rain xx mm). Jika angkanya menunjukkan 0 mm maka mengindikasikan cuaca saat waktu yang Anda
(Gambar : Prakiraan pada Detail Jam Perencanaan
pantau tidak akan hujan.
Memotret)
5.
Perhatikan nilai precipitation pada jam
6.
Angka penting lain yang harus diperhatikan
yang
pada laporan prakiraan cuaca adalah angka
ditunjukkan adalah lebih dari 60%, maka
temperatur dan Dew Point Temperature.
Anda lebih baik mempertimbangkan kembali
Kedua angka ini berkaitan dengan banyak
rencana memotret Anda karena hal ini
fenomena alam :
mengindikasikan Anda akan kehujanan saat
a.
tersebut.
Jika
nilai
precipitation
Jika selisih dari temperature
dan dew
menyatakan
point temperature sangat dekat (2,50 - 30
peluang turunnya hujan di area tersebut pada
C), maka ini mengindikasikan akan
waktu tertentu. Contoh mudahnya, peluang
terjadinya kabut tipis (mist). Didukung
hujan 60% berarti jika ada 10 hari yang sama
dengan cahaya yang tepat, maka Anda
prakiraan cuacanya, maka hujan akan terjadi
dapat berharap untuk mendapatkan garis
pada 6 dari 10 hari yang diperkirakan. Nilai
cahaya/ Roll of Light (RoL) dari cuaca yang
precipitation ini akan semakin akurat untuk
seperti ini. Yang perlu diingat adalah
rentang waktu prakiraan dan luas area yang
bahwa kabut tipis (mist) yang dapat
diperkirakan yang semakin sempit. Jadi, nilai
dilihat (visible) hanya dapat terjadi jika
precipitation untuk Kecamatan Kenjeran akan
suhu dew point temperature di tempat
lebih akurat dibandingkan dengan nilai
bersangkutan berada di bawah 200 C.
precipitation untuk Kota Surabaya, karena
Oleh karena itu, tak heran jika kabut tipis
semakin spesifik wilayah area yang dipantau.
seringkali
Begitu juga dengan waktu prakiraan, nilai
pegunungan di negara tropis seperti
di
spot
foto.
Precipitation
hanya
terjadi
di
precipitation untuk prakiraan waktu spesifik
© Hak Cipta GEONUSANTARA
area
Indonesia. Syarat terjadinya Ray of Light
Nilai relative humidity saat hujan adalah 100%
adalah :
yang artinya jumlah uap air di suhu tertentu
1) Ada cahaya yang kuat
sudah sama dengan keadaan jenuhnya. Dari
2) Ada media untuk dispersi cahaya
fakta ini, kita dapat menyimpulkan bahwa
(menyebabkan cahaya) seperti kabut
semakin tinggi nilai humidity maka peluang
tipis dan asap
cuaca berawan dan hujan maka akan semakin
3) Ada body solid yang membuat celah.
tinggi juga. Angka relative humidity yang
Dalam memotret RoL, penulis biasanya
bagus untuk pemotretan landscape tidaklah
memotret dengan average metering lalu
baku
bukaannya di F8.0 – F16, ISO serendah
temperatur
mungkin
sebagai
dan
shutter
speed
menyesuaikan metering.
dipengaruhi
udara
patokan
yang umum,
juga
oleh
terbaca.
Tetapi
saat
relative
humidity di atas 86% serta selisih temperature
b. Jika selisihnya hanya 0,50 - 20 C, maka
dan dew point temperature kecil, maka cuaca
merupakan peluang terbentuknya kabut
akan cenderung mendung untuk kisaran 18 –
tebal (fog) pada area pegunungan dan
300 C. Di bawah angka ini, langit akan
cuaca mendung akan besar sekali.
berawan pecah dan tidak foggy sehingga
Jika selisih temperature dan dew point
warna langit dapat keluar dengan cerah
temperature cukup jauh, yakni lebih dari
tetapi masih ada formasi awan yang dapat
30 C, maka hal tersebut adalah peluang
menambah kedinamisan foto. Bagi yang
Anda akan mendapatkan cuaca baik,
ingin memotret
jernih, dan tanpa kabut. Bagi penggemar
memperhatikan angka humidity di bawah
seascape dan Milky Way Photography, ini
67% di kisaran suhu 22 – 300 C untuk
adalah kondisi terbaik untuk memotret
memprediksi langit cerah tanpa awan (oerlu
bagi Anda.
dibantu juga dengan data cloud over).
c.
7.
karena
Milky
Way, hendaknya
d. Jika temperature sama dengan dew point
Semakin dingin suhu lingkungan, maka batas
temperature, maka lebih baik Anda sedia
humidity yang diharapkan untuk cuaca cerah
payung sebelum hujan.
akan lebih tinggi lagi. Jika memotret di
Angka penting selanjutnya adalah nilai
negara subtropi, maka angka humidity untuk
humidity atau nilai kelembaban udara yang
indikasi cuaca cerah ini bisa lebih rendah lagi.
ditunjukkan berupa persentase. Persentase di
Terendah dan terkering yang pernah penulis
sini adalah perbandingan banyaknya uap air
dapat adalah 50%. Di angka ini bibir Anda
di
akan kering dan pecah-pecah bila tidak
suhu
tertentu
yang
dilaporkan
dibandingkan dengan banyaknya uap air pada keadaan jenuh (awan sudah tidak dapat menahan air tetap dalam bentuk uap/awan).
menggunakan lipbalm. 8.
Informasi mengenai wind speed dan arah angin
dapat
Anda
gunakan
untuk
© Hak Cipta GEONUSANTARA
memprediksi
arah
gerakan
ketengangan
permukaan
9.
Kembali
ke
halaman
pertama
laporan
prakiraan cuaca, lalu klik/tap pada informasi
maupun di laut (bagi pecinta teknik long
cuaca saat ini. Anda akan melihat cloud cover.
exposure). Pemilihan wind speed yang cocok
Data ini digunakan untuk memprediksi
untuk
ketebalan formasi awan yang akan muncul
dapat
di
dan danau
pemotretan
air
awan
dipandu
menggunakan Beaufort Scale.
dalam pemotretan nanti.
(Gambar : Beaufort Scale)
(Gambar : Cloud Cover)
Beberapa panduan praktis, kecepatan angin
a.
Cloud Cover optimum untuk awan yang
berikut cukup baik untuk pemotretan foto
dramatis adalah 30 – 70% berarti kurang
landscape tertentu :
awan atau tidak ada sama sekali dan
a.
Perfect Reflection di permukaan danau
cocok digunakan untuk memotret Milky
atau pantai dangkal = 0 – 3 km/h
Way. Jika lebih dari 70%, maka peluang
b. Awan bergerak = 4 – 7 km/h
mendapatkan awan yang bertekstur akan
c.
sangat kecil dan cuaca akan mendung.
Silky Wave (ombak laut menjadi halus) = 8 – 12 km/h.
b. Angka cloud cover akan semakin akurat
d. e.
saat
mendekati
jam
pemotretan,
Jika lebih dari 20 km/h, maka Anda harus
biasanya penulis akan mengeceknya
segera
berlindung
sebelum berangkat ke lokasi pemotretan
karena angin berhembus terlalu kencang.
dan memperkirakan apa yang dapat ia
Angin
potret dari formasi awan yang tebal atau
mencari
yang
tempat
terlalu
kencang
juga
berpengaruh pada formasi awan yang
saat tidak ada awan sama sekali.
cepat berubah dan hilang.
© Hak Cipta GEONUSANTARA
c.
Kombinasi data wind speed, cloud cover,
memotret.
Hanya
saja
prakiraan
dan humidity dapat kita gunakan untuk
bulanan belum ada di aplikasi android.
cuaca
memprediksi formasi awan yang akan
11. Setelah selesai dengan data cuaca, kemudian
ada di lokasi pemotretan. Kombinasi
berpindah ke aplikasi The Photographer’s
yang paling bagus untuk foto landscape
Ephemeris (TPE) untuk membaca cahaya dari
yang pernah penulis temui adalah :
data-data geodetik. Saat Anda sudah berada
1) Wind speed yang calm (0 – 7 km/h)
di layar aplikasi, ketiklah di kotak search
dan searah atau berlawanan arah
nama spot yang ingin Anda kunjungi. Berikut
dengan cahaya.
contoh tampilannya :
2) Cloud cover pada 30 – 70%. 3) Humidity sekitar 70 – 85%, suhu udara sekitar 18 – 300 C. Dua
poin
terbentuknya
terakhir
adalah
awan
ketinggian
syarat dan
sedang (gugusan awan cumulus).
(Gambar : Tampilan Aplikasi TPE)
Seperti yang Anda lihat, ada pin merah yang menandai posisi Anda terhadap cahaya. Garis kuning yang melintasi pin merah adalah arah cahaya matahari saat terbit dan garis oranye adalah arah cahaya matahari saat terbenam, sedangkan garis abu-abu dan biru tua adalah (Gambar : Jenis-Jenis Awan)
10. Biasanya
penulis
akan
mulai
arah cahaya bulan bulan saat terbit dan
membaca
terbenam. Di bawah peta, Anda dapat
prakiraan cuaca 3 hari sebelum hari H untuk
melihat fase-fase rotasi bumi dan waktu
mendapatkan data precipitation yang akan
akuratnya dari terbit dan
menentukan apakah ia sebaiknya berangkat
matahari dan bulan, fase bulan, sampai
atau tidak. Hasil prakiraan ini ia verifikasikan
waktu-waktu senja (twilight).
lagi saat sehari sebelum hari H untuk hasil
12. Setelah
Anda
menemukan
terbenamnya
lokasi
yang
yang lebih akurat. Jika data prakiraan saat itu
diinginkan, arahkan pin merah ke tempat
kurang
Anda akan mendirikan tripod di lokasi.
bagus,
Anda
dapat
membaca
prakiraan cuaca bulanan masih di kecamatan yang sama untuk mencari tanggal-tanggal yang berpotensi bercuaca bagus untuk
© Hak Cipta GEONUSANTARA
jadi kuning) dan waktu civil start (saat sunrise), atau batas akhir golden hour dan waktu civil end (saat sunset). Ini merupakan waktu dimana cahaya matahari akan masuk spektrum
merah
dan
kuning
akibat
pembiasan warna saat berada di horizon, warna langit akan menjadi jingga bercampur dengan warna biru di langit, inilah yang
(Gambar : Pemindahan Pin Merah ke Lokasi
disebut dengan blue hour. Golden hour dan
Pengambilan Gambar)
13. Geser kolom tanggal ke tanggal pemotretan
blue hour ini merupakan cahaya terbaik untuk
Anda. Setelah itu, geser slider biru yang ada
memotret landscape. Di bawah ini adalah
di paling bawah layar ke jam pemotretan
salah satu contoh foto di Pantai Kenjeran
Anda
hasil dari perencanaan menggunakan aplikasi
sambil
menahan
tombol
shift.
Lingkaran hitam sekitar pin Anda akan
ini.
muncul dan saat lingkarannya menjadi warna kuning pertama kali seperti gambar di bawah ini, maka Anda bisa mencatat waktunya.
(Gambar : Lingkaran Kuning di Sekitar Pin Lokasi Pemotretan)
Lingkaran kuning ini menandakan waktu golden hour saat sunrise dan sunset yaitu langit akan berwarna kuning keemasan. 14. Sekarang geserlah sedikit demi sedikit hingga Anda mengetahui batas waktu mulai dan berakhirnya golden hour (biasanya sekitar 20 menit
di
negara
yang
dilalui
garis
khatulistiwa). Lalu catatlah selisih waktu dari mulainya golden hour (lingkaran dari hitam
(Gambar : Foto Karya Penulis Berdasarkan Perencanaan Menggunakan Aplikasi TPE)
Dengan menggunakan aplikasi inikita bisa mengetahui juga apakah spot foto kita mendapatkan cahaya yang bagus sepanjang tahun atau tidak (didukung dengan cuaca yang baik). Ini disebabkan arah cahaya matahari itu bergeser sepanjang tahun dan
© Hak Cipta GEONUSANTARA
kadang bisa keluar dari arah cahaya yang benar, terutama spot yang menghadap Utara dan Selatan. Dari pengamatan ini Anda dapat menentukan
kapan
Anda
mulai
merencanakan untuk memotret di spot foto yang bersangkutan. Salah satu contoh spot yang tidak bisa dipakai sepanjang tahun adalah pantai di Jembatan Suramadu di Surabaya. Berikut ini adalah pengamatan arah cahaya di spot tersebut.
(Gambar : Pengamatan Arah Cahaya di Pantai Jembatan Suramadu Bulan Juni)
Periksa juga apakah garis cahaya Anda melintasi
halangan
yang
besar
seperti
gunung atau gedung dengan mengecilkan scope peta. Jika melintasi halangan yang besar, maka shadow area akan muncul dalam foto dan Anda mungkin harus menggeser tanggal pemotretan hingga mendapatkan arah cahaya yang tidak melintasi halangan ini. Untuk mengecek seberapa besar shadow area yang dapat muncul, Anda dapat menggunakan fitur altitude check. Caranya Anda klik gambar pin abu-abu yang ada di kanan atas layar lalu letakkan tepat di depan obyek besar yang menghalangi cahaya seperti contoh di Perkebunan Teh Cukul,
(Gambar : Pengamatan Arah Cahaya di Pantai Jembatan Suramadu Bulan Februari)
Kecamatan
Pangalengan,
Kabupaten
Bandung.
Jika kita merencanakan memotret sunset di spot ini hari Minggu esok (12 Februari 2017), maka kita tidak akan mendapatkan rona jingga dari langit di arah pantai karena cahayanya ada di belakang obyek foto. Tetapi jika kita geser ke bulan Juni, maka kita bisa berharap banyak karena
arah cahaya saat
senja sudah berada di arah yang benar.
(Gambar : Pengamatan Arah Cahaya di Perkebunan Teh Cukul)
Perhatikan angka-angka yang muncul setelah meletakkan pin ini. Jika angka sun lebih besar atau sama dengan angka alt, maka ini artinya area sekitar pin abu-abu akan tersinari dengan baik, tetapi seperti di bawah ini :
© Hak Cipta GEONUSANTARA
(Gambar : Area di Sekitar Pin Abu-Abu tidak Terkena Cahaya)
Maka area di sekitar pin abu-abu ini pasti tidak kena cahaya dan akan jadi shadow area. Perhatikan warna tulisan sun yang menjadi abu-abu dan angkanya lebih kecil dari alt.
(Gambar : Foto Karya Penulis di Pangalengan Berdasarkan Perencanaan di Atas)
Langkah-langkah di atas tidaklah kaku dan Anda dapat membolak-baliknya sesuka Anda. Sering-seringlah berlatih membaca peta dan membandingkan pembacaan
kondisi
data-data
aktual
prakiraan
dengan
cuaca
dan
geodetik agar Anda semakin ahli memperkirakan cuaca,
kondisi
dan
arah
cahaya
untuk
menerapkannya ke konsep foto pemandangan yang Anda rancang. Beberapa foto Karya Wili Santoso di berbagai daerah di Indonesia :
© Hak Cipta GEONUSANTARA
(Gambar : Situ Patenggang, Ciwidey, Kabupaten Bandung)
(Gambar : Suramadu, Kota Surabaya)
(Gambar : Bukit Nini, Pangalengan, Kabupaten Bandung)
(Gambar : Maribaya, Kabupaten Bandung Barat)
(Gambar : Candi Borobudur, Kabupaten Magelang)
© Hak Cipta GEONUSANTARA