PEMANFAATAN JERAMI PADI (Oryza sativa) MENJADI KERTAS SENI (Art paper ) DAN PRODUK KERAJINAN
Oleh :
ANANIAS LOPES NIM. 100 500 072
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL HUTAN JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA SAMARINDA 2013
PEMANFAATAN JERAMI PADI (Oryza sativa) MENJADI KERTAS SENI( Art paper ) DAN PRODUK KERAJINAN
Oleh: ANANIAS LOPES NIM. 100 500 072
Karya Ilmiah Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Sebutan Ahli Madya Pada Program Diploma III Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL HUTAN JURUSAN TEKSNOLOGI PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA SAMARINDA 2013
PEMANFAATAN JERAMI PADI (Oryza sativa) MENJADI KERTAS SENI (Art paper ) DAN PRODUK KERAJINAN
Oleh:
ANANIAS LOPES NIM: 100 500 072
Karya Ilmiah Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Sebutan Ahli Madya Pada Program Diploma III Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL HUTAN JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA SAMARINDA 2013
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Karya Ilmiah: Pemanfaatan Jerami Padi (Oryza sativa) menjadi Kertas Seni ( art paper ) dan Produk Kerajinan Nama
: Ananias Lopes
NIM
: 100 500 072
Program Studi
: Teknologi Hasil Hutan
Jurusan
: Pengolahan Hasil Hutan
Penguji I
Penguji II
Ir. Iskandar,MP NIP. 195911191987031003
Ir. Andi Yusuf, MP NIP. 196210221998031001
Pembimbing,
Abdul Rasyid Zarta S.Hut,MP NIP. 197 5082 7199 9031 001
Menyetujui, Ketua Program StudiTeknologi Hasil Hutan
Mengesahkan, Ketua Jurusan Teknologi Pertanian
Ir. H. Syafi’i, MP NIP. 196806101995121001
Heriad Daud ,Salusu, S.Hut., MP NIP. 197008301997031001
Lulus PadaTanggal :………………………..
ABSTRAK ANANIAS LOPES. Pemanfaatan Jerami Padi (Oryza sativa) menjadi Kertas Seni (art paper) dan Produk Kerajinan (dibawah bimbingan Abdul Rasyid Zarta) Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurang maksimalnya pemanfaatan jerami padi sebagai bahan baku industri pengolahan pertanian, khususnya dalam industri pembuatan pulp dan kertas. Dari keseluruhan manfaat jerami padi atau batang dan daun padi. Tujuan dari penelitian ini adalah memanfaatkan limbah jerami padi sebagai bahan baku pembuatan kertas seni dan produk kerajinan, serta memberikan ide dan wawasan yang lebih luas dalam pemanfaatan jerami padi yang sampai saat ini hanya dianggap sebagai limbah dan tidak termanfaatkan secara maksimal. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai sumber data dan informasi pemanfaatan jerami padi untuk bahan baku kertas seni dan produk seni lainnya yang dapat digunakan sebagai salah satu bentuk pengkajian perkembangan ilmu pengetahuan pada masa akan dating Berdasarkan hasil penelitian jerami padi bisa digunakan untuk pembuatan kertas seni dan produk kerajinan karena jerami padi memiliki tekstur dan serat yang unik. Hasil penelitian pembuatan kertas seni (art paper) dan produk kerajianan yang dilakukan dengan komposisi pemasakan yang diberikan diperoleh rendemen 70,78%. Hasil organoleptik kertas seni dari jerami padi secara keseluruhan dapat menghasilkan corak yang bergelombang dan homogen, unsur garis lengkung dan diagonal, tekstur yang kasar, halus, sangat kasar dan dengan warna kecoklatan , kream, kuning dan hijau Kertas seni dari jerami padi juga bisa membuat unsur kerajinan seperti, kotak tissue, kotak pensil dan bingkai foto Kata Kunci : Jerami Padi, Kertas Seni dan Produk Kerajinan
RIWAYAT HIDUP
Ananias Lopes lahir pada tanggal 04 Maret 1985 di Cassa Kecamatan Ainaro, Kabupaten Ainaro (TimorLeste).Merupakan anak kedelapan Ibu Cecilia Da Costa Bapak Acacio De Araujo. Tahun 1992 memulai pendidikan Sekolah Dasar Negeri 02 Harekain, Kecamatan Zumalai, Kabupaten Covalima (Timor-Leste). Dan lulus pada tahun 1998. Kemudian melanjutkan pendidikan di SMPN O1 Zumalai (Timor-Leste) dan lulus pada tahun 2002. Setelah itu melanjutkan pendidikan di SMAN 28 November Dili dan lulus pada tahun 2005. Pendidikan
tinggi
dimulai
pada
Politeknik
Pertanian
Negeri
Samarinda, Jurusan Teknologi Pertanian, Program Studi Teknologi Hasil Hutan pada tahun 2010. Selama menempuh pendidikan di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda, pada tahun 2012 mendapat beasiswa PPA dan supersemar dan, aktif dalam perkuliahan dan organisasi di kampus. Desember 2012 terpilih sebagai ketua Himpunan Mahasiswa (HIMA) Teknologi Hasil Hutan (THH) dan juga terpilih sebagai anggota organisasi UKM-KBMK (Unit Kegiatan Mahasiswa-Keluarga Besar Mahasiswa Kristen). Pada tanggal 13 Maret sampai dengan 13 Mei 2013, mengikuti Praktek Kerja Lapang (PKL) di PT. ITCI HUTANI MANUNGGAL (IHM) yang berlokasi di Senoni ,Kabupaten Kutai Karta Negara. Hal ini dilakukan sebagai syarat untuk memperoleh predikat Ahli Madya Diploma III.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat TUHAN YESUS , karena atas rahmat dan karunia–Nya penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini. Karya ilmiah ini disusun berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan di Laboratorium Pulp dan Kertas di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan banyak terima kasih dan penghargaan kepada: 1. Dosen pembimbing, yaitu Bapak Abdul Rasyid Zarta S. Hut,MP 2. Dosen penguji, yaitu Bapak Ir. Iskandar,MP dan Bapak Ir. Andi Yusuf, MP 3. Ketua Program Studi Teknologi Hasil Hutan, yaitu Bapak Ir. H. Syafi’i, MP 4. Ketua Jurusan Teknologi Pertanian, yaitu Bapak Heriad Daud Salusu,S.Hut, MP 5. Direktur Politeknik Pertanian Negeri Samarinda, yaitu Bapak Ir. Wartomo,MP 6. Para staf pengajar, adminitrasi dan teknisi di Program Studi Teknologi Hasil Hutan. 8.
Seluruh anggota keluarga terutama Ibu dan Bapak tercinta atas
dukungannya dan teman- teman terdekat terutama Juliana Baweq, Edduar sandi, Emelda, serta
semua pihak yang tidak dapat disebutkan
satu-persatu. Walaupun sudah berusaha dengan sungguh-sungguh, Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahan dalam penulisan ini, namun semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya. Amin.
Ananias Lopes Politeknik Pertanian Negeri Samarinda, 10, juli 2013
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………
Halaman i
ABSTRAK………………………………………………………………….
ii
RIWAYAT HIDUP…………………………………………………………
iii
KATA PENGANTAR ………………………………………………………
iv
DAFTAR ISI………………………………………………………………..
v
DAFTAR TABEL…………………………………………………………..
vi
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………….
vii
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………..
viii
I.
PENDAHULUAN …………………………………………………….
1
II.
TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………
4
A. B. C. D. E. F. G. H. I.
4 5 6 7 9 11 12 14 14
III.
IV.
V.
Sejarah Kertas…………………………………………………… Pengertian Pulp……………..................................................... Macam -macam Proses Pulping..............…………………….. Proses Pulping Jerami Padi Proses Pembuatan Kertas………………………………........... Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Kertas .............. Kertas seni............................................................................. Risalah Jenis Jerami Padi (Oryza sativa)……….................... Sifat morfologi dan kandungan kimia jerami padi
METODE PENELITIAN …………………………………………….
16
A. B. C. D.
16 17 17 19
Lokasi Dan Waktu Penelitian…………………………………… Alat Dan Bahan Penelitian……………………………………… Prosedur Penelitian……………………………………………… Pembuatan Produk kerajinan…………………………………...
HASIL DAN PEMBAHASAN ……………………………………….
21
A. B.
21 27
Hasil……………………………………………………………….. Pembahasan……………………………………………………...
KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………………….
30
A. B.
30 30
Kesimpulan……………………………………………………….. Saran………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… LAMPIRAN…………………………………………………………………
31 33
DAFTAR TABEL Nomor
Tubuh Utama
Halaman
1.
Kandungan Kimia jerami padi (Oryza sativa)........................
15
2.
Jadwal kegiatan penelitian.....................................................
16
3.
Perbandingan pemasakan ....................................................
18
4. .
Pengujian Organoleptik .........................................................
21
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Tubuh Utama
Halaman
1.
Diagram proses pembuatan pulp jerami padi..........................
8
2.
Hasil pencetakan pulp dengan teksrur halus..........................
21
3.
Hasil pencetakan pulp dengan tekstur kasar .........................
22
4.
Hasil kertas seni dengan tekstur kasar ..................................
23
5.
Hasil kertas seni dengan tekstur agak kasar...........................
23
6.
Hasil kertas seni dengan corak bergelombang.......................
24
7
Hasil produk kerajinan figura foto ...........................................
25
8.
Hasil produk kerajinan kotak tisu.............................................
26
9.
Hasil produk kerajina kotak pensil...........................................
26
Lampiran 10.
Pengambilan bahan baku jerami padi.....................................
35
11.
Penjemuran jerani padi dibawah sinar matahari.....................
35
12.
Pembuatan chips jerami padi..................................................
36
13.
Penimbangan jerami padi........................................................
36
14.
Pemasakan jerami padi...........................................................
37
15.
Pencucian jerami padi.............................................................
37
16.
Pemblenderan jerami padi......................................................
38
17.
Pencetakan pulp jerami padi...................................................
38
18.
Pengeringan kertas dibawah sinar matahari...........................
39
19.
Pembuatan produk kerajinan..................................................
39
20.
Hasil kertas seni......................................................................
40
21.
Hasil produk kerajinan.............................................................
40
1
BAB I PENDAHULUAN Indonesia sebagai Negara agraris yang sedang menuju era industrialisasi perlu mencari bentuk yang sesuai untuk perkembangan industri kecilnya serta diperlukan jembatan yang tepat dalam menghubungkan pola hidup masyarakat agraris menjadi pola hidup masyarakat industri. Hal ini diperlukan agar tidak muncul dampak negatif dalam proses perubahannya. Menumbuhkan industri rumah tangga membuat kertas seni merupakan salah satu alternatif untuk mencari bentuk industri yang cocok seperti disebut diatas. Hal ini mengacu pada program pemerintah yaitu usaha untuk mengembangkan usaha industri kecil (kerajinan rakyat) dengan tujuan pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat serta tujuan yang lebih makro. Diharapkan dapat sebagai salah satu solusi untuk mengatasi kesenjangan yang terjadi dalam dimensi ekonomi, sosiologis dan kultur di Indonesia. Adanya industri rumah tangga kertas seni diharapkan dapat mengolah bahan yang banyak dan berpotensi untuk dijadikan kertas seni disekitar lingkungannya, seperti sampah kertas, limbah pertanian, dan pertanian non produktif. Keuntungan lain dari industri kecil kertas adalah dapat memakai teknologi tepat guna yang terdapat dilingkungannya, seperti memanfaatkan lesung, blender dan alat – alat rumah tangga lainnya. Selain bahan mentah mudah diperoleh biaya produksi pembuatannya murah, sehingga tidak memerlukan modal besar serta tempat khusus dan peralatan yang rumit dalam proses pembuatannya. Kertas seni (art paper) merupakan salah satu jenis kertas yang semakin diminati , bahkan pemasarannya pun tidak saja dilakukan didalam negeri saja,
2
kertas seni bahkan sudah diekspor ke beberapa Negara. Kertas seni adalah produk kertas yang mempunyai karakteristik yang unik dan desain seni yang menarik serta nuansa penonjolan seni yang sangat dominan. Kertas seni merupakan salah satu alternatif untuk mencari bentuk industri yang cocok untuk mengembangkan usaha industri kecil. Dengan adanya pemanfaatan limbah jerami padi kertas industri dan limbah kertas kerajianan pihak industri tidak perlu takut untuk kehabisan bahan baku. Sebagaimana jenis kertas pada umumnya, bahan dasar kertas seni adalah serat selulosa, yang terdapat pada tanaman dari limbah pertanian misalnya kulit singkong, batang pisang, enceng gondok, jerami, mending dan lain-lain. Pembuatannya pun menggunakan alat serta teknologi sangat sederhana sekali, dengan perendaman, penumbukan atau penghancuran menggunakan blender sehingga menjadi bubur (pulp) kemudian pencetakan dengan menggunakan screen lalu kemudian penjemuran/pengeringan. Dengan menggunakan estimasi indeks panen sebesar 0,5 dalam setiap hektar tanaman padi dapat dihasilkan 3 ton jerami kering menurut Paavilainen dan Torgilson,(1999). Jerami sebagai limbah pertanian tanaman padi jarang dimanfaatkan, tetapi dapat digunakan sebagai bahan baku pulp dan kertas. Ketersediaan jerami padi di Indonesia lebih dari 55 juta metrik ton setahun. Dari jumlah itu hanya sedikit yang dimanfaatkan, karena sebagian besar dibakar setelah proses pemanenan. Estimasi jerami padi yang tidak termanfaatkan itu sekitar 60% Anonymous, (2003). Dari 3 ton jerami itu dapat dihasilkan 1,2 ton pulp dengan metode pulp soda-anthraquinone. Hal ini berarti dapat dihasilkan 1,2 ton pulp jerami per hektar tanaman padi Paavilainendan Torgilson,(1999). Berdasarkan sifat dan karakteristik kertas seni yang dihasilkan tersebut, secara sepintas terlihat sangat indah dan artistik dengan nilai seni yang cukup tinggi
3
sehingga dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan kerajinan kotak– kotak souvenir, kartu nama, undangan, kap lampu, dan lain-lain. Tujuan dari penelitian ini adalah memanfaatkan limbah jerami padi sebagai bahan baku pembuatan kertas seni dan produk kerajinan, serta memberikan ide dan wawasan yang lebih luas dalam pemanfaatan jerami padi yang sampai saat ini hanya dianggap sebagai limbah dan tidak termanfaatkan secara maksimal. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai sumber data dan informasi pemanfaatan jerami padi untuk bahan baku kertas seni dan produk seni lainnya yang dapat digunakan sebagai salah satu bentuk pengkajian perkembangan ilmu pengetahuan pada masa akan datang
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. SEJARAH KERTAS Kertas pertama kali diciptakan oleh bangsa Cina. Tsai Lun adalah orang yang menemukan kertas yang dibuat dari bahan bambu yang mudah didapatkan di China pada tahun 101 Masehi. Penemuan ini kemudian menyebar ke Jepang dan Korea seiring dengan menyebarnya bangsa China ke Timur dan perkembangannya peradaban di kawasan itu, walaupun sebenarnya cara pembuatan kertas pada awalnya merupakan hal yang sangat dirahasiakan. Teknik pembuatan kertas jatuh kepada orang – orang arab pada masa jaman Abbasiyah setelah kalahnya pasukan dinasti Tang dalam pertempuran sungai Talas pada tahun 751 Masehi. Para tawanan perang mengajarkan cara pembuatan kertas pada orang – orang arab sehingga muncullah industri kertas disana. Teknik pembuatan kertas juga kemudian menyebar ke Italia dan India lalu ke Eropa khususnya setelah perang salib dan jatuhnya Grenada dari bangsa Moor ke tangan Spanyol dan keseluruh dunia. Anonim (2009) kertas adalah bahan tipis dan rata,yang dihasilkan dari komperensi serat yang berasal dari pulp serat yang digunakan biasanya adalah alami, dan mengandung selulosa dan hemiselulosa. Kertas dikenal sebagai media utama untuk menulis, mencetak serta melukis dan banyak lagi kegunaan lain yang dapat dilakukan dengan kertas misalnya, kertas pembersih (tissu) yang digunakan sebagai pembersih. Adanya kertas merupakan revolusi baru dalam dunia tulis – menulis yang menyumbangkan arti besar dalam peradaban dunia. Sebelum ditemukan kertas bangsa – bangsa dahulu menggunakan tablet dari tanah lempung yang dibakar. Hal ini bisa dijumpai dari peradaban bangsa
5
sumeria, prasasti dari batu, kayu, bambu, kulit atau tulang binatang, sutra bahkan daun lontar yang dirangkai seperti dijumpai pada naskah – naskah nusantara pada abad lampau. Casey (1960) kertas seni (art paper) adalah salah satu jenis produk kertas buatan tangan (handmade) yang mempunyai corak yang menarik. Kertas ini mampu dihasilkan dari berbagai macam bahan, antara lain berbagai macam limbah seperti limbah kertas Koran, kardus bekas, kertas limbah percetakan, daun nanas, eceng gondok, kulit singkong, alang –alang, Jerami padi, dan lainlain. Selain digunakan sebagai kertas hias, produk yang dihasilkan bisa dimanfaatkan untuk produk kartu nama, kartu ucapan, ragam pigura, ragam wadah, bungkus kado, souvenir dan lain-lain. B. Pengertian Pulp Pulp adalah bahan serat yang didapat dari hasil pengolahan bahan berselulosa dengan cara mekanis, kimia dan semi kimia dan digunakan sebagai bahan dasar kertas, papan serat, rayon, serta turunan selulosa lainnya nonim1976 dalam yusnandar (1996). Menurut Suhartono (1991) dalam Yusnandar (1996), pulp adalah kumpulan serat dalam suatu larutan atau bubur serat dengan konsentrasi tertentu dan digunakan sebagai bahan baku pembuatan kertas, papan serat, rayon serta turunan selulosanya. Sedangkan proses pembuatan pulp (pulping) menurut Soenardi (1998) dan Yusnandar (1996) memberikan pengertian proses buburan pulping kayu yaitu suatu cara untuk memisahkan serat – serat kayu satu dari lainnya, sehingga kayu berubah menjadi pulp.
6
C. Macam – Macam Proses Pulping Proses pulping merupakan proses pemisahan serat kayu / non kayu dari komponen – komponen lain seperti lignin, zat ekstraktif, dan bahan lain yang saling berkaitan. Tujuan pulping adalah memisahkan serat – serat kayu / non kayu dan menghilangkan lignin dan bahan – bahan lain yang tidak diperlukan dalam pembuatan pulp semaksimal mungkin. Menurut Kusmojo (1983) dalam Sumiati (2008) ada beberapa cara atau metode yang dapat digunakan dalam proses pulping yang dapat digolongkan dalam 3 kelompok yaitu : 1.
Proses mekanik Pada proses pemisahan serat secara proporsi bahan baku yang menjadi serat pada umumnya dapat mencapai 95 – 99 %. Dengan demikian pulp yang dihasilkan relatif tinggi. Proses ini menggunakan bahan kimia dan peralatan yang digunakan relatif sederhana.
2.
Proses semi kimia Pada proses ini pembuatan pulp dilakukan dengan cara menghubungkan antara proses mekanis yang mempunyai rendemen tinggi dan proses kimia yang berkualitas tinggi.
3.
Proses kimia Proses kimia dibedakan menjadi 3 proses yaitu : a.
Proses sulfit Bahan kimia yang digunakan dalam proses ini adalah Ca (HSO3)2 atau Mg(HSO3)2. Bahan kimia dapat dengan baik menghilangkan zat – zat dalam kayu yang bersifat non selulosa.
7
b.
Proses sulfat Merupakan proses pemasakan yang bersifat akalis karena NaOH merupakan zat aktif disamping Na2S dan Na2SO4. Rendemen pulp yang dihasilkan pada proses ini adalah bersifat 45 – 48 %.
c.
Proses soda Dapat dipakai dengan baik untuk memasak bahan baku yang berserat pendek. Pulp yang dihasilkan umunnya berwarna agak
gelap
karena
masih
terdapat
kandungan
lignin.
Rendemen berkisar antara 75 %
D. Proses Pulping Jerami Padi Pembuatan pulp jerami padi pada penelitian ini jerami padi yang dimasak adalah dengan basis berat kering udara sebanyak 500 gram per panci, dengan menggunakan larutan pemasak NaOH 10 %. Proses pembuatan pulping dapat dilihat pada gambar grafik berikut.
8
Jerami Padi (500gram)
Di keringkan dibawah Sinar Matahari (3 hari)
Ditimbang
Pemasakan (3 jam)
Air Bekas cucian
Pencucian
Larutan NaOH + Air (3 liter)
Air Bersih
Pengilingan/ Pemblenderan
Penyaringan
Pencetakan
Pengeringan/dijemur dibawah Sinar Matahari
Pembuatan Produk Kerajinan
Gambar 1. Diagram Proses Pembuatan Kertas dari Jerami Padi (Anonim, 1998 )
9
E. Proses Pembuatan Kertas Kertas dapat dibuat dari serat-serat dengan disintregasi mekanik yang sederhana untuk mensuspensikan serat-serat itu ke dalam air dan kemudian membentuknya menjadi jaringan serat melalui sebuah proses. Proses yang sederhana cocok untuk produk kertas dengan penggunaan yang relatif singkat. Proses pembuatan
kertas secara umum terbagi atas dua bagian. Proses yang
pertama adalah proses pembuatan pulp atau pulping. Proses pulping adalah proses transformasi serat menjadi pulp, dimana langkah-langkahnya
adalah
sebagai berikut : 1). Pembersihan: Semua komponen non-serat harus dihilangkan dari bahan baku, dan serat yang tersisa harus dibersihkan dari kotoran, kerikil dan kontaminan lainnya (Catleman, 2001). 2).
Impregnasi : Tahap impregnasi meliputi penetrasi cairan ke dalam ronggaRongga serat dan difusi bahan-bahan kimia pemasak yang terlarut. Laju penetrasi tergantung pada gradient tekanan dan berlangsung cukup cepat, sedangkan difusi dikendalikan oleh konsentrasi bahan kimia yang terlarut dan berlangsung lebih lambat (Sjöström, 1995).
3). Delignifikasi ( Fiberizing): Serat-serat dimurnikan dengan memisahkannya dari “lem” yang mengikatnya satu sama lain baik dengan secara kimia maupun secara
mekanis. Dari langkah ini material
yang ada sudah
bisa disebut sebagai pulp (Castleman,2001). Soda (NaOH) merupakan bahan kimia yang sering digunakan dalam kegiatan
10
delignifikasi ini. NaOH dapat
dikombinasikan dengan bahan lain,
seperti: air-etanol (organosolv), Anthraquinon, peroksida, dan oksigen. NaOH berperan dalam terjadinya efek ribbon pada serat yang memungkinkan terjadinya ikatan antar serat yang lebih kuat (Fengel dan Wegener, 1995). 4). Pemotongan : Untuk menghasilkan lembaran kertas yang homogen, serat yang terlalu panjang harus dipotong hingga mencapai ukuran yang diinginkan (Catleman, 2001). 5). Klasifikasi : Serat-serat yang sesuai untuk membuat kertas dipisahkan dari yang terlalu pendek, terlalu panjang, terlalu lebar, terlalu tipis, terlalu kotor dan dari yang terlalu tua. Serat dapat diklasifikasikan menurut berat (proses sentrifugal dan gravitasional) dan ukuran (Catleman, 2001). 6.). Pemurnian : Ini merupakan proses terpisah dimana permukaan serat menjadi kasar. Semakin kasar permukaan serat, daya rekat antar serat pada kertas akan ebih baik, begitu juga kekuatan kertas itu (Anonymous, 1995). Proses kedua setelah pembuatan pulp atau pulping adalah proses pembentukan kertas (Sheeting). Langkahlangkah transformasi pulp menjadi kertas menurut Castleman (2001) adalah:
11
a.
Dilution : untuk
membentuk
serat-serat
menjadi
lembaran
yang
homogen, pulp kemudian dimasukkan dalam air dengan jumlah besar (dapat mencapai 200 kali massa serat pulp) b.
Pembentukan Bubur serat (pulp) dituangkan ke atas screen (Alat Pencetak Kertas).Sebagian besar air akan jatuh melewati screen, meninggalkan serat agar menjadi lembaran datar.
c.
Pengeringan : pada langkah selanjutnya, lembaran yang masih basah dikeringkan.
d.
Sheeting: Pada akhirnya lembaran yang terbentuk dipotong menurut ukuran yang dikehendaki.
F. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Serat 1. Dimensi dan Nilai Turunan Serat Dimensi serat adalah ukuran serat yang meliputi panjang serat, diameter serat dan diameter lumen (Kusmudjo 1983 dalam Casey 1960), kekuatan kertas
bergantung
pada
kekuatan
serat,
kekuatan
ikatan
dan
distribusi/penyebaran. Ikatan serat sendiri bergantung pada luas permukaan serat yang tersedia untuk saling berikatan, kelenturan serat, kemampuan pengembangan dari serat serta perbandingan antara panjang dan lebar serat.
12
Selain panjang serat, persyaratan serat untuk bahan baku pulp dan kertas juga ditentukan
oleh nilai
turunan dimensi
serat. Nilaiturunan
dimensi serat (bilangan Runkel, perbandingan Muhlsteph, perbandingan fleksi bilitas, daya tenun, koefisien kekakuan) juga diteliti sebagai salah satu penilaian kayu untuk tujuan penggunaan bahan baku serat Silitonga et al, (1972).
2. Penggilingan Menurut Casey (1960) suatu lembaran tidak dapat berbentuk tanpa adanya ikatan antar serat yang kuat.Tingkat kekuatan ikatan atau yang disebut
derajat
ikatan
yang
kuat
antar
serat
sangat
menentukan
kualitas kertas yang dihasilkan 3. Pembentukan Lembaran Kertas Pembentukan lembaran kertas (sheet formation) adalah tahapan kegiatan yang sangat penting dan memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap sifat akhir kertas yang dihasilkan seperti sifat kekuatan kertas dan sifat kenampakan kertas. Pembentukan lembaran secara baik sangat diperlukan untuk pencetakan berbagai jenis kertas terlebih pada jenis kertas dengan berat yang ringan (light weight paper) seperti kertas tissue Casey 1960 dalam Sumiati (2008) G. Kertas Seni (art paper) Kertas seni merupakan salah satu jenis kertas dengan penampilan estetis yang kaya akan nuansa alami dan unik. Diolah secara khusus dengan buatan tangan (hand made). Sehingga secara visual memiliki tampilan atau karakter spesifik baik dari segi tekstur, warna, corak, maupun dimensinya. Kertas seni umumnya dimanfaatkan oleh desainer grafis maupun desainer produk kreasi seni
13
Onggo, (2008). Kertas seni identik dengan kertas daur ulang (recicle paper) yang ramah
lingkunan. Seperti industri kertas pada umumnya, proses
pembuatan kertas seni juga banyak menggunakan bahan kimia. Sedangkan pengolahan kertas yang ramah lingkungan ialah pengolahan serat dengan enzim. Manfaat kertas seni dapat diaplikasikan dalam pembuatan produk fungsional seperti kap lampu, paying kertas, dan souvenir sperti frame, album foto, note book, dan memo box Muksin, (2007). Menurut Malo (2004), kertas daur ulang yang diolah secara khusus dengan mencampurkan serat-serat tanaman justru memiliki tekstur yang unik dan menarik sehingga bagus sekali digunakan dalam pembuatan berbagai barang kerajinan yang bernilai jual tinggi. Kertas seni berbeda dengan kertas pada umumnya seperti kertas HVS ataupun buram. Kertas seni atau biasa disebut (art paper) dapat dibuat dari limbah kertas HVS, Buram, koran, tissu, atau dari bahan lainya misalnya limbah pertanian yang salah satunya adalah jerami padi. Dalam penggunaan tertentuh, kertas seni mempunyai nilai seni yang lebih dibandingkan kertas tipis biasa yang kebanyakan polos strukturnya. Dilihat dari sturkturnya, tekstur kertas seni agak kasar dan seratnya terlihat, hal ini dikarenakan bahan yang digunakan tidak sebenarnya hancur ketika dijadikan bubur kertas sehingga menghasilkan tekstur yang tidak merata dan ini menjadikan kertas tersebut menjadi lebih menarik untuk dibuat hiasan dengan berbagai bentuk. H. Risalah Bahan Baku Jerami Padi (Oryza sativa) Kerajaan
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Ordo
: Poales
14
Famili
: Poaceae/ Graminae
Genus
: Oryza
Spesies
: O. sativa
Di Asia Selatan dan Asia Tenggara, kegiatan pertanian difokuskan pada pertanian tanaman pangan. Salah satu tanaman itu adalah tanaman padi. Petaninya sangat ingin meningkatkan produktivitas panen per unit area, per unit waktu dan kualitas padinya. Jumlah dan kualitas jerami menjadi prioritas sekunder, kecuali jika hal itu mempengaruhi panen secara signifikan. Khush, (1987) dalam Anonymous, (1991) Padi merupakan salah satu jenis tanaman serat rumput. Jerami padi merupakan limbah pertanian yang dihasilkan saat dilakukan panen padi Anonymous, (2003). Petani kini semakin sadar untuk meningkatkan utilitas seluruh bagian tanaman, termasuk juga utilitas residu atau limbah tanaman pertanian Doyle et al.(1986). I. Sifat Morfologi dan Kandungan Kimia Jerami Padi (Oryza sativa) Jerami padi sebagai kertas seni
lignoselulosa terdiri atas campuran
polimer karbohidrat yaitu selulosa dan hemiselulosa. Atau disebut juga Holoselulosa. Holoselulosa adalah bagian serat yang bebas lignin. Peranan dimensi serat (panjang serat, diameter serat dan tebal dinding serat) pada bahan baku kertas mempunyai hubungan satu dengan lainnya, yang kompleks dan mempunyai pengaruh terhadap sifat-sifat fisik kertas, seperti kepadatan, kekuatan, fleksibilitas, kelicinan,porositas dan lainnya.
15
Tabel 1. Kandungan jerami padi No
Komponen
Nilai
1
Panjang serat (mm)
0,96
2
Diameter serat (mm)
0,00929
3
Tebal dinding serat (mm)
0,00297
4
Lignin (%)
25,99
5
Selulosa alfa (%)
37,81
6
Holoselulosa (%)
80,60
7
Ekstraktif (%)
4,13
Sumber : Kartiwa Haroen, (2004)
16
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian Penellitian dilaksanakan di Labaroturium Rekayasa Pengolahan Kayu (R.P.K) /Pengolahan Pulp dan Kertas (P. P&K) Pengolahan Hasil Hutan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan satu bulan terhitung sejak tangal 01 juni 2013 sampai 01 juli 2013. Penelitian ini meliputi persiapan alat dan bahan hingga penulisan karya ilmiah. untuk lebih jelas dapat di lihat pada tabel dibawah ini: Tabel 2. Jadwal Kegiatan Penelitian No
Kegiatan
1
Pengambilan Bahan baku
2
Pembuatan kertas seni
3
Pembuatan produk turunan
4
Penulisan laporan
Minggu II
III
IV
I
B. Alat dan Bahan 1. Alat Adapun alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Screen T25 atau T30, Rakel, Blender ,Triplek, Penebal ,Bak Cetak ,Baskom Besar, Sarung Tangan Karet, Panci Besar ± 30 cm, Kompor, Ember Plastik, Panci Tangkai, Gayung Air, Timbangan
Duduk, Kain Pelapis Blacu, Mal untuk membuat
motif, Saringan nilon 80 mesh,Timbangan Digital, Gelas ukur, Pipet.
17
2. Bahan Bahan – bahan yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu : Jerami Padi (Limbah Pertanian), Air (H2O), Kaporit Ca(ClO)2, Soda (NaOH) C. Prosedur Penelitian 1. Persiapan Alat dan Bahan a.
Menyiapkan Jerami Padi ± 2 kg dalam kering udara
b. Menyiapkan air bersih. c. Menyiapkan, pencetak, bak besar untuk proses perendamman, rakel, screen T25 atau T30, triplek sebagai media pengering, timbangan duduk, kain blacu, gayung, panci, dan ember,Jerami padi dikeringkan dibawah sinar matahari kemudian ditimbang 2.
Pelaksanaan Kegiatan a. Pemasakan Jerami padi dimasak hingga jerami padi matang ? 3 jam, yaitu apabila jerami padi ditarik dengan tangan mudah putus. Komposisi pemasakan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2. Komposisi pemasakan No Bahan /Material
Nilai /Jumlah
1
Air
3 liter
2
Bahan Baku (NaOH)
30 gram
3
Jerami Padi
500 gram
4
Waktu Pemasakan
3 jam
5
Suhu Pemasakan
1750C
b. Pencucian Jerami padi yang telah dimasak menjadi bubur dikeluarkan dari panci dan dicuci bersih dan disaring untuk menghilangkan sisa kotoran
18
yang ada di
pulp tersebut.
c. Penggilingan/pemblenderan Penggilingan adalah suatu proses yang sangat penting dalam pembuatan kertas, karena kertas yang dibuat dari pulp yang tidak digiling kekuatannya rendah, berbulu dan terlalu
berpori
d. Pencetakan lembaran kertas Bak pencetakan di isi dengan air hingga ketinggian air merendam setengah bingkai penebal setelah dibaringkan diatas screen. Dituang pulp perlahan – lahan diatas screen dengan gelas hingga merata menutupi screen. Ketebalan kertas dapat diatur sesuai keinginan. Setelah merata penuangan, screen diangkat dan bingkai penebal dipisahkan secara perlahan – lahan kemudian tempelkan screen pada media pengering yang telah disiapkan diatas meja dengan posisi agak miring supaya memudahkan rembesan air. Alat rakel digunakan untuk membuang air dari lembaran dan memindahkan kertas ke papan penjemuran, perakelan dimulai pada sisi bagian bawah terlebih dahulu. Kemudian angkat screen perlahan – lahan dimulai pada bagian tepi atas. e. Rencana motif kertas seni/kerajinan Untuk membuat kertas seni dengan motif batik dan motif dayak dilakukan proses berikutnya yaitu setelah mendapatkan kertas seni dengan motif warna yang sudah kering lalu menempelkan malmotif batik dan motif dayak yang telah dibuat dan menyeprotkan pemutih pakaian pada kertas seni tersebut f. lembaran kertas dijemur di bawah sinar matahari, Setelah selesai penyemprotan motif .
19
3. Perhitungan rendemen pulp Dalam perhitungan ini menggunakan rumus menurut Zellcheming (1980) dalam Zarta (2000): 1. Untuk mengetahui MF (Moisture Factor) menggunakan rumus :
MF = Error! Reference source not found. 2. Untuk mengetahui rendemen tersaring menggunakan rumus:
Rendemen pulp (%) = Error! Reference source not found. x 100% D. Pembuatan Produk Kerajinan Dari hasil bahan baku yang sudah dihasilkan menjadi lembaran-lembaran kertas seni selanjutnya lembaran-lembaran kertas seni tersebut diolah lagi menjadi beberapa produk kerajinan tangan yang dapat menarik minat para pembeli karena keunikan dari produk tersebut. Produk kertas seni yang beredar dipasaran tidak kalah bersaing dengan produk–produk pabrikan, selain harganya yang relatif murah serat keunikannya produk kertas seni juga memiliki nilai estetika atau nilai seni tersendiri. Adapun hasil lembaran– lembaran kertas seni tersebut dapat dijadikan menjadi beberapa produk kerajinan tangan berupa: Pembuatan kotak tisu, pembuatan bingkai foto, pembuatan kotak souvenir, pembuatan kotak pensil note book, dan memo box dan lain-lain.
20
BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil 1. Lembaran kertas seni Hasil penelitian pembuatan kertas seni (art paper) dan produk kerajianan yang dilakukan dengan komposisi pemasakan yang diberikan diperoleh rendemen 70,78% perhitungan data pada lampiran 1. Halaman 35, kemudian dicetak menjadi lembaran kertas sebanyak 25 lembar. Untuk hasil pengamatan secara kualitatif deskriptif yaitu dengan pendekatan estetika dan semiotika dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4. Pengujian Organoleptik No
Komposisi ( % ) Jerami padi
1
100
Unsur Garis
Unsur Tekstur/ Motif
Unsur Corak
Unsur warna
Lengkung & diagonal
Kasar & halus
Homogen &bergelombang
Kuning, putih & hijau
Gambar 2. Hasil Pencetakan Pulp dengan Tekstur Halus
21
Analisa karakteristik dilakukan untuk mengetahui cacat-cacat yang terjadi pada kertas seni . Contoh cetakan mengunakan screen dengan ukuran 20 x 30 cm dari contoh kertas seni menunjukkan warna kuning, corak homogen, dan tekstur yang halus pada mikro strukturnya. Tidak terlihat lubang lubang pada permukaan kertas. Tidak terlihat garis-garis batas dan tidak terlihat adanya garisgaris panjang yang menunjukkan adanya retak-retak pada permukaan kertas.
Berlubang
Gambar 3. Hasil Cetakan Pulp Basah dengan Tekstur Kasar Analisa karakteristik dilakukan untuk mengetahui cacat-cacat yang terjadi pada kertas seni . Contoh cetakan mengunakan screen (Tempat Pencetak Kertas) dengan ukuran 20 x 30 cm dari contoh kertas seni menunjukkan warna hijau, corak homogen, dan tekstur yang kasar pada mikro strukturnya. Terlihat lubang lubang pada permukaan kertas, terlihat garis-garis batas dan terlihat adanya garis-garis panjang yang menunjukkan adanya retak-retak pada permukaan kertas.
22
Gambar 4. Hasil Kertas Seni dengan Tekstur Agak Kasar Analisa karakteristik dilakukan untuk mengetahui cacat-cacat yang terjadi pada kertas seni . Contoh cetakan mengunakan screen(Alat pencetak Kertas) dengan ukuran 20 x 30 cm dari contoh kertas seni menunjukkan warna putih, corak homogen, dan tekstur agak kasar pada mikro strukturnya. Tidak terlihat lubang lubang pada permukaan kertas.Tidak terlihat garis-garis batas dan tidak terlihat adanya garis-garis panjang yang menunjukkan adanya retak-retak pada permukaan kertas.
Gambar 5. Hasil Kertas Seni dengan Tekstur Kasar
23
Analisa karakteristik dilakukan untuk mengetahui cacat-cacat yang terjadi pada kertas seni . Contoh cetakan mengunakan screen dengan ukuran 20 x 20 cm dari contoh kertas seni menunjukkan warna putih , corak bergelombang, dan tekstur kasar pada mikro strukturnya. Terlihat lubang lubang pada permukaan kertas. Tidak terlihat garis-garis batas dan tidak terlihat adanya garis-garis panjang yang menunjukkan adanya retak-retak pada permukaan kertas.
Gambar 6. Hasil Kertas Seni dengan Corak Bergelombang Analisa karakteristik dilakukan untuk mengetahui cacat-cacat yang terjadi pada kertas seni . Contoh cetakan mengunakan screen (Alat Pencetak Kertas) dengan ukuran 20 x 20 cm dari contoh kertas seni menunjukkan warna putih, corak bergelombang, dan tekstur agak kasar pada mikro strukturnya.Tidak terlihat lubang lubang pada permukaan kertas.Terlihat garis lengkung dan diagonal dan tidak terlihat adanya garis-garis panjang yang menunjukkan adanya retak-retak pada permukaan kertas.
24
2. Produk Kerajinan Kertas Seni (art paper) Manfaat kertas seni dapat di aplikasikan dalam pembuatan produk fungsional seperti figura foto, kotak tissu, kotak pensil dan lain-lain. Seperti terlampir pada gambar dibawah ini.
Gambar 7. Hasil Produk Kerajinan Figura Foto
Analisa karakteristik pembuatan produk kerajinan dari kertas seni jerami padi . Contoh pembuatan figura foto dengan ukuran Panjang 17 cm, lebar 13 cm dari contoh kertas seni warna putih , corak bergelombang, dan tekstur kasar pada mikro strukturnya
25
Gambar 8. Hasil Produk Kerajinan Kotak Tissu Analisa karakteristik pembuatan produk kerajinan dari kertas seni jerami padi . Contoh pembuatan kotak tisu dengan ukuran Panjang 26 cm, lebar 15 cm dan tebal 7 cm, dari contoh kertas seni warna putih, corak bergelombang, dan tekstur kasar pada mikro strukturnya.
Gambar 9. Hasil Produk Kerajinan Kotak Pensil Analisa karakteristik pembuatan produk kerajinan dari kertas seni jerami padi. Contoh pembuatan kotak pensil dengan ukuran Panjang 15 cm, lebar 10 cm dan tebal 9 cm, dari contoh kertas seni warna putih, corak homogen, dan tekstur agak halus pada mikro strukturnya.
26
B. Pembahasan
Dari hasil penelitian pembuatan kertas seni (art paper) dan produk kerajianan yang dilakukan dengan komposisi pemasakan yang diberikan diperoleh rendemen 70,78%. Didukung oleh Andrew Putra Rabulis Syam, 2010, bahwa baha baku; kayu kerapatan rendah dan non kayu mengunakan proses pemasakan semi kimia menghasilkan rendemen 65-85% dengan sifat pulp menghasilkan lembaran yang kuat dan padat. Dari gambar 2, contoh kertas seni, efektifitas hasil cetakan screen dan saringan nilon kertas belum sesuai dengan rancangan standar. Hal ini disebabkan adanya air yang tidak lolos dari screen (Alat Pencetak Kertas) cetakan, sewaktu proses drainase pulp jerami padi dari cetakan. Oleh karena untuk mendapatkan hasil kertas yang halus dan merata, mendekati atau pun sesuai dengan rancangan kertas yang diinginkan, maka air pulp jerami padi yang keluar dibutuhkan harus disesuaikan dengan persen berat yang lolos dari saringan, yaitu dengan cara membuat konsistensi larutan pulp yang sesuai, kemudian menakar volumenya sebelum dimasukkan ke dalam cetakan. Artinya penyebaran serat merata, tidak terdapat celah-celah di antara serat-serat pada permukaan kertas seni. Pada gambar 2 mendapatkan corak yang homogen dan tekstur yang halus pada permukaan struktur dipengaruhi oleh lamanya proses pengilingan sehinga diduga serat-serat banyak yang terpotong dan ukuran serat relatif pendek. Dari gambar 3, contoh kertas seni, efektifitas hasil cetakan screen dan saringan nilon kertas belum sesuai dengan rancangan standar. Hal ini disebabkan adanya air yang tidak lolos dari screen (Alat Pencetakan Kertas)
27
cetakan, sewaktu proses drainase pulp jerami padi dari cetakan. Oleh karena itu mendapatkan hasil kertas yang tidak halus dan merata, corak bergelombang, tekstur kasar, terlihat lubang-lubang pada permukaan sturktur kertas, terlihat garis-garis batas, melengkung, dan diagonal menunjukan adanya retak -retak pada permukaan kertas. Untuk mendekati atau pun sesuai dengan rancangan kertas yang diinginkan, maka air pulp jerami padi yang keluar dibutuhkan harus disesuaikan dengan persen berat yang lolos dari saringan, yaitu dengan cara membuat konsistensi larutan pulp yang sesuai, kemudian menakar volumenya sebelum dimasukkan ke dalam cetakan. Artinya penyebaran serat merata, tidak terdapat celah-celah di antara serat-serat pada permukaan kertas seni. Didukung oleh Casey 1960 dalam Sumiati ( 2008) bahwa pembentukan lembaran secara baik sangat diperlukan .untuk pencetakan berbagai jenis kertas terlebih pada jenis kertas dengan berat yang ringan ( light weight paper ) seperti kertas tissu Dari hasil pengamatan secarah semiotika yang terdapat dalam tabel 4 Dapat dilihat hasil kertas seni dari jerami
padi menghasilkan unsur garis
lengkung dan diagonal yang tidak beraturan, disamping itu kertas seni ini menghadirkan corak yang homogen dan bergelombang dan mempunyai tekstur kasar, sangat kasar dan halus dan memiliki warna kecoklatan, kream, kuning dan putih. Melihat dari hasil penelitian yang telah dilakukan dari bahan baku jerami padi yang dibuat kertas seni secara manual, ternyata secara visual menghadirkan corak yang bergelombang dan homogen , hal ini terjadi juga karena pertautan antara garis lengkung dan diagonal yang silih berganti dari serat-seratnya .
28
Menurut Panuti Sudjiman dan Aart Van Zoest, 1992 dalam Sumiati (2008) Semiotika adalah ilmu tanda, dan istilah ini berasal dari kata yunani Semion yang berarti tanda. Tanda ini bisa terdapat di mana-mana, misalnya bendera, karya sastra, lampu lalulintas dan lain-lain, hal ini desebabkan karena manusia adalah homo semioticus, yaitu mencari arti pada barang-barang dan gejala-gejala yang mengelilinginya. Pendekatan semiotika merupakan salah satu cara untuk mengetahui dan mengontrol karya-karya yang dibuat karena karya seni merupakan sesuatu yang diciptakan seniman yang dapat dibaca oleh penerima tanda (Penonton) Semiotika sebagai pendekatan
menunju karya adalah dengan melakukan
otokritik terhadap karya-karya yang dibuat. Unsur kritik dalam meninjau karya adalah deskripsi, yaitu menyebutkan, mencatat dan melaporkan hal-hal yang tersaji secarah langsung yang tampak melalui pengelihatan mengenai wujud kemudian menganalisa, menafsir atau interprestasi dan ahail karya seni. Secara keseluruhan kertas seni yang dibuat secarah manual ini menghsilkan kertas seni yang baik, dimana tekstur, warna , dan corak secara visual depengaruhi oleh proses pemasakan, pencucuian, pengilingan/blenderan, pencetakan dan pengeringan selain itu juga tergantung pada ketelitian dari individu pembuatnya. Kertas seni yang dihasilkan berbeda dengan kertas budaya seperti HVS, kwarto, dan lail-lain seperti yang digunakan sehari-hari. Dimana kertas budaya ini mempunyai permukaan yang licin dan rata sementara kertas seni ini selain memiliki permukaan yang kasar juga tidak merata. Di dalam ilmu semiotik hal ini dapat dikategorikan sinsing (singular sing) yaitu tanda-tanda yang menjadi tanda berdasarkan bentuk/rupa dalam kenyataan
29
BAB V Kesimpulan dan Saran A. Kesimpulan Dari hasil pemanfaatan jerami padi (Oryza sativa) menjadi kertas seni dan produk kerajinan dapat disimpulkan bahwa:
1. Berdasarkan hasil penelitian jerami padi bisa digunakan untuk pembuatan kertas seni dan produk kerajinan karena jerami padi memiliki tekstur dan serat yang unik.
2. Hasil penelitian pembuatan kertas seni (art paper) dan produk kerajianan yang dilakukan dengan komposisi pemasakan yang diberikan diperoleh rendemen 70,78% 3. Hasil organoleptik kertas seni dari jerami padi secara keseluruhan dapat menghasilkan corak yang bergelombang dan homogen, unsur garis lengkung dan diagonal, tekstur yang kasar, halus, sangat kasar dan dengan warna kecoklatan , kream, kuning dan hijau 4. Kertas seni dari jerami padi bisa membuat unsur kerajinan seperti, kotak tissue, kotak pensil dan bingkai foto. B. Saran 1. Berdasarkan hasil penelitian maka disarankan limbah jerami padi untuk dapat dimanfaatkan sebagai salah satu alternatif bahan baku kertas seni dan produk kerajinan 2. Perlu diversifikasi produk lebih lanjut yang bernilai seni dari produk kerajinan yang ada baik
tentang teknik pembuatan kertas seni maupun pemberian
variasi motif pada kertas seni yang ada. 3. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui sifat fisik dan mekanik kertas seni dari jerami padi.
30
DAFTAR PUSTAKA
Abhinimpuno, Weko. 2007. Potensi Bahan Baku Alternatif untuk Kertas Anonymous, 2003. Estimasi Jerami Padi yang Tidak Termanfaatkan Anonim.1976.Suhartono.1991. Yusnandar.1996. Pengertian Pulp. Andrewopunk.blogspot.com/2010/11/Teknologi-pulp-dan-kertas.html Anonim,1998. Proses Pembuatan Pulp Jerami padi Anonim, 1998, Identifikasi Serat dan Demo Proyek Teknologi Tepat Guna (TTG) Balai Besar Pulp dan Kertas, Bandung
Blogspot.com/2008/07/proses-pembuatann-bubur-kertas-pulp.html Bahari, N. 1995. Kertas Seni Sebagai Media Ekspresi Murni. Catlemen, 2001. Proses Pembuatan Kertas Casey,1960. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Kertas
Direktorat Jendral Industri Agro dan Kimia. 2009. Roadmap Industri Kertas. Departemen Perindustrian. Jakarta. Doyle et al, 1986. Risala Bahan Baku Exconde, Teofista A. R, Cesar M. M and Raul A. F, 1993,How to Produce Hand Made Paper, hal. 1– 8, Philipine, UNIDO. Fengel dan Wegener, 1995. Proses pembuatan Kertas Garcia, Carolyn Marie C, 1993, Feasibility Studi On Hand Made Paper Production, hal. 1-27, Philipine, UNIDO. Gurning, TM dan Zulkifli Zaini, Potensi Jerami di Sumatera Utara, Temu Usaha Pengembangan Industri Karton dari Jerami, tgl. 26 November 1998 di Medan,Sumatera Utara. Jallaludin, S.R. 2005. Pembuatan Pulp Dari Jerami Padi
Kusmojo 1993 dalam Sumiati 2008, Macam-Macam Proses Pulping
31
Kusmojo, 1983 dalam Casey, 1960. Faktor-Faktor yang mempengaruhi kertas Kartiwa Haroen, 2004. Sifat Morfologi dan Kandungan Kimia Jerami Padi Kartiwa Haroen, Wawan, Tugiyana dan Sugeng, Pulp Kertas Seni Dari Tanaman serat Bukan Kayu, Vol. 39 No. 1, hal 28-35,Juni 2004, Berita Selulosa, Balai Besar Pulp dan Kertas, Bandung. Malo, A. B. 2004. Membuat Kertas dari Pelepah Pisang. Kanisius. Yogyakarta Muksin. 2007. Pengolahan Material Serat Alami Menggunakan Enzim Mikrobiologi untuk Media Ekspresi Seni Dua Dimensi. Jurnal ITB J.Vis Art. Vol. 1 D, No 3 , 2007. 401-416 Muladi, S. 1996. Pemanfaatan Limbah Sebagai Bahan Baku Pulp dan Kertas Dengan Sistem Kraft. Proyek Riset Unggulan Terpadu (RUT) II. Fakultas Kehutanan. Universitas Mulawarman. Samarinda. Onggo, H. 2008. Pengaruh Perlakuan Proses Pulping Terhadap Warna Kertas Seni Dari Alang-Alang (Imperata cylindrical).Telaah jilid XXINo.1-2 Panuti Sudjiman dan Art Van Zoest,1992. Pengertian Semiotika Sjostrom,1995. Proses Pembuatan Kertas Suhartono, 1991 dalam Yusnandar 1996, Pengertian pulp Soenardi, 1998 dan Yusnandar 1996, Pengertian Pulp Sucipto, dkk. 2009. Optimasi Penggunaan NaOh dan Tepung Tapioka pada Produksi Kertas Seni dari Pelepah Pisang. Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 10 No.
WordPress. 2009. Asal Usul Kertas.http://lelosusilo.wordpress.com/2009/05/17/asal-usul as/ (16 Maret 2011). Zellcheming: Merkblatt (V/12/1957). Mekanika Kertas. (16 Maret 2011)
Pengujian
Sifat
Fisik
dan
32
33
Lampiran 1. Perhitungan Rendemen Pulp Jerami Padi ( Oryza sativa) 1. Hasil MF (Moisture Factor) menggunakan rumus
Error! Reference source not found. = Error! Reference source not found. = 0,25 FM=
2. Hasil rendemen menggunakan rumus Rendemen Pulp (%) = Error! Reference source not found. x 100% = Error! Reference source not found. x 100% = 0,7078 x 100% = 70,78%
34
Gambar 10. Pengambilan Bahan Baku Jerami Padi
Gambar 11. Penjemuran Jerami Padi Dibawah Sinar Matahari
35
Gambar 12. Pembuatan Chips Jerami Padi
Gambar 13. Proses Penimbangan Jerami Padi
36
Gambar 14. Pemasakan Jerami Padi
Gambar 15. Pencucian Bubur Jerami Padi
37
Gambar 16. Pembelenderan Pulp Jerami Padi
Gambar 17. Pencetakan Pulp Jerami Padi dengan Screen
38
Gambar 18. Pengeringan Kertas Dibawah Sinar Matahari
Gambar 19. Pembuatan Produk Kerajinan(Kotak Tissu, Kotak Pensil, Figura Foto)
39
Gambar 20. Hasil Kertas Seni dari Jerami Padi
Gambar 21. Hasil Pembuatan Produk Kerajinan dari Jerami Padi