22/07/2014
Pemanfaatan Data PSP untuk Penetapan REL REDD+ Nasional Teddy Rusolono Fakultas Kehutanan IPB/ WorkingGroup MRV BPREDD+
Disampaikan pada Pelatihan Verifikasi dan Updating data PSP untuk mendukung Sistem Pemantauan Karbon Hutan . Hotel Aston Bogor, 23-24 Juni 2014
Proses Penyusunan RL/REL
Source: Winrock 2013. Technical Guidance on Development of a REDD+ Reference level
1
22/07/2014
Penetapan Emisi Historis
Diperoleh melalui pengukuran PSP Source: Winrock 2013. Technical Guidance on Development of a REDD+ Reference level
Perhitungan Emisi Karbon - IPCC Data Aktivitas: • • • • •
Deforestasi Degradasi Hutan Perubahan tutupan lahan Kebakaran gambut Degradasi gambut
Faktor emisi : • • • • • •
FE deforestasi FE degradasi hutan FE peningkatan karbon hutan FE perubahan tutupan lahan FE Kebakaran gambut FE dekomposisi gambut
2
22/07/2014
Permasalahan Penetapan REL REDD+ Indonesia (Nasional/Sub Nasional) • Kualitas data tutupan hutan/lahan (belum standar, belum annual base, informasi tingkat akurasi peta). • Akurasi spasial data lahan gambut (terutama jenis & kedalaman gambut) Data • Data tingkat degradasi lahan Aktivitas gambut (tinggi muka air, penggenangan dll) • Data luas kebakaran lahan gambut. • Terbatasnya infomasi spasial kegiatan peningkatan karbon hutan (A/R).
• Terbatasnya data cadangan karbon pada berbagai kondisi hutan dan penutup lahan yang terpublikasi dan diakui. • Data cadangan karbon hanya pada pool karbon yang terbatas, dari data inventarisasi Faktor kayu yang pernah ada. Emisi • Terbatasnya informasi tingkat ketelitian (uncertainty) data cadangan karbon yang terpublikasi. • Terbatasnya data faktor emisi dekomposisi gambut dan kebakaran gambut.
Permasalahan Teknis RL/REL Emisi Historis
• Definisi hutan • Cakupan kegiatan (D, DD, REDD++) • Periode waktu • Skala Nasional/Sub Nasional
• Memproyeksikan Emisi (rataan, trend, historisProyeksi adjusted, forward looking) Emisi • Bagaimana (RL/BAU) mempertimbangkan situasi nasional ?
3
22/07/2014
Apa peran PSP untuk perhitungan emisi? •
•
• • •
Sebagai plot pengukuran untuk memperoleh nilai faktor emisi yang spesifik untuk berbagai “key category” (deforestasi, degradasi hutan, enhancement). Bagian dari inventarisasi hutan nasional/sub nasional (termasuk invent stok karbon) yang dapat diukur secara berulang. Menyediakan informasi riap pertumbuhan dan dinamikanya (gainloss). Memungkinkan dilakukannya verifikasi karena posisinya permanen. Pemenuhan Tier 2 dan 3 – IPCC – memungkinkan dimilikinya faktor emisi nasional dan sub nasional.
Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam menetapkan PSP : • • • • •
Mencakup tipe hutan pada skala nasional/sub nasional – pentingnya stratifikasi Ketersediaan data inventarisasi hutan terkait karbon Driver deforestasi : historis dan mendatang Keterbatasan sumberdaya (biaya, waktu dan sdm) Target ketelitian untuk stok karbon (rse =10-15% ).
Perhitungan Ketidakpastian (uncertainty) untuk setiap Pool Karbon • Standar deviasi = mengukur variasi dari nilai rata-rata • Menghitung rata-rata (mean) dan simpangan baku seluruh plot di dalam suatu stratum • mean =
𝑥 𝑛
• Standar deviasi = s
4
22/07/2014
Selang Kepercayaan 95% • Untuk data yang terdistribusi normal, diharapkan 95% dari titik data akan berada dalam selang 1,96*standard error of the mean • Perhitungan SK 95% atas dasar nilai : - standar deviasi (σ) - ukuran contoh (n) • Laporkan stok C dalam nilai : rata-rata ± SK95% • Ketidakpastian dapat juga dinyatakan sbg persentase dari nilai rata-rata (SK95% / mean) x 100%
Estimasi total ketidakpastian • Hitung % ketidakpastian untuk setiap pool karbon • Tentukan total ketidakpastian untuk seluruh pool karbon dengan metode IPCC Tier 1 “Simple Propagation Error”:
Ui = %ketidakpastian pool karbon ke-i xi = nilai rata-rata pool ke i
5
22/07/2014
Perhitungan Emisi Nasional
Perhitungan Emisi Nasional…….
6
22/07/2014
Perhitungan Emisi Nasional……
Contoh : REL hasil perhitungan emisi historis Indonesia: Emisi historis deforestasi, dekomposisi dan kebakaran gambut
7
22/07/2014
Contoh : REL hasil perhitungan emisi historis Brazil: Emisi historis dari deforestasi
Terima kasih
8