1 0 0 1 0 1
1 0 0 1 0 1
1 0 0 1 0 1
0 1 1 1 1 0 1
0 0 1 0 0 1 8 1
0 0 0 1 1 0 1 1
0 1 0 0 0 1 8 1 0 0 0 0 9 0 0 0 0 1 1 0 1 1
0 1 0 0 0 1 8 1 0 0
0 0 0 1 1 0 1 1
0 0 1 0 0 1 8 1
1 0 0 1 0 1
1 0 0 1 0 1
1 0 0 1 0 1
0 1 1 1 1 0 1
0 0 1 1 0 1 1
Pemanfaatan Data Kependudukan untuk Peningkatan Kualitas Basis Data Investor Pelaporan Transaksi Repurchase Agreement
5
7
Rangkaian Kegiatan Edukasi dan Sosialisasi KSEI
Kaleidoskop KSEI
8
11
Statistik & Aktivitas
BUNG AKSES 12/09
Edisi
04
Tahun 2015
Bung
AKSes
Securities Quantity Price
Value
Fokuss
2
Edisi 04, 2015
DARI REDAKSI Sebagai bentuk keterbukaan informasi dan perlindungan investor pasar modal Indonesia, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) bersama dengan Self Regulatory Organizations (SRO) lainnya, yaitu PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), telah memberlakukan kewajiban kepemilikan Single Investor Identification (SID) sejak tahun 2012. Kewajiban kepemilikan SID menjadi salah satu tonggak sejarah pembentukan database investor pasar modal Indonesia, dimana regulator pasar modal memiliki acuan jumlah investor berdasarkan jenis kelamin, gender serta domisili. Untuk memudahkan proses pengkinian atas data investor yang telah terbentuk, KSEI melakukan kerjasama pemanfaatan database kependudukan dengan Direktorat Jenderal Kepen dudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil), Kementerian Dalam Negeri RI. Beberapa waktu sebelumnya, KSEI telah melakukan pemadanan data investor berdasarkan nomor KTP dan tanggal lahir. Hasil pemadanan data telah disampaikan KSEI kepada para Pemegang Rekening KSEI untuk dapat dikonfirmasi kepada investor. Pada berita lainnya, simak laporan tentang kewajiban pelaporan transaksi Repurchasing Agreement (REPO) dan berbagai pengembangan serta aktivitas yang dilakukan KSEI sepanjang tahun 2015.
Selamat Membaca Salam,
Redaksi
Penerbit: PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) • Penanggungjawab: Direksi KSEI • Dewan Redaksi: Unit Komunikasi Perusahaan KSEI • Sirkulasi: Unit Komunikasi Perusahaan KSEI
Website KSEI www.ksei.co.id
email
[email protected] Toll Free 0800 -1- 865734 Call Center KSEI 021 - 515 2855
Alamat Redaksi: Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower I Lt. 5, Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53, Jakarta 12190, Telp. 52991099, Fax. 52991199
Fokuss
3
Edisi 04, 2015
Pemanfaatan Data Kependudukan untuk Peningkatan Kualitas Data Investor
Proses pengkinian data investor pasar modal kini telah diverifikasi dengan data kependudukan di Ditjen Dukcapil, Kementerian Dalam Negeri RI, sehingga basis data investor pasar modal diharapkan lebih akurat.
M
enilik latar belakang pengem bangan pasar modal Indonesia, salah satu tonggak sejarah pembentukan database investor dimulai pada tahun 2012 sejak adanya kewajiban kepemilikan nomor Single Investor Identification (SID) yang diterbitkan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Untuk mempermudah proses pengkini an data investor, pada tanggal 27 Desember 2013 KSEI mengimplementasikan modul Static Data Investor (SDI) pada sistem utama C-BEST. Modul ini memungkinkan Perusa haan Efek dan Bank Kustodian (Pemegang Rekening), untuk melakukan pembuatan Sub Rekening Efek (SRE) dan SID, serta melakukan proses pengkinian dengan input data secara langsung. Data yang tersimpan dalam modul SDI, sangat bergantung pada kualitas database nasabah yang dimiliki oleh Pemegang Rekening KSEI.
Upaya untuk membentuk database investor yang akurat dilakukan melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Duk capil) Kementerian Dalam Negeri tentang Pemanfaatan Nomor Induk Kependudukan (NIK) pada Februari 2014. MoU tersebut menjadi dasar hukum bagi setiap instansi yang berada di bawah pengawasan OJK untuk dapat melakukan kerjasama dengan Dukcapil, termasuk KSEI. Pada Agustus 2014, KSEI dan Dukcapil telah melakukan penandatanganan kerjasa ma pemanfaatan database kependudukan sebagai acuan untuk melakukan verifikasi data investor di pasar modal. Hal ini untuk melengkapi proses validasi dan verifikasi pembukaan SRE atau penerbitan nomor SID di KSEI.
Fokuss
4
Edisi 04, 2015
Proses verifikasi dan validasi secara online Pemanfaatan database kependuduk ini rencananya akan diimplementasikan an Dukcapil dilakukan dalam 2 langkah. pada tahun 2016. Langkah pertama adalah pemadanan Dalam rangka meningkatkan kualitas data secara offline untuk investor yang te data investor, KSEI menghimbau Pemegang lah tercatat di KSEI, dengan mengirimkan Rekening untuk dapat memanfaatkan seluruh data nomor KTP investor yang fasilitas dari Dukcapil. Ada 2 hal yang dapat ada di KSEI ke Dukcapil. Jika nomor KTP dimanfaatkan oleh Pemegang Rekening. tersebut terdaftar, KSEI akan menerima Pertama, Pemegang Rekening dapat meng data demografi yang cukup lengkap dari gunakan card reader untuk membaca chip Dukcapil. yang tertanam pada KTP Elektronik, serta Proses pemadanan data secara offline melakukan verifikasi KTP dengan membaca dilaksanakan KSEI dengan membanding sidik jari calon investor baru yang ingin kan kesesuaian antara nomor KTP investor menjadi nasabah ataupun pengkinian data yang tercatat dan tanggal lahir. Data nasabah saat face-to-face. lengkap hasil pemadanan Kedua, Pemegang tersebut akan disimpan oleh Rekening dapat meman KSEI untuk menjadi database faatkan database kepen kependudukan offline di KSEI. Pemanfaatan dudukan melalui web Berdasarkan hasil pema database service untuk melakukan danan data, masih terdapat kependudukan nomor KTP yang belum Dukcapil dilakukan verifikasi dan validasi update atau bahkan tidak dalam 2 langkah, nomor KTP calon investor baru ataupun pada saat tercatat. Kondisi seperti inilah yakni secara online pengkinian data investor. yang diharapkan dapat diper dan offline.” Hal ini dapat mengurangi baiki sehingga kualitas data potensi human error saat menjadi lebih akurat. Seluruh proses pendaftaran atau pengkinian data hasil pemadanan data sudah disampaikan investor. Untuk memanfaatkan fasilitas KSEI ke masing-masing Pemegang Reke yang terintegrasi dengan sistem back office ning agar data dapat dikonfirmasi ulang ini, Pemegang Rekening harus berinvestasi kepada setiap nasabah. dalam pengembangan web service dan Proses verifikasi data oleh Pemegang jaringan ke Dukcapil. Rekening dilakukan pada Januari hingga Penggunaan card reader maupun web Maret 2016. Tata cara perbaikan dilakukan service dapat dimanfaatkan untuk proses melalui pengkinian data di modul SDI dan Know Your Client (KYC) nasabah yang telah disosialisasikan kepada Pemegang menjadi kewajiban Pemegang Rekening. Rekening pada 21 dan 29 Desember 2015. Ke depannya, proses KYC yang dilakukan Dalam proses pengkinian data kali ini, Pemegang Rekening diharapkan men KSEI mengirimkan hasil padanan data dari jadi jalur utama penjagaan kualitas data Dukcapil sebagai acuan bagi Pemegang nasabah. Tatkala proses awal data sudah Rekening. akurat maka proses selanjutnya akan lebih Langkah kedua adalah proses verifikasi mudah. Tidak hanya Pemegang Rekening secara online untuk pembuatan nomor SRE yang merasakan manfaatnya, investor dan/atau SID bagi investor baru. Dalam hal juga dapat mengurangi hambatan dalam ini, KSEI mengembangkan infrastruktur pembukaan SID dan RDN, yang menjadi dan aplikasi yang menghubungkan basis persyaratan bertransaksi di pasar modal. data investor dengan basis data Dukcapil. Dengan adanya pemanfaatan dataDari sisi Pemegang Rekening KSEI, tidak base kependudukan Dukcapil, diharapkan ada perubahan sistem terkait implemen data investor pasar modal Indonesia tasi ini. Pemegang Rekening hanya akan menjadi lebih lengkap dan akurat. Dengan menerima notifikasi baru terkait status data investor yang akurat dan senantiasa pembuatan SRE atau penerbitan nomor terkini, maka rencana program pengem SID investor. bangan produk dan layanan jasa pasar Apabila data nasabah sudah sesu modal, dapat dikembangkan dengan lebih ai dengan data Dukcapil, maka akan baik berdasarkan basis data investor yang langsung dibuatkan SRE dan SID oleh KSEI. tersedia. n Jika ditemukan ketidaksesuaian, diper lukan pengecekan dan perbaikan data oleh Pemegang Rekening terlebih dahulu [Aditya Kresna, Achmad Firdiansyah sebelum data dikirimkan kembali ke KSEI. & Rahma Sutari]
“
Fokuss
5
Edisi 04, 2015
Pelaporan Transaksi Repurchase Agreement PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menambah modul untuk pelaporan transaksi REPO yang diwajibkan mulai awal tahun 2016.
T
ransaksi Repurchasing Agreement atau REPO adalah salah satu bentuk transaksi yang cukup banyak dimi nati pelaku pasar modal Indonesia. REPO adalah transaksi penjualan atau pem belian Efek antara dua pihak yang pada saat bersamaan diikuti dengan perjanjian untuk penjualan dan pembelian kembali Efek tersebut pada waktu dan harga yang telah ditetapkan. Berbeda dengan transaksi pada umumnya dimana proses penyelesaian hanya terjadi satu kali, pada transaksi REPO terdapat dua kali proses penyele saian, yaitu ‘Repo Opening Transaction’ yang merupakan proses pembelian atau penjualan yang dilakukan sesuai dengan kesepakatan dan ‘REPO Closing Transaction’ untuk pengembalian jaminan atas Efek atau dana yang ditransaksikan berdasarkan perjanjian yang telah dise pakati. Sebelumnya, transaksi ini tidak di bedakan dalam sistem C-BEST sehingga pihak regulator tidak mengetahui dan tidak memiliki data jumlah penyelesa ian transaksi REPO yang terjadi. Sejak diterbitkan Perubahan Peraturan Jasa Kustodian Sentral pada 2012, yang salah satu butirnya mengatur tentang me kanisme penyelesaian transaksi REPO, keterbukaan informasi untuk transaksi ini semakin jelas sekaligus membantu Pemegang Rekening KSEI (Perusahaan Efek dan Bank Kustodian) untuk proses penyelesaiannya.
Untuk mengatur agar penyeleng garaan transaksi REPO di pasar modal Indonesia semakin transparan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan Per aturan Nomor 9/POJK.04/2015 tentang Pedoman Transaksi Repurchase Agreement bagi Lembaga Jasa Keuangan. Ketentuan tersebut didukung dengan penerbitan Peraturan KSEI Nomor V-D tentang ins truksi Free of Payment yang mulai berlaku sejak 17 Desember 2015 dan Peraturan KSEI Nomor V-G tentang Pelaporan dan Penyelesaian Transaksi REPO yang mulai berlaku sejak 1 Januari 2016. Dengan diterbitkannya peraturan tersebut maka otomatis peraturan sebelumnya yang mengatur tentang penyelesaian transaksi REPO tidak berlaku lagi. Berdasarkan POJK tersebut, transaksi REPO atas Efek bersifat ekuitas wajib dilaporkan kepada Lembaga Penyim panan dan Penyelesaian, dalam hal ini KSEI. Dengan demikian, regulator dapat mengetahui jumlah transaksi REPO yang selama ini terjadi di pasar modal. Dengan telah diwajibkannya pela poran transaksi REPO oleh Pemegang Rekening, KSEI mengembangkan modul baru untuk pelaporan yang dapat diakses melalui ORCHid (Online Research and Centralized Historical Data), fasilitas online sistem yang menyediakan data historis dari kegiatan yang dilakukan oleh Peme gang Rekening di C-BEST. Modul pelaporan transaksi REPO terdiri dari beberapa fungsi yang diharap
Fokuss
6
Edisi 04, 2015
untuk mengkonfirmasikan bahwa in kan dapat mengakomodir kebutuhan formasi yang dilaporkan adalah benar. Pemegang Rekening dalam melakukan 3. ‘Monitoring’ yaitu fungsi yang dapat pelaporan. digunakan untuk melakukan inquiry Fungsi-fungsi tersebut meliputi: atas kegiatan pelaporan REPO yang 1. ‘Reporting’ yaitu fungsi yang dapat telah dilakukan. digunakan oleh pengguna dalam Modul ini juga dilengkapi dengan melakukan pelaporan transaksi REPO fasilitas pengingat berupa dashboard yang terdiri dari: yang dapat mempermudah pengguna l ‘REPO Opening’ yaitu pelaporan jika terdapat pelaporan yang menunggu yang dilakukan jika terdapat trans tindakan selanjutnya. aksi REPO baru. Waktu pelaporannya l ‘Top Up/Withdrawal’ sendiri dibatasi hingga yaitu pelaporan yang Modul pelaporan satu hari setelah trans dilakukan jika terdapat transaksi aksi dilakukan. perubahan informasi REPO terdiri Secara sistem, pe nilai transaksi REPO dari beberapa laporan dapat dilakukan yang telah dilaporkan fungsi untuk hingga pukul 17.00 WIB sebelumnya baik beru setiap harinya. Pelaporan pa nilai dana maupun mengakomodir harus dilakukan sebelum Efeknya. kebutuhan penyelesaian transaksi l ‘Substitution’ yaitu pe Pemegang karena terdapat referensi laporan yang dilakukan Rekening.” eksternal yang wajib di jika terdapat pergan gunakan pada saat penyelesaian transaksi tian atas Efek yang menjadi jaminan dilakukan. dalam transaksi REPO tersebut. Sebelum implementasi modul pe l ‘Trade Adjustment’ yaitu perubahan laporan tersebut, KSEI menyelengga tanggal jatuh tempo dari transaksi rakan sosialisasi kepada Pemegang REPO yang telah dilaporkan sebe Rekening pada 2 Desember 2015 dan lumnya. hands on pada 17 Desember 2015. l ‘REPO Closing’ yaitu pelaporan atas Hingga 10 Februari 2016, tercatat 209 penutupan atau jatuh tempo dari transaksi REPO telah dilaporkan oleh REPO yang telah dilaporkan sebe 11 Pemegang Rekening KSEI. n lumnya. 2. ‘Confirmation’ yaitu fungsi yang dapat [Yulia Purnama S.] digunakan oleh pihak lawan transaksi
“
Pelaporan Transaksi Repo Pemegang Rekening KSEI
ORCHiD
1 Input Pelaporan REPO Pelaporan ke OJK
2 Download File Instruksi dari ORCHiD
3 Upload File Instruksi untuk Penyelesaian ke C-BEST
C-BEST
Fokuss
7
Edisi 04, 2015
Rangkaian Kegiatan Edukasi dan Sosialisasi KSEI Untuk menyampaikan informasi terbaru terkait fasilitas bagi investor, KSEI menyelenggarakan kembali rangkaian kegiatan edukasi dan sosialisasi ke beberapa daerah.
S
osialisasi dan edukasi yang dise lenggarakan KSEI sepanjang tahun 2015 masih bertujuan untuk me nyampaikan pesan utama yang terkait de ngan Fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas). Seiring dengan dinamika dan perkembangan di pasar modal, fasilitas yang diluncurkan KSEI sejak tahun 2010 tersebut semakin diperluas fungsinya. Kini, investor dapat memantau portofolio Efeknya serta melakukan input instruksi tarik dana melalui jaringan e-channel perbankan. Rangkaian sosialisasi Fasilitas AKSes pada tahun 2015 dimulai sejak semester pertama, dengan menyambangi kota Surabaya. Pada penyelenggaraan sosialisasi tahun ini, KSEI turut menggandeng Bank Adminis trator Rekening Dana Nasabah (RDN) dan Perusahaan Efek (PE), khususnya yang telah melakukan pengembangan co-branding Fasilitas AKSes dan perluasan fungsi untuk penyampaian instruksi penarikan dana nasabah. Dengan melakukan sosialisasi bersama Bank Administrator RDN dan PE, diharapkan investor dapat memperoleh informasi yang lebih jelas. Selain itu, lembaga lain yang diikut sertakan KSEI sebagai narasumber sosiali sasi adalah PT Penyelenggaraan Program Perlindungan Investor Efek Indonesia (P3IEI) dan Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia (BAPMI). Hadirnya P3IEI dan BAPMI di pasar modal diharapkan mampu menumbuhkan tingkat kepercayaan dan menarik minat investor untuk berin
Sosialisasi di Denpasar
Sosialisasi di Yogyakarta
Sosialisasi di Manado
vestasi. P3IEI berfungsi mengelola dana perlindungan pemodal, sementara BAPMI merupakan lembaga hukum tempat menyelesaikan persengketaan perdata di bidang pasar modal. Secara keseluruhan, rangkaian program kegiatan sosialisasi Fasilitas AKSes yang diselenggarakan KSEI di beberapa daerah meliputi Surabaya (12 Februari 2015), Yogyakarta (12 Maret 2015), Semarang (23 April 2015), Bandung (27 Mei 2015), Denpasar (26 Agustus 2015), Manado (30 Oktober 2015) dan Balikpapan (21 No vember 2015). Disamping inisiatif program edukasi dan sosialisasi, KSEI ikut serta dalam ber bagai sosialisasi yang diselenggarakan oleh Self Regulatory Organization (SRO). KSEI juga mendukung kegiatan pembu kaan rekening yang dilakukan oleh Peru sahaan Efek, dimana KSEI berperan serta menjadi narasumber yang menyampaikan informasi tentang Fasilitas AKSes setelah dilakukannya pembukaan rekening Efek. n [Redaksi]
Fokuss
8
Edisi 04, 2015
Kaleidoskop Komitmen PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dalam melakukan pengembangan infrastruk tur pasar modal secara konkret dilakukan dengan berbagai inisiatif. Sejalan dengan berbagai kegiat an lainnya di tahun 2015, KSEI berharap dapat memberikan kontribusi terbaik bagi pasar modal Indonesia.” JANUARI
Belajar dari India. Dengan 19 juta orang investor dan 10 ribu perusahaan tercatat, harus diakui bahwa Indone sia masih perlu belajar dari India. Delegasi KSEI berkun jung ke India untuk mempelajari proses penyelesaian transaksi pasar modal dan fasilitas yang disediakan lembaga Kustodian di negara tersebut.
maret
Investor Bisa Kirim Instruksi Tarik Dana Lewat ATM. Disaksikan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Nurhaida, bekerjasama dengan Bank Permata dan Trimegah Securities, KSEI luncurkan fasilitas penyam paian instruksi penarikan dana melalui ATM sebagai bentuk perluasan kerjasama sinergi Fasilitas AKSes dengan perbankan.
februari
Peraturan Perlindungan Investor dan Penegakan Hukum. KSEI menyelenggarakan sosialisasi kepada pe makai jasa sebagai tindak lanjut berlakunya Peraturan tentang Pemeriksaan, Sanksi, dan Fasilitas AKSes pada tanggal 1 Desember 2014. Ini merupakan upaya KSEI untuk menciptakan kepastian hukum guna mendukung program pendalaman pasar.
mei
Peran Serta Aktif Sebagai Anggota ACG. Sebagai ang gota Central Securities Depository Group (ACG), KSEI berperan aktif pada kegiatan yang diselenggarakan oleh organisasi lembaga Kustodian pasar modal dari nega ra-negara Asia Pasifik tersebut. KSEI juga telah menan datangani MoU dengan beberapa anggota ACG untuk meningkatkan kerjasama dan pertukaran informasi.
Fokuss
9
Edisi 04, 2015
2015 juni
Pengembangan Sistem Pengelolaan Investasi Terpadu. Sebagai kelanjutan dari pengembangan sistem pengelolaan investasi terpadu di Indonesia, KSEI menan datangani Perjanjian Kerja Sama pengembangan S-Invest dengan Korea Securities Depository (KSD). Rencananya, sistem tersebut akan diimplementasikan tahun depan dengan harapan proses penyelesaian transaksi reksa dana di Indonesia semakin efisien.
juli
KSEI Tambah Jumlah Bank RDN. Untuk mendukung pengembangan infrastruktur pasar modal, KSEI tam bah jumlah Bank Administrator Rekening Dana Nasa bah (Bank RDN) dari 6 bank menjadi 9 bank termasuk didalamnya 2 Bank RDN Syariah, yang diharapkan dapat memudahkan investor dalam melakukan investasi di pasar modal karena investor dapat memilih bank yang terdekat dan dinilai memberikan layanan jasa terbaik.
agustus
Fun Run & Walk “Hope in Motion”. OJK bersama de ngan KSEI, BEI dan KPEI mengadakan kegiatan Fun Run & Walk dengan tema “Hope in Motion”. Setiap peserta yang mengikuti kegiatan ini turut berpartisipasi meng galang dana kemanusiaan. Melalui kegiatan ini terkum pul dana kemanusiaan sebesar Rp 297.800.000,- yang akan disalurkan bagi korban bencana alam dan masya rakat yang membutuhkan.
juni
Penyelesaian Transaksi Kini Melalui Bank Sentral. KSEI mengimplementasikan salah satu pengembangan infrastruktur pasar modal berupa fasilitas penyele saian transaksi dana melalui bank sentral, sehingga pemindahbukuan dana pasar modal lebih fleksibel dan cepat karena langsung menggunakan sistem Bank Indo nesia (BI-RTGS).
agustus
Pembukaan 10.000 Rekening Investor. KSEI bersama dengan SRO lain mendukung program penciptaan 10.000 investor baru yang merupakan karyawan PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRITEX) – Solo, yang merupakan salah satu emiten di Bursa Efek Indonesia. Program ini juga tercatat sebagai Rekor Penciptaan Investor Saham Terbanyak dalam satu perusahaan oleh MURI.
september
KSEI Berbagi. Sebagai bentuk komitmen dan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap kelestarian lingkung an dan sumber daya manusia, KSEI memberikan bantuan pembangunan sarana dan prasarana berupa tanggul, lapangan olah raga dan sanitasi di lingkungan Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Taman Ilmu Tanah Baru, Depok.
Fokuss Fokuss
10 10
Edisi 04, 04, 2015 2015 Edisi
Kaleidoskop 2015 oktober
Forum Calon Investor. OJK bersama dengan KSEI dan SRO lainnya, menghadiri kegiatan Forum Calon Investor di kota Padang pada 5 Oktober 2015. Kegiatan bertujuan untuk memberikan informasi bagi pengusaha dan calon investor di kota Padang mengenai perkembangan pasar modal dan mengajak masyarakat untuk mulai berin vestasi di pasar modal.
oktober
Penandatanganan Nota Kesepahaman. Disaksikan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Nurhaida, KSEI bersama dengan BEI dan KPEI melakukan penan datanganan nota kesepahaman de ngan PT Telekomu nikasi Indonesia (Persero) Tbk pada tanggal 23 Oktober 2015. Penandatangan nota kesepahaman bertujuan untuk menjalin kerjasama dalam pengembangan layanan dan infrastruktur serta informasi di pasar modal.
november
Inisiatif Kerja Sama Internasional. Sebagai anggota ACG, KSEI juga aktif menjalin kerjasama melalui diskusi dan pertukaran informasi dengan lembaga kustodian sentral di tingkat regional. Dalam pertemuan tahunan di Taipei, Taiwan tahun ini KSEI bersama anggota ACG antara lain membahas standardisasi back office pelaku industri reksadana di negara-negara Asia.
november
Keikutsertaan pada forum internasional. Sebagai Lembaga Kustodian yang berdaya saing internasional, KSEI turut serta dalam berbagai forum internasional. Tahun ini, KSEI diundang untuk menjadi salah satu narasumber pada NeMa 2016 (Network Management Event), forum diskusi lembaga kustodian dan kliring di Asia.
Desember
Penambahan 3.000 investor. KSEI bersama dengan SRO kembali mendukung program pembukaan rekening bagi kalangan mahasiswa. Dalam acara yang juga dihadiri oleh Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Nurhaida di Universitas Putra Indonesia – Padang ini, dibukakan rekening efek bagi 3.133 investor baru yang juga dicatatkan sebagai rekor MURI.
Desember
Pencatatan Perdana Efek Beragun Aset. KSEI bersama dengan SRO dan OJK menghadiri kegiatan pencatatan perdana Efek Beragun Aset EBA-SP SMFBTN01 pada 4 Desember 2015. Pencatatan EBA ini diharapkan dapat memberikan alternatif pilihan dalam berinvestasi sekaligus menambah instrumen di pasar modal.
Desember
Sosialisasi Pengkinian Data Investor. Sehubungan dengan upaya untuk meningkatkan validitas data in vestor, KSEI menyelenggarakan Workshop Pembenahan Data Investor kepada Pemegang Rekening KSEI.
www.ksei.co.id
Fokuss
11
Edisi 04, 2015
Statistik
Total Single Investor Identification (SID) yang Tercatat di C-BEST (Periode Januari - Desember 2015) Des ‘15
434.107
Nov ‘15
426.210
Okt ‘15
419.961
Sep ‘15
407.398
Agt ‘15
400.703
Jul ‘15
388.960
Jun ‘15
386.343
Mei ‘15
382.171
Apr ‘15
378.594
Mar ‘15
378.872
Feb ‘15
372.758
Jan ‘15
367.149 548.384
Total Sub Rekening Efek yang Tercatat di C-BEST (Periode Januari - Desember 2015)
535.262
539.698
516.822 506.931
492.829
476.933
484.688 483.776
494.425
488.248
468.537
Jan ‘15
Feb ‘15
Mar ‘15
Apr ‘15
Mei ‘15
Jun ‘15
Jul ‘15
Agt ‘15
Sep ‘15
Okt ‘15
Nov ‘15
Des ‘15
Total Aset yang Tercatat di C-BEST (Periode Januari - Desember 2015) [dalam triliun rupiah]
3.423,27 3.233,28
3.266,32
3.344,30 3.183,14
3.134,74
3.089,05 2.926,00
2.919,50 2.766,53
Jan ‘15
Feb ‘15
Mar ‘15
Apr ‘15
Mei ‘15
Jun ‘15
Jul ‘15
Agt ‘15
Sep ‘15
Okt ‘15
2.879,17
Nov ‘15
3.022,57
Des ‘15
Fokuss Fokuss
12 12
Edisi 04, 04, 2015 2015 Edisi
Aktivitas
Yuk Nabung Saham Sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berinvestasi di pasar mo dal, KSEI bersama dengan BEI dan KPEI meluncurkan kampanye “Yuk Nabung Saham” ber tepatan dengan penyelenggaraan Investor Summit & Capital Market Expo pada 12 November 2015 di Main Hall, Galeri Bursa Efek Indonesia. “Yuk Nabung Saham” mengajak masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal dan diharapkan dapat mengubah budaya menabung masyarakat Indonesia menjadi budaya berinvestasi. n
Penandatanganan MoU SRO dengan IAI KSEI bersama dengan BEI dan KPEI melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) di Balai Kartini, Jakarta pada tanggal 16 November 2015. Penandatanganan MoU tersebut meresmikan jalinan kerjasama dalam hal penelitian dan pengembangan atas aktivitas penyusunan Standar Akuntansi Keuangan, sosialisasi, sertifikasi, keanggotaan, pendidikan dan pelatihan terkait industri pasar modal. Penandatanganan dilakukan oleh Ketua Dewan Pengurus IAI Bapak Prof. Mardiasmo, Direktur Utama BEI Tito Sulistio, Direktur KPEI Sunandar serta Direktur KSEI Syafruddin dan Friderica Widyasari Dewi. n
Sosialisasi Enterprise Risk Management Dalam rangka meningkatkan kesadar an dan pengetahuan terhadap proses mana jemen risiko bagi para karyawan, KSEI menye lenggarakan sosialisasi terkait informasi terkini implementasi Enterprise Risk Management (ERM) pada 11 - 12 Desember 2015 di Hotel Double Tree - Cikini dengan konsep “Amazing Race”. Melalui kegiatan sosialisasi ini, diharapkan seluruh karyawan KSEI mengetahui, tanggap dan andal dalam menangani dan mengelola risiko-risiko pada Divisi dan Unit masing-masing. Sosialisasi ini juga bertujuan untuk mengenalkan risiko-risiko utama perusahaan (Risk That Matter) dan peran-peran Divisi/Unit dalam mengelola risiko. n