PEMANFAATAN CONTENT MANAGEMENT SYSTEM (CMS) SEBAGAI SOLUSI ONLINE MARKETING UNTUK UKM DI KOTA JAMBI Hendri, S.Kom, M.S.I Dosen Tetap STIKOM Dinamika Bangsa Jambi Email:
[email protected] Abstrak UKM yang ada di kota Jambi tumbuh dengan subur, tercatat ada sekitar 12.000 UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) pada tahun 2009, data ini menurut koran jambi independent. Dari UMKM ini terbagi dari beberapa sektor contohnya saja kuliner, kain batik, oleh-oleh khas Jambi, dan kerajinan tangan. Sebagian besar UKM yang ada di kota Jambi masih banyak yang belum memanfaatkan teknologi internet dalam mempromosikan hasil usahanya sehingga memungkinkan usahanya dapat dikenal oleh masyarakat luas baik dari dalam kota maupun dari luar kota Jambi. Saat ini, internet semakin banyak digunakan untuk pemasaran produk dan jasa. Pemasaran produk melalui dunia internet yang lebih dikenal emarketing ini tidak dilupakan begitu saja oleh para pelaku bisnis UKM. Mereka juga menggunakan internet untuk memasarkan produk mereka. Salah satu cara untuk pemasaran produk mereka dalam dunia internet adalah dengan menggunakan Content Management System. Pembangunan CMS dimulai dengan melakukan kajian terhadap CMS yang ada saat ini serta menganalisis bagaimana karakteristik UKM di kota Jambi. Pada tahap analisis ini dihasilkan kebutuhan fungsional dan kebutuhan nonfungsional. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan perancangan dan implementasi dari CMS e-Marketing tersebut. Setelah CMS diimplementasikan, maka dilakukan pengujian terhadap CMS tersebut. Pengujian dilakukan dengan metode black box testing dan penggunaan kuesioner usability test. Hasil yang diperoleh dari pengembangan CMS ini adalah CMS yang sederhana, mudah digunakan, berbahasa Indonesia, dan menyediakan fitur yang diperlukan oleh UKM secara langsung. Kata Kunci: CMS, UKM, e-Marketing 1. PENDAHULUAN Penggunaan internet sekarang ini berkembang sangat pesat. Sekarang ini, pengguna internet di seluruh dunia sudah mencapai 2,1 miliar orang. Sedangkan pada tahun 1995, pengguna internet di dunia hanya berjumlah sekitar 16 juta orang saja. Penggunaan internet yang bertumbuh pesat juga terjadi di negara kita, Indonesia. Internet sekarang ini menjadi salah satu kebutuhan bagi masyarakat Indonesia. Melalui dunia internet, masyarakat Indonesia dapat melakukan berbagai kegiatan, antara lain untuk kegiatan online marketing, social network, chatting, membaca berita, menemukan info mengenai suatu hal, dan masih banyak lagi. Salah satu hal yang sedang tumbuh dalam dunia internet adalah online marketing. Online marketing merupakan usaha yang dilakukan untuk melakukan pemasaran suatu produk atau jasa menggunakan media internet. Meningkatnya pengguna internet setiap harinya, ternyata tidak diabaikan begitu saja oleh para pelaku bisnis UKM (Usaha Kecil Menengah). Kemajuan tersebut dirasa sangat bermanfaat untuk dijadikan sebagai salah satu strategi pemasaran bisnis. Jurnal SISFO Vol. 7, No.1, Februari 2013 – STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi
1
Lingkungan bisnis dan strategi pemasaran secara tidak langsung harus memanfatkan media online. Perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang pemasaran produk dan layanan memiliki dua pilihan dalam mengiklankan produk atau jasa mereka dengan online marketing. Yang pertama adalah membuat sendiri aplikasi web untuk mendukung kegiatan online marketing sendiri. Pilihan kedua adalah dengan menggunakan open source software yang sudah tersedia. Open source software untuk e-marketing umumnya menggunakan Content Management System(CMS) supaya pengguna awam lebih mudah memasukkan konten yang mereka inginkan melalui halaman administrator. Melalui CMS ini, pengguna dapat memodifikasi kode programnya. Ada banyak CMS untuk dunia onlinemarketing sekarang ini. Setiap CMS memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. CMS untuk kegiatan e-marketing saat ini tidak ada yang dikhususkan untuk Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia. Oleh sebab itu, diperlukan sebuah CMS yang dapat mendukung kegiatan emarketing yang dimiliki oleh UKM dan sesuai dengan karakteristik UKM yang ada di Indonesia saat ini. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Content Management System Content Management System (CMS) adalah suatu sistem yang digunakan untuk mengelola dan memfasilitasi proses pembuatan, pembaharuan, dan publikasi content secara bersama (collaborative content management) (Kartchner, 1998). Content mengacu pada informasi dalam bentuk teks, grafik, gambar maupun dalam format-format lain yang perlu dikelola dengan tujuan memudahkan proses pembuatan, pembaharuan, distribusi, pencarian, analisis, dan meningkatkan fleksibilitas untuk ditransformasikan ke dalam bentuk lain. Terminologi CMS sendiri cukup luas, di antaranya mencakup software aplikasi, database, arsip, workflow, dan alat bantu lainnya yang dapat dikelola sebagai bagian dari mekanisme jaringan informasi suatu perusahaan maupun global. Arsitektur CMS pada umumnya menggunakan 3 layer, yaitu presentation layer, business layer, dan database layer. Database layer menyediakan fungsi untuk menyimpan semua data dan informasi yang diperlukan. Sedangkan business layer merupakan layer yang menyediakan fungsi-fungsi dari CMS tersebut dan presentation layer menyediakan fungsi untuk user interface bagi pengguna. Proses umum dari Content Management System dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Archive Content Import/ Eksport
Content Creation Content Retrieval Content Transport
INPUT
Content Management
Publish/ Delivery OUTPUT
Gambar 1. Proses Umum CMS (GAO, 2007) Jurnal SISFO Vol. 7, No.1, Februari 2013 – STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi
2
Fungsi-fungsi CMS dapat dikelompokkan sebagai berikut:(Abudiyono,2007): A. Content Making Pembuatan konten dalam CMS dapat dilakukan oleh siapapun tanpa harus mengetahui dasar HTML. Pengguna dapat memasukkan konten berupa gambar, tulisan, video, dan lain sebagainya dengan implementasi yang lebih sederhana serta mengijinkan untuk diupdate tanpa harus meghapus dulu. B. Content Management Apabila satu halaman telah dibuat, maka CMS akan menyimpan halaman tersebut pada tempat penyimpananya. Semuanya disimpan dengan link yang terkait. Pusat penyimpanan juga menyediakan fasilitas untuk mengelola konten. Kebanyakan CMS yang ada sekarang ini dikembangkan di lingkungan berbasis web untuk mengelola kontennya. C. Publication Setelah konten di terima oleh editor dan direview, selanjutnya artikel tersebut akan diapprove dan secara otamatis akan dipublikasikan sesuai dengan kategorinya. Selain meriview, editor juga diberikan hak untuk merubah konten tersebut. D. Presentation CMS dapat menampilkan konten berdasarkan kategori tertentu, atau berdasarkan tanggal pembuatan konten, dan lain sebagainya tergantung dari CMS masing-masing. 2.2 Content Management System Untuk Online Marketing Saat ini, ada beragam CMS yang disediakan khusus untuk Online marketing. Beberapa CMS yang cukup populer digunakan untuk e-marketing antara lain Prestashop, Opencart, Magento, X-Cart, dan masih banyak lagi. Selain CMS untuk e-marketing, ada beberapa CMS yang sebenarnya tidak spesifik untuk e-marketing, tetapi dengan menggunakan beberapa plug-in, maka CMS itu dapat digunakan dalam mengembangkan website emarketing. CMS itu adalah Wordpress yang memiliki beberapa jenis plug-in, antara lain WP e-Commerce, e-Shop, dan lain-lain. 2.2.1 Prestashop Prestashop adalah salah satu CMS e-commerce yang cukup populer dan paling banyak digunakan di Indonesia. Sebagai bukti, di forum Prestashop telah disediakan ruangan khusus untuk mereka yang ingin berdiskusi dalam bahasa Indonesia. Software ini menggunakan smarty template engine, dikombinasikan dengan AJAX di back-end nya. Prestashop memiliki fitur yang sudah bisa dibilang lengkap untuk sebuah e-commerce berstandar internasional.
Gambar 2 : Tampilan Prestashop Jurnal SISFO Vol. 7, No.1, Februari 2013 – STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi
3
2.2.2 Opencart Opencart merupakan shopping cart yang mudah digunakan dan kini semakin populer karena kemudahan dalam penggunaan, ramah terhadap mesin pencari, dan secara tampilan sangat baik.
Gambar 3 : Tampilan Opencart 2.2.3 Magento Magento merupakan platform e-commerce yang paling cepat perkembangannya. Magento dibangun dengan konsep open source. Para pengguna Magento adalah Samsung, Nespresso dan The North Face. Magento menyediakan tiga pilihan paket CMS, yaitu Enterprise Edition, Professional Edition dan Community Edition. Enterprise Edition memiliki paket yang sangat lengkap dan canggih dalam meningkatkan penjualan, termasuk didalamnya store credit, gift cards (virtual dan fisik), member only sales, clubs, multi-store (retail & wholesale) dan dukungan penuh waktu. Professional Edition memiliki fitur yang tidak selengkap Enterprise Edition. Community Edition, gratis didownload, umumnya dimanfaatkan oleh para web developer yang sudah ahli dan paket ini tidak didukung support, garansi dan kompensasi.
Gambar 4 : Tampilan Magento Jurnal SISFO Vol. 7, No.1, Februari 2013 – STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi
4
2.2.4 X-Cart X-cart adalah shopping cart komersial dengan kode open source, umumnya para penggunanya adalah perusahaan yang telah cukup stabil. Pengguna X-Cart mendapatkan support profesional sesuai dengan budget yang dikeluarkan untuk membeli software ini. XCart merupakan sebuah CMS yang cepat, lulus W3C dan search engine friendly. X-Cart juga menggunakan tipe Smarty template system, sehingga programmer dengan mudah memodifikasi tampilannya. Di sisi lain, meskipun murah, akan tetap diperlukan penambahan add-on yang bervariasi harganya mulai dari $35 hingga $109. Technical Support dari administrator X-Cart itu sendiri tidak gratis.
Gambar 5 : Tampilan X Cart 2.2.5 Wordpress Dengan Plugin E-Commerce WordPress.org merupakan salah satu CMS yang cukup banyak digunakan sekarang ini. Wordpress tidak hanya terbatas untuk kegiatan e-marketing, namun wordpress ini bisa digunakan untuk pembangunan berbagai jenis website. Apabila kita ingin membangun aplikasi web untuk e-marketing dengan menggunakan wordpress, maka kita membutuhkan plugin ecommerce. Plugin ini dipasangkan dengan wordpress sehingga akan menjadi CMS untuk penjualan online.
Gambar 6 : Tampilan Wordpress dengan Plugin E-commerce Jurnal SISFO Vol. 7, No.1, Februari 2013 – STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi
5
2.3 USAHA KECIL MENENGAH (UKM) Beberapa lembaga atau instansi bahkan undang-undang memberikan definisi Usaha Kecil Menengah (UKM), diantaranya adalah Kementrian Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menegkop dan UKM), Badan Pusat Statistik (BPS), Keputusan Menteri Keuangan No 316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994, dan UU No. 20 Tahun 2008. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998, UKM adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat. Sedangkan Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), UKM didasarkan pada kuantitas tenaga kerja. Usaha kecil merupakan entitas usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 5 s.d 19 orang, sedangkan usaha menengah merupakan entitas usaha yang memiliki tenaga kerja 20 s.d. 99 orang. Undang Undang No 20 Tahun 2008 membagi UKM kedalam dua pengertian yakni: Usaha Kecil adalah entitas yang memiliki kriteria sebagai berikut : a) Kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. b) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah). Sementara itu, yang disebut dengan Usaha Menengah adalah entitas usaha yang memiliki kriteria sebagai berikut : a) Kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. b) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah). 3. PEMBAHASAN 3.1 Content Management System Online Marketing Untuk UKM Di Kota Jambi Sekarang ini sudah cukup banyak CMS yang tersedia di internet untuk e-marketing, namun tidak ada CMS untuk e-marketing yang khusus untuk UKM di Indonesia. Kebanyakan CMS yang ada merupakan CMS umum yang mungkin dalam beberapa fitur cukup menyulitkan orang yang akan membuat website dengan CMS tersebut. CMS yang ada sekarang ini memiliki fitur yang bisa dibilang tidak sederhana untuk kalangan UKM di Indonesia. Beberapa CMS juga memiliki fitur yang sebenarnya tidak dibutuhkan untuk UKM. Selain masalah kerumitan fitur, beberapa CMS juga tidak menyediakan bahasa Indonesia dan ada juga CMS yang harus mengunduh beberapa modul terlebih dahulu untuk digunakan di kawasan negara Indonesia (seperti modul mata uang). Setalah dilakukan analisis CMS yang ada sekarang ini, maka akan dikembangkan sebuah CMS yang sederhana tetapi sudah mencakup semua hal/informasi yang dibutuhkan oleh UKM di Indonesia. Dalam pembuatan Content Management System (CMS) untuk emarketing ini, fiturfitur yang akan diimplementasikan disesuaikan dengan kebutuhan UKM yang di Indonesia. Indonesia memiliki sekitar 17 juta UKM yang tersebar di berbagai daerah. 17 juta UKM tersebut tersebar dari pedesaan sampai perkotaan. Contoh UKM di pedesaan adalah koperasi, agrobisnis, dan lain-lain. Sedangkan contoh UKM di daerah perkotaan adalah toko roti, toko Jurnal SISFO Vol. 7, No.1, Februari 2013 – STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi
6
baju, toko kerajinan dari bahan keramik, dan masih banyak lagi. CMS e-Marketing yang akan dibangun dipusatkan untuk UKM di daerah perkotaan yang terhubung dengan internet, sumber daya manusianya memiliki cukup pengetahuan akan penggunaan komputer. Dengan melihat keterbatasan sumber daya manusia yang dimiliki oleh UKM dan semakin pesatnya perkembangan teknologi sekarang ini, maka untuk membangun sebuah website pemasaran produk diperlukan aplikasi yang mudah digunakan oleh orang yang tidak memiliki keahlian khusus dalam pemrograman website. Oleh sebab itu, diperlukan CMS yang khusus untuk membantu UKM yang ada di Indonesia dalam melakukan pemasaran melalui media internet dan akan secara mudah digunakan oleh UKM di Indonesia. 3.2 Analisis Karakteristik UKM Seperti yang dijelaskan mengenai Usaha Kecil Menengah (UKM), dalam memasarkan produk melalui internet,UKM tidak memerlukan deskripsi produk yang panjang lebar karena orang sudah cukup mengetahui produk tersebut. Selain deskripsi produk, pemasaran produk UKM melalui media internet tidak memerlukan informasi yang kompleks. Informasi yang diperlukan untuk mendeskripsikan sebuah produk UKM adalah harga, nama produk, dan ketersediaan produk. Oleh sebab itu, model data untuk produk UKM sederhana. Selain itu, UKM juga memiliki keterbatasan sumber daya manusia. Sebagian besar dari mereka belum terbiasa untuk menggunakan komputer dan internet setiap harinya. Para pekerja di UKM merupakan orang yang awam di bidang Teknologi Informasi sehingga mereka perlu didukung dengan perangkat lunak yang mudah digunakan oleh orang awam tersebut. Selain itu, UKM memiliki dana yang relatif terbatas sehingga akan sulit bagi mereka untuk membuat perangkat lunak yang cukup profesional dalam memasarkan produk mereka. Dengan dana yang relative terbatas tersebut, UKM dapat menggunakan CMS yang ada untuk memasarkan produk mereka. 3.3 Analisis Pengguna Pada CMS Online marketing untuk UKM ini, akan ada 5 role pengguna utama yang berhubungan dengan aplikasi. Pada halaman admin,akan terdapat empat jenis role pengguna yang dapat mengakses aplikasi setelah melakukan login, yaitu role administrator, editor, manajer, dan petugas penjualan. Administrator merupakan pengguna yang memiliki hak untuk menambah/menghapus role pengguna, mengubah themes, dan mengatur hal-hal lainnya. Sedangkan manajer dapat melihat data customer, melihat status pembelian, dan mengelola data bank. Sedangkan editor memiliki hak untuk mengelola (menambah, menghapus, mengubah) konten dan kategori yang ada. Role terakhir adalah role petugas penjualan, dimana pengguna yang memiliki role ini dapat melihat status pembelian produk dan perangkat lunak akan memberikan notifikasi berupa pesan elektronik(push email) kepada petugas penjualan apabila ada customer yang membeli produk. Setiap pengguna dapat memiliki 1 atau lebih role dalam halaman admin. Pada halaman utama (front-page), pengguna hanyalah customer yang dapat melihat produk yang dijual dan membeli produk tersebut. 3.4 Fungsionalitas CMS e-Marketing untuk UKM Setelah melakukan analisis kebutuhan UKM dalam memasarkan produk melalui internet dan menganalisis beberapa fungsionalitas dari CMS yang telah ada, maka berikut ini beberapa fungsionalitas yang akan diimplementasikan: Jurnal SISFO Vol. 7, No.1, Februari 2013 – STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi
7
1. Fungsi Content Making a) Editor dapat menambah kategori dan subkategori. Tidak ada batasan jumlah subkategori dan banyaknya tingkatan subkategori. b) Editor dapat menambah produk.
2. Fungsi Content Management a) Perangkat lunak akan secara otomatis melakukan pengiriman email kepada petugas penjualan apabila ada pengguna yang telah melakukan pembelian produk. Kebutuhan fungsionalitas ini diperlukan karena sekarang ini cukup banyak gadget yang mendukung push email sehingga penjual akan dapat dengan cepat memproses pengiriman produk. Sedangkan pada cms yang ada, fungsionalitas ini belum diimplementasikan. b) Perangkat lunak memiliki multicarrier di indonesia. Carrier (pengirim barang/kurir) yang akan diimplementasikan adalah jne dan tiki. Perangkat lunak tidak memiliki carrier untuk pengiriman internasional. c) Perangkat lunak dapat menampilkan data produk yang sudah dipesan dalam bentuk tabel beserta informasi pembelinya. d) Manajer dan petugas penjualan dapat mengunduh laporan penjualan, customer, dan lain-lain dalam format pdf atau excel. e) Perangkat lunak dapat menampilkan data customer. f) Editor dapat melakukan penghapusan, perubahan kategori dan subkategori.
3. Fungsi Publication a) Produk yang dibuat oleh editor secara otomatis terpublikasi tanpa harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu. b) Editor dapat menunda publikasi produk yang dikarenakan beberapa alasan, misalkan produk belum siap untuk dijual, dan lain sebagainya.
4. Fungsi Presentation a) Perangkat lunak hanya menyediakan bahasa Indonesia secara otomatis dan tidak menyediakan bahasa lainnya. b) Adanya mata uang rupiah secara otomatis karena pemasaran UKM lebih banyak di kawasan Indonesia. c) Pembeli dapat melakukan pembayaran melalui paypal d) Pembeli dapat melakukan pembayaran melalui bank transfer e) Pembeli diharuskan melakukan login / tidak terlebih dahulu. f) Perangkat lunak menggunakan CSS dan javascript standar yang dapat digunakan langsung sehingga ketika dilakukan instalasi, maka system sudah dapat langsung digunakan dengan theme standard. g) Perangkat lunak memiliki tampilan menu yang sederhana
5. Lain-lain a) Basis data untuk CMS yang akan dikembangkan akan sederhana. b) PHP Requirement untuk CMS adalah 5.0 ke atas. c) Harus dilakukan penghapusan folder “install” apabila pengguna sudah melakukan instalasi CMS. d) Tidak diperlukan curl extension.
Perangkat lunak akan secara otomatis mengirimkan email kepada customer yang melakukan signup pada perangkat lunak. 3.5 Model Kebutuhan Diagram use case dalam pengembangan CMS e-Marketing untuk UKM di Indonesia adalah sebagai berikut : Jurnal SISFO Vol. 7, No.1, Februari 2013 – STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi
8
Gambar 7 : Diagram Use Case Ada 9 use case dalam pengembangan CMS untuk UKM ini. Berikut adalah daftar 9 use case tersebut: a. Use Case “mengelola hak akses pengguna”
Administrator dapat mengelola hak akses pengguna untuk halaman admin. Hak akses/role/peran dalam perangkat lunak tersebut ada 4 jenis, yaitu: administrator, editor, manajer, dan petugas penjualan. b. Use Case “melihat data customer”
Manajer dapat melihat data customer yang ada pada perangkat lunak. Setiap customer yang telah melakukan registrasi dapat dilihat datanya oleh manajer. Dan manajer sekaligus dapat melihat setiap produk yang telah dibeli oleh masing-masing customer. c. Use Case “mengelola data bank”
Manajer dapat mengelola data bank terkait proses pembayaran dengan transfer antar bank. d. Use Case “melihat data penjualan”
Petugas penjualan dapat melihat data penjualan per hari atau per bulan. e. Use Case “mengelola konten”
Editor dapat mengelola konten yang ada. Editor dapat menambah, menghapus, atau mengubah konten tersebut. f.
Use Case “mengelola hak akses pengguna”
Editor dapat mengelola kategori dan subkategori. Editor dapat menambah, menghapus, atau mengubah kategori/subkategori. Setiap kategori hanya dapat memiliki 2 tingkat subkategori di bawahnya. g. Use Case “melakukan registrasi”
Customer yang akan melakukan pembelian produk harus melakukan registrasi terlebih dahulu. Jurnal SISFO Vol. 7, No.1, Februari 2013 – STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi 9
h. Use Case “melakukan pembelian produk”
Customer dapat melakukan pembelian produk pada perangkat lunak dengan mengikuti setiap langkah sampai akhir. Perangkat lunak akan memberikan notifikasi pesan kepada petugas penjualan untuk segera menindaklanjuti pembelian produk. i.
Use Case “melakukan konfirmasi pembayaran”
Customer dapat melakukan konfirmasi pembayaran melalui menu yang tersedia. 3.6 Lingkungan Implementasi Berikut adalah lingkungan implementasi yang digunakan untuk membangun CMS eMarketing untuk UKM di Indonesia: A. Hardware merupakan laptop dengan spesifikasi minimum: 1. Processor Intel Core i5 2. RAM 4 GB
B. Software yang dibutuhkan yaitu: 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Sistem Operasi Windows 7 Mozilla Firefox 15.0 Google Chrome 17.0.963.66 Opera Web Browser 11.62 PHP 5.0 Database MySQL
3.7 Pengujian Pengujian CMS e-Marketing ini dilakukan pertama kali dengan mencoba semua fungsionalitas yang ada. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah fungsionalitasfungsionalitas yang ada sudah sesuai dengan perancangan. Pada kebutuhan fungsional, ada 9 kasus uji dan Tabel IV.7 merupakan tabel kasus uji untuk pengujian kebutuhan fungsional. Dari semua kasus uji, didapatkan kesimpulan berhasil diterima untuk masing-masing pengujian kasus uji. Berikutnya dilakukan, pengujian usability testing. Usability testing ini bertujuan untuk mengetahui kegunaan perangkat lunak CMS_UKM di mata para responden. Melalui pengujian ini, diharapkan dapat ditarik kesimpulan apakah perangkat lunak yang digunakan sudah menarik, user friendly, mudah dalam penggunaannya, desain interface yang atraktif, dan mengetahui apakah masih ada fungsionalitas yang kurang. Pada usability test ini, dilakukan pengujian kepada 6 responden yang berbeda-beda. Pertama-tama, para responden diberikan penjelasan terlebih dahulu mengenai tujuan dibuatnya kuesioner ini, yaitu untuk mengetahui apakah perangkat lunak yang dikembangkan sudah cukup user friendly, menarik, mudah dibaca, mudah dimengerti, dan lain sebagainya. Kemudian para responden diberikan pre-kuesioner. Hal ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang para responden. Setelah dilakukan pengisian pre-kuesioner, maka mereka mulai mencoba perangkat lunak CMS_UKM. Ada beberapa proses pengujian perangkat lunak. Setelah dilakukan pengujian pada perangkat lunak, kemudian dilakukan pengisian post-kuesioner. Melihat hasil dari kuesioner usability test pada 6 responden dari beragam usia dan beragam latar belakang, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa perangkat lunak CMS_UKM yang dikembangkan sudah cukup mudah digunakan ,memiliki desain interaksi dengan pengguna cukup menarik. Pengguna tidak terlalu kebingungan dengan pilihan-pilihan yang tersedia terutama untuk pengguna yang tidak terlalu sering menggunakan komputer dalam kegiatan mereka sehari-hari. Selain itu, beragam Jurnal SISFO Vol. 7, No.1, Februari 2013 – STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi
10
informasi yang ada dalam antarmuka CMS_UKM pun cukup mudah dimengerti dan dibaca oleh para pengguna. 2 desain untuk halaman utama (front-end) pun sudah cukup menarik berdasarkan hasil kuesioner yang dilakukan. Kedua desain tersebut mudah digunakan oleh para pengguna ketika dicoba untuk melakukan pembelian produk dari awal memilih barang sampai melakukan konfirmasi pembelian di akhir tahap pembelian produk tersebut. Secara keseluruhan, penilaian untuk perangkat lunak CMS_UKM sudah cukup baik. 4. PENUTUP Pada artikel ini dihasilkan Content Management System (CMS) e-Marketing yang khusus untuk Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia. Dari pengembangan CMS untuk UKM ini, didapatkan kesimpulan sebagai berikut: a. Pengembangan CMS ini cukup sulit ketika dilakukan kajian terhadap CMS yang ada sekarang ini. Hal ini disebabkan sekarang ada banyak CMS yang mendukung kegiatan emarketing dan masing-masing CMS memiliki kelebihan dan kekurangan. Ada juga beberapa CMS yang tidak gratis (berbayar) sehingga sulit untuk mengetahui fungsionalitasfungsionalitas yang terdapat pada CMS yang berbayar. b. CMS yang dihasilkan menggunakan Bahasa Indonesia dan mata uang rupiah secara otomatis. Hal ini bertujuan untuk mempermudah pengguna dari UKM yang cukup awam di bidang teknologi dan kurang fasih menggunakan bahasa asing. Selain itu, CMS yang dihasilkan memang dikhususkan untuk pemasaran UKM di Indonesia, sehingga sangat diperlukan penggunaan mata uang rupiah dibandingkan dengan mata uang lainnya. c. CMS yang dihasilkan memiliki basis data yang sederhana (terdiri atas 7 tabel). Walaupun jumlah tabel sedikit, tetapi setiap informasi yang diperlukan (penyimpanan produk, kategori, pengguna, dan lain-lain) sudah cukup terpenuhi melalui tabel-tabel yang ada tersebut. Dengan jumlah tabel yang sedikit, maka space yang diperlukan untuk penyimpanan basis data juga sedikit.
Berdasarkan pengujian kepada para responden, maka disimpulkan bahwa CMS e-marketing yang telah dikembangkan untuk UKM di Indonesia memiliki karakteristik sebagai berikut: A. Aspek Kemudahan 1. Perangkat lunak cukup mudah digunakan . 2. Pengguna tidak terlalu kebingungan dengan pilihanpilihan yang tersedia terutama untuk pengguna yang tidak terlalu sering menggunakan komputer dalam kegiatan mereka sehari-hari. 3. Beragam informasi yang ada dalam antarmuka CMS_UKM pun cukup mudah dimengerti dan dibaca oleh para pengguna.
B. Aspek Keindahan 1. Memiliki desain interaksi dengan pengguna cukup menarik. 2. Desain interaksi tidak membosankan untuk pengguna. 3. Font yang digunakan cukup menarik.
C. Aspek Kelengkapan 1. Fungsionalitas pada halaman admin sudah cukup lengkap
Jurnal SISFO Vol. 7, No.1, Februari 2013 – STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi
11
DAFTAR PUSTAKA: Abudiyono., 2007. Mengenal CMS. http://belajarcms.blogspot.com/2007/10/mengenalcms.html,diakses 10 November 2011. CAO, Yong-gang, etc. (). A Lightweight Multimedia Web Content Management System. China : BeiHang University. Diana, Anastasia & Tjiptono, Fandy. 2007.E-Business.Yogyakarta : Penerbit ANDI. Fraser, Stephen R.G. 2002. Real World ASP.NET : Building a Content Management System. USA : Apress. Ira. 2009. Ekonomi Kota Jambi Ditopang 12.000 UMKM .http://www.jambiindependent.co.id/jio/index.php?option=com_content&view=article&id=3987:ekonomikota-jambi-ditopang-12000-umkm&catid=1:metrojambi&Itemid=3 Kartchner, Chris. 1998. Content Management Systems: Getting from Concept to Reality. Michigan : Mlibrary Digital Collection Maulana, Murad. 2011. Free Online Webstore : Hanya 1 Menit membuat Toko Online. Yogyakarta : Penerbit ANDI. Nasser, Masood. 2007. Better Content Management through Information Architecture. http://www.boxesandarrows.com/view/better-contentx, diakses 10 Juli 2012. Partis, Alan. 2003. What is a Content Management System?. http://www.thundernet.com/alpartis/articles/whatcms.shtml, diakses 10 Juli 2012. Primiana, Ina. 2009. Menggerakkan Sektor Riil UKM dan Industri. Bandung: Alfabeta Bandung. Setyo, Paulus. 2009. Apakah e-Marketing itu?. http://www.paulussetyo.com/2009/03/apakahe-marketingitu/, diakses tanggal 11 Juli 2012. Uripi, Cahyaningtyas Ria. 2009. E-Business, Bisnis Berbasis Internet. Purwokerto : Fakultas Ekonomi Universitas Wijayakusuma Purwokerto.
Jurnal SISFO Vol. 7, No.1, Februari 2013 – STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi
12