PEMANFAATAN BUKU PELAJARAN BAHASA INDONESIA SEBAGAI SUMBER BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS DI KELAS XI Eka Listya, Abdussamad, Deden Ramdani Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Untan Email:
[email protected] Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya standar kualitas buku pelajaran bahasa Indonesia yang digunakan di sekolah-sekolah. pembelajaran menulis yang satu di antaranya dipengaruhi oleh kualitas bahan ajar menulis yang terdapat dalam buku pelajaran bahasa Inodonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan buku pelajaran bahasa Indonesia sebagai sumber belajar dalam pembelajaran menulis pada siswa kelas XI semester 1 SMA negeri 1 Rasau Jaya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif berbentuk kualitatif. Hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan buku sebagai sumber belajar dalam pembelajaran menulis oleh guru maupun siswa sudah dimanfaatakn dalam tahap pembelajaran, hanya saja pemanfaatan buku pelajaran masih belum dimanfaatan secara eksplisit dalam tahap perencanaan oleh guru dan sebagai sumber belajar oleh siswa. Kata kunci: Pemanfaatan buku, sumber belajar, dan pembelajaran menulis Abstrak: This research is motivated by the quality of teaching writing that one of them is affected by the quality of the writing instructional materials contained in Inodonesia language textbooks. This study aims to determine how the use of Indonesian textbooks as a learning resource in the teaching of writing in the first semester of grade XI students SMA 1 Rasau Jaya. This study uses descriptive qualitative form. The results of the data analysis it can be concluded that the use of the book as a learning resource in the teaching of writing by teachers and students have been exploited in the learning stage, it's just the use of textbooks is still not used explicitly in the planning stages by the teacher and as a learning resource by students. Keyword: Utilization book, learning resources, and learning to write
K
eberhasilan pembelajaran bahasa Indonesia tidak terlepas dari berbagai komponen pendukungnya. Satu komponen di antaranya adalah buku pelajaran.
1
Dengan bantuan buku pelajaran bahasa Indonesia, guru terbantu dalam mengembangkan materi pembelajaran dan siswa dapat mengikuti pemebelajaran dengan maksimal. Buku pelajaran merupakan panduan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Siswa dapat menjadikan buku pelajaran sebagai sumber gagasan, pengarah, dan pemandu dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Hal ini sejalan dengan satu dari tujuh fungsi buku pelajaran bahasa, yaitu sebagai sumber gagasan dan pendorong kegiatan-kegiatan belajar mengajar di kelas. Buku pelajaran merupakan penunjang terlaksananya kurikulum. Dalam pengorganisasiannya, buku pelajaran harus mengikuti semua prinsip yang terkandung dalam kurikulum. Oleh karena itu, guru sebagai pelaksana kegiatan pembelajaran harus dapat memilih buku yang berkualitas untuk disajikan kepada siswa agar tujuan pembelajaran tercapai. Buku pelajaran bahasa Indonesia sangat berpengaruh dalam pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia. Hal ini sejalan dengan pendapat Cunningsworth (dalam Sumardi, 2000: 1) yang menyatakan bahwa tidak ada sesuatu yang pengaruhnya lebih besar terhadap isi dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar selain buku pelajaran dan bahan ajar lainnya. Berdasarkan pengalamana pada saat melaksanakan program pengalaman lapangan (PPL) di SMA Negeri 1 Rasau Jaya buku yang digunakan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran yaitu buku terbitan Erlangga. Buku pembelajaran ini sudah memenuhi kriteria buku yang berkualitas terbukti dengan pendekatan yang digunakan dalam buku tersebut sudah sesuai dengan kurikulum. Dengan menggunakan pendekatan komunikatif dan integratif. Berdasarkan hal itu, ditemukan kasus bahwa hasil pembelajaran menulis pada siswa kelas XI masih sangat kurang. Kurangnya keterampilan siswa dalam menulis disebabkan dari beberapa faktor seperti proses pembelajaran, sumber belajar yang digunakan atau aktivitas siswa di dalam kelas. Hal ini, yang membuat penulis tertarik untuk melakukan studi kasus pada pembelajaran menulis berdasarkan pemanfaatan buku pelajaran yang digunakan sebagai sumber belajar di dalam kelas. Menurut Walker (dalam Riyanto, 2002: 5) belajar adalah suatu perubahan dalam pelaksanaan tugas yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman dan tidak ada sangkutpautnya dengan kematangan rohaniah, kelelahan, motivasi, perubahan dalam situasi stimulus atau faktor-faktor samar-samar lainya yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan belajar. Sedangkan menurut Winkel (1996: 53), belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuanpemahaman, keterampilan, dan nilai-sikap. Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa: ”Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar”.
2
Sesuai dengan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses dijelaskan bahwa RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. William H. Newman menjelaskan bahwa perencanaan adalah menentukan apa yang akan dilakukan (dalam Abdul Majid, 2007: 15). RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan pendidikan. Komponen RPP adalah: 1) identitas mata pelajaran meliputi: a. satuan pendidikan, b. kelas, c. semester, d. program studi, e. mata pelajaran atau tema pelajaran, f. jumlah pertemuan; 2) standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran; 3) kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran; 4) indikator pencapaian kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan; 5) tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar; 6) materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi; 7) alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar; 8) metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran; 9) kegiatan pembelajaran Untuk mencapai suatu kompetensi dasar harus dicantumkan langkahlangkah kegiatan setiap pertemuan. Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan memuat unsur kegiatan sebagai berikut : a. pendahuluan/pembuka, b. kegiatan inti terdiri atas, eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi; dan c. kegiatan penutup; 10) penilaian hasil belajar yaitu prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu kepada Standar Penilaian; 11) sumber belajar yaitu Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi
3
dan kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi. Keterampilan menulis merupakan keterampilan keempat atau keterampilan terakhir dari empat keterampilan berbahasa yang dikuasai siswa. Menurut Tarigan (1982: 21) menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang garfik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu. Selain itu, Sabarti, dkk. (dalam Epianus, 2006: 11) mengatakan bahwa menulis merupakan suatu bentuk komunikasi, merupakan suatu proses pemikiran yang dimulai dengan pemikiran tentang gagasan yang akan disampikan, bentuk komunikasi yang berbeda dengan bercakap-cakap dalam tulisan tidak terdapat intonasi, ekspresi wajah, gerak fisik, serta situasi yang menyertai percakapan, merupakan suatu ragam komunikasi yang perlu dilengkapi dengan “alat-alat” penjelasan serta aturan ejaan dan tanda baca, dan merupakan bentuk komunikasi untuk menyampaikan gagasan penulisan dengan khalayak pembaca yang dibatasi oleh jarak, tempat, dan waktu. Kegiatan menulis merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari seluruh proses belajar seseorang. Kegiatan menulis sangat penting dalam era multimedia sekarang ini, terutama dalam dunia pendidikan. Banyak keuntungan yang dapat diperoleh dari kegiatan menulis. Akhadiah, dkk. (1988: 1-2) mengemukakan kegunaan menulis sebagai berikut: a) dengan menulis kita dapat lebih mengenali kemampuan dan potensi diri kita. Kita mengetahui sampai dimana pengetahuan kita tentang suatu topik. Untuk mengembangkan topik itu kita terpaksa berfikir, menggali pengetahuan dan pengalaman yang kadang tersimpan di alam bawah sadar; b) melalui kegiatan menulis kita mengembangkan berbagai gagasan. Kita terpaksa bernalar: menghubung-hubungkan serta membandingkan fakta-fakta yang mungkin tidak pernah kita lakukan jika kita tidak menulis; c) kegiatan menulis lebih banyak menyerap, mencari serta menguasai informasi sehubungan dengan topik yang kita tulis. Dengan demikian kegiatan menulis memperluas wawasan baik secara teoritis maupun mengenai fakta-fakta yang berhubungan; d) menulis berarti mengorganisasikan gagasan secara sistematik serta mengungkapkannya secara tersurat. Dengan demikian, kita dapat menjelaskan permasalahan yang semula masih samar bagi diri kita sendiri; e) memulai tulisan kita akan dapat meninjau serta menilai gagasan kita sendiri secara lebih objektif; f) dengan menulis di atas kertas kita akan lebih mudah memecahkan permasalahan, yaitu dengan menganalisisnya secara tersurat, dalam konteks yang lebih konkret; g) tugas menulis menenai suatu topik mendorong kita belajar secara aktif. Kita harus menjadi penemu sekaligus pemecah masalah, bukan sekedar menjadi penyadap informasi orang lain; h) kegiatan menulis yang terencana akan membiasakan kita berpikir serta berbahasa secara tertib. Tujuan pembelajaran menulis pada hakikatnya adalah membimbing dan membina siswa agar mampu melakukan kegiatan menulis. Menurut Syafi’e (dalam Abdussamad, 2002: 38) kemampuan menulis meliputi kemampuan menemukan masalah yang akan ditulis, kepekaan terhadap kondisi bahasa, kemampuan menyusun 4
perencanaan tulisan, kemampuan menggunakan bahasa, kemampuan memulai menulis, dan kemampuan memeriksa naskah karangan sendiri. METODE Metode penelitian pada dasarnya merupakan suatu cara yang digunakan untuk meneliti suatu objek. Nawawi (2005: 61) mengatakan bahwa metode pada dasarnya berarti cara yang digunakan untuk mencapai tujuan. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Nawawi (2005: 83) mengemukakan bahwa metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat, dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan pada fakta-fakta yang tampak atau sebgaimana adanya. Berkenaan dengan pengertian dan tujuan di atas, penggunaan metode deskriptif dalam penelitian ini didasarkan atar pertimbangan berikut: a) Penelitian dilakukan pada saat sekarang dengan masalah-masalah yang bersifat aktual; b) Penelitian ini dimaksudkan untuk memecahkan masalah sebagaimana adanya mengenai objek yang diteliti; c) Penelitian ini dimaksudkan untuk menggambarkan atau melukiskan keadaan objek penelitian. Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk penelitian kualitatif. Moleong (2012: 49) mengemukakan bahwa dalam penelitian kualitatif data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan angkaangka. Berdasarkan pengertian tersebut, penggunaan bentuk penelitian kualitatif dalam penelitian ini dikarenakan datanya bukan berupa angka-angka melainkan katakata. Penelitian ini juga berupa pendeskripsian kesesuaian sajian materi pembelajaran menulis, kesesuian penyampain materi oleh guru dan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran menulis dengan buku Bahasa Indonesia yang digunakan oleh guru. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi kelas dan teknik penelitian langsung berupa wawancara. Adapun teknik wawancara yang digunakan yaitu wawancara terstruktur. Wawancara terstruktur adalah wawancara yang pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan. Penelitian yang menggunakan jenis wawancara ini bertujuan mencari jawaban terhadap hipotesis kerja (Moleong, 2012: 190). Pengumpulan data ditempuh dengan teknik: (1) mempersiapkan pertanyaan sesuai dengan masalah penelitian; (2) menata-urutan pertanyaan; (3) melaksanakan wawancara; (4) mencatat hasil wawancara; dan (5) mengklasifikasikan hasil wawancara sesuai dengan masalah penelitian. Adapun alat bantu (intrumen penelitian) yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a) Panduan Wawancara: Panduan wawancara digunakan agar wawancara yang dilakukan tidak menyimpang dari tujuan penelitian. panduan ini 5
disusun tidak hanya berdasarkan ttujuan penelitian, tetapi juga berdasarkan teori yang berkaitan dengan masalah yang diteliti; b) Alat Perekam: Alat perekam berguna sebagai alat bantu pada saat wawancara berlangsung, agar peneliti dapat berkonsentrasi pada proses pengambilan data tanpa harus berhenti untuk mencatat jawaban-jawaban dari narasumber. Dalam pengumpulan data, alat perekam baru dapat digunakan setelah mendapat ijin dari narasumber untuk mempergunakan alat tersebut pada saat wawancara berlangsung; c) Catatan-catatan: Pencatatan adalah cara mencatat data yang sudah tersedia disumber-sumber data. Dalam penelitian ini yaitu dengan mencatat hal-hal yang berhubungan dengan penelitian yang peneliti dapat dari dokumen-dokumen, arsip-arsip, literatur, catatan-catatan dan sebagainya yang berkaitan dengan penelitian. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pemanfaatan buku pelajaran bahasa indonesia sebagai sumber belajar dalam rencana penyusunan pembelajaran (RPP). Pada buku pelajaran Berbahasa Indonesia kelas XI semester 1 terbitan Erlangga terdapat tiga kompetensi dalam aspek menulis yaitu sebagai berikut: 1) Pembelajaran menulis surat dagang; 2) Pembelajaran menulis proposal untuk berbagai kegiatan dan; 3) Pembelajaran menulis daftar pustaka dan catatan kaki dalam karya tulis. Pembelajaran menulis surat dagang Berdasarkan data di atas, dapat dilihat pemanfaatan buku sebagai sumber belajar dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) menulis surat dagang oleh guru. Dari langkah-langkah pembelajaran yang dirancang oleh guru sudah relevan dengan langkah-langkah pembelajaran yang ada di dalam buku. Hanya saja, penggunaan buku dalam perencanaan pembelajaran masih belum dicantumkan secara eksplisit. Misalnya, menuliskan halaman pada buku pelajaran dalam perencanaan kegiatan pembelajaran. Walaupun, dalam merancang RPP oleh guru buku pelajaran sudah dicantumkan sebagai sumber belajar. Terkait dengan pemanfaatan buku sebagai sumber belajar dalam perencanaan pembelajaran, dapat dilihat dari kutipan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan tahapan pembelajaran yang dirancang oleh guru dalam kegiatan pembelajaran sebagai berikut. Kegiatan pembelajaran TAHAP
PEMBUKA (Apresiasi)
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Nilai Budaya Dan Karakter Bangsa
1. Mengecek kehadiran siswa Bersahabat/ 2. Guru menanyakan kepada siswa siapa komunikatif yang orang tuanya berdagang/ berniaga.
6
INTI
Kepada yang bersangkutan guru bertanya lebih lanjut bagaimana cara orang tua melakukan pengadaan dan pemasaran barang-barang dagangannya. Apakah dalam proses tersebut terjadi proses surat menyurat. 3. Siswa diberi kesempatan untuk mengungkapkan pengalaman nyata/ pengetahuannya tentang surat menyurat dagang. 4. Guru menunjukkan bebrapa contoh surat dagang/niaga. Pertemuan ke-1 Eksplorasi 1. Guru menjelaskan peran penting surat menyurat dalam dunia bisnis 2. Siswa mencermati sebuah contoh surat dagang dan diminta untuk mengidentifikasi sistematika dan pokokpokok isinya. Elaborasi 1. Siswa mencermati bahasa (redaksional kalimat, diksi, gaya tuturan) surat dagang. 2. Dengan panduan guru, siswa merumuskan sistematika, struktur isi, dan ragam bahasa surat niaga. 3. Guru menyebutkan dan menjelaskan jenis-jenis surat dagang. 4. Siswa mencermati contoh-contoh surat dagang yang disajikan di buku teks dan melulai berdiskusi kelompok mengidentifikasi jenisnya. 5. Siswa mempersentasikan hasil kerja kelompoknya di muka kelas dan ditanggapi oleh kelompok yang lain. Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, siswa: 1. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui 2. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui Pertemuan ke-2 (90) Eksplorasi 1. siswa menulis serangkaian surat dagang, mulai dari surat penawaran sampai
Kreatif
Kreatif
7
pengajuan klaim. 2. Siswa saling menukarkan dan mengedit surat hasil karangannya. Elaborasi 1. Siswa memperbaiki karangan suratnya berdasarkan catatan hasil penyuntingan teman. PENUTUP (Internalisasi refleksi)
dan
1. Siswa menjawab soal-soal Kuis Uji Teori untuk mereview konsepkonsep penting tentang surat niaga/dagang yang telah dipelajari. 2. Siswa diajak untuk merefleksikan nilai-nilai serta kecakapan hidup (live skill) yang bias dipetik dari pembelajaran. 3. Siswa didorong untuk mempraktikkan kompetensi menulis surat dagang yang telah dikuasainya untuk keperluan hidup sehari-hari.
Bersahabat/ kominukatif
(kutipan lampiran 1 RPP 1 halaman 90-93 )
Pembelajaran menulis proposal untuk berbagai kegiatan Berdasarkan data di atas, dapat dilihat pemanfaatan buku sebagai sumber belajar dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) menulis proposal oleh guru. Pemanfaatan buku sebagai sumber belajar dalam penyusunan RPP masih belum tercantum secara jalas. Namun, dari langkah-langkah pembelajaran yang dirancang oleh guru sudah relevan dengan langkah-langkah pembelajaran yang ada di dalam buku. Hanya saja, penggunaan buku dalam perencanaan pembelajaran masih belum dicantumkan secara eksplisit. Misalnya, menuliskan halaman buku pelajaran dalam perencanaan kegiatan pembelajaran yang telah dirancang oleh guru. Walaupun, dalam merancang RPP oleh guru buku pelajaran sudah dicantumkan sebagai sumber belajar. Terkait dengan pemanfaatan buku sebagai sumber belajar dalam perencanaan pembelajaran, dapat dilihat dari kutipan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan tahapan pembelajaran yang dirancang oleh guru dalam kegiatan pembelajaran sebagai berikut.
8
Kegiatan Pembelajaran TAHAP
PEMBUKA (Apresiasi)
INTI
PENUTUP (Internalisasi refleksi)
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Nilai Budaya Dan Karakter Bangsa
Bersahabat/ Mengecek kehadiran siswa Siswa ditanya mengenai pengertian dan komunikatif tujuan penulisan proposal. Siswa ditanya mengenai manfaat penulisan proposal. Kreatif Eksplorasi 1. Siswa membaca dan memahami contoh proposal di dalam buku teks. 2. Siswa mengidentifikasi komponen atau unsur-unsur yang terdapat dalam sebuah proposal. Elaborasi 1. Siswa menulis proposal sesuai dengan keperluan dengan menerapkan kalimat tunggal. 2. Siswa membahas proposal dalam kelompok kesil untuk mendapatkan masukan perbaikan. 3. Siswa memperbaiki proposal susunannya berdasarkan masukkan dari teman. Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, siswa: 1. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui 2. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui 1. Siswa menjawab soal-soal Kuis Uji Teori Bersahabat/ dan untuk mereview konsep-konsep penting Kominukatif tentang surat niaga/dagang yang telah dipelajari 2. Siswa diajak untuk merefleksikan nilainilai serta kecakapan hidup (live skill) yang bias dipetik dari pembelajaran
(kutipan lampiran 2 RPP 2 halaman 97-98 )
9
Pembelajaran menulis daftar pustaka dan catatan kaki dalam karya tulis Berdasarkan data di atas, dapat dilihat pemanfaatan buku sebagai sumber belajar dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) menulis daftar pustaka dan catatan kaki oleh guru. Dari tahapan perencanaan pembelajaran di atas, pemanfaatan buku sebagai sumber belajar dalam penyusunan RPP masih belum tercantum secara jalas. Namun, dari langkah-langkah pembelajaran yang dirancang oleh guru sudah relevan dengan langkah-langkah pembelajaran yang ada di dalam buku. Hanya saja, penggunaan buku dalam perencanaan pembelajaran masih belum dicantumkan secara eksplisit. Misalnya, menuliskan halaman buku pelajaran pada perencanaan kegiatan pembelajaran. Walaupun, dalam merancang RPP oleh guru buku pelajaran sudah dicantumkan sebagai sumber belajar. Terkait dengan pemanfaatan buku sebagai sumber belajar dalam perencanaan pembelajaran, dapat dilihat dari kutipan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan tahapan pembelajaran yang dirancang oleh guru dalam kegiatan pembelajaran sebagai berikut. Kegiatan Pembelajaran TAHAP
PEMBUKA (Apresiasi)
INTI
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Nilai Budaya Dan Karakter Bangsa
1. Mengecek kehadiran siswa Bersahabat/ 2. Siswa ditanya mengenai alasan komunikatif penyususnan catatan kaki dan daftar pustaka 3. Siswa ditanya mengenai referensi yang bisa disusun menjadi catatan kaki dan daftar pustaka Kreatif Eksplorasi 1. Guru menjelaskan memahami pengertian dan fungsi catatan kaki 2. Siswa melengkapi karya tulis dengan daftar pustaka dan catatan kaki Elaborasi Siswa berdiskusi untuk: 1. Memahami pengertian dan fungsi catatan kaki 2. Mengidentifikasi unsur-unsur catatan kaki. 3. Memahami cara menyusun catatan kaki 4. Menyusun catatan kaki 5. Mengidentifikasi unsur-unsur daftar pustaka 6. Memahami cara menyusun daftar
10
PENUTUP (Internalisasi refleksi)
pustaka 7. Menyusun daftar pustaka untuk melengkapi karya tulis Secara bergantian juru bicara kelompok mempersentasikan hasil diskusi kelompoknya. Siswa memberikan tanggapan atas persentasi kelompok lain. Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, siswa: 1. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui 2. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. 1. Siswa diminta menjelaskan kesulitan dan yang dialaminya dalam menyususn catatan kaki dan daftar pustaka 2. Siswa diminta mengungkapkan pendapatnya mengenai karya tulis apa saja yang bias dilengkapi dengan catatan kaki dan daftar pustakas
Bersahabat/ Kominukatif
(kutipan lampiran 3 RPP 3 halaman 103-105 ) B. Pemanfaatan buku pelajaran bahasa indonesia sebagai sumber belajar dalam pelaksanaan pembelajaran. Pada buku pelajaran Berbahasa Indonesia kelas XI semester 1 terbitan Erlangga terdapat tiga kompetensi dalam aspek menulis yaitu sebagai berikut: 1) Pembelajaran menulis surat dagang; 2) Pembelajaran menulis proposal untuk berbagai kegiatan dan; 3)Pembelajaran menulis daftar pustaka dan catatan kaki dalam karya tulis. Pelaksanaan pembelajaran menulis surat dagang Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan oleh penulis di dalam kelas pada tanggal 10 September 2013, guru sudah melakukan tahapan-tahapan pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan perencanaan pembelajaran yang telah dirancang sebelumnya. Terkait dengan hal itu, dapat dilihat pemanfaatan buku sebagai sumber belajar pada saat pelaksaan sudah dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh guru. Hal ini, dapat dilihat dari implementasi buku pada saat pembelajaran berlangsung. Pelaksanaan pembelajaran menulis proposal untuk berbagai kegiatan Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan oleh penulis di dalam kelas pada tanggal 18 September 2013, guru juga melakukan tahapan-tahapan pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan perencanaan pembelajaran yang telah dirancang sebelumnya. Terkait dengan hal itu, dapat dilihat pemanfaatan buku sebagai sumber 11
belajar pada saat pelaksaan sudah dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh guru. Hal ini, dapat dilihat dari implementasi buku pada saat pembelajaran berlangsung. Pelaksanaan pembelajaran menulis daftar pustaka dan catatan kaki dalam karya tulis Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan oleh penulis di dalam kelas pada tanggal 25 September 2013, guru juga melakukan tahapan-tahapan pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan perencanaan pembelajaran yang telah dirancang sebelumnya. Terkait dengan hal itu, dapat dilihat pemanfaatan buku sebagai sumber belajar pada saat pelaksaan sudah dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh guru. Hal ini, dapat dilihat dari implementasi buku pada saat pembelajaran berlangsung. C. Hasil pemanfaatan buku pelajaran bahasa indonesia sebagai sumber belajar bagi siswa di dalam kelas. Pada buku pelajaran Berbahasa Indonesia kelas XI semester 1 terbitan Erlangga terdapat tiga kompetensi dalam aspek menulis yaitu sebagai berikut: 1) Pembelajaran menulis surat dagang; 2) Pembelajaran menulis proposal untuk berbagai kegiatan dan; 3) Pembelajaran menulis daftar pustaka dan catatan kaki dalam karya tulis. Pembelajaran menulis surat dagang Berdasarkan hasil pengamatan di dalam kelas dan hasil wawancara dari beberapa siswa yang dipilih secara acak yang dilakukan setelah kegiatan pembelajaran pada tanggal 10 September 2013. Sebagian besar siswa yang diwawancara tidak memahami bagaimana cara membuat surat penawaran yang baik dan benar. Pada saat mengerjakan tugas secara mandiri, terbukti tidak ada siswa yang berusaha untuk memperoleh buku yang dijadikan guru sebagai sumber belajar di dalam kelas. Ketika siswa menemukan kesulitan pada saat mengerjakan tugas, siswa lebih senang menggunakan sumber lain misalnya mencari contoh-contoh dari internet. Berdasarkan pemaparan di atas, terlihat jelas buku pelajaran sebagai sumber belajar oleh siswa masih belum dimanfaatkan dengan baik. Dari hasil pengamatan penulis di dalam kelas, siswa tidak sepenuhnya memanfaatkan buku pelajaran yang hanya dibagikan pada saat proses pembelajaran berlangsung saja. Pembelajaran menulis proposal untuk berbagai kegiatan Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa siswa yang dipilih secara acak yang dilakukan setelah kegiatan pembelajaran pada tanggal 18 September 2013. Sebagian besar siswa yang diwawancara tidak memahami bagaimana cara membuat proposal yang baik dan benar. Ketika mengerjakan tugas secara mandiri siswa tidak menggunakan buku pelajaran yang digunakan oleh guru sebagai sumber belajar di dalam kelas. Terbukti tidak ada siswa yang berusaha untuk memperoleh buku tersebut sebagai sumber belajar. Ketika siswa menemukan kesulitan pada saat mengerjakan tugas, siswa lebih senang menggunakan sumber lain seperti mencari contoh-contoh dari internet. Berdasarkan pemaparan di atas, terlihat jelas buku
12
pelajaran sebagai sumber belajar oleh siswa masih belum dimanfaatkan dengan baik. Dari hasil pengamatan penulis di dalam kelas, siswa tidak sepenuhnya memanfaatkan buku pelajaran yang hanya dibagikan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Pembelajaran menulis daftar pustaka dan catatan kaki dalam karya tulis Walaupun jumlah buku masih sangat kurang, tetapi dalam proses pembelajaran menulis catatan kaki dan daftar pustaka siswa dapat memahami bagaimana penulisan yang sesuai dengan kaidahnya. Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa siswa yang dipilih secara acak yang dilakukan setelah kegiatan pembelajaran pada tanggal 25 September 2013, semua siswa yang diwawancara telah memahami bagaimana cara menulis catatan kaki dan daftar pustaka yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dalam pembelajaran menulis catatan kaki dan daftar pustaka siswa juga memanfaatkan buku pelajaran sebagai sumber belajar menulis dengan baik. Hal ini, dapat dilihat dari kemampuan siswa memahami bagaimana cara menulis catatan kaki dan daftar pustaka. Siswa juga mencatat semua hal-hal penting dalam penulisan catatan kaki dan daftar pustaka. Berdasarkan pemaparan di atas, dapat dilihat secara jelas bahwa dalam pembelajaran menulis daftaar pustaka dan catatan kaki siswa sudah memanfaatkan buku pelajaran sebagai sumber belajar baik ketika pembelajaran di dalam kelas maupun pembelajaran secara mandiri. Karena, siswa sudah mencatata hal-hal penting yang terdapat pada penulisan catatan kaki dan daftar pustaka. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan dari hasil analisis yang telah dilakuakan, dapat disimpulkan tentang pemanfaatan buku pelajaran Bahasa Indonesia SMA kelas XI sebagai sumber belajar dalam pembelajaran menulis. Pemanfaatan buku sebagai sumber belajar baik oleh guru maupun siswa sudah dimanfaatan dengan baik, hanya saja pemanfaatan buku masih belum digunakan secara eksplisit. Saran Berdasarkan dari hasil analisis yang telah dilakuakan, penulis memeberikan saran kepada pihak sekolah agar pembelajaran dapat terlaksana dengan baik satu diantara yang mempengaruhi hal tersebut adalah buku pelajaran. Dengan kurangnya buku pelajaran pada saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung hal ini dapat mengakibatkan proses belajar tidak akan berjalan dengan maksimal. DAFTAR PUSTAKA Abdussamad. 2002. Kualitas Buku Pelajaran Bahasa Indonesia SMU. Tesis pada Program Pasca Sarjana di Universitas Negeri Semarang (Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia). Akhadiah, Sabarti, dkk. 1996. Menulis. Jakarta: Depdikbud. 13
Epianus. 2006. Implementasi Kurikulum Bahasa dan Sastra Indonesia 2004 dalam Pembelajaran Menulis di Kelas X Semester 1 SMA Negeri 2 Pontianak Tahun Pelajaran 2005/2006. Skripsi pada FKIP Untan Pontianak. Gulo, W. 2010. Metode Penelitian. Jakarta: Grasindo. Majid, Abdul. 2007. Perencanaan Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: Rosda Karya. Moleong, Lexy J. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya. Nawawi, Hadari. 1993. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Riyanto, Yatim. 2012. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana. Sudibiyo, Bambang. 2007. Permendiknas No. 41 Tahun 2007. Jakarta: Depdiknas Sumardi. 2000. Penggunaan dan Penyusunan Buku Pelajaran Bahasa Indonesia SD Jakarta: Grasindo. Tarigan, Henry Guntur. 1982. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
14