PEMANFAATAN BAHAN ORGANIK DALAM PERBAIKAN BEBERAPA SIFAT TANAH PASIR PANTAI SELATAN KULON PROGO
(The Utilization of Organic Matter to Improve some Properties of Sandy Soils of South Beach of Kulon Progo) Andy Surya Zannah HSB, Gunawan Budiyanto, Dan Mulyono Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian UMY
ABSTRACT A greenhouse experiment titled "The Utilization of Organic Matter to Improve some Properties of Sandy Soils of South Beach of Kulon Progo”, was conducted from March up to May 2014. The research was carried out in experimental method which arranged in Completely Randomized Design (CRD) with 5 treatments. The treatments are, P0 = without compost application (Control), P1 = 30 ton per hectare cow dung compost, P2 = 30 ton per hectare of poultry compost, P3 = 30 ton per hectare Angsana leaves compost, P4 = 30 ton per hectare Gamal leaves compost, each treatment were replicated 5 times. The result showed that utulization of organic matter could improve some properties of sandy soils of south beach of Kulon Progo. Angsana leaves were the best organic matter sources in improving the physical and chemical of soil properties, such as water content, bulk density, soil porosity, and soil C-Organic content. Keywords: organic matter sources, soil properties of sandy soil
PENDAHULUAN
industri. Oleh karena itu, perlu dilakukan
Indonesia dikenal sebagai negara
ekstensifikasi untuk memperoleh lahan
agraris, karena mempunyai areal pertanian
pertanian baru. Dan salah satu peluangnya
yang sangat luas dan sebagian besar
adalah pemanfaatan lahan pasir pantai. Lahan
penduduknya bermata pencarian sebagai
pasir
pantai
sangat
petani, akan tetapi dewasa ini lahan-lahan
berpotensi untuk dikembangkan menjadi
pertanian yang ada di Indonesia semakin
lahan pertanian. Mengingat luas lahan
sempit khususnya lahan produktif. Hal ini
pantai
terjadi karena peningkatan pengembangan
termanfaatkan
sektor industri yang menyebabkan alih
Informasi Geospasial (BIG) dalam Gloria
fungsi lahan pertanian menjadi kawasan
Samantha
sangat
luas secara
(2013)
dan optimal.
menyebutkan
belum Badan
total
panjang garis pantai Indonesia adalah
99.093 Km. Kawasan pantai selatan Kulon
daya simpan lengas karena bahan organik
Progo dengan luas kurang lebih 2.900
mempunyai kapasitas menyimpan lengas
hektare. Lahan pasir pantai merupakan
yang tinggi (Stevenson, 1982 dalam
lahan
memiliki
Rajiman, dkk 2008). Dengan demikian
produktivitas rendah. Produktivitas lahan
lengas tanah terawetkan yang berarti
pasir pantai yang rendah disebabkan oleh
lengas tidak mudah hilang dari dalam
faktor pembatas yang berupa kemampuan
tanah. Demolon dan Henin (1932) dalam
memegang dan menyimpan air rendah,
Sugito, dkk (1995) menyatakan bahwa
infiltrasi dan evaporasi tinggi, kesuburan
bahan organik
dan bahan organik sangat rendah dan
daripada
efisiensi
rendah
pembentukan agregat yang stabil dengan
(Kertonegoro, 2001; Al-Omran, et al.,
pasir. Menurut Mowidu (2001) pemberian
2004).
20 – 30 ton per hektar bahan organik
marjinal
yang
penggunaan
air
koloidal
lempung
lebih efektif
sebagai
penyebab
Perbaikan beberapa sifat tanah
berpengaruh nyata dalam meningkatkan
pasir pantai pada lahan pertanian yang
porositas total, jumlah pori berguna,
didominasi
jumlah
oleh
partikel
pasir
pada
pori
penyimpan
lengas
dan
daerah–daerah yang beriklim kering yang
kemantapan agregat serta menurunkan
digunakan sebagai daerah pengembangan
kerapatan zarah, kerapatan bongkah dan
budidaya
pertanian
permeabilitas.
dilakukan,
yaitu
sangat
meningkatkan
Telah
kemampuan tanah dalam mempertahankan
pemanfaatan
ketersediaan unsur hara dan air bagi
memperbaiki tanah pasir pantai, hasil
tanaman.
penelitian
Salah
untuk
penting
satu
strategi
untuk
banyak bahan
penelitian
organik
Rajiman,
dkk.,
(2008)
dengan
bahan
meningkatkan sifat–sifat tanah tersebut
menunjukkan
adalah dengan penambahan bahan organik.
organik dan limbah karbit 20 ton per
Bahan organik merupakan salah
hektar
di
bahwa
untuk
tanah
pasir
pantai
nyata
satu pembenah tanah yang telah dirasakan
meningkatkan jumlah fraksi lempung,
manfaatnya dalam perbaikan sifat – sifat
debu, porositas, kadar lengas, menurunkan
tanah baik sifat fisik, kimia dan biologi
BV, BJ dan meningkatkan berat segar,
tanah. Secara fisik memperbaiki struktur
berat kering, berat kering oven dan
tanah, menentukan tingkat perkembangan
diameter umbi bawang merah dibanding
struktur
pada
kontrol. Hasil penelitian Wigati dkk.,
pembentukan agregat tanah (Tate, 1987
(2006) menunjukkan bahwa pemberian
dalam Rajiman, dkk 2008), meningkatkan
pupuk kandang ayam sampai 20 ton per
tanah
dan
berperan
hektar nyata meningkatkan kualitas tanah (kandungan bahan organik dan KPK). Hal ini
berarti
bahan
organik
HASIL ANALIS DAN PEMBAHASAN
tersebut
Adapun beberapa hasil analisis
mempunytai kemampuan yang lebih baik
kandungan kompos yang digunakan dalam
dan dapat dimanfaatkan sebagai perbaikan
penelitian yang disajikan dalam tabel
tanah pasir pantai Kulon Progo.
berikut: Tabel 1. Kandungan Kompos
Metode Penelitian
Sapi
35,33
COrganik (%) 4,218
7,27
1,55
2,72
disusun dalam Rancangan Acak Lengkap
Ayam
36,39
4,251
7,33
1,49
2,85
(RAL) dengan 5 perlakuan. Perlakuan
Daun Gamal Daun Angsana
48,27
19,063
32,87
2,61
7,30
59,39
18,630
32,12
2,6
7,17
Penelitian
dilaksanakan
menggunakan metode percobaan yang
yang dimaksud adalah, (1) P0 = Tanpa
Kompos
KL (%)
BO (%)
N (%)
C/N
Perlakuan (Kontrol), (2) P1 = 30 ton per hektar kompos kotoran sapi, (3) P2 = 30 ton per hektar kompos kotoran ayam, (4) P3 = 30 ton per hektar kompos daun angsana, (5) P4 = 30 ton per hektar
rangkaian
penelitian
mencari
peluang
seberapa besar pengaruh berbagai bahan organik yang telah digunakan dalam upaya memperbaiki beberapa sifat tanah pasir
kompos daun gamal. Setiap perlakuan diulang 4 kali, sehingga menjadi 20 unit percobaan, ditambah dengan 5
Atas dasar hal tersebut, sebuah
polybag sebagai
pantai Selatan Kulon Progo. Adapun parameter yang telah dilakukan dan dapat dijelaskan sebagai berikut:
sampel yang digunakan untuk pengamatan mingguan sehingga diperoleh 20+ 5=
Kelengasan Tanah Pasir pantai
25satuan percobaan (Lampiran 1a). Parameter yang diamati meliputi parameter sifat fisika dan kimia tanah pasir yang diamati yaitu kadar lengas tanah pasir seperti kadar lengas kering udara, kadar lengas kapasitas lapangan dan kadar lengas maksimum serta, porositas tanah, BJ, BV, pH tanah, kandungan BO, dan kandungan N
Total
mingguke 6.
Tanahyang
diamati
Pengaruh Bahan Organik Terhadap
pada
Hasil
sidik
ragam
terhadap
kelengasan menunjukkan bahwa dengan perlakuan kompos (P1, P2, P3 dan P4) berpengaruh nyata dalam meningkatkan kemampuan tanah pasir pantai untuk mengikat lengas. Sedangkan hasil uji jarak berganda Duncan 5% disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 2. Uji jarak berganda duncan 5% terhadap kelengasan tanah Perlakuan
Kadar Lengas Kering Angin (%) 0,12 c 0,18 ab 0,15 b 0,18 ab 0, 20 a
Kontrol (P0) Kompos K. Sapi (P1) Kompos K. Ayam (P2) Kompos D. Gamal (P3) Kompos D. Angsana (P4)
Kadar Lengas Kap. Lapangan (%) 10,02 b 14,68 a 14,30 a 14,97 a 15,24 a
Kadar Lengas Maksimum (%) 22,99 d 25,16 b 24,44 c 25,62 b 26,30 a
Keterangan: Data dalam kolom diikuti dengan huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada uji Duncan 5%
Berdasarkan tabel 2, dapat dijelaskan
maksimum tanah, pengaruh perlakuan P4
bahwa pengaruh perlakuan kompos P1, P2,
berbeda nyata dengan perlakuan P0, P1, P2,
P3, dan P4 berbeda nyata dengan pengaruh
dan P3. Pada pengaruh perlakuan P3
perlakuan
dalam
berbeda nyata dengan P0, P2, dan P4 tetapi
meningkatkan kadar lengas tanah yaitu
tidak berbeda nyata dengan pengaruh
kadar lengas kering angin, kadar lengas
perlakuan
kapasitas
perlakuan
tanpa
kompos
lapangan
dan
(P0)
kadar
lengas
P1, P2
sedangkan berbeda
nyata
pengaruh dengan
maksimum tanah. Pengaruh perlakuan P4
perlakuan P0, P1, P3, dan P4 dalam
tidak berbeda nyata dengan pengaruh
meningkatkan kadar lengas maksimum
perlakuan P1 dan P3 tetapi berbeda nyata
tanah pasir pantai.
dengan pengaruh perlakuan P0 dan P2
Pada perlakuan P4 menghasilkan nilai
dalam meningkatkan kadar lengas kering
rerata
angin
Sedangkan
berbagai kelengasan tanah pasir pantai
pengaruh perlakuan P1, P2, dan P3 tidak
dibandingkan sampel tanah pasir yang
berbeda nyata tetatpi berbeda nyata dengan
diperlakukan dengan P0, P1, P2, dan P3
pengaru perlakuan P0 dalam meningkatkan
(Tabel 2). Hal ini menunjukkan bahwa
kadar lengas kering angin tanah pasir.
kemampuan tanah dalam menahan air pada
tanah
pasir
pantai.
tertinggi
dalam
meningkatkan
Pengaruh perlakuan P4 tidak berbeda
perlakuan P4 lebih baik dibandingkan
nyata dengan pengaruh perlakuan P1, P2,
dengan perlakuan lainnya. Kemampuan
dan P3, tetapi berbeda nyata dengan
menyimpan air pada tanah ditentukan oleh
pengaruh
perlakuan
P0
dalam
porositas dan kandungan bahan organik
lengas
kapasitas
yang ada pada tanah tersebut. Porositas
lapangan tanah pasir pantai. Sedangkan
total tanah yang tinggi akan menyimpan air
dalam
yang lebih tinggi. Bahan organik tanah juga
meningkatkan
kadar
meningkatkan
kadar
lengas
berperan terhadap ketersediaan air di dalam
kecil. Pori ini kemudian berperan sebagai
tanah,
pemegang air.
karena
bahan
organik
dapat
memegang air dengan baik serta dapat meningkatkan porositas total tanah. Oleh karena itu, dengan memiliki porositas total tanah dan bahan organik tanah yang lebih tinggi maka tersedia
perlakuan P4 memiliki air
lebih
tinggi
dibandingkan
Pengaruh Bahan Organik Terhadap BV, BJ dan Porositas Tanah Hasil
sidik
ragam
(lampiran
3)
terhadap berat volume tanah, porositas tanah total menunjukkan bahwa dengan
bahan
perlakuan kompos (P1, P2, P3, dan P4)
organik berupa kompos akan membentuk
berpengaruh nyata untuk memperbaiki BV
ruang pori mikro menjadi lebih banyak,
dan Porositas tanah pasir dalam membentuk
dimana pori mikro merupakan pori yang
ruang pori pada tanah, tetapi perlakuan
digunakan
air.
kompos (P1, P2, P3, dan P4) tidak
Semakin banyak ruang pori mikro yang
berpengaruh nyata dalam memperbaiki BJ
terbentuk maka tanah akan mempunyai
tanah pasir pantai. Sedangkan hasil uji jarak
daya
berganda Duncan 5% disajikan dalam tabel
perlakuan
lainnya.
tanah
simpan
Pemberian
untuk
lengas
mengikat
yang
semakin
meningkat, lengas tanah akan mengisi
berikut:
ruang pori-pori tanah, biasannya ruang pori
Tabel 3. Uji jarak berganda Duncan 5% terhadap BV, BJ dan Porositas Tanah Total
tanah yang terisi adalah pori-pori besar, terlebih dahulu baru mengisi pori-pori mikro.
Jika
terjadi
penguapan
pori besar dahulu yang ditinggalkan oleh air lalu menyusul pori-pori mikro.
Wijayanti,
penelitian (2008)
yang
dilakukan
menyatakan
BV (g/cm3)
BJ (g/cm3)
Kontrol (P0) Kompos K. Sapi (P1) Kompos K. Ayam (P2) Kompos D. Gamal (P3) Kompos D. Angsana (P4)
2,09 a 1,99 b
3,34 a 3,30 a
Porositas Tanah Total (%) 37,19 b 39,41 ab
1,99 b
3,30 a
39,74 ab
1,96 b
3,30 a
40,39 ab
1,92 c
3,30 a
41,79 a
atau
penggunaan air oleh tanaman maka pori-
Hasil
Perlakuan
bahwa
dengan pemberian kompos limbah padat tempe berpengaruh dalam memperbaiki kelengasan pada tanah eltisol. Hal ini disebabkan karena penambahan kompos dapat meningkatkan daya ikat antar partikel tanah sehingga membentuk agregat yang lebih mantap. Agregat yang mantap akan membentuk pori dengan ukuran yang lebih
Keterangan: Data dalam kolom yang diikuti dengan huruf yang sama menunjukan tidak berbeda nyata pada uji Duncan 5% Tabel 3, dapat diketahui bahwa pengaruh perlakuan P1, P2, P3 dan P4 berbeda nyata dengan pengaruh perlakuan P0 dalam memperbaiki BV tanah pasir pantai.
Pengaruh
Perlakuan
P4
tidak
berbeda nyata dengan pengaruh perlakuan
dan total porositas semakin tinggi sehingga
P3, tetapi berbeda nyata dengan pengaruh
kemampuan
perlakuan P0, P1, dan P2. Berdasarkan
tinggi.
tabel
3,
diketahui
bahwa
pengaruh
dalam
Pemberian
menyimpan
kompos
lengas
P4
perlakuan P4 tidak berbeda nyata dengan
memberikan
perlakuan P1, P2, dan P3 tapi berbeda nyata
peningkatan ketersediaan C-organik tanah.
dengan P0 dalam memperbaiki porositas
Peningkatan C-organik tidak terlepas dari
tanah pasir.
peranan kompos yang mampu memberikan
Pemberian kompos yang dicobakan dapat
menurunkan
berat
volume
dan
sumbangan
mampu terhadap
sumbangan bahan organik dan mampu mempercepat proses perombakan bahan
meningkatkan total porositas pada tanah
organik
pasir pantai. Berat volume terendah dan
sehingga mampu menurunkan berat volume
total porositas tanah tertinggi dijumpai pada
tanah dan meningkatkan total porositas
pengaruh perlakuan P4. Secara umum nilai
tanah. Hasil perombakan bahan organik ini
rerata berat volume perlakuan kompos
akan
semakin rendah. Tanah yang memiliki berat
memperbaiki aerasi tanah dan struktur
volume yang rendah menghasilkan bahan
tanah, berat volume dan total porositas
organik yang tinggi dan ruang pori mikro
tanah yang selanjutnya ketersediaan hara
tanah juga tinggi. Tingginya ruang pori
menjadi lebih baik.
mikro
tanah
membuat
humus
tanah
dalam
lebih
tanah
gembur,
meningkatkan
Pemberian kompos P4 mempunyai
kemampuan tanah dalam mengikat lengas
sifat mampu menurunkan berat volume
tanah.
adanya
tanah yang padat menjadi serang (porous)
sumber
akibat bertambahnya total porositas tanah
Hal
sumbangan
dapat
menjadi
ini
dikarenakan
C-organik
sebagai
bahan organik tanah yang lebih tinggi
serta
dibandingkan dengan perlakuan lainnya
organik tanah pada tanah pasir pantai.
sehingga terjadi penurunan berat volume
Bahan organik tanah memiliki peran dan
dan peningkatan total porositas lebih baik
fungsi yang sangat vital di dalam perbaikan
dibandingkan dengan berat volume dan
sifat-sifat tanah, meliputi sifat fisika, kimia
total porositas pada perlakuan lainnya.
dan
Peningkatan C-organik dibuktikan dari
merupakan sumber energi bagi aktivitas
pengamatan parameter C-organik (Tabel 5).
mikrobia tanah dan dapat memperbaiki
Endriani (2010) yang menyatakan bahwa
berat volume tanah, struktur tanah, aerasi
semakin
tanah
serta daya mengikat air. Hal ini sesuai
menyebabkan berat volume semakin rendah
dengan pendapat Wolf and Synder (2003)
tinggi
bahan
organik
meningkatkan
biologi
tanah.
kandungan
Bahan
bahan
organik
dalam Sulistyowati (2007), bahwa porositas
jenis tanah dipengaruhi oleh oleh jenis
dipengaruhi oleh bahan organik tanah.
mineral yang menyusun tanahnya.
Makin tinggi bahan organik tanah akan semakin rendah bobot volume tanah dan
Pengaruh Bahan Organik Terhadap pH
semakin tinggi total ruang pori tanah. Hal
Tanah
ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Chusnul (2007), dengan pemberian kompos sampah kampus dapat menurunkan berat volume tanah entisol dari 1,34
menjadi
1,12%.
Berdasarkan
penelitian Endiani, dkk. (2000) dalam Baharudin
(2005),
diketahui
bahwa
pemberian pupuk bokashi selain mampu menurukan berat volume tanah juga mampu memperbaiki porositas total tanah pada
Hasil
sidik
ragam
(lampiran
4)
terhadap pH pada tanah pasir pantai menunjukkan bahwa perlakuan kompos (P1, P2, P3, dan P4) berpengaruh nyata dalam meningkatkan pH pada tanah pasir pantai. Sedangkan hasil uji jarak berganda Duncan 5% disajikan dalam tabel berikut: Tabel 4. Uji jarak berganda Duncan 5% terhadap pH H2O tanah pasir
pengaruh perlakuan tidak diberikan kompos
Perlakuan pH 6,25 b Kontrol (P0) 6,75 a Kompos K. Sapi (P1) 7,00 a Kompos K. Ayam (P2) 7,00 a Kompos D. Gamal (P3) Kompos D. Angsana (P4) 7,00 a Keterangan: Data dalam kolom yang diikuti dengan huruf yang sama menunjukan tidak berbeda nyata pada uji Duncan 5%
(P0) dalam memperbaiki berat jenis tanah
Pada tabel 4, dapat dijelaskan bahwa
pasir pantai. Hal ini dikarenakan berat jenis
pengaruh perlakuan P0 berbeda nyata
tanah lebih dipengaruhi oleh mineral-
dengan pengaruh perlakuan P1, P2, P3, dan
mineral
sehingga
P4, sedangkan pengaruh perlakuan kompos
memerlukan waktu yang cukup lama. Berat
P1, P2, P3, dan P4 tidak berbeda nyata
jenis tanah merupakan perbandingan antara
terhadap pH tanah pasir pantai. Hasil
massa padatan dengan volume padatan dari
penelitian
suatu tanah. Berat jenis dari suatu tanah
perlakuan kompos dapat meningkatkan pH
menunjukkan kerapatan dari partikel padat
tanah pasir pantai (Tabel 4). Peningkatan
secara keseluruhan. Hal ini sependapat
pH disebabkan adanya proses perombakan
dengan Kohke (1968) dalam Maulana, dkk.
dari berbagai jenis bahan organik berupa
(2013) yang mengemukakan bahwa berat
kompos yang telah diberikan ke dalam
pemberian 10 ton per hektar dari 56,95% menjadi 65,91%. Berdasarkan tabel 3,
dapat dilihat
bahwa pengaruh perlakuan kompos (P1, P2, P3 dan P4) tidak berbeda nyata dengan
penyusun
tanah
ini
menunjukkan
bahwa
tanah pasir pantai. Hasil perombakan
Pengaruh Bahan Organik Terhadap C-
tersebut akan menghasilkan kation-kation
Organik, Kadar Bahan Organik Tanah
basa yang mampu meningkatkan pH.
N Total Tanah Dan Rasio C/N
Penambahan bahan organik pada tanah
Hasil
sidik
ragam
terhadap
C-
masam, antara lain entisol, ultisol dan
Organik, bahan organik tanah dan rasio C/N
andisol mampu meningkatkan pH tanah dan
menunjukkan bahwa dengan perlakuan
mampu menurunkan Al tertukar tanah
kompos P1, P2, P3, dan P4 berpengaruh
(Suntoro,
Nugraheni
nyata dalam meningkatkan C-Organik,
(2006) menyatakan bahwa pemberian 50%
bahan organik tanah dan N total pasir pantai
limbah tapioka dan 50% kotoran ayam
serta menurunkan rasio C/N. Sedangkan
(dosis
hasil uji jarak berganda Duncan 5%
2003).
20
ton
Penelitian
per
hektar)
dapat
meningkatkan pH tanah dari 6 menjadi
disajikan dalam tabel berikut:
7,42.
Tabel 5. Uji jarak berganda Duncan 5% terhadap C-Organik, BO, N dan rasio C/N tanah pasir Perlakuan Kontrol (P0) Kompos K. Sapi (P1) Kompos K. Ayam (P2) Kompos D. Gamal (P3) Kompos D. Angsana (P4)
C- Organik (%) 0,25 c 0,30 c 0,34 c 0,59 b 0,83 a
BO (%) 0,42 c 0,51 c 0,59 c 1,01 b 1,43 a
N (%) 0,011 b 0,250 a 0,240 a 0,250 a 0,220 a
Rasio C/N 21,87 a 1,208 b 1,389 b 2,389 b 3,899 b
Keterangan: Data dalam kolom yang diikuti dengan huruf yang sama menunjukan tidak berbeda nyata pada uji Duncan 5% Tabel
5,
menunjukkan
bahwa
Perlakuan
P4,
menghasilkan
C-
pengaruh perlakuan P3 dan P4 berbeda
Organik yang paling tinggi dibandingkan
nyata dengan pengaruh perlakuan P1, P2
dengan sampel tanah pasir pantai yang
dan P0 terhadap C-Organik tanah pasir
diperlakukan dengan P0, P1, P2, dan P3.
pantai. Perlakuan P4 berbeda nyata dengan
Terjadinya
pengaruh perlakuan P1, P2, P3 dan P0
Organik tanah ini, karena kompos yang
terhadap C-Organik tanah pasir pantai.
digunakan merupakan salah satu sumber
Sementara itu pengaruh perlakuan P1 dan
utama dari bahan organik. Bahan organik
P2 tidak berbeda nyata dengan pengaruh
adalah merupakan setiap bahan
perlakuan P0 terhadap C-Organik tanah
berasal dari sisa-sisa tanaman atau hewan
pasir pantai.
yang dapat diberikan diatas atau dalam
peningkatan
kandungan
C-
yang
permukaan tanah yang dapat menambah
kandungan C-Organik dan unsur hara tanah.
organik menjadi NH4+ dan NO3- sehingga
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian
nitrogen akan lebih banyak terbentuk dan
Syukur dan Indah (2006) dalam Wijayanti
tersedia di dalam tanah.
(2008), bahwa aplikasi kompos dan pupuk
Berdasarkan Tabel 5, menunjukkan
kandang dapat meningkatkan kandungan C-
bahwa pengaruh perlakuan P1, P2, P3, dan
Organik tanah. Semakin banyak bahan
P4 berbeda nyata dengan perlakuan P0
organik yang ditambahkan ke dalam tanah,
dalam memperbaiki rasio C/N tanah. Tetapi
semakin besar peningkatan kandungan C-
perlakuan P1, P2, P3, dan P4 tidak berbeda
Organik
C-Organik
nyata dalam memperbaiki rasio C/N tanah
merupakan komponen paling besar dalam
pasir pantai. Perlakuan P0 memiliki nilai
bahan organik sehingga pemberian bahan
rasio C/N tertinggi dibandingkan dengan
organik akan meningkatkan kandungan C-
perlakuan
Organik tanah.
mempengaruhi
dalam
tanah.
lainnya.
Kadar
rasio
N
C/N.
dan Hal
C ini
Berdasakan tabel 5, menunjukkan
dikarenakan perlakuan P0 dipengaruhi oleh
bahwa pengaruh perlakuan kompos (P1, P2,
mineral – mineral pada pasir pantai dan
P3, dan P4) berbeda nyata dengan pengaruh
memiliki kandungan N dan C yang sangat
perlakuan tanpa kompos (P0) terhadap
rendah. Pada perlakuan kompos, kompos
kadar N total tanah pasir. Namun kadar N
dari kotoran hewan memiliki nilai rasio C/N
total pada setiap semua pengaruh perlakuan
terendah
di
kompos tidak berbeda nyata. Pemberian
tanaman.
Hal
bahan
berbagai
kandungan serat yang ada didalam bahan
dalam
organik yang telah diberikan. Kandungan
meningkatkan N total dibandingkan dengan
serat pada kotoran hewan yaitu 12,52 – 15
tanpa
organik.
%, sedangkan pada pada daun yaitu 14 % -
Pembenaman dalam proses inkubasi sangat
30 % (Putri, 2010). Jika bahan organik
membantu
mempunyai
organik
kompos
bahan
dari
berpengaruh
pemberian
sumber nyata
bahan
mikroorganisme
organik,
laju
merombak
bandingkan ini
kompos
karena
kandungan
dari
dipengaruh
lignin
tinggi
dekomposisinya
kecepatan mineralisasi N akan terhambat
meningkat sehingga mineralisasi nitrogen
dan rasio C/N akan tinggi. Lignin yang
berjalan lebih cepat. Rasio C/N dipengaruhi
tinggi akan sulit untuk dirombak oleh
kadar N total, semakin besar N total tanah
organisme tanah (Suntoro, 2003).
maka rasio C/N yang dihasilkan semakin rendah.
Menurut
pendapat
Munawar
(2011), bahan organik yang terdapat dalam kompos mengalami proses mineralisasi N
Kesimpulan Dari ”Pemanfaatan
hasil
penelitian
Bahan
Organik
tentang Dalam
Deposits for Water Management of Sandy Soils. Arid Land Research and Management 1: 171-183.
Perbaikan Beberapa Sifat Tanah Pasir Pantai
Selatan
Kulon
Progo”
dapat
disimpulkan bahwa pemberian kompos kotoran sapi (P1), kotoran ayam (P2), daun gamal (P3) dan daun angsana (P4) dapat memperbaiki sifat fisik tanah (Kelengasan tanah, porositas tanah, dan berat volume) dan sifat kimia tanah (pH tanah, C-organik tanah dan Bahan organik tanah). Pemberian kompos daun angsana berpengaruh terbaik dalam memperbaiki beberapa sifat fisik dan kimia tanah. Diantaranya yaitu kadar lengas, berat volume tanah, dan porositas tanah dan Corganik tanah.
Saran Penelitian ini akan lebih baik jika diaplikasikan oleh tanaman agar dapat mengetahui tanaman
di
pengaruh tanah
pasir
pertumbuhan pantai.
Dan
penelitian ini perlu penambahan waktu dan dosis untuk melihat perubahan beberapa sifat fisik dan kimia tanah pasir.
DAFTAR PUSTAKA Ani, S, Herlina. F, dan Wisanti, 2013, Pemanfaatan Kompos Daun Lamtoro (Leucaena leucocephala)dan Daun Angsana (Pterocarpus indicus) Sebagai Media Kultur Pertumbuhan Populasi Chaetoceros calcitrans, LenteraBio Vol. 2 No. 3. 211–216 Al-Omran, A.M., A.M. Falatah, A.S. Sheta and A.R.Al-Harbi. 2004. Clay
Baharudin & Djafar M. 2005. Kajian Penggunaan Bahan Organik Dalam Peningkatan Produktivitas Lahan Dan Tanaman Di Daerah Beriklim Kering. Soil Environment Vol 3 No 2: 41-51 Bakri. 2001. Pengaruh Lindi Dan Kompos Sampah Kota Terhadap Beberapa Sifat Inceptisol Dan Hasil Jagung (Zea mays. L). Agrista Volume 5 No 2: 114 119 Chen, S. W. Liao, C. Liu. Z. Wen. R. L. Kincaid. 2003. Value-Added Chemicals From Animal Manure. Pacific Northwest National Laboratory Richland, PNNL-14495, Washington. USA Chusnul_Agustina, 2007. Pengaruh Pemberian KomposTerhadap Beberapa Sifat Fisik EntisolSerta Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea Mays L). S1 Skripsi. Fakultas Pertanian Jurusan TanahProgram Studi Ilmu Tanah. Universitas Brawijaya. Malang Damandiri,
2014. http://www.damandiri.or.id/file/ anisuryaniipbbab4.pdf . Akses 13 Agustus 2014
Dwidjoseputro, D. 1978. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia. Jakarta.