PEMAKNAAN PRAGMATIK DALAM TEKS ‘MEME INDONESIA’ PADA JEJARING SOSIAL
JURNAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Strata Satu (S1) pada Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah
Oleh LUKMANA NIM: E1C112071
UNIVERSITAS MATARAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DAN SENI PRODI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
2016
PEMAKNAAN PRAGMATIK DALAM TEKS ‘MEME INDONESIA’PADA JEJARING SOSIAL Lukmana, Syamsinas Jafar, Ratna Yulida Ashariany PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH FKIP UNIVERSITAS MATARAM
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini didasarkan atas fenomena Meme pada jejaring sosial yang berkembang di dalam masyarakat. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pemaknaan pragmatik dalam teks ‘Meme Indonesia’ pada jejaring sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan makna implikatur dalam teks ‘Meme Indonesia’ pada jejaring sosial. Sumber data diperoleh dari situs www.meme.comic.id atau Meme Comic Indonesia (MCI), berupa teks. Data dikumpulkan dengan metode simak dan dokumentasi. Data dianalisis dengan dua metode yaitu metode padan intralingual dan metode padan ekstralingual. Selanjutnya data disajikan dengan metode formal dan informal. Teks yang digunakan sebagai data adalah teks yang bermakna implisit. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dalam teks ‘Meme Indonesia’ pada jejaring sosial memiliki makna implikatur. Adapun makna impliktur dalam teks ‘Meme Indonesia’ pada jejaring sosial sebagai berikut. (1) Makna implikatur yang mengandung kritikan. (2) Makna implikatur yang mengandung motivasi. (3) Makna implikatur yang mengandung religi. (4) Makna implikatur yang mengandung sindiran. (5) Makna implikatur yang mengandung pendidikan. (6) Makna implikatur yang mengandung humor Kata Kunci : Pemaknaan pragmatik, teks Meme, makna implikatur percakapan.
PRAGMATIC MEANINGS IN TEXT 'MEME INDONESIA' ON SOCIAL NETWORKING Lukmana, Syamsinas Jafar, Ratna Yulida Ashariany PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH FKIP UNIVERSITAS MATARAM
[email protected] ABSTRACT
The study is based on the phenomenon of Meme on a social network that grows in the community. The problem of this research is how pragmatic meaning in the text 'Meme Indonesia' on social networks. The purpose of this study was to describe the meaning of the text implicature 'Meme Indonesia' on social networks. Sources of data obtained from the site www.meme.comic.id or Meme Comic Indonesia (MCI), in the form of text. Data collected by methods refer and documentation. Data were analyzed by two methods that match methods intralingual and unified method ekstralingual. Furthermore, the data presented by the formal and informal methods. The text that is used as the data is meaningful text implicitly. Based on the research that has been done, the text 'Meme Indonesia' on social networks has meaning implicatures. As for the meaning of the text impliktur 'Meme Indonesia' on social networking as follows. (1) The meaning implicatures containing criticism. (2) The meaning implicatures containing motivation. (3) The meaning implicatures containing religious. (4) The meaning implicatures that contain innuendo. (5) The meaning implicatures-containing education. (6) The meaning implicatures containing humor Keywords: Making of pragmatics, text Meme, meaning conversational implicature.
A. PENDAHULUAN Kemajuan teknologi yang saat ini berkembang pesat, banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mengaktualisasi diri, belajar, dan bermain. Semua informasi dari belahan dunia dapat pula diakses dengan cepat berkat kemajuan teknologi yang semangkin berkembang. Perkembangan teknologi komunikasi yang semakin modern memunculkan beragam jenis jejaring sosial. Jenis jejaringjejaring sosial tersebut antara lain seperti Facebook, Twitter, Instagram, Path, Youtube, BBM, Wechat, Whatsapp, Line, dan salah satunya adalah Meme. Kehadiran
Meme
ini
mendorong
kerativitas
masyarakat
untuk
menyalurkan ide-ide yang dimilikinya melalui sebuah Meme. Meme ini pada awalnya populer di jejaring sosial facebook pada sebuah komunitas yang bernama Meme Comic Indonesia (MCI) yang berdiri pada tahun 2012, kemudian menyebar dengan pesat di seluruh jejaring sosial. Di dalam Meme ini banyak sekali ditemukan penggunaan bahasa yang berkembang di tengah masyarakat. Penggunaan bahasa dalam Meme berkaitan dengan kajian pragmatik. Pragmatik mempelajari penggunaan bahasa yang maknanya berhubungan erat dengan konteks pemakainya. Makna bahasa yang terkait dengan konteks merupakan makna yang didasarkan oleh adanya tuturan dengan situasi pemakaian tuturan. Konteks situasi dalam suatu tuturan akan dapat menentukan maksud dan tujuan suatu tuturan dari penutur atau masyarakat ketika bertutur. Demikian pula halnya dengan tuturan yang dapat ditemukan dalam komunitas Meme. Berikut dapat diamati contoh teks tuturan dalam Meme. (1) “Orang yang mengejek kita belum tentu lebih baik dari kita”. Pada contoh di atas, terdapat implikatur, bahwa dalam tuturan itu terkandung maksud janganlah suka menghina seseorang karena belum tentu orang yang dihina itu lebih baik dari orang yang menghina. Untuk menentukan makna yang tidak terlihat di dalam teks Meme tersebut, perlu dikaitkan dengan konteks tuturannya.
Untuk dapat menetukan apa yang dimaksud dibalik tuturan tersebut diperlukan pengetahuan tentang kaidah pragmatiknya. Dengan kata lain, untuk menentukan implikatur suatu ucapan harus memahami apa kaidah pragmatiknya. B. LANDASAN TEORI Pragmatik yang menurut ahlinya, seperti Yule, pragmatik adalah cabang ilmu bahasa yang mengkaji tentang makna yang disampaikan oleh penutur (atau penulis) dan diterima oleh pendengar (atau pembaca) yang sebagai akibatnya studi ini sebagian besar berhubungan dengan analisis tentang apa yang dimaksudkan orang dengan tuturan-tuturannya dari pada dengan makna terpisah dari kata atau frase yang digunakan dalam tuturan itu sendiri. Dengan makna lain, pragmatik adalah studi tentang apa yang dimaksudkan oleh penutur (Yule, 2006: 3). Jika berbicara mengenai pragmatik, maka konteks merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan. Konteks menurut Leech (1983:13), (dalam Nandar, 2009:6) adalah latar belakang pemahaman yang dimiliki oleh penutur maupun lawan tutur sehingga lawan tutur dapat membuat interpretasi mengenai apa yang dimaksud oleh penutur pada waktu membuat tuturan tertentu. Sepadan dengan pernyataan sebelumnya, istilah konteks menurut Mey (1993: 38) adalah situasi lingkungan dalam arti luas yang memungkinkan peserta pertuturan untuk dapat berinteraksi dan yang membuat ujaran mereka dapat dipahami. Lebih lanjut Mey (1993:43), (dalam Nadar, 2009:4 ) menekankan konteks dan mengatakan bahwa pragmatik adalah kajian tentang kondisi pengguna bahasa manusia sebagaimana ditentukan oleh konteks masyarakat. Arti atau makna dari sebuah kalimat dapat ditentukan setelah memahami konteks. Jika konteks berubah, maka makna ujaran juga dapat berubah. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam menentukan makna kebahasaan, selain konteks adalah inferensi. Inferensi adalah pengetahuan atau pemahaman individu tentang fakta-fakta dan konteks ketika tuturan berlangsung. Dengan adanya inferensi ini, pendengar atau pembaca dalam percakapan dapat menduga kemauan atau maksud dari pembicara atau penulis (Hasan, 2011:70)
Pada dasarnya, MCI berbentuk wacana tulis atau teks tulis. Maksudnya, MCI menggunakan ragam bahasa tulis berupa kata, frase, klausa dan kalimatkalimat dalam menyampaikan maksud tuturan dan berkomunikasi antaranggota. Peristiwa tutur dalam komunitas MCI dilakukan melalui media elekronik, seperti komputer, laptop, telepon genggam, gadget, dan lain sebagainya sehingga kegiatan komunikasi tidak dilakukan secara langsung, melainkan dengan tulisan. Dalam artian, penutur tidak bertemu langsung atau tidak berbicara langsung dengan petutur lainya. Penutur atau penulis Meme berinteraksi dengan para pembaca melalui tulisan yang diungggah pada website MCI dan disisipi pula dengan gambar atau foto yang sesuai dengan maksud yang ingin disampaikan. Ditinjau dari jenisnya, MCI terbagi menjadi tiga bagian yaitu Meme berupa gambar, tuturan tertulis (teks), dan gabungan keduanya (komik). Meme berupa gambar berarti Meme tersebut hanya berisi gambar saja tanpa ada tulisan, seperti karakter-karakter khas Meme (poker face, troll face, me gusta, bitch please, bad luck brian, mad dog, dan lain sebagainya). Meme gabungan atau komik merupakan bentuk Meme yang berisi gambar dan disertai tulisan. Antara gambar dan tulisan memiliki hubungan erat yang tidak bisa dipisahkan. Jika tidak ada gambar, maka makna yang dimaksud tidak tersampaikan, begitu pula sebaliknya. Terakhir, bentuk Meme yang menjadi objek penelitian ini adalah Meme teks. Meme teks adalah Meme yang hanya berisi tulisan saja. Sekalipun ada gambar, namun tidak mempengaruhi makna tuturan. Contoh Meme teks ini sebagaimana yang sudah dilampirkan pada subbab latar belakang. C. METODE PENELITIAN Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Bogdan dan Taylor (1975) dalam Moleong (2010) mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
tertulis, atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati, lihat (Muhammad, 2011: 19). Metode deskriptif kualitatif dilakukan berdasarkan fenomena kebahasaan dan fakta yang ada dalam masyarakat tersebut dan diuraikan menggunakan katakata, frase, klausa, kalimat, dan gambar-gambar, bukan angka. Ciri utama dalam metode ini adalah tidak mempertimbangkan benar salahnya penggunaan bahasa oleh penutur-penuturnya. Dalam penelitian ini, ada beberapa tahapan dalam mengumpulkan data. Pada tahap awal pengumpulan data, peneliti membaca Meme pada jejaringjejaring sosial, secara berulang-ulang agar memahami maksud yang ingin disampaikan oleh penulis. Metode pengumpulan data ini disebut metode simak atau obsevasi. D. PEMBAHASAN 1. Makna Implikatur yang Mengandung Kritikan Situ sok kaya, sok dukung BBM naik, beli tempe aja masih nawar” Teks di atas merupakan implikatur percakapan seseorang yang memiliki makna kritikan kepada para pendukung pendapat atau kebijakan pemerintah. Namun, mereka tidak memikirkan dampak yang dirasakan terhadap kehidupan mereka sendiri. Makna kritikan ditunjukkan pada kalimat yang bercetak tebal sok dukung BBM naik. 2. Makna Implikatur yang Mengandung Motivasi Saya kerja keras,,!!! Karena saya sadar Saya bukan Penikmat harta Orang tua
Teks di atas merupakan implikatur percakapan seseorang yang memiliki makna motivasi para pembaca agar tidak selamanya mengandalkan penghasilan dari orang tua melainkan harus mandiri untuk mendapatkan penghasilan dari jerih payah sendiri karena harta pemberian orang tua tidak selamanya ada untuk memenuhi keinginan anaknya. Makna motivasi ditunjukkan pada keseluruhan kalimatnya. 3. Makna Implikatur yang Mengandung Religi Tahukah kamu, jika doa bisa merubah takdir? “Tidak ada yang dapat menolak takdir kecuali doa” (HR. Ahmad, at-Tirmidzi dan Ibnu Majah) Jadi jangan meremehkan kekuatan doa ya! Teks di atas merupakan implikatur percakapan seseorang yang memiliki makna religi yang diriwayatkan oleh Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Majah. Makna yang terkandung dalam hadist tersebut berisi tentang kekuatan doa, bahkan dikatakan bahwa tidak ada yang bisa menolak takdir kecuali doa dan perbanyaklah berdoa untuk menghindari hal-hal buruk dalam kehidupan. Makna religi ditunjukan pada kalimat yang bercetak tebal, tidak ada yang dapat menolak takdir kecuali doa. 4. Makna Implikatur yang Mengandung Sindiran Selamat!!! Anda memasuki semester dimana anda menyerah, dan ingin nikah aja Teks di atas merupakan implikatur percakapan seseorang yang memiliki makna sindiran kepada para pembaca khusunya bagi mahasiswa yang sudah memasuki semester akhir dengan tanggungjawab yang besar untuk menyelesaikan laporan akhir dan sedang mengalami masa-masa terberat dalam perkuliahan sehingga memiliki pikiran untuk menyerah saja dan memilih untuk menikah dibandingkan harus menyelesaikan perkuliahannya. Makna sindiran ditunjukkan pada kalimat dimana anda menyerah, dan ingin nikah aja. 5. Makna Implikatur yang Mengandung Pendidikan Sebagai mahasiswa akhir,
kata ACC lebih indah daripada kata I love You. Teks di atas merupakan implikatur percakapan seseorang yang memiliki makna harapan seorang mahasiswa akhir yang lebih menginginkan kata ACC dari dosen di banding kata cinta dari seseorang. Makna harapan ditunjukkan pada kata yang bercetak tebal ACC. 6. Makna Implikatur yang Mengandung Humor Waktu gak bisa diputar apalagi di jilat dan di celupin Teks di atas merupakan implikatur percakapan seseorang yang memiliki makna humor. Makna humor ditunjukkan pada kata yang bercetak tebal diputar dan dicelupin. Selain itu penulis juga mengatakan bahwa waktu tidak bisa diputar apalagi dicelupin. Kalimat awal merupakan gagasan yang wajar dan kerap kali diucapkan oleh masyarakat, waktu gak bisa diputar. Efek lucu ditimbulkan oleh kata selanjutnya, yakni apalagi dicelupin. Kata-kata tersebut merupakan slogan dari salah satu iklan makanan ringan (oreo), yaitu diputar, dijilat, dan dicelupin. E. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap 57 teks Meme Comic Indonesia, dapat disimpulkan bahwa Meme Comic Indonesia memiliki makna implikatur sebagai berikut. (1) Makna implikatur yang mengandung kritikan. Dalam penelitian ini terdapat 4 teks Meme yang bermakna kritikan. (2) Makna implikatur yang mengandung motivasi. Dalam penelitian ini terdapat 12 teks Meme yang bermakna motivasi. (3) Makna implikatur yang mengandung religi. Dalam penelitian ini terdapat 7 teks Meme yang bermakna religi.
(4) Makna implikatur yang mengandung sindiran. Dalam penelitian ini terdapat 15 teks Meme yang bermakna sindirian. (5) Makna implikatur yang mengandung pendidikan. Dalam penelitian ini terdapat 7 teks Meme yang bermakna pendidikan. (6) Makna implikatur yang mengandung humor. Dalam penelitian ini terdapat 12 teks Meme yang bermakna humor. Berdasarkan hasil analisis data serta simpulan yang telah penulis kemukakan di atas, pada bagian ini penulis ingin menyampaikan beberapa saran sebagai berikut. 1. Penulis berharap selanjutnya ada penelitian yang lebih spesifik (mendalam) terhadap analisis Meme dengan kajian yang menarik, sampel yang lebih besar, dan teknik analisis yang lebih mendalam untuk mendapatkan hasil kajian yang sempurna. 2. Penulis berharap hasil kajian, penelitian ini bisa menjadi acuan terhadap penelitian selanjutnya di bidang pragmatik yang mengkaji makna implikatur. 3. Penulis berharap hasil kajian, penelitian ini bisa memotivasi penelitian selanjutnya untuk memperdalam, mempertajam kajian serupa tentang makna implikatur percakapan.
DAFTAR PUSTAKA Artiasih, Indah. 2014. “Kajian Pragmatik Implikatur Percakapan Pada Sinetron Para Pencari Tuhan Jilid 6 dan Implikasinya dengan Pembelajaran Bahasa Indonesia SMP”. Skripsi S1. Universitas Mataram. Erpandisma.blogspot.com/2015/04/fenomena-meme-di-media-sosialdan.html?m=1 (Diakses pada tanggal 5 Februari 2016, pukul 21:40 WITA). Fahrizal, Ikang, 2014. “Analisi Implikatur Percakapan Bahasa Bima dalam Komunitas Pasar di Desa Tente” . Skripsi S1. Universitas Mataram. https://www.idjoel.com/pengertian-jejaring-sosial-dan-macam-macam-jejaringsosial ( Diakses pada tanggal 19 April 2016, pukul 23:30 WITA). Lubis, A. Hamid Hasan. 2011. Analisis Wacana Pragmatik. Bandung: Angkasa. Mahsun. 2014. Metode Penelitian Bahasa Edisis Revisi. Jakarta: Rajawali Pers. Muhammad. 2011. Metode Penelitian Bahasa. Yogyakarta: Liebe Book Press. Nadar, F.X. 2009. Pragmatik dan Penelitian Pragmatik. Yogyakarta: Graha Ilmu. repository.usu.ac.id /2015/12/ Penggunaan Gambar Meme Terhadap Kepuaasan Khalayak. (Diakses pada tanggal 5 Februari 2016, Pukul 21:40 WITA). Rahardi, R. Kunjana. 2005. Pragmatik Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga. Rahardi, R. Kunjana. 2009. Sosiopragmatik. Jakarta: Erlangga. Rani dkk. 2004. Analisis Wacana. Malang: Bayumedia Publishing. Sufriadi, 2013. Implikatur Percakapan dalam Naskah Drama Matahari di Sebuah Jalan Kecil Karya Arifin C. Noer dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran di SMA. Skripsi S1. Universitas Mataram.
Tarigan, Henry Guntur. 2009. Pengajaran Pragmatik. Bandung: Angkasa Group. www.meme.comic.id (Diakses Pada Tanggal 20 Januari 2016, Pukul 22.30 Wita). www.memecomik.id/about (Diakses pada tanggal 10 April 2016, Pukul 20:00 WITA). Yule, George. 2006. Pragmatik. Yogyakarta.: Pustaka Pelajar.