1
PELAKSANAAN TUGAS GURU DITINJAU DARI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KOMITMEN GURU SMP NEGERI KOTA SUNGAI PENUH THESIS OLEH: ELLA OKTAFINA NIM. 51353
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2011
ABSTRACT ELLA OKTAFINA, 2011. Implementation of teachers’ assignment are looked from Headmaster’s Leadership and Junior High School’s teacher commitment in Sungai Penuh City. Thesis. Graduate Program, State University of Padang Implementation of teachers’ assignment is the most important aspect to achieve effective and efficient learning destination. Based on Junior High Schools pre-research in Sungai Penuh visible that of don’t still care of their duties. Destination of this research if headmaster’s leadership and teacher’s commitment factors give contribution to teacher duties in Junior High School in Sungai Penuh. Hypothesize that used in this research are: (1). Headmaster’s leadership give contribution for teacher, (2). Junior High school’s teacher commitment give contribution their duty, and (3). Headmaster’s leadership and Junior High School’s teacher commitment both give contribution for teacher’s duty. Population is used for this research is all teacher in Junior High School who civil servants around 113 persons. Sampling is used Stratified Proportional Random Sampling choosen are 54 teachers. Data is collected with questionnaires that examined it’s validity and reability. It is analyzed with correlation and regretion. The result of analyze show that: (1). Headmaster’s leadership gives contribution 10,3 %, (2). Teachers’ commitment give 26,2%, and (3). Headmaster’s leadership and teacher’s commitment give 31,4%. Then Descriptive analysis shows that of teacher’s duty, the leadership of headmaster and teacher’s commitment is in good category. The result of this research implicated to incease implementation of teacher’s duty in Jenior High School in Sungai Penuh City are done by leadership of Headmaster and increase of teacher’s commitment.
i
ABSTRAK ELLA
OKTAFINA, 2011. Pelaksanaan Tugas Guru Ditinjau dari Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Komitmen Guru SMP Negeri Kota Sungai Penuh. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang.
Pelaksanaan tugas guru merupakan aspek terpenting dalam mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien. Berdasarkan pra survey di SMP Negeri Kota Sungai Penuh tergambar bahwa guru masih kurang memperhatikan pelaksanaan tugasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan kontribusi kepemimpinan kepala sekolah dan komitmen terhadap pelaksanaan tugas guru SMP Negeri Kota Sungai Penuh. Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah; 1) Kepemimpinan kepala sekolah berkontribusi terhadap pelaksanaan tugas guru, 2) Komitmen guru berkontribusi terhadap pelaksanaan tugas guru, 3) Kepemimpinan kepala sekolah dan komitmen guru secara bersama-sama berkontribusi terhadap pelaksanaan tugas guru. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru SMP Negeri Kota Sungai Penuh yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 113 orang. Penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik Stratified Proportional Random Sampling. Sampel yang terpilih sebanyak 54 orang. Data dikumpulkan dengan angket yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Data dianalisis dengan teknik korelasi dan regresi. Hasil analisis data menunjukkan bahwa; 1) kepemimpinan kepala sekolah berkontribusi sebesar 10,3% terhadap pelaksanaan tugas guru, 2) komitmen guru berkontribusi terhadap pelaksanaan tugas guru sebesar 26,2%, dan 3) kepemimpinan keepala sekolah dan komitmen guru secara bersama-sama berkontribusi terhadap pelaksanaan tugas guru sebesar 31,4%. Selanjutnya analisis deskriptif mengungkapkan bahwa pelaksanaan tugas guru, kepemimpinan kepala sekolah dan komitmen guru sama-sama berada pada kategori baik. Hasil penelitian ini berimplikasi untuk meningkatkan pelaksanaan tugas guru SMP Negeri Kota Sungai Penuh yang dapat dilakukan melalui kepemimpinan kepala sekolah dan peningkatan komitmen guru.
ii
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Karya tulis saya, tesis dengan judul “Pelaksanaan Tugas Guru ditinjau dari Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Komitmen Guru SMP Negeri Kota Sungai Penuh ”, adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik baik di Universitas Negeri Padang maupun di perguruan tinggi lainnya. 2. Karya tulis ini murni gagasan, penilaian, dan rumusan saya sendiri, tanpa bantuan tidak sah dari pihak lain, kecuali arahan tim pembimbing. 3. Di dalam karya tulis ini tidak terdapat hasil karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali dikutip secara tertulis dengan jelas dan dicantumkan sebagai acuan di dalam naskah saya dan disebutkan nama pengarangnya, dan dicantumkan pada daftar pustaka. 4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, dan apabila di kemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah saya peroleh karena karya tulis ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma dan ketentuan hukum yang berlaku.
Padang, Oktober 2011 Saya yang menyatakan,
Ella Oktafina Nim. 51353
iii
KATA PENGANTAR Puji syukur diucapkan atas kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulisan tesis ini dapat diselesaikan. Tesis ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang. Dalam menyelesaikan tesis ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, dan sudah sepantasnya disampaikan ungkapan rasa terimakasih dan penghargaan kepada: 1. Prof. Dr. Hj. Arni Muhammad. dan Dr. Yahya, M.Pd. selaku Pembimbing I dan II yang dengan penuh kearifan dan ketulusan hati memberikan arahan dan saran dalam penulisan tesis ini. 2. Prof. Dr. Sufyarma Marsidin, M.Pd. dan Prof. Dr. Kasman Rukun, M.Pd.
serta Dr. Jasrial, M.Pd selaku dosen penguji yang telah
memberikan sumbangan pemikiran berupa saran dan kritikan demi kesempurnaan tesis ini. 3. Pimpinan Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang yang senantiasa memberikan kemudahan demi kelancaran studi penulis dalam perkuliahan sampai selesainya penulisan tesis ini dengan baik. 4. Para dosen Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang yang telah membimbing penulis selama perkuliahan, serta segenap karyawan program
Pascasarjana
Universitas
Negeri
Padang
yang
telah
memberikan pelayanan terbaik kepada penulis. 5. Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Sungai Penuh dan Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kota Sungai Penuh, yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian 6. Kepala Sekolah dan guru SMP Negeri Kota Sungai Penuh yang telah membantu dalam mempermudah pelaksanaan penelitian ini. 7. Teristimewa buat kedua orang tuaku tersayang Papa dan Ibu tercinta, yang selalu memberikan kekuatan, dan ketulusannya memanjatkan doa
iv
kepada allah SWT untuk kesabaran dan kesuksesan penulis dalam menyelesaikan thesis ini. 8. Teristimewa juga buat adikku satu-satunya Endah Rahmadani,S. Ked, yang telah memberikan dukungan dan semangat dalam menyelesaikan thesis ini. 9. Kedua mertuaku, yang selalu memanjatkan doa-doanya kepada Allah SWT untuk keberhasilan dan kesuksesan penulis dalam penulisan thesis ini. 10. Teristimewa untuk Suami tercinta Jaka Satria yang selalu menjadi motivasi dan penyemangat serta memberi kekuatan serta pengorbanan yang luar biasa kepada penulis dalam membuat tesis ini. 11. Rekan-rekan
mahasiswa
Program
Pascasarjana
Program
Studi
Administrasi Pendidikan Khususnya angkatan 2009 yang telah banyak membantu dalam diskusi untuk penyelesaian tesis ini. Penulisan tesis ini telah dilakukan dengan sebaik-baiknya. Namun, penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini tak luput dari kekurangan karena keterbatasan penulis. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi penyempurnaan tesis ini. Harapan penulis semoga tesis ini bermanfaat.
Padang, Oktober 2011
Penulis Ella Oktafina
v
DAFTAR ISI Hal ABSTRACT .................................................................................................... i ABSTRAK ...................................................................................................... ii SURAT PERNYATAAN ............................................................................... iii KATA PENGANTAR .................................................................................... iv DAFTAR ISI ................................................................................................... vi DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... x DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1 B. Idendtifikasi Masalah ........................................................................... 5 C. Pembatasan Masalah ............................................................................ 8 D. Rumusan Masalah ................................................................................ 10 E. Tujuan Penelitian ................................................................................. 10 F. Manfaat Penelitian ............................................................................... 11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori ..................................................................................... 13 1. Pelaksanaan Tugas Guru ................................................................ 13 2. Kepemimpinan Kepala Sekolah ..................................................... 23 3. Komitmen Guru ............................................................................. 27 B. Kerangka Berpikir ................................................................................ 32 C. Hipotesis Penelitian.............................................................................. 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ................................................................................ 36 B. Populasi dan Sampel ............................................................................ 36 C. Defenisi Operasional ........................................................................... 41 D. Instrumen Penelitian ............................................................................ 42
vi
Hal E. Pengumpulan Data ............................................................................... 47 F. Teknik Analisis Data ............................................................................ 47 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data ...................................................................................... 51 B. Pengujian Persyaratan Analisis ............................................................ 58 C. Pengujian Hipotesis ............................................................................. 62 D. Pembahasan .......................................................................................... 71 E. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 77 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan .......................................................................................... 79 B. Implikasi............................................................................................... 80 C. Saran..................................................................................................... 82 DAFTAR RUJUKAN LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
TABEL
HALAMAN
1. Perilaku Guru yang Mempunyai Komitmen .............................................. 30 2. Penyebaran Populasi .................................................................................. 37 3. Sebaran Populasi Berdasarkan Strata Pendidikan dan Masa Kerja ........... 38 4. Hasil Perhitungan Sampel .......................................................................... 40 5. Penyebaran Sampel Berdasarkan Strata ..................................................... 40 6. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ................................................................... 43 7. Rangkuman Hasil Analisis Reliabilitas Instrumen .................................... 47 8. Rentang Kategori Ketercapaian Variabel................................................... 49 9. Distribusi Frekuensi Skor Pelaksanaan Tugas Guru .................................. 53 10. Tingkat Pencapaian Responden Setiap Indikator Pelaksanaan Tugas Guru ................................................................................................ 54 11. Distribusi Frekuensi Skor Kepemimpinan Kepemimpinan Kepala Sekolah ...................................................................................................... 55 12. Tingkat Pencapaian Renspon Setiap Indikator Kepemimpinan Kepala Sekolah.......................................................................................... 56 13. Distribusi Frekuensi Skor Komitmen Guru ............................................... 57 14. Tingkat Pencapaian Respon Setiap Indikator Komitmen Guru ................. 59 15. Rangkuman Hasil Uji Normalitas .............................................................. 60 16. Rangkuman Analisis Kemandirian antar Variabel Bebas .......................... 61 17. Rangkuman Hasil Analisis Uji Linieritas X1 terhadap Y........................... 63 18. Rangkuman Hasil Analisis Uji Linieritas X2 terhadap Y........................... 63 19. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Antara Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Pelaksanaan Tugas Guru ......................................... 64 20. Rangkuman Hasil Analisis Regresi Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Pelaksanaan Guru .................................................................. 64 21. Rangkuman Hasil Uji Koefisien Regresi Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Pelaksanaan Tugas Guru ............................................................. 65
viii
ix
22. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Skor Variabel Komitmen Guru dengan Variabel Pelaksanaan Tugas Guru................................................ 66 23. Rangkuman Hasil Uji Keberartian Persamaan Regresi Komitmen Guru terhadap Variabel Pelaksanaan Tugas Guru .............................................. 67 24. Rangkuman Hasil untuk Uji Koefisien Regresi Komitmen Guru terhadap Pelaksanaan Tugas Guru ............................................................ 67 25. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Antara Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Komitmen Guru terhadap Pelaksanaan Tugas Guru ................................................................................................. 68 26. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Antara Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Komitmen Guru terhadap Pelaksanaan Tugas Guru ................................................................................................. 69 27. Kontribusi Relatif dan Kontribusi Efektif Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Komitmen Guru terhadap Variabel Pelaksanaan Tugas Guru ........................................................................................................... 70 28. Rangkuman Analisis Korelasi Parsial ........................................................ 70
ix
DAFTAR GAMBAR GAMBAR
HALAMAN
1. Kerangka Pemikiran ................................................................................... 35 2. Histogram Pelaksanaan Tugas Guru .......................................................... 53 3. Histogram Kepemimpinan Kepala Sekolah ............................................... 55 4. Histogram Komitmen Guru........................................................................ 58
x
DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Instrumen Uji Coba 2. Data Mentah Uji Coba a. Pelaksanaan Tugas Guru (Y) b. Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) 3. Komitmen Guru (X2) 4. Analisis Uji Coba Instrumen a. Pelaksanaan Tugas Guru b. Kepemimpinan Kepala Sekolah c. Komitmen Guru 5. Instrumen Penelitian 6. Data Penelitian 7. Perhitungan Statistik Dasar dan Frejuensi Masing-masing Variabel 8. Uji Normalitas 9. Uji Homogenitas 10. Uji Independensi 11. UjiLinieritas 12. Pengujian Hipotesis Pertama 13. Pengujian Hipotesis Kedua 14. Pengujian Hipotesis Ketiga 15. Korelasi Parsial 16. Kontribusi Efektif dan Kontribusi Efektif Variabel Bebas terhadap Variabel Terikat 17. Surat Izin Penelitian 18. Surat Keterangan telah Melakukan Penelitiian
xi
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia yang dapat di pandang sebagai suatu investasi untuk masa depan yang lebih baik yang tidak ternilai harganya. Pendidikan merupakan bagian dari kebudayaan dan peradaban manusia yang selalu akan terus berkembang, sebagai usaha untuk membentuk suatu kepribadian, dengan nilai-nilai dan norma-norma masyarakat dan kebudayaan yang ada. Oleh karena itu peningkatan mutu pendidikan menjadi suatu keharusan untuk selalu mengikuti tuntunan dan perkembangan serta perubahan yang terjadi dengan cepat dalam masyarakat. Peningkatan mutu pendidikan tidak terlepas dari keberadaan dan peran dari seorang guru. Guru merupakan unsur terpenting karena guru menjadi ujung tombak dalam proses pendidikan. Berhasil tidaknya guru dalam mendidik tergantung kepada professional atau tidaknya guru dalam melaksanakan tugasnya sehingga siswa mampu mengembangkan diri secara maksimal serta dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan kemampuan masing-masing. Guru yang professional adalah guru yang memiliki komitmen yang tinggi terhadap tugas dan memiliki kompetensi yang dipersyaratkan untuk melakukan tugas pendidikan dan pengajaran. Kompetensi disini meliputi pengetahuan, sikap dan keterampilan professional, baik yang bersifat pribadi, social, maupun akademis. Sebaliknya guru yang tidak professional dalam melaksanakan
1
2
tugasnya pasti akan berdampak pada pencapaian efektivitas tujuan pendidikan disekolah. Seorang pendidik adalah orang yang berada di garda terdepan dalam menciptakan kualitas sumber daya manusia. Guru sebagai komponen utama dalam dunia pendidikan dituntut untuk mampu mengimbangi bahkan melampaui perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang dalam masyarakat. Peran utama guru di sekolah adalah sebagai pendidik, yaitu menanamkan nilai-nilai serta norma-norma kehidupan, kemudian membelajarkan siswa yaitu upaya meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan perkembangan zaman, sedangkan pembimbing yaitu upaya meluruskan dan mengarahkan siswa kepada tujuan dan kemampuan siswa, dan pelatih yaitu mengembangkan keterampilan dan penerapan. Untuk mewujudkan hal itu di butuhkan tenaga pendidik yang berkualitas, yang memiliki tanggung jawab untuk pencapaian keberhasilan pendidikan yaitu guru yang mampu melaksanakan tugas dengan baik. Keberhasilan guru dalam pelaksanaan tugas untuk mencapai fungsi dari tujuan pendidikan ditentukan oleh guru itu sendiri. Sehubungan dengan itu guru diharapkan mampu melaksanakan proses pembelajaran, terencana, terpola dan terprogram dengan baik dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Untuk dapat menjadi guru yang professional maka guru harus menguasai 4 kompetensi dasar guru,sebagaimana tertuang dalam UndangUndang No.14 tahun 2005 Pasal 8 dan Peraturan Pemerintah No.19 tahun
3
2005 Pasa 28
ayat 3 yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, social,
professional, yang mana keempat kompetensi tersebut terintegrasi dalam diri guru yang akan menentukan keberhasilan guru dalam melaksanakan tugasnya. Keberhasilan menentukan
guru
keberhasilan
dalam
melaksanakan
pencapaian
tujuan
tugasnya
akan
ikut
pendidikan
atau
ikut
menentukan mutu pendidikan. Guru juga harus melaksanakan tugasnya seefektif mungkin sehingga siswa dapat belajar lebih efektif dan mutu pendidikan dapat menjadi lebih baik. Tugas keprofesionalan guru yang perlu dilaksanakan menurut Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 Pasal 20 tentang guru dan dosen yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran. Menyadari begitu pentingnya peranan guru dalam pencapaian mutu pendidikan dan peningkatan mutu pendidikan, maka pemerintah sebagai penanggung jawab utama keberlangsunggan pendidikan telah melakukan berbagi upaya. Salah satu upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah adalah memberikan beasiswa pendidikan kepada guru-guru untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, mengikutsertakan guru-guru dalam kegiatan pendidikan seperti seminar, lokakarya, dan workshop. Diharapkan dengan memberikan kesempatan kepada guru untuk melanjutkan pendidikan dan kegiatan pendidikan, maka kemampuan guru dalam melaksanakan tugasnya semakin berjalan dengan baik. Selain itu pemerintah juga berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan guru antara lain dengan memberikan
4
kemudahan bagi guru dalam pengurusan kenaikan pangkat, memberikan penghargaan Satya Lencana pendidikan bagi guru yang berprestasi atau memiliki dedikasi tinggi dalam melaksanakan tugas. Walaupun pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk perbaikan pendidikan tersebut, namun kenyataannya hasilnya belum sesuai dengan yang diharapkan. Tugas guru tersebut seringkali belum berjalan sebagaimana mestinya. Berdasarkan prasurvey dalam bentuk wawancara kepada beberapa kepala sekolah dan guru SMP Negeri di Kota Sungai Penuh ditemukan gejala-gejala bahwa sebagian besar guru dalam melaksanakan tugasnya belum sesuai dengan yang di harapkan. Ini terlihat dari fenomena yang ditemukan, yaitu: 1) masih ada guru guru yang tidak menggunakan dan mempedomani perangkat pembelajaran sebagaimana mestinya, karena terlihat perangkat pembelajaran hanya sebagai persyaratan administrasi dan juga sebagai persyaratan bahan naik pangkat, dan mereka masih merasa perangkat pembelajaran hanya sebagai sebuah keharusan yang terpaksa dibuat dan bukan merupakan kewajiban yang harus dipenuhi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, 2) dalam melaksanakan proses pembelajaran guru cenderung menggunakan media dan metode mengajar yang sama dari tahun ketahun tanpa adanya revisi, jika mencoba untuk mengubah metode mengajar masih banyak terlihat bahwa mereka terlalu cepat menyerah untuk terus mencoba berkreasi dengan alasan daya tangkap siswa yang rendah 3) selain itu dalam proses pembelajaran masih ada guru yang mengajar berorientasi teaching dan bukan learning 4) Selanjutnya
5
dalam melakukan evaluasi pembelajaran, tergambar bahwa guru cenderung melaksanakan evaluasi/penilaian terhadap siswa hanya pada saat ulangan harian atau ujian saja, tanpa mengevaluasi proses pembelajaran selama pembelajaran berlangsung, 5) masih adanya guru yang enggan untuk melakukan bimbingan kepada anak didik untuk memahami materi secara tuntas, 6)
masih adanya guru yang kurang mampu dalam mengelola
kelasnya, ini terlihat dari masih adanya siswa yang berkeliaran pada saat jam pembelajaran berlangsung. Fenomena di atas menunjukan bahwa guru dalam melaksanakan tugasnya belum terlaksana secara optimal dan masalah ini tidak bisa dibiarkan terus berlanjut, karena di khawatirkan tujuan pendidikan tidak tercapai sebagaimana mestinya. Oleh karena itu, perlu diteliti faktor-faktor penyebabnya sehingga hasil belajar yang di capai menjadi lebih baik dan pada akhirnya dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. B. Identifikasi Masalah Pelaksanaan tugas guru dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor yang berasal dalam diri guru maupun yang berasal dari luar diri guru. Arikunto (1990) menyatakan bahwa pelaksanaan tugas guru secara garis besarnya dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terdiri dari sikap, minat, motivasi, disiplin, kecerdasan, komitmen dan kepribadian, sedangkan faktor eksternal terdiri dari partisipasi guru dalam bekerja, insentif, sarana dan prasarana, hubungan antar pribadi, dan kepemimpinan kepala sekolah. Nanang (2004) menyatakan
6
bahwa faktor yang dapat mempengaruhi pelaksanaan tugas guru adalah insensif yang diterima, iklim sekolah, motivasi kerja, disiplin kerja, kepemimpinan kepala sekolah dan sarana dan prasarana yang ada. Berdasarkan pendapat dari para ahli di atas, bahwa faktor yang mempengaruhi pelaksanaan tugas guru antara lain komitmen, kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja, insentif, iklim sekolah, dan disiplin kerja serta sarana dan prasarana. Masing-masing faktor tersebut dijelaskan sebagai berikut: Disiplin merupakan hal pokok yang harus diperhatikan guru. Guru yang disiplin akan mematuhi aturan-aturan dalam melaksanakan tugasnya sehingga pelaksanaan tugas guru menjadi lebih baik. Namun, fenomena lapangan guru masih banyak yang terlambat datang mengajar sehingga pelaksanaan tugas tidak maksimal. Motivasi merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang dalam memenuhi kebutuhannya. Dengan adanya motivasi dalam diri guru untuk bekerja, dia akan lebih giat dan tekun dalam bekerja sehingga akan berdampak terhadap pelaksanaan tugasnya. Fenomena yang terlihat selama ini masih adanya guru yang kurang motivasinya untuk melaksanakan tugas dengan baik dan bersikap apatis terhadap tugasnya. Selanjutnya faktor yang diduga mempengaruhi pelaksanaan tugas guru adalah komitmen. Komitmen guru merupakan kesungguhan dalam melaksanakan tugas. Seorang guru yang mempunyai komitmen yang tinggi akan melaksanakan tugas dan pekerjaannya dengan penuh rasa tanggung
7
jawab, tanpa rasa keterpaksaan dan loyalitas tinggi sehingga akan berpengaruh terhadap pelaksanaan tugasnya. Kenyataan yang ditemui di lapangan kurangnya rasa tanggung jawab guru dalam melaksanakan tugas. Ini terlihat dari ketidak seriusan guru dalam mempersiapkan perangkat pembelajaran. Kepemimpinan kepala sekolah juga faktor yang diduga berpengaruh dalam pelaksanaan tugas guru. Kepala sekolah yang melaksanakan kepemimpinan dengan baik, akan berupaya membimbing dan mengarahkan guru-guru dalam pelaksanaan tugas-tugasnya sehingga dapat terlaksana dengan baik. Kenyataannya di lapangan terlihat bahwa kepala sekolah sebagai pimpinan kurang menggerakkan atau memberikan dorongan kepada guru-guru untuk mau melakukan pekerjaan dengan baik. Ini terindikasi dari sikap kepala sekolah yang tidak acuh terhadap hasil kerja guru. Dalam artian, kepala sekolah kurang memberikan respon positif terhadap prestasi yang telah ditunjukkan guru. Insentif yang diberikan akan dapat memberikan semangat kepada guru dalam bekerja. Insentif yang diterima guru sesuai dengan beban pekerjaan yang dilakukan akan mendorongnya untuk melakukan tugasnya dengan baik. Fenomena yang ditemukan di sekolah guru melaksanakan kegiatan di luar sekolah, tidak diberikan uang transportasi padahal dananya ada. Sarana dan prasarana pendidikan cukup berpengaruh pada pelaksanaan tugas guru. Guru yang mengajar dengan sarana dan prasarana yang lengkap akan lebih terbantu menciptakan proses pembelajaran yang lebih efektif.
8
Kenyataan dilapangan terlihat guru jarang sekali menggunakan alat peraga dalam menyampaikan materi pembelajaran. Anggapan dari beberapa orang guru menggunakan alat peraga menghabiskan banyak waktu sehingga tujuan kurikulum tidak dapat dicapai, sehingga guru selalu berusaha mengejar menyelesaikan materi pembelajaran tanpa memperhatikan pemahaman pada siswa. Iklim sekolah yang baik dapat mewujudkan rasa aman dan nyaman serta menyenangkan bagi guru dalam melaksanakan tugasnya, sehingga tugas dapat dilaksanakan secara optimal. Kenyataannya di sekolah masih terdapat hubungan pribadi antara guru dengan kepala sekolah, guru dengan guru, dan juga guru dengan siswa yang kurang baik sehingga akan berdampak pada pelaksanaan tugas. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan pada masalah dan banyak faktor yang mempengaruhi pelaksanaan tugas guru, namun fenomena permasalahan di lapangan yang kelihatan dominan terlihat pada kepemimpinan kepala sekolah dan komitmen guru terhadap tugas. Dipilihnya faktor kepemimpinan kepala sekolah dan komitmen guru karena alasan sebagai berikut: kepemimpinan kepala sekolah sangat berperan untuk guru dalam menjalankan tugasnya dan mengawasi bagaimana proses pelaksanaan tugas yang baik di sekolah yang dipimpinnya. Kepala sekolah sebagai pemimpin di sebuah sekolah seharusnya dijadikan teladan, pengayom, dan pembimbing bagi guru-guru disekolahnya.
9
Kepemimpinan seorang pemimpin pada sekolah akan berpengaruh kepada keberhasilan pelaksanaan tugas guru, bila pola kepemimpinan kepala sekolah lebih mementingkan pekerjaan tanpa memperdulikan pelaksanaan pekerjaan itu sendiri maka, hal itu akan berpengaruh pada keberhasilan pelaksanaan tugas guru. Untuk melaksanakan tugas dengan baik maka guru perlu mendapat bimbingan dan pengarahan dari kepala sekolah. Jika komitmen pada tugas seorang guru kuat dan tinggi maka guru tersebut akan memiliki rasa kepedulian dan tanggung jawab yang tinggi pada tugasnya, berbuat dengan sungguh-sungguh dan penuh rasa tanggung jawab. Oleh karena itu, seorang guru yang mempunyai komitmen pada tugas yang tinggi akan menunjukkan tanggung jawabnya. Sebaliknya, jika seorang guru tersebut mempunyai komitmen yang rendah pada tugasnya maka guru tersebut kurang peduli, tidak akan bersungguh-sungguh, dan tidak tidak tanggung jawab dalam melaksanakan tugas. Namun pada kenyataannya yang terlihat dari beberapa sekolah yang teramati terlihat kepala sekolah kurang
tanggap dengan hal ini,
kepemimpinan kepala sekolah belum efektif dimana kepala sekolah belum optimal dalam memberikan arahan, bimbingan maupun evaluasi karena sebagian sibuk dengan urusan administrasi, fisik dn urusan eksternal sekolah. Berdasarkan begitu pentingnya kepemimpinan kepala sekolah dn komitmen guru terhadap pelaksanaan tugas guru untuk meningkatkan mutu pendidikan, maka faktor ini perlu diperhatikan dan atas dasar berbagai pertimbangan di atas maka peneliti merasa perlu melakukan penelitian untuk
10
mengungkapkan seberapa besar kontribusi kepemimpinan kepala sekolah dan komitmen guru terhadap pelaksanaan guru di SMP Negeri Kota Sungai Penuh. D. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka perumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah
kepemimpinan
kepala
sekolah
berkontribusi
terhadap
pelaksanaan tugas guru SMP Negeri Kota Sungai Penuh? 2. Apakah komitmen guru berkontribusi terhadap pelaksanaan tugas guru SMP Negeri Kota Sungai penuh? 3. Apakah kepemimpinan kepala sekolah dan komitmen guru secara bersama-sama berkontribusi terhadap pelaksanaan tugas guru SMP N Kota Sungai Penuh? E. Tujuan Penelitian Sejalan dengan rumusan masalah penelitian di atas, maka tujuan penelitian ini mengungkapkan: 1. Kontribusi kepemimpinan kepala sekolah terhadap pelaksanaan tugas guru SMP Negeri Kota Sungai Penuh. 2. Kontribusi komitmen guru terhadap pelaksanaan tugas guru SMP Negeri Kota Sungai Penuh.
11
3. Kontribusi kepemimpinan kepala sekolah dan komitmen guru secara bersama-sama terhadap pelaksanaan tugas guru SMP Negeri Kota Sungai Penuh. F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, baik secara teoritis maupun secara paraktis. 1. Teoritis a. Secara teoritis manfaat penelitian ini berupa pengembangan disiplin ilmu pengetahuan yang relevan, dengan penelitian ini juga diharapkan dapat memperkuat teori-teori yang telah banyak dikemukakan oleh para
ahli
yang
berkaitan
dengan
pelaksanaan
tugas
guru,
kepemimpinan dan komitmen guru. 2. Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi: a. Bagi guru, sebagai umpan balik dalam melaksanakan tugasnya untuk dapat
meningkatkan
pelaksanaan
tugas
sebagai
guru
secara
professional dan dapat memberikan dorongan para guru untuk meningkatkan pelaksanaan tugasnya melalui komitmen yang tinggi sehingga nantinya supaya bisa meningkatkan mutu pendidikan hendaknya. b. Bagi Kepala Sekolah Menengah Pertama sebagai masukan atau input agar mampu mengambil langkah-langkah tepat dalam upaya
12
meningkatkan pelaksanaan tugas guru melalui kepemimpinan kepala sekolah dan komitmen guru. c. Pengawas sebagai supervisor supaya dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pembimbing dan pembina dalam dalam mengambil kebijakan untuk meningkatkan pelaksanaan tugas guru disekolah binaannya. d. Bagi Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kota Sungai Penuh sebagai masukan dan bahan pembinaan untuk peningkatan pelaksanaan tugas guru. e. Bagi peneliti lainnya, sebagai perbandingan dan sumber data untuk mengambil informasi dalam menyelesaikan sebuah penelitian di bidang yang sama dan sebagai masukan atau sumber teori serta memberikan pedoman dalam penelitian yang relevan.
13
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori 1. Pelaksanaan Tugas Guru a. Pengertian Pelaksanaan Tugas Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pelaksanaan berasal dari kata laksana yang berarti perbuatan. Pelaksanaan diartikan sebagai cara atau perbuatan melaksanakan rancangan, keputusan dan sebagainya. Sedangkan tugas berarti pekerjaan yang wajib dilakukan dan menjadi tanggung jawab seseorang. T. Hani (1996) menyatakan bahwa pelaksanaan tugas adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dalam suatu organisasi sesuai
dengan
kewenangan
dan
tanggung
jawabnya
dengan
mempedomani ketentuan dan perencanaan yang telah disusun. Selanjutnya Magdalena (1976) menyatakan bahwa pelaksanaan tugas adalah suatu ukuran sampai seberapa jauh tujuan dapat dicapai tanpa memandang besarnya usaha yang dikeluarkan untuk mencapai tujuan itu. Komaruddin (1994:66) menyatakan bahwa pelaksanaan tugas adalah suatu keadaan yang menunjukkan tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pelaksanaan tugas-tugas mengacu
kepada
suatu
upaya
untuk
13
menyelesaikan
aktivitas
14
berdasarkan konsep dan prinsip-prinsip untuk merealisasikan tugastugas yang dijabarkan dari falsafah pendidikan yang dianut. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan tugas guru adalah suatu keadaan yang menunjukkan cara seseorang guru melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya untuk mencapai tujuan yang diharapkan. b. Pentingnya Pelaksanaan Tugas Guru Perencanaan program pendidikan yang telah disusun jika tidak di dukung oleh pelaksanaan tugas yang baik dan professional maka tidak akan dapat mencapai hasil yang membanggakan, jadi pelaksanaan tugas guru yang baik akan berdampak pada hasil belajar siswa ataupun pencapaian tujuan dari pada pendidikan yang efektif dan efisien. Enco (2005:15) menyatakan pelaksanaan tugas guru belum dapat digantikan oleh alat-alat elektronik ataupun oleh computer modern sekalipun. Selanjutnya Enco (2005:17) menyatakan bahwa sekecil apapun kesalahan yang dilakukan oleh guru dalam melaksanakan tugastugasnya maka akan berdampak negative terhadap pencapaian tujuan pendidikan dan perkembangan peserta didik disebabkan oleh itu maka guru harus berhati-hati dalam melaksanakan tugasnya dalam mengajar, mendidik, membimbing, dan melatih siswa supaya terhindar dari kesalahan karena apa yang diajarkan guru akan menjadi acuan peserta didik, apabila guru dalam mengajar melakukan suatu kesalahan maka akan menyebabkan peserta didik juga akan salah dalam memahami
15
sesuatu. Dengan demikian, pelaksanaan tugas guru memegang peranan penting dalam mencapai tujuan pendidikan. Guru yang melaksanakan tugas dengan baik akan dapat menghasilkan peserta didik yang berkualitas yang memiliki kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor dalam berbagai disiplin ilmu, serta dengan berjalannya peran dan fungsi guru dalam melaksanakan tugasnya pada proses pembelajaran berarti disini guru telah membantu pemerintah untuk mencapai tujuan daripada pendidikan itu. c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Tugas Guru Sianturi (1998:32) menyatakan bahwa faktor yang dapat memepengaruhi pelaksanaan tugas guru adalah kesungguhan dalam melaksanakan tugas (komitmen). Sedangkan menurut Steers (1980:28) menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi pelaksanaan tugas guru yaitu kemampuan, motivasi, sikap, minat, dan penerimaan orang tersebut terhadap pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya (komitmen). Nanang (2004:42) menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi tugas guru adalah insentif yang diterima, iklim sekolah, motivasi kerja, disiplin kerja, kepemimpinan kepala sekolah dan kepala sekolah dan sarana prasarana yang ada.
Lebih lanjutnya Arikunto (1990:29)
menyatakan pelaksanaan tugas secara garis besarnya dipengaruhi oleh yang pertama faktor internal yang berupa: sikap, minat, motivasi, disiplin, kecerdasan, komitmen, dan kepribadian, dan yang kedua faktor
16
eksternal berupa: partisipasi guru dalam bekerja, insentif, sarana prasarana, iklim kerja, dan kepemimpinan kepala sekolah. Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan tugas guru dapat disebabkan oleh 2 hal yaitu: faktor Internal (faktor yang berasal dari dalam) yang berupa: kepribadian, disiplin, sikap, minat, motivasi, kecerdasan, kemampuan dan penerimaan orang tersebut terhadap pekerjaan dan tanggung jawabnya (komitmen), faktor eksternal (faktor yang bersal dari luar) yang berupa: adanya dukungan organisasi dan manajemen, insentif yang diterima, iklim sekolah, kepemimpinan kepala sekolah, sarana dan prasarana yang ada. d. Tugas Guru Menurut Kunandar (2007:55) Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, menagajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik. Piet A (1994:44) menyatakan secara umum tugas guru meliputi tugas personal, tugas sosial, dan tugas profesionalnya. Tugas guru di sekolah adalah: 1) merencanakan pengajaran, 2) menuliskan tujuan pengajaran, 3) menyajikan pengajaran, 4) memberikan pertanyaan kepada siswa, 5) mengajarkan konsep, 6) berkomunikasi dengan siswa, 7) mengamati kelas, 8) mengevaluasi belajar siswa. Menurut Muhammad (2003:6) tugas guru adalah: 1) tugas profesi yaitu tugas mendidik, mengajar dan melatih. Mendidik disini
17
berhubungan dengan meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup, mengajar merupakan upaya meneruskan dan mengembangkan IPTEK, dan melatih disini berhubungan dengan mengembangkan ketrampilan dan penerapannya. 2) Tugas kemanusiaan, meliputi menjadi orang tua asuh (orang tua kedua), transformasi diri dan auto identifikasi 3) Tugas kemasyarakatan meliputi mendidik dan mengajar masing-masing peserta didik untuk menjadi Warga Negara Indonesia yang baik dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Undang-Undang Sistem Nasional tahun 2003, menyatakan bahwa tugas guru dalam pembelajaran yaitu: (1) membuat rencana pembelajaran (2) melaksanakan pembelajaran, (3) melaksanakan evaluasi,
(4)
melaksanakan
bimbingan
dan
latihan
serta
(5)
melaksanakan manajemen kelas. Berdasarkan uraian di atas tugas pokok yang perlu dilaksanakan oleh
guru
adalah
merencanakan
pembelajaran,
melaksanakan
pembelajaran, mengevaluasi, membimbing dan melatih peserta didik dan melaksanakan manajemen kelas. a)
Merencanakan Pembelajaran Merencanakan pembelajaran adalah merupakan aktivitas guru dalam merencanakan suatu pekerjaan sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran. Sudjana
(1991:23)
menyatakan
bahwa
perencanaan
pembelajaran antara lain: tujuan, bahan atau isi, metode dan alat,
18
serta evaluasi. Tujuan berfungsi untuk menentukan kemana peserta didik akan dibawa, bahan atau isi berfungsi untuk menentukan cara mencapai tujuan yang hendak dicapai. Sedangkan penilaian berfungsi untuk mengukur seberapa besar tujuan tercapai. Mulyasa (2007:212) menyatakan bahwa guru perlu menyusun rencana
pembelajaran
untuk
menggambarkan
prosedur
dan
manajemen pembelajaran dalam mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan ditetapkan dalam silabus. Tugas guru lebih diutamakan dalam hal menjabarkan silabus ke dalam RPP yang lebih rinci, serta siap dijadikan pedoman dalam pembelajaran. Guru diberikan kebebasab untuk mengubah, memodifikasi dan menyesuaikan silabus dengan kondisi sekolah dan daerah serta dengan karakteristik pendidik. Peraturan Pemerintah (PP) No.19 tahun 2005 pasal 20 yang menyatakan bahwa proses pembelajaran meliputi menyusun silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat beberapa hal, diantaranya: tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar. Silabus adalah merupakan kelompok mata pelajaran atau tema tertentu yang mencakup standar kompetensi (SK), Kompetensi dasar (KD), materi pokok pembelajran, kegiatan pembelajran, indikator pencapaian kompetensi. Dalam hal penilaian meliputi: penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Untuk mengembangkan silabus guru perlu
19
mengetahui prinsip-prinsip pengembangan silabus yaitu: ilmiah, relevan, sistematis, konsisten, memadai, actual, dan kontekstual, fleksibel, dan menyeluruh. Guru juga wajib untuk membuat Rencana pelaksanaan Pembelajaran pada awal tahun ataupun awal semester, sesuai dengan rencana kerja sekolah. Rencana pelaksanaan Pembelajaran adalah suatu rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu Kompetensi Dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan telah dijabarkan dalam silabus. Ruang lingkup dari Rencana pelaksanaan Pembelajaran paling luas mencakup satu Kompetensi Dasar yang terdiri atas satu atau beberapa indikator untuk satu kali pertemuan atau lebih. Minimal komponen yang harus ada dalam suatu RPP adalah: tujuan pemebelajaran, materi pembelajaran, metode, sumber belajar, serta penilaian hasil belajar. b) Melaksanakan Pembelajaran Setelah perencanaan pembelajaran disusun maka langkah selanjutnya
adalah
melaksanakan
pembelajaran.
Pelaksanaan
pembelajaran ditujukan untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antara peserta didik, peserta didik dengan guru, peserta didik dengan lingkungan dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi. Muhammad (1996:7) menyatakan bahwa dalam pelaksanaan proses pembelajaran, guru dituntut untuk memiliki berbagai
20
keterampilan yang berkaitan dengan: 1) penguasaan materi, 2) keterampilan menerapkan prinsip-prinsip psikologi, 3) kemampuan menyelenggarakan
proses
pembelajaran,
4)
kemampuan
menyesuaikan diri dengan berbagai situasi baru. Selanjutnya menurut Nana (1997:148) pelaksanaan proses belajar mengajar meliputi beberapa tahapan: 1) tahap pra pembelajran (tahap yang ditempuh pada saat memulai proses belajar mengajar, 2) tahap pemebelajran (tahap penyampaian pesan), 3) tahap evaluasi dan tindak lanjut (tahap yang bertujuan untuk mengetahui keberhasilan tahap pembelajaran). c)
Mengevaluasi Pembelajaran Evaluasi pembelajran adalah suatu proses atau kegiatan untuk menentukan
apakah
siswa
telah
mencapai
atau
menguasai
kompetensi tujuan yang pokok dicapai sesuai dengan tujuan yang telah di tetapkan. Menurut Oemar (1992:204) penilaian adalah merupakan usaha untuk memeriksa sejauh mana anak telah mengalami kemajuan belajar atau telah mencapai tujuan belajar. Selanjutnya Anas (2007:59) menyatakan bahwa cara melakukan evaluasi pembelajaran yakni: a) menyusun rencana evaluasi belajar yang mencakup: merumuskan tujuan, menetapkan aspek-aspek yang di evaluasi, memilih atau menentukan teknik evaluasi yang akan di gunakan, menyusun instrumen penilaian, serta menentukan standar atau tolak
21
ukur, menentukan frekuensi evaluasi. b) menghimpun data yang meliputi:
kegiatan
melaksanakan
pengukuran
dengan
menyelenggarakan tes hasil belajar atau teknik non-tes. c) melakukan verifikasi data yaitu: menyaring data yang masuk agar dieroleh data yang benar-benar akurat, d) mengolah dan menganalisa data, e) memberikan interpretasi dan menarik kesimpulan terhadap hasil evaluasi yang mengacu pada tujuan evaluasi itu sendiri, f) tindak lanjut dari hasil evaluasi, dari kesimpulan hasil evaluasi, guru dapat mengambil keputusan atau merumuskan kebijakan yang dipandang perlu sebagai tindak lanjut dari kegiatan evaluasi, tindak lanjut disini maksudnya bisa berupa pengayaan ataupun perbaikan. d) Melaksanakan Bimbingan dan Latihan Menurut Sri (2010) menyatakan bahwa Membimbing dan melatih peserta didik dibedakan menjadi 3 kategori yaitu membimbing atau melatih peserta didik dalam proses sebagai berikut: 1) tatap muka adalah bimbingan dan latihan yang dilakukan agar peserta didik dapat mencapai kompetensi yang telah ditetapkan, 2) bimbingan dan latihan intrakurikuler terdiri dari bimbingan dalam kegiatan intrakurikuler yang terdiri atas pembelajaran perbaikan atau remedial teaching dan pengayaan atau enrichment pada mata pelajaran yang diampu guru. Kegiatan pembelajaran perbaikan merupakan kegiatan bimbingan dan latihan kepada peserta didik yang belum menguasai kompetensi yang harus dicapai. Kegiatan
22
pengayaan merupakan kegiatan bimbingan dan latihan kepada peserta didik yang belum menguasai kompetensi yang ditentukan lebih cepat dari alokasi waktu yang ditetapkan dengan tujuan untuk memperluas
atau
memperkaya
perbendaharaan
kompetensi.
Bimbingan dan latihan intrakurikuler dilakukan dalam kelas pada jadwal khusus, disesuaikan dengan kebutuhan, tidak harus dilaksanakan dengan jadwal tetap setiap minggu., 3) Bimbingan dan latihan dalam kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ini bersifat pilihan dan wajib diikuti peserta didik, kegiatan ini dilakukan sesuai jadwal yang telah ditentukan. Jenis kegiatan ekstrakurikuler antara lain adalah pramuka, olimpiade, Paskibra, pecinta alam, Palang Merah Remaja (PMR), Unit Kesehatan Sekolah (UKS). Adapun faktor penyebab terjadinya kesulitan belajar siswa adalah faktor intern atau faktor dari dalam diri siswa itu sendiri, karena siswa memiliki pengetahuan yang minim karena kurang mendapatkan pendidikan sebelumnya baik pendidikan formal maupun non formal. Dalam mengalami kesulitan belajar tersebut guru memberikan bimbingan kepada siswa dengan menggunakan metode pembelajaran yang tepat, melakukan pengelolaan belajar yang baik, serta memberikan berbagai upaya bimbingan dan memberikan penekanan terhadap siswa yang malas dan sering bolos sekolah dengan harapn siswa benar-benar dapat memahami pelajaran dengan baik.
23
e)
Mengelola Kelas ( Manajemen Kelas ) Menurut Syaiful B (2002:194) manajemen kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar. Kegiatan yang dilakukan guru dalam mengelola kelas ini, Menurut Dirjen Dikdasmen (1996) antara lain: (1) mengelola kondisi fisik kelas yang meliputi mengatur ruang belajar, mengatur tempat duduk, mengatur kenyamanan ruangan, mengatur alat dan media belajar. (2) mengelola waktu belajar, (3) membina sikap siswa. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan pelaksanaan tugas guru adalah suatu keadaan yang menunjukkan aktivitas yang dilakukan oleh guru dalam mengelola pembelajaran yang menjadi tanggung jawabnya untuk mencapi tujuan pembelajaran. Maka yang menjadi indikator pelaksanaan tugas guru adalah: 1) merencanakan pembelajaran, 2) melaksanakan pembelajaran, 3) melaksanakan evaluasi, 4) melaksanakan bimbingan dan latihan, 5) melaksanakan manajemen kelas.
2. Kepemimpinan Kepala Sekolah a. Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan yang efektif sangat diharapkan oleh bawahan, sebab dengan adanya kepemimpinan tersebut akan mempengaruhi bawahan dalam melaksanakan tugas yang diembannya. Engkoswara
24
(1993:177) menyatakan kepemimpinan diartikan sebagai “Hubungan yang erat antara seorang dan kelompok manusia, karena ada kepentingan yang sama”. Hubungan tersebut ditandai oleh tingkah laku yang tertuju dan terbimbing dari pemimpin dan yang dipimpin. Selanjutnya Burhanuddin (1987:75) menyatakan bahwa kepemimpinan adalah usaha yang dilakukan oleh seseorang dengan segenap kemampuan untuk mempengaruhi, memotivasi, mengarahkan dan menggerakkan orang-orang yang dipimpin supaya mereka mau bekerja dengan penuh semangat dan kepercayaan dalam mencapai tujuan sehingga akan berpengaruh pada pelaksnaan tugas. Menurut Depdiknas (2000:11) “Kepemimpinan kepala sekolah adalah cara atau usaha kepala sekolah dalam mempengaruhi, mendorong, membimbing, mengarah, dan menggerakkan guru, staf, siswa, orang tua siswa, dan pihak lain yang terkait, untuk bekerja atau berperan serta guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah adalah usaha kepala sekolah untuk mempengaruhi, membimbing, mengarahkan dan memotivasi guru, siswa, dan pegawai untuk mau melakukan pekerjaan masing-masing dengan semangat dan kepercayaan untuk mencapai tujuan sekolah secara efektif dan efisien.
25
b. Fungsi Kepemimpinan Kepala Sekolah Kepemimpinan kepala sekolah akan berjalan secara efektif dan efisien apabila mampu memenuhi fungsinya, artinya kepemimpinan yang efektif dan efisien akan terwujud apabila dijalankan kepala sekolah sesuai dengan fungsinya. Menurut Nawawi (2000:75) ada 5 fungsi pokok kepemimpinan yaitu: 1) fungsi instruktif, fungsi ini berlangsung dan bersifat satu arah. Pemimpin sebagai pengambil keputusan berfungsi memerintahkan pelaksanaan pada orang-orang yang dipimpin. Dengan demikian pemimpin yang efektif memerlukan kemampuan menggerakkan dan memotivasi orang lain agar melaksanakan perintah, 2) fungsi konsultatif, fungsi ini berlangsung dan bersifat dua arah, meskipun pelaksanaannya sangat tergantung pada pihak pemimpin 3) fungsi partisipatif, fungsi ini tidak sekedar berlangsung dan bersifat dua arah akan tetapi juga berwujud pelaksanaan hubungan manusia yang efektif antara pemimpin dengan semua orang yang dipimpin 4) fungsi delegasi, fungsi ini dilakukan dengan memberikan pelimpahan wewenang membuat atau menetapkan keputusan, baik melalaui persetujuan maupun tanpa persetujuan dari pemimpin, dan 5) fungsi pengendalian, fungsi ini cenderung bersifat satu arah meskipun tidak mustahil dilakukan dengan cara komunikasi dua arah. Fungsi pengendalian bermaksud kepemimpinan yang akses atau efektif mampu mengatur aktifitas anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi yang efektif.
26
Wahjosumidjo (1999) menyatakan bahwa fungsi kepala sekolah sebagai pemimpin dituntut untuk selalu bertanggung jawab agar para guru, staf, dan siswa menyadari akan tujuan sekolah yang telah ditetapkan, dengan kesadaran tersebut para guru, staf dan siswa dengan penuh semangat keyakinan melaksanakan tugas masing-masing dalam mencapai tujuan sekolah. Kepala sekolah harus mampu mengarahkan dan mendorong guru, staf, siswa, untuk melaksanakan tugasnya dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab, dan meyediakan segala dukungan, peralatan fasilitas dan berbagai peraturan serta suasana yang mendukung bagi pelaksanaan tugas personal sekolah. Dengan pelaksanaaan kepemimpinan fungsi-fungsi tersebut diharapkan kepala sekolah akan dapat mencapai produktifitas organisasi sekolah secara optimal dan akan terwujud organisasi sekolah yang baik, sehingga semua unsur melaksanakan tugasnya dengan baik, yang pada akhirnya
akan tercapinya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan
tanpa timbulnya rasa ketidakpuasan dari para guru, para staf dan para siswa. Indikator yang dapat diambil: 1) Mempengaruhi guru yaitu memberdayakan guru agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik, 2) Membimbing guru-guru yaitu usaha, tindakan, dan kegiatan yang dilakukan oleh kepala sekolah secara berdaya guna dan berhasil guna dalam upaya memperoleh hasil kerja guru yang lebih baik. 3) Mengarahkan guru-guru, maksudnya adalah
27
memberikan penjelasan atau petunjuk kepada guru tentang tata cara/prosedur pelaksanaan sebuah tugas atau pekerjaan, 4) Memotivasi guru-guru yaitu mendorong guru agar berbuat/bertindak/bersikap sesuai dengan tata cara yang berlaku, 5) Memfasilitasi guru-guru yaitu menyediakan sarana prasaran yang dibutuhkan guru dalam pelaksanaan tugasnya dalam kegiatan pembelajaran. 3. Komitmen Guru a. Pengertian Komitmen Komitmen berasal dari Bahasa Inggris ‘commitment’ yang berarti ‘promise’ atau janji. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
komitmen
adalah perjanjian
atau keterikatan untuk
melakukan sesuatu. Arikunto (1988:165) menyatakan komitmen adalah kesediaan seseorang untuk terlibat aktif dalam suatu kegiatan dengan tanggung jawab yang tinggi. Menurut Moleono (2003:58) komitmen sebagai suatu perjanjian untuk melaksanakan sesuatu. Selanjutnya Nawawi dan Martini (1995:160) menyatakan bahwa “komitmen merupakan suatu keputusan atau perjanjian seseorang dengan dirinya sendiri untuk melakukan atau tidak melakukan, berhenti atau meneruskan suatu perbuatan atau kegiatan”. Menurut
Piet
Sahertian
(2004:44)
komitmen
merupakan
kecenderungan dalam diri seseorang untuk merasa aktif dengan penuh rasa tanggung jawab.
Selanjutnya Gibson (1996:693) menyatakan
28
komitmen adalah rasa identifikasi, keterlibatan, dan loyalitas atau kesetian yang dinyatakan oleh seseorang karyawan. Dapat dinyatakan orang yang memiliki komitmen kerja yang tinggi memiliki loyalitas dan rasa tanggung jawab penuh terhadap tugas atau pekerjaannya. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan komitmen adalah perjanjian seseorang dengan dirinya sendiri untuk terlibat aktif untuk melaksanakan pekerjaannya dengan kepedulian, ikhlas, penuh rasa tanggung jawab, loyal, aktif dan memiliki disiplin. b. Pentingnya Komitmen Guru Dalam suatu organisasi selalu dibutuhkan orang-orang yang mempunyai komitmen yang tinggi dalam mengemban tugasnya (amanah). Dukungan dari orang-orang yang mempunyai loyalitas dan memiliki
komitmen
yang
tinggi
dalam
melaksanakan
tugas
diperkirakan akan menjadikan organisasi bekerja lebih efektif dan berhasil sehingga akan mudah untuk mencapai tujuan atau sasaran yang diharapkan. Pekerjaan guru adalah pekerjaan yang professional yang menghendaki komitmen yang tinggi dan rasa tanggung jawab penuh untuk dapat terlaksana dengan baik. Oleh sebab itu, guru harus memiliki komitmen yang tinggi agar pelaksanaan tugas dapat terlaksana dan berjalan dengan baik, sehingga siswa dapat belajar lebih efektif. Hal ini tentu pada gilirannya akan berdampak pada peningkatan mutu pendidikan sekolah. Oleh sebab itu, guru harus memiliki komitmen
29
yang tinggi dalam membimbing dan membina siswa dalam proses pembelajarannya sehingga dapat belajar lebih optimal. Hal ini akan berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa ataupun mutu pendidikan. Jadi, komitmen guru sangat penting dalam melaksanakan tugasnya karena akan ikut menentukan pencapaian tujuan pembelajaran atau pendidikan secara efektif. Pada gilirannya akan mendukung peningkatan mutu pendidikan sekolah. c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komitmen Hersey (1988) mengungkapkan ada beberapa faktor yang mempengaruhi komitmen seseorang yaitu: 1)
Faktor Usia. Faktor usia adalah merupakan suatu faktor yang sangat berperan dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Misalnya guru yang masih muda mempunyai semangat serta rencana hidup yang lebih bergairah dari pada pegawai yang berusia di atas 50 tahun.
2)
Faktor Pengalaman kerja. Faktor pengalaman kerja adalah lamanya pegawai bekerja dan melakukan pekerjaan tersebut secara berulang-ulang tentu akan membuat pekerjaan tersebut menjadi suatu kebiasaan yang akan menghasilkan keterampilan. Dengan demikian lama bekerja juga akan menambah tingkat keterampilan. Akan tetapi bukan berarti guru yang berusia lanjut akan lebih tinggi tingkat keterampilannya dalam bekerja. Hal ini dikarenakan
30
guru yang berusia lanjut mempunyai produktivitas kerja yang menurun. 3)
Faktor Iklim kerja. Iklim kerja adalah merupakan suasana yang ada disekitar para guru dan dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan, misalnya: kebersihan, penerangan, udara, keamanan, dll.
4)
Faktor Motivasi Kerja. Motivasi kerja adalah merupakan daya gerak yang mencakup dorongan, alas an dan kemauan yang timbul dalam diri seseorang pegawai yang menerima gaji, imbalan sesuai dengan kualifikasi pendidikan yang dimilikinya, maka komitmen akan meningkat.
d. Ciri-ciri Komitmen Tinggi Secara ilmiah, semua orang memiliki komitmen dalam dirinya. Bedanya ada orang yang mempunyai komitmen yang tinggi dan ada orang yang mempunyai komitmen yang rendah. Menurut Sahertian (1994) perilaku guru yang punya komitmen dapat digambarkan sebagai berikut: Tabel 1. Perilaku Guru yang Mempunyai Komitmen Komitmen Rendah Komitmen Tinggi kepedulian 1. Kurang memperdulikan 1. Mempunyai terhadap siswa. masalah masalah siswa. 2. Kurang menyediakan waktu 2. Selalu menyediakan waktu dan tenaga yang cukup untuk dan tenaga untuk memikirkan membantu siswa. masalah yang berhubungan 3. Sangat Concern terhadap dengan tugas. orang lain dan memperdulikan 3. Hanya memperdulikan satu orang lain. tugas
31
Goleman dan Alex (2004:190) menyatakan bahwa cirri-ciri orang yang memiliki komitmen dalam bekerja adalah: a) Siap berkorban demi pemenuhan sasaran yang lebih penting, misalnya: menyediakan waktu yang cukup untuk tugas-tugas yang diberikan, membantu ekan kerja ang mendapat kesulitan dalam tugas, saling berdiskusi tentang hal yang berhubungan dengan pekerjaan dan lebih mengutamakan tugas daripada kepentingan keluarga. b) Merasakan dorongan semangat dalam misi yang lebih besar dengan mencoba memahami setiap pekerjaan yang akan dilaksanakan, menggunakan kemampuan secara optimal dalam melaksanakan tugas dan antusias terhadap kerja. c) Menggunakan nilainilai kelompok dalam pengambilan keputusan dan penjabaran pilihanpilihan, seperti meminta saran rekan kerja, dan pimpinan sebelum melakukan suatu tindakan, mendengar dengan penuh perhatian setiap ide yang disampaikan orang. Melaksanakan setiap keputusan yang telah disepakati dan tidak menolak jika diberikan sanksi jika idak melaksanakannya. d) Aktif mencari peluang guna memenuhi misi kelompok, seperti: mengembangkan ide-ide atau gagasan dalam pengambilan keputusan, menetapkan langkah-langkah dan tindakan dalam membuat perencanaan. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa komitmen guru pada tugas adalah perjanjian (guru) dengan dirinya sendiri untuk terlibat aktif melaksanakan tugasnya dengan penuh keikhlasan, bersungguh-sungguh, berdisiplin dan penuh rasa tanggung
32
jawab, serta loyal. Maka indikator komitmen guru dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) memiliki rasa kepedulian, 2) keikhlasan, 3) kedisiplinan guru, 4) loyal, 5) tanggung jawab dan 6) aktif. B. Kerangka Pemikiran 1. Kontribusi Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Pelaksanaan Tugas Guru Kepemimpinan merupakan suatu seni mempengaruhi orang lain untuk dapat melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Peranan kepemimpinan dalam suatu organisasi sangat penting, karena kepemiminan merupakan roda penggerak dalam menjalankan organisasi. Dapat dibayangkan apa yang terjadi jika dalam suatu organisasi tidak ada pemimpin yang berkualitas. Dimana efektivitas
kerja para
karyawan sangat tergantung oleh efektivitas kepemimpinan. Begitu pula halnya dengan kepala sekolah. Kepala sekolah sebagai pemimpin dalam sekolah juga memiliki peranan yang penting untuk menggerakkan guruguru agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik. Oleh karena itu kepala sekolah
harus mengutamakan tugas, tanggung jawab, dan
membina hubungan yang harmonis dengan para guru maupun dengan personil sekolah lainnya. Kepemimpinan
memberikan
kontribusi
terhadap
peningkatan
pelaksanaan tugas guru. Hal ini dipertegaskan oleh hasil penelitian yang dilakukan Afrizal (2005) tentang “hubungan kepemimpinan oleh kepala sekolah dengan pelaksanaan tugas guru di SD Negeri Kecamatan Sungai
33
Rubai Kabupaten Dharmasraya” menunjukkan besarnya pengaruh kepemimpinan terhadap pelaksanaan tugas guru sebesar 14,5 %. Berdasarkan
uraian
di
atas
diduga
bahwa
kepemimpinan
berkontribusi teradap kinerja karyawan. 2. Kontribusi Komitmen Terhadap Pelaksanaan Tugas Guru Komitmen bagi seorang guru adalah perjanjian seorang guru dengan dirinya sendiri untuk melaksanakan pekerjaannya dengan ikhlas, bersungguh-sungguh, memiliki disiplin yang tinggi, dan penuh rasa tanggung jawab serta loyalitas yang tinggi serta terlibat aktif dalam pencapaian tujuan daripada pendidikan. Seorang guru yang memiliki komitmen yang tinggi pada tugasnya memiliki perasaan kuat untuk bersungguh-sungguh dalam pelaksanaan tugas sehingga diharapkan dapat member bimbingan dan pengajaran yang optimal kepada peserta didik. Bagi seorang guru yang telah memiliki komitmen yang tinggi maka tidak akan ragu-ragu dalam menentukan sikap dan bertanggung jawab terhadap setiap keputusan yang telah diambilnya. Dapat diyakini komitmen guru terhadap pekerjaannya berpengaruh terhadap pelaksanaan tugas guru. Ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Elda (2004) yang menyatakan bahwa komitmen yang dimiliki oleh guru berkontribusi sebesar 19,7% terhadap pelaksanaan tugas guru. Berdasarkan uraian di atas maka dapat dinyatakan bahwa komitmen kerja guru berkontribusi terhadap pelaksanaan tugas guru. Dengan kata
34
lain, semakin baik komitmen kerja guru maka pelaksanaan tugasnya pun akan semakin baik pula. 3. Kontribusi Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Komitmen Secara Bersama-sama Terhadap Pelaksanaan Tugas Guru Berdasarkan uraian di atas yang telah dijelaskan sebelumnya, telah disebutkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah dan komitmen diduga berpengaruh terhadap pelaksanaan tugas. Kepemimpinan kepala sekolah yang baik akan berpengaruh terhadap cara guru dalam melaksanakan tugasnya dan akan mendorong guru untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik pula. Jika kepemimpinan kepala sekolah telah berjalan dengan baik dan efektif dan dibarengi dengan komitmen guru yang tinggi maka diyakini pelaksanaan tugas guru akan berjalan dengan baik lagi. Guru yang memiliki komitmen yang tinggi dalam pelaksanaan tugas akan mempunyai rasa kepedulian kepada tugas, siswa, teman sejawat, aktif, tanggung jawab, bersungguh-sungguh sehingga pelaksanaan tugas akan berhasil dengan baik. Arikunto (1990:30) menyatakan bahwa komitmen guru akan berpengaruh pada pelaksanaan tugas guru. Selanjutnya Rivai (2009:332) menyatakan bahwa kepemimpinan
sebagai suatu proses
mempengaruhi merupakan salah satu strategi yang berguna untuk menghasilkan kesadaran para bawahan agar melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan sungguh-sungguh.
35
Jadi berdasarkan uraian di atas bahwa komitmen guru dan kepemimpinan kepala sekolah secara bersama-sama diyakini berkontribusi pada pelaksanaan tugas guru. Dari penjelasan tersebut di atas maka secara skematik kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1)
r x1y
R x1x2y
Pelaksanaan tugas guru (Y)
Komitmen (X2) r x2y Gambar 1. Kerangka Pemikiran C. Hipotesis Penelitian Berdasarkan kajian teoritis dan kerangka berpikir di atas, maka dapat dikemukakan hipotesis penelitian sebagai berikut: 1. Kepemimpinan kepala sekolah berkontribusi terhadap pelaksanaan tugas guru 2. Komitmen guru berkontribusi terhadap pelaksanaan tugas guru 3. Kepemimpinan kepala sekolah dan komitmen guru secara bersama-sama berkontribusi terhadap pelaksanaan tugas guru.
36
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Metode Penelitian ini mempunyai ciri-ciri diantaranya bahwa populasi penelitian cukup besar, data yang dihasilkan berupa angka-angka. Kesimpulannya bersifat generalisasi, Penelitian korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan besarnya hubungan satu variabel atau lebih terhadap variabel lainnya. Menurut Arikunto (1990) untuk mengetahui hubungan antara dua atau beberapa variabel. Besar atau tingginya hubungan tersebut dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi. Penelitian ini menempatkan variabel penelitian atas variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Sebagai variabel bebas adalah komitmen guru dan kepemimpinan kepala sekolah, sedangkan variabel terikat adalah pelaksanaan tugas guru. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru SMP Negeri di Kota Sungai Penuh yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS). Jumlah populasinya adalah 113 orang yang tersebar di 3 sekolah. Penetapan guru PNS sebagai populasi didasarkan bahwa guru itu telah terikat dengan kode
36
37
etik dan ketentuan yang ada sebagai PNS. Besarnya sebaran populasi dapat dilihat pada Tabel 2 berikut: Tabel 2. Penyebaran Populasi N O 1. 2. 3.
Nama Sekolah
Jumlah Guru PNS
SMP Negeri 4 Sungai Penuh 44 Orang SMP Negeri 9 Sungai Penuh 42 Orang SMP Negeri 10 Sungai Penuh 27 Orang Jumlah 113Orang Sumber: Bagian Tata Usaha Sekolah Kota Sungai Penuh 2. Sampel Mengingat populasi cukup besar, maka peneliti menggunakan sampel yang dipilih dengan menggunakan teknik stratified proportional random sampling. Teknik ini digunakan karena memberi peluang yang sama kepada semua anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel serta terjaminnya tingkat keterwakilan populasi. Langkah-langkah dalam penentuan sampel adalah: 1) identifikasi populasi berdasarkan strata, 2) Penentuan proporsi strata, 3) Penentuan ukuran sampel, 4) Penentuan subjek penelitian secara random. Tahapan pengambilan sampel tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: a. Identifikasi Populasi berdasarkan Strata Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Pendidikan Kota Sungai Penuh, strata pupolasi terdiri dari: 1) jenjang pendidikan, yaitu sarjana dan non sarjana dan 2) masa kerja yang terdiri dari masa kerja ≤ 15 tahun dan > 15 tahun. Kedua strata ini akan dipertimbangkan dalam pengambilan sampel dengan alasan, masa kerja akan
38
memberikan
pengaruh
terhadap
pelaksanaan
tugas
seseorang
dikarenakan masa kerja yang panjang memberikan pemahaman yang lebih terhadap pelaksanaan tugas yang dilakukan atau dengan kata lain, semakin tingginya pengalaman kerja yang dimiliki seseorang akan berpengaruh terhadap pelaksanaan tugasnya. Sedangkan strata pendidikan yang berbeda akan memberikan pengetahuan dan keterampilan yang berbeda terhadap pelaksanaan tugas guru. Dalam artian tingkat pendidikan yang dimiliki oleh seseorang akan mempengaruhi pelaksanaan tugasnya. Dengan kata lain pendidikan dan masa kerja diduga ikut berpengaruh pada pelaksanaan tugas guru. Gambaran data berdasarkan strata disajikan dalam Tabel 3. Tabel 3. Sebaran Populasi Berdasarkan Strata Pendidikan dan Masa Kerja SEKOLAH
≤15 thn 1
<S1 >15 thn 3
Jml . 4
≤15 thn 35
≥S1 >15 thn 5
Jml . 40
≤15 thn 36
SMP N 4 Sungai Penuh SMP N 9 Sungai 1 7 26 8 27 8 34 Penuh SMP N 10 Sungai 2 7 12 6 14 9 18 Penuh Jumlah 4 17 21 73 19 92 77 Sumber data: Dinas Pendidikan Kota Sungai Penuh
Jumlah >15 Jml. thn 8 44 15
42
13
27
36
113
b. Proporsi masing-masing strata Berdasarkan proporsi strata kelompok populasi maka ditentukan ukuran sampel menurut hasil perhitungan diperoleh proporsi strata sebagai berikut:
39
1) Strata Tingkat Pendidikan Sarjana
= 92
p1= 92 / 113 = 0,81
Non sarjana
= 21
q1= 21 / 113 = 0,19
2) Strata masa kerja ≤ 15 tahun
= 77
p2= 77 / 113 = 0,68
>15 tahun
= 36
q2= 36 / 113 = 0,32
c. Penentuan ukuran sampel Besarnya
ukuran
sampel
penelitian
ditentukan
dengan
menggunakan rumus Cochran (1991) yaitu: t 2 . p.q n0 = d2
Rumus koreksi: n =
n0 n 1+ 0 N
Keterangan: n0 n N t d p q
= = = =
besar sampel tahap pertama besar sampel tahap kedua jumlah populasi penelitian taraf kepercayaan dalam penelitian hal ini ditetapkan 95% dan karena itu z = 1,96 = batas toleransi kesalahan pengambilan sampel = besar proporsi kelompok dalam strata = (1- p)
Hasil perhitungan sampel dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini:
Tabel 4. Hasil Perhitungan Sampel No. 1. 2.
Klasifikasi Strata Jenjang Pendidikan 0,81 Masa Kerja 0,68
p
Q 0,19 0,32
n0 59 84
n 39 48*
40
Pada tabel di atas kelihatan bahwa harga n yang terbesar adalah 48 pada strata masa kerja. Angka 48 inilah yang digunakan untuk menetukan besarnya sampel yang akan diambil adalah 48/113 x 100%= 42,5%= 43%
d. Menentukan Subjek Penelitian Penentuan anggota sampel dari populasi diambil 43% masingmasing kelompok strata.
Tabel 5. Penyebaran sampel Berdasrkan Strata Nama Sekolah
SMP N 4 Sungai Penuh SMP N 9 Sungai Penuh SMP N 10 Sungai Penuh
Masa Kerja ≤15 >15 ≤15 >15 ≤15 >15
S1 P 35 5 26 8 12 6
Jumlah
S 15 3 12 4 6 3
Non S1 P 1 3 1 7 2 7
S 1 2 1 3 1 3
Total P 36 8 27 15 14 13
S 16 5 13 7 7 6 54
Berdasarkan penelitian perhitungan penyebaran sampel dengan adanya pembulatan, maka besar sampel penelitian ini adalah 54 orang yang diambil secara proporsional. Pemilihan subjek sebanyak 54 orang dilakukan dengan cara acak melalui undian pada masing-masing kelompok populasi yang sudah ditetapkan. Hal ini dilakukan untuk memberi peluang yang sama bagi semua individu dalam kelompok populasi untuk menjadi anggota sampel.
41
C. Definisi Operasional a. Pelaksanaan Tugas Guru Pelaksanaan tugas guru yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu keadaan yang menunjukkan cara guru melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam mengelola pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Maka yang menjadi indikator pelaksanaan tugas guru adalah: 1) merencanakan pembelajaran, 2) melaksanakan pembelajaran, 3) melaksanakan evaluasi, 4) melaksanakan bimbingan dan latihan, 5) melaksanakan manajemen kelas.
b. Kepemimpinan Kepala Sekolah Kepemimpinan kepala sekolah adalah usaha kepala sekolah untuk mempengaruhi,
mendorong,
membimbing,
mengarahkan,
dan
menggerakkan guru, siswa, pegawai tata usaha, untuk mau melakukan pekerjaan masing-masing dengan penuh semangat dan kepercayaan untuk mencapai tujuan sekolah secara efektif dan efisien. Kepemimpinan kepala sekolah di ukur dengan berdasarkan pada persepsi guru-guru dengan indikator sebagai berikut: 1) mempengaruhi guru, 2) membimbing guru, 3) mengarahkan guru, 4) memotivasi guru, 5) memfasilitasi guru.
c. Komitmen Guru Komitmen guru yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perjanjian (guru) dengan dirinya sendiri untuk terlibat aktif melaksanakan tugasnya dengan penuh keikhlasan, bersungguh-sungguh, berdisiplin dan penuh rasa tanggung jawab serta loyalitas yang tinggi untuk mencapai
42
tujuan pendidikan. Adapun indikator yang digunakan untuk mengukur komitmen guru adalah 1) rasa kepedulian, 2) keikhlasan, 3) kedisiplinan guru, 4) loyal, 5) tanggung jawab dan 6) aktif.
D. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data variabel pelaksanaan tugas guru (Y) kepemimpinan kepala sekolah (X1) dan komitmen guru (X2) adalah angket model skala Likert. Alternatif jawabannya 5 (lima) skala frekuensi yakni selalu (SL) sering (SR) kadang-kadang (KD) jarang (JR) dan tidak pernah (TP), dan untuk mengukur opini alternatif jawaban dalam bentuk sangat setuju (SS), setuju (S), ragu-ragu (RR), tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju (STS). Penyusunan instrumen dilakukan melalui langkahlangkah sebagai berikut: Tanggapan atas pernyataan positif diberi skor 5 untuk selalu (SL), skor 4 untuk sering (SR), skor 3 untuk kadang-kadang (KD), skor 2 untuk jarang (JR) dan skor 1 untuk tidak pernah (TP). Penggunaan angket sebagai alat pengumpul data diputuskan melalui beberapa pertimbangan yaitu: pertama, sesuai dengan data yang diperlukan. Kedua, untuk menemui responden satu persatu akan memerlukan waktu cukup lama dan biaya yang besar, berdasarkan kedua alasan tersebut di atas maka pemilihan angket sebagai pengumpul data dianggap tepat. Penyusunan instrumen dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut: 1) menganalisis variabel menjadi indikator, 2) membuat kisi-kisi instrumen, 3) menyusun butir-butir instrumen berdasarkan kisi-kisi instrumen
43
yang baik seperti: menghindari pernyataan yang meragukan, menghindari penggunaan kata-kata terlalu abstrak dan tidak menggunakan kata-kata yang dapat menimbulkan antipasti. 4) melakukan uji coba instrumen untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen. Kisi-kisi instrumen penelitian dapat dilihat pada Tabel 6 berikut.
Tabel 6. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Jumlah Butir Pelaksanaan Tugas (Y) 1. Merencanakan Pembelajaran 8 2. Melaksanakan Pembelajaran 9 3. Melaksanakan Evaluasi 11 4. Melaksanakan Bimbingan dan 5 Latihan 5. Melaksanakan manajemen 7 kelas Jumlah 40 Kepemimpinan Kepala 1. Mempengaruhi 10 Sekolah (X1) 2. Membimbing 8 3. Mengarahkan 8 4. Memotivasi 8 5. Memfasilitasi 6 Jumlah 40 Komitmen Guru (X2) 1. Kepedulian 7 2. Keikhlasan 5 3. Kedisiplinan 7 4. Loyalitas 6 5. Rasa tanggung jawab 9 6. Keaktifan 6 Variabel
Indikator
Nomor Butir 1–8 9 – 17 10 – 28 29 – 33 34 – 40 1 – 10 11 – 18 19 – 26 27 – 34 35 – 40 1–7 8 – 12 13 – 19 20 – 25 26 – 34 35 – 40
Instrumen penelitian yang telah disusun terlebih dahulu diuji cobakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya melalui prosedur sebagai berikut:
1) Responden Uji Coba Instrumen penelitian yang telah disusun seperti yang disarankan oleh Suharsimi Arikunto (1990) diuji cobakan kepada 30 responden dari
44
anggota populasi yang tidak terpilih sebagai sampel. Pengambilan responden uji coba dilakukan secara acak dengan mempertimbangkan proporsi masing-masing strata yang terdapat dalam populasi. Uji coba instrument dimaksudkan untuk mengetahui tingkat validitas dan relibilitas
instrumen
yang
akan
digunakan
dalam
penelitian
sesungguhnya. Alasan memilih responden uji coba sebanyak 30 orang adalah untuk lebih baiknya hasil uji coba karena sudah memenuhi syarat sebagai uji coba.
2) Pelaksanaan Uji Coba Uji coba instrumen ini dilaksanakan pada guru SMP Negeri di Kota Sungai Penuh pada tanggal 3 Oktober 2011 – 5 Oktober 2011. Teknik pelaksanaannya adalah dengan memberikan angket secara langsung kepada guru-guru yang terpilih sebagai responden uji coba untuk diisi oleh guru.
3) Analisis Hasil Uji Coba Data hasil uji coba dianalisis untuk mengetahui validitas dan reliabel instrumen, dengan menggunakan Program SPSS for window versi 17.0.
a. Uji Validitas Instrumen Untuk mengetahui validitas instrumen penelitian dilakukan analisis butir pernyataan dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment. Kriteria yang digunakan untuk menguji validitas instrumen adalah:
45
1. Bila koefisien korelasi ( rxy) lebih besar dari
rtabel (taraf
signifikan 0,05 yaitu 0.361) maka instrumen penelitian ini dinyatakan valid atau sahih. 2. Bila koefisien korelasi (rxy) lebih kecil dari rtabel (taraf signifikan 0,05 yaitu 0,361) maka instrumen penelitian dinyatakan tidak valid. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa dari 120 butir pernyataan yang diujicobakan yang terdiri dari 40 butir pernyataan untuk variabel Pelaksanaan Tugas Guru (Y), 40 butir untuk Kepemimpinan kepala sekolah (X1), dan 40 butir pernyataan untuk Komitmen Guru
(X2) gugur 11 butir. Butir-butir yang gugur
tersebut terdiri dari 4 butir pernyataan untuk variabel Pelaksanaan Tugas Guru (Y), yaitu butir nomor 6, 10, 14, dan 22. Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) butir pernyataan yang gugur berjumlah 3 butir, nomor butirnya adalah 4, 12, dan 27. Variabel Komitmen Guru (X2) butir pernyataan yang gugur berjumlah
4
butir, nomor butir yang gugur adalah 3, 25, 29, dan 39. Jadi butir yang valid berjumlah 109 butir. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 7 berikut:
46
Tabel 7. Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian
Variabel Pelaksanaan Tugas (Y)
Indikator 1. Merencanakan Pembelajaran 2. Melaksanakan Pembelajaran 3. Melaksanakan Evaluasi 4. Melaksanakan Bimbingan dan Latihan 5. Melaksanakan manajemen kelas
Jumlah Kepemimpin 1. Mempengaruhi an Kepala 2. Membimbing Sekolah (X1) 3. Mengarahkan 4. Memotivasi 5. Memfasilitasi Jumlah Komitmen 1. Kepedulian Guru (X2) 2. Keikhlasan 3. Kedisiplinan 4. Loyalitas 5. Rasa tanggung jawab 6. Keaktifan Jumlah Total
Nomor Butir
Jumlah Butir Jumlah Jumlah yang Butir Butir Gugur Valid
1–8
8
1
9 – 17
9
1
18 – 28 29 – 33
11 5
2
34 – 40
7
1 – 10 11 – 18 19 – 26 27 – 34 35 – 40 1–7 8 – 12 13 – 19 20 – 25 26 – 34 35 – 40
40 10 8 8 8 6 40 7 5 7 6 9 6 40 120
4 1` 1
36
1
3 1 1 1 1 4 11
37
36 109
b. Uji Reliabilitas Instrumen Untuk mengetahui kehandalan instrumen dilakukan dengan tehnik Alpha Cronbach. Kriteria yang digunakan untuk menguji kehandalan instrument menggunakan kriteria sebagai berikut: 1. Bila koefisien reliabilitas (rrt) > rtabel (taraf signifikan 0,05 = 0,364) maka instrument penelitian dikatakan reliabel.
47
2. Bila koefisien kehandalan (rtt) < rtabel (taraf signifikan 0,05 = 0,364) maka instrumen penelitian dikatakan tidak reliabel. Rangkuman hasil analisis reliabilitas instrumen penelitian dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabe 8. Rangkuman Hasil Analisis Reliabilitas Instrumen Penelitian No 1 2 3
Variabel Pelaksanaan Tugas Guru (Y) Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) Komitmen Guru (X2)
rtt 0,947 0,940
Keterangan Handal Handal
0,943
Handal
Pada Tabel 8 di atas terlihat bahwa ketiga instrumen penelitian reliabel dan dapat digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data penelitian.
E. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan pada guru SMP Negeri Kota Sungai Penuh yang dijadikan sampel dalam penelitian ini. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 11-17 Oktober 2011. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menemui responden secara langsung dengan memberikan angket untuk diisi guru, dan angket tidak dibawa pulang. Hal ini dimaksudkan untuk menjamin keabsahan dan keakuratan data.
F. Teknik Analisis Data Data penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik regresi dan korelasi. Analisis dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS for windows versi 17.0. Berikut langkah-langkah analisis tersebut:
48
1. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif bertujuan untuk mengetahui kecenderungan distribusi frekuensi variabel dan menentukan tingkat ketercapaian responden pada masing-masing variabel. Tingkat pencapaian responden pada masing-masing variabel akan diketahui melalui rumus:
Tingkat Pencapaian Skor =
Skor rata − rata x 100% Skor Maksimal Ideal
Tingkat ketercapaian masing-masing variabel berguna untuk menggambarkan pencapaian responden secara kualitatif pada masingmasing variabel. Adapun kriteria yang akan digunakan untuk melihat tingkat pencapaian responden digunakan klasifikasi Sudjana (1982), seperti terdapat pada Tabel 9.
Tabel 9. Rentang Kategori Ketercapaian Variabel No
Rentang Persentase
Kategori
1.
90-100 %
Sangat baik
2.
80-89 %
Baik
3.
65-79 %
Cukup
4.
55-64 %
Kurang baik
5.
0-54 %
Tidak baik
2. Pengujian Persyaratan Analisis Analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik sebagai alat untuk menganalisis korelasi dan regresi sederhana dan ganda. Untuk dapat menggunakan analisis korelasi dan regresi terdapat persyaratan yang harus dipenuhi. Sudjana (1982) menyatakan persyaratan tersebut
49
diantaranya; (1) data bersumber dari sampel yang dipilih secara acak, (2) data berasal dari populasi yang berdistribusi normal, (3) kelompok populasi mempunyai varians yang homogen, (4) independensi antara variabel bebas dan (5) linearitas. Berikut penjelasan mengenai persyaratan korelasi dan regresi; a. Data bersumber dari sampel yang diperoleh secara acak. Prosedur pengambilan sampel secara acak dilakukan sewaktu memilih sampel dengan menggunakan teknik stratified proportional random sampling. b. Pengujian normalitas. Pengujian normalitas dimaksudkan untuk memeriksa apakah data populasi berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas dilakukan dengan teknik uji Kolmogorov Smirnov – Z atau tes K-S. c. Pengujian homogenitas. Pengujian homogenitas ini dilakukan untuk melihat apakah data kelompok populasi memiliki variasi yang homogen atau tidak. Pengujian homogenitas menggunakan teknik chi kuadrat ( χ 2 ). d. Uji linearitas Pengujian persyaratan uji linearitas garis X1 dengan Y dan X2 dengan Y dilakukan untuk mendapatkan model persamaan regresi Ŷ = a + bx1 dan Ŷ = a + bx2.
50
e. Pengujian independensi variabel bebas Pengujian independensi dimaksudkan untuk melihat apakah variabel bebas tidak mempunyai hubungan yang signifikan. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi product moment.
3. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dengan menggunakan teknik korelasi dan regresi dibantu program SPSS for windows versi 17.0. Teknik yang digunakan dalam melaksanakan pengujian hipotesis adalah: a. Untuk menguji hipotesis 1 dan 2 digunakan teknik korelasi dan regresi sederhana. b. Untuk menguji hipotesis 3, digunakan teknik korelasi dan regresi ganda. c. Untuk mengetahui korelasi salah satu variabel bebas (X1 dan X2) dengan variabel terikat (Y) dengan mengontrol variabel bebas lainnya (X1 dan X2), dan untuk mengetahui korelasi efektif secara murni dari sebuah variabel bebas (X1 dan X2), maka digunakan teknik korelasi parsial.
51
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Data penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu data variabel Pelaksanaan Tugas Guru (Y), data variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1), dan data variabel Komitmen Guru (X2). Data tersebut dideskripsikan berikut ini.
1. Pelaksanaan Tugas Guru SMP Negeri Kota Sungai Penuh Angket variabel pelaksanaan tugas guru terdiri dari 36 butir. Maka skor minimum adalah 36 dan skor maksimum 180. Dari jawaban responden diperoleh skor terendah 145 dan skor tertinggi 171. Hasil pengolahan data pelaksanaan tugas guru diperoleh skor rata-rata (mean) sebesar 158,00, median sebesar 158,00 dan modus sebesar 156,00. simpangan baku (standard deviation) sebesar 7,654 (Lampiran 6). Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa selisih skor rata-rata, median dan modus tidak melebihi satu simbangan baku. Ini berarti bahwa distribusi frekuensi skor variabel pelaksanaan tugas guru cenderung normal. Untuk mengetahui distribusi dan histogram skor pelaksanaan tugas guru dapat dilihat pada Tabel 10 dan Gambar 2 berikut:
51
52
Tabel 10. Distriibusi Frekuensi Skor Pelaksanaan P n Tugas Gurru Kelas In nterval 169 – 172 165 – 168 161 – 164 157 – 160 153 – 156 149 – 152 145 – 148 Jumllah
fo 6 7 9 7 11 6 8 54
%fo 11,12 12,96 16,67 12,96 20,37 11,12 14,80 100,00
%fk 11,12 2 24,08 4 40,75 5 53,71 7 74,08 85,20 100
Fk 6 13 22 29 40 46 54
16
f r 12 e k u e 8 n s i
11 1 9 8
7
7 6
6
4
0
146,5 150,5 154,,5 158,5 162,5 166,5 170 0,5 skor ten ngah kelas interrval
Gam mbar 2. Histtogram Pela aksanaan Tu ugas Guru Pada Tab bel 10 terlihaat bahwa 122,96% dari sskor pelaksaanaan tugas gurru berada paada kelas intterval skor raata-rata, 40,,75% skor pelaksanaan tug gas guru di atas kelas iinterval skorr rata-rata ddan 46,29% berada di baw wah kelas interval i rataa-rata. Ini beerarti bahwaa sebagian besar skor pellaksanaan tuugas guru berrada di bawaah kelas inteerval skor ratta-rata.
53
Selanjutnya hasil analisis tingkat pencapaian skor pada setiap indikator pelaksanaan tugas guru SMP Negeri Kota Sungai Penuh dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Tingkat Pencapaian Respon untuk setiap Indikator Pelaksanaan Tugas Guru SMP Negeri Kota Sungai Penuh No
Indikator
1 2 3 4
Merencanakan pembelajaran Melaksanakan pembelajaran Melaksanakan evaluasi Melaksanakan bimbingan dan latihan Melaksanakan manajemen kelas Keseluruhan respon pelaksanaan tugas guru SMP Negeri Kota Sungai Penuh
5 6
Skor Ideal 35 35 50 25
Skor RataRata 30,1 30,7 43,9 22,6
%Tingkat Pencapaian 86,00 87,71 87,80 90,40
Kategori
35
30,7
87,71
Baik Baik Baik Sangat baik Baik
180
158,0
87,78
Baik
Pada Tabel 11 kelihatan bahwa skor tingkat capaian indikator yang tinggi (90,40%) kategori sangat baik adalah pada pelaksanaan bimbingan dan latihan, dan skor terendah (86,00%) kategori baik adalah pada perencanaan pembelajaran. Secara umum tingkat pencapaian skor pelaksanaan tugas guru adalah 87,78% dari skor ideal. Hasil ini menunjukkan bahwa pelaksanaan tugas guru SMP Negeri Kota Sungai Penuh berada pada kategori baik.
2. Kepemimpinan Kepala SMP Negeri Kota Sungai Penuh Angket variabel kepemimpinan kepala sekolah terdiri dari 37 butir. Maka skor minimum adalah 37 dan skor maksimum 185. Dari jawaban responden diperoleh skor terendah 145 dan skor tertinggi 170. Hasil pengolahan data kepemimpinan kepala sekolah diperoleh skor rata-rata
54
(meean) sebesaar 157,17, median seb besar 156,000 dan modu us sebesar 161,00. simpan ngan baku (standard deeviation) sebbesar 6,726 (Lampiran 6). Hasil perhittungan terseebut menunju ukkan bahwa selisih skoor rata-rata, meedian dan modus m tidakk melebihi satu s simbanngan baku. Ini berarti bahhwa distribu usi frekuensii skor variabbel kepemim mpinan kepaala sekolah cen nderung norrmal. Untukk mengetahu ui distribusi dan histo ogram skor keppemimpinann dapat dilihaat pada Tabeel 12 dan Gaambar 3 berikkut: Taabel 12. Disttribusi Frek kuensi Skor Kepemimp pinan Kepala Sekolah Kelas K Intervval 169 – 172 165 – 168 161 – 164 157 – 160 153 – 156 149 – 152 145 – 148 Jumlah
Fo 3 6 10 7 14 9 5 54
%ffo 5,56 11,1 12 18,5 51 12,9 96 25,9 92 16,6 67 9,26 100,0 00
Fk k 3 9 199 266 400 499 544
%ffk 5,556 16,68 35,19 48,15 74,07 90,74 1000
20 f r 16 e k u 12 e n s 8 i
14 10 9 7 6
5
3
4
0
146,5 150,5 154,5 158,5 162,5 166,5 170,5 skor teng gah kelas interva al
Gambar 3. Histograam Kepemim mpinan Kep pala sekolah h
55
Pada Tabel 12 terlihat bahwa 12,96% dari skor kepemimpinan kepala sekolah berada pada kelas interval skor rata-rata, 35,19% skor kepemimpinan kepala sekolah di atas kelas interval skor rata-rata dan 51,85%
berada di bawah kelas interval rata-rata. Ini berarti bahwa
sebagian besar skor kepemimpinan kepala sekolah berada di bawah kelas interval skor rata-rata. Selanjutnya hasil analisis tingkat pencapaian skor pada setiap indikator Kepemimpinan Kepala SMP Negeri Kota Sungai Penuh dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13. Tingkat Pencapaian Respon untuk setiap Indikator Kepemimpinan Kepala SMP Negeri Kota Sungai Penuh No
Indikator
1 2 3 4 5 6
Mempengaruhi Membimbing Mengarahkan Memotivasi Memfasilitasi Keseluruhan respon Kepemimpinan Kepala SMP Negeri Kota Sungai Penuh
Skor Ideal 45 35 40 35 30 185
Skor RataRata 37,56 30,00 33,87 29,76 25,98 157,17
%Tingkat Pencapaian 83,47 85,71 84,68 85,03 86,60 84,96
Kategori Baik Baik Baik Baik Baik Baik
Pada Tabel 13 kelihatan bahwa skor tingkat capaian indikator yang tinggi (86,60%) kategori baik adalah pada indikator memfasilitasi guru, dan skor terendah (83,47%) kategori baik adalah pada mempengaruhi guru. Secara umum tingkat pencapaian skor kepemimpinan kepala sekolah adalah 84,96% dari skor ideal. Hasil ini menunjukkan bahwa kepemimpinan kepala SMP Negeri Kota Sungai Penuh berada pada kategori baik.
56
3. Komitmen Guru SMP Negeri Kota Sungai Penuh Angket variabel komitmen guru terdiri dari 36 butir. Maka skor minimum adalah 36 dan skor maksimum 180. Dari jawaban responden diperoleh skor terendah 143 dan skor tertinggi 170. Hasil pengolahan data komitmen guru diperoleh skor rata-rata (mean) sebesar 154,90, median sebesar 154,00 dan modus sebesar 150,00. simpangan baku (standard deviation) sebesar 7,663 (Lampiran 6). Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa selisih skor rata-rata, median dan modus tidak melebihi satu simbangan baku. Ini berarti bahwa distribusi frekuensi skor variabel komitmen guru cenderung normal. Untuk mengetahui distribusi dan histogram komitmen guru dapat dilihat pada Tabel 14 dan Gambar 4 berikut:
Tabel 14. Distribusi Frekuensi Skor Komitmen Guru Kelas Interval 167 – 170 163 – 166 159 – 162 155 – 158 151 – 154 147 – 150 143 – 146 Jumlah
Fo 7 4 4 9 12 12 6 54
%fo 12,96 7,40 7,40 16,67 22,22 22,22 11,12 100,00
Fk 7 11 15 24 36 48 54
%fk 12,96 20,36 27,76 44,44 66,66 88,88 100
57 16
12 f r e k u e n s i
12
12 9 7
8
6 4
4
4
0 144,5 5 148,5 152,5 5 156,5 160,,5 164,5 168 8,5 skor ten ngah kelas inte erval
4.
Gam mbar 4. Hisstogram Koomitmen Gu uru Pada Tabbel 14 terlihhat bahwa 22,22% 2 darii skor komiitmen guru berrada pada keelas interval skor rata-raata, 44,44% sskor komitm men guru di ataas kelas inteerval skor raata-rata dann 33,34% bberada di baawah kelas inteerval rata-raata. Ini berarrti bahwa seebagian besaar skor komiitmen guru berrada di atas kelas k intervaal skor rata-rrata. Selanjutnnya hasil annalisis tingkkat pencapaaian skor pada p setiap ind dikator Kom mitmen Guru SMP Negerri Kota Sunggai Penuh daapat dilihat padda Tabel 15.
58
Tabel 15. Tingkat Pencapaian Respon untuk setiap Indikator Komitmen Guru SMP Negeri Kota Sungai Penuh No
Indikator
1 2 3 4 5 6 7
Kepedulian Keikhlasan Kedisiplinan Loyalitas Rasa tanggung jawab Keaktifan Keseluruhan respon Komitmen Guru SMP Negeri Kota Sungai Penuh
Skor Ideal 30 25 35 25 40 25 180
Skor RataRata 26,0 21,3 30,2 21,4 34,9 21,1 154,90
%Tingkat Pencapaian 86,67 85,20 86,29 85,60 87,25 84,40 86,06
Kategori Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
Pada Tabel 15 kelihatan bahwa skor tingkat capaian indikator yang tinggi (87,250%) kategori baik adalah pada indikator rasa tanggung jawab, dan skor terendah (84,40%) kategori baik adalah pada keaktifan guru. Secara umum tingkat pencapaian skor komitmen guru adalah 86,06% dari skor ideal. Hasil ini menunjukkan bahwa komitmen guru SMP Negeri Kota Sungai Penuh berada pada kategori baik.
B. Pengujian Persyaratan Analisis Hipotesis pada penelitian ini diuji dengan menggunakan teknik korelasi dan regresi. Untuk menggunakan teknik ini ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi diantaranya menurut Sudjana (1982) adalah; 1) data bersumber dari sampel yang dipilih secara acak. 2) data berasal dari populasi yang berdistribusi normal. 3) kelompok populasi mempunyai varians yang homogen. 4) independensi antar variabel bebas. 5) garis regresi bersifat linearitas.
59
1) Data Bersumber dari Sampel yang Dipilih secara Acak Prosedur pengambilan sampel secara acak dilakukan sewaktu memilih sampel dengan menggunakan teknik Stratified Proportional Random Sampling. Dengan demikian syarat pertama telah terpenuhi.
2) Uji Normalitas. Pengujian normalitas terhadap skor variabel Pelaksanaan Tugas Guru (Y). Kepemimpinan Kepala sekolah (X1) dan Komitmen Guru (X2) dilakukan dengan menggunakan teknik Kolmogorov Smirnov-Z (Program SPSS Versi 17.00). Dalam pengujian ini ditetapkan taraf signifikansi 5% (
α 0,05). Data dikatakan berdistribusi normal jika probabilitas yang diperoleh atau ρ > α 0,05. Hasil uji normalitas distribusi data ketiga variabel dapat dilihat pada Tabel 16 berikut (Lampiran 7).
Tabel 16. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Pelaksanaan Tugas Guru (Y)
Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1)
Kolmogorov-Smirnov Z
0,693
0,656
0,814
ρ
0,723
0,782
0,522
Uji K-S
Komitmen Guru (X2)
Pada Tabel 16 dapat dilihat bahwa nilai signifikansi masingmasing variabel ternyata lebih besar dari α 0,05. Dengan demikian persyaratan kedua yaitu normalitas data sudah terpenuhi.
60
3) Uji Homogenitas Pengujian homogenitas data dilakukan dengan menggunakan uji Chi Kuadrat Bartlett ( χ 2). Kriteria yang digunakan adalah jika χ 2 Bartlett hitung < χ 2 tabel pada α 0,05, maka varians kelompok adalah homogen. Hasil analisis menunjukkan
χ 2 Bartlett sebesar 3,98
sedangkan Chi Kuadrat tabel untuk dk = 3 dan α 0,05 adalah 7,82. Ini berarti χ 2
hitung
< χ 2tabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
varians kelompok adalah homogen. (Lampiran 8). Dengan persyaratan homogenitas untuk analisis regresi terpenuhi.
4) Uji Independensi Variabel Bebas (X1) dengan (X2) Uji persyaratan lain yang perlu dipenuhi untuk analisis korelasi dan regresi adalah uji independensi antar variabel bebas, yaitu untuk memastikan tidak terjadi pembauran (kontaminasi) dalam kontribusi masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Untuk mengetahui independensi variabel bebas ini dilakukan dengan teknik korelasi dengan program bantuan SPSS (Versi 17.00). Hasil analisis korelasi antar variabel bebas dapat dilihat pada Tabel 17 (Lampiran 9) berikut:
Tabel 17. Rangkuman Analisis Kemandirian antar Variabel Bebas Korelasi
Koefisien Korelasi
ρ
rx1x2
0,191
0,166
61
Pada Tabel 17 kelihatan bahwa koefisien korelasi sebesar 0,191 dengan ρ = 0,166 lebih besar dari α 0,05, berarti kedua variabel bebas tersebut tidak memiliki hubungan yang signifikan pada taraf kepercayaan 95%, atau dengan kata lain kedua variabel bebas tersebut saling independen. Dengan demikian persyaratan independensi variabel sudah terpenuhi.
5) Uji Linierits Persyaratan terakhir adalah pengujian garis regresi variabel bebas dengan variabel terikat. Pengujian garis regresi ini dilakukan untuk melihat apakah data variabel kepemimpinan kepala sekolah dan komitmen guru cenderung membentuk garis linier terhadap variabel pelaksanaan tugas guru. Keputusan tentang linier atau tidaknya garis regresi diuji dengan uji F dengan taraf signifikansi 0,05. Jika nilai signfikansi F lebih besar dari alpha 0,05, maka hal ini berarti garis regresi linier, tetapi jika nilai signifikansi F lebih kecil dari alpha 0,05 berarti garis regresi tidak linier. Untuk mengetahui apakah persamaan regresi linier atau tidak, maka dicari terlebih dahulu persamaan regresi antara pelaksanaan tugas guru (Y) dengan kepemimpinan kepala sekolah (X1), dan pelaksanaan tugas guru (Y) dengan komitmen guru (X2). Model persamaan regresi yang digunakan adalah Ŷ = a+bX1 dan Ŷ = a+bX2. Hasil uji linieritas antara X1dan X2 terhadap Y disajikan pada Tabel 18 dan 19 atau Lampiran 10.
62
Tabel 18. Rangkuman Hasil Analisis Uji Linieritas X1 terhadap Y Sumber Jumlah dk RJK F p Kuadrat Deviasi 1329,165 22 60,417 1,246 0,284 Dalam Kelompok 1455,133 30 48,504 Total 52 Pada Tabel 18 kelihatan bahwa harga F = 1,246 dengan p = 0,284 (p > 0,05). Ini berarti bahwa persamaan regresinya linier.
Tabel 19. Rangkuman Hasil Analisis Uji Linieritas X2 terhadap Y Sumber Jumlah Kuadrat dk RJK F p Deviasi 1093,811 23 47,557 1,152 0,355 Dalam Kelompok 1196,800 29 41,269 Total 52 Pada Tabel 19 kelihatan bahwa harga F = 1,152 dengan p = 0,355 (p > 0,05). Ini berarti bahwa persamaan regresinya linier.
C. Pengujian Hipotesis 1. Hipotesis Pertama Hipotesis pertama yang diuji dalam penelitian ini adalah kepemimpinan kepala sekolah berkontribusi terhadap pelaksanaan tugas guru. Untuk menguji hipotesis ini terlebih dahulu dilakukan analisis korelasi sederhana dan kemudian analisis regresi. Dari hasil perhitungan diperoleh koefisien korelasi skor kepemimpinan kepala sekolah dengan skor pelaksanaan tugas guru adalah sebesar 0,321. Rangkuman hasil analisis dapat dilihat pada Tabel 20 (Lampiran 11).
63
Tabel 20.
Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Antara Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) dan Pelaksanaan Tugas Guru (Y)
Korelasi
Koefisien Korelasi (r)
Koefisien Determinasi (r2)
ρ
ry1
0,321
0,103
0,018
Hasil perhitungan pada Tabel 20 menunjukkan bahwa koefisien korelasi (ry1 ) = 0,321 dengan ρ = 0,018 < α 0,05. Ini berarti bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan pelaksanaan tugas guru. Besarnya koefisien determinasi (r2) sebesar 0,103. Untuk mengetahui bentuk hubungan prediktif atau tidak antara kepemimpinan kepala sekolah
dan
pelaksanaan tugas guru,
dilakukan analisis regresi sederhana. Dari hasil analisis diperoleh persamaan regresi Ŷ = 100,538 + 0,366 X1. Persamaan ini kemudian diuji keberartiannya. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 21 (Lampiran 11) berikut:
Tabel 21.
Rangkuman Hasil Analisis Regresi Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) dan Pelaksanaan Tugas Guru (Y)
Sumber Regresi Residu Total
Jumlah Kuadrat (JK)
dk
320,683 2784,299 3104,981
1 52 53
Ratarata Jumlah Kuadrat (RJK) 320,683 53,544
F hitung
ρ
5,989
0,018
64
Hasil perhitungan Tabel 21 di atas menunjukkan bahwa F hitung = 5,989 dengan ρ = 0,018 < α 0,05. Ini berarti persamaan regresi signifikan pada taraf kepercayaan 95%, dan dapat digunakan untuk memprediksi pelaksanaan tugas guru. Selanjutnya
dilakukan
uji
keberartian
koefisien
regresi.
Rangkuman hasil analisis dapat dilihat pada Tabel 22.
Tabel 22. Rangkuman Hasil Uji Koefisien Regresi Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) terhadap Pelaksanaan Tugas Guru (Y) Sumber Konstanta Kepemimpinan Kepala Sekolah
Koefisien 100,538 0,366
t 4,277 2,447
Sig. 0,001 0,018
Pada Tabel 22 kelihatan bahwa harga t koefisien regresi 2,447 dan taraf signifikansi 0,018. Ini berarti bahwa koefisien regresi = 0,366 signifikan dan dapat digunakan untuk memprediksi pelaksanaan tugas guru. Berdasarkan pengujian hasil analisis yang semuanya signifikan maka hipotesis yang menyatakan bahwa ”kepemimpinan kepala sekolah berkontribusi terhadap pelaksanaan tugas guru dapat diterima dalam taraf kepercayaan 95%, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah berkontribusi terhadap pelaksanaan tugas guru sebesar 10,3%.
65
2. Hipotesis Kedua Hipotesis kedua yang diuji dalam penelitian ini adalah komitmen guru berkontribusi terhadap pelaksanaan tugas guru. Dalam menguji hipotesis ini terlebih dahulu dilakukan analisis korelasi dan kemudian dilakukan analisis regresi sederhana. Hasil analisis korelasi skor komitmen guru dengan skor pelaksanaan tugas guru dapat dilihat pada Tabel 23 dan Lampiran 12.
Tabel 23. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Skor Variabel Komitmen Guru (X2) dengan Variabel Pelaksanaan Tugas Guru(Y) Koefisien Koefisien Determinasi Korelasi Korelasi p Keterangan (r2) (r) (ry2) 0,512 0,262 0,001 Sangat Signifikan Hasil perhitungan pada Tabel 23 memperlihatkan bahwa harga koefisien korelasi antara skor variabel komitmen guru dengan skor variabel pelaksanaan tugas guru (ry2) adalah sebesar 0,512 dengan p = 0,001 < α = 0,01 dan koefisien determinasi (r2y2) sebesar 0,262. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa komitmen guru mempunyai hubungan yang sangat signifikan dengan pelaksanaan tugas guru. Untuk mengetahui bentuk hubungan tersebut apakah bersifat prediktif atau tidak dilakukan analisis regresi. Hasil perhitungan analisis regresi diperoleh persamaan regresi Ŷ = 78,782 + 0,512 X2.. Persamaan ini kemudian diuji keberartiannya dengan uji F. Rangkuman hasil
66
analisis untuk pengujian keberartian persamaan dapat dilihat pada Tabel 24.
Tabel 24. Rangkuman Hasil Uji Keberartian Persamaan Regresi Komitmen Guru (X2) terhadap Variabel Pelaksanaan Tugas Guru (Y) Sumber Jumlah Kuadrat dk Rata-Rata Fhitung Sig. Kuadrat Regresi 814,371 1 814,371 18,487 0,001 Residu 2290,611 52 44,050 Total 3104,981 53 Pada Tabel 24 kelihatan bahwa harga Fhitung sebesar 18,487 dengan nilai p = 0,001 < α = 0,01. Ini berarti bahwa persamaan regresi Ŷ = 78,782 + 0,512 X2 dapat digunakan untuk memprediksi pelaksanaan tugas guru. Selanjutnya
dilakukan
uji
keberartian
koefisien
regresi.
Rangkuman hasil analisis dapat dilihat pada Tabel 25.
Tabel 25. Rangkuman Hasil untuk Uji Koefisien Regresi Komitmen Guru (X2) terhadap Pelaksanaan Tugas Guru (Y) Sumber Koefisien t Sig. Konstanta 78,782 0,001 4,27 Komitmen Guru 0,512 0,001 4,30 Pada Tabel 25 kelihatan bahwa harga t koefisien regresi 4,30 dan taraf signifikansi 0,001. Ini berarti bahwa koefisien regresi = 0,512 sangat signifikan dan dapat digunakan untuk memprediksi pelaksanaan tugas guru. Berdasarkan pengujian hasil analisis yang telah dilakukan di atas semuanya sangat signifikan maka hipotesis yang menyatakan bahwa komitmen guru berkontribusi terhadap pelaksanaan tugas guru, dapat diterima dalam taraf kepercayaan 99%. Dengan demikiian dapat
67
disimpulkan bahwa komitmen guru berkontribusi pada pelaksanaan tugasnya. besarnya kontribusi adalah 26,2%.
3. Hipotesis Ketiga Hipotesis ketiga yang diuji dalam penelitian ini adalah kepemimpinan kepala sekolah dan komitmen guru secara bersama-sama berkontribusi terhadap pelaksanaan tugas guru. Untuk menguji hipotesis ini dilakukan dengan analisis korelasi ganda. Setelah dianalisis diperoleh koefisien korelasi ganda kepemimpinan kepala sekolah dan komitmen guru secara bersama-sama terhadap pelaksanaan tugas guru sebesar 0,560. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 26 (Lampiran 13) berikut.
Tabel 26.
Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Antara Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) dan Komitmen Guru (X2) terhadap Pelaksanaan Tugas Guru (Y)
Korelasi
Koefisien Korelasi (R)
Koefisien Determinasi (R2)
ρ
Ry1.2
0,560
0,314
0,001
Hasil perhitungan pada Tabel 26 menunjukkan bahwa koefisien korelasi (Ry1.2) = 0,560 dengan ρ = 0,001 < α 0,01. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan yang sangat signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dan komitmen guru secara bersama-sama terhadap pelaksanaan tugas guru.
68
Untuk mengetahui hubungan prediktif atau tidak antara kepemimpinan kepala sekolah dan komitmen guru secara bersama-sama terhadap pelaksanaan tugas guru, dilakukan analisis regresi ganda dan didapatkan persamaan regresi Ŷ = 44,180 + 0,264 X1 + 0,468 X2. Rangkuman hasil analisis dapat dilihat pada Tabel 27 (Lampiran 13) berikut.
Tabel 27.
Sumber Regresi Residu Total
Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Antara Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) dan Komitmen Guru (X2) terhadap Pelaksanaan Tugas Guru (Y) JK 975,158 2129,823 3104,981
dk 2 51 53
RJK 487,579 41,761
ρ F hitung 11,675 0,001
Pada Tabel 27 menunjukkan bahwa F hitung = 11,675 dengan ρ = 0,001 < α 0,01. Ini berarti persamaan regresi sangat signifikan pada taraf kepercayaan 99% dan dapat digunakan untuk memprediksi pelaksanaan tugas guru. Berdasarkan pengujian hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga yang berbunyi kepemimpinan kepala sekolah dan komitmen guru secara bersama-sama berkontribusi terhadap pelaksanaan tugas guru dapat diterima dalam taraf kepercayaan 99%. Besarnya kontribusi yaitu 31,4%. Sedangkan 68,6% ditentukan oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Untuk mengetahui besarnya Kontribusi Relatif (KR) dan Kontribusi Efektif (KE) masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat dapat dilihat pada Tabel 28 (Lampiran 15).
69
Tabel 28. Kontribusi Relatif dan Kontribusi Efektif Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) dan Komitmen Guru (X2) terhadap Pelaksanaan Tugas Guru (Y) Variabel
Kontribusi Relatif (KR%)
Kontribusi Efektif (KE%)
Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1)
28,22
8,86
Komitmen Guru (X2)
71,78
22,54
Total
100,00
31,4
Berdasarkan Tabel 28 dapat dijelaskan bahwa besarnya kontribusi efektif variabel kepemimpinan kepala sekolah (X1) terhadap pelaksanaan tugas guru (Y) sebesar 8,86%. Sedangkan kontribusi efektif variabel komitmen guru (X2) terhadap pelaksanaan tugas guru (Y) sebesar 22,54%. Besarnya
Kontribusi
efektif
dari
masing-masing
variabel
bebas
dipengaruhi oleh interaksi antara variabel bebas lainnya. Guna mengetahui kontribusi efektif secara murni dari masing-masing variabel bebas, dilakukan analisis korelasi Parsial. Rangkuman hasil analisis korelasi Parsial dapat dilihat pada Tabel 29 dan Lampiran 14.
Tabel 29. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Parsial Korelasi Parsial
Koefisien Korelasi (r)
Koefisien Determinasi (r2)
ρ
r1.y-2
0,265
0,070
0,005
r2.y-1
0,485
0,235
0,001
Tabel
29
di
atas
memperlihatkan
bahwa
hubungan
kepemimpinan kepala sekolah dengan pelaksanaan tugas guru saat
70
komitmen guru dalam keadaan konstan = 0,265 dan koefisien determinasinya = 0,070 dengan ρ = 0,005 < α 0.05. Ini berarti variabel kepemimpin kepala sekolah memberikan kontribusi sebesar 7,0% terhadap pelaksanaan tugas guru apabila variabel komitmen guru dalam keadaan konstan. Sebaliknya, komitmen guru memiliki hubungan dengan pelaksanaan tugas guru sebesar 0,485 disaat kepemimpinan kepala sekolah dalam keadaan konstan, dengan koefisien determinasi sebesar 0,235 dan ρ = 0,001 < 0,01. Ini berarti komitmen guru memberikan kontribusi sebesar 23,5% terhadap pelaksanaan tugas guru saat kepemimpinan kepala sekolah dikontrol. Kontribusi kepemimpinan kepala sekolah terhadap pelaksanaan tugas guru ketika komitmen guru dalam keadaan konstan adalah 7,0%, sedangkan kontribusi efektif kepemimpinan kepala sekolah terhadap pelaksanaan tugas guru ketika kepemimpinan kepala sekolah tidak dalam keadaan konstan adalah 8,86%. Hal ini menggambarkan kontaminasi variabel komitmen guru terhadap kepemimpinan kepala sekolah sebesar 1,86%. Kontribusi komitmen guru terhadap pelaksanaan tugas guru ketika kepemimpinan kepala sekolah dalam keadaan konstan adalah 23,5%, sedangkan kontribusi efektif ketika komitmen guru tidak dalam keadaan konstan adalah 22,54%. Hal ini menggambarkan terjadinya kontaminasi variabel kepemimpinan kepala sekolah terhadap komitmen guru sebesar 0,96%.
71
Terjadinya kontaminasi ini disebabkan karena pada saat dilakukan korelasi antara variabel kepemimpinan kepala sekolah (X1) dengan variabel pelaksanaan tugas guru (Y), variabel komitmen guru (X2) tidak dikontrol. Demikian juga sebaliknya pada saat dilakukan korelasi antara komitmen guru (X2) dengan variabel pelaksanaan tugas guru (Y), variabel kepemimpinan kepala sekolah (X1) juga tidak dikontrol, sehingga variabel-variabel yang tidak dikontrol tersebut ikut mempengaruhi variabel lainnya. Sedangkan kontaminasi variabel lain pada masing-masing variabel bebas (X1 dan X2) adalah 1,86% - 0,96% = 0,9%. Hal ini menunjukkan besaran kontribusi variabel lain terhadap X1 dan X2 di saat memprediksi. Dengan demikian terjadi kontaminasi bersama sebesar 0,9% yang mungkin disebabkan oleh adanya faktor lain. Atas dasar perhitungan-perhitungan di atas, maka ketiga hipotesis yang diuji dalam penelitian ini dapat diterima dalam taraf kepercayaan 95%.
D. Pembahasan Berdasarkan hasil analisis data dan tingkat pencapaian respon guru SMP Negeri Kota Sungai Penuh terhadap variabel-variabel yang diukur, maka dapat dijelaskan bahwa tingkat pencapaian respon guru terhadap variabel pelaksanaan tugas guru, kepemimpinan kepala sekolah dan komitmen guru adalah berada pada kategori baik. Secara berurutan skornya adalah 87,78%, 84,96%, dan 86,06% dari skor ideal. Temuan penelitian ini
72
berbeda dengan hasil pengamatan awal yang peneliti lakukan. Pengamatan awal menemukan bahwa pelaksanaan tugas guru terlihat masih rendah atau kurang baik. Perbedaan temuan penelitian dengan temuan pengamatan awal terjadi karena hasil pengukuran yang dilakukan berdasarkan pengamatan saja atau tanpa instrumen yang valid dan reliabel tidak cukup kuat untuk dijadikan dasar dalam melakukan generalisasi, sehingga perlu dilakukan penelitian yang sistematis sesuai dengan prosedur, untuk mendapatkan pembuktian dan kebenaran secara empiris. Hasil analisis data penelitian ini menunjukkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah berkontribusi sebesar 10,3% terhadap Pelaksanaan tugas guru, dan komitmen guru berkontribusi sebesar 26,2% terhadap Pelaksanaan tugas guru. Selanjutnya variabel kepemimpinan kepala sekolah dan komitmen guru secara bersama-sama memberikan kontribusi sebesar 31,4% terhadap variabel Pelaksanaan tugas guru. Selanjutnya, hasil perhitungan besaran kontribusi menunjukkan bahwa komitmen guru memberikan kontribusi yang lebih besar dibandingkan kepemimpinan kepala sekolah. Hal ini juga terlihat dari persamaan regresi yang diperoleh antara komitmen guru dengan pelaksanaan tugas guru yaitu Ŷ = 78,782 + 0,512 X2. Hal ini berarti bahwa pada saat X2 belum memberikan pengaruh terhadap Y, diperoleh nilai Y= 78,782, sedangkan disaat X2 memberikan pengaruh satu satuan, maka nilai Y berubah sebesar 78,782 + 0,512 (satu satuan). Ini berarti bahwa untuk meningkatkan pelaksanaan tugas guru dapat dilakukan melaui perbaikan terhadap komitmen guru. Dalam artian jika komitmen guru
73
tinggi maka pelaksanaan tugas guru pun semakin baik. Hal ini sesuai dengan pendapat Sondang P. Siagian (2000:49) yang menyatakan bahwa salah satu faktor yang ikut mempengaruhi pelaksanaan tugas guru adalah komitmen. Komitmen merupakan faktor internal yang berasal dari dalam diri guru yang dapat mempengaruhi pelaksanaan tugas, semakin tinggi komitmen guru maka semakin baik pula pelaksanaan tugasnya sebagai guru. Selanjutnya jika dilihat dari masing-masing indikator komitmen guru yang diuji dalam penelitian ini maka terlihat bahwa indikator rasa tanggung jawab merupakan indicator yang memiliki skor tertinggi yaitu 87,25%. (84,40%), sedangkan indicator terendah adalah pada keaktifan guru yaitu 84,40%. Ini berarti bahwa keaktifan guru SMP Negeri Kota Sungai Penuh perlu untuk ditingkatkan ke arah yang lebih baik lagi. Sehingga dengan meningkatnya keaktifan yang dimiliki oleh guru maka komitmen guru pun akan meningkat, yang nantinya akan berdampak pada peningkatan pelaksanaan tugas guru. Untuk variabel kepemimpinan kepala sekolah persamaan regresi yang diperoleh adalah Ŷ = 100,538 + 0,366 X1. Hal ini menunjukkan bahwa pada saat X1 belum memberikan pengaruh terhadap Y, nilai Y ada sebesar 100,538 dan pada saat X1 memberikan pengaruh terhadap Y, maka nilai Y akan berubah sebesar 100,538 + 0,366 (satu satuan). kontribusi
yang diberikan kepemimpinan
Sedangkan besar
kepala sekolah
terhadap
pelaksanaan tugas guru adalah 10,3%. Ini menunjukkan bahwa pelaksanaan tugas guru dapat ditingkatkan melalui kepemimpinan kepala SMP Negeri
74
Kota Sungai Penuh. Ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Ngalim Purwanto (1998:45) yang menyatakan bahwa keberhasilan pelaksanaan
sebuah
tugas
salah
satunya
ditentukan
oleh
faktor
kepemimpinan. Ini berarti kepemimpinan ikut mempengaruhi pelaksanaan tugas guru. Dalam artian kepemimpinan yang berjalan dengan efektif dapat meningkatkan pelaksanaan tugas guru. Dilihat dari masing-masing indikator kepemimpinan kepala sekolah yang diuji dalam penelitian ini terlihat bahwa indikator tertinggi adalah pada memfasilitasi guru yaitu 86,60% dan skor terendah adalah pada mempengaruhi guru yaitu 83,47%. Ini berarti dapat kita maknai bahwa kepala sekolah sebagai pimpinan belum menjalankan perannya sebagai pemberi pengaruh kepada guru dengan baik. Dengan kata lain, proses mempengaruhi guru yang dilakukan kepala sekolah terhadap guru belum berlangsung dengan baik, sehingga perlu ditingkatkan. Sedangkan jika dilihat dari masing-masing indikator dari variabel pelaksanaan tugas guru terlihat bahwa indikator yang tertinggi adalah pelaksanaan bimbingan dan latihan yaitu berada pada kategori sangat baik dengan skor 90,40% dari skor ideal. Selanjutnya untuk indicator terendah adalah pada perencanaan pembelajaran. Ini menggambarkan bahwa guru SMP Negeri Kota Sungai Penuh sudah melakasanakan bimbingan dan latihan kepada peserta dengan sangat baik. Sebaliknya, mengenai perencanaan pembelajaran terlihat bahwa guru masih terlihat masih kurang baik dalam membuat rencana pembelajaran.
75
Dari persamaan regresi yang dipaparkan di atas terlihat bahwa variabel komitmen guru
memberikan pengaruh yang lebih besar
dibandingkan dengan variabel kepemimpinan kepala sekolah. Selanjutnya diketahui besaran kontribusi kedua variabel secara besama-sama terhadap pelaksanaan tugas guru sebesar 31,4%, sedangkan sisanya sebesar 68,6% merupakan sumbangan variabel lain yang ikut mempengaruhi pelaksanaan tugas guru SMP Negeri Kota Sungai Penuh yang tidak dikaji dalam penelitian ini. Adapun persamaan regresi saat variabel X1 dan X2 secara bersamasama memprediksi Y, diperoleh Ŷ = 44,180 + 0,264 X1 + 0,467 X2. Ini berarti bahwa saat X1 dan X2 belum berpengaruh terhadap Y, maka nilai Y sudah ada sebesar 44,180. Dan saat X1 dan X2 secara bersama-sama memberikan pengaruh satu satuan maka nilai Y akan berubah sebesar 44,180 (satu satuan) + 0,264 (satu satuan) + 0,467 (satu satuan). Kesemuanya ini menunjukkan bahwa hipotesis penelitian ini dapat diterima secara empiris. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah memiliki hubungan yang signifikan dan memberikan kontribusi yang berarti untuk pelaksanaan tugas guru. Dapat ditegaskan kembali bahwa besarnya kontribusi kepemimpinan kepala sekolah terhadap Pelaksanaan tugas guru adalah 10,3%. Hal ini sejalan dengan pendapat Nanang Fatah (2004:18) yang menyatakan faktor yang mempengaruhi pelaksanaan tugas guru salah satunya adalah kepemimpinan. Kepemimpinan yang baik oleh
76
kepala sekolah akan membuat guru merasa dihargai, sehingga akan menimbulkan
perasaan
untuk
dapat
mengerjakan
tugas
dan
tanggungjawabnya dengan sebaik-baiknya. Kepemimpinan yang baik ini dapat ditandai dari adanya bimbingan, arahan, motivasi, dan fasilitas yang diberikan oleh kepala sekolah kepada guru. selanjutnya, Sunarto (Ghufron, 2008:70) menyatakan bahwa kepemimpinan yang baik adalah proses yang memberi inspirasi kepada para bawahan (guru) agar mereka bekerja sebaikbaiknya untuk mencapai hasil yang diharapkan. Ini menunjukkan bahwa dengan adanya kepemimpinan yang baik dari kepala sekolah, tentunya guru akan mampu menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa selain kepemimpinan kepala sekolah, komitmen guru juga ikut mempengaruhi pelaksanaan tugas guru itu sendiri. Analisis deskriptif menunjukkan bahwa komitmen guru termasuk kategori baik dengan skor rata-rata 86,06% dari skor ideal. Komitmen guru pada penelitian ini juga memiliki hubungan yang sangat signifikan dan memberi kontribusi yang berarti terhadap pelaksanaan tugas guru. Komitmen guru dapat diartikan sebagai sebuah perjanjian yang ada dalam diri seorang guru untuk mau bekerja dengan sungguh-sungguh dan penuh rasa tanggung jawab. Dapat dijelaskan bahwa komitmen yang dimiliki oleh guru berpenngaruh terhadap keberhasilan pelaksanaan tugasnya. Ini sejalan dengan pendapat Glickman (Sri Banun Muslim, 2009:81) yang menyatakan bahwa komitmen kerja yang tinggi dari seorang
77
guru merupakan elemen penting yang dapat menentukan berhasil atau tidaknya guru dalam melaksanakan tugasnya. Dari analisis data yang dilakukan diketahui bahwa secara sangat signifikan pelaksanaan tugas guru SMP Negeri Kota Sungai Penuh dipengaruhi oleh kepemimpinan kepala sekolah dan komitmen guru, baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama. Kepemimpinan kepala sekolah dan komitmen guru merupakan dua faktor yang sangat penting karena dapat mempengaruhi pelaksanaan tugas guru. Komitmen guru yang tinggi terhadap tugas dan didukung oleh kepemimpinan kepala sekolah yang efektif, akan dapat meningkatkan pelaksanaan tugas guru menjadi lebih baik. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa untuk meningkatkan pelaksanaan tugas guru SMP Negeri Kota Sungai Penuh dapat dilakukan dengan berupaya memperbaiki kepemimpinan kepala sekolah dan komitmen guru terhadap tugas dan tanggung jawabnya.
E. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini telah dilakukan dengan cermat berdasarkan metode dan prosedur yang sesuai dengan jenis penelitian ini. Namun kesempurnaan hasil merupakan hal yang tidak mudah untuk menwujudkannya. Inilah hasil terbaik saat ini, walaupun dengan keterbatasan dan kelemahan yang ditemui selama proses penelitian. Penelitian ini tidak terlepas dari keterbatasan dan kelemahan yang tidak bisa dihindari walaupun instrumen telah dirancang dan telah diuji validitas dan realibilitasnya. Namun kesungguhan dan kebenaran respon
78
yang diberikan oleh responden sulit dikontrol oleh peneliti. Terutama aspek kejujuran dan kesungguhan dalam mengisi instrumen. Sebab bisa saja respon yang diberikan terhadap butir-butir angket yang diajukan tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, dikarenakan adanya kecemasan responden bahwa pengisian instrumen penelitian akan berpengaruh terhadap kondisi mereka jika menjawab sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Meskipun dari awal peneliti telah menginformasikan bahwa data yang diberikan benarbenar hanya akan digunakan untuk penelitian ini dan tidak akan berpengaruh sama sekali pada kondisi mereka. Oleh karena itu peneliti perlu mendapatkan asumsi bahwa respon yang diberikan terhadap butir-butir pernyataan instrumen sudah dapat memberikan sumbangan gambaran yang sebenarnya sesuai dengan apa yang hendak diungkapkan melalui instrumen penelitian.
79
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Dilihat dari hasil analisis deskripsi data variabel kepemimpinan kepala SMP Negeri Kota Sungai Penuh berada pada kategori baik dengan skor 84,96% dari skor ideal. Selanjutnya kepemimpinan kepala sekolah bekontribusi terhadap pelaksanaan tugas guru sebesar 10,3%. Hal ini berarti bahwa apabila kepemimpinan kepala sekolah dilaksanakan dengan baik, maka pelaksanaan tugas guru cenderung akan menjadi baik. Sebaliknya jika kepemimpinan kepala sekolah dilaksanakan kurang baik, maka pelaksanaan tugas guru cenderung menjadi kurang baik. 2. Dilihat dari hasil analisis deskripsi data variabel komitmen guru berada pada kategori baik dengan skor 86,06% dari skor ideal. Selanjutnya komitmen guru berkontribusi sebesar 26,2% terhadap pelaksanaan tugas guru SMP Negeri Kota Sungai Penuh. Ini berarti bahwa apabila komitmen guru tinggi, maka pelaksanaan tugas guru cenderung menjadi lebih baik pula. Sebaliknya jika komitmen guru rendah/kurang baik, maka pelaksanaan tugas guru cenderung menjadi kurang baik. 3. Hasil analisis deskripsi data menunjukkan bahwa variabel pelaksanaan tugas guru SMP Negeri Kota Sungai Penuh berada pada kategori baik dengan skor 87,78% dari skor ideal. Selanjutnya kepemimpinan kepala
74
80
sekolah dan komitmen guru secara bersama-sama berkontribusi terhadap pelaksanaan tugas guru sebesar 31,4%. Hal ini menunjukkan bahwa apabila kepemimpinan kepala sekolah dilaksanakan dengan baik dan komitmen guru juga tinggi/baik, maka pelaksanaan tugas guru SMP Negeri Kota Sungai Penuh cenderung baik pula. Sebaliknya, apabila kepemimpinan kepala sekolah tidak dilaksanakan dengan baik dan komitmen guru juga rendah, maka pelaksanaan tugas guru cenderung menjadi kurang baik.
B. Implikasi Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah dan komitmen guru SMP Negeri Kota Sungai Penuh berkontribusi signifikan terhadap pelaksanaan tugas guru, baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama. Ini berarti bahwa pelaksanaan tugas guru dapat ditingkatkan menjadi lebih baik melalui peningkatan kepemimpinan kepala sekolah serta komitmen guru. Dari hasil penelitian terlihat bahwa kepemimpinan kepala sekolah dan komitmen guru SMP Negeri Kota Sungai Penuh sudah terlaksana dengan baik, sehingga dapat digunaakan untuk meningkatkan pelaksanaan tugas guru SMP Negeri Kota Sungai Penuh. Meskipun telah terlaksana dengan baik, maka perlu pula dilakukan upaya-upaya untuk peningkatan terhadap kedua variabel ini agar berjalan menjadi lebih baik lagi. Upaya untuk meningkatkan kepemimpinan kepala sekolah ini dapat dilakukan oleh kepala sekolah sebagai pimpinan dengan menempuh
81
berbagai unsur yang ada dalam kepemimpinannya misalnya mempengaruhi, membimbing, mengarahkan, memotivasi dan memberikan pengawasan terhadap guru, melakukan koordinasi dengan semua personil sekolah, serta memfasilitasi semua kegiatan yang dilakukan guru dalam melaksanakan tugasnya. Kepala sekolah harus mampu memotivasi para guru dengan berbagai macam penghargaan yang relevan dengan kemajuan kerja atau keberhasilan guru dalam melaksanakan tugasnya. Apabila kepala sekolah tidak meningkatkan unsur-unsur kepemimpinan yang dikemukakan di atas maka akan mempengaruhi guru dalam melaksanakan tugasnya. Kurangnya koordinasi dalam pekerjaan akan mempengaruhi guru dalam mencapai keberhasilan pelaksanaan tugasnya. Selanjutnya, peningkatan terhadap komitmen guru juga perlu dilakukan. Peningkatan komitmen dalam diri guru tidak terlepas dari berbagai persoalan. Ini dikarenakan bahwa komitmen yang ada dalam diri guru bukanlah sesuatu yang bersifat statis, artinya selalu berubaha sesuai dengan kondisi yang ada. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan komitmen guru ini diantaranya adalah dengan cara membantu para guru agar dapat memiliki pemahaman tentang arti dan kedudukannya sebagai seorang guru yang bertanggung jawab terhadap organisasi, diri sendiri dan pada Tuhan Yang Maha Esa. Pemahaman ini dapat dilakukan dengan cara melibatkan guru dalam berbagai kegiatan seminar dan pelatihan guna meningkatkan wawasan dan cakrawala guru, serta memberi kesempatan kepada guru untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,
82
memberikan reward dan punishment terhadap penyelesaian tugas yang dilakukannya, serta meningkatkan peran aktif guru dalam setiap kegiatan yang diadakan sekolah. Dengan dilibatkan guru dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan sekolah, diharapkan dapat membuat guru merasa dihargai, sehingga
dengna
demikan
mereka
akan
bersungguh-sungguh
dan
bertanggung jawab terhadap tugasnya. Dengan
demikian
dapat
dinyatakan
bahwa
upaya
untuk
meningkatkan kepemimpinan kepala sekolah dan komitmen guru dapat pula meningkatkan pelaksanaan tugas guru SMP Negeri Kota Sungai Penu, selain itu perlu juga memperhatikan fktor-faktor lain yang ikut mempengaruhi pelaksanaan tugas guru SMP Negeri Kota Sungai Penuh.
C. Saran Berdasarkan hasil penelitian dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut: 1. Kepala sekolah sebagai pimpinan tertinggi diharapkan untuk selalu berusaha
membina
serta
meningkatkan
kinerja
guru,
serta
kepemimpinannya dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan perhatian, bimbingan dan kebutuhan guruguru dalam pelaksanaan pembelajaran, memberikan motivasi, dan semangat dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di sekolah. Menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif, bagi guru yang tidak disiplin dan tidak melaksankan tugas sebagaimana mestinyamaka akan diberikan teguran ataupun sanksi sedangkan bagi guru yang mempunyai
83
komitmen yang tinggi terhadap tugas dan mematuhi dan melaksankan tugas dengan baik maka akan diberikan penghargaan atau reword. 2. Guru SMP Negeri Kota Sungai Penuh agar mempunyai komitmen yang tinngi terhadap tugas agar menghasilkan pelaksanaan tugas yang baik. Diharapkan dengan hal itu akan dapat mendongkrak mutu pendidikan di sekolah. Dan juga diharapakn kepada guru untuk menerima bimbingan dan pengarahan yang diberikan oleh kepala sekolah. 3. Bagi Dinas Pendidikan, dalam meningkatkan mutu pendidikan yang berkualitas perlu adanya suatu kebijakan –kebijakan atau aturan-aturan tentang penyelengaraan pembelajaran disekolah, hendaknya terkait dengan peningkatan kepemimpinan kepala sekolah dan komitmen guru terhadap pelaksanaan tugas menuju arah yang lebih baik. 4. Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga, agar dapat melakukan pembinaan profesi guru secara terus menerus (continuous professional development), yaitu melalui wadah guru yang sudah ada seperti Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Selain itu, diharapkan Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga dapat membuat kebijakan mengenai peningkatan pelaksanaan tugas guru ke arah yang lebih baik lagi. 5. Peneliti selanjutnya, berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, mengisyaratkan bahwa ada faktor-faktor lain yang diduga ikut mempengaruhi pelaksanaan tugas guru selain faktor kepemimpinan kepala
84
sekolah dan komitmen guru. Oleh karena itu disarankan untuk meneliti variabel-variabel lain yang belum dikaji dalam penelitian ini.
85
86
DAFTAR RUJUKAN
Agustiar Syah Nur. 2010. Kepemimpinan dan Psikologi Manajemen. Diktat Kuliah tidak di publikasikan. Program Pascasarjana,Universitas Negeri Padang. Anas Sudjiono. 2007. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Depdikbud.1998. Panduan Manajemen Sekolah. Jakarta: Dikdasmen. --------------,1995.Pembinaan Profesionalisme Tenaga Kependidikan: Materi Pelatihan Calon Kepala Sekolah. Jakarta: Dikmenum. ------------.1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia.jakarta. Balai Pustaka Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah. 1996. Petunjuk Peningkatan Mutu Pendidikan di Sekolah Dasar .Jakarta. Enco Mulyasa. 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung:Remaja Rosda Karya. Gibson .J.l Ivanceviek J.M dan Donnely, JH.1996. Organisasi. Terjemahan Nunuk Adiarni. Jakarta : Bina Rupa. Goleman,Daniel. 2001. Kecerdasan Emosional Untuk Mencapai Prestasi. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama. Gustiar. 2006. Kontribusi Kepemimpinan Kepala Sekolah,dan Insentif Terhadap Tugas Guru SMA Negeri Kota Padang. Tesis tidak diterbitkan. Padang: Program Pascasarjana UNP Padang. Hadari Nawawidan Martini. 1995. Kepemimpinan yang Efektif. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Hadiyanto. 2001. Pendekatan Supervisi Pendidikan.( Kumpulan Bahan Ajar ) Jurusan Administrasi Pendidikan UNP. Hoy, Wayne K and Miskel Gecil G. 1988. Educational Administration Theory Research and Practice. New York: Random Home Inc. Husaini Usman, 2006. Manajemen, Teori, Praktek, dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Israel Artuno. 1990. Pengembangan Kelembagaan :Pengalaman Proyek – Proyek Bank Dunia. Jakarta LP3ES.
86
87
Komaruddin. 1994. Ensiklopedia Manajemen. Jakarta: Rajawali Press. Lubis Sri. 2011. Kesulitan guru dalam Membimbingn Siswa untuk Mengatasi Kesulitan Belajar di Madrasah Tsanawiyah Nir Hasanah Medan. (Online.) . http://fakagamauisu.wordpress.com/admistrasi/peranan-gurumembimbing-siswa-untuk-mengatasi-kesulitan-belajar-di-madrasahtsanawiyah-nur-hasanah-medan/ diakses 12 Juli 2011). Mudjiono Dimyati. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Muhammad Uzer Usman. 2003. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosda Karya. Nana Sudjana,2004. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo Offset. ----------------.1997. Dasar – dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito. Nanang Fattah. 2004. Konsep Manajemen Berbasis Sekolah ( MBS ) dan Dewan Sekolah. Bandung: CV Pustaka Bani Quraisy Oemar Hamalik, 2000. Psikologi Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya. -------------------. 1992. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo Pandji Anoraga. Psikologi Kepemimpinan.(Online).http://id.shvoong.com/writingand-speaking/2037514-kepemimpinan-yang-efektif/. Diakses 12 Juli 2011). Piet A Sahertian.2004. Konsep Dasar Tekhnik Supervisi Pendidikan dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta. Rineka Cipta. ---------------------. 1994. Profil Pendidik Profesional. Yogyakarta. Andi Offset. Schatz,K Schatz,L.1995. Managing by Influence. New Jersey: Prentice Hall.Inc. Suheni dan Ediswal. 2004. Kontribusi Komitmen dan Komunikasi Interpersonal Guru SLTP N Padang Timur. Jurnal pembelajaran Vol. 27 No. 02. Sianturi .A. 1998. Organisasi dan Manajemen. Jakarta: Erlangga. Steers Richard.1980. Efektivitas Organisasi ( terjemahan ). Jakarta: Erlangga. Suharsimi Arikunto. 1990. Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi. Jakarta :Rineka Cipta.
88
T.Raka Joni. 1990. Klasifikasi Dosen LPTK. Makalah Konvensi Pendidikan Indonesia II,Medan: IKIP Medan. Tika Pabundu. 2006. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan. Jakarta: 2006 Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2003. Jakarta: Diperbanyak oleh Cipta Jaya. Undang – Undang Republik Indonesi Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta Standar Nasional Pendidikan. 2006. .Jakarta: Diperbanyak oleh CV.Tamita Utama. Veithzal Rivai dan Sylviana Murni. 2009. Education Management. Jakarta. Raja Gravindo Persada Wahyosumidjo.2005. Kepemimpinan dan Motivasi. Jakarta : Ghalia Indonesia. -------------------.1999. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
89
Lampiran 1: Sungai Penuh, September 2011
Hal : Mohon Bantuan Pengisian Angket
Kepada Yth. Bapak/Ibu Guru SMP Negeri Kota Sungai Penuh di Tempat
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Bersama ini saya sampaikan kepada Bapak/Ibu, bahwa saya bermaksud melakukan penelitian di SMP Negeri Kota Sungai Penuh tempat Bapak/Ibu mengajar. Penelitian ini dilaksanakan dalam rangka penulisan tesis sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada Program Studi Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang. Sehubungan dengan itu, maka saya sangat mengharapkan bantuan Bapak/Ibu untuk mengisi angket yang saya ajukan demi lancarnya penelitian ini. Jawaban Bapak/Ibu tidak ada kaitannya sama sekali dengan status ataupun jabatan Bapak/Ibu di SMP Negeri Kota Sungai Penuh. Jawaban Bapak/Ibu akan dijamin kerahasiannya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi kemajuan SMP Negeri Kota Sungai Penuh. Demikianlah permohonan ini, atas segala bantuan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.
Wassalam,
Ella Oktafina Peneliti
90
KUESIONER PENELITIAN PELAKSANAAN TUGAS GURU DITINJAU DARI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KOMITMEN GURU SMP NEGERI KOTA SUNGAI PENUH
Kuesioner ini disusun untuk melihat bagaimana pelaksanaan tugas guru, kepemimpinan Kepala Sekolah serta komitmen guru SMP Negeri Kota Sungai Penuh. Untuk itu, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu mengisi kuesioner ini dengan sejujurnya sesuai dengan apa yang Bapak/Ibu alami sendiri. Bapak/Ibu tidak perlu ragu-ragu dalam mengisinya karena tidak ada resiko apapun, serta saya menjamin kerahasiaan jawaban yang Bapak/Ibu berikan. Adapun tujuan penelitian ini semata-mata dilakukan untuk pengembangan ilmu. Bacalah pernyataan-pernyataan berikut dengan seksama sebelum menjawab, kemudian memberikan tanda silang (X) atas pernyataan yang Bapak/Ibu pilih pada kolom yang disediakan. SL = Selalu SS = Sangat Setuju SR = Sering S = Setuju KK = Kadang-kadang KS = Kurang Setuju JR = Jarang TS = Tidak Setuju TP = Tidak Pernah STS = Sangat Tidak Setuju
91
Identitas Responden: Isilah kolom-kolom di bawah ini sesuai dengan data Bapak/Ibu sesuai dengan kondisi/keadaan sekarang dengan memberi tanda silang (X) pada kotak yang tersedia di bawah ini 1. Pendidikan a. ≥ S1 b. < S1 2. Masa Kerja a.
≥ 15 Tahun
b. < 15 Tahun
A. PELAKSANAAN TUGAS GURU No
Pernyataan
1. Membuat rencana pembelajaran 1. Sebelum menyusun rencana pembelajaran saya mempedomani kurikulum terlebih dahulu 2. Saya menyusun rencana pembelajaran setiap semester 3. Saya tidak merevisi rencana pembelajaran yang saya susun dari tahun ke tahun 4. Ketika menyusun rencana pembelajaran saya tidak memperhatikan kompetensi yang diharapkan dari siswa 5. Saya menentukan bahan pembelajaran yang akan diberikan pada siswa ketika menyusun rencana pembelajaran 6. Saat menyusun rencana pembelajaran saya menentukan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan saya ajarkan 7. Saya tidak menentukan media yang akan dipakai ketika menyusun rencana pembelajaran 8. Saya tidak membuat skenario pembelajaran dalam rencana pembelajaran yang saya susun 2. Melaksanakan Pembelajaran 9. Sebelum pembelajaran dimulai saya
Alternatif Jawaban SL
SR
KD
JR
TP
92
menyampaikan kompetensi yang perlu dimiliki siswa sesudah pembelajaran 10. Saya memperhatikan skenario pembelajaran saat melaksanakan pembelajaran 11. Saya menuliskan pokok-pokok materi yang akan dibahas pada saat pembelajaran dimulai 12. Saya menggunakan media sebagai alat bantu pembelajaran 13. Saya berusaha menvariasikan metode pembelajaran yang dipakai agar siswa tidak bosan belajar 14. Saya tidak berusaha lebih mengaktifkan siswa saat proses pembelajaran dilakukan 15. Saya memberikan kesempatan yang banyak pada siswa untuk bertanya tentang materi yang dipelajari 16. Saya tidak memberikan contoh-contoh kongkrit saat menjelaskan materi pelajaran 17. Saya memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar dari temannya 3. Melaksanakan evaluasi 18. Saya tidak merumuskan tujuan evaluasi pada waktu merencanakan evaluasi 19. Saya memberikan tugas pada siswa untuk lebih menguasai materi yang dipelajari 20. Saya tidak menyusun kisi-kisi tes sebelum menyusun butir tes 21. Saya memilih alat evaluasi yang sesuai dengan kompetensi yang akan dilakukan 22. Saya menyusun alat evaluasi dengan berpedoman pada cara penyusunan yang baik 23. Saya menganalisis hasil evaluasi untuk menentukan tindak lanjut 24. Setiap tugas yang diberikan saya periksa dan dikembalikan untuk umpan balik bagi siswa 25. Saya memberikan nilai pada siswa berdasarkan hasil ujian yang diperolehnya 26. Saya melakukan evaluasi setiap selesai satu pokok bahasan 27. Saya memberikan pertanyaan pada siswa untuk mengetahui pemahaman mereka tentang materi yang dipelajari 28. Setelah lembaran tes diperiksa saya mengembalikannya kepada siswa
93
4. Melakukan bimbingan dan latihan 29. Saya membimbing siswa yang mengalami kesulitan belajar secara individual 30. Saya membimbing siswa yang mengalami masalah yang sama dalam pembelajaran secara kelompok 31. Saya memberikan latihan bagi siswa yang belum memahami pokok bahasan tertentu 32. Saya memberikan program pengayaan pada siswa untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam belajar 33. Saya melatih siswa untuk berani bertanya dalam proses pembelajaran 5. Manajemen kelas 34. Saya mengelola waktu pembelajaran dengan efisien 35. Saya mengatur penempatan alat serta media pembelajaran dengan baik agar tidak menghalangi pandangan siswa 36. Saya memperhatikan perilaku siswa dalam proses pembelajaran 37. Saya membagi perhatian pada seluruh siswa dalam proses pembelajaran 38. Saya menegur siswa yang mengganggu proses pembelajaran 39. Saya melakukan interaksi yang baik dengan siswa dalam menciptakan iklim kelas yang kondusif 40. Saya memberikan perlakuan yang adil dalam melayani siswa B. KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH No
Pernyataan
1. Mempengaruhi Guru 1.
2. 3. 4.
Kepala sekolah mempengaruhi guru dengan memperlihatkan contoh-contoh yang baik. Kepala sekolah mempengaruhi guru untuk menerapkan disiplin yang baik Kepala sekolah mengajak guru untuk bersifat terbuka Kepala sekolah mempengaruhi guru untuk meningkatkan kemampuan profesional.
SL
Alternatif Jawaban SR KD JR TP
94
5. 6. 7. 8.
9.
10.
Kepala sekolah menyadarkan guru akan pentingnya disiplin kerja Kepala sekolah bekerjasama dalam melaksanakan pekerjaan dengan guru lain. Kepala sekolah membujuk guru agar mau bekerja dengan ikhlas. Kepala sekolah mengajak guru dengan serius untuk mengatasi kesulitan-kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran Kepala sekolah mempengaruhi guru dengan memperhatikan kesejahteraan guru. Kepala sekolah mempengaruhi guru dengan menghargai setiap usaha yang dilakukan
2. Membimbing Guru Kepala sekolah membimbing guru dalam menentukan jenis kegiatan yang dapat mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran 12. Kepala sekolah membimbing guru dalam menyusun rencana pembelajaran berdasarkan kompetensi 13. Kepala sekolah membimbing guru dalam memilih sumber belajar yang tepat digunakan untuk kesuksesan proses pembelajaran 14. Kepala sekolah membimbing guru dengan cara melatih guru dalam menganalisis materi pembelajaran 15. Bimbingan yang diberikan oleh kepala sekolah membantu guru dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam pelaksaanaan pembelajaran 16. Kepala sekolah tidak membimbing guru dalam menyusun evaluasi pembelajaran yang tepat 17. Kepala sekolah membimbinng guru mengenai prosedur dalam melakukan tindak lanjut terhadap hasil belajar siswa (remedial/pengayaan) 18. Kepala sekolah membimbing guru dalam menyusun bahan kenaikan pangkat 3. Mengarahkan Guru 11.
95
Saya diberikan aturan yang jelas oleh kepala sekolah dalam melaksanakan tugas yang baru. 20. Kepala Sekolah memberikan pengarahan kepada guru dalam melaksanakan pekerjaan. 21. Kepala Sekolah mengarahkan guru untuk perbaikan pekerjaan, tanpa melengkapi fasilitas yang diperlukan. 22. Kepala Sekolah memberikan arahan terhadap guru yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan pekerjaan. 23. Kepala Sekolah memberikan arahan kepada guru diwaktu adanya rapat majelis guru 24. Kepala Sekolah memberikan acuan berkelompok terhadap guru-guru yang mengalami masalah yang sama 25. Kepala sekolah mengarahkan guru ketika guru melakukan kesalahan 26. Kepala sekolah mengarahkan guru agar melaksanakan pekerjaan sesuai dengan aturan yang ada di sekolah 4. Memotivasi Guru 27. Kepala Sekolah memotivasi guru dengan menanyakan keluhan-keluhan/kesulitankesulitan yang dirasakan dalam melaksanakan pekerjaan. 28. Kepala Sekolah memotivasi guru dengan memberikan insentif. 29. Kepala Sekolah memotivasi guru dengan memberikan penghargaan kepada setiap guru yang memperoleh prestasi. 30. Kepala Sekolah memotivasi guru dengan menciptakan suasana kerja yang kondusif. memotivasi guru dengan 31. Kepala memberikan bantuan dalam menyelesaikan masalah. 32. Kepala Sekolah memberikan perhatian yang berbeda terhadap guru dalam melaksanakan pekerjaan. 33. Kepala Sekolah memberikan kemudahankemudahan kepada semua guru dalam pengembangan profesi. 19.
96
Kepala Sekolah memotivasi semua guru untuk mengurus kenaikan pangkat 5.aMemfasilitasi Guru 35. Kepala sekolah memfasilitas guru dalam urusan kenaikan pangkat 36. Kepala Sekolah melengkapi media pembelajaran yang dibutuhkan guru. 37. Kepala sekolah menyediakan alat tulis yang dibutuhkan guru dalam melaksanakan tugasnya 38. Kepala sekolah menyediakan ruang guru dengan fasilitas yang mencukupi 39. Kepala sekolah menyediakan alat-alat laboratorium yang dibutuhkan guru dalam praktek 40. Kepala sekolah menyediakan sumber informasi yang baru bagi guru. 34.
C. Komitmen Guru No
Pernyataan
1. Kepedulian 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Saya peduli terhadap perubahan yang terjadi di sekolah dalam upaya peningkatan kualitas kerja Saya berusaha untuk meningkatkan kompetensi diri untuk meningkatkan proses pembelajaran yang saya lakukan Saya tidak peduli dengan pekerjaan guru lain, yang penting bagi saya adalah tugas dan tanggung jawab saya selesai Saya bersedia membantu jika ada rekan kerja yang kesulitan dalam melaksanakan pekerjaan. Jika ada siswa saya yang tidak masuk belajar beberapa kali, saya berusaha mencari penyebabnya Apabila ada teman yang berhalangan hadir ke sekolah, saya bersedia menggantikan tugasnya Jika ada media pelajaran yang rusak, maka saya akan memperbaikinya
2. Keikhlasan 8.
Tugas tambahan yang diberikan pada saya
SS
Alternatif Jawaban S KS TS STS
97
9. 10.
11.
12.
, saya selesaikan dengan senang hati. Saya membimbing siswa yang lambat belajar diluar jam sekolah dengan ikhlas Jika kepala sekolah meminta saya melakukan suatu tugas dengan mendadak, saya merasa kesal Saya melakukan setiap tugas dan tanggung jawab dengan enjoy tanpa paksaan dari siapa pun Saya berusaha membantu rekan sejawat yang menghadapi permasalahan dalam pekerjaannya tanpa dimintanya
3. Kedisiplinan 13. 14. 15. 16.
17.
18.
19.
Saya berusaha datang ke sekolah tepat waktu saya masuk ke kelas jika bel tanda masuk sudah berbunyi Saya tidak mau meninggalkan siswa selama jam pelajaran berlangsung Saya berusaha hadir dalam s upacara bendera, meskipun tidak ada jadwal mengajar pada hari itu Saya lebih memilih untuk memeriksa lembar jawaban siswa ketimbang ngobrol dengan rekan sejawat Apabila ada keperluan keluar sekolah, saya meminta izin kepada kepala sekolah terlebih dahulu Saya mengerjakan tugas dan tanggung jawab saya dengan baik, meskipun tidak diawasi oleh kepala sekolah
4. Loyalitas 20.
21. 22.
23. 24.
Kalau ada tugas yang belum selesai saya akan menyelesaikannya segera, walaupun tanpa istirahat Meskipun tidak dibayar saya bersedia kerja lembur untuk kepentingan sekolah Saya berusaha tugas dan tanggung jawab yang dipercayakan kepada saya selesai dengan baik Dalam berbagai kegiatan sekolah saya berusaha melibatkan diri dalam kepanitian Saya bekerja tanpa mempertimbangkan kelebihan jam kerja/mengajar
98
25.
Meskipun tidak ada biaya untuk membuat media pembelajaran, saya berusaha memakai dana sendiri
5.aRasa Tanggung Jawab Tugas-tugas yang menjadi tanggung jawab saya kerjakan sebaik mungkin 27. Tugas yang diberikan secara mendadak oleh kepala sekolah saya terima tanpa perasaan kesal 28. Saya berusaha mencapai hasil kerja yang lebih baik dari pada yang diinginkan kepala sekolah 29. Saya berusaha menganalisis hasil evaluasi untuk balikan bagi saya 30. Untuk melaksanakan pekerjaan saya mengunakan waktu seefektif mungkin. 31. Saya berusaha melayani siswa dengan baik agar siswa merasa puas dengan pembelajaran yang dilakukan 32. Saya berusah mengerjakan pekerjaan yang diberikan kepada saya dengan sungguhsungguh 33. Saya bekerja hanya sesuai dengan jam kerja yang ditentukan 34. Saya akan menyelesaikan pekerjaan yang diberikan kepada saya tepat waktu, meskipun pekerjaan itu terasa berat bagi saya 6. Keaktifan 35. Saya ikut terlibat dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan sekolah 36. Saya bersedia menerima tugas tambahan yang diberikan kepala sekolah 37. Saya mencari informasi dari berbagai sumber untuk menambah pengetahuan dan wawasan saya. 38. Jika tugas yang diberikan kepada saya sudah selesai, maka saya akan berusaha mengerjakan pekerjaan lainnya 39. Saya berusaha mencari metode pembelajaran yang baru untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik 40. Saya berusaha membuat media pembelajaran yang menarik bagi siswa 26.
99
Lampiran 3:
Analisis Uji Coba Pelaksanaan Tugas Guru (Y): Case Processing Summary N Cases
Valid
% 30
a
Excluded Total
100.0
0
.0
30
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
Cronbach's Alpha .947
.947
N of Items 40
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021
149.67 150.10 150.23 150.37 149.93 150.10 150.27 150.50 150.13 149.50 149.67 150.27 150.37 149.70 150.03 149.70 150.03 149.97 150.23 150.10 149.93
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted Total Correlation 317.540 313.748 311.357 308.102 313.444 328.024 311.926 309.086 311.292 321.224 316.023 310.133 313.757 321.734 312.930 319.459 313.413 319.413 309.564 313.886 312.685
.531 .519 .630 .813 .585 G.082 .551 .782 .504 G.351 .595 .583 .600 G.313 .595 .461 .578 .482 .693 .515 .650
Cronbach's Alpha if Item Deleted .946 .946 .945 .944 .946 .949 .946 .944 .946 .947 .946 .946 .945 .947 .945 .946 .946 .946 .945 .946 .945
100 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039 VAR00040
150.10 149.70 150.67 150.10 149.83 150.37 150.07 150.03 150.07 149.90 150.30 150.33 149.77 150.00 149.87 149.63 150.53 150.23 149.80
328.024 316.838 310.989 312.783 317.040 308.033 314.961 312.930 317.444 312.852 309.390 314.644 321.495 316.483 312.395 317.413 313.085 311.357 320.786
G.082 .574 .706 .579 .472 .731 .513 .564 .519 .589 .727 .569 .364 .511 .661 .572 .515 .630 .406
Scale Statistics Mean 153.90
Variance 330.852
Std. Deviation 18.189
N of Items 40
.949 .946 .945 .946 .946 .944 .946 .946 .946 .946 .945 .946 .947 .946 .945 .946 .946 .945 .947
101
Hasil Uji Coba Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1): Case Processing Summary N Cases
Valid
% 30
100.0
0
.0
30
100.0
a
Excluded Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
Cronbach's Alpha .940
.940
N of Items 40
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025
148.33 149.10 148.37 148.73 148.77 148.47 148.80 148.90 149.13 148.77 148.80 148.83 148.87 148.73 148.93 148.80 148.97 148.87 148.57 148.77 148.67 148.80 148.77 148.93 148.73
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted Total Correlation 292.713 289.955 288.654 308.547 294.323 294.809 291.200 288.438 287.844 293.564 290.441 298.557 289.982 289.926 298.616 288.372 291.689 294.051 296.323 291.289 296.437 293.200 291.840 295.375 293.513
.540 .653 .667 G-.048 .543 .439 .460 .549 .695 .451 .578 G.325 .609 .655 .422 .688 .596 .438 .390 .627 .399 .507 .568 .428 .551
Cronbach's Alpha if Item Deleted .939 .938 .938 .943 .939 .939 .939 .939 .937 .939 .938 .940 .938 .938 .939 .937 .938 .939 .940 .938 .940 .939 .938 .939 .939
102 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039 VAR00040
148.90 148.90 148.80 148.70 148.90 148.87 148.83 148.70 148.77 149.07 148.90 148.80 148.83 148.77 148.27
292.369 303.197 292.166 293.321 290.162 289.982 295.730 296.217 293.840 287.306 289.541 294.166 290.075 295.082 290.547
.516 G.206 .580 .536 .630 .609 .385 .453 .525 .715 .536 .501 .651 .475 .609
Scale Statistics Mean 152.60
Variance 307.834
Std. Deviation 17.545
N of Items 40
.939 .941 .938 .939 .938 .938 .940 .939 .939 .937 .939 .939 .938 .939 .938
103
Hasil uji Coba Komitmen Guru: Case Processing Summary N Cases
Valid
% 30
69.8
Excluded
13
30.2
Total
43
100.0
a
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
Cronbach's Alpha .941
N of Items
.943
40
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025
152.20 152.27 152.27 152.13 152.33 152.37 152.37 152.43 152.23 152.50 152.33 152.17 152.27 152.40 152.40 152.50 152.33 152.40 152.47 152.37 152.03 152.23 152.27 152.43 152.27
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted Total Correlation 272.579 269.513 273.030 270.189 267.402 269.137 267.689 265.289 271.426 268.948 266.023 272.626 266.478 265.972 261.834 269.293 266.299 269.490 273.016 272.447 266.861 264.461 270.685 271.426 273.030
.391 .488 G.329 .375 .619 .532 .592 .597 .455 .537 .600 .437 .650 .651 .669 .491 .589 .586 .486 .461 .589 .634 .552 .419 G.329
Cronbach's Alpha if Item Deleted .940 .940 .941 .941 .939 .939 .939 .939 .940 .939 .939 .940 .938 .938 .938 .940 .939 .939 .940 .940 .939 .938 .939 .940 .941
104 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039 VAR00040
152.10 152.37 152.17 152.50 152.30 152.20 152.37 152.33 152.23 152.30 152.37 152.13 152.13 152.23 152.10
267.886 268.171 266.420 278.879 270.631 271.614 270.654 265.609 265.289 267.114 271.551 269.361 266.809 272.737 268.783
.615 .507 .726 G.105 .494 .504 .503 .615 .637 .649 .503 .528 .596 G.298 .622
Scale Statistics Mean 156.20
Variance 282.717
Std. Deviation 16.814
N of Items 40
.939 .939 .938 .943 .940 .939 .939 .939 .938 .938 .939 .939 .939 .942 .939
105
Sungai Penuh, Oktober 2011
Hal : Mohon Bantuan Pengisian Angket
Kepada Yth. Bapak/Ibu Guru SMP Negeri Kota Sungai Penuh di Tempat
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Bersama ini saya sampaikan kepada Bapak/Ibu, bahwa saya bermaksud melakukan penelitian di SMP Negeri Kota Sungai Penuh tempat Bapak/Ibu mengajar. Penelitian ini dilaksanakan dalam rangka penulisan tesis sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada Program Studi Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang. Sehubungan dengan itu, maka saya sangat mengharapkan bantuan Bapak/Ibu untuk mengisi angket yang saya ajukan demi lancarnya penelitian ini. Jawaban Bapak/Ibu tidak ada kaitannya sama sekali dengan status ataupun jabatan Bapak/Ibu di SMP Negeri Kota Sungai Penuh. Jawaban Bapak/Ibu akan dijamin kerahasiannya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi kemajuan SMP Negeri Kota Sungai Penuh. Demikianlah permohonan ini, atas segala bantuan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.
Wassalam,
Ella Oktafina Peneliti
106
KUESIONER PENELITIAN PELAKSANAAN TUGAS GURU DITINJAU DARI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KOMITMEN GURU SMP NEGERI KOTA SUNGAI PENUH
Kuesioner ini disusun untuk melihat bagaimana pelaksanaan tugas guru, kepemimpinan Kepala Sekolah serta komitmen guru SMP Negeri Kota Sungai Penuh. Untuk itu, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu mengisi kuesioner ini dengan sejujurnya sesuai dengan apa yang Bapak/Ibu alami sendiri. Bapak/Ibu tidak perlu ragu-ragu dalam mengisinya karena tidak ada resiko apapun, serta saya menjamin kerahasiaan jawaban yang Bapak/Ibu berikan. Adapun tujuan penelitian ini semata-mata dilakukan untuk pengembangan ilmu. Bacalah pernyataan-pernyataan berikut dengan seksama sebelum menjawab, kemudian memberikan tanda silang (X) atas pernyataan yang Bapak/Ibu pilih pada kolom yang disediakan. SL = Selalu SS = Sangat Setuju SR = Sering S = Setuju KK = Kadang-kadang KS = Kurang Setuju JR = Jarang TS = Tidak Setuju TP = Tidak Pernah STS = Sangat Tidak Setuju
107
Identitas Responden: Isilah kolom-kolom di bawah ini sesuai dengan data Bapak/Ibu sesuai dengan kondisi/keadaan sekarang dengan memberi tanda silang (X) pada kotak yang tersedia di bawah ini 1. Pendidikan a. ≥ S1 b. < S1 2. Masa Kerja a.
≥ 15 Tahun
b. < 15 Tahun
A. PELAKSANAAN TUGAS GURU No
Pernyataan
1. Membuat rencana pembelajaran 1. Sebelum menyusun rencana pembelajaran saya mempedomani kurikulum terlebih dahulu 2. Saya menyusun rencana pembelajaran setiap semester 3. Saya tidak merevisi rencana pembelajaran yang saya susun dari tahun ke tahun 4. Ketika menyusun rencana pembelajaran saya tidak memperhatikan kompetensi yang diharapkan dari siswa 5. Saya menentukan bahan pembelajaran yang akan diberikan pada siswa ketika menyusun rencana pembelajaran 6. Saya tidak menentukan media yang akan dipakai ketika menyusun rencana pembelajaran 7. Saya tidak membuat skenario pembelajaran dalam rencana pembelajaran yang saya susun 2. Melaksanakan Pembelajaran 8. Sebelum pembelajaran dimulai saya menyampaikan kompetensi yang perlu dimiliki siswa sesudah pembelajaran 9. Saya menuliskan pokok-pokok materi yang akan dibahas pada saat pembelajaran dimulai
Alternatif Jawaban SL
SR
KD
JR
TP
108
10.
Saya menggunakan media sebagai alat bantu pembelajaran 11. Saya berusaha menvariasikan metode pembelajaran yang dipakai agar siswa tidak bosan belajar 12. Saya memberikan kesempatan yang banyak pada siswa untuk bertanya tentang materi yang dipelajari 13. Saya tidak memberikan contoh-contoh kongkrit saat menjelaskan materi pelajaran 14. Saya memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar dari temannya 3. Melaksanakan evaluasi 15. Saya tidak merumuskan tujuan evaluasi pada waktu merencanakan evaluasi 16. Saya memberikan tugas pada siswa untuk lebih menguasai materi yang dipelajari 17. Saya tidak menyusun kisi-kisi tes sebelum menyusun butir tes 18. Saya memilih alat evaluasi yang sesuai dengan kompetensi yang akan dilakukan 19. Saya menganalisis hasil evaluasi untuk menentukan tindak lanjut 20. Setiap tugas yang diberikan saya periksa dan dikembalikan untuk umpan balik bagi siswa 21. Saya memberikan nilai pada siswa berdasarkan hasil ujian yang diperolehnya 22. Saya melakukan evaluasi setiap selesai satu pokok bahasan 23. Saya memberikan pertanyaan pada siswa untuk mengetahui pemahaman mereka tentang materi yang dipelajari 24. Setelah lembaran tes diperiksa saya mengembalikannya kepada siswa 4. Melakukan bimbingan dan latihan 25. Saya membimbing siswa yang mengalami kesulitan belajar secara individual 26. Saya membimbing siswa yang mengalami masalah yang sama dalam pembelajaran secara kelompok 27. Saya memberikan latihan bagi siswa yang belum memahami pokok bahasan tertentu 28. Saya memberikan program pengayaan pada siswa untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam belajar
109
29.
Saya melatih siswa untuk berani bertanya dalam proses pembelajaran 5. Manajemen kelas 30. Saya mengelola waktu pembelajaran dengan efisien 31. Saya mengatur penempatan alat serta media pembelajaran dengan baik agar tidak menghalangi pandangan siswa 32. Saya memperhatikan perilaku siswa dalam proses pembelajaran 33. Saya membagi perhatian pada seluruh siswa dalam proses pembelajaran 34. Saya menegur siswa yang mengganggu proses pembelajaran 35. Saya melakukan interaksi yang baik dengan siswa dalam menciptakan iklim kelas yang kondusif 36. Saya memberikan perlakuan yang adil dalam melayani siswa
B. KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH No
Pernyataan
1. Mempengaruhi Guru 1.
2. 3. 4. 5. 6. 7.
8.
Kepala sekolah mempengaruhi guru dengan memperlihatkan contoh-contoh yang baik. Kepala sekolah mempengaruhi guru untuk menerapkan disiplin yang baik Kepala sekolah mengajak guru untuk bersifat terbuka Kepala sekolah menyadarkan guru akan pentingnya disiplin kerja Kepala sekolah bekerjasama dalam melaksanakan pekerjaan dengan guru lain. Kepala sekolah membujuk guru agar mau bekerja dengan ikhlas. Kepala sekolah mengajak guru dengan serius untuk mengatasi kesulitan-kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran Kepala sekolah mempengaruhi guru dengan memperhatikan kesejahteraan guru.
Alternatif Jawaban SL SR KD JR TP
110
9.
Kepala sekolah mempengaruhi guru dengan menghargai setiap usaha yang dilakukan
2. Membimbing Guru Kepala sekolah membimbing guru dalam menentukan jenis kegiatan yang dapat mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran 11. Kepala sekolah membimbing guru dalam memilih sumber belajar yang tepat digunakan untuk kesuksesan proses pembelajaran 12. Kepala sekolah membimbing guru dengan cara melatih guru dalam menganalisis materi pembelajaran 13. Bimbingan yang diberikan oleh kepala sekolah membantu guru dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam pelaksaanaan pembelajaran 14. Kepala sekolah tidak membimbing guru dalam menyusun evaluasi pembelajaran yang tepat 15. Kepala sekolah membimbinng guru mengenai prosedur dalam melakukan tindak lanjut terhadap hasil belajar siswa (remedial/pengayaan) 16. Kepala sekolah membimbing guru dalam menyusun bahan kenaikan pangkat 3. Mengarahkan Guru 17. Saya diberikan aturan yang jelas oleh kepala sekolah dalam melaksanakan tugas yang baru. 18. Kepala Sekolah memberikan pengarahan kepada guru dalam melaksanakan pekerjaan. 19. Kepala Sekolah mengarahkan guru untuk perbaikan pekerjaan, tanpa melengkapi fasilitas yang diperlukan. 20. Kepala Sekolah memberikan arahan terhadap guru yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan pekerjaan. 21. Kepala Sekolah memberikan arahan kepada guru diwaktu adanya rapat majelis guru 10.
111
Kepala Sekolah memberikan acuan berkelompok terhadap guru-guru yang mengalami masalah yang sama 23. Kepala sekolah mengarahkan guru ketika guru melakukan kesalahan 24. Kepala sekolah mengarahkan guru agar melaksanakan pekerjaan sesuai dengan aturan yang ada di sekolah 4. Memotivasi Guru 25. Kepala Sekolah memotivasi guru dengan memberikan insentif. 26. Kepala Sekolah memotivasi guru dengan memberikan penghargaan kepada setiap guru yang memperoleh prestasi. 27. Kepala Sekolah memotivasi guru dengan menciptakan suasana kerja yang kondusif. memotivasi guru dengan 28. Kepala memberikan bantuan dalam menyelesaikan masalah. 29. Kepala Sekolah memberikan perhatian yang berbeda terhadap guru dalam melaksanakan pekerjaan. 30. Kepala Sekolah memberikan kemudahankemudahan kepada semua guru dalam pengembangan profesi. 31. Kepala Sekolah memotivasi semua guru untuk mengurus kenaikan pangkat 5.aMemfasilitasi Guru 32. Kepala sekolah memfasilitas guru dalam urusan kenaikan pangkat 33. Kepala Sekolah melengkapi media pembelajaran yang dibutuhkan guru. 34. Kepala sekolah menyediakan alat tulis yang dibutuhkan guru dalam melaksanakan tugasnya 35. Kepala sekolah menyediakan ruang guru dengan fasilitas yang mencukupi 36. Kepala sekolah menyediakan alat-alat laboratorium yang dibutuhkan guru dalam praktek 37. Kepala sekolah menyediakan sumber informasi yang baru bagi guru. 22.
112
C. Komitmen Guru No
Pernyataan
1. Kepedulian 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Saya peduli terhadap perubahan yang terjadi di sekolah dalam upaya peningkatan kualitas kerja Saya berusaha untuk meningkatkan kompetensi diri untuk meningkatkan proses pembelajaran yang saya lakukan Saya bersedia membantu jika ada rekan kerja yang kesulitan dalam melaksanakan pekerjaan. Jika ada siswa saya yang tidak masuk belajar beberapa kali, saya berusaha mencari penyebabnya Saya tidak peduli dengan pekerjaan guru lain, yang penting bagi saya adalah tugas dan tanggung jawab saya selesai Jika ada media pelajaran yang rusak, maka saya akan memperbaikinya
2. Keikhlasan 7. 8. 9.
10.
11.
Tugas tambahan yang diberikan pada saya , saya selesaikan dengan senang hati. Saya membimbing siswa yang lambat belajar diluar jam sekolah dengan ikhlas Jika kepala sekolah meminta saya melakukan suatu tugas dengan mendadak, saya merasa kesal Saya melakukan setiap tugas dan tanggung jawab dengan enjoy tanpa paksaan dari siapa pun Saya berusaha membantu rekan sejawat yang menghadapi permasalahan dalam pekerjaannya tanpa dimintanya
3. Kedisiplinan 12. 13.
14.
Saya berusaha datang ke sekolah tepat waktu saya masuk ke kelas jika bel tanda masuk sudah berbunyi Saya tidak mau meninggalkan siswa selama jam pelajaran berlangsung
Alternatif Jawaban SS S KS TS STS
113
15.
16.
17.
18.
Saya berusaha hadir dalam s upacara bendera, meskipun tidak ada jadwal mengajar pada hari itu Saya lebih memilih untuk memeriksa lembar jawaban siswa ketimbang ngobrol dengan rekan sejawat Apabila ada keperluan keluar sekolah, saya meminta izin kepada kepala sekolah terlebih dahulu Saya mengerjakan tugas dan tanggung jawab saya dengan baik, meskipun tidak diawasi oleh kepala sekolah
4. Loyalitas 19.
20. 21.
22. 23.
Kalau ada tugas yang belum selesai saya akan menyelesaikannya segera, walaupun tanpa istirahat Meskipun tidak dibayar saya bersedia kerja lembur untuk kepentingan sekolah Saya berusaha tugas dan tanggung jawab yang dipercayakan kepada saya selesai dengan baik Dalam berbagai kegiatan sekolah saya berusaha melibatkan diri dalam kepanitian Saya bekerja tanpa mempertimbangkan kelebihan jam kerja/mengajar
5.aRasa Tanggung Jawab 24. 25.
26.
27. 28.
29.
30.
Tugas-tugas yang menjadi tanggung jawab saya kerjakan sebaik mungkin Tugas yang diberikan secara mendadak oleh kepala sekolah saya terima tanpa perasaan kesal Saya berusaha mencapai hasil kerja yang lebih baik dari pada yang diinginkan kepala sekolah Untuk melaksanakan pekerjaan saya mengunakan waktu seefektif mungkin. Saya berusaha melayani siswa dengan baik agar siswa merasa puas dengan pembelajaran yang dilakukan Saya berusah mengerjakan pekerjaan yang diberikan kepada saya dengan sungguhsungguh Saya bekerja hanya sesuai dengan jam kerja yang ditentukan
114
Saya akan menyelesaikan pekerjaan yang diberikan kepada saya tepat waktu, meskipun pekerjaan itu terasa berat bagi saya 6. Keaktifan 32. Saya ikut terlibat dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan sekolah 33. Saya bersedia menerima tugas tambahan yang diberikan kepala sekolah 34. Saya mencari informasi dari berbagai sumber untuk menambah pengetahuan dan wawasan saya. 35. Jika tugas yang diberikan kepada saya sudah selesai, maka saya akan berusaha mengerjakan pekerjaan lainnya 36. Saya berusaha membuat media pembelajaran yang menarik bagi siswa 31.
115
Lampiran 6: PERHITUNGAN STATISTIK DASAR DAN FREKUENSI MASING-MASING VARIABEL PENELITIAN
Statistics Y N
Valid
Missing Mean Median Mode Std. Deviation Minimum Maximum Sum
X1
X2
54
54
54
0 158.00 158.00 a 156 7.654 145 171 8533
0 157.17 156.00 161 6.726 145 170 8487
0 154.90 154.00 150 7.663 143 170 8365
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Perhitungan distribusi frekuensi untuk masing-masing variabel mengacu pada pendapat (1992) sebagai berikut: A. Variabel Pelaksanaan Tugas Guru (Y): Range (R)
= Skor tertinggi – Skor terendah = 171 – 145 = 26
Banyak kelas
= = = = =
1 + 3.3 log n 1 + 3.3 log (54) 1 + 3.3 (1,732) 1 + 5,7156 6,7156 = 7
Rentangan Interval (i) =
Range Banyak kelas
=
26 7
=
3,71 (dibulatkan jadi 4)
116
Kelas Interval 169 – 172 165 – 168 161 – 164 157 – 160 153 – 156 149 – 152 145 – 148 Jumlah
fo 6 7 9 7 11 6 8 54
%fo 11,12 12,96 16,67 12,96 20,37 11,12 14,80 100,00
fk 6 13 22 29 40 46 54
%fk 11,12 24,08 40,75 53,71 74,08 85,20 100
B. Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1): Range (R)
= Skor tertinggi – Skor terendah = 170 – 145 = 25
Banyak kelas
= = = = =
1 + 3.3 log n 1 + 3.3 log (54) 1 + 3.3 (1,732) 1 + 5,7156 6,7156 = 7
Rentangan Interval (i) =
Kelas Interval 169 – 172 165 – 168 161 – 164 157 – 160 153 – 156 149 – 152 145 – 148 Jumlah
fo 3 6 10 7 14 9 5 54
Range Banyak kelas
=
25 7
=
3,57 (dibulatkan jadi 4) %fo 5,56 11,12 18,51 12,96 25,92 16,67 9,26 100,00
fk 3 9 19 26 40 49 54
%fk 5,56 16,68 35,19 48,15 74,07 90,74 100
117
C. Variabel Komitmen Guru (X2): Range (R)
= Skor tertinggi – Skor terendah = 170 – 143 = 27
Banyak kelas
= = = = =
1 + 3.3 log n 1 + 3.3 log (54) 1 + 3.3 (1,732) 1 + 5,7156 6,7156 = 7
Rentangan Interval (i) =
Kelas Interval 167 – 170 163 – 166 159 – 162 155 – 158 151 – 154 147 – 150 143 – 146 Jumlah
fo 7 4 4 9 12 12 6 54
Range Banyak kelas
=
27 7
=
3,89 ∞ 4 %fo 12,96 7,40 7,40 16,67 22,22 22,22 11,12 100,00
fk 7 11 15 24 36 48 54
%fk 12,96 20,36 27,76 44,44 66,66 88,88 100
118
Lampiran 7: UJI NORMALITAS
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N a,,b Normal Parameters Most Extreme Differences
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Y
X1
X2
54 158.02 7.654 .094 .075 -.094 .693 .723
54 157.17 6.726 .089 .089 -.067 .656 .782
54 154.91 7.663 .111 .111 -.074 .814 .522
119
Lampiran 8: UJI HOMOGENITAS Tabel Statistik Dasar Klp. 1 2 3 4 Total
N 33 10 3 8 54
∑X 5237 1592 473 1231 8533
∑X² 832523 254164 74867 189923 1351477
x 158,697 159,2 157,667 153,875 158,019
Sd 6,67 8,92 12,06 8,48 36,13
Tabel Hitung Chi Kuadrat Bartlett Klp. 1 2 3 4 Total
S²
=
dk 32 9 2 7 50
Sd² 44,49 79,57 145,44 71,91
dk.(Sd²i) 1423,648 716,094 290,88 503,37 2933.992
. 2 ∑ 2933,992 50 ∑
= = 58,679 B
= (log Sd²i) ∑ (dk) = log 58,679 (50) = 1,768 x 50 = 88,4 χ² = 2,3026 B - ∑ dk.log (Sd²i) = 2,3026 x 88,4 – 86,67 = 3,98 χ²tabel dengan dk = 3 dan α = 0,05 adalah 7,81 Jadi, χ²hitung < χ²tabel (3,98 < 7,81) = Homogen Keterangan: Kelompok 1 : Pendidikan S1 dan Masa Kerja ≤15 tahun Kelompok 2: Pendidikan S1 dan Masa Kerja ≥15 tahun Kelompok 3: Pendidikan NS dan Masa Kerja ≤15 tahun Kelompok 4: Pendidikan NS dan Masa Kerja ≥15 tahun
dk.log (Sd²i) 52,74 17,11 3,8 13,02 86,67
120
Lampiran 9: UJI INDEPENDENSI VARIABEL BEBAS Correlations Y Y
Pearson Correlation
1
X1 .321(*)
X2 .512(**)
Sig. (2-tailed) N X1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
X2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.018
.000
54
54
54
.321(*)
1
.191
.018 54
54
.512(**)
.191
1
.000
.166
54 * Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
.166
54
54
54
121
Lampiran 10: UJI LINIERITAS
Uji Linieritas Variabel X1 terhadap Y: ANOVA
Sum of Squares Between Groups (Combined)
df
Mean Square
F
Sig.
1649.848
23
71.733
1.479
.156
Linear Term Weighted
320.683
1
320.683
6.611
.015
Deviation
1329.165 1455.133
22 30
60.417 48.504
1.246
.284
Within Groups Total
3104.981
53
Uji Linieritas Variabel X2 terhadap Y: ANOVA Y Sum of Squares Between Groups
(Combined) Linear Term
1908.181 Weighted
24
F
Sig.
79.508
1.927
.047 .000 .355
814.371
1
814.371
19.73 3
1093.811
23
47.557
1.152
Within Groups
1196.800
29
41.269
Total
3104.981
53
Deviation
Mean Square
df
122
Lampiran 11: PENGUJIAN HIPOTESIS PERTAMA
b
Variables Entered/Removed Variables Entered
Model 1
X1
Variables Removed
Method
a
. Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Y
Model Summary Model
R .321a
1
Adjusted R Square
R Square .103
Std. Error of the Estimate
.086
7.317
a. Predictors: (Constant), X1
ANOVAb Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
320.683
1
320.683
Residual
2784.299
52
53.544
Total
3104.981
53
F
Sig.
5.989
.018
a
a. Predictors: (Constant), X1 b. Dependent Variable: Y
Coefficients
a
Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) X1
a. Dependent Variable: Y
Std. Error
100.538
23.509
.366
.149
Standardized Coefficients Beta
T
.321
Sig.
4.277
.000
2.447
.018
123
Lampiran 12: PENGUJIAN HIPOTESIS KEDUA
b
Variables Entered/Removed Variables Entered
Model 1
X2
Variables Removed
Method
a
. Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Y Model Summary
Model 1
R
R Square
.512(a)
Adjusted R Square
.262
Std. Error of the Estimate
.248
6.637
a Predictors: (Constant), X2 ANOVA(b)
Model 1
Regression
Sum of Squares 814.371
Residual Total
df 1
Mean Square 814.371
2290.611
52
44.050
3104.981
53
F 18.487
Sig. .000(a)
T
Sig.
a Predictors: (Constant), X2 b Dependent Variable: Y Coefficients(a) Unstandardized Coefficients Model 1
(Constant) X2
a Dependent Variable: Y
Standardized Coefficients
B 78.782
Std. Error 18.451
.512
.119
Beta .512
B 4.270
Std. Error .000
4.300
.000
124
Lampiran 13: PENGUJIAN HIPOTESIS KETIGA Variables Entered/Removed(b)
Model 1
Variables Entered
Variables Removed
X1, X2(a) a All requested variables entered. b Dependent Variable: Y
Method .
Enter
Model Summary
Model 1
R
R Square
.560(a)
Adjusted R Square
.314
Std. Error of the Estimate
.287
6.462
a Predictors: (Constant), X1, X2 ANOVA(b)
Model 1
Regression
Sum of Squares 975.158
Residual Total
df 2
Mean Square 487.579
2129.823
51
41.761
3104.981
53
F 11.675
Sig. .000(a)
T
Sig.
a Predictors: (Constant), X1, X2 b Dependent Variable: Y Coefficients(a) Unstandardized Coefficients Model 1
B 44.180
Std. Error 25.174
X2
.467
.118
X1
.264
.134
(Constant)
a Dependent Variable: Y
Standardized Coefficients Beta
B 1.755
Std. Error .085
.468
3.959
.000
.232
1.962
.055
125
Lampiran 14: KORELASI PARSIAL
Correlations Control Variables X2
Y Y
X1
Correlation
X1
1.000
.265
Significance (2-tailed)
.
.005
df
0
51
Correlation
.265
1.000
Significance (2-tailed)
.055
.
51
0
df
Correlations Control Variables X1
Y Y
X2
Correlation
.485
Significance (2-tailed)
.
.000
df
0
51
Correlation
.485
1.000
Significance (2-tailed)
.000
.
51
0
df
X2
1.000
126
Lampiran 15: KONTRIBUSI RELATIF DAN KONTRIBUSI EFEKTIF VARIABEL BEBAS TERHADAP VARIABEL TERIKAT A. Kontribusi Relatif (KR)
1. Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1):
KR =
(ry1 )2 (ry1 )2 + (ry 2 )2
x 100%
=
(0.321)2 (0.321)2 + (0,512 )2
=
(0.103) x 100% (0.103) + (0,262)
=
0.103 x 100% 0.365
x 100%
= 28,22%
2. Variabel Komitmen Guru ((X2): KR =
= =
=
(ry2 )2 x 100% (ry1 )2 + (ry2 )2 (0.512)2 x 100% (0.321)2 + (0.512 )2 (0.26,2) x 100% (0.103) + (0,262) 0.262 x 100% 0.365
= 71,78%
127
B. Kontribusi Efektif (KE): 1. Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1): KE = Kontribusi Relatif (KR) x Koefisien Determinasi (R2) = 28,22% x 0.314 = 8,86% 2. Variabel Komitmen Guru (X2): KE = Kontribusi Relatif (KR) x Koefisien Determinasi (R2) = 71,78% x 0.314 =
22,54%