PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA ANAK USIA DINI DI TK ABA TEGALSARI YOGYAKARTA
Oleh: HENY WULANDARI, S.KP. NIM: 09 261 013
TESIS
Diajukan kepada Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Magister Studi Islam YOGYAKARTA 2011
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama
: Heny Wulandari, S.Kep
NIM
: 09.261.013
Jenjang
: Magister
Program Studi
: PGRA/PAUDI
Konsentrasi
: PGRA/PAUDI
menyatakan bahwa naskah tesis ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk sumbernya.
Yogyakarta, 5 Juni 2011 Saya yang menyatakan,
Heny Wulandari, S.Kep NIM : 09.261.013
ii
iii
PERSETUJUAN TIM PENGUJI UJIAN TESIS
Tesis berjudul
: Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Anak Usia Dini di TK ABA Tegalsari Yogyakarta
Nama
: Heny Wulandari, S.KP
NIM
: 09 261 013
Prodi
: Pendidikan Guru Raudhatul Athfal (PGRA)/PAUDI
Konsentrasi
: Pendidikan Guru Raudhatul Athfal (PGRA)/PAUDI
Ketua
: M. Agus Nuryatno, M.A., Ph.D
(
)
Sekretaris
: Dr. Mahmud Arief, M.Ag
(
)
Pembimbing/Penguji : Dr. H. Muh. Anis, M.A.
(
)
Penguji
(
)
: Dr. Ahmad Arifi, M.Ag.
Diuji di Yogyakarta pada tanggal 22 Juni 2011 Waktu
: Pkl. 14.00-15.00 WIB
Hasil/Nilai
: A-
Predikat
: Sangat Memuaskan
iv
NOTA DINAS PEMBIMBING
Kepada Yth. Direktur Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Assalamu’alaikum wr.wb. Setelah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi terhadap penulisan tesis yang berjudul : PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PRILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA ANAK USIA DINI DI TK ABA TEGALSARI YOGYAKARTA Yang ditulis oleh : Nama
: Heny Wulandari, S.KP
NIM
:09.261.013
Jenjang
:Magister
Program Studi
: PGRA/PAUDI
Konsentrasi
: PGRA/PAUDI
Saya berpendapat bahwa tesis tersebut sudah dapat diajukan kepada program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga untuk diujikan dalam rangka memperoleh gelar Magister Studi Islam. Wassalamu’alaikum wr.wb Yogyakarta, 5 Juni 2011 Pembimbing,
Dr. Moh Anis, M.Ag.
v
ABSTRAK
Heny Wulandari, S.KP: “PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA ANAK USIA DINI DI TK ABA TEGALSARI YOGYAKARTA. Tesis. Yogayakarta: Program Pascasarjana, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Program Studi Pendidikan Guru Raudatul Athfal (PGRA) 2011. Pembimbing: Dr. Moh Anis, M.A. Dewasa ini banyak bencana yang menimpa bangsa Indonesia yang diakibatkan oleh ulah manusia itu sendiri. Seperti yang sering ditayangkan oleh televisi atau di media elektronik lainnya berbagai bencana seperti banjir, wabah penyakit seperti diare, gizi buruk, kolera dan penyakit menular lainnya Masalahmasalah di atas sebenarnya dapat dicegah sedini mungkin salah satunya dengan memberikan pendidikan kesehatan tentang perilaku hidup bersih dan sehat. Pendidikan perilaku hidup bersih dan sehat sangat strategis ditanamkan pada usia dini mengingat masa ini merupakan pondasi untuk pembentukan perilaku dan lebih mungkin menjamin tercapainya masyarakat yang sehat dengan perilaku hidup bersih sehat yang baik ketika mereka dewasa kelak. Penelitian ini dilakukan di TK ABA Tegalsari Yogyakarta dengan menggunakan metode kualitatif naturalistik, hal ini hal ini utuk menjawab tiga pertanyaan penelitian, yaitu : Bagaimana pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada anak usia dini di TK ABA Tegalsari Yogyakarta. Metode dan strategi apa yang digunakan dalam penanaman PHBS di TK ABA Tegalsari Yogyakarta, bagaimana perilaku murid dan guru setelah dilaksanakan pendidikan kesehatan Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di TK ABA Tegalsari. Sumber data dari penelitian ini adalah kepala sekolah, guru, murid dan wali murid, pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan snow ball sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: wawancara, observasi dan dokumentasi, adapun teknik analisis data menggunakan teknik analisis interaktif model Miles dan Hubberman yang membagi kegiatan analisis menjadi empat bagian, yaitu: pengumpulan data; reduksi data; penyajian data; dan penarikan kesimpulan atau verifikasi data. Berdasar hasil penelistian yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa pelaksanaan pendidikan kesehatan perilaku hidup bersih di TK ABA Tegalsari secara umum telah dilaksanakan dengan baik. Adapun pelaksanaan pendidikan kesehatan yang dilakukan di TK ABA Tegalsari anatar lain adalah: pembiasaan cuci tangan, membuang sampah pada tempatnya, menggosok gigi, tidak merokok, pemberian makanan bergizi, BAB dan BAK di kamar mandi/WC, memotong kuku, menyikat sepatu, dan membersihkan pakaian. Selain itu pendidikan kesehatan tersebut disusun dalam sebuah program kesehatan yang terdiri dari: pemeriksaan kesehatan anak oleh PKU Muhammadiyah Berbah setiap bulan sebanyak satu kali, dan setiap minggu sekali ada pemeriksaan kebersihan anak oleh guru, gosok gigi bersama di sekolah, sebulan sekali ada minum susu
vi
bersama di sekolah, jalan sehat bersama setiap minggu ke-4 setiap bulannya, renang setiap sebulan sekali, dilakukan pada akhir bulan, setiap 2 kali (tiap semester) ada pemeriksaan dari Puskesmas. Sedangkan indikator PHBS yang sudah dilaksanakan di TK ABA yaitu: pembiasaan cuci tangan menggunakan sabun, pemeriksaan fisik, pengukuran tinggi badan dan berat badan, pemberian makanan tambahan, larangan merokok di sekolah, dan olah raga yang teratur. Untuk menunjang pelaksanaan pendidikan perilaku hidup bersih dan sehat TK ABA menyediakan sarana dan prasarana yang memadai seperti tersedianya wastafel yang dilengkapi dengan sabun dan serbet bersih, tempat sampah pada masing masing kelas, adanya UKS, tersedianya jamban sehat dan tersedianya saluran pembuangan air limbah. Pelaksanaan pendidikan kesehatan perilaku hidup bersih dan sehat guru-guru di TK ABA Tegalsari menggunakan metode bercerita, pembiasaan, demonstrasi, bercakap-cakap, karyawisata, dan bernyanyi. Sedangkan strategi pembelajaran yang digunakan adalah strategi ekspository dan problem solving. Berdasarkan hasil observasi, umumnya murid-murid di TK ABA sudah berperilaku hidup bersih dan sehat walaupun masih perlu bimbingan dalam pelaksanaannya, hal ini dapat terlihat dari rutinitas cuci tangan yang dilakukan oleh muruid-murid TK sebelum dan sesudah makan yang bisa dilakukan sendiri atau juga atas anjuran guru, anak juga sudah bisa membuang sampah pada tempatnya, berolah raga, sudah dapat membantu guru membereskan kelas atau peralatan belajarnya, bisa mencuci piringnya setelah makan, buang air besar dan kecil di kamar mandi, mereka juga rata-rata tidak jajan sembarangan walaupun masih ada yang suka jajan di luar sekolah.
vii
KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji kepada Allah SWT, atas segala rahmat, nikmat dan keridoan-Nyalah tulisan ini dapat terselesaikan. Amin. Sholawat dan Salam senantiasa teriring kepada Rasulullah saw yang melimpahkan syafaatnya kepada kita semua. Amin Terimakasih, ucapan syukur kepada semua pihak yang telah banyak memberikan bantuan, bimbingan, doa, dan juga motivasi dalam berbagai bentuk dan rupa sehingga karya tulis ini dapat terselesaikan sesuai jadwal dan harapan. Keberhasilan yang penulis raih saat ini adalah hasil kerja keras dan keterlibatan berbagai pihak, baik guru-guru yang mendidik
penulis mulai dari bangku
pendidikan anak usia dini hingga perguruan tinggi sekarang ini, sanak saudara, petugas administrasi dan banyak lain yang begitu berjasa. Tanpa mereka tak mungkin saat ini penulis akan mampu meraih tingkat yang sekarang ini, walaupun tidak mampu penulis haturkan nama satu persatu namun doa syukur senantiasa penulis kirimkan. Oleh sebab itu sebagai wakil ucapan syukur, penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat : 1.
Bapak Prof. Dr. H. Musa Asy’Arie, M.Si selaku Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
2.
Bapak Prof. Dr. H. Khoiruddin, M. A selaku Direktur Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
3.
Bapak M. Agus Nuryatno, M.A., Ph.D dan Bapak Dr. Mahmud Arief, M.Ag selaku Kaprodi dan Sekertaris prodi PGMI/PGRA.
4.
Bapak Dr. H. Muh. Anis, M. A. selaku dosen pembimbing yang senantiasa sabar dan telaten dalam men-support serta membimbing penulis.
5.
Para dosen yang telah telah banyak memberikan ilmu dan pengalaman yang berguna sebagai bekal untuk masa depan.
6.
Ayahanda dan Ibunda tercinta atas segala curahan kasih sayang serta doa restu dan motivasi yang tiada hentinya dari beliau sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.
viii
7.
Suamiku tercinta Thawaf Nasution, S.E. yang selalu mendoakan, memotivasi, dengan segala kesabaran, kasih sayang, dan juga pengorbanan waktu yang telah diberikan, serta permata hatiku Daffa’ Alfadhila Nasution dengan kebeningan hati dan mata serta kelincahannya selalu menjadikan kerinduan dan menumbuhkan semangat untuk segera menyelesaikan tesis ini.
8.
Kepala TK ABA Tegalsari, dewan guru, karyawan, murid dan wali murid atas kerjasama, waktu dan tempat yang telah diberikan.
9.
Kawan-kawan yang senantiasa mendampingi dan saling memotivasi serta saling berbagi baik suka dan duka, sukses bersama-sama.
10.
Serta semua pihak yang tak mungkin penulis sebut satu persatu namanya namun akan selalu penulis sebut dan catat dalam hati serta untaian doa. Harapan penulis semoga ilmu yang penulis timba di lembaga ini bermanfaat
dan berkah baik di dunia maupun di akhirat. Amin. Selaku manusia biasa penulis mengakui tak luput dari salah, khilaf dan kurang sehingga permohonan maaf penulis hanturkan kepada semua pihak dan juga atas kekurangan dari hasil karya tulis ini, segala kritik dan saran untuk kesempurnaan tesis ini sangat diharapkan dan semoga bermanfaat. Amiin.
Yogyakarta, 5 Juni 2011 Penulis
Heny Wulandari, S.KP.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................... i PERNYATAAN KEASLIAN...................................................................... ii PENGESAHAN DIREKTUR...................................................................... iii PERSETUJUAN TIM PENGUJI................................................................ iv NOTA DINAS PEMBIMBING................................................................... v ABSTRAK...................................................................................................... vi KATA PENGANTAR.................................................................................. viii DAFTAR ISI................................................................................................. x DAFTAR TABEL......................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR..................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xiv BAB I
: PENDAHULUAN............................................................. A. Latarbelakang Masalah................................................. B. Rumusan Masalah......................................................... C. Tujuan Penelitian........................................................... D. Manfaat Penelitian......................................................... E. Tinjauan Pustaka........................................................... F. Metodologi Penelitian................................................... G. Sumber Data.................................................................. H. Teknik Pengumpulan Data............................................ I. Analisis Data................................................................. J. Sistematika Pembahasan...............................................
1 1 7 7 8 8 9 10 11 13 14
BAB II
: LANDASAN TEORI........................................................ A. Kesehatan...................................................................... B. Pendidikan Kesehatan.................................................. C. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Sekolah......................................................................... D. Anak Usia Dini............................................................. E. Pendidikan Anak Usia Dini........................................... F. Strategi dan Metode Mengajar pada Anak usia Dini............................................................................... G. Perilaku Manusia..........................................................
16 16 18
x
24 49 52 53 58
BAB III
BAB IV
BAB V
: PROFIL TK ABA TEGALSARI YOGYAKARTA............................................................... A. Sejarah Berdirinya TK-KB-TPA Aisyiyah Tegalsari....................................................................... B. Visi, Misi dan Tujuan TK ABA Tegalsari................... C. Keadaan Guru, Karyawan dan Murid.......................... D. Sarana dan Prasarana.................................................... E. Materi Pembelajaran..................................................... F. Kurikulum TK ABA Tegalsari..................................... G. Program Kegiatan Kesehatan........................................
: HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA........... A. Pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.............. B. Metode dan Strategi Penanaman Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di TK ABA Tegalsari........................ C. Alat dan Media Pendidikan.......................................... D. Perilaku Hidup Bersih Murid dan Guru serta Karyawan...................................................................... E. Kelebihan dan Kekurangan........................................... F. Respon Orang Tua Atas Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di TK ABA Tegalsari.........................................................
62 62 63 66 69 78 81 86
94 94 116 122 124 128
131
: PENUTUP.......................................................................... 133 A. Kesimpulan..................................................................... 133 B. Saran............................................................................... 135
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 139 LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xi
DAFTAR TABEL Tabel 1
: Profil Guru TK ABA Tegalsari Yogyakarta 2010-2011, 65.
Tabel 2
: Profil Karyawan TK ABA Tegalsari Yogyakarta, 66.
Tabel 3
: Profil Murid TK ABA Tegalsari Yogyakarta 2009-2010, 66.
Tabel 4
: Pendidikan Wali Murid TK ABA Tegalsari Yogyakarta 20092010, 67.
Tabel 5
: Jumlah ruang yang dimiliki TK ABA Tegalsari Yogyakarta, 68.
Tabel 6
: Sarana
Bermain
di
Luar
Yogyakarta, 74.
xii
Ruangan
TK
ABA
Tegalsari
DAFTAR GAMBAR Gambar 1
: Gambar Proses Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, 23.
Gambar 2
: Gambar Struktur Organisasi TK ABA Tegalsari Yogyakarta, 64.
xiii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
: Instrumen Penelitian ( instrumen wawancara, daftar jawaban wawancara )
Lampiran 2
: Daftar buku Administrasi dan fasilitas UKS TK ABA Tegalsari Yogyakarta
Lampiran 3
: Jadwal pemeriksaan dan kebersihan anak tahun ajaran 2010/2011
Lampiran 4
: Jadwal gosok gigi anak tahun 2010/2011
Lampiran 5
: Jadwal menu makan siang TK ABA Tegalsari
Lampiran 6
: Tata Tertib Siswa
Lampiran 7
: Prestasi yang pernah piraih
Lampiran 8
: Foto-Foto perilaku hidup bersih dan sehat murid
Lampiran 9
: Foto fasilitas sekolah
s
xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu nikmat yang sangat berharga dalam kehidupan manusia. Kesehatan sebagai modal dasar untuk melakukan segala aktifitas. Menurut lembaga organisasi kesehatan dunia (WHO), kesehatan adalah keadaan yang sempurna baik fisik, mental, maupun sosial dan tidak hanya bebas dari penyakit dan cacat.1 Hal ini berarti kesehatan seseorang tidak hanya diukur dari aspek fisik, mental dan sosial saja, tetapi juga diukur dari produktifitasnya, di mana seluruh aspek kehidupan sangat mendukung kondisi kesehatan manusia. Banyak masalah-masalah kesehatan yang muncul di Indonesia maupun di dunia saat ini yang diakibatkan karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan pola hidup bersih dan sehat. Salah satu penyakit yang diakibatkan dari perilaku hidup tidak bersih dan sehat adalah diare. Menurut catatan WHO, sebagaimana dalam Elfi Rahmawati, diare adalah penyebab nomor satu kematian balita di dunia. Di Indonesia diare adalah penyebab kematian balita nomor dua setelah Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Diperkirakan bahwa setiap 30 detik ada anak yang meninggal karena diare. Di Indonesia setiap tahun 100.000 anak meninggal dunia karena diare.2
1
Soekidjo Notoatmodjo, Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), hlm. 3 2 Elfi Rahmawati, “Analisis Kebutuhan Program Promosi Pencegahan Diare Pada Anak Berusia Dibawah Dua Tahun”, Jurnal Berita Kedokteran Masyarakat, Vol. 24. No.1 (Yogyakarta: Fakultas Kedokteran UGM, 2008), hlm. 111.
1
2
Selain itu penyakit infeksi parasit cacing juga masih menjadi masalah besar bagi kesehatan masyarakat, terutama di negara-negara berkembang atau negara-negara miskin. Diperkirakan lebih dari dua milyar orang terinfeksi cacing di seluruh dunia. Di Indonesia penyakit cacingan tersebar luas di pedesaan maupun perkotaan. Hasil survei menunjukan bahwa infeksi kecacingan Sekolah Dasar (SD) di beberapa provinsi di Indonesia menunjukkan prevalensi sekitar 60 % - 80%, sedangkan untuk semua umur berkisar antara 40%-60%.3 Perilaku membuang sampah sembarangan juga menjadi perilaku kebanyakan masyarakat di Indonesia. Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Eko Bharuna mengatakan: “Setiap harinya jumlah produksi sampah di DKI Jakarta mencapai 6.300 ton, jika banjir meningkat menjadi 7.500 ton per hari. Sekitar 300 ton sampah diantaranya, berada di sungai. Sedang sampah yang bisa diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang, Bekasi, hanya 5.500 ton per hari.4 Beberapa kasus di atas merupakan indikator perilaku manusia yang masih buruk dan menuntut untuk dilakukan pembenahan guna mencegah ancaman kesehatan lebih lanjut. Perubahan perilaku melalui pendidikan kesehatan merupakan salah satu upaya yang diharapkan dapat memutus mata
3
Zaidina Umar, “Perilaku Cuci Tangan Sebelum Makan dan Kecacingan Pada Murid SD Di Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat”, Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Kesehatan Masyarakat, Vol. 2, No. 2 (Jakarta: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007), hlm. 250. 4 Eko Prilianto, “Buang Sampah Sembarangan Boleh-Boleh Saja, Penegakan Hukum itu tidak Bisa dilaksanakan pada Masyarakat Level Ekonomi Bawah”, http://Metro.Vivanews. Com/News/Read/107613, diakses 2 April 2010.
3
rantai penyebaran penyakit.5 Hal ini karena kesehatan merupakan kebutuhan yang harus diusahakan secara bersama-sama dan tidak bisa hanya diusahakan oleh sekelompok atau oleh orang-orang tertentu saja. Reformasi di bidang kesehatan telah menetapkan model pembangunan paradigma sehat dengan visi pembangunan kesehatan yang dinyatakan dalam motto “Indonesia Sehat 2010”. Visi yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan tersebut adalah masyarakat, bangsa dan negara yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dalam lingkungan dan perilaku hidup sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggitingginya di seluruh wilayah Republik Indonesia.6 Diantara kesehatan masyarakat yang terpenting adalah kesehatan bagi anak-anak. Masa anak-anak 0-6 tahun atau disebut golden age atau usia emas adalah usia yang sangat penting di mana perkembangan fisik, motorik, intelektual, emosional, bahasa dan sosial berlangsung dengan sangat cepat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan otak anak usia 0 - 4 tahun sudah mencapai 50 %, sampai dengan usia 8 tahun 80%, sampai dengan 18 tahun 100%.7
5
Pendidikan kesehatan adalah usaha untuk mendidikan bagaimana seseorang dalam mengelola lingkungannya sehingga tidak mengganggu kesehatannya sendiri, keluarga atau masyarakatnya. Lihat dalam Soekidjo Notoatmodjo, Promosi Kesehatan, hlm. 137. 6 Hadi Siswanto, Pendidikan Kesehatan Anak Usia Dini (Jakarta : Pustaka Rihama, 2009), hlm. 29. 7 Direktorat Pendidikan Anak Dini Usia, Sosialisasi Pendidikan Anak Usia Dini, Apa, Mengapa Dan Siapa Yang Bertanggung Jawab Terhadap Program Pendidikan Anak Usia Dini (Jakarta: Direktorat Pendidikan Anak Dini Usia, Direktorat Jendral Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda, Departemen Pendidikan Nasional, 2004), hlm. 10.
4
Peningkatan pemeliharaan kesehatan bagi anak-anak sangat penting, karena kualitas anak sangat dipengaruhi oleh kesehatan selama masa tumbuh kembang anak. Anak yang sehat bisa belajar dengan baik. Sehingga pendidikan kesehatan sangat strategis ditanamkan pada usia dini mengingat pada usia ini relatif belum terbentuk sikap dan perilakunya sehingga akan lebih mudah menanamkan perilaku hidup bersih dan sehat dibanding orang dewasa. Menanamkan perilaku hidup bersih sehat sedini mungkin lebih mungkin menjamin tercapainya masyarakat dengan perilaku hidup bersih sehat yang baik ketika mereka dewasa kelak. Kondisi yang lebih sehat sejak usia anak-anak akan memberi kesempatan tumbuhnya sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas di masa depan. Selain itu masa anak-anak juga disebut sebagai masa kritis yang berarti bila pada masa ini anak mendapat gangguan atau kebutuhannya tidak tercukupi akan berdampak serius dan panjang baik terhadap kecerdasan, kesehatan, maupun sikap dan perilakunya. Menurut al-Ghazali dalam Muh. Anis, anak-anak adalah amanah bagi orang tuanya. Hatinya masih putih, suci bagaikan permata. Maka jika mereka dikondisikan pada sesuatu yang baik serta diberi arahan dan diberi pendidikan, mereka akan tumbuh dan menjadi besar dengan sifat yang luhur dan bahagia dunia akhirat.8 Anak pada masa usia dini perlu mendapat pelayanan kesehatan yang lebih besar, karena daya tahan tubuhnya masih rendah sehingga mudah 8
Muh. Anis, Sukses Mendidik Anak Perspektif al-Quran dan Hadis (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2009), hlm. 132.
5
terinfeksi atau kekurangan gizi. Oleh karena itu, diperlukan perhatian khusus terhadap anak-anak tentang pendidikan dan pemantauan kesehatan dalam proses perkembangan mereka. Melalui pelaksanaan pendidikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang dilaksanakan oleh lembaga pendidikan kepada anak-anak usia dini, diharapkan kelak mereka mampu menerapkan hidup bersih dan sehat ketika dewasa. Menurut Zakiah Daradjat, pendidikan anak pada dasarnya adalah tanggungjawab orang tua. Dalam hal ini Zakiah mengemukakan bahwa orang tua adalah Pembina pribadi utama dalam kehidupan anak.9 Hanya karena keterbatasan kemampuan orang tua maka perlu adanya bantuan dari orang lain yang mampu dan mau membantu orang tua dalam pendidikan anak-anaknya terutama dalam pengajaran berbagai ilmu dan keterampilan yang selalu berkembang dan dituntut pengembangannya bagi manusia.10 Melalui pelaksanaan pendidikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang dilaksanakan oleh lembaga pendidikan kepada anak-anak usia dini, diharapkan kelak mereka mampu menerapkan hidup bersih dan sehat setelah dewasa. Menurut hasil survei pendahuluan yang telah penulis lakukan pada beberapa lembaga pendidikan anak usia dini, diantaranya adalah di Raudhatul Athfal Ar-Rahmah Sleman Yogyakarta, PAUD Harapan Bunda Sukarame Bandar Lampung, dan PAUD Seruni Sukarame Bandar Lampung, penulis
9
Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, cet. Ke-7 (Jakarta: Bumi Aksara dan PKAI Depag RI, 2008), hlm. 56. 10 Zakiah Daradjat, Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah (Jakarta: YPI Ruhama, 1996), hlm. 53.
6
menemukan fakta di lapangan yaitu belum banyaknya lembaga pendidikan anak usia dini yang melaksanakan pendidikan kesehatan untuk anak usai dini. Menurut Ibu Cholisoh selaku Kepala RA Ar-Rahmah mengatakan: “Terdapat kesulitan menerapkan pendidikan kesehatan di RA ArRahmah, dikarenakan kurangnya informasi tentang pendidikan kesehatan yang seharusnya dilakukan, dan kurangnya kerjasama dengan dinas kesehatan. Saya sudah beberapa kali meminta kerjasama pada puskesmas atau dinas kesehatan setempat namun belum ada respon sehingga tindakan pendidikan kesehatan yang diberikan adalah pendidikan yang seadanya saja!.”11 Sedangkan hasil observasi yang dilakukan pada PAUD Kasih Bunda dan PAUD Seruni, didapatkan belum adanya pelaksanaan pendidikan kesehatan yang dilakukan di kedua PAUD tersebut juga belum tersedianya sarana dan prasarana yang mendukung pendidikan kesehatan di lembaga pendidikan anak usia dini tersebut.12 Taman Kanak-Kanak ‘Aisyiah Bustanul Athfal Tegalsari adalah contoh TK yang sudah melaksanakan pendidikan kesehatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). TK ABA ini pernah memenangkan juara 1 lomba TK sehat yang diselenggarakan oleh pemerintah Provinsi D.I. Yogyakarta pada tahun 2007. Pelaksanan pendidikan kesehatan yang telah dilakukan oleh TK ABA diantaranya adalah penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, seperti pembiasaan cuci tangan, membuang sampah pada tempatnya, pelaksanaan gosok gigi bersama, pemberian makanan tambahan, penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan serta upaya menyediakan lingkungan sekolah yang sesuai setandar kesehatan. 11
Wawancara dengan Kepala Sekolah RA Ar-Rahmah, pada tanggal 23 Mei 2010. Observasi dilakukan di TK Seruni dan TK Harapan Bunda tanggal 22 Maret 2010
12
7
Oleh karenanya penulis tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai bagaimana pelaksanaan program PHBS di TK ABA Tegalsari tersebut.
B. Rumusan Masalah Dalam penelitian penanaman PHBS pada anak usia dini di TK ABA Tegalsari memfokuskan pembahasan yang akan diungkapkan meliputi: 1. Bagaimana pelaksanaan pendidikan kesehatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada anak usia dini di TK ABA Tegalsari Yogyakarta? 2. Metode dan
strategi apa yang digunakan dalam dalam pelaksanaan
pendidikan kesehatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di TK ABA Tegalsari Yogyakarta? 3. Bagaimana perilaku murid dan guru setelah dilaksanakan pendidikan kesehatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di TK ABA Tegalsari Yogyakarta?
C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sekaligus menganalisa secara mendalam tentang pelaksanaan pendidikan kesehatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang telah dilaksanakan di TK ABA Tegalsari Yogyakarta, lebih detailnya lagi penulis ingin mengetahui bagaimana strategi dan metode belajar yang digunakan dalam pelaksanaan pendidikan kesehatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di TK ABA, selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui bagaimana perilaku murid dan guru setelah
8
dilaksanakan pendidikan kesehatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di TK ABA Tegalsari Yogyakarta.
D. Manfaat penelitian Adapun penelitian ini memiliki dua manfaat, yaitu manfaat akademis dan manfaat praktis. Secara akademis, hasil penelitian ini diharapkan akan memperluas pengetahuan masyarakat tentang pendidikan kesehatan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah. Sedangkan secara praktis, diharapkan dapat menjadi masukan bagi kepala TK, staf pengajar, praktisi, orang tua serta semua pihak yang berkompeten dalam pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan anak usia dini.
E. Tinjauan Pustaka Berdasarkan pencarian penulis tentang berbagai penelitian yang relevan atau berkaitan langsung dengan obyek penelitian ini, ternyata telah ada beberapa penelitian terdahulu yang mengkaji tentang pendidikan kesehatan, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) namun mereka mengkajinya dari sudut pandang yang berbeda. Adapun penelitian sebelumnya antara lain: 1. Eka Rohmah Ermayanti, dengan judul “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Terhadap Sikap dan Perilaku Menjaga Kebersihan Pribadi Pada Siswa Mutawasithah (SMP) Pondok Pesantren Imam Bukhari Surakarta”. Hasil penelitian yang didapat bahwa pendidikan kesehatan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku siswa dalam menjaga kebersihan pribadi tetapi tidak memiliki
9
pengaruh yang signifikan terhadap sikap siswa dalam menjaga kebersihan pribadi.13 2. Yaya Hidayati, dengan judul ”Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Metode Ceramah Interaktif Pada Guru dan Siswa SD terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Perilaku tentang Penggunaan Bahan Tambahan Berbahaya dalam Jajanan Sekolah di Kecamatan Tanjung Karang Timur Kota Bandar Lampung”, hasil penelitian yang didapat yaitu: pendidikan kesehatan dengan metode ceramah interaktif kepada guru dan siswa secara berjenjang dapat meningkatkan pengetahuan dan perubahan perilaku terhadap penggunaan bahan berbahaya dalam jajanan sekolah.14
F. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif naturalistik, di mana menurut Suharsimi Arikunto, istilah “naturalistik“ menunjukan bahwa pelaksanaan penelitian ini memang terjadi secara alamiah, apa adanya, dalam situasi normal yang tidak dimanipulasi keadaan dan kondisinya menekankan pada deskripsi secara alami. Pengambilan data atau penjaringan fenomena yang dilakukan dari keadaan sewajarnya ini dikenal dengan sebutan “pengambilan data secara alami atau natural”. Dengan 13
Eka Rohmah Ermayanti, “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) terhadap Sikap dan Perilaku Menjaga Kebersihan Pribadi pada Siswa Mutawasithah (SMP) Pondok Pesantren Imam Bukhari Surakarta”, Tesis, (Yogyakarta: Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada, 2008). 14 Yaya Hidayati, “Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Metode Ceramah Interaktif Pada Guru dan Siswa SD terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Perilaku tentang Penggunaan Bahan Tambahan Berbahaya dalam Jajanan Sekolah Di Kecamatan Tanjung Karang Timur Kota Bandar Lampung Tahun 2009”, Tesis, (Yogyakarta: Pascasarjana Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada, 2009).
10
sifatnya ini akan dituntut keterlibatan peneliti secara langsung di lapangan.15 Peneliti berfungsi untuk menguraikan dan menganalisa serta memberikan keterangan-keterangan mengenai pelaksanaan pendidikan kesehatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang telah dilaksanakan di TK ABA Tegalsari dengan menggunakan keterlibatan peneliti secara langsung di lapangan. 2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di TK ABA Tegalsari Yogyakarta. Adapun waktu yang penulis perlukan dalam melakukan penelitian ini kurang lebih selama tiga bulan (Februari 2011-Mei 2011), dengan asumsi jika dalam masa waktu tersebut merasa ada kekurangan dalam pemenuhan data yang diperlukan,
maka
penulis
merencanakan
waktu
tambahan
untuk
melengkapi data-data yang diperlukan.
G. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini adalah subyek di mana data dapat diperoleh.16 Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah: Kepala TK ABA Tegalsari sebagai pemegang kebijakan dalam pelaksanaan pendidikan kesehatan; guru kelas sebagai pelaksana kebijakan; karyawan sebagai pelaksana administratif; perilaku murid sebagai hasil kebijakan dan orang tua murid sebagai pendidik di dalam rumah tangga, kondisi lingkungan sekolah, sarana-prasarana yang menunjang pendidikan kesehatan serta 15
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, edisi ke-5 (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), hlm. 11-12. 16 Ibid., hlm. 172.
11
dokumen yang mendukung penelitian ini. Adapun dalam penentuan sumber data menggunakan purposive dan snowball sampling.
H. Teknik Pengumpulan Data Dalam proses pengumpulan data, peneliti merupakan istrumen penelitian yang utama.17 Interaksi antara peneliti dengan informan dapat diharapkan memperoleh informasi yang mampu mengungkap permasalahan di lapangan secara lengkap dan tuntas. Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara terbuka dan studi dokumentasi. Adapun penjelasan dari tiap-tiap teknik pengumpulan data diantaranya adalah: 1. Wawancara Penulis menggunakan teknik wawancara semi terstruktur. Dalam wawancara semi terstruktur ini mula-mula wawancara menanyakan serentetan pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian satu persatu diperdalam dalam mengorek keterangan lebih lanjut.18 Wawancara dilakukan secara langsung untuk mendapatkan informasi tentang bentuk-bentuk pendidikan kesehatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang diajarkan oleh guru, bagaimana metode dan strategi yang digunakan, hambatan dan dukungan yang ada dan harapan mereka untuk kemajuan kesehatan untuk anak usia dini.
17
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 305. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitin, hlm. 270.
18
12
2. Observasi Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala-gejala subyek yang diselidiki.19 Metode observasi yang dilakukan adalah observasi partisipan (participant observation), yakni pengamatan yang dilakukan dengan cara ikut ambil bagian atau melibatkan diri dalam situasi obyek yang diteliti.20 Metode ini digunakan untuk melihat secara langsung bagaimana guru mengajarkan nilai-nilai kesehatan untuk anak usia dini, serta mengobservasi bagaimana kondisi lingkungan dan keadaan murid secara keseluruhan dan bagaimana Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang mereka terapkan sebagai respon murid terhadap materi kesehatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang telah diberikan. 3. Dokumentasi Teknik dokumentasi digunakan untuk menggali data yang tidak dapat diperoleh melalui wawancara dan observasi. Dokumentasi merupakan
pelengkap
dari
penggunaan
metode
observasi
dan
wawancara.21 Dengan metode ini penulis ingin melihat kurikulum serta program-program kesehatan yang telah disusun oleh lembaga dan hasil dari penerapan kurikulum kesehatan tersebut.
19
Winarno Surakhmad, Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode dan Teknik (Bandung: Tarsito, 1990), hlm. 162. 20 Mohammad Ali, Penelitian Kependidikan: Prosedur dan Strategi (Bandung: Angkasa, 1987), hlm. 91. 21 Sugiyono, Metode Penelitian, hlm. 329.
13
I. Analisis Data Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data dalam bentuk kategori, menjabarkan dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting untuk dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami diri sendiri maupun orang lain. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis interaktif model Miles dan Hubberman yang membagi kegiatan analisis menjadi 4 bagian, yaitu: 1. Pengumpulan data 2. Reduksi data 3. Penyajian data 4. Penarikan kesimpulan atau verifikasi data.22 Adapun prosesnya berlangsung secara sirkuler. Sebagai langkah awal dalam menganalisis data adalah melakukan reduksi data, dengan tujuan untuk memudahkan pemahaman terhadap data yang telah terkumpul. Proses reduksi dilakukan dengan cara pengumpulan data dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi, kemudian dipilih dan dikelompokkan berdasarkan kemiripan data. Data yang telah dikategorikan tersebut kemudian diorganisir sebagai bahan penyajian data, setelah dilakukan reduksi, data disajikan secara 22
Miles & Hubberman, Analisis Data Kualitatif, terj. Tjetjep Rohendi (Jakarta: UI Press, 1994), hlm. 20.
14
deskriptif yang didasarkan pada aspek yang diteliti. Dengan demikian dimungkinkan dapat mempermudah gambaran seluruhnya atau bagian tertentu dari aspek yang diteliti. Langkah terakhir yang ditempuh dalam menganalisis data adalah menarik kesimpulan. Kesimpulan ini dibuat berdasarkan pada pemahaman terhadap data yang telah disajikan dan dibuat dalam pernyataan singkat dan mudah dipahami dengan mengacu pada pokok persoalan yang diteliti.
J. Sistematika Pembahasan Untuk mendapatkan gambaran yang detail dan menyeluruh serta agar mudah dipahami, maka penelitian ini dibagi dalam beberapa bab yang disusun secara sistematis dan dibagi dalam lima bab. Adapun sistematika penulisan ini disusun sebagai berikut: Bab pertama, berupa pendahuluan yang berisi tentang latar belakang munculnya permasalahan, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, telaah pustaka, kerangka teori, metode penelitian dan sistematika penulisan. Dari bab ini akan tercermin ide-ide permasalahan mendasar yang menjadi fokus penelitian. Bab kedua, berbicara tentang beberapa teori dasar tentang pendidikan kesehatan, konsep-konsep tentang pendidikan kesehatan dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah, strategi pendidikan anak usia dini, dan teori-teori yang mendukung penelitian ini. Bab ketiga, berbicara tentang gambaran umum pelaksanaan pendidikan kesehatan di TK ABA Tegalsari yang menampilkan profil TK ABA Tegalsari,
15
kurikulum pendidikan kesehatan, dan program-program yang berkaitan dengan pendidikan kesehatan, data guru dan murid, serta sarana dan prasarana yang ada di TK ABA Tegalsari. Bab keempat, akan memaparkan hasil penelitian penulis, mengenai analisis pelaksanaan pendidikan kesehatan di TK ABA Tegalsari Yogyakarta, meliputi pemaparan tentang pelaksanaan pendidikan kesehatan, termasuk juga strategi dan metode belajar yang digunakan untuk melaksanakan pendidikan kesehatan, bagaimana perilaku murid dan guru secara keseluruhan di TK ABA Tegalsari. Bab kelima, sebagai penutup yang menyangkut kesimpulan sebagai jawaban permasalahan penelitian, dilengkapi dengan saran-saran.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
A. Pelaksanaan Pendidikan Perilaku Hidup Sehat di TK ABA TK ABA Tegalsari merupakan salah satu TK yang telah melaksanakan pendidikan kesehatan sejak awal mula didirikan yaitu pada tahun 1985. Pendidikan yang dilakukannya adalah pembiasaan cuci tangan dan membuang sampah pada tempatnya. Adapun untuk program PHBS baru mulai disosialisasikan oleh Puskesmas Banguntapan tahun 2007 tepatnya saat akan dilakukan kegiatan lomba sekolah sehat. Pada tahun 2007 TK ABA Tegalsari juga mendapat pembinaan dari tim pembina UKS tingkat kecamatan yang dulu pernah dilakukan setiap tiga bulan sekali. Kepala sekolah TK ABA Tegalsari, mengatakan: “Alasan dilaksanakannya pendidikan kesehatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ini adalah karena kesehatan sangat strategis untuk diajarkan pada anak usia dini. Selain itu bila anak sehat maka akan menunjang aktivitas pembelajaran”.1 Dalam pelaksanaannya TK ABA Tegalsari bekerjasama dengan berbagai pihak, diantaranya dengan PKU Muhammadiyah dan puskesmas Banguntapan, serta pemerintah daerah propinsi D.I. Yogyakarta. Bentuk kerjasama
dengan
PKU
Muhammadiyah
adalah
dalam
bentuk
pemeriksaan fisik dan penimbangan berat badan serta tinggi badan yang dilakukan pada murid-murid TK ABA setiap satu bulan sekali.
1
Hasil wawancara dengan kepala TK ABA Tegalsari Yogyakarta,tanggal 1 Mei 2011.
94
95
Sedangkan
kerjasama
yang
dilakukan
dengan
puskesmas
Banguntapan diantaranya adalah pemeriksaan fisik, setiap enam bulan sekali, dan pemeriksaan golongan darah. Adapun kerjasama dengan pemerintah daerah yaitu berupa subsidi untuk pemberian makanan tambahan yang dilakukan setiap seminggu tiga kali dengan dana 1300/anak,
dan pelatihan kesehatan untuk kepala sekolah serta guru.
Selain itu juga ada kerjasama dengan rumah sakit Islam Hidayatullah Yogyakarta dalam pemberian asuransi kesehatan kepada setiap anak yang bersekolah. 1. Pelaksanaan Pendidikan PHBS oleh Guru di TK Tegalsari Dari hasil wawancara dengan 12 guru yang ada di TK ABA, diperoleh data bahwa pelaksanaan program PHBS dilakukan terintegrasi dalam program-program pendidikan di TK ABA Tegalsari. PHBS ini dilakukan secara terus-menerus guna mendapatkan perilaku yang baik untuk kesehatan. Adapun pendidikan kesehatan yang selalu diajarkan oleh TK ABA Tegalsari antara lain adalah: mencuci tangan, membuang sampah pada tempatnya, BAB dan BAK di kamar mandi, makan makanan yang bergizi, mandi, gosok gigi, potong kuku, berpakaian bersih dan rapi. Berikut ini akan penulis jelaskan: a. Pembiasan mencuci tangan Pelaksanaan pembiasaan cuci tangan diawali dengan guru menerangkan pentingnya menjaga kebersihan dengan melalui gerakan cuci tangan dengan menggunakan sabun sebelum dan sesudah makan.
96
Guru mendemonstrasikan cara cuci tangan yang baik dan benar dan anak-anak diminta untuk menirukannya dan melakukannya setiap hari agar dijadikan kebiasaan. Setiap bel tanda istirahat berbunyi guru senantiasa mengajak anak-anak untuk mencuci tangan sebelum makan. Ajakan yang dilakukan biasanya sambil menyanyikan lagu “cuci tangan”, hal ini karena anak-anak akan lebih senang dan mengerti jika disampaikan melalui lagu. Selain itu juga pendidikan kesehatan dimasukkan dalam tema “Kebutuhanku”. b. Membuang sampah pada tempatnya Anak diajarkan agar membuang sampah pada tempatnya. Di setiap kelas disediakan dua tempat sampah, satu untuk sampah organic dan satunya lagi untuk sampah non organik. tempat sampah organik tutupnya diberi warna hijau sedangkan yang anorganik diberi warna kuning. Hal ini untuk memudahkan anak memilah mana sampah yang organik dan sampah yang non organik. Kegiatan lainnya adalah membersihkan dan menjaga ruangan kelas serta menata mainan. Ini sangat penting diajarkan kepada siswa agar mereka senantiasa terbiasa hidup bersih dan rapi serta rasa tanggungjawab untuk menjaga kebersihan dan kerapian lingkungan sekitarnya.
97
c. Gosok gigi Kegiatan pertama kali yang dilakukan ketika mengajarkan gosok gigi kepada anak adalah bagaimana cara menggosok gigi yang baik dan benar. Kemudian setiap seminggu sekali yakni setiap hari Rabu dilakukan gosok gigi bersama. Kegiatan mengosok gigi ini sangat penting diberikan kepada siswa agar mereka terbiasa menjaga kesehatan gigi dan mulut sehingga dapat mencegah atau mengurangi resiko sakit gigi. Kegiatan gosok gigi yang dilakukan seminggu sekali ini akan lebih baik jika dilakukan setiap hari. Hal ini mengingat bahwa kegiatan makan snack dan makan siang bersama juga dilakukan setiap hari. Jika gosok gigi dilakukan setiap hari maka siswa akan terbiasa bahwa sesudah mereka makan siang akan lebih baik mengosok gigi agar kuman-kuman tidak bersarang di gigi mereka. d. Tidak merokok Pihak sekolah membuat peraturan bahwa setiap orang yang ada di sekolah dilarang merokok tak terkecuali bagi orang tua dan tamu yang datang. Hal ini sebagai upaya untuk mencegah bahaya yang ditimbulkan oleh rokok baik bagi perokok aktif maupun bagi perokok pasif. Selain alasan kesehatan, alasan yang terpenting dari pelarangan rokok adalah tidak memberikan contoh buruk pada anak. Karena apapun alasannya merokok adalah perbuatan tidak baik dan sia-sia.
98
Larangan merokok sangatlah tepat diterapkan di setiap lembaga pendidikan dan tak terkecuali di TK ABA Tegalsari ini. Semua pihak yang berada di lingkungan sekolah haruslah bertanggungjawab memberikan contoh yang baik kepada anak-anak, terutama guru dan orang tua.2 Karena anak akan lebih mudah meniru orang-orang terdekat dan orang-orang yang memiliki pengaruh. Maka setiap guru, orang tua juga tamu harus dapat memberikan contoh yang baik pada anak-anak. e. Pemberian makanan bergizi Masalah makan memang menjadi problem bagi anak-anak, apalagi di masa sekarang ini di mana banyak makanan yang dijual tidak memenuhi standar kesehatan. Banyak anak yang sulit untuk makan di rumah dan mereka lebih suka jajan di luar, padahal makanan tersebut belum tentu sehat dan bersih. Kegiatan pemberian makan siang setiap hari di TK ABA ini dapat
membantu
pemenuhan
gizi
anak.
Sebagaimana
yang
diungkapkan oleh salah satu wali siswa bahwa mereka sangat terbantu sekali, karena jika di rumah anaknya sulit sekali untuk makan sayuran dan lebih suka jajan. Selain itu anak jadi terbiasa untuk makan sendiri
2
Pendidik mempunyai peran penting yaitu sebagai motivator; yang memberikan dorongan, rangsangan, arahan, bimbingan kepada anak didik. Lihat dalam Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta : Raja Garafindo Persada, 1996) hlm. 125.
99
tanpa harus disuapi juga sudah bisa cuci piring sendiri, karena setelah makan dibiasakan cuci piring sendiri-sendiri. 3 Pemberian makanan ini sudah baik, namun yang perlu dilakukan lagi adalah variasi dan cara penyajiannya agar anak tidak bosan. Hal lain yang harus diperhatikan adalah kandungan gizinya harus seimbang juga cara memasaknya agar kandungan gizinya tetap terjaga. f. BAB dan BAK di kamar mandi Kegiatan ini diajar kepada anak sejak awal masuk. Anak-anak ditunjukkan letak kamar mandi/WC, cara mengalirkan air juga cara menyiram WC jika mereka BAB atau BAK. Hal ini menjadikan siswa tidak
lagi
sembarangan
jika
BAB
dan
BAK
serta
dapat
membersihkannya sendiri tanpa harus dibantu oleh guru atau orang tua. g. Memotong kuku dan menyikat sepatu dan membersihkan pakaian Setiap hari Sabtu guru mengingatkan dan menyuruh anak-anak untuk memotong kuku, menyikat sepatu serta mencuci pakaian sendiri di hari Minggu. Cara yang digunakan bisa melalui nyanyian atau lagu. Misalnya guru dan murid bernyanyi bersama-sama tentang tugas di hari Minggu. Pada hari Seninnya guru memeriksa kuku anak. Jika ada anak yang belum memotong kuku biasanya guru memotongnya atau 3
Wawancara dengan salah seorang wali murid 13/4/2011, bertempat di TK ABA Tegalsari.
Rabu,
Pkl. 13.00 WIB,
100
menegurnya dan berkomunikasi dengan orang tua. Begitu pula pakaian anak diperiksa kerapihannya. 2. Program Kesehatan TK ABA Tegalsari TK ABA Tegalsari memiliki program khusus yang dibuat untuk meningkatkan kesehatan peserta didik. Adapun program kesehatan tersebut adalah: a. Pemeriksaan kesehatan anak oleh Pusat Kesejahteraan Umat (PKU) Muhammadiyah Berbah Pemeriksaan kesehatan dilakukan sekali dalam sebulan setiap minggu kedua. Pemeriksaan kesehatan ini mencakup: pemeriksaan fisik seperti kebersihan rambut, kesehatan mata, telinga, hidung, kebersihan kulit,mulut dan gigi serta pernafasan. Selain itu juga ada pemeriksaan tinggi badan, berat badan dan lingkar kepala. Hasil dari pemeriksaan tersebut didokumentasikan dalam buku catatan kesehatan anak, kemudian diinformasikan kepada orang tua. Apabila ada keluhan kesehatan maka pihak PKU Muhammadiyah kemudian memberikan surat rujukan langsung yang disampaikan kepada orang tua agar ditindak lanjuti. Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh TK ABA Tegalsari ini sudah cukup baik. Karena selain dilakukan oleh pihak lembaga sendiri juga adanya kerjasama dengan Pusat Kesejahteraan Umat (PKU) Muhammadiyah Berbah. Hal ini lebih mudah dalam melakukan pemeriksaan kesehatan sehingga bisa lebih optimal karena
101
dilakukan oleh penyelenggara kesehatan yang berkompeten. Selain itu catatan atau dokumentasi riwayat kesehatan dari setiap siswa ini dapat membantu menjaga kesehatan dan mencegah terserangnya penyakit yang lebih parah. b. Pemeriksaan kebersihan anak oleh guru setiap satu minggu sekali Setiap hari Sabtu guru selalu menganjurkan murid-muridnya untuk melaksanakan perawatan diri. Perawatan diri tersebut meliputi: memotong kuku, membersihkan telinga, mencuci seragam dan sepatu, membantu orang tua, dan perawatan kebersihan lainya. Pada hari Seninnya diadakan pemeriksaan kesehatan umum oleh guru. Adapun pemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan kuku, rambut, mata, hidung, mulut, telinga yang hasilnya juga akan didokumentasikan ke dalam buku pemeriksaan kesehatan. Pemeriksaan kesehatan anak yang dilakukan guru di TK ABA ini sangat penting dilakukan agar kesehatan anak senantiasa terjaga. Begitupula dokumentasi dari pemeriksaan tersebut untuk menganalisa kesehatan anak dan sebagai bahan untuk laporan kepada orang tua. c. Seminggu satu kali gosok gigi bersama di sekolah Kegiatan gosok gigi ini dilakukan secara terjadwal setiap seminggu sekali, pelaksanaan ini dilakukan bersama-sama oleh murid, setelah makan siang. Adapun alat yang dibutuhkan seperti pasta gigi dan sikat gigi telah disediakan oleh pihak sekolah. Setiap sikat gigi
102
diberi nama masing-masing siswa untuk menghindari adanya infeksi silang. Dengan disediakannya alat gosok gigi masing-masing siswa dapat menghindari berebutnya siswa serta penularan penyakit dari siswa pada siswa lainnya. Ini sudah tertib namun masih perlu pengawasan karena terkadang siswa walau sudah ada masing-masing masih saja berebut dan menggunakan milik orang lain. d. Sebulan satu kali minum susu bersama di sekolah Kegiatan minum susu dilakukan seminggu sekali. Menu susu terkadang diselingi dengan pemberian menu kacang hijau kepada anak. Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan tambahan asupan gizi anak, sehingga dapat menjaga dan meningkatkan kesehatan anak. e.
Jalan sehat bersama setiap minggu ke-4 Jalan sehat dilakukan bersama-sama mengelilingi lingkungan sekolah dan didampingi oleh guru kelas masing-masing. Kegiatan ini bertujuan agar anak-anak lebih mengenal lingkungan sekitar sekolahnya. Biasanya guru memberikan pengarahan dan terkadang juga muncul pertanyaan-pertanyaan dari anak.
f. Renang setiap sebulan sekali, dilakukan pada akhir bulan Kegiatan renang dilakukan setiap bulannya satu kali. Tepatnya pada akhir bulan dengan menggunakan fasilitas kolam renang umum yang ada di dekat lingkungan TK ABA. Kegiatan renang ini sangat membantu untuk perkembangan fisik anak.
103
g. Setiap 2 kali (tiap semester) ada pemeriksaan dari puskesmas Setiap enam bulan sekali puskesmas Banguntapan melakukan kunjungan ke TK ABA Tegalsari. Kegiatan yang dilakukan diantaranya adalah pemeriksaan fisik, penimbangan berat badan dan tinggi badan, pemberian kapsul vitamin A dan juga pemberian obat cacing. 3. Pendidikan Kecakapan Hidup Selain program kesehatan, TK ABA Tegalsari juga merencanakan program pendidikan kecakapan hidup. Pendidikan kecakapan hidup terintegrasi dengan kegiatan pembelajaran bidang pembiasaan. Tujuannya agar anak mampu mandiri, dapat menjaga kebersihan diri sendiri, menjaga kesehatan diri sendiri, mampu mengerjakan tugas sendiri/mandiri. Hal ini dapat dilihat dengan anak sudah dapat gosok gigi sendiri, makan sendiri, memakai pakaian sendiri, mengenali dan menghindari obat-obat berbahaya. Pendidikan kecakapan hidup ini sangat penting ditanamkan pada anak agar mereka dapat hidup mandiri dan tidak tergantung pada orang lain. Kemandirian ini merupakan salah satu kecakapan yang harus ditanamkan pada anak sejak usia dini. 4. Indikator Pelaksanaan PHBS di TK ABA Tegalsari dan Analisisnya Setelah melakukan observasi dan wawancara mendalam selama tiga bulan berturut-turut maka didapat hasil pelaksanaan dari PHBS di TK ABA Tegalsari. Adapun indikator perilaku adalah sebagai berikut:
104
a. Kebersihan pakaian dan personalia Umumnya anak-anak murid TK ABA Tegalsari berpenampilan rapi dengan seragam yang bersih, dan kulit bersih, menggunakan alas kaki, baju disetrika rapi. Saat dilakukan bincang-bincang dengan salah satu anak yang bernama Fera (nama disamarkan), mengatakan bahwa ia mandi setiap hari dua kali sehari, pagi saat akan sekolah dan sore hari, dengan menggunakan sabun, dan gosok gigi saat mandi. Ia juga mengatakan sudah bisa mandi dan mengenakan pakaian sendiri.4 Ini menunjukan bahwa hidup bersih dan sehat sudah menjadi kebiasaan sehari-hari. Selain itu juga anak sudah belajar mandiri, ini terbukti dengan mereka sudah bisa mandi sendiri. Kuku anak sudah tampak bersih dan dipotong, ini menunjukan bahwa mereka sudah terjaga kesehatan kukunya. Hal ini menunjukan sudah ada kesadaran baik dari orang tua, guru maupun siswa akan pentingnya menjaga kesahatan kuku. Selain itu anak-anak juga terlihat aktif dan ceria. Hal ini dapat terjadi jika kesehatan anak tidak terganggu. Karena jika anak sakit maka mereka tidak lagi aktif bergerak dan tidak ceria. b. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan Cuci tangan merupakan salah satu kegiatan yang dapat memutuskan mata rantai penularan penyakit. Mencuci-tangan dengan memakai sabun yang tepat dapat mengurangi resiko diare, flu burung, 4
Bincang-bincang dengan Fera salah seorang murid B1, tanggal 19 April 2011
105
pneomonia dan penyakit menular lainnya. Jadi cuci tangan merupakan salah satu bentuk pendidikan yang harus ditanamkan pada anak usia dini, mengingat masa anak-anak adalah masa di mana anak sangat aktif terhadap berbagai jenis kegiatan rentan terhadap penyakit. Kegiatan cuci tangan di TK ABA Tegalsari dilakukan setiap hari sebagai pembiasaan. Guru senantiasa memerintahkan muridmuridnya untuk cuci tangan setiap sebelum dan sesudah makan, atau setelah menggunakan krayon, lem kertas, cat atau beraktivitas lainnya. Selain itu juga menyediakan tempat cuci tangan (washtafel) yang dilengkapi serbet, air bersih yang mengalir serta sabun cuci tangan. Mencuci tangan tersebut merupakan program
pembiasaan
setiap harinya di TK ABA. Pembiasaan cuci tangan juga disisipkan dalam tema pembelajaran seperti pada tema “Diriku”. Selain itu TK ABA juga melaksanakan makan siang bersama dan mengajarkan untuk mencuci piring masing-masing setelah makan siang. Namun sayangnya anjuran cuci tangan tidak disertai dengan pengawasan pelaksanaanya oleh guru sehingga kegiatan cuci tangan tidak terkontrol dengan baik. Pada saat observasi peneliti menemukan dalam satu kelas setidaknya ada 3 orang anak yang tidak mencuci tangan sebelum makan, 6 orang anak melakukan cuci tangan hanya sekedar membasahi tangannnya dengan air tanpa memakai sabun. Selain itu guru ataupun petugas kebersihan terkadang lupa untuk menyediakan sabun cuci tangan dan serbet bersih yang kering.
106
Saat dikonfirmasi pada Ibu S (nama disamarkan) seorang guru kelas B2, beliau mengatakan: “Memang seharusnya kegiatan cuci tangan dipantau langsung oleh guru kelas namun karena kesibukan saya yang juga merangkap sebagai bendahara, membuat saya tidak sempat untuk memperhatikan kegiatan cuci tangan, dan untuk pengadaan fasilitas untuk cuci tangan seperti sabun dan serbet itu seharusnya petugas kebersihan harus lebih tanggap.”5 Pada saat peneliti mengklarifikasi guru kelas yang lain yaitu pada Ibu R (nama disamarkan), beliau mengatakan: “Dirinya tidak terlalu sibuk namun hanya sedikit lalai untuk mengawasi langsung kegiatan cuci tangan, dan penyediaan fasilitas untuk cuci tangan sudah disiapkan di setiap kelas dan menjadi tanggung jawab guru kelas masing-masing!”.6 Hal ini menunjukan belum adanya koordinasi yang tegas pada kegiatan mencuci tangan. Sehingga perlu adanya kontrol dari guru atau petugas kesehatan lainnya atau pembagian tugas untuk mengawasi anak cuci tangan agar pelaksanaan cuci tangan dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan standar kesehatan. c. Menggosok gigi bersama Pelaksanaan gosok gigi dilakukan setiap satu minggu sekali. Setiap kelas memiliki jadwal sendiri-sendiri dalam pelaksanaan sikat gigi. Pelaksanaan gosok gigi ini biasanya dilakukan pada siang hari setelah makan siang, dengan didampingi oleh guru kelas masingmasing. Namun dalam pelaksanaannya, gosok gigi ini terkadang tidak
5
Hasil: wawancara dengan Ibu S (nama disamarkan), selaku wali kelas B2, tanggal 7 April 2011 6 Wawancara dengan ibu R (nama disamarkan), selaku guru kelas B4, tanggal 25 April 2011
107
dilakukan secara terjadwal dikarenakan adanya kegiatan lain yang harus dikerjakan oleh guru. Selain itu pelaksanaan gosok gigi juga tidak disertai dengan cara menyikat gigi dengan benar oleh guru menurut salah seorang guru hal ini dikarenakan tidak adanya alat peraga.7 Hal demikian menuntut adanya alokasi waktu yang lebih tepat dan penjadwalan ulang, atau akan lebih baik lagi jika kegiatan gosok gigi tersebut tidak hanya dilakukan seminggu sekali tapi setiap hari setelah makan siang. Ini karena banyak anak yang memiliki gigi keropos dan berwarna kuning. d. Membuang sampah pada tempatnya Dalam setiap kelas disediakan dua tempat sampah di depan kelasnya. Pelaksanaan buang sampah pada tempatnya terlihat sangat tertib, karena setiap anak umumnya sudah terbiasa membuang sampah pada
tempatnya
tanpa
disuruh
oleh
guru.
Guru
senantiasa
mengingatkan anak untuk membuang sampah pada tempatnya. Ini menunjukan bahwa anak sudah mengetahui dan terbiasa untuk membuang sampah pada tempatnya serta dapat memilahnya antara yang organik dan yang non organik. Kebiasaan anak membuang sampah pada tempatnya juga bias dilihat kebiasaan anak ketika berada di rumah ataupun di tempat-tempat umum.
7
Wawancara dengan Ibu Kar, guru kelas B 3, tanggal 7 Maret 2011
108
e. Larangan merokok di lingkungan sekolah Saat melakukan oservasi tidak terdapat karyawan, guru, murid maupun wali murid yang merokok di lingkungan sekolah. Bila ada yang merokok maka akan ditegur oleh petugas kebersihan dan penjaga sekolah. Pihak TK membuat peraturan yang melarang karyawan, guru dan wali murid untuk merokok di lingkungan sekolah. Pihak sekolah juga memasang poster-poster tentang bahaya rokok. Hal ini agar siswa tahu bahaya rokok baik bagi mereka yang aktif ataupun yang pasif. Materi pembelajaran tentang rokok oleh beberapa guru TK juga dimasukkan dalam tema kasuistik yang dibaurkan ke dalam pembelajaran. f. Penimbangan berat badan dan tinggi badan Penimbangan berat badan dan tinggi badan serta pemeriksaan fisik lainnya dilaksanakan setiap satu bulan sekali oleh tim kesehatan dari PKOR Muhammadiyah. Badan tim kesehatan juga memeriksa keadaan fisik anak seperti pemeriksaan kesehatan mata, telinga, gigi dan mulut, kulit, hidung. Bila terjadi gangguan kesehatan maka tim kesehatan akan memberikan surat rujukan kepada guru dan ditindak lanjuti oleh orang tua. Selain itu setiap murid di TK ABA memiliki asuransi kecelakaan dari RS Islam Hidayatullah. Satu tahun sekali ada pemeriksaan kesehatan dari
puskesmas Banguntapan. Setiap
seminggu sekali ada kegiatan pemeriksaan kesehatan oleh guru kelas
109
diantaranya pemeriksaan kuku, pakaian, rambut, kebersihan kulit dan telinga Hasil pemeriksaan didokumentasikan dalam buku kesehatan yang sudah terorganisir dengan baik. Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan sangat penting dilakukan untuk mengetahui perkembangan anak. Sehingga masing-masing anak akan dapat diketahui apakah perkembangannya baik atau mengalami hambatan dan perlu dilakukan tindakan yang lebih serius. g. Makan siang bersama Kegiatan makan siang bersama dilaksanakan setiap hari Senin sampai Kamis dengan menu yang berbeda, dan setiap hari Jumat makan snack serta hari Sabtu makan buah. Menurut Ibu U selaku guru kelas B1 mengatakan : “Alasan dari kegiatan makan siang bersama adalah untuk melatih anak-anak agar bisa mandiri, makan sendiri tidak disuapi lagi dan mencuci piring sendiri, di samping itu agar anak menyukai makanan sayuran atau buah-buahan dan juga agar anak tidak terbiasa jajan di luar.”8 Kegiatan makan siang bersama mendapat apresiasi dari beberapa wali murid, menurut salah seorang dari wali murid di TK ABA mengatakan: “Pemberian makanan siang bersama di sekolah ini sangat membantu orang tua, anak saya biasanya di rumah tidak suka sayur, karena di sekolah disediakan sayuran maka kebutuhan anak akan sayuran bisa terpenuhi, selain itu anak jadi terbiasa
8
2011.
Sumber: wawancara dengan Ibu U (nama disamarkan) guru kelas B1, Tanggal 11 April
110
untuk makan sendiri, dan sudah bias cuci piring sendiri, karena di sekolah dibiasakan cuci piring sendiri.”9 h. Olahraga teratur Olahraga di TK ABA dilakukan setiap hari Selasa sampai Kamis, di mana dilakukan pada pukul 07.30 sebelum masuk ke kelas dan dibimbing oleh guru kelas masing-masing. Olahraga yang dilakukan menggunakan iringan musik dari kaset. Secara keseluruhan guru dan murid melakukan senam dengan iringan musik yang ceria. Olahraga ini perlu dilakukan, karena dapat meningkatkan kesehatan anak juga memperbaiki dan meningkatkan semangat belajar anak di kelas. Jika anak-anak penuh kebahagiaan dan keceriaan maka mereka akan lebih mudah mengikuti pelajaran dan lebih aktif serta kreatif. i. Memberantas jentik nyamuk Pemberantasan jentik nyamuk belum dilakukan oleh TK ABA Tegalsari. Menurut salah satu guru yang bertugas sebagai pemegang UKS mengatakan pemberantasan jentik nyamuk tidak dilakukan karena tidak adanya wabah di lingkungan TK, dan bak mandi di TK ini menggunakan ember yang mudah dibersihkan.10 Kegiatan menguras bak mandi tidak harus dilakukan setiap minggu karena kamar mandi di TK ABA hanya menggunakan ember
9
Sumber: wawancara dengan Ibu I (nama disamarkan), wali murid dari Bimo Prasojo kelas B2, Tanggal 13April 2011. 10 Hasil wawancara dengan Ibu U selaku guru kelas B1, Tanggal 30 Mei 2011.
111
yang setiap saat bisa dibersihkan dan dikosongkan airnya. Ini dapat mempermudah dan menghemat tenaga dalam membersihkannya. j. Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah Di TK ABA belum disediakan kantin sekolah karena tidak adanya karyawan dan selain itu anak-anak juga sudah diberikan snack dan dibiasakan tidak jajan di sekolah. Namun berdasarkan hasil observasi dan juga wawancara dengan guru kelas, kurang lebih ada 3-4 anak yang masih jajan sembarangan di luar. Kejadian seperti ini perlu dilakukan penanganan dari semua pihak, baik oleh pihak sekolah, orang tua maupun masyarakat. Karena kebanyakan jajanan yang dijajakan penjual keliling tidak memenuhi standar kesehatan atau tidak terjamin kesehatan serta kebersihannya apalagi nilai gizinya. Bahkan diperparah lagi bahan-bahan yang digunakan banyak yang mengandung zat-zat yang berbahaya seperti pewarna, penyedap dan pemanis butane. Padahal zat-zat tersebut sangat berbahaya dan dapat menimbulkan penyakit serta menghambat perkembangan kecerdasan anak. 5. Sarana dan Prasarana yang Menunjang Pendidikan Kesehatan a. Gedung sekolah Ruang kelas, lantai, meja, dinding kelas dilapisi dengan keramik dan langit-langit bersih. Sarana belajar seperti meja dan kursi tidak dicoret-coret, ventilasi baik tidak pengap dan lembab, penerangan cukup yaitu dapat untuk membaca dan menulis tanpa
112
bantun penerangan lain bila cuaca terang, langit-langit dan dinding kuat, penataan ruang dan alat-alat pembelajaran masih harus dibenahi agar lebih terlihat rapi. b. Halaman sekolah Kondisi halaman sekolah TK ABA tampak kurang bersih, dengan adanya daun-daun yang bertebaran, selain itu halaman kurang tertata rapi, tanaman
hias kurang terawat. Menurut Ibu Il, salah
seorang guru kelas B3 mengatakan: “Kebersihan lingkungan di TK ABA Tegalsari sudah mulai menurun, hal ini diperlukan kembali motivasi dan penyemangat untuk mengembalikan semangat untuk melaksakan kebersihan lingkungan seperti gotong royong yang sudah lama tidak dilakukan.”11 Tidak ada genangan air, halaman bebas dari bangunan, tumbuhan yang berbahaya, terdapat tanaman perindang seperti pohon rambutan, dan pohon melinjo. Bagian tengah halaman dipergunakan untuk upacara bendera, senam pagi dan bermain, juga tersedia saluran pembuangan air yang berfungsi dengan baik. c. Sumber air bersih Persediaan air di TK ABA Tegalsari berasal dari sumur dan PAM. Hasil pemeriksaan dari laboratorium sampel air bersih pada tanggal 28 Februari 2008 oleh dinas kesehatan Bantul, menunjukan bakteri Esteriacoli dalam 100 ml sampel air adalah lebih dari 1898, dimana batas normalnya adalah 50. Hasil pemeriksaan di lab ini
11
Hasil wawancara dengan Ibu I, Seorang guru kelas B3. Tanggal 23 April 2011.
113
menunjukkan bahwa air yang ada tidak layak untuk dikonsumsi, sedangkan air yang berasal dari PAM secara kimia tidak memenuhi standar air bersih karena berasa kaporit. d. Tempat cuci tangan Tempat cuci tangan terdapat di lantai atas dan bawah. Terbuat dari bahan anti karat dan mudah dibersihkan. Namun tempat cuci tangan tersebut sedikit kotor dan berlumut dan terkadang tidak dilengkapi dengan sabun dan lap tangan. Hal ini akan mengurangi kenyamanan dan dapat menimbulkan penyakit bagi anak-anak. Maka dari itu pihak sekolah melalui petugas kebersihannya seharusnya senantiasa membersihkannya dan memeriksa kelengkapannya. e. Kamar mandi dan jamban Kondisi kamar mandi nampak kotor dan berdebu, terdapat jamban dengan jenis Jamban tangki septik/leher angsa, bak mandi terbuat dari ember, lantai terbuat dari keramik, pencahayaan kurang, harus di bantu penerangan lampu. Menurut Ibu N, salah seorang wali murid TK ABA Tegalsari mengatakan: “Jamban sering kali berbau pesing dan nampak kotor hal ini dikarenakan seringnya anak-anak BAB dan BAK di kamar mandi disiram seadanya oleh anak!”12 Jamban berjarak 10 meter dari sumur. Kamar mandi (WC) ada 4 buah. dua buah di lantai bawah, dan dua buah di lantai atas. Tersedia air bersih yang selalu mengalir dan bebas dari jentik nyamuk, lantai
12
Hasil wawancara dengan Ibu N, selaku wali murid TK ABA kelas B3.
114
sedikit berlumut walau tidak ada air yang tergenang dan tidak licin. Terkadang juga menimbulkan bau pesing. Dindingnya tidak dicoretcotet. Adapun air bersih ditampung dalam ember, tidak kotor dan tidak ada jentik nyamuk. saluran jambannya lancer dan
tidak
tersumbat dan dapat dipakai dengan baik. Karena cahaya matahari tidak masuk ke dalam maka untuk penerangan di lengkapi cahaya lampu, sehingga semua yang ada di dalam ruangan dapat dilihat jelas. Langit-langit dinding dan pintunya masih kuat dan rapi. Jarak sumber air minum dengan lubang penampungan kurang lebih delapan meter. Kotoran tidak dijamah oleh serangga atau tikus, mudah dibersihkan dan aman digunakan. Lantai kedap air dan luas ruangan memadai, persediaan air bersih mencukupi kebutuhan. Namun perlengkapan kurang terawat baik, kotak sabun terkadang diletakkan di lantai walau peralatan kamar mandi tidak membahayakan. Adapun kotoran dari jamban di salurkan langsung ke septik tank. f. Pembuangan sampah Di setiap kelas disediakan dua tempat sampah syarat kesehatan antara lain, bebas lalat dan serangga. Jika telah penuh sampah-sampah tersebut
selanjutnya dipindahkan ke bak/penampungan sampah,
sehingga tidak menimbulkan bau karena letaknya di luar gedung sekolah (kelas, warung sekolah dan lain-lain). Tempat pembuangan sampah dan air limbah tidak mencemari sumber air bersih (jaraknya
115
minimal 10 meter), dan setiap hari diangkut ke tempat pembuangan sampah oleh petugas kebersihan. g. Pembuangan air limbah Ada saluran air hujan dan air limbah yang lancar dan tidak tergenang, air limbah tidak mencemari sumber air bersih, tempat penampungan tidak menimbulkan bau atau sarang nyamuk, dan letaknya jauh dari dari sumber air bersih (jarak kurang lebih 8
meter) dari gedung
sekolah. h. Pagar sekolah Pagar sekolah terbuat dari besi. Pagar tersebut berfungsi untuk menjaga keamanan anak-anak karena sekolah tersebut terletak di pinggir jalan. Pintu pagar dikunci sehingga dapat berfungsi dengan baik dan kuat. Pagar dibuat sedemikian rupa sehingga tidak ada bagian yang membahayakan anak-anak dan pagar terawat dengan baik, bersih dan serasi. i. UKS TK ABA Tegalsari memiliki dua ruang UKS yaitu di lantai atas dan lantai bawah. UKS tersebut dilengkapi dengan fasilitas yang mendukung kegiatan UKS seperti: obat-obatan untuk penyakit ringan, tempat tidur pasien, alat pengukur tinggi badan dan berat badan, meja periksa,. Lebih jelasnya benda-benda apa saja yang ada di UKS tersebut penulis cantumkan di bagian lampiran. Namun UKS tersebut belum memilki tenaga khusus yang dipersiapkan untuk tenaga UKS.
116
Penulis memperoleh catatan untuk beberapa kegiatan UKS yang pernah dirancang dan dilaksanakan pada tahun 2007. Namun kegiatankegiatan tersebut kini sudah tidak pernah dilaksanakan lagi. Kgiatankegiatan tersebut diantaranya adalah kegiatan dokter cilik, kerja bakti, peningkatan gizi guru, pelaksanaan piket perawatan tanaman dan daftar piket kebersihan kamar mandi.
B. Metode dan Strategi Penanaman Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di TK ABA Tegalsari Adapun pembelajaran tentang pendidikan kesehatan dilakukan melalui beberapa metode pembelajaran diataranya yaitu: 1. Metode Pendidikan Kesehatan oleh Guru di TK ABA Tegalsari a. Metode bercerita Metode bercerita merupakan salah satu metode yang banyak dipergunakan di TK, Metode bercerita merupakan salah satu pemberian pengalaman belajar bagi anak dengan membawakan cerita kepada anak secara lisan.13 Adapun cerita-cerita yang diberikan oleh guru-guru TK ABA diambil langsung dari buku-buku cerita bergambar dengan menggunakan teknik ilustrasi gambar dari buku cerita tersebut. Misalnya buku yang berjudul Penjaga Higenitas Umat Manusia yang berisi tentang pentingnya menjaga kesehatan. Adapula bercerita dengan menggunakan papan flannel, misalnya tentang bagaimana 13
Moeslichatoen, Metode Pengajaran di Taman kanak-kanak, cet. Ke-2 (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hlm. 157.
117
membuang sampah pada tempatnya. Teknik bercerita lainnya adalah dengan menggunakan media boneka atau tanpa menggunakan media lainnya tapi hanya berupa pengalaman. Cara-cara bercerita yang dilakukan guru ini adalah sebagai usaha agar menarik perhatian anak sehingga anak merasa senang, gembira, dan ceria sehingga paham dan tahu isi dari cerita tersebut. Dengan demikian maka akan mudahuntuk mencapai tujuan dari pembelajaran.. b. Metode pembiasaan Ibu S, salah satu guru yang ada di TK ABA mengatakan: “pendidikan kesehatan dilaksanakan dengan metode pembiasaan. Metode ini dimaksudkan agar anak terbiasa melakukan pembiasaan hidup bersih dan sehat. Dengan metode ini diharapkan dapat tetap dilestarikan pelaksanaannya di rumah ataupun di manapun anak berada.14 Bentuk-bentuk pembiasaan yang dilakukan di TK ABA Tegalsari diantaranya adalah: pembiasaan cuci tangan sebelum dan sesudah makan, memotong kuku, memakan sayuran, dan mencuci piring setelah makan. Kegiatan-kegiatan tersebut dilaksanakan setiap hari, namun kurang pengawasan dari guru. c. Metode demonstrasi Metode demonstrasi adalah metode pembelajaran yang dilaksanakan
dengan
cara
memperlihatkan
bagaimana
proses
terjadinya atau cara sesuatu, dan bagaimana tugas-tugas tersebut
14
Wawancara dengan Ibu S selaku guru Kelas B2, tanggal 06 Maret 2011.
118
dilaksanakan.15 Metode demonstrasi yang digunakan oleh guru TK ABA biasanya untuk mengajarkan cara mengosok gigi, cara mandi yang benar, cara memakai pakaian, cara mencuci tangan dengan benar, cara mencuci piring, cara membuang sampah pada tempatnya, cara makan yang benar. Ibu R selaku guru dikelas B4, mengatakan: Metode demonstrasi ini biasanya dilakukan bagi anak-anak pada semester pertama dan anak-anak yang baru masuk sekolah yang belum mengerti dan paham tentang kemandirian.16 Dari apa yang dikatan guru di atas, metode demonstrasi digunakan diawal-awal pembelajaran. Hal ini untuk mengajarkan bagaimana seharusnya berperilaku hidup bersih, sehat dan mandiri. Karena ternyata banyak diantara siswa-siswa yang masih belum bias mandi sendiri. Metode ini sangat efektif sehingga diharapkan setelah pembelajaran siswa dapat menerapkannya di rumah dan dapat mandiri. d. Metode bercakap-cakap Bercakap-cakap
mengandung
arti
belajar
mewujudkan
kemampuan berbahasa reseptif dan ekspresif, anak mengembangkan bermacam kosakata dalam berbagai tema yang akan memacu perkembangan berbagai aspek perkembangan anak17. Metode
bercakap-cakap ini digunakan oleh guru-guru TK
ABA untuk memulai pembelajaran, misalnya menanyakan apakah 15
Moeslichatoen, Metode Pengajaran, hlm.108. Wawancara dengan Ibu R, guru dikelas B4, Tgl 9/3/2011 17 Moeslichatoen, Metode Pengajaran , hlm. 91. 16
119
anak-anak hari ini sudah mandi atau sarapan, sarapan dengan mengunakan lauk apa dan siapa yang sudah bisa mandi sendiri ?. Metode bercakap-cakap berfungsi untuk berbagi pengalaman diantara siswa. e. Karyawisata Karya wisata merupakan salah satu metode melaksanakan kegiatan pembelajaran di taman kanak-kanak dengan cara mengamati dunia sesuai dengan kenyataan yang ada secara langsung yang meliputi manusia, hewan, tumbuhan dan benda-benda lainnya.18 Adapun kegiatan karya wisata yang pernah dilakukan di TK ABA Tegalsari diantaranya adalah karya wisata ke Taman pintar dan juga mengunjungi dokter gigi. Kegiatan karya wisata ini akan lebih menambah pengalaman belajar anak, sehingga mereka semakin yakin dengan apa yang dipelajari di kelas bersama guru. f. Motode bernyayi Kegiatan bernyanyi adalah kegiatan yang menyenangkan bagi anak. Pengalaman bernyanyi ini memberikan kepuasan kepada anak. Selain itu bernyanyi juga merupakan alat bagi anak untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya.19 Hasil wawancara dengan salah satu guru di TK ABA Tegalsari yaitu Ibu I salah satu guru kelas B3 mengatakan:
18
Ibid,, hlm. 68 Jamalus, Penggunaan Metode demonstrasi dalam pembelajaran bernyanyi pada siswa kelas VI. http: Desyandri. Wordpress.com. 26 Oktober 2010. Hlm 46 19
120
Bengan mengunakan metode bernyanyi, anak-anak akan lebih mudah mengingat pelajaran kesehatan yang kami masukkan ke dalam lagu tersebut.20 Adapun nyanyian yang dilakukan secara bersama-sama diantaranya: aku anak sehat, tugas hari Minggu, cuci tangan sebelum makan. Dengan bernyanyi akan lebih memudahkan anak hafal, tahu dan memahami pesan yang terkandung di dalamnya. Selain itu dengan bernyanyi anak-anak akan lebih riang dan gembira serta ceria. 2. Strategi pembelajaran pendidikan kesehatan di TK ABA Tegalsari Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Setelah melihat proses pembelajaran yang dilakukan di TK ABA Tegalsari dari aspek metode dan pendekatan yang digunakan adalah: a. Strategi ekspositori Strategi ekspository adalah pembelajaran yang menekankan kepada peroses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa menguasai materi pembelajaran secara optimal.21 Salah seorang guru kelas B1 TK ABA Tegalsari mengatakan: “Strategi ini dilakukan oleh guru pada saat anak pertama kali masuk ke TK ABA, untuk memberikan pembelajaran yang belum dipahami oleh anak, misalnya saat mengajarkan pentingnya makan-makanan yang bergizi, menerangkan kegunaan istirahat bagi tubuh kita.22
20
Wawancara dengan Ibu I, selaku guru kelas B3, tanggal 27 Mei 2011. Hamruni, Strategi dan Model-Model Pembelajaran Aktif dan Menyenangkan, (Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2009), hlm. 117. 22 Wawancara dengan ibu U (nama disamarkan), Guru Kelas B1, Tanggal 30 Mei 2011 21
121
Strategi ini digunakan untuk menyampaikan materi yang memerlukan penjelasan yang lebih lengkap sebelum anak-anak mempraktekannya. Dengan demikian anak-anak akan mengerti dan paham apa yang disampaikan guru. Terkadang ini diselingi dengan tanya jawab antara guru dan murid atau sebaliknya dan bisa juga antara murid dengan murid. a.
Problem Solving Aktifitas problem solving diawali dengan konfrontasi dan berakhir apabila sebuah jawaban telah diperoleh sesuai dengan kondisi masalah.23 Contoh dari strategi ini adalah: ketika guru di TK ABA Tegalsari
sedang
menerangkan
pentingnya
gosok
gigi,
guru
menghadirkan cerita tentang seorang anak yang sedang sakit gigi, ditampilkan permasalahan apa saja yang terjadi saat sakit gigi, kemudian anak dirangsang untuk mencari sendiri jawaban mengapa sang anak bisa sakit gigi, dan apa yang harus dilakukan agar terhindar dari sakit gigi. Dengan mengajukan masalah maka siswa dipacu untuk mencari jawaban dari permasalahan tersebut.
23
Hamruni, Strategi dan Model, hlm. 219.
122
C. Alat dan Media Pendidikan Kesehatan 1. Lembar Kerja Siswa Lembar kerja siswa merupakan salah satu jenis alat bantu pembelajaran berupa lembaran kertas yang berupa informasi atau soalsoal24. LKS merupakan alat bantu utama yang sangat sering di gunakan oleh TK ABA Tegalsari. LKS ini dibuat oleh g-guru dan isinya menyesuaikan dengan tema yang dibahas. Ini akan lebih mudah karena guru lebih mengetahui bagaimana kondisi anak dan lingkungan di sekitar anak. Namun yang terpenting dalam pembuatan LKS ini adalah kretifias dari guru. 2. Buku cerita Buku cerita sering digunakan untuk membantu penyampaian materi kesehatan, contoh buku cerita adalah: Sakit Gigi, Aku Tak Takut Kedokter, Hygiene Five, Mengapa Perlu Tidur Siang. Buku-buku cerita ini diperoleh dari Dinas Kesehatan atau diusahakan oleh pihak sekolah dengan cara membeli. 3. Stiker dan Poster Stiker-stiker tentang anjuran untuk menjaga kesehatan banyak tertempel baik di dinding kelas, di dinding gedung sekolah, UKS, dapur dan juga kamar mandi. Pemasangan stiker-stiker ini adalah di tempattempat yang bisa dilihat oleh anak dan isinya menyesuaikan. Dengan demikian anak akan lebih mengerti.
24
Hamdani, Strategi Belajar Mengajar (Bandung : CV.Pustaka Setia, 2011), hlm.74.
123
4. Compact Disc (CD) TK ABA Tegalsari juga pernah membuat CD anak sehat, yang juga menjadi salah satu media pendidikan kesehatan di TK ABA, namun CD ini jarang digunakan.
D. Perilaku Hidup Bersih Murid Guru serta Karyawan di TK ABA Tegalsari 1. Perilaku Anak Berdasarkan hasi observasi, umumnya murid-murid di TK ABA sudah mulai bisa berperilaku hidup bersih dan sehat walaupun masih perlu bimbingan dalam pelaksanaannya. Karena dari hasil observasi penulis, banyak menemukan murid yang belum melakukan gerakan cuci tangan secara baik dan benar. Misalnya gerakan cuci tangan hanya sekedar membasahi tangannya dengan air tanpa mengusap kedua tangan dengan menggunakan sabun. Hal ini tentu saja tidak sesuai dengan standar mencuci tangan yang baik, mencuci tangan seharusnya dilakukan dengan menggosok
seluruh
tangan
dan
sela-sela tangan
sampai bersih
menggunakan sabun dan bilas dengan air yang mengalir. Kegiatan cuci tangan yang dilakukan anak hanya sekedar untuk memenuhi anjuran guru. Kegiatan mencuci tangan hanya memenuhi ranah kognitif dan afektifnya saja, belum sampai ke ranah psikomotor. Pada saat peneliti melakukan wawancara langsung dengan wali murid dari salah satu murid yang tidak cuci tangan, beliau mengatakan:
124
“Cucu saya memang tidak saya perbolehkan mencuci tangan, karena bila cuci tangan ia sering masuk angin dan terkena filek, karena cucu saya suka main air kalo disuruh cuci tangan.”25 Hal ini menunjukkan sebenarnya perilaku anak yang tidak mencuci tangan di lingkungan sekolah sangat dipengaruhi oleh pendidikan yang didapat saat berada di rumah. Bila guru di sekolah juga tidak memperlakukan dengan ketat kegiatan cuci tangan di sekolah, hal ini menunjukkan tidak akan terjadi perubahan perilaku hidup bersih pada anak. Ini berarti pendidikan di sekolah tanpa adanya kontroling dari guru tidak akan menghasilkan perubahan perilaku apapun pada anak. Anak sudah bisa membuang sampah pada tempatnya namun terkadang masih perlu teguran dan bimbingan untuk dapat membedakan sampah organik dan anorganik. Anak-anak juga sudah bisa diajak untuk membantu guru membereskan kelas atau peralatan belajarnya. Anak-anak yang berusia 5-6 tahun umumnya sudah bisa mencuci piringnya setelah makan. murid-murid dengan usia 5-6 tahun sudah bisa BAB dan BAK di kamar mandi, mereka juga rata-rata tidak jajan sembarangan walaupun masih ada yang suka jajan di luar sekolah. Setelah mendapat pendidikan kesehatan di TK ABA Tegalsari, banyak orang tua yang mengatakan bahwa anaknya mulai mengalami perubahan. Ibu S yang merupakan salah satu wali murid di TK ABA tegalsari Beliau mengatakan: “Banyak perubahan yang terjadi pada anak saya setelah bersekolah di TK ABA ini, diantaranya sudah bisa mandi sendiri, 25
Wawancara dengan Ibu Tri salah seorang wali murid TK ABA, tanggal 3 Juni 2011
125
membereskan mainan, dan bisa mencuci tangan sendiri, di rumah saya juga saya mengajarkan anak saya untuk cuci tangan, buang sampah pada tempatnya, mandi dan gosok gigi. 26 Apa yang dikatakan wali murid di atas menunjukan bahwa harus ada kerjasama yang baik antara guru di sekolah dan orang tua di rumah. Apa yang diterapkan di sekolah maka hendaknya orang tuapun melakukannya agar anak terbiasa hidup mandiri tidak hanya di sekolah tapi juga di rumah. 2. Perilaku Guru Dan Karyawan Dari hasil observasi dan wawancara yang diperoleh antara lain didapatkan data bahwa seluruh guru dan karyawan mengatakan pentingnya pendidikan kesehatan dan pembiasan hidup bersih dan sehat untuk anak usia dini. Baik guru ataupun karyawan tidak ada yang merokok di dalam kelas atau di lingkungan sekolah. Guru senantiasa menganjurkan muridmuridnya untuk mencuci tangan sebelum dan setelah makan, namun sayangnya penulis jarang menemukan guru yang mencuci tangannya sebelum mempersiapkan snack atau makan siang. Guru senantiasa menyuruh untuk cuci tangan namun guru tidak mengontrol secara langsung kegiatan cuci tangan sehingga ada beberapa murid yang tidak melakukan kegiatan cuci tangan. Saat dikonfirmasi kepada salah seorang wali kelas tentang hal ini, wali kelas menyadari bahwa memang seharusnya kegiatan cuci tangan dikontrol oleh guru namun karena
26
Wawancara dengan ibu S (nama disamarkan) selaku wali dari salah satu murid TK ABA Tegalsari..
126
kegiatanya sangat banyak maka ia tak sempat untuk melakukan pengawasan langsung, Sedangkan ketika peneliti mengkonfirmasi ulang pada guru yang lain, guru mengatakan bahwa dirinya tidak terlalu sibuk, tapi mungkin sedikit lalai untuk melaksanakannya. Guru juga senantiasa membersihkan ruangan kelas manakala sebelum dan sesudah makan juga setelah pelajaran. Guru dan karyawan juga selalu menegur anak-anak muridnya apabila ada yang bermain tidak pakai alas kaki, mereka juga selalu mengingatkan untuk melakukan tugas hari minggu (memotong kuku, bersihkan sepatu). Menurut pengakuan salah satu guru bahwa kebersihan lingkungan sekolah saat ini mulai menurun, dan dirinya sangat mengharapkan dukungan untuk menghidupkan kembali rasa peduli akan kesehatan lingkungan sekolah dan sekitarya. Selain itu juga harapan para guru untuk dinas kesehatan agar lebih peduli lagi terhadap kesehatan anak dan mengharapkan adanya pelatihan atau penyuluhan tentang kesehatan anak, agar bisa lebih baik lagi dalam menanamkan PHBS di sekolah baik kepada kepala sekolah, guru maupun orang tua. Petugas
kebersihan,
senantiasa
melakukan
pekerjaannya
diantaranya menyapu halaman, menjaga anak-anak yang sedang bermain, dan menyediakan minuman Namun belum ada kegiatan gotong royong untuk membersihkan lingkungan sekolah hingga lingkungan nampak kotor
127
dan perlu diadakan kerja bakti untuk memangkas pohon-pohon yang sudah mulai rimbun dan menyikat lantai serta wastafel yang mulai berlumut.
E. Kelebihan dan Kekurangan 1. Kelebihan TK ABA Tegalsari merupakan sebuah contoh sekolah yang telah berusaha memberikan perhatian terhadap penanaman Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada anak usia dini. TK ABA juga pernah mendapat beberapa penghargaan di bidang kesehatan, diantaranya juara I lomba sekolah sehat tingkat kabupaten, juara I lomba sekolah sehat tingkat provinsi dan juara 8 lomba sekolah sehat tingkat nasional. Selain itu fasilitas yang memadai untuk melaksanakan pendidikan kesehatan pun sudah ada seperti wastafel untuk cuci tangan, tempat sampah, posterposter kesehatan, alat pengukuran berat badan dan tinggi badan, UKS dan fasilitas kesehatan lainnya. Sehingga memudahkan bagi anak untuk berperilaku hidup bersih dan sehat. TK ABA Tegalsari juga sudah memberikan makanan tambahan dan melaksanakan makan siang bersama sehingga anak tidak diajarkan untuk jajan sembarangan, dan TK ABA tidak membuka warung sehat karena fasilitas makanan yang disediakan oleh sekolah sudah cukup untuk anak. Selain itu TK ABA juga melaksanakan senam sehat setiap hari Senin sampai Kamis juga di dalam kelas masih melakukan aktifitas yang merangsang pergerakan motorik halus dan kasar, ada juga renang setiap
128
bulannya. Selain itu kerja sama yang baik antara TK ABA dan instansiinstansi lainnya sudah terjalin dengan baik. 2. Kekurangannya TK ABA dalam pelaksanaan budaya hidup bersih tdalam pelaksanakannya masih kurang pengawasannya. Sehingga pelaksanananya terkadang tidak sesuai dengan harapan dan tujuan pendidikan. Kegiatan pembelajaran kesehatan yang dilakukan hanyalah sebatas anjuran namun tidak diikuti dengan pengawasan, sedangkan tugas seorang guru selain memberikan arahan juga seharusnya melakukan pengontrolan dalam pelaksanaannya. Penulis juga sering menemukan tidak tersedianya alat kesehatan seperti sabun untuk cuci tangan dan serbet bersih dan kering, sehingga anak tidak dapat melakukan cuci tangan dengan baik dan benar. Guru masih kurang dalam memberikan role model bagi anak-anak hal ini dapat dilihat dari jarangnya guru melakukan cuci tangan sebelum dan sesudah membagikan snack atau sebelum dan sesudah makan siang. Pelaksanan kesehatan makin menurun, hal ini dapat dilihat dari adanya program-perogram kesehatan yang mulai tidak dilaksanakan lagi seperti kegiatan gotong royong, pemeliharaan tanaman, kegiatan dokter cilik, piket UKS, piket membersihkan kamar mandi, tempat cuci piring mulai berlumut, lingkungan mulai kotor dan terkesan tidak terpelihara dengan rapi, tanaman-tanaman hias tidak tertata dan terawat, pohon-pohon mulai rimbun dan daunnya sering mengotori halaman karena tidak dibersihkan.
129
Dengan tenaga kebersihan hanya 2 orang, dan itupun hanya seorang saja yang aktif menjaga kebersihan sekolah mulai dari pagi hingga sore hari, dengan merangkap sebagai penjaga dan mengawasi anak-anak, menyebabkan tidak memungkinnya untuk menjangkau semua ruangan yang ada. Belum adanya kantin sehat, sehingga masih banyak anak-anak yang jajan di luar. Walaupun diberikan snack dan makan siang pada kenyataannya anak masih menginginkan untuk jajan di luar. Hal ini dapat membahayakan kesehatan. Kurangnya media pembelajaran yang mendukung pembelajaran pendidikan kesehatan bagi anak. Kegiatan pembelajaran juga dirasakan hanya seperti itu-itu saja. Guru jarang melakukan metode dan setrategi yang bervariasi, media yang digunakan umumnya hanya diambil dari LKS saja, dengan melipat dan menggunting, muatan pendidikan kesehatan belum begitu dimasukan dalam kegiatan sehari-hari dengan baik. Kurangnya sarana yang menunjang untuk proses pendidikan kebersihan, seperti wastafel yang berada di lantai atas hanya 1 buah, dan ini digunakan untuk memenuhi kegiatan cuci tangan sebanyak 5 kelas atau 125 orang anak, dalam satu lantai, sehingga terkadang anak harus berlarian agak jauh untuk menjangkau wastafel dan kegiatan cuci tangan tidak terkontrol, dan sering becek. Dari hasil wawancara banyak guru yang mengeluhkan minimnya pelatihan yang didapat dari dinas kesehatan. Kegiatan pembelajaran
130
.dirasakan mulai membosankan, hal ini diperlukan penyegaran pada guru untuk diberikan berbagai pelatihan tentang strategi belajar-mengajar, metode dan jenis alat peraga, tumbuh kembang anak dan juga kegiatan lainnya. Sehingga guru kurang variasi dalam melaksanakan kegiatan pembelajaan. Belum adanya kantin sehat, banyaknya program kesehatan yang tidak dilaksanakan lagi seperti kegiatan dokter cilik, gotong royong, piket membersihkan kamar mandi dan memelihara tanaman. Belum adanya air bersih sebagai sarana untuk minum dan MCK, karena air yang digunakan saat ini menurut hasil pemeriksaan di laboratorium mengandung bakteri yang melebihi dari yang dikatakan aman untuk dikonsumsi manusia. Yang artinya secara biologis tidak memenuhi syarat untuk dikonsumsi manusia.
F. Respon Orang Tua atas Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di TK ABA Tegalsaris Kesan orang tua terhadap pendidikan kesehatan di TK ABA Tegalsari adalah baik, 15 orang tua menyatakan kesan yang baik terhadap pendidikan kesehatan pada anak karena setelah menyekolahkan anak di sekolah ini, anak sudah biasa mandiri seperti sudah bisa buang sampah sendiri, gosok gigi sendiri, mandi sendiri, makan sendiri. Ada seorang wali murid yang juga merasa sangat terbantu dengan adanya pelaksanaan makan siang di sekolah karena anaknya yang biasanya sangat sulit makan
131
sayur di rumah, ketika di sekolah mau. ini sangat membantu sehingga terjamin asupan vitaminnya akan sayuran. Selain itu juga orang tua menghimbau agar kebersihan lingkungan di tingkatkan lagi, seperti pemangkasan pohon-pohon yang sudah sangat rindang. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah masalah kebersihan kamar mandi. Karena anak suka buang air kecil dan besar seadanya saja bahkan kadang tidak disiram, sehingga kamar mandi baud an tidak nyaman. Ada juga yang menyarankan harus adanya perhatian pada tanaman-tanaman hias yang sekarang mulai tidak terawat lagi, dan hendaknya sekolah juga menambah petugas kebersihan.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Perilaku manusia setelah dewasa merupakan hasil dari penanaman pendidikan yang didapatkan saat dari usia dini. Pendidikan kesehatan yang dilakukan pada anak usia dini merupakan pondasi bagi terselenggaranya perilaku hidup bersih dan sehat di kemudian hari. Sehingga dalam pelaksanaannya memerlukan kedisiplinan, pembiasaan dan dukungan dari lingkungan. Berdasarkan hasil penelitian lapangan dan analisis, yang penulis lakukan terhadap data lapangan yang selama ini diperoleh tentang pelaksanaan pendidikan kesehatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di TK ABA Tegalsari Yogyakarta, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1.
TK ABA Tegalsari adalah lembaga pendidikan anak usia dini yang telah menyelenggarakan pendidikan kesehatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di lingkungan TK ABA. Adapun pendidikan kesehatan yang dilaksanakan di TK ABA antara lain: pembiasaan cuci tangan, membuang sampah pada tempatnya, menggosok gigi, tidak merokok, pemberian makanan bergizi. Adapun pelaksanaannya dilakukan melalui pembiasaan sehari-hari di sekolah. Kegiatan mencuci tangan diajarkan oleh guru dengan menganjurkan murid mencuci tangan sebelum dan sesudah makan snack dan makan siang. Kegiatan membuang sampah pada tempatnya dilakukan dengan anjuran membuang sampah sisa dari snack yang disediakan oleh TK ABA pada tempatnya. Pendidikan tidak merokok di sekolah diajarkan 132
133
melalui larangan merokok bagi setiap elemen sekolah. Sedangkan pemberian makanan bergizi diberikan setiap hari yaitu pada saat makan siang dengan menu yang bervariasi. Pelaksanaan pendidikan kesehatan tersebut disusun dalam program kesehatan yang terdiri dari: pemeriksaan kesehatan anak oleh Pusat Kesejahteraan Umat (PKU) Muhammadiyah Berbah, pemeriksaan kebersihan anak oleh guru, seminggu sekali ada kegiatan gosok gigi bersama di sekolah, sebulan sekali ada minum susu bersama, jalan sehat bersama setiap minggu ke-4, renang satu bulan sekali, dilakukan pada akhir bulan, setiap 2 kali (tiap semester) ada pemeriksaan dari puskesmas. Selain itu pendidikan kesehatan juga terintegrasi dalam pembelajaran sehari-hari dalam bentuk pembiasaan hidup bersih dan sehat. Adapun indikator pelaksanaan PHBS yang telah dilaksanaan oleh TK ABA Tegalsari adalah sebagai berikut: dari pembiasaan cuci tangan, membuang sampah pada tempatnya, gosok gigi bersama, larangan merokok di sekolah, olah raga yang teratur, pengukuran tinggi badan dan berat badan serta pemberian makanan tambahan. Untuk menunjang terlaksananya perilaku hidup bersih dan sehat, TK ABA Tegalsari juga menyediakan sarana dan prasarana kesehatan yang memadai seperti tersedianya sarana cuci tangan yang ada di lantai atas dan bawah bangunan, dengan air mengalir, dilengkapi sabun dan kain serbet, tersedianya tempat sampah pada masing masing kelas, adanya UKS, tersedianya jamban sehat dan tersedianya saluran pembuangan air limbah.
134
2.
Metode yang digunakan dalam pelaksanakan pendidikan kesehatan perilaku hidup bersih dan sehat yang di TK ABA, yaitu dengan menggunakan metode bercerita, metode pembiasaan, metode demonstrasi, metode bercakap-cakap, metode karya wisata, dan metode bernyanyi. Sedangkan strategi pembelajaran yang dipakai adalah strategi ekspository dan Strategi problem solving best learning.
3. Dari hasil observasi didapat data bahwa umumnya murid TK ABA telah berperilaku hidup bersih dan sehat. Hal ini dapat terlihat dari rutinitas cuci tangan yang dilakukan oleh murid-murid TK sebelum dan sesudah makan yang bisa dilakukan sendiri atau juga atas anjuran guru. Namun kegiatan mencuci tangan tidak dimonitoring oleh guru sehingga banyak anak-anak yang tidak melaksanakan gerakan mencuci tangan dengan baik dan benar. Kegiatan cuci tangan yang dilakukan anak hanya sekedar untuk memenuhi anjuran guru. Kegiatan mencuci tangan hanya memenuhi ranah kognitif dan afektifnya saja, belum sampai ke ranah psikomotor. Selain itun penulis jarang menemukan guru yang mencuci tangannya sebelum mempersiapkan snack atau makan siang. Anak sudah bisa membuang sampah pada tempatnya walau terkadang masih perlu teguran dan bimbingan untuk dapat memilah sampah antara organik dan anorganik. Anak-anak juga sudah bisa membantu guru membereskan kelas atau peralatan belajarnya juga membersihkan ruangan sebelum dan sesudah makan juga setelah pelajaran
135
usai, dan umumnya sudah bisa mencuci piring masing-masing setelah makan. Mereka juga rata-rata tidak jajan sembarangan walaupun masih ada yang suka jajan di luar sekolah. Seluruh guru dan karyawan memandang penting pendidikan kesehatan dan pembiasan hidup bersih dan sehat untuk anak usia dini. Tidak ada yang merokok di dalam kelas atau di lingkungan sekolah. Guru dan karyawan juga selalu menegur anak-anak muridnya apabila ada yang bermain tidak pakai alas kaki dan mengingatkan anakanak untuk melakukan tugas hari minggu (memotong kuku, bersihkan sepatu).
B. Saran 1. Kepada Pemerintah Pemerintah hendaknya lebih proaktif dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas pemeliharaan kesehatan bangsa. Segala program yang dibuat hendaknya dibarengi dengan sosialisasi yang cukup terhadap organisasi /individu yang akan melaksanakannya. Hal ini karena dalam pelaksanan pendidikan kesehatan khususnya program PHBS, banyak lembaga sekolah maupun guru belum memahami bagaimana bentuk dan pelaksanaannya secara konkrit serta standar yang digunakan. Sehingga pihak pemerintah hendaknya
memperbanyak
pelatihan-pelatihan
tentang
kesehatan
khususnya program PHBS kepada para guru, murid dan juga orang tua.
136
2. Kepala Sekolah TK ABA Tegalsari Yogyakarta Sebagai pimpinan dalam unit TK ABA hendaknya kepala TK melaksanakan fungsinya dalam memenaj sekolah seperti: planing, organising, acctuating dan controlling. Hal ini karena pelaksaan PHBS di sekolah saat ini menurut hasil observasi dan juga hasil wawancara dari beberapa orang guru mengatakan pelaksanaan PHBS di TK ABA saat ini sudah mengalami penurunan. Semangat dan komitmen untuk tetap menanamkan pendidikan dan pembiasaan hidup bersih dan sehat mulai menurun sehingga dengan berperan aktif dari kepala sekolah dalam melakukan controling dan fungsi-fungsi managemen dapat meningkatkan pendidikan kesehatan dan memberikan motivasi kepada para guru agar tetap berkomitmen dalam menjaga dan mempertahankan prestasi pernah diraih oleh TK ABA Tegalsari sebagai sekolah yang bersih dan sehat. 3. Kepada Para Guru Keberhasilan pembelajaran di TK ABA sangat tergantung pada strategi dan metode yang digunakan, juga pemahaman tentang tumbuh kembang anak harus dimiliki oleh guru. Oleh karena itu: a. Guru-guru sebagai role model di mana segala perkataan, sikap dan bertingkah laku akan ditiru oleh murid, hendaknya senantiasa menjadi tauladan bagi murid, orang tua dan masyarakat umum lainnya dalam berperilaku hidup bersih dan sehat. b. Guru hendaknya selalu meningkatkan keterampilan dan kemampuan dalam pengetahuan dan penggunaan berbagai metode pengajaran, dan
137
media pembelajaran sehingga mampu memberikan motivasi dan mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki peserta didik. c. Guru hendaknya senantiasa kritis dan inovatif dalam proses belajarmengajar baik di dalam ataupun di luar kelas. Guru harus senantiasa mengembangkan ide, gagasan dan pemikiran terbaiknya mengenai pembelajaran penanaman perilaku hidup bersih dan sehat sehingga tercipta pembelajaran terbaik bagi peserta didik. d. Guru juga dituntut untuk selalu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam penugasan dan pengembangan teknologi yang selalu berkembang untuk menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dalam proses pembelajaran baik melalui studi lanjut maupun mengikuti berbagai pelatihan-pelatihan. e. Guru hendaknya senantiasa mengembangkan kreatifitasnya dalam mengembangkan alat peraga yang menarik minat anak agar memudahkan penyerapan ilmu pengetahuan oleh anak. 4. Murid Peserta didik sebagai subyek sekaligus obyek dalam pendidikan hendaknya selalu giat belajar dalam menghadapi berbagai perubahan global sehingga mampu bersaing dengan baik, tetap menjaga kebersihan diri dan lingkungan, belajar lebih giat dan mengikuti nasehat guru serta patuh dan berbakti kepada orang tua.
138
5. Wali murid Keluarga merupakan tempat pendidikan pertama bagi anak, perilaku orang tua sangat berpengaruh terhadap perilaku anak. Para orang tua hendaknya sadar akan keterlibatannya dalam pembentukan perilaku hidup bersih dan sehat anak. Seharusnya orang tua senantiasa belajar untuk menambah wawasan tentang kesehatan dan tumbuh kembang anak. anak sebagai peniru yang ulung tentunya akan sangat sering mengadopsi perilaku orang tuanya. Dalam hal ini hendaknya orang tua dapat menjadi contoh yang baik terhadap anak dan juga membiasakan perilaku hidup untuk dirinya sehidiri dan juga pada anaknya. 6. Masyarakat Sebagai unsur yang tidak terlepas dari pengelolaan sekolah hendaknya lebih kritis dan aktif dalam memberikan perhatian dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Senantiasa aktif memberikan bantuan dana untuk pengembangan sarana dan prasarana pembelajaran bagi putra putrinya dalam rangka mewujudkan pendidikan yang berkualitas demi mewujudkankan manusia Indonesia yang sehat, cerdas dan kuat serta beriman dan bertaqwa.
DAFTAR PUSTAKA
Ajwar, Pengantar Kesehatan Lingkungan, Jakarta: Mutiara, 1997. Ali, Mohammad, Penelitian Kependidikan: Prosedur dan Strategi, Bandung: Angkasa, 1987. Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, edisi ke-5, Jakarta: Rineka Cipta, 199. A., Arsyad,
Media Pembelajaran, Jakarta: PT Raja Grafindo Perkasa, 2007.
Cahyadi, W., Bahan Tambahan Pangan, Jakarta: Bumi Aksara, 2008. Departemen Kesehatan RI, Panduan Manajemen PHBS Menuju Kabupaten/Kota Sehat, Pusat Promosi Kesehatan, Jakarta: Dep.Kes. RI, 2002. _____________________, Pembinaan Kesehatan Anak Didik Taman Kanakkanak , Jakarta: Direktorat Bina Kesehatan Keluarga, 1999. _____________________, Pedoman Pembinaan Kesehatan Anak Didik Taman Kanak-Kanak, Jakarta: Departemen Kesehatan, 1999. Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, ”Cegah Demam Berdarah Dengan Memberantas Sarang Nyamu”, Brosur, Yogyakarta: 2010. Direktorat Pendidikan Anak Dini Usia, Sosialisasi Pendidikan Anak Usia Dini, Apa, Mengapa Dan Siapa Yang Bertanggung Jawab Terhadap Program Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta: Direktorat Pendidikan Anak Dini Usia, Direktorat Jendral Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda, Departemen Pendidikan Nasional, 2004. Effendy, Nasrul, Dasar-Dasar Keperawatan masyarakat, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran, 1998. Ermayanti, Eka Rohmah, “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Terhadap Sikap Dan Perilaku Menjaga Kebersihan Pribadi Pada Siswa Mutawasithah (SMP) Pondok Pesantren Imam Bukhari Surakarta”, Sekripsi, Yogyakarta: Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada, 2008.
139
140
Fitriani, Sinta, Promosi Kesehatan, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011. Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: CV. Pustaka Setia, 2011. Hamruni, Setrategi dan Model-Model Pembelajaran Aktif dan Menyenangkan, Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2009. Hidayati, Yaya, “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Metode Ceramah Interaktif Pada Guru Dan Siswa SD Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Perilaku Tentang Penggunaan Bahan Tambahan Berbahaya Dalam Jajanan Sekolah Di Kecamatan Tanjung Karang Timur Kota Bandar LampungTahun 2009”, Tesis, Yogyakarta: Program Pascasarjana Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada, 2009. Masitoh, dkk, Strategi Pembelajaran TK, edisi ke-1, Jakarta: Universitas Terbuka, 2004. Miles & Hubberman, Analisis Data Kualitatif, terj. Tjetjep Rohendi, Jakarta: UI Press,1994. Notoatmodjo, Soekidjo, Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Jakarta: Rineka Cipta, 2007. Prilianto, Eko, “Buang Sampah Sembarangan Boleh-Boleh Saja, Penegakan Hukum itu tidak Bisa dilaksanakan pada Masyarakat Level Ekonomi Bawah”, http://Metro.Vivanews. Com/News/Read/107613, akses 2 April 2010. Program Upaya Kesehatan Masyarakat, “Ayo Timabang Barat Badan dan Ukur Tinggi Badan Kita”, Brosur, Yogyakarta: Dinas Kesehatan Provinsi DIY, 2010. Pusat Promosi Kesehatan, Promosi Kesehatan Di Sekolah, Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2008. Rahmawati, Elfi, “Analisis Kebutuhan Program Promosi Pencegahan Diare Pada Anak Berusia Dibawah Dua Tahun”, Jurnal Berita Kedokteran Masyarakat, Vol. 24. No.1, Yogyakarta: Fakultas Kedokteran UGM, 2008. Sarwono, Solita, Siologi Kesehatan: Beberapa Konsep Beserta Aplikasinya, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1993. Siswanto, Hadi, Pendidikan Kesehatan Anak Usia Dini, Jakarta: Pustaka Rihama, 2009.
141
Soeharsono, Ana Retnoningsih, Kamus Bahasa Idonesia Lengkap,Semarang: CV. Widya Karya, 2009. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2009. Suliha, U. dkk, Pendidikan Kesehatan dalam Keperawatan, Jakarta: ECG, 2002. Surakhmad, Winarno, Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode dan Teknik, Bandung: Tarsito,1990. Umami, Lukman Effendi, Riza, “Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada SD Negeri Cikeussal Kidul 01Ketanggungan Jawa Tengah”, Jurnal Kedokteran dan Kesehatan. Universitas Muhammadiyah, Yogyakarta: UMY, t.t. Umar, Zaidina, “Perilaku Cuci Tangan Sebelum Makan dan Kecacingan Pada Murid SD Di Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat”, Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Kesehatan Masyarakat, Vol. 2, No. 2, Jakarta: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007.
Sumber Data Penelitian 1. Guru dan Karyawan No
Nama Guru
Pendidikan
Jabatan/Tugas
1
Wardiyah,S.Pd
S1
Kepala Sekolah
2
Siti Fatimah
SPGTK
Guru kelas A2
3
Umi Handayani
SMA (IPA)
Guru kelas B1
4
Purwani Astuti
SMA IPS
Guru Kelas B4
5
Yamtimah
SMEA
Guru Kelas A1
6
Siti Fatonah
PGA
Guru Kelas B2
7
Tri Widodo,S.Pd, AUD
D2 PGTK
Guru Kelas B1
8
Ila Hayati, S.Ag.
SI
Guru Kelas B4
9
Katri Astuti, S.Pd.
S1
Guru Kelas A2
10
Herowati, S.Pd, AUD
S1 PAUD
Guru Kelas A2
10
Kartini, A.Ma
D2 PGTK
Guru Kelas B2
11
Rina Wiharti , S.P
S1
Guru Kelas B4
13
Haryati.A.Ma
D2 PGTK
Guru Kelas B2
14
Zulfiah, S.Pd
S1
Karyawan Administrasi
15
Juminten
SD
Karyawan Kebersihan
16
Wakiah
SD
Pekarya Masak
2. Murid No 1 2 3 4 5 7 8 9 10 11
Nama Ferania Yusuf Bimo Prasojo Hamam Farika Kartika Sari Fauzan Sista Hayu Puritha Rahmanda Vian Prasista Dias Ayu
Usia 6 Tahun 6 Tahun 5 Tahun 6 Tahun 6,5 tahun 5 Tahun 5 Tahun 5 Tahun 6 Tahun 5 Tahun
Kelas B1 B2 A1 B2 B1 A2 A1 A2 B1 A2
Nama Wali Murid Ujang Al Khumaini Ida Yunita Hari Wibawa Fajar Nugroho Marwan Dian Budiastuti Lukman Hakim Naning widayati Retno Fardidawati Dian Budiastuti
3. Wali Murid N o. 1
Nama
Wali Murid Dari
Usia
Pekerjaan
Lukman Hakim Naning widayati Retno Fardidawati Dian Budiastuti
Hayu
37 tahun
Pendidikan S2
Puritha Rahmanda Saputri Vian
34 tahun
S1
31 tahun
S1
26 Tahun
S1
6
Maya
Valen
SLTA
7
Sartiningsih
Fera
8
Marwan
Fauzan
9
Yulianti
Puritha Rahmanda Saputri Bimo Prasojo
36 tahun 27 Tahun 53 tahun 40 Tahun 6 Tahun
2 3 4
11 Ida Yunita
Prasista Ayu.S
Dias
SMK S1 S2 D2
Trainer/Researc her Ibu Rumah Tangga Ibu Rumah Tangga Ibu Rumah Tangga Ibu Rumah Tangga Ibu Rumah Tangga Wiraswasta Ibu Rumah Tangga Guru TK
Lampiran 1 Instrumen Penelitian A. Daftar Wawancara Dengan Kepala Sekolah 1. Apakah menurut ibu pendidikan kesehatan itu penting untuk ditanamkan pada anak sejak usia dini ?Apa alasan anda? 2. Apakah TK ini sudah melaksanakan pendidikan kesehatan khususnya PHBS di sekolah ? 3. Kapan program pendidikan kesehatan tersebut mulai dilaksanakan?
4. Dari mana ibu/bapak mengetahui informasi tentang pendidikan kesehatan khususnya PHBS? 5. Apa alasan anda melakukan program pendidikan kesehatan di sekolah?
6. Adakah kerjasama dengan Dinas Kesehatan atau petugas kesehatan untuk pelaksanaan pendidikan kesehatan?. Bila jawaban ya, bagaimana anda menjalin hubungan kerjasama dengan Dinas Kesehatan, atau petugas kesehatan? 7. Adakah bantuan dari pihak lain untuk pelaksanaan PHBS?
8. Dari mana dana yang anda dapat untuk pelaksanaan program ini? 9. Apakah TK ABA ini pernah mendapat prestasi khusus di bidang kesehatan?
10. Apakah anda mendapat dukungan dari masyarakat setempat untuk penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di TK? 11. Bagaimana anda melaksanakan PHBS di TK ABA?
12. Apakah ada kurikulum atau program khusus yang dirancang untuk pendidikan kesehatan anak usia dini?
13. Pendidikan kesehatan apa saja yang anda ajarkan kepada anak usia dini? 14. Bagaimana pendidikan kesehatan diajarkan pada anak usia dini?
15. Model dan Strategi apa yang anda gunakan untuk menanamkan perilaku hidup bersih sehat pada anak usia dini? 16. Alat bantu apa saja yang anda pakai untuk mempermudah pembelajaran?
17. Bagaimana hasil dari pelaksanaan pendidikan kesehatan yang telah anda laksanakan? 18. Bagaimana manajemen dari penanaman PHBS di TK ABA
19. Apakah anda melakukan evaluasi dari pelaksanaan PHBS di sekolah? 20. Apa kendala dari penanaman pendidikan kesehatan (perilaku hidup bersih dan sehat) pada anak usia dini? 21. Apa kekurangan dan kelebihan dari pelaksanaan pendidikan kesehatan pada TK ABA Tegalsari? 22. Apa harapan anda untuk meningkatkan kesehatan anak usia dini?
B. Daftar Wawancara Dengan Guru 1. Apakah menurut anda pendidikan kesehatan itu penting untuk ditanamkan sejak usia dini?, Apa alasan anda? 2. Apakah ada pendidikan kesehatan yang diajarkan pada anak usia dini di TK ini? 3. Apakah anda mengenal program pemerintah tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di sekolah? 4. Apa yang anda ketahui tentang PHBS? 5. Apakah anda pernah mendapat pelatihan tentang kesehatan?. Bila ada dari mana?
6. Apakah ada kurikulum atau program khusus yang dibuat untuk menanamkan pendidikan kesehatan? 7. Pendidikan kesehatan apa saja yang anda ajarkan kepada anak usia dini? 8. Dari mana anda mendapat literatur untuk mengajarkan pendidikan kesehatan? 9. Bagaimana anda mengajarkan pendidikan kesehatan untuk anak usia dini? 10. Model dan Strategi apa yang anda gunakan untuk menanamkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada anak usia dini? 11. Alat bantu apa saja yang anda pakai untuk mempermudah pembelajaran? 12. Bagaimana hasil dari pelaksanaan pendidikan kesehatan yang telah anda lakukan? 13. Apa kendala dari penanaman pendidikan kesehatan ( Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) pada anak usia dini? 14. Adakah dukungan dari pemerintah atau warga untuk membantu terlaksananya PHBS di sekolah? 15. Apa kekurangan dan kelebihan dari pelaksanaan pendidikan kesehatan pada TK ABA Tegalsari?. 16. Apa harapan anda untuk meningkatkan kesehatan anak usia dini/ 17. Apakah ada keritik atau saran anda kepada pihak sekolah atau pemerintah untuk peningkatan pendidikan kesehatan di sekolah ?
C. Daftar Wawancara Dengan Karyawan 1. Apa saja tugas anda selama menjadi karyawan di TK ABA? 2. Kapan saja anda melakukan tugas anda? 3. Apa menurut anda pendidikan kesehatan itu penting? 4. Apa saja peran serta anda dalam menjaga kebersihan lingkungan dan perilaku anak?
5. Apa anda pernah mendapat informasi tetang kesehatan, bila ” ya” dari mana mendapat informasi tentang kesehatan? 6. Menurut anda, pendidikan kesehatan apa saja yang telah diajarkan guru di TK ABA Tegalsari ini? 7. Menurut anda apakah ada kendala dari pelaksanaan pendidikan kesehatan di TK ABA ini? 8. Bagaimana perilaku hidup sehat guru? 9. Bagaimana perilaku hidup sehat murid ? 10. Bagaimana perilaku kesehatan orang tua murid? 11. Apakah ibu pernah membuang sampah sembarangan di depan anak-anak ? 12. Apakah ada yang merokok di lokasi sekolah? 13. Bagaimana fasilitas penunjang kebersihan dan pembelajaran kesehatan? 14. Apakah alat-alat penujang kebersihan tersedia dengan cukup? 15. Apa kritik atau saran anda kepada pihak sekolah untuk meningkatkan kesehatan anak?
D. Daftar wawancara dengan wali murid 1. Pendidikan kesehatan apa saja yang sudah anda ajarkan di rumah untuk anak anda ? 2. Bagaimana Perilaku Hidup Bersih dan Sehat anak di rumah? 3. Apakah anak anda suka jajan di luar? 4. Apakah ada yang merokok di rumah? 5. Apa saja yang anda upayakan untuk menjaga kesehatan anak anda?
6. Literatur atau informasi kesehatan biasanya anda padat dari mana? 7. Apa kesan anda menyekolahkan anak anda di TK ABA? 8. Apakah komunikasi antara guru dan murid? 9. Apakah ada kunjungan guru ke rumah? 10. Apa pendapat anda terhadap pelaksanaan pendidikan kesehatan di TK ABA Tegalsari? 11. Apa krititik atau saran anda untuk kemajuan pendikan kesehatan di TK ABA Tegalsari.
A. Jawaban Wawancara Kepala TK ABA Tegalsari Yogyakarta Nama Usia Tanggal Wawancara Lokasi Wawancara 1.
Pertanyaan Jawaban
2.
Pertanyaan Jawaban
3.
Pertanyaan Jawaban
4.
5.
Pertanyaan
: Apakah menurut ibu pendidikan kesehatan itu penting untuk ditanamkan sejak usia dini ? : Sangat penting karena masa usia dini sangat strategis untuk menanamkan pendidikan kesehatan dan bila anak sehat maka akan menunjang aktivitasnya di segala aspek, anak diberi pembelajaran langsung dan pembiasaan berpola hidup sehat, serta manjaga kesehatan dan makanan yang baik untuk kesehatan.” : Apakah TK ini sudah melaksanakan pendidikan kesehatan khususnya PHBS di sekolah ? : “Ya, TK ABA Tegalsari sudah melaksanakan pendidikan kesehatan.” : Kapan program pendidikan kesehatan tersebut mulai dilaksanakan? : “Sejak berdiri TK ABA, walaupun secara administrasi belum tertata rapi, pendidikan kesehatan dilakukan dengan pembiasaan sederhana, satu minggu sekali kita periksa kesehatan, misalnya rambut, mata, hidung telinga, dan kurikulum PHBS sudah ada, melekat pada kegatan seharihari. : Dari mana ibu/bapak mengetahu informasi tentang pendidikan kesehatan khususnya PHBS?
Jawaban
: ”Adanya Tim pembina Usaha Kesehatan Sekolah (TPUKS) tingkat kecamatan dan kabupaten, serta propinsi, TPUKS sering mengadakan pertemuan berkala, 3 bulan sekali atau enam bulan sekali, pemeriksaan dari puskesmas setahun sekali yang meliputi TK yang ada di seluruh kecamatan Banguntapan, serta ada penataran UKS, dan sekarang masih belum optimal. Dulu sudah ada tapi sekarang sudah tidak aktif lagi.
Pertanyaan
: Apa alasan anda melakukan program pendidikan kesehatan di sekolah? : Kesehatan itu penting karena anak sehat akhirnya anak siap menerima pelajaran. : Adakah kerjasama dengan dinas kesehatan atau petugas
Jawaban 6.
: Wadiyah, S.Pd. : 39 Tahun : 01 Mei 2011 : Kediaman Ibu Wardiyah
Pertanyaan
Jawaban
7.
Pertanyaan Jawaban
8.
Pertanyaan Jawaban
9.
Pertanyaan
Jawaban
kesehatan untuk pelaksanaan pendidikan kesehatan?,(bila jawaban ya), bagaimana anda menjalin hubungan kerjasama dengan dinas kesehatan, atau petugas kesehatan? : “Ada Memorandum of Understanding (MOU) dengan pihak (PKU) Muhammadiyah, ada biayanya di awal tahun, juga ada kerja sama dengan TPUKS untuk membina sekolah-sekolah, serta pemeritah kabupaten Bantul, selain itu saya selalu membina kerjasama dengan masyarakat misalnya kami mengadakan santunan para lansia, ketika ulang tahun TK ABA, kami mengadakan pengobatan gratis, kaum duafa setiap tahun, dana dari murid.” : Dari mana dana yang anda dapat untuk pelaksanaan program ini? : “Dari pemerintah daerah kami mendapat program 100 ribu, dan dana dari wali murid untuk pemeriksaan fisik, dan kegiatan yang menunjang PHBS, termasuk buku Kartu Menuju Sehat (KMS).” : Apakah TK ini pernah mendapat prestasi khusus di bidang kesehatan ? : “Juara 1 lomba sekolah sehat tingkat kabupaten 20072008, dan juara 8 lomba kesehatan tingkat Nasional.” : Apakah anda mendapaat dukungan dari masyarakat setempat untuk penerapan perilaku hidup bersih dan sehat di TK ? : Ya, lingkungan mendukung, dengan masyarakat melakukan pembersihan di lingkungan TK ABA Tegalsari saat akan dilakukan lomba sekolah sehat.
10. Pertanyaan Jawaban
: Bagaimana anda melaksanakan PHBS di TK ABA : Dengan mengajarkan Perilaku hidup sehat pada anak,dan juga pada lingkungan sekitar.
11. Pertanyaan
: Apakah ada kurikulum atau program khusus yang dirancang untuk pendidikan kesehatan anak usia dini? : Ada di pembelajaran dibentuk misal hari ini memakan makanan yang sehat dan juga halal, dan tidak boleh jajan sembarangan, pemeriksaan kesehatan dan ada asuransi kesehatan. : Pendidikan kesehatan apa saja yang anda ajarkan kepada anak usia dini? : Berperilaku hidup bersih, makan makanan yang sehat, tak
Jawaban
12. Pertanyaan Jawaban
boleh jajan sembarangan, memelihara kesehatan. Pendidikan kesehatan diintegrasikan dalam pembelajaran sehari-hari. 13. Pertanyaan Jawaban
14. Pertanyaan
Jawaban
15. Pertanyaan Jawaban
16. Pertanyaan Jawaban 17. Pertanyaan Jawaban
18. Pertanyaan Jawaban
19. Pertanyaan
Jawaban 20. Pertanyaan Jawaban
: Bagaimana pendidikan kesehatan diajarkan pada anak usia dini? : Lingkungan harus bersih, kelas harus bersih, tempat sampah dan minum anak-anak juga bersih. : Model dan Strategi apa yang anda gunakan untuk menanamkan perilaku hidup bersih sehat pada anak usia dini? : Dengan mengajarkan secara langsung pendidikan kesehatan kepada anak, memberikan contoh dan praktek langsung. : Alat bantu apa saja yang anda pakai untuk mempermudah pembelajaran? : Dengan buku cerita, kami juga membuat CD untuk kesehatan, diputar menurut tema yang diperlukan. : Bagaimana hasil dari pelaksanaan pendidikan kesehatan yang telah anda laksanakan? : Alhamdulilah anak-anak sudah bisa potong kuku sendiri, merapikan kelas, cuci tangan, buang sampah sendiri. : Apakah anda melakukan evaluasi dari pelaksanaan PHBS di sekolah? : Ya, Ada pertemuan dengan wali murid tentang program tumbuh kembang anak, setiap 1 bulan sekali, termasuk parenting.” : Apa kendala dari penanaman pendidikan kesehatan (perilaku hidup bersih dan sehat) pada anak usia dini? : Orang tua yang kurang bekerja sama dalam melaksanakan pendidikan kesehatan. : Menurut anda apa kekurangan dan kelebihan dari pelaksanaan pendidikan kesehatan pada TK ABA Tegalsari? : Pendidikan yang dilakukan sudah bagus, sudah ada kurikulum dan sarana prasarana kesehatan sudah lengkap. : Apa harapan anda untuk meningkatkan kesehatan anak usia dini? : Harapan saya agar TK ABA akan lebih baik lagi dan pemerintah lebih perduli.serta orang tua juga lebih tanggap untuk kemajuan siswa.
B. Daftar Jawaban Wawancara Guru Identitas Guru Nama Umur Pendidikan Lama bekerja Jenis kelamin Guru kelas Tanggal wawancara Waktu wawancara Lokasi 1.
Pertanyaan Jawaban
2.
Pertanyaan
3.
Jawaban Pertanyaan
Jawaban
4.
Pertanyaan Jawaban
5.
Pertanyaan Jawaban
6.
Pertanyaan Jawaban
7.
Pertanyaan
8.
Jawaban Pertanyaan
: : : : : : : : :
Ibu Umi Handayani , 42 tahun, SLTA, 10 tahun, Perempuan, B1, tanggal 7/3/2011, pkl 12.30 s/d 13.30, ruang kelas A1
: Apakah menurut anda pendidikan kesehatan itu penting untuk ditanamkan sejak usia dini ? apa alasan anda? : Ya, pendidikan kesehatan sangat penting diajarkan pada anak usia dini, karena anak usia dini merupakan pondasi yang tepat untuk menanamkan perilaku hidup bersih sehingga kemudian hari akan menjadi anak yang kuat di waktu dewasa. : Apakah ada pendidikan kesehatan yang diajarkan pada anak usia dini di TK ini? : Ya, ada : Apakah anda mengenal program pemerintah tentang perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah? (bila ya), Apa yang anda ketahui tentang PHBS ? : Ya, perilaku hidup sehat mencakup lingkungan yang sehat, ada UKS, ada jamban. Saya tahu PHBS dari puskesmas Banguntapan saat lomba UKS : Apakah anda pernah mendapat pelatihan tentang kesehatan, Bila ada dari mana ? Pernah, tentang PHBS di sekolah pada tahun 2007 oleh puskesmas Banguntapan Apakah ada kurikulum atau program khusus yang dibuat untuk menanamkan pendidikan kesehatan? Ada, hanya beberapa, seperti gosok gigi, olah raga, makan siang bersama Pendidikan kesehatan apa saja yang anda ajarkan kepada anak usia dini? Mencuci tangan, gosok gigi, buang sampah pada tempatnya,dan lain-lain. Dari mana anda mendapat literatur untuk mengajarkan pendidikan kesehatan? Dari buku, televisi, radio Bagaimana anda mengajarkan pendidikan kesehatan untuk
Jawaban
anak usia dini? a. Mencuci tangan Bila anak yang baru saja masuk sekolah, anak biasanya diajarkan mencuci tangan dengan mempraktekan langsung pada anak murid cara mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, dikeringkan dengan lap bersih. Kegiatan ini kemudian dilakukan secara teratur sebelum dan sesudah makan dan dan dibuat sebagai kegiatan pembiasaan setiap harinya.selain itu kebiasaan mencuci tangan juga didukung oleh pembelajaran tematik dan buku LKS b. Kebersihan kuku Setiap hari Sabtu guru menganjurkan setiap muridnya untuk memotong kuku yang sudah panjang, dan pada hari Senin diadakan pemeriksaan kuku c. Gosok gigi Pertama-tama anak diajarkan cara menggosok gigi, kemudian seminggu sekali diadakan jadwal gosok gigi bersama setiap hari Rabu. d. Membuang sampah Anak diajarkan untuk membuang sampah pada tempatnya, dan tiap-tiap kelas disediakan 2 tempat sampah, guru memberi teladan yang baik untuk anak, kotak sampah dibagi dua yaitu untuk sampah organik dan non organik, yang organik dengan tutup sampah warna hijau, dan sampah anorganik dengan turup sampah warna kuning. selain itu ada kegiatan bersihbersih ruangan, menata mainan, menjaga kebersihan kelas. e. Tidak merokok Sekolah melarang setiap orang yang ada di sekolah untuk merokok, tidak terkecuali bagi orang tua dan tamu yang datang ke sekolah. f. Kebersihan pakaian dan sepatu Anak dianjurkan untuk mengganti baju dan mencuci sepatu, dan setiap hari Sabtu hal ini selalu diingatkan, dan pada hari senin para guru selalu memeriksa kebersihan anak.anak diajarkan bagai mana mencuci serbet untuk melatih anak mau mencuci baju kotor g. Toilet training Anak-anak dibiasakan untuk buang air besar dan kecil di WC, pada awalnya guru membantu kebersihan diri sambil mengajarkan anak, selanjutnya anak dibiasakan membersikhan dirinya sendiri dan diajarkan untuk menggunakan tangan kiri dan memakai sabun, dan guru tetap membantu serta mendampingi anak
9.
Pertanyaan
Jawaban 10. Pertanyaan Jawaban
11. Pertanyaan Jawaban 12. Pertanyaan Jawaban 13. Pertanyaan Jawaban
14. Pertanyaan Jawaban
15. Pertanyaan Jawaban
16. Pertanyaan
Jawaban
h. Kebersihan lingkungan Kadang-kadang anak-anak melakukan gotong royong secara berkelompok untuk membersihkan lingkungan, dahulu hal ini sering dilakukan namun saat ini sudah jarang i. Usaha kesehatan sekolah Dilakukan pemeriksaan rutin oleh tim dokter dari rumah sakit islam, dulu saat lomba UKS kegiatan dokter kecil pernah ada, tapi sekarang sudah tidak lagi Model dan Strategi apa yang digunakan untuk menanamkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada anak usia dini? Bercerita, bernyanyi, ceramah, demonstrasi, bertepuk tangan. Alat bantu apa saja yang anda pakai untuk mempermudah pembelajaran? Lembar kerja siswa, gambar/ poster, dulu pernah ada miniatur gigi untuk mengajarkan gosok gigi sekarang sudah diambil kembali oleh puskesmas. Bagaimana hasil dari pelaksanaan pendidikan kesehatan yang telah anda lakukan? Ada prubahan perilaku 80%. Apa kendala dari penanaman pendidikan kesehatan (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) pada anak usia dini? Perlunya keteladanan, pengingatan dan rutinitas pada anak-anak dari guru. Adakah dukungan dari pemerintah atau warga untuk membantu terlaksananya PHBS di sekolah? Sedikit, yaitu pelatihan tentang PHBS, namun sekarang belum ada. dan pemberian makanan tambahan (makanan tradisional) dari kabupaten Bantul. Apa kekurangan dan kelebihan dari pelaksanaan pendidikan kesehatan pada TK ABA Tegalsari?. Kekurangannya yaitu kurangnya rutinitas dari sekolah untuk pendidikan kesehatan, kelebihannya yaitu fasilitas cukup lengkap dan tinggal melanjutkan saja. Apa harapan anda untuk meningkatkan kesehatan anak usia dini? Ada kerjasama yang sinergis antara semua pihak masyarakat dan pemerintah agar saling mendukung perilaku hidup bersih sehat di sekolah. Apakah ada kritik atau saran anda kepada pihak sekolah atau pemerintah untuk peningkatan pendidikan kesehatan di sekolah ini ? Pemerintah dan sekolah hendaknya tidak hanya selogan untuk hidup bersih tapi dengan bukti yang konkrit
C. Daftar Jawaban Wawancara Karyawan (Petugas Kebersihan) Biodata Nama Umur Pendidikan Lama berkerja Waktu wawancara 1.
2. 3. 4.
5. 6.
Pertanyaan Jawaban Pertanyaan Jawaban Pertanyaan Jawaban Pertanyaan Jawaban Pertanyaan Jawaban Pertanyaan
Jawaban 7.
Pertanyaan
8.
Jawaban Pertanyaan Jawaban
9.
Pertanyaan Jawaban
10.
Pertanyaan Jawaban
11.
Pertanyaan
12.
Jawaban Pertanyaan Jawaban
: Zuminten : 44 Tahun : SD : 8 Tahun : 11 April 2011 : Apa saja tugas anda selama menjadi karyawan di TK ABA? : Bersih-bersih sekolah, menjaga anak-anak. : Kapan saja anda melakukan tugas anda? : Mulai dari jam 6 pagi sampai jam 4 sore. : Apa kendala dari pelaksanaan kebersihan di sekolah ini? : Tidak ada. : Apa saja peran serta anda dalam menjaga kebersihan lingkungan dan perilaku anak? : Menjaga Kebersihan sekolah. : Apa menurut anda pendidikan kesehatan itu penting? : Ya, penting. : Apa anda pernah mendapat informasi tetang kesehatan, bila” ya”dari mana anda mendapat informasi tentang kesehatan? : Dari kelurahan, saya juga sebagai tim pemereksa jentik nyamuk. : Menurut anda pendidikan kesehatan apa saja yang telah diajarkan di sekolah ini? : Gosok gigi, cuci tangan, olah raga. : Bagai mana perilaku hidup sehat guru? : Guru sering membantu membersihkan kelas, selalu menjaga kebersihan lingkungan. : Bagaimana perilaku hidup sehat murid? : Anak-anak sudah tertib, buang sampah pada tempatnya, cuci tangan. : Bagaimana perilaku kesehatan orang tua murid : Orang tua murid juga bagus, anak datang ke sekolah selalu bersih dan rapi, juga tidak ada yang merokok di sekolah. : Apakah ibu pernah membuang sampah sembarangan di depan anak-anak ? : Tidak. : Apakah ada yang merokok di lokasi sekolah? : Tidak, dilarang merokok di sekolah, bila ada yang merokok pasti langsung ditegur.
13.
Pertanyaan
14.
Jawaban Pertanyaan
15.
Jawaban Pertanyaan Jawaban
: Bagaimana fasilitas penunjang kebersihan dan pembelajaran kesehatan? : Sudah bagus : Apakah alat-alat penujang kebersihan tersedia dengan cukup? : Ya sudah cukup. : Apa kritik atau saran anda kepada pihak sekolah untuk meningkatkan kesehatan anak? : Tidak ada.
D. Hasil Wawancara Dengan Wali Murid Identitas Nama Umur Pendidikan terakhir Wali murid dari Pekerjaan Alamat Waktu wawancara Lokasi wawancara 1.
2.
3. 4.
5.
: Ida Yunita : 26 tahun : D2 PGRA : Bimo (B1) : Guru TK : Wiyoro Kidul RT 8 Bantul : 13/4/2011, Rabu, Pkl. 13.00 WIB : TK ABA Tegalsari
Pertanyaan : Pendidikan kesehatan apa saja yang sudah anda ajarkan di rumah untuk anak anda ? Jawaban : Di rumah saya ajarkan cuci tangan bila mau makan, mandi, gosok gigi, makan sayuran, minum obat cacing, vitamin A satu tahun dua kali!. Pertanyaan : Bagaimana perilaku hidup bersih dan sehat anak di rumah? Jawaban : Anak saya kalo di rumah mandi sendiri, kadang dimandikan , mandi 2 -3 kali sehari, dengan sabun mandi, sudah bisa sikat gigi setiap 2 kali sehari pada saat pagi dan sore bersamaan saat mandi, menggunakan sampho pagi dan sore hari cuci tangan sebelum makan!. Pertanyaan : Apakah anak anda suka jajan di luar? Jawaban : anak saya suka jajan permen dan coklat !. Pertanyaan : Apakah ada yang merokok di rumah? Jawaban : Suami saya merokok di rumah, biasanya merokok 2 batang sehari Pertanyaan : Apa saja yang anda upayakan untuk menjaga kesehatan anak? Jawaban : Saya memberikan vitamin untuk anak, di rumah saya ajarkan cuci tangan bila mau makan, mandi, gosok gigi, makan sayuran, minum obat cacing, vitamin A satu tahun dua kali dan CD pendidikan!”.
6.
Pertanyaan : Literatur atau informasi kesehatan biasanya anda padat dari mana? Jawaban : Saya dapat dari internet , kalo nunggu dari puskesmas agak lama!. 7. Pertanyaan : Apa kesan anda menyekolahkan anak anda di TK ABA? Jawaban : Kasan saya terhadap sekolah TK ABA baik dan terjamin kesehatannya, selain itu di TK ABA Tegalsari ada pemberian makanan siang bersama di sekolah, makan siang ini sangat membantu orang tua , karena biasanya di rumah anak-anak yang tidak suka sayur, karena di sekolah disediakan sayuran maka kebutuhan anak akan sayuran bisa terpenuhi, selain itu anak jadi terbiasa untuk makan sendiri, dan sudah bias cuci piring sendiri, karena di sekolah dibiasanya cuci piring sendiri, dulu anak saya pernah sekolah tempat lain tapi tidak mau karena dia suka drum band!. 8. Pertanyaan : Apakah komunikasi antara guru dan murid ? Jawaban : Ada buku komunikasi setiap bulannya, dan ada laporan pengukuran tinggi badan dan berat badan. Biasanyakan terpantau bila berat badannya turun berarti ada gangguan kesehatan!. 9. Pertanyaan : Apakah ada kunjungan guru ke rumah? Jawaban : Ada, biasanya saat bagi lapor, saat home visit dijelaskan tentang perkembangannnya, pernah juga diundang untuk pendidikan kesehatan tapi saya tidak bisa hadir karena sibuk! 10. Pertanyaan : Apa pendapat anda terhadap pelaksanaan pendidikan kesehatan di TK ABA Tegalsari? Jawaban : Sudah bagus dan semoga ditingkatkan lagi fasilitasnya, untuk UKS sepertinya jarang dipakai , hanya untuk istirahat anak yang sedang sakit, dan hendaknya disosialisasikan kepaa masyarakat agar masyarakat dapat berperan serta!. 11. Pertanyaan : Apa krititik atau saran anda untuk kemajuan pendidikan kesehatan di TK ABA Tegalsari. Jawaban : Harapannya diadakan dokter kecil, puskesmas hendaknya lebih sering datang ke TK ABA Tegalsari!.
Lampiran 2 Daftar Buku Administrasi UKS TK-KB-TPA Aisyiah Tegal Sari No
Kode Buku
Judul Buku Administrasi
1
UKS 01
Kunci Administrasi
2
UKS 02
Program Kerja
3
UKS 03
Buku Tamu
4
UKS 04
Daftar hadir rapat UKS
5
UKS 05
Pemeriksaan anak oleh guru
6
UKS 06
Notulen UKS
7
UKS 07
Pengobatan guru dan karyawan
8
UKS08
Pengobatan Anak oleh Guru
9
UKS09
Agenda kegiatan
10
UKS10
Pemeriksaan oleh puskesmas
11
UKS11
Pemeriksaan kesehatan anak oleh PKU Muhammadiyah berebah
12
UKS12
Kas UKS
13
UKS13
Kas konsumsi makanan
14
UKS14
Kas PMTAS
15
UKS15
Ppenerimaan bantuan dari masyarakat
16
UKS16
Datar dana sosial
17
UKS 17
Piket perawatan tanaman
18
UKS18
Piket gosok gigi
19
UKS19
Piket guru UKS
20
UKS20
Piket kebersihan kamar mandi
21
UKS21
Piket dokter cilik
22
UKS22
Catatan penerimaan obat
23
UKS23
Catatan penggunaan obat
24
UKS24
Daftar guru yang ditatar UKS
25
UKS15
Kunjungan anak sakit
26
UKS 26
Grafik anak sakit
27
UKS 27
Presensi dokter jaga
28
UKS 28
Daftar 3 besar penyakit
29
UKS 29
Kartu tumbuh kembang anak
30
UKS 30
Inventaris Ruang
31
UKS 31
Datar Rujukan anak sakit
32
UKS 32
Daftar tanaman apotik hidup
33
UKS 33
Daftar tanaman waning hidup
34
UKS 34
Daftar imunisasi campak
35
UKS 35
Daftar peserta PIN
36
UKS 36
Kartu golongan darah
37
UKS 37
Agenda surat masuk
38
UKS 38
Agenda surat keluar
39
UKS 39
Pembinaan dokter kecil
40
UKS 40
Materi dokter kecil
41
UKS 41
Pemberian vitamin A
42
UKS 42
Pemberian Makanan Sehat
43
UKS 43
MOU. Dunia usaha dan dunia pendidikan
44
UKS 44
Prestasi guru dan anak
45
UKS 45
Program Hubungan Masyarakat dan Anak
46
UKS 46
Notulen rapat TP- UKS Kecamatan
47
UKS 47
KAS Infaq Jum’at
FASILITAS UKS TK ABA TEGALSARI
No
Jenis Barang
Banyaknya
1.
Almari kaca
1 buah
2.
Tempat tidur
2 buah
3.
Kasur busa
2 buah
4.
Bantal
2 buah
5.
Seprei
2 buah
6.
Sarung bantal
2 buah
7.
Etalase obat
1 buah
8.
Meja periksa
1 buah
9.
Kursi periksa
4 buah
10.
Tempat sampah
2 buah
11.
Tempat cuci tangan
1 buah
12.
Serbet
1 buah
13.
Keset
2 buah
14.
Sula
1 buah
15.
Pengukur tinggi badan
2 buah
16.
Timbangan berat badan
2 buah
17.
Kalender
2 buah
18.
Senelen
2 buah
19.
Poster
4 buah
20.
Dispenser
1 buah
21.
Pinset
1 set
22.
Tensi meter
2 buah
23.
Stetoskop
2 buah
24.
Piring bengkok
2 buah
25.
Piring bulat
1 buah
26.
Termometer
1 buah
27.
Gunting perban
1 buah
28.
Senter
2 buah
29.
Mitela (pembalut segi tiga)
1 buah
30.
Kaca mulut
1 buah
31.
Sonde
1 buah
32.
Masker
2 buah
33.
Kipas angin
1 buah
34.
Sikat gigi
160 buah
35.
Pasta gigi
7 buah
36.
Handuk
1 buah
37.
Miniatur makanan sehat dan obat- 1 buah obatan tradisional
38.
\Korden/tirai putih
1 set
39.
Korden/tirai coklat
1 set
40.
Selimut
2 buah
Lampiran 3 JADWAL PEMERIKSAAN & KEBERSIHAN ANAK Tahun ajaran 2010/2011
1
Januari
2
Februari
3
Maret
4
April
5
Mei
6
Juni
I II III IV V I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III
03 / 2011 10 / 2011 17 /2011 24 / 2011 31 / 2011 07 / 2011 14 /2011 21 / 2011 28 / 2011 07 / 2011 14 /2011 21 / 2011 28 / 2011 04 /2011 11 / 2011 18 / 2011 25 / 2011 09 / 2011 16 / 2011 23 / 2011 30 / 2011 06 / 2011 13 / 2011 20 /2011
Mengetahui Kepala TK-KB-TPA aisyiyah Tegalsari
Wardiyah S.Pd NIP : 196207051983032016
JADWAL GOSOK GIGI ANAK TAHUN 2010/1011 NO
HARI
KELOMPOK A1
1
Senin A2
B1 2
Selasa B2
GURU PENDAMPING Siti Fatimah Katri Astuti Yamtinah Herowati Pramudita Umi Handayani Tri Widodo Siti Fatonah Haryanti Wardiyah
3
Rabu
B4
Purwani astuti Rina wihartiningsih Suratmi
4
Kamis
KB
Ika Evi Milayanti Rinna
Mengetahui Kepala TK-KB-TPA Aisyiyah Tegalsari
Wardiyah, S.Pd NIP : 196207051983032016
Sumber Data Penelitian 1. Guru dan Karyawan No
Nama Guru
Pendidikan
Jabatan/Tugas
1
Wardiyah,S.Pd
S1
Kepala Sekolah
2
Siti Fatimah
SPGTK
Guru kelas A2
3
Umi Handayani
SMA (IPA)
Guru kelas B1
4
Purwani Astuti
SMA IPS
Guru Kelas B4
5
Yamtimah
SMEA
Guru Kelas A1
6
Siti Fatonah
PGA
Guru Kelas B2
7
Tri Widodo,S.Pd, AUD
D2 PGTK
Guru Kelas B1
8
Ila Hayati, S.Ag.
SI
Guru Kelas B4
9
Katri Astuti, S.Pd.
S1
Guru Kelas A2
10
Herowati, S.Pd, AUD
S1 PAUD
Guru Kelas A2
10
Kartini, A.Ma
D2 PGTK
Guru Kelas B2
11
Rina Wiharti , S.P
S1
Guru Kelas B4
13
Haryati.A.Ma
D2 PGTK
Guru Kelas B2
14
Zulfiah, S.Pd
S1
Karyawan Administrasi
15
Juminten
SD
Karyawan Kebersihan
16
Wakiah
SD
Pekarya Masak
2. Murid No 1 2 3 4 5 7 8 9 10 11
Nama Ferania Yusuf Bimo Prasojo Hamam Farika Kartika Sari Fauzan Sista Hayu Puritha Rahmanda Vian Prasista Dias Ayu
Usia 6 Tahun 6 Tahun 5 Tahun 6 Tahun 6,5 tahun 5 Tahun 5 Tahun 5 Tahun 6 Tahun 5 Tahun
Kelas B1 B2 A1 B2 B1 A2 A1 A2 B1 A2
Nama Wali Murid Ujang Al Khumaini Ida Yunita Hari Wibawa Fajar Nugroho Marwan Dian Budiastuti Lukman Hakim Naning widayati Retno Fardidawati Dian Budiastuti
3. Wali Murid N o. 1
Nama
Wali Murid Dari
Usia
Pekerjaan
Lukman Hakim Naning widayati Retno Fardidawati Dian Budiastuti
Hayu
37 tahun
Pendidikan S2
Puritha Rahmanda Saputri Vian
34 tahun
S1
31 tahun
S1
26 Tahun
S1
6
Maya
Valen
SLTA
7
Sartiningsih
Fera
8
Marwan
Fauzan
9
Yulianti
Puritha Rahmanda Saputri Bimo Prasojo
36 tahun 27 Tahun 53 tahun 40 Tahun 6 Tahun
2 3 4
11 Ida Yunita
Prasista Ayu.S
Dias
SMK S1 S2 D2
Trainer/Researc her Ibu Rumah Tangga Ibu Rumah Tangga Ibu Rumah Tangga Ibu Rumah Tangga Ibu Rumah Tangga Wiraswasta Ibu Rumah Tangga Guru TK
Lampiran 1 Instrumen Penelitian A. Daftar Wawancara Dengan Kepala Sekolah 1. Apakah menurut ibu pendidikan kesehatan itu penting untuk ditanamkan pada anak sejak usia dini ?Apa alasan anda? 2. Apakah TK ini sudah melaksanakan pendidikan kesehatan khususnya PHBS di sekolah ? 3. Kapan program pendidikan kesehatan tersebut mulai dilaksanakan?
4. Dari mana ibu/bapak mengetahui informasi tentang pendidikan kesehatan khususnya PHBS? 5. Apa alasan anda melakukan program pendidikan kesehatan di sekolah?
6. Adakah kerjasama dengan Dinas Kesehatan atau petugas kesehatan untuk pelaksanaan pendidikan kesehatan?. Bila jawaban ya, bagaimana anda menjalin hubungan kerjasama dengan Dinas Kesehatan, atau petugas kesehatan? 7. Adakah bantuan dari pihak lain untuk pelaksanaan PHBS?
8. Dari mana dana yang anda dapat untuk pelaksanaan program ini? 9. Apakah TK ABA ini pernah mendapat prestasi khusus di bidang kesehatan?
10. Apakah anda mendapat dukungan dari masyarakat setempat untuk penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di TK? 11. Bagaimana anda melaksanakan PHBS di TK ABA?
12. Apakah ada kurikulum atau program khusus yang dirancang untuk pendidikan kesehatan anak usia dini?
13. Pendidikan kesehatan apa saja yang anda ajarkan kepada anak usia dini? 14. Bagaimana pendidikan kesehatan diajarkan pada anak usia dini?
15. Model dan Strategi apa yang anda gunakan untuk menanamkan perilaku hidup bersih sehat pada anak usia dini? 16. Alat bantu apa saja yang anda pakai untuk mempermudah pembelajaran?
17. Bagaimana hasil dari pelaksanaan pendidikan kesehatan yang telah anda laksanakan? 18. Bagaimana manajemen dari penanaman PHBS di TK ABA
19. Apakah anda melakukan evaluasi dari pelaksanaan PHBS di sekolah? 20. Apa kendala dari penanaman pendidikan kesehatan (perilaku hidup bersih dan sehat) pada anak usia dini? 21. Apa kekurangan dan kelebihan dari pelaksanaan pendidikan kesehatan pada TK ABA Tegalsari? 22. Apa harapan anda untuk meningkatkan kesehatan anak usia dini?
B. Daftar Wawancara Dengan Guru 1. Apakah menurut anda pendidikan kesehatan itu penting untuk ditanamkan sejak usia dini?, Apa alasan anda? 2. Apakah ada pendidikan kesehatan yang diajarkan pada anak usia dini di TK ini? 3. Apakah anda mengenal program pemerintah tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di sekolah? 4. Apa yang anda ketahui tentang PHBS? 5. Apakah anda pernah mendapat pelatihan tentang kesehatan?. Bila ada dari mana?
6. Apakah ada kurikulum atau program khusus yang dibuat untuk menanamkan pendidikan kesehatan? 7. Pendidikan kesehatan apa saja yang anda ajarkan kepada anak usia dini? 8. Dari mana anda mendapat literatur untuk mengajarkan pendidikan kesehatan? 9. Bagaimana anda mengajarkan pendidikan kesehatan untuk anak usia dini? 10. Model dan Strategi apa yang anda gunakan untuk menanamkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada anak usia dini? 11. Alat bantu apa saja yang anda pakai untuk mempermudah pembelajaran? 12. Bagaimana hasil dari pelaksanaan pendidikan kesehatan yang telah anda lakukan? 13. Apa kendala dari penanaman pendidikan kesehatan ( Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) pada anak usia dini? 14. Adakah dukungan dari pemerintah atau warga untuk membantu terlaksananya PHBS di sekolah? 15. Apa kekurangan dan kelebihan dari pelaksanaan pendidikan kesehatan pada TK ABA Tegalsari?. 16. Apa harapan anda untuk meningkatkan kesehatan anak usia dini/ 17. Apakah ada keritik atau saran anda kepada pihak sekolah atau pemerintah untuk peningkatan pendidikan kesehatan di sekolah ?
C. Daftar Wawancara Dengan Karyawan 1. Apa saja tugas anda selama menjadi karyawan di TK ABA? 2. Kapan saja anda melakukan tugas anda? 3. Apa menurut anda pendidikan kesehatan itu penting? 4. Apa saja peran serta anda dalam menjaga kebersihan lingkungan dan perilaku anak?
5. Apa anda pernah mendapat informasi tetang kesehatan, bila ” ya” dari mana mendapat informasi tentang kesehatan? 6. Menurut anda, pendidikan kesehatan apa saja yang telah diajarkan guru di TK ABA Tegalsari ini? 7. Menurut anda apakah ada kendala dari pelaksanaan pendidikan kesehatan di TK ABA ini? 8. Bagaimana perilaku hidup sehat guru? 9. Bagaimana perilaku hidup sehat murid ? 10. Bagaimana perilaku kesehatan orang tua murid? 11. Apakah ibu pernah membuang sampah sembarangan di depan anak-anak ? 12. Apakah ada yang merokok di lokasi sekolah? 13. Bagaimana fasilitas penunjang kebersihan dan pembelajaran kesehatan? 14. Apakah alat-alat penujang kebersihan tersedia dengan cukup? 15. Apa kritik atau saran anda kepada pihak sekolah untuk meningkatkan kesehatan anak?
D. Daftar wawancara dengan wali murid 1. Pendidikan kesehatan apa saja yang sudah anda ajarkan di rumah untuk anak anda ? 2. Bagaimana Perilaku Hidup Bersih dan Sehat anak di rumah? 3. Apakah anak anda suka jajan di luar? 4. Apakah ada yang merokok di rumah? 5. Apa saja yang anda upayakan untuk menjaga kesehatan anak anda?
6. Literatur atau informasi kesehatan biasanya anda padat dari mana? 7. Apa kesan anda menyekolahkan anak anda di TK ABA? 8. Apakah komunikasi antara guru dan murid? 9. Apakah ada kunjungan guru ke rumah? 10. Apa pendapat anda terhadap pelaksanaan pendidikan kesehatan di TK ABA Tegalsari? 11. Apa krititik atau saran anda untuk kemajuan pendikan kesehatan di TK ABA Tegalsari.
A. Jawaban Wawancara Kepala TK ABA Tegalsari Yogyakarta Nama Usia Tanggal Wawancara Lokasi Wawancara 1.
Pertanyaan Jawaban
2.
Pertanyaan Jawaban
3.
Pertanyaan Jawaban
4.
5.
Pertanyaan
: Apakah menurut ibu pendidikan kesehatan itu penting untuk ditanamkan sejak usia dini ? : Sangat penting karena masa usia dini sangat strategis untuk menanamkan pendidikan kesehatan dan bila anak sehat maka akan menunjang aktivitasnya di segala aspek, anak diberi pembelajaran langsung dan pembiasaan berpola hidup sehat, serta manjaga kesehatan dan makanan yang baik untuk kesehatan.” : Apakah TK ini sudah melaksanakan pendidikan kesehatan khususnya PHBS di sekolah ? : “Ya, TK ABA Tegalsari sudah melaksanakan pendidikan kesehatan.” : Kapan program pendidikan kesehatan tersebut mulai dilaksanakan? : “Sejak berdiri TK ABA, walaupun secara administrasi belum tertata rapi, pendidikan kesehatan dilakukan dengan pembiasaan sederhana, satu minggu sekali kita periksa kesehatan, misalnya rambut, mata, hidung telinga, dan kurikulum PHBS sudah ada, melekat pada kegatan seharihari. : Dari mana ibu/bapak mengetahu informasi tentang pendidikan kesehatan khususnya PHBS?
Jawaban
: ”Adanya Tim pembina Usaha Kesehatan Sekolah (TPUKS) tingkat kecamatan dan kabupaten, serta propinsi, TPUKS sering mengadakan pertemuan berkala, 3 bulan sekali atau enam bulan sekali, pemeriksaan dari puskesmas setahun sekali yang meliputi TK yang ada di seluruh kecamatan Banguntapan, serta ada penataran UKS, dan sekarang masih belum optimal. Dulu sudah ada tapi sekarang sudah tidak aktif lagi.
Pertanyaan
: Apa alasan anda melakukan program pendidikan kesehatan di sekolah? : Kesehatan itu penting karena anak sehat akhirnya anak siap menerima pelajaran. : Adakah kerjasama dengan dinas kesehatan atau petugas
Jawaban 6.
: Wadiyah, S.Pd. : 39 Tahun : 01 Mei 2011 : Kediaman Ibu Wardiyah
Pertanyaan
Jawaban
7.
Pertanyaan Jawaban
8.
Pertanyaan Jawaban
9.
Pertanyaan
Jawaban
kesehatan untuk pelaksanaan pendidikan kesehatan?,(bila jawaban ya), bagaimana anda menjalin hubungan kerjasama dengan dinas kesehatan, atau petugas kesehatan? : “Ada Memorandum of Understanding (MOU) dengan pihak (PKU) Muhammadiyah, ada biayanya di awal tahun, juga ada kerja sama dengan TPUKS untuk membina sekolah-sekolah, serta pemeritah kabupaten Bantul, selain itu saya selalu membina kerjasama dengan masyarakat misalnya kami mengadakan santunan para lansia, ketika ulang tahun TK ABA, kami mengadakan pengobatan gratis, kaum duafa setiap tahun, dana dari murid.” : Dari mana dana yang anda dapat untuk pelaksanaan program ini? : “Dari pemerintah daerah kami mendapat program 100 ribu, dan dana dari wali murid untuk pemeriksaan fisik, dan kegiatan yang menunjang PHBS, termasuk buku Kartu Menuju Sehat (KMS).” : Apakah TK ini pernah mendapat prestasi khusus di bidang kesehatan ? : “Juara 1 lomba sekolah sehat tingkat kabupaten 20072008, dan juara 8 lomba kesehatan tingkat Nasional.” : Apakah anda mendapaat dukungan dari masyarakat setempat untuk penerapan perilaku hidup bersih dan sehat di TK ? : Ya, lingkungan mendukung, dengan masyarakat melakukan pembersihan di lingkungan TK ABA Tegalsari saat akan dilakukan lomba sekolah sehat.
10. Pertanyaan Jawaban
: Bagaimana anda melaksanakan PHBS di TK ABA : Dengan mengajarkan Perilaku hidup sehat pada anak,dan juga pada lingkungan sekitar.
11. Pertanyaan
: Apakah ada kurikulum atau program khusus yang dirancang untuk pendidikan kesehatan anak usia dini? : Ada di pembelajaran dibentuk misal hari ini memakan makanan yang sehat dan juga halal, dan tidak boleh jajan sembarangan, pemeriksaan kesehatan dan ada asuransi kesehatan. : Pendidikan kesehatan apa saja yang anda ajarkan kepada anak usia dini? : Berperilaku hidup bersih, makan makanan yang sehat, tak
Jawaban
12. Pertanyaan Jawaban
boleh jajan sembarangan, memelihara kesehatan. Pendidikan kesehatan diintegrasikan dalam pembelajaran sehari-hari. 13. Pertanyaan Jawaban
14. Pertanyaan
Jawaban
15. Pertanyaan Jawaban
16. Pertanyaan Jawaban 17. Pertanyaan Jawaban
18. Pertanyaan Jawaban
19. Pertanyaan
Jawaban 20. Pertanyaan Jawaban
: Bagaimana pendidikan kesehatan diajarkan pada anak usia dini? : Lingkungan harus bersih, kelas harus bersih, tempat sampah dan minum anak-anak juga bersih. : Model dan Strategi apa yang anda gunakan untuk menanamkan perilaku hidup bersih sehat pada anak usia dini? : Dengan mengajarkan secara langsung pendidikan kesehatan kepada anak, memberikan contoh dan praktek langsung. : Alat bantu apa saja yang anda pakai untuk mempermudah pembelajaran? : Dengan buku cerita, kami juga membuat CD untuk kesehatan, diputar menurut tema yang diperlukan. : Bagaimana hasil dari pelaksanaan pendidikan kesehatan yang telah anda laksanakan? : Alhamdulilah anak-anak sudah bisa potong kuku sendiri, merapikan kelas, cuci tangan, buang sampah sendiri. : Apakah anda melakukan evaluasi dari pelaksanaan PHBS di sekolah? : Ya, Ada pertemuan dengan wali murid tentang program tumbuh kembang anak, setiap 1 bulan sekali, termasuk parenting.” : Apa kendala dari penanaman pendidikan kesehatan (perilaku hidup bersih dan sehat) pada anak usia dini? : Orang tua yang kurang bekerja sama dalam melaksanakan pendidikan kesehatan. : Menurut anda apa kekurangan dan kelebihan dari pelaksanaan pendidikan kesehatan pada TK ABA Tegalsari? : Pendidikan yang dilakukan sudah bagus, sudah ada kurikulum dan sarana prasarana kesehatan sudah lengkap. : Apa harapan anda untuk meningkatkan kesehatan anak usia dini? : Harapan saya agar TK ABA akan lebih baik lagi dan pemerintah lebih perduli.serta orang tua juga lebih tanggap untuk kemajuan siswa.
B. Daftar Jawaban Wawancara Guru Identitas Guru Nama Umur Pendidikan Lama bekerja Jenis kelamin Guru kelas Tanggal wawancara Waktu wawancara Lokasi 1.
Pertanyaan Jawaban
2.
Pertanyaan
3.
Jawaban Pertanyaan
Jawaban
4.
Pertanyaan Jawaban
5.
Pertanyaan Jawaban
6.
Pertanyaan Jawaban
7.
Pertanyaan
8.
Jawaban Pertanyaan
: : : : : : : : :
Ibu Umi Handayani , 42 tahun, SLTA, 10 tahun, Perempuan, B1, tanggal 7/3/2011, pkl 12.30 s/d 13.30, ruang kelas A1
: Apakah menurut anda pendidikan kesehatan itu penting untuk ditanamkan sejak usia dini ? apa alasan anda? : Ya, pendidikan kesehatan sangat penting diajarkan pada anak usia dini, karena anak usia dini merupakan pondasi yang tepat untuk menanamkan perilaku hidup bersih sehingga kemudian hari akan menjadi anak yang kuat di waktu dewasa. : Apakah ada pendidikan kesehatan yang diajarkan pada anak usia dini di TK ini? : Ya, ada : Apakah anda mengenal program pemerintah tentang perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah? (bila ya), Apa yang anda ketahui tentang PHBS ? : Ya, perilaku hidup sehat mencakup lingkungan yang sehat, ada UKS, ada jamban. Saya tahu PHBS dari puskesmas Banguntapan saat lomba UKS : Apakah anda pernah mendapat pelatihan tentang kesehatan, Bila ada dari mana ? Pernah, tentang PHBS di sekolah pada tahun 2007 oleh puskesmas Banguntapan Apakah ada kurikulum atau program khusus yang dibuat untuk menanamkan pendidikan kesehatan? Ada, hanya beberapa, seperti gosok gigi, olah raga, makan siang bersama Pendidikan kesehatan apa saja yang anda ajarkan kepada anak usia dini? Mencuci tangan, gosok gigi, buang sampah pada tempatnya,dan lain-lain. Dari mana anda mendapat literatur untuk mengajarkan pendidikan kesehatan? Dari buku, televisi, radio Bagaimana anda mengajarkan pendidikan kesehatan untuk
Jawaban
anak usia dini? a. Mencuci tangan Bila anak yang baru saja masuk sekolah, anak biasanya diajarkan mencuci tangan dengan mempraktekan langsung pada anak murid cara mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, dikeringkan dengan lap bersih. Kegiatan ini kemudian dilakukan secara teratur sebelum dan sesudah makan dan dan dibuat sebagai kegiatan pembiasaan setiap harinya.selain itu kebiasaan mencuci tangan juga didukung oleh pembelajaran tematik dan buku LKS b. Kebersihan kuku Setiap hari Sabtu guru menganjurkan setiap muridnya untuk memotong kuku yang sudah panjang, dan pada hari Senin diadakan pemeriksaan kuku c. Gosok gigi Pertama-tama anak diajarkan cara menggosok gigi, kemudian seminggu sekali diadakan jadwal gosok gigi bersama setiap hari Rabu. d. Membuang sampah Anak diajarkan untuk membuang sampah pada tempatnya, dan tiap-tiap kelas disediakan 2 tempat sampah, guru memberi teladan yang baik untuk anak, kotak sampah dibagi dua yaitu untuk sampah organik dan non organik, yang organik dengan tutup sampah warna hijau, dan sampah anorganik dengan turup sampah warna kuning. selain itu ada kegiatan bersihbersih ruangan, menata mainan, menjaga kebersihan kelas. e. Tidak merokok Sekolah melarang setiap orang yang ada di sekolah untuk merokok, tidak terkecuali bagi orang tua dan tamu yang datang ke sekolah. f. Kebersihan pakaian dan sepatu Anak dianjurkan untuk mengganti baju dan mencuci sepatu, dan setiap hari Sabtu hal ini selalu diingatkan, dan pada hari senin para guru selalu memeriksa kebersihan anak.anak diajarkan bagai mana mencuci serbet untuk melatih anak mau mencuci baju kotor g. Toilet training Anak-anak dibiasakan untuk buang air besar dan kecil di WC, pada awalnya guru membantu kebersihan diri sambil mengajarkan anak, selanjutnya anak dibiasakan membersikhan dirinya sendiri dan diajarkan untuk menggunakan tangan kiri dan memakai sabun, dan guru tetap membantu serta mendampingi anak
9.
Pertanyaan
Jawaban 10. Pertanyaan Jawaban
11. Pertanyaan Jawaban 12. Pertanyaan Jawaban 13. Pertanyaan Jawaban
14. Pertanyaan Jawaban
15. Pertanyaan Jawaban
16. Pertanyaan
Jawaban
h. Kebersihan lingkungan Kadang-kadang anak-anak melakukan gotong royong secara berkelompok untuk membersihkan lingkungan, dahulu hal ini sering dilakukan namun saat ini sudah jarang i. Usaha kesehatan sekolah Dilakukan pemeriksaan rutin oleh tim dokter dari rumah sakit islam, dulu saat lomba UKS kegiatan dokter kecil pernah ada, tapi sekarang sudah tidak lagi Model dan Strategi apa yang digunakan untuk menanamkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada anak usia dini? Bercerita, bernyanyi, ceramah, demonstrasi, bertepuk tangan. Alat bantu apa saja yang anda pakai untuk mempermudah pembelajaran? Lembar kerja siswa, gambar/ poster, dulu pernah ada miniatur gigi untuk mengajarkan gosok gigi sekarang sudah diambil kembali oleh puskesmas. Bagaimana hasil dari pelaksanaan pendidikan kesehatan yang telah anda lakukan? Ada prubahan perilaku 80%. Apa kendala dari penanaman pendidikan kesehatan (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) pada anak usia dini? Perlunya keteladanan, pengingatan dan rutinitas pada anak-anak dari guru. Adakah dukungan dari pemerintah atau warga untuk membantu terlaksananya PHBS di sekolah? Sedikit, yaitu pelatihan tentang PHBS, namun sekarang belum ada. dan pemberian makanan tambahan (makanan tradisional) dari kabupaten Bantul. Apa kekurangan dan kelebihan dari pelaksanaan pendidikan kesehatan pada TK ABA Tegalsari?. Kekurangannya yaitu kurangnya rutinitas dari sekolah untuk pendidikan kesehatan, kelebihannya yaitu fasilitas cukup lengkap dan tinggal melanjutkan saja. Apa harapan anda untuk meningkatkan kesehatan anak usia dini? Ada kerjasama yang sinergis antara semua pihak masyarakat dan pemerintah agar saling mendukung perilaku hidup bersih sehat di sekolah. Apakah ada kritik atau saran anda kepada pihak sekolah atau pemerintah untuk peningkatan pendidikan kesehatan di sekolah ini ? Pemerintah dan sekolah hendaknya tidak hanya selogan untuk hidup bersih tapi dengan bukti yang konkrit
C. Daftar Jawaban Wawancara Karyawan (Petugas Kebersihan) Biodata Nama Umur Pendidikan Lama berkerja Waktu wawancara 1.
2. 3. 4.
5. 6.
Pertanyaan Jawaban Pertanyaan Jawaban Pertanyaan Jawaban Pertanyaan Jawaban Pertanyaan Jawaban Pertanyaan
Jawaban 7.
Pertanyaan
8.
Jawaban Pertanyaan Jawaban
9.
Pertanyaan Jawaban
10.
Pertanyaan Jawaban
11.
Pertanyaan
12.
Jawaban Pertanyaan Jawaban
: Zuminten : 44 Tahun : SD : 8 Tahun : 11 April 2011 : Apa saja tugas anda selama menjadi karyawan di TK ABA? : Bersih-bersih sekolah, menjaga anak-anak. : Kapan saja anda melakukan tugas anda? : Mulai dari jam 6 pagi sampai jam 4 sore. : Apa kendala dari pelaksanaan kebersihan di sekolah ini? : Tidak ada. : Apa saja peran serta anda dalam menjaga kebersihan lingkungan dan perilaku anak? : Menjaga Kebersihan sekolah. : Apa menurut anda pendidikan kesehatan itu penting? : Ya, penting. : Apa anda pernah mendapat informasi tetang kesehatan, bila” ya”dari mana anda mendapat informasi tentang kesehatan? : Dari kelurahan, saya juga sebagai tim pemereksa jentik nyamuk. : Menurut anda pendidikan kesehatan apa saja yang telah diajarkan di sekolah ini? : Gosok gigi, cuci tangan, olah raga. : Bagai mana perilaku hidup sehat guru? : Guru sering membantu membersihkan kelas, selalu menjaga kebersihan lingkungan. : Bagaimana perilaku hidup sehat murid? : Anak-anak sudah tertib, buang sampah pada tempatnya, cuci tangan. : Bagaimana perilaku kesehatan orang tua murid : Orang tua murid juga bagus, anak datang ke sekolah selalu bersih dan rapi, juga tidak ada yang merokok di sekolah. : Apakah ibu pernah membuang sampah sembarangan di depan anak-anak ? : Tidak. : Apakah ada yang merokok di lokasi sekolah? : Tidak, dilarang merokok di sekolah, bila ada yang merokok pasti langsung ditegur.
13.
Pertanyaan
14.
Jawaban Pertanyaan
15.
Jawaban Pertanyaan Jawaban
: Bagaimana fasilitas penunjang kebersihan dan pembelajaran kesehatan? : Sudah bagus : Apakah alat-alat penujang kebersihan tersedia dengan cukup? : Ya sudah cukup. : Apa kritik atau saran anda kepada pihak sekolah untuk meningkatkan kesehatan anak? : Tidak ada.
D. Hasil Wawancara Dengan Wali Murid Identitas Nama Umur Pendidikan terakhir Wali murid dari Pekerjaan Alamat Waktu wawancara Lokasi wawancara 1.
2.
3. 4.
5.
: Ida Yunita : 26 tahun : D2 PGRA : Bimo (B1) : Guru TK : Wiyoro Kidul RT 8 Bantul : 13/4/2011, Rabu, Pkl. 13.00 WIB : TK ABA Tegalsari
Pertanyaan : Pendidikan kesehatan apa saja yang sudah anda ajarkan di rumah untuk anak anda ? Jawaban : Di rumah saya ajarkan cuci tangan bila mau makan, mandi, gosok gigi, makan sayuran, minum obat cacing, vitamin A satu tahun dua kali!. Pertanyaan : Bagaimana perilaku hidup bersih dan sehat anak di rumah? Jawaban : Anak saya kalo di rumah mandi sendiri, kadang dimandikan , mandi 2 -3 kali sehari, dengan sabun mandi, sudah bisa sikat gigi setiap 2 kali sehari pada saat pagi dan sore bersamaan saat mandi, menggunakan sampho pagi dan sore hari cuci tangan sebelum makan!. Pertanyaan : Apakah anak anda suka jajan di luar? Jawaban : anak saya suka jajan permen dan coklat !. Pertanyaan : Apakah ada yang merokok di rumah? Jawaban : Suami saya merokok di rumah, biasanya merokok 2 batang sehari Pertanyaan : Apa saja yang anda upayakan untuk menjaga kesehatan anak? Jawaban : Saya memberikan vitamin untuk anak, di rumah saya ajarkan cuci tangan bila mau makan, mandi, gosok gigi, makan sayuran, minum obat cacing, vitamin A satu tahun dua kali dan CD pendidikan!”.
6.
Pertanyaan : Literatur atau informasi kesehatan biasanya anda padat dari mana? Jawaban : Saya dapat dari internet , kalo nunggu dari puskesmas agak lama!. 7. Pertanyaan : Apa kesan anda menyekolahkan anak anda di TK ABA? Jawaban : Kasan saya terhadap sekolah TK ABA baik dan terjamin kesehatannya, selain itu di TK ABA Tegalsari ada pemberian makanan siang bersama di sekolah, makan siang ini sangat membantu orang tua , karena biasanya di rumah anak-anak yang tidak suka sayur, karena di sekolah disediakan sayuran maka kebutuhan anak akan sayuran bisa terpenuhi, selain itu anak jadi terbiasa untuk makan sendiri, dan sudah bias cuci piring sendiri, karena di sekolah dibiasanya cuci piring sendiri, dulu anak saya pernah sekolah tempat lain tapi tidak mau karena dia suka drum band!. 8. Pertanyaan : Apakah komunikasi antara guru dan murid ? Jawaban : Ada buku komunikasi setiap bulannya, dan ada laporan pengukuran tinggi badan dan berat badan. Biasanyakan terpantau bila berat badannya turun berarti ada gangguan kesehatan!. 9. Pertanyaan : Apakah ada kunjungan guru ke rumah? Jawaban : Ada, biasanya saat bagi lapor, saat home visit dijelaskan tentang perkembangannnya, pernah juga diundang untuk pendidikan kesehatan tapi saya tidak bisa hadir karena sibuk! 10. Pertanyaan : Apa pendapat anda terhadap pelaksanaan pendidikan kesehatan di TK ABA Tegalsari? Jawaban : Sudah bagus dan semoga ditingkatkan lagi fasilitasnya, untuk UKS sepertinya jarang dipakai , hanya untuk istirahat anak yang sedang sakit, dan hendaknya disosialisasikan kepaa masyarakat agar masyarakat dapat berperan serta!. 11. Pertanyaan : Apa krititik atau saran anda untuk kemajuan pendidikan kesehatan di TK ABA Tegalsari. Jawaban : Harapannya diadakan dokter kecil, puskesmas hendaknya lebih sering datang ke TK ABA Tegalsari!.
Lampiran 2 Daftar Buku Administrasi UKS TK-KB-TPA Aisyiah Tegal Sari No
Kode Buku
Judul Buku Administrasi
1
UKS 01
Kunci Administrasi
2
UKS 02
Program Kerja
3
UKS 03
Buku Tamu
4
UKS 04
Daftar hadir rapat UKS
5
UKS 05
Pemeriksaan anak oleh guru
6
UKS 06
Notulen UKS
7
UKS 07
Pengobatan guru dan karyawan
8
UKS08
Pengobatan Anak oleh Guru
9
UKS09
Agenda kegiatan
10
UKS10
Pemeriksaan oleh puskesmas
11
UKS11
Pemeriksaan kesehatan anak oleh PKU Muhammadiyah berebah
12
UKS12
Kas UKS
13
UKS13
Kas konsumsi makanan
14
UKS14
Kas PMTAS
15
UKS15
Ppenerimaan bantuan dari masyarakat
16
UKS16
Datar dana sosial
17
UKS 17
Piket perawatan tanaman
18
UKS18
Piket gosok gigi
19
UKS19
Piket guru UKS
20
UKS20
Piket kebersihan kamar mandi
21
UKS21
Piket dokter cilik
22
UKS22
Catatan penerimaan obat
23
UKS23
Catatan penggunaan obat
24
UKS24
Daftar guru yang ditatar UKS
25
UKS15
Kunjungan anak sakit
26
UKS 26
Grafik anak sakit
27
UKS 27
Presensi dokter jaga
28
UKS 28
Daftar 3 besar penyakit
29
UKS 29
Kartu tumbuh kembang anak
30
UKS 30
Inventaris Ruang
31
UKS 31
Datar Rujukan anak sakit
32
UKS 32
Daftar tanaman apotik hidup
33
UKS 33
Daftar tanaman waning hidup
34
UKS 34
Daftar imunisasi campak
35
UKS 35
Daftar peserta PIN
36
UKS 36
Kartu golongan darah
37
UKS 37
Agenda surat masuk
38
UKS 38
Agenda surat keluar
39
UKS 39
Pembinaan dokter kecil
40
UKS 40
Materi dokter kecil
41
UKS 41
Pemberian vitamin A
42
UKS 42
Pemberian Makanan Sehat
43
UKS 43
MOU. Dunia usaha dan dunia pendidikan
44
UKS 44
Prestasi guru dan anak
45
UKS 45
Program Hubungan Masyarakat dan Anak
46
UKS 46
Notulen rapat TP- UKS Kecamatan
47
UKS 47
KAS Infaq Jum’at
FASILITAS UKS TK ABA TEGALSARI
No
Jenis Barang
Banyaknya
1.
Almari kaca
1 buah
2.
Tempat tidur
2 buah
3.
Kasur busa
2 buah
4.
Bantal
2 buah
5.
Seprei
2 buah
6.
Sarung bantal
2 buah
7.
Etalase obat
1 buah
8.
Meja periksa
1 buah
9.
Kursi periksa
4 buah
10.
Tempat sampah
2 buah
11.
Tempat cuci tangan
1 buah
12.
Serbet
1 buah
13.
Keset
2 buah
14.
Sula
1 buah
15.
Pengukur tinggi badan
2 buah
16.
Timbangan berat badan
2 buah
17.
Kalender
2 buah
18.
Senelen
2 buah
19.
Poster
4 buah
20.
Dispenser
1 buah
21.
Pinset
1 set
22.
Tensi meter
2 buah
23.
Stetoskop
2 buah
24.
Piring bengkok
2 buah
25.
Piring bulat
1 buah
26.
Termometer
1 buah
27.
Gunting perban
1 buah
28.
Senter
2 buah
29.
Mitela (pembalut segi tiga)
1 buah
30.
Kaca mulut
1 buah
31.
Sonde
1 buah
32.
Masker
2 buah
33.
Kipas angin
1 buah
34.
Sikat gigi
160 buah
35.
Pasta gigi
7 buah
36.
Handuk
1 buah
37.
Miniatur makanan sehat dan obat- 1 buah obatan tradisional
38.
\Korden/tirai putih
1 set
39.
Korden/tirai coklat
1 set
40.
Selimut
2 buah
Lampiran 3 JADWAL PEMERIKSAAN & KEBERSIHAN ANAK Tahun ajaran 2010/2011
1
Januari
2
Februari
3
Maret
4
April
5
Mei
6
Juni
I II III IV V I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III
03 / 2011 10 / 2011 17 /2011 24 / 2011 31 / 2011 07 / 2011 14 /2011 21 / 2011 28 / 2011 07 / 2011 14 /2011 21 / 2011 28 / 2011 04 /2011 11 / 2011 18 / 2011 25 / 2011 09 / 2011 16 / 2011 23 / 2011 30 / 2011 06 / 2011 13 / 2011 20 /2011
Mengetahui Kepala TK-KB-TPA aisyiyah Tegalsari
Wardiyah S.Pd NIP : 196207051983032016
JADWAL GOSOK GIGI ANAK TAHUN 2010/1011 NO
HARI
KELOMPOK A1
1
Senin A2
B1 2
Selasa B2
GURU PENDAMPING Siti Fatimah Katri Astuti Yamtinah Herowati Pramudita Umi Handayani Tri Widodo Siti Fatonah Haryanti Wardiyah
3
Rabu
B4
Purwani astuti Rina wihartiningsih Suratmi
4
Kamis
KB
Ika Evi Milayanti Rinna
Mengetahui Kepala TK-KB-TPA Aisyiyah Tegalsari
Wardiyah, S.Pd NIP : 196207051983032016
Lembar Kerja Siswa
Gambar‐gambar stiker yang terpajang di kamar mandi/jamban
PEMERIKSAAN FISIK OLEH GURU
PEMERIKSAAN Golongan Darah Oleh Puskesmas Bangun Tapan
LAMPIRAN 8 GAMBAR PELAKSANAAN PHBS DI TK ABA TEGALSARI YOGYAKARTA
CUCI TANGAN
GOSOK GIGI
OLAH RAGA
MAKAN BERSAMA
BUANG SAMPAH DITEMPAT SAMPAH
CUCI PIRING
Lampiran 9 FASILITAS SEKOLAH
Gedung TK ABA Tegalsari
Ruang UKS
Sarana Bermain
Halaman Sekolah
Ruang Kelas
Ruang Aula TK ABA
Tempat cuci tangan lantai atas
Tempat cuci tangan lantai bawah
Dapur
Tempat Wudhu
Jamban Tempat
Penampungan Sampah
PRESTASI YANG PERNAH DIRAIH TK ABA TEGALSARI 1. Prestasi yang pernah Piraih Anak Didik Berkelompok No
Hari/tanggal
Jenis Kegiatan
Tempat
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
13 April 2006 13 April 2006 13 April 2006 23 Mei 2006 23 Mei 2006 4 Maret 2007 Sabtu, 28 April 2007 Ahad, 6 Mei 2007 Sabtu, 5 Mei 2007 Ahad, 20 Mei 2007 Ahad, 20 Mei 2007 Sabtu, 26 Mei 2007 Sabtu, 26 Mei 2007 16 Juni 2007 30 Maret 2008 30 Maret 2008 30 Maret 2008 30 Maret 2008 28 Maret 2010
Lomba menari putra Lomba menari putri Senam Sehat Ceria Senam Sehat Ceria Paduan Suara Lomba Drum Band Kelompok pengiring terbanyak Lomba Menari Menari Lomba Drum Band Penari latar Penari Putri Penari Putra Penari Putra Drum Band Kids Colour Guard Mayoret Menari Lomba Drum Band
Wonocatur Wonocatur ABA Wonocatur ABA Tegalsari ABA Tegalsari THR SD Muh Pajangan SD Muh. Bodon TK Mutiara SD Mutihan SD Mutihan ABA Wonocatur ABA Wonocatur ABA Wonocatur Purawisata Purawisata Purawisata SD Singosaren THR
Tingkat Gugus Gugus Gugus PCA Banguntapan Utara PCA Banguntapan Utara Propinsi DIY Propinsi Propinsi Propinsi DIY Propinsi DIY Propinsi DIY Gugus Gugus Kecamatan Propinsi DIY Propinsi DIY Propinsi DIY Propinsi DIY
Hasil/keterangan Juara I Juara II Juara II Juara II Juara II Juara Harapan I Juara Favorit Juara II Juara I Juara II Juara III Juara III Juara I Juara III Juara II Juara II Juara III Juara II Juara I
2. Prestasi yang Pernah Diraih TK ABA Tegalsari No
Hari/ Tanggal
Jenis Kegiatan
Tempat
Tingkat
Hasil/Keterangan
1
28 November 2006
Lomba Gugus
TK ABA Tegalsari
Propinsi DIY
Juara II
2
10 Oktober 2007
Lomba Sekolah Sehat
TK Aisyiyah Bustanul Athfal
Kabupaten
Juara I
3
Tahun 2007
Lomba Gugus
TK Aisyiyah Bustanul Athfal
Kabupaten
Juara I
4
Tahun 2007
UKS
TK Aisyiyah Bustanul Athfal
Kabupaten
Juara I
5
Tahun 2007
Percontohan
TK Aisyiyah Bustanul Athfal
Kabupaten
Juara I
6
Tahun 2007
Percontohan
TK Aisyiyah Bustanul Athfal
Propinsi
Juara II
7
23 September 2008
Lomba Sekolah Sehat
TK Aisyiyah Bustanul Athfal
nasional
Juara 8
DAFTAR RIWAYAT HIDUP A. Identitas Diri Nama
: Heny Wulandari, S.KP.
Tempat/tanggal lahir : Bandar Lampung, 07 September 1980 NIK
: 198009072006042001
Pangkat/Golongan
: Asisten Ahli/IIIb
Jabatan
: Dosen
Alamat Rumah
: Jl. Endro Suratmin No. 2 Gg Bintara Sukarame, Bandar Lampung
Alamat Kantor
: Jl. Endro Suratmin Sukarame, Bandar Lampung
Nama Ayah
: Ir. Harumin Djahri
Nama Ibu
: Sri Retno Ningsih, S. I.Kom.
Nama Suami
: Thawap Nasution, S.E.
Nama Anak
: Daffa’ Alfadhila Nasution
B. Riwayat Pendidikan 1. SDN 2 Teladan , Bandar Lampung, lulus tahun 1989 2. SMPN 1 Kedaton Bandar Lampung, lulus Tahun 1995 3. SMUN 5 Wayhalim, Bandar Lampung, lulus tahun 1998 4. Aker Panca Bhakti, Bandar Lampung, lulus tahun 2001 5. Stikes Mitra Lampung, lulus tahun 2004 6. Ners (Profesi Keperawatan) Stikes Mitra Lampung, lulus tahun 2009
C. Riwayat pekerjaan 1. Tenaga perawat di RS Graha Husada Bandar Lampung 2. Dosen di IAIN Raden Intan Lampung