perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA CABANG SOLO
TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi DIII Keuangan Perbankan Fakutas Ekonomi UNS Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Untuk Mencapai Gelar Ahli Madya
Oleh : Esti Cahyaningtyas NIM F3608091
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN PERBANKAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO “Alloh tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kemampuannya” (Q.S. Al Baqarah :286)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Penulis persembahkan kepada : J
Allah SWT
J
Kedua orang tuaku tersayang
J
Aris & Adi thanks 4 all
J
Amin & Udin
J
My Bestfriend Nissa, Dian, Endah, Cmoen, Yoe2, Candika
J
Dina de one & Nyak de best
J
Anak-anak KP ‘08
J
Almamaterku
J Para pembaca commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
segala
rahmat
dan
hidayahNya,
sehingga
penulis
dapat
menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul : “PELAKSANAAN
PEMBERIAN
KREDIT
USAHA
RAKYAT
(KUR) PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA CABANG SOLO” Adapun maksud dari penyusunan Tugas Akhir ini adalah untuk memenuhi syarat dalam mencapai gelar Ahli Madya pada Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Terlepas dari kekurangan yang ada, penyusunan Laporan Magang ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa bimbingan, pengarahan, dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu dengan setulus hati penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. wisnu Untoro, SE, M.Si sselaku Dekan Fakultas universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Bapak Kresno sarosa Pribadi, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi Diploma III Keuangan Perbankan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Bapak Wahyu Agung Setyo, SE, M.Si selaku pembimbing akademik. 4. Ibu Dwi Prasetyani, SE, M.Si selaku pembimbing magang dan tugas akhir. 5. Bapak Hendratno, selaku Branch Manager Bank Tabungan Negara Cabang Solo. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6. Bapak Suharta Heru Setiyanto, selaku Asisten Manager Bank Tabungan Negara Cabang Solo. 7. Bapak Fariuddin Hamid, selaku Supervisor Collection Work Out (CWO) Bank Tabunga Negara Cabang Solo. 8. Segenap Staff dan karyawan. Bank Tabungan Negara Cabang Solo yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu atas bantuan dan kerjasamanya selama ini. 9. Para dosen pengajar di Fakultas Ekonomi yang banyak membantu dan memberi support. 10. Kedua orang tua serta kakak-kakakku yang selalu memberikan dukungan serta pengertiannya dalam semua tindakanku.. 11. Sahabat–sahabat tercinta dan teman-teman KP ‘08 12. Almamater 13. Seluruh pihak yang secara langsung maupun tidak langsung membantu kelancaran penulis dalam menyelesaikan laporan magang ini
Penulis menyadari atas kekurangan dalam penulisan Laporan Kegiatan Magang ini,untuk itu penulis mengharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Namun karya sederhana ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihakpihak yang membutuhkan.
Surakarta, 19 Mei 2011
commit to user
Penulis,
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL........................................................................................
i
ABSTRAKSI ...................................................................................................
ii
HALAMAN PERSETUJUAN .........................................................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................
iv
MOTTO ...........................................................................................................
v
PERSEMBAHAN ............................................................................................
vi
KATA PENGANTAR .....................................................................................
vii
DAFTAR ISI ....................................................................................................
ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................
xii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................
xiii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................
xiv
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................
1
B. Perumusan Masalah ...................................................................
4
C. Tujuan Penelitian .......................................................................
5
D. Manfaat Penelitian .....................................................................
6
E. Metodologi Penelitian ...............................................................
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Bank.........................................................................
8
B. Jenis-Jenis Bank ........................................................................ commit to user C. Kegiatan-Kegiatan Bank ...........................................................
10 13
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
D. Pengertian Kredit .......................................................................
17
E. Jenis-Jenis Kredit.......................................................................
19
F. Manfaat Perkreditan ..................................................................
21
G. Kredit Usaha Rakyat (KUR)................. ....................................
24
1. Landasan Operasional & Tujuan Kebijakan Kredit Usaha Rakyat....................................................................................
27
2. Cara Mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR) .....................
28
BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan.............................. ..................... .
30
1. Sejarah Singkat PT. Bank Tabungan Negara (BTN)............
30
2. Sejarah Berdirinya PT. Bank Tabungan Negara Cabang Solo.......................................................................................
33
3. Visi dan Misi PT. Bank Tabungan Negara Cabang Solo.....
34
4. Budaya PT. Bank Tabungan Negara (BTN)........................
35
5. Struktur Organisasi PT. Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang Solo.........................................................................
37
6. Produk PT. Bank Tabungan Negara Cabang Solo...............
42
B. Pembahasan Prosedur Pelaksanaan Pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR)............................................................................. C. Permasalahan yang Timbul dari Pelaksanaan
Pemberian
Kredit Usaha Rakyat (KUR).......................................................
commit to user
49
59
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV PENUTUP A. Simpulan ....................................................................................
67
B. Saran ..........................................................................................
68
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL Tabel II.1 Pengertian serta kriteria UMKM ................................................... .. 26 Tabel II.2 Peran Departemen Teknis, Perbankan, dan Perusahaan Penjamin... 27 Tabel III.1 Perbandingan Tingkat Suku Bunga ..............................................
51
Tabel III.2 Persyaratan KUR ..........................................................................
52
Tabel III.3 Jumlah Debitur & Realisasi Kredit Usaha Rakyat ........................
65
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar III.1 Struktur Organisasi PT. Bank Tabungan Negara Cabang Solo ..........................................................................................
37
Gambar III.2 Bagan Alur Pelaksanaan KUR pada PT. Bank Tabungan Negara ......................................................................................
commit to user
50
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN 1. Surat Pernyataan Tugas Akhir 2. Laporan Magang Kerja Mahasiswa 3. Daftar Nilai Program Pemagangan D3 Keuangan dan Perbankan FE UNS 4. Form Permohonan Kredit Perorangan 5. Check List Kelengkapan Data Permohonan Kredit 6. Surat Keterangan Kepala Desa 7. Formulir Pembayaran Jasa 8. Formulir Penarikan 9. Formulir Penyetoran
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAKSI PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK TABUNGAN NEGARA CABANG SOLO ESTI CAHYANINGTYAS F 3608091 Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan prosedur pelaksanaan pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada Bank Tabungan Negara Cabang Solo dan permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan pemberian kredit usaha rakyat, ini serta tindakan dari Bank Tabungan Negara Cabang Solo dalam mengatasinya. Terhadap permasalahan tersebut diata kemudian dilakukan penelitian yang dilakukan penulis dengan metode bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan yaitu melalui wawancara dan studi kepustakaan. Hasil penelitian yang dilakukan pada PT. Bank BTN Cabang Solo menunjukkan bahwa pelaksanaan pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada Bank Tabungan Negara Cabang Solo melalui beberapa tahapan yaitu tahap permohonan kredit, tahap wawancara, tahap penerbitan Daftar Usulan Pemohon (DUP), tahap Rapat Komite Kredit (Rakomdit), tahap realisasi kredit dan yang terakhir adalah tahap loan admin unit. Permasalahan yang timbul atas pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah adanya kredit bermasalah. Upaya atau tindakan yang dilakukan Bank Tabungan Negara Cabang Solo adalah penagihan secara terus menerus kepada debitur serta memperketat analisis kredit. Dalam hal kredit macet maka upaya yang dilakukan Bank Tabungan Negara cabang Solo adalah pengajuan klaim ke Askrindo sesuai dengan nota kesepahaman (MoU) yang telah disepakati oleh Pemerintah, Perusahaan Penjamin, serta bank pelaksana karena Kredit Usaha Rakyat ini merupakan program Pemerintah sebagai alternatif sumber pembiayaan UMKM untuk mengurangi tingkat kemiskinan di Indonesia. Untuk mengurangi resiko terjadi kredit bermasalah Bank BTN Cabang Solo sebaiknya lebih berhati-hati dalam proses pemberian kredit salah satunnya dengan menggunakan prinsip 5C (Character, Capital, Capacity, Collateral, Condition of Economy) baik p[ada waktu wawancara maupun pada waktu survey dilapangan.
commit to user Kata kunci : Pelaksanaan, permasalahan, Kredit Usaha Rakyat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Indonesia adalah negara berkembang yang sekarang ini sedang melaksanakan pembangunan di berbagai bidang yang berpedoman pada UndangUndang Dasar 1945 alinea 4 (empat) yaitu, melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pembangunan nasional Indonesia untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 telah mencapai berbagai kemajuan termasuk di bidang ekonomi dan moneter sebagaimana tercermin pada pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dan tingkat inflasi yang terkendali. Pembangunan ekonomi di suatu negara sangat bergantung pada perkembangan dinamis dan kontribusi nyata dari sektor perbankan. Pasca krisis ekonomi dan moneter di Indonesia memberikan gambaran nyata betapa peran strategi sektor perbankan sangat penting. Ketika sektor perbankan terpuruk, perekonomian nasional juga ikut terpuruk. Demikian sebaliknya, ketika perekonomian mengalami stagnasi, sektor perbankan juga terkena imbasnya dimana fungsi intermediasi tidak berjalan normal.
commit to user
Peran perbankan dalam pembangunan ekonomi adalah mengalirkan dana bagi kegiatan ekonomi yaitu salah satunya dalam bentuk perkreditan bagi masyarakat perseorangan atau badan usaha. Kredit tersebut mempunyai suatu kedudukan yang strategis dimana sebagai salah satu sumber uang yang perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id diperlukan dalam membiayai kegiatan usaha yang dapat dititikberatkan sebagai salah satu kunci kehidupan bagi setiap manusia. Fasilitas kredit yang diberikan oleh bank merupakan aset terbesar bagi bank. Dalam hal kegiatan bank memberikan fasilitas kredit, resiko kerugian sebagian besar bersumber pada kegiatan tersebut, sehingga bila tidak dikelola dengan baik dan disertai pengawasan yang memadai akan mengancam kelangsungan hidup bank tersebut. Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah juga memegang peran penting dalam pembangunan ekonomi karena tingkat penyerapan tenaga kerjanya yang relatif tinggi dan kebutuhan modal investasinya yang kecil. Hal ini membuat UMKM tidak rentan terhadap berbagai perubahan eksternal sehingga pengembangan pada sektor UMKM dapat menunjang diversifikasi ekonomi dan percepatan perubahan structural yang merupakan prasyarat bagi pembangunan ekonomi jangka panjang yang stabil dan berkesinambungan (http://www.siap-bos.blogspot.com) . Pada tanggal 5 November 2007, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan kredit bagi UMKM dengan pola penjaminan dengan nama Kredit Usaha Rakyat dan didukung oleh Inpres Nomor 5 Tahun 2008 tentang Fokus Program Ekonomi 2008-2009 untuk menjamin implementasi atau percepatan pelaksanaan
kredit
usaha
rakyat
ini
(Admin.
Peluncuran
KUR.
http://www.bni.co.id). 2
commit to user
Tahap awal program, Kredit Usaha Rakyat ini disediakan hanya terbatas oleh bank-bank yang ditunjuk oleh pemerintah saja, yaitu Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Mandiri, Bank Syariah Mandiri, Bank Tabungan Negara dan Bank Bukopin. Penyaluran pola penjaminan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id difokuskan pada lima sektor usaha, yaitu pertanian, perikanan dan kelautan, koperasi, kehutanan, serta perindustrian dan perdagangan. Kredit Usaha Rakyat ini ditujukan untuk membantu ekonomi usaha rakyat kecil dengan cara memberi pinjaman untuk usaha yang didirikannya. Atas diajukannya permohonan peminjaman kredit tersebut, tentu saja harus mengikuti berbagai prosedur yang ditetapkan oleh bank yang bersangkutan. Selain itu, pemohon harus mengetahui hak dan kewajiban yang akan timbul dari masing-masing pihak yaitu debitur dan kreditur dengan adanya perjanjian Kredit Usaha Rakyat, mengingat segala sesuatu dapat saja timbul menjadi suatu permasalahan apabila tidak ada pengetahuan yang cukup tentang Kredit Usaha Rakyat(KUR). Tujuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah untuk meningkatkan akses Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) terhadap dana pinjaman guna pembiayaan investasi dan modal kerja dengan persyaratan yang relatif ringan dan terjangkau.tetapi karena program Kredit Usaha Rakyat (KUR) tergolong baru dan banyak masyarakat belum mengenal mengenai Kredit Usaha Rakyat, maka diperlukan usaha bagi bank-bank yang ditunjuk pemerintah yaitu Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Mandiri, Bank Syariah Mandiri, Bank Tabungan Negara dan Bank Bukopin untuk mensosialisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada masyarakat luas. 3
commit to user
Bank BTN adalah salah satu bank yang ditunjuk pemerintah untuk memberikan bantuan permodalan bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk mengembangkan usahannya. Untuk memberikan pengetahuan serta sumber informasi dan referensi bagi masyarakat agar dapat memanfaatkan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id sarana permodalan yang dibuat oleh pemerintah untuk masyarakat, maka diperlukan peran bagi semua pihak baik dari sektor perbankan dan media massa baik cetak maupun elektronik untuk memberikan informasi sejelas mungkin. PT. Bank BTN Cabang Solo sebagai salah satu Cabang dari Bank BTN Pusat yang ada di Jakarta yang memberikan pelayanan kepada masyarakat untuk memberikan jasa simpan pinjam. Salah satunya adalah memberikan jasa Kredit Usaha Rakyat (KUR). Dilihat dari data kredit Bank BTN Cabang Solo diketahui bahwa jumlah debitur mengalami penurunan setiap tahunnya. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang Kredit Usaha Rakyat (KUR). Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dan menyusunnya menjadi sebuah tugas akhir dengan judul : “PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA CABANG SOLO”
B. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam suatu penelitian diperlukan untuk memberi kemudahan bagi penulis dalam membatasi permasalahan yang akan ditelitinya
4
commit to user
sehingga dapat mencapai tujuan dan sasaran yang jelas serta memperoleh jawaban sesuai dengan yang diharapkan. Berdasarkan uraian dan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana prosedur pelaksanaan pemberian Kredit Usaha Rakyat pada PT. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PT. Bank Tabungan Negara Cabang Solo? 2. Apa permasalahan yang timbul dari pelaksanaan pemberian Kredit Usaha Rakyat dan bagaimana upaya yang dilakukan dalam mengatasinya?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui prosedur pelaksanaan pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada PT. Bank Tabungan Negara Cabang Solo. 2. Untuk mengetahui permasalahan yang timbul dari pelaksanaan pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) serta tindakan PT. Bank Tabungan Negara Cabang Solo dalam mengatasinya.
5
commit to user
D. Manfaat Penelitian
Dalam suatu penelitian pasti ada manfaat yang diharapkan dapat tercapai. Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: perpustakaan.uns.ac.id a. Bagi Penulis
digilib.uns.ac.id
Memberikan wawasan dan pengetahuan bagi penulis mengenai prosedur pelaksanaan pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) beserta permasalahan yang ditimbulkan karenanya. b. Bagi Pembaca Penulisan tugas akhir ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai tambahan ilmu pengetahuan dan dapat digunakan sebagai sumber informasi dan referensi serta dapat dijadikan bahan pertimbangan dan menjadi dasar bagi penelitian selanjutnya
E. Metodologi Penelitian
Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah: a. Wawancara Wawancara merupakan cara memperoleh data dengan jalan melakukan tanya jawab secara mendalam dengan sumber data primer, yaitu pihak-pihak yang berkompeten di Bank Tabungan Negara Cabang Solo. Jenis wawancara yang akan dipergunakan penulis dalam penelitian ini adalah wawancara
6
commit to user
bebas terpimpin, yaitu wawancara yang dilakukan dengan mempersiapkan pokok-pokok permasalahan terlebih dahulu yang kemudian dikembangkan dalam wawancara, kemudian responden akan menjawab secara bebas sesuai dengan permasalahan yang diajukan sehingga kebekuan atau kekakuan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id proses wawancara dapat terkontrol. b. Studi Kepustakaan Suatu
teknik
pengumpulan
data
dengan
cara
mengumpulkan
dokumendokumen, buku-buku, dan bahan pustaka lainnya yang berkaitan dengan pembahasan penelitian. Dalam hal ini penulis mengumpulkan datadata dengan mempelajari : 1) Dokumen-dokumen atau berkas-berkas lainnya yang diperoleh dari Bank Tabungan Negara Cabang Solo. 2) Buku-buku serta bahan pustaka lainnya yang berkaitan dengan pokokpokok bahasan penelitian.
7
commit to user
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.
Pengertian Bank
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpana giro, tabungan, dan deposito. Kemudian bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang membutuhkan. Disamping itu bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukar uang, memindahkan uang atau menerima segala macam bentuk pembayaran dan setoran seperti pembayaran listrik, telepon, air, pajak, uang kuliah, dan pembayaran lainnya. Pasal 1 Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah : “Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk- bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak “. Menurut Suhardjono (2003:3) yang dimaksud bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat dalan bentuk kredit serta memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Berdasarkan pendapat penulis sendiri bank adalah suatu lembaga yang berfungsi dan berwenang untuk menghimpun dana dari masyarakat dan
8
commit to user
menyalurkan dana kepada masyarakat yang membutuhkan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan bersama. Kegiatan perbankan adalah menghimpun dana dari masyarakat luas yang dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan funding. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Pengertian menghimpun dana maksudnya adalah mengumpulkan atau mencari dana dengan cara membeli dari masyarakat luas. Pembelian dana dari masyarakat ini dilakukan oleh bank dengan cara memasang berbagai strategi agar masyarakat mau menanam dananya dalam bentuk simpanan. Jenis simpanan yang dapat dipilih oleh masyarakat adalah seperti giro, tabungan, sertifikat deposito, dan deposito berjangka. Agar masyarakat mau menyimpan uangnya di bank, maka pihak perbankan memberikan rangsangan berupa balas jasa yang akan diberikan kepada si penyimpan. Balas jasa tersebut dapat berupa bunga, bagi hasil, hadiah, pelayanan, atau balas jasa lainnya. Semakin tinggi tingkat balas jasa yang diberikan,akan menambah minat masyarakat untuk menyimpan uangnya. Setelah memperoleh dana dalam bentuk simpanan dari masyarakat, maka oleh perbankan dana tersebut diputar kembali atau dijualkan kembali ke masyarakat dalam bentuk pinjaman atau lebih dikenal dalam istilah kredit (lending). Dalam pemberian kredit juga dikenakan jasa pinjaman kepada penerima kredit (debitur) dalam bentuk bunga dan biaya administrasi. Sedangkan bagi bank yang berdasarka prinsip syariah dapat berdasarkan bagi hasil atau penyertaan modal. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 1998 tentang Perbankan, bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah tidak dikenal 9
commit to user
dengan istilah bunga dalam memberikan jasa kepada penyimpan maupun peminjam. Di bank ini, jasa bank yang diberikan disesuaikan dengan prinsip syariah sesuai dengan hukum Islam. Prinsip syariah yang diterapkan oleh bank syariah adalah pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah), perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musharakah), prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah), atau pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah), atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa aqtina). Dewasa ini dengan UndangUndang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 yang baru bank umum pun dapat menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah asal sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
B
Jenis-Jenis Bank
Dalam praktek perbankan di Indonesia saat ini terdapat beberapa jenis perbankan yang diatur dalam Undang-Undang Perbankan. Berdasarkan UndangUndang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 , kegiatan utama atau pokok bank sebagai lembaga keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana berbeda dari satu sama lain.
10
commit to user
Jenis-jenis perbankan menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 1998 Tentang perbankan, antara lain : 1. Dilihat dari segi fungsinya a) Bank Umum perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan/atau
berdasarkan
prinsip
syariah
yang
dalam
kegiatannya
memberikan jasa dalam lalulintas pembayaran. Sifat jasa yang diberikan adalah umum, dalam arti dapat memberikan seluruh jasa yang ada. Begitu pula dengan wilayah operasinya yang dapat dilakukan diseluruh wilayah. Bank umum sering disebut bank komersil (commercial bank). b) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Artinya disini kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan bank umum. 2. Dilihat dari segi kepemilikan a) Bank Milik Pemerintah Dimana baik akte pendirian maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh keuntungan bank ini dimiliki oleh pemerintah.
11
commit to user
b) Bank Milik Swasta Nasional Bank yang seluruh atau sebagian besar dimiliki oleh swasta nasional serta akte pendiriannya didirikan oleh swasta, begitu pula pembagian keuntungannya untuk keuntungan swasta pula. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id c) Bank Milik Koperasi Kepemilikan saham-saham bank ini dimiliki oleh perusahaan yang berbadan hukum koperasi. d) Bank Milik Asing Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada diluar negeri, baik milik swasta asing atau pemerintah asing. e) Bank Milik Campuran Kepemilikan saham bank campuran dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta nasional. Kepemilikan sahamnya secara mayoritas dipegang oleh Warga Negara Indonesia. 3. Dilihat dari segi statusnya a) Bank Devisa Merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi keluar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang secara keseluruhan, misalnya transfer keluar negeri, inkaso keluar negeri, travelers cheque, pembukaan dan pembayaran letter of credit dan transaksi lainnya. Persyaratan untuk menjadi bank devisa ini ditentukan oleh Bank Indonesia.
12
commit to user
b) Bank Non Devisa Merupakan
bank
yang
belum
mempunyai
izin
untuk
melaksanakan transaksi sebagai bank devisa, sehingga tidak dapat melaksanakan transaksi seperti halnya bank devisa. Jadi bank non devisa perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id merupakan kebalikan dari bank devisa, dimana transaksi yang dilakukan masih dalam batas-batas negara.
C. Kegiatan-Kegiatan Bank
Dalam melaksanakan kegiatannya bank dibedakan antara kegiatan bank umum dengan kegiatan Bank Perkreditan Rakyat. Artinya produk yang ditawarkan bank umum lebih beragam, hal ini disebabkan bank umum mempunyai kebebasan untuk menentukan produk dan jasanya. Sedangkan Bank Perkreditan Rakyat mempunyai keterbatasan tertentu, sehingga kegiatanya lebih sempit. Adapun kegiatan-kegiatan perbankan yang ada di Indonesia menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tentang perbankan, adalah : 1. Kegiatan-kegiata Bank Umum a) Menghinpun dana dari masyarakat (funding) dalam bentuk : 1) Simpanan Giro (Demmand Deposito) 2) Simpanan Tabungan (Saving Deposito) 3) Simpanan Deposito (Time Deposito)
13
commit to user
b) Menyalurkan dana ke masyarakat (lending) dalam bentuk : 1) Kredit Investasi 2) Kredit Modal Kerja 3) Kredit Perdagangan perpustakaan.uns.ac.id c) Memberikan jasa-jasa lainnya (service) seperti : 1)
Transfer (kiriman uang)
2)
Inkaso (collection)
3)
Kliring (clearing)
4)
Safe Deposit Box
5)
Bank Card
6)
Bank Notes (Valas)
7)
Bank Garansi
8)
Referensi Bank
9)
Bank Draft
digilib.uns.ac.id
10) Letter of Credit (L/C) 11) Cek Wisata (Traveller Cheque) 12) Jual beli surat-surat berharga 13) Menerima setoran-setoran seperti : (a) Pembayaran pajak (b) Pembayaran telepon (c) Pembayaran air (d) Pembayaran listrik (e) Pembayaran uang kuliah 14
commit to user
14) Melayani pembayaran-pembayaran seperti : (a) Gaji/pensiun/honorium (b) Pembayaran deviden (c) Pembayaran kupon perpustakaan.uns.ac.id (d) Pembayaran bonus/hadiah
digilib.uns.ac.id
15) Didalam pasar modal perbankan dapat memberikan atau menjadi : (a) Penjamin emisi (underwriter) (b) Penjamin (guarantor) (c) Wali amanat (trustee) (d) Perantara perdagangan efek (pialang saham) (e) Pedagang efek (f) Perusahaan pengelola dana (investment company) 16) Dan jasa-jasa lainnya. 2. Kegiatan-kegiatan Bank Perkreditan Rakyat a) Menghimpun dana dalam bentuk : 1) Simpanan tabungan 2) Simpanan deposito b) Menyalurkan dana dalam bentuk : 1) Kredit Investasi 2) Kredit Modal kerja 3) Kredit Perdagangan c) Larangan-larangan bagi Bank Perkreditan rakyat adalah sebagai berikut : 1) Menerima Simpanan Giro 15
commit to user
2) Mengikuti Kliring 3) Melakukan kegiatan Valuta Asing 4) Melakukan kegiatan perasuransian 3. Kegiatan-kegiatan Bank Campuran dan Bank Asing perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id a) Dalam mencari dana, bank asing maupun bank campuran dilarang menerima simpanan dalam bentuk simpanan dan tabungan. b) Kredit yang diberikan lebih diarahkan ke bidang-bidang tertentu, seperti : 1) Perdagangan Internasional 2) Bidang Industri dan Produksi 3) Penanaman Modal Asing / Campuran 4) Kredit yang tidak dapat dipenuhi oeh bank swasta nasional c) Untuk jasa-jasa bank lainnya juga dapat dilakukan oleh bank umum campuran dan asing sebagaimana layaknya bank umum yang ada di Indonesia seperti berikut : 1) Jasa Transfer 2) Jasa Kliring 3) Jasa Inkaso 4) Jasa Jual Beli Valuta Asing 5) Jasa Bank Card 6) Jasa Safe Deposit Box 7) Jasa Pembukuan dan Pembayaran L/C 8) Jasa Bank Garansi 9) Jasa Referensi Bank 16
commit to user
10) Jasa Bank Draft 11) Jasa jual Beli Traveler Cheque 12) Dan jasa bank lainnya.
perpustakaan.uns.ac.id D. Pengertian Kredit
digilib.uns.ac.id
Istilah kredit berasal dari bahasa Yunani (credere) yang berarti kepercayaan (truth/faith). Oleh karena itu dasar dari suatu pemberian kredit adalah kepercayaan. Seseorang atau suatu badan yang memberikan kredit (kreditur) percaya bahwa penerima kredit (debitur) pada masa yang akan datang, sanggup memenuhi segala sesuatu yang telah dijanjikan dalam hal ini berarti kreditur memberikan suatu prestasi kepada debitur dan dimasa yang akan datang debitur akan memberikan suatu kontra prestasi. Dengan akan diterimanya kontraprestasi pada masa yang akan datang tersebut, maka jelas bahwa faktor waktu
merupakan
faktor
utama
yang
memisahkan
prestasi
dengan
kontraprestasi. Pemberian prestasi tersebut dapat berupa uang, barang atau jasa. (http://bicaraproperti.com/2010/pengertian-kredit)
Sedangkan definisi kredit menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pinjaman uang dengan pembayaran pengembalian secara mengangsur. Pemberian kredit adalah tulang punggung kegiatan perbankan. Bila kita lihat dan perhatikan pada neraca bank, akan terlihat oleh kita bahwa sisi aktiva bank akan didominasi oleh besarnya jumlah kredit. Demikian juga kalau kita mengamati posisi pendanaan bank (deposito, tabungan, giro, bunga kredit, dll) akan bisa kita
17
commit to user
temui bahwa pendanaan terbesar bank adalah dari pendapatan bunga dan provisi kredit. Secara teoristis, menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan, Bab I, Pasal 1, Butir 12 : perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id “ Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesempatan pinjammeminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan ”. Sedangkan menurut Veithzal Rivai dan Andriana Permata Veithzal (2006:4) kredit adalah penyerahan barang, jasa, atau uang dari satu pihak (kreditor/atau pemberi pinjaman) atas dasar kepercayaan kepada pihak lain (nasabah atau pengutang/borrower) dengan janji membayar dari penerima kredit kepada pemberi kredit pada tanggal yang telah disepakati kedua belah pihak. Pada dasarnya, kredit adalah sejumlah uang yang dipinjamkan oleh bank kepada pelaku ekonomi untuk menunjang program pembangunan yang dicanangkan pemerintah. Seorang pengusaha yang bila dengan modal yang dimilikinya dirasakan kurang untuk mengembangkan usahanya, maka pemerintah melalui lembaga keuangannya yaitu bank akan memberikan pinjaman pada perusahaan tersebut agar diperoleh kemakmuran yang adil dan merata dalam masyarakat yang mandiri. Dari fakta dan teori yang telah dikemukakan di atas, maka bisa dikatakan bahwa kredit adalah suatu bisnis yang beresiko, dimana ada kemungkinan kredit yang diberikan tidak dapat tertagih (kredit macet). Debitur tentu bisa mengemukakan banyak alasan mengapa kredit macet, tapi di sisi lain 18
commit to user
bank harus membayar kembali dana dari masyarakat yang ditempatkan padanya. Apapun yang terjadi pada kredit yang telah disalurkannya, bank tidak dapat (tidak boleh) mengatakan bahwa kredit yang diberikannya tidak tertagih sehingga dana masyarakat belum dibayar. Oleh karena itu dibuat suatu perjanjian tertulis perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id sebagai pengaman kredit dan biasanya pihak pemberi kredit menerima jaminan dari pihak penerima kredit.
E. Jenis-Jenis Kredit
Dalam praktek perbankan di Indonesia saat ini terdapat beberapa jenis kredit yang dapat dikelompokkan berdasarkan kategori tertentu. Antara lain (Drs. Muchdarsyah Sinungan, 1992:212) : 1. Jenis kredit menurut sifat penggunaannya : a. Kredit konsumtif Yaitu kredit yang diterima oleh debitur hanya digunakan khusus untuk memenuhi kebutuhan konsumtifnya. Dengan demikian uang tersebut akan habis dan akan menghasilkan uang usaha. Sehingga sebenarnya debitur akan menderita kerugian, karena debitur diwajibkan membayar beban hutang dan bunga, padahal debitur tidak mendapatkan uang tambahan dari uang yang dipinjamkan. b. Kredit Produktif Yaitu kredit yang digunakan untuk penungkatan usaha,baik usahausaha produksi,perdagangan, maupun investasi. Kredit
ini dapat
19
commit to user
menguntungkan debitur apabila dikelola dengan baik dan sungguhsungguh. Uang dari kredit nantinya akan menghasilkan uang hasil usaha yang bisa digunakan untuk mengangsur beban hutang dan bunga yang dipunyai debitur. perpustakaan.uns.ac.id 2. Jenis kredit menurut jangka waktu : a. Kredit jangka pendek
digilib.uns.ac.id
: jangka waktunya kurang dari 1 tahun
b. Kredit jangka menengah : jangka waktunya 1 s/d 3 tahun c. Kredit jangka panjang
: jangka waktunya lebih dari 3 tahun
3. Jenis kredit menurut jumlah maksimumnya : a. Kredit kecil
: jangka maksimumnya kurang dari 15 juta
b. Kredit menengah : jangka maksimumnya 15 s/d 30 juta c. Kredit skala besar : jangka maksimumnya 30 juta ke atas 4. Jenis kredit menurut resiko : a. Kredit beresiko rendah
: karena didukung manajemen yang sehat.
b. Kredit beresiko sedang
: karena didukung kegiatan yang berprospek sedang dan agunan yang cukup.
c. Kredit beresiko tinggi
: karena
tidak
didukung
hal-hal
positif
yang akan membawa perusahaan ke arah yang baik. 5. Jenis kredit menurut tujuan penggunaan : a. Kredit Investasi Dipergunakan untuk nasabah yang membutuhkan modal investasi atau pemberian barang modal. 20
commit to user
b. Kredit Modal Kerja Kredit yang digunakan untuk membantu modal kerja yang diperlukan untuk melaksanakan operasi suatu usaha. Sedangkan yang dimaksud dengan modal kerja adalah modal yang habis sekali pakai perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam masa produksi, seperti bahan baku, listrik, dan sebagainya.
F. Manfaat Perkreditan
Menurut Teguh Pujo Mulyono (1993:58-61) dalam kaitannya dengan manfaat perkreditan dijelaskan sebagai berikut : “Pihak-pihak yang mempunyai kepentingan langsung sudah tentu pihak bank dan pihak calon debitur sendiri, karena kedua belah pihak inilah yang pertama-tama akan menerima manfaat dari perkreditan itu secara langsung. Sedangkan pihak pemerintah dalam hal ini penguasaan moneter dan masyarakat luas juga akan menerima/merasakan manfaat perkreditan itu secara tidak langsung”. Pembahasan selanjutnya adalah berbagai manfaat yang diperoleh beberapa pihak sehubungan dengan perkreditan, antara lain : 1. Manfaat perkreditan bagi debitur Dana adalah faktor produksi yang berhubungan dengan semua faktor produksi yang lain, dan pengadaannya bisa berasal dari sumber intern maupun eksternal perusahaan. Perkreditan adalah dana yang berasal dari sumber eksternal perusahaan. Berikur ini adalah keuntungan pemenuhan sumber dana dari sektor perkreditan : a) Mudah diperoleh jika usahanya tergolong feasible. 21
commit to user
b) Ada lembaga kuat dalam perusahaan yang menawarkan jasa kredit. c) Biaya untuk memperoleh kredit (seperti bunga dan biaya administrasi) dapat diperkirakan dengan tepat, sehingga perusahaan akan mudah menyusun rencana untuk masa yang akan datang. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id d) Terdapat berbagai jenis kredit, sehingga dapat dipilih yang sesuai dengan kebutuhan. e) Dengan memperoleh kredit bank, debitur akan memperoleh manfaat yang lain, yaitu : 1) Fasilitas perbankan yang lebih mudah bila melakukan transfer, kliring, pembukaan L/C. 2) Ada fasilitas gratis untuk konsultasi pasar, manajemen, keuangan, teknis, ataupun yuridis. f) Debitur akan dijamin rahasia keuangannya sesuai dengan pasal 40, Bab VII, Undang–Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan yaitu mengenai rahasia bank. g) Dengan kredit, debitur lebih leluasa mengembangkan usahanya. h) Bank telah mempunyai ketentuan yuridis yang jelas, sehingga kecil kemungkinan adanya sengketa dengan nasabah dikemudian hari. i) Jangka waktu kredit dapat disesuaikan dengan kebutuhan dana usaha debitur.
22
commit to user
2. Manfaat perkreditan bagi perbankan. Bank yang salah satu kegiatan pokoknya adalah mengumpulkan dana dari masyarakat untuk disalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit, akan memperoleh manfaat/keuntungan antara lain : perpustakaan.uns.ac.id a) Memperoleh pendapatan bunga kredit.
digilib.uns.ac.id
b) Untuk menjaga solvabilitas usaha bank. c) Membantu memasarkan jasa perbankan lain yang dipunyainya. d) Untuk mempertahankan dan mengembangkan usaha bank. e) Untuk merebut pasar dalam industri perbankan. f) Memungkinkan pendidikan perbankan para stafnya untuk mengenal kegiatan–kegiatan industri lain secara detail. 3. Manfaat perkreditan bagi pemerintah a) Dapat digunakan sebagai alat memacu pertumbuhan ekonomi. b) Alat pengendalian kegiatan moneter. c) Alat pencipta lapangan usaha. d) Alat untuk meningkatkan dan meratakan pendapatan masyarakat. e) Penciptaan pasar. 4. Manfaat perkreditan bagi masyarakat luas a) Bila proses perkreditan lancar, diharapkan pertumbuhan ekonomi akan pesat dan membuka lapangan usaha baru, sehingga tingkat pendapatan naik dan merata di masyarakat b) Untuk beberapa golongan masyarakat, mereka akan banyak menarik keuntungan karena mereka ikut terlibat dalam proses pemberian kredit 23
commit to user
oleh bank kepada debitur. Misalnya notaris, yang terlibat dalam pembuatan ikatan perjanjian kredit, maupun pengikatan barang jaminan. c) Bagi para pemilik dana yang disimpan tentu berharap dananya bisa kembali secara utuh bersama bunganya. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id d) Bagi para pengusaha akan mudah mendapatkan faktor–faktor produksi. e) Bagi pengelola pasar modal kebijakan kredit (terutama tentang suku bunga) akan bermanfaat dalam penyusunan perencanaan kegiatan karena merupakan jasa subtitusi satu sama lainnya. f) Bagi suplier bahan baku/barang jadi saat bekerja sama dengan relasinya akan merasa terjamin pembayarannya karena ada non cash loan yang disediakan bank. g) Dengan dibukanya banyak proyek dengan fasilitas kredit akan berpengaruh pada peningkatan sumber daya manusia. h) Dengan dibukanya perusahaan baru maka akan muncul usaha yang erat kaitannya dengan perusahaan tersebut.
G. Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Adanya krisis ekonomi dan bencana alam yang melanda Indonesia, yang berakibat mempengaruhi perekonomian baik secara makro maupun mikro di Indonesia. Kondisi tersebut berdampak merugikan, yakni usaha para pengusaha mengalami kemacetan. Namun berkebalikan dengan nasip para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), yang justru lebih mampu
24
commit to user
bertahan dan secara makro ekonomi mampu menyangga perekonomian nasional. UMKM yang jumlahnya mencapai jutaan ternyata mampu menciptakan lapangan kerja dan menampung korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dari perusahaan yang terkena krisis. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Dengan diketahui bahwa peran UMKM sangat besar kontribusinya terhadap perekonomian Indonesia, sehingga pada tanggal 5 november 2007, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan kredit bagi UMKM dengan pola penjaminan dengan nama Kredit Usaha Rakyat (KUR). Kebijakan penjaminan kredit ini diharapkan akan dapat memberikan kemudahan akses yang lebih besar bagi para pelaku UMKM dan Koperasi yang telah feasible namun belum bankable. Menurut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 135/PMK.05/2008 tentang Fasilitas Penjaminan Kredit Usaha Rakyat, pengertian KUR adalah kredit atau pembiayaan kepada UMKM-K (Usaha Mikro, Kecil, MenengahKoperasi) dalam bentuk pemberian modal kerja dan investasi yang didukung fasilitas penjaminan untuk usaha produktif. Djoko Retnadi, seorang pengamat dan praktisi perbankan memakai KUR sebagai Kredit Modal Kerja (KMK) dan atau Kredit Investasi (KI) dengan plafon kredit sampai dengan Rp 500 juta yang diberikan kepada Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Koperasi (UMKM-K) yang memiliki usaha produktif yang akan mendapat penjaminan dan perusahaan penjamin (Admin. Peluncuran KUR. http://www.bni.co.id.).
25
commit to user
Berikut ini adalah pengertian tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta kriteria UMKM menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah, yaitu sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel II.1 digilib.uns.ac.id Pengertian serta kriteria UMKM Menurut UU No.20 Tahun 2008 Tentang UMKM
Usaha mikro adalah usaha produktif 1. Asset : memiliki kekayaan bersih milik orang perorangan dan/atau badan paling banyak Rp. 50.000.000 (lima usaha perorangan yang memenuhi puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah kriteria usaha mikro dan bangunan tempat usaha. 2. Omset : Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp.300.000.000 (tiga ratus juta rupiah). Usaha Kecil adalah usaha ekonomi 1. Asset : Memiliki kekayaan bersih lebih produktif yang berdiri sendiri, yang dari Rp50.000.000,- (lima puluh juta dilakukan oleh orang perorangan atau rupiah) sampai dengan paling banyak badan usaha yang bukan merupakan anak Rp500.000.000 (lima ratus juta rupiah) perusahaan atau bukan cabang tidak termasuk tanah dan bangunan perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau tempat usaha) menjadi bagian langsung maupun tidak 2. Omset : Memiliki hasil penjualan langsung dari usaha menengah atau tahunan lebih dari Rp300.000.000 (tiga usaha besar. ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000 (dua milyar lima ratus rupiah). Usaha Menengah adalah usaha ekonomi 1. Asset : Memiliki kekayaan bersih lebih produktif yang berdiri sendiri, yang dari Rp500.000.000 (lima ratus juta dilakukan oleh orang perorangan atau rupiah) sampai dengan paling banyak badan usaha yang bukan merupakan anak Rp10.000.000.000 (sepuluh milyar perusahaan atau cabang perusahaan yang rupiah) tidak termasuk tanah dan dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian bangunan tempat usaha. langsung maupun tidak langsung dengan 2. Omset : Memiliki hasil penjualan usaha kecil atau usaha besar. tahunan lebih dari Rp2.500.000.000 (dua milyar rupiah) sampai dengan paling banyak Rp50.000.000.000 (lima puluh milyar rupiah)
26
commit to user
1 Landasan Operasional & Tujuan Kebijakan Kredit Usaha Rakyat
Landasan operasional KUR adalah Instruksi Presiden Nomor 5 tahun 2008 tentang Fokus Program Ekonomi Tahun 2008-2009 untuk menjamin perpustakaan.uns.ac.id implementasi atau percepatan pelaksanaan KUR dan Notadigilib.uns.ac.id Kesepahaman Bersama (MoU) antara Departeman Teknis, Perbankan dan Perusahaan Penjaminan yang ditandatangani pada tanggal 9 Oktober 2007 yang bertujuan untuk mempercepat pengembangan sektor riil dan pemberdayaan UMKM, untuk meningkatkan akses pembiayaan kepada UMKM dan Koperasis dan juga untuk penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja. Berikut ini adalah tabel yang berisi tentang pihak-pihak yang mempunyai andil dalam Nota Kesepakatan Bersama (MoU) beserta peran masing-masing pihak, antara lain :
27
commit to user
Tabel II.2 Peran Departemen Teknis, Perbankan, dan Perusahaan Penjamin Para Pihak Peran Pemerintah (6 Menteri) Departemen Keuangan a. Membantu dan mendukung pelaksanaan pemberian kredit/pembiayaan berikut perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penjaminan kredit/ pembiayaannya kepada UMKM dan Koperasi. b. Mempersiapkan UMKM dan Koperasi yang melakukan usaha produktif yang bersifat individu, kelompok, kemitraan dan/atau Departemen Pertanian cluster untuk dapat dibiayai dengan Departemen Kehutanan kredit/pembiayaan. Departemen Kelautan c. Menetapkan kebijakan dan prioritas bidang dan Perikanan usaha yang akan menerima penjaminan Departemen kredit/pembiayaan. Perindustrian d. Melakukan pembinaan dan pendampingn Kementerian Negara selama masa kredit/pembiayaan. KUKM e. Memfasilitasi hubungan antara UMKM dan Koperasi dengan pihak lainnya seperti perusahaan inti/off taker yang memberikan kontribusi dan dukungan kelancaran usaha. Perbankan (6 Bank) Bank BRI, Bank Melakukan penilaian kelayakan usaha dan Mandiri, BNI, Bank memutuskan pemberian kredit/pembiayaan BTN, Bukopin, Bank sesuai ketentuan yang berlaku Syariah Mandiri Perusahaan Penjaminan Kredit PT Askrindo dan Perum Memberikan persetujuan penjaminan atas Sarana Pengembangan kredit/pembiayaan yang diberikan perbankan Usaha sesuai ketentuan asuransi. Sumber: www.bni.co.id Kebijakan pemerintah yang tertuang dalam Inpres Nomor 5 Tahun 2008 tentang Fokus Program Ekonomi Tahun 2008-2009 dalam hal Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah, Pemerintah memiliki program untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat. Tindakan yang dilakukan adalah evaluasi pelaksanaan KUR, perluasan bank pelaksana, dan
28
commit to user
penyaluran KUR melalui Lembaga Keuangan Mikro, sasarannya adalah KUR yang tersalur dari perbankan semakin meningkat sebagai alternatif sumber pembiayaan UMKM.
perpustakaan.uns.ac.id 2 Cara Mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR)
digilib.uns.ac.id
Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 5 tahun 2008 tentang Fokus Program Ekonomi Tahun 2008-2009 serta Nota Kesepahaman Bersama (MoU) antara Departeman Teknis, Perbankan dan Perusahaan Penjaminan yang ditandatangani pada tanggal 9 Oktober 2007, Pemerintah RI menghimbau bank-bank untuk memberi akses kepada UMKM terhadap dana pinjaman untuk pembiayaan investasi dan modal kerja usaha produktif dengan diadakannya Kredit Usaha Rakyat (KUR). Adapun cara-cara mengakses Kredit Usaha Rakyat adalah sebagai berikut : (Admin. Peluncuran KUR. http://www.bni.co.id). 1. UMKM dan Koperasi yang membutuhkan Kredit dapat menghubungi Kantor Cabang Kantor Cabang Pembantu Bank Pelaksana terdekat. 2. Memenuhi persyaratan dokumentasi sesuai dengan yang ditetapkan Bank Pelaksana. 3. Mengajukan surat permohonan kredit/ pembiayaan 4. Bank Pelaksana akan melakukan penilaian kelayakan 5. Bank Pelaksana berwenang memberikan pesetujuan atau menolak permohonan kredit.
29
commit to user
BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan perpustakaan.uns.ac.id 1. Sejarah Singkat PT. Bank Tabungan Negara (BTN)
digilib.uns.ac.id
Dengan maksud mendidik masyarakat agar gemar menabung, Pemerintah Hindia Belanda melalui Koninklijk Besluit No.27 tanggal 16 Oktober 1897 mendirikan POSTSPAARBANK, yang kemudian terus hidup dan berkembang serta tercatat hingga tahun 1939 telah memiliki 4 Cabang yaitu Jakarta, Medan, Surabaya dan Makassar. Pada tahun 1940 kegiatanya terganggu, sebagai akibat atas penyerbuan Jerman atas Netherland yang menyebabkan penarikan tabungan besar-besaran dalam waktu yang relatif singkat (rush). Namun demikian, keadaan keuangan POSTSPAARBANK pulih kembali pada tahun 1941. Tahun 1942 Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Pemerintah Jepang. Jepang membekukan kegiatan POSTSPAARBANK dan mendirikan TYOKIN KYOKU sebuah bank yang bertujuan untuk menarik dana masyarakat melalui tabungam. Usaha pemerintah jepang ini tidak sukses karena dilakukan dengan paksaan. TYOKIN KYOKU hanya mendirikan satu Cabang yaitu Cabang Yokyakarta. Proklamasi kemerdekaan RI 17-08-1945 telah memberikan inspirasi kepada Bp.Darmosoetanto untuk memprakarsai pengambilalihan TYOKIN
30
commit to user
KYOKU dari Pemerintah Jepang ke Pemerintah RI dan terjadilah penggantian nama menjadi KANTOR TABUNGAN POS. Bp.Darmosoetanto ditetapkan oleh Pemerintah RI menjadi Direktur yang pertama. Tugas pertama KANTOR TABUNGAN POS adalah melakukan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penukaran uang Jepang dengan Oeang Republik Indonesia (ORI). Tetapi kegiatan KANTOR TABUNGAN POS tidak berumur panjang, karena agresi Belanda (Desember 1946) menyebabkan didudukinya semua kantor, termasuk kantor Cabang dari KANTOR TABUNGAN POS hingga tahun 1949, saat KANTOR TABUNGAN POS dibuka kembali (1949), nama KANTOR TABUNGAN POS diganti menjadi BANK TABUNGAN RI. Sejak kelahiranya dan sampai berubah nama Bank Tabungan Pos RI, lambaga ini bernaung di bawah Kementrian Perhubungan. Banyak kejadian bernilai sejarah sejak tahun 1950 tetapi yang subtantif bagi sejarah PT. BTN adalah dikeluarkanya UU Darurat No.9 th. 1950 tgl 9 februari 1950 yang mengubah nama “POSTSPAAR BANK INDONESIA” berdasarkan Staatsblat No.295 th. 1941 menjadi BANK TABUNGAN POS dan memindahkan induk kementrian dari Kementrian Perhubungan ke Kementrian Keuangan di bawah Menteri Uruasan Bank Sentral. Walupun dengan UU Darurat tersebut masih bernama BANK TABUNGAN POS, tetapi tanggal 9 Februari 1950 ditetapkan sebagai hari dan tanggal lahir BANK TABUNGAN NEGARA. Nama Bank Tabungan Pos menurut UU Darurat tersebut dikukuhkan dengan UU No. 36 th. 1953 tanggal 18 Desember 1953. Perubahan nama dari Bank Tabungan Pos 31
commit to user
menjadi BANK TABUNGAN NEGARA didasarkan pada PERPU No.4 th. 1963 tanggal 22 Juni 1963 yang kemudian dikuatkan dengan UU No.2 th. 1964 tanggal 25 Mei 1964. Penegasan status BANK TABUNGAN NEGARA sebagai bank milik perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Negara ditetapkan dengan UU No.20. th. 1968 tanggal 19 Desember 1968. yang sebelumya (sejak th.1964) BANK TABUNGAN NEGARA menjadi BNI Unit V. Jika tugas utama saat pendirian POSTSPAARBANK (1897) sampai dengan BANK TABUNGAN NEGARA (1968) adalah bergerak dalam lingkup penghimpunan dana masyarakat melalui tabungan, maka sejak tahun 1974 BANK TABUNGAN NEGARA ditambah tugasnya yaitu memberikan pelayanan KPR dan untuk pertama kalinya penyaluran KPR terjadi pada tanggal 10 Desember 1976, karena itulah tanggal 10 Desember diperingati sebagai hari KPR bagi PT. BTN. Bentuk Hukum PT. BTN mengalami perubahan lagi pada th. 1992, yaitu dengan dikeluarkanya PP No. 24 th. 1992 tanggal 29 April 1992 yang merupakan pelaksanaan dari UU no. 7 th.1992 bentuk hukum PT.BTN menjadi Perusahaan Perseroan. Sejak itu nama PT.BTN menjadi BANK TABUNGAN
NEGARA
(PERSERO)
dengan
call
name
PT.BTN.
Berdasarkan kajian konsultan independent, Price Waterhouse Coopers, pemerintah melalui Menteri BUMN dalam surat nomor S-554/M-MBU/2002 tanggal 21 Agustus 2002 merumuskan PT. BTN sebagai Bank Umum dengan fokus bisnis pembiayaan perumahan tanpa subsidi. . 32
commit to user
2. Sejarah Berdirinya PT. Bank Tabungan Negara Cabang Solo Kantor Cabang Surakarta merupakan perpanjangan dari kantor pusat, dimana Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Surakarta pertama kali berdiri pada tahun 1990 yang merupakan pecahan dari Kantor Cabang perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yogyakarta. Pertimbangan pembukaan Kantor Cabang Surakarta adalah karena dinilai mempunyai potensi pertumbuhan ekonomi yang baik. Sejak tahun 1990 Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta telah mengalami perpindahan sebanyak tiga kali. Pada tahun 1990 pertama kali didirikan bertempat di Jalan Slamet Riyadi No. 228, pada waktu itu status lokasi masih berstatus sewa. Kemudian tahun 1993 mengalami perpindahan kantor yaitu di Ruko Beteng Plaza Blok a 11-12, Jalan Kapten Mulyadi yang pada waktu itu juga masih berstatus sewa. Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Surakarta bertahan di Ruko Beteng Plaza sampai dengan bulan November 1997. Akhirnya pada tahun 1997 Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta mempunyai gedung sendiri yaitu bertempat di Jalan Slamet Riyadi No. 208 Surakarta. Kepindahan kantor tersebut pada bulan Desember yang langsung digunakan sebagai aktivitas Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Surakarta hingga saat ini.
33
commit to user
3. Visi dan Misi PT. Bank Tabungan Negara Cabang Solo a.
Visi PT. BTN Menjadi Bank yang terkemuka dalam pembiayaan perumahan
b. Misi PT. BTN perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1) Memberikan pelayanan unggul dalam pembiayaan perumahan dan indystri terkait, pembiayaan konsumsi dan usaha kecil menengah. 2) Meningkatka keunggulan kompetitif melalui inovasi pengembangan produk, jasa dan jaringan stategis berbasis teknologi terkini. 3) Mengembangkan dan menyiapkan Human Capital yang berkualitas, profesionalitas dan memiliki integritas tinggi. 4) Melaksanakan manajemen perbankan yang sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan good corporate governance untuk meningkatkan Shareholder Value. 5) Mempedulikan kepentingan masyarakat dan lingkugan. c.
Nilai-nilai Dasar Nilai-nilai dasar yang dianut oleh jajaran Bank BTN untuk mewujudkan Visi dan melaksanakan Misi Bank NTN adalah sebagai berikut : 1. Sebagai orang yang beriman dan bertakwa, pegawai Bank BTN taat melaksanakan dan mengamalkan ajaran agamanya masing-masing secara khusuk.
34
commit to user
2. Pegawai Bank BTN selalu berusaha untuk menimba ilmu guna meningkatkan pengetahuan dan ketrampilannya demi kemajuan Bank BTN. 3. Pegawai Bank BTN mengutamakan kerjasama dalam melaksanakan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id tugas untuk mencapai tujuan Bank BTN dengan kinerja yang baik. 4. Pegawai Bank BTN selalu memberikan yang terbaik secara ikhlas bagi Bank BTN dan semua stakeholders, sebagai perwujudan dari pengabdian yang didasari oleh semangat kesediaan berkorban tanpa pamrih pribadi. 5. Pegawai Bank BTN selalu secara professional yang kompeten dalam bidang tugasnya.
4. Budaya PT. Bank Tabungan Negara (BTN) PT. Bank Tabungan Negara (BTN) mempunyai budaya perusahaan yaitu Pola Prima. Pola Prima biasa dilafalkan oleh personalia setiap pagi sebelum melakukan aktivitas kerja, hal ini dilakukan untuk menambah semangat kerja para personalia, yaitu (Sumber: Bank Tabungan Negara) : Pola Prima a. Pelayanan Prima (Service Excellence) b. InOvasi (Innovation) c. KeteLAdanan (Role Model) d. PRofesionalisme (Professionalism)
35
commit to user
e. Integritas (Integrity) f. KerjasaMA(Teamwork) Nilai-Nilai Dasar Budaya dan 12 Perilaku Utama Pelayanan Prima : Ramah, sopan dan bersahabat perpustakaan.uns.ac.id b. Peduli, pro aktif dan cepat tanggap a.
digilib.uns.ac.id
Inovasi : a.
Berinisiatif melakukan penyempurnaan
b.
Berorientasi menciptakan nilai tambah
Keteladanan : a.
Menjadi contoh dalam berperilaku baik dan benar
b.
Memotivasi penerapan nilai-nilai budaya kerja
Profesionalisme : a.
Kompeten dan bertanggungjawab
b.
Bekerja cerdas dan tuntas
Integritas : a.
Konsisten dan disiplin
b.
Jujur dan berdedikasi
Kerjasama : a.
Tulus dan terbuka
b.
Saling percaya dan menghargai
36
commit to user
5. Struktur Organisasi PT. Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang Solo Struktur organisasi PT Bank Tabungan Negara Cabang Solo adalah : STRUKTUR ORGANISASI KANTOR CABANG SOLO ( KANTOR CABANG PENUH)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Branch Manager Hendratno
Secretary Selvia .N
DBM Consumer -
Mortgage & Consumer Lending Unit Sri Ambarti
Consumer Loan Marketing Consumer Loan Service − Anjar Budi Utami − Aris Budi Santoso − Anto Haryanto A.
Consumer Loan Analyst − Bangun Sulistyo
− Susyana Andriani − Heri Kristiawan
Consumer Funding & Services Unit Sri Haryanti Consumer Funding Market ing Kunt hi Daruwati
DBM Commercial -
DBM Suporting Heru Setiyanto
Housing & Commercial Lending Unit Syamsidar
Operation Unit Soetikno
Accounting Control Unit Masykur
Relationship Mgt Darmastoto E. W. Commercial Lending Analyst − Ari Widodo − Agus Winarko
Commercial Funding & Services Unit Dyah Respatiworo H.
Govern & Corp. R. Bambang Hendro
Educational Inst. & Others Sujono
Post Office Aliance Elizabeth Indriani
Teller Service Sub Unit Ikka Yunianha
Teller − Lusia Febriani − Ant ika C.M.N − Anin Pudjyastuti − Dewi Kurniawati − Guines A.
A ccounting & Reporting − Sudjatmiko − Ijastomo
Internal Control Dian Novitasari Clearing Endang Hellyarti
Transaction Processing & IT Support − Hadi W. − Tri Hastuti
Collection −Priyono − Hadi Suwastono − Sehono Restructuring Analyst Sri Widodo
Legal & Loan Recovery Baehaqi
Vault Herini Puji H.
General Adminis tration Sub Unit -
Human Capital Support Tuti Lestari
Customer Care Unit Dwiningsih Fitriati
Transaction Pro cessing Sub Unit -
Collection & Workout Unit Fariuddin
Loan Administration & Document Sub Unit Loan Administration − Susanto − Sanab Pragusnem
Logistic Support Sarju Darmawan
Loan Document Tony Wahyu H. : Line of Command
Customer Service − Sri Mulyani −Isna Afrita F. Service Qualit y Neneng R.
: Line of Communication/ Information
Paraf : Sub Branch
Sumber: PT. Bank Tabungan Negara Cabang Solo, 2011
Gambar III.1. Struktur Organisasi PT Bank Tabungan Negara Cabang Solo
37
commit to user
Struktur organisasi PT. Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang Solo disesuaikan dengan kebutuhan fungsional dalam menghadapi pelaksanaan kegiatankegiatannya. Bank Tabungan Negara Cabang Solo dipimpin oleh seorang Branch Manager yang membawahi empat kepala bagian, yaitu perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id kepala bagian Accounting and Control, Operation, Retail Service, dan Collection and Work Out. Di mana setiap kepala bagian bertanggung jawab atas pelaksanaan otorisasi dan berjalannya fungsi dari masing-masing bagian yang dibawahi. Adapun pembagian tanggung jawab dan pekerjaan dari masingmasing bagian dalam struktur organisasi tersebut adalah sebagai berikut: 1) Branch Manager (Kepala Cabang), dengan fungsi : a) Pengembangan Bisnis cabang (1) Mengelola hubungan dengan nasabah prima, (2) Menyiapakan rencana bisnis untuk cabang, (3) Memebimbing kampanye promosi dan upaya–upaya pemasaran. b) Perencanaan dan Penyusunan Kebijakan (1) Menyusun kebijakan cabang sesuai petunjuk kantor pusat, (2) Menetapakan strategi kinerja untuk seluruh unit cabang, (3) Membuat perencanaan sumber daya manusia. c) Pengawasan dan Persetujuan Transaksi Bisnis Cabang (1) Mengambil kepentingan bisnis, (2) Memeberikan persetujuan terhadap transaksi yang tidak lazim, (3) Memotivasi bawahan dan pekerjaan. 38
commit to user
2) Accounting and Control, Section Head (Kepala seksi Akuntansi dan Control), dengan fungsi : a) Pembukuan dan Kontrol (Bookkeeping and Control) (1) Kontrol dan transaksi harian, perpustakaan.uns.ac.id (2) Mengelola buku besar cabang,
digilib.uns.ac.id
(3) Mengelola pembukuan transaksi, (4) Pembuatan jurnal transaksi, (5) Melakukan pencocokan transaksi. b) Pelaporan (Financial Reporting) (1) Membuat laporan cabang, (2) System informasi cabang, (3) Mengadministrasi pelaporan cabang. 3)
Operation, Section Head (Kepala seksi Operasional), dengan fungsi : a) Administrasi Umum Cabang (General Branch Administration) (1) Administrasi kepegawaian, (2) Pengelolaan logistic, (3) Menjaga keamanan, (4) Mengelola anggaran cabang, (5) Kesekretariatan, (6) Mengelola keamanan. b) Pemrosesan transaksi (Transaction Processing) (1) Melakukan proses kliring, (2) Memproses transaksi angsuran kredit, 39
commit to user
(3) Mengadministrasikan transaksi tabungan kantor pos, (4) Melakukan proses transaksi Kolektif KPR, (5) Melakukan proses On- line time melalui RTGS, (6) Melakukan pemrosesan transaksi pemindahbukuan non tunai, perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id (7) Memelihara transaksi cabang, (8) Pembuatan laporan. c) FAO (Fund Administration Officer) – DAO (Debt Administration Officer) (1) Administrasi transaksi loket cabang, (2) Administrasi pembiayaan dan administrasi pinjaman (hutang), (3) Melaksanakan penjualan keluar. d) Administrasi Kredit (Loan Administration) (1) On the Spot (OTS) (2) Appraise (taksasi) (3) Laporan pemeriksaan akhir (LPA) (4) Dokumentasi kredit (5) Maintenance pelaksanaan kredit 4) Ritel Service, Section Head (Kepala Seksi Pelayanan Ritel), dengan fungsi : a) Layanan Kredit (Loan Service) (1) Memberikan pelayanan nasabah, berupa cetak RIC, info kredit, klaim, (2) Memproses permohonan kredit, (3) Menganalisa permohonan kredit, 40
commit to user
(4) Menyelenggarakan realisasi kredit, (5) Memproses pelunasan kredit. b) Layanan Nasabah (Customer Service) (1) Memberikan pelayanan tabungan loket cabang, perpustakaan.uns.ac.id (2) Memberikan pelayanan tabungan kantor pos,
digilib.uns.ac.id
(3) Melayani proses pembukuan rekening rupiah dan valas, (4) Melayani proses penutupan dan perpanjangan rekening rupiah dan valas, (5) Pelayanan nasabah lainnya, (6) Administrasi transaksi loket cabang, (7) Melaksanakan penjualan keluar. c) Layanan Teller (Teller Service) (1) Melayani setoran tunai angsuran kredit kepemilikan rumah cabang sendiri dan cabang lain, (2) Melayani penabungan dan penarikan uang tunai, (3) Melayani setoran dan pembayaran deposito, (4) Mengelola proses kas cabang, (5) Melayani kebutuhan nasabah lainnya, (6) Menerima transaksi penyempitan uang tunai, (7) Melakukan penjualan dana keluar, (8) Memelihara rekening saldo.
41
commit to user
5) Supervisor Collection and Work Out (Supervisi Pembinaan dan Penyelamatan Kredit), dengan fungsi : a) Pembinaan dan Penyelamatan kredit b) Penyelesaian kredit perpustakaan.uns.ac.id c) Pemeliharaan rekening
6.
digilib.uns.ac.id
Produk PT Bank Tabungan Negara Cabang Solo Jenis produk yang diberikan oleh PT Bank Tabungan Negara Cabang Solo terdiri dari produk dana, jasa dan layanan, serta produk kredit. 1) Produk dana, merupakan suatu jenis produk yang diberikan oleh PT Bank Tabungan Negara Cabang Solo dengan cara menghimpun dana atau mengumpulkan dana dari masyarakat luas. Produk dana tersebut terdiri dari : 1) Tabungan Batara Tabungan multiguna yang aman untuk dana dengan berbagai kemudahan yang terus meningkat. 2) Tabungan Batara Prima Merupakan tabungan dengan suku bunga yang tinggi dan fleksibilitas penarikan serta dilengkapi dengan fitur-fitur menarik.
42
commit to user
3) Tabungan Batara Junior Merupakan peremajaan dari tabungan
Batara Pelajar dengan
peruntukan lebih luas untuk semua kalangan yang sensitif terhadap biaya administrasi bulanan. perpustakaan.uns.ac.id 4) Tabungan e-Batara Pos
digilib.uns.ac.id
Merupakan peremajaan dari produk Tabanas Batara, diselenggarakan bekerjasama dengan PT. Pos Indonesia (persero) melalui loket kantor pos yang telah ditentukan. 5) Tabungan Haji Nawaitu Merupakan tabungan yang diperuntukkan bagi calon jema’ah haji dalam rangka persiapan biaya perjalanan ibadah haji. 6) TabunganKu TabunganKu adalah tabungan untuk perorangan dengan persyaratan mudah dan ringan, guna menumbuhkan budaya menabung serta untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 7) Giro Merupakan sarana penyimpanan uang yang aman dan terpercaya serta menunjang aktivitas usaha dalam bertransaksi. 8) Deposito Berjangka Deposito Berjangka adalah simpanan berjangka dalam mata uang Rupiah dan Dolar dengan bunga menarik dan beragam keuntungan lainnya.
43
commit to user
9) Sertifikat Deposito Simpanan dalam bentuk deposito berjangka yangs sertifikat bukti penyimpanan dapat dipindahtangankan. 2) Jasa dan layanan, merupakan suatu jenis produk yang diberikan oleh PT perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Bank Tabungan Negara Cabang Solo yang berupa jasa-jasa perbankan lainnya, yang mendukung kelancaran kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana. Jasa dan layanan tersebut terdiri dari: 1) ATM Batara ATM Batara adalah fasilitas layanan bagi nasabah Tabungan dan Giro di Bank BTN yang memberikan kemudahan bagi nasabah dalam memenuhi berbagai macam kebutuhan transaksi melalui mesin ATM yang beroperasi 24 jam. 2) Kiriman uang Jasa pengiriman uang dalam Valuta Rupiah atau Valuta Asing memalui jaringan on-line di outlet Bank BTN di seluruh Indonesia dan media elektronik (Swift) untuk pengiriman uang keluar negeri yang didukung oleh Bank Korespondensi di seluruh dunia. 3) Inkaso Merupakan jasa pelayanan Bank BTN untuk melakukan penagihan kepada pihak ketiga atas inkaso tanpa dokumen ditempat lain didalam negeri.
44
commit to user
4) Western Union Adalah layanan kiriman uang Bank BTN bekerjasama dengan western union secara cepat (real time on-line) yang dilakukan lintas Negara atau dalam satu Negara. perpustakaan.uns.ac.id 5) SPP On-line Perguruan Tinggi
digilib.uns.ac.id
SPP On-line merupakan layanan Bank BTN bagi perguruan tinggi/sekolah dalam penyediaan delivery channel untuk penerimaan setoran biaya-biaya pendidikan secara on-line. 6) Money Changer Layanan jual/beli mata uang asing tertentu yang mempunyai catatan kurs pada Bank Indonesia. Transaksi Money Changer dapat dilayani di Kantor Cabang Devisa dan Money Changer. 7) Safe Deposit Box Sarana penyimpanan barang/surat-surat berharga yang aman dan terjaga dari reisko kebakaran, kejahatan, bencana alam dsb. SDB dapat disewa oleh peroangan / lembaga ukuran box bervariasi dan jangka waktu SDB sesuai ketentuan bank. 8) Payment Point Merupakan fasilitas layanan bagi nasabah untuk memudahkan dalam membayar tGUHn rutin. 9) Bank Garansi Bank Garansi adalah pernyataan yang dikeluarkan bank atas permintaan nasabah untuk menjamin resiko tertentu yang timbul 45
commit to user
apabila nasabah tidak dapat menjalankan kewajibannya dengan baik kepada pihak yang menerima jaminan. 10) RTGS (Real Time Gross Settlement) Sistem transfer dana online dalam mata uang Rupiah yang perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penyelesaianya dilakukan pertransaksi secara individual. 11) Batara Payroll Layanan BTN bagi pengguna jasa (perusahaan, perorangan, lembaga) dalam mengelola pembayaran gaji, THR, dan bonus serta kebutuhan
finansial lainya yang bersifat rutin bagi karyawan
pengguna jasa. 12) SMS Batara Fasilitas layanan transaksi perbankan yang dapat diakses dari telepon selular dengan cukup mengetik SMS ke nomor 3555. Nasabah dapat menikmati kemudahan dalam melakukan transfer uang, pembayaran tagihan rutin, pembelian voucher isi ulang, serta transaksi lainnya. 13) Kartu Debit BTN-VISA Kartu Debit BTN-VISA merupakan kartu ATM dan kartu debit yang dirancang untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan anda dalam bertransaksi. 3) Produk kredit, merupakan suatu jenis produk yang diberikan oleh PT Bank Tabungan Negara Cabang Solo dengan cara menyalurkan dana atau melemparkan kembali dana yang telah disimpan melalui simpanan
46
commit to user
dari produk dana yang diberikan kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman. Produk kredit tersebut terdiri dari: Kredit Griya Utama perpustakaan.uns.ac.id 1) Kredit Griya Multi
digilib.uns.ac.id
Fasilitas kredit yang diberikan untuk berbagai keperluan seperti renovasi rumah, modal kerja, sekolah atau kebutuhan konsumtif lainya. 2) Kredit Swa Griya Fasilitas kredit yang digunakan untuk keperluan membangun rumah diatas lahan milik sendiri 3) Kredit Swadana Fasilitas kredit yang diberikan kepada nasabah yang memerlukan dana segera dengan jaminan tabungan atau deposito yang ditempatkan di BTN. 4) Kredit Pemilikan Ruko (KP Ruko) Fasilitas kredit yang diberikan oleh bank untuk membeli Rumah Toko, Rumah Usaha, Rumah Kantor dan kios. 5) Kredit Perumahan Perusahaan (KPP) Fasilitas kredit yang diberikan kepada perusahaan untuk penyediaan fasilitas perumahan dinas perusahaan ataupun fasilitas pemilikan rumah pegawai yang didasarkan pada kerjasama antara PT. BTN dengan perusahaan dalam mendukung program perumahan. 47
commit to user
6) Real Cash Penyediaan dana tunai bagi nasabah untuk berbagai keperluan dan dapat ditarik sewaktu-waktu. 7) Kredit Ringan Batara (KRB) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Fasilitas kredit yang diberikan pada karyawan perusahaan Pengguna Jasa Batara Payroll dengan agunan gaji karyawan. 8) Kredit Usaha Mikro dan Kecil (KUMK) Kredit untuk meningkatkan akses usaha mikro dan kecil terhadap dana pinjaman guna pembiayaan investasi dan modal kerja dengan persyaratan yang relatif ringan dan terjangkau. 9) Kredit Yasa Griya Fasilitas kredit yang diberikan oleh bnk untuk membantu modal kerja dalam rangka pembiayaan pembangunan proyek perumahan. 10) Kredit Pendukung Perumahan Fasilitas kredit yang diberikan untuk pembiayaan kebutuhan modal kerja dan atau investasi, khususnya kepada sektor
industi yang
terkait dengan perumahan termasuk usaha-asaha penunjangnya. 11) Kredit Modal Kerja Kontraktor Fasilitas kredit yang diberikan untuk membantu menyelesaikan pekerjaan boringan sesuai dengan kontrak kerja. 12) Kredit Investasi Fasilitas
kredit
yang
diberikan
untuk
membantupembiayaan
investasi, baik investasi baru, perluasan modernisasi atau rehabilitasi. 48
commit to user
B. Pembahasan Prosedur Pelaksanaan Pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) Dengan diketahui bahwa peran UMKM sangat besar kontribusinya terhadap perekonomian Indonesia, maka Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan Inpres No.6 tanggal 8 Juni 2007 tentang Kebijakan Percepatan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Pengembangan Sektor Riil dan Pemberdayaan UMKM yang diikuti dengan adanya Nota Kesepahaman Bersama antara Departemen Teknis, Perbankan, dan Perusahaan Penjaminan yang ditandatangani pada tanggal 9 Oktober 2007 dengan ditandai peluncuran Penjaminan Kredit/Pembiayaan kepada UMKM. Akhirnya pada tanggal 5 November 2007, Presiden R.I Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan kredit bagi UMKM dengan pola penjaminan tersebut dengan nama Kredit Usaha Rakyat (KUR). Kebijakan penjaminan kredit ini diharapkan akan dapat memberikan kemudahan akses yang lebih besar bagi para pelaku UMKM dan Koperasi yang telah feasible namun belum bankable (Admin. Peluncuran KUR. http://www.bni.co.id). Berdasarkan hasil penelitian penulis di Bank Tabungan Negara (Persero) yang dilakukan pada tanggal 13 April serta hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan staff loan administration, maka penulis dapat menggambarkan alur pemberian KUR dalam bentuk bagan yaitu sebagai berikut :
49
commit to user
Bagan Alur Pelaksanaan KUR pada PT.Bank Tabungan Negara
Nasabah
perpustakaan.uns.ac.id
Mengajukan Kredit
Wawancara
Terbit DUP
digilib.uns.ac.id
Rakomdit
Ditolak
Diterima
Dibuat surat penolakan kepada debitur
Dibuat SP3K
Terbitkan SPD5 dan SP3K
Administrasi
Pembentukan account debitur Selesai Memasukkan berkas permohonan dan dokumen lain ke dalam dokumen pokok untuk dismpan
Sumber : Standar Operasional Prosedur Loan Administration BTN Gambar III.2 Bagan Alur Pelaksanaan KUR pada PT.Bank Tabungan Negara
50
commit to user
Berdasarkan bagan diatas, maka penulis dapat mengemukakan bahwa proses pemberian KUR dilakukan secara bertahap, yaitu sebagai berikut : a. Tahap Permohonan Kredit Calon debitur Individu (Perorangan/badan hukum), Kelompok, perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Koperasi yang melakukan usaha produktif yang berasal dari sektor industri, dagang, dan jasa yang termasuk dalam digolongkan dalam Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
mengajukan
permohonan kredit usaha rakyat
(KUR) secara tertulis kepada pihak Bank Tabungan Negara (Persero). Calon debitur KUR datang ke Bank Tabungan Negara (Persero), kemudian dengan dibantu oleh Customer Service, calon debitur KUR mengisi formulir pendaftaran atau formulir pengajuan permohonan KUR yang sudah disediakan pihak bank, kemudian ditandatangani oleh pemohon. Dengan keputusam Menteri Negara Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) yang baru maka nilai kredit sebesar Rp 20.000.000 tidak dikenai agunan serta menggunakan nilai tingkat suku bunga yang baru yaitu sebagai berikut : Tabel III.1 Perbandingan Tingkat Suku Bunga Besar kredit
Tingkat suku bunga
Kurang dari Rp 5.000.000
24% menjadi 22%
Rp 5.000.000 s/d Rp 500.000.000
16% menjadi 14%
Sumber: PT Bank Tabungan Negara Cabang Solo, 2011
51
commit to user
Calon debitur kredit usaha rakyat diharuskan memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan dalam hal pengajuan permohonan kredit usaha rakyat. Syarat-syarat yang diperlukan antara lain
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel III.2 Persyaratan KUR Usaha Mikro
Dokumen Pemohon
Menyerahkan surat permohonan KUR yang ditandatangani pemohon dan istri/suami pemohon (apabila telah menikah)
ü
digilib.uns.ac.id UMKM perorangan
UMKM berbadan Usaha
ü
Menyerahkan surat permohonan KUR yang ditandatangani oleh Direksi atau Ketua Badan Usaha
ü
Akte pendirian usaha sampai dengan perubahan terakhir
ü
KK (kartu keluarga), dan KTP (kartu tanda penduduk)
ü
ü
Surat nikah
ü
ü ü ü
NPWP (nomor pokok wajib pajak) SIUP,TDP Perijinan usaha dari dinas pasar bila usaha di pasar
ü
Surat keterangan ketua RT/RW untuk lokasi usaha pemukiman
ü ü
Legalitas tempat usaha Laporan keuangan terakhir
ü ü
ü ü 52
commit to user
Rincian peruntukan kredit
ü
ü ü
ü
ü
Catatan keuangan usaha (kwitansi, faktur, bon pembukuan rekening Koran,dsb Pemohon belum pernah mendapat perpustakaan.uns.ac.id fasilitas kredit dari bank
ü
ü
digilib.uns.ac.id
Sumber: PT Bank Tabungan Negara Cabang Solo, 2011 Debitur dikenakan biaya-biaya pemrosesan KUR yang harus dibayar sekaligus dan seketika pada saat ditagih oleh bank, yaitu antara lain biaya-biaya sebagai berikut : 1) Biaya taksasi atas agunan 2) Biaya notaris/PPAT/Legal Fee 3) Biaya asuransi atas agunan/jaminan 4) Biaya materai, pajak dan pungutan lainnya yang dikenakan oleh pemerintah ataupun apa saja yang harus dikeluarkan/dibayar berkenaan persiapan, pelaksanaan, tindakan penyelenggaraan perjanjian KUR. 5) Biaya cadangan pemasangan hak tanggungan, apabila pengikatan agunan ditunda pelaksanaanya dengan melakukan penandatanganan SKMHT (Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan) terlebih dahulu. 6) Biaya-biaya dan pengeluaran-pengeluaran lain-lainnya yang berkaitan dengan penyelenggaraan KUR selama periode KUR Disamping itu, bank tidak diperkenankan mengenakan biaya komitmen (commitment fee) dan provisi atas penyediaan KUR b. Wawancara 53
commit to user
Setelah persyaratan lengkap kemudian diadakan wawancara dengan menghadirkan calon pemohon (debitur). Account officer mempelajari berkas pemohon untuk mengadakan wawancara yang bertujuan untuk : 1) Mempelajari kemampuan dalam membayar angsuran perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Menilai dan memastikan bahwa pemohon mempunyai jumlah pendapatan yang cukup untuk membayar angsuran. 2) Mengetahui kemampuan membayar angsuran Menilai dan memastikan bahwa pemohon memang mempunyai tekat dan menunjukkan itikad baiuk untuk bertanggungjawab terhadap pembayaran kredit. 3) Kekuatan atau kehandalan dalam mengangsur Menilai dan memastikan bahwa agunan kredit dapat menutup nilai kredit jika terjadi kemacetan. Sedangkan untuk memperoleh keyakinan apakah nasabah mempunyai kemauan dan kemampuan memenuhi kewajibannya kepada bank secara tertib, baik pembayaran pokok maupun bunganya sesuai dengan kesepakatan dengan bank, maka Account officer harus menganalisis calon nasabah dengan menggunakan prinsip dasar dalam menganalisis kredit yang lazim disebut dengan prinsip 5C yang dilakukan baik pada saat wawancara di Bank BTN maupun pada saat on the spot atau survey lapangan, berdasarkan veithzal Rivai dan Andriana Permata Veithzal dalam bukunya yang berjudul Credit Namagement Handbook, prinsip 5C yaitu (Rivai, 2006:288) : 1) Character 54
commit to user
Character adalah keadaan atau watak/sifat dari nasabah, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam lingkungan usaha.kegunaan dari penilaian terhadap karakter ini adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana itikad/kemauan nasabah untuk memenuhi kewajibannya (willing to perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id pay) sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.
2) Capital Capital adalah jumlah dana/modal sendiri yang dimiliki oleh calon nasabah. Semakin besar modal sendrir dalam perusahaan, tentu semakin tinggi kesungguhan calon nasabah dalam menjalankan usahannya dan bank akan merasa lebih yakin dalam memberikan kredit. 3) Capacity Capacity adalah kemampuan yang dimiliki calon nasabah dalam menjalankan usahanya guna memperoleh laba yang diharapkan. Kegunaan dari penilaian ini adalah untuk mengetahui/mengukur sampai sejauh mana calon nasabah mampu mengembalikan atau melunasi utang-utangnya (ability to pay) secara tepat waktu dari usaha yang diperolehnya. 4) Collateral Collateral adalah barang-barang yang diserahkan nasabah sebagai agunan terhadap kredit yang diterimanya. Collateral tersebut harus dinilai oleh bank untuk mengetahui sejauh mana risiko kewajiban finansial
55
commit to user
nasabah kepada bank. Penilaian terhadap jaminan ini meliputi jenis, lokasi, bukti pemilikan, dan status hukum. 5) Condition of Economy Condition of economy yaitu situasi dan kondisi politik, sosial, perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id konomi, budaya yang mempengaruhi keadaan perekonomian pada suatu saat yang kemungkinannya mempengaruhi kelancaran perusahaan calon debitur.
c.
Penerbitan daftar usulan pemohon (DUP) Dengan adanya hasil wawancara antara calon debitur dengan bagian loan service maka bagian
loan service berketetapan untuk menerbitkan
daftar usulan pemohon (DUP) yang akan digunakan dalam rapat komisi kredit (rakomtit) dan dibuat rangkap 5, yang ditembuskan sebagai berikut : 1) DUP 1, diberikan kepada kasie loan service unit. 2) DUP 2, diberikan kepada analisis loan service unit. 3) DUP 3, diberikan kepada seksi loan administration unit. 4) DUP 4, diberikan kepada kepala cabang. 5) DUP 5, diberikan kepada kepala seksi loan recovery. 6) Berdasarkan DUP, kasie mengecek dan menganalisa DUP kemudian dikembalikan kagi pada bagian loan service unit. d. Rapat Komite Kredit (Rakomdit) Setelah
diterbitkan
Daftar
Usulan
Pemohon
(DUP)
maka
dilaksanakan Rapat Komite Kredit (rakomdit) untuk membahas DUP tersebut 56
commit to user
yang selanjutnya dapat menghasilkan keputusan. Bila permohonan kredit disetujui oleh bank, maka bagian loan service unit akan mengeluarkan surat penegasan persetujuan penyediaan kredit (SP3K) yang dibuat rangkap dan didistribusikan sebagai berkut : perpustakaan.uns.ac.id 1) SP3K 1, untuk calon debitur 2)
digilib.uns.ac.id
SP3K 2, untuk bagian loan service unit. Namun bila permohonan kredit ditolak, maka diterbitkan surat
penolakan dan dokumen permohonan yang ditolak dapat diambil kembali bila pemohon menghendaki atau diinformasikan via telepon. Surat penolakan tersebut dirangkap 2 yang didistribusikan sebagai berikut : 1) Surat penolakan 1, dapat diambil debitur dibagian loan service unit 2) Surat penolakan 2, untuk diberikan kepada loan service unit. e. Realisasi Kredit Setelah diadakan rakomdit dan dikeluarkan SP3K, maka petugas calon debitur berkenan ke bank untuk mengumumkan hasil rakomdit dengan tidak memberikan alasan ditolak dengan kata lain permohonan kredit tersebut diterima. Langkah berikutnya adalan penandatanganan SP3K oleh calon debitur diatas materai Rp 6000,00 dan diserahkan kembali ke bank, selanjutnya diadakan realisasi kredit. Dengan menghadirkan debitur dan saksi, bagian loan service selanjutnya dapat mengadakan akad kredit dengan notaris yang sudah ditentukan oleh bank. Akad kredit adalah suatu perjanjian untuk meminimumkan kemungkinan jika terjadi hal-hal yang sekiranya akan merugikan kedua belah pihak. Dalam realisasi kredit tersebut diterbitkan surat 57
commit to user
perjanjian rangkap lima (SDP5) sebagai dokumen bahwa realisasi telah dilaksanakan, selain itu juga menerbitkan Surat Perjanjian Kredit (SP3K) rangkap 3 dimana keduanya ditandatangani oleh debitur dihadapkan pejabat Bank Tabungan Negara dan notaris yang ditunjuk oleh bank yang selanjutnya perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id pihak bank bertugas menyimpan Surat Penegasan Persetujuan Penyediaan Kredit (SP3K) dari debitur dengan arsip yang urut. Kemudian SP3K rangkap 3 yang telah ditandatangani oleh debitur didistribusikan sebagai berikut : 1)
SP3K 1, diberikan kepada debitur
2)
SP3K 2, diberikan kepada loan service unit
3)
SP3K 3, diberikan kepada notaris
f.
Loan Administration Unit Setelah semua permohonan sampai realisasi kredit dilaksanakan loan administration unit melakukan pembentukan account debitur. Cacatan akuntansi yang digunakan untuk pemberian kredit adalah sebagai berikut : 1)
Buku angsuran kredit Berupa cacatan akuntansi yang fungsinya mirip dengan kwitansi dan dibagi menjadi dua bagian yang sama, bagian kiri untuk arsip debitur, sedangkan bagian kanan diserahkan ke bank sebagai slip untuk pembayaran angsuran yang telah jatuh tempo.
2)
Rekening debitur Rekening ini khusus untuk mencatat jurnal pembayaran angsuran setiap debitur pada file komputer dengan menggunakan kode-kode tertentu untuk masing-masing debitur. Pada rekening debitur tertera nama, nomor, 58
commit to user
alamat dan identitas lain debitur serta perincian biaya prarealisasi dan setelah realisasi kredit.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3) Jurnal rekening tabungan Jurnal ini digunakan untuk mencatat jurnal pada saat penyediaan dana debitur dengan menggunakan rekening pada tabungan yang dilaksanakan oleh teller service. 4) Jurnal balik Pencatatan yang dilakukan accounting, pada saat jatuh tempo angsuran ke-1 atau pertama, jurnal angsuran ke-2 dan seterusnya. Setelah semua prosedur dillaksanakan maka permohonan kredit KUR dapat dikatakan selesai dan dapat segera dilaksanakan
C. Permasalahan yang Timbul dari Pelaksanaan Pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Adapun permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan pemberian kredit usaha rakyat pada Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang Solo adalah : 1
Kredit Bermasalah. Pada dasarnya KUR bermasalah merupakan kondisi yang sering kali terjadi pada perbankan yaitu sebagai risiko dari penyaluran kredit bank yang
59
commit to user
bersangkutan. Walaupun kredit bermasalah seringkali sulit untuk dihindari namun bank harus tetap mengelolanya secara hati-hati dan sedapat mungkin diminimalkan resiko sehingga dapat memberikan keuntungan bagi bank. Pengelolaan KUR bermasalah harus bersifat antipatif, proaktif dan berdisiplin perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dengan demikian KUR bermasalah dimulai dengan pengenalan dini dan tindakan
perbaikan
segera.
KUR
bermasalah
adalah
KUR
yang
diklasifikasikan kurang lancar (KL), diragukan (D), dan macet. Penyebab kredit usaha rakyat bermasalah pada BTN Cabang Solo adalah kekurangtelitian pihak bank dalam melakukan analisis kredit. Selain itu dari pihak nasabah adalah menurunnya usaha debitur, pengelolaan usaha debitur tidak berjalan baik serta adanya anggapan dari nasabah bahwa kredit usaha rakyat merupakan bantuan dari pemerintah.
Bank
selalu
berusaha
untuk mencari jalan keluar yang lebih praktis, efisien dan efektif dalam hal terjadi kredit bermasalah agar lebih menghemat waktu dan biaya. Seperti halnya yang dilakukan BTN Cabang Solo yaitu dengan melakukan beberapa tindakan agar kerugian akibat kredit bermasalah dapat sedikit tertutupi. Upaya yang dilakukan BTN Cabang Solo dalam mengatasi kredit bermasalah adalah sebagai berikut : a. Melakukan penagihan secara terus menerus. Metode penagihan yang dilakukan bermacam-macam, yaitu : 1) AO datang sendiri ke lapangan atau rumah debitur dengan membicarakan secara kekeluargaan atau lebih bersifat persuasif. 2) Melalui surat/penagihan secara tertulis. 60
commit to user
3) Penagihan melalui tim. Penagihan secara terus menerus yang dilakukan pihak BTN adalah pada Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang masuk dalam kategori/klasifikasi dalam perhatian khusus dan kurang lancar. perpustakaan.uns.ac.id b.
digilib.uns.ac.id
Memperketat analisis kredit Memperketat analisis kredit dilakukan dalam upaya pencegahan untuk menghindari adanya usaha yang fiktif. Maksudnya bahwa tujuan debitur mengajukan permohonan kredit usaha rakyat bukan untuk usahanya tetapi untuk tujuan lain. Menghadapi debitur yang lalai dalam melaksanakan pembayaran adalah hal yang biasa terjadi, untuk itu AO mempunyai cara sendiri untuk menghadapinya, yaitu dengan pembicaraan dua pihak secara persuasif yang bersifat kekeluargaan. Apabila keadaan debitur memang tidak memungkinkan untuk melakukan pembayaran maka kredit usaha rakyat dapat
diperpanjang
jatuh
tempo
perlunasannya.
Yang
menjadi
pertimbangan pihak BTN adalah program KUR ini ditujukan untuk rakyat kecil sehingga memperkecil kemungkinan untuk memberatkan mereka (wawancara,1 April 2011). Kredit usaha rakyat ini adalah program pemerintah dengan adanya fasilitas penjaminan dalam rangka meningkatkan akses UMKM pada sumber pembiayaan dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, untuk itu dalam kebijakan
BTN Cabang Solo, tidak 61
commit to user
memperkenankan adanya suatu denda dan somasi apabila debitur lalai. Di dalam prakteknya, kredit usaha rakyat (KUR) ini belum sampai bersangkutan dengan pengadilan, hal tersebut disebabkan karena pelaksanaan KUR ini masih baru, selain itu bisa jadi karena debitur KUR perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id sebagian besar bergerak dalam bidang perdagangan, jasa, usaha/UMKM yang mempunyai karakter kooperatif. Penggolongan kredit bermasalah menurut kriteria yang diberikan oleh Bank Indonesia yaitu sesuai Pasal 4 Surat Keputusan Direktur Bank Indonesia Nomor 30/267/KEP/DIR, tanggal 27 Pebruari 1998, adalah sebagai berikut : 1) Kredit Lancar a) Pembayaran angsuran pokok dan/atau bunga tepat, b) Memiliki mutasi rekening yang aktif, c) Bagian dari kredit yang dijamin dengan jaminan tunai (cash collateral). 2) Dalam Perhatian Khusus (Special Mention) a) Terdapat tunggakan angsuran pokok dan/ atau bunga yang melampaui waktu 90 hari, atau, b) Kadang-kadang terjadi cerukan atau tunggakan, c) Mutasi rekening atau transfer uang angsuran relatif rendah, d) Jarang terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang diperjanjikan, e) Didukung oleh pinjaman baru. 3) Kredit kurang lancar (Substandard) 62
commit to user
a) Terdapat tunggakan angsuran pokok dan/ atau bunga yang telah melampaui 90 hari, b) Sering terjadi cerukan atau tunggakan, c) Frekuensi mutasi rekening atau transfer uang angsuran relatif perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id rendah, d) Terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang diperjanjikan lebih dari 90 hari, e) Terdapat indikasi masalah keuangan yang dihadapi debitur, f) Dokumentasi pinjaman lemah. 4) Kredit Diragukan (Doubtful) a) Terdapat tunggakan angsuran pokok dan/ atau bunga yang telah melampaui 180 hari, b) Terjadi cerukan atau tunggakan yang bersifat permanen, c) Terjadi wanprestasi lebih dari 180 hari, d) Dokumentasi hukum yang lemah baik untuk perjanjian kredit maupun pengikatan jaminan. 5) Kredit Macet a) Terdapat tunggakan angsuran pokok dan/atau bunga yang telah melampaui 270 hari, b) Kerugian operasional ditutup dengan pinjaman baru, c) Dari segi hukum maupun kondisi pasar, jaminan tidak dapat dicairkan pada nilai wajar
63
commit to user
Menurut
Johannes
Ibrahim
sebaik mungkin
bank dalam
melakukan analisis kredit dalam pemberian kredit, kemungkinan kredit macet pasti ada. Hal ini disebabkan oleh dua unsur, yaitu (Johannes Ibrahim, 2004: 118-119): perpustakaan.uns.ac.id 1) Dari perbankan
digilib.uns.ac.id
Artinya dalam melakukan analisisnya, pihak yang melakukan analisis kurang teliti, sehingga apa yang terjadi, tidak diprediksi sebelumnya. 2)
Dari nasabah/debitur Dari pihak nasabah, kemacetan kredit dapat dilakukan akibat dua hal : a) Adanya unsur kesengajaan. Dalam hal ini nasabah sengaja untuk tidak melakukan pembayaran kepada bank sehingga kredit yang diberikannya menjadi macet. b) Adanya unsur ketidaksengajaan, artinya debitur mau membayar tetapi tidak mampu. Sebagai contoh kredit yang dibiayai mengalami musibah kebakaran, kena hama, dan kebanjiran sehingga berdampak kemampuan untuk membayar tidak ada. Hasil wawancara dan pengamatan pada account officer penulis
dapat menyimpulkan bahwa kredit macet yang dilakukan oleh debitur yang mayoritas menggunakan fasilitas KUR modal kerja ini dari dikarenakan berbagai faktor, yaitu : 1)
Faktor yang datang dari nasabah debitur a)
Usaha yang dijalankan debitur mengalami kemunduran 64
commit to user
b)
Sikap dari debitur sendiri yang kurang kooperatif
c)
Adanya prioritas lain yang mendesak menyebabkan debitur menunggak melakukan pembayaran.
perpustakaan.uns.ac.id 2) Faktor yang datang dari pihak kreditur
digilib.uns.ac.id
a) Kurang telitinya account officer dalam melakukan survey atau peninjauan dan menganalisis kredit b) Pengawasan kredit yang kurang Oleh karena kredit usaha rakyat merupakan program pemerintah dan merupakan kerjasama antara bank pelaksana dengan perusahaan penjaminan maka langkah yang diambil oleh BTN Cabang Solo dalam hal terjadi kredit macet adalah mengajukan klaim kepada PT Askrindo dan Perusahaan Sarana Pengembangan Usaha sebagai pihak penjamin dari Pemerintah untuk penjaminan sebesar 70 % dari plafon, sedangkan 30% ditutup oleh BTN Cabang Solo. (wawancara,1 April 2011) . 2. Menurunnya Jumlah Debitur Kredit Usaha Rakyat. Sejak diluncurkannya KUR pada tanggal 5 November 2007, posisi antara jumlah debitur
serta realisasi Kredit Usaha Rakyat mengalami
penurunan yang cukup signifikan. Hal tersebut dapat terlihat dalam tabel di bawah ini : Tabel III.3 Jumlah Debitur &Realisasi Kredit Usaha Rakyat
65
commit to user
Keterangan
Jumlah Debitur
Realisasi Kredit
2008
68 orang
Rp 6.428.000.000
2009
53 orang
Rp 2.907.000.000
2010
43 orang
Rp 1.688.000.000
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Berdasarkan tabel diatas, maka dapat dilihat bahwa terjadi penurunan baik dari jumlah pendapatan maupun dari tingkat realisasi Kredit usaha Rakyat dari tahun 2008 s/d tahun 2010. Faktor penyebab menurunnya jumlah debitur maupun tingkat realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah : a. Dari pihak bank : 1) Rata-rata nasabah sudah meminjam kepada pihak lain. 2) Banyak nasabah yang bermasalah. b.
Dari pihak nasabah : 1) Waktu tunggu lama (sekitar 7 hari apabila syarat-syarat serta dokumen lengkap) untuk memperoleh realisasi kredit. 2) Kurang jelasnya informasi untuk memperoleh Kredit Usaha Rakyat. Agar permasalahan dalam pelaksanaan kredit usaha rakyat ini tidak
berlanjut terus-menerus maka BTN Cabang Solo melakukan usaha-usaha sebagai berikut : a. Melaksanakan sosialisasi kredit usaha rakyat (KUR) kepada masyarakat dan pihak-pihak yang terkait, bahwa kredit usaha rakyat adalah untuk usaha produktif yang menekankan kelayakan usaha.
66
commit to user
b. Mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa Kredit usaha rakyat (KUR) adalah merupakan pinjaman dari bank yang harus dikembalikan serta memberikan pemahaman bahwa kredit usaha rakyat bukan hibah atau pemberian dari Pemerintah. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id c. Kepala Unit melakukan monitoring dan evaluasi atas pelayanan kredit usaha rakyat.
BAB IV 67
commit to user
PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan dan hasil pembahasan yang perpustakaan.uns.ac.id dilakukan maka dapat diambil simpulan sebagai berikut :
digilib.uns.ac.id
1. Proses pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) dilakukan melalui beberapa tahap yaitu : tahap permohonan kredit, tahap wawancara, tahap penerbitan Daftar Usulan Pemohon (DUP), tahap Rapat Komisi Kredit (Rakomdit), dan tahap realisasi kredit. 2. Permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) ini pada BTN Cabang Solo adalah pertama kredit bermasalah. karena kekurangtelitian pihak bank dalam melakukan peninjauan atau analisis kredit dan menurunnya usaha debitur kredit usaha rakyat. Serta upaya yang dilakukan pihak BTN Cabang Solo dalam mengatasi kredit bermasalah Permasalahan kedua adalah menurunnya jumlah peminat Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada tahun 2010 akibat nasabah sudah meminjam pada pihak lain serta waktu yang relatif lama (7 hari apabila syarat-syarat serta dokumen lengkap) dalam proses pencairan KUR dikarenakan tenaga yang minim serta kurang jelasnya informasi untuk memperoleh kredit sehingga calon nasabah merasa dipermainkan.
B. Saran
68
commit to user
Berdasarkan simpulan di atas maka dapat disampaikan beberapa saran antara lain : 1. Dalam proses pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) di BTN Cabang Solo, pihak Bank BTN sebaiknya lebih berhati-hati dalam proses pemberian kredit perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id salah satunya dengan menggunakan prinsip 5C (Character, Capital, Capacity, Collateral, Condition of Economy),untuk mengurangi resiko terjadinya kredit bermasalah.. 2. Bank BTN Cabang Solo sebaiknya menambah jumlah tenaga kerja serta mensosialisasikan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada masyarakat agar masyarakat mengenal sehingga masyarakat dapat memanfaatkan program Kredit usaha Rakyat (KUR) semaksimal mungkin sehingga tercapai program pemerintah yaitu mempercepat pengembangan sektor riil dan pemberdayaan UMKM, untuk meningkatkan akses pembiayaan kepada UMKM dan Koperasis dan juga untuk penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja
3. Pemerintah diharapkan dapat menurunkan kembali tingkat bunga pada kredit usaha rakyat karena Kredit Usaha Rakyat (KUR) ini merupakan program pemerintah dalam membantu pembiayaan bagi Usaha Mikro, Kecil, Menengah.
69
commit to user