Jurnal Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran… (Teguh Priyono) 1
PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI ADAPTIF ANAK TUNAGRAHITA DI SD NEGERI BANGUNREJO 2 KOTA YOGYAKARTA Activity Implementation of Learning Adaptive Physical Education Mental Retardation in SD Bangunrejo 2 Yogyakarta Oleh: Teguh Priyono Jurusan Pendidikan Olahraga, Univeraitas Negeri Yogyakarta
[email protected] Abstrak Proses pelaksanaan pembelajaran penjas di kelas 5 SD Negeri Bangunrejo 2 Kota Yogyakarta pada tunagrahita belum dilakukan sesuai dengan karakteristik tunagrahita dan strategi pembelajaran yang sesuai dengan anak berkebutuhan khusus. Perencanaan pembelajaran individual yang belum direncanakan dan pembelajaran yang dilaksanakan masih umum dan disamakan dengan siswa reguler lainnya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani adaptif anak tunagrahita di SD Negeri Bangunrejo 2 Kota Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif jenis kualitatif. Subyek penelitian ini adalah empat anak tunagrahita dan guru pendidikan jasmani. Teknik pengumpulan datanya dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan langkah data reduction, data display, dan conclusion drawing (verification). Hasil penelitian menunjukan bahwa pembelajaran pendidikan jasmani adaptif anak tunagrahita berlangsung bersama dengan siswa regular dengan materi yang sama dalam pembelajaran, perlakuan guru penjas untuk anak tunagrahita disamakan sama seperti siswa regular namun ada modifikasi perlakuan dan mengadaptasi tersendiri bagi anak tunagrahita agar bisa mengikuti pembelajaran dengan materi yang sama seperti siswa regular. Kata kunci: siswa tunagrahita, pembelajaran pendidikan jasmani adaptif
Abstrack The implementation process of learning physical education in grade’s 5th SD Bangunrejo 2 Yogyakarta for mental retardation has not been done in accordance with the retardation mental characteristics and learning strategies that appropriate for children disabilities. Individual learning plan that has not been planned and learning that implemented still common and equated with other regular students. The research purpose’s is to know the implementation of learning physical adaptive education in SD Bangunrejo 2 Yogyakarta for mental retardation. This research used a descriptive approach qualitative type. This research subject are four children mental retardation and physical education teacher. The data collecting technique by observation, interview and documentation. Data analysis techniques by using qualitative descriptive analysis with data reduction step, a display data , and drawing conclusion (verification). The results showed that learning adaptive physical education mental retardation be held along with the students regularly with the same material in the learning, the treatment teacher physical education for mental retardation equated together as students regular, but there are modification the treatment and adapt itself for mental retardation in order to follow the learning material the same as regular students. Keywords: mental retardation, learning adaptive physical education
PENDAHULUAN Pembelajaran
penjas
adaptif
anak
tunagrahita saat proses pembelajaran penjas
tunagrahita idealnya harus ada guru pendamping
adaptif. Materi yang diberikan oleh guru juga
khusus atau GPK. Masing-masing GPK akan
tidak boleh disamakan dengan siswa regular
menjadi pendamping khusus untuk satu anak
karena kebutuhan anak tunagrahita berbeda
Jurnal Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran… (Teguh Priyono) 2
dengan siswa regular sehingga materi harus
pembelajaran
disesuaikan dengan kebutuhan anak tunagrahita.
menggunakan alat-alat yang tersedia di sekolah,
Strategi dalam mengajar penjas adaptif juga harus
dan
dimodifikasi.
Pembelajaran Individual atau RPI bagi
Beltasar
menyebutkan
Tarigan
beberapa
(2002:
teknik
45)
guru
kurang
penjas
optimal,
tidak
membuat
hanya
Rencana setiap
dalam
anak tunagrahita ketika akan melakukan proses
mengembangkan strategi pendidikan jasmani
pembelajaran penjas adaptif. Guru penjas hanya
adaptif, diantaranya adalah teknik memodifikasi
membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
pembelajaran, teknik memodifikasi lingkungan
atau RPP sebelum melakukan pembelajaran.
belajar, teknik memodifikasi aktivitas belajar. Sarana
dan
prasarana
yang
harus
Berdasarkan hal tersebut maka perlu diadakan penelitian untuk bisa menggambarkan
mendukung pembelajaran penjas adaptif juga
bagaiamana
harus diperhatikan, karena sarana dan prasarana
pendidikan jasmani adaptif bagi anak tunagrahita
sangat membantu dalam proses pembelajaran
di SD Negeri Bangunrejo 2. Tujuan dari
penjas adaptif, media yang digunakan juga harus
penelitian ini untuk mendeskripsikan pelaksanaan
dibuat dengan kebutuhan anak tunagrahita.
kegiatan
Rencana Pembelajaran Individu atau RPI yang
adaptif
harus dibuat setiap akan melakukan pembelajaran
Bangunrejo 2 secara detail dan lebih rinci.
dan
perencanaan
pembelajaran
yang
pelaksanaan
pembelajaran anak
pembelajaran
pendidikan
tunagrahita
di
SD
jasmani Negeri
harus
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
dipikirkan secara detail dengan melihat keadaan,
mengetahui bagaimana pelaksanaan kegiatan
kondisi, dan kebutuhan anak tunagrahita.
pembelajaran pendidikan jasmani adaptif anak
Berdasarkan hasil observasi peneliti saat
tunagrahita
di
SD
Negeri
Bangunrejo
2.
pembelajaran penjas adaptif anak tunagrahita di
Penelitian ini digunakan untuk memberikan
SD Negeri Bangunrejo 2, ditemukan bahwa
informasi
pembelajaran penjas adaptif tidak ada GPK yang
pembelajaran pendidikan jasmani adaptif anak
mendampingi anak tunagrahita saat pembelajaran
tunagrahita di sekolah inklusi.
tentang
gambaran
pelaksanaan
penjas adaptif, sehingga hanya guru penjas yang mengajar di lapangan dan anak tunagrahita
METODE PENELITIAN
kurang mendapat perhatian lebih karena fokus
Jenis Penelitian
guru penjas tidak hanya pada anak tunagrahita
Jenis penelitian yang digunakan dalam
tetapi juga pada siswa reguler. Materi yang
penelitian pendekatan deskriptif jenis kualitatif.
diberikan oleh guru penjas saat pembelajaran
Menurut Andi Prastowo (2011: 203) metode
pendidikan jasmani juga sama seperti siswa
penelitian
regular,
dengan
penelitian yang berusaha mengungkap fakta suatu
keadaan dan kebutuhan anak tunagrahita, sarana
kejadian, objek, aktivitas, proses, dan manusia
dan prasarana saat pembelajaran pendidikan
secara “apa adanya” pada waktu sekarang atau
materi
belum
disesuaikan
jasmani adaptif yang tidak lengkap membuat
deskriptif
merupakan
metode
Jurnal Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran… (Teguh Priyono) 3
jangka waktu yang memungkinkan dalam ingatan
psikomotrik, mengembangkan kemampuan
responden.
gerak anak tunagrahita, mengurangi masalah
Waktu dan tempat penelitian
pada anggota gerak, memenuhi kebutuhan
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri
siswa akan kesehatan dan kebugaran fisik.
Bangunrejo 2 Kota Yogyakarta pada tanggal 16
Secara
khusus:
Melatih
kedisiplinan,
Maret – 13 April 2016. Kurang lebih selama 5
menambah rasa percaya diri pada anak, dan
minggu.
mengembangkan potensi serta prestasi siswa
Subyek Penelitian
dalam bidang olahraga. Dasar penyusunan
Subyek penelitian adalah subyek yang
tujuan adalah Aspek yang mendasari guru
ingin dituju untuk diteliti oleh peneliti. Subyek
pendidikan jasmani dalam merancang tujuan
penelitian dalam penelitian ini meliputi empat
yang hendak dicapai, diantaranya kondisi
anak tunagrahita dan satu guru penjas.
anak, kebutuhan anak, kemampuan anak,
Instrumen dan Teknik Analisis Data
program yang sedang dijalankan anak, dan
Instrumen
yang
digunakan
untuk
silabus. Indikator keberhasilan adalah Anak
mengumpulkan data pada penelitian ini adalah
tunagrahita mampu melakukan gerakan tidak
panduan observasi, pedoman wawancara dan
berpindah tempat, kemampuan bergerak
pedoman dokumnetasi.
berpindah tempat, gerakan keseimbangan,
Teknik Analisis Data
gerakan dengan kekuatan anggota gerak,
Data yang diperoleh melalui observasi, wawaancara, dianalisis.
dan
Sama
dokumentasi dengan
kemudian
gerakan
kelincahan,
kecepatan
dan
jenis
kelenturan. Namun ketika anak tunagrahita
deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini,
mampu melakukan aktivitas yang sudah
teknik analisis datanya juga bersifat deskriptif
dilatih (diajarkan) meskipun tidak sesuai
kualitatif. Aktivitas dalam analisis data yaitu data
dengan yang diharapkan atau ada sedikit
reduction, data display, dan conclusion drawing
peningkatan dari kondisi awal sebelum
(verification).
dalam
dilatih dengan sesudah dilatih sudah dapat
(Sugiyono, 2006: 337) mengemukakan bahwa
menggambarkan pada indikator keberhasilan.
aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan
Penyusunan program semester berisi
secara interatif dan berlangsung terus menerus
tentang setiap awal semester guru pendidikan
sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh
jasmani membuat susunan program semester
Miles
dan
pendekatan
gerakan dengan kelentukan anggota gerak,
Huberman
yang akan dijalankan. Dasar penyusunannya HASIL PENELITIAN
adalah program pada semester sebelumnya
1.
Deskripsi Perencanaan Pembelajaran
dan kebutuhan siswa disesuaikan dengan
Penjas Adaptif
kebutuhan umum anak tunagrahita. Apabila
Tujuan pembelajaran secara umum: Meningkatkan
kemampuan
motorik
dan
terdapat beberapa program yang belum dapat terlaksana dan tercapai sesuai dengan yang
Jurnal Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran… (Teguh Priyono) 4
diharapkan, maka akan diulang kembali pada semester
berikutnya.
Apabila
Kegiatan
sebuah
alokasi
awal
waktu
pembelajaran
yaitu
digunakan
setiap
yang
program telah terlaksana dan telah tercapai
pembelajaran 4 x 35 menit, untuk setiap
sesuai dengan harapan, maka akan disusun
materi
program lanjutan dari program selanjutnya.
pembelajaran
Penyusunan RPP dan RPI hanya ada
berbeda-beda
Kegiatan
Guru
penyampaian
sering
tahap
tergantung
awal
materinya.
Umumnya berdoa, apersepsi, pemasanan
beberapa materi yang dibuat dalam RPP. lebih
untuk
menyesuaikan
inti
pembelajaran materi,
metode
mengajar,
media,
yang ada, kemampuan yang dimiliki siswa,
reinforcement. Kegiatan akhir pembelajaran
media yang tersedia, keadaan lingkungan dan
guru penjas melakukan tanya jawab seputar
kesiapan pembelajaran. Guru pendidikan
materi yang telah disampaikan.
tidak
menyusun
RPI
karena
3.
ketrbatasan waktu dan keterbatasan tenaga
kelas,
cara
pembelajaran berdasarkan kondisi siswa
jasmani
pengelolaan
yaitu
penggunaan
Deskripsi Tahap Evaluasi Pembelajaran Penjas Adaptif
pendidik dibandingkan dengan keberagaman
Evaluasi
dilakukan
setiap
diakhir
kondisi dan kebutuhan anak tunagrahita yang
semester untuk mengetahui kemajuan dari
bermacam-macam.
Perencanaan
materi
anak tunagrahita dengan pemberitahuan dari
pembelajaran
Rabu
minggu
dinas. Jenis evaluasi yang digunakan yaitu ter
hari
pada
pertama dan minggu keempat di isi dengan
perbuatan dan tes tertulis.
kebugaran jasmani. Sedangkan untuk Rabu pada minggu kedua dan minggu ketiga di isi
PEMBAHASAN
dengan
1.
berenang.
pembelajaran
Perencanaan
yaitu
teknik
strategi
modifikasi
Pembelajaran
direncanakan
meliputi
belajar, teknik modifikasi aktivitas belajar.
pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Untuk tahap
Perencanaan
perencanaan terdiri dari rumusan tujuan yang
media
biasanya
guru
tahap
yang
pembelajaran, teknik modifikasi lingkungan
sekolah.
mengembangkan kemampuan gerak anak
metode
yang
meningkatkan
tahap
bertujuan
Perencanaan
untuk
perencanaan,
menggunakan media yang telah tersedia di
tunagrahita,
dilihat paling tepat untuk anak tunagrahita.
anggota gerak, mengembangkan potensi,
Perencanaan evaluasi tidak hanya dilakukan
menambah
tengah semester atau di akhir semester
ungkapan Yudi Hendrayana (2007: 16)
namun
bahwa pendidikan jasmani adaptif adalah
evaluasi
dilakukan
pada
setiap
Deskripsi
Pelaksanaan
Penjas Adaptif
mengurangi
rasa
percaya
masalah
dan
digunakan adalah metode perintah karena
gerakan anak tunagrahita. 2.
Tahap Pembelajaran Penjas Adaptif
diri.
pada
Seperti
untuk membangun perwujudan diri, sehingga Pembelajaran
seorang dapat berkembang secara optimal
Jurnal Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran… (Teguh Priyono) 5
dan memberikan kontribusi pada seluruh
Menurut Beltasar Tarigan (2000: 38) bahwa
masyarakat.
dalam
menentukan
penjas
adaptif
Dasar penyusunan tujuan pembelajaran disusun
beberapa
harus
pembelajaran
mempetimbangkan
pertimbangan
rekomendasi dan diagnosis dokter yang
seperti kondisi anak tunagrahita, kebutuhan
menangani ABK dan jenis olahraga yang
anak tunagrahita, kemampuan dan program
paling diminati.
yang
dengan
materi
sedang
dijalankan.
Indikator
Perencanaa
strategi
pembelajaran
keberhasilan tujuan dalam pembelajaran
yaitu ada teknik modifikasi pembelajaran,
penjas adaptif diantaranya anak tunagrahita
teknik modifikasi lingkungan dan teknik
mampu melakukan gerakan tidak perpindah
modifikasi aktivitas belajar. Hal tersebut
tempat,
tempat,
senada dengan yang diungkapkan Beltasar
kelincahan, kecepatan dan kesimbangan,
Tarigan (2002: 45) bahwa teknik dalam
adanya
daripada
mengembangkan strategi pendidikan jasmani
sebelumnya. Program penyusunan semester
adaptif diantaranya adalah teknik modifikasi
disusun
ada
pembelajaran, teknik modifikasi lingkungan
program yang belum tuntas maka akan
dan teknik modifikasi aktivitas belajar.
dilanjutkan pada semester berikutnya dan
Teknik modifikasi pembelajaran meliputi
jika program yang sudah tuntas maka boleh
penggunaan bahasa yang singkat dan mudah
melanjutkan pada program selanjutnya.
dimengerti
gerakan
perubahan
setiap
berpindah
lebih
semester,
baik
misalnya
Penyusunan RPI dan RPP yang harus
oleh
anak
tunagrahita,
penggunaan istilah dan kata perintah yang
dibuat oleh guru penjas dalam pembelajaran.
konsisten
Namun guru penjas hanya membuat RPP dan
multisensori. Sedangkan teknik modifikasi
tidak membuat RPI karena setiap siswa
lingkungan
membutuhkan intervensi yang berbeda-beda
penciptaan ruang belajar yang bervariasi dan
yang
menyesuaikan
disebabkan
oleh
keberagaman
serta
penggunaan
belajar
sendiri
materi
pendekatan
terdiri
yang
dari
akan
karakterisitiknya. Guru penjas juga kesulitan
disampaikan. Teknik modifikasi aktivitas
jika
belajar terdiri dari memberikan kesempatan
harus
membuat
RPI
karena
membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih
kepada
banyak sehingga guru hanya membuat RPP.
melakukan gerakan atau latihan yang sama.
Perencanaa
materi
pembelajaran
semua
anak
tunagrahita
untuk
Perencanaa media yang dilakukan
terdiri dari kebugaran jasmani dan berenang.
guru
Materi kebugaran jasmani dilakukan di
mempertimbangkan ketersediaan media itu
lapangan dan berenang dilakukan di kolam
sendiri dan kondisi siswa. Guru pendidikan
renang. Penentuan materi juga disesuaikan
jasmani lebih sering menggunakan media
dengan kebutuhan anak tunagrahita dengan
yang sudah ada yang disesuaikan dengan
mempertimbangkan
materi yang akan diajarkan namun pada
beberapa
faktor.
penjas
adalah
dengan
Jurnal Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran… (Teguh Priyono) 6
pelaksanaanya guru penjas kadang tidak
Mulyasa (2011: 85) yaitu menarik perhatian
menggunakan
peserta
didik,
membangkitkan
peserta
didik,
memberikan
media
tapi
langsung
memberikan demontrasi pada siswa. Perencanaa
metode
direncanakan
sebelum
pembelajaran
adalah
acaun,
dan
yang
membuat kaitan, namun komponen yang
dilaksanakannya
lebih terpenuhi adalah pada poin menarik
metode
perintah.
Metode ini dilihat paling tepat digunakan
perhatian didik dan membangkitkan motivasi siswa.
dalam pembelajaran pendidikan jasmani
Kegiatan inti pembelajaran memiliki
adaptif. Metode ini juga tepat apabila dipilih
urutan yang berbeda tergantung pada materi
untuk anak tunagrahita karena diberikan
yang akan disampaikan. Ada beberapa aspek
perintah untuk melakukan, guru terlebih
yang diperhatikan dalam inti pembelajaran
dahulu memberikan demonstrasi bagaimana
diantaranya adalah cara penyampaian materi,
melakukan sebuah gerakan. Sekaligus sesuai
metode mengajar, media, pengelolaan kelas,
dengan ungkapan Murtadlo (2007: 153)
penggunaan reinforcement.
bahwa metode belajar pendidikan jasmani
Cara penyampaian materi yang biasa
adaptif yang sesuai untuk anak berkebutuhan
dilakukan guru adalah menyampaikan materi
khusus diantaranya metode tugas, metode
secara sistematis dan dengan bahasa yang
perintah, metode penemuan dengan tuntutan
singkat namun mudah dipahami oleh anak
dan metode pemecahan masalah.
tunagrahita. Cara ini sesuai dengan seperti
Perencanaa
2.
motivasi
evalusi
berdasasarkan
apa yang disampaikan Ahmad Rohani (2006:
aturan dari Dinas Pendidikan, evaluasi adalah
16)
bahwa
setiap
guru
wajib untuk dilakukan. Guru pendidikan
menyelenggarakan
jasmani telah merencanakan sebelumnya
selalu memperhatikan dan memahami serta
kegiatan evaluasi yang akan dilakukan.
berupaya menyesuaikan bahwa pelajaran
Evaluasi berupa penilaian atas kemampuan
dengan keadaan peserta didik.
pengajaran
yang
hendaknya
siswa apakah sudah dapat memenuhi tujuan
Kegiatan akhir pembelajaran diakhiri
yang diharapkan atau belum. Penilaian tidak
dengan seluruh siswa membentuk lingkaran
hanya dilakukan pada saat akhir semester
kecil dengan guru pendidikan jasmani berada
atau pertengahan semeseter.
di tengah atau siswa membentuk barisan dan
Tahap pelaksanaan pembelajaran penjas
guru pendidikan jasmani menghadap ke
adaptif
siswa. Guru pendidikan menanyakan seputar
Kegiatan awal pembelajaran yang
kegiatan yang baru saja dilakukan. Beberapa
dilakukan guru pendidikan jasmani untuk
anak
membuka
mengandung
berkomunikasi akan menjawabnya dengan
komponen-komponen yang berkaitan dengan
cerita singkat atau kadang guru pendidikan
membuka pelajaran yang disampaikan oleh
jasmani menunjuk salah satu siswa untuk
pelajaran
sudah
tunagrahita
yang
sudah
mampu
Jurnal Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran… (Teguh Priyono) 7
menjawabnya.
3.
Setelah
itu
siswa
akan
2. Dengan materi yang sama seperti siswa regular
kembali ke sekolah dan bersiap-siap untuk
dalam pembelajaran, perlakuan guru penjas
istirahat makan.
untuk anak tunagrahita disamakan sama
Tahap evaluasi pembelajaran
seperti siswa regular namun ada modifikasi
Penilaian tidak hanya dilakukan pada
tersendiri bagi anak tunagrahita agar bisa
akhir semester atau pertengahan semester.
mengikuti pembelajaran dengan materi yang
Penilaian
sama seperti siswa regular.
dapat
dilakukan
pada
saat
pembelajaran berlangsung, di luar jam
3. Pembelajaran tidak selalu sesuai RPP yang
pembelajaran atau di akhir pembelajaran.
dibuat, guru lebih fleksibel dengan melihat
Penilaian salah satunya dilakukan dengan
keadaan dan kondisi dari siswa regular
melakukan tes. Tes dilakukan agar dapat
maupun anak berkebutuhan khusus.
mengetahui kemajuan kemampuan anak tunagrahita berdasarkan tujuan yang telah
DAFTAR PUSTAKA
dirancang. Jenis tes yang digunakan adalah
Andi, Prastowo. 2011. Memahami MetodeMetode Penelitian. Yogyakarta: Ar-ruz Media.
tes perbuatan. Jenis tes perbuatan adalah pilihan yang tepat untuk pengambilan nilai. Karena porsi dalam pendidikan jasmani adaptif lebih banyak di perbuatannya, bukan teorinya. Guru
pendidikan
memperhatikan
beberapa
jasmani pertimbangan
kriteria dalam memilih tes. Hal ini sesuai dengan teori yang disampaikan oleh Sri Widati dan Murtadlo (2007: 121) bahwa ada beberapa pertimbangan kriteria dalam guru memilih
tes,
penghematan,
diantaranya validitas,
adalah
reliabilitas
dan
SIMPULAN
untuk
anak
pendidikan
jasmani
tunagrahita
dapat
adaptif
dikatakan
berhasil karena pelaksanaanya telah mencapai tujuan-tujuan yang dalam pendidikan jasmani adaptif.
Beltasar Tarigan. 2000. Penjas Adaptif. Depdikbud. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III . 2002. Pendidikan Adaptif. Bandung. FPOK UPI
Jasmani
Mulyasa. 2011. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Sri Widati dan Murtadlo. 2007. Pendidikan Jasmani dan Olahraga Adaptif. Jakarta: Depdiknas Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung. Alfabeta
tujuan.
1. Pembelajaran
Ahmad Rohani. 2006. Pengelolaan Pengajaran edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta
Yudi Hendrayana. 2007. Pendidikan Jasmani Dan Olahraga Adaptif. Bandung. FPOK UPI