INTEGRITAS
PROFESIONAL
INOVATIF
PEDULI
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA Deputi Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
untuk
Disiapkan Untuk Bahan Pemikiran Dalam Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah Berorientasi Mainstreaming Pengentasan Kemiskinan Jakarta, Januari 2016
Struktur Paparan 1
Refleksi: Kemiskinan di Negeri Kaya
2
Memahami Kemiskinan
3
Perspektif Systems Thinking Kemiskinan
4
Pro-Poor Mainstream Sebagai Strategi Inovasi
5
Cara Berpikir Inovasi
6
Model-Model Inovasi Penanggulangan Kemiskinan
Refleksi: Kemiskinan di Negeri Kaya Add Your Text
Add Your Text
Add Your Text
A
Add Yo
Refleksi: Kemiskinan di Negeri Kaya Add Your Text
Add Your Text
Add Your Text
A
Add Yo
Memahami Kemiskinan: Ruang Lingkup Kekurangan
KEMISKINAN
Ketidaklayakan
Ketidakmampuan
• • • • •
Pendapatan Kepemilikan Konsumsi Keterampilan Rasa aman
• Tempat tinggal • Lingkungan
• Akses layanan publik (pendidikan, kesehatan, dll) • Akses modal • Akses lapangan kerja • Akses teknologi & informasi
Memahami Kemiskinan: Segmen Masyarakat
Perspektif Systems Thinking Kemiskinan Penguasaan + Teknologi / Informasi Kelayakan Tempat + Tinggal / Lingkungan
Add Your Text
+ + Akses Pendidikan + Akses Kesehatan
+
Konsumsi+ + + + Kadar Gizi / Kualitas Hidup
Pengetahuan / Keterampilan
Add Your Text
Pendapatan
Produktivitas
+
+ +
Modal
+
Peluang Kerja
+ + Tabungan
+
Add Your Text
A
LEVERAGE UTAMA: Pendapatan
INTERVENSI utk INOVASI: • Akses Pendidikan • Akses Kesehatan • Peluang Kerja Add Yo
Pro-Poor Mainstream sbg Strategi Inovasi Justice for the Poor Education for the Poor
ProPro-Poor Mainstreaming Policy
Demographic Registration for the Poor Health Service & Care for the Poor Small Business for the Poor
Local Content Empowerment
Cara Berpikir Inovasi
Think Differently; Think the Unthinkable
Model2 Inovasi Penanggulangan Kemiskinan
Inovasi Pendidikan Untuk si Miskin; Inovasi Pemanfaatan Lahan Kosong; Inovasi Penataan Pasar Tradisional; Inovasi Berbasis Desa/Kampung: o o o o o o o o o
Kampung/Desa Wisata-Budaya; Kampung/Desa Sadar Hukum; Kampung/Desa Sadar & Terampil; Kampung/Desa Sehat; Kampung/Desa Sahabat Anak; Kampung/Desa Ramah Lingkungan Alam; Kampung/Desa Wirausaha; Kampung/Desa Aman Bencana; Kampung/Desa KB; Kampung/Desa Gaul, dst.
Inovasi Pendidikan untuk si Miskin OBYEK INOVASI
PENDIDIKAN utk Si Miskin
MASALAH
• Angka Partisipasi Kasar rendah; • Angka Putus Sekolah tinggi; • Anjal & pekerja anak meningkat; • Bagian dari generation lost; • Rantai kemiskinan tidak terputus.
KONSEP INOVASI
• “Sekolah” diluar (gedung & jam) sekolah; • Mencanangkan program “Desa/ Kec Pendidikan”; • Village-Schooling (pengembangan Home-schooling).
OUTPUT / OUTCOMES
• Hak pendidikan si miskin & si “bodoh” terpenuhi; • Proses belajar bisa terjadi di rumah Tomas, Balai Desa, masjid, atau ruang terbuka; • “Guru” bisa melibatkan mahasiswa, voluntir, profesional (Kelas Inspirasi) dll; • Sasaran: terwujudnya “Desa Cerdas”.
Inovasi Pendidikan Untuk si Miskin OBYEK INOVASI
SD, SMP, SMA. SMK
MASALAH
• Melemahnya kreativitas anak didik; • Perilaku menyimpang anak & remaja; • Metode pembelajaran monotoh, dll.
KONSEP INOVASI
• Green School; • Entrepreneurial School; • Lab / Research School; • Sport / Music School.
OUTPUT / OUTCOMES
• Anak menjadi “orang tua asuh” bagi 1 tanaman; • Lingkungan sekolah didesain ramah lingkungan; • Muatan lokal diperkuat dengan memberi materi sederhana namun konkrit, misal: bgmn membuat pisang goreng; • Siswa dididik memiliki keterampilan spesifik sbg bekal masa depan.
Inovasi Pemanfaatan Lahan Kosong OBYEK INOVASI
LAHAN KOSONG
MASALAH
• Banyak lahan liar, kumuh, dan tidak bernilai ekonomis; • Masih adanya masyarakat kurang produktif (nganggur); • Kebutuhan thd side-income.
KONSEP INOVASI
• Penanaman lahan kosong dengan jenis tanaman tertentu (TOGA); • Dikelola oleh kelompok masyarakat setempat (Ibu PKK, Arisan, Kr. Taruna, Pesantren, dll); • Dibina SKPD terkait.
OUTPUT / OUTCOMES
• Penataan lingkungan menjadi lebih produktif dan estetis; • Memberdayakan kelompok masyarakat& membuka lapangan kerja baru; • Menjadi sumber pendapatan alternatif bagi warga; • Meningkatkan spirit wirausaha.
Inovasi Penataan Pasar Tradisional
Inovasi Penataan Pasar Tradisional
Kompas, 1-9-2015
Inovasi Penataan Pasar Tradisional OBYEK INOVASI
PASAR TRADISIONAL
MASALAH
• Pasar sbg simbol kemiskinan kota; • Kesenjangan sosial; • Unjust competition dengan mall & mini market; • Citra pasar yg buruk (kotor, tdk aman, dst).
KONSEP INOVASI
• Kampanye “Belanja ke Pasar”; • Pasar berbasis Local Wisdom (Waru); • Green Market (1 pedagang 1 tanaman); • Market Tourism.
OUTPUT / OUTCOMES
• • • • • •
Kunjungan ke pasar meningkat; Penataan pasar lebih terpadu; Wahana pelestarian budaya; Mengurangi polusi lingkungan; Menciptakan obyek wisata baru; Meningkatkan pendapatan pedagang; • Mengurangi kesenjangan & kemiskinan perkotaan.
Inovasi Pasar Tradisional, Benchmark Thailand
Inovasi Berbasis Desa / Kampung Kementerian Sosial Siap Bangun 1000 Desa Sejahtera Mandiri
Model2 Inovasi Berbasis Desa/Kampung
Desa Wisata Budaya
Desa Sadar Hukum
Desa Pintar & Trampil
Kampung Aman Bencana
Desa Sehat
Desa Sahabat Anak
Kampung KB
Desa Ramah Lingk. Alam
Desa Wira Usaha
Kampung Gaul, dst
Contoh: Desa Wisata Pulesari, Sleman
Contoh: Desa Wisata Pulesari, Sleman Tema “Wisata Pertanian (Salak)” dapat dikembangkan dalam beragam variasi: o Edukasi Salak: bagaimana memetik, membedakan yang matang & mentah, cara menanam, dst. o Kuliner Salak: Kripik Salak, Sele Salak, Dodol Salak, Juss Salak, Permen Salak, dst. o Ekonomi Kreatif Salak: gantungan kunci dari biji Salak, miniatur pohon Salak, Tshirt tema Salak, pembibitan Salak, dst.
Butuh upaya mainstreaming lintas instansi/SKPD: o Dinas Pertanian: menyediakan bibit, memberi pendampingan cara menanam / memupuk, dst. o Dinas Perindagkop: memberi bimtek packaging dan marketing, mencarikan distributor/pengecer, dst. o Dinas Parekraf: melatih pembuatan produk2 souvenir, aneka makanan/ minuman, integrasi dengan paket wisata, dst.
Contoh: Desa Sadar Hukum Jatimulya, Subang
Contoh: Desa Sadar Hukum Jatimulya, Subang Target capaian minimal atau kondisi yang diharapkan al.: Ketaatan membayar PBB 90% keatas; Tidak ada perkawinan di bawah umur; Minim penyakit sosial (perjudian, miras, pelacuran, gepeng & anjal); Terbangun sistem self-immune atau resilient-community shg dapat dicegah potensi tindak kriminal, kenakalan remaja, atau KDRT; o Terbangun budaya hidup bersih shg tidak ada sampah berserakan.
o o o o
Butuh upaya mainstreaming lintas instansi/SKPD: o Bagian Hukum, Kecamatan/Kelurahan, Satpol PP, Kantor Agama, Dinas Kebersihan, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, beserta institusi hukum (Kepolisian, Kejaksaan, Pengadilan) UNTUK melakukan sosialisasi, pelatihan, pendampingan, piloting, pemberdayaan / pelibatan langsung, dst. sesuai ruang lingkup tugas masing2.
Contoh: Desa Pintar Mangki, Pinrang Inisiatif Kreatif: o Tiga Pilar Kamtibmas (Kades, Babinsa, Babinkamtibmas); Safari Salat Berjamaah; Kelompok Pemberdayaan Masayarakat; Sanggar Iqra’; Taman Pintar & Ruang Belajar Masyarakat (RBM); Akses Internet & Pengembangan IT; Mappadendang Pesta Panen.
Aspek2 Desa Pintar: o Melek Huruf & Aksara bebas buta huruf & aksara, zero angka putus sekolah, program pendidikan berbasis masyarakat, dll; o Melek Internet jaringan internet & pendidikan internet; o Melek Usaha mampu membaca peluang & mengembangkan komoditas unggulan; o Melek Keterampilan program pelatihan keterampilan (kuliner, bangunan, souvenir/mainan, dll).
Inovasi Pemberdayaan Konten Lokal Kondisi: Starter untuk pembuatan kompos produksi pabrik banyak mengandung Manfaat: kimia dengan harga cukup mahal. Meningkatnya keterampilan Petani masih enggan untuk mengolah kompos. petani/peternak dalam pembuatan starter. Potensi bahan baku lokal yang cukup melimpah. Termasuk Feses (kotoran) Sapi banyak tidak terolah. Meningkatnya hasil olahan kompos dari starter hasil buatan petani/peternak sendiri. Mengurangi pencemaran lingkungan karena banyaknya Feses Sapi & pelepah pohon pisang yang tidak terolah. Mengurangi pengangguran dan Formula Pembuatan Starter Kompos (bawah) dan Prosesnya (atas) meningkatkan penghasilan masyarakat. Memenuhi permintaan kompos dari daerah lain & meningkatkan produktivitas pertanian. Meningkatkan daya saing daerah.
dan
Deputi Inovasi Administrasi Negara LAN-RI Inovasi.lan.go.id