LAMPIRAN
PEDOMAN WAWANCARA
L1
PANDUAN WAWANCARA
I.
PROFIL INFORMAN 1. Siapa nama anda? 2. Apa jabatan anda? 3. Bagaimana awal karir didalam dunia pertelevisian? 4. Apa dan bagaimana jobdesk yang sedang dijalani dalam program ini?
II. KONSEP PROGRAM 1. Apa latar belakangnya program “Sportvaganza”? 2. Apa konsep awal program “Sportvaganza”? 3. Bagaimana pemilihan pengisi suara dalam program “Sportvaganza”? 4. Kriteria apa yang harus dipenuhi oleh pengisi suara di “Sportvaganza”? 5. Dalam mengajukan konsep, siapa yang memiliki wewenang dalam keputusan akhir? 6. Apa yang ingin disampaikan “Sportvaganza” kepada audience-nya? 7. Apakah promosi yang dilakukan melalui social networking (twitter) efektif? 8. Selain itu, promosi apa lagi yang dilakukan?
III. TAHAPAN PRA PRODUKSI 1. Apa saja persiapan awal dalam proses produksi program “Sportvaganza”? 2. Apa peran Anda dalam proses pra produksi? 3. Apa saja strategi pra produksi dalam program “Sportvaganza”? 4. Apa saja persiapan yang dilakukan untuk menentukan konsep dalam program “Sportvaganza”?
5. Apa saja yang di bahas dalam persiapan produksi? 6. Bagaimana alur kerja dalam proses pra produksi? 7. Bagaimana cara menentukan topik per-episodenya? 8. Kriteria apa saja yang harus dimiliki untuk sebuah topik program “Sportvaganza” per-episodenya 9. Bagaimana proses pembuatan naskah/script untuk mewakili konsep? 10. Bagaimana pemilihan gambar atau video dalam mewakili script/naskah? 11. Apa yang dilakukan jika materi video atau gambar ternyata kurang bahkan tidak ada? 12. Adakah persiapan-persiapan yang spesifik? 13. Bagaimana kriteria untuk mengatur episode/segmen apa yang didahulukan dalam penayangan? 14. Mengapa ada konten mengenai “Wanita Terseksi” atau sejenisnya, padahal target audiencenya adalah ALL? 15. Apa saja kendala yang dihadapi dalam proses pra produksi? 16. Apa saja upaya dalam mengatasi kendala pra produksi tersebut? 17. Apa saja SWOT didalam proses pra produksi?
IV. TAHAPAN PRODUKSI 1. Apa yang dilakukan pada saat persiapan produksi? 2. Apa peran Anda dalam proses produksi? 3. Apa saja strategi dalam proses produksi dalam program “Sportvaganza”? 4. Apa yang perlu dilakukan oleh pengisi suara dalam melakukan pengambilan suara? 5. Apa saja yang menjadi kendala dalam proses produksi?
proses
6. Apa saja upaya dalam mengatasi kendala produksi tersebut? 7. Apa saja SWOT didalam proses produksi? V. TAHAPAN PASCA PRODUKSI 1. Apa saja yang dilakukan pada saat pasca produksi dalam program “Sportvaganza”? 2. Apa peran Anda dalam proses pasca produksi? 3. Apa saja strategi yang dilakukan dalam tahapan pasca produksi? 4. Kendala dalam pasca produksi 5. Apa saja yang harus di evaluasi? 6. Apa saja SWOT didalam proses pasca produksi?
VI. SWOT (Streghts, Weakness, Opportunities, Threats) 1. Apa yang menjadi kelebihan/kekuatan dalam program “Sportvaganza” dari program-program lain yang sejenis? 2. Apa yang menjadi puncak keberhasilan program “Sportvaganza”? 3. Apa yang menjadi kelemahan dalam program “Sportvaganza”? 4. Apa saja yang belum dicapai dari program “Sportvaganza” ? 5. Faktor apa saja yang membuat pencapaian tersebut belum tercapai? 6. Apa saja yang menjadi kendala dalam “Sportvaganza”? 7. Apa saja yang dapat menjadi peluang dalam program “Sportvaganza” dibanding dengan program lain secara internal? 8. Apa saja yang dapat menjadi peluang dalam program “Sportvaganza” dibanding dengan program lain secara eksternal? 9. Program apa yang menjadi Head to Head dengan program “Sportvaganza”? 10. Bagaimana program “Sportvaganza” dalam menghadapi kompetitor?
11. Apakah ada ancaman dari program lain yang sejenis atau dengan program lain yang memiliki jam tayang yang sama?
SURAT PERNYATAAN INFORMAN
L2
OPEN CODING
L3
INFORMAN I PENELITI
: Ellen Tendy
SUBYEK
: Bisma Ali Satari (Executive Producer Program Sportvaganza di TRANS TV)
USIA
: 36 Tahun
TOPIK
: Strategi Produksi Program “Sportvaganza” Di TRANS TV Dalam Meningkatkan Rating dan Share
TANGGAL
: 8 April 2013, Pkl 18:08 WIB
TEMPAT
: Di Ruang Executive Producer Film, Drama & Sport, meja Bisma Ali Satari lt. 7 gedung TRANS TV
LATAR BELAKANG
: Bisma Ali Satari adalah pria yang lahir 5 April 1977, memulai karir sebagai Production Assistant. Dan pada tahun 2012 dipercaya untuk menjabat sebagai Excecutive Producer pada divisi Film, Drama, dan Sport di TRANS TV. Informan adalah lulusan STIEB (Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bandung)
SITUASI WAWANCARA
: Interview dilakukan pada informan, di ruangan meja Bisma Ali Satari dalam keadaan tidak sibuk. Hanya ada informan dan peneliti di meja tersebut tetapi suasana ruangan agak ramai, karena ruangannya terbuka dengan ruangan karyawan lain. Wawancara dilakukan dengan santai tetapi tetap serius, informan kooperatif menjawab pertanyaan peneliti dan komunikatif
INFORMAN 1 CATATAN LAPANGAN Wawancara di lakukan di mejanya saat informan tidak sibuk dan mempersilakan peneliti untuk duduk
KODE
TRANSKRIP DATA
P: Selamat sore Kang I: Ya, selamat sore 001
P: Disini aku mau wawancara untuk Skripsi aku yang judulnya “Srategi Produksi Program Sportvaganza di TRANS TV dalam Meningkatkan Rating dan Share”. Pertama-tama kakak kenalin dulu ya, nama kakak siapa, lahir dimana, tahun berapa.. I: Oke. Nama saya Bisma Ali Satari, saya lahir di Bandung, bulan April tanggal 5, udah
Sambil tertawa karena satu hari sebelumnya adalah hari ulang tahun informan
tahu kan? P: Hehehe..
CATATAN JAWABAN INFORMAN
I: Tahun 1977 001
P: Trus gimana awal karir kakak di dalam dunia pertelevisian? I:
Saya masuk ke TRANS TV itu tahun 2002, awal karir saya itu jadi production assistant dan saya masih di TRANS TV masih sampai sekarang.
P: Itu pertama kali jadi PA di program apa kak? I:
Program pertama itu DIGODA, Di Goyang Dangdut. Itu dulu salah satu program andalan TRANS TV-lah acara dangdut, waktu itu DIGODA jadi salah satu program TRANS TV cukup populerlah pada waktu itu
Sambil tertawa kepada Nadilla, kreatif Sportvaganza
Lagi di interview wartawan hahaha.. Trus? P: Jadi dari awal pegang DIGODA lalu Sportvaganza? I: Wahh gimana, kalo gitu sebelas tahun trus baru Sportvagaza? Ga gitu dong, maksudnya dari awal sampai kesininya gitu?
PA adalah Production Assistant
P: Maksudnya dari awal udah pernah pegang program apa aja gitu kak? I:
Waduhh! Banyak banget itu mah, saya agak-agak lupa, tapi fase-fasenya mungkin, habis DIGODA itu saya sempet pegang MORNING SHOW, itu acara pagi-pagi, talk show pagi-pagi. Mmm.. setelah itu, acara sport waktu itu cuma ada live bola, badminton, terus acara senam-senaman itu ada. Nah setelah itu saya sempat pegang program anak kecil juga namanya Bob The Builder jadi dapet video dari Youtube cuma kita package tentang anak-anak kecil. Abis itu mmm.... saya lupa kapan, mmm... 2003 atau 2004 itu saya sempat pegang acara dunia lain kurang lebih selama 3 tahun.
P: Itu di TRANS7 kang? I: TRANS TV kalo sekarang di TRANS7, dulu di TRANS TV, karir saya waktu di dunia lain itu saya dipromosiin jadi associate producer, setelah itu setelah dunia lain, saya bikin beberapa program lagi, ada KETAWA SPESIAL ALA TRANS TV, ada acara KOMEDI MALAM, dan macem-macem terus SKETSA, megang SKETSA aktu itu, bikin SKETSA pertama kali itu sebelumnya saya sudah dipromosiin jadi produser, awal karir nih ya. Megang SKETSA teruuuuss... saya bikin beberapa sitkom, ada
KEJAR TAYANG 2 tahun, KELUARGA PINUS 1 tahun, acara SAHUR juga kemaren ini 2012, terus CANDA BULE, dan mmm... 2012 saya dipromosiin menjadi executive producer, sekarang saya pegang SPORTVAGANZA, SOCCER FEVER, GILA LIGA, acara LIVE bola, LA LIGA, COPA DEL REY, FA CUP, sama FRIENDLY MATCH. P: Berarti semua program olahraga, executive producernya kakak? I: Ia. Dan dibantu sama mas Yudho kadang-kadang. 001
P: Ohhh, trus sekarang jobdesk yang dijalani adalah executive producer? I: Ia P: Executive Producer di dalam Sportvaganza itu ngapain aja sih kak? I: Ngapain aja? P: He’eh I:
Jadi gini , ngapain aja yah? Ya tongkrongin aja sampai hasilnya bagus. Executive producer itu me-manange beberapa producer, tentunya producer akan memproduct
Mas Yudho adalah salah satu executive producer di Divisi Film, Drama & Sport
beberapa program, intinya saya harus bisa me-manage program tersebut mencapai target rating dan share yang sudah ditargetkan sama management sekaligus saya juga membuat strategi-strategi yang sifatnya taktis maupun jangka panjang supaya ini program, program yang dibawah saya itu bisa mencapai target yang dicanangkan oleh management. 002
P: Nah di dalam target itu, targetnya berapa kak? I: Targetnya itu sebetulnya share-nya itu mencapai lima belas, karena ketika sudah mencapai target lima belas itu perusahaan akan memberikan kompensasi berupa bonus, sebenernya itulah yang kita targetkan, dengan mendapat bonus itu tentunya semua orang yang bertugas di program tersebut akan mendapat benefit lebih selain salary, dan selain itu pun juga ada target-target lain ada target sales juga penjualan, nomilalnya tidak ada tapi tentunya mendapatkan target sales yang baik karena ini bisnis kan? Bagaimanapun rating dan share itu adalah sarana untuk bisa mendapatkan share yang bagus, ini kan sebuah produk, produk itu dijual, nah salah satunya adalah rating dan share rating dan share itu menunjukkan bisa dijadikan mmm.. suatu tolak ukur, salah satu ya.. ga jadi satu patokan satu-satunya bahwa
acara tersebut ditonton oleh banyak orang, nah masalah kualitas enggaknya itu macem-macem bisa lewat apresiasi dari penghargaan-penghargaan atau aprsiasi langsung, jaman sekarang sudah ada twitter atau segala macem. Ya banyaklah yang bisa jadi kriteria-kriteria yang membuat program itu berkualitas. Nah dari beberapa kriteria-kriteria tersebutlah yang dijual oleh tim marketing. P: Nah, kita masuk ke Sportvaganza nih kak, jadi awalnya tuh Sportvaganza itu gimana tuh kak? I: Awal mulanya, itu kita bikin creative meeting, jadi semua tim itu mempresentasikan program ke saya dulu, lalu ke mas Emilka, sebagai Kepala Departmen. Nah dari beberapa yang telah dipresentasikan dari teman-teman kreatif dan produser, salah satunya adalah Sportvaganza, setelah itu saya pede untuk mempresetasikan ke Kepala Departemen, nah setelah dari Kepala Departmen, program tersebut di Sambil menganggukan kepala
presentasikan ke programming, karena programming-lah yang nantinya bisa melanjutkan slot P: Slot timenya ya
I: Slot timenya nah akhirnya mereka menyetujui dan mereka melihat ini ada punya potensi, maka kita bikinlah Sportvaganza. Waktu itu mas Wira, kamu ketemu mas Wira gak? P: Iaa tahu I: Nah mas Wira yang mencetuskan ide pertamanya, ide dari Sportvaganza ini kita mengambil materi-materi youtube untuk mem-package ulang untuk dijadiin program baru, bikin Sportvaganza bisa dinikmatin sama masyarakat . P: Trus tadi kakak kan ada bilang kayak iklan-iklan gitu kak, iklan apa sih kang yang selalu ada? I: Itu kamu harus ke Marketing P: Oh ke Marketing ya I: Jadi kita di divisi ini itu tugasnya memproduksi tapi kita juga berkoordinasi dengan sales dan marketing untuk bisa membantu, mengakomodir sekiranya mempermudah sales dan marketing itu untuk jualan.
006
P: Nah kalo dari Sportvaganza sendiri, SWOTnya apa sih kak? I: Kalo SWOT-nya gini, kekuatannya mm... Sportvaganza itu adalah packagingnya yang dibikin oleh, salah satunya kamu juga, packagingnya kita itu memberikan tontonan atau hiburan dari materi-materi yang sudah jadi itu yang tentunya akan banyak materinya, kita membuat point of view sendiri versi Sportvaganza. P: Ciri khas misalnya? I: Engga bukan ciri khas, tapi point of view, point of view tuh cara pandang, contohnya begini misalkan kalau orang liat aja kecelakaan-kecelakaan atau mau lihat olahraga basket atau mau lihat olahraga apa, nah itu semua orang nonton basket ya basket, tapi mereka ga tau tuh sejarah basket apa, yang paling tinggi di basket itu siapa, yang paling banyak menghasilkan point dibasket itu siapa, olahraga-olahraga unik itu apa aja, yang paling keren, yang paling cantik, yang paling seksi, yang paling ekstrim atau apa, itu mereka juga tidak terlalu mengetahui karena tidak melihat semuanya dan di Sportvaganza ini kita bisa mem-package semuanya itu, jadi penotnon bisa mendapat kan hiburan sekaligus juga wawasan ketika nonton Sportvaganza itu kekuatannya dan karena banyak sekali sport di dunia ini atau olah
raga di dunia ini banyak sekali, olahraga yang di olimpiade maupun yang tidak masuk olimpiade seperti olahraga yang sifatnya mmm...
kurang populer atau
olahraga yang lebih banyak entertain atau hiburan ka kalau olahraga itu kalau saya coba definisikan dalam mengolah raga kita which is raga yang diolah dengan jalan kaki, loncat-loncat, atau apapun itu sudah mengolah raga kita, nah cuman dalam olahraga itu kan ada prestasi dan prestasinya itu kan diberikan, dikasih apresiasi, nah olahraga apa yang diberikkan prestasi kan olimpiade, tapi ada juga kejuaraankejuaraan dunia lain sifatnya internasional, ini ada olahraga-olahraga yang tidak terlalu populer yang mengolah raganya menjadi unik atau bahkan lucu, atau bahkan juga mmm... apa namanya.. P: Aneh I: Aneh, nah itu di Sportvaganza ada jadi kan jadi tontonan alternatif kayak gitulah. Ya weakness-nya itu adalah ya keterbatasan dari si yang ada di Youtube, sampai sejauh ini kita belum membuat materi itu sendiri, weakness ini seharusnya bisa menjadi potensi strength nantinya ke depan, misalnya kita bisa membuat materi sendiri, dengan meliput sendiri, tentunya akan ada reporter dan kameramen, dan tim
sendiri untuk menggarap olahraga-olahraga yang tidak terliput atau yang tidak ada yang di Youtube, itu sementara ini masih menjadi weakness kita, karena awareness 006
dari Sportvaganza ini masih belum terlalu besar, karena program ini masih baru dan ditayanginnya malem-malem. P: Iaa I:
Ya namanya gini, namanya program, namanya sesuatu itu pasti bertahap, banyak yang dilewatin, untuk dikenal, untuk diketahuin orang harus melewati fase-fase dulu kan? nah ini fase-fase yang sedang kita lewatin sekarang, trus abis weakness?
P: Opputunity 006
I: Oppurtunity, oppurtunity yang tadi kita bisa menjadikan program yang murah, bisa menghasilkan benefit yang cukup besar karena konten-kontennya bisa kita padu padankan dengan build in materi-materi produk-produk yang berhubungan dengan sport, jualannya juga bagus disitu, terus juga oppurtunity-nya juga bisa memberikan wacana atau wawasan kepada penonton, bukan hanya olahraga-olahraga yang populer, olahraga-olahraga yang mendunia, olahraga yang sifatnya kedaerahan
atau culture, itu kita bisa berikan kepada penonton, trus T-nya? P: Threat 006
I: Threatnya, ancamannya ya banyaklah ancamannya karena dengan keterbatasan materi tadi, terus juga dengan adanya program-program olahraga yang lebih establish contohnya acara bola yang sudah mendunia dan materinya tentu lebih populer, itu menjadi threat kita tapi justru kita memberikan alternatif tontonan kepada penonton lain untuk penonton bisa mempunyai pilihan, gitulah kurang lebih. P: Dari sportvaganza ini kan program baru kak, jadi apa aja sih yang belum
006
dicapai dari program ini I: Emmm.. konsistensi program yang mmm.. rating sharenya stabil kita pernah achieve target dua kali dapet target P: Untuk konten? I: Apa?
P: Untuk konten... “Terseksi” ya kalo ga salah.. I: Lupa nanti kamu lihat aja 006
P: Ohh ia ia.. Apa aja sih kak yang belum dicapai oleh Sportvaganza? I: Oh apa yang belum dicapai? P: Iaa I: Nah itu pasti konsistensi tadi, seharusnya bisa mencapai konsistensi karena memang tim kita masih kecil terus masih mencari pola-pola juga yang disukai, karena ini masih ngorek-ngorek sana, ngorek-ngorek sini, yang pengen dicapai ya konsistensi yang bagus, jam tayang yang lebih banyak penontonnya, which is kalo bisa agak sorean jangan kemaleman gitu dibandingkan tengah malem yang penontonnya lebih banyak itu semua mau kita kejar, tapi untuk bisa mendapatkan itu semua ditengah malemnya kita harus me-lead lah gitu, mempimpin dari program-program lain.
006
P: Kalo dari selama ini, puncak keberhasilan dari Sportvaganza apa sih kak? I: Puncak keberhasilan Sportvaganza ya itu sampai rating tadi, ya itu adalah bentuk
apresiasi dari atasan bahwa kita dapat lebih baik lagi sehingga bukti dari program ini bahwa cukup disukai sama penonton, karena penontonnya cukup banyak, udah mencapai target share. Nah tapi itu semua harus di konsistensikan maksudnya konsisten cenderung disitu, jangan tiba-tiba lima, tiba-tiba dapat lima belas kan jomplang, tapi kalo stabil di lima belas sampai delapan belas itu kan bagus. 003
P: Nah di dalam pra produksi sendiri kak, peran kakak itu ngapain sih kak? I: Di pra produksi itu saya me... me... memsupervisi, melihat, dan memberikan arahanarahan sama tim supaya point of view, cara pandangnya yang lebih general, yang lebih penonton punya maupun kreativitas yang temen-temen garap, karena gini orang-orang yang biasa memproduksinya itu, contohlah, kamu, Nadilla, sama Dede semua, itu kerjanya nyari-nyari program, waktu mereka habis disitu, mereka tidak sempat untuk melihat kiri kanan, penonton kayak gimana, untuk meng-upgrade gimana, nah saya tugasnya adalah dalam pra produksi itu ya itu supaya me-manage, bagaimana supaya tim itu selalu bisa meng-explore kontennya supaya tidak boring, supaya kontennya itu terus berkembang, ya itu lah.
003
P: Nah strategi apa aja tuh kak di dalam pra produksi itu? I: Maksudnya?
003
P: Jadi strategi dalam pra produksinya harus kayak gimana sebenarnya? I: Dalam pra produksi? Nih strategi dalam pra produksi itu intinya begini, dalam Sportvaganza kita harus memberikan tontonan yang menarik dan unik, nah yang menarik dan unik itulah yang bisa mendapatkan rating dan share, strategistrateginya adalah gimana supaya dalam proses pembuatan pra produksi tema awal itu kiranya udah bisa tergambar, materinya akan jadi kayak gimana dan kiranya memilih materi-materi yang sekiranya konsisten ditonton oleh orang. Kan sudah bisa dilihat dari.. P: Dari data rating I: Dari data, strateginya ini ini ini. Habis itu harus dikembangin, trus pengembangannya kemana, karena kalau boring, disitu-situ terus orang akan boring, harus bisa lebih berkembang nah makanya saya harus bisa memberikan arahan tersebut supaya mereka selalu mengembangkan, jangan sampai salah nanti pengembangannya dan
juga harus bisa memberikan arahan bahwa yang kita beri tontonan itu harus ada tanggung jawab moral juga, tapi nmemberikan data fakta, wawasan, segala macem tapi salah, nah itu harus dikontrol, lebih kepada controling. 003
P: Nah di dalam pra produksi itu kan ada 2 kak, ada naskah dan materi, dari naskah sendiri gimana sih cara-caranya dalam menentukan topik dan syaratsyaratnya, misalnya kenapa topik ini ga bagus, kenapa topik ini harus diganti I: Sebenarnya topik itu semua sebenarnya bagus, nah tapi yang membedakannya itu, ini akan dimakan penonton atau engga, contoh ketika kita memberikan wawasan yang sangat dalam sama satu konsep, materi, itu kalo nanti kamu lama-lama ngerti ya, itu pasti penonton tidak akan memakan karena ketika penonton ingin mendapatkan informasi yang wawasannya mendalam terhadap sebuah materi konten olahraga, dia akan mencari sendiri atau belajar atau searching-searching internet, dia ga akan nonton Sportvaganza, bagus? Bagus dong wawasannya luas, dalem, lahirnya kapan, kawinnya kapan, profil, detail semua sampe dalem, bagus, but it’s bored. Pemilihannya apa? Kadang profil tersebut juga kurang populer dan digiring lebih dalam informasinya, penonton itu dengan mudah memindahkannya, “Siapa ni
orang?” gua juga ga kenal, ”Peduli apa gua harus tahu” atau “Kenapa gua mesti tahu dia?”. Nah saya mengarahkan supaya lebih entertainer jadi orang itu tidak berasa digurui, tidak berasa di cekokin, tapi mereka nikmat aja nonton. Ini kita harus menyentuh emosi dari penonton tersebut, emosi itu kan tidak terlalu banyak, bisa sedih, lucu, marah, itu bisa didapetin, jadi ketika kita mencoba untuk menggali terlalu dalam, dan hal tersebut tidak pas, nah itu saya yang mesti kasih tahu kalau itu tidak pas, dan profil itu tidak perlu panjang-panjang, cukup yang uniknya aja contoh, misalnya profil si cewek pemain ice skating, lahirnya atau apa itu kayaknya tidak perlu dalem-dalem cukup dengan lahir kapan, prestasi juga tidak perlu dari pertama kali dia berprestasi, cukup ambil dari sisi yang menonjol, mungkin yang kontroversial atau yang unik. Dia pernah juara olimpiade lima kali, ga usah disebutin lima kali itu, tahun segini, tahun segini, tahun segini, gak perlu, karena itu selintas. Ketika seseorang itu ingin tahu atau suka dengan profile itu, ia akan cari, jadi memang harus bisa memilih, menentukan hal-hal yang sekiranya informasinya cukupan tapi entertain. Nah harus bisa pinter juga untuk memilih dari sekian banyak materi yang ada, mana yang akan dituangkan di Sportvaganza, karena kan ada batasan waktu.contoh dari si pemain ice skating itu, macem-macem tuh tragedinya,
dia tuh kawin cerai, dia itu pernah cidera, dia itu pernah juara tapi dulu, banyak nah itu diturunkan semuanya makan akan boring, kita harus memilih salah satu, mana yang paling yang sekiranya menarik, kawin cerai “Ahh ga usahlah”, kalo gitu cidera “Ah biasalah”, oh ini ada satu moment pernah dia pas juara tapi cidera dulu, nah itu beda. Kayak contoh ketika orang bikin film cerita basic on true story.. P: Dokumenter ya? I: Nah dokumenter, dia tidak akan menceritakan dari awal dia lahir sampai dia mati tapi dia akan memberikan sedikit informasi itu tapi moment-moment mana saja yang penting, yang menjadi special moment-nya bahkan dibumbui supaya entertain, supaya menarik. Ketika yang menarik itu adalah.. mmm coba misalnya film perang gitu ya mm... gua ga tau nih benar apa salah ya, gua ngarang aja nih, misalkan yang paling menarik itu cerita Pangeran Diponegoro menunggu selama lima hari di hutan, kehujanan, untuk menyerbu, karena dia menunggu moment yang tepat untuk menyerbu pasukan dari Belanda, nah kebayang lo kalau lima hari dipantengin di hutan terus, boring-nya kayak apaan gitu loh, tapi dicari moment-momentnya dari lima hari itu, misalnya anak buahnya ada yang sakit, atau dalam lima hari itu
pangeran Diponegoronya sempat diserang uler, ya pastinya yang gitu-gitunya kan, ga mungkin selama lima hari dipantengin. Nah inilah, inilah analogika untuk menjelaskan si konten tadi. 003
P: Nah aku ada melihat kejanggalan nih kak, target audience di Sportvaganza kan “ALL”, tapi kenapa yang biasanya terpilih itu adalah “wanita terseksi”, “wanita tercantik”, lebih ke yang gitu-gitu
Sambil membuka bungkusan pie susu
I: Nah sekarang gini, untuk bisa mendapatkan perhatian orang dengan cepat itu strateginya adalah mencari perhatian, mencari perhatian itu caranya gimana? Ya di tonton dulu aja gimana dicarilah tengah malem, kalo tengah malem kita kasih wawasan, pelajaran, sambil makan yah? P: ia ia. . I: Tulis aja nanti sambil makan pie susu, kalau lu mau ambil aja. Orang udah keburu
Sambil memakan pie susu
males duluan contoh kamu mau nonton film, suka nonton film action ga? P: He’eh suka
I: Kamu liat trailer-nya, pasti trailernya tuh ada ledakan, perang, bla bla bla.. akan dikasih yang bahasa-bahasanya berat atau yang educate-educate gitulah pasti males, nah itu baru kamu nonton, baru kamu tau, wah gile bahasanya ni film dalam sekali, dimana perjuangan daripada si A, untuk bisa mencapai sesuatu itu, itu akhirnya pesennya banyak, karna tertarik dulu sama actionnya, nah ditengah malem kebetulan acara ini bukan acara action, tapi acara olahraga, olahraga itu cukup dekat juga dengan keseksian, nah kita memanfaatkan kasih dulu nih bumbunya, ada cewekcewek seksi, model-model yang pacaran sama selebritis, cowok-cowok yang kerenkeren, tapi sambil nonton itu, orang ga berasa bahwa “Oh ternyata Christiano Ronaldo tuh kayak gini”, ya padahal disitu dia cuma sama si Shayk, Shayk itulah pacar yang seksi model hot banget, tapi dilain itu pun ada informasi-informasi lain kaya si pelari itu siapa namanya? P: Oscar Pistorius I: Ia Oscar Pistorius, nah itu kan berkembang, ga semuanya yang seksi-seksi paling cuma 10 atau 20 persen-lah. Itu adalah suatu strategi, untuk mencari perhatian, ditonton dulu, baru kita kasih tahu, sekarang misalkan lu mau mengundang orang
dateng atau mau ngasih tahu ada hal yang bagus, “Nih gua punya barang bagus nih, obat yang bisa menyembuhkan banyak orang”. Kamu bilang “Saya punya obat, besok dateng, yakin semua orang bakal dateng” ah nipu paling juga, itu kalo kamu kasi entertain dulu wah dateng orang, segudang orang, rame baru kamu kasih tahu produk kamu, ya kan? Ya kurang lebih kayak gitu. 004 Informan meminum kopinya
P: Nah dalam produksi sendiri apa aja sih kak yang dilakuin? I: Emang kamu ga tahu? P: Tahu, cuma kan pengen tahu pendapat kakak I: Produksi itu ada tiga ada pra produksi, produksi, sama pasca produksi, kalo dari pra produksi, bikin naskah sama materi, produksinya take VO, habis itu pasca produksinya di editing, tayang.
002
P: Kalo ga, kan kakak ada liat tuh hasil preview secara keseluruhan, menurut kakak gimana dari preview itu? Kayak mesti ada yang dipertahanin atau ada yang diilangin, atau gimana..
I: Pertama itu, yang diilangin itu yang bikin boring, tapi kita harus berpikir objektif ya, jangan subjektif, jangan ikutin selera pribadi tapi ikutin selera penonton, gimana caranya jadikanlah diri kamu itu kayak peonton yang menikmati tontonan, bukan latar belakang kamu yang bikin. Kenapa saya tidak terlalu terlibat banyak dalam proses produksi kalo saya terlalu banyak disana saya akan subjektif, karena saya tahu betapa sulitnya bikin ini, ini materinya apa, akhirnya ga objektif. Ia kan? P: Ia 006
I: Makanya saya jadi penonton, ga peduli gua mau bikinnya begadan g, bikinnya kayak gimana, gua ga peduli, persis kayak penonton, bikinnya susah, nyarinya sampai begadang-begadang sampai pagi ga peduli kalo saya ga suka ya saya pindahin aja remotnya ke TV lain. Nah gitu, sekejam itu yang paling kejam itu bukan gua, yang kejam itu penonton. P: Hahaha ia I: Penonton tuh kejam loh, udah dibikin cape segala macem muter-muter tinggal dipindahin aja gitu ga ditonton. Bener?
P: Ia 002
I: Jadilah begitu. Trus yang kedua adalah tanggung jawab moral karena ada batasanbatasan, etiket-etiket ketika kita tayangin yang seksi-seksi, siapa tahu ada anak kecil yang nonton, siapa tahu ada orang tua yang tidak sayang sama anaknya, membiarkan anaknya tengah malem nonton TV, ya seperti nonton Sportvaganza, karena setahu gua anak kecil jam segitu udah pada tidur. Ya secara otomatis, yang ada cuma ada orang dewasa saja, yang sudah bisa mem-filter tontonan-tontonan kayak gitu, hanya hiburan semata yang lainnya passingnya juga. Passing ngerti ga maksudnya? P: Ngerti I: Nah passing-nya juga mesti bagus dan tontonannya tuh mengalir, enak ditonton. Mengalir tuh maksudnya gimana? Tiap acara yang ditonton tuh pasti ada awal sama akhiran sama tengah-tengah, nah intinya semuanya harus bagus.
Informan mengomentari pie susunya
Ini enak loh.. 006
P: Haha, nah trus kenadala apa sih kak yang selama ini Sportvaganza alami?
Mungkin dari SDM I: Kalau dari SDM sih sejauh ini seharusnya masih bisa ya karna ya harus di challange berasa cape berasa susah itu karena kita belum mengerti dan belum tahu, contoh ketika kamu pertama kali ada disini, sampai setelah.. Kamu udah berapa bulan disini? P: Dua I: Setelah dua bulan disini, kamu udah tahu trik-triknya, nyarinya dimana, ngalirnya kayak gimana materi yang dicari juga ga usah semuanya, yang menarik yang mana aja untuk dibaca itulah, dengan makin tahu dengan pressure yang berat, apalagi biasa kamu lari cuman 500 meter lama-lama satu kilo ga berasa, karena kamu sudah terbiasa. Ini yang paling tersulit ya memang membuat temen-temen ya kalo tim sih udah terbiasa ya, tapi karena kita tidak terlalu banyak karyawan dan memanfaatkan teman-teman magang sekalian belajar, dapetin ilmu, pengalaman, ya itu yang akhirnya ulang dari awal, ulang dari awal, ulang dari awal. Tapi yang paling berasa ialah ketika temen-temen tim itu me-death end, death lock.
SDM adalah singkatan dari sumber daya manusia
P: Maksudnya kang? I: Maksudnya mentok, “Aduh bikin apalagi?” nah itu yang paling berbahaya. Karena sebenarnya itu semua ga ada yang namanya death end death lock itu ga ada dalam kreativitas, itu ga ada. Jadi sama atasan saya zaman dulu, nada itu cuma ada tujuh P: He’emm I: Enam malah dari do ke do lagi, do tinggi, tapi dari zaman pertama kali ada musik, siapalah yang bikin, Bethoven atau siapa Mozart gua ga ngerti sampai ke zaman sekarang nih, zamannya Noah ada terus ga pernah basi, even dipackage pun pasti Informan mencontohkan tangga nada dari
ada perubahan padahal nada itu cuma ada tujuh do sampai do tinggi, udah gitu doang ga ada lagi “tet tet tet tet tet tet tet” udah gitu doang ga ada lagi, tapi disitulah. Cuma masalahnya kadang-kadang bosen...terus... P: Jenuh ya I: Jenuh, teruuuus bingung, yaitulah ada refreshinglah, ada gimmick, gimmick games apa, macem-macemlah supaya bisa ngembangin kreativitas-kreativitas. Jadi gini, memang kadang-kadang orang tuh kebanyakan bagus tapi kadang-kadang juga bikin
orang jadi males, kalau kita bisa terbiasa mengerjakan sesuatu misalnya contoh kayak ngetik gitu kan atau kayak emm..... kayak nyetir mobil itu kan mestinya sendiri, tapi klo yang nyetir mobilnya ganti-ganti kan rasanya pasti akan berbeda, bukan gitu analoginya, apa yah... pokoknya gini deh, pokoknya kalo orang sedikit dengan kualitas yang bagus bisa menghasilkan ide-ide yang banyak ya udah mendingan segitu, toh benefit-nya juga buat orang tersebut punya uang yang banyak untuk mengembangkan dirinya dibandingkan dengan banyak orang terus akhirnya andelandelin, akhirnya karena banyak jadi “Ya udah sama si ini, ya udah sama si ini” tapi akhirnya tidak berkembang mending orangnya sedikit tapi tertempa dan menjadi bagus, kualitas SDM juga menjadi lebih baik gitu. Kalau menurut gua sih kayak 006
gitu. P: Trus kendalanya selain SDM kak? I: Sebenarnya ada satu kendala yang cukup berat sih, itu adalah kendala di slot waktu, jam tayang tetap karena memang itu terlalu kompleks untuk dijelaskan tapi saya sedang mengusahakan untuk bagaimana caranya supaya tayangan Sportvaganza itu bisa fix jam tayangnya, kalau sekarang ini kita masih berubah-ubah jam tayangnya.
006
P: Strategi head to headnya I: Strategi untuk Head to Head, yang pasti kita harus bikin Sportvaganza itu adalah tontonan alternatif yang ga ada kalau kayak sama-sama apple to apple, magazine sport juga, harusnya kita bisa menang, tapi kalau misalnya lawannya itu adalah siaran langsung pertandingan piala champion ya udah pasti berat dan strateginya adalah tiarap.. P: Tiarap? Maksudnya? I: Tiarap itu maksudnya bikin yang terbaik, jangan expect gede-gede, biar ga sakit hati karena itu David vs Goliath, tapi Goliathnya tuh bener-bener Goliath gitu, ga bisa bersainglah intinya gitu tapi kalau yang regulary, ya kita harus dapet, kan gini ini kan tayangan yang bukan sekali, masih ada minggu-minggu kedepan dan ada tiga kalli dalam seminggu ibarat yang spesial-spesial itu kan cm sekali-sekali, yang spesial kalah oke, tapi yang lain kita mesti menang.
002
P: Ohh gitu, lalu ke Fitrop , kenapa ada si Fitrop? Apa dia di casting terlebih dulu? Dan Fitrop itu berpengaruh apa dalam Sportvaganza?
Fitrop adalah Fitri Tropica, pengisi suara di Sportvaganza
I: Fitrop itu, kita kan udah bekerja sama dengan Fitrop sudah lama, kita juga udah tahu kualitas dia kayak gimana, itulah proses casting kita ketika kita punya program kayak gini, dan dia juga penyiar radio, dia sudah bisa mengerti, kita ketemu sekali bikin, dan dia oke, ya akhirnya ya jadi willingness-lah, dipikir-pikir kalo malemmalem, serius-seriusan juga ga asik kan? Gua berharap dengan adanya si Fitrop jadi ada warna yang baru, seger gitu nontonnya, ketawa-ketawa gitu, malem-malem kan enak gitu, ya itulah intinya biar orang tuh enak, santai, nonton. P: Nah yang terakhir nih kak, apa sih harapan kakak untuk Sportvaganza, mungkin saran atau kritik.. I: Harapan saya, Sportvaganza ini bisa menjadi program andalan TRANS TV, program yang dibanggakan sama orang-orang yang terlibat di dalamnya, program yang bisa dinikmati banyak orang, perkembangan bisa luar biasa pesat, tapi kan semua butuh proses. Saran-sarannya apa yaa.. maksudnya buat gua sendiri atau orang lain? P: Buat program.. I: Ya sarannya tetep terus berkreasi, tetep berkreativitas, saya juga berharap buat
temen-temen magang yang terlibat disini pun mendapatkan ilmu yang banyak, serap ilmu sebanyak-banyaknya, manfaatkan pengalaman ini yang cuma dua bulan tiga bulan ini, buat kamu dan semua temen-temen kamu manfaatin, jangan berasa cape, jangan berasa disuruh-suruh, jangan berasa dijadiin kacung doang karena ketika sekali kamu beranggapan kamu cuma sebagai kacung doang ya selama tiga bulan kamu cuma jadi kacung, tapi kalau kamu beranggapan kamu belajar disini, saya harus memberikan yang terbaik buat disini, karena ketika lu menanam sesuatu yang baik ya yang dipetik juga sesuatu yang baik, ya kamu serius menyikapi apapun berhubungan dengan profesionalism, even cuma magang, ga digaji kamu bisa memberikan strategi yang bagus, ya tentunya ketika kerja diambil, ya seharusnya bisa lebih bagus. Menawarkan pie susu
P: Iaaa.. makasih banyak ya kak atas waktunya. I: Iaa, mau ini? P: Oh, ia kang makasih, hehe..
INFORMAN II PENELITI
: Ellen Tendy
SUBYEK
: Wira Hadikusuma (Associate Producer Program Sportvaganza di TRANS TV)
USIA
: 31 Tahun
TOPIK
: Strategi Produksi Program “Sportvaganza” Di TRANS TV Dalam Meningkatkan Rating dan Share
TANGGAL
: 25 Maret 2013, Pkl 20:47 WIB
TEMPAT
: Ruang Meeting lt. 7 gedung TRANS TV
LATAR BELAKANG
: Wira Hadikusuma adalah pria yang lahir pada tanggal 1 Maret 1982 dan sekarang berumur 30 tahun, memulai karir sebagai tim kreatif dari tahun 2005. Dan pada tahun 2010 dipercaya untuk menjabat sebagai Associate Producer pada Divisi Film, Drama, dan Sport di TRANS TV. Informan adalah lulusan S1 dari Sastra Jepang UGM Jogjakarta
SITUASI WAWANCARA
: Interview dilakukan pada informan, dalam suasana ruangan sangat sepi karena di ruangan tersebut hanya ada narasumber dan peneliti. Wawancara dilakukan dengan sangat santai tetapi tetap serius. Informan kooperatif menjawab pertanyaan peneliti dan komunikatif
INFORMAN 2 CATATAN LAPANGAN
KODE
Wawancara di lakukan di ruangan meeting, informan sambil meminum kopi
TRANSKRIP DATA
P: Selamat malam kak I: Malam P: Aku mau wawancara ya kak, buat skripsi aku yang judulnya “Strategi Produksi Program “Sportvaganza” di TRANS TV dalam meningkatkan rating dan share I: Oh oke bisa bisa.. 001
P: Pertama-tama kakak jelasin dulu ya gimana sih awalnya bisa masuk ke dalam dunia pertelevisian? I: Awal karir ya? P: Iya
CATATAN JAWABAN INFORMAN
I: Awal karir di televisi tuh sebenarnya apa yah, ya lebih ke unsur yang gak kesengajaan sih, sebenarnya diluar perkiraan gitu karena dulu kan kuliah di Jogja dan kerja disitu. Lalu tahun 2007 ada info buka-an TRANS TV, akhirnya ya dicoba, testnya di UGM tuh wah jiper juga kan, liat ada ribuan oran, batch 7.. P: Oh kakak batch 7? I: Ia batch 7, akhirnya daftar online. Trus tes tulis, dengan teknik orang dari manaSambil tertawa kecil
mana, sempet jiper juga sih tapi ya keep going aja, ya namanya usaha, hehe.. Ternyata setelah beberapa hari lihat pengumuman disitu, trus di interview tuh, apa yah, gua kan orang sastra, di interview sama teh Gina, teh Gina itu sekarang udah jadi kepala divisi dulunya dia produser, wah dikerjain tuh gua, ga tau sama sekali kan, televisi itu apa, jobdesk dari assistant itu apa, trus ditanya kan tuh,“Kamu mau jadi apa?” ya karena gua basicnya orang sastra, seneng bikin puisi, gua mau jadi kreatif, supaya menghayal aja, akhirnya disuruh tuh buat puisi dan baca. Emang seru sih, akhirnya buatlah puisi, ya Allhambulillah loloslah, baru datanglah ke Jakarta. Trus udah psikotest, tes kesehatan segala macem, ada training-nya kan sebulan kayaknya, wah disitu seru-seruan kita, ketemu satu angkatan, kompak, ya
UGM adalah Universitas Gajah Mada
intinya dari ga tau apa-apa, jadi tau PA itu apa, setelah pembekalan selama dua mingguan baru training on duty, langsung ikut di program-program, Extravaganza, segala macemlah istilahnya di rolling. 001
P: Nah itu kakak di program apa aja? I: Itu dulu sempet di TRANS7 juga, di rolling di program MotoGP cuma masih bantubantuin aja bantuin jobdesknya PA, jobdesknya creative, sempet seminggu pindah lagi ke Extravaganza, trus pindah lagi ke Insert ya pokoknya muter sih, nah terakhir dulu wali kelasnya masih Mas Emilka, dia masih produser, trus masuklah ke kreatif drama, dulu drama belum jadi divisi ya masih tim kecil dari divisi produksi, nah disitu gua masuk drama ikut mas Emil, program pertama gua itu Hikayah, FTV Hikayah itu sekitar tahun 2007-2008 itu tentang..... P: Oh yang muslim itu yah kak? I: Ia.. yang message tentang pelajaran agama, istilahnya orang yang kehidupannya ga baik nanti kena azabnya, intinya ada message moralnya lah disitu tapi tetep entertainment-nya digarab, gaya-gaya sinetronnya, yang nangis-nangis, konflik-
konflik, nah disitu gua butuh belajar jadi kreatif, awalnya kreatif drama kan beda sama non drama, kalau di drama kita jadi assistant sutradara juga ketika di lapangan, pertama itu jadi strip continity, itu semacem catet adegan sama time code, jadi kalau shooting kan ada astrada satu, dua, tiga. Yang satu itu lebih ka tangan kanannya director untuk mengatur blocking, trus astrada dua itu lebih ke scheduling, mengatur, mengecek schedule artis, ngatur schedule harian shooting-nya, kalau astrada 3 itu, kan ada naskah tu di tempel di buku gede gitu, jadi kalau ada adegan apa, dia catet, biar nyambung jadi waktu scene ini si A pake tasnya dimana, ato waktu dia ngomong ada yang salah ga, ketika di take dicatetin semua, harus ingetin sutradara, tadi taro propertinya dimana, ato tadi pas disini dia nunjuk-nunjuk biar ga jumping, biar pas editing continity, ya gitu awalnya apa yah, ya di uji mentalnya, fisiknya, karena gua emang pertama kali kan, shooting bisa sampe pagi, udah ngerasain dunia pertelevisian memang berat. P: Kaget ga sih kak? I: Kaget dong, cuma ya Allhambulillah secara fisik sih cepet kaget, ya tapi di akalin banyak minum air putih, teratur makan, walaupun kurang tidur, ya untung aja sampe
sekarang udah mau cabut belum kena typhus.. P: Hahaha.. I: Padahal syaratnya kalau orang broadcast itu kena typhus itu udah lulus. Nah abis itu Sambil tertawa karena merasa ceritanya panjang
baru banyak program, aduh ini panjang ya.. hahhaha.. P: Hahaha.. I: Karena banyak juga sih, setelah dari Hikayah, trus baru buat Sketsa jadi kreatifnya nyari pemain, castingnya, dari pemain awalnya cuma tujuh sekarang udah puluhan, sebenarnya awal sketsa tuh ga kayak gini tapi lebih ke komedi cerdas, ya memang agak panjang, dan ga terlalu ekstrim kayak sekarang sih, setelah Sketsa belum selesai, saya disuruh bantuin Bioskop Indonesia, bikin FTV juga, sebenarnya dari Bioskop Indonesia itulah saya banyak belajar, kalau di Sketsa udah dari astrada tiga sempet juga di astrada dua, nah di Bioskop Indonesia baru mulai tanggung jawab besar karena film, tujuh hari shootingnya, dari semua program yang gua dapet Bioskop Indonesia itu kemampuan, wawasan gua mulai keasah karena emang benerbener komplit kan disitu dan dari mulai astrada dua sampai astrada satu, sempet di
kasih kesempatan juga sama director untuk menggantikan dia beberapa scene, misalnya dia ada macet atau apa, di kasih wewenang buat take adegan itu, intinya udah mulai belajar directoring juga, manajerialnya pelan-pelan trus abis Bioskop Indonesia saya di suruh bikin Police 86, eh awalnya Angle’s Diary jadi astrada satu, baru pindah ke Police 86 itu bikin dari awal sampai akhirnya saya di berikan kepercayaan, di promosiin, dari senior kreatif jadi associate producer, langsung pegang program itu, nah dari situ belajar gimana me-manage sebuah program, dari mulai budgeting, konten, secara ini sih responnya lumayan cuma karena jam tayang waktu itu di ganti jadi jam 3 jadi agak susah nge-grab anak-anak, karena jam segitu kan masih sekolah, trus sempet dirombak tapi ga sesuai ekspektasi, baru ga berapa lama, buat Digital Clip dengan konsep talk show host sama plesetan video musik, nah di situ saya jadi asprod, itu lumayan awal-awal, balik lagi disuruh stripping kan dari Senin sampai Jumat, akhirnya kita bisa survive tapi lama kelamaan dari labellabel itu.. Sambil mengambil alat perekam (handphone)
Sini, gua pegangin aja deh.. P: Engga apa-apa mas..
I: Mereka mulai.. mulai apa yah, mulai rese, akhirnya minta ijinnya berlebihan, tapinya gampang sekarang susah, akhirnya ga bisa berkembang, dulu bisa bikin video clip-nya apa aja sekarang terbatas ya selesailah program itu, dari sana baru buat sport, pegang La Liga, trus disuruh bikin Soccer Fever, dari awal pencarian format sampai Allhambulillah sharenya bisa bonus terus, sesuai target terus harus 15. Trus buat lagi program baru, akhirnya saya ajuin yang “Sportvaganza” itu, konsepnya sederhana dan murah, saya yakin itu bakalan di minati, kenapa olahraga karena kita kan basic-nya Divisi sport, dimana ada entertainmet dari unsur-unsur olahraga untuk awarness-nya biar lebih nguatin. Bikinlah Sportvaganza sampai sekarang, ya gitulah awal karir intinya berat memang di dunia broadcast karena mental fisik karena kita di tuntut, ketika program udah berkembang harus tetap gimana caranya kontennya ditingkatin lagi, jadi mental, wawasan imajinasi harus dikerahin
semua. Apalagi tekanannya tinggi kan, sekali salah, dulu apalagi
zamannya Mas Tama kan, kalau share program kita jelek, ketika meeting produksi Nada ringtone message informan berbunyi
itu, produsernya di strap, ga boleh duduk, bayangin aja kan, “kenapa jelek?” “Berdiri!”. “Kenapa jelek?” “Berdiri!”dulu gitu, sampai segitunya, tapi ya fun gitu. Selain itu, gua juga pernah bikin TVC-nya Honda Blitz trus bikin OBB HUT opening-
nya TRANS TV trus sama terakhir launchingnya TRANS media itu gua yang bikin trus apa lagi ya banyak deh pokoknya. 001
P: Nah mas, di Sportvaganza ini mas kan jadi associate producer kan, nah asprod itu ngapain aja sih mas? I: Sebenarnya associate producer itu secara jobdesk pembantu produser, jadi produser punya lima program nah nanti secara manajerial associate producer itu lebih fokus untuk me-manage salah satu program itu, misalnya producer punya lima program salah satunya Sportvaganza, berarti saya harus diperbantukan, bertanggung jawab pada salah satu program itu, mulai dari awal, konsep kontennya kayak gimana, artisnya seperti apa, budget-nya seperti apa, kita susun budget-nya, proses produksinya, mulai dari pra produksi sampai pasca produksi hingga on air sampai analisa programnya juga, ketika jelek hasilnya, “Kenapa nih?” kita harus menganalisa tuh, kenapa ini ga kemakan “Kenapa ini gede disini” kan ada grafiknya dari AC Nielsen , kita harus menganalisa atau dibandingkan dengan konten kemarin, associate producer itu kalau secara organisasi ya lebih ngebantu produserlah tapi tetep mempertanggung jawabkan pada produser, hasil program yang kita pegang,
tapi pada kenyataannya saya pegang dua program, secara jobdesk-nya sudah produser karena memang yang terutama di bawahnya Kang Bisma kan belum ada produser, akhirnya Allhambulillah saya bisa baiklah istilahnya menjalani semua itu, dan sebenernya itu tantangan secara pengalaman, skill kan meningkat, cuma ya secara ini ya tanggung jawabnya organisasi seharusnya ga seperti itu, cuma disini kan kita dituntut loyalitas dan kualitas itu kan ditunjukkin dari situ, ketika kita bisa, ya berarti berhasil. P: Lalu kak, kenapa di Sportvaganza itu ga ada producer, dari executive producer langsung ke associate producer? Sambil Tertawa
I: Hahahaha.. nah kalau itu, itu sebenarnya kewenangan bos-bos, maksudnya apa yah, ya mungkin .. Apa yah.. ya sebenarnya lebih ke wewenang Kadepnya sama EP, yaa sebenernya kayak gua, secara organisasi, secara level sebenernya selevel produser, cuma mungkin ga tau ada pertimbangan apa itu kan kewenangan mereka, apa ada pertimbangan lain, atau apa ya saya juga ga tau kan, belum angkat produser secara organisasi, secara resminya, malah kayak Ronald sama gua itu udah bagi tugas yang banyak, mungkin.. ya ga tau lah itu kewenangan mereka yang pasti selama ini gua
udah
intinya
diberi
tanggung
jawab,
membuktikan,
menjalankan,
dan
mempertanggung jawabkan gitu kan, secara hasil ya terlihat share dari La Liga, Soccer Fever, dan Sportvaganza ini, dengan budget yang ga banyak, ini semua budgetnya ga banyak semua gua bikin tapi secara ininya untung, karena pertimbangan itu haknya si Mas Emil sama Kang Bisma, ya terutama Kang Bisma, ya saya sih sebagai ini nunjukin kinerja aja, sebenarnya mungkin saya ga lama tapi ya terlanjur sudah memutuskan untuk mengundurkan diri kan jadi ya sudahlah biar ada generasi-generasi, jadi ketika keluar pun tanggung jawab saya ya sudah, saya sudah ngebentuk Ricardo, jadi tinggal mereka challange aja, ya seperti itu kira-kira. 002
P: Masuk ke Sportvaganza nih kak, sebenarnya apa aja sih awal persiapan produksi di Sportvaganza? I: Ya, pertama kali Sportvaganza dicetusin itu sebenernya udah ada sih dipikiran gua ketika gua masuk sport, yang ringan gitu, itu kan saya masih jalanain Soccer Fever sama La Liga kan tuh, pas meeting sama marketing, gua beraniin buat utarain ke Kang Bisma, “Kang, gua punya ide bikin acara sederhana, murah, tapi buat ningkatin awarness dari sport, awalnya sih sebenarnya gua ngelihat potensinya On
The Spot, ya jujur emang gua lihat itu kan program sebenarnya sederhana dan low budget tapi kayaknya awarnessnya dan sharenya itu cukup bagus, gimana cara kita kemasnya? Nah gua punya ide seperti itu tapi dalam konteks olahraga, akhirnya “Oh oke” langsung disetujui buat bikin, langsung bikinlah, sebenarnya ini challenge lagi, seperti yang tadi gua udah bilang harusnya ini kan udah koridornya produser merangcang ini, kita associate producer itu ada produser punya apa coba lu kembangin, bikinin, tapi ya emang harus dilapangan kondisi di sini emang harus seperti itu, kita sah-sah aja, yaudah bikinlah, awalnya gua cuma punya anak buah di Soccer Fever tuh empat orang, cuma di Fitri Ange, Deo, Dede, dan Nadilla, waktu itu Dede dan Nadilla masih baru, mereka baru masuk tapi gua tau mereka punya potensi, akhirnya oke, gua pecah tim Ange sama Deo di Soccer Fever, gua cuma comot Nadilla sama Dede nah disitu mulai ngebentuk mereka duet, apa nih konsepnya gua pengen buat seperti ini, refrensinya seperti ini, dimulai brainstorming dulu kan, mereka pengennya ada ide apa, jadi meskipun idenya dari gua, tapi paling engga masukan dari orang-orang juga penting, ya dari Kang Bisma pengennya seperti ini, tapi akhirnya mulai dari cari materi awalnya itu kan coba mulai dari pillete dulu deh, bikin pillet biasanya kan kita keluarin budget, nah kali ini ga sama
sekali gua jamin ga keluarin sama sekali buat bikin pillete atau contoh buat dipresentasiin ke meeting-nya pak CT kalau ada program baru. Si Dede diisuruh cari materi-materi videonya, Nadilla gua ajarin bikin naskahnya, awalnya namanya juga mereka belajar, berapa kali tuh revisi, “Oh ga gini nih bahasanya” ya udah bikin lagi sampai akhirnya jadilah pillete pertama dengan awalnya On The Sport tapi ternyata terlalu mirip, merembet-rembet itu, akhirnya kita buat lima atau apa nih? 002
P: Nama-namanya sempet apa aja tuh kak sebelum Sportvaganza? I: Nah awalnya gua suruh nge-list juga mereka ada ide apa nih buat nama, On The Sport lah, In The Sport lah terus mm.. Sport5, trus akhirnya Sport5 kita bikin, itu si Dede sambil ngedit juga, si Nadilla
yang revisi, akhirnya pelan-pelan jadi
presentasi, langsung di acc kan, langsung deh di suruh bikin, akhirnya ya udah kita ini lagi kan, karena kalau cuma berdua gua pikir ini ga mungkin nih, gua butuh paling ga, butuh orang karena di suruh stripping kan awalnya lima hari, akhirnya minta kebijakan bantuin kalau ada anak magang, akhirnya dapet kan, dari situ ya kita bangun. Awal dari situ, gua tetep kontrol, dateng anak magang gelombang pertama itu kan si siapa?
P: Si eja I: Si eja segala macem, ya gitu awalnya dua orang, trus tambah empat orang, akhirnya enam orang. Ya tetep sih kontennya tetep menjaga banget, tiap segmen kita tentuin, misalnya ada profile, ada kejadian lucu, kejadian unik, ada sejarahnya, tapi pada akhirnya kan kita kembangin. Ya dari situlah berawal ya sampai sekarang, ya sebenarnya sih banyak yang pengen gua kembangin cuma karena saya sudah memutuskan hehe.. untuk mengundurkan diri jadi ya itu biar nanti si anak-anak lah yang bsa ngembangin dengan kalian juga. Ya paling engga untuk anak magang dari generasi pertama itu lebih spesial karena dari awal sebelum tayang kan mereka udah ini, sampai akhirnya tayang, sampai gua suruh liat nih karya kalian tayang, kalian harus bangga karena kalian kan dari proses awal sampai sini ya paling ga mereka Sambil tertawa kecil
juga termotivasi banget dan sampai kalian pun sebenarnya pelopor-peloponya, program ini potensinya masih panjang, jadi konteksnya emang gua detail dari mulai pra produksi sampai analisanya seperti secara jobdesk semua sama di Sportvaganza. Awalnya dari ide gua, trus dikembangin dari kang Bisma, dari anak-anak ya makanya bisa jadi seperti ini.
002
P: Itu kenapa bisa muncul nama Sportvaganza? Itu darimana kak? I: Itu muncul dari orang programming, awalnya kan “Sport5” trus disuruh cari nama lagi, akhirnya dari orang programming bilang “Sportvaganza” aja biar nanti bisa berkembang lebih banyak, jadi bisa ga dari Youtube aja, nanti bisa liputan juga akhirnya ya udahlah kita pake nama “Sportvaganza”. Jadi emang gua yang ngerancang, gua harus pake si Fitrop tujuannya adalah gua pengen ini ga sama, emang materi dari Youtube tapi pengen lebih berkarakter, jadi pengisi suara juga ada nilai plus tersendiri, kenapa gua pilih Fitrop karena pertimbangannya dia bisa menghibur apalagi katanya kan awalnya tuh jam tayangnya mau pagi eh ga taunya pindah ke malem. Intinya ya itu sih sebagai nilai plus dan sebagai pembedanya di voice over dan ternyata emang benar kan? Maksudnya emang beda gitu, ada pembedanya disitu dengan voice over dengan gayanya sendiri karna gua tau Fitrop itu cerdas dan improve-nya pinter tapi ya kita batasin juga, disini ga mesti harus panjang lebar, tapi ya tapi ya sekedar buat kick atau punch-nya aja. Ya, tapi tetep konten itu penting sih, makanya harus ada meeting konten itu biar bisa memancing yang lainnya untuk lebih mengembangkan lagi, menambahkan, dan mengimprovisasi lagi, apalagi untuk program stripping itu naskah harus continue ga bisa
mentok jadi proses editing sama naskah itu harus seperti roda, ga boleh kepotong, ketika kepotong bakalan keganggu nih proses on airnya jadi persiapan udah gua rancang sedemikian rupa gimana caranya naskah itu stok dulu sebelum on air, biar stock di on arinya juga enak, ga yang kehabisan naskah, jadi ya sampe sekarang pun akhirnya seperti itu, siklusnya harus tetap dipertahanin seperti itu, jangan sampai kepotong karena ya pengalaman sebelum-sebelumnya stripping itu emang harus naskah itu sebelum-sebelumnya harus ada stok kalo ga nanti bakalan keteteran, apalagi harus kejar tayang, itu lebih ga konsen lagi. P: Nah itu waktu pemilihan .. Sini kak.. 002
Waktu yang pemilihan Fitrop itu, cara pemilihannya ada kayak casting ato apa gitu ga mas? I: Ohh ga, ga pake casting, jadi gua ngajuin Fitrop, trus dari Kang Bisma oke, ya udah Nadilla disuruh ngecek jadwal kapan dia bisa untuk take VO bikin satu percobaan trus suruh Nadilla jelasin, kalo gua udah kenal Fitrop kan sebelumnya trus pas udah
Nadilla adalah creative Sportvaganza
atur schedule, udah ok, baru gua ketemu, sharing konsep dan emang dia responnya Informan mengambil rokok dan Peneliti mengambil alat perekam
positif “Oh boleh, boleh” ya bisa dengan improve, ya gua tau karakter dia tapi gimana, istilahnya buat menghidupkan program ini nih biar beda ya akhirnya ya disitulah mulai chemistry-nya, ya udah mulai deh pelan-pelan, Sportvaganza imagenya dia, pada dasarnya gua pengen ngebedain gitu biar ga terlalu serius karena ini kontennya yang lebih ringan dan voice overnya juga ga terlalu kaku.
Sambil merokok
P: Ga monoton I: Ya, ga monoton dan gaya bahasanya pun menghibur jadi nilai plus-nya disitu. 003
P: Oh gitu, trus mas apa aja sih strategi dari pra produksi “Sportvagaza”? I: Ya seperti yang gua bilang tadi, pra produksi itu kan menentukan konten, misalnya untuk episode minggu depan, apa nih yang bakal kita hindarin kalo untuk awal-awal kan kita belum tau kan, belom bisa meraba apa yang kita bikin hasilnya apa kan belom tau makanya kita coba bikin dulu kerangkanya misalnya tema-tema apa dulu, mmm.. awal-awal apa yah?
P: Olahraga ekstrim, basket I: Ia yang ekstrim, jadi sebenernya gua pengen tuh ada beberapa pilihan, coba yang ekstrim itu emang yang konten dan gambarnya bagus juga menarik, kalo yang satu lagi kayak bulu tangkis itu lebih ke sejarahnya ato yang lebih ke info-infonya, jadi kayak ada pelemparan percobaan dulu, ternyata responnya lebih ke yang ekstrim, akhirnya ya udah kita pelan-pelan coba nyari yang seperti itu dan untuk pra produksinya adalah persiapan naskah, naskah itu paling ga bisa nyetok lima episode untuk minggu depan ya dari situ udah gua bagi kan jobdesk-nya, antara Nadilla sama Dede, Dede lebih ke teknis kayak video dan gambar dan buat gua, gambar itu paling ga, harus yang bagus, HD, ya paling ga cari dulu yang HD, kenapa? Karena itu salah satu buat awarness kita juga apa yang pembeda kita, ketika gambar bagus kan lebih enak lagi buat ditonton, lebih berkelas, dan orang juga ga bakalan lari kalo kayak gambarnya jelek “nonton apa? Ga jelas”, apalagi buat yang TV-nya yang kecil-kecil. Dari segi konten juga ngembangin, dengan cara Nadilla koordirnir kalian-kalian ini, nanti apa nih mancing buat konsep apalagi dari meeting itu dengan adanya meeting tiap minggu, seminggu sekali ya?
P: Ia.. I: Trus nanti dari Nadilla, dia saring trus kasih draft-nya ke gua, trus gua koreksi, gua revisi misalnya yang ini jangan nih trus kasih ke dia lagi untuk di revisi baru setelah itu take VO, jadi take VO itu harus yang sudah fix jangan yang ada yang direvisi lagi, harus yang emang yang udah disetujuin dan sudah selesai, untuk nyari gambarnya juga udah fix, ga ada revisi lagi. Ya flow-nya pra produksi harus sudah terkoordinir sedemikian rupa, harusnya konsisten dan ga bakalan putus, siklus ini kalo emang masih works ya ternyata pra produksi itu lebih siap daripada pasca 004
produksinya kan yang editingnya, disini sih gua bilang produksinya “Sportvaganza” itu adalah saat Voice Over, karena disitulah proses produksi, karena konten lebih ke pra produksi, kalo produksi kan yang penting lancar asal pra produksinya udah terkoordinir sedemikian rupa, rapih. Jadwalnya pun udah dibikin si Nadilla, seminggu segini segini karena sesuaiin budget juga kan, sebulan itu bisa voice over
005
untuk berapa episode, udah dirancang trus makanya gua suruh bikin schedule, bikin primbon, untuk analisa yang kemarin-kemarin itu sharenya berapa itu biar saling terhubung, jadi ketika kita analisa ini kita bisa ubah di pra produksinya “oh ternyata coba kita alihin ke konten yang lebih seksi-seksi” misalnya, atau masukkan dari
Kang Bisma ya istilahnya semua itu pertanggung jawabannya itu tetep ke atasan 003
juga. Selama ini sih pra produksi sudah lumayan terkonsep, katanya sekarang ada kendala untuk supply anak magang kan dan itu sebenarnya nanti akan agak sedikit terganggu nantinya, harusnya sih ya tetep continue karena emang butuh banyak kepala untuk program stripping itu, ya mudah-mudahan sih nanti tetep seperti itu dan walaupun nantinya Ricardo yang pegang SV ini bisa menyempurnakannya lagi ya itu bagus tapi secara pra produksi gua udah rancang sedemikian rupa untuk melancarkan produksi dan pasca produksinya. P: Jadi alurnya itu dari naskah, cari materi, baru ke tak VO, lalu editing? I: Ia, naskah itu juga dari brainstorming dulu kan, kerangkanya apa yang mau kita bikin
003
P: Nah itu mas, darimana bisa muncul kerangka itu, apa dari searchin-searching ato emang udah tiba-tiba muncul aja gitu.. I: Ia, nah kalo gua sendiri ide itu kan dari mana aja, kalo gua sendiri sih bisa aja mulai dari nonton apa, “Ah ada yang begini nih” nanti diomongin tuh, “Nad, coba bikin kayak gini nih” yang misalnya tema “Female apa gitu” bisa juga dari analisa
kemarin juga, dan sama anak-anak pun gua tekanin ga harus dari tema tapi bisa juga dari kalian browsing apa ato apa cari tahu ada tema menarik itu bisa juga jadi ya darimana aja, nah kita nanti tuangin itu di brainstorming itu, misalnya ada ide apa, kita buat kerangkanya kan pakemnya udah jelas kalo untuk ini apa nih yang menarik seperti gua yang kemarin itu sebenarnya menarik tapi visualnya apa nih kayak tempat terbaik versi kita tapi apa nih yang terbaiknya, kelebihannya apa terus orang juga ga mau tau, kita pengennya buat itu tempat terbaik tapi kan kita juga harus tahu misalnya, ialah keren karena pemangangannya apa trus bisa sambil bisa makan dari atas atau kayak tempat bungee jumping terkeren dan ga harus copy paste dari halaman web tapi kita harus men-create dan bisa mendramatisir juga bisa mengembangkan imajinasi kita juga, gimana caranya kita melihat beberapa konten trus kita tuangin ke dalam naskah untuk seolah-olah menceritakan ke penonton itu mereka juga menarik seperti bercerita, gaya tutur ceritanya, dan dia itu sambil liat visual juga menarik “Oh ternyata seperti itu”. 003
P: Kalo dari cara untuk menentukan topik, itu gimana mas? Kayak ada rapat seminggu sekali, tapi selain itu ada ga lagi ga mas?
I: Ya paling lebih kayak spontanitas, misalnya gua sering mancing ada ide apa? Atau gua ada ide apa gitu biasaya Nadilla tuh yang paling seneng tuhh “Waaahh” kalo gua ada ide apa nanti kita rapat atau kita rembuk trus hasil dari daily report itu kan nanti kita bahas jadi ga mesti di ruang meeting itu, disini pun kita bisa kembangin dan sifatnya, sebenarnya ga kaku, ketika kita butuh perubahan saat itu juga ya harus di ubah, ya di ubah, ketika udah jadi tayangan pun minta direvisi atau diganti sama Kang Bisma ya udah ganti karena emang strateginya harus seperti itu. 003
P: Nah syarat-syarat untuk bisa jadi topik apa aja tuh mas? I: Tema? P: Ia I: Ya yang pasti kayak kamu lagi nyari atau baca ketika kamu kamu merasa tertarik dan kamu mengikuti, ya berarti itu udah ada unsur ketertarikan kan, berarti menarik dong, menarik dulu dong, interest, itu udah bikin kamu interest baca artikel itu dan apalagi kalau ga ada visualnya. Kedua, gimana caranya tertarik dari sudut pandang kamu bisa dituangin ke sudut pandang semua orang dan dalam konteks orang itu kan
ga semuanya selevel sepemikiran kamu ada orang awam, ada tukang becak, gimana caranya tayangan ini bisa diterima semua kalangan, ringan, sederhana, akhirnya kan nanti dikembanginlah dari naskahnya itu ceritanya, kamu tambah-tambahin apa atau bisa di combain dengan sumber lain, atau apa.. dihubung-hubungkan, dikaitkaitkan, gimana caranya biar lebih menarik, intinya sih pertama itu menarik dan kontennya itu menarik dan secara visualnya pun menarik, intinya sih ya menarik dulu trus selanjutnya ada bumbu-bumbu yang membuat sesuatu ada value-nya dalam artian ada pesannya misalnya atau ada hiburannya atau apa kan biar ga monoton, ga ngebosenin, lebih ringan, walaupun sepintas tapi gimana caranya dari dengar itu akhirnya mereka tertarik untuk melihat. Itu aja sih, intinya adalah harus menarik, kalau yang bikinnya aja udah “Wah ini gak menarik” mendingan jangan, tapi ketika kamu tergerak dan bisa ngembangin, akhirnya imajinasinya kan pasti tergerak juga, jadi apapun temanya kalau kamu bisa ngemas dan bisa me-mix sedemikian rupa menjadi menarik pasti bagus konsepnya. 003
P: Cuma yang aku bingung gini mas, kan target audiencenya all, tapi kebanyakan yang terpilih itu konten “Terseksi”, padahal itu kan biasanya buat cowok
dewasa I: Iaa, dari situ kita kan kadang tayang jam 1, kadang jam setengah 2, kan data ini ada, pernah liat ini ga yang biasanya? P: Ia Membuang rokoknya yang sudah habis
I: Kan ada tuh, kita terbesarnya apa? Male berapa persen, ya mau ga mau itu jadi strategi juga dan emang data itu paling engga data itu buat acuan kita, ternyata emang jam segitu, ya kebanyakan malenya gitu atau adult male, anak-anaknya kan udah pada tidur, ya gimana caranya strategi kita buat tetep survive, ya coba kita kemas yang lebih penonton male itu secara logika sederhana selain info yang menarik, visual yang begitu kan bakal menahan buat nonton gitu dan itu cara strategi aja sih, karena jam tayang kita segitu mau ga mau cara survive kita adalah gimana caranya paling engga visualnya itu meng-grab mereka biar ga lari tapi sebenarnya untuk femalenya kan ga semuanya seneng kan untuk female tapi gimana caranya biar female-nya juga terakomodir dengan info-info, itu sih sekedar bumbu aja sebenernya, jadi lebih ke strategi, nanti kalaupun jam tayangnya pindah lagi, bisa pagi atau sore, harus berubah lagi konsepnya, atau gaya voice over-nya harus
dirubah lagi, trus visualnya harus kayak gimana, analisa itu ga bakalan selesai karena program kita itu dinamis, berapa pun jam tayangnya, itu strateginya beda.. gimana caranya kita, ya contohnya Soccer Fever, meskipun kontroversi tapi ya kita ga bisa mungkiri penonton Indonesia ya kebanyakan memang masih seperti itu, dikasih program bagus kadang ga ditonton tapi setelah kita bikin yang sebenernya jujur aja.. P: Hati nurani tuh ga mau, gitu ya I:
He’eh. Malu sendiri, ya cuma ya industri, industri itu kadang idealisme itu harus kita kalahin dulu, karena ya pendapatan kita ya berasal dari situ, tapi ketika untuk karya, barulah boleh untuk idealisme, kalau untuk karya pribadi, tapi kalau untuk di TV, itu semua belajar dari situ, ya akhirnya ternyata disini pun patokannya share rating kan?
P: Ia I: Jadi selama itu menghasilkan share rating yang bagus ya kita juga aman gitu
003
P: Trus mas kendala apa aja sih yang dialami selama pra produksi? I: Pra produksinya ya, berarti masalah .. ya itu, sebagai pimpinan kita harus sabar, kita ga bisa instant bentuk orang apa mau kita langsung ini, kita punya tanggung jawab moral juga untuk membentuknya. Ya misalnya untuk bikin naskah, mau ga mau kan dapetnya orang baru, dan gua pun punya tanggung jawab moral dan ga harus cuman nyuruh kita juga harus dateng dan ngasih contoh juga, gimana buat naskah yang bagus, akhirnya mereka pun kesannya bukannya disuruh tapi diajarin dan ternyata konsep gua itu works dengan seperti itu. Bukannya mau nyombongin diri, yaa.. tapi yang namanya naluri, wawasan olahraga kalau kita lebih tahu kan, “Oh ga gini nih, cek lagi” jadi emang kita harus lebih tahu, lebih update, jangan sampai malah gua sebagai penanggung jawabnya malah ga tahu, paling engga harus lebih tahu dan ya kesulitannya seperti itu sih, ngebentuk pelan-pelan.
003
P: Kalau kayak materi gitu mas? Mesti yang HD? I:
Ya, materi. Sebenarnya materi sih bisa nyari, cuman kadang kan.. apa yah.. semangat orang berbeda-beda, misalnya dari kalian nih, ada yang puas padahal
Sambil menepuknepuk kotak
cuman ada ini doang tapi udah puas, ya harus pelan-pelan ngomongnya, kalau
rokoknya
misalnya dicari, kreatif, nayri materinya pun misalnya ngehubunginnya entah itu cari bahasanya, bahasa Rusia pasti kan ada, tergantung kreativitas kita kan, ya itulah gimana caranya ngarahin seuai dengan apa yang kita inginkan sesuai standart kita, standart TRANS TV terutama kan, kualitas. Standart TRANS TV kan mesti quality, trendsetter, jadi harus beda. Ya itulah gimana caranya untuk mencapai level itu dari naskah, mau ngebedain naskah dengan konsepnya ya harus pelan-pelan, ternyata bikin naskah pun ga harus instant semuanya proses, ditambah lagi kenapa gua bikin gini? Karena gua udah punya bayangan ntar si Fitrop begini, begini, begini, jadi lu bikinnya jangan terlalu kaku, akhirnya ya pelan-pelan bersemangat, ya mulai kebentuk kan polanya, dan itu pun jadi pakem, nanti untuk siapapun anak magangnya, polanya udah begini kalau nanti ada improvisasi atau apa kan paling engga standartnya udah tahu, oh bridgin seperti ini. Ya sebenernya di pra produksi itu kesulitannya ya itu sih, ngebentuk untuk sesuai standart, gimana caranya pola apa yang kita inginkan, kita mengarahkan, dan bisa mendapatkan feedback sesuai harapan.
Sambil menyalakan rokoknya lalu
004
P: Nah tadi kan kendala di pra produksi tuh kak, kalau kendala di proses
meminum kopinya
produksinya apa tuh kak? I: Sebenarnya produksi itu, karena udah tau kapasitas Fitrop, dia malah lebih membantu sebenarnya dalam proses produksi, kita jadi dapet nilai plus-nya kayak improve-nya si Fitrop, secara ga langsung apa yang gua ekspektasikan “dapet” cuma terkadang karena .. apa namanya.. ketidaksinambungan jam tayang, yang ternyata meleset ke jam 1, lama-lama jadi terlihatnya berisik, kadang artikulasinya gak jelas ato apa akhirnya dari situ, ya.. kendalanya dengan panjangnya improvisasi yang ga ada hubungannya, akhirnya kan di pasca produksinya jadi makan waktu karena harus motong-motong lagi, apa yang ga perlu harus potong. bahkan kalo dimasukkin semua, itukan nanti gambarnya apa yang diomongin harus dimasukkin. Akhirnya kita tetep ada improve tapi dibatesin maksudnya jangan terlalu yang panjang lebar atau yang ga jelas, masih ada hubungannya, dan diakali awalnya kan kita nyari materi dulu, bikin dummy VO, trus cari materi, baru take VO. Tapi ternyata ga worst karena ya itu improve-nya Fitrop yang terlalu panjang akhirnya keika vo yang aslinya dipasang ga sesuai dengan gambar yang dicari, akhirnya kita tentuin ya itu jadi VO haru didahuluin biar pas editing langsung VO asli. Bagusnya Fitrop itu masih kasih feedback dan proaktif, jadi kaya nanya “Mas Wir kalo bisa
lihat juga bahas profil siapa, di kasih lihat juga videonya” P: Materinya ya.. I: Biar improve-nya lebih nyambung, macem-macem gitu sih, dia juga pro aktif, itu jadi masukan juga buat kita.. Ya secara ini sih sebenarnya produksi ga ada kendala yang gimana karena cuma take VO doang, tinggal me-manage jadwal booth VO dan mencocokan Fitropnya, harusnya sih ga ada kendala ya, paling pas Fitrop ga bisa atau apa, tapi kan harus ada antisipasinya jauh jauh hari, si Nadilla itu kan harus cek jadwalnya, misalnya untuk bulan depan ya bulan ini udah harus di cek. 004
P: Trus strategi pada proses produksinya itu apa sih kak? Selain dari si Fitrop I: Ya produksi ya seperti itu. Jadi, dari berdasarkan pengalaman atau yang udah ada, gimana caranya kita ngeliat hasil ketika oh ternyata improve-nya gini tapi artikulasinya ga jelas, ya udah kita pas produksi itu gimana caranya jagaain, improve boleh tapi artikulasinya jelas, info yang disampein harus jelas, paling engga dia ngomongin apa orang..
P: Tau ya.. I: Tau, maksudnya jangan sampai rancu karena tertumpuk-tumpuk atau apa ya lebih ke perbaikan dari artikulasi, gaya improve-nya, sama lebih ke tekhniknya karena kadang ada yang suaranya gede, ada yang kecil, ya ini lebih ke si penanggung jawab VO-nya ngatur audionya tapi itu sebenarnya bisa diatasin pas dieditingnya. Ya itu aja sih, kadang gua juga sempet suka kasih masukkan misalnya nanti pas ini, ngomonginnya seperti ini nih, sebelumnya gua juga ngomong ke Nadilla biar pas di bridging-nya dikait-kaitin sama peristiwa apa atau tentang.. misalnya nih tentang hantu, eh tentang tempat-tempat misteri, gua kasih masukkan, “nanti voice over-nya bila perlu bertema gitu, jadi dia memerankan apalah jadi kayak “HA.. HA ..HA..” gitu gitu misalnya, jadi ya “oke mas” dan Fitropnya juga akhirnya mau kan, karena kita tujuannya adalah event gitu kan. P: Jadi kayak improve gitu ya mas.. I: Ia, improve si dia udah pasti, yang penting mah informasinya nyampe, kita bikin naskah apa nih yang kita mau sampein ke penonton intinya, informasinya bisa didengar dengan baik, bisa diserap, dan dinikmatin tapi ya ga dengan gaya berita
juga, karena dia kan punya gayanya sendiri tapi gimana caranya orang yang dengerin tuh ga tumpang tindih kayak : “Tadi ngomong apa sih?” atau “Dia ngomong apa sih?” ga seperti itu, jadi ya bila perlu improve-nya udah mulai Memeragakan ketawa hantu
terarah dalam artian ya udah ngomentarin ini pas dibelakang aja kayak: “Aduh ganteng amat,saya juga mau” seperti itu, ya lebih ke nyesuaiin porsi lah. 004
P: Nah mas dalam produksi ini, butuh waktu berapa lama sih? I: Ya, sebenarnya dalam seminggu itu kan kita tayang tiga kali, Senin Selasa, Rabu P: Ia, jatuhnya sebenarnya Selasa Rabu Kamis I: Selasa, Rabu, Kamis ya P: Ia soalnya tayangnya jam 1 jadi jatohnya Selasa Rabu Kamis I: Ohh ia Ia, dari situ ya sebenarnya kita proses untuk satu episode itu harusnya sih sekitar ya... P: Seminggu?
I: Secara siklusnya tiga episode itu kan seminggu dari naskah yang udah jadi sama voice over tapi kenyataannya voice overnya udah sebelumnya kan sama naskahnya, ya kira-kira untuk produksi seluruhnya yaa sekitar mmmm... ga seminggu, tiga hari lah, di booth editing aja tuh, misalnya di booth editingnya tiga hari proses naskah ya seminggu, tapi dalam artian seminggu itu untuk minggu depan tayang.. P: Berarti tiga episode dalam seminggu ya? I: Ia, tiga episode, tapi sebenarnya ga harus tiga episode, gua tuh nekeninnya seminggu paling nggak jadi empat episode biar ada stok satu, karena sebelumnya sebenarnya itu kan target gua kan seminggu itu kita punya lima, jadi tayang tiga dua stok, nanti nambah lagi, tiga lagi atau empat lagi, jadi harus ada stok karena pada kenyataannya kan ada revisi, trus ini nanti dulu ato apa strateginya, tapi kita punya simpanan, karna kalo ga ada stok, ini ga tayang apa lagi yang mau tayang, kalo kita korbanin itu dan ternyata jelek kan itu kan ngorbanin, jadi kan harus ada strateginya juga. 005
P: Nah terus mas, apa aja sih yang dilakuin dalam pasca produksi?
I: Pasca produksi, ya itu editing, pertama sih editing, jadi editing setelah voice over jadi kan stor ke editing sama pengumpulan materi pengumpulan videonya kan, nah setelah pengumpulan video itu di editing dikerjain sesuai timeline, timeline itu kan ada yang udah kita bikin, untuk minggu ini apa, minggu depan apa, jadi sesuai sama tayangan dulu, misalnya untuk selasa jadi mmm jadwal editingnya tuh hari ... hari apa yah..? P: Kamis, Jumat, Sabtu I: Kamis, Jumat, Sabtu ya. Nah itu misalnya di Kamis, ya udah ngerjain yang buat hari Selasa trus nanti nyicil-nyicil buat yang itu juga, ya tergantung cepatnya editing itu. Tapi ya proses editing itu ya itu lebih menyatukan antara voice over dengan visual, trus lebih di tacap lagi dan ya gua berawal di editing itu adalah bagian yang terpenting juga karena editing disiitu ya apa namanya. P: Polesan akhir I: Ia polesan akhir dan karakternya disitu, kita bikin gimana karakter itu dalam artian kita punya voice over yang udah up, gambar kita udah bagus, nah disini gimana
caranya kita ngarahin editor untuk punya style sendiri dengan cara efek apa atau grafis apa, jadi lebih enak lagi untuk dinikmatin “Wah keren”, kita materi biasa, dari Youtube tapi dengan editing yang kita kembangin, ditacap sedemikian rupa, akhirnya kan ada sedikit perbedaan, dengan scoring juga, kadang juga gua harus nentuin temanya apa, kasih scoring misalnya tema selancar nih, scoring-nya tematema pantai entah itu reggae, entah itu apa, jadi nyambung gitu temanya, jadi saling kesinambungan. 005
P: Nah sekalian tuh mas, strategi dalam pasca produksinya apa? Kayak misalnya aku pernah lihat ada emoticon-emoticon Fitrop.. I: Kalau untuk konten, awalnya, konsepnya memang pengennya ada emoticon, cuma itu
002
berhubungan sama... Karena itu kan emoticon sebnarnya punyanya program lama, Digital Clip, karena kita belum sempet bikin, kita tempel dulu, ternyata ya kita menghargai orang yang bikinnya dulu ya.. hahaha.. P: Mmm.. I: Meskipun itu sebenarnya udah milik perusahaan cuma ya ternyata karenaa.. ya
sementara kita pakai itu sambil kita bikin lagi, tapi karena perkembangannya ternyata di luar perkiraan ada revisi, ini harus tayang duluan, proses tender grafis itu kan lama, itu makan waktu akhirnya udah ga harus wajib emoticon seperti itu, ternyata pada akhirnya konten itu lebih penting, itu sebenarnya pemanis doang, tanpa itu pun ternyata berjalan seperti yang biasa, ga ada perubahan yang tiba-tiba ga ada emoticon tiba-tiba share-nya lima terus atau apa, ternyata emang konten, jualan kita emang di konten, dan emoticon itu awalnya pemanis aja, buat status untuk lebih ke pembeda kita, tapi pada akhirnya.. sama itu kan lebih ke konten kalau strategi ini sih kita lebih ke teknis, karena editor kita kan terbatas orangnya, udah mulai pada cabut dan boothnya pun kadang campur-campur kan sama standartnya harusnya kita punya booth sendiri untuk program stripping itu jadi biar kita lebih leluasa tuh proses stoknya bisa alurnya lebih teratur seperti yang udah gua rancang awalnya sebenarnya minta booth sendiri, ga bakalan tuh keteteran, ga punya stok atau apa gitu, semuanya tuh pasti contiinue, tapi pada kenyataannya kan ya begitu.. 005
P: Dibagi-bagi ya? I: He’eh harus bagi dengan program lain atau apa ya akhirnya ya kendalanya sih
masih di editing sebenernya, di editing secara SDM ya, SDM-nya, kalo alatnya malah provide banget maksudnya mensupport banget kan, cuma SDM-nya editor akhirnya kita ga bisa leluasa ngejar karna ya harus ngebagi, ngeprint aja kadang.. tapi ya udah ngakalinnya ya itu dengan kita nekanin ke PA-nya untuk disiplin punya target, jadi hari ini harus kelar episode ini ya udah kejar karena kalo ga gitu kan ntar siklusnya bakalan kacau lagi kan, ini belom kelar, in lagi, jadi harus konsisten ini harus kelar? Kelarin! Kalau ada kurang apa kan nanti itu tinggal bagi-bagi tugas, kurang gambar apa sambil nyari jadi disitulah buat ngakalin editing ini gimana caranya supaya hari sabtu ato minggu udah harus nge-print buat episode yang hari Selasa itu harus udah di print hari Minggu jangan sampai ngeprintnya beberapa jam sebelumnya, itu bakal ngacoin siklusnya. Jadi ya sampai saat ini sih masih itu ya kendalanya di SDM editing itulah ya kita masih ngaco, kadang ngeprintnya berapa jam sebelumnya itu kan bikin ngacoin siklus dan konsentrasi harusnya udah mikirin buat yang nanti-nanti, kayak konten yang selanjutnya. Gua juga udah complain ke supervisor editor segala macem cuma ya gimana, tapi ya udah kondisinya seperti itu ya kita akalin, tetep dari kitanya gimana akalin biar tetep jalan program ini, ya seperti itu sih kendalanya.
Scorring adalah pemilihan lagu
006
P: Oh gitu, nah mas sekarang dari SWOTnya, mulai dari kelebihan dari “Sportvaganza” apa tuh kak? I: Sebenarnya kelebihan dari Sportvaganza itu dia untuk secara konten beda, bedanya dalam artian meskipun materinya untuk program ini hampir ada yang sejenis, tapi yang menjadi pembedanya di voice over, trus di kualitas konten videonya ya paling ga harus yang enak diliat, ya itu sih standartnya.. trus ya beda gitu, jadi gaya mulai dari voice over, naskah, gambar udah ngebedain dari tayangan sejenis disitu kelebihannya, trus yang kedua program ini, termasuk program murah istilahnya low budget tapi untuk sell-nya menguntungkan itu kan kelebihan, bisa dijual untuk aset jualan kayak sales marketing, misalnya tentang iklan motor atau apa yang mau dibikin itu kan suatu kelebihan dan kedepannya kontennya bisa berkembang lebih luas ga yang harus dari Youtube, mungkin kita bisa liputan sendiri nantinya, contoh misalnya kita mau ngebahas tentang patung-patung bersejarah yang ada di Gelora Bung Karno, misalnya ini contohnya, ya itu kita bisa dateng “Oh ini patungnya nih” minta datanya trus datanya kita riset sendiri, gambarnya kita real, atau libatin wawancara orangnya langsung, kan itu pembedaan atau misalnya legenda olahraga yang hidup memperhatinkan sekarang ini, trus narasumbernya dicari, itu kan bisa
jadi pembedaan atau bisa juga tayangan live report dari olahraga atau apa, sebenernya bisa dikembangin lagi, itu kelebihannya. Kelebihan Sportvaganza ya kira-kira seperti itulah. 006
P: Dari Sportvaganza sendiri, yang menjadi puncak keberhasilannya selama ini apa tuh mas? I: Mmm. untuk program yang baru tiga bulan itu udah hasilnya double digit trus udah bisa nyampe 15, itu sebenernya luar biasa apalagi program yang low budget di jam segitu lagi kan? P: Iaa I: Kita kan pernah dua kali di sharenya 15 meskipun di weekly-nya yang naik paling ga itu sebenernya prestasi, karena dapetin share 15 itu susah, pengalaman gua dari pegang beberapa program buat dapet double digit aja susah apalagi bisa nyampe 15 berarti potensinya masih ada menurut gua itu pencapaian untuk program tiga bulan bisa survive lebih besar malah dengan program yang budgetnya besar. Kecil, sederhana, tapi memberikan efek dan keuntungan.
006
P: Nah tapi yang belum dicapai dari Sportvaganza apa mas? I: Yang belum dicapai ya tetep itu sih, konsisten. Gimana caranya share rating-nya tetep besar kalau kita udah kayak Soccer Fever 19 atau kayak La Liga deh tiap minggu 18, 16, wah itu berarti hebat dan konsisten di situ, ya balik lagi patokannya di share rating.
006
P: Trus mas, faktor-faktor apa sih yang buat itu jadi belum tercapai? I: Ya lebih ke threat-nya ya mungkin ya, kalau analisa SWOTnya kan, SWOT kan lengkap tuh ada kelebihan, ada kelemahan, nah kita kelemahannya tuh adalah kita harus akuin jam tayang kita sebenarnya gak pas. P: Ia I: Karna untuk informasi seperti itu dengan gaya VO yang udah kita create seperti itu, ya mungkin jadi agak berisik karena sebenarnya ga pas untuk jam segitu, orang pengennya yang ringan atau apa, ya pertama itu jam tayang. Yang kedua adalah editing itu tadi, kendala di editing itu sebenarnya suatu threat buat kita kalau kedepannya gak diakalin, siklusnya akan seperti itu terus, jadi itu harus diperbaiki,
kalo ga ya kita ga bisa kembangin lebih lagi. Trus ada juga kendala dari konten tapi dengan adanya kontinyu, istilahnya ada pengembangan baru tetep ada, itu bakalan ga ada kendala sih , selama masih mau kembangin temanya atau segala macem, ya paling mungkin di videonya mungkin agak kendala, dalam pencarian materi videonya, cuma ya ga sesignifikan dengan editinga dan jam tayang. 006
P: Lalu dalam segi kompetitor, head to headnya siapa sih mas? Program apa? I: Kalau head to head, lebih jelasnya bisa dilihat nanti di datanya Nadilla, cuma kalau gua lihat selama ini Sportvaganza itu selalu pas barengan dengan endingnya FTV di RCTI dan SCTV yang pastinya disetiap endingnya FTV itu biasanya kan yang paling ditungguin. P: Ooohh yayaya... I: Coba lu liat kalo Film pasti kalo udah liat dari awal pasti pengen lihat endingnya juga dong? P: He’eh ia ia
I: Nah itu tuh yang kadang share kita kecabut 006
P: Kalo untuk yang program sejenis? I: Kalo untuk program sejenis, kita untuk program yang baru tiga bulan, itu kita bisa bertarung sama SPORT7, yang lebih berpengalaman istilahnya kontennya kalo menurut gua lebih berkembang mereka, lebih terarah, dan lebih luas, tapi ya beberapa pekan ini kita bisa bersaing, karena kadang kita lebih besar dari dia atau kadang sama, cuma ya itu, kita disini enggak bisa sih nyalahin jam tayang tapi ya paling engga ya sebenarnya untuk kompetitor ya memang kita masih lemah untuk ngalahin yang ending sinetron dan film itu karena mereka emang lebih menarik kesana, ya tinggal bagaimana caranya strategikita, biar bisa menarik itu, kayak tadi, misalnya ambil male-nya ato apanya gitu ya harus dipikirin.
006
P: Dan yang terakhir nih mas peluang yang bisa didapat dari Sportvaganza? Misalnya ke masyarakat ato apa gitu? I: Ya, kalo yang gua liat sih respon dari masyarakat yang gua liat, kayak baca dari twitter ya sebenernya sih itu beda, kebanyakan responnya karena kan kembali lagi
kita memberikan hiburan, informasi ringan ada value-nya, orang yang dari ga tau jadi tau, ya secara ini sih harusnya ada keuntungannya, masyarakat jadi merasa diberikan informasi, ya untuk program yang sederhana tapi bisa mengahasilkan itu kan sebenarnya keuntungan juga, dan buat kalian pun pelaku-pelaku kayak kreatif, PA, kurang lebih kan itu jadi suatu wadah dan pelajaran juga kan, buat gimana sih proses bikin ini dari awal sampai akhir dari pra produksi, produksi, sampai pasca produksi seperti apa, nah itu kan memberikan keuntungan juga buat wawasan ilmu baru. 006
P: Nah apalagi kalo di Indonesia kan masih kayak “kurang” banget kak pengentahuannya tentang olahraga ga sampai seluas itu, nah itu juga termasuk peluang juga ya mas? I: Ia, sama yang kayak gua bilang tadi, maksudnya ga semua orang taraf atau wawasannya sama, ya bagi orang ini, ya kalau kemasannya enak sederhana pasti suka, jangankan orang lain, gua pun ngeliat On The Spot atau apa ya meskipun sederhana paling ga, informasi itu menambah wawasa, “Oh ternyata itu begini” ya seperti itu, jadi itu juga salah satu bagian juga, kalau kita ngemasnya ringan bisa
lebih gampang diterima bisa jadi manfaat juga kan. Ya seperti itu. Ya potensinya besar P: Wah makasih ya mas ya, maaf kalau sudah mengganggu, apalagi dengan pertanyaan yang banyak ini I: Ga apa-apa, ya paling ga kalian juga berperan besar disini, gimana pun ini juga kan merupakan bagian dari kerja kalian juga, disitu biar saya mengapresiasi. Ya intinya sih, gua kan dari awal konsepnya bikin ini jadi tempat belajar bersama, meskipun ini program gua tapi ga berarti ide-ide dari orang lain atau dari kalian pun ga bisa masuk tapi disini itu dinamis, selama itu bisa bikin bagus, bisa dijual, dan bisa menguntungkan, ya kenapa engga? Ini kan basic dasar doang tapi ketika kamu sekolah kan itu lebih lagi, ya seperti itulah. P: Makasih yah mas, semoga mas sukses di Turki, hehehe.. I: Ya, Haha, kalian juga..
INFORMAN III PENELITI
: Ellen Tendy
SUBYEK
: Ricardo Andreas Sitohang (Production Assistant Program Sportvaganza di TRANS TV)
USIA
: 28 Tahun
TOPIK
: Strategi Produksi Program “Sportvaganza” Di TRANS TV Dalam Meningkatkan Rating dan Share
TANGGAL
: 25 April 2013, Pkl 22:24 WIB
TEMPAT
: Ruang Preview lt. 7 gedung TRANS TV
LATAR BELAKANG
: Ricardo Andreas Sitohang adalah pria yang lahir pada tanggal 7 Mei 1985, memulai karir sebagai production assistant sejak 2010. Informan adalah lulusan D1 Institut Kesenian Jakarta jurusan sinematografi, S1 Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Interstudi, Broadcast.
SITUASI WAWANCARA
: Interview dilakukan pada informan, dalam suasana ruangan tertutup dan hanya ada narasumber, peneliti, dan satu karyawan magang. Wawancara dilakukan dengan sangat santai, becanda, tetapi tetap serius. Informan kooperatif menjawab pertanyaan peneliti dan komunikatif
INFORMAN 3 CATATAN LAPANGAN
KODE
TRANSKRIP DATA
P: Malem bang Kado, aku mau interview dulu ya, buat judul skripsi aku Strategi
Wawancara di lakukan di ruangan preview
Produksi Program Sportvaganza di TRANS TV I: Ia, malam 001
P: Pertama-tama kakak kenalin dulu ya, dari namanya, tanggal lahir, kuliahnya, gitu-gitu I: Halo, nama saya Ricardo Andreas Sitohang, lahir di Bekasi tanggal 7 bulan 5 tahun 85, saya kuliah lulusan dari D1 Institut Kesenian Jakarta untuk jurusan Sinematografi, trus lanjut lagi ke S1, STIKOM Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Interstudi Jakarta Selatan, itu untuk ambil S1nya, bidang Broadcast. P: Berarti emang udah broadcast dari awal yah?
001
CATATAN JAWABAN INFORMAN
Nah awal masuk dalam dunia pertelevisian itu gimana kak? I: Informan mengangguk
Awal masuk ke dunia pertelevisian sih sebenarnya, nih sebenarnya nih dari awal saya kuliah broadcast itu sebelum masuk TRANS TV udah kerja duluan cuma bidangnya itu desain, saya dulu tuh seni desain untuk mm.. saya lupa nama perusahaannya udah lama banget cuma saya designer untuk kayak template-template trus pengumuman yang di jembatan-jembatan kayak gitu-gitu, iklan-iklan yang di pinggir jalan dan untuk masuk ke TRANS TV ini sebenarnya mm.. ga minat-minat banget sih sebenarnya ga minat-minat banget sih dari kuliah masuk station TV cuma pas waktu kerja di desain itu emang ga sengaja untuk nge-klik di salah satu web-nya TRANS TV menerima lowongan, cuma iseng-iseng aja sih cuma setelah masuk disini pertama kali ya ternyata menarik dan tantangan juga buat saya, jadinya ya ya udah kecebur, tanggung.
P: Kan sekarang megang program Sportvaganza nih kak, sebelum dari program 001
ini, udah pernah megang program apa aja tuh kak? I: Buanyaak ! Hahaha..
Sambil tertawa P: Ya udah yang inget aja kalau engga I: Pertama kali masuk sini langsung masuk di program Police 86, mungkin pernah denger, itu setiap jam 4 sore di TRANS TV jaman dulu, police 86 itu pertama kali masuk langsung terjun shooting, bayangin aja belum tau apa-apa langsung ikut serta dalam shooting, pasti bingung kan , cuma berusaha buat pengenalan aja dulu, nah dari Police 86 langsung lanjut ke Kejar Tayang, Kalau Police 86 itu drama, kalau Kejar Tayang ini sitcom. P: Itu di bagian apa kak?
I: Nah saya awalnya masuk sini jadi production assistant, asisten produksi, kalau produser punya anak buah, yang paling dia cari itu production assistant karena bener-bener tangan kanannya, production assistant itu saya jelasin lagi ya? P: Ia kak I: Prodution assistant itu adalah penggerak, motornya dalam sebuah program karena tanpa si production assistat, itu kesinambungan suatu program ga akan berjalan, mungkin si produser memegang tanggung jawab sangat berat, cuma untuk menjalankannya dia butuh tangan kanan yaitu production assistant, selain itu juga ada kreatif, untuk menunjang kekreatifan. Production assistant di 86, itu kalau production assistant itu adalah kriteria dari stasiun televisi maksudnya asisten produksi, kalau di divisi yang saya pertama kali masuk itu di drama, ketika saya shooting, itu saya jadi astrada, yaitu assistant sutradara, bedanya itu kalau
production assitant menjalankan keadministrasian dari produser dan ketika shooting, bukan jadi production assistant lagi, saya jadi asisten sutradara, jadi anak buahnya sutradara, jadi ada 2 tanggung jawabkan? Di kantor jadi PA, di lapangan jadi astrada, itu awal masuk, trus di Kejar Tayang itu selama tiga atau lima bulan, setelah kejar tayang bungkus, lanjut lagi buat program baru, eh sempet juga kerjain pillete, pillete Hudson Jessica, tapi itu pillete-nya juga gagal, lalu program baru namanya Keluarga Pinus, sitkom juga, nah di Keluarga Pinus posisi di kantor tetep production assistant, tapi kalau shooting jadi astrada dua, kalau di Kejar Tayang astrada tiga, ini astrada dua, kalau astrada tiga itu bagian kontiniti dari pada shootingan, kontiniti gambar, kontiniti suara dan sebagai macamnya, sampai masuk editing, astrada dua ini mengatur efisiensi kerja dari kru dan talent, kayak dari calling artis, calling kru trus beragument ke sutradara, kalau kita shooting kan, shooting drama tuh pasti misalkan, set pertama ruang tamu, kedua keluarga, ketiga
PA adalah Production Assistant
dapur, pertama mau yang mana dulu nih? Ya udah dapur dulu, kita selesai dari situ baru ke daerah lain, nah itu kan pasti ada artis, tanggung jawab artis ya di astrada dua itu, Keluarga Pinus itu berlangsung selama 1 tahun, setelah Keluarga Pinus bungkus, lanjut lagi bikinprogram baru namanya Digital Clip, nah di Digital Clip ini naik lagi tetep jadi production assistant di kantor, di luar jadi astrada satu, jadi astrada satu itu udah bener lebih berat dari astrada dua dan tiga karena tangan kanannya sutradara banget, ga ada sutradara pun, astrada satu bisa ambil tanggung jawab besar,itu di Digital Clip berjalan hampir selama 9 bulan, kalau kalian nonton.. Digital Clip itu setiap hari Senin sampai Jumat jam 3 atau 5 gitu lupa saya, jam 3.. Jam 3, setelah Digital Clip bungkus bikin lagi program baru, istilahnya program emang cuma dapet satu, satu program, satu program, tapi emang cuma saya PA-nya disitu terus lanjut lagi kerjain program yang bukan drama, program non drama yaitu Canda Bule, Canda Bule ini variety show, waktu tayangnya pas
menjelang sahur, dia juga ada musik juga, talk show juga, isinya bule-bule semua, itu cuma berlangsung sekitar empat bulan, udah ga tayang lagi, setelah Canda Bule, masuk ke program yang non drama lagi, sebenarnya saya suka karena sport, karena saya suka bola makanya saya kerjain, jadi kita masuk divisi yang baru yaitu Film, Drama & Sport ngerjain shooting live bola, tapi ga langsung shooting di sono, misalnya kalau Liga Spanyol di Spanyol tapi ngebentuk acara host di area TRANS TV juga itu ada Vamos La Liga, FA CUP, Copa Del Rey juga pokoknya macemmacem sampai akhirnya masuk ke program yang sekarang masih saya jalanin ada Sportvaganza, trus yang akan tayang juga Kontrakan Tiga Pintu, trus nanti mau bikin baru lagi program Sport Jalan-Jalan. Ya dengan sekarang lebih banyak, saya menanggung tugas yang cukup berat yaitu sebagai PIC untuk bagian management, yaitu PIC untuk produser, nah untuk program yang sekarang saya pegang untuk Sportvaganza, saya punya tim ada 1 orang kreatif, 1 orang PA, beserta temen-temen
magang yang cantik-cantik dan ganteng-ganteng terima kasih ya temen-temen magang atas support-nya. P: Hahaha, nah sekarang kita masuk ke Sportvaganza nih kak, jadi awalnya Sportvaganza itu latar belakangnya apa sih kak? 002 I: Oke latar belakang Sportvaganza kenapa sekarang di tayangkan di televisi dulu awalnya itu program sport di TRANS TV emang belum cukup kenal di TRANS TV maka dari itu kita ambil tayangan live-nya, nah Sportvaganza ini lahir dari idenya Mas Wira sendiri, dulu tuh sebelum saya jadi PIC seperti sekarang ini, saya temennya Wira, dia tuh punya ide brilian, sebenarnya bukan mencontek ya, kalau di dunia entertainment seperti ini mencontek itu wajar, tapi bagaimana kita mengambil esensi yang sudah ada, itu menjadi suatu kreativitas yang baru, contohnya ini adalah Mas Wira sendiri tadinya tuh ngeliat Sptotlitenya TRANS7, On The Spot-nya, nah itu
kan mereka temanya umum, kejadian-kejadian unik, atau faktor-faktor lain yang Terdengar ada suara wanita berteriak di ruangan sebelah, yaitu ruangan casting
sifatnya umum, nah kalau Sportvaganza ini lebih ke area olahraga, Mas Wira dan saya ngebangunnya seperti itu jadi karakter dari Sportvaganza ini selain daripada VO-nya yang bener-bener beda yaitu bersifat entertain, menghibur, dan kualitas gambarnya kita harus nyari yang High Definition, nah di balik itu semua untuk secara konten ada tugas yang sangat berat itu kepada anak-anak magang, kenapa anak-anak magang, bukannya kita ga mau ngerjain sendiri, tapi kita ingin memberikan sesuatu ilmu untuk teman-teman di luar sana yang ingin berkarya seperti kita, nah disini teman-teman magang berusaha untuk mencari ide-ide baru, pokoknya ruang lingkupnya seputar olahraga yang tentunya dengan bahasan dan segmentasi-segmentasi yang bener-bener ini Sportvaganza banget gitu, kalau nonton On The Spot kan bisa ngedenger suaranya ngeliat, “Oh ini On The Spot banget”, kalau ini pengennya, Sportvaganza, begitu orang denger,“Oh ini Sportvaganza yang
tentang olahraga-olahraga menarik, cuplikan-cuplikan kejadian unik, disitu ada latar belakang program, sejarah-sejarahnya, atau hal yang lucu-lucu, imut-imut, cantik-cantik, sampai di bagian terakhir kita biasanya ada profile atau ulasan-ulasan
Terdengar ada suara wanita berteriak di ruangan casting
film, bayangin aja film sampai masuk ke area sport kayak gini, ya tentunya dengan film-film yang bertemakan sport gitu, ya seperi itulah kira-kira P: Di Sportvaganza ini kan ada pengisi suaranya, Fitrop, kenapa Fitrop kak?
002
I: Nah itu lucu banget tuh kenapa awalnya pilih Fitrop, kita ngeliat saingan kita pengen bener-bener memberikan informasi dan mereka pilih karakter suara seperti itu nah TRANS7 contohnya si Spotlite atau On The Spot itu, pilih karakter kayak gitu karena mereka ingin menginfokan pada pemirsanya bahwa ada hal unik diluar sana tentunya dengan interpretasi Youtube dengan garapan VT-VT dari Youtube dan VO seperti itu jadinya oh ini bener-bener info, jadi kita ambil esensi itu, kita taro di
Sportvaganza tetep kita akan memberikan informasi esensi-esensi seperti itu namun Fitrop juga akan lebih entertainment, lebih menghibur, lebih menghibur maksudnya disini karena jam tayang kita yang agak malem, nah disitu pemikiran kita adalah awalnya, penonton kalau nonton pengennya ketawa tentunya infonya dapet, ketawanya dapet, kita pilih siapa nih karakter suaranya seperti ini? Indonesia, di Jakarta, saya pernah shooting sama Fitri Tropica dan itu di acara Digital Clip, saya tau banget dia, karakter suaranya seperti itu, makanya kita pilih dia, “Oh ini kalau udah ada infonya, kenapa kita ga buat yang entertain?” oh ya udah Fitrop-lah jalan satu-satunya, kita tarik dia untuk take VO, Allhambulillah, Puji Tuhan sampai sekarang ini kita udah berjalan hampir udah 50 episode ya? P: 30 episode I: Oh 30an ya, kita tayang dari 6 Februari, 33 episode dengan pengisi suara Fitri
Tropica, begitu kira-kira.. P: Sebenarnya di Sportvaganza ini apa sih yang mau di sampaikan pada audiencenya? 002
I: Yang mau di sampaikan seperti yang saya tadi bilang, yang mau disampaikan yang pertama adalah ini di luar dari rating dan share, audience itu melihat tayangan ini jadi, “Oh ada ya yang kayak gitu”, “Oh ada yang ekstrim tuh banyak ya?”, “Oh ternyata olahraga yang unik tuh banyak ya”, ingin memberikan informasi lebih kepada audience agar mereka tau, kalau di TRANS TV ini tentunya di Sportvaganza ada acara seperti ini, pertama, membuka wawasan dan yang kedua si audience itu, kita sendiri pas buat program ini berpikiran kita menempatkan diri sebagai audience, kita pengen liat kalau acaranya ini seperti apa, selain dari entertainnya ini mereka akan ketawa dan mereka akan lebih mengenal tentang info-info, tentang
olahraga tentunya dan ternyata olahraga itu ga cuma kita belajar basket, main bola, Sambil mengikuti gaya Fitrop
atau main voli segala macemnya, tapi di sisi lain dari pada olahraga itu banyak halhal yang unik dan lucu tentunya di Sportvaganza, nonton yah.. P: Hahahaha, trus apa yah, jadi lupa I: Ni yang paling bandel namanya Ellen P: Hahaha I: Satu lagi Cimot P: Nah, ini kenapa Sportvaganza itu dibuatnya lebih entertain? Kenapa ga informatif? I: Kalau orang bertanya, “Kenapa Sportvaganza itu di buat entertainment?” karena TRANS TV adalah TV yang entertainment and life style, informatif emang penting,
informatif emang mengajarkan sesuatu pada audience, informatif memang memberikan arahan yang lebih dan juga memberikan pengajaran-pengajaran yang edukatif kepada audience, selain kita memberikan edukatif, kita pengen ketawa juga dong, ga selamanya orang yang nonton itu “Ooh”, “Ooh”,”Oooh” tapi juga pengen yang “Wakakakak” pengen ketawa bareng-bareng Fitrop, kesannya jadi begini, kita dapet infonya, kita juga ketawa, dan itu dalam satu bentukan entertain jadinya beda dari pada yang lain, kita ingin membedakan kalau tayangannya tuh bener-bener beda, ya so what gitu mau TV sebelah mau nayangin info, tapi kita ya beda banget. 006 Itu, itu di meja saya.. Ada salah satu karyawan masuk ke dalam ruangan dan bertanya kepada informan
P: Nah masuk ke tahapan produksi Sportvaganza, pertama kan ada pra produksi nih kak, di pra produksi itu Sportvaganza ngapain aja sih kak? I: Di pra produksi itu, kita menyiapkan, tentunya menyiapkan naskah, menyiapkan
003
naskah yang bagus untuk tiga episode ke depan, untuk lima kedepan, dan pastinya untuk pra produksinya karena kita ini ga shooting jadi cuma siapin naskah yang bagus dan... udah itu deh di pra produksi kita, naskah sama nyari-nyari materi yang pas sesuai sama naskah. P: Di pra produksi ini, peran kakak apa? I: Kalau peran saya disini adalah sebagai pengemban tanggung jawab yang sangat berat peran saya disini adalah memvisualkan apa yang dibuat temen-temen,
003
memvisualkan apa yang dibuat temen-temen magang atau TRANS TV itu menjadi satu kesatuan, menjadi tayangan yang bagus, saya juga disini melihat sebagai penonton, dan juga melihat bahwa ketentuan apa sih yang penonton suka sekarang dari proses-proses penayangan, kita telah dapet target penonton kita apa, maunya mereka apa, dan kita kasih makanannya begini, ibarat kata “Ma.. ma.. ma.. aku mau
makan bubur”, nah besoknya kan kita tau anak kita mau makan bubur, nah kita kasih bubur lagi, bubur lagi, tapi itu kita kombinasiin juga dengan hal-hal yang menarik lainnya, pokoknya kita ditahapan pra produksi ini Sportvaganza adalah mencari materi membuat naskah dan tugas saya adalah menjadi semua itu menjadi bagus untuk di stasiun TV ini tentunya degan rating dan share yang tinggi, dengan rating dan share yang tinggi, dengan rating dan share yang tinggi udah pasti penonton udah banyak yang nonton dan program ini menjadi trendsetter di dalam entertain. P: Di dalam pra produksi ini, ada strategi apa aja sih kak? I: Strategi sampai saat ini kita sudah banyak, banyak banget strategi yang kita jalanin, yang pertama strategi kita tuh dulu pernah ngebuat Sportvaganza ini dengan tampilan Fitri Tropica kartun di dalam VT, maksudnya adalah 003
P: Emoticon I: Emoticon-emoticon untuk bubble-bubble di TV, itu untuk awalan sebagai penarik penonton disamping karakter suaranya yang cukup menarik kan? Di samping itu juga dia memekakkan telinga penonton itu dulu, dari beberapa episode, dari grafis kita melihat pemirsa kecenderungannya lebih suka tayangan yang bener-bener kaya akan konten dan ada juga yang tau kalau Sportvaganza itu pengennya di otomotif atau di dalam area olahraga, kita kasih itu semua ke penonton dengan yang sekarang ini udah jalan, pengayaan konten ya di segmen satu kita kasih lebih banyak materi, di segmen dua juga, di segmen tiga kita akan ngasih materi seperti profil atau ulasan film yang belum pernah dilihat, walaupun materi dari Youtube tetap kita modifikasi. P: Nah itu aku ambil skripsinya dari Februari sampai Maret aja kak, hehe jadi
kalau April engga I: Oh April engga, dari Feruari sampai Maret P: Ia, trus strategi apa lagi tuh kak? I: Selain emoticon itu kan di bulan Februari, strateginya adalah karena kebanyakan pemirsa di Indonesia itu nonton dengan TV cembung strategi kita ditahapan teknik 003 adalah membuat gambar ini untuk ukuran televisi yang banyak di masyarakat yaitu 005
ukuran 4 banding 3, strategi kita ke depan, karena ini mulai dari ide, maka kita harus kreatif, sekreatif mungkin untuk konten, kita akan lebih garap kepada mature
003
male yang udah menjadi pemirsa andalan kita yaitu mature male, kemudian kita akan membuat Sportvaganza ini menjadi edisi khusus Senin, Selasa, dan Rabu itu untuk ke depannya dan strategi-strategi yang sekarang akan kita jalani adalah tiarap untuk adanya sepak bola, tidak menjadi ini ya, maksudnya musuh utama kita itu
adalah sepak bola, karena bola itu bundar, dan bola itu banyak di tonton. P: Di setiap hari Senin, Selasa, Rabu itu ada perbedaan strategi ga kak? I: Kita merencanakan strategi untuk kita tayang itu melihat dari production di week sebelumnya, di week sebelumnya akan keluar rating dan share, akan keluar juga 003
siapakah penonton terbanyak di hari Senin, Selasa, dan di hari Rabu, dan penontonpenonton yang terbanyak itulah yang menjadi acuan kita kenapa “Terseksi” itu pernah kita tayanginkan di Senin dan kenapa “Otomotif” itu juga pernah kita tayanginkan di Senin, karena hari Senin penonton terbanyak adalah laki-laki dewasa, kalau laki-laki dewasa itu tontonannya pengennya apa? Udah pasti harus ada yang seksi-seksi, udah pasti nonton yang berbau mereka dalam artian laki-laki lebih suka Otomotif-lah ataupun olahraga ekstrim, strategi itu kita lihat dari tayangan kita sebelumnya sehingga bisa kita implementasikan di next episode yang
akan tayang, begitulah kira.. P: Nah jadi kriteria apa aja sih yang harus dilakukan dalam menentukan suatu topik? I: Ya kriteria untuk suatu topik di Sportvaganza ini ya sudah pasti harus lucu, udah pasti 003
harus yang unik, karena yang unik itu karena yang unik itu yang saat ini tertinggi di kita pas konten olahraga yang unik-unik, itu yang paling tinggi sekarang, “Ekstrim”,
Informan berbicara dengan nada yang lucu
“Terunik”, kan harus unik kan? Kenapa harus unik? Supaya orang nonton.. P: Haha, lalu kendala apa aja sih kak yang pernah di hadapi dalam pra produksi ini? I: Di pra produksi sih kendalanya cuma satu, kendalanya itu adalah dimana kita tidak 003
bisa memikirkan sesuatu yang out of the box dan kerasa ketahan banget, kalau saya
sebagai penanggung jawab disini saya melihat, kan manusia untuk berpikir bisa kapan aja dan kalau untuk brainstroming, satu orang berpikiran, dua orang berpikiran sama itu gak apa-apa, empat orang, lima orang lainnya itu mungkin berpikirnya udah lebih dulu dari kita yang brainstorming, nah untuk di pra produksi itu sih, gimana caranya, kesulitannya adalah pernah ada, atau pernah kita brainstorming, itu meledak, meledak dengan sebuah isian konten yang bagus, pernah juga kita brainstorming kita ga dapet apa-apa, yaa all is well, udah kita jalanin lagi, kalau ga sekarang ya besok ajalah sampai kita satu sama yang lain tuh menemukan mmm.. ide-ide brilian lainnya, kira-kira seperti itu.. P: Tahapan produksi itu ngapain aja sih kak kalau di Sportvaganza? I: Produksi itu ngapain aja? Mau tau gak sih?
004
P: Hahaha.. I: Sportvaganza ini di produksi, itu ga ada shooting men, kalau acara-acara lain tahapan lain biasanya shooting kalau kit aga ada shooting, tahapan produksi kita adalah take vocal, take vocal-nya Fitri Tropica ini di dalam suatu ruangan kedap suara, tentunya dengan microphone dan alat perekam, nanti si VO-nya itu akan di kirim ke pasca produksi. P: Kalau kendala di produksi, apa aja tuh kak? I: Kalau di dalam produksi kendalanya cuma ada dua, pertama di talent, kedua di teknik, di talent itu kendalanya ketika si pengisi suaranya itu sakit, atau ketika
Sambil becanda
004 pengisi suaranya itu merasa lapar, atau dia mau kabur, atau dia mau lari dari dunia ini, itu kita repot, kendala keduanya di teknik di alat-alat dalam ruangan kedap suara itu kadang-kadang kan sedikit tidak mengecek dengan baik, ataupun rusak, itu
menjadi suatu kendala, ya lumayan sih kendalanya. P: Di dalam pasca produksi, Sportvaganza itu ngapain aja? I: Pasca produksi itu saya kategorikan menjadi pembungkus, pra produksi kita nyiapin, 005
produksi kita melakukan, dan pasca produksi adalah membungkus semuanya dalam satu kesatuan, di produksi VO-nya telah di take itu kita kirim ke pasca produksi atau editing, VO-nya kita taro di editing dan hasil materi yang kita cari di pra produksi, kita masukin ke pasca produksi, udah ada VO-nya, udah ada gambarnya, udah ada grafiknya ya kita bungkus aja, yaitu kita edit, kita edit itu ada dua tahapan yang pertama offline yang kedua online, offline itu menggabungkan suara dan gambar menjadi satu kesatuan, kalau online itu adalah membungkusnya lebih rapet lagi dengan efek dengan lagu dengan grafik dan sebagai macemnya sampai untuk siap tayang, sampai menjadi satu materi on air.
P: Strategi apa aja sih yang pernah dilakuin dalam pasca produksi? I: Strategi untuk pasca produksi yang pernah kita lakukan adalah sesuatu hal yang cepat ya, maksudnya cepat ketika sudah masuk ke editing dan udah siap tayang, 005 sebelum siap tayang itu melakukan preview, preview itu adalah hasil yang udah jadi di editing kita lihat lagi apakah ini udah bener-bener mateng untuk dilihat di tayangan televisi sampai bener-bener yakin banget sampai kita kirim ke on air, mungkin akan ada revisi satu, dua, atau tiga sampai ini bener-bener tayangan yang oke banget baru kita tayang. P: Nah setelah semuanya udah, biasanya kan ada evaluasi tuh kak, apa aja sih yang di bahas dalam evaluasi? I: Evaluasi itu biasanya Sportvaganza setelah tayang dan setelah keluat rating dan 005
share contoh kasus kemarin di Minggu lalu, kita tayang dengan share yang cukup
bombastis ya 19, di hari seninnya 19, di hari Selasanya 5 turun lagi kebawa, dan di hari Rabunya 14, untuk evaluasinya kita liat dari share itu kenapa nih bisa naik? Pastinya bagus dong yang paling banyak nontonnya siapa, kenapa ini bisa turun? Wah berkurang dong penontonnya, penonton yang berkurang itu penonton yang mana di jam kita, jadi strategi-strategi bisa kita lakukan setelah udah tayangan dan kita evaluasi setelah rating dan share telah keluar. P: Nah yang terakhir nih kak mengenai SWOT, SWOT darisgv apa aja kak? Mulai dari kekuatannya I:
Kekuatan dari Sportvaganza, kekuatan dari Sportvaganza adalah acara yang
006 mengemasi informasi dan tentunya dibalut dengan nuansa entertainment, satusatunya acara magazine olahraga dengan nuansa entertainment, ini cuma ada di TRANS TV ya. sama kekuatan karakter take vocalnya, VO-nya itu kuat banget.
P: Setelah itu kelemahannya kak I: Kelemahan Sportvaganza adalah sekarang itu di jam yang tidak tepat untuk tayang maksudnya kita di tempatkan di tengah malem, kadang juga setengah tiga mungkin Sambil becanda
006 lawan terberat kita, bukan hantu di jam segitu, lawan kita ada pertandingan sepak bola, lawan terberatnya adalah orang-orang mematikan TV-nya karena mereka pikir tayangannya udah habis, untuk kedepannya sih, kita berikan hasil yang terbaik dulu, sampai ini benar-benar pindah ke jam tayang yang lebih oke, baru kita bisa memodif lagi si Sportvaganza ini P: Terus peluangnya nih kak opportunities-nya I: Peluang Sportvaganza cukup besar, kenapa saya bisa bilang cukup besar, karena untuk kelas A, B, C, D semua bisa nonton, ini bener-bener tayangan yang semua 006 orang itu nonton bener-bener untuk mendapatkan informasi dan pengen banget
ngedapetin entertainment-nya, jadi peluangnya adalah kita bagus dulu di jam tersebut sehingga timbul peluang, untuk peluang kedepannya sih kita pengennya lebih cepet lagi jamnya dan ini sangat berpeluang sekali untuk tayangan pagi-pagi, siang, ataupun malem, malem tentunya ga sampai tengah malem, ya kira-kira seperti itu. P: Threats-nya, ancamannya kak? I: Ancaman kita datang dari luar, datang dari dalam, kalau datang dari luar itu dengan saingan-saingan kita sendiri, itupun saingan kita bukan lagi dengan program yang 006 sepadan, bukan lagi program yang magazine yang ada di TV tetangga tapi saingan kita sudah mendunia, saingan terberat kita adalah sepak bola dan ancaman kedua, itu mungkin saya bilang datang dari dalam produksinya sendiri, ancaman itu bisa datang dari proses pra produksi, produksi, sampai pasca, ancaman-ancaman itu
kerap kali datang dan bagaimana kita untuk melihat ancaman tersebut, ancaman tersebut mungkin sifatnya lebih kepada gangguan teknis ataupun non teknis, tapi sejauh mungkin kita bisa mengatasinya dengan baik. P: Di Sportvaganza head to headnya itu sama siapa sih kak? Kalau ikutin jam tayangnya yang asli, di jam 1
006
I: Sampai bulan.. P: Maret I: Februari Maret, di Febuari itu ada tayangan magazine yang sejenis itu ada SPORT7 malam olahraga, saingannya juga ada juga FTV itu lawan terberat kita, sampai bulan Maret sampai sekarang April saingan paling terberat kita adalah sepak bola, karena ada Liga Champion disitu.
P: Trus kalau puncak keberhasilan Sportvaganza selama ini apa kak? I: Puncaknya itu ada berada di week 1311 itu, puncaknya ketika kita menayangkan tayangan dengan acupan konten yang bener-bener beda, itu bener-bener puncak 006 karena disitu kita menjadi leader memimpin sendiri sementara tayangan lain tidak bisa mengungguli, itu kita tayangin aduh saya lupa tuh, episode hari Senin.. P: Oh yang 19? “Freestyle” kak I: “Freestyle”, “Freestyle”, itu paling tertinggi diantara semuanya, “Freestyle” itu garapannya cukup ringan, cukup informatif dan yang terutama “Freestyle” itu keunikan-keunikan di dalamnya menghibur pemirsa yang nonton. P: Kalau misalnya puncak keberhasilan sampai yang di bulan Maret kak? I: Kalau puncak keberhasilan sampai yang di bulan Maret itu ada “Terunik” cukup
tinggi di bulan Maret sampai di 15 006 P: Kalau yang paling down nih kak? I: Yang paling down, mmm.. sebenarnya yang paling down itu materinya bagus, secara konten bagus, secara eksekusi editing bagus, cuma down itu ya karena saingan kita 006
begitu tinggi, yang harusnya kita tiarap tapi kita tetap menayangkanya jadi cuma dapat share 3, itu pernah di “Woman and football” kayaknya.. P: Bagaimana Sportvaganza menghadapi kompetitor? I: Bagaimana Sportvaganza menghadapi kompetitor.. Mmm sekarang sih kompetitor terberat di Sportvaganza ada di sepak bola untuk melawan mereka saya sendiri pun
006 mengacungkan bendera putih ya, kita harus tiarap untuk tayangan-tayangan berbau sepak bola, tapi sepak bola itu kan ga selalu ada setiap hari, maksudnya ga selalu
ada di setiap jam tayang Sportvaganza yang subuh-subuh begitu, saingan terberatnya ada magazine sejenisnya, sport, dan juga FTV, untuk sepak bola saya udah gigit jari, tapi untuk tayangan yang lain, saya masih berani bertaruh kalau Sportvaganza itu bisa lebih baik. P: Nah yang terakhir nih kak, harapan apa sih dari kakak untuk Sportvaganza?
Sambil tertawa kecil
I: Harapan saya sih, program ini, harapan saya yang paling bener-bener ngarep, hehe.. program ini berjalan lama, program ini akan terus eksis di belantika pertelevisian, dan program ini menjadi nomor satu di bidangnya di bidang sport magazine, dan program ini yang paling bener-bener saya inginkan adalah satu persatuan ya, karena di dalam program ini tersebut selain daripada temen-temen TRANS TV , ada
Sambil berakting menangis terharu
temen-temen magang juga,huhuhu.. itu sih yang paling saya inginkan.
P: Iaa, makasih ya kak untuk waktunya dan maaf sudah merepotkan I: Ia, salam buat bapak dosen ya P: Hahha, makasih kak. Makasih Bapak Ricardo
INFORMAN IV PENELITI
: Ellen Tendy
SUBYEK
: Dede Jatmika Prawira (Production Assistant Program Sportvaganza di TRANS TV)
USIA
: 25 Tahun
TOPIK
: Strategi Produksi Program “Sportvaganza” Di TRANS TV Dalam Meningkatkan Rating dan Share
TANGGAL
: 2 April 2013, Pkl 21:47 WIB
TEMPAT
: Ruang Meeting lt. 7 gedung TRANS TV
LATAR BELAKANG
: Wira Hadikusuma adalah pria yang lahir pada tanggal 4 November 1988, memulai karir sebagai production assistant pada divisi Film, Drama, dan Sport di TRANS TV sejak September 2012. Informan adalah lulusan S1 dari Institut Teknologi Telkom
SITUASI WAWANCARA
: Interview dilakukan pada informan, dalam suasana ruangan sangat sepi karena di ruangan tersebut hanya ada narasumber dan peneliti. Wawancara dilakukan dengan sangat santai tetapi tetap serius. Informan kooperatif menjawab pertanyaan peneliti dan komunikati
INFORMAN 4 CATATAN LAPANGAN
KODE
TRANSKRIP DATA P: Selamat malam kak
Wawancara di lakukan di ruangan meeting
I: Malam P: Minta waktunya sebentar ya kak buat skripsi aku I: Ia P: Judulnya Strategi Produksi Program “Sportvaganza” di TRANS TV Dalam Meningkatkan Rating Dan Share I: Ia, silahkan 001
P: Awalnya gimana sih kak ceritanya bisa masuk ke dalam dunia pertelevisian? I: Jujurnya lagi abis kuliah trus lulus ga pengen kerja dulu, trus abis itu backpack round travelling, trus rencana awalnya itu cuma buat temen, kemudian apply, oh ternyata dipanggil, lulus, lulus, akhirnya kerja disini penasaran, katanya gimana sih
CATATAN JAWABAN INFORMAN
kerja di dunia pertelevisian, karena background aku juga teknik, pengen tau seperti apa sih industri kreatif itu. P: Trus sebelumnya ada kerja apa gitu ga kak? I: Pernah, tapi kerjanya di bidang keuangan sama teknik 001
P: Nah sebelumnya jelasin dong kak, dulunya kuliah dimana, jurusannya apa I: Ohh, bahasa Inggris atau bahasa Indonesia? P: Hahaha.. Bahasa Indonesia aja.. I: Aku lulus dari ... sekarang namanya Universitas Telkom, dulunya orang rata-rata kenal Sekolah Teknologi Telkom, sekarang sih ya Universitas Telkom, aku lulus angkatan 2006, lulus tahun 2010/2011, awalnya itu apply pernah ikut di perusahaan akon traktornya Hwawei jadi penyedia kabel viber optik, jadi misalnya kalian pakai HP sekarang, nah biar HP itu ada sinyal, maka diperlukan adanya BTS, BTS itu sejenis tower, antara tower-tower ini dihubungin sama yang namanya kabel vyber optik, nah itu dulu, suplai sana waktu ada project disana, setelah itu berhenti, trus
pernah kerja di perusahaan bidang keuangan, jadi lebih ke cash flow, balance sheet, kayak neraca keuangan, trus investasi, akhirnya berhenti, bosen, bosen aja karena stuck, maksudnya aku orangnya gampang bosen, kan kalau di jalanin terus monoton, trus akhirnya backpack round, awalnya cuma kayak cuti gitu, trus apply dipanggil TRANS TV akhirnya masuk sini, penasaran aja pengen tau gimana.. P: Trus sebelum di Sportvaganza, kakak sempet di program apa aja? I: Ada Vamos La Liga, trus ada FA Cup, ada Copa Del Rey, pokoknya live bola, sama Soccer Fever P: Baru masuk ke Sportvaganza jadi production assistant.. I: Production assistant 002
P: Nah Sportvaganza ini latar belakangnya apa sih kak? I: Latar belakang Sportvaganza sih intinya berangkat dari ide ingin menyaingi program tetangga namun dalam konteks sport, jadi awal mulanya Sportvaganza itu namanya Sport5 tapi kemudian dirubah karena ada beberapa pertimbangan
002
P: Kalau awal mula konsep Sportvaganza ini gimana sih kak? I: Konsep awal Sportvaganza ini awalnya namanya Sport5, jadi ulasannya itu pokoknya 5 ter- apa tentang sport, kan namanya Sport5 P: Itu program sebelumnya? I: Awalnya Sportvaganza itu namanya Sport5, P: Oh namanya.. I: Jadi ulasannya tiap segmen itu 5 ter- apa, 5 atlet ter-, 5 olahraga ter- apa, kemudian jalan trus dimeetingin ke management, diusulin ke management, dari management ngusulin ada beberapa perubahan, akhirnya kita meeting lagi, rombak lagi karena kalau lima ulasan bisa cepet abis kan bahannya, trus kalau lima gimana kalau bahannya cuma ada tiga atau gimana, akhirnya dirubah jadi Sportvaganza, bagaimana caranya kita ngasih program ke pemirsa itu yang tentang sport tapi ga monoton tentang sport jadi orang ga bosen, gimana caranya kita ngasih tau sport yang belum diketahui orang entah itu terunik kah, ekstrim kah, olahraga-olahraga
yang jarang, belum di ketahui orang 002
P: Sebernarnya apa sih yang mau Sportvaganza kasih ke penontonya? I: Lebih ke hiburan informatif, informatif itu maksudnya ketika orang menonton itu bahwa olahraga itu ga sekedar sport yang membosankan, boring, tapi orang bisa ketika nonton “Wow ada yah olahraga kayak gini”, “Wow ada ya atlet seperti ini”, “Oh ternyata program ini ngebahas something unique kayak gini” dan pemirsa itu dapet image kita tuh, “Apa sih menurut ibu Sportvaganza itu?” dan ibu pun bisa jawab “Oh saya tahu tuh Sportvaganza itu program yang bahas tentang olahraga yang unik-unik itu kan?” kalau dari segi pesan moral sih ya kita ngasih Sportvaganza ini intinya juga kan contohnya kayak materi olahraga yang menyehatkan, kena moralnya disana misalnya, orang jadi “oh ia nih, coba ah lari” atau “oh gua pengen nih ikut bungee jumping” P: Biar termotivasi ya istilahnya I: Ia, termotivasi
003
P: Trus pak eh terus kak, persiapan awal di proses pra produksi, apa aja sih kak? I: Kalau di pra produksi itu sebenernya lebih ke yang kita lakukan, brainstorming, brainstorming kalau di production assistant itu juga ada ngurus booking-an, request itu juga ada, misalnya ini kan programnya lebih banyak ke editing, editing itu perlu surat form namanya, booking-an biasa kita sebutnya, bookingan itu untuk gunanya booking-in tempat kita editing. P: Oh booth itu? I: Nah booth itu, nah misalnya kita ga buat itu, kita ga dapet booth, ga jalan dong programnya, percuma P: Tiap Minggu? Requestnya? I: Tiap bulan P: Oh, tiap bulan I: Jadi tiap bulan itu ada budget namanya, budgetnya berapa, baru kita bisa booking
P: Budget Sportvaganza berapa kak? I: Rahasialah P: Budget Sportvaganza I: Ya untuk saat ini masih dibawah 12 jutalah P: Ohhh, trus, trus? I: Untuk pra produksi ya paling itu ya, brainstorming, naskah, pengumpulan materi, mmm.. ini masih tahap pra produksi aja ya? P: Ia I: Itu braistorming, pembuatan naskah, nyari materi, kalau dari PA bookingan editing trus budgeting termasuk pra produksi juga sebenarnya. 003
P: Nah kakak di pra produksi itu, peran kakak ngapain aja? I: Peran di Sportvaganza sebenarnya, awalnya kalau tanpa ada bantuan anak magang, materi ke aku, bookingan editing juga ke aku, trus budgeting, itu gunanya untuk
bookingan juga jadi misalnya kita ga tau kode budgetnya berapa, ga bisa juga buat booking editing, trus sama juga ya support naskah, ide pas brainstorming pasti, karena walaupun production assistant pasti lebih ke teknis, alangkah baiknya kalau bisa kreatif juga, kreatif dalam artian ga mesti kreatif itu kayak buat laporanlah, tukang buat naskahlah, kalau misalnya dia ga punya ide fresh kan P: Yang aku tau juga emang production assistan itu dari pra produksi, produksi, sampai pasca produksi I: Ia, production assistant itu hampir melingkupi semuanya, misalnya kalau kreatif kan nih sekarang mungkin hanya terbatas pada pra produksi dan produksi sedangkan pasca produksi dia engga, karena lebih ke PA, makanya kenapa yang editing itu cuma tim materi jarang yang buat naskah, karena namanya tuh production assistant, kalau di translate, asisten produksi jadi seluruh kegiatan produksi yang ada itu PA bisa ngelakuin, produksi ini semua ya, misalnya ketika kalian shooting ga di kasih OB-lah istilahnya, pelayan yang beli-beliin makanan, kalian harus bisa ngejalanin itu, misalnya kalau kalian lagi shooting sutradaranya ga ada, kalian juga harus bisa jadi itu karena yang kalian asistenin itu produksi bukan produser lagi.
003
P: Oh gitu, trus kak apa aja sih yang harus dilakukan dalam menentukan konsep? I: Brainstorming pastinya, kalau konsep lain kadang percakapan sehari-hari tuh bisa jadi konsep juga kan, misal pada yang waktu tema misteri itu bermula dari sekedar percakapan aja, “Eh lucu kali ya kalau Sportvaganza besok temanya misteri,
OB datang membersihkan piring-piring di meja, sambil meminta maaf
langsung semuanya pada nimbrung kan, “Oh iya ya misteri stadion angker, misteri ini, itu” dari percakapan aja dapet tema, bisa juga pada saat brainstorming, atau pada saat buka internet atau nonton atau saat nonton Youtube sebenarnya konsep itu ada dimana-mana menurut aku. 003
P: Apa aja sih kak yang di bahas dalam persiapan produksi? I: Yang dipersiapkan yang pasti naskah, terus materi, sebenarnya kan proses produksi di Sportvaganza itu kan take VO-nya si Fitrop gimana caranya biar si Fitrop bisa take VO-nya bagus ya berarti kan kita harus provide dia kayak sekarang, materi video yang ada sama naskah yang bagus.
003
P: Lalu gimana sih kak dalam menentukan topik per episodenya misalnya ada syarat-syaratnya? Atau ada kriterianya? Atau apa gitu?
I: Topik per-episode untuk awal pasti dari brainstorming, tapi setelah berjalan kan ada yang namanya analisis kita kayak gimana misalnya pada satu episode oh ternyata it’s not work, atau ternyata penonton tuh ga seneng yang kayak tentang episodenya termahal, kenapa gitu, karena SES-nya dia lebih nyari ke yang A, B, karena yang termahal, sedangkan yang SES C ga tertarik untuk nonton dari sana tuh kita bisa tentuin untuk topik selanjutnya kita tuh jangan bahas yang ada tentang termahal lagi misalnya, atau kita bisa lihat dari grafik-grafik di share, oh ternyata share kita segini karena kita tadi bahas yang unik-unik, oh ternyata kita sharenya segini karena kita bahas yang seksi-seksi, oh ternyata share double digit karena kita bahas yang ekstrim, jadi kalau udah jalan kita bisa analisa, jadi untuk episode selanjutnya kita udah bisa tentuin flow-nya itu kayak gimana, misal kita tiga hari tayang jadi untuk yang hari Senin gimana untuk analisisnya, untuk yang hari Selasa mungkin yang “Unik” atau yang “Seksi” aja dilempar, untuk hari Rabu, gimana kalau yang cowok banget atau yang cewek banget, jadi kita ada analisa. 003
P: Kan aku liat nih kak, di konten-kontennya ada yang terseksi, tercantik, padahal kan target audience-nya all, kenapa yang terpilih malah seperti itu? Kalau anak
kecil lihat kan kurang enak I:
Dimana target audience all itu dalam artian semua menonton, kita berharap audience tuh semua, tapi kan balik lagi ketika misalnya dari kita sendiri misalnya nih, kan kita tahu populasi cewek lebih banyak, kita pasti punya dong prioritas, target kita tuh ada female-kah atau male-kah? Nah selama kita jalan sampai sekarang itu kan rata-rata orang yang nonton female and kids, pada saat female and kids, share kita ga terlalu melonjak sedangkan, yang male masuknya ke program lain, program sport lain maksudnya ke program tetangga, sekarang gimana caranya kita ambil yang si male ini, nah untuk caranya mengambil yang male itu, itulah salah satu strateginya misalnya dengan “Terseksi”, tapi ga selamanya terseksi ya, ini kan cuma bridging, awarness, ketika kita udah dapet male-nya kita bisa berubah, selain terseksi misalnya ada terunik, ternyata kemakan, ketika kita kasih terseksi terus terseksi bahannya, ya udah jualannya disana.
002
P: Yang paling memiliki power dalam menentukan topik itu siapa kak? I: Dalam hal ini yang pasti yang paling atas, bisa executive producernya sendiri, atau associate producer-nya, trus turun ke kreatif, trus turun ke production assistant, tapi
di Sportvaganza ini semua terbuka, ya maskudnya kita kasih kenapa topik-topik perepisodenya seperti ini karena alasan kita kuat dan bener berdasarkan analisa yang ada misalnya, kita pengen buat episode ini temanya A, kenapa A, oh karena episode yang kemarin-kemarin tuh mirip dengan yang saya buat ini jadi share-nya itu dapet, uniknya dapet, sebenarnya Sportvaganza itu untuk topik, kreatif yang punya kerjaan kan, tapi semua bisa, ga ada masalah. 003
P: Trus gimana sih video atau gambar dapat mewakili naskahnya ? I: Pemilihan gambar kalau dalam segi teknis pasti yang di atas 800x600, untuk video sendiri pastinya yang HD, yang 720 pixel, kalau untuk pemilihan gambar atau video itu tetep ngikutin alur naskahnya sendiri misalnya ketika naskah bilang Blackberry 9320, Blackberry ZN berapa tapi ketika kita pilih gambar atau videonya ga match kan ga matching jadinya, pasti High Quality sih untuk gambar atau video.
003
P: Misalnya ada naskah, tapi ga ada video atau gambarnya itu gimana? Atau kualitasnya ga sebagus HD? I: Kadang improovisasi, apabila si alur naskah ini bisa di improvisasi, kayak kalau
kata-kata di naskah itu umum, misalnya David Beckham berlatih taekwondo, disaat akhir Minggu, bla bla bla dan dia mengajak anaknya, kita bisa aja cari video David Beckham trus masukin orang yang lagi latihan taekwondo tapi ga terlalu keliatan jelas wajahnya, tapi itu cuma gayanya shot-shot lagi tendang atau apa terus tinggal masukin Beckhamnya lagi, di mix, kecuali kalau Beckhamnya bener-bener ga ada, pokoknya cari dulu sampai bener-bener ga ada baru di ganti P: Di ganti apanya kak? I: Di ganti sub bahasannya, jadi misalnya kalau emang bener-bener ga ada kita ganti aja sub bahasannya, kalau untuk ga kualitas HD gak apa-apa asalkan yang kualitas HD emang bener-bener gak ada. 003
P: Biasanya dalam pra produksi itu apa aja sih kak kendalanya? I: Kendala yang dihadapi saat proses pra produksi pasti budget ya trus sama kendala dari talent-nya sendiri, misalnya kita planning di awal, sebulan itu pengennya voice over itu sebanyak 12 tapi misalnya talent-nya hanya bisa sekian atau sekian, atau engga ada keterlambatan naskah atau ada kekurangan materi, itu bisa
memperlambat pengerjaan si episodenya itu sendiri, ya kendalanya sih lebih ke pembuat naskah atau kurang materi. 003
P: Nah itu, faktor-faktornya apa? Misalnya kayak keterlambatan naskah atau materi.. I: Keterlambatan naskah, bisa jadi karena banyak hal yang pertama men power, SDM, power bisa kurang, SDM bisa kurang, jadi kalau di TRANS TV sendiri bukannya apa ya, satu orang kalau bisa lebih dari satu program, biar ilmunya banyak, jadi kendala yang dihadapi satu orang itu programnya banyak, otomatis pikiran terpecah kan? P: Ia I: Jadi itu juga bisa jadi kendala, apa itu keterlambatan naskah, keterlambatan materi, misalnya dari tim aja nih, satu orang disuruh meng-handle materi program A, materi program B, materi program C, materi program D pasti bakal susah bagi waktunya, dan dia juga pasti punya prioritas, ah gua ngutamain ini dulu, ini dulu, itu yang bikin terlambat materi. Untuk naskah sendiri pasti.. ya masih belajar intinya gimana caranya dapet naskah yang fix, padet, dan jelas. Gimana caranya biar ga telat juga.
003
P: Trus apa aja sih kak upaya-upaya untuk mengatasi kendala-kendala yang tadi? I: Kalau untuk men power sama SDM, ya solusi kita ya ada kalian-lah.. maksudnya tim magang, tim anak magang itu solusi dari men powernya, kenapa solusinya itu? Karena si Sportvaganza ini sendiri masih program baru, sedangkan program baru yang belum bisa ngasih share dan awareness-nya tinggi, kita kalau ngusulin ke management pun itu belum tentu di setujui, di approve, di tambahin SDM-nya atau apalah, jadi solusinya ya kalian, tim anak magang.
004
P: Di produksi ini apa aja sih yang dilakuin kak? I: Produksi ya yang tadi, si voice over-nya Fitrop, awalnya itu kalau pertamanya pengen ada konsep take host jadi take host itu kita shooting untuk host trus nge-take si VT-nya tapi setelah di pikir-pikir melihat salah satu program tetangga tuh dulu dia pakai host tapi share-nya rendah, sedangkan dilepas take hostnya, share-nya tinggi, kita berusaha ngikutin itu, jadi kalau misalnya dalam proses produksi, ya itu ngurusin tvoice over-nya si talent.
004
P: Di dalam produksi, kakak ngapain?
I: Kalau di produksi itu sebenarnya termasuk temenin operate si talent juga, cuman karena ada kalian, istilahnya disini aku hanya jadi me-monitoring dalam artian, aku ajarin kalian gimana caranya operate si mesin VO itu gimana, karena lebih ke teknik sedangkan buat yang kreatif untuk yang naskah, ikut sama kreatifnya Nadilla gimana caranya ngebimbing si talent misalnya alur naskahnya seperti apa, kalau untuk teknis ya itu tadi, operate mesin VO-nya. 004
P: Trus strategi di dalam proses produksi apa aja kak? I: Strategi proses produksi paling ketika kita ada rombakan episode, yang diharuskan kita harus ada retake take VO si talent, sedangkan VO si talent ini kita udah fix, maksudnya tiap hari apa, misalnya tiap hari Sabtu namun tiba-tiba ada kendalanya tuh ternyata setelah jadi video di editing, revisi, kenapa? Mungkin ada kontennya kurang jadi perlu ada retake VO talent, nah retake VO talent inilah yang jadi PR istilahnya, jadi strateginya tuh ya akalin ya gimana caranya, kalau kita mau re-take VO berarti disisipinlah pada pengambilan untuk episode selanjutnya kita sisipin naskahnya gimana, trus kalau untuk budgeting ya bisa di akalin sih ada sistemnya, kan istilahnya kalau misalnya kita retake kan sebenarnya bayar tapi ada strateginya
beberapa. 004
P: Nah misalnya kalau kayak strategi produksinya, termasuk ga sih improveimprove-nya Fitrop? Kayak dulu aku perhatiin improve-nya lebih banyak dibandingkan sekarang trus dari Sportvaganzanya ada kasih strategi apa sih buat Fitrop? I: Untuk Fitropnya paling habis dari hasil analisa selama program yang udah jalan selama sembilan minggu kan udah kelihatan, oh ternyata penonton lebih nyaman, apalagi ini tengah malam jam-jam dimana orang akan tidur, atau sudah tidur, atau begadang nonton berita bapak-bapak, atau yang siap-siap mau nonton sepak bola mana mata itu udah cape, gimana caranya kita buat ada entertain-nya tetep tapi jangan lebay atau ribut ya, orang kan malem-malem juga pengennya tenang, dengerin hal yang simpel, apalagi itu hal unik, jadi kalau misalnya suara Fitrop yang awal-awal kebanyakan becandanya ga bagus juga, mendingan informatif tapi ada becanda dikit tapi padat.
004
P: Apa aja sih kak yang harus dilakukan seorang talent dalam proses produksi?
I: VO pastinya dan baca naskah dan bisa memmbawakan alur naskahnya seperti yang diinginkan, misalnya pada saat si naskah bercerita tentang kecelakaan ya diharuskan si talentnya ini ada unsur empatinya jadi jangan sampai becanda disaat ada kecelakaannya, kan kayak feeling pembawaan naskah. 004
P: Dalam proses produksi itu butuh waktu berapa lama kak? I: Proses produksi bentar sih ya, karena proses produksi di Sportvaganza ini cuman take VO, jadi paling cuma dua jam lah paling lama, kalau misalnya Fitrop mau lihat videonya lebih jauh lagi ya sampai tiga jam. P: Kalau proses produksi dari pra sampai pascanya itu berapa lama kak? I: Dari pra sampai pasca.. 5 hari..
004
P: Nah biasanya dalam proses produksi itu kendalanya apa kak? I: Dalam proses produksi, sampai saat ini sih kalau pas pembawaan VO udah mulai diperbaiki ya, kalau dulu becandaannya banyak atau kadang over, soalnya ketika si take VO sendiri itu kan untuk editing, kalau misalnya panjang pada saat dia ngetake
pas di produksinya maka pas di pascanya pun terganggu perlu ada trimming banyak terus belum lagi sebenarnya yang penting tepat waktu kan, tapi selama ini talent kita tepat waktu terus, lalu kalau dijadwalnya, di proses produksi fleksibel sih, dulunya kan kita pertama Rabu dan Sabtu tapi karena program ini jalannya cuma tiga hari yang dulunya awalnya tuh asumsinya stripping, ternyata cuma tiga hari jadi kalau dua hari pengambilan tiga episode, tiga episode, itu terlalu banyak, akhirnya di ambil-lah pada saat weekend, Jumat atau Sabtu, pengambilan si take VO-nya itu sendiri. 004
P: Itu ada kendala ga sih kak? I: Kendalanya paling kalau si talent-nya ada acara, maksudnya diluar take VO-nya sendiri, tapi biasanya udah di lock sih selama satu bulan jadi jadwalnya dia udah ga bisa di ganggu gugat jadi lebih kepada pembacaan dia di naskah aja.
005
P: Trus apa aja sih kak yang dilakukan dalam pasca produksi? I: Editing sih, monitoring editing masukin materi yang ada, trus naskah yang udah fix, masuk editing, editinya itu kalau disini pakai software final cut pro, itu editing
dilakukan prosesnya selama tiga hari dimana satu hari per satu episode, itu setelah selesai editing lanjut juga on air, nah ketika akan on air ini, sebelum on air itu ada namanya Quality Control, di Quality Control inilah semuanya di atur, hasil yang dari satu episode, entah itu dari durasinya, kontennya, apakah kontennya ada unsur kekerasan atau apakah vulgar, di Quality Control inilah dinilai jadi kalau misalnya di Quality Control ini ga lulus maka akan ada revisi, revisi inilah yang kita harus editing ulang, print ulang, baru on air. P: Oh jadi prosesnya itu editing, Quality Control, Print? I: Ia, kalau misalnya nih editing garis lurus ke on air tapi di atasnya itu ada QC, if yes itu on air, kalau lolos itu on air, kalau ga back to editing lagi baru kasih QC baru on air, gitu. P: Nah di QC itu apa aja sih emang yang ga boleh kak? I: Di Quality Control kan sebenarnya lebih ke KPI jadi lebih ke konten yang vulgar, vulgar itu yang mewakili tontonannya, misalnya kayak belahan dada, itu sebenarnya ga boleh, jadi kalau kita mainnya lebih ke ya.. kalau kayak terseksi kan ga harus dari
belahan dada juga kan sebenarnya, kadang hanya dari pose si gambar atau video aja udah bisa di bilang seksi, atau ga dari bibir atau rambut, terus untuk konten kekerasan, ga boleh nampilin video orang yang lagi meninggal atau kecelakaan yang patah kakinya parah terus yang kedua tuh ada yang namanya unsur marginal, marginal disini tuh maksudnya kita ga boleh mengeksploitasi yang misalnya ada orang autis, orang cacat, tapi kita ketawain, itu ga boleh, terus SARA ada unsur Suku, Ras, Agama itu ga boleh, terus rokok, alkohol, yang mengandung unsur itu juga ga boleh. P: Kalau kayak gitu kan biasanya ada yang di blur tuh kak, itu di blurnya di proses edtiting, atau setelah QC baru di blur? I: Mmm.. Sebenarnya pas proses editing itu misalnya ada yang termasuk yang tadi diatas, yang aku sebutin P: Iaa I: Yang kecelakaan itu harusnya dblur, jadi ketika QC lewat langsung on air, tapi QC sendiri bisa ngeblur, kan blur itu istilahnya kita mungkin materi yang kita dapet ya
itulah yang ada, yang kebuka dadanya, atau emang darahnya keliatan atau bla bla bla itu kita ngeblur, nah blur itu setidaknya kita ada usahanya untuk mengatasi itu. P: Sebenarnya yang blur-blur gitu termasuk strategi pasca produksi ga sih kak? Karena kan kalau ada blur-blur gitu kan orang jadi makin kepancing buat nonton I: Sebenarnya kalau blur itu peraturan yah sebenarnya paling yang bisa kita strategiin, misalnya si bluran ini sendiri dibuat menarik, kalau kayak pas aku di Soccer Fever di editing aku minta editornya kalau jangan bluran, gimana kalau gambar tapi ada tulisan sensor, misalnya kayak tulisan chatting gitu, trus warna kuning, atau gambar smiley, kalau strategi untuk yang blur, engga sih itu udah ketetapan, ketetapan dari si KPI sendiri. 005
P: Kalau gitu ada strategi apa aja sih kak di dalam pasca produksi? I: Strategi di pasca produksi sih maenin editingnya, maksudnya gimana caranya kita narik penonton ketika misalnya di segmen satu itu kita ngeditnya dengan materi yang HD tapi misalnya di segmen satu ini sendiri udah ga tertarik si penontonnya nonton,
gimana mau tertarik ke segmen-segmen selanjutnya, nah disitulah letaknya editing itu berfungsi baik itu secara temponya, backsoundnya, atau ga VO-nya, mixing, scoring kayak pemilihan lagu backsound, trus mixing itu misalnya si VO biar ga melebihi aturan suara, kalau teknisnya seperti itu, trus strategi yang lainnya, ya kreativitas sendiri sih, misalnya kayak di credit title mau di apain, atau di next onnya di apain biar orang tertarik, pas lagi bahas tentang sirkuit, kalau cuma sirkuit doang gambarnya atau videonya pasti bosen kan itu di mainin, entah kayak masukkin video artis yang lagi balap, atau foto-foto si umbrella girl atau si SPG-SPG gitulah, itu bisa masukkin kesana, film-film yang ada di sirkuit itu bisa.. P: Berarti istilahnya yang menarik-menarik di masukkin ke next on ya? I: Ia P: Credit title itu emangnya di apain kak maksudnya? I: Credit title tuh sebenarnya bebas, credit title tuh ibaratnya kalian mau isi apapun disana terserah itu ibaratnya ga ada pakemlah, kalau misalnya pakem yang di Sportvaganza kan segmen satu, segmen dua, segmen tiga kan?
Trimming adalah proses pemotongan bahan/materi yang tidak diiginkan
P: Ia I: Di credit title tuh terserah, mau di buat funny video terserah, mau dibuat seksiseksian terserah, mau dibuat tentang cuplikan yang udah tayang terserah, mau di buat behind the scene tentang si shooting-nya terserah. P: Bebas gitu ya? I: Bebas 002
P: Trus aku pernah liat kayak emoticon kayaknya menarik kak, tapi kok sekarang udah ga ada? I: Oh ya jadi emoticon itu pertamanya itu program lain yang punya, program lain yang Fitrop yang juga si Fitrop disini, adalah program terdahulu punyanya tim drama, jadi pertamanya pakai itu kenapa karena konsepnya itu, dari management bilang time slotnya ini akan pagi maka kita buat yang ibaratnya anak-anak ke teenager dan gimana sih biar targetnya nonton, tentunya ada yang lucu-lucu kayak emoticon gitu, terus jalan.. ternyata time slot kita tengah malem dan tengah malem terus, nah kalau tengah malem kita kasih gitu ga cocok, ibaratnya tontonan anak kecil kita taruh di
malem, ga akan ada yang nonton, kita ilangin aja, pertamanya mau buat grafis baru, grafis yang lebih dewasa atau gimana tapi terbentur budget kalau buat gitu. 005
P: Oh ia evaluasinya di Sportvaganza ini ada apa aja sih kak? I: Evaluasi yang berkesinambungan terus pastinya naskah, sama materi, terus proses editing, kalau naskah misalnya sekarang kita gimana caranya pengayaan materi yang sebelumnya di satu segmen ada dua materi sekarang gimana caranya kita kayain kaya di segmen satu kita coba ada tiga materi, ada empat materi, masih bisa ga? Oh ternyata bisa, itu pasti ada analisanya misalnya dari pola commbreak kah, biar passingnya cepet, dan kalau misalnya dragging, dia ga lama dragging-nya atau ketika naik, dia akan naik terus, kalau untuk materi, pasti akan lebih ke High Quality, sama kan kita setting itu HDTV, sekarang udah di ubah ke PAL, kenapa PAL, ibaratnya penonton yang SES C rata-rata pasti belum tentu semua TV-nya yang wide screen, pasti masih ada yang tv cembung yang 16 inch, nah itu kenapa kita buat PAL untuk menarik ke SES C agar nonton program kita juga, kala proses editing, lebih ke kreativitas editingnya sih, misalnya dari backsound udah di mainin ga rapet kayak dulu terus kreativitas editing tuh misalnya pas si talent ngomong ga nyambung
ke yang lain tapi kita kasih gambar, mainin musik jadi kebawa alurnya ada temponya. P: Tapi yang PAL itu baru mulai pas Maret ya kak? I: Ia bulan Maret, jadi yang PAL itu aku udah mikirin dari sebelum-sebelumnya, pertama pas aku di Soccer Fever, itu settingnya PAL, kan shootingnya di studio, jadi kalau shooting di studio itu pakenya kamera yang hasilnya ga kayak HDTV, jadi ketika shootingnya si Soccer Fever sendiri jadinya HDTV jadi mau ga mau harus HDTV juga, nah sekarang aku balik treatmentnya, yang awalnya HDTV ternyata SES yang kita dapet A, B berarti kan keliatan yang nonton itu rata-rata yang punya wide screen dong, kemana SES C-nya yang punya TV 14 inch padahal itu yang ratarata orang Indonesia banyak kan? P: Ia I: Secara teknis gitu 005
P: Lalu SWOT dari Pasca produksinya apa aja kak?
I: Kekuatannya kita editingnya tepat waktu, mungkin kalau kelemahannya itu di SDM editornya dan ruangan editingnya, jadi mesti berbagi, kalau oppurtunity-nya, bisa dilihat dari efek bodor dan adanya animasi, mmm.. trus untuk threat-nya, ya ketika editornya dipake sama program lain. 006
P: Nah masuk ke segmen terakhir nih kak, mengenai SWOT, apa aja sih dari kelebihan Sportvaganza? I: Kelebihan dari Sportvaganza yang pasti dari uniknya dan sportnya
trus sama si
Fitropnya sendiri itu sebenarnya kelebihan Sportvaganza ini, rata-rata kita kalau nonton sport lebih ke news banget, disini kita coba kemas, kemasannya gimana caranya, analoginya orang jual es krim tapi dengan rasa yang berbeda dari stoberi, coklat, bla bla bla.. nah es krim kita ga cuma dari rasanya yang beda tapi unik misal kita analoginya kenapa ga buat es krim bakar? Jadi ibaratnya ini program sport kenapa ga kita buat sesuatu yang unik dan entertain dan orang nonton pun ga ngebosenin, kayak gitu.. P: Kayak high definition?
I: Ia, kayak materi yang bagus, pembawaan Fitrop yang entertain, dan naskah yang idenya yang unik-unik, ga banyak orang tau, jadi informatif dan pendidikan juga ada 006
P: Kalau puncak keberhasilan dari Sportvaganza selama ini, pas kapan tuh kak? I: Kalau di bilang puncak keberhasilan itu belum ya, kalau di presentasiin itu sekarang di share, 40% Sportvaganza itu single digit, single digit tuh maksudnya di bawah 10, tapi 60% nya udah double digit, which is balik lagi sekarang ada analisanya, gimana pengayaan materi seperti apa, gimana kontennya dibuat biar unik, itu udah mulai kelihatan, sedikit demi sedikit.
006
P: Nah kebalikannya nih kak, kelemahan dari Sportvaganza apa sih kak? I: Time slot, time slotnya yang terlalu malam, dan sebenarnya untuk time slot sendiri karena kita di awal konsepnya pagi, jadi kita nyiapin semua konsepnya tuh untuk program acara pagi, tapi ketika erubah jadi malem, kita jadinya analisis lagi, bikin konsep lagi gimana caranya menyesuaikan diri dengan time slot yang ada, dan time slot inilah yang butuhin waktu sampai sekarang, trus untuk kelemahan yang lainnya ya kalau kita bisa bilang Fitrop itu kelebihan kita, VO si talent-nya ini voice over-
OB datang membersihkan gelas-gelas di meja
nya, itu juga bisa jadi kekurangan kita, kenapa? Mungkin dari SES, mungkin dari segmentasi teenager, kids mungkin masih masuk si Fitrop, tapi gimana dengan grand male atau mature male, mungkin ini anggepnya malah “berisik” atau bla, bla, bla itu juga bisa jadi kekurangan kan? P: Mmm yayaya.. I: Nah itu juga ga jadi patokan sih, kadang orang walaupun videonya jelek, tapi yang isiin informasinya bagus juga tetep ditonton kan? P: Iaa, kalau yang belum di capai dari Sportvaganza kak? I: Yang belum dicapai sama Sportvaganza itu stabil selama misalnya satu minggu sharenya di atas 15 semua atau engga selama sebulan 15 semua, itu yang belum dicapai.. 006
P: Dari situ, emang ada faktor-faktor apa sih kak yang buat ketidak capaian itu? I: Faktor yang buat belum sampai ke tahap itu mungkin kita masih dalam tahap penyesuaian gimana caranya kita bisa mengimbangi program-program yang head
to head sama kita, terkadang pun kita udah nyesuain misalnya kita program head to head dengan yang pada pukul satu malam itu apa aja, ternyata slide down ke 30 menit kalau udah gitu kan beda lagi head to headnya, kalau ke jam 2 beda lagi head to head-nya akhirnya analisis kita yang udah works di jam 1, misalnya untuk programa kita saingan kita misalnya program bola, oh kita udah siasatin, kita kasih aja yang female tapi yang tentang bola juga dan ternyata slide down, slide downnya ke berita, dan itu pun udah malem, digenjotlah sama FTV-lah, sinetron-lah, sama berita, trus kalau itu dari time slot, trus gimana caranya buat Sportvaganza ini supaya walaupun saingannya FTV atau berita sekalipun tapi orang tetep nonton Sportvaganza, itu yang mungkin sampai saat ini belum diraih, karena kita masih yaa brand awarness kita juga belum tinggi, orang juga belum tahu. 006
P: Tadi kan kakak sempet singgung Head to Head nih kak, siapa sih Head to Headnya Sportvaganza? I: Kalau untuk jam tayangnya yang pas, head to head kita itu ada SPORT7 malam, ada Liputan 6, trus ada Film di RCTI juga, trus ada football review atau ada acara Metro Sport di Metro, rata-rata kalau jam 1 malam itu sport, berita, film, kadang
ada FTV juga tapi itu kadang kalau misalnya kita pengennya orang-orang sport, aku yakin kita menang, karena lebih unik, lebih luas. 006
P: Selain karena lebih unik dan luas, apa lagi kak? Yang buat program kita lebih dari program lainnya I: Yang melebihi dari program lain itu pasti ya itu tadi yang entertain-nya, yang VO dimana program lain, program sport itu yang serius pembawaan VO-nya kita ada becandanya, materi kita yang bagus, kontennya yang unik yang jarang diketahui orang jadi kalau misalnya dibilang itu, kalau aku lebih setuju pengennya Sportvaganza kayak Replay Believe Or Not-nya olahraga, pengennya kayak gitu.
006
P: Trus peluang apa sih kak yang bisa didapat dari Sportvaganza? I: Sebenarnya kalau peluang untuk aku sendiri, kalau secara benefit yang pasti bonus, kalau secara ilmu sebenarnya ilmu yang aku dapat misalnya lebih ke hasil, hasil itu maksudnya dulu aku ga tau caranya editing video apa, software yang digunain itu apa tetapi ketika montoring editing, tau “Oh ini cara editing video, oh ini softwarenya” kemudian mulai mengoperasikan sendiri sampai sekarang bisa
operasiin si... si Final Cut Pro-nya sendiri jadi softwarenya gimana, trus kalau peluang secara tim ya bisa kenal sama orang-orang yang ada di sini. 006
P: Kalau misalnya eksternal, kayak ke masyarakat gitu? I: Kalau eksternalnya mmm.. kalau di bandingin sama program lain, sama kayak tadi awareness-nya, mungkin kalau peluang keluar belum, mungkin nanti misalnya awarnessnya udah tinggi trus acaranya udah mulai dikenal banyak mungkin bisa survey ke masyarakat, kita bisa buat tentang episode seribu keunikan dimana dan orang-orang yang unik-unik di Indonesia.
006
P: Mmm, trus apakah ada ancaman dari program sejenis? I: Pasti ada, yang namanya head to head itu ibaratnya kan kita punya kue, tapi kuenya itu kita rebut mau seberapa banyak supaya bisa ngambil ibarat semua orang yang ada disini tuh lapar trus gimana kita bisa ambil kue itu sedangkan untuk neraih kue itu mesti di tes, jadi kalau di anggap ada ancaman, pasti ada ancaman, tapi sampai sekarang sih kalau misalnya ada program tipenya sama masih confident aja sih bisa menang.
P: Yang terakhir nih kak, apa sih harapan kakak di program Sportvaganza? I: Bisa seperti program tetangga, stripping, share di atas 15 P: Hehhehe, iaa makasih ya kak atas interviewnya I: Sama-sama
INFORMAN V PENELITI
: Ellen Tendy
SUBYEK
: Nadilla (Kreatif Program Sportvaganza di TRANS TV)
USIA
: 23 Tahun
TOPIK
: Strategi Produksi Program “Sportvaganza” Di TRANS TV Dalam Meningkatkan Rating dan Share
TANGGAL
: 3 April 2013, Pkl 12:17 WIB
TEMPAT
: Ruang Preview lt. 7 gedung TRANS TV
LATAR BELAKANG
: Nadilla adalah kreatif di “Sportvaganza”, lahir pada tanggal 23 Mei 1990, memulai karir sebagai tim kreatif dan sekretaris pada divisi Film, Drama, & Sport di TRANS TV sejak Oktober 2012 Informan adalah lulusan S1 dari LSPR Mercubuana
SITUASI WAWANCARA
: Interview dilakukan pada informan, dalam ruangan preview suasana ruangan sangat sepi karena di ruangan tersebut hanya ada narasumber dan peneliti, selain itu suasana kantor juga masih sepi. Wawancara dilakukan dengan sangat santai tetapi tetap serius, informan kooperatif menjawab pertanyaan peneliti dan komunikati
INFORMAN 5 CATATAN LAPANGAN
KODE
Wawancara di lakukan di ruangan preview, disaat informan sedang tidak sibuk
TRANSKRIP DATA
P: Selamat pagi kak, minta waktunya sebentar ya buat wawancara skripsi aku yang berjudul Strategi Produksi Program Sportvaganza di TRANS TV I: Oh okhaii 001
P: Pertama-tama kakak ceritain dulu dong gimana sih awalnya bisa masuk ke dalam dunia pertelevisian? I: Mmm. kalo awalnya sih, pertama kali memang sudah magangnya di dunia pertelevisian , trus itung-itung ada kesempatan yaudah apply insyaallah masuk di creative P: Tadinya itu emang kuliah dimana kak? I: Sebelumnya di Mercu Buana di Meruya, itu ambil PR, komunikasi sih
CATATAN JAWABAN INFORMAN
001
P: Lalu jobdesk apa sih yang sedang dijalani di TRANS TV ini? I: Kalo skarang jobdescnya yang pertama creative tetapi menyambi sebagai kesekretariatan divisi Film, Drama, & Sport, divisi Sport ini kan baru kurang dari setahun jadi kan dibutuhkan kesekretariatan tapi dipertanggungjawabkan juga, kerjaan pokoknya itu di tim kreatif di Sport P: Nah itu di program apa aja tuh kak? I: Kalo untuk sekarang sih fokusnya di Sportvaganza, tapi bantu juga untuk “Soccer Fever” P: Sebelumnya di? I: Soccer Fever
002
P: Nah kita masuk ke bahasan program Sportvaganza, pertama gimana sih bisa adanya “Sportvaganza ini? I: Awalnya karena kita ini divisinya divisi Film, Drama, and Sport, jadi kita, khususnya kita tim Sport sendiri men- create program, kira-kira program apa sih, khususnya
Soccer Fever adalah salah satu program olahraga mengenai dunia bola di TRANS TV.
sport yang bisa di nikmatin sama masyarakat, nah kita punya adek, TRANS7 itu kan punya “On The Spoty” sama “Spotlite”, nah kita kepikiran, itu Mas Wira sebenernya ide awalnya itu, dia mau bikin kayak seperti tampilan itu, tapi kita kemas secara informasinya tentang sport semuanya gitu.. dan di Sportvaganza ini memang gak menyenggol, kita udah punya rananya masing-masing, kalau Soccer Fever bola untuk secara keseluruhan, Gila Liga spanyol, kalau Sportvaganza itu sport secara keseluruhan, jadi materi apa aja bisa masuk di Sportvaganza tapi tampilannya gitu, voice over sama dari video-video Youtube gitu P: Nah sebelum ada Sportvaganza ini, ada program apa sebelumnya kak? I: Ada Soccer Fever P: Oh Soccer Fever trus ganti Sportvaganza? I: Mmm.. apanya nih? P: Di jam tayang sebelum Sportvaganza ini ada apa? I: Oh belum ada, memang slotnya, kita di kasih slot baru jadi kita di programming
biasanya kita tuh ada meeting creative, nah beberapa bulan sebelumnya kita mikir, kira-kira program baru apa nih, meng-create program baru biasanya tim-tim kreatif, trus nanti di laporin, biasanya “nih kita ada program”, misalnya kita kasih tiga production book, nah kira di meeting itu, mana yang kira-kira bagus, bisa di acc sama atasan, terciptalah Sportvaganza, tadinya tuh namanya ada Sportaholic, pokoknya berbagai macem deh trus kita pilih Sportvaganza karena kayaknya lebih berwarna gitu, jadi ya terpilihlah.. P: Nah itu apa aja tuh kak nama-nama sebelumnya? I: Sebelumnya itu ada Sportaholic, trus ada Sport5, jadi awalnya lima olahraga.. lima olahraga.. tapi kan ga mungkin hanya lima dong, kita terpatok sama lima tuh kayaknya lebih sempit gitu, jadi pilihannya kalau ga Sportaholic sama Sportvaganza dan pilihan terbanyak dipilihlah Sportvaganza 002
P: Kalau konsep awal Sportvaganza apa tuh kak? I: Kalau konsep awal sama sekarang sebenarnya ga jauh beda, lebih ke tampilannya, materinya kita dapet dari Youtube dulu, lalu di ulas lagi melalui voice over-nya si
Fitrop gitu 002
P: Mmm gitu, kalau target audiencenya Sportvaganza siapa aja kak? I:
Awalnya sih kita berharap dapet di jam tayang pagi, jadi kita semua all audience, kid, mature, female, male semuanya kita grab, tapi karena kita biasanya bisa tayang sampai jam dua pagi, tetep all, karena tampilannya yang informatif dan tayangannya ga ada yang sampe vulgar sama sekali, maksudnya tetep bisa dinikmatin sama semua kalanganlah karena temanya sport
003
P: Tapi kak, kenapa biasanya ada konten yang wanita-wanitaan atau kayak seksiseksi gitu? I: Oke, Kalau dari hasil analisis sih, itu sebenernya strategi kita, dimana karena di jam tayang malem itu yang banyak nonton itu kebanyakan male dan mature ya. Jadi mau tidak mau kita harus menyisipkan materi-materi yang seperti itu, biar ga monoton juga tayangannya kalau misalnya cuman ngegrab anak-anak kecil atau apa gitu.
002
P: SWOT dari pra produksi apa sih kak?
I: Kalau SWOT dari pra produksi itu, pastinya kekuatannya Sportvaganza ini memiliki cakupan yang luas dalam bidang olahraga jadi materinya juga bisa meluas dan di kemas secara unik, kelemahannya kadang kalau lagi mentok atau jenuh dalam mencari konten atau membuat naskah. Untuk peluangnya Sportvaganza ini bisa berkembang, dan ancamannya itu takutnya kalau ternyata ada materi yang bisa aja sama dengan program lainnya 002
P: Nah kalau dari Sportvaganza ini sebenarnya apa sih yang ingin di sampai kan kepada pemirsanya? I: Sebenarnya sih kita mau kasih informasi tentang olahraga, tapi kemasannya unik, berbeda, kalau berita-berita olahraga kan biasanya update, kita update juga tapi lebih juga kepada kejadian-kejadian uniknya, fakta-faktanya apa, trus ada profilprofil atletnya siapa, lebih kepada informasi-informasi yang ringan, ga yang pertandingan kali ini di menangkan oleh siapa, itu ga, itu mungkin di TV-TV lain sudah ada bagiannya, tapi kalau di Sportvaganza karena temanya emang magazine, jadi kalau magazine mau bahas tentang hobby-nya kek, mau bahas tentang apanya kek, semuanya bisa dibahas disini, sebenarnya sih lebih ke perbedaan itu sih.
002
P: Nah biasanya kalau di dalam Sportvaganza ini kan ada yang promosi-promosiin gitu kan lewat twitter, itu efektif ato ga sih kak? I: Sejauh ini sih efektif, karena kita bisa melihat penilaian masyarakat mengenai program Sportvaganza ini bagaimana. Sejauh ini sih mereka menilainya bagus, ada juga beberapa yang menilai dari voice overnya terlalu cheer up, bersemangat, tapi sejauh ini, Fitrop itu udah punya fans tersendiri jadi ada juga yang menilainya memang baik, kalau untuk sport, emang baru Sportvaganza yang voice overnya terkenal, jadi orang udah tau, begitu denger suara dia nih pasti Fitrop, mereka udah tau.. P: Selain dari twitter , promosi-promosi lewat apa lagi? I: Kalau promosi sih dari kantor ya, ada Mas Edgar yang biasanya promosi dari kantor kan selain twitter paling kayak ada iklan sama running text, sebelum program mulai juga ada running text kan? P: Ia I: Nah itu lumayan banget buat pemirsanya yang mau nonton, sebelum acara kita
mulai, bisasanya kita ada running text. 002
P: Nah masuk ke tahap pra-produksi nih kak, di tahap pra-produksi ini ada apa aja sih persiapannya? I: Kalau untuk awalnya sih biasa, kita pasti meeting dulu untuk draft, kira-kira materi apa aja yang bisa kita jadikan naskah terus kalau udah jadi. Persegmen tentunya, lalu di revisi dulu, semua dibaca dulu kira-kira materinya udah sesuai belum sama visual nanti. Setelah itu ketika naskahnya udah oke baru take VO bareng Fitrop. Tapi kalau sekarang Fitrop lihat dulu videonya, setelah liat videonya kemudian baru take VO. Itu dari kreatifnya ya, sebenarnya lebih ke cari konten, dalam artian apa nih untuk materi selanjutnya, apa nih naskah yang mau di garap lagi gitu, lebih kesana.
003
P: Nah itu kan ada pemilihan-pemilihan konten, sebenarnya apa sih yang membuat suatu konten itu bisa sampai “fix”? I: Kalau dulu kan mengklasifikasikan, misalnya olahraga acrobatic atau olahraga lari gitu, awalnya kita berpikir seperti itu karena biar padat kan, ada jenis-jenis olahraganya, tapi sekarang karena masyarakatnya udah pinter sih, maksudnya udah
pinter pilih acara jadi kita grab tuh justru malah yang terunik, yang ekspektasinya ga diperkirahan mereka mungkin jadi mikir “Oh bisa ya”, misalnya ternyata ada atlet yang penyandang cacat mereka lebih interest buat liat, sebenarnya kriterianya harus yang berbeda, menarik, unik, punya perbedaanlah dari materi-materi sebelumnya gitu. 003
P: Di dalam pra produksi ini kakak perannya sebagai apa aja? I: Kalau saya sih di kreatif, yang pasti pembuatan naskah, karena kan akan dibacakan lagi sama si Fitrop, voice over-nya dan ini sebenarnya emang lumayan berat sih karena kan kita di Sportvaganza ini ga ada shooting jadi proses produksinya itu hanya terjadi di voice over sama si Fitrop jadi mau tidak mau, naskahnya harus dikemas benar-benar rapih, jangan sampai ada beberapa revisi kayak kemarin tibatiba ada revisi, jadi sudah dibacain sama Fitorp ternyata dari hasil preview-nya kurang menarik, jadi mau tidak mau harus ada beberapa revisi, retake ulang. Kalau tim kreatif tuh perannya lebih ke pembuatan naskah untuk di take VO, sama nanti setiap setelah tayang kita bikin laporan, ada daily sama weekly.
003
P: Oia kak, di dalam pra produksi ini kan ada kayak meeting gitu, nah di meeting
itu apa aja sih yang dibahas? I: Lebih ke strategi pemilihan konten, pemilihan olahraganya kira-kira kita mau bahas tentang apa nih, apakah mau ngebahas tentang skandalnya kah, atau mau ngebahas tentang gaya hidupnya kah, jadi lebih ke pemilihan part-part-nya ya, misalnya satu episode itu ada tiga segmen nah, kira-kira kita mau pilih materi apa aja nih yang pas, yang pertama itu apa aja, yang kedua apa, yang ketiga apa, even itu ngebahas profil siapa dan mau ngebahas tentang apa, kira-kira yang menariknya apa, itu lebih kepada strategi pemilihan setelah materi atlet wanita tercantik pengennya atlet terganteng-kah atau siapa, lebih ke kesepakatan bersama sih kira-kira setelah ini apa, nanti tinggal di bolak-balik aja sih sebenernya strateginya gitu, sama kita tayang di Senin, Selasa, Rabu nah strateginya itu kita udah tau nih nge-grab-nya kalau misalnya hari Selasa sama Rabu kita itu kan ada Soccer Fever sama Gila Liga, kita udah tau nih otomatis yang nonton itu kan kira-kira male, makanya strateginya, kita coba disisipin sama materi yang berbau seksi-seksi atau yang perempuan, istilahnya lebih ke makan sama cowok-cowok itulah yang nonton. 003
P: Nah, kayak yang tadi kakak bilang nih di segmen satu mesti ini, segmen dua
mesti ini, itu emang kriteria-kriterianya apa aja sih kak? I: Sebenernya karena kita sebelumnya ada flash back gitu kan pengennya sih di buat menarik biar orang yang ngeliat awalnya “Ih apa nih?” bikin orang tuh penasaran dulu, ritmenya makin lama, makin penasaran jadi kita bikin bertahan, habis atlet cewek cantik tiba-tiba atlet cowok berotot ganteng atau aksi ekstrim setelah iklan, biar orang tetep nungguin, “Hah siapa nih yang mau ngelakuin aksi ekstrimnya?” gitu, jadi lebih ke pemilihan untuk nahan si penontonnya dulu sih buat tetep stay sama Sportvaganza gitu. 003
P: Untuk alur kerja di pra produksi itu apa kak? I: Kalau untuk alur awalnya sih kita buat naskah dulu, tapi ke depannya atau sekarangsekarang ini kita banyaknya liat dulu videonya, emang karena source-nya dari video jadi sekarang lebih liat dulu videonya, ini kira-kira menarik nih temanya dari video ini, nanti akan dipecah lagi melalui general, oke materinya akan seperti ini, awalnya kayak gitu. Yang pasti sih brainstorming yang paling penting karena mungkin dari tim kreatif sendiri punya ide apa atau ada masukkan dari PA, dari produser, dari EP-nya juga mungkin mereka ada ide apa misalnya di hari Senin coba sekarang ada
perubahan, kita bikin yang lucu, itu sih karena ini kan programnya tetap berjalan jadi mau ga mau ada beberapa strategi yang mesti dijalanin kira-kira untuk meraih penonton lagi untuk nonton ke kita lagi gitu. P: Berarti kalau dulu itu buat naskah, cari materi gambar video, take I: Take VO, editing P: Tapi sekarang cari gambar, I: Cari gambar, naskah, tapi sebenarnya bisa mix sih, bisa dua-duanya, mana yang di dapat lebih menarik duluan, kita bisa bikin P: Istilahnya fleksibel lah ya I: Iaa fleksibel banget 003
P: Trus kak, gimana sih untuk menentukan topik per episodenya? I: Kalau topik itu, sebenernya lagi high-nya, lagi happening-nya apa. Kalau sport itu kan temanya luas banget, jadi apa yang menarik bisa kita ulas, lebih kepada
EP adalah Executive Producer
seketemunya ide kita, misalnya ide ini menarik nih langsung coba cari kalau kebetulan ada kan enak, langsung tarik, ga mesti dipatokin hari ini apa, hari ini apa tapi lebih kepada ide sekiranya dapet, yuk masukkin karena kan terus berjalan kan ga diam di situ aja.. 003
P: Adanya perbedaan topik di setiap harinya, itu karena faktor apa kak? I: Balik lagi kepada konten si yang nonton, si audience-nya dimana ternyata nih udah 24 episode, Senin itu selalu mengalami penurunan atau adanya kurang ketertarikan, nah adanya evaluasi, kita menarik ternyata di hari Senin itu justru rata-rata yang nonton female sama kids, jadi mau ga mau kayak ada kejadian kecelakaan atau tempat-tempat stadion segala macem itu ga ditonton sama mereka jadi kita mau ga mau merubah, mencari strategi, kira-kira tayangan episode apa aja nih yang layak buat di setiap hari Senin, Selasa, Rabu,
jadi lebih kepada pemilihan konten
contohnya kayak besok untuk episode “Women and Football” itu kita taruh di Selasa karena grade-nya Soccer Fever kan udah dewasa banget tuh kan, nah disitu kita sisipin atau Rabu, Rabu lebih fleksibel juga karena ada Gila Liga apalagi bola juga kan jadi yang lebih male itu apa sih lebih ke pemilihan, setelah ini apa, setelah
ini apa. P: Soccer Fever dan Gila Liga kan mengambil sport tentang bola, jadi kalau di Sportvaganza itu harus bersaha lebih dari itu ya? I: Ia, even itu ada bola pun, tapi kita ngebahasnya juga pasti ga ke rana Soccer Fever dan Gila Liga buat, jangan sampai sama justru, kalau mereka bahas tentang profil atlet sepak bola, kita justru lebih ke pacarnya atlet tersebut, lebih sedikit nyenggolnyenggol lah, tapi ga sama. 002
P: Oh gitu, trus yang punya wewenang terhadap hasil akhir itu sama siapa kak? I:
Yang pasti sih kalau kita meeting, disana sedang siapa yang paling tertinggi? Misalnya ada mas Ricardo, kan dia PIC-nya, nah otomatis dia yang bisa kasih keputusan buat materi apa nih yang fix, nanti tim kreatif tinggal merapikan naskahnya, kira-kira udah sesuai belum sama yang dia mau, kalau udah oke ya udah tinggal take VO.
003
P: Mmm.. gitu, trus dalam proses pembuatan naskahnya sendiri kak, gimana sih
biar naskah itu bisa mewakili suatu konsep? I: Pastinya dari setiap naskah yang kita buat itu ada benang merahnya, jadi dari awal pembuatan materinya segmen pertama, kedua, ketiga itu udah punya benang merah, jadi kalau misalnya kita mau bahas tentang “Teraneh”, materinya tentang “Teraneh” mau ga mau di awal itu kita mesti kasih pembukaannya kita udah kasih tau kalau ini materinya, temanya tentang “Teraneh”, nah anehnya kenapa? Setiap olahraga yang kita pilih itu kita jelasin anehnya itu, karena kejadiannya-kah atau karena atletnya-kah atau karena cara berolahraganya-kah atau gayanya yang anehkah, yang pasti setiap naskah yang kita buat harus mempunyai benang merah jadi nyambung gitu ga main jebret-jebret aja. 003
P: Kalau misalnya pas udah selesai buat naskah tapi ternyata materinya ga ada, itu gimana kak? I: Nah, mensiasatinya lebih kepada kalau materinya itu bagus kita tetap ambil, tetapi kalau ternyata materinya memang biasa-biasa aja ya otomatis ga kita pilih, jadi lebih kesitu
002
P: Dalam pemilihan si pengisi suara ini kan si Fitrop, nah sebenarnya proses awalnya itu gimana sih sampai terpilihlah si Fitrop ini? I: Yang pastinya kan konsep awalnya kan emang voice over nih, nah dari sana kita berpikir kira-kira voice over-nya tuh mau seperti apa nih, apakah cowo, atau perempuan, nah kita memilih Fitrop ini karena awalnya dia memang sudah punya fans jadi seenggaknya orang udah kenal dia banget, jadi begitu dengar suaranya aja orang bisa langsung tau karena udah punya ciri khasnya sendiri, sebelumnya itu kita punya beberapa pilihan ada Fitrop, ada Tika Pangabean, trus sih Tike, sama Angel siapa gitu.. yang rata-rata penyiar radio, karena kita mikir ini tayangannya pagi, si Fitrop tuh punya semangat, spirit tersendiri jadi kita pilih di Fitrop dan dia pun kita coba satu episode itu temanya kalau ga salah olahraga ekstrim, itu oke banget, maksudnya ya kemakanlah buat gebrakan, maksudnya suaranya itu udah bikin heboh banget deh ke semua orang, makanya oke kita pilih Fitrop paling engga di awal kita juga udha bisa infoin fans-fansnya kalau Fitrop punya acara baru nih. P: Tapi kenapa ga gitu kak? Jadi di tiap episodenya berbeda, misalnya episode ini Fitrop, episode berikutnya si Tike, gitu..
I: Nah itu balik lagi sih kepada kesepakatan bersama, ga bisa main asal ganti aja karena kita kan kalau kayak gitu jadi ga konsisten jatuhnya kita mau, kita punya ciri khas di voice over, nah voice over seperti apa sih yang kita mau nih, nah sekarang kan sudah berjalan dan si Fitrop sudah baik, tapi karena di jam tayang yang seperti itu jadi berasa kurang pas dengan suara dia yang terlalu bersemangat, mungkin nanti bisa ada voice over lain. Karena kita juga ga mau ngelepas nih fansfans-nya Fitrop, karena mereka tau kalau Fitrop itu udah punya program Sportvaganza gitu. 003
P: Ohh ya ya.. Nah di pra produksi ini apa lagi sih kak kendala-kendalanya? I:
Kendalanya itu waktu, karena kita tayangnya strip, eh setengah strip lah ya, tayangannya tuh Senin sampai Rabu, tiga kali seminggu nah itu lebih ke waktu sih karena prosenya naskah kan dibuat tiga kali dalam seminggu belum lagi revisi dan yang pasti SDM, karena kita kan dibantu sama teman-teman magang, dan tementemen magang juga ga bisa dikasih tanggung jawab sepenuhnya, tapi tetep kita sebagai kreatif punya alur untuk tentuin, “ini oke atau engga?” sama proses editingnya, editingnya kadang sebelum dikasih itu tiga hari prosesnya apalagi mau
ga mau satu hari itu harus jadi satu episode, jadi kalau ada revisi atau apa tuh kita nyomot-nyomot di jam editing-editingnya program lain, nah jadi itu lebih kemakan waktu. 003
P: Nah kalau gitu apa aja sih persiapan-persiapan yang lebih spesifiknya I: Paling sih kita akan coba untu minta tambah waktu editing terus pembagian jobdesk biar lebih oke, lebih jelas, jadi kalau mau lebih fokus, karena kreatif kan ga hanya megang satu program, jadi lebih fokus waktu sih, ya misalnya di hari ini, kita kerjain apa, di hari ini kerjain apa, lebih ke managment waktu sih sebenernya, jadi kapan mesti selesein ini, kapan mesti selesaiin program lain, lebih kesana. P: Kalau persiapan spesifik dalam naskahnya? Misalnya dalam satu Minggu mesti ada berapa itu I: Nah kalau sekarang, kita itu butuh tiga naskah sebenernya, alurnya yang pas itu tiga naskah seminggu, itu udah pas banget, udah aman, untuk di take sama di save untuk di editing, tapi balik lagi mungkin kendalanya kayak si Fitrop kan sibuk ga cuma pegang program Sportvaganza aja, makanya kalau tiba-tiba dia ada acara ke luar
negeri kah atau keluar kota atau apakah, mau ga mau kita mesti save untuk berapa naskah untuk stock. 003
P: Trus kak upaya-upaya apa aja yang diusahakan dari kendala-kendala yang tadi? I:
Ya kayak tadi, kalau misalnya si Fitrop ga bisa, dari awalnya kita udah buat stok trus kalau misalnya ada beberapa revisian, kita sebelum ngelakuin take VO benerbener ngelakuin revisi yang kira-kira atasan mau itu seperti apa atau yang bagus itu kira-kira yang oke itu kayak gimana, sama diakali dengan tambah-tambah cari materinya, kira-kira materinya tambahan yang ini nih biar bagus atau engga, lebih kesana.
004
P: Nah selanjutnya proses produksi, apa aja sih yang dilakukan dalam proses produksi I: Sebenernya hampir sama ya, kalau produksinya berarti materi yang udah jadi dipersiapkan untuk di take VO, di take VO-nya sendiri si Fitropnya, kebetulan anakanak magang udah kumpulin materinya, jadi sebelum take VO, Fitrop akan liat dulu
materinya seperti apa, jadi intonasinya, kecepatan dia ngomong pun, dia juga tau, “Oh gambarnya nih untuk di naskah ini gambarnya slow”, jadi dia ngmgnya juga ga terlalu terburu-buru, tapi ketika dilihat movie sport beatnya cepet, otomatis dia ngomongnya dicepetin, lebih semangat, atau misalnya kita punya atlet inspiring,”Oh atlet ini sangat-sangat wise banget atau gimana”, di bikinnya smooth trus kalau tibatiba ada yang meninggal ga mungkin dong kita bikin semangat, dibikinnya slow banget, ya pokoknya dibikin main tempo deh, terus apalagi ya tadi.. pokoknya naskahnya bener-bener di matengin baru take VO gitu 004
P: Kalau dalam produksi ini, kakak ngapain aja? I: Yang pasti menyiapkan naskahnya sampai fix, biasanya kirim ke email biar Fitrop juga bisa baca dulu sebelumnya, trus materi video yang udah di kumpul persegmennya, ketemu Fitrop, kasih liat video-videonya , kita mulai proses take VO, lalu habis liat videonya, dibaca, baru di take, mungkin karena Fitrop itu orangnya imajinasi banget jadi mungkin di intro dia keluar dari naskah terus dikasih sisipan ala-ala-nya dia baru masuk ke informasi Sportvaganza-nya.
004
P: Kalau gitu, dalam improvisasinya strateginya kayak gimana tuh kak? Kalau
yang dulu sama yang sekarang sepertinya ada perubahan I: Ia, kalau sekarang itu kita kasih kesempatan buat Fitrop untuk dia improve mungkin di awal aja, pembukaan, sama disetiap, misalnya satu materi udah dibaca sama dia, udah beres satu baru boleh improve jadi ga keluar jalur kalau dulu kan apa aja dibaca sama dia di improve, apa aja dibaca sama dia di improve selain karena durasinya molor sama ga masuk di gambarnya, informasinya itu informasi banget tapi dibawainnya lucu sama dia, jadi kadang ga sesuai, kalau sekarang boleh disisipin sama gaya dia tapi di awal sama mungkin di akhir setelah informasinya itu bener-bener jelas di kasih. P: Dari semua proses produksi itu, bisa makan waktu berapa lama? I: Kalau untuk .. macem-macem, kalau untuk take VO sendiri biasanya bisa makan waktu satu setengah jam untuk satu episode, karena kan kita lihat dulu videonya baru baca, kalau dulu sih cepet karena cuma baca doang tapi ternyata ga efektif, jadi paling kalau tiga episode dalam satu hari itu sekitar yaaa.. tiga setengah jam lah. 002
P: Kalau dari pra samapai pasca, itu kira-kira berapa lama kak?
I: Kalau naskah sendiri kan satu hari, trus editing satu hari, trus take VO paling ya tiga hari lah untuk jadi satu episode-lah istilahnya. 002
P: Oia kak kalau yang stok itu, seminggu mesti ada stok berapa ga gitu? I: Kalo di awal, waktu kita belum tayang jadi kita udah siapin sekitar 10 stok jadi begitu tayang kita udah punya 10 stok, jadi kalau tiga di ambil, kita udah take lagi tiga, jadi yang sepuluh ini cuma disisipin satu-satu aja, kalau sekarang kita masih punya sekitar lebihnya lima stok-lah buat disave kedepannya.
004
P: Di dalam produksi ini apa aja sih kak kendala-kendalanya? I: Paling kalau dari masalah teknis kali yah, kalau materi sama naskah aman lah sejauh ini, paling kayak di teknis voice over, kadang tuh.. kayak alat recorder-nya kadang ga bisa nyala balik, jadi kalau kita mau replay speaker-nya ga nyala jadi kan kita rada worry ini udah ke record atau belum, lebih ke trouble di teknisnya sih, seperti itu, trus mikenya juga kadang on-off-nya suka kendur gitu colokannya jadi masih agak-agak trouble di situ sih. Apalagi ini kan tombaknya kan di suaranya kan, di voice overnya, jadi lebih teknis sih, sama kondisi ruangannya, kadang kan AC
mati otomatiskan moodnya si Fitrop sendiri “Duh panas”, jadi kita lebih ke jaga mood-nya juga sih, lebih kesitu sih kendala teknisnya. 004
P: Kalau misalnya si Fitrop tiba-tiba suka suaranya besar, atau suaranya kecil, kayak ga teratur gitu, gimana kak? I: Ah paling itu nanti akan dimainin sama editing, lebih ke editingnya aja, tapi di kasih tau juga sih kalau emang jelek, ya take ulang, lebih kesitu. P: Dalam produksi itu kakak juga nemenin Fitrop kan? I: Ia
004
P: Nah biasanya kan harus kayak di kasih tahu dulu ke hostnya mesti gini-gini, nah itu apa aja sih yang kakak kasih tau? I: Biasanya sih selain materinya, kadang sama apa yang mesti dibaca, kita mesti ikutan baca juga karena takutnya apa yang dia baca itu beda, kadang tanda bacanya dia sama pemenggalan katanya kadang kan suka artinya beda itu harus kita temenin nih, kalau misalkan dia bilang, misalnya salah satunya apa yah mmm.. harusnya titik,
tapi dia maen nerobos aja, nah itu akan jadi interpretasinya beda, jadi kita mesti temenin dulu, “Neng salah neng” trus kalau ga di temenin takutnya dia lupa, misalnya yang mestinya dibacanya lima, dibacanya empat, “Eh ternyata ini bacanya empat”. Lebih ke revisian sih kalau misalnya dia nanya “Ini bacanya apa yah?” kita mesti kasih tahu, spelling yang benernya itu yang kayak gimana, lebih pada nemenin dia sih sama ke operate si voice over-nya itu. 004
P: Mmm gitu, lalu upaya-upaya apa aja si kak yang dilakuin? I: Dari yang produksinya dulu? P: Ia, kayak dari teknis, atau jadwal si Fitrop.. I: Kalau jadwal sih kita dari seminggu sebelumnya udah perjanjian dulu nih hari apa mau take terus jam berapanya sama si manager-nya dulu untuk wakturnya, trus dealnya berapa lama nih bisa makan waktu take VOnya, kalau emang cuma bisanya dua ya dua, tiga ya tiga, kecuali stok kita udah mulai menipis, mau ga mau kita ngepost dia seminggu bisa dua kali, gitu.
P: Kalau dari teknisnya kak? I: Kalau teknis sih sejauh ini biasanya laporan ke kantor, ini alatnya kayak gini nih, log report kalau misalnya gitu ntar diperbaikin atau ternyata kita bisa perbaiki sendiri, trus kalau kayak ngatur mood-nya si Fitrop di take dulu, istirahat dulu, atau makan dulu berapa lama, baru take lagi, jadi ada jedanya ga main tiga episode langsung di hajar, jadi atur juga biar konsisten suaranya, kalau misalnya cape kan takutnya suaranya jadi turun. P: Kalau kayak masalah ontime atau gaknya kak? Atau bookingan tempat take VO-nya? I: Itu tuh sebenarnya juga jadi masalah, kan karena take VO itu di kantor cuma satu tempat jadi mau ga mau kita harus bergantian, sedangkan kita kalau take VO itu bisa lama bisa tiga setengah jam dan ga mungkin tiga setengah jam kita ada di dalam ruangan itu terus jadi mau ga mau kita kadang bergantian dulu, satu episode udah, kita gantian dulu sama yang lain, tapi triknya kalau mau sepi kita Jumat pagi, biasanya kalau Jumat pagi masih sepi, belum ada yang mulai pake itu lebih efektif tuh kayak gitu.. Jadi kalau di hari Jumat tiga episode, jadi kita bisa dua episode
duluan baru gantian sisa satu episode lagi atau di hari Sabtu, kalau hari Sabtu waktunya enak banget mau dimulai pagi, siang itu aman. Karena kan kantor libur, jadi lebih fleksibel, makanya waktu sih sebenernya mau ga mau ya memanfaatkan waktu yang ada sih. P: Kalau gitu kak SWOT dari seluruh proses produksi ini apa? I: Kekuatannya, untuk di waktu produksinya kita cepat, seminggu bisa jadi tiga episode, kelemahannya ya di alat teknis tadi yang agak kurang mendukung dari mike, speaker, sama AC-nya, ditambah lagi ruangan take VO –nya yang hanya satu untuk semua program, untuk peluangnya, Fitrop bisa melakukan improvisasi sendiri dan acamannya.. mm.. bisa jadi dari Fitrop juga yang terkadang terlalu improve bisa membuat over. 005
P: Trus kak, lanjut nih.. di pasca produksi itu ngapain aja sih kak? I: Pasca produksi, berarti voice over sudah di takelalu di masukkin ke editing, nanti dari editor terima, itu akan di edit sesuai sama gambarnya, biasanya tuh tementemen editor sama temen-temen PA yang ngurusin, trus setelah udah satu episode itu
akan di review biasanya melalui mas Ricardo atau EP Kang Bisma biasanya di preview, kalau ternyata emang ada kekurangan atau penambahan atau revisi, itu baru ke editorsetelah nanti udah di revisi sesuai yang di mau, udah fix, baru di print, trus kasih ke MCR buat tayang. Kalau episodenya udah tayang nanti kan ada rating and share-nya, grafik-nya, nanti kita bikin daily sama weekly-nya, daily itu mencakup jumlah penonton di hari itu untuk tiga kota, Jakarta, Bandung, Surabaya. Kalau weekly-nya lebih besar lagi ada 10 kota, jadi jumlahnya rating sharenya bisa naik atau turun, tergantung jumlah penontonnya, sama kita biasanya kita update primbon sama schedule, kalau primbon kan materi apa aja yang udah tayang trus materi di tiap segmennya apa aja, trus berapa share-nya, berapa rating-nya, kayak gitu, trus biasanya bikin laporan sih kenapa bisa naik, kenapa bisa turun, lebih ke analisisnya per-episodenya misalnya rata-rata per episodenya berapa sesuai sama pemenuhan target ga di kantor, gitu. 005
P: Biasanya pasti ada yang namanya evaluasi, biasanya apa aja sih yang di evaluasi? I: Kalau evaluasi langsung sih dari data ya, dari PCDC itu data yang kita lihat berapa
jumlah rating and share-nya, siapa aja yang nonton, pesaing kita di hari itu siapa aja kita mesti tahu, terus penontonnya yang di grab itu SESnya tuh apa A,B,C,D, dari konten yang kita kasih kebanyakan kemakan sama penonton yang mana, apakah A, B, C, D, otomatis kita jadi tau kalau ternyata share-nya kita lebih dari 15, bagus, dan itu kalangan A berarti kita mesti nge-grab kalangan A lagi nih, tapi begitu juga kalau ternyata yang lebih banyak itu di C mau ga mau kita harus bikin suatu tampilannya yang juga kemakan sama orang-orang yang C. Evaluasinya lebih ke apa lagi materi yang akan dibahas lagi misalnya kayak yang ini buat yang A deh jadi ga usah lagi, pilih lagi untuk yang kalangan yang C, golongan yang C kan maunya yang ringan, ga terlalu yang gambarnya bagus-bagus banget tapi infonya itu gila, mungkin orang mau nonton, kalau A kan pasti liat dari gambarnya, kalau gambarnya bagus, kualitasnya HD segala macem, dia mau nonton plus informasinya juga bagus, kalau C mungkin ya yang simpel-simpel aja tapi informasinya menarik mereka masih mau nonton. 006
P: Nah untuk SWOT nih kak, kekuatan dari Sportvaganza ini apa sih kak? I: Yang pasti tuh kita program acara yang minim budget karena source-nya yang cuma
dari Youtube sama naskahnya, dan biaya produksinya juga sedikit banget, terus tampilan kita yang berbeda sama tayangan sport yang lain karena kita formatnya kan lebih ke tayangan magazine sport maksudnya lebih ke tampilan yang unik, karena memang belum ada tampilan sport
yang di kemas kayak gini dan di
kemasnya melalui voice over jadi ga perlu ada MC, ga perlu ada artisnya, kita lebih ke penggunaan ciri khas dari si voice over-nya itu sendiri, sama materi yang kita cari kualitasnya, kualitas HD. P: Untuk Sportvaganza sendiri, puncak keberhasilannya selama ini apa? 006 I:
Kalau sejauh ini sih, karena kita juga program baru, yang baru 4 Februari launching, berarti baru sekitar dua bulan dan kita memang masih butuh waktu sih, karena belum stabil banget, masih mau ngegrab banyak penonton jadi dari 25 episode, sudah tiga yang memenuhi target di atas rata-rata, tapi selebihnya tetep double digit hanya PR di hari Senin aja, karena penontonnya ternyata berbeda sama yang di hari Selasa dan Rabu.
P: Tiga itu apa aja sih kak?
PR yang dimaksud adalah pekerjaan rumah
I: Yang bagus itu pertama ada MotoGP, trus ada Terseksi sama Terunik 006
P: Lalu kelemahan dari Sportvaganza? I: Kelemahanya mungkin.. kelemahanya.. kelemahanya.. Yang pasti sih karena SDM sih sebenernya karena orangnya sedikit mau, ga mau, kita emang mesti mengeksplorasi lebih dalam lagi, sama waktu, waktu itu penting banget karena ktia tayangnya seminggu tiga kali jadi mau ga mau mesti ngejar, dari naskah, cari materi, buat take VO-nya segala macem, tapi untungnya kita sekarang dibantu sama teman-teman magang, nah itu jauuuuh lebih ngebantu banget banget lah, karena temen-temen disini juga tahu nih dari awal sampai akhir tayangan Sportvaganza seperti apa dan prosesnya gimana, dan itu cukup sangat-sangat membantu sih, kita terbantu banget buat materi dan proses-proses produksinya gitu.
006
P: Hihihi, trus kak, dari Sportvaganza ini apa sih yang belum tercapai? I: Sejauh ini sih, untuk konsep awal yang kita pilih sih udah tercapai, tapi paling enggak kita tetep mau tetep konsistensi jadi paling ga program ini bisa long last jadi tayangan sport seperti ini mau tetep harus ada, entah mau materinya seperti apa,
mau nanti mungkin formatnya akan berubah atau apa, tapi kita maunya Sportvaganza tuh mengena di masyarakat menjadi suatu tontonan yang menarik buat mereka, trus kalau inget Sportvaganza, inget program sport kayak gini gitu, jadi pengennya sih bikin kayak image baru pastinya tentang sport, pengennya sih gitu. 006
P: Nah kalo menurut kakak, apa aja sih faktor-faktor yang membuat belum pencapaian ini? I:
Kalau belum tercapai sih kalau menurut aku karena waktunya, karena ini programnya baru, otomatis kita belum bisa melihat dalam waktu hanya dua bulan, menurut saya sih belum terlihat, ya enam bulan-lah minimal baru kita bisa lihat gimana sih antusiasi penonton ini, kalau sekarang kan emang belum bisa dipastiin, belum bisa dikasih gambaran yang jelas, itungannya masih berjalan, ibarat bayi tuh baru merangkak, jadi belum bisa berjalan pun masih belum tegap banget gitu, jadi memang masih meraba banget sejauh ini sih gitu.
006
P: Kalo dari Sportvaganza sendiri peluang apa sih kak yang bisa diambil? I: Yang pasti peluangnya itu kita menariknya, karena sport itu kan general, ga ada
batasan apa-apa jadi kita bisa bahas apa saja materi yang ada di dalam dunia sport kita bisa bahas, bisa diulas, mau yang baru, mau yang udah lama, kita bisa bahas, lebih update juga bisa semuanya bisa kita grab, sama yang menariknya lagi kita bisa masukin beberapa materi tentang promo, jadi kita bisa jualan disitu, jadi istilahnya kita di TV tuh, kita ga cuma buat program, tapi kita ada tambahan lain dimana marketingnya bisa ngejual disitu. Beberapa tayangan, beberapa episode kita juga udah buat, jadi misalnya ada tayangan lima mobil otomotif misalnya, kita bisa kasih juga nih, ini dia produk baru dari Yamaha jadi launching juga beberapa iklan disitu atau kita kasih satu iklan disitu jadi dari sisi marketingnya sendiri kita punya nilai jual juga gitu. 006
P: Ohh gitu, trus kalo peluang buat masyarakat sendiri kak? I: Emm.. peluang di masyarakat sih mungkin lebih kepada informasi kali ya, mau cari informasi yang tentang olahraga yang unik, yang diluar dari sport
yang lain,
mereka bisa carinya di Sportvaganza, lebih kepada penilaian cari materi, cari konten hiburan sport yang unik, yang berbeda tampilannya pokoknya ya di Sportvaganza.
006
P: Kalau di Sportvaganza siapa sih head to headnya kak? I: Karena jam tayangnya yang belum fleksibel dari programming, jadi paling biasanya itu FTV, di TRANS7 ada SPORT7 malam, kalau berita ada di Liputan 6 sama Buser dan Sidik juga, itu pesaing kita karena di jam malam itu orang emang butuh informasi yang ringan, yana mungkin yang informasi banget, kalau berita, mungkin emang orang sangat-sangat ingin tahu berita updatenya apa, kalau FTV jelas banget orang mungkin udah nonton dari awal, jadi Sportvaganza karena tayangnya di akhir-akhir, jadi mereka udah lebih fokusnya ke FTV-nya karena udah penasaran.
006
P: Nah dari adanya kompetitor seperti itu, lalu strategi apa sih yang di ambil? I: Ya pastinya sih kita lebih ke ini aja sih.. pemilihan konten, kayak misalnya dari awal kita udah kasih langsung yang terunik atau langsung kasih hal ekstrim atau apa jadi awalnya mereka tuh udah bener-bener nonton gitu dari awal, even dia pindah pun, pindah sebentar ntar balik lagi, pengennya sih gitu.
006
P: Ohh gitu, yang terakhir nih kak. Apa ada ancaman dari program sejenis atau program-program lain yang memiliki jam tayang yang sama?
I: Sejauh ini sih belum ada karena emang tayangan sejenis kayak On The Spot, Spotlite, kan dia tayangannya prime time, pagi, itu pun kontennya berbeda, dia kan lebih informatif banget, kalau kita kan tayangan sport kayak gini memang belum ada, jadi paling kalau ancaman mungkin lebih ke sumber karena source-nya cuma dari Youtube, jadi harus bener-bener kreatif untuk cari konten. P: Atau mungkin karena target kak? Kayak target ini lebih ke ini, target itu lebih kemana? I: Kalau target sih sejauh ini masih kemakan ya karena kita juga baru dua bulan kan, jadi sejauh ini sih target yang di capai udah maksimal, sejauh ini udah di atas 11% lah kalau dirata-ratain, seenggaknya masih memenuhi target. Lebih pengennya sih konsisten, jangan tiba-tiba naik, tiba-tiba turun, nai turun, kita sih lebih mau mencoba untuk konsisten sih ke depannya. P: Berarti harapan ka Nadilla untuk Sportvaganza adalah.. I: Harapannya sih, konsisten. Semoga program ini tetep berjalan terus sampaiiii.. lima tahun ke depan atau beberapa tahun ke depan karena divisi sport ini kan baru, dan
kita berharapnya sport ini berkembang, pengen banget sih Sportvaganza jadi tempat untuk mengupdate apa aja tentang sport, karena ini informasinya beda, mau lucu, mau unik, mau apapun informasinya kita bisa masukin disini, jadi kita berharapnya program ini akan besar seiring berjalannya waktu, seiring berjalannya perkembangan sport di dunia maupun di Indonesia. P: Iaa, makasih banget ya kak buat wawancaranya.. I: Sama-sama.. lumayan yah waktunya satu jam... hahahaha.. P: Satu jam yah? Hahaha..
AXIAL CODING
L4
KONSEP Latar Belakang Sportvaganza
INFORMAN 1 (BAS)
INFORMAN 2 (WRH)
Awal mulanya, itu kita bikin creative meeting, jadi semua tim itu mempresentasikan program ke saya dulu, lalu ke mas Emilka, sebagai Kepala Departmen. Nah dari beberapa yang telah dipresentasikan dari teman-teman kreatif dan produser, salah satunya adalah Sportvaganza, setelah itu saya pede untuk mempresetasikan ke Kepala Departemen, nah setelah dari Kepala Departmen, program tersebut di presentasikan ke
Pertama kali Sportvaganza dicetusin itu sebenernya udah ada sih dipikiran gua ketika gw masuk sport, yang ringan gitu, itu kan saya masih jalanain Soccer Fever sama La Liga kan tuh, pas meeting sama marketing, gua beraniin buat utarain ke Kang Bisma, “Kang, gua punya ide bikin acara sederhana, murah, tapi buat ningkatin awarness dari sport, awalnya sih
INFORMAN 3 (RCD)
INFORMAN 4 (DJP)
Latar belakang Latar belakang Sportvaganza sih Sportvaganza intinya berangkat kenapa sekarang di dari ide ingin tayangkan di menyaingi program televisi dulu tetangga namun awalnya itu program sport di TRANS TV dalam konteks sport, jadi awal mulanya emang belum cukup Sportvaganza itu kenal di TRANS TV maka dari itu namanya Sport5 tapi kita ambil tayangan kemudian dirubah live-nya, nah karena ada beberapa Sportvaganza ini pertimbangan. lahir dari idenya Mas Wira sendiri, dulu tuh sebelum saya jadi PIC seperti sekarang ini, saya temennya Wira, dia tuh punya ide brilian, sebenarnya
INFORMAN 5 (NDL) Awalnya karena kita ini divisinya divisi Film, Drama, and Sport, jadi kita, khususnya kita tim Sport sendiri mencreate program, kira-kira program apa sih, khususnya sport yang bisa di nikmatin sama masyarakat, nah kita punya adek, TRANS7 itu kan punya “on The Sport” sama “Spotlite”, nah kita kepikiran, itu Mas Wira sebenernya ide awalnya itu, dia mau bikin kayak
programming, karena programming-lah yang nantinya bisa melanjutkan slot timenya, nah akhirnya mereka menyetujui dan mereka melihat ini ada punya potensi, maka kita bikinlah Sportvaganza. Waktu itu mas Wira, Nah mas Wira yang mencetuskan ide pertamanya, ide dari Sportvaganza ini kita mengambil materimateri Youtube untuk mem-package ulang untuk dijadiin program baru, bikin Sportvaganza bisa dinikmatin sama masyarakat
sebenarnya gua ngelihat potensinya On The Spot, ya jujur emang gw lihat itu kan program sebenarnya sederhana dan low budget tapi kayaknya awarnessnya dan share-nya itu cukup bagus, gimana cara kita kemasnya? Nah gua punya ide seperti itu tapi dalam konteks olahraga, akhirnya “Oh oke” langsung disetujui buat bikin, langsung bikinlah, sebenarnya ini challenge lagi, seperti yang tadi gua udah bilang harusnya ini kan udah koridornya
bukan mencontek ya, kalau di dunia entertainment seperti ini mencontek itu wajar, tapi bagaimana kita mengambil esensi yang sudah ada, itu menjadi suatu kreativitas yang baru, contohnya ini adalah Mas Wira sendiri tadinya tuh ngeliat Sptotlitenya TRANS7, On The Spot-nya, nah itu kan mereka temanya umum, kejadiankejadian unik, atau faktor-faktor lain yang sifatnya umum, nah kalau Sportvaganza ini lebih ke area
seperti tampilan itu, tapi kita kemas secara informasinya tentang sport semuanya gitu.. dan di Sportvaganza ini memang gak menyenggol, kita udah punyha rananya masingmasing, kalau Soccer Fever bola untuk secara keseluruhan, Gila Liga spanyol, kalau Sportvaganza itu sport secara keseluruhan, jadi materi apa aja bisa masuk di Sportvaganza tapi tampilannya gitu, voice over sama dari video-video
produser merancang ini, kita associate producer itu ada produser punya apa coba lu kembangin, bikinin, tapi ya emang harus dilapangan kondisi di sini emang harus seperti itu, kita sahsah aja, yaudah bikinlah, awalnya gua cuma punya anak buah di Soccer Fever tuh empat orang, cuma di Fitri Ange, Deo, Dede, dan Nadilla, waktu itu Dede dan Nadilla masih baru, mereka baru masuk tapi gua tau mereka punya potensi, akhirnya oke, gua pecah tim ange sama Deo di
olahraga.
Youtube gitu
Soccer Fever, gua cuma comot Nadilla sama Dede nah disitu mulai ngebentuk mereka duet, apa nih konsepnya gua pengen buat seperti ini, refrensinya seperti ini, dimulai brainstorming dulu kan, mereka pengennya ada ide apa, jadi meskipun idenya dari gua, tapi paling engga masukan dari orangorang juga penting, ya dari Kang Bisma pengennya seperti ini, tapi akhirnya mulai dari cari materi awalnya itu kan coba mulai dari pillete dulu deh,
bikin pillet biasanya kan kita keluarin budget, nah kali ini ga sama sekali gua jamin ga keluarin sama sekali buat bikin pillete atau contoh buat dipresentasiin ke meetingnya pak CT kalau ada program baru. Si Dede diisuruh cari materimateri videonya, Nadilla gua ajarin bikin naskahnya, awalnya namanya juga mereka belajar, berapa kali tuh revisi, “Oh ga gini nih bahasanya” ya udah bikin lagi sampai akhirnya jadilah pillete
pertama
Konsep Awal Sportvaganza
Awalnya On The Sport tapi ternyata terlalu mirip, merembet-rembet itu, akhirnya kita buat lima atau apa nih? awalnya gua suruh nge-list juga mereka ada ide apa nih buat nama, On The Sport lah, In The Sport lah terus Sport5, trus akhirnya Sport5 kita bikin, itu si Dede sambil ngedit juga, si Nadilla yang revisi, akhirnya pelan-pelan jadi presentasi, langsung di acc kan, langsung deh di suruh bikin,
Konsep awal Sportvaganza ini awalnya namanya Sport5, jadi ulasannya itu pokoknya 5 ter- apa tentang sport, kan namanya Sport5. Jadi ulasannya tiap segmen itu 5 terapa, 5 atlet ter-, 5 olahraga ter- apa, kemudian jalan trus dimeetingin ke management, diusulin ke management, dari management ngusulin ada beberapa perubahan, akhirnya kita meeting lagi, rombak
Kalau konsep awal sama sekarang sebenarnya ga jauh beda, lebih ke tampilannya, materinya kita dapet dari Youtube dulu, lalu di ulas lagi melalui voice over-nya si Fitrop. Sebelumnya itu ada Sportaholic, trus ada Sport5, jadi awalnya lima olahraga.. lima olahraga.. tapi kan ga mungkin hanya lima dong, kita terpatok sama lima tuh kayaknya lebih sempit gitu, jadi pilihannya kalau ga
akhirnya ya udah kita ini lagi kan, karena kalau cuma berdua gua pikir ini ga mungkin nih, gua butuh paling ga, butuh orang karena di suruh stripping kan awalnya 5 hari, akhirnya minta kebijakan bantuin kalau ada anak magang, akhirnya dapet kan, dari situ ya kita bangun
lagi karena kalau lima ulasan bisa cepet abis kan bahannya, trus kalau lima gimana kalau bahannya cuma ada tiga atau gimana, akhirnya dirubah jadi Sportvaganza, bagaimana caranya kita ngasih program ke pemirsa itu yang tentang sport tapi ga monoton tentang sport jadi orang ga bosen, gimana caranya kita ngasih tau sport yang belum diketahui orang entah itu terunik kah, ekstrim kah, olahraga-olahraga yang jarang, belum di ketahui orang.
Sportaholic sama Sportvaganza dan pilihan terbanyak dipilihlah Sportvaganza
Konsep Sportvaganza
Sportvaganza ini Jadi emang gua yang lebih ke area ngerancang, gua olahraga, Mas Wira harus pake si Fitrop dan saya tujuannya adalah gua ngebangunnya pengen ini ga sama, seperti itu jadi emang materi dari karakter dari Youtube tapi pengen Sportvaganza ini lebih berkarakter, selain daripada VOjadi pengisi suara nya yang benerjuga ada nilai plus bener beda yaitu tersendiri, kenapa bersifat entertain, gua pilih Fitrop menghibur, dan karena pertimbangannya dia kualitas gambarnya kita harus nyari yang bisa menghibur apalagi katanya kan High Definition, nah di balik itu semua awalnya tuh jam tayangnya mau pagi untuk secara konten eh ga taunya pindah ada tugas yang ke malem. Intinya ya sangat berat itu itu sih sebagai nilai kepada anak-anak plus dan sebagai magang, kenapa pembedanya di voice anak-anak magang, over dan ternyata bukannya kita ga emang benar kan? mau ngerjain sendiri,
Maksudnya emang beda gitu, ada pembedanya disitu dengan voice over dengan gayanya sendiri karna gua tau Fitrop itu cerdas dan improve-nya pinter tapi ya kita batasin juga, disini ga mesti harus panjang lebar, tapi ya tapi ya sekedar buat kick atau punch-nya aja. Ya, tapi tetep konten itu penting sih, makanya harus ada meeting konten itu biar bisa memancing yang lainnya untuk lebih mengembangkan lagi, menambahkan, dan mengimprovisasi
tapi kita ingin memberikan sesuatu ilmu untuk temanteman di luar sana yang ingin berkarya seperti kita, nah disini teman-teman magang berusaha untuk mencari ideide baru, pokoknya ruang lingkupnya seputar olahraga yang tentunya dengan bahasan dan segmentasisegmentasi yang bener-bener ini Sportvaganza banget gitu, kalau nonton On The Spot kan bisa ngedenger suaranya ngeliat, “Oh ini On The Spot banget”, kalau ini pengennya,
lagi, apalagi untuk program stripping itu naskah harus continue ga bisa mentok jadi proses editing sama naskah itu harus seperti roda, ga boleh kepotong, ketika kepotong bakalan keganggu nih proses on air-nya jadi persiapan udah gua rancang sedemikian rupa gimana caranya naskah itu stok dulu sebelum on air, biar stock di on air-nya juga enak, ga yang kehabisan naskah, jadi ya sampe sekarang pun akhirnya seperti itu
Sportvaganza, begitu orang denger,“Oh ini Sportvaganza yang tentang olahragaolahraga menarik, cuplikan-cuplikan kejadian unik, disitu ada latar belakang program, sejarahsejarahnya, atau hal yang lucu-lucu, imut-imut, cantikcantik, sampai di bagian terakhir kita biasanya ada profile atau ulasan-ulasan film, bayangin aja film sampai masuk ke area sport kayak gini, ya tentunya dengan film-film yang bertemakan sport gitu, ya seperi itulah kira-kira
Pemilihan Pengisi Suara
Fitrop itu, kita kan udah Gua ngajuin Fitrop, trus dari Kang Bisma bekerja sama dengan Fitrop sudah lama, kita oke, ya udah Nadilla disuruh ngecek juga udah tahu kualitas jadwal kapan dia dia kayak gimana, bisa untuk take VO itulah proses casting bikin satu percobaan kita ketika kita punya trus suruh Nadilla program kayak gini, jelasin, kalo gua dan dia juga penyiar udah kenal Fitrop radio, dia sudah bisa kan sebelumnya trus mengerti, kita ketemu pas udah atur sekali bikin, dan dia schedule, udah ok, oke, ya akhirnya ya jadi baru gua ketemu, willingness-lah, dipikirsharing konsep dan pikir kalo malemmalem, serius-seriusan emang dia responnya positif “Oh boleh, juga ga asik kan? Gua boleh” ya bisa berharap dengan adanya si Fitrop jadi ada warna dengan improve, ya yang baru, seger gitu gua tau karakter dia nontonnya, ketawatapi gimana, ketawa gitu, malemistilahnya buat malem kan enak gitu, menghidupkan ya itulah intinya biar program ini nih biar orang tuh enak, santai, beda ya akhirnya ya
Nah itu lucu banget tuh kenapa awalnya pilih Fitrop, kita ngeliat saingan kita pengen bener-bener memberikan informasi dan mereka pilih karakter suara seperti itu nah TRANS7 contohnya si Spotlite atau On The Spot itu, pilih karakter kayak gitu karena mereka ingin menginfokan pada pemirsanya bahwa ada hal unik diluar sana tentunya dengan interpretasi Youtube dengan garapan VT-VT dari Youtube dan VO seperti itu jadinya oh ini bener-bener
Yang pastinya kan konsep awalnya kan emang voice over nih, nah dari sana kita berpikir kirakira voice over-nya tuh mau seperti apa nih, apakah cowo, atau perempuan, nah kita memilih Fitrop ini karena awalnya dia memang sudah punya fans jadi seenggaknya orang udah kenal dia banget, jadi begitu dengar suaranya aja orang bisa langsung tau karena udah punya ciri khasnya sendiri, sebelumnya itu kita punya beberapa pilihan ada Fitrop, ada Tika Pangabean, trus sih
nonton.
disitulah mulai chemistry-nya, ya udah mulai deh pelan-pelan, Sportvaganza imagenya dia, pada dasarnya gua pengen ngebedain gitu biar ga terlalu serius karena ini kontennya yang lebih ringan dan voice over-nya juga ga terlalu kaku, ga monoton dan gaya bahasanya pun menghibur jadi nilai plus-nya disitu.
info, jadi kita ambil esensi itu, kita taro di Sportvaganza tetep kita akan memberikan informasi esensiesensi seperti itu namun Fitrop juga akan lebih entertainment, lebih menghibur, lebih menghibur maksudnya disini karena jam tayang kita yang agak malem, nah disitu pemikiran kita adalah awalnya, penonton kalau nonton pengennya ketawa tentunya infonya dapet, ketawanya dapet, kita pilih siapa nih karakter suaranya
Tike, sama Angel siapa gitu.. yang rata-rata penyiar radio, karena kita mikir ini tayangannya pagi, si Fitrop tuh punya semangat, spirit tersendiri jadi kita pilih di Fitrop dan dia pun kita coba satu episode itu temanya kalau ga salah olahraga ekstrim, itu oke banget, maksudnya ya kemakanlah buat gebrakan, maksudnya suaranya itu udah bikin heboh banget deh ke semua orang, makanya oke kita pilih Fitrop paling engga di awal kita juga udha bisa
seperti ini? Indonesia, di Jakarta, saya pernah shooting sama Fitri Tropica dan itu di acara Digital Clip, saya tau banget dia, karakter suaranya seperti itu, makanya kita pilih dia, “Oh ini kalau udah ada infonya, kenapa kita ga buat yang entertain?” oh ya udah Fitrop-lah jalan satu-satunya, kita tarik dia untuk take VO, Allhambulillah, Puji Tuhan sampai sekarang ini kita udah berjalan hampir udah 30-an ya, kita tayang dari 6 Februari, 33
infoin fans-fansnya kalau Fitrop punya acara baru nih. kita punya ciri khas di voice over, nah voice over seperti apa sih yang kita mau nih, nah sekarang kan sudah berjalan dan si Fitrop sudah baik, tapi karena di jam tayang yang seperti itu jadi berasa kurang pas dengan suara dia yang terlalu bersemangat, mungkin nanti bisa ada voice over lain. Karena kita juga ga mau ngelepas nih fans-fans-nya Fitrop, karena mereka tau kalau Fitrop itu udah punya program
episode dengan pengisi suara Fitri Tropica Wewenang dalam pengambilan keputusan
Sportvaganza gitu.
Dalam hal ini yang pasti yang paling atas, bisa executive producer-nya sendiri, atau associate producernya, trus turun ke kreatif, trus turun ke production assistant, tapi di Sportvaganza ini semua terbuka, ya maskudnya kita kasih kenapa topiktopik per-episodenya seperti ini karena alasan kita kuat dan bener berdasarkan analisa yang ada misalnya, kita pengen buat episode
Yang pasti sih kalau kita meeting, disana sedang siapa yang paling tertinggi? Misalnya ada mas Ricardo, kan dia PIC-nya, nah otomatis dia yang bisa kasih keputusan buat materi apa nih yang fix, nanti tim kreatif tinggal merapikan naskahnya, kira-kira udah sesuai belum sama yang dia mau, kalau udah oke ya udah tinggal take VO.
ini temanya A, kenapa A, oh karena episode yang kemarin-kemarin tuh mirip dengan yang saya buat ini jadi share-nya itu dapet, uniknya dapet, sebenarnya Sportvaganza itu untuk topik, kreatif yang punya kerjaan kan, tapi semua bisa, ga ada masalah. Hal yang ingin disampaikan Sportvaganza kepada penonton
Yang mau di sampaikan seperti yang saya tadi bilang, yang mau disampaikan yang pertama adalah ini di luar dari rating dan share, audience itu melihat tayangan ini jadi, “Oh ada ya
Lebih ke hiburan informatif, informatif itu maksudnya ketika orang menonton itu bahwa olahraga itu ga sekedar sport yang membosankan, boring, tapi orang bisa ketika nonton
Sebenarnya sih kita mau kasih informasi tentang olahraga, tapi kemasannya unik, berbeda, kalau berita-berita olahraga kan biasanya update, kita update juga tapi lebih juga kepada
yang kayak gitu”, “Oh ada yang ekstrim tuh banyak ya?”, “Oh ternyata olahraga yang unik tuh banyak ya”, ingin memberikan informasi lebih kepada audience agar mereka tau, kalau di TRANS TV ini tentunya di Sportvaganza ada acara seperti ini, pertama, membuka wawasan dan yang kedua si audience itu, kita sendiri pas buat program ini berpikiran kita menempatkan diri sebagai audience, kita pengen liat kalau acaranya ini seperti apa, selain
“Wow ada yah kejadian-kejadian olahraga kayak uniknya, faktagini”, “Wow ada ya faktanya apa, trus atlet seperti ini”, ada profil-profil “Oh ternyata atletnya siapa, lebih program ini kepada informasingebahas something informasi yang unique kayak gini” ringan, ga yang dan pemirsa itu pertandingan kali ini dapet image kita tuh, di menangkan oleh “Apa sih menurut siapa, itu ga, itu ibu Sportvaganza mungkin di TV-TV itu?” dan ibu pun lain sudah ada bisa jawab “Oh saya bagiannya, tapi kalau tahu tuh di Sportvaganza Sportvaganza itu karena program yang bahas temanya.emang tentang olahraga magazine, jadi kalau yang unik-unik itu magazine mau bahas kan?” kalau dari segi tentang hobbynya pesan moral sih ya kek, mau bahas kita ngasih tentang apanya kek, Sportvaganza ini semuanya bisa intinya juga kan dibahas disini, contohnya kayak sebenarnya sih lebih
dari entertainnya ini materi olahraga yang menyehatkan, kena mereka akan ketawa moralnya disana dan mereka akan misalnya, orang jadi lebih mengenal “Oh ia nih, coba ah tentang info-info, lari” atau “oh gua tentang olahraga pengen nih ikut tentunya dan bungee jumping” ternyata olahraga itu biar termotivasi ga cuma kita belajar basket, main bola, atau main voli segala macemnya, tapi di sisi lain dari pada olahraga itu banyak hal-hal yang unik dan lucu tentunya di Sportvaganza. Promosi Melalui Media Sosial
ke perbedaan itu sih.
Sejauh ini sih efektif, karena kita bisa melihat penilaian masyarakat mengenai program Sportvaganza ini bagaimana. Sejauh
ini sih mereka menilainya bagus, ada juga beberapa yang menilai dari voice over-nya terlalu cheer up, bersemangat, tapi sejauh ini, Fitrop itu udah punya fans tersendiri jadi ada juga yang menilainya memang baik, kalau untuk sport, emang baru Sportvaganza yang voice over-nya terkenal, jadi orang udah tau, begitu denger suara dia nih pasti Fitrop, mereka udah tau. Promosi yang dilakukan
Kalau promosi sih dari kantor ya, ada Mas Edgar yang
biasanya promosi dari kantor kan selain twitter paling kayak ada iklan sama running text, sebelum program mulai juga ada running text itu lumayan banget buat pemirsanya yang mau nonton, sebelum acara kita mulai, bisasanya kita ada running text.
PRA PRODUKSI Persiapan Awal
INFORMAN 1 (BAS)
INFORMAN 2 (WRH)
INFORMAN 3 (RCD)
INFORMAN 4 (DJP)
INFORMAN 5 (NDL)
Di pra produksi itu, Kalau di pra Kalau untuk awalnya kita menyiapkan, produksi itu sih biasa, kita pasti tentunya sebenernya lebih ke meeting dulu untuk menyiapkan yang kita lakukan, draft, kira-kira naskah, brainstorming, materi apa aja yang menyiapkan brainstorming kalau bisa kita jadikan naskah yang di production naskah terus kalau bagus untuk tiga assistant itu juga ada udah jadi. Perepisode ke depan, ngurus bookingan, segmen tentunya, untuk lima request itu juga ada, lalu di revisi dulu, kedepan, dan misalnya ini kan semua dibaca dulu pastinya untuk programnya lebih kira-kira materinya pra produksinya banyak ke editing, udah sesuai belum karena kita ini ga editing itu perlu sama visual nanti. shooting jadi surat form namanya, Setelah itu ketika cuma siapin booking-an biasa naskahnya udah oke naskah yang kita sebutnya, baru take VO bareng bagus dan udah booking-an itu untuk Fitrop. Tapi kalau itu deh di pra gunanya booking-in sekarang Fitrop lihat produksi kita, tempat kita editing dulu videonya, naskah sama misalnya kita ga buat setelah liat videonya nyari-nyari materi itu, kita ga dapet kemudian baru take
yang pas sesuai sama naskah.
Peran Dalam Pra Produksi
Di pra produksi itu saya memsupervisi, melihat, dan memberikan arahan-arahan sama tim supaya point of view, cara pandangnya yang lebih general, yang lebih penonton punya maupun kreativitas yang temen-temen garap, karena gini orang-orang yang biasa memproduksinya itu, contohlah, kamu, Nadilla, sama Dede
Kalau peran saya disini adalah sebagai pengemban tanggung jawab yang sangat berat peran saya disini adalah memvisualkan apa yang dibuat tementemen, memvisualkan apa yang dibuat tementemen magang atau TRANS TV itu menjadi satu
booth, ga jalan dong programnya, percuma
VO. Itu dari kreatifnya ya, sebenarnya lebih ke cari konten, dalam artian apa nih untuk materi selanjutnya, apa nih naskah yang mau di garap lagi gitu, lebih kesana.
Peran di Sportvaganza sebenarnya, awalnya kalau tanpa ada bantuan anak magang, materi ke aku, bookingan editing juga ke aku, trus budgeting, itu gunanya untuk bookingan juga jadi misalnya kita ga tau kode budget-nya berapa, ga bisa juga buat booking editing,
Kalau saya sih di kreatif, yang pasti pembuatan naskah, karena kan akan dibacakan lagi sama si Fitrop, voice overnya dan ini sebenarnya emang lumayan berat sih karena kan kita di Sportvaganza ini ga ada shooting jadi proses produksinya itu hanya terjadi di voice over sama si
semua, itu kerjanya nyari-nyari program, waktu mereka habis disitu, mereka tidak sempat untuk melihat kiri kanan, penonton kayak gimana, untuk meng-upgrade gimana, nah saya tugasnya adalah dalam pra produksi itu ya itu supaya me-manage, bagaimana supaya tim itu selalu bisa mengexplore kontennya supaya tidak boring, supaya kontennya itu terus berkembang, ya itu lah. Nih strategi dalam pra produksi itu intinya begini, dalam Sportvaganza kita harus memberikan tontonan
kesatuan, menjadi trus sama juga ya tayangan yang support naskah, ide bagus, saya juga pas brainstorming disini melihat pasti, karena sebagai penonton, walaupun production dan juga melihat assistant pasti lebih bahwa ketentuan ke teknis, alangkah apa sih yang baiknya kalau bisa penonton suka kreatif juga, kreatif sekarang dari dalam artian ga proses-proses mesti kreatif itu penayangan, kita kayak buat telah dapet target laporanlah, tukang penonton kita apa, buat naskahlah, maunya mereka kalau misalnya dia apa, dan kita kasih ga punya ide fresh makanannya kan begini, ibarat kata “Ma.. ma.. ma.. aku mau makan bubur”, nah besoknya kan kita tau anak kita mau makan bubur, nah kita kasih bubur lagi, bubur
Fitrop jadi mau tidak mau, naskahnya harus dikemas benarbenar rapih, jangan sampai ada beberapa revisi kayak kemarin tiba-tiba ada revisi, jadi sudah dibacain sama Fitorp ternyata dari hasil previewnya kurang menarik, jadi mau tidak mau harus ada beberapa revisi, retake ulang. Kalau tim kreatif tuh perannya lebih ke pembuatan naskah untuk di take VO, sama nanti setiap setelah tayang kita bikin laporan, ada daily sama weekly
yang menarik dan unik, nah yang menarik dan unik itulah yang bisa mendapatkan rating dan share, strategistrateginya adalah gimana supaya dalam proses pembuatan pra produksi tema awal itu kiranya udah bisa tergambar, materinya akan jadi kayak gimana dan kiranya memilih materi-materi yang sekiranya konsisten ditonton oleh orang. Kan sudah bisa dilihat dari data, strateginya ini ini ini. Habis itu harus dikembangin, trus pengembangannya kemana, karena kalau boring, disitu-situ terus orang akan boring, harus bisa lebih
lagi, tapi itu kita kombinasiin juga dengan hal-hal yang menarik lainnya, pokoknya kita ditahapan pra produksi ini Sportvaganza adalah mencari materi membuat naskah dan tugas saya adalah menjadi semua itu menjadi bagus untuk di stasiun TV ini tentunya degan rating dan share yang tinggi, dengan rating dan share yang tinggi, dengan rating dan share yang tinggi udah pasti penonton udah banyak yang nonton dan
program ini menjadi trendsetter di dalam entertain.
berkembang nah makanya saya harus bisa memberikan arahan tersebut supaya mereka selalu mengembangkan, jangan sampai salah nanti pengembangannya dan juga harus bisa memberikan arahan bahwa yang kita beri tontonan itu harus ada tanggung jawab moral juga, tapi memberikan data fakta, wawasan, segala macem tapi salah, nah itu harus dikontrol, lebih kepada controling. Strategi Dalam Pra Produksi
Ya seperti yang gua bilang tadi, pra produksi itu kan menentukan konten,
Strategi sampai saat ini kita sudah banyak, banyak banget strategi
Lebih ke strategi pemilihan konten, pemilihan olahraganya kira-
misalnya untuk episode minggu depan, apa nih yang bakal kita hindarin kalo untuk awal-awal kan kita belum tau kan, belom bisa meraba apa yang kita bikin hasilnya apa kan belom tau makanya kita coba bikin dulu kerangkanya misalnya tema-tema apa dulu, awal-awal yang ekstrim, jadi sebenernya gua pengen tuh ada beberapa pilihan, coba yang ekstrim itu emang yang konten dan gambarnya bagus juga menarik, kalo yang satu lagi kayak
yang kita jalanin, yang pertama strategi kita tuh dulu pernah ngebuat Sportvaganza ini dengan tampilan Fitri Tropica kartun di dalam VT, maksudnya adalah emoticon-emoticon untuk bubblebubble di TV, itu untuk awalan sebagai penarik penonton disamping karakter suaranya yang cukup menarik kan? Di samping itu juga dia memekakkan telinga penonton itu dulu, dari beberapa episode, dari grafis
kira kita mau bahas tentang apa nih, apakah mau ngebahas tentang skandalnya kah, atau mau ngebahas tentang gaya hidupnya kah, jadi lebih ke pemilihan part-part-nya ya, misalnya satu episode itu ada tiga segmen nah, kirakira kita mau pilih materi apa aja nih yang pas, yang pertama itu apa aja, yang kedua apa, yang ketiga apa, even itu ngebahas profil siapa dan mau ngebahas tentang apa, kira-kira yang menariknya apa, itu lebih kepada strategi
bulu tangkis itu lebih ke sejarahnya ato yang lebih ke infoinfonya, jadi kayak ada pelemparan percobaan dulu, ternyata responnya lebih ke yang ekstrim, akhirnya ya udah kita pelan-pelan coba nyari yang seperti itu dan untuk pra produksinya adalah persiapan naskah, naskah itu paling ga bisa nyetok lima episode untuk minggu depan ya dari situ udah gua bagi kan jobdesknya, antara Nadilla sama Dede, Dede lebih ke teknis kayak video dan gambar dan buat gua, gambar
kita melihat pemirsa kecenderungannya lebih suka tayangan yang bener-bener kaya akan konten dan ada juga yang tau kalau Sportvaganza itu pengennya di otomotif atau di dalam area olahraga, kita kasih itu semua ke penonton dengan yang sekarang ini udah jalan, pengayaan konten ya di segmen satu kita kasih lebih banyak materi, di segmen dua juga, di segmen tiga kita akan ngasih materi seperti profil atau
pemilihan setelah materi atlet wanita tercantik pengennya atlet terganteng-kah atau siapa, lebih ke kesepakatan bersama sih kira-kira setelah ini apa, nanti tinggal di bolak-balik aja sih sebenernya strateginya gitu, sama kita tayang di Senin, Selasa, Rabu nah strateginya itu kita udah tau nih nge-grab-nya kalau misalnya hari Selasa sama Rabu kita itu kan ada Soccer Fever sama Gila Liga, kita udah tau nih otomatis yang nonton itu kan kirakira male, makanya strateginya, kita coba
itu paling ga, harus yang bagus, HD, ya paling ga cari dulu yang HD, kenapa? Karena itu salah satu buat awarness kita juga apa yang pembeda kita, ketika gambar bagus kan lebih enak lagi buat ditonton, lebih berkelas, dan orang juga ga bakalan lari kalo kayak gambarnya jelek “Nonton apa? Ga jelas”, apalagi buat yang TV-nya yang kecil-kecil.
ulasan film yang belum pernah dilihat, walaupun materi dari Youtube tetap kita modifikasi. Selain emoticon itu kan di bulan Februari, strateginya adalah karena kebanyakan pemirsa di Indonesia itu nonton dengan TV cembung strategi kita ditahapan teknik adalah membuat gambar ini untuk ukuran televisi yang banyak di masyarakat yaitu ukuran 4 banding 3, strategi kita ke depan, karena ini mulai dari ide,
disisipin sama materi yang berbau seksiseksi atau yang perempuan, istilahnya lebih ke makan sama cowokcowok itulah yang nonton.
maka kita harus kreatif, sekreatif mungkin untuk konten, kita akan lebih garap kepada mature male yang udah menjadi pemirsa andalan kita yaitu mature male, kemudian kita akan membuat Sportvaganza ini menjadi edisi khusus Senin, Selasa, dan Rabu itu untuk ke depannya dan strategi-strategi yang sekarang akan kita jalani adalah tiarap untuk adanya sepak bola, tidak menjadi ini ya, maksudnya musuh utama kita itu
adalah sepak bola, karena bola itu bundar, dan bola itu banyak di tonton. Persiapan Dalam Menentukan Konsep
Brainstorming pastinya, kalau konsep lain kadang percakapan seharihari tuh bisa jadi konsep juga kan, misal pada yang waktu tema misteri itu bermula dari sekedar percakapan aja, “Eh lucu kali ya kalau Sportvaganza besok temanya misteri, langsung semuanya pada nimbrung kan, “Oh iya ya misteri stadion angker, misteri ini, itu” dari percakapan aja dapet
tema, bisa juga pada saat brainstorming, atau pada saat buka internet atau nonton atau saat nonton Youtube sebenarnya konsep itu ada dimana-mana menurut aku. Persiapan Produksi
Yang dipersiapkan yang pasti naskah, terus materi, sebenarnya kan proses produksi di Sportvaganza itu kan take VO-nya si Fitrop gimana caranya biar si Fitrop bisa take VO-nya bagus ya berarti kan kita harus provide dia kayak sekarang, materi video yang ada sama naskah
yang bagus. Alur Kerja Pra Produksi
Nadilla koordirnir kalian-kalian ini, nanti apa nih mancing buat konsep apalagi dari meeting itu dengan adanya meeting tiap minggu, seminggu sekali Trus nanti dari Nadilla, dia saring trus kasih draft-nya ke gua, trus gua koreksi, gua revisi misalnya yang ini jangan nih trus kasih ke dia lagi untuk di revisi baru setelah itu take VO, jadi take VO itu harus yang sudah fix jangan yang ada yang direvisi lagi, harus yang emang yang
Kalau untuk alur awalnya sih kita buat naskah dulu, tapi ke depannya atau sekarang-sekarang ini kita banyaknya liat dulu videonya, emang karena source-nya dari video jadi sekarang lebih liat dulu videonya, ini kirakira menarik nih temanya dari video ini, nanti akan dipecah lagi melalui general, oke materinya akan seperti ini, awalnya kayak gitu. Yang pasti sih brainstorming yang paling penting
udah disetujuin dan sudah selesai, untuk nyari gambarnya juga udah fix, ga ada revisi lagi. Ya flownya pra produksi harus sudah terkoordinir sedemikian rupa, harusnya konsisten dan ga bakalan putus, siklus ini kalo emang masih works ya ternyata pra produksi itu lebih siap daripada pasca produksinya kan yang editingnya, disini sih gua bilang produksinya “Sportvaganza” itu adalah saat Voice Over, karena disitulah proses produksi, karena
karena mungkin dari tim kreatif sendiri punya ide apa atau ada masukkan dari PA, dari produser, dari EP-nya juga mungkin mereka ada ide apa misalnya di hari Senin coba sekarang ada perubahan, kita bikin yang lucu, itu sih karena ini kan programnya tetap berjalan jadi mau ga mau ada beberapa strategi yang mesti dijalanin kira-kira untuk meraih penonton lagi untuk nonton ke kita lagi gitu. Cari gambar, naskah, tapi sebenarnya bisa mix sih, bisa dua-duanya,
konten lebih ke pra produksi, kalo produksi kan yang penting lancar asal pra produksinya udah terkoordinir sedemikian rupa, rapih. Jadwalnya pun udah dibikin si Nadilla, seminggu segini segini karena sesuaiin budget juga kan, sebulan itu bisa voice over untuk berapa episode, udah dirancang trus makanya gua suruh bikin schedule, bikin primbon, untuk analisa yang kemarin-kemarin itu sharenya berapa itu biar saling terhubung, jadi ketika kita analisa ini
mana yang di dapat lebih menarik duluan, kita bisa bikin. fleksibel banget
kita bisa ubah di pra produksinya “Oh ternyata coba kita alihin ke konten yang lebih seksiseksi” misalnya, atau masukkan dari Kang Bisma ya istilahnya semua itu pertanggung jawabannya itu tetep ke atasan juga. Selama ini sih pra produksi sudah lumayan terkonsep, katanya sekarang ada kendala untuk supply anak magang kan dan itu sebenarnya nanti akan agak sedikit terganggu nantinya, harusnya sih ya tetep continue karena emang butuh banyak kepala untuk
program stripping itu, ya mudahmudahan sih nanti tetep seperti itu dan walaupun nantinya Ricardo yang pegang SV ini bisa menyempurnakannya lagi ya itu bagus tapi secara pra produksi gua udah rancang sedemikian rupa untuk melancarkan produksi dan pasca produksinya. Menentukan Topik
Sebenarnya topik itu semua sebenarnya bagus, nah tapi yang membedakannya itu, ini akan dimakan penonton atau engga, contoh ketika kita memberikan wawasan yang sangat dalam sama satu
Paling lebih kayak spontanitas, misalnya gua sering mancing ada ide apa? Atau gua ada ide apa gitu biasaya Nadilla tuh yang paling seneng tuhh “Waaahh” kalo gua
Topik per-episode untuk awal pasti dari brainstorming, tapi setelah berjalan kan ada yang namanya analisis kita kayak gimana misalnya pada satu episode oh ternyata it’s not
Kalau dulu kan mengklasifikasikan, misalnya olahraga acrobatic atau olahraga lari gitu, awalnya kita berpikir seperti itu karena biar padat kan, ada jenis-jenis
konsep, materi, itu kalo nanti kamu lama-lama ngerti ya, itu pasti penonton tidak akan memakan karena ketika penonton ingin mendapatkan informasi yang wawasannya mendalam terhadap sebuah materi konten olahraga, dia akan mencari sendiri atau belajar atau searchingsearching internet, dia ga akan nonton Sportvaganza, bagus? Bagus dong wawasannya luas, dalem, lahirnya kapan, kawinnya kapan, profil, detail semua sampe dalem, bagus, but it’s bored. Pemilihannya apa? Kadang profil tersebut juga kurang
ada ide apa nanti kita rapat atau kita rembuk trus hasil dari daily report itu kan nanti kita bahas jadi ga mesti di ruang meeting itu, disini pun kita bisa kembangin dan sifatnya, sebenarnya ga kaku, ketika kita butuh perubahan saat itu juga ya harus di ubah, ya di ubah, ketika udah jadi tayangan pun minta direvisi atau diganti sama Kang Bisma ya udah ganti karena emang strateginya harus seperti itu.
work, atau ternyata penonton tuh ga seneng yang kayak tentang episodenya termahal, kenapa gitu, karena SES-nya dia lebih nyari ke yang A, B, karena yang termahal, sedangkan yang SES C ga tertarik untuk nonton dari sana tuh kita bisa tentuin untuk topik selanjutnya kita tuh jangan bahas yang ada tentang termahal lagi misalnya, atau kita bisa lihat dari grafik-grafik di share, oh ternyata share kita segini karena kita tadi bahas yang unikunik, oh ternyata kita
olahraganya, tapi sekarang karena masyarakatnya udah pinter sih, maksudnya udah pinter pilih acara jadi kita grab tuh justru malah yang terunik, yang ekspektasinya ga diperkirahan mereka mungkin jadi mikir “oh bisa ya”, misalnya ternyata ada atlet yang penyandang cacat mereka lebih interest buat liat, sebenarnya kriterianya harus yang berbeda, menarik, unik, punya perbedaanlah dari materi-materi sebelumnya gitu. Sebenernya karena
populer dan digiring lebih dalam informasinya, penonton itu dengan mudah memindahkannya, “Siapa ni orang?” gua juga ga kenal, ”Peduli apa gua harus tahu” atau “Kenapa gua mesti tahu dia?”. Nah saya mengarahkan supaya lebih entertainer jadi orang itu tidak berasa digurui, tidak berasa di cekokin, tapi mereka nikmat aja nonton. Ini kita harus menyentuh emosi dari penonton tersebut, emosi itu kan tidak terlalu banyak, bisa sedih, lucu, marah, itu bisa didapetin, jadi ketika kita mencoba untuk menggali terlalu dalam, dan hal tersebut
share-nya segini kita sebelumnya ada karena kita bahas flash back gitu kan yang seksi-seksi, oh pengennya sih di ternyata share buat menarik biar double digit karena orang yang ngeliat kita bahas yang awalnya “Ih apa ekstrim, jadi kalau nih?” bikin orang tuh udah jalan kita bisa penasaran dulu, analisa, jadi untuk ritmenya makin episode selanjutnya lama, makin kita udah bisa penasaran jadi kita tentuin flow-nya itu bikin bertahan, habis kayak gimana, misal atlet cewek cantik kita tiga hari tayang tiba-tiba atlet cowok jadi untuk yang hari berotot ganteng atau Senin gimana untuk aksi ekstrim setelah analisisnya, untuk iklan, biar orang yang hari Selasa tetep nungguin, mungkin yang “Hah siapa nih yang “Unik” atau yang mau ngelakuin aksi “Seksi” aja dilempar, ekstrimnya?” gitu, untuk hari Rabu, jadi lebih ke gimana kalau yang pemilihan untuk cowok banget atau nahan si yang cewek banget, penontonnya dulu
tidak pas, nah itu saya yang mesti kasih tahu kalau itu tidak pas, dan profil itu tidak perlu panjang-panjang, cukup yang uniknya aja contoh, misalnya profil si cewek pemain ice skating, lahirnya atau apa itu kayaknya tidak perlu dalem-dalem cukup dengan lahir kapan, prestasi juga tidak perlu dari pertama kali dia berprestasi, cukup ambil dari sisi yang menonjol, mungkin yang kontroversial atau yang unik. Dia pernah juara olimpiade lima kali, ga usah disebutin lima kali itu, tahun segini, tahun segini, tahun segini, gak perlu, karena itu
jadi kita ada analisa.
sih buat tetep stay sama Sportvaganza gitu.
selintas. Ketika seseorang itu ingin tahu atau suka dengan profile itu, ia akan cari, jadi memang harus bisa memilih, menentukan hal-hal yang sekiranya informasinya cukupan tapi entertain. Nah harus bisa pinter juga untuk memilih dari sekian banyak materi yang ada, mana yang akan dituangkan di Sportvaganza, karena kan ada batasan waktu.contoh dari si pemain ice skating itu, macem-macem tuh tragedinya, dia tuh kawin cerai, dia itu pernah cidera, dia itu pernah juara tapi dulu, banyak nah itu diturunkan semuanya
makan akan boring, kita harus memilih salah satu, mana yang paling yang sekiranya menarik, kawin cerai “Ahh ga usahlah”, kalo gitu cidera “Ah biasalah”, oh ini ada satu moment pernah dia pas juara tapi cidera dulu, nah itu beda. Kriteria Topik
Pertama itu, yang diilangin itu yang bikin boring, tapi kita harus berpikir objektif ya, jangan subjektif, jangan ikutin selera pribadi tapi ikutin selera penonton, gimana caranya jadikanlah diri kamu itu kayak peonton yang menikmati tontonan, bukan latar belakang kamu yang
Ya yang pasti kayak kamu lagi nyari atau baca ketika kamu kamu merasa tertarik dan kamu mengikuti, ya berarti itu udah ada unsur ketertarikan kan, berarti menarik dong, menarik dulu dong, interest, itu udah bikin kamu interest baca artikel
Kriteria untuk suatu topik di Sportvaganza ini ya sudah pasti harus lucu, udah pasti harus yang unik, karena yang unik itu karena yang unik itu yang saat ini tertinggi di kita pas konten olahraga yang unik-unik, itu yang paling tinggi
bikin. Kenapa saya tidak terlalu terlibat banyak dalam proses produksi kalo saya terlalu banyak disana saya akan subjektif, karena saya tahu betapa sulitnya bikin ini, ini materinya apa, akhirnya ga objektif. Trus yang kedua adalah tanggung jawab moral karena ada batasanbatasan, etiket-etiket ketika kita tayangin yang seksi-seksi, siapa tahu ada anak kecil yang nonton, siapa tahu ada orang tua yang tidak sayang sama anaknya, membiarkan anaknya tengah malem nonton TV, ya seperti nonton Sportvaganza, karena setahu gua anak
itu dan apalagi kalau ga ada visualnya. Kedua, gimana caranya tertarik dari sudut pandang kamu bisa dituangin ke sudut pandang semua orang dan dalam konteks orang itu kan ga semuanya selevel sepemikiran kamu ada orang awam, ada tukang becak, gimana caranya tayangan ini bisa diterima semua kalangan, ringan, sederhana, akhirnya kan nanti dikembanginlah dari naskahnya itu ceritanya, kamu tambah-tambahin apa atau bisa di combain dengan
sekarang, “Ekstrim”, “Terunik”, kan harus unik kan? Kenapa harus unik? Supaya orang nonton
kecil jam segitu udah pada tidur. Ya secara otomatis, yang ada cuma ada orang dewasa saja, yang sudah bisa mem-filter tontonantontonan kayak gitu, hanya hiburan semata yang lainnya, passingnya juga mesti bagus dan tontonannya tuh mengalir, enak ditonton. Mengalir tuh maksudnya gimana? Tiap acara yang ditonton tuh pasti ada awal sama akhiran sama tengah-tengah, nah intinya semuanya harus bagus.
sumber lain, atau apa.. dihubunghubungkan, dikaitkaitkan, gimana caranya biar lebih menarik, intinya sih pertama itu menarik dan kontennya itu menarik dan secara visualnya pun menarik, intinya sih ya menarik dulu trus selanjutnya ada bumbu-bumbu yang membuat sesuatu ada value-nya dalam artian ada pesannya misalnya atau ada hiburannya atau apa kan biar ga monoton, ga ngebosenin, lebih ringan, walaupun sepintas tapi gimana caranya dari dengar itu akhirnya mereka
tertarik untuk melihat. Itu aja sih, intinya adalah harus menarik, kalau yang bikinnya aja udah “Wah ini gak menarik” mendingan jangan, tapi ketika kamu tergerak dan bisa ngembangin, akhirnya imajinasinya kan pasti tergerak juga, jadi apapun temanya kalau kamu bisa ngemas dan bisa memix sedemikian rupa menjadi menarik pasti bagus konsepnya. Proses Pembuatan Naskah
Pastinya dari setiap naskah yang kita buat itu ada benang merahnya, jadi dari
awal pembuatan materinya segmen pertama, kedua, ketiga itu udah punya benang merah, jadi kalau misalnya kita mau bahas tentang “Teraneh”, materinya tentang “Teraneh” mau ga mau di awal itu kita mesti kasih pembukaannya kita udah kasih tau kalau ini materinya, temanya tentang “Teraneh”, nah anehnya kenapa? Setiap olahraga yang kita pilih itu kita jelasin anehnya itu, karena kejadiannyakah atau karena atletnya-kah atau
karena cara berolahraganya-kah atau gayanya yang aneh-kah, yang pasti setiap naskah yang kita buat harus mempunyai benang merah jadi nyambung gitu ga main jebret-jebret aja. Pemilihan Video Dan Gambar
Pemilihan gambar kalau dalam segi teknis pasti yang di atas 800x600, untuk video sendiri pastinya yang HD, yang 720 pixel, kalau untuk pemilihan gambar atau video itu tetep ngikutin alur naskahnya sendiri misalnya ketika
naskah bilang Blackberry 9320, Blackberry ZN berapa tapi ketika kita pilih gambar atau videonya ga match kan ga matching jadinya, pasti High Quality sih untuk gambar atau video. Pencarian Video Dan Gambar Apabila Kurang Atau Tidak Ada Video Atau Gambar
Kadang improvisasi, apabila si alur naskah ini bisa di improvisasi, kayak kalau kata-kata di naskah itu umum, misalnya David Beckham berlatih taekwondo, disaat akhi Minggu, bla bla bla dan dia mengajak anaknya, kita bisa aja cari video David
Nah, mensiasatinya lebih kepada kalau materinya itu bagus kita tetap ambil, tetapi kalau ternyata materinya memang biasa-biasa aja ya otomatis ga kita pilih, jadi lebih kesitu
Beckham trus masukin orang yang lagi latihan taekwondo tapi ga terlalu keliatan jelas wajahnya, tapi itu cuma gayanya shotshot lagi tendang atau apa terus tinggal masukin Beckhamnya lagi, di mix, kecuali kalau Beckhamnya benerbener ga ada, pokoknya cari dulu sampai bener-bener ga ada baru di ganti sub bahasannya, jadi misalnya kalau emang bener-bener ga ada kita ganti aja sub bahasannya, kalau untuk ga kualitas HD gak apaapa asalkan yang
kualitas HD emang bener-bener gak ada. Persiapan Spesifik
Paling sih kita akan coba untuk minta tambah waktu editing terus pembagian jobdesk biar lebih oke, lebih jelas, jadi kalau mau lebih fokus, karena kreatif kan ga hanya megang satu program, jadi lebih fokus waktu sih, ya misalnya di hari ini, kita kerjain apa, di hari ini kerjain apa, lebih ke managment waktu sih sebenernya, jadi kapan mesti selesein ini, kapan mesti selesaiin program lain, lebih kesana.
Kriteria Dalam Mengatur Topik PerEpisodenya
Kita merencanakan strategi untuk kita tayang itu melihat dari production di week sebelumnya, di week sebelumnya akan keluar rating dan share, akan keluar juga siapakah penonton terbanyak di hari Senin, Selasa, dan di hari Rabu, dan penonton-penonton yang terbanyak itulah yang menjadi acuan kita kenapa “Terseksi” itu pernah kita tayanginkan di Senin dan kenapa “Otomotif” itu juga pernah kita tayanginkan di
Balik lagi kepada konten si yang nonton, si audiencenya dimana ternyata nih udah 24 episode, Senin itu selalu mengalami penurunan atau adanya kurang ketertarikan, nah adanya evaluasi, kita menarik ternyata di hari Senin itu justru rata-rata yang nonton female sama kids, jadi mau ga mau kayak ada kejadian kecelakaan atau tempat-tempat stadion segala macem itu ga ditonton sama mereka jadi kita mau ga mau merubah, mencari strategi,
Senin, karena hari Senin penonton terbanyak adalah laki-laki dewasa, kalau laki-laki dewasa itu tontonannya pengennya apa? Udah pasti harus ada yang seksiseksi, udah pasti nonton yang berbau mereka dalam artian laki-laki lebih suka Otomotif-lah ataupun olahraga ekstrim, strategi itu kita lihat dari tayangan kita sebelumnya sehingga bissa kita implementasikan di next episode yang akan tayang,
kira-kira tayangan episode apa aja nih yang layak buat di setiap hari Senin, Selasa, Rabu, jadi lebih kepada pemilihan konten contohnya kayak besok untuk episode “Women and Football” itu kita taruh di Selasa karena grade-nya Soccer Fever kan udah dewasa banget tuh kan, nah disitu kita sisipin atau Rabu, Rabu lebih fleksibel juga karena ada Gila Liga apalagi bola juga kan jadi yang lebih male itu apa sih lebih ke pemilihan, setelah ini apa, setelah ini
begitulah kira.. Dari situ kita kan Nah sekarang gini, Konten Wanita untuk bisa mendapatkan kadang tayang jam “Terseksi” 1, kadang jam perhatian orang dengan setengah 2, kan data cepat itu strateginya adalah mencari ini ada tuh, kita terbesarnya perhatian, mencari apa? Male berapa perhatian itu caranya persen, ya mau ga gimana? Ya di tonton mau itu jadi strategi dulu aja gimana dicarilah tengah malem, juga dan emang data kalo tengah malem kita itu paling engga data itu buat acuan kita, kasih wawasan, ternyata emang jam pelajaran, orang udah segitu, ya keburu males duluan... kebanyakan malenya Acara olahraga itu gitu atau adult male, cukup dekat juga anak-anaknya kan dengan keseksian, nah udah pada tidur, ya kita memanfaatkan gimana caranya kasih dulu nih strategi kita buat bumbunya, ada cewektetep survive, ya cewek seksi, modelcoba kita kemas model yang pacaran sama selebritis, cowok- yang lebih penonton
apa. Dimana target audience all itu dalam artian semua menonton, kita berharap audience tuh semua, tapi kan balik lagi ketika misalnya dari kita sendiri misalnya nih, kan kita tahu populasi cewek lebih banyak, kita pasti punya dong prioritas, target kita tuh ada female-kah atau male-kah? Nah selama kita jalan sampai sekarang itu kan rata-rata orang yang nonton female and kids, pada saat female and kids, share kita ga terlalu
Kalau dari hasil analisis sih, itu sebenernya strategi kita, dimana karena di jam tayang malem itu yang banyak nonton itu kebanyakan male dan mature ya. Jadi mau tidak mau kita harus menyisipkan materi-materi yang seperti itu, biar ga monoton juga tayangannya kalau misalnya cuman ngegrab anak-anak kecil atau apa gitu.
male itu secara cowok yang kerenlogika sederhana keren, tapi sambil selain info yang nonton itu, orang ga menarik, visual yang berasa bahwa “Oh begitu kan bakal ternyata Christiano menahan buat Ronaldo tuh kayak gini, nonton gitu dan itu ya padahal disitu dia cara strategi aja sih, cuma sama si Shayk, karena jam tayang Shayk itulah pacar kita segitu mau ga yang seksi model hot mau cara survive kita banget, tapi dilain itu adalah gimana pun ada informasicaranya paling engga informasi lain kaya si visualnya itu mengpelari Oscar Pistorius, grab mereka biar ga nah itu kan lari tapi sebenarnya berkembang, ga untuk female-nya semuanya yang seksikan ga semuanya seksi paling cuma 10 atau 20 persen-lah. Itu seneng kan untuk adalah suatu strategi, female tapi gimana untuk mencari caranya biar femaleperhatian, ditonton nya juga terakomodir dulu, baru kita kasih dengan info-info, itu tahu sih sekedar bumbu aja sebenernya, jadi
melonjak sedangkan, yang male masuknya ke program lain, program sport lain maksudnya ke program tetangga, sekarang gimana caranya kita ambil yang si male ini, nah untuk caranya mengambil yang male itu, itulah salah satu strateginya misalnya dengan “Terseksi”, tapi ga selamanya terseksi ya, ini kan cuma bridging, awarness, ketika kita udah dapet male-nya kita bisa berubah, selain terseksi misalnya ada terunik, ternyata kemakan, ketika kita
lebih ke strategi, nanti kalaupun jam tayangnya pindah lagi, bisa pagi atau sore, harus berubah lagi konsepnya, atau gaya voice over-nya harus dirubah lagi, trus visualnya harus kayak gimana, analisa itu ga bakalan selesai karena program kita itu dinamis, berapa pun jam tayangnya, itu strateginya beda. Kendala Dalam Pra Produksi
Pra produksinya ya, berarti masalah .. ya itu, sebagai pimpinan kita harus sabar, kita ga bisa instant bentuk orang apa mau kita langsung ini, kita punya
kasih terseksi terus terseksi bahannya, ya udah jualannya disana.
Di pra produksi sih Kendala yang kendalanya cuma dihadapi saat proses satu, kendalanya itu pra produksi pasti adalah dimana kita budget ya trus sama tidak bisa kendala dari talentmemikirkan sesuatu nya sendiri, misalnya yang out of the box kita planning di dan kerasa ketahan awal, sebulan itu
Kendalanya itu waktu, karena kita tayangnya strip, eh detengah strip lah ya, tayangannya tuh Senin sampai Rabu, tiga kali seminggu nah itu lebih ke
tanggung jawab moral juga untuk membentuknya. Ya misalnya untuk bikin naskah, mau ga mau kan dapetnya orang baru, dan gua pun punya tanggung jawab moral dan ga harus cuman nyuruh kita juga harus dateng dan ngasih contoh juga, gimana buat naskah yang bagus, akhirnya mereka pun kesannya bukannya disuruh tapi diajarin dan ternyata konsep gua itu works dengan seperti itu. Bukannya mau nyombongin diri, yaa.. tapi yang namanya naluri, wawasan olahraga
banget, kalau saya sebagai penanggung jawab disini saya melihat, kan manusia untuk berpikir bisa kapan aja dan kalau untuk brainstroming, satu orang berpikiran, dua orang berpikiran sama itu gak apa-apa, empat orang, lima orang lainnya itu mungkin berpikirnya udah lebih dulu dari kita yang brainstorming, nah untuk di pra produksi itu sih, gimana caranya, kesulitannya adalah pernah ada, atau pernah kita
pengennya voice over itu sebanyak 12 tapi misalnya talentnya hanya bisa sekian atau sekian, atau engga ada keterlambatan naskah atau ada kekurangan materi, itu bisa memperlambat pengerjaan si episodenya itu sendiri, ya kendalanya sih lebih ke pembuat naskah atau kurang materi. Keterlambatan naskah, bisa jadi karena banyak hal yang pertama men power, SDM, power bisa kurang, SDM bisa kurang, jadi kalau di TRANS TV
waktu sih karena prosenya naskah kan dibuat tiga kali dalam seminggu belum lagi revisi dan yang pasti SDM, karena kita kan dibantu sama temanteman magang, dan temen-temen magang juga ga bisa dikasih tanggung jawab sepenuhnya, tapi tetep kita sebagai kreatif punya alur untuk tentuin, “Ini oke atau engga?” sama proses editingnya, editingnya kadang sebelum dikasih itu tiga hari prosesnya apalagi mau ga mau satu hari itu harus jadi satu episode,
kalau kita lebih tahu kan, “Oh ga gini nih, cek lagi” jadi emang kita harus lebih tahu, lebih update, jangan sampai malah gua sebagai penanggung jawabnya malah ga tahu, paling engga harus lebih tahu dan ya kesulitannya seperti itu sih, ngebentuk pelanpelan. Ya, materi. Sebenarnya materi sih bisa nyari, cuman kadang kan.. apa yah.. semangat orang berbeda-beda, misalnya dari kalian nih, ada yang puas padahal cuman ada ini doang tapi udah
brainstorming, itu sendiri bukannya apa jadi kalau ada revisi meledak, meledak ya, satu orang kalau atau apa tuh kita dengan sebuah bisa lebih dari satu nyomot-nyomot di isian konten yang program, biar jam editingbagus, pernah juga ilmunya banyak, jadi editingnya program kita brainstorming kendala yang lain, nah jadi itu kita ga dapet apadihadapi satu orang lebih kemakan apa, yaa all is well, itu programnya waktu. udah kita jalanin banyak, otomatis tapi balik lagi lagi, kalau ga pikiran terpecah. mungkin kendalanya sekarang ya besok Jadi itu juga bisa jadi kayak si Fitrop kan ajalah sampai kita kendala, apa itu sibuk ga cuma satu sama yang lain keterlambatan pegang program tuh menemukan naskah, Sportvaganza aja, ide-ide keterlambatan makanya kalau tibayang materi, misalnya dari tiba dia ada acara ke brainstorming, nah tim aja nih, satu luar negeri kah atau untuk di pra orang disuruh mengkeluar kota atau prduksi itu sih, handle materi apakah, mau ga mau gimana caranya, program A, materi kita mesti save untuk kesulitannya adalah program B, materi berapa naskah untuk pernah ada, atau program C, materi stock. pernah kita program D pasti brainstorming, itu bakal susah bagi meledak, meledak waktunya, dan dia
puas, ya harus pelanpelan ngomongnya, kalau misalnya dicari, kreatif, nayri materinya pun misalnya ngehubunginnya entah itu cari bahasanya, bahasa Rusia pasti kan ada, tergantung kreativitas kita kan, ya itulah gimana caranya ngarahin seuai dengan apa yang kita inginkan sesuai standart kita, standart TRANS TV terutama kan, kualitas. Standart TRANS TV kan mesti quality, trendsetter, jadi harus beda. Ya itulah gimana caranya
dengan sebuah isian konten yang bagus, pernah juga kita brainstorming kita ga dapet apaapa, yaa all is well, udah kita jalanin lagi, kalau ga sekarang ya besok ajalah sampai kita satu sama yang lain tuh menemukan ide-ide brilian lainnya.
juga pasti punya prioritas, ah gua ngutamain ini dulu, ini dulu, itu yang bikin terlambat materi. Untuk naskah sendiri pasti ya masih belajar intinya gimana caranya dapet naskah yang fix, padet, dan jelas. Gimana caranya biar ga telat juga.
untuk mencapai level itu dari naskah, mau ngebedain naskah dengan konsepnya ya harus pelan-pelan, ternyata bikin naskah pun ga harus instant semuanya proses, ditambah lagi kenapa gua bikin gini? Karena gua udah punya bayangan ntar si Fitrop begini, begini, begini, jadi lu bikinnya jangan terlalu kaku, akhirnya ya pelanpelan bersemangat, ya mulai kebentuk kan polanya, dan itu pun jadi pakem, nanti untuk siapapun anak magangnya, polanya udah begini kalau nanti ada
improovisasi atau apa kan paling engga standartnya udah tahu, oh bridging seperti ini. Ya sebenernya di pra produksi itu kesulitannya ya itu sih, ngebentuk untuk sesuai standart, gimana caranya pola apa yang kita inginkan, kita mengarahkan, dan bisa mendapatkan feedback sesuai harapan. Upaya Dalam Mengatasi Kendala di Pra Produksi
Sebenarnya produksi itu, karena udah tau kapasitas Fitrop, dia malah lebih membantu sebenarnya dalam proses produksi, kita
Kalau untuk men power sama SDM, ya solusi kita ya ada kalian-lah.. maksudnya tim magang, tim anak magang itu solusi
Ya kayak tadi, kalau misalnya si Fitrop ga bisa, dari awalnya kita udah buat stok trus kalau misalnya ada beberapa revisian, kita
jadi dapet nilai plusnya kayak improve-nya si Fitrop, secara ga langsung apa yang gua ekspektasikan “dapet” cuma terkadang karena .. apa namanya.. ketidaksinambungan jam tayang, yang ternyata meleset ke jam 1, lama-lama jadi terlihatnya berisik, kadang artikulasinya gak jelas ato apa akhirnya dari situ, ya.. kendalanya dengan panjangnya improvisasi yang ga ada hubungannya, akhirnya kan di pasca produksinya jadi makan waktu
dari men powernya, kenapa solusinya itu? Karena si Sportvaganza ini sendiri masih program baru, sedangkan program baru yang belum bisa ngasih share dan awareness-nya tinggi, kita kalau ngusulin ke management pun itu belum tentu di setujui, di approve, di tambahin SDMnya atau apalah, jadi solusinya ya kalian, tim anak magang.
sebelum ngelakuin take VO bener-bener ngelakuin revisi yang kira-kira atasan mau itu seperti apa atau yang bagus itu kira-kira yang oke itu kayak gimana, sama diakali dengan tambah-tambah cari materinya, kira-kira materinya tambahan yang ini nih biar bagus atau engga, lebih kesana.
karena harus motong-motong lagi, apa yang ga perlu harus potong. bahkan kalo dimasukkin semua, itukan nanti gambarnya apa yang diomongin harus dimasukkin. Akhirnya kita tetep ada improve tapi dibatesin maksudnya jangan terlalu yang panjang lebar atau yang ga jelas, masih ada hubungannya, dan diakali awalnya kan kita nyari materi dulu, bikin dummy VO, trus cari materi, baru take VO. Tapi ternyata ga worst karena ya itu improve-nya Fitrop yang terlalu panjang
akhirnya keika VO yang aslinya dipasang ga sesuai dengan gambar yang dicari, akhirnya kita tentuin ya itu jadi VO haru didahuluin biar pas editing langsung VO asli. Bagusnya Fitrop itu masih kasih feedback dan proaktif, jadi kaya nanya “Mas Wir kalo bisa lihat juga bahas profil siapa, di kasih lihat juga videonya” Biar improve-nya lebih nyambung, macemmacem gitu sih, dia juga pro aktif, itu jadi masukan juga buat kita.. Ya secara ini sih sebenarnya produksi ga ada
kendala yang gimana karena cuma take VO doang, tinggal memanage jadwal booth VO dan mencocokan Fitropnya, harusnya sih ga ada kendala ya, paling pas Fitrop ga bisa atau apa, tapi kan harus ada antisipasinya jauh jauh hari, si Nadilla itu kan harus cek jadwalnya, misalnya untuk bulan depan ya bulan ini udah harus di cek. SWOT Dalam Pra Produksi
Kalau SWOT dari pra produksi itu, pastinya kekuatannya Sportvaganza ini memiliki cakupan
yang luas dalam bidang olahraga jadi materinya juga bisa meluas dan di kemas secara unik, Kelemahannya kadang kalau lagi mentok atau jenuh dalam mencari konten atau membuat naskah. Untuk peluangnya Sportvaganza ini bisa berkembang, dan ancamannya itu takutnya kalau ternyata ada materi yang bisa aja sama dengan program lainnya.
PRODUKSI Persiapan Produksi
INFORMAN 1 (BAS)
INFORMAN 2 (WRH)
INFORMAN 3 (RCD)
INFORMAN 4 (DJP)
INFORMAN 5 (NDL)
Sebenernya hampir Produksi ya yang Sportvaganza ini di sama ya, kalau tadi, si voice overproduksi, itu ga ada produksinya berarti shooting men, kalau nya Fitrop, awalnya materi yang udah acara-acara lain itu kalau jadi dipersiapkan pertamanya pengen tahapan lain ada konsep take host untuk di take VO, di biasanya shooting jadi take host itu kita take VO-nya sendiri kalau kit aga ada si Fitropnya, shooting untuk host shooting, tahapan produksi kita adalah trus nge-take si VT- kebetulan anak-anak magang udah take vocal, take nya tapi setelah di kumpulin materinya, vocal-nya fitri pikir-pikir melihat jadi sebelum take tropica ini di dalam salah satu program suatu ruangan kedap tetangga tuh dulu dia VO, Fitrop akan liat dulu materinya suara, tentunya pakai host tapi seperti apa, jadi dengan microphone sharenya rendah, intonasinya, dan alat perekam, sedangkan dilepas kecepatan dia nanti si VO-nya itu take host-nya, ngomong pun, dia akan di kirim ke sharenya tinggi, kita pasca produksi. berusaha ngikutin juga tau, “oh itu, jadi kalau gambarnya nih untuk misalnya dalam di naskah ini proses produksi, ya gambarnya slow”,
itu ngurusin voice over-nya si talent.
jadi dia ngmgnya juga ga terlalu terburu-buru, tapi ketika dilihat movie sport beat-nya cepet, otomatis dia ngomongnya dicepetin, lebih semangat, atau misalnya kita punya atlet inspiring,”Oh atlet ini sangatsangat wise banget atau gimana”, di bikinnya smooth trus kalau tiba-tiba ada yang meninggal ga mungkin dong kita bikin semangat, dibikinnya slow banget, ya pokoknya dibikin main tempo deh, terus apalagi ya tadi.. pokoknya naskahnya bener-
bener di matengin baru take VO gitu Peran Dalam Proses Produksi
Yang pasti Kalau di produksi itu menyiapkan sebenarnya termasuk naskahnya sampai temenin operate si fix, biasanya kirim talent juga, cuman karena ada kalian, ke email biar Fitrop istilahnya disini aku juga bisa baca dulu hanya jadi mesebelumnya, trus monitoring dalam materi video yang artian, aku ajarin udah di kumpul persegmennya, ketemu kalian gimana Fitrop, kasih liat caranya operate si video-videonya , kita mesin VO itu mulai proses take gimana, karena lebih VO, lalu habis liat ke teknik sedangkan videonya, dibaca, buat yang kreatif baru di take, untuk yang naskah, mungkin karena ikut sama kreatifnya Fitrop itu orangnya Nadilla gimana caranya ngebimbing imajinasi banget jadi mungkin di intro dia si talent misalnya keluar dari naskah alur naskahnya terus dikasih sisipan seperti apa, kalau
untuk teknis ya itu tadi, operate mesin VO-nya.
ala-ala-nya dia baru masuk ke informasi Sportvaganza-nya. Biasanya sih selain materinya, kadang sama apa yang mesti dibaca, kita mesti ikutan baca juga karena takutnya apa yang dia baca itu beda, kadang tanda bacanya dia sama pemenggalan katanya kadang kan suka artinya beda itu harus kita temenin nih, kalau misalkan dia bilang, misalnya salah satunya, harusnya titik, tapi dia maen nerobos aja, nah itu akan jadi interpretasinya beda, jadi kita mesti temenin dulu, “neng
salah neng” trus kalau ga di temenin takutnya dia lupa, misalnya yang mestinya dibacanya lima, dibacanya empat, “Eh ternyata ini bacanya empat”. Lebih ke revisian sih kalau misalnya dia nanya “Ini bacanya apa yah?” kita mesti kasih tahu, spelling yang benernya itu yang kayak gimana, lebih pada nemenin dia sih sama ke operate si voice over-nya itu. Strategi Dalam Proses Produksi
Ya produksi ya seperti itu. Jadi, dari berdasarkan pengalaman atau yang udah ada,
Strategi proses produksi paling ketika kita ada rombakan episode, yang diharuskan kita
Kalau sekarang itu kita kasih kesempatan buat Fitrop untuk dia improve mungkin di
gimana caranya kita ngeliat hasil ketika oh ternyata improvenya gini tapi artikulasinya ga jelas, ya udah kita pas produksi itu gimana caranya jagaain, improve boleh tapi artikulasinya jelas, info yang disampein harus jelas, paling engga dia ngomongin apa orang.. maksudnya jangan sampai rancu karena tertumpuk-tumpuk atau apa ya lebih ke perbaikan dari artikulasi, gaya improve-nya, sama lebih ke tekhniknya karena kadang ada yang suaranya gede, ada yang kecil, ya ini
harus ada retake take awal aja, VO si talent, pembukaan, sama sedangkan VO si disetiap, misalnya talent ini kita udah satu materi udah fix, maksudnya tiap dibaca sama dia, hari apa, misalnya udah beres satu baru tiap hari Sabtu boleh improve jadi namun tiba-tiba ada ga keluar jalur kalau kendalanya tuh dulu kan apa aja ternyata setelah jadi dibaca sama dia di video di editing, improve, apa aja revisi, kenapa? dibaca sama dia di Mungkin ada improve selain kontennya kurang karena durasinya jadi perlu ada retake molor sama ga VO talent, nah masuk di retake VO talent gambarnya, inilah yang jadi PR informasinya itu istilahnya, jadi informasi banget tapi strateginya tuh ya dibawainnya lucu akalin ya gimana sama dia, jadi caranya, kalau kita kadang ga sesuai, mau retake VO kalau sekarang boleh berarti disisipinlah disisipin sama gaya pada pengambilan dia tapi di awal sama
lebih ke si penanggung jawab VO-nya ngatur audionya tapi itu sebenarnya bisa diatasin pas dieditingnya. Ya itu aja sih, kadang gua juga sempet suka kasih masukkan misalnya nanti pas ini, ngomonginnya seperti ini nih, sebelumnya gua juga ngomong ke Nadilla biar pas di bridgingnya dikait-kaitin sama peristiwa apa atau tentang.. misalnya nih tentang hantu, eh tentang tempat-tempat misteri, gua kasih masukkan, “nanti voice over-nya bila
untuk episode selanjutnya kita sisipin naskahnya gimana, trus kalau untuk budgeting ya bisa di akalin sih ada sistemnya, kan istilahnya kalau misalnya kita retake kan sebenarnya bayar tapi ada strateginya beberapa. Untuk Fitropnya paling habis dari hasil analisa selama program yang udah jalan selama sembilan minggu kan udah kelihatan, oh ternyata penonton lebih nyaman, apalagi ini tengah malam jam-jam dimana orang akan tidur, atau sudah
mungkin di akhir setelah informasinya itu bener-bener jelas di kasih.
perlu bertema gitu, jadi dia memerankan apalah jadi kayak “HA.. HA ..HA..” gitu gitu misalnya, jadi ya “oke mas” dan Fitropnya juga akhirnya mau kan, karena kita tujuannya adalah event gitu kan. , improve si dia udah pasti, yang penting mah informasinya nyampe, kita bikin naskah apa nih yang kita mau sampein ke penonton intinya, informasinya bisa didengar dengan baik, bisa diserap, dan dinikmatin tapi ya ga dengan gaya berita juga, karena
tidur, atau begadang nonton berita bapakbapak, atau yang siap-siap mau nonton sepak bola mana mata itu udah cape, gimana caranya kita buat ada entertaint-nya tetep tapi jangan lebay atau ribut ya, orang kan malem-malem juga pengennya tenang, dengerin hal yang simpel, apalagi itu hal unik, jadi kalau misalnya suara Fitrop yang awalawal kebanyakan becandanya ga bagus juga, mendingan informatif tapi ada becanda dikit tapi padat.
dia kan punya gayanya sendiri tapi gimana caranya orang yang dengerin tuh ga tumpang tindih kayak : “Tadi ngomong apa sih?” atau “Dia ngomong apa sih?” ga seperti itu, jadi ya bila perlu improve-nya udah mulai terarah dalam artian ya udah ngomentarin ini pas dibelakang aja kayak: “Aduh ganteng amat,saya juga mau” seperti itu, ya lebih ke nyesuaiin porsi lah. Yang Perlu Dilakukan Oleh Pengisi Suara
VO pastinya dan baca naskah dan bisa membawakan alur naskahnya seperti
yang diinginkan, misalnya pada saat si naskah bercerita tentang kecelakaan ya diharuskan si talentnya ini ada unsur empatinya jadi jangan sampai becanda disaat ada kecelakaannya, kan kayak feeling pembawaan naskah. Kendala Dalam Proses Produksi
Kalau di dalam produksi kendalanya cuma ada dua, pertama di talent, kedua di teknik, di talent itu kendalanya ketika si pengisi suaranya itu sakit, atau ketika pengisi suaranya itu merasa lapar, atau dia mau kabur, atau
Dalam proses Paling kalau dari produksi, sampai masalah teknis kali saat ini sih kalau pas yah, kalau materi pembawaan VO sama naskah aman udah mulai lah sejauh ini, paling diperbaiki ya, kalau kayak di teknis voice dulu becandaannya over, kadang tuh.. banyak atau kadang kayak alat recorderover, soalnya ketika nya kadang ga bisa si take VO sendiri itu nyala balik, jadi kan untuk editing, kalau kita mau kalau misalnya replay speaker-nya
dia mau lari dari dunia ini, itu kita repot, kendala keduanya di teknik di alat-alat dalam ruangan kedap suara itu kadang-kadang kan sedikit tidak mengecek dengan baik, ataupun rusak, itu menjadi suatu kendala, ya lumayan sih kendalanya
panjang pada saat dia nge-take pas di produksinya maka pas di pascanya pun terganggu perlu ada trimming banyak terus belum lagi sebenarnya yang penting tepat waktu kan, tapi selama ini talent kita tepat waktu terus, lalu kalau dijadwalnya, di proses produksi fleksibel sih, dulunya kan kita pertama Rabu dan Sabtu tapi karena program ini jalannya cuma tiga hari yang dulunya awalnya tuh asumsinya stripping, ternyata cuma tiga hari jadi kalau dua hari pengambilan
ga nyala jadi kan kita rada worry ini udah ke record atau belum, lebih ke trouble di teknisnya sih, seperti itu, trus mic-nya juga kadang on-off-nya suka kendur gitu colokannya jadi masih agak-agak trouble di situ sih. Apalagi ini kan tombaknya kan di suaranya kan, di voice over-nya, jadi lebih teknis sih, sama kondisi ruangannya, kadang kan AC mati otomatiskan moodnya si Fitrop sendiri “duh panas”, jadi kita lebih ke jaga mood-nya juga
tiga episode, tiga episode, itu terlalu banyak, akhirnya di ambil-lah pada saat weekend, Jumat atau Sabtu, pengambilan si take VO-nya itu sendiri. Kendalanya paling kalau si talentnya ada acara, maksudnya diluar take VO-nya sendiri, tapi biasanya udah di lock sih selama satu bulan jadi jadwalnya dia udah ga bisa di ganggu gugat jadi lebih kepada pembacaan dia di naskah aja. Upaya Dalam Mengatasi Kendala di Produksi
sih, lebih kesitu sih kendala teknisnya.
Kalau jadwal sih kita dari seminggu sebelumnya udah perjanjian dulu nih
hari apa mau take, terus jam berapanya sama si manager-nya dulu untuk wakturnya, trus dealnya berapa lama nih bisa makan waktu take VO-nya, kalau emang cuma bisanya dua ya dua, tiga ya tiga, kecuali stok kita udah mulai menipis, mau ga mau kita nge-post dia seminggu bisa dua kali, gitu. Kalau teknis sih sejauh ini biasanya laporan ke kantor, ini alatnya kayak gini nih, log report kalau misalnya gitu ntar diperbaikin atau ternyata kita bisa
perbaiki sendiri, trus kalau kayak ngatur mood-nya si Fitrop di take dulu, istirahat dulu, atau makan dulu berapa lama, baru take lagi, jadi ada jedanya ga main tiga episode langsung di hajar, jadi atur juga biar konsisten suaranya, kalau misalnya cape kan takutnya suaranya jadi turun. Karena take VO itu di kantor cuma satu tempat jadi mau ga mau kita harus bergantian, sedangkan kita kalau take vo itu bisa lama bisa tiga setengah jam dan ga mungkin
tiga setengah jam kita ada di dalam ruangan itu terus jadi mau ga mau kita kadang bergantian dulu, satu episode udah, kita gantian dulu sama yang lain, tapi triknya kalau mau sepi kita Jumat pagi, biasanya kalau Jumat pagi masih sepi, belum ada yang mulai pake itu lebih efektif tuh kayak gitu.. Jadi kalau di hari Jumat tiga episode, jadi kita bisa dua episode duluan baru gantian sisa satu episode lagi atau di hari Sabtu, kalau hari Sabtu waktunya enak banget mau dimulai
pagi, siang itu aman. Karena kan kantor libur, jadi lebih fleksibel, makanya waktu sih sebenernya mau ga mau ya memanfaatkan waktu yang ada sih. SWOT dalam Proses Produksi
Kekuatannya, untuk di waktu produksinya kita cepat, seminggu bisa jadi tiga episode, kelemahannya ya di alat teknis tadi yang agak kurang mendukung dari mike, speaker, sama AC-nya, ditambah lagi ruangan take VO-nya yang hanya satu untuk semua program, untuk
peluangnya, Fitrop bisa melakukan improvisasi sendiri dan acamannya.. Bisa jadi dari Fitrop juga yang terkadang terlalu improve bisa membuat over.
PASCA PRODUKSI Kegiatan Dalam Pasca Produksi
INFORMAN 1 (BAS)
INFORMAN 2 (WRH) Pasca produksi, ya itu editing, pertama sih editing, jadi editing setelah voice over jadi kan stor ke editing sama pengumpulan materi pengumpulan videonya kan, nah setelah pengumpulan video itu di editing dikerjain sesuai timeline, timeline itu kan ada yang udah kita bikin, untuk minggu ini apa, minggu depan apa, jadi sesuai sama tayangan dulu, misalnya untuk selasa jadi jadwal editingnya tuh hari
INFORMAN 3 (RCD)
INFORMAN 4 (DJP)
Editing sih, Pasca produksi itu monitoring editing saya kategorikan masukin materi yang menjadi ada, trus naskah pembungkus, pra yang udah fix, produksi kita masuk editing, nyiapin, produksi editinya itu kalau kita melakukan, dan disini pakai software pasca produksi final cut pro, itu adalah membungkus editing dilakukan semuanya dalam prosesnya selama satu kesatuan, di tiga hari dimana satu produksi VO-nya telah di take itu kita hari per satu episode, itu setelah selesai kirim ke pasca editing lanjut juga produksi atau on air, nah ketika editing, VO-nya kita akan on air ini, taro di editing dan sebelum on air itu hasil materi yang kita cari di pra ada namanya Quality produksi, kita Control, di Quality masukin ke pasca Control inilah produksi, udah ada semuanya di atur,
INFORMAN 5 (NDL) Pasca produksi, berarti voice over sudah di take lalu di masukkin ke editing, nanti dari editor terima, itu akan di edit sesuai sama gambarnya, biasanya tuh temen-temen editor sama tementemen PA yang ngurusin, trus setelah udah satu episode itu akan di review biasanya melalui mas Ricardo atau EP Kang Bisma biasanya di preview, kalau ternyata emang ada kekurangan atau penambahan atau
Kamis, Jumat, Sabtu ya. Nah itu misalnya di Kamis, ya udah ngerjain yang buat hari Selasa trus nanti nyicil-nyicil buat yang itu juga, ya tergantung cepatnya editing itu. Proses editing itu ya itu lebih menyatukan antara voice over dengan visual, trus lebih di tacap lagi dan ya gua berawal di editing itu adalah bagian yang terpenting juga karena editing disiitu ya polesan akhir dan karakternya disitu, kita bikin gimana karakter itu dalam artian kita punya
VO-nya, udah ada hasil yang dari satu gambarnya, udah episode, entah itu ada grafiknya ya dari durasinya, kita bungkus aja, kontennya, apakah yaitu kita edit, kita kontennya ada unsur edit itu ada dua kekerasan atau tahapan yang apakah vulgar, di pertama offline yang Quality Control kedua online, offline inilah dinilai jadi itu menggabungkan kalau misalnya di suara dan gambar Quality Control ini menjadi satu ga lulus maka akan kesatuan, kalau ada revisi, revisi online itu adalah inilah yang kita membungkusnya harus editing ulang, lebih rapet lagi print ulang, baru on dengan efek dengan air. Kalau misalnya lagu dengan grafik nih editing garis dan sebagai lurus ke on air tapi macemnya sampai di atasnya itu ada untuk siap tayang, QC, if yes itu on air, sampai menjadi satu kalau lolos itu on air, materi on air. kalau ga back to editing lagi baru kasih QC baru on
revisi, itu baru ke editor setelah nanti udah di revisi sesuai yang di mau, udah fix, baru di print, trus kasih ke MCR buat tayang. Kalau episodenya udah tayang nanti kan ada rating and sharenya, grafiknya, nanti kita bikin daily sama weekly-nya, daily itu mencakup jumlah penonton di hari itu untuk tiga kota, Jakarta, Bandung, Surabaya. Kalau weekly-nya lebih besar lagi ada 10 kota, jadi jumlahnya rating sharen-ya bisa naik atau turun, tergantung jumlah penontonnya, sama
voice over yang udah up, gambar kita udah bagus, nah disini gimana caranya kita ngarahin editor untuk punya style sendiri dengan cara efek apa atau grafis apa, jadi lebih enak lagi untuk dinikmatin “Wah keren”, kita materi biasa, dari Youtube tapi dengan editing yang kita kembangin, ditacap sedemikian rupa, akhirnya kan ada sedikit perbedaan, dengan scoring juga, kadang juga gua harus nentuin temanya apa, kasih scoring misalnya tema selancar nih, scoringnya tema-tema pantai
air, gitu.
kita biasanya kita update primbon sama schedule, kalau primbon kan materi apa aja yang udah tayang trus materi di tiap segmennya apa aja, trus berapa share-nya, berapa rating-nya, kayak gitu, trus biasanya bikin laporan sih kenapa bisa naik, kenapa bisa turun, lebih ke analisisnya per-episodenya misalnya rata-rata per episodenya berapa sesuai sama pemenuhan target ga di kantor, gitu.
entah itu reggae, entah itu apa, jadi nyambung gitu temanya, jadi saling kesinambungan. Peran Dalam Proses Pasca Produksi
Saya jadi penonton, ga peduli gua mau bikinnya begadan g, bikinnya kayak gimana, gua ga peduli, persis kayak penonton, bikinnya susah, nyarinya sampai begadang-begadang sampai pagi ga peduli kalo saya ga suka ya saya pindahin aja remotnya ke TV lain. Nah gitu, sekejam itu yang paling kejam itu bukan gua, yang kejam itu penonton. Penonton tuh kejam loh, udah dibikin cape segala
Monitoring editing masukin materi yang ada, trus naskah yang udah fix, masuk editing,
macem muter-muter tinggal dipindahin aja gitu ga ditonton. Strategi Dalam Pasca Produksi
Kalau untuk konten, awalnya, konsepnya memang pengennya ada emoticon, cuma itu berhubungan sama... Karena itu kan emoticon sebnarnya punyanya program lama, Digital Clip, karena kita belum sempet bikin, kita tempel dulu, ternyata ya kita menghargai orang yang bikinnya dulu ya. Meskipun itu sebenarnya udah milik perusahaan cuma ya ternyata karenaa.. ya
Strategi di pasca Strategi untuk pasca produksi sih maenin produksi yang editingnya, pernah kita lakukan maksudnya gimana adalah sesuatu hal caranya kita narik yang cepat ya, penonton ketika maksudnya cepat ketika sudah masuk misalnya di segmen satu itu kita ke editing dan udah ngeditnya dengan siap tayang, sebelum siap tayang materi yang HD tapi itu melakukan misalnya di segmen preview, preview itu satu ini sendiri udah adalah hasil yang ga tertarik si udah jadi di editing penontonnya nonton, kita lihat lagi gimana mau tertarik apakah ini udah ke segmen-segmen bener-bener mateng selanjutnya, nah untuk dilihat di disitulah letaknya tayangan televisi editing itu berfungsi sampai bener-bener baik itu secara yakin banget sampai temponya,
sementara kita pakai itu sambil kita bikin lagi, tapi karena perkembangannya ternyata di luar perkiraan ada revisi, ini harus tayang duluan, proses tender grafis itu kan lama, itu makan waktu akhirnya udah ga harus wajib emoticon seperti itu, ternyata pada akhirnya konten itu lebih penting, itu sebenarnya pemanis doang, tanpa itu pun ternyata berjalan seperti yang biasa, ga ada perubahan yang tiba-tiba ga ada emoticon tiba-tiba share-nya 5 terus atau apa, ternyata emang konten, jualan
kita kirim ke on air, mungkin akan ada revisi satu, dua, atau tiga sampai ini bener-bener tayangan yang oke banget baru kita tayang.
backsoundnya, atau ga VO-nya, mixing, scoring kayak pemilihan lagu backsound, trus mixing itu misalnya si VO biar ga melebihi aturan suara, kalau teknisnya seperti itu, trus strategi yang lainnya, ya kreativitas sendiri sih, misalnya kayak di credit title mau di apain, atau di next on-nya di apain biar orang tertarik, pas lagi bahas tentang sirkuit, kalau cuma sirkuit doang gambarnya atau videonya pasti bosen kan itu di mainin, entah kayak
kita emang di konten, dan emoticon itu awalnya pemanis aja, buat status untuk lebih ke pembeda kita, tapi pada akhirnya.
masukkin video artis yang lagi balap, atau foto-foto si umbrella girl atau si SPGSPG gitulah, itu bisa masukkin kesana, film-film yang ada di sirkuit itu bisa.. Credit title tuh sebenarnya bebas, credit title tuh ibaratnya kalian mau isi apapun disana terserah itu ibaratnya ga ada pakemlah, kalau misalnya pakem yang di Sportvaganza kan segmen satu, segmen dua, segmen tiga. Di credit title tuh terserah, mau di buat funny video terserah, mau dibuat seksi-
seksian terserah, mau dibuat tentang cuplikan yang udah tayang terserah, mau di buat behind the scene tentang si shooting-nya terserah. Kendala dalam Pasca produksi
Editor kita kan terbatas orangnya, udah mulai pada cabut dan booth-nya pun kadang campurcampur kan sama standarnya harusnya kita punya booth sendiri untuk program stripping itu jadi biar kita lebih leluasa tuh proses stoknya bisa alurnya lebih teratur seperti yang udah gua rancang awalnya
Oh ya jadi emoticon itu pertamanya itu program lain yang punya, program lain yang Fitrop yang juga si Fitrop disini, adalah program terdahulu punyanya tim drama, jadi pertamanya pakai itu kenapa karena konsepnya itu, dari management bilang time slot-nya ini akan pagi maka kita buat yang ibaratnya
sebenarnya minta booth sendiri, ga bakalan tuh keteteran, ga punya stok ato apa gitu, semuanya tuh pasti contiinue. Harus bagi dengan program lain atau apa ya akhirnya ya kendalanya sih masih di editing sebenernya, di editing secara SDM ya, SDM-nya, kalo alatnya malah provide banget maksudnya mensupport banget kan, cuma SDM-nya editor akhirnya kita ga bisa leluasa ngejar karna ya harus ngebagi, nge-print aja kadang.. tapi ya udah ngakalinnya ya
anak-anak ke teenager dan gimana sih biar targetnya nonton, tentunya ada yang lucu-lucu kayak emoticon gitu, terus jalan.. ternyata time slot kita tengah malem dan tengah malem terus, nah kalau tengah malem kita kasih gitu ga cocok, ibaratnya tontonan anak kecil kita taruh di malem, ga akan ada yang nonton, kita ilangin aja, pertamanya mau buat grafis baru, grafis yang lebih dewasa atau gimana tapi terbentur budget kalau buat gitu.
itu dengan kita nekanin ke PA-nya untuk disiplin punya target, jadi hari ini harus kelar episode ini ya udah kejar karena kalo ga gitu kan ntar siklusnya bakalan kacau lagi kan, ini belom kelar, in lagi, jadi harus konsisten ini harus kelar? Kelarin! Kalau ada kurang apa kan nanti itu tinggal bagibagi tugas, kurang gambar apa sambil nyari jadi disitulah buat ngakalin editing ini gimana caranya supaya hari sabtu ato minggu udah harus ngeprint buat episode yang hari Selasa itu harus udah di print
hari Minggu jangan saampai ngeprintnya beberapa jam sebelumnya, itu bakal ngacoin siklusnya. Jadi ya sampai saat ini sih masih itu ya kendalanya di SDM editing itulah ya kita masih ngaco, kadang ngeprintnya berapa jam sebelumnya itu kan bikin ngacoin siklus dan konsentrasi harusnya udah mikirin buat yang nanti-nanti, kayak konten yang selanjutnya. Gua juga udah complain ke supervisor editor segala macem cuma ya gimana, tapi ya udah kondisinya
seperti itu ya kita akalin, tetep dari kitanya gimana akalin biar tetep jalan program ini, ya seperti itu sih kendalanya. Evaluasi
Evaluasi itu biasanya Sportvaganza setelah tayang dan setelah keluat rating dan share contoh kasus kemarin di Minggu lalu, kita tayang dengan share yang cukup bombastis ya 19, di hari seninnya 19, di hari Selasanya 5 turun lagi kebawa, dan di hari rabunya 14, untuk evaluasinya kita liat
Evaluasi yang berkesinambungan terus pastinya naskah, sama materi, terus proses editing, kalau naskah misalnya sekarang kita gimana caranya pengayaan materi yang sebelumnya di satu segmen ada dua materi sekarang gimana caranya kita kayain kaya di segmen satu kita coba ada tiga materi, ada empat materi,
Kalau evaluasi langsung sih dari data ya, dari PCDC itu data yang kita lihat berapa jumlah rating and sharenya, siapa aja yang nonton, pesaing kita di hari itu siapa aja kita mesti tahu, terus penontonnya yang di grab itu SESnya tuh apa A,B,C,D, dari konten yang kita kasih kebanyakan kemakan sama penonton yang
dari share itu kenapa nih bisa naik? Pastinya bagus dong yang paling banyak nontonnya siapa, kenapa ini bisa turun? Wah berkurang dong penontonnya, penonton yang berkurang itu penonton yang mana di jam kita, jadi strategi-strategi bisa kita lakukan setelah udah tayangan dan kita evaluasi setelah rating dan share telah keluar.
masih bisa ga? Oh ternyata bisa, itu pasti ada analisanya misalnya dari pola commbreak kah, biar passingnya cepet, dan kalau misalnya dragging, dia ga lama draggingnya atau ketika naik, dia akan naik terus, kalau untuk materi, pasti akan lebih ke High Quality, sama kan kita setting itu HDTV, sekarang udah di ubah ke PAL, kenapa PAL, ibaratnya penonton yang SES C rata-rata pasti belum tentu semua TV-nya yang wide screen, pasti masih ada yang tv cembung yang 16
mana, apakah A, B, C, D, otomatis kita jadi tau kalau ternyata sharenya kita lebih dari 15, bagus, dan itu kalangan A berarti kita mesti nge-grab kalangan A lagi nih, tapi begitu juga kalau ternyata yang lebih banyak itu di C mau ga mau kita harus bikin suatu tampilannya yang juga kemakan sama orang-orang yang C. Evaluasinya lebih ke apa lagi materi yang akan dibahas lagi misalnya kayak yang ini buat yang A deh jadi ga usah lagi, pilih lagi untuk yang kalangan yang C,
inch, nah itu kenapa golongan yang C kan kita buat PAL untuk maunya yang ringan, ga terlalu yang menarik ke SES C gambarnya bagusagar nonton program bagus banget tapi kita juga, kala proses infonya itu gila, editing, lebih ke mungkin orang mau kreativitas nonton, kalau A kan editingnya sih, pasti liat dari misalnya dari gambarnya, kalau backsound udah di gambarnya bagus, mainin ga rapet kualitasnya HD kayak dulu terus segala macem, dia kreativitas editing mau nonton plus tuh misalnya pas si informasinya juga talent ngomong ga bagus, kalau C nyambung ke yang mungkin ya yang lain tapi kita kasih simpel-simpel aja gambar, mainin musik jadi kebawa tapi informasinya alurnya ada menarik mereka temponya. jadi yang masih mau nonton. PAL itu aku udah mikirin dari sebelumsebelumnya, pertama
pas aku di Soccer Fever, itu setting-nya PAL, kan shootingnya di studio, jadi kalau shooting di studio itu pakenya kamera yang hasilnya ga kayak HDTV, jadi ketika shooting-nya si Soccer Fever sendiri jadinya HDTV jadi mau ga mau harus HDTV juga, nah sekarang aku balik treatment-nya, yang awalnya HDTV ternyata SES yang kita dapet A, B berarti kan keliatan yang nonton itu ratarata yang punya wide screen dong, kemana SES C-nya yang punya TV 14 inch
padahal itu yang rata-rata orang Indonesia banyak SWOT dalam Pasca Produksi
Kekuatannya kita editingnya tepat waktu, mungkin kalau kelemahannya itu di SDM editornya dan ruangan editingnya, jadi mesti berbagi, kalau oppurtunity-nya, bisa dilihat dari efek bodor dan adanya animasi, trus untuk threat-nya, ya ketika editornya dipake sama program lain.
SWOT Kekuatan Program “Sportvaganza”
INFORMAN 1 (BAS)
INFORMAN 2 (WRH)
Sportvaganza itu adalah packaging-nya yang dibikin oleh, salah satunya kamu juga, packaging-nya kita itu memberikan tontonan atau hiburan dari materi-materi yang sudah jadi itu yang tentunya akan banyak materinya, kita membuat point of view sendiri versi Sportvaganza. contohnya begini misalkan kalau orang liat aja kecelakaankecelakaan atau mau lihat olahraga basket atau mau lihat olahraga apa, nah itu semua orang nonton basket ya
Sebenarnya kelebihan dari Sportvaganza itu dia untuk secara konten beda, bedanya dalam artian meskipun materinya untuk program ini hampir ada yang sejenis, tapi yang menjadi pembedanya di voice over, trus di kualitas konten videonya ya paling ga harus yang enak diliat, ya itu sih standartnya.. trus ya beda gitu, jadi gaya mulai dari voice over, naskah, gambar udah
INFORMAN 3 (RCD)
INFORMAN 4 (DJP)
INFORMAN 5 (NDL)
Kekuatan dari Kelebihan dari Yang pasti tuh kita Sportvaganza, Sportvaganza yang program acara yang kekuatan dari pasti dari uniknya minim budget karena Sportvaganza adalah dan sport-nya trus source-nya yang acara yang sama si Fitropnya cuma dari Youtube mengemasi sendiri itu sama naskahnya, dan informasi dan sebenarnya biaya produksinya tentunya dibalut kelebihan juga sedikit banget, dengan nuansa Sportvaganza ini, terus tampilan kita entertainment, saturata-rata kita kalau yang berbeda sama satunya acara nonton sport lebih ke tayangan sport yang magazine olahraga news banget, disini lain karena kita dengan nuansa kita coba kemas, formatnya kan lebih entertainment, ini kemasannya gimana ke tayangan cuma ada di TRANS caranya, analoginya magazine sport TV ya. sama orang jual es krim maksudnya lebih ke kekuatan karakter tapi dengan rasa tampilan yang unik, take vocal-nya, VOyang berbeda dari karena memang nya itu kuat banget. stoberi, coklat, bla belum ada tampilan bla bla.. nah es krim sport yang di kemas Informatif emang kita ga cuma dari kayak gini dan di penting, informatif rasanya yang beda kemasnya melalui emang mengajarkan
basket, tapi mereka ga tau tuh sejarah basket apa, yang paling tinggi di basket itu siapa, yang paling banyak menghasilkan point dibasket itu siapa, olahraga-olahraga unik itu apa aja, yang paling keren, yang paling cantik, yang paling seksi, yang paling ekstrim atau apa, itu mereka juga tidak terlalu mengetahui karena tidak melihat semuanya dan di Sportvaganza ini kita bisa mem-package semuanya itu, jadi penotnon bisa mendapat kan hiburan sekaligus juga wawasan ketika nonton Sportvaganza itu kekuatannya dan
ngebedain dari tayangan sejenis disitu kelebihannya, trus yang kedua program ini, termasuk program murah istilahnya low budget tapi untuk sell-nya menguntungkan itu kan kelebihan, bisa dijual untuk aset jualan kayak sales marketing, misalnya tentang iklan motor atau apa yang mau dibikin itu kan suatu kelebihan dan kedepannya kontennya bisa berkembang lebih luas ga yang harus dari Youtube, mungkin kita bisa liputan sendiri
sesuatu pada audience, informatif memang memberikan arahan yang lebih dan juga memberikan pengajaranpengajaran yang edukatif kepada audience, selain kita memberikan edukatif, kita pengen ketawa juga dong, ga selamanya orang yang nonton itu “Ooh”, “Ooh”,”Oooh” tapi juga pengen yang “Wakakakak” pengen ketawa bareng-bareng Fitrop, kesannya jadi begini, kita dapet infonya, kita juga ketawa, dan itu
voice over jadi ga tapi unik misal kita perlu ada MC, ga analoginya kenapa perlu ada artisnya, ga buat es krim kita lebih ke bakar? Jadi ibaratnya penggunaan ciri khas ini program sport dari si voice overkenapa ga kita buat nya itu sendiri, sama sesuatu yang unik materi yang kita cari dan entertain dan orang nonton pun ga kualitasnya, kualitas ngebosenin, kayak HD. materi yang bagus, pembawaan Fitrop yang entertain, dan naskah yang idenya yang unik-unik, ga banyak orang tau, jadi informatif dan pendidikan juga ada.
karena banyak sekali sport di dunia ini atau olah raga di dunia ini banyak sekali, olahraga yang di olimpiade maupun yang tidak masuk olimpiade seperti olahraga yang sifatnya kurang populer atau olahraga yang lebih banyak entertain atau hiburan ka kalau olahraga itu kalau saya coba definisikan dalam mengolah raga kita which is raga yang diolah dengan jalan kaki, loncat-loncat, atau apapun itu sudah mengolah raga kita, nah cuman dalam olahraga itu kan ada prestasi dan prestasinya itu kan diberikan, dikasih apresiasi, nah olahraga
nantinya, contoh misalnya kita mau ngebahas tentang patung-patung bersejarah yang ada di Gelora Bung Karno, misalnya ini contohnya, ya itu kita bisa dateng “Oh ini patungnya nih” minta datanya trus datanya kita riset sendiri, gambarnya kita real, atau libatin wawancara orangnya langsung, kan itu pembedaan atau misalnya legenda olahraga yang hidup memperhatinkan sekarang ini, trus narasumbernya dicari, itu kan bisa
dalam satu bentukan entertain jadinya beda dari pada yang lain, kita ingin membedakan kalau tayangannya tuh bener-bener beda, ya so what gitu mau TV sebelah mau nayangin info, tapi kita ya beda banget.
Puncak Keerhasilan
apa yang diberikkan prestasi kan olimpiade, tapi ada juga kejuaraankejuaraan dunia lain sifatnya internasional, ini ada olahragaolagraga yang tidak terlalu populer yang mengolah raganya menjadi unik atau bahkan lucu, atau bahkan juga aneh. Nah itu di Sportvaganza ada jadi kan jadi tontonan alternatif kayak gitulah
jadi pembedaan atau bisa juga tayangan live report dari olahraga atau apa, sebenernya bisa dikembangin lagi, itu kelebihannya. Kelebihan Sportvaganza ya kira-kira seperti itulah.
Puncak keberhasilan Sportvaganza ya itu sampai rating tadi, ya itu adalah bentuk apresiasi dari atasan bahwa kita dapat lebih baik lagi sehingga bukti dari program ini bahwa
Untuk program yang baru 3 bulan itu udah hasilnya double digit trus udah bisa nyampe 15, itu sebenernya luar biasa apalagi program yang low
Puncaknya itu ada berada di week 1311 itu, puncaknya ketika kita menayangkan tayangan dengan acupan konten yang bener-bener beda,
Kalau di bilang puncak keberhasilan itu belum ya, kalau di presentasiin itu sekarang di share, 40% Sportvaganza itu single digit, single digit tuh
Kalau sejauh ini sih, karena kita juga program baru, yang baru 4 Februari launching, berarti baru sekitar dua bulan dan kita memang masih
cukup disukai sama penonton, karena penontonnya cukup banyak, udah mencapai target share. Nahh tapi itu semua harus di konsistensikan maksudnya konsisten cenderung disitu, jangan tiba-tiba lima, tiba-tiba dapat lima belas kan jomplang, tapi kalo stabil di lima belas sampai delapan belas itu kan bagus.
budget di jam segitu lagi Kita kan pernah dua kali di share-nya 15 meskipun di weekly-nya yang naik paling ga itu sebenernya prestasi, karena dapetin share 15 itu susah, pengalaman gua dari pegang beberapa program buat dapet double digit aja susah apalagi bisa nyampe 15 berarti potensinya masih ada menurut gua itu pencapaian untuk program 3 bulan bisa survive lebih besar malah dengan program yang budget-nya besar.
itu bener-bener puncak karena disitu kita menjadi leader memimpin sendiri sementara tayangan lain tidak bisa mengungguli, itu kita tayangin episode hari Senin “Freestyle”, “Freestyle”, itu paling tertinggi diantara semuanya, “Freestyle” itu garapannya cukup ringan, cukup informatif dan yang terutama “Freestyle” itu keunikankeunikan di dalamnya menghibur pemirsa yang nonton Kalau puncak keberhasilan sampai yang di
maksudnya di bawah butuh waktu sih, 10, tapi 60% nya karena belum stabil udah double digit, banget, masih mau which is balik lagi ngegrab banyak sekarang ada penonton jadi dari 25 analisanya, gimana episode, sudah tiga pengayaan materi yang memenuhi seperti apa, gimana target di atas ratakontennya dibuat rata, tapi selebihnya biar unik, itu udah tetep double digit mulai kelihatan, hanya pr di hari sedikit demi sedikit. Senin aja, karena penontonnya ternyata berbeda sama yang di hari Selasa dan Rabu. Yang bagus itu pertama ada MotoGP, trus ada Terseksi sama Terunik
Kecil, sederhana, tapi memberikan efek dan keuntungan. Kelemahan Program “Sportvaganza”
Weakness-nya itu adalah ya keterbatasan dari si yang ada di Youtube, sampai sejauh ini kita belum membuat materi itu sendiri, weakness ini seharusnya bisa menjadi potensi strength nantinya ke depan, misalnya kita bisa membuat materi sendiri, dengan meliput sendiri, tentunya akan ada reporter dan kameramen, dan tim sendiri untuk menggarap olahragaolahraga yang tidak terliput atau yang tidak
bulan Maret itu ada “Terunik” cukup tinggi di bulan Maret sampai di 15. Kelemahan Sportvaganza adalah sekarang itu di jam yang tidak tepat untuk tayang maksudnya kita di tempatkan di tengah malem, kadang juga setengah tiga mungkin lawan terberat kita, bukan hantu di jam segitu, lawan kita ada pertandingan sepak bola, lawan terberatnya adalah orang-orang mematikan TV-nya karena mereka pikir tayangannya udah
Time slotnya yang terlalu malam, dan sebenarnya untuk time slot sendiri karena kita di awal konsepnya pagi, jadi kita nyiapin semua konsepnya tuh untuk program acara pagi, tapi ketika erubah jadi malem, kita jadinya analisis lagi, bikin konsep lagi gimana caranya menyesuaikan diri dengan time slot yang ada, dan time slot inilah yang butuhin waktu sampai sekarang,
Kelemahanya mungkin.. Yang pasti sih karena SDM sih sebenernya karena orangnya sedikit mau, ga mau, kita emang mesti mengeksplorasi lebih dalam lagi, sama waktu, waktu itu penting banget karena ktia tayangnya seminggu tiga kali jadi mau ga mau mesti ngejar, dari naskah, cari materi, buat take VO-nya segala macem, tapi untungnya kita
ada yang di Youtube, itu sementara ini masih menjadi weakness kita, karena awareness dari Sportvaganza ini masih belum terlalu besar, karena program ini masih baru dan ditayanginnya malemmalem. Ya namanya gini, namanya program, namanya sesuatu itu pasti bertahap, banyak yang dilewatin, untuk dikenal, untuk diketahuin orang harus melewati fase-fase dulu kan? nah ini fase-fase yang sedang kita lewatin sekarang.
habis, untuk kedepannya sih, kita berikan hasil yang terbaik dulu, sampai ini benar-benar pindah ke jam tayang yang lebih oke, baru kita bisa memodif lagi si Sportvaganza ini
trus untuk kelemahan yang lainnya ya kalau kita bisa bilang Fitrop itu kelebihan kita, VO si talent-nya ini voice over-nya, itu juga bisa jadi kekurangan kita, kenapa? Mungkin dari SES, mungkin dari segmentasi teenager, kids mungkin masih masuk si Fitrop, tapi gimana dengan grand male atau mature male, mungkin ini anggepnya malah “berisik” atau bla, bla, bla itu juga bisa jadi kekurangan kan? Nah itu juga ga jadi patokan sih, kadang orang
sekarang dibantu sama teman-teman magang, nah itu jauuuuh lebih ngebantu banget banget lah, karena temen-temen disini juga tahu nih dari awal sampai akhir tayangan Sportvaganza seperti apa dan prosesnya gimana, dan itu cukup sangat-sangat membantu sih, kita terbantu banget buat materi dan prosesproses produksinya gitu.
walaupun videonya jelek, tapi yang isiin informasinya bagus juga tetep ditonton Yang Belum Di Capai
Seharusnya bisa mencapai konsistensi karena memang tim kita masih kecil terus masih mencari pola-pola juga yang disukai, karena ini masih ngorek-ngorek sana, ngorek-ngorek sini, yang pengen dicapai ya konsistensi yang bagus, jam tayang yang lebih banyak penontonnya, which is kalo bisa agak sorean jangan kemaleman gitu dibandingkan tengah malem yang penontonnya lebih banyak itu semua mau kita kejar, tapi untuk
Yang belum dicapai ya tetep itu sih, konsisten. Gimana caranya share rating-nya tetep besar kalau kita udah kayak Soccer Fever 19 atau kayak La Liga deh tiap minggu 18, 16, wah itu berarti hebat dan konsisten di situ, ya balik lagi patokannya di share rating.
Yang belum dicapai sama Sportvaganza itu stabil selama misalnya satu minggu share-nya di atas 15 semua atau engga selama sebulan 15 semua, itu yang belum dicapai
Sejauh ini sih, untuk konsep awal yang kita pilih sih udah tercapai, tapi paling enggak kita tetep mau tetep konsistensi jadi paling ga program ini bisa long last jadi tayangan sport seperti ini mau tetep harus ada, entah mau materinya seperti apa, mau nanti mungkin formatnya akan berubah atau apa, tapi kita maunya Sportvaganza tuh mengena di
bisa mendapatkan itu semua ditengah malemnya kita harus me-lead lah gitu, mempimpin dari program-program lain
Faktor Belum Pencapaian Tersebut
masyarakat menjadi suatu tontonan yang menarik buat mereka, trus kalau inget Sportvaganza, inget program sport kayak gini gitu, jadi pengennya sih bikin kayak image baru pastinya tentang sport, pengennya sih gitu. Ya lebih ke threatnya ya mungkin ya, kalau analisa SWOT-nya kan, SWOT kan lengkap tuh ada kelebihan, ada kelemahan, nah kita kelemahannya tuh adalah kita harus akuin jam tayang kita sebenarnya gak pas.
Faktor yang buat belum sampai ke tahap itu mungkin kita masih dalam tahap penyesuaian gimana caranya kita bisa mengimbangi program-program yang head to head sama kita, terkadang pun kita udah nyesuain misalnya
Kalau belum tercapai sih kalau menurut aku karena waktunya, karena ini programnya baru, otomatis kita belum bisa melihat dalam waktu hanya dua bulan, menurut saya sih belum terlihat, ya enam bulan-lah minimal baru kita
Karna untuk informasi seperti itu dengan gaya VO yang udah kita create seperti itu, ya mungkin jadi agak berisik karena sebenarnya ga pas untuk jam segitu, orang pengennya yang ringan atau apa, ya pertama itu jam tayang. Yang kedua adalah editing itu tadi, kendala di editing itu sebenarnya suatu threat buat kita kalau kedepannya gak diakalin, siklusnya akan seperti itu terus, jadi itu harus diperbaiki, kalo ga ya kita ga bisa kembangin
kita program head to bisa lihat gimana sih head dengan yang antusiasi penonton pada pukul satu ini, kalau sekarang malam itu apa aja, kan emang belum ternyata slide down bisa dipastiin, belum ke 30 menit kalau bisa dikasih udah gitu kan beda gambaran yang jelas, lagi head to itungannya masih headnya, kalau ke berjalan, ibarat bayi jam 2 beda lagi head tuh baru merangkak, to head-nya jadi belum bisa akhirnya analisis kita berjalan pun masih yang udah works di belum tegap banget jam 1, misalnya gitu, jadi memang untuk programa kita masih meraba banget saingan kita sejauh ini sih gitu. misalnya program bola, oh kita udah siasatin, kita kasih aja yang female tapi yang tentang bola juga dan ternyata slide down, slide down-nya ke berita, dan itu pun udah
lebih lagi. Trus ada juga kendala dari konten tapi dengan adanya kontinyu, istilahnya ada pengembangan baru tetep ada, itu bakalan ga ada kendala sih , selama masih mau kembangin temanya atau segala macem, ya paling mungkin di videonya mungkin agak kendala, dalam pencarian materi videonya, cuma ya ga sesignifikan dengan editing dan jam tayang. Kendala Dalam Program “Sportvaganza”
Kalau dari SDM sih sejauh ini seharusnya masih bisa ya karna ya
malem, digenjotlah sama FTV-lah, sinetron-lah, sama berita, trus kalau itu dari time slot, trus gimana caranya buat Sportvaganza ini supaya walaupun saingannya FTV atau berita sekalipun tapi orang tetep nonton Sportvaganza, itu yang mungkin sampai saat ini belum diraih, karena kita masih yaa brand awarness kita juga belum tinggi, orang juga belum tahu.
harus di challange berasa cape berasa susah itu karena kita belum mengerti dan belum tahu, contoh ketika kamu pertama kali ada disini, sampai setelah dua bulan disini, kamu udah tahu trik-triknya, nyarinya dimana, ngalirnya kayak gimana materi yang dicari juga ga usah semuanya, yang menarik yang mana aja untuk dibaca itulah, dengan makin tahu dengan pressure yang berat, apalagi biasa kamu lari cuman 500m lama-lama satu kilo ga berasa, karena kamu sudah terbiasa. Ini yang paling tersulit ya memang membuat
temen-temen ya kalo tim sih udah terbiasa ya, tapi karena kita tidak terlalu banyak karyawan dan memanfaatkan temanteman magang sekalian belajar, dapetin ilmu, pengalaman, ya itu yang akhirnya ulang dari awal, ulang dari awal, ulang dari awal. Tapi yang paling berasa ialah ketika tementemen tim itu me-death end, death lock karena sebenarnya itu semua ga ada yang namanya death end death lock itu ga ada dalam kreativitas. Cuma masalahnya kadang-kadang bosen terus jenuh, terus
bingung, yaitulah ada refreshing-lah, ada gimmick, gimmick games apa, macemmacemlah supaya bisa ngembangin kreativitaskreativitas. Jadi gini, memang kadangkadang orang tuh kebanyakan bagus tapi kadang-kadang juga bikin orang jadi males, kalau kita bisa terbiasa mengerjakan sesuatu. Kalo orang sedikit dengan kualitas yang bagus bisa menghasilkan ide-ide yang banyak ya udah mendingan segitu, toh benefit-nya juga buat orang tersebut punya uang yang banyak untuk mengembangkan
dirinya dibandingkan dengan banyak orang terus akhirnya andelandelin, akhirnya karena banyak jadi “Ya udah sama si ini, ya udah sama si ini” tapi akhirnya tidak berkembang mending orangnya sedikit tapi tertempa dan menjadi bagus, kualitas SDM juga menjadi lebih baik gitu. Sebenarnya ada satu kendala yang cukup berat sih, itu adalah kendala di slot waktu, jam tayang tetap karena memang itu terlalu kompleks untuk dijelaskan tapi saya sedang mengusahakan untuk bagaimana
caranya supaya tayangan Sportvaganza itu bisa fix jam tayangnya, kalau sekarang ini kita masih berubah-ubah jam tayangnya. Peluang Dalam Program “Sportvaganza”
Kita bisa menjadikan program yang murah, bisa menghasilkan benefit yang cukup besar karena kontenkontennya bisa kita padu padankan dengan build in materi-materi produk-produk yang berhubungan dengan sport, jualannya juga bagus disitu, terus juga oppurtunity-nya juga bisa memberikan wacana atau wawasan kepada penonton, bukan hanya olahraga-
Kalo yang gua liat sih respon dari masyarakat yang gua liat, kayak baca dari twitter ya sebenernya sih itu beda, kebanyakan responnya karena kan kembali lagi kita memberikan hiburan, informasi ringan ada valuenya, orang yang dari ga tau jadi tau, ya secara ini sih harusnya ada keuntungannya,
Peluang Sportvaganza cukup besar, kenapa saya bisa bilang cukup besar, karena untuk kelas A, B, C, D semua bisa nonton, ini bener-bener tayangan yang semua orang itu nonton bener-bener untuk mendapatkan informasi dan pengen banget ngedapetin entertainment-nya, jadi peluangnya
Sebenarnya kalau peluang untuk aku sendiri, kalau secara benefit yang pasti bonus, kalau secara ilmu sebenarnya ilmu yang aku dapat misalnya lebih ke hasil, hasil itu maksudnya dulu aku ga tau caranya editing video apa, software yang digunain itu apa tetapi ketika montoring editing, tau “oh ini cara
Yang pasti peluangnya itu kita menariknya, karena sport itu kan general, ga ada batasan apaapa jadi kita bisa bahas apa saja materi yang ada di dalam dunia sport kita bisa bahas, bisa diulas, mau yang baru, mau yang udah lama, kita bisa bahas, lebih update juga bisa semuanya bisa kita grab, sama yang menariknya lagi kita
olahraga yang populer, olahraga-olahraga yang mendunia, olahraga yang sifatnya kedaerahan atau culture, itu kita bisa berikan kepada penonton.
masyarakat jadi merasa diberikan informasi, ya untuk program yang sederhana tapi bisa mengahasilkan itu kan sebenarnya keuntungan juga, dan buat kalian pun pelaku-pelaku kayak kreatif, PA, kurang lebih kan itu jadi suatu wadah dan pelajaran juga kan, buat gimana sih proses bikin ini dari awal sampai akhir dari pra produksi, produksi, sampai pasca produksi seperti apa, nah itu kan memberikan keuntungan juga buat wawasan ilmu
adalah kita bagus dulu di jam tersebut sehingga timbul peluang, untuk peluang kedepannya sih kita pengennya lebih cepet lagi jamnya dan ini sangat berpeluang sekali untuk tayangan pagi-pagi, siang, ataupun malem, malem tentunya ga sampai tengah malem,
editing video, oh ini software-nya” kemudian mulai mengoperasikan sendiri sampai sekarang bisa operasiin si... si Final Cut Pro-nya sendiri jadi softwarenya gimana, trus kalau peluang secara tim ya bisa kenal sama orang-orang yang ada di sini. Kalau eksternalnya mmm.. kalau di bandingin sama program lain, sama kayak tadi awareness-nya, mungkin kalau peluang keluar belum, mungkin nanti misalnya awareness-nya udah
bisa masukin beberapa materi tentang promo, jadi kita bisa jualan disitu, jadi istilahnya kita di TV tuh, kita ga cuma buat program, tapi kita ada tambahan lain dimana marketingnya bisa ngejual disitu. Beberapa tayangan, beberapa episode kita juga udah buat, jadi misalnya ada tayangan lima mobil otomotif misalnya, kita bisa kasih juga nih, ini dia produk baru dari Yamaha jadi launching juga beberapa iklan disitu atau kita kasih satu iklan disitu jadi dari
baru. Sama yang kayak gua bilang tadi, maksudnya ga semua orang taraf atau wawasannya sama, ya bagi orang ini, ya kalau kemasannya enak sederhana pasti suka, jangankan orang lain, gua pun ngeliat On The Spot atau apa ya meskipun sederhana paling ga, informasi itu menambah wawasa, “Oh ternyata itu begini” ya seperti itu, jadi itu juga salah satu bagian juga, kalau kita ngemasnya ringan bisa lebih
tinggi trus acaranya udah mulai dikenal banyak mungkin bisa survey ke masyarakat, kita bisa buat tentang episode seribu keunikan dimana dan orangorang yang unikunik di Indonesia
sisi marketing-nya sendiri kita punya nilai jual juga gitu. Peluang di masyarakat sih mungkin lebih kepada informasi kali ya, mau cari informasi yang tentang olahraga yang unik, yang diluar dari sport yang lain, mereka bisa carinya di Sportvaganza, lebih kepada penilaian cari materi, cari konten hiburan sport yang unik, yang berbeda tampilannya pokoknya ya di Sportvaganza.
gampang diterima bisa jadi manfaat juga kan. Ya seperti itu. Ya potensinya besar Head to Head
Strategi untuk Head to Head, yang pasti kita harus bikin Sportvaganza itu adalah tontonan alternatif yang ga ada kalau kayak sama-sama apple to apple, magazine sport juga, harusnya kita bisa menang, tapi kalau misalnya lawannya itu adalah siaran langsung pertandingan piala champion ya udah pasti berat dan strateginya adalah tiarap.. Tiarap itu maksudnya bikin yang terbaik, jangan expect gede-
Kalau head to head, lebih jelasnya bisa dilihat nanti di datanya Nadilla, cuma kalau gua lihat selama ini Sportvaganza itu selalu pas barengan dengan ending-nya FTV di RCTI dan SCTV yang pastinya disetiap endingnya FTV itu biasanya kan yang paling ditungguin. Coba lu liat kalo Film pasti kalo udah liat dari awal pasti pengen lihat
Kalau untuk jam Karena jam tayangnya yang pas, tayangnya yang head to head kita itu belum fleksibel dari ada SPORT7 malam, programming, jadi ada Liputan 6, trus paling biasanya itu ada Film di RCTI FTV, di TRANS7 juga, trus ada ada SPORT7 malam, football review atau kalau berita ada di ada acara Metro Liputan 6 sama Sport di Metro, rataBuser dan Sidik rata kalau jam 1 juga, itu pesaing kita malam itu sport, karena di jam malam berita, film, kadang itu orang emang ada FTV juga tapi butuh informasi itu kadang kalau yang ringan, yana misalnya kita mungkin yang pengennya oranginformasi banget, orang sport, aku kalau berita, yakin kita menang, mungkin emang
gede, biar ga sakit hati karena itu David vs Goliath, tapi Goliathnya tuh benerbener Goliath gitu, ga bisa bersainglah intinya gitu tapi kalau yang regulary, ya kita harus dapet, kan gini ini kan tayangan yang bukan sekali, masih ada minggu-minggu kedepan dan ada tiga kalli dalam seminggu ibarat yang spesialspesial itu kan cuma sekali-sekali, yang spesial kalah oke, tapi yang lain kita mesti menang.
ending-nya juga dong. Nah itu tuh yang kadang share kita kecabut. Kalo untuk program sejenis, kita untuk program yang baru tiga bulan, itu kita bisa bertarung sama SPORT7, yang lebih berpengalaman istilahnya kontennya kalo menurut gua lebih berkembang mereka, lebih terarah, dan lebih luas, tapi ya beberapa pekan ini kita bisa bersaing, karena kadang kita lebih besar dari dia atau kadang sama,
karena lebih unik, lebih luas. Yang melebihi dari program lain itu pasti ya itu tadi yang entertain-nya, yang VO dimana program lain, program sport itu yang serius pembawaan VO-nya kita ada becandanya, materi kita yang bagus, kontennya yang unik yang jarang diketahui orang jadi kalau misalnya dibilang itu, kalau aku lebih setuju pengennya Sportvaganza kayak Replay Believe Or Not-nya olahraga, pengennya kayak gitu.
orang sangat-sangat ingin tahu berita updatenya apa, kalau FTV jelas banget orang mungkin udah nonton dari awal, jadi Sportvaganza karena tayangnya di akhir-akhir, jadi mereka udah lebih fokusnya ke FTVnya karena udah penasaran.
cuma ya itu, kita disini enggak bisa sih nyalahin jam tayang tapi ya paling engga ya sebenarnya untuk kompetitor ya memang kita masih lemah untuk ngalahin yang ending sinetron dan film itu karena mereka emang lebih menarik kesana, ya tinggal bagaimana caranya strategi kita, biar bisa menarik itu, kayak tadi, misalnya ambil male-nya atau apanya gitu ya harus dipikirin.
Cara menghadapi kompetitor
Sekarang sih kompetitor terberat di Sportvaganza ada di sepak bola untuk melawan mereka saya sendiri pun mengacungkan bendera putih ya, kita harus tiarap untuk tayangantayangan berbau sepak bola, tapi sepak bola itu kan ga selalu ada setiap hari, maksudnya ga selalu ada di setiap jam tayang Sportvaganza yang subuh-subuh begitu, saingan terberatnya ada magazine sejenisnya, sport, dan juga FTV, untuk sepak bola
Ya pastinya sih kita lebih ke ini aja sih.. pemilihan konten, kayak misalnya dari awal kita udah kasih langsung yang terunik atau langsung kasih hal ekstrim atau apa jadi awalnya mereka tuh udah bener-bener nonton gitu dari awal, even dia pindah pun, pindah sebentar ntar balik lagi, pengennya sih gitu.
saya udah gigit jari, tapi untuk tayangan yang lain, saya masih berani bertaruh kalau Sportvaganza itu bisa lebih baik. Ancaman
Threat-nya, ancamannya ya banyaklah ancamannya karena dengan keterbatasan materi tadi, terus juga dengan adanya programprogram olahraga yang lebih establish contohnya acara bola yang sudah mendunia dan materinya tentu lebih populer, itu menjadi threat kita tapi justru kita memberikan alternatif tontonan kepada penonton lain
Ancaman kita datang dari luar, datang dari dalam, kalau datang dari luar itu dengan saingan-saingan kita sendiri, itupun saingan kita bukan lagi dengan program yang sepadan, bukan lagi program yang magazine yang ada di TV tetangga tapi saingan kita sudah mendunia, saingan terberat kita adalah sepak bola dan
Pasti ada, yang namanya head to head itu ibaratnya kan kita punya kue, tapi kuenya itu kita rebut mau seberapa banyak supaya bisa ngambil ibarat semua orang yang ada disini tuh lapar trus gimana kita bisa ambil kue itu sedangkan untuk neraih kue itu mesti di tes, jadi kalau di anggap ada ancaman, pasti ada
Sejauh ini sih belum ada karena emang tayangan sejenis kayak On The Spot, Spotlite, kan dia tayangannya prime time, pagi, itu pun kontennya berbeda, dia kan lebih informatif banget, kalau kita kan tayangan sport kayak gini memang belum ada, jadi paling kalau ancaman mungkin lebih ke sumber
untuk penonton bisa mempunyai pilihan, gitulah kurang lebih.
ancaman, tapi ancaman kedua, itu mungkin saya bilang sampai sekarang sih kalau misalnya ada datang dari dalam program tipenya produksinya sendiri, sama masih ancaman itu bisa confident aja sih bisa datang dari proses menang. pra produksi, produksi, sampai pasca, ancamanancaman itu kerap kali datang dan bagaimana kita untuk melihat ancaman tersebut, ancaman tersebut mungkin sifatnya lebih kepada gangguan teknis ataupun non teknis, tapi sejauh mungkin kita bisa mengatasinya dengan baik. Sampai bulan Februari Maret, di Febuari itu
karena source-nya cuma dari Youtube, jadi harus benerbener kreatif untuk cari konten.
ada tayangan magazine yang sejenis itu ada SPORT7 malam olahraga, saingannya juga ada juga FTV itu lawan terberat kita, sampai bulan Maret sampai sekarang April saingan paling terberat kita adalah sepak bola, karena ada Liga Champion disitu.
SELECTIVE CODING
L5
QUOTE INFORMATION
STORYLINE
“Pertama kali Sportvaganza dicetusin itu sebenernya udah ada sih dipikiran gua ketika gua masuk sport, yang ringan gitu, itu kan saya masih jalanain Soccer Fever sama La Liga kan tuh, pas meeting sama marketing, gua beraniin buat utarain ke Kang Bisma, “Kang, gua punya ide bikin acara sederhana, murah, tapi buat ningkatin awarness dari sport, awalnya sih sebenarnya gw ngelihat potensinya On The Spot, ya jujur emang gua lihat itu kan program sebenarnya sederhana dan low budget tapi kayaknya awarness-nya dan sharenya itu cukup bagus, gimana cara kita kemasnya? Nah gua punya ide seperti itu tapi dalam konteks olahraga, akhirnya “oh oke” langsung disetujui buat bikin, langsung bikinlah...” (WRH)
Berdirinya sebuah program pastinya bermula dari adanya ide atau gagasan, begitu pula dalam menciptakan sebuah program acara televisi. Suatu ide dapat berasal dari mana saja, kapan saja, dan dari siapa saja. Tentunya ide yang akan di jadikan sebagai sebuah program haruslah memiliki suatu keunikan, baru, kreatif, menarik, berbeda dari yang lain, memiliki target, dan mempunyai ciri khasnya sendiri. Televisi merupakan media massa audio visual, sehingga dari ide tersebut, haruslah diketahui bagaimana audio dan visual ini dapat disatukan dan dapat ditonton oleh masyarakat. Dari sanalah sebuah ide kemudian dikemas dengan lebih mendalam dan matang sehingga menjadi sebuah konsep sebuah program, begitu juga dengan program “Sportvaganza”, yang dilahirkan dari sebuah ide dari seorang associate producer, Wira Hadikusuma di dalam Divisi Film, Drama
& Sport di TRANS TV. “Konsep awal Sportvaganza ini awalnya namanya Sport5, jadi ulasannya itu pokoknya 5 ter- apa tentang sport, kan namanya Sport5. Jadi ulasannya tiap segmen itu 5 ter- apa, 5 atlet ter-, 5 olahraga ter- apa, kemudian jalan trus di-meeting-in ke management, diusulin ke management, dari management ngusulin ada beberapa perubahan, akhirnya kita meeting lagi, rombak lagi karena kalau lima ulasan bisa cepet abis kan bahannya, trus kalau lima gimana kalau bahannya cuma ada tiga atau gimana, akhirnya dirubah jadi Sportvaganza, bagaimana caranya kita ngasih program ke pemirsa itu yang tentang sport tapi ga monoton tentang sport jadi orang ga bosen, gimana caranya kita ngasih tau sport yang belum diketahui orang entah itu terunik kah, ekstrim kah, olahraga-olahraga yang jarang, belum di ketahui orang.” (DJP)
Setelah sebuah ide dapat dikembangkan maka dapat dilakukan pengembangan yang lebih detail dan mendalam. Salah satu contohnya adalah dengan melakukan pemilihan nama program yang akan mewakili ide, konsep, dan program yang telah dibuat tersebut. Adanya kerjasama tim yang baik, sangat diperlukan, sehingga proses pembuatan program ini dapat berjalan lancar. Tentunya pemilihan nama ini sangat penting, karena nama inilah yang akan dibawa kepada penonton dan masyarakat sebagai sebuah gambaran dari sebuah program, seperti nama program "Sportvaganza" sebelumnya adalah “SPORT5”, tetapi dikarenakan akan menjadi program yang memiliki cakupan terbatas, karena serba lima, maka nama "Sportvaganza" akan lebih cocok dalam memberikan gambaran kepada masyarakatnya bahwa program ini adalah program magazine
sport yang memiliki cakupan yang luas karena program olahraga ini akan mengulas berbagai macam dan jenis olahraga. Baik olahraga yang sudah dikenal oleh masyarakat ataupun yang belum dikenal. “Jadi emang gua yang ngerancang, gua harus pake si Fitrop tujuannya adalah gua pengen ini ga sama, emang materi dari Youtube tapi pengen lebih berkarakter, jadi pengisi suara juga ada nilai plus tersendiri, kenapa gua pilih Fitrop karena pertimbangannya dia bisa menghibur apalagi katanya kan awalnya tuh jam tayangnya mau pagi eh ga taunya pindah ke malem. Intinya ya itu sih sebagai nilai plus dan sebagai pembedanya di voice over..” (WRH)
Program acara magazine sport ini memiliki suatu ide dan konsep yang berbeda dari program acara magazine lainnya, karena program ini tidak memakai presenter atau host yang dapat dilihat secara visual, melainkan hanya melalui voice over atau pengisi suara. “Sportvaganza”
memberikan
sesuatu
yang
berbeda
kepada
penotonnya, karena program ini dibawakan oleh Fitri Rakhmawati atau Fitri Tropica.
“Fitrop itu, kita kan udah bekerja sama dengan Fitrop sudah lama, "Sportvaganza" merupakan program yang dapat memberikan kita juga udah tahu kualitas dia kayak gimana, itulah proses casting kita ketika kita punya program kayak gini, dan dia juga penyiar informatif dan juga unsur entertainment bagi penontonnya, sehingga radio, dia sudah bisa mengerti, kita ketemu sekali bikin, dan dia oke, ya akhirnya ya jadi willingness-lah, dipikir-pikir kalo malem- dalam pemilihan pengisi suara menjadi hal yang diutamakan untuk malem, serius-seriusan juga ga asik kan? Gua berharap dengan adanya si Fitrop jadi ada warna yang baru, seger gitu nontonnya,
ketawa-ketawa gitu, malem-malem kan enak gitu, ya itulah intinya menghidupkan program ini. Dalam proses pemilihan ini, nama Fitri biar orang tuh enak, santai, nonton.” (BAS) Topica atau yang biasanya dipanggil Fitrop memang sudah direncanakan dari awal untuk dapat menjadi pengisi suara di "Sportvaganza", dikarenakan Fitrop yang memang sudah memiliki dasar sebagai penyiar radio dan sudah sering menjadi host di TRANS TV maka tidaklah sulita bagi tim untuk memilihnya. Selain itu, dengan melihat karakter Fitrop yang semangat dan ceria, maka ia akan
mampu
memberikan
warna
dan
mengembangkan
kemampuannya dalam menarasikan setiap naskah yang ia bacakan di "Sportvaganza". “Ada pembedanya disitu dengan voice over dengan gayanya sendiri karna gua tau Fitrop itu cerdas dan improve-nya pinter tapi ya kita batasin juga, disini ga mesti harus panjang lebar, tapi ya tapi ya sekedar buat kick atau punch-nya aja. Ya, tapi tetep konten itu penting sih, makanya harus ada meeting konten itu biar bisa memancing yang lainnya untuk lebih mengembangkan lagi, menambahkan, dan mengimprovisasi lagi, apalagi untuk program stripping itu naskah harus continue ga bisa mentok ...” (WRH)
Dalam mengembangkan dan memberikan improvisasi menjadi hal yang penting dalam "Sportvaganza" karena program ini berbeda dengan program magazine lainnya, sehingga tetap harus ada unsur menghibur dalam membacakan narasinya. Tetapi pengembangan
narasi ini haruslah tetap berhubungan dengan konten yang dibawakan, sehingga naskah yang dibacakan tidak keluar dari jalur agar pesan yang disampaikan dapat benar-benar sampai kepada penontonnya. Sehingga meeting konten haruslah tetap dilakukan. “Yang pasti sih kalau kita meeting, disana sedang siapa yang paling Persiapan untuk menentukan konten apa yang akan dibahas, tertinggi? Misalnya ada mas Ricardo, kan dia PIC-nya, nah otomatis dia yang bisa kasih keputusan buat materi apa nih yang tentunya akan selalu dimulai dengan adanya rapat. Rapat haruslah fix, nanti tim kreatif tinggal merapikan naskahnya, kira-kira udah sesuai belum sama yang dia mau, kalau udah oke ya udah tinggal dihadiri oleh seluruh anggota tim, agar dapat bekerja sama dalam take VO.” (NDL) membuat suatu konten yang akan diteruskan untuk menjadi sebuah naskah. Dalam pemilihan konten, setiap anggota memiliki sudut pandang dan pemikiran yang kadang berbeda dengan anggota yang lainnya, akan tetapi keputusan akhir selalu dipegang oleh urutan koordinasi organisasi tertinggi yang ada di dalam rapat tersebut. “Sebenarnya sih kita mau kasih informasi tentang olahraga, tapi Konten kemasannya unik, berbeda, kalau berita-berita olahraga kan biasanya update, kita update juga tapi lebih juga kepada kejadian-
yang
terpilih
agar
dapat
bisa
mengisi
program
kejadian uniknya, fakta-faktanya apa, trus ada profil-profil atletnya siapa, lebih kepada informasi-informasi yang ringan, ga yang pertandingan kali ini di menangkan oleh siapa, itu ga, itu mungkin di TV-TV lain sudah ada bagiannya, tapi kalau di Sportvaganza karena temanya emang magazine, jadi kalau magazine mau bahas tentang hobby-nya kek, mau bahas tentang apanya kek, semuanya bisa dibahas disini, sebenarnya sih lebih ke perbedaan itu sih.” (NDL)
"Sportvaganza" setiap episodeya tentunya konten-konten yang dapat diterima oleh seluruh golongan masyarakat. Maka "Sportvaganza" ingin menyampaikan pada masyarakat bahwa program ini adalah olahraga yang mengemas informasi olahraga secara luas termasuk pada kejadian-kejadian unik, adanya profil-profil menarik dari para atletnya, dan segala hal mengenai olahraga yang akan dibawakan dengan ringan, lebih menarik, sehingga mudah diterima oleh semua golongan masyarakat. Program ini akan memberikan suatu tontonan yang berbeda dari program-program olahraga biasanya dan tidak monoton, sehingga "Sportvaganza" berusaha keluar dari karakter dan sudut pandang yang berbeda dari program olahraga yang biasanya.
“Sejauh ini sih efektif, karena kita bisa melihat penilaian Dalam mengemas sebuah program, terutama program tayangan masyarakat mengenai program Sportvaganza ini bagaimana. Sejauh ini sih mereka menilainya bagus, ada juga beberapa yang televisi, target audience merupakan salah satu hal yang penting, menilai dari voice over-nya terlalu cheer up, bersemangat, tapi sejauh ini, Fitrop itu udah punya fans tersendiri jadi ada juga yang karena dari sanalah, tim produksi dapat mengemas sebuah program menilainya memang baik, kalau untuk sport, emang baru Sportvaganza yang voice over-nya terkenal, jadi orang udah tau,
begitu denger suara dia nih pasti Fitrop, mereka udah tau.” (NDL)
dengan sesuai dan efektif sehingga isi dari sebuah program harus diupayakan agar dapat sampai kepada masyarakat. Target audience program “Sportvaganza” adalah semua umur dan semua golongan, baik itu pria maupun wanita. Setiap target audience memiliki kebutuhan, cara pandang, dan pemikiran yang berbeda-beda, maka dari itu "Sportvaganza" memanfaatkan media jaringan sosial, yaitu twitter untuk dapat mengetahui respon penonton terhadap program "Sportvaganza" ini, apakah selain itu media jaringan sosial ini juga dapat membantu dalam mempromosikan program ini.
“Kalau promosi sih dari kantor ya, ada Mas Edgar yang biasanya Selain melalui media jaringan sosial dalam mempromosikan promosi dari kantor kan selain twitter paling kayak ada iklan sama running text, sebelum program mulai juga ada running text itu peogram ini, "Sportvaganza" juga di bantu dengan bagian promosi di lumayan banget buat pemirsanya yang mau nonton, sebelum acara TRANS TV seperti adanya promosi iklan. Tim "Sportvaganza" juga kita mulai, bisasanya kita ada running text.”(NDL) diberikan kesempatan untuk dapat mempromosikan programnya melalui running text yang akan disisipkan pada program-program
sebelum tayangan "Sportvaganza" dimulai. Dari running text itulah, tim kreatif berusaha untuk menarik masyarakat untuk dapat menonton "Sportvaganza" melalui kata-kata yang menarik. “Kalau untuk awalnya sih biasa, kita pasti meeting dulu untuk draft, Proses produksi dalam "Sportvaganza" tentunya melalui tiga kira-kira materi apa aja yang bisa kita jadikan naskah terus kalau udah jadi. Per-segmen tentunya, lalu di revisi dulu, semua dibaca tahapan, yaitu pra produksi, produksi, dan pasca produksi. Ditahap dulu kira-kira materinya udah sesuai belum sama visual nanti...” awal, "Sportvaganza" harus melewati tahap demi tahap di dalam pra (NDL) produksinya. Pada pra produksi, akan selalu diawali dengan adanya meeting untuk dapat menentukan konsep yang akan dijadikan pada episode selanjutnya, lalu dari proses pemilihan konsep, maka akan di teruskan dalam pemilihan konten-konten atau materi per-segmennya yang akan di bahas di dalam konsep tersebut. “...Sebenarnya lebih ke cari konten, dalam artian apa nih untuk Setiap anggota dapat memberikan konsep untuk episode selanjutnya materi selanjutnya, apa nih naskah yang mau di garap lagi gitu, atau bahkan bisa memberikan masukan terhadap isi konten atau lebih kesana.” (NDL)
materi selanjutnya. Sehingga dalam tim "Sportvaganza" ini semuanya terbuka tanpa membedakan status dan kedudukan, semuanya dapat dikumpulkan dan dibahas untuk konsep selanjutnya. “Lebih ke strategi pemilihan konten, pemilihan olahraganya kirakira kita mau bahas tentang apa nih, apakah mau ngebahas tentang skandalnya kah, atau mau ngebahas tentang gaya hidupnya kah, jadi lebih ke pemilihan part-part-nya ya, misalnya satu episode itu ada tiga segmen nah, kira-kira kita mau pilih materi apa aja nih yang pas, yang pertama itu apa aja, yang kedua apa, yang ketiga apa, even itu ngebahas profil siapa dan mau ngebahas tentang apa, kira-kira yang menariknya apa, itu lebih kepada strategi pemilihan setelah materi atlet wanita tercantik pengennya atlet terganteng-kah atau siapa, lebih ke kesepakatan bersama sih kira-kira setelah ini apa, nanti tinggal di bolak-balik aja sih sebenernya strateginya gitu...” (NDL)
Tahapan pra produksi sendiri, memiliki strategi yang diperkirakan akan dapat menarik perhatian penonton, strategi ini dapat bermula dari saat pemilihan konten, ada banyak sekali lingkupan dari dunia olahraga, akan tetapi informasi-informasi olahraga tersebut tetap harus melalui proses seleksi terlebih dahulu, konten yang seperti apakah yang akan efektif, baik mulai dari segmen satu, segmen dua, bahkan sampai pada saat segmen tiga. Sehingga pemilihan konten harus sesuai di tiap segmen dan materinya agar dapat memancing audience untuk dapat menonton acara ini. Pemilihan konten-konten ini, tentunya akan dilakukan dengan secara bersama-sama dengan anggota rapat dan akan menghasilkan suatu konten dari hasil
kesepakatan bersama. “Brainstorming pastinya, kalau konsep lain kadang percakapan sehari-hari tuh bisa jadi konsep juga kan, misal pada yang waktu tema misteri itu bermula dari sekedar percakapan aja, “Eh lucu kali ya kalau Sportvaganza besok temanya misteri, langsung semuanya pada nimbrung kan, “oh iya ya misteri stadion angker, misteri ini, itu” dari percakapan aja dapet tema, bisa juga pada saat brainstorming, atau pada saat buka internet atau nonton atau saat nonton Youtube sebenarnya konsep itu ada dimana-mana menurut aku.” (DJP)
Kesepakatan bersama menjadi hal penting dalam menentukan sebuah konsep yang akan diteruskan menjadi sebuah naskah atau script, kesepakatan bersama ini tentunya bermula dari adanya rapat anggota, khususnya "Sportvaganza". Setiap anggota tim dapat saling menyampaikan pendapat maupun ide atau konsepnya di dalam rapat, bahkan ide tersebut bisa menjadi sebuah konsep yang hanya bermula dari percakapan diluar rapat maupun dengan dari media internet yang sudah semakin berkembang saat ini. Masing-masing anggota biasanya memiliki idenya masing-masing. Maka ide-ide tersebut nantinya akan lebih di bahas di dalam rapat anggota untuk di seleksi.
“Yang dipersiapkan yang pasti naskah, terus materi, sebenarnya Dalam memasuki tahapan produksi, tentunya harus dipastikan bahwa kan proses produksi di Sportvaganza itu kan take VO-nya si Fitrop gimana caranya biar si Fitrop bisa take VO-nya bagus ya berarti hal-hal yang dibutuhkan dalam produksi sudah dipersiapkan dengan kan kita harus provide dia kayak sekarang, materi video yang ada baik, agar tidak mengganggu dan menghambat proses produksi. Pada sama naskah yang bagus.” (DJP)
program "Sportvaganza", juga harus sudah mempersiapkan hal-hal tersebut seperti naskah yang baik dan video-video yang telah dikumpulkan dengan lengkap yang sesuai dengan naskah. “Kalau untuk alur awalnya sih kita buat naskah dulu, tapi ke depannya atau sekarang-sekarang ini kita banyaknya liat dulu videonya, emang karena source-nya dari video jadi sekarang lebih liat dulu videonya, ini kira-kira menarik nih temanya dari video ini, nanti akan dipecah lagi melalui general, oke materinya akan seperti ini, awalnya kayak gitu. Yang pasti sih brainstorming yang paling penting karena mungkin dari tim kreatif sendiri punya ide apa atau ada masukkan dari PA, dari produser, dari EP-nya juga mungkin mereka ada ide apa misalnya di hari Senin coba sekarang ada perubahan, kita bikin yang lucu, itu sih karena ini kan programnya tetap berjalan jadi mau ga mau ada beberapa strategi yang mesti dijalanin kira-kira untuk meraih penonton lagi untuk nonton ke kita lagi gitu. Cari gambar, naskah, tapi sebenarnya bisa mix sih, bisa dua-duanya, mana yang di dapat lebih menarik duluan, kita bisa bikin. fleksibel banget.” (NDL)
Adanya tahapan-tahapan yang harus dilalui, membuat suatu proses pra produksi ini menjadi leih teratur dan terarah. Jalannya setiap episode demi episode yang dilalui, dan kinerja yang terus diasah hari demi hari, akan memberikan banyak pelajaran dan evaluasi kerja. Alur kerja dalam program "Sportvaganza" ini dapat berubah menjadi lebih baik seiring berjalannya waktu, seperti pada awal mula alur kerja pada pra produksi, diawali dengan membuat naskah terlebih dahulu lalu diteruskan dengan pencarian video-video pendukung. Akan tetapi sekarang alur tersebut dapat dirubah dengan mengawali pencarian materi melalui video terlebih dahulu lalu diteruskan dengan pembuatan naskah, ini dapat dilakukan agar
setelah naskah yang telah jadi tidak menjadi sia-sia karena tidak adanya visual pendukung seperti video atau gambar. Sedangkan apabila video dan gambar terlebih dahulu dicari lalu diteruskan dengan naskah, akan lebih mudah karena dapat mencarinya dari berbagai sumber pendukung. Semua dapat dilakukan tergantung dari materi yang lebih menarik Tetapi tidak menutup kemungkinan dengan mencari materi berdasarkan masukkan dari pihak-pihak anggota lain, selain kreatif, seperti production assistant, associate producer, dan executive producer. “Sebenarnya topik itu semua sebenarnya bagus, nah tapi yang membedakannya itu, ini akan dimakan penonton atau engga, contoh ketika kita memberikan wawasan yang sangat dalam sama satu konsep, materi, itu kalo nanti kamu lama-lama ngerti ya, itu pasti penonton tidak akan memakan karena ketika penonton ingin mendapatkan informasi yang wawasannya mendalam terhadap sebuah materi konten olahraga, dia akan mencari sendiri atau belajar atau searching-searching internet, dia ga akan nonton Sportvaganza, bagus? Bagus dong wawasannya luas, dalem, lahirnya kapan, kawinnya kapan, profil, detail semua sampe dalem,
Seorang executive producer juga memiliki peranan penting dalam menentukan topik-topik dalam tiap episodenya. Executive producer harus
bisa
memberikan
arahan
bagi
timnya
untuk
dapat
menghasilkan yang terbaik dan efektif. Sebelum sebuah tayangan disiarkan kepada masyarakat, seorang executive producer (EP) dapat
bagus, but it’s bored. Pemilihannya apa? Kadang profil tersebut juga kurang populer dan digiring lebih dalam informasinya, penonton itu dengan mudah memindahkannya, “Siapa ni orang?” gua juga ga kenal, ”Peduli apa gua harus tahu” atau “Kenapa gua mesti tahu dia?”. Nah saya mengarahkan supaya lebih entertainer jadi orang itu tidak berasa digurui, tidak berasa di cekokin, tapi mereka nikmat aja nonton. Ini kita harus menyentuh emosi dari penonton tersebut, emosi itu kan tidak terlalu banyak, bisa sedih, lucu, marah, itu bisa didapetin, jadi ketika kita mencoba untuk menggali terlalu dalam, dan hal tersebut tidak pas, nah itu saya yang mesti kasih tahu kalau itu tidak pas, dan profil itu tidak perlu panjang-panjang, cukup yang uniknya aja ...” (BAS)
melihat tayangan tersebut dan memberi masukan, misalnya dalam program "Sportvaganza", EP memberikan arahan kepada timnya untuk mampu mencari dan mengulas topik-topik yang menarik tetapi tidak perlu mengulas topik yang terlalu mendetail dan mendalam, karena tayangan "Sportvaganza" ini aka ditayangkan pada malam hari, maka informasi yang akan disampaikan seharusnya adalah informasi-informasi ringan yang menarik dan menghibur. Karena menurut pendapatnya, penonton akan bisa mendapatkan informasi yang menurut mereka menarik melalui media-media lain, salah satunya dengan internet. Maka dalam program ini seharusnya mampu mengambil sisi menarik dan uniknya saja, terutama ketika mengulas profil seorang atlet, tidak perlu mengulas awal karirnya sampai sekarang dengan mendetail dan dalam, tetapi cukup dengan mengangkat hal-hal unik, menarik, dan entertain dari dirinya, bisa
dengan mengangkat kehidupan pribadi, hal-hal yang janggal, yang susah diketahui orang, atau bahkan mengikuti informasi terbaru tentang dirinya. Seorang executive producer harus bisa berpikir objektif dan berpikir seperti seorang penonton yang sedang menonton program "Sportvaganza" ini. “Ya yang pasti kayak kamu lagi nyari atau baca ketika kamu kamu merasa tertarik dan kamu mengikuti, ya berarti itu udah ada unsur ketertarikan kan, berarti menarik dong, menarik dulu dong, interest, itu udah bikin kamu interest baca artikel itu dan apalagi kalau ga ada visualnya. Kedua, gimana caranya tertarik dari sudut pandang kamu bisa dituangin ke sudut pandang semua orang dan dalam konteks orang itu kan ga semuanya selevel sepemikiran kamu ada orang awam, ada tukang becak, gimana caranya tayangan ini bisa diterima semua kalangan, ringan, sederhana, akhirnya kan nanti dikembanginlah dari naskahnya itu ceritanya, kamu tambahtambahin apa atau bisa di combain dengan sumber lain, atau apa.. dihubung-hubungkan, dikait-kaitkan, gimana caranya biar lebih menarik, intinya sih pertama itu menarik dan kontennya itu menarik dan secara visualnya pun menarik, intinya sih ya menarik dulu trus selanjutnya ada bumbu-bumbu yang membuat sesuatu ada valuenya dalam artian ada pesannya misalnya atau ada hiburannya atau apa kan biar ga monoton, ga ngebosenin, lebih ringan, walaupun sepintas tapi gimana caranya dari dengar itu akhirnya mereka
Mencari sebuah topik konten merupakan hal yang sangat penting dalam pra produksi, dimana konten yang akan ditayangkan dalam program "Sportvaganza" ini, akan menentukan hasil rating dan share nantinya. Maka dari itu pemilihan konten haruslah dilakukan dengan maksimal, konten yang dapat memenuhi keinginan penonton ketika menonton tayangan ini. Mencari konten-konten atau topik-topik dilakukan dengan mengetahui apa yang ingin dicari, setelah itu mencoba mencari tahu lebih dalam akan informasi tersebut apakah benar dan berdasarkan fakta atau tidak, kemudian dari sanalah dapat
tertarik untuk melihat... (WRH)
diambil dari sisi menarik informasi tersebut, apabila si pencari informasi atau pembuat naskah saja tidak tertarik untuk memahas konten ini, itu sudah menunjukkan bahwa konten yang akan diberikan bagi penonton juga kurang menarik. Setiap penonton memiliki latar belakang, pemikiran, sudut pandang, dan pengetahuan yang berbeda-beda, selain itu kriteria informasi yang akan diberikan haruslah objektif dan ringan karena masyarakat di Indonesia tentunya dari berbagai kalangan dan golongan, sehingga pemilikan konten haruslah merupakan konten yang tidak membosankan dan jelas, karena tayangan ini, tidak bisa diulang dan tidak ada host melainkan pengisi suara, serta video-video pendukung.
“Pastinya dari setiap naskah yang kita buat itu ada benang Pembuatan sebuah naskah dalam setiap segmen per-episodenya merahnya, jadi dari awal pembuatan materinya segmen pertama, kedua, ketiga itu udah punya benang merah, jadi kalau misalnya haruslah sesuai dengan konsep yang telah dibuat, tidak boleh keluar kita mau bahas tentang “Teraneh”, materinya tentang “Teraneh” mau ga mau di awal itu kita mesti kasih pembukaannya kita udah dari konsep tersebut. Adanya satu kesatuan dan hubungan terhadap kasih tau kalau ini materinya, temanya tentang “Teraneh”, nah
anehnya kenapa? Setiap olahraga yang kita pilih itu kita jelasin materi yang satu dengan yang lainnya. Adanya benang merah yang anehnya itu, karena kejadiannya-kah atau karena atletnya-kah atau karena cara berolahraganya-kah atau gayanya yang aneh-kah, menjadi dasar dari setiap materi persegmen-nya membuat tayangan yang pasti setiap naskah yang kita buat harus mempunyai benang program "Sportvaganza" menjadi hal yang inti dalam pembuatan merah jadi nyambung gitu ga main jebret-jebret aja.” (NDL) naskah. Agar penonton dapat menangkap pesan atau tema yang dimaksud, pembuat naskah harus mampu menyampaikan pesan tersebut dengan baik dan benar, misalnya dengan memberitahukan tema episode tersebut sudah dari awal atau disetiap sub-judul konten yang akan dibahas terdapat kata yang dapat mendukung tema. Sehingga penonton akan lebih jelas memahami tema dan segala konten yang sedang dibahas dari program "Sportvaganza". “Pemilihan gambar kalau dalam segi teknis pasti yang di atas 800x600, untuk video sendiri pastinya yang HD, yang 720 pixel, kalau untuk pemilihan gambar atau video itu tetep ngikutin alur naskahnya sendiri misalnya ketika naskah bilang Blackberry 9320, Blackberry ZN berapa tapi ketika kita pilih gambar atau videonya ga match kan ga matching jadinya, pasti High Quality sih untuk gambar atau video.” (DJP)
Audio visual menjadi syarat khusus bagi sebuah program acara televisi, dalam "Sportvaganza" diperlukan adanya video dan gambar untuk dapat menciptakan visual dari program ini. Tentunya video dan gambar haruslah dapat mewakili setiap kalimat pada naskah
yang akan dibacakan oleh pengisi suara. Tampilan dalam "Sportvaganza" memiliki ciri khas tersendiri, karena dalam "Sportvaganza" sangat menginginkan hasil visual yang baik agar dapat menarik perhatian penonton dan penonton dapat menikmati video dan gambar yang jelas, maka dari itu jika video ingin di unduh haruslah diunduh dengan kapasitas minimum 720 pixel dan gambar minimum size 800x600. “Kadang improvisasi, apabila si alur naskah ini bisa di improvisasi, kayak kalau kata-kata di naskah itu umum, misalnya David Beckham berlatih taekwondo, disaat akhir Minggu, bla bla bla dan dia mengajak anaknya, kita bisa aja cari video David Beckham trus masukin orang yang lagi latihan taekwondo tapi ga terlalu keliatan jelas wajahnya, tapi itu cuma gayanya shot-shot lagi tendang atau apa terus tinggal masukin Beckhamnya lagi, di mix, kecuali kalau Beckhamnya bener-bener ga ada, pokoknya cari dulu sampai benerbener ga ada baru di ganti sub bahasannya, jadi misalnya kalau emang bener-bener ga ada kita ganti aja sub bahasannya, kalau untuk ga kualitas HD gak apa-apa asalkan yang kualitas HD emang bener-bener gak ada.” (DJP)
Tentunya dalam setiap video dan gambar yang mempunyai kualitas gambar yang bagus dan dapat mewakili suatu naskah akan lebih sulit, karena tidak akan selalu ada. Apabila ternyata video dengan kualitas High Definition memang benar-benar tidak ditemukan, maka video dengan kualitas medium masih diperbolehkan. Mencari sebuah video harus dilakukan dengan kreatif, misalnya kreatif dalam memasukkan kata kunci yang ingin dicari baik dengan bahasa
Indonesia, Inggris, atau bahasa lainnya. Jika ternyata video tersebut benar-benar tidak ada, maka akan dilakukan pencarian video yang mirip dan tetap dapat mewakili visual dalam naskah tersebut atau apabila ternyata video tersebut kurang menarik atau benar-benar tidak ada, maka dapat dilakukan penggantian sub bahasan pada topik tersebut, sehingga dapat mencari alternatif topik lain, yang masih berhubungan dengan konsep. “Paling sih kita akan coba untuk minta tambah waktu editing terus pembagian jobdesk biar lebih oke, lebih jelas, jadi kalau mau lebih fokus, karena kreatif kan ga hanya megang satu program, jadi lebih fokus waktu sih, ya misalnya di hari ini, kita kerjain apa, di hari ini kerjain apa, lebih ke managment waktu sih sebenernya, jadi kapan mesti selesein ini, kapan mesti selesaiin program lain, lebih kesana.” (NDL)
Persiapan lain yang harus dilakukan sebelum masuk ke dalam proses produksi adalah persiapan dari anggota tim "Sportvaganza" masingmasing, karena di stasiun televisi TRANS TV, setiap karyawan memiliki kemungkinan memperoleh pekerjaan lebih dari satu program, ini mengakibatkan karyawan bisa saja menjadi tidak fokus terhadap masing-masing pekerjaannya. Maka dari itu setiap karyawan ataupun anggota "Sportvaganza" harus memiliki time
management yang baik dan optimal. “... kita tayang di Senin, Selasa, Rabu nah strateginya itu kita udah tau nih nge-grab-nya kalau misalnya hari Selasa sama Rabu kita itu kan ada Soccer Fever sama Gila Liga, kita udah tau nih otomatis yang nonton itu kan kira-kira male, makanya strateginya, kita coba disisipin sama materi yang berbau seksi-seksi atau yang perempuan, istilahnya lebih ke makan sama cowok-cowok itulah yang nonton.” (NDL)
Setiap hari dan jam tayang program acara televisi memiliki target audience yang berbeda-beda, begitu juga dengan "Sportvaganza" yang tayang setiap hari Selasa, Rabu, dan Kamis pukul 01.00 (Akan tetapi tim "Sportvaganza" biasanya menyebutnya hari Senin, Selasa, dan
Rabu
malam),
di
setiap
masing-masing
hari
tayang
"Sportvaganza" tentunya juga memiliki target audiene yang berbeda. Sehubungan
dengan
hal
tersebut,
"Sportvaganza"
memiliki
strateginya masing-masing dalam memberikan tema per-episode di setiap hari tayangnya.
“Balik lagi kepada konten si yang nonton, si audience-nya dimana ternyata nih udah 24 episode, Senin itu selalu mengalami penurunan atau adanya kurang ketertarikan, nah adanya evaluasi, kita menarik ternyata di hari Senin itu justru rata-rata yang nonton female sama kids, jadi mau ga mau kayak ada kejadian kecelakaan atau tempat-tempat stadion segala macem itu ga ditonton sama mereka jadi kita mau ga mau merubah, mencari strategi, kira-kira tayangan episode apa aja nih yang layak buat di setiap hari Senin,
Ini dapat kita ketahui, salah satunya dengan cara melihat target audience dari program sebelumnya, maka "Sportvaganza" dapat mengikuti alur dari target audience tersebut. Contohnya pada setiap hari Rabu dan Kamis adanya program “Soccer Fever” dan “Gila
Selasa, Rabu, jadi lebih kepada pemilihan konten contohnya kayak Liga” pada program sebelumnya, maka target audience setiap hari besok untuk episode “Women and Football” itu kita taruh di Selasa karena grade-nya Soccer Fever kan udah dewasa banget tuh kan, Rabu dan Kamis adalah male, sehingga topik-topik dan tema pada nah disitu kita sisipin atau Rabu, Rabu lebih fleksibel juga karena ada Gila Liga apalagi bola juga kan jadi yang lebih male itu apa hari Rabu dan Kamis haruslah yang dapat menarik perhatian target sih lebih ke pemilihan, setelah ini apa, setelah ini apa.” (NDL) audience tersebut, seperti dengan menaruh konten wanita tercantik atau terseksi atau bahkan olahraga-olahraga yang sangat disukai oleh pria pada umumnya. Sedangkan berbeda pada strategi penayangan di setiap hari Selasa, dimana penonton terbanyak adalah wanita dan anak-anak, maka dari itu adanya konten-konten mengenai cidera, kecelakaan, atau hal-hal yang lebih dominan untuk para pria lebih dikurangkan untuk tayangan pada hari Selasa, maka konten di hari Selasa akan lebih mengarah kepada perempuan dan anak-anak seperti hal lucu, hal unik, dan lain-lain. “Kita merencanakan strategi untuk kita tayang itu melihat dari Selain melihat dari target audience di program sebelumnya, dapat production di week sebelumnya, di week sebelumnya akan keluar rating dan share, akan keluar juga siapakah penonton terbanyak di juga dilihat target audience pada laporan rating dan share, baik dari hari Senin, Selasa, dan di hari Rabu...” (RCD)
laporan daily ataupun weekly yang akan keluar setelah tayangan "Sportvaganza" ditayangkan. Dari sana dapat terlihat golongan apa saja yang menonton tayangan "Sportvaganza" pada hari itu, baik dari jenis kelaminnya, umurnya, SES-nya, dan sebagainya. “...Untuk bisa mendapatkan perhatian orang dengan cepat itu strateginya adalah mencari perhatian, mencari perhatian itu caranya gimana? Ya di tonton dulu aja gimana dicarilah tengah malem, kalo tengah malem kita kasih wawasan, pelajaran, orang udah keburu males duluan.. Acara olahraga itu cukup dekat juga dengan keseksian, nah kita memanfaatkan kasih dulu nih bumbunya, ada cewek-cewek seksi, model-model yang pacaran sama selebritis, cowok-cowok yang keren-keren..” (BAS)
"Sportvaganza" memiliki target audience segala umur dan golongan, akan tetapi tetap diperlukan adanya daya tarik untuk bisa mendapatkan perhatian dari penonton dan memancing penonton agar dapat terus menonton tayangan ini. "Sportvaganza" yang disiarkan pada dini hari, tentulah akan sangat berhubungan dengan konten yang akan dibahas. Dalam menarik penonton tentunya dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan cara memberikan konten yang berhubungan dengan wanita, seperti dari kecantikan fisiknya, hal ini dipakai untuk dapat cepat menarik perhatian audience yang lebih banyak mengarah kepada penonton
pria. “Nah itu kan berkembang, ga semuanya yang seksi-seksi paling Konten mengenai fisik dari wanita ini, tentunya tidak selalu ada, cuma 10 atau 20 persen-lah. Itu adalah suatu strategi, untuk tetapi dapat berkembang, ini hanya dilakukan sekitar 10-20% dalam mencari perhatian, ditonton dulu, baru kita kasih tahu.” (BAS) menarik perhatian penonton. “Kendala yang dihadapi saat proses pra produksi pasti budget ya trus sama kendala dari talent-nya sendiri, misalnya kita planning di awal, sebulan itu pengennya voice over itu sebanyak 12 tapi misalnya talent-nya hanya bisa sekian atau sekian, atau engga ada keterlambatan naskah atau ada kekurangan materi, itu bisa memperlambat pengerjaan si episodenya itu sendiri, ya kendalanya sih lebih ke pembuat naskah atau kurang materi. Keterlambatan naskah, bisa jadi karena banyak hal yang pertama men power, SDM, power bisa kurang, SDM bisa kurang, jadi kalau di TRANS TV sendiri bukannya apa ya, satu orang kalau bisa lebih dari satu program, biar ilmunya banyak, jadi kendala yang dihadapi satu orang itu programnya banyak, otomatis pikiran terpecah. Jadi itu juga bisa jadi kendala, apa itu keterlambatan naskah, keterlambatan materi, misalnya dari tim aja nih, satu orang disuruh meng-handle materi program A, materi program B, materi program C, materi program D pasti bakal susah bagi waktunya, dan dia juga pasti punya prioritas, ah gua ngutamain ini dulu, ini dulu, itu yang bikin terlambat materi. Untuk naskah sendiri pasti.. ya masih belajar intinya gimana caranya dapet naskah yang fix, padet, dan jelas. Gimana caranya biar ga telat juga.” (DJP)
Setiap proses yang dilalui tentunya selalu ada rintangan yang harus dihadapi, begitu pula dalam proses pra produksi ini, dapat terjadi kendala dari bidang administrasi ataupun dari si pengisi suara. Pengisi suara tentunya juga mempunyai urusan pribadinya masingmasing, sehingga pengaturan jadwal untuk melakukan take voice over pun tidak dapat dibuat tanpa persetujuan oleh si pengisi suara tersebut. Sehingga proses pra produksi bisa terlambat dikarenakan keterbatasan dalam melakukan proses produksinya. Selain dari pada kendala tersebut, adanya kendala dari keterlambatan dalam penyelesaian naskah akibat dari berbagai hal, misalnya adanya
kekurangan sumber daya manusia dalam mengerjakan setiap bagiannya sehingga ide yang dapat disalurkan akan lebih sedikit; selain itu setiap anggota mempunyai pekerjaan lebih dari satu program yang membuat pekerjaan menjadi tidak fokus dan maksimal, karena masing-masing anggota memiliki prioritasnya masing-masing dalam menentukan program mana yang harus terlebih dahulu untuk didahulukan, sehingga membuat pra produksi juga dapat terhambat; dan anggota tim yang masih baru di dalam program yang baru, sehingga masih belajar dalam membuat suatu naskah yang baik di tiap per-segmennya bahkan per-episodenya. “Ya kayak tadi, kalau misalnya si Fitrop ga bisa, dari awalnya kita udah buat stok trus kalau misalnya ada beberapa revisian, kita sebelum ngelakuin take VO bener-bener ngelakuin revisi yang kirakira atasan mau itu seperti apa atau yang bagus itu kira-kira yang oke itu kayak gimana, sama diakali dengan tambah-tambah cari materinya, kira-kira materinya tambahan yang ini nih biar bagus atau engga, lebih kesana.” (NDL)
Kendala-kendala yang dihadapi, tentunya harus memiliki solusi untuk dapat melangsungkan hidupnya program "Sportvaganza" ini, dalam mengatasi si pengisi suara, Fitri Tropica atau Fitrop yang memiliki jadwal padat tentunya diperlukan adanya stok untuk
mengatasi hal tersebut, sehingga stok tayang "Sportvaganza" ini tidak habis ataupun kekurangan. Selain itu jika pada naskah terjadi revisi dari executive producer atau pihak atasan lain, maka revisi itu harus cepat dilakukan sapai benar-benar sesuai dengan keinginan, sehingga tidak perlu dilakukan perekaman ulang. “Kalau untuk men power sama SDM, ya solusi kita ya ada kalianlah.. maksudnya tim magang, tim anak magang itu solusi dari men powernya, kenapa solusinya itu? Karena si Sportvaganza ini sendiri masih program baru, sedangkan program baru yang belum bisa ngasih share dan awareness-nya tinggi, kita kalau ngusulin ke management pun itu belum tentu di setujui, di approve, di tambahin SDMnya atau apalah, jadi solusinya ya kalian, tim anak magang.” (DJP)
Upaya yang dilakukan dalam mengatasi kekurangan sumber daya manusia atau kinerja "Sportvaganza" adalah dengan mengangkat anak
praktek
kerja
lapangan
untuk
dapat
membantu
tim
"Sportvaganza", sehingga dapat memperluas ide dan meringankan pekerjaan yang harus dilakukan dengan anggota berjumlah sedikit. Program "Sportvaganza" adalah program yang baru yang belum bisa memberikan kesadaran yang tinggi, hal inilah yang menghambat tim "Sportvaganza" dalam meminta adanya penambahan anggota.
“Kalau SWOT dari pra produksi itu, pastinya kekuatannya Dalam tahap pra produksi, tentunya diperlukan analisis baik dari Sportvaganza ini memiliki cakupan yang luas dalam bidang
olahraga jadi materinya juga bisa meluas dan di kemas secara unik, kekuatan, kelemahan, peluang, bahkan ancaman dari program ini, kelemahannya kadang kalau lagi mentok atau jenuh dalam mencari konten atau membuat naskah. Untuk peluangnya Sportvaganza ini atau yang biasa disebut SWOT (Strength, Weakness, Oppurtunity, bisa berkembang, dan ancamannya itu takutnya kalau ternyata ada Threat). Dalam pra produksi kekuatannya adalah dimana materi yang bisa aja sama dengan program lainnya.” (NDL) "Sportvaganza" ini memiliki ruang lingkup yang luas terutama dalam bidang olahraga dan dikemas dengan unik, kelemahannya adalah ketika kinerja anggota yang berkurang dikarenakan kejenuhan, kebosanan atau kendala pribadi lainnya yang dapat ikut menghambat proses pra produksi, dalam peluangnya "Sportvaganza" ini tentu bisa selalu berkembang seiring dengan perkembangan informasi olahraga maupun kontennya, dan ancaman dari program ini bisa terjadi ketika adanya persamaan materi dikarenakan hanya berasal dari satu sumber. “Sebenernya hampir sama ya, kalau produksinya berarti materi Setelah melewati tahapan pra produksi, kemudian masuk kepada yang udah jadi dipersiapkan untuk di take VO, di take VO-nya sendiri si Fitrop-nya, kebetulan anak-anak magang udah kumpulin tahapan produksi, dimana dalam program "Sportvaganza" proses materinya, jadi sebelum take VO, Fitrop akan liat dulu materinya seperti apa, jadi intonasinya, kecepatan dia ngomong pun, dia juga
tau..” (NDL)
produksinya hanya melakukan perekaman suara atau take VO oleh si pengisi suara atau Fitrop. Sehingga sebelum melakukan perekaman suara ini, ada banyak hal-hal yang harus sudah dipersiapkan dengan matang, seperti dari naskah atau script, dari materi video-video atau gambar-gambar, ruangan take VO, alat-alat teknis yang dapat mendukung proses perekaman. Adanya video-video pendukung naskah dapat memudahkan talent dalam mengatur tempo dan mendapatkan emosi dalam narasi naskahnya
“Kalau sekarang itu kita kasih kesempatan buat Fitrop untuk dia improve mungkin di awal aja, pembukaan, sama disetiap, misalnya satu materi udah dibaca sama dia, udah beres satu baru boleh improve jadi ga keluar jalur kalau dulu kan apa aja dibaca sama dia di improve, apa aja dibaca sama dia di improve selain karena durasinya molor sama ga masuk di gambarnya, informasinya itu informasi banget tapi dibawainnya lucu sama dia, jadi kadang ga sesuai, kalau sekarang boleh disisipin sama gaya dia tapi di awal sama mungkin di akhir setelah informasinya itu bener-bener jelas di kasih.” (NDL)
Fitri Tropica mampu mengembangkan bahasa naskah atau script menjadi
lebih
menghibur
dan
entertain
sehingga
acara
"Sportvaganza" ini menjadi lebih semangat dan tidak monoton. Tetapi dalam melakukan pengembangan bahasa ini, diperlukan adanya batasan-batasan agar informasi atau pesan-pesan yang ingin disampaikan kepada masyarakat tidak hilang dan tidak jelas. Maka
dari itu tim "Sportvaganza" harus ikut saat melakukan proses produksi ini, dimana tim dapat memberikan arahan kepada talent dalam melakukan tugasnya. Contoh arahan tersebut misalnya dengan memperbolehkan talent untuk mengembangkan naskahnya hanya di awal atau di akhir ia menyampaikan satu materi, sehingga tidak semua kalimat selalu dikembangkan. “VO pastinya dan baca naskah dan bisa membawakan alur Pada saat proses produksi, tentunya seorang pengisi suara harus bisa naskahnya seperti yang diinginkan, misalnya pada saat si naskah bercerita tentang kecelakaan ya diharuskan si talent-nya ini ada membawakan alur naskahnya dengan baik agar penonton juga bisa unsur empatinya jadi jangan sampai becanda disaat ada masuk ke dalam inti dari naskah tersebut. maka dari itu seorang kecelakaannya, kan kayak feeling pembawaan naskah.” (DJP) pengisi suara juga harus mampu mengikuti dan menjiwai setiap alunan kata yang ia bawakan. Ketika suatu naskah bercerita tentang hal yang menyedihkan, ia pun harus ikut bersama emosi dari naskah tersebut dengan baik dan ketika sedang membawakan cerita tentang hal yang lucu, seorang pengisi juga mampu ikut ke dalam suasana
gembira tersebut. “Paling kalau dari masalah teknis kali yah, kalau materi sama naskah amanlah sejauh ini, paling kayak di teknis voice over, kadang tuh.. kayak alat recorder-nya kadang ga bisa nyala balik, jadi kalau kita mau replay speaker-nya ga nyala jadi kan kita rada worry ini udah ke record atau belum, lebih ke trouble di teknisnya sih, seperti itu, trus mic-nya juga kadang on-off-nya suka kendur gitu colokannya jadi masih agak-agak trouble di situ sih. Apalagi ini kan tombaknya kan di suaranya kan, di voice overnya, jadi lebih teknis sih, sama kondisi ruangannya, kadang kan AC mati otomatiskan mood-nya si Fitrop sendiri “Duh panas”, jadi kita lebih ke jaga mood-nya juga sih, lebih kesitu sih kendala teknisnya.” (NDL)
Adanya kendala-kendala yang dihadapi dari proses produksi "Sportvaganza", lebih mengarah kepada kendala teknis. Ini terlihar dari alat speaker yang terkadang tidak menyala ketika kingin mendengar suara rekaman yang telah di rekam, alat mic yang mulai kendur pada tombol on/off-nya, sehingga dapat membuat khawatir apakah rekamannya sudah terekam dengan baik atau belum, atau ketika ingin mendengar kualitas suaranya tetapi tidak bisa dikarenakan speaker yang sedang tidak mendukung. Selain itu ruangan take VO yang harus berbagi dengan program lain yang juga ingin melakukan take VO, sehingga harus bergantian dalam memakai ruangan tersebut, ditambah Air Conditioner (AC) di dalam ruangan tersebut tidak dingin, hal-hal ini lah yang dapat menjadikan suasana dan energi kerja pada si pengisi suara dapat berubah dan
turun. “Kalau jadwal sih kita dari seminggu sebelumnya udah perjanjian Namun dari kendala-kendala tersebut, tim "Sportvaganza" mencari dulu nih hari apa mau take terus jam berapanya sama si managernya dulu untuk waktunya, trus deal-nya berapa lama nih bisa makan solusi dan upaya-upaya yang dilakukan untuk memperkecil kendalawaktu take VO-nya, kalau emang cuma bisanya dua ya dua, tiga ya tiga, kecuali stok kita udah mulai menipis, mau ga mau kita ngepost kendala tersebut, yaitu ketika melihat adanya kesibukan dari si dia seminggu bisa dua kali, gitu..”(NDL) pengisi suara, maka tim kreatif harus sudah melakukan perjanjian dari seminggu sebelumnya, untuk menentukan kapan, jam berapa, dan akan memakan waktu hingga berapa lama untuk melakukan perekaman
suara,
semua
dilakukan
dengan
perjanjian
dan
kesepakatan bersama agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan. “...Kalau teknis sih sejauh ini biasanya laporan ke kantor, ini alatnya kayak gini nih, log report kalau misalnya gitu ntar diperbaikin atau ternyata kita bisa perbaiki sendiri, trus kalau kayak ngatur mood-nya si Fitrop di take dulu, istirahat dulu, atau makan dulu berapa lama, baru take lagi, jadi ada jedanya ga main tiga episode langsung di hajar, jadi atur juga biar konsisten suaranya, kalau misalnya cape kan takutnya suaranya jadi turun. Karena take VO itu di kantor cuma satu tempat jadi mau ga mau
Dalam kendala teknis biasanya tim kreatif akan membuat log report untuk menyampaikan keluhan-keluhan yang dihadapi dalam pemakaian alat agar dapat diperbaiki. Lalu dalam mengatasi suasana hati si pengisi suara yaitu Fitrop, biasanya akan diberikan waktu
kita harus bergantian, sedangkan kita kalau take VO itu bisa lama bisa tiga setengah jam dan ga mungkin tiga setengah jam kita ada di dalam ruangan itu terus jadi mau ga mau kita kadang bergantian dulu, satu episode udah, kita gantian dulu sama yang lain, tapi triknya kalau mau sepi kita Jumat pagi, biasanya kalau Jumat pagi masih sepi, belum ada yang mulai pake itu lebih efektif tuh kayak gitu.. Jadi kalau di hari Jumat tiga episode, jadi kita bisa dua episode duluan baru gantian sisa satu episode lagi atau di hari Sabtu, kalau hari Sabtu waktunya enak banget mau dimulai pagi, siang itu aman. Karena kan kantor libur, jadi lebih fleksibel, makanya waktu sih sebenernya mau ga mau ya memanfaatkan waktu yang ada sih.” (NDL)
istirahat sebentar, agar Fitrop semangat kembali dan mendapatkan suasana hati yang baik, hal ini biasanya dilakukan setelah membacakan satu episode, sehingga pada episode selanjutnya, semangatnya akan baru lagi. Mengatasi ruangan take VO yang terbatas dapat dilakukan dengan cara memakai ruangan take VO disaat jam kantor yang tidak terlalu padat, misalkan dengan mengambil hari Jumat atau Sabtu, karena pada waktu tersebut, kondisi kantor yang belum terlalu ramai dan kecil kemungkinan ruangan take VO akan dipakai. Dengan ruangan yang sepi pun kondisi perekaman dapat dilakukan dengan lebih serius dan fokus, tentunya hal ini akan melancarkan proses produksi dengan baik dan cepat. Tetapi disaat ruangan take VO memang sedang digunakan, maka tim "Sportvaganza" juga harus bisa bergantian dengan program lain, karena program lain pun memiliki kepentingannya masing-
masing, terutama apabila ada yang sedang kejar tayang. Ini bisa dilakukan ketika Fitrop sedang beristirahat, sehingga program lain pun bisa memakai ruangan tersebut. Upaya-upaya yang dilakukan oleh tim "Sportvaganza" adalah untu mendapatkan kelancaran dalam proses produksinya, sehingga akan melancarkan proses produksi berikutnya. “Kekuatannya, untuk di waktu produksinya kita cepat, seminggu bisa jadi tiga episode, kelemahannya ya di alat teknis tadi yang agak kurang mendukung dari mic, speaker, sama AC-nya, ditambah lagi ruangan take VO-nya yang hanya satu untuk semua program, untuk peluangnya, Fitrop bisa melakukan improvisasi sendiri dan acamannya.. mm.. bisa jadi dari Fitrop juga yang terkadang terlalu improve bisa membuat over.” (NDL)
Adapun SWOT dari proses produksi "Sportvaganza"
yaitu
mempunyai kekuatan pada waktu produksinya yang cepat, dan tidak membutuhkan
waktu
lama
dalam
persiapan
teknis
dan
perekamannya, sehingga dalam sehari bisa menghasilkan tiga episode; kelemahannya terletak pada ruangan take VO yang harus berbagi dengan program lain dikarenakan hanya ada satu ruangan take VO serta alat-alat teknis yang sudah agak kurang mendukung; selain itu peluang yang didapatkan dari proses produksi ini adalah si
pengisi suara atau talent dapat melakukan pengembangan bahasa sendiri; tetapi hal ini juga dapat menjadi ancaman apabila pengembangan bahasa yang digunakan terlalu berlebihan. “Proses editing itu ya itu lebih menyatukan antara voice over dengan visual, trus lebih di tacap lagi dan ya gua berawal di editing itu adalah bagian yang terpenting juga karena editing disitu ya polesan akhir dan karakternya disitu, kita bikin gimana karakter itu dalam artian kita punya voice over yang udah up, gambar kita udah bagus, nah disini gimana caranya kita ngarahin editor untuk punya style sendiri dengan cara efek apa atau grafis apa, jadi lebih enak lagi untuk dinikmatin “Wah keren”, kita materi biasa, dari Youtube tapi dengan editing yang kita kembangin, ditacap sedemikian rupa, akhirnya kan ada sedikit perbedaan, dengan scoring juga, kadang juga gw harus nentuin temanya apa, kasih scoring misalnya tema selancar nih, scoringnya tema-tema pantai entah itu reggae, entah itu apa, jadi nyambung gitu temanya, jadi saling kesinambungan.” (WRH)
Setelah melalui semua proses produksi, maka akan masuk ke tahap selanjutnya yaitu proses pasca produksi, dimana perekaman suara untuk adanya audio dalam tayangan sudah dilakukan, maka selanjutnya adalah bagian visual dari "Sportvaganza", visual "Sportvaganza" tentunya didasari oleh video-video dan gambar yang bersumber dari internet, salah satunya Youtube. Video-video ataupun gambar yang telah dikumpulkan akan melalui proses editing agar dapat dikemas lebih menarik dan sesuai dengan alur naskah yang telah dibacakan. Visual menjadi hal penting, karena dari sinilah, penonton juga dapt tertarik untuk menonton program "Sportvaganza" atau tidak dan proses editing inilah yang paling menentukan dalam
hasil akhir dari "Sportvaganza" di tiap episodenya. Editing merupakan polesan akhir dan pengemasan terakhir dalam program ini. Baik dari video, gambar, memasukkan setiap lagu atau backsound sebagai pendukung. Melalui pemilihan lagu atau scoring juga harus disesuaikan dengan tempo, isi, dan tema video. “Strategi di pasca produksi sih maenin editingnya, maksudnya gimana caranya kita narik penonton ketika misalnya di segmen satu itu kita ngeditnya dengan materi yang HD tapi misalnya di segmen satu ini sendiri udah ga tertarik si penontonnya nonton, gimana mau tertarik ke segmen-segmen selanjutnya, nah disitulah letaknya editing itu berfungsi baik itu secara temponya, backsound-nya, atau ga VO-nya, mixing, scoring kayak pemilihan lagu backsound, trus mixing itu misalnya si VO biar ga melebihi aturan suara, kalau teknisnya seperti itu, trus strategi yang lainnya, ya kreativitas sendiri sih, misalnya kayak di credit title mau di apain, atau di next on-nya di apain biar orang tertarik, pas lagi bahas tentang sirkuit, kalau cuma sirkuit doang gambarnya atau videonya pasti bosen kan itu di mainin, entah kayak masukkin video artis yang lagi balap, atau foto-foto si umbrella girl atau si SPG-SPG gitulah, itu bisa masukkin kesana, film-film yang ada di sirkuit itu bisa..”
Pada proses pasca produksi ini, juga diperlukan strategi-strategi agar dapat memancing audience yang menonton, berdasarkan tampilan video yang memiliki kualitas High Definition tidaklah cukup apabila video tersebut tidak mampu menarik penontonnya. Maka dari itu perlu adanya kesinambungan dalam pemakaian video agar adanya alur yang baik dari segmen pertama hingga pada segmen terakhir. Inilah manfaat dari proses editing yang harus mampu membuat satu kesatuan
dari
video-video
atau
gambar-gambar
yang
telah
“...Di credit title tuh terserah, mau di buat funny video terserah, dikumpulkan. Selain itu pengaturan audio juga harus dilakukan agar mau dibuat seksi-seksian terserah, mau dibuat tentang cuplikan yang udah tayang terserah, mau di buat behind the scene tentang si
shootingnya terserah.” (DJP)
suara dari Fitrop atau pengisi suara tidak tertutup dari suara video maupun backsound yang digunakan, suara Fitrop ini juga harus diatur dengan seimbang agar menimbulkan kenyamanan dan kejelasan dalam kata-kata yang ia gunakan. Strategi lain adalah dengan memasukkan video-video yang paling menarik pada saat bagian penghantar akan masuk ke materi konten selanjutnya atau video-video yang menarik yang akan tayang selanjutnya juga bisa diberikan pada saat sebelum iklan. Selain dari strategi-strategi tersebut strategi terakhir juga dapat memanfaatkan pada waktu credit title di akhir tayangan program "Sportvaganza" dimana pada saat credit title ini, juga dapat dimasukkan video-video lucu, unik, ekstrim atau yang lainnya yang dapat membuat penonton terus menonton program ini hingga selesai, karena pada saat credit title ini semua video bebas dan dapat dimasukkan sesuai dengan kreatifitas.
“...Ya kendalanya sih masih di editing sebenernya, di editing secara SDM ya, SDM-nya, kalo alatnya malah provide banget maksudnya men-support banget kan, cuma SDM-nya editor akhirnya kita ga bisa leluasa ngejar karna ya harus ngebagi, ngeprint aja kadang.. tapi ya udah ngakalinnya ya itu dengan kita nekanin ke PA-nya untuk disiplin punya target, jadi hari ini harus kelar episode ini ya udah kejar karena kalo ga gitu kan ntar siklusnya bakalan kacau lagi kan, ini belom kelar, in lagi, jadi harus konsisten ini harus kelar? Kelarin! Kalau ada kurang apa kan nanti itu tinggal bagibagi tugas, kurang gambar apa sambil nyari jadi disitulah buat ngakalin editing ini gimana caranya supaya hari Sabtu ato Minggu udah harus ngeprint buat episode yang hari Selasa itu harus udah di print hari Minggu jangan sampai ngeprintnya beberapa jam sebelumnya, itu bakal ngacoin siklusnya. Jadi ya sampai saat ini sih masih itu ya kendalanya di SDM editing itulah ya kita masih ngaco, kadang nge-print-nya berapa jam sebelumnya itu kan bikin ngacoin siklus dan konsentrasi harusnya udah mikirin buat yang nanti-nanti, kayak konten yang selanjutnya...” (WRH)
Setelah melewati fase pra produksi dan produksi, tentunya pada proses pasca produksi juga memiliki kendala-kendala dalam menjalankan prosesnya. Kendala tersebut mengarah kepada jumlah sumber daya manusia editornya, dimana editor tersebut diberikan tanggung jawab bukan hanya untuk program "Sportvaganza" tetapi program sport lainnya, sehingga dalam editing harus bergantian dan editor dan production assistant juga harus mampu mengggunakan waktu dengan optimal, karena apabila pada proses pasca produksi ini terhambat maka tentunya materi dan segala hal yang telah dipersiapkan tidak dapat tayang. Disini seorang associate producer harus mampu terus memantau dan mengontrol timnya untuk dapat memberikan motivasi dan arahan dalam menyeleaikan tugasnya masing-masing. Setelah melalui proses editing, file tersebut juga harus di-print agar dapat di berikan kepada Master Control Room
(MCR) untuk dapat tayang, dalam proses print tersebut pun dapat mengalami hambatan, apabila proses print baru dilakukan dalam waktu terbatas, seharusnya print tersebut dapat dilakukan pada saat beberapa hari sebelumnya, karena jika print dilakukan pada beberapa jam sebelum tayang tentu akan sangat riskan dan dapat mengganggu proses lain yang harusnya sudah dapat dilakukan. “Kalau evaluasi langsung sih dari data ya, dari PCDC itu data yang kita lihat berapa jumlah rating and share-nya, siapa aja yang nonton, pesaing kita di hari itu siapa aja kita mesti tahu, terus penontonnya yang di grab itu SES-nya tuh apa A,B,C,D, dari konten yang kita kasih kebanyakan kemakan sama penonton yang mana, apakah A, B, C, D, otomatis kita jadi tau kalau ternyata sharenya kita lebih dari 15, bagus, dan itu kalangan A berarti kita mesti ngegrab kalangan A lagi nih, tapi begitu juga kalau ternyata yang lebih banyak itu di C mau ga mau kita harus bikin suatu tampilannya yang juga kemakan sama orang-orang yang C. Evaluasinya lebih ke apa lagi materi yang akan dibahas lagi....” (NDL)
Dalam meraih hasil yang lebih baik lagi, diperlukan adanya evaluasi dalam setiap episode yang telah tayang. Adanya laporan dari Nielsen Media Research, dapat dilihat siapa yang menjadi penonton "Sportvaganza" pada episode tersebut, pada materi atau topik manakan yang mengalami peningkatan dan materi manakah yang mengalami penurunan, sehingga tim produksi mampu mengarahkan topik yang lebih efektif untuk episode selanjutnya, selain itu juga dapat terlihat dari golongan apa saja yang menonton tayangan
"Sportvaganza" pada episode tersebut, apakah golongan SES (Sosial Economics Status) A, B, C, atau D. Jika sudah mendapatkan salah satu golongan penonton, maka harus diperluas lagi konten-konten yang dapat ditonton oleh golongan SES lainnya. “Kekuatannya kita editingnya tepat waktu, mungkin kalau Sama dengan pra produksi dan produksi, pada pasca produksi kelemahannya itu di SDM editornya dan ruangan editingnya, jadi mesti berbagi, kalau oppurtunity-nya, bisa dilihat dari efek bodor terdapat analisis mengenai kekuatan, kelemahan, peluan, bahkan dan adanya animasi, mmm.. trus untuk threat-nya, ya ketika ancamannya. Dimana kekuatan dari pasca produksi "Sportvaganza" editornya dipake sama program lain.” (DJP) adalah proses editingnya yang tepat waktu, walaupun kelemahannya yaitu kurangnya jumlah sumber daya manusia yang bekerja menjadi editor serta ruangan editingnya yang terbatas karena masih digabung dengan program sport lainnya sehingga menjadi ancaman juga ketika editor tersebut dipakai oleh program lain, dan peluang dari pasca produksi ini adalah dimana terdapat efek suara tambahan dan adanya animasi.
“Sebenarnya kelebihan dari Sportvaganza itu dia untuk secara konten beda, bedanya dalam artian meskipun materinya untuk program ini hampir ada yang sejenis, tapi yang menjadi pembedanya di voice over, trus di kualitas konten videonya ya paling ga harus yang enak diliat, ya itu sih standartnya.. trus ya beda gitu, jadi gaya mulai dari voice over, naskah, gambar udah ngebedain dari tayangan sejenis disitu kelebihannya, trus yang kedua program ini, termasuk program murah istilahnya low budget tapi untuk sell-nya menguntungkan itu kan kelebihan, bisa dijual untuk aset jualan kayak sales marketing, misalnya tentang iklan motor atau apa yang mau dibikin itu kan suatu kelebihan dan kedepannya kontennya bisa berkembang lebih luas ga yang harus dari Youtube.” (WRH)
Setiap program acara televisi, pasti memiiki hal-hal yang dapat diunggulkan dan dijadikan sebagai kelebihan dari program tersebut. begitu juga dengan program "Sportvaganza" ini, dimana program magazine sport ini adalah program dengan pengeluaran yang kecil atau hemat tetapi dapat menguntungkan, dan program ini memiliki konten
yang berbeda
karena
membahas
informasi-informasi
mengenai dunia olahraga apa saja ditambah dengan adanya pengisi suara yang berbeda dari program-program magazine lainnya, dikarenakan pengisi suara dalam program "Sportvaganza" ini berasal dari kalangan selebritis yang sudah memiliki ciri khas dan gayanya sendiri serta mampu memberikan kedua unsur yang sangat penting yaitu informatif dan entertain di dalam "Sportvaganza", selain itu kualitas visual yang diberikan dari program ini adalah kualitas video yang memiliki standart High Definition, yang akan memberikan
tampilan lebih jelas dan menarik. “Kalau sejauh ini sih, karena kita juga program baru, yang baru 4 Program "Sportvaganza" adalah program baru yang mulai tayang Februari launching, berarti baru sekitar dua bulan dan kita memang masih butuh waktu sih, karena belum stabil banget, masih pada tanggal 5 Februari 2013 dini hari, sehingga dapat dikatakan mau nge-grab banyak penonton jadi dari 25 episode, sudah tiga yang memenuhi target di atas rata-rata, tapi selebihnya tetep puncak keberhasilan "Sportvaganza" adalah ketika program ini double digit...” (NDL) mampu untuk memenuhi target pencapaian hasil rating dan share diatas 15 dan sudah ada tiga yang memenuhi target dan dari hasil rata-rata dari episode lainnya, masih tergolong diatas 10 atau double digit. “Kelemahanya.. Yang pasti sih karena SDM sih sebenernya karena orangnya sedikit mau, ga mau, kita emang mesti mengeksplorasi lebih dalam lagi, sama waktu, waktu itu penting banget karena ktia tayangnya seminggu tiga kali jadi mau ga mau mesti ngejar, dari naskah, cari materi, buat take VO-nya segala macem, tapi untungnya kita sekarang dibantu sama teman-teman magang, nah itu jauuuuh lebih ngebantu banget banget lah, karena temen-temen disini juga tahu nih dari awal sampai akhir tayangan Sportvaganza seperti apa dan prosesnya gimana, dan itu cukup sangat-sangat membantu sih, kita terbantu banget buat materi dan proses-proses produksinya gitu.” (NDL)
Dibalik dari setiap kekuatan dari program "Sportvaganza", pastilah terdapat kelemahannya dimana pada program ini kurang memiliki sumber daya manusia yang memadai, sehingga hal itu menjadi kelemahan dalam setiap proses produksinya, di mulai dari pencarian ide, membuat konsep per-episodenya, pembuatan naskah, mencari materi, hingga pada saat produksi dan memantau proses editingnya,
tetapi dikarenakan adanya karyawan praktek kerja lapangan (PKL), maka kelemahan-kelemahan tersebut dapat berkurang, karena para karyawan PKL dalam program "Sportvaganza" ini tahu bagaimana proses dan alur kerja dari "Sportvaganza" sendiri dari awal hingga akhirnya bisa tayang di televisi. Sehingga beban dari tim "Sportvaganza" juga dapat berkurang dengan adanya bantuan dari karyawan PKL. “Seharusnya bisa mencapai konsistensi karena memang tim kita masih kecil terus masih mencari pola-pola juga yang disukai, karena ini masih ngorek-ngorek sana, ngorek-ngorek sini, yang pengen dicapai ya konsistensi yang bagus, jam tayang yang lebih banyak penontonnya, which is kalo bisa agak sorean jangan kemaleman gitu dibandingkan tengah malem yang penontonnya lebih banyak itu semua mau kita kejar...” (BAS)
Pencapaian keberhasilan program "Sportvaganza" sebagai program baru tentunya belum bisa tetap konsisten untuk mencapai target, dimana masih perlu banyak melakukan evaluasi dan perkembangan yang lebih luas dalam mencari topik-topik yang akan dibahas pada episode-episode selanjutnya, terutama adanya jam tayang yang terkadang tidak sesuai dengan yang seharusnya sehingga tayangan "Sportvaganza" bisa lebih lama dari yang seharusnya. Hal-hal inilah
masih menjadi motivasi bagi anggota tim "Sportvaganza" dalam berusaha lebih maksimal lagi. “Faktor yang buat belum sampai ke tahap itu mungkin kita masih dalam tahap penyesuaian gimana caranya kita bisa mengimbangi program-program yang head to head sama kita, terkadang pun kita udah nyesuain misalnya kita program head to head dengan yang pada pukul satu malam itu apa aja, ternyata slide down ke 30 menit kalau udah gitu kan beda lagi head to headnya, kalau ke jam 2 beda lagi head to head-nya akhirnya analisis kita yang udah works di jam 1, misalnya untuk program kita saingan kita misalnya program bola, oh kita udah siasatin, kita kasih aja yang female tapi yang tentang bola juga dan ternyata slide down, slide down-nya ke berita, dan itu pun udah malem...” (DJP)
Berdasarkan adanya belum pencapaian tersebut, tentunya karena ada faktor-faktor yang membuat hal tersebut belum diraih, adapun faktor-faktor tersebut berasal dari kompetitor pada jam tayang yang sama, ketika tim "Sportvaganza" sudah membuat strategi-streategi dalam mengimbangi kompetitor, adanya hambatan lain seperti jam tayang yang diundur dikarenakan adanya jam tayang pada programprogram
sebelumnya
melebihi
waktu
ketentuan,
sehingga
menimbulkan perbedaan jam tayang "Sportvaganza" dari biasanya dan kompetitor yang berbeda lagi dari kompetitor yang seharusnya. Maka target audience yang diperkirakan akan menjadi penonton "Sportvaganza" pada hari itu dapat berubah dan konten yang diberikan menjadi tidak efektif.
“Sebenarnya ada satu kendala yang cukup berat sih, itu adalah Adanya perubahan jam tayang di setiap harinya menjadi salah satu kendala di slot waktu, jam tayang tetap karena memang itu terlalu kompleks untuk dijelaskan tapi saya sedang mengusahakan untuk kendala yang cukup sulit, tetapi sedang diupayakan, karena dalam bagaimana caranya supaya tayangan Sportvaganza itu bisa fix jam tayangnya, kalau sekarang ini kita masih berubah-ubah jam pengaturan jam tayang sangat menentukan target audience yang akan tayangnya.” (BAS) menonton, dimana jam tayang "Sportvaganza" yang seharusnya pada Pkl 01.00 sudah tergolong terlalu malam, ditambah lagi dengan pengunduran waktu yang bisa membuat target audience semakin sedikit pada jam-jam tersebut. Hal ini akan sangat berpengaruh pada hasil rating dan share nantinya. “Kita bisa menjadikan program yang murah, bisa menghasilkan benefit yang cukup besar karena konten-kontennya bisa kita padu padankan dengan build in materi-materi produk-produk yang berhubungan dengan sport, jualannya juga bagus disitu, terus juga oppurtunity-nya juga bisa memberikan wacana atau wawasan kepada penonton, bukan hanya olahraga-olahraga yang populer, olahraga-olahraga yang mendunia, olahraga yang sifatnya kedaerahan atau culture, itu kita bisa berikan kepada penonton.” (BAS)
Adapun peluang yang bisa didapatkan oleh program "Sportvaganza" adalah menjadi program yang tidak memiliki pengeluaran yang besar namun dapat menghasilkan profit yang cukup besar, ditambah dengan program "Sportvaganza" merupakan program olahraga sehingga program ini dapat memberikan promo iklan produk-produk yang berhubungan dengan olahraga. Selain itu "Sportvaganza" juga
mampu memberikan pengetahuan dan informasi bagi penonton mulai dari olahraga yang sudah dikenal sampai pada olahraga yang ekstrim dan unik,
disamping memberikan informasi dan wawasan,
"Sportvaganza" juga memberikan referensi bagi penonton untuk berolahraga sekaligus hiburan. “...Selama ini Sportvaganza itu selalu pas barengan dengan ending- Bagi "Sportvaganza" tentunya melawan kompetitor yang sudah nya FTV di RCTI dan SCTV yang pastinya disetiap endingnya FTV lebih lama unggul akan lebih susah, dimana program "Sportvaganza" itu biasanya kan yang paling ditungguin...” “...Kalo untuk program sejenis, kita untuk program yang baru tiga bulan, itu kita bisa bertarung sama SPORT7, yang lebih berpengalaman istilahnya kontennya kalo menurut gua lebih berkembang mereka, lebih terarah, dan lebih luas, tapi ya beberapa pekan ini kita bisa bersaing, karena kadang kita lebih besar dari dia atau kadang sama...” (WRH)
harus head to head dengan program di stasiun televisi lain, para kompetitor dalam program "Sportvaganza" diantara lainnya ada program Film Televisi (FTV) di stasiun televisi RCTI dan SCTV, dimana pada tayangan FTV pada akhir ceritanya bersamaan dengan waktu tayang "Sportvaganza", sehingga kecil kemungkinan bagi penonton untuk pindah dari alur di akhir cerita tersebut. selain itu, adanya kompetitor sejenis yaitu SPORT7 yang diakui oleh associate
producer "Sportvaganza" adalah program yang lebih berkembang dan terarah dalam segi kontennya. “Ya pastinya sih kita lebih ke ini aja sih.. pemilihan konten, kayak Dalam menghadapi kompetitor tersebut, program "Sportvaganza" misalnya dari awal kita udah kasih langsung yang terunik atau langsung kasih hal ekstrim atau apa jadi awalnya mereka tuh udah harus mempunyai strategi-strategi untuk menghadapinya, salah bener-bener nonton gitu dari awal, even dia pindah pun, pindah satunya adalah dengan memberikan hal-hal yang paling menarik sebentar ntar balik lagi.” (NDL) seperti hal-hal unik atau yang ekstrim-ekstrim diletakkan langsung pada bagian awal-awal atau pada segmen satu bahkan bisa memberikan materi video-video yang menarik sbagai penghantar untuk masuk pada tiap segmennya, sehingga diharapkan penonton dapat tertarik untuk mengikuti program "Sportvaganza" dari awal hingga akhir. “Ancaman kita datang dari luar, datang dari dalam, kalau datang Berbagai hambatan yang dihadapi dapat menjadi ancaman bagi dari luar itu dengan saingan-saingan kita sendiri, itupun saingan kita bukan lagi dengan program yang sepadan, bukan lagi program program "Sportvaganza", ancaman-ancaman tersebut dapat berasal yang magazine yang ada di TV tetangga tapi saingan kita sudah mendunia, saingan terberat kita adalah sepak bola dan ancaman dari internal maupun eksternal. Dari segi internal ancaman tersebut kedua, itu mungkin saya bilang datang dari dalam produksinya sendiri, ancaman itu bisa datang dari proses pra produksi,
produksi, sampai pasca, ancaman-ancaman itu kerap kali datang bisa data dari setiap tahapan proses produksi "Sportvaganza" ini, dan bagaimana kita untuk melihat ancaman tersebut, ancaman tersebut mungkin sifatnya lebih kepada gangguan teknis ataupun baik dari pra produksi, produksi, hingga sampai pasca produksinya. non teknis, tapi sejauh mungkin kita bisa mengatasinya dengan Ancaman tersebut bisa dikarenakan adanya kendala atau gangguan baik...” (RCD) teknis maupun non-teknis. Dan ancaman dari eksternal adalah dengan adanya program-program favorit di stasiun televisi lain baik dari program nasional maupun program mendunia, yang mempunyai jenis sama yaitu olahraga, contohnya adalah pertandingan bola yang sudah pasti banyak ditonton oleh masyarakat khususnya pria. Sehingga dari adanya tayangan tersebut dapat memberikan ancaman bagi program "Sportvaganza", tetapi tentu saja tim "Sportvaganza" tetap harus mampu mengatasinya dan mampu bersaing dengan program lain.
DAILY REPORT
L6
DAILY PROGRAM COMPARISON ~ ALL STATION - WEEK 1313 Target Audience : All 5+ City : Jakarta Bandung Surabaya
2:00 2:30 3:00 3:30 4:00 4:30 5:00 5:30 6:00 6:30 7:00 7:30 8:00 8:30 9:00 9:30 10:00 10:30 11:00 11:30 12:00 12:30 13:00 13:30 14:00 14:30 15:00 15:30 16:00 16:30 17:00 17:30 18:00 18:30 19:00 19:30 20:00 20:30 21:00 21:30 22:00 22:30 23:00 23:30 0:00 0:30 1:00 1:30
16,0 23,0 27,4 31,0 27,0 23,4 11,9 14,0 12,3 14,2 13,4 14,7 16,9 12,6 18,3 20,2 16,5 17,9 21,5 18,1 12,4 15,5 18,5 14,7 12,0 14,6 12,5 16,9 15,6 11,3 16,7 23,1 19,6 14,5 13,7 23,1 21,9 24,3 19,6 18,2 16,4 15,7 13,0 17,2 19,6 11,3 14,5 20,0
-20,2 -8,2 -2,7 -3,9 -4,4 -3,5 -5,0 2,1 -5,7 -1,9 -4,0 -4,6 4,7 -0,8 -3,0 1,6 -5,4 -3,9 3,4 3,2 -1,6 5,4 6,4 -4,6 -0,8 0,7 2,5 7,0 3,0 -2,1 0,2 -0,3 -1,0 -0,2 -4,5 -1,8 -9,0 -5,0 -6,4 -5,4 -1,8 1,7 1,9 2,2 4,3 -4,8 -4,5 -9,8
SEPUTAR INDONESIA MALAM 0,5 15,7 FWC BRASIL Q:FRANCE VS SPAIN(L 0,7 25,9
SEPUTAR INDONESIA PAGI
0,8 13,2
GO SPOT
1,2 13,1
DAHSYAT
1,4 14,6
3V SWEET LOVE
INTENS
1,7 18,4
2,2 19,8
SEPUTAR INDONESIA SIANG 1,3 12,2 THE BIGGEST GAME SHOW IN THE(R 1,9 16,7
CEK & RICEK SILET PUTRI BIDADARI(R)
1,3 11,9 1,6 14,6 1,9 15,7
SEPUTAR INDONESIA 1,5 10,4 YANG MUDA YANG BERCINTA 3,8 20,4 CINTA 7 SUSUN
3,3 14,7
TUKANG BUBUR NAIK HAJI THE6,1 SER23,0
BERKAH
3,9 17,8
SEDAP MALAM
1,8 15,9
UFC
0,7 14,4
8,0 6,7 7,5 9,2 7,3 9,1 12,7 9,4 14,0 12,2 11,6 7,1 9,7 12,9 14,1 17,2 14,6 15,2 12,5 11,9 11,3 11,6 13,7 12,9 13,7 13,0 12,7 11,4 13,3 10,2 11,2 10,0 9,1 6,9 8,3 8,0 6,5 7,7 12,1 8,4 9,9 12,0 16,3 18,3 19,4 13,9 15,6 17,5
-8,1 -11,5 -8,5 0,5 -10,2 -6,9 -9,3 -2,9 -0,5 -3,0 -0,1 -6,1 -5,6 -4,3 -1,6 8,2 7,4 3,3 -0,3 -3,1 -1,0 -0,9 0,0 -2,6 -4,9 -3,4 -0,9 -3,3 -3,6 -2,9 -0,3 -0,5 -2,4 -4,9 -2,7 1,2 1,1 1,1 3,4 -1,8 -5,6 -3,5 3,1 4,3 3,7 0,3 2,2 9,1
SPORT VAGANZA 9S WASABI
0,3 0,2
8,5 7,7
JIKA AKU MENJADI REPORTASE PAGI
0,2 0,4
7,2 11,2
ISLAM ITU INDAH
1,0
11,3
INSERT (INFORMASI SELEBRITI)
1,2
12,6
RANKING 1
0,8
8,5
BAGI-BAGI BERKAH MOZAIK ISLAM MR BEAN BOS SEJATI REPORTASE SIANG INSERT (INFORMASI SELEBRITI)
1,1 1,3 1,5 1,4 1,6 1,4
13,2 15,4 16,5 13,9 14,9 12,1
9E BOHONG DIKIT BOLEH NGGA?
1,4
12,5
SKETSA
1,5
13,1
@SHOW_IMAH
1,5
12,4
REPORTASE SORE INSERT INVESTIGASI
1,5 2,1
9,9 10,8
SUPER TRAP
1,7
7,9
OH TERNYATA(A07)
2,0
8,1
9D HANCOCK
2,2
8,9
9S ANACONDAS TRAIL OF BLOOD
2,0
14,7
GILA LIGA REPORTASE MALAM SPORT VAGANZA
0,9 0,8 0,7
14,1 16,0 17,5
5,6 6,1 6,0 1,1 0,2 6,0 12,2 20,6 17,5 11,0 7,7 13,3 10,3 9,7 8,4 8,8 9,1 8,5 5,0 8,4 15,5 13,8 10,7 13,3 13,8 12,4 7,5 7,6 10,6 9,3 10,7 11,2 11,5 14,7 19,6 15,1 18,7 18,2 19,6 19,1 13,3 12,7 11,8 12,6 12,0 12,1 9,9 12,0
-1,8 2,2 3,8 1,1 0,2 4,5 5,5 7,6 4,1 -0,7 -1,4 0,5 -1,9 -2,9 -1,6 -7,8 -6,9 -6,0 -8,3 -3,7 3,3 0,4 0,1 4,2 3,8 0,7 -2,9 -3,4 -2,6 -0,9 -1,1 2,2 -0,3 1,0 6,9 -2,5 3,8 2,4 0,4 0,2 0,0 3,6 1,3 3,7 0,6 -1,3 -2,4 2,3
TVR
TVS
47S REVOLUTIONARY ROAD
0,2
5,9
WARA WIRI SPORT 7 PAGI KHAZANAH RAGAM INDONESIA REDAKSI PAGI
0,2 6,0 0,5 12,1 1,6 21,3 1,7 18,5 0,9 9,7
SELEBRITA MAKAN BESAR GA NYANGKA UPS SALAH SPOTLITE
1,1 11,7 1,1 11,4 0,7 8,0 0,8 8,8 0,9 9,3
WARNA
0,7
REDAKSI SIANG SELEBRITA
0,9 7,8 1,7 15,3
SI BOLANG BOCAH PETUALANG LAPTOP SI UNYIL DUNIA BINATANG BROWNIES TAU GAK SIH ? FISH&CHEF JEJAK PETUALANG REDAKSI SORE INDONESIAKU ORANG PINGGIRAN HITAM PUTIH
1,3 1,4 1,4 1,4 1,1 0,9 1,0 1,4 1,7 2,2 3,4
ON THE SPOT(E04) OPERA VAN JAVA
4,1 16,0 4,7 18,7
BUKAN EMPAT MATA
1,7 12,5
DUA DUNIA KOMUNITAS SPORT 7 MALAM
6,2
10,9 13,1 13,5 12,9 9,7 8,2 7,9 9,9 10,0 11,5 15,3
0,8 12,6 0,5 9,6 0,5 11,8
22,3 20,8 18,4 22,4 22,4 26,2 14,8 13,2 12,3 13,1 11,6 13,1 14,0 21,0 16,8 15,7 16,3 15,7 20,8 22,1 14,8 11,2 13,1 14,9 18,4 20,3 22,5 16,0 16,7 18,6 17,5 18,1 21,7 18,8 11,9 10,0 11,1 12,6 9,0 11,4 15,8 15,9 16,5 10,8 11,7 15,3 16,1 13,7
12,4 5,2 4,6 8,7 10,5 11,4 1,8 -8,6 0,6 4,3 0,9 4,6 -1,1 3,7 2,4 -1,8 0,2 -0,5 -1,2 -1,9 -2,5 -7,9 -5,9 -5,6 -4,1 -2,7 -2,6 -3,9 0,5 6,4 6,0 7,4 10,7 2,5 2,3 1,0 -4,2 3,5 1,3 3,5 5,1 -3,2 -1,3 -6,7 -5,1 -2,6 -0,2 -1,6
TVR
TVS
JEBAKAN BETMEN NEW(R) 0,7 24,2 2014 WCQ:MONTENEGRO VS 0,6 ENGLA(L 21,6
LIPUTAN 6 PAGI
0,8 13,9
WAS WAS
1,2 12,7
INBOX
1,4 14,7
HALO SELEBRITI
1,4 16,4
6K KE JOGYA MENCARI CINTA2,0 18,9
LIPUTAN 6 SIANG 6I PACARIN USTADZ
1,6 14,5 1,6 14,6
EAT BULAGA! INDONESIA
2,3 19,1
LIPUTAN 6 PETANG HEART SERIES 2
SI BIANG KEROK CILIK
2,8 18,0 3,6 18,9
3,3 13,7
PARA PENCARI TUHAN JILID 6(R) 3,6 13,4 USTAD FOTOCOPY
2,7 12,5
6J CURI-CURI CINTA
1,1 12,8
LIPUTAN 6 MALAM
0,7 15,8
2,5 1,8 1,4 1,8 3,1 3,3 5,4 5,5 3,1 4,2 4,4 7,2 9,4 11,8 10,7 8,4 9,4 7,6 13,3 12,1 14,4 14,6 12,6 13,4 9,7 8,7 7,5 6,5 6,4 8,3 4,1 5,8 4,0 4,3 6,9 11,1 11,3 10,8 10,2 9,4 8,5 9,7 11,0 3,5 3,1 3,1 3,1 2,9
TTVR G a p
-1,6 -3,3 -2,3 -1,9 -2,2 -3,0 -1,0 -0,1 -2,7 0,1 -1,9 1,0 3,3 6,5 4,1 3,0 2,9 0,5 3,8 6,7 6,1 6,4 1,8 3,1 3,0 3,8 3,5 1,8 -0,8 -0,9 -3,8 -0,5 -0,3 -1,6 -1,1 1,2 6,1 1,5 1,3 0,2 -3,1 -1,9 -2,1 -5,0 -3,3 -0,4 -2,4 -2,3
TTVR
tu
G a p
TVR TVS Last Week This Week
SPORTS HIGHLIFE FOKUS MALAM GASH BELL QUEEN OF REVERSAL
0,1 0,0 0,0 0,1
2,7 1,4 1,4 2,6
MUJIZAT MASIH ADA HIKAYAT
0,1 3,2 0,3 5,5
FOKUS PAGI
0,3 3,7
KISS(KISAH SEPUTAR SELEBRITIS) 0,6 5,9 PAGI PAGI BAGI BAGI
1,0 10,6
MIMPI LAILA
0,9 9,3
CALON IBU UNTUK ANAKKU 1,1 10,2 PATROLI 1,4 12,4 7B AKU PEMBANTU AYAHKU 1,5 13,7
KISS(KISAH SEPUTAR SELEBRITIS) 1,0 9,3 FOKUS SORE 0,8 7,6 JANGAN ANGGAP AKU KECIL 0,8 6,5 ROOFTOP PRINCE 1,0 7,3 KNOCKOUT
0,9 4,9
BUKAN MAWAR TAPI MELATI 0,9 4,2 7Y AKU BENCI ISTRIKU
2,7 10,5
BRAMA KUMBARA
1,9 9,8
7A SOPHIES REVENGE
0,3 3,2
THE FOOTBALL REVIEW
0,1 2,8
2,8 2 2 1,7 1,9 2,5 4,6 7,9 9,6 9,9 9,8 10 10,5 10 10,1 11 11,1 10,9 10,4 11,1 11,5 12,4 12,9 12,2 11,1 11,4 11,3 11,4 11,9 13,5 16,6 19,3 19,3 21,2 22 24,3 26,4 26,9 26,1 23,2 19,8 16,4 13,2 10,8 9,6 8,3 5,7 4,3
2,8 2,6 2,5 2,6 2,8 3,0 4,2 7,7 9,4 9,3 9,6 9,7 9,9 8,8 8,6 8,8 10,1 10,5 11,1 11,5 11,0 11,3 11,4 10,7 11,0 11,0 11,2 11,9 12,8 14,8 18,0 19,5 19,8 22,6 24,6 25,6 26,5 27,3 25,7 23,3 20,4 17,0 13,6 10,9 8,8 6,2 4,9 3,9
ak
G a p
W
TVS
Share'30
TVR
Share'30
TVS
G a p
Share'30
TVR
Share'30
Share'30
W
ak
tu
Wednesday (27/03/2013) G a p
2:00 2:30 3:00 3:30 4:00 4:30 5:00 5:30 6:00 6:30 7:00 7:30 8:00 8:30 9:00 9:30 10:00 10:30 11:00 11:30 12:00 12:30 13:00 13:30 14:00 14:30 15:00 15:30 16:00 16:30 17:00 17:30 18:00 18:30 19:00 19:30 20:00 20:30 21:00 21:30 22:00 22:30 23:00 23:30 0:00 0:30 1:00 1:30
DAILY PROGRAM COMPARISON ~ ALL STATION - WEEK 1313 Target Audience : All 5+ City : Jakarta Bandung Surabaya
WISATA HATI LENSA OLAH RAGA PAGI
0,4 0,6
9,5 6,7
HATIKEHATI BSM MAMAH DEDEH 0,5 OME 5,5 PEREMPUAN HEBAT SELEB@SELEB
0,3 0,3
2,6 3,7
KLIK!
0,3
3,4
NGOBROL ASIK
0,5
5,1
FRIENDS TOPIK SIANG WOOOW...!(R)
0,6 0,6 0,2
5,7 4,9 5,2
SELEBRITI SEHARI PANDA FANFARE MR BEAN(R)
0,6 0,6 1,0
5,2 5,8 9,4
TOM AND JERRY CURIOUS GEORGE(R) MR BEAN(R) TOPIK PETANG SUKA-SUKA NIZAM
1,2 10,9 1,4 12,4 1,2 9,2 1,0 6,8 0,9 4,5
PESBUKERS
2,3 10,0
CATATAN SI OLGA
1,7
6,4
FOLLOW CAGUR
0,7
2,8
5V OBAMA ANAK MENTENG
0,8
4,8
CAKRAWALA(F06) TOPIK MALAM LENSA OLAH RAGA MALAM FENOMANIA(R)
0,4 0,4 0,3 0,2
4,4 6,0 6,3 5,2
7,2 1,4 -4,6 -0,7 -1,4 -2,4 0,9 1,9 2,4 0,2 4,7 4,6 0,1 0,2 4,8 6,2 4,5 5,9 0,0 -2,0 -0,5 2,4 -1,2 0,4 0,7 0,2 0,1 1,2 -1,2 -0,5 -2,4 -0,5 -2,9 -2,7 -1,7 -3,0 -0,8 -4,2 0,6 3,1 5,1 5,5 3,6 2,9 0,9 10,2 3,4 1,4
SIDIK 0,4 TAWAR - TAWARAN TAWA!(R)0,2 CERITA(R) 0,1 TV CHAMPION 2 0,2 MAJELIS SAKINAH 0,2
14,2 8,2 2,1 7,7 6,8
### 6,4 5,8 4,0 4,1 2,9 LINTAS PAGI 0,4 10,5 9,1 LITTLE EINSTEINS 0,4 6,2 9,3 DONALD DUCK PRESENTS 0,9 9,9 ### UPIN IPIN DAN KAWAN-KAWAN 1,6 17,4 ### ### SERIAL PILIHAN 1,5 15,2 ### ### POSE 0,8 9,2 ### 80Q UCOK BABA:ANAK BAWANG 1,4 15,3 PENC 8,9 2,9 6,1 5,4 DIANTARA KITA 0,9 8,6 5,9 LINTAS SIANG 0,7 6,1 4,8 80X ANAKKU BUKAN ANAKMU1,1 9,8 2,6 3,3 3,3 80O ANAKKU TIDAK GILA 0,8 7,5 2,7 3,2 2,7 3,9 TUNTAS 0,9 8,0 5,0 LINTAS PETANG 0,6 5,0 5,7 UPIN IPIN 1,5 9,2 3,6 2,2 SHAUN THE SHEEP 2,1 10,6 2,6 SEPATU SUPER 2,0 9,2 4,4 5,9 5,5 TENDANGAN SI MADUN SEASON 2,7 10,3 3 5,7 6,9 4,5 RADEN KIAN SANTANG 4,1 17,8 3,5 4,2 4,3 LARA 1,5 10,4 3,9 4,2 80T ATAS BOLEH... BAWAH BOLEH 0,9 11,2 8,0 7,1 6,8 LINTAS MALAM 0,5 10,7 9,2 SPORT MANIA 0,4 11,2 9,7
G a p
2,5 -2,6 -4,9 -7,1 -4,2 -2,4 3,8 1,9 3,8 2,7 3,5 3,3 1,7 0,8 1,8 -5,2 -3,4 -1,9 1,9 1,5 -0,9 0,4 -1,6 -0,9 -3,7 -3,5 -2,2 -1,8 -1,1 -3,5 -3,6 -2,8 -0,9 -0,6 -1,5 -0,2 2,4 0,7 -0,5 1,1 0,2 -1,0 -2,5 1,2 -2,2 -5,5 3,7 4,8
TVR TVS
12F THE WENDELL BAKER STORY 0,2 7,0
AKHIRNYA KU TAHU(R) BULETIN INDONESIA PAGI
0,1 0,1
2,7 3,5
DORA THE EXPLORER 0,4 9,2 CHALKZONE 0,6 8,4 SPONGEBOB SQUAREPANTS 1,5 16,1
THE PENGUINS OF MADAGASCAR 1,3 13,2 SKETSA TAWA(R) 0,9 10,4 DAPOER COBEK(R) OBSESI
0,3 0,6
3,0 5,9
BULETIN INDONESIA SIANG
0,6
5,4
NAMAKU MENTARI
0,3
3,0
100% AMPUH
0,4
3,3
TOP BANGEET(R) FOKUS SELEBRITI ARJUNA ALA RESEP JUNA SI KRIWIL
0,6 0,7 0,6 0,4
5,1 5,8 3,7 2,3
12W ARTHUR AND THE MINIMOYS 1,3 5,5
12H STORMBREAKER
12H APPALOOSA
1,1
4,5
0,6
5,7
100% SPORT 0,5 BULETIN INDONESIA MALAM 0,4
9,5 9,5
G a p
3,5 2,7 2,4 2,3 2,2 3,0 4,5 6,3 5,4 2,4 4,2 3,5 5,8 4,9 2,9 2,1 2,8 2,8 3,0 3,6 2,9 2,7 4,6 3,5 3,0 2,9 5,9 9,8 ### ### ### 4,9 4,0 4,8 4,0 3,5 2,3 1,8 1,3 3,5 4,8 6,2 7,8 7,3 7,9 9,3 7,7 6,5
-0,6 0,4 -1,9 -3,7 -1,8 0,7 -0,3 2,7 -0,9 -1,0 1,7 0,3 3,3 2,0 -0,4 -0,6 0,9 1,4 1,4 1,9 0,4 -1,1 0,2 0,4 0,8 0,6 -1,1 -1,9 5,1 5,5 5,7 -3,0 -1,6 -0,2 -0,7 0,4 -0,7 -1,2 -0,3 0,0 2,3 -0,7 -0,4 -0,2 3,5 5,2 4,6 4,9
LATV
NO TRANSMISSION
TVR TVS
#N/A ###
KABAR PAGI
0,3
5,1
KABAR ARENA APA KABAR INDONESIA PAGI
0,2 0,4
2,5 4,7
TEMPO HARI KABAR PASAR COFFEE BREAK
0,2 0,2 0,3
2,9 2,1 2,8
KABAR SIANG
0,4
3,5
RUANG KITA
0,4
3,4
KABAR PASAR 0,3 2,9 ISL:PERSELA VS PELITA BR(L) 1,6 11,9
KABAR PETANG
1,0
4,4
APA KABAR INDONESIA MALAM0,8
2,9
DAULAT RAKYAT
0,4
1,5
KABAR MALAM
0,9
4,2
MENYINGKAP TABIR KABAR ARENA KABAR(F04)
1,1 1,0 0,6
6,2 7,7 8,0
APA KABAR INDONESIA MALAM0,3 L
6,6
G a p
5,5 4,3 6,0 5,0 3,7 3,4 3,4 1,4 1,8 0,6 1,1 2,8 0,7 0,8 0,7 0,8 1,7 1,5 2,0 3,0 3,0 2,6 1,9 2,5 2,2 2,1 1,5 1,7 1,2 1,5 2,4 3,2 2,4 2,0 2,1 0,8 0,6 0,8 1,6 0,8 0,8 2,6 1,2 1,9 1,8 1,6 0,9 1,0
3,9 0,6 0,5 -1,6 -2,3 -3,8 -0,7 -1,4 -1,4 -1,7 -1,5 -0,4 -1,7 -0,9 -2,8 -0,8 0,0 0,6 1,3 2,2 1,9 1,2 -0,1 0,6 0,8 1,3 0,9 1,3 0,0 0,4 0,7 1,6 1,6 0,6 0,7 -0,5 -0,5 -0,3 0,3 -0,6 0,1 0,2 -2,4 -3,3 -2,8 -3,7 -3,7 -3,6
TTVR
SISI BERITA L3 INDONESIA BERSUARA L3
TTVR
ak tu
### 6,9 1,0 5,4 6,6 8,3 9,5 6,6 8,7 ### ### ### ### 8,9 ### ### ### ### 7,9 6,1 9,2 ### 9,6 7,6 8,0 7,2 7,4 8,0 5,0 9,3 8,9 ### 8,3 7,9 ### 9,5 9,9 ### ### ### ### ### 8,9 9,6 8,4 ### ### ###
TVR TVS
TVR TVS Last Week This Week
W
CRAZY SPORT(R) 0,3 9,4 PPD 2014: MALTA VS ITALIA(L) 0,5 17,6
G a p
Share'30
TVS
Share'30
2,3 13,6 15,6 8,1 11,6 3,2 0,3 -2,2 -1,1 -0,7 -2,7 -3,1 -2,5 -3,4 -3,4 -2,4 -0,5 -1,0 0,5 -1,3 -3,2 -3,7 -1,3 0,3 1,4 1,7 1,8 2,9 1,5 -1,5 -1,3 -2,8 -1,7 5,7 2,5 3,5 3,3 2,9 -0,2 -1,7 -1,7 -0,3 -0,7 1,1 0,9 2,3 -2,9 -5,2
TVR
Share'30
9,5 18,9 23,7 17,3 18,3 8,5 10,2 8,8 5,1 6,1 5,0 2,7 3,6 3,7 3,5 3,2 4,7 5,6 5,7 4,9 5,7 5,6 3,7 4,9 7,7 9,6 11,7 11,7 9,1 7,4 5,4 3,7 7,6 12,8 9,9 7,1 6,3 4,7 2,6 3,0 3,9 5,4 5,5 5,8 4,5 6,4 6,5 5,1
G a p
Share'30
2:00 2:30 3:00 3:30 4:00 4:30 5:00 5:30 6:00 6:30 7:00 7:30 8:00 8:30 9:00 9:30 10:00 10:30 11:00 11:30 12:00 12:30 13:00 13:30 14:00 14:30 15:00 15:30 16:00 16:30 17:00 17:30 18:00 18:30 19:00 19:30 20:00 20:30 21:00 21:30 22:00 22:30 23:00 23:30 0:00 0:30 1:00 1:30
Share'30
W
ak tu
Wednesday (27/03/2013)
0,1 5,0 0,1 5,1
2:00 2:30 3:00 3:30 4:00 4:30 5:00 5:30 6:00 6:30 7:00 7:30 8:00 8:30 9:00 9:30 10:00 10:30 11:00 11:30 12:00 12:30 13:00 13:30 14:00 14:30 15:00 15:30 16:00 16:30 17:00 17:30 18:00 18:30 19:00 19:30 20:00 20:30 21:00 21:30 22:00 22:30 23:00 23:30 0:00 0:30 1:00 1:30
STAND UP COMEDY SHOW L30,1 MELAWAN LUPA L3 0,1 BELAHAN DUNIA 0,1 METRO PAGI 0,1
5,0 3,7 3,4 1,4
EDITORIAL MEDIA INDONESIA0,2 2,3 8-11 EIGHT ELEVEN
0,1 1,0
SISI BERITA METRO SIANG
0,2 2,1 0,3 2,9
WIDE SHOT
0,2 1,8
METRO HARI INI
0,6 3,0
PRIMETIME NEWS
0,4 1,7
SUARA ANDA
0,2 0,7
TOP NEWS MATA NAJWA
0,4 1,6 0,2 0,8
STAND UP COMEDY SHOW METRO REALITAS METRO SPORT METRO MALAM
0,4 0,2 0,2 0,1
WORLD NEWS METRO SPORT L3
0,0 0,9 0,0 1,0
2,6 1,1 1,9 1,7
2,8 2,0 2,0 1,7 1,9 2,5 4,6 7,9 9,6 9,9 9,8 10,0 10,5 10,0 10,1 11,0 11,1 10,9 10,4 11,1 11,5 12,4 12,9 12,2 11,1 11,4 11,3 11,4 11,9 13,5 16,6 19,3 19,3 21,2 22,0 24,3 26,4 26,9 26,1 23,2 19,8 16,4 13,2 10,8 9,6 8,3 5,7 4,3
2,8 2,6 2,5 2,6 2,8 3,0 4,2 7,7 9,4 9,3 9,6 9,7 9,9 8,8 8,6 8,8 10,1 10,5 11,1 11,5 11,0 11,3 11,4 10,7 11,0 11,0 11,2 11,9 12,8 14,8 18,0 19,5 19,8 22,6 24,6 25,6 26,5 27,3 25,7 23,3 20,4 17,0 13,6 10,9 8,8 6,2 4,9 3,9
Market TV Item Description SPORT VAGANZA: 27/03/2013;Jabansu TRANS; 25:35:38 - 02:02:51; Channel
TRANS
Activity
Non Bedtime Viewing
Target
Total Individuals Variable
TV Item Date
Day Part \
27/03/2013
25:35-25:35
SPORT VAGANZA0,7
17,6
54.858
48.881
25:36-25:36
0,7
17,4
0
426
25:37-25:37
0,7
17,7
947
0
25:38-25:38
0,8
19,5
13.611
0
13.611 TVONE - APA KABAR INDONESIA MALAM L; BREAK n.a.
25:39-25:39
0,8
20,0
10.421
0
10.421 ANTV - BREAK; FENOMANIA(R)
25:40-25:40
0,8
20,3
10.764
15.955
25:41-25:41
0,8
21,5
19.697
1.936
25:42-25:42
0,8
20,7
0
12.940
-12.940 n.a.
25:43-25:43
0,8
19,8
0
12.719
-12.719 n.a.
TVONE - APA KABAR INDONESIA MALAM L
25:44-25:44
0,7
19,2
0
9.422
-9.422 n.a.
TVONE - APA KABAR INDONESIA MALAM L
0,7
19,1
0
945
-945 n.a.
BREAK; SPORT VAGANZA 0,7 19,4
0
1.399
-1.399 n.a.
TV OFF
-27.200 n.a.
TV OFF
22.604 TV ON
n.a.
25:45-25:45 25:46-25:46
TVR Share
Gain
Loss
Net
Main contributors 5.977 TV ON
Main beneficiaries ANTV - FENOMANIA(R)
-426 n.a.
ANTV - FENOMANIA(R)
947 GTV - BULETIN INDONESIA MALAM
n.a. n.a.
-5.191 TVONE - APA KABAR INDONESIA MALAM L; BREAK GTV - BULETIN INDONESIA MALAM 17.761 TVONE - APA KABAR INDONESIA MALAM L; BREAK GTV - BULETIN INDONESIA MALAM TVONE - APA KABAR INDONESIA MALAM L; BREAK
TVONE - APA KABAR INDONESIA MALAM L
25:47-25:47
0,7
18,1
0
27.200
25:48-25:48
0,7
19,5
22.604
0
25:49-25:49
SPORT VAGANZA0,7
19,3
3.291
0
25:50-25:50
0,7
18,9
338
5.439
25:51-25:51
0,6
15,4
3.481
62.329
25:52-25:52
0,6
15,1
2.848
286
25:53-25:53
0,6
15,1
0
0
25:54-25:54
0,6
15,2
480
2.326
0,6
17,0
18.955
1.661
17.294 RCTI - UFC
TV OFF
BREAK; SPORT VAGANZA 0,5 14,6
0
33.517
-33.517 n.a.
TV OFF
25:55-25:55 25:56-25:56
28/03/2013
Description
3.291 RCTI - UFC
n.a.
-5.101 TRANS7 - BREAK; SPORT 7 MALAM
RCTI - UFC
-58.848 IVM - THE FOOTBALL REVIEW
TV OFF
2.562 TVONE - APA KABAR INDONESIA MALAM L; BREAK GTV - BULETIN INDONESIA MALAM 0 n.a. -1.846 IVM - BREAK; THE FOOTBALL REVIEW
n.a. TV OFF
25:57-25:57
0,4
11,9
0
36.245
-36.245 n.a.
TV OFF
25:58-25:58
0,4
10,8
3.480
21.684
-18.204 RCTI - UFC
TV OFF
25:59-25:59 02:00-02:00 02:01-02:01 02:02-02:02
SPORT VAGANZA0,5 0,3 0,3 0,4
13,4 40.024 8,7 118.615 9,6 21.225 10,4 24.254
0 0 11.311 15.641
40.024 118.615 9.914 8.613
n.a. n.a. TV OFF TRANS7 - REDAKSI MALAM
TV ON TV ON TV ON Other channels
Wednesday Day of week 27/03/2013 Date 25:35 Start time 02:02 End time SPORT VAGANZA Description (grouped) TRANS Channel ALL-Markets Market SPORT VAGANZA Description (grouped) TRANS Channel Counter Target \Variable TVR Share 000s Total Individuals 0,6 16,8 245.215 1 Kids F(5-14) 0,7 29,8 26.225 2 Adult F(25-34) 1,5 27,3 61.234 3 Teenage M(15-19) 1,3 26,8 30.529 4 Mature F(35-44) 0,8 25,0 27.531 5 Mature M(35-44) 1,3 20,1 46.975 6 Grand F(55-60+) 0,8 13,7 13.653 7 Kids M(5-14) 0,5 11,7 20.110 8 Youth M(20-24) 0,5 11,6 9.219 9 Grand M(55-60+) 0,3 8,5 5.342 10 Oldies M(45-54) 0,0 3,0 1.008 11 Youth F(20-24) 0,1 2,9 1.734 12 Adult M(25-34) 0,0 1,1 1.232 13 Teenage F(15-19) 0,0 1,0 381 14 Oldies F(45-54) 0,0 0,1 42
Day of week Date Start time End time Description (grouped) Channel Market Description (grouped) Channel Counter Target \ Variable TVR Total Individuals 1 Mature M(35-44) 2 Adult F(25-34) 3 Kids M(5-14) 4 Adult M(25-34) 5 Teenage M(15-19) 6 Mature F(35-44) 7 Grand F(55-60+) 8 Kids F(5-14) 9 Youth M(20-24) 10 Grand M(55-60+) 11 Youth F(20-24) 12 Teenage F(15-19) 13 Oldies M(45-54) 14 Oldies F(45-54)
Wednesday 27/03/2013 25:35 02:02 TOTAL TV ALL-Markets ALL TV 3,8 6,7 5,3 4,5 3,1 4,9 3,4 5,7 2,4 3,9 3,0 3,2 1,9 1,6 1,3
TAUD Universe Ver.Share 1.463.865 38.763.404 234.111 3.506.102 16,0 224.156 4.205.495 15,3 171.500 3.793.008 11,7 116.980 3.722.983 8,0 113.998 2.333.897 7,8 110.246 3.256.164 7,5 99.753 1.747.405 6,8 87.938 3.736.908 6,0 79.743 2.033.270 5,4 63.186 2.086.672 4,3 60.489 1.895.389 4,1 37.948 2.035.508 2,6 33.328 2.132.387 2,3 30.490 2.278.217 2,1
1 2 3 4 5
A C B D E
0,7 1,0 0,2 0,0 0,0
21,7 21,6 5,2 1,9
25.600 201.279 16.601 1.734 0
1 2 3 4 5
C B A D E
4,5 4,5 3,0 1,6 0,0
933.167 320.801 117.840 92.057 0
20.844.241 7.095.005 3.906.397 5.731.481 1.186.280
63,7 21,9 8,0 6,3 0,0
1 2
Female Male
0,7 0,6
20,1 14,1
130.800 114.415
1 2
Male Female
4,1 3,4
812.845 651.020
19.608.319 19.155.085
55,5 44,5
WEEKLY REPORT
L7
TVS
3I CRIME STORY SEPUTAR INDONESIA MALAM KETIKA CINTA BERTASBIH(R) JALAN TENGAH ASSALAAMU'ALAIKUM USTADZ(R) SEPUTAR INDONESIA PAGI
0,7 0,4 0,3 0,3 0,3 0,6
27,2 13,7 18,2 19,3 19,1 17,7
GO SPOT
1,4
15,0
DAHSYAT
1,1
11,5
3V ADA CINTA DI TEMPE MENDOAN
TVR SPORT VAGANZA 9S FIREWALKER
0,2 0,2
JIKA AKU MENJADI REPORTASE PAGI
0,1 0,3
ISLAM ITU INDAH
0,9
INSERT (INFORMASI SELEBRITI)
1,1
RANKING 1
0,9
SPEKTAKULER
0,6
1,9
18,8
2,9
CINTA ISTIMEWA REPORTASE SIANG 24,3 INSERT (INFORMASI SELEBRITI)
0,8 0,9 1,4
SEPUTAR INDONESIA SIANG 1,6 THE BIGGEST GAME SHOW IN THE(R 2,0
13,3 9E CANTIKNYA COWOKKU 15,1
1,3
CEK & RICEK SILET
9,4 SKETSA 15,4
1,5
INTENS
1,1 1,7
PUTRI BIDADARI(R)
1,7
14,7 @SHOW_IMAH
1,3
SEPUTAR INDONESIA YANG MUDA YANG BERCINTA
1,4 3,4
11,6 REPORTASE SORE 21,8 INSERT INVESTIGASI
1,3 2,3
CINTA 7 SUSUN
3,6
17,8 SUPER TRAP
1,7
TVS
TVR
7,9 47S THE CAPTURE OF THE GREEN R 0,1 8,4
8,4 10,3 WARA WIRI SPORT 7 PAGI 11,1 KHAZANAH RAGAM INDONESIA 11,5 REDAKSI PAGI 9,6 SELEBRITA MAKAN BESAR 6,5 GA NYANGKA UPS SALAH SPOTLITE 6,8 7,8 WARNA 11,3 REDAKSI SIANG 10,5 SELEBRITA SI BOLANG BOCAH PETUALANG LAPTOP SI UNYIL DUNIA BINATANG 13,5 BROWNIES TAU GAK SIH ? FISH&CHEF 11,7 JEJAK PETUALANG REDAKSI SORE 10,1 INDONESIAKU 14,4 ORANG PINGGIRAN 8,6 HITAM PUTIH
0,0 0,3 1,3 1,3 1,2
TVS
TVR
7,0 SOLUSI BWT:BRAZIL VS RUSSIA(L)
1,0
1,8 LIPUTAN 6 PAGI 8,8 18,7 15,3 WAS WAS 12,1 INBOX 19,2 14,1 11,7 11,8 HALO SELEBRITI 14,3 6K PEMBANTU CANTIK ITU, PACARK 9,0
1,1 1,8 1,7 1,7 1,6 1,5 1,5 1,3 1,3 1,3 1,4 1,2
8,8 14,4 12,5 13,1 13,2 12,8 14,0 11,8 10,7 10,4 10,9 7,7
2,4
12,0
1,9 1,3 1,1 1,1 1,6
BERKAH
6,6
3,4
OH TERNYATA(A07)
2,1
9D THE ITALIAN JOB
1,8
26,7
8,8 ON THE SPOT(E04) 7,9 OPERA VAN JAVA
1,1
10,4 9S FOUR BROTHERS
1,0
SOCCER FEVER
0,7
REPORTASE MALAM
0,4
9,7
0,1 5,3
GASH BELL QUEEN OF REVERSAL 15,7 MUMUHUG MAMAH& AA'
0,1 0,1 0,1 0,4
15,2 JACK & MARCEL 0,5 4,7 16,5 KISS(KISAH SEPUTAR SELEBRITIS) 0,4 4,6
2,1
21,7
2,6
22,7
PAGI PAGI BAGI BAGI
MIMPI LAILA
0,9 8,9 0,9 7,6
PATROLI 15,4 7B BERBAGI ANAK 15,5
EAT BULAGA! INDONESIA
1,9
17,1
AMERICA'S FUNNIEST HOME VIDEO
0,6
12,7
1,0 8,1 1,8 14,1
KISS(KISAH SEPUTAR SELEBRITIS) 1,2 10,6 FOKUS SORE PENOLONG MISTERIUS ROOFTOP PRINCE LIPUTAN 6 PETANG HEART SERIES 2
1,7 2,7
2,3
2,9 2,8
13,3 16,6 WIIIT.... CABE RAWIT
0,7 6,4 0,6 5,1 0,9 7,2 0,5 3,3
BUKAN MAWAR TAPI MELATI
0,9 4,7
7Y ANAKKU JUAL CUCUKU
2,1 8,8
10,3
11,9 13,4 BRAMA KUMBARA
1,7 8,4
12,5 6J MERAJUT CINTA DIBAWAH POHON 1,4
0,9 0,7 0,5 0,5
0,6 6,7
CALON IBU UNTUK ANAKKU
17,1 7A YANG TERBUANG
BERBURU 14,1 JEJAK JEJAK MISTERIUS SPORT 7 MALAM 12,4 REDAKSI MALAM
3,0 6,3 3,8 5,6
1,6
1,9 2,0
PARA PENCARI TUHAN JILID 6(R) USTAD FOTOCOPY 1,8
1,4
15,7 7F LEGENDA DANAU TOBA 30,1
15,0 17,7
15,3 BUKAN EMPAT MATA
3S INEM BUKAN PELAYAN SEKSI
3,6 4,3
0,7
TVS
LIPUTAN 6 SIANG 6I CANTIK-CANTIK MASTER KUNGFU
SI BIANG KEROK CILIK TUKANG BUBUR NAIK HAJI THE SER
0,4 0,6
11,8 10,9 10,9 LIPUTAN 6 MALAM 13,6 BUSER
0,6 0,6
15,4 17,4
0,2 3,4
2,4 1,8 1,4 1,4 1,5 1,9 3,6 5,9 8,3 9,6 9,5 8,9 9 8,5 9 9,5 9,8 10,4 10,9 11,3 10,8 11,7 12 12,4 11,9 10,7 10,9 11,4 12,2 12 14,5 16,6 17,4 20 22,4 24,1 25,3 25,3 24,5 22,7 20,2 17,4 14,1 11,2 9,5 7,6 5,7 4
2,6 2,0 1,8 1,7 1,7 1,9 3,4 6,8 8,8 9,7 9,7 9,8 9,3 9,1 9,5 10,1 11,2 11,2 11,8 12,1 12,2 13,1 13,1 12,4 12,0 11,2 10,5 11,1 12,1 12,4 14,3 16,3 18,3 20,1 22,5 24,4 24,7 24,8 24,3 23,2 20,9 17,3 13,3 9,7 7,5 6,1 4,5 3,4
ak tu
TVR
W
2:00 2:30 3:00 3:30 4:00 4:30 5:00 5:30 6:00 6:30 7:00 7:30 8:00 8:30 9:00 9:30 10:00 10:30 11:00 11:30 12:00 12:30 13:00 13:30 14:00 14:30 15:00 15:30 16:00 16:30 17:00 17:30 18:00 18:30 19:00 19:30 20:00 20:30 21:00 21:30 22:00 22:30 23:00 23:30 0:00 0:30 1:00 1:30
PRM 09 SELASA (26/03/2013) TTVR TTVR TVR TVSLast Week This Week 0,0
W
ak tu
PROGRAM COMPARISON ~ ALL STATION Target Audience : All 5+ Week : 1313 (24/03/2013 to 30/03/2013)
2:00 2:30 3:00 3:30 4:00 4:30 5:00 5:30 6:00 6:30 7:00 7:30 8:00 8:30 9:00 9:30 10:00 10:30 11:00 11:30 12:00 12:30 13:00 13:30 14:00 14:30 15:00 15:30 16:00 16:30 17:00 17:30 18:00 18:30 19:00 19:30 20:00 20:30 21:00 21:30 22:00 22:30 23:00 23:30 0:00 0:30 1:00 1:30
2:00 2:30 3:00 3:30 4:00 4:30 5:00 5:30 6:00 6:30 7:00 7:30 8:00 8:30 9:00 9:30 10:00 10:30 11:00 11:30 12:00 12:30 13:00 13:30 14:00 14:30 15:00 15:30 16:00 16:30 17:00 17:30 18:00 18:30 19:00 19:30 20:00 20:30 21:00 21:30 22:00 22:30 23:00 23:30 0:00 0:30 1:00 1:30
TVR TVS WOOOW...!(R) EKSPEDISI MERAH TAWA SUTRA
TVR TVS
TOPIK PAGI
0,3 10,7 TAWAR - TAWARAN TAWA!(R) 0,1 6,4 0,1 6,8 CERITA(R) TV CHAMPION 2 0,1 5,8 MAJELIS SAKINAH
WISATA HATI LENSA OLAH RAGA PAGI
0,2 0,5
HATIKEHATI BERSAMA MAMAH DEDEH 0,7 PEREMPUAN HEBAT SELEB@SELEB
0,4 0,5
0,1
PRM 09
TVR TVS
5,4 MAGIC'S BIGGEST SECRETS FINALL0,2
0,2 8,7 0,1 7,1 AKHIRNYA KU TAHU(R) 0,2 11,0 BULETIN INDONESIA PAGI
5,1 LINTAS PAGI 6,6 LITTLE EINSTEINS JUNGLE JUNCTION 7,0 UPIN IPIN DAN KAWAN-KAWAN
0,3 8,5 DORA THE EXPLORER 0,3 4,8 CHALKZONE 0,6 8,1 SPONGEBOB SQUAREPANTS 1,4 14,3 1,5 15,9
9,2 APA KABAR INDONESIA MALAM L KABAR MALAM L
4,2 NAMA & PERISTIWA(R) 5,4 KABAR PAGI 0,2 6,0 0,5 7,2 1,1 12,2 KABAR ARENA APA KABAR INDONESIA PAGI
KLIK!
0,4
NGOBROL ASIK
0,4
3,8
THE PENGUINS OF MADAGASCAR 0,9 1,4 14,8 SKETSA TAWA(R) 0,8 1,3 12,5 HOT SPOT 0,8 OBSESI 0,7
FRIENDS TOPIK SIANG WOOOW...!
0,6 0,6 0,8
5,2 DI ANTARA KITA 5,2 LINTAS SIANG 6,2 80X SELENDANG RATU SAWER
0,9 8,0 BULETIN INDONESIA SIANG 0,8 6,5 1,5 11,8 NAMAKU MENTARI
SELEB TOLONG DONG!! LULU VROUMETTE PANDA FANFARE MR BEAN TOM AND JERRY CURIOUS GEORGE MR BEAN TOPIK PETANG SUKA-SUKA NIZAM PESBUKERS
0,7 4,9 0,5 4,3 80O DISAKITI 4 SUAMI 0,6 5,2 0,8 6,6 1,1 10,1 1,2 10,9 TUNTAS 1,5 12,3 LINTAS PETANG 0,8 6,5 NONTON BARENG PIALA DUNIA 0,9 6,1 SHAUN THE SHEEP 1,8 8,6 SEPATU SUPER
CATATAN SI OLGA
1,2
4,7
MEL'S UPDATE
0,9
3,9 RADEN KIAN SANTANG
5V KANGEN
0,7
4,5
9,9 8,2
0,4
3,7
0,6
4,4
0,4
3,8
1,0 0,8 1,2
8,6 TOP BANGEET(R) 0,6 6,6 FOKUS SELEBRITI 0,6 9,0 ARJUNA ALA RESEP JUNA 0,9 SI KRIWIL 0,5 1,8 11,1 2,3 11,5 12W AIR BUD SEVENTH INNING FET1,3
0,1 0,1
4,3 SISI BERITA L3 6,3 OPRAH WINFREY SHOW(C11)
0,0 0,0
1,7 1,6
0,1
5,1 SENTILAN SENTILUN L3 POLITIKA L3 7,3 BELAHAN DUNIA METRO PAGI
0,0 0,0 0,0 0,1
2,2 2,4 1,7 1,5
4,4 3,8 EDITORIAL MEDIA INDONESIA
0,3
3,3
0,1
0,8
0,4
0,4 0,4
8-11 EIGHT ELEVEN
AKU BANGGA 8,2 KABAR PASAR 6,1 COFFEE BREAK
1,4 12,0 100% AMPUH
TVR TVS
0,1 0,1
4,0 SERIAL PILIHAN 5,4 POSE 4,3 80Q KISAH NYATA OLGA
SELASA (26/03/2013) TTVR TTVR TVR TVSLast Week This Week W ak tu
W ak tu
PROGRAM COMPARISON ~ ALL STATION Target Audience : All 5+ Week : 1313 (24/03/2013 to 30/03/2013)
0,3 0,4 0,2
3,7 3,8 1,6
KABAR SIANG
0,4
SISI BERITA 3,5 METRO SIANG
0,1 0,2
1,0 1,3
WIDE SHOT
0,1
1,2
RUANG KITA
0,3
2,8
KABAR PASAR ISL:PERSEPAM VS SRIWIJAYA(L)
0,3 3,0 1,6 13,2
KABAR PETANG
0,9
5,0 5,1 6,9 3,5
METRO HARI INI
0,4
2,8
PRIMETIME NEWS
0,5
2,1
SUARA ANDA OTOBLITZ TOP NEWS INDONESIA BERSUARA
0,4 0,3 0,5 0,3
1,5 1,2 2,0 1,4
0,3 0,2 0,6 0,3
1,6 1,9 6,0 4,8
0,2 0,3
5,0 7,7
4,9
6,0
TENDANGAN SI MADUN SEASON 3 2,7 11,1 LAWYERS CLUB
LARA
CAKRAWALA(F06) TOPIK MALAM LENSA OLAH RAGA MALAM MOST INCREDIBLE MOMENTS
0,5 0,6 0,4 0,3
80T GODAIN KITA DOONG 6,1 9,7 9,0 8,6 SPORT MANIA
12H ROMEO MUST DIE
1,5
12H BANDIDAS
1,1 11,1 KABAR MALAM
BARCLAYS PREMIER LEAGUE
0,3
4,9
0,2
5,3
0,9
6,7
4,6 20,2
1,4
9,5
STAND UP COMEDY SHOW 7,7 MELAWAN LUPA METRO SPORT KUAL PD:AZERBAIJAN VS PORTUG(L0,6 10,6 METRO MALAM
0,8 11,1
0,2
5,1 BULETIN INDONESIA MALAM
4,1
0,9
WORLD NEWS METRO SPORT L3
2,4 1,8 1,4 1,4 1,5 1,9 3,6 5,9 8,3 9,6 9,5 8,9 9,0 8,5 9,0 9,5 9,8 10,4 10,9 11,3 10,8 11,7 12,0 12,4 11,9 10,7 10,9 11,4 12,2 12,0 14,5 16,6 17,4 20,0 22,4 24,1 25,3 25,3 24,5 22,7 20,2 17,4 14,1 11,2 9,5 7,6 5,7 4,0
2,6 2,0 1,8 1,7 1,7 1,9 3,4 6,8 8,8 9,7 9,7 9,8 9,3 9,1 9,5 10,1 11,2 11,2 11,8 12,1 12,2 13,1 13,1 12,4 12,0 11,2 10,5 11,1 12,1 12,4 14,3 16,3 18,3 20,1 22,5 24,4 24,7 24,8 24,3 23,2 20,9 17,3 13,3 9,7 7,5 6,1 4,5 3,4
2:00 2:30 3:00 3:30 4:00 4:30 5:00 5:30 6:00 6:30 7:00 7:30 8:00 8:30 9:00 9:30 10:00 10:30 11:00 11:30 12:00 12:30 13:00 13:30 14:00 14:30 15:00 15:30 16:00 16:30 17:00 17:30 18:00 18:30 19:00 19:30 20:00 20:30 21:00 21:30 22:00 22:30 23:00 23:30 0:00 0:30 1:00 1:30
DAILY PROGRAM COMPARISON ~ ALL STATION - WEEK 1313 Target Audience : All 5+ City : Jakarta Bandung Surabaya
2:00 2:30 3:00 3:30 4:00 4:30 5:00 5:30 6:00 6:30 7:00 7:30 8:00 8:30 9:00 9:30 10:00 10:30 11:00 11:30 12:00 12:30 13:00 13:30 14:00 14:30 15:00 15:30 16:00 16:30 17:00 17:30 18:00 18:30 19:00 19:30 20:00 20:30 21:00 21:30 22:00 22:30 23:00 23:30 0:00 0:30 1:00 1:30
16,0 23,0 27,4 31,0 27,0 23,4 11,9 14,0 12,3 14,2 13,4 14,7 16,9 12,6 18,3 20,2 16,5 17,9 21,5 18,1 12,4 15,5 18,5 14,7 12,0 14,6 12,5 16,9 15,6 11,3 16,7 23,1 19,6 14,5 13,7 23,1 21,9 24,3 19,6 18,2 16,4 15,7 13,0 17,2 19,6 11,3 14,5 20,0
-20,2 -8,2 -2,7 -3,9 -4,4 -3,5 -5,0 2,1 -5,7 -1,9 -4,0 -4,6 4,7 -0,8 -3,0 1,6 -5,4 -3,9 3,4 3,2 -1,6 5,4 6,4 -4,6 -0,8 0,7 2,5 7,0 3,0 -2,1 0,2 -0,3 -1,0 -0,2 -4,5 -1,8 -9,0 -5,0 -6,4 -5,4 -1,8 1,7 1,9 2,2 4,3 -4,8 -4,5 -9,8
SEPUTAR INDONESIA MALAM 0,5 15,7 FWC BRASIL Q:FRANCE VS SPAIN(L 0,7 25,9
SEPUTAR INDONESIA PAGI
0,8 13,2
GO SPOT
1,2 13,1
DAHSYAT
1,4 14,6
3V SWEET LOVE
INTENS
1,7 18,4
2,2 19,8
SEPUTAR INDONESIA SIANG 1,3 12,2 THE BIGGEST GAME SHOW IN THE(R 1,9 16,7
CEK & RICEK SILET PUTRI BIDADARI(R)
1,3 11,9 1,6 14,6 1,9 15,7
SEPUTAR INDONESIA 1,5 10,4 YANG MUDA YANG BERCINTA 3,8 20,4 CINTA 7 SUSUN
3,3 14,7
TUKANG BUBUR NAIK HAJI THE6,1 SER23,0
BERKAH
3,9 17,8
SEDAP MALAM
1,8 15,9
UFC
0,7 14,4
8,0 6,7 7,5 9,2 7,3 9,1 12,7 9,4 14,0 12,2 11,6 7,1 9,7 12,9 14,1 17,2 14,6 15,2 12,5 11,9 11,3 11,6 13,7 12,9 13,7 13,0 12,7 11,4 13,3 10,2 11,2 10,0 9,1 6,9 8,3 8,0 6,5 7,7 12,1 8,4 9,9 12,0 16,3 18,3 19,4 13,9 15,6 17,5
-8,1 -11,5 -8,5 0,5 -10,2 -6,9 -9,3 -2,9 -0,5 -3,0 -0,1 -6,1 -5,6 -4,3 -1,6 8,2 7,4 3,3 -0,3 -3,1 -1,0 -0,9 0,0 -2,6 -4,9 -3,4 -0,9 -3,3 -3,6 -2,9 -0,3 -0,5 -2,4 -4,9 -2,7 1,2 1,1 1,1 3,4 -1,8 -5,6 -3,5 3,1 4,3 3,7 0,3 2,2 9,1
TVS
SPORT VAGANZA 9S WASABI
0,3 0,2
8,5 7,7
JIKA AKU MENJADI REPORTASE PAGI
0,2 0,4
7,2 11,2
ISLAM ITU INDAH
1,0
11,3
INSERT (INFORMASI SELEBRITI)
1,2
12,6
RANKING 1
0,8
8,5
BAGI-BAGI BERKAH MOZAIK ISLAM MR BEAN BOS SEJATI REPORTASE SIANG INSERT (INFORMASI SELEBRITI)
1,1 1,3 1,5 1,4 1,6 1,4
13,2 15,4 16,5 13,9 14,9 12,1
9E BOHONG DIKIT BOLEH NGGA?
1,4
12,5
SKETSA
1,5
13,1
@SHOW_IMAH
1,5
12,4
REPORTASE SORE INSERT INVESTIGASI
1,5 2,1
9,9 10,8
SUPER TRAP
1,7
7,9
OH TERNYATA(A07)
2,0
8,1
9D HANCOCK
2,2
8,9
9S ANACONDAS TRAIL OF BLOOD
2,0
14,7
GILA LIGA REPORTASE MALAM SPORT VAGANZA
0,9 0,8 0,7
14,1 16,0 17,5
5,6 6,1 6,0 1,1 0,2 6,0 12,2 20,6 17,5 11,0 7,7 13,3 10,3 9,7 8,4 8,8 9,1 8,5 5,0 8,4 15,5 13,8 10,7 13,3 13,8 12,4 7,5 7,6 10,6 9,3 10,7 11,2 11,5 14,7 19,6 15,1 18,7 18,2 19,6 19,1 13,3 12,7 11,8 12,6 12,0 12,1 9,9 12,0
-1,8 2,2 3,8 1,1 0,2 4,5 5,5 7,6 4,1 -0,7 -1,4 0,5 -1,9 -2,9 -1,6 -7,8 -6,9 -6,0 -8,3 -3,7 3,3 0,4 0,1 4,2 3,8 0,7 -2,9 -3,4 -2,6 -0,9 -1,1 2,2 -0,3 1,0 6,9 -2,5 3,8 2,4 0,4 0,2 0,0 3,6 1,3 3,7 0,6 -1,3 -2,4 2,3
TVR
TVS
47S REVOLUTIONARY ROAD
0,2
WARA WIRI SPORT 7 PAGI KHAZANAH RAGAM INDONESIA REDAKSI PAGI
0,2 6,0 0,5 12,1 1,6 21,3 1,7 18,5 0,9 9,7
SELEBRITA MAKAN BESAR GA NYANGKA UPS SALAH SPOTLITE
5,9
1,1 11,7 1,1 11,4 0,7 8,0 0,8 8,8 0,9 9,3
WARNA
0,7
REDAKSI SIANG SELEBRITA
0,9 7,8 1,7 15,3
SI BOLANG BOCAH PETUALANG LAPTOP SI UNYIL DUNIA BINATANG BROWNIES TAU GAK SIH ? FISH&CHEF JEJAK PETUALANG REDAKSI SORE INDONESIAKU ORANG PINGGIRAN HITAM PUTIH
1,3 1,4 1,4 1,4 1,1 0,9 1,0 1,4 1,7 2,2 3,4
ON THE SPOT(E04) OPERA VAN JAVA
4,1 16,0 4,7 18,7
BUKAN EMPAT MATA
1,7 12,5
DUA DUNIA KOMUNITAS SPORT 7 MALAM
6,2
10,9 13,1 13,5 12,9 9,7 8,2 7,9 9,9 10,0 11,5 15,3
0,8 12,6 0,5 9,6 0,5 11,8
22,3 20,8 18,4 22,4 22,4 26,2 14,8 13,2 12,3 13,1 11,6 13,1 14,0 21,0 16,8 15,7 16,3 15,7 20,8 22,1 14,8 11,2 13,1 14,9 18,4 20,3 22,5 16,0 16,7 18,6 17,5 18,1 21,7 18,8 11,9 10,0 11,1 12,6 9,0 11,4 15,8 15,9 16,5 10,8 11,7 15,3 16,1 13,7
G a p
12,4 5,2 4,6 8,7 10,5 11,4 1,8 -8,6 0,6 4,3 0,9 4,6 -1,1 3,7 2,4 -1,8 0,2 -0,5 -1,2 -1,9 -2,5 -7,9 -5,9 -5,6 -4,1 -2,7 -2,6 -3,9 0,5 6,4 6,0 7,4 10,7 2,5 2,3 1,0 -4,2 3,5 1,3 3,5 5,1 -3,2 -1,3 -6,7 -5,1 -2,6 -0,2 -1,6
TVR
TVS
JEBAKAN BETMEN NEW(R) 0,7 24,2 2014 WCQ:MONTENEGRO VS 0,6 ENGLA(L 21,6
LIPUTAN 6 PAGI
0,8 13,9
WAS WAS
1,2 12,7
INBOX
1,4 14,7
HALO SELEBRITI
1,4 16,4
6K KE JOGYA MENCARI CINTA2,0 18,9
LIPUTAN 6 SIANG 6I PACARIN USTADZ
1,6 14,5 1,6 14,6
EAT BULAGA! INDONESIA
2,3 19,1
LIPUTAN 6 PETANG HEART SERIES 2
SI BIANG KEROK CILIK
2,8 18,0 3,6 18,9
3,3 13,7
PARA PENCARI TUHAN JILID 6(R) 3,6 13,4 USTAD FOTOCOPY
2,7 12,5
6J CURI-CURI CINTA
1,1 12,8
LIPUTAN 6 MALAM
0,7 15,8
2,5 1,8 1,4 1,8 3,1 3,3 5,4 5,5 3,1 4,2 4,4 7,2 9,4 11,8 10,7 8,4 9,4 7,6 13,3 12,1 14,4 14,6 12,6 13,4 9,7 8,7 7,5 6,5 6,4 8,3 4,1 5,8 4,0 4,3 6,9 11,1 11,3 10,8 10,2 9,4 8,5 9,7 11,0 3,5 3,1 3,1 3,1 2,9
TTVR G a p
-1,6 -3,3 -2,3 -1,9 -2,2 -3,0 -1,0 -0,1 -2,7 0,1 -1,9 1,0 3,3 6,5 4,1 3,0 2,9 0,5 3,8 6,7 6,1 6,4 1,8 3,1 3,0 3,8 3,5 1,8 -0,8 -0,9 -3,8 -0,5 -0,3 -1,6 -1,1 1,2 6,1 1,5 1,3 0,2 -3,1 -1,9 -2,1 -5,0 -3,3 -0,4 -2,4 -2,3
TTVR
tu
G a p
TVR TVS Last Week This Week
SPORTS HIGHLIFE FOKUS MALAM GASH BELL QUEEN OF REVERSAL
0,1 0,0 0,0 0,1
2,7 1,4 1,4 2,6
MUJIZAT MASIH ADA HIKAYAT
0,1 3,2 0,3 5,5
FOKUS PAGI
0,3 3,7
KISS(KISAH SEPUTAR SELEBRITIS) 0,6 5,9 PAGI PAGI BAGI BAGI
1,0 10,6
MIMPI LAILA
0,9 9,3
CALON IBU UNTUK ANAKKU 1,1 10,2 PATROLI 1,4 12,4 7B AKU PEMBANTU AYAHKU 1,5 13,7
KISS(KISAH SEPUTAR SELEBRITIS) 1,0 9,3 FOKUS SORE 0,8 7,6 JANGAN ANGGAP AKU KECIL 0,8 6,5 ROOFTOP PRINCE 1,0 7,3 KNOCKOUT
0,9 4,9
BUKAN MAWAR TAPI MELATI 0,9 4,2 7Y AKU BENCI ISTRIKU
2,7 10,5
BRAMA KUMBARA
1,9 9,8
7A SOPHIES REVENGE
0,3 3,2
THE FOOTBALL REVIEW
0,1 2,8
2,8 2 2 1,7 1,9 2,5 4,6 7,9 9,6 9,9 9,8 10 10,5 10 10,1 11 11,1 10,9 10,4 11,1 11,5 12,4 12,9 12,2 11,1 11,4 11,3 11,4 11,9 13,5 16,6 19,3 19,3 21,2 22 24,3 26,4 26,9 26,1 23,2 19,8 16,4 13,2 10,8 9,6 8,3 5,7 4,3
2,8 2,6 2,5 2,6 2,8 3,0 4,2 7,7 9,4 9,3 9,6 9,7 9,9 8,8 8,6 8,8 10,1 10,5 11,1 11,5 11,0 11,3 11,4 10,7 11,0 11,0 11,2 11,9 12,8 14,8 18,0 19,5 19,8 22,6 24,6 25,6 26,5 27,3 25,7 23,3 20,4 17,0 13,6 10,9 8,8 6,2 4,9 3,9
ak
TVR
W
G a p
Share'30
TVS
Share'30
TVR
Share'30
G a p
Share'30
Share'30
W
ak
tu
Wednesday (27/03/2013)
2:00 2:30 3:00 3:30 4:00 4:30 5:00 5:30 6:00 6:30 7:00 7:30 8:00 8:30 9:00 9:30 10:00 10:30 11:00 11:30 12:00 12:30 13:00 13:30 14:00 14:30 15:00 15:30 16:00 16:30 17:00 17:30 18:00 18:30 19:00 19:30 20:00 20:30 21:00 21:30 22:00 22:30 23:00 23:30 0:00 0:30 1:00 1:30
DAILY PROGRAM COMPARISON ~ ALL STATION - WEEK 1313 Target Audience : All 5+ City : Jakarta Bandung Surabaya
WISATA HATI LENSA OLAH RAGA PAGI
0,4 0,6
9,5 6,7
HATIKEHATI BSM MAMAH DEDEH 0,5 OME 5,5 PEREMPUAN HEBAT SELEB@SELEB
0,3 0,3
2,6 3,7
KLIK!
0,3
3,4
NGOBROL ASIK
0,5
5,1
FRIENDS TOPIK SIANG WOOOW...!(R)
0,6 0,6 0,2
5,7 4,9 5,2
SELEBRITI SEHARI PANDA FANFARE MR BEAN(R)
0,6 0,6 1,0
5,2 5,8 9,4
TOM AND JERRY CURIOUS GEORGE(R) MR BEAN(R) TOPIK PETANG SUKA-SUKA NIZAM
1,2 10,9 1,4 12,4 1,2 9,2 1,0 6,8 0,9 4,5
PESBUKERS
2,3 10,0
CATATAN SI OLGA
1,7
6,4
FOLLOW CAGUR
0,7
2,8
5V OBAMA ANAK MENTENG
0,8
4,8
CAKRAWALA(F06) TOPIK MALAM LENSA OLAH RAGA MALAM FENOMANIA(R)
0,4 0,4 0,3 0,2
4,4 6,0 6,3 5,2
7,2 1,4 -4,6 -0,7 -1,4 -2,4 0,9 1,9 2,4 0,2 4,7 4,6 0,1 0,2 4,8 6,2 4,5 5,9 0,0 -2,0 -0,5 2,4 -1,2 0,4 0,7 0,2 0,1 1,2 -1,2 -0,5 -2,4 -0,5 -2,9 -2,7 -1,7 -3,0 -0,8 -4,2 0,6 3,1 5,1 5,5 3,6 2,9 0,9 10,2 3,4 1,4
SIDIK 0,4 TAWAR - TAWARAN TAWA!(R)0,2 CERITA(R) 0,1 TV CHAMPION 2 0,2 MAJELIS SAKINAH 0,2
14,2 8,2 2,1 7,7 6,8
### 6,4 5,8 4,0 4,1 2,9 LINTAS PAGI 0,4 10,5 9,1 LITTLE EINSTEINS 0,4 6,2 9,3 DONALD DUCK PRESENTS 0,9 9,9 ### UPIN IPIN DAN KAWAN-KAWAN 1,6 17,4 ### ### SERIAL PILIHAN 1,5 15,2 ### ### POSE 0,8 9,2 ### 80Q UCOK BABA:ANAK BAWANG 1,4 15,3 PENC 8,9 2,9 6,1 5,4 DIANTARA KITA 0,9 8,6 5,9 LINTAS SIANG 0,7 6,1 4,8 80X ANAKKU BUKAN ANAKMU1,1 9,8 2,6 3,3 3,3 80O ANAKKU TIDAK GILA 0,8 7,5 2,7 3,2 2,7 3,9 TUNTAS 0,9 8,0 5,0 LINTAS PETANG 0,6 5,0 5,7 UPIN IPIN 1,5 9,2 3,6 2,2 SHAUN THE SHEEP 2,1 10,6 2,6 SEPATU SUPER 2,0 9,2 4,4 5,9 5,5 TENDANGAN SI MADUN SEASON 2,7 10,3 3 5,7 6,9 4,5 RADEN KIAN SANTANG 4,1 17,8 3,5 4,2 4,3 LARA 1,5 10,4 3,9 4,2 80T ATAS BOLEH... BAWAH BOLEH 0,9 11,2 8,0 7,1 6,8 LINTAS MALAM 0,5 10,7 9,2 SPORT MANIA 0,4 11,2 9,7
G a p
2,5 -2,6 -4,9 -7,1 -4,2 -2,4 3,8 1,9 3,8 2,7 3,5 3,3 1,7 0,8 1,8 -5,2 -3,4 -1,9 1,9 1,5 -0,9 0,4 -1,6 -0,9 -3,7 -3,5 -2,2 -1,8 -1,1 -3,5 -3,6 -2,8 -0,9 -0,6 -1,5 -0,2 2,4 0,7 -0,5 1,1 0,2 -1,0 -2,5 1,2 -2,2 -5,5 3,7 4,8
TVR TVS
12F THE WENDELL BAKER STORY 0,2 7,0
AKHIRNYA KU TAHU(R) BULETIN INDONESIA PAGI
0,1 0,1
2,7 3,5
DORA THE EXPLORER 0,4 9,2 CHALKZONE 0,6 8,4 SPONGEBOB SQUAREPANTS 1,5 16,1
THE PENGUINS OF MADAGASCAR 1,3 13,2 SKETSA TAWA(R) 0,9 10,4 DAPOER COBEK(R) OBSESI
0,3 0,6
3,0 5,9
BULETIN INDONESIA SIANG
0,6
5,4
NAMAKU MENTARI
0,3
3,0
100% AMPUH
TOP BANGEET(R) FOKUS SELEBRITI ARJUNA ALA RESEP JUNA SI KRIWIL
0,4
0,6 0,7 0,6 0,4
3,3
5,1 5,8 3,7 2,3
12W ARTHUR AND THE MINIMOYS 1,3 5,5
12H STORMBREAKER
12H APPALOOSA
1,1
4,5
0,6
5,7
100% SPORT 0,5 BULETIN INDONESIA MALAM 0,4
9,5 9,5
G a p
3,5 2,7 2,4 2,3 2,2 3,0 4,5 6,3 5,4 2,4 4,2 3,5 5,8 4,9 2,9 2,1 2,8 2,8 3,0 3,6 2,9 2,7 4,6 3,5 3,0 2,9 5,9 9,8 ### ### ### 4,9 4,0 4,8 4,0 3,5 2,3 1,8 1,3 3,5 4,8 6,2 7,8 7,3 7,9 9,3 7,7 6,5
-0,6 0,4 -1,9 -3,7 -1,8 0,7 -0,3 2,7 -0,9 -1,0 1,7 0,3 3,3 2,0 -0,4 -0,6 0,9 1,4 1,4 1,9 0,4 -1,1 0,2 0,4 0,8 0,6 -1,1 -1,9 5,1 5,5 5,7 -3,0 -1,6 -0,2 -0,7 0,4 -0,7 -1,2 -0,3 0,0 2,3 -0,7 -0,4 -0,2 3,5 5,2 4,6 4,9
LATV
NO TRANSMISSION
TVR TVS
#N/A ###
KABAR PAGI
0,3
5,1
KABAR ARENA APA KABAR INDONESIA PAGI
0,2 0,4
2,5 4,7
TEMPO HARI KABAR PASAR COFFEE BREAK
0,2 0,2 0,3
2,9 2,1 2,8
KABAR SIANG
0,4
3,5
RUANG KITA
0,4
3,4
KABAR PASAR 0,3 2,9 ISL:PERSELA VS PELITA BR(L) 1,6 11,9
KABAR PETANG
1,0
4,4
APA KABAR INDONESIA MALAM0,8
2,9
DAULAT RAKYAT
0,4
1,5
KABAR MALAM
0,9
4,2
MENYINGKAP TABIR KABAR ARENA KABAR(F04)
1,1 1,0 0,6
6,2 7,7 8,0
APA KABAR INDONESIA MALAM0,3 L
6,6
G a p
5,5 4,3 6,0 5,0 3,7 3,4 3,4 1,4 1,8 0,6 1,1 2,8 0,7 0,8 0,7 0,8 1,7 1,5 2,0 3,0 3,0 2,6 1,9 2,5 2,2 2,1 1,5 1,7 1,2 1,5 2,4 3,2 2,4 2,0 2,1 0,8 0,6 0,8 1,6 0,8 0,8 2,6 1,2 1,9 1,8 1,6 0,9 1,0
3,9 0,6 0,5 -1,6 -2,3 -3,8 -0,7 -1,4 -1,4 -1,7 -1,5 -0,4 -1,7 -0,9 -2,8 -0,8 0,0 0,6 1,3 2,2 1,9 1,2 -0,1 0,6 0,8 1,3 0,9 1,3 0,0 0,4 0,7 1,6 1,6 0,6 0,7 -0,5 -0,5 -0,3 0,3 -0,6 0,1 0,2 -2,4 -3,3 -2,8 -3,7 -3,7 -3,6
TTVR
SISI BERITA L3 INDONESIA BERSUARA L3
TTVR
ak tu
### 6,9 1,0 5,4 6,6 8,3 9,5 6,6 8,7 ### ### ### ### 8,9 ### ### ### ### 7,9 6,1 9,2 ### 9,6 7,6 8,0 7,2 7,4 8,0 5,0 9,3 8,9 ### 8,3 7,9 ### 9,5 9,9 ### ### ### ### ### 8,9 9,6 8,4 ### ### ###
TVR TVS
TVR TVS Last Week This Week
W
CRAZY SPORT(R) 0,3 9,4 PPD 2014: MALTA VS ITALIA(L) 0,5 17,6
G a p
Share'30
TVS
Share'30
2,3 13,6 15,6 8,1 11,6 3,2 0,3 -2,2 -1,1 -0,7 -2,7 -3,1 -2,5 -3,4 -3,4 -2,4 -0,5 -1,0 0,5 -1,3 -3,2 -3,7 -1,3 0,3 1,4 1,7 1,8 2,9 1,5 -1,5 -1,3 -2,8 -1,7 5,7 2,5 3,5 3,3 2,9 -0,2 -1,7 -1,7 -0,3 -0,7 1,1 0,9 2,3 -2,9 -5,2
TVR
Share'30
9,5 18,9 23,7 17,3 18,3 8,5 10,2 8,8 5,1 6,1 5,0 2,7 3,6 3,7 3,5 3,2 4,7 5,6 5,7 4,9 5,7 5,6 3,7 4,9 7,7 9,6 11,7 11,7 9,1 7,4 5,4 3,7 7,6 12,8 9,9 7,1 6,3 4,7 2,6 3,0 3,9 5,4 5,5 5,8 4,5 6,4 6,5 5,1
G a p
Share'30
2:00 2:30 3:00 3:30 4:00 4:30 5:00 5:30 6:00 6:30 7:00 7:30 8:00 8:30 9:00 9:30 10:00 10:30 11:00 11:30 12:00 12:30 13:00 13:30 14:00 14:30 15:00 15:30 16:00 16:30 17:00 17:30 18:00 18:30 19:00 19:30 20:00 20:30 21:00 21:30 22:00 22:30 23:00 23:30 0:00 0:30 1:00 1:30
Share'30
W
ak tu
Wednesday (27/03/2013)
0,1 5,0 0,1 5,1
2:00 2:30 3:00 3:30 4:00 4:30 5:00 5:30 6:00 6:30 7:00 7:30 8:00 8:30 9:00 9:30 10:00 10:30 11:00 11:30 12:00 12:30 13:00 13:30 14:00 14:30 15:00 15:30 16:00 16:30 17:00 17:30 18:00 18:30 19:00 19:30 20:00 20:30 21:00 21:30 22:00 22:30 23:00 23:30 0:00 0:30 1:00 1:30
STAND UP COMEDY SHOW L30,1 MELAWAN LUPA L3 0,1 BELAHAN DUNIA 0,1 METRO PAGI 0,1
5,0 3,7 3,4 1,4
EDITORIAL MEDIA INDONESIA0,2 2,3 8-11 EIGHT ELEVEN
0,1 1,0
SISI BERITA METRO SIANG
0,2 2,1 0,3 2,9
WIDE SHOT
0,2 1,8
METRO HARI INI
0,6 3,0
PRIMETIME NEWS
0,4 1,7
SUARA ANDA
0,2 0,7
TOP NEWS MATA NAJWA
0,4 1,6 0,2 0,8
STAND UP COMEDY SHOW METRO REALITAS METRO SPORT METRO MALAM
0,4 0,2 0,2 0,1
WORLD NEWS METRO SPORT L3
0,0 0,9 0,0 1,0
2,6 1,1 1,9 1,7
2,8 2,0 2,0 1,7 1,9 2,5 4,6 7,9 9,6 9,9 9,8 10,0 10,5 10,0 10,1 11,0 11,1 10,9 10,4 11,1 11,5 12,4 12,9 12,2 11,1 11,4 11,3 11,4 11,9 13,5 16,6 19,3 19,3 21,2 22,0 24,3 26,4 26,9 26,1 23,2 19,8 16,4 13,2 10,8 9,6 8,3 5,7 4,3
2,8 2,6 2,5 2,6 2,8 3,0 4,2 7,7 9,4 9,3 9,6 9,7 9,9 8,8 8,6 8,8 10,1 10,5 11,1 11,5 11,0 11,3 11,4 10,7 11,0 11,0 11,2 11,9 12,8 14,8 18,0 19,5 19,8 22,6 24,6 25,6 26,5 27,3 25,7 23,3 20,4 17,0 13,6 10,9 8,8 6,2 4,9 3,9
Market ALL-Markets
Day Part 22_00 - 25_59 (SMTWTFS) Variable ISO Week
Channel
Share 12
Description (grouped)\
Target
SOCCER FEVER GILA LIGA
SPORT VAGANZA THE FA C:MAN UTD VS CHELSEA(L CHIT CHAT CUZZ LA LIGA:CELTA V VS BARCELONA(L SKETSA Summar y 22:00 - 25:59 (SHOULDER2)
Market ALL-Markets
Total Individuals
Female
Male
A
B
AB
C
DE
18,2 14,0
16,5 13,8
19,6 14,2
36,1 3,4
8,7 10,3
17,1 7,9
18,8 19,6
18,4 8,5
10,1
10,0
10,2
18,7
9,9
12,7
10,9
3,8
8,9
8,3
9,4
10,8
5,6
7,2
10,2
6,9
11,8
11,2
12,3
17,1
8,0
10,9
13,2
8,6
Total Individuals 14,1 14,2
Female 9,0 13,7
Male 17,9 14,6
A 12,4 14,7
B 11,5 7,2
AB 11,8 9,9
C 15,9 16,7
DE 10,8 12,5
11,7
12,4
11,1
12,1
6,9
8,5
13,5
10,7
14,1
10,7
16,9
13,1
14,7
14,3
15,3
9,7
10,6
8,9
12,1
12,0
9,1
9,9
11,8
7,7
Female
Male
A
B
AB
C
DE
-7,5 -0,1
-1,7 0,4
-23,7 11,3
2,8 -3,1
-5,3 2,0
-2,9 -2,9
-7,6 4,0
Day Part 22_00 - 25_59 (SMTWTFS) Variable ISO Week
Channel
13
Description (grouped)\
Target
SOCCER FEVER GILA LIGA
SPORT VAGANZA THE FA C:MAN UTD VS CHELSEA(L CHIT CHAT CUZZ LA LIGA:CELTA V VS BARCELONA(L SKETSA Summar y 22:00 - 25:59 (SHOULDER2)
Market ALL-Markets
Day Part 22_00 - 25_59 (SMTWTFS) Variable ISO Week
Channel
Description (grouped)\
Target
SOCCER FEVER GILA LIGA
Total Individuals -4,1 0,2
SPORT VAGANZA
1,6
2,4
0,9
-6,6
-3,0
-4,2
2,6
6,9
THE FA C:MAN UTD VS CHELSEA(L CHIT CHAT CUZZ LA LIGA:CELTA V VS BARCELONA(L SKETSA
0,0 -8,9 14,1 0,0 -1,2
0,0 -8,3 10,7 0,0 -2,3
0,0 -9,4 16,9 0,0 -0,2
0,0 -10,8 13,1 0,0 -5,1
0,0 -5,6 14,7 0,0 1,1
0,0 -7,2 14,3 0,0 -1,0
0,0 -10,2 15,3 0,0 -1,4
0,0 -6,9 9,7 0,0 -0,9
Summar y 22:00 - 25:59 (SHOULDER2)
Market ALL-Markets
Day Part 22_00 - 25_59 (SMTWTFS) Share 12
Variable ISO Week Channel TRANS
Description (grouped)\
Target
NEW APV ARENA SENSATION OF THE PENTAS TINJU DUNIA SOCCER FEVER CHIT CHAT CUZZ LA LIGA:R MADRID VS BARCELON(L GILA LIGA
SPORT VAGANZA
ALL-Markets
18,2 8,9
Jakarta
18,9 8,4
Bandung
20,0 6,7
Semarang Surabaya Medan
10,3 6,1
21,8 10,6
11,9 10,6
Makassar YogyakartaPalembangDenpasar Banjarmasin
0,6 5,4
19,0 4,8
13,0 20,0
16,4 16,9
20,8 11,8
14,0
13,5
7,7
8,4
19,2
22,1
1,9
8,0
18,9
33,4
17,6
10,1
8,8
14,1
7,2
12,1
14,4
12,8
5,2
18,8
33,1
3,3
11,8
11,5
10,6
7,4
14,4
13,2
4,0
7,2
17,4
21,3
13,7
LA LIGA:CELTA V VS BARCELONA(L THE FA C:MAN UTD VS CHELSEA(L Summary 22:00 - 25:59 (SHOULDER2)
Market ALL-Markets
Day Part 22_00 - 25_59 (SMTWTFS) Variable ISO Week
Channel TRANS
Description (grouped)\
13 Target
NEW APV ARENA SENSATION OF THE PENTAS TINJU DUNIA SOCCER FEVER CHIT CHAT CUZZ LA LIGA:R MADRID VS BARCELON(L GILA LIGA
ALL-Markets
14,1
Jakarta
13,5
Bandung
10,2
Semarang Surabaya Medan
6,4
18,0
12,1
Makassar YogyakartaPalembangDenpasar Banjarmasin
7,0
21,4
27,2
9,4
0,4
14,2
15,5
8,4
3,8
10,0
13,9
20,1
13,6
24,6
17,0
6,8
11,7
12,5
8,9
9,1
4,2
6,1
0,4
21,0
23,0
0,1
9,0
LA LIGA:CELTA V VS BARCELONA(L THE FA C:MAN UTD VS CHELSEA(L
14,1
12,4
13,5
12,1
20,1
18,1
7,2
14,0
18,7
14,8
3,5
Summary 22:00 - 25:59 (SHOULDER2)
10,6
9,6
10,9
8,0
13,1
12,9
4,9
13,0
17,0
11,3
5,1
ALL-Markets 0,0 0,0 -4,1 -8,9 0,0 0,2
Jakarta 0,0 0,0 -5,4 -8,4 0,0 2,0
SPORT VAGANZA
1,6
3,7
-5,2
1,9
-7,9
-8,3
-12,4
15,8
4,2
-33,0
5,7
LA LIGA:CELTA V VS BARCELONA(L THE FA C:MAN UTD VS CHELSEA(L
14,1 0,0 -1,2
12,4 0,0 -1,9
13,5 0,0 0,3
12,1 0,0 0,6
20,1 0,0 -1,3
18,1 0,0 -0,3
7,2 0,0 0,9
14,0 0,0 5,8
18,7 0,0 -0,4
14,8 0,0 -10,0
3,5 0,0 -8,6
SPORT VAGANZA
Market ALL-Markets
Day Part 22_00 - 25_59 (SMTWTFS) Variable ISO Week
Channel TRANS
Description (grouped)\
Target
NEW APV ARENA SENSATION OF THE PENTAS TINJU DUNIA SOCCER FEVER CHIT CHAT CUZZ LA LIGA:R MADRID VS BARCELON(L GILA LIGA
Summary 22:00 - 25:59 (SHOULDER2)
Bandung Semarang Surabaya 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 -9,8 -3,9 -3,8 -6,7 -6,1 -10,6 0,0 0,0 0,0 0,7 -4,6 -9,2
Medan 0,0 0,0 0,2 -10,6 0,0 -8,2
Makassar YogyakartaPalembang Denpasar 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 6,4 2,4 14,2 -7,0 -5,4 -4,8 -20,0 -16,9 0,0 0,0 0,0 0,0 18,2 5,6 5,7 -16,4
Banjarmasin 0,0 0,0 -20,4 -11,8 0,0 -10,8
SPORT VAGANZA
Monday Kategori Pemirsa all 5+ Kids M Kids F Teenage M Teenage F Adult M Adult F Mature M Mature F Oldies M Oldies F Grand M Grand F SES A M SES A F SES B M SES B F SES C M SES C F SES D M SES D F SES E M SES E F SD M SD F SMP M SMP F SMA M SMA F Academy M Academy F University M University F
SPORT VAGANZA
25/03/2013 TVR 0,2 0,1 0,6 0,3 0,0 0,0 0,1 0,2 0,4 0,2 0,4 0,1 0,0 0,0 0,1 0,1 0,2 0,2 0,3 0,1 0,1 0,0 0,0 0,1 0,0 0,3 0,1 0,1 0,1 0,8 0,0 0,1 1,4
Start time 25:50 Pop'n Index 100 50 290 148 14 19 39 94 204 82 185 40 1 2 60 48 91 108 174 63 57 3 4 39 17 147 62 60 62 388 0 58 704
Highlight warna biru menunjukkan penonton potensial program yang bersangkutan (indeks populasinya lebih dari 100)
End time 26:16
Tuesday Kategori Pemirsa all 5+ Kids M Kids F Teenage M Teenage F Adult M Adult F Mature M Mature F Oldies M Oldies F Grand M Grand F SES A M SES A F SES B M SES B F SES C M SES C F SES D M SES D F SES E M SES E F SD M SD F SMP M SMP F SMA M SMA F Academy M Academy F University M University F
SPORT VAGANZA
26/03/2013 TVR 0,3 0,4 0,1 0,7 0,0 1,1 0,6 0,1 0,2 0,2 0,0 0,2 0,3 0,4 0,3 0,4 0,2 0,4 0,2 1,1 0,1 0,6 0,2 0,4 0,2 0,7 0,1 0,6 0,1 0,8 0,2 0,3 1,6
Start time 25:50 Pop'n Index 100 115 22 191 1 316 161 17 69 62 4 64 74 121 79 101 60 114 59 308 35 161 67 125 60 210 37 170 37 195 70 97 461
Highlight warna biru menunjukkan penonton potensial program yang bersangkutan (indeks populasinya lebih dari 100)
End time 26:17
Wednesday Kategori Pemirsa all 5+ Kids M Kids F Teenage M Teenage F Adult M Adult F Mature M Mature F Oldies M Oldies F Grand M Grand F SES A M SES A F SES B M SES B F SES C M SES C F SES D M SES D F SES E M SES E F SD M SD F SMP M SMP F SMA M SMA F Academy M Academy F University M University F
27/03/2013 TVR 0,6 0,4 0,6 0,8 0,1 0,2 1,2 1,2 0,7 0,1 0,1 0,2 0,8 0,6 0,7 0,5 0,1 0,7 1,0 0,0 0,1 0,0 0,2 0,3 0,9 1,2 0,7 0,4 0,7 0,9 0,0 0,6 0,3
Start time 25:35 Pop'n Index 100 77 100 144 26 32 206 204 123 18 13 44 139 108 132 92 12 126 161 0 18 0 35 50 153 216 113 62 113 156 0 114 57
Highlight warna biru menunjukkan penonton potensial program yang bersangkutan (indeks populasinya lebih dari 100)
End time 26:02
DATA PRIMBON DAN STATISTIK
L8
DOKUMENTASI FOTO
L9
*Tim Sportvaganza
*Tim Sportvaganza
*Wira (associate producer) * Ricardo (PA)
* Dede (PA)
*Meeting/brainstorming
* Nadilla (Creative)
* Mega (Creative)
*Bisma (EP)
* Fitri Tropica (Host)