PEDOMAN WAWANCARA I SUBJEK PENELITIAN
: Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Jalan Imogiri No. 1, Kota Yogyakarta
Pertanyaan
:
Tata Kelola Transportasi 1. Bagaimana tata kelola transportasi yang telah berjalan di kota Yogyakarta? 2. Apakah tata kelola transportasi di Kota Yogyakarta sudah responsif terhadap kebutuhan masyarakat? 3. Bagaimana evaluasi sektor transportasi di Kota Yogyakarta? 4. Bagaimana perencanaan kedepan transportasi di Kota Yogyakarta? 5. Bagaimana keterlibatan Swasta dan Masyarakat dalam memberikan akses kepada pejalan kaki? 6. Bagaimana koordinasi yang dilakukan Dishub dengan dinas lain? Pejalan Kaki 1. Siapa yang paling bertanggungjawab dalam mengurusi pejalan kaki? 2. Bagaimana partisipasi
pejalan kaki
dalam
transportasi
di
Kota
Yogyakarta? Adakah data spesifik mengenai jumlah pejalan kaki? 3. Bagaimana pelayanan yang diberikan kepada pejalan kaki di Kota Yogyakarta? 4. Mengapa porsi pejalan kaki dalam transportasi masih kurang? 5. Bagaimana cara mengatasi konflik kepentingan yang terdapat pada fasilitas pejalan kaki? 6. Bagaimana integrasi jalur pejalan kaki sendiri dengan transportasi umum? 7. Bagaimana keterlibatan dalam kegiatan kota layak pejalan kaki?
PEDOMAN WAWANCARA II SUBJEK PENELITIAN
: Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah Kota Yogyakarta Jl. Kenari No 56, Kota Yogyakarta
Pertanyaan
:
1. Bagaiamana penataan trotoar di Kota Yogyakarta saat ini? 2. Bagaimanan mendorong optimalisasi fungsi trotoar di Kota Yogyakarta? 3. Apakah fasilitas pejalan kaki sudah memiliki tingkat kesetaraan yang sama bagi penggunanya? 4. Apakah fasilitas pejalan kaki sudah ramah bagi pejalan kaki? 5. Bagaimana evaluasi fasilitas pejalan kaki yang ada di Kota Yogyakarta? 6. Bagaimana kondisi fasilitas pejalan kaki yang ada di Kota Yogyakarta? 7. Bagaimana koordinasi yang dilakukan Kimpraswil dengan dinas lain untuk menjaga fungsi trotoar? 8. Bagaimana keterlibatan Swasta dan Masyarakat dalam memberikan kenyamanan kepada pejalan kaki? 9. Bagaimana keterlibatan dalam kegiatan kota layak pejalan kaki?
PEDOMAN WAWANCARA III SUBJEK PENELITIAN
: Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Pertanian Kota Yogyakarta Jl. Kenari No 56, Kota Yogyakarta
Pertanyaan
:
1. Bagaimana usaha Dinas Perindagkop untuk menata pedagang kaki lima (PKL) agar tidak menganggu fasilitas pejalan kaki (seperti berjualan di trotoar)? 2. Apa saja aturan yang mengatur mengenai PKL? 3. Apa saja kendala dalam menata PKL agar tidak mengurangi kenyamanan pejalan kaki? 4. Bagaimana koordinasi disperindagkop dengan dinas lain dalam mengawasi penataan PKL?
PEDOMAN WAWANCARA IV SUBJEK PENELITIAN Yogyakarta
: Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota Jl. Kenari No 56, Kota Yogyakarta
Pertanyaan
:
1. Bagaimana konsep kawasan khusus pejalan kaki (pedestrian) pada 3 jalan (Malioboro, A. Yani, Mangkubumi) dalam RTRW? 2. Pihak siapa saja yang terlibat? 3. Mengapa kawasan pedestrian tersebut begitu lama untuk bisa dilaksanakan (terutama kawasan malioboro)? 4. Bagaimana penataan tata ruang untuk penyediaan trotoar di Kota Yogyakarta?
PEDOMAN WAWANCARA V SUBJEK PENELITIAN
: Wahana Lingkungan Hidup Yogyakarta Jl. Nyi Pembayun Kotagede, Kota Yogyakarta
Pertanyaan
:
1. Apa yang membuat WALHI konsen terhadap pejalan kaki? 2. Bagaimana peran WALHI dalam mendorong pemerintah untuk memberikan fasilitas pejalan kaki yang layak? Seperti apa interaksi yang dilakukan? 3. Siapa saja pihak yang WALHI libatkan? 4. Mengapa pejalan kaki belum menjadi prioritas dalam tata kelola transportasi? 5. Bagaimana cara mengatasi konflik kepentingan yang terdapat pada fasilitas pejalan kaki? 6. Bagaimana mendorong partisipasi pejalan kaki? 7. Bagaimana mendorong optimalisasi fungsi trotoar? 8. Bagaimana keterlibatan Swasta dan Masyarakat dalam memberikan kenyamanan kepada pejalan kaki? 9. Apa saja kerugian kota Yogyakarta jika tidak mengakodomasi kepentingan pejalan kaki?
PEDOMAN WAWANCARA VI SUBJEK PENELITIAN
: Camat Danurejan dan Camat Umbulharjo Kecamatan Danurejan & Umbulharjo, Kota Yogyakarta
Pertanyaan
:
1. Kecamatan Danurejan/Umbulharjo menjadi daerah percontohan daerah ramah pejalan kaki, bagaimana proses awal penujukkan tersebut? 2. Apa saja kriteria sehingga suatu daerah dapat dikatakan “ramah pejalan kaki”? 3. Dengan penunjukkan tersebut, apa saja yang telah dilakukan dalam mewujudkan ramah pejalan kaki? Pihak mana saja yang terlibat? 4. Bagaimana tanggapan masyarakat? Sejauh mana partisipasi masyarakat dalam mendukung daerah ramah pejalan kaki? 5. Bagaimana dengan PKL sendiri, apakah mudah mengajak mereka? 6. Dampak apa saja yang terlihat setelah penunjukkan sebagai daerah ramah pejalan kaki? 7. Apa saja kendala dalam mewujudkan daerah ramah pejalan kaki? 8. Sampai pelaksanaan sampai saat ini, apakah sudah mencapai hasil yang diharapkan?
PEDOMAN WAWANCARA VII SUBJEK PENELITIAN
: Paguyuban Pedagang Kaki Lima Kecamatan Danurejan Kota Yogyakarta
Pertanyaan
:
1. Berapa jumlah anggota (PKL) dalam paguyuban ini? 2. Berapa banyak diantaranya yang tidak berijin? 3. Bagaimana tanggapan Anda mengenai perda penataan PKL? Apakah kepentingan PKL terakomodasi dengan adanya perda tersebut? 4. Bagaimana proses sosialisasi yang mengenai perda penataan PKL diberikan kecamatan atau dinas terkait? 5. Apakah masyarakat sering mengelukan mengenai PKL yang mengurangi kenyamanan pejalan kaki? Apa saja yang sering dikeluhkan? 6. Bagaimana cara paguyuban memberikan pemahaman bagi anggotanya agar pejalan kaki diberikan ruang di trotoar? 7. Bagaimana koordinasi dengan anggota PKL untuk memberikan ruang bagi pejalan kaki? 8. Apakah terdapat pengawasan dari paguyuban PKL atau semua diserahkan kepada aparat pemerintah?
PEDOMAN WAWANCARA VIII SUBJEK PENELITIAN
: UPT Maliboro Jalam Malioboro, Kota Yogyakarta
Pertanyaan
:
1. Apa tujuan didirikan UPT Malioboro? 2. Bagaimana UPT Malioboro dalam memberikan pelayanan kawasan malioboro agar tetep nyaman? 3. Siapa saja yang pihak yang dikelola UPT Maliboro dalam mengelola kawasan malioboro? Bagaimana koordinasinya? 4. Bagaimana keterlibatan swasta dan masyarakat didalamnya? 5. Bagaimana mengatasi keluhan wisatawan mengenai jalur pejalan kaki yang terdapat pada kawasan malioboro? 6. Mengenai kawasan pedestrian malioboro kedepan, bagaimana kesiapan kawasan malioboro sendiri? 7. Apa saja perubahan yang akan terjadi dalam menjadikan malioboro sebagai kawasan pedestrian?
PEDOMAN WAWANCARA IX SUBJEK PENELITIAN
: GIZ (The German Organisation for International Cooperation) Jl. Malioboro No. 56 Kota Yogyakarta
Pertanyaan
:
1. Apakah GIZ itu? 2. Bagaimana awal keterlibatan GIZ dalam rencana pedestrian di Malioboro? 3. Apa saja yang dilakukan GIZ dalam rencana tersebut? 4. Bagaimana konsep pejalan kaki menurut GIZ? 5. Bagaimana mendorong partisipasi masyarakat sendiri? 6. Bagaimana mengatasi konflik kepentingan dalam fasilitas pejalan kaki? 7. Dampak apa yang terjadi jika tidak diterapkan kawasan pedestrian di Malioboro?
PEDOMAN WAWANCARA X SUBJEK PENELITIAN
: Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta Jalan Bimasakti No. 1, Kota Yogyakarta
Pertanyaan
:
1. Apa tugas dari BLH terhadap fasilitas pejalan kaki? 2. Mengapa pejalan kaki belum menjadi prioritas saat ini? 3. Salah satu keluhan masyarakat adalah keberadaan pot-pot yang ternyata mengganggu kenyamanan. Bagaimana penataan pot-pot sendiri yang ada di jalur pejalan kaki? 4. Selain itu, bagaimana keberadaan pohon pelindung yang ada di jalur pejalan kaki? Seberapa banyak yang ada di jalur pejalan kaki? 5. Bagaimana penataan jalur hijau di Kota Yogyakarta? 6. Bagaimana penataan ruang terbuka di kota yogyakarta? 7. Bagaimana cara mengatasi konflik kepentingan yang terdapat pada fasilitas pejalan kaki? 8. Bagaimana koordinasi yang dilakukan BLH dengan SKPD lain? 9. Bagaimana seharusnya keterlibatan Swasta dan Masyarakat dalam menjaga kenyamanan kepada pejalan kaki?
PEDOMAN WAWANCARA XI SUBJEK PENELITIAN
: Dinas Ketertiban Kota Yogyakarta Jalan Kenari No. 56, Kota Yogyakarta
Pertanyaan
:
1. Bagaimana peran dinas ketertiban dalam menjaga ketertiban di kota yogyakarta? 2. Seberapa sering dinas ketertiban melakukan penertiban di jalur-jalur pejalan kaki? Apa saja yang sering ditertibkan? 3. Mengapa sering terjadi pelanggaran terhadap fasilitas publik seperti jalur pejalan kaki? 4. Dimana letak perbedaan tugas Dinas Ketertiban dengan Kepolisian? 5. Bagaimana koordinasi yang dilakukan dinas ketertiban dengan SKPD lain? 6. Bagaimana seharusnya keterlibatan swasta dan masyarakat dalam menjaga kenyamanan pejalan kaki?
PEDOMAN WAWANCARA XII SUBJEK PENELITIAN
: PT Jogja Tugu Trans
Pertanyaan
:
1. Bagaimana awal PT. JTT menjadi operator transjogja? 2. Bagaimana bentuk kerja sama PT JTT dengan pemerintah? 3. Bagaimana pelayanan angkutan yang diberikan kepada masyarakat kota yogyakarta? 4. Apa saja kendala yang dihadapi dalam memberikan pelayanan? 5. Apa saja yang dilakukan dalam mengatasi kendala tersebut? 6. Bagaimana segmentasi penumpang transjogja? Dari kalangan mana saja? 7. Bagaimana menarik masyarakat agar dapat beralih ke transportasi umum? 8. Bagaimana penempatan shelter transjogja yang ada? Apakah ada aspek pejalan kaki didalamnya? 9. Bagaimana interaksi yang dilakukan PT. JTT dengan masyarakat?