PEDOMAN PENULISAN USUL PENELITIAN, TESIS, DAN ARTIKEL ILMIAH
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURWOKERTO 2009
Edisi Kedua Cetakan Kedua
Edisi Pertama Cetakan Pertama Edisi Pertama Cetakan Kedua Edisi Kedua Cetakan Pertama Edisi Kedua Cetakan Kedua
: Juni 2002 : Agustus 2003 : Maret 2008 : April 2009
KATA PENGANTAR
Pedoman penulisan usul penelitian, tesis dan artikel ilmiah bagi mahasiswa program Pascasarjana disusun atas dasar kebutuhan yang terkait dengan penyelesaian tugas akhir mahasiswa Program Pascasarjana. Penulisan tesis yang dimulai dengan penulisan usul penelitian sudah merupakan suatu kelaziman pada Program Pascasarjana. Kenyataan, tidak sedikit mahasiswa yang terhambat dalam penyelesaian studinya disebabkan kesulitan dalam penyusunan tugas akhir ini. Penulisan tesis dan artikel ilmiah adalah sarana strategis diseminasi hasil penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan. Buku pedoman ini disusun dengan dua tujuan. Pertama, sebagai pedoman bagi mahasiswa Program Pascasarjana Unsoed dalam menyusun usul penelitian, tesis dan artikel ilmiah. Kedua, sebagai pedoman bagi para dosen dalam membimbing mahasiswa. Diharapkan buku pedoman ini dapat meningkatkan kualitas penulisan ilmiah yang didasarkan atas prinsip dan kaidah ilmiah. Buku pedoman ini disusun oleh Tim Penyusun yang anggotanya terdiri atas perwakilan semua program studi yang ada pada Program Pascasarjana Unsoed dan sudah dilokakaryakan. Ucapan terima kasih dan penghargaan disampaikan kepada Tim Penyusun dan semua pihak yang telah memberi masukan dan saran untuk perbaikan buku ini. Tanggapan dan saran ke arah penyempurnaan buku pedoman ini sangat diharapkan. Semoga buku ini bermanfaat bagi semua yang berkepentingan. Purwokerto, April 2009 Direktur, Ttd Prof. Dr. Hj. Triani Hardiyati, SU NIP. 195108241977012 001
DAFTAR ISI Halaman I. PENDAHULUAN .............................................................................................. 1 II. USUL PENELITIAN ........................................................................................ 2 III. TESIS ................................................................................................................ 4 IV. TATA NASKAH ............................................................................................. 13 V. KEBAHASAAN ............................................................................................... 31 VI. ARTIKEL ILMIAH .......................................................................................... 59 LAMPIRAN ........................................................................................................... 67
1
I. PENDAHULUAN Dalam sistem pendidikan di Program Pascasarjana Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), tesis merupakan bagian dari persyaratan bagi mahasiswa untuk memperoleh gelar magister. Penulisan tesis merupakan kegiatan yang wajib dilakukan oleh mahasiswa menjelang akhir masa studinya. Penulisan tesis yang dimulai dengan penulisan usul penelitian telah menjadi ciri pokok kegiatan perguruan tinggi khususnya bagi mereka yang menempuh pendidikan program pascasarjana S2. Tesis adalah salah satu bentuk karya ilmiah yang disusun oleh mahasiswa sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studinya pada jenjang S2. Tesis merupakan karya ilmiah yang ditulis atau dikerjakan sesuai dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau kaidah ilmiah. Penulisan tesis dan artikel ilmiah
merupakan
salah
satu
sarana
bagi
perguruan
tinggi
dalam
mengkomunikasikan dan mendiseminasikan informasi, gagasan, kajian dan atau hasil penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni kepada masyarakat. Penulisan ini dimaksudkan untuk memberikan pedoman bagi mahasiswa dalam penulisan usul penelitian, tesis dan artikel ilmiah. Penulisan buku ini juga dimaksudkan untuk memberikan pedoman bagi pembimbing dalam mengarahkan dan memperbaiki penulisan usul penelitian, tesis, dan artikel ilmiah mahasiswa yang dibimbingnya.
Buku pedoman ini juga menjelaskan panduan penulisan
karya ilmiah untuk dipublikasikan dalam jurnal. Publikasi artikel ilmiah dalam jurnal ilmu pengetahuan merupakan salah satu bentuk diseminasi hasil penelitian untuk kalangan yang lebih luas. Penulisan karya ilmiah, termasuk tesis, harus mengacu kepada kode etik penulisan. Secara umum, ada dua hal yang terkait dengan etika dalam penulisan tesis. Pertama, terkait dengan pengutipan dan perujukan, perijinan terhadap bahan yang digunakan, penulisan sumber data yang digunakan. Kedua, terkait dengan kejujuran penulis dalam menampilkan data dan informasi yang ditulis dalam tesis. Materi dan tingkat kedalaman permasalahan yang dibahas dalam tesis memiliki cakupan yang lebih luas dan mendalam dibandingkan dengan skripsi. Karya ilmiah tersebut dapat ditulis berdasarkan hasil penelitian, kajian pustaka
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
2
maupun hasil kerja pengembangan. Kualitas tesis harus lebih tinggi dibandingkan dengan skripsi untuk bidang kajian yang sama dan tidak berlaku bila dibandingkan dengan bidang kajian yang lain. Secara sistematis, bab dua buku pedoman ini menjelaskan tentang arti penting usul penelitian, bagaimana menyusun usul penelitian yang baik, dan komponen yang harus ada dalam usul penelitian. Pada bab tiga, dibahas tentang tiga bagian yang harus ditulis dalam sebuah tesis, yaitu: bagian awal yang dimulai dari halaman sampul sampai halaman daftar lampiran; bagian utama yang dimulai dari pendahuluan sampai simpulan dan saran; dan bagian akhir yang berisi informasi yang mendukung atau relevan dengan uraian yang terdapat pada bagian utama tesis. Tata naskah; diantaranya menyangkut format tulisan, jenis kertas dan huruf, jarak dan spasi; dijelaskan dalam bab empat buku pedoman ini. Aspek kebahasaan dan pedoman penulisan artikel ilmiah dijelaskan dalam bab lima dan enam.
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
3
II. USUL PENELITIAN Sebelum melakukan penelitian, mahasiswa diwajibkan untuk menyusun usul penelitian. Tujuan penyusunan usul penelitian adalah untuk memberikan arah bagi pelaksanaan penelitian yang dilakukan dan untuk meyakinkan bahwa mahasiswa telah menguasai metode yang harus digunakan dalam penelitian yang akan dilakukan. Sebagai suatu rencana penelitian, isi usul penelitian secara umum terdiri atas latar belakang masalah, perumusan masalah dan lingkup penelitian, tujuan dan kegunaan penelitian, kerangka teori, hipotesis (bila diperlukan), metode penelitian, dan daftar pustaka. Penulisan
usul
penelitian
tidak
menggunakan
bab
melainkan
menggunakan angka maupun huruf abjad. Isi usul penelitian meliputi beberapa hal sebagai berikut. A. Judul Judul penelitian ditulis secara singkat dan jelas sehingga menggambarkan penelitian yang akan dilaksanakan. Jumlah kata dalam setiap judul 5 – 20 kata. Judul penelitian memuat kata kunci yang menggambarkan masalah penelitian. B. Pendahuluan Pendahuluan berisi latar belakang dan urgensi penelitian. Latar belakang memuat fakta-fakta atau gagasan-gagasan yang relevan dengan masalah penelitian sebagai titik tolak perumusan masalah penelitian. Urgensi penelitian diarahkan untuk menjawab mengapa penelitian penting untuk dilaksanakan. C. Perumusan Masalah Perumusan masalah memuat pernyataan lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah. Perumusan masalah dapat memuat asumsi dan lingkup batasan masalah. Rumusan masalah ditulis secara jelas dan bila perlu dalam bentuk kalimat tanya. D. Tujuan Tujuan penelitian merupakan pernyataan singkat dalam bentuk kata kerja yang hasilnya dapat diukur dan berisi hasil yang ingin dicapai dalam penelitian. Tujuan penelitian mengacu pada judul dan rumusan masalah penelitian.
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis, dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
4
E. Manfaat penelitian Manfaat penelitian menjelaskan kontribusi hasil penelitian untuk pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, pemecahan masalah pembangunan atau pengembangan kelembagaan yang mengacu pada simpulan yang diperoleh. F. Kerangka Teori Bagian ini menguraikan dasar pemikiran dan landasan teori yang menjadi dasar untuk melakukan penelitian, yang diperoleh dari berbagai sumber kepustakaan. Sumber pustaka dapat berupa buku teks, jurnal, majalah, dokumen, makalah seminar, informasi yang diperoleh melalui internet dan sumber-sumber lain yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Kerangka teori dapat juga menguraikan kesenjangan antara hasil penelitian terdahulu dan kenyataan yang ada di masyarakat sehingga perlu diteliti. Kerangka teori dijadikan dasar untuk merumuskan hipotesis apabila diperlukan. Hipotesis merupakan simpulan sementara/tentatif sebagai jawaban terhadap masalah berdasarkan teori yang digunakan. G. Metode Penelitian Metode penelitian menguraikan secara rinci mulai dari pendekatan yang digunakan sampai dengan analisisnya. Pokok-pokok bahasan yang terkandung dalam metode penelitian paling tidak mencakup materi dan sasaran penelitian, metode penelitian (rancangan percobaan, metode sampling atau sensus), variabel penelitian/fokus kajian, teknik analisis data, waktu dan lokasi penelitian. Apabila diperlukan di dalam metode penelitian dapat dicantumkan definisi konsep dan definisi operasional variabel penelitian. H. Daftar Pustaka Penulisan daftar pustaka mengikuti kaidah yang berlaku dalam tata naskah. Informasi penulisan daftar pustaka dapat dilihat pada Bab IV tentang tata naskah.
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis, dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
5
III. TESIS Tesis secara umum dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu bagian awal, bagian utama dan bagian akhir tesis. Bagian awal tesis terdiri atas komponen berikut. 1. Halaman sampul 2. Halaman judul 3. Halaman persetujuan/pengesahan 4. Halaman pernyataan keaslian tesis 5. Halaman persembahan (jika diperlukan) 6. Ringkasan 7. Summary 8. Halaman prakata 9. Halaman daftar isi 10. Halaman daftar tabel (jika diperlukan) 11. Halaman daftar gambar (jika diperlukan) 12. Halaman daftar singkatan (jika diperlukan) 13. Halaman daftar simbol (jika diperlukan) 14. Halaman daftar lampiran (jika diperlukan) Bagian ini terdiri atas komponen berikut. 1. Pendahuluan a. Latar Belakang b. Perumusan Masalah c. Tujuan Penelitian d. Manfaat Penelitian 2. Telaah Pustaka 3. Metode Penelitian 4. Hasil dan Pembahasan 5. Simpulan dan Saran/Implikasi Bagian akhir tesis terdiri atas komponen berikut. 1. Daftar Pustaka 2. Lampiran Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis, dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
6
A. Bagian Awal Tesis 1. Halaman Sampul Halaman sampul terdiri atas dua halaman yaitu halaman sampul luar menggunakan kertas karton (hard cover) berwarna coklat muda dan halaman sampul dalam menggunakan kertas HVS putih. Pada bagian punggung sampul luar ditulis : nama, nomor induk mahasiswa, judul tesis, tulisan:
“TESIS”, tahun lulus dan lambang Unsoed. Halaman sampul
berisi: judul tesis, lambang Unsoed (orisinal), tulisan: “TESIS” menggunakan huruf kapital, nama lengkap penulis tanpa gelar akademik, nomor induk mahasiswa, tulisan: “Program Pascasarjana Universitas Jenderal Soedirman”, nama kota dan tahun diajukan menggunakan huruf kapital. Contoh halaman sampul dapat dilihat pada Lampiran 1a dan 1b. 2. Halaman Judul Halaman judul tesis berisi hampir sama dengan sampul namun tidak ada lambang Unsoed, hanya ditambahkan dengan tulisan kalimat “sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister pada Program Studi ... (isi sesuai dengan nama program studi masing-masing)”. Contoh halaman judul dapat dilihat pada Lampiran 2. 3. Halaman Pengesahan/Persetujuan Halaman pengesahan/persetujuan memuat judul tesis, nama penulis dan kalimat pengesahan: telah dipertahankan di depan tim penguji pada tanggal........, nama dan tandatangan tim penguji dengan urutan Pembimbing I, Pembimbing II, Tim Penguji, serta Pengesahan Direktur Pascasarjana Unsoed dan Ketua Program Studi. Contoh halaman pengesahan dapat dilihat pada Lampiran 3a dan 3b. 4. Halaman Pernyataan Keaslian Tesis Halaman pernyataan keaslian tesis berisi tentang pernyataan bahwa karya ilmiah tesis merupakan hasil karya sendiri bukan hasil plagiasi. Dengan demikian, apabila ternyata terbukti hasil karya ilmiah tersebut hasil plagiasi atau bukan karya sendiri maka, penulis diminta untuk mempertanggungjawabkan dan bersedia menerima sanksi. Contoh halaman pengesahan dapat dilihat pada Lampiran 4. Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis, dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
7
5. Halaman Persembahan Halaman persembahan bukan merupakan halaman wajib untuk diadakan. Halaman ini hanya memuat tulisan yang sifatnya pribadi antara lain untuk siapa tesis tersebut dipersembahkan. Kalimat persembahan disusun maksimal 50 kata. Contoh halaman persembahan dapat dilihat pada Lampiran 5 6. Ringkasan Ringkasan ditulis dalam bahasa Indonesia. Alinea pertama pada ringkasan memuat nama mahasiswa, nama program studi, judul tesis dan nama pembimbing. Ringkasan mencakup masalah penelitian, tujuan penelitian, metode penelitian, hasil penelitian, dan simpulan. Di dalam ringkasan tidak boleh ada kutipan atau acuan dari pustaka. Dengan demikian ringkasan merupakan hasil tulisan atau uraian murni penulis. Ringkasan disusun maksimal 800 kata dan diketik satu spasi. Contoh ringkasan dapat dilihat pada Lampiran 6. 7. Summary Summary adalah versi bahasa Inggris dari ringkasan. Summary disusun maksimal 800 kata. Contoh Summary dapat dilihat pada Lampiran 7. 8. Halaman Prakata Prakata memuat uraian singkat proses penulisan tesis, ucapan terima kasih kepada pembimbing, penyandang dana, dan pihak lain yang memberikan kontribusi terhadap penyelesaian tesis. Kalimat ditulis dengan bahasa yang santun (wajar, lugas, dan serius) dan tidak lebih dari satu halaman. Contoh halaman prakata dapat dilihat pada Lampiran 8. 9. Halaman Daftar Isi Halaman daftar isi diketik pada halaman baru dan diberi judul daftar isi yang diketik dengan huruf kapital tanpa diakhiri titik dan diletakkan di tengah atas kertas. Dalam daftar isi dimuat daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, daftar singkatan, daftar simbol, judul bab dan subbab, daftar pustaka dan lampiran. Halaman yang mendahului daftar isi tidak perlu dimuat dalam daftar isi. Judul bab diketik dengan huruf Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis, dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
8
kapital sedangkan judul subbab diketik dengan huruf biasa kecuali huruf pertama tiap kata dalam subbab diketik dengan huruf kapital. Baik judul bab maupun subbab tidak diakhiri dengan titik. Pengetikan antar judul bab berjarak dua spasi, sedangkan baris antar subbab berjarak satu spasi. Kata “halaman” untuk menunjukkan nomor halaman dari setiap bab atau subbab diketik di pinggir kanan halaman yang berakhir pada batas pinggir kanan, dua spasi di bawah kata “DAFTAR ISI”. Akhir setiap judul dalam daftar isi dihubungkan dengan nomor halaman dari judul yang bersangkutan menggunakan tanda titik-titik (......). Penulisan tanda titiktitik dimulai pada ketukan ketiga setelah huruf terakhir dan diakhiri pada posisi lurus di bawah huruf “a” pertama pada kata “halaman”. Nomor halaman untuk masing-masing bab dan subbab ditulis rata kanan (batas pinggir kanan). Contoh halaman daftar isi dapat dilihat pada Lampiran 9. 10. Halaman Daftar Tabel (jika diperlukan) Daftar tabel hanya dicantumkan apabila jumlah tabel di dalam tesis lebih dari dua. Halaman daftar tabel diketik pada halaman baru. Judul daftar tabel diketik dengan huruf kapital tanpa diakhiri titik dan diletakkan di tengah atas kertas. Daftar tabel memuat semua tabel yang disajikan dalam teks dan lampiran. Nomor tabel ditulis dengan angka arab. Judul tabel dalam halaman daftar tabel harus sama dengan judul tabel dalam teks. Judul (teks) tabel yang lebih dari satu baris diketik dengan spasi satu dan jarak antar judul tabel diketik dengan spasi dua. Nomor tabel diketik tepat pada permulaan batas pinggir kiri, dua spasi di bawah kata “DAFTAR TABEL”. Akhir setiap judul dalam daftar isi dihubungkan dengan nomor halaman dari judul yang bersangkutan menggunakan tanda titik-titik (......). Penulisan tanda titik-titik dimulai pada ketukan ketiga setelah huruf terakhir dan diakhiri pada posisi lurus di bawah huruf “a” pertama pada kata “halaman”. Nomor halaman untuk masing-masing judul tabel ditulis rata kanan (batas pinggir kanan). Contoh halaman daftar tabel dapat dilihat pada Lampiran 10.
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis, dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
9
11. Halaman Daftar Gambar (jika diperlukan) Daftar gambar hanya dicantumkan apabila jumlah gambar di dalam tesis lebih dari dua. Cara pengetikan pada halaman daftar gambar seperti pada halaman daftar tabel. Contoh halaman daftar gambar dapat dilihat pada Lampiran 11. 12. Halaman Daftar Singkatan (jika diperlukan) Halaman daftar singkatan memuat singkatan istilah/satuan yang digunakan di dalam tesis. Cara pengetikannya adalah sebagai berikut. a. Pada lajur/kolom pertama memuat singkatan; b. Pada lajur/kolom kedua memuat keterangan singkatan yang disajikan pada lajur pertama; c. Penulisan diurut berdasarkan abjad latin. Singkatan dengan huruf besar didahulukan. d. Keterangan pada lajur kedua diketik dengan huruf kecil. Contoh halaman daftar singkatan dapat dilihat pada Lampiran 12. 13. Halaman Daftar Simbol (jika diperlukan) Halaman daftar simbol memuat simbol-simbol yang digunakan dalam tesis. Cara pengetikannya adalah sebagai berikut. a. Pada lajur/kolom pertama memuat simbol. b. Pada lajur/kolom kedua memuat keterangan simbol yang disajikan pada lajur pertama. c. Bila simbol ditulis dengan huruf Yunani, penulisannya berdasarkan abjad Yunani. d. Keterangan pada lajur kedua diketik dengan huruf kecil. Contoh halaman daftar simbol dapat dilihat pada Lampiran 13. 14. Halaman Daftar Lampiran (jika diperlukan) Halaman daftar lampiran diketik pada halaman baru. Judul daftar lampiran diketik di tengah atas halaman dengan huruf kapital. Halaman daftar lampiran memuat nomor, teks judul lampiran dan halaman. Judul daftar lampiran harus sama dengan judul lampiran. Lampiran memuat contoh perhitungan, sidik ragam, peta, data pendukung lainnya dan Curriculum Vitae. Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis, dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
10
Contoh daftar lampiran dapat dilihat pada Lampiran 14. B. Bagian Utama Tesis Bagian utama tesis terdiri atas bab pendahuluan, telaah pustaka, metode penelitian, hasil dan pembahasan, kesimpulan dan saran. 1. Pendahuluan Pendahuluan merupakan bab pertama tesis yang mengantarkan pembaca untuk dapat menjawab pertanyaan apa yang diteliti, untuk apa dan mengapa penelitian dilakukan. Bab pendahuluan memuat latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian. a. Latar Belakang Bagian ini memuat fakta-fakta atau gagasan-gagasan yang relevan dengan masalah penelitian sebagai titik tolak merumuskan masalah
penelitian,
alasan-alasan
mengapa
masalah
yang
dikemukakan dalam penelitian itu dipandang menarik dan penting untuk diteliti. b. Perumusan Masalah Perumusan masalah memuat pernyataan lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah. Perumusan masalah dapat dikemukakan asumsi-asumsi dan lingkup batasan masalah. Rumusan masalah ditulis secara jelas dan bila perlu dalam bentuk kalimat tanya. c. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan pernyataan singkat dalam bentuk kata kerja yang hasilnya dapat diukur dan berisi hasil yang ingin dicapai dalam penelitian. Tujuan penelitian mengacu pada judul dan rumusan masalah penelitian. d. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian menjelaskan kontribusi hasil penelitian untuk pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, pemecahan masalah pembangunan atau pengembangan kelembagaan.
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis, dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
11
Selain hal-hal di atas, bab pendahuluan dapat pula memuat kerangka teoritis dan hipotesis, walaupun hal ini tidak selalu wajib. Hipotesis merupakan pernyataan hasil-hasil penelitian yang mendukung atau menolak teori di sekitar permasalahan penelitian. Hipotesis dapat pula memuat pernyataan tentang kesenjangan antara hasil penelitian terdahulu sehingga perlu diteliti kesenjangan tersebut. 2. Telaah Pustaka Isi telaah pustaka dapat memberikan landasan ilmiah untuk mempertajam dan menjawab masalah penelitian, metode penelitian yang dipilih dan arah penelitian dalam lingkup penelitian yang sejenis, kerangka teori. Bahan-bahan yang disajikan dalam telaah pustaka harus relevan dengan permasalahan penelitian, baru, dan orisinil. Esensi dari telaah pustaka bukan mencari masalah kepustakaan melainkan berfungsi untuk menajamkan masalah, mempelajari pendekatan-pendekatan yang telah dilakukan, apa yang telah dihasilkan oleh peneliti sebelumnya dan sekaligus untuk menghindari pengulangan yang tidak perlu dan menghindari kesalahan yang dihadapi oleh peneliti terdahulu. Pada bab telaah pustaka dibahas mengenai teori yang mendasar, obyek yang diteliti dan beberapa hasil-hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan masalah penelitian. 3. Metode Penelitian Metode penelitian menguraikan secara rinci mulai dari pendekatan yang digunakan sampai dengan analisisnya. Pokok-pokok bahasan yang terkandung dalam metode penelitian paling tidak mencakup materi atau sasaran penelitian, metode (rancangan percobaan, metode pengambilan sampel atau sensus), variabel penelitian/fokus kajian dan cara kerja atau definisi konsep dan definisi operasional, teknik analisis data, waktu dan lokasi penelitian. Ciri metode penelitian yang baik adalah dapat dikerjakan dan diikuti oleh orang lain yang membacanya dan mempertoleh hasil yang sama. 4. Hasil dan Pembahasan Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis, dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
12
Penyajian hasil penelitian disatukan dengan pembahasan dalam satu bab. Hasil penelitian memuat data utama, hasil analisis, dan data penunjang yang diperlukan untuk memperkuat hasil penelitian. Penyajian hasil penelitian dapat berupa teks, tabel, gambar, grafik atau foto, dan diletakkan tidak jauh dari teks yang bersangkutan. Pembahasan merupakan interpretasi mengapa data yang diperoleh sedemikian rupa dan harus dikemukakan uraian
bahasannya. Argumentasi
pembahasan dapat
mendukung atau menolak teori maupun hasil penelitian terdahulu. Dalam pembahasan dikemukakan hasil penelitian sendiri dan diuraikan alasanya apabila ada perbedaan atau kesamaan. 5. Simpulan dan Implikasi Simpulan disajikan secara terpisah dari implikasi hasil penelitian. a. Simpulan harus merupakan pernyataan singkat yang merupakan jawaban atas permasalahan dan tujuan penelitian. Simpulan bukan sekedar hasil penelitian yang ditulis ulang tetapi merupakan makna yang dapat ditarik dari hasil penelitian. b. Implikasi
disusun
berdasarkan
pertimbangan
penulis
yang
diperuntukkan bagi pihak lain yang ingin memanfaatkan hasil penelitian. Implikasi dapat berupa rekomendasi kebijakan, tindakan praktis, penelitian lanjutan dan keterbatasan penelitian. C. Bagian Akhir Tesis Bagian ini berisi informasi yang mendukung atau relevan dengan uraian yang terdapat pada bagian utama tesis. Bagian akhir ini terdiri atas Daftar Pustaka, dan Lampiran. 1. Daftar Pustaka Bahan Pustaka yang dimasukkan dalam bagian ini hanya referensi yang telah digunakan dalam tesis. Pustaka yang digunakan berupa pustaka terbaru, orisinil, dan relevan dengan bidang yang diteliti. Komunikasi pribadi tidak termasuk dalam daftar pustaka, bila diperlukan dapat dinyatakan dalam teks dalam bentuk catatan kaki. Catatan kaki berupa keterangan ringkas atas pernyataan dalam teks yang kurang memadai bila
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis, dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
13
dibuat dalam bentuk lampiran. Tata cara penulisan daftar pustaka dibahas dalam Bab IV tentang Tata Naskah. 2. Lampiran Lampiran dapat terdiri atas data atau keterangan lain yang berfungsi untuk melengkapi uraian yang disajikan dalam bagian utama tesis dan harus diacu di dalam bagian utama tesis. Lampiran dapat berupa hasil perhitungan dan analisis data, kuesioner, tambahan uraian cara kerja, gambar, foto, data penunjang, curiculum vitae penulis tesis dan lain-lain. Curiculum vitae penulis sebaiknya disajikan dalam bentuk narasi dan
menggunakan
sudut
pandang
orang
ketiga
sehingga
tidak
menggunakan kata saya atau kami. Hal-hal yang perlu dimuat dalam curiculum vitae adalah nama lengkap penulis, tempat dan tanggal lahir, alamat, riwayat pendidikan, pengalaman berorganisasi yang relevan dan informasi tentang prestasi yang pernah diraih selama belajar dan dilengkapi dengan pas foto terbaru ukuran 4x6 cm. Curiculum vitae ditulis tidak lebih dari satu halaman. Contoh penulisan curiculum vitae Penulis dapat dilihat pada Lampiran 15.
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis, dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
14
IV. TATA NASKAH Dalam penulisan usul penelitian, tesis, dan artikel ilmiah, setiap mahasiswa harus mengikuti tata naskah atau kaidah penulisan ilmiah, di samping tetap memperhatikan substansi atau isi tulisan. Setiap institusi dapat menyusun tata naskah sendiri yang harus digunakan sebagai pedoman penulisan. Secara umum, tata naskah mencakup dua hal, yaitu kaidah penulisan baku yang berlaku universal dalam penulisan ilmiah dan gaya selingkung yang menjadi ciri khas institusi. Bab ini membahas tata naskah penulisan usul penelitian dan tesis. A. Tata Naskah Usul Penelian 1. Kertas Kertas yang digunakan untuk membuat naskah usul penelitian adalah kertas HVS putih, ukuran kuarto (A4) 80 gram. 2. Pias Pias atau margin adalah bagian kertas yang dikosongkan pada sisi kiri, kanan, atas dan bawah. Pias kiri 4 cm sedangkan pias kanan, atas dan bawah 3 cm. 3. Halaman Sampul Judul usul penelitian ditulis seluruhnya dengan huruf kapital. Jika judul lebih dari dua baris maka baris kedua dan seterusnya ditulis lebih pendek daripada baris pertama. Judul usul penelitian hendaknya tidak lebih dari dua puluh kata tidak termasuk kata hubung dan anak judul. Pada jarak yang cukup, di bawah judul dicantumkan lambang UNSOED (original) dengan ukuran diameter 3,5 cm. Di bawah lambang UNSOED ditulis kata “USUL PENELITIAN” (dengan huruf kapital seluruhnya, Times New Roman, font 16). Di bawahnya ditulis nama lengkap penulis dengan huruf kapital pada awal setiap unsur nama dan di bawah nama ditulis nomor induk mahasiswa, font 14. Paling bawah ditulis nama lengkap lembaga (ditulis dengan huruf kapital, font 14) dengan urutan: nama Program Studi, Program Pascasarjana, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto dan tahun usul penelitian dibuat. Semua huruf pada halaman sampul dicetak tebal (Bold). Halaman sampul dijilid soft cover.
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis, dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
15
4. Halaman Judul Judul usul penelitian ditulis seluruhnya dengan huruf kapital. Jika judul lebih dari dua baris maka baris kedua dan seterusnya ditulis lebih pendek daripada baris pertama. Judul usul penelitian hendaknya tidak lebih dari dua puluh kata tidak termasuk kata hubung dan anak judul. Pada jarak yang cukup, di bawah judul ditulis kata “USUL PENELITIAN” (dengan huruf kapital seluruhnya, Font 16, Bold). Di bawahnya ditulis “sebagai salah satu syarat untuk melaksanakan penelitian pada Program Studi ... (isi sesuai dengan nama program studi masing-masing)”. Di bawahnya ditulis nama lengkap penulis dengan huruf kapital pada awal setiap unsur nama dan di bawah nama ditulis nomor induk mahasiswa, font 14. Paling bawah ditulis nama lengkap lembaga (ditulis dengan huruf kapital, font 14) dengan urutan: nama Program Studi, Program Pascasarjana, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto dan tahun usul penelitian dibuat. Semua huruf pada halaman sampul dicetak tebal (Bold). 5. Penomoran Bagian-bagian usul penelitian yang meliputi bab, sub-bab, sub sub-bab dan seterusnya dan diberi nomor urut dengan huruf romawi. I. PENDAHULUAN II. PERUMUSAN MASALAH III. TUJUAN IV. MANFAAT PENELITIAN V. KERANGKA TEORI VI. METODE PENELITIAN A. Materi Penelitian / Sasaran Penelitian B. Rancangan Percobaan / Metode Pengambilan Sampel C. Variabel Penelitian dan Prosedur Pengukuran / Definisi Operasional D. Analisis Data E. Waktu dan Tempat DAFTAR PUSTAKA
6. Nomor Halaman Nomor halaman diletakkan di sebelah kanan atas menggunakan angka arab. Halaman yang memuat judul bab tidak dinomori tetapi halaman tersebut tetap diperhitungkan penomorannya. Nomor halamanhalaman bagian awal usul penelitian ditulis pada margin bawah di tengah Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis, dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
16
kira-kira 1,5 cm dari tepi bawah dengan menggunakan angka romawi kecil. Setiap pergantian bab tidak perlu berganti halaman. 7. Spasi Ketikan Jarak bab dengan sub-bab dua spasi. Jarak sub-bab dengan kalimat pertama dua spasi. Jarak baris dengan baris lainnya adalah satu setengah spasi. Jarak baris terakhir pada suatu sub-bab dengan sub-bab berikutnya sebesar dua spasi. Kutipan langsung yang lebih dari empat baris dalam satu daftar pustaka berjarak satu spasi. Jarak judul kutipan dengan uraian dan akhir uraian dengan judul kutipan adalah dua spasi. Selanjutnya, judul kutipan dengan uraian sebelum dan sesudahnya ditulis dua spasi. a. Paragraf Bentuk penulisan paragraf terdiri atas bentuk bertakuk (indented style). Paragraf bentuk bertakuk ditulis mulai ketukan keenam dari garis pias kiri. Penulisan paragraf pada akhir halaman minimal dua baris. Jika hanya satu baris, dimasukkan pada halaman berikutnya. Dalam satu paragraf tidak boleh hanya satu kalimat. b. Tabel dan Gambar Tabel merupakan bentuk ilustrasi yang digunakan untuk memberikan informasi. Pada dasarnya tabel memberikan informasi singkat yang dapat dipahami oleh pembaca tanpa harus membaca tubuh tulisan karena di dalamnya terdapat pokok-pokok informasi. Tabel digunakan jika peubah / variabel yang diamati cukup banyak dan tidak sama satuannya. Tabel yang terlalu rumit perlu dihindari karena akan mengganggu pembahasan. Judul tabel dirumuskan dalam kalimat yang ringkas. Judul tabel diletakkan di atas tabel dengan jarak dua spasi dari baris terakhir kalimat di atasnya. Judul tabel ditulis dengan huruf kecil kecuali awal kalimat dan nama-nama spesies, kota, dan sebagainya. Akhir judul tabel tidak diberi tanda titik. Judul tabel yang lebih dari satu baris diketik dalam satu spasi. Antara judul tabel dengan tabel berjarak 6 poin (after
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis, dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
17
paragraf). Jarak antar baris dalam tabel satu spasi. Jarak antara tabel dengan keterangan tabel adalah satu spasi. Keterangan tabel ditulis dengan font berukuran 9. Setiap tabel diberi nomor urut dengan angka arab terdiri atas nomor bab dan diikuti nomor urut tabel pada bab yang bersangkutan. Tabel dibuat dengan sistem terbuka, tidak berbentuk sel-sel sebagai pertemuan antara baris dan kolom. Contoh tabel dengan sistem terbuka adalah: Tabel 3.1 Populasi Ternak di Kecamatan Kejobong Kabupaten Purbalingga Jenis Ternak Sapi potong Kerbau Kambing Domba Kuda Babi Ayam dan Itik
Populasi* (ekor) 271 65 15.317 72 1 27 55.418
Populasi** (LU) 271 65 2.145 10 1 11 554
Proporsi (%) 8,86 2,13 70,17 0,33 0,03 0,36 18,12
*Sumber dari Monografi Kecamatan Kejobong (2006) **Livestock Unit, berasumsi pada populasi kategori kelompok umur dewasa
Gambar dipakai dalam usul penelitian untuk memperjelas informasi dan pembahasan atau untuk memberikan gambaran konkret kepada pembaca tentang proses yang berlangsung. Gambar yang digunakan dapat berbentuk diagram alir, grafik, foto, dan gambar. Gambar diletakkan dengan jarak dua spasi dari kalimat terakhir di atasnya. Judul gambar ditulis rata tengah dengan huruf kecil kecuali awal kalimat dan nama-nama spesies, kota, dan sebagainya. Akhir judul gambar tidak diberi tanda titik. Judul gambar yang lebih dari satu baris diketik dalam satu spasi dan rata kiri dengan urutan judul di atasnya. Kalimat pertama setelah gambar berjarak dua spasi dari judul gambar.
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis, dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
18
Rataan tinggi pinggul jantan (cm)
76 74 72 70 68 66 64 62
w ng
ng
ce
bo
it
jo
en
Sa
Kr
ra
an
n
g an ri sa
an
iw
nd
um
Ke
G
uk
p re
po
ga
od
em
ne
de
ka
m
Pa
La
Ka
So
ng
an
r
ng
gk
ga
g in
ba
an
Pa
N
ng
nd
m Ti
La
Ba
Lokasi (Desa)
Gambar 3.2 Rataan tinggi pinggul kambing jantan di Kecamatan Kejobong
Setiap gambar diberi nomor urut dengan angka arab terdiri atas nomor bab dan diikuti nomor urut gambar pada bab yang bersangkutan. Gambar dibuat dengan sistem terbuka. B. Tata Naskah Tesis 1. Kertas Kertas yang digunakan untuk membuat naskah tesis adalah kertas HVS putih, ukuran kuarto (A4), 80 gram 2. Pias Pias atau margin adalah bagian kertas yang dikosongkan pada sisi kiri, kanan, atas dan bawah. Pias kiri 4 cm sedangkan pias kanan, atas dan bawah 3 cm. 3. Halaman Sampul Judul tesis ditulis seluruhnya dengan huruf kapital. Jika judul lebih dari dua baris maka baris kedua dan seterusnya ditulis lebih pendek daripada baris pertama. Judul tesis hendaknya tidak lebih dari dua puluh kata tidak termasuk kata hubung dan anak judul. Pada jarak yang cukup, di bawah judul dicantumkan lambang UNSOED (original) dengan ukuran diameter 3,5 cm. Di bawah lambang UNSOED ditulis kata “TESIS” (dengan huruf kapital seluruhnya, Font 16). Di bawahnya ditulis nama
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis, dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
19
lengkap penulis dengan huruf kapital pada awal setiap unsur nama dan di bawah nama ditulis nomor induk mahasiswa, font 14. Paling bawah ditulis nama lengkap lembaga (ditulis dengan huruf kapital, font 14) dengan urutan: nama Program Studi, Program Pascasarjana, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto dan tahun lulus. Semua huruf pada halaman sampul dicetak tebal (Bold). Halaman sampul dijilid dengan hard copy. 4. Halaman Judul Judul tesis ditulis seluruhnya dengan huruf kapital. Jika judul lebih dari dua baris maka baris kedua dan seterusnya ditulis lebih pendek daripada baris pertama. Judul tesis hendaknya tidak lebih dari dua puluh kata tidak termasuk kata hubung dan anak judul. Pada jarak yang cukup, di bawah judul ditulis kata “TESIS” (dengan huruf kapital seluruhnya, Font 16, Bold). Di bawahnya ditulis “sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister pada Program Studi ... (isi sesuai dengan nama program studi masing-masing)”. Di bawahnya ditulis nama lengkap penulis dengan huruf kapital pada awal setiap unsur nama dan di bawah nama ditulis nomor induk mahasiswa, font 14. Paling bawah ditulis nama lengkap lembaga (ditulis dengan huruf kapital, font 14) dengan urutan: nama Program Studi, Program Pascasarjana, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto dan tahun lulus. Semua huruf pada halaman sampul dicetak tebal (Bold). 5. Penomoran Bab Bagian-bagian tesis yang meliputi bab, sub-bab, sub sub-bab dan seterusnya diberi nomor. Judul bab ditulis rata tengah menggunakan huruf kapital, dicetak tebal diberi nomor dengan angka romawi tanpa kata bab. Sub bab ditulis rata kiri menggunakan huruf biasa kecuali huruf pertama pada setiap kata. Sub bab dan sub sub-bab diberi nomor dengan angka arab berupa nomor bab dan diikuti nomor sub bab dan sub-sub bab. Contoh penomoran bab dan sub bab disajikan sebagai berikut. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Perumusan Masalah C. Tujuan dan Manfaat Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis, dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
20
II. TELAAH PUSTAKA III. METODE PENELITIAN
6. Nomor Halaman Nomor halaman diletakkan di sebelah kanan atas menggunakan angka arab. Halaman yang memuat judul bab tidak dinomori tetapi halaman tersebut tetap diperhitungkan penomorannya. Nomor halamanhalaman bagian awal tesis ditulis pada pias bawah di tengah kira-kira 1,5 cm dari tepi bawah menggunakan angka romawi kecil. Setiap pergantian bab perlu berganti halaman. 7. Spasi Ketikan Jarak antara bab dan sub-bab dua spasi. Jarak sub-bab dengan kalimat pertama dua spasi. Jarak baris dengan baris lainnya adalah satu setengah spasi. Jarak baris terakhir pada suatu sub-bab dan sub-bab berikutnya sebesar dua spasi. Kutipan langsung yang lebih dari empat baris dalam satu daftar pustaka berjarak satu spasi. Jarak judul kutipan dengan uraian dan akhir uraian dengan judul kutipan adalah dua spasi. Selanjutnya, judul kutipan dengan uraian sebelum dan sesudahnya ditulis dua spasi. a. Paragraf Bentuk penulisan paragraf terdiri atas bentuk bertakuk (indented style). Paragraf bentuk bertakuk ditulis mulai ketukan kelima dari garis margin kiri. Penulisan paragraf pada akhir halaman minimal dua baris. Jika hanya satu baris, lebih baik baris tersebut dimasukkan pada halaman berikutnya. Dalam satu paragraf tidak boleh hanya satu kalimat. b. Tabel dan Gambar Tabel merupakan bentuk ilustrasi yang digunakan untuk memberikan informasi. Pada dasarnya tabel memberikan informasi singkat yang dapat dipahami oleh pembaca tanpa harus membaca tubuh tulisan karena di dalamnya terdapat pokok-pokok informasi. Tabel digunakan jika peubah / variabel yang diamati cukup banyak dan tidak
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis, dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
21
sama satuannya. Tabel yang terlalu rumit perlu dihindari karena akan mengganggu pembahasan. Judul tabel dirumuskan dalam kalimat yang ringkas. Judul tabel diletakkan di atas tabel dengan jarak dua spasi dari baris terakhir kalimat di atasnya. Judul tabel ditulis dengan huruf kecil kecuali awal kalimat dan nama-nama spesies, kota, dan sebagainya. Akhir judul tabel tidak diberi tanda titik. Judul tabel yang lebih dari satu baris diketik dalam satu spasi. Antara judul tabel dengan tabel berjarak 6 poin (after paragraf). Jarak antar baris dalam tabel satu spasi. Jarak antara tabel dengan keterangan tabel adalah satu spasi. Keterangan tabel ditulis dengan font berukuran 9. Setiap tabel diberi nomor urut dengan angka arab terdiri atas nomor bab dan diikuti nomor urut tabel pada bab yang bersangkutan. Tabel dibuat dengan sistem terbuka, tidak berbentuk sel-sel sebagai pertemuan antara baris dan kolom. Contoh tabel dengan sistem terbuka adalah: Tabel 3.1 Populasi Ternak di Kecamatan Kejobong Kabupaten Purbalingga Jenis Ternak Sapi potong Kerbau Kambing Domba Kuda Babi Ayam dan Itik
Populasi* (ekor) 271 65 15.317 72 1 27 55.418
Populasi** (LU) 271 65 2.145 10 1 11 554
Proporsi (%) 8,86 2,13 70,17 0,33 0,03 0,36 18,12
*Sumber dari Monografi Kecamatan Kejobong (2006) **Livestock Unit, berasumsi pada populasi kategori kelompok umur dewasa
Gambar dipakai dalam tesis untuk memperjelas informasi dan pembahasan atau untuk memberikan gambaran yang lebih jelas kepada pembaca tentang proses yang berlangsung. Gambar yang digunakan dapat berbentuk diagram alir, grafik, foto, dan gambar. Gambar diletakkan dengan jarak dua spasi dari kalimat terakhir di atasnya. Judul gambar ditulis rata tengah dengan huruf kecil kecuali awal kalimat dan
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis, dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
22
nama-nama spesies, kota, dan sebagainya. Akhir judul gambar tidak diberi tanda titik. Judul gambar yang lebih dari satu baris diketik dalam satu spasi dan rata kiri dengan urutan judul di atasnya. Kalimat pertama setelah gambar berjarak dua spasi dari judul gambar.
Rataan tinggi pinggul jantan (cm)
76 74 72 70 68 66 64 62
w ng
ng
ce
bo
it
jo
en
Sa
Kr
ra
an
n
g an ri sa
an
iw
nd
um
Ke
G
uk
p re
po
ga
od
em
ne
de
ka
m
Pa
La
Ka
So
ng
an
r
ng
gk
ga
g in
ba
an
Pa
N
ng
nd
m Ti
La
Ba
Lokasi (Desa)
Gambar 3.2 Rataan tinggi pinggul kambing jantan di Kecamatan Kejobong
Setiap gambar diberi nomor urut dengan angka arab terdiri atas nomor bab dan diikuti nomor urut gambar pada bab yang bersangkutan. Gambar dibuat dengan sistem terbuka. Apabila gambar diambil dari pustaka, sumber pustaka ditulis setelah judul gambar dalam tanda kurung. C. Teknik Penulisan Kutipan Pustaka Kutipan yang diambil harus dicantumkan sumbernya. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kode etik keilmuan yang berlaku dan untuk menghargai karya orang lain. Pencantuman sumber kutipan terdiri atas kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Jika nama pengarang ditulis sebelum kutipan, yang ditulis dalam tanda kurung adalah tahun penerbitan dan nomor halaman sedangkan setelah nama pengarang tidak diberi tanda koma. Apabila pengarang lebih dari dua orang maka yang ditulis adalah nama belakang pengarang pertama diikuti tulisan et al.
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis, dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
23
Kutipan dapat ditulis secara langsung dan tidak langsung. Kutipan langsung digunakan jika penulis mengutip tulisan apa adanya tanpa mengubah sedikitpun, baik ide maupun bahasanya sedangkan kutipan tidak langsung digunakan jika penulis mengutip idenya saja dan dinyatakan dengan bahasa penulis. Kutipan langsung kurang dari empat baris ditulis satu setengah spasi. Jika empat baris atau lebih maka kutipan ditulis satu spasi. Penulisan baris pertama kutipan yang lebih dari empat baris dimulai dari ketukan kelima dari garis margin kiri seperti memulai paragraf bertakuk sedangkan baris berikutnya dimulai dari margin kiri. Penulisan kutipan langsung diberi tanda petik ganda (“...”). Unsur-unsur sumber kutipan yang perlu dicantumkan dalam kutipan langsung dan catatan kaki adalah nama belakang pengarang, tahun penerbitan dan nomor halaman. Unsur-unsur tersebut ditulis dalam tanda kurung (….), antara nama pengarang dan tahun diberi tanda koma (,) dan antara tahun dan nomor halaman diberi tanda titik dua (:). Aturan-aturan tersebut tidak berlaku dalam penulisan kutipan tidak langsung. Contoh kutipan langsung kurang dari empat baris. Rusyana (1984:182) menyatakan, “Karangan ilmiah merupakan wujud penggunaan laras atau ragam bahasa tersendiri yaitu ragam bahasa ilmiah”. Contoh kutipan langsung empat baris atau lebih. Weinreich (1970:1) memberikan penjelasan kontak bahasa yang menimbulkan kedwibahasaan dan interferensi, yaitu : “The practice of alternately using two languages will be called bilingualism and the persons involved bilingual. Those instances of deviation from the norms of either language which occur in the speech of bilinguals as a result of their familiarity with more than one language, i.e. as a result of language contact, will be referred to as interference phenomena”. Contoh kutipan tidak langsung dari pustaka yang dikarang oleh satu orang. Latar belakang masalah hendaknya memuat teori, fakta, norma… (Muchtar, 1998) atau Muchtar (1998) menyatakan bahwa latar belakang masalah….. Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis, dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
24
atau Muchtar (1998) mengemukakan bahwa latar belakang masalah... Contoh kutipan tidak langsung dari pustaka yang dikarang oleh dua orang. Muchtar dan Jahi (1998) menyatakan bahwa latar belakang masalah..... atau Muchtar dan Jahi (1998) mengemukakan bahwa latar belakang masalah … Contoh kutipan tidak langsung dari pustaka yang dikarang oleh Ali Muchtar, Abdul Jahi dan Daniel Amerta (pengarang tiga orang atau lebih). Latar belakang masalah… (Muchtar et al., 1998) atau Muchtar et al. (1998) menyatakan bahwa latar… atau Muchtar et al. (1997) mengemukakan bahwa latar… Pedoman tersebut berlaku untuk penulisan sumber kutipan dalam format catatan kaki. Contoh beberapa teknik penulisan kutipan pustaka: Nama penulis terpadu di dalam naskah: 1. Butler dan Day (2005) mengatakan bahwa enzim pengurai lignin juga akan menguraikan melanin jamur. 2. Shetty et al. (2004) dan Subbarao et al. (2005) melaporkan bahwa pembenaman dengan bahan organik segar kr dalam tanah akan … 3. Shetty et al. (2004); Subarno (2007)
dan Subbarao et al. (2006)
melaporkan bahwa pembenaman dengan bahan organik segar kr dalam tanah akan … 4. Semangun (2006) menyatakan jamur tular tanah mempunyai inang luas. Semangun (2003) menyatakan jamur tular tanah mempunyai inang luas.
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis, dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
25
(Apabila ada pernyataan oleh seorang pengarang dengan beberapa edisi, digunakan edisi yang baru) 5. Menurut data dari Biro Pusat Statistik (2000), produksi kacang tanah Indonesia rendah. Nama penulis dan tahun di dalam kurung: a) Penghambatan spora jamur di dalam tanah dipengaruhi oleh difusi gasgas beracun (Ko dan Lockwood, 2007). b) Gas-gas di dalam tanah misalnya karbon disulfida, etilen, metana dan aldehida (Tsutsuki dan Ponnamperuma, 2001 dalam Blok, 2007). c) Daya tahan jamur di dalam tanah dipengaruhi oleh pemataharian tanah (Katan, 2003; Gamliel dan Stapleton, 2006). d) Ledakan hama dipengaruhi kondisi mistis petani (Burhan, 2002). e) Predator wereng coklat banyak dijumpai di sawah (Untung, 2006). Sebagaimana disebut di atas, pencantuman sumber referensi juga dapat dilakukan dengan catatan kaki atau dikenal pula dengan sebutan footnote. Cara pencantuman sumber referensi melalui fotetnote ditulis secara lengkap apabila sumber referensi baru pertama kali disebut atau dicantumkan. Cara penulisannya: nama pengarang/penulis, tahun terbit, judul buku (dengan cetak miring atau huruf italic), edisi (bila ada), penerbit, kota penerbit, dan halaman yang diacu. Font: Times New Roman, size: 10, line spacing: single (1 spasi). Angka penulisan fotenote bersambung dari bab 1 hingga bab terakhir. Contoh: 1
John Harding, 1982. Victims and Offenders: Needs and Responsibilities, Bedford Square Press, NCVO, London, UK. Hal.1. 2 Andrew, Karmen 1984. Crime Victim An Introduction to Victimology, Books/Cole Publishing Company Monterey, California. Hal. 3. 3 Sudikno Mertokusumo, 1986. Mengenal Hukum, Liberty, Yogyakarta. Hal. 110. 4 Stephen Schafer, 1968, The Victim and his Criminal a Study in Functional Responsibility. Published by Random House Inc., in New York and simultanneously in Toronto, Canada, by Random House of Canada Limited. Hal. 40.
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis, dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
26
Sumber referensi dalam fotenote tidak ditulis lengkap apabila sudah pernah disebutkan secara lengkap. Penulisan selanjutnyadipersingkat dengan mempergunakan singkatan : ibid., op. cit., dan loc. cit. Ibid, kependekan dari ibidem, = “pada tempat yang sama” dipakai apabila suatu kutipan diambil dari sumber yang sama dengan yang langsung mendahuluinya dengan tidak disela oleh sumber lain. Op. cit., kependekan dari opere citato artinya ”dalam karangan yang telah disebut”, dipakai untuk menunjuk kepada suatu buku yang telah disebut sebelumnya dengan lengkap pada halaman lain dan telah diselingi oleh sumber-sumber lain. Dengan demikian yang dicantumkan nama pengarang, op. cit., dan nomor halaman. Apabila dari seorang penulis atau pengarang telah disebut dua macam buku atau lebih, maka harus ditambahkan nama buku untuk menghindarkan kekeliruan. Loc. cit. kependekan dari loco citato artinya “pada tempat yang telah disebut” dipergunakan untuk menunjuk kepada halaman yang sama dari suatu sumber yang telah disebut. Dengan demikian yang dicantumkan: nama akhir pengarang, loc. cit.. Nomor halaman tidak perlu dicantumkan, sebab dengan sendirinya sama dengan halaman dalam buku yang telah disebut sebelumnya. Contoh pemakaian: ibid., op. cit., dan loc. cit. 5 6 7 8 9 10 11
Andrew Karmen, Crime Victim An Introduction to Victimology, Books/Cole Publishing Company Monterey, California, 1984, hal.9. Ibid., hal. 27 (berarti: dikutip dari buku yang tersebut di atas). John Harding, Victims and and Offenders Needs and Responsibilities, Bedford Square Press\NCVO, 1982, hal.16. Emilio C. Viano, Victims and Society, Visage Press Inc.\Washington D.C., 1976, hal. 626. Andrew Karmen, op. cit.., hal. 186. (buku yang telah disebut di atas). John Harding, loc.cit. (buku yang telah disebut di atas pada halaman yang sama, yakni hal. 16). Andrew Karmen, loc. cit., menunjuk kepada halaman yang sama dengan yang tersebut terakhir, yakni hal. 186.
Fotenote dapat dipakai juga sebagai komentar atau penjelasan yang berkaitan dengan kontens atau isi pada suatu tulisan. Penggunanan fotenote ini bertujuan agar komentar atau penjelasannya tidak mengganggu secara keseluruhan isi tulisan utama.
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis, dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
27
Contoh: 12
Herbert L. Packer, 1968. The Limits of the Criminal Sanction, Stanford University Press, Stanford, California. hal. 17. Lebih lanjtut Packer menyatakan “These three concept symbolize the three basic problems of substance (as opposes to procedure) in the criminal law: (1) what conduct should be designated as criminal; (2) what determinations must be made before a person can be found to have committed a criminal offense; (3) what should be done with persons who are found to have committed criminal offenses. 13 Pengertian paradigma pada hemat penulis dapat dilihat dari dua perspektif yakni perspektif keilmuan dan perspektif umum. Dalam perspektif keilmuan paradigma antara lain dapat dimengerti dari pendapat Thomas Kuhn dan Liek Wilarjo. Kuhn mendefinisikan paradigma diantaranya sebagai ". . . recognized scientific achievements that for a time provide model problems and solutions to a community of practitioners” (Arief Sidarta, 1998. Paradigma Ilmu Hukum Indonesia Dalam Perspektif Positivis. Makalah disajikan 4.2.1dalam Cara Menulis Daftar Pustaka Acuan Simposium Nasional tentang Paradigma dalam Ilmu Hukum Indonesia, UNDIP Semarang. Sedangkan mengartikan sebagai model yangmakalah, dipakai Daftarhal.1) pustaka acuanWilardjo merupakan daftarparadigma yang terdiri atas buku, ilmuwan dalam kegiatan keilmuannya untuk menentukan jenis-jenis persoalan yang perlu digarap,atau dan dengan apayang serta melalui bagaimana itu artikel bahanmetode lainnya dikutipprosedur secara yang tertulis dalampenggarapan tesis. Pustaka harus dilakukan.(Liek Wilardjo, 1998. Peran Paradigma dalam Perkembangan Ilmu. primer diacu seyogyanya terbaru 5 tahun terakhir. Semua Makalahyang disajikan dalam Simposium yang Nasional tentangatau Paradigma dalam Ilmu Hukum Indonesia, UNDIP Semarang. hal.1) 14 tulisan dilakukan dengan aturan baku yaitu ukuran font 12 dengan tipe huruf Dalam perspektif umum sebagaimana tampak dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia paradigma antara lain diartikan sebagai model dalam teori ilmu pengetahuan; kerangka Times New Roman dan tidak ditebalkan. Secara garis besar, bagian yang berfikir (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1988. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Tim Penyusun Pembinaan Pengembangan Bahasa.) Dalam konteks harus ditulis diKamus dalamPusat daftar pustaka dan acuan adalah: penulisan ini maka pengertian paradigma mengacu pada perspektif keilmuan.
Nama penulis, yang ditulis dengan urutan nama akhir diikuti koma, singkatan nama awal dan nama tengah diakhiri titik, tanpa gelar akademik atau gelar apapun lainnya.
Jika penulisnya lebih dari satu, cara
penulisannya adalah penulis pertama ditulis nama belakang diikuti singkatan nama depan dan nama tengah, sedangkan penulis selanjutnya ditulis dengan singkatan nama depan, nama tengah dan ditulis lengkap nama belakangnya. Semua nama penulis suatu tim harus dicantumkan. Tahun penerbitan, Judul, termasuk sub judul yang ditulis dengan huruf miring atau italic Nama penerbit Kota tempat penerbitan Halaman atau jumlah halaman yang diacu. Bagian tersebut dapat beragam bergantung jenis sumber pustakanya. Jika yang diacu berupa buku cukup mencantumkan halaman yang diacu saja, jika yang diacu artikel atau jurnal dicantumkan semua halaman yang memuat artikel tersebut.
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis, dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
28
a. Acuan dari Buku Cara penulisan pustaka dari buku: nama pengarang/penulis, tahun terbit, judul buku (dengan huruf italic), edisi (kalau ada), penerbit, kota tempat terbit dan halaman yang diacu. Contoh: Hadi, S. 2001. Patologi Hutan, Perkembangan di Indonesia. Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Gams, W., E.S. Hoekstra and A. Aptroot, 1998. CBS Course of Mycology 4th ed. Centraalbereu voor Schimmelcultures, barn. Apabila ada beberapa buku yang diacu dengan tahun penerbitan yang sama dan ditulis oleh penulis yang sama maka penulisan tahun penerbitannya ditulis urut kronologi atau berdasar abjad judul bukunya. Misalnya:
Cornet, L. and K. Weeks. 1995a. Career Ladder Plans. Career Ladder Clearinghouse, Atlanta. _____________________. 1995b. Planning Career Ladders. Career Ladder Clearinghouse, Atlanta. b. Acuan dari Kumpulan Makalah Kumpulan makalah yang dimaksud adalah buku atau artikel yang berisi lebih dari satu makalah dan ada editor atau penyuntingnya. Nama editor ditulis seperti di atas dengan diberi keterangan (Ed) jika hanya seorang editor atau (Eds) jika lebih dari satu editor. Judul buku atau artikel tersebut ditulis miring atau italic. Contoh: Marasas, W.F.O. and S.J. Van Rensburg. 1979. Mycotoxins and their medical and veterinary effect. In: J.G. Horsfall and E.B. Coeling (Eds.), Plant Desease: An Advanced Treatis. Vol. 4. pp. 357-380. Academic Press, New York. Mukhadis, H.A. 2000. Tata Tulis Artikel Ilmiah. Dalam: H.A. Saukah dan M.G. Waseso (Eds.), Menulis Artikel untuk Jurnal Ilmiah. Hal. Acuan dari Jurnal atau Makalah 51-65.Universitas Negeri Malang, Malang c. Acuan dari Jurnal atau Makalah
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis, dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
29
Judul jurnal dan makalah dicetak miring dengan huruf kapital pada awal kata, secara lengkap, kemudian diikuti penulisan volume (tahun) dan halaman. Contoh: Butler, M.J. and A.W. Day. 1998. Fungal Melanin: A. Reriew. Canadian Journal of Microbiology. 44:1115-1136. Suryadarma, S.V.C. 1990. Prosesor dan Interface: Komunikasi Data. Info Komputer 4 (4): 46-48 d. Acuan Jurnal dari CD-ROM Penulisannya sama yaitu nama penulis, tahun, judul naskah ditulis biasa, nama jurnal atau majalah ditulis miring, ditambah penulisan CDROM-nya di dalam tanda kurung. Contoh: Mitchell, R. and M. Alexander. 1962. Microbiological Changes in Flooded Soils. Soil Science 93: 413-149 (CD-ROM: Soil Science-Digital, 1995)
e. Acuan dari Prosiding atau Buku Kumpulan Abstrak Penulisan prosiding atau buku kumpulan abstrak dengan huruf miring. Contoh: Ishihara, H. and S. Tsuyumu. 2000. Cloning and Analyses of the Gene from Xanthonomonas citri Involved in Plant Growth. Proceedings of the First Asian Conference of Plant Pathology. August 26-28. Beijing. p10. Paplomatas, E.J., S. Tzalavaras, and J.E. Devay. 1997. Use of Verticillium tricorpus As a Biocontrol of Rhizoctania Solani on Cotton Seedlings. Book of Abstract of 7 th International Verticillium Symposium, October 6-10, Cape Sounion, Athens. Acuan dari Skripsi, Tesis, Disertasi atau Laporan Penelitian f. Acuan dari Skripsi, Tesis, Disertasi atau Laporan Penelitian Penulisan tesis, disertasi dan laporan penelitian dengan huruf miring dan pada bagian akhir ditambahkan tidak dipublikasikan diantara tanda kurung. Contoh:
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis, dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
30
Haryanto, R. 2002. Uji Pseudomonas sp. Sebagai Agensia Pengendali Hayati Sclerotium rolfsii Pada Kacang Merah. Tesis. Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto. (Tidak dipublikasikan). Mujiono, Tarjoko, dan A. Manan. 1999. Kajian Penerapan Pestisida Nabati Pada Ulat Grayak. Laporan Penelitian. Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto. (Tidak dipublikasikan) g. Acuan dari Lembaga yang Ditulis Atas Nama Lembaga Tersebut Nama lembaga penanggungjawab langsung ditulis paling awal, diikuti tahun terbit, judul karangan yang dicetak miring, nama lembaga penanggungjawab atas penerbitan tersebut dan nama tempat penerbitan. Contoh: Direktorat Perlindungan Tanaman Perkebunan (Dipertanbun), 1983. Petunjuk Pengenalan dan Pengendalian Penyakit-Penyakit Penting Tanaman Kelapa. Direktorat Jenderal Perkebunan, Departemen Pertanian, Jakarta. Biro Pusat Statistik (BPS), 2007. Indonesia dalam Angka.
h. Acuan dari Karya Terjemahan Cara Penulisannya yaitu: nama penulis asli, diikuti tahun penerbitan karya asli, judul terjemahan yang ditulis miring, diikuti kata “Terjemahan oleh…”, nama penerjemah, tahun terjemahan diterbitkan, nama penerbit dan tempat penerbit terjemahan. Contoh: Ary, D., L.C Jacobs, and A. Razavieh. Pengantar Penelitian Pendidikan. Terjemahan oleh Arief Furchan. 2004. Usaha Nasional, Surabaya.yang Disajikan dalam Seminar atau Kongres Acuan dari Makalah i. Acuan dari Makalah yang Disajikan dalam Seminar atau Kongres Nama penulis ditulis paling awal, diikuti tahun, judul makalah dengan cetak miring dan diikuti tulisan “Makalah disajikan dalam…”, nama pertemuan, lembaga penyelenggara, tempat dan waktu penyelenggaraan seminar atau kongres tersebut.
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis, dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
31
Contoh: Rahayu, M. 2001. Pemanfaatan Bahan Nabati untuk Pengendalian Penyakit Layu Bakteri pada Kacang Tanah. Makalah disampaikan dalam Kongres XVI dan Seminar Nasional PFI, IPB, Bogor, 22-24 Agustus 2001 j. Acuan Artikel dari Internet Penulisan Artikel berasal dari jurnal ditulis: nama penulis, diikuti oleh tahun, judul, nama jurnal (cetak miring), keterangan on-line dalam tanda kurung, volume dan nomor dan diakhiri dengan alamat sumber disertai kapan akses dilakukan. Contoh: May, S. 1995. The Origin of Landsberg, Columbia and C24. (On-line), Protocols of NASC, http://nasc. Nott. Ac. Uk/protocols/ler.html diakses 2 September 1999
Apabila artikel berasal dari e-mail pribadi hasil konsultasi dengan pakar di bidang ilmunya maka penulisannya adalah nama pengirim, alamat e-mail diantara tanda kurung, waktu (tanggal, bulan, tahun), topik isi bahan ditulis dengan cetak miring, nama yang dikirimi dengan alamat e-mailnya di antara tanda kurung. Contoh: Garcia, M. (
[email protected]). 1 September 1999. arabidopis ecotypes. E-mail kepada L Soetanto (Loekas,soetanto@medew. fyto.wau.nl)
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis, dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
32
V. KEBAHASAAN Penggunaan bahasa dalam karangan ilmiah, termasuk tesis, memiliki ciri tertentu berbeda dengan bahasa tulis pada umumnya. Bahasa tulis keilmuan memerlukan kelengkapan unsur kalimat, komunikatif, menggunakan kaidah bahasa yang baik dan benar, jelas, efisien, efektif dan tidak bermakna ganda. Bahasa tulis ilmiah dapat memenuhi fungsinya apabila informasi yang disampaikan penulis dapat dimengerti oleh pembaca. Pilihan kata dalam bahasa tulis ilmiah berkaitan dengan bidang ilmu pengetahuan yang dibicarakan. Katakata yang digunakan bersifat denotatif yaitu memiliki makna lugas dan tepat dalam pengungkapannya. Berdasarkan uraian di atas bahasa dalam karangan ilmiah hendaknya, mengikuti ketentuan sebagai berikut: a. menggunakan bahasa resmi atau baku, b. mematuhi ejaan yang berlaku dan menggunakan tatatulis yang sudah lazim, c. menggunakan makna denotatif, d. menggunakan kata dan istilah yang tepat, e. menggunakan kalimat-kalimat yang efektif, dan f. menghindari penggunaan kata-kata beremosi. Bahasa baku adalah bahasa yang sesuai dengan kaidah yang berlaku dan selalu dikaitkan dengan situasi resmi sehingga bahasa tersebut juga disebut sebagai bahasa resmi. Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat menggambarkan ide atau pikiran yang sesuai dengan ide atau pikiran penulisnya. A. EJAAN
1. Pemakaian Huruf Ejaan Bahasa Indonesia yang berlaku sekarang adalah Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Di dalamnya diatur mengenai pemakaian huruf, penulisan kata, pemakaian tanda baca dan penulisan unsur serapan. a. Huruf Kapital 1) Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat 2) Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama petikan langsung
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
33
Contoh: Rusyana (1984:82) menyatakan, “Karangan ilmiah merupakan wujud penggunaan laras atau ragam bahasa tersendiri yaitu ragam bahasa ilmiah” 3) Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan. Contoh: Allah Yang Mahakuasa, Yang Maha Pengasih, Alkitab, Quran, Weda, Islam, Kristen, Tuhan akan menunjukkan jalan yang benar kepada hamba-Nya, Bimbinglah hamba-Mu ya Tuhan. 4) Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama setiap unsur nama diri, gelar kehormatan, gelar keturunan/kebangsawanan dan keagamaan yang diikuti nama orang dan jika tidak diikuti nama orang tidak perlu memakai huruf kapital. Contoh: Sir Alex Ferguson, Sri Sultan Hamengkubuwono X, Kyai Haji Agus Salim. 5) Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang digunakan sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi atau nama tempat. Contoh: Perdana Menteri Mahatir Muhammad, Menteri Luar Negeri Hasan Wirayuda, Gubernur Jawa Tengah, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas Jika tidak diikuti nama orang, nama instansi atau nama tempat, tidak perlu memakai huruf kapital. Contoh: Ia baru saja dilantik menjadi menteri. 6) Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, bahasa, tahun, bulan, hari, hari raya, peristiwa sejarah, takson makhluk hidup.
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
34
Contoh: Bangsa Indonesia, Suku Dayak, Bahasa Indonesia, Idul Fitri, hari raya Galungan, Perang Diponegoro. 7) Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur geografi yang diikuti nama. Contoh: Asia Tenggara, Kabupaten Banyumas, Bukit Barisan, Danau Toba, Gunung Slamet, Jalan Diponegoro, Selat Sunda, Tanjung Intan. Unsur geografi yang tidak diikuti unsur nama tidak menggunakan huruf kapital, misalnya: aula kabupaten, halaman kecamatan, jalan raya dan nama geografi sebagai jenis, misalnya garam inggris, gula jawa, pisang ambon. 8) Huruf kapital digunakan unsur pertama semua unsur nama negara, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan serta nama dokumen resmi kecuali kata seperti dan. Contoh: Republik Indonesia, Majelis Permusyawaratan Rakyat, Departemen Pertanian,
Badan Kesejahteraan
Ibu dan
Anak,
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 57, Tahun 1972. 9) Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk kata ulang sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan serta dokumen resmi. Contoh: Perserikatan Bangsa-Bangsa, Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial, Undang-Undang Dasar Republik Indonesia, Rancangan UndangUndang Kepegawaian. 10) Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) di dalam nama buku, majalah, surat kabar dan judul karangan kecuali kata seperti dan, yang, untuk, di, ke, dari, daripada, dalam, terhadap, sebagai, tetapi, antara yang tidak terletak pada posisi awal. Contoh: Pedoman Identifikasi dan Determinasi Tumbuhan Tingkat Tinggi. 11) Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama penulisan nama orang pada hukum, dalil, uji, teori dan metode, misalnya: hukum Dalton, uji Duncan, analisis Fourier. Huruf pertama penamaan rancangan, proses,
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
35
uji atau metode yang tidak diikuti orang ditulis dengan huruf kecil sedangkan singkatannya ditulis dengan huruf kapital. Contoh: uji morfometri, rancangan acak lengkap (RAL), metode imunodifusi ganda (MIG), proses hierarki analitik (PHA). 12) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangka dan sapaan. Contoh: Prof.
Profesor
Dr.
Doktor
Ph.D.
phylosophy of doctor
M.A.
master of arts
M.P.
magister pertanian
M.M.
magister manajemen
M.H.
magister hukum
M.Si.
magister sains
S.E.
sarjana ekonomi
S.S.
sarjana sastra
S.Si.
sarjana sains
dr.
dokter
Tn.
Tuan
Ny.
Nyonya
Sdr.
saudara
b. Huruf Miring Huruf miring disebut juga huruf Italic. Huruf tersebut digunakan pada kondisi sebagai berikut: 1) Menuliskan judul buku dan terbitan berkala serta prosiding atau workshop yang terdapat dalam teks dan dalam daftar pustaka. 2) Menuliskan kata atau istilah asing yang masih asli baik tulisan maupun ucapannya. Contoh: ad hoc, et al., in vitro, status quo, grass root.
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
36
3) Menuliskan nama ilmiah seperti genus, spesies, varietas dan forma makhluk. Contoh: Garcinia mangostana, Salacca zalacca var. Amboinense. Akan tetapi nama ilmiah di atas tingkat genus tidak ditulis dengan huruf miring. Misalnya: Felidae, Moraceae, Mucorales. c. Huruf Tebal Huruf tebal digunakan untuk judul atau tajuk (heading). Huruf ini dapat digunakan untuk menulis nama takson yang baru ditemukan atau diusulkan pertamakali, vektor atau matriks dalam matematika. Huruf tebal juga digunakan untuk menulis kata atau kalimat yang mendapat penekanan khusus (highlight). 2. Penulisan Kata Dalam bahasa Indonesia terdapat bentuk kata dasar, kata berimbuhan, kata ulang, gabungan kata, bentuk singkatan dan akronim. Penulisan kata dasar dan kata berimbuhan pada umumnya tidak banyak menimbulkan persoalan bagi pemakai bahasa. Karena itu kedua hal tersebut tidak dibahas secara tersendiri disini. Yang akan dibahas pada bab ini adalah pemenggalan kata, penulisan kata ulang, gabungan kata, penulisan kata depan, partikel dan kata bilangan. a. Pemenggalan Kata 1) Jika di tengah kata dasar ada huruf vokal yang berurutan, pemenggalan kata dilakukan diantara kedua huruf vokal tersebut kecuali huruf diftong. Contoh: ma-ut, ku-at, sau-da-ra, san-tai 2) Jika di tengah kata dasar ada dua buah huruf konsonan yang berurutan, pemenggalan kata dilakukan diantara kedua huruf konsonan tersebut. Gabungan huruf konsonan yang melambangkan satu fonem tidak pernah diceraikan. Contoh: swas-ta, cup-lik, Ap-ril, pang-sa, makh-luk, ikh-las.
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
37
3) Jika ditengah kata dasar ada huruf konsonan termasuk gabungan huruf konsonan, di antara dua buah vokal, pemenggalan kata dilakukan sebelum huruf konsonan. Contoh: la-wan, ba-pak, de-ngan. 4) Jika di tengah kata dasar ada tiga buah huruf konsonan atau lebih, pemenggalan kata dilakukan di antara huruf konsonan yang pertama dengan huruf konsonan yang kedua. Contoh: in-fra, ul-tra, in-stru-men, bang-krut. 5)
Imbuhan awalan dan akhiran, termasuk awalan yang mengalami perubahan bentuk serta partikel yang biasanya ditulis serangkai dengan kata dasarnya, dapat dipenggal pada pergantian baris. Contoh: mem-butuh-kan, me-nyisir, bagaimana-kah, walau-pun.
6) Jika suatu kata terdiri atas lebih dari satu unsur dan salah satu unsur itu dapat bergabung dengan unsur lain, pemenggalan dapat dilakukan di antara unsur-unsur tersebut atau sesuai dengan kaidahkaidah di atas. Contoh: fotografi ----- foto-grafi, fo-to-gra-fi introspeksi--- intro-speksi, in-tro-spek-si pascapanen---pasca-panen, pas-ca-pa-nen b. Penulisan Kata Ulang Kata ulang ditulis lengkap dengan menggunakan tanda hubung (-). Kata ulang dapat berupa pengulangan kata dasar, misalnya: macammacam, buku-buku, pengulangan kata berimbuhan, misalnya: berjalanjalan, berkejar-kejaran, ditepuk-tepuk, pengulangan gabungan kata, misalnya: meja-meja tulis, rumah-rumah sakit dan pengulangan yang berubah bunyi, misalnya: ramah-tamah, bolak-balik, sayur-mayur. c. Penulisan Gabungan Kata Penulisan gabungan kata sering bervariasi, ada yang menuliskan terpisah dan ada yang menuliskan serangkai. Variasi penulisan ini terjadi karena beberapa hal antara lain, penulis tidak memahami kaidah
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
38
penulisan yang benar atau kesalahan dalam penulisan dianggap tidak menjadi soal, yang penting informasi dapat dipahami oleh pembaca. Hal tersebut tidak boleh dibiarkan tanpa ada pembenahan di bidang tata tulis. Kaidah penulisan gabungan kata adalah sebagai berikut: 1) Gabungan kata, termasuk yang lazim disebut kata majemuk, bagian-bagiannya dituliskan terpisah. Contoh: bina usaha, daur ulang, industri hilir, jasa marga, kerja sama, serah terima, tata laksana, terima kasih, uji coba. 2) Gabungan kata yang sudah padu benar, sudah senyawa, maknanya tidak dapat dikembalikan kepada makna unsur-unsurnya ditulis serangkai. Contoh: kata daripada dan barangkali. Maknanya tidak dapat dikembalikan kepada dari dan pada, barang dan kali. Kata daripada berfungsi untuk mempertentangkan dan kata barangkali merupakan modalitas yang bermakna ‘tidak pasti’. Contoh lain: apabila, bilamana, bumiputra, padahal, matahari, hulubalang, segitiga. Ada gabungan kata yang salah satu unsurnya tidak dapat berdiri sendiri sebagai kata yang mengandung arti penuh. Unsur ini hanya muncul dalam kombinasi, misalnya unsur antar, catur, daca, maha, non, pasca, peri, sub, tuna dan sebagianya. Misalnya: amoral, asusila, antardaerah, caturwatga, mahasiswa, nonfosfat, perilaku, subbagian, tunadaksa, pascapanen, pancausaha tani. Catatan: Jika unsur terkait seperti itu diikuti oleh kata yang huruf awalnya kapital, di antara kedua unsur itu dibubuhkan tanda hubung (-), misalnya: non-RRC, non-Indonesia, antar-SMU. 3) Unsur maha dan peri sebagai gabungan kata ditulis seringkali dengan unsur berikutnya yang berupa kata dasar. Akan tetapi, jika unsur berikutnya kata berimbuhan, penulisan maha dan
peri
terpisah.
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
39
Contoh: mahakasih, mahasiswa, mahaguru, perilaku, peribahasa, maha pengasih, maha pemurah, peri kemanusiaan. Kata esa ditulis terpisah dalam Ketuhanan Yang Maha Esa 4) Kalau gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus, penulisannya harus serangkai dan tidak diberi tanda hubung (-). diujicobakan,
Contoh:
dibudidayakan,
melatarbelakangi,
pertanggungjawaban, penandatanganan. 5) Gabungan
kata,
termasuk
istilah
khusus,
yang
mungkin
menimbulkan kesalahan pengertian dapat ditulis dengan tanda hubungan untuk menegaskan pertalian unsur yang bersangkutan. Contoh: alat pandang-dengar, anak-istri saya, buku sejarah-baru, mesin-hitung tangan, ibu-bapak kami, watt-jam, orang-tua muda. d. Penulisan Kata Depan Kata depan di dan ke dituliskan terpisah dari kata yang mengikutinya sedangkan awalan di- dan ke- dituliskan serangkai dengan kata yang mengikutinya. Perbedaan kedua hal tersebut dapat dilihat ciri-cirinya seperti berikut ini: 1) Kata depan di dan awalan diCiri yang pertama, kata depan di selalu diikuti kata benda yang menyatakan arah atau tempat, sedangkan di- sebagai awalan selalu diikuti kata kerja. Ciri yang kedua, di sebagai kata depan dapat diganti dengan kata dari, sedangkan di- sebagai awalan tidak dapat diganti dengan kata dari. Ciri yang ketiga, di sebagai kata depan tidak dapat dioposisikan dengan awalan me-, sedangkan disebagai awalan dapat dioposisikan dengan awalan me-. Perhatikan contoh berikut. di (kata depan)
di- (awalan)
di atas (dari atas)
diatur (*dari atur)
di bidang (dari bidang)
dibunuh (*dari bunuh)
di depan (dari depan)
dicuci (*dari cuci)
di jalan (dari jalan)
didera (*dari dera)
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
40
di luar (*meluar)
dimakan (memakan)
di muka (*memuka)
dipukul (memukul)
* suku kata di depan kata dasar berupa awalan bukan kata depan
2) Kata depan ke dan awalan ke Kata depan ke juga selalu diikuti kata benda yang menyatakan arah atau tempat sedangkan awalan ke- tidak demikian. Awalan ke- membentuk kata benda dari kata lain. Awalan ke- yang berkombinasi dengan akhiran –kan menghasilkan kata kerja perintah. Ciri lainnya, kata depan ke dapat diganti dengan dari sedangkan awalan ke- tidak dapat diganti dengan dari. Perhatikan contoh berikut ini: ke (kata depan) a) Ke mana saja kamu selama ini? b) Dia pergi ke kantor setiap hari kerja c) Mereka menuju ke arah yang sama d) Pada waktu saya ke depan, ia malah lari ke belakang Ke- (awalan) a) Ia diangkat menjadi Ketua Senat Mahasiswa tahun ini b) Kesampingkan dulu pekerjaan itu dan kerjakan tugas yang satu ini c) Demonstrasi itu merupakan kehendak mahasiswa sebagai bentuk protes kepada pemerintah e. Penulisan Partikel Partikel yang sering menimbulkan kesimpangsiuran dalam penulisan ilmiah adalah pun dan per sedangkan partikel yang lain yaitu kah, lah dan tah tidak menimbulkan persoalan. 1) Partikel pun Pada dasarnya, partikel pun setelah kata benda, kata kerja, kata sifat, kata bilangan, dituliskan terpisah karena pun yang seperti itu merupakan kata utuh yang memiliki makna penuh. Misalnya: a) Karena krisis moneter, harga-harga pun membumbung tinggi
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
41
b) Apa pun yang dimakan, ia tetap kurus c) Makan tak enak, tidur pun tak nyenyak jika badan sedang sakit d) Mereka pun pasti berharap agar harga bahan pokok kembali normal Penulisan pun berikut ini harus ditulis serangkai: adapun, andaipun, bagaimanapun, biarpun, kalaupun, ataupun, kendatipun, maupun, meskipun, sungguhpun, walaupun dan sekalipun (yang berarti “walaupun”) 2)
Partikel per Partikel per yang berarti ‘mulai’, ‘demi’ dan ‘tiap’ dituliskan terpisah dari bagian-bagian kalimat yang mendampinginya. Misalnya: a) Semua orang yang ditahan diperiksa satu per satu b) Akibat krisis moneter, harga susu naik Rp 7.500,00 per kaleng c) Upah pekerja kasar sekarang Rp 8.000,00 per hari Bentuk per yang menunjukkan bilangan pecah ditulis serangkai.
Tiga persepuluh, delapan perlima belas, tujuh dua pertiga. f. Penulisan Bentuk Singkat, Singkatan dan Akronim 1) Singkatan nama resmi lembaga resmi pemerintah, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti dengan tanda titik. Misalnya: DPR, PGRI, PT, GBHN, KTP, APBN. 2) Singkatan umum yang terdiri atas dua huruf, setiap hurufnya diikuti dengan titik, misalnya: a.n. (atas nama), u.b. (untuk beliau), d.a. (dengan alamat) 3) Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik, misalnya: dsb. (dan sebagainya), sda. (sama dengan atas), Yth. (yang terhormat) 4) Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan atau pangkat diikuti dengan tanda titik, misalnya: A.S. Kartasasmita, Muh. Imran, Bpk. (bapak), Kol. (kolonel), S.E. (sarjana ekonomi), M.Sc. (master of science).
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
42
5) Singkatan satuan ukuran, takaran, satuan mata uang dan lambang unsur kimia tidak diberi tanda titik, misalnya: kg (kilogram), cm (sentimeter), l (liter), ha (hektar), Rp (rupiah), Ca (kalsium), Cl (klorida), Zn (seng). 6) Akronim adalah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai kata. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital. Misalnya: ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia), LAN (Lembaga Administrasi
Negara),
PASI
(Persatuan
Atletik
Seluruh
Indonesia), SIM (surat ijin mengemudi). Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital.
Misalnya: Akabri (Akademi Angkatan
Bersenjata Republik Indonesia), Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional), Iwapi (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia), Kowani (Konggres Wanita Indonesia) Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya ditulis dengan huruf kecil.
Misalnya:
pemilu
(pemilihan umum), radar (radio detecting and ranging), rapim (rapat
pimpinan),
rudal
(peluru
kendali),
tilang
(bukti
pelanggaran), siskamling (sistem keamanan lingkungan). g. Penulisan Angka dan Lambang Bilangan Penulisan lambang bilangan ada dua cara yaitu dengan angka arab atau angka romawi dan dengan huruf. 1) Lambang bilangan dituliskan dengan angka jika berhubungan dengan ukuran seperti panjang, luas, isi, berat, satuan waktu (pergunakan sistem satuan internasional), nilai uang atau yang digunakan untuk menandai nomor jalan, rumah, kamar pada alamat yang bukan pada dokumen resmi.
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
43
Bentuk dihindari
Bentuk dianjurkan
lima sentimeter
5 sentimeter (5cm)
sepuluh meter persegi
10 meter persegi (10m2)
dua puluh lima liter
25 liter (25L)
lima ribu rupiah
Rp5.000,00
2) Bilangan dalam perincian dituliskan dengan angka 3) Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata dituliskan dengan huruf dan yang dinyatakan lebih dari dua kata dituliskan dengan angka. Bentuk yang dihindari Selama seminggu jumlah penderita muntaber berjumlah 3.000 orang Rumah sakit itu sudah menyediakan 12 tenda tambahan Menurut catatan Depkes, jumlah pasien yang 21 orang per hari, lima orang penderita demam, delapan orang penderita TBC, enam orang penderita penyakit dalam dan tiga orang penderita darah tinggi Bentuk yang dianjurkan Selama seminggu jumlah penderita muntaber berjumlah tiga ribu orang Rumah sakit itu sudah menyediakan dua belas tenda tambahan Menurut catatan Depkes, jumlah pasien yang masuk 21 orang per hari, 5 orang penderita demam, 8 orang penderita TBC, 6 orang penderita penyakit dalam dan 3 orang penderita darah tinggi 4) Lambang bilangan pada awal kalimat dituliskan dengan huruf. Bentuk yang dihindari 28 orang ditahan dalam kerusuhan tersebut 10 kambing dijadikan materi dalam penelitian Bentuk yang dianjurkan Sebanyak 28 orang ditahan dalam kerusuhan tersebut Sepuluh kambing dijadikan materi dalam penelitian itu 5) Kata bilangan yang mendapat akhiran –an ditulis seperti berikut ini: Tahun ’50-an
atau tahun lima puluhan
Uang 5000-an
atau uang lima ribuan
Lima uang 1000-an
atau lima uang seribuan
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
44
6) Bilangan yang ditulis dalam dokumen resmi, seperti akta, kuitansi, wesel pos dan cek dapat menggunakan angka dan huruf sekaligus. Telah dijual sebidang tanah seluas 100 (seratus) meter persegi dengan harga Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) Telah diterima uang sejumlah Rp 7.500.000 (tujuh juta lima ratus rupiah) untuk melunasi faktur No. 231/PB/II/1998 7) Penulisan kata bilangan tingkat dapat dilakukan sebagai berikut: Pendidikan Perpajakan Angkatan IV dimulai tanggal 1 Juni 1998 Pendidikan Perpajakan Angkatan Ke-4 dimulai tanggal 1 Juni 1998 Pendidikan Perpajakan Angkatan Keempat dimulai tanggal 1 Juni 1998 8) Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf kecuali jika beberapa lambang bilangan digunakan secara berturut-turut, seperti dalam perincian atau pemaparan. Misalnya: Di antara 72 orang anggota yang hadir, 52 orang setuju, 15 orang tidak setuju dan 5 orang memberikan suara blangko. Kendaraan yang ditempah untuk angkutan umum terdiri atas 50 bus, 100 helicak, 100 bemo. 9) Jika bilangan dilambangkan dengan angka dan huruf, penulisannya harus tepat. Misalnya: Saya lampirkan anda terima uang sebesar Rp999,75 (sembilan ratus sembilan puluh sembilan dan tujuh puluh lima perseratus rupiah). Saya lampirkan tanda terima uang sebesar 999,75 (sembilan ratus sembilan puluh sembilan dan tujuh puluh lima perseratus) rupiah. 3. Tanda Baca 1) Tanda Titik Singkatan umum yang menggunakan huruf kapital tidak menggunakan tanda titik, sedangkan singkatan gelar akademik dan singkatan nama orang harus menggunakan tanda titik. Tanda titik digunakan untuk menutup kalimat yang bukan kalimat tanya atau kalimat seru.
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
45
Tanda titik mengikuti nomor daftar atau rangkaian. Untuk nomor yang sudah mengandung titik di dalamnya tidak diberi titik pada bagian akhir. Contoh: 1. Tujuan 2. Sasaran Tanda titik digunakan pada angka yang menyatakan jumlah untuk memisahkan ribuan, jutaan dan seterusnya sedangkan pada angka yang tidak menyatakan jumlah tidak perlu digunakan tanda titik. Contoh: 10.000 orang 2.345 mahasiswa NIP 130938296 Nomor telepon (0821) 32315 Nomor rekening 23144233 2) Tanda Koma (,) Tanda koma digunakan di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan. a) Perusahaan
itu
bergerak
di
bidang
pariwisata,
pos
dan
telekomunikasi b) Kita butuh aparat yang jujur, bersih dan berwibawa Tanda koma digunakan untuk memisahkan kalimat setara perlawanan yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh tetapi, melainkan, dan sedangkan. a) Mereka bukan pemain yang berbakat, melainkan pemain yang ulet dan rajin. b) Daerah Lampung penghasil utama lada, sedangkan Sulawesi penghasil kopra c) Ia sudah berusaha sekuat tenaga, tetapi pendapatannya tidak cukup untuk biaya hidup sekeluarga.
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
46
Tanda koma digunakan untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimat. a) Kalau hari hujan, saya tidak datang b) Karena ada tugas penting yang harus dikerjakan, ia terpaksa membatalkan perjalanannya ke luar kota. Tanda koma digunakan di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk didalamnya: Oleh karena itu, Jadi, Lagi pula, Meskipun begitu, akan tetapi, a) Oleh karena itu, kita harus berhati-hati. b) Meskipun demikian, hasil penelitian ini memberikan kontribusi yang berarti untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Tanda koma digunakan di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya. Suhardi, M.Sc. Subiyakto, S.H. Tanda koma digunakan untuk mengapit keterangan tambahan dan keterangan aposisi.
Keterangan tambahan adalah keterangan yang
diselipkan dalam kalimat yang sudah lengkap dan bagian ini dibuang pun tidak mengganggu makna dalam kalimat tersebut.
Keterangan
aposisi adalah keterangan yang sifatnya saling menggantikan. a) Menteri Luar Negeri Indonesia, Hasan Wirayuda, memberikan keterangan kepada para wartawan sehubungan dengan hasil kunjungannya ke Jepang b) Edy Kancil, koruptor kelas kakap yang melakukan korupsi miliaran rupiah, sampai sekarang masih tetap dicari oleh pihak kepolisian. 3) Tanda Titik Koma (;) a) Tanda titik koma digunakan untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam suatu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung. Contoh: Kegunaan kelapa banyak sekali, yaitu daging buah kelapa dapat dibuat minyak goreng; sabut kelapanya dapat dibuat tali, sikat, keset, dan Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
47
permadani kasar; tempurungnya dapat dijadikan kayu bakar; pohonnya dapat dijadikan tiang rumah atau jembatan. b) Tanda titik koma digunakan pada rincian ke bawah yang unsurunsurnya berupa kelompok kata yang panjang atau berupa kalimat. Dalam hal ini, sebelum rincian akhir tidak dibubuhkan kata dan. Contoh: Krisis bidang keuangan saat ini menimbulkan berbagai masalah di bidang perekonomian, seperti menurunnya daya beli masyarakat; kebangkrutan di bidang usaha sehingga menyebabkan PHK; utang swasta yang semakin membengkak kerawanan di bidang keamanan dan ketertiban masyarakat 4) Tanda Titik Dua (:) a) Tanda titik dua digunakan pada kalimat lengkap yang diikuti rincian berupa kata atau frasa. Contoh: Air mempunyai sifat-sifat sebagai berikut: mengalir dari tempat yang tinggi selalu rata/mendatar sesuai dengan bentuk wadahnya memberikan tekanan ke semua arah meresap melalui celah kecil melarutkan zat lain. b) Tanda titik dua tidak digunakan sebelum rincian yang merupakan pelengkap kalimat atau kalimat yang pengantarnya belum lengkap. Misalnya: Sifat-sifat air adalah mengalir dari tempat yang tinggi selalu rata/mendatar sesuai dengan bentuk wadahnya memberikan tekanan ke semua arah meresap melalui celah kecil
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
48
melarutkan zat lain. c) Titik dua harus diganti menjadi titik satu pada kalimat lengkap yang diikuti suatu rincian berupa kalimat lengkap pula, dan tanda akhir rincian harus tanda titik. Contoh: Sifat-sifat air adalah sebagai berikut. Air mengalir dari tempat yang tinggi. Permukaannya rata/mendatar. Bentuknya sesuai dengan wadah yang ditempatinya. Air memberi tekanan ke semua arah. Air dapat meresap melalui celah kecil. Air dapat melarutkan berbagai zat d) Tanda titik dua digunakan memisahkan nomor jilid dan halaman dalam daftar pustaka, memisahkan tahun dan halaman kalau pengacuan halaman dilakukan pada sistem nama-tahun dalam teks dan menandai kutipan langsung. Contoh: Agrin 2: 27-35, (Hartoko, 2001: 234) 5) Tanda Petik Ganda (“...”) Tanda petik ganda digunakan sebagai berikut. a) Mengurung kutipan langsung. Ia berkata, “ Saya akan pergi.” b) Mengurung kata atau bentukan kata yang dipinjam dari bahasa lain, kata yang digunakan dengan cara khusus, dan kata percakapan seharihari Pria itu selalu berpakaian “trendy”. Makan itu “diserbu” oleh para pengungsi para pengunjuk rasa mendesak presiden untuk segera “lengser” dari jabatan. c) Mengurung judul cerpen, artikel, ceramah, bab sebuah buku, dan yang sejenis.
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
49
Dalam ceramahnya yang berjudul “Kebijaksanaan Moneter”, ia kurang sependapat dengan program CBS. 6) Tanda Petik Tunggal (‘...’) a) Tanda petik tunggal digunakan untuk mengapit petikan atau kutipan yang tersusun di dalam kutipan lain. Contohnya “Kau dengar bunyi ‘kring-kring’ tadi?” b) Tanda petik tunggal digunakan untuk mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan asing (survive ‘sintas’, feed back ‘balikan’). 7) Tanda Hubung (-) a) Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang (buku-buku, bersama-sama) dan suku-suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian baris. Misalnya: Dalam pembahasan ini diuraikan beberapa hukum alam yang baru. Suku kata yang berupa satu vokal tidak ditempatkan pada ujung atau pangkal baris. Beberapa pendapat mengenai amandemen itu telah disampaikan para ahli. (tidak tepat) Beberapa pendapat mengenai amandemen itu telah disampaikan para ahli (tepat) Pada masa kini, banyak mahasiswa tidak mau meneliti masalah kemiskinan. (tidak tepat) Pada masa kini, banyak mahasiswa tidak mau meneliti masalah kemiskinan (tepat) b) Tanda hubung menyambung awalan dengan bagian kata di belakangnya atau akhiran dengan bagian kata di depannya pada pergantian baris. Contohnya: Kedua anak muda itu berkelana dengan cara mengarungi laut yang luas.
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
50
Para pedagang di Pasar Baru sedang mengarungi beras. Akhiran –i
tidak dipenggal supaya tidak terdapat satu huruf pada
pangkal baris. c) Tanda hubung digunakan untuk merangkaikan se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital (se-Jawa Tengah), kedengan angka (ke-22), angka dengan –an (tahun 40-an), singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata (mem-PHK-kan, sinar-X), merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan bahasa asing (di-smash) 8) Tanda Elipsis (...) Tanda elipsis digunakan untuk menunjukkan bahwa ada bagian yang dihilangkan pada kutipan langsung. (“Pola konsumsi daging ... sesuai kebutuhan”, “... sangat dipengaruhi tingkat kesuburan tanah...”) 9) Tanda Kurung ((...)) a) Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok pembicaraan. b) Tanda kurung mengapit huruf atau kata yang kehadirannya dalam kalimat dapat dihilangkan. c) Tanda kurung (atau tanda kurung tutup) mengapit angka atau huruf yang merinci suatu urutan keterangan. Contohnya : Faktor produksi menyangkut masalah (1) alam, (2) tenaga kerja, dan (3) modal. 10) Tanda Garis Miring (/) a) Tanda garis miring digunakan di dalam nomor surat, nomor pada alamat, dan penandaan masa tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim. b) Tanda garis miring digunakan sebagai pengganti kata dan, atau, dan tiap. B. Penulisan Unsur Serapan Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia banyak menyerap kosakata dari berbagai bahasa, baik dari bahasa daerah maupun dari bahasa
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
51
asing. Berdasarkan integrasinya, unsur serapan tersebut dapat dibagi atas dua golongan. Pertama, unsur pinjaman yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti reshuffle, shuttle, cock. Unsur-unsur tersebut pengucapannya masih mengikuti cara asing. Kedua, unsur pinjaman yang pengucapan dan penulisan disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Dalam hal ini diusahakan agar ejaannya hanya diubah seperlunya sehingga bentuk Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya. Kaidah ejaan yang berlaku bagi unsur serapan adalah sebagai berikut: aa (Belanda) menjadi a paal
pal
baal
bal
ae tetap ae jika tidak bervariasi dengan e aerobe
aerob
aerodinamics
aerodinamika
ae jika bervariasi dengan e, menjadi e haemoglobin
hemoglobin
haematite
hematit
ai tetap ai trailer
trailer
caison
audiogram
hydraulic
kaison
au tetap au audiogram
hidraulik
c dimuka e, i, oe, dan y menjadi s central
sentral
circulation
sirkulasi
c di muka a, u, o, dan konsonan menjadi k cubic
kubik
construction
konstruksi
classification
klasifikasi
crystal
kristal
cc di muka e dan i menjadi ks accent
aksen
accessory
aksesori
vaccine
vaksin
cch dan ch di muka a, o, dan konsonan menjadi k saccharin
sakarin
machine
mesin
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
52
ch yang lafalnya c menjadi c check
cek
China
Cina
sabda
astra
sastra
efek
syntesis
sintesis
idealis
habeas
habeas
riem
rim
(sansekerta) menjadi s abda e tetap e effect ea tetap ea idealist
ee (Belanda) menjadi e stratosfeer
stratosfer
systeem
sistem
eu tetap eu neutron
neutron
europium
europium
gh menjadi g sorghum
sorgum
ie (Belanda) menjadi i jika lafalnya i politiek
politik
oo (Belanda) menjadi o komfoor
kompor
provoost
provos
oo (Inggris) menjadi u cartoon
kartun
proof
pruf
ou menjadi u jika lafalnya u gouverneur
gubernur
coupon
kupon
ph menjadi f phase
fase
physiology
fisiologi
q menjadi k aquarium
akuarium
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
53
frequency
frekuensi
rh menjadi r rhapsody
rapsodi
rhytem
ritme
sc di muka a, o, u dan konsonan menjadi sk scandium
skandium
scriptie
skripsi
sc di muka e, i, dan y menjadi s scenography
senografi
schphistoma
sififtoma
sch di muka vokal menjadi sk schema
skema
scholaticism
skolatisime
t di muka i menjadi s jika lafalnya s ratio
rasio
action
aksi
th menjadi t theocracy
teokrasi
thrombosis
trombosis
uu menjadi u prematuur
prematur
vacuum
vakum
x pada posisi awal kata tetap x xanthate
xantat
xenon
xenon
x pada posisi lain menjadi ks executive
eksekutif
taxi
taksi
xc di muka e dan i menjadi ks exception
eksepsi
excess
ekses
xc di muka a, o, u dan konsonsan menjadi ksk
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
54
excavation
ekskavasi
exclusive
eksklusif
y menjadi i jika lafalnya i yttrium
itrium
dynamo
dinamo
kata seperti standarsiasi, efektif fan implementasi diserap secara utuh disamping kata standar, efek, dan implemen. - aat (Belanda) menjadi –at advokaat
advokat
- age menjadi –ase percentage
persentase
etalage
etalase
al, eel, (Belanda), aal (Belanda) menjadi al structural, structureel
struktural
formal, formeel
formal
normal, normaal
normal
ant menjadi an accountant
akuntan
archy, archie (Belanda) menjadi arki anarchy, anarchie
anarki
ary (Inggris), air (Belanda) menjadi er complementary
komplementer
eel, aal (Belanda) menjadi al ideaal
ideal
formeel
formal
eel (Belanda) yang tidak ada padanannya dalam bahasa Inggris menjadi il principieel
prinsipil
ic, ics, ique, iek, ica (Belanda) menjadi ik, ika logic, logica
logika
phonetics
fonetik
physics, physica
fisika
technique
teknik
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
55
ic, isch (Belanda) menjadi is economical, economisch
ekonomis
practical, practisch
praktis
ile, iel menjadi il mobile, mobiel
mobil
ive, ief (Belanda) menjadi if descriptive, descriptief
deskriptif
logue menjadi log analoog
analog
epiloog
epilog
oir(e) menjadi oar trottoir
trotoar
repertoir
repertoar
or, eur (Belanda) menjadi ur, ir direktor, direkteur
direktur
amateur
amatir
ty, teit (Belanda) menjadi tas university, universiteit
universitas
ure, uur (Belanda) menjadi ur structure, struktuur
struktur
premature, prematuur
prematur
C. Pemilihan Kata dan Istilah Dalam memilih kata hendaknya diperhatikan tiga hal, yaitu (1) ketepatan, (2) kesesuaian, dan (3) kebenaran. Kata yang tepat adalah kata yang mempunyai makna yang dapat mengungkapkan atau sesuai dengan gagasan pemakai bahasa. Kesesuaian menyangkut kecocokan antara kata-kata yang digunakan dalam situasi dan keadaan pembaca. Kebenaran berhubungan dengan penerapan kaidah-kaidah kebahasaan yang meliputi kaidah morfologi, sintaksis, dan ejaan.
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
56
D. Kalimat Efektif Sebuah kalimat yang baik harus mengandung gagasan atau ide pokok yang jelas dan penyusunannya harus memenuhi persyaratan gramatikal. Kalimat disusun berdasarkan kaidah kebahasaan yang berlaku. Kaidah itu meliputi (1) cara memilih kata, (2) unsur-unsur yang harus ada di dalam kalimat, dan (3) aturan-aturan ejaan yang berlaku. Seorang penulis hendaknya dapat menuangkan gagasannya dalam kalimat-kalimat yang efektif. Kalimat efektif harus disusun secara sadar sehingga informasi yang disampaikan oleh penulis dapat diterima secara utuh oleh pembaca. Beberapa hal yang menjadi ciri-ciri kalimat efektif, yaitu: (1) kesepadanan dan kesatuan, (2) kesejajaran, (3) penekanan dalam kalimat, (4) kehematan dalam mempergunakan kata, dan (5) kevariasian dalam struktur kalimat (Akhadiah, Arsyad, dan Ridwan, 1991:116). Kebanyakan penulis masih belum memperhatikan penulisan frase buku dalam kalimat bahasa Indonesia. Mereka masih menggunakan frase yang tidak baku, seperti Bentuk tidak baku terdiri dari tergantung pada bertujuan untuk x berdasarkan kepada membicarakan tentang x antara x dengan y dalam menyusun dibanding walau / meskipun, tetapi ...
Bentuk baku terdiri atas bergantung pada bertujuan x berdasarkan pada berbicara tentang x atau membicarakan x antara x dan y dalam penyusunan dibandingkan dengan walau / meskipun, ... (tanpa kata tetapi)
Penulis juga sebaiknya menghindari kata yang berlebihan seperti (se)rangkaian, (se)kumpulan, kelompok yang diikuti oleh kata ulang. Penulisan yang salah (se)rangkaian molekul-molekul para responden-responden beberapa sampel-sampel banyak unsur-unsur
Penulisan yang benar serangkaian molekul para responden beberapa sampel banyak unsur
Kata yang bersinonim sebaiknya dihindari pemakaiannya secara bersamaan. Bentuk salah Bentuk benar disebabkan karena disebabkan oleh
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
57
agar supaya dalam rangka untuk contoh jenis bantuan misalnya ... ..., baik ... ataupun ...
agar atau supaya dalam rangka ..., atau untuk ... setelah..., contoh bantuan ialah ... atau misalnya ... baik maupun ...
E. Paragraf Paragraf dalam sebuah tulisan merupakan penggalan teks. Hal itu ditandai oleh (1) baris pertama biasanya bertakuk dan (2) selalu dimulai dengan baris baru. Sebuah paragraf merupakan penggalan yang utuh dari pikiran penulis. Paragraf sebagai penggalan pikiran, sebuah paragraf terpisah dari paragraf yang lain. Gagasan yang terkandung dalam setiap paragraf merupakan bagian dari runtunan pikiran yang berhubungan. Setiap paragraf merupakan bagian dari keseluruhan karangan secara utuh. Kalimat-kalimat dalam satu paragraf saling terkait secara utuh dan padu sehingga terbentuk satu kesatuan pikiran.
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
58
VI. ARTIKEL ILMIAH Artikel ilmiah adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal ilmiah atau buku kumpulan artikel ilmiah yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah. Artikel ilmiah dapat berupa hasil penelitian maupun gagasan ilmiah (review). Hasil penelitian ataupun gagasan / pemikiran ilmiah akan lebih bermanfaat apabila telah diaplikasikan ataupun disampaikan kepada publik. Jurnal ilmiah merupakan suatu sarana yang efektif untuk mempublikasikan hasil penelitian bagi kalangan yang lebih luas atau publik. Artikel ilmiah seyogyanya dirancang dengan menyesuaikan petunjuk penulisan jurnal yang dituju. Hampir semua jurnal ilmiah mengeluarkan petunjuk /patokan yang harus diikuti jika ingin naskah kita dimuat di dalamnya. Jumlah halaman artikel dalam jurnal biasanya dibatasi dan umumnya tidak lebih dari 15 halaman, sudah termasuk gambar dan tabel. Dengan demikian hanya hal-hal yang sangat perlu saja yang dapat dimuat dalam halaman yang jumlahnya terbatas tersebut. Kebanyakan jurnal tidak menghendaki Tinjauan Pustaka (Literature Review). Hal-hal yang berkaitan dengan survei pustaka dipadukan dalam Pendahuluan (Introduction Background). Pemilihan dan pemilahan menjadi amat penting dalam penulisan artikel ilmiah. Dalam banyak kasus, metode dibuat seringkas-ringkasnya oleh penulis. A. Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Artikel hasil penelitian tidak ditulis secara menyeluruh seperti laporan teknis resmi hasil penelitian. Artikel hasil penelitian hanya berisi tentang halhal yang penting dari kegiatan penelitian yang dilakukan. Hal-hal pokok yang harus ada dalam artikel ilmiah ini adalah sebagai berikut. 1. Judul Judul artikel ilmiah hendaknya ringkas, informatif, lengkap, tidak terlalu panjang atau pendek yaitu antara 5-20 kata. Judul artikel memuat variabel-variabel yang diteliti atau kata kunci yang menggambarkan masalah yang diteliti. Artikel ilmiah dapat diangkat dari tesis. Pemilihan
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
59
judul hendaklah yang menarik, padat makna dan mampu mencirikan keseluruhan isi naskah. 2. Nama Penulis Nama penulis artikel ditulis tanpa mencantumkan gelar akademik atau gelar lain. Semua pengarang harus ditulis lengkap, tidak boleh hanya et al. Di belakang nama ditulis nama dan alamat lembaga dimaksudkan untuk keperluan korespondensi. Hanya satu nama yang diberi tanda untuk maksud korespondensi. Tuliskan nama negara bila naskah diterbitkan dalam majalah internasional. Artikel ilmiah yang diangkat dari tesis, penulis tesis sebagai peneliti utama sedangkan pembimbing ditulis berikutnya. 3. Abstrak dan Kata Kunci Abstrak berisi pernyataan ringkas dan padat dan menjelaskan seluruh isi tulisan dan umumnya disajikan dalam satu paragraf. Abstrak berisi masalah pokok dan alasan dilakukannya penelitian serta sasaran yang akan dicapai. Nyatakan pendekatan dan metode serta bahan yang dipakai, serta ungkapkan hasil dan kesimpulan penting yang diperoleh. Dalam abstrak hindari informasi atau kesimpulan yang tidak ada dalam makalah, singkatan yang tidak dijelaskan dan merk dagang. Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris dengan panjang maksimum 300 kata (pada beberapa jurnal mensyaratkan tidak lebih dari 200 kata) dan ditulis dengan jarak satu spasi. Kata kunci juga ditulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Kata kunci diperlukan untuk mempermudah penelusuran artikel. Pilih istilah yang membantu artikel anda mudah ditelusuri. Kata kunci tersebut merupakan istilah dasar dari pemikiran/gagasan dalam laporan asli yang berupa kata tunggal atau gabungan kata dan berjumlah 2 – 5 kata. 4. Pendahuluan Bagian pendahuluan menyajikan secara ringkas berisi tentang tiga gagasan: latar belakang, masalah penelitian dan rumusan tinjauan penelitian. Penulisan kajian pustaka harus singkat dan hanya memuat teori-teori
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
60
maupun rujukan yang secara ringkas, padat dan langsung berhubungan dengan masalah penelitian. Alur logika penyajian mulai dari latar belakang diatur sedemikian rupa sehingga mengarahkan pembaca ke perumusan masalah dan cara pemecahannya. 5. Metode Metode menguraikan cara mengumpulkan, sumber dan analisis data. Pada bagian ini dapat dijelaskan tentang lokasi dan lama penelitian, rancangan, model yang digunakan, variabel serta cara penafsiran dan penyimpulan hasil penelitian. Penelitian yang menggunakan alat dan bahan perlu ditulis secara spesifik. Acuan wajib dicantumkan pada metode yang kurang dikenal. 6. Hasil dan Pembahasan Hasil dan pembahasan disajikan secara singkat dan jelas, dan dapat dibantu dengan tabel, gambar dan grafik atau foto yang diberi komentar. Bagian ini memuat hasil analisis data, bukan data mentah atau pun analisis ragamnya sedangkan prosesnya tidak disajikan. Pembahasan bertujuan untuk menjawab masalah penelitian atau menunjukkan bagaimana tujuan yang sesuai dengan permasalahan penelitian. Bagian ini dapat pula memuat penafsiran temuan-temuan mengintegrasikan temuan penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang mapan dan menyusun teori baru atau memodifikasi teori yang ada. Pembahasan selalu mengacu kepada pustaka yang terkait. 7. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan merupakan pernyataan singkat dan akurat dari hasil pembahasan, bukan hasil penelitian yang ditulis ulang namun makna yang didapatkan dari hasil penelitian. Kesimpulan dapat merupakan pembuktian singkat akan kebenaran hipotesis. Kesimpulan yang baik adalah menjawab permasalahan dan tujuan penelitian yang telah disusun. Saran yang dikemukakan seharusnya berkaitan dengan pelaksanaan atau hasil penelitian.
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
61
8. Persantunan Persantunan biasanya ditujukan kepada semua pihak yang membantu jalannya penelitian, misalnya pemberi sumber dana/kelembagaan sponsor, konsultan, teknisi dan oakar yang membantu menelaah naskah. Ucapan hendaknya disampaikan secara formal. 9. Daftar Pustaka Daftar pustaka harus lengkap sesuai dengan acuan dan harus sudah disebut di dalam batang tubuh artikel ilmiah. Sistematika penulisan pustaka dapat dilihat pada pedoman untuk penulisan pada jurnal yang bersangkutan. 10. Lampiran (bagi yang memerlukannya) Lampiran biasanya memuat hal-hal yang dapat membantu memperjelas isi naskah ilmiah tetapi jika dimasukkan ke dalam naskah akan mengganggu kejelasan isi. Lampiran dapat berupa data mentah, gambar atau perhitungan data yang mendukung. B. Artikel Ilmiah yang Berupa Gagasan Ilmiah/Review Artikel ilmiah yang berupa gagasan ilmiah/review antara lain berupa artikel yang menelaah suatu teori, konsep atau prinsip mengembangkan suatu model, mendeskripsi kenyataan atau fenomena tertentu, menilai suatu produk maupun hal lainnya. Seperti penulisan artikel ilmiah hasil penelitian, penulisan artikel ilmiah juga menggunakan sistematika tanpa angka atau abjad. Ditulis melanjut, artinya tidak perlu ditulis pada halaman baru. Hal-hal pokok yang harus ada dalam artikel ini adalah sebagai berikut: 1. Judul Judul artikel ilmiah hendaknya ringkas, informatif, lengkap, tidak terlalu panjang atau terlalu pendek yaitu 5-20 kata. Judul mencerminkan uraian yang terkandung di dalam artikel dan juga pengaruhnya terhadap daya tarik judul bagi pembaca. 2. Nama Penulis Lihat ketentuan di dalam bagian yang sama pada artikel ilmiah hasil penelitian.
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
62
3. Abstrak dan Kata Kunci Abstrak berisi ringkasan isi artikel yang dituangkan secara padat. Hal lainnya dapat dilihat dalam artikel ilmiah hasil penelitian. 4. Pendahuluan Bagian ini berisi uraian yang mengantar pembaca kepada topik utama yang akan dibahas sehingga bagian ini harus dapat menarik pembaca untuk mendalami bagian selanjutnya. Bagian pendahuluan sebaiknya diakhiri dengan rumusan singkat (1-2 kalimat) tentang hal-hal pokok yang akan dibahas. 5. Bagian Inti Judul atau sub judul bagian inti sangat beragam bergantung pada topik yang dibahas. Pengorganisasian isi bagian inti meliputi langkahlangkah: a. mengidentifikasi tipe isi yang akan di deskripsi dalam artikel; b. menetapkan struktur c. menata isi ke dalam strukturnya d. menata urutan isi e. mendeskripsi isi sesuai urutan yang telah ditetapkan Pemaparan isi dimulai dari tingkat umum ke rinci secara bertahap atau isi yang paling penting dipaparkan lebih dahulu. Tingkat sajian yang lebih umum akan menjadi dasar bagian isi yang lebih rinci. Setiap paparan selalu berkaitan dengan bagian isi lainnya. 6. Penutup atau Kesimpulan Bagian ini merupakan bagian akhir sebuah artikel yang umumnya berupa simpulan. 7. Daftar Pustaka (Lihat bagian yang sama untuk artikel ilmiah hasil penelitian).
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
63
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 1995. Prosedur penelitian: Suatu pendekatan praktik. PT. Rineka Cipta, Jakarta. 335 hlm. Amirin, T.M. 1995. Menyusun rencana penelitian. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. 172 hlm. Balai Pustaka, 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi ketiga. Departemen Pendidikan Nasional. Balai Pustaka, Jakarta. 1382 hlm. Bynum, W.F., and R. Porter. 2002. Oxford Dictionary of Scientific. Oxford University Press. 736 pages Evans, D. and P. Gruba. 2002. How to write a better thesis. Melbourne University Press, Australia. 198 pages.
2nd Edition.
Fahmy M.H. and P, Volland-Nail. 2000. Publishing research results. In: AGA (Ed), International Conference on Goats. 19-21 March 2000, Poitiers, France. pp. 963-965. Gustavii, B. 2003. How to write and illustrate a scientific paper. Cambridge University Press, UK. 152 pages. Ibrahim, H. 1998. Guidelines to communication. In: H. Ibrahim (Ed), Small Ruminant Production Tehniques. ILRI Manual 3. International Livestock Research Institute, Nairobi, Kenya. 207 pages. Keraf, G. 1991. Tata Bahasa Indonesia. Penerbit Nusa Indah, NTT. 188 hlm. Lindsay, D. 1988. Penuntun Penulisan Ilmiah [A guide to scientific writing]. Diterjemahkan oleh S.S. Ahmadi. UI-Press, Jakarta. 101 hlm. Matthews, J.R. J.M. Bowen, and R.W. Matthews. 1996. Successful scientific writing: A step-by-step guide for biological and medical sciences. Cambridge University Press, Cambridge, UK. 256 pages Nazir, M. 1998. Metode penelitian. PT. Ghalia Indonesia, Jakarta. 597 hlm. Pamungkas, 2000. Pedoman umum Bahasa Indonesia yang disempurnakan. PT. Giri Singa, Surabaya. 67 hlm. Sakri, A. 1994. Petunjuk bagi Pengarang, Penyunting dan Korektor. Seri Pembinaan Bahasa Tulis. Penerbit ITB, Bandung. Sakri, A. 1994. Bibliografi. Seri Pembinaan Bahasa Tulis. Penerbit ITB, Bandung. 21 hlm. Singarimbun, M. dan S. Effendi, 1998. Metode penelitian survei. LP3ES, Jakarta.
64
Yang, J.T. 1995. An outline of scientific writing. World Scientific Publishing Co. Pre. Ltd., Singapore. 166 pages.
65
Lampiran 1.a. Contoh Halaman Sampul Usul Penelitian PERTUMBUHAN, METABOLISME DAN KANDUNGAN KIMIA TUBUH CACING LUR (Dendronereis pinaticirris) YANG DIPELIHARA DENGAN PAKAN DAN SUBSTRAT BERBEDA
USUL PENELITIAN
Eko Setio Wibowo NIM. P2BA07001
PROGRAM STUDI BIOLOGI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURWOKERTO 2009
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
67
Lampiran 1.b. Contoh Halaman Judul Usul Penelitian PERTUMBUHAN, METABOLISME DAN KANDUNGAN KIMIA TUBUH CACING LUR (Dendronereis pinaticirris) YANG DIPELIHARA DENGAN PAKAN DAN SUBSTRAT BERBEDA
USUL PENELITIAN
Sebagai salah satu syarat untuk melaksanakan penelitian pada Program Studi Biologi
Eko Setio Wibowo NIM. P2BA07001
PROGRAM STUDI BIOLOGI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURWOKERTO 2009
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
68
Lampiran 1.c. Contoh Halaman Pengesahan Usul Penelitian PERTUMBUHAN, METABOLISME DAN KANDUNGAN KIMIA TUBUH CACING LUR (Dendronereis pinaticirris) YANG DIPELIHARA DENGAN PAKAN DAN SUBSTRAT BERBEDA USUL PENELITIAN
Eko Setio Wibowo NIM. P2BA07001 telah diseminarkan dalam kolokium di depan tim penguji pada tanggal 02 September 2009 1. Drs. Edy Yuwono, Ph.D. Pembimbing I/ Penguji
………………………………………
2. Ir. Purnama Sukardi, Ph.D. Pembimbing II/ Penguji
……………………………………….
3. Prof. Drs. Soeminto, SU. Penelaah/Penguji
……………………………………….
4. Drs. Asrul Sahri Siregar, M.Si. Penelaah/Penguji
……………………………………….
Purwokerto, …………………… PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN Asisten Direktur I,
Ketua Program Studi Biologi,
Prof. Ir. Totok Agung D.H., M.P., Ph.D. NIP. 19630923 198803 1 001
Dr. Hendro Pramono, MS. NIP. 19590722 198601 1 001
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
69
Lampiran 2.a. Contoh Halaman Sampul Tesis LAJU METABOLISME RUTIN DAN AKTIVITAS ENZIM PROTEASE TOTAL PADA IKAN GURAMI (Osphronemus gouramy Lac.) YANG DIPUASAKAN SECARA PERIODIK
TESIS
Fitriyah Husnul Khotimah NIM. P2BA06001
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURWOKERTO 2009
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
67
Lampiran 3. Contoh Tulisan Punggung Fitriyah Husnul Khotimah P2BA06001
LAJU METABOLISME RUTIN DAN AKTIVITAS ENZIM PROTEASE TOTAL PADA IKAN GURAMI (Osphronemus gouramy Lac.) YANG DIPUASAKAN SECARA PERIODIK
TESIS 2009
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
67
Lampiran 2.b. Contoh Halaman Judul Tesis LAJU METABOLISME RUTIN DAN AKTIVITAS ENZIM PROTEASE TOTAL PADA IKAN GURAMI (Osphronemus gouramy Lac.) YANG DIPUASAKAN SECARA PERIODIK
TESIS
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister pada Program Studi Biologi
Fitriyah Husnul Khotimah NIM. P2BA06001
PROGRAM STUDI BIOLOGI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURWOKERTO 2009
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
68
Lampiran 2.c. Contoh Halaman Pengesahan Tesis LAJU METABOLISME RUTIN DAN AKTIVITAS ENZIM PROTEASE TOTAL PADA IKAN GURAMI (Osphronemus gouramy Lac.) YANG DIPUASAKAN SECARA PERIODIK TESIS Fitriyah Husnul Khotimah NIM. P2BA06001 Telah dipertahankan di depan tim penguji Pada tanggal 31 Agustus 2009 1. Drs. Edy Yuwono, Ph.D. Pembimbing I
………………………………………
2. Ari Asnani, S.Si., M.Sc., Ph.D. Pembimbing II
……………………………………….
3. Dr. Ir. Petrus Hary T., MS. Penelaah
……………………………………….
4. Ir. Purnama Sukardi, Ph.D. Penelaah
……………………………………….
Purwokerto, …………………………………. PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN Direktur,
Ketua Program Studi Biologi,
Prof. Dr. Hj. Triani Hardiyati, S.U. NIP. 19510824 197701 2 001
Dr. Hendro Pramono, MS. NIP. 19590722 198601 1 001
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
69
Lampiran 4. Contoh Pernyataan Keaslian Tulisan untuk Penulisan Tesis PERNYATAAN KEASLIAN TESIS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama
:
NIM
:
Program Studi : Menyatakan dengan sebenarnya bahwa, tesis ini benar-benar merupakan hasil karya saya, apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa tesis ini hasil plagiasi, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku atas perbuatan tersebut.
Purwokerto, ……………… Yang membuat pernyataan Tanda tangan Materai Rp. 6000,-
Nama Terang
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
70
Lampiran 5. Contoh Halaman Persembahan
Karya ini kupersembahkan kepada ayahanda, ibunda dan orang-orang tercinta
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
71
Lampiran 6. Contoh Ringkasan RINGKASAN BUDIJANTO, Program Studi Ekonomi Manajemen-Program Pascasarjana, Universitas Jenderal Soedirman, Analisis Kualitas Pelayanan Jasa Perbankan (Studi Kasus pada Bank Pemerintah di Purwokerto), Komisi Pembimbing, Ketua: Prof. Dr. Sunarto, MS., Anggota : M. Supardi, M.Sc., Ph.D. Krisis moneter yang melanda perekonomian Indonesia dan beberapa negara di Asia pada umumnya telah melumpuhkan sebagian besar dunia usaha yang ada di Indonesia. Salah satu sektor yang dirasakan cukup berat menghadapi kondisi ini adalah perbankan termasuk perbankan yang ada di Purwokerto. Dengan kondisi ini maka persaingan perbankan semakin ketat. Kepuasan nasabah adalah penting dalam rangka menghadapi persaingan. Salah satu usaha untuk dapat mendapatkan dan mempertahankan nasabah yaitu dengan cara pelayanan yang berkualitas kepada nasabah. Untuk dapat memberikan pelayanan yang berkualitas, perbankan harus mengetahui bagaimana perilaku nasabah dalam mempersepsikan kualitas pelayanan jasa perbankan, sehingga perbankan dapat menentukan strategi pelayanan dalam memuaskan nasabah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang dipertimbangkan nasabah dalam mempersepsikan kualitas pelayanan jasa perbankan dan untuk menganalisis variabel terpenting yang dipertimbangkan nasabah dalam mempersepsikan kualitas pelayanan jasa perbankan di Purwokerto. Pelayanan ini dilakukan di bank pemerintah yang ada di Purwokerto. Jumlah responden 110 nasabah dari 4 bank pemerintah. Penentuan sampel untuk setiap bank menggunakan teknik sampel proporsional, sedangkan pengambilan sampel bank dilakukan secara aksidental. Untuk menganalisis faktor yang dipertimbangkan nasabah dalam mempersepsikan kualitas pelayanan jasa perbankan digunakan analisis faktor. Sedangkan untuk menganalisis variabel terpenting yang dipertimbangkan nasabah dalam mempersepsikan kualitas pelayanan jasa perbankan dan menganalisis kualitas pelayanan jasa perbangkan di Purwokerto digunakan analisis kepentingan-kinerja. Hasil analisis faktor terhadap 22 variabel yang digunakan dalam penelitian ini ditemukan 7 faktor yang dipertimbangkan nasabah dalam mempersepsikan kualitas pelayanan jasa perbankan, dengan prosentase varian komulatif sebesar 65 %. Berdasarkan prosentase varian, ketujuh faktor tersebut dapat diurutkan sebagai berikut: (1) akses, (2) empati, (3) daya tanggap, (4) wujud fisik, (5) kehandalan, (6) teknologi dan keamanan, (7) jaminan. Berdasarkan hasil analisis kepentingan-kinerja menunjukkan bahwa 5 variabel terpenting yang dipertimbangkan nasabah dalam mempersepsikan kualitas pelayanan jasa perbankan yaitu variabel: (1) keamanan dalam melakukan transaksi, (2) kejujuran karyawan, (3) ketepatan karyawan dalam memenuhi janji kepada nasabah, (4) nama baik bank, (5) keberadaan teknologi canggih (Anjungan Tunai Mandiri). Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
72
Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa pelayanan jasa perbankan di Purwokerto belum dapat memuaskan nasabah pada semua variabel penelitian. Persepsi nasabah terhadap tingkat kinerja pelayanan jasa perbankan hanya sebesar 85 % dari tingkat harapan nasabah. Berdasarkan hasil yang ditemukan dalam penelitian ini maka beberapa saran dapat dikemukakan sebagai berikut: (1) dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada nasabah bank-bank pemerintah di Purwokerto hendaknya memperhatikan faktor-faktor yang menjadi pertimbangan nasabah dalam mempersepsikan kualitas pelayanan jasa perbankan terutama pada variabel yang dianggap penting bagi nasabah, (2) bank pemerintah di Purwokerto harus terus meningkatkan pelayanan kepada nasabah dengan prioritas pada variabel pelayanan yang dianggap penting bagi nasabah tetapi pelayanannya masih dianggap kurang yaitu variabel ketepatan dalam memenuhi janji kepada nasabah dan variabel kemampuan karyawan dalam memecahkan masalah yang dihadapi nasabah, (3) bagi peneliti selanjutnya penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk penelitian berikutnya misalnya dengan diteruskan pada penelitian tentang pengaruh faktor kualitas pelayanan yang dipertimbangkan nasabah dalam mempersepsikan kualitas perbankan terhadap loyalitas nasabah terhadap bank. Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yaitu: (1) penelitian ini menggunakan asumsi bahwa responden memahami dengan baik kondisi bank yang dijadikan obyek penelitian di mana responden menjadi nasabah, (2) penelitian ini menggunakan obyek penelitian yang terbatas yaitu pada nasabah bank pemerintah di Purwokerto menggunakan metode pengambilan sampel yang bukan random oleh karena itu perlu kehati-hatian dalam menggeneralisasikan hasil penelitian ini dalam kondisi yang berbeda.
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
73
Lampiran 7. Contoh Summary SUMMARY BUDIJANTO, Postgraduate Program, Jenderal Soedirman University, the Analysis of Banking Service Quality (A case Study at The State Banks in Purwokerto), Supervisor : Prof. Dr. Sunarto, MS, Co-Supervisor: M. Supardi, M.Sc, Ph.D. Monetary crisis attacking economy of Indonesia and of other countries in Asia has paralysed most businesses in Indonesia. One of the factors so hard in facing such a condition is banking including the banking in Puwokerto. In light of this condition, banking competition becomes striker and stricter. The bank costumer’s satisfactions are important in order to win the competition. One of the efforts to be able to get and maintain the costumers is providing quality services to the costumer. To be capable of giving the quality services, the banking must identify how to customers’ behaviours are in perceiving the banking service quality so that the banking is able to determine appropriate service strategies to make the customers satisfied. This purpose of this research is to analyze factors considered by customers in perceiving the banking service quality and to analyze the most important variable considered by the customers in perceiving as well as to analyze the banking service quality in Purwokerto. This research was carried out at the State Banks in Purwokerto. The number of respondents was 110 customers from 4 State Banks. The detemination of the number of sample for each bank was by means of a proportional sample technique, whereas the the sampling for each bank was conducted accidentally. To analyze the factors considered by the customers in perceiving the quality of banking services, a factor analysis was used. Meanwhile. The importance-performance analysis was used to analyze the most important variable considered by the customers in perceiving the quality of banking and to analyze the quality of banking service in Purwokerto. From the results of factor analysis of 22 variables used in the research, there were found 7 factors that were considered by the customers in perceiving the quality of banking services with the cumulative percentage of variance are 65 %. Based on the variance percentage, the 7 factors could be ranked as follows: (1) access, (2) empathy, (3) (4) tangibles, (5) reliability, (6) technology and security, (7) assurance. Result shows the importance of performance indicates that the 5 most important variables considered by the customers in perceiving the quality of banking service are variables of: (1) security during transaction, (2) honesty of employee, (3) the employee’s punctuality in fulfilling the promise to the customers, (4) the bank reputation and 95) the availability of sophisticated technology (Automatic Teller Machine). There was found that banking services in Purwokerto have not been able to satisfy the customers at all observed variable. The customer’s perception of the Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
74
performance level of banking services was only 85 5 from customer’s expected level. On the based of results found in this research, some suggestions can be made as follows : (1) in an attempt to improve the services to the customers, State Banks in Purwokerto should pay attention to factors becoming customer’s consideration in perceiving the quality of banking services, particularly the variables regarded as being important for the customers, (2) State Banks in Purwokerto should continuously improve their services customers with the priority of services variable that were regarded as being important for the customers but their delivery was still felt less maximal that is the variable of employee’s punctuality in fulfilling promises to the customers, (3) for the researcher furthermore, this research can be made reference to the next research such as by continuing the research on the influence of services quality factors considered by the customers in perceiving the banking towards the customer’s loyalty to the bank. There are some shortcomings in this research; (1) this research uses an assumption that respondents understand well the condition of banks as the objects of the research in which the respondents are their customers, (2) this research uses limited research objects, that are the state bank customers in Purwokerto by using a non-random sampling method, therefore it is necessary to be careful in generalizing the results of the research in the different condition.
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
75
Lampiran 8. Contoh Prakata PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karuniaNya sehingga karya tesis ini berhasil diselesaikan. Terima kasih penulis ucapkan kepada pembimbing, Prof. Dr. Wisuda dan Dr. Alumni yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penulisan tesis. Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada Dr. Sarjana yang telah banyak memberikan masukan untuk penyempurnaan tesis ini. Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Kepala Badan Perencanaan Daerah Kabupaten Banyumas beserta staf yang telah memfasilitasi penulis selama proses pengumpulan data. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah dan ibu serta seluruh keluarga atas segala doa dan dorongan selama penulisan tesis ini. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Purwokerto, Agustus 2009 Penulis
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
76
Lampiran 9. Contoh Daftar Isi DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL ………………………………………………………............
vi
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………...........
vii
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………............
viii
I. PENDAHULUAN ........................................................................................
1
1.1 Latar Belakang Masalah …………………………………………........... 1.2 Perumusan Masalah ………………………..……….............................. 1.3 Tujuan Penelitian ……………...............................................................
1 3 5
II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................
7
2.1 2.2 2.3 2.4 III.
Batasan Bahan Tambahan Pangan...………………………….............. Faktor-faktor yang Mempengaruhi ...................................................... Upaya Penanggulangan …… Konsep ................................................................................................
7 9 17 18
METODE PENELITIAN .............................................................................
24
3.1 3.2 3.3 3.4 3.5
24 24 25
Materi Penelitian / Sasaran Penelitian .................................................. Rancangan Percobaan / Metode Pengambilan Sampel ......................... Variabel Penelitian dan Prosedur Pengukuran / Definisi Operasional . Analisis Data ........................................................................................ Waktu dan Tempat
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 4.2 4.3 4.4 V.
Kondisi Umum Pengaruh Lama Simpan Pengaruh Konsentrasi Bahan Tambahan Pangan Hubungan antara
SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan 5.2 Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
77
Lampiran 10 : Contoh Daftar Tabel DAFTAR TABEL Halaman 3.1. Hubungan antara lama simpan dan konsentrasi ………………………..
23
3.2. Hasil pengamatan .............……………………………………………….
25
3.3. Hasil analisis DMRT …………………………………………………….
33
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
78
Lampiran 11. Contoh Daftar Gambar DAFTAR GAMBAR Halaman 3.1. Struktur kimia formalin....... ………………………………………….
41
3.2. Struktur kimia boraks....................................…………………………
46
3.3. Foto bahan pangan yang diberi pengawet......... ………………………
47
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
79
Lampiran 12. Contoh Daftar Singkatan
DAFTAR SINGKATAN Singkatan
Keterangan
Bv
Biovar
Comb. Nov
combination nova
Corrig
Corrigendum
f. sp
forma spesialis
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
80
Lampiran 13 : Contoh Daftar Simbol
DAFTAR SIMBOL Simbol
Keterangan
A atau (aij)
lambing matrik
A
1
matrik inver (matrik balikan)
A’ atau A T
matrik transpors (matrik putaran)
det A
determinan matrik
tr A
teras matrik
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
81
Lampiran 14. Contoh Daftar Lampiran
DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1. Data hasil pengamatan lama simpan produk …………………………..
61
2. Diagram alir pembuatan produk pangan berpengawet.......…………….
62
3. Kuesioner uji organoleptik produk pangan……………………………..
63
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED
82
Lampiran 15. Contoh Riwayat Hidup Penulis Tesis
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Purwokerto pada tanggal 27 September 1971 sebagai anak ke- 3 dari empat bersaudara dari pasangan Hendro Priyono dan Endang Suprihatin. Saat ini penulis bertempat tinggal di Jl. Seroja No. 6 Purwokerto. Pendidikan sarjana di tempuh di Program Studi Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman, lulus tahun 1996. Pada tahun 2005, penulis diterima di Program Pascasarjana Universitas Jenderal Soedirman, dan menamatkannya pada tahun 2007. Beasiswa pendidikan Program Pascasarjana diperoleh dari Program BPPS Departemen Pendidikan Nasional. Penulis bekerja sebagai staff pengajar pada Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman sejak tahun 1997. Bidang kajian yang menjadi tanggungjawab penulis adalah xxxxx Selama mengikuti program S2, penulis aktif menjadi anggota himpunan xxxxxx. Karya ilmiah berjudul yyyyyyy telah disajikan pada Lokakarya Nasional mengenai Bahan Tambahan Pangan. Sebuah artikel telah diterbitkan dengan judul zzzzzzzzzz pada jurnal xxxxxxx. Kedua karya tersebut merupakan bagian tesis penulis.
Pedoman Penulisan Usul Penelitian, Tesis dan Artikel Ilmiah Program Pascasarjana UNSOED