PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI EDISI REVISI
NISTRASI MI
KOLAH SE TI
GI ILMU A G D N
SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI KARYA DHARMA MERAUKE 2015
ii
KATA PENGANTAR Penyusunan Skripsi merupakan proses akhir dari proses belajar mengajar pada tingkatan perguruan tinggi. Dalam penyusunan Skripsi mahasiswa dituntut untuk menuangkan semua pengetahuan dan kemampuan analisisnya sebagai manifestasi pertangungjawaban akademis selama mengikuti perkuliahan. Selain substansi skripsi, mahasiswa harus pula memahami dan mengikuti prosedur penyusunan skripsi yang bersifat teknis. Buku Pedoman Penulisan Skripsi ini merupakan edisi revisi dari Sekolah Tinggi Ilmu Adminstrasi yang disusun dengan maksud membantu mahasiswa dalam menyusun rencana dan pelaksanaan penelitian serta menuliskan laporan hasilnya dengan cara yang sesuai dengan prosedur, format dan tata cara penulisan yang ditetapkan. Dalam
edisi
ini,
beberapa
perubahan
dilakukan
dalam
rangka
meningkatkan mutu penulisan skripsi yang ditulis oleh mahasiswa sebagai karya akhir studi pada program studi Ilmu Administrasi Negara pada Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Karya Dharma (STIA KD) Merauke. Dengan adanya perubahan ini diharapkan mahasiswa lebih mudah memahami tentang isi dari buku pedoman yang digunakan untuk menjadi acuan dalam penyusunan, proses bimbingan dan pelaksanaan ujian skripsi.
Merauke, 29 Oktober 2015 Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Karya Dharma Merauke
TIM PENYUSUN
PedomanPenulisanSkripsi STIA KD Merauke
iii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................... 1 B. Kegunaan Pedoman Skripsi ........................................................... 1 C. Sistematika Pedoman Skripsi ........................................................ 2 BAB II BENTUK PROPOSAL / USULAN PENELITIAN A. Pengertian ...................................................................................... 4 B. Bentuk Dan Penjelasan Proposal ................................................... 4 C. Pengajuan Proposal Dan Seminar .................................................. 22 BAB III BENTUK SKRIPSI, PROSEDUR SEMINAR SKRIPSI, DAN UJIAN SKRIPSI KOMPREHENSIF A. Pengertian ....................................................................................... 25 B. Bentuk/ Format Skripsi .................................................................. 25 C. Penjelasan Komponen Skripsi ....................................................... 27 D. Prosedur Seminar Skripsi dan Ujian Komprehensif......................
36
BAB IV PEMBIMBINGAN DAN TEKNIK PENULISAN A. Pembimbingan ............................................................................... 39 B. Teknik Penulisan ............................................................................ 39 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 50 LAMPIRAN ..................................................................................................... 51
PedomanPenulisanSkripsi STIA KD Merauke
iv
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran 1. Contoh cover depan ........................................................ 52 2. Lampiran 2. Contoh Lembar Persetujuan Proposal ............................ 53 3. Lampiran 3. Contoh Lembar Pengesahan Proposal ...........................
54
4. Lampiran 4. Contoh Kartu seminar ....................................................
55
5. Lampiran 5. Contoh Lembar Kesepakatan Waktu .............................
56
6. Lampiran 6. Tata Cara Seminar ……….............................................. 57 7. Lampiran 7. Contoh Lembar Penilaian Seminar Proposal .................. 58 8. Lampiran 8. Contoh Berita Acara Seminar Proposal .......................... 59 9. Lampiran 9. Contoh Lembar Saran ..................................................... 60 10. Lampiran 10. Contoh Matriks Perbaikan Seminar .............................. 61 11. Lampiran 11. Lembar Persetujuan Perbaikan Proposal/Skripsi ........... 62 12. Lampiran 12. Contoh Cover depan Skripsi .......................................... 63 13. Lampiran 13. Lembar Pernyataan Keaslian Skripsi ………………….. 64 14. Lampiran 14. Lembar Persetujuan Skripsi …………………………… 65 15. Lampiran 15. Lembar Pengesahan Skripsi …………………………….66 16. Lampiran 16. Contoh Abstrak .............................................................. 67 17. Lampiran 17. Contoh Daftar Isi ………………………………….…… 68 18. Lampiran 18. Contoh Daftar Tabel …………………………………… 69 19. Lampiran 19. Contoh Kartu Seminar .................................................. 70 20. Lampiran 20. Lembar Penilaian Skripsi ……………………………… 71 21. Lampiran 21. Contoh Berita Acara Seminar Skripsi ........................... 72 22. Lampiran 22. Contoh Permohonan IjinUjianTutup (Komprehensif) .. 73 23. Lampiran 23. Contoh Distribusi Skripsi ............................................... 74 24. Lampiran 24. Contoh Tata Penempatan dan Rincian Judul .................. 75 25. Lampiran 25. Alur Pelaksanaan Seminar Proposal ….………………... 76 26. Lampiran 26. Alur Pelaksanaan Seminar Skripsi …………………….. 77
PedomanPenulisanSkripsi STIA KD Merauke
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai salah satu persyaratan penyelesaian kurikulum Program Sarjana (S1) pada Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Karya Dharma ( STIA KD ) Merauke, maka mahasiswa diwajibkan menghasilkan suatu karya ilmiah, sebagai hasil penelitian yang disebut skripsi. Dalam menghasilkan suatu karya ilmiah yang baik, merupakan suatu persoalan yang cukup serius, karena selain terdapat kaidah-kaidah ilmiah yang harus ditaati, juga menuntut pengembangan pemikiran mahasiswa untuk menuangkan berbagai gagasan, ide, guna meyakinkan orang lain tentang masalah yang akan diteliti, serta implikasi dari kontribusi yang dihasilkan. Untuk memperoleh suatu hasil penelitian yang baik, selain prosedur ilmiah, kebutuhan akan adanya suatu sistematika penulisan laporan sangatlah penting. Hal ini, karena dalam sistematika penulisan Skripsi ( laporan ilmiah) akan tergambar pentahapan dan alur pikir dalam merealisasikan ide, gagasan, menjadi suatu hasil yang menarik untuk dipahami. Dengan mengacu pada kerangka-kerangka umum suatu penelitian yang baik, dan perkembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam proses penelitian, maka kehadiran suatu Pedoman Penulisan Skripsi merupakan kebutuhan yang mendesak.
B. Kegunaan Pedoman Skripsi Setiap Perguruan Tinggi mempunyai ketentuan baku mengenai persyaratan untuk menyelesaikan studi mahasiswanya. Salah satu persyaratan akademik yang harus dipenuhi oleh mahasiswa untuk mencapai gelar kesarjanaan pada Strata Satu (S1) Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Karya Dharma (STIA-KD) adalah membuat tugas akademik akhir yang disebut skripsi.
2
Banyak model atau bentuk yang dapat digunakan dalam penulisan skripsi. Namun agar terdapat keseragaman di Kampus STIA-KD Merauke perlu disusun buku pedoman tersendiri. Buku pedoman ini menyajikan bagian-bagian penting sebagai acuan, baik bagi mahasiswa dalam melakukan tugas penulisan maupun dosen dalam pembimbingan skripsi. Pedoman Penulisan Skripsi, akan berfungsi sebagai penuntun, pengarah dan menjadi rambu – rambu penelitian, karena selain berisikan hal teknis, juga menjelaskan substansi dari setiap bagian
( Bab, Sub-bab)
sehingga memudahkan dalam menghasilkan suatu karya ilmiah yang baik. Dengan proses penulisan yang baik, akan menghasilkan beberapa manfaat, antara lain : 1.
Diperolehnya
sejumlah
pengetahuan
baru
terhadap
berbagai
permasalahan yang dihadapi di masyarakat. 2.
Diperoleh pengetahuan dan kemampuan dalam menganalisis berbagai fenomena secara ilmiah, dan dapat memberikan solusi yang terbaik.
3.
Diperoleh pengalaman praktis dalam melakukan penelitian, khususnya langkah – langkah pemecahan masalah secara ilmiah dan rasional.
4.
Diperoleh keterampilan dalam menyusun suatu kerangka penelitian dan teknik – teknik pengumpulan serta pengolahan
data yang dapat
dipertanggungjawabkan.
C. Sistematika Pedoman Skripsi Buku pedoman ini disusun dalam empat bab, yang terdiri dari: BAB I PENDAHULUAN; bab ini berisikan tentang latar belakang penyusunan pedoman skripsi, kegunaan pedoman skripsi, dan sistematika pedoman penulisan. BAB II BENTUK PROPOSAL/ USULAN PENELITIAN; Bab ini berisikan Pengertian, bentuk dan penjelasan proposal, pengajuan proposal dan Seminar.
PedomanPenulisanSkripsi STIA KD Merauke
3
BAB III BENTUK SKRIPSI, PROSEDUR SEMINAR SKRIPSI, DAN UJIAN SKRIPSI KOMPREHENSIF; Bab ini berisikan pengertian, bentuk / format Skripsi, penjelasan komponen skripsi, prosedur seminar Skripsi, dan Ujian Komprehensif. BAB IV PEMBIMBINGAN DAN TEKNIK PENULISAN; Bab ini berisikan Pembimbingan dan Teknik Penulisan. Buku pedoman ini bukan buku metodologi penelitian, melainkan lebih difokuskan pada bagaimana skripsi pada program sarjana (S1) Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Karya Dharma Merauke harus ditulis dan disajikan agar memenuhi pembakuan.
PedomanPenulisanSkripsi STIA KD Merauke
4
BAB II BENTUK PROPOSAL / USULAN PENELITIAN A. Pengertian Proposal atau usulan penelitian, merupakan kerangka atau perincian prosedur kerja yang akan dilakukan pada waktu meneliti (Mardalis 1990:30). Jadi, proposal atau usulan penelitian ini, sangatlah penting bagi mahasiswa sebelum melakukan suatu penelitian (SKRIPSI), karena dengan penyusunan proposal yang baik (sesuai Kerangka ilmiah), akan memudahkan mahasiswa dalam melakukan penelitian. Umumnya, suatu proposal penelitian merupakan gambaran umum dan komprehensif dalam melakukan suatu penelitian, dan menjadi pegangan, arahan bagi peneliti. Bentuk proposal penelitian cenderung disajikan dalam suatu bagian (Bab 1), yang setelah diseminarkan dapat dikembangkan menjadi beberapa Bab, sesuai dengan kepentingan penulisan laporan penelitian.
B. Bentuk dan Penjelasan Proposal 1. Bentuk Proposal Penelitian Kerangka Proposal Penelitian terdiri atas : Bagian depan berisi : a. Cover depan b. Halaman judul ( idem ) di kertas HVS A4. c. Halaman Persetujuan Dosen Pembimbing ( I dan II ). d. Halaman Pengesahan e. Kata Pengantar f. Daftar Isi
PedomanPenulisanSkripsi STIA KD Merauke
5
Bagian Tengah, berisikan : METODE KUANTITATIF A. Permasalahan Penelitian
METODE KUALITATIF A. Permasalahan Penelitian
1. Latar Belakang Permasalahan
1. Latar Belakang Permasalahan
2. Identifikasi Masalah
2. Fokus Permasalahan
3. Batasan Masalah
3. Rumusan Masalah
4. Rumusan Masalah
4. Tujuan Penelitian
5. Tujuan Penelitian
5. Kegunaan Hasil Penelitian
6. Kegunaan Hasil Penelitian B. Landasan Teori dan Hipotesis
B. Kajian Pustaka
1. Landasan Teori
1. Deskripsi Teori
2. Definisi Operasional
2. Kerangka Pikir
3. Kerangka Berfikir 4. Hipotesis Penelitian C. Metodologi Penelitian
C. Prosedur Penelitian
1. Metode Penelitian
1. Metode Penelitian
2. Populasi, Sampel
2. Lokasi Penelitian
3. Instrumen Penelitian
3. Instrumen Penelitian
4. Teknik Pengumpulan Data
4. Sumber data Penelitian
5. Teknik Analisa Data
5. Teknik Pengumpulan Data 6. Teknik analisis Data
Bagian Belakang Berisikan : a.
Daftar Pustaka Sementara
b.
Lampiran – Lampiran, yang terdiri dari : 1. Jadwal Penelitian 2. Biaya Penelitian 3. Dokumen Lain
PedomanPenulisanSkripsi STIA KD Merauke
6
2. Penjelasan Komponen – Komponen dalam Proposal Bagian Depan a. Cover depan Cover Depan tertulis, proposal, Judul, Nama dan NPM Mahasiswa, Diajukan kepada Jurusan Administrasi Negara Program Studi Ilmu Administrasi Negara untuk diseminarkan, Logo STIA, Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Karya Dharma, Merauke, Tahun. (lampiran 1) b. Halaman judul ( idem ) di kertas HVS A4. Lembar Judul terdiri dari kulit muka luar dan kulit muka dalam. Kulit muka luar berisikan judul Proposal, nama dan Nomor Pokok Mahasiswa ( NPM ), logo STIA-KD dan pernyataan mengenai tujuan penulisan Proposal serta nama kampus dan tahun penulisan. Kulit muka luar Proposal dibuat dari karton tebal dilapisi linen warna biru tua dan disampul plastik bening. Semua huruf dan logo pada kulit muka luar dicetak dengan tinta warna kuning emas. Kulit muka dalam dibuat dari kertas HVS 80 gram berwarna putih dan semua huruf serta angka yang ada pada kulit dalam dicetak dengan tinta warna hitam. c. Halaman Persetujuan Dosen Pembimbing ( I dan II ). Lembar ini memuat tanda tangan Pembimbing sebagai bukti bahwa penulisan Proposal
mahasiswa yang bersangkutan telah disetujui
untuk diseminarkan pada Seminar Proposal. (lampiran 2) d. Halaman Pengesahan Lembar pengesahan diperuntukkan bagi tanda tangan Panitia Ujian Skripsi sebagai bukti bahwa Proposal mahasiswa yang bersangkutan telah dipertahankan dalam Seminar Proposal dan telah memenuhi persyaratan akademik. (lampiran 3) e. Kata Pengantar Kata Pengantar merupakan ungkapan pribadi penulis yang berisi ucapan terimakasih kepada pihak-pihak
yang dianggap telah
membantu dalam penulisan Proposal. Bagian akhir dari Kata Pengantar adalah ruang untuk mencantumkan tempat, tanggal PedomanPenulisanSkripsi STIA KD Merauke
7
ditulisnya skripsi. Singkatan nama (inisial) di bagian bawah sebelah kanan. Kata Pengantar hendaknya singkat, jelas dan tidak lebih dari dua halaman. f. Daftar Isi Daftar isi merupakan petunjuk tentang urutan dan bagian-bagian Proposal yang memberikan gambaran menyeluruh tentang isi dan sistematika Proposal. Format sistematika daftar isi adalah : a. Kata Pengantar b. Daftar Tabel c. Daftar Gambar d. Judul-judul Bab dengan rinciannya (subbab) e. Daftar Pustaka f. Lampiran – lampiran
Bagian Tengah Metode Penelitian Kuantitatif A. Permasalahan Penelitian 1. Latar Belakang / Situasi Problematik Pada bagian ini berisi tentang sejarah dan peristiwa-peristiwa yang sedang terjadi pada suatu obyek penelitian, tetapi dalam peristiwa itu, sekarang ini nampaknya ada penyimpanganpenyimpangan dari standar yang ada, baik standar yang bersifat keilmuan maupun aturan-aturan. Oleh karena itu dalam latar belakang ini, peneliti harus melakukan analisis masalah, sehingga permasalahan menjadi jelas. Melalui analisis masalah ini, peneliti harus dapat menunjukkan adanya suatu penyimpangan, dan menuliskan mengapa hal ini perlu diteliti. Latar belakang juga sebagai pengantar kepada pembaca, alasan keinginan untuk mengetahui, memahami dan menjelaskan dunia fakta atau fenomena melalui prosedur ilmiah. Karena itu, pengungkapannya harus dengan data dan fakta (Mardalis, 1990 : PedomanPenulisanSkripsi STIA KD Merauke
8
36) sebagai gejala – gejala awal / indikasi yang mendorong hadirnya masalah (terpengaruh) dan memberikan implikasi kepada masalah lain (terpengaruh). Jadi, latar belakang masalah harus secara tajam memaparkan : a. Dasar pemikiran kenapa masalah tersebut diteliti; b. Gambaran secara ideal (das sollen ) dan kenyataaan ( das sein ) masalah tersebut, yang didukung fakta; c. Telah pula mengidentifikasi dan memverifikasi masalah; d. Bila perlu dilakukan pembatasan ruang lingkup / kajian masalah. Hindarilah pembahasan tentang definisi atau teori ( berlebihan ) yang dapat mengaburkan subtansi tentang latar belakang . Akhir dari penguraian
latar belakang, yang meyakinkan
timbulnya masalah dan layak
diteliti, selanjutnya dapat
dirumuskan dalam suatu judul penelitian. 2. Identifikasi Masalah Dalam bagian ini akan menjelaskan secara garis besar berbagai masalah yang ada pada objek yang di teliti. Semua masalah dalam obyek, baik yang akan diteliti maupun yang tidak akan diteliti sedapat mungkin dikemukakan. Untuk dapat mengidentifikasi masalah dengan baik, melakukan observasi, dan wawancara ke berbagai sumber, sehingga semua permasalahan dapat di identifikasi. Berdasarkan berbagai permasalahan yang telah di ketahui tersebut, selanjutnya dikemukakan hubungan satu masalah dengan masalah yang lain. Masalah yang akan diteliti. Masalah apa saja yang diduga berpengaruh positif dan negatif terhadap masalah yang diteliti. Selanjutnya masalah tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk variabel.
PedomanPenulisanSkripsi STIA KD Merauke
9
3. Batasan Masalah Bagian ini, merupakan Kristalisasi dari uraian latar belakang diatas. Artinya, dengan dasar latar belakang tersebut, kemudian dipaparkan masalah- masalah
yang saling mempengaruhi, dan
selanjutnya dapat dirumuskan suatu masalah penelitian untuk diteliti. Karena adanya keterbatasan, waktu, dana, tenaga, teoriteori, dan agar penelitian dapat dilakukan secara lebih mendalam, maka tidak semua masalah yang telah diidentifikasikan akan diteliti. Untuk itu maka peneliti memberi batasan, di mana akan dilakukan penelitian, variable apa saja yang akan diteliti, serta bagaimana hubungan variabel satu dengan variabel yang lain. 4. Rumusan Masalah Untuk rumusan masalah penelitian, tidak seluruhnya membutuhkan pembatasan masalah (relatif), melainkan tergantung dari cakupan ruang lingkup. Bila rumusan masalah terdiri dari beberapa item, kemudian dibatasi pada salah satu konsep (dua – duanya) dilihat dari cara, proses, dan hasil. Untuk itu perlu ditentukan (variable apa saja yang akan diteliti, dan bagaimana hubungan variable yang satu dengan variable yang lain), dan supaya masalah dapat terjawab secara akurat, maka masalah yang akan diteliti itu perlu dirumuskan secara spesifik Jadi subtansi bagian ini, berisikan paparan masalah penelitian yang terkristalisasi dari latar belakang masalah. 5. Tujuan Penilitian Tujuan Penelitian memuat informasi yang ingin diperoleh untuk
menjawab
permasalahan
yang
telah
dirumuskan
sebelumnya. Atau dengan kata lain, apa yang diharapkan apabila keluar dari masalah yang di teliti. Rumusan tujuan penelitian, tergantung dari kehendak si peneliti, berdasarkan pertimbangan realistis. 6. Kegunaan Hasil Penelitian PedomanPenulisanSkripsi STIA KD Merauke
10
Kegunaan Penelitian adalah merupakan jawaban tentang pertanyaan sumbangan penelitian terhadap pengembangan ilmu dan teknologi, pemecahan persoalan pembangunan dan atau pengembangan kelembagaan (objek). B. Landasan Teori Dan Hipotesis 1. Landasan teori Landasan teori adalah teori-teori yang relevan yang dapat digunakan untuk menjelaskan tentang variabel yang akan diteliti, serta sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang diajukan (hipotesis), dan penyusunan instrumen penelitian. 2. Definisi Operasional Bagian ini merupakan upaya untuk memahami dan menunjukan alat pengambilan data mana yang cocok untuk digunakan, serta memudahkan si peneliti dalam melakukan penelitian. Defenisi operasional adalah defenisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang didefinisikan yang dapat diamati (observasi). Cara menyusun definisi operasional dapat dibagi menjadi tiga macam (surya brata, 1991 : 84), yaitu : a) yang menekankan kegiatan apa yang perlu dilakukan; b) yang menekankan bagaimana kegiatan itu dilakukan; c) yang menekankan sifat-sifat statis (bagaimana hal itu didefenisikan). Berdasarkan salah satu macam diatas, peneliti harus dapat menemukan indikator empirik yang diyakini dapat menangkap makna konsep (variabel). Indikator empirik ini, berkaitan dengan, jenis data/skala (nominal, ordinal, interval dan rasio) yang berpengaruh pada teknik analisa data.
PedomanPenulisanSkripsi STIA KD Merauke
11
3. Kerangka Berfikir Kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Kerangka berfikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variable yang akan diteliti. Jadi secara teoritis perlu dijelaskan antar variabel independen dan dependen. Bila dalam penelitian ada variabel moderator dan intervening maka juga perlu dijelaskan, mengapa variable itu ikut dilibatkan dalam penelitian. Pertautan antar variable tersebut, selanjutnya dirumuskan ke dalam bentuk paradigma penelitian. Oleh karena itu, pada setiap penyusunan paradigma penelitian harus didasarkan pada kerangka berfikir. 4. Hipotesis Penelitian Perumusan Hipotesis penelitian merupakan langkah ketiga dalam penelitian, setelah peneliti mengemukakan landasan teori dan kerangka berfikir. Tetapi perlu diketahui peneliti bahwa tidak setiap penelitian harus merumuskan hipotesis. Penelitian yang bersifat ekploratif dan deskriptif sering tidak perlu merumuskan hipotesis. Hipotesis adalah merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penilitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. C. Metodologi Penelitian 1. Metode Penelitian Pada dasarnya dikenal banyak metode penelitian antara lain: eksperimental, survei, studi kasus, historis, dan evaluasi. Penelitian dalam bidang Administrasi Publik, metode yang sering digunakan adalah survei, studi kasus, historis dan evaluasi). Metode memahami
survei suatu
digunakan
apabila
fenomena
yang
PedomanPenulisanSkripsi STIA KD Merauke
mahasiswa terjadi
ingin dalam
12
masyarakat/organisasi dengan harapan penemuan tersebut hanya digunakan untuk menjelaskan fenomena yang terjadi dalam masyarakat/organisasi tersebut. Metode studi kasus dipergunakan apabila mahasiswa ingin mengamati tentang suatu hal secara mendalam pada kelompok masyarakat/organisasi tanpa berniat membuat generalisasi temuan penelitiannya di luar konteks penelitiannya sendiri. Metode Historis digunakan jika mahasiswa ingin meneliti proses perkembangan suatu objek, sehingga dari penelitian tersebut dapat disimpulkan mengapa dan bagaimana sesuatu itu menjadi seperti sekarang ini yang terjadi. Dengan pemahaman yang baik terhadap objek yang diteliti, mahasiswa diharapkan menemukan pola umum yang dapat digunakan sebagai pijakan untuk memecahkan masalah di masa depan. Metode Evaluasi digunakan apabila Mahasiswa ingin memahami atau memutuskan atau menilai sesuatu dengan cara membandingkan standar dengan kenyataan. 2. Populasi dan Sampel Populasi merupakan keseluruhan unit yang akan diteliti/ menjadi
objek
penelitian.
Sedangkan
sampel
merupakan
konsekuensi dari digunakannya analisis statistik. Dalam teknik penarikan sampel, dapat digunakan berbagai teknik, tergantung dari data apa yang ingin diperoleh (sesuai masalah) dan memperhatikan
karakteristik
populasi.
Penentuan
sampel
hendaknya memperhatikan kriteria besaran sampel, seperti tingkat keseragaman; tingkat presisi yang diterima; dan waktu, tenaga, biaya. Hal ini berkaitan dengan teknik analisis data yang akan digunakan. 3. Instrumen Penelitian Penelitian yang bertujuan untuk mengukur suatu gejala akan menggunakan instrumen penelitian. Jumlah instrumen yang akan PedomanPenulisanSkripsi STIA KD Merauke
13
digunakan tergantung pada variabel yang diteliti. Bila variabel yang diteliti jumlahnya lima, maka akan menggunakan lima instrumen. Dalam hal ini perlu dikemukakan instrumen apa saja yang akan digunakan untuk penelitian, skala pengukuran yang ada pada setiap jenis penelitian (Likert, dll), prosedur pengujian validitas dan reliablitas instrumen. 4. Teknik Pengumpulan Data Yang diperlukan disini adalah teknik pengumpulan data mana yang paling tepat, sehingga betul-betul didapat data yang valid dan reliabel. Jangan semua teknik pengumpulan data (angket, observasi, wawancara) dicantumkan kalau sekiranya tidak dapat dilaksanakan. Selain itu konsekuensi dari mencantumkan ketiga teknik pengumpulan data itu adalah: setiap teknik pengumpulan data yang dicantumkan harus disertai datanya. Memang untuk mendapatkan data yang lengkap dan objektif penggunaan berbagai teknik sangat diperlukan, tetapi bila satu tekhnik dipandang mencukupi maka teknik yang lain bila digunakan akan menjadi tidak efisien. 5. Teknik Analisis Data Pada bagian ini mahasiswa harus menjelaskan proses pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitiannya. Untuk penelitian dengan pendekatan kuantitatif, maka teknik analisis data ini berkenaan dengan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan pengajian hipotesis yang diajukan. Bentuk hipotesis mana yang diajukan, akan menentukan teknik statistik mana yang digunakan. Untuk data kuantitatif (misalnya dari hasil jawaban kuisioner), mahasiswa menjelaskan bahwa data mentah dari kuesioner itu ditabulasikan. Setelah ditabulasi, data tersebut dicek ulang untuk mengetahui kebenarannya. Selanjutnya mahasiswa merencanakan teknik analisis yang akan digunakan. Mahasiswa PedomanPenulisanSkripsi STIA KD Merauke
14
wajib menjelaskan teknik statistic apa yang akan dipergunakan. Misalnya,
mahasiswa
menjelaskan
bahwa
statistik
yang
digunakannya adalah statistik deskriptif seperti tendesi sentral (mean, median, modus, kuartil, desil, presentil), karena tujuan penelitiannya memang hanya ingin mendeskripsikan tendensi sentral dari objek penelitiannya. Contoh lain, mahasiswa menjelaskan bahwa yang bersangkutan akan menggunakan analisis
korelasi
product
moment,
karena
peneliti
ingin
menjelaskan hubungan antara dua variable atau lebih dan jenis data yang akan dianalisisnya berskala interval
Metode Penelitian Kualitatif A. Permasalahan Penelitian 1. Latar Belakang Penelitian kualitatif dilakukan berangkat dari masalah. Masalah merupakan penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi, penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi, penyimpangan teori dengan praktek, penyimpangan antara aturan dengan pelaksanaan, penyimpangan antara tujuan dengan hasil yang dicapai, dan penyimpangan antara pengalaman masa lampau dengan yang terjadi. Setiap
masalah
melatarbelakangi,
karena
yang
dikemukan
kalau
tidak
harus
ada
yang
dikemukakan
latar
belakangnya data yang sepertinya masalah tetapi tidak menjadi masalah. Masalah yang dikemukakan harus ditunjukkan dengan fakta dari sumber yang dapat dipercaya. Sumber yang dapat dipercaya misalnya laporan penelitian, jurnal ilmiah, pidato tertulis, makalah, ataupun hasil pengamatan pendahuluan yang dilaporkan secara sistematis.
PedomanPenulisanSkripsi STIA KD Merauke
15
2. Fokus penelitian Dalam penelitian kualitatif, fokus penelitian ini merupakan batasan masalah. Karena adanya keterbatasan, baik tenaga, dana, dan waktu supaya hasil penelitian lebih terfokus, maka peneliti tidak akan melakukan penelitian terhadap keseluruhan yang ada pada objek atau situasi tertentu, tetapi perlu menentukan fokus. Dalam penelitian kualitatif, penentuan fokus berdasarkan hasil studi pendahuluan, pengalaman, referensi, dan disarankan oleh pembimbing atau orang yang dipandang ahli. Fokus dalam penelitian ini juga masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti di lapangan. 3. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan fokus penelitian tersebut, selanjutnya dibuat rumusan masalahnya. Rumusan masalah merupakan pertanyaan penelitian, yang jawabannya dicarikan melalui penelitian. Rumusan masalah ini merupakan panduan awal bagi peneliti untuk penjelajahan pada objek yang diteliti. Namun bila rumusan masalah ini tidak sesuai dengan kondisi objek penelitian, maka peneliti perlu mengganti rumusan masalah penelitiannya. Rumusan
masalah
dalam
penelitian
kualitatif
tidak
berkenaan dengan variabel penelitian, yang bersifat spesifik, tetapi lebih makro dan berkaitan dengan kemungkinan apa yang terjadi pada obyek/ situasi sosial penelitian tersebut. 4. Tujuan penelitian Secara umum tujuan penelitian adalah untuk menemukan, mengembangkan dan membuktikan pengetahuan. Sedangkan secara khusus tujuan penelitian kualitatif adalah untuk memahami fenomena sosial, mengkonstruksi fenomena dan menemukan. Menemukan berarti sebelumnya belum pernah ada atau belum diketahui. Dengan metode kualitatif, maka peneliti dapat PedomanPenulisanSkripsi STIA KD Merauke
16
menemukan pemahaman yang luas dan mendalam terhadap situasi sosial tersebut. Tujuan penelitian dalam proposal penelitian kualitatif juga masih bersifat sementara, dan akan berkembang setelah peneliti berada di lapangan. Dalam proposal tujuan penelitian terkait dengan rumusan masalah, yaitu untuk mengetahui segala sesuatu setelah rumusan masalah itu terjawab melalui pengumpulan data. Dengan demikian kalau rumusan masalahnya adalah “Bagaimana pemahaman orang-orang yang ada dalam organisasi itu tentang arti dan makna manajemen”, maka tujuan penelitiannya adalah untuk mengetahui pemahaman orang-orang yang ada dalam organisasi itu tentang arti dan makna manajemen. 5. Kegunaan penelitian Setiap
penelitian
diharapkan
memiliki
kegunaan.
Kegunaan/ manfaat tersebut dapat bersifat teoritis, dan praktis. Untuk penelitian kualitatif, manfaat penelitian lebih bersifat teoritis, yaitu pengembangan ilmu, namun juga tidak menolak manfaat praktisnya untuk memecahkan masalah.
B. Landasan Teori 1. Kajian Teori Kajian teori dalam penelitian kualitatif berfungsi untuk memperkuat peneliti sebagai human instrument, sehingga mampu membuat pertanyaan, analisis data dan membuat fokus penelitian dan kesimpulan. Terdapat tiga kriteria terhadap teori yang digunakan sebagai landasan dalam penelitian, yaitu relevansi, kemutakhiran, dan keaslian. Relevansi berarti teori yang dikemukakan sesuai dengan permasalahan
yang
diteliti.
Kalau
yang
diteliti
masalah
kepemimpinan, maka teori yang yang dikemukakan berkenaan dengan
kepemimpinan,
bukan
teori
PedomanPenulisanSkripsi STIA KD Merauke
sikap
atau
motivasi.
17
Kemutakhiran berarti terkait dengan kebaruan teori atau referensi yang digunakan.
Keaslian
terkait
dengan
keaslian
sumber,
maksudnya supaya peneliti menggunakan sumber aslinya dalam mengemukakan teori. Jangan sampai peneliti mengutip dari kutipan orang lain, dan sebaiknya dicari sumber aslinya. Berapa teori yang dikemukakan dalam proposal, akan sangat tergantung pada fokus penelitian yang ditetapkan oleh peneliti. Makin banyak fokus penelitian yang ditetapkan maka akan semakin banyak teori yang perlu dikemukakan. 2. Kerangka Berfikir Kerangka berfikir menurut Creswell (2014) melukiskan hubungan beberapa konsep yang akan diteliti. Jadi, kerangka berfikir bukanlah gambaran proses atau tahap-tahap penelitian, melainkan berupa kerangka hubungan berbagai konsep yang diteliti yang arahnya untuk menjawab rumusan masalah. Kerangka berfikir sebaiknya disusun secara deskriptif dan dilengkapi dengan bagan hubungan.
C. Prosedur Penelitian 1. Metode penelitian Dalam hal ini perlu dikemukakan, mengapa metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Pada umumnya alasan menggunakan metode kualitatif karena, permasalahan belum jelas, holistik, kompleks, dinamis dan penuh makna sehingga tidak mungkin data pada situasi sosial tersebut dijaring dengan metode penelitian kuantitatif dengan instrumen seperti test, angket dan kuisioner. 2. Lokasi penelitian Dalam hal ini perlu dikemukakan tempat di mana situasi sosial tersebut akan diteliti. Misalnya di sekolah, di perusahaan, di lembaga pemerintah, di jalan, di rumah dan lain-lain. PedomanPenulisanSkripsi STIA KD Merauke
18
3. Instrumen penelitian Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen utama adalah peneliti sendiri atau anggota tim peneliti. Peneliti kualitatif sebagai human instrument, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya. Dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah peneliti sendiri, namun selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi jelas maka kemungkinan akan dikembangkan instrumen penelitian sederhana
yang
diharapkan
dapat
melengkapi
data
dan
membandingkan dengan data yang telah ditemukan melalui observasi dan wawancara. Peneliti akan terjun ke lapangan sendiri, baik pada grand tour question, tahap focused and selection, melakukan pengumpulan data, analisis dan membuat kesimpulan. 4. Sumber Data Bagian ini melaporkan jenis data dan sumber data yang dikumpulkan. Uraian meliputi data mengenai apa saja yang dikumpulkan, bagaimana karakteristiknya, siapa yang dijadikan informan untuk data dimaksud, dengan cara bagaimana data diperoleh. Sampel sumber data pada tahap awal memasuki lapangan dipilih orang yang memiliki power dan otoritas pada situasi sosial atau objek yang diteliti, sehingga mampu “membukakan pintu” kemana saja peneliti akan melakukan pengumpulan data. Spradely
dalam
(Sugiyono,
2014:382)
mengemukakan
bahwa, situasi sosial untuk sumber data awal sangat disarankan suatu situasi sosial yang di dalamnya menjadi semacam muara dari banyak domain lainnya. Selanjutnya dinyatakan bahwa informan sebagai sumber data primer sebaiknya yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
PedomanPenulisanSkripsi STIA KD Merauke
19
a. Mereka yang mengusai atau memahami sesuatu melalui proses enkulturasi, sehingga sesuatu itu bukan sekedar diketahui, tetapi juga dihayati. b. Mereka yang tergolong masih sedang berkecimpung atau kegiatan yang tengah diteliti. c. Mereka yang mempunyai waktu yang memadai untuk dimintai informasi. d. Mereka yang tidak cenderung menyampaikan informasi hasil “kemasannya” sendiri. e. Mereka yang pada mulanya tergolong “cukup asing” dengan peneliti, sehingga lebih menggairahkan untuk dijadikan narasumber/ informan. 5. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer, dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Selanjutnya
bila
dilihat
dari
segi
cara
atau
teknik
pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi (pengamatan), interview (wawancara), studi dokumentasi, dan gabungan ketiganya atau trianggulasi. Perlu dikemukakan kalau tekhnik pengumpulan datanya dengan obsevasi, maka perlu dikemukakan apa yang diobservasi, kalau wawancara kepada siapa akan melakukan wawancara. 6. Teknik Analisis Data Dalam proposal, bagian analisis data bisa terdiri dari sejumlah komponen. Tetapi, proses analisis
data secara keseluruhan
melibatkan usaha memaknai data yang berupa teks atau gambar. PedomanPenulisanSkripsi STIA KD Merauke
20
Untuk itu, peneliti perlu mempersiapkan data tersebut untuk dianalisis, melakukan analisis-analisis yang berbeda, memperdalam pemahaman akan data tersebut, menyajikan data, dan membuat interpretasi makna yang lebih luas akan data tersebut. (Creswell: 2014). Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu, diperoleh data yang kredibel. Miles dan Huberman (1984) mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktifitas dalam analisis data yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/ verifiaction.
Bagian Belakang 1. Daftar Pustaka Sementara Daftar Pustaka berisi semua sumber bacaan yang digunakan sebagai bahan acuan dalam usulan penelitian. Pemilihan bahan pustaka harus benar-benar sesuai dengan pokok permasalahan yang dibahas dalam usulan penelitian. Mahasiswa tidak boleh memasukkan buku, artikel / jurnal dan dokumen-dokumen lainnya yang tidak dikutip dalam usulan penelitian. Sumber yang ditulis dalam Daftar Pustaka adalah sumber-sumber yang dikutip dan dirujuk dalam pembahasan. Untuk buku, artikel/jurnal penulisannya dilakukan secara alphabetis dan nama belakang penulis dicantumkan didepan. Untuk sumber-sumber yang berkaitan dengan peraturan perundang-undangan penulisannya PedomanPenulisanSkripsi STIA KD Merauke
berdasarkan tata urutan
21
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sumber bacaan tersebut ditulis secara berurutan sebagai berikut : a. Buku b. Artikel / Jurnal c. Dokumen-dokumen lainnya. Jumlah minimal sumber bacaan / kepustakaan adalah 25 buah termasuk di dalamnya buku, artikel / jurnal dan dokumen-dokumen lainnya. Sumber bacaan tersebut lima diantaranya harus berbahasa asing. Seluruh sumber bacaan, artikel / jurnal yang dipergunakan sebagai acuan dalam penulisan skripsi sekurang-kurangnya terbitan 5 (lima) tahun terakhir ketika sebuah skripsi ditulis. 2. Lampiran a. Jadwal Penelitian Setiap rancangan penelitian perlu dilengkapi dengan jadwal kegiatan yang akan dilaksanakan. Dalam jadwal berisi kegiatan apa saja yang akan dilaksankan. Dalam jadwal berisi kegiatan apa saja yang akan dilakukan, dan berapa lama akan dilakukan.
b. Biaya Penelitian Biaya merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian. Jumlah biaya yang diperlukan tergantung pada tingkat profesionalisme tenaga peneliti dan pendukungnya, tingkat resiko kegiatan dilakukan, jarak tempat penelitian dengan tempat peneliti, serta lamanya penelitan dilakukan. Biaya penelitian pada umumnya 60% digunakan untuk tenaga, dan 40% untuk penunjang seperti bahan, alat transport, sewa alat-alat komputer. Semua biaya yang dibutuhkan perlu diuraikan secara rinci. c.
Dokumen Penunjang Bagian ini berisi lampiran seperti; surat ijin penelitian, surat telah
melakukan penelitian, pedoman wawancara, foto-foto dan dokumentasi yang menunjang penelitian. Lampiran ini penting karena penelitian PedomanPenulisanSkripsi STIA KD Merauke
22
kualitatif bersifat subjektif, sehingga kalau tidak didukung oleh lampiran maka orang lain menjadi kurang percaya terhadap proses dan hasil yang diteliti, dan temuan-temuannya, juga proses bagaimana peneliti di lapangan. Sebaiknya selama melakukan pengamatan, wawancara perlu ditunjukkan melalui foto, sehingga orang lain percaya kalau peneliti betul-betul melakukan penelitian di lapangan.
3. Pengajuan Proposal dan Seminar a. Pengajuan Proposal 1) Mahasiswa telah memiliki minimal 137 SKS serta telah lulus mata kuliah Statistik Sosial dan Metodologi Penelitian Kualitatif, Metodologi Penelitian kuantitatif, dan Metode Penelitan Administrasi dengan nilai minimal C dan Tidak memiliki nilai E pada semua kelompok mata kuliah. 2) Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) saat pengajuan penulisan skripsi minimal 2.70. (pada saat pengambilan mata kuliah skripsi ternyata IPK belum sampai 2.70 mahasiswa wajib memperbaiki mata kuliah yang nilainya D atau C). 3) Sebelum penyusunan Proposal, terlebih dulu mahasiswa mengajukan rancangan judul (masalah) yang disertai dengan penguraian tentang alasan pengambilan masalah tersebut, yang disampaikan kepada Ketua STIA Karya Dharma Merauke melalui Ketua Jurusan. ( Lihat Alur pengajuan Proposal ). 4) Setelah judul di setujui oleh Pembimbing I, mahasisiswa berhak memperoleh Kartu Pembimbingan Penyusunan Skripsi ( KPPS ) dari Jurusan. b. Seminar Proposal 1) Pelaksanaan Seminar Proposal a) Proposal / Rancangan penelitian mahasiswa yang sudah selesai, ditandai dengan Lembar Persetujuan yang telah ditandatanggani oleh Pembimbing (Lihat Lampiran 2 Halaman Persetujuan). PedomanPenulisanSkripsi STIA KD Merauke
23
b) Mahasiswa mengajukan permohonan seminar usul penelitian kepada Ketua STIA Karya Dharma Merauke melalui Ketua Jurusan. c) Mahasiswa diwajibkan mengikuti seminar proposal Mahasiswa lain sebanyak 5 kali yang ditandai dengan Kartu Seminar (Lampiran 4). d) Dalam permohonan Seminar tersebut harus dilampirkan Lembar Persetujuan, Transkrip Nilai Sementara serta bukti pelunasan biaya proposal,
ditujukan kepada Ketua Jurusan untuk memperoleh
Lembar Kesepakatan Waktu Seminar (Lihat Lampiran 5). e) Lembar kesepakatan waktu
yang telah ditandatangani oleh
Pembimbing dan Penguji harus segera dikembalikan kepada jurusan 5
hari sebelum tanggal pelaksanaan Seminar untuk diterbitkan
Undangan Seminar. f) Naskah Proposal Penelitian dan
Undangan didistribusikan oleh
Panitia Skripsi / Mahasiswa kepada Pembimbing dan Tim Penguji paling lambat 3 hari sebelum tanggal pelaksanaan Seminar. g) Ekspedisi Distribusi Proposal oleh penanggungjawab diserahkan kepada Sekretaris Panitia Skripsi untuk tindak lanjut persiapan Seminar. h) Seminar Penelitian dipimpin oleh Pembimbing I sebagai Ketua Tim, dibantu oleh Pembimbing II sebagai Sekretaris. ( tata cara Seminar, lihat Lampiran 6). i) Seminar dapat dilaksanakan jika minimal kehadiran Tim sebanyak 3 orang (2 orang Pembmbing dan 1 orang Penguji atau 1 orang Pembimbing dan 2 orang Penguji). 2) Penilaian Proposal a) Pembimbing dan penguji wajib hadir pada saat Seminar Proposal dan wajib
memberikan Nilai sesuai format penilaian seminar Proposal
(Lihat Lampiran 7). b) Nilai yang telah diisi oleh Tim Penguji harus dicantumkan pada Berita Acara Seminar Usulan Penelitian dan diserahkan kepada Sektretaris Panitia Skripsi (Lihat Lampiran 8). PedomanPenulisanSkripsi STIA KD Merauke
24
c) Nilai Seminar Usul Penelitian antara lain A ( 80 – 100 ), B ( 60 – 79 ) , E ( < 60 ). d) Mahasiswa yang memperoleh nilai E ( < 60 ) dinyatakan Tidak Lulus dan wajib mengulang seminar Usul Penelitian maksimal 1 kali. e) Koreksi Pembimbing dan Penguji wajib ditulis pada Lembar Saran (Lihat Lampiran 9 Lembar Saran) sebagai pedoman bagi mahasiswa untuk dituangkan dalam matriks perbaikan seminar proposal ( lihat lampiran 10). f) Mahasiswa wajib memperbaiki saran – saran yang disampaikan oleh Tim Penguji. g) Saran yang telah diperbaiki wajib ditandatangani oleh Tim Penguji pada Lembar Persetujuan Perbaikan Proposal (Lihat Lampiran 11 Lembar Saran). h) Proposal yang telah diperbaiki dikumpulkan 2 (dua) rangkap sebagai salah satu syarat untuk memperoleh surat ijin penelitian dari STIA Karya Dharma Merauke.
PedomanPenulisanSkripsi STIA KD Merauke
25
BAB III BENTUK SKRIPSI, PROSEDUR SEMINAR SKRIPSI, DAN UJIAN SKRIPSI KOMPREHENSIF
A. Pengertian Skripsi atau Laporan Akhir merupakan Karya Ilmiah hasil penelitian yang dikerjakan oleh Mahasiswa Program Sarjana ( S1 ), sebagai syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana. Skripsi harus dibuat secara sistematis dan logis pada setiap bagian, sehingga pembaca mudah memahami langkah – langkah yang telah ditempuh dalam penelitian dan hasilnya. Karena sifatnya Ilmiah maka harus replicable, yaitu harus bisa diulangi oleh orang lain yang akan membuktikan hasil penemuan dalam penelitian itu. Untuk itu setiap langkah harus jelas.
B. Bentuk / Format Skripsi Skripsi yang menggunakan metodologi penelitian kuantitatif dan metodologi penelitian kualitatif terdiri atas :
1. Bagian awal a. Cover b. Lembar Judul c. Lembar Pernyataan Keaslian Skripsi d. Lembar Persetujuan e. Lembar Pengesahan f. Halaman Persembahan & Motto g. Kata Pengantar h. Abstrak i. Daftar Isi j. Daftar Tabel k. Daftar Gambar
PedomanPenulisanSkripsi STIA KD Merauke
26
2. Bagian Isi METODE KUANTITATIF
METODE KUALITATIF
BAB I . Permasalahan
BAB I Permasalahan
A. Latar Belakang
A. Latar Belakang
B. Identifikasi Masalah
B. Fokus Permasalahan
C. Batasan Masalah
C. Rumusan Masalah
D. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Tujuan Penelitian
E. Kegunaan Hasil Penelitian
F. Kegunaan Hasil Penelitian BAB II Landasan Teori dan Hipotesis
BAB II Kajian Pustaka
A. Deskripsi Teori
A. Deskripsi Teori
B. Kerangka Berpikir
B. Kerangka Pikir
C. Hipotesis Penelitian BAB III. Metodologi Penelitian
BAB III Prosedur Penelitian
A. Metode Penelitian
A. Metode Penelitian
B. Populasi dan Sampel
B. Lokasi Penelitian
C. Instrumen Penelitian
C. Instrumen Penelitian
D. Teknik Pengumpulan Data
D. Sumber data Penelitian
E. Teknik Analisa Data.
E. Teknik Pengumpulan Data F. Teknik analisis Data
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan A. Gambaran
umum
Lokasi
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan A. Gambaran
Penelitian
Umum
Penelitian
B. Hasil Penelitian
B. Hasil Penelitian
C. Pembahasan
C. Pembahasan
BAB V Penutup
BAB V Penutup
A. Kesimpulan
A. Kesimpulan
B. Saran
B. Saran
PedomanPenulisanSkripsi STIA KD Merauke
Lokasi
27
3. Bagian Akhir a. Daftar Pustaka b. Lampiran – Lampiran
C. Penjelasan Komponen Skripsi 1. Bagian Depan a. Cover depan Cover Depan tertulis, Skripsi, Judul, Nama dan NPM Mahasiswa, Diajukan kepada Jurusan Administrasi Negara Program Studi Ilmu Administrasi Negara untuk diseminarkan, Logo STIA, Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Karya Dharma, Merauke, Tahun. (Lihat Lampiran 12) b. Halaman judul ( idem ) di kertas HVS A4. Lembar Judul terdiri dari kulit muka luar dan kulit muka dalam. Kulit muka luar berisikan judul skripsi, nama dan nomor pokok mahasiswa, logo STIA-KD dan pernyataan mengenai tujuan penulisan skripsi serta nama kampus dan tahun penulisan. Kulit muka luar skripsi dibuat dari karton tebal dilapisi linen warna biru tua dan disampul plastik bening. Semua huruf dan logo pada kulit muka luar dicetak dengan tinta warna kuning emas. Kulit muka dalam dibuat dari kertas HVS 70 gram berwarna putih dan semua huruf serta angka yang ada pada kulit dalam dicetak dengan tinta warna hitam. c. Lembar Pernyataan Keaslian Skripsi Pada
lembar
ini
penulis
skripsi
harus
menyatakan
dan
menandatangani pernyataan bahwa penelitian ini adalah asli. Penulis juga menyatakan bila ternyata sebagian skripsi ini terbukti tidak asli atau plagiasi, maka skripsi ini akan dibatalkan. Lembar pernyataan ini diberi tanggal dan ditandatangani oleh mahasiswa yang bersangkutan. (Lihat Lampiran 13).
PedomanPenulisanSkripsi STIA KD Merauke
28
d. Lembar Persetujuan Skripsi (Dosen Pembimbing I dan II ). Lembar ini memuat tanda tangan Pembimbing
sebagai bukti
bahwa penulisan Skripsi mahasiswa yang bersangkutan telah disetujui untuk diseminarkan pada Seminar Hasil Skripsi. (Lihat Lampiran 14) e. Lembar Pengesahan Lembar pengesahan diperuntukkan bagi tanda tangan Panitia Ujian Skripsi sebagai bukti bahwa skripsi mahasiswa yang bersangkutan telah dipertahankan dalam ujian skripsi dan telah memenuhi persyaratan akademik. (Lihat Lampiran 15). f. Kata Pengantar Kata Pengantar merupakan ungkapan pribadi penulis yang berisi ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang dianggap telah membantu dalam penulisan skripsi. Bagian akhir dari Kata Pengantar adalah ruang untuk mencantumkan tempat, tanggal ditulisnya skripsi. Singkatan nama (inisial) di bagian bawah sebelah kanan. Kata Pengantar hendaknya singkat, jelas dan tidak usah lebih dari dua halaman. g. Abstrak Abstrak adalah gambaran singkat tentang isi skripsi secara keseluruhan yang memuat identitas peneliti, judul penelitian, tujuan penelitian, metode penelitian, hasil dan pembahasan, kesimpulan dan saran, serta kata kunci. Abstrak ditulis maksimal 1 halaman ( kurang dari 400 kata ) dan diketik 1 spasi. (Lihat Lampiran 16) h. Daftar Isi Daftar isi merupakan petunjuk tentang urutan dan bagian-bagian skripsi yang memberikan gambaran menyeluruh tentang isi dan sistematika skripsi. Format sistematika daftar isi adalah : 1) Kata Pengantar 2) Abstrak 3) Daftar Tabel 4) Daftar Gambar 5) Judul-judul Bab dengan rinciannya (subbab) PedomanPenulisanSkripsi STIA KD Merauke
29
6) Daftar Pustaka 7) Lampiran – lampiran 8) Riwayat Hidup Penulis Tulisan DAFTAR ISI ditulis dengan huruf capital tanpa diakhiri tanda baca titik. Diletakkan tepat pada batas atas dan senter. Tulisan halaman diketik merapat ke batas kanan, 3 spasi di bawah tulisan DAFTAR ISI. Susunan daftar isi dimulai 3 spasi di bawah tulisan halaman, jarak antarjudul dan subjudul adalah 2 spasi. Jika judul dan subjudul tidak cukup ditulis dalam 1 baris, maka baris kedua dan seterusnya ditulis dengan jarak baris 1 spasi dengan diberi indetensi 5 ketukan dari huruf awal baris pertama. Bab, subbab dan anak subbab ditulis dengan jenis huruf yang sama dengan teks tanpa ditebalkan. (Contoh daftar isi lihat Lampiran 17). i. Daftar Tabel Daftar Tabel disusun secara berurut sesuai dengan nomor tabel dan halamannya. Jdul tabel diketik dengan huruf capital pada huruf awal kata pertama, dimulai 3 ketukan setelah tanda titik yang mengikuti nomor tabel dan berakhir 1 ketukan sebelum huruf h dari kata halaman. Jarak antar judul tabel adalah 2 spasi. Jika satu judul memerlukan dua baris atau lebih, maka jarak antar baris adalah 1 spasi dan huruf pertama baris kedua dan seterusnya diketik dengan indentasi 5 ketukan dari huruf awal baris pertama. (Lihat Lampiran 18). j. Daftar Gambar Yang termasuk gambar adalah bagan, diagram, peta, foto, sketsa dan skema. Daftar gambar diletakkan sesudah daftar tabel, berisi urutan judul gambar dan nomor halamannya. Daftar gambar ditulis dengan format yang sama dengan daftar tabel.
PedomanPenulisanSkripsi STIA KD Merauke
30
2. Bagian Isi Metode Penelitian Kuantitatif Bab I. Permasalahan Pada bagian ini diambil dari point A dalam Proposal yang berisikan
latar belakang permasalahan, indentifikasi masalah,
batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian dan kegunaan hasil penelitian. (penjelasan masing – masing item dapat dilihat pada penjelasan proposal. Hal 6-8) Bab II. Landasan Teori dan Hipotesis Bagian ini berisikan tentang teori – teori yang relevan yang dapat digunakan untuk menjelaskan tentang variable yang akan diteliti dan hipotesis yang diajukan ( lihat bagian Proposal hal 8-9) Bab III. Metodologi Penelitian Dalam metodologi penelitian ini diambil dari point C pada proposal yang berisikan metode penelitian, populasi dan sampel, instrument penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data. (lihat proposal hal 9-11) Bab IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan a. Gambaran Umum Lokasi Penelitian. Bagian ini menjelaskan kondisi tempat / wilayah, organisai / lembaga, kelompok masyarakat tertentu dan kebijakan / program yang dijadikan obyek penelitian b. Hasil Penelitian. Dalam hasil penelitian termuat deskripsi hasil penelitian yang memuat pembahasan tentang variabel X dan variabel Y, serta hasil pengujian Hipotesis. c. Pembahasan. Secara teknis, format penyajian dalam pembahasan, pertamatama disajikan pernyataan yang dirumuskan dari pertanyaan penelitian dan atau hipotesis, kemudian dengan analisis data yang sesuai dengan pertanyaan penelitian dan atau hipotesis PedomanPenulisanSkripsi STIA KD Merauke
31
tersebut. Contoh format penyajian hasil penelitian ke dalam subbab pada Bab IV sebagai berikut : a. Pengaruh
Kemampuan Sumber Daya Manusia
Daerah Terhadap Pelaksanaan Program-program Desentralisasi
di
Kabupaten
Merauke
(subbab)
…………………………….(uraian data hasil penelitian) …………………………………………………………… ……………………………………………………(uraian analisis ) b. Pengaruh Kecukupan Sumber Keuangan Daerah Terhadap
Pelaksanaan
Program-program
Desentralisasi
di
Merauke
Kabupaten
(subbab
)………………………………………………………… ……… ……………………………….( uraian data hasil penelitian ) …………………………………………………………… …… ………………………………………………(uraian analisis ) Bab V. Kesimpulan dan Saran a. Kesimpulan Bagian kesimpulan berisi jawaban atas rumusan masalah yang dikemukakan, atau pencapaian tujuan penelitian. Oleh karena itu, jumlah kesimpulan sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Kalau rumusan masalah dan tujuan penelitian ada lima butir, maka kesimpulan juga lima butir.
Kesimpulan tersebut
merupakan temuan yang didukung data yang diperoleh melalui proses penelitian. Jadi, jangan sampai membuat kesimpulan yang diperoleh tidak melalui penelitian atau tidak ada dukungan datanya. Salah satu kegunaan penelitian adalah untuk memecahlan masalah. Oleh karena itu, dengan hasil penelitian tersebut peneliti PedomanPenulisanSkripsi STIA KD Merauke
32
berkewajiban untuk menerapkan hasil penelitian tersebut untuk pemecahan masalah. Pemecahan masalah itu dinyatakan dalam bentuk saran b. Saran Saran yang diberikan harus berangkat dari kesimpulan, dan setiap saran yang diberikan harus juga berdasarkan hasil penelitian. Jangan sampai memberikan saran hanya berdasarkan keinginan peneliti saja yang tidak didukung data.
Metode Penelitian Kualitatif BAB I PENDAHULUAN Terdiri
atas
sub
bab;
Latar
Belakang
Masalah,
Fokus
Permasalahan, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Hasil Penelitian. Penjelasan bab ini dapat dibaca pada bab penyusunan proposal penelitian. Namun kalau dalam proposal penelitian isinya masih bersifat sementara, sedangkan isi dalam laporan harus sudah tetap. BAB II LANDASAN TEORI Berisi teori-teori dan referensi lain yang dipakai selama penelitian. Teori-teori ini berfungsi sebagai bekal peneliti untuk memahami situasi sosial yang diteliti, mampu bertanya dan menganalisis benar-tidaknya jawaban dari informan. BAB III PROSEDUR PENELITIAN Terdiri atas; Metode Penelitian, Lokasi Penelitian, Instrumen Penelitian, Sampel Sumber Data Penelitian, Tekhnik Pengumpulan Data, dan Tekhnik Analisa Data. Penjelasan dari masing-masing sub bab ini dapat dilihat pada prosedur penyusunan proposal penelitian. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bagian ini membahas tentang Gambaran umum Lokasi penelitian, data dan temuan yang diperoleh melalui prosedur yang diuraikan PedomanPenulisanSkripsi STIA KD Merauke
33
sebelumnya. Berisi paparan data yang disajikan dalam bentuk topik sesuai pertanyaan penelitian dan analisis data. Temuan-temuan dari hasil penelitian tersebut selanjutnya diberikan pemabahasan, dengan maksud untuk lebih memperjelas dan memperkuat. Jadi pembahasan berisi penjelasan dan penguatan terhadap hasil penelitian, dengan cara mengutip pendapat-pendapat dari informan yang dianggap kredibel, selanjutnya membandingkan dengan hasil penelitian yang telah ada dengan teori atau pendapat-pendapat pakar. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bagian kesimpulan berisi jawaban atas rumusan masalah yang dikemukakan, atau pencapaian tujuan penelitian. Oleh karena itu, jumlah kesimpulan sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Kalau rumusan masalah dan tujuan penelitian ada lima butir, maka kesimpulan juga lima butir.
Kesimpulan tersebut
merupakan temuan yang didukung data yang diperoleh melalui proses penelitian. Jadi, jangan sampai membuat kesimpulan yang diperoleh tidak melalui penelitian atau tidak ada dukungan datanya. Salah satu kegunaan penelitian adalah untuk memecahlan masalah. Oleh karena itu, dengan hasil penelitian tersebut peneliti berkewajiban untuk menerapkan hasil penelitian tersebut untuk pemecahan masalah. Pemecahan masalah itu dinyatakan dalam bentuk saran. Saran yang diberikan harus berangkat dari kesimpulan, dan setiap saran yang diberikan harus juga berdasarkan hasil penelitian. Jangan sampai memberikan saran hanya berdasarkan keinginan peneliti saja yang tidak didukung data.
3. Bagian Akhir a. Daftar Pustaka Daftar Pustaka berisi semua sumber bacaan yang digunakan
PedomanPenulisanSkripsi STIA KD Merauke
34
sebagai bahan acuan dalam penulisan skripsi. Pemilihan bahan pustaka harus benar-benar sesuai dengan pokok permasalahan yang dibahas dalam skripsi. Mahasiswa tidak boleh memasukkan buku, artikel/jurnal dan dokumen-dokumen lainnya yang tidak dikutip dalam skripsinya. Sumber yang ditulis dalam Daftar Pustaka adalah sumbersumber yang dikutip dan dirujuk dalam pembahasan. Untuk buku, artikel/jurnal penulisannya dilakukan secara alphabetis. Untuk sumbersumber
yang
berkaitan
dengan
peraturan
perundang-undangan
penulisannya berdasarkan tata urutan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sumber bacaan tesebut ditulis secara berurutan sebagai berikut : 1) Buku 2) Artikel / Jurnal 3) Dokumen-dokumen lainnya. Jumlah minimal sumber bacaan / kepustakaan adalah 25 buah termasuk di dalamnya buku, artikel / jurnal dan dokumen-dokumen lainnya. Sumber bacaan tersebut lima diantaranya harus berbahasa asing. Seluruh sumber bacaan, artikel / jurnal yang dipergunakan sebagai acuan dalam penulisan skripsi sekurang-kurangnya terbitan 5 (lima) tahun terakhir ketika sebuah skripsi ditulis. b. Lampiran 1) Jadwal Penelitian Setiap rancangan penelitian perlu dilengkapi dengan jadwal kegiatan yang akan dilaksanakan. Dalam jadwal berisi kegiatan apa saja yang akan dilaksankan. Dalam jadwal berisi kegiatan apa saja yang akan dilakukan, dan berapa lama akan dilakukan. 2) Biaya Penelitian Biaya merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian. Jumlah biaya yang diperlukan tergantung pada tingkat profesionalisme tenaga peneliti dan pendukungnya, tingkat resiko kegiatan dilakukan, jarak tempat penelitian dengna tempat peneliti, serta lamanya penelitan PedomanPenulisanSkripsi STIA KD Merauke
35
dilakukan. Biaya penelitian pada umumnya 60% digunakan untuk tenaga, dan 40% untuk penunjang seperti bahan, alat transport, sewa alat-alat komputer. Semua biaya yang dibutuhkan perlu diuraikan secara rinci. 3) Dokumen Penunjang Bagian ini berisi lampiran seperti; surat ijin penelitian, surat telah melakukan penelitian, pedoman wawancara, foto-foto dan dokumentasi yang menunjang penelitian. Lampiran ini penting karena penelitian kualitatif bersifat subyektif, sehingga kalau tidak didukung oleh lampiran maka orang lain menjadi kurang percaya terhadap proses dan hasil yang diteliti, dan temuan-temuannya, juga proses bagaimana peneliti di lapangan. Sebaiknya selama melakukan pengamatan, wawancara perlu ditunjukkan melalui foto, sehingga orang lain percaya kalau peneliti betul-betul melakukan penelitian di lapangan. c. Riwayat Hidup Riwayat hidup penulis antara lain mencakup : 1) Nama penulis 2) Tempat dan tanggal lahir 3) Alamat rumah dan nomor telepon 4) Status perkawinan 5) Nama instansi 6) Alamat instansi dan nomor telepon 7) Jabatan 8) Pangkat dan golongan 9) Riwayat pendidikan 10) Riwayat pekerjaan
PedomanPenulisanSkripsi STIA KD Merauke
36
D. Prosedur Seminar Skripsi dan Ujian Komprehensip 1. Syarat Pengajuan Seminar Skripsi a) Menyerahkan lembar persetujuan Skripsi (Lampiran 14) yang telah ditandatangani oleh pembimbing, kepada jurusan dengan melampirkan transkrip nilai sementara dan foto copy pelunasan biaya administrasi. b) Mahasiswa wajib mengikuti Seminar Skripsi Mahasiswa lain sebanyak 5 kali yang dibuktikan dengan Kartu Seminar (Lampiran 19) c) Meminta lembar kesepakatan waktu seminar skripsi dari jurusan untuk di tandatangani tim penguji (Lampiran 5) d) Lembar kesepakatan Waktu dikembalikan kepada jurusan selambat – lambatnya 5 hari sebelum tanggal pelaksanaan seminar skripsi untuk diterbitkan undangan seminar hasil. e) Naskah Skripsi diserahkan ke Jurusan paling lambat 4 hari sebelum tanggal ujian dan distribusi naskah oleh panitia/mahasiswa paling lambat 3 hari. 2. Pelaksanaan a) Seminar skripsi di pimpin oleh Pembimbing 1 selaku Ketua Tim dan Pembimbing 2 sebagai sekretaris. b) Pelaksanaan Seminar Skripsi dianggap Sah apabila dihadiri minimal 4 orang (2 orang pembimbing dan 2 orang penguji atau 1 orang pembimbing dan 3 orang penguji). 3. Penilaian Skripsi a) Pembimbing dan penguji wajib hadir pada saat Seminar Skripsi dan wajib memberikan nilai sesuai format penilaian seminar skripsi (lampiran 20). b) Nilai yang telah diisi oleh Tim Penguji harus dicantumkan pada Berita Acara Seminar Skripsi dan diserahkan kepada Sektretaris Panitia Skripsi (lampiran 21) c) Nilai Seminar Skripsi antara lain A (80 – 100), B (60 – 79) , E (< 60)
PedomanPenulisanSkripsi STIA KD Merauke
37
d) Mahasiswa yang memperoleh nilai E ( < 60 ) dinyatakan Tidak Lulus dan wajib mengulang seminar Skripsi
maksimal 2 kali (1 kali
perubahan dan meneliti ulang, 1 kali ujian hasil akhir) e) Koreksi Pembimbing dan Penguji wajib ditulis pada Lembar Saran (lihat lampiran 9) sebagai pedoman bagi mahasiswa untuk dituangkan dalam matriks perbaikan Skripsi ( lihat lampiran 10) f) Mahasiswa wajib memperbaiki saran – saran yang disampaikan oleh Tim Penguji g) Saran yang telah diperbaiki wajib ditandatangani oleh Tim Penguji pada Lembar Persetujuan Perbaikan Skripsi ( lihat Lampiran 11) 4. Prosedur Pelaksanaan Ujian Komprehensif a) Setelah melakukan revisi atas skripsi pada seminar skripsi, maka mahasiswa diwajibkan mengikuti ujian skripsi komprehensif (Tutup), dengan mengisi formulir permohonan izin ujian akhir sarjana dan melengkapi persyaratan yang ditetapkan dalam formulir tersebut (Lihat Lampiran 22), dan memasukkan skripsi yang sudah ditandatangani oleh pembimbing sebanyak 5 rangkap kepada jurusan selambat-lambatnya 1 minggu sebelum waktu pelaksanaan. b) Meminta lembar kesepakatan waktu dari jurusan untuk di tandatangani tim
penguji
(Lampiran
5),
dan
Lembar
kesepakatan
Waktu
dikembalikan kepada jurusan selambat – lambatnya 5 hari sebelum tanggal pelaksanaan seminar skripsi untuk diterbitkan undangan Ujian Tutup. c) Ujian Tutup (komprehensif) di pimpin oleh Pembimbing 1 selaku Ketua Tim dan Pembimbing 2 sebagai sekretaris. d) Pelaksanaan Ujian Tutup (komprehensif) dianggap Sah apabila dihadiri minimal 4 orang (2 orang pembimbing dan 2 orang penguji atau 1 orang pembimbing dan 3 orang penguji). e) Mata kuliah yang diujikan dalam Ujian Skripsi Komprehensif adalah Kebijakan Publik, Administrasi Pembangunan, dan Manajemen Sumber Daya Manusia. PedomanPenulisanSkripsi STIA KD Merauke
38
f) Setelah pelaksanaan ujian, diikuti dengan Yudisium dan penyampaian masukan berupa koreksi untuk diperbaiki. g) Skripsi yang telah diperbaiki dikumpulkan 5 ( Lima ) rangkap sesuai dengan daftar pada (lampiran 23) sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Ijasah Sarjana dari STIA Karya Dharma Merauke. h) Batas waktu pengumpulan Skripsi sesuai dengan kesepakatan.
PedomanPenulisanSkripsi STIA KD Merauke
39
BAB IV PEMBIMBINGAN DAN TEKNIK PENULISAN
A. Pembimbingan 1. Setiap Mahasiswa wajib dibimbing oleh dosen pembimbing, sebanyak 2 orang, sesuai kualifikasi dengan masalah yang diteliti. 2. Dosen Pembimbing, ditetapkan dengan surat Keputusan Ketua 3. Tugas Dosen Pembimbing Skripsi, sebagai berikut :
Pembimbing 1 a. Menuntun dan mengarahkan materi skripsi b. Memberikan
Pembimbing II a. Menuntun dan mengarahkan teknis,
persetujuan
untuk ujian skripsi
baik
tata
konsultasi
tulis,
penelitian
lapangan, maupun membantu referensi. b. Memberikan
persetujuan
untuk ujian Skripsi
4. Pengaturan waktu / jadwal konsultasi, dilakukan bersama antara mahasiswa dan Dosen Pembimbing. 5. Pembimbing tidak dibenarkan mengambil alih seluruh tanggung jawab penulisan skripsi mahasiswa.
B. Teknik Penulisan 1. Jenis Kertas a. Jenis kertas yang digunakan baik untuk penulisan proposal maupun skripsi, harus menggunakan kertas HVS A4 70 % (210x297 mm) berwarna putih. b. Untuk pengetikan pada kertas HVS A4, maka luas halaman yang dipakai untuk mengetik harus menggunakan margin: PedomanPenulisanSkripsi STIA KD Merauke
40
1) Top
: 4 cm
2) Bottom
: 3 cm
3) Left
: 4 cm
4) Right
: 3 cm
2. Teknik Pengetikan Bagian Isi 1. Penulisan skripsi harus menggunakan huruf cetak tegak, dengan jenis Times New Roman serta ukuran (Size) 12. 2. Pengetikan judul penelitian menggunakan ukuran 16 Bold. 3. Pengetikan nama Bab gunakan ukuran 16 (tanpa diakhiri oleh tanda baca apapun). 4. Pengetikan nama Sub Bab gunakan ukuran 14 (tanpa diakhiri tanda baca apapun). 5. Pengetikan istilah asing (bahasa inggris) hendaknya menggunakan cetak miring dan diikuti dengan terjemahan. 6. Setiap kutipan baik teori, definisi atau pendapat ahli/ orang lain, harus menggunakan Body Note dan bukan Foot Note. 3. Pengkodean Struktur Skripsi Pengkodean bab serta bagian-bagiannya seperti dikemukakan di atas dilakukan dengan menggunakan system sebagai berikut. 1. Angka Romawi besar untuk bab secara berurutan. Contoh : I 2. Huruf Latin besar untuk sub bab secara alphabetis, contoh : A 3. Angka latin untuk sub-sub bab secara berurutan, contoh : 1 4. Huruf Latin kecil ini digunakan untuk setiap Sub dari Sub-sub bab, contoh: a Penyusunan bagian bab dilakukan secara sederhana sehingga keserasian dan keseimbangan dapat dipertahankan. Ketentuan-ketentuan mengenai tata penyusunan dan penempatan judul serta pengkodean struktur skripsi dapat dilihat pada contoh (Lampiran 24).
PedomanPenulisanSkripsi STIA KD Merauke
41
4. Cara Menulis Kutipan Dan Sumber Kutipan 1. Kutipan ditulis dengan menggunakan dua tanda petik(“…..”), jika kutipan itu merupakan kutipan pertama atau langsung dari penulisnya. Jika kutipan itu diambil dari kutipan, maka kutipan ditulis diantara satu tanda petik( …….” ) 2. Jika yang dikutip terdiri dari tiga baris atau kurang, kutipan ditulis dengan menggunakan tanda petik seperti pada ketentuan pertama dan penulisannya digabung ke dalam paragraph yang ditulis oleh pengutip dan diketik dengan jarak dua spasi. Contoh : Yang dimaksud dengan sosialisasi sebagaimana dikemukakan oleh Newstrom (1989:61) adalah”the continuous process of transmitting key elements of an orgnization’s culture to it’s employees”. 3. Jika bagian yang dikutip terdiri atas empat baris atau lebih, maka kutipan ditulis tanpa tanda petik dan diketik dengan jarak satu spasi. Baris pertama dimulai pada ketukan ketujuh dan baris kedua dan selanjutnya diketik mulai dengan ketukan keempat. Contoh : If we assume that the culture of certain organization invites its employees, to question and experiment, while also not being too disruptive, then the’creative individualist’ can infuse new life and ideas for the organization’s benefit. The two extremes –rebellion and total conformity – may prove disfunctional for the organization… in the long run (Newstrom, 1989:63) 4. Jika dari bagian yang dikutip ada bagian yang dihilangkan, maka bagian yang dihilangkan itu diganti dengan tiga buah titik. Jika bagian yang dihilangkan itu kalimat atau baris, maka kalimat atau baris yang dihilangkan itu diganti dengan titik-titik sepanjang baris sampai ke akhir di tepi kanan. Lihat contoh sebelumnya, bahwa antara kata theorganization dan kata in terdapat bagian yang dihilangkan dan bagian itu diganti dengan tiga PedomanPenulisanSkripsi STIA KD Merauke
42
buah titik ( … ), sedangkan pengganti kalimat atau baris yang dihilangkan ialah :”individualization occurs when employees successfully exert influence on the system around them at work. ……………………………………………………………………...if we assume, dst …………………………………………………. (lanjutkan dengan kutipan yang dimaksud) 5. Penulisan sumber kutipan ditulis dengan cara : a. Jika nama pengarang buku ditulis mendahului kutipan, maka cara penulisannya ialah nama penulis diikuti tahun penerbitan, dan nomor halaman yang dikutip diletakkan dalam kurung. Contoh : Newstrom (1989:24) mengemukakan bahwa … ( diikuti dengan kutipan yang dimaksud). b. Jika nama pengarang buku ditulis setelah selesai kutipan maka penulisan nama, tahun dan halaman, semuanya diletakkan dalam kurung. Lihat contoh pada butir ketiga dalam ujung kutipan … in the long run. c. Jika sumber kutipan merujuk sumber lain atas bagian yang dikutip, maka sumber kutipan yang ditulis tetap sumber kutipan yang digunakan oleh penulis, tetapi dengan menyebutkan siapa yang mengemukakan pendapat tersebut. Contoh : Adam J. Stacy (Newstrom, 1989:136) mengemukakan equity theory yang berarti bahwa … (lanjutkan dengan kutipan yang dimaksud ) Adam ialah orang yang mengemukakan teory equity tetapi kutipan tentang penjelasan teori itu diambil dari buku Newstrom dan bukan dari buku yang ditulis oleh Adam. d. Jika penulis terdiri dari dua orang maka nama keluarga kedua penulis harus disebutkan. Kalau penulisnya lebih dari dua orang
PedomanPenulisanSkripsi STIA KD Merauke
43
maka disebutkan hanya nama keluarga dari penulis pertama dan diikuti oleh et.al. dan diakhiri dengan tanda baca titik ( . ). Contoh : Sumber kutipan dengan dua orang penulis ditulis : Keith dan Newstrom (1989:104) mengemukakan … (lanjutkan dengan kutipan yang dimaksud ) Atau dapat juga ditulis di ujung kutipan dengan mengikuti aturan seperti pada contoh butir kelima (b) Sumber kutipan dengan penulis lebih dari dua orang : Mc Clelland, et al. (1976:84 menjelaskan bahwa … (lanjutkan dengan kutipan yang dimaksud ) Mc Clelland, et.al. (1976:84) menjelaskan bahwa … (lanjutkan dengan kutipan yang dimaksud) e. Jika masalah yang dikutip dibahas oleh beberapa orang dalam sumber yang berbeda, maka cara penilaian sumber kutipan itu adalah seperti tampak pada contoh berikut : Contoh : Drucker (1985), Schuster (1987), dan Rowland (1987) mengemukakan bahwa pada esensinya proses pengambilan keputusan itu…………………(lanjutkan dengan kutipan yang dimaksud ) Ini berarti esensi dari pikiran tentang pengambilan keputusan diambil dari ketiga sumber tersebut. f. Jika sumber kutipan itu adalah beberapa karya tulis dari penulis yang sama dan diterbitkan pada tahun yang sama, maka cara menulisnya ialah dengan cara membubuhkan huruf
a, b, dan
seterusnya pada tahun penerbitan secara kronologis. Contoh : Drucker, (1985a) berpendapat bahwa… (lanjutkan dengan kutipan yang dimaksud)
PedomanPenulisanSkripsi STIA KD Merauke
44
Contoh ini menunjukkan bahwa pada tahun 1985 Drucker menulis buku lain yang digunakan sebagai sumber kutipan. g. Jika sumber kutipan itu tanpa nama dan atau tanpa tahun, maka nama diganti dengan (tn) dan tahun diganti dengan (tt). h. Jika yang diutarakan adalah pokok-pokok pikiran seorang penulis, maka tidak ada perlu kutipan langsung dan cukup menyebutkan sumbernya saja. i. Jika sumber kutipan itu berupa Koran, majalah, jurnal dan sejenisnya, penulisan sumber kutipan tetap mengikuti aturan yang berlaku (yaitu memuat nama pengarang, tahun dan halaman), sementara nama Koran, majalah, dan jurnal akan tampak dalam daftar pustaka. 5. Teknik Penyajian Data Dua hal yang harus diperhatikan dalam penyajian data adalah prinsip dan cara penyajian data. Prinsip dan cara penyajian data adalah relevansi dan kesederhanaan. Relevansi data ialah bahwa data yang disajikan adalah data yang berkaitan langsung dengan pokok permasalahan penelitian.Sedangkan yang dimaksud dengan kesederhanaan adalah penyajian data dilakukan sedemikian rupa sehingga memudahkan pembaca untuk memahaminya. Data dapat disajikan dalam bentuk uraian deskriptif, dalam bentuk table, atau dalam bentuk tampilan lainnya. Jika dalam bentuk table, maka penyajiannya mengikuti ketentuan sebagai berikut : 1. Pengkodean dan Judul Tabel Setiap tabel dalam skripsi harus diberi nomor dengan menggunakan angka Arab secara berurutan sesuai dengan banyaknya table.Judul table harus ditulis dengan huruf besar dan dirumuskan dengan singkat tetapi jelas. Harus diupayakan agar tabel dapat disajikan secara utuh pada halaman yang sama. 2. Penyusunan Kata-kata dalam Judul Tabel a. Judul tabel diupayakan sesingkat mungkin PedomanPenulisanSkripsi STIA KD Merauke
45
b. Baik judul tabel yang terdiri dari satu baris maupun lebih, katakatanya disusun simetris baik dari tepi kiri maupun dari tepi kanan halaman. c. Susunan judul berbentuk piramida terbalik dengan pengetikan judul tabel berjarak 1 spasi. 3. Tabel Kutipan Table yang difotocopy harus dapat terbaca.Apabila pengetikan tabel diketik dengan huruf jenis pica terlalu besar, dibenarkan dengan huruf jenis elite agar dapat menggunakan kertas kuarto atau A4. Sumber kutipan tabel harus ditulis di bawah tabel. Kata sumber digarisbawahi (sumber ) atau dicetak miring (sumber ). 6. Penulisan Daftar Pustaka Komponen-komponen yang harus dicantumkan dalam daftar pustaka ini adalah : nama penulis dengan nama keluarga (jika ada) ditempatkan di depan nama kecil, tahun penerbitan, judul buku digarisbawahi atau dicetak miring, tempat penerbitan dan nama penerbit. Garis bawah pada penulisan judul buku dibubuhkan pada setiap kata, jadi tidak dibuat garis bawah yang bersambung sepanjang judul. Penulisan nama pengarang, khusus nama Indonesia yang menggunakan marga, nama marganya ditulis terlebih dahulu, sedangkan untuk nama lain yang tidak mengenal nama marga atau keluarga, diawali dengan penulisan nama akhir kecuali nama Cina. Baris pertama diketik mulai ketukan pertama dan baris kedua dan seterusnya diketik mulai ketukan kedelapan.Jarak antara baris satu dengan baris berikutnya satu spasi.Sedangkan jarak antara sumber satu dengan sumber berikutnya dua spasi. Cara menulis Daftar Pustaka dapat dibedakan berdasarkan jenis sumber yang digunakan yaitu : a. Jika berbentuk jurnal Penulisannya diketik mengikuti urutan : nama (keluarga) penulis, nama depan (kalau ada) penulis, tahun penerbitan dalam tanda kurung, PedomanPenulisanSkripsi STIA KD Merauke
46
judul artikel ditulis diantaranya tanda petik, judul jurnal dengan digarisbawahi atau dicetak miring dan ditulis penuh, nomor Volume dengan angka Arab dan digarisbawahiatau dicetak miring tanpa didahului singkatan “Vol”, nomor isu (jika ada) dengan angka Arab dan dituliskan di antara tanda kurung, nomor halaman terakhir tanpa didahului singkatan “pp” atau “h”. Contoh : Barret-Lennard, G.T. (1973). “The empathy Cycle : Refinement of A Nuclear Concept”. JournalofCounselingPsychology28. (2), 91-100. b. Jika berbentuk buku Urutan penulisannya adalah nama (keluarga) penulis, nama depan disingkat (kalau ada ), tahun penerbitan di dalam tanda kurung, judul buku digarisbawahi atau dicetak miring, edisi, kota asal, penerbit. Daftar Pustaka berupa buku ditulis dengan memperhatikan keragaman berikut: a. Jika buku ditulis oleh satu orang Contoh : Davis, Gordon B. (1976), ManagementInformationSystem, ConceptualFoundationStructureandDevelopment, Mc Graw Hill. b. Jika buku ditulis oleh dua orang Contoh : Newman, W.H. and Kirby Warren (1977), TheProcessof Management, ConceptBehaviorandPractice, New Delhi, Prentice Hall of India Parivate Ltd. c. Jika buku ditulis oleh lebih dari dua orang Contoh : Ghiselli, E, et.all.(1981), MeasurmentTheoryforTheBehavioralSciences, San Franscisco : W.H. Freeman and Company d. Jika penulis sebagai penyunting PedomanPenulisanSkripsi STIA KD Merauke
47
Contoh : Arnand, H.W. (penyunting) (1983), PembangunandanPemerataan IndonesiadiMasaOrdeBaru, Jakarta : LP3ES. e. Jika sumber itu merupakan karya tulis seseorang dalam suatu kumpulan tulisan banyak orang. Contoh : Pujianto (1984), EtikaSosialDalamSistemNilaiBangsaIndonesia, dalam YP2LPM (1984), Dialog Manusia, Falsafah,Budaya dan Pembangunan Malang: YP2LPM. f. Jika buku itu edisi Contoh : Barnes, M.Ralf.(1973), Time and Motion and Study (Fourth Ed). New York: Mc Graw Hill c. Kalau sumbernya di luar jurnal dan buku maka penulisannya adalah sebagai berikut : a. Berupa Skripsi, Thesis, atau Disertasi. Contoh: Sudarisman(1985), PelaksanaanPembinaanPegawaiLembagaAdmini strasiNegaraUntukPeningkatanPrestasiKerjadanBeberapaPe rmasalahanyangDihadapi, Jakarta: STIA-LAN RI b. Berupa Publikasi Pemerintah Contoh : Lembaga Administrasi Negara (1992). WartaAnekaInformasiAdministrasi, Jakarta : Pusat Informasi Administrasi Negara Bidang Dokumentasi dan Publikasi Lembaga Administrasi Negara c. Berupa Peraturan Perundang-undangan Contoh : 1) UU Nomor 22 Tahun 1999, Tentang Pemerintahan Daerah 2) Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000, Tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil. PedomanPenulisanSkripsi STIA KD Merauke
48
3) Keputusan Presiden Nomor 100 Tahun 1999, tentang STIALAN. 4) Surat Keputusan Ketua Lembaga Administrasi Negara, Nomor
:
1833/IX/6/4/1993
Tentang
Pedoman
Penyelenggaraan Pendidikan di STIA-LAN. d. Berupa Makalah Contoh : Sumardi (1982).”Peningkatan Disiplin Pegawai”, Lokakarya Pembinaan Aparatur Pemerintah Dalam Pembangunan, Jakarta e. Berupa Surat Kabar Contoh : Irawan, Prasetya (1993), “Antara Etika dan Bisnis” Suara Karya (12 Januari 1993)
7. Penulisan
Kata
Bilangan,
Pengejaan,
Pemenggalan
dan
Penyingkatan Kata a. Penulisan Kata Bilangan Semua kata bilangan dari satu sampai dengan sembilan harus ditulis dengan huruf dan tidak boleh diikuti dengan angka dalam kurung. Demikian juga bilangan-bilangan kelipatan sepuluh sampai dengan seratus dan kelipatan seribu ditulis dengan huruf misalnya empat puluh lima, lima ratus, lima ribu. Ketentuan-ketentuan diatas hanya berlaku untuk penulisan kata bilangan dalam uraian.Sedangkan untuk nomor rumah, tanggal, nomor telepon, bilangan dalam tabel, bilangan presentase dan nomor halaman boleh ditulis dengan angka Arab. Contoh : 1) Pada bulan Januari tahun lalu, pemerintah telah mengambil kebijaksanaan untuk menaikkan harga BBM 35 % 2) Dari 238 mahasiswa STIA-KD Merauke yang lulus ujian komprehensif, ada 9 orang Mahasiswa yang lulus dengan PedomanPenulisanSkripsi STIA KD Merauke
49
predikat memuaskan (angka 9 dalam hubungan dengan angka 238) Bilangan yang terdiri dari empat angka atau lebih dituliskan dengan memberikan satu tanda titik menyekat ribuan dan jutaan, misalnya : 7.450, 25.550, 6.345.650. sedangkan untuk bilangan decimal digunakan tanda koma ( , ) sebagai penyekat misalnya : 0,237. Bagi nomor telepon dan nomor rumah, titik penyekat ini tidak berlaku. Penulisan nama bulan harus dengan huruf. b. Pengejaan, Pemenggalan dan Penyingkatan Kata Pengejaan, pemenggalan dan penyingkatan kata harus disesuaikan dengan kaidah tata bahasa yang berlaku.
PedomanPenulisanSkripsi STIA KD Merauke
50
DAFTAR PUSTAKA
Afrizal. 2014. Metode Penelitian Kualitatif. Raja Grafindo Persada: Jakarta. Creswell, John W. 2013. Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Pustaka Pelajar: Yogyakarta. Denzin, Norman K & Lincoln, Yvonna S. 2009. Handbook of Qualitative Research. Pustaka Pelajar: Yogyakarta. Lembaga Administrasi Negara 2008 Pedoman Penulisan Skripsi. Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Karya Dharma Merauke 2003 Pedoman Penulisan Skripsi. Merauke Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Administrasi. Alfabeta: Bandung. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed methods). Alfabeta: Bandung.
PedomanPenulisanSkripsi STIA KD Merauke