PEDOMAN PENGORGANISASIAN RAWAT INAP RUMAH SAKIT PARU SURABAYA
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa karena dengan rahmat-Nya sehingga Buku Pedoman Pengorganisasian Rawat Inap RS Paru Surabaya ini dapat kami selesaikan. Buku Pedoman Pengorganisasian Rawat Inap RS Paru Surabaya ini diharapkan dapat bermanfaat untuk mengetahui berbagai macam informasi tentang struktur organisasi, uraian tugas, prosedur / alur, tata hubungan kerja, pola ketenagaan dan lain-lain
dalam kegiatan
Instalasi Rawat Inap. Bahan buku Pedoman ini merupakan bahan acuan yang digunakan oleh Instalasi Rawat Inapdan Instalasi yang terkait di RS Paru Surabaya. Manajemen Rumah Sakit mengharapkan semoga dengan adanya Buku Pedoman ini para staf Instalasi Rawat Inap dapat mengetahui serta mempraktekkan dalam kegiatan sehari-hari di Rumah Sakit. Besar harapan kami semoga buku Pedoman ini
dapat memberikan manfaat yang
maksimal untuk semua staf Rumah Sakit pada umumnya dan staf Instalasi Rawat Inap pada khususnya dalam melakukan pengorganisasian Rawat Inap di RS Paru Surabaya Kami menyadari bahwa banyak kekurangan yang ada dalam buku pedoman ini. Oleh karena itu, saran dan kritik konstruktif sangat kami harapkan untuk penyempurnaan di masa yang akan datang. Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan buku ini, yang banyak memberikan saran dan masukannya, kami ucapkan banyak terima kasih.
Wassalam,
TIM PENYUSUN
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR………………………………………………………………..
-
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………. BAB I. PENDAHULUAN……………………………………………………………….
-
BAB II. GAMBARAN UMUM RS PARU SURABAYA
-
……………
BAB III. VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RS
-
BAB IV. STRUKTUR ORGANISASI RS PARU SURABAYA
……..
-
BAB V. STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA INSTALSI RAWAT INAP…… BAB VI. URAIAN JABATAN……………………………………………………………. BAB VII. TATA HUBUNGAN KERJA………………………………………………
-
BAB VIII. POLA KETERNAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL…………..
-
BAB IX. KEGIATAN ORIENTASI…………………………………………………..
-
BAB X. PERTEMUAN / RAPAT………………………………………………………
-
BAB XI. PELAPORAN DAN FOLLOW UP…………………………………………….. BAB XII. PENUTUP……………………………………………………………………… -
BAB I PENDAHULUAN Pelayanan rumah sakit di era sekarang tidak terlepas dari perkembangan ekonomi masyarakat. Hal ini tercermin pada perubahan fungsi klasik rumah sakit yang pada awalnya hanya memberi pelayanan yang bersifat kuratif (penyembuhan) saja terhadap pasien melalui rawat inap dan rawat jalan bergeser ke pelayanan yang lebih komprehensif meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 983/SK/XI/1992 rumah sakit umum memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, sedangkan untuk rumah sakit khusus memberikan pelayanan sesuai dengan spesialisasinya. Pelayanan rumah sakit mencakup pelayanan kesehatan dan pelayanan administrasi. Pelayanan kesehatan itu sendiri meliputi pelayanan medis, pelayanan penunjang medis, rehabilitasi medis dan pelayanan asupan keperawatan. Pelayanan tersebut dilaksanakan melalui unit gawat darurat, unit rawat jalan dan unit rawat inap. Oleh karena itu, Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Paru Surabaya sebagai salah satu penyelengara pelayanan kesehatan terhadap masyarakat akan kesembuhan penyakit secara komprehensif mempunyai peranan penting memberikan pelayanan kesehatan untuk pasien yang perlu perawatan di rumah sakit dengan mengedepankan kualitas pelayanan terhadap pasien, fasilitas instalasi rawat inap yang nyaman dan sumber daya manusia baik medis maupun non medis yang ramah, professional dalam memberikan pelayanan kesehatan. Dengan pentingnya peran pelayanan Instalasi Rawat Inap terhadap proses kesembuhan pasien, maka diperlukan suatu buku pedoman pengorganisasian instalasi rawat inap sebagai dasar untuk menentukan dan melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan di instalasi rawat inap.
BAB II GAMBARAN UMUM RS PARU SURABAYA
Rumah Sakit Paru Surabaya merupakan rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang awalnya didirikan sejak tahun 1952 yang bernama BP4 (TB center) di Jl. Panglima Sudirman no.59-61 Surabaya di bawah pimpinan dr SH Shahab. Pada tahun 1980 BP 4 baru menempati gedung di Jl. Karang Tembok no.39 Surabaya. Dengan makin berkembangnya kualitas pelayanan operasional , pelayanan BP4 Surabaya tidak terbatas pada pelayanan sebuah Balai Pengobatan namun sudah setara dengan pelayanan RSU tipe C. Setelah melalui perjalanan perjalanan panjang akhirnya pada tanggal 5 Februari 2013 dengan adanya perturan Gubernur Jawa Timur BP-4 Surabaya resmi berubah nama menjadi Rumah Sakit Paru Surabaya. Rumah sakit ini terletak pada lokasi permukiman
padat pendududuk yang memiliki
penghasilan menengah kebawah yang dekat dengan perdagangan. Walaupun demikian rumah sakit menyediakan berbagai fasilitas untuk perawatan kesehatan dengan dukungan teknologi kesehatan yang sederhana serta tim medis yang profesional dan memiliki keahlian di bidangnya sesuai dengan motto Rumah Sakit Paru Surabaya “ Pelayanan selangkah lebih maju”. Pelayanan Rawat Inap di Rumah sakit Paru Surabaya siap merawat penderita baik Paru maupun Non Paru selama 24 jam sehari dengan dukungan dokter serta tenaga medis yang terlatih, dimana penderita akan dilayani dengan ramah dan penuh perhatian. Kapasitas 65 tempat tidur yang terdiri dari kelas I, II Isolasi dan non Isolasi , III Isolasi dan non Isolasi, merupakan pilihan alternatif yang dapat disesuaikan sesuai dengan kemampuan pasien, dan sesuai dengan jenis penyakit Paru ataupun Non Paru. Rumah sakit ini menyediakan 15 dokter spesialis yang terdiri dari Spesialis Paru, Penyakit Dalam, Bedah Umum, Bedah Orthopedi, Anastesi, Obstetri dan Ginekologi, THT, Mata, Kulit dan Kelamin, Patologi Klinik, Radiologi, dan dengan dukungan 300 tenaga baik medis, para medis maupun non medis. Fasilitas pelayanan rawat jalan meliputi Poliklinik Umum, Poliklinik Paru, Poliklinik DOTS, Poliklinik Asma /PPOK, Poliklinik Penyakit Dalam, Poliklinik Geriatri, Poliklinik Kebidanan dan Kandungan, Poliklinik Bedah Umum, Poliklinik Orthopedi, Poliklinik THT,
Poliklinik Mata, Poliklinik Kulit dan Kelamin, Laboratorium, Pemeriksaan Radiologi, Pelayanan Farmasi , dan pelayanan Instalansi Gawat Darurat (IGD) 24 jam.
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DASAR, DAN TUJUAN RUMAH SAKIT 3.1.
Visi Rumah Sakit Paru Surabaya
Menjadi Rumah Sakit rujukan paru di Jawa Timur dengan pelayanan selangkah lebih maju. 3.2.
Misi Rumah Sakit Paru Surabaya a. Mewujudkan pelayanan kesehatan khususnya paru yang berkualitas secara paripurna b. Mengoptimalisasikan sumber daya rumah sakit sesuai perkembangan teknologi c. Menciptakan jejaring dengan institusi terkait dalam rangka perkembangan rumah sakit 3.3. Falsafah Rumah Sakit Paru Surabaya Ramah dan santun dalam pelayanan, jujur dalam bertindak, beretika, serta mempunyai kemampuan dalam bekerja Nilai dasar Rumah Sakit Paru Surabaya a. Profesionalisme b. Responsibility c. Transparansi d. Kejujuran e. Kerja keras f. Kebersamaan 3.5. Tujuan Rumah Sakit Paru Surabaya a. Meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya penyakit paru yang berkualitas b. Meningkatkan kualitas sumber daya rumah sakit c. Meningkatkan koordinasi dalam rangka pencegahan dan pengobatan penyakit paru dan 3.4.
pengembangan pelayanan penyakit lainnya
BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RS PARU SURABAYA
DIREKTUR Drg. F. Henry Christyanto, M.Kes
SATUAN PENGAWAS INTERNAL KOMITE PERAWATAN Midram, SKm
KOMITE MEDIK Dr. Kusdiantoro, Sp.P
KA. SUB BAGIAN TATA USAHA Winarti, SKm
KOORD Elisabet L.N., SKM, M.Kes
KOORD KEUANGAN Hetty S., SKM. KOORD KEPEGAWAIAN Lilyastuti P., ST,
KASI PELAYANAN MEDIK Dr. Eka Basuki Rahmat
YANMED & KEPERAWATAN Dr. Sri Berthalina T., Sp.
KOORD PERENCANAAN Ratna D., SKM.,
KASI UKM dan LITBANG Siti Murtini, S.KM MMKes.
PENUNJANG Dr. Siti Nuryati, Sp.PK
UKM Dr Indrayani, SpP.
LITBANG Dr. Indriya Amirulyati
BAB V STRUKTUR ORGANISASI RAWAT INAP RS PARU SURABAYA STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI RAWAT INAP KLAS I&II RS PARU SURABAYA
DIREKTUR Drg. F. Henry Christyanto, M.Kes
KASIE PELAYANAN MEDIS Dr Eka Basuki Rahmat KOORDINATOR PELAYANAN MEDIS Dr. Sri Berthalina T., Sp. THT
KOMITE KEPERAWATAN
KPT KEPERAWATAN Lilis Suryani, S.Kep.Ns, MM
KEPALA INSTALASI RAWAT INAP dr. Diana Pudjowati KA. RUANGAN RAWAT INAP KLAS I&II Elya Windi Astuti, S.Kep.Ns
PERAWAT PRIMER II Eko Pramono,Amd.Kep
PERAWAT PRIMER I Agung Wibowo,S.Kep.Ns
OBAT EMERGENCY PJ. Taufik Hidayat,S.Kep.Ns
LOGISTIK PJ Ardianita,Amd.Kep
PELAPORAN PPI PJ. Dewi Setyawati,Amd.Kep
DOKUMENTASI RM PJ Riris Siahaan, Amd.Kep
PELAPORAN PASIEN sAFETY PA. Mariati,Amd.Kep
KEBERSIHAN PA Irma Suryani,Amd.Kep
PELAPORAN KERUSAKAN PA.Helmina M, Amd.Kep
INVENTARIS ALKES PA. Dwi Rahmawati, Amd.Kep
ADMINISTR ASIBAB VI
URAIAN JABATAN 1.
Nama Jabatan Hasil Kerja
: Kepala Instalasi Rawat Inap : Terselenggaranya visi, misi dan program rawat inap di rumah sakit secara menyeluruh dan terpadu.
ANGGOTA Devvi
Uraian Tugas
: 1. Membantu Kepala Sub. Pelayanan Medis dalam manajemen pelayanan rawat inap. 2. Memimpin kegiatan pelayanan medis di ruangan rawat inap. 3. Menyusun pedoman pelayanan dan Standar Prosedur Operasional pelayanan rawat inap. 4. Melaksanakan perencanaan, monitoring
dan
evaluasi
terhadap sarana dan mutu pelayanan di unit rawat inap. 5. Melaksanakan program keselamatan pasien dan pengendalian infeksi di rumah sakit. 6. Membuat laporan rutin tentang kegiatan yang dilaksanakan di Unit Rawat Inap. 7. Merencanakan kebutuhan Sumber Daya Manusia di Unit Rawat Inap. 8. Membuat uraian tugas staf di Unit Rawat Inap. 9. Melakukan penilaian kinerja dari staf di Unit Rawat Inap. 10. Melakukan koordinasi dengan unit lain yang terkait dalam rangka pelaksanaan kegiatan pelayanan rawat inap. 11. Mengadakan pertemuan berkala dengan staf di Unit Rawat Tanggung Jawab
:
Inap. 1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan visi dan misi 2. Bertanggungjawab dalam segala aspek yang terjadi dalam penyelenggaraan pelayanan rawat inap. 3. Merencanakan, melaksanakan, membina dan memantau semua kegiatan pelayanan rawat inap sesuai dengan peraturanperundang-undanganyang berlaku, garis kebijakan rumah sakit dan peraturan lain yang dibuat dalam rangka mempertegas dan membantu tugas serta tanggungjawab masing-masing staf. 4. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program dan evaluasi
Wewenang
5. Bertanggung jawab kepada Direktur : 1. Mendelegasikan tugas apabila berhalangan hadir. 2. Meminta data dan informasi kepada staf yang terkait dengan pelayanan rawat inap. 3. Memeriksa
hasil-hasil
kegiatan
atau
tata
laksana
sebagaimana telah ditetapkan oleh rumah sakit. 4. Memberikan bimbingan dan arahan kepada staf berkenaan dengan tata laksana yang telah ditetapkan. 5. Mengkoordinasi,mengawasi
dan
mengendalikan
pelaksanaan dan penggunaan peralatan medis di Unit Rawat Inap. 6. Menandatangani surat dan dokumen yang ditetapkan Syarat Jabatan
menjadi wewenang Kepala Unit Rawat Inap. : 1. Dokter tetap Rumah Sakit Paru Surabaya. 2. Mempunyai Surat Izin Praktik (SIP) sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2.
Nama Jabatan Hasil Kerja
: Kepala Ruangan Perawatan Rawat Inap : Terselenggaranya pelayanan unit rawat inap di rumah sakit
Uraian Tugas
dengan maksimal. : 1. Mengatur dan menempatkan staf sesuai fungsi dan kebutuhan pasien dan ruangan selama shift berlangsung. 2. Menerima laporan keadaan ruangan, peralatan, pelayanan pasien dari shift sebelumnya 3. Mengawasi dan mengontrol kegiatan-kegiatan keperawatan agar dilaksanakan sesuai standar prosedur dan kebijakan RS sehingga terapi pelayanan keperawatan yang holistik dan efisien. 4. Memberi informasi yang dibutuhkan, mendengarkan keluhan pasien/keluarganya terhadap pelayanan yang ada dan
membantu
agar
pasien
dapat
dilayani
sesuai
kebutuhannya secara optimal dan memuaskan. 5. Mengawasi dan memeriksa kelengkapan alat-alat medik, keperawatan yang ada formulir-formulir yang diperlukan agar dalam keadaan siap pakai bagi pelayanan pasien. 6. Melakukan komunikasi untuk memberikan dukungan, rasa aman dan percaya bagi pasien dan keluarganya yang mengalami kecemasan dalam suatu tindakan atau terapi
khusus 7. Melakukan koordinasi dengan dokter dalam hal pelayanan medical center yang berfokus kepada pasien 8. Membuat laporan kejadian atas suatu masalah yang timbul akibat kelalaian, penyimpangan prosedur atau tata tertib yang berlaku, keluhan pasien/keluarganya atas pelayanan RS. 9. Memeriksa dan mencatat pemakaian obat-obatan, alat kesehatan fasilitas RS yang berhubungan penghitungan biaya. 10. Mengontrol kebersihan, kelengkapan peralatan untuk siap pakai. 11. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan dirawat inap untuk evaluasi pelayanan dan tindak lanjut masalah yang ada. 12. Mengontrol kebersihan, ketertiban dan lingkungan yang nyaman bagi pasien, keluarga, serta keselamatan kerja bagi petugas. 13. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan keperawatan rawat inap melalui pertemuan dan pelatihan. 14. Memelihara hubungan kerja yang baik dengan petugas lainnya
a.l;
radiografer,
bagian
pemeliharaan,
satpam,
analis,
staff apotik, logistik, rekam medis, dan
cleaning service. 15. Melaporkan keadaan ruangan, fasilitas, peralatan, rencana diagnostik, terapi pasien yang telah dijadwalkan pada penanggung jawab shift berikutnya. 16. Membantu kegiatan visite dokter spesialis, tindakan khusus atau kasus yang komplek untuk kelancaran tindakan yang sedang dilaksanakan. 17. Mengontrol kelancaran pelaksanaan pelayanan kesehatan
secara kontinue. 18. Berpartisipasi
aktif
dalam
program
pengembangan
karyawan. 19. Berpartisipasi aktif dalam program pengembangan mutu RS 20. Berpartisipasi aktif dalam program infeksi kontrol RS TanggungJawab
21. Berpartisipasi aktif dalam program keamanan RS : Bertanggungjawab dalam segala aspek yang terjadi dalam
Wewenang
:
pelaksanaan pelayanan unit rawat inap. 1. Mengambil keputusan dalam pengelolaan
kegiatan
pelayanan dalam shiftnya. 2. Mengatur keputusan tenaga sesuai kebutuhan selama shift berlangsung. 3. Menegur dan membimbing karyawan untuk mencapai pelayanan yang optimal dan memuaskan. Syarat Jabatan
: 1. D III Kebidanan/Keperawatan 2. S 1 KeperawatanMemiliki 3.
3.
kemampuan mengkoordinasi sebuah tim.
Nama Jabatan Hasil Kerja
: Perawat Primer : Terselenggaranya pelayanan keperawatan di unit rawat inap
Uraian Tugas
:
dengan maksimal. 1. Melakukan kontrak dengan pasien/ keluarga pada awal masuk ruangan dengan format orientasi pasien baru 2. Melakukan pengkajian pada pasien baru atau melengkapi pengkajian yang sudah dilakukan PA 3. Menetapkan rencana keperawatan berdasarkan hasil pengkajian 4. Mengadakan komunikasi dan koordinasi tentang renpra kepada PA di bawah tanggung jawabnya (delegasi tugas) 5. Menetapkan PA yang bertanggung jawab pada setiap pasien 6. Melakukan evaluasi tindakan yang dilakukan oleh PA 7. Memonitor dokumentasi yang dilakukan oleh PA 8. Membantu dan memfasilitasi terlaksananya kegiatan PA 9. Melakukan tindakan keperawatan yang bersifat terapi dan
tindakan keperawatan yang tidak dapat dilakukan oleh PA 10. Melakukan timbang terima pasien bersama PA 11. Mendampingi dokter visite pada pasien dibawah tanggung jawabnya 12. Membuat catatan perkembangan pasien (evaluasi askep) 13. Melakukan pendidikan kesehatan pada pasien (HE) 14. Membuat perencanaan pasien pulang (DP) 4.
Nama Jabatan Hasil Kerja
: Perawat Pelaksana : Terselenggaranya pelayanan keperawatan di unit rawat inap
Uraian Tugas
dengan maksimal. : 1. Menerima pembagian tugas dari perawat primer 2. Mampu menjelaskan tentang prosedur yang akan dilakukan dan persiapan yang harus dilaksanakan. 3. Mampu menggunakan komunikasi terapetik, kepada pasien & keluarga, ramah & bersedia membantu pasien. 4. Mampu mempersiapkan & mengoperasionalkan peralatan yang ada di rawat inap. 5. Mampu melakukan resusitasi jantung paru pada pasien henti jantung paru. 6. Mampu melakukan pemasangan kanula intravena sesuai instruksi kerja yang berlaku, injeksi IV, IM, SC, IC. 7. Mampu mendampingi & memberikan bantuan kepada dokter yang sedang visite. 8. Mampu melaksanakan askep pasien yang dilakukan prosedur diagnostik. 9. Mampu melaksanakan askep pasien yang dirawat. 10.
Mampu memberikan pendidikan kesehatan kepada
pasien & keluarga setelah selesai berobat. 11.
Mampu berkomunikasi & bekerjasama dengan rekan
sekerja, atasan & dokter serta karyawan yang lain. 12.
Menggunakan alat-alat keperawatan sesuai standar
operasional prosedur yang ada, berdasarkan program medik, merapihkan, membersihkan, melengkapi kembali
alat-alat, obat-obatan fasilitas yang ada untuk siap pakai. 13.
Mencatat semua pemakaian obat-obatan, alat-alat
kesehatan, fasilitas RS yang digunakan pasien yang berhubungan dengan penghitungan biaya. 14.
Memelihara kebersihan, ketertiban dan kenyamanan
ruang perawatan. 15.
Mengikuti serah terima bersama anggota tim lainnya
sesuai tanggung jawab pada pasien masing-masing shift tersebut pada perawat penanggung jawab pasien tim shift berikutnya. 16.
Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan Koor. Unit
Rawat Inap untuk evaluasi pelayanan pasien dan tindakan lanjut masalah-masalah yang ada. 17.
Melakukan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh
Koor. Unit atau penanggung jawab shift. 18.
Meningkatkan
pengetahuan
dan
ketrampilan
keperawatan melalui pertemuan dan pelatihan. 19.
Memelihara hubungan kerja yang baik dengan petugas
lainnya a.l: ahli gizi, petugas apotik, farmasi, analis, staff lab, pemeliharaan, pengamanan, dll. 20.
Berpartisipasi aktif dalam program pengembangan mutu
RS. 21.
Berpartisipasi aktif dalam program pengendalian infeksi
RS. 22.
Berpartisipasi aktif dalam program keamanan dan
keselamatan kerja di RS. 23.
Berpartisipasi aktif dalam program pengembangan
Tanggung
karyawan RS. : Bertanggung jawab terhadap pelayanan keperawatan di unit
Jawab Wewenang
rawat inap. : 1. Memberikan asuhan kepada pasien sesuai dengan tugas dan tanggung jawab.
2. Berkoordinasi dengan perawat karu dan sehubungan
dengan
masalah
yang
kepala instalasi dihadapi
selama
memberikan pelayanan Instalasi rawat inap kepada pasien dan keluarga 3. Memberikan masukan kepada kepala instalasi sehubungan dengan mutu pelayanan di ruang rawat inap. 4. Memberikan masukan dan untuk mencapai pelayanan yang Syarat Jabatan
optimal dan memuaskan. 1. D III Keperawatan/Kebidanan 2. S1 Keperawatan dan 3. Memiliki kemampuan komunikasi.
4.
Nama Jabatan
: Administrasi
Hasil Kerja Uraian Tugas
: Terselenggaranya pengarsipan surat-surat di rawat inap : 1. Membantu kepala instalasi dalam manajemen administrasi pelaporan ataupun surat-surat yang ditujukan ke kepala instalasi rawat inap. 2. Membantu Kepala instalasi rawat inap menyusun laporanlaporan bulanan 3. Menjamin terlaksananya kegiatan pelayanan administrasi. 4. Melakukan koordinasi dengan unit lain yang terkait dalam rangka pelaksanaan kegiatan pelayanan administrasi dirawat
5.
Tanggung
inap. : Bertanggungjawab dalam segala aspek yang terjadi dalam
Jawab Wewenang
penyelenggaraan pelayanan administrasi. : Mengkoordinasi, mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan
Syarat Jabatan
administrasi di rawat inap. : Tenaga keperawatan Rumah Sakit Paru Surabaya.
Nama Jabatan
: PJ. Logistik
Hasil Kerja
: Tersedianya bahan logistik untuk menunjang pelayanan
Uraian Tugas
kesehatan : 1. Membantu Kepala instalasi dalam manajemen logistik. 2. Melaksanakan perencanaan, pengadaan, monitoring dan
evaluasi terhadap logistik yang dibutuhkan di rawat inap. 3. Membuat laporan rutin kegiatan pelaksanaan logistik di rawat inap. 4. Melakukan koordinasi dengan unit lain yang terkait dalam Tanggung
rangka pelaksanaan kegiatan logistik. : Bertanggungjawab dalam segala aspek yang terjadi dalam
Jawab Wewenang
penyelenggaraan pelayanan logistik. : Mengkoordinasi, mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan dan penggunaan logistik baik peralatan medis dan non medis,
6.
7.
Syarat Jabatan
dan obat-obatan dirawat inap. : Tenaga Keperawatan Rumah Sakit Paru Surabaya.
Nama Jabatan
: PJ. Dokumentasi Rekam Medis
Hasil Kerja
: Dokumentasi rekam medis terisi lengkap
Uraian Tugas
: Melaksanakan monitoring dan
Tanggung
rekam medis yang dibutuhkan di rawat inap. : Bertanggungjawab dalam segala aspek yang terjadi dalam
Jawab Wewenang
penulisan dokumen rekam medis. : Mengkoordinasi dan memeriksa pengisian dokumen rekam
Syarat Jabatan
medis dirawat inap. : Tenaga Keperawatan Rumah Sakit Paru Surabaya
Nama Jabatan
: PJ. Inventaris Alkes
Hasil Kerja
: Tersedianya alat kesehatan untuk menunjang pelayanan
Uraian Tugas
kesehatan : 1. Melaksanakan monitoring dan
evaluasi terhadap dokumen
evaluasi terhadap alat
kesehatan yang dibutuhkan di rawat inap. 2. Melakukan koordinasi dengan unit lain yang terkait dalam Tanggung
rangka pengadaan alat kesehatan. : Bertanggungjawab dalam segala aspek yang terjadi dalam
Jawab Wewenang
penulisan dokumen rekam medis. : Mengkoordinasi, mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan
Syarat Jabatan
dan penggunaan alat kesehatan dirawat inap. : Tenaga Keperawatan Rumah Sakit Paru Surabaya
8.
Nama Jabatan
: PJ. Obat emergency
Hasil Kerja
: Tersedianya obat emergency untuk menunjang pelayanan
Uraian Tugas
kesehatan : 1. Melaksanakan monitoring dan
evaluasi terhadap obat
emergency yang dibutuhkan di rawat inap. 2. Melakukan koordinasi dengan unit lain yang terkait dalam
9.
Tanggung
rangka pengadaan obat emergency. : Bertanggungjawab dalam segala aspek yang terjadi dalam
Jawab Wewenang
penyediaan obat emergency di rawat inap. : Mengkoordinasi, mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan
Syarat Jabatan
dan penggunaan obat emergency dirawat inap. : Tenaga Keperawatan Rumah Sakit Paru Surabaya
Nama Jabatan
: PJ. Pelaporan PPI
Hasil Kerja
: Terselenggaranya laporan PPI di rawat inap.
Uraian Tugas
: 1. Melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap kejadian nosokomial di rawat inap. 2. Melakukan koordinasi dengan unit lain yang terkait dalam
10
Tanggung
rangka pelaporan PPI. : Bertanggungjawab dalam segala aspek yang terjadi dalam
Jawab Wewenang
pelaporan kejadian PPI di rawat inap. : Mengkoordinasi, mengawasi dan mengendalikan PPI dirawat
Syarat Jabatan
inap. : Tenaga Keperawatan Rumah Sakit Paru Surabaya
Nama Jabatan
: PJ. Pelaporan Pasien Safety
Hasil Kerja
: Terselenggaranya laporan Patient Safety di rawat inap.
Uraian Tugas
: 1. Melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap kejadian
.
KPC, KNC, KTD dan Kejadian Sentinel di rawat inap. 2. Melakukan koordinasi dengan unit lain yang terkait dalam rangka pelaporan kejadian KPC, KNC, KTD dan Kejadian
Sentinel dirawat inap. Tanggung
: Bertanggungjawab dalam segala aspek yang terjadi dalam
Jawab Wewenang
pelaporan kejadian KPC, KNC, KTD di rawat inap. : Mengkoordinasi, mengawasi dan mengendalikan KPC, KNC,
Syarat Jabatan
KTD dirawat inap. : Tenaga Keperawatan Rumah Sakit Paru Surabaya
11. Nama Jabatan
: PJ. Pelaporan Kerusakan
Hasil Kerja
: Terselenggaranya laporan kerusakan sarana di rawat inap.
Uraian Tugas
: 1. Melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap kerusakan sarana di rawat inap. 2. Melakukan koordinasi dengan unit lain yang terkait dalam
12
Tanggung
rangka pelaporan kerusakan sarana dirawat inap. : Bertanggungjawab dalam melaporkan kerusakan sarana di
Jawab Wewenang
rawat inap. : Mengkoordinasi dan mengawasi sarana penunjang pelayanan
Syarat Jabatan
dirawat inap. : Tenaga Keperawatan Rumah Sakit Paru Surabaya
Nama Jabatan
: PJ. Kebersihan
Hasil Kerja
: Terselenggaranya kebersihan sarana dan prasarana di rawat
Uraian Tugas
inap. : Melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap kebersihan di
Tanggung
rawat inap. : Bertanggungjawab dalam hal kebersihan di rawat inap.
Jawab Wewenang
: Mengkoordinasi dan mengawasi kebersihan dirawat inap.
Syarat Jabatan
: Tenaga Keperawatan Rumah Sakit Paru Surabaya
.
BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA
BAGIAN PELAYANAN MEDIS
UNIT RAWAT INAP
BAGIAN PENUNJANG MEDIS UNIT RAWAT JALAN
UNIT GAWAT DARURAT
UNIT PELAYANAN INTENSIF BAGIAN KEUANGAN
BAGIAN UMUM
BAGIAN ADMINISTRASI
Dalam tata hubungan kerja ini Unit Rawat Inap bekerja sama dengan unit lain yang terkait.
1. Tata hubungan kerja Unit Rawat Inap dengan Bidang Penunjang Medis a. Unit Rekam Medis 1) Unit Rawat Inap bekerja sama dengan rekam medis dalam hal pendaftaran, pencatatan, pelaporan, pengiriman dan penyimpanan status pasien. 2) Pencatatan di buku register rawat inap 3) Pelaporan setiap akhir bulan sesuai dengan format yang diberikan oleh rekam medis, jumlah pasien, morbiditas dan indikator mutu. b. Unit Laboratorium 1) Bekerja sama dengan Unit Laboratorium selama jam kerja, berdasarkan permintaan dokter dengan memberi tanda jenis pemeriksaan dan menandatangani.
2) Petugas laboratorium datang ke ruangan rawat inap untuk sampling. 3) Hasil pemeriksaan diserahkan kepada dokter. c. Unit Radiologi 1) Bekerja sama dengan Unit Radiologi selama jam kerja, berdasarkan permintaan dokter dengan memberi tanda jenis pemeriksaan dan menandatangani. 2) Penderita datang ke ruang radiologi dengan surat permintaan. 3) Hasil pemeriksaan diserahkan kepada dokter. d. Unit Farmasi 1) Bekerja sama dengan Unit Farmasi guna memenuhi permintaan obat tertulis dalam resep oleh dokter pemeriksa. e. Unit Sterilisasi Sentral 1) Bekerja sama dalam hal permintaan dan penyediaan alat medis yang dipakai didalam pelayanan seperti rawat luka dan untuk tindakan steril 2) Dengan format dan prosedur permintaan yang telah tersedia. 2. Tata hubungan kerja Unit Rawat Inap dengan Unit Rawat Jalan Tata hubungan ini diperlukan apabila pasien memerlukan rawat inap karena sesuatu hal yang berhubungan dengan sakitnya, meliputi: a. Memberitahu kepada Tempat Penerimaan Pasien (TPP) tentang ketentuan rawat inap beserta diagnosa penderita untuk selanjutnya diproses di TPP. b. Dokter melengkapi dalam formulir atau halaman RM 2, menuliskan resep bila diperlukan dan permintaan pemeriksaan penunjang. 3. Tata hubungan kerja Unit Rawat Inap dengan Unit Gawat Darurat a. Berhubungan dengan kondisi gawat darurat. b. Memberi pertolongan sementara, menghubungi TPP sehubungan dengan rencana pemindahan pasien dari UGD ke rawat inap. 4. Tata hubungan kerja Unit Rawat Inap dengan Unit Pelayanan Intensif a. Bila penderita segera memerlukan pelayanan intensif b. Menghubungi Unit Pelayanan Intensif untuk diagnosa, serta dokter yang merawat, pertolongan yang telah dilakukan. c. Menghubungi TPP untuk proses rawat inap selanjutnya. 5. Tata hubungan kerja Unit Rawat Inap dengan Bagian Keuangan Tata laksana ini berhubungan dengan administrasi keuangan pasien yang berobat baik pasien umum atau tanggungan asuransi. 6. Tata hubungan kerja Unit Rawat Inap dengan Bagian Administrasi a. Hubungan kerja ini berkaitan dengan bagian pemasaran dengan adanya saran atau evaluasi dari angket kepuasan pasien. b. Berkaitan dengan administrasi, pelaporan keuangan yang berhubungan dengan EDP.
c. Berhubungan tentang kepegawaian karyawan rawat inap. 7. Tata hubungan kerja Unit Rawat Inap dengan Bagian Umum a. Hubungan kerja dengan unit logistik berkaitan dengan kebutuhan alatkesehata dan non alat kesehatan yang menunjang kegiatan rawat inap dengan pengajuan barang sesuai jadwal yang ditentukan dan format pengajuan yang telah ditentukan. b. Hubungan kerja dengan unit pemeliharaan sarana berkaitan dengan permintaan perbaikan sarana maupun permintaan serta perbaikan sarana di rawat inap, baik alat kesehatan maupun meubel.
BAB VIII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL A. Perhitungan Jumlah Kebutuhan Tenaga Rawat Inap Pada suatu pelayanan perawatan profesional idealnya dalam suatu ruangan, jumlah tenaga perawatan yang diperlukan tergantung pada jumlah pasien dan derajat tingkat ketergantungan pasien. Menurut Douglas (1984), yang dikutip oleh Nursalam 2002, derajat ketergantungan diklasifikasikan menjadi 3, yaitu: Minimal care membutuhkan waktu 1-2 jam/24 jam, Partial care membutuhkan waktu 3-4 jam/24 jam, Total care membutuhkan waktu 5-6 jam/24 jam. Tabel 2.4 Tingkat Ketergantungan Pasien dan Kebutuhan tenaga keperawatan Rata-rata secara keseluruhan di ruang Rawat Inap Klas I & II
Klasifikasi
Jumlah
Kebutuhan tenaga keperawatan
pasien
pasien
Pagi
Sore
Malam
Minimal care
-
-
-
-
Partial care
11
11x0,27= 2,97
11x0,15 = 1,65
11x 0,10 = 1,1
Total care
4
4x0,36= 1,44
4x0,36= 1,44
4x0,20= 0,8
Jumlah
15
4,41 = 5
3,09 = 3
1,9 = 2
Total tenaga perawat :
= 4, 34 dibulatkan menjadi 4 orang
Pagi
: 5 orang
Sore
: 3 orang
Malam
: 2 orang
Total
: 10 orang
+
Jumlah tenaga yang lepas dinas perhari : 86 x 15 297 Jadi perawat yang dibutuhkan untuk per hari bertugas di ruang rawat inap klas I & II berjumlah 10 orang + 1 orang structural (kepala ruangan,) + 4 orang yang lepas dinas
= 15 orang (saat ini di ruangan hanya terdapat 11 orang tenaga
keperawatan).
Tabel. No 1 : Pola Ketenagaan Unit Rawat InapRS Paru Surabaya Poliklinik
Rata-rata
Rata-rata
Jam kerja
Perkiraan
Tenaga
jumlah
lama
efektif
kebutuhan
yang Ada
kunjungan/hari
kunjungan
per hari
tenaga
per pasien
(menit)
dokter
(Berdasarkan data 2014) Umum
Jumlah kunjungan
Keterangan
(menit) 20
420
1
4
Lebih
20
420
1
2
Cukup
=
12579 Rata-rata kunjungan per hari = 35 Anak
Jumlah kunjungan 2170 Rata-rata
=
kunjungan per hari = 6 Kebidanan
Jumlah
&
kunjungan
1
1
Cukup
1
3
Lebih
Kandungan =2332 Rata-rata kunjungan per hari = 6 Gigi
Jumlah kunjungan
30
420
=
1104 Rata-rata kunjungan per hari = 3
B. Kualifikasi Personil 1. Kepala Instalasi Rawat Inap RS Paru Surabaya
adalah seorang dokter yang
bekerja purna waktu. 2. Kepala Ruangan Rawat Inap adalah seorang perawat DIII yang bekerja purna waktu. 3. Perawat Pelaksana adalah perawat lulus D III Keperawatan dan SPK dengan masa kerja 5 tahun. 4. Koordinator Logistik adalah Pembantu Perawat dengan masa kerja lebih dari 5 tahun.
BAB IX KEGIATAN ORIENTASI I. PENDAHULUAN Program orientasi merupakan salah satu kegiatan InstalasiRawat Inap bekerja sama dengan Bagian Diklat dan Bagian Pelayanan Medis dalam rangka memberikan pengarahan dan bimbingan serta mempersiapkan pegawai baru agar dapat bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya. Pegawai baru umumnya adalah belum mengenal lingkungan kerja serta peraturan atau kebijakan yang ada di RS Paru Surabaya. Sehubungan dengan hal tersebut, maka perlu diadakan program orientasi bagi pegawai baru guna kelancaran dalam bekerja. II. KEGIATAN POKOK -
Kegiatan pokok
: mengadakan orientasi pegawai baru di Unit Rawat
Inap RS Paru Surabaya -
Rincian kegiatan : 1. Menyusun kebijakan tentang program orientasi pegawai baru di unit rawat inap RS Paru Surabaya 2. Melakukan pencatatan, pelaporan, evaluasi, analisa dan tindak lanjut dari program orientasi pegawai baru di unit rawat inap RS Paru Surabaya 3. Menyelenggarakan orientasi pegawai baru di unit rawat inap RS Paru Surabaya
III.CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN Orientasi Perawat Baru di Unit Rawat Inap No.
Materi
Hari kerja ke-
Koordinator
1 2
3 4 5 6
1.
Pengenalan ruangan
Kepala Unit
2.
Pengenalan personil
Kepala Unit
3.
Pengenalan struktur organisasi
Kepala Unit
URI 4.
Alur pasien rawat inap
Kepala Unit
5.
Peralatan
Kepala Unit
6.
Sistem rujukan
Kepala Unit
7.
Pencatatan pasien rawat inap
Kepala Unit
8.
Perawatan luka
Kepala Unit
9.
Asistensi dokter
Kepala Unit
Orientasi Dokter Baru di Unit Rawat Inap No.
Materi
Hari kerja ke-
Koordinator
1 2 3 4 5 6 1.
Pengenalan ruangan
Kepala Unit
2.
Pengenalan personil
Kepala Unit
3.
Pengenalan struktur organisasi
Kepala Unit
URI 4.
Alur pasien rawat inap
Kepala Unit
5.
Peralatan
Kepala Unit
6.
Sistem rujukan pasien umum
Kepala Unit
dan asuransi 7.
Pencatatan pasien rawat inap
Kepala Unit
8.
Perawatan luka
Kepala Unit
9.
Standarisasi obat
Kepala Unit
10.
Penulisan resep
Kepala Unit
11.
Jenis pelayanan medis di rawat
Kepala Unit
inap yang bersangkutan Kepala Unit 13.
Pemeriksaan penunjang yang
Kepala Unit
tersedia
IV. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN KEGIATAN 1. Setelah selesai pelaksanaan kegiatan orientasi membuat laporan ke Diklat. Program orientasi kepada pegawai baru akan dilaksanakan setiap RS Paru Surabaya melakukan perekrutan pegawai baru . V. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN 1. Unit kerja wajib mencatat dan melaporkan hasil kegiatan ke bagian Diklat 2. Bagian Diklat menganalisa hasil kegiatan ke direktur 3. Evaluasi kegiatan program orientasi dilaksanakan setiap unit dari rumah sakit
BAB X PERTEMUAN/ RAPAT Kegiatan pertemuan / rapat di Instalasi Rawat Inap RS Paru Surabaya dilakukan secara rutin dan berkesinambungan. Pertemuan yang dimaksud adalah pertemuan antara pimpinan dan staf rawat inap. Sedangkan rutin adalah diadakan secara teratur dan terus menerus. Tujuan pertemuan ini sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengadakan pertemuan rutin, ada notulen rapat, ada tindak lanjut. Kebijakan Setiap pertemuan rutin dicatat pada notulen rapat disertai daftar hadir dan ada tindak lanjut terhadap hal yang dibahas dalam pertemuan. Prosedur dari pertemuan / rapat adalah : 1. Kepala unit pelayanan rawat inap mengadakan pertemuan dengan staf rawat inap. 2. Sekretaris membacakan notulen hasil pertemuan bulan yang lalu. 3. Kepala unit pelayanan mengevaluasi pelaksanaan hasil pertemuan bulan yang lalu. 4. Staf rawat inap melaporkan kegiatan bulan yang lalu di sub unit masing-masing. 5. Staf rawat inap melaporkan bila ada kendala di sub unit masing-masing. 6. Kepala unit pelayanan rawat inap bersama staf mengidentifikasi masalah, mengevaluasi pelayanan unit rawat inap, mencari pemecahan masalah yang dihadapi. 7. Sekretaris mencatat hasil pertemuan.
BAB XI PELAPORAN Sistim pelaporan unit rawat inap dilakukan secara simultan Pelaporan ini dapat dilakukan : 1. Perhari, secara internal ada informasi/laporan ke Kepala Instalasi Rawat Inap 2. Perbulan, dilakukan oleh Instalasi Rawat inap dan dikirim ke Koordinator Yanmed 3. Pertahun, dilakukan oleh Instalasi Rawat inap dan dikirimkan ke Kasie Yanmed Sistim pelaporan ini dilakukan analisa setiap bulan oleh internal Instalasi Rawat Inap dan setiap 3 (tiga) bulan dilakukan oleh pejabat struktural yang terkait dengan Instalasi Rawat Inap
BAB XII PENUTUP Buku Pedoman Pengorganisasian Instalasi Rawat inap mencakup berbagai hal berkaitan dengan sistim pengorganisasian di rawat inap meliputi struktur organisasi, uraian jabatan, tata hubungan kerja, pola ketenagaan dan kualifikasi personil, kegiatan orientasi, pertemuan/rapat dan pelaporan. Dengan disusunnya pedoman ini dapat menjadi acuan bagi tenaga teknis yang melaksanakan berbagai macam kegiatan di unit rawat inap sehingga didapatkan hasil bermutu.