Buku Pedoman Pembiayaan Proyek Bangunan Gedung Hijau untuk Lembaga Jasa Keuangan 2015
aynada apure
urab nanugna ,igrene
KATA PENGANTAR
isneisi
.ria nad hab helO .sinsib g
Sejak Kyoto Protocol mengikat komitmen penurunan emisi dari negara-negara di dunia pada tahun 2005, dunia mulai menyadari bahwa perubahan iklim adalah suatu kenyataan pahit yang harus disikapi dengan ketegasan. Skema pun dibuat, dimulai dari komitmen nasional di tahun 2009 hingga menjelang COP 21, dimana setiap negara diminta untuk mengeluarkan target baru yaiturIntended otkes id naan Nationally Determined Contribution (INDC). Melalui INDC, Indonesia mengeluarkan pernyataan ,)gnidliub ( nan target dengan sasaran lebih tinggi dari sebelumnya, yaitu 29% atau naik 3% dari komitmen sebelumnya. naaideynep m OTORITAS JASA KEUANGAN
nee rg ( uajih na Namun optimisme harus selalu kita pegang. Dalam 5 tahun terakhir, Indonesia telah membuat suatu program rancangan menyeluruh dari seluruh kementerian terkait dengan perubahan iklim ini. Mulai fitka ini amale dari skema Rencana Aksi Nasional Gas Rumah Kaca (RAN-GRK) hingga ke program-program yang diselenggarakan secara mandiri di tingkat Kementerian maupun Kabupaten/Kota.
PEDOMAN PEMBIAYAAN PROYEK BANGUNAN GEDUNG HIJAU UNTUK LEMBAGA JASA KEUANGAN
Bangunan sebagai salah satu penyumbang emisi terbesar, juga masuk didalam skema ini. Green adapek hisak Building Council Indonesia (GBC Indonesia) bekerjasama dengan berbagai lembaga Kementerian maupun Kabupaten/Kota turut serta dalam program-program penurunan emisi melalui penerapan NAMODEP na bangunan hijau. Salah satu faktor yang seringkali menjadi pertanyaan dan juga pendorong ASAJ AGABM terlaksananya suatu program bangunan hijau adalah faktor keuangan.
utas halas na
2015 Oleh karena itu, GBC Indonesia mendukung adanya inisiatif skema Keuangan Berkelanjutan dari keyo rp- keyorp Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan ini kami ingin berbagi informasi dengan rekan-rekan Jasa Keuangan mengenai konsep bangunan hijau dan bagaimana bangunan hijau dapat memberikan dampak terhadap penurunan emisi. Kami juga berharap, dengan adanya dukungan dari sektor jasa keuangan maka penerapan konsep bangunan hijau dapat semakin meluas dan dapat menjadi bagian dari skema keuangan berkelanjutan. Bersama mari kita membuat perubahan dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang memberikan masa depan yang layak bagi generasi penerus bangsa.
51
Salam hijau lestari,
KJO I naknab Naning Adiwoso Chairperson Green Building Council Indonesia
KEUANGAN |Pedoman Pembiayaan OTORITAS JASA JASA KEUANGAN Pembiayaan Proyek Bangunan Gedung Hijau untuk Lembaga Jasa Keuangan
i 5 2
4
uajiH g nagnau
aynada apure
urab nanugna ATA PENGANTAR ENGANTAR KATA
,igrene
isneisi
.ria nad hab
Dewasa ini, lembaga jasa keuangan memiliki peranan yang penting dalam
helO .sinsib g memacu pertumbuhan ekonomi namun sekaligus mengarahkan dan mewarnai Sejak Kyoto Protocol mengikat komitmen penurunan emisi dari negara-negara di dunia pada tahun aktifitas Jikabahwa dimasa yang iklim lalu adalah parameter 2005, duniaberekonomi. mulai menyadari perubahan suatu kesuksesan kenyataan pahitLJK yanghanya harus disikapikeuntungan dengan ketegasan. pun dibuat, dimulai dari komitmen nasional di tahun 2009 pada yangSkema bersifat finansial, maka untuk saat ini maupun di hingga masa menjelang COP 21, dimana setiap negara diminta untuk mengeluarkan target baru yaiturIntended oglobal tkes id naan yang akan datang dinilai tidak memadai. Sebagai contoh, krisis keuangan Nationally Determined Contribution (INDC). Melalui INDC, Indonesia mengeluarkan pernyataan pada tahun 2007 telah mendorong dilakukan reformasi sektor keuangan,)dengan gnidliub ( nan target dengan sasaran lebih tinggi dari sebelumnya, yaitu 29% atau naik 3% dari komitmen menambahkan parameter kesuksesan berupa kontribusi pada stabilitasna sistem sebelumnya. aideynep m
keuangan terutama pada area penguatan permodalan dan implementasi good nee rg ( uajih na Namun optimisme harus selalu kita pegang. Dalam 5 tahun terakhir, Indonesia telah membuat suatu governance. program rancangan menyeluruh dari seluruh kementerian terkait dengan perubahan iklim ini. Mulai fitka ini amale dari skema Rencana Aksi Nasional Gas Rumah Kaca (RAN-GRK) hingga ke program-program yang Hal yang sama juga terjadi pada area perubahan iklim, dimana kemajuan diselenggarakan secara mandiri di tingkat Kementerian maupun Kabupaten/Kota. ekonomi ternyata harus dibayar mahal dengan perusakan lingkungan yang Bangunan sebagai salah satu penyumbang emisi terbesar, juga masuk didalam skema ini. Green dampaknya telah dirasakan saat ini, antara lain polusi baik air, udara a maupun dapek hisak Building Council Indonesia (GBC Indonesia) bekerjasama dengan berbagai lembaga Kementerian tanah, bencana banjir dandalam kekeringan akibat eksploitasi hutan, maupun Kabupaten/Kota turut serta program-program penurunan emisi melalui penerapan NAserta MODEP na meningkatnya akibat gas seringkali rumah kaca. Kondisi ini jika bangunan hijau. suhu Salah bumi satu faktor yang menjadi pertanyaan dantidak juga dilakukan pendorong ASAJ AGABM terlaksananya suatu program hijau adalah keuangan. upaya pencegahan makabangunan dampaknya akan faktor dirasakan oleh generasi-generasi yang
utas halas na
akan datang. Pembangunan ekonomiadanya juga inisiatif dinilai skema tidak Keuangan berhasil Berkelanjutan mempersempit Oleh karena itu, GBC Indonesia mendukung dari k e y o rp- keyorp Otoritas Jasa Keuangan (OJK). ini kami ingin berbagi informasi akses dengan jasa rekan-rekan Jasa jurang antara si kaya danDengan si miskin, adanya keterbatasan keuangan Keuangan mengenai konsepIndex bangunan dan bagaimana bangunanacuan hijau dapat memberikan bagi si miskin ; Gini yanghijau secara umum dijadikan untuk melihat dampak terhadap penurunan emisi. Kami juga berharap, dengan adanya dukungan dari sektor jasa ketimpangan distribusi pendapatan dalam 50 tahun terakhir tidak banyak keuangan maka penerapan konsep bangunan hijau dapat semakin meluas dan dapat menjadi bagian mengalami perbaikan baik pada negara-negara maju maupun sedang berkembang. dari skema keuangan berkelanjutan. Perubahan iklim dan pengentasan kemiskinan telah menjadi issue global dan Bersama mari kita membuat perubahan dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang menuntut peran serta pelaku penerus ekonomi baik individu dan korporasi memberikan masa depan yangseluruh layak bagi generasi bangsa. disamping pemerintah. Keduanya telah menjadi agenda internasional yang masuk
51
ke dalam Sustainable Development Goals (SDGs) yang ditetapkan PBB pada akhir Salam hijau lestari, Maret 2015.
KJ O I naknab OJK yang mendapat amanah mengawasi LJK, membuat kebijakan pada Naning Adiwosoyang bertujuan akhir tahun 2014 berupa Roadmap Keuangan Berkelanjutan, memberikan standar/platform baru bagiChairperson LJK dengan menerapkan prinsip Green Building Council Indonesia keberlanjutan yaitu harmonisasi aspek Profit-People-Planet dalam aktivitas bisnis LJK. Kebijakan ini diharapkan akan memperkuat kemampuan LJK menghadapi meningkatnya eksposur risiko lingkungan dan sosial sekaligus mendorong LJK membangun kompetensi dan mengembangkan inovasi produk dan layanan yang memasukkan aspek keberlanjutan tersebut. Pada akhirnya inisiatif ini diharapkan KEUANGAN |Pedoman Pembiayaan OTORITAS JASA JASA KEUANGAN Pembiayaan Proyek Bangunan Gedung Hijau untuk Lembaga Jasa Keuangan
iii 5 3
4
uajiH g nagnau
aynada apureb rusnu naamasek ikilimem tubesret rotkes agi
urab nanugnab kiab nanugnab adap natujnalrebek pisnirp ,akan ig faenugk apendanaan adlnepa raaatidnea k m ,airkiadreb a darpen n aetujniaslen kreeibsinketersediaan naebp ms ep nan ania n sretep ku nberkelanjutan aka tackn gnein em n meningkatkan pembangunan pada
ha
n d irn tsu ni ,h n aa hb am uriestrategis, ota kh esa idloag yn ue tap s h,ah ladisissektor ,srie geb tarperumahan, tisgir meon noeke ird ota kejsn -re otm kes igrene ekonomi salah satunya industri dan .sektor-sektor raia add m lp rn n ae ynla da .aspiun resbib ruketiga sg nn ua nasektor setersebut knia kik lim m srekesamaan tary otn keh su agunsur eknau dberupa aPes .ata siJ wL irapigab ,tub Pada memiliki adanya hpariwisata. O ualmeap aep utu rbeem gitg s K .nanugnab
bangunan.
.ini sinsib gnaulep pakgnanem naka KJL n
urab nImplementasi anugnab kiabprinsip nanugnkeberlanjutan ab adap natupada jnalreb ek pisnirpbaik isatnbangunan emelpmI baru bangunan
rmaupun d a niaelparn kapiud ecyn n em alaspek a Jgn Laynn auenergi, ppa ,o igt rek ne e sisin eisin fea ken psa ad n amencakup ta na ka em ,irilain dm reb had duK s efisiensi uais mek gnuk yang sudah berdiri, antara ,penggantian ).rg id psienergi aap uesru s iw ierpap nad i iann adliu hab b(m in l a nan hu aenergi loggn nea pb ,hik sre eb ga rena edibersih, d jnea my in grs en ebh mk us ,a natia tn ag gnair. sumber menjadi pengolahan limbah dan ela O i.d sie naspek syib atersebut, ulem p na ak a pD ure m.K asesungguhnya yJ nL hugging ua seb s Kmerupakan Jn La igm ab o ,td ube ep sr/ etn ka epbisnis. sadh rOleh up leS taubme Seluruh bagi LJK peluang nh a ngenp la u nua ni LJK sinsiakan namenangkap ep pakgnapeluang m nakbisnis nakparahid uti anerak nkarena eerg (ituudiharapkan ajih n.ia n ugbnga bulg nadibnied ilhaaKJaLgini. anet nautnab tapadne
friottk m aelpes gan IC B G (Ka e nao ic nnu oC nsektor idliuB neer keas Untuk iidnniaaan adn na k ida eyy ne)m m ala ddalam JLis nmenyediakan ap isd ekngInulk ud em kutg ndi U mendukung kesiapan LJK pendanaan ,perumahan, )gnidliub( naindustri nugnab k epsapariwisata, adap aynskhususnya usu hk atn aso iwdirn apaspek ad g ibangunan rn tsu dn ,nb a(building), hn am ep dan pada .a is,e I nid id lii u euerr g nagnab n aaideberinisiatif ynep malaDmembuat .KJL igapanduan/pedoman b namodep/naudnabagi p tau bmemDalam fitaisipenyediaan nireb KJO OJK LJK.
an d kjini, ir tidnila anceu m m k dam tou eea rgp (e ua ihhniOJK as na ugk naa bm gna de ibbantuan hakap ga t ng an ute ndi abbidang taip ada nbangunan em ,KsJa Ot,a ihijau niin debpesret la pedoman mendapat tenaga ahli (green fitA kaM inO i aD mE alePsdari gn naa yn )IC (y ain see no nIm lica nlua od C gn dlb iui(GBCI) B rald g na idaktif building) yaitu Green Indonesia yang ini N uBsGBuilding u pdCouncil tia lrneeterG hia eselama tutiayg)n yliubnial kahi senodbuilding I id gnidi dliIndonesia. neerg nagnabmegnep gnukudnem mendukung pengembangan.agreen A SAJ AGABMEL KiU TNnU UA JuIbH GNUDEG NANUGNAB
KE
uatda h smin kaik d dnedi ta paakd iid n Pnag,nim ahkeSkepada nakparaH apsekSehubungan hia salkaa reta n pa acjuig m im ,saitn a mengucapkan tua bem sreo td lae hterima ukasih bu hal tersebut atas, kami Mo Or D EP knpihak-pihak yneipgm a abailn rtelah ea t d han lterlibat ee t pgnn aydalam kpenyusunan ae hy ipn -ke ah ip/aiPEDOMAN ta rey s aIC Bm G em ma GBCI serta lain kN eAy p ean yuosrup a bladyang nta ankiaal id m ib ASAJ AGABMEPROYEK L KUTNU BANGUNAN UAJIH GNUGEDUNG DEG NANU GNAB UNTUK KEYORLEMBAGA P NAAYAIBJASA MEP PEMBIAYAAN HIJAU u tas halas na(LJK). kidajid Harapkan tapad ini nkami, amodePedoman P ,imak nini akpdapat araH dijadikan .)KJL( Nsalah AGNAU EK KEUANGAN satu k eyorp-bagi keyorLJK p igadalam b naanmembiayai/menyediakan adnep nakaideynem/iayapendanaan ibmem malabagi d KJproyek-proyek L igab nauca acuan .igrene isneisife
efisiensi energi.
5102 rebmevoN ,atrakaJ 5102 rebmevoN ,atrakaJ
Jakarta, November 2015
rageriS .E ayluM KJO I naknabreP nasawagneP renoisimoK itupeD rageriS .E ayluM
Mulya E. Siregar
KJO I naknabreP nasawagneP reDeputi noisimoKomisioner K itupeD Pengawasan Perbankan I OJK
JASA iv 4OTORITAS uajiHuga nJASA ujidH eGKEUANGAN aKEUANGAN nu ud gne aBGk|Pedoman eny|Pedoman oarn Pn Pembiayaan aa ibPembiayaan mek Pe naym ordP eProyek Pn |a N Bangunan A KGedung Ae SGedung A RHijau Oo TOd 4 eP| NAGNAU 4OTORITAS gnn uagayn B oProyek aGBangunan yNaAiUbEm PJ SnAHijau aTIm untuk Jasa Keuangan nagnn auLembaga e K a s a J a g a b m e L k u t n u untuk Lembaga Jasa Keuangan agnaueK asaJ agabmeL kutnu
aynada apure
urab nanugna ,igrene
KATA PENGANTAR
isneisi
.ria nad hab helO .sinsib g
Sejak Kyoto Protocol mengikat komitmen penurunan emisi dari negara-negara di dunia pada tahun 2005, dunia mulai menyadari bahwa perubahan iklim adalah suatu kenyataan pahit yang harus disikapi dengan ketegasan. Skema pun dibuat, dimulai dari komitmen nasional di tahun 2009 hingga menjelang COP 21, dimana setiap negara diminta untuk mengeluarkan target baru yaiturIntended otkes id naan Nationally Determined Contribution (INDC). Melalui INDC, Indonesia mengeluarkan pernyataan ,)gnidliub ( nan target dengan sasaran lebih tinggi dari sebelumnya, yaitu 29% atau naik 3% dari komitmen sebelumnya. naaideynep m
nee rg ( uajih na Namun optimisme harus selalu kita pegang. Dalam 5 tahun terakhir, Indonesia telah membuat suatu program rancangan menyeluruh dari seluruh kementerian terkait dengan perubahan iklim ini. Mulai fitka ini amale dari skema Rencana Aksi Nasional Gas Rumah Kaca (RAN-GRK) hingga ke program-program yang diselenggarakan secara mandiri di tingkat Kementerian maupun Kabupaten/Kota. Bangunan sebagai salah satu penyumbang emisi terbesar, juga masuk didalam skema ini. Green adapek hisak Building Council Indonesia (GBC Indonesia) bekerjasama dengan berbagai lembaga Kementerian maupun Kabupaten/Kota turut serta dalam program-program penurunan emisi melalui penerapan NAMODEP na bangunan hijau. Salah satu faktor yang seringkali menjadi pertanyaan dan juga pendorong ASAJ AGABM terlaksananya suatu program bangunan hijau adalah faktor keuangan.
utas halas na
Oleh karena itu, GBC Indonesia mendukung adanya inisiatif skema Keuangan Berkelanjutan dari keyo rp- keyorp Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan ini kami ingin berbagi informasi dengan rekan-rekan Jasa Keuangan mengenai konsep bangunan hijau dan bagaimana bangunan hijau dapat memberikan dampak terhadap penurunan emisi. Kami juga berharap, dengan adanya dukungan dari sektor jasa keuangan maka penerapan konsep bangunan hijau dapat semakin meluas dan dapat menjadi bagian dari skema keuangan berkelanjutan. Bersama mari kita membuat perubahan dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang memberikan masa depan yang layak bagi generasi penerus bangsa.
51
Salam hijau lestari,
KJO I naknab Naning Adiwoso Chairperson Green Building Council Indonesia
OTORITAS JASA JASA KEUANGAN KEUANGAN |Pedoman Pembiayaan Pembiayaan Proyek Bangunan Gedung Hijau untuk Lembaga Jasa Keuangan
v 5
4
uajiH g nagnau
aynada apure
urab nanugna ,igrene
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI
isneisi
.ria nad hab helO .sinsib g
Sejak Kyoto Protocol mengikat komitmen penurunan Bab I emisi dari negara-negara di dunia pada tahun 2005, dunia mulai menyadari bahwa perubahan iklim adalah suatu kenyataan pahit yang harus PENDAHULUAN ((172009 )) hingga disikapi dengan ketegasan._________________________________________________ Skema pun dibuat, dimulai dari komitmen nasional di tahun menjelang COP 21, dimana setiap negara diminta untuk mengeluarkan target baru yaiturIntended otkes id naan Nationally Determined Contribution (INDC). Melalui INDC, Indonesia mengeluarkan pernyataan ,)gnidliub ( nan Bab II target dengan sasaran lebih tinggi dari sebelumnya, yaitu 29% atau naik 3% dari komitmen sebelumnya. naaideynep m DASAR DAN PRINSIP BANGUNAN GEDUNG HIJAU ________________________( (713 ) ) nee rg ( uajih na Namun optimisme harus selalu kita pegang. Dalam 5 tahun terakhir, Indonesia telah membuat suatu program rancangan menyeluruh dari seluruh kementerian terkait dengan perubahan iklim ini. Mulai fitka ini amale dari skema Rencana Aksi Nasional Gas RumahBab Kaca III (RAN-GRK) hingga ke program-program yang diselenggarakan secara mandiri di tingkat Kementerian maupun Kabupaten/Kota. BANGUNAN GEDUNG BARU ______________________________________ ( 23 17 ) Bangunan sebagai salah satu penyumbang emisi terbesar, juga masuk didalam skema ini. Green adapek hisak Building Council Indonesia (GBC Indonesia) bekerjasama dengan berbagai lembaga Kementerian maupun Kabupaten/Kota turut serta dalam program-program penurunan emisi melalui penerapan NAMODEP na Bab IV bangunan hijau. Salah satu faktor yang seringkali menjadi pertanyaan dan juga pendorong ASAJ AGABM terlaksananya suatu program bangunan hijau adalah faktor keuangan. BANGUNAN GEDUNG TERBANGUN ________________________________ ( 30 25 ))
utas halas na
Oleh karena itu, GBC Indonesia mendukung adanya inisiatif skema Keuangan Berkelanjutan dari keyo rp- keyorp Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan ini kami ingin berbagi informasi dengan rekan-rekan Jasa Bab V Keuangan mengenai konsep bangunan hijau dan bagaimana bangunan hijau dapat memberikan dampak terhadap penurunan emisi. Kami juga berharap, dengan adanya dukungan dari sektor jasa RUANG INTERIOR _____________________________________________ ( (36 31) ) keuangan maka penerapan konsep bangunan hijau dapat semakin meluas dan dapat menjadi bagian dari skema keuangan berkelanjutan. Bersama mari kita membuat perubahan dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang Bab VI memberikan masa depan yang layak bagi generasi penerus bangsa. BANGUNAN RUMAH TINGGAL ____________________________________ ( 42 37 )
Bab VII
51
Salam hijau lestari,
PENDANAAN BANGUNAN GEDUNG HIJAU____________________________(( 41 46 ) Naning Adiwoso
KJO I naknab
Chairperson Green Building Council Indonesia
KEUANGAN |Pedoman Pembiayaan OTORITAS JASA JASA KEUANGAN Pembiayaan Proyek Bangunan Gedung Hijau untuk Lembaga Jasa Keuangan
vii 5 6
4
uajiH g nagnau
aynada apure
urab nanugna
Bab I PENDAHULUAN
KATA PENGANTAR
,igrene
isneisi
.ria nad hab helO .sinsib g
Sejak Kyoto Protocol mengikat komitmen penurunan emisi dari negara-negara di dunia pada tahun 2005, dunia mulai menyadari bahwa perubahan iklim adalah suatu kenyataan pahit yang harus 1.1. Latar belakang disikapi dengan ketegasan. Skema pun dibuat, dimulai dari komitmen nasional di tahun 2009 hingga Sejak tahun 1992, negara-negara di seluruh dunia melakukan kesepakatan di Rio De Jainero menjelang COP 21, dimana setiap negara diminta untuk mengeluarkan target baru yaiturIntended otkes id naan untuk melakukan pencegahan terhadap bahaya-bahaya yang dapat menyebabkan perubahan iklim. Nationally Determined Contribution (INDC). Melalui INDC, Indonesia mengeluarkan pernyataan Sudah 23 tahun berlalu, sudah lebih dari 20 pertemuan internasional dilakukan namun,tidak )gniada dliub ( nan target dengan sasaran lebih tinggi dari sebelumnya, yaitu 29% atau naik 3% dari komitmen dampak terlihat terhadap emisi karbon. Sejak 1970 hingga 2011, jumlah emisi karbon yang sebelumnya. naaideynep m dilepaskan ke atmosfer lebih besar dengan jumlah karbon yang dilepaskan pada tahun 1850 – 19701. Suhu bumi saat ini harus sudahselalu meningkat 0,2ᵒ C Dalam dan diprediksikan dapatIndonesia meningkat menjadi 4ᵒeCe pada n rg ( uajih na Namun optimisme kita pegang. 5 tahun terakhir, telah membuat suatu 2 tahun 2100 . United Nations Framework Climate Change (UNFCC) program rancangan menyeluruh dari seluruhConvention kementerianon terkait dengan perubahan iklimmembatasi ini. Mulai fitka ini amale kenaikan suhu bumi tidak dari Gas 2ᵒ Celcius usaha-usaha dilakukan melalui dari skema Rencana Aksi lebih Nasional Rumahdan Kaca (RAN-GRK)terkait hinggakemudian ke program-program yang pemerintahan negara-negara di di seluruh diselenggarakan secara mandiri tingkatdunia. Kementerian maupun Kabupaten/Kota. Indonesia sebagai bagian dari masyarakat Internasional memiliki kewajiban moral untuk Bangunan sebagai salah penyumbang emisi terbesar, juga masuk didalam skema ini. Green turut berpartisipasi dalamsatu usaha mitigasi perubahan iklim. Indonesia sebagai negara kepulauan, adajuga pek hisak Building Council Indonesia (GBC Indonesia) bekerjasama dengan berbagai lembaga Kementerian akan menjadi salah satu negara yang rentan dengan dampak perubahan iklim. Salah satu mitigasi maupun Kabupaten/Kota serta dalam program-program penurunan emisi melalui penerapan NAtarget MODEP na yang dilakukan adalah turut dengan membuat kerangka komitmen internasional dengan bangunan hijau. faktor yang seringkali pertanyaan dan juga pendorong pencapaian yang Salah disebutsatu dengan Intended Nationallymenjadi Determined Contributions (INDCs). ASINDCs AJ AGABM terlaksananya suatu program bangunan hijau adalah faktor keuangan. merupakan target nasional dari masing-masing negara yang diminta oleh UN FCC untuk COP 21, unasional tas halas na Paris. INDCs dikabarkan memiliki daya ikat yang lebih tinggi dibandingkan dari komitmen Oleh karena itu, GBC Indonesia mendukung adanya inisiatif skema Keuangan Berkelanjutan dari pada tahun 2009. INDC Indonesia memiliki target 29% penurunan emisi, lebih k tinggi 3% eyo rp- keyorp Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan ini kami ingin berbagi informasi dengan rekan-rekan Jasa dibandingkan target yang dicanangkan tahun 2009. Beberapa sektor yang ditargetkan Indonesia Keuangan mengenai konsep bangunan hijau dan bagaimana bangunan hijau dapat memberikan dalam INDCs yang dapat dicapai melalui konsep bangunan hijau antara lain adalah penggunaan dampak terhadap penurunan emisi. Kami juga berharap, dengan adanya dukungan dari sektor jasa energi terbarukan, efisiensi energi, pengolahan sampah dan pengamanan sumber air bersih. keuangan maka penerapan konsep bangunan hijau dapat semakin meluas dan dapat menjadi bagian Bangunan mendapatkan perhatian khusus dikarenakan bangunan menghasilkan 39% dari dari skema keuangan berkelanjutan. total emisi gas rumah kaca3. Penerapan konsep Bangunan Gedung Hijau telah menjadi salah satu solusi yang untukperubahan dapat mengurangi emisi gas rumahsebagai kaca. Beberapa Bersama maridipercaya kita membuat dan menjadikan Indonesia salah satu negara negara telah yang 51 memasukkan konsep bangunan hijaubagi sebagai salahpenerus satu target dari INDC mereka, antara lain India, memberikan masa depan yang layak generasi bangsa. Amerika, Switzerland, Singapura, dan Jepang4 Bangunan pun turut memiliki peranan dalam raihan Sustainable Development Goals (SDGs). SDGs merupakan kelanjutan dari Milenium Development GoalsSalam (MDGs) telah berakhir pada hijauyang lestari, tahun 2015. SDGs menargetkan pada 17 target dengan 3 area, yaitu pembangunan berkelanjutan, pemerintahan demokratis dan adil, serta penanganan bencana dan perubahan iklim sampaiK dengan JO I naknab 2030. Bangunan Gedung Hijau memiliki peranan dalam pengurangan kemiskinan melalui penciptaan Naning Adiwoso green job, menciptakan manusia dan lingkungan yang sehat melalui penyediaan material bangunan yang bebas racun (non-toxic) serta menjaga kualitas udara di dalam ruangan, penyediaan air melalui Chairperson Green Building Council Indonesia penggunaan sumber air alternatif, mendorong penyediaan energi bersih, pembuatan kota dan komunitas berkelanjutan, mendorong pola konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, serta berperan dalam penurunan emisi dan menangani perubahan iklim. 1
World Resource Institute, http://www.wri.org/blog/2014/05/history-carbon-dioxide-emissions https://www.ipcc.ch/publications_and_data/ar4/wg1/en/spmsspm-projections-of.html 3 2004 U.S. CO2 emissions 4 Published document at INDC website at http://unfccc.int/focus/indc_portal/items/8766.php 2
KEUANGAN |Pedoman Pembiayaan OTORITAS JASA JASA KEUANGAN Pembiayaan Proyek Bangunan Gedung Hijau untuk Lembaga Jasa Keuangan
1 5 7
4
uajiH g nagnau
aynada apureb rusnu naamasek ikilimem tubesret rotkes agi
urab nanugnab kiab nanugnab adap natujnalrebek pisnirp ,aig a nan adlnepan raaatidnea m irkiadreb darpen naetujniaslen kreeibsinfaenugk naebp ms ep ania sretep ku nk aka tackn gnein em n,a
ha
Hijau n dBangunan irn tsu niGedung ,h naa hb am urielp rn ota kh esaidloag yn tap s h,ah lasis,srie geb tartisgir meon noeke ird ota kejsn -re otm kes igrene .1.2. raia add m nue Pembangunan Berkelanjutan adalah sebuah subyek yang kompleks dan aplikasinya selalu berkembang dan berubah secara konstan sesuai dengan kebutuhan manusia. Tiga hal.npokok anugyang na b .ini sinkonsep sib gberkelanjutan naulep p akgpermasalahan nanem nsosial, aka KJL n selalu berkaitan dalam hal perkembangan adalah ekonomi, dan lingkungan urab nan ugn ab kiab (Gambar nanugn1). ab Keseimbangan adap natujndan alrekeadaan bek pisideal nirp dari isattiga nemhal elpini mImenjadi penggerakndan alasan konsep Sebuah bangunan gedung rmotor niaelpaberkelanjutan kapiud eterus edilaksanakan. m ala Laynn aup ,o igt rek ne e sisind eisifeaa ken psa adn rn ata na ka cy nn em ,iridm reb had duK s J gn pa uais mek gnuk yang menerapkan konsep keberlanjutan dan ramah lingkungan (hijau) akan berdampak positif ,sehingga ).rg id iu psigaredalam a yin uesru iw iann adlsampai hab b(mbisa in l a nmencapai an hu aloggn nsatu ea pb,titik hik sre eb na edid ap jnea mpertumbuhan grs en ebh mk us ,a natMendukung ia tns ag gnier pap nad i inovasi bidang ekonomi. strategi ela O i.d spengembangan ie nsyib aulem pdan na akonservasi k a pD urem.lingkungan ayJ nL huggakan semembuat s KJn La igkomunitas ab o ,td ubeep stempat r/ etn ka emanusia pu sadh rtingga up leS taubme nh a ngenp la K ingua b m nua lebih menarik, keberpihakan/afirmatif dengan keberagaman sosial yang kaya. .ini sinsib gnaulep pakgnanem naka KJL nakparahid uti anerak
ynla da .aspiun resbib rusg nn ua nau alm seknia kik lim mutu sretary otn keh su agg itg eknau ds aPes .ata siJ wL irapigab ,tub hae O eap aep rbeem K
neerg ( uajih nanugnab gnadib id ilha aganet nautnab tapadne friottk aelpes gan IC G nao ic nnu oC nidliuB neer keas iidnniaaanm adn na k ida eyy ne)m mB ala d (Ka JLis ne ap isd ekngInulk ud em kutg nU
,)gnidliub( nanugnab kepsa adap aynsusu hk atn aso iwdirn apI n ad g irn tsu dn ,nb ahn am ep .a is,e id id lii u euerr g nagnab naaideynep malaD .KJL igab namodep/naudnap taubmem fitaisinireb KJO
and kjihhniasna ir anceu m damtou eea rgp (e ua ugknaa bm gna de ibtidn ila hakap ga t ngan ute nm ab taip ada nk em ,KsJa Ot,a iniin debpesret la fitA kaM inO i aD mE alePs gn naa yn )IC (y ain see no lica nlua od C gn dlb iuiB rald gna idyliub N uBsGu pdnIm tia lrneeterG hia etutiayg)n nial kahi aisenodnI id gnidliub neerg nagnabmegnep gnukudnem ASAJ AGABMEL .K UTNU UAJIH GNUDEG NANUGNAB
KE
uatda smin kaikd dnem taim paakd,saitn im ahkeS nakparaH apsek h hia salkaa retan pa acjuig a iid n tua bem sreo td lae hPnag,n ubu Mo Or Dp EP kne an yneipgm abailn rea t d han lee t pgnn ayan kae hy ipn -ke ah ip/aita rey s aIC Bm G em ma kNeAy yuosrup aabladnta kiaal id m ib ASAJ AGABMEL KUTNU UAJIH GNUDEG NANUGNAB
KEYORP NAAYAIBMEP
utas halas nakidajid tapad ini namodeP ,imak nakparaH
.)KJL(
NAGNAUEK
keyorp- keyorp igab naanadnep nakaideynem/iayaibmem malad KJL igab nauca .igrene isneisife
5102 rebmevoN ,atrakaJ 5102 rebmevoN ,atrakaJ
rageriS .E ayluM
K JO I
Gambar 1. Diagram venn dari Tiga Hal Pokok “Triple-Bottom-Line” Konsep Bangunan naknabreP naBerkelanjutan sawagn eP reGedung noisHijau imoK itupeD
rageriS .E ayluM Bangunan gedung hijau adalah suatu terminologi yang bisa dilihat dari berbagai sisi. Bahwa KJO I naknabreP nasawagneP renoisimoK itupeD bangunan gedung hijau, seperti yang diperkirakan oleh banyak orang adalah bangunan yang banyak memakai tanaman di dalam maupun di luar gedung, tidak sepenuhnya salah. Memang salah satu aspek pada bangunan gedung hijau adalah bangunan yang memiliki sejumlah porsi untuk digunakan sebagai ruang terbuka hijau. Tetapi selain itu bangunan gedung hijau merupakan bangunan yang memiliki tingkat efisiensi yang tinggi baik dari segi penggunaan energi dan air, material dengan jejakkarbon yang minimum, menjaga kesehatan penghuni di dalamnya, memiliki pengelolaan lingkungan yang baik. Semua ini adalah kriteria-kriteria, di mana jika tidak dikendalikan dengan baik, akan menyumbang emisi serta kerusakan alam yang disebabkan oleh bangunan. Oleh karena itu, JASA 42OTORITAS uajiHuga nJASA ujidH eGKEUANGAN aKEUANGAN nu ud gne aBGk|Pedoman eny|Pedoman oarn Pn Pembiayaan aa ibPembiayaan mek Pe naym ordP eProyek Pn |a N Bangunan A KGedung Ae SGedung A RHijau Oo TOd 8 eP| NAGNAU 4OTORITAS gnn uagayn B oProyek aGBangunan yNaAiUbEm PJ SnAHijau aTIm untuk Jasa Keuangan nagnn auLembaga e K a s a J a g a b m e L k u t n u untuk Lembaga Jasa Keuangan agnaueK asaJ agabmeL kutnu
aynada apure
urab nanugna igrene isneisi kata kunci untuk bangunan gedung hijauKadalah ATA Pperforma. ENGANTARPerforma yang dibangun sejak ,bangunan direncanakan hingga masa pakai bangunan habis. Dengan performa yang baik sesuai dengan .ria nad hab berbagai aspek yang disebutkan di atas, suatu bangunan dapat dikategorikan sebagai bangunan helO .sinsib g gedung hijau. Sejak Kyoto Protocol mengikat komitmen penurunan emisi dari negara-negara di dunia pada tahun Performa sesuatu yang terukur. Karena bangunan hijau pahit adalahyang bangunan 2005, dunia mulaiadalah menyadari bahwa perubahan iklimituadalah suatugedung kenyataan harus yang terukur tentang segala sesuatu yang terjadi di dalamnya. Selain mencapai efisiensi yang baik disikapi dengan ketegasan. Skema pun dibuat, dimulai dari komitmen nasional di tahun 2009 hingga untuk menyehatkan lingkungan, gedunguntuk hijaumengeluarkan juga menciptakan yang menjelang COP 21, dimana setiapbangunan negara diminta targetbangunan baru yaitu rIntended otsehat kes id naan untuk menyehatkan penghuni di dalamnya.Untuk mencapai suatu performa yang baik, memang Nationally Determined Contribution (INDC). Melalui INDC, Indonesia mengeluarkan pernyataan ,komitmen )gdalam nidliub ( nan dibutuhkan material premium yang investasi lebih target dengan sasaran pendukung lebih tinggi yang dari sebelumnya, yaitujuga 29%berarti atau naik 3% dari pembangunannya. Tetapi selain itu, bangunan gedung hijau juga menghadirkan keuntungansebelumnya. naaideynep m keuntungan lain yang bisa ditawarkan. nee rg ( uajih na Namun optimisme harus selalu kita pegang. Dalam 5 tahun terakhir, Indonesia telah membuat suatu Manfaat ekonomi bangunan gedung hijau diantaranya: program rancangan menyeluruh dari seluruh kementerian terkait dengan perubahan iklim ini. Mulai fitka ini amale Penghematan energi dan airGas Rumah Kaca (RAN-GRK) hingga ke program-program yang dari skema Rencana Aksi Nasional Bangunan gedung hijaudiberpotensi untuk menghemat penggunaan energi dan air dalam diselenggarakan secara mandiri tingkat Kementerian maupun Kabupaten/Kota. bangunan, melalui desain bangunan maupun peralatan hemat energi dan air yang dipasang Bangunan sebagai salah satu penyumbang emisi terbesar, masuk didalam ini. Green dalam bangunan. Dengan penghematan ini saja juga dipastikan payback skema perioda investasi dapek hisak Buildingtambahan Council Indonesia (GBC Indonesia) bekerjasama dengan berbagai lembaga Kementerian pada bangunan gedung hijau akan tercapai lebih cepat. maupun Kabupaten/Kota turut serta dalam program-program penurunan emisi melalui penerapan NAMODEP na Meningkatkan nilai bangunan bangunan hijau. Salah satu faktor yang seringkali menjadi pertanyaan dan juga pendorong Praktek bangunan gedung hijau di berbagai negara menunjukkan dengan mengaplikasikan ASAJ AGABM terlaksananya suatu program bangunan hijau adalah faktor keuangan. gedung hijau akan meningkatkan nilai bangunan tersebut. Dari data yang disajikan oleh u tas halas na USGBC, hijau dibandingkan bangunan naik sebanyak 5% untuk Oleh karena itu,nilai GBCbangunan Indonesiagedung mendukung adanya inisiatif skema biasa Keuangan Berkelanjutan dari bangunan baru dan 3% untuk bangunan terbangun. k e y o rp- keyorp Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan ini kami ingin berbagi informasi dengan rekan-rekan Jasa Meningkatkan angka kehadiran Keuangan mengenai konsep bangunankaryawan hijau dan bagaimana bangunan hijau dapat memberikan Bangunan gedung hijau juga meningkatkan kesehatan di dalamnya. Bangunan dampak terhadap penurunan emisi. Kami juga berharap, denganpenghuni adanya dukungan dari sektor jasa gedung hijau memiliki kendali atas suhu ruangan beserta dengan ventilasi yang baik dan juga keuangan maka penerapan konsep bangunan hijau dapat semakin meluas dan dapat menjadi bagian pencahayaan alami yang banyak. Dari hal-hal ini saja sudah dapat meningkatkan kesehatan dari skema keuangan berkelanjutan. pengguna. Dengan meningkatnya kesehatan penggunanya, angka karyawan yang absen Bersamabekerja mari kita membuat perubahan danditekan. menjadikan Indonesia satu negarabahwa yang dengan alasan sakit dapat Sebuah studi disebagai Amerikasalah membuktikan 51 memberikan masa depan yang generasi penerus bangsa. dengan ventilasi yang layak lebihbagi banyak dapat menekan angka absensi karyawan 35% lebih rendah. Meningkatkan produktivitas karyawan Desain dari bangunan gedung hijau salah satunya termasuk dengan memanfaatkan Salamdesain hijau lestari, pencahayaan alami dan pemandangan keluar gedung. Hal ini terbukti dapat menurunkan KJO I naknab adrenalin orang saat bekerja dan membuat produktivitas lebih baik. Dengan meningkatnya produktivitas karyawan tentunya akan mempengaruhi keuntungan dari suatu perusahaan. Naning Adiwoso Manfaat sosial bangunan gedung hijau berhubungan dengan peningkatan kualitas hidup, Greenmanusia Buildingdihabiskan Council Indonesia kesehatan, dan kenyamanan. Seperti kita tahu bahwaChairperson 90% dari hidup di dalam ruangan dan sayangnya tanpa kita ketahui udara dalam ruangan bisa sepuluh kali lebih terpolusi daripada udara luar ruangan. Bangunan gedung hijau berperan untuk mengeliminasi hal ini dan membuat manusia yang tinggal di dalamnya menjadi lebih sehat. Bangunan gedung hijau memiliki desain yang memungkinkan bagi terciptanya kualitas udara dalam ruang yang baik. Selain itu, dengan penggunaan material yang bebas racun akan menghindarkan pengguna bangunan dari menghirup racun yang tanpa kita sadari selama ini, telah kita hirup secara konstan. KEUANGAN |Pedoman Pembiayaan OTORITAS JASA JASA KEUANGAN Pembiayaan Proyek Bangunan Gedung Hijau untuk Lembaga Jasa Keuangan
3 5 9
4
uajiH g nagnau
aynada apureb rusnu naamasek ikilimem tubesret rotkes agi
urab nanugnab kiab nanugnab adap natujnalrebek pisnirp ,aig infaeyang a noleh adlnepan ragedung aatidnea n m idari rkiadreb darpen nManfaat aetujniaslsosial en kreeibs nugk ndiberikan aebp ms ep an anibangunan a srhijau etep ku nk aka tack gnein em n,a lain seperti yang dikutip
ha
gedung Holland, adalah n d irn tcontoh su ni kasus ,h naa hb a(Heerwagen, m urielp rn ota k2000) esaidlpada yn tap s h,aHerman lasis,srie gMiller eb tartisdi noekeMichigan, ota kejsn -re otm kes igrene .sebuah raia add m h oag nu e h girm eon ird meningkatnya fungsi sosial bangunan dan rasa kepemilikan pengguna kepada bangunan misalnya
ae ynla da .aspiun resbib rusg nn ua nau alm seknia kik lim mutu sretary otkeh su agg itg eknau daPes .ata siJ wL irapigab ,tub hdengan O eaterpusat, p aep rbeem K area berkumpul, kafetaria dan penataan lansekapnbangunan yangsramah terhadap manusia.
.nanugnab
.ini sinsib gnaulep pakgnanem naka KJL n
darinamanfaat yang urab nYang anuterpenting gnab kiab nugnab additawarkan ap natujnoleh alrebangunan bek pisngedung irp isahijau tnemadalah elpmImanfaat lingkungan. Kita a mungkin tidak menyadari bahwa bangunan rkepada niaelpaselama kini apiud ecynn em ala Laynsebenarnya auppa ,o igt rek ne e sisind eisin feaa ken psadn rn ata na ka em ,iridm reb had duK s J gn n uais mek gnuk merupakan salah satu penyumbang emisi di dunia. Menurut data yang dirilis UNEP, di seluruh dunia, ,bangunan ).rg id u psiga a25% yin ues ,a iw ierpap nad i iann adliu h ab b(min l a nan h aloggn nea pb,dari hik sre e40% b rena edid ap jnea m g40% rs en ru ebh mk usdaya natia talam, ns ag gndan merupakan konsumen energi, air, sumber menghasilkan emisi secara global. ela O i.d sie nsyib genp au lem p ngas ak arumah pD urem.kaca ayJ nL h ugging u seb s KJDengan La igm ab menerapkan ,td ubeep sr/ etn ka ekonsep pu sadh rup leS taubme nh a n1/3 a la K a n o nubangun a angedung hijau, pemakaian energi, air, dan juga sumber daya alam bisa dikurangi secara signifikan. ni sinsib gnaulep pakgnanem naka KJL nakparahid uti anerak nBelum eerg ( uajih n.ia nugnab gnadib id ilha aganet nautnab tapadne lagi dengan target Indonesia untuk mengurangi emisi sebesar 29% pada tahun 2030, peranan gedung fbangunan aelpakan es gan IC G nao ic nnu oC nidliuB neer riottk keas iidn niaaanm ahijau dn nasignifikan. k ida eyy ne)m mB ala d (Ka JLis ne ap isd ekngInulk ud em kutg nU ,)gnidliub( nanugnab kepsa adap aynsusu hk atn aso iwdirn apI n ad g irn tsu dn ,nb ahn am ep .a is,e id id lii u euerr g nagnab naaideynep malaD .KJL igab namodep/naudnap taubmem fitaisinireb KJO
and kjihhniasna ir anceu m damtou eea rgp (e ua ugknaa bm gna de ibtidn ila hakap ga t ngan ute nm ab taip ada nk em ,KsJa Ot,a iniin debpesret la fitA kaM inO i aD mE alePs gn naa yn )IC (y ain see no lica nlua od C gn dlb iuiB rald gna idyliub N uBsGu pdnIm tia lrneeterG hia etutiayg)n nial kahi aisenodnI id gnidliub neerg nagnabmegnep gnukudnem ASAJ AGABMEL .K UTNU UAJIH GNUDEG NANUGNAB
KE
uatda smin kaikd dnem taim paakd,saitn im ahkeS nakparaH apsek h hia salkaa retan pa acjuig a iid n tua bem sreo td lae hPnag,n ubu Mo Or Dp EP kne an yneipgm abailn rea t d han lee t pgnn ayan kae hy ipn -ke ah ip/aita rey s aIC Bm G em ma kNeAy yuosrup aabladnta kiaal id m ib ASAJ AGABMEL KUTNU UAJIH GNUDEG NANUGNAB
KEYORP NAAYAIBMEP
utas halas nakidajid tapad ini namodeP ,imak nakparaH
.)KJL(
NAGNAUEK
keyorp- keyorp igab naanadnep nakaideynem/iayaibmem malad KJL igab nauca .igrene isneisife
5102 rebmevoN ,atrakaJ 5102 rebmevoN ,atrakaJ Gambar 2. Kontribusi Bangunan Gedung Hijau Terhadap Lingkungan
rageriS .E ayluM
1.3. Kebijakan dari OJK dan Pemerintah untuk mendukung pendanaan Green Building5 KJO I naknabreP nasawagneP renoisimoK itupeD ragerisalah S .E a yluM Indonesia sebagai satu negara G20, juga telah menunjukkan komitmennya untuk KJO I nakn abregas P nrumah asawakaca gnedi P rtahun enois2020 imoK itup eD menurunkan emisi pada Pittsburgh Summit di tahun 2009. Komitmen Indonesia untuk menurunkan 26% emisi gas rumah kaca dengan upaya sendiri dan 41% dengan bantuan Internasional telah diterjemahkan kedalam Rencana Aksi Nasional Gerakan Rumah Kaca (RAN GRK). Pada rencana tersebut disampaikan bahwa penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 26% akan diperoleh dari kehutanan dan lahan gambut sebesar 50%, energi dan transportasi sebesar 3,8%, pertanian sebesar 18%, industri 1,8% dan limbah sebesar 5,9%. Disamping itu, pemerintah juga telah memasukkan framework pembangunan berkelanjutan dalam Rencana Pembangunan 5
http://www.ojk.go.id/Files/box/keuangan-berkelanjutan/roadmap-keuangan-berkelanjutan.pdf
JASA 4OTORITAS uajiHuga nJASA ujidH eGKEUANGAN aKEUANGAN nu ud gne aBGk|Pedoman eny|Pedoman oarn Pn Pembiayaan aa ibPembiayaan mek Pe naym ordP eProyek Pn |a N Bangunan A KGedung Ae SGedung A RHijau Oo TOd 10eP| NAGNAU 4OTORITAS gnn uagayn B oProyek aGBangunan yNaAiUbEm PJ SnAHijau aTIm untuk Jasa Keuangan nagnn auLembaga e K a s a J a g a b m e L k u t n u untuk Lembaga Jasa Keuangan agnaueK asaJ agabmeL kutnu
aynada apure
urab nanugna ,igrene isneisi Jangka Menengah dan Panjang yang menyebutkan empat aspek dalam pembangunan berkelanjutan KATA PENGANTAR yaitu sosial, ekonomi, lingkungan dan kelembagaan. .ria nad hab Sebagai salah satu otoritas pada Negara Kesatuan Republik Indonesia, Otoritas Jasa elO .sinsib g Keuangan (OJK) tentunya memiliki peran untuk mensukseskan komitmen tersebut melaluihprogram Sejak Kyoto Protocol mengikat komitmen penurunan emisi dari negara-negara di dunia pada tahun keuangan berkelanjutan (sustainable finance). Program ini dilakukan melalui kerjasama berbagai 2005, dunia mulai menyadari bahwa perubahan iklim adalah suatu kenyataan pahit yang harus pihak sehingga tercipta dukungan pembiayaan kepada lembaga yang menerapkan prinsip keuangan disikapi dengan ketegasan. Skema pun dibuat, dimulai dari komitmen nasional di tahun 2009 hingga berkelanjutan. Program keuangan berkelanjutan tidak hanya berupaya untuk meningkatkan porsi menjelang COP 21, dimana setiap negara diminta untuk mengeluarkan target baru yaitu Intended otkes id naan pembiayaan namun juga untuk meningkatkan daya tahan dan daya saing lembaga jasa r keuangan. Nationally Determined Contribution (INDC). Melalui INDC, Indonesia mengeluarkan pernyataan Arah pengembangan untuk peningkatan daya tahan dan daya saing didasari atas ,pemikiran )gnidliub ( nan target dengan sasaran lebih tinggi dari sebelumnya, yaitu 29% atau naik 3% dari komitmen bahwasanya sustainable finance merupakan sebuah tantangan dan peluang baru dimana Lembaga sebelumnya. nastabil. aideynep m Jasa Keuangan (LJK) dapat memanfaatkan untuk tumbuh dan berkembang dengan lebih Selanjutnya untuk mencapai halkita tersebut melalui tahapan sistematis, bekerjasama nee rg ( uajih na Namun optimisme harus selalu pegang. Dalam 5 tahuntahapan terakhir,yang Indonesia telahOJK membuat suatu dengan lembaga terkaitdari telah menyusun Roadmap Keuangan Roadmap ini programbeberapa rancangan menyeluruh seluruh kementerian terkait denganBerkelanjutan. perubahan iklim ini. Mulai fitkadiini amale bertujuan untuk menjabarkan kondisi yang ingin dicapai terkait keuangan yang berkelanjutan dari skema Rencana Aksi Nasional Gas Rumah Kaca (RAN-GRK) hingga ke program-program yang Indonesia dalam secara jangka mandiri menengah (2015-2019) dan panjang (2015-2024) bagi industri jasa keuangan diselenggarakan di tingkat Kementerian maupun Kabupaten/Kota. yang berada di bawah pengawasan OJK serta untuk menentukan dan menyusun tonggak perbaikan Bangunan sebagaiberkelanjutan. salah satu penyumbang juga masuk didalam skemaindustri ini. Green terkait keuangan Roadmap iniemisi akan terbesar, menjadi acuan bagi OJK dan pelaku adajasa pek hisak Building Council Indonesia (GBC Indonesia) bekerjasama dengan berbagai lembaga Kementerian keuangan serta pihak-pihak lain yang memiliki kepentingan untuk mendukung pembangunan maupun Kabupaten/Kota turut sertapelaku dalam industri program-program penurunan emisi melalui penerapan NAMODEP na berkelanjutan terutama pemerintah, maupun lembaga internasional. bangunan hijau.dengan Salah tingginya satu faktor yang seringkali menjadi pertanyaan dan juga pendorong Seiring kebutuhan energi untuk mendukung pembangunan, Akegiatan SAJ AGABM terlaksananya suatu program bangunan hijau adalah faktor keuangan. sustainable finance di awal tahun akan memprioritaskan pada upaya pengembangan energi baru utas halas na terbarukan maupun konservasi energi. Posisi Indonesia yang saat ini tengah membutuhkan Oleh karena itu, GBC Indonesia mendukung adanya inisiatif skema Keuangan Berkelanjutan dari pertumbuhan ekonomi cukup tinggi untuk pemanfaatan demografi bonus dan untuk keluar dari keyo rp- keyorp Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan ini kami ingin berbagi informasi dengan rekan-rekan Jasa middle income trap, membutuhkan pasokan energi yang cukup tinggi. Dukungan kepada sektor Keuangan mengenai konsep bangunan hijau dan bagaimana bangunan hijau dapat memberikan energi akan dibarengi dengan dukungan untuk pengembangan sektor-sektor ekonomi prioritas yaitu dampak terhadap penurunan emisi. Kami juga berharap, dengan adanya dukungan dari sektor jasa sektor-sektor yang memiliki multiplier effect tinggi seperti pertanian dalam arti luas, industri keuangan maka penerapan konsep bangunan hijau dapat semakin meluas dan dapat menjadi bagian pengolahan, infrastruktur, UMKM serta energi. dari skema keuangan berkelanjutan. Dalam jangka panjang, penyaluran kepada industri sektor strategis dengan konsep pembiayaan diharapkan ekonomi secara Bersama mariberkelanjutan kita membuat perubahanakan dan mendorong menjadikantumbuhnya Indonesia sebagai salah satuberkelanjutan negara yang 51 yang pada akhirnya akan memberikan pasar yang lebih besar bagi industri jasa keuangan. Pasar yang memberikan masa depan yang layak bagi generasi penerus bangsa. lebih besar akan tercipta seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan yang kemudian akan memberikan dampak positif terhadap keberlangsungan Sektor Jasa Keuangan pada khususnya dan diharapkan juga dapat mengurangi defisit neraca pembayaran Indonesia. Salam hijau lestari, OJK telah menerbitkan Roadmap Keuangan Berkelanjutan pada 5 Desember 2014 yang berisi paparan rencana kerja program keuangan berkelanjutan untuk industri jasa keuangan yangKberada JO I naknab di bawah pengawasaan OJK, yaitu Perbankan, Pasarmodal dan IKNB. Naningdukungan Adiwoso menyeluruh dari Keuangan berkelanjutan (sustainable finance) merupakan industri jasa keuangan untuk pertumbuhan yang dihasilkan dari keselarasan antara kepentingan Chairperson Green Building Council Indonesia ekonomi, sosial, dan lingkungan6. Rencana kerja strategis keuangan berkelanjutan meliputi (3) tiga area yang mencakup: 1. Peningkatan supply pendanaan ramah lingkungan hidup. 2. Peningkatan demand bagi produk keuangan ramah lingkungan hidup. 3. Peningkatan pengawasan dan koordinasi implementasi keuangan berkelanjutan. 6
http://www.ojk.go.id/keuangan-berkelanjutan
KEUANGAN |Pedoman Pembiayaan OTORITAS JASA JASA KEUANGAN Pembiayaan Proyek Bangunan Gedung Hijau untuk Lembaga Jasa Keuangan
5 11
4
uajiH g nagnau
aynada apureb rusnu naamasek ikilimem tubesret rotkes agi
urab nanugnab kiab nanugnab adap natujnalrebek pisnirp ,aig a nan adlnepan raaatidnea m irkiadreb darpen naetujniaslen kreeibsinfaenugk naebp ms ep ania sretep ku nk aka tackn gnein em n,a
ha
d irn tsu ni ,h naa hb am urielp rn ota kh esaidloag yn tap s h,ah lasis,srie geb tartisgir meon noeke ird ota kejsn -re otm kes igrene .n raia add m nue ynla da .aspiun resbib rusg nn ua nau alm seknia kik lim mutu sretary otn keh su agg itg eknau ds aPes .ata siJ wL irapigab ,tub hae O eap aep rbeem K .nanugnab
.ini sinsib gnaulep pakgnanem naka KJL n urab nanugnab kiab nanugnab adap natujnalrebek pisnirp isatnemelpmI
r,o niaelparn kapiud ecynn em ala Laynn auppa igt rek ne e sisind eisin feaa ken psa adn ata na ka em ,iridm reb had duK s J gn uais mek gnuk ,).rg id psigarenaedidaap uesru iw iann adliu hab b(min l a nan hu aloggn nea pb,hik sre eb jnea myin grs en ebh mk us ,a natia tns ag gnier pap nad i ela O i.d sie nsyib aulem p na ak a pD urem.K ayJ nL hugging ua seb s KJn La igm ab o ,td ubeep sr/ etn ka epu sadh rup leS taubme nha ngenp la nua ni sinsib gnaulep pakgnanem naka KJL nakparahid uti anerak neerg ( uajih n.ia nugnab gnadib id ilha aganet nautnab tapadne
friottk aelpes gan IC G nao ic nnu oC nidliuB neer keas iidnniaaanm adn na k ida eyy ne)m mB ala d (Ka JLis ne ap isd ekngInulk ud em kutg nU ,)gnidliub( nanugnab kepsa adap aynsusu hk atn aso iwdirn apI n ad g irn tsu dn ,nb ahn am ep .a is,e id id lii u euerr g nagnab naaideynep malaD .KJL igab namodep/naudnap taubmem fitaisinireb KJO
and kjihhniasna ir anceu m damtou eea rgp (e ua ugknaa bm gna de ibtidn ila hakap ga t ngan ute nm ab taip ada nk em ,KsJa Ot,a iniin debpesret la fitA kaM inO i aD mE alePs gn naa yn )IC (y ain see no lica nlua od C gn dlb iuiB rald gna idyliub N uBsGu pdnIm tia lrneeterG hia etutiayg)n nial kahi aisenodnI id gnidliub neerg nagnabmegnep gnukudnem ASAJ AGABMEL .K UTNU UAJIH GNUDEG NANUGNAB
KE
Roadmap Berkelanjutan Keuangan uatda smin kaikd igdnem taim paakd,saitn m im ahkeS nakparaH apsek h hia salkaGambar a re3. tan pa acjuKeuangan a iOtoritas id n tua beJasa sreo td lae hPna(OJK) g,n ubu
Sesuai Roadmap, stakeholders menerbitkan Mo Or D EP kndengan yneipgm adnbekerjasama ta abailn rea t d han ldengan ee t pgnn ayan kae hterkait ipn -ke ah ip/aita rey s aIC Bm G em ma kNeAy p ean yuosrup aablOJK kiaal id y m ibuku b pedoman energi bersih. ASAJ AGABMEL KUTNU UAJIH GNUDEG NANUGNAB KEYORP NAAYAIBMEP Untuk mendukung Roadmap Keuangan berkelanjutan, OJK menyelenggarakan Training u t a s h alas nakHidup idajid(TAL). tapad ini namodeP ,imak nakparaH .)KJL( NAGNAUEK Analis Lingkungan keyorp- keyorp igab naanadnep nakaideynem/iayaibmem malad KJL igab nauca .igrene isneisife
5102 rebmevoN ,atrakaJ 5102 rebmevoN ,atrakaJ
rageriS .E ayluM KJO I naknabreP nasawagneP renoisimoK itupeD rageriS .E ayluM
KJO I naknabreP nasawagneP renoisimoK itupeD
JASA 46OTORITAS uajiHuga nJASA ujidH eGKEUANGAN aKEUANGAN nu ud gne aBGk|Pedoman eny|Pedoman oarn Pn Pembiayaan aa ibPembiayaan mek Pe naym ordP eProyek Pn |a N Bangunan A KGedung Ae SGedung A RHijau Oo TOd 12eP| NAGNAU 4OTORITAS gnn uagayn B oProyek aGBangunan yNaAiUbEm PJ SnAHijau aTIm untuk Jasa Keuangan nagnn auLembaga e K a s a J a g a b m e L k u t n u untuk Lembaga Jasa Keuangan agnaueK asaJ agabmeL kutnu
aynada apure
urab nanugna ,igrene isneisi KATA PENGANTAR Bab II .ria nad hab DASAR DAN PRINSIP BANGUNAN GEDUNG HIJAU helO .sinsib g
Sejak Kyoto Protocol mengikat komitmen penurunan emisi dari negara-negara di dunia pada tahun 2005, dunia mulai menyadari bahwa perubahan iklim adalah suatu kenyataan pahit yang harus 2.1. Kategori dasar Bangunan Gedung Hijau disikapi dengan ketegasan. Skema pun dibuat, dimulai dari komitmen nasional di tahun 2009 hingga Bangunan gedung hijau adalah bangunan gedung yang memenuhi persyaratan bangunan menjelang COP 21, dimana setiap negara diminta untuk mengeluarkan target baru yaiturIntended osumber tkes id naan gedung dan memiliki kinerja terukur secara signifikan dalam penghematan energi, air, dan Nationally Determined Contribution (INDC). Melalui INDC, Indonesia mengeluarkan pernyataan daya lainnya melalui penerapan prinsip bangunan gedung hijau sesuai dengan fungsi dan,klasifikasi )gnidliub ( nan target dengan sasaran lebih tinggi dari sebelumnya, yaitu 29% atau naik 3% dari komitmen dalam setiap tahapan penyelenggaraannya7. sebelumnya. naaideynep m
nee rg ( uajih na Namun optimisme harus selalu kita pegang. Dalam 5 tahun terakhir, Indonesia telah membuat suatu program rancangan menyeluruh dari seluruh kementerian terkait dengan perubahan iklim ini. Mulai fitka ini amale dari skema Rencana Aksi Nasional Gas Rumah Kaca (RAN-GRK) hingga ke program-program yang diselenggarakan secara mandiri di tingkat Kementerian maupun Kabupaten/Kota. Bangunan sebagai salah satu penyumbang emisi terbesar, juga masuk didalam skema ini. Green adapek hisak Building Council Indonesia (GBC Indonesia) bekerjasama dengan berbagai lembaga Kementerian maupun Kabupaten/Kota turut serta dalam program-program penurunan emisi melalui penerapan NAMODEP na bangunan hijau. Salah satu faktor yang seringkali menjadi pertanyaan dan juga pendorong ASAJ AGABM terlaksananya suatu program bangunan hijau adalah faktor keuangan.
utas halas na
Oleh karena itu, GBC Indonesia mendukung adanya inisiatif skema Keuangan Berkelanjutan dari keyo rp- keyorp Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan ini kami ingin berbagi informasi dengan rekan-rekan Jasa Keuangan mengenai konsep bangunan hijau dan bagaimana bangunan hijau dapat memberikan dampak terhadap penurunan emisi. Kami juga berharap, dengan adanya dukungan dari sektor jasa keuangan maka penerapan konsep bangunan hijau dapat semakin meluas dan dapat menjadi bagian dari skema keuangan berkelanjutan. Bersama mari kita membuat perubahan dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang Gambar 4. bagi Diagram Kategori dalam bangsa. Bangunan HIjau memberikan masa depan yang layak generasi penerus
51
2.1.1. Pengembangan Lahan Perkembangan dan pertumbuhan pembangunan yang disertai dengan alih fungsi lahan Salam hijau lestari, hijau, dapat menurunkan daya dukung lahan. Diperlukan adanya upaya untuk menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan melalui penyediaan ruang terbuka hijau yang memadai. KJO I naknab Ruang terbuka hijau sebagai penyeimbang ekosistem bertujuan untuk meningkatkan kualitas Naning hidup serta kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Area hijau Adiwoso merupakan tempat dimana alam dan manusia (makluk hidup) dapat hidup bersama, saling menguntungkan dan saling Chairperson Green Building Council Indonesia menjaga. Keberadaan ruang terbuka hijau menjadi bagian dari sistem sirkulasi udara (paruparu kota), pengatur iklim mikro yang lebih baik, pemeliharaan akan kelangsungan persediaan air tanah, pengendali pencemaran (udara, air dan tanah), serta pelestarian fungsi
7
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.02 Tahun 2015 tentang Bangunan Gedung Hijau.
KEUANGAN |Pedoman Pembiayaan OTORITAS JASA JASA KEUANGAN Pembiayaan Proyek Bangunan Gedung Hijau untuk Lembaga Jasa Keuangan
7 5 13
4
uajiH g nagnau
aynada apureb rusnu naamasek ikilimem tubesret rotkes agi
urab nanugnab kiab nanugnab adap natujnalrebek pisnirp ,aig aflora iaadlnfauna raaayang tidnea m irkiadreb darpen nlingkungan aetujniaslen kre eibsinfaenu gk naebp m ep nan andan epan srada etep ku nk aka tackn gnein em n,atau a beserta segala isis (konservasi hayati
ha
hayati). d irn tkeanekaragaman su ni ,h naa hb am u rielp rn ota kh esaidloag yn tap s h,ah lasis,srie geb tartisgir meon noeke ird ota kejsn -re otm kes igrene .n raia add m nue ynla da .aspiun resbib rusg nn ua nau alm sdalam eknia kik lim mutu sretary otn keh su agg itg eknau ds aPes .ata siJ wL irapigab ,tub Drainase hae O eap aep rbeem K proyek (atap)
.nanugnab
.ini sinsib gnaulep pakgnanem naka KJL n urab nanugnab kiab nanugnab adap natujnalrebek pisnirp isatnemelpmI
r,o niaelparn kapiud ecynn em ala Laynn auppa igt rek ne e sisind eisin feaa ken psa adn ata na ka em ,iridm reb had duK s J gn uais mek gnuk ,).rg id psigarenaedidaap uesru iw iann adliu hab b(min l a nan hu aloggn nea pb,hik sre eb jnea myin grs en ebh mk us ,a natia tns ag gnier pap nad i ela O i.d sie nsyib aulem p na ak a pD urem.K ayJ nL hugging ua seb s KJn La igm ab o ,td ubeep sr/ etn ka epu sadh rup leS taubme nha ngenp la nua ni sinsib gnaulep pakgnanem naka KJL nakparahid uti anerak neerg ( uajih n.ia nugnab gnadib id ilha aganet nautnab tapadne Drainase dalam
Beban friottk aelpes gan yne)mI(halaman) C G nao ic nnu o C nidliuB neer keas iidnniaaanm adn na k ida eyproyek mB ala d (Ka JLis ne ap isd ekngInulk ud em kubanjir tg nU lingkungan luar proyek
,)gnidliub( nanugnab kepsa adap aynsusu hk atn aso iwdirn apI n ad g irn tsu dn ,nb ahn am ep .a is,e id id lii u euerr g nagnab
Gambar 5. Ilustrasi penyerapan air hujan yang jatuh di atap dan area sendiri serta penanganan air hujan yang masuk ke area dari luar. Semuanya diserap demi kelangsungan persediaan air tanah and kjihhniasna ir anceu m damtou eea rgp (e ua ugknaa bm gna de i(Sumber: btidn ila hGREENSHIP akap ga t NB1.2 ngan ute nm abIndonesia) taip ada nk em ,KsJa Ot,a iniin debpesret GBC
naaideynep malaD .KJL igab namodep/naudnap taubmem fitaisinireb KJO
la
fitA kaM inO i aD mE alePs gn naa yn )IC (y ain see no lica nlua od C gn dlb iuiB rald gna idyliub N uBsGu pdnIm tia lrneeterG hia etutiayg)n nial kahi Selain penyediaan ruang terbuka hijau, pengembangan lahan juga perlu mempertimbangkan aisenodnI id gnidliub neerg nagnabmegnep gnukudnem ASAJpergerakkan AGABM EL .K TNmenjadi U UA JIH untuk GNU DEG terselenggaranya NANUGNAB manusia. HalUini penting mendorong
KE
penghidupan adalah uatda h smdan kaikd dnedalam taim pberaktifitas. akd,saitn n d Pnag,ditekankan im ahkeS n akparaH apsekkehidupan hia salkaa in reta n pa acjuig m a a iidBeberapa tua bem sreo thal lae hyang n ubu menjadikan pejalan kaki sebagai prioritas, membuka akses keluar kawasan bangunan,
Mo Or Dp EP kne an yneipgm ladnta abailn rea t han lee t pgnn ay n kae hy ipn -ke ah ip/aita rey s aIC Bm G kNeAy yuoskemudahan rup aab kiaal id m ib memberikan pencapaian bagidsemua orang,apenyediaan berbagai prasarana dan em ma ASAJ A GABMserta EL K UTNU fasilitas UAJIH umum GNUD EG Nyang ANUG NAB K EYOmendukung RP NAAYAmobilitas IBMEP sarana, berbagai lainnya memadai serta sekitar. dengan dan infrastruktur utas hmasyarakat alas nakid ajid tKeterhubungan apad ini nam odeP semua ,imakfasilitas nakpa r aH .)KJL( iniNmemberikan AGNAUEK kemudahan dan fleksibilitas agar efisiensi energi dan biaya dapat tercapai serta mendorong keyorp- keyorp igab naanadnep nakaideynem/iayaibmem malad KJL iga b nauca pola hidup sehat bagi masyarakat serta mengurangi ketergantungan penggunaan kendaraan .igrene isneisife pribadi.
5102 rebmevoN ,atrakaJ
5102 rebmevoN ,atrakaJ
rageriS .E ayluM KJO I naknabreP nasawagneP renoisimoK itupeD rageriS .E ayluM
KJO I naknabreP nasawagneP renoisimoK itupeD
Gambar 6. Ilustrasi kemudahan akses transportasi dan mengutamakan kenyamanan pejalan kaki (Sumber: GREENSHIP NB1.2 GBC Indonesia)
JASA 48OTORITAS uajiHuga nJASA ujidH eGKEUANGAN aKEUANGAN nu ud gne aBGk|Pedoman eny|Pedoman oarn Pn Pembiayaan aa ibPembiayaan mek Pe naym ordP eProyek Pn |a N Bangunan A KGedung Ae SGedung A RHijau Oo TOd 14eP| NAGNAU 4OTORITAS gnn uagayn B oProyek aGBangunan yNaAiUbEm PJ SnAHijau aTIm untuk Jasa Keuangan nagnn auLembaga e K a s a J a g a b m e L k u t n u untuk Lembaga Jasa Keuangan agnaueK asaJ agabmeL kutnu
aynada apure
urab nanugna 2.1.2. Efisiensi Energi
,igrene
KATA PENGANTAR
isneisi
Suatu bangunan menggunakan energi, mulai dari tahapan konstruksi hingga tahap .ria na d ha b operasional dan pemeliharaan. Konsumsi energi paling besar dialokasikan pada operasional helO .sinsib g pengkondisian suhu ruang dalam bangunan AC, transportasi vertikal (lift/eskalator), Sejak Kyoto Protocol mengikat komitmen penurunanberupa emisi dari negara-negara di dunia pada tahun dan penerangan. 2005, dunia mulai menyadari bahwa perubahan iklim adalah suatu kenyataan pahit yang harus Untuk efisiensi dalam dimulai penggunaan energi, praktif-praktik inovatif dapat disikapi denganmenciptakan ketegasan. Skema pun dibuat, dari komitmen nasional di tahun 2009 hingga diterapkan tahap desain hingga pengoperasian gedung. Pendekatan padarIntended tahapan menjelang COP 21, sejak dimana setiap negara diminta untuk mengeluarkan target baru yaitu o tkes id naan desain misalnya Contribution ditandai dengan perencanaan yang berorientasi pada pendekatan desain Nationally Determined (INDC). Melalui INDC, Indonesia mengeluarkan pernyataan , ) g nidliub ( nan yang mempertimbangkan pemanfaatan (pencahayaan, target dengan sasaran lebih tinggiiklim dari dan sebelumnya, yaitu sumber 29% ataudaya naikalam 3% dari komitmen penghawaan). Selain itu juga dengan penggunaan teknologi efisien energi.na Dengan sebelumnya. aideynep m kenyataan bahwa sistem penyediaan dan pemanfaatan energi nasional di Indonesia masih nee rg ( uajih na Namun optimisme selalu fosil, kita pegang. Dalam 5 tahun terakhir,juga Indonesia telahlebih. membuat suatu didominasi harus oleh energi penggunaan energi terbarukan diapresiasi program rancangan menyeluruh dari seluruh kementerian terkait dengan perubahan iklim ini. Mulai Konduksi Panas dari atap fitka ini amale dari skema Rencana Aksi Nasional Gas Rumah Kaca (RAN-GRK) hingga ke program-program yang diselenggarakan secara mandiri di tingkat Kementerian maupun Kabupaten/Kota. Lampu Bangunan sebagai salah satu penyumbang emisi terbesar, juga masuk didalam skema ini. Green adapek hisak Infiltrasi bekerjasama dengan berbagai lembaga Kementerian Building Council Indonesia (GBC Indonesia) maupun Kabupaten/Kota turut Panas serta dalam Manusia program-program penurunan NAMODEP na Peralatan emisi melalui penerapan Radiasi dan Konduksi elektronik dan juga pendorong bangunan hijau. Salah satu faktor yang seringkali menjadi pertanyaan ASAJ AGABM terlaksananya suatu program bangunan hijau adalah faktor keuangan.
utas halas na
Oleh karena itu, GBC Indonesia mendukung adanya inisiatif skema Keuangan Berkelanjutan dari keyo rp- keyorp Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan ini kami ingin berbagi informasi dengan rekan-rekan Jasa Keuangan mengenai konsep bangunan hijau dan bagaimana bangunan hijau dapat memberikan Gambar 7. penurunan Sumber konsumsi peralatandengan dan beban pendinginan (Sumber: dampak terhadap emisi.energi Kamigedung: juga berharap, adanya dukungan dari GREENSHIP sektor jasa NB1.2 GBC Indonesia) keuangan maka penerapan konsep bangunan hijau dapat semakin meluas dan dapat menjadi bagian dari skema keuangan berkelanjutan. Pada tahapan pengoperasian gedung, diharapkan suatu bangunan menggunakan sistem Bersamapengoperasian mari kita membuat perubahan dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang yang efisien energi. Adanya prosedur pemantauan dan pencatatan konsumsi 51 memberikan depan yang layak bagi generasi penerus listrikmasa seperti sub-meter untuk kebutuhan usahabangsa. penghematan listrik diperlukan untuk mengetahui konsumsi energi pada bangunan. Dari situ dapat dianalisa, dimana terjadi pemakaian energi terbesar dan apa yang dapat dilakukan untuk melakukan efisiensi. Salam hijau lestari,
KJO I naknab Naning Adiwoso Chairperson Green Building Council Indonesia
KEUANGAN |Pedoman Pembiayaan OTORITAS JASA JASA KEUANGAN Pembiayaan Proyek Bangunan Gedung Hijau untuk Lembaga Jasa Keuangan
9 5 15
4
uajiH g nagnau
aynada apureb rusnu naamasek ikilimem tubesret rotkes agi
urab nanugnab kiab nanugnab adap natujnalrebek pisnirp ,aig p a nan a an raaatguna nea a m irkiadreb 8.len Sub-metering beban darpen nGambar aetujnias kreeibsinfaenuuntuk gk naebmasing-masing ms ep ania dlneputama id skemudahan retep ku nk akmengontrol tackn gnein epemakaian m n,a listrik terbesar dan potensi penghematan yang bisa diupayakan (Sumber: GREENSHIP NB1.2 GBC d irn tsu ni ,h naa hb am urielp rn ota kh esaidloag yn tap s h,ah lasis,srie geb tartisgir meon noeke ird ota kejsn -re otm kes .n raia add m nue Indonesia)
ha
igrene
ynla da .aspiun resbib rusg nn ua nau alm seknia kik lim mutu sretary otn keh su agg itg eknau ds aPes .ata siJ wL irapigab ,tub hae O eap aep rbeem K 2.1.3. Efisiensi Air
.nanugnab
.ini sinsib gnaulep pakgnanem naka KJL n
pencemaran dari urab nMeningkatnya anugnab kiapenggunaan b nanugnaair b abersih dap ndan atuadanya jnalrebe k pisnirp merupakan isatnemelpbagian mI penyebab menurunnya kualitas dan kuantitas air bersih. Kualitas air dapat diperbaharui r,o niaelparn kapiud ecynn em ala Laynn auppa igt rek ne e sisind eisin feaa ken psa adn ata na ka em ,iridm reb had duK s J gn uais mek gnuk secara alami melalui siklus hidrologi, akan tetapi penggunaan air oleh manusia untuk ,).rg id a n psigarenaedidaap yin uesru iw iann aaktivitasnya dliu hab b(min l merusak nan hu aloggkualitas nea pb,hair ik sre eb jnea m grs en ebh mk u s ,a natmemulihkan ia tns ag gnier pap nad i lebih cepat daripada kemampuan alam untuk ela O i.d skualitas ie nsyib aulBuruknya em p na ak a pD urem.K aair yJ nL hdan ugginpemakaian seb s KJn L air igm ab ,td ubeeyang sr/ etn k epu sadh ruakan kualitas bersih berlebihan, nha ngenair. p la gua a o p a nua pleS taubme menyebabkan terjadinya ni sinsikrisis nair aulbersih. ep pakgnanem naka KJL nakparahid uti anerak neerg ( uajih n.ia nugbnga b g nadib id ilha aganet nautnab tapadne
Pada tahapan desain, perlu diperhatikan potensi sumber air yang ada, berapa kebutuhan pengelolaannya. friottk aelpes gan IC G naKetiganya o ipenting c nnu ountuk C nmenjaga idliuB neer keas akan iidnniaair aanm abersih dn ndan ak ibagaimana da eyy ne)m mB ala d (Ka JLis ne ap isd ekngInulk ud em kutg nU keseimbangan antara kebutuhan dan ketersediaan di masa mendatang. ,)gnidliub( nanugnab kepsa adap aynsusu hk atn aso iwdirn apI n ad g irn tsu dn ,nb ahn am ep .a is,e id id lii u euerr g nagnab Adanya desain dan perencanaan sistem air berupa pengadaan meteran dan pemasangan naaideynep malaD .KJL igab namodep/naudnap taubmem fitaisinireb KJO fitur air efisiensi tinggi juga diperlukan sebagai upaya penghematan air. Perencanaan sistem and kjihh m ir anceu gan m daair eea rgp (e ua nias na ugknaa bpenggunaan gna de ibtidn iair la hak ap ga tn ute nm ab taiuntuk p ada nk em ,KsJa Ot,a iniin mtou debpesret la yang mendukung alternatif dan upaya mengkonservasi perlu diterapkan. Selain itu dengan memilih fitA kaM inO i aD mE alePs gn naa yn )IC BsGu (y ain see no dnIm lica nlsistem ua od C gn ia dlb iuiB ryang ald tiayg)n gnmampu N u p tirigasi llansekap rneeterG hia etuefisien aidyliubnial kahi mengurangi penggunaan.air aisbersih enodnuntuk I id gtanaman nidliub pada neerarea g nagedung. gnabmegnep gnukudnem
ASAJ AGABMEL KUTNU UAJIH GNUDEG NANUGNAB Alat
Standar Penggunaan Air
WC Flush Valve
< 6 liter/flush
Urinal Flush Valve/peturasan
< 4 liter/flush
Shower
< 9 liter/menit
KE
uatda smin kaikd dnem taim paakd,saitn im ahkeS nakparaH apsek h hia salkaa retan pa acjuig a iid n tua bem sreo td lae hPnag,n ubu Mo Or Dp EP kne an yneipgm a dnta abailn ret halet gnay niaal id kae hy ipn -ke ah ip/aita rey s aIC Bm G em ma kNeAy yuosrup aWC blaFlush m ib Tank adnep na
5102 rebmevoN ,atrakaJ
Tabel 1. Standar maksimum alat keluaran air (Sumber: GREENSHIP NB1.2 GBC Indonesia)
Pada tahapan kesadaran akan pentingnya penghematan air 5102 reoperasional, bmevoN ,adiperlukanadanya trakaJ serta perlu menentukan langkah penghematan air di gedung. Pendekatan melalui kampanye akan pentingnya penghematan airlu kepada ragerpenggunaan iS .E ay M pengguna gedung juga diperlukan sebagai sarana sosialisasi.
KJO I naknabreP nasawagneP renoisimoK itupeD rageriS .E ayluM
KJO I naknabreP nasawagneP renoisimoK itupeD
JASA 10 4OTORITAS uajiHuga nJASA ujidH eGKEUANGAN aKEUANGAN nu ud gne aBGk|Pedoman eny|Pedoman oarn Pn Pembiayaan aa ibPembiayaan mek Pe naym ordP eProyek Pn |a N Bangunan A KGedung Ae SGedung A RHijau Oo TOd 16eP| NAGNAU 4OTORITAS gnn uagayn B oProyek aGBangunan yNaAiUbEm PJ SnAHijau aTIm untuk Jasa Keuangan nagnn auLembaga e K a s a J a g a b m e L k u t n u untuk Lembaga Jasa Keuangan agnaueK asaJ agabmeL kutnu
aynada apure
urab nanugna
KATA PENGANTAR
,igrene
Gambar 9. Contoh kampanye dan sosialisasi penghematan air. Kampanye serupa bisa dilakukan untuk .ria nad penghematan energi dan pemilahan/pengurangan sampah
isneisi ha b
helO .sinsib g
Sejak Kyoto Protocol mengikat komitmen penurunan emisi dari negara-negara di dunia pada tahun 2.1.4.mulai Siklus Material bahwa perubahan iklim adalah suatu kenyataan pahit yang harus 2005, dunia menyadari disikapi Gedung dengan ketegasan. Skema pun dibuat, daridari komitmen tahun 2009 hingga ramah lingkungan tidak dapatdimulai terlepas materialnasional ramah di lingkungan. Material menjelang COP 21, dimana negara diminta untuk mengeluarkan target yaiturIntended merupakan elemen setiap dari desain pasif. Sebagai elemen dari desain pasif,baru material dikaitkan otkes id naan Nationally Determined Contribution (INDC). Melalui INDC, Indonesia mengeluarkan pernyataan dengan kemampuannya dalam mendukung kinerja gedung secara efisien dan efektif untuk ,)gdengan nidliub ( nan target dengan sasaran lebih tinggi dari sebelumnya, 29%langsung atau naik 3% dari komitmen memenuhi kebutuhan penggunannya. Hal iniyaitu secara berhubungan sebelumnya. karakteristik yang dimiliki material tersebut dalam merespon isu ramah lingkungan nadalam aideynep m bangunan gedung. nee rg ( uajih na Namun optimisme harus selalu kita pegang. Dalam 5 tahun terakhir, Indonesia telah membuat suatu Dari aspek ekologi, material ramah lingkungan dilihat dari daur hidupnya. Material yang program rancangan menyeluruh dari seluruh kementerian terkait dengan perubahan iklim ini. Mulai ramah lingkungan seharusnya memiliki keberpihakan kepada ekologi pada rangkaian fitproses ka ini amale dari skema Rencana Aksi Nasional Gas Rumah Kaca (RAN-GRK) hingga ke program-program yang pembuatan, pengangkutan dan pemasangan. Sedangkan dari aspek ekonomi, material diselenggarakan secara mandiri di tingkat Kementerian maupun Kabupaten/Kota. ramah lingkungan dilihat dari aspek asal bahan baku dan tempat produksinya. Melalui kategori diharapkan perkembangan material bangunan gedung di ini. Indonesia Bangunan sebagaiini,salah satu penyumbang emisiindustri terbesar, juga masuk didalam skema Green adapek hisak mendukung ramah lingkungan padadengan gedungberbagai secara mikro dan mewujudkan Buildingdapat Council Indonesiasemangat (GBC Indonesia) bekerjasama lembaga Kementerian yang berkelanjutan secara makro. maupunpembangunan Kabupaten/Kota turut serta dalam program-program penurunan emisi melalui penerapan NAMODEP na Kriteria material yang ramah lingkungan bisa dengan penggunaan material lokal, bangunan hijau. Salah satu faktor yang seringkali menjadi pertanyaan dan juga pendorong A S J AGABM menggunakan material bekas, daur atau material yang memiliki A fitur terlaksananya suatu program bangunan hijau ulang, adalah prefabrikasi, faktor keuangan. ramah lingkungan (seperti hemat air, hemat energi, mudah pemeliharaan). u Bisa jugahalas na t as Oleh karena itu, GBC Indonesia mendukung adanya inisiatif skema Keuangan Berkelanjutan dari memilih material yang industrinya telah menerapkan ramah lingkungan pada proses k e y o rp- keyorp Otoritasproduksinya. Jasa Keuangan (OJK). Dengan ini kami ingin berbagi informasi dengan rekan-rekan Jasa Keuangan mengenai konsep bangunan hijau dan bagaimana bangunan hijau dapat memberikan dampak terhadap penurunan emisi. Kami juga berharap, dengan adanya dukungan dari sektor jasa keuangan maka penerapan konsep bangunan hijau dapat semakin meluas dan dapat menjadi bagian dari skema keuangan berkelanjutan. Bersama mari kita membuat perubahan dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang Gambar 10. Contoh beberapa logo: material daur ulang, material yang diproses sesuai standar ramah memberikan masa depan yang layak bagi generasi bangsa. lingkungan dan materialpenerus dengan label ramah lingkungan
51
2.1.5. Kualitas Udara dalam Ruang
Salam hijau lestari, Sekitar 80% waktu kita dihabiskan untuk beraktivitas di dalam ruangan. Tentunya kualitas udara yang buruk akan berpengaruh terhadap kesehatan kita. Sumber pencemaran K udara JOdi I naknab dalam ruangan antara lain berasal dari emisi dan bising dari lalu lintas kendaraan di luar Naning Adiwoso gedung dan kinerja alat-alat di dalam gedung, emisi perabot dan material bangunan, serta gangguan sistem ventilasi udara. Sebuah gedung dikatakan sakitBuilding jika kualitas dalam Chairperson Green Counciludara Indonesia ruangnya buruk dan menimbulkan gejala-gejala gangguan kesehatan terhadap penggunanya, namun gejala penyakit tersebut tidak lagi diderita setelah beberapa saat meninggalkan gedung tersebut. Pengendalian kualitas udara dalam ruangan memerlukan strategi yang tepat sehingga produktivitas kerja serta tingkat okupansi gedung dapat berlangsung secara optimal. Pencegahan masalah kualitas udara dalam ruang akan memerlukan biaya yang lebih kecil KEUANGAN |Pedoman Pembiayaan OTORITAS JASA JASA KEUANGAN Pembiayaan Proyek Bangunan Gedung Hijau untuk Lembaga Jasa Keuangan
11 5 17
4
uajiH g nagnau
aynada apureb rusnu naamasek ikilimem tubesret rotkes agi
urab nanugnab kiab nanugnab adap natujnalrebek pisnirp ,aig infaenugpenyelesaian k a nan adlnepayang raaatid nea u n m irkiadreb darpen ndibandingkan aetujniaslen kreeibs naebp ms ep amasalah nia n sretep kDengan nk aka tack gnein em upaya n,a dengan terjadi. demikian,
ha
baik, lebih tepat d irn tmewujudkan su ni ,h naa hb akualitas m urielplingkungan rn ota kh esaidldalam yn tap s hyang lasis ,srie geb tartisg ir meon ndilakukan oeke ird ota ksejak ejsn -re otahap tm kes igrene .n raia add m oag nuruang e ,ah desain. Bagaimana menghemat konsumsi energi pada saat operasional, sambil
ynla da .aspiun resbib rusg nn ua nau alm seknia kik lim mutu sretary otn keh su agg itg eknau daPes .ata siJ wL irapigab ,tub hae O eap aep rbeem K mempertahankan lingkungan dalam ruangan yang kondusif untuk skesehatan dan anugnab kenyamanan penggunanya..ini sinsib gnaulep pakgnane.n m naka KJL n Hal-hal yang dapat dilakukan seperti: memastikan adanya pertukaran udara segar ke dalam urab nanugnab kiab nanugnab adap natujnalrebek pisnirp isatnemelpmI ruangan, larangan merokok di dalam gedung, pencahayaan yang cukup, pengkondisian r,o t k e sisind aa niaelparn kapiud ecynn em ala Jgn Laynn appa igreneudara eyang isin fenyaman, ken psa ad n ata n a ka eke m ,irimenggunakan dm reb had duK smaterial uais mek gnuk adanya akses pemandangan luar, danuproduk
polutan ,).rg id psigarenaedidaap uesru iw iann adengan dliu hab b(tingkat min l a nan hu aloggn nrendah. ea pb,hik sre eb jnea myin grs en ebh mk us ,a natia tns ag gnier pap nad i ela O i.d sie nsyib aulem p nExhaust ak a pD urem.K ayJ nL hugging ua seb s KJn La igm ab o ,td ubeep sr/ etn ka epu sadh rup leS taubme nha ngenp a la nua CO
Return Air Duct
2 ni sAir nsib gnaulep pakgnanem naka KJL nakparahid uti anerak neerg ( uajih n.ia niu gnab gnadib Alternatiflokasi id ilha aganet nautnab tapadne
LuarBangunan
sensor
friottk aelpes gan IC G nao iCOc nnu oC nidliuB neer keas iidnniaaanm adn na k ida eyy ne)m mB ala d (Ka JLis ne ap isd ekngInulk u2d em kutg nU RuangSerbaG ,)gnidliub( nanugnab kepsa adap aynsusu hk atn aso iwdirn apI n ad g irn tsu dn ,nb ahn am ep .a is,e id id lii u euerr g nagnab una
naaideynep malaD .KJL igab namodep/n audncoil ap taubmem fitaisinireb KJO Cooling
and kjihhniasna ir anceu m damtou eea rgp (e ua ugknaa bm gna de ibtidn ila hakap ga t ngan ute nm ab taip ada nk em ,KsJa Ot,a iniin debpesret la Outdoor
Mixed
Supply Air
Air fitA kaM inO i aD mE alePs gn naa yn )IC (y aiDamper see no lica nlu C gn dlb iuiB rald gna idyliub N uBAir sGu n pdnIm aod tia lrneeterG hia etutiayg)n nial kahi Filter
a isenCO2 dnmerupakan I id gnidlsalah iub satu neerstrategi g naguntuk abmmenjaga egnepkualitas ukuudara nem kadar ASAJ Gambar AGA11. BPemantauan MEL .K UToN U UAJ IH G NUnD EG NgAnN UdG NAB dalam ruangan yang ber-AC (Sumber: GREENSHIP NB1.2 GBC Indonesia)
KE
uatda smin kaikd dnem taim paakd,saitn im ahkeS nakparaH apsek h hia salkaa retan pa acjuig a iid n tua bem sreo td lae hPnag,n ubu Mo Or D EP kne a n yneipBangunan ta abailn rea tHijau han lee t pgnn ayan kae hy ipn -ke ah ip/aita rey s aIC Bm G em ma kNeAy p yuosrup gm aabladnGedung d kiaal id m ib 2.1.6. Manajemen ASAJ AGABMEL KUTNU UAJIH GNUDEG NANUGNAB KEYORP NAAYAIBMEP Merencanakan operasional gedung yang ramah lingkungan dimulai sejak tahap perencanaan utas hdesain. alas naDalam kidajid tapad ini n amodbangunan eP ,imakhijau, nakp araH diperlukan .)KJL( suatu NAGNstandar AUEK pengoperasian suatu sangat untuk operasional keyorp-manajemen keyorp igyang ab nterencana aanadnedan p nbaku akaid eynemengarahkan m/iayaibmetindakan m maladari d Kpelaku JL iga b nauca bangunan dalam melakukan pengelolaan gedung agar dapat menunjukkan hasil yang ramah .igrene isneisife lingkungan (green performance). 5102 rebmevoN ,atrakaJ Yang perlu diperhatikan termasuk: pengelolaan sumber daya melalui rencana operasional yang berkelanjutan, kejelasan informasi (data), dan penanganan dini dalam pemecahan masalah, 510serta 2 remanajemen bmevoN ,asumber trakaJdaya manusia dalam penerapan konsep bangunan hijau.
rageriS .E ayluM KJO I naknabreP nasawagneP renoisimoK itupeD rageriS .E ayluM
KJO I naknabreP nasawagneP renoisimoK itupeD Gambar 12. Pemilahan sampah adalah salah satu hal mendasar untuk mengelola gedung ramah lingkungan.
JASA 12 4OTORITAS uajiHuga nJASA ujidH eGKEUANGAN aKEUANGAN nu ud gne aBGk|Pedoman eny|Pedoman oarn Pn Pembiayaan aa ibPembiayaan mek Pe naym ordP eProyek Pn |a N Bangunan A KGedung Ae SGedung A RHijau Oo TOd 18eP| NAGNAU 4OTORITAS gnn uagayn B oProyek aGBangunan yNaAiUbEm PJ SnAHijau aTIm untuk Jasa Keuangan nagnn auLembaga e K a s a J a g a b m e L k u t n u untuk Lembaga Jasa Keuangan agnaueK asaJ agabmeL kutnu
aynada apure
urab nanugna 2.2.
Ahli Bangunan Gedung Hijau
KATA PENGANTAR
,igrene
isneisi
Guna menerapkan prinsip green pada bangunan gedung, diperlukan dukungan dari .risemua a na d ha b aspek termasuk tim ahli bangunan. Semua pihak yang terlibat dalam pembangunan perlu helO .sinsib g pemahaman yang sama dankomitmen keahlian penurunan dalam menerapkan konsep green pada pada bangunan Sejak Kyoto Protocol mengikat emisi dari negara-negara di dunia tahun gedung.Koordinasi dan sinergi antara pihak-pihak ahli bangunan yang terlibat di dalam perencanaan 2005, dunia mulai menyadari bahwa perubahan iklim adalah suatu kenyataan pahit yang harus teknis, pelaksanaan konstruksi, dan dibuat, juga dimulai pengawasan konstruksi sangatlah penting untuk disikapi dengan ketegasan. Skema pun dari komitmen nasional di tahun 2009 hingga mewujudkan keberhasilan konsep bangunan saja, kerjasama yangyaitu solid menjelang COP 21, dimanadari setiap negara dimintahijau. untukMisalnya mengeluarkan target baru rIntended odari tktim es id naan proyek diperlukan semenjak perencanaan teknis yangINDC, dimulai dari tahapan penyusunan konsep Nationally Determined Contribution (INDC). Melalui Indonesia mengeluarkan pernyataan )g nidliub ( nan perencanaan, rencana, rencana detail, dan,komitmen evaluasi target dengan pra-rencana, sasaran lebihpengembangan tinggi dari sebelumnya, yaitu 29% ataupenyusunan naik 3% dari dokumen pelaksanaan konstruksi, pengawasan pelaksanaan konstruksi, sampai penyusunan sebelumnya. naaideynep m petunjuk pemanfaatan bangunan gedung. nee rg ( uajih na Namun optimisme harusgedung selalu kita pegang. 5 tahun terakhir, Indonesia telah dan membuat suatu Ahli bangunan hijau dalamDalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Perumahan programNo.02 rancangan dari Bangunan seluruh kementerian terkait dengan perubahan iklimBangunan ini. Mulai Rakyat Tahunmenyeluruh 2015 tentang Gedung Hijau disebut sebagai Tim Ahli fitka ini amale dari skema Rencana Aksimerupakan Nasional Gas Kaca (RAN-GRK) hinggapertimbangan ke program-program yang Gedung Hijau (TABGH); timRumah yang bertugas memberikan teknis dalam diselenggarakan secara mandiri di tingkat Kabupaten/Kota. tahap pemrograman, perencanaan teknis,Kementerian pelaksanaan maupun konstruksi, pemanfaatan dan pembongkaran bangunan gedung hijau dalam rangka perizinan, pemenuhan kelaikan fungsi, dan Sertifikasi Bangunan sebagai salah satu penyumbang emisi terbesar, juga masuk didalam skema ini. Green bangunan gedung hijau8. adapek hisak Building Council Indonesia (GBC Indonesia) bekerjasama dengan berbagai lembaga Kementerian maupun Kabupaten/Kota turut serta dalam program-program penurunan emisi melalui penerapan NAMODEP na 9 2.3. Kebijakan dan Peraturan Nasional terkait Bangunan Gedung Hijau bangunan hijau. Salah satu faktor yang seringkali menjadi pertanyaan dan juga pendorong ASAJ AGABM a. Undang-undang terlaksananya suatu program bangunan hijau adalah faktor keuangan. Undang-undang No.04 tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman utas halas na Oleh karena itu, GBC Indonesia skema KeuanganHidup Berkelanjutan dari Undang-undang No.23mendukung tahun 1997 adanya tentang inisiatif Pengelolaan Lingkungan keyo rp- keyorp OtoritasJasaUndang-undang Keuangan (OJK). Dengan ini kami inginSumber berbagiDaya informasi dengan rekan-rekan Jasa No.7 tahun 2004 tentang Air Keuangan konsepNo.28 bangunan dan bagaimana mengenai Undang-undang tahun hijau 2002 tentang Bangunanbangunan Gedung hijau dapat memberikan dampakterhadap penurunanNo.25 emisi.tahun Kami2004 jugatentang berharap, dengan adanya dukungan dari sektor jasa Undang-undang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional keuangan penerapan konsep bangunan dapat semakinRuang meluas dan dapat menjadi bagian maka Undang-undang No.26 tahun 2007hijau tentang Penataan dari skema berkelanjutan. keuangan Undang-undang No.18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah Undang-undang tahundan 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Bersama mari kita membuatNo.32 perubahan menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang 51 Hidup memberikan masa depan yang layak bagi generasi penerus bangsa. Undang-undang No. 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman b. Peraturan Pemerintah Peraturan Pemerintah No.80 tahun 1999 tentang Kawasan Siap Bangun dan Lingkungan Salam hijau lestari, Siap Bangun yang Berdiri Sendiri Peraturan Pemerintah No.36 tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No.28 KJO I naknab tahun 2002 tentang Bangunan Gedung Naning Adiwoso Peraturan Pemerintah No.26 tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional Peraturan Pemerintah No.34 tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan Chairperson Green Building Council Indonesia Perkotaan Peraturan Pemerintah No.15 tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang 8
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.02 Tahun 2015 tentang Bangunan Gedung Hijau 9 Undang-undang, Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri bisa didapatkan dari Kementerian terkait, sedangkan SNI bisa didapatkan dari BSN (Badan Standardisai Nasional)
OTORITAS JASA JASA KEUANGAN Pembiayaan Proyek Bangunan Gedung Hijau KEUANGAN |Pedoman Pembiayaan untuk Lembaga Jasa Keuangan
19 13 5
4
uajiH g nagnau
aynada apureb rusnu naamasek ikilimem tubesret rotkes agi
urab nanugnab kiab nanugnab adap natujnalrebek pisnirp ,aig a nan adltentang raa neCara a n m irkiadreb darpen naetuPeraturan jniaslen kreeiPemerintah bsinfaenugk nNo.43 aebp ms etahun p a2010 nia nepan atid sretPenetapan ep ku nk aka tack gnein emKhusus n,a Tata Kawasan
ha
No.81 Rumah d irn tsu ni ,h naa hb aPemerintah m urielp rn ota k esaidltahun yn tap s htentang lasis,srPengelolaan ie geb tartisgir meoSampah noeke ird ota kejsn -rTangga kes igrene .n raia adPeraturan d m h oag nu2012 e ,ah n eotm dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga
ynla da .aspiun resbib rusg nn ua nau alm seknia kik lim mutu sretary otn keh su agg itg eknau ds aPes .ata siJ wL irapigab ,tub hae eap aep rbeem K c.O Keputusan Menteri
.nanugnab Keputusan Menteri Negara tahun 1999 .ini Perumahan sinsib dan gnPermukiman aulep pNo.09 akgn ane m tentang naka KJL n Pedoman Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan urab nanugnab kiab nanugnab adap natujnalrebek pisnirp isatnemelpmI Permukiman (RP4D) r,o n niaelparn kapiud ecynn em ala Laynn auppa igt rek ne esisiKeputusan nd eisin feaa keMenteri psa adn ata na ka em ,iridm rtentang eb had dPersyaratan uK s J gn uais mek gnuk Kesehatan No. 829 tahun 1999 Kesehatan ,).rg id psigarenaedidaap uesru iw iann adliu hPerumahan ab b(min l a nan hu aloggn nea pb,hik sre eb jnea myin grs en ebh mk us ,a natia tns ag gnier pap nad i Kimpraswil No.327 Penetapan Pedoman ela O i.d sie nsyKeputusan ib auleMenteri p na ak ap urem.K ayJ n huggintahun seb s 2002 KJn L tentang igm ab o ,td u beep sr/ etn ka eEnam pu sadh rup leS taubme nha ngenp m la D L gua a nua Bidang Penataan Ruang ini sinsib gnaulep pakgnanem naka KJL nakparahid uti anerak neerg( u ajih n.Menteri anugKimpraswil nab gn adib id 2002 ilha agaPedoman net na utnRumah ab tapadne Keputusan No.403 tahun tentang Teknis Sederhana friottk iaaanm aelSehat gan IC G nao ic nnu oC nidliuB neer keas iidnn adn pes na k ida eyy ne)m mB ala d (Ka JLis ne ap isd ekngInulk ud em kutg nU Keputusan Menteri Kesehatan No. 852 tahun 2008 tentang Sanitas Total Berbasis ,)gnidliub( nanugnab kepsa adap aynsusu hk atn aso iwdirn apI n ad g irn tsu dn ,nb ahn am ep .a is,e id id lii u euerr g nagnab Masyarakat (STBM) naad. idey nep maMenteri laD .KJL igab namodep/naudnap taubmem fitaisinireb KJO Peraturan and kjiPeraturan ir anceu gan m ,KsJa damtTanah ua Dalam Negeri tentang eea rgp (e hhnias na ugknMenteri aa bm gna de ibtidn ila hakap gNo.05 a t ntahun ute nm a1992 b taip ada nk emRencana Ot,a inTapak iin ou debpesret la Kawasan Industri fitA kaM inO i aD m alePs gn n aa yn )IC (y ain see no lica nlua od C gn dlb iuiB rald gna idyliub N E uBsGu pdnIm tia lrneeterG hia etutiayg)n nial kahi Peraturan Menteri No.06 tahun 2006 tentang Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan .aisenodnI id gnidliub neerg nagnabmegnep gnukudnem ASAJ A GABM EL Pekerjaan KUTNUmum U U AJItahun H G NU DEG NAPersyaratan NUGNAB KE Peraturan Menteri No.29 2006 tentang Pedoman TeknissBangunan uatda kaikGedung d dnem taim paakd,saitn im ahkeS nakparaH apsek h hia salkaa min retan pa acjuig a iid n tua bem sreo td lae hPnag,n ubu Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.30 tahun 2006 tentang Pedoman Teknis Fasilitas Mo Or Dp EP kne an yneipgm adnta abailn rea t d han lee t pgnn ayan kae hy ipn -ke ah ip/aita rey s aIC Bm G em ma kNeAy yuosrup aablBangunan kiaal id m ib dan Aksesibilitas pada Gedung dan Lingkungan ASAJ A BMEL K UTNU Negara UAJIH GNUDERakyat G NAN UGNtahun AB 2006 KEYtentang ORP NJuklat AAYAKalisiba IBMEP GA Peraturan Menteri Perumahan No.31 utas halasPeraturan nakidajMenteri id tapaNegara d ini nPerumahan amodeP ,iRakyat mak nNo.32 akpartahun aH .2006 )KJL(tentang NAGPetunjuk NAUEK keyorp- keyTeknis orp iKawasan gab naaSiap nadBangun nep ndan akaLingkungan ideynem/Siap iayaBangun ibmemyang maBerdiri lad KJSendiri L igab nauca Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat No.34 tahun 2006 tentang Sarana .igrene isneisife Perumahan 5102 rebmevoN ,atrakaJ Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 01 tahun 2007 tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan Peraturan 2007 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis 5102 rebMenteri mevoN ,No.05 atrakatahun J Pembangunan Rumah Susun Sederhana Bertingkat Tinggi Peraturan Menterira Pekerjaan No.06 geriS Umum .E ay luMtahun 2007 tentang Pedoman Tata Bangunan dan Lingkungan KJO I naknabreP nasawagneP renoisimoK itupeD eriS .E No.24 ayluMtahun 2007 tentang Pedoman Teknis Izin mendirikan Peraturanrag Menteri Gedung KJO I nakBangunan nabreP n asawagneP renoisimoK itupeD Peraturan Menteri No.25 tahun 2007 tentang Pedoman Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung Peraturan Menteri No.26 tahun 2007 tentang Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung Peraturan Menteri No.45 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara Peraturan Menteri Dalam Negeri No.01 tahun 2008 tentang Pedoman Perencanaan Kawasan Perkotaan
JASA 14 4OTORITAS uajiHuga nJASA ujidH eGKEUANGAN aKEUANGAN nu ud gne aBGk|Pedoman eny|Pedoman oarn Pn Pembiayaan aa ibPembiayaan mek Pe naym ordP eProyek Pn |a N Bangunan A KGedung Ae SGedung A RHijau Oo TOd 20eP| NAGNAU 4OTORITAS gnn uagayn B oProyek aGBangunan yNaAiUbEm PJ SnAHijau aTIm untuk Jasa Keuangan nagnn auLembaga e K a s a J a g a b m e L k u t n u untuk Lembaga Jasa Keuangan agnaueK asaJ agabmeL kutnu
aynada apure
urab nanugna ,igrene isneisi Peraturan Menteri No.05 tahun tentang Pedoman Penyediaan dan pemanfaatan KATA2008 PENGANTAR Ruang Terbuka Hijau .ria nad hab Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat No.22 tahun 2008 tentang Standar helO .sinsib g Pelayanan Minimal Perumahan Rakyat Sejak Kyoto Protocol mengikat komitmen penurunan emisi dari negara-negara di dunia pada tahun Peraturan Menteri No.24 tahun 2008 tentang Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan 2005, dunia mulai menyadari bahwa perubahan iklim adalah suatu kenyataan pahit yang harus Bangunan Gedung disikapi dengan ketegasan. Skema pun dibuat, dimulai dari komitmen nasional di tahun 2009 hingga Peraturan Menteri No.25 tahun 2008 tentang Pedoman Teknis Penyusunan Rencana menjelang COP 21, dimana setiap negara diminta untuk mengeluarkan target baru yaiturIntended otkes id naan Induk Sistem Proteksi Kebakaran Nationally Determined Contribution (INDC). Melalui INDC, Indonesia mengeluarkan pernyataan nidliub ( nan Peraturan Menteri No.26 tahun 2008 tentang Persyaratan Teknis Sistem,)g Proteksi target dengan sasaran lebih tinggi dari sebelumnya, yaitu 29% atau naik 3% dari komitmen Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan sebelumnya. naaideynep m Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.29 tahun 2006 tentang Pedoman Persyaratan nee rg ( uajih na Namun optimisme harus selalu kita pegang. Dalam 5 tahun terakhir, Indonesia telah membuat suatu Teknis Bangunan Gedung program rancangan menyeluruh dari seluruh kementerian terkait iklim ini. Mulai Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.30 tahun 2006dengan tentangperubahan Pedoman Teknis fitFasilitas ka ini amale dari skema dan Rencana Aksi Nasional Gas Rumah Kacadan (RAN-GRK) hingga ke program-program yang Aksesibilitas pada Bangunan Gedung Lingkungan diselenggarakan secara Menteri mandiri diNegara tingkat Kementerian maupunNo.01 Kabupaten/Kota. Peraturan Perumahan Rakyat tahun 2009 tentang Acuan Penyelenggaraan Peningkatan Kualitas Perumahan Bangunan sebagai salah satu penyumbang emisi terbesar, juga masuk didalam skema ini. Green Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.15 tahun 2009 tentang Pedoman Penyusunan adapek hisak Building Council Indonesia (GBC Indonesia) bekerjasama dengan berbagai lembaga Kementerian RTRW Provinsi maupun Kabupaten/Kota turut serta dalam program-program penurunan emisi melalui penerapan NAMODEP na Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.17 tahun 2009tentang Rencana Penyusunan bangunan hijau. Salah satu faktor yang seringkali menjadi pertanyaan dan juga pendorong ASAJ AGABM Rencana Tata Ruang Wilayah Kota terlaksananya suatu program bangunan hijau adalah faktor keuangan. Peraturan Menteri No.20 tahun 2009 tentang Pedoman Teknis Manajemen Proteksi utas halas na di Perkotaan Oleh karenaKebakaran itu, GBC Indonesia mendukung adanya inisiatif skema Keuangan Berkelanjutan dari keBidang yo rp- keyorp No.14 tahun 2010 Pelayanan Minimal OtoritasJasaPeraturan KeuanganMenteri (OJK). Dengan ini kami ingintentang berbagiStandar informasi dengan rekan-rekan Jasa Pekerjaankonsep Umum dan Penataan Ruang Keuangan mengenai bangunan hijau dan bagaimana bangunan hijau dapat memberikan Peraturan Menteriemisi. Pekerjaan No.18 tahun 2010adanya tentangdukungan Revitalisasi Kawasan dampakterhadap penurunan KamiUmum juga berharap, dengan dari sektor jasa keuangan penerapan konsep bangunan dapat semakin danPedoman dapat menjadi bagian maka Peraturan Menteri Dalam Negerihijau No.33 tahun 2010meluas tentang Pengelolaan dari skema keuangan Sampah berkelanjutan. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.20 tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Bersama mari kita membuat perubahan dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang 51 Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota memberikan masa depan yang layak bagi generasi penerus bangsa. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.03 tahun 2014 tentang Pedoman Perencanaan, Penyediaan, dan Pemanfaatan Prasarana dan Sarana Jaringan Pejalan Kaki di Kawasan Perkotaan Salam hijau lestari, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.02 tahun 2015 tentang Bangunan Gedung Hijau KJO I naknab e. Standar Nasional Indonesia SNI 03-1735-2000 tentang Tata Cara Perencanaan Akses Bangunan dan Akses Naning Adiwoso Lingkungan untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung Green Building CouncilPasif Indonesia SNI 03-1736-2000 tentang Tata Cara Chairperson Perencanaan Sistem Proteksi untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran pada Bangunan Rumah dan Gedung SNI 03-1745-2000 tentang Tata Cara Perencanaan dan Pemasangan Sistem Pipa Tegak dan Slang untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran pada Bangunan Rumah dan Gedung SNI 03-1746-2000 tentang Tata Cara Perencanaan dan pemasangan Sarana Jalan ke luar untuk Penyelamatan Terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung
KEUANGAN |Pedoman Pembiayaan OTORITAS JASA JASA KEUANGAN Pembiayaan Proyek Bangunan Gedung Hijau untuk Lembaga Jasa Keuangan
15 5 21
4
uajiH g nagnau
aynada apureb rusnu naamasek ikilimem tubesret rotkes agi
urab nanugnab kiab nanugnab adap natujnalrebek pisnirp ,aig a nCara adlnepan raaatidn n m irkiadreb darpen naetuSNI jnias len kreeibsinfaenutentang gk naebp ms ep an ania ea sretep ku nk adan ka tackPengujian gnein em Sistem n,a 03-3985-2000 Tata Perencanaan, Pemasangan
ha
Alarm Kebakaran Pencegahan d irn tsu ni ,h naa hdan am u rielp rn ota kh esaidloauntuk yn tap s h,ah lasis,srie gBahaya eb tartisgKebakaran ir meon noeke ipada rd ota kejBangunan sn -re otm kes igrene .n raia adDeteksi d b m g nue Gedung
ynla da .aspiun rebib rusg nn ua nau alm seknia kilim mutu sretary otn keh su agg itg eknau ds aPes .ata siJ wL irapigab ,tub hae O eap aep rbeem K SNI s 03-3989-2000 tentang TatakCara Perencanaan dan Pemasangan Sistem Springkler
.nanugnab Otomatik untuk Pencegahan pada Bangunan Gedung .iniBahaya sinsKebakaran ib gna u le p pak gnanem naka KJL n SNI 03-6196-2000 tentang Prosedur Audit Energi pada Bangunan Gedung urab nanugnab kiab nanugnab adap natujnalrebek pisnirp isatnemelpmI SNI 03-6197-2000 tentang Konservasi Energi pada Sistem Pencahayaan r,o niaelparn kapiud ecynn em ala dduK Laynn auppa igt rek ne esisiSNI nd eis03-6386-2000 in feaa ken psa adtentang n ata na ka eBunyi m ,idan ridm rWaktu eb haDengung s J gn uais mek gnuk Spesifikasi Tingkat dalam Gedung ,).rg id psigarenaed aap a ueBangunan sru ,a s iw iann adliu hSNI ab b(m in l a nan hu aloggn ntentang ea pb,hik sre eb id jneSelubung myin grs en ebh mk uspada natia tn ag gnier pap nad i 03-6389-2000 Konservasi Energi Bangunan ela O i.d sie nsyGedung ib aulem p na ak a pD urem.K ayJ nL hugging ua seb s KJn La igm ab o ,td ubeep sr/ etn ka epu sadh rup leS taubme nha ngenp la nua
SNI 03-6390-2000 tentang Konservasi Energi Sistem Tata Udara pada Bangunan Gedung
ni sinsib gnaulep pakgnanem naka KJL nakparahid uti anerak neerg( u a03-6481-2000 jih n.ia nu gnaSistem b gnPlambing adib id ilha aganet nautnab tapadne SNI tentang SNI tentang Tata Perancangan friottk iaaan03-2396-2001 m aelpes gan IC G a nao iPencahayaan c nnu oC g nidpada liuB neer keas iidnn adn na k ida eyy ne)m mB aCara la d (K JLis ne ap isd eSistem kngInulk ud em kutAlami nU
Bangunan Gedung ,)gnidliub( nanugnab kepsa adap aynsusu hk atn aso iwdirn apI n ad g irn tsu dn ,nb ahn am ep .a is,e id id lii u euerr g nagnab SNI 03-6570-2001 tentang Instalasi Pompa yang Dipasang Tetap untuk Proteksi naaideyneKebakaran p malaD .KJL igab namodep/naudnap taubmem fitaisinireb KJO and kjiSNI iasna ir nila pgaanceu m ,KsJa daGedung eea rgp (e hhn03-6571-2001 ugknaa bm gntentang a de ibtidSistem haka t ngan ute nm ab Kebakaran taip ada nk em Ot,a iniin mtou debpesret la ua Pengendalian Asap pada Bangunan i aD SNI tentang Perancangan fitA kaM inO m al03-6572-2001 ePs gn naa yn )IC Gu (y ain seTata no Im lica nlua od C gn dlb iSistem uiB erG rald ayg)n gna idyliub N E uBs e pdnCara tia lrneetVentilasi hia edan tutiPengkondisian nial kahi Udara pada Bangunan Gedung .aisenodnI id gnidliub neerg nagnabmegnep gnukudnem ASAJ A G03-6574-2001 ABMELtentang KUT NCara U Perancangan UAJIH Pencahayaan GNUDE G NTanda ANArah UGdan NAB KE SNI Tata Darurat, SIstem Peringatan Bahaya uatda sm kaikd dnpada taBangunan paakd,saiGedung im ahkeS nakparaH apsek h hia s alkaa in retan pa acjuig em im tn a iid n tua bem sreo td lae hPnag,n ubu SNI 03-6575-2001 tentang Tata Cara Perancangan SIstem Pencahayaan Buatan pada Mo Or Dp EP kne an yneipgm abailn rea t d han lee t pgnn ayan kae hy ipn -ke ah ip/aita rey s aIC Bm G em ma kNeAy yuosruGedung p aabladnta kiaal id m ib Bangunan ASAJ A BM03-6759-2002 EL KUTNU tentang UAJIHTata GNU DEG NANUGNKonservasi AB KEYEnergi ORP N AAYBangunan AIBMEP GA SNI Cara Perancangan pada utas halasGedung nakidajid tapad ini namodeP ,imak nakparaH .)KJL( NAGNAUEK 19-2454-2002 Pengelolaan Sampah keyorp-keySNI orp igab naantentang adnep Tata nakCara aideTeknik ynemOperasional /iayaibmem malad K JL igaPerkotaan b nauca SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan .igrene isneisife SNI 03-7013-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Fasilitas Lingkungan Rumah Susun 5102 rebmevoN ,atrakaJ Sederhana SNI 03-7065-2005 tentang Tata Cara Perencanaan Sistem Plambing SNI Sampah Permukiman 513242-2008 02 rebmetentang voN ,aPengelolaan trakaJ
rageriS .E ayluM KJO I naknabreP nasawagneP renoisimoK itupeD rageriS .E ayluM
KJO I naknabreP nasawagneP renoisimoK itupeD
JASA 16 4OTORITAS uajiHuga nJASA ujidH eGKEUANGAN aKEUANGAN nu ud gne aBGk|Pedoman eny|Pedoman oarn Pn Pembiayaan aa ibPembiayaan mek Pe naym ordP eProyek Pn |a N Bangunan A KGedung Ae SGedung A RHijau Oo TOd 22eP| NAGNAU 4OTORITAS gnn uagayn B oProyek aGBangunan yNaAiUbEm PJ SnAHijau aTIm untuk Jasa Keuangan nagnn auLembaga e K a s a J a g a b m e L k u t n u untuk Lembaga Jasa Keuangan agnaueK asaJ agabmeL kutnu
aynada apure
urab nanugna
KATA PENGANTAR Bab III BANGUNAN GEDUNG BARU
,igrene
isneisi
.ria nad hab helO .sinsib g
Sejak Kyoto Protocol mengikat komitmen penurunan emisi dari negara-negara di dunia pada tahun 2005, dunia mulai menyadari bahwa perubahan iklim adalah suatu kenyataan pahit yang harus 3.1. Gambaran Umum disikapi dengan ketegasan. Skema punwujud dibuat,fisik dimulai komitmen nasionalyang di tahun 2009dengan hingga Bangunan gedung adalah hasil dari pekerjaan konstruksi menyatu menjelang 21, dimana setiap negara untuk berada mengeluarkan barudiyaitu rIntended ottanah kes id naan tempatCOP kedudukannya, sebagian ataudiminta seluruhnya di atas target dan/atau dalam Nationally Determined Contribution (INDC). Melalui INDC, Indonesia mengeluarkan pernyataan dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk ,)gn idliub ( nan target dengan tinggi dari sebelumnya, 29%usaha, atau naik 3% dari hunian atausasaran tempatlebih tinggal, kegiatan keagamaan, yaitu kegiatan kegiatan sosial,komitmen budaya, sebelumnya. naaideynep m maupun kegiatan khusus10.
neproses e rg ( uajih na Namun optimisme harus selalu kita pegang. Dalam 5 tahun terakhir, Indonesia telah suatu Penyelenggaraan bangunan gedung adalah kegiatan pembangunan yang membuat meliputi program rancanganteknis menyeluruh dari seluruh kementerian dengan perubahanpelestarian, iklim ini. Mulai perencanaan dan pelaksanaan konstruksi, sertaterkait kegiatan pemanfaatan, dan fitka ini amale 11 dari pembongkaran skema Rencana .Aksi Nasional Gas membutuhkan Rumah Kaca (RAN-GRK) hingga program-program yang Setiap kegiatan pendekatan yangkeberbeda agar kinerjanya diselenggarakan secara mandiri di tingkat Kementerian maupun Kabupaten/Kota. sejalan dengan konsep ramah lingkungan. Kegiatan pembangunan gedung baru merupakan tahap yang paling penting karena akan menentukan kinerja gedung pada tahap selanjutnya. Bangunan sebagai salah satu penyumbang emisi terbesar, juga masuk didalam skema ini. Green ad ap ek hisak Pada gedung baru dapat dioptimalkan manfaatdengan lahan hijau, konservasi energi dan air, Building Council Indonesia (GBC Indonesia) bekerjasama berbagai lembaga Kementerian material yang ramah turut lingkungan, pengelolaan sampah serta kualitas udara dalam ruang yang maupun Kabupaten/Kota serta dalam program-program penurunan emisi melalui penerapan NAM ODEP na baik. Manfaat yang bisa dioptimalkan tersebut dapat tercapai apabila setiap tahapan bangunan hijau. Salah satu faktor yang seringkali menjadi pertanyaan dan juga pendorong ASAJ AGABM pembangunan dilakukan memperhatikan terlaksananya suatuyang program bangunan hijau adalahprinsip faktor berkelanjutan. keuangan. tas dihalas na Kegiatan pelestarian dapat dikategorikan sebagai kegiatan pembangunan u apabila Oleh karena itu, GBC Indonesia mendukung adanya inisiatif skema Keuangan Berkelanjutan dari dalamnya terdapat aktifitas pemugaran bangunan gedung dan lingkungannya untuk ke y o rp- keyorp Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan ini kami ingin berbagi informasi dengan rekan-rekan Jasa mengembalikan keandalan bangunan tersebut sesuai dengan aslinya atau sesuai dengan Keuangan mengenai konsep bangunan hijau dan bagaimana bangunan hijau dapat memberikan keadaan menurut periode yang dikehendaki. dampak terhadap penurunan emisi. Kami juga berharap, dengan adanya dukungan dari sektor jasa Tahapan pertama dalambangunan pembangunan adalah desain meluas dan perencanaan. Dalam bagian desain keuangan maka penerapan konsep hijau dapat semakin dan dapat menjadi bangunan gedung, penerapan ide keberlanjutan tidak hanya terbatas pada aspek biaya, aspek dari skema keuangan berkelanjutan. waktu dan aspek kualitas, tetapi juga ditambahkan dengan aspek ekologi dan aspek kesehatan, Bersama mari kita perubahan 51 keamanan danmembuat kenyamanan manusia.dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang memberikan masa depan yang layak bagi generasi penerus bangsa. Selain itu, untuk mencapai keberlanjutan dalam seluruh daur hidup gedung, maka diperlukan desain yang terintegrasi, yaitu melakukan elaborasi antar berbagai disiplin keahlian sehingga terwujudnya manfaat yang sinergis untuk mencapai kinerja gedung yang tinggi Salamahli hijaumekanikal lestari, elektrikal, ahli (disiplin keahlian yang dimaksud diantaranya adalah arsitek, struktur, ahli lansekap, ahli akustik dan ahli lainnya terkait dengan proses pembangunan KJO I naknab gedung). Naning Adiwoso Hasil dari perencanaan tersebut selanjutnya dilaksanakan dalam proses konstruksi. Pelaksanaan konstruksi harus dipastikan sesuaiChairperson dengan desain perencanaan sehingga Green dan Building Council Indonesia konsep green building benar-benar dapat diterapkan dan manfaat bagi pengguna dan lingkungan dapat dirasakan. Keunggulan dari suatu proyek pembangunan untuk gedung baru adalah desain dan perencanaan dapat dimaksimalkan untuk mendapatkan manfaat yang sebesar-besarnya dengan 10 11
Bab I Pasal 1 Ayat 1 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung Bab I Pasal 1 Ayat 2 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
KEUANGAN |Pedoman Pembiayaan OTORITAS JASA JASA KEUANGAN Pembiayaan Proyek Bangunan Gedung Hijau untuk Lembaga Jasa Keuangan
17 5 23
4
uajiH g nagnau
aynada apureb rusnu naamasek ikilimem tubesret rotkes agi
urab nanugnab kiab nanugnab adap natujnalrebek pisnirp ,aig en faenugk ayaitu adlnepan r aatidnea u m irkiadreb darpmemperhatikan naetujniaslen kreei3bsin n aebp ms ep nan aniPeople, a a sdan retep k nk aka tDilengkapi ackn gnein emdengan n,a faktor penting, Planet Profit.
ha
d pelaksanaan irn tsu ni ,h nkonstruksi aa hb am urielpyang rn ota kselalu esaidlmemperhatikan yn tap s h,ah lasilingkungan geb tartisdan on noeke ird ota kejsn -kualitas re otm kes igrene .n raia add m h oag nue s,srie girmemengutamakan hasil pembangunan sesuai desain/perencanaan, maka bangunan yang green/ramah lingkungan
ynla da .aspiun resbib rusg nn ua nau alm seknia kik lim mutu sretary otn keh su agg itg eknau ds aPes .ata siJ wL irapigab ,tub hae O eap aep rbeem K dan sustainability dapat terwujud. .nanugnab
.ini sinsib gnaulep pakgnanem naka KJL n urab nanugnab kiab nanugnab adap natujnalrebek pisnirp isatnemelpmI
r,o niaelparn kapiud ecynn em ala Laynn auppa igt rek ne e sisind eisin feaa ken psa adn ata na ka em ,iridm reb had duK s J gn uais mek gnuk ,).rg id psigarenaedidaap uesru iw iann adliu hab b(min l a nan hu aloggn nea pb,hik sre eb jnea myin grs en ebh mk us ,a natia tns ag gnier pap nad i ela O i.d sie nsyib aulem p na ak a pD urem.K ayJ nL hugging ua seb s KJn La igm ab o ,td ubeep sr/ etn ka epu sadh rup leS taubme nha ngenp la nua ni sinsib gnaulep pakgnanem naka KJL nakparahid uti anerak neerg ( uajih n.ia nugnab gnadib id ilha aganet nautnab tapadne
friottk aelpes gan IC G nao ic nnu oC nidliuB neer keas iidnniaaanm adn na k ida eyy ne)m mB ala d (Ka JLis ne ap isd ekngInulk ud em kutg nU ,)gnidliub( nanugnab kepsa adap aynsusu hk atn aso iwdirn apI n ad g irn tsu dn ,nb ahn am ep .a is,e id id lii u euerr g nagnab naaideynep malaD .KJL iSe gab namodep/Sen naudnap taubmem fitaisinireb KJO sor
and kjihhniasna ir anceu m damtou eea rgp (e ua ugknaa bm gna de ibtidn ila hakap ga t ngan ute nm ab taip ada nk em ,KsJa Ot,a iniin debpesret la fitA kaM inO i aD mE alePs gn naa yn )IC (y ain see no lica nlua od C gn dlb iuiB rald gna idyliub N uBsGu pdnIm tia lrneeterG hia etutiayg)n nial kahi Gambar 13. Ilustrasi Fitur Air yang Mendukung Konservasi Air pada Bangunan Gedung Baru
aisenodnI id gnidliub neerg nagnabmegnep gnukudnem ASAJ AGABMEL .K UTNU UAJIH GNUDEG NANUGNAB
KE
3.2. Tahapan proyek dan stakeholder Dalam kegiatan Pembangunan Gedung Baru terdapat beberapa tahapan, yaitu: N A M O D E yneipgm a abailn rea t d han lee t pgnn ayan kae hy ipn -ke ah ip/aita rey s aIC Bm G em ma keyorPemilihan p-P knean yudan osrup a bladnta kiaal id m ib Analisis Tapak ASAJ A GABMElokasi L KUadalah TNU U AJIH G NUyang DEGpenting NANUdengan GNAB mempertimbangkan KEYORP NAAYprasarana AIBMEP Pemilihan tahapan awal
uatda smin kaikd dnem taim paakd,saitn im ahkeS nakparaH apsek h hia salkaa retan pa acjuig a iid n tua bem sreo td lae hPnag,n ubu
utas hdan alassarana nakidkota ajidyang taptersedia, ad ini nmendukung amodeP ,pembangunan imak nakparyang aH mendorong .)KJL( Nterbentuknya AGNAUEK ruang memanfaatkan lahan bernilai keyorp-kepadatan keyorp igatau ab n aanauntuk dnep beraktifitas nakaideynyang em/tinggi, iayaibm em malad K JL iyang ga b n auca negatif dan tak terpakai dengan melakukan analisa tapak dan merubahnya menjadi area .igrene isneisife yang bermanfaat dan tidak merusak lingkungan, dan meninjau jenis fasilitas umum yang 5102 rebmevoN ,atrakaJ terdapat di sekitar lokasi bangunan serta meningkatkan konektifitas yang mudah bagi pejalan kaki menuju fasilitas umum
51Gedung, 02 rebmAhli evoN ,atraLingkungan, ka J Pemilik Teknik Arsitek serta Greenship Professional berperan dalam tahapan ini
rageriS .E ayluM
Desain dan Perencanaan
KJO I naknabreP nasawagneP renoisimoK itupeD
rageriS .E ay luM memenuhi segala aspek, mulai dari aspek biaya, aspek Desain dan perencanaan harus KJO I waktu, naknaaspek breP nkualitas, asawagaspek neP reekologi noisimdan oK iaspek tupeDkesehatan, keamanan dan kenyamanan manusia. Selain itu dalam pelaksanaannya, membuat desain dan perencanaan juga harus melibatkan banyak ahli (arsitek, ahli mekanikal elektrikal, ahli struktur, ahli lansekap, ahli akustik dan ahli lainnya terkait dengan proses pembangunan gedung) sehingga menghasilkan suatu desain yang terintegrasi guna menjamin terwujudnya manfaat yang sinergis untuk mencapai kinerja yang tinggi dari suatu gedung yang dirancang
JASA 18 4OTORITAS uajiHuga nJASA ujidH eGKEUANGAN aKEUANGAN nu ud gne aBGk|Pedoman eny|Pedoman oarn Pn Pembiayaan aa ibPembiayaan mek Pe naym ordP eProyek Pn |a N Bangunan A KGedung Ae SGedung A RHijau Oo TOd 24eP| NAGNAU 4OTORITAS gnn uagayn B oProyek aGBangunan yNaAiUbEm PJ SnAHijau aTIm untuk Jasa Keuangan nagnn auLembaga e K a s a J a g a b m e L k u t n u untuk Lembaga Jasa Keuangan agnaueK asaJ agabmeL kutnu
aynada apure
urab nanugna grene isneisi Dalam tahapan ini melibatkan KPemilk Gedung, Arsitek, Arsitek Lansekap, Ahli,iStruktur, ATA PENGANTAR Mekanikal Elektrikal dan Plumbing, Ahli Akustik, Pihak Ketiga untuk menentukan .ria nad hab cakupan/lingkup pelaksanaan Testing Commissioning, Manajemen Gedung (untuk helO .sinsib g pengelolaan sampah) dan Greenship Professional Sejak Kyoto Protocol mengikat komitmen penurunan emisi dari negara-negara di dunia pada tahun Konstruksi 2005, dunia mulai menyadari bahwa perubahan iklim adalah suatu kenyataan pahit yang harus disikapi dengan ketegasan. Skema pun dibuat, dari komitmen nasional tahun 2009 Pelaksanaan konstruksi menjadi sangatdimulai penting karena manfaat yang di dirancang tidakhingga akan menjelang COP 21, dimana setiap negara diminta untuk mengeluarkan target baru yaitu Intended r o t k es id naan didapat apabila penerapannya tidak sesuai dengan desain dan perencanaan. Nationally Determined Contribution (INDC). Melalui INDC, Indonesia mengeluarkan pernyataan ,)gnpada idliub ( nan Pelaksana konstruksi konsep yaitu berkelanjutan yang ingin target dengan sasaran lebih wajib tinggimengetahui dari sebelumnya, 29% atau naik 3% diterapkan dari komitmen bangunan tersebut, sehingga kolaborasi dengan ahli-ahli yang terlibat harus terus menerus sebelumnya. naaideynep m dilakukan. nee rg ( uajih na Namun optimisme harus selalu kita pegang. Dalam 5 tahun terakhir, Indonesia telah membuat suatu Untuk pelaksanaan sertifikasi bangunan gedung hijau, dibutuhkan Greenship Professional program rancangan menyeluruh dari seluruh kementerian terkait dengan perubahan iklim ini. Mulai yang mengetahui dokumen yang harus dikumpulkan selama masa konstruksi. fitka ini amale dari skema Rencana Aksi Nasional Gas Rumah Kaca (RAN-GRK) hingga ke program-program yang Pihak yang terlibat pada tahapan ini adalahmaupun Pemilk Kabupaten/Kota. Gedung, Arsitek, Kontraktor, Ahli diselenggarakan secara mandiri di tingkat Kementerian Struktur, Mekanikal Elektrikal dan Plumbing, Ahli Akustik, Pihak Ketiga untuk Testing Bangunan sebagai salahdan satu penyumbang emisi terbesar, juga masuk didalam skema ini. Green Commissioning Greenship Professional. adapek hisak Building Council Indonesia (GBC Indonesia) bekerjasama dengan berbagai lembaga Kementerian Pasca Konstruksi maupun Kabupaten/Kota turut serta dalam program-program penurunan emisi melalui penerapan NAMODEP na Audit, evaluasi setiap bagian, material ruang dan bangunan hijau. Salah dan satu pengecekan faktor yangperformance seringkali menjadi pertanyaan dan dalam juga pendorong ASAJ AGABM peralatan pada bangunan adalahhijau hal pokok dilakukan pada tahapan pasca konstruksi. terlaksananya suatu program bangunan adalahyang faktor keuangan. uta s halas na Semua harus mendukung terdokumentasikan sehinggaskema dapatKeuangan dijadikanBerkelanjutan referensi untuk Oleh karena itu,kegiatan GBC Indonesia adanya inisiatif dari memonitor kinerja dari bangunan dan peralatannya k e y o rp- keyorp Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan ini kami ingin berbagi informasi dengan rekan-rekan Jasa Keuangan mengenai konseppada bangunan hijau dan bagaimana bangunan hijauMekanikal dapat memberikan Pihak yang terlibat tahapan ini adalah Pemilk Gedung, Arsitek, Elektrikal, dampak Kontraktor, terhadap penurunan emisi. KamiKetiga juga berharap, dengan adanya dukungan dari sektor jasa Ahli Akustik, Pihak untuk Testing Commissioning, Manajemen Gedung keuangan makapengelolaan penerapan konsep dapat gedung) semakin meluas dan dapat menjadi bagian (untuk sampahbangunan dan surveihijau pengguna dan Greenship Professional dari skema keuangan berkelanjutan. Bersama mari kita membuat perubahan dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang memberikan masa depan yang layak bagi generasi penerus bangsa.
51
Salam hijau lestari,
KJO I naknab Naning Adiwoso Chairperson Green Building Council Indonesia
Gambar 14. Tahapan dam Stakeholder pada Pengadaan Bangunan Baru
KEUANGAN |Pedoman Pembiayaan OTORITAS JASA JASA KEUANGAN Pembiayaan Proyek Bangunan Gedung Hijau untuk Lembaga Jasa Keuangan
19 5 25
4
uajiH g nagnau
aynada apureb rusnu naamasek ikilimem tubesret rotkes agi
urab nanugnab kiab nanugnab adap natujnalrebek pisnirp ,3.3. ig a nan adlnepan raaatidnea m irkiadreb a darPengadaan pen naetujnias len kinvestasi reeibsinfaenBangunan ugk naebp ms ep aBaru nia sretep ku nk aka tackn gnein em n,a dan Gedung
ha
d irn tDampak su ni ,h n aa hb am usebuah rielp rn ota kh esaidloag ygedung n tap s baru h,ah lamemiliki sis,srie geb tadua rtisg ir meon noeklangsung e ird ota kejsdan -re otm kes igrene .n raia add m nue n ekonomi bangunan dampak tidak langsung dilihat dari perkembangannya, penggunaan dan pembuangan. Dampak ekonomi langsung adalah yang terkait dengan biaya siklus hidup dan manfaat tanah, bahan, tenaga kerja, .nadll. nugbiaya na b .initidak sinlangsung sib gdipengaruhi naulepoleh pabangunan, kgnan em nbiaya aka KJL n eksternal dan manfaat diperoleh secara termasuk lingkungan infrastruktur, urab nanyang ugnaterkait b kiadengan b nanu gnab adaphilangnya natujnkeanekaragaman alrebek pisnirphayati, isatndan emmanfaat elpmI sosial, penciptaan lapangan kerja. rseperti niaelparn kapiud ecynn em ala Laynn auppa ,o igt rek ne e sisind eisin feaa ken psa adn ata na ka em ,iridm reb had duK s J gn uais mek gnuk Sementara fokus pada bangunan baru biasanya meminimalkan biaya pertama danap nad i ,).rg id psiga aadalam p uesru iw iann adliu hab b(min l a nan hu aloggn nea pb,hik sre eb rena edid jnea myin grs en ebh mk us ,a natia tns ag gnier p jarang melibatkan biaya siklus hidup, ada apresiasi yang berkembang bahwa penilaian yang dilihat ela O i.d sie nsyib aulem p na ak a pD urem.K ayJ nL hugging ua seb s KJn La igm ab o ,tubeep sr/ etn ka epu sadh rup leS nh a ngenp la nua adalah tingginya nilai dari lingkungan terbangun, terutama dalam hal d tempat kerja, sekolah dan taubme nidari sintotal naulep paterbangun madalah naka sebagai kparahid untuk anbisnis, erak sakit. lingkungan nrumah eerg ( uNilai ajitambah h n.ia n usgibnga b gnak dginbanied ilhaKJaLgnaakontributor n et nau utitn a b tapadne aset nasional, pembangunan ekonomi dan kualitas hidup. friottk aelpes gan IC G nao ic nnu oC nidliuB neer keas iidnniaaanm adn na k ida eyy ne)m mB ala d (Ka JLis ne ap isd ekngInulk ud em kutg nU Pembiayaan yang berkaitan dengan desain dan konstruksi relatif dipahami dengan baik, akan ,tetapi )gnidlsulit iub(diterapkan nanugnab kephigh sa aperformance dap aynsusbuilding, u hk atkarena aso iwdirn apI n ad g irn tsu dn ,nb ahn adihitung m ep .a is,e n id id lii u euerr g nagnab pada manfaat yang sulit untuk n aaideyncenderung ep malatidak D .Kdihargai, JL igabataunabahkan modepdiabaikan. /naudnapJenis tau bmyang em diciptakan fitaisinireb K JO sehingga nilai diringkas dalam akan membayar' yang an d e kjihI,hntapi iasna ir tidnitergantung anceu m damtou eea rgp (Tabel ua upenghargaan gknaa bm gna de ib la hakap ga tpada ngan u'siapa te nm ab tyang aip ada nk em ,KsJa Otdan ,a inii'siapa n debpesret la diuntungkan', dengan perspektif yang berbeda untuk berbeda stakeholder - investor, pengembang, fitA kaM inO i aD mE alePs gn naa yn )IC (y ain see no lica nlua od C gn dlb iuiB rald gna idyliub N uBsGu pdnIm tia lrneeterG hia etutiayg)n nial kahi pengguna (penyewa, pengelolaan dan staff pemeliharaan, dan pengunjung), .aisenodnI id gnidliub neerg nagnabmegnep gnukudnem masyarakat/pemerintah, A SAJ AGABMdan ELtetangga. KUTNU UAJIH GNUDEG NANUGNAB KE ynla da .aspiun resbib rusg nn ua nau alm seknia kik lim mutu sretary otn keh su agg itg eknau ds aPes .ata siJ wL irapigab ,tub hae O eap aep rbeem K
biaya awal yang dikeluarkan bangunan uatda h smin k dnem taipada paakd n im ahkeS nakparaH apsekContoh hia salka a retan aikd pa acjuig m ,saitn a iidgedung tua bem srberdasarkan eo td lae hPnag,tipe n ubinvestasi. u Mo Or Dp EP kne an yneipgm abailn rea t d han lee t pgnn ayan kae hy ipn -ke ah ip/aita rey s aIC Bm G em ma kNeAy yuosrup aabladnta kiaal id m ib ASAJ AGABMEL KUTNU UAJIH GNUDEG NANUGNAB
KEYORP NAAYAIBMEP
utas halas nakidajid tapad ini namodeP ,imak nakparaH
.)KJL(
NAGNAUEK
keyorp- keyorp igab naanadnep nakaideynem/iayaibmem malad KJL igab nauca .igrene isneisife
5102 rebmevoN ,atrakaJ 5102 rebmevoN ,atrakaJ
rageriS .E ayluM KJO I naknabreP nasawagneP renoisimoK itupeD rageriS .E ayluM
KJO I naknabreP nasawagneP renoisimoK itupeD
Gambar 15. Diagram Pie Bobot Pembiayaan Bangunan
JASA 20 4OTORITAS uajiHuga nJASA ujidH eGKEUANGAN aKEUANGAN nu ud gne aBGk|Pedoman eny|Pedoman oarn Pn Pembiayaan aa ibPembiayaan mek Pe naym ordP eProyek Pn |a N Bangunan A KGedung Ae SGedung A RHijau Oo TOd 26eP| NAGNAU 4OTORITAS gnn uagayn B oProyek aGBangunan yNaAiUbEm PJ SnAHijau aTIm untuk Jasa Keuangan nagnn auLembaga e K a s a J a g a b m e L k u t n u untuk Lembaga Jasa Keuangan agnaueK asaJ agabmeL kutnu
aynada apure
urab nanugna ,igrene Pada gambar diatas terlihat bahwa pada bangunan baru 50% biaya terletak pada pengadaan KATA PENGANTAR bangunan (core and shell), kemudian pada aktivitas fitout dan mekanikal electrical.
isneisi
.ria nad hab
Pengadaan bangunan gedung dapat dibagi menjadi tiga kelompok: helO .sinsib g •Investor / Developer - kelompok yang mengembangkan gedung untuk dijual kepada investor; Sejak Kyoto Protocol mengikat komitmen penurunan emisi dari negara-negara di dunia pada tahun •Pemilik / Operator - kelompok bahwa yang mengembangkan dan manajemen; danharus 2005, dunia mulai menyadari perubahan iklimgedung adalahuntuk suatusewa kenyataan pahit yang •Pemilik / yangketegasan. mendudukiSkema - kelompok yangdimulai mengembangkan gedung untuk bisnis 2009 inti mereka disikapi dengan pun dibuat, dari komitmen nasional di tahun hingga sebagai pengguna. menjelang COP 21, dimana setiap negara diminta untuk mengeluarkan target baru yaiturIntended otkes id naan
Nationally Determined Contribution Melalui INDC, yang Indonesia mengeluarkan pernyataan Setiap stakeholder cenderung(INDC). memiliki perspektif berbeda mengenai investasi di ,komitmen )gnid liub ( nan target dengan sasaran lebih tinggi dari sebelumnya, yaitu 29% atau naik 3% dari bangunan hijau atribut dan apakah biaya tambahan yang dikeluarkan merupakan investasi bisnis sebelumnya. naaideynep m yang baik.
nee rg ( uajih na pada bangunan hijau Indonesia, diperoleh besaran investasi di membuat bangunan hijau Namun Data optimisme harus selalu kitadi pegang. Dalam 5 tahun nilai terakhir, Indonesia telah suatu bervariasi ditentukanmenyeluruh oleh target dari dan seluruh upaya keberlanjutan ingin dicapai. Besar investasi program rancangan kementerian yang terkait dengan perubahan iklim ini.berada Mulai fitka ini amale dalam angkaRencana 5% -21%Aksi dengan rata-rata dari skema Nasional Gassebesar Rumah11%. Kaca (RAN-GRK) hingga ke program-program yang diselenggarakan secara mandiri di tingkat Kementerian maupun Kabupaten/Kota. Gambar dibawah menjelaskan nilai investasi tambahan yang dibutuhkan bagi aspek aspek dalam bangunan hijau. Bangunan sebagai salah satu penyumbang emisi terbesar, juga masuk didalam skema ini. Green adapek hisak Building Council Indonesia (GBC Indonesia) bekerjasama dengan berbagai lembaga Kementerian maupun Kabupaten/Kota turut serta dalam program-program penurunan emisi melalui penerapan NAMODEP na bangunan hijau. Salah satu faktor yang seringkali menjadi pertanyaan dan juga pendorong ASAJ AGABM terlaksananya suatu program bangunan hijau adalah faktor keuangan.
utas halas na
Oleh karena itu, GBC Indonesia mendukung adanya inisiatif skema Keuangan Berkelanjutan dari keyo rp- keyorp Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan ini kami ingin berbagi informasi dengan rekan-rekan Jasa Keuangan mengenai konsep bangunan hijau dan bagaimana bangunan hijau dapat memberikan dampak terhadap penurunan emisi. Kami juga berharap, dengan adanya dukungan dari sektor jasa keuangan maka penerapan konsep bangunan hijau dapat semakin meluas dan dapat menjadi bagian dari skema keuangan berkelanjutan. Bersama mari kita membuat perubahan dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang memberikan masa depan yang layak bagi generasi penerus bangsa.
51
Salam hijau lestari, Gambar 16. Diagram Batang Besarnya investasi Bangunan Hijau
KJO I naknab
Dari data diatas bisa dilihat bahwa investasi terbesar adalah pada efisiensi energi dan material. Efisiensi energi mencakup penghematan pada sistim pendinginanNaning udara,Adiwoso desain selubung bangunan dan sistim pencahayaan. Chairperson Green Building Council Indonesia Penambahan biaya tidak harus ada di dalam sebuah proyek bangunan hijau. Saat ini banyak material dan teknologi ramah lingkungan yang membutuhkan biaya lebih, sebenarnya di lapangan banyak strategi dan teknologi ramah lingkungan yang memiliki biaya sama atau lebih rendah dari teknologi "yang tidak terlalu ramah lingkungan"
KEUANGAN |Pedoman Pembiayaan OTORITAS JASA JASA KEUANGAN Pembiayaan Proyek Bangunan Gedung Hijau untuk Lembaga Jasa Keuangan
21 5 27
4
uajiH g nagnau
aynada apureb rusnu naamasek ikilimem tubesret rotkes agi
urab nanugnab kiab nanugnab adap natujnalrebek pisnirp ,Dengan ig etujniaslen sinfaenugk a nharganya adlnelebih raaamurah tidnea a m irkiadreb a darpen na kreeib n aebp ms ep an ania pan sredengan tep ku nk ak tackn gnein em n,yang a memadukan teknologi hijau yang teknologi hijau
ha
sama dapat bangunan yang n d irn tsu ni atau ,h naa hlebih am utinggi rielp rn ota kh esmemiliki yn ue tap s hproyek lasis,sr ie geb tartisgyang ir meon nhijau oeke iryang ota kebiaya -re otm kes igrene .harganya raia add b m aidloag nsebuah ,ah d jsn sama sebagai proyek bangunan konvensional.
ynla da .aspiun resbib rusg nn ua nau alm seknia kik lim mutu sretary otn keh su agg itg eknau ds aPes .ata siJ wL irapigab ,tub hae O eap aep rbeem K Kunci untuk biaya bangunan hijau yang efektif dan desain situs terletak dalam hubungan.ntimbal anugbalik na b .initrade-off sinsiyang b gada na ulesistem p pabangunan kgnan em naka KJL n dan keterkaitan antara biaya dan kinerja antara yang berbeda. urab nanugnab kiab nanugnab adap natujnalrebek pisnirp isatnemelpmI
r,o niaelparn kapiud ecynn em ala Laynn auppa igt rek ne e sisind eisin feaa ken psa adn ata na ka em ,iridm reb had duK s J gn uais mek gnuk 3.4. Resiko dan tantangan Bangunan Hijau Bangunan Gedung Baru
,).rg id psigarenaedidaap uesru iw iann adliu hab b(min l a nan hu aloggn nea pb,hik sre eb jnea myin grs en ebh mk us ,a natia tns ag gnier pap nad i Pada bangunan gedung baru, resiko dan tantangan yang dihadapi sudah ada sejak tahap ela O iHal .d sie nini syib genp aulem pkebutuhan na ak a pD ureakan m.K aproses yJ nL hugdesain ging ua seb s KJn La igm abmasuknya ,td ubeep sr/ eahli tn ka ebangunan pu sadh ru nh a n la o nua pleS taubme awal. melingkupi terintegrasi, hijau dan penetapan target sejak .ini awal sinsproses. ib gnaulep pakgnanem naka KJL nakparahid uti anerak
neerg ( uajih nanugnab gnadib id ilha aganet nautnab tapadne Setelah tujuan keberlanjutan telah ditetapkan, penting untuk mengintegrasikan mereka ke
friottk aelpes gan IC G nao ic nnu oC nidliuB neer keas iidnniaaanm adn na k ida eyy ne)m mB ala d (Ka JLis ne ap isd ekngInulk ud em kutg nU dalam desain dan untuk mengintegrasikan tim desain sehingga aspek-aspek perencanaan dalam
,bangunan )gnidliubdapat ( nanbekerja ugnabbersama-sama kepsa adapuntuk aynsmencapai usu hk atujuan tn aso iwd irn apI n ad g irn tsu dn ,nb ahn am ep tersebut. .a is,e id id lii u euerr g nagnab naaideBangunan ynep matidak laD bisa .KJ L dipecah igab n amdirancang odep/nasebagai udnapsatu tau bmem terisolasi fitaisinikomponen. reb KJO lagi dan kumpulan
an d p( e kjihhndan iasna m ir anceu m ank sJa damtou eea rg ua u gknaa binterior gna de iperencanaan btidn ila hakap gberkontribusi a t ngan ute nm a b taip adkinerja em ,K Ot,a inpencahayaan, iin debpesret la Kulit bangunan ruang terhadap energi, dan kualitas udara dalam ruangan dipertimbangkan seperti fitA kaM inO i aD mE alePs gn n aa yn )IC BsGu (y ain sakan ee no nIm lica n C gn dlb iuiB rald iayg)n gna idylidan ub N u pdperlu luaod tia lrn eeterG hidesain a etutmekanikal nial kahi elektrikal. Bahan dan pilihan finishing dapatmempengaruhi kualitas udara, pencahayaan, dan beban
aisenodnI id gnidliub neerg nagnabmegnep gnukudnem A SAJ GABM EL .K UTindependen, NU UAada JIkemungkinan H GNUakan DEredundansi G NAN Ukonflik GNAB energi. Jika A komponen dirancang secara atau
KE
sistem. desain integrative adalah salah satu faktor yang paling efektif dalam mengadakan uaantara tda smin kaikd dnem taim paakd,saitn im ahkeS nakparaH apsek h hia salkaa retan pa acjuig a iid n tua bem sreo td lae hPnag,n ubu bangunan hijau hemat biaya. Mengintegrasikan tim konstruksi ke dalam tim proyek juga harus
Mo Or Dp EBanyak ydesain neipgm a ta abailn rea t d han ldapat ee t pgn ayan k ae hy ipberkurang -ke ah ip/aioleh ta rey sa IC Bm G em ma kN eAy -P knean yufitur osrup ayang bladn n kiaal id n m ib dilakukan. berkelanjutan dikalahkan atau praktek ASAJ AGA BMEburuk. L KUTMisalnya, NU UAJIkurangnya H GNUDE G NANUdalam GNABmengerjakan KEYORP isolasi NAAYAselubung IBMEP konstruksi yang ketepatan bangunan material yang u tas haladapat s namenurunkan kidajid tapkinerja ad ini energi namodari dePdari ,imsistem ak napendingin kparaH udara, .)KJLdan ( N AGNAU EK tidak ditangani dan situs konstruksi yang tidak dibersihkan dapat masalah kualitas lingkungan dalam keyorp- keyorp igab naanadnep nakaideynem/iayaibmem malad KJL igab nauca ruangan. Dalam beberapa kasus, hal ini dikarenakan kurangnya pelatihan atau pemahaman oleh .igrene iskesulitan neisife operator di situs; di lain waktu, masalah dapat muncul ketika tim desain tidak memahami 510 2 rmengembangkan ebmevoN persyaratan ,atrakayang J tidak praktis. Banyak masalah kondisi situs atau detail ketika tersebut dapat dieliminasi dengan melibatkan tim konstruksi, termasuk subkontraktor dan operator situs, dalam proses desain dan pengadaan. 5102 rebmevoN ,atrakaJ Tim terpadu juga harus mencakup pengguna bangunan dan operator sedapat mungkin. Ini raghidup eriS .E keputusan ayluMdesain selama bertahun-tahun. adalah orang-orang yang akan harus dengan Hambatan pengadaan bangunan KJO Iproses nakdalam nab reP na sawahijau: gneP renoisimoK itupeD rageriS .E ayluM •Biaya yang tinggi dimuka KJO I •Risiko naknapasar brePtinggi nasawagneP renoisimoK itupeD •Lemahnya dukungan lingkungan •Informasi yang asimetri Isu khusus dalam Pembiayaan Bangunan Gedung Baru Hijau: •Sektor keuangan tidak memahami green building 'menuntut kelas' dalam pembiayaan. •Kesulitan untuk pemilik bangunan dan bank untuk menilai efisiensi properti. •Pengembang merasa sulit untuk menghitung investasi dalam langkah-langkah hijau. JASA 22 4OTORITAS uajiHuga nJASA ujidH eGKEUANGAN aKEUANGAN nu ud gne aBGk|Pedoman eny|Pedoman oarn Pn Pembiayaan aa ibPembiayaan mek Pe naym ordP eProyek Pn |a N Bangunan A KGedung Ae SGedung A RHijau Oo TOd 28eP| NAGNAU 4OTORITAS gnn uagayn B oProyek aGBangunan yNaAiUbEm PJ SnAHijau aTIm untuk Jasa Keuangan nagnn auLembaga e K a s a J a g a b m e L k u t n u untuk Lembaga Jasa Keuangan agnaueK asaJ agabmeL kutnu
aynada apure
urab nanugna ,ig rene • Kebutuhan akan manajemen jangka dan pengalihan tanggung jawab dari layanan KATA panjang PENGANTAR umum
isneisi
.ria nad hab
helO .sinsib g
3.5. dan Mitigasi Bangunan Hijau Bangunan Barunegara-negara di dunia pada tahun SejakEvaluasi Kyoto Protocol mengikat komitmen penurunanGedung emisi dari Hambatan isu khusus padaperubahan penyelenggaraan bangunan bangunan baru 2005, dunia mulai dan menyadari bahwa iklim adalah suatu hijau kenyataan pahitgedung yang harus dapat diselesaikan dengan beberapa haldibuat, berikut: disikapi dengan ketegasan. Skema pun dimulai dari komitmen nasional di tahun 2009 hingga •menjelang Komitmen pemilik gedung untuk menyelenggarakan hijau mulai tahap yaitu COP 21, dimana setiap negara diminta untukbangunan mengeluarkan targetdari baru yaituawal, rIntended otk es id naan desain dan perencanaan, sehingga(INDC). semua kalkulasi biaya dan resiko dapat disimulasikan di awal Nationally Determined Contribution Melalui INDC, Indonesia mengeluarkan pernyataan ,)gnidliub ( nan untuk meminimalkan hambatan-hambatan yang mungkin target dengan sasaran lebih tinggi dari sebelumnya, yaituakan 29%muncul atau naik 3% dari komitmen •sebelumnya. Menjaga komitmen tim penyelenggaraan pembangunan bangunan hijau sampai pada tahap naa ideynep m pasca konstruksi sehingga setiap tahapan proses terkawal dengan baik dan hasil pembangunan nee rg ( uajih na Namun optimisme harusdiharapkan/direncanakan selalu kita pegang. Dalam 5 tahun terakhir, Indonesia telah membuat suatu sesuai dengan yang rancangan menyeluruh daridan seluruh kementerian dengan perubahan iklim ini. Mulai •program Melakukan evaluasi secara rutin membuat rencanaterkait aksi dengan cepat dan tepat fitka ini amale skema Rencana kapasitas Aksi Nasional Gas Rumah Kaca kepentingan: (RAN-GRK) hingga ke program-program yang •dari Pengembangan semua pemangku pemilik gedung, manajemen, diselenggarakan secara mandiri di tingkat Kementerian maupun Kabupaten/Kota. penyelenggara pembangunan dan pihak pembiayaan/asuransi mengenai konsep green building dan keuntungan-keuntungan yang akan didapatkan dengan disertai data yang akurat dan dapat Bangunan sebagai salah satu penyumbang emisi terbesar, juga masuk didalam skema ini. Green dipercaya adapek hisak Building Council Indonesia (GBC Indonesia) bekerjasama dengan berbagai lembaga Kementerian • Membuat dokumentasi penerapan green building sebagai referensi untuk pengembangan maupun Kabupaten/Kota turut serta dalam program-program penurunan emisi melalui penerapan NAMODEP na proyek pembangunan berikutnya bangunan hijau. Salah satu faktor yang seringkali menjadi pertanyaan dan juga pendorong ASAJ AGABM terlaksananya suatu program bangunan hijau adalah faktor keuangan. 3.6. Implementasi - emission reduction utas halas na Sesuaiitu, dengan awalmendukung konsep keuangan OJKKeuangan guna mendukung komitmen Oleh karena GBC tujuan Indonesia adanyaberkelanjutan inisiatif skema Berkelanjutan dari k e y o rp- keyorp pemerintah menurunkan emisi gas rumah kaca, makainformasi penerapan bangunan hijau pada Otoritas Jasauntuk Keuangan (OJK). Dengan ini kami ingin berbagi dengan rekan-rekan Jasa bangunan barukonsep dapat berkontribusi dalam efisiensi energi dan pemakaian material lokal. Keuangan gedung mengenai bangunan hijau danhal bagaimana bangunan hijau dapat memberikan Energi utama dalam bangunan adalah energi listrik, sedangkan sebagian besar pembangkit dampak terhadap penurunan emisi. Kami juga berharap, dengan adanya dukungan dari sektor jasa listrik di Indonesia adalah berbahan bakar batu bara yangsemakin mengemisikan polusi tinggi. bagian Untuk keuangan maka penerapan konsep bangunan hijau dapat meluas kadar dan dapat menjadi itu listrik (MWh) akan berkontribusi dalam mengurangi polusi udara akibat darisetiap skemapenghematan keuangan berkelanjutan. pembakaran bahan bakar fosil (batu bara, minyak dll). BersamaFaktor mari kita perubahan dan menjadikan sebagai salahDirektorat satu negara yang 51 emisimembuat sesuai data Departemen Energi dan Indonesia Sumber Daya Mineral Jenderal memberikan masa depan yang layak bagi generasi penerus bangsa. Listrik dan Pemanfaatan Energi (tahun 2008) adalah: 0.743 tCO2/MWh untuk daerah Sumatra dan 0.891 tCO2/MWh untuk daerah Jawa-Madura-Bali. Untuk proyek di luar area tersebut dapat dihitung sesuai dengan emisi grid daerah dari pembangkit listrik utama yang dikeluarkan oleh perusahaan penyedia listrik. Salam hijau lestari,
KJO I naknab Naning Adiwoso Chairperson Green Building Council Indonesia
KEUANGAN |Pedoman Pembiayaan OTORITAS JASA JASA KEUANGAN Pembiayaan Proyek Bangunan Gedung Hijau untuk Lembaga Jasa Keuangan
23 5 29
4
uajiH g nagnau
aynada apure
urab nanugna
KATA PENGANTAR Bab IV BANGUNAN GEDUNG TERBANGUN
,igrene
isneisi
.ria nad hab helO .sinsib g
Sejak Kyoto Protocol mengikat komitmen penurunan emisi dari negara-negara di dunia pada tahun 2005, dunia mulai menyadari bahwa perubahan iklim adalah suatu kenyataan pahit yang harus 4.1. Gambaran Umum disikapi dengan ketegasan. Skema pun dibuat, dimulai dari komitmen nasional di tahun 2009 hingga bangunan gedungdiminta terbangun kegiatan target memanfaatkan menjelang Pemanfaatan COP 21, dimana setiap negara untukadalah mengeluarkan baru yaiturbangunan Intended otkes id naan gedungDetermined sesuai dengan fungsi yang ditetapkan, termasukmengeluarkan kegiatan pemeliharaan, Nationally Contribution (INDC).telah Melalui INDC, Indonesia pernyataan ,)gnidliub ( nan perawatan, dan pemeriksaan secara target dengan sasaran lebih tinggi dariberkala. sebelumnya, yaitu 29% atau naik 3% dari komitmen sebelumnya. naadan ideynep m Kinerja gedung akan semakin buruk jika tidak dilakukan pemeliharaan, perawatan pemeriksaan secara intensif karena gedung yang sudah lama beroperasi cenderung mengalami nee rg ( uajih na Namun optimisme harus selalu kita pegang. Dalam 5 tahun terakhir, Indonesia telah membuat suatu penurunan performa pada peralatan dan konstruksi bangunan. program rancangan menyeluruh dari seluruh kementerian terkait dengan perubahan iklim ini. Mulai fitka ini amale operasional gedung dengan merupakan salah yang satu dari skemaManajemen Rencana Aksi Nasional dan Gas pemeliharaan Rumah Kaca (RAN-GRK) hinggabenar ke program-program praktek yangsecara menerapkan green karena memperpanjang usia gedung dan mengurangi diselenggarakan mandiri konsep di tingkat Kementerian maupun Kabupaten/Kota. jejak karbon sebagai salah satu kontributor pemanasan global. Bangunan sebagai salah satu penyumbang emisi terbesar, juga masuk didalam skema ini. Green adapek hisak Building Council Indonesia (GBC Indonesia) bekerjasama dengan berbagai lembaga Kementerian maupun Kabupaten/Kota turut serta dalam program-program penurunan emisi melalui penerapan NAMODEP na bangunan hijau. Salah satu faktor yang seringkali menjadi pertanyaan dan juga pendorong ASAJ AGABM terlaksananya suatu program bangunan hijau adalah faktor keuangan.
utas halas na
Oleh karena itu, GBC Indonesia mendukung adanya inisiatif skema Keuangan Berkelanjutan dari keyo rp- keyorp Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan ini kami ingin berbagi informasi dengan rekan-rekan Jasa Keuangan mengenai konsep bangunan hijau dan bagaimana bangunan hijau dapat memberikan dampak terhadap penurunan emisi. Kami juga berharap, dengan adanya dukungan dari sektor jasa keuangan maka penerapan konsep bangunan hijau dapat semakin meluas dan dapat menjadi bagian dari skema keuangan berkelanjutan. Bersama mari kita membuat perubahan dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang memberikan masa depan yang layak bagi generasi penerus bangsa.
51
Salam hijau lestari,
K JO Gambar 17. Meteran yang terpasang sebagai sarana untuk memonitor penggunaan air dan pemeliharaan mutlak diperlukan guna menjaga kualitas dan fungsiNaning instalasiAdiwoso daur ulang air.
I naknab
Berikut adalah kegiatan yang dilakukan pada tahap pemanfaatan bangunan gedung Chairperson Green Building Council Indonesia terbangun:
Pemeriksaan berkala adalah kegiatan pemeriksaan keandalan seluruh atau sebagian bangunan gedung, komponen, bahan bangunan, dan/atau prasarana dan sarananya dalam tenggang waktu tertentu guna menyatakan kelaikan fungsi bangunan gedung.
Pemeliharaan adalah kegiatan menjaga keandalan bangunan gedung beserta prasarana dan sarananya agar selalu laik fungsi. KEUANGAN |Pedoman Pembiayaan OTORITAS JASA JASA KEUANGAN Pembiayaan Proyek Bangunan Gedung Hijau untuk Lembaga Jasa Keuangan
25 5 30
4
uajiH g nagnau
aynada apureb rusnu naamasek ikilimem tubesret rotkes agi
urab nanugnab kiab nanugnab adap natujnalrebek pisnirp ,aig a nan addan/atau lnepan raamengganti nea u ckn m irkiadreb darp nPerawatan aetujniaslen kre eibsinfae nugk naebp ms ep ania atid sretep kbagian nk aka tabangunan gnein emgedung, n,a en adalah kegiatan memperbaiki
ha
d irn tskomponen, u ni ,h naa hbahan am uribangunan, elp rn ota kh esdan/atau yn tap s h,ah lasidan geb tartisagar on noeke ird otgedung kejsn -re otetap tm kes igrene .n raia add b m aidloag nuprasarana e s,srisarana e girmebangunan a laik fungsi.
ynla da .aspiun resbib rusg nn ua nau alm seknia kik lim mutu sretary otn keh su agg itg eknau ds aPes .ata siJ wL irapigab ,tub hae O eap aep rbeem K .nanugnab
.ini sinsib gnaulep pakgnanem naka KJL n
4.2. Tahapan proyek dan stakeholder urab nanugnab kiab nanugnab adap natujnalrebek pisnirp isatnemelpmI pemanfaatan bangunan gedung terdapat kegiatan pemeriksaan, pemeliharaan dan r,o e siDalam ind n niaelparn kapiud ecynn em ala Laynn auppa igt rek n e s e i s i feaa ken psa ad n adiperlukan ta na ka em ,iridm reb had duK s J gn uais mek gnuk perawatan. Manajemen bangunan untuk membuat komitmen, membuat rencana ,).rg id iu a psigaren aedidaap a uesru iw iandan n adlprogram hab b(min l kegiatan, nan hu aloggn nea pb,hik sre eb jnedan myin grs en ebh mk ukegiatan-kegiatan s ,a natia tns ag gnier pap nad i membuat standar prosedur melaksanakan ela Otersebut. sie nsyib aulem p na ak a pD urem.K ayJ nL hugging ua seb s KJn La igm ab o ,td ubeep sr/ etn ka epu sadh rup leS taubme nha i.d ngenp la nua ni sinsib gnaulep pakgnanem naka KJL nakparahid uti anerak neergKomitmen/Kebijakan ( uajih n.ia nugnab gnadib id ilha aganet nautnab tapadne Komitmen manajemen puncak adalah yang utama perlu dibuat untuk dapat melaksanakan pemeliharaan bangunan gedung yang memperhatikan faktor lingkungan dan keberlanjutan. ,)gnidliub( nanugnab kepsa adap aynsusu hk atn aso iwdirn apI n ad g irn tsu dn ,nb ahn am ep .a is,e id id lii u euerr g nagnab Komitmen dapat dituangkan dalam bentuk kebijakan (management policy) antara lain naaidey nep mamengenai laD .KJL igab nameksterior odep/nabangunan, udnap tmanajemen aubmem fhama itaisinterpadu ireb Kdan JO kebijakan pemeliharaan and kjihhniamanajemen sna ir anceu m dam tou eea rgp (e ua ugknaa bm gnhabitat, a de ibtidn ipengurangan la hakap ga t ng an ute nm ab taip ada nk em ,KsJa Ot,a iniin debpesret la gulma, pemakaian kendaraan bermotor pribadi, peningkatan kualitas gedung, energi fitA kaM inO i aD mE alePs gn naa yn )IC BsGu (y amasyarakat in see no lsekitar ica nlua od C gn dlb iaudit uiB eterG ia rald iayg)n gna idylidan ub N uhidup pdnIm tia lrne hdan eair, tutperawatan nial kahi penggantian peralatan sesuai rekomendasi audit, target penghematan, pembelian barang aisenodnI id gnidliub neerg nagnabmegnep gnukudnem ASAJyang Aramah GABlingkungan MEL .(green K UTprocurement), NU UAJ IH G NUasap DErokok G N Apengelolaan NUGNAB KE kawasan bebas dan uatda h smin kaikd dnem taim paakd,saitn im ahkeS nakparaH apseksampah hia salkaserta a rpelatihan. etan pa acjuig a iid n tua bem sreo td lae hPnag,n ubu
friottk aelpes gan IC G nao ic nnu oC nidliuB neer keas iidnniaaanm adn na k ida eyy ne)m mB ala d (Ka JLis ne ap isd ekngInulk ud em kutg nU
Pihak yang Mo Or D EP kn sr up yneipdalam dnta abailn rea t komitmen/kebijakan han lee t pgnn ayan kae hy ipn -Manajemen ke ah ip/aita reBangunan Bm G em ma kNeAy p ean yuoterlibat gm aablapembuatan d kiaal iadalah d m ys aIC ib dan ahli-ahli terkait serta masukan dari Greenship Professional ASAJ AGABMEL KUTNU UAJIH GNUDEG NANUGNAB KEYORP NAAYAIBMEP Rencana utas ha las nadan kidaProgram jid tapKegiatan ad ini namodeP ,imak nakparaH .)KJL( NAGNAUEK Dengan adanya kebijakan yang jelas serta komitmen atau target pencapaian maka dapat keyorp- keyorp igab naanadnep nakaideynem/iayaibmem malad KJL igab nauca dibuat rencana kegiatan atau program-program guna mencapainya. Dalam membuat .igrpelaksana, ene isneisdan ife perencanaan/program harus jelas apa kegiatannya, siapa yang menjadi
5102 rebmevoN ,atrakaJ kapan pelaksanaannya. Diskusi antara Manajemen Bangunan dan ahli-ahli terkait serta Greenship Professional dapat memberikan masukan guna menyempurnakan program yang disusun. 5102 rebmevoN ,atrakaJ Program kegiatan ini juga harus disosialisasikan, sehingga pengguna gedung juga dapat berperan aktif. rageriS .E ayluM Kemudian review dan evaluasi harus dilakukan secara rutin sehingga dapat dibuat langkahKJOlangkah I naperbaikannya. knabreP nasawagneP renoisimoK itupeD rageriS .E ayluM Untuk pelaksanaan sertifikasi gedung terbangun, dibutuhkan Greenship Professional yang KJO I naknabreP nasawagneP renoisimoK itupeD mengetahui dokumen yang harus dikumpulkan untuk setiap kegiatan pada masa pemanfaatan gedung terbangun. Prosedur Operasional Standar Hal-hal lebih teknis dituangkan dalam dokumen Prosedur Operasional Standar, baik itu prosedur pengoperasian bangunan secara umum, prosedur keamanan dan keselamatan, prosedur pengoperasian peralatan, pemeriksaan, pemeliharaan dan perawatan, termasuk prosedur mengenai green procurement dan pengelolaan sampah. JASA 26 4OTORITAS uajiHuga nJASA ujidH eGKEUANGAN aKEUANGAN nu ud gne aBGk|Pedoman eny|Pedoman oarn Pn Pembiayaan aa ibPembiayaan mek Pe naym ordP eProyek Pn |a N Bangunan A KGedung Ae SGedung A RHijau Oo TOd 31eP| NAGNAU 4OTORITAS gnn uagayn B oProyek aGBangunan yNaAiUbEm PJ SnAHijau aTIm untuk Jasa Keuangan nagnn auLembaga e K a s a J a g a b m e L k u t n u untuk Lembaga Jasa Keuangan agnaueK asaJ agabmeL kutnu
aynada apure
urab nanugna ,igreini ne Manajemen Bangunan dapat melibatkan Pihak Ketiga untuk menyiapkan prosedur KATA PENGANTAR terutama yang terkait dengan peralatan.
isneisi
.ria nad hab
Pemeriksaan
helO .sinsib g
Sejak Kyoto Protocol mengikat komitmen penurunan emisi dari negara-negara di dunia pada tahun Pemeriksaan secara rutin wajib dilakukan untuk memastikan bahwa semua peralatan dan 2005, dunia mulai menyadari bahwa perubahan iklim adalah suatu kenyataan pahit yang harus sarana-prasarana bangunan dalam kondisi baik serta sebagai sarana pencatatan pemakaian disikapi energi dengandan ketegasan. pun dibuat, dimulai dari komitmen nasional di tahun 2009 hingga air untukSkema dievaluasi menjelang COP 21, dimana setiap negara diminta untuk mengeluarkan target baru yaiturIntended otkes id naan Manajemen Bangunan dan ahli terkait menyiapkan ceklist dan jadwal pemeriksaan serta Nationally Determined Contribution (INDC). Melalui INDC, Indonesia mengeluarkan pernyataan )gnidliub ( nan prosedursasaran evaluasi.lebih tinggi dari sebelumnya, yaitu 29% atau naik 3% dari ,komitmen target dengan sebelumnya. Pemeliharaan naaideynep m Menjaga kinerja paling baik5adalah dengan melakukan pemeliharaan nesecara e rg ( uajih na Namun optimisme harus bangunan selalu kita yang pegang. Dalam tahun terakhir, Indonesia telah membuat suatu tanpamenyeluruh menunggudari adanya atau gangguan fungsi. Dalam kegiatan programrutin, rancangan seluruhkerusakan kementerian terkait dengan perubahan iklim ini. Mulai f i t k a ini amale pemeliharaan dilakukan pemeriksaan secara lebih hingga mendetail, pembersihan yang dan dari skema Rencana Aksi Nasional Gas Rumah Kaca (RAN-GRK) ke program-program pengujian/pengetesan (pada Perlu disiapkan penjadwalan supaya tidak diselenggarakan secara mandiri di tingkatperalatan). Kementerian maupun Kabupaten/Kota. mengganggu jadwal operasional pengguna bangunan, pengaturan pelaksana pemeliharaan, Bangunan sebagai salah satu penyumbang emisi terbesar, juga masuk green didalam skema ini. Green ketersediaan peralatan dan material (menerapkan prosedur procurement untuk ada pek hisak Buildingpengadaannya), Council Indonesia (GBC Indonesia) bekerjasama dengan berbagai lembaga Kementerian ceklist dan pelaporan. maupun Kabupaten/Kota turut serta dalam program-program penurunan emisi melalui penerapan NAMODEP na Pihak yang terlibah adalah Manajemen Bangunan, Bagian Pembelian, Tenan dan Pihak bangunan hijau. Salah satu faktor yang seringkali menjadi pertanyaan dan juga pendorong ASAJ AGABM Ketiga sebagai pelaksana. terlaksananya suatu program bangunan hijau adalah faktor keuangan. Perawatan utas halas na Oleh karena itu, GBC Indonesia mendukung adanya inisiatif skema Keuangan Berkelanjutan dari dilakukan pemeriksaan atau pemeliharaan diperlukan perbaikan k eyo rp- keyorp OtoritasPerawatan Jasa Keuangan (OJK).apabila Denganhasil ini kami ingin berbagi informasi dengan rekan-rekan Jasa atau penggantian. memperhatikan kualitas dapat Keuangan mengenai konsepProsedur bangunanpembelian hijau dan harus bagaimana bangunan hijau dapatsupaya memberikan keberlanjutan operasional bangunan dan kinerjanya. Prosedur green dampakmenjamin terhadap penurunan emisi. Kami juga berharap, dengan adanya dukungan dariprocurement sektor jasa penting untuk diterapkan dalam kegiatan ini. keuangan maka penerapan konsep bangunan hijau dapat semakin meluas dan dapat menjadi bagian dari skema keuangan berkelanjutan. Pihak yang terlibat adalah Manajemen Bangunan, Bagian Pembelian, Tenan dan Pihak Ketiga sebagai pelaksana. Bersama mari kita membuat perubahan dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang memberikan masa depan yang layak bagi generasi penerus bangsa.
51
Salam hijau lestari,
KJO I naknab Naning Adiwoso Chairperson Green Building Council Indonesia
Gambar 18. Tahapan dam Stakeholder pada Pengadaan Bangunan Terbangun
KEUANGAN |Pedoman Pembiayaan OTORITAS JASA JASA KEUANGAN Pembiayaan Proyek Bangunan Gedung Hijau untuk Lembaga Jasa Keuangan
27 5 32
4
uajiH g nagnau
aynada apureb rusnu naamasek ikilimem tubesret rotkes agi
urab nanugnab kiab nanugnab adap natujnalrebek pisnirp ,aig a nan adlnepan raaatidnea m irkiadreb darpen naetujniaslen kreeibsinfaenugk naebp ms ep ania sretep ku nk aka tackn gnein em n,a
ha
n dPengadaan irn tsu ni dan ,h naa h am urielp rn ota kh esa idloag yn tap s h,ah lasis,srie geb tartisgir meon noeke ird ota kejsn -re otm kes igrene investasi Bangunan Gedung .4.3. raia add b m nuTerbangun e ynla daDampak rusg nn usebuah nau alm ap seknia kik ligedung m mutterbangun u sretary otn keh su agdua ekn au ds aPes .ata siJ wL irdan apigab ,tub memiliki dampak langsung hae O .aspiunresbekonomi ib a ebangunan aep rbeem gitg K
tidak langsung dilihat dari perkembangannya, penggunaan dan pembuangan. Dampak .nanekonomi ugnab . i n i s i n s i b g n a u l e p p a k g n a n e m naka KJL n langsung adalah yang terkait dengan biaya siklus hidup, material, tenaga kerja, operational dan urab nanugdll. nabbiaya kiab nanugdan nab manfaat adap ndiperoleh atujnalresecara bek ptidak isnirlangsung p isatnedipengaruhi melpmI oleh maintenance eksternal rbangunan, ind a niaelpayang kapiud ecynn einfrastruktur, m ala Laynn auppa lingkungan terkait hilangnya ,o igt rek ne e sistermasuk eisin feabiaya ken psa adn rn ata na kdengan a em ,iridm reb h ad duK s J gkeanekaragaman n uais mek gnuk dan manfaat sosial, sepertiapenciptaan lapangan kerja. ,hayati, ).rg id ps aap uesru iw iann adliu hab b(min l a nan hu aloggn nepb,hik sre eb iga rena edid jnea myin grs en ebh mk us ,a natia tns ag gnier pap nad i pada bangunan terbangun mencapai efisiensi dan ela O i.d sSementara ie nsyib aufokus lem p na ak a pD u rem.K ayJ nL h ugging ua seb sbiasanya KJn La igm adalam bo ,td ube ep sr/ etn ka epu sadh rup leS taubme nha ngenp la nua keberlanjutan dalam operational dan maintenance bangunan. Hal lain yang dilihat adalah nilai ni sinsib gnaulep pakgnanem naka KJL nakparahid uti anerak ntambah eergdari ( utotal ajih n.ia nuterbangun gnab g nadsebagai ib idkontributor ilha ag ane t na utnasional, nab tapadne lingkungan adalah untuk bisnis, aset pembangunan ekonomi dan kualitas hidup. friottk aelpes gan IC G nao ic nnu oC nidliuB neer keas iidnniaaanm adn na k ida eyy ne)m mB ala d (Ka JLis ne ap isd ekngInulk ud em kutg nU Pembiayaan yang berkaitan dengan operational dan akan sulit diterapkan pada high ,)gnidliub( nanugnab kepsa adap aynsusu hk atn aso iwdirn apI n ad g irn tsu dn ,nb ahn am ep .a is,e id id lii u euerr g nagnab performance building, karena manfaat yang sulit untuk dihitung sehingga cenderung tidak dihargai, naaideynep malaD .KJL igab namodep/naudnap taubmem fitaisinireb KJO atau bahkan diabaikan. Jenis nilai yang diciptakan diringkas dalam Tabel I, tapi penghargaan akan an d kjipada a ir anceu gan m m ,KsJa damtou eea rgp (e ua hhnias na ugknayang bm gnmembayar' a de ibtidn ila hdan akap g'siapa a t nyang ute ndiuntungkan', ab taip ada nk em Otperspektif ,a iniin debpesret la tergantung 'siapa dengan yang berbeda pengembang, fitA kaM inO iuntuk aD mE aberbeda lePs gn naa ystakeholder )IC (y ai-n sinvestor, ee no lica nlua od C gn dpengguna lb iuiB rG rald tiayg)n gna idylidan ub N n uBsGu pdnIm tia lrneete(penyewa, hia etupengelolaan nial kahi staff pemeliharaan, dan pengunjung), masyarakat/pemerintah, dan tetangga. aisenodnI id gnidliub neerg nagnabmegnep gnukudnem ASAJ AGABMEL .K UTNU UAJIH GNUDEG NANUGNAB KE Contoh biaya awal yang dikeluarkan pada bangunan gedung terbangun berdasarkan tipe uainvestasi: tda smin kaikd dnem taim paakd,saitn im ahkeS nakparaH apsek h hia salkaa retan pa acjuig a iid n tua bem sreo td lae hPnag,n ubu M Or D EP kne an yneipgm abailn rea t d han lee t pgnn ayan kae hy ipn -ke ah ip/aita rey s aIC Bm G em ma kNeAy p yuosrup aabladnta kiaal id m ib o Rekomisioning ASAJ A GABMELperalatan KUTNU UAJIHyang GNlebih UDEefisien G NANUGNAB KEYORP NAAYAIBMEP Pergantian mekanikal utas hPengadaan alas nakimaterial dajid tapad ini namodeP ,imak nakparaH .)KJL( NAGNAUEK Peningkatan mutu SDM keyorp- keyorp igab naanadnep nakaideynem/iayaibmem malad KJL igab nauca Pada gambar diatas terlihat bahwa pada bangunan terbangun 50% biaya .igreterletak ne isnepada isife pemeliharaan dan pengadaan peralatan Mekanikal elektrikal.
5102 rebmevoN ,atrakaJ
• •
Pengadaan bangunan gedung terbangun dapat dibagi menjadi dua kelompok: Pemilik / Operator - kelompok yang mengembangkan gedung untuk sewa dan manajemen; dan 5102 rebmevoN ,atrakaJ Pemilik / yang menduduki - kelompok yang mengembangkan gedung untuk bisnis inti rageriS .E ayluM mereka sebagai pengguna.
KJOSetiap I na knabrecenderung P nasawagneP renoisimoK itupeD stakeholder rageriS .E ayluMmemiliki perspektif yang berbeda mengenai investasi di
bangunan KJO I nahijau knabatribut reP nadan sawapakah agneP biaya renoitambahan simoK ituyang peDdikeluarkan merupakan investasi bisnis yang baik. Data pada bangunan hijau di Indonesia, diperoleh nilai besaran investasi di bangunan hijau bervariasi ditentukan oleh target dan upaya keberlanjutan yang ingin dicapai. Besar investasi berada dalam angka 5% -21% dengan rata-rata sebesar 11%. Penambahan biaya tidak harus ada di dalam sebuah proyek bangunan hijau. Saat ini banyak material dan teknologi ramah lingkungan yang membutuhkan biaya lebih, sebenarnya di lapangan
JASA 28 4OTORITAS uajiHuga nJASA ujidH eGKEUANGAN aKEUANGAN nu ud gne aBGk|Pedoman eny|Pedoman oarn Pn Pembiayaan aa ibPembiayaan mek Pe naym ordP eProyek Pn |a N Bangunan A KGedung Ae SGedung A RHijau Oo TOd 33eP| NAGNAU 4OTORITAS gnn uagayn B oProyek aGBangunan yNaAiUbEm PJ SnAHijau aTIm untuk Jasa Keuangan nagnn auLembaga e K a s a J a g a b m e L k u t n u untuk Lembaga Jasa Keuangan agnaueK asaJ agabmeL kutnu
aynada apure
urab nanugna ,igre ne banyak strategi dan teknologi ramah lingkungan yang memiliki biaya sama atau lebih rendah dari KATA PENGANTAR teknologi "yang tidak terlalu ramah lingkungan"
isneisi
.ria nad hab
Dengan memadukan teknologi hijau yang harganya lebih murah dengan teknologi hijau yang helO .sinsib g harganya sama atau lebih tinggikomitmen dapat memiliki sebuahemisi proyek bangunan yang hijau yangpada biayatahun yang Sejak Kyoto Protocol mengikat penurunan dari negara-negara di dunia sama proyekmenyadari bangunan bahwa konvensional. 2005, sebagai dunia mulai perubahan iklim adalah suatu kenyataan pahit yang harus disikapi Kunci dengan ketegasan. Skema punhijau dibuat, dimulai nasional di tahun hingga untuk biaya bangunan yang efektifdari dankomitmen desain situs terletak dalam2009 hubungan menjelang dimana setiap untuk mengeluarkan target baru yaiturbangunan Intended otkes id naan timbal balikCOP dan21, keterkaitan antaranegara biaya diminta dan kinerja trade-off yang ada antara sistem Nationally Determined Contribution (INDC). Melalui INDC, Indonesia mengeluarkan pernyataan yang berbeda. ,)gnidliub ( nan target dengan sasaran lebih tinggi dari sebelumnya, yaitu 29% atau naik 3% dari komitmen sebelumnya. naaideynep m 4.4. Resiko dan tantangan Bangunan Hijau Bangunan Gedung Terbangun nee rg ( uajih na Namun optimisme harus selalu kita pegang. Dalam 5 tahun terakhir, Indonesia telah membuat suatu Idealnya pengguna bangunan dan pelaksanan operational dan maintenance harus dilibatkan program rancangan menyeluruh dari seluruh kementerian terkait dengan perubahan iklim ini. Mulai itka ini amale dari proses pengadaan. MerekaGas akan harus Kaca hidup(RAN-GRK) dengan keputusan selama fbertahundari wal skema Rencana Aksi Nasional Rumah hingga kedesain program-program yang tahun. Fitur berkelanjutan yang memerlukan perawatan khusus atau operasi canggih sehingga diselenggarakan secara mandiri di tingkat Kementerian maupun Kabupaten/Kota. memerlukan personil yang terlatih untuk dapat beroperasi seefisien mungkin. Hal ini sering tidak Bangunan sebagai salah oleh satu penyumbang emisi terbesar, juga masuk didalam contoh skema ini. Green digunakan atau diganti penghuni bangunan atau manajer. Ada banyak bangunan adapek hisak Building Council Indonesia (GBC Indonesia) bekerjasama dengan berbagai lembaga Kementerian dirancang dengan sistem pencahayaan tingkat tinggi di mana penyewa kemudian menutupi jendela maupun Kabupaten/Kota turut sertamereka dalam program-program penurunan emisi terang. melalui penerapan NAMODEP na dan menyalakan listrik lampu karena melihat ruang untuk menjadi terlalu bangunan hijau. Salah satu faktor yang seringkali menjadi pertanyaan dan juga pendorong Tanpa informasi dan penanaman kesadaran akan perilaku hijau, pada tahapan ini A bangunan SAJ AGABM terlaksananya suatu program bangunan hijau adalah faktor keuangan. hijau terbangun dapat menjadi tidak efisien. Koordinasi antara tim desain, pemilik bangunan dan utas halas na pelaksana operasi bangunan perlumendukung dilakukan sebelum Oleh karena itu, GBC Indonesia adanyagedung inisiatifberoperasi. skema Keuangan Berkelanjutan dari
keyo rp- keyorp OtoritasHambatan Jasa Keuangan ini kami inginhijau: berbagi informasi dengan rekan-rekan Jasa proses(OJK). dalamDengan pengadaan bangunan mengenai konsep bangunan hijau dan bagaimana bangunan hijau dapat memberikan •Keuangan Biaya yang tinggi dimuka terhadap •dampak risiko pasar tinggipenurunan emisi. Kami juga berharap, dengan adanya dukungan dari sektor jasa maka penerapan konsep bangunan hijau dapat semakin meluas dan dapat menjadi bagian •keuangan Lemahnya dukungan lingkungan skema keuangan berkelanjutan. •dari Informasi yang asimetri
khusus Pembiayaan Bangunan Gedung Terbangun BersamaIsu mari kita dalam membuat perubahan dan menjadikan Indonesia Hijau: sebagai salah satu negara yang •memberikan Sektor keuangan buildingpenerus 'menuntut kelas' dalam pembiayaan. masa tidak depanmemahami yang layak green bagi generasi bangsa. • Kesulitan untuk penyewa bangunan, pemilik bangunan dan bank untuk menilai efisiensi properti. • Pengelola bangunan dan pemilik bangunan merasa sulit untuk menghitung investasi dalam langkah-langkah hijau. Salam hijau lestari, • Kebutuhan akan manajemen jangka panjang dan pengalihan tanggung jawab dari layanan umum
51
KJO I naknab 4.5. Evaluasi dan Mitigasi Bangunan Hijau Bangunan Gedung Terbangun Naning Adiwoso Hambatan dan isu khusus pada penyelenggaraan bangunan hijau bangunan gedung Chairperson Green Building Council Indonesia terbangun dapat diselesaikan dengan beberapa hal berikut: •
• •
Komitmen pemilik gedung untuk menyelenggarakan manajemen bangunan yang memperhatikan konsep green building, mulai dari pemeriksaan, pemeliharaan, perawatan dan kebijakan pengadaan barang serta mempertahankan perilaku green. Menjaga komitmen Green Team sehingga setiap program dapat dilaksanakan dengan baik dan terus melakukan perbaikan (continous improvement). Melakukan evaluasi secara rutin dan membuat rencana aksi dengan cepat dan tepat KEUANGAN |Pedoman Pembiayaan OTORITAS JASA JASA KEUANGAN Pembiayaan Proyek Bangunan Gedung Hijau untuk Lembaga Jasa Keuangan
29 5 34
4
uajiH g nagnau
aynada apureb rusnu naamasek ikilimem tubesret rotkes agi
urab nanugnab kiab nanugnab adap natujnalrebek pisnirp ,•aig ibsinfaenugk a adlnkepentingan: raaatidnea m irkiadreb darPengembangan pen naetujniaslen kreekapasitas naebp ms ep nan ania epan srpemilik etep ku nk agedung, ka tackn gnein em n,a semua pemangku manajemen
ha
pengguna bangunan/tenan dbangunan, irn tsu ni Green ,h naa hb aTeam, m urielp rn ota kh esa idloag yn tap s h,ah ldan asis,pihak srie geb tapembiayaan/asuransi rtisgir meon noeke ird ota kejmengenai sn -re otm kes igrene .n raia add m nue konsep green building dan keuntungan-keuntungan yang akan didapatkan dengan disertai data
ynla da .aspiun rebib rusg nn ua nau alm seknia kik lim mutu sretary otn keh su agg itg eknau ds aPes .ata siJ wL irapigab ,tub hae O eap aep rbeem K yang akurat s dan dapat dipercaya. .nanugnab Membuat dokumentasi penerapan .inigreen sinbuilding sib gpada nabangunan ulep pterbangun akgnasebagai nemreferensi naka KJL n untuk penerapan pada bangunan terbangun lainnya. urab nanugnab kiab nanugnab adap natujnalrebek pisnirp isatnemelpmI
•
r,o niaelparn kapiud ecynn em ala Laynn auppa igt rek ne e sisind eisin feaa ken psa adn ata na ka em ,iridm reb had duK s J gn uais mek gnuk
4.6. Implementasi - emission reduction tujuan konsep komitmen ,).rg id (min n n psigarenaeberkelanjutan didaap uguna h s iw iann aSesuai dliu hab bdengan l a na hu aloggawal nea pb ,hik sre ekeuangan b jnea myin gOJK rs en esru ebmendukung mk us ,a natia tn ag gnier pap nad i pemerintah untuk menurunkan emisi gas rumah kaca, maka penerapan bangunan hijau pada ela O i.d sie nsyib aulem p na ak a pD urem.K ayJ nL hugging ua seb s KJn La igm ab o ,td ubeep sr/ etn ka epu sadh rup leS taubme nha ngenp la nua bangunan gedung baru dapat berkontribusi dalam hal efisiensi energi dan pemakaian material lokal. ni sbangunan nsib gnaadalah ep penergi akgnalistrik, mn ka KJL sebagian kparabesar ti anerak sedangkan pembangkit neergEnergi ( uautama jih dalam n.ia niu gnabulg na dibnied ilah a agnaan et h nidau u tnab tapadne listrik di Indonesia adalah berbahan bakar batu bara yang mengemisikan kadar polusi tinggi. Untuk friottk aelpes gan IC G nao ic nnu oC nidliuB neer keas iidnniaaanm adn na k ida eyy ne)m mB ala d (Ka JLis ne ap isd ekngInulk ud em kutg nU itu setiap penghematan listrik (MWh) akan berkontribusi dalam mengurangi polusi udara akibat ,pembakaran )gnidliub( n anugbakar nab fosil keps(batu a adbara, ap aminyak ynsusu hk atn aso iwdirn apI n ad g irn tsu dn ,nb ahn am ep .dll). a is,e id id lii u euerr g nagnab bahan dan Sumber Mineral naaideFaktor ynep emisi malasesuai D .Kdata JL Departemen igab namoEnergi dep/n aud nap tDaya aubm em fiDirektorat taisinirebJenderal K JO Listrik 2008) adalah: daerah an d e kjPemanfaatan a i(tahun r anceu m m k damtou eea rgp (dan ua ihhnias na ugknaEnergi bm gna de ibtidn ila hakap ga t 0.743 ngan ute ntCO2/MWh ab taip ada nuntuk em ,Ks Ja Ot,a inSumatra iin ddan ebpesret la 0.891 tCO2/MWh untuk daerah Jawa-Madura-Bali. Untuk proyek di luar area tersebut dapat fitA kaM inO i aD mE alePs gn n ay n )IC (y ain see no Im lica nlua od C gn dlb iuiB eterG ia rald tiayg)n gna idyliub N uBsG u pdndari tia lrne hyang etu nial kahi dihitung sesuai denganaemisi grid daerah pembangkit listrik utama dikeluarkan oleh aisenodnI id gnidliub neerg nagnabmegnep gnukudnem perusahaan penyedia A SAJ A GABlistrik. MEL .K UTNU UAJIH GNUDEG NANUGNAB KE
uatda smin kaikd dnem taim paakd,saitn im ahkeS nakparaH apsek h hia salkaa retan pa acjuig a iid n tua bem sreo td lae hPnag,n ubu Mo Or Dp EP kne an yneipgm abailn rea t d han lee t pgnn ayan kae hy ipn -ke ah ip/aita rey s aIC Bm G em ma kNeAy yuosrup aabladnta kiaal id m ib ASAJ AGABMEL KUTNU UAJIH GNUDEG NANUGNAB
KEYORP NAAYAIBMEP
utas halas nakidajid tapad ini namodeP ,imak nakparaH
.)KJL(
NAGNAUEK
keyorp- keyorp igab naanadnep nakaideynem/iayaibmem malad KJL igab nauca .igrene isneisife
5102 rebmevoN ,atrakaJ 5102 rebmevoN ,atrakaJ
rageriS .E ayluM KJO I naknabreP nasawagneP renoisimoK itupeD rageriS .E ayluM
KJO I naknabreP nasawagneP renoisimoK itupeD
JASA 30 4OTORITAS uajiHuga nJASA ujidH eGKEUANGAN aKEUANGAN nu ud gne aBGk|Pedoman eny|Pedoman oarn Pn Pembiayaan aa ibPembiayaan mek Pe naym ordP eProyek Pn |a N Bangunan A KGedung Ae SGedung A RHijau Oo TOd 35eP| NAGNAU 4OTORITAS gnn uagayn B oProyek aGBangunan yNaAiUbEm PJ SnAHijau aTIm untuk Jasa Keuangan nagnn auLembaga e K a s a J a g a b m e L k u t n u untuk Lembaga Jasa Keuangan agnaueK asaJ agabmeL kutnu
aynada apure
urab nanugna
Bab V RUANG INTERIOR
,igrene
KATA PENGANTAR
isneisi
.ria nad hab helO .sinsib g
Sejak Kyoto Protocol mengikat komitmen penurunan emisi dari negara-negara di dunia pada tahun 2005, dunia mulai menyadari bahwa perubahan iklim adalah suatu kenyataan pahit yang harus 5.1. Gambaran Umum disikapi dengan ketegasan. Skema pun dibuat, dimulai dari komitmen nasional di tahun 2009 hingga besar aktifitas para pekerja khususnya perkotaan menjelang Sebagian COP 21, dimana setiap negara diminta pada untukumumnya mengeluarkan target di baru yaiturIntended oadalah tkes id naan dalam Determined ruang, sehingga kualitas udara, danINDC, kenyamanan dalam ruang adalah penting Nationally Contribution (INDC).visual Melalui Indonesia mengeluarkan pernyataan ,)gnidliub ( nan untuk diperhatikan. target dengan sasaran lebih tinggi dari sebelumnya, yaitu 29% atau naik 3% dari komitmen sebelumnya. nabagian aideynep m Kegiatan fit out, yaitu aktifitas perencanaan dan konstruksi dalam gedung pada lantai, dinding, plafon, mekanikal dan elektrikal, dapat dilakukan oleh pihak manajemen nee rg ( uajih na Namun optimisme harus selalu kita pegang. Dalam 5 tahun terakhir, Indonesia telah membuat suatu pengguna dengan memperhatikan isu kesehatan dan kenyamanan dalam ruang tersebut. program rancangan menyeluruh dari seluruh kementerian terkait dengan perubahan iklim ini. Mulai fitka ini amale kegiatan fit Gas out Rumah yang ramah lingkungan, bukan hanya mengutamakan dari skemaSedangkan Rencana Aksi Nasional Kaca (RAN-GRK) hingga ke program-program yang kesehatan dan kenyamanan pengguna tetapi juga memperhatikan pemilihan material yang diselenggarakan secara mandiri di tingkat Kementerian maupun Kabupaten/Kota. ramah lingkungan, menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien serta meminimalkan Bangunan sebagai salah satu penyumbang emisi terbesar, juga masuk didalam skema ini. Green dampak lingkungan. adapek hisak Building Council Indonesia (GBC Indonesia) bekerjasama dengan berbagai lembaga Kementerian maupun Kabupaten/Kota turut serta dalam program-program penurunan emisi melalui penerapan NAMODEP na bangunan hijau. Salah satu faktor yang seringkali menjadi pertanyaan dan juga pendorong ASAJ AGABM terlaksananya suatu program bangunan hijau adalah faktor keuangan.
utas halas na
Oleh karena itu, GBC Indonesia mendukung adanya inisiatif skema Keuangan Berkelanjutan dari keyo rp- keyorp Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan ini kami ingin berbagi informasi dengan rekan-rekan Jasa Keuangan mengenai konsep bangunan hijau dan bagaimana bangunan hijau dapat memberikan dampak terhadap penurunan emisi. Kami juga berharap, dengan adanya dukungan dari sektor jasa keuangan maka penerapan konsep bangunan hijau dapat semakin meluas dan dapat menjadi bagian dari skema keuangan berkelanjutan. Bersama mari kita membuat perubahan dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang memberikan masa depan yang layak bagi generasi penerus bangsa.
51
Gambar 19. Desain Fit out Pencahayaan yang Hemat Energi dan Nyaman pada Ruang Interior
Salam hijau lestari,
KJO I naknab Naning Adiwoso Chairperson Green Building Council Indonesia
Gambar 20. Desain Fit out Ruangan yang Memaksimalkan Pencahayaan Alami pada Ruang Interior
KEUANGAN |Pedoman Pembiayaan OTORITAS JASA JASA KEUANGAN Pembiayaan Proyek Bangunan Gedung Hijau untuk Lembaga Jasa Keuangan
31 5 36
4
uajiH g nagnau
aynada apureb rusnu naamasek ikilimem tubesret rotkes agi
urab nanugnab kiab nanugnab adap natujnalrebek pisnirp ,aig a nhanya ad lnepapada raaatidaktifitas nea a einm isaat rkiadreb darpen naetKebijakan ujniaslen krepihak eibsinfmanajemen aenugk naebp ms ep an ania n sretep k nk aktetapi tackn gnjuga em n,a tidak terkait fitu out pada
ha
serta dalamnya dpemilihan irn tsu ni ,lokasi/gedung naa hb am urielp rn ota kh espengelolaan yn tap syang h,ah lasidilakukan geb tartidi sgir m noeke ird osetelah ta kejsn -re omulai tm kes igrene .n raia add h m aidloag nue s,srie eon beroperasi.
ynla da .aspiun resbib rusg nn ua nau alm seknia kik lim mutu sretary otn keh su agg itg eknau ds aPes .ata siJ wL irapigab ,tub hae O eap aep rbeem K .nanugnab
.ini sinsib gnaulep pakgnanem naka KJL n
5.2. Tahapan proyek dan stakeholder urab nanugnab kiab nanugnab adap natujnalrebek pisnirp isatnemelpmI dalam proyek ruang interior meliputi pemilihan gedung atau lokasi, perencanaan r,o e siTahapan ind n a aen niaelparn kapiud ecynn em ala Laynn auppa igt rek n e s e i s i f e psa adn ata n a ka em ridm reb had duK s J gn uais mek gnuk dan desain fit out,kpelaksanaan fit out dan operasional dan,ipemeliharaan. ,).rg id psigarenaedidaap uesru iw iann adliu hab b(min l a nan hu aloggn nea pb,hik sre eb jnea myin grs en ebh mk us ,a natia tns ag gnier pap nad i Pemilihan Gedung / Lokasi ela O i.d sDiperlukan ie nsyib au lem p na ak adan pD ukebijakan rem.K ayJ nL h ugging ua seb suntuk KJn L melakukan igm ab o ,td ubeepemilihan sr/ etn ka epu sadh rup leS taubme nha ngenp la a p nua komitmen manajemen gedung/lokasi umum, naspek i sinsaksesibilitas nauleppengguna akgnan m nakfasilitas kpartransportasi anumum erak neergyang ( umemenuhi ajih n.ia nugibnga b gnpa dib terhadap ied ilhaaKJaLgn aan etah nidau utitn a b tapadne dan gedung yang telah menerapkan konsep green (atau bersertifikas Greenship). friottk idnniaaanm a gan IC G a e nao ic nnu oC nidliuB neer keas iManajemen adn elpes naberperan k ida eyy npenting e)m mB apada la d (K JLis nini. ap isd ekngInulk ud em kutg nU puncak tahap
Desain ,)gnidliuPerencanaan b( nanugndan ab k epsa Fit adOut ap aynsusu hk atn aso iwdirn apI n ad g irn tsu dn ,nb ahn am ep .a is,e id id lii u euerr g nagnab Perencanaan dan desain harus memenuhi segala aspek, mulai dari aspek biaya, aspek naaideynep malaD .KJL igab namodep/naudnap taubmem fitaisinireb KJO waktu, aspek kualitas, aspek ekologi dan aspek kesehatan, keamanan dan kenyamanan and kjihhniasna ir anceu m damtou eea rgp (e u a ugknaa bm gna de ibtidn ila hakap ga t ngan ute nm ab taip ada nk em ,KsJa Ot,a iniin debpesret la manusia. fitA kaM inO i aD mE alePs gmaterial naa yn )IC (y airamah see no Im lica nlua od C dan gn dtidak lb iuiB eterG raladalah d gna idyldari iub Pemilihan beracun N n uByang sGu n pdnlingkungan tia lrne hia etutiaybagian g)n nial kahi perencanaan pada tahap.aini. senodnI id gnidliub neerg nagnabmegnep gnukudnem ASAJKomitmen AGAB MEL KiU TNU UAJIH GNUDEG NANUGNAB KE manajemen puncak serta ahli desain interior dan ahli mekanikal elektrikal perencanaan dan penentuan uatda h saktif kaikd dnem ta paa n im ahkeS nakparaH apsekberperan hia salkaa min redalam tan pa acjuig im kd,saitn a iiddesain. tua bem sreo td lae hPnag,n ubu FityOut Mo Or DPelaksanaan EP kne an neipgm abailn rea t d han lee t pgnn ayan kae hy ipn -ke ah ip/aita rey s aIC Bm G em ma kNeAy p yuosrup aabladnta kiaal id m ib Pelaksanaan fit out sangat penting karena manfaat yang dirancang tidak akan didapat ASAJ AGABMEL KUTNU UAJIH GNUDEG NANUGNAB KEYORP NAAYAIBMEP apabila penerapannya tidak sesuai dengan desain dan perencanaan. utas ha las nakifit dajout id twajib apad mengetahui ini namodkonsep eP ,imberkelanjutan ak nakparaH KJL( diterapkan NAGNAU EK Pelaksana yang .)ingin pada yang keyorp-ruangan keyorp tersebut, igab nasehingga anadnepkolaborasi nakaidedengan ynem/ahli-ahli iayaibm em terlibat malad harus KJL terus igabmenerus nauca dilakukan. .igrene isneisife Untuk pelaksanaan sertifikasi ruang interior, dibutuhkan Greenship Professional yang 5102 rebmevoN ,atrakaJ mengetahui dokumen yang harus dikumpulkan selama masa fit out dan pembelian/procurement. Pihak5yang 102 terlibat rebmevdalam oN ,atahap trakaini J adalah pelaksana fit out, ahli desain interior dan ahli mekanikal elektrikal Operasional dan Pemeliharaan rageriS .E ayluM Pada tahap ini dilakukan pemeriksaan, pemeliharaan dan perawatan secara berkala. KJO I naknabreP nasawagneP renoisimoK itupeD ragekebijakan riS .E aymanajemen, luM Komitmen atau prosedur operasional standar, program kegiatan evaluasi menjamin keberlanjutan konsep ramah KJO I serta nakna breP nadilakukan sawagneterus P renmenerus oisimoK untuk itupeD lingkungan selama masa operasional. Kebijakan manajemen meliputi upaya pengurangan pemakaian kendaraan bermotor pribadi, penyediaan fasilitas sepeda, penyediaan tanaman dalam ruang, testing commissioning secara mandiri, pemilihan peralatan yang hemat energi dan air, pemantauan penggunaan energi dan air serta upaya melakukan improvement, pembelian material yang ramah lingkungan, reduce, reuse, recycle, pengelolaan sampah, pemantauan kadar CO2, ruang bebas asap rokok, pelatihan serta aktifitas hijau. JASA 32 4OTORITAS uajiHuga nJASA ujidH eGKEUANGAN aKEUANGAN nu ud gne aBGk|Pedoman eny|Pedoman oarn Pn Pembiayaan aa ibPembiayaan mek Pe naym ordP eProyek Pn |a N Bangunan A KGedung Ae SGedung A RHijau Oo TOd 37eP| NAGNAU 4OTORITAS gnn uagayn B oProyek aGBangunan yNaAiUbEm PJ SnAHijau aTIm untuk Jasa Keuangan nagnn auLembaga e K a s a J a g a b m e L k u t n u untuk Lembaga Jasa Keuangan agnaueK asaJ agabmeL kutnu
aynada apure
urab nanugna ,igdibuat, rene isneisi Selanjutnya dengan prosedur operasional standar dan program kegiatan yang telah KATA PENGANTAR dilaksanakan pemeriksaan, pemeliharaan dan perawatan secara berkala. .ria nad hab Manajemen, pihak ketiga dan pengguna ruangan berperan penting pada tahapan ini helO .sinsib g
Sejak Kyoto Protocol mengikat komitmen penurunan emisi dari negara-negara di dunia pada tahun 2005, dunia mulai menyadari bahwa perubahan iklim adalah suatu kenyataan pahit yang harus disikapi dengan ketegasan. Skema pun dibuat, dimulai dari komitmen nasional di tahun 2009 hingga menjelang COP 21, dimana setiap negara diminta untuk mengeluarkan target baru yaiturIntended otkes id naan Nationally Determined Contribution (INDC). Melalui INDC, Indonesia mengeluarkan pernyataan ,)gnidliub ( nan target dengan sasaran lebih tinggi dari sebelumnya, yaitu 29% atau naik 3% dari komitmen sebelumnya. naaideynep m
nee rg ( uajih na Namun optimisme harus selalu kita pegang. Dalam 5 tahun terakhir, Indonesia telah membuat suatu program rancangan menyeluruh dari seluruh kementerian terkait dengan perubahan iklim ini. Mulai fitka ini amale dari skema Rencana Aksi Nasional Gas Rumah Kaca (RAN-GRK) hingga ke program-program yang diselenggarakan secara mandiri di tingkat Kementerian maupun Kabupaten/Kota. Bangunan sebagai salah satu penyumbang emisi terbesar, juga masuk didalam skema ini. Green adapek hisak 21. Tahapan dam Stakeholder pada Pengadaan Ruang Interior Building CouncilGambar Indonesia (GBC Indonesia) bekerjasama dengan berbagai lembaga Kementerian maupun Kabupaten/Kota turut serta dalam program-program penurunan emisi melalui penerapan NAMODEP na bangunan hijau. Salah satu faktor yang seringkali menjadi pertanyaan dan juga pendorong ASAJ AGABM 5.3. Pengadaansuatu dan investasi Interior terlaksananya program Bangunan bangunan Ruang hijau adalah faktor keuangan.
tas halas na Dampak ekonomi sebuah ruang interior memiliki dua dampak langsung dan tidakulangsung Oleh karena itu, GBC Indonesia mendukung adanya inisiatif skema Keuangan Berkelanjutan dari dilihat dari perkembangannya, penggunaan dan pembuangan. Dampak ekonomi langsung keadalah yo rp- keyorp Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan ini kami ingin berbagi informasi dengan rekan-rekan Jasa yang terkait dengan biaya siklus hidup, bahan, tenaga kerja, dll. biaya eksternal dan manfaat Keuangan mengenai konsep bangunan hijau dan bagaimana bangunan hijau dapat memberikan diperoleh secara tidak langsung dipengaruhi oleh area yang disewa dan digunakan, termasuk biaya dampak terhadap penurunan emisi. Kami juga berharap, dengan adanya dukungan dari sektor jasa lingkungan yang terkait dengan aktivitas fit out, hilangnya keanekaragaman hayati, dan manfaat keuangan maka penerapan konsep bangunan hijau dapat semakin meluas dan dapat menjadi bagian sosial, seperti penciptaan lapangan kerja. dari skema keuangan berkelanjutan. Pembiayaan yang berkaitan dengan aktivitas fit out dapat diselaraskan dengan high Bersama maribuilding, kita membuat dankemudahan menjadikandari Indonesia satuberada. negara Akan yang 51 performance karenaperubahan mendapatkan gedungsebagai dimanasalah ruangan memberikan masa depan yang layak bagi generasi penerus bangsa. tetapi manfaat ini yang sulit untuk dihitung sehingga cenderung tidak dihargai, atau bahkan diabaikan. Jenis penghargaan akan tergantung pada 'siapa yang membayar' dan 'siapa yang diuntungkan', dengan perspektif yang berbeda untuk berbeda stakeholder - investor, pengembang, pengguna (penyewa, pengelolaan dan staff pemeliharaan, dan pengunjung), Salam hijau lestari, masyarakat/pemerintah, dan tetangga.
KJO I naknab
Contoh biaya awal yang dikeluarkan pada bangunan gedung berdasarkan tipe investasi. Naning Adiwoso
Chairperson Green Building Council Indonesia
KEUANGAN |Pedoman Pembiayaan OTORITAS JASA JASA KEUANGAN Pembiayaan Proyek Bangunan Gedung Hijau untuk Lembaga Jasa Keuangan
33 5 38
4
uajiH g nagnau
aynada apureb rusnu naamasek ikilimem tubesret rotkes agi
urab nanugnab kiab nanugnab adap natujnalrebek pisnirp ,aig a nan adlnepan raaatidnea m irkiadreb darpen naetujniaslen kreeibsinfaenugk naebp ms ep ania sretep ku nk aka tackn gnein em n,a
ha
d irn tsu ni ,h naa hb am urielp rn ota kh esaidloag yn tap s h,ah lasis,srie geb tartisgir meon noeke ird ota kejsn -re otm kes igrene .n raia add m nue ynla da .aspiun resbib rusg nn ua nau alm seknia kik lim mutu sretary otn keh su agg itg eknau ds aPes .ata siJ wL irapigab ,tub hae O eap aep rbeem K .nanugnab
.ini sinsib gnaulep pakgnanem naka KJL n urab nanugnab kiab nanugnab adap natujnalrebek pisnirp isatnemelpmI
r,o niaelparn kapiud ecynn em ala Laynn auppa igt rek ne e sisind eisin feaa ken psa adn ata na ka em ,iridm reb had duK s J gn uais mek gnuk ,).rg id psigarenaedidaap uesru iw iann adliu hab b(min l a nan hu aloggn nea pb,hik sre eb jnea myin grs en ebh mk us ,a natia tns ag gnier pap nad i ela O i.d sie nsyib aulem p na ak a pD urem.K ayJ nL hugging ua seb s KJn La igm ab o ,td ubeep sr/ etn ka epu sadh rup leS taubme nha ngenp la nua ni sinsib gnaulep pakgnanem naka KJL nakparahid uti anerak neerg ( uajih n.ia nugnab gnadib id ilha aganet nautnab tapadne
friottk aelpes gan IC G nao ic nnu oC nidliuB neer keas iidnniaaanm adn na k ida eyy ne)m mB ala d (Ka JLis ne ap isd ekngInulk ud em kutg nU ,)gnidliub( nanugnab kepsa adap aynsusu hk atn aso iwdirn apI n ad g irn tsu dn ,nb ahn am ep .a is,e id id lii u euerr g nagnab naaideynep malaD .KJL igab namodep/naudnap taubmem fitaisinireb KJO
and kjihhniasna ir anceu m damtou eea rgp (e ua ugknaa bm gna de ibtidn ila hakap ga t ngan ute nm ab taip ada nk em ,KsJa Ot,a iniin debpesret la fitA kaM inO i aD mE alePs gn naa yn )IC (y ain see no lica nlua od C gn dlb iuiB rald gna idyliub N uBsGu pdnIm tia lrneeterG hia etutiayg)n nial kahi aisenodnI id gnidliub neerg nagnabmegnep gnukudnem ASAJ AGABMEL .K UTNU UAJIH GNUDEG NANUGNAB
KE
uatda smin kaikd dnem taim paakd,saitn im ahkeS nakparaH apsek h hia salkaa retan pa acjuig a iid n tua bem sreo td lae hPnag,n ubu Gambar 22. Diagram Pie Bobot Pembiayaan Bangunan
Mo Or Dp EP kne an yneipgm abailn rea t d han lee t pgnn ayan kae hy ipn -ke ah ip/aita rey s aIC Bm G em ma kNeAy yuosrup aabladnta kiaal id m ib gambar bahwa pengadaan ASAJ Pada AGAB MEL diatas KUTNterlihat U UAJ IH Gpada NUDbangunan EG NANbaru UGN50% AB biaya KEterletak YORP pada NAAY AIBMEP bangunan (core and shell), kemudian pada aktivitas fitout dan mekanikal electrical. utas halas nakidajid tapad ini namodeP ,imak nakparaH .)KJL( NAGNAUEK menjadi tiga keyorpPengadaan - keyorp igbangunan ab naangedung adnepdapat nakdibagi aideyn em/iay aibkelompok: mem malad KJL igab nauca •Pemilik / Operator - kelompok yang menyewakan dan mengoperasional gedung; dan .igrene isneisife •Pemilik / yang menduduki - kelompok yang mengembangkan gedung untuk bisnis inti mereka sebagai pengguna. 5102 rebmevoN ,atrakaJ Setiap stakeholder cenderung memiliki perspektif yang berbeda mengenai investasi di 51atribut 02 rebdan mevapakah oN ,atbiaya rakaJtambahan yang dikeluarkan merupakan investasi bisnis bangunan hijau yang baik.
rageriS .E ayluM
Data pada bangunan hijau di Indonesia, diperoleh nilai besaran investasi di bangunan hijau KJO Iditentukan naknoleh abrtarget eP dan naupaya sawkeberlanjutan agneP ryang eno isidicapai. moKBesar ituinvestasi peD berada bervariasi ingin rageriS .E ayluM dalam angka 5% -21% dengan rata-rata sebesar 11%. KJO I naknabreP nasawagneP renoisimoK itupeD Penambahan biaya tidak harus ada di dalam sebuah proyek bangunan hijau. Saat ini banyak material dan teknologi ramah lingkungan yang membutuhkan biaya lebih, sebenarnya di lapangan banyak strategi dan teknologi ramah lingkungan yang memiliki biaya sama atau lebih rendah dari teknologi "yang tidak terlalu ramah lingkungan" Dengan memadukan teknologi hijau yang harganya lebih murah dengan teknologi hijau yang harganya sama atau lebih tinggi dapat memiliki sebuah proyek bangunan yang hijau yang biaya yang sama sebagai proyek bangunan konvensional. JASA 34 4OTORITAS uajiHuga nJASA ujidH eGKEUANGAN aKEUANGAN nu ud gne aBGk|Pedoman eny|Pedoman oarn Pn Pembiayaan aa ibPembiayaan mek Pe naym ordP eProyek Pn |a N Bangunan A KGedung Ae SGedung A RHijau Oo TOd 39eP| NAGNAU 4OTORITAS gnn uagayn B oProyek aGBangunan yNaAiUbEm PJ SnAHijau aTIm untuk Jasa Keuangan nagnn auLembaga e K a s a J a g a b m e L k u t n u untuk Lembaga Jasa Keuangan agnaueK asaJ agabmeL kutnu
aynada apure
urab nanugna ,igrene isneisi Kunci untuk biaya bangunan hijauKyang efektif dan desain situs terletak dalam hubungan ATA P ENGANTAR timbal balik dan keterkaitan antara biaya dan kinerja trade-off yang ada antara sistem bangunan .ria nad hab yang berbeda. helO .sinsib g
Sejak Kyoto Protocol mengikat komitmen penurunan emisi dari negara-negara di dunia pada tahun 2005, duniadan mulai menyadari bahwa perubahan adalah suatu kenyataan pahit yang harus 5.4. Resiko tantangan Bangunan Hijau Bangunaniklim Ruang Interior disikapi dengan ketegasan. Skema pun dibuat, dimulai dari komitmen nasional di tahun 2009 hingga Kendala utama yang dihadapi dalam membuat sebuahh ruang interior ramah lingkungan menjelang COP 21, dimana setiap negara diminta untuk mengeluarkan target baru yaiturIntended otkes id naan adalah kesepakatan dengan pihak manajemen gedung yang dihuni. Beberapa keterbatasan desain Nationally Determined Contribution (INDC). Melalui INDC, Indonesia mengeluarkan pernyataan dan pengadaan akan dialami oleh ruang interior saat proses menuju ramah lingkungan. ,)gnid liub ( nan target dengan sasaran lebih tinggi dari sebelumnya, yaitu 29% atau naik 3% dari komitmen Hambatan proses dalam pengadaan Ruang interior hijau: sebelumnya. naaideynep m Umur ruang interior yang berganti desain sesuai tren 3-4 tahun sekali nee rg ( uajih na Namun optimisme harus selalu kita pegang. Dalam 5 tahun terakhir, Indonesia telah membuat suatu Biaya yang tinggi dimuka program rancangan menyeluruh dari seluruh kementerian terkait dengan perubahan iklim ini. Mulai fitka ini amale risiko pasar tinggi dari skema Rencana Aksi Nasional Gas Rumah Kaca (RAN-GRK) hingga ke program-program yang Lemahnya dukungan lingkungan diselenggarakan secara mandiri di tingkat Kementerian maupun Kabupaten/Kota. Informasi yang asimetri Bangunan salah Pembiayaan satu penyumbang terbesar, juga masuk didalam skema ini. Green Isu sebagai khusus dalam Ruang emisi Interior adapek hisak Building Council Indonesia (GBC Indonesia) bekerjasama dengan lembaga Kementerian • Sektor keuangan tidak memahami green building 'menuntut kelas' berbagai dalam pembiayaan. maupun Kabupaten/Kota serta dalam penurunan emisi efisiensi melalui properti. penerapan NAMODEP na • Kesulitan untuk penyewaturut bangunan, pemilikprogram-program bangunan dan bank untuk menilai bangunan Salahdansatu faktor yang seringkali menjadi pertanyaaninvestasi dan juga pendorong • Pengelolahijau. bangunan pemilik bangunan merasa sulit untuk menghitung dalam ASAJ AGABM terlaksananya suatu program bangunan hijau adalah faktor keuangan. langkah-langkah hijau.
tas halas na • Kebutuhan akan manajemen jangka panjang dan pengalihan tanggung jawab dari layananuumum Oleh karena itu, GBC Indonesia mendukung adanya inisiatif skema Keuangan Berkelanjutan dari keyo rp- keyorp Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan ini kami ingin berbagi informasi dengan rekan-rekan Jasa Keuangan mengenai konsep bangunan hijau dan bagaimana bangunan hijau dapat memberikan 5.5. Evaluasi dan Mitigasi Bangunan Hijau Bangunan Ruang Interior dampak terhadap penurunan emisi. Kami juga berharap, dengan adanya dukungan dari sektor jasa Hambatan dan isu khusus pada penyelenggaraan bangunan hijau ruang interior dapat keuangan maka penerapan konsep bangunan hijau dapat semakin meluas dan dapat menjadi bagian diselesaikan dengan beberapa hal berikut: dari skema keuangan berkelanjutan. • Komitmen manajemen untuk menyelenggarakan bangunan hijau ruang interior mulai dari tahap awal, mari yaitukitadesain dan perubahan perencanaan, sehingga semua kalkulasi biaya Bersama membuat dan menjadikan Indonesia sebagai salahdan saturesiko negaradapat yang 51 disimulasikan di awal untuk meminimalkan hambatan-hambatan yang mungkin akan muncul memberikan masa depan yang layak bagi generasi penerus bangsa. • Menjaga komitmen tim penyelenggaraan fit out ruang interior sampai pada tahap operasional dan pemeliharaan sehingga setiap tahapan proses terkawal dengan baik dan hasil pembangunan sesuai dengan yang diharapkan/direncanakan Salam hijau lestari, • Melakukan evaluasi secara rutin dan membuat rencana aksi dengan cepat dan tepat • Pengembangan kapasitas semua pemangku kepentingan: pemilik gedung/manajemen, KJO I naknab penyelenggara fit out, Green Team, pengguna/tenan dan pihak pembiayaan/asuransi mengenai Naning Adiwoso konsep green building dan keuntungan-keuntungan yang akan didapatkan dengan disertai data yang akurat dan dapat dipercaya Chairperson Green Building Council Indonesia • Membuat dokumentasi penerapan green building sebagai referensi untuk pengembangan proyek fit out ruang interior berikutnya 5.6. Implementasi - emission reduction Sesuai dengan tujuan awal konsep keuangan berkelanjutan OJK guna mendukung komitmen pemerintah untuk menurunkan emisi gas rumah kaca, maka penerapan bangunan hijau pada bangunan gedung baru dapat berkontribusi dalam hal efisiensi energi dan pemakaian material lokal. KEUANGAN |Pedoman Pembiayaan OTORITAS JASA JASA KEUANGAN Pembiayaan Proyek Bangunan Gedung Hijau untuk Lembaga Jasa Keuangan
35 5 40
4
uajiH g nagnau
aynada apureb rusnu naamasek ikilimem tubesret rotkes agi
urab nanugnab kiab nanugnab adap natujnalrebek pisnirp ,aig a nan adlnlistrik, raa nea m irkiadreb darpen nEnergi aetujniutama aslen kreeidalam bsinfaenbangunan ugk naebp ms ep a nia epan atid sretep ku nk aka tac kn gnein em n,a adalah energi sedangkan sebagian besar pembangkit
ha
adalah kadar n d idi rn tsIndonesia u ni ,h naa hb am uberbahan rielp rn ota kh ebakar saidlobatu ag yn tap s yang h,ah lasimengemisikan geb tartisgir m noepolusi ke ird ottinggi. kejsn -re oUntuk tm kes igrene .listrik raia add m nubara e s,srie eon a itu setiap penghematan listrik (MWh) akan berkontribusi dalam mengurangi polusi udara akibat
ae ynla da .aspiun resbib rusg nu a naalm seknia kik lim mutu besret rotkes agitek adaP .atasiwirap hpembakaran O eap aep bahan bakarn fosilu (batu bara, minyak dll).rem aynhuggnuses KJL igab ,tub .nanugnab Faktor emisi sesuai data Departemen .ini sinEnergi sib dan gnSumber auleDaya p pMineral akgnDirektorat anemJenderal naka KJL n Listrik dan Pemanfaatan Energi (tahun 2008) adalah: 0.743 tCO2/MWh untuk daerah Sumatra dan urab nanugnab kiab nanugnab adap natujnalrebek pisnirp isatnemelpmI 0.891 tCO2/MWh untuk daerah Jawa-Madura-Bali. Untuk proyek di luar area tersebut dapat r,o niaelparn kapiud ecynn em ala Laynn auppa igt rek ne e ssesuai isind eisdengan in feaa ken pemisi sa adn ata na ka em ,ilistrik ridm reb had dyang uK s J gdikeluarkan n uoleh ais mek gnuk dihitung grid daerah dari pembangkit utama
,perusahaan ).rg id psigarenaedidaap uesru iw iann adliu hpenyedia ab b(min l a nlistrik. an hu aloggn nea pb,hik sre eb jnea myin grs en ebh mk us ,a natia tns ag gnier pap nad i ela O i.d sie nsyib aulem p na ak a pD urem.K ayJ nL hugging ua seb s KJn La igm ab o ,td ubeep sr/ etn ka epu sadh rup leS taubme nha ngenp la nua ni sinsib gnaulep pakgnanem naka KJL nakparahid uti anerak neerg ( uajih n.ia nugnab gnadib id ilha aganet nautnab tapadne
friottk aelpes gan IC G nao ic nnu oC nidliuB neer keas iidnniaaanm adn na k ida eyy ne)m mB ala d (Ka JLis ne ap isd ekngInulk ud em kutg nU ,)gnidliub( nanugnab kepsa adap aynsusu hk atn aso iwdirn apI n ad g irn tsu dn ,nb ahn am ep .a is,e id id lii u euerr g nagnab naaideynep malaD .KJL igab namodep/naudnap taubmem fitaisinireb KJO
and kjihhniasna ir anceu m damtou eea rgp (e ua ugknaa bm gna de ibtidn ila hakap ga t ngan ute nm ab taip ada nk em ,KsJa Ot,a iniin debpesret la fitA kaM inO i aD mE alePs gn naa yn )IC (y ain see no lica nlua od C gn dlb iuiB rald gna idyliub N uBsGu pdnIm tia lrneeterG hia etutiayg)n nial kahi aisenodnI id gnidliub neerg nagnabmegnep gnukudnem ASAJ AGABMEL .K UTNU UAJIH GNUDEG NANUGNAB
KE
uatda smin kaikd dnem taim paakd,saitn im ahkeS nakparaH apsek h hia salkaa retan pa acjuig a iid n tua bem sreo td lae hPnag,n ubu Mo Or Dp EP kne an yneipgm abailn rea t d han lee t pgnn ayan kae hy ipn -ke ah ip/aita rey s aIC Bm G em ma kNeAy yuosrup aabladnta kiaal id m ib ASAJ AGABMEL KUTNU UAJIH GNUDEG NANUGNAB
KEYORP NAAYAIBMEP
utas halas nakidajid tapad ini namodeP ,imak nakparaH
.)KJL(
NAGNAUEK
keyorp- keyorp igab naanadnep nakaideynem/iayaibmem malad KJL igab nauca .igrene isneisife
5102 rebmevoN ,atrakaJ 5102 rebmevoN ,atrakaJ
rageriS .E ayluM KJO I naknabreP nasawagneP renoisimoK itupeD rageriS .E ayluM
KJO I naknabreP nasawagneP renoisimoK itupeD
JASA 36 4OTORITAS uajiHuga nJASA ujidH eGKEUANGAN aKEUANGAN nu ud gne aBGk|Pedoman eny|Pedoman oarn Pn Pembiayaan aa ibPembiayaan mek Pe naym ordP eProyek Pn |a N Bangunan A KGedung Ae SGedung A RHijau Oo TOd 41eP| NAGNAU 4OTORITAS gnn uagayn B oProyek aGBangunan yNaAiUbEm PJ SnAHijau aTIm untuk Jasa Keuangan nagnn auLembaga e K a s a J a g a b m e L k u t n u untuk Lembaga Jasa Keuangan agnaueK asaJ agabmeL kutnu
aynada apure
urab nanugna
KATA PENGANTAR Bab VI BANGUNAN RUMAH TINGGAL
,igrene
isneisi
.ria nad hab helO .sinsib g
Sejak Kyoto Protocol mengikat komitmen penurunan emisi dari negara-negara di dunia pada tahun 2005, dunia mulai menyadari bahwa perubahan iklim adalah suatu kenyataan pahit yang harus 6.1. Gambaran Umum disikapi dengan ketegasan. Skema pun dibuat, dimulai dari komitmen nasional di tahun 2009 hingga bangunan berfungsi sebagai tempattarget tinggal atau hunian menjelang Rumah COP 21,merupakan dimana setiap negara yang diminta untuk mengeluarkan baru yaitu rIntended otkdan es id naan sarana Determined pembinaan keluarga. Konsep rumah ramah lingkungan sudah sepatutnya pernyataan memenuhi Nationally Contribution (INDC). Melalui INDC, Indonesia mengeluarkan ,komitmen )gnidliub ( nan dasar layaksasaran huni dengan memenuhi persyaratan yaitu keselamatan target dengan lebih tinggi dari sebelumnya, 29% ataubangunan naik 3% dan dari kecukupan minimum luas bangunan serta kesehatan penghuninya. Rumah ramah lingkungan merupakan sebelumnya. naaideynep m rumah yang bijak dalam menggunakan lahan, efisien dan efektif dalam penggunaan energi dan ee rg ( uajih na Namun harus konservasi selalu kita pegang. tahunalam terakhir, suatu air, optimisme memperhatikan materialDalam sumber5 daya sertaIndonesia sehat dantelah amanmembuat bagin penghuni program rancangan menyeluruh dari seluruh kementerian terkait dengan perubahan iklim ini. Mulai rumah. fitka ini amale Energi Terbarukan dari skema Rencana Aksi Nasional Gas Rumah Kaca (RAN-GRK) hingga ke program-program yang dari Matahari diselenggarakan secara mandiri di tingkat Kementerian maupun Kabupaten/Kota. Pencahayaan BangunanBuatan sebagai salah satu penyumbang emisi terbesar, juga masuk didalam skema ini. Green
adapek hisak
Building Council Indonesia (GBC Indonesia) bekerjasama dengan berbagai lembaga Kementerian maupun Kabupaten/Kota turut serta dalam program-program penurunan emisi melalui penerapan NAMODEP na bangunan hijau. Salah satu faktor yang seringkali menjadi pertanyaan dan juga pendorong ASAJ AGABM Pencahayaan terlaksananya suatu program bangunan hijau adalah faktor keuangan. Alami utas halas na Pengkondisian Oleh karena itu, GBC Indonesia mendukung adanya inisiatif skema Keuangan Berkelanjutan dari Udara keyo rp- keyorp Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan ini kami ingin berbagi informasi dengan rekan-rekan Jasa Keuangan mengenai konsep bangunan hijau dan bagaimana bangunan hijau dapat memberikan Meteran Listrik dampak terhadap penurunan emisi. Kami juga berharap, dengan adanya dukungan dari sektor jasa keuangan maka penerapan konsep bangunan hijau dapat semakin meluas dan dapat menjadi bagian dari skema keuangan berkelanjutan. Perangkat Hemat Energi Bersama mari kita membuat perubahan dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang memberikan masa depan yang layak bagi generasi penerus bangsa. Sistem Penampungan Air Hujan Irigasi Hemat Air
51
Salam hijau lestari, Alat Plambing Hemat Air
KJO I naknab
Naning Adiwoso
Sistem Pengolahan Chairperson Green Building Council Indonesia Limbah Domestik
Gambar 23. Penerapan Efisiensi Energi dan Air pada Rumah Tinggal
JASA KEUANGAN KEUANGAN |Pedoman Pembiayaan Pembiayaan Proyek Bangunan Gedung Hijau OTORITAS JASA untuk Lembaga Jasa Keuangan
37 5 42
4
uajiH g nagnau
aynada apureb rusnu naamasek ikilimem tubesret rotkes agi
urab nanugnab kiab nanugnab adap natujnalrebek pisnirp ,aig sinfaenuyang p a lingkungan adlnedan raman aatidnea m irkiadreb darpen naetPerawatan ujniaslen kreeib gk naeb ms ep nan ania pan a sjuga retep ku nk aka tackn gfaktor nein empenting, n,a rumah ramah merupakan
ha
keberlanjutan rumah harus dengan ramah dkarena irn tsu ni ,h naa hb am uridari elp rn ota kh esairamah dloag yn tap s h,ah lasis ,srie geb tdisertai artisgir me on noeke irperilaku ota kejsn -re otm kes igrene .n raia add m nulingkungan e d lingkungan oleh penghuninya.
ynla da .aspiun resbib rusg nn ua nau alm seknia kik lim mutu sretary otn keh su agg itg eknau ds aPes .ata siJ wL irapigab ,tub hae O eap aep rbeem K Pemahaman konsep akan rumah ramah lingkungan merupakan faktor utama.nyang anugharus na b .ini kesalahpahaman sinsib gnaakan uleanggapan p pakg nanrumah em n aka KJL n diprioritaskan untuk menghindari bahwa ramah lingkungan atau rumah urab nanugnamerupakan b kiab narumah nugnayang b admemerlukan ap natujnabiaya lrebeperawatan k pisnirp tinggi isatne melp mI yang memiliki banyak lahan hijau. r,o niaelparn kapiud ecynn em ala Laynn auppa igt rek ne e sisind eisin feaa ken psa adn ata na ka em ,iridm reb had duK s J gn uais mek gnuk
,).rg id psigarenaedidaap uesru iw iann adliu hab b(min l a nan hu aloggn nea pb,hik sre eb jnea myin grs en ebh mk us ,a natia tns ag gnier pap nad i 6.2. Tahapan proyek ela O sie nsyib genp audan lem pstakeholder na ak a pD urem.K ayJ nL hugging ua seb s KJn La igm ab o ,td ubeep sr/ etn ka epu sadh rup leS taubme nh a i.d n la nua Penerapan rumah lingkungan dilakukan rumah akantidibangun ni siramah nsib gn aulep padapat m nakapada kpayang anerak neerg ( uajih n.ia nu gnab gnak dginbanied ilhaKJaLgnaan etrah nidau utn ab tapadne
atau rumah yang telah terbangun dan juga rumah yang ditata kembali. friottk aelpes gan IC G nao ic nnu oC nidliuB neer keas iidnniaaanm adn na k ida eyy ne)m mB ala d (Ka JLis ne ap isd ekngInulk ud em kutg nU Tahapan utama pada rumah yang akan dibangun atau ditata kembali adalah perencanaan ,)gnidan dliudesain b( naserta nugnmasa ab kkonstruksi. epsa adap aynsusu hk atn aso iwdirn apI n ad g irn tsu dn ,nb ahn am ep .a is,e id id lii u euerr g nagnab
naaideynTahapan ep malutama aD .Kpada JL rumah igab yang namtelah odepterbangun /naudnapadalah taub mem fitaisdan inirperawatan eb KJO pemeliharaan and kjihhniasna ir anceu m damtou eea ryang gp (e udilakukan. a ugknaa bm gna de ibtidn ila hakap ga t ngan ute nm ab taip ada nk em ,KsJa Ot,a iniin debpesret la fitA kaM i aD mE alePs gn ndan aa yn )IC (y ain see no lica nlua od C gn dlb iuiB rald gna idyliub N uBsGu pdnIm tia lrneeterG hia etutiayg)n nial kahi inO Perencanaan Desain Perencanaan dan desainaiharus aspek senodmemenuhi I id gnidsegala iub neaspek, rg namulai gnabdari megn p gnbiaya, ukudaspek nem ASAJ AGABMEL .K U TNnU UAlJ IH eG NU DE G eN AN UG NAB
KE
waktu, aspek kualitas, aspek ekologi dan aspek kesehatan, keamanan dan kenyamanan uatda h smin kaikd dnem taim paakd,saitn im ahkeS nakparaH apsekmanusia. hia salkaa retan pa acjuig a iid n tua bem sreo td lae hPnag,n ubu material efisien,abramah tidakka beracun bagian dari Mo Or DPemilihan EP kne an yneipyang rea t d hlingkungan an lee t pgnn adan yan ipn -ke aadalah h ip/aita rey s aIC Bm G em ma kNeAy p yuosrup gm aabladnta ailn kiaal id ehy m ib perencanaan pada tahap ini. ASAJ AGABMEL KUTNU UAJIH GNUDEG NANUGNAB KEYORP NAAYAIBMEP Pihak yang terlibat adalah pemilik rumah dan arsitek. utas ha las nakida jid tapad ini namodeP ,imak nakparaH .)KJL( NAGNAUEK Pelaksanaan Konstruksi keyorp-Pelaksanaan keyorp igakonstruksi b naanadsangat nep npenting akaidekarena ynem/manfaat iayaibm em dirancang malad Ktidak JL iakan gab didapat nauca yang apabila penerapannya tidak sesuai dengan desain dan perencanaan. .igrene isneisife Pelaksana konstruksi wajib mengetahui konsep berkelanjutan yang ingin diterapkan pada 5102 rebmevoN ,atrakaJ ruangan tersebut, sehingga kolaborasi dengan ahli-ahli yang terlibat harus terus menerus dilakukan. Pihak5yang 102 rterlibat ebmevoadalah N ,atrpemilik akaJ rumah, kontraktor dan arsitek untuk memastikan pelaksanaan sesuai desain. rageriS .E ayluM Pemeliharaan dan perawatan KJOPenting I nauntuk knamelakukan breP npemeliharaan asawagdan neperawatan P renoarea isihijau modan K ipengelolaan tupeD sampah r a g e r i S . E a y l u M yang benar. Untuk itu dalam tahap ini, pemilik rumah berperan sangat besar dengan pihak KJO I melibatkan naknabreP nasterkait awagnuntuk eP remelakukan noisimoKperawatan itupeD dan pemeliharaan.
JASA 38 4OTORITAS uajiHuga nJASA ujidH eGKEUANGAN aKEUANGAN nu ud gne aBGk|Pedoman eny|Pedoman oarn Pn Pembiayaan aa ibPembiayaan mek Pe naym ordP eProyek Pn |a N Bangunan A KGedung Ae SGedung A RHijau Oo TOd 43eP| NAGNAU 4OTORITAS gnn uagayn B oProyek aGBangunan yNaAiUbEm PJ SnAHijau aTIm untuk Jasa Keuangan nagnn auLembaga e K a s a J a g a b m e L k u t n u untuk Lembaga Jasa Keuangan agnaueK asaJ agabmeL kutnu
aynada apure
urab nanugna
KATA PENGANTAR
,igrene
isneisi
.ria nad hab helO .sinsib g
Sejak Kyoto Protocol mengikat komitmen penurunan emisi dari negara-negara di dunia pada tahun 2005, dunia mulai menyadari bahwa perubahan iklim adalah suatu kenyataan pahit yang harus disikapi dengan ketegasan. Skema pun dibuat, dimulai dari komitmen nasional di tahun 2009 hingga menjelang COP 21, dimana setiap negara diminta untuk mengeluarkan target baru yaiturIntended otkes id naan Nationally Determined Contribution (INDC). Melalui INDC, Indonesia mengeluarkan pernyataan ,)gnidliub ( nan target dengan sasaran lebih tinggi dari sebelumnya, yaitu 29% atau naik 3% dari komitmen sebelumnya. naaideynep m
nee rg ( uajih na Namun optimisme harus selalu kita pegang. Dalam 5 tahun terakhir, Indonesia telah membuat suatu program rancangan menyeluruh dari seluruh kementerian terkait dengan perubahan iklim ini. Mulai fitka ini amale dari skema Rencana Aksi Nasional dam Gas Stakeholder Rumah Kacapada (RAN-GRK) hingga ke program-program yang Gambar 24. Tahapan Pengadaan Rumah TInggal diselenggarakan secara mandiri di tingkat Kementerian maupun Kabupaten/Kota. Bangunan sebagai satuBangunan penyumbang emisi terbesar, juga masuk didalam skema ini. Green 6.3. Pengadaan dansalah investasi Rumah Tinggal adapek hisak Building Council Indonesia (GBC Indonesia) bekerjasama dengan berbagai lembaga Kementerian ekonomi sebuah bangunan tinggal memiliki dua dampak langsungpenerapan dan tidak maupunDampak Kabupaten/Kota turut serta dalam tempat program-program penurunan emisi melalui N AM ODEP na langsung dilihat dari perkembangannya, penggunaan dan pembuangan. Dampak ekonomi langsung bangunan hijau. Salah satu faktor yang seringkali menjadi pertanyaan dan juga pendorong ASAdan J AGABM adalah yang terkait dengan biaya siklushijau hidup dan manfaat tanah, bahan, dll. biaya eksternal terlaksananya suatu program bangunan adalah faktor keuangan. manfaat diperoleh secara tidak langsung dipengaruhi oleh bangunan, termasuk biaya lingkungan utas halas na Oleh terkait karenadengan itu, GBC Indonesia mendukung adanya inisiatifhayati, skemadan Keuangan dari yang infrastruktur, hilangnya keanekaragaman manfaatBerkelanjutan sosial. k e y o rp- keyorp Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan ini kami ingin berbagi informasi dengan rekan-rekan Jasa Sementara fokus pada rumah tinggal biasanya dalam meminimalkan area desain dan Keuangan mengenai konsep bangunan hijau dan bagaimana bangunan hijau dapat memberikan pembangunan dan jarang melibatkan siklus hidup biaya, ada apresiasi yang berkembang bahwa dampak terhadap penurunan emisi. Kami juga berharap, dengan adanya dukungan dari sektor jasa penilaian yang dilihat adalah tingginya value dari lingkungan terbangun, terutama dalam hal keuangan maka penerapan konsep bangunan hijau dapat semakin meluas dan dapat menjadi bagian lingkungan rumah tinggal. dari skema keuangan berkelanjutan. Pengadaan bangunan rumah tinggal dapat dibagi menjadi tiga kelompok: Bersama kita membuat perubahan danmengembangkan menjadikan Indonesia sebagai satudijual negara yang 51 • Investormari / Developer - kelompok yang rumah tinggalsalah untuk kepada memberikan masa depan yang layak bagi generasi penerus bangsa. penghuni; • Pemilik / yang menduduki - kelompok yang mengembangkan gedung untuk bisnis inti mereka sebagai pengguna. Salam hijau lestari, Penambahan biaya tidak harus ada di dalam sebuah proyek bangunan hijau. Saat ini banyak material dan teknologi ramah lingkungan yang membutuhkan biaya lebih, sebenarnya di lapangan KJO I naknab banyak strategi dan teknologi ramah lingkungan yang memiliki biaya sama atau lebih rendah dari Naning Adiwoso teknologi "yang tidak terlalu ramah lingkungan" Dengan memadukan teknologi hijau yang harganya lebih murah hijau yang Chairperson Green dengan Buildingteknologi Council Indonesia harganya sama atau lebih tinggi dapat memiliki sebuah proyek bangunan yang hijau yang biaya yang sama sebagai proyek bangunan konvensional. Kunci untuk biaya bangunan hijau yang efektif dan desain situs terletak dalam hubungan timbal balik dan keterkaitan antara biaya dan kinerja trade-off yang ada antara sistem bangunan yang berbeda. KEUANGAN |Pedoman Pembiayaan OTORITAS JASA JASA KEUANGAN Pembiayaan Proyek Bangunan Gedung Hijau untuk Lembaga Jasa Keuangan
39 5 44
4
uajiH g nagnau
aynada apureb rusnu naamasek ikilimem tubesret rotkes agi
urab nanugnab kiab nanugnab adap natujnalrebek pisnirp ,6.4. ig slen faenugk p aBangunan adlRumah raTinggal aatidnea m irkiadreb a darResiko pen naetu jniatantangan kreeibsinBangunan naebHijau ms ep nan ania nepan sretep ku nk aka tackn gnein em n,a dan
ha
d irn tKendala su ni ,h n aa hb am urielpdihadapi rn ota kh esaidalam dloag yn ue tap s h,ah lasebuah sis,srie geb tartisgir m noekramah e ird ota kelingkungan -re otm kes igrene .n raia add m n eon jsn utama yang membuat rumah tinggal adalah keterbatasan material dan teknologi untuk membuat sebuah proyek ramah lingkungan dengan biaya yang efisien. Di pasar teknologi dan material yang tersedia masih berfokus .nanugpada na b bangunan gedung tingkat tinggi. .ini sinsib gnaulep pakgnanem naka KJL n
ynla da .aspiun resbib rusg nn ua nau alm seknia kik lim mutu sretary otn keh su agg itg eknau ds aPes .ata siJ wL irapigab ,tub hae O eap aep rbeem K
urab nHambatan anugnabproses kiabdalam nanupengadaan gnab adaBangunan p natujn alrebeTinggal: k pisnirp isatnemelpmI Rumah r,o trekne sisintinggi d aa niaelparn kapiud ecynn em ala Laynn auppa Biaya ig eyang eisin fedimuka ken psa adn ata na ka em ,iridm reb had duK s J gn uais mek gnuk Lemahnya ,).rg id psigarenaedidaap uesru iw iann adliu hdukungan ab b(min l a nlingkungan an hu aloggn nea pb,hik sre eb jnea myin grs en ebh mk us ,a natia tns ag gnier pap nad i Informasi yang asimetri ela O i.d sie nsyib aulem p na ak a pD urem.K ayJ nL hugging ua seb s KJn La igm ab o ,td ubeep sr/ etn ka epu sadh rup leS taubme nha ngenp la nua Isu khusus dalam Pembiayaan Bangunan Rumah Tinggal ini sinsib gnaulep pakgnanem naka KJL nakparahid uti anerak n•Sektor eergkeuangan ( uajitidak h n.memahami anugngreen ab building gnad'menuntut ib id ikelas' lhadalam ag a net nautnab tapadne pembiayaan untuk pengembang, fr•Kesulitan iottk aelpes gapemilik n )mIC G (Ka sne namenilai o ic nnproperti u oC nidliuB neer keas iidn niaaanm adn na k ida eyy nerumah mB adan la dbank JLiuntuk ap isd ekngIefisiensi nulk ud em kutg nU •Pengembang dan pemilik rumah merasa sulit untuk menghitung investasi dalam langkah-langkah ,)gnidliub( nanugnab kepsa adap aynsusu hk atn aso iwdirn apI n ad g irn tsu dn ,nb ahn am ep .a is,e id id lii u euerr g nagnab hijau n aideynepakan mapemeliharaan laD .KJL jangka igab panjang namodep/naudnap taubmem fitaisinireb KJO • aKebutuhan and kjihhniasna ir anceu m damtou eea rgp (e ua ugknaa bm gna de ibtidn ila hakap ga t ngan ute nm ab taip ada nk em ,KsJa Ot,a iniin debpesret la 6.5. Evaluasi dan Mitigasi Bangunan Hijau Bangunan Rumah Tinggal fitA kaM inO i aD mE alePs gn naa yn )IC (y ain see no lica nlua od C gn dlb iuiB rald gna idyliub N uBsGu pdnIm tia lrneeterG hia etutiayg)n nial kahi Hambatan dan isu khusus pada penyelenggaraan bangunan hijau bangunan rumah tinggal aisenodnI id gnidliub neerg nagnabmegnep gnukudnem A SAdiselesaikan J AGAdengan BME L .K U Tberikut: NU UAJIH GNUDEG NANUGNAB KE dapat beberapa hal pemilik dan bangunan hijau ua• tda aasmin kaikd juigdnem taim paakd,suntuk n im ahk akparaH aKomitmen psek h hia salk rrumah etan pa ackontraktor/arsitek aitn a iidmenyelenggarakan tua bem sreo td lae hPna g,n ubu eS nmulai dari tahap awal, yaitu desain dan perencanaan, sehingga semua kalkulasi biaya dan resiko dapat Mo Or Dp EP kne an sr up yneipgm a abailn rea t d han lee t pgnn ayan kae hy ipn -ke ah ip/aita rey s aIC Bm G em ma kNeAy ydiuoawal bladnta kiaalyang id m ib disimulasikan untukameminimalkan hambatan-hambatan mungkin akan muncul J AGAkomitmen BMEL KU TNU UAdan JIHpemilik GNUrumah DEG dalam NANUpenyelenggaraan GNAB KEYOpembangunan RP NAAYAIBrumah MEP •ASAMenjaga kontraktor saat sehingga utastinggal halasampai s nakpada idajid tapemeliharaan/perawatan pad ini namodeP ,im ak naksemua paraHproses .)Kterkawal JL( NAdengan GNAUbaik EK diharapkan/direncanakan keydan orp-hasilnya keyorpsesuai igab dengan naanayang dnep nakaideynem/iayaibmem malad KJL igab nauca • Pengembangan kapasitas arsitek dan kontraktor pembangun rumah tinggal mengenai konsep .igrene isneisife green building dan manfaatnya 5102penerapan rebmegreen voNbuilding ,atra kaJ referensi untuk pengembangan • Membuat dokumentasi sebagai proyek rumah tinggal berikutnya 5102 rebmevoN ,atrakaJ 6.6. Implementasi - emission reduction Sesuai dengan tujuan awal keuangan berkelanjutan OJK guna mendukung komitmen rakonsep geriS .E ay luM pemerintah untuk menurunkan emisi gas rumah kaca, maka penerapan bangunan hijau pada KJO Igedung nakbaru nadapat breP nasaw agneP renoisimoK itupeD bangunan rageriS berkontribusi .E ayluM dalam hal efisiensi energi dan pemakaian material lokal. Energi utama dalam bangunan adalah energi listrik, sedangkan sebagian besar pembangkit KJO I naknabreP nasawagneP renoisimoK itupeD listrik di Indonesia adalah berbahan bakar batu bara yang mengemisikan kadar polusi tinggi. Untuk itu setiap penghematan listrik (MWh) akan berkontribusi dalam mengurangi polusi udara akibat pembakaran bahan bakar fosil (batu bara, minyak dll). Faktor emisi sesuai data Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi (tahun 2008) adalah: 0.743 tCO2/MWh untuk daerah Sumatra dan 0.891 tCO2/MWh untuk daerah Jawa-Madura-Bali. Untuk proyek di luar area tersebut dapat dihitung sesuai dengan emisi grid daerah dari pembangkit listrik utama yang dikeluarkan oleh perusahaan penyedia listrik. JASA 40 4OTORITAS uajiHuga nJASA ujidH eGKEUANGAN aKEUANGAN nu ud gne aBGk|Pedoman eny|Pedoman oarn Pn Pembiayaan aa ibPembiayaan mek Pe naym ordP eProyek Pn |a N Bangunan A KGedung Ae SGedung A RHijau Oo TOd 45eP| NAGNAU 4OTORITAS gnn uagayn B oProyek aGBangunan yNaAiUbEm PJ SnAHijau aTIm untuk Jasa Keuangan nagnn auLembaga e K a s a J a g a b m e L k u t n u untuk Lembaga Jasa Keuangan agnaueK asaJ agabmeL kutnu
aynada apure
urab nanugna
KATA PENGANTAR Bab VII PENDANAAN BANGUNAN GEDUNG HIJAU
,igrene
isneisi
.ria nad hab helO .sinsib g
Sejak Kyoto Protocol mengikat komitmen penurunan emisi dari negara-negara di dunia pada tahun 2005, dunia mulai menyadari bahwa perubahan iklim adalah suatu kenyataan pahit yang harus proyek akanpun membutuhkan biaya relatifnasional besar, dan metodenya bisa disikapi Dalam dengansuatu ketegasan. Skema dibuat, dimulai dariyang komitmen di tahun 2009 hingga dengan caraCOP konvensional pendanaan denganuntuk modalmengeluarkan sendiri dan hutang panjang atau menjelang 21, dimanayaitu setiap negara diminta target jangka baru yaitu rIntended otk es id naan dapat juga menggunakan sumber pendanaan lain INDC, sepertiIndonesia obligasi, leasing, atau nonpernyataan komersial Nationally Determined Contribution (INDC). yang Melalui mengeluarkan ,komitmen )gnidliub ( nan loan atau internasional). Sumber-sumber dikomposisikan target(pemerintah dengan sasaran lebih tinggi dari sebelumnya, pendanaan yaitu 29% tersebut atau naikdapat 3% dari dengan presentase yang optimal. sebelumnya. naaideynep m Pendanaan pada bangunan gedung hijau memerlukan komitmen dari pemilik proyek nee rdari g ( uajih na Namun optimisme harusyang selalu kita pegang. Dalam 5 tahun Indonesia telah membuat suatu mengingat keuntungan didapatkan lebih banyak untukterakhir, jangka panjang atau keberlanjutan program rancangan seluruh kementerian terkait dengan perubahan ini. Mulai bangunan tersebut,menyeluruh sedangkandari investasi untuk komponen pendukung gedungiklim hijau fitkakan a ini amale dari skema Rencana Aksilebih Nasional Gas Rumah Kaca (RAN-GRK) hingga program-program yang mendapatkan perhatian dari pihak lembaga keuangan karena hal ke tersebut masih tergolong diselenggarakan secarainformasi mandiri dilebih tingkat Kementerian maupun Kabupaten/Kota. baru dan memerlukan banyak sebagai bahan pertimbangan. Di lain pihak, komponen pendukung gedung hijau ini adalah penyumbang utama terhadap Bangunan sebagai salah satu penyumbang emisi terbesar, juga masuk didalam skema ini. Green ad apek hisak penerapan nilai-nilai hijau dan efisiensi yang akan didapatkan selama masa operasional gedung Building Council Indonesia (GBC Indonesia) bekerjasama dengan berbagai lembaga Kementerian hijau, sehingga sudah selayaknya hal ini mendapatkan keistimewaan tersendiri dengan pemberian maupun Kabupaten/Kota turut serta dalam program-program penurunan emisi melalui penerapan NAMODEP na insentif. bangunan hijau. Salah satu faktor yang seringkali menjadi pertanyaan dan juga pendorong ASAJ AGABM terlaksananya suatu program bangunan hijau adalah faktor keuangan. 7.1. Sumber Sumber Pendanaan utas halas na Oleh karena itu, GBC Indonesia mendukung adanya inisiatif skema Keuangan Berkelanjutan dari keyo rp- keyorp Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan ini kami ingin berbagi informasi dengan rekan-rekan Jasa Proyek Bangunan Keuangan mengenai konsepPembiayaan bangunan hijau dan bagaimana bangunan hijau dapat memberikan dampak terhadap penurunan emisi. KamiGedung juga berharap, dengan adanya dukungan dari sektor jasa Hijau keuangan maka penerapan konsep bangunan hijau dapat semakin meluas dan dapat menjadi bagian dari skema keuangan berkelanjutan.
Hutang
Saham
Dana Hibah
Bersama mariSendiri kita membuat perubahan dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang Dana (Debt) (Grant) memberikan masa depan yang layak bagi generasi penerus(Equity) bangsa.
51
a. Dana Sendiri Dana sendiri adalah salah satu sumber pendanaan yang dapat dipakai Salam hijau untuk lestari,mendanai proyek, tetapi harus diperhatikan ketersediaan kas perusahaan. Komposisi sumber pendanaan juga JO I naknab sangat penting sehingga tidak membertakan cash-flow perusahaan dan cost ofKcapital perusahaan bisa optimal. Naning Adiwoso b. Hutang (Debt) 12 Chairperson Building Council Indonesia Pembiayaan dengan hutang adalah suatu model dimana Green kreditur meminjamkan sejumlah uang kepada debitur, dengan imbal jasa pengembalian pokok dan bunga atas risiko kredit yang ditanggung kreditur Sumber-sumber pokok pembiayaan hutang : – Bank komersial lokal maupun internasional 12
Pengantar Pembiayaan Proyek Efisiensi Energi bagi Bank/Lembaga Keuangan oleh Dr. Muhammad Ery Wijaya. Kerjasama UNIDO-Kementerian ESDM-OJK
KEUANGAN |Pedoman Pembiayaan OTORITAS JASA JASA KEUANGAN Pembiayaan Proyek Bangunan Gedung Hijau untuk Lembaga Jasa Keuangan
41 5 46
4
uajiH g nagnau
aynada apureb rusnu naamasek ikilimem tubesret rotkes agi
urab nanugnab kiab nanugnab adap natujnalrebek pisnirp ,aig aBank adlnepan raaatidnea m irkiadreb darpen naetu–jnias len kreeibsinfaeDevelopment nugk naebp ms ep nan ania sretep ku nk aka tackn gnein em n,a Multilateral
ha
Finance d irn tsu ni International ,h naa hb am urielp rn ota kh eCorporation saidloag yn tap s h,ah lasis,srie geb tartisgir meon noeke ird ota kejsn -re otm kes igrene .n raia ad–d m nue –
Reksadana Pendapatan Tetap
ynla da .aspiun rebib rusg nn ua nau alm seknia kik lim mutu sretary otn keh su agg itg eknau ds aPes .ata siJ wL irapigab ,tub hae O eap aep rbeem K – s Supplier .nanugnab – HNWI / Investor pribadi .ini sinsib gnaulep pakgnanem naka KJL n – Utility Companies urab nanugnab kiab nanugnab adap natujnalrebek pisnirp isatnemelpmI – Sindikasi sumber-sumber di atas r,o e a niaelparn kapiud ecynn em ala Laynn auppa igt rek nPinjaman e sisind eisyang in feadiberikan ken psa adn ata n2a ka em ,iridm reb had duK s J gn uais mek gnuk dibagi pada kelompok yaitu
dalam pinjaman performance contract pada ,).rg iSME: d n psigarsaving a uesru iw iann adliu h ab b(mibentuk l a nan hu a loggn nea pb ,hik sre eb ena edid ap jnea my in grs esuatu n eproject/pekerjaan bh mk us ,a natia tns ag gnier pap nad i User - Residential: dalam bentuk leasing pada saat pembeliaan Home Appliances, sehingga keuntungan dari pembeli adalah mendapatkan diskon pada harga pembelian maupun diskon ni sinsib gnaulep pakgnanem naka KJL nakparahid uti anerak penjualan. neerpajak g( u ajih n.ia nugnab gnadib id ilha aganet nautnab tapadne Catatan: Product Home Appliances yang mendapatkan rebate harga atau pengurangan pajak friottk aelpes gan IC G nao ic nnu oC nidliuB neer keas iidnniaaanm adn na k ida eyy ne)m mB ala d (Ka JLis ne ap isd ekngInulk ud em kutg nU adalah produk yang memiliki performance penggunaan konsumsi energi yang rendah dengan ,)gnidtingkat liub( nkenyamanan anugnab keyang psa sama. adapProduct aynsustersebut u hk atharus aso iwdimelakukan rn apI n ad g itest rn tsu dn ,dianggap nb ahn am rr ep .a is,e n id id lii u eue g nagnab yang valid ela O i.d sie nsyib aulem p na ak a pD urem.K ayJ nL hugging ua seb s KJn La igm ab o ,td ubeep sr/ etn ka epu sadh rup leS taubme nha ngenp la nua
produk naaidoleh eynepemerintah p malaDIndonesia .KJL dan igabkemudian namodmemasukan ep/naudndalam ap tadaftar ubme m fithemat aisinienergi. reb KJO Perusahaan and kjihhniasnESCO: a ir anceu m damtou eea rgp (e ua ugknaa bm gna de ibtidn ila hakap ga t ngan ute nm ab taip ada nk em ,KsJa Ot,a iniin debpesret la Perusahaan ESCO hanya sebagai "Konseptor" pelaksaan proyek EE pada gedung yang fitA kaM inO i aD mE alePs gn naa yn )IC (y ain see no lica nlua od C gn dlb iuiB rald gna idyliub N uBsGu pdnIm tia lrneeterG hia etutiayg)n nial kahi mereka miliki. .aiseno dnI id gniddan iubjuga neersebagai g nagnapembiayaan megnep gpada ukuproyek nem Perusahaan ESCO ASAJ AGABM EL sebagai KUT"Konseptor" N U UAlJ IH G NUDbE G NAnN UdG NAB KE Efisiensi Energi uatda smin kaikd dnem taim paakd,saitn im ahkeS nakparaH ac.pse kh hia s13alkaa retan pa acjuig a iid n tua bem sreo td lae hPnag,n ubu Saham Mo O EP kne an sr up yneipg m ta abailn resuatu t d han lemodel t pgnn adimana yan kae hy ipn -ke amenyetorkan h ip/aita rey s aIC Bm G em ma Pembiayaan saham adalah kNeAy rDp yuodengan aabladn a e kiaal iinvestor d m idana b ASAJpenyertaan AGABMEsebagai L KUTganti NU kepemilikan UAJIH GNsuatu UDEproyek G NANUGNAB KEYORP NAAYAIBMEP Sumber-sumber pokok pembiayaan saham : utas halas nakidajid tapad ini namodeP ,imak nakparaH .)KJL( NAGNAUEK – Developer Proyek keyorp- key–orpVenture igab Capital naanadnep nakaideynem/iayaibmem malad KJL igab nauca – Reksadana Saham .igrene isneisife – Supplier 5102 rebmevoN ,atrakaJ – MDB – Investor institusi dan pribadi lainnya 510142 rebmevoN ,atrakaJ d. Dana Hibah Pembiayaan dengan dana hibah adalah suatu model dimana investor menyetorkan dana rageriS .E syarat aylu M tanpa mengharapkan pengembalian dengan tertentu. Sumber dana bisa untuk pemerintah K JO I na knnon abkomersial reP na sadidapat wagn ePproyek-proyek renoisim oK itudengan peD sumber rageriS .E ayluM dana dari pemerintah/APBN/APBD atau sumber dana atau hibah dari pihak internasional KJOSumber-sumber I naknabreP npokok asawpembiayaan agneP renodana isimhibah: oK itupeD – – –
Yayasan Privat World Bank Global Environment Fund
13
Pengantar Pembiayaan Proyek Efisiensi Energi bagi Bank/Lembaga Keuangan oleh Dr. Muhammad Ery Wijaya. Kerjasama UNIDO-Kementerian ESDM-OJK 14 Pengantar Pembiayaan Proyek Efisiensi Energi bagi Bank/Lembaga Keuangan oleh Dr. Muhammad Ery Wijaya. Kerjasama UNIDO-Kementerian ESDM-OJK
JASA 42 4OTORITAS uajiHuga nJASA ujidH eGKEUANGAN aKEUANGAN nu ud gne aBGk|Pedoman eny|Pedoman oarn Pn Pembiayaan aa ibPembiayaan mek Pe naym ordP eProyek Pn |a N Bangunan A KGedung Ae SGedung A RHijau Oo TOd 47eP| NAGNAU 4OTORITAS gnn uagayn B oProyek aGBangunan yNaAiUbEm PJ SnAHijau aTIm untuk Jasa Keuangan nagnn auLembaga e K a s a J a g a b m e L k u t n u untuk Lembaga Jasa Keuangan agnaueK asaJ agabmeL kutnu
aynada apure
urab nanugna – –
,igrene
Pendanaan Bilateral danKMultilateral ATA PENGANTAR Kementrian terkait
isneisi
.ria nad hab
helO .sinsib g 7.2 Skema Pendanaan Sejak Kyoto Protocol mengikat15komitmen penurunan emisi dari negara-negara di dunia pada tahun a. Sumber Dana – Nasabah 2005, dunia mulai menyadari bahwa perubahan iklim adalah suatu kenyataan pahit yang harus Skema konvensional ini adalah pinjaman dana dari bank ke nasabah/proyek. Sumber dana disikapi dengan ketegasan. Skema pun dibuat, dimulai dari komitmen nasional di tahun 2009 hingga dapat dari entitas pemerintah, bank, reksadana yang dapat dikumpulkan dalam suatu pooled menjelang COP 21, dimana setiap negara diminta untuk mengeluarkan target baru yaiturIntended otkes id naan bond financing untuk membiayai proyek nasabah (single project atau beberapa proyek). Nationally Determined Contribution (INDC). Melalui INDC, Indonesia mengeluarkan pernyataan ,)gnidliub ( nan target dengan sasaran lebih tinggi dari sebelumnya, yaitu 29% atau naik 3% dari komitmen Sumber Dana: sebelumnya. naaideynep m
Proyek Bangunan
- Pemerintah nee rg ( uajih na Namun optimisme harus selalu kita pegang. Dalam 5 tahun terakhir, Indonesia telah membuat suatu Gedung Hijau Bank program rancangan menyeluruh dari seluruh kementerian terkait dengan perubahan iklim ini. Mulai fitka ini amale Reksadana dari skema- Rencana Aksi Nasional Gas Rumah Kaca (RAN-GRK) hingga ke program-program yang - Pooled Bond diselenggarakan secara mandiri di tingkat Kementerian maupun Kabupaten/Kota. Financing
Bangunan sebagai salah satu penyumbang emisi terbesar, juga masuk didalam skema ini. Green adapek hisak 16 b. Bank – ESCOIndonesia - Nasabah(GBC Building Council Indonesia) bekerjasama dengan berbagai lembaga Kementerian ESCO tersertifikasi,turut melalui audit dan fisibilitas yang emisi ketatmelalui akan penerapan menjamin maupun Kabupaten/Kota serta proses dalam program-program penurunan N AMODEP na pengembalian pokok danfaktor bunga yang kepadaseringkali pihak kreditur. bangunan hijau. Salah satu menjadi pertanyaan dan juga pendorong ASAJ AGABM ESCO akan mendapatkan keuntungan ketika performa efisiensi di atas jaminan bunga kepada terlaksananya suatu program bangunan hijau adalah faktor keuangan. kreditur. utas halas na Support Finansial Oleh karena itu, GBC Indonesia mendukung adanya inisiatif skema Keuangan Berkelanjutan dari Fasilitas Kredit Teknis keyo rp- keyorp Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan ini kami ingin berbagi& informasi dengan rekan-rekan Jasa Keuangan mengenai konsep bangunan hijau dan bagaimana bangunan hijau dapat memberikan Nasabah / Bank ESCO dampak terhadap penurunan emisi. Kami juga berharap, dengan adanya dukungan dari sektor jasa Proyek keuangan maka penerapan konsep bangunan hijau dapat semakin meluas dan dapat menjadi bagian dari skema keuangan berkelanjutan. Surplus Finansial Jaminan Cicilan Kredit Efisiensi Energi Bersama mari kita membuat perubahan dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang 17 bagi generasi penerus bangsa. memberikan masa- depan layak c. Pemerintah Bank - yang Nasabah -
Entitas pemerintah menjamin pembelian hutang proyek efisiensi energi yang dikeluarkan oleh bank atau entitas swasta dengan syarat tertentu. hijau lestari, Memperkecil beban dan risiko bank, dengan tetap Salam memelihara kreatifitas dan inisiatif bank dan pihak swasta dalam menggali pasar. Jaminan Buyback
Entitas Pemerintah 15
51
Fasilitas Kredit Naning Adiwoso
KJO I naknab
Kreditur / Nasabah / Chairperson Green Building Council Indonesia Bank Proyek Cicilan Kredit
Pengantar Pembiayaan Proyek Efisiensi Energi bagi Bank/Lembaga Keuangan oleh Dr. Muhammad Ery Wijaya. Kerjasama UNIDO-Kementerian ESDM-OJK 16 Pengantar Pembiayaan Proyek Efisiensi Energi bagi Bank/Lembaga Keuangan oleh Dr. Muhammad Ery Wijaya. Kerjasama UNIDO-Kementerian ESDM-OJK 17 Pengantar Pembiayaan Proyek Efisiensi Energi bagi Bank/Lembaga Keuangan oleh Dr. Muhammad Ery Wijaya. Kerjasama UNIDO-Kementerian ESDM-OJK
KEUANGAN |Pedoman Pembiayaan OTORITAS JASA JASA KEUANGAN Pembiayaan Proyek Bangunan Gedung Hijau untuk Lembaga Jasa Keuangan
43 5 48
4
uajiH g nagnau
aynada apureb rusnu naamasek ikilimem tubesret rotkes agi
urab nanugnab kiab nanugnab adap natujnalrebek pisnirp ,aig adengan apenempatan raaatidn a m irkiadreb darpe-n naeKredit tujniaslBack-to-back en kreeibsinfaenu gk nae bp ms ep nan ania dlnepan ea sreberbiaya tep ku nk akrendah tackn gneoleh in ementitas n,a yang dijamin dana
ha
pemerintah multilateral lainnya. d irn tsu dd ni ,h naa hb aatau m urientitas elp rn ota kh esaidloag yn ue tap s h,ah lasis,srie geb tartisgir meon noeke ird ota kejsn -re otm kes igrene .n raia a m n Risiko lebih rendah, debitur akan membayar pendapatan lending kepada bank, dimana
ynla da .aspiun resbib rusg nn ua nau alm seknia kik lim ep mutu b sretary otkeh su agg itg eknau ds aPes .ata siJ wL irapigab ,tub hae O eap a rkreditur eem K bank akan membayar biaya funding kepada ataun pemerintah. .nanugnab
.ini sinsib gnaulep pakgnanem naka KJL n
Bank
urab nanugnab kiab nanugnab adap natujnalrebek pisnirp isatnemelpmI
r,o niaelparn kapiud ecynn em ala Laynn auppa igt rek ne e sisind eisin feaa ken psa adn ata na ka em ,iridm reb had duK s J gn uais mek gnuk Sumber Dana:
Funding
,).rg id psigarenaedidaap uesru a iw iann adliu hab b(min l a nan hu aloggn nea pb,hik sre eb jFasilitas nea myin grs en ebh mk us ,Nasabah natia tns ag gnier pap nad i Entitas Deposit Pemerintah Proyek ela O i.d sie nsy ib aulem p na ak a pD urem.K asebagai yJ nL hugging ua seb s KKredit Jn La igm ab o ,td ubeep sr/ etn ka e/pu sadh rup leS taubme nha ngenp la nua Bank
Agunan
ni sinsib gnaulep pakgnanem naka KJL nakparahid uti anerak neerg ( u ajih n.ia nugnab gnadib id ilha aganet nautnab tapadne Multilateral
friottk aelpes gan IC G nao ic nnu oC nidliuB neer keas iidnniaaanm adn na k ida eyy ne)m mB ala d (Ka JLis ne ap isd ekngInulk ud em kutg nU ,)gnidliub( nanugnab kepsa adap aynsusu hk atn aso iwdirn apI n ad g irn tsu dn ,nb ahn am ep .a is,e id id lii u euerr g nagnab 7.3 Insentif naaideynep malaD .KJL igab namodep/naudnap taubmem fitaisinireb KJO Sebagai salah satu pendorong untuk penerapan konsep green building, beberapa program an d a p e kjinsentif ir ansupply ceu m dademand e e r g ( ua ihhnias na ugknaa bm gna de ibtibaik dn ila hdari akap ga t ngan ute nm ab taidana/pinjaman) p ada nk em ,KsJa Otmaupun ,a iniin mtou debpesret la pemberian dapat diterapkan, sisi (pemberi fitA kaM inO idan aD mpelaku alePs gproyek naa yn )Ibangunan). C (y ain see no lica nlua od C gn dlb iuiB rald gna idyliub (industri N E n uBsGu pdnIm tia lrneeterG hia etutiayg)n nial kahi Regulasi terkait dengan .afinancing terkait dengan bangunan hijau saat ini masih sangat senodnI id gnidliub neerg nagnabmegnep gnukudnem ASAJ AGABMEL KiU TNU UAJIH GNUDEG NANUGNAB KE minim. Tidak ada regulasi langsung yang dapat terkait dengan bangunan hijau, tetapi terdapat insentif hijau, uabeberapa tda sm kyang dnedengan taim paakkomponen d,saitn n im ahkekhususnya apsek h hregulasi ia salkaa in retan aikd pa aterkait cjuig m a iidpembentuk tua bem sreo td lbangunan ae hPnag,n u bu S nakparaH Energi. Peraturan tersebut lain : abilret halet gnay nial kahip-kahip atres ICBG Mo Or Dp EP kne an yneantara kNeAy yuosrup ipgm aabladnta anadnep nakaideynem/iayaibmem ma a. Surat Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) no. 0733.K/DIR/2013 terkait dengan penggunaan ASAJ AGABMEL KUTNU UAJIH GNUDEG NANUGNAB KEYORP NAAYAIBMEP energi listrik Photovoltaic oleh konsumen PT. PLN (Persero) utas hDalam alas nsurat akidini ajiterdapat d tapadpernyataan ini namo deP ,imadari k nPV akyang paradihasilkan H .)KJLoleh ( N AGNgedung AUEK jika energi suatu listrik kelebihan dapat keyorplebih - keyobesar rp igdaripada ab naan adneyang p ndigunakan akaideynedari m/PLN, iayaimaka bmem malad listrik KJL tersebut igab na uca dialirkan ke grid PLN dan menjadi deposit untuk bulan berikutnya. .igrene isneisife b. Peraturan Presiden Republik Indonesia no.5 tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional 5102 rebmevoN ,atrakaJ Peraturan ini menyebutkan bahwa pemerintah akan memberikan kemudahan dan insentif kepada pelaksana konservasi energi dan pengembang sumber energi alternatif18. Adapun besaran bentuk 51maupun 02 rebm evoN insentif ,atrakakan aJ diatur dalam peraturan menteri terkait sesuai dengan kewenangan masing-masing. c. Selain terkait dengan energi, juga terdapat rage riS .E aperaturan yluM terkait dengan kebijakan khusus bagi Gedung Negara yang membangun menggunakan desain bangunan gedung ramah lingkungan KJO I naknabreP nasawagneP renoisimoK itupeD rageDalam riS .E Peraturan ayluM Presiden Republik Indonesia no. 73 tahun 2011 tentang (green building). disebutkan KJO I Bangunan naknabrGedung eP nasaNegara, wagneP renoisimjika oK Gedung itupeDNegara menggunakan prinsip bangunan gedung ramah lingkungan (green building) maka bangunan tersebut bisa mendapatkan pembiayaan maksimal sebesar 150% dari total biaya standart bangunan gedung biasa. Beberapa usulan insentif yang dapat diterapkan tetapi masih perlu dikaji lebih lanjut antara lain:
18
Bab V Pasal 6 Peraturan Presiden Republik Indonesia no.5 tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional
JASA 44 4OTORITAS uajiHuga nJASA ujidH eGKEUANGAN aKEUANGAN nu ud gne aBGk|Pedoman eny|Pedoman oarn Pn Pembiayaan aa ibPembiayaan mek Pe naym ordP eProyek Pn |a N Bangunan A KGedung Ae SGedung A RHijau Oo TOd 49eP| NAGNAU 4OTORITAS gnn uagayn B oProyek aGBangunan yNaAiUbEm PJ SnAHijau aTIm untuk Jasa Keuangan nagnn auLembaga e K a s a J a g a b m e L k u t n u untuk Lembaga Jasa Keuangan agnaueK asaJ agabmeL kutnu
aynada apure
urab nanugna ,igreutk ne isneisi Insentif pada rate suku bunga bank maupun lembaga pembiayaan lainnya KATAcommercial PENGANTAR program efficiency energy .ria nad hab Tax holiday atau pengurangan pajak pada product yang memiliki efficiency energy yang he lO -.sinsib g tinggi dengan cara menggunakan tools atau rating dari persentasi penghematannya (MEPS Sejak Kyoto Protocol mengikat komitmen penurunan emisi dari negara-negara di dunia pada tahun Minimum Energy Performance Standard) - dapat langsung menggunakan rebate pada 2005, dunia mulai menyadari bahwa perubahan iklim adalah suatu kenyataan pahit yang harus produk home appliances disikapi dengan ketegasan. Skema pun dibuat, dimulai dari komitmen nasional di tahun 2009 hingga Feed in Tariff yang jelas pada program konservasi dan renewable energy sehingga pihak jasa menjelang COP 21, dimana setiap negara diminta untuk mengeluarkan target baru yaiturIntended otkes id naan keuangan dapat melihat kepastian angka pembayaran karena akan berdampak pada pola Nationally Determined Contribution (INDC). Melalui INDC, Indonesia mengeluarkan pernyataan pengembalian investasi ,)gnidliub ( nan target dengan sasaran lebih tinggi dari sebelumnya, yaitu 29% atau naik 3% dari komitmen Program audit energi gratis dengan komitmen pemilik bangunan untuk menerapkan sebelumnya. naaideynep m rekomendasi hasil audit nee rdan g ( uajih na optimisme Peraturan harus dari pemerintah untuk Dalam setiap 5perusahaannya melakukan audit energy Namun selalu kita pegang. tahun terakhir, Indonesia telah membuat suatu setiap tahundari penggunaan energi yangterkait sudahdengan terpakai - sebagaiiklim baseline dari programmelaporkan rancangan menyeluruh seluruh kementerian perubahan ini. Mulai fitka ini amale program EE Aksi Nasional Gas Rumah Kaca (RAN-GRK) hingga ke program-program yang dari skema Rencana diselenggarakan mandiri terhadap di tingkat Kementerian maupun Peraturansecara pemerintah pemilik gedung atau Kabupaten/Kota. bangunan untuk mempersyaratkan aspek green pada bangunan mereka sebagai syarat dari sistem sewa gedung/bangunan Bangunan sebagai salah satu penyumbang emisi terbesar, juga masuk didalam skema ini. Green (Green Lease Agreement) adapek hisak Building Council Indonesia (GBC Indonesia) bekerjasama dengan berbagai lembaga Kementerian maupun Kabupaten/Kota turut serta dalam program-program penurunan emisi melalui penerapan NAMODEP na 7.4 Ceklist Penerapan Bangunan Gedung Hijau bangunan hijau. Salah satu faktor yang seringkali menjadi pertanyaan dan juga pendorong Penerapan konsep bangunan gedung hijau dalam suatu proyek terdapat beberapa A item yang SA J AGABM terlaksananya suatu program bangunan hijau adalah faktor keuangan. penting untuk diperhatikan selain komponen standar yang dipakai pada proyek bangunan utas halas na konvensional. Hal-hal tersebut dapat adanya dirangkum dalamskema bentuk ceklist pada lampiran yang Oleh karena itu, GBC penting Indonesia mendukung inisiatif Keuangan Berkelanjutan dari dapat dipakai sebagai acuan awal untuk mengetahui apakah proyek tersebut dapat memenuhi k e y o rp- keyorp Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan ini kami ingin berbagi informasi dengan rekan-rekan Jasa seberapa konsep greenbangunan building. hijau dan bagaimana bangunan hijau dapat memberikan Keuanganbanyak mengenai konsep
dampak terhadap penurunan emisi. Kami juga berharap, dengan adanya dukungan dari sektor jasa keuangan maka penerapan konsep bangunan hijau dapat semakin meluas dan dapat menjadi bagian dari skema keuangan berkelanjutan. Bersama mari kita membuat perubahan dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang memberikan masa depan yang layak bagi generasi penerus bangsa.
51
Salam hijau lestari,
KJO I naknab Naning Adiwoso Chairperson Green Building Council Indonesia
KEUANGAN |Pedoman Pembiayaan OTORITAS JASA JASA KEUANGAN Pembiayaan Proyek Bangunan Gedung Hijau untuk Lembaga Jasa Keuangan
45 5 50
4
uajiH g nagnau
aynada apureb rusnu naamasek ikilimem tubesret rotkes agi
urab nanugnab kiab nanugnab adap natujnalrebek pisnirp ,aig aLnAMPIRAN adlne1pa m irkiadreb darpen naetujniaslen kreeibsinfaenugk naebp ms ep aLn aAMPIRAN nia sretep ku nk aka tackn gnein em n,a 1 nraaatidnea
ha
d irn tsu ni ,h naa hb am urielp rn oCeklis ta kPenerapan esa idloag yn ue tBangunan ap s h,ah lGedung asGedung geHijau tartisgir meon noeke ird ota kejsn -re otm kes igrene Ceklis Penerapan Bangunan Hijau .n raia add m h n is,srie b ynla da .aspiun resbib rusg nn ua nau alm seknia kik lim mutu sretary otn keh su agg itg eknau ds aPes .ata siJ wL irapigab ,tub hae O eap aep rbeem K INFORMASIINFORMASI UMUM UMUM 1 . Nama 1Bangunan . Nama Bangunan Gedung Gedung : :
.nanugnab
.ini sinsib gnaulep pak gnTanggal: a ne____________________) m naka KJL n (Tempat, (Tempat, Tanggal: ____________________) Pengaju PengajuPembiayaan Pembiayaan
urab nanugnab kiab nanugnab adap natujnalrebek pisnirp isatnemelpmI
2 . Fungsi2Bangunan . Fungsi Bangunan Gedung Gedung : :
rotkes id naa niaelparn kapiud ecynn em ala Laynn auppa k:en psa adn ata na ka em ,iridm reb had duK s J gn uais mek gnuk ,).Lahan id psigarenaedidaap uesr(Nama u k iw Luas 4ia .n Luas (Nama Jelas:_________________________) rg n aLahan dliu hab b(m: in l a na:n hu aloggn nea pb,hik sre eb jnea myin grs en ebh mJelas:_________________________) us ,a natia tns ag gnier pap nad i
ig n eLantai isn eisi:fe 3 . Luas,Lantai 3 r. eLuas Bangunan Bangunan 4.
ela O i.d sie nsyib aulem p na ak a pD urem.K ayJ nL hugging ua seb s KJn La igm ab o ,td ubeep sr/ etn ka epu sadh rup leS taubme nha ngenp la nua Gedung Rumah .ini sinsib gnaulep pakgnanem naka KJL naGedung kparahGedung idGedung uti anRuang erRuang ak Rumah n e e r g ( u a j i h n a n u g n a b g n a d i b i d i l h a a g a n e t n a u t n a b t a p adne Terbangun Terbangun Baru Baru Interior Interior Tinggal Tinggal PERSYARATAN PERSYARATAN
friottk aelpes gan IC G nao ic nnu oC nidliuB neer keas iidnniaaanm adn na k ida eyy ne)m mB ala d (Ka JLis ne ap isd ekngInulk ud em kutg nU
1 . Memiliki 1 . bukti Memiliki kesesuaian bukti kesesuaian peruntukan peruntukan lahan lahan
Memiliki salinan MemilikiIzin salinan Peruntukkan Izin Peruntukkan Penggunaan Penggunaan TanahTanah (IPPT)(IPPT) atasatas gedung gedung yang yang disewa disewa idliub( nanugnab kepsa adap aynsusu hk atn aso iwdirn apI atau,)gnatau .a is,e Memiliki salinan MemilikiIzin salinan Peruntukkan Izin Peruntukkan Penggunaan Penggunaan TanahTanah (IPPT)(IPPT) atasatas gedung gedung yang yang digunakan digunakan
n ad g irn tsu dn ,nb ahn am ep id id lii u euerr g nagnab
naaideynep malaD .KJL igab namodep/naudnap taubmem fitaisinireb KJO
2 . Memiliki 2 . Izin Memiliki Mendirikan Izin Mendirikan Bangunan Bangunan (IMB) (IMB)
and kjihhniasna ir anceu m damtou eea rgp (e ua ugknaa bm gna de ibtidn ila hakap ga t ngan ute nm ab taip ada nk em ,KsJa Ot,a iniin debpesret la
3 . Memiliki 3 . Izin Memiliki Lingkungan Izin Lingkungan
fi4tA k. Sertifikat aM inO i aSertifikat mE alFungi eP s g(SLF) nFungi aa yn )IC (y ain see no lica nlua od C gn dlb iuiB rald gna idyliub 4 . Memiliki Memiliki Layak Layak (SLF) N D n uBsGu pdnIm tia lrneeterG hia etutiayg)n nial atau atau .aigedung, sengedung, dyang nIyang d terdiri gnatas: idatas: liub neerg nagnabmegnep gnukudnem Bukti yang Bukti lain yang menunjukkan Alain SA Jmenunjukkan AG Akeandalan BMkeandalan Ebangunan L bangunan KU ToN Uiterdiri U A JIH GNUDEG NANUGNAB Kesesuaian Kesesuaian gedung terhadap gedung terhadap standarstandar keselamatan keselamatan untukuntuk kebakaran kebakaran
kahi KE
u h aasmterhadap k ikd dnegempa taim paakd,saitn im ahkeS nakparaH at da apseKesesuaian kgedung hia salterhadap k in retan aketahanan pa aketahanan cjuigempa g m a iid n tua bem sreo td lae hPnag,n ubu Kesesuaian gedung standar standar Kesesuaian terhadap gedung standar Ne Ay Mo OKesesuaian EP kn sr up ynestandar a adifabel bailn rea t d han lee t pgnn ayan kae hy ipn -ke ah ip/aita rey s aIC Bm G em ma k rDgedung p ean yuoterhadap ipaksesibilitas gm aaksesibilitas bladdifabel nta kiaal id m ib
A5Sbangunan J AG ABmanajemen Matau ELmanajemen KU TNU UA JIH untuk GN U Dmenjaga EGkonsep N ANgreen U Gbuilding Nbuilding AB bangunan atau puncak puncak berkomitmen berkomitmen untuk menjaga konsep green 5 . Pemilik .APemilik dalam bentuk dalam kebijakan bentuk kebijakan dan program-program dan program-program serta serta melakukan melakukan evaluasi evaluasi secara secara berkala. berkala.
KEYORP NAAYAIBMEP
utas halas nakidajid tapad ini namodeP ,imak nakparaH
Memiliki proyek buktiterdaftar proyek terdaftar pada sertifikasi pada sertifikasi bangunan bangunan hijauhijau (green (green building building ) ) 6 . Memiliki 6 . bukti
ke7 y. oMelibatkan rminimal p- keyseorang orp seorang itenaga gab tenaga nayang an dnesudah p nbersertifikat akaid ey nem/green igreen ayabuilding, ibuilding, bmem minimal ahli ahliasudah yang bersertifikat kompetensi kompetensi 7 . Melibatkan yang bertugas yang untuk bertugas memandu untuk memandu proyekproyek untuk untuk menerapkan menerapkan konsep konsep green green . . PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN LAHAN LAHAN
.)KJL(
NAGNAUEK
malad KJL igab nauca .igrene isneisife
5102 rebmevoN ,atrakaJ
8 . Memiliki 8 . penghijauan Memiliki penghijauan lebih dari lebih 10%, daridapat 10%, pula dapatberupa pula berupa roof roof garden, garden, vertical vertical garden. garden. Memilih daerah Memilihyang daerah menjangkau yang menjangkau fasilitasfasilitas dan transportasi dan transportasi umum umum (jarak (jarak pencapaian pencapaianmaks maks1500 1500m). m).
5102 rebmevoN ,atrakaJ
Memiliki jalur Memiliki pejalan jalurkaki pejalan yang kaki aman yangdan aman nyaman dan nyaman (lebar(lebar minimum minimum 1,5 1,5 m dan m dan terdapat terdapatramp) ramp) Memiliki usaha Memiliki menampung usaha menampung atau menyerapkan atau menyerapkan air hujan, air hujan, dapat dapat berupa: berupa: tangki tangki penampungan, penampungan, rageriS .E ayluM sumur resapan, sumur dan resapan, sebagainya. dan sebagainya.
K JO I EFISIENSI ENERGI EFISIENSI ENERGI
naknabreP nasawagneP renoisimoK itupeD rageriS .E ayluM
9 . Memiliki 9 . perhitungan Memiliki perhitungan (perencanaan (perencanaan atau aktual) atau aktual) penggunaan penggunaan energi energi pada pada bangunan bangunangedung gedung
KJO I naknabreP nasawagneP renoisimoK itupeD
MemasangMemasang kWh meter kWhuntuk metermengukur untuk mengukur konsumsi konsumsi listriklistrik (Khusus (Khusus Gedung Gedung Baru: Baru: pada padasetiap setiap kelompok kelompok beban: sistem beban:tata sistem udara, tata sistem udara, sistem tata cahaya tata cahaya dan kotak dan kotak kontak, kontak, sistem sistem beban bebanlainnya). lainnya). Mengoptimalkan Mengoptimalkan penggunaan penggunaan cahayacahaya alami, alami, minimal minimal 30% 30% dari dari luasluas lantai lantai (intensitas (intensitascahaya cahaya alami minimal alami300 minimal lux).300 lux). Mengggunakan Mengggunakan peralatanperalatan AC, lift, AC, escalator lift, escalator hemathemat energi. energi. Mengggunakan Mengggunakan peralatanperalatan tata cahaya, tata cahaya, peralatan peralatan elektronik. elektronik. Menggunakan Menggunakan sumber energi sumberterbarukan. energi terbarukan.
JASA Pembiayaan 46 4OTORITAS uajiOTORITAS Huga nJASA ujidH eGKEUANGAN JASA aKEUANGAN nu KEUANGAN ud gne aBGk|Pedoman eny|Pedoman oa |Pedoman rn Pn Pembiayaan aa ibPembiayaan mek Pe naym orProyek dP eProyek Pn |a N Bangunan Bangunan A K Gedung Gedung Ae SGedung A Hijau AHijau RHijau Oo T51Od 51eP| NAGNAU 4OTORITAS gnn uagayn B oProyek aGBangunan yNaAiUbEm PJ Sn aTIm untuk Jasa Keuangan nagnn auLembaga e K a s a J a g a b m e L k u t n u untuk untuk Lembaga Lembaga Jasa Jasa Keuangan Keuangan agnaueK asaJ agabmeL kutnu
aynada apure
urab nanugna ,igrene
ATA PENGANTAR LAMPIRAN LKAMPIRAN 1 (1LANJUTAN (LANJUTAN) ) Ceklis Ceklis Penerapan Penerapan Bangunan BangunanGedung GedungHijau Hijau
isneisi
.ria nad hab helO .sinsib g
Gedung Gedung Ruang Rumah Rumah Gedung Gedung Sejak Kyoto Protocol mengikat komitmen penurunan emisi dari negara-negara di dunia pada Ruang tahun Terbangun Terbangun Interior Baru Baru Interior Tinggal Tinggal EFISIENSI AIR EFISIENSI AIR 2005, dunia mulai menyadari bahwa perubahan iklim adalah suatu kenyataan pahit yang harus 10 . Memiliki 10 . perhitungan Memiliki perhitungan (perencanaan (perencanaan atau aktual) atau aktual) penggunaan air pada air pada bangunan bangunan gedung disikapi dengan ketegasan. Skema punpenggunaan dibuat, dimulai darigedung komitmen nasional di tahun 2009 hingga MemasangMemasang meteran meteran air untukairmengukur untuk mengukur konsumsi konsumsi air (Khusus air (Khusus gedung gedung baru: baru: pada pada keluaran keluaransetiap setiap menjelang COP 21, dimana setiap negara diminta untuk mengeluarkan target baru yaiturIntended otkes id naan sumber airsumber bersih,airairbersih, daur air ulang, daurtambahan ulang, tambahan keluaran keluaran air bersih air bersih bila bila air daur air daur ulang ulang tidak tidakmencukupi. mencukupi. Nationally Determined Contribution (INDC). Melalui INDC, Indonesia mengeluarkan pernyataan Menggunakan Menggunakan peralatanperalatan air (water air fixtures (water fixtures ) yang) hemat yang hemat air. air. ,)gnidliub ( nan target dengan sasaran lebih tinggi dari sebelumnya, yaitu 29% atau naik 3% dari komitmen Menggunakan Menggunakan air alternatif air alternatif sebagaisebagai air bersih, air bersih, misal:misal: air kondensasi air kondensasi AC,AC, air air bekas bekas wudhu, wudhu,air airhujan. hujan. sebelumnya. naaideynep m Menggunakan Menggunakan air daur ulang air daur untuk ulangflushing, untuk flushing, cooling cooling tower, tower, atauatau siram siram taman. taman.
nee rg ( uajih na tahun terakhir, Indonesia telah membuat suatu program rancangan menyeluruh dari seluruh kementerian terkait dengan perubahan iklim ini. Mulai SIKLUS MATERIAL SIKLUS MATERIAL fitka ini amale dari skema Rencana Aksi Nasional Rumah Kaca (RAN-GRK) hingga ke program-program yang 11 . Tidak 11 menggunakan . Tidak menggunakan chloro fluoro-carbon chloro fluoro-carbon (CFC) sebagai (CFC)Gas sebagai refrigeran. refrigeran. diselenggarakan secara di km tingkat Kementerian maupun Kabupaten/Kota. Menggunakan Menggunakan material material lokal (dalam lokalmandiri (dalam radius radius 1000 1000 dan/atau km dan/atau wilayah wilayah indonesia). indonesia). Menggunakan Menggunakan pengolahan pengolahan airharus minum air selalu minum dengandengan proses proses pemurnian pemurnian air. air. 5 Namun optimisme kita pegang. Dalam
Menggunakan Menggunakan material material kayu bersertifikat kayu bersertifikat legal. legal.
Bangunan sebagai salah satu penyumbang emisi terbesar, juga masuk didalam skema ini. Green adapek hisak Building Council Indonesia (GBC Indonesia) bekerjasama dengan berbagai lembaga Kementerian Menggunakan Menggunakan material material modularmodular atau prafabrikasi. atau prafabrikasi. maupun Kabupaten/Kota turut serta dalam program-program penurunan emisi melalui penerapan NAMODEP na Memiliki SOP Memiliki penyaluran SOP penyaluran barang bekas barangyang bekasmasih yang masih dapatdapat dimanfaatkan dimanfaatkan kembali. kembali. bangunan hijau. Salah satu faktor yang seringkali menjadi pertanyaan dan juga pendorong ASAJ AGABM Menggunakan Menggunakan bahan pembersih bahan pembersih yang ramah yang ramah lingkungan. lingkungan. terlaksananya suatu program bangunan hijau adalah faktor keuangan. Menggunakan Menggunakan material material reuse, recycle, reuse, recycle, atau yang ataumemiliki yang memiliki sertifikat sertifikat sistem sistem manajemen manajemenlingkungan. lingkungan.
Menggunakan Menggunakan produk kertas produkatau kertas berbahan atau berbahan kertaskertas yang yang ramah ramah lingkungan. lingkungan.
utas halas na
Oleh karena itu, GBC Indonesia mendukung adanya inisiatif skema Keuangan Berkelanjutan dari KUALITAS UDARA KUALITASDALAM UDARARUANG DALAM RUANG keyo rp- keyorp Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan ini kami ingin berbagi informasi dengan rekan-rekan Jasa 12 . Memiliki 12 . perhitungan Memiliki perhitungan potensi potensi introduksi introduksi udara udara luar minimal luar minimal sesuai sesuai dengan dengan standar. standar. mengenai konsep bangunan hijau dan bagaimana bangunan hijau dapat memberikan AtauKeuangan Atau Memastikan Memastikan adanya pertukaran adanya penurunan pertukaran dengandengan udara udara bersih. bersih. dampak terhadap emisi. Kami juga berharap, dengan adanya dukungan dari sektor jasa Memiliki komitmen Memiliki komitmen mendorong mendorong minimalisasi minimalisasi aktifitas aktifitas merokok merokok dalam dalam gedung. gedung.semakin meluas dan dapat menjadi bagian keuangan maka penerapan konsep bangunan hijau dapat 0 0 Menetapkan Menetapkan kondisi termal kondisiruangan termal ruangan secarasecara umumumum padapada suhusuhu 25 C25dan C dan kelembaban kelembabanrelatif relatif60% 60% dari skema keuangan berkelanjutan. Memiliki akses Memiliki pemandangan akses pemandangan luar, minimal luar, minimal 75% dari 75%luas dari ruang luas ruang aktif. aktif.
Bersama mari material kita membuat perubahan dan menjadikan Indonesia sebagai Menggunakan Menggunakan material bangunan bangunan dengandengan polutan polutan rendah, rendah, misal: misal: cat cat dandan coating coating yang yangVOCs VOCsrendah, rendah, kayumemberikan komposit kayu komposit dan laminating dan laminating adhesive adhesive yanglayak formaldehida yang formaldehida rendah, rendah, lampu lampu yang yang merkuri merkurirendah, rendah, masa depan yang bagi generasi penerus bangsa. tidak menggunakan tidak menggunakan materialmaterial asbestos. asbestos.
salah satu negara yang
51
Menggunakan Menggunakan tanamantanaman dalam ruang dalam(interior ruang (interior plants). plants). MelakukanMelakukan pengukuran pengukuran tingkat pencahayaan tingkat pencahayaan dan kebisingan dan kebisingan sesuai sesuai standar. standar.
Salam hijau lestari,
Memiliki SOP, Memiliki jadwal SOP,dan jadwal laporan dan laporan pembersihan pembersihan pada pada sistem sistem ventilasi ventilasi dandan pengkondisian pengkondisianudara. udara.
KJO I naknab
MANAJEMEN MANAJEMEN BANGUNAN BANGUNAN GEDUNGGEDUNG HIJAU HIJAU 13 . Memiliki 13 . instalasi Memilikiatau instalasi fasilitas atau fasilitas untuk memilah untuk memilah dan mengumpulkan dan mengumpulkan sampah. sampah.
Naning Adiwoso
MengolahMengolah limbah organik limbah dan organik anorganik dan anorganik gedung gedung yang yang dilakukan dilakukan secara secara mandiri mandiri maupun maupunbekerjasama bekerjasama dengan pihak dengan ketiga. pihak ketiga. Chairperson Green Building Council Indonesia MelakukanMelakukan usaha mengurangi usaha mengurangi sampah. sampah. MelakukanMelakukan Testing Commissioning Testing Commissioning pada peralatan pada peralatan AC dan AC Plambing dan Plambing Mengadakan Mengadakan survei kesurvei pengguna ke pengguna gedunggedung mengenai mengenai kenyamanan kenyamanan dalam dalam ruang ruang (kebersihan, (kebersihan, pencahayaan, pencahayaan, suhu dansuhu kelembaban). dan kelembaban). Mempunyai Mempunyai dokumendokumen Design Intent Designdan Intent Owner's dan Owner's Project Project Requirement Requirement berikut berikut perubahan perubahanyang yangterjadi. terjadi. Mempunyai Mempunyai dokumendokumen as built drawing as built drawing berikutberikut perubahan perubahan yangyang terjadi. terjadi.
JASA |Pedoman Pembiayaan Proyek GedungHijau Hijau 5252 47 KEUANGAN 5 OTORITAS OTORITAS JASA KEUANGAN JASA KEUANGAN |Pedoman Pembiayaan Pembiayaan ProyekBangunan Bangunan Gedung untuk JasaKeuangan Keuangan untukLembaga Lembaga Jasa
4
uajiH g nagnau
aynada apureb rusnu naamasek ikilimem tubesret rotkes agi
urab nanugnab kiab nanugnab adap natujnalrebek pisnirp ,aig aLnAMPIRAN adlne2pan raaatidnea m irkiadreb darpen naetujniaslen kreeibsinfaenugk naebp ms ep an ania sretep ku nk aka tackn gnein em n,a
ha
d irn tsu ni ,h naa hb am urielp rn ota kh esaid yn tap s h,ah lasis,srie geb tartisgir meon noeke ird ota kejsn -re otm kes igrene Referensi Website .n raia add m loag nue ynla da .aspiun resbib rusg nn ua nau alm seknia kik lim mutu sretary otn keh su agg itg eknau ds aPes .ata siJ wL irapigab ,tub hae O eap aep rbeem K .nanugnab
.ini sinsib gnaulep pakgnanem naka KJL n
Beberapa website terkait dengan gedung hijau yang dapat dijadikan acuan: urab nanugnab kiab nanugnab adap natujnalrebek pisnirp isatnemelpmI 1. Produk Perundang-undangan Indonesia r,o nRepublik elparn kapiud ecynn em ala Laynn auppa igt rek ne e sisind eisin feaa ken psa adn ia ata na ka em ,iridm reb had duK s J gn uais mek gnuk http://www.setneg.go.id/index.php?option=com_perundangan&Itemid=42
,).rg id psigarenaedidaap uesru iw iann adliu hab b(min l a nan hu aloggn nea pb,hik sre eb jnea myin grs en ebh mk us ,a natia tns ag gnier pap nad i 2.eOJK O i.Keuangan sie nsyib aulem p na ak ahttp://www.ojk.go.id/keuangan-berkelanjutan pD urem.K ayJ nL hugging ua seb s KJn La igm ab o ,td ubeep sr/ etn ka epu sadh rup leS taubme nh ala d ngenBerkelanjutan p la nua ini sinsib naulep pakgnanem naka KJL nakparahid uti anerak Nasional n3.eSNI erStandar g ( ua jih n.Indonesia anughttp://www.bsn.go.id/ nga b gnadib id ilha aganet nautnab tapadne Council Tool f4. aelpeIndonesia s gan )mIC G (Ka nahttp://www.gbcindonesia.org/ o ic nnu oC nidliuB neer riotGreen tk keas iiBuilding dnniaaanm adn na k ida edan yy neGreenship mB ala dRating JLis ne ap isd ekngInulk ud em kutg nU
,5.)gDirektorat nidliub( n anugnEnergi ab keBaru psa Terbarukan adap ayndan susKonservasi u hk atn asEnergi ap ad g iKementerian rn tsu dn ,nb aEnergi hn am rr ep .a is,e oiwdirn I nid id lii u eue g nagnab Jenderal (EBTKE), dan Sumber (KESDM) n aaideyDaya nepMineral malaD .KJLhttp://ebtke.esdm.go.id/ igab namodep/naudnap taubmem fitaisinireb KJO
and kjihhniasna ir anceu m damtou eea rgp (e ua ugknaa bm gna de ibtidn ila hakap ga t ngan ute nm ab taip ada nk em ,KsJa Ot,a iniin debpesret la 6. The International Performance Measurement and Verification Protocol (IPMVP) dan International
fitA kaM in i aD mE aleP s gn naa yn )Protocol IC (y a(IEEFP) in see no nIm lica nlua od C gn dlb iuiB rald gna idyliub Energy Efficiency Financing N O uBsGu pdhttp://www.evo-world.org/ tia lrneeterG hia etutiayg)n nial kahi .aisenodnI id gnidliub neerg nagnabmegnep gnukudnem A AJ AGEnergy ABM EL(IEA) KU TNUEnergi UA JIH GNUDEG NANUGNAB 7.S International Agency – Efisiensi http://www.iea.org/topics/energyefficiency/
KE
ua8.tdSistem a sm kaikd a dnehttp://litbang.pu.go.id/sni/ taim paakd,saitn im ahkeS nakparaH apsek h hia salkaa in retan pStandar acjuig m a iid n tua bem sreo td lae hPnag,n ubu Informasi Manajemen Mo Or Dp EP kne an yneipgm abailn rea t d han lee t pgnn ayan kae hy ipn -ke ah ip/aita rey s aIC Bm G em ma kN eAy yuosrup aabladnta kiaal id m ib 9. Peraturan terkait Lingkungan Hidup http://jdih.menlh.go.id/ ASAJ AGABMEL KUTNU UAJIH GNUDEG NANUGNAB
KEYORP NAAYAIBMEP
10. Ruang u taPeraturan s halas terkait nakidKesehatan ajid taptermasuk ad ini nKesehatan amodeP dalam ,imak nakparaH http://www.depkes.go.id/index.php?act=regulation
.)KJL(
NAGNAUEK
keyorp- keyorp igab naanadnep nakaideynem/iayaibmem malad KJL igab nauca .igrene isneisife
5102 rebmevoN ,atrakaJ 5102 rebmevoN ,atrakaJ
rageriS .E ayluM KJO I naknabreP nasawagneP renoisimoK itupeD rageriS .E ayluM
KJO I naknabreP nasawagneP renoisimoK itupeD
JASA 48 4OTORITAS uajiHuga nJASA ujidH eGKEUANGAN aKEUANGAN nu ud gne aBGk|Pedoman eny|Pedoman oarn Pn Pembiayaan aa ibPembiayaan mek Pe naym ordP eProyek Pn |a N Bangunan A KGedung Ae SGedung A RHijau Oo TOd 53eP| NAGNAU 4OTORITAS gnn uagayn B oProyek aGBangunan yNaAiUbEm PJ SnAHijau aTIm untuk Jasa Keuangan nagnn auLembaga e K a s a J a g a b m e L k u t n u untuk Lembaga Jasa Keuangan agnaueK asaJ agabmeL kutnu
aynada apure
urab nanugna ,igrene
KTATA PENYUSUN ENGANTAR IM P
isneisi
.ria nad hab helO .sinsib g
Sejak Kyoto Protocol mengikatbersama komitmen penurunan dari negara-negara di dunia padaCouncil tahun Buku pedoman ini disusun oleh Otoritas emisi Jasa Keuangan dan Green Building 2005, dunia mulai menyadari bahwa perubahan adalah suatu kenyataan pahit yang harus Indonesia. Para kontributor dalam penyusunan bukuiklim ini adalah: disikapi dengan ketegasan. Skema pun dibuat, dimulai dari komitmen nasional di tahun 2009 hingga menjelang COP 21, dimana setiap negara diminta untuk mengeluarkan target baru yaiturIntended otkes id naan EDI SETIJAWAN Nationally Determined Contribution (INDC). Melalui INDC, Indonesia mengeluarkan pernyataan ,)gnidliub ( nan target dengan sasaran lebih tinggi dari sebelumnya, yaitu 29% atau naik 3% dari komitmen PRASETYOADI sebelumnya. naaideynep m SURENDRO nee rg ( uajih na Namun optimisme harus selalu kita pegang. Dalam 5 tahun terakhir, Indonesia telah membuat suatu program rancangan menyeluruh dari seluruh kementerian terkait dengan perubahan iklim ini. Mulai fitka ini amale ALEXANDRA WIDYANARESWARI dari skema Rencana Aksi Nasional Gas Rumah Kaca (RAN-GRK) hingga ke program-program yang diselenggarakan secara mandiri di tingkat maupun Kabupaten/Kota. IKAKementerian PUTRI DERMAWAN Bangunan sebagai salah satu penyumbang emisi terbesar, juga masuk didalam skema ini. Green ERLYANA ANGGITA SARI adapek hisak Building Council Indonesia (GBC Indonesia) bekerjasama dengan berbagai lembaga Kementerian maupun Kabupaten/Kota turut serta program-program penurunan emisi melalui penerapan NAMODEP na M.dalam RIZKY WASKITO ARIBOWO bangunan hijau. Salah satu faktor yang seringkali menjadi pertanyaan dan juga pendorong ASAJ AGABM terlaksananya suatu program bangunan hijau adalah faktor keuangan.
utas halas na
Oleh karena itu, GBC Indonesia mendukung adanya inisiatif skema Keuangan Berkelanjutan dari keyo rp- keyorp Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan ini kami ingin berbagi informasi dengan rekan-rekan Jasa Keuangan mengenai konsep bangunan hijau dan bagaimana bangunan hijau dapat memberikan dampak terhadap penurunan emisi. Kami juga berharap, dengan adanya dukungan dari sektor jasa keuangan maka penerapan konsep bangunan hijau dapat semakin meluas dan dapat menjadi bagian dari skema keuangan berkelanjutan. Bersama mari kita membuat perubahan dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang memberikan masa depan yang layak bagi generasi penerus bangsa.
51
Salam hijau lestari,
KJO I naknab Naning Adiwoso Chairperson Green Building Council Indonesia
KEUANGAN |Pedoman Pembiayaan OTORITAS JASA JASA KEUANGAN Pembiayaan Proyek Bangunan Gedung Hijau untuk Lembaga Jasa Keuangan
49 5 54
4
uajiH g nagnau
Otoritas Jasa Keuangan Menara Radius Prawiro, Kompleks Perkantoran Bank Indonesia Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 10350